pengembangan model pembeljaran inkuiri dalam mata

16
2 nd International Seminar on Education 2017 Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue Batusangkar, September 05-06-2017 45 PENGEMBANGAN MODEL PEMBELJARAN INKUIRI DALAM MATA PELAJARAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SEKOLAH DASAR Asnelly Ilyas, Z.Mawardi Effendi, Nurhizrah Gistituati, AzwarAnanda IAIN Batusangkar E-mail; asnelly [email protected] ABSTRACT This research was inspired by the national education goal of developing the potential of learners to become human beings who believe and pious to God the One, to have a noble, healthy, knowledgeable, capable, creative, independent and become citizens of democratic and responsible (UU RI No. 20 of 2003). To achieve this goal one of them through Islamic teaching subject (PAI) in (islamic) schools. However,the goal in the implementation of learning has not been fully achieved due to several problems. Among them are PAI learning is still dominantly cognitive that emphasizes the transfer of science, learning methods used in general tend to be conventional-traditional (lecture method - learning is teacher oriented) consequently passive learners, cognitive religious knowledge is less able to turn it into "value" which is "meaningful" in life. One solution of the problem is to develop an inquiry model of learning. The type of this research was R & D that employed ADDIE development model. The data of the research were quantitative and qualitative. Quantitative data were analyzed through Aiken analysis (1985) while the qualitative data were analyzed descriptively qualitative. This development research focused on the validity, practicality and effectiveness of the product. This research produced three products, in the form of inquiry learning model book in PAI, educator manual (BPKP ) and workbook manual of the learners (BPKPD). Based on the results of research, it was found that the model book was categorized very valid with an average score of 0.847, BPKP was categorized very valid with the average score of 0.880 and BPKPD was categorized very valid with the average sketch of 0.879. The category of activity of the implementation of the inquiry learning model obtained was very practical with an average score 3.23, BPKP was very practical with average score 3.32 and BPKPD was practical with average score 3.08. Effectiveness of inquiry learning model in PAI seen from two aspects namely the learners’ activeness and learners learning outcomes. The result of this research showed that the learning activity was categorized as active learners with an average score of 70.95% while the effectiveness of the model from the learning outcomes using t-test obtained by 4.734 compared to the value in table t-1711, it showed that there was significant difference. This implied that the inquiry learning model in PAI is effective. Kata Kunci: PAI, model pembelajaran,inkuiri, buku model, BPKP, BPKPD. PENDAHULUAN endidikan Agama Islam (PAI) sebagai salah satu mata pelajaran yang harus diajarkan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah (UUSPN pasal 27).PAI bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan peemupukan penge-tahuan, penghayatan, pengamalan peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaan, berakhlak mulia, berbangsa dan bernegara... (Kurikulum PAI: 2002). Tujuan ini merupakan turunan dari tujuan pendidikan nasional yaitu “ Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa P

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELJARAN INKUIRI DALAM MATA

2nd International Seminar on Education 2017Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue

Batusangkar, September 05-06-2017

45

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELJARAN INKUIRI DALAM MATAPELAJARAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SEKOLAH DASAR

Asnelly Ilyas, Z.Mawardi Effendi,Nurhizrah Gistituati, AzwarAnanda

IAIN BatusangkarE-mail; asnelly [email protected]

ABSTRACT

This research was inspired by the national education goal of developing the potential of learnersto become human beings who believe and pious to God the One, to have a noble, healthy,

knowledgeable, capable, creative, independent and become citizens of democratic andresponsible (UU RI No. 20 of 2003). To achieve this goal one of them through Islamic teachingsubject (PAI) in (islamic) schools. However,the goal in the implementation of learning has notbeen fully achieved due to several problems. Among them are PAI learning is still dominantlycognitive that emphasizes the transfer of science, learning methods used in general tend to beconventional-traditional (lecture method - learning is teacher oriented) consequently passive

learners, cognitive religious knowledge is less able to turn it into "value" which is "meaningful"in life. One solution of the problem is to develop an inquiry model of learning. The type of thisresearch was R & D that employed ADDIE development model. The data of the research werequantitative and qualitative. Quantitative data were analyzed through Aiken analysis (1985)while the qualitative data were analyzed descriptively qualitative. This development researchfocused on the validity, practicality and effectiveness of the product. This research produced

three products, in the form of inquiry learning model book in PAI, educator manual (BPKP ) andworkbook manual of the learners (BPKPD). Based on the results of research, it was found that

the model book was categorized very valid with an average score of 0.847, BPKP wascategorized very valid with the average score of 0.880 and BPKPD was categorized very validwith the average sketch of 0.879. The category of activity of the implementation of the inquiry

learning model obtained was very practical with an average score 3.23, BPKP was verypractical with average score 3.32 and BPKPD was practical with average score 3.08.

Effectiveness of inquiry learning model in PAI seen from two aspects namely the learners’activeness and learners learning outcomes. The result of this research showed that the learning

activity was categorized as active learners with an average score of 70.95% while theeffectiveness of the model from the learning outcomes using t-test obtained by 4.734 compared to

the value in table t-1711, it showed that there was significant difference. This implied that theinquiry learning model in PAI is effective.

Kata Kunci: PAI, model pembelajaran,inkuiri, buku model, BPKP, BPKPD.

PENDAHULUAN

endidikan Agama Islam (PAI) sebagaisalah satu mata pelajaran yang harus

diajarkan pada jenjang pendidikan dasar danmenengah (UUSPN pasal 27).PAI bertujuanuntuk menumbuhkan dan meningkatkankeimanan melalui pemberian dan peemupukanpenge-tahuan, penghayatan, pengamalan

peserta didik tentang agama Islam sehinggamenjadi manusia muslim yang terusberkembang dalam hal keimanan, ketaqwaan,berakhlak mulia, berbangsa dan bernegara...(Kurikulum PAI: 2002). Tujuan ini merupakanturunan dari tujuan pendidikan nasional yaitu “Pendidikan nasional bertujuan untukberkembangnya potensi peserta didik agarmenjadi manusia yang beriman dan bertakwa

P

Page 2: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELJARAN INKUIRI DALAM MATA

2nd International Seminar on Education 2017Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue

Batusangkar, September 05-06-2017

46

kepada Tuhan Yang Masa Esa, berakhlakmulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiridan menjadi warga Negara yang demokratisserta ber-tanggung jawab (UU RI NO. 20tahun 2003). Tujuan pembelajaran PAItersebut belum tercapai sepenuhnya, karenadalam pembe-lajaran PAI terdapat beberapapemasalahan. Berdasarkan hasil observasidilapangan ketika pembelajaran PAIberlangsung, bulam mei 2015 dan wawancarapeneliti dengan GPAI ketika diadakannyaKKG PAI pada pada tanggal 13 juni 2016 diSD Lima Kaum Batusangkar, dapatdisimpulkan bahwa pem-belajaran PAI masihdominan bersifat kognitif yang menekankankepada transfer ilmu, metode pembelajaranyang digunakan secara umum cendrungkonvensional-tradisional (metode ceramah –pembelajaran bersifat teacher oriented)akibatnya peserta didik pasif, pengetahuanagama bersifat kognitif kurang mampumengubahnya menjadi “nilai” yang”bermakna” dalam kehidupan. Hasil penelitianawal ini dikuatkan pula oleh pendapat Asm’unSahla (2010:28), Muhaimin (2007:27),Mukhtar Bukhari (2007:23) dan hasilpenelitian Furchan (2000).

Untuk mengatasi permasalaha tersebutdi atas salah satunya adalah dengan mengem-bangkan model pembelajaran inkuiri dala matapelajaran PAI. Model atau startegi pembe-lajaran inkuri menjadikan peserta didiksebagai subjek dari pembelajaran.Pembelajaran inkuiri serangkaian kegiatanpembelajaran yang menekankan pada prosesberfikir secara kritis dan analitis untuk mencaridan menemukan sendiri jawaban dari suatumasalah. Proses berpikir itu sendiri biasanyadilakukan melalui tanya jawab antara pendidikdengan peserta didik. (Wina Sanjaya (2012).Strategi pembelajaran ini sering jugadinamakan strategi heuristic, yang berasal daribahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berartisaya menemukan. Lebih lanjut Sanjaya (2012)mengatakan beberapa keunggulan yangdimiliki dalam startegi pembelajaran inkuiri,dan banyak dianjurkan penggunaannya,keunggulan ter-sebut adalah: 1) strategipembelajaran inkuiri merupakan strategipembelajaran yang mene-kankan padapengembangan aspek kognitif, afektif, dan

psikomotor secara seimbang, sehinggapembelajaran melalui strategi ini dianggaplebih bermakna, hal ini sesuai dengan hasilpenelitian yang dilakukan oleh Farida di SMPNU 01 Muallimin Waleri semester 1 tahunakademik 2010-2011. Hasil penelitiannyamenyatakan bahwa pembelajaran InquiryDiscovery Learning dapat meningkatkan hasilbelajar dan psikomotor siswa, 2) strategipembelajaran inkuiri dapat memberikan ruangkepada siswa untuk belajar sesuai dengan gayabelajar mereka, 3) strategi pembelajarn inkuirimerupakan strategi yang dianggap sesuaidengan perkembangan psikologi belajarmodern yang menganggap belajar adalahproses perubahan tingkah laku berkat adanyapengalaman, 4) keuntungan lain adalah strategipembelajaran ini dapat melayani kebutuhansiswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata,artinya, siswa yang memiliki kemampuanbelajar bagus tidak akan terhambat oleh siswayang lemah dalam belajar.

Penelitian Atta Illah di SMP MiftahulImam Bandung, dengan judul PenerapanModel Inkuiri dalam Pembelajaran PAI untukMeningkatkan Keaktifan Belajar Siswa, danpenelitian yang dilakukan oleh Ernawatidengan judul Pelaksanaan Inkuiri dalamPembelajaran Al-Qur’an Hadis pada kelas XIMAN 1 Kandangan, hasil kedua penelitian inimenyatakan bahwa model pembelajaraninquiry dapat meningkatkan aktivitas pesertadidik secara maksimal, hal ini peserta didikdalam proses pembelajarannya mencari danmenemukan pengetahuan secara sendiri atauberkelompok, artinya model inkuirimenempatkan peserta didik sebagai subjekbelajar (http://www.academia.edu/9518800dan http://idr-iain-antasari.ac.id/2723).Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitianini adalah Bagaimana pengembangan modelpembelajaran inkuiri dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam (PAI) kelas V SDdengan materi menceritakan kisah Nabi Ayyubas, Musa as dan Isa as, yang valid, praktis,dan efektif.Penelitian pengembangan inibertujuan untuk menghasilkan modelpembelajaran inkuiri dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam (PAI) yang valid,praktis dan efektif, buku pedoman kerja

Page 3: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELJARAN INKUIRI DALAM MATA

2nd International Seminar on Education 2017Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue

Batusangkar, September 05-06-2017

47

pendidik dan buku pedoman kerja peseertadidik.

TINJAUAN PUSTAKA

Karakteristik Pembelajaran PAI di SD

Pendidikan Agama Islam sebagai salahsatu mata pelajaran yang harus diajarkan padapendidikan dasar dan menengah (UUSPNpasal 27). Dalam dokumen DediknasKurikulum 2004 h.2 menyatakan, yangdimaksud dengan PAI adalah usaha sadar danterencana dalam menyiapkan peserta didikuntuk mengenal, memahami, menghayatihingga mengimani, bertaqwa dan berakhlakmulia dalam mengamalkan ajaran agama Islamdari sumber utamanya kitab suci Al-Quran danHadits melalui kegiatan bimbingan,pengajaran, latihan serta penggunaanpengalaman. Dibarengi tuntunan untukmenghormati penganut agama lain dalamhubungannya dengan kerukunan antar umatberagama dalam masyarakat hinggaterwujudnya kesatuan dan persatuan bangsa.

Apabila diperhatikan kurikulum PAI diSD maka yang menjadi ruang lingkupnyaadalah meliputi AL-Quran, Hadis, Akhlak,fikih/ibadah dan Sejarah Islam. Ruang lingkupini menggambarkan bahwa PAI mencakupperwujudan keserasian, keselarasan dan kese-imbangan hubungan manusia dengan pen-ciptanya Allah SWT dengan manusia itusendiri sesamanya, makhluk lainnya dan ling-kungannya.

Sutrisno (2005: 111) mengatakan fungsipembelajaran PAI di sekolah adalah :a)penanaman nilai ajaran Islam sebagaipedoman mencapai kebahagiaan hidup didunia dan di akhirat, b) pengembangankeimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT,serta berakhlak mulia peserta didik seoptimalmungkin, yang telah ditanamkan lebih dahuludalam ling-kungan keluarga, c) penyesuaianmental peserta didik terhadap lingkungan fisikdan sosial melalui PAI, d) perbaikankesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahanpeserta didik dalam keyakinan, pengamalanajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari, e) pencegahan peserta didik dari hal-halnegatif budaya asing yang akan dihadapinyasehari-hari, f) peng-ajaran ilmu pengetahuan

keagama-an secara umum, sistem danfungsionalnya, dan g) penyaluran siswa untukmendalami pendidikan agama ke lembagapendidikan yang lebih tinggi.

Pendapat Sutrisno di atas menggambar-kan betapa pentingnya pembelajaran PAI. PAIsebagai pedoman dalam menjalani kehidupan.PAI mengadung tiga aspek pokok yaituakidah, akhlak dan muamalah. Pertama adalahakidah yang berhubungan dengan keyakiankeimanan kepada Allah sesuai dengan rukuniman dan Islam, dan Allah memiliki AsmaulHusna. Kedua yaitu aspek akhlak merupakancerminan dari akidah yang dimiliki olehseorang muslim yang dapat dilihat dariperilakunya, dan kepribadiaanya. Ketiga aspekmuamalah adalah sesuatu yang terkait denganhubungan sosial seseorang dengan yanglainnya serta ling-kungannya.

Berdasarkan pengertian PAI, ruanglingkup, tujuan dan fungsi PAI di atas dapatdipahami bahwa yang menjadi sasaran PAIsebagaimana yang digambarkan oleh PedomanKurikulum PAI menurut Ahmad Ludjito dkk(2010:15) adalah sebagai berikut: (a) siswamemiliki pengetahuan fungsional tentangagamanya, (b) siswa menyakini kebenaranajaran agamanya dan menghormati orang lainmeyakini agamanya pula, (c) siswa bergairahberibadah, (d) siswa berbudi pekerti, (e) siswamampu membaca kitab suci agamanya danberusaha memahaminya, (f) siswa mampumensyukuri nikmat Tuhan Yang Maha Esa, (g)siswa mampu menciptakan suasana kerukunanhidup beragama dalam kehidupan ber-masyarakat, berbangsa dan bernegara.

Strategi Pembelajaran Inkuri

Istilah “Inkuiri” berasal dari bahasaInggris, yaitu inquiryberarti ikut serta, atauterlibat, dalam mengajukan pertanyaan-per-tanyaan, mencari informasi dan melakukanpenyelidikan. Wina Sanjaya (2009:194).Mulyono, (2009:171) menjelaskan strategipembelajaran inkuiri adalah rangkaiankegiatan pembelajaran yang menekankan padaproses berpikir secara kritis dan analitis untukmencari dan menemukan sendiri jawaban darisuatu masalah yang dipertanyakan. Prosesberpikir itu sendiri biasanya dilakukan melaluitanya jawab antara guru dan siswa. Strategi

Page 4: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELJARAN INKUIRI DALAM MATA

2nd International Seminar on Education 2017Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue

Batusangkar, September 05-06-2017

48

pembelajaran ini sering juga dinamakanstrategi heuristic, yang berasal dari Yunaniyang berarti saya me-nemukan. Pemahamanpendapat di atas dapat diartikan bahwa inkuiriadalah pembelajaran yang dilakukan olehpeserta didik dengan cara mencari danmenemukan sendiri tentang materi yangdipelajarinya. Model pembelajaran inidikembangkan oleh seorang tokoh yangbernama Suchman. Suchman menyakinibahwa anak-anak merupakan individu yangpenuh rasa ingin tahu akan segala sesuatu,Suyadi (2013:115).

Martinis Yamin dalam Mulyono, (2011:71) menjelaskan ciri-ciri dari strategipembelajaran inkuiri ini adalah sebagaiberikut, pertama: strategi inkuiri menekankanpada aktivitas peserta didik secara maksimaluntuk mencari dan menemukan. Artinyastrategi inkuiri menempatkan peserta didiksebagai subjek belajar. Dalam prosespembelajaran, peserta didik tidak hanyaberperan sebagai penerima pelajaran melaluipenjelasan guru secara verbal, tetapi merekaberperan untuk menemukan sendiri inti saridari materi pelajaran itu sendiri. Kedua,seluruh aktivitas yang dilakukan peserta didikdiarahkan untuk mencari dan menemukanjawaban sendiri dari sesuatu yangdipertanyakan, sehingga diharap-kan dapatmenumbuhkan sikap percaya diri (self belief).Dengan demikian strategi pem-belajaraninkuiri menempatkan guru bukan sebagaisumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator,dan motivator belajar peserta didik. Aktivitaspembelajaran biasanya dilakukan melaluiproses tanya jawab antara guru dan pesertadidik. Karena itu kemampuan guru dalammenggunakan teknik bertanya me-rupakansyarat utama dalam melakukan inkuiri. Ketiga,tujuan dari penggunaan strategi pembelajaraninkuiri mengembangkan berpikir secarasistemati, logis dan kritis, ataumengembangkan kemampuan intelektualsabagai bahagian dari proses mental

Langkah-Langkah pembelajaran Inkuiri

Wina Sanjaya, (1999) Secara umumproses pembelajaran dengan menggunakanstrategi pembelajaran inkuiri dapat mengikutilangkah-langkah sebagai berikut, 1) orientasi,

2) merumuskan masalah, 3) mengajukanhipotesis, 4) menguji hipotesis, 5)merumuskan kesimpulan. Hal yang hampirsama Syaiful Sagala, (2010:197) menjelaskanada lima tahapan yang ditempuh dalammelaksanakan strategi pembelajaran inkuiri inisebagai berikut 1) perumusan masalah yangharus dipecahkan siswa, 2) menetapkanjawaban sementara atau lebih dikenal denganistilahnya hipotesisi, 3) siswa mencariinformasi, data, fakta yang diperlukan untukmenjawab permasalah-an/hipotesisi, 4)menarik kesimpulan jawaban atau generalisasi,dan 5) mengaplikasikan kesimpulan dalamsituasi baru

Hakikat Model dalam Pembelajaran danKomponen Model

Model pembelajaran dapat didefinisikansebagai “kerangka konseptual yangmelukiskan prosedur sistematis dalammengorganisasikan pengalaman belajar untukmencapai tujuan belajar” (Agus Suprijono,2010: 54). Soekamto (dalam Trianto, 2009:22)dan Syaiful Sagala (2003:175) mengartikanmodel sebagai ke-rangka konseptual yangdigunakan sebagai pedoman dalam melakukankegiatan. Model pembelajaran adalahkerangka konseptual yang melukiskanprosedur yang sistematik dalammengorganisasikan pengalaman belajar untukmencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsisebagai pedoman bagi para perancang pem-belajaran dan pengajar dalam merencanakanaktivitas belajar mengajar. Modelpembelajaran berfungsi bagi pendidikmembantu peserta didik mendapatkaninformasi, ide, kete-rampilan, cara berpikir danmengekspresikan ide. Disamping itu modeljuga berfungsi pula sebagai pedoman bagi paraperancang dan pelaksanaan pembelajaran,karena itu pemilihan model sangat dipengaruhioleh sifat dari materi yang akan dipelajari,tujuan (kompetensi) yang akan dicapai dalampembelajaran tersebut, serta tingkatkemampuan peserta didik (Agus Suprijono,2010:46)

Menurut Joyce dan Weil, (2009:22)suatu model pembelajaran harus didukungoleh lima komponen yang meliputi sintak,sistem sosial, prinsip-prinsip reaksi, sistem

Page 5: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELJARAN INKUIRI DALAM MATA

2nd International Seminar on Education 2017Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue

Batusangkar, September 05-06-2017

49

pendukung, efek instruksional dan pengiring,Berikut desain model pengembangan modelpembelajaaran inkuiri dalam mata pelajaran

PAI sebagaimana yang dapat dilihat padagambar berikut di bawah ini:

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitiandan pengembangan (R&D) dengan modelADDIE (Analysi, Design, Development,Implentation, dan Evaluation. Tahap pertama:yaknimenganalisis instruksional dan ka-rakteristik peserta didik. Analisis instruksionalbertujuan untuk mengetahui dan memahamiberbagai hal tentang kurikulum PAI SD. Padakegiatan ini dilakukan analisis terhadapkurikulum dan tujuan mata pelajaran PAI, SK,KD dan materi ajar. Analisi karakteristikpeserta didik bertujuan untuk mengetahuikarakteristik peserta didik usia sekolah dasaryang menjadi subjek penelitian. Analisis inidilihat dari sudut pandang psikModelpembelajaran inkuiri yang sudah diuji cobakandan dievaluasi pada tahap pengembangan,selanjutnya rancangan model diimplemen-tasikan pada situasi nyata di kelas setelahpenerapan model pembelajaran yang di-kembangkan, kemudian dilakukan evaluasiawal untuk memberi umpan balik padapenerapan model pembelajaranberikutnyaologi tingkat perkembanganintelektual peserta didik serta kebiasaanbelajar peserta didik. TahapKedua: Design,pada tahap ini membuat rancangan modelpembelajaran inkuiri PAI secara konseptualberdasarkan data yang diperoleh dari kegiatan

analisis. Kegiatan-kegiatan yang dilakukandalam desain ini berupa a).merancang modelpembelajaran inkuiri PAI yang diwujudkandalam bentuk dekumen berupa buku model,buku pedoman kerja pendidik dan bukupedoman kerja pesert didik. b).merancanginstrumen uji produk yang terdiri dari: a)lembar validasi c) angket keaktifan pesertadidik, 3) lembar observasi. Tahap ke tiga:Development: tahap pengem-banganmerupakan tahapan untuk me-realisasikanrancangan produk yang masih dalam bentukkonseptual yang akan diimplementasikannantinya.Sebelum produk diimplementasikanterlebih dahulu produk tersebut harus diujicobakan. Uji coba ini merupakan merupakansalah satu bagian dari langkah ADDIE yaituevaluasi yang disebut dengan evaluasiformatif, berdasarkan evaluasi formatiftersebut dapat dimanfaatkan untukmemperbaiki model yang sedang dikem-bangkan.Tahap ke empat implementationModel pembelajaran inkuiri yang sudah diujicobakan dan dievaluasi pada tahap pengem-bangan, selanjutnya rancangan model diimple-mentasikan pada situasi nyata di kelas setelahpenerapan model pembelajaran yang dikem-bangkan, kemudian dilakukan evaluasi awaluntuk memberi umpan balik pada penerapanmodel pembelajaran berikutnya Tahap kelima evaluaionTahap evaluasi bertujuan untuk

Sintaks“Amalkan”A.Arahkan, M : merumuskanmasalah,hipotesis,A:aktifitas:mengumpulkan dataLan;menarik kesimpulan

DISAIN MODELPEMBELAJARANINKUIRI DALAM

MAPEL PAI

Prinsip Reaksi :menfassilitaasi pbm,mmotivasimembimbing,mengarahkaan,memberikan penghargaan

Sistem Sosial : Fasilitaator,Motivator dan Inspirator

SistemPendukung:bukumodel,,BPKP,BPKPD

Dampak instruksionaldan pengiring : hasilbelajar dan sikap

Page 6: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELJARAN INKUIRI DALAM MATA

2nd International Seminar on Education 2017Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue

Batusangkar, September 05-06-2017

50

mengetahui apakah model pembelajaran yangdikembangkan berhasil, sesuai dengan tujuanawal atau tidak. Evaluasi yang dilakukan padapenelitian pengembangan kali ini yaituevaluasi formatif pada tiap fasepengembangan, selanjutnya dilakukan revisiuntuk mengetahui apakah produk pengem-bangan apakah sudah valid untukdiaplikasikan dalam pembelajaran. Evaluasiyang di-maksudkan pada tahap ini adalahevaluasi sumatif bertujuan untuk mengetahuipraktikalitas dan efektifitas modelpembelajaran yang dikembangkan.

Jenis data yang dibutuhkan dalampenelitian pengembangan ini yaitu datakualitatif berupa a) observasi untuk mem-peroleh data kebutuhan pengembangan, danpraktikalitas pengembangan model ketika ujicoba model , b) wawancara diguakan untukkebutuhan pengembangan dengan pendidikPAI, tentang pelaksanaan pembelajaran yangberlangsung saat ini, dan perbaikan modelketika uji coba model pada tahap developmen,c) data kuantitaif, data ini digunakan untukmenvalidasi model pengembangan olehvalidator, praktikalitas model oleh pendidik,

dan efektifitas model pengembangan melaluihasil belajar dan keaktifan belajar pesertadidik. Analisa data disesuaikan dengan jenisdatanya, data kualitatif dengan diskriptifkualitatif menjelaskannya melalui uaraiankalimat, sementara dat kuantitaif mngetahuivalidits model dengan menggunakan teknikanalisis Aiken, keaktifan peserta didikmenggunakan statistik sederhana berupapersentasi, sementara hasil belajarmenggunakan t-tes.

HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN

Hasil peneitian

a. Validitas Model

Sesuai dengan fokus penelitian pe-ngembangan ini menghasilakn produk bukumodel pembelajaran inkuiri dalam matapejaran PAI yang meliputi beberapakomponen sebagaimana tertera dalam tabelberikut dibawah ini dan hasil penilaian darivalidator.

Tabel 1. Penilaian Hasil Validasi Buku Model Pembelajan Inkuiri PAI

NO Aspek PenilaianJumlah Butir

Soal

PerhitunganAiken (rata-

rata)Kategori

1. Teori pendukung 4 (1-4) 0.833 Sangat valid2. Sintak 10 (5-14) 0.900 Sangat valid3. Sistem sosial 7 (15-21) 0.904 Sangat valid4. Prinsip reaksi 6 (22-27) 0.847 Sangat valid5. Dampak instruksional dan

pengiring10 (28-37) 0.816 Sangat valid

6. Aspek pendukung 6 (38-43) 0.847 Sangat valid7. Aspek teknis 4 ( 44-47) 0.853 Sangat valid8. Aspek bahasa 3 (48-50) 0.776 Valid

Jumlah 50 0.847 Sangat valid

Tabel 2.Penilaian Hasil Validasi Buku PedomanKerja Pendidik dalam Pembelajaran Inkuiri PAI

NO. Aspek PenilaianJumlah Butir

Soal

PerhitunganAiken (rata-

rata)Kategori

1. Kelayakan Isi 20 ( 1- 20 ) 0.920 Sangat valid

Page 7: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELJARAN INKUIRI DALAM MATA

2nd International Seminar on Education 2017Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue

Batusangkar, September 05-06-2017

51

2. Kebahasaan 3 ( 21-23) 0.833 Sangat valid3. Kegrafikan 3 ( 24-26) 0.889 Sangat valid

Jumlah 26 0.880 Sangat validTabel 3.Penilaian Validator tentang Buku PedomanKerja Peserta Didikdalam Pembelajaran Inkuiri PAI

NO. Aspek PenilaianJumlah

Item/Nomorsoal

Rata-Rata

Kategori

1. Tujuan 3 (1- 3) 0.916 Sangat valid

2. Uraian Materi 3 (4 – 6) 0.889 Sangat valid3. Karakteristi BPKPD 10 (7– 16) 0.866 Sangat valid4. Aspek Teknis 3 (17–19) 0.916 Sangat valid5. Aspek Bahasa 4 (20–24) 0.812 Sangat valid

Jumlah 4.399 0.879 Sangat valid

Dari tabel 1 tentang penilaian bukumodel pembelajaran inkuiri PAI oleh validatordengan menggunakan teknik Aiken didapatkanhasilnya secara rata-rata yaitu 0.847, angka inisesuai dengan kriteria yang sudah ditetapakanterkategori sangat valid.Tabel 2 mngenai bukupedoman kerja pendidik berdasarkan hasilpenilaian dari validator juga dengan teknikAiken diperoleh hasilnya 0.880 dengankategori sangat valid, sementara bukupedoman kerja peserta didik dengan penilaianvalidator diperoleh hasilnya 0.879 dengankategori sangat valid, dengan demikin dapatdisimpulkan bahwa model pembelajaran

inkuiri dalam mata pelajaran PAI khusunyamateri mencertakan kisah nabi Ayyub as,Musa as dan Isa as layak untuk digunakansebagai model pembelajaran dalam matapelajaran PAI SD kelas V.

b. Praktikalitas Model

Fokus ke dua dari penelitianpengembangan ini adalah praktikalitas model.Berikut paparan hasil praktikalitas modelberdasarkan hasil pelaksanaan pembelajaransebanyak tiga kali pertemuan, penilaian daripraktisi yaitu pendidik PAI telihat dalam beriutdi bawah ini :

Tabel 4. Penilaian Praktikalitas Pelaksanaan Model Pembelajaran Inkuiridalam PAI Materi Menceritakan Kisah Nabi Ayyub, Musa, dan

Nabi Isa as Kelas 5 SD

No Aspek PenilaianHasil Penilaian

KategoriP.1 P.2 P.3

Rata-rata

1. Sintaka. Kegiatan Pendahuluan 3.2 3.4 3.2 3.26 Sangat Praktisb. Kegiatan Inti 3 3 3.4 3.13 Sangat Praktisc. Kegiatan Penutup 3.3 4 3.3 3.53 Sangat PraktisRata-Rata Sintak 3.16 3.46 3.3 3.30 Sangat Praktis

2. Sistem Sosiala. Kejelasan peranan dan hubungan

guru dan siswa3 4 3 3.3

Sangat Praktis

b. Keaktifan siswa 3 3 3 3 Sangat Praktisc. Tanggung jawab siswa 3 3 3 3 Sangat Praktisd. Peran guru sebagai 3 4 3 3.3 Sangat Praktis

Page 8: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELJARAN INKUIRI DALAM MATA

2nd International Seminar on Education 2017Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue

Batusangkar, September 05-06-2017

52

No Aspek PenilaianHasil Penilaian

KategoriP.1 P.2 P.3

Rata-rata

fasilitatore. Peran guru sebagai

motivator3 4 3 3.3

Sangat Praktis

f. Peran guru sebagaidinamisator

3 4 3 3.3Sangat Praktis

Rata-Rata Sistem Sosial 3 3.6 3 3.2 Sangat Praktis3. Prinsip Reaksi

a. Menfasilitasi 3 4 3 3.3 Sangat Praktisb. Interaksi guru dengan siswa 3 4 3 3.3 Sangat Praktisc. Pemberian bimbingan 3 4 3 3.3 Sangat Praktisd. Sikap responsif 3 3 3 3 Sangat Praktise. Pemberian penghargaan 3 4 3 3.3 Sangat Praktisf. Fleksibilitas dan

keterbukaan3 3 3 3 Sangat Praktis

g. Pemberian bimbingan 3 4 3 3.3 Sangat PraktisRata-Rata Prinsip Reaksi 3 3.71 3 3.21 Sangat PraktisRata-Rata Akhir 3.03 3.59 3.1 3.23 Sangat praktis

Tabel 5. Penilaian Praktikalitas Buku Pedoman Kerja Pendidikoleh Pendidik

No.Aspek Penilaian

Penilaian Ratarata

KategoriP.1 P.2 P.3

1. Tujuan dan indikator pembelajaran 3 4 3 3.3 SangatPraktis2. Sintak (tahap-tahap) pembelajaran 3 3 4 3.3 SangatPraktis3. Materi 3 3 4 3.3 Sangat praktis4. Strategi dan metode pembelajaran 4 4 3 3.6 Sanagt Praktis5. Alokasi waktu 4 3 3 3.3 SangatPraktis6. Aspek teknis (kemasan) 3 3 4 3.3 SanagtPraktis

7. Aspek bahasa 3 3 3 3 Praktis

Jumlah 23 23 24 3.3 SangatPraktisRata-rata 3.28 3.28 3.42 3.32 Sangat Praktis

Tabel 6. Praktikalitas Buku Pedoman Kerja Peserta Didik

NO Aspek Penilaian Rata-rata Kategori1 Tujuan dan indikator 3.17 Praktis2. Tahap-tahap pembelajaran 2.86 Praktis3. Materi Pembelajaran 3.08 Praktis4. Startegi dan metode pembelajaran 3.39 Praktis5. Aloasi waktu 3.04 Praktis

Rata-rata aspek substansi 3.09 Praktis1.Aspek kemasan/teknis 3.04 Praktis

Aspek bahasa 3.13 PraktisRata-rata akhir 3.08 Praktis

Page 9: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELJARAN INKUIRI DALAM MATA

2nd International Seminar on Education 2017Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue

Batusangkar, September 05-06-2017

53

Dari tabel 4 dapat disimpulkn bahwapelaksanaan model pembelajaran inkuiri dalammata pelajaran PAI berdasarkah hasil datadalam tabel diatas diperoleh skor rata-rata3.32 dengan kategori sangat praktis. Pada tabel5 penilaian tentang buku pedoman kerjapendidik dapat diketahui skor rata-rata 3.23dengan kategori sangat praktis, tabel 6penilaian pserta didik tentang pedoman kerjapeserta didik diperoleh hasilnya secara rarta-rata 3.08 dengan kategori praktis, dengandemikian dapat dikatakan bahwa pelaksanaanmodel pembelajaran inkuri dalam matapelajaran PAI SD kelas V materi meneritakankisan nabi Ayyub as, Musa as dan Nabi Isaas,sanagt praktis untuk digunakan demikianbegitu juga halnya dengan buku pedoman

kerja pendidik, sementara buku pedoman kerjapeserta didik terkategori praktis untukdigunakan.

c. Efektifitas Model

Efektifitas model pembelajaran inkuiridalam PAIditinjau dari dua aspek yaknidari aspek keaktifan siswa dalampembelajaran dan dari hasil belajar. Berikutdata keaktifan peserta didik dalampembelajaran ber-dasarkaan angket yangdisebarkan kepada peserta didiksebagaimana yang terlihat dalam tabelberikut di bawah ini :

Tabel 7. Keaktifan Peserta Didik dalam Pembelajaran Inkuiri PAI

NO Aspek PenilaianSkor rata-rata

(tingkat capaian %)Kategori

1. Pengalaman belajar 68.19 % Aktif

2.Interaksi peserta didik dalampembelajaran

77.18 % Aktif

3.Komunikasi peserta didik dalampembelajaran

72.5 % Aktif

4. Kegiatan refleksi 65.93 % AktifJumlah rata-rata akhir 70.95 % Aktif

Berikut di bawah ini data hasil belajar pesertadidik sebelum pelaksanaan modelpembelajaran inkuiri dalam PAI (pree test)

dengan data sesudah pelaksanaan model (posttest) yang telah dianalisis denganmenggunakan SPSS versi 20 sebagai berikut:

Tabel 8 Hasil Perbandingan Nilai Pree-Test dengan Post-TestBerdasarkan SPSS

Paired Samples StatisticsMean N S s² Nilai

TerendahNilai

Tertinggi

Pair1

Pretest72,880

025 7,270 52.850 60 94

Postest79,960

025 6,425 41.280 66 94

Tabel berikut hasil uji t-test antara pree-test dengan post-tes dengan menggunakan SPSSversi 20.

Tabel 9. Hasil Uji T Nilai Pree-Test dan Post-Test

Nilai x¯ N S t- hitung t-tabel

Pree-Tes 72.88 25 7.2704.734 1.711

Post -Test 79.96 25 6.425

Page 10: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELJARAN INKUIRI DALAM MATA

2nd International Seminar on Education 2017Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue

Batusangkar, September 05-06-2017

54

Tabel 7 di atas diperoleh hasil tentangkeaktifan peserta didik dalam pembelajarandengan menggunakan model pembelajaraninkuiri dalam PAI adalah 70.95% dengankategori aktif. Pada tabel 8 adalah diperolehdata hasil belajar sebelum pelaksanaan modelpembeljaran inkuiri dalam mata pelajaran PAIpre-test dengan skor rata-rata 72.88 dan skorrata-rata 79.96 post –test sesudahpelaksanaan model. Unutk membuktikankeefektifan model pembelajaran inkuiri dalamPAI, maka digunakan t-tes dengan bantuanSPP versi 20, dieroleh hasilnya sebagaimandalam tabel 9, Dari tabel 7 di atas dapatdispulkan dengan menggunakan modelpembelajaran inkuir dalam mata pelajaran PAIpeserta didik aktif dalam pembelajaran. Dalamtabel 8 dan 9 menunjukkan bahwa terdapatperbedaan yang segnifikan hasil belajarpeserta didik sebelum dan sesudahdilaksanakannya model.

PEMBAHASAN

Ada tiga hal pokok yang terkait dalamuaraian pembahasan yakni pertamavaliditasproduk berupa validitas buku modelpembelajaran inkuiri dalam mata pelajaranPAI, validitas buku pedoman kerja pendidik,dan validitas buku pedoman kerja pesertadidik. Kedua pratikalitas model pembelajaraninkuiri dalam PAI, dan ketiga efektifitas modelmodel pembelajaran inkuiri dalam PAI.

Validitas Produk Pengembangan ModelPembelajaran Inkuiri dalam PAI

1) Validitas Buku Model PembelajaranInkuiri PAI

Hasil penelitian menunjukkan bahwaproduk pengembangan yang terdiri daribuku model pembelajaran inkuiri PAI,buku pedoman kerja endidik dan bukupedoman kerja peserta didik terkategorisangat valid. Dengan demikian semuaproduk pengem-bangan modelpembelajaran inkuiri PAI sudah memenuhisebagai salah satu kriteria untuk layakdigunakan. Menurut Nieveen (Trianto,2007: 8) sebuah model pem-belajaran

dikatakann baik apabila sudah valid, praktisdan efesien. Selanjutnya Nieveenmenjelaskan aspek validitas dikaitkandengan dua hal yaitu: 1) apakah modelyang dikembangkan didasarkan padarasional teoritis yang kuat; dan 2) apakahterdapat konsistensi internal dari komponenyang dikembangkan artinya komponenyang dikembangkan saling berhubungan.Aspek rasional teoritis model pembelajaraninkuiri PAI dikembangkan berdasarkanteori yang jelas. Prosedur pengembanganmodel meng-gunakan model ADDIE yangdikembangkan oleh Molenda (1990) terdiridari tahap analisis, desain, pengembangan,imple-mentasi dan evaluasi. Yoyce danWeil (1992) menjelaskan bahwa modelpem-belajaran harus memiki sintak, sistemsosial, prinsip reaksi, sistem pendukungdan dampak instruksional serta pengiring.Model pembelajaran inkuiri PAI inididasarkan kepada teori konstruktivisme.

Validitas Buku Pedoman Kerja Pendidik

Berdasarkan penialian Buku PedomanKerja Pendidik (BPKP) sebagai hasil produkpengembangan dikategorikan sangat valid, ka-rena buku tersebut telah memiliki karakteristik(menggambar) sebuah buku: pertama contentpembelajarannya telah terkait dengan SK, KD,indikator, tujuan pembelajaran dan materipelajaran. Kedua kagiatan pembelajaran yangdilakukan pendidik dalam prosespembelajaran, meliputi sintak atau tahapan-tahapan pem-belajaran dari kegiatanpenduluan, inti dan penutup sesuai denganlangkah model pem-belajaran inkuiri. Ketiga,buku ini meng-gunakan bahasa yang mudahdipahami dan kemasan yang menarikpembaca. Hal ini sesuai dengan ketentuan daripusat perbukuan Depdiknas (2004) ada empataspek ketentuan dalam menulis sebuah buku:a) aspek isi atau materi, b) aspek penyajianmateri, c) aspek bahasa dan keterbacaan dan,d) aspek grafika.

Dalam Permendikbud No. 65 tahun2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasardan Menengah disebutkan bahwa penyusunanpe-rangkat pembelajaran. Buku sebagairangkaian dari perangkat pembelajaran

Page 11: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELJARAN INKUIRI DALAM MATA

2nd International Seminar on Education 2017Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue

Batusangkar, September 05-06-2017

55

tentunya harus memberikan manfaat bagi gurukhususnya siswa. Depdiknas (2008a:12)menjelaskan bahwa “Buku adalah bahantertulis yang menyajikan ilmu pengetahuanbuah pikiran dari pengarangnya.” Lebih lanjutdijelaskan dari sumber yang sama (Depdiknas,2008a:12), bahwa: Buku sebagai bahan tertulismerupakan buku yang berisi suatu ilmupengetahuan hasil analisis terhadap kurikulumdalam bentuk tertulis. Sedangkan buku yangbaik adalah buku yang ditulis denganmenggunakan bahasa yang baik dan mudahdimengerti, disajikan secara menarikdilengkapi dengan gambar dan keterangan-keterangannya, isi buku juga menggambarkansesuatu yang sesuai dengan ide penulisnya.Beberapa batasan buku di atas menjelaskanbahwa buku sebagai salah satu bahan ajar jenisbahan cetak merupakan buku yangsubstansinya adalah pengetahuan, yangdisusun berdasarkan analisis kurikulum, di-susun untuk memudahkan guru dalam pem-belajaran dan siswa belajar mencapai kompe-tensi yang ditetapkan kurikulum, denganmemperhatikan kebahasaan, kemenarikan, danmencerminkan ide penulisnya merupakanbagian dari perencanaan pembelajaran. Peren-canaan pembelajaran dirancang dalam bentuksilabus dan RPP yang mengacu pada standarisi. Selain itu, dalam perencanaanpembelajaran juga dilakukan penyiapan mediadan sumber belajar, perangkat penilaian danskenario pembelajaran.

Validitas Buku Pedoman Kerja PesertaDidik

Berdasarkan hasil penilaian dari 3 orangvalidator tentang buku pedoman kerja pesertadidik diketahui bahwa buku pedoman kerjapeserta didik terkategori sangat valik sesuaidengan materid. Hal ini dikarenakan bukupedoman kerja peserta didik dari aspek covergambarnya menarik, dan dapat menarikperhatian peserta didik untuk belajar, dariaspek isi buku membantu peserta didikmemahami materi, memiliki langkah-langkahpenggunaan metode pembelajaran yangcukupjelas, mem-berikan kesempatan yangbanyak kepada pe-serta didik untuk aktifbelajar (berkonstribusi) dalam menyampaikanpendapatnya, buku peserta didik ini memeliki

perintah yang jelas, menggunakan bahasa yangmudah dipahamidan gambar sesuai denganmateri pembahasan.

Praktikalitas Produk Pengembangan ModelPembelajaran Inkuiri PAI

1) Praktikalitas Pelaksanaan ModelPembelajaran Inkuiri PAI

Pada penelitian ini penilaianpraktikalitas dilakukan terhadap produkpengembangan model pembelajaran inkuiriPAI yang meliputi pelaksananpembelajaran, praktikalitas Buku PedomanKerja Pendidik dan praktikalitas bukupedoman kerja peserta didikHasil penelitianmenunjukkan model pelaksanaanpembelajaran inkuiri PAI praktis. Ini berartibahwa model pembelajaran inkuiri PAIdapat diterapkan dan digunakan olehpendidik PAI. Hal ini juga menunjukanbahwa model ini sudah menenuhi kriteriakedua dari suatu produk yang layakdigunakan sesuai dengan pendapat Nieveendalam (Trianto, 2007:8) sebuah modelpembelajaran dikatakan baik apabila sudahvalid, praktis dan efesien. Pengamatanterhadap proses pembelajaran inkuiri PAImeliputi aspek sintak sistem sosial, danprinsip reaksi. Hasil penelitianmemperlihatkan bahwa ketiga aspektersebut praktis artinya sintak, sistem sosialdan prinsip reaksi sudah terlaksana denganbaik.

2).Praktikalitas Buku Pedoman KerjaPendidik Dan Peserta Didik

Buku Pedoman Kerja Pendidik danpeserta didik merupakan pedoman bagipendidik dan peserta didik dalampelakanaan model pembelajaran PAI. Hasilpenelitian menunjukan bahwa BukuPedoman Kerja Pendidik dan peserta didikterkaregori praktis, sehingga dapatmenggunakannya dalam pembelajaran PAI.

Ada beberapa argument yang dapatdikemukakan tentang kepraktisan BukuPedoman Kerja Pendidik dan peserta didikadalah 1) kedua buku tersebutdicantumpkan kompetensi dasar, tujuan danindikator pem-belajaran, 2) tahapan-

Page 12: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELJARAN INKUIRI DALAM MATA

2nd International Seminar on Education 2017Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue

Batusangkar, September 05-06-2017

56

tahapan (sintak) pem-belajaran mudahdilaksanakan, 3) penyajian materi melaluipembelajaran inkuiri mendorong keaktifanpeserta didik belajar, 4) strategi dan metodeyang digunakan mudah dipahami dandilaksanakan, 5) alokasi waktu yangdigunakan sesuai dengan yang ada dalamsilabus dan kegiatan yang dilakukan.

Berdasarkan hasil penelitian danpembahasan ini dapat dinyatakan bahwaBuku Pedoman Kerja Pendidik dapatdigunakan dalam pembelajaran PAI. Hal inididukung oleh hasil penelitian (Syukriyantodkk tahun 2012-2013) dengan judul “Pene-rapan metode inkuiri dalam meningkatkanaktifitas dan hasil belajar siswa dalam matapelajaran IPS kelas IV di Sitibundo”.Dengan demikian dapat dikatakan bahwapembelajaran PAI dengan mengunakanmodel pembelajaran inkuir dapat a)meningkatkan aktifitas belajara pesertadidik dan b) melatih peserta didikmemecahkan suatu permasalahan (berpikirsecara kritis).

Efektivitas Produk Pengembangan ModelPembelajaran Inkuiri PAI

Efektivitas Produk PengembanganModel Pembelajaran Inkuiri PAIditinjau daridari aspek proses dan hasil belajar.

1) Keaktifan Belajar Peserta Didik

Hasil penelitian menunjukan bahwamodel pembelajaran inkuiri PAI dapatmengaktifkan peserta didik dalam pem-belajaran. Keaktifan diperlihatkan denganindikator sebagai berikut (1)Aspek peng-alaman belajar peserta didik tergolongaktif. Hal ini membuktikan bahwa pesertadidik dalam pembelajaran sejak dari awalproses pembelajaran sampai akhirpembelajaran memusatkan perhatian(konsentrasi), ber-usaha memahamipertanyaan (masalah), memikirkan,menganalisa, dan mencari informasi untukmendapatkan solusinya, sertamengeluarkan pendapat terhadappertanyaan yang dipersoalkan berdasarkansumber yang tersedia. (2) Interaksi pesertadidik dalam pembelajaran tergolong aktif(baik). Hal ini menunjukan bahwa peserta

didik tergolong aktif dalam diskusikelompoknya. (3) Aspek komunikasipeserta didik dalam mengeluarkanpendapatnya dalam pembelajaranterkategori aktif (baik). Hal inimenunjukkan bahwa peserta didikmengeluarkan pendapatnya danmemberikan saran. (4) Aspek refleksipeserta didik tergolong aktif (baik). Hal inimenunjukan bahwa peserta didik aktifbertanya dan memberikan penjelasan danalasan-alasan jika ada kelompok lain yangmengajukan pertanyaan dan menerimamasukan.

Temuan penelitian ini sejalan denganpendapat Hendrawijaya (1999:24)menjelas-kan “aktivitas belajar siswaadalah se-rangkaian kegiatan siswa baikfisik maupun mental yang saling berkaitanselama proses pembelajaran sehinggatercipta belajar yang optimal”. WinaSanjaya (2012) mengatakan beberapakeunggulan yang dimiliki dalam startegipembelajaran inkuiri, dan banyakdianjurkan penggunaannya, keunggulantersebut adalah: 1) strategi pembelajaraninkuiri merupakan strategi pembelajaranyang menekankan pada pengembanganaspek kognitif, afektif, dan psikomotorsecara seimbang, sehingga pembelajaranmelalui strategi ini dianggap lebih ber-makna. Temuan penelitian ini jugadidukung oleh hasil penelitian yangdilakukan oleh Farida di SMP NU 01Muallimin Waleri semester 1 tahunakademik 2010-2011. Hasil penelitiannyamenyatakan bahwa: 1) pembelajaraninquirydapat meningkatkan hasil belajardan psikomotor siswa, 2) strategipembelajaran inkuiri dapat memberikanruang kepada siswa untuk belajar sesuaidengan gaya belajar mereka, 3) strategipembelajaran inkuiri merupakan strategiyang dianggap sesuai denganperkembangan psikologi belajar modernyang menganggap belajar adalah prosesperubahan tingkah laku berkat adanyapengalaman. Hasil penelitian yangdilakukan oleh Atta Ilaah dan Ernawatijuga mem-perkuat penelitian ini, penelitiantersebut adalah Penelitian Atta Illah di SMP

Page 13: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELJARAN INKUIRI DALAM MATA

2nd International Seminar on Education 2017Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue

Batusangkar, September 05-06-2017

57

Miftahul Imam Bandung, dengan judulPenerapan Model Inkuiri dalamPembelajaran PAI untuk MeningkatkanKeaktifan Belajar Siswa, dan penelitianyang dilakukan oleh Ernawati dengan judulPelaksanaan Ikuiri dalam PembelajaranAl-Qur’an Hadis pada kelas XI MAN 1Kandangan, hasil kedua penelitian inimeyatakan bahwa model pembelajaraninquiry dapat meningkatkan aktivitaspeserta didik secara maksimal, hal inipeserta didik dalam proses pem-belajarannya mencari dan menemukanpengetahuan (materi) secara sendiri atauberkelompok, artinya model inkuirimenempatkan peserta didik sebagai subjekbelajar.

2) Hasil Belajar

Hasil belajar peserta didikmerupakan dampak instruksional, dampaklangsung dari model pembelajaraninkuiri.dalam mata pelajaran PAI. Padapenelitian ini efektifitas modelpembelajaran inkuiri dilakukan dengan caramembandingkan nilai pree-test dengan nilaipost-test. Temuan penelitian menunjukanbahwa terdapat perbedaan yang signifikanantara nilai pree-test dengan nilai post-test.Nilai rata-rata pree-test adalah 72.88 dannilai rata-rata post-test adalah 79.96. Hal inididukung sebagaimana yang diungkapkanoleh Abdul Majid (2007:223) tujuan utamadari pembelajaran inkuiri adalahpengembangan kemampuan berpikirdimana inkuiri berorientasi kepada prosesdan hasil belajar sehingga akhirnya mampumeningkatkan prestasi dan hasil belajarasiswa. Pendapat yang hampir sama denganYunus Abidin (2014:153) inkuiri dapatmemberikan pengalaman yang luas bagisiswa dan sekaligus meningkatkan pe-mahaman yang luas dalam berbagai materipelajaran dengan aktivitas mencari, menye-lidiki sesuatu masalah, maka siswa dituntutaktif dalam melakukan langkah-langkahinkuiri, hal inilah yang diduga memberikanpengaruh terhadap hasil belajar. Lebihlanjut Yunus Abidin mengatakanpenggunaan pembelajaran inkuiri dapatmengembangkan aspek berpikir

(pengetahuan) secara men-dalam danmenyeluruh dengan meng-konstruksipengetahuan sendiri.

Berdasarkan temuan danpembahasan penelitian membuktikanbahwamodel pem-belajaran inkuiri dalammata pelajaran PAI efektif terhadappeningkatan keaktifan dan hasil belajarpeserta didik. Hasil penelitian ini jugamenunjukan bahwa model pem-belajaraninkuiri PAI telah memenuhi 3 (tiga) kriteriakebaikan dan kelayakan sebuah produkpengembangan bisa digunakan yaitu valid,praktis dan efktif.

Keterbasan Penelitian

Hasil penelitian ini menunjukan bahwamodel pembelajaran inkuiri PAI telahmemenuhi 3 (tiga) kriteria kebaikan dan ke-layakan sebuah produk pengembangan bisadigunakan yaitu valid, praktis dan efktif.Meskipun demikian, penelitian ini memilikiketerbatasan sebagai berikut :1).Pengembangan model pembelajaran inkuiriPAI masih terbatas pada materi yang sifatnyacerita (kisah), belum menyentuh pada aspekakidah, akhlak, fikih, dan Al-Qur’an & Al-Hadits. 2). Penilaian praktikalitas danefektifitas model pembelajaran inkuiri PAIdilakukan melalui uji coba terbatas pada SDN31 Lima Kaum Batusangkar, sehinggakemungkinan adanya perbedaan hasil bisa sajaterjadi karena perbedaan karakteristik sekolahmasing-masing. 3) Eektifitas modelpembelajaran inkuiri PAI masih terbatas padaaspek keaktifan belajar dan hasil belajar,sedangkan dalam bentuk aspek afektif danpsikomotor belum tercakup dalam model ini.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian pengem-bangan model pembelajaran inkuiri pada matapelajaran Pendidikan Agama Islam di SDdapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Simpulan:

1. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam(PAI) pada Sekolah Dasar Negeri yangberada di kecamatan Lima KaumBatusangkar menggunakan kurikulum

Page 14: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELJARAN INKUIRI DALAM MATA

2nd International Seminar on Education 2017Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue

Batusangkar, September 05-06-2017

58

KTSP, hal ini berdasarkan padaPermendiknas No.24 tahun 2006 tentangstandar isi dan standar kompetensi lulusan,sekalipun sudah diberlakukan kurikulumtahun 2013.

2. Pembelajaran Pendidikan Agama Islampada SDN yang berada di Kecamatan LimaKaum Batusangkarpada umumnya masihmene-kankan pada aspek kognitif tingkatrendah dengan menggunakan modelpembelajaran yang kurang bervariasi.

3. Pengembangan model pembelajaran inkuiridalam mata pelajaran PAI menggunakanmodel pengembangan ADDIE yang terdiridari: 1) Melakukan analisis kebutuhanpengembangan model pembelajaran inkuiri,2) Mendisain model pembelajaran inkuiri,3) Mengembangkan model pembelajaraninkuiri, 4) Mengimplementasikan modelpembelajaran inkuiri, dan 5) Melakukanpenilaian terhadap implementasi modelpembelajaran inkuiri.

4. Model pembelajaran inkuiridalam matapelajaran PAI sudah layak digunakansetelah dilakukan penilaian oleh validatordan hasil-nya dinyatakan sangat valid,praktis dan efektif berdasarkansesuaidengan kriteria yang telah ditetapkan.a. Hasil pengembangan model yang terdiri

dari Buku Model Pembelajaran inkuiri,buku pedoman kerja pendidik dan bukupedoman kerja peserta didik, terkategorisangat valid, setelah dinilai olehvalidator. Buku Model Pembelajarannilai rata-rata 0.847 dengan kategorisangat valid.Buku pedoman kerjapendidik dengan nilai rata-rata 0,889terkategori sangat valid dan BukuPedoman Kerja Peserta Didik dengannilai rata-rata 0.879 terkategori sangatvalid.

b. Hasil pengembangan model pembe-lajaran inkuiri PAI dinyatakan sangatpraktis. Aspek pelaksanaan model pem-belajaran mendapat nilai rata-rata 3.23terkategori sangat praktis. Sedangkanaspek praktikalitas buku pedoman kerjapendidik dengan nilai rata-rata 3.32terkategori sangat praktis, danpraktikalitas buku pedoman kerja

peserta didik dengan nilai rata-rata3.08dengan kategori praktis.

c. Hasil pengembangan model pembe-lajaran inkuiri dalam mata pelajaran PAIdinyatakan efektif setelah dilakukan ujiefektifitas dengan melihat aspekkeaktifan peserta didik dan hasil belajar.Dengan penerapan model inkuiri PAI,nilai keaktifan peserta didik rata-rata70.95 dengan kategori aktif. Sedangkanefektifitas terhadap nilai hasil belajarmenunjukan bahwa terdapat perbedaanyang signifikan antara nilai pree-test danpost-test dengan angka 4.734. Dengandemikian model pembelajaran inkuiriPAI efektif untuk digunakan dalampembelajaran PAI.

Saran-Saran

Berdasarkan hasil penelitian pengem-bangan model peembelajaran inkuiri padamata pelajaran Pendidikan Agama Islam padaSDN di Kec.Lima Kaum Batusangkardisarankan kepada beberapa pihak sebagaiberikut:1. Bagi pendidik Pendidikan Agama Islam

yang berada di Kec.Lima KaumBatusangkar diharapkan untuk dapatmenggunakan model pembelajaran inkuiripada mata pelajaran PAI dalam pem-belajaran di samping model-model pem-belajaran lainnya yang dapat meningkatkankeaktifan dan hasil belajar, afektif danpsikomotor.

2. Kepala Sekolah Dasar diharapkan untukmendorong para pendidik terutamapendidik PAI untuk menggunakan modelpem-belajaran yang bisa mengembangkankognitif tingkat tinggi, keaktifan, sikap danpsikomotor peserta didik.

3. Pengawaspendidik PAI SD diharapkanuntuk dapat memberikan bimbinganpelaksanaan pembelajaran pada pendidikPAI sehingga tercapai tujuan pembelajaranyang diinginkan.

4. Kantor Wilayah Kementerian AgamaPropinsi Sumatera Barat dan KantorKementerian Agama Kabupaten TanahDatar diharapkan dapat memberikan ber-bagai pelatihan pada pendidik PendidikanAgama Islam (PAI) berkaitan dengan

Page 15: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELJARAN INKUIRI DALAM MATA

2nd International Seminar on Education 2017Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue

Batusangkar, September 05-06-2017

59

pembelajaran di kelas dan tidak hanyaberorientasi pada aspek perencanaanpembelajaran

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur”an dan Terjemahannya

Abo, La. 2015. Kurikulum Baru dan RevolusiMental Peserta Didik, Cara praktismengembangkan Kurikulumberorientasi Pendidikan SikapdanKarakter Peserta Didik. Bandung :Mujahid Press.

Ansyar, Muhammad,1989.Dasar-dasarPengembangan Kurikulum, DirektoratJendral Pendidikan Tinggi DepertemenPendidikan Nasional RI.

Abdullah Sani, Ridwan, 2014. PembelajaranSaainteifik untuk ImplementasiKurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.

Anwar, Syaiful, 2013. Validitas danReliabilita.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Asri.Budiningsih C,2005. Belajaar danPembelajaran. Jakarta: Renika Cipta.

B.Uno, Hamzah, 2008. Model Pembelajaaran:Menciptakan Proses Belaajara yangKreatif dan Efektif. Jakarta:BumiAksara.

Dahlan, 1999. Model-Model mengajar:Beberapa Alternatif Interaksi BeelajarMengajar, Bandung: Doponegoro

Dewi Salma Prawiradilaga 2007 dalam M.David Merril 1983 Prinsip DisainPembelajaran. Jakarta: KencanaPranada Media Group

Gulo,2002.Strategi Belajar Mengajar,Jakarta:Gramedia Widiasarana Indonesia

Langgulung,Hasan 1987. Filsafah PendidikanIslam, Jakarta: Bulan Bintang.

Lujito, Ahmad dkk, 2010. Guru besar Bicara:mengembangkan Keilmuan PendidikanIslam. Semarang: Rarail Media Group.

Majid, Abdul, 2014. Belajar danPembelajaran Pendidikan Agama Islam.Baandung : Remaaja Rosdakarya.

Muhaimin, 2007.Pengembangan KurikulumPendidikan Agama Islam diMadrasah, Sekolah dan PerguruanTinggi, Jakarta , Raja Grafindo.

........... 2009. Rekonstruksi Pendidikan Islamdari Paradigma, ManagemenKelembagaan Hingga StrategiPembelajaran, Jakarta Rajawali Pers

.........2011. Pemikiran dan AktualisasiPengembangan Pendidikan Islam.Jakarta: Rajawali Pers.

Muslich, Mansur, 2007. Pendidikan KarakterMenjawab Tantangan KrisisMultidimensional. Jakarta : BumiAksara

Mulyono, 2011.Stategi Pembelajaran : MenujuEfektivitas Pembelajaran di AbadGlobal.Malang; UIN Maliki Press

Nana Syaodih Sukmadinata, 2005.Pengembangan Kurikulum: Teori danPraktek,Bandung Remaja rosdakarya.

Nasotion, 1995.

Nieven Neinke, 1999. Prototyping to Reachproduct Quality, Dalam Plomp, Tjeerd,Branch,Robert Maribe, Kent., Neeiveen,Nienke. Design Approaches andd Toolin Educationaland Training. London:Kluwer Academic Publisher.

Nusa Putra, 2011.Reseach and DevelopmentPenelitian dan Pengembangan SuatuPengantar, Jakarta: Rajawali Pers.

Prayitno, 2009, Pengembangan KarakterCeerdas Melalui Pendidikan, Padang:Pascasarjana Unversitas Negeri Padang

.........2008. Dasar Teori dan PraktisPendidikan, Jakarta: Grasindo.

Ramayulis,2012.Metodologi PendidikanAgama Islam, Jakarta: Kalam Mulia.

Rusman, 2011. Model-Model Pembelajaraan,Mengembangkan Profesionalisme guru,Jakarta: Rajawali Pers.

Sahlan, Asma”un, 2010.

Salma Prawiradilaga, Dewi, 2007 dalam M.David Merril 1983Prinsip Disain

Page 16: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELJARAN INKUIRI DALAM MATA

2nd International Seminar on Education 2017Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue

Batusangkar, September 05-06-2017

60

Pembelajaran. Jakarta : KencanaPranada Media Group

Sam M. Cham & Tuti Sam, 2007. AnalisaSWOT: Kebijakan Pendidikan EraOtonomi Daerah. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Syarif Sumantri, Mohamad, 2015.Strategipembelajaran Teori dan Praktek diTingkat Pendidikan Dasar. Jakarta: RajaGrafindo Prsada.

Subur, 2015.Pembelajaran Nilai MoralBerbasis Kisah. Yogyakarta: Kalimedia.

Sutrisno,2005.Revolusi Pendidikan diIndonesia ; Membedah Metode danTeknik Pendidikan BerbasisKompetensi. Yogyakarta:Ar-Ruzz.

Susanto, Ahmad,2013.Teori Belajar danPembelajaran di Sekolah Dasar.Jakarta: Kencana Prenada Group.

Sutrisno,2005. Refolusi Pendidikan diIndonesia: mmbedah Metode danTeknik Pendidikan BerbasisKompetensi. Yogyakarta: Ar-RuzzMedia

Sugiyono ,2006. Metode PenelitianPendidikan. Bandung : Alfabeta.

Trianto, 2010. Mendisain Model PembelajaranInovatif progresif: Konsep, Landasandan Implemntasinya pada TingkatSatuan Pendidikan(KTSP).Jakarta:Kencana Pranada MediaGroup

Wena, Made, 2009. Startegi PembelajaranInovatif Kontemporer Suatu TinjauanKonseptual Operasional. Jakarta:BumiAksara

Yamin, Yartinis, 2009. Disain PembelajaranBerbasis Tingkat SatuanPendidikan.Jakarta : Gaug Pesada Pers.

Joyce,Band Weil, 2009.Modls of Teaching,Massachusetts: Allyn and BaconPublisher.

Wina Sanjaya, 2012. Stategi PembelajaranBerorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta:Kencana.Prenadamedia Group.

Atta Illah, Peneltian Judul: Penerapan ModelInkuiri dalam PAI MeningkatkanKaktifan belaajar Siswa.(http://www.academia.edu/9518800dan http://idr-iain-antasari.ac.id/2723) .