pengembangan pariwisata berkelanjutan … · tesis pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis...

21
TESIS PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN BERBASIS SUBAK SEBAGAI BAGIAN WARISAN BUDAYA DUNIA DI DESA MENGESTA KABUPATEN TABANAN NILUH HERAWATI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

Upload: duongkien

Post on 20-Mar-2019

265 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN … · tesis pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis subak sebagai bagian warisan budaya dunia di desa mengesta kabupaten tabanan niluh

TESIS

PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

BERBASIS SUBAK SEBAGAI BAGIAN WARISAN

BUDAYA DUNIA DI DESA MENGESTA

KABUPATEN TABANAN

NILUH HERAWATI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

Page 2: PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN … · tesis pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis subak sebagai bagian warisan budaya dunia di desa mengesta kabupaten tabanan niluh

ii

PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

BERBASIS SUBAK SEBAGAI BAGIAN WARISAN

BUDAYA DUNIA DI DESA MENGESTA

KABUPATEN TABANAN

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister

pada Progam Magister, Program Studi Kajian Pariwisata,

Program Pascasarjana Universitas Udayana

NILUH HERAWATI

NIM 1391061038

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI KAJIAN PARIWISATA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

Page 3: PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN … · tesis pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis subak sebagai bagian warisan budaya dunia di desa mengesta kabupaten tabanan niluh

iii

Lembar Pengesahan

TESIS TELAH DISETUJUI

PADA TANGGAL 27 JULI 2015

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt. Dr. I Nyoman Madiun, M.Sc.

NIP 196112051986031004 NIP 195302111982031001

Mengetahui

Ketua Program Studi Magister Direktur

Kajian Pariwisata Program Pascasarjana

Universitas Udayana, Universitas Udayana,

Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt. Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K).

NIP 196112051986031004 NIP 195902151985102001

Page 4: PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN … · tesis pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis subak sebagai bagian warisan budaya dunia di desa mengesta kabupaten tabanan niluh

iv

Tesis Ini Telah Diuji Pada

Tanggal 23 Juli 2015

Panitia Penguji Tesis, Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Udayana

No: 2054/UN14.4/HK/2015, tanggal 7 Juli 2015

Ketua : Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt.

Anggota : Dr. I Nyoman Madiun, M.Sc.

Prof. Dr. I Wayan Ardika, M.A.

Prof. Dr. Ir. IGP. Wirawan, M.Sc.

Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi, MSP.

Page 5: PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN … · tesis pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis subak sebagai bagian warisan budaya dunia di desa mengesta kabupaten tabanan niluh

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Om Swastiastu,

Puji syukur dan anghayubagya penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang

Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karuniaNya tesis ini

dapat diselesaikan. Penulisan tesis dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu

syarat untuk mencapai gelar Magister Pariwisata pada Program Magister Program

Studi Kajian Pariwisata, Program Pascasarjana Universitas Udayana.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan pariwisata

berkelanjutan di Desa Mengesta Kabupaten Tabanan sebagai bagian dari warisan

budaya dunia Provinsi Bali. Melalui status Warisan Budaya Dunia dan pengelolaan

potensi serta daya tarik yang baik dan bijaksana serta peran pemerintah diharapkan

dapat memberikan manfaat bagi masyarakat lokal serta pelestarian situs warisan

budaya dunia.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan program pendidikan ini,

dari masa perkuliahan sampai dengan penyusunan dan penyelesaian tesis, banyak

mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

selayaknya mengucapkan terima kasih dengan setulus hati kepada: Prof. Dr. I

Nyoman Darma Putra, M. Litt selaku dosen pembimbing sekaligus Ketua Program

Studi Kajian Pariwisata Program Pasca Sarjana Universitas Udayana,

menggantikan Prof. Dr. I Nyoman Sirtha, S.H., M.S yang harus beristirahat dan

menjalani masa pemulihan setelah sakit. Kedua dosen pembimbing sangat berjasa

karena telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membantu dan

mengarahkan dalam penyusunan tesis. Dr. I Nyoman Madiun, M.Sc sebagai

pembimbing II dalam penelitian tesis ini, yang dengan penuh kesabaran dan

Page 6: PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN … · tesis pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis subak sebagai bagian warisan budaya dunia di desa mengesta kabupaten tabanan niluh

vi

kerendahan hati telah memberikan masukan, koreksi, serta dorongan semangat

kepada penulis dalam proses penyelesaian tesis ini.

Kepada Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD., KEMD selaku Rektor

Universitas Udayana yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada

penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister di

Universitas Udayana serta kepada Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K) selaku

Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana yang juga telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk menempuh S2 di Program Studi Kajian

Pariwisata Program Pascasarjana Universitas Udayana.

Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Prof. Dr. Ir. IGP. Wirawan,

M.Sc., dan Prof. Dr. I Wayan Ardika, M.A., serta Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi,

MSP yang telah menguji dalam ujian proposal sampai ujian tesis, terima kasih atas

koreksi, saran dan masukannya guna kesempurnaan tesis ini.

Kepada Pemerintah Provinsi Bali, terima kasih telah memberikan

kesempatan izin belajar dan dukungan beasiswa bagi penulis untuk mengikuti studi

S2 pada Program Studi Kajian Pariwisata di Universitas Udayana serta kepada

seluruh staf pengajar Program Studi Magister Kajian Pariwisata Program

Pascasarjana Universitas Udayana yang telah memberikan ilmu dan wawasan

mengenai kepariwisataan selama penulis menempuh perkuliahan.

Terima kasih kepada Bapak Dr. I Wayan Alit Artha Wiguna, M.Si, atas

bantuan dan masukannya serta koleksi foto-foto yang telah diberikan untuk

menyempurnakan tesis ini. Terima kasih kepada Drs. Nengah Sudana, selaku

kepala desa Mengesta beserta perangkat desa, pokdarwis dan masyarakat Desa

Page 7: PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN … · tesis pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis subak sebagai bagian warisan budaya dunia di desa mengesta kabupaten tabanan niluh

vii

Mengesta yang telah memberikan banyak bantuan, informasi, data dan fasilitas dari

awal penelitian ini hingga selesai.

Ucapan terima kasih untuk suami dan anak-anak tersayang yang tiada henti

memberikan dukungan dan motivasi selama penulis menyelesaikan tesis ini.

Kepada teman-teman karyasiswa Program Studi Magister Kajian Pariwisata

angkatan tahun 2013 atas kebersamaannya selama ini serta berbagai pihak yang

tidak bisa penulis sebutkan namanya satu per satu, baik perorangan maupun

kelembagaan yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian ini.

Penulis sangat menyadari adanya keterbatasan dan kekurangan dalam

penulisan tesis ini. Penulis menerima saran dan kritik dari berbagai pihak yang

bersifat membangun guna kesempurnaan tesis ini. Akhirnya penulis ucapkan terima

kasih atas perhatiannya. Semoga tesis ini membawa manfaat bagi semua pihak.

Om Shanti, shanti, shanti, om.

Denpasar, Juli 2015

Penulis

Page 8: PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN … · tesis pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis subak sebagai bagian warisan budaya dunia di desa mengesta kabupaten tabanan niluh

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN BERBASIS

SUBAK SEBAGAI BAGIAN WARISAN BUDAYA DUNIA

DI DESA MENGESTA KABUPATEN TABANAN

Desa Mengesta sebagai bagian dari Warisan Budaya Dunia (WBD)

memiliki berbagai potensi alam dan budaya yang dapat dikembangkan sebagai daya

tarik wisata, termasuk subak yang perlu dilestarikan dan dikelola dengan baik agar

memberikan manfaat bagi masyarakat dan generasi yang akan datang. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis

subak sebagai bagian Warisan Budaya Dunia di Desa Mengesta Kabupaten

Tabanan dengan mengkaji posisi subak sebagai basis agrowisata, seberapa besar

manfaat status Warisan Budaya Dunia bagi masyarakat dan peran pemerintah

setelah penetapan subak sebagai Warisan Budaya Dunia.

Teori yang digunakan adalah teori persepsi, teori pariwisata berbasis

masyarakat dan teori perencanaan pariwisata dengan metode analisis pendekatan

kualitatif dan kuantitatif. Data hasil survei dianalisis dengan menggunakan analisis

distribusi frekuensi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa subak memiliki posisi yang sangat

penting dan strategis sehingga perlu dilestarikan sejalan dengan tujuan penetapan

subak sebagai WBD. Pariwisata pertanian (agrowisata) berbasis subak merupakan

pariwisata yang layak dikembangkan di Desa Mengesta. Terdapat tiga ekosistem

subak sebagai basis pengembangan agrowisata yaitu subak Piling, Paselatan dan

subak Wangaya Betan. Sebanyak 70% masyarakat Desa Mengesta menginginkan

untuk mengembangkan agrowisata berbasis subak. Selanjutnya manfaat status

subak sebagai Warisan Budaya Dunia belum dirasakan secara optimal oleh

masyarakat dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di Desa Mengesta.

Hanya sebagian kecil (38%) masyarakat yang merasakan adanya manfaat status

subak sebagai Warisan Budaya Dunia dalam pengembangan pariwisata berbasis

subak. Bahkan sebanyak 48,3% masyarakat menyatakan sama sekali tidak terlibat

dalam mengelola potensi dan daya tarik wisata.

Selain itu hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pemerintah belum

berperan secara optimal dalam mengelola potensi dan daya tarik wisata di Desa

Mengesta. Terbukti sebanyak 65,0% masyarakat Desa Mengesta, mengatakan

hanya sebagian kecil adanya peran pemerintah dalam pengelolaan pariwisata

setelah ditetapkan subak sebagai Warisan Budaya Dunia. Pemerintah belum

mendukung dan mengeluarkan kebijakan untuk pengembangan pariwisata di Desa

Mengesta.

Kata kunci: Desa Mengesta, subak, warisan budaya dunia, pariwisata berkelanjutan.

Page 9: PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN … · tesis pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis subak sebagai bagian warisan budaya dunia di desa mengesta kabupaten tabanan niluh

ix

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF SUSTAINABLE TOURISM BASED SUBAK

AS PART OF WORLD CULTURAL HERITAGE

IN MENGESTA VILLAGE OF TABANAN REGENCY

Mengesta village as part of the World Cultural Heritage has a variety of

natural and cultural potentials that can be developed as a tourist attraction, including

water control system (Subak) that needs to be conserved and managed properly in

order to provide benefits to society and future generations. This study aimed to

determine the development of sustainable tourism based subak as part of World

Cultural Heritage in the Mengesta village of Tabanan regency by reviewing the

position of Subak as a basis of agrotourism, the benefits of World Heritage status

for the community and the role of government after the establishment of Subak as

a World Cultural Heritage.

The theories that were used for this research were the theory of perception,

theory of community-based tourism, and theory of tourism planning. The research

were using qualitative and quantitative approaches. Surveyed datas were analyzed

using frequency distribution analysis.

The results show that, subak has an important and strategic position so it

should be preserved in line with the determination objective of Subak as Word

Cultural Heritage. The agricultural tourism (ecotourism) based on subak is a viable

tourism development in the Mangesta village. There are three ecosystems of Subak

that act as basis for the development of agro tourism; they are Subak Piling,

Paselatan and Subak Wangaya Betan. A total of 70% of Mengesta village

community wants to develop agrotourism that is based on subak. However, the

benefits of subak as a world cultural heritage have not been optimally perceived by

the community in relation to the development of sustainable tourism in the village

of Mengesta. Only a small proportion (38%) of people who feels the benefits of the

status of subak as World Cultural Heritage in tourism development based on subak.

Moreover, as much as 48,3% of people stated that they were not involved in

managing the potential tourist attraction.

The research also found that the government has not played an optimal role

in managing the potencies and tourism attractions in the village of Mengesta. The

government has not supported nor issued any policies for the development of

tourism in Mengesta village.

Keywords: Mengesta village, subak, world cultural heritage, sustainable tourism.

Page 10: PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN … · tesis pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis subak sebagai bagian warisan budaya dunia di desa mengesta kabupaten tabanan niluh

x

RINGKASAN

PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN BERBASIS

SUBAK SEBAGAI BAGIAN WARISAN BUDAYA DUNIA

DI DESA MENGESTA KABUPATEN TABANAN

Pesatnya pembangunan pariwisata di Bali tidak hanya menimbulkan

dampak positif seperti peningkatan pendapatan daerah, penciptaan lapangan kerja,

dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, namun juga menimbulkan dampak

negatif, seperti pencemaran lingkungan, kemacetan lalu lintas, dan alih fungsi lahan

pertanian menjadi berbagai fasilitas dan sarana pariwisata seperti hotel, restoran,

objek wisata dan lain-lain.

Desa Mengesta Kabupaten Tabanan merupakan salah satu desa yang

terletak di kawasan Warisan Budaya Dunia (WBD) Provinsi Bali sebagai bagian

dalam lansekap Catur Angga Batukaru memiliki berbagai potensi alam dan budaya

termasuk sistem subaknya yang perlu mendapatkan perlindungan dan dikelola

dengan baik untuk membangun kesejahteraan bagi generasi masa kini dan generasi

mendatang.

UNESCO menetapkan Cultural Landscape of Bali Province: Subak System

as Manifestation of the Hita Karana sebagai Warisan Budaya Dunia (World

Cultural Heritage) pada tanggal 29 Juni 2012. Predikat WBD selain menjadi

kebanggaan, diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat dan

pengembangan pariwisata. Dengan mengelola dan memanfaatkan sebaik-baiknya

sumber daya alam dan budaya yang dimiliki, peluang kunjungan wisatawan untuk

melihat daya tarik subak sebagai WBD akan semakin besar. Seperti yang terjadi di

kawasan wisata Jatiluwih, jumlah kunjungan wisatawan meningkat cukup

signifikan sejak ditetapkan subak sebagai WBD.

Desa Mengesta memiliki daya tarik wisata alam dan budaya, khususnya

panorama alam pegunungan yang terhampar dalam persawahan berterasering

dengan hasil pertaniannya yang khas yaitu tanaman padi lokal beras merah organik.

Obyek wisata sumber air panas yang sudah dikenal dan bermanfaat bagi kesehatan,

arca-arca peninggalan arkeologi serta kerukunan beragama yang masih terjaga dan

dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata jika dikelola dengan baik dan benar.

Page 11: PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN … · tesis pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis subak sebagai bagian warisan budaya dunia di desa mengesta kabupaten tabanan niluh

xi

Selain itu Desa Mengesta masih menjalankan kehidupan budaya pertanian dan

ritualnya secara berkelanjutan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan pariwisata

berkelanjutan berbasis subak sebagai bagian Warisan Budaya Dunia di Desa

Mengesta Kabupaten Tabanan dengan mengkaji posisi subak sebagai basis

agrowisata, manfaat status warisan budaya dunia bagi masyarakat dan peran

pemerintah setelah penetapan subak sebagai warisan budaya dunia.

Konsep yang dipergunakan yaitu pengembangan pariwisata, pariwisata

berkelanjutan, dan warisan budaya dunia. Menggunakan teori persepsi, teori

pariwisata berbasis masyarakat (Community Based Tourism), dan teori perencanaan

pariwisata. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif

dengan lokasi penelitian di Desa Mengesta, Kecamatan Penebel Kabupaten

Tabanan.

Pemilihan Desa Mengesta sebagai lokasi dan objek penelitian secara

purposive berdasarkan beberapa pertimbangan yaitu; Desa Mengesta termasuk

dalam kawasan warisan budaya dunia berpotensi menjadi daya tarik bagi

wisatawan. Terletak di antara obyek wisata utama di Kecamatan Penebel, yaitu Pura

Luhur Batukaru dan Jatiluwih. Memiliki potensi ekologis terasering sawah

ekosistem subak yang tidak kalah dengan Jatiluwih, sumber air panas, peninggalan

arkeologi dan kerukunan beragama yang sangat potensial dikembangkan sebagai

daya tarik wisata yang menarik jika dikelola dengan baik sehingga dapat menambah

pendapatan masyarakat, mendukung pelestarian dan keberkelanjutan.

Sejalan dengan penetapan subak sebagai Warisan Budaya Dunia (WBD),

maka pariwisata yang layak dikembangkan di Desa Mengesta adalah pariwisata

pertanian (Agrowisata) berbasis subak. Terkait dengan hal tersebut maka subak

memiliki posisi yang sangat penting dan strategis, sehingga perlu dilestarikan

sejalan dengan tujuan penetapan subak sebagai WBD.

Desa Mengesta memiliki tiga ekosistem subak yaitu: ekosistem subak

Paselatan, Wangaya Betan dan Piling. Ketiga ekosistem subak tersebut, memiliki

pemandangan yang sangat indah, dengan berbagai aktivitas pertanian yang

dilakukan petani, sangat layak dijadikan sebagai pariwisata pertanian (agrowisata)

berbasis subak. Komoditas pertanian beras lokal merah merupakan komoditas

Page 12: PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN … · tesis pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis subak sebagai bagian warisan budaya dunia di desa mengesta kabupaten tabanan niluh

xii

pertanian yang spesifik, yang dapat dikembangkan menjadi beberapa produk olahan

seperti teh beras merah, kopi beras merah sehingga dapat dijadikan komoditas

pertanian yang mendukung pengembangan pariwisata pertanian berbasis subak di

Desa Mengesta.

Sebanyak 70,0% masyarakat Desa Mengesta menginginkan model pariwisata

pertanian (agrowisata) berbasis subak yang perlu dikembangkan untuk

meningkatkan pendapatan masyarakat di desa tersebut. Selanjutnya 6,7%

masyarakat menginginkan atraksi pariwisata berbasis pertanian, yang juga sangat

sejalan dengan pengembangan agrowisata berbasis subak.

Penetapan subak sebagai Warisan Budaya Dunia (WBD), telah diketahui

dengan baik oleh masyarakat. Predikat subak sebagai WBD, telah menimbulkan

dampak yang kurang menguntungkan karena meningkatnya harga tanah, karena

banyaknya investor yang berminat untuk membangun fasilitas pariwisata di daerah

tersebut. Kondisi tersebut cukup mengkhawatirkan karena sangat berpeluang

menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan pertanian seperti lahan sawah dalam

ekosistem subak ke non-pertanian, terutama digunakan sebagai fasilitas pariwisata

yang relatif masih terbatas di Desa Mengesta.

Namun pemerintah Kabupaten Tabanan telah mengantisipasinya dengan

menerbitkan Peraturan Bupati No 27 tahun 2011, yang melarang segala bentuk alih

fungsi lahan pertanian di kawasan WBD. Sebagai kawasan pertanian yang kini

masuk sebagai kawasan WBD, maka masyarakat Desa Mengesta juga telah

mengetahui dengan baik, tentang potensi dan daya tarik wisata yang dimiliki

daerahnya. Namun potensi dan daya tarik wisata serta predikat subak sebagai WBD,

belum dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat dalam pengembangan pariwisata

pertanian berbasis subak. Pengelolaan pariwisata, masih dilakukan secara parsial

oleh perorangan yang belum melibatkan masyarakat secara baik.

Kondisi tersebut akan dapat mengganggu tujuan pengembangan pariwisata

pertanian berbasis subak, yang diinginkan masyarakat. Manfaat status subak

sebagai Warisan Budaya Dunia belum dirasakan secara optimal oleh masyarakat

dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di Desa Mengesta. Terbukti hanya

sebagian kecil (38%) masyarakat yang merasakan adanya manfaat status subak

sebagai WBD dalam pengembangan pariwisata berbasis subak. Bahkan sebanyak

Page 13: PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN … · tesis pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis subak sebagai bagian warisan budaya dunia di desa mengesta kabupaten tabanan niluh

xiii

48,3% masyarakat menyatakan sama sekali tidak terlibat dalam mengelola potensi

dan daya tarik wisata.

Aspek organisasi atau kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan dan

pengembangan destinasi wisata merupakan bagian penting yang harus mendapat

perhatian. Pokdarwis yang terbentuk membutuhkan dukungan yang profesional

dalam menguatkan organisasi lokal serta sumber daya manusia didalamnya.

Peran pemerintah belum optimal memberikan perhatian dan dukungannya

dalam pengembangan pembangunan pariwisata di Desa Mengesta. Hasil penelitian

menunjukkan hanya sebagian kecil adanya peran pemerintah dalam pengelolaan

pariwisata yang dinyatakan sebanyak 65%. Peran pemerintah dalam pengelolaan

pariwisata terlihat dilakukan oleh pemerintah ditingkat desa hingga kecamatan

dinyatakan sebanyak (51,7%), hal tersebut mengindikasikan pengelolaan

pariwisata masih belum dilakukan dengan baik dan terkoordinasi sehingga belum

mampu meningkatkan pendapatan masyarakat, utamanya petani pengelola subak.

Pemerintah hanya mengeluarkan peraturan dan kebijakan untuk pendapatan

daerah, dan kurang mendukung petani pengelola subak sehingga belum

meningkatkan ekonomi mereka. Sejalan dengan hasil analisis ketika responden

ditanyakan bagaimana bentuk nyata peran pemerintah, sebanyak 66,7%

mengatakan peran pemerintah hanya sebatas menerbitkan peraturan terkait

pariwisata. belum memberikan dukungan kebijakan dan regulasi untuk

pemberdayaan petani pengelola ekosistem subak yang dapat meningkatkan

kesejahteraan mereka.

Pengembangan pariwisata memprioritaskan keterlibatan masyarakat dan

didukung atau diberikan support oleh pemerintah serta swasta. Berdasarkan hasil

penelitian ini, peneliti menyampaikan saran-saran sebagai berikut : Bagi pengambil

kebijakan perlu memberikan pendampingan dana dan pelatihan-pelatihan untuk

memperbaiki dan pengadaan fasilitas penunjang pariwisata; bagi masyarakat dapat

terlibat aktif dalam pengelolaan potensi dan daya tarik wisata yang dimiliki

sehingga memberikan pemahaman dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan

manfaat pelestarian warisan budaya yang dimiliki, khususnya budaya subak yang

merupakan warisan budaya lokal yang memiliki nilai luar biasa hingga diakui oleh

dunia Internasional. Bagi akademisi, perlu dibuat kajian model pengelolaan terkait

Page 14: PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN … · tesis pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis subak sebagai bagian warisan budaya dunia di desa mengesta kabupaten tabanan niluh

xiv

pariwisata dan pelestarian situs-situs dalam Lansekap Budaya atau WBD Provinsi

Bali di kawasan yang berbeda, dengan melihat karakteristik masyarakat dan potensi

yang dimiliki sehingga program pelestarian dan konservasi situs/kawasan WBD

dapat berhasil dengan baik.

Page 15: PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN … · tesis pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis subak sebagai bagian warisan budaya dunia di desa mengesta kabupaten tabanan niluh

xv

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM………………………………………………………… i

PRASYARAT GELAR……………………………………………………. ii

LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………….. iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI………………………………………. iv

UCAPAN TERIMA KASIH…….......……………………………………… vii

ABSTRAK………………………………………………………………… viii

ABSTACT………………………………………………………………….. ix

RINGKASAN……………………………………………………………… x

DAFTAR ISI………………………………………………………………. xv

DAFTAR TABEL…………………………………………………………. xviii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………… xix

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………. xxi

BAB I PENDAHULUAN………………………………………… 1

1.1 Latar Belakang…………………………………………….. 1

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………. 15

1.3 Tujuan Penelitian………………………………………….. 15

1.4 Manfaat Penelitian………………………………………… 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI,

DAN MODEL PENELITIAN …………………………… 15

2.1 Kajian Pustaka…………………………………………….. 15

2.2 Konsep…………………………………………………….. 22

2.2.1 Pengembangan Pariwisata………………………….. 22

2.2.2 Pariwisata Berkelanjutan…………………………… 26

2.2.3 Warisan Budaya Dunia……………………………… 28

2.3 Landasan Teori ……………………………….………....... 32

2.3.1 Teori Persepsi………………………………………. 32

2.3.2 Teori Pariwisata Berbasis Masyarakat……….….…. 33

2.3.3 Teori Perencanaan Pariwisata……….…………..…. 36

2.4 Model Penelitian …………………………..……………… 41

Page 16: PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN … · tesis pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis subak sebagai bagian warisan budaya dunia di desa mengesta kabupaten tabanan niluh

xvi

BAB III METODE PENELITIAN…………………………………. 43

3.1 Rancangan Penelitian……………………………………. 43

3.2 Lokasi Penelitian ………………………………………… 43

3.3 Jenis dan Sumber Data…………………………………… 44

3.3.1 Jenis Data………………………………………….. 44

3.3.2 Sumber Data………………………………………. 45

3.4 Instrumen Penelitian………………………………………. 45

3.5 Pemilihan Informan………………………………………. 46

3.5.1 Informan untuk Wawancara Mendalam…………… 46

3.5.2 Responden Penelitian……………………………… 46

3.5.3 Peserta Kelompok Diskusi Terfokus (FGD)……… 47

3.6 Teknik Pengumpulan Data…………………..…………… 47

3.7 Teknik Analisis Data ........................................................... 49

3.8 Teknik Penyajian Analisis Data …………………………. 51

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MENGESTA ....................... 52

4.1 Sejarah Singkat Desa Mengesta…………………………… 52

4.2 Letak Geografis dan Keadaan Alam………………………. 54

4.3 Kependudukan dan Mata Pencaharian……………………. 58

4.4 Pendidikan dan Kualitas Angkatan Kerja ………………… 61

4.5 Kondisi Sosial Budaya Masyarakat………………………. 62

4.6 Sarana dan Prasarana……………………………………… 65

4.6.1 Aksesibilitas ………………………………………… 65

4.6.2 Sarana Air Bersih dan Listrik……………………….. 66

4.6.3 Fasilitas Umum……………………………………… 67

4.6.4 Komunikasi…………………..……………………… 67

BAB V POSISI SUBAK SEBAGAI BASIS AGROWISATA

DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA

BERKELANJUTAN DI DESA MENGESTA ………...….. 68

5.1 Ekosistem Subak Sebagai Potensi Agrowisata……………. 69

5.2 Wisata Alam dan Budaya Sebagai Pendukung Wisata

Pertanian……………………………………………………

95

Page 17: PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN … · tesis pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis subak sebagai bagian warisan budaya dunia di desa mengesta kabupaten tabanan niluh

xvii

5.3 Harapan Masyarakat untuk Mengembangkan Wisata

Pertanian Berbasis Subak…………………………………

104

5.4 Masalah dan Solusi dalam Pengembangan Wisata Pertanian

Berbasis Subak…………………………………

107

BAB VI MANFAAT STATUS WARISAN BUDAYA DUNIA

DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA

BERKELANJUTAN……………………….……..………. 114

6.1 Desa Mengesta Sebagai Bagian dari Warisan Budaya

Dunia ……………………………......................................... 114

6.2 Manfaat Warisan Budaya Dunia bagi Masyarakat ………... 119

6.2.1 Pengetahuan Masyarakat tentang Warisan Budaya

Dunia………………………………………………… 119

6.2.2 Manfaat Ekonomi…………………………………… 121

6.2.3 Manfaat Sosial Budaya……………………………… 130

6.2.4 Manfaat Lingkungan………………………………… 138

6.3 Keterlibatan Masyarakat dalam Pengembangan Pariwisata

di Desa Mengesta………………………………………….. 141

BAB VII PERAN PEMERINTAH SETELAH PENETAPAN

SUBAK SEBAGAI WARISAN BUDAYA DUNIA BAGI

PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN. 150

7.1 Kebijakan dan Regulasi Pemerintah dalam Pengembangan

Sektor Pariwisata di Desa Mengesta .................................... 151

7.2 Peran Pemerintah Dalam Mengembangkan Sektor

Pariwisata Berbasis Subak di Desa Mengesta…………….. 160

BAB VIII SIMPULAN DAN SARAN……………………………….. 173

8.1 Simpulan…………………………………………………… 173

8.2 Saran……………………………………………………….. 176

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. 178

LAMPIRAN………………………………………………………………. 184

Page 18: PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN … · tesis pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis subak sebagai bagian warisan budaya dunia di desa mengesta kabupaten tabanan niluh

xviii

DAFTAR TABEL

Halaman

4.1 Ketinggian Masing-masing Kecamatan di Kabupaten

Tabanan dari Permukaan Laut………………………………

55

4.2 Luas Tanam, Produksi dan Luas Areal Baku Subak di Desa

Mengesta tahun 2012… …………………………….............

57

4.3 Luas Desa, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk

Pertengahan per desa tahun 2012 di Kecamatan Penebel……

59

4.4 Mata Pencaharian Penduduk Desa Mengesta tahun 2012 ….. 59

4.5 Penduduk Berdasarkan Pendidikan ………………………..... 61

5.1 Klasifikasi Potensi dan Daya Tarik Wisata Desa Mengesta

dan Peluang Pengembangannya .…………………………....

70

5.2 Klasifikasi Permasalahan di Desa Mengesta dari Perspektif

Masyarakat ..............................................................................

75

5.3 Keinginan masyarakat dalam memanfaatkan dan

mengembangkan pariwisata di Desa Mengesta……………...

106

5.4 Harapan masyarakat dalam pengembangan pariwisata Desa

Mengesta ................................................................................ 107

5.5 Model pengembangan pariwisata yang diinginkan masyarakat 109

6.1 Pengetahuan responden tentang WBD dan potensi dan daya

tarik Wisata …………………………………………............

120

6.2 Manfaat Warisan Budaya Dunia Bagi Masyarakat………...... 122

6.3 Pengelolaan Potensi dan Daya Tarik Wisata Desa

Mengesta ………………………………………………….....

126

6.4 Keterlibatan Masyarakat dalam Pengembangan Pariwisata

di Desa Mengesta ………………………………………....

142

Page 19: PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN … · tesis pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis subak sebagai bagian warisan budaya dunia di desa mengesta kabupaten tabanan niluh

xix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Kerangka model penelitian Pengembangan Pariwisata

Berkelanjutan di Desa Mengesta Kabupaten Tabanan

Sebagai Bagian Warisan Budaya Dunia ............................... 42

4.1 Petak-petak sawah yang berbaris dan bertingkat

menghampar di Kawasan Desa Mengesta ............................ 55

4.2 Desa Mengesta, Penebel, Tabanan, Bali sebagai lokasi

Penelitian .............................................................................. 56

5.1 Peta Potensi dan daya Tarik wisata Desa Mengesta………. 74

5.2 Pura Luhur Batu Panes, salah satu daya tarik wisata di Desa

Mengesta, Kec. Penebel .............................................. 78

5.3 Kolam air panas alam, salah satu daya tarik wisata di Desa

Mengesta, Kec. Penebel ....................................................... 78

5.4 Salah satu sudut pemandangan di subak Kedampal ............. 79

5.5 Salah satu Pura Bedugul, di kawasan subak Peselatan, Desa

Mengesta ............................................................................... 80

5.6 Petani di subak Paselatan, mengangkut hasil panen berupa

padi lokal .............................................................................. 80

5.7 Peta Subak Piling Desa Mengesta ……………………….. 84

5.8 Wisatawan sedang menikmati perjalanan wisata dengan

kendaraan ATV di kawasan Subak Piling…………………. 87

5.9 Ternak kerbau yang digunakan petani sebagai tenaga kerja

untuk mengolah lahan sawah………………………………. 87

5.10 Salah satu sisi pemandangan subak di kawasan Wangaya

Betan, Tabanan ..................................................................... 89

5.11 Atraksi membajak dengan ternak kerbau, salah satu atraksi

aktivitas pertanian ................................................................. 91

5.12 Atraksi menanam padi, salah satu aktivitas pertanian yang

menarik bagi wisatawan ....................................................... 91

5.13 Wisatawan sedang menikmati air kelapa muda di halaman

P4S Somya Pertiwi, Dusun Wangaya Betan Desa Mengesta 92

5.14 Seorang wisatawan sedang mencoba mendapatkan

pengalaman baru mengangkut pupuk organik……………… 92

5.15 Panen padi oleh seorang petani wanita, salah satu kegiatan

pertanian yang dapat dijadikan atraksi wisata yang sangat

menarik ................................................................................. 93

Page 20: PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN … · tesis pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis subak sebagai bagian warisan budaya dunia di desa mengesta kabupaten tabanan niluh

xx

5.17 Wisatawan sedang mendapatkan penjelasan tentang

prosesing padi lokal merah menjadi beras merah…………. 94

5.18 Souvenir beras merah, hasil pertanian subak Piling Desa

Mengesta yang dijual untuk pengunjung di Bali By Quad… 94

5.19 Treking mengelilingi kawasan Dusun Wangaya Betan,

sambil menikmati view yang indah dan aktivitas pertanian

yang mendarik ...................................................................... 95

5.20 Mata air panas Belulang di subak Peselatan dialirkan

sebagai pancuran ................................................................. 97

5.21 Peninggalan arkeologi Arca Ganesa ..................................... 98

5.22 Peninggalan arkeologi Lingga yoni di Pura Luhur Puseh

Batu Aya ............................................................................... 98

5.23 Bangunan gereja sebagai tempat suci umat Kristen di Dusun

Piling……………………………………………………….. 104

5.24 Seorang petani sedang memperhatikan dengan seksama

jaringan irigasi yang rusak dan perlu solusi yang baik dan

benar……………………………………………………….. 111

6.1 Struktur Organisasi Kelompok Sadar Wisata Desa

Mengesta, Penebel, Tabanan ................................................ 148

7.1 Persepsi Masyarakat terhadap Peran Pemerintah Dalam

Pengelolaan Pengembangan Pariwisata …………………… 162

7.2 Persepsi Masyarakat terhadap Keterlibatan Pemerintah

dalam Pengelolaan Pariwisata............................................... 164

7.3 Pendapat Masyarakat terhadap Bentuk Nyata Peran

Pemerintah dalam Pengelolaan dan pengembangan

pariwisata ............................................................................ 168

Page 21: PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN … · tesis pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis subak sebagai bagian warisan budaya dunia di desa mengesta kabupaten tabanan niluh

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Daftar Pertanyaan untuk Survei ......................................... 184

2 Daftar Pertanyaan untuk Focus Group Disscusion ............ 189

3 Pedoman Wawancara Untuk Informan .............................. 190

4 Identitas Informan………………………………………. 192

5 Peserta Diskusi Kelompok Terfokus (Focus Group

Disscusion/FGD) .................................................................. 193