penge cap an
DESCRIPTION
dr.AnisTRANSCRIPT
1
Fisiologi pengecapan Blok 11 FK UMP dr Anis, M.Sc
PENGECAPAN
dr. ANIS KUSUMAWATI, M.Sc PRODI PENDIDIKAN DOKTER-FK UMP
Pengecapan merupakan sensasi kimia. Terdapat 5 rasa primer yang dapat dibedakan yaitu
asam, manis, pahit, asin dan umami. Rasa umami baru-baru ini dilaporkan oleh ilmuwan Jepang,
dijelaskan seperti meaty atau savory. Umami didapat dari reseptor rasa yang distimualsi oleh MSG.
Semua rasa-rasa lain seperti coklat, mrica dan kopi merupakan kombinasi dari 5 rasa primer ditambah
sensai pembauan dan taktil (sentuhan). Aroma dari makanan dapat bergerak dari mulut ke rongga
hidung dan merangsang reseptor olfaktorius. Karena pembauan lebih sensitif dari pengecapan,
pemberian substansi makanan dapat merangsang sistem olfaktorius ribuan kali lebih kuat dari pada
perangsangan sistem pengecapan. Jika seseorang demam atau menderita alergi dan tidak dapat
merasakan rasa makanan, ini karena ada pengeblokan olfaktorius bukan pengecapannya.
TASTE BUDS DAN PAPILA
Reseptor untuk sensasi pengecapan terletak di taste buds. Hampir 10.000 taste buds pada
orang dewasa muda terletak di lidah dan beberapa di palatum mole, faring, dan epiglotis. Jumlah taste
buds berkurang seiring usia yang bertambah. Setiap taste buds tersusun dari 3 jenis sel, yaitu
supporting cells, gustatory receptro cells ( sel reseptor pengecapan), dan basal cells. Supporting cells
mengelilingi sekitar 50 gustatory rceptor cells di setiap taste buds. Terdapat gustatory hair yang
menjulur dari setiap sel reseptor pengecapan ke permukaan luar melalui taste pore, lubang taste buds.
Basal cells, merupakan stem cells ynag ditemukan di tepi taste buds di dekat lapisan jaringan
penyambung, menghasilkan supporting cells yang kemudian berkembang menjadi gustatory cells.
Setiap sel reseptor pengecapan mempunyai masa hidup sekitar 10 hari. Di sebelah basal, sel reseptor
pengecapan mengadakan sinap dengan dendrit neuron first-order yang kemudian membentuk bagian
pertama dari jalur pengecapan. Dendrit dari setiap cabang neuron first-order berhubungan dengan
banyak sel reseptor pengecapan dalam beberapa taste buds (Gambar 1).
2
Fisiologi pengecapan Blok 11 FK UMP dr Anis, M.Sc
Gambar 1. Sel reseptor pengecapan dalam taste buds di lidah
Taste buds ditemukan bertambah banyak di bagian lidah yang disebut pappilae (papila), yang
memberikan tekstur kasar di permukaan luar lidah. Terdapat 3 jenis papila yang mengandung taste
buds:
1. Papila sirkumfalata, sekitar 12, sangat lebar, membentuk huruf V terbalik, kasar di bagaian
belakang lidah. Pada setiap papila terdapat 100-300 taste buds.
2. Papila fungiformis, berbentuk jamur, meningkat menyebar di permukaan dalam lidah,
mengandung sekitar 5 taste buds di setiap papila.
3
Fisiologi pengecapan Blok 11 FK UMP dr Anis, M.Sc
3. Papila foliata, terletak di sebelah tepi lidah, namun sebagain besar degenerasi saat masa
kanak-kanak awal.
Sebagai tambahan, permukaan dalam lidah memiliki papila filiformis, strukturnya mengandung
reseptor taktil bukan taste buds. Meningkatkan gesekan antara lidah dan makanan,
mempermudah lidah untuk memindahkan makanan di rongga mulut.
FISIOLOGI PENGECAPAN
Bahan kimia yang merangsang sel reseptor pengecapan disebut sebagai tastants. Jika tastant
larut dalam saliva, kemudian akan kontak dengan membran plasma gustatory hairs sebagai tempat
transduksi pengecapan. Akibatnya timbul potensial reseptor yang merangsang eksositosis vesikel
sinaptik dari sel reseptor pengecapan. Hal ini menyebabkan dilepaskannya molekul neurotransmiter
yang merangsang impuls saraf di first-order neuron sensoris yang kemudian mengadakan sinap
dengan sel reseptor pengecapan.
Potensial reseptor berbeda-beda untuk tastant yang berbeda. Ion Na+ di makanan yang asin
memasuki sel resptor pengecapan melalui Na+ channels di membran plasma. Akumulasi Na+ di dalam
sel menyebabkan depolarisasi, menyebabkan penglepasan neurotransmiter. Ion H+ di tastant asam
mengalir ke sel reseptor pengecapan melalui H+ channels. Mereka juga mempengaruhi pembukaan
dan penutupan tipe ion channels lainnya. Hasilnya adalah depolarisasi dan penglepasan
neurotransmiter.
Tastant lain bertanggungjawab dalam perangsangan rasa manis, pahit dan umami, namun
tidak secara sendiri-sendiri memasuki sel reseptor pengecapan. Mereka berikatan dengan reseptor di
membran plasma yang berikatan dengan protein G. Protein G selanjutkan mengaktifkan second
messenger di dalam sel reseptor pengecapan. Second messenger yang berbeda menyebabkan
depolarisasi dengan cara yang berbeda namun hasilnya sama yaitu penglepasan neurotransmiter.
AMBANG RANGSANG RASA DAN ADAPTASI
Ambang rangsang untuk berbagai rasa primer berbeda-beda. Ambang rangsang untuk
substansi rasa pahit, misalnya quinine, adalah yang paling rendah. Karena substansi racun seringnya
pahit, ambang rangsang yang rendah (atau sensifitasnya tinggi) mempunyai fungsi proteksi. Ambang
rangsang untuk rasa asam, misal lemon, seperti yang diukur dengan asam hidroklorik, lebih tinggi.
Ambang rangsang untuk substansi rasa asin, direpresentasikan oleh sodium klorida, manis diukur
dengan sukrose, lebih tinggi dibanding pahit atau asam.
4
Fisiologi pengecapan Blok 11 FK UMP dr Anis, M.Sc
Adaptasi lengkap untuk rasa spesiifik dapat terjadi dalam waktu 1-5 menit pada perangsangan
yang terus menerus. Adaptasi rasa ini terjadi karena perubahan di reseptor rasa, reseptor olfaktorius
dan di neuron alur pengecapan di CNS.
ALUR PENGECAPAN
Terdapat 3 saraf kranial yang mengandung akson first-order dari neuron gustatory yang
mensarafi taste buds. Nervus VII mensarafi taste buds di 2/3 anterior lidah, n. IX mensarafi taste buds
1/3 posterior lidah dan n. X mensarafi taste buds di tenggorok dan epiglotis. Dari taste buds impuls
saraf menjalar melewati saraf kranial ke nukleus gustatory di medula oblongata. Dari medula, beberapa
akson yang membawa signal rasa menjulur ke talamus. Signal rasa yang menjalar dari talamus ke area
gustatory primer di lobus parietal korteks serebri meningkatkan persepsi sadar tentang rasa (Gambar
2).
Gambar 2. Alur pengecapan