pengaruh struktur modal struktur aktiva dan …digilib.unila.ac.id/58819/3/3. skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
PENGARUH STRUKTUR MODAL, STRUKTUR AKTIVA DAN UKURANPERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAANMANUFAKTUR SUBSEKTOR INDUSTRI TEXTIL DAN GARMEN
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)TAHUN 2014-2017
(Skripsi)
Oleh
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2019
Wili Kusuma
PENGARUH STRUKTUR MODAL, STRUKTUR AKTIVA DANUKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADAPERUSAHAAN TEXTIL DAN GERMEN YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2014-2017
Oleh
WILI KUSUMA
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh struktur modal, strukturaktiva dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas. Populasi dalam penelitianini adalah seluruh sektor textil dan garmen di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode2014-2017. Sampel dalam penelitian ini diperoleh sebanyak 13 perusahaan textildan garmen dengan menggunakan metode random sampling, data penelitian inidiperoleh melalui website (www.idx.co.id). Teknik analisis data menggunakanregresi linier berganda, uji hipotesis t untuk menguji pengaruh secara parsial, uji Funtuk menguji pengaruh secara bersama-sama. Tingkat kesalahan atau signifikanyang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 5%. Model penelitian yangdigunakan telah memenuhi syarat uji asumsi klasik. Hasil uji t menunjukan bahwavariabel struktur modal dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadapprofitabilitas, dan variabel struktur aktiva berpengaruh terhadap profitabilitas.Hasil uji F menunjukan bahwa variabel struktur modal, struktur aktiva dan ukuranperusahaan secara bersama- sama berpengaruh terhadap profitabilitas. Nilai R-square sebesar 0,249997 menunjukan sebesar 25%, dari variabel struktur modal,struktur aktiva dan ukuran perusahaan sedangkan sisanya sebesar 75%diterangkan oleh variabel lainnya yang tidak termasuk dalam model penelitian.
Kata kunci : Struktur Modal, Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan danProfitabilitas
ANALYSIS OF EFFECT OF CAPITAL STRUCTURE, ASSETSSTRUCTURE AND FIRM SIZE OF PROFITABILITY IN TEXTIL AND
GARMENT COMPANIES LISTED IN INDONESIA STOCKEXCHANGE (PERIOD) PERIOD 2014-2017
By
WILI KUSUMA
This study aims to analyze the influence of capital structure, assets structure andfirm size. Population in this research is all textil and garment which is in BursaEfek Indonesia (BEI) period 2014-2017. The sample in this research yielded 13textil and garment companies by using simple random sampling method, thisresearch data through website (www.idx.co.id). Data analysis techniques usemultiple linear regression, simultaneous test, simultaneously. The error rate orsignificance used in this study is 5%. The research model used. The t test resultsshow the capital structure and firm size do not effect to profitability, the assetsstructure effect of profitability. F test results show the capital structure, assetsstructure and firm size equal to profitability. The R-square value of 0,249997indicates that of 25% of the capital structure, assets structure and firm sizevariables. Profitability while the remaining 75% by other variables not includedin this research model.
Keywords: Capital Structure, Asset Structure, Firm Size and Profitability
PENGARUH STRUKTUR MODAL, STRUKTUR AKTIVA DANUKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR INDUSTRI TEXTILDAN GARMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
(BEI) TAHUN 2014-2017
OlehWILI KUSUMA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai GelarSARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan ManajemenFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2019
RIWAYAT HIDUP
Peneliti dilahirkan pada tanggal 08 juni 1995 di Uludanau, Kecamatan Sindang
Danau, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS) Sumatera Selatan. Anak
kedua dari tiga bersaudara pasangan dari Bapak Hairudin Imran dan Ibu
Yarismini. Pendidikan di Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Uludanau diselesaikan
pada tahun 2007. Peneliti melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama di SMPN 1 Sindang Danau lulus pada tahun 2010, dan Sekolah
Menengah Atas di SMKN 4 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2013. Pada
tahun 2013 peneliti tercatat sebagai mahasiswa Program Studi Diploma 3
Keuangan dan Perbankan Universitas Lampung, diselesaikan pada tahun 2016.
Pada tahun 2016 peneliti melanjutkan pendidikannya sebagai mahasiswa S1
Manajemen, Program Studi Manajemen Keuangan. Peneliti mengikuti program
pengabdian kepada masyarakat yaitu Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Hatta,
Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan selama 40 hari.
MOTTO
Janganlah kamu memalingkan mukamu karena sombong, dan janganlah kamu
berjalan dimuka bumi dengan angkuh. Allah tidak menyukai orang yang sombong
lagi membanggakan diri (Qs. Lukman: 18).
Cara terbaik mengalahkan seseorang adalah dengan kesopanan
(Umar Bin Khattab)
Jadikanlah sukamu adalah syukur dan dukamu adalah sabar
PERSEMBAHAN
Bismillahirohmanirrohim
“Alhamdulillahirobbil’alamin puji syukur kepada Allah SWT.Berkat taburan
cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan
ilmu, atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang
sederhana ini terselesaikan.
Aku persembahkan karya kecilku ini kepada kedua orang tuaku tercinta
Bapak Hairudin Imran dan Ibu Yarismini
Terima kasih telah memberikan pendidikan terbaik untuk ku, sehingga aku dapat
menyelesaikannya sampai di perguruan tinggi, dengan kesabarannya merawat ku
hingga aku dapat tumbuh dan berkembang sampai saat ini, terima kasih atas
segala perhatian, kasih sayang, dukungan dan doa yang tiada henti-hentinya
tercurahkan sebagai bentuk kasih sayang tiada tara.
Yundaku Septa Inda Yuli dan Adikku Peky Adin Aprianto
yang selalu memberi motivasi dan selalu membantu di semua hal . Hj. Arniah
Yang senantiasa memberi dukungan, memberi kasih sayang layaknya orang tua
sendiri, serta tempat berkeluh kesah menggantikan orang tuaku
Almamater Tercinta Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung
SANWACANA
Bismillahirrohmaanirrohmim..
Alhamdulillahirobbil‟alamin, puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul: “Pengaruh Struktur Modal, Struktur Aktiva dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Subsektor
Industri Textil dan Garmen yang terdaftar di BEI Tahun 2014–2017”. Skripsi ini
adalah salah satu syarat untuk menyelesaiakan pendidikan dan memperoleh gelar
sarjana ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Dalam
penelitian skripsi ini, peneliti memperoleh bantuan, dukungan, bimbingan serta
petunjuk dari semua pihak, maka dalam kesempatan ini, peneliti ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof.Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. R.R. Erlina, S.E. M.M. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Ibu Yuningsih, S.E., M.Si. selaku Seketaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung serta Pembimbing Akademik.
4. Bapak Prof. Dr. Mahatma Kufepaksi, S.E., M.Sc dan Ibu R.A. Fiska
Huzaimah, S.E., M.Si., selaku Dosen Pembimbing I dan II yang telah
memberikan bimbingan, saran, motivasi dan mengerjakan bagaimana
menyelesaikan penelitian dengan benar.
5. Bapak Dr. Hi. Irham Lihan, S.E., M.Si., selaku Penguji Utama dalam ujian
skripsi yang telah memberikan masukan dan saran untuk memperbaiki
penelitian ini dengan benar, sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.
6. Seluruh Dosen Pengajar dan Staf Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung.Bapak dan Ibu Staf Administrasi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis universitas lampung yang telah membantu peneliti dalam segala proses
administrasi.
7. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Khairudin Imran dan Ibu Yarismini atas
dukungan kasih sayang, pengorbanan, perhatian, cinta kasih, dan doa yang
telah diberikan demi kesuksesan peneliti, semoga kelak di kemudian hari
dapat membahagiakan dan menjadi kebanggaan kalian.
8. Kakak dan Adikku tercinta, atas dukungan, kasih sayang, pengorbanan,
perhatian, cinta kasih, dan doa yang telah diberikan demi kesuksesan peneliti
semoga menjadi orang sukses.
9. Teman-temanku tercinta, Eha Rismawati, Haysi Muliyana, Shofura Permata
Intania, Rina Afriani dan Sylviana Yoningtias. Teman-teman D3 Keuangan
dan Perbankan 2013 Aprillian Sari, Debora Desiani, Yulhida Eviana, dan
teman-teman SMK Eka Silviana, Mulia Rizky serta Arif Kurniawan
termakasih atas dukungan dan semangat yang selalu diberikan.
10. Terima kasih untuk Almamater Tercinta Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung.
11. Semua pihak yang telah membantu, memberikan motivasi serta doa kepada
peneliti yang tidak dapat disampaikan satu persatu saya ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya.
Akhir kata, peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari dari
kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi kita semua. Aminn YaaRabbal‟aalamiinn..
Bandar Lampung, 20 Agustus 2019
Wili Kusuma
i
PERSEMBAHAN
Bismillahirohmanirrohim
“Alhamdulillahirobbil’alamin puji syukur kepada Allah SWT.sembah sujud serta
syukur kepada Allah SWT, taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah
memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu, atas karunia serta
kemudahan yang Engkau berikan alhamdulillah akhirnya skripsi yang sederhana
ini terselesaikan.
Aku persembahkan karya kecilku ini kepada kedua orang tuaku tercinta
Bapak Hairudin Imran dan Ibu Yarismini
Terima kasih telah memberikan pendidikan terbaik untuk ku, sehingga aku dapat
menyelesaikannya sampai di perguruan tinggi, dengan kesabarannya merawat ku
hingga aku dapat tumbuh dan berkembang sampai saat ini, terima kasih atas
segala perhatian, kasih sayang, dukungan dan doa yang tiada henti-hentinya
tercurahkan sebagai bentuk kasih sayang tiada tara.
Yundaku Septa Inda Yuli dan Adikku Peky Adin Apriantoyang selalu memberi motivasi dan selalu membantu di semua hal . Hj. ArniahYang senantiasa memberi dukungan, memberi kasih sayang layaknya orang tua
sendiri, serta tempat berkeluh kesah menggantikan orang tuaku
Almamater Tercinta Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Lampung
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUANA. Latar Belakang .......................................................................................... 1B. Rumusan Masalah..................................................................................... 7C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 8D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 8
II. KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISA. Kajian Pustaka ........................................................................................10
1. Teory Pecking Order Theory .............................................................102. Profitabilitas ......................................................................................113. Struktur Modal ..................................................................................124. Struktur Aktiva...................................................................................165. Ukuran Perusahaan.............................................................................18
B. Penelitian Terdahulu............................................................................... 19C. Rerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis................................20
1. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas............... ..............212. Pengaruh Struktur Aktiva Terhadap Profitabilitas............ .................213. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas................. 224. Pengaruh Struktur Modal, Struktur Aktiva dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Profitabilitas................. 22
III. METODE PENELITIANA. Jenis dan Sumber Data ...........................................................................23B. Populasi dan Sampel penelitian .............................................................23C. Definisi Operasional Variabel Penelitian................................................24
1. Variabel Dependen (Y) .....................................................................242. Variabel Independen (X) ...................................................................25
a. Struktur Modal ...........................................................................25b. Struktur Aktiva ...........................................................................25c. Ukuran Perusahaan......................................................................25
D. Metode Analisis Data .............................................................................261. Statistik Deskriptif .............................................................................262. Uji Asumsi Klasik .............................................................................26
a. Uji Normalitas ............................................................................26b. Uji Multikolinearitas ..................................................................27
DAFTAR ISIDAFTAR TABELDAFTAR GAMBARDAFTAR LAMPIRAN
c. Uji Autokorelasi .........................................................................27d. Uji Heteroskedastisitas ...............................................................27
E. Analisis Regresi Data Panel ...................................................................281. Pendekatan Model Common Effect................................................. ...282. Pendekatan Model Fixed Effect ........................................................293. Pendekatan Model Random Effect................................................... ..29
a. Uji Chow......................................................................................30b. Uji Hausman............................................................................. ..30
F. Analisis Regresi Linier Berganda........................................................... 30G. Pengujian Hipotesis.................................................................................31
1. Uji F (Uji Simultan) ..........................................................................312. Uji T (Uji Parsial) ..............................................................................323. Koefisien Determinasi (R )................................................................32
IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian ......................................................................................33
1. Statistik Deskriftif .............................................................................33a. Analisis Kinerja Struktur Modal .................................................34b. Analisis Kinerja Struktur aktiva..................................................36c. Analisis Kinerja Ukuran Perusahaan ..........................................37d. Analisis Kinerja Profitabilitas.................................................... 39
2. Hasil Uji Asumsi Klasik.....................................................................40a. Uji Normalitas....................................................................40b. Uji Multikolinearitas........................................................ 41c. Uji Heterokedastisitas........................................................42d. Uji Autokorelasi ……....................................................... 43
3. Pemilihan Model Regresi Data Panel.................................................44a. Uji Chow................................................................................... 44b. Uji Hausman..............................................................................46c. Uji Lagrange Multiplier ........................................................... 47
B. Hasil Regresi Berganda ..........................................................................48C. Uji Hipotesis ...........................................................................................50
1. Uji Statistik t ...................................................................................50a. Pengujian Hipotesis Pertama (H1)............................................... 50b. Pengujian Hipotesis Kedua (H2)..................................................51c. Pengujian Hipotesis Ketiga (H3).............................................. ...51
2. Uji Statistik F ..................................................................................513. Koefisien Determinasi (R2) ..............................................................52
D. Pembahasan ............................................................................................521. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas ..........................522. Pengaruh Struktur Aktiva Terhadap Profitabilitas...........................543. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas ....................554. Pengaruh Struktur Modal, Struktur Aktiva dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Profitabilitas.....................................................................56
V. SIMPULAN DAN SARANA. Simpulan ................................................................................................57B. Saran .......................................................................................................59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Jumlah Manufaktur Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di BEI Tahun 2014 -2017 .........................................................................................................................2
Tabel 1.2. Jumlah Manufaktur Subsektor Textil dan Garmen Periode Tahun 2014 -207.......3
Tabel 1.3. Perkembangan Profitabilitas Pada Perusahaan Textil dan Garmen Periode 2014-2017…………………………………………………………………………….......4
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu..............................................................................................19
Tabel 3.1. Kriteria Pemilihan Sampel.....................................................................................24
Tabel 3.2. Daftar Sampel........................................................................................................24
Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif................................................................................. 34
Tabel 4.2. Kinerja Struktur Modal Pada Perusahaan Textil dan Garmen 2014-2017 ....... ...35
Tabel 4.3.Kinerja Struktur Aktiva Pada Perusahaan Textil dan Garmen Periode
2014-2017........................................................................................................... …36
Tabel 4.4. Kinerja Ukuran Perusahaan Pada Perusahaan Textil dan Garmen Periode 2014-2017.................................................................................................................... ...37
Tabel 4.5. Kinerja Profitabilitas Pada Perusahaan Textil dan Garmen Periode 2014-2017…………………………………………………………………………….....39
Tabel 4.6. Hasil Uji Asumsi Klasik Dengan Uji Multikolinieritas………………………......42
Tabel 4.7. Hasil Uji Asumsi Klasik Dengan Uji Heterokedastisitas……………...……….....43
Tabel 4.8. Hasil Uji Regresi Dengan Pendekatan Common Effect dan Fixed Effect .......... ....44
Tabel 4.9. Hasil Uji Chow .................................................................................................. ....44
Tabel 4.10. Hasil Uji Regresi Dengan Pendekatan Fixed Effect dan Random Effect.............46
Tabel 4.11. Hasil Uji Hausman...............................................................................................47
Tabel 4.12. Hasil Uji Lagrange Multiplier.............................................................................48
Tabel 4.13. Hasil Uji Regresi Berganda Data Panel Model Random Effect...........................48
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran................................................................................... .20
Gambar 4.1. Uji Normalitas..............................................................................................41
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Daftar Sampel Perusahaan ..............................................................................................L-2
Hasil Uji Statistik Deskriptif...........................................................................................L-3
Perkembangan Struktur Modal Pada Perusahaan Sampel Periode 2014-2017.............. L-4
Perkembangan Struktur Aktiva Pada Perusahaan Sampel Periode 2014-2017............. L-5
Perkembangan Ukuran Perusahaan Pada Perusahaan Sampel Periode 2014-2017..... .L-6
Perkembangan Profitabilitas Pada Perusahaan Sampel Periode 2014-2017................ .L-7
Hasil Uji Normalitas…………………………………………………………............... L-8
Model Common Effect………………………………………………………................L-9
Model Fixed Effect..…………………………………………………………..............L-10
Model Random Effect..………………………………………………………..............L-11
Hasil Uji Chow…....…………………………………………………………...............L-12
Hasil Uji Hausman..…………………………………………………………...............L-13
Hasil Uji Lagrange Multiplier..………………………………………………............. L-14
Hasil Uji Heterokedastisitas..………………………………………………............... .L-15
Hasil Uji Multikolinieritas….………………………………………………............... L-16
Hasil Uji Statistik t..…………………………………………………………...............L-17
Hasil Uji Koefisien Determinasi R2…………………………………………..............L-18
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sektor industri merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan
penting dalam perekonomian Indonesia. Sektor industri diyakini sebagai sektor
yang dapat memimpin dibandingkan dengan sektor-sektor lain. Produk industri
selalu memiliki nilai tukar yang tinggi serta menciptakan nilai tambah yang lebih
besar dibandingkan produk-produk lain. Hal ini disebabkan karena sektor industri
memiliki variasi produk yang sangat beragam dan mampu memberikan manfaat
yang tinggi pada pemakainya.
Industri manufaktur adalah industri yang mengaplikasikan peralatan dan suatu
medium proses untuk transformasi bahan mentah menjadi barang jadi yang siap
untuk dipasarkan. Kegiatan manufaktur dapat dilakukan oleh perorangan
(manufacturer) maupun oleh perusahaan (manufacturing company). Manufaktur
juga dapat diartikan sebagai kegiatan-kegiatan memproses pengolahan input
menjadi output. Semua proses yang terjadi di industri ini umumnya melibatkan
berbagai peralatan modern. Sektor manufaktur sangat erat kaitannya dengan
rekayasa atau teknik. Meningkatnya laju pertumbuhan sektor manufaktur adalah
hasil dari permintaan domestik, salah satunya pada aneka industri. Berikut ini
adalah jumlah subsektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
tahun 2014-2017.
2
TABEL 1.1 JUMLAH MANUFAKTUR SEKTOR ANEKA INDUSTRI
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2014-
2017
No Aneka industriJumlah emiten
2014 2015 2016 20171 Mesin dan Alat Berat 1 2 2 3
2 Otomotif dan Komponen 12 13 13 13
3 Textil dan Garmen 19 18 18 18
4 Alas Kaki 2 2 2 2
5 Kabel 6 6 6 6
6 Elektronik 1 1 1 1Sumber : www.idx.co.id data diolah
Berdasarkan Tabel 1.1 menunjukkan sektor aneka industri dan jumlah
perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2014-2017. terdiri dari 7 subsektor yaitu
mesin dan alat berat yang memiliki 2 emiten, otomotif dan komponen yang
memiliki 13 emiten, dan Textil dan Garmen yang memiliki 17 emiten. Alas kaki
yang memiliki 2 emiten, kabel yang memiliki 6 emiten dan Elektronik yang
memiliki 1 emiten.
Kebutuhan hidup masyarakat yang selalu meningkat membuat perusahaan
manufaktur khususnya pada perusahaan manufaktur subsektor Textil dan Garmen
untuk terus berinovasi mengembangkan produknya demi memenuhi permintaan
pasar. Seperti yang ditulis oleh Tribun news pada April 2017, Industri tekstil
dan garmen saat ini menjadi industri strategis bagi perekonomian Indonesia
mengingat Indonesia memiliki 250 juta penduduk. Industri ini merupakan
penyumbang devisa terbesar ketiga di Indonesia setelah kelapa sawit dan
pariwisata, Textil dan Garmen menjadi salah satu sektor yang paling banyak
menyerap tenaga kerja. Ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia mencapai
3
US$12,4 miliar pada tahun 2017, melebihi target dari Asosiasi Pertekstilan
Indonesia (API) sebesar US$11,8 miliar. Pemerintah sendiri bahkan menargetkan
pertumbuhan ekspor di 2019 tumbuh menjadi US$15 miliar.
(Herudin. Tekstil dan Garmen Jadi Industri Strategis di Indonesia,web.05 April
2018. http://www.tribunnews.com).
TABEL 1.2 JUMLAH MANUFAKTUR SUBSEKTOR TEXTIL DAN
GARMEN PERIODE TAHUN 2014-2017
No Kode perusahaan Nama Emiten1 ADMG Polychem Indonesia Tbk (S)2 ARGO Argo Pantes Tbk3 Bell Trisula textile industry tbk4 CNTB Century Textile Industry (Seri B) Tbk5 CNTX Century Textile Industry(Ps) Tbk6 ERTX Eratex Djaja Tbk7 ESTI Ever Shine Textile Industy Tbk8 HDTX Panasia Indo Resource Tbk9 INDR Indo Rama Synthetics Tbk (S)10 MYTX Apac Citra Centetex Tbk11 PBRX Pan Brothers Tbk12 POLY Asia Pacific Fibers Tbk13 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk (S)14 SRIL Sri Rejeki Isman Tbk15 SSTM Sunson Textile Manufacturer Tbk (S)16 STAR Star Petrocem Tbk (S)17 TFCO Tifico Fiber Indonesia Tbk18 TRIS Trisula International Tbk (S)19 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk(S)20 UNTX Unitex Tbk (S)
Perusahaan akan terus berusaha meningkatkan kinerjanya agar tujuan
perusahaan dapat tercapai yaitu memaksimalkan profitabilitas/laba. Profitabilitas
adalah kemampuan perusahaan menghasilkan laba atau (keuntungan) dalam waktu
tertentu. Menurut Harahap (2008) rasio profitabilitas terdiri atas Net Profit Margin,
Return on Asset, dan Return on Equity. Rasio profitabilitas akan memberikan
gambaran tentang tingkat efektifitas pengelolaan perusahaan, semakin besar rasio
4
maka akan semakin baik, karena kemakmuran pemilik perusahaan akan meningkat
dengan semakin besarnya profitabilitas.
TABEL 1.3 KINERJA PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN TEXTIL
DAN GARMEN PERIODE 2014-2017 (%)
NO KODEROE RATA-
RATA2014 2015 2016 20171 CNTX 11,77 49,88 - 45,18 - 12,28 1,0462 ERTX 30,74 8,34 - 8,89 11,54 10,4353 ESTI - 27,18 22,01 - 10,63 - 75,94 - 22,9334 HDTX - 17,16 - 28,19 - 71,88 - 10,66 - 31,9745 INDR 1,33 3,41 0,49 0,79 1,5046 PBRX 4,94 3,99 5,84 33,29 12,0157 RICY 3,81 3,37 3,40 3,85 3,6078 SRIL 21,68 20,11 17,93 18,22 19,4869 SSTM - 4,96 - 4,29 - 5,54 - 11,16 - 6,48810 STAR 0,07 0,06 0,09 0,12 0,08711 TFCO - 1,52 - 58,70 1,93 3,17 - 13,77912 TRIS 11,61 10,78 7,27 3,99 8,41413 UNIT 0,16 0,16 0,35 0,43 0,277
RATA-RATA 2,715 2,380 - 8,062 -2,663 - 1,408MAKSIMUM 30,738 49,875 17,929 33,291 49,875MINIMUM - 27,178 - 58,699 - 71,877 - 75,940 - 75,940
Sumber : Laporan Keuangan (data diolah)
Profitabilitas akan meningkat dengan berbagai cara, dalam hal ini upaya yang
dilakukan oleh perusahaan adalah menentukan efisiensi struktur modal dan ukuran
perusahaan dalam hal pendanaan dan efektifitas struktur aktiva dalam hal
pembelanjaan. Perusahaan mememerlukan modal/dana untuk meningkatkan laba,
oleh karena itu perusahaan akan cenderung lebih banyak menggunakan sumber
dana dari luar atau modal eksternal. Utang yang terlalu banyak akan dapat
menghambat perkembangan perusahaan yang juga akan membuat pemegang saham
berpikir dua kali untuk tetap menanamkan modalnya (Keown 2010).
Menurut Riyanto (2011), struktur modal adalah perbandingan antara jumlah
hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Keputusan mengenai penetapan
5
struktur modal harus mempertimbangkan perimbangan antara presentase beban
bunga dan presentase keuntungan setelah pajak sehingga diperoleh tingkat struktur
modal yang optimal. Kesalahan dalam keputusan pendanaan akan mengakibatkan
timbulnya biaya modal yang berlebihan sehingga dapat menurunkan nilai
perusahaan bahkan dapat menyebabkan risiko kebangkrutan bagi perusahaan,
sebaliknya tingkat struktur modal yang optimalkan memberikan pengembalian
yang maksimum berupa peningkatan nilai perusahaan dan profitabilitas. Menurut
Zaenal dalam penelitian Alima (2015), struktur modal merupakan kombinasi
hutang dan ekuitas dalam struktur keuangan jangka panjang perusahaan.
Menurut Riyanto (2011), struktur aktiva adalah perbandingan baik dalam
artian absolut maupun dalam artian relatif antara aktiva lancar dan aktiva tetap.
sedangkan struktur aktiva menurut Syamsudin (2007) adalah penentuan berapa
besar alokasi untuk masing-masing komponen aktiva, baik dalam aktiva lancar
maupun dalam aktiva tetap. Salah satu kebijakan manajemen mengenai manajemen
keuangan adalah tentang struktur aktiva.
Pemilihan komposisi aset perusahaan akan menentukan struktur aktiva
perusahaan. Dalam mencari keseimbangan keuangan perusahaan industry, Riyanto
dalam penelitian Saleh (2015) menyatakan bahwa: "Bagi perusahaan yang bukan
perusahaan keuangan, prioritas pertama adalah masalah penentuan dan komposisi
aset yang dibutuhkan untuk melaksanakan produksi direncanakan atau kegiatan
operasional. Setelah menentukan komposisi jumlah aset, sifat dan kondisi,
kemudian perusahaan akan menentukan jumlah dan komposisi kewajiban dalam
membentuk struktur modal. Perubahan struktur aktiva akan berdampak pada
profitabilitas, karena perubahan struktur aktiva menggambarkan bagaimana
6
manajemen perusahaan mengoptimalisasi penggunaan aktiva secara efektif dalam
menunjang kegiatan operasional perusahaan.
Ukuran perusahaan merupakan suatu penetapan besar kecilnya perusahaan.
Semakin tinggi total asset yang menunjukkan harta yang dimiliki perusahaan
mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut tergolong perusahaan besar. Dan
sebaliknya, semakin rendah total asset mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut
tergolong perusahaan kecil. Semakin besar total aset menunjukkan bahwa semakin
besar pula harta yang dimiliki perusahaan sehingga investor akan semakin aman
dalam berinvestasi ke perusahaan tersebut. Ukuran perusahaan diukur
menggunakan ln (total asset). Ukuran perusahaan diproksikan dengan total aktiva
perusahaan setiap tahun (Dahlia dan Siregar, 2008).
Ukuran perusahaan yang diukur dengan asset perusahaan menunjukkan
seberapa besar harta yang dimiliki perusahaan. Perusahaan dengan aset yang besar
maka akan menggunakan sumber daya yang ada semaksimal mungkin untuk
menghasilkan keuntungan usaha yang maksimal dan perusahaan dengan asset yang
kecil tentunya juga menghasilkan keuntungan sesuai dengan asset yang dimilikinya
yang relatif kecil.
Beberapa penelitian terdahulu seperti penelitian yang dilakukan oleh
Kusumajaya (2011), mengungkapkan bahwa secara parsial struktur modal
berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan menurut
Ahmad dkk (2011) menunjukan bahwa struktur modal berpengaruh negatif
terhadap profitabilitas. Rahmiyatun dan Nainggolan (2016), menemukan bahwa
struktur aktiva berpengaruh signifikan dan positif terhadap profitabilitas,
sedangkan Asmara dkk (2015) mengungkapkan bahwa struktur aktiva tidak
7
berpengaruh terhadap Profitabilitas. Penelitian yang dilakukan oleh Ambarwati dkk
(2014) menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan
terhadap profitabilitas. Penelitian yang dilakukan oleh Astita dan Kalam (2013)
menemukan bahwa perubahan struktur modal memilki pengaruh negatif yang
signifikan terhadap profitabilitas.
Berdasarkan latar belakang yang sudah disampaikan di atas, dan dengan
perbedaan hasil penelitian, maka peneliti mengambil judul penelitian sebagai
berikut “Pengaruh Struktur Modal, Struktur Aktiva dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur SubSektor Textil Dan
Garmen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2017”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Apakah struktur modal berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan
manufaktur subsektor Textil And Garment dan komponen yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2017.
2. Apakah struktur aktiva berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan
manufatur subsektor Textil And Garment yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) tahun 2014-2017.
3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas pada
perusahaan manufaktur subsektor Textil And Garment yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2017.
4. Apakah struktur modal, struktur aktiva dan ukuran perusahaan secara bersama
- sama mempengaruhi profitabilitas pada perusahaan manufaktur subsektor
8
Textil And Garment yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun
2014-2017.
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan perumusan masalah yang ada, tujuan utama dari penelitian ini
adalah:
1. Mengetahui pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas pada perusahaan
manufaktur subsektor Textil And Garment yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) tahun 2014-2017.
2. Mengetahui pengaruh struktur aktiva terhadap profitabilitas pada perusahaan
manufaktur subsektor Textil And Garment yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) tahun 2014-2017.
3. Mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas pada
perusahaan manufaktur subsektor Textil And Garment yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2017.
4. Mengetahui pengaruh struktur modal, struktur aktiva dan ukuran perusahaan
terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur subsektor Textil And
Garment yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2017
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Penelitian ini sebagai salah satu karya ilmiah guna memenuhi persyaratan
untuk meraih gelar Strata Satu (S-1) dan digunakan untuk mengaplikasikan
teori-teori yang telah diperoleh selama perkuliahan agar dapat melihat
perbandingan antara teori dan kenyataan yang terjadi di masyarakat.
2. Bagi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
9
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan bahan pertimbangan untuk
perusahaan ketika membuat kebijakan dalam bidang keuangan di masa yang
akan datang.
3. Bagi Investor
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan para investor sebagai salah
satu referensi dalam pengambilan keputusan penanaman modal yang akan
dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
10
II. KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Pecking Order Theory
Teori yang dikemukakan oleh Myers (Firnanti, 2011) secara singkat menyatakan
bahwa:
a. Perusahaan menyukai internal financing (pendanaan dari hasil operasi
perusahaan berwujud laba ditahan).
b. Apabila pendanaan dari luar (external financing) diperlukan, maka
perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dulu, yaitu
dimulai dengan penerbitan obligasi, kemudian diikuti oleh sekuritas yang
berkarakteristik opsi (seperti obligasi konversi), baru akhirnya apabila masih
belum mencukupi, saham baru diterbitkan. Sesuai dengan teori ini, tidak ada
suatu target debt to equity ratio, karena ada dua jenis modal sendiri, yaitu
internal dan eksternal. Modal sendiri yang berasal dari dalam
perusahaan lebih disukai daripada modal sendiri yang berasal dari luar
perusahaan.
Perusahaan lebih menyukai penggunaan pendanaan dari modal internal, yaitu
dana yang berasal dari aliran kas, laba ditahan dan depresiasi. Menurut Kaaro
dalam Saidi (2004), urutan penggunaan sumber pendanaan dengan mengacu pada
packing order theory adalah: internal fund (dana internal), debt (hutang), dan
equity (modal sendiri). Dana internal lebih disukai karena memungkinkan
11
perusahaan untuk tidak perlu “membuka diri lagi” dari sorotan pemodal luar.
Semaksimal mungkin untuk memperoleh sumber dana yang diperlukan tanpa
memperoleh “sorotan dan publisitas publik” sebagai akibat penerbitan saham
baru.
Dana eksternal lebih disukai dalam bentuk hutang daripada modal sendiri
karena dua alasan. Pertama adalah pertimbangan biaya emisi. Biaya emisi obligasi
lebih murah dari biaya emisi saham baru, hal ini disebabkan karena penerbitan
saham baru akan menurunkan harga saham lama. Kedua, manajer khawatir kalau
penerbitan saham baru akan ditafsirkan sebagai kabar buruk oleh pemodal, dan
membuat harga saham akan turun. Hal ini disebabkan antara lain oleh
kemungkinan adanya informasi asimetrik antara pihak manajemen dengan pihak
pemodal.
2. Profitabilitas
Tujuan akhir yang ingin dicapai perushaan adalah memperoleh laba atau
keuntungan yang maksimal, disamping hal-hal lainya. Manajemen perusahaan
dituntut harus mampu untuk memenuhi target yang telah di tetapkan. Besarnya
keuntungan harus dicapai sesuai dengan yang diharapkan dan bukan berarti asal
mendapatkan keuntungan. Untuk mengukur tingkat keuntungan suatu perusahaan,
di gunakan rasio keuntungan atau rasio profitabilitas yang di kenal juga dengan
nama rasio rentabilitas.
Menurut Kasmir (2012) rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan
ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Rasio profitabilitas adalah
rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui
12
semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal,
jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya (Harahap 2011). Horne dan
Wachowicz (2012) mengemukakan rasio profitabilitas terdiri atas dua jenis, yaitu
rasio yang menunjukkan profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan dan rasio
yang menunjukkan profitabilitas dalam kaitannya dengan investasi. Profitabilitas
dalam hubungnya dengan penjualan terdiri atas margin laba kotor (Gross Profit
Margin) dan margin laba bersih (Net Profit Margin). Profitabilitas dalam
hubungannya dengan investasi terdiri atas tingkat pengembalian atas aktiva (Return
On Total Assets) dan tingkat pengembalian atas ekuitas (Return On Equity).
ROE adalah rasio yang menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih
bila diukur dari modal pemilik. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari
sudut pandang pemegang saham dan merupakan alat yang paling sering digunakan
investor dalam pengambilan keputusan investasi. Return on equity (ROE) disebut
juga laba atas equity. Rasio ini menilai sejauh mana suatu perusahaan
mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas
ekuitas. Rumus dari rasio ini adalah sebagai berikut (Sawir, 2009).
Return On Equity (ROE) = %
3. Struktur Modal
Modal merupakan kepemilikan perorangan atas perusahaan yang
bersangkutan (Samryn, 2011). Struktur modal adalah perpaduan sumber- sumber
dana internal dan eksternal yang digunakan oleh perusahaan untuk membiayai
kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan memiliki pilihan untuk menggunakan
13
hutang atau ekuitas untuk membiayai aset mereka, tapi yang terbaik adalah dengan
menggunakan campuran keduanya (Amara dkk, 2014).
Menurut Kodrat dkk (2009) struktur modal merupakan kombinasi dari saham-
saham yang berbeda (saham biasa dan saham preferen) atau bauran seluruh sumber
pendanaan jangka panjang (ekuitas dan hutang) yang digunakan perusahaan.
Struktur modal menurut Sundjaja dan Barlian (2003) meliputi semua komponen di
sisi pasiva pada neraca perusahaan kecuali hutang lancar. Pengertian struktur modal
dibedakan dengan struktur keuangan, dimana struktur modal merupakan
pembelanjaan permanen yang mencerminkan antara hutang jangka panjang dengan
modal sendiri, sedangkan struktur keuangan mencerminkan perimbangan antara
seluruh hutang (baik jangka pendek maupun jangka panjang) dengan modal sendiri.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
struktur modal adalah perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal
sendiri.
Menurut Sundjaja dan Barlian (2003), struktur modal secara umum terdiri
atas dua komponen, yaitu:
a. Hutang Jangka Panjang
Hutang jangka panjang adalah sumber pembiayaan yang jatuh temponya
lebih dari satu tahun, biasanya antara lima tahun sampai dengan dua puluh tahun
(Sundjaja dan Barlian, 2003). Hutang jangka panjang juga dapat didefinisikan
sebagai kewajiban keuangan yang jatuh temponya dalam waktu lebih dari dua belas
bulan (Samryn, 2011). Berdasarkan kedua pendapat tersebut, dapat disimpulkan
bahwa hutang jangka panjang adalah kewajiban yang mempunyai jangka waktu
lebih dari satu tahun dari tanggal peminjaman. Hutang jangka panjang biasanya
14
digunakan untuk membiayai investasi perusahaan yang bersifat permanen, seperti
membeli aktiva tetap untuk tujuan perluasaan perusahaan.
b. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal jangka panjang yang diperoleh dari pemilik
perusahaan atau pemegang saham (Sundjaja dan Barlian, 2003). Modal sendiri juga
dapat didefinisikan sebagai modal yang diberikan kepada pemegang saham biasa
maupun berasal dari laba ditahan perusahaan (Brigham dan Houston, 2001).
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, modal sendiri dapat diartikan sebagai
sumber dana yang berasal dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan.
Struktur modal yang optimal ialah struktur modal yang mengefisiensi
penggunaan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri sehingga
meminimumkan biaya hutang dan memaksimalkan profitabilitas perusahaan.
Penggunaan tambahan hutang dalam struktur modal masih diperbolehkan ketika
beban bunga lebih kecil dari keuntungan setelah pajak sebelum menggunakan
hutang karena akan berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan. Jika
beban bunga lebih besar dari keuntungan setelah pajak tambahan hutang dalam
struktur modal tidak diperbolehkan, dalam hal ini hutang perusahaan harus
dibayarkan terlebih dahulu sampai batas beban bunga sama dengan keuntungan
setelah pajak. berikut rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur struktur modal
akan mempengaruhi pertimbangan para investor mengenai kondisi perusahaan
diantaranya yaitu:
1) Debt to Equity Ratio (DER)
Rasio ini menunjukkan hubungan antara jumlah hutang yang diberikan oleh para
kreditur dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan. debt
15
to equity ratio sebagai ukuran yang dipakai dalam menganalisis laporan keuangan
untuk memperlihatkan besarnya jaminan yang tersedia untuk kreditor. Investor
tidak hanya berorientasi terhadap laba, namun memperhitungkan tingkat risiko
yang dimiliki oleh perusahaan, apabila investor memutuskan menginvestasikan
modal yang dimilikinya di perusahaan tersebut. Tingkat risiko perusahaan dapat
tercermin dari debt to equity ratio yang menunjukkan seberapa besar modal sendiri
yang dimiliki oleh perusahaan dalam memenuhi kewajiban–kewajiban perusahaan.
Kewajiban berupa hutang jangka panjang dan hutang jangka pendek. Semakin
tinggi tingkat hutang yang dimiliki perusahaan, maka semakin berisiko perusahaan
tersebut, sebaliknya semakin rendah tingkat pengembalian hutangnya maka risiko
perusahaan juga semkain rendah. Menurut Putri (2012) DER dihitung dengan
membandingkan total hutang terhadap modal sendiri (ekuitas).
Rumus: DER = x 100%
2) Debt to Asset Ratio (DAR)
Rasio ini mengukur seberapa besar aktiva perusahaan yang dibiayai oleh kreditur.
Investor tidak hanya berharap laba, namun memperhitungkan tingkat pendapatan
yang akan diterima perusahaan. Tingkatan pendapatan perusahaan dapat
mempengaruhi tinggi rendahnya permintaan akan saham dimana hal tersebut juga
akan mempengaruhi nilai perusahaan. DAR dapat digunakan para calon investor
sebagai dasar untuk menanamkan investasinya ke dalam perusahaan karena
menggambarkan total aset yang dapat menggambarkan tingkat pengembalian yang
akan diterima perusahaan Dewi et al., (2014). Sehingga perusahaan perlu dipahami
pada titik mana yang dianggap aman untuk peminjaman. Titik aman adalah jika
pinjaman itu maksimal adalah 40% dari jumlah nilai aset.
16
Rumus: DAR = x 100%
3) Long term Debt to Equity Ratio (LDER)
Struktur modal diproksikan dengan dengan Long Term Debt to Equity Ratio
(LTDER) yang merupakan ratio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
mengembalikan hutang jangka panjang melalui modal sendiri yang dimilikinya.
Menurut Putri (2012) LTDER dihitung dengan membandingkan total hutang
jangka panjang terhadap modal sendiri (ekuitas).
Rumus: LTDER = x 100%
4) Long term Debt to Asset Ratio (LDAR)
Ratio ini membandingkan hutang jangka panjang perusahaan (long term debt)
dengan total aktiva (total asset). Ratio yang menggambarkan berapa proporsi
hutang jangka panjang yang digunakan perusahaan untuk membiayai aktivanya
untuk menunjukkan investasi–investasi aktiva atau aset perusahaan Joni dan Lina
(2010).
Rumus: = X100%4. Struktur Aktiva
Struktur aktiva merupakan perbandingan antara aktiva tetap dengan total
aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Syamsudin (2007) struktur aktiva
adalah penentuan berapa besar alokasi untuk masing-masing komponen aktiva baik
dalam aktiva lancar maupun dalam aktiva tetap. Struktur aktiva mencerminkan dua
komponen aktiva secara garis besar dalam komposisinya yaitu aktiva lancar dan
aktiva tetap. Struktur aktiva dalam perusahaan mempunyai pengaruh terhadap
17
sumber - sumber pembiayaan. Besar kecilnya struktur aktiva akan mempengaruhi
profitabilitas perusahaan. Semakin besar kemampuan aktiva lancar menghasilkan
penjualan dalam kegiatan operasional maka semakin efektif tingkat keuntungan
yang diperoleh suatu perusahaan. Kemampuan aktiva lancar dalam menghasilkan
penjualan dalam kegiatan operasional ditunjukkan oleh tingkat perputaran kas,
piutang, dan persediaan. Semakin besar rasio semakin baik karena menunjukkan
tersedianya kas, piutang dan persediaan yang merupakan harta lancar yang paling
likuid dibanding dengan keseluruhan aktiva yang dimiliki perusahaan.
Weston dan Brigham (2000) mengatakan jika perusahaan memiliki terlalu
banyak aktiva tetap, beban bunga akan terlalu tinggi dan menghasilkan laba yang
sangat rendah. Semakin banyak jumlah aktiva lancar akan memperbesar rasio
perputaran aktiva suatau perusahaan. Menurut Harahap (2002) Perputaran aktiva
lancar dan perputaran aktiva tetap menggambarkan aktivitas yang dilakukan
perusahaan dalam menjalankan operasinya. Jika aktivitas dari perusahaan tinggi
maka profitabilitas akan tinggi dan jika profitabilitas tinggi maka akan
mempengaruhi pertumbuhan laba perusahaan. Aktiva yang likuid dapat digunakan
sewaktu-waktu untuk membiayai kebutuhan operasional perusahaan dalam
menghasilkan laba. Sebaliknya proporsi aktiva tetap yang lebih besar dari pada
aktiva lancar dimiliki oleh suatu perusahaan menyebabkan ketidakefektifan struktur
aktiva dalam perusahaan karena aktiva tetap pada dasarnya dibelanjai dari sumber
dana jangka panjang (hutang), aktiva tetap dalam hal ini tidak menghasilkan
keuntungan namun hanya memperlancar kegiatan operasional perusahaan dalam
meghasilkan laba namun, proposi aktiva tetap perlu ada dalam menunjang kegiatan
operasional dalam menghasilkan laba.
18
Struktur aktiva biasanya akan menentukan struktur hutang jangka panjang
maupun jangka pendek dalam perusahaan, besarnya pertumbuhan aset dan
keuntungan perusahaan terlihat dari struktur aktiva perusahaan. Dari pengertian di
atas dapat disimpulkan bahwa struktur aktiva merupakan perbandingan antara
aktiva tetap dengan total aktiva yang dapat menentukan besarnya alokasi dana
untuk masing-masing komponen aktiva. Menurut Putri (2012) perhitungan struktur
aktiva adalah:
FAR= X 100%
5. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan variabel yang banyak digunakan untuk
menjelaskan variasi pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan. Ukuran
perusahaan menggambarkan besar atau kecilnya suatu perusahaan yang diukur
dengan mengetahui total aktiva atau total aset yang dimiliki perusahaan tersebut,
Pada dasarnya ukuran perusahaan, ukuran perusahaan terbagi dalam 3 kategori
yaitu perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah (medium size) dan
perusahaan kecil (small firm). Ukuran perusahaan yang besar akan lebih mendapat
banyak sorotan karena akan menjadi subjek pemeriksaan yakni pengawasan yang
lebih ketat dari pemerintah dan masyarakat. Pengelompokan perusahaan atas dasar
skala operasi (besar atau kecil) dapat dipakai oleh investor sebagai salah satu
variabel dalam menentukan keputusan investasi. Semakin besar ukuran perusahaan
maka sumber informasi perusahaan tersedia semakin luas dan mudah diakses oleh
publik
Ukuran perusahaan bisa dijadikan acuan untuk menilai kemungkinan
kegagalan perusahaan. Perusahaan-perusahaan besar biasanya lebih suka
19
melakukan diversifikasi dibandingkan dengan perusahaan- perusahaan kecil dan
memiliki kemungkinan untuk bangkrut lebih kecil Kartika (2009). Semakin besar
ukuran perusahaan, maka akan semakin besar pula kesempatan perusahaan untuk
mendapatkan modal asing melalui pasar modal, baik itu dengan hutang ataupun
penerbitan saham baru karena biasanya perusahaan besar mempunyai reputasi yang
cukup baik di mata masyarakat. Ukuran perusahaan yang besar diyakini oleh
investor bahwa perusahaan tersebut mampu memenuhi segala kewajibannya serta
memberikan tingkat pengembalian yang memadai bagi investor sehingga ukuran
perusahaan diyakini berpengaruh terhadap profitabilitas (Joni dkk, 2010).
Total aktiva bisa digunakan untuk mengetahui seberapa besar perusahaan
tersebut. Apabila suatu perusahaan memiliki total aktiva yang besar maka dapat
dikatakan bahwa perusahaan tersebut memiliki prospek yang baik dan mampu
menghasilkan laba dengan baik juga. Ukuran perusahaan diukur dengan
menggunakan total aktiva, pendapatan atau modal yang berasal dari perusahaan
tersebut. Menurut Munawir (dalam Ambarwati, 2015) menyebutkan bahwa
perusahaan yang memiliki ukuran lebih besar cenderung untuk menyajikan tingkat
profitabilitas yang tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil, karena
perusahaan besar lebih dipandang kritis oleh para investor.
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu.
No Peneliti VariabelPenelitian Alat Analisis Hasil Penelitian
1 Ahmad Ali(2015)
Dependen:ProfitabilitasIndependen:Struktur modal
Analisisregresi linearberganda
Hasil uji kelayakan modeldan pengujian koefisien
determinasi R2dari variabel
struktur modal mempunyaipengaruh signifikan terhadapreturn on equity (ROE)
20
Lanjutan Tabel 2.1berganda
2 Ambarwatidkk (2015)
Dependen:Profitabilitas
Independen:UkuranPerusahaan
Model regresilinearberganda
Ukuran perusahaanberpengaruh positifsignifikan terhadapprofitabilitas.
3 RukmanaRisa danHasmiNurlaila(2018)
Independen:StrukturModal, StrukturAktiva danUkuranperusahaanDependen:Profitabilitas
Analisisregresiberganda
struktur modal, strukturaktiva dan ukuranperusahaan secarasimultan atau secarabersama-samaberpengaruh terhadapprofitabilitas
4 Novita danSofie (2015)
Dependen:Profitabilitas
Independen:Struktur ModalDan Likuiditas
Regresi linierberganda
Hasil penelitianmenunjukkan bahwastruktur modal memilikipengaruh signifikannegatif terhadapprofitabilitas yangdiukur dengan return onasset,
5 Astita danKalam(2013)
Dependen:Profitabilitas
Independen:Struktur modal
Teknikanalisisregresiberganda
perubahan struktur modalmemilki pengaruh negatifyang signifikan terhadapprofitabilitas
Sumber: Data diolah
C. Rerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis
Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan pustaka dan penelitian -
penelitian terdahulu, maka rerangka pemikiran yang diajukan dalam penelitian
sebagai berikut:
Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran
STRUKTUR MODAL (X1)
UKURAN PERUSAHAAN(X3)
STRUKTUR AKTIVA (X2) PROFITABILITAS (Y)
21
1. Pengaruh Struktur Modal terhadap Profitabilitas
Menurut Myers (1984), pecking order theory menyatakan bahwa ”Perusahaan
dengan tingkat profitabilitas yang tinggi justru tingkat utangnya rendah,
dikarenakan perusahaan yang profitabilitasnya tinggi memiliki sumber dana
internal yang berlimpah.” Ketika sumber dana internal berlimpah, perusahaan akan
menggunakan dana yang berasal dari aktivitas operasi perusahaan daripada
menggunakan utang dan ekuitas. Teori ini sejalan dengan penelitian Ahmad dkk
(2011) menunjukan bahwa struktur modal berpengaruh negatif terhadap
profitabilitas. Penelitian yang dilakukan oleh Kusumajaya (2011) menemukan
bahwa secara parsial struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas.
H1: Struktur modal berpengaruh terhadap profitabilitas
2. Pengaruh Struktur Aktiva terhadap Profitabilitas
Menurut Subramanyam dan Wild (2014) dalam (Nazar, 2015) aktiva merupakan
seluruh sumber daya ekonomi yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan
operasionalnya dalam menghasilkan laba. Struktur aktiva merupakan perbandingan
antara aktiva tetap dan total aktiva. Perubahan struktur aktiva akan berdampak
terhadap profitabilitas, karena perusahaan yang memiliki aset tetap lebih besar akan
memiliki kecenderungan untuk meningkatkan volume operasional dan profitabilitas
perusahaan. Hal ini sesuai dengan penelitian oleh Rahmiyatun (2016), yang
mengungkapkan bahwa struktur aktiva berpengaruh signifikan dan positif terhadap
profitabilitas.
H2 : Struktur aktiva berpengaruh terhadap profitabilitas.
22
3. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas
Besar kecilnya ukuran suatu perusahaan akan berpengaruh terhadap
profitabilitas. Total aktiva bisa digunakan untuk mengetahui seberapa besar
perusahaan tersebut, apabila suatu perusahaan memiliki total aktiva yang besar
maka dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut memiliki prospek yang baik dan
mampu menghasilkan laba dengan baik juga. Perusahaan yang memiliki ukuran
lebih besar cenderung untuk menyajikan tingkat profitabilitas yang tinggi
dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil, karena perusahaan besar lebih
dipandang kritis oleh para investor. Teori ini sejalan dengan penelitian Ambarwati
(2015) menyatakan bahwa firm size berpengaruh terhadap profitabilitas.
H3 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas.
4. Pengaruh Struktur Modal Struktur Aktiva dan Ukuran Perusahaan
terhadap Profitabilitas
Risa dan Nurlaila (2018) menemukan bahwa struktur modal, struktur aktiva dan
ukuran perusahaan secara simultan atau secara bersama-sama berpengaruh terhadap
profitabilitas hal ini ditunjukkan dengan P value < 0,05 sebesar 0,000.
H4: Secara simultan, struktur modal, struktur aktiva dan ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap profitabilitas.
23
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh secara
tidak langsung atau melalui media perantara yang umumnya berupa bukti, catatan
atau laporan historis perusahaan. Pengambilan sumber data sekunder didapat dari
laporan tahunan perusahaan manufaktur subsektor textile and garment yang tercatat
di situs BEI yaitu www.idx.co.id.
B. Populasi dan Sampel
Populasi yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan manufaktur pada
subsektor Textile And Garment yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode
purposive sampling, yaitu pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya
diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu umumnya disesuaikan
dengan tujuan atau masalah penelitian. Alasan pemilihan metode ini dikarenakan
metode ini mewakili sampel dan dipilih atas dasar kesesuaian karakteristik sampel
dengan kriteria pemilihan sampel yang dilakukan.
Sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur pada sub sektor Textile
And Garment yang diambil secara purposive sampling, dengan kriteria:
a. Perusahaan manufaktur pada sub sektor industri Textile And Garment yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2014- 2017.
b. Perusahaan yang tidak melakukan marger pada tahun 2014-2017.
24
c. Perusahaan yang tidak mengalami kerugian akumulatif secara terus menerus.
Tabel 3.1 Kriteria Pengambilan SampelNo Kriteria Jumlah1 Perusahaan Textil dan Garment 192 Perusahaan yang tidak terdaftar 2014-2017 (2)3 Perusahaan marger (1)4 Perusahaan yang mengalami kerugian akumulatif (3)
Jumlah 13
Tabel 3.2 Sampel PenelitianNo Kode perusahaan Nama Emiten1 CNTX Century Textile Industry(Ps) Tbk2 ERTX Eratex Djaja Tbk3 ESTI Ever Shine Textile Industy Tbk4 HDTX Panasia Indo Resource Tbk5 INDR Indo Rama Synthetics Tbk (S)6 PBRX Pan Brothers Tbk7 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk (S)8 SRIL Sri Rejeki Isman Tbk9 SSTM Sunson Textile Manufacturer Tbk (S)10 STAR Star Petrocem Tbk (S)11 TFCO Tifico Fiber Indonesia Tbk12 TRIS Trisula International Tbk (S)13 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk(S)
Sumber: www.idx.go.idC. Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh
variabel independen atau variabel bebas. Penelitian ini menggunakan profitabilitas
sebagai variabel dependen. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba. Ukuran profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Return On Equity (ROE) yang mengukur sejauh mana perusahaan
mengelola modal sendiri secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari
investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham
perusahaan (Sawir, 2009).
ROE = X 100%
2. Variabel Independen (X)
25
Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi
variabel yang lain. Variabel independen pada penelitian ini adalah struktur modal,
struktur aktiva dan ukuran perusahaan.
a. Struktur modal
Struktur modal diproksikan dengan dengan Long Term Debt to Equity Ratio
(LTDER) yang merupakan ratio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
mengembalikan hutang jangka panjang melalui modal sendiri yang dimilikinya.
Menurut Putri (2012) LTDER dihitung dengan membandingkan total hutang
jangka panjang terhadap modal sendiri (ekuitas).
LTDER = X 100%
b. Struktur Aktiva
Struktur Aktiva menggambarkan besarnya aktiva yang dapat dijamin
perusahaan ketika melakukan pinjaman kepada kreditur (Seftianne dkk, 2011).
Ukuran struktur aktiva yang digunakan dalam penelitian ini adalah Fixed Asset
Ratio (FAR) yang merupakan perbandingan antara total aktiva tetap dengan total
aktiva (Putri, 2012).
FAR= X 100%
c. Ukuran Perusahaan
Besar kecilnya suatu perusahaan ditunjukkan oleh total aset yang dimilki
perusahaan (Margaretha dkk, 2010). Ukuran perusahaan (size) dapat dinyatakan
dalam total aset, penjualan dan kapitalisasi pasar. Total aset relatif lebih stabil
26
dibandingkan dengan nilai kapitalisasi pasar dan penjualan dalam mengukur ukuran
perusahaan. Menurut Dahlia dan Siregar (2008) rumus SIZE adalah:
Ukuran perusahaan = Ln (Total aktiva perusahaan).
D. Metode Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif merupakan teknik deskriptif yang memberikan
gambaran informasi mengenai data yang dimiliki dan tidak bermaksud untuk
menguji hipotesis. Analisis ini hanya digunakan untuk menyajikan dan
menganalisis data disertai dengan perhitungan agar dapat memperjelas keadaan
atau karakteristik data yang bersangkutan. Pengukuran yang digunakan dalam
statistik deskriptif meliputi jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai
rata-rata (mean) dan standar deviasi (Ghozali, 2011).
2. Uji Asumsi Klasik
Tujuan pengujian asumsi klasik adalah untuk memberikan kepastian bahwa
persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias
dan konsisten (Ghozali, 2011).
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
variabel dependen dan variabel independen memiliki distribusi normal atau tidak.
Mengantisipasi agar tidak terjadinya bias, data yang digunakan harus terdistribusi
dengan normal. Uji statistik yang digunakan dalam menguji normalitas residual
dalam penelitian ini adalah uji statistik jarque-bera test. Uji ini memiliki ketentuan
yaitu apabila nilai probabilitas JB (jarque-bera) lebih besar dari tingkat signifikansi
a = 0,05, maka data residual terdistribusi normal dan sebaliknya apabila nilai
27
probabilitas JB lebih kecil dari tingkat signifkansi a = 0,05 maka data residual tidak
terdistribusi secara normal (Gujarati, 2010).
Model regresi yang baik adalah model regresi yang data residualnya
terdistribusi secara normal, namun untuk data yang memiliki sampel besar lebih
dari 100 seperti jenis data panel distribusi data residual normal sulit untuk
didapatkan sehingga apabila sampel besar maka asumsi kenormalan atas data
residual dapat diabaikan (Gujarati, 2010).
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terdapat hubungan linear antar variabel independen. Menurut Widarjono (2013),
model regresi yang baik adalah yang tidak terdapat hubungan linear antar variabel
independen. Indikasi adanya multikolinearitas dalam sebuah model regresi
ditunjukkan dengan adanya nilai koefisien determinasi (R2) yang tinggi tetapi
variabel independen banyak yang tidak signifikan.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear
memiliki korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
autokorelasi (Ghozali, 2011). Peneliti melakukan uji Durbin-Watson dengan syarat
du < DW < 4 – du untuk mengetahui ada tidaknya masalah autokorelasi (Ghozali,
2011)
d. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Widarjono (2013), uji heteroskedastisitas menguji apakah dalam
model regresi varian dari variabel residual bersifat konstan atau tidak , apabila
28
dalam sebuah model regresi terdapat masalah heteroskedastisitas maka akan
mengakibatkan nilai varian tidak lagi minimum sehingga mengakibatkan standard
error yang tidak dapat dipercaya dan hasil regresi dari model tidak dapat
dipertanggungjawabkan. Model regresi yang baik adalah yang bersifat
homoskedastisitas.
Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
uji Park. Mendeteksi heteroskedastisitas menggunakan uji Park adalah melihat
hasil regresi menggunakan residual kuadrat sebagai variabel dependen, apabila
terdapat variabel independen yang signifikan terhadap residual maka model regresi
terdapat masalah heteroskedastisitas (Widarjono, 2013).
3. Analisis Regresi Data Panel
Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Analisis regresi
bertujuan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih serta
menunjukkan arah hubungan antara variabel independen dan variabel dependen
yang digunakan dalam sebuah penelitian. Estimasi model regresi liner berganda
pada penelitian ini menggukan alat analisis yaitu software eviews 8. Penelitian ini
menggunakan data panel. Data panel merupakan data gabungan dari data cross
section dan data time series (Widarjono, 2013). Regresi dengan data panel
diharuskan untuk memilih beberapa model pendekatan yang paling tepat yaitu
pendekatan model common effect, fixed Effect dan random effect Widarjono
(2013).
a. Pendekatan model common effect
Pendekatan dengan model common effect merupakan pendekatan yang
paling sederhana untuk mengestimasi data panel. Pendekatan dengan model
29
common effect memiliki kelemahan yaitu ketidakpastian model dengan keadaan
yang sesungguhnya karena adanya asumsi bahwa perilaku antar individu dan kurun
waktu yang sama padahal pada kenyataannya kondisi setiap objek akan saling
berbeda pada suatu waktu dengan waktu yang lainnya (Widarjono, 2013)
b. Pendekatan model fixed effect
Pendekatan model fixed effect mengasumsikan adanya perbedaan antar objek
meskipun menggunakan koefisien regresor yang sama. Fixed effect disini
maksudnya adalah bahwa satu objek memiliki konstan yang tetap besarnya untuk
berbagai periode waktu, demikian pula dengan koefisien regresornya (Widarjono,
2013).
c. Pendekatan model random effect
Pendekatan model random effect ini adalah mengatasi kelemahan dari model
fixed effect. Model ini dikenal juga dengan sebutan model Generalized Least
Square (GLS). Model random effect menggunakan residual yang diduga memiliki
hubungan antara waktu dan objek, untuk menganalisis data panel menggunakan
model ini ada satu syarat yang harus dipenuhi yaitu objek data saling lebih besar
dari banyaknya koefisien (Widarjono, 2013). Keuntungan dari data panel adalah
sebagai berikut:
1) Data panel yang merupakan kombinasi dari data cross section dan time series
akan memberikan informasi data yang lebih banyak sehingga akan
menghasilkan degree of freedom yang semakin besar.
2) Menggabungkan data cross section dan time series dapat mengatasi masalah
yang timbul ketika ada masalah penghilangan variabel. Pengolahan regresi
data panel terlebih dahulu harus memilih model estimasi yaitu common
30
effect, fixed effect dan random effect. Pemilihan model dilakukan dengan uji
chow dan uji hausman.
a) Uji Chow
Uji chow merupakan pengujian yang dilakukan untuk memilih model
pendekan yang paling baik anatara common effect dan fixed effect dengan melihat
nilai distribusi F-statistik (Widarjono, 2013). Apabila nilai probabilitas signifikansi
F statistik lebih kecil dari tingkat signifikasi α = 0.05 maka H0 diterima, namun
jika nilai probabilitas signifikansi F statistik lebih besar dari tingkat signifikansi α =
0.05 maka H0 ditolak. H0 menyatakan bahwa model fixed effect yang lebih baik
digunakan dalam mengestimasi data panel dan Hα menyatakan bahwa model
common effect yang lebih baik (Widarjono, 2013).
b) Uji Hausman
Uji hausman adalah pengujian yang dilakukan untuk membandingkan dan
memilih antara model fixed effect dan random effect yang paling baik digunakan
dalam sebuah model penelitian. Pengujian menggunakan uji hausman dalam
menentukan model terbaik menggunakan statistik chi square dengan degree of
freedom adalah sebanyak k, dimana k adalah jumlah variabel independen, apabila
nilai statistik chi square lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi α = 0.05
maka H0 ditolak yang artinya model yang lebih baik adalah model random effect,
apabila nilai statistik chi square lebih kecil dari tingkat signifikasi α = 0.05 maka
H0 diterima yang mengartikan bahwa model yang lebih baik adalah model fixed
effect (Widarjono, 2013).
4. Analisis Regresi Berganda
Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda, analisis regresi
bertujuan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih serta
31
menunjukkan arah hubungan antara variabel indepanden dan variabel dependen
yang digunakan dalam sebuah penelitian (Widarjono, 2013). Regresi berganda
merupakan teknik statistik untuk menjelaskan keterkaitan dari beberapa variabel
sekaligus. Sementara itu, model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e
Keterangan:
Y = Profitabilitas (ROE)
α = Konstanta
β1, β2, β3 = Koefisien Regresi
X1 = Struktur Modal (LTDER)
X2 = Struktur Aktiva (FAR)
X3 = Ukuran Perusahaan (Size).
e = Eror
5. Uji Hipotesis
a. Uji Statistik F
Pengujian hipotesa F dilakukan untuk menguji signifikasi pengaruh keseluruhan
variabel independen terhadap variabel dependen (secara simultan) (Ghozali, 2011).
Ho : β1 = β2 = … = β1 = 0 (seluruh variabel independen tidak berpengaruh
signifikan).
Ha : β1 ≠ 0 (minimal terdapat satu variabel independen yang berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen).
Kriteria pengambilan keputusan dalam uji statistik F adalah sebagai berikut:
1. Jika F-statistika > F-tabel atau p-value < α maka Ha diterima (α = 0.05).
2. Jika F-statistika < F-tabel atau p-value > α maka H0 diterima (α = 0.05).
32
b. Uji Statistik t
Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
secara parsial digunakan uji t. Uji ini dilakukan untuk menentukan apakah dua
sampel yang tidak berhubungan memiliki rata-rata yang sama atau tidak sama
secara signifikan (Ghozali, 2011).
Ho : β1 = 0 (variabel independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen).
Ha : β1 ≠ 0 (variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen).
Kriteria pengambilan keputusan dalam uji statistik t adalah sebagai berikut:
1. Jika t-statistika > t-tabel atau p-value < α maka Ha diterima. (α = 0.05).
2. Jika t-statistika < t-tabel atau p-value > α maka H0 diterima. (α = 0.05).
c. Uji statistik Determinasi R2
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel terikat Apabila nilai koefisien
determinasi R2 mendekati 1 berarti variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat (Ghozali,
2011).
57
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh struktur modal, struktur aktiva dan
ukuran perusahaan terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur subsektor
textil and garment yang terdaftar di bursa efek indonesia (BEI) tahun 2014-2017.
Variabel struktur modal di uji oleh long term debt to equity ratio. Variabel struktur
aktiva di uji oleh fixed asset ratio, dan variabel profitabilitas di uji oleh return on
equity. Penelitian ini menggunakan regresi linier berganda sebagai alat uji hipotesis
dengan bantuan Eviews 8. Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Secara parsial, struktur modal tidak berpengaruh terhadap profitabilitas
perusahaan manufaktur sub sektor textil dan garmen yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2017, dengan demikian H1 ditolak. Hal ini
menandakan bahwa tidak terdapat pengaruh antara struktur modal terhadap
profitabilitas.
2. Secara parsial, struktur aktiva berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan
manufaktur sub sektor textil dan garmen yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) tahun 2014-2017, dengan demikian H2 diterima. sehingga
terdapat pengaruh antara struktur aktiva terhadap profitabilitas.
3. ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan
manufaktur sub sektor textil dan garmen yang terdaftar di Bursa Efek
58
Indonesia (BEI) tahun 2014-2017, dengan demikian H3 ditolak, sehingga
tidak terdapat pengaruh antara ukuran perusahaan terhadap profitabilitas.
4. Secara secara simultan, struktur modal, struktur aktiva dan ukuran
perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur sub
sektor textil dan garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun
2014-2017, dengan demikian H4 diterima. sehingga secara simultan struktur
modal, struktur aktiva dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap
profitabilitas.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa enelitian ini
mendukung teori yang digunakan yaitu pecking order theory. pecking order theory
mengemukakan bahwa perusahaan lebih menyukai penggunaan pendanaan dari
modal internal, yaitu dana yang berasal dari aliran kas, laba ditahan dan depresiasi.
Menurut Kaaro dalam Saidi (2004), urutan penggunaan sumber pendanaan dengan
mengacu pada packing order theory adalah: internal fund (dana internal),
debt (hutang), dan equity (modal sendiri). Dana internal lebih disukai karena
memungkinkan perusahaan untuk tidak perlu “membuka diri lagi” dari sorotan
pemodal luar. Semaksimal mungkin untuk memperoleh sumber dana yang
diperlukan tanpa memperoleh “sorotan dan publisitas publik” sebagai akibat
penerbitan saham baru.
Dana eksternal lebih disukai dalam bentuk hutang daripada modal sendiri
karena dua alasan. Pertama adalah pertimbangan biaya emisi. Biaya emisi obligasi
lebih murah dari biaya emisi saham baru, hal ini disebabkan karena penerbitan
saham baru akan menurunkan harga saham lama. Kedua, manajer khawatir kalau
penerbitan saham baru akan ditafsirkan sebagai kabar buruk oleh pemodal, dan
59
membuat harga saham akan turun. Hal ini disebabkan antara lain oleh
kemungkinan adanya informasi asimetrik antara pihak manajemen dengan pihak
pemodal.
B. Saran
1. Bagi Investor
Investor dapat menentukan dan memperhitungkan berbagai tingkat risiko
yang diambil apabila perusahaan memperoleh dana dari pihak eksternal dengan
melihat berbagai faktor seperti struktur modal. Dengan adanya penelitian ini dapat
membantu mempertajam analisa investor dalam melihat faktor profitability dan
mempertimbangkan untuk menginvestasikan dana nya kepada perusahaan yang
memiliki tingkat hutang yang rendah
2. Bagi Perusahaan
Berdasarkan pada hasil penelitian perusahaan sebaiknya memberikan
informasi yang baik kepada investor melalui laporan keuangan perusahaan.
Semakin banyak investor berinvestasi maka semakin banyak modal yang diterima
perusahaan dari investor luar.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya memperbesar cakupan penelitian baik
secara objek penelitian, variabel, tahun digunakan sehingga hasil penelitian bisa
mewakili penilaian profitabilitas yang akurat dan mempertimbangkan penggunaan
variabel lain untuk mengetahui bagaimana pengaruhnya terhadap profitabilitas.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Ali (2015). “Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas PerusahaanTelekomunikasi. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia( Stiesia) Surabaya” . JurnalIlmu Dan Riset Manajemen. Volume 4 Nomor 9 Agusstus 2015.
Alima, Sutria. 2015. “Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas Pada PerusahaanIndustri Tekstil Dan Garment Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Jom FISIPVol. 2. No 2.
Ambarwati, Novi Sagitas.Yuanita, Gede Aldi dan Sinarwati, Ni Kadek, 2015. “pengaruhModal Kerja, Likuiditas, Aktivitas, dan Ukuran Perusahaan TerhadapProfitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI”. Jurnal S1Akutansi Universitas Pendidikan Ghanes.
Anwar, Muhadjir. 2009. “Pengaruh Risiko Bisnis, Strategi Pertumbuhan dan StrukturModal Terhadap Kinerja Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efekjakarta”. Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol.7, No. 2, Hlm. 305-314.
Asmara, Fitria. Fery Panjaitan. Devina Clearesta Hartiwi. 2015. “Analisis Struktur Modal danStruktur Aktiva Terhadap Profitabilitas Study Kasus Pada PT Timah”.
Asri Novita, Bunga Dan Sofie, 2015. “Pengaruh Struktur Modal Dan Likuiditas TerhadapProfitabilitas”. Jurnal Akrisakti.
Astita Rima,dan Kalam Rizalul (2013) “Pengaruh Likuiditas Dan Struktur Modal TerhadapProfitabilitas”. Jurnal Riset Akuntansi, Vol.5.No.7 April 2013
Atmaja, Lukas Setia. 1999. Manajemen Keuangan. Yogyakarta : Andi Offset.
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2010. Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan.Erlangga. (Terjemahan)
Delcoure, Natalya. 2006. “The Determinant of Capital Structure in Transitional EconomicsInternational Review of Economic and Sinance”. Article in Pres.
Dahlia, L. dan S. V. Siregar. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility TerhadapKinerja Perusahaan. (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Tercatat di Bursa EfekIndonesia padaTahun 2005 dan 2006). Simposium Nasional Akuntansi IX, Pontianak,23-26 Juli.
Firnanti, Friska. 2011. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal PerusahaanManufaktur di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 13, No. 2,Hlm. 119-128.
Furi, Vina Ratna dan Saifudin. 2012. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi StrukturModalPada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2010”. Juraksi, Vol.1, No. 2, Hlm. 49-62.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS19. BadanPenerbit Universitas Diponegoro: Semarang.
Gill, Amarjit., Biger, Nahum., dan Mathur, Neil. 2011. “The Effect of Capital Structure onProfitability: Evidence from the United States”. International Journal of ManagementVol. 28 No. 4 Part 1 Dec 201.
Gujarati, D. 2010. Ekonometrika Dasar, alih bahasa : Sumarno Zain. Jakarta : Erlangga
Hadianto, Bram dan Christian Tayana. 2010. “Pengaruh Risiko Sistematik, Struktur Aktiva,Profitabilitas dan Jenis Perusahaan Terhadap Struktur Modal Emiten SektorPertambangan: Pengujian Hipotesis Static-Trade Off”. Jurnal Akuntansi, Vol. 2, No. 1,Hlm. 15-39.
Harahap, Sofyan Syafri. 2008. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Edisi 9. Jakarta : PTRaja Grafindo Persada.
Herudin, Tribunnews. 2018. “Textil dan garment jadi industri strategis di indonesia”.http://www.tribunnews.com/bisnis/2018/04/05/tekstil-dan-garmen-jadi-industri-strategis-di-indonesia.
Horne, J. C. V., dan Wachowichz, J. M. 2012. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan.Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Joni dan Lina. 2010. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal”. Jurnal Bisnis danAkutansi, Vol. 12, No. 2, Hlm. 81-94.
Kartika, Andi. 2009. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada PerusahaanManufaktur yang Go Public di BEI”. Dinamika Keuangan dan Perbankan, Vol. 1, No.2, Hlm. 105-122.
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan ke-4. PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta
Keown, Arthur J., Martin, John D., Petty, J. William dan Schott, David F. JR., 2010,Financial Management: Principles and Application, Ninth Edition, New Jersey:Prentice-Hall.
Kodrat, David Sukardi dan Chistian Herdinata. 2009. Manajemen Keuangan Based onEmpirical Research. Surabaya: Graha Ilmu
Kusumajaya. 2011.´”Pengaruh Struktur Modal & Pertumbuhan Perusahaan TerhadapProfitabilitas dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa EfekIndonesia”. Jurnal Akuntansi. Vol.2 No. 1
Margaretha, Farah dan Aditya Rizky Ramadhan. 2010. “Faktor-Faktor yang MempengaruhiStruktur Modal pada Industri Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Bisnis danAkuntansi, Vol. 12, No. 2, Hlm. 119-130.
Novita. A. N. dan Sofie. (2015). “Pengaruh Struktur Modal Dan Likuiditas TerhadapProfitabilitas”. e-Journal Akuntansi Trisakti.
Putri, Meidara Elsa Dwi. 2012. “Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aktiva dan UkuranPerusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur”. JurnalManajemen, Vol. 1, No. 1, Hlm. 1-10.
Rahmiyatun, Fitri. Kaman Nainggolan. 2016. “Pengaruh Struktur Aktiva, Perputaran ModalDan Pendanaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Farmasi”. Journal Ecodemica Vol.4No 2.
Riyanto, B. 2011. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi keempat, cetakkankesebelas. Yogyakarta.
Rukmana, Risa dan Hasmi, Nurlaila (2018) “Pengaruh Struktur Modal, Struktur Aktiva DanUkuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada Perusahaan ManufakturYang Terdaftar Di BEI”. Jurnal economix Volume 6 No.2 Desember 2018.
Saidi. 2004. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada PerusahaanManufaktur Go Public di Bursa Efek Jakarta (BEJ) Tahun 1997-2002”. Skripsi.Universitas Muhamadiyah Surakarta.
Saleh, Hatta. Sunu Priyawan. Tri Ratnawati. 2015. “The Influence of Assets Structure,Capital Structure and Market Risk on the Growth, Profitability and Corporate Values(Study InManufacturing Companies Listed In Indonesia Stock Exchange)”.International Journal of Business and Management Invention. Vol. 4 Issue 12.
Samryn, L.M. 2011. Pengantar Akuntansi. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Sawir (2009). Analisis Kinerja Keuangan Dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama STIM, YKPN, Yogyakarta.
Sundjaja, Ridwan S. dan Inge Barlian. 2003. Manajemen Keuangan. Edisi Keempat.Bandung: Yayasan Astra Honda Motor.
Syamsuddin, L. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi dalamPerencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Edisi Baru, cetakkankesembilan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland. 1997. Manajemen Keuangan, Edisi Kesembilan,Jilid 2. Jakarta : Binarupa Aksara.
Widarjono, Agus. 2013. Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya, Penerbit UPP
Wild, J.J., et.al (2005) Financial Statement Analysis. Jakarta: Salemba Empat.
www.idx.co.id (diakses juni 2018)