pengembangan modul praktikum kimia …
TRANSCRIPT
1
PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM KIMIA
STOIKIOMETRI BERBASIS LINGKUNGAN
DI SMA N 4 KAUR
Skripsi
Diajukann Kepada Fakultas dan Tadris Institut Agama Islam Negeri
Bengkulu Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperolehn Gelar
Serjana Dalam Bidang Tadris Ilmu Pengetahuan Alam
Di SusunOleh:
WidiyaAnggistina
NIM: 1611260013
PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN PENDIDIKAN SAINS DAN SOSIAL
FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
( IAIN ) BENGKULU
2021
2
KEMENTRIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU
FAKULTAS TARBYAH DAN TADRIS Alamat: Jln. Raden Fatah PagarDewaTelp. (0736)51276 Fax: (0736) 53846 Bengkulu
NOTA PEMBIMBING
Pembimbing 1 dan 11 menyatakan skripsi yang ditulis oleh:
Nama : Widiya Anggistina
Nim :1611260013
Program Studi : Tadris Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Jurusan : Pendidikan Sain dan Sosial
Fakultas : Tarbiyah dan Tadris
Skripsi yang berjudul “Pengembangan Modul Praktikum Kimia
Stoikiometri Berbasis Lingkungan di SMA N 4 Kaur”. Ini telah
dibimbing,diperiksa, dan diperbaiki sesuai saran pembimbing 1 dan 11. Oleh
karena itu,skripsi tersebut sudah memenuhi persyaratan untuk di sidang
munaqasyah skripsi
Pembimbing I,
Dr Suhirman, M.Pd
NIP. 196802191999031013
Bengkulu, ........................... 2021
Mengetahui
Pembimbing II
R. Gamal Tamrin Kusuma M.Pd
NIND.2010068502
ii
3
KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU
FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS Alamat :Jln. Raden Fatah PagarDewaTelp. (0736) 51276 51171 Bengkulu
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Pengembangan Modul Praktiku Kimia Stoikiometri
Berbasis Lingkungan Di SMA N 4 Kaur” yang disusun oleh Widiya Anggistina
telah dipertahankan didepan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Tadris
IAIN Bengkulu pada hari Jumaat, 20 Agustus 2021 dan dinyatakan telah
memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana dalam bidang Tadris Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA).
Ketua
(Dr. Ali Akbar Jono, S.
Ag.S.Hum,M.Pd.)
NIP. 197509252001121004
: .........................................
Sekretaris
(Wiji Aziiz Hari Mukti, M.Pd. Si)
NIDN. 2030109001
: .........................................
Penguji. I
(Andang Sunarto, Ph.D)
NIP. 197611242006041002
: .........................................
Penguji. II
(Abdul Aziz Bin Mustamin, M.Pd.I)
NIP. 198504292015031007
: .........................................
Bengkulu, Agustus 2021
Mengetahui,
DekanFakultasTarbiyahdanTadris
Dr. Zubaedi, M.Ag., M.Pd
NIP. 196903081996031005
iii
4
MOTTO
Jadilah seperti karang di lautan yang kuat di hantam ombak dan kerjakan lah hal
yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, karena hidup hanya sekali.
“ WidiyaAnggistina”
iv
5
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan untuk:
- Yang utama dari segalanya, sembah sujud sertas yukur kepada Allah SWT,
serta kasih sayangmu telah memberikan cinta, atas karunia serta kemuahan
yang engkau berikan skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat
dan salam selalu terlimpakan kehadirant Rasulullah Muhammad SAW.
- Orang tuaku tercinta Edi Kustaman, lelaki terhebat yang kupangil bapak, dan
Surlaiyati, wanita hebat yang selalu aku pangil ibu, mereka adalah orang tua
yang hebat telah membesarkan dan mendidikku dengan penuh kasih sayang,
dan terima kasih atas pengorbanan, nasihat, dandoa yang tiadahentinya kalian
berikan kepad ku selama ini.
- KakakkuYadi Hardiansyah dan Selvia Pebriani,yang selalu mendoakan ku,
member nasehat, motivasi, dan menjadi penyejuk hati serta menjadi
penyemangat dalam perjuanganku.
- Sahabatku Wilzi Widianti, yang selalu memberikan ku semangat, motivasi,
nasihat, dan membantu menyelesaikan penulisan sekripsi ini.
- Untuk teman seperjuangan ( Deni,Rosmayani, dan Kiki)
- Teman-teman program Studi Ilmu Pengetahuan Alam angkatan 2016
- Agama, Bangsa, danNegaraku
v
6
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertandatangan di bawahini:
Nama :WidiyaAnggistina
Nim :1611260013
Prodi :TadrisIlmuPengetahuanAlam
Fakultas :TarbiyahdanTadris
Judulskripsi :PengembanganModulPraktikum
KimiaStoikiometriBerbasisLingkungan di SMA N 4 KAUR
Menyatakan dengan sesunguhnya bahwa skripsisaya yang berjudul
pengembangan modul praktikum kimia stoikiometri berbasis lingkungan di SMA
N 4 Kaur adalah hasil karya atau penelitian saya sendiri dan bukan plagiasi dari
karya orang lain. Apabila di kemudian hari diketahui bahwa skripsi ini adalah
plagiasi saya siap dikenakan sangsi akademik.
Bengkulu, Desember 2021
Penulis
WIDIYA ANGGISTINA
NIM. 161126013
vi
7
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjat kan kehadirat Allah
SWT atas Rahmat dan Hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal yang berjudul Pengembangan modul praktikum kimia Stoikiometri
berbasis lingkungan.Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan pada
jujungan kita Nabibesar Muhammad SAW yang menjadi uswatun hasanah bagi
kita semua. Aamiin.
Tujuan penyusun skripsi ini untuk memahami salah satu syartat guna
memperoleh gelar serjana pendidikan (S.P.d) pada program studi Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA), Fakultas Tarbiyah dan Tadris Institut Agama Islam
Negeri(IAIN) Bengkulu. Dalam penyusunan skripsi, penulis tidak akan mampu
menyelesaikan tanpa bantuan, bimbingan, dukungan, semangat dan motivasi dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya.
1. Bapak Prof. Dr. H. Sirajuddin M, M.Ag, MH, Rektor IAIN Bengkulu, yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan studi S1
di IAIN Bengkulu.
2. Bapak Dr. Zubaedi, M.Ag, M.P.d, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Tadris IAIN
Bengkulu, selama penulis mengikuti perkuliahan telah membimbing dan
memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.
3. Ibu Deni Febrini, M.P.d, selaku ketua Jurusan Sains dan Sosial yang telah
melancarkan untuk penulis dalam berhubungan dengan Jurusan Sains dan
Sosial.
4. Bapak Abdul Aziz Mustamin, M,P.d, selaku Ketua Prodi IPA yang telah
membantu dalam pengurusan persyaratan skripsi dari mulai pengajuan judul
sanpai ahkir.
vii
8
5. Bapak Dr. Suhirman, M.P.d, sebagai pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan dan koreksi kepada penulis sehinga sekripsi ini
dapatdiselesaikan dengan baik.
6. Bapak Raden Gamal Tamrin Kusuma, M.P.d, sebagai pembimbing II yang
telah memberikan bimbingan, pengarahan dan koreksi kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
7. Dosen IAIN Bengkulu, yang telah membimbing dan telah memberikan ilmu
yang sangat bermanfaa tselama penulis mengikuti perkuliahan di kampus ini.
8. Seluruh staf dan karyawan FakultasTarbiyah danTardris IAIN Bengkulu, yang
telah membantu kelancarana dministrasi akademik penulis.
Bengkulu, Desember 2021
Penulis
WIDIYA ANGGISTINA
NIM. 161126013
viii
9
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
NOTA PEMBIMBING ........................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................ iv
MOTTO ................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ................................................................................... vi
SURAT PERNYATAAN ...................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ........................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................... ix
DAFTAR TABEL................................................................................... xi
DAFTAR BAGAN ................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xiv
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................. 4
C. Batasan Masalah ....................................................................... 4
D. Rumusan Masalah .................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian...................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian.................................................................... 5
BAB 11 LANDASAN TEORI .................................................................. 6
A. Pengembangan Modul .............................................................. 6
1. Modul .................................................................................. 6
2. Krateristik Modul ................................................................ 8
3. Cara Menyusun Modul ........................................................ 10
ix
10
4. Komponen-komponen Modul ............................................. 11
5. Manfaat Modul .................................................................... 12
6. Penentuan Praktikum ........................................................... 13
B. Stoikiometri .............................................................................. 14
1. Pengertian Stoikiometri ....................................................... 14
2. Stoikiometri Larutan ............................................................ 19
3. Reaksi Kimia Stoikiometri .................................................. 19
4. Sifat-Sifat Stoikiometri yang direaksikan .......................... 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 22
A. JenisPenelitian .......................................................................... 22
B. Waktudan Tempat Penelitian ................................................... 22
C. Sobjek Penelitian ...................................................................... 22
D. Komponen Modul .................................................................... 26
E. Prosedur Penelitian dan Pengembangan modul ....................... 36
F. Perinsip Penulisan Modul......................................................... 37
G. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 37
H. Teknik Analisis Data ................................................................ 38
BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN ............... 42
A. Temuan Lapangan ................................................................... 42
B. Langkah-Langkah Pengembangan .......................................... 42
a. Pengumpulan Informasi ..................................................... 42
b. Hasil Perencanaan .............................................................. 45
c. MengembangkanProdukAwal ............................................ 48
d. Hasil Validasi Produk Awal ............................................... 49
x
11
e. Hasil Revisi Terhadap Produk ........................................... 54
f. Uji Coba Kelompok Kecil ................................................. 57
g. Produk Ahkir ...................................................................... 58
C. Hasil Pembahasan ................................................................... 61
a. Hasil Pembahasan Penelitian ............................................. 61
b. Hasil Tahap Perencanaan ................................................... 62
c. Hasil Tahap Validasi Produk ............................................. 62
d. Hasil Tahap UJI Coba Terbatas ......................................... 63
e. Hasil Tahap Produk Ahkir ................................................. 64
D. Keterbatasan Penelitian ........................................................... 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 67
A. Kesimpuan ............................................................................ 67
B. Saran .................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 70
xi
12
DAFTAR TABEL
Table 4.1 Hasil analisis kebutuhan guru................................................. 39
Table 4.2 Hasil analisis kebutuhan siswa ............................................... 40
Table 4.3 Hasil penilaian ahli media dan desain .................................... 45
Table 4.4 Hasil penilaian ahli materi ...................................................... 46
Table 4.5 Hasil penilaian ahli bahasa ..................................................... 47
Table 4.6 Hasil penilaian dari guru kimia .............................................. 49
Table 4.7 Hasil respon siswa .................................................................. 53
Table 4.8 Alat praktikum ........................................................................ 55
Table 4.9 Bahan praktikum .................................................................... 56
xii
13
DAFTAR BAGAN
Bagan3.1Alur kerangka berpikir rmodul praktikum kimia ..................... 26
xiii
14
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Alur kerangka berpikir modul praktikum kimia ................ 26
Gambar 4.1 Peta konsep materi stoikiometri .......................................... 42
Gambar4.3 Tampilan cover modul praktikum ........................................ 50
Gambar 4.5 Tampilan indikator modul praktikum ................................ 51
Gambar4.7 Tampilan dasar teori modul praktikum ............................... 52
Gambar4.8 Latar belakang modul praktikum ........................................ 53
xiv
15
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Penunjukan Pembimbing
Lampiran 2 Surat Pernyataan PerubahanJudul
Lampiran 3 Surat Izin Penelitian
Lampiran 4 Kartu Bimbingan Proposal dan Skripsi
Lampiran5 Angket Validasi Ahli Bahasa
Lampiran6 AngketValidasi Ahli Materi
Lampiran 7 AngketValidasi Ahli Media dan Desain
Lampiran 8 Angket Kepraktisan Guru
Lampiran 9 Angket Kepraktisan Siswa
Lampiran 10 Surat Balasan
Lampiran 11 Tabel Uji Plagiasi Skripsi
dokumentasi
xv
16
ABSTRAK
Judul“ Penegmbangan Modul Praktikum Kimia Stoikiometri Berbasis
Lingkungan di SMA N 4 Kaur” WidiyaAnggistina, NIM. 1611260013, Febuari,
2021, program Studi Tadris Ilmu pengetahuan alam, fakultas tarbiyah dan tadris,
IAIN Bengkulu. Pembimbing I Dr. suhirman, M.P.d, 2.Raden Gamal Tamrin
Kusuma, M.P.d.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan modul praktikum
kimia stoikiometri berbasis lingkungan yang memiliki kelayakan untuk dipakai
setelah divalidasi.Metode penelitian mengunakan model pengembangan Borg &
Gall yang terdiridari 7 tahap yaitu tahap studi pengumpulanin formasi, tahap
perencanaan, tahap mengembangkan produk awal, tahap melaksanakan uji coba
lapangan, tahap revisi utama terhadap produk, tahap lapangan awal, tahap revisi
produk ahkir. Instrument yang digunakan aalahangket untuk kelayakan dan
kepraktisan modul praktikum.Subjek penelitian adalah 3 dosenahliinstitut agama
islamnegeri Bengkulu, dan 1 guru kimia, dan 13 siswa. Data hasil analis angket
dengan menghitung persentase pencapaian pada setiap komponen yaitu 97,5%,
77%, 65% dengan pencapaian kriteria layak gunakan. Sedangkan data hasil
angket respon siswa dengan menghitung persentase pencapaian pada setiap
komponen persentase pencapaian kriteria keperaktisan modul praktikum
pembelajaran kimia berbasis lingkungan yang dikembangkan praktis untuk
digunakan dengan persentase (katagori sangat layak). Dari hasil data tersebut
dapat disimpulkan bahwa modul praktikum telah layak dan praktis digunakan
sebagai bahan ajar dalam menunjang proses belajar mengajar pada materi
stoikiometri di SMA N 4 Kaur untuk kelas x mia 2
Kata Kunci : Modul Praktikum Kimia Stoikiometri Berbasis Lingkungan
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran untuk mahasiswa secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia.
Adapun ayat yang menjelaskan tentang pendidikan adalah sebagai berikut:
Artinya:
Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil
dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui.
QS. Al-Baqarah (5) :(42)
Dalam melaksanakan praktikum siswa harus mempunyai kemampuan
dalam menerapkan modul praktikum pembelajaran kimia oleh karena itu,
perangkat pembelajaran yang berbasis lingkungan atau modul praktikum yang
dimiliki oleh siswa, karena dalam melaksanakan praktikum siswa yang
memiliki kendala alat dan bahan yang tidak tersedia di dalam laboratorium.1
Sehingga peserta didik harus melakukan parktikum dengan alat dan bahan
yang mereka miliki secukupnya, bahkan siswa tidak bisa melaksanakan
1Irawati Hani. 2015. Pengembangan Modul Pembelajaran IPA dengan TemaPencernaan
Lingkungn Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Vol,3 No, 1 Universitas Ahmad Dahlan,
Yogyakarta
2
praktikum di dalam laboratorium karena tidak tersedianya alat-alat praktikum
di laboratorium, bahkan siswa lebih cenderung melaksanakan praktikum di
dalam lingkungan, Karena saat peserta didik melakukan praktikum di dalam
lingkungan, agar dapat mencari alat dan bahan yang mereka perlukan di sekitar
lingkungan sekolah tersebut atau di tempat lain yang mudah di cari.2
Dalam pelaksanan praktikum peserta didik juga dapat melakukan
praktikum didalam kelas atau pun di luar kelas dengan alat dan bahan yang
secukupnya dan peserta didik mampu mengatasi kekurangan alat-alat yang
tidak tersedia di dalam laboratorium, dalam pelaksanan kegiatan praktikum
peerta didik mempunyai peranan yang sangat penting untuk mendukung
kualitas dan proses pembelajaran siswa, agar dalam melaksanakan praktikum
kimia dasar lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
belajar dan pengamatan serta keterampilan atau aspek-aspek kehidupan
peserta didik serta sebagai sarana untuk berlatih dalam menggunakan dan
mengembangakn modul praktikum kimia.
Selain itu, peserta didik juga dapat melakukan kegiatan praktikum dengan
mengembangkan rasa ingin tahu mereka, terhadap modul praktikum yang ada
pada saat ini, walaupun alat dan bahan yang mereka meliki masih sangat
kurang, disini siswa mempunyai cara agar dapat melaksanakan praktikum
2 Astuti Artwiantini Ratih. 2016. Penegmbangan Modul IPA Terpadu BerbasisEmpat Pilar
Pendidikan, Jurnal Inkuiri, Vol. 5, No. 2, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sebelas Maret
3
dengan baik dan fasilitas yang dimiliki oleh siswa tersebut agar dapat belajar
dan bekerja secara maksimal dan terarah.3
Dari sinilah peserta didik harus mempunyai pengembangan buku
praktikum yang digunakan untuk meningkatkan proses belajar siswa dalam
melaksanakan praktikum yang dapat membantu mengembangkan
keterampilan, dan proses belajar peserta didik yang harus melalui kegiatan
yang ada pada buku panduan praktikum kimia yang telah dikembangkan, dan
mudol praktikum yang seringkali menjadi kendala pada saat berlangsungnya
suatu praktikum saat ini.4
Pada saat saya sedang melakukan pengamatan praktikum pada peserta
didik dan disitu kegiatan praktikum mereka dilakukan dengan alat dan bahan
yang secukupnya, namun peserta didik dan guru tersebut melaksanakan
praktikum di dalam kelas, karena tidak tersedianya alat dan bahan yang ada
diruangan laboratriom tersebut, dalam buku petunjuk praktikum yang di
miliki oleh peserta didik, yang digunakan pada saat melaksanakan praktikum
hanya berpacu pada buku pegangan peserta didik serta LKS kimia dan hasil
penelitian dan pengamatan mereka.5
Dalam melaksanakan praktikum yang digunakan peserta didik masih
sangat konvesional hanya saja peserta didik bisa melaksanakan modul berupa
buku paket yang bisa kita pinjam di perpustakaan yang berada di sekolah dan
3 Sugiyono, Metode Penelitan R & D ( Bandung: Alfabeta,2013). 4Bal Ram. Pengaruh Metode Praktikum Disertai Feedbeck Terhadap Hasil Belajar, Jurnal Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Unatan Pontianak 5Asmaningrum Henie. 2018. Pengembangan Panduan Praktikum Kimia Dasar
TerintegrasiEtnokimia, Jurnal Tadris Kimia 3,2, Jurusan Pendidikan Kimia FKIP, Universitas
Musamus
4
biasanya menggunakan metode ceramah serta melakukan praktik uji coba
setelah menjelaskan alat dan bahan yang akan kita praktikukan. Maka oleh
karena itupun berupaya untuk melakukan salah satu penegembangan modul
praktikum berbasis lingkungan
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis terdorong untuk
mencoba menerapkan modul praktikum yang diharapkan dapat meningkatkan
hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran kimia dasar. Oleh karena itu,
judul yang diambil penulis adalah Pengembangan Modul Praktikum Kimia
Stoikiometri Berbasis Lingkungan di SMA N 4 KAUR.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat didentifikasikan masalah
sebagai berikut:
1. Pengembangan modul praktikum kimia bagisiswa belum tersedia di SMA
N 4 Kaur.
2. Beberapa siswa belum melaksanakan pengembangan modul praktikum
kimia stoikiometri di SMA N 4 Kaur
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas dapat dirumuskan batasan masalah
sebagai berikut:
1. Penelitian ini dipokuskan pada pengembangan modul praktikum
2. Materi kimia yang digunakan dalam pengembangan modul praktikum
berbasis lingkngan adalahmateri Stoikiometri di kelas X.
5
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas dapat rumusan masalah sebagai
berikut:
Bagaimana pengembangkan modul praktikum untuk siswa kelas X di SMA N
4 Kaur dalam modul praktikum bagi siswa?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat di rumuskan tujuan penelitian
sebagai berikut:
Bagaimana penngembangan modul praktikum untuk menjelaskan hasil uji
kelayakan terhadap materi stoikiometri setelah mengunakan kepraktisan
lembar kerja pada siswa kelas x di SMA N 4 kaur.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat manfaat penelitian sebagai
berikut:
1. Bagi guru
Memberikan alternatif modul untuk dikolaborasikan sesuai dengan mata
pelajaran yang akan diajarkan sehingga pembelajaran yang disampaikan dapat
mencapai tujuan pembelajaran.
2. Bagi sekolah
Meningkatkan kualitas sekolah melalui keberhasilan pembelajaran yang
dilakukan guru.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebsagai referensi untuk kedepannya.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengembangan Modul
1. Modul
Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta
didik dapat belajar secara mandiri tanpa bimbingan sama guru sehinga
modul berisi paling tidak tentang segala komponen dasar bahan ajar. Dalam
sebuah modul akan bermakna jika peserta didik dapat dengan mudah
mengunakan modul tersebut
Sedangkan modul merupakan bahan ajar cetak yang dirancang
untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta didik. Modul disebut juga
sebagai media untuk belajar mandiri karenssa di dalam modul telah
dilengkapi petunjuk untuk belajar secara mandiri. artinya, peserta didik
dapat melakukan kegiatan belajar tanpa kehadiran seorang guru secara
langsung, dengan Bahasa, pola, dan sifat kelengkapan lainnya yang terdapat
dalam modul ini, Maka dari itu, peserta didik ini sering belajar secara
langsung dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai
dengan tingkat kompleksitasnya6
Jadidalam pengembangan modul praktikumkimia dasar adalah
suatu metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan produk
praktikum kimia dasar atau untuk menyempurnakan produk. Produk
6Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 427
7
tersebut dapat berbentuk benda atau perangkat keras, seperti buku, modul
praktikum, dan alat bantudalam poses pembelajaran di dalam kelas dan
lain-lainya. Pengembangan juga merupakan metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan
produk tersebut.Serta pengembangan dapat dikatakan sebagai aplikasi
sistemastis dari pengetahuan atau pemahaman yang diarahkan pada produksi
bahan yang bermanfaat7.
Dalam pengembangan media dalam pembelajaran adalah untuk
membantu proses belajar mengajar peserta didik sehingga tujuan pengajaran
dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Pengajaran secara efektif adalah
pengajaran yang dapat memberikan dampak yang lebih besar kepada peserta
didik dalam artian mudah dipahami, lebih lama diingat,lebih disenangi dan
termotivasi dalam proses pembelajaran.8
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat terlihat sebuah modul
praktikum pembelajaran yaitu;
a. Modul merupakan seperangkat pengalaman belajaryang berdiri sendiri.
b. Modul untuk mempermudah peserta didik untuk mencapai seperangkat
tujuan yang telah ditetapkan.
c. Modul merupakan unit-unit yang berhubungan satu dengan yang lainya
secara baik dan benar.
Dalam hal ini sejalan dengan apa yang dikembangkan dalam modul
praktikum adalah sejenis dengan satuan kegiatan blajar yang terencana, daan
7Fitriani, Ismayani Ade, dan Winarni Sri.Kesalahan Konsep Materi Stoikoimetri Yang dialami
Sisma SMA, Jurnal Ilmiah, Vol. XIV, No. 1, Fakulta Trabiyah dan Keguruan 8Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 427
8
didesain agar membantu peserta didik dan tujuan-tujuan tertentu.Jadi dari
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa modul praktikum merupakan
bahan belajar terprogram yang disusun sedemikian rupa dan disajikan secara
terpadu, sistematis dan terinci.dengan mempelajari materi modul praktikum,
peserta didik agar diarahkan pada pencarian suatu tujuan melalui langkah-
langkah belajar tertentu, karena modul praktikum merupakakan program
dalam proses belajar mengajar di SMA N 4 KAUR .9
2. Karakteristik Modul
Untuk menghasilkan modul yang mampu meningkatkan motivasi
belajar peserta didik, dan pengembangan modul praktikum harus
memperhatikan karakteristik-karateristik yang diperlukan sebagai
berikut;10
a. Self Instruction
Merupakan karakteristik penting dalam modul praktikum,dengan
karakteristik tersebut memungkinkan agar peserta didik belajar secara
mandiri dan tidak tergantung pada pihak lain, untuk memenuhi
karakteristik self instruction maka modul praktikum harus;
1) Memuat tujuan pembelajaran yang jelas,dan tepat mengambarkan
pencapaian setandar kompotensi dasar dan setandar dasar.
9Nailiyah Rhoida Massita. 2016. Pengembangan Modul IPA Tematik Berbasis Etnosains, Jurnal
Pembelajaran Fisika,Vol. 5 No. 3, Fakultas Pendidikan Fisika, Universitas Jamber 10
Izzati N, dan Hindarto N. 2013. Pengembangan Modul Tematik Dan Inovatif, Jurnal Pemdidikan
IPA Indonesia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang
9
2) Memuat maeri pembelajaran yang dikemas dalam unit-unit kegiatan
yang kecil atau spesifik,sehingga memudahkan peserta didik belajar
secarai baik dan benar.
3) Tersedianya contoh dan ilustrasi yang mndukung kejelasan
pemaparan materi modul praktikum.
4) Menampilkan soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya yang
memungkinkan pengguna dan memberikan respon dan mengukur
tingkat penguasaannya.
5) Kontekstual yaitu materi-materi yang disajikan terkait dengan
suasana atau konteks tugas dan lingkungan penggunanya
6) Menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikati
7) Terdapat rangkuman materi pembelajaran
8) Terdapat instrumen penilaian/assessment, yang memungkinkan
penggunaan diklat melakukan
9) Terdapat instrumen yang dapat digunakan penggunanya mengukur
ataum engevaluasi tingkat penguasaan materi
10) Terdapat umpan balik atas penilaian, sehingga penggunanya
mengetahui tingkat penguasaan materi
b. Self Contained
Modul praktikum ini dikatakan self contained bila terdapat
seluruh materi pembelajaran yang dibutuhkan dalam modul praktikum
tersebut, sehingga dalam tujuan konsep ini memberikan kesempatan
10
bagi peserta didik mempelajari materi modul praktikum secara baik
karena materi yang dikemas kedalam suatu ketentuan yang utuh.11
c. Berdiri Sendiri (Stand Alone)
Berdiri sendiri merupakan krakteristik modul praktikum yang tidak
tegantung pada bahan ajar atau media lain, dengan mengunakan modul
praktikum peserta didik tidak perlu mengunakan bahan ajar yang lain
untuk mempelajari dan mengerjakan tugas pada modul praktikum
tersebut.12
d. Adaptif
Modul yang hendak dimiliki daya adaptasi yang cukup tinggi
terhadap perkembangan ilmu dan teknologi, jadi modul dikatakan
adaptif jika dapat menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta fleksibel atau luwes yang digunakan.
3. Cara Menyusun Modul
Pengembangan modul praktikum dapat mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut yaitu;
a. Dengan merumuskan tujuan secara jelas,spesifik,dalam bentuk peserta
didik dan melaksanakan praktikum yang dapat diamati dan diukur.
b. Dengan tujuan-tujuan yang menentukan langkah-langkah yang diikuti
oleh peserta didik dalam buku petunjuk modul praktikum.
11
Yokhebad, Hardigaluh Basuki, dan Marlena Reni Pengembangan Modul Pengetahuan
Lingkungan Berbasis Potensi Lokal untuk Menumbuhkan Sikap Peduli Lingkungan Mahasiswa
Pendidikan Biologi 12
Zakiyah. 2018. Analisis Dampak Kesulitan Siswa Pada Materi Stoikiometri Terhadap Hasil
Belajar, Jurnal Kimia dan Pendidikan, Vol. 3, No, 1, Universitas Negeri Malang
11
c. Test diagnostik dengan hubungan antara pesrta didik dan test tujuan-
tujuan modul praktikum.
d. Dengan menyusun alasan dan rasional pentingnya modul praktikum dan
manfaat modul praktikum bagi peserta didik agar bisa mempelajarinya.
e. Dalam kegiatan-kegiatan belajar yang direncanakan untuk membantu
dan membimbing peserta didik agar mencapai kompotensi-kompotensi
dasar seperti yang di rumuskan.
f. Menyusun post test untuk mengukur hasil belajar peserta didik
g. Menyiapkan sumber-sumber berupa buku bacaan yang terbuka bagi
peserta didik setiap memerlukan modul praktikum.13
4. Komponen-Komponen Modul
Dalam kemponen-komponen atau unsur-unsur yang terdapat dalam
modulpraktikum adalah,sebagai berikut;14
a. Sebagai pedoman guru
Pedoman guru yang berisi petunjuk-petunjuk guru agar pengajaran
dapat diselengarakan secara efisien, dapat juga memberikan penjelasan
tentang;
a) Macam-macam yang harus dilakukan oleh seseorang guru.
b) Waktu yang harus disediakan untuk menyelesaikan modul praktikum
c) Alat dan bahan yang harus digunakan oleh peserta didik
13
Zumronah Siti. 2019. Pengembangan Petunjuk Praktikum Kimia Berbasis Pogil, Jurnal
Phenomenon, Vol. 09, No. 1, Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Walisongo Semarang 14
Salammet K, Pujani.M. N, dan Indriyana K.M. 2019. Pengembangan Petunjuk Praktikum
Berbasis Modil Inkuiri, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sain Indonesia, Vol.2, NO. 2,
Program Studi S1 Pendidikan IPA, Universitas Pendidikan Ganesha
.
12
d) Petunjuk-petunjuk evaluasi
b. Lembar kerja mahasiswa
Dalam lembar kerja mahasiswa materi pelajaan yang harus dikuasi
oleh mahasiswa dan disusun secara teratur langkah demi langkah sehinga
dapat diikuti dengan mudah oleh mahasiswa.
c. Lembar kerja
Dalam lembar kerja mahasiswa yang digunakan untuk menjawab
atau mengerjakan soal-soal atau masalah saat melakukan praktikum
modul yang harus di pecahkan.
d. Kunci lembar kerja
Agar mahasiswa dapat mengavaluasi (mengoreksi) sendiri hasil
belajarnya, dan apabila mahasiswa membuat kesalahan dalam
pekerjaanya maka mahasiswa dapat meminjam modul nya kembali.
e. Lembaran test
Setiap modul mempunyai lembaran test, yakni alat untuk avaluasi
yang digunakan sebagai alat pengukur keberhasilan atau tercapainya
tujuan yang telah dirumuskan dalam modul, jadi lembaran test berisi
soal-soal untuk menilai keberhasilan mahasiswa dalam mempelajari
bahan yang disajikan dalam modul tersebut.
5. Manfaat Modul
Dalam kepentingan mahasiswa dan kepentingan gura juga,modul
memiliki berbagai manfaat yaitu sebagai berikut;
a. Memiliki kesempatan untuk belajar secara mandiri.
13
b. Dapat belajar dengan lebih menarik, karena dapat melaksanakan
pembelajaran di dalam kelas maupundi luar kelas.
c. Memiliki kesempatan untuk mengekspreminkan cara belajar yang sesuai
dengan kemampuan dan minat belajar mahasiswa.
d. Memiliki kesempatan untuk menguji kemampuan diri sendiri dengan
mengerjakan soal-soal yang disajikan oleh modul.
6. Penentuan Praktikum
Metode praktikum yang dimaksut adalah agar peserta didik
memberikan materi pembelajaran secara baik dengan mengunakan alat
daan bahan, supaya peserta didik mampu melaksanaka modul praktikum.
Praktikum merupakan suatu kegiatan yang dilakukan di laboratiriom atau di
tempat tertentu untuk meneliti suatu objek tertentu, selain itu juga modul
praktikum, dapat dilakukan di tempat yang terbuka misalnya, di pantai,di
lingkungan,maupun di tempat lain dalam melakukann kegatan praktikum.15
Komponen-komponen yang harus ada dalam melaksanakan praktikum
adalah sebagai berikut;
a. Judul praktikum, harus singkat dan dapat mengambarkan secara umum
kegiatan praktikum yang dilakukan.
b. Tujuan praktikum, disaat kita melaksanakan praktikum harus
mengambarkan apa yang akan di uji saat berlangsungnya melakukan
praktikum tersebut.
15
Salammet K, Pujani.M. N, dan Indriyana K.M. 2019. Pengembangan Petunjuk Praktikum
Berbasis Modil Inkuiri, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sain Indonesia, Vol.2, NO. 2,
Program Studi S1 Pendidikan IPA, Universitas Pendidikan Ganesha
14
c. Dasar teori, adalah materi yang berkaitan dengan kegiatan praktikum.
d. Alat dan bahan, pada dokomen ini yang berisikan daftar alat dan bahan
yang dibutuhkan saat melakukan praktikum.
e. Cara kerja atau petunjuk praktikum,adalah langkah-langkah yang harus
dilakukan dalam melakukan praktikum.
f. Pertanyaan yang terdapat pada suatu praktikum akan menguji kemampuan
setelah kegiatan praktikum yang dilakukan.
B. Stoikiometri
1. Pengertian Stoikiometri
Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani stoicheion, artinya unsur dari
literatur, stoikiometri artinya mengukur unsur-unsur dan Istilah ini
umumnya digunakan lebih luas, yaitu meliputi bermacam-macam
pengukuran yang lebih luas dan meliputi perhitungan zat dan campuran
kimia.16
Stoikiometri reaksi adalah penentuan perbandingan massa unsur-unsur
dalam senyawa dalam pembentukan senyawanya. Pada perhitungan kimia
secara stoikiometri, biasanya diperlukan hukum-hukum dasar ilmu kimia.
Hukum kimia adalah hukum alam yang relevan dengan bidang kimia, dan
Konsep paling fundamental dalam kimia adalah hukum konservasi massa
yang menyatakan bahwa tidak terjadi perubahan kuantitas materi sewaktu
reaksi kimia dan Konservasi energi menuntun ke suatu konsep-konsep
penting mengenai kesetimbangan, termodinamika, dan kinetika.
16
Sudarmo Unggul Drs, M.Pd. 2013. Kimia, PT. Gelora Aksara Pratama, Penerbit Erlangga
15
unsur-unsur dengan formula tertentu kita sekarang mengetahui bahwa
susunan structural unsur-unsur ini juga penting dan Hukum perbandingan
berganda dari John Dalton menyatakan bahwa zat-zat kimia tersebut akan
ada dalam proporsi yang berbentuk bilangan bulat kecil (misalnya 1:2; O:H
dalam air = H2O); walaupun dalam banyak sistem (terutama
biomakromolekul dan mineral) rasio ini cenderung membutuhkan angka
besar, dan sering diberikan dalam bentuk pecahan 17
Stoikiometri (stoichiometry) adalah ilmu yang mempelajari kuantitas
dari produk dalam reaksi kimia dalam perhitungan stoikiometri paling baik
dikerjakan dengan menyatakan kuantitas yang diketahui dan yang tidak
diketahui dalam mol kemudian bila perlu dikonvensi menjadi satuan lain
nya. Pereaksi pembatas adalah reaktan yang ada dalam jumlah stoikiometri
terkecil dan reaktan ini membatasi jumlah produk yang dapat dibentuk
Jumlah produk yang dihasilkan dalam suatu reaksi atau (hasil sebenanya)
mungkin lebih kecil daripada jumlah maksimum yang mungkin diperoleh
(hasil teoritis).18
Dalam memahamisuatu konsep karena ketidak mampuan siswa
memahami dengan benar konsep-konseplain yang mendasarinya.
Sebagaicontoh, siswa gagal dalam memahami konsep-konsep termokimia
karenamereka tidak memahami konseppersamaan reaksi dan konsep mol.
17
Suryadharma Bagus Ida, Santosa, dan Maghfiroh Lailatul.2016. Identifikasi Tingkat Pemahaman
Konsep Stoikiometri Pada Pereaksi Pembatas Dalam Jenis-Jenis Reaksi Kimia, Jurnal
Pembelajaran Kimia, Vol.01, No. 2, Jurusan Kimia, Universitas Negeri Malang 18
Sudarmo Unggul Drs, M.Pd. 2013. Kimia, PT. Gelora Aksara Pratama, Penerbit Erlangga
16
Berikut adalah beberapa teori yang dibutuhkan pada perhitungan
stoikiometri;
a. Masa Atom
Masa suatu atom terkait dengan jumlah electron, proton dan neutron
yang dimiliki atom tersebut. Pengetahuan untuk massa atom penting untuk
melakukan pekerjaan dilaboratorium. Namun atom adalah partikel yang
sangat kecil bahkan butir debu terkecil yang dapat kita lihat dengan mata
telanjang yang memiliki atom jika kita tidak dapat menimbang satu atom
tetapi dalam percobaan kita dapat menentukan massa atom relatife
terhadap atom lainnya
b. Massa Atom Rata-rata
massa atom karbon pada sebuah tabel periodik anda akan menemkan bawa
nilainya bukan 12,00 sma tetapi 12,01 sma. Perbedaan ini terjadi karena
sebagian besar unsur yang ada diaalam (termasuk karbon) memiliki lebih
dari sat isotop, hal ini berarti bahwa ketika kita mengukur massa atom
suatu unsur,yang kita peroleh adalah massa atom rata-rata dari berbagai
jenis isotop yangada dialam.
c. Massa Molar Unsur dan Bilangan Avogadro
Pada sistem SI, mol (mole) adalah banyaknya suatu zat yang
mengandung entitas dasar (atom, molekul, atau partikel lain) sebanyak
jumlah atom yang terdapat dalam tepat 12 g (atau 0,012 kg) isotope karbon
– 12. Jumlah atom sebenarnya didalam 12 g karbon -12 ditentukan melalui
17
percobaan. Jumlah ini disebut bilangan Avogadro (Avogador’s number
)(NA), untuk menghormati ilmuan Italia,Amedeo Avogadro
d. Massa Molekul
Massa Molekul (Mole-cullar Mass) (Kadang disebut berat molekul)
adalah jumlah dari massa-massa atom (dalam sma) dalamsuatu molekul.
Contohnya massa molekul H2O
e. Reaksi Pengendapan
Salah satujenis reaksi yang umumnya berlangsung dalam la-rutan berair
adalah reaksi pengen-dapan (precipitation reaction) yang cirinya adalah
terbentuknya produk yang tak larut, atau endapan. Endapan (Precipitate)
adalah padatan tak larut yang terpisah dalam larutan. Reaksi pengendapan
biasanya melibatkan senyawa-senyawa ionik.Bagaimana kita dapat
meramalkan apakah endapan akan terbentuk ketika dua larutan dicampurkan
atau ketika satu senyawa ditambahkan kedalam satu larutan hal itu bergantung
pada kelarutan dari zat terlarut, yaitu jumlah maksimum zat terlarut yang
akan larut dalam tertentu pelarut pada suhu tertentu. Dalam konteks
kualitatif,ahli kimia membagi zat-zat sebagai dapat larut, sedikit larut, atau
tak dapat larut.dikatakan dapat larut jika sebagian besar zat tersebut melarut
bila ditambahkan air. Jika tidak, zat tersebut digambarkan sebagai sedikit larut
atau tidak dapat larut.19
Pada Umumnya kita perlu mengalikan massa atom dari tiap unsur
dengan jumlah atom dari unsur itu yang ada dalam molekul dan kemudian
19
Sutanto Agus M.Pd. 2006. IPA Terpadu , PT. Gelora Aksara Pratama, Penerbit Erlangga
Umiyati Nurhalimah.2013. Kimia, CV Mediatama
18
menjumlahkannya untuk seluruh unsur senyawa ionic merupakan elek-trolit
kuat,tetapi daya larutnya tidak sama.
Faktor lain juga mempengaruhi kelarutan zat yang sedikit larut dalam
perhitungan yang dilakukan sampai sejauh ini, kita menganggap bahwa semua
zat yang terlarut berada dalam larutan sebagai kation dan anion yang terpisah.
misalnya, dalam larutan jenuh magnesium fluoride, pasangan ion yang terdiri
dari satu ion Mg2+ dan satu ion F-, atau MgF+, mungkin ditemukan. Apabila
pembentukan pasangan ion terjadi dalam larutan,konsentrasi ion bebas
cenderung menurun. Ini berarti bahwa banyaknya zat yang harus dilarutkan
untuk memper-tahankan konsentrasi ion bebas yang diperlukan untuk
memenuhi kelarutan meningkat apabila terjadi pembentukan pasangan ion
dalam larutan.20
Faktor yang lebih nyata disbanding pembentukan pasangan ion ialah
jika ion yang berperanserta dalam kesetim-bangan kelarutan secara bersama-
an juga terlibat dalam kesetim-bangan asam-basa atau ion kompleks.Juga
membahas gejala seperti pengaruh garam, nilai Ksp yang didassarkan pada
konsentrasi molar beragam, tergantung pada lingkungan ionnya.
Pembelajaran stoikiometri yang bermakna perlu dilakukan dengan
bantuan suatu stategi yang tepat, salah satunya adalah pembelajaran
stoikiometri dengan metode pemecahan adapun masalah tentang tahapan
pembelajaran dengan menerapkan metode pemecahan masalah, yaitu
20
Yanti Fajar Dwi. 2012. Identifikasi Pemahaman Materi Perhitungan Kimia Stoikiometri Pada
Siswa Kelas X, Universita Negeri Malang
19
a. Pemahaman terhadap masalah
b. Pemikiran suatu rencana pemecahan
c. Pelaksanaan rencana pemecahan
d. Peninjauan kembali hasil pemecahan dan Metode pemecahan masalah
dapat membantu siswa dalam memahami materi stoikiometri,
memperbaiki struktur pengetahuan
2. Stoikiometri Larutan
Reaksi kimia bisanya berlangsung antara dua campuran zat
bukannyaantara dua zat murni.Satu bentuk yang paling lazim dari campuran
adalah larutan.Di alam sebagian besar reaksi berlangsung dalam larutan
air.Sebagi contoh,cairan tubuh baik tumbuhan maupun hewan merupakan
larutan dari berbagai jeniszat. Dalam tanah pun reaksi pada umumnya
berlangsung dalam lapisan tipis larutan yang diadopsi pada padatan21
3. Riaksi Kimia Stoikiometri
Reaksi kimia merupakan suatu proses, melibatkan dua atau lebih
pereaksi yang menghasilkan suatu produk yang memiliki sifat fisik atau
kimia yang berbeda dengan pereaksinya. Secara umum, reaksi kimia
dikelompokkan menjadi dua, yaitu reaksi asam-basa dan reaksi reduksi-
oksidasi.Reaksi asam-basa merupakan reaksi kimia yangmelibatkan
netralisasi ion H+ dan OH− (teori Arrhenius), akseptor-donor ion proton
21
Yanti Fajar Dwi. 2012. Identifikasi Pemahaman Materi Perhitungan Kimia Stoikiometri Pada
Siswa Kelas X, Universita Negeri Malang
20
(H+, teori Bronsted-Lowry), akseptor-donor pasangan elektron (teori22
asam-basa Lewis), atau akseptor-donor ion oksida (O2−). Reaksi reduksi-
oksidasi adalah reaksi kimia yang melibatkan transfer elektron antara
reduktor dan oksidator, serta adanya perubahan bilangan oksidasi.
Perubahan-perubahan yang dapat diamati dalam suatu reaksi kimia antara
lain:
1. Adanya gas sebagai produk reaksi
2. Adanya endapan
3. Perubahan pH larutan
4. Perubahan warna larutan
5. Perubahan suhu larutan
4. Sifat-Sifat Stoikiometri Yang Di Reaksikan Dalam Larutan
a. Logam
Di dalam reaksi-reaksinya, logam bertindak sebagai spesi yang
melepaselektron. Pelepasan elektron akan menghasilkan ion logam dan
jumlah elektron yang dilepaskan bergantung pada bilangan oksidasi logam
b. Deret Keaktifan Logam
Logam mempunyai keaktifan yang berbeda-beda.Hal ini dapat
ditentukanmelalui percobaan.Urutan kereaktifan dari beberapa logam yang
lazim kita tentukan, dimulai dari yang paling reaktif.
22Umiyati Nurhalimah.2013. Kimia, CV Mediatama
21
c. Reaksi Kimia dalam Larutan Elektrolit
Reaksi kimia dalam larutan elektrolit adalah reaksi kimia yag salah satuzat
pereaksinya berupa elektrolit (asam, basa, garam). Suatu reaksi dalam
larutanelektrolit dapat berlangsung apabila setidaknya salah satu
produknya berupa air (H2O), endapan, gas atau elektrolit lemah.
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
pengembangan modul praktikum dalam hal ini modul merupakan media
pembelajaran yang dapat berfungsi sama dengan belajar atau berlatih pada
pembelajaran tatap muka. Oleh karena itu, penulisan modul perlu didasarkan
pada prinsip-prinsip belajar, dan metode penelitian ini mengunakan
pengembanan modul praktikum kimia stoikiometri berbasis lingkungan.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 13 November sampai 4
januari dalam pengembangan modul praktikum kimia stoikiometri untuk
meningkatkan hasil beajar siswa dalam mempelajari angket sebanyak 13
siswa lalu melakukan praktikum di laboratiriom
2. Tempat penelitian modul praktikum ini di SMA N 4 KAUR dapat
menjadi pegangan bagi siswa dalam meleksanakan praktikum di ruang
laboratirium.
C. Subjek Penelitian
Dalam melaksanakan modul praktikum kimia dasar dalam akademik
tahun 2020/2021 di SMA N 4 KAUR dan dapat dijadikan sebagai responden
untuk uji coba terbatas modul yang dibuat
23
a. Komponen Modul
Komponen modul yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah isi
modul praktikum dan materi praktikum kimia.disini saya membahas materi
modul praktium kimia yaitu tentang stoikometri dalam komponen komponen
modul antara lain:
a. Pengertian Stoikiometri
Stoikiometri reaksi adalah penentuan perbandingan massa unsur-
unsur dalam senyawa dalam pembentukan senyawanya. Pada perhitungan
kimia secara stoikiometri, biasanyadiperlukan hukum-hukum dasar ilmu
kimia. Hukum kimia adalah hukum alam yang relevan dengan bidang
kimia, dan Konsep paling fundamental dalam kimia adalah hukum
konservasi massa yang menyatakan bahwa tidak terjadi perubahan
kuantitas materi sewaktu reaksi kimia dan Konservasi energi menuntun ke
suatu konsep-konsep penting mengenai kesetimbangan, termodinamika,
dan kinetika.23
b. Hukum Dasar Ilmu Kimia
1. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
Antoine Laurent Lavoisier pada tahun (1743-1794) melakukan
penelitian terhadap proses pembakaran dari beberapa zat, dalam
percobaan tersebut diamati proses reaksi antara raksa (merkuri), yaitu
logam cair yang berwarna putih keperakan, dengan oksegen untuk
23
Umiyati Nurhalimah.2013. Kimia, CV Mediatama
24
membentuk merkuri oksida (waktu itu dikenal dengan markuri calx)
yang berwarna merah .
2. Hukum Perbandinngan Tetap (Hukum Proust)
Pada sekitar tahun 1799, Joseph Loui Proust menemukan sifat
penting dari senyawa, dan senyawa yang sama miskipun berasal dari
daerah berbeda atau dibuat dengan cara berbeda ternyata mempunyai
komposisi yang sama.
3. Hukum Kelipatan Perbandingan ( Hukum Dalton)
Dari dua unsur dapat dibentuk beberapa senyawa dengan
perbandingan massa yang berbeda-beda, mialnya belerang dengan
oksigen dapat membentuk senyawa SO2 dan SO3- dari unsur
hidrogen dan oksigen dapat dibentuk senyawa H2O DAN H2O2-.
c. Massa Atom
1. Massa Atom Rata-Rata
Atom yang mempunyai unsur yang sama tidak selalu
mempunyai massa yang sama. Hal ini kita kenal sebagai isotop massa
atom. Oleh karna itu atom-atom di alam dapat mempunyai massa yang
berbeda, maka atom dihitung berdasarkan massa rata-rata dari seluruh
atom yang ada.
2. Massa Atom Relatif (Ar)
25
Mengukur massa adalah membandingkan massa dengan satu
benda terhadap benda yang lain, di mana massa benda pembanding
disebut sebagai massa setandar. Hal yang sama juga berlaku dalam
penentuan massa suatu atom.
3. Massa Atom Relatif Dan Massa Rumus Relatif (Mr)
Atom atau molekul merupakan gabungan dari dua atom atau
lebih, oleh karna itu massa molekul ditentukan oleh massa atom-atom
penyusunya, yaitu merupakan jumlah dari massa seluruh atom yang
menyusun molekul terebut.24
d. Mol
Mol sendiri terbagi menajadi 3 yaitu antara lain sevagai berikut;
1. Massa Molar
Pada sistem SI, mol adalah banyaknya suatu zat yang
mengandung entitas dasar (atom, molekul, atau partikel lain) sebanyak
jumlah atom yang terdapat dalam tepat 12kg (atau 0,012 kg) isotop
karbon- 12. Jumlah atom sebenarnya di dalam 12g karbon-12
ditentukan melalui percobaan.
2. Volume Molar
Hepotesis menyebutkan bahwa pada suhu dan tekanan yang
sama, semua gas dengan volume yang sama akan mengandung jumlah
24
Yuniar Aditya Siska. 2019. Pengembanagan Petunjuk praktikum Berbasis Green Chemistry Pada
Materi Stoikiometri, Jurnal Of Educational Chemistry, Vol. 1, No. 2, Penidikan Kimia, Universitas
Islam Negri Walisongo
V= n .vm
26
partikel yang sama pula. Oleh karena 1 mol setiap gas mempunyai
jumlah molekul yang sama, maka pada suhu dan tekanan yang sama .
3. Keadaan Tertentu dengan Suhu dan Tekanan yang Diketahui
Volume gas pada suhu dan tekanan yang diketahui dapat
dihitung dengan mengunakan persamaan gas yang disebut persamaan
gas ideal.
e. Hukum-Hukum Tentang Gas
adalah sebuah suhu dan tekanan yang sama dan jumlah volume
yang sama suatu gas mengandung jumlah molekul yang sama. Dari
pernyataan tersebut berarti, apabila jumlah molekulnya sama maka jumlah
mol gas akan sama
f. Perhitungan Kimia Dalam Persamaan Reaksi
Reaksi kimia merupakan suatu proses, melibatkan dua atau lebih
pereaksi yang menghasilkan suatu produk yang memiliki sifat fisik atau
kimia yang berbeda dengan pereaksinya. Secara umum, reaksi kimia
dikelompokkan menjadi dua, yaitu reaksi asam-basa dan reaksi reduksi-
oksidasi. Reaksi reduksi-oksidasi adalah reaksi kimia yang melibatkan
transfer elektron antara reduktor dan oksidator, serta adanya perubahan
bilangan oksidasi25
D. Prosedur Penelitian dan Pengembangan Modul
25
Umiyati Nurhalimah.2013. Kimia, CV Mediatama
27
Menurut Borg dan Gall penelitian pengembangan modul adalah suatu
proses yang di pakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk.
Tahapan proses dalam penelitian dan pengembangan biasanya membentuk
siklus yan konsisten untuk menghasilkan suatu prodok tertentu sesuai
kebutuhan tertentu.26
Adapun langkh-langkah penelitian dan pengembangan Borg and Gall
dalam penelitian hanya tujuh langkah/ pertahap.
Bagan 3.1Alur kerangka berpikir modul praktikum kimia berbasisi lingkungan
dengan materi stoikiometri.
a. Penelitian dan Pengumpulan Informasi
Peneliti ini melakukan studi pendahuluan untuk mengkaji,
menyelidiki dan mengumpulkan informasi. Langkah ini meliputi kegiatan-
kegiatan seperti analisis kebutuhan, kajian pustaka, observasi awal di
kelas, identifikasi permasalahan yang dijumpai dalam pembelajaran dan
26
Chang Raymond. 2005. Kimia Dasar Jilid 2. Jakarta:Erlangga
M melaksanakan
perencanaan
Pe penelitian dan
pengumpulan informasi
Pe pengujian
lapangan awal
Melakukan rivisi
terhadap produk yang
siap dioprasionalkan
Mengembangka
n produk awal
Melaksanakan uji coba
lapangan utama Melakukan Rivisi
utama terhadap
produk
Melakukan lapangan
operasional
28
juga mengimpun data tentang faktor-faktor pendukung dan penghambat
dalam pembelajaran,pada stoikiometri berbasis lingkungan.27
b. Melakukan Perencanaan
Tahap perencanaan dilakukan dengan cara studi literare dan studi
lapangan. Studi litertaur digunakan untuk mengetahui bagaimana
pengembangan modul praktikum kimia berbasis lingkungan melalui kajian
pusaka dan hasil penelitian yang relavan.
c. Mengembangkan Produk Awal
Dalam penelitian R&D ini peneliti membuat produk bahan ajar pada
materi stoikiometri. Produk yang dihasilkan berbentuk perangkat keras
(hardware) yang mana komponenn tersebut adalah Produk yang
dihasilkan melalui penelitian R&D diharapkan dapat meningkatkan
produktivitas pendidikan28
d. Melakukan Uji Coba Lapangan Utama
Untuk mengetahui apakah modul praktikum yang telah dirancang
valid atau tidak:
1. Uji Ahli Materi
Uji ahli bertujuan untuk mengetahui kelengkapan materi, dan berbagai
hal yang berkaitan dengan materi.Masing-masing aspek dikembangkan
menjadi beberapa pertanyaan dan beberapa lembar pertanyaan.
2. Uji Ahli Bahasa
28
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan R&D, Bandung
Alfabeta
29
Uji ahli bahasa bertujuan untuk ketepatan penulisan bahasa Indonesia
yang taat dengan ketentuan EYD (ejaan yang di sempurnakan) serta
mengkaji pemilihan kata yang tepat sesuai kemampuan membaca
peserta didik.
3. Uji Ahli Media
Uji ahli meia bertujuan untuk mengji baik dari segi tampilan ,tata
letak,teks dari gambar,kesesuaian jenis huruf dan ukuranya,kesesuaian
warna dan pemilihan background
e. Melakukan Revisi Utama Terhaap Produk
Dalam awal modul divalidasi melalui diskusi dengan pakar ahli,
makapeneliti dapat mengetahui kelemahan dari produk yang telah didesain
tersebut. Selajutnya kelemahan yang terdapat dalam dicoba untuk
dikurangi dengan cara memperbaiki desain Uji cuba
f. Pengujian Lapangan Awal
Dalam produk baru dapat langsung diuji coba, setelah divalidasi
dan revisi. Tahap awal dapat diuji coba pada kelompok terbatas, pengujian
dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi apakah produk
baru tersebut lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan produk yang
lama atau lain. Dalam uji coba terbatas tersebut, peneliti mengambil
sampel 5 orang siswa.
g. Melakukan Revisi Terhadap Produk Yang Siap Dioperasionalkan
Pegujian produk pada sampel terbatas tersebut menunjukkan
bahwa produk baru telah lebih baik dari produk lama.Perbedaan sangat
30
signifikan sehingga produk baru tersebut dapat diberlakukan pada tempat
kerja yang lebih luas dimana sampel tersebut diambil.
h. Melakukan Lapangan Operasional
Setelah melakukan revisi produk, selanjutnya pengujian produk dilakukan
pada kelompok besar.Dalam ui coba kelompok besar tersebut peneliti
peneliti mengambil sampel kelompok besar 13 orang siswa.
Dalam Penulisan modul praktikum merupakan proses penyusunan
materi pembelajaran yang dikemas secara sistematis sehingga dipelajari
oleh peserta diddik untuk mencapai kompetensi atau Penyusunan modul
praktikum belajar yang mengacu pada kompetensi yang terdapat di dalam
hasil pengembangan modul praktikum pada penelitian ini dilaksanakan
hanya padatahap pengembangan. Tahap-tahap pengembangan modul
pembelajaran tersebutdiuraikan sebagai berikut:
1. Tahap Pendefinisian (Define)
Dalam tujuannnya adalah menetapkan dan menentukan syarat-syarat
pembelajaran yang meliputi tujuan pembelajaran dan pembahasan materi
pembelajaran. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Analisis Awal-Akhir
Dalam analisis awal akhir bertujuan untuk memunculkan dan
menetapkan masalah dasar yang diperlukan dalam pengembangan
perangkat pembelajaran dalam hal ini modul praktikum. Pada tahap ini
dilakukan analisis persiapan dalam pengembangan modul praktikum
kimia dasar yang mampu dalam penyesuaian kurikulum yang berlaku
31
serta dampak yang kemudian akan dihasilkan setelah penggunaan
modul praktikum kimia dasar berbasis lingkungan yang layak
digunakan bagi mahasiswa jurusan kimia dasar.
b. Analisis Materi
Analisis materi bertujuan untuk mengidentifikasikan bagian-bagian
materi kimia yang memiliki kaitan dengan hubungan ilmu kimia
dasar.Kegiatan pada tahap ini adalah melakukan pembelajaran terhadap
materi zat dan energi.Analisis materi ini menjadi dasar merumuskan
indikator dan tujuan praktikum.
2. Tahap Perancangan (Design)
Pada tahap ini dihasilkan rancangan modul praktikum. Dalam
perancangan bertujuan untuk merancang modul yang akan dikembangkan.
Dan tahap ini merupakan tahap penting dalam penelitian karena pada tahap
ini akan dikembangkan modul praktikum kimia dasar yang terintegrasi
dengan ilmu kimia. Dimana kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah
pemilihan format modul, dan perancangan awal modul Langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Pemilihan Format
Pemilihan format modul praktikum adalah untuk mendesain atau
merancang isi modul praktikum, baik tujuan yang dikembangkan serta
materi dalam modul praktikum.Format modul penuntun yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu format modul penuntun praktikum
yang sebelumnya telah divalidasi, dan kemudian disesuaikan dengan
32
kurikulum dan silabus mata kuliah Kimia dasar.format modul
praktikum kimia dasar adalah sebagai berikut:
a) Judul praktikum.
b) Tujuan praktikum.
c) Materi praktikum.
d) Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum.
e) Prosedur pelaksanaan praktikum.
f) Hasil pengamatan selama praktikum.
g) Pembahasan dalam praktikum.
h) Pertanyaan yang terkait tentang praktikum yang dilaksanakan.
i) Kesimpulan.
Format dalam pengembangan modul yang dipilih harus dapat
mencirikan modul yang dapat menjadi pembelajaran mahasiswa dalam
melakukan praktikum.
b. Rancangan Awal.
Rancangan awal adalah rancangan modul yang dibuat sebelum uji
coba. Rancangan awal modul meliputi:
1) Cover Modul
Cover dirancang untuk menyesuaikan dengan karakter modul
praktikum dengan judul modul praktikum kimia dasar. Pada cover
terdapat berbagai macam gambar-gambar terkait dengan judul-judul
praktikum yang terapat di dalam modul praktikum.
33
2) Isi Modul
Pada bagian isi modul, dalam layout dibuat menyerupai buku
paket.Menggunakan perpaduan warna merah dan biru, dengan warna
tulisan hitam.yang diterapkan pada modul sesuai dengan aturan penulisan
karya ilmiah.
3) Tahap Pengembangan (Develop)
Pada tahap ini dihasilkan bentuk akhir modul setelah melalui revisi
berdasarkan masukkan dari para ahli dan data hasil uji coba. Langkah-
langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:
a. Validasi
Menurut (Yuanita,Dessiana Irma. 2015.) Validasi adalah proses
permintaan persetujuan atau pengesahan terhadap kesesuaian modul
dengan kebutuhan, untuk mendapatkan pengakuan kesesuaian tersebut.
Validasi para ahli mencakup hal-hal sebagai berikut;
1. Penyajian materi pada modul mencakup aspek teknik penyajian terkait
tentang konsistensi sistematika sajian tiap bab, kelogisan penyajian,
keruntutan konsep, dan keseimbangan substansi antara bab/subbab,
dan aspek pendukung pesnyajian materi yang terdiri dari kesesuaian/
ketepatan ilustrasi dengan materi, penyajian teks, tabel, gambar, dan
lampiran disertai dengan rujukan atau sumber acuan, identitas tabel,
gambar dan lampiran, ketetapan penomoran tabel, gambar, dan
lampiran, pengantar, indeks dan daftar pustaka.
34
Bahasa yang meliputi aspek kesesuaian dengan perkembangan mahasiswa
yang terdiri atas ketentuan dengan tingkat perkembangan berpikir mahasiswa
dan kesesuaian dengan tingkat perkembangan sosial-emosional mahasiswa,
aspek komunikatif yang mencakup keterpahaman mahasiswa terhadap pesan
yang terdapat dalam modul dan kesesuaian ilustrasi dengan pesan, aspek
dialogis dan interaktif yang tediri atas kemampuan memotivasi mahasiswa
untuk merespon pesan menciptakan komunikasi interaktif, dan aspek lugas
2. Kelayakan isi modul meliputi aspek materi yang terdiri atas keluasan
materi, kedalaman materi, dan kesesuaian materi kimia dengan
praktikum yang dibahas, aspek akurasi materi yang mencakup akurasi
fakta, kebenaran konsep, akurasi penjelasan teori kimia dan sejalan
dengan teori-teori kimia, serta kebenaran prinsip atau hukum kimia
maupun fisika, aspek yang mencakup tentang kesesuain dengan
perkembangan ilmu, dan aspek dapat merangsang keinginan mereka
yang terdiri atas menumbuhka rasa ingin tahu, kemampuan
merangsang berpikir kritis, mendorong untuk mencari informasi lebih
jauh.
b. Uji Coba
Uji coba modul adalah kegiatan penggunaan modul pada mahasiswa
yang terbatas, untuk mengetahui keterlaksanaan dan manfaat modul
dalam pembelajaran sebelum modul tersebut digunakan secara umum.
Pada tahap ini, uji coba dilaksanakan untuk memperoleh respon
mahasiswa dan dosen terhadap modul praktikum yang telah
35
dikembangkan serta angket respon mahasiswa dan dosen yang
digunakan terdiri dari 19 butir pernyataan dimana sepuluh pernyataan
untuk komponen kemenarikan modul, lima pernyataan untuk komponen
kemudahan penggunaan modul, dua pernyataan untuk komponen waktu
pelaksanaan modul, dan dua pernyataan untuk komponen manfaat modul.
Setelah menganalisis angket respon mahasiswa diperoleh rata-rata
mahasiswa dan menunjukkan respon baik terhadap modul praktikum
yang telah dikembangkan.
c. Revisi
Revisi atau perbaikan merupakan proses penyempurnaan modul
setelah memperoleh masukan dari kegiatan uji coba dan validasi.
Kegiatan revisi modul bertujuan untuk melakukan finalisasi atau
penyempurnaan akhir yang komprehensif terhadap modul, sehingga
modul siap diproduksi sesuai dengan masukkan yang diperoleh dari
kegiatan sebelumnya, maka perbaikan modul harus mencakup aspek-
aspek penting penyusunan modul diantaranya yaitu;
a. pengorganisasian materi pembelajaran
b. penggunaan metode instruksional
c. penggunaan bahasa
d. pengorganisasian tata tulis dan perwajahan.
36
3. Tahap Penyebaran (Disseminate)
Pada tahap ini merupakan tahapan penggunaan modul yang telah
dikembangkan dan telah diuji coba.Tahap penyebaran (disseminate)
dilaksanakan dengan melakukan sosialisasi kepada dosen penanggung
jawab mata kuliah kimia dasar sekaligus kepala laboratorium kimia.
E. Prinsip dan Penulisan Modul
Modul praktikum merupakan proses perubahan perilaku mahasiswa
yang disebabkan oleh adanya rangsangan/stimulus dari lingkungan, terkait hal
tersebut, penulisan modul yang dilakukan menggunakan prinsip-prinsip
antara lain sebagai berikut;
1) Peserta didik perlu diberikan secara jelas hasil belajar yang menjadi tujuan
pembelajaran sehingga mereka dapat menyiapkan harapan dan dapat
menimbang untuk diri sendiri apakah mereka telah mencapai tujuan
tersebut atau belum mencapainya pada saat melakukan pembelajaran
menggunakan modul.
2) Peserta didik perlu diuji untuk dapat menentukan apakah mereka telah
mencapai tujuan pembelajaran, untuk itu penulisan modul, tes perlu
dipadukan ke dalam pembelajaran supaya dapat memeriksa ketercapaian
tujuan pembelajaran dan memberikan umpan balik yang sesuai.
3) Bahan ajar perlu diurutkan sedemikian rupa sehingga memudahkan
mahasiswa untuk mempelajarinya dan urutan bahan ajar tersebut adalah
dari mudah hinga yang tersulit, dari yang diketahui ke yang tidak
diketahui, dari pengetahuan ke penerapan.
37
4) Peserta didik yang perlu disediakan umpan balik sehingga mereka dapat
memantau proses belajar dan mendapatkan perbaikan jika diperlukan.
Misalnya dengan memberikan kriteria atas hasil tes yang dilakukan secara
mandiri.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah aplikasi atau penerapan instrumen
dalam rangka penjaringan atau pemerolehan data penelitian. Sumber-sumber
perlengkapan untuk mendukung keakuratan informasi dalam pengembangan
model belajar kimia dasar, dengan pengembangan modul praktikum kimia
dasar zat dan energi berbasis lingkungan agar memperoleh data tersebut,
dalam teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut;
1. Lembar Validasi
Lembar validasi yang diperlukan untuk memudahkan validator
memberikan penilaian dan saran terhahap pengembangan modul
praktikum kimia dasar zat dan energi berbasis linglungan yang telah
dikembangkan. Tahap validasi ini dilakukan dengan cara berjumpa
langsung dengan validator untuk menvalidasi pengembangan modul
praktikum kimia dasar zat dan energi berbasis linglungan.
2. Angket Mahasiswa
Dari data hasil pengisian angket mahasiswa yang dicari frekuensi
jawaban responden untuk setiap alternatif jawaban pada setiap
pertanyaanya. Frekuensi yang tertinggi ditafsirkan sebagai kecenderungan
jawaban alat ukur tersebut.Sebaliknya frekuensi terendah dapat ditafsirkan
38
sebagai kecenderungan jawaban yang tidak menggambarkan pendapat
kebanyakan responden.Angket yang telah diisi oleh mahasiswa kemudian
diperiksa dan diolah dengan menghitung frekuensi jawaban seluruh
mahasiswa terhadap setiap pertanyaan tersebut.
3. Lembar Observasi keaktifan
Instrumen ini digunakan untuk memperoleh data mengenai keaktifan
mahasiswa dalam melaksanakan praktikum menggunakan modul
praktikum yang dikembangkan. Teknik pengumpulan data dari hasil
observasi aktivitas mahasiswa terhadap keterampilan praktikum
menggunakan modul praktikum kimia dasar dengan membagikan lembar
observasi kepada observasi yang masing-masing akan mengobservasi
kelompok praktikum yang terdiri dari mahsiswa
G. Teknik Analisis Data
Data-data dianalisis secara deskriptif persentase, menggunakan
Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah
dalam rangka merumuskan kesimpulan rumus sebagai berikut:
1. Analisis Kelayakan Lembar Kerja Peserta Didik
Tingkat kelayakan lembar kerja peserta didik dihitung dengan cara
deskriptif persentase menggunakan rumus yang dikembangkan sebagai
berikut:
Skor ideal: ST x JP x JR
Keterangan:
ST: Skor Tertinggi
39
JP: Jumlah Pertanyaan
JR: Jumlah Responden
Berikutnya menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
P = persentase skor
f = jumlah skor yang diperoleh
N = jumlah skor ideal
Tabel 3.7
Penskoran Penilaian Validasi Ahli
Pilihan Jawaban Pilihan Jawaban Skor
Sangat Baik 5
Baik 4
Kurang Baik 3
Tidak Baik 2
Sangat Tidak Baik 1
(Sumber: Tustiyana Windiyani, 2012)
%
40
Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Kelayakan
Interval Kriteria
1 1% < P 20%
21 21% < P 40%
41 41% P 60%
61 61% P 8\0%
81 81% P 100%
Sangat Kurang Layak
Kurang Layak
Cukup Layak
Layak
Sangat Layak
(Sumber: Tustiyana Windiyani, 2012)
2 Analisis Hasil Angket Respon Guru Dan Peserta Didik
Tabel 3.8Penskoran Angket
Pilihan Jawaban Pilihan Jawaban Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Kurang Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak
Setuju
1
(Sumber : Parmin, 2012)
Hasil angket guru dan peserta didik akan dianalisa menggunakan rumus
sebagai berikut:
Skor ideal: ST x JP x JR
Keterangan:
ST: Skor Tertinggi
41
JP: Jumlah Pertanyaan
JR: Jumlah Responden
Berikutnya menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan: P = persentase skor
f = jumlah skor yang diperoleh
N = jumlah skor ideal
Tabel 3.9 Kriteria Tingkat Kepraktisan
Interval Kriteria
1 1% < P 20%
21 21% < P 40%
41 41% P 60%
61 61% P 80%
81 81% P 100%
Sa Sangat Tidak Prakti
Tidak Praktis
K Kurang Praktis
Praktis
Sa Sangat Praktis
(Sumber :Parmin,2013)
42
BAB IV
HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Lapangan
Proses modul praktikum kimia berbasis lingkungan dengan
materi stoikiometri dapat ditemukan hasil antara lain sebagai berikut yaitu:
1. Modul praktikum kimia berbasis lingkungan dengan materi stoikiometri
dibuat dengan penuh warna dan meningkatkan literasi sain bagi siswa dan
minat dalam mempelajari modul praktikum kima berbasis lingkungan
2. Dalam ilustrasi yang terdapat di dalam modul praktikum kimia berbasis
lingkungan agar mampu meningkatkan siswa tentang suatu materi
stoikiometri
B. Hasil Pengembangan
Hasil dari penelitian pengembangan modul adalah suatu modul
pembelajaran kimia berbasisi lingkungan dengan materi stoikiometri untuk
meningkatkan Literasi sain siswa. Hasil dari setiap tahapan prosedur
penegmbangan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Hasil Analisis Kebutuhan Modul Pembelajaran Kimia Berbasis
Lingkungan Materi Stoikiometri
Kegiatan penelitian dalam pengembaangan modul praktikum pada
tahap 1 yaitu analisis kebutuhan terhadap modul praktikum pembelajaran
kimia berbasis lingkungan materi stoikiometri. Analisis kebutuhan ini
dilakukan untuk dapat mengumpulkan informasi tentang kebutuhan belajar
43
siswa dan karakteristik modul praktikum berbasisi lingkungan yang
dibutuhkan sebagai sumber belajar siswa.
Analisis kebutuhan tersebut dilaukan dengan mengnakan angket
yang melibatkan guru kimia di SMA N 4 Kaur. Dalam hasil analisis
berdasarkan angket yang diberikan kepada guru kimia tersebut.analisis
kebutuhan juga melibatkan beberapa siswa kelas X SMA N 4 Kaur.
Berdasarkan angket yang diberikan kepada guru kimia dapat dilihat pada
table 4.1
Table 4.1
Hasil Analisis Kebutuhan Guru
No Aspek Yang Ingin
Diketaahui
Hasil Analisis Kebutuhan Guru
1. Pengunaan sumber
belajar pada materi
stoikiometri
Hampir semua responden memiliki buku
pegangan lain untuk membelajarkan materi
stokiometri. Namun tidak ada satupun
responden guru yang menyatakan memiliki
buku teks pembelajaran. Dan semua responden
guru menyatakan tidak mengunakan alternative
modul praktikum saat dalam pembelajaran.
2. Pelaksanaan
kegiatan
pembelajaran pada
materi stoikiometri
Hanya satu responden guru yang menyatakan
bahwa pernah mengajarkan materi stoikiometri
dengan menerapkan, ilmu-ilmu stoikiometri,
atom dan riaksi pengendapan, selebihnya hanya
mengunakan motude ceramah saja.
3. Kebutuhan akan
modul praktikum
Guru responden membutuhkan modul
praktikum yang menarik agar siswa merasa
tertarik dan sebang mempelajari kimia, dan
modul praktikum juga dapat membantu kegiata
siswa saat melakukan kegiatan praktikum.
44
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa guru
mengalami kendala dalam mengajarkan materi stoikiometri kepada siswa
sehinga siswa tidak memiliki antusias dalam pembelajaran kimia, hal ini
disebabkan karena keterbatasan buku teks yang dimiliki siswa.
Modul praktikum kimia stoikiometri dapat dilihat pada table 4.2
Table 4.2
Hasil Analisis Kebutuhan Siswa
No Aspek Yang Ingin
Diketaahui
Hasil Analisis Kebutuhan Siswa
1. Ketersedian bahan dan
sumber belajar materi
stoikiometri
Tidak semua responden memiliki buku
paket yang diberikan oleh sekolah,
sebagianya mengunakan interknit untuk
mencari hal yang ia temukan di
buku.sebagian besar mengalami kesulitan
dalam mempelajari materi stoikiometri
dari buku atau teks. Hal ini disebabkan
karena penyajian dari buku yang bersifat
verbal. Dan responden menyatakan tidak
diberikan modul praktikum untuk
mempelajari materi stoikiometri.
2. Pelaksanaan dam kegiatan
pembelajaran Sebagian besar menyatakan bahwa
hanya mengunakan buku teks untuk
mengajarkan materi stoikiometri
sedangkanresponden menyatakan bahwa
guru kimia mereka hanya mengunakan
bahan ajar khusus untuk mengajarkan
materi stoikiometri
3. Kebutuhan adanya modul
praktikum dakam
pembelajaran dalam
belajar
100% dari jumlah responden menyatakan
bahwa mereka membutuhkan bahan ajar
yang menarik, untuk menambah wawasan
mereka agar mampu menjelaskan materi ,
dan membuat aktivitas agar siswa dapat
memahami materi stoikiometri dengan
mudah dipahami danb mengerti.
45
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan siswa dapat diketahui
bahwa sebagian besar siswa kesulitan dalam mempelajari materi karena
membingungkan, selain itu salah satu faktor lain yang menyebabkan hal
ini adalah penyajian buku teks yang sulit untuk di pelajari.
2. Hasil Perencanaan
Modul praktikum kimia berbasis lingkungan yang berisi tentang
sasaran atau siswa, tujuan, standar kompetensi an kompetensi dasar,
indikator pencapaian, materi atau isi pelajaran, dan strategi penilaian.
Modul yang dikembangkan untuk siswa kelas X SMA N 4 Kaur ini
memiliki tujuan untuk menjelaskan tentang materi stoikiometri dengan
meningkatkan nilai-nilai kimia berbasisis lingkungan.
Indikator yang dikembangkan dari standar kompetensi dan kompentensi
dasar yaitu:
a) Melakukan diskusi tentang modul praktikum
1. Membagikan modul praktikum kepada siswa dan siswa mebaca
modul praktikum dan memahami setiap isi moul praktikumnya
2. Lalu setalah siswa selesai membaca modul saya mambagikam
angket kepada siswa teesebut.
b) Melakukan percobaan praktikum kimia
1. Menentukan koefisien reaksi berdasarkan pembentukan endapan
dan perubahan temperature.
2. Mengunakan bahan-bahan NaOH 0,1 M dan CuSO4 0,1 M
46
Materi yang disusun adalah materi stoikiometri di kutip dari
berbagai sumber seperti pembelajaran kimia untuk kelas X SMA N 4 Kaur
dan peta konsep stoikiometri digunakan untuk memudahkan pengunaan
modul praktikum dalam memahami materi yang akan dipelajari adalah
senagai berikut:
Gambar 4.1 Peta konsep materi stoikiometri
Setelah selesai membuat peta konsep selanjutnya sebuah modul
praktikum berisi rancangan secara lengkap dan sebua modul praktikum
berbasis lingkungan yang dikembangkan. Dan dibuat bertujuan agar
mempermudah proses penukisan modul praktikum pembelajaran kimia, solosi
Perhitungan Kimia
Pereaksi Pembatas Jumlah Zat Rumus Kimia
Massa Molar
Massa Molekul Relatif
Volume Mol Massa
Massa Atom relatif
Massa Rumus Relatif
Volume Molar
Tatapan Avogadro
Air Kristal Kadar
Zat
47
dalam setiap permasalahan yang ditemukan dan dianalisis kebutuhan
dituliskan ke dalam modul. Berdasarkan analisis modul yang dibuat memiliki
penyajian yang lebih menarik, seperti penambahan komponen literasi modul
praktikum kimia.
Penulisan modul praktikum kimia berbasis lingkungan terbagi
menjadi beberapa tahapan yang berurutan yaitu sebagai berikut:
a) Tahap Pertama (Pengumpulan Bahan)
Bahan-bahan yang digunakan dalam sebuah sub pokok bahasan
dikumpulkan dari berbagai sumber, melalui dari buku,internit, dan
membuat sendiri. Bahan-bahan tersebut diantaranya materi, gambar,
ilustrasi, info, dan sain.Yang berkaitan dengan pokok bahasan.
b) Tahap Kedua (Pembuatan Layout)
Layout dalam modul praktikum adalah susunan atau letak
komponen modul praktikum dalam sebuah halaman agar pembaca
merasa nyaman dan enak untuk dilihat ketika membaca halaman
tersebut.Bahan-bahan atau komponen yang digunakan atau banyak
sedikitnya teks, dan komposisi warna agar suatu halaman dapat dengan
nyaman dibaca oleh pembaca.Layout tiap halaman dalam modul ini
dibuat berbeda karebna dalam komponen tiap penyusunan dan tiap
halaman berbeda.
c) Tahap Ketiga (Mixing)
Dalam poroses pembuatan mixing atau pengembangan modul
praktikum dan setiap komponen adalah proses penyusunan tiap-tiap
48
bahan atau komponen yang telah dikumpulkan pada tahap pertama
kedalam layout yang telah dibuat.
d) Tahap Keempat(Finishing)
Dalam tahap finishing adalah tahap ahkir dari penulisan modul
praktikum kimia berbasis linbgkungan dengan materi stoikiometri dan
tahap ini adalah salah satu tahap pebting dalam pembuatan suatu
modul praktikum karena mempengaruhi keindahan dan kemenarikan
suatu halaman untuk dipahami isinya.Dalam penambahan komponen
pelengkap, pewarna, dan pemberian efek menjadi lebih fokus utama
pada tahap ini.
3. Mengembangkan Produk Awal
Pengembangan produk awal yaitu pengembangan modul praktikum
kimia berbasis lingukungan dengan bahan ajar stoikiometri, produk ini
juga apat dihasilkan dalam bentuk perangkat keras (hardware) yang mana
komponen-komponen tersebut adalah produk modul praktikum kimia
berbasis lingkungan, disini juga dapat mengembangkan modul praktikum
di SMA N 4 Kaur dan mengembangkan tata cara pengunaan modul
praktikum dengan baik disaat kita melaksanakan praktikum di ruangan
laboratorium di sekolah tesebut dengan beberapa siswa untuk
melaksanakan praktikum dan mengembangkan modul praktikum kimia
berbasis lingkungan.
49
4. Hasil Validasi Produk Awal
Tahap validasi atau penilaian modul praktikum pembelajaran kimia
berbasisi lingungan denagn materi stoikiometri dilakukan dengan
melibatkan 3 dosen dan para ahli yaitu ahli bahasa, ahli materi, dan ahli
media atau desain, dan 1 orang guru kimia. validasi dilakukan untuk
memberikan penilaian kelayakan modul praktikum kimia berbasisis
lingkungan dengan materi stoikiometri yang dikembangakan dengan
kelayakan materi atau isi, kelayakan bahasa, dan kelayakan desain atau
media.
a. Validasi Oleh Ahli
Ahli yang ditunjuk adalah 1 orang dosen yang ahli di bidang
bahasa, dan 1 orang dosen yang ahli dalam bidang pembelajaran kimia,
dan 1 orang dosen ahli dibidang media atau desain. Hasil dari tahap
vaidasi oleh para ahli dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.3
Hasil Penilaian Oleh Ahli Media Dan Desain
No Komponen Skor Kriteria
1. Tampilan tulisan 19 Sangat layak
2. Tampilan gambar 20 Sangat layak
3. Fungsi modul 20 Sangat layak
4. Manfaat modul 19 Sangat layak
Jumlah total 78
Skor 80
Presentase 97,5%
Kriteria Sangat layak
50
Berdasarkan penilaian validasi pada modul praktikum berbasis
lingkungan masuk kategori penilaian sangat baik. kemudian validasi
media/desain yang dilaksanak pada hari jumat 16 oktober 2020 oleh
ahli media/desain bapak Wiji Aziz Hari Mukti, M.Pd.Si. tabel diatas
dapat kita lihat bahwa di proleh jumlah 78 sekor maksimal 80 dengan
97,5% dinyatakan ke dalam validasi sangat baik dan sangat layak.
Dengan demikian validator ahli media/desain memberikan penilaian
yang sangat baik dan menambahkan beberapa masukan dan saran
Tabel 4.4
Hasil Penilaian Oleh Ahli Materi
No Komponen Skor Kriteria
1. Materi 16 Sangat layak
2. Kemutakhiran 12 Sangat layak
3. Merangsang keingintahuan
melalui pendekatan stoikiometri
12 Sangat layak
4. Mengembangkan kecakapan
hidup
11 Sangat layak
5. Mengembangkan wawasan
kebhinekaan
7 Sangat layak
6. Mengandung wawasan konteksual 4 Sangat layak
Jumlah total 62
Skor 80
Presentase 77%
Kriteria Sangat layak
51
Validasi selanjutnya dalah validasi materi yang dilaksanakan
pada hari senin 19 oktober 2020 oleh ahli materi ibu Nurlia Latifah,
M.Pd.Si. Berdasarkan hasil validasi oleh validator dengan jumlah
sekor keseluruhan 62 dengan sekor maksimal 80 dengan 77% maka
penilaian sangat baik dan sangat layak serta materi yang terkandung
didaamnya sesuai dengan kurikulum k13. Dengan demikian validator
menilai bahwa modul praktikum ini sanga baik untuk siswa kelas
dengan beberapa saran dan masukan yang harus diperhatikan lagi.
Tabel 4.5
Hasil Penilaian Oleh Ahli Bahasa
No Komponen Skor Kriteria
1. Sesuai dengan perkembangan
siswa
8 Sangat layak
2. Komunikatif 8 Sangat layak
3. Dialogis dan interaktif 6 Sangat layak
4. Lugas 6 Sangat layak
5. Koherensi dan keruntutan alur pikir 6 Sangat layak
6. Kesesuaian denagn kaidah bahasa
Indonesia yang benar
6 Sangat layak
7. Pengunaan istilah dan simbol
atau lambang.
9 Sangat layak
Jumlah total 49
Skor 75
Presentase 65%
Kriteria Sangat layak
52
Berdasarkan validasi yang telah dilakukan oleh ahli bahasa
terhadap modul praktikum berbasis lingkungan dan produk awal yang
telah selesai kemudian divalidasi mengunakan angket untuk ahli
bahasa, satu dosen ahli bahasa yaitu bapak Meddyan Heriadi, M.P.d.
validasi bahasa dilaksanakan pada hari kamis 22 Oktober 2020.
Berdasarkan hasil validasi tabel dapat terlihat bahwa diperoleh jumlah
49 dengan skor maksimal 75 dengan 65% dinyatakan dalam keterangan
baik dan sangat layak. Dengan demikian validator ahli bahasa
memberikan penilaian yang baik dengan menambahkan masukan pada
modul praktikum.
b. Validasi Oleh Guru Kimia
Guru yang di tunjuk adalah 1 orang guru kimia yang mengajar
pada jenjang siswa kelas X di SMA N 4 Kaur. Hasil dari validasi guru
kimia adalah sebagai berikut dapat kita lihat dalam tabel di bawah ini:
53
Tabel 4.6
Hasil Penilaian Dari Guru Kimia
No Komponen Skor Kriteria
1. Tampilan halaman cover menarik 4 Menarik
2. Setiap halaman judul ditampilkan dengan jelas
sehinga dapat mengembangkan isi modul
4 Menarik
3. Penempatan tata letak
(judul,subjudul,teks,gambar no halaman) modul
konsesten sesuai dengan pola tertentu.
4 Menarik
4. Pemilihan jenis huruf, ukuran serta sepasi yang
digunakan sesuai sehinga mempermuda siswa
dalam membaca modul
4 Menarik
5. Keberadaan gambar dalam modul dapat
menyampaikan isi materi
4 Menarik
6. Perpaduan antra gambar dan tulisan dalam
modul menarik perhatian
4 Menarik
7. Modul mengunakan bahasa ang komunitatif 4 Menarik
8. Modul mengunakan kalimat yang tidak
menimbulkan makna ganda.
4 Menarik
9. Modul mengunakan kalimat yang sederhana
mudah dipahami siswa.
4 Menarik
10. Petunjuk kegiatan-kegiatan dalam modul jelas
sehinga mempermuda siswa melakukan semua
kegiatan yang ada dalam modul
4 Menarik
11. Materi stoikiometri yang disajikan dalam modul
sesuai dengan silabus
4 Menarik
12 Modul praktikum berbasis lingkungan mampu
meningkatkan kaamuan siswa
4 Menarik
13. Memfasalitasi siswa dalam membangun
emahaman berdasarkan pengetahuan yang telah
dimiliki sebelumnya
4 Menarik
14 Modul mendorong siswa untuk berdiskusi atau
berkerja sama dengan orang lain dalam satu
kelompok.
4 Menarik
15 Moduk mudah diimplementasikan pada
pembelajaran stoikiometri berbasis lingkungan
4 Menarik
16. Materi yang disajikan dalam modul membantu
siswa untuk mencapai tujuan pembelajara yang
telah diisyaratkan dalam indicator pebcapaian
kompetensi dasar
4 Menarik
Jumlah total 64
Skor maksimal 80
Persentase 80%
Kriteria Sangat menarik
54
5. Hasil revisi terhadap produk
Dengan demikian disimpulkan, bahwa dari segi tampilan modul
praktikum berbasis lingkungan yang dikembangkan sudah bisa diuji
cobakan dalam Penulisan modul praktikum kimia berbasis lingkungan ini
terbagi menjadi beberapa tahapan yang berurutan antara lain:
a. Gambar bahan-bahan kimia pada cover diganti dengan alat-alat kimia
yang dipakai saat praktikum untuk lebih menarik disajikan pada
Gambar
Gambar 4.2.Cover Sebelum Revisi
Gambar 4.3.Cover Modul Sesudah Revisi
55
b. Indikator dan tujuan disesuaikan dengan materi yang ingin di
praktikumkan. Desain cover modul praktikum kimia berbasis lingkungn
sebelum revisi.
Gambar 4.4. Indikator dan Tujuan Sebelum Revisi
Gambar 4.5. Indikator dan Tujuan Sesudah Revisi
56
c. Dasar teori disesuaikan dengan modul praktikum kimia berbasis
lingkungan yaitu
Gambar 4.6. Dasar Teori Sebelum Revisi
Gambar 4.7 Dasar Teori Sesudah Revisi
57
d. Latar belakang pada cover belakang modul praktikum
Gambar 4.8Cover Belakang Sesudah Revisi
6. Uji Coba Kelompok Kecil
Modul praktikum berbasis lingkungan Setelah direvisi maka
selanjutnya di uji coba pada kelompok kecil ini. Uji coba kelompok kecil
dilaksanakan pada tanggal 19-25 November 2020.Uji coba tahap pertama
ini menggunakan sampel 13 orang siswa. Untuk melihat respon terhadap
tingkat kelayakan modul maka peneliti membagikan angket kepada siswa.
Adapun respon siswa teradap modul praktikum kimia berbasis lingkungan
pada materi stoikiometri dapat dilihat di Tabel.
Tabel 4.7
Respon Siswa Kelompok Kecil
No Nama Skor Persentase Kriteria
1. Alji Sugianto 78 86% Sangat Praktis
2. Cici Dwi Permata Sari 83 92% Sangat Praktis
3. Efsa Nofia Otomo 80 88% Sangat Praktis
4. Eren Nueul Padila 72 80% Sangat Praktis
5. Guffa M Figro 77 85% Sangat Praktis
6. Ice Ratna Della 80 88% Sangat Praktis
7. Khofifah Nur Farekha 79 87% Sangat Praktis
8. Marsya Tri Yastia 82 91% Sangat Praktis
9. Nini Aisyah Fitriani 81 90% Sangat Praktis
10. Rani Opri Yanti 81 90% Sangat Praktis
11. Shinta Frabella 77 85% Sangat Praktis
12. Syaghea Nugrah Henny 72 80% Sangat Praktis
13. Wiisa Sulasti 82 91% Sangat Praktis
58
7. Produk akhir
Dalam produk ahkir ini saya melaksanakan praktikum terhadap
siswa kelas X di SMA N 4 Kaur dengan beberapa siswa dan terbagi
menjadi beberapa kelompok di sini saya melakukan praktikum di ruangan
laboratiriom kimia
1. Tujuan Praktikum;
a. Menentukan koefisien reaksi berdasarkan pembentukan endapan
dan perubahan temperature.
b. Menentukan hasil reaksi berdasarkan konsep mol.
2. Dasar Teori:
Stoikiometri kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang materi
dan perubahan materi baik secara fisik maupun materi.Pada
prinsifnya materi terbagi menjadi tiga wujud yaitu padat, cair, dan
gas.Padatan adalah materi yang kaku dengan bentuk yang pasti.
Cairan tidak sekaku padatan dan bersifat fluida yaitu dapat
mengalir dan mengambil bentuk sesuai dengan bentuk wadahnya.
Gas bersifat fluida, tetapi tidak seperti cairan, gas dapat mengembang
tanpa batas. Ketiga wujud materi ini dapat berubah dari wujud yang
satu menjadi wujud yang lain. Dengan ilmu kimia ketiga wujud
materi tersebut bias berubah wujud menjadi wujud yang
lain.perubahan yang menghasilkan zat baru yang jenis dan sifatnya
berbeda dari zat pembentuknya disebut sebagai perubahan kimia atau
reaksi kimia. Perubahan kimia dapat diamati dengan terbentuknya
59
hasil reaksi seperti timbulnya gas, endapan, perubahan warna,
maupun perubahan kalor.
Untuk berkomunikasi satu sama lain tentang reaksi kimia, cara
standar yang digunakan untuk menggambarkan reaksi tersebut
melalui persamaan kimia. Persamaan kimia menunjukan zat-zat yang
bereaksi dan hasil reaksi, untuk menunjukan bahwa reaksi setara,
diungkapkan dengan koefisien reaksi.Koefisian reaksi merupakan
konversi yang menunjukan jumlah atom atau molekul yang terlibat
dalam reaksi atau menyatakan pula jumlah mol senyawa yang
bereaksi. Dalam reaksi hukum kekelalan massa berlaku, banyaknya
tiap-tiap jenis atom di kedua sisi harus sama atau jumlah atom
sebelum dan sesudah reaksi harus sama. Koefisien reaksi juga
digunakan untuk menyetarakan suatu reaksi supaya setara.Contoh
reaksi antara gas nitrogen dan gas hydrogen menghasilkan gas
ammonia.
Table 4.8
Alat Praktikum
No Alat Praktikum Jumlah
1. Gelas beker 50 ml 4
2. Mistar 1
3. Termometer 1
4. Tabung reaksi 10
60
Tabel 4.9
Bahan Praktikum
No Bahan Jumlah
1. NaOH 0,1 M Secukupnya
2. CuSO4 0,1 M Secukupnya
3. Cara Kerja
Stoikiometri reaksi pengendapan yaitu sebagai berikut:
1. Pertama-tama sediakan dua buah gelas beker 50 ml. Masukkan 1 ml
NaOH 0,1 M pada gelas beker, kemudian masukkan 5 ml CuSO4 0,1
M kedalam gelas beker yang lainnya.
2. Pindahkan dan campurkan kedua larutan tersebut kedalam tabung
reaksi. Tabung reaksi digunakan karena agar mempermudah
perhitungan endapannya dibandingkan pencampuran menggunakan
gelas beker yang luas permukaannya lebih luas sehingga perhitungan
endapan pun akan terasa lebih sulit.
3. Setelah dicampurkan goyang goyang tabung reaksi agar kedua
larutan tersebut homogen dan menghasilkan endapan. Setelah
mengendap ukurlah endapan yang dihasilkan yaitu endapan Cu(OH)2.
Dalam melaksanakan praktikum ini saya membagi siswa
menjadi 4 kelompok disana saya dan siswa tersebut sama-sama
mengamati perbedaan dan warna reaksi pengendapan nya secara satu-
satu dan di setiap pengendapan di aduk-aduk agar menghasilkan
pengenapan reaksi yang benar.
61
C. Hasil Pembahasan
1. Hasil Pembahasan Penelitian
Modul praktikum yang saya berikan kepada guru KIMIA kelas
X SMA N 4 Kaur untuk mengetahui kebutuhan mereka akan adanya
modul praktikum kimia berbasis lingkungan. Berdasarkan hasil analisis
kebutuhan guru, dapat diketahui bahwa guru kesulitan untuk mendapatkan
bahan ajar untuk dapat menarik dalam mempelajari modul praktikum
berbasisi lingkungan
Pengembangan modul praktikum ini tidak hanya melihat respon
siswa, tetapi jugauntuk mengetahui terhadap uji coba sebuah modul yang
telah saya buatdalam mengembangkan modul tersebut peneliti
menggunakan pengembanganR&D (research and development) dan sesuai
dengan langkah-langkah Sugiyono.Dengan adanya modul praktikum
berbasis lingkungan tersebut dapatmemudahkan siswa untuk belajar,
sehingga siswa lebih aktif dan mandiri dalammelakukan praktikum.
Metode guru yang kurang tepat dan cara mengajar yang terlalu
cepat membuat antusias siswa mempelajari kimia menurun. Pemilihan
model dan metode pembelajaran yang perlu dipilih agar siswa mersa
termotivasi dan antusias mempelajari kimia, model dan metode
pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara angsung untuk
menemukan konsep dari suatu materi.
62
2. Pembahasan Hasil Tahap Perencanaan
Berdasarkan hasil tahap setudi maka selanjutnya tahap
perancanaan modul praktikum yang sesuai dengan kebutuhkan oleh guru
dan siswa dalam tahap perencanaan ini meliputi penentuan komponen-
komponen modul praktikum, seperti tujuan pembelajaran, kompotensi
dasar pembelajaran, dan indikator pencapaian materi, dan media yang
digunakan pada modul praktikum kimia yang akan dikembangkan dalam
sebuah modul praktikum kimia berbasis lingkungan.
Tampilan modul praktikum dibuat dengan penuh warna dengan
penenmpatan ilustrasi dan menyesuaikan dengan komponen teks juga
memperhatikan layout halaman, modul praktikum terdiri atas pokok
bahasan yaitu, pengrtian stoikiometri, hukum-hukum ilmu kimia, massa
atom, mol, dan hukum-hukum tentang gas. Dalam tahapan ini menutut
penulis menentukan pewarnaan yang sesuai dengan setiap komponen
modul praktikum, serta ukuran teks, serta kenyamanan dalam menikmati
sebuah halaman modul praktikum, dalam penulisan modul praktikum
sesuai dengan sumber artikel, pada setiap gambar.
3. Pembahasan Hasil Tahap Validasi Produk
Kemponen–komponen yang menjadi bahan penilaian validator
terhadap modul pembelajaran kimia berbasisi lingkungan adalah
komponen isi, komponen bahasa, dan komponen media atau
desain.berdasarkan hasil penelilaian oleh 3 orang ahli. 1 orang guru kimia
dapat diketahui bahwa secara umum modul yang dikembangkan memiliki
63
katagori yang sangat baik.perolehan nilai ini karena setiap seluruh
kemponen pengembangan agar mengacu pada nilai-nilai asas dan
pengembangan modul prakikum berbasisi lingkungan sudah berorientasi
pada pencapaian tujuan pembelajaran yang efektif dan efisen.
Pada tahap validasi modul, terdapat beberapa saran perbaikan
yang diberikan oleh para validator yang mengunakan ilustrasi yang ada
didalam modul harus benar-benar nilai-nilai stoikiometri, memperbaiki
tata tulis karena masih ada pengetikan yang salah, memperbaiki warna
modul praktikum agar lebih terang biar siswa cepat dalam membacanya,
dalam pengunaan modul praktikum.
4. Pembahasan Hasil Tahap Uji Coba Terbatas
Adapun untuk memperoleh respon dari siswa terhadap modul
praktikumkimia berbasis lingkungan, setiap siswa dibagikan angket untuk
diisi pada akhir pertemuan. Uji coba terbatas dilaksanakan dengan cara
memberikan modul kepada 13 orang siswa kelas X untuk dibaca dan
dipelajari. Dalam pelaksanaan uji coba terbatas ini bertujuan agar
mengetahui gambaran umum kualitas modul praktikum serta kelebihan
dan kekurangan modul praktikum.
Siswa dapat mempelajari modul praktikum terlihat dari sejak
awal dibagikan modul praktikum, setelah selesai dibagikan siswa
membuka modul dengan meperhatikan setiap halaman modul, dan sesekali
siswa berhenti dibagian satu halaman dan terlihat siswa tersebut
membacanya, dan selesai membacanya siswa sesekali lanjut kehalaman
64
berikutnya lalu siswa banyak mendapatkan info dan nilai-nilai yang
berkaitan tentang modul praktikum setelah itu siswa melihat dibagian
meteri stoikioetri dibagian modul tersebut dalam kehidupan sehari-hari
siwa dapat memperoleh dari dalam modul dan tidak ditemukan dalam
buku teks.
Dalam pemberian ilustrasi atau gambar pada tiap kemponen
modul serta dapat mempermudah siswa untuk lebih mememahai
informasi yang disampaikan. Berdasarkan angket respon siswa terhaap
modul yang dikembangkan, maka apat disampaikan atau disimpulkan
bahwa modul praktikum pembelajaran kimia yang dikembangkan
memiliki katagori yang sangat menark.
5. Pembahasan Hasil Tahap Produk Akhir
Dalam hasil tahap ahkir produk modul praktikum kimia
berbasis lingkungan yang valid dan efektif pengunaan stoikiometri sebagai
penegmbangan dalam modul praktikum ini menghasilkan peningkatan
terhadap siswa. Jika ditinjau secara garis besar, modul praktikum kimia
yang dikembangkan memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan
Adapun kelebihan modul praktikum kimia berbasis lingkungan
dengan materi stoikiometri yaitu sebagai berikut:
65
a. Modul praktikum kimia berbasis lingkungan yang dikembangkan dan
dibuat full colour
b. Modul praktikum kimia berbasis lingkungan yang dikembangkan
dengan pengaturan tata letak yang baik, sehinga memberikan
kemudahan dan keyamanan terhadap siswa.
c. Modul praktikum kimia berbasis lingkungan di lengkapi dengan
ilustrasi pada setia materi untuk memuahkan siswa memahamai materi
tersebut.
d. Modul praktikum kimia berbasis lingkungan untuk meningkatkan
minat baca siswa dalam mempelajari materi stoikiometri.
Adapun kekurangan modul praktikum kimia berbasis
lingkungan dengan materi stoikiometri yaitu sebagai berikut:
a. Dibutuhkan alat berupa leptop atau computer serta koneksi interknit
agar dapat memenfaatkan Modul praktikum kimia berbasis lingkungan
yang maksimal
66
D. Keterbatasan Penelitian
Modulpraktikum berbasis lingkungan yang dikembangkan secara
umum dapat dinilai berkualitas sangat baik, namun keterbatasan masih terapat
didalam penelitian ini, diantaranya yaitu:
1. Keterbatasnya dana percetakan modul kimia berbasis lingkungan,
sehingga modul dicetak dikertas B5 (JLS) dengan mengunakan printer.
2. Modul praktikum berbasis lingkungan yang dikembangkan hanya dalam
pokok bahasan dengan materi stoikiometri.
3. Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui efektivitas siswa dalam
melakukan modul praktikum di SMA N 4 Kaur berjalan dengan baik,
walaupun terbatasnya alat-alat laboratorim di SMA N 4 kaur.
67
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil atau data yang diperoleh maka pada hasil dari
penelitian dan pembahasan modul praktikum berbasis lingkungan dengan
materi stoikiometri yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka dapat
disimpulkan sebagai berikut.
Pengembangan modul praktikum kimia berbasisi lingkungan dengan
materi stoikiometri dapat dikembangkan dengan metode perkembangan Borg
& Gall yang terdiri dari 7 langkah.Kelayakan modul diuji oleh 3 orang dosen
yaitu: 1 dosen sebagai ahli bahasa, 1 dosen sebagai ahli materi, dan 1 dosen
ahli media/desain. Berdasalkan hasil validasi media/desain 97,5% validasi
materi 77%, vaidasi bahasa 66% , modul praktikum dalam pembelajaran kimia
dengan materi stoikiometri termasuk kedalam criteria valid/sangat llayak
digunakan tanpa dirivisi.
Keperaktisan modul praktikum berdasarkan hasil respon siswa yang
dilakukan pada hasil Uji coba terbatas dilaksanakan dengan cara memberikan
modul kepada 13 orang siswa kelas X untuk dibaca dan dipelajari. Dalam
pelaksanaan uji coba terbatas ini bertujuan agar mengetahui gambaran umum
kualitas modul praktikum serta kelebihan dan kekurangan modul praktikum.
Berdasasrkan hasil penilaian produk dengan mengunaskan anket respon
guru dan peserta didik, maka dapat disimpulkan bahwa lembar kerja peserta
68
didik materi stoikiometri yang di kembangkan sangat praktis dengan skor
perolehan 80% sedangkan hasil peserta didik praktis dengan skor 81,7%
69
B. Saran
Berdasarkan penelitian pengembangan modul praktikum, maka yang
dapat diberikan sebagai berikut.
1. Pengaturan jadwal penelitian perlu diperhatikan dan di konsoltasikan
ulang dengan pihak sekolah agar penelitian berjalan lancer dan maksimal.
2. Perlu melakukan penelitian mengenai pengembangan modul praktikum
berbasisi lingkungan dengan materi stoikiometri tahap selanjutnya yaitu
penyebaranan angket kepada siswa.
3. Meningkatkan pengembangan modul praktikum pada materi stoikiometri
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada bidang studi kimia, maka
disarankan kepada guru bidang studi kimia untuk megembagkan modul
parktikum terhadap kimia berbasis lingkungan pada materi yang lain
70
DAFTAR PUSAKA
Asmaningrum Henie. 2018. Pengembangan Panduan Praktikum Kimia Dasar
Terintegrasi Etnokimia, Jurnal Tadris Kimia 3,2, Jurusan Pendidikan Kimia
FKIP, Universitas Musamus
Astuti Artwiantini Ratih. 2016. Penegmbangan Modul IPA Terpadu Berbasis
Empat Pilar Pendidikan, Jurnal Inkuiri, Vol. 5, No. 2, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret
Bal Ram. Pengaruh Metode Praktikum Disertai Feedbeck Terhadap Hasil Belajar,
Jurnal Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Unatan Pontianak
Bariroh Latifatul Siti. 2014. Pengembangan Lembar Kerja LKS IPA Terpadu
Berbasis Pembelaaran Berdasarkan Masalah, Jurnal Pendidikan Sains, Vol.
2, No. 01, Program Studi Pendidikan Sain
ChangRaymond. 2005. Kimia Dasar Jilid 2. Jakarta:Erlangga
Dewi Citra Caecilia.2009. Kimia, Dapartemin Pendidikan Naional
Fitriani, Ismayani Ade, dan Winarni Sri.Kesalahan Konsep Materi Stoikoimetri
Yang dialami Sisma SMA, Jurnal Ilmiah, Vol. XIV, No. 1, Fakulta Trabiyah
dan Keguruan
Herawati. 2014. Stoikiometri, Jurnal, Program Studi Kimia, Fakultas Ilmu Kimia
dan Keguruan,Universitas Islam
Irawati Hani. 2015. Pengembangan Modul Pembelajaran IPA dengan Tema
Pencernaan Lingkungn Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Vol,3 No,
1 Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta
Izzati N, dan Hindarto N. 2013. Pengembangan Modul Tematik Dan Inovatif,
Jurnal Pemdidikan IPA Indonesia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang
Nailiyah Rhoida Massita. 2016. Pengembangan Modul IPA Tematik Berbasis
Etnosains, Jurnal Pembelajaran Fisika,Vol. 5 No. 3, Fakultas Pendidikan
Fisika, Universitas Jamber
Salammet K, Pujani.M. N, dan Indriyana K.M. 2019. Pengembangan Petunjuk
Praktikum Berbasis Modil Inkuiri, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
71
Sain Indonesia, Vol.2, NO. 2, Program Studi S1 Pendidikan IPA,
Universitas Pendidikan Ganesha
Sudarmo Unggul Drs, M.Pd. 2013. Kimia, PT. Gelora Aksara Pratama, Penerbit
Erlangga
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan R&D,
Bandung Alfabeta
Suryadharma Bagus Ida, Santosa, dan Maghfiroh Lailatul.2016. Identifikasi
Tingkat Pemahaman Konsep Stoikiometri Pada Pereaksi Pembatas Dalam
Jenis-Jenis Reaksi Kimia, Jurnal Pembelajaran Kimia, Vol.01, No. 2,
Jurusan Kimia, Universitas Negeri Malang
Sutanto Agus M.Pd. 2006. IPA Terpadu , PT. Gelora Aksara Pratama, Penerbit
Erlangga
Umiyati Nurhalimah.2013. Kimia, CV Mediatama
Yanti Fajar Dwi. 2012. Identifikasi Pemahaman Materi Perhitungan Kimia
Stoikiometri Pada Siswa Kelas X, Universita Negeri Malang
Yuniar Aditya Siska. 2019. Pengembanagan Petunjuk praktikum Berbasis Green
Chemistry Pada Materi Stoikiometri, Jurnal Of Educational Chemistry,
Vol. 1, No. 2, Penidikan Kimia, Universitas Islam Negri Walisongo
Yokhebad, Hardigaluh Basuki, dan Marlena ReniPengembangan Modul
Pengetahuan Lingkungan Berbasis Potensi Lokal untuk Menumbuhkan
Sikap Peduli Lingkungan Mahasiswa Pendidikan Biologi
Zakiyah. 2018. Analisis Dampak Kesulitan Siswa Pada Materi Stoikiometri
Terhadap Hasil Belajar, Jurnal Kimia dan Pendidikan, Vol. 3, No, 1,
Universitas Negeri Malang
Zumronah Siti. 2019. Pengembangan Petunjuk Praktikum Kimia Berbasis Pogil,
Jurnal Phenomenon, Vol. 09, No. 1, Jurusan Pendidikan Kimia,
Universitas Walisongo Semarang
72
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Keputusan Dekan Tarbiyah dan Tadris IAIN Bengkulu
Lampiran 2 : Surat Izin Mengadakan Penelitian Dari Fakultas Tarbiyah dan Tadris
IAIN Bengkulu
Lampiran 3 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Dari SMA
Negeri 4 Kaur
Lampiran 4 : Instrumen Penelitian (Lembar Validasi dan Angket) Skala kecil
Lampiran 5 :modul Praktikum Berbasis Lingkungan Pada Materi stoikiometri
Di Kelas X SMA N 4 Kaur
Lampiran 6 : Foto Dokumentasi Penelitian
Lampiran 8 : Riwayat Hidup
73
RIWAYAT HIDUP
1. Nama : Widiya Anggistina
2. NIM :1611260013
3. Tempat / Tanggal Lahir :Sukarami, 09-08-1998
4. Jenis Kelamin :Perempuan
5. Agama :Islam
6. Kebangsaan :Indonesia
7. Status :Belum Kawin
8. Alamat : Bumi Ayu
9. Pekerjaan :Mahasiswa
10. Nama Orang Tua,
a. Ayah :Edi Kustaman
b. Ibu :Surlayati
c. Pekerjaan :Tani
d. Alamat : Desa Sukarami 2, kec, kelam tengah, kab, kaur
11. Pendidikan
a. Sekolah Dasar :
b. SMP :SMP N 2 Kaur
c. SMA :SMA N 4 Kaur
d. Perguruan Tinggi :Fakultas Tarbia dan Tadris Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) IAIN Bengkulu Masuk Tahun 2016
74
L
A
M
P
I
R
A
N
75
FOTO DOKUMENTASI
gambar 1.1(foto bersama guru SMA)
76
Gambar 1.2 ( alat-alat praktium kimia di ruang laboratiriom)
77
Gambar 1.3 ( membaca dan memahami modul prktikum)
Gambar 1.4( Mengisi angket siswa)
78
79
Gambar 1.5( melaksanakan praktikum kimia)
Gambar 1.6 ( mengamati hasil praktikum)