pengembangan model pembelajaran …lib.unnes.ac.id/18110/1/6101408012.pdf · produk, saran untuk...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN
PERMAINAN SEPAKBOLA MELALUI PERMAINAN
SOCCER BALL BOUNCE PADA SISWA
KELAS VIII SMP N 13 MAGELANG
SKRIPSI
diajukan dalam rangka Penyelesaian Studi Strata 1
Untuk mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
oleh
Aditya Galih Kusuma Putra
NIM. 6101408012
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
ii
SARI
Aditya Galih Kusuma Puta. 2012. Pengembangan Model Pembelajaran
Permainan Sepakbola Melalui Permainan “Soccer Ball Bounce” Pada Siswa
Kelas VIII SMP N 13 Magelang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan
dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.
Pembimbing: (1) Drs. Tri Rustiadi, M.Kes. (2) Agus Pujianto, S.Pd.,M.Pd.
Kata Kunci: Pengembangan; Pembelajaran Sepakbola; Permainan Soccer Ball
Bounce
Latar belakang penelitian ini adalah proses pembelajaran penjas yang tidak
berjalan dengan baik. Pembelajaran dilakukan secara konvesional tanpa
melakukan suatu variasi dan pengembangan model pembelajaran. Permasalahan
pada penelitian ini adalah bagaimana menghasilkan pengembangan model
pembelajaran sepakbola melalui permainan “soccer ball bounce” pada siswa kelas
VIII SMP N 13 Magelang Kota Magelang Tahun Ajaran 2012 ? Penelitian ini
bertujuan untuk menghasilkan pengembangan model permainan yaitu model
permainan “soccer ball bounce” dalam proses pembelajaran sepakbola pada siswa
kelas VIII SMP N 13 Magelang Kota Magelang Tahun ajaran 2012.
Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang mengacu
pada model pengembangan dari Brog & Gall: (1) melakukan analisis produk yang
akan dikembangkan dari hasil observasi lapangan dan kajian pustaka, (2)
mengembangkan bentuk produk awal, (3) evaluasi ahli yaitu menggunakan satu
ahli penjas dan satu ahli pembelajaran penjas, serta uji coba lapangan skala kecil
dengan menggunakan kuesioner dan lembar evaluasi yang kemudian dianalisis,
(4) revisi produk awal, (5) uji coba lapangan skala besar, (6) revisi produk akhir
setelah melakukan uji coba lapangan skala besar, (7) hasil akhir model permainan
soccer ball bounce pada siswa kelas VIII. Populasi penelitian ini adalah siswa
kelas VIII SMP N 13 Magelang. Data berupa hasil penilaian mengenai kualitas
produk, saran untuk perbaikan produk, dan hasil pengisian kuesioner oleh siswa.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner yang diperoleh dari
evaluasi ahli (satu ahli penjas dan satu ahli pembelajaran), uji coba kelompok
kecil (10 siswa), dan uji lapangan (30 siswa). Teknik analisis data yang digunakan
adalah deskriptif persentase untuk mengungkap aspek kognitif, afektif dan
psikomotor siswa yang telah menggunakan produk .
Dari data hasil penelitian, data evaluasi ahli yaitu, ahli Penjas 76% (baik),
ahli pembelajaran 84% (baik), dari uji coba skala kecil didapat hasil kuesioner
rata-rata persentase pilihan jawaban yang sesuai 82,33% (baik). Sedangkan untuk
uji coba lapangan skala besar dari hasil kuesioner rata-rata persentase pilihan
jawaban yang sesuai 84,89% (baik).
Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa model
permainan “soccer ball bounce” ini dapat diterapkan untuk siswa kelas VIII SMP
N 13 Magelang. Dapat disarankan bagi guru penjasorkes SMP N 13 Magelang
agar model permainan ini dapat menjadi alternatif penyampaian pembelajaran
dengan adanya model permainan ini diharapkan pembelajaran akan lebih menarik
dan variatif.
iii
PERNYATAAN
“Yang bertandatangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya
bahwa skripsi ini hasil karya saya sendiri dan tidak menjiplak karya ilmiah orang
lain, baik seluruh maupun sebagian. Apabila pernyataan saya ini tidak benar saya
bersedia menerima sangsi akademik dari Unnes dan sangsi hukum sesuai yang
berlaku di wilayah negara Republik Indonesia”.
Semarang, November 2012
Peneliti
Aditya Galih Kusuma Putra
NIM. 6101408012
iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk dilanjutkan ke sidang
panitia ujian skripsi Jurusan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, pada :
Hari :
Tanggal :
Mengetahui :
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Drs. Tri Rustiadi, M.Kes. Agus Pujianto, S.Pd.,M.Pd.
NIP. 19641023 199002 1 001 NIP. 19730202 200604 1 001
Mengesahkan,
Ketua Jurusan PJKR
Drs. Mugiyo Hartono, M.Pd.
NIP. 19610903 198803 1 002
v
PENGESAHAN
Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.
Nama : Aditya Galih Kusuma Putra
NIM : 6101408012
Judul : Pengembangan Model Pembelajaran Permainan Sepakbola
Melalui Permainan Soccer Ball Bounce Pada Siswa Kelas VIII
SMP N 13 Magelang Tahun 2012
Pada Hari : Kamis
Tanggal : 11 April 2013
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
Drs. H. Harry Pramono, M.Si Andry Akhiruyanto, S.Pd.,
M.Pd.
19591019 198503 1 001 19810129 200312 1 001
Dewan Penguji
1. Drs. Mugiyo Hartono, M.Pd. (Ketua) __________________
196109031988031002
2. Drs. Tri Rustiadi, M.Kes. (Anggota) __________________
196410231990021001
3. Agus Pujianto, S.Pd.,M.Pd. (Anggota) __________________
19730202 200604 1 001
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Selamanya kita tidak akan pernah tahu siapa diri kita, sampai kita bisa
melihat hasil karya kita.(Martha Grimes : 27)
Bermimpi dan berkhayal adalah sebuah rencana untuk masa depan kelak.
PERSEMBAHAN
Kedua orangtuaku tercinta bapak Rusriyanto
Hendro Kusumo dan ibu Eny Dwiningsih,
terimakasih atas segala dukungan, do’a, cinta dan
senantiasa menyayangiku.
Nenekku Trini dan Adik Galuh Ratna Kusuma Putri
yang selalu menyayangiku.
Shella Rizqi Arfianti yang selalu memberikan
semangat sampai saat ini.
Sahabat kost dan teman – teman seperjuangan PJKR
2008
vii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah atas berkat rahmat serta hidayah Allah SWT penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Model Pembelajaran
Permainan Sepakbol Melalui Permainan “Soccer Ball Bounce” Pada Siswa SMP
N 13 Magelang Kota Magelang”, yang penulis selesaikan dengan baik. Penulis
menyadari penyusunan skripsi ini tidak mungkin tersusun baik tanpa adanya
bantuan dari berbagai pihak yang dengan ikhlas telah merelakan sebagian waktu,
tenaga dan materi yang tersita demi membantu penulis dalam menyusun skripsi
ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang, yang telah memberi kesempatan
penulis menjadi mahasiswa UNNES.
2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang yang
telah memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini.
3. Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu
Keolahragaan, yang telah memberikan dorongan dan ijin penelitian untuk
menyelesaikan skripsi ini.
4. Drs. Tri Rustiadi, M.Kes, selaku Pembimbing I yang telah sabar
memberikan petunjuk, dorongan, motivasi serta membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Agus Pujianto, S.Pd, M.Pd, selaku Pembimbing II yang telah sabar
memberikan petunjuk, dorongan, dan membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Mohammad Annas, S.Pd, M.Pd, selaku Ahli Penjas yang telah sabar
memberikan petunjuk, dorongan, dan membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
7. Imam Baihaqi, S.Pd, selaku Kepala SMP N 13 Magelang yang telah
memberikan ijin penelitian.
8. Ngatini, S.Pd, selaku Koordinator Guru Pamong SMP N 13 Magelang yang
telah membantu memperlancar jalannya penelitian.
viii
9. SUNARYANTO, selaku guru Pendidikan Jasmani SMP N 13 Magelang
atas berkenannya sebagai ahli Pembelajaran yang telah memberikan
petunjuk, dorongan, dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
10. Siswa kelas VIII SMP N 13 Magelang, yang telah bersedia menjadi sampel
penelitian.
11. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan PJKR, FIK, UNNES, yang telah memberikan
bekal ilmu dan pengetahuan kepada peneliti hingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini.
12. Ayah dan Ibu, serta keluarga tercinta yang selalu memberikan dukungan
baik moral maupun materiil serta doa restu demi terselesaikan skripsi ini.
13. Terimakasih untuk teman-teman yang telah membantu saya dalam penelitian
ini: Shella Rizqi Arfianti, Fan Naa Na Muhammad, Bayu Kuncoro, Putri
Purwatiningsih.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi
semua pihak.
Semarang, Desember 2012
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
SARI ............................................................................................................ ii
HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vi
KATA PENGANTAR ................................................................................. vii
DAFTAR ISI ............................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………... 1
1.2 Perumusan Masalah ………………………………………….... 7
1.3 Tujuan Pengembangan ……………………………………….... 7
1.4 Spesifikasi Produk …………………………………………….. 7
1.5 Manfaat Penelitian …………………………………………….. 8
1.5.1.Bagi Siswa ............................................................................ 8
1.5.2.Bagi Guru Penjas .................................................................. 8
1.5.3.Bagi Sekolah ………………………………………………… 8
1.5.4.Bagi Penelliti ………………………………………………... 8
x
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR
2.1 Landasan Teori …………………………………………….... 9
2.1.1. Pengertian Pendidikan Jasmani .........……………………….. 9
2.1.2. Tujuan Pendidikan Jasmani ...................................................... 9
2.2 Model Pembelajaran ………………………………................ 11
2.3 Pengertian Gerak Dasar ............................................................ 12
2.4 Belajar Gerak ............................................................................ 13
2.5 Karakteristik Perkembangan Gerak Anak SMP ....................... 13
2.6 Klasifikasi Keterampilan Gerak ................................................ 14
2.7 Komponen Kondisi Fisik .......................................................... 17
2.8 Karakteristik Permainan Sepak Bola ......................................... 20
2.9 Karakteristik Pengembangan Permainan Soccer Ball Bounce . 25
2.10 Kerangka Berpikir ..................................................................... 35
BAB III METODE PENGEMBANGAN
3.1 Model Pengembangan ............................................................... 37
3.2 Prosedur Pengembangan ........................................................... 38
3.2.1.Analisis Kebutuhan ................................................................... 39
3.2.2.Pembuatan Produk Awal .......................................................... 39
3.2.3.Uji Coba Produk ....................................................................... 39
3.2.4.Revisi Produk Utama ................................................................ 40
3.2.5.Uji Coba Lapangan ................................................................... 40
3.2.6.Revisi Produk Akhir .................................................................. 40
3.2.7.Hasil Akhir ................................................................................ 40
xi
3.3 Uji Coba Produk ....................................................................... 40
3.3.1.Desain Uji Coba ........................................................................ 40
3.3.2.Subjek Uji Coba ........................................................................ 42
3.3.3.Jenis Data .................................................................................. 43
3.3.4.Instrumen Pengumpulan Data ................................................... 43
3.3.5.Metode Analisis Data ................................................................ 45
BAB IV HASIL PENGEMBANGAN
4.1 Penyajian Data Hasil Uji Coba ................................................. 47
4.1.1.Data Analisis Kebutuhan .......................................................... 47
4.1.2.Diskriptif Draf Produksi Awal ................................................. 48
4.1.3.Draf Produk Awal Permainan Soccer Ball Bounce .................. 49
4.1.4.Validasi Ahli ............................................................................. 53
4.1.5.Data Uji Coba Kelompok Kecil ................................................ 54
4.1.6.Draf Setelah Uji Coba Skala Kecil ............................................ 57
4.1.7.Data Uji Coba Lapangan ........................................................... 60
4.1.8.Analisis Data ............................................................................. 61
4.2 Prototipe Produk ....................................................................... 62
4.3 Kelamahan Produk .................................................................... 66
BAB V KAJIAN DAN SARAN
5.1 Kajian ....................................................................................... 68
5.2 Saran ........................................................................................ 71
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 73
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Hasil Survei Sarpras Sepakbola SMP 13 Magelang ........................ 5
Tabel 2.1 Perbedaan Sepakbola Dengan Soccer Ball Bounce .......................... 34
Tabel 3.1 Faktor, Indikator, dan Jumlah Butir Kuesioner ................................ 44
Tabel 3.2 Skor Jawaban Kuesioner “ya” dan “tidak” ...................................... 44
Tabel 3.3 Faktor, Indikator, dan Jumlah Butir Kuesoner ................................. 45
Tabel 3.4 Klasifikasi Presentase ...................................................................... 46
Tabel 4.1 Data Rekapitulasi Uji Coba Skala Kecil .......................................... 55
Tabel 4.2 Data Rekapitulasi Uji Coba Lapangan ............................................. 61
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Ukuran Lapangan Sepak Bola Modifikasi .................................. 27
Gambar 2.2 Bola Sepak (futsal) ..................................................................... 28
Gambar 2.3 Gawang Sepak Bola Modifikasi .................................................. 28
Gambar 2.4 Papan Pantul ............................................................................... 28
Gambar 3.1 Prosedur Pengembangan Permainan Sepak Bola ......................... 38
Gambar 4.1 Bola Sepak (futsal) ..................................................................... 50
Gambar 4.2 Lapangan Sepak Bola Modifikasi ................................................ 51
Gambar 4.3 Gawang Sepak Bola Modifikasi .................................................. 51
Gambar 4.4 Papan Pantul ............................................................................... 52
Gambar 4.5 Lapangan Sepak Bola Modifikasi ................................................ 58
Gambar 4.6 Bola Sepak (futsal) ..................................................................... 59
Gambar 4.7 Gawang Sepak Bola Modifikasi .................................................. 59
Gambar 4.8 Papan Pantul Modifikasi ............................................................. 60
Gambar 4.9 Lapangan Modifikasi .................................................................. 63
Gambar 4.10 Bola Sepak (futsal) .................................................................... 64
Gambar 4.11 Gawang Modifikasi ................................................................... 64
Gambar 4.12 Papan Pantul Modifikasi ........................................................... 65
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Keputusan Penetapan Pembimbing ..................................................... 74
2. Surat Izin Penelitian ...................................................................................... 75
3. Surat Izin Melaksanakan Penelitian .............................................................. 76
4. Surat Keterangan Penelitian .......................................................................... 77
5. Lembar Evaluasi Ahli ................................................................................... 78
6. Kuesioner Untuk Siswa ................................................................................ 82
7. Saran dan Perbaikan Model Permainan ........................................................ 86
8. Hasil Evaluasi Ahli ....................................................................................... 87
9. Data Siswa Uji Skala Kecil .......................................................................... 88
10. Data Hasil Uji Skala Kecil ........................................................................... 89
11. Data Siswa Uji Skala Besar .......................................................................... 102
12. Data Hasil Uji Coba Skala Besar ................................................................. 104
13. Dokumentasi ................................................................................................. 122
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang Penelitian
Pengertian pendidikan sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan
mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai
dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan.
Seiring dengan kemajuan daya pikir dan daya cipta manusia, perubahan dan
perkembangan jaman semakin maju. Keinginan manusia untuk selalu menemukan
halyang baru membuat dunia semakin berwarna dengan berbagai ilmu
pengetahuan dan teknologi di semua aspek kehidupan.
Dunia Olahraga adalah salah satu contoh ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dan semua itu juga harus diiringi dengan berkembangnya sumber daya manusia
itu sendiri. Dan salah satu cara untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia adalah
melalui bidang pendidikan. Salah satu upaya itu adalah mewujudkan manusia
yang sehat, kuat, trampildan bermoral melalui pendidikan jasmani.
Pendidikan jasmani diarahkan guna membentuk jasmani yang sehat dan
mental yang baik, agar dapat menghasilkan generasi muda yang baik, bertanggung
jawab, berdisiplin, berkepribadian, kuat jiwa raga serta berkesadaran nasional.
Dengan demikian akan lebih mampu mengisi dan mempertahankan kemerdekaan
bangsa dan negara tercinta Indonesia.
2
Pendidikan jasmani adalah wahana untuk mendidik anak. Para ahli sepakat,
bahwa pendidikan jasmani merupakan media untuk membina anak agar kelak
mereka mampu membuat keputusan terbaik tentang aktivitas jasmani yang
dilakukan dan menjalani pola hidup sehat di sepanjang hayatnya. Tujuan ini akan
tercapai melalui penyediaan pengalaman langsung dan nyata berupa aktivitas
jasmani. Aktivitas Jasmani itu dapat berupa permainan atau olahraga yang
terpilih. Penjasorkes merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas
jasmani dan direncanakan secara sistematik bertujuan untuk meningkatkan
individu secara organik, neuromuscular, perseptual, kognitif, social, dan
emosional (Abdulkadir Ateng, 1992:4)..
Selama ini, pembelajaran olahraga dilakukan secara konvensional tanpa
melakukan suatu variasi dan pengembangan model pembelajaran yang
disesuaikan dengan materi yang diajarkan. Pembelajaran konvensional merupakan
metode pembelajaran yang secara rutin dilakukan dengan cara dan urutan yang
relatif sama. Model pembelajaran yang biasa dilakukan dalam pembelajaran mata
pelajaran olahraga terdiri dari ceramah dan pemberian contoh, kemudian siswa
mempraktekkan materi yang telah disampaikan oleh guru, sedangkan guru
biasanya hanya mengawasi. Pada tahap berikutnya seorang guru melakukan
penilaian sebagai bentuk evaluasi dari materi yang diajarkan atau yang dilakukan
oleh para siswa. Padahal jika seorang guru melakukan dengan pengembangan
model pembelajaran yang menarik maka anak didik akan cepat meresap materi
yang diajarkan dan tidak akan bosan.
3
Pembelajaran seperti ini memiliki kekurangan yaitu kurang mengoptimalkan
keterlibatan siswa untuk menemukan dan mempraktekkan materi secara mandiri,
sehingga kemampuan atau potensi dari anak didik tidak akan keluar sehingga
seorang guru tidak akan tahu seberapa jauh kemampuan seorang siswa tersebut.
Selain itu siswa cenderung bersifat individualis karena kurangnya interaksi atau
komunikasi untuk berkembang secara bersama-sama dan berbagi pengalaman
yang dimiliki.
Dalam proses pembelajaran seorang guru pasti menemukan suatu kejenuhan,
ketidakcocokan, dan berbagai permasalahan lainnya dengan siswa terkait dengan
gejala tersebut. Ditinjau dari tiga ranah tujuan pembelajaran yaitu ranah kognitif,
afektif, dan psikomotor siswa tidak akan berkembang dan maksimal dalam proses
pembelajaran apabila terjadi hal-hal tersebut. Seorang siswa tidak akan mampu
menerima dan menangkap pengetahuan secara benar jika emosional siswa
menolak dan akan merasa jenuh.
Oleh karena itu perlu dilakukan adanya sebuah pengembangan model
pembelajaran sebagai strategi pelaksanaan pembelajaran bagi siswa yang harus
dikembangkan dan dikemas dengan menarik agar siswa tertantang dan mampu
mengatasi permasalahan ini. Dengan adanya modifikasi dan pengembangan
permainan sepakbola ini diharapkan siswa menjadi lebih aktif unuk mengikuti
mata pelajaran penjasorkes. Sehingga standar kompetensi yang ada pada
kurikulum bisa tercapai dengan baik. Rusli Lutan (1988) menyatakan : modifikasi
dalam mata pelajaran pendidikan jasmani diperlukan, dengan tujuan agar : 1)
Siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran 2) Meningkatkan
4
kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi 3) Siswa dapat melakukan pola
gerak secara benar.
SMP Negeri 13 Magelang Kabupaten Magelang terletak di jalan Pahlawan
167 Kota Magelang Utara dengan luas area 10.550 m2. Tidak semua SMP Negeri
yang ada di wilayah Kota Magelang memiliki lapangan atau halaman untuk
berolahraga pada umumnya secara lengkap, termasuk SMP Negeri 13 Magelang
yang hanya mempunyai halaman sekolah yang tidak luas yang biasanya
digunakan untuk kegiatan upacara bendera. Selain halaman sekolah digunakan
untuk kegiatan upacara, halaman tersebut juga dipergunakan untuk kegiatan
belajar mengajar penjas. Sebenarnya lahan tersebut kurang layak digunakan
sebagai tempat belajar mengajar penjas, karena lahan tersebut tergolong sempit
untuk kegiatan belajar mengajar. Sehingga guru penjas harus pandai
memanfaatkan areal tersebut serta dapat memodifikasi permainan-permainan agar
pembelajaran penjas menjadi lebih efektif serta menyenangkan.
Telah dilakukan survei di SMP Negeri 13 Magelang untuk mengetahui sarana
dan prasarana olahraga sepakbola. Serta mengetahui proses belajar mengajar
pendidikan jasmani khususnya pembelajaran permainan sepakbola, dan
mengetahui efektivitas permainan sepakbola yang diajarkan kepada peserta didik
Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Hasil survei sarana dan prasarana olahraga sepakbola di SMP Negeri 13
Magelang terlihat pada tabel berikut.
5
Tabel 1.1 Hasil Survei Sarpras Sepakbola SMP Negeri 13 Magelang
NO Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi
1 Bola Sepak 4 Sedang
2 Gawang 2 Cukup baik
3 Lapangan Sepak bola _ _
4 Kerucut 8 Baik
(Sumber hasil survei awal 2012)
Sesuai dengan kompetensi dasar pada materi permainan bola besar khususnya
sepakbola, disebutkan bahwa siswa dapat mempraktikkan teknik dasar permainan
sepak bola dengan peraturan yang dimodifikasi untuk menarik minat dalam
mengikuti pelajaran Penjasorkes dan meningkatkan kesegaran jasmani.
Peneliti mengamati dalam proses pembelajaran sepakbola siswa kelas VIII
yang berlokasi di SMP Negeri 13 Magelang. Di lokasi penelitian hasil
pengamatan yang diperoleh masih jauh dari harapan dan tidak sesuai dengan tahap
pertumbuhan dan perkembangan siswa serta permainan sepakbola yang diajarkan
belum dimodifikasi. Pada Proses pembelajaran sepakbola ditemui beberapa hal :
1) Sarana dan prasarana yang digunakan tidak sesuai dengan tahap pertumbuhan
dan perkembangan siswa. Contoh : Lapangan yang dipergunakan tidak
menggunakan lapangan ukuran standar dan di pakai untuk berbagai macam
cabang olahraga.
2) Peraturan permainan sepak bola yang digunakan adalah peraturan sebenarnya
permainan sepak bola.
6
3) Diketahui ada beberapa siswa khususnya siswa putri yang mengeluh merasa
sakit ketika menendang bola, karena tekanan udara pada bola tidak dikurangi
sehingga saat di tendang bola terasa berat dan keras.
4) Diketahui ada beberapa siswa ketika mengikuti pembelajaran hanya duduk-
duduk saja dan tidak aktif mengikuti pembelajaran sepak bola.
5) Pembelajaran permainan sepak bola yang diberikan oleh guru masih belum
dikemas dalam bentuk modifikasi, sehingga dijumpai siswa yang merasa tidak
senang, bosan, dan malas untuk bergerak dan mengikuti pelajaran penjasorkes.
Dari latar belakang diatas peneliti dapat memberikan alasan mengapa
permasalahan tersebut perlu untuk diteliti, yaitu:
1) Paradigma pembelajaran penjasorkes dahulu lebih menekankan anak harus
bisa menguasai teknik yang diberikan dengan baik, namun paradigma
pembelajaran penjas yang berkembang sekarang bahwa yang terpenting anak
sudah bergerak dan gembira merupakan tujuan utama dari pendidikan jasmani
yang baik.
2) Agar siswa mampu mengenal lebih dahulu arti penting olahraga pada
umumnya dan penjas pada khususnya sehingga tujuan dari penjas dan
olahraga dapat tercapai.
3) Kemampuan gerak dasar merupakan kemampuan yang biasa siswa lakukan
guna meningkatkan kualitas hidup.
7
1.2 . Rumusan Masalah
Penyelenggaraan pendidikan jasmani di sekolah belum dikemas sebagaimana
mestinya, sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan peserta didik,
baik dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, permasalahan dalam
penelitian pengembangan ini adalah:
“Bagaimana bentuk pengembangan model permainan sepakbola melalui
permainan soccer ball bounce bagi siswa kelas VIII SMP N 13 Magelang?”
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian adalah menghasilkan model pembelajaran soccer ball
bounce pada kelas VIII SMP N 13 Magelang dalam meningkatkan pembelajaran
pendidikan jasmani di sekolah.
1.4. Spesifikasi Produk
Produk yang akan dihasilkan melalui penelitian pengembangan ini berupa
model pembelajaran permainan sepakbola yang sudah di kembangkan untuk siswa
SMP, yang dapat mengembangkan baik dari segi kognitif, afektif, dan
psikomotor, dan siswa dapat melakukan olahraga dengan senang, aktif bergerak
tanpa rasa jenuh, serta dapat meningkatkan intensitas fisik sehingga kebugaran
jasmani dapat terwujud. Agar tujuan dari pendidikan jasmani juga dapat tercapai.
8
1.5. Manfaat Pengembangan
1.5.1. Bagi Siswa
Dengan adanya pengembangan model permainan sepakbola, siswa dapat
merasa lebih senang dan lebih menikmati suatu permainan sepakbola dengan cara
yang baru.
1.5.2. Bagi Guru Penjas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan sebagai
alternatif bagi guru penjas dalam memberikan materi permainan sepakbola di
sekolah.
1.5.3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai salah satu upaya dalam
mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan di sekolah.
1.5.4. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan bekal
dalam mempersiapkan diri dalam profesi keguruan, selain itu hasil dari penelitian
ini dapat dijadikan landasan bagi peneliti lain untuk mengadakan pengembangan
penelitian yang sejenis.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR
2.1. Kajian Pustaka
2.1.1. Pengertian Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani merupakan dengan menggunakan aktivitas otot-otot besar
hingga proses pendidikan yang berlangsung tidak terhambat oleh gangguan
kesehatan dan pertumbuhan badan (Abdul Kadir Ateng,1992:4).
Pendidikan jasmani merupakan usaha pendidikan dengan menggunakan
jasmani sebagai alat perantaranya. Pendidikan jasmani tidak lepas dari usaha
pendidikan pada umumnya. Pendidikan jasmani merupakan usaha untuk
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak ke arah kehidupan yang
sehat jasmani dan rohani, usaha tersebut berupa kegiatan jasmani atau fisik yang
diprogram secara ilmiah, terarah, dan sistematis, yang disusun oleh lembaga
pendidikan yang berkompeten (Trisnowati Tamat,2005:1.5).
Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara
keseluruhan dan bertujuan untuk mengembangkan individu secara organis,
neuromuskuler, intelektual, dan emosional.
2.1.2. Tujuan Pendidikan Jasmani
Menurut Adang Suherman (2000 : 23), Secara umum pendidikan jasmani
dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori, yaitu: 1) Perkembangan fisik.
Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan aktivitas-aktivitas yang
10
melibatkan kemampuan-kemampuan fisik dari berbagai organ tubuh seseorang
(physical fitness). 2) Perkembangan gerak. Tujuan ini berhubungan dengan
kemampuan melakukan gerak secara efektif, efisien, halus, indah, sempurna
(skilfull). 3) Perkembangan mental. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan
berpikir dan menginterpretasikan keseluruhan pengetahuan tentang pendidikan
jasmani ke dalam lingkungannya sehingga memungkinkan tumbuh dan
berkembangnya pengetahuan, sikap, dan tanggung jawab siswa. 4) Perkembangan
sosial. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa dalam menyesuaikan
diri pada suatu kelompok atau masyarakat.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa tujuan dari mata
pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan, adalah: 1) Kelompok mata pelajaran
jasmani, olahraga dan kesehatan pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk
meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup
sehat. 2) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan pada
SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta
membudayakan sportivitas dan kesadaran hidup sehat. 3) Kelompok mata
pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK
dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap
sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang
bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti
11
keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam
berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.
2.2. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menggambarkan
prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan belajar. Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi
perancang pengajaran dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Pemilihan model pembelajaran sangat dipengaruhi oleh sifat dari materi yang
akan diajarkan, tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran tersebut, serta
tingkat kemampuan peserta didik (Trianto, 2010: 52).
Dalam mengajarkan suatu konsep atau materi tertentu, tidak ada satu model
pembelajaran yang lebih baik daripada model pembelajaran lainnya. Berarti untuk
setiap model pembelajaran harus disesuaikan dengan konsep yang lebih cocok dan
dapat dipadukan dengan model pembelajaran yang lain untuk meningkatkan hasil
belajar siswa. Oleh karena itu, dalam memilih suatu model pembelajaran harus
memiliki pertimbangan-pertimbangan, seperti materi pelajaran, jam pelajaran,
tingkat perkembangan kognitif siswa, lingkungan belajar, dan fasilitas yang
tersedia, sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan tercapai.
Untuk mengetahui kualitas model pembelajaran harus dilihat dari dua aspek,
yaitu proses dan produk. Aspek proses mengacu apakah pembelajaran mampu
menciptakan situasi belajar yang menyenangkan (joyful learning) serta
mendorong siswa untuk aktif belajar dan berpikir kreatif. Aspek produk mengacu
apakah pembelajaran mampu mencapai tujuan, yaitu meningkatkan kemampuan
12
siswa kemampuan siswa sesuai dengan standar kemampuan atau kompetensi yang
ditentukan. Dalam hal ini sebelum melihat hasilnya, terlebih dahulu aspek
prosessudah dapat dipastikan berlangsung baik.
2.3. Pengertian Gerak Dasar
Kemampuan gerak dasar dibagi menjadi 3 kategori yaitu :
2.3.1. Kemampuan Lokomotor
Kemampuan lokomotor digunakan untuk memindahkan tubuh dari satu
tempat ke tempat yang lain atau untuk mengangkat tubuh keatas seperti lompat
atau loncat, berjalan, berlari.
2.3.2. Kemampuan Non_Lokomotor
Kemampuan non lokomotor dilakukan ditempat, tanpa ada ruangan gerak
yang memadai. Kemapuan non lokomotor terdiri dari menekuk dan meregang,
mendorong dan menarik.
2.3.3. Kemampuan Manipulatif
Kemampuan manipulatife dikembangkan ketika anak tengah menguasai
macam-macam obyek. Kemampuan manipulatif lebih banyak melibatkan tangan
dan kaki, tetapi bagian lain dari tubuh kita juga dapat digunakan. Manipulasi
obyek jauh lebih unggul dari pada koordinasi mata-kaki dan tangan-mata, yang
mana cukup penting untuk item; berjalan (gerakan langkah) dalam ruang. Bentuk-
bentuk kemampuan manipulative terdiri dari gerkan mendorong, menerima
(menangkap obyek), dan gerkan menggiring bola (Amung Ma’mun dan Yudha M.
Saputra, 2000:20).
13
2.4. Belajar Gerak
Menurut Keogh dalam Amung Ma’mun (2000 : 5), perkembangan gerak
dapat didefinisikan sebagai perubahan kompetensi atau kemampuan gerak dari
mulai masa bayi (infancy) sampai masa dewasa (adulthood) serta melibatkan
berbagai aspek perilaku manusia, kemampuan gerak dan aspek perilaku yang ada
pada manusia ini mempengaruhi perkembangan gerak dan perkebangan gerak itu
sendiri mempengaruhi kemampuan dan perilaku manusia.
2.5. Karakteristik Perkembangan Gerak Anak Sekolah Menengah
Pertama
Usia siawa SMP adalah sekitar 12 sampai dengan 16 tahun dalam psikologi
perkembangan, usia tersebut dinamakan usia remaja. Remaja merupakan masa
peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun
sampai 21 tahun. Setiap tahap usia manusia pasti ada tugas-tugas perkembangan
yang harus dilalui.
Perkembangan fisik pada anak besar cenderung berbeda dengan masa
sebelum dan sesudahnya. Pertumbuhan tangan dan kaki lebih cepat dibandingkan
pertumbuhan togok. Pada tahun-tahun awal masa anak besar pertumbuhan
jaringan tulang lebih cepat dibanding pertumbuhan jaringan otot dan lemak,
dengan demikian pada umumnya anak menjadi tampak kurus. Pada tahun-tahun
terakhir masa anak besar perkembangan jaringan otot mulai menjadi cepat, hal ini
berpengaruh pada peningkatan kekuatan yang menjadi cepat juga. Perkembangan
14
kemampuan fisik yang tampak pada masa anak besar, selain kekuatan juga
fleksibilitas dan keseimbangan (Sugiyanto dan Sudjarwo, 1993: 115).
Menurut Sugiyanto dan Sudjarwo (1993:100), sejalan dengan meningkatnya
kemampuan tubuh dan kemampuan fisik maka meningkat pula kemampuan gerak
anak besar. Berbagai kemampuan gerak dasar yang sudah mulai bias dilakukan
pada masa anak kecil semakin dikuasai. Peningkatan kemampuan gerak bisa
diidentifikasi dalam bentuk sebagai berikut :
1) Gerakan bisa dilakukan dengan mekanika tubuh yang semakin efisien.
2) Gerakan bisa semakin lancar, terkontrol dan bertenaga.
3) Pola atau gerakan variasi.
2.6. Klasifikasi Keterampilan Gerak
Sugiyanto dan Sudjarwo (1993:249), Menyatakan Ketrampilan gerak bisa
diartikan sebagai kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas gerak tertentu
dengan baik. Semakin baik penguasaan gerak ketrampilan, maka pelaksanaannya
akan semakin efisien. Dengan kata lain bahwa efisiensi pelaksanaannya
diperlukan untuk melakukan gerakan ketrampilan. Efisiensi pelaksanaanya dapat
tercapai apabila secara mekanis gerakan dilakukan dengan benar. Gerakan
ketrampilan dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa sudut pandang yaitu
sebagai berikut :
2.6.1. Klasifikasi berdasarkan kecermatan gerakan
Menurut Sugiyanto dan Sudjarwo (1993:250), Ketrampilan gerak bisa dikaji
berdasarkan kecermatan pelaksanaannya. Kecermatan pelaksanaan gerak bisa
15
ditentukan antara lain oleh jenis otot-otot yang terlibat. Ada gerakan yang
melibatkan otot-otot besar, dan ada yang melibatkan otot-otot halus.
Berdasarkan kecermatan gerakan atau jenis otot-otot yang terlibat,
ketrampilan gerak bisa dikategorikan menjadi 2 yaitu :
1) Ketrampilan gerak agal (gross motor skills) adalah gerakan yang di dalam
pelaksanaanya melibatkan otot-otot besar sebagai basis utama gerakan.
Contohnya antara lain adalah ketrampilan gerak loncat tinggi dan lempar
lembing.
2) Ketrampilan gerak halus (fine motor skills) adalah gerakan yang di dalam
pelaksanaanya melibatkan otot-otot halus sebagai basis utama gerakan.
Contohnya antara lain adalah ketrampilan gerak menarik pelatuk senapan dan
pelepasan busur dalam memanah.
2.6.2. Klasifikasi berdasarkan perbedaan titik awal dan akhir gerakan
Apabila diperlukan, gerakan ketrampilan ada yang mudah bisa diketahui
bagian awal dan bagian akhir gerakannya; tetapi ada yang sukar untuk bisa
diketahui.
Dengan karakteristik seprti itu, ketrampilan gerak bias dibedakan menjadi 3
kategori, yaitu :
1) Ketrampilan gerak diskret (discrete motor skill) adalah ketrampilan gerak
dimana dalam pelaksanaannya bisa dibedakan secara jelas titik awal dan titik
akhir dari gerakan. Contohnya adalah gerakan mengguling kedepan satu kali.
Awal gerakanya adalah pada saat pelaku berjongkok dan meletakan kedua
16
telapak tangan dan tengkuknya pada matras, sedangkan titik akhirnya adalah
pada saat pelaku sudah dalam posisi jongkok kembali.
2) Ketrampilan gerak serial (serial motor skill) adalah ketrampilan gerak diskret
yang dilakukan beberapa kali secara berlanjut. Contohnya adalah gerakan
menguling kedepan beberapa kali.
3) Ketrampilan gerak kontinyu (continuous motor skill) adalah ketrampilan gerak
yang tidak bisa dengan mudah ditandai titik awal atau titik akhir gerakannya.
Contohnya adalah ketrampilan gerak bermain tenis atau permainan olahraga
yang lain. Disini titik awal dan titik akhir gerakan tidak mudah untuk
diketahui karena merupakan rangkaian dari bermacam-macam gerakan. Dalam
hal ini pelakulah yang menentukan titk awal dan titik akhir dari ketrampilan
tersebut (Sugiyanto dan Sujarwo, 1993:250).
2.6.3. Klasifikasi berdasarkan stabilitas lingkungan
Menurut Sugiyanto dan Sudjarwo (1993:251) di dalam melakukan suatu
gerak ketrampilan, ada kalanya pelaku menghadapi kondisi lingkungan yang tidak
berubah dan ada yang berubah-ubah.
Berdasarkan keadaan kondisi lingkungan seperti itu, gerakan ketrampilan bisa
dikategorikan menjadi 2 yaitu :
2.6.3.1 Ketrampilan gerak terbuka (open skill) adalah ketrampilan gerak
dimana dalam pelaksanaannya terjadi pada kondisi lingkungan yang berubah-
ubah, dan pelaku bergerak menyesuaikan dengan stimulus yang timbul dari
lingkunganya. Perubahan kondisi lingkungannya bersifat temporal dan bisa
bersifat spasial. Contohnya adalah dalam melakukan gerakan memukul bola yang
17
dilambungkan. Dalam gerakan ini pelaku memukul bola dengan menyesuaikan
dengan kondisi bolanya agar pukulannya tepat sasaran. Pelaku dipaksa untuk
mengamati kecepatan, arah, dan jarak bola, kemudian menyesuaikanya.
2.6.3.2 Ketrampilan gerak tertutup (closed skill) adalah ketrampilan gerak
dimana pelaksanaannya terjadi pada kondisi lingkungan yang tidak berubah, dan
stimulus gerakannya timbul dari dalam diri si pelaku sendiri. Contohnya adalah
dalam melakukan gerakan guling pada senam lantai. Dalam gerakan ini pelaku
memulainya setelah siap untuk melakukannya, dan bergerak berdasarkan apa yang
direncanakannya.
2.7. Komponen Kindisi Fisik
Menurut Mochamad Sajoto (1998:57), Kondisi fisik adalah satu kesatuan
utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan, baik
peningkatannya, maupun pemeliharaanya. Artinya bahwa setiap usaha
peningkatan kondisi fisik, maka harus mengembangkan semua komponen
tersebut. Walaupun perlu dilakukan dengan sistim prioritas, (komponen apa yang
perlu mendapat prioritas latihan lebih besar dibanding komponen lain). Sesuai
status yang diketahui, setelah komponen tersebut diukur dan dinilai.
Komponen-komponen kondisi fisik yang ada di dalam permainan sepakbola
adalah sebagai berikut :
2.7.1. Kekuatan atau strength adalah komponen kondisi fisik, yang menyangkut
masalah kemampuan seseorang atlit pada saat mempergunakan otot-ototnya,
menerima beban tertentu.
18
2.7.2. Daya tahan atau endurance dibedakan menjadi 2 golongan masing-masing
adalah :
2.7.2.1. Daya tahan otot setempat atau local endurance, adalah kemampuan dalam
mempergunakan suatu kelompok ototnya, untuk berkontraksi terus-menerus
dalam waktu relatife cukup lama, dengan beban tertentu.
2.7.2.2. Daya tahan umum atau Cardiorespitory Endurance, adalah kemampuan
seseorang dalam mempergunakan system jantung, pernafasan dan peredaran
darahnya, secara efektife dan efisien dalam menjalankan kerja terus menerus.
Yang melibatkan kontraksi sejumlah otot-otot besar, dengan itensitas tinggi dalam
waktu yang cukup lama.
2.7.3. Daya ledak otot atau muscular power, adalah kemampuan seseorang untuk
melakukan kekuatan maksimum, dengan usahanya yang dikerahkan dalam waktu
sependek-pendeknya. Dalam hal ini dapat dikemukakan bahwa, daya ledak otot
atau power = kekuatan atau force X kecepatan atau Velocity (P = F X T). seperti
gerak dalam tolak peluru, lompat tinggi dan gerakan lain yang bersifat explosife.
2.7.4. Kecepatan atau speed, adalah kemampuan seseorang dalam melakukan
gerakan berkesinambungan, dalam bentuk yang sama dalam waktu sesingkat-
singkatnya. Seperti gerak lari cepat atau sprint, gerak pukulan dalam tinju, gerak
mengayuh pedal dalam balap sepeda dan lain-lain. Dalam masalah kecepatan ini,
ada kecepatan gerak dan kecepatan explosive.
2.7.5. Kelentukan atau flexibility, adalah keefektifan seseorang dalam penyesuaian
dirinya, untuk melakukan aktivitas tubuh dengan penguluran seluas-luasnya,
terutama otot-otot ligamen-ligamen disekitar persendian.
19
2.7.6. Keseimbangan atau Balance adalah kemampuan seseorang mengendalikan
organ-organ syaraf ototnya, selama melakukan gerak-gerak yang cepat. Dengan
perubahan letak titik-titik berat badan yang cepat pula, baik dalam keadaan statis
maupun lebih-lebih dalam gerak dinamis. Dalam bidang olah raga, banyak sekali
hal-hal yang harus dilakukan atlet dalam mempertahankan maupun
menghilangkan keseimbangan. Seperti gerak hand stand (statis), gerak-gerak
dalam segala jenis senam pertandingan dan lain-lain.
2.7.7. Koordinasi atau Coordination adalah kemampuan seseorang dalam
mengintegrasikan gerakan yang berbeda kedalam suatu pola gerakan tunggal
secara efektif. Misalnya dalam permainan tenis, seorang pemain akan kelihatan
mempunyai koordinasi gerak yang baik, bila ia dapat bergerak kearah bola sambil
mengayun raket, kemudian memukul dengan teknik yang benar dan luwes.
2.7.8. Kelincahan atau agility adalah kemampuan seseorang dalam merubah arah,
dalam posisi-posisi di arana tertentu. Seseorang yang mampu merubah satu posisi
kesuatu posisi yang berbeda, dengan kecepatan tinggi dan koordinasi gerak yang
baik, berarti kelincahanya cukup tinggi. Komponen keseimbangan, koordinasi dan
kelincahan adalah komponen fisik yang lebih banyak mendekati cabang-cabang
olahraga yang dilakukanya. Sedang komponen berikut adalah komponen fisik
yang lebih banyak sebagai hasil pengaruh peningkatan ketiga komponen diatas.
Yaitu komponen.
2.7.9. Ketepatan atau Accuracy, adalah kemampuan seseorang dalam
mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran. Sasaran dapat berupa
jarak atau mungkin suatu obyek langsung yang harus dikenal. Misalnya dalam
20
menembak, memasukan bola dalam bola basket, pichter dalam soft ball,
tendangan dalam gawang dan lain-lain.
2.7.10. Reaksi atau Reaction, adalah kemampuan seseorang segera bertindak
secepatnya, dalam menanggapi rangsangan-rangsangan datang lewat indera,
syaraf atau feeling lainya. Seperti dalam mengantisipasi datangnya bola, untuk
kemudian ditangkap, dipukul atau ditendang. Kecepatan reaksi dalam start, dalam
menghindari pukulan dalam tinju. Seperti halnya komponen keseimbangan,
koordinasi dan kelincahan maka komponen ketepatan dan reaksi lebih baik
diberikan dalam program latihan cabang masing-masing (Mochamad Sajoto, 1988
: 58-59).
2.8. Karakteristik Permainan Sepakbola
2.8.1. Permainan Sepakbola
Menurut Sucipto, dkk(2000 : 7) sepakbola merupakan permainan beregu,
yang masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya penjaga
gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan menggunakan
tungkai, kecuali penjaga gawang yang diperbolehkan menggunakan lengannya di
daerah tendangan tendangan hukumannya. Dalam perkembangan permainan ini
dapat dimainkan di luar lapangan (out door) dan di dalam ruangan (in door).
Sepakbola merupakan salah satu jenis permainan yang memiliki prinsip yang
sederhana, yaitu berusaha memasukkan bola kegawang lawannya sebanyak
mungkin dan berusaha menggagalkan serangan lawan untuk melindungi atau
menjaga agar gawangnya tidak kemasukan bola. Dalam hal ini Jef Sneyers (1988 :
21
3) menyatakan , ”Prinsip dalam sepakbola sederhana sekali yaitu membuat gol
dan mencegah jangan sampai lawan membuat sama terhadap gawangnya sendiri.”
Menurut pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sepakbola merupakan
permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing terdiri dari sebelas
orang pemain, yang lazim disebut kesebelasan. Masing-masing regu atau
kesebelasan berusaha memasukkan atau mencetak gol dan mempertahankan untuk
tidak kemasukan bola. Serta ada peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh
pemain pada saat pertandingan berlangsung, wasit dan hakim garis yang
memimpin atau mengawasi pertandingan tersebut setiap pelanggaran yang
dilakukan oleh pemain ada sanksinya. Oleh karena itu kedua kesebelasan dalam
bermain wajib menjunjung sikap sportivitas.
2.8.2. Tujuan Permainan Sepakbola
Beberapa tujuan-tujuan dalam bermain sepakbola, yaitu :
1) Pembentukan manusia secara keseluruhan, dimana fisik dan mental tumbuh
selaras, serasi dan seimbang.
2) Untuk meningkatkan tingkat kesegaran dinamis dan kesehatan pemain.
3) Dapat mendatangkan kesenangan, kegembiraan, kebahagiaan hidup, serta
rekreasi bagi seseorang.
4) Mengembangkan dan meingkatkan mutu prestasi secara optimal bagi pemain
dalam permainan sepakbola.
Menurut Sucipto,dkk(2000:7) tujuan yang paling utama dan yang paling
diharapkan untuk dunia pendidikan terutama pendidikan jasmani adalah sepakbola
merupakan salah satu mediator untuk mendidik anak agar kelak menjadi anak
22
yang cerdas ,terampil, jujur, dan sportif. Selain itu melalui permainan sepakbola
kita mengharapkan dalam diri anak akan tumbuh dan berkembang semangat
persaingan (competition), kerja sama (cooperation), interaksi sosial (social
interaction) dan pendidikan moral (moral education).
2.8.3. Faktor Pendukung Permainan Sepakbola
Faktor-faktor penentu atau pendukung untuk mempercepat tercapainya tujuan
permainan sepak bola antara lain sebagai berikut :
2.8.3.1. Faktor Endogen (atlet/pemain)
1) Kesehatan fisik dan mental yang baik,terutama tidak berpenyakit jantung,
paru-paru, syaraf, dan jiwa.
2) Bentuk tubuh sesuai dengan cabang olahraga yang diikuti, untuk pemain
sepakbola diharapkan bertipe atletis.
3) Memiliki bakat untuk bermain sepakbola, meliputi kemampuan fisik cepat
mempelajari teknik-teknik dan taktik.
4) Memliki potensi sikap mental yang baik, antara lain social, disiplin,
berkemauan keras, kreatif, tekun, dan bertanggung jawab.
2.8.3.2. Faktor Eksogen
1) Fasilitas alat, perlengkapan, dan biaya
Sarana dan alat perlengkapan permainan sepakbola serta biaya secara minimal
harus terpenuhi untuk mencapai tujuan.
2) Guru atau Pelatih
Guru olahraga atau pelatih sepakbola yang representatif sangat diperlukan
untuk membimbing pemain agar dapat mempercepat waktu dalam mencapai
23
tujuan. Pilihan yang tepat metode dan sistem mengajar atau melatih yang
efektif oleh guru atau pelatih sangat menentukan keberhasilan dalam proses
belajar dan berlatih bagi pemain.
3) Organisasi
Organisasi sekolah maupun di luar sekolah yang mengolah olahraga
sepakbola dituntut untuk memiliki struktur dan tata kerja yang baik.
Organisator-organisator (kepala sekolah) harus memiliki sifat-sifat
menyenangkan (interest), jujur, terbuka, tanggung jawab, dan berani
berkorban.
4) Lingkungan yang baik
1) Kehidupan pemain yang teratur,
2) Hindarilah rokok, alkohol dan obat-obatan terlarang,
3) Kesehatan selalu dikontrol,
4) Tidur dan makan yang teratur,
5) Cuaca alam sekitar usahakan nyaman,
6) Dukungan orang tua masyarakat setempat dan pejabat sangat diperlukan
pemain untuk pendorong ke arah perkembangan yang optimal.
2.8.4. Fasilitas, Alat dan Perlengkapan
Dalam setiap cabang olahraga memang secara khusus mempunyai fasilitas,
alat-alat, dan perlengkapan tertentu. Perlu disajikan macam-macam alat
perlengkapan yang telah diatur dalam peraturan permainan sepakbola. Uraian
berikut berisi mengenai hal-hal tersebut.
24
1) Lapangan
Lapangan sepakbola berbentuk persegi panjang, panjangnya 100-120 m, dan
lebarnya antara 46,9 m - 91,8m. Untuk pertandingan Internasional panjang
lapangan antara 100 m – 110 m dan lebarnya antara 64,26 m – 73,44 m.
2) Pembatas lapangan
Lapangan permainan dibatasi dengan garis yang jelas lebarnya tidak lebih dari
15 cm. Bendera sudut lapangan tidak kurang dari 15 m, dan diletakkan pada
keempat sudut lapangan. Titik tengah lapangan ditandai dengan titik yang
jelas dan dikelilingi lingkaran tengah dengan jari-jari 9,15 m.
3) Kotak Gawang
Di setiap ujung jari dari lapangan harus digambar 2 garis sejajar dengan garis
gawang, sejajar dengan lebar lapangan. Daerah yang berada didalam garis-
garis ini dinamakan daerah gawang. Pada setiap ujung lapangan digambar dua
garis dengan panjang lapangan dan berjarak masing-masing 16,5 m dari tiap
gawang. Garis-garis ini disatukan oleh sebuah garis lain yang sejajar denga
lebar lapangan. Daerah yang diapit oleh garis ini disebut daerah tendangan
hukuman.
4) Bola
Bola harus bulat terbuat dari kulit / karet, Bola dalamnya terbuat dari karet
atau bahan lain yang semacam. Bola tidak boleh terbuat dari bahan yang
membahayakan pemain. Keliling bola tidak boleh lebih dari 71 cm dan tidak
kurang dari 68 cm. Berat bola antara 410 gr - 450 gr. Tekanan udara antara
0,6 – 1,1 atmosfer.
25
5) Gawang
Gawang diletakkan ditengah garis gawang, terdiri dari dua tiang tegak,
membentuk garis lurus dengan kedua garis sudut dan lebarnya 7,32 m
dihubungkan dengan sebuah tiang horizontal yang tingginya 2,44 m. Tiang
gawang terbuat kayu, besi, atau bahan yang telah disetujui oleh badan
internasional FIFA.
6) Perlengkapan lainnya
Pemain hendaknya memakai kostum yang bernomor di dada dan di
punggung. Dalam permainan, pemain diharuskan memakai sepatu sepakbola.
2.9. Karakteristik Pengembangan Permainan Soccer Ball Bounce
2.9.1. Hakekat Pengembangan Permainan Soccer Ball Bounce
Permainan Soccer Ball Bounce adalah sebuah permainan yang mengandung
kerjasama, kelincahan, koordinasi dan ketepatan. Permainan ini merupakan
sejenis permainan sepakbola yang dimainkan dalam lapangan sepakbola yang
berukuran lebih kecil. Permainan ini dimainkan oleh 10 orang. Dimana masing-
masing tim terdiri dari 5 pemain. Terdapat 2 buah gawang kecil tanpa penjaga
gawang. Untuk bola menggunakan ukuran lebih kecil dan lebih ringan dari ukuran
standart. Sedangkan untuk gawang menggunakan ukuran lebih kecil yaitu tinggi
75 cm dan lebar 100 cm.
Lapangan permainan soccer ball bounce ini di kelilingi oleh papan-papan
yang berguna sebagai garis batas lapangan tetapi tidak seluruh garis lapangan di
kelilingi oleh papan, sehingga bola keluar akan jarang terjadi.
26
Permulaan permainan soccer ball bounce dilakukan dari tengah-tengah
lapangan (kick off) seperti pertandingan sepakbola pada umumnya. Masing-
masing tim berusaha memasukkan bola kegawang lawannya. Pada permainan
sepakbola ini terdapat 5 orang dalam sebuah tim dan tanpa ada penjaga gawang.
Setiap pemain memilik kesempatan 4 langkah untuk membawa bola, dan lawan
hanya bisa merebut bola ketika bola di passing ke teman 1 tim atau pada saat bola
bebas. Bola dapat dipantulkan pada benda yang terdapat pada garis lapangan
berupa papan yang berguna sebagai pasangan main atau sarana pelengkap setiap
tim. Papan tersebut berguna sebagai pemain tambahan dalam satu tim. Permainan
soccer ball bounce berlangsung selama 15 menit.
2.9.2. Fasilitas dan Alat Bermain
1) Lapangan
Seperti sepakbola standar, lapangan soccer ball bounce berbentuk persegi
panjang. Karena permainan soccer ball bounce ini bola out/keluar lapangan akan
jarang terjadi, maka dari itu sebagian pembatas lapangan soccer ball bounce
adalah papan-papan. Papan tersebut berguna sebagai pemain tambahan atau
sarana pelengkap dalam lapangan. Pemain diperbolehkan menggunakan papan
tersebut sesuai kehendak, papan bisa dipergunakan apabila pemain sedang dalam
situasi terjepit atau dipergunakan sebagai sarana pembantu untuk mencetak gol.
Permaianan soccer ball bounce ini menggunakan lapangan dengan ukuran
lapangan 20 m x 13 m.
27
13 meter
20 meter
Keterangan: : Tim 1
: Tim 2
: Titik Pinalti
dan : Pembatas Lapangan (papan pantul dengan
bantalan pengaman)
: Garis Serang (2 meter depang gawang)
Gambar 2.1 Ukuran lapangan sepakbola modifikasi
2) Bola
Bola yang digunakan adalah bola sepak dengan ukuran/berat < 410 gr
2
meter
28
100 centimeter
75 centimeter
Gambar 2.2 Bola sepak (futsal)
3) Gawang
Gawang yang digunakan terdiri dari dua tiang setinggi 75 cm dan lebar 100
cm. Dengan gawang terbuat dari pipa pralon / kayu.
Gambar 2.3 Gawang sepakbola modifikasi
4) Papan Pantul
Papan pantul digunakan sebagai pengganti garis lapangan, yang berguna
sebagai pemain tambahan (teman satu tim). Papan pantul dapat menggunakan
papan-papan biasa atau meja bekas (rusak) yang ujung-ujungnya di berikan
bantalan pelindung.
Gambar 2.4 Papan pantul
29
2.9.3. Peraturan Permaian
2.9.3.1. Jumlah Pemain
Setiap pertandingan terdapat 10 pemain yang masing masing tim 5
orang dan tanpa penjaga gawang.
2.9.3.2. Perlengkapan Pemain
1. Pemain memakai seragam/rompi olahraga.
2. Memakai sepatu olahraga (sepatu bola/futsal).
3. Memakai kaos kaki.
4. Memakai rompi bola.
2.9.3.3. Lama Permainan dan Tendangan Permulaan
1. Lama permainan adalah 15 menit setiap pertandingan.
2. Untuk memulai, kick off dilakukan dari titik tengah lapangan.
2.9.3.4. Wasit
1. Permainan soccer ball bounce dipimpin oleh satu wasit.
2. Wasit mempunyai wewenang mutlak untuk memimpin jalannya
pertandingan.
3. Wasit berada di luar lapangan.
2.9.3.5. Cara Mencetak Gol
Bola masuk kedalam gawang, dengan catatan hanya satu orang yang
berhak membuat gol dan berada didalam area serang.
2.9.3.6. Tendangan Hukuman
1. Pemain yang melakukan handball di daerah luar garis gawang, tim
lawan diberikan hukuman tendangan bebas (dua kali sentuhan).
30
2. Setiap pemain hanya memperoleh kesempatan empat langkah
dalam menggiring bola, apabila melebihi dari empat langkah
pemain lawan berhak mendapatkan tendangan hukuman.
3. Tendangan pinalti diberikan apabila terjadi pelanggaran kepada tim
lawan yang berjarak tiga meter di depan gawang.
4. Tendangan pinalti bisa didapatkan apabila pemain bertahan
memasuki daerah serang, kotak dua meter di luar gawang dan
dilakukan tepat di titik tengah lapangan dengan catatan tanpa ada
penjaga gawang dan pemain lainnya ada di pinggir lapangan.
2.9.3.7. Tendangan Kedalam
Tendangan kedalam dilakukan dengan cara bola ditendang dengan
aturan, pemain lawan berjarak dua langkah di depan bola yang akan
ditendang oleh tim yang tidak menyentuh bola terakhir sebelum bola
keluar lapangan permainan. Bola di tendang tepat di atas garis keluar.
Bola di tendang tepat diatas garis keluar, apabila salah tim lawan yang
berhak mengambil tendangan kedalam itu.
2.9.3.8. Offside
Dalam permainan soccer ball bounce tidak ada peraturan off side.
2.9.3.9. Tendangan Sudut
Dalam permainan soccer ball bounce tidak ada peraturan tendangan
sudut.
31
2.9.3.10. Cara Bermain
Dalam satu tim terdapat lima orang pemain dan tanpa ada seorang
penjaga gawang. Untuk memulai pertandingan diawali dengan istilah
tos koin untuk menentukan bola atau gawang. Bagi tim yang memilih
bola berarti melakukan penyerangan dengan tendangan awal / kick off,
sedangkan tim yang memilih gawang maka yang bertahan terlebih
dahulu. Kick off dimulai dari titik tengah lapangan, tim yang
menyerang melakukan kick off dengan aturan dua kali sentuh, atau
mengumpan ke rekan timnya terlebih dahulu. Sedangkan tim yang
bertahan pada saat kick off membuat pagar betis untuk menjaga
pertahanannya. Jarak bola dengan pertahanan pagar betis ± 3 meter.
Lama permainan 15 menit setiap pertandingan, yang terdiri dari 1
babak. Pemain mempunyai batasan dalam membawa/menggiring bola,
makasimal 4 langkah pemain di perbolehkan untuk menggiring bola.
Apabila menggiring bola melebihi 4 langkah, akan dikenakan
pelanggaran. Agar dapat menggiring bola lebih dari 4 kali, dianjurkan
untuk memantulkan bola ke papan agar bola kembali aktif atau bisa
juga di pasing ke rekan satu tim.
Jika terjadi pelanggaran diluar garis gawang tim yang melakukan
pelanggaran diberi hukuman yaitu tendangan bebas. Tendangan bebas
dilakukan oleh tim yang dilanggar. Tendangan bebas tidak bisa
dilakukan secara langsung, tetapi dengan cara memberi umpan ke pada
rekan satu tim terlebih dahulu (dua kali sentuh). Pinalti diberikan bila
32
pemain bertahan melakukan pelanggaran dengan jarak tiga meter di
depan gawang.
Di luar gawang ada garis yang disebut area serang, kotak yang
berukuran 2 m X 3m ini hanya diperuntukan bagi tim yang menyerang.
Jadi tim yang bertahan dilarang untuk melewati garis serang, apalagi
memasuki area serang tersebut tim lawan (serang) mendapatkan
tendangan tidak langsung di luar garis serang.
Dalam permainan soccer ball bounce ini bola out atau bola keluar akan
jarang terjadi, dikarenakan sebagian garis batas lapangan diganti
dengan papan sebagai pembatas lapangan sekaligus berguna untuk
mempermudah pemain untuk melakukan permainan ini. Papan ini di
umpamakan sebagai pemain tambahan bagi setiap tim, karena setiap
pemain diperbolehkan menggunakan papan tersebut dengan cara
memantulkan bola pada papan tersebut.
Jika bola keluar lapangan, maka untuk menghidupkan bola kembali
dilakukan tendangan kedalam oleh tim yang tidak menyentuh bola
terakhir sebelum bola keluar dengan aturan bola di tendang tepat di
atas garis out tempat bola keluar tadi. Jarak lawan ± 2 meter dari bola
mati tersebut.
Setiap terjadi gol maka untuk memulai permainan dilakukan tendangan
dari tengah lapangan seperti pada saat kick off , tendangan dilakukan
oleh tim yang kemasukan gawangnya.
33
Dalam permainan tidak ada off side dan tendangan sudut, permainan
dipimpin oleh satu orang wasit yang berada di luar lapangan
permainan.
Apabila skor seri, maka akan di lakukan tendangan penalti sampai
salah satu tim ada yang menang.
2.9.4. Aspek Yang Terkandung Dalam Pengembangan Permainan Sepakbola
1) Kognitif dalam modifikasi permainan sepakbola ini yaitu :
(1) memberi pengetahuan pada siswa bahwa setiap permainan tidak selalu
menggunakan sarana dan prasarana yang sama dengan permainan yang
sebenarnya,
(2) siswa mengetahui dan memahami aturan bermain,
(3) siswa mengetahui dan memahami cara bermain,
(4) siswa dapat mengetahui perbedaan permainan sepakbola yang
sebenarnya dengan sepakbola yang dimodifikasi.
2) Afektif dalam modifikasi permainan sepakbola yaitu :
(1) siswa disiplin dan mentaati peraturan modifikasi permainan sepakbola,
(2) siswa dapat bekerjasama dengan teman satu tim,
(3) sportif dalam permainan,
(4) siswa dapat menerima, mengakui, dan menghargai keunggulan dan
kelemahan tim lawan.
34
3) Psikomotorik dalam modifikasi permainan sepakbola yaitu :
(1) siswa dapat melakukan tendangan ke gawang dengan kesulitan yang
berbeda,
(2) siswa dapat bermain lebih baik dengan teman satu tim nya,
(3) siswa dapat mengkoordinasi teman satu tim nya dalam sebuah
permainan yang sudah dimodifikasi
4) Komponen kondisi fisik dalam pengembangan permainan sepakbola yaitu
: kekuatan, kelincahan, kecepatan, keseimbangan, daya tahan, daya ledak.
Tabel 2.1 Perbedaan Sepakbola Dengan Soccer Ball Bounce
Sepakbola Normal Soccer Ball Bounce Keterangan
Ukuran lapangan
110 m x 73.44 m
Ukuran lapangan
Tidak ada ukuran baku,
dan untuk pertandingan
20 m x 13 m
Untuk skala besar
sekaligus skala kecil
Ukuran gawang
7.32 m x 2.44 m
Ukuran gawang
100 cm x 75 cm
Untuk skala besar dan
skala kecil
Ukuran / berat bola
410-450 gr
Ukuran / berat bola
< 410 gr
Untuk memudahkan
siswa dalam permainan
Memakai 2 gawang Memakai 2 gawang
Ukuran dan tingkat
kesulitan berbeda
11 pemain setiap
tim
dengan 1 penjaga
5 pemain setiap tim dan
tanpa penjaga gawang
10 pemain tanpa
penjaga gawang untuk
skala kecil.
35
gawang 30 pemain tanpa
penjaga gawang dan
diujikan tiga kali untuk
skala besar
Lemparan ke
dalam
Jarang terjadi tendangan
bola ke dalam
Mempergunakan
seluruh luas lapangan
dan benda yang
terdapat dalam
lapangan
Waktu
2 x 45 menit
Waktu
15 menit setiap
permainan
Pemain dalam
permainan lebih aktif
Peraturan offside
berlaku
Peraturan offside tidak
berlaku
Semua pemain bebas
berposisi dimanapun
Tackling dan
benturan fisik
diperbolehkan
Tackling dan benturan
fisik tidak diperbolehkan
Dengan lapangan yang
kecil sangat rentan
terjadi cedera apabila
melakukan tackling
2.10 Kerangka Berpikir
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari
pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek
36
kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan
sosial penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan
pengenalan lingkungan bersih melaui aktifitas jasmani, olahraga dan kesehatan
terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan
Pendidikan Nasional (Depdiknas 2006).
Sesuai dengan kompetensi dasar dalam kurikulum Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan di sekolah, siswa diharapkan dapat mempraktekkan
permainan sepakbola dengan peraturan yang sudah dikembangkan dengan
memanfaatkan lahan kosong di lingkungan sekolah. Pada kenyataannya dalam
proses pembelajaran permaianan sepakbola di sekolah masih dalam bentuk
permainan yang sesuai peraturan baku, baik dalam hal peralatan, lapangan yang
digunakan maupun peraturannya. Dari pelaksanaan pembelajaran tersebut
dijumpai anak-anak yang merasa tidak senang, bosan, dan kurang aktif bergerak
dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani.
Pengembangan pembelajaran permainan sepakbola merupakan salah satu
upaya yang harus diwujudkan. Model pembelajaran permainan sepakbola melalui
permainan sepakbola jalanan berpasangan diharapkan mampu membuat anak
lebih aktif bergerak dalam berbagai situasi dan kondisi yang menyenangkan,
ketika mengikuti pembelajaran permainan sepakbola.
37
BAB III
Metode Pengembangan
3.1. Metode Pengembangan
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang
biasanya disebut penelitian berbasis pengembangan (research-based development)
merupakan jenis penelitian yang tujuan penggunaanya adalah menghasilkan
produk berupa pembelajaran soccer ball bounce bagi siswa SMP.
Suharsimi Arikunto (2006: 7) mengatakan bahwa penelitian pengembangan
atau penelitian developmental adalah penelitian yang mengadakan percobaan dan
penyempurnaan.
Adapun langkah-langkah yang digunakan peneliti untuk modifikasi peraturan
permainan sepakbola ini adalah sebagai berikut:
1) Melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi, termasuk
observasi lapangan dan kajian pustaka.
2) Mengembangkan bentuk produk awal (permainan soccer ball bounce).
3) Evaluasi ahli pendidikan jasmani dan satu orang ahli pembelajaran, uji coba
kelompok kecil dengan menggunakan kuesioner, konsultasi dan evaluasi
yang kemudian dianalisis.
4) Revisi produk pertama, revisi produk berdasarkan hasil dari evaluasi ahli
dan uji coba kelompok kecil. Revisi ini untuk perbaikan terhadap produk
awal yang dibuat oleh peneliti.
38
5) Uji lapangan.
6) Revisi produk akhir yang dilakukan berdasarkan hasil uji lapangan.
7) Hasil akhir pengembangan model permainan sepakbola untuk siswa SMP N
13 Magelang Kota Magelang yang dihasilkan melalui revis uji lapangan.
3.2. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan pada model pengembangan permainan soccer ball
bounce ini dilakukan melalui berbagai tahapan. Tahapan-tahapan pengembangan
permainan soccer ball bounce
Analisis Kebutuhan
Pembuatan Produk Awal
Revisi Produk Pertama
Uji Lapangan 30 siswa
SMP N 13 Magelang
Revisi Produk Akhir
Produk Akhir
Gambar 3.1 Prosedur Pengembangan Permainan Sepakbola.
Tinjauan Ahli Permainan
dan Ahli Pembelajaran
Uji Coba Skala Kecil 10 Siswa SMP
13 Magelang
Kajian Pustaka Observasi dan Wawancara
39
3.2.1 Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan merupakan langkah awal dalam melakukan penelitian ini.
Langkah ini bertujuan untuk menentukan apakah peraturan permainan soccer ball
bonce ini dibutuhkan atau tidak. Pada tahap ini peneliti melakukan observasi di
SMP N 13 Magelang Kota Magelang tentang pelaksanaan modifikasi olahraga
sepakbola dengan cara melakukan pengamatan lapangan tentang aktifitas fisik
siswa.
3.2.2. Pembuatan Produk Awal
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan tersebut, maka langkah selanjunya
adalah pembuatan produk model permainan soccer ball bounce. Dalam
pembuatan produk dikembangkan, peneliti membuat produk berdasarkan kajian
teori yang kemudian dievaluasi oleh satu ahli penjas dan dua ahli pembelajaran,
serta uji coba kelompok kecil. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP
N 13 Magelang dengan jumlah subyek 10 siswa.
3.2.3. Uji Coba Produk
Pelaksanaan uji coba dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu : (1)
menetapkan desain uji coba, (2) menentukan subjek uji coba, (3) penyusunan
instrumen pengumpulan data, dan (4) menetapkan teknik analisis data.
40
3.2.4. Revisi Produk Utama
Setelah uji coba produk, maka dilakukan revisi produk dari hasil evaluasi ahli
dan uji coba kelompok kecil sebagai perbaikan dari produk yang telah
diujicobakan.
3.2.5. Uji Coba Lapangan
Pada tahap ini dilakukan uji lapangan terhadap produk yang dikembangkan
dengan menggunakan subjek uji coba 30 siswa kelas VIII SMP N 13 Magelang
diambil secara acak atau random sampling.
3.2.6. Revisi Produk Akhir
Revisi produk dari hasil uji lapangan yang telah diujicobakan siswa kelas VIII
SMP N 13 Magelang yang berjumlah 30 siswa.
3.2.7. Hasil Akhir
Hasil akhir produk pengembangan dari uji lapangan yang berupa model
pengembangan permainan soccer ball bounce dalam pembelajaran sepakbola.
3.3 Uji Coba Produk
Uji coba produk bertujuan untuk memperoleh efektivitas, efisiensi, dan
kebermanfaatan dari produk. Langkah – langkah yang ditempuh dalam
pelaksanaan uji coba produk adalah sebagai berikut :
3.3.1 Desain Uji Coba
Desain uji coba yang dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui tingkat
keefektifan dan segi kemanfaatan produk yang dikembangkan. Uji coba produk
41
pengembangan melalui dua tahap, yaitu : Uji kelompok kecil ( dilakukan pada 10
siswa kelas VIII), dan uji coba lapangan (siswa kelas VIII yang berjumlah 30
subjek yang di ujikan sebanyak 3 kali). Desain uji coba yang dilaksakan terdiri
dari :
3.3.1.1. Evaluasi Ahli
Sebelum produk pembelajaran yang dikembangkan diujicobakan kepada
subjek, produk yang dibuat dievaluasi terlebih dahulu oleh satu ahli penjas
(Mohammad Annas, S.Pd, M.Pd.) dan ahli pembelajaran (SUNARYANTO).
Variable yang di evaluasi oleh ahli meliputi fasilitas dan perlengkapan,
memainkan permainan, aktivitas siswa dalam permainan. Untuk menghimpun
data dari para ahli digunakan kuesioner. Hasil evaluasi dari para ahli yang berupa
masukan dan saran terhadap produk yang telah dibuat, dipergunakan sebagai
acuan dasar pengembangan produk.
3.3.1.2. Uji Coba Kelompok Kecil
Pada tahap ini produk yang telah direvisi dari hasil evaluasi ahli kemudian
diuji cobakan kepada siswa SMP Negeri 13 Magelang Kota Magelang. Pada uji
coba kelompok kecil ini menggunakan 10 siswa sebagai subjeknya. Pengambilan
siswa dengan menggunakan sempel secara random karena karakteristik dan
tingkat kesegaran jasmani siswa berbeda-beda.
Pertama-tama siswa diberikan penjelasan peraturan permainan yang
kemudian melakukan uji coba permainan soccer ball bounce. Setelah selesai
melakukan uji coba, siswa mengisi kuesioner tentang permainan yang telah
42
dilakukan. Tujuan uji coba kelompok kecil ini adalah untuk mengetahui
tanggapan awal dari produk yang telah dikembangkan.
3.3.1.3 Revisi Produk Utama
Hasil dari data evaluasi satu ahli penjas dan satu ahli pembelajaran, serta uji
coba kelompok kecil tersebut dianalisis, selanjutnya acuan untuk merevisi produk
yang telah di buat.
3.3.1.4 Uji Coba Lapangan
Hasil analisis uji coba kelompok kecil serta revisi produk pertama,
selanjutnya dilakukan uji lapangan. Uji lapangan ini dilakukan pada siswa kelas
VIII SMP N 13 Magelang yang berjumlah 30 siswa dan dilakukan sebanyak 3
kali.
Pertama – tama siswa diberikan penjelasan peraturan permainan soccer ball
bounce yang telah direvisi dan kemudian melakukan uji coba permainan soccer
ball bounce. Uji coba permainan dilakukan sebanyak 3 kali dengan 10 pemain
setiap ujicoba. Setelah selesai melakukan uji coba siswa mengisi kuesioner
tentang permainan yang telah dilakukan.
3.3.2. Subjek Uji Coba
Adapun subjek yang teribat dalam penelitian antara lain :
1) Satu orang ahli Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.
2) Satu orang guru pembelajaran Penjasorkes.
3) Siswa dalam uji coba skala kecil sebanyak 10 orang.
4) Siswa dalam uji coba skala besar sebanyak 30 orang.
43
3.3.3. Jenis Data
Data yang diperoleh adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif
diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner yang berupa kritik dan saran dari
ahli penjas dan pakar pembelajaran penjasorkes SMP secara lisan maupun tulisan
sebagai masukan untuk bahan revisi produk. Sedangkan data kuantitatif diperoleh
dari kuesioner siswa.
3.3.4. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah berbentuk
observasi, lembar evaluasi dan kuesioner. Observasi dilakukan untuk
mengumpulkan informasi tentang pelaksanaan proses pembelajaran sepakbola di
SMP N 13 Magelang. Lembar evaluasi digunakan untuk menghimpun data dari
ahli penjas dan ahli pembelajaran. Koesioner digunakan untuk mengumpulkan
data dari evaluasi ahli dan uji coba. Alasan memilih koesioner adalah jumlah
subjek yang relatif banyak, sehingga data dapat diambil secara serentak dan waktu
yang singkat. Kepada ahli dan siswa diberikan kuesioner yang berbeda. Koesioner
ahli dititik beratkan pada produk pertama yang dibuat, sedangkan koesioner siswa
dititik beratkan pada kenyamanan dalam menggunakan produk. Yaitu dalam
permainan soccer ball bounce (sepakbola bola pantul)
Koesioner yang digunakan untuk ahli berupa sejumlah aspek yang harus
dinilai kelayakannya. Faktor yang digunakan dalam koesioner berupa kualitas
model permainan ketrampilan sepakbola. Serta komentar dan saran umum jika
44
ada. Rentang evaluasi dimulai dari “tidak baik” sampai dengan “sangat baik”
dengan cara member tanda “ ” pada kolom yang tersedia.
1 : tidak baik
2 : kurang baik
3 : cukup baik
4 : baik
5 : sangat baik
Berikut ini adalah faktor, indikator, dan jumlah butir kuesioner yang akan
digunakan pada koesioner ahli :
Tabel 3.1 Faktor, Indikator, dan Jumlah Butir Kuesioner
No Faktor Indikator Jumlah
1 Kualitas model Kualitas produk terhadap standart kompetensi,
keaktifan siswa, dan kelayakan untuk diajarkan
pada siswa SMP
15
Kuesioner yang digunakan siswa berupa sejumlah pertanyaan, yang harus
dijawab oleh siswa dengan alternatif jawaban “ya” dan “tidak”. Faktor yang
digunakan dalam kuesioner meliputi aspek psikomotorik, kognitif, dan afektif.
Cara pemberian skor pada alternatif jawaban adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2 Skor jawaban kuesioner “ya” dan “tidak”
Alternatif jawaban Positif Negatif
Ya 1 0
Tidak 0 1
45
Berikut ini adalah faktor-faktor, indikator, dan jumlah butir kuesioner yang
akan digunakan pada siswa :
Tabel 3.3 Faktor, Indikator, dan Jumlah Butir Kuesioner
No Faktor Indikator Jumlah
1 Psikomotorik
Kemampuan siswa mempraktikkan variasi
bermain dalam model permainan soccer
ball bounce.
10
2 Kognitif
Kemampuan siswa memahami peraturan
dan pengetahuan tentang model
permainan soccer ball bounce.
10
3 Afektif
Menampilkan sikap dalam bermain model
permainan soccer ball bounce, serta nilai
kerjasama, sportifitas, dan kejujuran.
10
3.3.5. Metode Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini
menggunakan teknik analisis deskriptif berbentuk persentase. Sedangkan data
yang berupa saran dan alasan memilih jawaban dianalisis menggunakan teknik
analisis kualitatif.
Dalam pengolahan data, persentase diperoleh dengan rumus dari
(Sukirman.dkk, 2003: 879), yaitu:
f = X 100 %
Keterangan:
f = angka persentase.
f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya.
46
N = banyaknya individu.
100% = konstanta
Dari hasil persentase yang diperoleh kemudian diklsifikasikan untuk
memperoleh kesimpulan data. Pada table 4 akan ditampilkan klasifikasi
persentase.
Table 3.4 Klasifikasi Persentase
Pesentase Klasifikasi Makna
0 – 20 %
20,1 – 40 %
40,1 – 70 %
70,1 – 90 %
90,1 – 100 %
Tidak baik
Kurang baik
Cukup baik
Baik
Sangat baik
Dibuang
Diperbaiki
Digunakan (bersyarat)
Digunakan
Digunakan
Sumber Guilford (Dalam Faqih, 1996 : 57)
47
BAB IV
HASIL PENGEMBANGAN
4.1. Penyajian Data Hasil Uji Coba
4.1.1. Data Analisis Kebutuhan
Untuk mengetahui permasalahan – permasalahan yang terjadi di lapangan
terutama berkaitan dengan proses pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan, serta bentuk pemecahan dari permasalahan tersebut, maka perlu
dilakukan analisis kebutuhan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara menganalisis
proses pembelajaran yang terjadi sesungguhnya di lapangan, melakukan observasi
pembelajaran dan melakukan studi pustaka / kajian literatur.
Sesuai dengan kompetensi dasar pada materi dasar permainan sepak bola,
disebutkan bahwa siswa dapat mempraktikan berbagai variasi gerak dasar ke
dalam permainan dan olahraga dengan peraturan yang dimodifikasi serta nilai –
nilai yang terkandung didalamnya. Selama ini, pembelajaran olahraga dilakukan
secara konvesional tanpa melakukan sesuatu variasi dan pengembangan model
pembelajaran yang disesuaikan dengan materi yang diajarkan.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti berusaha mengembangkan model
permainan sepak bola melalui permainan soccer ball bounce bagi siswa kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama. Peneliti mengharapkan produk yang dihasilkan nanti
dapat membawa suasana pembelajaran yang inovatif, dan terciptanya
pembelajaran yang menyenangkan serta dapat memotivasi peserta didik untuk
48
lebih berpeluang mengeksploitasi gaya bermain dan dapat bergerak secara luas
dan bebas sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki, sehingga diharapkan
dapat meningkatkan kebugaran jasmani siswa.. Produk yang hasilkan juga
diharapkan dapat membantu guru penjasorkes dalam memberikan pembelajaran
sepak ke dalam permainan sederhana yang lebih bervariasi dengan menggunakan
produk yang dihasilkan ini.
4.1.2. Diskriptif Draf Produk Awal
Setelah menentukan produk yang akan dikembangkan berupa model
permainan sepakbola yang sesuai dengan siswa SMP. Tahapan selanjutnya yang
dilakukan adalah dengan menggunakan langkah-langkah sebagai beriku :
1) Analisis tujuan dan karakteristik permainan sepakbola di Sekolah Menengah
Pertama.
2) Analisis karakteristik siswa SMP.
3) Mengkaji literature tentang prinsip-prinsip atau cara membuat atau
mengembangkan modifikasi permainan sepakbola.
4) Menetapkan prinsip-prinsip untuk mengembangkan model permainan
sepakbola.
5) Menetapkan tujuan, isi, dan strategi pengelola pembelajaran.
6) Pengembangan prosedur pengukuran hasil pembelajaran.
7) Menyusun produk awal model permainan sepakbola.
Setelah melalui proses desain dan produksi maka dihasilkan produk awal
model permainan sepakbola yang sesuai bagi siswa SMP. Berikut ini adalah draft
49
produk awal permainan soccer ball bounce yang sesuai bagi siswa SMP sebelum
di evaluasi oleh ahli dan guru Penjasorkes SMP.
4.1.3. Draft Produk Awal Permainan Soccer Ball Bounce
4.1.3.1. Pengertian Model Permainan Soccer Ball Bounce
Permainan soccer ball bounce adalah sebuah permainan modifikasi yang
sangat sederhana, yaitu permainan yang mengandung kerjasama, kelincahan,
koordinasi, ketepatan untuk melakukan permainan sepakbola dalam sebuah
lapangan sepakbola yang lebih kecil. Permaian soccer ball bounce (sepakbola
pantul bola) adalah permainan sepakbola yang menggunakan papan pantul sebagai
garis lapangannya, sehingga seluruh garis lapangan tertutup oleh papan.
Permainan ini dilakukan secara kelompok atau tim, lapangan yang digunakan
merupakan modifikasi dari lapangan sepakbola mini atau lapangan futsal,
dikarenakan sulit untuk menemukan sebuah lapangan sepakbola di tengah kota.
Lapangan soccer ball bounce berbentuk persegi panjang seperti lapangan
sepakbola pada umumnya. Dalam permainan soccer ball bounce ini bola out atau
keluar lapangan akan jarang terjadi, karena sebagian garis batas lapangan tertutup
dengan papan-papan yang berfungsi sebagai pelengkap permainan dan juga bisa
menjadi rekan satu tim apabila dibutuhkan.
50
4.1.3.2. Peraturan Permainan
Permainan ini dilakukan secara kelompok, siswa dibagi menjadi 2
kelompok/tim dengan jumlah 10 siswa tiap tim nya. Dengan peraturan sebagai
berikut :
1. Permainan dilakukan di lapangan dengan ukuran 20m x 13 m.
2. Bola yang digunakan adalah bola futsal.
3. Menggunakan perlengkapan pemain dengan lengkap dan benar.
4. Tidak ada tendangan sudut dan offside.
5. Jumlah pemain dalam skala kecil dan skala besar sama, yaitu 10 orang
dengan lama permainan 15 menit dan terdiri dari satu babak.
4.1.3.3. Sarana dan Prasarana
1. Bola
Bola yang dipergunakan adalah bola sepak, atau bisa juga menggunakan
bola futsal
Gambar 4.1 Bola futsal
51
2. Lapangan permainan soccer ball bounce ini berukuran 20 m X 13 m. Dan
seluruh bagian pembatas lapangan nya adalah papan.
13 meter
20 meter
Keterangan: : Tim 1
: Tim 2
: Titik Pinalti
dan : Pembatas Lapangan (papan pantul)
Gambar 4.2 Lapangan permainan sepakbola modifikasi
3. Gawang
Gawang yang digunakan dari dua tiang setinggi 75 centimeter dan lebar
100 centimeter. Gawang terbuat dari pipa pralon/kayu.
52
Gambar 4.3 Gawang sepakbola modifikasi
4. Papan Pantul
Papan pantul digunakan sebagai pengganti garis lapangan, yang berguna
sebagai pemain tambahan (teman satu tim). Papan pantul dapat
menggunakan papan atau meja bekas (rusak).
Gambar 4.4 Papan pantul
5. Jumlah Pemain
Jumlah pemain dalam pertandingan adalah 10 pemain yang masing-
masing tim 5 orang dan tanpa ada penjaga gawang.
6. Perlengkapan Pemain
Pemain memakai pakaian olahraga/rompi olahraga
Pemain menggunakan sepatu olahraga
100 centimeter
75 centimeter
53
4.1.4. Validasi Ahli
4.1.4.1. Validasi Draf Produk Awal
Produk awal pengembangan model permainan soccer ball bounce pada siswa
kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebelum di uji cobakan dalam uji
kelompok kecil, produk yang dihasilkan perlu dilakukan validasi oleh para ahli
yang sesuai dengan bidang penelitian ini. Peneltian ini melibatkan (1) ahli penjas
yang berasal dari dosen, yaitu Mohammad Annas, S.Pd, M.Pd dan (2) ahli
pembelajaran, yaitu SUNARYANTO.
Validasi dilakukan dengan cara memberikan draf produk awal model
permainan soccer ball bounce, dengan disertai lembar evaluasi untuk ahli dan
guru penjas Sekolah Menengah Pertama (SMP). Lembar evaluasi berupa
kuesioner yang berisi askep kualitas model permainan, saran, serta komentar dari
ahli penjas dan guru penjas Sekolah Menengah Pertama terhadap model
permainan soccer ball bounce. Hasil evaluasi berupa nilai dari aspek kualitas
model pembelajaran dengan menggunakan skala likert 1 sampai 5, caranya
dengan mencontreng salah satu angka yang terdapat pada lembar evaluasi
tersebut.
4.1.4.2. Deskripsi Data Validasi Ahli
Data yang diperoleh dari pengisian kuesioner oleh para ahli, merupakan
pedoman untuk menyatakan apakah produk model permainan soccer ball bounce
ini dapat digunakan untuk uji coba skala kecil dan uji coba lapangan. Hasil
54
pengisian kuesioner para ahli penjas dan ahli pembelajaran dapat dilihat pada
lampiran 5.
Berdasarkan hasil pengisian kuesioner yang dilakukan oleh ahli penjas dan
ahli pembelajaran di dapat rata – rata lebih dari 4 (empat) atau masuk dalam
kategori penilaian “baik”. Oleh karna itu dapat disimpulkan bahwa
pengembangan model permainan soccer ball bounce pada siswa kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama dapat digunakan untuk uji coba skala kecil. Masukan
berupa saran dan komentar pada produk permainan soccer ball bounce, sangat
diperlukan untuk perbaikan terhadap model tersebut. Hasil evaluasi ahli untuk
kualitas model permainan soccer ball bounce dapat dilihat pada lampiran 8.
4.1.4.3. Refisi Draf Produk Awal Sebelum Uji Coba Skala Kecil
Berdasarkan saran dari ahli penjas dan ahli pembelajaran pada produk atau
model seperti yang telah diuraikan di atas, maka dapat segera dilaksanakan revisi
produk. Proses revisi produk berdasarkan saran dari ahli penjas dan ahli
pembelajaran sebagai berikut :
1. Revisi produk yang dilakukan oleh peneliti adalah mengurangi papan pantul
yang digunakan sebagai pengganti garis lapangan, karena permainan ini sudah
ada walau belum sering di terapkan sepenuhnya di lapangan.
4.1.5. Data Uji Coba Kelompok Kecil
Setelah produk model permainan soccer ball bounce divalidasi oleh ahli
penjas dan pembelajaran serta dilakukan revisi, maka pada tanggal 20 November
2012 produk diujicobakan kepada siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Magelang
55
Kota Magelang yang berjumlah 10 siswa. Pengambilan sampel dengan
menggunakan metode sample acak (random sampling).
Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasikan berbagai
permasalahan seperti kelemahan, kekurangan, ataupun keefektifan produk saat
digunakan siswa. Data yang diperoleh dari uji coba ini digunakan sebagai dasar
untuk melakukan revisi produk sebelum digunakan pada uji coba lapangan.
Data uji coba kelompok kecil dihimpun dengan menggunakan kuesioner.
Berdasarkan data pada hasil kuesioner yang diisi oleh para siswa diperoleh
persentase 82,33%. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka permainan
soccer ball bounce ini telah memenuhi kriteria “baik”, sehingga dapat digunakan
untuk siswa kelas VIII SMP N 13 Magelang Kota Magelang.
Tabel 4.1. Data Rekapitulasi Uji Coba Skala Kecil (N=10)
No Aspek Penilaian Jumlah total
siswa
Siswa yang menjawab
sesuai harapan peneliti Presentase
1 Psikomotor 10 75 75%
2 Kognitif 10 84 84%
3 Afektif 10 88 88%
Sumber : Uji Coba Kelompok Kecil
Berdasarkan data diatas, terlihat seluruh aspek sudah baik, akan tetapi ada
beberapa kegiatan yang kurang maksimal. Untuk itu perlu adanya revisi untuk
model pembelajaran.
Hasil rekapitulasi aspek psikomotor siswa, diperoleh jawaban siswa baik.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada aspek ini, siswa telah dapat mengetahui
dengan cukup baik semua permainan soccer ball bounce. Sehingga model
pembelajaran ini cukup baik untuk diterapkan pada pembelajaran penjasorkes.
56
Hasil rekapitulasi aspek kognitif siswa, diperoleh jawaban siswa baik.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada aspek ini, siswa telah dapat mengetahui
dengan baik. Sehingga model pembelajaran ini sangat baik untuk diterapkan pada
pembelajaran penjasorkes.
Hasil rekapitulasi aspek afektif siswa, diperoleh jawaban sangat siswa baik.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada aspek ini, siswa telah dapat mengetahui
dengan baik. Sehingga model pembelajaran ini sangat baik untuk diterapkan pada
pembelajaran penjasorkes.
Keseluruhan data yang didapatkan dari evaluasi ahli penjas dan ahli
pembelajaran dan uji coba kelompok kecil digunakan sebagai dasar untuk
memperbaiki kualitas produk sebelum memasuki tahap uji lapangan.
4.1.5.1. Revisi Produk Setelah Uji Coba Skala Kecil
Berdasarkan saran dari ahli penjas dan ahli pembelajaran pada produk atau
model yang telah diujicobakan ke dalam uji skala kecil, maka dapat segera
dilaksanakan revisi produk. Proses revisi produk berdasarkan saran ahli penjas
dan ahli pembelajaran terhadap kendala dan permasalahan yang muncul setelah
uji coba skala kecil. Proses revisi adalah sebagai berikut :
1. Kurang berfungsinya papan pantul sebagai garis lapangan, sehingga perlu
adanya perubahan tarhadap peraturan permainan.
2. Memberikan bantalan atau pengaman pada sisi sudut papan pantul, agar tidak
lancip dan berbahaya.
57
4.1.6. Draf Setelah Uji Coba Skala Kecil
4.1.6.1. Pengertian
Permainan soccer ball bounce adalah sebuah permainan modifikasi yang
sangat sederhana, yaitu permainan yang mengandung kerjasama, kelincahan,
koordinasi, ketepatan untuk melakukan permainan sepakbola dalam sebuah
lapangan sepakbola yang lebih kecil. Permainan soccer ball bounce (sepakbola
pantul bola) adalah permainan sepakbola yang menggunakan papan pantul sebagai
garis lapangannya, tetapi tidak seluruh garis lapangan tertutup oleh papan.
Permainan ini dilakukan secara kelompok atau tim, lapangan yang digunakan
merupakan modifikasi dari lapangan sepakbola mini atau lapangan futsal,
dikarenakan sulit untuk menemukan sebuah lapangan sepakbola di tengah kota.
Lapangan soccer ball bounce berbentuk persegi panjang seperti lapangan
sepakbola pada umumnya. Dalam permainan soccer ball bounce ini bola out atau
keluar lapangan akan jarang terjadi, karena sebagian garis batas lapangan tertutup
dengan papan-papan yang berfungsi sebagai pelengkap permainan dan juga bisa
menjadi rekan satu tim apabila dibutuhkan.
4.1.6.2 Peraturan Permainan
Dalam permainan ini dilakukan secara kelompok, siswa dibagi menjadi 2
kelompok/tim yang setiap kelompok terdiri 10 siswa dengan sama banyak dengan
peraturan sebagai berikut :
1. Permainan dilakukan di lapangan berukuran 20 m X 13 m.
2. Bola yang digunakan adalah bola sepak (futsal).
58
3. Menggunakan perlengkapan pemain dengan lengkap dan benar.
4. Jumlah pemain dalam uji kelompok kecil adalah 10 siswa, dan dalam uji
lapangan berjumlah 30 siswa dan diujikan 3 kali.
5. Tidak ada tendangan sudut dan offside.
6. Pemain maksimal hanya dapat menggiring bola sebanyak 4 langkah.
4.1.6.3 Sarana dan Prasarana
1. Lapangan permainan soccer ball bounce ini berbentuk persegi panjang,
dengan ukuran 20 m X 13 m dan sebagian garis lapangan adalah papan
pantul.
13 meter
20 meter
Keterangan: : Tim 1
: Tim 2
2 meter
59
100 centimeter
75 centimeter
: Titik Pinalti
dan : Pembatas Lapangan (papan pantul dengan
bantalan pengaman)
: Garis Serang (2 meter depang gawang)
Gambar 4.5 Ukuran lapangan sepakbola modifikasi
2. Bola
Bola yang dipergunakan adalah bola sepak (futsal) yang memiliki ukuran
berat < 410 gr
Gambar 4.6 Bola sepak
3. Gawang
Gawang yang digunakan terdiri dari dua tiang setinggi 75 centimeter dan
lebar 100 centimeter. Dengan gawang terbuat dari pipa pralon/kayu.
Gambar 4.7 Gawang sepakbola modifikasi
60
4. Papan Pantul
Papan pantul digunakan sebagai pengganti garis lapangan, yang berguna
sebagai pemain tambahan (teman satu tim). Papan pantul dapat
menggunakan papan biasa atau meja bekas (rusak) yang ujung-ujungnya
di berikan bantalan pelindung.
Gambar 4.8 Papan pantul modifikasi
5. Jumlah Pemain
Jumlah pemain dalam permainan soccer ball bounce adalah 10 orang yang
masing-masing tim 5 orang dan tanpa penjaga gawang.
6. Perlengkapan pemain
Memakai seragam olahraga
Memakai kaos kaki
Memakai sepatu olahraga
Rompi bola
4.1.7 Data Uji Coba Lapangan
Berdasarkan evaluasi ahli serta uji coba kelompok kecil langkah berikutnya
adalah uji coba lapangan. Uji coba lapangan bertujuan untuk mengetahui
61
keefektifan perubahan yang telah dilakukan pada evaluasi ahli serta uji coba
kelompok kecil apakah bahan permainan itu dapat digunakan. Uji coba lapangan
dilakukan oleh siswa kelas VIII SMP N 13 Magelang Kota Magelang yang
berjumlah 30 siswa. Data uji coba lapangan dihimpun dengan kuesioner.
Berdasarkan uji coba lapangan didapatkan persentase sebesar 84,89%.
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka permainan soccer ball bounce ini
telah memenuhi kriteria “baik”, sehingga dapat digunakan untuk siswa kelas VIII
SMP N 13 Magelang Kota Magelang.
Tabel 4.2.Data Rekapitulasi Uji Coba Lapangan (N=30)
No Aspek Penilaian Jumlah total
siswa
Siswa yang menjawab
sesuai harapan peneliti
Presentase
1 Psikomotor 30 237 79.00%
2 Kognitif 30 261 87.00%
3 Afektif 30 266 88.67%
Sumber : Uji coba lapangan
4.1.8. Analisis Data
4.1.8.1. Analisis Hasil Uji Coba Kelompok Kecil
Berdasarkan data yang di dapat pada uji coba kelompok kecil didapat rata-rata
persentase pilihan jawaban yang sesuai 82,33%. Berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan model pembelajaran permainan soccer ball bounce ini telah memenuhi
kriteria baik sehingga dapat digunakan untuk siswa kelas VIII SMP N 13
Magelang dan hasil analisis data kuesioner skala kecil dapat dilihat pada lampiran
10 halaman 85.
62
4.1.8.2 Analisis Hasil Uji Coba Lapangan
Berdasarkan evaluasi ahli serta uji coba kelompok kecil langkah berikutnya
adalah uji coba lapangan. Uji coba lapangan bertujuan untuk mengetahui
keefektifan perubahan yang telah dilakukan pada evaluasi ahli serta uji coba
kelompok kecil apakah bahan permainan itu dapat digunakan dalam lingkungan
sebenarnya. Uji coba lapangan dilakukan oleh siswa kelas VIII SMP N 13
Magelang yang berjumplah 30 siswa. Data uji coba lapangan dihimpun dengan
menggunakan kuesioner. Data uji coba lapangan model pembelajaran permainan
soccer ball bounce.
Berdasarkan pada data tabel kuesioner pada uji lapangan yang diadakan pada
tanggal 9 Januari 2013 didapat rata – rata presentase pilihan jawaban yang sesuai
84,89%. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka permainan soccer ball
bounce ini telah memenuhi kriteria baik, sehingga dapat digunakan untuk siswa
VIII SMP N 13 Magelang Kota Magelang dan hasil analisis data kuesioner dapat
di lihat pada lampiran 12 halaman 100.
4.2 Prototipe Produk
4.2.1 Draf Model Permainan Soccer Ball Bounce untuk siswa kelas VIII SMP
N 13 Magelang Kota Magelang
1. Pengertian
Soccer Ball Bounce adalah sebuah permainan modifikasi yang sederhana,
yaitu permainan yang mengandung kecepatan, kelincahan, koordinasi dan
ketepatan. Permainan ini merupakan sejenis permainan sepakbola yang
63
dimainkan dalam lapangan sepakbola yang berukuran lebih kecil.
Permainan ini dimainkan oleh 10 orang, dimana masing-masing tim terdiri
dari 5 orang pemain. Permainan soccer ball bounce adalah permainan
sepakbola yang menggunakan papan pantul sebagai garis lapangannya,
tetapi tidak seluruh garis lapangan tertutup oleh papan sehingga bola
keluar akan jarang terjadi. Papan-papan pantul berfungsi sebagai
pelengkap permainan dan bisa menjadi rekan satu tim dalam pertandingan
atau bisa juga digunakan untuk menipu / mengecoh lawan dan mengurangi
bola keluar sehingga pemain lebih aktif dalam permainan ini.
Adapun hasil modifikasi dalam permainan ini adalah sebagai berikut:
a) Lapangan
Panjang lapangan 20 meter dan lebar 13 meter. Alasan memodifikasi
ukuran lapangan menjadi lebih kecil dikarenakan tidak semua sekolah
memiliki lapangan yang berukuran standart.
13 meter
20 meter
2 meter
64
Keterangan: : Tim 1
: Tim 2
: Titik Pinalti
dan : Pembatas Lapangan (papan pantul dengan
bantalan pengaman)
: Garis Serang (2 meter depang gawang)
Gambar 4.9 Ukuran lapangan modifikasi
b) Bola
Bola yang dipergunakan adalah bola sepak (bola futsal) yang
berukuran < 410 gr. Alasan pemakaian bola yang berukuran < 410 gr
adalah agar siswa pemula tidak merasa takut dan sakit saat menendang.
Gambar 4.10 Bola sepak
c) Gawang
Gawang yang digunakan terdiri dari dua tiang setinggi 75 centimeter
dan panjang 100 centimeter. Dengan gawang terbuat dari pipa pralon
atau kayu.
65
75 centimeter
100 centimeter
Gambar 4.11 Gawang sepakbola modifikasi
d) Papan Pantul
Papan pantul yang digunakan dapat terbuat dari papan kayu biasa atau
meja bekas (rusak). Adanya papan pantul ini berguna sebagai
pembatas lapangan dan pemain tambahan (rekan satu tim).
Gambar 4.12 Papan Pantul
2. Peraturan Permainan
1) Setiap pertandingan terdiri dari 10 pemain yang masing-masing tim
terdiri dari 5 orang dan tanpa penjaga gawang.
66
2) Pemain menggunakan perlengkapan olahraga (rompi/kaos olahraga,
kaos kaki dan sepatu olahraga)
3) Lama permainan 15 menit setiap pertandingan, kick of dilakukan tepat
di tengah lapangan dan tidak diperbolehkan untuk menendang secara
langsung ke gawang.
4) Pemain mempunyai batasan dalam menggiring bola, maksimal 4
langkah dan apabila lebih akan di berikan pelanggaran dan tim lawan
mendapatkan tendangan bebas.
5) Tendangan pinalti dilakukan pada titik pinalti yaitu titik tengah
lapangan, dan tanpa penjaga gawang.
6) Didepan gawang terdapat garis berbentuk persegi panjang dengan
panjang 3 meter dan lebar 2 meter yang disebut area serang. Hanya
seorang pemain lawan yang diperbolehkan masuk kedalam area
tersebut.
7) Permainan ini dipimpin oleh 1 orang wasit yang bertugas dan
mempunyai wewenang penuh dalam mengatur pertandingan dan
berada di sisi samping lapangan.
4.3 Kelemahan Produk
4.3.1 Gawang yang terbuat dari kayu/pralon yang tidak kuat terhadap benturan
bola, sehingga sering bergeser-geser letak penempatannya.
67
4.3.2 Papan pantul yang berguna sebagai pembatas sebagian lapangan masih
menggunakan papan atau meja bekas (rusak) yang kurang bisa berdiri tegak
lurus dengan alas.
4.3.3 Pemain selalu menggunakan satu kali sentuh dalam permainan ini, sehingga
peraturan yang tercantum (maksimal 4 kali sentuh) jarang terjadi dan papan
pantulpun jarang digunakan.
4.3.4 Kurangnya papan pantul yang digunakan sehingga lapangan tidak tertutup
sepenuhnya dengan papan pantul danmembuat permainan menjadi kurang
efektif karena bola sering kali keluar lapangan.
4.3.5 Papan pantul masih belum menggunakan papan yang sebenarnya, dan dalam
permainan ini papan pantul yang digunakan adalah meja belajar sekolah.
68
BAB V
KAJIAN DAN SARAN
6.1 Kajian
Hasil akhir dari kegiatan penelitian pengembangan ini adalah produk model
permainan soccer ball dalam pembelajaran permainan sepak bola yang
berdasarkan data pada uji coba skala kecil dan uji coba lapangan.
Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan dalam skripsi ini, maka
dapat disimpulkan bahwa :
5.1.1 Produk model pembelajaran permainan soccer ball bounce sudah dapat
dipraktikkan kepada subjek uji coba. Hal itu berdasarkan hasil analisis data
dari evaluasi ahli penjas didapat rata - rata presentase 76%. Berdasarakan
kriteria yang telah ditetapkan maka produk model pembelajaran soccer
ball bounce ini telah memenuhi kriteria baik sehingga dapat digunakan
untuk siswa kelas VIII SMP N 13 Magelang. Faktor yang dapat
menjadikan model pembelajaran ini dapat diterima siswa SMP adalah dari
penilaian kualitas model pembelajaran yang dilakukan oleh ahli Penjas
pada aspek 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 13, dan 14. Keduabelas aspek
tersebut telah memenuhi kriteria baik yaitu mendapat poin 4. Selain
keduabelas aspek tersebut, ada 3 aspek penilaian kualitas model
pembelajaran yaitu 11, 12 , dan 15 telah memenuhi kriteria cukup baik
karena masing-masing mendapat point 3.
69
dan evaluasi ahli pembelajaran didapat rata - rata presentase 84%.
Berdasarakan kriteria yang telah ditetapkan maka produk model
pembelajaran soccer ball bounce ini telah memenuhi kriteria baik
sehingga dapat digunakan untuk siswa putra putri kelas VIII SMP N 13
Magelang. Faktor yang dapat menjadikan model pembelajaran ini dapat
diterima siswa SMP adalah dari penilaian kualitas model pembelajaran
yang dilakukan oleh ahli Pembelajaran pada aspek 3, 4, 12. Pada aspek
tersebut telah memenuhi kriteria sangat baik yaitu mendapat poin 5.
Selain aspek tersebut, ada 12 aspek penilaian kualitas model pembelajaran
yaitu 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14 dan 15 telah memenuhi kriteria
baik karena masing-masing mendapat point 4. Berdasarkan penilaian uji
ahli yang ada maka produk pembelajaran permainan soccer ball bounce ini
telah memenuhi kriteria baik sehingga dapat digunakan untuk siswa kelas
VIII SMP N 13 Magelang Kota Magelang.
5.1.2 Produk model pembelajaran permainan soccer ball bounce sudah dapat
digunakan bagi siswa SMP. Hal ini berdasarkan Hasil analisis data uji
coba lapangan skala kecil didapat rata-rata persentase pilihan jawaban
yang sesuai 82,33%. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka
permainan soccer ball bounce ini telah memenuhi kriteria baik. Faktor
yang dapat menjadikan model permainan soccer ball bounce ini dapat
diterima siswa SMP adalah dari semua aspek uji coba yang ada, sebagian
besar siswa mampu mempraktekkan dengan baik, dari segi pemahaman
70
peraturan permainan, penerapan sikap dalam permainan dan aktivitas
gerak yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan.
Sehingga dari hasil uji coba kelompok kecil model permainan soccer ball
bounce ini dapat digunakan bagi siswa kelas VIII SMP N 13 Magelang
Kota Magelang.
5.1.3 Produk model pembelajaran permainan soccer ball bounce ini sudah dapat
digunakan bagi siswa SMP. Hal ini berdasarkan hasil analisis data uji coba
lapangan skala besar didapat rata-rata persentase pilihan jawaban yang
sesuai 84,89%. Faktor yang dapat menjadikan model permainan soccer
ballbounce ini dapat diterima siwa SMP adalah dari semua aspek uji coba
yang ada, sebagian besar siswa mampu mempraktekkan dengan baik, dari
segi pemahaman peraturan permainan, penerapan sikap dalam permainan
dan aktivitas gerak yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan
perkembangan. Sehingga dari hasil uji coba lapangan skala besar model
permainan soccer ball bounce ini dapat digunakan bagi siswa kelas VIII
SMP N 13 Magelang Kota Magelang.
5.1.4 Hasil uji coba kelompok kecil dan hasil uji coba lapangan serta hasil
evaluasi dari ahli penjas dan ahli pembelajaran yang disajikan dalam
bentuk persentase diatas model pembelajaran permainan soccer ball
bounce ini telah memenuhi kriteria baik karena berdasarkan hasil yang
diperoleh anak telah melakukan model permainan sepakbola dan hasil dari
mengisi kuesioner telah memenuhi kriteria beberapa aspek yaitu (1) aspek
kognitif yaitu siswa mampu mengetahui, mematuhi, dan menjelaskan
71
permainan soccer ball bounce serta bisa memahami aturan permainannya,
(2) aspek afektif yaitu siswa bisa menaati peraturan dan mampu bersikap
sportif serta siswa dapat bekerjasama dengan kelompok, (3) aspek
psikomotor yaitu siswa mampu bermain permainan soccer ball bounce
dengan baik. Dari hasil keseluruhan aspek, siswa dapat melakukan
pengembangan model pembelajaran permainan soccer ball bounce ini
dengan baik. Sehingga pengembangan model pembelajaran permainan
soccer ball bounce ini layak digunakan sebagai bahan pembelajaran untuk
siswa kelas VIII SMP N 13 Magelang dan semoga bisa dikembangkan lagi
di SMP yang lain.
6.2 Saran
6.2.1 Untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan sarpras saat berlangsungnya
permainan, lebih baik menggunakan sarpras yang terbuat permanen.
Seperti gawang yang awal mula terbuat dari pipa pralon/kayu, lebih baik
menggunakan besi yang sudah dirakit secara permanen.
6.2.2 Papan pantul yang digunakan haruslah berdiri tegak agar bola dapat
memantul stabil sesuai yang diharapkan. Dan terdapat pengaman pada
setiap ujung papan pantul, agar tidak berbahaya.
6.2.3 Tidak diperkenankan fasilitas penunjang pembelajaran (meja belajar
sekolah) dipergunakan sabagai sarpras dalam permainan apapun, karena
tidak sesuai etika dan fungsi.
72
6.2.4 Model pembelajaran permainan soccer ball baounce sebagai produk yang
telah dihasilkan dari penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif
penyampaian materi pembelajaran permainan sepakbola untuk siswa SMP.
6.2.5 Penggunaan model ini dilaksanakan seperti apa yang direncanakan
sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan
dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.
6.2.6 Bagi guru Penjasorkes di SMP diharapkan dapat mengembangkan model-
model permainan sepakbola yang lebih menarik lainnya untuk digunakan
dalam pembelajaran permainan sepakbola di sekolah.
6.2.7 Dalam permainan ini tentu tidak sepenuhnya sempurna dan masih perlu
adanya sebuah pengembangan yang lebih lanjut yang tentunya disesuaikan
dengan kondisi yang tersedia di sekolah, sehingga pembelajaran
permainan soccer ball bounce ini dapat digunakan lebih efektif lagi dan
menyenangkan.
6.2.8 Alangkah lebih baik apabila garis lapangan di penuhi dengan papan pantul,
agar permainan lebih efektif dan bola tidak sering keluar sehingga tidak
mengganggu jalannya permainan, dengan catatan papan pantul tidak
terlalu tinggi agar, ketika pemain tidak dapat mengontrol lari nya dia bisa
meloncati papan pantul tersebut.
73
Daftar Pustaka
Abdul Kadir Ateng. 1992. Pengantar Asas-asas dan Landasan Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Rekreasi. Jakarta: Depdikbud.
Adang Suherman. 2000. Dasar-Dasar Penjaskes. Jakarta : Depdiknas.
Amung Ma’mun dan Yudha Saputra. 2000. Perkembangan Gerak dan Belajar
Gerak. Jakarta : Depdikbud.
Borg & Gall. 1993. Penelitian dan Pengembangan .Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Jef Sneyers, 2004. Latihan & Strategi Bermain,Bandung. PT Remaja
Rosdakarya.
M, Sanyoto.1988. Metode Belajar interaktif; membangun komunikasi guru dan
siswa.Jakarta.PT.Grasindo
Rusli Lutan. 2001. Asas-Asas Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas
Suharsimi Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sucipto,dkk.,2000., Sepakbola.Jakarta : Depdikbud.
Soegiyanto dan Sodjarwo. 1993. Perkembangan dan belajar gerak. Jakarta :
Depdikbud.
Sukirman,dkk.,2003. Matematika. Jakarta : Universitas Terbuka.
Tim Pengembang Buku Panduan Penulisan Skripsi. 2009. Pedoman Penyusunan
Skrisi Mahasisiwa Program Strata 1 Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Semarang. Semarang: FIK UNNES.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Tisnowati Tamat dan Moekarto Mirman. 2005. Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan. Jakarta: Universitas Terbuka.
http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2009/04/permendiknas-no-22-tahun-
2006.pdf
78
LEMBAR EVALUASI UNTUK AHLI
EVALUASI PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN
SOCCER BALL BOUNCE PADA SISWA KELAS VIII
SMP NEGERI 13 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Materi Pokok : Sepak Bola
Standar Kompetensi : 1. Mempraktikan berbagai variasi gerak dasar ke dalam
permainan dan olahraga dengan peraturan yang
dimodifikasi serta nilai – nilai yang terkandung
didalamnya
Kompetensi Dasar : 1.2. Mempraktikan variasi gerak dasar ke dalam
modifikasi sepakbola serta nilai – nilai semangat,
sportivitas, percaya diri dan kejujuran.
Sasaran Program : Siswa Sekolah Menengah Pertama
Evaluator :
Tanggal :
Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat bapak/ibu,
sebagai ahli pendidikan jasmani terhadap pengembangan model permainan soccer
ball bounce yang efektit dan efisien untuk proses pembelajaran penjasorkes bagi
siswa Sekolah Menengah Pertama yang kami modifikasi. Sehubungan dengan hal
tersebut kami berharap kesediaan bapak/ibu untuk memberikan respon pada setiap
pertanyaan sesuai dengan petunjuk dibawah ini :
Petunjuk :
1. Lembar evaluasi ini diisi oleh ahli penjas.
2. Evaluasi mencakup aspek bentuk/model permainan, komentar, dan
saran umum, serta kesimpulan.
3. Rentang evaluasi mulai dari “tidak baik” sampai dengan “sangat baik”
dengan cara member tanda “ ” pada kolom yang tersedia.
Lampiran 5
79
Keterangan :
1. Tidak baik
2. Kurang baik
3. Cukup baik
4. Baik
5. Sangat baik
Komentar, kritik dan saran mohon dituliskan pada kolom yang telah disediakan
dan apabila tidak mencukupi mohon ditulis pada kertas tambahan yang telah
disediakan.
A. Kualitas Model
No Aspek yang dinilai Skala Penilaian
Komentar 1 2 3 4 5
1. Kesesuaian dengan kompetensi
dasar
2. Kejelasan petunjuk permainan
3. Ketepatan memilih bentuk/model
permainan bagi siswa
4. Kesesuaian alat dan fasilitas yang
digunakan
5. Kesesuaian bentuk/model
permainan untuk dimainkan siswa
6.
Kesesuaian bentuk /model
permainan dengan karakteristik
siswa
7. Mendorong perkembangan aspek
fisik/jasmani siswa
8. Mendorong perkembangan aspek
kognitif siswa
9. Mendorong perkembangan aspek
psikomotor siswa
10. Mendorong perkembangan aspek
afektif siswa
11. Dapat dimainkan siswa yang
terampil maupun tidak terampil
12. Dapat dimainkan siswa putra
Lanjutan lampiran 5
80
maupun putri
13. Medorong siswa aktif bergerak
14.
Meningkatkan minat dan motivasi
siswa berpartisipasi dalam
pembelajaran
15. Aman untuk diterapkan dalam
pembelajaran
B. Saran untuk Perbaikan Model Permainan
Petujuk :
1. Apabila diperlukan revisi pada model permainan ini, mohon dituliskan pada
kolom 2
2. Alasan diperlukannya revisi, mohon dituliskan pada kolom 3
3. Saran untuk perbaikan mohon untuk ditulis dengan singkat dan jelas pada
kolom 4
No Bagian yang Direvisi
(2)
Alasan Direvisi
(3)
Saran Perbaikan
(4)
1.
2.
3.
Lanjutan lampiran 5
81
4.
C. Komentar dan Saran Umum
D. Kesimpulan
Model permainan ini dinyatakan :
1. Layak untuk digunakan / uji coba skala kecil tanpa revisi
2. Layak untuk digunakan / uji coba skala kecil dengan revisi sesuai saran
3. Tidak layak untuk digunakan / uji coba skala kecil
( mohon diberi tanda silang pada nomor sesuai dengan kesimpulan anda )
Semarang, …………..2012
Evaluator
(……………………….)
Lanjutan lampiran 5
82
KUESIONER UNTUK SISWA
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAKBOLA
MELALUI PERMAINAN SOCCER BALL BOUNCE PADA SISWA KELAS
VIII SMP N 13 MAGELANG
PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER
1. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan sebenar – benarnya dan sejujur –
jujurnya
2. Jawablah secara runtut dan jelas
3. Berilah tanda silang (x) pada huruf A atau B sesuai dengan pilihanmu
4. Selamat mengerjakan dan terima kasih
I. IDENTITAS RESPONDEN
Nama Sekolah Dasar : ………………………………………………….
Nama Siswa : ………………………………………………….
Umur : ………………………………………………….
Kelas : ………………………………………………….
Jenis Kelamin : ………………………………………………….
Nama Orang Tua : ………………………………………………….
a. Ayah : …………………........………………………….
b. Ibu : ……………………........……………………….
Alamat (RT/RW) : ………………………………………………….
Lampiran 6
83
II. PERTANYAAN
A. Psikomotorik
1. Apakah menurut kamu pengembangan model permainan soccer ball
bounce merupakan permainan yang sulit?
A. Ya B. Tidak
2. Apakah kamu bisa memainkan model permainan soccer ball bounce ?
A. Ya B. Tidak
3. Apakah kamu merasa kesulitan dalam memainkan permainan soccer ball
bounce ini?
A. Ya B. Tidak
4. Apakah dalam model permainan soccer ball bounce ini kamu merasa
senang?
A. Ya B. Tidak
5. Apakah selama bermain soccer ball bounce kamu mudah memberikan
operan bola kepada teman?
A. Ya B. Tidak
6. Apakah selama bermain soccer ball bounce kamu sering menerima operan
bola dari teman?
A. Ya B. Tidak
7. Apakah kamu merasa kesulitan untuk melakukan serangan dalam
permainan soccer ball bounce ini?
A. Ya B. Tidak
8. Apakah kamu merasa sulit untuk melakukan pertahanan dalam permainan
soccer ball bounce ini?
A. Ya B. Tidak
9. Apakah kamu merasa sulit untuk mencetak gol dalam permainan soccer
ball bounce ini?
A. Ya B. Tidak
10. Apakah cara bermain permainan soccer ball bounce ini lebih mudah dari
permainan sepakbola yang pernah kamu kenal?
A. Ya B. Tidak
Lanjutan lampiran 6
84
B. KOGNITIF
1. Apakah kamu tahu cara bermain model permainan soccer ball bounce
ini?
A. Ya B. Tidak
2. Apakah kamu tahu perbedaan permainan ini dengan sepakbola
sesungguhnya?
A. Ya B. Tidak
3. Apakah kamu tahu tentang peraturan yang ada dalam dalam permainan
soccer ball bounce?
A. Ya B. Tidak
4. Apakah dalam bermain kamu bisa mematuhi peraturan yang ada pada
permainan soccer ball bounce?
A. Ya B. Tidak
5. Apakah setiap pemain wajib mentaati peraturan dalam permainan soccer
ball bounce?
A. Ya B. Tidak
6. Menurut kamu, apakah memainkan permainan soccer ball bounce ini
perlu kerjasama satu tim dengan yang lain?
A. Ya B. Tidak
7. Apakah dalam permainan soccer ball bounce ini setiap tim harus
kompak?
A. Ya B. Tidak
8. Apakah kamu tahu tugas wasit dalam permainan soccer ball bounce?
A. Ya B. Tidak
9. Apakah seorang wasit akan memberikan teguran kepada pemain yang
tidak menaati peraturan?
A. Ya B. Tidak
10. Apakah permainan soccer ball bounce ini dapat dimainkan oleh semua
orang?
A. Ya B. Tidak
Lanjutan lampiran 6
85
C. AFEKTIF
1. Apakah kamu tertarik dengan model permainan soccer ball bounce?
A. Ya B. Tidak
2. Apakah kamu merasa gembira setelah membuat gol dalam permainan
soccer ball bounce ini?
A. Ya B. Tidak
3. Apakah kamu senang melakukan/memainkan permainan soccer ball
bounce ini?
A. Ya B. Tidak
4. Apakah kamu semangat dalam melakukan permainan soccer ball bounce
ini?
A. Ya B. Tidak
5. Apakah kamu bisa menerima seandainya kalah dalam bertanding?
A. Ya B. Tidak
6. Apakah kamu bisa menghormati lawan saat bertanding dalam soccer
ball bounce?
A. Ya B. Tidak
7. Apabila dalam permainan kamu melakukan pelanggaran, apakah kamu
akan segara minta maaf?
A. Ya B. Tidak
8. Apakah kamu bisa menerima keputusan wasit apabila kamu melakukan
pelanggaran dalam permainan ini?
A. Ya B. Tidak
9. Apakah kamu ingin bermain soccer ball bounce ini lagi?
A. Ya B. Tidak
10. Menurut kamu peralatan yang digunakan dalam permainan soccer ball
bounce ini apakah menarik?
A. Ya B. Tidak
Lanjutan lampiran 6
86
Saran dan Perbaikan Model Permainan
No Bagian yang
direvisi Alasan direvisi Saran Perbaikan
1 2 3 4
Papan / meja yang
dipasang sebagai
bounce
Berbahaya Buat pelindung
terhadap meja agar
permukaandan
ujungnya tidak lancip
dan berbahaya dengan
memberikan bantalan
Gawang Pralon Gawang pralon sering
terjatuh karena terkena
benturan dari bola
Memberikan tambahan
kaki gawang pralon /
member sanggahan
yang kuat
Lampiran 7
87
LEMBAR EVALUASI UNTUK AHLI
NO Aspek Penilaian Skor Penilaian Ahli dan Guru
Ahli Penjas Guru Penjas
1 Kesesuaian dengan kompetensi dasar 4 4
2 Kejelasan petunjuk permainan 4 4
3 Ketepatan memilih bentuk/model
permainan bagi siswa 4 5
4 Kesesuaian alat dan fasilitas yang
digunakan 4 5
5 Kesesuaian bentuk/model permainan untuk
dimainkan siswa 4 4
6 Kesesuaian bentuk /model permainan
dengan karakteristik siswa 4 4
7 Mendorong perkembangan aspek
fisik/jasmani siswa 4 4
8 Mendorong perkembangan aspek kognitif
siswa 4 4
9 Mendorong perkembangan aspek
psikomotor siswa 4 4
10 Mendorong perkembangan aspek afektif
siswa 4 4
11 Dapat dimainkan siswa yang terampil
maupun tidak terampil 3 4
12 Dapat dimainkan siswa putra maupun putri 3 5
13 Medorong siswa aktif bergerak 4 4
14 Meningkatkan minat dan motivasi siswa
berpartisipasi dalam pembelajaran 4 4
15 Aman untuk diterapkan dalam
pembelajaran 3 4
JUMLAH 57 63
RATA-RATA 4 4
PROSENTASE RATA-RATA 76% 84%
Lampiran 8
88
DAFTAR SISWA KELAS VIII SMP N 13 MAGELANG
NO NAMA JENIS KELAMIN USIA
1 Ahmad Zaenal Arifin L 14 Tahun
2 Awan K L 14 Tahun
3 Bekti Sulistiyani L 15 Tahun
4 Gusta Avy Pratama L 14 Tahun
5 Muhammad Nadhif A L 14 Tahun
6 Nugroho Adi S L 15 Tahun
7 Viektor Valentino S L 13 Tahun
8 Wahyu Sektiawan L 14 Tahun
9 Yasin Bagas S L 14 Tahun
10 Yoga Ade S L 14 Tahun
Lampiran 9
SKALA KECIL
89
JAWABAN KUISIONER ASPEK PSIKOMOTORIK SKALA KECIL
PADA SISWA KELAS VIII SMP N 13 MAGELANG
SISWA BUTIR SOAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ahmad Zaenal Arifin B A B A A A B A A A
Awan K B A B A A A B B B A
Bekti Sulistiyani B A B A A A B B A A
Gusta Avy Pratama B A B A B B B B A A
Muhammad Nadhif A B A B A A A B B A A
Nugroho Adi S B A B A A A B B B B
Viektor Valentino S A A A B A A A B A B
Wahyu Sektiawan A B A A A B A B A B
Yasin Bagas S B A B A A A B A B B
Yoga Ade S B A B A A B B B A B
JAWABAN KUISIONER ASPEK KOGNITIF SKALA KECIL
PADA SISWA KELAS VIII SMP N 13 MAGELANG
SISWA BUTIR SOAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ahmad Zaenal Arifin A A A A A A A A A B
Awan K A A A A A A A B A A
Bekti Sulistiyani A A A A A A A A A A
Gusta Avy Pratama A A A A A B A A A A
Muhammad Nadhif A A B A A A A A B A A
Nugroho Adi S A A A A A A A A A B
Viektor Valentino S B B B A A A A B B B
Wahyu Sektiawan A A A B A A A B A B
Yasin Bagas S A A A A A A A A A A
Yoga Ade S A A A A A A A B A A
Lampiran 10
90
JAWABAN KUISIONER ASPEK AFEKTIF SKALA KECIL
PADA SISWA KELAS VIII SMP N 13 MAGELANG
SISWA BUTIR SOAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ahmad Zaenal Arifin A A A A A A A A A A
Awan K A A A A A A A A A A
Bekti Sulistiyani A A A A A A A A A A
Gusta Avy Pratama A A A A A A A A A A
Muhammad Nadhif A A A A A B A A A A A
Nugroho Adi S B A A A A A A A B A
Viektor Valentino S A B A B A B A A B A
Wahyu Sektiawan A A A A A A A A A B
Yasin Bagas S B A A A A A A A A B
Yoga Ade S A A A A A A A A A B
Lanjutan Lampiran 10
91
HASIL REKAPITULASI KUESIONER ASPEK PSIKOMOTORIK
SISWA BUTIR SOAL
TOTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ahmad Zaenal Arifin 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8
Awan K 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Bekti Sulistiyani 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
Gusta Avy Pratama 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 7
Muhammad Nadhif A 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
Nugroho Adi S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
Viektor Valentino S 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 4
Wahyu Sektiawan 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 4
Yasin Bagas S 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 8
Yoga Ade S 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 7
JUMLAH 8 10 8 9 9 7 8 8 3 5 75
PRESENTASE 80 100 80 90 90 70 80 80 30 50 75
HASIL REKAPITULASI KOESIONER ASPEK KOGNITIF
SISWA BUTIR SOAL
TOTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ahmad Zaenal Arifin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
Awan K 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9
Bekti Sulistiyani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Gusta Avy Pratama 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
Muhammad Nadhif A 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8
Nugroho Adi S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
Viektor Valentino S 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 4
Wahyu Sektiawan 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 7
Yasin Bagas S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Yoga Ade S 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9
JUMLAH 9 8 9 9 10 9 10 5 9 6 84
PRESENTASE 90 80 90 90 100 90 100 50 90 60 84
Lanjutan Lampiran 10
92
HASIL REKAPITULASI KUESIONER ASPEK AFEKTIF
SISWA BUTIR SOAL
TOTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ahmad Zaenal Arifin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Awan K 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Bekti Sulistiyani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Gusta Avy Pratama 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Muhammad Nadhif A 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8
Nugroho Adi S 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 8
Viektor Valentino S 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 6
Wahyu Sektiawan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
Yasin Bagas S 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 8
Yoga Ade S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
JUMLAH 8 9 10 9 9 9 10 9 8 7 88
PRESENTASE 80 90 100 90 90 90 100 90 80 70 88
Lanjutan Lampiran 10
93
REKAPITULASI HASIL KUESIONER
SISWA Skor Aspek Total
Psikomotor Kognitif Afektif
Ahmad Zaenal Arifin 8 9 10 27
Awan K 10 9 10 29
Bekti Sulistiyani 9 10 10 29
Gusta Avy Pratama 7 9 10 26
Muhammad Nadhif A 9 8 8 25
Nugroho Adi S 9 9 8 26
Viektor Valentino S 4 4 6 14
Wahyu Sektiawan 4 7 9 20
Yasin Bagas S 8 10 8 26
Yoga Ade S 7 9 9 25
JUMLAH 75 84 88 247
PRESENTASE 75.00 84.00 88.00 82.33
Lanjutan Lampiran 10
94
REKAPITULASI SKALA KECIL
Aspek Psikomotor
NO %
1 Positif 75 75.00
2 Negatif 25 25.00
Total 100 100%
Aspek Kognitif
NO %
1 Positif 84 84.00
2 Negatif 16 16.00
Total 100 100%
Aspek Afektif
NO %
1 Positif 88 88.00
2 Negatif 22 22.00
Total 100 100%
Lanjutan Lampiran 10
95
DATA HASIL UJI COBA SKALA KECIL (=10)
NO PERTANYAAN HASIL
JAWABAN PROSENTASE KRITERIA
1
Apakah menurut kamu model
pengembangan permainan
soccer ball bounce merupakan
permainan yang sulit?
tidak 80 baik
2
Apakah kamu bisa memainkan
model permainan soccer ball
bounce?
ya 100 sangat baik
3
Apakah kamu merasa kesulitan
dalam memainkan permainan
soccer ball bounce ini?
tidak 80 baik
4
Apakah dalam model permainan
soccer ball bounce ini kamu
merasa senang?
ya 90 baik
5
Apakah selama bermain soccer
ball bounce kamu mudah
memberikan operan bola kepada
teman?
ya 90 baik
6
Apakah selama bermain soccer
ball bouncekamu mudah
menerima operan bola dari
teman?
ya 70 cukup baik
7
Apakah kamu merasa kesulitan
untuk melakukan serangan
dalam permainan soccer ball
bounceini?
tidak 80 baik
8
Apakah kamu merasa sulit untuk
melakukan pertahanan dalam
permainan soccer ball bounce
ini?
tidak 80 baik
9
Apakah kamu merasa sulit saat
mencetak gol dalam permainan
soccer ball bounce ini?
tidak 30 kurang baik
10
Apakah cara bermain permainan
soccer ball bounce ini lebih
mudah dari permainan
sepakbola yang pernah kamu
kenal?
ya 50 cukup baik
11
Apakah kamu tahu cara bermain
model permainan soccer ball
bounce ini?
ya 90 baik
Lanjutan Lampiran 10
96
12
Apakah kamu tahu perbedaan
permainan ini dengan sepakbola
sesungguhnya?
ya 80 baik
13
Apakah kamu tahu tentang
peraturan yang ada dalam dalam
permainan soccer ball bonce?
ya 90 baik
14
Apakah dalam bermain kamu
bisa mematuhi peraturan yang
ada pada permainan soccer ball
bounce?
ya 90 baik
15
Apakah setiap pemain wajib
mentaati peraturan dalam
permainan soccer ball bounce?
ya 100 sangat baik
16
Menurut kamu, apakah
memainkan permainan soccer
ball bounce ini perlu kerjasama
satu tim dengan yang lain?
ya 90 baik
17
Apakah dalam permainan soccer
ball bounce ini setiap tim harus
kompak?
ya 100 sangat baik
18
Apakah kamu tahu tugas wasit
dalam permainan soccer ball
bounce?
ya 50 cukup baik
19
Apakah seorang juri akan
memberikan teguran kepada
pemain yang tidak menaati
peraturan?
ya 90 baik
20
Apakah permainan soccer ball
bounce ini dapat dimainkan oleh
semua orang?
ya 60 cukup baik
21
Apakah kamu tertarik dengan
model permainan soccer ball
bounce?
ya 80 baik
22
Apakah kamu merasa gembira
setelah membuat gol dalam
permainan soccer ball bonce
ini?
ya 90 baik
23
Apakah kamu senang
melakukan/memainkan
permainan soccer ball bounce
ini?
ya 100 sangat baik
24
Apakah kamu semangat dalam
melakukan permainan soccer
ball bounceini?
ya 90 baik
25 Apakah kamu bisa menerima
seandainya kalah dalam ya 90 baik
97
bertanding?
26
Apakah kamu bisa menghormati
lawan saat bertanding dalam
soccer ball bounce?
ya 90 baik
27
Apabila dalam permainan kamu
melakukan pelanggaran, apakah
kamu akan segara minta maaf?
ya 100 sangat baik
28
Apakah kamu bisa menerima
keputusan wasit apabila kamu
melakukan pelanggaran dalam
permainan ini?
ya 90 baik
29 Apakah kamu ingin bermain
soccer ball bounce ini lagi? ya 80 baik
30
Menurut kamu, peralatan yang
digunakan dalam permainan
soccer ball bounceini apakah
menarik?
ya 70 cukup baik
Rata – Rata 82.33333333 Baik
98
ANALISIS DATA UJI SKALA KECIL (N=10)
NO PERTANYAAN HASIL
JAWABAN PROSENTASE KRITERIA MAKNA
1
Apakah menurut kamu
model pengembangan
permainan soccer ball
bounce merupakan
permainan yang sulit?
tidak 80 baik digunakan
2
Apakah kamu bisa
memainkan model
permainan soccer ball
bounce?
ya 100 sangat baik digunakan
3
Apakah kamu merasa
kesulitan dalam
memainkan permainan
soccer ball bounce ini?
tidak 80 baik digunakan
4
Apakah dalam model
permainan soccer ball
bounce ini kamu
merasa senang?
ya 90 baik digunakan
5
Apakah selama
bermain soccer ball
bounce kamu mudah
memberikan operan
bola kepada teman?
ya 90 baik digunakan
6
Apakah selama
bermain soccer ball
bouncekamu mudah
menerima operan bola
dari teman?
ya 70 cukup baik digunakan
bersyarat
7
Apakah kamu merasa
kesulitan untuk
melakukan serangan
dalam permainan
soccer ball bounceini?
tidak 80 baik digunakan
8
Apakah kamu merasa
sulit untuk melakukan
pertahanan dalam
permainan soccer ball
bounce ini?
tidak 80 baik digunakan
9
Apakah kamu merasa
sulit saat mencetak gol
dalam permainan
tidak 30 kurang baik diperbaiki
Lanjutan Lampiran 10
99
soccer ball bounce ini?
10
Apakah cara bermain
permainan soccer ball
bounce ini lebih
mudah dari permainan
sepakbola yang pernah
kamu kenal?
ya 50 cukup baik digunakan
bersyarat
11
Apakah kamu tahu
cara bermain model
permainan soccer ball
bounce ini?
ya 90 baik digunakan
12
Apakah kamu tahu
perbedaan permainan
ini dengan sepakbola
sesungguhnya?
ya 80 baik digunakan
13
Apakah kamu tahu
tentang peraturan yang
ada dalam dalam
permainan soccer ball
bonce?
ya 90 baik digunakan
14
Apakah dalam bermain
kamu bisa mematuhi
peraturan yang ada
pada permainan soccer
ball bounce?
ya 90 baik digunakan
15
Apakah setiap pemain
wajib mentaati
peraturan dalam
permainan soccer ball
bounce?
ya 100 sangat baik digunakan
16
Menurut kamu, apakah
memainkan permainan
soccer ball bounce ini
perlu kerjasama satu
tim dengan yang lain?
ya 90 baik digunakan
17
Apakah dalam
permainan soccer ball
bounce ini setiap tim
harus kompak?
ya 100 sangat baik digunakan
18
Apakah kamu tahu
tugas wasit dalam
permainan soccer ball
bounce?
ya 50 cukup baik digunakan
bersyarat
100
19
Apakah seorang juri
akan memberikan
teguran kepada pemain
yang tidak menaati
peraturan?
ya 90 baik digunakan
20
Apakah permainan
soccer ball bounce ini
dapat dimainkan oleh
semua orang?
ya 60 cukup baik digunakan
bersyarat
21
Apakah kamu tertarik
dengan model
permainan soccer ball
bounce?
ya 80 baik digunakan
22
Apakah kamu merasa
gembira setelah
membuat gol dalam
permainan soccer ball
bonce ini?
ya 90 baik digunakan
23
Apakah kamu senang
melakukan/memainkan
permainan soccer ball
bounce ini?
ya 100 sangat baik digunakan
24
Apakah kamu
semangat dalam
melakukan permainan
soccer ball bounceini?
ya 90 baik digunakan
25
Apakah kamu bisa
menerima seandainya
kalah dalam
bertanding?
ya 90 baik digunakan
26
Apakah kamu bisa
menghormati lawan
saat bertanding dalam
soccer ball bounce?
ya 90 baik digunakan
27
Apabila dalam
permainan kamu
melakukan
pelanggaran, apakah
kamu akan segara
minta maaf?
ya 100 sangat baik digunakan
28
Apakah kamu bisa
menerima keputusan
wasit apabila kamu
melakukan
pelanggaran dalam
permainan ini?
ya 90 baik digunakan
101
29
Apakah kamu ingin
bermain soccer ball
bounce ini lagi?
ya 80 baik digunakan
30
Menurut kamu,
peralatan yang
digunakan dalam
permainan soccer ball
bounceini apakah
menarik?
ya 70 cukup baik digunakan
bersyarat
102
DAFTAR SISWA KELAS VIII SMP N 13 MAGELANG
UNTUK SKALA BESAR
NO NAMA JENIS KELAMIN USIA
1 Ahmad Zaenal Arifin L 14 Tahun
2 Awan K L 14 Tahun
3 Bekti Sulistiyani L 15 Tahun
4 Gusta Avy Pratama L 14 Tahun
5 Muhammad Nadhif A L 14 Tahun
6 Nugroho Adi S L 15 Tahun
7 Viektor Valentino S L 13 Tahun
8 Wahyu Sektiawan L 14 Tahun
9 Yasin Bagas S L 14 Tahun
10 Yoga Ade S L 14 Tahun
11 Aji Prasetio L 14 Tahun
12 DESGI TRI WALUYO - L 14 Tahun
13 MARTINUS AJI SETIAWAN** L 14 Tahun
14 MUHAMAD SHOLEH L 14 Tahun
15 RAZZAQ ANDRETAMA
BERHAN L 14 Tahun
16 Fieri L 15 Tahun
17 REFALDY PRISTIWANTORO L 14 Tahun
18 SURATNO L 14 Tahun
19 SURYA TRI MULYADI- L 14 Tahun
20 TEGUH SUSILO L 14 Tahun
21 ADITYA HERI SAPUTRA - L 14 Tahun
22 ANGGA DWI LISTIONO L 14 Tahun
23 ARIS SETIYA YUDHA L 14 Tahun
24 HASAN SUDARYANTO L 14 Tahun
Lampiran 11
103
25 MOCHAMAD YUSRIH REZA L 14 Tahun
26 MUHAMMAD HAZIQ L 13 Tahun
27 MUHAMMAD ILHAM PUTRA K L 14 Tahun
28 NONOK DWI ARIYANTO L 14 Tahun
29 RIFALDO VEROSA PERDANA L 14 Tahun
30 SURYO WIBAWANTO L 14 Tahun
104
JAWABAN KUISIONER ASPEK PSIKOMOTORIK SKALA BESAR
PADA SISWA KELAS VIII SMP N 13 MAGELANG
NO SISWA
BUTIR SOAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Ahmad Zaenal Arifin B A B A A A B A A A
2 Awan K B A B A A A B B B A
3 Bekti Sulistiyani B A B A A A B B A A
4 Gusta Avy Pratama B A B A B B B B A A
5 Muhammad Nadhif A B A B A A A B B A A
6 Nugroho Adi S B A B A A A B B B B
7 Viektor Valentino S A A A B A A A B A B
8 Wahyu Sektiawan A B A A A B A B A B
9 Yasin Bagas S B A B A A A B A B B
10 Yoga Ade S B A B A A B B B A B
11 Aji Prasetio B A B A A A B B B A
12 DESGI TRI WALUYO - A A B A B B B B B A
13 MARTINUS AJI
SETIAWAN** B A A A A B B B A A
14 MUHAMAD SHOLEH B A A A A A B A B A
15 RAZZAQ
ANDRETAMA
BERHAN
B A B A A A B A B B
16 Fieri B A B A A A B B B A
17 REFALDY
PRISTIWANTORO B A B A A B A B B B
18 SURATNO B A B A A A B B B A
19 SURYA TRI
MULYADI- B A B A B B B B B B
20 TEGUH SUSILO B A B A A A A B B A
21 ADITYA HERI
SAPUTRA - B A B A A A B A A A
22 ANGGA DWI
LISTIONO B A B A A A B B B A
23 ARIS SETIYA YUDHA B A B A A A A A A A
Lampiran 12
105
24 HASAN
SUDARYANTO B A A A A A B B B A
25 MOCHAMAD YUSRIH
REZA B A A A B B B B B B
26 MUHAMMAD HAZIQ A A B A A A A B B B
27 MUHAMMAD ILHAM
PUTRA K B A A A A A B B B B
28 NONOK DWI
ARIYANTO B A B A A A B B B A
29 RIFALDO VEROSA
PERDANA B A A A B B B B B A
30 SURYO WIBAWANTO B A B A A A B B A B
JAWABAN KUESIONER ASPEK KOGNITIF SKALA BESAR
PADA SISWA KELAS VIII SMP N 13 MAGELANG
NO SISWA BUTIR SOAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Ahmad Zaenal Arifin A A A A A A A A A B
2 Awan K A A A A A A A B A A
3 Bekti Sulistiyani A A A A A A A A A A
4 Gusta Avy Pratama A A A A A B A A A A
5 Muhammad Nadhif A A B A A A A A B A A
6 Nugroho Adi S A A A A A A A A A B
7 Viektor Valentino S B B B A A A A B B B
8 Wahyu Sektiawan A A A B A A A B A B
9 Yasin Bagas S A A A A A A A A A A
10 Yoga Ade S A A A A A A A B A A
11 Aji Prasetio A A A A A B A A A A
12 DESGI TRI WALUYO - A A A A A A A A A A
13 MARTINUS AJI
SETIAWAN** A A A A A A A A A A
14 MUHAMAD SHOLEH A B A A A A A B A A
15 RAZZAQ
ANDRETAMA
BERHAN
A A A A A A A A A A
106
16 Fieri A A A A A A A A A A
17 REFALDY
PRISTIWANTORO A A A A A A A A A A
18 SURATNO A A A A A B A A A B
19 SURYA TRI
MULYADI- A A A A A A A B A A
20 TEGUH SUSILO A B A A A A A A B B
21 ADITYA HERI
SAPUTRA - A A A A A A A A A A
22 ANGGA DWI
LISTIONO A A A A A A A A B A
23 ARIS SETIYA YUDHA A A A B A A A A B A
24 HASAN
SUDARYANTO A A A B A A A A A A
25 MOCHAMAD YUSRIH
REZA A A A A A A A A A A
26 MUHAMMAD HAZIQ A A A B A A A B A A
27 MUHAMMAD ILHAM
PUTRA K A A A A A A A A A A
28 NONOK DWI
ARIYANTO A A B A B A B A A A
29 RIFALDO VEROSA
PERDANA A A B B A A A A A A
30 SURYO WIBAWANTO A B B A B A A A A A
JAWABAN KUESIONER ASPEK AFEKTIF SKALA BESAR
PADA SISWA KELAS VIII SMP N 13 MAGELANG
NO SISWA BUTIR SOAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Ahmad Zaenal Arifin A A A A A A A A A A
2 Awan K A A A A A A A A A A
3 Bekti Sulistiyani A A A A A A A A A A
4 Gusta Avy Pratama A A A A A A A A A A
5 Muhammad Nadhif A A A A A B A A A A A
6 Nugroho Adi S B A A A A A A A B A
7 Viektor Valentino S A B A B A B A A B A
107
8 Wahyu Sektiawan A A A A A A A A A B
9 Yasin Bagas S B A A A A A A A A B
10 Yoga Ade S A A A A A A A A A B
11 Aji Prasetio A A A A B A A A A A
12 DESGI TRI WALUYO - A A A A B A A A A A
13 MARTINUS AJI
SETIAWAN** A A A A A A A A A A
14 MUHAMAD SHOLEH A A A A B A A A A A
15 RAZZAQ
ANDRETAMA
BERHAN
A A A A A A A B A A
16 Fieri B A A A A A A A A B
17 REFALDY
PRISTIWANTORO A A A A A B A B A A
18 SURATNO A A A A A A A A A A
19 SURYA TRI
MULYADI- B A A A A A A A A B
20 TEGUH SUSILO A A A A B A A A A A
21 ADITYA HERI
SAPUTRA - A A A A A A A B A A
22 ANGGA DWI
LISTIONO B A A B A A A A A B
23 ARIS SETIYA YUDHA B A A A A A A A A B
24 HASAN
SUDARYANTO A A B B A A A A A A
25 MOCHAMAD YUSRIH
REZA A A A A A A A A A A
26 MUHAMMAD HAZIQ A B A A A A A A A A
27 MUHAMMAD ILHAM
PUTRA K A A B A A A A A A A
28 NONOK DWI
ARIYANTO A A A A A A A A A A
29 RIFALDO VEROSA
PERDANA A A A A A A A A A A
30 SURYO WIBAWANTO A A A A B A A A A A
108
HASIL REKAPITULASI KUESIONER ASPEK PSIKOMOTORIK
NO SISWA
BUTIR SOAL TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Ahmad Zaenal Arifin 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8
2 Awan K 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
3 Bekti Sulistiyani 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
4 Gusta Avy Pratama 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 7
5 Muhammad Nadhif A 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
6 Nugroho Adi S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
7 Viektor Valentino S 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 4
8 Wahyu Sektiawan 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 4
9 Yasin Bagas S 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 8
10 Yoga Ade S 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 7
11 Aji Prasetio 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
12 DESGI TRI WALUYO - 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 7
13 MARTINUS AJI
SETIAWAN** 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 6
14 MUHAMAD SHOLEH 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8
15 RAZZAQ
ANDRETAMA
BERHAN
1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 8
16 Fieri 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
17 REFALDY
PRISTIWANTORO 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 7
18 SURATNO 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
19 SURYA TRI
MULYADI- 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 7
20 TEGUH SUSILO 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9
21 ADITYA HERI
SAPUTRA - 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8
22 ANGGA DWI
LISTIONO 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
23 ARIS SETIYA YUDHA 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 7
24 HASAN 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9
Lanjutan Lampiran 12
109
SUDARYANTO
25 MOCHAMAD YUSRIH
REZA 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 6
26 MUHAMMAD HAZIQ 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 7
27 MUHAMMAD ILHAM
PUTRA K 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 8
28 NONOK DWI
ARIYANTO 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
29 RIFALDO VEROSA
PERDANA 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 7
30 SURYO WIBAWANTO 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
JUMLAH 26 30 22 29 24 21 24 24 19 18 237
PRESENTASE 87 100 73 97 80 70 80 80 63 60 79
HASIL REKAPITULASI KUESIONER ASPEK KOGNITIF
NO SISWA
BUTIR SOAL TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Ahmad Zaenal Arifin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
2 Awan K 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9
3 Bekti Sulistiyani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
4 Gusta Avy Pratama 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
5 Muhammad Nadhif A 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8
6 Nugroho Adi S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
7 Viektor Valentino S 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 4
8 Wahyu Sektiawan 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 7
9 Yasin Bagas S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
10 Yoga Ade S 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9
11 Aji Prasetio 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
12 DESGI TRI WALUYO - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
13 MARTINUS AJI
SETIAWAN** 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
110
14 MUHAMAD SHOLEH 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8
15 RAZZAQ
ANDRETAMA
BERHAN
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
16 Fieri 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
17 REFALDY
PRISTIWANTORO 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
18 SURATNO 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8
19 SURYA TRI
MULYADI- 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9
20 TEGUH SUSILO 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7
21 ADITYA HERI
SAPUTRA - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
22 ANGGA DWI
LISTIONO 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
23 ARIS SETIYA YUDHA 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8
24 HASAN
SUDARYANTO 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
25 MOCHAMAD YUSRIH
REZA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
26 MUHAMMAD HAZIQ 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8
27 MUHAMMAD ILHAM
PUTRA K 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
28 NONOK DWI
ARIYANTO 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 7
29 RIFALDO VEROSA
PERDANA 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8
30 SURYO WIBAWANTO 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 7
JUMLAH 29 25 26 25 28 27 29 22 26 24 261
PRESENTASE 97 83 87 83 93 90 97 73 87 80 87
111
HASIL REKAPITULASI KUESIONER ASPEK AFEKTIF
NO SISWA
BUTIR SOAL TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Ahmad Zaenal Arifin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
2 Awan K 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
3 Bekti Sulistiyani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
4 Gusta Avy Pratama 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
5 Muhammad Nadhif A 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8
6 Nugroho Adi S 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 8
7 Viektor Valentino S 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 6
8 Wahyu Sektiawan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
9 Yasin Bagas S 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 8
10 Yoga Ade S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
11 Aji Prasetio 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
12 DESGI TRI WALUYO - 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
13 MARTINUS AJI
SETIAWAN** 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
14 MUHAMAD SHOLEH 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
15 RAZZAQ
ANDRETAMA
BERHAN
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9
16 Fieri 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 8
17 REFALDY
PRISTIWANTORO 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 8
18 SURATNO 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
19 SURYA TRI
MULYADI- 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 8
20 TEGUH SUSILO 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
21 ADITYA HERI
SAPUTRA - 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9
22 ANGGA DWI
LISTIONO 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 7
112
23 ARIS SETIYA YUDHA 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 8
24 HASAN
SUDARYANTO 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8
25 MOCHAMAD YUSRIH
REZA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
26 MUHAMMAD HAZIQ 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9
27 MUHAMMAD ILHAM
PUTRA K 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9
28 NONOK DWI
ARIYANTO 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
29 RIFALDO VEROSA
PERDANA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
30 SURYO WIBAWANTO 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
JUMLAH 24 28 28 27 24 28 30 26 28 23 266
PRESENTASE 80 93 93 90 80 93 100 87 93 77 88.67
113
REKAPITULASI HASIL KUESIONER
NO SISWA
Skor Aspek Total
Psikomotor kognitif afektif
1 Ahmad Zaenal Arifin 8 9 10 27
2 Awan K 10 9 10 29
3 Bekti Sulistiyani 9 10 10 29
4 Gusta Avy Pratama 7 9 10 26
5 Muhammad Nadhif A 9 8 8 25
6 Nugroho Adi S 9 9 8 26
7 Viektor Valentino S 4 4 6 14
8 Wahyu Sektiawan 4 7 9 20
9 Yasin Bagas S 8 10 8 26
10 Yoga Ade S 7 9 9 25
11 Aji Prasetio 10 9 9 28
12 DESGI TRI WALUYO - 7 10 9 26
13 MARTINUS AJI
SETIAWAN** 6 10 10 26
14 MUHAMAD SHOLEH 8 8 9 25
15 RAZZAQ
ANDRETAMA
BERHAN
8 10 9 27
16 Fieri 10 10 8 28
17 REFALDY
PRISTIWANTORO 7 10 8 25
18 SURATNO 10 8 10 28
19 SURYA TRI
MULYADI- 7 9 8 24
20 TEGUH SUSILO 9 7 9 25
21 ADITYA HERI
SAPUTRA - 8 10 9 27
22 ANGGA DWI
LISTIONO 10 9 7 26
23 ARIS SETIYA YUDHA 7 8 8 23
24 HASAN 9 9 8 26
Lanjutan Lampiran 12
114
SUDARYANTO
25 MOCHAMAD YUSRIH
REZA 6 10 10 26
26 MUHAMMAD HAZIQ 7 8 9 24
27 MUHAMMAD ILHAM
PUTRA K 8 10 9 27
28 NONOK DWI
ARIYANTO 10 7 10 27
29 RIFALDO VEROSA
PERDANA 7 8 10 25
30 SURYO WIBAWANTO 8 7 9 24
JUMLAH 237 261 266 764
PRESENTASE 79 87 88.67 84.89
115
REKAPITULASI SKALA BESAR
Aspek Psikomotor
NO %
1 Positif 237 79.00
2 Negatif 63 21.00
Total 300 100%
Aspek Kognitif
NO %
1 Positif 261 87.00
2 Negatif 39 13.00
Total 300 100%
Aspek Afektif
NO %
1 Positif 266 88.67
2 Negatif 34 11.33
Total 300 100%
Lanjutan Lampiran 12
116
DATA HASIL UJI COBA SKALA BESAR (N = 30)
NO PERTANYAAN
HASIL
JAWABAN PROSENTASE KRITERIA
1
Apakah menurut kamu
model pengembangan
permainan soccer ball
bounce merupakan
permainan yang sulit?
tidak 87 baik
2
Apakah kamu bisa
memainkan model
permainan soccer ball
bounce?
ya 100 sangat baik
3
Apakah kamu merasa
kesulitan dalam memainkan
permainan soccer ball
bounce ini?
tidak 73 baik
4
Apakah dalam model
permainan soccer ball
bounce ini kamu merasa
senang?
ya 97 sangat baik
5
Apakah selama bermain
soccer ball bounce kamu
mudah memberikan operan
bola kepada teman?
ya 80 baik
6
Apakah selama bermain
soccer ball bouncekamu
mudah menerima operan
bola dari teman?
ya 70 cukup baik
7
Apakah kamu merasa
kesulitan untuk melakukan
serangan dalam permainan
soccer ball bounceini?
tidak 80 baik
8
Apakah kamu merasa sulit
untuk melakukan pertahanan
dalam permainan soccer ball
bounce ini?
tidak 80 baik
9
Apakah kamu merasa sulit
saat mencetak gol dalam
permainan soccer ball
bounce ini?
tidak 63 cukup baik
10
Apakah cara bermain
permainan soccer ball
bounce ini lebih mudah dari
permainan sepakbola yang
ya 60 cukup baik
Lanjutan Lampiran 12
117
pernah kamu kenal?
11
Apakah kamu tahu cara
bermain model permainan
soccer ball bounce ini?
ya 97 sangat baik
12
Apakah kamu tahu
perbedaan permainan ini
dengan sepakbola
sesungguhnya?
ya 83 baik
13
Apakah kamu tahu tentang
peraturan yang ada dalam
dalam permainan soccer ball
bonce?
ya 87 baik
14
Apakah dalam bermain
kamu bisa mematuhi
peraturan yang ada pada
permainan soccer ball
bounce?
ya 83 baik
15
Apakah setiap pemain wajib
mentaati peraturan dalam
permainan soccer ball
bounce?
ya 93 sangat baik
16
Menurut kamu, apakah
memainkan permainan
soccer ball bounce ini perlu
kerjasama satu tim dengan
yang lain?
ya 90 baik
17
Apakah dalam permainan
soccer ball bounce ini setiap
tim harus kompak?
ya 97 sangat baik
18
Apakah kamu tahu tugas
wasit dalam permainan
soccer ball bounce?
ya 73 baik
19
Apakah seorang juri akan
memberikan teguran kepada
pemain yang tidak menaati
peraturan?
ya 87 baik
20
Apakah permainan soccer
ball bounce ini dapat
dimainkan oleh semua
orang?
ya 80 baik
21
Apakah kamu tertarik
dengan model permainan
soccer ball bounce?
ya 80 baik
22 Apakah kamu merasa
gembira setelah membuat ya 93 sangat baik
118
gol dalam permainan soccer
ball bonce ini?
23
Apakah kamu senang
melakukan/memainkan
permainan soccer ball
bounce ini?
ya 93 sangat baik
24
Apakah kamu semangat
dalam melakukan permainan
soccer ball bounceini?
ya 90 baik
25
Apakah kamu bisa menerima
seandainya kalah dalam
bertanding?
ya 80 baik
26
Apakah kamu bisa
menghormati lawan saat
bertanding dalam soccer ball
bounce?
ya 93 sangat baik
27
Apabila dalam permainan
kamu melakukan
pelanggaran, apakah kamu
akan segara minta maaf?
ya 100 sangat baik
28
Apakah kamu bisa menerima
keputusan wasit apabila
kamu melakukan
pelanggaran dalam
permainan ini?
ya 87 baik
29 Apakah kamu ingin bermain
soccer ball bounce ini lagi? ya 93 sangat baik
30
Menurut kamu, peralatan
yang digunakan dalam
permainan soccer ball
bounceini apakah menarik?
ya 77 baik
Rata - Rata 84.86666667 baik
119
ANALISIS DATA UJI SKALA BESAR (N=30)
NO PERTANYAAN HASIL
JAWABAN PROSENTASE KRITERIA MAKNA
1
Apakah menurut kamu
model pengembangan
permainan soccer ball
bounce merupakan
permainan yang sulit?
tidak 87 baik digunakan
2
Apakah kamu bisa
memainkan model
permainan soccer ball
bounce?
ya 100 sangat baik digunakan
3
Apakah kamu merasa
kesulitan dalam
memainkan permainan
soccer ball bounce ini?
tidak 73 baik digunakan
4
Apakah dalam model
permainan soccer ball
bounce ini kamu merasa
senang?
ya 97 sangat baik digunakan
5
Apakah selama bermain
soccer ball bounce kamu
mudah memberikan
operan bola kepada
teman?
ya 80 baik digunakan
6
Apakah selama bermain
soccer ball bouncekamu
mudah menerima operan
bola dari teman?
ya 70 cukup baik digunakan
bersyarat
7
Apakah kamu merasa
kesulitan untuk
melakukan serangan
dalam permainan soccer
ball bounceini?
tidak 80 baik digunakan
8
Apakah kamu merasa
sulit untuk melakukan
pertahanan dalam
permainan soccer ball
bounce ini?
tidak 80 baik digunakan
9
Apakah kamu merasa
sulit saat mencetak gol
dalam permainan soccer
ball bounce ini?
tidak 63 cukup baik digunakan
bersyarat
Lanjutan Lampiran 13
120
10
Apakah cara bermain
permainan soccer ball
bounce ini lebih mudah
dari permainan
sepakbola yang pernah
kamu kenal?
ya 60 cukup baik digunakan
bersyarat
11
Apakah kamu tahu cara
bermain model
permainan soccer ball
bounce ini?
ya 97 sangat baik digunakan
12
Apakah kamu tahu
perbedaan permainan ini
dengan sepakbola
sesungguhnya?
ya 83 baik digunakan
13
Apakah kamu tahu
tentang peraturan yang
ada dalam dalam
permainan soccer ball
bonce?
ya 87 baik digunakan
14
Apakah dalam bermain
kamu bisa mematuhi
peraturan yang ada pada
permainan soccer ball
bounce?
ya 83 baik digunakan
15
Apakah setiap pemain
wajib mentaati peraturan
dalam permainan soccer
ball bounce?
ya 93 sangat baik digunakan
16
Menurut kamu, apakah
memainkan permainan
soccer ball bounce ini
perlu kerjasama satu tim
dengan yang lain?
ya 90 baik digunakan
17
Apakah dalam
permainan soccer ball
bounce ini setiap tim
harus kompak?
ya 97 sangat baik digunakan
18
Apakah kamu tahu tugas
wasit dalam permainan
soccer ball bounce?
ya 73 baik digunakan
19
Apakah seorang wasit
akan memberikan
teguran kepada pemain
yang tidak menaati
peraturan?
ya 87 baik digunakan
121
20
Apakah permainan
soccer ball bounce ini
dapat dimainkan oleh
semua orang?
ya 80 baik digunakan
21
Apakah kamu tertarik
dengan model permainan
soccer ball bounce?
ya 80 baik digunakan
22
Apakah kamu merasa
gembira setelah
membuat gol dalam
permainan soccer ball
bonce ini?
ya 93 sangat baik digunakan
23
Apakah kamu senang
melakukan/memainkan
permainan soccer ball
bounce ini?
ya 93 sangat baik Digunakan
24
Apakah kamu semangat
dalam melakukan
permainan soccer ball
bounceini?
ya 90 baik Digunakan
25
Apakah kamu bisa
menerima seandainya
kalah dalam bertanding?
ya 80 baik Digunakan
26
Apakah kamu bisa
menghormati lawan saat
bertanding dalam soccer
ball bounce?
ya 93 sangat baik Digunakan
27
Apabila dalam
permainan kamu
melakukan pelanggaran,
apakah kamu akan
segara minta maaf?
ya 100 sangat baik Digunakan
28
Apakah kamu bisa
menerima keputusan
wasit apabila kamu
melakukan pelanggaran
dalam permainan ini?
ya 87 baik Digunakan
29
Apakah kamu ingin
bermain soccer ball
bounce ini lagi?
ya 93 sangat baik Digunakan
30
Menurut kamu, peralatan
yang digunakan dalam
permainan soccer ball
bounceini apakah
menarik?
ya 77 baik Digunakan