pengembangan buku ajar bahasa indonesia …etheses.uin-malang.ac.id/7314/1/09140060.pdf ·...
TRANSCRIPT
i
PENGEMBANGAN BUKU AJAR BAHASA INDONESIA
MEMBACA INDAH DENGAN PENDEKATAN
KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI
SISWA KELAS V MI RAUDLATUL ULUM KARANGPLOSO-
MALANG
SKRIPSI
Oleh:
Nina Siti Aminah
NIM. 09140060
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
September, 2013
ii
PENGEMBANGAN BUKU AJAR BAHASA INDONESIA MEMBACA
INDAH DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA KELAS V MI RAUDLATUL
ULUM KARANGPLOSO-MALANG
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang untuk Memenuhi Salah Satu
Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Strata Satu Sarjana Pendidikan Islam
(S.Pd.I)
Oleh :
Nina Siti Aminah
NIM 09140060
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYYAH
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
September, 2013
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGEMBANGAN BUKU AJAR BAHASA INDONESIA MEMBACA
INDAH DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V MI
RAUDLATUL ULUM KARANGPLOSO MALANG
Oleh:
Nina Siti Aminah
NIM. 09140060
Telah disetujui pada tanggal 9 September 2013
Oleh Dosen Pembimbing
Dra. Hj. Siti Annijat Maimunah, M.Pd
NIP. 195709271982032001
Mengetahui:
Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah
Dr. Muhammad Walid, M.A
NIP. 197308232000031002
iv
HALAMAN PENGESAHAN
PENGEMBANGAN BUKU AJAR MEMBACA INDAH DENGAN
PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V MI RAUDLATUL ULUM
KARANGPLOSO MALANG
SKRIPSI
Dipersiapkan dan disusun oleh
Nina Siti Aminah (09140060)
Telah dipertahankan dewan penguji pada tanggal 23 September 2013
dengan Nilai B+ dan dinyatakan
LULUS
Serta diterima sebagai salah satu persayaratan
Untuk memperoleh Gelar strata satu Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd.I)
Panitia Ujian Tanda Tangan
Ketua Sidang
Dr. Hj. Siti Annijat Maimunah, M. Pd :
NIP. 196512051994031003
Sekretaris Sidang
Agus Mukti Wibowo, M. pd :
NIP. 197807072008011021
Pembimbing
Dr. Hj. Siti Annijat Maimunah, M. Pd :
NIP. 196512051994031003
Penguji Utama
Dr. Hj. Sulalah, M. Ag :
NIP. 196511121994032002
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maliki Malang
Dr. H. Nur Ali, M. Pd
NIP. 19650403199803100
v
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, segala puji syukur kepada Allah swt. karena dengan petunjuk dan
pertolongan-Nya tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. Dengan segenap
ketulusan hati karya ini saya persembahkan kepada:
Kepada Ayah dan Ibu tercinta
(Bpk. Anas dan Ibu Dwi Ariani)
Yang telah sabar, mendidik, membimbing, senantiasa memberikan kasih sayang,
pengorbanan serta dukungan yang tanpa henti baik material maupun spiritual
demi keberhasilan putrinya untuk mencapai cita-citanya dan mencapai ridha Allah
swt. semoga amal beliau berdua diterima dan menjadi ahli surga.
Amiin Ya Rabbal ‘Alamin
Nenekku (Suparti), Pamanku (Choirul Hudi dan Nahdiyani Hasby), Adikku
tersayang (Fella Abdullah dan Muhammad Alghifari), Sahabat-sahabatku tercinta
(Likha, Ayu, Ria, Anita, Nikma, Rina, dan Rusmi, ) serta orang-orang yang selalu
memotivasi saya.
Yang selalu memberi semangat dan mendoakanku dalam menjalani kehidupan ini
untuk mencapai segala impianku sehingga semua terasa begitu mudah untuk
diraih berkat doa dan dorongan semangat yang tanpa henti dari kalian. Bersama
kalianlah kulalui hari-hari penuh kasih sayang dan kebahagiaan dalam keluarga
Para Guru dan Dosen yang telah mendidikku selama ini
Terima kasih atas ilmu yang telah diajarkan kepadaku
Sahabat-sahabatku PGMI/Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Angkatan 2009
Terimakasih untuk semuanya
Dan para pecinta ilmu pengetahuan dimanapun berada
Semoga kita selalu dalam lindungan-Nya.
vi
MOTTO
Artinya: “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu
damaikanlah antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya
kamu mendapat rahmat”.
(Al Hujurat: 10)
vii
Dra. Hj. Siti Annijat Maimunah, M.Pd
Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
NOTA DINAS PEMBIMBING Malang, 9 September
2013
Hal : Skripsi Nina Siti Aminah
Lamp. : 4 (Empat) Eksemplar
Yang Terhormat,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang
di
Malang
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa
maupun teknik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa tersebut di
bawah ini:
Nama : Nina Siti Aminah
NIM : 09140060
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Judul Skripsi : Pengembangan Buku Ajar Membaca Indah Bahasa Indonesia
dengan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Kelas V MI Raudlatul Ulum Karangploso
Malang
maka selaku pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak
diajukan untuk diujikan. Demikian mohon dimaklumi adanya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pembimbing,
Dra. Hj. Siti Annijat Maimunah, M.Pd.
NIP. 195709271982032001
viii
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar rujukan.
Malang, 9 September 2013
Nina Siti Aminah
NIM. 09140060
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur, Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelasaikan skripsi ini dengan dengan judul “Pengembangan Buku Ajar
Membaca Indah Bahasa Indonesia dengan Pendekatan Kontekstual Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas V MI Raudlatul Ulum Karangploso-
Malang” Shalawat serta alam semoga senantiasa terlimpahkan kehadirat
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, para keluarganya, para sahabatnya serta
seluruh pengikutnya.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan guna
memperoleh gelar sarjana strata satu (S-1) di jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik
Ibrahim Malang. Sedangkan penulisan ini bertujuan untuk menyumbangkan
produk berupa buku ajar membaca indah dengan pendekatan kontekstual yang
dapat meningkatkan keefektifan dan kemenarikan pembelajaran bahasa Indonesia
dan menghasilkan produk berupa buku ajar membaca indah puisi yang digunakan
untuk pembelajaran bahasa Indonesia yang memiliki kelayakan isi untuk siswa
kelas V MI Raudlatul Ulum Karangploso-Malang.
Penulis sadar, dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini tidak terlepas
dari bantuan berbagai pihak yang telah memberi informasi dan inspirasi, sehingga
penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan ini. Karenanya penulis
mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
x
1. Seluruh keluarga tercinta, Ayahanda (Anas), dan Ibunda (Dwi Ariani) serta
adik-adikku, Fella Abdullah dan Muhammad Alghifari. Terimakasih atas
dukungan dan doa yang selalu kalian panjatkan untuk mengiringi langkah
penulis.
2. Prof. Dr. H. Mudjia Rahardja, M.Si, selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
3. Dr. H. Nur Ali, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
4. Dr. Muhammad. Walid, M.A, selaku ketua Jurusan PGMI Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
5. Dra. Hj. Siti Annijat Maimunah M.Pd, dosen pembimbing yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis mulai dari awal sampai akhir
selesainya skripsi ini.
6. Seluruh dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim
Malang, khusunya dosen Fakultas Tarbiyah yang telah mendidik dan
memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menempuh studi di
kampus tercinta ini.
7. Hj. Nurul Istiqomah, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah MI Raudlatul Ulum
Karangploso Malang beserta dewan guru, staff dan segenap siswa-siswi
yang telah memberikan izin dan kerjasamanya kepada penulis dalam
melaksanakan penelitian.
xi
8. Dra. Hj. Nanik Nurhayani selaku guru bahasa Indonesia MI Raudlatul Ulum
Karangploso Malang yang telah meluangkan waktu untuk membantu
penulis dalam penelitian.
9. Semua pihak yang telah membantu sehingga dapat terselesaikannya
penulisan skripsi ini, baik moril maupun materil.
Tiada ucapan yang dapat penulis haturkan kecuali ucapan terimakasih.
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan balasan kebaikan yang tiada
tara kepada Akhirnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang
penulis miliki. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sangatlah penulis harapkan untuk penyempurnaan skripsi ini. Semoga
skripsi ini dapat membawa manfaat bagi para pengkaji/pembaca dan bagi penulis
sendiri. Amin Yaa Robbal ‘Alamiin
Malang, 9 September 2013
Penulis
Nina Siti Aminah
NIM. 091140060
xii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN
Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam skripsi ini menggunakan pedoman
transliterasi berdasarkan keputusan bersama Mentri Agama RI dan Mentri
Pendidikan dan Kebudayaan RI no. 158 tahun 1987 dan no. 0543 b/U/1987 yang
secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:
A. Huruf
q = ق z = ز a = ا k = ك s = س b = ب l = ل sy = ش t = ت m = م sh = ص ts = ث n = ن dl = ض j = ج w = و th = ط h = ح h = ه zh = ظ kh = خ ‘ = ء ‘ = ع d = د y = ي gh = غ dz = ذ f = ف r = ر
B. Vokal Panjang
Vokal (a) panjang = â
Vokal (i) panjang = î Vokal (u) panjang = û
C. Vokal Diftong
أ و = aw
ay = ي أ
û = و أ
î = ي أ
xiii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1.1. Persamaan dan Perbedaan Penelitian dengan Penelitian
Sebelumnya .................................................................................. 14
Table 1.2. Sistematika Pembahasan ............................................................... 16
Tabel 3.1. Kriteria Penskoran ........................................................................ 69
Tabel 3.2. Kualifikasi Tingkat Kelayakan Berdasarkan Prosentase .............. 70
Tabel 4.1. Hasil Penilaian Ahli Materi Bahasa Indonesia Terhadap Buku Ajar
Bahasa Indonesia Membaca Indah ............................................... 74
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Tingkat Validitas Ahli Materi Buku Ajar .... 75
Tabel 4.3. Ikhtisar Data Penilaian dan Review Ahli Mater Bahasa Indonesia 75
Tabel 4.4. Hasil Penilaian Ahli Media Pembelajaran Terhadap Buku Ajar
Bahasa Indonesia Materi Membaca Indah .................................. 78
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Tingkat Validitas Ahli Media Pembelajaran
Buku Ajar .................................................................................... 79
Tabel 4.6. Ikhtisar Data Penilaian dan Review Ahli Media ........................... 80
Tabel 4.7. Hasil Penilaian Guru Bidang Bahasa Indonesia Kelas V MI Terhadap
Buku Ajar Bahasa Indonesia Materi Membaca Indah .................. 82
Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Tingkat Validitas Guru Bidang Studi Bahasa
Indonesia Kelas V MI ................................................................... 83
Tabel 4.9 Ikhtisar Data Penilaian dan Review Bidang Studi Bahasa Indonesia
Kelas V MI . .................................................................................... 84
xiv
Tabel 4.10 Paparan Data Penilaian Uji Coba Lapangan Terhadap Buku Ajar
Bahasa Indonesia Materi Membaca Indah . ................................ 85
Tabel 4.11Hasil Penilaian Uji Coba Lapangan Terhadap Buku Ajar Bahasa
Indonesia Materi Membaca Indah . ............................................... 86
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Tingkat Validitas Uji Coba Lapangan . ....... 87
Tabel 5.1 Kulifikasi Tingkat Kelayakan Berdasarkan Prosentase . ................ 107
xv
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 5.1 : Halaman Depan (Cover) ........................................................ 92
Gambar 5.2 : Halaman Bab Buku .................................................................. 93
Gambar 5.3 : Halaman Karakteristik Siswa Kelas V .................................... 94
Gambar 5.4 : Halaman Pembelajaran ............................................................ 95
Gambar 5.5 : Halaman Tujuan Pembelajaran ............................................... 96
Gambar 5.6 : Halaman Membaca Indah ....................................................... 97
Gambar 5.7 : Halaman Puisi ......................................................................... 98
Gambar 5.8 : Halaman Membaca Indah Puisi .............................................. 99
Gambar 5.9 : Evaluasi .................................................................................. 100
Gambar 5.10 : Halaman Penutup .................................................................. 101
Gambar 5.11 : Daftar Pustaka........................................................................ 102
Gambar 5.12 : Cover Belakang ..................................................................... 103
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Stuktur Organisasi
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 3 : Instrumen Validasi Buku Ajar untuk Ahli Materi
Lampiran 4 : Instrumen Validasi Buku Ajar untuk Ahli Media
Lampiran 5 : Instrumen Validasi Buku Ajar untuk Guru Bidang Studi Bahasa
Indonesia Kelas V
Lampiran 6 : Instrumen Validasi Buku Ajar untuk Siswa Kelas V
Lampiran 7 : Daftar Nama Siswa Kelas V
Lampiran 8 : Surat Pengantar Penelitian
Lampiran 9 : Surat Bukti Penelitian
Lampiran 10 : Surat Bukti Konsultasi
Lampiran 11 : Biodata Mahasiswa
xvii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
HALAMAN MOTTO .................................................................................... vi
HALAMAN NOTA DINAS ........................................................................... vii
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN ......................................... xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
DAFTAR ISI ................................................................................................... xvii
ABSTRAK ...................................................................................................... xxi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 6
C. Tujuan Pengembangan .................................................................... 6
D. Projeksi Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ........................... 7
E. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan ...................................... 8
F. Asumsi dan Keterbatasan ................................................................ 9
G. Definisi Istilah ................................................................................ 10
H. Kajian Terdahulu ............................................................................ 13
I. Sistematika Pembahasan ................................................................ 15
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 17
A. Pengertian Pengembangan ........................................................... 17
B. Karakteristik Buku Ajar............................................................... 17
xviii
1. Pengertian Buku Ajar .................................................................. 17
2. Peran Buku Ajar .......................................................................... 20
3. Jenis-jenis Buku Ajar .................................................................. 23
C. Pengembangan Buku Ajar ............................................................ 23
1. Pengertian Pengembangan Buku Ajar ........................................ 23
2. Syarat-syarat Pengembangan Buku Ajar .................................... 26
3. Prosedur Pengembangan Buku Ajar ........................................... 27
4. Penilaian Kelayakan Buku Ajar .................................................. 28
D. Karakteristik Membaca Indah Puisi ........................................... 29
1. Pengertian Membaca Indah Puisi ............................................... 29
2. Langkah-langkah Membaca Indah Puisi .................................... 31
3. Manfaat Membaca Indah Puisi ................................................... 32
E. Hakikat Puisi .................................................................................. 33
1. Pengertian Puisi .......................................................................... 33
2. Unsur-unsur Pembentuk Puisi .................................................... 34
a. Struktur Batin Puisi .................................................................34
b. Struktur Fisik Puisi .................................................................34
F. Motivasi Belajar ............................................................................. 36
1. Pengertian Motivasi Belajar ........................................................ 36
2. Macam-macam Motivasi Belajar ................................................ 38
a. Motivasi Intrinsik ....................................................................38
b. Motivasi ekstrinsik ..................................................................40
3. Prinsip-prinsip Motivasi Belajar ................................................. 41
4. Fungsi Motivasi Belajar .............................................................. 43
5. Teori Motivasi Belajar ................................................................ 44
G. Pendekatan Kontekstual ............................................................... 50
1. Pengertian Pendekatan Kontestual .............................................. 50
2. Penerapan Pendekatan Kontestual dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia .................................................................................... 52
xix
3. Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Kontekstual .................. 53
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 56
A. Metode Pengembangan ................................................................. 56
B. Model Pengembangan ..................................................................... 56
C. Prosedur Pengembangan ................................................................ 59
D. Uji Coba Produk................................................................................... 62
BAB IV PAPARAN DAT PENELITIAN .................................................... 71
A. Validasi Produk Pengembangan Buku Ajar Membaca Indah
dengan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Kelas V MI Raudlatul Ulum
Karangploso Malang .................................................................... 71
1. Hasil Validasi Ahli Materi .......................................................... 72
2. Hasil Validasi Ahli Media .......................................................... 76
3. Hasil Validasi Guru Bidng Studi Bahasa Indonesia Kelas V ..... 80
4. Hasil Uji Coba Lapangan ............................................................ 84
B. Revisi Produk Pengembangan Buku Ajar .................................. 87
1. Revisi Produk Pengembangan dari Ahli Materi ......................... 87
2. Revisi Produk Pengembangan dari Ahli Media Pembelajaran ... 87
3. Revisi Produk Pengembangan dari Ahli Guru Bidang Studi ...... 89
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ......................................... 91
A. Deskripsi Buku Ajar Bahasa Indonesia Materi Membaca Indah
Puisi ................................................................................................ 91
B. Analisis Pengembangan Buku Ajar ............................................... 103
C. Analisis Data Validasi Ahli Materi ................................................ 107
D. Analisis Data Validasi Ahli Media Pembelajaran .......................... 109
E. Analisis Data Validasi Ahli Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia 111
xx
F. Analisis Data Validasi Uji Coba Lapangan ................................... 113
BAB VI PENUTUP ........................................................................................ 117
A. Simpulan ......................................................................................... 117
B. Saran ................................................................................................ 119
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 121
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xxi
ABSTRAK
Siti Aminah, Nina. 2013. Pengembangan Buku Ajar Membaca Indah Bahasa
Indonesia dengan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa Kelas V MI Raudlatul Ulum Karangploso Malang. Skripsi, Jurusan Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Pembimbing, Dra. Siti Annijat Maimunah,
M. Pd
Kata Kunci: Pengembangan, Buku Ajar, Membaca Indah, Bahasa Indonesia, dan
Pendekatan Kontekstual
Memberikan motivasi belajar bagi peserta didik mutlak diperlukan dalam bidang
pendidikan. Namun kenyataan yang ada motivasi dalam mengikuti pembelajaran
Bahasa Indonesia khususnya membaca indah puisi cenderung rendah. Hal tersebut
dikarenakan ketersediaan buku ajar yang terbatas dan kurangnya minat baca siswa
terhadap puisi. Oleh karena itu, produk pengembangan buku ajar membaca indah
dengan pendekatan kontekstual dimaksudkan dapat memenuhi ketersediaanbuku ajar
yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran
Bahasa Indonesia di MI Raudlatul Ulum Karangploso Malang.
Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) menyumbangkan produk berupa buku ajar
bagi siswa kelas V MI Raudlatul Ulum Karangploso Malang yang dapat digunakan
untuk pembelajaran Bahasa Indonesia yang memiliki kelayakan isi; (2) menghasilkan
buku ajar bagi siswa kelas V MI Raudlatul Ulum Karangploso Malang yang dapat
meningkatkan motivasi belajar.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian pengembangan Research and
Development (R & D) yang dikemukakan oleh Suhartono dengan empat tahapan
pengembangan. Hasil pengembangan buku ajar membaca indah ini telah melewati uji
validasi ahli isi mata pelajaran, ahli desain pembelajaran dan guru mata pelajaran
Bahasa Indonesia MI serta serangkaian uji coba terhadap siswa kelas V MI Raudlatul
Ulum Karangploso-Malang melalui uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil dan
uji coba lapangan.
Berdasarkan hasil penelitian, bahan ajar membaca indah ini memiliki tingkat
kemenarikan bagi siswa yang dapat meningkatkan motivasi belajar dan dapat
dikatakan layak digunakan oleh peserta didik di tingkat sekolah dasar kelas V. Hal ini
dibuktikan dari hasil validasi ahli isi mata pelajaran terhadap buku ajar siswa,
diperoleh 88,5%, yang masing-masing berada pada kualifikasi sangat baik dan baik.
Validasi ahli desain pembelajaran terhadap buku ajar siswa diperoleh 93,3%, yang
berada pada kualifikasi sangat baik dan baik. Penilaian guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia terhadap buku diperoleh 82,7%, yang berada pada kualifikasi sangat baik.
Hasil uji coba lapangan mencapai 93,6% yang berada pada kualifikasi sangat baik.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa bahan ajar membaca ini terbukti secara
signifikan dapat meningkatkan motivasi belajar dan kemenarikan pembelajaran
siswa kelas V MI Raudlatul Ulum Karangploso-Malang.
xxii
ABSTRACT
Siti Aminah, Nina. 2013. The development of Textbook Reading Beautiful
Indonesian Language with a Contextual Approach to improving Learning
Motivation of students of class V MI Raudlatul Ulum Karangploso Malang.
Thesis, Teacher Education Program of Islamic Primary School, Faculty of
Tarbiyah and Teaching Sciences, Islamic State University Maulana Malik Ibrahim
Malang. Advisor: Dra. Siti Annijat Maimunah, M. Pd.
Key words: Development, Textbook, read the Indonesian Language, and
beautiful, the Contextual Approach
Motivating learning for learners is absolutely necessary in the field of
education. But the fact that there is a motivation in learning Indonesian Language
follow the beautiful poem read in particular tend to be low. That is because the
textbook limited availability and lack of interest of students read poetry.
Therefore, the product development of textbook reading beautiful with the
contextual approach intended to meet ketersediaanbuku ajar which can enhance
the learning motivation of students in the Indonesian Language learning activities
at MI Raudlatul Ulum Karangploso Malang.
The purpose of this research is: (1) donate products in the form of
textbook for students of class V Raudlatul Ulum MI Karangploso Unfortunate that
can be used for learning the Indonesian Language has a proprietary content; (2)
produced a textbook for students of class V MI Raudlatul Ulum Karangploso
Unfortunate that can increase the motivation to learn.
This study uses design Research Development Research and Development
(R & amp; D) expressed by the four stages of development Suhartono. The
development of this beautiful reading textbook have passed the validation test
subjects content experts, instructional design experts and teachers of subjects as
well as a series of MI Indonesian Language test to grade V MI Raudlatul Ulum
Karangploso-Unfortunate through individual trials, a small group of test and field
trials.
Based on research results, materials read this lovely kemenarikan level for
students who can enhance learning and motivation can be said to deserve being
used by learners at elementary school level classes V. This is evidenced from the
results of a validation expert content subjects against a student textbook, obtained
55%, each of which is very good and good qualifications. Expert instructional
design validation against the textbook students obtained 93,3%, which is excellent
and well qualified. Indonesian Language subjects teacher assessment against the
book retrieved 82,7%, which is at a very good qualification. Field trial results
reach 93,6% who are on very good qualifications. So can be drawn the conclusion
that this proven reading materials can significantly increase the motivation of
learning and kemenarikan learning grade V Raudlatul Ulum MI Karangploso-
Malang.
xxiii
ماالنج العلوم فئة الدافع طالبتحسين ل السياقية النهج جميلة مع بالتنمية اإلندونيسية كتاب قراءة .
تعلم في المشاركة في الدافع يوجد ال أنه الحقيقة ولكن. التعليم مجال في جدا ضروري للطالب الحافز توفيرالكت توافر محدودية إلى ذلك ويرجع. فضامنخ يكون أن إلى يميل الشعر وخاصة االندونيسية جميلة تالوة
تنمية كتاب المنتج من الغرض يكون لذلك،. هذه الشعر قراءة في الفائدة من الطالب وجود وعدم المدرسية
لتلبية السياقية النهج مع جميل بشكل القراءة في االندونيسية تعلم في الطالب الدافع تزيد أن يمكن التعليمية
.العلوم ماالنغالخامس الصفوف من للطالب بها المتبرع الكتب شكل في المنتجات( 1: )هو الدراسة هذه من رضوالغ
كتاب إنتاج( 2) المحتوى، لديهم الذين اإلندونيسيين من الجدوى لدراسة استخدامها يمكن والتي ماالنغ العلوم
الخامس الصفوف لطالب مدرسي لتعلمل الدافعية من تزيد أن يمكن التي ماالنج العلوم . والتطوير البحوث البحوث تصميم تطوير الدراسة هذه تستخدم أربع مع سوهارتونو قبل من التعبير يتم
بموضوع خبير اختبار صحة من التحقق اجتاز رائع كتاب القراءة هذه تطور نتائج. التنمية مراحل
االندونيسية المعلمين وموضوع التعليمي التصميم خبراء المحتوى، لدرجة االختبارات من سلسلة عن فضال الميدانية التجارب و صغيرة مجموعة واختبار الفردية، االختبارات خالل ماالنج-العلوم .
يمكن أن تزيد للطالب الذين جاذبية مستوى لديه رائع المواد التعليمية، وقراءة هذه تعتمد على هذه األبحاث
.V المرحلة االبتدائية فئة في المتعلمين ستخدام من قبللال يكون الئقايمكن أن يقال أن للتعلم و الدافعية من٪، 88.5 اكتسب، الطالب كتاب من محتوى المادة التحقق من صحة خبير موضوع من نتائج ومن الواضح
ممتازة وجيدة مؤهالت في كل منها الطالب الكتاب المدرسي من خبير التحقق من صحة التصميم التعليمي .
93.3 المكتسبة ممتازة وجيدة مؤهالت هي فيوالتي ٪، ٪ 82.7 االندونيسية المواضيع تقييم المعلم اكتسب .
جيدة جدا تصفيات فيمن الكتاب، والذي هو 93.6 لتصل إلى التجارب الميدانية نتائج . والتي هي في٪،
جدا جيد المؤهل اذبيةج بشكل كبير من يمكن أن تحسن تعليمية ثبت مواد القراءة أن نستنتج أن لذلك يمكن .
ماالنج العلوم الصف الخامسطالب التعلم و الدافع .
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bidang pendidikan dan pengajaran bahasa Indonesia dipakai sejak sekolah dasar
sampai di perguruan tinggi, tetapi masih terdengar keluhan para guru mengenai
kemampuan berbahasa Indonesia siswa yang belum memuaskan. Keluhan itu baru
berdasarkan pengalaman dan pengamatan sehari-hari, belum diselidiki secara
ilmiah.Keluhan dan keresahan mengenai kurangnya keterampilan berbahasa Indonesia
itu tidak saja meliputi satu aspek, tetapi semuanya, yakni aspek-aspek kemampuan
menulis, kemampuan membaca, kemampuan mendengarkan, dan kemampuan berbicara.1
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca
untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-
kata/bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan
kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara
individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, pesan yang tersurat dan
yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak
terlaksana dengan baik.2
Salah satu bentuk dari membaca adalah membaca indah sebagai suatu bentuk
keterampilan berbahasa secara pasif tertulis, membaca merupakan suatu keterampilan
yang perlu dibina dan dilatih sehingga selaku pihak orang kedua yang menerima pesan,
pembaca dapat memahami maksud penulis dengan tepat, cepat, efektif, dan
efisien.Membaca indah merupakan aktivitas yang dilakukan oleh guru maupun peserta
1 Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia, (Jakarta: Diksi Insan Mulia, 2007), hlm. 4
2 Henry Guntur Tarigan, Membaca: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa, 2008),
hlm 7
2
didik dalam upaya menangkap dan memperoleh informasi baik dengan lafal, intonasi
maupun irama dalam membaca itu sendiri.3
Salah satu bentuk dari membaca indah yaitu membaca puisi. Puisi merupakan satu
cabang sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna sebagai media
penyampaian untuk membuahkan ilusi dan imajinasi, seperti halnya lukisan yang
menggunakan garis dan warna dalam menggambarkan gagasan pelukisnya. Bahasa yang
digunakan dalam puisi berbeda dengan bahasa yang digunakan sehari-hari.Keindahan
dalam puisi disebabkan oleh diksi, majas, rima, dan irama yang terkandung dalam karya
sastra.4
Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini dikarenakan banyak persoalan yang
seringkali muncul ketika seorang guru harus menyajikan pembelajaran puisi di kelas.
Kadangkala guru ragu dengan cara penyajian yang dilakukan saat mengajarkan puisi
tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan peneliti dengan
guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V MI Raudlatul Ulum, dapat disimpulkan
bahwa:
Motivasi belajar siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia cenderung rendah, hal
ini terlihat jelas pada minat baca puisi siswa masih rendah. Banyak siswa yang
belum bisa membaca puisi dengan baik. Hal ini dikarenakan: (1) metode yang
digunakan guru kurang tepat; (2) tidak ada media yang digunakan guru pada saat
pembelajaran membaca puisi; (3) porsi waktu yang kurang dalam penyampaian
materi tentang membaca puisi; dan (4) minat siswa terhadap pembelajaran
membaca puisi kurang.Selain itu dalam pembelajaran membaca indah khususnya
membaca puisi, lafal dan intonasi siswa masih datar dan belum nampak penjiwaan
siswa terhadap isi puisi sehingga nilai membaca puisi siswa masih rendah.
Sebagian besar siswa masih malu-malu untuk mengekspresi puisi yang akan
dibaca.5
3Ibid..
4 Aminuddin, Pengantar Apresiasi Karya Sastra, (Bandung: SinarBaru Algensindo, 2011), hlm. 134
5 Hasil wawancara dengan Ibu Nanik selaku guru bahasa Indonesia kelas V MI Raudlatul Ulum
Karangploso Malang
3
Membaca indah khususnya membaca puisimerupakan salah satu kegiatan untuk
mengembangkan keterampilan bersastra. Kegiatan membaca puisipada jenjang sekolah
dasar dapat mendukung aspek kebahasaan dan meningkatkan kemampuan budaya.
Sehingga siswa mampu memahami isi yang terkandung dalam puisi dengan baik.
Melalui puisi guru juga bisa menanamkan pesan moral untuk anak-anak. Hal lain yang
perlu diperhatikan ketika memilih sajian puisi bagi siswa adalah sesuai dengan
kebutuhan siswa serta usia yang tergolong masih anak-anak tentang materi puisi yang
akan di ajarkan. Saat seorang anak ingin benar-benar menikmati bacaan yang dibacanya,
mereka harus memusatkan perhatiannya dan belajar. Hal-hal tersebut dapat membuat
kecerdasan anak akan berkembang.
Pembacaan puisi dengan benar akan menambah rasa nikmat bagi pembaca maupun
pendengar. Hal itulah yang menjadi sebab mengapa kompetensi membaca indah puisi
perlu dikuasai para siswa.Untuk meningkatkan kompetensi membaca puisi, guru perlu
mengupayakan teknik yang baik yang dapat membantu siswa dalam membaca puisi
dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang baik. Apabila anak-anak sudah mulai menyukai
puisi yang dibaca dan memiliki minat baca yang benar, maka anak-anak berkembang
lebih maju, baik dalam hal sekolah maupun dalam menghadapi masalah-masalah hidup
dimasa yang akan datang.
Pengajaran puisi adalah suatu proses pemberian materi dalam bentuk sebuah
rangkaian tulisan yang memiliki makna konotatif, berbentuk simbol-simbol kata, serta
diakhiri dengan cara-cara mengapresiasi dan pengekspresian puisi dengan baik. Tujuan
pengajaran puisi diberikan dengan harapan siswa mampu menciptakan karya puisi yang
memiliki bahasa puitis dan nilai-nilai estetis tinggi, sehingga dapat menyentuh rasa para
penikmat puisi. Di samping itu, tujuan pengajaran puisi adalah agar siswa dapat
4
membacakan puisi dengan penuh ekspresif, imajinatif dan memberikan daya tarik yang
kuat bagi penonton sehingga puisi tidak lagi dibacakan dengan cara monoton.
Sebagai guru hendaknya terus berusaha meningkatkan kompetensinya terutama
dibidang sastra, sehingga guru mampu mengajarkan puisi dengan baik dan benar.Sekolah
diharapkan dapat membantu meningkatkan keterampilan siswa dalam berpuisi dengan
selalu mengadakan lomba membaca puisi pada tiap hari besar nasional. Hal itu
setidaknya dapat memotivasi siswa untuk terus berusaha meningkatkan kemampuannya
dalam bidang membaca puisi.
Pencapaian kompetensi dalam puisi yang dibaca akan mudah jika siswa memahami
isi dari puisi. Pemahaman terhadap isi puisi salah satunya juga dipengaruhi oleh motivasi
siswa untuk membaca puisi yang disajikan. Jika motivasi siswa untuk membaca puisi
sudah tinggi maka pencapaian terhadap kompetensi yang diinginkan akan mudah.
Dalam penerapan pembelajaran membaca puisi di MI guru seharusnya dapat
menciptakan suasana belajar yang menarik perhatian dengan memanfaatkan bahan ajar
yang kreatif, inovatif, dan variatif. Peneliti berharap bahan ajar ini dapat memberikan
manfaat bagi guru maupun siswa. Bahan ajar membaca indah dengan pendekatan
kontekstual bisa menjadi alternatif bahan pembelajaran bahasa Indonesia agar
pembelajaran lebih bermakna dan menarik bagi siswa. Serta dapat memperluas dan
memperkaya khazanah sastra dan budaya Indonesia. Bahan ajar membaca indah ini
hanya sebagai alternatif dan bukan satu-satunya bahan pembelajaran yang dapat
digunakan, sehingga guru bahasa Indonesia disarankan dapat memadukan bahan ajar
dengan media belajar yang lain sehingga siswa termotivasi dalam belajar bahasa
Indonesia.
Berdasarkan paparan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dan pengembangan dengan judul “Pengembangan Buku Ajar Bahasa
5
Indonesia Membaca Indah dengan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan
Motivasi Siswa Kelas V MI Raudlatul Ulum Karangploso Malang”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan tersebut, dapat dirumuskan
permasalahan pengembangan buku ajar membaca indah dengan pendekatan kontekstual
sebagai berikut:
1. Bagaimanakah kelayakan isi buku ajar membaca indah dengan pendekatan
kontekstual untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelasV MI Raudlatul Ulum?
2. Bagaimanakah bahan ajar membaca indah dengan pendekatan kontekstual dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa, keefektifan, dan kemenarikan pembelajaran
bahasa Indonesia pada siswa kelas V MI Raudlatul Ulum?
C. Tujuan Pengembangan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Menghasilkan produk berupa buku ajar membaca indah dengan pendekatan
kontekstual yang digunakan untuk pembelajaran bahasa Indonesia kelas V MI
Raudlatul Ulum yang memiliki kelayakan isi.
2. Menyumbangkan produk berupa buku ajar membaca indah dengan pendekatan
kontekstual yang dapat meningkatkan motivasi belajar, keefektifan, dan kemenarikan
pembelajaran bahasa Indonesia kelas V MI Raudlatul Ulum.
D. Projeksi Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
Penelitian ini menghasilkan produk untuk guru dan siswa berupa buku ajar
membaca indah dengan pendekatan kontekstual yang disertai latihan-latihan yang
6
mengasah kemampuan siswa dalam hal membaca indah dan mengidentifikasi unsur-
unsur yang dibaca. Produk yang dihasilkan dari pengembangan bahan ajar ini diharapkan
memiliki spesifikasi sebagai berikut:
1. Materi yang disampaikan adalah materi membaca indah anak kelas V Madrasah
Ibtidaiyah.
2. Materi yang disampaikan dalam buku ajar dilengkapi dengan kegiatan siswa.
3. Penyajian isi buku ajar membaca indah mata pelajaran bahasa Indonesia dengan
menggunakan pendekatan kontekstual.
4. Bentuk fisik buku ajar dalam penelitian ini berupa media cetak dibuat dengan
menggunakan variasi tata letak, pilihan warna, variasi huruf yang sesuai dengan
kebutuhan sehingga nyaman untuk dibaca dan menarik untuk dipelajari. Bahasa yang
digunakan mudah dipahami siswa.
Perbedaan buku ajar ini dengan buku ajar yang sudah ada terletak pada segi
penyajian materi yang sudah disesuaikan dengan jenjang pendidikan siswa yaitu utuk
kelas V Madrasah Ibtidaiyah, selain materi membaca indah yang dibuat sudah
memperhatikan rambu-rambu seperti: a) memilih kata-kata sederhana; b) tidak
menggunakan kata-kata asing; c) tidak menggunakan kata-kata jorok dan kasar; dan d)
sajiannya menarik. Buku ajar ini disusun berdasarkan: a) mengetahui karakteristik
siswa kelas V; b) program pembelajaran; c) metode dan media pembelajaran; d)
bacaan/materi berupa puisi bagi siswa; e) menugasi siswa tentang bagaimana cara
membaca puisi yang baik dan benar; f) menugasi siswa untuk menemukan isi yang
terkandung dalam puisi tersebut yang meliputi tema, makna yang terkandung, nada, dan
amanat; dan g) menugasi siswa menyimpulkan puisi yang telah dibaca.
Buku ajar ini juga dilengkapi dengan gambar-gambar yang menarik, yang dapat
menarik minat baca siswa khususnya bagi siswa usia SD. Penyajian dan penggunaan
7
materi dengan pendekatan kontekstual ini untuk mengajak siswa agar gemar membaca
puisi dengan penuh penghayatan. Hal ini bertujuan agar siswa merasa senang saat
membaca dan tidak mengalami kebosanan.
E. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan
Pengembangan buku ajar membaca indah puisi ini diharapkan dapat menjadi
alternatif sumber belajar dengan pendekatan kontekstual untuk siswa kelas V Madrasah
Ibtidaiyah. Manfaat yang diharapkan untuk pengembangan buku ajar Bahasa Indonesia
kelas V, secara khusus antara lain:
1. Memberi kemudahan dan pemahaman bagi siswa untuk belajar secara aktif dan
mandiri karena penyampaian materi ajar bahasa Indonesia.
2. Memberikan strategi alternatif penyampaian materi dalam proses pembelajaran bahasa
Indonesia yang menarik dan menyenangkan bagi siswa.
3. Memperkaya sumber dan pengatuhuan belajar bagi guru dan siswa.
4. Menjadi masukkan di dalam menyusun buku ajar membaca indah dengan pendekatan
kontekstual.
5. Mengisi kekurangan atau belum tersedianya bahan pembelajaran berupa buku ajar
membaca indah mata pelajaran bahasa Indonesia yang dikembangkan.
F. Asumsi dan Keterbatasan
1. Asumsi
Beberapa asumsi dalam pembelajaran ini adalah:
a. Hasil pengembangan merupakan buku ajar membaca indah dengan pendekatan
kontekstual yang dapat meningkatkan motivasi belajar yang menarik dan
menyenangkan untuk siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah.
8
b. Validator yaitu satu dosen bahasa Indonesia dengan kriteria pendidikan S2, satu
dosen ahli materi dengan kriteria pendidikan S2 dan satu Guru bahasa Indonesia
dengan kriteria pendidikan S1 yang mampu mengajar dengan baik dan
berpengalaman dalam mengajarkan bahasa Indonesia.
c. Uji kelayakan isi yang dilakukan mencerminkan keadaan yang sebenar-benarnya
dan tanpa rekayasa.
2. Keterbatasan
Beberapa keterbatasan dalam pelaksanaan pengembangan ini adalah:
a. Produk pengembangan buku ajar ini hanya terbatas pada materi membaca indah
yang ada di kelas V yang terdiri atas pokok bahasan sebagai berikut:
1) Pengertian membaca indah puisi
2) Langkah-langkah membaca indah puisi
3) Menyimpulkan isi yang terkandung dalam puisi
b. Objek penelitian terbatas pada pengguna buku ajar di kelas V Madrasah Ibtidaiyah
Raudlatul Ulum.
G. Definisi Istilah
Untuk menghindari kesalahan persepsi, beberapa istilah penting dalam pelaksanaan
pengembangan ini didefinisikan sebagai berikut:
1. Pengembangan
Pengembangan adalah proses menerjemah spesifikasi desain ke dalam suatu
wujud fisik tertentu. Proses penerjemahan spesifikasi desain tersebut meliputi
identifikasi masalah, perumusan tujuan pembelajaran, pengembangan strategi atau
9
metode pembelajaran, dan uji kelayakan produk yang dikembangkan.6
Pengembangan merupakan proses yang sistematis dalam menghasilkan produk-
produk perbaikan yang lebih berkualitas. Dalam hal ini adalah buku ajar untuk
peserta didik.
2. Buku Ajar
Buku ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar di kelas. Menurut Pannen,
bahan ajar adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis
yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran.7 Bahan ajar yang
dimaksud dapat berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis.
3. Membaca Indah
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui
media kata-kata/bahasa tulis. Membaca indah merupakan aktivitas yang dilakukan
oleh guru maupun peserta didik dalam upaya menangkap dan memperoleh
informasi baik dengan lafal, intonasi maupun irama dalam membaca itu sendiri.8
4. Puisi
Puisi adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata yang indah
dan kaya makna sebagai media penyampaian untuk membuahkan ilusi dan
imajinasi, seperti halnya lukisan yang menggunakan garis dan warna dalam
menggambarkan gagasan pelukisnya. Bahasa yang digunakan dalam puisi berbeda
6 Fitratul Uyun,“Pengembangan Bahan Ajar Pembelajaran Al-Qur’an Hadis dengan Pendekatan
Humeneutik bagi Kelas 5 MIN 1 Malang”, Program Pascasarjana UIN Maliki Malang, 2010, hlm. 21
7 Ibid,..
8 Henry Guntur Tarigan, Membaca: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa,2008),
hlm. 7
10
dengan bahasa yang digunakan sehari-hari. Keindahan dalam puisi disebabkan oleh
diksi, majas, rima, dan irama yang terkandung dalam karya sastra.9
5. Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai
dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.10
Dalam hal ini
motivasi yang dimaksudkan adalah dalam dunia pendidikan yang digunakan untuk
memotivasi peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas.
Dan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu motivasi ekstrinsik, karena dengan
memberikan motivasi pada peserta didik akan mempengaruhi tidak hanya pada
belajarnya saja melainkan pada tingkah lakunya.
6. Pendekatan Kontekstual
Kontekstual adalah suatu sistem pengajaran yang cocok dengan otak yang
menghasilkan makna dengan menghubungkan muatan akademis dengan konteks
dari kehidupan sehari-hari siswa peserta didik. Konteks biasanya disamakan
dengan lingkungan, yaitu dunia luar yang dikomunikasikan melalui pancaindera,
ruang yang digunakan setiap hari. Kontekstual menantang para pendidik untuk
memikirkan ulang definisi konteks yang diterapkan dalam kegiatan mengajar dan
belajar.11
H. Kajian Terdahulu
Penelitian tentang pengembangan buku ajar dalam pembelajaran bahasa indonesia
telah banyak dilakukan. Beberapa penelitian terdahulu tentang buku ajar dalam
pembelajaran bahasa indonesia adalah sebagai berikut:
9 Aminuddin, Pengantar Apresiasi Karya Sastra (Bandung: SinarBaru Algensindo, 2011), hlm. 134
10 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 158
11 Syaiful Sagala, Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010) hal. 61
11
1. Skripsi pada program pendidikan bahasa, sastra indonesia, yang ditulis oleh Febilya
Susanti pada tahun 2009 berjudul Pengembangan Bahan Ajar Membaca Indah Puisi
bagi Siswa SMP Kelas VII Semester II. Dalam skripsi ini peneliti menggunakan
pengembangan buku ajar dengan metode tanya jawab dan ceramah untuk
meningkatkan kemampuan membaca puisi siswa.
2. Skripsi yang ditulis oleh Mufidatul Chasanah pada tahun 2011 yang berjudul
Peningkatan Keterampilan Membaca Puisi Melalui Teknik Pemodelan pada Siswa
Kelas III MI Maarif Ngering- Gempol. Dalam skripsi ini peneliti menggunakan teknik
pemodelan yang meliputi pra baca, saat baca, dan pasca baca yang diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca puisi pada siswa kelas III MI
Maarif Ngering-Gempol.
Untuk lebih memudahkan memahami persamaan, perbedaan dan originalitas
penelitian dengan penelitian terdahulu peneliti menyertakan keterangan dalam bentuk
tabel 1.1 sebagai berikut.
JUDUL
PENELITIAN PERSAMAAN PERBEDAAN
ORIGINALITAS
PENELITIAN
Pengembang
an Bahan
Ajar
Membaca
Indah Puisi
bagi Siswa
SMP Kelas VII
Semester II.
Meningkatkan
kemampuan
siswa dalam
membaca puisi.
a. Metode yang
digunakan dalam
penelitian ini
menggunakan
tanya jawab dan
ceramah.
b. Materi yang
disajikan yaitu
puisi untuk SMP
kelas VII.
Berdasarkan karakteristik
mata pelajaran yang
menjadi tema dalam
penelitian ini yakni
Bahasa Indonesia,
penelitian ini akan
mengembangkan bahan
ajar membaca indah
dengan pendekatan
kontekstual untuk siswa
MI Raudlatul Ulum kelas
V. Peneliti berharap
dengan adanya
pengembangan ini akan
mampu membuat sebuah
bahan ajar yang kreatif,
inovatif, serta mampu
menumbuhkan minat baca
siswa dengan desain dan
isi puisi yang lebih
menarik.
Peningkatan
Keterampilan
Membaca
Puisi Melalui
Teknik
Pemodelan
pada Siswa
Kelas III MI
Maarif
Ngering-
Gempol.
Meningkatkan
minat baca
siswa dalam
membaca puisi.
a. Teknik yang
digunakan dalam
penelitian ini
adalah Teknik
Pemodelan.
b. Materi yang
disajikan yaitu
puisi untuk
SD/MI kelas III
12
Tabel 1.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian dengan Penelitian Sebelumnya
Berdasarkan kajian terdahulu yang sudah dilacak oleh peneliti, maka dapat disimpulkan
bahwa penelitian skripsi tersebut memiliki kesamaan yakni sama-sama melakukan penelitian
pengembangan terhadap buku ajar yang digunakan pada sekolah. Perbedaannya adalah pada
tempat penelitian bagi masing-masing peneliti dan objek buku ajar yang dijadikan penelitian
serta produk pengembangan yang dihasilkan dari penelitian masing-masing. Perbedaan
penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah peneliti mengembangkan buku ajar
membaca indah untuk mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V MI Raudlatul
Ulum Karangploso Malang.
Penelitian pengembangan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah pengembangan
buku ajar membaca indah dengan pendekatan kontekstual berupa buku ajar guru dan siswa
MI Raudlatul Ulum Karangploso.Dengan model pengembangan Walter Dick and Lou Carey
yang dilakukan melalui beberapa tahapan yang harus diikuti.
I. Sistematika Pembahasan
Penelitian skripsi yang kajiannya adalah “Pengembangan Buku Ajar Bahasa
Indonesia Materi Membaca Indah dengan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Kelas V MI Raudlatul Ulum Karangploso Malang”, akan dibagi
menjadi enam bab, dimana masing-masing bab disusun dan dirinci berdasarkan alur
penelitian ini. Untuk sistematika pembahasan dan penulisannya adalah sebagai berikut:
13
BAB ISI
BAB I:
PENDAHULUAN
Pada bab pertama ini memaparkan tentang latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
pengembangan, projeksi spesifikasi produk yang
dikembangkan, pentingnya penelitian dan
pengembangan, asumsi dan keterbatasan,
definisi istilah, dan sistematika pembahasan.
BAB II:
KAJIAN PUSTAKA
Kajian pustaka atau kajian teori ini berfungsi
sebagai acuan teoritik dalam melakukan
penelitian ini, di dalamnya dijelaskan tentang
hakikat buku ajar, pengembangan buku ajar,
hakikat membaca indah, hakikat puisi, motivasi
belajar, dan pendekatan kontekstual.
BAB III:
METODOLOGI
PENELITIAN
Metode penelitian dalam bab ini berisikan
tentang model pengembangan, prosedur
pengembangan, dan uji coba produk.
BAB IV:
HASIL PENELITIAN
Pada bab IV ini memuat uraian hasil
pengembangan, yang berisi tentang deskripsi
buku ajar hasil pengembangan buku ajar, dan
penilaian produk pengembangan buku ajar.
BAB V:
PEMBAHASAN DAN
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan dibahas tetntang anlisis
pengembangan buku ajar, analisis kelayakan isi
bahan ajar bahasa Indonesia kelas V MI dengan
membaca indah puisi dengan pendekatan
kontekstual.
BAB VI:
PENUTUP
Pada bab VI dari skripsi ini memuat kesimpulan
hasil pengembangan dan saran.
Tabel 1.2 Sistematika Pembahasan
14
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Pengembangan
Menurut Fitratul Uyun, pengembangan dalam ruang lingkup pembelajaran adalah
proses menerjemahkan spesifikasi desain ke dalam suatu wujud fisik tertentu. Proses
penerjemahan spesifikasi desain tersebut meliputi identifikasi masalah perumusan tujuan
pembelajaran, pengembangan strategi atau metode pembelajaran dan evaluasi
keefektifan, efisien, dan kemenarikan pembelajaran.2 Mengembangkan suatu produk
pembelajaran perlu dilakukan sebagai perbaikan produk-produk pembelajaran
sebelumnya.1
B. Karakteristik Buku Ajar
1. Pengertian Buku Ajar
Buku ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar di kelas. Bahan yang dimaksud
bisa berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis. Dengan bahan ajar memungkinkan
siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan
sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara
utuh dan terpadu. Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan
guru/instruktor untuk perancanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.2
Bahan ajar atau materi pembelajaran secara garis besar terdiri dari pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar
1 Fitratul, Uyun, Op. Cit
2 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2007), hlm. 173
15
kompetensi yang telah ditentukan. Sejalan dengan berbagai jenis aspek standar
kompetensi, materi pembelajaran juga dapat dibedakan menjadi jenis materi aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Materi pembelajaran aspek kognitif secara
terperinci dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu: fakta, konsep, prinsip dan prosedur.
a. Materi jenis fakta adalah materi yang berupa nama-nama objek, nama tempat,
nama orang, lambang, peristiwa sejarah, nama bagian atau komponen suatu benda,
dan lain sebagainya.
Contoh : Seminggu ada 7 hari.
b. Materi konsep adalah materi yang berupa pengertian, definisi, hakekat, inti isi
definisi, identifikasi, klasifikasi, ciri-ciri khusus.
Contoh : Hukum adalah peraturan yang harus dipatuhi dan ditaati, dan jika
dilanggar dikenai sanksi berupa denda atau pidana.
c. Materi jenis prinsip adalah materi yang berupa dalil, rumus, postulat adagium,
paradigma, teorema.
Contoh : Hukum permintaan dan penawaran (jika penawaran tetap permintaan
naik, maka harga akan naik), teorema phytagoras, hukum newton dll.
d. Materi jenis prosedur adalah materi yang berupa langkah-langkah mengerjakan
sesuatu secara urut, misalnya langkah-langkah menelpon, cara-cara pembuatan
telur asin atau cara-cara pembuatan bel listrik.
Contoh: Langkah-langkah menjumlahkan pecahan
1) Menyamakan penyebut.
2) Menjumlahkan pembilang dengan pembilang dari penyebut yang telah
disamakan.3
3 Charles M Reigeluth,Instructional Theories in action: Lessons Illustrating Selected Theories and
Models (New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publ.1987), hlm. 80
16
Ditinjau dari pihak guru, materi pembelajaran itu harus diajarkan atau
disampaikan dalam kegiatan pembelajaran. Ditinjau dari pihak siswa, bahan ajar itu
harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang akan dinilai dengan menggunakan instrumen penilaian yang disusun
berdasarkan indikator pencapaian belajar.
Dalam kegiatan pembelajaran bahan ajar sangat penting artinya bagi guru dan
siswa. Guru akan mengalami kesulitan dalam meningkatkan efektivitas
pembelajarannya jika tanpa disertai bahan ajar yang lengkap. Begitu pula bagi siswa,
tanpa adanya bahan ajar siswa akan mengalami kesulitan dalam belajarnya. Hal
tersebut diperparah lagi jika guru dalam menjelaskan materi pembelajarannya cepat
dan kurang jelas. Oleh karena itu bahan ajar merupakan hal yang sangat penting untuk
dikembangkan sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran.
2. Peran Buku Ajar
Pemanfaatan bahan ajar dalam proses pembelajaran memiliki peran penting.
Peran tersebut meliputi peran bagi guru, siswa, dalam pembelajaran klasikal,
individual, maupun kelompok. Agar diperoleh pemahaman yang lebih jelas akan
dijelaskan masing-masing peran sebagai berikut:4
a. Bagi Guru
Bahan ajar bagi guru memiliki peran yaitu:
1) Menghemat waktu guru dalam mengajar
Adanya bahan ajar, siswa dapat diberi tugas mempelajari terlebih dahulu
topik atau materi yang akan dipelajarinya, sehingga guru tidak perlu
menjelaskan secara rinci lagi.
2) Mengubah peran guru dari seorang pengajar menjadi seorang fasilitator.
4 Ayu Muhayyinah, op.cit., hal. 24-25.
17
Adanya bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran maka guru lebih bersifat
memfasilitasi siswa dari pada penyampai materi pelajaran.
3) Meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan interaktif.
Adanya bahan ajar maka pembelajaran akan lebih efektif karena guru
memiliki banyak waktu untuk membimbing siswanya dalam memahami suatu
topik pembelajaran, dan juga metode yang digunakannya lebih variatif dan
interaktif karena guru tidak cenderung berceramah.
b. Bagi Siswa
Bahan ajar bagi siswa memiliki peran yakni:
1) Siswa dapat belajar tanpa kehadiran atau harus ada guru.
2) Siswa dapat belajar kapan saja dan dimana saja dikehendaki.
3) Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan sendiri.
4) Siswa dapat belajar menurut urutan yang dipilihnya sendiri.
5) Membantu potensi untuk menjadi pelajar mandiri.
c. Dalam Pembelajaran Klasikal
Bahan ajar dalam pembelajaran klasikal memiliki peran yakni:
1) Dapat dijadikan sebagai bahan yang tak terpisahkan dari buku utama.
2) Dapat dijadikan pelengkap atau suplemen buku utama.
3) Dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
4) Dapat dijadikan sebagai bahan yang mengandung penjelasan tentang
bagaimana mencari penerapan, hubungan, serta keterkaitan antara satu topik
dengan topik lainnya.
d. Dalam Pembelajaran Individual
Bahan ajar dalam pembelajaran individual memiliki peran yakni:
18
1) Sebagai media utama dalam proses pembelajaran.
2) Alat yang digunakan untuk menyusun dan mengawasi proses siswa
memperoleh informasi.
3) Penunjang media pembelajaran individual lainnya.
e. Dalam Pembelajaran Kelompok
Bahan ajar dalam pembelajaran kelompok memiliki peran yakni:
1) Sebagai bahan terintegrasi dengan proses belajar kelompok.
2) Sebagai bahan pendukung bahan belajar utama.
Adapun peranan bahan ajar menurut Iskandar Wassid dan Dadang Sunendar,
adalah:5
1) Mencerminkan suatu sudut pandang yang tajam dan inovatif mengenai
pengajaran serta mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan ajar yang
disajikan.
2) Menyajikan suatu sumber pokok masalah yang kaya, mudah dibaca dan
bervariasi sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik.
3) Menyediakan suatu sumber yang tersusun rapi dan bertahap.
4) Menyajikan metode-metode dan sarana-saran pengajaran untuk memotivasi
peserta didik.
5) Menjadi penunjang bagi latihan-latihan dan tugas.
6) Menyajikan bahan/ sarana evaluasi dan remidial yang serasi dan tepat guna.
3. Jenis-jenis Buku Ajar
Bahan ajar menurut jenisnya terdapat empat jenis kelompok yaitu, bahan cetak
antara lain handout, buku, bahan ajar, lembar kerja siswa, brosurleaflet, wallchart,
foto/gambar, model/maket. Bahan audio seperti kaset/piringan hitam/compact Disk
5 Sunendar, Dadang dan Wassid, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,
2008), hlm. 172-173
19
dan radio. Bahan audio visual misalnya video/ film dan orang/ nara sumber pakar
bidang studi, dan bahan interaktif contohnya diskusi, lingkungan/ pelajaran di luar
kelas dan praktek dari sebuah materi tertentu.6
C. Pengembangan Buku Ajar
1. Pengertian Pengembangan Buku Ajar
Buku ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis sehingga
tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa belajar dengan baik.7 Buku
ajar juga sebagai bagian integral dari pengembangan kurikulum dan pengembangan
sistem pembelajaran.8
Berdasarkan pengertian di atas tersebut dapat disimpulkan bahwa buku ajar
adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis dan menarik yang
digunakan sebagai panduan belajar siswa ataupun sebagai acuan guru untuk
mengajarkan materi kepada siswa. Sedangkan yang dimaksud dengan pengembangan
buku ajar adalah pendekatan sistematik dalam merancang, mengevaluasi,
memanfaatkan keterhubungan fakta, konsep, prinsip, atau teori yang terkandung
dalam mata pelajaran atau pokok bahan dengan mengacu pada tujuan.
Buku ajar harus memuat tentang fakta, informasi rinci, prosedur, dan sikap.
Adapun isi bahan ajar dapat di bedakan menjadi empat, yaitu fakta, konsep, prosedur,
dan prinsip.
a. Buku ajar disebut fakta apabila berisi sesuatu yang biasanya diminta untuk
diingat.
b. Buku ajar disebut konsep apabila berisi suatu definisi, ciri khas, suatu hal, dan
klasifikasi suatu hal.
6 Ibid,..
7 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 174
8 Joseph Mbulu dan Suhartono. Pengembangan Bahan Ajar (Malang: Elang Mas, 2004),hlm. 9
20
c. Buku ajar disebut prosedur apabila berisi penjelasan tentang langkah-langkah
kegiatan, prosedur pembuatan sesuatu, cara-cara memecahkan masalah, dan urut-
urutan suatu peristiwa.
d. Buku ajar disebut prinsip apabila berisi penjelasan tentang hubungan antara
beberapa konsep, hasil hubungan antar berbagai konsep dan tentang keadaan suatu
hal.9
Buku ajar yang lengkap tentu mengandung keempat jenis isi tersebut. Bahan ajar
yang disusun dengan baik dan lengkap akan sangat menguntungkan bagi guru ataupun
siswa. Pengembangan bahan ajar memiliki tujuan tertentu. Adapun tujuan-tujuan
tersebut adalah sebagai berikut.
a. Diperolehnya bahan ajar yang sesuai dengan tujuan institusional, tujuan kuliner
dan tujuan pembelajaran.
b. Tersusunnya bahan ajar sesuai struktur isi mata pelajaran dengan karakteristiknya
masing-masing.
c. Tersintesakan dan terurutkannya topik-topik mata pelajaran secara sistematis dan
logis.
d. Terbukanya peluang pengembangan bahan ajar secara kontinyu mengacu pada
perkembangan IPTEK.10
9 Masnur Muslich,Text Book Writing (Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2010), hlm. 206
10 Joseph Mbulu dan Suhartono, op,cit., hlm. 6
21
Banyak keuntungan dan manfaat guru jika mau mengembangkan bahan ajar
dengan baik. Adapun bahan ajar berfungsi sebagai:11
a. Pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses
pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya
diajarkan kepada siswa.
b. Pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses
pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya
dipelajari/dikuasainya.
c. Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.
2. Syarat-Syarat Pengembangan Buku Ajar
Persyaratan khusus yang harus dipenuhi untuk menyusun bahan ajar itu sebagi
berikut:12
a. Memberikan orientasi terhadap teori, penalaran, dan cara-cara penerapan teori
dalam praktik.
b. Bahan ajar itu memungkinkan latihan terhadap pemakaian teori dan aplikasinya.
c. Bahan ajar itu didalamnya memberikan umpan balik tentang kebenaran latihan.
d. Menyesuaikan informasi dan tugas dengan tingkat awal masing-masing siswa atau
peserta didik.
e. Membangkitkan siswa atau peserta didik.
f. Menjelaskan sasaran belajar kepada siswa atau peserta didik.
g. Meningkatkan motivasi siswa atau peserta didik.
h. Menunjukkan sumber informasi yang lain.
11
Ibid,. hlm. 7
12 Joseph Mbuludan Suhartono, op,cit., hlm. 88
22
Berdasarkan paparan di atas, maka penyusunan bahan ajar harus memuat
beberapa hal berikut:
a. Teori, istilah, persamaan.
b. Contoh soal dan contoh praktik.
c. Tugas-tugas latihan, pertanyaan, dan soal-soal latihan.
d. Jawaban dan penyeleseian beberapa tugas itu.
e. Penjelasan mengenai sasaran belajar, contoh ujian.
f. Petunjuk tentang bahan yang diangap diketahui.
g. Sumber pustaka.
h. Petunjuk belajar.
3. Prosedur Pengembangan Buku Ajar
Dalam menyusun buku ajar diperlukan waktu yang bertahap. Tahap-tahap harus
dilakukan dengan benar agar buku ajar yang dihasilkan benar-benar bermutu dan
layak untuk diterapkan. Prosedur pengembangan buku ajar meliputi tiga tahap besar
yaitu: (a) tahap merancang; (b) tahap menilai; dan (c) tahap memanfaatkan.13
4. Penilaian Kelayakan Buku Ajar
Penilaian kelayakan buku ajar meliputi penilaian kelayakan isi, organisasi
penyajian, bahasa, dan tampilan. Beberapa kriteria kelayakan isi buku ajar yang harus
dipenuhi buku ajar, yakni: (1) kesesuaian uraian materi dengan standar kompetensi
(SK) dan kompetensi dasar (KD) yang terdapat dalam kurikulum mata pelajaran yang
bersangkutan; (2) keakuratan materi dan materi pendukung pembelajaran.14
Untuk
penilaian buku ajar haruslah disusun secara sistematis. Komponen utama di dalam
13
Joseph Mbuludan Suhartono, op,cit., hlm. 77 14
Masnur Muslich,op.cit., hlm. 292-293
23
sistematika adalah: (1) tinjauan kompetensi; (2) pendahuluan; (3) bagian inti; (4)
penutup; (5) daftar pustaka; dan (6) lampiran.15
Selain isi dan sistematika, buku ajar juga mempertimbangkan penggunaan
bahasa. Adapun kriteria kelayakan bahasa yang baik, antara lain sebagai berikut:
a. Kesesuaian pemakaian bahasa dengan perkembangan intelektual, sosial, dan
emosional siswa.
b. Pemakaian bahasa yang komunikatif, indikatornya adalah keterbacaan pesan dan
ketepatan kaidah kebahasaan.
c. Keruntutan dan keterpaduan alur pikir, indikatornya adalah keruntutan dan
keterpaduan antar bab serta antar paragraf.16
Ilustrasi dan gambar juga memegang peranan penting dalam buku ajar, karena
menarik tidaknya buku ajar ditentukan oleh tampilannya, agar dapat menarik minat
baca siswa. Ilustrasi berfungsi untuk memperjelas materi/teks sehingga mampu
menambah pemahaman dan pengertian peserta didik pada informasi yang
disampaikan. Adapun hal-hal yang diperhatikan dalam tampilan ini meliputi: 1) tata
letak bahan ajar; 2) pemakaian huruf (jenis huruf, ukuran huruf, huruf tebal, huruf
miring); dan 3) Penggunaan ilustrasi dan warna buku ajar.17
D. Karakteristik Membaca Indah Puisi
1. Pengertian Membaca Indah Puisi
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca
untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-
kata/bahasa tulis. Membaca indah merupakan aktivitas yang dilakukan oleh guru
15
Pannen, Paulina & Purwanto, Penulisan Bahan Ajar (Jakarta: PAU-PPAI Universitas Terbuka,
2001), hlm. 2 16
Masnur Muslich,op.cit., hlm. 303-305 17
Ibid., hlm. 312
24
maupun peserta didik dalam upaya menangkap dan memperoleh informasi baik
dengan lafal, intonasi maupun irama dalam membaca itu sendiri.18
Pembelajaran membaca indah selalu teringat kepada pembelajaran kesusastraan.
Pembelajaran membaca indah tidak dialog, drama dan pantun. Sebagaimana kita
ketahui bahwa cakapan bahasa yang menggunakan kalimat-kalimat langsung
termasuk bahasa indah. Pembelajaran bahasa indah dapat mengarahkan kepada siswa
agar dapat menghayati dan menjiwai isi bacaan. Bagi siswa-siswa SD latihan
melagukan kalimat-kalimat berita, kalimat perintah, kalimat tanya dengan bermacam
situasi termasuk latihan membaca indah.19
Membaca indah puisi juga disebut membaca emosional. Dinamakan demikian,
sebab selalu menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan keindahan atau estetika yang
dapat menimbulkan emosi atau perasaan dari pembaca atau pendengarannya. Tujuan
yang ingin dicapai dalam pembelajaran ini adalah siswa dapat memperoleh suatu
keindahan yang sumbernya adalah bahasa atau keindahan yang bersumber dari unsur
bacaan, unsur irama, unsur intonasi, kalimat seru, kalimat ajakan dan jenis-jenis
kalimat lain secara tepat akan berpengaruh terhadap keberhasilan ini.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat dipahami bahwa membaca indah puisi
merupakan aktivitas yang dilakukan oleh guru maupun anak didik dalam upaya
menangkap dan memperoleh informasi baik dengan lafal, intonasi maupun irama
dalam membaca puisi itu sendiri. Membaca indah puisi dibagi menjadi dua jenis,
yaitu:
1. Deklamasi
Membaca puisi dengan cara deklamasi dilakukan dengan gaya dan pembaca tidak
18
Henry Guntur Tarigan, Membaca: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:
Angkasa,2008) hlm. 7
19 http://s-surya62.blogspot.com/2012/05/pengertian-jenis-dan-tujuan-membaca.html, Diakses 16 Mei
2013 Pukul 16.25 WIB.
25
membawa teks. Gaya atau ekspresi berdeklamasi lebih bebas dibandingkan poetry
reading. Gaya difokuskan pada eksplorasi gerak kepala, tangan, tubuh, dan kaki
yang selaras dengan isi puisi.
2. Poetry reading
Membaca puisi dengan gaya ini dilakukan dengan irama atau ritme, mimik,
kinesik, dan volume suara. Dalam jenis ini membaca puisi tetap membawa atau
membaca teks puisi.
2. Langkah-langkah Membaca Indah Puisi
Ada beberapa langkah dalam membaca puisi, yakni:
a. Memahami tema dalam puisi yang akan dibaca.
b. Memperhatikan lafal, intonasi, jeda dan ekspresi saat membaca puisi.
c. Menyaringkan suara dengan memperhatikan nada sesuai dengan tema puisi yang
akan dibaca.
d. Mengekspresikan puisi yang dibaca dengan penuh penghayatan dan penjiwaan.
e. Menjadi diri sendiri ketika sedang membaca puisi dan berkreasi dengan puisi yang
dibaca sesuai dengan isi puisi tersebut.
3. Manfaat Membaca Indah Puisi
Dalam membaca indah, selain mempunyai tujuan juga memiliki manfaat bagi
anak didik. Adapun manfaat membaca indah adalah sebagai berikut:
a. Siswa terasa dalam pengucapan bahasa lisan (intonasi) seperti kita membaca
dialog atau bercakap-cakap dalam bentuk apapun atas penggunaan bahasa yang
baik.
b. Dengan pengajaran membaca indah siswa dilatih untuk menghargai sesuatu yang
indah (sastra). Contohnya ketika membaca puisi.
26
c. Dengan membaca indah siswa lebih mudah menanggapi makna suatu bacaan.
d. Dapat memberikan kenikmatan estetik (keindahan).
Dapat dipahami bahwa manfaat membaca indah adalah siswa diharapkan mampu
mengucapkan bahasa secara lisan dan tulisan dengan baik serta mudah menanggapi
makna suatu bacaan dan menikmatinya dengan bahasa indah yang digunakan.20
Dengan membaca puisi seseorang akan mendapat manfaat. Kita akan mendapatkan
informasi yang berhubungan dengan pemerolehan nilai-nilai kehidupan. Selain itu,
memperkaya pandangan atau wawasan kehidupan sebagai salah satu unsur yang
berhubungan dengan pemberian arti maupun peningkatan nilai kehidupan manusia itu
sendiri. Pembelajaran membaca indah puisi akan melatih siswa mengenal sastrawan
yang menciptakan puisi-puisi yang sering mereka baca.
E. Hakikat Puisi
1. Pengertian Puisi
Secara umum karya sastra dibedakan menjadi tiga, yaitu puisi, prosa, dan drama.
Puisi adalah bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya
makna. Keindahan sebuah puisi disebabkan oleh diksi, majas, rima, dan irama yang
terkandung dalam karya sastra. Adapun kekayaan makna yang terkandung dalam
puisi dikarenakan oleh pemadatan segala unsur bahasa. Bahasa yang dipergunakan
dalam dalam puisi berbeda dengan bahasa yang kita gunakan sehari-hari. Puisi
menggunakan bahasa yang ringkas, namun maknanya sangat kaya. Kata-kata yang
digunakan konotatif dan mengandung banyak penafsiran.
Puisi adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata yang indah
dan kaya makna sebagai media penyampaian untuk membuahkan ilusi dan imajinasi,
20
http://irvanadilla.blogspot.com/2011/05/peningkatan-kemampuan-membaca indah.html, Diakses 16
Mei 2013 Pukul 16.25 WIB.
27
seperti halnya lukisan yang menggunakan garis dan warna dalam menggambarkan
gagasan pelukisnya. Bahasa yang digunakan dalam puisi berbeda dengan bahasa yang
digunakan sehari-hari. Keindahan dalam puisi disebabkan oleh diksi, majas, rima, dan
irama yang terkandung dalam karya sastra.
2. Unsur-Unsur Pembentuk Puisi
Unsur-unsur pembentuk puisi secara mendetail dapat dibedakan menjadi dua
struktur, yaitu struktur batin dan struktur fisik.21
Kedua unsur ini sangat penting dalam
pembentukan puisi. Puisi akan terbentuk dengan baik apabila memenuhi dua stuktur
tersebut.
a. Stuktur Batin
1) Tema/ makna (sense), yaitu gagasan pokok yang akan dikemukakan oleh
penyair melalui puisi dan menjadi landasan utama penyair dalam
mengungkapkan isi puisi.
2) Rasa (feeling), yaitu sikap penyair yang diekspresikan dan mampu dihayati
oleh pembaca.
3) Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya yang diungkap dalam
nada. Penyair mengungkapkannya dengan nada.
4) Amanat (itention), yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair yang
terkandung dalam puisi, yang kemudian ditangkap pembaca setelah membaca
puisi.
b. Struktur Fisik Puisi
1) Perwajahan puisi (tipografi), yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak
dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi
21http://dheekape.blogspot.com/2011/04/kemampuan-berbahasa-indonesia-puisi.html, Diakses 23
Mei 2013 Pukul 19.00 WIB
28
yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik.
Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.
2) Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya.
3) Imaji, yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan
pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji
dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual),
dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca
seakan-akan melihat, mendengar, dan merasakan seperti apa yang dialami
penyair.
4) Kata kongkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang
memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau
lambang. Misal kata kongkret “salju: melambangkan kebekuan cinta,
kehampaan hidup, dll, sedangkan kata kongkret “rawa-rawa” dapat
melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan, dll.
5) Bahasa figuratif, yaitu bahasa berkias yang dapat menghidupkan/meningkatkan
efek dan menimbulkan konotasi tertentu . Bahasa figuratif menyebabkan puisi
menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna.
Bahasa figuratif disebut juga majas. Adapaun macam-amcam majas antara lain
metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi,
anafora, pleonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto,
totem pro parte, hingga paradoks.
6) Versifikasi, yaitu menyangkut rima, ritme, dan metrum. Rima adalah persamaan
bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi. Ritma adalah
tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Ritma sangat menonjol
dalam pembacaan puisi.
29
F. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang
yang ditandai dengan munculnya ”feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap
adanya tujuan.22
Motivasi akan menjadi pendorong yang menyebabkan terjadinya
energi yang ada pada setiap individu sehingga terkait dengan persoalan gejala
kejiwaan, perasaan, dan emosi untuk bertindak mewujudkan tujuan tertentu.
Pencapaian tujuan, cita-cita dan keinginan menjadi lebih mudah dengan adanya
dorongan dari dalam atau motivasi ini. Motivasi belajar setiap orang, satu dengan
yang lainnya, bisa jadi tidak sama. Biasanya, hal itu bergantung dari apa yang
diinginkan orang yang bersangkutan. Misalnya, seorang anak mau belajar dan
mengejar rangking pertama karena diiming-imingi akan dibelikan sepeda oleh
orangtuanya.
Motivasi menurut Sumadi Suryabrata adalah keadaan yang terdapat dalam diri
seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian
suatu tujuan. Sementara Gates dan kawan-kawan mengemukakan bahwa motivasi
adalah suatu kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang
yang mengatur tindakannya dengan cara tertentu. Adapun Greenberg menyebutkan
bahwa motivasi adalah proses membangkitkan, mengarahkan, dan menetapkan
perilaku arah suatu tujuan. Dari tiga definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
motivasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang
22
Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007),
hlm.73
30
yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan
(kebutuhan).23
Pada intinya bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar,
sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat
diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak
akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Aktivitas belajar merupakan kegiatan
yang melibatkan unsur jiwa dan raga. Belajar tak akan pernah dilakukan tanpa suatu
dorongan yang kuat baik dari dalam yang lebih utama maupun dari luar sebagai
upaya lain yang tak kalah pentingnya.
2. Macam-macam Motivasi
Macam-macam motivasi, akan dibahas dari dua sudut pandang, yakni motivasi
yang berasal dari dalam diri pribadi seseorang yang disebut “motivasi intrinsik” dan
motivasi yang berasal dari luar diri seseorang yang disebut “motivasi ekstrinsik.24
Motivasi intrinsik ini selalu ingin maju dalam belajar. Keinginan itu dilatarbelakangi
oleh pemikiran yang positif, bahwa semua mata pelajaran yang dipelajari sekarang
akan dibutuhkan dan sangat berguna kini dan di masa mendatang. Motivasi itu
muncul karena ia membutuhkan sesuatu dari apa yang dipelajarinya. Sedangkan,
motivasi ekstrinsik akan muncul karena adanya dorongan dari pihak luar.
a. Motivasi Intrinsik
23
Djalali, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 73
24 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), hlm. 115
31
Motivasi intrinsik yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya
tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu. Seseorang yang memiliki motivasi intrinsik
selalu ingin maju dalam belajar. Keinginan itu dilatarbelakangi oleh pemikiran
yang positif, bahwa semua mata pelajaran yang dipelajari sekarang akan
dibutuhkan dan sangat berguna kini dan di masa mendatang. Motivasi itu muncul
karena ia membutuhkan sesuatu dari apa yang dipelajarinya.
Dalam aktivitas belajar, motivasi intrinsik sangat diperlukan, terutama belajar
sendiri. Seseorang yang tidak memiliki motivasi intrinsik sulit sekali melakukan
aktivitas belajar terus menerus. Seseorang yang memiliki motivasi intrinsik selalu
ingin maju dalam belajar. Keinginan itu dilatar belakangi oleh pemikiran yang
positif, bahwa semua mata pelajaran yang dipelajari sekarang akan dibutuhkan
dan sangat berguna kini dan di masa mendatang.
Siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang
yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. Satu-
satunya jalan untuk menuju ketujuan yang ingin dicapai ialah belajar, tanpa
belajar tidak mungkin mendapat pengetahuan, tidak mungkin menjadi ahli.
Dorongan yang menggerakkan itu bersumber pada suatu kebutuhan, kebutuhan
yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan.
Jadi memang motivasi itu muncul dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara
esensial, bukan sekadar simbol dan seremonial.
b. Motivasi Ekstrinsik
32
Motivasi ekstrinsik yaitu kebalikan dari motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik
adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar.
motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di
dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar
yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Anak didik belajar
karena hendak mencapai tujuan yang terletak di luar hal yang dipelajarinya.
Misalnya untuk mencapai angka tinggi, diploma, gelar, kehormatan, dan
sebagainya.
Motivasi ekstrinsik bukan berarti motivasi yang tidak diperlukan dan tidak
baik dalam pendidikan. Motivasi ekstrinsik diperlukan agar anak didik mau
belajar. Berbagai macam cara bisa dilakukan agar anak didik termotivasi untuk
belajar. Guru yang berhasil mengajar adalah guru yang pandai membangkitkan
minat anak didik dalam belajar Motivasi dikatakan ekstrinsik bila anak didik
menempatkan tujuan belajarnya di luar faktor-faktor situasi belajar. Anak didik
belajar karena hendak mencapai tujuan yang terletak di luar hal yang
dipelajarinya. Misalnya untuk mencapai angka tinggi, diploma, gelar,
kehormatan, dan sebagainya.
3. Prinsip-prinsip Motivasi
Prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya diketahui, tetapi juga harus
diterangkan dalam aktivitas belajar mengajar. Berdasarkan hal itu, beberapa prinsip
motivasi yang dapat dijadikan acuan adalah antara lain:25
a. Prinsip Kompetisi
25
Mohamad Surya, Psikologi Pembelajaran Dan Pengajaran, (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004),
hlm. 65
33
Prinsip kompetisi adalah persaingan secara sehat, baik inter maupun antar
pribadi. Kompetisi juga dapat dilakukan antar sekolah untuk mendorong siswa
melakukan berbagai upaya unjuk kerja belajar yang baik.
b. Prinsip Pemacu
Dorongan untuk melakukan berbagai tindakan akan terjadi apabila ada
pemacu tertentu. Pemacu ini dapat berupa informasi, nasehat, amanat, peringatan,
percontohan, dsb.
c. Prinsip Ganjaran dan Hukuman
Ganjaran yang diterima oleh seseorang dapat meningkatkan motivasi untuk
melakukan tindakan yang menimbulkan ganjaran itu. Setiap unjuk kerja yang
baik apabila diberikan ganjaran yang memadai, cenderung akan meningkatkan
motivasi.
d. Kejelasan dan Kedekatan Tujuan
Makin jelas dan makin dekat suatu tujuan, maka akan makin mendorong
seseorang untuk melakukan tindakan sehubungan dengan prinsip ini, maka
seyogyanya setiap siswa memahami tujuan belajarnya secara jelas.
e. Pemahaman hasil
Perasaan sukses yang ada pada diri seseorang akan mendorongnya untuk
selalu memelihara dan meningkatkan unjuk kerjanya lebih lanjut. Untuk itu para
pengajar seyogyanya selalu memberikan balikan kepada setiap unjuk kerja yang
telah dihasilkan oleh setiap siswa.
f. Pengembangan Minat
34
Minat dapat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam
menghadapi suatu obyek. Prinsip dasarnya adalah bahwa motivasi seseorang
cenderung akan meningkat apabila yang bersangkutan memiliki minat yang besar
dalam melakukan tindakannya.
g. Lingkungan Yang Kondusif
Lingkungan kerja yang kondusif, baik lingkungan fisik, sosial, maupun
psikologis, dapat menumbuhkan dan mengembangkan motif untuk bekerja
dengan baik dan produktif.
h. Keteladanan
Guru secara langsung atau tidak langsung mempunyai pengaruh terhadap
perilaku siswa yang baik, yang sifatnya positif maupun negatif. Perilaku guru
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, dan sebaliknya dapat menurunkan
motivasi belajar. Ada dua prinsip yang dapat digunakan untuk meninjau motivasi,
yakni:26
1) Motivasi dipandang sebagai suatu proses. Pengetahuan tentang proses ini akan
membantu kita menjelaskan kelakuan yang kita amati dan untuk
memperkirakan kelakuan-kelakuan lain pada seseorang.
2) Menentukan karakter dengan melihat petunjuk-petunjuk dari tingkah lakunya.
Apakah petunjuk-petunjuk dapat dipercaya, dapat dilihat kegunaannya dalam
memperkirakan dan menjelaskan tingkah laku lainnya.
4. Fungsi Motivasi
26
Oemar Hamalik, Op.Cit., hlm. 158
35
Dalam belajar makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula
pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi
para siswa. Sehubungan dengan hal tesebut ada tiga fungsi motivasi:27
a) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari
setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b) Mendorong anak didik untuk belajar dalam rangka mencari tahu. Di sini anak
didik mempunyai keyakinan dan pendirian tentang apa yang seharusnya
dilakukan untuk mencari tahu tentang sesuatu.. Motivasi yang berfungsi sebagai
pendorong ini mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak didik ambil dalam
rangka belajar.
c) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan
demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan
sesuai dengan rumusan tujuannya..
5. Teori Motivasi Belajar
Teori tentang motivasi muncul karena adanya beberapa pendapat dari berbagai
ahli yang berbeda-beda. Ada tiga teori tentang motivasi, yaitu:
a. Teori kebutuhan
Menurut teori kebutuhan yang dikemukakan oleh maslow, bahwa manusia
termotivasi untuk melakukan sesuatu jika ingin memenuhi kebutuhan fisik,
kebutuhan dapat menimbulkan motivasi. Menurut ahli humanistik bukan hanya
ada satu motivasi yang ada dalam diri masing- masing individu. Motivasi ini
dimiliki oleh setiap individu sepanjang waktu dan dimanapun berada.
b. Teori Humanistik
27
Sardiman, Op.Cit., 84
36
Humanistik memandang motivasi utama manusia bertingkah laku adalah
untuk memenuhi kebutuhan bertingkat dan aktualisasi diri. Tujuan hidup manusia
menurut teori humanistik adalah untuk mencapai hidup penuh makna atau
mewujudkan makna hidup dan kepuasan abadi. Pada aliran humanistik
beranggapan bahwa motivasi utama manusia adalah muncul dari dalam dirinya
(internal).28
Indikator dari keberhasilan aplikasi ini adalah siswa merasa senang
bergairah, berinisiatif dalam belajar dan terjadi perubahan pola fikir, prilaku dan
sikap atas kemauan sendiri. Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas,
berani, tidak terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri
secara bertanggung jawab tanpa mengurangi hak-hak orang lain atau melanggar
aturan, norma, disiplin / etika yang berlaku.
c. Teori Behavioristik
Teori ini memandang bahwa motivasi utama manusia berperilaku adalah
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, baik lingkungan fisik (natural, alam)
maupun lingkungan sosial (budaya, norma-norma, politik dan lain-lain). Beda
halnya dengan aliran humanistik, dimana pada aliran behavioristik memandang
motivasi manusia muncul dari luar dirinya (motivasi eksternal).29
. Tingkah laku
yang termotivasi terjadi apabila konsentrasi tingkah laku itu dapat menggetarkan
emosi individu, yaitu menjadi suka atau tidak suka. Inti dari teori behavioristik
yaitu penguatan tingkah laku itu sendiri. Hal ini dapat dilakukan oleh guru untuk
dapat menangani situasi kelas dan untuk memotivasi siswa.
Bentuk-bentuk motivasi di sekolah dalam kegiatan belajar-mengajar, peranan
motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi,
pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan
28
Baharudin, Paradigm Psikologi Islami, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 312-313 29
Ibid., hlm. 311
37
memelihara ketentuan dalam melakukan kegiatan belajar. Ada beberapa bentuk
dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar disekolah.30
1) Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak
siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka/nilai yang baik.
Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai
pada raport angkanya baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa
merupakan motivasi yang sangat kuat. Tetapi ada juga, bahkan banyak siswa
bekerja atau belajar hanya ingin mengejar pokoknya naik kelas saja. Oleh
karena itu bagaiman cara guru memberikan angka-angka dapat dikaitkan
dengan values yang terkandung di dalam setiap pengetahuan yang diajarkan
kepada para siswa sehingga tidak sekadar kognitif saja tetapi juga
keterampilan dan afeksinya.
2) Hadiah
Dalam dunia pendidikan, hadiah bisa dijadikan sebagai alat motivasi.
Hadiah dapat diberikan kepada anak didik yang berprestasi tinggi, rangking
satu, dua atau tiga dari anak didik lainnya. Hadiah diberikan gunanya adalah
untuk memotivasi anak didik agar senantiasa mempertahankan prestasi belajar
selama berstudi.
3) Saingan/kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk
mendorong anak didik agar anak bergairah belajar. Persaingan baik dalam
bentuk individu maupun kelompok diperlukan dalam pendidikan. Kondisi ini
30
Sardiman, Op.Cit., hlm. 92
38
bisa dimanfaatkan untuk menjadikan proses interaksi belajar mengajar yang
kondusif.
4) Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas
dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan
mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang
cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk
mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. Penyelesian tugas
dengan baik adalah simbol kebanggaan dan harga diri, begitu juga untuk siswa
si subjek belajar. Para siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karna harga
dirinya.
5) Memberi ulangan
Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan.
Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi
yang harus di ingat oleh guru adalah jangan selalu sering (misalnya setiap
hari) karena bisa membosankan dan bersifat rutinitis. Dalam hal ini guru harus
juga terbuka, maksudnya kalau akan ulangan harus diberitahukan kepada
siswanya.
6) Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan
mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik
hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar,
dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat.
7) Pujian
Apa bila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan
baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang
39
positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu, supaya
pujian ini merupakan motivasi pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang
tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah
belajar serta sekaligus membangkitkan harga diri.
8) Hukuman
Meski hukuman sebagai reinforcement yang negatif, tetapi bila dilakukan
dengan tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi yang baik dan efektif.
Hukuman dilakukan dengan pendekatan edukatif, bukan karena dendam.
Pendekatan edukatif di maksud di sini sebagai hukuman yang mendidik dan
bertujuan memperbaiki sikap dan perbuatan anak didik yang dianggap salah.
Sehingga dengan hukuman yang diberikan itu anak didik tidak mengulangi
kesalahan atau pelanggaran. Minimal mengurangi frekuensi pelanggaran.
Akan lebih baik bila anak didik berhenti melakukannya di hari mendatang.
9) Hasrat untuk belajar
Berhasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk
belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan
yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu
memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya
akan lebih baik.
10) Minat
Proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat.
Mengenai minat ini antara lain dapat dibangkitkan dengan cara- cara sebagai
berikut:
a) Membangkitkan adanya suatu kebutuhan.
b) Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau.
c) Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik.
40
d) Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.
G. Pendekatan Kontekstual
1. Pengertian Pendekatan Kontekstual
Menurut Depdiknas (2003: 5) Contextual Teaching and Learning adalah konsep
belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi
dunia nyata dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan perencanaan dalam kehidupan mereka sehari-hari.31
Pendekatan
kontekstual dalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada proses
keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan
menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk
dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.32
Pendekatan kontekstual diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses
pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan
mengalaminya. Dalam konteks itu, siswa perlu mengerti apa makna belajar, apa
manfaatnya, dalam status apa mereka, dan bagaimana mencapainya. Mereka sadar
bahwa yang mereka pelajari berguna bagi kehidupannya nanti. Dalam kelas
kontekstual, guru berusaha membantu siswa mencapai tujuan. Maksudnya guru lebih
banyak berurusan dengan strategi daripada sekedar informasi. Tugas guru adalah
mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan
pengetahuan dan keterampilan yang baru bagi siswa. Pengetahuan dan keterampilan
diperoleh dengan menemukan sendiri bukan apa kata guru.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan
sendiri ide-ide dan mengajak siswa agar dengan menyadari dan dengan sadar
31
Dharma Kesuma, dkk, Contextual Teaching and Learning Sebuah Panduan Awal Dalam
Pengembangan PBM, (Yogyakarta: Rahayasa, 2010) hal.58 32
Ibid,. hlm.59
41
menggunakan strategi-strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat memberi
siswa tangga yang dapat membantu siswa mencapai tingkat pemahaman yang lebih
tinggi, namun harus diupayakan agar siswa sendiri yang memanjat tangga tersebut.
Dari konsep di atas terdapat tiga hal yang harus kita pahami, yakni:
a. Kontekstual menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan
materi, artinya proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman secara
langsung.
b. Kontekstual mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi
yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat
menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan
nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat mengkorelasikan materi yang
ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan
berfungsi secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam
erat dalam memori siswa, sehingga tidak akan mudah dilupakan.
c. Kontekstual mendorong siswa untuk dapat menerapkan dalam kehidupan nyata,
artinya kontekstual bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi
yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai
perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Penerapan Pendekatan kontekstual dalam Belajar dan Pembelajaran Bahasa
Indonesia
Dalam bukunya “Teori Belajar dan Pembelajaran”, Baharuddin mengemukakan
tahapan penerapan kontekstual, yaitu:
a. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara
bekerja, menemukan, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan
barunya.
42
b. Langsungkan sejauh mungkin kegiatan inquiry untuk setiap topik.
c. Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.
d. Ciptakan masyarakat belajar.
e. Hadirkan model sebagai contoh sebagai contoh pembelajaran.
f. Lakukan refleksi di akhir pertemuan.
g. Lakukan penilaian yang sebenarnya melalui berbagai cara.
Contoh penerapan kontekstual dalam pembelajaran membaca indah Bahasa Indonesia:
a. Guru menjelaskan materi dengan buku ajar membaca indah. Misalnya, setelah
menyampaikan materi dalam buku ajar, guru memperagakan tentang bagaimana cara
membaca indah puisi yang baik dan benar.
b. mengobservasi suatu fenomena. Misalnya dengan menyuruh siswa menonton video
tentang pembacaan puisi, agar siswa bersemangat dalam pembelajaran.
c. Menginstruksikan siswa untuk mencatat permasalahan-permasalahan yang muncul
kemudian mendiskusikannya dengan teman.
d. Tugas guru bahasa Indonesia adalah merangsang siswa untuk berpikir kritis dalam
memecahkan permasalahan yang ada.
e. Memotivasi siswa agar mereka berani bertanya, membuktikan asumsi dan
mendengarkan pendapat yang berbeda dengan mereka, serta maju ke depan untuk
membaca puisi.
3. Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Kontekstual
a. Kelebihan Pendekatan Kontekstual
1) Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil. Artinya siswa dituntut untuk
dapat menagkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan
kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan
materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi
43
itu akan berfungsi secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan
tertanam erat dalam memori siswa, sihingga tidak akan mudah dilupakan.
2) Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep
kepada siswa karena metode pembelajaran kontekstual menganut aliran
konstruktivisme, dimana seorang siswa dituntun untuk menemukan
pengetahuannya sendiri. Melalui landasan filosofis konstruktivisme siswa
diharapkan belajar melalui ”mengalami” bukan ”menghafal”.
b. Kelemahan Pendekatan Kontekstual
1) Guru lebih intensif dalam membimbing, karena dalam metode kontekstual guru
tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas
sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan dan
ketrampilan yang baru bagi siswa. Siswa dipandang sebagai individu yang
sedang berkembang. Kemampuan belajar seseorang akan dipengaruhi oleh
tingkat perkembangan dan keluasan pengalaman yang dimilikinya. Dengan
demikian, peran guru bukanlah sebagai instruktur atau penguasa yang memaksa
kehendak melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka dapat belajar
sesuai dengan tahap perkembangannya.
2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau
menerapkan sendiri ide–ide dan mengajak siswa agar dengan menyadari dan
dengan sadar menggunakan strategi–strategi mereka sendiri untuk belajar.
Namun dalam konteks ini tentunya guru memerlukan perhatian dan bimbingan
yang ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang
diterapkan semula.
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Pengembangan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan
pengembangan atau Research and Development. Pengembangan atau Research and
Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu dan menguji keefektifan, keefisiensi dan kemenarikan produk tersebut.1 Untuk
dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan
dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat
luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut. Jadi
penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal atau bertahap.2
B. Model Pengembangan
Model yang digunakan dalam pengembangan bahan ajar ini adalah model
Suhartono.3 Langkah-langkah dalam pengembangan bahan ajar ini ada empat tahap,
antara lain:
1. Tahap analisis situasi awal
2. Tahap pengembangan rancangan buku ajar
3. Tahap penulisan buku ajar
4. Tahap penilaian buku ajar
1 Sugiyono,Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 297
2 Ibid,..
3Ayu Muhayyinah, “Pengembangan Bahan Ajar dengan Model Learningcycle 5 Fase untuk Siswa
Kelas IV MI Islamiyah Pakis-Tumpang, Skripsi tidak diterbitkan (Malang: Program Sarjana UIN), 2012, hlm. 51
45
Berdasarkan langkah-langkah pokok pengembangan di atas, peneliti
mengembangkan buku ajar pokok bahasan membaca indah kelas V dengan
pendekatan kontekstual. Untuk lebih jelasnya, langkah-langkah pengembangan buku
ajar digambarkan seperti yang tertera pada gambar 3.1.4
4 Ibid., hlm. 52
46
Gambar 3.1 Langkah-langkah Pengembangan Buku Ajar
Pada gambar 3.1 tersebut telah dijelaskan langkah-langkah pengembangan buku ajar
secara sistematis. Langkah-langkah pengembangan buku ajar meliputi: analisis situasi awal,
pengembangan rancangan buku ajar, penulisan buku ajar, penilaian buku ajar, dan produk
hasil pengembangan.
C. Prosedur Pengembangan
Analisis Situasi Awal
1. Kajian kurikulum
2. Kajian tentang membaca indah
3. Kajian tentang unsur-unsur puisi
Pengembangan Rancangan Buku Ajar
1. Penentuan kompetensi dasar minimal yang
harus dicapai siswa
2. Penetapan alokasi waktu
3. Pengembangan isi pembelajaran
4. Pengembangan kegiatan pembelajaran
Penulisan Buku Ajar
1. Buku siswa
Penilaian Buku Ajar
1. Validasi akhir
2. Revisi
Produk Hasil Pengembangan
47
Buku ajar ini dikembangkan dengan menggunakan beberapa tahap pengembangan
yang meliputi tahap analisis awal, tahap pengembangan rancangan buku ajar, tahap
penulisan buku ajar, dan tahap penilaian buku ajar. Tahap-tahap pegembangan tersebut
akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Tahap Analisis Situasi Awal
Langkah-langkah yang ditempuh pada tahap analisis situasi awal ini antara lain:
a) Kajian Kurikulum
Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk menentukan materi yang harus
disajikan, mengenali sub pokok bahasan materi puisi dan mengetahui materi apa
yang telah diperoleh siswa sebelum materi puisi, sehingga pengembang dapat
menentukan beberapa kompetensi dasar minimal yang harus dikuasai oleh siswa.
Tujuan yang lain adalah agar pengembang dapat membuat jalinan antar topik atau
antar pokok bahasan.
b) Kajian Tentang Membaca Indah
Kajian ini dilakukan sebagai upaya untuk menentukan membaca indah
khususnya puisi yang akan disajikan dalam bahan ajar yang sesuai dengan
kompetensi dasar yang harus dicapai sehingga pengembang dapat menyusun
kegiatan-kegiatan belajar yang mencakup rancangan materi dan soal-soal latihan.
c) Kajian Materi Unsur-unsur Puisi di Kelas V MI/SD
Kajian ini dilakukan sebagai upaya untuk menentukan materi yang akan
dikembangkan yang sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan
indikator pencapaian. Sehingga pengembang dapat menyusun materi puisi secara
sistematis agar memudahkan siswa dalam memahami materi puisi di kelas V MI.
2. Tahap Pengembangan Rancangan Buku Ajar
48
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:
a) Penentuan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa
Kegiatan ini dilakukan sebagai pedoman dalam merumuskan tujuan
pembelajaran dan menentukan isi buku ajar serta pengembangan kegiatan belajar
dengan memperhatikan alokasi waktu yang telah ditetapkan.
b) Pengembangan isi pembelajaran
Isi pembelajaran ini disusun sesuai dengan kompetensi dasar yang harus
dicapai oleh siswa. Pembelajaran dimulai dengan menyajikan sebuah puisi.
Setelah itu siswa mengerjakan latihan untuk mengidentifikasi unsur-unsur serta isi
yang terkandung dalam puisi tersebut.
c) Pengembangan kegiatan belajar
Kegiatan belajar dimaksudkan agar sasaran kegiatan atau kompetensi dasar
yang telah disusun sebelumnya dapat tercapai. Kegiatan belajar yang akan
dilakukan mencakup rancangan materi dan soal-soal latihan. Kegiatan
pembelajaran mengikuti langkah-langkah yang telah di jelaskan dalam setiap bab.
3. Tahap Penulisan Buku Ajar
Beberapa langkah yang dilakukan dalam penulisan buku siswa ini antara lain:
a) Penulisan Materi
Materi yang disajikan dalam buku ajar ini bukanlah materi instan yang bisa
digunakan secara langsung oleh siswa. Materi membaca indah dalam buku ajar
ini ditulis dengan menghadirkan beberapa puisi untuk siswa kelas V. Siswa diberi
tugas untuk mengidentifikasi unsur-unsur yang terkandung dalam puisi. Dalam
buku ajar ini, puisi yang disajikan adalah puisi yang berkaitan dengan puisi anak,
puisi nasihat, dan lain-lain. Hal ini sesuai dengan karakteristik puisi yang tepat
49
untuk anak usia kelas V SD/MI yaitu puisi yang sudah disesuaikan dengan
kebutuhan anak pada jenjang SD/MI.
b) Penulisan Soal-Soal Latihan
Penulisan soal-soal latihan ini dimaksudkan sebagai penerapan konsep yang
telah dikonstruksi dan dipelajari oleh siswa. Pertanyaan-pertanyaan yang disajikan
sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar, jadi soal-soal latihan dapat
digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa mencapai indikator yang
diharapkan.
4. Tahap Penilaian Buku Ajar
Buku ajar yang telah ditulis selanjutnya dinilai oleh beberapa ahli bahasa Indonesia
(dosen dan guru bidang studi). Tahap penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui
apakah buku ajar yang telah dikembangkan layak atau tidak untuk dipakai dalam
kegiatan pembelajaran di sekolah. Hasil penilaian yang dilakukan oleh para ahli akan
dijadikan pedoman untuk merevisi buku ajar tersebut. Setelah buku ajar dinilai oleh
para ahli bahasa Indonesia, buku ajar kemudian direvisi berdasarkan data angket yang
diperoleh melalui uji ahli sehingga diperoleh produk hasil pengembangan yang
sebenarnya.
D. Uji Coba Produk
Uji coba produk bertujuan untuk mendapatkan data yang akurat yang digunakan
untuk melakukan revisi (perbaikan), menetapkan kelayakan isi dari produk yang
dihasilkan. Sebelum diuji cobakan, produk terlebih dahulu dikonsultasikan dengan
beberapa ahli meliputi ahli materi dan ahli media pembelajaran. Setelah melalui tahap
konsultasi, produk ditanggapi dan dinilai oleh guru bidang studi bahasa Indonesia. Dalam
50
uji coba produk ini akan diuraikan tentang desain uji coba, subyek uji coba, jenis data,
instrument pengumpulan data, dan teknik analisis data.
1. Desain Uji Coba
Desain uji coba yang dilakukan menggunakan desain uji coba deskriptif. Desain
deskriptif memungkinkan pengembang untuk memperoleh data kuantitatif dan data
kualitatif yang sangat bermanfaat dalam penyempurnaan produk pengembangan.
Selanjutnya desain uji coba tersebut secara umum dapat dijelaskan pada gambar 3.2.
Gambar 3.2 Desain Uji Coba Produk Pengembangan
Tahap uji coba yang dilaksanakan dalam pengembangan ini adalah tahap
konsultasi, tahap tanggapan dan penilaian, dan tahap uji coba skala kecil. Masing-
masing tahap ini dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Tahap konsultasi
Tahap konsultasi terdiri dari beberapa kegiatan berikut:
1) Ahli materi dan ahli media pembelajaran memberikan komentar dan saran
terhadap bahan ajar bahasa Indonesia kelas V MI materi puisi.
Desain Uji Coba
Uji coba tahap I
Alat pengumpulan
data Angket
Draf bahan ajar:
1. Buku siswa
Valid Revisi
Uji coba tahap II Valid Revisi
Produk akhir pengembangan
tidak
tidak ya
ya
51
2) Peneliti melakukan analisis data hasil konsultasi yang berbentuk komentar dan
saran perbaikan.
3) Peneliti melakukan perbaikan draf I buku ajar bahasa Indonesia kelas V MI
materi puisi menjadi draf II buku ajar bahasa Indonesia kelas V MI materi
puisi berdasarkan hasil analisis data konsultasi.
b. Tahap tanggapan dan penilaian
Tahap tanggapan dan penilaian terdiri dari beberapa kegiatan berikut:
1) Guru bidang studi bahasa indonesia kelas V MI memberikan tanggapan dan
penilaian terhadap draf II buku ajar bahasa Indonesia kelas V MI materi puisi.
2) Peneliti melakukan analisis dan tanggapan penilaian.
3) Peneliti melakukan perbaikan draf II buku ajar bahasa Indonesia kelas V MI
materi puisi draf III buku ajar bahasa indonesia kelas V MI materi puisi
berdasarkan hasil analisis data tanggapan dan penilaian.
c. Tahap uji coba skala kecil
Uji coba skala kecil dilakukan terhadap seluruh siswa V di MI Raudlatul
Ulum. Uji coba skala kecil terdiri dari beberapa kegiatan berikut:
1) Peneliti mengamati siswa yang sedang belajar materi puisi menggunakan buku
ajar Bahasa Indonesia kelas V MI dan dilanjutkan dengan melakukan
wawancara.
2) Peneliti melakukan analisis data hasil observasi dan wawancara.
3) Peneliti melakukan perbaikan draf III buku ajar bahasa Indonesia kelas V MI
menjadi produk akhir buku ajar bahasa Indonesia kelas V MI materi puisi dan
berdasarkan hasil analisis data tanggapan, data observasi dan wawancara.
2. Subjek Uji Coba
52
Subyek uji coba dalam pengembangan buku ajar bahasa Indonesia kelas V MI ini
adalah ahli materi, ahli media pembelajaran, guru bidang studi bahasa Indoneisa kelas
V MI sebagai ahli pembelajaran bahasa Indonesia, dan siswa kelas V MI Raudlatul
Ulum Karangploso Malang. Pemilihan MI Raudlatul Ulum Karangploso Malang
sebagai lokasi uji coba didasarkan pada beberapa alasan, yaitu: a) siswa mengalami
kesulitan mempelajari materi puisi yang berkaitan dengan tata cara membaca puisi
yang baik dan benar; b) belum mempunyai buku ajar bahasa Indonesia; dan c)
kemampuan siswa beragam.
1) Ahli Materi
Bertindak sebagai ahli materi dalam pengembangan buku ajar bahasa
indonesia materi membaca indah adalah Bapak Dr. H. Jamal, M.Pd, beliau adalah
sarjana strata tiga bidang pendidikan bahasa Indonesia sekaligus seorang dosen
dibidang bahasa Indonesia di Jurusan PGMI Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang. Pemilihan ahli materi ini didasarkan pada pertimbangan
bahwa yang bersangkutan memiliki kompetensi dibidang materi bahasa Indonesia.
Ahli materi memberikan komentar dan saran secara umum terhadap materi
pembelajaran yang ada dalam pengembangan buku ajar bahasa Indonesia materi
membaca indah khususnya puisi.
2) Ahli Media Pembelajaran
Bertindak sebagai ahli media pembelajaran dalam pengembangan buku ajar
bahasa Indonesia materi membaca indah khususnya puisi adalah Bapak Nurul
Yaqin. M. Pd, beliau adalah salah satu dosen fakultas tarbiyah Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Pemilihan ahli media ini didasarkan pada
pertimbangan bahwa yang bersangkutan memiliki kompetensi dibidang media
pembelajaran dan pernah mengikuti seleksi koreksi buku nasional baik teks
53
maupun non teks yang dinyatakan lulus dan bersertifikasi. Beliau juga menjadi
tim koreksi buku nasional se Indonesia selama 2 tahun terakhir di Bogor. Ahli
media memberikan komentar dan saran secara umum terhadap kemenarikan bahan
ajar bahasa indonesia materi membaca indah khususnya puisi.
3) Guru Bidang Studi
Guru bidang studi memberikan tanggapan dan penilaian terhadap
pengembangan buku ajar bahasa indonesia materi membaca indah khususnya
puisi adalah ibu Dra. Hj. Nanik Nurhayani, S. Pd beliau adalah seorang sarjana
pendidikan strata satu sekaligus guru pengajar Bahasa Indonesia di MI Raudlatul
Ulum Karangploso Malang. Pemilihan guru bidang studi ini didasarkan pada
pertimbangan bahwa yang bersangkutan telah memiliki banyak pengalaman dalam
mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia.
4) Siswa Kelas V MI
Subyek uji coba skala kecil adalah seluruh siswa dari kelas V MI Rudlatul
Ulum Karangploso Malang. Pemilihan subyek uji coba juga didasarkan pada
pertimbangan guru bidang studi bahasa Indonesia bahwa yang bersangkutan
mudah untuk diwawancarai.
3. Jenis Data
Data didefinisikan sebagai keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan
dasar kajian (analisis atau kesimpulan).5 Jenis data dalam pengembangan bahan ajar
ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa wawancara, saran, dan
5 Wahidmurni. Cara Mudah Menulis Proposal dan Laporan Penelitian Lapangan; Pendekatan
Kualitatif dan Kuantitatif (Skripsi, Thesis, danDisertasi). Malang: UM Press, 2008, Hlm. 41
54
kritik yang diberikan oleh subjek uji coba, sedangkan data kuantitatif berupa point
penilaian yang diberikan oleh subjek uji coba.
a. Data Kualitatif
Pada uji coba ahli materi, ahli media pembelajaran dan guru bidang studi data
kualitatif berasal dari kritik, saran, dan komentar dari subyek uji coba ahli materi,
ahli media pembelajaran dan guru bidang studi terhadap buku ajar. Sedangkan
pada uji coba lapangan, data kualitatif berasal dari jawaban subyek uji coba
lapangan pada saat mengisi buku ajar.
b. Data Kuantitatif
Data kuantitatif berupa point penilaian yang diberikan oleh subyek uji coba
ahli materi, ahli media pembelajaran dan guru bidang studi terhadap buku ajar dan
subyek uji coba lapangan terhadap buku ajar sesuai dengan penilaian yang
diberikan.
4. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pada pengembangan ini
berupa angket. Angket ini ditujukan untuk subyek uji coba. Tujuan penggunaan
angket ini adalah untuk memperoleh data kualitatif dan kuantitatif demi
kesempurnaan dan kelayakan produk hasil pengembangan.
5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam pengembangan ini adalah mendeskripsikan semua
pendapat, saran dan tanggapan validator yang didapat dari lembar komentar. Data
dari angket merupakan data kualitatif yang dikuantitatifkan menggunakan skala
Linkert yang berkriteria empat tingkat kemudian dianalisis melalui perhitungan
55
persentase rata-rata skor item pada setiap jawaban dari setiap pertanyaan dalam
angket.6
6 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2003). Hlm. 313
56
Skor
1 2 3 4
Tidak sesuai Kurang sesuai Sesuai Sangat sesuai
Tabel 3.1 Kriteria Penskoran
Untuk menentukan tingkat kevalidan buku ajar hasil pengembangan,
digunakan teknik analisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut.7
Keterangan:
P : persentase kelayakan
: jumlah total skor jawaban validator (nilai nyata)
: jumlah total skor jawaban tertinggi (nilai harapan)
Dasar dan pedoman untuk menentukan tingkat kevaliditasan serta dasar
pengambilan keputusan untuk merevisi buku ajar menggunakan kriteria kualifikasi
penilaian sebagai berikut:8
7 Ibid,..
8 Ibid,..
57
Prosentase (%) Tingkat kevalidan Keterangan
80 – 100 Valid Tidak revisi
60 – 79 Cukup Valid Tidak revisi
40 – 59 Kurang Valid Revisi Sebagian
0 – 39 Tidak Valid Revisi Total
Tabel 3.2 Kualifikasi Tingkatan Kelayakan Berdasarkan Prosentase
Berdasarkan kriteria pada tabel 3.2 di atas, buku ajar dinyatakan valid jika
memenuhi kriteria skor 80 dari seluruh unsur yang terdapat dalam angket penilaian
validasi ahli media, ahli materi, guru bidang studi bahasa Indonesia MI dan siswa
kelas V MI. Dalam pengembangan ini, buku ajar yang dibuat harus memenuhi kriteria
valid. Oleh karena itu, dilakukan revisi apabila masih belum memenuhi kriteria valid.
58
BAB IV
PAPARAN DATA PENELITIAN
A. Validasi Produk Pengembangan Buku Ajar Membaca Indah Puisi dengan
Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas V MI
Raudlatul Ulum Karangploso-Malang
Validasi terhadap buku ajar yang dilakukan oleh validator dilaksanakan pada
tanggal 31 Juli 2013 sampai tanggal 3 Sepetember 2013. Data penilaian produk
pengembangan buku ajar dilakukan dalam 4 tahap. Tahap pertama diperoleh dari hasil
penilaian terhadap produk pengembangan buku ajar yang dilakukan oleh satu dosen
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah sebagai ahli materi ilmu bahasa Indonesia, tahap
kedua diperoleh dari hasil penilaian terhadap produk pengembangan buku ajar yang
dilakukan oleh salah satu dosen Pendidikan Agama Islam sebagai ahli media, tahap
ketiga diperoleh dari hasil penilaian terhadap produk pengembangan buku ajar yang
dilakukan oleh satu guru bidang studi bahasa Indonesia kelas V MI sebagai ahli
pembelajaran dan tahap keempat diperoleh dari hasil validasi terhadap produk
pengembangan buku ajar yang dilakukan pada uji coba lapangan. Identitas subyek
validasi para ahli dan uji coba lapangan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Data yang diperoleh merupakan data kuantitatif dan data kualitatif. Data
kuantitatif berasal dari angket penilaian, sedangkan data kualitatif berupa penilaian
tambahan atau saran dari validator. Data hasil uji validasi tersebut dianalisis dengan
teknik skor rata-rata penilaian evaluator pada tiap item penilaian.
1. Hasil Validasi Ahli Materi
Produk pengembangan yang diserahkan kepada ahli materi mata pelajaran
bahasa Indonesia adalah berupa buku ajar. Paparan deskriptif hasil validasi ahli
59
materi bahasa Indonesia terhadap produk pengembangan buku ajar bahasa
Indonesia kelas V materi membaca indah yang diajukan melalui metode kuesioner
dengan instrumen angket dapat dilihat pada Tabel 4.1. 4.2. 4.3.
No Pernyataan P (%) Tingkat
Kevalidan Ket.
1. Kesesuaian materi
yang disajikan dalam
bahan ajar hasil
pengembangan
dengan standar
kompetensi
4 4 100 Valid Tidak
Revisi
2. Kesesuaian materi
yang disajikan dalam
bahan ajar hasil
pengembangan
dengan kompetensi
dasar
4 4 100 Valid Tidak
Revisi
3. Kesesuaian materi
yang disajikan dalam
bahan ajar hasil
pengembangan
dengan indikator hasil
pembelajaran
3 4 100 Cukup
Valid
Tidak
Revisi
4. Penyajian materi
menggunakan bahasa
yang mudah
dimengerti
3 4 75 Cukup
Valid
Tidak
Revisi
5. Keinteraktifan bahasa
yang digunakan
4 4 100 Valid Tidak
Revisi
6. Konsep tokoh dan
penokohan
4 4 100 Valid Tidak
Revisi
60
7. Konsep setting 3 4 100 Valid Tidak
Revisi
8. Konsep amanat 4 4 100 Valid Tidak
Revisi
9. Kesesuaian soal
dengan indikator
pembelajaran
3 4 100 Cukup
Valid
Tidak
Revisi
10. Kesesuaian soal
dengan materi yang
disajikan
4 4 100 Valid Tidak
Revisi
11. Penyajian materi
menumbuhkan
motVasi untuk
mengetahui lebih jauh
4 4 100 Valid Tidak
Revisi
12 Bahasa yang
digunakan etis,
estetis, komunikatif,
funsional, sesuai
dengan sasaran
pembaca
3 4 75 Cukup
Valid
Tidak
Revisi
13 Bahasa (ejaan, tanda
baca, kosa kata, dan
kalimat) sesuai
dengan kaidah dan
istilah yang
digunakan baku
3 4 75 Cukup
Valid
Tidak
Revisi
Jumlah 46 52 88,5 Valid Tidak
Revisi
Tabel 4.1 Hasil Penilaian Ahli Materi Bahasa Indonesia Terhadap Buku Ajar Bahasa
Indonesia Membaca Indah
Keterangan:
61
: skor jawaban oleh validator yaitu Bapak Dr. H. Jamal, M. Pd sebagai ahli
materi.
: skor jawaban tertinggi.
P : persentase tingkat kevalidan
62
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Validitas Ahli Materi Buku Ajar
Tabel 4.1. dan 4.2., menunjukkan data hasil validasi ahli materi bahasa
Indonesia terhadap produk pengembangan buku ajar bahasa Indonesia materi
membaca indah puisi kelas V MI adalah 54 % menyatakan valid, yaitu pada item 1,
2, 5, 6, 8, 10 dan 11. Sedangkan 46 % menunjukkan tingkat validitas cukup valid,
yaitu pada item 3, 4, 7, 9, 12 dan 13.
Adapun data kualitatif yang dihimpun dari masukan, saran dan komentar ahli
materi bahasa Indonesia dalam pernyataan terbuka yang berkenaan dengan buku
ajar dipaparkan dalam Tabel 4.3. sebagai berikut:
Komponen/
Posisi
Deskripsi
Data Saran/ Komentar
Keseluruhan Kalimat yang ada dalam bahan ajar
sebaiknya ditulis mengikuti kaidah
penulisan bahasa Indonesia seperti
penggunaan huruf kapital, tanda baca
serta kata depan.
Daftar
Pustaka
Penulisan
Daftar
Pustaka
Penulisan daftar pustaka hendaknya
diurutkan secara alfabetis yaitu
didahului oleh huruf A-Z.
Tabel 4.3 Ikhtisar Data Penilaian dan Review Ahli Materi Bahasa Indonesia
Semua data dari hasil review, penilaian dan diskusi dengan ahli materi bahasa
Indonesia dijadikan landasan untuk merevisi guna penyempurnaan komponen
Tingkat Validitas f %
Valid 7 54
Cukup Valid 6 46
63
bahan ajar dan materi mata pelajaran bahasa Indonesia sebelum diuji cobakan pada
peserta didik pengguna buku ajar produk pengembangan.
2. Hasil Validasi Ahli Media Pembelajaran
Produk pengembangan yang diserahkan kepada ahli media pembelajaran
adalah berupa buku ajar. Paparan deskriptif hasil validasi ahli media pembelajaran
terhadap produk pengembangan buku ajar bahasa Indonesia kelas V materi
membaca indah yang diajukan melalui metode kuesioner dengan instrumen angket
dapat dilihat pada Tabel 4.4.
No. Pernyataan P
(%)
Kriteria
Validasi Ket.
1. Desain sampul/kulit
buku sesuai dengan isi
materi.
4 4 75 Valid Tidak
Revisi
2. Tata letak sampul/kulit
buku pada bagian depan,
punggung, dan belakang
serasi dan mempunyai
satu kesatuan.
4 4 75 Valid Tidak
Revisi
3. Ukuran unsur-unsur tata
letak pada kulit buku
proporsional (judul, sub
judul, pengarang, dan
ilustrasi).
4 4 75 Valid Tidak
Revisi
4. Tata letak konsisten
antara kulit dan isi buku.
4 4 75 Valid Tidak
Revisi
5. Tata letak kulit buku
mempunyai irama
(rhythm) yang jelas.
4 4 75 Valid Tidak
Revisi
6. Memiliki kontras yang 3 4 75 Cukup Tidak
64
cukup. Valid Revisi
7. Memiliki tata warna dan
kombinasi yang
harmonis.
4 4 75 Valid Tidak
Revisi
8. Jenis huruf yang
digunakan sesuai
dengan karakter
materinya dan usia
pembacanya.
4 4 75 Valid Tidak
Revisi
9. Ukuran huruf isi buku
sesuai dengan
format/ukuran buku dan
tingkat usia pembacanya.
4 4 100 Valid Tidak
Revisi
10. Variasi huruf tidak lebih
dari 3 jenis huruf,
dengan efek huruf tidak
berlebihan dan tidak
menggunakan huruf
hias.
3 4 75 Cukup
Valid
Tidak
Revisi
11. Judul lebih dominan
dibandingkan sub judul
dan nama pengarang.
3 4 75 Cukup
Valid
Tidak
Revisi
12. Pembuatan paragraf
(susuna teks)
menggunakan
pengukuran normal
dengan susunan hierarki
yang proposional.
3 4 75 Cukup
Valid
Tidak
Revisi
13. Warna huruf teks hitam,
kecuali judul bab dan
seterusnya sesuai
hierarki.
4 4 75 Valid Tidak
Revisi
14. Panjang baris dalam 4 4 75 Valid Tidak
65
paragraph tidak lebih
dari 74 karakter.
Revisi
15. Penyajian materi
menumbuhkan rasa ingin
tahu siswa untuk
mempelajari materi lebih
jauh.
4 4 100 Valid Tidak
Revisi
Jumlah 56 60 93,3 Valid Tidak
Revisi
Tabel 4.4 Hasil Penilaian Ahli Media Pembelajaran Terhadap Buku Ajar Bahasa Indonesia
Materi Membaca Indah
Keterangan:
: Skor jawaban oleh validator yaitu Bapak Nurul Yaqin M. Pd sebagai ahli media
pembelajaran.
: skor jawaban tertinggi.
P : persentase tingkat kevalidan.
Tingkat Validitas F %
Valid 11 73
Cukup Valid 4 27
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Tingkat Validitas Ahli Media Pembelajaran Buku Ajar
Tabel 4.4. dan 4.5., menunjukkan data hasil validasi ahli media pembelajaran
terhadap produk pengembangan buku ajar bahasa Indonesia materi membaca indah
kelas V MI adalah 73% menyatakan valid, yaitu pada item 1,2,3,4,5,7,8,9,13,14,
66
dan 15. Sedangkan, 27% menunjukkan tingkat validitas cukup valid, yaitu pada
item 6,10,11, dan 12.
Adapun data kualitatif yang dihimpun dari masukan, saran dan komentar ahli
media pembelajaran dalam pernyataan terbuka yang berkenaan dengan bahan ajar
dipaparkan dalam Tabel 4.6. sebagai berikut:
67
Komponen/ Posisi Deskripsi Data Saran/ Komentar
Keseluruhan Keseluruhan desain
pada buku ajar
Desain buku ajar sudah
bagus akan tetapi ruang-
ruang kosong dalam buku
ajar lebih dimanfaatkan
dengan cara pengaturan
tulisan/desain.
Tabel 4.6 Ikhtisar Data Penilaiandan Review Ahli Media Pembelajaran
Semua data dari hasil review, penilaian dan diskusi dengan ahli media
pembelajaran dijadikan landasan untuk merevisi guna penyempurnaan desain buku
ajar bahasa Indonesia sebelum diuji cobakan pada peserta didik pengguna bahan
ajar produk pengembangan.
3. Hasil Validasi Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia Kelas V MI
Produk pengembangan yang diserahkan kepada guru bidang studi bahasa
Indonesia kelas V MI adalah berupa buku ajar. Paparan deskriptif hasil validasi
guru bidang studi bahasa Indonesia terhadap produk pengembangan buku ajar
bahasa Indonesia kelas V materi mambaca indah yang diajukan melalui metode
kuesioner dengan instrumen angket dapat dilihat pada Tabel 4.7, 4.8, dan 4.9.
68
No
. Pernyataan
P
(%)
Tingkat
Kevalidan Ket.
1. Kesesuaian materi dengan
standar kompetensi
4 4 100 Valid Tidak
Revisi
2. Kesesuaian materi dengan
kompetensi dasar
4 4 100 Valid Tidak
Revisi
3. Kesesuaian materi dengan
indikator hasil
pembelajaran
2 4 50 Kurang
Valid
Revisi
Sebagian
4. Penyajian materi
menggunakan bahasa
yang mudah dipahami
4 4 100 Valid Tidak
Revisi
5. Keinteraktifan bahasa
yang digunakan
4 4 100 Valid Tidak
Revisi
6. Konsep intonasi dan
pelafalan
4 4 100 Valid Tidak
Revisi
7. Konsep
penghayatan/penjiwaan
3 4 75 Cukup
Valid
Tidak
Revisi
8. Konsep amanat 3 4 75 Cukup
Valid
Tidak
Revisi
9. Kesesuaian soal dengan
indikator pembelajaran
3 4 75 Cukup
Valid
Tidak
Revisi
10. Kesesuaian soal dengan
materi yang disajikan
3 4 75 Cukup
Valid
Tidak
Revisi
11. Penyajian materi
menumbuhkan motivasi
untuk mengetahui lebih
jauh
3 4 75 Cukup
Valid
Tidak
Revisi
12. Bahasa yang digunakan
anetis, estetis,
komunikatif, fungsional,
3 4 75 Cukup
Valid
Tidak
Revisi
69
Tabel
4.7
Hasil
Penilaian Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia Kelas V MI Terhadap Buku Ajar Bahasa
Indonesia Materi Membaca Indah
Keterangan:
: Skor jawaban oleh validator yaitu Ibu Dra. Hj Nanik Nurhayani , sebagai guru
bidang studi bahasa Indonesia kelas V MI.
: Skor jawaban tertinggi.
P : Persentase tingkat kevalidan
sesuai dengan sasaran
pembaca
13. Bahasa (ejaan, tanda baca,
kosa kata, dan kalimat)
sesuai dengan kaidah dan
istilah yang digunakan
baku
3 4 75 Cukup
Valid
Tidak
Revisi
Jumlah 43 52 82,7 Valid Tidak
Revisi
70
Tingkat Validitas F %
Valid 5 38
Cukup Valid 7 54
Kurang Valid 1 8
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Tingkat Validitas Guru BidangStudi BahasaIndonesiaKelas
V MI
Tabel 4.7. dan 4.8., menunjukkan data hasil penilaian guru bidang studi bahasa
Indonesia kelas V MI terhadap produk pengembangan bahan ajar bahasa Indonesia
materi membaca indah kelas V MI. Yaitu 38% menyatakan valid, pada item 1, 2, 4,
5, dan 6, 54% menunjukkan tingkat validitas cukup valid, yaitu pada item 7, 8, 9,
10, 11, 12 dan 13, dan 8 % menunjukkan tingkat validitas kurang valid, pada item
3.
Adapun data kualitatif yang dihimpun dari masukan, saran dan komentar guru
bidang studi bahasa Indonesia kelas V MI dalam pernyataan terbuka yang
berkenaan dengan bahan ajar dipaparkan dalam tabel 4.9 sebagai berikut:
71
Komponen/ Posisi Deskripsi Data Saran/ Komentar
Evaluasi
Evaluasi perlu
dipertimbangkan
Sebaiknya evaluasi masih
perlu dipertimbangkan lagi
pada keseimbangan daya
serap siswa.
Indikator
Indikator harus
disesuaikan dengan
materi.
Kesesuaian materi dengan
indikator perlu diperhatikan
dan diperbaiki.
Tabel 4.9 Ikhtisar Data Penilaian dan Review Bidang Studi Bahasa Indonesia Kelas V MI
Semua data dari hasil review, penilaian dan diskusi dengan guru bidang studi
bahasa Indonesia kelas V MI dijadikan landasan untuk merevisi guna
penyempurnaan isi bukuajar bahasa Indonesia sebelum diuji cobakan pada peserta
didik pengguna bahan ajar produk pengembangan.
4. Hasil Uji Coba Lapangan
Data validasi diperoleh dari hasil uji coba terhadap bahan ajar pada siswa
kelas V MI dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2013. Produk pengembangan yang
diserahkan untuk uji coba lapangan pembelajaran bahasa Indonesia adalah berupa
buku ajar. Produk pengembangan diserahkan kepada uji coba lapangan yang terdiri
dari 28 koresponden. Paparan data kuantitatif dari hasil uji lapangan adalah
sebagaimana dipaparkan dalam tabel 4.10 berikut:
No
.
Nama
Koresponden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
P
(%)
1. Ainun S 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 37 40 92,5
2. Amanda A 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 36 40 90
3. Bela Falenchia 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 38 40 95
4. Denis Dimas 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39 40 97,5
72
5. Dhevinta Puja A 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 34 40 80
6. Dicky Setyawan 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 36 40 90
7. Dito Irzami W 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 36 40 90
8. Fadilah Lailatul 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39 40 97,5
9. Fanny Ainul L 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 40 100
10. Hardiyan Syah 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 36 40 90
11. Leticia Vellyna 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 40 100
12. Lutfi Ardian 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39 40 97,5
13. M. Hidayatulloh 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39 40 97,5
14. M. Iklil Z 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 36 40 90
15. M. Rojiki 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 36 40 90
16. Mirza Amin S 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39 40 97,5
17. Moon Alaila A 4 4 4 3 4 2 4 3 3 4 37 40 92,5
18. Munzilatul M 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 36 40 90
19. Nasywa Marta 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 40 100
20. Nur Devi Cita S 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 37 40 92,5
21. Nur Lailatus S 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 35 40 87,5
22. Pipit Wulandari 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 37 40 92,5
23. Ronald Pangestu 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 38 40 95
Tabel 4.10 Paparan Data Penilaian Uji Coba Lapangan Terhadap Buku Ajar Bahasa Indonesia Materi
Membaca Indah
73
No Pernyataan
P
(%) Kriteria
Validasi Ket.
1 Buku ajar bahasa Indonesia ini dapat
memudahkan siswadalam belajar. 90 92 97,8 Valid
Tidak
Revisi
2 Penggunaan buku ajar bahasa
Indonesia ini dapat member
semangat dalam belajar siswa.
91 92 98,9 Valid Tidak
Revisi
3 Siswa mudah memahami bahan
pelajaran yang ada di dalam buku
ajar bahasa Indonesia.
89 92 96,7 Valid Tidak
Revisi
4 Latihan soal-soal pada buku ajar
bahasa Indonesia ini mudah
dipahami.
84 92 91,3 Valid Tidak
Revisi
5 Jenis huruf dan ukuran huruf yang
terdapat dalam buku ajar bahasa
Indonesia ini memudahkan siswa
dalam membaca
86 92 93,4 Valid Tidak
Revisi
6 Kata-kata yang digunakan sesuai
dengan keadaan siswa. 77 92 83,6 Valid
Tidak
Revisi
7 Petunjuk yang terdapat dalam bahan
ajar bahasa Indonesia mudah
dipahami.
87 92 94,5 Valid Tidak
Revisi
8 Bahasa yang digunakan dalam bahan
ajar mudah dipahami. 86 92 93,4 Valid
Tidak
Revisi
9 Soal-soal latihan mudah dipahami. 84 92 91,3 Valid
Tidak
Revisi
10 Bahan ajar ini membantumu untuk
memahami materi tentang membaca
indah puisi.
88 92 95,6 Valid Tidak
Revisi
Tabel 4.11 Hasil Penilaian Uji Coba Lapangan Terhadap Buku Ajar Bahasa Indonesia
Materi Membaca Indah
Keterangan:
: Jumlah total skor jawaban evaluator (nilai nyata).
: Jumlah total skor jawaban tertinggi (nilai harapan).
P : Persentase tingkat kevalidan.
74
Tingkat Validitas F %
Valid 10 100
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Tingkat Validitas Uji Coba Lapangan
Tabel 4.12. dan 4.13 menunjukkan data hasil penilaian uji coba lapangan
terhadap produk pengembangan buku ajar bahasa Indonesia materi membaca
indah puisi kelas V MI Raudlatul Ulum 100% menyatakan valid, pada item 1
sampai dengan 10. Data kualitatif yang dihimpun dari masukan, saran dan
komentar uji coba lapangan dalam pertanyaan terbuka berkenaan dengan produk
bahan ajar yang telah diuji cobakan adalah sebagai berikut:
a. Tampilan buku sudah bagus dan menarik.
b. Buku ini sangat memudahkan siswa untuk mempelajari tentang langkah-
langkah dalam membaca indah pada puisi.
c. Buku ini memotifasi siswa untuk lebih giat belajar.
B. REVISI PRODUK PENGEMBANGAN BUKU AJAR
1. Revisi Produk Pengembangan dari Ahli Materi
Revisi pengembangan bahan ajar berdasarkan kritik dan saran pada tabel 4.3
disajikan sebagai berikut:
a. Penulis dalam buku ajar kurang teliti sehingga ada beberapa kata yang tidak
sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia seperti penggunaan tanda hubung “di”
apabila diikuti kata kerja maka penulisannya harus disambung, dan apabila
diikuti nama tempat maka penulisannya harus dipisah. Penulisan dan peletakan
75
pada tanda baca seperti titik dan koma perlu diperhatikan. Oleh karena itu bahan
ajar harus direvisi sesuai dengan kaidah penulisan bahasa Indonesia yang benar.
b. Ketepatan penggunaan kalimat pada bahan ajar perlu diperhatikan agar siswa
mudah memahami materi.
c. Penulisan daftar pustaka harus diurutkan sesuai huruf alafabetes dari huruf A-Z.
2. Revisi Produk Pengembangan oleh Ahli Media Pembelajaran
Revisi pengembangan buku ajar berdasarkan kritik dan saran pada tabel 4.8
bahwa desain secara umum sudah cukup bagus, tetapi mohon ruangan yang kosong
dalam bahan ajar lebih dimanfaatkan dengan cara pengaturan tulisan/desain.
3. Revisi Produk Pengembangan oleh Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia Kelas
V MI
Berdasarkan hasil penilaian atau tanggapan guru bidang studi bahasa
Indonesia kelas V MI (angket tanggapan dan penilaian sebagai mana terlampir pada
lampiran), menunjukkan bahwa komentar guru bidang studi bahasa Indonesia kelas V
MI adalah positif (baik). Sehingga produk pengembangan buku ajar tidak perlu
direvisi. Saran yang diberikan oleh ahli pembelajaran yaitu:
a. Teknik evaluaisi masih perlu dipertimbangkan lagi pada keseimbangan daya
serap siswa.
b. Ketelitian pada penyajian materi sudah cukup detail dan buku ajar yang dibuat
sudah cukup baik.
c. Kerangka buku sudah tertata rapi dan sesuai kaidah kebahasaan.
Sesuai dengan saran dan masukan dari guru bidang studi bahasa Indonesia
sebagai ahli pembelajaran maka peneliti menambahkan evaluasi guna penyempurnaan
76
bahan ajar hasil pengembangan. Adapun dekripsi halaman daftar isi dan halaman
tujuan pembelajaran adalah sebagai berikut.
Program
Pembelajaran puisi Evaluasi puisi Tabel
Evaluasi
77
BAB V
PEMBAHASAN HASIL PENGEMBANGAN
A. Deskripsi Bentuk Buku Ajar Bahasa Indonesia Materi Membaca Indah Puisi
Deskripsi hasil pengembangan berupa buku ajar bahasa Indonesia materi membaca
indah dipaparkan karakteristik produk pengembangan. Kajian produk buku ajar ditinjau
dari dua aspek, yaitu aspek isi bahan ajar yang mencakup materi dan aspek desain buku
ajar. Aspek isi buku ajar terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian pendahuluan, bagian isi dan
bagian penutup.
1. Bagian Pendahuluan
Buku ajar dengan materi “Membaca indah puisi” terdiri dari: a) halaman bab; b)
karakteristik siswa; c) program pembelajaran; d) metode dan media pembelajaran;
dan e) langkah-langkah pembelajaran. Pada bagian pendahuluan bahan ajar,
dijelaskan langkah-langkah pengunaan buku. Hasil dari pengembangan buku ajar
adalah sebagai berikut:
a. Cover Depan
78
Gambar 5.1 halaman depan (cover)
Halaman depan (Cover), disusun semenarik mungkin agar siswa tertarik
untuk mempelajari isi dalam buku serta berhubungan dengan judul buku yaitu
“Membaca Indah Puisi”. Desain halaman depan (Cover) juga sudah disesuaikan
dengan kontras warna sehingga, terlihat lebih menarik.
b. Halaman Bab
79
Gambar 5.2 halaman bab buku
Halaman bab merupakan sebuah halaman dari judul bab yang memberikan
gambaran terhadap siswa mengenai isi dalam buku sebagai pembelajaran. Pada
halaman ini menampilkan sekilas tentang pengertian puisi sebagai sastra yang
akan dipelajari. Pada halaman ini dibuat dengan desain semenarik mungkin
untuk menarik minat baca siswa untuk lebih jauh mempelajari isi buku.
c. Karakteristik siswa kelas V
80
Gambar 5.3 halaman karakteristik siswa kelas V
Karakteristik siswa kelas V, merupakan sebuah halaman yang menjadi
pedoman pertama. Patokan ini ditinjau dari aspek karakteristik umum siswa
yang dapat ditemukan melalui variable yang konstan, seperti, jenis kelamin,
umur, tingkat perkembangan, budaya dan faktor sosial ekonomi serta
etnik. Semua variabel konstan tersebut, menjadi patokan dalam merumuskan
strategi dan media yang tepat dalam menyampaikan bahan pelajaran. Dimana
pada halaman ini pembelajaran diawali dengan mengetahui karakteristik siswa
kelas V terlebih dahulu agar materi dalam pembelajaran dapat tersampaikan
dengan baik. Pada halaman ini berisi tentang minat siswa usia SD khususnya
kelas V dalam menerima materi sastra yang berjudul “membaca indah puisi”.
d. Program Pembelajaran
81
Gambar 5.4 program pembelajaran
Pada halaman ini berisi penjelasan tentang standar kompetensi,
kompetensi dasar, serta indikator pembelajaran. Tujuan dari standar
kompetensi, kompetensi dasar, serta indikator pembelajaran ini adalah untuk
memperjelas materi yang akan di pelajari dalam buku ajar.
82
e. Metode dan Media pembelajaran
Gambar 5.5 halaman tujuan pembelajaran
Pada halaman ini, dijelaskan tentang metode dan media pembelajaran
yang tepat untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Halaman ini
menjelaskan tentang langkah-langkah dalam pembelajaran yang meliputi 3
tahap yaitu:
a) Kegiatan awal pembelajaran (salam, apersepsi, doa dan lain sebagainya).
b) Kegiatan inti pembelajaran (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi).
c) Kegiatan penutup (refleksi, memberikan rangkuman, mereview pelajaran
yang telah disampaikan serta salam penutup).
f. Bagian Inti
Pada bagian inti, berisi beberapa judul dalam materi “membaca indah
puisi”. Dalam setiap bagian, materi dijelaskan secara mendetail dan didesain
semenarik mungkin agar siswa senang mempelajari materi sastra berupan puisi
ini. Dalam bagian inti terdiri dari beberapa bab sebagai berikut: a) Membaca
indah; b) Puisi; c) Membaca indah puisi; d) Tujuan dan manfaat membaca
indah puisi; e) Evaluasi.
a) Membaca indah
83
Gambar 5.6 membaca indah
Pada bagian ini berisi tentang pengertian membaca indah yang terdiri
dari 2 halaman. Dalam halaman ini siswa diharuskan membaca serta memahami
pengertian dari membaca indah.
84
b) Puisi
Gambar 5.7 puisi
Dalam halaman ini terdiri dari: 1) Pengertian puisi; 2) Perbedaan puisi
dan prosa; 3) Unsur-unsur intrinsik puisi; dan 4)Jenis-jenis puisi yang terdiri
dari 8 halaman. Jadi dalam bagian ini siswa diminta untuk membaca dan
memahami lebih jauh tentang unsur-unsur yang terkandung dalam karya sastra
puisi.
c) Membaca indah puisi
85
Gambar 5.8 membaca indah puisi
Bagian ini terdiri dari: 1) Pengertian membaca indah; 2) Jenis-jenis
membaca indah puisi; 3) Langkah-langkah membaca indah puisi; 4) Tujuan
dan manfaat; dan 5) Contoh-contoh membaca indah puisi. Pada bagian ini
dijelaskan bagaimana langkah-langkah membaca indah puisi dalam membaca
indah puisi serta contoh-contoh dalam membaca indah puisi dengan baik dan
benar agar siswa dapat memahami pembacaan puisi.
86
d) Evaluasi Pembelajaran
Gambar 5.9 evaluasi pembelajaran
Pada evaluasi ini siswa harus menyimpulkan keseluruhan puisi dengan
mengisi kotak-kotak dan tabel yang telah tersedia. Kotak evaluasi terdiri dari
tema, makna yang terkandung, nada, dan amanat. Sedangkan, pada bagian
tabel siswa diminta untuk menilai bacaan teman sekelas yang sedang membaca
puisi dengan mencentang sesuai dengan point penilaian yang tersedia.
e) Bagian Penutup
Pada bagian penutup terdiri dari halaman penutup, daftar pustaka, dan
cover belakang.
1) Halaman penutup
87
Gambar 5.10 halaman penutup
Halaman penutup berisi kata-kata yang menyatakan ucapan
terimakasih kepada siswa karena telah menyelesaikan tugas-tugasnya
dalam mempelajari materi “membaca indah puisi”. Bagian penutup
menggambarkan bahwa kegiatan pembelajaran sastra telah selesai. Di
akhir tampilan diberikan sebuah penguatan bahwa ternyata belajar sastra
sangat menyenangkan.
2) Daftar pustaka
Gambar 5.11 daftar pustaka
Daftar pustaka merupakan daftar buku atau sumber lain yang
digunakan oleh penulis sebagai sumber penulisan bahan ajar materi gaya
88
yang terletak di bagian akhir bahan ajar. Siswa dapat mencari rujukan
atau literatur lain yang dicantumkan pada daftar pustaka.
3) Cover belakang
Gambar 5.12 cover belakang
Cover belakang berisi informasi pengembangan buku ajar oleh
penulis yang menjelaskan sekilas tentang isi dari buku ajar. Informasi
tersebut dimaksudkan dapat memunculkan minat baca terhadap buku
ajar yang akan dipelajari.
B. Analisis Pengembangan Buku Ajar
Dalam pengembangan buku ajar bahasa indonesia dengan materi membaca indah
kelas V MI ini didasarkan pada kenyataan bahwa belum tersedianya buku ajar yang
memiliki kriteria sebagai buku ajar bahasa indonesia yang mampu membuat siswa
tertarik untuk mempelajari satra , khususnya yang memiliki spesifikasi pembelajaran.
89
Dengan demikian hasil pengembangan ini dimaksudkan untuk dapat memenuhi
tersedianya buku ajar yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa untuk
mempelajari sastra dengan lebih menyenangkan.
Prosedur pengembangan buku ajar ini ditempuh melalui beberapa tahap yaitu: 1)
tahap analisis situasi awal; 2) tahap pengembangan rancangan bahan ajar; 3) tahap
penulisan bahan ajar; dan 4) tahap penilaian bahan ajar.
Produk pengembangan buku ajar ini telah dilakukan penyempurnaan secara bertahap
melalui review, penilaian dan uji coba ahli materi mata pelajaran bahasa indonesia, ahli
media pembelajaran, guru bidang studi bahasa Indonesia dan siswa kelas V MI Raudlatul
Ulum sebagai sasaran pengguna bahan ajar produk pengembangan. Aspek yang
diungkap untuk melakukan revisi meliputi kelengkapan dan kelayakan komponen,
ketepatan isi buku ajar. Hasil review dan uji coba menjadi bahan penyempurnaan produk
pengembangan untuk diuji cobakan di lapangan.
Hasil pengembangan buku ajar ini berupa bahan ajar sebagai panduan siswa dalam
pembelajaran sastra. Pengembangan buku ajar bahasa indonesia kelas V MI dapat dilihat
ciri khas buku ajar dan pembelajarannya adalah dengan membaca indah puisi, dimana
dalam buku ajar ini siswa diajak untuk belajar membaca indah puisi malalui langkah-
langkah yang sudah dijelaskan dalam buku ajar tersebut. Puisi yang disajikan dalam
buku ajar berisi puisi anak.
Membaca indah puisi merupakan salah satu kegiatan untuk mengembangkan
keterampilan bersastra. Kegiatan membaca indah puisi pada jenjang sekolah dasar dapat
mendukung aspek kebahasaan dan meningkatkan kemampuan bersastra. Melalui puisi
guru bisa menanamkan nilai-nilai kehidupan dengan menyampaikan makna yang
terkandung dalam puisi yang dibaca yang memiliki pesan moral untuk anak-anak.
90
Pada usia SD/MI penanaman nilai-nilai kehidupan sangatlah penting. Dengan
mempelajari puisi, anak akan dapat menumbuhkan rasa percaya diri dalam
mengekspresikan puisi yang dibaca, serta anak juga dapat menemukan jati dirinya
melalui sastra karena anak bisa mengekspresikan puisi yang dibaca sesuai dengan
karakternya, sehingga anak tidak lagi hanya menjadi pengekor/plagiat. Disamping itu,
anak akan memahami makna yang terkandung dalam puisi yang dibaca dan mengambil
pesan, serta nilai-nilai kehidupan dalam puisi yang kemudian bisa diterapkan dalam
kehidupan anak. Pemilihan puisi dikarenakan peneliti sangat tertarik dengan sastra puisi,
yang didalamnya tersimpan pesan yang disampaikan melalui kata-kata yang indah.
Dengan demikian dimaksudkan agar guru dapat menyampaikan nasihat terhadap siswa
melalui karya sastra puisi.
Peneliti berharap hasil pengembangan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai buku
pembelajaran alternatif, di samping buku ajar yang sudah dipakai dan digunakan dalam
pembelajaran yang sudah berlangsung. Buku ajar mata pelajaran bahasa Indonesia
dengan materi “membaca indah puisi” memiliki beberapa perbedaan dibandingkan
dengan bahan ajar bahasa indonesia lainnya. Perbedaan tersebut antara lain:
1. Buku ajar ini didesain sesuai dengan tahapan usia anak usia kelas V yaitu, salah
satunya mengetahui karakteristik siswa kelas V sebagai subyek pembelajaran.
2. Sistematika penulisan buku ajar ini lebih detail dalam menjelaskan materi tentang tata
cara membaca puisi yang benar sehingga memudahkan para pengguna buku ini atau
siswa dalam memahami dan memanfaatknnya.
3. Buku ajar ini didesain semenarik mungkin untuk menumbuhkan minat baca siswa.
Selain itu juga dijelaskan manfaat dan tujuan mempelajari membaca indah puisi.
Membaca indah puisi yang dikembangkan untuk siswa kelas V di MI Raudlatul
Ulum adalah sebagai berikut:
91
1. Hanya terbatas pada satu materi saja yaitu materi membaca indah puisi.
2. Hanya terbatas pada satu kompetensi dasar yaitu siswa mampu membaca puisi dengan
lafal dan intonasi yang tepat.
Pengembangan buku ajar membaca indah untuk kelas V MI ini telah divalidasi oleh
ahli materi, ahli media pembelajaran, guru bidang studi bahasa Indonesia kelas V dan
digunakan dalam uji coba lapangan. Hasil validasi dari beberapa subjek validator
dikonversikan pada skala persentase yang berdasarkan pada ketentuan tingkat
kevaliditasan serta dasar pengambilan keputusan untuk merevisi bahan ajar digunakan
kriteria kualifikasi penilaian sebagai berikut.1
Persentase (%) Tingkat kevalidan Keterangan
80 – 100 Valid Tidak revisi
60 – 79 Cukup Valid Tidak revisi
40 – 59 Kurang Valid Revisi Sebagian
0 – 39 Tidak Valid Revisi Total
Tabel 5.1 Kualifikasi Tingkatan Kelayakan Berdasarkan Prosentase
C. Analisis Data Validasi Ahli Materi
Berdasarkan konversi skala yang ditetapkan dalam kuesioner angket penilaian
produk, adalah sebagai berikut:
1. Skor 1 untuk tidak jelas, tidak sesuai, tidak relevan, tidak sistematis, tidak
memotivasi, tidak mengukur kemampuan.
2. Skor 2 untuk kurang jelas, kurang sesuai, kurang relevan, kurang sistematis, kurang
memotivasi, kurang mengukur kemampuan.
3. Skor 3 untuk cukup jelas, cukup sesuai, cukup relevan, cukup sistematis, cukup
memotivasi, cukup mengukur kemampuan.
1 Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 313
92
4. Skor 4 untuk sangat jelas, sangat sesuai, sangat relevan, sangat sistematis, sangat
memotivasi, sangat mengukur kemampuan.
Paparan data hasil validasi ahli materi bahasa Indonesia terhadap bahan ajar bahasa
Indonesia kelas V MI Materi Membaca Indah berdasarkan pada tabel 4.1, adalah sebagai
berikut:
a. Kesesuaian materi yang disajikan dengan standar kompetensi sangat sesuai.
b. Kesesuaian materi yang disajikan dengan kompetensi dasar sangat sesuai.
c. Kesesuaian materi yang disajikan dengan indikator hasil belajar sudah sesuai.
d. Penyajian materi menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat pemahaman siswa.
e. Keinteraktifan bahasa yang digunakan sangat sesuai untuk siswa kelas V MI.
f. Konsep intonasi dan pelafalan sangat sesuai.
g. Konsep penghayatan/penjiwaan cukup sesuai.
h. Konsep amanat sangat sesuai.
i. Kesesuaian soal dengan indikator pembelajaran sudah sesuai.
j. Kesesuaian soal dengan materi yang disajikan sangat sesuai.
k. Penyajian materi melalui bahan ajar bahasa indonesia ini dapat menumbuhkan
motivasi kepada siswa untuk mengetahui lebih jauh sangat sesuai.
l. Bahasa yang digunakan etis, estetis, komunikatif, fungsional, sesuai dengan sasaran
pembaca.
m. Bahasa (ejaan, tanda baca, kosa kata, kalimat dan paragraf) cukup sesuai dengan
kaidah dan istilah yang digunakan baku.
Dari angket tanggapan yang diisi oleh dosen S3 jurusan bahasa indonesia sebagai
ahli materi, dapat dihitung persentase tingkat kevalidan bahan ajar sebagi berikut:
93
= 88,5%
Berdasarkan hasil di atas, maka diperoleh hasil persentase sebesar 88,5%. Sesuai
dengan tabel konversi skala, persentase tingkat pencapaian 88,5 % berada pada
kualifikasi valid sehingga bahan ajar tidak perlu dilakukan revisi. Hal ini menunjukkan
bahwa bahan ajar membaca indah untuk kelas V MI sudah baik dan layak untuk
digunakan menurut ahli materi.
D. Analisis Data Validasi Ahli Media Pembelajaran
Berdasarkan konversi skala yang ditetapkan dalam kuesioner angket penilaian
produk, adalah sebagai berikut:
1. Skor 1 untuk sangat tidak setuju.
2. Skor 2 untuk tidak setuju.
3. Skor 3 untuk setuju.
4. Skor 4 untuk sangat setuju
Paparan data hasil validasi ahli media pembelajaran terhadap bahan ajar membaca
indah kelas V MI berdasarkan pada tabel 4.4, adalah sebagai berikut:
1. Desain kulit buku sangat sesuai dengan isi materi.
2. Tata letak kulit buku pada bagian depan, punggung, dan belakang sangat sesuai dan
mempunyai satu kesatuan.
3. Ukuran unsur-unsur tata letak pada kulit buku sangat sesuai dengan ukuran
proposional.
4. Tata letak konsisten antara kulit dan isi buku sangat sesuai.
5. Tata letak kulit buku mempunyai irama yang sangat jelas.
6. Memiliki kontras yang jelas.
94
7. Memiliki tata warna dan kombinasi yang sangat harmonis.
8. Jenis huruf yang digunakan sangat sesuai dengan karakter materi dan usia
pembacanya.
9. Ukuran huruf isi buku sangat sesuai dengan format/ukuran buku dan tingkat usia
pembacanya.
10. Variasi huruf yang sesuai yaitu, tidak lebih dari tiga jenis huruf, dengan efek huruf
tidak berlebihan dan tidak menggunakna huruf hias.
11. Judul lebih dominan dibandingkan sub judul dan nama pengarang yang sesuai.
12. Pembuatan paragraf yang sesuai dengan menggunakan pengukuran normal dengan
susunan hierarki yang sesuai dengan susunan yang proposional.
13. Warna huruf pada teks sangat sesuai dengan kontras yang jelas.
14. Panjang baris dalam paragraf sangat sesuai yaitu tidak lebih dari 74 karakter.
15. Penyajian materi sangat menumbuhkan rasa ingin tahu siswa untuk mempelajari
materi lebih lanjut.
Dari angket tanggapan yang diisi oleh dosen Pendidikan agama Islam (PAI) sebagai
ahli media pembelajaran, dapat dihitung persentase tingkat kevalidan buku ajar sebagi
berikut:
= 93,3%
Berdasarkan hasil di atas, maka diperoleh hasil persentase sebesar 93,3%. Sesuai
dengan tabel konversi skala, persentase tingkat pencapaian 93,3% berada pada
kualifikasi valid dan baik sehingga buku ajar tidak perlu dilakukan revisi. Hal ini
95
menunjukkan bahwa buku ajar membaca indah untuk kelas V MI sudah baik dan layak
untuk digunakan menurut ahli media pembelajaran.
E. Analisis Data Validasi Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia Kelas V MI
Berdasarkan konversi skala yang ditetapkan dalam kuesioner angket penilaian
produk, adalah sebagai berikut:
1. Skor 1 untuk tidak jelas, tidak sesuai, tidak relevan, tidak sistematis.
2. Skor 2 untuk kurang jelas, kurang sesuai, kurang relevan, kurang sistematis.
3. Skor 3 untuk cukup jelas, cukup sesuai, cukup relevan, cukup sistematis.
4. Skor 4 untuk sangat jelas, sangat sesuai, sangat relevan, sangat sistematis.
Paparan data hasil validasi guru bidang studi bahasa Indonesia kelas V MI terhadap
buku ajar membaca indah untuk kelas V MI berdasarkan pada tabel 4.9, adalah sebagai
berikut:
1. Kesesuaian materi yang disajikan pada pengembangan buku ajar bahasa Indonesia
dengan standar kompetensi sangat sesuai.
2. Kesesuaian materi yang disajikan pada pengembangan buku ajar bahasa indonesia
dengan kompetensi dasar sangat sesuai.
3. Kesesuaian materi yang disajikan pada pengembangan buku ajar bahasa Indonesia
dengan indikator hasil belajar cukup sesuai.
4. Penyajian materi menggunakan bahasa yang digunakan sangat sesuai dan mudah
dipahami.
5. Keinteraktifan bahasa yang digunakan sangat sesuai.
6. Konsep intonasi dan pelafalan sangat sesuai.
7. Konsep penghayatan/penjiwaan cukup sesuai.
8. Konsep amanat sudah cukup sesuai.
96
9. Kesesuaian soal dengan indikator pembelajaran sesuai.
10. Kesesuaian dengan materi yang disajikan sudah sesuai.
11. Penyajian materi cukup sesuai untuk menumbuhkan motivasi terhadap siswa.
12. Bahasa yang digunakan etis, estetis, komunakatif, fungsional, sesuai dengan sasaran
pembaca.
13. Bahasa (ejaan, tanda baca, kosa kata, dan kalimat) sesuai dengan kaidah dan istilah
yang digunakan sudah cukup baku.
Dari angket tanggapan yang diisi oleh guru bidang studi bahasa indonesia kelas V
MI Rudlatul Ulum sebagai ahli pembelajaran bidang bahasa indonesia, dapat dihitung
persentase tingkat kevalidan buku ajar sebagai berikut:
= 82,7%
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka diperoleh hasil persentase sebesar
82,7%. Sesuai dengan tabel konversi skala, persentase tingkat pencapaian 82,7% berada
pada kualifikasi valid sehingga buku ajar tidak perlu dilakukan revisi. Hal ini
menunjukkan bahwa buku ajar membaca indah baik dan layak untuk digunakan menurut
guru bidang bahasa Indonesia kelas V MI.
F. Analisis Data Validasi Uji Coba Lapangan
Tabel 4.12 menunjukkan hasil validasi buku ajar pada uji coba lapangan terhadap
pengembangan buku ajar membaca indah untuk kelas V di MI Raudlatul Ulum dinilai
baik dengan presentase 93,3% dari kriteria yang ditetapkan. Hasil penilaian uji coba
97
lapangan pada setiap komponen sebagaimana dianalisis secara kuantitatif untuk uji coba
lapangan dapat diinterpretasikan sebagaimana berikut:
1. Kemudahan dalam belajar dengan menggunakan buku siswa bahasa Indonesia
diperoleh penilaian dengan persentase sebesar 97,8 %. Hal ini menunjukkan bahwa
buku ajar dapat memudahkan siswa dalam belajar.
2. Penggunaan buku ajar bahasa Indonesia ini dapat memberi semangat dan
menimbulkan rasa keingintahuan dalam belajar mendapatkan penilaian dengan
persentase sebesar 98,9%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan bahan
ajar ilmu pengetahuan alam ini, dapat memberi semangat dalam belajar siswa.
3. Buku ajar ilmu pengetahuan alam memudahkan siswa memahami bahan pelajaran
mendapatkan penilaian dengan persentase sebesar 96,7%. Hal ini menunjukkan
bahwa buku ajar bahasa Indonesia ini dapat memudahkan siswa dalam memahami
bahan pelajaran.
4. Soal-soal pada buku ajar bahasa Indonesia mudah, mendapatkan penilaian dengan
persentase sebesar 91,3%. Hal ini menunjukkan bahwa soal-soal pada buku ajar
ilmu pengetahuan alam sudah sesuai dengan materi dan dapat dipergunakan karena
memiliki tingkat keefktifan dan kemenarikan yang tinggi dalam belajar.
5. Jenis huruf dan ukuran huruf yang terdapat dalam buku ajar ilmu pengetahuan alam
ini mudah dibaca mendapatkan penilaian dengan persentase sebesar 93,4%. Hal ini
menunjukkan bahwa jenis huruf dan ukuran huruf yang terdapat dalam buku ajar
bahasa Indonesia mempermudah siswa dalam membaca.
6. Kata-kata yang digunakan dalam buku siswa mendapatkan penilaian dengan
persentase sebesar 83,6%. Hal ini menunjukkan bahwa kata-kata yang digunakan
sesuai dengan karakter siswa.
7. Petunjuk yang terdapat dalam buku ajar bahasa Indonesia mendapatkan penilaian
dengan persentase sebesar 91,3% menyatakan sangat mudah dalam memahami
petunjuk penggunaan. Hal ini menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil siswa yang
agak kesulitan dalam menggunakan buku ajar. Dikarenakan buku ajar merupakan
buku baru sehingga siswa masih memerlukan adaptasi dalam menggunakan buku
ajar.
8. Bahasa yang digunakan dalam buku ajar mendapatkan penilaian dengan persentase
sebesar 93,4%. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan sudah sesuai
dengan karakteristik siswa.
9. Soal-soal latihan dalam buku ajar mendapatkan penilaian dengan persentase sebesar
91,3%. Hal ini menunjukkan bahwa latihan soal dalam buku ajar ini mudah
dipahami oleh siswa.
10. Buku ajar ini membantu siswa untuk memahami materi tentang membaca indah
puisi mendapatkan penilaian dengan persentase sebesar 95,6%. Hal ini
menunjukkan bahwa bahan ajar ini sangat membantu siswa untuk memahami
materi tentang puisi.
98
Berdasarkan tabel 4.12., angket tanggapan yang diisi oleh 23 subyek uji coba yaitu
siswa kelas V MI Raudlatul Ulum Karangploso Malang, dapat dihitung secara
keseluruhan persentase tingkat kevalidan bahan ajar sebagai berikut:
= 93,6%
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka diperoleh hasil persentase sebesar
93,6%. Sesuai dengan tabel konversi skala, persentase tingkat pencapaian 93,6% berada
pada kualifikasi valid sehingga buku ajar tidak perlu dilakukan revisi. Hal ini
menunjukkan bahwa buku ajar bahasa Indonesia Kelas V MI materi membaca indah
sudah baik dan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil validasi secara keseluruhan, baik validasi ahli, guru bidang studi
bahasa Indonesia kelas V MI dan hasil uji coba lapangan terhadap buku ajar membaca
indah bahasa Indonesia kelas V MI menunjukkan hasil baik atau valid dengan presentase
80%-100%. Maka secara umum produk pengembangan bahan ajar telah memenuhi
kelayakan dan tidak perlu direvisi atau perbaikan-perbaikan. Akan tetapi, masukan, saran
dan kometar yang disampaikan oleh validator dalam angket pertanyaan terbuka, berusaha
diwujudkan dengan sebaik-baiknya agar produk pengembangan yang dihasilkan semakin
baik.
99
BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan produk buku ajar membaca indah
dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V MI
Raudlatul Ulum Karangploso Malang, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Produk pengembangan buku ajar yang telah dihasilkan adalah berupa buku ajar
membaca indah puisi untuk siswa kelas V MI. Buku ajar ini berisi materi-materi
pembelajaran membaca indah puisi. Bagian-bagian materi buku ajar ini meliputi
bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup.
Bagian pendahuluan berisi cover, kata pengantar, daftar isi, sampul bab,
karakteristik siswa kelas V, halaman program pembelajaran, halaman petunjuk
penggunaan bahan ajar, halaman gambaran singkat mengenai bahan ajar. Bagian
isi meliputi teks tentang membaca indah puisi, unsur-unsur dalam puisi yang
disajikan dalam bentuk evaluasi. Evaluasi ini terdiri dari tabel penilaian dan
menganalisis puisi-puisi yang terdapat dalam evaluasi tersebut. Pada bagian
penutup menampilkan salam perpisahan, daftar pustaka serta cover belakang.
Bagian penutup menggambarkan ucapan terimakasih karena siswa telah
menyelesaikan tugas dengan baik. Di akhir tampilan diberikan sebuah penguatan
bahwa belajar sastra itu sangat menyenangkan.
Buku ajar yang dihasilkan yaitu berupa produk buku yang dikembangkan
melewati uji validasi dan dilakukan beberapa revisi atau perbaikan dari ahli isi
materi, ahli desain pembelajaran, dan guru mata pelajaran bahasa indonesia untuk
mengetahui kelayakan dari isi buku ajar. Untuk menggunakan buku ajar ini tidak
100
dibutuhkan perangkat lain. Kondisi ini diharapkan dapat meringankan beban siswa
dan dapat dinikmati oleh semua kalangan.
Beberapa kelebihan bahan ajar berbentuk buku adalah sebagai berikut:
a) Mudah dan terjangkau. Hal ini dikarenakan biaya memproduksinya pun
murah. Hanya dengan kertas dan tinta. Dengan demikian siswa di kalangan
manapun bisa menikmati bahan ajar ini dengan mudah.
b) Dapat dibawa kemanapun dan praktis. Hal ini dikarenakan buku adalah benda
yang ringan. Selain itu buku juga sudah dijilid dengan rapi.
c) Dapat dilihat sewaktu-waktu apabila lupa atau diperlukan. Kapanpun dan
dimanapun ketika buku ini dibawa dapat dimanfaatkan karena untuk
pemanfaatannya tidak memerlukan perangkat lain seperti komputer atau
televise.
d) Memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar secara mandiri sehingga
tidak bergantung pada kehadiran guru.
2. Berdasarkan hasil dari penilaian angket yang diisi oleh siswa kelas V MI Raudlatul
Ulum Karangploso Malang yang mencapai 93,6% menunjukkan meningkatnya
motivasi belajar siswa yang timbul ketika mengikuti pembelajaran dengan buku ajar.
Proses pengembangan bahan ajar ini dilakukan semaksimal mungkin agar bahan ajar
yang dihasilkan meminimalkan kelemahan-kelemahan yang mungkin timbul.
Walaupun begitu, dalam perjalanannya diidentifikasi kemungkinan atau hambatan
yang mungkin timbul di lapangan.
B. Saran
101
Saran-saran yang diajukan meliputi saran untuk keperluan pemanfaatan produk,
diseminasi produk, dan keperluan pengembangan lebih lanjut. Secara rinci saran-saran
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Saran Pemanfaatan Produk
Untuk mengoptimalkan pemanfaatan buku ajar membaca indah puisi untuk siswa
kelas V MI ini disarankan hal-hal berikut:
a. Buku ajar membaca membaca indah untuk siswa kelas V MI ini hendaknya
digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran bahasa Indonesia materi
puisi.
b. Buku ajar membaca indah untuk siswa kelas V MI ini hendaknya digunakan
dengan bimbingan guru dan hendaknya membaca petunjuk penggunaan
sebelum menggunakan buku ajar ini.
c. Ketika belajar sastra menggunakan buku ajar ini siswa harus mengasah daya
imajinasinya untuk lebih termotivasi ketika belajar menggunakan bahan ajar.
2. Saran Desiminasi
Produk pengembangan buku ajar ini hanya sampai tahap evaluasiformatif,
sebelum dilakukan evaluasi sumatif, perlu adanya peninjauan kembali terhadap
hasil evaluasi formatif yang dilakukan pengembangan dengan para ahli
dibidangnya.
3. Saran Pengembangan Produk Lebih Lanjut
Produk pengembangan buku ajar ini sebaiknya dikembangkan lebih lanjut
dengan materi-materi lain yang berkaitan dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia
dan ditambah dengan strategi yang sesuai dengaan karakteristik materi
102
1
DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin. 2011. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: SinarBaru
Algensindo
Arikunto, Suharsimi. 2003. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Bahri Djamarah, Syaiful.2002. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta
Djalali. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Finoza, Lamuddin. 2007. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia
Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
http://s-surya62.blogspot.com/2012/05/pengertian-jenis-dan-tujuan-membaca.html,
Diakses 16 Mei 2013 Pukul 16.25 WIB.
http//.www membaca-indah.html, Diakses 16 Mei 2013 Pukul 16.25 WIB.
http://irvanadilla.blogspot.com/2011/05/peningkatan-kemampuan-membaca
indah.html, Diakses 16 Mei 2013 Pukul 16.25 WIB
http//.www karya-sastra-puisi.html, Diakses 23 Mei 2013 Pukul 19.00 WIB
http://dheekape.blogspot.com/2011/04/kemampuan-berbahasa-indonesia-puisi.html,
Diakses 23 Mei 2013 Pukul 19.00 WIB
http://amanahtp.wordpress.com/2011/11/28/model-pembelajaran-assure-
menciptakan-pengalaman-belajar. Diakses 23 Mei 2013 Pukul 19.00 WIB.
Kristiani, Nova. 2011. Pengembangan Bahan Ajar Membaca Dongeng Berbentuk
Komik Untuk Siswa Kelas V SD”, Skripsi: Program sarjana UM
M Reigeluth, Charles. 1987. Instructional Theories in action: Lessons Illustrating
Selected Theories and Models (New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates
Publ
Majid, Abdul 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Mbulu, Joseph dan Suhartono. 2004. Pengembangan Bahan Ajar. Malang: Elang Mas
2
Muhayyinah, Ayu. 2012. Pengembangan Bahan Ajar dengan model learningcycle 5
faseuntuk Siswa Kelas IV MI Islamiyah Pakis-Tumpang, Skripsi Tidak
Diterbitkan. Malang: Program Sarjana UIN
Murni, Wahid. 2008. Cara Mudah Menulis Proposal dan Laporan Penelitian
Lapangan; Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif (Skripsi, Thesis,
danDisertasi). Malang: UM Press
Muslich, Masnur. 2010. Text Book Writing. Yogyakarta: Ar-ruzz Media
Pribadi, Benny A. 2011. Model ASSURE Untuk Mendesain Pembelajaran Sukses
Jakarta: PT. Dian Rakyat
Paulina, Pannen &Purwanto. 2001. Penulisan Bahan Ajar. Jakarta: PAU-PPAI
Universitas Terbuka
Sardiman. 2007. Interaksi dan Motifasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Sunendar, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa, Bandung: PT Remaja Rosda
Karya
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV.
Alfabeta
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa,
(Bandung: Angkasa
Uyun, Fitratul. 2010. Pengembangan Bahan Ajar Pembelajaran Al-Qur’an Hadis
dengan Pendekatan Humeneutik bagi Kelas 5 MIN 1 Malang. Program
Pascasarjana: UIN Maliki Malang
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Madrasah : MI Raudlatul Ulum
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V/I
Materi Pokok : Membaca Indah Teks Puisi
Waktu : 4 x 35 Menit
A. STANDAR KOMPETENSI
Memahami teks dengan membaca teks percakapan, membaca cepat 75 kata/menit, dan
membaca puisi.
B. KOMPETENSI DASAR
Membaca puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat.
C. INDIKATOR
1. Menyebutkan perbedaan puisi dan prosa.
2. Siswa dapat membaca indah puisi dengan memperhatikan lafal dan intonasi yang
tepat.
3. Menentukan makna yang terkandung dalam puisi yang dibaca.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu menyebutkan perbedaan puisi dan prosa.
2. Siswa mampu membaca indah puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat.
3. Siswa dapat menentukan makna yang terkandung dalam puisi.
E. MATERI POKOK
Membaca Indah Puisi
1. Membaca indah adalah membaca dengan mengutamakan keindahan bahasa atau
keindahan suatu bacaan
2. Puisi adalah sebuah bentuk karya sastra singkat untuk menuangkan apa yang ada
dipikiran dan dijiwa kita dengan kata-kata yang indah dan memiliki makna
konotatif.
3. Membaca indah puisi adalah aktivitasmembaca karya sastra berupa puisi yang
dilakukan oleh pembaca dan pendengar dengan mengutamakan keindahan bahasa
dan keindahan berima, menghayati serta menjiwai terhadap puisi yang dibaca.
4. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mebaca puisi, yaitu:
a. Lafal yaitu cara pengucapan.
b. Jeda yaitu hentian sebentar dalam ujaran.
c. Intonasi yaitu ketepatan penyajian tinggi rendah nada dalam puisi.
d. Ekspresi yaitu mimik wajah yang ditunjukkan ketika membaca puisi.
5. Unsur-unsur yang terkandung dalam puisi terdiri dari:
a. Tema: gagasan pokok dalam mengungkapkan puisi
b. Rasa: sikap atau perasaan dalam menyampaikan puisi
c. Nada: sikap dalam menyampaikan nada atau intonasi dalam puisi
d. Amanat: pesan yang terkandung dalam puisi yang dibaca
4. Beberapa hal yang perlu dilakukan ketika kamu membaca puisi, antara lain:
1. pahami isinya dan bacakan sesuai tema puisi tersebut,
2. lafalkan tiap kata dengan jelas,
3. berikan penekanan pada kata-kata tertentu (intonasi),
4. apabila membawa naskah atau teks, pandangan mata jangan hanya tertuju
pada naskah, usahakan pandangan mata tertuju ke depan atau melihat
pendengar,
5. jangan terlihat gemetar dan gugup,
6. apabila diperlukan, gunakanlah gaya tetapi jangan berlebihan,
7. jangan tergesa-gesa saat membaca, berikan jeda pada tiap baris,
8. bacalah puisi tersebut dengan penuh perasaan, bayangkan bahwa kamu
benar- benar mengalami kisah yang diceritakan puisi tersebut,
9. jangan monoton, maksudnya jangan membacanya dengan suara keras
terus, sesekali bacalah dengan suara lembut.
Pilihlah satu dari puisi-puisi berikut ini dan bacakan dengan indah di depan
kelas.
Kelinciku Tersayang
Kau amat manis dan lucu
Kau adalah hewan yang kusukai
Saat aku membelimu
Aku sangat senang dan bahagia
Kau bermain bersamaku setiap hari
Ketika kau sakit
Aku sangat sedih
Dan merasa sangat kesepian
Tiada kesenangan dan kebahagiaan
Untuk itu ku slalu berharap
Agar kau tidak sakit lagi
Dan bisa menemaniku slalu
Bermain dalam hari-hari indahku
Bersamamu,
Kelinciku tersayang…
By Stefhanie A.H
March 13rd-2012
Kelas 3 Sekolah Dasar
GEMBALA
Perasaan siapa tindakan nyala
Melihat anak berlagu dendang
Seorang sahaja di tengah padang
Tiada berbaju buka kepala
Beginilah nasib anak gembala
Berteduh di bawah kayu nan rindang
Pulang ke rumah disenja-kala
Jauh sedikit sesayup sampai
Terdengar olehku bunyi serunai
Melagukan alam nan melok permai
Wahai gembala di segara hijau
Mendengar puputmu menurutkan kerbau
Maulah aku menurutkan dikau
Karya : M. Yamin
GURUKU
Engkaulah penasehatku
Engkau sangat indah di tatapan mataku
Engkau sangat sabar dalam mengajariku
Engkau mengajariku tiada henti
Kamu adalah yang kusayangi
Jasamu akan kusimpan di dalam hatiku
Namamu akan kuukir di dalam anganku
Engkaulah penyejukku di kalla matahari menyengat
Jasa-jsamu itu sebagai leluhur
Engkau tidak dapat kulupakan
Engkau akan kuingat sepanjang hidupku
karya : Rizal Mustofa
Keindahan puisi selain terletak pada syair-syairnya juga terletak dari cara
membacanya. Puisi dengan kata-kata yang indah tidak akan terlihat indah jika
dibaca secara asal. Puisi yang kata-katanya terkesan biasa saja, akan terdengar
sangat indah apabila orang yang membaca puisi itu bisa membaca dan
mendeklamasikannya.
F. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Drill, Demonstrasi
G. KARAKTER YANG DIHARAPKAN
Kreatif, mandiri, kerja keras
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan I
No Langkah-langkah kegiatan Metode Nilai
Karakter AW
1. Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi
- Guru mengucap salam dan mengawali dengan
menbaca basmalah bersama-sama.
- Guru memperkenalkan diri.
- Guru menanyakan kabar siswa dan mengecek
kehadiran siswa.
- Guru menyampaikan indikator pencapaian
kompetensi dan kompetensi yang diharapkan.
- Guru membuka pembelajaran dengan melakukan
permainan singkat untuk mengkondisikan siswa
agar mengikuti pembelajaran dengan semangat
serta menyiapkan kondisi siswa siap belajar.
Santun
Religi
Empati
10
menit
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
10
menit
- Guru menuliskan rumusan masalah, pada hari
ini kita akan mempelajari tentang “bagaimana
membaca indah puisi dengan baik dan tepat?”
- Guru menanyakan pada siswa apa saja unsur-
unsur intrinsik dalam sebuah puisi?
- Guru meminta siswa menyebutkan contoh-
contohnya.
- Guru meluruskan apabila terjadi kesalahan
pada jawaban siswa.
b. Elaborasi
- Guru membagikan buku ajar membaca indah
puisi.
- Siswa membaca mulai awal buku ajar yang
diberikan oleh guru.
- Membacakan contoh puisi kepada siswa
(keingintahuan)
- Salah satu siswa membacakan puisi didepan
kelas (keberanian, keingitahua)
- Mengamati model pembacaan puisi
(keingintahuan)
- Menandai penjedaan pembacaan puisi lain
(kreatif,inovatif)
- Berlatih membaca puisi (kreatif)
- Membaca indah puisi (kreatif)
c. Konfirmasi
- Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang
belum dimengerti oleh siswa.
- Guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat
terhadap keberhasilan peserta didik.
- Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi
Ceramah
Tanya
jawab
Drill
Rasa ingin
tahu
Kerja keras
Demonstrasi
Mandiri
40
menit
untuk memperoleh pengalaman belajar yang
telah dilakukan.
- Guru bersama-sama siswa bertanya jawab
meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan.
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup guru :
- Membuat ringkasan inti pokok pelajaran.
- Memuji hasil yang dicapai oleh siswa dengan
memberikan pujian.
- Mendorong siswa untuk lebih semangat belajar
untuk mencapai kompetensi dengan
menunjukkan pentingnya materi yang
dipelajari.
10
menit
Pertemuan II
No Langkah-langkah kegiatan Metode Nilai
Karakter AW
1. Pendahuluan
Salam pembuka
b. Guru mengecek kehadiran siswa
c. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi
sebelumnya
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dibahas
Apersepsi dan Motivasi
- Guru mengucap salam dan mengawali dengan
membaca basmalah bersama-sama.
- Guru menanyakan kabar siswa dan mengecek
kehadiran siswa.
- Guru menyampaikan indikator pencapaian
kompetensi dan kompetensi yang diharapkan.
- Guru membuka pembelajaran dengan melakukan
permainan singkat untuk mengkondisikan siswa
agar mengikuti pembelajaran dengan semangat
serta menyiapkan kondisi siswa siap belajar.
Santun
Religi
Empati
10
menit
3. Kegiatan Inti
d. Eksplorasi
- Masing-masing siswa membawa puisi
(tanggung jawab)
e. Elaborasi
- Siswa menandai penjedaan pembacaan puisi
- Siswa membaca indah puisi di depan kelas
f. Konfirmasi
Tanggung
jawab
demonstrasi
Kreatif dan
inovatif
Keberanian
dan
menghargai
karya dan
hasil kerja
10
menit
- Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang
belum dimengerti oleh siswa.
- Guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat
terhadap keberhasilan peserta didik.
- Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi
untuk memperoleh pengalaman belajar yang
telah dilakukan.
- Guru bersama-sama siswa bertanya jawab
meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan.
Drill
Resitasi
orang lain
Kerja keras
Mandiri
Kerja keras
Kreatif
25
menit
15
menit
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup guru :
- Membuat ringkasan inti pokok pelajaran.
- Memuji hasil yang dicapai oleh siswa dengan
memberikan pujian.
- Mendorong siswa untuk lebih semangat belajar
untuk mencapai kompetensi dengan
menunjukkan pentingnya materi yang
dipelajari.
10
menit
I. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
1. Buku ajar membaca indah puisi dengan model ASSURE .
2. Teks cerita berjudul “Membaca Indah Puisi”
3. Teks kuis
4. Lembar ringkasan materi
5. Buku LKS
J. PENILAIAN
Nilai Karakter
No Karakter Skor
1 Mandiri 50
2 Kerja keras 20
3 Kreatif 30
Penilaian Hasil
No Kriteria penilaian Skor
1 Kemampuan siswa menjelaskan perbedaan puisi dan prosa
(apakah siswa mampu menjelaskan perbedaan puisi dan
prosa?)
a. Mampu
b. Kurang mampu
c. Tidak mampu
20
15
10
2 Kemampuan siswa membacakan (apakah siswa mampu
membaca puisi dengan intonasi dan pelafalan yang benar dan
tepat?)
a. Mampu
b. Kurang mampu
c. Tidak mampu
20
15
10
3 Kemampuan siswa unsur intrinsik dalam puisi (apakah siswa
mampu menjelaskan unsur intrinsik dalam puisi?)
a. Mampu
b. Kurang mampu
c. Tidak mampu
20
15
10
4 Kemampuan siswa menjelaskan amanat yang ada dalam puisi
(apakah siswa mampu menjelaskan amanat dalam puisi?)
a. Mampu
b. Kurang mampu
c. Tidak mampu
20
15
10
5 Kemampuan siswa menjelaskan makna yang terkandung
dalam puisi yang dibaca (apakah siswa mampu menjelaskan
makna yang terkandung dalam puisi yang dibaca?)
a. Mampu
b. Kurang mampu
c. Tidak mampu
20
15
10
Catatan : Nilai = Jumlah semua skor
Mengetahui :
Guru Kelas Guru Praktikan
(Dra. Hj. Nanik Nurhayani ) (Nina Siti Aminah)
NIP. ..................................... NIM.09140060
LAMPIRAN
KEMENTRIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
FAKULTAS TARBIYAH Jl. Gajayana No. 50 Dinoyo Malang Telp/Fax (0341) 558933
BUKTI KONSULTASI
Nama : Nina Siti Aminah
NIM : 09140060
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Dosen Pembimbing : Dra. Hj. Siti Annijat Maimunah, M. Pd
Judul Skripsi : Pengembangan Bahan Ajar Membaca Indah dengan Model
ASSURE untuk Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V MI
Raudlatul Ulum Karangploso Malang
No Tanggal Hal yang dikonsultasikan Tanda Tangan
1 25 April 2013 Revisi Proposal 1
2 3 Mei 2013 Konsultasi BAB I dan II 2
3 18 Mei 2013 Revisi BAB I dan II 3
4 5 Juni 2013 Konsultasi BAB III 4
5 15 Juni 2013 Revisi BAB III 5
6 30 Juli 2013 Konsultasi BAB IV, V, VI 6
7 26 Agustus 2013 Revisi BAB IV, V, VI 7
8 2 September 2013 Revisi keseluruhan 8
9 7 September 2013 ACC Skripsi 9
Malang, 9 September 2013
Mengetahui,
Dekan Fakultas Tarbiyah
Dr. H. Nur Ali, M. Pd
NIP. 196504031998031002
Bahan Ajar
MEMBACA INDAH PUISI
Untuk Siswa SD/MI
5
NINA SITI AMINAH
TENTANG BAHAN AJAR
Bahan Ajar ini dikembangkan
dengan menggunakan model ASSURE.
Model desain pembelajaran yang dapat
mengaktifkan siswa dalam pembelajaran.
Bahan ajar ini disusun secara
sistematis untuk memudahkan siswa
dalam memahami materi tentang
membaca puisi.
Dengan gambar dan ilustrasi yang
menarik penulis berharap bahan ajar ini
mampu memotivasi siswa untuk lebih
senang dalam mempelajari sastra
Bismillahirohmanirrohiim.
Puji syukur penuis panjatkan kehadirat Allah SWT . Berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyusun bahan ajar
membaca indah puisi kelas 5 sebagai tugas akhir penyusunan
skripsi.
Bahan ajar ini telah dinilai dan ditelaah secara kritis oleh ahli
media dan ahli materi yang berpengalaman dibidang tersebut dan
dinyatakan memenuhi syarat kelayakan yang meliputi kesesuaian
SK, KD, dan indikator untuk digunakan dalam proses pembelajaran.
Bahan ajar ini juga menggunakan model desain ASSURE yang
dibuat semenarik mungkin dengan bahasa yang mudah dipahami
untuk anak usia kelas 5 SD.
Harapan penulis semoga para pengguna dengan
ketulusannya memberikan masukan dan sumbangsihnya dalam
perbaikan bahan ajar ini, agar lebih baik dari yang sekarang.
Semoga buku ini bermanfaat bagi diri penulis khususnya dan para
pengguna pada umumnya sebagai informasi dalam bidang studi
Bahasa Indonesia.
Malang, Juli 2013
Penulis
Kata Pengantar........................................... 1
Daftar Isi................................................ 2
Halaman Judul Bab...................................... 3
Karakteristik Siswa...................................... 4
Program Pembelajaran.................................... 5
Metode dan Media Pembelajaran........................ 6
Langkah-langkah Pembelajaran.......................... 7
Pengertian Membaca Indah.............................. 9
Pemgertian Puisi........................................... 10
Perbedaan Puisi dan Prosa................................ 11
Unsur Intrinsik Puisi..................................... 11
Jenis-jenis Puisi......................................... 12
Pengertian Membaca Indah Puisi........................ 15
Jenis-jenis Membaca Indah Puisi......................... 15
Langkah-langkah Membaca Indah Puisi................... 16
Tujuan Membaca Indah Puisi............................. 18
Manfaat Membaca Indah Puisi........................... 19
Contoh-contoh Membaca Indah Puisi...................... 19
Evaluasi..................................................... 23
Daftar Pustaka........................................... 31
Halaman Penutup......................................... 32
Aminuddin. 2011. Pengantar Apresiasi Karya Sastra.
Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Esten, Mursal. 2007. Memahami Puisi. Bandung: Angkasa.
http://puisi-rickaqiel23.blogspot.com/2012/11/hakikat-
puisi.html. Diakses 28 Juli 2013
Khezo. 2012. Kumpulan Puisi Anak . www.puisi anak
SD.com. Diakses pada tanggal 22 Juli 2013
Nur’aini, Wuri dan Indriyani. 2008. Bahasa Indonesia untuk SD/MI Kelas V . Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Suyatno dkk. 2008. Indahnya Bahasa dan Sastra untuk SD/MI Kelas V . Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Warsidi, Edi dan Farika. 2008. Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas untuk SD/MI Kelas V . Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
www. amanahtp.wordpress.com/2011/11/28/model-
pembelajaran-assure-menciptakan-pengalaman-belajar.
Diakses pada tanggal 15 Juli 2013
www. karya puisi-pendidikan-guruku.com. Diakses pada
tanggal 1 Agustus 2013
www. Kumpulan Puisi Anak Indonesia.blogspot.com. Diakses
pada tanggal 30 Juli 2013
www. Pembelajaran-Metode Demonstrasi.blogspot.com.
Diakses pada tanggal 5 Agustus 2013
www. Pembelajaran Sastra- Prosa .com. Diakses pada
tanggal 29 Juni 2013
www. tamamijaya. Membaca Indah blogspot.com. Diakses
pada tanggal 1 Agustus 2013
Terimakasih. . . . . . . Kalian telah menyelesaikan
tugas-tugas Kalian dengan baik. Semoga ilmu ini dapat
bermanfaat bagi kalian. Raihlah cita-cita setinggi langit.
Sampai jumpa
Ingatlah sastra yang menyenangkan
adalah dengan membaca indah puisi
Ayo Belajar Puisi Bahasa Indonesia
Puisi adalah sebuah bentuk karya sastra singkat untuk
menuangkan apa yang ada dipikiran kita, dan apa yang
ada dijiwa kita. Kata-kata yang dituangkan dalam
puisi adalah kata-kata yang indah dan memiliki makna
konotatif.
Sumber Gambar: BSE Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas kelas 5, 2007
Ayo Belajar Puisi Bahasa Indonesia
Kelas V tergolong siswa kelas atas. Adapun karakteristik
siswa kelas V adalah sebagai dijelaskan berikut ini.
Perhatian siswa kelas V, tertuju pada kehidupan praktis
sehari-hari. Jadi siswa akan lebih memperhatikan sesuatu yang
sifatnya kongkrit sesuai dengan apa yang terjadi dalam kehidupan
mereka sehari-hari.
Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Jadi, mereka cenderung
ingin tahu hal-hal yang menarik bagi mereka. Selain itu, siswa kelas
V juga memiliki rasa ingin belajar yang tinggi dan sudah realistis.
Pada siswa kelas V juga sudah mulai timbul minat terhadap
pelajaran-pelajaran tertentu yang mereka anggap mereka mampu
menguasainya.
Siswa kelas V suka membentuk kelompok sebaya atau
peergroup untuk bermain bersama. Mereka membuat peraturan
sendiri dalam kelompoknya.
Ayo Belajar Puisi Bahasa Indonesia
Memahami teks dengan membaca teks percakapan, membaca cepat 75
kata/menit, dan membaca puisi
Standar kompetensi
Membaca puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat.
Kompetensi dasar
Siswa dapat menyebutkan perbedaan puisi dengan prosa
Siswa dapat membaca indah puisi dengan memperhatikan lafal dan
intonasi yang tepat
Siswa dapat menentukan makna yang terkandung dalam puisi yang
dibaca.
Indikator pembelajaran
Ayo Belajar Puisi Bahasa Indonesia
d
Pengajaran puisi adalah suatu proses pemberian materi dalam
bentuk sebuah rangkaian tulisan yang memiliki makna konotatif,
berbentuk simbol-simbol kata, serta diakhiri dengan cara-cara
mengapresiasi dan pengekspresian puisi dengan baik.
Tujuan pengajaran puisi diberikan, dengan harapan siswa mampu
membaca indah puisi dengan penuh ekspresif, imajinatif dan
memberikan daya tarik yang kuat bagi penonton sehingga puisi tidak
lagi dibacakan dengan cara monoton. Disamping itu, tujuan pengajaran
puisi adalah agar siswa dapat membacakan puisi menurut versinya
sendiri,sehingga siswa menjadi dirinya sendiri. Namun demikian, guru
tetap perlu memberikan perbaikan/bimbingan terhadap siswa.
Berdasarkan penjelasan di atas metode yang tepat digunakan
untuk pembelajaran membaca puisi adalah metode demonstrasi.
Metode demonstrasi adalah suatu proses memberikan contoh
kepada siswa berkaitan dengan materi yang akan disampaikan agar
siswa dapat meniru, memeragakan ulang segala sesuatu yang berkaitan
dengan materi yang akan disampaikan kepada siswa, melalui cara
kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan guna
mencapai tujuan yang diinginkan.
Ayo Belajar Puisi Bahasa Indonesia
Langkah awal sebelum memulai pelajaran adalah guru mengucapkan salam
dan dilanjutkan dengan berdoa terlebih dahulu. Selanjutnya, guru mengecek
kehadiran siswa dan memberikan motivasi serta menjelaskan tujuan
pembelajaran berupa SK dan KD. Guru membuka pembelajaran dengan melakukan
permainan singkat untuk mengkondisikan siswa agar mengikuti pembelajaran
dengan semangat serta menyiapkan kondisi siswa siap belajar.
Selanjutnya, dalam kegiatan inti guru mulai memberikan stimulus berupa
pertanyaan kepada siswa tentang definisi, unsur-unsur dan cara membaca indah
puisi. Setelah itu, guru meluruskan jawaban dari siswa apabila terjadi kesalahan
berupa penjelasan tentang definisi, unsur-unsur, serta tata cara dan intonasi
dalam membaca puisi.
Guru membagikan buku ajar dan membacakan salah satu puisi dengan
intonasi yang benar dan ditirukan oleh siswa. Siswa menyimak dengan seksama
dan penuh konsentrasi. Setelah itu guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok untuk membaca puisi dalam buku ajar tersebut dan masing-masing
kelompok mempunyai perwakilan untuk maju ke depan kelas untuk membacakan
puisi dan kelompok yang lain mencatat isi yang terkandung dalam puisi yang
sedang dibaca.
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti, memberikan
umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat terhadap
keberhasilan peserta didik dan melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
belajar yang telah dilakukan.
Guru menutup pembelajaran dengan membuat ringkasan inti pokok pelajaran
sebagai penguat serta memberikan reward untuk mendorong siswa agar lebih
semangat belajar untuk mencapai kompetensi dengan menunjukkan pentingnya
materi yang dipelajari. Setelah itu pembelajaran ditutup dengan doa dan salam.
Ayo Belajar Puisi Bahasa Indonesia
Metode Demonstrasi
Maksud dari metode demonstrasi ini adalah guru memperagakan dan
memperlihatkan proses membaca indah puisi, yang mencakup karakteristik dari
membaca indah tersebut. Dimana siswa harus memiliki kemampuan dalam
intonasi, pelafalan, jeda, dan ekspresi.
Dengan metode demonstrasi ini guru dan anak didik dapat
mendemonstrasikan secara langsung cara membaca indah di depan kelas seperti
puisi atau membaca indah dengan baik. Metode demonstrasi ini digunakan untuk
mempermudah berbagai penjelasan dan untuk membantu anak memahami dengan
jelas jalamya suatu proses dengan penuh perhatian dan menarik bagi anak didik.
Dengan metode demonstrasi ini anak juga akan belajar berekspresi sesuai
dengan potensi yang ada dalam dirinya, sekaligus untuk mencari jati diri anak
tersebut karena anak akan menjadi dirinya sendiri ketika mengekspresikan
membaca indah puisi, dan guru tetap membimbing bagaimana cara membaca indah
puisi dengan ketentuan yang ada.
Ayo Belajar Puisi Bahasa Indonesia
Tahukah kalian apa itu membaca indah? Membaca indah merupakan
membaca yang mengutamakan keindahan bahasa atau keindahan suatu
bacaan. Membaca indah juga merupakan keterampilan yang mengutamakan
keindahan berirama, menghayati serta menjiwai isi suatu bacaan.
Membaca indah selalu berkaitan dengan kesastraan (apresiasi sastra).
Karya sastra secara umum dibagi menjadi tiga, yaitu puisi, prosa, dan drama.
Keindahan suatu bahasa bersumber dari unsur bacaan, irama, intonasi, lafal,
serta ekspresi.
Dengan membaca indah kita akan memperoleh informasi baik dengan
lafal, intonasi maupun irama dalam membaca itu sendiri.
Pernahkah kalian membaca indah puisi? Membaca indah puisi sangat
menarik dan menyenangkan karena kita dapat belajar mengetahui isi yang
terkandung dalam puisi yang kita baca, sekaligus kita dapat menikmati keindahan
bahasa dari salah satu karya sastra tersebut.
Tapi sebelumnya apakah kalian tahu apa itu puisi?
Sekarang kita akan belajar mengenal lebih jauh
tentang puisi.
Ayo Belajar Puisi Bahasa Indonesia
Kalian sudah tahu kan karya sastra secara umum dibagi menjadi tiga, yaitu:
puisi, prosa, dan drama? Sekarang kita akan mempelajari puisi. Puisi adalah salah
satu bentuk karya sastra singkat untuk mengungkapkan apa yang ada dipikiran
dan apa yang ada dijiwa kita, dituangkan dengan kata-kata yang indah dan
memiliki makna konotatif .
Dari penjelasan tersebut dapat kita simpulkan bahwa puisi merupakan salah
satu karya sastra selain prosa dan drama yang dipadatkan, dipersingkat, dan
diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias.
Puisi yang kita baca merupakan hasil karya dari pemikiran dan perasaan
dari penyair yang diciptakan dengan bahasa dan kata-kata yang indah yang
kemudian dapat dinikmati oleh pendengar maupun pembacanya. Bahasa yang
terkandung dalam puisi juga merupakan bahasa yang berkesan untuk
menyampaikan makna yang terkandung dalam puisi tersebut.
Kalian sudah mengerti apa itu puisi. Sekarang dapatkah kalian membedakan
puisi dan prosa?
Ayo Belajar Puisi Bahasa Indonesia
Perbedaan antara puisi dan prosa akan dijelaskan sebagai
berikut.
1. Puisi adalah bentuk karya sastra yang bahasanya terikat oleh sajak, rima,
larik, bait, dan irama. Sedangkan, prosa adalah karya sastra yang disusun
dalam bentuk cerita bebas yang tidak terikat oleh rima dan irama.
2. Puisi terdiri dari kesatuan-kesatuan yang disebut baris sajak, sedangkan
dalam prosa kesatuannya disebut paragraf.
3. Puisi merupakan aktivitas yang bersifat pencurahan jiwa yang padat dalam
bentuk kata-kata yang indah dan bermakna konotatif. Sedangkan prosa
merupakan aktivitas yang bersifat naratif, menguraikan, dan informatif
dalam bentuk cerita (cerpen, novel, dongeng dan lain sebagainya).
4. Cara membaca antara puisi dan prosa juga berbeda. Puisi dibaca dengan
intonasi serta nada yang disesuikan yang berbeda ketika kita sedang
membaca prosa.
5. Puisi menyatakan sesuatu secara tidak langsung, sedangkan prosa
menyatakan sesuatu secara langsung.
Kalian sudah mengetahui perbedaan antara puisi dan prosa. Setelah itu kita
akan mempelajari unsur-unsur yang terkandung dalam puisi. Unsur-unsur yang
terkandung dalam puisi meliputi:
Ayo Belajar Puisi Bahasa Indonesia
1) Tema, yaitu gagasan pokok yang akan dikemukakan oleh penyair melalui
puisi dan menjadi landasan utama penyair dalam mengungkapkan isi puisi.
2) Rasa, yaitu sikap atau suasana perasaan penyair diekspresikan dan mampu
dihayati pembaca. perasaan penyair dapat berupa sikap, pandangan,
perbuatan, atau watak khusus.
3) Nada, yaitu sikap penyair terhadap pembaca yang diungkapkan dalam
nada, dari sikap itulah tercipta suasana puisi. Penyair dapat
menyampaikan tema dengan nada.
4) Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair yang terkandung
dalam puisi, yang kemudian ditangkap pembaca setelah membaca puisi.
Amanat ditentukan sendiri oleh pembaca berdasarkan cara pandang
pembaca terhadap sesuatu.
Marilah kita mempelajari jenis-jenis puisi. Ada puisi lama dan ada puisi
baru. Untuk lebih jelasnya ayo simak penjelasan berikut ini ya !
1. Puisi lama
Puisi lama adalah puisi yang merupakan peninggalan sastra Melayu lama
baik puisi asli masyarakat Melayu maupun puisi pengaruh asing. Contoh puisi
asli masyarakat Melayu adalah pantun dan contoh puisi asing pengaruh bahasa
Arab adalah syair. Yang termasuk puisi lama adalah:
a) Pantun
Pantun merupakan salah satu jenis karya sastra lama yang berbentuk
puisi. Sebagaimana bentuk puisi lainnya, pantun mementingkan keindahan
bahasa, pemadatan makna kata, serta bentuk penulisannya yang berbait-
bait.
Ayo Belajar Puisi Bahasa Indonesia
Ciri-ciri pantun:
1) Satu bait terdiri atas empat baris;
2) Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sedangkan baris ketiga
dan keempat merupakan isi;
3) Setiap baris terdiri dari 8 sampai 12 suku kata;
4) Rima akhir berpola a-b-a-b.
b) Syair
Syair termasuk dalam jenis puisi lama. Hampir sama dengan pantun, syair
terikat akan aturan-aturan baku. Ciri-cirinya adalah:
1) Setiap bait terdiri atas empat baris;
2) Setiap baris terdiri atas delapan sampai dua belas suku kata;
3) Syair tidak memiliki sampiran, semua barisnya merupakan isi;
4) Rima akhir berpola a-a-a-a.
c) Mantra, yaitu puisi yang mengandung kekuatan gaib.
d) Talibun, yaitu pantun yang tediri atas 6, 8 atau 10 baris.
e) Karmina, yaitu pantun yang hanya terdiri atas 2 baris.
2. Puisi baru Puisi baru adalah puisi yang lahir pada tahun dua puluhan. Menurut
bentuknya puisi baru terdiri atas:
a) Distikon, sajak dua seuntai.
b) Terzina, sajak tiga seuntai.
c) Kuatren, sajak empat seuntai.
d) Kuint, sajak lima seuntai.
e) Sektet, sajak enam seuntai.
f) Septima, sajak tujuh seuntai.
g) Stanza, sajak delapan seuntai.
h) Soneta, sajak empat belas seuntai. Soneta adalah bentuk puisi yang
berasaldari Italia. Masuknya soneta ke Indonesia dimulai sekitar
zaman angkatan pujangga baru. Pelopor soneta adalah Moh. Yamin dan
Rustam Effendi.
Ayo Belajar Puisi Bahasa Indonesia
Ciri-ciri soneta adalah:
1) Terdiri dari 14 baris;
2) Terbagi atas dua kuatren (oktaf) dan dua terzina (sektet);
3) Oktaf sebagai sampiran dan sektet merupakan kesimpulannya.
Ayo Belajar Puisi Bahasa Indonesia
Membaca indah puisi adalah aktivitas membaca karya sastra berupa
puisi yang dilakukan antara pembaca dan pendengar dengan mengutamakan
keindahan bahasa dan keindahan berirama, menghayati serta menjiwai terhadap
puisi yang kita baca. Keindahan dalam membaca indah puisi dapat menimbulkan
kenikmatan bagi pendengar apabila puisi dapat tersampaikan dengan baik.
Membaca indah puisi bersumber dari bahasa atau keindahan yang
bersumber dari unsur bacaan, unsur irama, unsur intonasi, serta pengahayatan
atau penjiwaan.
Membaca indah puisi ada dua jenis, yaitu deklamasi dan poetryreading.
1. Deklamasi
Membaca puisi dengan cara deklamasi dilakukan dengan gaya dan pembaca
tidak membawa teks. Gaya atau ekspresi berdeklamasi lebih bebas
dibandingkan poetry reading. Gaya difokuskan pada ekspresi gerak kepala,
tangan, tubuh, dan kaki yang selaras dengan isi puisi.
Ayo Belajar Puisi Bahasa Indonesia
2. Poetry reading
Membaca puisi dengan gaya ini dilakukan dengan irama, mimik (ekspresi
wajah), dan volume suara. Dalam jenis ini membaca puisi tetap membawa
atau membaca teks puisi.
Membaca puisi sangatlah berbeda dengan membaca cerpen, novel,
dongeng, ataupun bacaan lain. Karena puisi adalah karya sastra yang diciptakan
dengan bahasa yang indah dan mengandung kata-kata kiasan. Jadi dalam
membaca puisi diperlukan nada, irama, serta penjiwaan atau penghayatan dalam
membacanya.
Kita akan belajar untuk membaca indah puisi. Berikut ini langkah-langkah
dalam membaca indah puisi, yaitu:
1. Dalam membaca puisi kita harus memahami tema dari puisi yang akan
kita baca dan ucapkan kata-kata dengan jelas.
2. Ketika membaca puisi kita harus memerhatikan lafal, intonasi, jeda dan
ekspresi.
3. Kita harus mengekspresikan puisi yang kita baca dengan penuh
penghayatan dan penjiwaan sesuai dengan isi puisi yang dibaca.
4. Nyaringkanlah suara ketika membaca puisi.
5. Jadilah dirimu sendiri ketika sedang membaca puisi dan berkreasilah
dengan puisi yang kamu baca sesuai dengan isi puisi.
Ayo Belajar Puisi Bahasa Indonesia
Dari penjelasan tersebut ada bebrapa hal yang perlu diperhatikan ketika
membaca indah puisi.
Membaca indah puisi haruslah dengan lafal, intonasi, jeda, dan ekspresi
yang tepat. Seperti yang akan kita pelajari di bawah ini.
a. Lafal : pelafalan sebagai pembedaan vokal dan konsonan yang memper -
tegas karakteristik puisi yaitu cara pengucapan bunyi. Lafal yang dalam
puisi harus diucapkan dengan jelas.
b. Jeda : dimana jeda merupakan hentian sebentar dalam ujaran.
Berikut ini tanda jeda yang digunakan dalam membaca puisi.
Ketika sedang membaca puisi kita harus memperhatikan
a. Lafal
b. Intonasi
c. Jeda
d. Ekspresi
/ = bacaan berhenti sebentar
// = bacaan berhenti agak lama
/ = bacaan berhenti
Ayo Belajar Puisi Bahasa Indonesia
c. Intonasi : intonasi merupakan ketepatan penyajian tinggi rendah nada
dalam puisi. Dimana kata-kata dalam puisi harus diucapkan nada tinggi,
datar, atau rendah sesuai dengan isi puisi yang dibaca.
d. Ekspresi : ekspresi wajah atau mimik wajah yang ditunjukkan ketika
membaca puisi dan sesuai dengan makna puisi. Ekspresi yang ditunjukkan
ini, misalnya ekspresi sedih, senang, terharu, marah, gembira, dan bahagia,
dan lain-lain.
Adapun tujuan membaca indah puisi diantaranya adalah:
a. Agar kita memiliki pengetahuan luas, sebagai dasar untuk keterampilan
yang berkaitan dengan sastra khususnya membaca indah puisi.
b. Agar kita memiliki keterampilan membaca indah karya sastra sehingga
dapat memahami dan mengungkapkan kembali isi yang terkandung dalam
puisi.
c. Agar siswa memiliki sikap gemar dan terbiasa membaca karya sastra
terutama puisi.
Dari uraian di atas dapat kita pahami bahwa tujuan membaca indah puisi
pada dasarnya agar kita semua memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam
bersastra atau mengapresiasikan sastra serta terbiasa dalam belajar dan
membaca karya sastra.
Tanda : tanda nada suara tinggi
Tanda : tanda nada suara menurun
Tanda : tanda nada suara datar
Ayo Belajar Puisi Bahasa Indonesia
Selain mempunyai tujuan, membaca indah puisi juga memiliki manfaat.
Adapun manfaat membaca indah puisi adalah sebagai berikut:
a. Dengan belajar membaca indah puisi kita dapat berlatih untuk
menghargai suatu karya sastra, contohnya ketika kita membacaindah
puisi.
b. Dengan membaca indah puisi kita akan dilatih tentang pengucapan bahasa
lisan (intonasi), ekspresi serta penjiwaan. Seperti ketika kita membaca
indah puisi.
c. Dengan membaca indah puisi kita akan lebih mudah menanggapi makna
suatu bacaan.
d. Dengan membaca indah puisi kita juga akan bisa menikmati karya sastra
itu sendiri.
Dapat dipahami bahwa manfaat membaca indah adalah agar kita mampu
mengucapkan bahasa secara lisan dan tulisan dengan baik serta mudah
menanggapi makna suatu bacaan dan menikmatinya dengan bahasa indah yang
digunakan.
Kita sudah mempelajari tentang membaca indah puisi, dalam membaca
indah puisi harus memperhatikan lafal, intonasi, jeda, dan ekspresi agar puisi
yang kita baca dapat dinikmati oleh orang yang mendengarkan. Tujuannya agar
pesan dalam puisi yang kita baca dapat tersampaikan dengan baik.
Ayo Belajar Puisi Bahasa Indonesia
KELINCIKU TERSAYANG
Kau amat manis dan lucu
Kau adalah hewan yang kusukai
Saat aku membelimu
Aku sangat senang dan bahagia
Kau bermain bersamaku setiap hari
Ketika kau sakit
Aku sangat sedih
Dan merasa sangat kesepian
Tiada kesenangan dan kebahagiaan
Untuk itu ku slalu berharap
Agar kau tidak sakit lagi
Dan bisa menemaniku slalu
Bermain dalam hari-hari indahku
Bersamamu,
Kelinciku tersayang…
By Stefhanie A.H
Kelas 5 Sekolah Dasar
Ayo, belajar membaca indah puisi!
Ayo Belajar Puisi Bahasa Indonesia
Ketika kita sedang membaca puisi, kita harus memiliki suara yang keras
dan lantang. Disamping itu, kita harus Latihan melafalkan kata dengan benar,
untuk melancarkan pengucapan kata. Caranya, bacalah kata dengan pelan, lalu
semakin lama percepatlah cara pengucapan kata itu. Lafalkan kata berikut
berulang-ulang.
Selain melafalkan, kita juga harus berlatih membaca kalimat dengan
intonasi yang tepat. Kita akan berlatih membaca kalimat berikut ini.
Selain dalam pelafalan, ada hal penting lain yang harus kita lakukan
sebelum membaca indah puisi. Kita boleh memberi tanda jeda dalam puisi yang
akan kita baca. Tanda jeda ini akan memperjelas makna dan mengatur naik
turunnya napas kita.
• sukar-rakus-kasur-rusak
• muak-muka-kamu-amuk
Kelinciku sayang.
Kelinciku sayang?
Kelinciku, sayang!
Ayo Belajar Puisi Bahasa Indonesia
Perhatikan contoh penggunaan tanda jeda berikut!
Keterangan:
/ = bacaan berhenti sebentar
// = bacaan berhenti agak lama
/ = bacaan berhenti
KELINCIKU TERSAYANG
Kau amat manis dan lucu/
Kau adalah hewan yang kusukai/ bait
Saat aku membelimu/
Aku sangat senang dan bahagia/
Kau bermain bersamaku setiap hari//
Ketika kau sakit/ larik
Aku sangat sedih/
Dan merasa sangat kesepian/
Tiada kesenangan dan kebahagiaan//
Untuk itu ku slalu berharap/
Agar kau tidak sakit lagi/
Dan bisa menemaniku slalu/
Bermain dalam hari-hari indahku/
Bersamamu,//
Kelinciku tersayang…/
By Stefhanie A.H
Kelas 5 Sekolah Dasar
Ayo Belajar Puisi Bahasa Indonesia
1. Berilah tanda jeda pada puisi ”BERDOA” karya Abdul Goni berikut ini!
AYO BERLATIH
BERDOA
Ibuku yang telah memelihara dan membesarkan daku
Dan dia telah menyekolahkanku
Dia satu-satunya untukku
Yang merawat aku semenjak kecil
Aku akan mendoakan ibuku
Karna dia mengayun-ayun
Ketika aku masih kecil
Dan dia yang membesarkanku.
Karya: Abdul Goni
Ayo Belajar Puisi Bahasa Indonesia
2. Bacalah puisi tersebut berdasarkan petunjuk tanda jeda
itu.
3. Mintalah kawanmu menilai cara pembacaanmu, dengan membuat tabel
penilaian seperti tabel di bawah ini !
Keterangan :
4 : Sangat Bagus
3 : Bagus
2 : Cukup Bagus
1 : Kurang Bagus
4. Lakukanlah kegiatan ini secara bergiliran!
No. KOMPONEN
SKOR
1 2 3 4
1 Penghayatan
2 Penampilan
3 Intonasi
4 Pelafalan
5 Vokal
6 Mimik
Ayo Belajar Puisi Bahasa Indonesia
Salinlah tabel-tabel berikut ini pada buku latihanmu. Cobalah untuk
menemukan unsur-unsur intrinsik dari puisi yang telah kamu baca.
Perhatikan puisi-puisi dibawah ini !
GEMBALA
Perasaan siapa tindakan nyala
Melihat anak berlagu dendang
Seorang sahaja di tengah padang
Tiada berbaju buka kepala
Beginilah nasib anak gembala
Berteduh di bawah kayu nan rindang
Pulang ke rumah disenja-kala
Jauh sedikit sesayup sampai
Terdengar olehku bunyi serunai
Melagukan alam nan melok permai
Wahai gembala di segara hijau
Mendengar puputmu menurutkan kerbau
Maulah aku menurutkan dikau
Karya : M. Yamin
AKU PASTI BISA
Ayo Belajar Puisi Bahasa Indonesia
GEMBALA
TEMA :
MAKNA YANG TERKANDUNG :
NADA :
AMANAT :
Ayo Belajar Puisi Bahasa Indonesia
IBU
Ibu....
Kau bidadariku
Kau lembut kepadaku
Kalau tak ada ibu
Apa jadinya
Kau seperti emas permata
Yang tidak bisa dibayar
Oleh apapun didunia ini
Ibu kau melahirkan ku
Dengan kasih sayang yang lembut
Selembut kain sutra
Kau mengajariku dengan senyuman
Senyuman ibu seperti matahari
Bersinar terang dilangit
Terimakasih ibu...
Senyuman
Karya Desya
Sumber:
http://kumpulanpuisianakindonesia.blogspot.com/
Sumber Gambar: Google.com
Ayo Belajar Puisi Bahasa Indonesia
.
IBU
TEMA :
;
MAKNA YANG TERKANDUNG :
NADA :
AMANAT :
Ayo Belajar Puisi Bahasa Indonesia
GURUKU
Engkaulah penasehatku
Engkau sangat indah di tatapan mataku
Engkau sangat sabar dalam mengajariku
Engkau mengajariku tiada henti
Kamu adalah yang kusayangi
Jasamu akan kusimpan di dalam hatiku
Namamu akan kuukir di dalam anganku
Engkaulah penyejukku di kalla matahari menyengat
Jasa-jsamu itu sebagai leluhur
Engkau tidak dapat kulupakan
Engkau akan kuingat sepanjang hidupku
karya : Rizal Mustofa
Ayo Belajar Puisi Bahasa Indonesia
GURUKU
TEMA :
MAKNA YANG TERKANDUNG :
NADA :
AMANAT :