pengembangan flipbooksebagai media pembelajaran teks … · nosi volume 6, nomor 2 agustus 2018...
TRANSCRIPT
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 1
PENGEMBANGAN FLIPBOOKSEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS
DESKRIPSI BERKEBUDAYAAN LOKAL PASURUAN PESERTA DIDIK
KELAS VII SMP NEGERI 1 WINONGAN TAHUN 2017/2018
Farida Rochmawati
Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Unisma
Abstrak: Penelitian dan pengembangan ini dilaksanakan dengan tujuan
untuk (1) mendeskripsikan kebutuhan pengembangan flipbooksebagai
media pembelajaran teks deskripsi berkebudaya-an lokal Pasuruan peserta
didik kelas VII SMP Negeri 1 Winongan., (2) mendeskripsikan model
pengembangan flipbooksebagai media pembelajaran teks deskripsi
berkebudayaan lokal Pasuruan peserta didik kelas VII SMP Negeri 1
Winongan, dan (3) mendeskripsikan kelayakan pengembangan
flipbooksebagai media pembelajaran teks deskripsi berkebudayaan lokal
Pasuruan peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Winongan.Model
pengembangan yang dilakukan oleh penelitian ini adalah model
pengembangan Research and Development (R&D) oleh Borg & Gall
dengan jumlah 10 tahapan. Tahapan tersebut disederhanakan sesuai
kebutuhan peneliti menjadi 4 pokok tahapan yaitu (1) penelitian dan
pengumpulan informasi awal, (2) mengembangkan produk awal, (3) uji
coba, dan (4) membuat produk. Teknik analisis data menggunakan teknik
deskriptif kualitatif.Berdasarkan analisis data uji coba produk yang
dilakukan oleh pengembang kepada ahli praktisi adalah guru bahasa
Indonesia dan peserta didik kelas VII berjumlah 24. Hasil validasi
flipbook oleh ahli isi dan bahasa sebesar 80%, ahli media sebesar 86%,
dan praktisi termasuk pada kriteria sangat valid dengan nilai rata-rata
97%. Hasil respon peserta didik mendapatkan persentase berjumlah 68%.
Selain itu hasil uji pemahaman dari 24 peserta didik memiliki total nilai
2.105 dengan rata-rata 88, dapat disimpulkan bahwa pemahaman peserta
didik setelah menggunakan media pembelajaran flipbook teks deskripsi
berkebudayaan lokal Pasuruan memiliki rata-rata sangat baik. Hal ini
menunjukkan bahwa flipbook sebagai media pembelajaran teks deskripsi
berkebudayaan lokal Pasuruan dikategorikan layak dan dapat digunakan
pada proses pembelajaran.
Kata-kata kunci: flipbook, media pembelajaran, teks deskripsi,
berkebudayaan lokal Pasuruan
PENDAHULUAN
Buku ajar merupakan komponen
terpenting dalam pembelajaran.
Tersedianya buku ajar yang relevan
akan sangat membantu proses belajar
mengajar di sekolah. Menurut Sanjaya
(2014:23) guru berperan dalam
memberikan pelayanan untuk
memudahkan peserta didik dalam
kegiatan proses pembelajaran. Proses
pembelajaran berorientasi pada guru,
oleh karena itu paradigma belajar di
sekolah diarahkan lebih banyak pada
peserta didik sebagai subjek
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 2
pembelajaran dan guru hanya bertindak
sebagai fasilitator.
Buku sekolah elektronik (BSE)
merupakan salah satu buku ajar yang
kini banyak digunakan diberbagai
sekolah Indonesia.BSE telah dibeli hak
ciptanya oleh Depdikbud, yang meliputi
buku teks berbagai mata pelajaran mulai
dari tingkat dasar hingga tingkat lanjut
dalam bentuk digital dan dapat dicetak.
Beberapa keunggulan yang menjadikan
BSE lebih diminati guru daripada buku
ajar konvensional antara lain, BSE
mudah didapat dengan cara mengunduh
di situs resmi Depdikbud, kesesuaian isi
dengan kurikulum, tidak mengenal
kadaluwarsa, bahasanya mudah
dipahami, serta telah lulus uji dari
penilaian Badan Standarisasi Nasional
Pendidikan (BSNP) sebagai buku teks
yang layak digunakan dalam
pembelajaran.
Namun, dalam penggunaannya
di sekolah, BSE masih memiliki
kelemahan-kelemahan yang patut
disempurnakan.BSE yang dikemas
dalam bentuk buku digital atau e-book
belum memiliki nilai lebih
dibandingkan buku cetak yang banyak
beredar. Semestinya, BSE mampu
menampilkan simulasi-simulasi yang
interaktif dengan memadukan video,
animasi, audio, dan gambar Perpaduan
tersebut diharap dapat membantu
peserta didik untukmemvisualisasikan
suatu materi pelajaran yang bersifat
abstrak sehingga peserta didik dapat
memahami materi tersebut.
Berdasarkan hasil observasi di
SMP Negeri 1 Winongan Kabupaten
Pasuruan, diperoleh informasi bahwa
peserta didik mengalami kesulitan
dalam memahami materi-materi yang
bersifat abstrak.Salah satu materi yang
bersifat abstrak dan kurang dipahami
oleh peserta didik adalah materi
deskripsi. Data hasil evaluasi peserta
didik pada materi ini pada tahun ajaran
2017/2018, menunjukkan bahwa 57%
peserta didik belum mencapai KKM
KD.
Berdasarkan observasi, sarana
dan prasarana penunjang pembelajaran
di SMPN 1 Winongan sudah memadai
seperti tersedianya LCD projector serta
laboratorium komputer.Pemanfaatan
multimedia berbasis komputer yang
dapat meningkatkan pemahaman peserta
didik terhadap materi yang dipelajari.
Oleh karena itu, seluruh guru
SMPN 1 Winongan dituntut untuk dapat
membuat media inovatif untuk
mengajar. Hasil wawancara dengan
guru Bahasa Indonesia menyebutkan
bahwa BSE Bahasa Indonesia SMP
digunakan sebagai acuan dalam
membuat media slide presentasi untuk
mengajar, bahkan terkadang guru
menampilkan secara langsung BSE
Bahasa Indonesia SMP versi digital
untuk mengajar di kelas. Penggunaan
BSE sebagai media untuk mengajar
dinilai lebih mudah dan praktis daripada
harus membuat slidepresentasi sebagai
media pembelajaran. Namun
kekurangannya adalah gambar-gambar
yang ditampilkan BSE belum dapat
memvisualisasikan konsep-konsep
materi yang disampaikan, sehingga
peserta didik sulit memahaminya.
Hasil permasalahan yang terjadi
di sekolah selama pengamatan peneliti
ketika observasi dan melakukan
penyebaran kuisioner kepada guru
maupun peserta didik, maka perlu
adanya alternatif media yang kreatif
daninovatif agar pembelajaran lebih
menarik. Media flipbook merupakan
salah satu alternatif media yang dapat
digunakan baik oleh guru maupun
peserta didik. Dalam media ini terdapat
simulasi yang dapat membantu peserta
didik dalam proses pembelajaran.
Dalam buku Arsyad (2014:3)
dinyatakan bahwa media secara garis
besar adalah manusia, materi, atau
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 3
kejadian yang membangun kondisi yang
membuat peserta didik mampu
memeroleh pengetahuan, keterampilan,
atau sikap.Menurut Gagne dan Brigg
(dalam Arsyad 2014:4) menyatakan
bahwa media pembelajaran meliputi alat
secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi
pelajaran.Association Of and
Communication Technologi, 1977
(AECT) (dalam Arsyad 2014:3)
memberi batasan tentang media sebagai
segala bentuk dan saluran yang
digunakan untuk menyampaikan pesan
atau informasi.
Ditemukan beberapa
permasalahan yang terkait dengan
pembelajaran bahasa Indonesia di SMP
Negeri 1 Winongan, diantaranya (1)
kurangnya minat peserta didik terhadap
pembelajaran bahasa Indonesia,
(2)media pembelajaran flipbook cetak
salah satunya kurang mampu untuk
menampilkan beberapa materi
menggunakan simulasi, sehingga
peserta didik menjadi bosan dan
monoton karena masihdisajikan dengan
analog (3) motivasi peserta didik
terhadap pelajaran bahasa
Indonesiakurang, (4) guru mengajar
yang masih sering menggunakan buku
cetak atau bukupaket, dan (5) peneliti
menemukan sarana di sekolah seperti
laboratorium komputer belum
dioptimalkan untuk menunjang
pembelajaran Bahasa Indonesia,karena
masih terbatas digunakan untuk
pelajaran TIK saja. Padahal dengan
kemampuan peserta didik yang tidak
asing dengan komputer bahwa internet
yangsemakin hari berkembang semakin
canggih, berbagai mata pelajaran dapat
merekapelajari secara mandiri dengan
adanya berbagai software yang
menawarkankemudahan dengan
sifatnya yang inovatif dan menarik.
Terlebih program flipbook yang
mempunyai tujuan untuk memudahkan
parapelaku pendidikan seperti guru
dalam menyampaikan dan menyajikan
materipelajaran secara lebih kreatif.
Menurut Ariani (2010:46)
menyatakan bahwa pemilihan tema
media pembelajaran flipbook
membantu meningkatkan pemahaman
peserta didik dan menarik bila
digunakan dan tujuan utama membuat
media pembelajaran flipbook
multimedia pembelajaran adalah demi
meningkatkan pemahaman peserta
didik, ini yang utama. Berdasarkan
uraian tersebut, peneliti
mengembangkan buku berbasis flipbook
dengan tema berkebudayaan lokal
Pasuruan memang dikhususkan untuk
dunia pendidikan, dengan tujuan untuk
memudahkan para pelaku pendidikan
seperti guru dalam menyampaikan dan
menyajikan materi pelajaran secara
lebih kreatif. Selain itu, program
flipbook ini juga memiliki fiture yang
lengkap karena di dalamnya biasa
dilengkapi dengan video, audio,
animasi, dan gambar, sehingga
memungkinkan peserta didik untuk
belajar lebih menyenangkan pada materi
deskripsi peserta didik kelas VII di
SMP Negeri 1 Winongan.
Deskripsi merupakan salah satu
teks yang terdapat dalampembelajaran
Bahasa Indonesia kelas VII SMP
kurikulum 2013 atau kurikulum
nasional. Menurut Dalman (2015:94)
karangan deskripsi adalah karangan
yang melukiskan atau menggambarkan
sesuatu objek atau peristiwa tertentu
dengan kata-kata jelas dan terperinci
sehingga si pembaca seolah-olah turut
merasakan atau mengalami langsung
apa yang dideskripsikan si penulisnya.
Teks deskripsi yang dibaca oleh peserta
didik akan membuatpembaca seolah-
olah dapat mendengar, melihat, atau
merasakan hal yang dipaparkan dalam
teks tersebut yang bertemakan
kebudayaan lokal Pasuruan akan
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 4
memberi pengaruh positif untuk
membentuk karakter peserta didik. Oleh
karena itu, pendidikan karakter seorang
peserta didik akan lebih terbentuk
dengan memanfaatkan pesan yang
disampaikan dalam teks deskripsi yang
dibacanya.
Berkaitan dengan pendidikan
karakterbeberapa hal yang temaktub
pada Permendiknas No 23 tahun 2006
(dalam Sanjaya 2014:73) di antaranya
(1) mengamalkan ajaran agama yang
dianut sesuai dengan tahap
perkembangan remaja, (2) menunjukkan
sikap percaya diri, (3) mematuhi aturan-
aturan sosial yang berlaku dalam
lingkungan yang lebih luas, dan (4)
menghargai keberagaman agama,
budaya, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi dalam lingkup nasional.
Dalam mencapai tujuan, proses
belajarmengajar tidak pernah lepas dari
suatu seni atau kiat mendidik.
Sumber belajar berupa media
pembelajaran flipbook teks deskripsi
berkebudayaan lokal Pasuruan
diharapkan dapat menarik perhatian dan
minat peserta didik sehingga termotivasi
untuk belajar mengenali kebudayaan di
lingkungan tempat tingggal dan belajar
untuk menguasai materi teks deskripsi.
Dengan demikian media pembelajaran
flipbook diduga mampu meningkatkan
kompetensi peserta didik dalam
pembelajaran bahasa Indonesia. Oleh
karena itu, peneliti tertarik untuk
mengetahui lebih lanjut manfaat
flipbook, apabila digunakan peserta
didik dalam pembelajaran mandiri,
khususnya pada teks deskripsi.
METODE
Penelitian ini merupakan jenis
penelitian dan pengembangan atau
Research and Development
(R&D).Pengembangkan dapat berupa
proses, produk, dan rangcangan
(Setyosari, 2015:216).
Dalam penelitian dan
pengembangan ini, produk yang
dikembangkan oleh peneliti yaitu
flipbook teks deskripsi berkebudayaan
lokal Pasuruan untuk peserta didik kelas
VII SMP Negeri 1 Winongan.Produk
media pembelajaran flipbook ini
dikembangkan dengan mengadaptasi
model pengembangan yang digagas
oleh Borg & Gall (dalam Setyosari,
2015: 237). Pemilihan model ini
didasarkan atas beberapa pertimbangan
peneliti; pertama, model Borg &Gall
merupakan model pengembangan yang
sering digunakan untuk menghasilkan
produk-produk pendidikan termasuk
media pembelajaran flipbook untuk
keperluan pembelajaran. Kedua, model
ini merupakan model prosedural;
artinya model ini memiliki alur berupa
urutan langkah-langkah prosedural yang
diikuti secara bertahap, lengkap dan
jelas dari awal sampai akhir.
Sebagai model prosedural, model
pengembangan yang digagas dan
dikembangkan oleh Borg&Gall (dalam
Setyosari, 2015:237) terdiri atas sepuluh
langkah pengembangan, yaitu: (1)
penelitian dan pengumpulan data
(research and information collecting),
(2) perencanaan (planning), (3)
pengembangan draf produk (develop
preliminary form of product), (4) uji
coba lapangan awal (preliminary field
testing), (5) merevisi hasil uji coba
(main product revision), (6) uji coba
lapangan (main field testing), (7) revisi
produk hasil uji lapangan (operasional
product revision), (8) uji pelaksanaan
lapangan (operasional field testing), (9)
revisi produk akhir (final product
revision), dan (10) diseminasi dan
implementasi (dissemination and
implementation). Kesepuluh langkah
pengembangan tersebut disederhanakan
kembali oleh peneliti menjadi empat
tahapan pengembangan, dan kemudian
dijadikan sebagai prosedur dalam
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 5
pengembangan produk media
pembelajaran flipbook. Keempat
tahapan pengembangan tersebut, di
antaranya: (1) penelitian dan
pengumpulan informasi awal, (2)
pengembangan produk, (3) uji coba, dan
(4) pembuatan produk.
Hasil pengembangan produk berupa
media pembelajaran flipbook kemudian
diujicobakan. Uji coba produk dalam
penelitian ini dilakukan dalam dua
kategori, kategori pertama, yaitu uji
coba produk dengan melibatkan para
ahli dan praktisi, dan kategori yang
kedua, yaitu uji coba lapangan dengan
melibatkan peserta didik sebagai
pengguna produk media pembelajaran
flipbook. Uji coba produk pada dasarnya
bertujuan untuk mengetahui tingkat
kelayakan produk berdasarkan tiga
aspek kelayakan, yaitu:(1) kelayakan
pada aspek isi dan tujuan, (2) aspek
teknis, dan (3) aspek pembelajaran.
Subjek uji coba dalam penelitian
dan pengembangan ini melibatkan ahli
isi dan bahasa, ahli media, guru sebagai
praktisi, dan 24peserta didik kelas VII
SMP Negeri 1 Winongan sebagai
pengguna produk media pembelajaran
flipbook.
Jenis data yang diperoleh berupa
data kualitatif dan data kuantitatif.Data
kualitatif yakni data berupa catatan,
masukan, pendapat tertulis, dan juga
hasil lapangan yang diperoleh melalui
lembar instrumen penelitian.Sedangkan
data kuantitatif diperoleh dari lembar
angket yang diberikan kepada para ahli,
praktisi dan peserta didik sebagai
pengguna media pembelajaran flipbook.
Sesuai dengan jenis data yang ingin
diperoleh, maka instrumen
pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian dan pengembangan ini,
yaitu: (1) angket analisis kebutuhan
guru mata pelajaran bahasa Indonesia
untuk mengetahui informasi proses
pembelajaran selama ini,(2) angket
analisis kebutuhan yang digunakan
untuk mengetahui minat, motivasi, dan
kendala peserta didik dalam
pembelajaran menulis teks deskripsi, (3)
angket validasi media pembelajaran
flipbook yang dibagikan kepada para
ahli dan praktisi, dan (4) angket
penilaian media pembelajaran flipbook
yang juga dibagikan kepada peserta
didik.
Data-data yang diperoleh dari hasil
uji coba produk kemudian dianalisis
dengan menggunakan pendekatan
kualitatif dan kuantitatif.data berupa
catatan, masukan, pendapat dan hasil
wawancara dari para ahli, praktisi dan
peserta didik dianalisis dengan
pendekatan deskriptif kualitatif.
Sedangkan data dari hasil angket
dianalisis dengan teknik analisis
deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif
kuantitatif disajikan dalam distribusi
skor dan persentase terhadap kategori
skala penilaian yang telah ditentukan.
Setelah penyajian dalam bentuk
persentase, langkah selanjutnya
mendeskripsikan dan mengambil
kesimpulan tentang masing-masing
aspek penilaian.
Produk media pembelajaran
flipbook teks deskripsiberkebudayaan
lokal Pasuruan untuk peserta didik
kelas VII SMP Inidikatakan layak dan
dapat digunakan apabila
mencapaikriteria kelayakan dengan
rentang skala persentase 60%-100%.
HASIL PENGEMBANGAN
Pengumpulan Informasi Awal
Pengumpulan informasi awal
merupakan kegiatan pengembang
mencari dan mengoservasi subjek
penelitian. Tujuan tahap ini memeroleh
informasi awal sebelum
mengembangkan produk. Pada tahap ini
peneliti melakukan observasi sekolah,
kelas, dan melakukan penyebaran
angket kepada peserta didik untuk
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 6
memeroleh informasi mengenai materi
dan media yang akan dikembangkan.
Potensi dan masalah yang
ditemukan dari hasil observasi terhadap
peserta didik dan guru di SMP Negeri 1
Winongan kabupaten Pasuruan, peneliti
mengadakan observasi pada bulan
Maret 2018. Ditemukan bahwa guru
belum ahli dalam mengemas media
invatif (PPT, Flash, Flipbook, dll), guru
menggunakan media PPT standar,
peserta didik tidak tertarik dengan
metode ceramah tanpa praktik langsung
sehingga memengaruhi semangat
belajar, dan materi teks deskripsi
memerlukan visualisasi yang jelas.
Selain potensi dan masalah yang
diidentifikasi, peneliti menggunakan
angket untuk guru dan peserta didik.
Angket sebelum disebarkan ke guru dan
peserta didik harus melalui tahapan
validasi untuk mengetahui kelayakan
angket. Menurut Setyosari (2015:243)
suatu instrumen dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang seharusnya
diukur. Artinya, instrumen itu dapat
mengungkap data dari valiabel yang
dikaji secara tepat. Peneliti memilih Dr.
Ahmad Tabrani, M.Pd. dosen Bahasa
dan Sastra Indonesia untuk menjadi
validator instrumen penelitian.
Hasil validasi diperoleh skor
lembar validasi instrumen berjumlah 1
kategori sangat sesuai dengan
persentase 8%, 12 sesuai dengan
persentase 92%, 0 kurang sesuai dengan
persentase 0%, dan 0 tidak sesuai
dengan persentase 0%. Berdasarkan
kriteria pedoman penilaian yang telah
ditentukan dapat disimpulkan bahwa
angket analisis instrumen yang akan
disebar kebeberapa pihak dinyatakan
sangat sesuai, sehingga angket tersebut
layak untuk digunakan tanpa revisi.
Data analisis kebutuhan guru
diperoleh dari respon guru mengenai
kebutuhan apa saja yang diinginkan
oleh guru untuk menunjang peningkatan
belajar peserta didik terhadap media
pembelajaran flipbook berkebudayaan
lokal Pasuruan. Tujuan analisis
kebutuhan yaitu untuk merumuskan
tujuan pembelajaran serta analisis tugas
yang harus dilaksanankan dan dukungan
serta hambatan terhadap proses belajar
(Prawiradilaga 2008:27). Pada analisis
kebutuhan guru, pengembang membuat
20 pernyataan yang diberikan kepada
guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 1
Wnongan dengan jumlah 2 guru.
Hasil analisis kebutuhan guru
sebelum media pembelajaran flipbook
berkebudayaan lokal Pasuruan
diterapkan kepada peserta didik
menyatakan bahwa guru membutuhkan
media pembelajaran flipbook
berkebudayaan lokal Pasuruan dengan
persentase 80% sangat setuju dan 20%
setuju. Selain analisis kebutuhan guru,
dibutuhkan juga data kebutuhan peserta
didik. Analisis kebutuhan adalah
penelusuran tentang proses belajar,
kebutuhan peserta didik seta harapan
yang harus dicapai dalam proses belajar
lanjutan (Prawiradilaga 2008:27).
Hasil analisis kebutuhan yang
dilakukan oleh peserta didik memiliki
rata-rata sangat setuju (SS) 59%, setuju
(S) 41%, kurang setuju (KS) 0%, dan
tidak setuju (TS) 0% dari jumlah 20
pernyataan.
Dari hasil analisis kebutuhan
guru dan peserta didik dilakukan untuk
memeroleh data tentang kebutuhan guru
dan peserta didik terhadap pengembang-
an media pembelajaran berbasis
flipbook teks deskripsi berkebudayaan
lokal Pasuruan kelas VII SMP Negeri 1
Winongan. Data diambil sebelum
pelaksanaan validasi materi dan validasi
media.
Dari hasil analisis angket guru
dan peserta didik kelas VII SMP
Negeri 1 Winongan, maka diperoleh
kesimpulan bahwa (1) dalam
pembelajaran bahasa Indonesia guru
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 7
hanya menggunakan strategi belajar
yang kurang kreatif sehingga peserta
didik merasa jenuh di kelas, (2) guru
mengajar hanya menggunakan buku
cetak seperti bahan ajar, modul, dan
tidak pernah menggunakan media
pembelajaran elektronik sebagai
penunjang proses belajar mengajar, (3)
peserta didik sangat setuju dengan
pembelajaran yang lebih menyenangkan
jika disajikan media pembelajaran yang
variatif, (4) peserta didik membutuhkan
pembelajaran dengan menggunakan
media elektronik untuk menunjang
pembelajaran yang menarik serta
mengasah kemampuan peserta didik
tentang TIK, (5) peserta didik
menginginkan media pembelajaran
elektronik dalam pembelajaran bahasa
Indonesia khususnya materi teks
deskripsi, (6) peserta didik sangat setuju
dengan adanya flip book karena minat
belajar semakin bertambah dan
dianggap lebih menarik, dan (7) peserta
didik menginginkan pemahaman
tentang kebudayaan Pasuruan yang
perlu dipublikasikan melalui
pembelajaran teks deskripsi.
Pengembangan Produk
Tujuan pada tahap ini untuk
menghasilkan sebuah bahan
pembelajaran berupa flipbook yang
sudah direvisi berdasarkan masukan
dari para ahli. Tahap ini meliputi
validasi uji ahli materi dan bahasa serta
ahli media dan perancang pembelajaran.
Pengembang menggunakan validasi ahli
isi dan bahasa atau materi relevan
dengan pendapat Prawiradilaga
(2007:26) bahwa validasi materi
adalahorang yang bertanggung jawab
untuk memvalidasi materi yang
disampaikan. Selain itu, mengetahui
sumber-sumber belajar lain yang
diperlukan sesuai dengan bidang
keilmuannya. Ia juga berhak untuk
‘meluruskan’ materi yang diberikan
oleh pengajar.
Menurut Sugiyono (2012:302)
bahwa validasi produk dapat dilakukan
dengan cara menghadirkan beberapa
pakar atau tenaga ahli yang sudah
berpengalaman untuk menilai produk
baru yang dirancang. Pada tahap ini
validator yang dipilih peneliti adalah
dosen dari pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia sebagai uji ahli isi dan
bahasa yaitu dosen yang memang
dipilih yang ahli dalam kemampuan
tersebut dan sebagai ahli media yaitu
tenaga ahli yang memiliki kemampuan
dalam hal mengoperasikan media serta
mendalami dibidangnya. Selanjutnya
ahli praktisi yaitu guru bahasa Indonesia
kelas VII di SMP Negeri 1 Winongan.
Berdasarkan pengembangan
produk flipbook yang telah dilakukan
didapatkan data penilaian dari beberapa
ahli dan uji coba produk. Menurut
Reigeluth (dalam Prawiradilaga 2007)
menyatakan bahwa pengembangan
pembelajaran merupakan proses
pelaksanaan di lapangan dari apa yang
sudah diselesaikan dalam disain. Jadi,
disain adalah kisi-kisi (blueprint) yang
masih harus divalidasikan ketepatannya.
Sejalan dengan pernyataan tersebut
pengembang melakukan validasi produk
kepada ahli isi dan bahasa dan ahli
media.
Menurut Prawiradilaga
(2008:26) menyatakan bahwa ahli
materi adalah orang yang bertanggung
jawab memvalidasi materi yang
disampaikan. Pengembang
menggunakan istilah ahli isi dan bahasa
sebagai ahli materi. Ahli isi dan bahasa
terdiri dari satu dosen Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia yang sudah
berpendidikan S-2 jurusan Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia. Pada
pengembangan ini yang menjadi
validator ahli isi dan bahasa adalah Dr.
Abdul Rani, M.Pd. yang merupakan
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 8
dosen bahasa Indonesia Pascasarjana
Universitas Islam Malang. Selain itu,
beliau mahir dibidang pembuatan media
pembelajaran secara tidak langsung
beliau ahli pada isi dan bahasa pada
media pembelajaran tersebut, maka dari
itu peneliti memilih beliau menjadi
validator ahli isi dan bahasa flipbook
berkebudayaan lokal Pasuruan teks
deskripsi.
Secara keseluruhan hasil analisis
data validasi ahli isi dan bahasa dilihat
dari skala penilaiannya yaitu 0% tidak
sesuai, 0% kurang sesuai, 80% sesuai,
dan 20% sangat sesuai.
Pada analisis tahap kedua ini
data diperoleh dengan cara memberikan
angket penilaian yang berisi pernyataan-
pernyataan tentang kesesuaian
rancangan produk flipbook
berkebudayaan lokal Pasuruan teks
deskripsi yang dikembakan oleh
peneliti. Validator media memeriksa
dari beberapa aspek yang tersedia
terkait pengembangan flipbook dengan
mengisi lembar validasi sesuai dengan
penyataan yang tersedia.
Ahli media adalah orang yang
mahir dengan perancangan atau
pembuatan media pembelajaran dengan
berbagai program yang dipakai untuk
mengemas media pembelajaran secara
inovatif. Validator ahli media pada
pengembangan ini adalah Syaiful Rizal,
S.Kom. beliau berpendidikan S-1
jurusan teknik informatika desain grafis
di STMIK ASIA Malang. Peneliti
memilih Syaiful Rizal, S.Kom. karena
beliau ahli dibidang media
pembelajaran dan mendalami desain
grafis selama 4 tahun, sehingga
kemahiran pembuatan media sudah ada
pada diri beliau.
Secara keseluruhan hasil analisis
data validasi ahli isi dan bahasa dilihat
dari skala penilaiannya yaitu 0% tidak
sesuai, 0% kurang sesuai, 25% sesuai,
dan 75% sangat sesuai.
Hasil validasi dari ahli media
yang telah dianalisis dapat ditentukan
bahwa (1) aspek kemenarikan dan
kemudahan memahami media
pembelajaran dari hasil persentase 80%
artinya aspek kemenarikan dan
kemudahan memahami media
pembelajaran termasuk dalam kriteria
sangat baik, (2) aspek kelayakan
penyajian pembelajaran dari hasil
persentase 80% artinya aspek kelayakan
penyajian pembelajaran termasuk dalam
kriteria sangat baik, (3) aspek kualitas
fisik media dari hasil persentase 92%
artinya aspek kualitas fisik media
termasuk dalam kriteria sangat baik, dan
(4) aspek penggunaan media
pembelajaran dari hasil persentase 92%
artinya aspek penggunaan media
pembelajaran termasuk dalam kriteria
sangat baik.
Hasil analisis keseluruhan
berjumlah empat aspek dalam validasi
ahli media dengan persentase kevalidan
adalah 86% artinya ahli media dalam
media pembelajaran flipbook berbasis
kebudayaan lokal Pasuruan termasuk
kriteria sangat valid, sehingga flipbook
berbasis kebudayaan lokal Pasuruan
teks deskripsi dapat digunakan tanpa
revisi
Uji Coba Produk
Pada tahap ini peneliti
melakukan uji coba produk di SMP
Negeri 1 Winongan dengan subjek uji
coba yaitu guru sebagai ahli praktisi dan
peserta didik. Peneliti melakukan uji
coba dengan menggunakan instrumen
berupa kuisioner untuk ahli praktisi dan
peserta didik dengan tujuan
mendapatkan data dari kualitas media
yang dikembangkan. Uji coba ini
dilakukan oleh 2 guru bahasa Indonesia
sebagai ahli praktisi dan 24 peserta
didik kelas VII SMP Negeri 1
Winongan. Tanpa membedakan
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 9
kemampu-an yang dimiliki peserta
didik.
Analisis data dari validator ahli
praktisi pertama adalah guru bahasa
Indonesia kelas VII di SMP Negeri 1
Winongan Ibu Titik Setyowati, S.Pd.
Dari diagram di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa persentase penilaian
dari validator yaitu 0% tidak sesuai, 0%
kurang sesuai, 27% sesuai, dan 73%
sangat sesuai.
Analisis peraspek data validasi
oleh ahli praktisi pertama diperoleh
interpretasi bahwa (1) aspek isi dan
tujuan dari hasil persentase 94% artinya
aspek isi dan tujuan termasuk dalam
kriteria sangat baik, (2) aspek teknis
dari hasil persentase 90% artinya aspek
teknis termasuk dalam kriteria sangat
baik, dan (3) aspek pembelajaran dari
hasil persentase 100% artinya aspek
pembelajaran termasuk dalam kriteria
sangat baik.
Analisis data dari validator ahli
praktisi kedua adalah guru bahasa
Indonesia kelas VII di SMP Negeri 1
Winongan Ibu Ani Susanti, S.Pd. Dari
diagram di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa persentase penilaian dari
validator yaitu 0% tidak sesuai, 0%
kurang sesuai, 0% sesuai, dan 100%
sangat sesuai.
Ahli praktisi kedua diperoleh
interpretasi bahwa (1) aspek isi dan
tujuan dari hasil persentase 100%
artinya aspek isi dan tujuan termasuk
dalam kriteria sangat baik, (2) aspek
teknis dari hasil persentase 100%
artinya aspek teknis termasuk dalam
kriteria sangat baik, dan (3) aspek
pembelajaran dari hasil persentase
100% artinya aspek pembelajaran
termasuk dalam kriteria sangat baik.
Dari interpretasi tersebut dapat
disimpulkan bahwa hasil analisis valid
dan tidak perlu diadakan revisi serta
dapat digunakan.
Menurut Djamarah (2013:128)
menyatakan bahwa faktor yang perlu
diperhatikan dalam memilih media
pengajaran adalah objektivitas. Untuk
menghindari pengaruh unsur
subjektivitas guru, alangkah baiknya
apabila dalam memilih media
pengajaran itu guru meminta pandangan
atau saran dari teman sejawat, dan/atau
melibatkan siswa.
Sejalan dengan pendapat di atas,
pada tahap ini peneliti menggunakan
instrumen berupa angket respon dari
peserta didik setelah menggunakan
media pembelajaran berupa flipbook
berkebudayaan lokal Pasuruan.
Validator yang dijadikan untuk
mengetahui kevalidan media tersebut
tersebut adalah 24 peserta didik kelas
VII SMP Negeri 1 Winongan dengan
penggabungan kemampuan tinggi,
kemampuan sedang, dan kemampuan
rendah. Pengembang tidak membedakan
kemampuan peserta didik, pengembang
menganggap kemampuan peserta didik
dalam satu kelas sama. Hasil informasi
yang didapatkan untuk melihat
kevalidan media pembelajaran berupa
berupa flipbook berkebudayaan lokal
Pasuruan oleh pengguna sebagai berikut
Peserta didik sebagai validator
pengguna menyukai pembelajaran
dengan media flipbook berkebudayaan
lokal Pasuruan. Salah satu manfaat yang
didapat sesuai saran dan komentar
pengguna no 4, 14, 17, dan 20 yaitu
mereka menyukai dan merasa senang
saat menggunakan media flipbook
berkebudayaan lokal Pasuruan dengan
bantuan elektronik (komputer), selain
itu mereka mengenal lebih dalam
tentang kebudayaan lokal Pasuruan
secara luas yang mencakup tradisi,
tarian, tempat bersejarah, dan kuliner
khas Pasuruan.
Nilai latihan soal teks deskripsi
semua peserta didik dengan jumlah 24
memiliki nilai di atas kriteria ketuntasan
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 10
minimal (KKM). Ketentuan KKM
kurikulum 2013 bahasa Indonesia kelas
VII adalah 70. Latihan soal yang
diberikan berjumlah 20 nomor dan tiap
nomor memiliki 5 skor. Jika 20 nomor
benar, maka nilai yang didapatkan 100.
Dari 24 peserta didik memiliki total
nilai 2.105 dengan rata-rata 87,70
dibulatkan menjadi 88, maka tabel nilai
di atas dapat disimpulkan bahwa
pemahaman peserta didik setelah
menggunakan media pembelajaran
flipbook teks deskripsi berkebudayaan
lokal Pasuruan memiliki rata-rata sangat
baik.
Pembuatan Produk Akhir
Pembuatan produk akhir adalah
kajian produk akhir berisi media
pembelajaran flipbook teks deskripsi
berkebudayaan lokal Pasuruan yang
telah dikembangkan serta telah direvisi
berdasarkan saran dan komentar dari
para ahli. Hasil revisi produk akhir
media pembelajaran yaitu sampul buku
pada halaman awal flipbook ketika
dijalankan tampilan awal berupa sampul
buku (cover) berupa beberapa gambar
kebudayaan lokal Pasuruan yang terdiri
dari tradisi, tarian, peninggalan
bersejarah, dan kuliner khas Pasuruan.
Sampul buku disajikan dengan warna
cerah dan bernuansa segar. Pemilihan
warna disesuaikan dengan tingkat
peserta didik yang menyukai warna
kontras. Selain itu disertai dengan judul
buku dan tingkat pendidikan. Di
halaman terakhir ditampilkan sampul
belakang buku yang selaras dengan
sampul depan buku.
Kata pengantar pada flipbook
teks dekripsi berkebudayaan lokal
Pasuruan memuat tentang ucapan terima
kasih kepada beberapa pihak dan
memuat pemahaman singkat tentang
manfaat flipbook, petunjuk penggunaan
media pembelajaran flipbook teks
deskripsi berkebudayaan lokal Pasuruan
memuat tentang langkah-langkah
penggunaan media secara terarah, peta
konsep media pembelajaran flipbook
teks deskripsi berkebudayaan lokal
Pasuruan berupa e-MindMaps berupa
Kompetensi Inti (KI) dan kompetensi
dasar (KD) teks deskripsi yang akan
dipelajari untuk menekankan
pemahaman kepada pengguna, tujuan
pembelajaran berisi kompetensi dasar
(KD) dan tujuan tiap KD memuat
tentang pembahasan pada kajian materi
yang diterapkan, materi yang disajikan
pada flipbook mencakup 4 kompetensi
dasar (KD) materi teks deskripsi. Setiap
KD pengembang mengemas dengan tiap
unit, jadi dalam flipbook memiliki 4
unit. Tiap KD pengembang menyajikan
tes untuk mengasah pemahaman peserta
didik berkaitan dengan materi yang
telah dipelajari.
Latihan soal yang disajikan pada
flipbook memuat uji kompetensi soal-
soal latihan yang berkaitan dengan
materi dari 4 KD yang telah dipelajari
sebelumnya. Bertujuan untuk mengasah
pemahaman secara keseluruhan tentang
materi teks deskripsi, daftar pustaka
pada media pembelajaran flipbook teks
deskripsi berkebudayaan lokal Pasuruan
yaitu daftar referensi yang digunakan
oleh pengembang untuk melengkapi
komponen-komponen yang ada pada
materi tersebut, dan Isi profil pada
media pembelajaran flipbook teks
deskripsi berkebudayaan lokal Pasuruan
memuat tentang daftar riwayat
pengembang sampai pendidikan
terakhir.
KAJIAN PRODUK DAN SARAN
Kajian Produk
Produk yang dikembangkan
dengan aplikasi flipbook teks deskripsi
berkebudayaan lokal Pasuruan terdiri
dari sampul buku, kata pengantar,
petunjuk penggunaan, peta konsep yang
memuat kompetensi inti (KI) dan
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 11
kompetensi dasar (KD), tujuan
pembelajaran, materi berisi 4 KD teks
deskripsi yaitu 3.1, 3.2, 4.1, dan 4.2.,
daftar pustaka, dan profil.
Pengembangan flipbook menggunakan
teori Borg & Gall yang terdiri dari
beberapa tahapan, yaitu (1) penelitian
dan pengumpulan informasi awal, (2)
mengembangkan produk awal, (3) uji
coba produk, dan (4) membuat produk
akhir. Sampul buku elektronik ini
dikemas dari aplikasi coreldraw, selain
itu peta konsep yang ditampilkan
menggunakan aplikasi eMindMaps dan
media pembelajaran dikemas
menggunakan aplikasi flipbook.
Penelitian dan pengembangan ini
menghasilkan produk media
pembelajaran flipbookteks
deskripsiberkebudayaan lokal
Pasuruan.Produk ini dikembangkan
sebagai salah satu alternatif sumber
belajar bagi peserta didik untuk
membantu mereka dalam memahami
sampai memproduksi teks deskripsi
yang memiliki kelengkapan struktur dan
fitur bahasa.Setiap komponen materi
pada media ini diintegrasikan dengan
kebudayaan lokal Pasuruan, sehingga
peserta didikmengetahui budaya di
tempat tinggalnya. Dengan menerapkan
tema tersebut diharapkan ada kesadaran
yang dimiliki peserta didik untuk
membantu menjaga dan melestarikan
kebudayaan lokal Pasuruan yang
meliputi: tradisi, kesenian, tempat
bersejarah, dan makanan khas.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Media pembelajaran flipbook yang
dikembangkantelah memenuhi kriteria
kelayakan, baik kelayakan pada aspek
isi dan tujuan, aspek teknis, dan aspek
pembelajaran. Hasil Analisis data
validasi produk oleh para ahli dan
praktisi menunjukkan bahwa media
pembelajaran flipbook teks
deskripsiberkebudayaan lokal Pasuruan
dapat digunakan dalam proses
pembelajaran, khususnya pada
pembelajaran teks deskripsi.
Selain itu, produk media
pembelajaran flipbookteks deskripsiber-
kebudayaan lokal Pasuruanjuga
diujicoba-kan secara terbatas dengan
melibatkan peserta didik sebagai
pengguna produk flipbook.Hasil uji
coba lapangan menunjukkan bahwa
produk flipbook menurut peserta didik
sangat layak untuk digunakan.
Saran
Flipbook teks deskripsi ber-
kebudayaan lokal Pasuruan dapat
digunakan sebagai bahan ajar berupa
buku elektronik kelas VII karena
flipbook ini dikembangkan berdasarkan
kurikulum 2013 sesuai kebutuhan di
sekolah. Dapat dimanfaatkan oleh guru
dan peserta didik. Bagi guru dapat
digunakan sebagai media pembelajaran
yang dilakukan oleh guru secara
kondusif. Sedangkan bagi peserta didik
dapat digunakan sebagai bahan belajar
secara mandiri maupun berkelompok
untuk mengasah pemahaman peserta
didik terhadap materi teks deskripsi
dengan empat kompetensi dasar (KD).
Flipbook dikembangkan berdasar-kan
kurikulum 2013 edisi revisi. Selain itu,
diharapkan hasil belajar peserta didik
pada teks deskripsi dapat berpengaruh
lebih meningkat dari sebelumnya.
DAFTAR RUJUKAN
Ariani, Niken dan Haryanto, Dany.
2010. Pembelajaran Multimedia
di Sekolah Pedoman
Pembelajaran Inspiratif,
Konstruktif, dan Prospektif.
Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya.
Arsyad, Azhar. 2014. Media
Pembelajaran. Jakarta: Rajawali
Pers.
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 12
Dalman, H. 2015. Keterampilan
Menulis. Jakarta: Rajawali Pers.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain,
Aswan. 2013. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.2014. Buku Peserta
didik Bahasa Indonesia Ekspresi
Diri dan Akademik edisi Revisi
2014. Jakarta: Pusat Kurikulum
dan Pembukuan, Balitbang
Kemdikbud.
Prawiradilaga, Dewi Salma. 2008.
Prinsip Disain Pembelajaran.
Jakarta: Kencana.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi
Pembelajaran Berorientasi
Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenadamedia
Group.
Setyosari, Punaji. 2015. Metode
Penelitian Pendidikan dan
Pengembangan. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Sugiyono.2014.Metode Penelitian
Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 13