pengembangan potensi pariwisata berbasis pemberdayaan masyarakat
DESCRIPTION
Sebuah Laporan Akhir KKN LPPM dari mahasiswa tingkat akhir geodesi UGM 2015TRANSCRIPT
Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Individu)
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
(Individu)
KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN : 2015
SUB UNIT : 01
UNIT : JTG 07
KECAMATAN : PEJAWARAN
KABUPATEN : BANJARNEGARA
PROVINSI : JAWA TENGAH
Disusun Oleh :
Nama Mahasiswa : ENGGAR BUDHI S H
Nomor Mahasiswa : 10 / 301628 / TK / 37078
SUBDIREKTORAT KKN DIREKTORAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
2015
I. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Pengayaan Batin dan Petualangan Kemanusiaan
KKN PPM UGM JTG-07 2015 dengan tema Pengembangan Potensi Pariwisata
Berbasis Pemberdayaan Masyarakat di Desa Giritirta, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten
Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Tim KKN PPM JTG-07 terdiri dari 23 mahasiswa
yang melaksanakan kegiatan di 5 wilayah perdukuhan yang ada di Desa Giritirta yaitu:
Dusun Pandanarum, Giritirta, Sendangarum, Beran dan Melikan. Pembagian tugas
masing-masing mahasiswa didasarkan pada tingkat prioritas penanganan serta
kompleksitas masalah yang ada pada tiap-tiap wilayah perkdukuhan. Dusun pertama
yaitu Dusun Melikan dengan jumlah KK sekitar 224 orang. Dusun Melikan mempunyai
luas wilayah 75,95 Ha. Dengan luas wilayah yang kecil namun jumlah penduduk yang
banyak, menjadikan banyak masalah sosial dan lingkungan yang terjadi, selain itu akses
jalan menuju objek wisata dan lokasi objek wisata yaitu Curug Genting berada pada
dusun ini, sehingga Dusun Melikan menjadi prioritas penanganan Tim KKN PPM JTG-
07 dengan jumlah mahasiswa yang diterjunkan adalah sejumlah 7 orang. Dusun Kedua
adalah Dusun Sendangarum dengan jumlah KK sekitar 85 orang dan jumlah wilayah
mencapai 32,64 Ha. Dusun Ketiga adalah dusun Giritirta dengan jumlah KK mencapai
130 orang dengan luas wilayah mencapai 33,63 Ha. Karena keterbatasan jumlah anggota
KKN maka Dusun Sendangarum dan Giritirta ditangani oleh satu sub unit saja mengingat
tidak begitu kompleksnya tingkat permasalahan yang terjadi pada kedua Dusun tersebut.
Dusun keempat adalah Dusun Beran dengan jumlah KK mencapai 80 orang dengan luas
wilayah sekitar 43,376 Ha. Dusun terakhir adalah dusun Pandanarum dengan jumlah KK
78 orang dengan luas wilayah terbesar yaitu 103,654 Ha. Seperti juga dusun
Sendangarum dan dusun Giritirta, pelaksana kegiatan KKN pada tingkat Sub unit
diserahkan juga hanya kepada satu subunit saja.
Pelaksanaan KKN PPM UGM JTG-07 dimulai pada tanggal 4 Juli 2015 hingga 1
September 2015. Dalam pelaksanaannya kami membagi menjadi 3 orientasi waktu, yaitu
masa observasi selama 1 minggu, masa pelaksanaan kegiatan selama 6 minggu dan masa
pembuatan laporan selama 1 minggu. Kegiatan minggu pertama adalah observasi
lapangan, perkenalan dengan warga sekitar dengan melakukan silaturahmi ke rumah
tokoh masyarakat rumah warga dan turut serta dalam kegiatan perkumpulan ibu-ibu
pengajian serta observasi ke sekolah – sekolah. Observasi ini digunakan untuk
mengidentifikasi permasalahan secara langsung dari warga setempat.
Dari hasil observasi secara garis besar dalam bidang sains teknologi dan geo,
belum didapati adanya sarana pendukung perencanaan pembangunan yang baik semisal
peta batas administrasi desa dan dusun,dan peta perencanaan pembangunan infrastruktur
fisik, selain itu kemampuan perangkat desa dalam hal penguasaan software juga masih
rendah terutama software-software pendukung perencanaan pembangunan dan
infrastruktur fisik berbasis spasial.Di bidang kebencanaan belum didapati adanya
organisasi penanggulangan bencana dikarenakan rendahnya kesadaran masyarakat akan
besarnya resiko bencana alam yang mungkin terjadi. Pada bidang sosial kemasyarakatan,
didapati kurangnya kebersamaan antar pemuda dari tingkat dusun hingga tingkat desa
sehingga menghambat terjalinnya koordinasi yang baik antar tiap-tiap pemuda dan
organisasi pemuda.
B. Keterlibatan dalam Masyarakat
Setiap permasalahan yang telah disurvey pada minggu awal penerjunan
Mahasiswa Tim KKN kemudian ditelaah dan dicari jalan keluarnya dengan bekal ilmu
yang telah dipelajari selama menempuh perkuliahan di UGM. Solusi yang telah
dihasilkan kemudian ditelurkan menjadi setiap program-program kegiatan, yang mana
dalam pelaksanaan setiap program-program tersebut tim KKN menjadi penggerak,
fasilitator yang menjembatani antara pemerintah dengan masyarakat desa Giritirta. Pada
program pembentukan organisasi pemuda tangguh bencana, Tim KKN memberikan
penyuluhan tentang kebencanaan, kemudian mendampingi pemuda Desa Giritirta untuk
mengumpulkan pemuda-pemuda yang lain dan membentuk Organisasi Tangguh Bencana
yang kemudian diberi nama GISTABA (Giritirta Solidaritas Tangguh Bencana) yang
kemudian disahkan oleh BPBD dan diberikan pelatihan dasar mengenai kebencanaan.
Pada program-program lain yang dilaksanakan masyarakat, tim KKN ikut membantu
pula secara penuh baik melalui sumbangsih tenaga dan pikiran, seperti pada program
HUT RI, Pembangunan Infrastruktur, dll. Peringatan HUT RI merupakan agenda tahunan
yang menjadi hajatan wajib bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dengan diadakannya
lomba lomba tradisional, maka akan bisa memupuk rasa nasionalisme dan kebersamaan
dalam masyarakat. Keterlibatan mahasiswa KKN dalam acara peringatan HUT RI ke 70
adalah sebagai konseptor acara dan membantu terlaksananya acara peringatan di
lapangan. Pada program pembangunan infrastruktur, peran mahasiswa adalah sebagai
fasilitator yang menjembatani sumber dana atau sponsor dengan masyarakat. Dana yang
diperoleh dari proposal yang telah diajukan tim KKN kemudian dibelanjakan material
bangunan seperti semen, besi, dan pasir yang kemudian digunakan untuk pembenahan
infrastruktur fisik seperti jalan desa. Di Lapangan peran mahasiswa KKN tidak sebatas
menjadi fasilitator saja melaikan juga ikut membantu pelaksanaan pembangunan
infrastruktur fisik yang rusak tersebut.
C. Hambatan/Tantangan
Hambatan yang dialami Tim KKN selama berlangsungnya kegiatan pengabdian
masyarakat diantaranya dikarenakan mayoritas warga desa Giritirta bermatapencaharian
sebagai peternak, petani dan buruh ladang, sehingga sebagian besar waktunya pada siang
hari hingga petang digunakan untuk berladang, dan tidak bisa mengikuti kegiatan yang
telah diagendakan. Acap kali setiap acara yang telah disosialisasikan akan diadakan sejak
jauh hari, pada hari H-nya terancam batal karena minimnya jumlah peserta yang datang.
Terjadinya perubahan waktu pelaksanaan program yang sudah ditentukan sebelumnya
karena adanya halangan dan hambatan yang tak terduga pada peserta yang mengikuti
pelaksanaan program. Hal ini berdampak pada rendahnya tingkat penyerapan materi
setelah kegiatan semisal pelatihan dan penyuluhan berlangsung. Hambatan lain yang
dirasakan seperti kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya program-program
yang dilaksanakan. Kurangnya kesadaran masyarakat disebabkan masih rendahnya taraf
pendidikan di Desa Giritirta, disebabkan banyak remaja putus sekolah karena tidak
mampu secara ekonomi .
D. Jejaring kemitraan dan peran serta masyarakat
Pada KKN ini mahasiswa mengirimkan proposal kepada beberapa mitra untuk
melakukan kerjasama untuk kelancaran program, dan berhasil menjalin kemitraan dengan
beberapa instansi pemerintah seperti Dinas Kesehatan, BPBD, BPP, Dinas Pariwisata dan
lain-lain. Pada program pembentukan organisasi pemuda tangguh bencana, Tim KKN
bermitra dengan BPDB, dimana wujud dari kerjasama yang terjalin adalah
dikukuhkannya organisasi tangguh bencana desa Giritirta bernama GISTABA atau
Giritirta Solidaritas Tangguh Bencana.
Sukses berlangsungnya pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa
Giritirta ini tidak lepas dari peran serta masyarakat Desa Giritirta dalam mengikuti setiap
kegiatan program KKN. Warga secara seratus persen mendukung setiap program yang
dilaksanakan Tim KKN Giritirta karena seyogyanya program-program yang telah disusun
Tim KKN Giritirta telah pas dengan yang masyarakat kehendaki. Karena merasa
sepaham itulah kemudian timbul antusiasme yang besar dari warga masyarakat baik dari
anak kecil, remaja, bapak dan ibu hingga manula, sehingga program-program KKN dapat
terlaksana dengan baik dan diterima di hati masyarakat Desa Giritirta.
E. Hasil Kegiatan
Dari kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh mahasiswa seperti, Pembuatan
Peta Administrasi Desa, mahasiswa telah mampu membuat peta administrasi desa yang
dapat digunakan sebagai sarana pendukung perencanaan pembangunan desa, dengan
adanya peta administrasi memudahkan perangkat desa untuk melakukan analisis spasial
dan atribut sebagai acuan awal perencanaan pembangunan dan dapat juga digunakan
untuk monitoring dan evaluasi hasil dari kebijakan-kebijakan desa,
Pelatihan Software Autocad, mahasiswa telah mampu menularkan ilmunya
kepada perangkat desa untuk membuat desain jalan dan infrastruktur fisik dengan
software autocad land desktop 2009, dengan menguasai software ini perangkat dapat
menghitung secara pasti dimensi dari infrastruktur yang akan dibangun sehingga mampu
dengan pasti menghitung anggaran biaya yang nantinya dicantumkan dan diajukan dalam
RAPBDes,
Pelatihan Software Sketchup, dengan pelatihan yang intens dari mahasiswa
kepada perangkat desa, perangkat telah mampu membuat desain bangunan secara 3D,
kemampuan ini dapat digunakan untuk membuat gambar desain arsitektur dari bangunan
yang akan dibangun, selain itu dengan menguasai software ini perangkat mampu
menghitung dimensi dan memperkirakan berapa banyak material yang dibutuhkan untuk
membangun bangunan.
Pembentukan Organisasi Pemuda Tangguh Bencana dusun Mlikan telah
terlaksana sesuai rencana awal. Hal ini dapat dipastikan dengan terbentuknya organisasi
tangguh bencana yang bernama GISTABA dengan anggota awal 24 orang yang
merupakan perkumpulan pemuda dari masing masing dusun di Desa Giritirta. Organisasi
ini telah diberkan pelatihan pertolongan pertama, penyuluhan tentang kebencanaan dan
cara penanggulangannya.Pada tanggal 29 Agustus yang lalu secara resmi GISTABA
telah dikukuhkan Oleh perangkat desa dan BPBD, sebagai organisasi tangguh bencana
yang resmi untuk pencegahan dan penanggulangan resiko bencana yang beroperasi di
Desa Giritirta.
Acara HUT RI-70 Dusun Mlikan telah terlaksana secara lancar dan sesuai dengan
target awal yang telah direncanakan. Pada tanggal 15 Agustus 2015 perlombaan bagi
pemuda pemudi dan bapak ibu serta manula berlangsung dengan antusiasme yang penuh
dari masyarakat dusun Melikan. Sedangkan pada tanggal 16 Agustus 2015 perlombaan
untuk anak-anak juga terlaksana dengan cukup baik dan meriah, dilanjutkan dengan
menonton film perjuangan yang berjudul “Soekarno”.Dari acara HUT RI yang ke 70 ini
kebersamaan warga secara jelas terlihat, dan memupuk rasa nasionalisme dalam benak
seluruh warga dusun Melikan,
Perbaikan dan Pengembangan Infrastruktur Jalan Desa telah terlaksana dengan
baik. Seluruh dana telah dibelanjakan sesuai kebutuhan untuk perbaikan jalan yang rusak
sepanjang 200 m dengan material berupa semen, batu, dan pasir. Segenap masyarakat
dari mulai remaja hingga manula membantu secara gotong royong pelaksanaan perbaikan
jalan dan pengembangan jalur jalan baru yang masih berupa tanah menjadi jalan yang
layak digunakan untuk dilalui kendaraan bermotor.
masyarakat dapat melakukan kegiatan-kegiatan tersebut secara mandiri setelah
dibimbing oleh mahasiswa, masyarakat mendapatkan ilmu baru yang dapat diterapkan di
kehidupan sehari-harinya.. Dari sesi mahasiswa mendapatkan banyak ilmu dan
pengalaman di tempat ini.
F. Temuan Baru dan atau unik dalam hal kekayaan alam, teknologi lokal dan budaya
Banyak hal baru yang mahasiswa temukan pada KKN ini. Dalam hal kekayaan
alam kami menemukan hasil bumi yang bisa dibilang unik dan menjadi ciri khas dari
desa Giritirta. Hasil bumi itu adalah tanaman lumbu. Lumbu memiliki ciri khas seprti
daun tales, namun batangnya lebih kecil dan warnanya hijau muda tidak seperti daun
tales yang berwarna ungu. Tanaman lumbu ini hidup di daerah lembah tebing dan di
pinggir pinggir pematang kebun yang dekat dengan sumber mata air. Oleh masyarakat,
lumbu biasanya di olah menjadi sayur. Sayur lumbu atau dikenal dengan jangan lumbu
ini lah yang menjadi makanan khas dari Desa Giritirta, dengan dipadukan dengan nasi
jagung, ikan asin, dan sambel ijo, banyak wisatawan yang rela datang dari jauh untuk
mencari menu makanan khas Desa Giritirta ini karena kelezatannya. Selain itu kami
menemukan berbagai macam sayur yang menjadi hasil alam unggulan disini seperti
brokoli, cabai, tomat, sawi dan berbagai macam sayur lainnya yang dijadikan mata
pencaharian sebagian besar warga disini. Terutama kentang atlantik yang dijadikan bahan
pembutan kripik kentang oleh produsen kripik ternama.
Teknologi lokal unik di desa Giritirta yang kami temui diantaranya bentuk
cangkul dan parangnya yang aneh karena menyesuaikan bentuk topografi medan yang
relatif berlereng dan curam, alat pengeringan tembakau yang masih tradisional dengan
menggunakan bambu. Terdapat penambangan dan pemotongan batu alam, terdapat juga
beberapa makanan-makanan khas yang dihasilkan oleh ibu-ibu di desa Giritirta seperti
donat kentang, aneka ragam jenis roti, nasi jagung, saur lumbu, manisan waluh, susu
kedelai instan dan klathak.
Desa Giritira menjunjung tinggi kelestarian kebudayaan yang ada disini, sebagai
contohnya beberapa kesenian yang tetap dilestarikan disini yaitu kesenian jepin dan kuda
kepang, embling , jaweana dan jatilan
G. Potensi Pengembangan/Keberlanjutan
Semua program yang direncanakan dan dilaksanakan harus senantiasa ada
pengembangan dari masyarakat sendiri dengan bekal ilmu yang diberikan mahasiswa
KKN, serta keberlanjutan dari program-program yang telah dilaksanakan di tahun ini
dapat dilanjutkan secara mandiri oleh warga setelah kegiatan KKN selesai dan
diharapkan tahun yang akan datang program-program yang sudah ada dapat
dikembangkan oleh mahasiswa KKN tahun depan.
II. KESIMPULAN
Desa Giritirta memiliki potensi yang sangat besar di bidang pariwisata dan
pertanian. Sebagaimana di bidang pariwisata Desa Giritirta memiliki 2 curug dan 1
sumber air panas. Di desa Giritirta sebagian besar warga berprofesi sebagai petani dengan
hasil-hasil pertanian yang menjadi kebanggaan Desa Giritirta di pasarkan di pasar
tradisional dan dijadikan bahan pokok produsen makanan ternama. Keterlibatan
masyarakat dalam pelaksanaan program KKN menjadikan program-program yang
direncanakan dan yang dilaksanakan berjalan lancar.
Setelah kegiatan KKN berakhir masyarakat diharapkan dapat menjadikan ilmu
yang sedikit ini dari mahasiswa menjadi suatu kebiasaan untuk kemajuan masyarakat dan
Desa Giritirta. Diharapkan masyarakat dapat menerapkan hasil yang di dapat dari segala
macam kegiatan dan program KKN dalam kehidupan sehari-hari. Antusiasme warga
untuk berpartisipasi dalam segala kegiatan mahasiswa membuat kami mahasiswa KKN
bersemangat dalam menjalankan program.
Desa Giritirta menjadi sangat berkesan karena kekayaan alamnya yang melimpah,
juga obyek wisata yang sangat indah berupa air terjun dan sumber air panas, suasana dan
udara yang sejuk menambah keindahan yang nyata di Desa Giritita ini.
III. SARAN
Diharapkan KKN di Desa Giritirta ini harus tetap berjalan tiap tahunnya agar
dapat melanjutkan dan mengembangkan program-program yang telah dibentuk dan
dijalankan di tahun sebelumnya.
Untuk perangkat Desa mungkin akan lebih baik jika penerangan di jalan Desa
Giritirta lebih ditingkatkan untuk keamanan dan menghindari bahaya ketika berkendara,
dan lebih memperhatikan warga Desa Giritira. Serta karena kedepannya desa Giritirta
akan menjadi desa wisata diharapkan perangkat desa serta warga lebih memperhatikan
masalah kesehatan dan kebersihan lingkungan agar pengunjung obyek wisata lebih
nyaman dan dapat banyak menarik wisatawan untuk datang ke desa Giritira.
I. LAMPIRAN
a. Pembuatan Peta Administrasi Desa dan Dusun
Pemetaan dusun dan desa merupakan kegiatan membuat peta dusun
terutama peta dusun giritirta yang nantinya akan digabungkan dengan peta dusun
lain untuk membentuk peta desa. Pemetaan dusun dilakukan dengan maksud
sebagai pengenalan terhadap daerah administrasi bagi penduduk untuk mengenai
karakteristik daerah tempat mereka tinggal. Pemetaan ini dilakukan oleh tim kkn
ppm ugm dari kluster sainstek-geo dengan jumlah 5 orang dengan masing-masing
orang memetakan satu dusun dengan hasil akhir peta desa hasil penggabungan
dari 5 peta dusun.
Kegiatan dilakukan dengan cara survey wilayah dusun selama kurang
lebih 3-7 hari dengan menggunakan GPS handheld dan informasi dari perangkat
dusun serta warga masyarakat dari masing-masing dusun untuk mengidentifikasi
batas dusun di lapangan yang kemudian dilakukan digitasi pada citra google
earth. Data dan bahan kemudian diolah dan dihasilkan peta dusun kemudian di
verifikasi oleh perangkat dusun untuk kemudian dibagikan kepada Desa dan
perangkat dusun.
Hasil dari pemetaan Dusun Giritirta dan Desa Giritirta diharapkan mampu
memberikan manfaat terhadap perangkat dan warga dusun terkait kepemilikan
daerah administrasi masing-masing warga masyarakat dan juga dapat dijadikan
pedoman sebagai database dan data spasial desa untuk merencanakan
pembangunan melalui pengembangan peta menjadi peta tematik.
b. Pelatihan software autoCad untuk perangkat dusun Melikan
Pelatihan software AutoCad dilaksanakan selama 3 hari dengan materi di
isi oleh tim kkn ppm ugm dengan bahan hasil pengukuran jalan menggunakan alat
total station. Pelatihan software ini diberikan kepada seluruh perangkat Desa atau
yang diwakili oleh masing-masing dusun. Pelatihan ini bertujuan untuk
mengenalkan software AutoCad dan bagaimana merencanakan desain jalan yang
juga dapat dimanfaatkan untuk menghitung volume timbunan dan galian dari hasil
pengukuran jalan.
c. Pelatihan software Google Sketchup untuk perangkat Dusun Melikan
Pelatihan Software Sketchup, dengan pelatihan yang intens dari
mahasiswa kepada perangkat desa selama 2 x 5 jam, perangkat telah mampu
membuat desain bangunan secara 3D, kemampuan ini dapat digunakan untuk
membuat gambar desain arsitektur dari bangunan yang akan dibangun, selain itu
dengan menguasai software ini perangkat mampu menghitung dimensi dan
memperkirakan berapa banyak material yang dibutuhkan untuk membangun
bangunan dan memperkirakan besarnya biaya yang harus dianggarkan dalam
RAPBDes
d. Perbaikan dan Pengembangan Infrastruktur Jalan Desa
Perbaikan dan Pengembangan Infrastruktur Jalan Desa telah terlaksana
dengan baik. Seluruh dana telah dibelanjakan sesuai kebutuhan untuk perbaikan
jalan yang rusak sepanjang 200 m dengan material berupa semen, batu, dan pasir.
Segenap masyarakat dari mulai remaja hingga manula membantu secara gotong
royong pelaksanaan perbaikan jalan dan pengembangan jalur jalan baru yang
masih berupa tanah menjadi jalan yang layak digunakan untuk dilalui kendaraan
bermotor.
e. Pembentukan Organisasi Pemuda Tangguh Bencana Dusun Melikan
Pembentukan Organisasi ini dilaksanakan pada tanggal 10 agustus dan
diresmikan/dikukuhkan pada tanggal 29 Agustus oleh BPBD dan Kepala Desa.
Organisasi GISTABA dibentuk dalam rangka untuk membentuk kader-kader
relawan dari Desa Giritirta untuk membentuk Desa Giritirta sebagai Desa
Tangguh Bencana. Organisasi dibentuk dengan inisiasi tim KKN PPM UGM
kluster sainstek-geo dengan atas dasar kerjasama dengan kemitraan yaitu BPBD
dan juga sekaligus untuk menanamkan jiwa siaga bencana dan semangat mitigasi
bencana yang mandiri terhadap pencegahan bencana. Organisasi ini terdiri dari
ketua , sekertaris, bendahara dengan 5 kepala bidang yang dibawahinya yaitu
bidang dapur umum, humas, keamanan, pendidikan dan pelatihan, dan logistik.
Hasil kaderisasi adalah terpilih saudara Arman pemuda dari Dusun Pandanarum
sebagai ketua GISTABA (Giritirta Solidaritas Tangguh Bencana).
Organisasi dibentuk dengan cara musyawarah oleh pemuda dan tim kkn
ppm ugm bersama-sama saling bertukar pikiran untuk memilih pengurus harian
GISTABA dan kemudian dilanjutkan dengan pemilihan kepala bidangnya yang
kemudian dilanjutkan dengan pelatihan proposal, dan pembuatan logo yang
dibantu oleh tim kkn ppm ugm. Hasil dari pemilihan adalah untuk setiap dusun
mempunyai wakil dalam keanggotaan dalam GISTABA dengan bidang yang
dipilih sesuai keinginan masing-masing anggota.
Pembentukan dilanjutkan dengan pelatihan dari puskesmas dan tim kkn
ppm terkait workshop siaga bencana pada hari-hari berikutnya sesuai kesepakatan
pemuda GISTABA sekaligus mempertegas tugas dan tanggung jawab dari
masing-masing bidang dan juga pengurus harian GISTABA. Harapannya setelah
organisasi dikukuhkan oleh Desa dan BPBD dapat terjalin komunikasi antara
BPBD Kabupaten Banjarnegara, masyarakat, perangkat desa dan juga GISTABA
menjadi aktor utama penggerak upaya mitigasi bencana di Desa Giritrta.
f. Pelatihan kebencanaan bagi pemuda dusun Melikan
Pelatihan Kebencanaan bagi pemuda dusun Melikan ini dilaksanakan di
Dusun Melikan karena notabene Dusun Melikan berada pada daerah perbukitan
yang sangat rawan terkena bencana alam khususnya tanah longsor dan banjir.
Pelatihan kebencanaan ini dilakukan oleh Tenaga Medis dari Dinas Kesehatan
dan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Peserta pelatihan dari dusun
Melikan berjumlah 15 orang yang juga merupakan anggota relawan organisasi
tangguh bencana GISTABA (Giritirta Solidaritas Tangguh Bencana). Pelaksanaan
kegiatan selama setap minggu sekali selama 3 minggu dengan puncak acara
adalah pengukuhan ormas GISTABA pada tanggal 29 Agustus 215 oleh
perangkat desa dan BPBD.
g. Penyelenggaraan acara HUT RI dusun Melikan
Penyelenggaraan HUT RI dusun Melikan dilaksanakan pada tanggal 15-16
Agustus 2015. Dalam kegiatan ini melibatkan partisipasi semua warga dusun
melikan. Tujuan dari kegiatan ini dalah untuk memperingati dan memeriahkan
HUT RI ke-70 kegiatan yang dilaksanakan meliputi lomba anak-anak, dewasa dan
menoton film bersama.