pengembangan profesi - file.upi.edufile.upi.edu/direktori/fptk/jur._pend._teknik_mesin/... ·...

37
PENGEMBANGAN PROFESI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 WOWO SUNARYO KUSWANA http://wowosk.com

Upload: phamkhanh

Post on 29-Aug-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGEMBANGAN PROFESI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2010

WOWO SUNARYO KUSWANA

http://wowosk.com

KERANGKA DASAR

PENGEMBANGAN

PROFESI

TELAAH AKADEMIK

TELAAH DASAR HUKUM

TANGGUNG JAWAB PERAN

BENTUK PENGEMBANGAN

SUBSTANSI PENGEMBANGAN

TELAAH AKADEMIK PROFESI

Webster’s New World Dictionary mendefinsikanprofesi sebagai “Suatu pekerjaan yang memintapendidikan tinggi dalam liberal art atau sciencedan biasanya meliputi pekerjan mental, bukanpekerjaan manual”.

Good’s Dictionary of education mendefinisikansebagai “suatu pekerjaan yang memintapersiapan spesialisasi yang relatif lama diperguruan tinggi dan dikuasai oleh suatu kodeetik khusus”.

Houle (Kuswana,WS, 1995) menjelaskan bahwapekerjaan yang mengalami profesionalisasimenjadi pekerjaan yang “profesional”hendaknya memenuhi 12 karakteristik yaitu :

Definisiton of occupation’s functions Mastery of theoretical knowledge Self-anhancement Formal training Cretentialing

Creation of a sub cultur Legal reinforcement Public acceptance; Ethical practice Penalties Relations to other vocations; Relation to user of the service”

More (Kuswana,WS, 1995) menyebutkan ciri-ciriprofesi sebagai berikut:

Seorang profesional menggunakan waktupenuh untuk menjalankan pekerjaannya

Ia terikat oleh suatu panggilan hidup, dandalam hal ini ia mem-perlakukanpekerjaannya sebagai separangkat normakepatuhan dan perilaku

Ia aggota organisasi profesional yang formal

More (Kuswana,WS, 1995) menyebutkan ciri-ciriprofesi sebagai berikut:

Ia menguasai pengetahuan yang bergunadan keterampilan atas dasar latihanspesialisasi atau pendidikan yang sangatkhusus

Ia terikat oleh syarat-syarat kompetensi,kesadaran pendidikan yang khusus

Ia memperoleh otonomi berdasarkanspesialisasi teknis yang tinggi sekali.

Greewood (Kuswana,WS,1995) menge-mukakan esensial profesi adalah:

Suatu dasar teori sistematis

Kewenangan (autoruty) yang diakuioleh klien

Sanksi dalam pengakuan masyarakatatas kewenangan ini

Greewood (Kuswana,WS,1995)mengemukakan esensial profesi adalah:

Kode etik yang mengatur hubungandari orang-orang profesional denganklien dan teman sejawat

Kebudayaan profesi yang terdiri atasnilai-nilai norma-norma dan simbol-simbolprofesi lainnya.

Salah satu kewenangan guru adalahberhadapan dengan klien (siswa), yangharus memiliki kemampuan danmemiliki standar, dengan prinsif mandiri(otonom) atas keilmuannya.

Uraian tersebut, memberikan penguatanbahwa profesi guru perlu adanya kekuatanpengakuan formal melalui tiga tahap;yakni; sertifikasi; regristrasi dan lisensi.

Sertifikasi adalah pemberian sertifikat yangmenunjukkan kewenangan seseorang anggotaseperti ijasah tertentu.

Regritasi mengacu kepada suatu pengaturan dimana anngota diharuskan terdaptar namanyapada suatu badan atau lembaga.

Adapun lisensi adalah suatu pengaturan yangmenetapkan seseorang memperoleh izin dariyang berwajib untuk menjalankan pekerjaanya.

Seseorang dinyatakan kompeten di

bidang tertentu adalah sesorang yang

menguasai kecakapan kerja, atau

keahlian selaras dengan tuntutan bidang

kerja yang bersangkutan.

Oleh sebab itu ia mempunyai wewenang

dalam pelayanan sosial di masyarakat.

Profesionalisme Dibangun Oleh Unsur

Kompetensi

W.R. Houston (Kuswana,WS, 1995) mengungkapkanbahwa;

•‚....“kecakapan kerja diejawantahkan dalam perbuatanyang bermakna, bernilai sosial, dan ekonomi, sertamemenuhi standar (kriteria) tertentu yang diakui dandisyahkan oleh kelompok profesinya atau oleh wargamasyarakat”.

Secara nyata orang kompeten mampu melakukantugasnya di bidangnya secara efektif dan efisien. Kadarkompetensi tidak hanya menunjuk pada kuantitas tetapisekaligus menunjuk pada kualitas kerja...’.

Nana Syaodih (1997) mengemukakan bahwa

kompetensi adalah performansi yang mengarah

pada pencapaian tujuan secara tuntas menuju

kondisi yang diinginkan”.

Makna dari kondisi performansi mengandung

perilaku yang bertujuan yang bertujuan

melebihi dari apa yang dapat diamati,

mencakup proses berpikir, menilai dan

mengambil keputusan.

Karakteristik pekerjaan, dapat dipandang dari prosespekerjaan yang dihadapi oleh seseorang. Layananpekerjaan secara terstruktur dapat dilihat dari tugaspersonal, tugas sosial dan tugas profesional.

Tugas Personal

Seorang profesional harus mampu berkaca pada dirinyasendiri, yang mencerminkan satu pribadi.

Pribadi tersebut meliputi:

•Saya dengan konsep diri saya (self concept)

•Saya dengan ide diri saya (self idea)

•Saya dengan realita diri saya (selef reality)

Hakikat Pekerjaan Profesional

Tugas Sosial

Seorang profesioanal harus dilandasi nilai-nilaikemanusian, dan kesadaran akan dampaklingkungan hidup dari efek pekerjaannya, sertamempunyai nilai ekonomi bagi kemaslahatanmasyarakat secara luas.

Tugas Profesional

Seorang profesional mempunyai kebermaknaanahli (expert), bertanggung jawab (responsibility)baik intelektual maupun sikap dan moral danmemiliki rasa kesejawatan.

AhliAhli dengan pengetahuan yang dimilikinya,terampil dalam tindakkannya, mempunyai ciritepat waktu, tepat aturan dan tepat takaranatau ukuran dalam melayani pekerjaannya.

Memiliki otonomi dan tanggung jawabAhli memiliki otonomi dan tanggung jawab sertasikap kemandirian, ciri-cirinya dapatmengawakan nilai hidup, dapat membuatpilihan nilai, dan menentukan serta mengambilkeputusan sendiri dengan penuh tangung jawabatas keputusannya.

Memiliki rasa kesejawatan

Ahli memiliki rasa kesejawatansehingga ada rasa bangga dan amanmelalui perlindungan atas pekerjaan-nya.

Etika keguruan dikembangkanmelalui suatu organisasi yangmapan.

Dalam konteks profesional harus mempunyaikriteria minimum sebagai berikut:

•Kompetensi konseptualSeorang guru mempunyai dasar teori daripekerjaan yang menjadi konsentrasikeahliannya

•Kompetensi teknisSeseorang guru mempunyai kemampuanketerampilan dasar yang dibutuhkan daripekerjaan dan menjadi konsentrasi keahliannya

•Kompetensi kontekstualSeorang guru memahami landasan sosial, ekonomi,budaya profesi dan menjaga kelestarian lingkunganhidup yang dikerjakan sesuai konsentrasi keahliannya

•Kompetensi adaptifSeorang guru mempunyai kemampuan penyesuaian diridengan kondisi yang berubah sesuai denganperkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

•Kompetensi interpersonalSeorang guru mempunyai kemampuanmengkomunikasikan secara efektif gagasan dari orangke orang lain melalui cara-cara simbolis (bahasatertulis atau percakapan)

Seorang guru dapat menggambarkan tingkah lakusebagai berikut :

•IdentitasSeorang guru mempunyai kemampuan menerimanorma-norma profesi yang berlaku di lingkunganmasyarakat ilmiah

•EtikaSeorang guru mempunyai kemampuan penghayatanterhadap etika dan budaya kerja di lingkungannya

•Carrer marketabilitySeorang guru harus mampu memenuhi kebutuhanlayanan pendidikan sesuai dengan konsentrasikeahliannya

•Scholary concern for improvermentSeorang guru harus mampu memahami kebutuhanpendidikan lanjut atau pasar kerja dan mengembangkandiri sesuai dengan perkembangan Iptek

•Motivasi , kreativitas dan inovasiSeorang guru harus mempunyai motivasi dan kreativitasdiri untuk belajar dan memperbaiki pengetahuan danketerampilannya.

Beradasarkan kajian kerangka kebijakan makro

pendidikan nasional, sebagai rujukkan formal

dapat dianalisis dari Peraturan Menteri Nomor

16 Tahun 2007.; bahwa dalam rangka

pelaksanaan Pasal 28 ayat (5) Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan, perlu menetapkan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang

Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi

Guru;

TELAAH DASAR HUKUM

Pasal 1

(1) Setiap guru wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dankompetensi guru yang berlaku secara nasional.

(2) Standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru sebagaimanadimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran PeraturanMenteri ini.

Pasal 2

Ketentuan mengenai guru dalam jabatan yang belum memenuhikualifikasi akademik diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) akandiatur dengan Peraturan Menteri tersendiri.

Kebijakan tersebut, menunjukkan keseriuan pemerintah berkenaandengan guru sebagai profesi yang profesional. Selanjutnya, secaraoperasional ditetapkan dalam pasal-pasal yang terkait ddenganpeningkatan profesionalisme.

PENGEMBANGAN KOMPETENSI BERTOLAK

DARI :

– JABATAN

– PENGETAHUAN

– PERILAKU

– SIKAP

– ATURAN

OLEH SEBAB ITU, UNTUK MENGEMBANGKAN

KOMPETENSI DALAM KONTEKS PROFESI, DAPAT

DILAKUKAN OLEH:

TANGGUNG JAWAB PERAN

PRIBADI:

KESADARAN PANGGILAN DAN ETIKA PROFESI

KONSEKUENSI ADA SEJUMLAH PENGORBANANUNTUK MENCAPAI STÁNDAR KOMPETENSI

DAMPAK DAN NILAI TAMBAH UNTUK PRIBADISEBAGAI KONSEKUENSI PROFESI SESUAI DENGANATURAN YANG DITETAPKAN ORGANISASI PROFESI

ORGANISASI PROFESI:

KEWENANGAN ORGANISASI PROFESI UNTUK MELAKSANA-KANPENGEMBANGAN SESUAI DENGAN UNDANG-UNDANG YANGBERLAKU

KONSEKUENSI INDIVIDU MENGIKUTI KETETAPAN ORGANI-SASIPROFESI SESUAI DENGAN ETIKA YANG DITETAPKAN

DAMPAK DAN NILAI TAMBAH UNTUK ORGANISASI DAN PRIBADIDIATUR SEBAGAI KONSEKUENSI ORGANISASI PROFESI

CATATAN :

DI INDONESIA ORGANISASI PROFESI GURU BELUM SECARA FOKUS PADA BIDANG PROFESI SEPESIFIK

HARAPAN MGMP DITETAPKAN DENGAN UNDANG-UNDANG MENJADI ORGANISASI PROFESI

LEMBAGA TEMPAT TUGAS (SEKOLAH)

KEWENANGAN LEMBAGA TEMPAT TUGAS

(SEKOLAH) UNTUK MEMBERIKAN SOKONGAN

PENGEMBANGAN PROFESI BAGI STAFNYA, SESUAI

DENGAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU

KONSEKUENSI INDIVIDU MENGIKUTI KETETAPAN

LEMBAGA TEMPAT TUGAS SESUAI DENGAN ETIKA

YANG DITETAPKAN

DAMPAK DAN NILAI TAMBAH UNTUK LEMBAGA

PEMERINTAH:KEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT, PROVINSI ,KABUPATEN DAN KOTA UNTUK MEMBERIKANSOKONGAN PENGEMBANGAN PROFESI BAGIGURU, SESUAI DENGAN PERUNDANG-UNDANGANYANG BERLAKU

KONSEKUENSI INDIVIDU MENGIKUTI KETETAPANPEMERINTAH

DAMPAK DAN NILAI TAMBAH SECARA KUMULATIF,UNTUK INDIVIDU, KELOMPOK ORGANISASI,PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DAN NASIONAL

PENGEMBANGAN PROFESI:

- MAGANG / MENGIKUTI PERTUKARAN GURU

- SEMINAR DAN LOKAKARYA

- TERLIBAT DALAM PENELITIAN KEPROFESIAN DALAM ORGANISASIPROFESI

- ORGANISASI PEMBELAJARAN (LEARNING ORGANIZATION) DALAMORGANISASI (MISAL MGMP)

- AKTIF DALAM KAUKUS KEILMUAN TERTENTU YANG SESUAI DENGANBIDANG KEAHLIAN TUGASNYA

- AKTIF MENULIS BAIK BERSIFAT ILMIAH MAUPUN POPULER SESUAIDENGAN BIDANG KEAHLIANNYA

- AKTIF MENGIKUTI PAMERAN-PAMERAN ATAS KARYA MONUMENTALNYASESUAI DENGAN BIDANG KEAHLIANNYA

PRODUK BUKTI FISIK:

- PENGHARGAAN TERTULIS (PIAGAM)

- PIALA

- DLL

BENTUK PENGEMBANGAN

PENDIDIKAN LANJUT:

- MENGIKUTI PENDIDIKAN LANJUT BERSIFAT DEGREE ATAUNON DEGREE PADA BIDANG KEAHLIAN SESUAI DENGANKEAHLIAN MENGAJAR

- MENGIKUTI PENDIDIKAN LANJUT BERSIFAT DEGREE ATAUNON DEGREE PADA BIDANG KEAHLIAN PENUNJANGDENGAN KEAHLIAN MENGAJAR

- MENGIKUTI PENDIDIKAN LANJUT BERSIFAT DEGREE ATAUNON DEGREE PADA BIDANG KEBIJAKAN, MANAJEMEN,KURIKULUM, TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN KEPEMIMPINAN

BENTUK DIKLAT

PENDIDIKAN DAN LATIHAN:

- MENGIKUTI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PADA BIDANGKEAHLIAN SESUAI DENGAN TUGAS MENGAJAR

- MENGIKUTI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PADA BIDANGKEAHLIAN PENUNJANG TUGAS MENGAJAR (KOMPUTERATAU TEKNOLOGI BARU TERTENTU)

- MENGIKUTI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PADA BIDANGKEAHLIAN PADA BIDANG KEBIJAKAN, MANAJEMEN,KURIKULUM, TEKNOLOGI PENDIDIKAN, BIMBINGANPENYULUHAN, DAN KEPEMIMPINAN

BENTUK DIKLAT

INTI DARI PROFESI GURU

SIAPA YANG BELAJAR ?

BELAJAR APA ?

TUJUAN BELAJAR ?

HARAPAN YANG DICAPAI ?

BAHAN AJARNYA APA ?

TERSEDIA TIDAK ?

KURIKULUM

SILABUS

KETUNTASANMATERI

EVALUASITEKNOLOGI/SUMBER/MEDIA

DISAIN

INTERAKSI

?

PSIKOLOGI

TEORI

BELAJAR

FISIOLOGI

MODEL

BELAJAR

PENDEKATAN

STRATEGI

LINGKUNGANFILOSOFIS

LINGKUNGAN SEKOLAH

(INDIVIDU, KELUARGA,

MASYARAKAT, DEMGRAFI,

SOSEK, BUDAYA)

KETERSEDIAAN SUMBER-SUMBER

POSISI SISWA,GURU DAN SEKOLAH SIASAT DAN TEKNIK

PERENCANAAN

/SKENARIO HARIAN

SKEMATIS POLA PIKIR GURU DALAM TUGAS PROFESI

FAKTOR X GURU

KOMPETENSI PEDAGOGIK

KOMPETENSI PROFESIONAL

KOMPETENSI PRIBADI

KOMPETENSI SOSIAL

SUBTANSI PENGEMBANGAN