pengelolaan dan pelayanan informasi publik
TRANSCRIPT
PENGELOLAAN DAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK
DI LINGKUNGAN DI LINGKUNGAN SATUAN KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PERANGKAT DAERAH
PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJOPEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO
DASAR HUKUM PELAKSANAAN PENGELOLAAN DAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK
1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
2. Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2010 tentang Peraturan Pelaksanan UU Nomor 14 Tahun 2008
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Pelayanan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah
4. Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik
5. Peraturan Komisi Informasi Nomor 2 Tahun 2010 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi
UU No. 14 tahun 2008
Pasal 3
Undang undang ini bertujuan untuk: 1.menjamin hak warga negara untuk
mengetahui rencana, proses dan alasan pengambilan suatu keputusan publik;
2.mendorong partisipasi masyarakat; 3.mewujudkan penyelenggaraan negara
yang baik, 4.mengembangkan ilmu pengetahuan
dan mencerdaskan kehidupan bangsa; dan/atau
5.meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan Badan Publik
INFO
RMASI PU
BLIKInformasi Publik vs Informasi privat
TerbukaTertutup
Dikecua-likan
Diijinkan Terbuka
INFORMASI PRIVAT INFORMASI PUBLIK UU KIP:Informasi Publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan penyelengga-raan badan publik lainnya yang sesuai dengan Undang-Undang ini serta informasi lain yang berka-itan dengan kepentingan publik.
Apa bedanya?
Sesuai Peraturan Bupati Sidoarjo No 14 Tahun 2012Ditetapkan tanggal
PPID PEMBANTU
PETUGAS PETUGAS INFORMASI INFORMASI
PPID KAB PPID KAB
ATASAN PPID( Kepala SKPD )
PPID pada Pemerintah aerah dibantu oleh PPID Pembantu yang berkedudukan pada SKPD. (pasal 8 ayat 6 Permendagri 35 Tahun 2010)
1. Kriteria PPID Pembantu meliputi :
a. merupakan pejabat struktural yang melaksanakan tugas pokok dan fungsi PID pada SKPD;
b. memiliki kompetensi di bidang pengelolaan informasi dan dokumentasi serta pelaksanaan pelayanan informasi publik.
2. PPID Pembantu ditunjuk dan ditetapkan dengan Keputusan Walikota/ Bupati atas usulan Kepala SKPD.
PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KOTA/KABUPATENPEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KOTA/KABUPATEN
Pejabat Pengelolah Informasi dan Dokumentasi melekat pada Pejabat struktural yang memidangi tugas dan fungsi pelayanan informasi (pasal 9 Kepmendagri 35 Tahun 2010 )PPID mempunyai tugas antara lain:1. mengkoordinasikan dan mengkonsolidasikan pengumpulan bahan nformasi dan
dokumentasi dari PPID Pembantu2. menyimpan, mendokumentasikan, menyediakan dan memberi pelayanan informasi
kepada publik; 3. melakukan verifikasi bahan informasi publik.4. melakukan uji konsekuensi atas informasi yang dikecualikan;5. pemutakiran informasi dan dokumentasi; dan6. menyediakan informasi dan dokumentasi untuk diakses oleh masyarakat.
DISEDIAKAN DAN
DIUMUMKAN
DIUMUMKAN
TERSEDIA
SECARA BERKALA
SECARA SERTA MERTA
SETIAP SAAT
ALASAN
JANGKA WAKTU
INFORMASI YANG
DIKECUALIKAN
DAFTAR INFORMASI
PUBLIK
INFORMASI LAINYG BERKAITAN
DG BP
ATASPERMINTAA
N
SECARA 0FF LINE
SECARA ELEKTRONI
K
UU KEARSIPAN
1. Model Enkripsi Protection- HTTPS
2. Virtual Line: proteksi bersifat intranet
3. Otorisasi Akses4. Pengamanan
System database: firewall, data base management acces
Cara Pengamanan
INFORMASI YANG WAJIB DISEDIAKAN DAN DIUMUMKAN
SECARA SECARA BERKALABERKALA
1. Informasi tentang Pemerintah Daerah/ SKPD/ BUMD/
Satuan Pendidikan ( SP )
2. Informasi mengenai program dan atau kegiatan yang
sedang dijalankan Pemda/ SKPD/ BUMD/ SP;
3. Informasi mengenai laporan keuangan; dan/atau;
4. Informasi tentang Peraturan, keputusan dan atau
kebijakn yang mengikat dan/ atau berdampak bagi publik
yang dikeluarkan
5. Informasi tentang tata cara pelayanan pengaduan
6. Informasi tentang pengumuman pengadaan barang dan
atau jasa sesuai peraturan perundangan terkait
7. Kewajiban memberikan dan menyampaikan informasi
publik dilakukan paling lambat 6 (enam) bulan sekali;
8. Kewajiban menyebarluaskan informasi publik disampaikan
dengan cara yang mudah dijangkau oleh masyarakat dan
dalam bahasa yang mudah dipahami.
INFORMASI YANG WAJIB DIUMUMKAN
SECARA SECARA SERTASERTA MERTAMERTA
Informasi yang dapat mengancam hajat hidup
orang
banyak dan ketertiban umum antara lain:
1. Informasi tentg bencana alam seperti
kekeringan, kebakaran hutan krn alam, hama
tanam, epidemik, wabah, KLB, kejadian
antariksa atau benda-benda angkasa;
2. Bencana non-alam sprti kegagalan industri atau
teknologi, dampak industri, pencemaran
lingkungan;
3. Bencana sosial sprt kerusuhan sosial, konflik
sosial antar kelompok/ komunitas dan teror;
4. Racun pada bahan makanan yang dikonsumsi
masyarakat
5. Info tentang rencana gangguan terhadap
kepentingan publik
INFORMASI YANG WAJIB TERSEDIA
SETIAP SETIAP SAATSAAT
1. Daftar seluruh informasi publik yang berada
dibawah penguasaannya, tidak termasuk informasi
yang dikecualikan;
2. Hasil keputusan Walikota/Kepala SKPD masing2
dan latar belakang pertimbangannya;
3. Seluruh kebijakan yang ada berikt dokumen
pendukungnya;
4. Rencana kerja proyek termasuk di dalamnya
perkiraan pengeluaran tahunan Pemkot/ SKPD
masing2;
5. Perjanjian Pemkot/ SKPD masing2 dengan pihak
ketiga;
6. Informasi dan Kebijakan yang disampaikan pejabat
publik dalam pertemuan yang terbuka untuk umum;
7. Prosedur kerja pegawai Pemkot/ SKPD masing2
yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat;
dan/atau
8. Laporan mengenai pelayanan akses informasi
publik .
INFORMASI YANG DIKECUALIKAN
ALASAN ALASAN DANDAN
JANGKA JANGKA WAKTUWAKTU
a. Dapat Menghambat Proses Penegakan Hukum;
b. Dapat Mengganggu Kepentingan Perlindungan Hak Atas Kekayaan Intelektual Dan Perlindungan Dari Persaingan Usaha Tidak Sehat;
c. Dapat Membahayakan Pertahanan Dan Keamanan Negara;
d. Dapat Mengungkapkan Kekayaan Alam Indonesia;
e. Dapat Merugikan Ketahanan Ekonomi Nasional:
f. Dapat Merugikan Kepentingan Hubungan Luar Negeri :
g. Dapat Mengungkapkan Isi Akta Otentik Yang Bersifat Pribadi Dan Kemauan Terakhir Ataupun Wasiat Seseorang;
h. Dapat Mengungkap Rahasia Pribadi;
i. Memorandum Atau Surat-Surat Antar Badan Publik Atau Intra Badan Publik, Yang Menurut Sifatnya Dirahasiakan Kecuali Atas Putusan Komisi Informasi Atau Pengadilan;
j. informasi yang tidak boleh diungkapkan berdasarkan Undang-Undang.
1. Informasi yang dikecualikan adalah informasi sebagaimana diatur dalam pasal 17 dan pasal 18 Undang-Undang No. 14 Tahun 2008;
2. Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam mengelompokkan informasi yang dikecualikan :
a. KetatKetat artinya harus benar-benar mengacu pada pedoman yang valid dan mengedepankan objektivitas b. TerbatasTerbatas artinya harus terbatas pada informasi tertentu untuk menghindari penafsiran yang bersifat subyektif dan kesewenangan ; c. Tidak Mutlak Tidak Mutlak artinya tidak ada informasi yang secara mutlak dikecualikan ketika kepentingan publik yang lebih besar menghendakinya.3. Harus melalui metode uji konsekuensi bahaya ( consequential harm test ) yang
mendasari penetuan suatu informasi harus dirahasiakan apabila informasi tersebut dibuka ;
4. Untuk menjamin suatu informasi dapat dibuka atau ditutup secara obyektif, maka metode di atas harus dilengkapi dengan uji kepentingan publik ( balancing public interst test ) salah satu caranya dengan diumumkan pada media sebelum ditetapkan;
5. Pengklasifikasian akses informasi harus disertai pertimbangan tertulis tentang implikasi informasi dari sisi politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan;
6. Penetapan klasifikasi informasi yang dikecualikan dilakukan melalui rapat internal SKPD yang selanjutnya diajukan untuk mendapatkan persetujuan Walikota /Bupati
Bagaimana melakukan uji Konsekuensi?
1. PPID melakukan pengujian konsekuensi ber-dasarkan alasan pada Pasal 17 Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik sebelum menya-takan suatu informasi sebagai informasi yang dikecualikan.• Hasil pengujian konsekuensi sebelum adanya permo-
honan wajib dimasukkan dalam daftar informasi yang ditetapkan oleh PPID atas persetujuan atasan PPID. Dalam hal pengujian konsekuensi dilakukan karena ada-nya permohonan, dan oleh karenanya perlu dihitamkan atau dikaburkan tidak memerlukan persetujuan atasan PPID.
2. PPID yang melakukan pengujian konsekuensi berdasarkan alasan pada Pasal 17 huruf j Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik wajib menyebutkan ketentuan yang secara jelas dan tegas pada undang-undang yang diacu yang menyatakan suatu informasi wajib dirahasiakan.
HAK PEMOHON HAK PEMOHON INFORMASIINFORMASI
HAK BADAN PUBLIKHAK BADAN PUBLIK
1. Melihat dan mengetahui Informasi Publik;
2. Menghadiri pertemuan publik yang terbuka untuk umum untuk memperoleh Informasi Publik;
3. Mendapatkan salinan Informasi Publik melalui permohonan;
4. Mengajukan permintaan Informasi Publik disertai alasan permintaan tersebut.
5. Menyebarluaskan Informasi Publik ;
6. Mengajukan gugatan ke pengadilan apabila dalam memperoleh Informasi Publik mendapat hambatan atau kegagalan.
1.Badan Publik berhak menolak memberikan informasi yang dikecualikan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
2.Badan Publik berhak menolak memberikan Informasi Publik apabila tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3.Informasi publik yang tidak dapat diberikan oleh Badan Publik, adalah :
a. Informasi yang dapat membahayakan negara;
b. Informasi yang berkaitan dengan kepentingan perlindungan usaha dari persaingan usaha tidak sehat;
c. Informasi yang berkaitan dengan hak-hak pribadi;
d. Informasi yang berkaitan dengan rahasia jabatan; dan/atau
e. Informasi publik yang diminta belum dikuasai atau didokumentasikan.
1.Badan publik wajib
menyediakan, memberikan
dan/atau menerbitkan
Informasi Publik yang akurat,
benar, dan tidak menyesatkan
yang berada di bawah
kewenangannya kepada
pemohon Informasi Publik;
2.Badan Publik harus
membangun dan
mengembangkan sistem
informasi dan dokumentasi
untuk mengelola informasi
publik secara baik dan efisien
sehingga dapat diakses dengan
mudah.
1. Pengguna Informasi Publik
wajib menggunakan Informasi
Publik sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2. Pengguna Informasi Publik
wajib mencantumkan sumber
dari mana ia memperoleh
Informasi Publik, baik yang
digunakan untuk kepentingan
sendiri maupun untuk
keperluan publikasi sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
KEWAJIBAN PENGGUNA KEWAJIBAN PENGGUNA INFORMASIINFORMASI
KEWAJIBAN BADAN KEWAJIBAN BADAN PUBLIKPUBLIK
MEKANISME PERMOHONAN INFORMASI PUBLIKDI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MALANG
1. Pemohon Informasi datang ke desk layanan informasi, mengisi formulir permintaaan informasi dengan melampirkan fotocopy KTP pemohon dan pengguna informasi;
2. Petugas memberikan Tanda Bukti Penerimaan Permintaan Informasi Publik kepada Pemohon Informasi Publik;
3. Petugas Memproses Permintaan Pemohon Informasi Publik sesuai dengan formulir permintaan Informasi Publik yang telah ditanda tangani oleh pemohon informasi publik;
4. Petugas menyerahkan informasi sesuai dengan yang diminta oleh pemohon/pengguna informasi. Jika informasi yang diminta masuk dalam kategori dikecualikan PPID menyampaikan alasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
5. Petugas memberikan Tanda Bukti Penyerahan Informasi Publik ( bukti biaya penggadaan bila ada ) kepada pemohon informasi publik.
MEKANISME PENGELOLAAN, DOKUMENTASI/ARSIP, PELAYANAN MEKANISME PENGELOLAAN, DOKUMENTASI/ARSIP, PELAYANAN INFORMASIINFORMASI
Dasar: Lampiran Peraturan Walikota Malang No. 50 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelayanan Informasi Publik
KERANG
KA LEGAL KEBEBASAN
INFO
RMASI
Undang-Undang Terkait Keterbukaan informasi Publik
UU KerahasiaanNegara
UU KerahasiaanPribadi
UU KerahasiaanPerusahaan
Terima Kasih