pengembangan prototipe soal tes asesmen hasil … · pengembangan prototipe soal tes asesmen hasil...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES
ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER
NASIONALISME DAN KARAKTER CINTA TANAH AIR
BERBASIS FILM KARAKTER
(Uji Coba Terbatas pada Siswa Kelas VII dan VIII
di SMP Negeri 2 Giriwoyo Tahun Ajaran 2016/2017)
SKRIPSI
Skripsi ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh:
Vincentia Viky Pratiwi
NIM 141114045
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES
ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER NASIONALISME
DAN KARAKTER CINTA TANAH AIR BERBASIS FILM KARAKTER
(Uji Coba Terbatas pada Siswa Kelas VII dan VIII
di SMP Negeri 2 Giriwoyo Tahun Ajaran 2016/2017)
SKRIPSI
Skripsi ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh:
Vincentia Viky Pratiwi
NIM 141114045
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya kecil ini saya persembahkan untuk Tuhan Yesus Kristus yang selalu berada
disisi ku, yang selalu menolongku dalam kesulitan, memberi jalan terang untuk
menyelesaikan semua tanggung jawab ini, hingga akhirnya kini menjadi sebuah
karya kecil yang memuaskan.
Untuk kedua orang tuaku, Bapak Sugiyarto dan Ibu Elisabeth Sri Lestari yang
telah memberi dukungan di setiap saya menemui titik jenuh, mereka yang selalu
menguatkanku untuk mencapai cita-citaku. Terimakasih telah mengeluarkan
biaya untuk menempuh pendidikan anakmu ini.
Wahai dosen pembimbingku, Bapak Juster Donal Sinaga, M.Pd terimakasih
sudah menerima segala keluh kesah saya mengenai tugas akhir ini, berkat
bimbingan bapak, saya kini mampu menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar.
Tak terlupakan juga, ketua penelitian PSHP Bapak Gendon Barus dan tim yang
sudah mau berjuang bersama. Susah, senang, menangis sudah kita lewati
bersama, sehingga semua ini telah terbayar dengan karya kita yang sudah
berhasil kita selesaikan.
Untuk para sahabatku yang selalu menguatkan, Dias, Tyas, Inggried, Ririn,
Brigitta, kalian adalah malaikat yang dikirim Tuhan untuk selalu menjagaku,
memberi nasehat,dan mengajarkan hal kebaikan kepadaku.
Dan yang tidak akan pernah aku lupakan yaitu Dwi (sepeda motorku) dan Eno
(laptopku) tanpamu aku tidak akan bisa lancar dalam menjalani perkuliahan.
Terimakasih Dwi dan Eno karena sudah menemaniku dan selalu setia di sisiku.
Kemanapun aku pergi, kau selalu ada bersamaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Menjadi diri sendiri dan percaya dengan kemampuan diri”
(Penulis)
“Tetap merunduklah walau engkau telah sukses”
“Berjuang tanpa mengenal lelah, bila jatuh harus bangkit lagi dan percaya
Tuhan selalu ada disisi”
“Anda tidak akan pernah hebat dalam suatu hal
jika tidak dimulai dari rasa penasaran”
(Christopher Nolan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES
ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER NASIONALISME
DAN KARAKTER CINTA TANAH AIR BERBASIS FILM KARAKTER
(Uji Coba Terbatas pada Siswa Kelas VII dan VIII
SMP Negeri 2 Giriwoyo Tahun ajaran 2016/2017)
Vincentia Viky Pratiwi
Universitas Sanata Dharma
2018
Penelitian ini bertujuan: 1) Mengembangkan prototipe soal tes asesmen
hasil pendidikan karakter nasionalisme dan karakter cinta tanah air yang efektif.
2) Menguji kualitas soal tes karakter nasionalisme dan karakter cinta tanah air
meliputi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda. 3) Mengukur
capaian hasil pendidikan karakter nasionalisme dan karakter cinta tanah air
berdasarkan hasil uji coba penggunaan prototipe soal tes yang dikembangkan. 4)
Menganalisis efektivitas penggunaan prototipe soal tes karakter nasionalisme dan
karakter cinta tanah air berdasarkan penilaian siswa.
Jenis penelitian ini adalah Research dan Development (R&D). Subjek
penelitian ini berjumlah 65 siswa kelas VII dan VIII SMP. Instrumen penelitian
berupa soal tes karakter nasionalisme dan karakter cinta tanah air berbentuk
pilihan ganda dengan respon bergradasi berjumlah 20 item untuk masing-masing
karakter dan angket penilaian efektivitas model oleh siswa. Teknik analisis uji
kualitas butir soal tes menggunakan pendekatan teori respon butir atau item
respon theory (IRT) model Rasch, sedangkan capaian hasil karakter siswa
dianalisis dengan teknik deskriptif kategori.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Telah tersusun 20 butir prototipe soal tes
asesmen hasil pendidikan karakter nasionalisme dan 20 butir soal tes karakter
cinta tanah air berbasis film karakter. 2) Uji kualitas kedua set soal tes karakter
tersebut valid dan reliabel dengan indeks reliabilitas sebesar 0,83 (karakter
nasionalisme) dan 0,91 (karakter cinta tanah air), hampir semua item memiliki
tingkat kesukaran sedang dan memiliki daya beda yang baik. 3) Melalui
penggunaan tes ini diketahui capaian hasil pendidikan karakter nasionalisme kelas
VII berkategori baik dengan jumlah 26 siswa (81%) dan kelas VIII berkategori
baik dengan jumlah 19 siswa (58%), sedangkan karakter cinta tanah air kelas VII
berkategori baik dengan jumlah 24 siswa (75%), sedangkan karakter cinta tanah
air kelas VIII berkategori baik dengan jumlah 20 siswa (61%). 4) Sebagian besar
siswa menilai penggunaan prototipe soal tes karakter nasionalisme dan karakter
cinta tanah air memiliki kualitas efektivitas yang tinggi.
Kata kunci: prototipe, soal tes asesmen, pendidikan karakter, nasionalisme, cinta
tanah air, berbasis film karakter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE ASSESSMENT RESULT TEST PROTOTYPE DEVELOPMENT
OF NATIONALISM AND PATRIOTISM CHARACTER EDUCATION
BASED ON CHARACTER MOVIE (Limited Trial on 7
th and 8
th grade students of
SMP Negeri 2 Giriwoyo Year 2016/2017)
Vincentia Viky Pratiwi
Sanata Dharma University
2018
This research was aimed to: 1) Develop the effective Assessment Result
Test Prototype of Nationalism and Patriotism Character Education. 2) Check the
quality of Nationalism and Patriotism Character Test that include the validity,
reliability, difficulty level and appropriateness. 3) Describe the achievement of
Nationalism and Patriotism based on the trial of the test developed. 4) Analyze the
effectiveness of Nationalism and Patriotism Test Prototype based on student
judgement.
The research type was a Research and Development. The research subject
was 65 students from grade 7 and 8 in the Junior High School. The research
instrument was the Nationalism and Patriotism Character Test with 20 items
multiple choice and grade respond for both character and model effectiveness
questionnaire for students. The test items quality test was using item respond
theory (IRT) Rasch model approach, and the student character achievement was
analyzed using descriptive category technique.
The research result shows: 1) The Assessment Result Test Prototype of
Nationalism and Patriotism Character Education Base on Character Movie had
been arranged into 20 test items for each character. 2) The quality of The
Assessment Result Test Prototype of Nationalism and Patriotism Character
Education was good seen from the good validity result with reliability index 0,83 (for
nationalism character) and 0,91 (patriotism character), for difficulty level it was
considered medium and the appropriateness is good. 3) The nationalism
character of the students mostly was on good category and the rest on quite good
category and in patriotism character most students were on good category and
the rest on quite good category. 4) Most student thinks that the Nationalism and
Patriotism Character Test Prototype had a high effectiveness quality.
Keyword: prototype, assessment test question, character education, nationalism,
patriotism, based on character movie.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Baik. Berkat
kasih karunianya, peneliti dapat menyelesaikan tugas akhirnya dengan judul
“Pengembangan Prototipe Soal Tes Asesmen Hasil Pendidikan Karakter
Nasionalisme dan Cinta Tanah Air Berbasis Film Karakter Di SMP (Uji Coba
Terbatas pada Siswa Kelas VII dan VIII di SMP Negeri 2 Giriwoyo Tahun Ajaran
2016/2017)”.
Selama penulisan tugas akhir ini, peneliti mendapatkan bantuan dari
banyak pihak, maka peneliti ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta..
2. Dr. Gendon Barus, M.Si. selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling.
3. Juster Donal Sinaga, M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi Bimbingan
dan Konseling serta Dosen Pembimbing Skripsi peneliti.
4. Para Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling, Ibu Indah, Bapak Budi,
Ibu Hayu, Ibu Retno, Bapak Sinurat dan Ibu Retha.
5. Mas Moko atas segala bentuk bantuan pelayanan administrasi di Program
Studi Bimbingan dan Konseling.
6. Para Guru dan Siswa SMP Negeri 2 Giriwoyo atas peran serta dalam
penelitian ini.
7. Orangtua peneliti yang selalu memberikan dukungan baik secara moril
maupun materi.
8. Adik peneliti yaitu, Dimas, Katrin dan Bernard yang selalu memberikan
dukungan.
9. Keluarga besar Sukardi yang selalu memberikan motivasi dan semangat.
10. Teman seperjuangan sekaligus tim penelitian yaitu Cristian (Pakdhe), Mas
Yus, Eko, Billy, Bambang, Govan, Dias, Inggried Brigitta, Titian (Moi) dan
Lita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
MOTTO ................................................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN .................................................. vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah....................................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 7
D. Rumusan Masalah .......................................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 8
F. Spesifik Produk yang Dikembangkan ........................................................... 9
G. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 10
H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan ................................................... 12
I. Definisi Istilah ............................................................................................. 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 15
A. Hakikat Evaluasi, Asesmen, dan Tes ........................................................... 15
1. Pengertian Evaluasi, Asesmen, dan Tes ................................................. 15
2. Tujuan dan Fungsi Asesmen ................................................................... 18
3. Ruang Lingkup Asesmen ........................................................................ 19
4. Prinsip-prinsip Asesmen ......................................................................... 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
5. Jenis-jenis Asesmen ................................................................................ 22
6. Teknik-teknik Asesmen .......................................................................... 25
7. Tes sebagai Teknik Asesmen .................................................................. 26
B. Hakikat Pendidikan Karakter .................................................................... 26
1. Pengertian Pendidikan Karakter ............................................................. 26
2. Tujuan Pendidikan Karakter ................................................................... 28
3. Fungsi Pendidikan Karakter .................................................................... 29
4. Prinsip-prinsip Dasar Pendidikan Karakter di Sekolah .......................... 30
C. Hakikat Karakter Nasionalisme ................................................................ 31
1. Pengertian Karakter Nasionalisme .......................................................... 31
2. Aspek-aspek Karakter Nasionalisme ...................................................... 32
3. Karakteristik Individu Berkarakter Nasionalisme .................................. 35
D. Hakikat Karakter Cinta Tanah Air ............................................................ 36
1. Pengertian Cinta Tanah Air .................................................................... 36
2. Aspek-aspek Karakter Cinta Tanah Air .................................................. 37
3. Karakteristik Individu Berkarakter Cinta Tanah Air .............................. 38
E. Asesmen Pendidikan Karakter .................................................................. 38
1. Pengertian Asesmen Pendidikan Karakter .............................................. 38
2. Manfaat Asesmen Pendidikan Karakter.................................................. 39
3. Teknik-teknik Asesmen Pendidikan Karakter ........................................ 39
4. Tes: Kekuatan dan Kelemahan dalam Pendidikan Karakter................... 40
5. Prinsip-prinsip Pengembangan dan Penggunaan
Tes Pendidikan Karakter ......................................................................... 43
F. Hakikat Media Film dalam Pendidikan Karakter ...................................... 45
1. Karakteristik Media Film Karakter ......................................................... 45
2. Kekuatan-kekuatan Media Film dalam Pendidikan Karakter ................ 46
3. Film sebagai Media Asesmen ................................................................. 47
4. Pengembangan Soal-soal Tes untuk Asesmen Hasil
Pendidikan Karakter................................................................................ 48
G. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................... 51
H. Kerangka Pikir ........................................................................................... 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 54
A. Model Pengembangan ............................................................................... 54
B. Prosedur Pengembangan ........................................................................... 54
C. Uji Coba Produk ........................................................................................ 58
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 60
E. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................... 60
F. Teknik Analisis Data ................................................................................. 62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 74
A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 74
1. Prototipe Soal Tes Asesmen Hasil Pendidikan
Karakter Nasionalisme dan Karakter Cinta Tanah Air
yang Dikembangkan ............................................................................... 74
2. Hasil Uji Kualitas (Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran,
dan Daya Beda) Soal Tes Karakter Nasionalisme
dan Karakter Cinta Tanah Air Berbasis Film
yang Diujicobakan di SMP Negeri 2 Giriwoyo
pada Siswa Kelas VII dan VIII. .............................................................. 78
3. Gambaran Capaian Hasil Pendidikan Karakter Nasionalisme
dan Karakter Cinta Tanah Air
pada Siswa Kelas VII dan VIII SMP Negeri 2 Giriwoyo. ................... 101
4. Efektivitas Penggunaan Prototipe Soal Tes
Karakter Nasionalisme dan Karakter Cinta Tanah Air
Menurut Penilaian Siswa Kelas VII dan VIII
SMP Negeri 2 Giriwoyo. ...................................................................... 106
B. Pembahasan ............................................................................................. 111
1. Prototipe Soal Tes Asesmen Hasil Pendidikan
Karakter Nasionalisme dan Karakter Cinta Tanah Air
Berbasis Film ........................................................................................ 111
2. Hasil Uji Kualitas (Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran
dan Daya Beda,) Soal Tes Karakter Nasionalisme
dan Karakter Cinta Tanah Air Berbasis Film
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
yang Diujicobakan pada Siswa Kelas VII dan VIII
di SMP Negeri 2 Giriwoyo ................................................................... 113
3. Gambaran Capaian Hasil Pendidikan
Karakter Nasionalisme dan Karakter Cinta Tanah Air
pada Siswa Kelas VII dan VIII di SMP Negeri 2 Giriwoyo. ................ 116
4. Efektivitas Penggunaan Prototipe Soal Tes
Karakter Nasionalisme dan Karakter Cinta Tanah Air
Menurut Penilaian Siswa Kelas VII dan VIII
SMP Negeri 2 Giriwoyo. ...................................................................... 118
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 120
A. Simpulan tentang Produk ........................................................................ 120
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 121
C. Saran ........................................................................................................ 123
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 124
LAMPIRAN ........................................................................................................ 126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan .............................................. 10
Tabel 3.1 Jumlah Subjek Penelitian ...................................................................... 59
Tabel 3.2 Kisi-kisi Karakter Nasionalisme ........................................................... 61
Tabel 3.3 Kisi-kisi Karakter Cinta Tanah Air ....................................................... 62
Tabel 3.4 Norma Kategori Nilai Reliabilitas Person
dan Item Model Rasch........................................................................ 70
Tabel 3.5 Kategori Tingkat Kesukaran Item ........................................................ 71
Tabel 3.6 Norma Kategorisasi Gambaran Hasil Pendidikan
Karakter Nasionalisme dan Karakter Cinta Tanah Air
Siswa Kelas VII dan VIII SMP Negeri 2 Giriwoyo ........................... 72
Tabel 3.7 PAP Tipe I ............................................................................................ 73
Tabel 4.1 Produk Prototipe Soal Tes Karakter Nasionalisme
Berbasis Media Film ......................................................................... 77
Tabel 4.2 Produk Prototipe Soal Tes Karakter
Cinta Tanah Air Berbasis Media Film .............................................. 78
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Soal Tes Karakter Nasionalisme ........................... 79
Tabel 4.4 Hasl Uji Validitas Soal Tes Karakter Cinta Tanah Air ......................... 81
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Skala Validasi Kuesioner Efektivitas Model ......... 83
Tabel 4.6 Norma Kategori Nilai Reliabilitas Person dan Item Model Rasch ....... 84
Tabel 4.7 Reliabilitas Soal Tes Karakter Nasionalisme ........................................ 85
Tabel 4.8 Reliabilitas Soal Tes Karakter Cinta Tanah Air ................................... 85
Tabel 4.9 Reliabilitas Kuesioner Validasi Efektivitas Model ............................... 86
Tabel 4.10 Daya Beda Soal Tes Karakter Nasionalisme
yang Memiliki Tingkat Kesukaran Tinggi ....................................... 91
Tabel 4.11 Daya Beda Soal Tes Karakter Nasionalisme
yang Memiliki Tingkat Kesukaran Sedang ........................................ 92
Tabel 4.12 Daya Beda Soal Tes Karakter Nasionalisme
yang Memiliki Tingkat Kesukaran Rendah ....................................... 93
Tabel 4.13 Rekapitulasi Daya Beda Butir Soal Tes Karakter Nasionalisme ........ 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Tabel 4.14 Daya Beda Soal Tes Karakter Cinta Tanah Air
yang Memiliki Tingkat Kesukaran Tinggi ........................................ 95
Tabel 4.15 Daya Beda Soal Tes Karakter Cinta Tanah Air
yang Memiliki Tingkat Kesukaran Sedang ........................................ 96
Tabel 4.16 Daya Beda Soal Tes Karakter Cinta Tanah Air
yang Memiliki Tingkat Kesukaran Rendah ....................................... 97
Tabel 4.17 Rekapitulasi Daya Beda Butir Soal Tes
Karakter Cinta Tanah Air ................................................................... 98
Tabel 4.18 Rekapitulasi Hasil Uji Kualifikasi Butir Tes
Karakter Nasionalisme ..................................................................... 100
Tabel 4.19 Rekapitulasi Hasil Uji Kualifikasi Butir Tes
Karakter Cinta Tanah Air ................................................................. 100
Tabel 4.20 Data Distribusi Capaian Skor
Karakter Nasionalisme pada Siswa .................................................. 102
Tabel 4.21 Data Distribusi Capaian Skor
Karakter Cinta Tanah Air pada Siswa .............................................. 104
Tabel 4.22 Rekapitulasi Hasil Validasi Efektivitas
Penggunaan Soal Tes Karakter Nasionalisme
dan Karakter Cinta Tanah Air
Menurut Penilaian Siswa SMP Negeri 2 Giriwoyo ......................... 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir ....................................................................... 53
Gambar 3.1 Bagan Prosedur Pengembangan Penelitian ....................................... 55
Gambar 4.1 Alur Pembuatan Pengembangan Soal Tes
Karakter Nasionalisme dan Karakter Cinta Tanah Air ..................... 76
Gambar 4.2 Print Out Hasil Uji Fit Model Tes
Karakter Nasionalisme ...................................................................... 80
Gambar 4.3 Print Out Hasil Uji Fit Model Tes
Karakter Cinta Tanah Air .................................................................. 82
Gambar 4.4 Grafik Hasil Uji Tingkat Kesukaran Item
Karakter Nasionalisme ...................................................................... 87
Gambar 4.5 Grafik Hasil Uji Tingkat Kesukaran Item
Karakter Cinta Tanah Air .................................................................. 89
Gambar 4.6 Grafik Profile Capaian Skor Karakter Nasionalisme . ..................... 101
Gambar 4.7 Grafik Presentase Hasil Kategorisasi
Karakter Nasionalisme .................................................................... 102
Gambar 4.8 Grafik Profile Capaian Skor
Karakter Cinta Tanah Air . ................................................................ 103
Gambar 4.9 Grafik Presentase Hasil Kategorisasi
Karakter Cinta Tanah Air ................................................................. 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabulasi Data Hasil Tes Karakter Nasionalisme
Kelas VII dan Kelas VIII ............................................................... 126
Lampiran 2 Tabulasi Data Hasil Tes Karakter Cinta Tanah Air
Kelas VII dan Kelas VIII ............................................................... 127
Lampiran 3 Print Out Uji Validitas dan Tingkat Kesukaran
Soal Tes Karakter Nasionalisme .................................................... 128
Lampiran 4 Print Out Uji Validitas dan Tingkat Kesukaran
Soal Tes Karakter Cinta Tanah Air ................................................ 129
Lampiran 5 Print Out Uji Validitas Efektivitas Model ....................................... 130
Lampiran 6 Hasil Uji Reliabilitas Soal Tes
Karakter Nasionalisme dan
Soal Tes Karakter Cinta Tanah Air ................................................ 131
Lampiran 7 Hasil Uji Reliabilitas Kuisioner Efektivitas Model ......................... 132
Lampiran 8 Daya Beda Soal Tes Karakter Nasionalisme ................................... 133
Lampiran 9 Daya Beda Soal Tes Karakter Cinta Tanah Air ............................... 140
Lampiran 10 Skala Validasi Efektivitas Penggunaan
Soal Tes Karakter Nasionalisme dan
Soal Tes Karakter Cinta Tanah Air .............................................. 147
Lampiran 11 Tabulasi Data Validasi Efektivitas Model ..................................... 148
Lampiran 12 Foto Pelaksanaan Penelitian .......................................................... 149
Lampiran 13 Surat Ijin Penelitian ....................................................................... 150
Lampiran 14 Daftar Hadir Siswa Uji Coba Soal Tes Asesmen
Hasil Pendidikan Berbasis Film Karakter
di SMP Negeri 2 Giriwoyo ........................................................... 151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini dipaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan, rumusan masalah, tujuan penelitian, spesifik produk yang
dikembangkan, manfaat penelitian, asusmi dan keterbatasan pengembangan dan
definisi istilah.
A. Latar Belakang Masalah
Pentingnya pendidikan karakter untuk diterapkan dalam sekolah
sebenarnya telah menjadi bagian keprihatinan dalam kurikulum kita sejak
tahun 1947 dengan diperkenalkannya untuk pertama kali mata pelajaran
Pendidikan Budi Pekerti dalam lingkup Sekolah Dasar. Pendidikan Budi
Pekerti menjadi sebuah mata pelajaran khusus dari 16 mata pelajaran
terpisah dari mata pelajaran Pendidikan Agama. Baru pada kurikulum
1964, Pelajaran Pendidikan Budi Pekerti disatukan dalam mata pelajaran
Agama, menjadi Agama atau Budi Pekerti.
Pendidikan karakter, meskipun sudah seringkali digembar-
gemborkan sebagai suatu kepentingan dan kemendesakan dalam kinerja
pendidikan kita, tampaknya tidak sehebat dengungnya ketika sampai di
lapangan. Pendidikan karakter tampak pelan-pelan makin hilang dan
tampaknya kurang begitu mendapatkan perhatian yang serius dari
kalangan pendidik. Walaupun ada yang mulai mempertimbangkan
pentingnya pendidikan karakter dalam pogram pendidikan mereka, hal
seperti ini sifatnya masih tersebar dan belum menjadi gerakan bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Pendidikan karakter menjadi semakin mendesak untuk diterapkan dalam
lembaga pendidikan di Indonesia. Pendidikan karakter sudah diterapkan di
berbagai lembaga pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan
tinggi sudah memenuhi poin-poin karakter yang harus dimiliki setiap
peserta didik. Sekolah telah lama dianggap sebagai sebuah lembaga sosial
yang memilki fokus terutama pada pengembangan intelektual dan moral
bagi siswanya. Pengembangan karakter di tingkat sekolah tidak dapat
melalaikan dua tugas khas ini. Oleh karena itu, pendidikan karakter di
sekolah memiliki sifat bidireksional, yaitu pengembangan kemampuan
intelektual dan kemampuan moral.
Sebagai langkah awal yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dalam merealisasikan pendidikan karakter di sekolah, maka
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengadakan pelatihan kepada
152 kepala sekolah jenjang SD, 28 kepala sekolah jenjang SMP dan 76
pengawas sekolah Pembina se-Sulawesi Utara dan Gorontalo, selama
empat hari, dari tanggal 22 s.d 25 Agustus 2017, di Manado, Sulawesi
Utara (www.kemdikbud.go.id). Pelatihan ini merupakan rangkaian dari
Bimbingan Teknis Program Penguatan Pendidikan Karakter yang
terselenggara bagi 1.626 kepala sekolah SD dan SMP di 14 region yaitu
Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah , Jambi, Sumatera Barat, Sumatera
Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Kalimantan
Timur, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Bimbingan teknis ini ditempuh untuk menggencarkan Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK) di sekolah. berdasarkan data Kemendikbud
2016, sebanyak 538 sekolah yaitu SD dan SMP dari 34 provinsi telah
mendapatkan sosialisasi program PPK. Sosialisasi ini melibatkan kepala
sekolah, guru, pengawas sekolah dan komite sekolah.
Peraturan Presiden (Perpres) nomor 87 Tahun 2017 tentang
Penguatan Pendidikan Karakter menunjukkan bahwa Presiden Joko
Widodo menaruh perhatian besar pada PPK. 70 persen pendidikan dasar,
yakni jenjang SD dan SMP, harus bermuatan PPK. Bahkan Presiden
melihat seharusnya PPK ditanamkan kepada anak sejak PAUD. Apabila
PPK ini berhasil, maka pencapaiannya dapat dirasakan oleh berbagai
kalangan, misalnya seorang anak yang diajari sopan santun dan
menghormati orang yang lebih tua. Di dalam kelas awalnya kaku, namun
lambat laun anak akan biasa dan akhirnya jadi kebiasaan, sehingga saat di
rumah, orangtua akan melihat perubahan anak yang lebih santun. Disinilah
orangtua juga memiliki peran dalam menyukseskan PPK, karena tiga
sentra pendidikan adalah keluarga, sekolah dan masyarakat.
Setelah melaksanakan PPK ini di lingkungan sekolah, tentunya kita
juga ingin mengetahui sejauh mana PPK ini berhasil dan dapat membuat
siswa semakin berkarakter, namun keberhasilan program PPK ini tidak
bisa diukur layaknya mengajari anak berhitung. Tentunya dalam penilaian
ini dibutuhkan suatu alat tes yang efektif untuk mengukur tingkat capaian
karakter siswa. Namun disisi lain pemerintah belum mengembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
suatu sistem penilaian, pengukuran, maupun evaluasi pendidikan karakter
yang terstandar untuk mengevaluasi proses dan hasil pendidikan karakter
terintegrasi di SMP.
Pendidikan karakter juga sudah di terapkan di SMP Negeri 2
Giriwoyo, melalui kegiatan yang ada di sekolah misalnya dari proses
belajar mengajar, pramuka, ekstrakurikuler, kegiatan upacara hari senin
maupun hari-hari nasional. Hal yang paling utama tercermin dari kegiatan
PERSAMI (Perkemahan Sabtu Minggu) bagi siswa baru, kegiatan ini
dilakukan untuk meningkatkan rasa cinta tanah air terhadap
keanekaragaman budaya di Indonesia. Berdasarkan wawancara peneliti
dengan Guru Bimbingan dan Konseling, memang benar pendidikan
karakter sudah diterapkan semenjak keluar kurikulum 2013, namun
sekolah belum memiliki penilaian karakter peserta didik yang efektif
mengenai karakter nasionalisme dan karakter cinta tanah air karena masih
menggunakan skala penilaian sikap dan deskripsi berdasarkan hasil
observasi, misalnya dari kegiatan ekstrakurikuler.
Sampai saat ini belum ditemukan alat ukur yang pas untuk
mengukur dan menilai karakter siswa, padahal hal ini perlu dilakukan guna
membantu guru BK dalam memberikan bimbingan secara preventif
mengenai implementasi karakter nasionalisme dan karakter cinta tanah air
siswa di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Dari permasalahan
tersebut, mendorong peneliti untuk membuat suatu model penilaian
dengan mengembangkan sebuah model prototipe soal tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Peneliti menggunakan soal tes dalam mengukur karakter siswa
karena dalam pemeriksaannya, tes dapat dilakukan secara objektif,
reliabilitas dan validitasnya cukup tinggi karena dilakukan objektif. Selain
itu, pelaksanaan soal tes ini tidak hanya untuk guru tertentu, tetapi dapat
digunakan oleh guru apa saja.
Peneliti melakukan penelitian pengembangan prototipe soal-soal
tes sebagai salah satu produk penelitian ini ditargetkan dapat menghasilkan
produk “Model Asesmen Pendidikan Karakter di SMP Berbasis Media
Film Karakter” (Barus, dkk.: Program PSHP, DRPM, Kemenristekdikti,
2017) yang diharapkan dapat lebih memberdayakan guru mata pelajaran
dan khususnya guru BK dalam melaksanakan asesmen pendidikan
karakter yang berdampak langsung pada upaya perbaikan penyelenggaraan
pendidikan karakter di SMP. Peneliti melakukan penelitian pengembangan
prototipe soal-soal tes sebagai salah satu produk penelitian ini di SMP
Negeri 2 Giriwoyo karena belum ada penelitian terkait pengembangan
prototipe soal tes asesmen hasil pendidikan karakter nasionalisme dan
karakter cinta tanah air.
Media film dipilih sebagai basis asesmen karena aspek sikap,
afeksi, akomodasi, dan perilaku berkarakter lebih menginternalisasi
dibanding cara-cara/media asesmen lainnya. Film karakter nasionalisme
dan karakter cinta tanah air ini akan menggambarkan kasus yang memuat
dilema moral, dan gambaran perilaku berkarakter. Penyajian tes ini
menggunakan potongan film karakter nasionalisme dan karakter cinta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
tanah air, agar siswa tidak mudah bosan dan tetap fokus, dengan durasi
tayang 1-3 menit, kemudian berdasarkan isi potongan film tersebut, siswa
diminta merespon/menjawab soal-soal yang menyertainya.
Berdasarkan hal di atas peneliti melakukan penelitian dan
pengembangan (research and development) yang bertujuan untuk
menghasilkan prototipe soal-soal tes asesmen pendidikan karakter berbasis
media film karakter nasionalisme dan karakter cinta tanah air yang di uji
cobakan pada siswa SMP Negeri 2 Giriwoyo .
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan deskripsi latar belakang masalah di atas, dapat
diidentifikasi berbagai masalah, sebagai berikut.
1. Pendidikan karakter tampak pelan-pelan makin hilang dan tampaknya
kurang begitu mendapatkan perhatian yang serius dari kalangan
pendidik.
2. Pemerintah belum mengembangkan suatu sistem penilaian,
pengukuran, maupun evaluasi pendidikan karakter yang terstandar
untuk mengevaluasi proses dan hasil pendidikan karakter terintegrasi
di SMP.
3. Belum ditemukan soal-soal tes pendidikan karakter yang efektif
digunakan untuk melakukan asesmen hasil pendidikan karakter
nasionalisme dan karakter cinta tanah air.
4. Perlu pengembangan prototipe soal tes hasil asesmen pendidikan
karkater nasionalisme dan karakter cinta tanah air berbasis film.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
5. Belum ada penelitian terkait pengembangan prototipe soal tes asesmen
hasil pendidikan karakter nasionalisme dan karakter cinta tanah air di
SMP Negeri 2 Giriwoyo.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat berbagai keterbatasan peneliti, maka dalam penelitian
ini fokus kajian diarahkan untuk menjawab masalah-masalah pada butir
nomor 3 yaitu belum ditemukan soal-soal tes pendidikan karakter yang
efektif digunakan untuk melakukan asesmen hasil pendidikan karakter
nasionalisme dan karakter cinta tanah air. Kemudian pada butir nomor 4
tentang perlunya pengembangan prototipe soal tes hasil asesmen
pendidikan karakter nasionalisme dan karakter cinta tanah air berbasis
film. Lalu pada butir 5 yaitu belum ada penelitian terkait pengembangan
prototipe soal tes asesmen hasil pendidikan karakter nasionalisme dan
karakter cinta tanah air di SMP Negeri 2 Giriwoyo dan di SMP Negeri 2
Giriwoyo belum memiliki penilaian karakter peserta didik.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian ini, dirumuskan
permasalahan yang menjadi fokus penelitian dan pengembangan (research
and development) ini sebagai berikut :
1. Seperti apa prototipe soal tes asesmen hasil pendidikan karakter
nasionalisme dan karakter cinta tanah air berbasis film karakter yang
efektif untuk dikembangkan di SMP Negeri 2 Giriwoyo?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Seberapa baik kualitas soal tes asesmen hasil pendidikan karakter
nasionalisme dan karakter cinta tanah air berbasis film pada siswa
kelas VII dan VIII SMP Negeri 2 Giriwoyo meliputi validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda?
3. Seperti apa gambaran capaian hasil pendidikan karakter nasionalisme
dan karakter cinta tanah air berdasarkan hasil uji coba penggunaan
prototipe soal tes ini pada siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 2
Giriwoyo?
4. Seberapa efektif penggunaan prototipe soal tes karakter nasionalisme
dan karakter cinta tanah air berdasarkan penilaian siswa kelas VII dan
VIII di SMP Negeri 2 Giriwoyo?
E. Tujuan Penelitian
. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Menghasilkan prototipe soal tes asesmen hasil pendidikan karakter
nasionalisme dan karakter cinta tanah air film karakter yang efektif
untuk diujicobakan pada siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 2
Giriwoyo.
2. Menguji kualitas soal tes pendidikan karakter nasionalisme dan
karakter cinta tanah air berbasis film meliputi validitas, reliabilitas,
tingkat kesukaran, dan daya beda yang diujicobakan pada siswa kelas
VII dan VIII di SMP Negeri 2 Giriwoyo.
3. Memeroleh gambaran capaian hasil pendidikan karakter nasionalisme
dan karakter cinta tanah air berdasarkan hasil uji coba penggunaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
model soal tes yang dikembangkan pada siswa kelas VII dan VIII
SMP Negeri 2 Giriwoyo.
4. Menganalisis efektivitas penggunaan prototipe soal tes karakter
nasionalisme dan karakter cinta tanah air berdasarkan penilaian siswa
kelas VII dan VIII SMP Negeri 2 Giriwoyo.
F. Spesifik Produk yang Dikembangkan
Produk yang dikembangkan adalah prototipe soal hasil tes asesmen
pendidikan karakter nasionalisme dan cinta tanah air berbasis film. Berikut
disajikan spesifikasi produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Tabel 1.1
Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
1. Nama Produk Prototipe Soal Tes Asesmen Hasil Pendidikan
Karakter Nasionalisme dan Karakter Cinta
Tanah Air Berbasis Media Film di SMP.
2. Bentuk Produk Soal-soal tes berbasis potongan-potangan film
yang memuat karakter nasionalisme dan cinta
tanah air.
3. Fungsi Produk Mengukur hasil pendidikan karakter
nasionalisme dan cinta tanah air.
4. Kriteria efektivitas
model
Aplikatif, fisibel, realistik, akurat,
komprehensif, praktis, ekonomis, dan mudah
digunakan konselor/guru BK berkolaborasi
dengan guru mata pelajaran di SMP
5. Kompenen model 1. Identifikasi nilai dalam program pendidikan
karakter.
2. Identifikasi dan pemilihan film yang
bermuatan karakter Nasionalisme dan Cinta
Tanah Air.
3. Perancangan (designing) pemotongan film
bermuatan karakter dan soal tes relevan.
4. Prototipe soal tes asesmen pendidikan
karakter nasionalisme dan cinta tanah air
berbasis film di SMP.
5. Penentuan kriteria, norma scoring, dan
penyusunan rubrik penilaian.
6. Uji coba penggunaan soal tes hasil
pendidikan karakter di SMP .
6. Pengguna
produk/model
Pembuat kebijakan, Pengembang dan pelaksana
pendidikan karakter di SMP (pemerintah, kepala
sekolah, konselor/guru BK, dan guru mata
pelajaran di SMP).
G. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan
pengetahuan dalam bidang kajian bimbingan dan konseling,
khususnya mengenai peningkatan karakter nasionalisme dan karakter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
cinta tanah air melalui soal tes/alat ukur asesmen berbasis media film
bagi siswa SMP di Indonesia.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pemerintah
Penelitian ini memberikan sumbangan dalam menghasilkan
soal tes untuk mengukur hasil pendidikan karakter nasionalisme
dan karakter cinta tanah air di SMP.
b. Bagi sekolah dan guru
Penelitian ini memberikan sumbangan berupa prototipe soal
tes dalam penilaian pendidikan karakter, khususnya karakter
nasionalisme dan karakter cinta tanah air.
c. Bagi peneliti
Peneliti dapat mengetahui efektivitas model asesmen
pendidikan karakter melalui prototipe soal tes berbasis film
karakter untuk menilai capaian hasil pendidikan karakter siswa
SMP. Selain itu, peneliti dapat berlatih mengaplikasikan prosedur
penelitian pengembangan (research and development) di sekolah
sebagai bekal peneliti di kemudian hari.
d. Bagi peneliti lain
Prosedur penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti lain
sebagai refrensi dalam mengembangkan penelitian dengan model
pendidikan karakter di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
Asumsi-asumsi pada penelitian dan pengembangan (Research and
Development) ini yaitu:
1. Sekolah yang dipakai untuk ujicoba produk sudah menerapkan
pendidikan karakter terintergrasi, namun bisa jadi belum
menyelenggarakan assesmen hasil pendidikan karakter dengan cara tes.
2. Subjek ujicoba produk penelitian ini diasumsikan dapat dengan cermat
menonton tayangan film dan dapat membaca soal dari LCD.
3. Penayangan film dan soal tes ditempatkan sedemikian rupa sehingga
dapat terlihat dengan jelas oleh testi (tidak silau, faktor pencahayaan
yang baik, siswa tidak bisu, buta dan tuli).
4. Sekolah tempat implementasi model memiliki fasilitas penayangan
video dan speaker yang berkualitas baik.
5. Ada film atau video mencerminkan karakter yang cocok dengan soal
yang ingin disajikan.
6. Rumusan penyusunan soal dan distraktor (opsi jawaban) diformulasikan
sedemikian rupa sehingga memuat pertimbangan moral dan dilema
moral sejauh mungkin pada level moral action.
Keterbatasan yang timbul dalam penelitian dan pengembangan
(Research and Development) yaitu:
1. Dalam mencari film karakter peneliti tidak mudah menemukan film
yang tepat dengan judul penelitian tes hasil asesmen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2. Keterbatasan peneliti dalam membuat pertanyaan dengan kata-kata
sederhana dan mudah dipahami oleh siswa SMP.
3. Peserta didik tidak mau membaca dengan cepat pertanyaan yang
ditampilkan setelah penanyangan potongan film sehingga kekurangan
waktu untuk menjawab.
4. Pertanyaan yang diajukan oleh peneliti apakah benar-benar memuat
upaya peningkatan dilema moral karakter nasionalisme dan karakter
cinta tanah air.
5. Peserta didik kurang serius dan mengantuk dalam mengerjakan tes
asesmen pendidikan karakter.
I. Definisi Istilah
Beberapa istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini dapat
didefinisikan sebagai berikut:
1. Pengembangan prototipe adalah proses mengembangkan sebuah produk
baru untuk menghasilkan soal tes asesmen pendidikan karaktter yang
lebih baik.
2. Prototipe soal dalam penelitian ini adalah bentuk fisik pertama dari
suatu objek yang direncanakan, dibuat dalam suatu proses produksi,
mewakili bentuk dan dimensi dari objek yang asli dan digunakan untuk
objek penelitian dan pengembangan lebih lanjut.
3. Soal tes adalah soal-soal berisikan pilihan ganda yang bergradasi dan
mencerminkan dilema moral untuk mengukur perilaku secara objektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
4. Asesmen merupakan proses yang di tempuh untuk mendapatkan
informasi yang digunakan dalam rangka membuat keputusan-keputusan
mengenai para siswa, kurikulum, program-program, dan kebijakan
pendidikan, metode atau instrumen pendidikan lainnya oleh suatu
badan, lembaga, organisasi atau institusi resmi yang menyelenggarakan
suatu aktivitas tertentu.
5. Pendidikan karakter merupakan upaya mendorong peserta didik
mengembangkan nilai-nilai karakter yang dimilikinya sehingga peserta
didik mampu menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya,
sebagai anggota masyarakat dan warga negara yang religius, nasionalis,
produktif, dan kreatif.
6. Karakter nasionalisme cara berpikir, bersikap dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi
terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik
bangsanya.
7. Karakter cinta tanah air adalah suatu sikap mencintai, bangsa dan
Negara tanpa mengenal fanatisme kedaerahan. Cinta Tanah Air berarti
cinta pada lingkungan dimana ia berada sampai pada ujungnya
mencintai Negara tempat ia memperoleh sumber penghidupan dan
menjalani kehidupan sampai akhir hayatnya.
8. Film Karakter adalah film yang membawa makna khusus untuk
menanamkan nilai-nilai yang bermoral dapat membentuk suatu
kepribadian seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bab ini dipaparkan hakikat evaluasi, assesmen dan tes, hakikat pendidikan
karakter, hakikat karakter nasionalisme, hakikat karakter cinta tanah air, hakikat
assesmen pendidikan karakter, hakikat film, hasil penelitian yang relevan dan
kerangka pikir.
A. Hakikat Evaluasi, Asesmen, dan Tes
1. Pengertian Evaluasi, Asesmen, dan Tes
a. Evaluasi
Evaluasi (evaluation) merupakan suatu proses yang
sistematis yang dilaksanakan untuk mengetahui kualitas,
pelaksanaan, dan tingkat keberhasilan serta efisiensi suatu program.
Menurut Hart (Subali, 2016: 16) “Evaluation is process
interpreting or making judgements about assessment data to
determine the extent to which student are achieving instructional
objective.” Sementara Popham (Subali, 2016) menyatakan
“evaluation is an appraisal of worth of an educational program or,
in the case of classroom teachers, either the effectiveness of
instructional activity or the competence of the teacher”. Zainul dan
Nasution (Putra,2013), menyatakan bahwa evaluasi dapat
dinyatakan sebagai suatu proses pengambilan keputusan
menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil
belajar, baik menggunakan instrumen tes maupun non-tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Sedangkan menurut Arikunto (Putra,2013) mengungkapkan bahwa
evaluasi adalah serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk
mengukur keberhasilan program pendidikan.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
evaluasi adalah suatu tindakan untuk menetapkan keberhasilan
suatu program pendidikan, termasuk keberhasilan siswa dalam
program pendidikan yang diikuti. Dengan demikian evaluasi lebih
menitikberatkan pada keberhasilan suatu program.
b. Asesmen
Menurut Hart (Subali, 2016: 7) “assessment is a process of
gathering and organizing data-often quantitative in nature and
based testing to fulfill a variety of evaluation need.” Sementara
menurut Popham (Subali, 2016) “assessment is a deliberate effort
to determine a student’s status regarding such variables as the
student’s knowledge, skills, or attitudes.”
Linn dan Grounlund (Uno dan Koni, 2012: 1) menegaskan
asesemen (penilaian) adalah prosedur yang digunakan untuk
mendapatkan informasi tentang belajar siswa (observasi, rata-rata
pelaksanaan tes tertulis) dan format penilaian kemajuan belajar.
Selain itu, asesmen merupakan sebuah proses yang ditempuh untuk
mendapatkan informasi yang digunakan dalam rangka membuat
keputusan-keputusan mengenai para peserta didik, kurikulum,
program-program, dan kebijakan pendidikan, metode dan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
instrumen pendidikan lainnya oleh suatu badan, lembaga yang
menyelenggarakan suatu aktivitas tertentu.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa asesmen
adalah suatu prosedur sistematis dan mencakup kegiatan
mengumpulkan, menganalisis, serta menginterpretasikan informasi
yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan tentang
karakteristik seseorang atau objek untuk menentukan seberapa jauh
mereka mencapai tujuan pembelajaran.
c. Tes
Menurut Uno dan Koni (2012) tes adalah seperangkat tugas
yang dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh
peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman dan
penguasaannya terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan
sesuai dengan tujuan pengajaran tertentu. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pada dasarnya tes merupakan alat ukur yang
sering digunakan dalam assessment pembelajaran selaian alat ukur
lain. Dalam melaksanakan proses assessment pembelajaran, guru
selalu berhadapan dengan konsep-konsep evaluasi, pengukuran,
dan tes yang dalam penerapannya sering dilakukan secara
stimultan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2. Tujuan dan Fungsi Asesmen
a. Tujuan asesmen
Tujuan penelitian (asesmen) menurut Depdikbud (Jihad &
Haris. 2013 : 63) adalah “untuk mengetahui kemajuan belajar
siswa, untuk perbaikan dan peningkatan kegiatan belajar siswa
serta sekaligus memberi umpan balik bagi perbaikan pelaksanaan
kegiatan belajar.” Sedangkan Jihad & Haris (2013 : 63)
berpendapat bahwa “tujuan penilaian untuk mengidentifikasi
kelebihan dan kelemahan atau kesulitan belajar siswa, dan
sekaligus memberi umpan balik yang tepat.
b. Fungsi asesmen
Menurut Nana Sudjana, (Jihad & Haris. 2013 : 56) penilaian
(asesmen) berfungsi sebagai:
1) Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional.
Dengan fungsi ini maka penilaian harus mengacu kepada
tujuan-tujuan instruksional.
2) Umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar.
Perbaikan mungkin dapat dilakukan dalam hal tujuan
instruksional, kegiatan belajar siswa, strategi mengajar guru,
dan lain-lain.
3) Dasar dalam menyusun laporan kemajuan siswa kepada
orangtuanya. Dalam laporan tersebut dikemukakan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
kecakapan belajar siswa dalam bentuk-bentuk nilai-nilai
prestasi yang dicapainya.
Sedangkan menurut Jihad & Haris (2013 : 56) penilaian atau
asesmen berfungsi sebagai “pemantauan kinerja komponen-
komponen kegiatan proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan
yang diharapkan dalam proses belajar mengajar.”
3. Ruang Lingkup Asesmen
Uno, Hamzah dan Satria Koni (2012:17) menjelaskan bahwa isi
model penilaian kelas meliputi konsep dasar penilaian kelas, teknik
penilaian, langkah-langkah pelaksanaan penilaian, pengelolahan hasil
penilaian serta pemanfaatan dan pelaporan hasil penilaian. Dalam
konsep penilaian, dijelaskan penilaian, manfaat penilaian, fungsi
penilaian dan rambu-rambu penilaian. Teknik -teknik penilaian akan
menjelaskan berbagai cara dan alat penilaian. Langkah-langkah
penilaian memberikan arahan penetapan indikator, penetapan kriteria
ketuntasan setiap indikator, pemetaan kompetensi, dan teknik penilaian
yang sesuai serta contoh penilaiannya. Pengelolaan hasil penilaian
memberikan arahan dalam menganalisis, menginterpretasi, dan
menentukan nilai pada setiap proses dan hasil pembelajaran.
Pemanfaatan dan pelaporan hasil penilaian mencakup pemanfaatan
hasil, bentuk laporan hasil penilaian, dan penentuan kenaikan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
4. Prinsip-prinsip Asesmen
Prinsip asesmen/ penilaian hasil belajar peserta didik pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah menurut Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 (Subali, 2016) adalah
sebagai berikut.
a. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang
mencerminkan kemampuan yang diukur.
b. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan
kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.
c. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan
peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan
latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status
sosial ekonomi dan gender.
d. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah
satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan
pembelajaran.
e. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan
dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak
yang berkepentingan.
f. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh
pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan
menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk
memantau perkembangan kemampuan peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
g. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan
bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.
h. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran
pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
i. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan,
baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 menjelaskan bahwa
penilaian hasil belajar pada peserta didik pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Objektif bermakna penilaian berbasis pada standar dan tidak
dipengaruhi faktor subjektivitas penilaian.
b. Terpadu bermakna penilaian oleh pendidik dilakukan secara
terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan
berkesinambungan.
c. Ekonomis bermakna penilaian yang efisien dan efektif
dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya.
d. Transparan bermakna prosedur penilaian, kriteria penilaian,
dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua
pihak.
e. Akuntabel bermakna penilaian dapat
dipertanggungjawabkan kepada pihak intenal sekolah
maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan
hasilnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
f. Edukatif bermakna mendidik dan memotivasi peserta didik
dan guru.
5. Jenis-jenis Asesmen
Menurut Subali (2016) berdasarkan ragam jenis asesmen
dibedakan menjadi empat, yaitu:
a. Asesmen Penempatan
Asesmen ini dilakukan berdasarkan hasil pengukuran
terhadap masing-masing peserta didik sebelum menempuh
program pembelajaran. Tujuannya yaitu untuk:
1) Mengetahui penguasaan kemampuan prasyarat masing-
masing peserta didik yang diperlukan dalam proses
pembelajaran yang akan diselenggarakan bila diperlukan
adanya kemampuan prasyarat atau prerekuisit.
2) Menjajagi penguasaan masing-masing peserta didik
terhadap kemampuan yang ditargetkan.
3) Meneliti interes, langgam belajar, ataupun karakteristik
personal masing-masing peserta didik
4) Mendiagnosis kemampuan masing-masing peserta didik
terhadap kemampuan prasyarat atau kemampuan
prerekuisit jika diperlukan kemampuan prasyarat untuk
menguasai kompetensi yang ditargetkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
b. Asesmen Formatif
Asesmen formatif dilakukan berdasarkan hasil pengukuran
terhadap masing-masing peserta didik selama menempuh
kegiatan pembelajaran. Tujuannya yaitu untuk:
1) Mengetahui apakah setiap peserta dapat melaju dengan
baik selama proses pembelajarannya sehingga kegiatan
belajar selanjutnya menjadi lebih efektif dan efisien.
2) Untuk mengetahui apakah ada peserta didik yang
mengalami kesulitan untuk menguasai kompetensi yang
ditargetkan.
3) Untuk meramalkan seberapa jauh masing-masing peserta
didik akan berhasil dalam menempuh asesmen sumatif.
4) Mengetahui seberapa jauh masing-masing peserta didik
akan berhasil dalam mengikuti proses pembelajaran
sampai akhir program.
c. Asesmen Sumatif
Asesmen ini dilakukan terhadap masing-masing peserta
didik setelah selesai menempuh suatu program pembelajaran.
Tujuannya yaitu untuk:
1) Menentukan nilai akhir masing-masing peserta didik yang
menempuh suatu program pembelajaran untuk selanjutnya
dapat ditetapkan apakah seorang peserta didik dinyatakan
berhasil atau gagal. Jika berhasil ia akan diberi sertifikat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
karena ia telah menguasai kecakapan ataupun
keterampilan tertentu yang ditargetkan dalam program
pembelajaran yang dirancang.
2) Menggunakan hasil asesmen setiap peserta didik untuk
meramalkan apakah ia dapat menyelesaikan
program/semester berikutnya jika memang masih ada
program/semester yang harus ditempuh.
3) Menyeleksi siapa yang lulus, siapa yang menjadi juara jika
dalam konteks untuk mencari/menyeleksi siapa yang
paling baik dan siapa yang kurang baik dalam
kelompoknya.
d. Asesmen Konfirmatif
Asesmen konfirmatif dilakukan terhadap masing-masing
orang yang ingin dinilai tanpa dikaitkan dengan kegiatan
pembelajaran yang ditempuh. Asesmen konfirmatori
dilaksanakan melalui pengukuran yang menggunakan
instrumen yang sahih dan andal. Dalam hal kegiatan
pembelajaran, asesmen konfirmatori dapat dilakukan oleh
pihak eksternal. Pemeritah menerapkan ujian nasional untuk
menetapkan setiap peserta didik untuk dinyatakan lulus ataulah
tidak lulus dalam menguasai kompetensi yang ditetapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
6. Teknik-teknik Asesmen
Menurut Prijowuntato (2016) alat yang digunakan untuk menilai
ketercapaian kompetensi siswa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Teknik tes adalah alat pengumpulan data berupa pilihan ganda,
uraian objektif, uraian non objektif/uraian bebas, jawaban
singkat/isian singkat, menjodohkan, performans/unjuk kinerja,
dan portofolio. Alat tes ini memberikan tekanan pada dimensi
kuantitatif dari berbagai aspek dalam tingkah laku dan
kehidupan batin seseorang, dengan mengukur berapa banyak
dari aspek tertentu terdapat pada seseorang.
b. Teknik non tes adalah alat pengumpulan data yang dilakukan
dengan observasi baik secara langsung ataupun tak langsung,
angket, wawancara, kuesioner, skala nilai, daftar cek, dan
sosiometri. Teknik non tes digunakan sebagai pelengkap dan
digunakan sebagai pertimbangan tambahan dalam pengambilan
keputusan penentuan kualitas hasil belajar. Konsekuensi dari
pengukuran menggunakan bentuk non tes sangat bergantungan
pada situasi di mana perubahan tingkah laku individu itu muncul
atau menggejala.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
7. Tes sebagai Teknik Asesmen
Uno dan Koni (2012) menegaskan tes adalah alat ukur yang
sangat berharga dalam penelitian. Tes merupakan seperangkat
rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud
untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang menjadi dasar bagi
penetapan skor angka. Skor yang didasarkan pada sampel yang
representatif dari tingkah laku pengikut tes merupakan indikator
tentang seberapa jauh orang yang dites itu memiliki karakteristik yang
sedang diukur. Ada dua persyaratan pokok dari tes yang digunakan
untuk pengumpulan data penelitian.
Tes sebagai teknik asesmen dapat meyediakan informasi-
informasi objektif yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam
penentuan keputusan yang harus diambil pendidik terhadap proses dan
hasil belajar. Tes ini dilakukan sebelum, saat, dan akhir pembelajaran,
sehingga bergulir tanpa henti (dynamic assesment).
B. Hakikat Pendidikan Karakter
1. Pengertian Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter merupakan usaha sadar manusia untuk
mengembangkan keseluruhan dinamika rasional antarpribadi dengan
berbagai macam dimensi, baik dari dalam maupun dari luar dirinya,
agar pribadi itu semakin bertanggungjawab atas perkembangan
dirinya sendiri sebagai pribadi dan perkembangan orang lain dalam
hidup mereka berdasarkan nilai-nilai moral. Menurut David Elkind
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dan Freddy Sweet (Zubaedi, 2013: 15), "character education is the
deliberate effort to help people understand, care obout, and act upon
core ethical value" artinya pendidikan karakter adalah usaha sadar
untuk membantu manusia memahami, peduli, dan melaksanakan nilai-
nilai etika inti. Ketika kita berpikir tentang jenis karakter yang kita
inginkan bagi anak-anak kita, jelas bahwa kita ingin mereka bisa
menilai apa yang benar, peduli secaramendalam tentang apa yang
benar dan kemudian melakukan apa yang mereka yakini benar,
bahkan dalam menghadapi tekanan dari luar dan godaan dari dalam.
Zubaedi (2013) menjelaskan pendidikan karakter dimaknai
sebagai upaya penanaman kecerdasan dalam berpikir, penghayatan
dalam bentuk sikap, dan pengalaman dalam bentuk perilaku yang
sesuai dengan nilai-nilai luhur yang menjadi jati dirinya, diwujudkan
dalam interaksi dengan Tuhan, diri sendiri, antar sesama, dan
lingkungannya. Nilai-nilai luhur tersebut antara lain: kejujuran,
kemandirian, sopan santun, kemuliaan sosial, kecerdasan berpikir, dan
berpikir logis.
Menurut Lickona, pendidikan karakter mencakup tiga unsur
pokok, yaitu mengetahui kebaikan (knowing the good), mencintai
kebaikan (desiring the good), dan melakukan kebaikan (doing the
good). Senada dengan Lickona, Frye mendefinisikan pendidikan
karakter sebagai, “A national movement creating schools that foster
ethical, responsible, and caring young people by modeling and
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
teaching good character through an emphasis on universal values that
we all share” Frye, (Zubaedi 2013). Dengan demikian, pendidikan
karakter dapat diartikan sebagai upaya sadar dan terencana dalam
mengetahui kebenaran atau kebaikan, mencintainya dan
melakukannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Pendidikan Karakter
Kemendiknas (2011: 7) menegaskan bahwa pendidikan karakter
bertujuan mengembangkan nilai-nilai yang membentuk karakter
bangsa yaitu Pancasila, meliputi.
a. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
berhati baik, berpikiran baik, dan berprilaku baik
b. Membangun bangsa yang berkarakter Pancasila
c. Mengembangkan potensi warganegara agar memiliki sikap
percaya diri, bangga pada bangsa dan negaranya serta mencintai
umat manusia.
Fathurrohman, dkk (2013) menyebutkan bahwa tujuan
pendidikan karakter secara khusus, yaitu untuk:
a. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang
terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi karakter
bangsa yang religius
b. Mengembangkan potensi afektif peserta didik sebagai manusai
dan warga negara yang memiliki nilai-nilai karakter dan karakter
bangsa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
c. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggungjawab peserta
didik sebagai generasi penerus bangsa.
d. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia
yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan.
e. Mengemmbangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai
lingkungan belajar yang aman, jujur, penuhu kreativitas dan
persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tingggi dan
penuh kekuatan.
3. Fungsi Pendidikan Karakter
Kemendiknas (2011: 7) bahwa pendidikan karakter berfungsi
untuk:
a. Membangun kehidupan kebangsaan yang multikultural
b. Membangun peradaban bangsa yang cerdas, berbudaya luhur, dan
mampu berkontribusi terhadap pengembangan kehidupan ummat
manusia; mengembangkan potensi dasar agar berhati baik,
berpikiran baik, dan berperilaku baik serta keteladanan baik
c. Membangun sikap warganegara yang cinta damai, kreatif,
mandiri, dan mampu hidup berdampingan dengan bangsa lain
dalam suatu harmoni.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
4. Prinsip-prinsip Dasar Pendidikan Karakter di Sekolah
Prinsip-prinsip dasar pendidikan karakter di sekolah menurut
Kemendiknas (2010) adalah sebagai berikut:
a. Mempromosikan nilai-nilai dasar etik sebagai basis karakter
b. Mengidentifikasi karakter secara komprehensif supaya menckup
pemikiran, peasaan, dan perilaku
c. Menggunankan pendekatan yang tajam, proaktif, dan efektif
untuk membangun karakter
d. Menciptakan komunitas sekolah yang memiliki kepedulian
e. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan
perilaku yang baik
f. Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan
menantang yang menghargai semua pesreta didik, membangun
karakter peserta didik, dan membantu peserta didik untuk sukses
g. Mengusahakan tumbuhnya motivasi diripada para peserta didik
h. Memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral
yang berbagai tanggung jawab untuk pendidikan karakter dan
setia pada nilai dasar yang sama
i. Adanya pembagian kepemimpinan moral dan dukungan luas
dalam membangun inisiatif pendidikan karakter
j. Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra
dalam usaha membangun karakter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
k. Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai guru-
guru karakter, dan manifestasi karakter positif dalam kehidupan
peserta didik
C. Hakikat Karakter Nasionalisme
1. Pengertian Karakter Nasionalisme
Nasionalisme secara umum melibatkan identifikasi identitas
etnis dengan Negara. Dengan nasionalisme, rakyat dapat meyakini
bahwa bangsanya sangat penting. Nasionalisme juga merupakan kata
yang dimengerti sebagai gerakan untuk mendirikan atau melindungi
tanah air. Nasionalisme sering kali bersifat reaksioner. Ia mengajak
kembali kepada cita-cita nasional zaman dulu dan kadangkala
berakibat pada pengusiran orang-orang luar negeri. Hingga kini
perasaan nasionalisme seperti ini masih tetap ada, termasuk di Eropa
yang liberal sekalipun.
Setiap warga negara dari suatu Negara, sudah tentu memiliki
keterikatan emosional dengan negara yang bersangkutan sebagai
wujud rasa bangga dan memiliki bangsa dan negaranya. Perasaan
bangga dan memiliki terhadap bangsanya akan mampu melahirkan
sikap rela berkorban untuk memperoleh dan mempertahankan
kemerdekaan serta kedaulatan negara. Hal ini merupaka bentuk
keterikatan kepada tanah air, adat istiadat leluhur serta penguasa
setempat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Menurut Mustari (2014) nasionalisme adalah cara berpikir,
bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial,
budaya, ekonomi, dan politik bangsanya. Nasionalisme secara umum
melibatkan identifikasi identitas etnis dengan negara. Dengan
nasionalisme, rakyat dapat meyakini bahwa bangsanya adalah sangat
penting. Nasionalisme juga merupakan kata yang dimengerti sebagai
gerakan untuk mendirikan atau melindungi tanah air. Dalam banyak
kasus identifikasi budaya nasional yang homogen itu dapat
dikombinasikan dengan pandangan negatif atas ras, budaya, atau
bangsa lain.
Nasionalisme juga menekankan identitas kolektif. Di sini
“rakyat” itu harus bersifat otonom, bersatu, dan mengekspresikan
budaya nasional yang tunggal. Identitas itu akan sangat terasa jika kita
berada diluar negeri, dimana postur tubuh, etnisitas, ras, bahasa,
agama dan budaya kita berbeda dengan sekeliling kita. Maka kita pun
akan merasa lebih dekat dengan sebangsa kita ketika kita berada di
perantauan.
2. Aspek-aspek Karakter Nasionalisme
Kita mesti menanamkan kepada generasi muda akan arti
menjadi warga Negara yang baik, yaitu mereka yang menunjukkan
kesetiaan, kepedulian, dan penghargaaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Menurut Mustari (2014), yang menjadi indikasi bahwa kita menjadi
nasionalis adalah diantaranya:
a. Menghargai sejarah dan jasa para pahlawan nasional
Menghargai sejarah dan jasa para pahlawan nasional
adalah hal yang sudah semestinya ditanamkan kepada
generasi muda. Jangan sampai mereka berada atau tinggal
di sebuah jalan yang bernama seorang pahlawan namun
tidak tahu siapa dia. Maka sudah sepantasnya kita sebagai
warga Negara yang baik harus mampu menghargai sejarah
dan jasa para pahlawan nasional dengan melakukan
tindakan kecil yang mampu menjaga kelestariannya,
misalnya turut menjaga kebersihan lingkungan di sekitar
monumen serangan umum satu maret. Dengan menjaga
kebersihannya ketika berkunjung maka akan tetap terjaga
dinding, patung dan atribut lainnya, bukan membuat kotor
dan mencoret-coret dinding dan patung.
b. Menghargai dan menghormati identitas Negara
Menghargai dan menghormati identitas Negara,
bukan semata-mata hanya kita dapatkan dari pelajaran
kewarganegaraan, namun dalam kehidupan sehari-hari kita
juga menemui tata cara menghormati identitas Negara.
Misalnya upacara pada hari senin, hal ini mencerminkan
diri kita akan identitas Negara yaitu menghormati bendera
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
merah putih yang diperjuangkan oleh para pahlawan kita
sehingga Indonesia merdeka. Selain itu lagu kebangsaan
juga termasuk salah satu identitas Negara kita. Misalnya
Indonesia raya merupakan lagu yang pertama kali
dikumandangkan ketika Indonesia merdeka. Lagu-lagu
kebangsaan sudah semestinya diajarkan dan dihapalkan
oleh generasi bangsa sejak dini. Sebab dengan lagu-lagu
tersebut mereka akan kembali terbawa kea lam perjuangan
para pahlawan kita dalam memerdekakan dan membangun
negeri ini.
c. Menghargai keindahan alam dan budaya Indonesia
Menghargai keindahan alam dan budaya Indonesia
juga harus dipupuk kepada generasi penerus bangsa sejak
dini, karena memang Indonesia adalah indah dari segi alam
dan budaya. Untuk menghargai keindahan alam dan budaya
Indonesia tentu kita perlu melestarikannya dan alangkah
baiknya juga mempatenkan semua khas alamiah dan
budaya kita kepada dunia. Namun untuk upaya tersebut
diperlukan adanya semangat nasionalisme yang tinggi.
d. Melindungi tanah air
Melindungi tanah air bukan hanya menjadi tugas
Tentara Nasional Indonesia, tetapi kita sebagai warga
Negara yang bisa menghargai negaranya juga harus mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
melindungi tanah air dari berbagai macam masalah,
misalnya kita merasa terhina apabila ada yang
menyalahgunakan identitas Negara untuk hal yang
menyimpang jauh dari fungsinya. Dengan begitu kita akan
merasa lebih berharga karena memiliki Negara kita yang
terdiri dari banyak pulau, suku, agama, dan budaya yang
beragam. Kita patut bangga dan harus melindungi tanah air
beserta warisannya.
3. Karakteristik Individu Berkarakter Nasionalisme
Dengan mengerti dan memahami karakter nasionalisme, maka
ciri-ciri individu yang berkarakter nasionalisme (Kurniawan. 2013)
adalah sebagai berikut:
a. Mengedepankan keserasian, keselarasan, dan keharmonisan
hidup yang dilandasi oleh nilai-nilai ketuhanan Yang Maha Esa.
b. Mengedepankan kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
c. Menunjukkan kerelaan berkorban untuk kepentingan bangsa dan
Negara
d. Mengedepankan sikap berkeadilan sosial dalam hidup berbangsa
dan bernegara.
e. Menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan, persaudaraan,
kebersamaan, dan keharmonisan dengan sesame.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
f. Menghargai Hak Asasi Manusia, tidak diskriminatif, dan
bersikap demokratis.
D. Hakikat Karakter Cinta Tanah Air
1. Pengertian Cinta Tanah Air
Rasa cinta tanah air adalah rasa kebanggaan memiliki, rasa
menghargai, rasa menghormati, dan loyalitas yang dimiliki oleh setiap
individu pada negara tempat ia tinggal yang tercermin dari perilaku
membela tanah airnya, menjaga dan melindungi tanah airnya, rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan negaranya, mencintai adat
atau budaya yang ada di negaranya dan melestarikan alam dan
lingkungan. Dengan rasa cinta tanah air, seorang individu akan
berusaha dengan segala daya upaya yang dimilikinya untuk
melindungi, menjaga kedaulatan, kehormatan dan segala apa yang
dimiliki oleh negaranya. Rasa cinta tanah air inilah yang mendorong
perilaku individu untuk membangun negaranya dengan penuh
dedikasi.
“Cinta Tanah Air adalah berfikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi
terhadap bangsa dan negara” (Karnadi, 2010). Cinta tanah air
tergambar pada diri seseorang ketika orang tersebut bisa berpikir dan
bersikap baik atas negaranya. Seperti menghargai perjuangan
pahlawan, memiliki kartu tanda penduduk (KTP) tidak lebih dari satu
dan pastinya setia menjaga nama baik bangsa Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Dapat dikatakan Cinta Tanah Air adalah perilaku yang
menunjukan kepedulian, penghargaan, yang dilandasi semangat
kebangsaan dan rela berkorban demi nusa dan bangsa. Sikap cinta
tanah air tiap individu dapat tercemin melalui perilaku kehidupannya
sehari-hari. Di Indonesia anak-anak diwajibkan untuk menempuh
pendidikan, karena melalui pendidikan peserta didik dikenalkan dan
diajarkan untuk mengenal dan mencintai Negaranya Indonesia.
2. Aspek-aspek Karakter Cinta Tanah Air
Seorang Warga Negara Indonesia, bisa dikatakan memiliki rasa
cinta tanah air yang tinggi apabila memiliki semangat kebangsaan dan
rela berkorban demi nusa dan bangsa. Beberapa indikasi yang menjadi
seorang yang cinta tanah air (Kurniawan,2013), yaitu:
a. Bangga kepada tanah air, misalnya sangat senang menggunakan
identitas Negara Indonesia.
b. Menghargai tanah air, misalnya lebih memilih produk-produk
karya putra bangsa dari pada produk dari luar.
c. Peduli kepada tanah air, misalnya menaruh prihatin pada
peristiwa-peristiwa yang mengganggu kestabilan tanah air (isu
intoleransi benca alam, dll)
d. Loyal kepada tanah air, misalnya tetap mengakui diri sebagai
warga Negara Indonesia walaupun berbagai kejadian negatif
terjadi pada Negara Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
3. Karakteristik Individu Berkarakter Cinta Tanah Air
Menurut Kurniawan (2013), individu yang memiliki perilaku
cinta tanah air adalah individu yang bertaqwa kepada Tuhannya,
memiliki semangat kebangsaan, Disiplin akan norma dan peraturan
yang ada, bertanggung jawab dan peduli akan sesama, memiliki rasa
toleransi antar agama lain, berbahasa Indonesia baik dan benar dalam
kehidupan sehari-hari, menjalin kerukunan antar masyarakat, saling
menghormati dan menghargai, bangga akan Bangsa dan Negara, Cinta
produk dalam Negeri, Tenggang Rasa, Bineka Tunggal Ika (berbeda
tetap satu tujuan), Sederhana, Kreatif, Cekatan/ Ulet (Susanto,
2008:25).
E. Asesmen Pendidikan Karakter
1. Pengertian Asesmen Pendidikan Karakter
Albertus (2015) menegaskan penilaian pendidikan karakter pada
hakikatnya adalah evaluasi atas proses pembelajaran secara terus
menerus dari individu untuk menghayati peran dan kebebasannya
bersama orang lain dalam sebuah lingkungan sekolah demi
pertumbuhan integritas moralnya sebagai manusia. Hanya individu
yang terbuka pada pengalaman diri dengan yang lain mampu
menentukan apakah dirinya telah menjadi manusia berkarakter atau
bukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2. Manfaat Asesmen Pendidikan Karakter
Penilaian merupakan kegiatan untuk menentukan pencapaian
hasil pembelajaran yang dapat dikategorikan menjadi tiga ranah, yaitu
ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif. Setiap peserta didik memiliki
tiga ranah tesebut, hanya kedalamannya tidak sama. Penilaian pada
ranah afektif, seperti ranah lainnya memerlukan data yang bisa berupa
kuantitatif atau kualitatif.
Karakter yang baik melibatkan pemahaman, perhatian, dan
bertindak sesuai dengan nilai-nilai etika. Pendekatan yang holistik
terhadap pengembangan karakter oleh karenannya peserta didik
mengembangkan kognitif, emosi, dan aspek perilaku dari kehidupan
moral. Peserta didik berkembang untuk memahami nilai-nilai karakter
dengan mempelajari, mendiskusikannya, mengamati model perilaku,
dan memecahkan masalah yang mencakup nilai-nilai tersebut.
Asesmen pendidikan karakter bermanfaat untuk pendidikan karakter
seharusnya membawa peserta didik ke pengenalan nilai secara
kognitif, penghayatan nilai secara afektif, dan akhirnya ke pengamalan
nilai secara nyata.
3. Teknik-teknik Asesmen Pendidikan Karakter
Pengukuran ranah afektif tidaklah semudah mengukur ranah
kognitif. Pengukuran ranah afektif tidak dapat dilakukan setiap saat
(dalam arti pengukuran formal) karena perubahan tingkah laku peserta
didik dapat berubah sewaktu-waktu. Pengubahan sikap seseorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
memerlukan waktu yang relatif lama. Sasaran penilaian kawasan
afektif adalah perilaku peserta didik, bukan pengetahuannya.
Asesmen pendidikan karakter yang pernah ada menggunakan
skala sikap yaitu skala likert. Skala likert ini disusun dalam bentuk
suatu pernyataan dan diikuti oleh lima respons yang menunjukkan
tingkat.
4. Tes: Kekuatan dan Kelemahan dalam Pendidikan Karakter
Permasalahan yang ditemukan adalah bahwa guru mengalami
kesulitan karena pengamatan didasarkan pada prinsip-prinsip yang
masih abstrak dan belum diuraikan dalam definisi-definisi operasional
dan indikator-indikator. Guru mengatakan bahwa yang dinilai adalah
keterlibatan di kelas, kepedulian kepada teman dsb, tetapi belum
sampai pada indikatornya. Bahasa sehari-hari yang dilakukan guru
adalah “nilai kira-kira” sesuai dengan apa yang dilihat ketika di dalam
kelas. Besar kemungkinan guru salah menilai atau menilai dengan
subjektivitas yang sangat tinggi berdasarkan like and dislike. Hal itu
sangat merugikan siswa. Dalam pelajaran Character Building, hal
terpenting untuk dilakukan adalah observasi. Namun, observasi
memiliki problem, yaitu subjektivitas yang tinggi. Permasalahan utama
dengan observasi adalah ketiadaan objektivitas oleh pengamatnya
Arikunto (2003) menegaskan tes objektif adalah tes yang dalam
pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif. Tes objektif terdapat
kelemahan dan kelebihan, sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
a. Kelebihan tes objektif, yaitu.
1) Lebih respektif mewakili isi dan luas bahan, lebih objektif,
dapat di hindari campur tangan unsur-unsur subjektif baik
dari segi peserta didik maupun segi guru yang memeriksa.
2) Lebih mudah dan cepat cara memeriksanya karena dapat
memnggunakan kunci tes bahkan alat-alat hasil kemajuan
teknologi.
3) Pemeriksaan dapat diserahkan orang lain.
4) Dalam pemeriksaan tidak ada unsur subjektif yang
mempengaruhi.
5) Untuk menjawab tes objektif tidak banyak memakai waktu
6) Reabilitynya lebih tinggi kalau dibandingkan dengan tes
essay, karena penilainya bersifat objektif.
7) Validitas tes objektif lebih tinggi dari tes essay, karena
samplingnya lebih luas.
8) Pemberian nilai dan cara menilai tes objektif lebih cepat dan
mudah karena tidak menuntut keahlian khusus.
9) Tes objektif tidak memperdulikan penguasaan bahasa,
sehingga mudah dilaksanakan.
b. Kelemahan tes objektif
1) Persiapan untuk menyusun jauh lebih sulit dari pada tes
essay karena soalnya banyak dan harus teliti untuk
menghindari kelemahan-kelemahan yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
2) Soal-soal cenderung untuk mengungkapkan ingatan dan
daya pengenalan kembali saja dan sukar untuk mengukur
proses mental yang tinggi.
3) Banyak kesempatan untuk main untung-untungan
4) Kerjasama antar peserta didik pada waktu mengerjakan sol
tes lebih terbuka
5) Peserta didik sering menerka-nerka dalam memberikan
jawaban, karena belum menguasai bahan pelajaran tersebut.
6) Tes sampling yang diajukan kepada peserta didik cukup
banyak dan hanya membutuhkan waktu yang relatif singkat
untuk menjawabnya.
7) Tidak biasa megajak peserta didik untuk berpikir tingkat
tinggi.
8) Banyak memakan biaya, karena lembaran item-item tes
harus sebanyak jumlah pengikut tes.
Beberapa bentuk tes objektif yaitu salah-benar (true-false),
pilihan ganda (multiple choise), isian (completion), jawaban singkat
(short answer), dan menjodohkan (matching). Masing-masing bentuk
tes objektif mempunyai kelebihan dan kelemahan. Salah satu bentuk
tes objektif yaitu pilihan ganda mempunya kelebihan dan kelemahan
sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
a. Kelebihan
1) Hasil belajar yangs ederhana sampai yang komplek dapat
diukur.
2) Terstruktur dan petunjuknya jelas.
3) Alternatif jawaban yang salah dapat memberikan informasi
diagnostik
4) Tidak dimungkinkan untuk menerka jawaban
5) Penilaian mudah, objektif, dan dapat dipercaya.
b. Kelemahan
1) Menyusunnya membutuhkan waktu yang lama
2) Sulit menemukan pengacau
3) Kurang efektif mengukur beberapa tipe pemecahan
masalah, kemampuan untuk mengorganisir dan
mengekspresikan ide
4) Nilai dapat dipengaruhi dengan kemampuan baca.
5. Prinsip-prinsip Pengembangan dan Penggunaan Tes Pendidikan
Karakter
Untuk mendapatkan instrument tes baik, diperlukan sejumlah
langkah pengembangan. Berkenaan dengan penyusunan tes hasil
belajar, Gronlund (Suwandi, 2010 :56-57) mengemukakan enam
langkah pengembangan sebagai berikut:
a. Menentukan tujuan tes
b. Mengidentifikasi hasil beajar yang dimaksudkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
c. Merumuskan hasil belajar yang umum dengan istilah yang khusus
d. Menetapkan garis-garis besar isi mata pelajaran
e. Mempersiapkan tabel spesifikasi
f. Menggunakan tabel spesifikasi dalam mempersiapkan tes
Sedangkan menurut Soeharto (Suwandi, 2010 : 57)
mengemukakan ada Sembilan langkah dalam pengembangan
instrument tes, diantaranya:
a. Membuat spesifikasi tujuan (penjelasan tentang pengetahuan,
keterampilan, atau tingkah laku yang akan dideteksi)
b. Menerjemahkan tujuan-tujuan tes dalam istilah-istilah yang
operasional (tes harus mencerminkan isi dan tujuan dalam
keadaan proporsional dan sesuai dengan kepentingannya)
c. Merumuskan tujuan dalam kata-kata yang menggambarkan
tingkah laku
d. Merencanakan tes (berapa jumlah butir tes, bagaimana bentuk tes,
dsb.)
e. Menulis butir-butir tes dengan format yang dikehendaki
f. Melakukan uji coba butir-butir tes dan menganalisisnya
g. Menyetel tes yang sudah final
h. Standarisasi (proses pengembangan alat kontrol, petunjuk
pengerjaan, waktu pengerjaan, prosedur dan standar penilaian,
dsb.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
i. Memberi atribut pada skor-skor tes (menjelaskan indeks validitas
dan reliabilitas).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
prinsip-prinsip pengembangan dan penggunaan tes harus memiliki
langkah-langkah, seperti: menentukan tujuan dari alat tes yang akan
dibuat, merancang tes (membuat kisi-kisi, merancang butir-butir tes,
format tes, menulis soal tes), mereview dan merevisi soal tes yang akan
digunakan, setelah itu melmelakukan uji coba dan analisis, soal tes hasil
analisis selanjutnya dirakit menjadi soal-soal tes yang memiliki kriteria
baik, dan diberikan kepada peserta didik. Setelah itu, dilakukan
penskoran dari hasil jawaban peserta didik, hasil penskoran lalu
diberikan kepada peserta didik dan pihak-pihak yang berkepentingan
agar dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan dan menentukan
kebijakan.
F. Hakikat Media Film dalam Pendidikan Karakter
1. Karakteristik Media Film Karakter
Kustandi dan Sutjipto (2013:64) mengatakan film atau gambar
merupakan kumpulan gambar-gambar dalam frame. Dalam media ini,
setiap frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis
sehingga pada layar terlihat gambar tersebut hidup. Film bergerak
dengan cepat dan bergantian sehingga memberikan visualisasi yang
kontinu. Sama halnya dengan film, video dapat menggambarkan suatu
objek yang bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
yang sesuai. Film dan video dapat menyajikan informasi, memaparkan
proses, mennjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan
keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu dan
mempengaruhi sikap.
Film dapat digunakan sebagai alat audio visual untuk pelajaran,
penerangan, atau penyuluhan. Banyak hal-hal yang dapat dijelaskan
melalui film antara lain tentang proses terjadi di dalam tubuh kita,
proses yang terjadi dalam suatu industri, kejadian yang terjadi di alam,
tata cara kehidupan di negara asing, berbagai industri dan
pertambangan, mengajarkan suatu ketrampilan, sejarah kehidupan
orang-orang besar dan sebagainya. Jadi, film adalah gambar atau frame
yang diproyeksikan kedalam audio visual yang dapat digunakan untuk
materi pembelajaran dan dapat mendokumentasikan kejadian-kejadian
yang ada di sekitar.
2. Kekuatan-kekuatan Media Film dalam Pendidikan Karakter
Menurut Kustandi & Sutjipto (2013) keuntungan menggunakan
media film sebagai berikut:
a. Film dapat menyajikan suatu proses dengan lebih efektif
dibandingkan dengan media lain.
b. Film dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari peserta
didik ketika membaca, berdiskusi, praktik dan lain-lain. Film
merupakan pengganti alam sekitar, bahkan dapat menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
objek secara normal yang tidak dapat dilihat, seperti cara kerja
jantung berdenyut.
c. Film memungkinkan adanya pengamatan yang baik terhadap suatu
keadaan/peristiwa yang berbahaya jika dilihat secara langsung.
d. Film berguna mengajarkan keterampilan, karena memungkinkan
adanya pengulangan, sehingga keterampilan mampu dipelejari
secara berulang-ulang.
e. Film dapat menyajikan peristiwa kepada kelompok besar, kecil,
heterogen maupun perorangan.
Menurut Kustandi Sutjipto (2013) kekurangan atau keterbatasan
menggunakan media film sebagai berikut:
a. Tidak semua peserta didik memiliki kemampuan berpikir yang
sesuai dengan kecepatan sebuah film. pada saat film ditayangkan,
gambar-gambar bergerak terus sehingga tidak semua peserta didik
mampu mengukuti informasi yang ingin disampaikan melalui
film tersebut.
b. Film yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan
tujuan belajar yang diinginkan, kecuali film dan video itu
dirancang dan diproduksi khusu untuk kebutuhan sendiri.
3. Film sebagai Media Asesmen
Peran film sebagai media asesmen menjadi salah satu manfaat
untuk proses penilaian pendidikan karakter. Pemilihan media asesmen
harus didasarkan pada kriteria penilaian yang objektif. Kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
penilaian yang objektif dapat melalui film karena film sifatnya konkret
(realistis) yang dapat menunjukkan pokok masalah sesungguhnya
sehingga peserta diidk dpat dibawa ke peristiwa tersebut. Film juga
bermanfaat terutama untuk mengembangkan pikiran, konsetrasi,
menambah daya ingat, menumbuhkan minat dan motivasi belajar.
Sadiman (1989) mengungkapkan bahwa film terbukti secara signifikan
lebih baik dari media yang lain dalam hal mengingat dan mampu
mempengaruhi emosi para peserta didik.
4. Pengembangan Soal-soal Tes untuk Asesmen Hasil Pendidikan
Karakter
Menurut Surapranata (Suwandi, 2010) prinsip-prinsip
pengembangan dan penggunaan tes meliputi:
a. Penentuan Tujuan
Tahap awal yang sangat penting dalam
pengemabngan tes adalah menentukan tujuan. Secara umum
tes antara lain dikembangkan untuk kepentingan
penempatan yang terdiri atas pretes kesiapan dan pretes
penempatan, formatif, diagnostik, dan sumatif.
b. Penyusunan Kisi-kisi
Kisi-kisi digunakan untuk menjamin bahwa soal yang
dikembangkan sesuai dengan tujuan hendak diukur,
penyusunan kisi-kisi merupakan langkah penting yang
harus dilakukan sebelum penulisan soal. Kisi-kisi suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
format berbentuk matriks yang memuat informasi untuk
dijadikan pedoman dalam penulisan soal atau marakit soal
menjadi tes.
c. Penulisan Soal
Penulisan soal merupakan salah satu langkah penting
untuk dapat menghasilkan tes yang baik. Penulisan soal
adalah karakteristik yang diuraikan dalam kisi-kisi.
d. Review dan Revisi Soal
Review dan revisi soal pada prinsipnya adalah upaya
untuk memperoleh informasi mengenai sejauh mana suatu
soal telah berfungsi (mengukur apa yang hendak diukur
sebagaimana tercantum dalam kisi-kisi) dan telah
memenuhi kaidah yang telah ditetapkan, misalnya kaidah
konstruksi, bahasa, dan penulisan soal, review dan revisi
idealnya dilakukan oleh orang lain (bukan si penulis soal)
yang terdiri atas suatu tim penalaah yang terdiri atas ahli-
ahli materi, pengukuran, dan bahasa.
e. Uji Coba Analisis
Uji coba soal pada prinsipnya adalah upaya untuk
mendapatkan informasi yang empirik mengenai seberapa
baik sebuah soa dapat mengukur apa yang hendak diukur.
Informasi empirik tersebut pada umumnya menyangkut
segala hal yang dapat mempengaruhi validitas soal seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
aspek-aspek keterbacaan soal, tingkat kesukaran soal, pola
jawaban, tingkat daya pembeda, pengaruh budaya, dan
sebagainya. Dari hasil uji coba akan diketahui apakah suatu
soal "lebih berfungsi". Hasil uji cob tersebut selanjutnya
dianalisis dengan teknik yang telah ditentukan.
f. Praktikan Soal
Soal-soal yang baik hasil dari uji coba dapat dirakit
sesuai dengan kebutuhan tes. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam perakitan antara lain; penyebaran soal,
penyebaran tingkat kesukaran soal, daya pembeda atau
validitas soa penyebaran jawaban.
g. Penyajian Tes
Hal yang perlu diperhatikan dalam dalam penyajian
tes ini adalah administrasi penyajian tes yang antara lain,
meliputi: petunjuk pengerjaan, cara menjawab, alokasi
waktu yang disediakan, ruangan, tempat duduk peserta
didik, dan pengawas.
h. Penskoran
Penskoran atau pemeriksaan atas jawaban peserta
didik dan pemberian angka dilakukan dalam rangka
mendapatkan informasi kuantitatif dari masing-masing
peserta didik. Penskoran harus dilakukan secara objektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
i. Pelaporan Hasil Tes
Setelah tes digunakan dan dilakukan penskoran,
hasilnya dilaporkan. Pelaporan dapat diberikan kepada
peserta didik yang bersangkutan, orang tua peserta didik,
kepala sekolah, dan pihak-pihak yang berkepentingan.
j. Pemanfaatan Hasil Tes
Hasil pengukuran yang diperoleh melalui tes berguna
sesuai dengan tujuan dilakukannya tes. Informasi hasil
pengukuran dapat dimanfaatkan untuk perbaikan atau
penyempurnaan sistem, proses atau kegiatan belajar
mengajar, maupun sebagai data untuk mengambil keputusan
atau menentukan kebijakan selanjutnya.
G. Hasil Penelitian yang Relevan
Beberapa hasil penelitian yang relevan sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Yoseph Bravian Aderika Sinaba (2016)
dengan judul “Peningkatan Sikap Nasionalisme Dalam Pembelajaran
PKN Dengan Model Problem Based Learning Bagi Kelas V A Di SD
Negeri Nanggulan”, menghasilkan bahwa penerapan model Problem
Based Learning dapat meningkatkan 43,75% sikap nasionalisme siswa
kelas V A SD Negeri Nangggulan.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Lia Marlintan (2013) dengan judul
“Pelaksanaan Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air Pada Resimen
Mahasiswa UNNES”, menghasilkan bahwa (1) dalam pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
pendidikan karakter Cinta Tanah Air pada Resimen Mahasiswa
UNNES hendaknya Pembina dan para Senior lebih aktif, serta perlu
diatur dalam suatu peraturan khusus, agar lebih jelas dan terperinci, (2)
secara internal ternyata pendidikan karakter Cinta Tanah Air pada
Resimen Mahasiswa UNNES kurang maksimal, hendaknya
dimaksimalkan agar dalam penerapan teori sebelas prinsip nilai-nilai
etika sebagai dasar karakter bisa terlaksana semua, (3) secara eksternal
diharapkan tetap menjaga hubungan baik dengan instansi terkait
seperti universitas, Danmen, dan alumni, dalam hal ini untuk
mendukung pelaksanaan pendidikan karakter Cinta Tanah Air pada
Resimen Mahasiswa UNNES.
H. Kerangka Pikir
Model tes asesmen hasil pendidikan karakter yang efektif belum
ada di SMP. Kalau pun ada, pedoman penilaian yang digunakan tidak ada
operasional dan penilaian hasil pendidikan karakter masih pada tataran
kognitif sehingga belum mampu menilai atau mengukur karakter siswa
sejauh mana. Perlu adanya model tes asesmen hasil pendidikan karakter
yang mampu menggambarkan dan menanamkan nilai-nilai karakter positif
tidak hanya pada tataran kognitif, tetap juga afeksi hingga pengalaman-
pengalaman nyata. Peneliti menawarkan solusi model tes asesmen hasil
pendidikan karakter berbasis film karakter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Gambar 2.1.
Bagan Kerang Pikir
Model Tes Asesmen
Hasil Pendidikan
Karakter yang efektif
belum ada.
Penilaian hasil
pendidikan
karakter yang ada
masih pada tataran
kognitif
Pedoman
penilaian yang
digunakann tidak
opersional
Prototipe Soal Tes Asesmen
Hasil Pendidikan Karkter
Nasionalisme dan Cinta
Tanah Air Berbasis Film
Karakter di SMP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini dipaparkan model pengembangan, prosedur pengembangan, dan
uji coba produk (desain uji coba, subjek coba, jenis data, instrumen pengumpulan
data dan teknik analisis data).
A. Model Pengembangan
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan
pengembangan (research & development). Research & Development
adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu, dan menguji keefektifan produk tertentu (Sugiyono, 2015).
Penelitian ini dilakukan agar produk yang dihasilkan dapat berfungsi di
masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan
produk tersebut.
Penelitian ini disebut penelitian pengembangan dikarenakan
peneliti mengembangkan suatu produk berupa prototipe pengembangan
soal tes asesmen pendidikan karakter nasionalisme dan karakter cinta
tanah air berbasis film di SMP.
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur Pengembangan ini menggunakan tahapan Penelitian
(Research and Development) menurut Sugiyono (2015). Prosedur
pengembangan menurut Sugiyono ini dilakukan melalui sepuluh langkah
prosedur pengembangan, antara lain tahap (1) potensi dan masalah, (2)
mengumpulkan informasi, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5)
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
perbaikan desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba
pemakaian, (9) revisi produk, dan (10) pembuatan produk masal. Namun,
penelitian ini peneliti mengadaptasi beberapa prosedur, meliputi tahap (1)
potensi dan masalah, (2) mengumpulkan informasi, (3) desain produk, (4)
validasi desain, (5) perbaikan desain, dan (6) uji coba produk. Prosedur
pengembangan penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 3.1
Bagan Prosedur Pengembangan Penelitian
1. Potensi dan Masalah
Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi masalah yang
ditemukan peneliti. Potensi adalah segala sesuatu yang bila
didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Sedangkan masalah
adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi.
2. Mengumpulkan Informasi
Setelah potensi dan masalah dapat ditinjau secara faktual, maka
selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat
Revisi
Design
Uji Coba
Produk
Validasi
Desain
Potensi dan
Masalah
Desain Produk Mengumpul-
kan Informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
digunakan sebagai bahan untuk perencanaan tertentu yang diharapkan
dapat mengatasi masalah tersebut. Pada tahap pengumpulan data,
peneliti membagikan pertanyaan yang sudah disusun dan di revisi oleh
dosen pembimbing (expert judgment). Pertanyaan tersebut akan
diajukan kepada kepala sekolah, guru dan siswa di SMP Negeri 2
Giriwoyo, Wonogiri, kemudian dianalisis agar memperoleh informasi
yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian, yaitu
mencapai gambaran karakter nasionalisme dan cinta tanah air
berdasarkan hasil uji coba penggunaan prototipe soal tes pendidikan
karakter nasionalisme dan karakter cinta tanah air berbasis film
karakter pada peserta didik kelas VII dan VIII di SMP Negeri 2
Giriwoyo, Wonogiri.
3. Desain Produk
Desain produk adalah hasil akhir dari serangkaian penelitian awal,
dapat berupa rancangan kerja, atau produk baru. Desain produk harus
diwujudkan dalam gambar atau bagan,sehingga dapat digunakan
sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya. Desain produk ini
di awali dengan memilih film-film yang mengambarkan dilema-
dilema moral karakter nasionalisme dan cinta tanah air, memyusun
pertanyaan yang sesuai dengan dilema moral dari film karakter, dan
merancang jawaban-jawaban berdegradasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
4. Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses untuk menilai apakah
rancangan kerja baru atau produk baru, secara rasional akan lebih baik
dan efektif dibanding yang lama. Dikatakan secara rasional, karena
validitas di sini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran
rasional, belum fakta lapangan. Validitas produk dapat dilakukan
dengan cara meminta penilaian ahli yang berpengalaman.
5. Revisi Desain
Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dengan pakar
dan para ahli lainnya, maka akan dapat diketahui kelemahannya.
Kelemahan tersebut kemudian dicoba untuk dikurangi dengan cara
memperbaiki desain.
6. Uji Coba Produk
Setelah diketahui kelemahan produk dan diperbaiki, pengujian
dapat dilakukan. Uji coba produk akan dilaksanakan terhadap peserta
didik kelas VII dan VIII SMP Negeri 2 Giriwoyo, Wonogiri. Tujuan
dari uji coba produk adalah untuk mengetahui apakah prototipe soal
tes asesmen pendidikan karakter nasionalisme dan karakter cinta tanah
air berbasis media film karakter ini memiliki kualitas dan efektif
digunakan sebagai alat tes asesmen pendidikan karakter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
C. Uji Coba Produk
1. Desain Uji Coba Produk
Uji coba produk merupakan bagian yang penting dalam
penelitian pengembangan, yang dilakukan setelah rancangan produk
selesai. Uji coba produk bertujuan untuk mengetahui apakah produk
yang dibuat layak digunakan atau tidak. Uji coba produk juga melihat
sejauh mana produk yang dibuat dapat mencapai sasaran dan tujuan.
Pada desain uji coba produk ini, dibagai menjadi dua tahap, yaitu:
a. Evaluasi Ahli
Tahap evaluasi ahli statistika dilakukan dengan jalan
mengambil data kuisioner dari dosen ahli instrumen,
selanjutnya hasil dianalisis untuk dijadikan dasar melakukan
revisi produk pertama.
b. Uji Coba Kelompok Kecil
Uji coba dilakukan pada siswa kelas VII dan VIII SMP
Negeri 2 Giriwoyo yang berjumlah 65 orang.
2. Tempat Penelitian dan Subjek Uji Coba Produk
Subjek coba ini akan membahas tentang tempat penelitian,
subjek penelitian, objek penelitian, waktu penelitian.
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Giriwoyo,
Wonogiri, Jawa Tengah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
b. Subjek Penelitian
Subjek uji coba produk penelitian ini adalah peserta didik kelas
VII dan VIII SMP Negeri 2 Giriwoyo Tahun Ajaran
2016/2017.
Tabel 3.1
Jumlah Subjek Penelitian
Kelas Jumlah
VII 32 orang
VIII 33 orang
Total 65 orang
c. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah prototipe soal tes asesmen
pendidikan karakter nasionalisme dan cinta tanah air berbasis
film karakter untuk peserta didik kelas VII dan VIII di SMP
Negeri 2 Giriwoyo tahun ajaran 2016/2017.
d. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April 2017 s.d bulan
Desember 2017. Pengumpulan data diambil pada hari Senin,
12 Juni 2017 yang membutuhkan satu hari untuk menguji
prototipe soal asesmen ini di kelas VII dan VIII SMP Negeri 2
Giriwoyo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu angket
keterlaksanaan dan hambatan asesmen pendidikan karakter, angket
penilaian terhadap model asesmen yang dikembangkan dan validasi
siswa, dan soal-soal tes yang menggambarkan dilema moral yang
menggunakan potongan-potangan film karakter berdurasi satu sampai
tiga menit.
Kuesioner berupa angket penilaian siswa terhadap efektivitas
model asesmen yang dikembangkan oleh tim dosen Penelitian Sosial,
Humaniora Pendidikan (PSHP) yang bertujuan untuk menilai
efektvitas dari pengembangan soal tes dan angket ini diberikan kepada
siswa pada akhir sesi pengerjaan soal tes.
E. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini yaitu berupa
soal-soal yang menggambarkan dilema moral yang menggunakan
potongan-potongan film karakter berdurasi satu sampai tiga menit.
Soal dan film yang diberikan berjumlah 40 soal yaitu soal mengenai
pendidikan karakter nasionalisme berjumlah 20 dan soal mengenai
pendidikan karakter cinta tanah air berjumlah 20 yang berbentuk
pilihan ganda dan jawaban gradasi atau jawaban seluruhnya
mengandung kebenaran tetapi ada yang paling benar diantara pilihan
jawaban. Pertanyaan-pertanyaan akan ditayangkan di akhir film yang
berdurasi satu sampai tiga menit dan siswa menjawab pertanyaan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
mengandung pendidikan karakter nasionalisme dan karakter cinta
tanah air.
a. Kisi-kisi Karakter Nasionalisme
Kisi-kisi karakter nasionalisme sesuai dengan aspek dan
indikator.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Karakter Nasionalisme
No. Aspek Indikator No soal
1.
Menghargai
sejarah dan
jasa para
pahlawan
nasional
a. Berusaha mengetahui dengan
sangat baik sejarah perjuangan
kemerdekaan RI
1&11
b. Berusaha mengetahui dengan
sangat baik berbagai hari-hari
nasional RI
2&12
c. Berusaha mengetahui dengan baik
berbagai tokoh-tokoh pejuang
nasional
3&13
2.
Menghargai
dan
menghormati
identitas
Negara
a. Berusaha mengetahui dengan
sangat baik berbagai identitas
Negara RI (bahasa, dasar Negara,
UU, lagu kebangsaan, bendera)
4&14
b. Memperlakukan dengan hormat
berbagai identitas Negara RI
(bendera, dasar Negara, gambar
presiden)
5&15
c. Menggunakan berbagai identitas
Negara sesuai dengan
peruntukannya
6&16
3.
Menghargai
keindahan
alam dan
budaya
Indonesia
a. Berusaha mengetahui berbagai
keindahan alam dan budaya
Indonesia
7&17
b. Menjaga berbagai keindahan alam
dan budaya Indonesia
8&18
4 Melindungi
tanah air
a. Merasa terhina ketika identitas
Negara RI dilecehkan
9&19
b. Bersedia membela Negara dalam
kondisi darurat
10&20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
b. Kisi-kisi Karakter Cinta Tanah Air
Kisi-kisi karakter Cinta Tanah Air sesuai dengan aspek
dan indikator.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Karakter Cinta Tanah Air
No. Aspek Indikator No soal
1.
Bangga
terhadap tanah
air
a. Sangat senang menggunakan
identitas Negara Indonesia
23&32
b. Memuji produk-produk hasil
karya putra Indonesia
24&33
2. Menghargai
tanah air
a. Lebih memilih produk-produk
karya putra bangsa dari pada
produk dari luar
25&34
b. Mempromosikan berbagai
kekayaan tanah air (produk,
budaya, alam, pemikiran, dll)
26&35
3.
Peduli
terhadap tanah
air
a. Mengetahui peristiwa-peristiwa
yang sedang terjadi di tanah air
27&36
b. Menaruh prihatin pada peristiwa-
peristiwa yang mengganggu
kestabilan tanah air.
28&37
c. Menjalin kerukunan antar
masyarakat yang beraneka ragam
29&38
4. Loyal kepada
tanah air
a. Mematuhi dengan baik berbagai
peraturan Negara
30&39
b. Tetap mengakui diri sebagai
Warga Negara Indonesia
walaupun berbagai kejadian
negatif pada Negara Indonesia
31&40
c. Menjalankan segala tanggung
jawab sebagai warga Negara
Indonesia
21&22
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik deskriptif
kategorial. Syarat yang harus dipenuhi suatu alat ukur agar dapat
mengukur kesesuaian, efisiensi dan kemantapan yaitu validitas, reliabilitas,
taraf kesukaran, taraf diskriminasi (pembeda), dan kuesioner validasi
efektivitas model.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Teknik analisis data penelitian ini menggunakan model Rasch
dengan bantuan aplikasi QUEST. Aplikasi QUEST digunakan untuk
mengukur validitas, tingkat kesukaran item dan daya beda,. Tetapi aplikasi
QUEST ini tidak efektif digunakan untuk mengukur reliabilitas item.
Untuk mengukur reliabilitas item soal tes karakter nasionalisme dan
karakter cinta tanah air peneliti menggunakan model Rasch dengan
bantuan aplikasi WINSTEP.
1. Gambaran Prototipe Soal Tes Karakter Nasionalisme Dan Karakter
Cinta Tanah Air Dianalisis dengan Deskriptif Kualitatif
Guna menjawab rumusan masalah pertama, peneliti menyusun
instrumen soal tes berdasarkan variabel dan indikator. Setelah itu
peneliti mencari film karakter yang mengandung unsur dilema moral
dan berkaitan dengan indikator masing-masing variabel. Film yang
ditayangkan berdurasi satu sampai tiga menit. Soal dan film yang
diberikan berjumlah 40 soal yaitu mengenai karakter nasionalisme
berjumlah 20 soal dan karakter cinta tanah air berjumlah 20 soal yang
berbentuk pilhan ganda dan jawaban bergradasi atau seluruh
jawabannya mengandung kebenaran. Pertanyaan-pertanyaan akan
ditayangkan di akhir film yang berdurasi satu sampai tiga menit dan
siswa menjawab menjawab pertanyaan tersebut. Prototipe soal tes
asesmen ini perlu validitas dengan meminta penilaian ahli yang
berpengalaman (expert judgment) seperti Dr. Gendon Barus, M.Si,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
sebagai ketua peneliti PSHP dan Juster Donal Sinaga, M.Pd sebagai
dosen pembimbing, ahli bahasa dan ahli dibidang penelitian.
2. Uji Kualitas (validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran item dan daya
beda) Dianalisis dengan Deskriptif Kualitatif
Guna menjawab rumusan masalah kedua, maka perlu dilakukan
uji kualitas (validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran item dan daya
beda) soal tes asesmen hasil pendidikan karakter nasionalisme dan
karakter cinta tanah air berbasis film kemudian dianalisis dengan
deskriptif kualitatif. Tujuannya adalah untuk mengetahui kualitas soal
tes karakter nasionalisme dan karakter cinta tanah air berbasis film
karakter yang diujicobakan pada siswa kelas VII dan VIII di SMP
Negeri 2 Giriwoyo.
a. Validitas
Scarvia B. Anderson dan kawan-kawan (Arikunto, 2013:101)
menyatakan bahwa persyaratan bagi tes, yaitu validitas dan
reliabilitas ini penting. Dalam hal ini, validitas lebih penting dan
reliabilitas ini perlu, karena menyokong terbentuknya validitas.
Sebuah tes mungkin reliabel tetapi tidak valid. Sebaliknya sebuah
tes yang valid biasanya reliabel.
Arikunto (Prijowuntato, 2016: 130) menyatakan bahwa tes
dikatakan valid apabila hasilnya sesuai dengan kriteria. Validitas isi
adalah derajat tes yang menggambarkan esensi, topik-topik dan
ruang lingkup tes yang dirancang untuk pengukuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
1) Validitas Isi
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila
mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi
(Arikunto,2013). Validitas isi diuji melalui tahap pengujian
terhadap isi alat ukur dengan kesepakatan penilaian dari ahli
yang berkompeten dalam bidangnya atau expert judgement.
Adapun instrumen-instrumen penelitian yang dinilai
ahli adalah angket validasi model tes, tes karakter nasionalisme
dan tes karakter cinta tanah air. Instrumen yang telah dibuat
kemudian dikonsultasikan kepada beberapa ahli antara lain :
Tim Dosen Penelitian Sosial Humaniora dan Pendidikan
(PSHP), dan dosen pendamping yaitu Juster Donal Sinaga
M.Pd dan Dr. Gendon Barus, M.Si.. Instrumen yang telah
dikonsultasikan dan dianggap layak uji coba, akan
diaplikasikan kepada subjek peneliti.
2) Validitas Empiris
Istilah “validitas empiris” memuat kata “empiris” yang
berarti “pengalaman”. Sebuah instrument dapat dikatakan
memiliki validitas empiris apabila sudah diuji dari pengalaman
(Arikunto, 2013).
Penyelidikan validitas tes secara empiris dilakukan
dengan menggunakan prinsip validitas yang berkaitan dengan
kriteria, yang dalam hal ini harus tersedia tes yang standar atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
baku. Wright (1999) juga Wright & Master (1982) dalam
(Subali, 2016:136) mengatakan bahwa jika suatu item sesuai
(fit) dengan model yang digunakan (maksudnya seperti model
logistik satu parameter atau dua parameter) maka dapat
diartikan bahwa item tersebut dapat mengukur kemampuan
sehingga item tersebut boleh dinyatakan “valid” sebagai alat
ukur. Oleh karena itu, jika semua item sesuai (fit) terhadap
model yang digunakan maka tes yang tersusun atas item-item
yang bersangkutan juga dapat dinyatakan “valid” sebagai alat
ukur.
Uji validitas item dalam penelitian ini dilakukan
dengan bantuan program QUEST, yaitu dengan melihat hasil
hitung. Penetapan fit tiap butir soal menggunakan pengujian
berdasarkan besarnya nilai INFIT MNSQ. Dalam hal ini
menggunakan kisaran nilai 0,77 s.d 1,30 Dengan demikian,
suatu item menjadi tidak fit menurut Model Rasch bila
memiliki nilai INFIT MNSQ <0,77 dan >1.30.
3) Validitas Soal Tes Asesmen Karakter Nasionalisme dan Cinta
Tanah Air
Dalam penelitian ini dilakukan menggunakan model
Rasch dengan bantuan sofware program QUEST. Model
Rasch dikembangkan oleh Georg Rasch. Menurut Sumintono
& Widhiarso, (2013:50) model Rasch merupakan suatu model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
yang berasal dari teori respon butir atau Item respon theory
(IRT). Georg Rasch mengembangkan satu model analisis dari
teori respon butir pada tahun 1960-an, dengan data mentah
berupa data dikotomi (berupa benar dan salah) yang
mengindikasikan kemampuan responden. Selain data dikotomi,
model Rasch juga bisa melakukan analisis untuk data politomi
seperti yang dikembangkan oleh Andrich, yang tetap
berlandaskan pada dua teorema dasar: tingkat kemampuan
seseorang dan tingkat kesulitan item. Model Rasch berasumsi
bahwa kesulitan item adalah sifat yang dipengaruhi oleh
jawaban responden, dan kemampuan seseorang adalah sifat
yang dipengaruhi oleh estimasi kesulitan item.
Analisis dengan model Rasch menghasilkan analisis
statistik kesesuaian (fit statistics) yang memberikan informasi
pada peneliti apakah data yang didapatkan memang secara
ideal menggambarkan bahwa orang yang mempunyai abilitas
tinggi memberikan pola jawaban terhadap aitem sesuai dengan
tingkat kesulitannya. Parameter yang digunakan adalah infit
dan outfit dari kuadrat tengah (mean square) dan nilai
terstandarkan (standardized values). Menurut Sumintono dan
Widhiarso (2013), infit (inlier sensitive atau information
weighted fit) adalah kesensitifan pola respon terhadap aitem
sasaran pada responden (person) atau sebaliknya; sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
outfit (outlier sensitive fit) mengukur kesensitifan pola respon
terhadap aitem dengan tingkat kesulitan tertentu pada
responden atau sebaliknya.
Dalam model pengukuran Rasch dengan bantuan
program QUEST, validitas dan reliabilitas suatu instrumen
dapat diketahui dengan melihat analisa-analisa seperti item
polarity, unidimensial, pemetaan item-individu/responden,
reliabilitas item-individu, dan beberapa bentuk analisa yang
lainnya. Sehubungan dengan itu, penelitian ini dilakukan untuk
mendapatkan bukti secara empirik tentang validitas dan
reliabilitas soal tes karakter nasionalisme dan karakter cinta
tanah air berupa data politomi, menggunakan pengukuran
Model Rasch. Berikut ini disajikan rumus yang digunakan
untuk validasi konstruk, reliabilitas, tingkat kesukaran dan
daya beda soal tes dalam model Rasch.
(
)
( )
( )
Keterangan:
= Probabilitas dari responden n memilih jawaban item i
dengan benar.
= Sebesar 2,7183
= Konstanta dengan nilai 1,7
= Parameter lokasi butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
= Tingkat kesulitan item, nilai F berkisar antara -2.0
sampai dengan +2,0. Apabila nilai bi mendekati -2
maka dapat dikatakan bahwa item tersebut mudah
sementara apabila nilai bi mendekati +2 maka
dapat dikatakan bahwa item tersebut sulit.
4) Validasi Efektivitas Model Pengembangan
Teknik uji efektivitas model pengembangan soal tes
karakter nasionalisme dan karakter cinta tanah air
menggunakan bantuan aplikasi QUEST model Rasch dengan
menggunakan 1 PL untuk data dikotomus sebagai berikut:
Keterangan :
Pi( ) = probabilitas bahwa examinee dengan tingkat kemampuan
menjawab item i dengan benar.
e = sebesar 2,7183,
D = konstanta dengan nilai 1,7,
bi = tingkat kesulitan item. nilai bi berkisar antara -2,0 sampai dengan
+2,0. Apabila nilai bi mendekati -2 maka dapat dikatakan bahwa
item tersebut mudah sementara apabila nilai bi mendekati +2 maka
dapat dikatakan bahwa item tersebut sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
b. Reliabilitas Instrumen
Menurut Consuello (Prijowuntato, 2016: 143) reliabilitas
adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat evaluasi. Suatu tes
dikatakan andal apabila alat tes tersebut dapat dipercaya, konsisten
atau stabil dan produktif.
Pada penelitian ini, reliabilitas instrumen yang dicari adalah
reliabilitas instrumen karakter nasionalisme, reliabilitas instrumen
karakter cinta tanah air dan reliabilitas kuesioner validasi
efektivitas model. Pengujian reliabilitas instrumen pada penelitian
ini dihitung menggunakan model Rasch, selanjutnya guna
mempermudah penafsiran hasil uji reliabilitas statistik, peneliti
menggunakan patokan 0,5 s.d 1,5 untuk nilai mean square, dan -1,9
s.d 1,9 untuk nilai standar deviasi (SD), nilai mean square dan
standar deviasi (SD) untuk melihat apakah reliabilitas tes sudah fit
dengan model Rasch. Sumintono & Widhiarso, (2013: 109) untuk
melihat nilai reliabilitas person dan item menurut model Rasch,
menggunakan kategori dengan norma kriteria skor sebagai berikut:
Tabel 3.4
Norma Kategori Nilai Reliabilitas Person dan Item Model Rasch
Kriteria Skor Tingkat Reliabel
> 0,94 Istimewa 0,91 s.d 0,94 Bagus sekali 0,81 s.d 0,90 Bagus 0,67 s.d 0,80 Cukup
< 0,67 Lemah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
c. Tingkat Kesukaran
untuk mengetahui tingkat kesukaran dari soal tes yang telah
dibuat maka dapat dilihat pada Item Estimates (Thresholds)
dengan kriteria nilai -2,0 s.d 2,0 apabila jarak/ sebaran item
maupun responden dibawah -2,0 maka item dapat dikatakan
memiliki tingkat kesukaran yang mudah. Sedangkan bila
jarak/sebaran item maupun responden diatas 2,0 maka item dapat
dikatakan sangat sulit dan responden memiliki kemampuan untuk
menjawab. Sebaran yang diharapkan dari item dan responden ialah
antara -2,0 s.d 2,0. Berikut disajikan kategori tingkat kesukaran
item.
Tabel 3.5
Kategori Tingkat Kesukaran Item
Kriteria Kategori
>2,0 Sulit
-2,0 s.d 2,0 Sedang
<-2,0 Mudah
d. Daya beda
Daya beda ini digunakan untuk menghitung daya beda dari
soal tes karakter nasionalisme dan cinta tanah air. Untuk
mengetahui daya beda dari soal tes yang dikembangkan, maka
peneliti menggunakan model Rasch dengan bantuan aplikasi
QUEST, dimana hasil penghitungan dapat dilihat pada tampilan
notpet input itanal, dan PT-Biserial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
3. Gambaran Capaian Hasil Pendidikan Karakter Nasionalisme dan
Karakter Cinta Tanah Air Dianalisis dengan Deskriptif Kuantitatif.
Pada rumusan masalah ketiga dapat dianalisis dengan deskriptif
kuantitatif. Hal ini dilakukan untuk melihat gambaran capaian hasil
pendidikan karakter berdasarkan penggunaan prototipe soal tes
karakter nasionalisme dan karakter cinta tanah air siswa disajikan
dalam bentuk kategorisasi menurut PAP (penilaian acuan patokan)
Tipe 1 pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.6
Norma Kategorisasi Gambaran Hasil Pendidikan
Karakter Nasionalisme dan Karakter Cinta Tanah Air
Siswa Kelas VII dan VIII SMP Negeri 2 Giriwoyo
Persentase Kategori
90%-100% Sangat Baik
80%-89% Baik
65%-79% Cukup Baik
55%-64% Kurang Baik
di bawah 55% Buruk
4. Efektivitas Penggunaan Prototipe Soal Tes Karakter Nasionalisme dan
Karakter Cinta Tanah Air Dianalisis dengan Deskriptif Kuantitatif.
Guna menjawab rumusan masalah keempat, peneliti
menggunakan deskriptif kuantitatif. Prototipe soal tes ini dikatakan
efektif, jika penilaian siswa terhadap tes lebih dari 80%. Berdasarkan
kategorisasi PAP (Penilaian Acuan Patokan) Tipe I (Masidjo, 1995).
Hal ini dilakukan peneliti karena bentuk jawaban yang disajikan
dalam kuesioner validasi efektivitas model pengembangan soal tes
menurut siswa menuntut jawaban tegas yakni ya, tidak, tidak tahu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
dan kurang dengan rumus di bawah ini dan berikut disajikan tabel
kategori PAP Tipe I.
Keterangan:
Pem : Persentase efektivitas model pengembangan soal tes
karakter kreatif dan inovatif
∑f : Jumlah jawaban setiap item
N : Jumlah responden
Tabel 3.7
PAP Tipe I
Persentase Kategori
90%-100% Sangat Efektif
80%-89% Efektif
65%-79% Cukup Efektif
55%-64% Kurang Efektif
Di bawah 55% Tidak Efektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dipaparkan hasil-hasil penelitian dan pengembangan serta
pembahasan. Struktur paparan hasil penelitian mengikuti urutan masalah yang
dirumuskan pada bab I. Dengan cara ini dimaksudkan pertanyaan-pertanyaan
penelitian dapat dijawab secara berurutan.
A. Hasil Penelitian
1. Prototipe Soal Tes Asesmen Hasil Pendidikan Karakter
Nasionalisme dan Karakter Cinta Tanah Air yang Dikembangkan
Sebagaimana dijelaskan pada desain produk, dalam penelitian ini,
prototype soal tes asesmen hasil pendidikan karakter nasionalisme dan
karakter cinta tanah air berbasis film karakter disusun berdasarkan
potongan film (yang diseleksi dari youtube) memuat tayangan yang
mengandung dilema moral, persoalan konflik moral, klarifikasi nilai
yang menggambarkan karakter nasionalisme dan karakter cinta air.
Proses pengembangan prototipe soal tes ini diawali dengan menentukan
aspek, indikator, dan item dari karakter nasionalisme dan karakter cinta
tanah air. Setelah ditentukan aspek dan indikator kemudian mencari dan
menyeleksi film yang menggambarkan dilema moral. Hal yang dapat
dipertimbangkan dalam memunculkan dilema moral yaitu bisa
diperkuat dari pertanyaan dan alternatif jawaban yang tersedia dari tiap-
tiap soal tes. Langkah selanjutnya yaitu menyusun soal tes dan
alternative jawaban untuk masing-masing soal tes berbentuk pilihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
ganda dengan jawaban bergradasi, yang mencerminkan tingkat
pemahaman (moral knowing) perasaan (moral affection) dan tindakan
atau perilaku berkarakter (moral action). Siswa diminta untuk
mengambil keputusan atas pertimbangan gradasi jawaban yang
disediakan. Soal tes ini terdiri dari 40 soal, masing-masing karakter
mewakili 20 soal tes yang mengambarkan masing-masing karakter.
Berikut disajikan alur pengembangan soal tes karakter nasionalisme dan
karakter cinta tanah air.
. Ketika instrumen soal tes sudah jadi, kemudian dikonsultasikan
kepada ahli bahasa (expert judgment). Apabila tata bahasa pertanyaan
dan jawaban sudah baik, maka langkah selanjutnya yaitu melakukan
editing film untuk dijadikan soal tes. Editing ini dilakukan dari
memotong film untuk diambil unsur dilema moral, kemudian di akhir
penayangan film di tampilkan soal pertanyaan dan jawaban. Setelah
soal tes ini sudah jadi dalam bentuk potongan-potongan film dan sudah
lolos uji dari ahli bahasa maka langkah selanjutnya langsung
diujicobakan pada subjek penelitian yaitu siswa kelas VII dan kelas
VIII SMP Negeri 2 Giriwoyo. Jika data sudah dikumpulkan maka
selanjutnya data diolah dengan program aplikasi penghitungan dan
didampingi oleh ahli statistika. Hal ini dilakukan agar mendapatkan
hasil uji kualitas mengenai prototipe soal tes asesmen hasil pendidikan
karakter nasionalisme dan karakter cinta tanah air. Berikut disajikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
alur proses pengembangan prototipe soal tes asesmen pendidikan
karakter nasionalisme dan karakter cinta tanah air.
Gambar 4.1
Alur Pembuatan Pengembangan Soal Tes Karakter Nasionalisme
dan Karakter Cinta Tanah Air
2. Mencari &
menyeleksi
film yang
menggambark
-an dilema
1. Menentukan
aspek,
indikator, dan
item kedua
karakter.
3. Menyusun soal
tes dan alternatif
jawaban
bergradasi.
4.Melaku-
kan expert
judgment
5. Melakukan
editing film
yang
dijadikan
soal tes
6.Diujicoba-
kan pada
subjek
penelitian
7. Pengolahan
data soal tes
karakter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Selanjutnya disajikan satu contoh prototipe soal tes hasil
pendidikan karakter nasionalisme dan satu contoh prototipe soal tes
hasil pendidikan karakter cinta tanah air; sedangkan bentuk produk utuh
didokumentasikan dalam format soft copy dalam VCD (hak otoritas ada
pada pengembang; [email protected]).
Tabel 4.1
Produk Prototipe Soal Tes Karakter Nasionalisme
Berbasis Media Film
NO PERTANYAAN
1. https://www.youtube.com/watch?v=w_YPufrc
Eb0
Jika kamu adalah seorang siswa yang memiliki rasa menghargai
terhadap jasa para pahlawan, lalu apa yang kamu lakukan jika rumah mu
dekat dengan tempat bersejarah seperti di film tadi?
a. Berusaha setengah hati dengan mencari informasi
sejarah kemerdekaan melalui internet
b. Berusaha sangat kuat untuk mendatangi langsung
tempat bersejarah tersebut agar mengenal lebih dekat
tentang usaha para pahlawan dalam mencapai
kemerdekaan
c. Berusaha mendatangi tempat bersejarah jika diminta
dan bertanya kepada orang lain
d. Mengandalkan dari pelajaran di sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel 4.2
Produk Prototipe Soal Tes Karakter Cinta Tanah Air
Berbasis Media Film
NO PERTANYAAN
1.
https://www.youtube.com/watch?v=0qez2Yk
M0xw
Bila kamu adalah seorang siswa yang
bertanggung jawab terhadap kelancaran kepemimpinan di sekolahmu
seperti di dalam film tadi, lalu apa yang kamu lakukan setelah
mendengar orasi dari para calon ketua osis?
a. Memantau proses jalannya pemilu dan menerima
hasil keputusan tanpa menggunakan hak suara
b. Mengikuti pemilu dan menggunakan hak pilihnya
sesuai dengan pilihannya sendiri agar mendapatkan
pemimpin yang baik
c. Memberikan surat suara dan meminta tolong teman
untuk mengisikannya
d. Mengikuti pemilu karena hanya diajak teman
Rubrik : a = 1 , b = 4 , c = 3 , d = 2
2. Hasil Uji Kualitas (Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, dan
Daya Beda) Soal Tes Karakter Nasionalisme dan Karakter Cinta
Tanah Air Berbasis Film yang Diujicobakan di SMP Negeri 2
Giriwoyo pada Siswa Kelas VII dan VIII.
Sebagaimana dipaparakan pada bab III untuk menguji kualitas soal
tes yang dikembangkan dalam penelitian ini (validitas, reliabilitas,
tingkat kesukaran dan daya beda) dan uji fit model digunakan
pendekatan teori respon butir (IRT model Rasch).
a. Validitas
Uji validitas menurut model Rasch ditentukan oleh kriteria
yaitu INFIT MNSQ (0,77 s.d 1,30) dan INFIT t (-2 s.d +2).
Informasi IRT berupa INFIT MNSQ INFIT t sebagai bukti fit atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
tidaknya item menurut model Rasch. Berdasarkan data uji coba
produk pada siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 2 Giriwoyo
(N = 65 orang), diperoleh hasil uji validitas butir tes karakter
nasionalisme sebagai berikut:
Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas Soal Tes Karakter Nasionalisme
Item Estimates (Thresholds) In input Order
all on all (N = 65 L = 20 Probability Level= .50)
--------------------------------------------------
| ITEM NAME | INFT | INFT |kesimpulan |
| | MNSQ | t | |
--------------------------------------------------
|1 item 1 | .98 | .3 | valid |
|2 item 2 | 1.03 | .2 | valid |
|3 item 3 | 1.04 | .3 | valid |
|4 item 4 | perfect| perfect | valid |
|5 item 5 | perfect| perfect | valid |
|6 item 6 | .99 | .0 | valid |
|7 item 7 | 1.02 | .3 | valid |
|8 item 8 | .88 | -.4 | valid |
|9 item 9 | .92 | -.1 | valid |
|10 item 10 | 1.19 | .9 | valid |
|11 item 11 | .91 | -.4 | valid |
|12 item 12 | 1.02 | .2 | valid |
|13 item 13 | .92 | -.1 | valid |
|14 item 14 | .89 | -.6 | valid |
|15 item 15 | 1.03 | .3 | valid |
|16 item 16 | 1.02 | .2 | valid |
|17 item 17 | 1.06 | .5 | valid |
|18 item 18 | .95 | -.3 | valid |
|19 item 19 | 1.09 | .4 | valid |
|20 item 20 | .93 | -.3 | valid |
--------------------------------------------------
|Mean | .99 | .1 | |
|SD | .08 | .4 | |
==================================================
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa seluruh item memenuhi
kriteria validitas dengan INFIT MNSQ antara 0,88 s.d 1,19 dan INFIT t
antara -0,6 s.d 0,9 dengan model Rasch. Namun pada item nomer 4 dan 5
seharusnya gugur karena semua item perfect artinya tidak memiliki variasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
jawaban atau tidak memiliki daya beda artinya item 4 dan 5 termasuk soal
yang jelek. Berikut akan disajikan grafik gambaran hasil uji validatas tes
karakter nasionalisme dengan kriteria INFIT MNSQ 0,77 s.d 1,30.
Item Fit 20/12/17 22:23
all on all (N = 65 L = 20 Probability Level= .50)
-------------------------------------------------------------------------
INFIT
MNSQ .56 .63 .71 .83 1.00 1.20
-----------------+---------+---------+---------+---------+---------+-----
1 item 1 . *| .
2 item 2 . | * .
3 item 3 . | * .
6 item 6 . *| .
7 item 7 . |* .
8 item 8 . * | .
9 item 9 . * | .
10 item 10 . | * .
11 item 11 . * | .
12 item 12 . |* .
13 item 13 . * | .
14 item 14 . * | .
15 item 15 . |* .
16 item 16 . |* .
17 item 17 . | * .
18 item 18 . * | .
19 item 19 . | * .
20 item 20 . * | .
Gambar 4.2 Print Out Hasil Uji Fit Model Tes Karakter Nasionalisme
Dari gambaran item fit karakter nasionalisme tersebut dapat
diketahui bahwa seluruh item berada dalam area fit, karena berada di dalam
garis putus-putus yaitu antara 0,77 s.d 1,30. item digambarkan dalam bentuk
bintang, dan garis putus-putus berupa titik kecil secara vertikal nenandakan
posisi nilai skor batas penerimaan item dengan nilai INFT MNSQ, titik
bagian kiri adalah skor 0,77 dan bagian kanan adalah skor 1,30. Selanjutnya,
berikut akan di tampilkan hasil uji validitas tes karakter cinta tanah air pada
tabel 4.4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tabel 4.4
Hasl Uji Validitas Soal Tes Karakter Cinta Tanah Air
Item Estimates (Thresholds) In input Order
all on all (N = 65 L = 20 Probability Level= .50)
-------------------------------------------------
| ITEM NAME | INFT | INFT | kesimpulan |
| | MNSQ | t | |
------------------------------------------------|
|1 item 1 | .97 | .1 | valid |
|2 item 2 | 1.00 | .0 | valid |
|3 item 3 | .89 | -.9 | valid |
|4 item 4 | .83 | -.5 | valid |
|5 item 5 | 1.20 | .9 | valid |
|6 item 6 | 1.06 | .3 | valid |
|7 item 7 | .99 | .0 | valid |
|8 item 8 | .92 | -.7 | valid |
|9 item 9 | .99 | .0 | valid |
|10 item 10 | 1.06 | .3 | valid |
|11 item 11 | .95 | -.2 | valid |
|12 item 12 | 1.12 | .9 | valid |
|13 item 13 | 1.12 | .7 | valid |
|14 item 14 | .83 | -.5 | valid |
|15 item 15 | 1.07 | .4 | valid |
|16 item 16 | 1.01 | .2 | valid |
|17 item 17 | 1.03 | .3 | valid |
|18 item 18 | .99 | -.1 | valid |
|19 item 19 | 1.07 | .6 | valid |
|20 item 20 | .93 | -.2 | valid |
------------------------------------------------|
|Mean | 1.00 | .1 | |
|SD | .10 | .5 | | =================================================
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa seluruh item memenuhi
kriteria validitas dengan INFIT MNSQ antara 0,83 sampai dengan 1,20,
dan INFIT t antara -0,9 s.d 0,9 dengan model Rasch. Berikut akan
disajikan grafik gambaran hasil uji validatas tes karakter cinta tanah air
dengan kriteria INFIT MNSQ yang dapat dilihat pada gambar 4.3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Item Fit 23/12/17 22: 6
all on all (N = 65 L = 20 Probability Level= .50)
-------------------------------------------------------------------------
INFIT
MNSQ .56 .63 .71 .83 1.00 1.20
-----------------+---------+---------+---------+---------+---------+-----
1 item 1 . * | .
2 item 2 . * .
3 item 3 . * | .
4 item 4 . * | .
5 item 5 . | * .
6 item 6 . | * .
7 item 7 . *| .
8 item 8 . * | .
9 item 9 . * .
10 item 10 . | * .
11 item 11 . * | .
12 item 12 . | * .
13 item 13 . | * .
14 item 14 . * | .
15 item 15 . | * .
16 item 16 . |* .
17 item 17 . | * .
18 item 18 . *| .
19 item 19 . | * .
20 item 20 . * | .
Gambar 4.3 Print Out Hasil Uji Fit Model Tes Karakter Cinta Tanah Air
Dari gambaran grafik item fit karakter cinta tanah air tersebut
dapat diketahui bahwa seluruh item berada dalam area fit, karena
berada di dalam garis putus-putus yaitu antara 0,77 s.d 1,30. Item fit
sesuai dengan nilai INFIT MNSQ. Selanjutnya, berikut akan di
tampilkan hasil uji kuisioner validasi efektivitas penggunaan soal tes
menurut siswa pada tabel 4.5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas Skala Validasi Kuesioner Efektivitas Model
-----------------------------------------------------------------
| ITEM NAME | INFT | Kesimpulan |
| | MNSQ | |
-----------------------------------------------------------------
| 1 item 1 | .89 | valid |
| 2 item 2 | 1.02 | valid |
| 3 item 3 | .97 | valid |
| 4 item 4 | 1.04 | valid |
| 5 item 5 | .93 | valid |
| 6 item 6 | .79 | valid |
| 7 item 7 | 1.02 | valid |
| 8 item 8 | 1.33 | tidak valid |
| 9 item 9 | 1.09 | valid |
| 10 item 10 | 1.01 | valid |
| 11 item 11 | 1.17 | valid |
| 12 item 12 | Item has perfect score | valid |
| 13 item 13 | .98 | valid |
| 14 item 14 | .98 | valid |
| 15 item 15 | .93 | valid |
| 16 item 16 | .89 | valid |
| 17 item 17 | 1.03 | valid |
| 18 item 18 | .97 | valid |
| 19 item 19 | 1.10 | valid |
| 20 item 20 | .93 | valid |
| 21 item 21 | Item has perfect score | valid |
| 22 item 22 | Item has perfect score | valid |
| 23 item 23 | 1.11 | valid |
| 24 item 24 | .90 | valid |
| 25 item 25 | .93 | valid |
| 26 item 26 | .97 | valid |
| 27 item 27 | 1.03 | valid |
| 28 item 28 | .84 | valid |
| 29 item 29 | .88 | valid |
| 30 item 30 | 1.15 | valid |
------------------------------------------------------------------
| Mean | 1.00 | |
| SD | .11 | |
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 1 item yang gugur
karena tidak memenuhi kriteria validitas dengan INFIT MNSQ (0,77-
1,30) yaitu item nomer 8 dengan validitas 1,33. Kemudian ada 29 item
yang memenuhi kriteria validitas dengan INFIT MNSQ dan masuk
pada kriteria antara 0,79 sampai dengan 1,17.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
b. Reliabilitas
Reliabilitas tes karakter yang dikembangkan dalam penelitian
ini ditetapkan berdasarkan nilai item estimasi oleh Wrigh & Master,
1982 (Subali, 2011) yang disebut dengan reliabilitas sampel dan tes.
Semakin tinggi nilainya semakin banyak item yang fit dengan model.
Untuk mempermudah penafsifran hasil uji reliabilitas statistik, peneliti
menggunakan patokan 0,5 s.d 1,5 untuk nilai mean squer, dan -1,9 s.d
1,9 untuk nilai standar deviasi (SD), nilai mean squer dan standar
deviasi (SD) untuk melihat apakah reliabilitas tes sudah fit dengan
model Rasch atau tidak, untuk melihat nilai reliabilitas item menurut
model Rasch, menggunakan kategori dengan norma kriteria skor
sebagai berikut:
Tabel 4.6
Norma Kategori Nilai Reliabilitas Person dan Item Model Rasch
Semakin tinggi nilainya semakin banyak item yang fit dengan
model dan semakin tinggi nilai item semakin meyakinkan bahwa
pengukuran memberikan hasil yang konsisten. Berikut hasil hitung
reliabilitas item karakter nasionalisme.
Kriteria Skor Tingkat Reliabel
> 0,94 Istimewa 0,91 s.d 0,94 Bagus sekali 0,81 s.d 0,90 Bagus 0,67 s.d 0,80 Cukup
< 0,67 Lemah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Tabel 4.7
Reliabilitas Soal Tes Karakter Nasionalisme Summary of item Estimates
|-------------------------|-------|
| Reliability of estimate | .83 |
| --------------------------------|
Dapat diketahui dari hasil hitung reliabilitas item karakter
nasionalisme pada tabel 4.6 memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,83.
Berdasarkan ketegori model Rasch dapat diketahui bahwa
reliabilitas item termasuk dalam kategori bagus, artinya secara
keseluruhan item tersebut sesuai dengan model Rasch dan memiliki
konsistensi yang baik. Agar lebih jelas untuk melihat keseluruhan
hasil hitung dari tiap karakter dapat dilihat pada lampiran 7.
Selanjutnya untuk melihat reliabilitas karakter cinta tanah
air akan ditampilkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.8
Reliabilitas Soal Tes Karakter Cinta Tanah Air Summary of item Estimates
|-------------------------|-------|
| Reliability of estimate | .91 |
| --------------------------------|
Dapat diketahui dari hasil hitung reliabilitas item karakter
nasionalisme pada tabel 4.8, memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,91.
Berdasarkan ketegori model Rasch dapat diketahui bahwa
reliabilitas item termasuk dalam kategori bagus sekali, artinya
secara keseluruhan item tersebut sesuai dengan model Rasch dan
memiliki konsistensi yang baik. Agar lebih jelas untuk melihat
keseluruhan hasil hitung dari tiap karakter dapat dilihat pada
lampiran 7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Sedangkan untuk melihat reliabilitas dari kuisioner validasi
efektivitas model dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.9
Reliabilitas Kuesioner Validasi Efektivitas Model |-------------------------|-------|
| Reliability of estimate | .87 |
| --------------------------------|
Dari data reliabilitas kuisioner di atas diketahui bahwa nilai
reliabilitasnya sebesar 0,87, apabila nilai tersebut dimasukkan
dalam kategori reliabilitas model Rasch maka masuk dalam kriteria
bagus. Artinya kuisioner validasi efektivitas model sesuai dengan
model Rasch dan memiliki konsistensi dan keajekan yang baik.
c. Tingkat Kesukaran
Sebagaimana dipaparkan pada bab III, untuk mengetahui tingkat
kesukaran dari soal tes yang telah dibuat dapat dilihat pada Item
Estimates (Thresholds) dengan kriteria nilai -2,0 s.d 2,0 apabila jarak/
sebaran item maupun responden dibawah -2,0 maka item dapat
dikatakan memiliki tingkat kesukaran yang mudah. Sedangkan bila
jarak/sebaran item maupun responden di atas 2,0 maka item dapat
dikatakan sangat sulit dan responden memiliki kemampuan untuk
menjawab. Berdasarkan data uji coba produk pada siswa kelas VII
dan VIII di SMP Negeri 2 Giriwoyo (N = 65 orang), diperoleh hasil
uji tingkat kesukaran butir tes karakter nasionalisme sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
------------------------------------------------------------------
Item Estimates (Thresholds)
20/12/17 22:23
all on all (N = 65 L = 20 Probability Level= .50)
------------------------------------------------------------------
2.0 |
|
|
X | 16.4
|
X |
|
XX | 7.4
|
X |
XX | 14.2 14.3 14.4
| 17.4 20.4
XXXXXXX |
XXX | 6.4
1.0 XXXXX |
XXXXXX |
XXXXXXXXX | 17.3
XXXXXXXXXX | 7.2 7.3
XXXX | 16.3
X |
XXXXXX | 10.4 18.4
XX | 3.4 11.4 18.3
XXX | 19.4
X |
X |
| 9.4 11.3
| 11.2
.0 | 3.2 3.3 12.2 12.3 12.4 16.2
| 10.3 13.4
| 2.4 17.2
| 8.4
| 13.3
| 13.2
| 8.3
| 2.3
| 19.3 20.3
| 18.2
| 6.3 10.2
|
|
| 9.2 9.3
-1.0 | 2.2
| 15.4
|
| 1.3 1.4 19.2
|
| 15.3
|
| 20.2
|
|
|
|
|
|
-2.0 |
------------------------------------------------------------------
Gambar 4.4 Grafik Hasil Uji Tingkat Kesukaran Item Karakter Nasionalisme
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Pada grafik di atas menunjukkan nilai uji tingkat kesukaran
item (threshold) pada karakter nasionalisme diperoleh informasi
bahwa tidak ada item yang tersulit karena item tidak ada yang
melebihi nilai kriteria diatas 2.0. Kemudian untuk seluruh item
memiliki tingkat kesukaran antara -2,0 s.d 2,0, bila dilihat dari
kategori tingkat kesukaran maka item-item tersebut tergolong
sedang dan cocok digunakan untuk mengukur karakter
nasionalisme siswa.
Selanjutnya untuk melihat grafik tingkat kesukaran item
karakter cinta tanah air dapat dilihat pada gambar 4.5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
------------------------------------------------------------------------
Item Estimates (Thresholds)
23/12/17 22: 6
all on all (N = 65 L = 20 Probability Level= .50)
------------------------------------------------------------------------
3.0 |
| 11.4
|
|
|
|
|
|
|
2.0 |
|
|
XX | 19.4
|
| 9.4 17.4
| 3.4 8.4
XX | 18.4
XXXX |
1.0 XXXXXX | 10.4 12.2 12.3 12.4
XXXXX |
XXXXX | 15.4
XXXXXXXXXXXXXXX | 8.3
XXXXX |
XXXXXXXXXXXX | 19.3
XX | 18.3
XXXXX | 2.4 20.4
| 6.4 13.4
.0 | 5.4 14.4 17.3
X | 4.4 5.3 7.4
X | 3.3 4.2 4.3 11.3 15.3
| 1.2 1.3 1.4 7.3 16.4
| 14.2 14.3 17.2
| 6.3 16.3
| 6.2 15.2
| 16.2
| 5.2 10.3
| 9.3 10.2
-1.0 | 20.3
| 20.2
|
| 13.3
|
| 9.2
|
|
|
-2.0 |
| 8.2
| 11.2
|
| 18.2
|
|
|
|
-3.0 |
------------------------------------------------------------------------
Gambar 4.5 Grafik Hasil Uji Tingkat Kesukaran Item
Karakter Cinta Tanah Air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Pada grafik di atas menunjukkan nilai uji tingkat kesukaran item
(threshold) pada karakter cinta tanah air diperoleh informasi bahwa
ada satu item dengan degradasi pilihan yang sukar yaitu item 11.4,
artinya item 11 dengan skor 4 memiliki nilai tingkat kesukaran diatas
2.0, bila dilihat dari kategori tingkat kesukaran maka item tersebut
tergolong sulit dan perlu direvisi untuk digunakan mengukur karakter
cinta tanah air siswa karena item tersebut tidak dapat digunakan untuk
membedakan mana siswa yang berkarakter cinta tanah air maupun
siswa yang berkarakter kurang cinta tanah air. Kemudian untuk item
nomer 8.2, 11.2 dan 18.2, bila dilihat dari tingkat kesukaran item
tergolong mudah karena berada pada kriteria kurang dari -2,0
sehingga item tersebut perlu direvisi untuk digunakan mengukur
karakter cinta tanah air siswa. Kemudian untuk item-item yang lain
berada pada kriteria -2,0 s.d 2,0 yang berarti bahwa item-item tersebut
tergolong pada kategori sedang dan cocok digunakan untuk mengukur
karakter cinta tanah air siswa.
d. Daya Beda
Pada bagian ini, peneliti hendak melihat kemampuan butir soal
tes untuk membedakan siswa yang termasuk kelompok berkarakter
nasionalisme dan karakter cinta tanah air, dengan siswa yang termasuk
kelompok tidak berkarakter nasionalisme dan karakter cinta tanah air.
Selanjutnya untuk melihat daya beda dari item yang memiliki tingkat
kesukaran tinggi, sedang dan rendah dapat dilihat pada tabel 4.9,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
4.10,4.11. Uji daya beda pada masing-masing karakter nasionalisme
dan karakter cinta tanah air hanya dilihat dari hasil PT-Biserialnya
saja, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:
Tabel 4.10
Daya Beda Soal Tes Karakter Nasionalisme
yang Memiliki Tingkat Kesukaran Tinggi
Item 16: item 16 Infit MNSQ = 1.02
Disc = .26
Categories 1 2 3 4
Pt-Biserial -.07 -.44 .25 .24
Dari tabel di atas, dengan melihat nilai point biserial (indeks
daya beda) untuk skor 1 yang negatif, yakni sebesar -0,07, berarti testi
yang memperoleh skor 1, testi yang berkarakter nasionalisme < testi
yang tidak memiliki karakter nasionalisme, jadi lebih banyak testi yang
tidak memiliki karakter nasionalisme. Hal yang sama berlaku untuk
skor 2, karena hasilnya juga negatif. Kemudian skor 3, hasilnya positif,
yakni +0,25, sehingga yang memperoleh skor 3, testi yang berkarakter
nasionalisme lebih banyak dibanding testi yang tidak berkarakter
nasionalisme, jadi testi yang tidak berkarakter nasionalisme hanya
sedikit, hal yang sama berlaku untuk skor 4 yakni +0,24. Berikut
ditampilkan tabel daya beda dari item yang memiliki tingkat kesukaran
sedang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Tabel 4.11
Daya Beda Soal Tes Karakter Nasionalisme
yang Memiliki Tingkat Kesukaran Sedang
Item 11: item 11 Infit MNSQ = .91
Disc = .42
Categories 1 2 3 4
Pt-Biserial -.43 -.15 -.07 .42
Dari tabel di atas, dengan melihat nilai point biserial (indeks daya
beda) untuk skor 1 yang negatif, yakni sebesar -0,43, berarti testi yang
memperoleh skor 1, testi yang berkarakter nasionalisme lebih sedikit dari
testi yang tidak memiliki karakter nasionalisme, hal yang sama berlaku
untuk skor 2 yakni sebesar -0,15 dan skor 3 yakni sebesar -0,07. Kemudian
skor 4, hasilnya positif yakni +0,42. Siswa yang memperoleh skor 4, testi
yang berkarakter nasionalisme lebih banyak dibanding testi yang tidak
berkarakter nasionalisme. Jadi testi yang tidak berkarakter nasionalisme
hanya sedikit. Berikut ditampilkan tabel daya beda katakter nasionalisme
dari item yang memiliki tingkat kesukaran rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Tabel 4.12
Daya Beda Soal Tes Karakter Nasionalisme
yang Memiliki Tingkat Kesukaran Rendah
Item 20: item 20 Infit MNSQ = .93
Disc = .37
Categories 1 2 3 4
Pt-Biserial -.26 -.12 -.13 .27
Dari tabel di atas, dengan melihat nilai point biserial (indeks daya
beda) untuk skor 1 yang negatif, yakni sebesar -0,26, berarti testi yang
memperoleh skor 1, testi yang berkarakter nasionalisme lebih sedikit dari
testi yang tidak memiliki karakter nasionalisme, hal yang sama berlaku
untuk skor 2 yakni sebesar -0,12 dan skor 3 yakni sebesar -0,13. Kemudian
skor 4, hasilnya positif yakni +0,27, sehingga yang memperoleh skor 4, testi
yang berkarakter nasionalisme lebih banyak dibanding testi yang tidak
berkarakter nasionalisme. Jadi testi yang tidak berkarakter nasionalisme
hanya sedikit. Berikut ditampilkan tabel rekapitulasi daya beda katakter
nasionalisme.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Tabel 4.13
Rekapitulasi Daya Beda Butir Soal Tes Karakter Nasionalisme
No
Item
Daya Beda
1 2 3 4
1. NA -.04 NA .04
2. .03 -.11 -.15 .17
3. -.02 NA .00 .02
4. NA NA NA .00
5. NA NA NA .00
6. NA .03 -.47 .45
7. -.29 -.11 .26 .12
8. NA -.51 -.16 .51
9. -.04 NA -.30 .31
10. .00 -.04 .17 -.12
11. -.43 -.15 -.07 .42
12. .01 NA NA -.01
13. -.33 -.08 -.11 .30
14. -.15 NA NA .15
15. NA -.04 .18 -.12
16. -.07 -.44 .25 .24
17. -.19 -.01 -.09 .22
18. -.43 -.27 .19 .39
19. -.08 -.06 .03 .03
20. -.26 -.12 -.13 .27
Dari tabel rekapitulasi daya beda butir soal tes karakter nasionalisme
di atas, dapat diperoleh informasi bahwa:
1) Pada item nomer 1, 12 dan 14 terdapat satu nilai positif dan satu nilai
negatif.
2) Pada item nomer 2,7, 10, 16, 18, 19 terdapat dua nilai positif dan dua
nilai negatif.
3) Pada item nomer 8, 9 dan15 terdapat satu nilai positif dan dua nilai
negatif.
4) Pada item nomer 3 dan 6 terdapat dua nilai positif dan satu nilai negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
5) Pada item nomer 4 dan 5 memiliki skor sempurna (perfect skor) artinya
pada item ini tidak memiliki nilai dan tidak ada daya bedanya.
6) Pada item nomer 11, 13, 17, 20 terdapat satu nilai positif dan tiga nilai
negatif.
Tabel 4.14
Daya Beda Soal Tes Karakter Cinta Tanah Air
yang Memiliki Tingkat Kesukaran Tinggi
Item 11: item 11 Infit MNSQ = .95
Disc = .29
Categories 1 2 3 4
Pt-Biserial -.08 -.26 .14 .22
Dari tabel di atas, dengan melihat nilai point biserial (indeks daya
beda) untuk skor 1 yang negatif, yakni sebesar -0,08, berarti testi yang
memperoleh skor 1, testi yang berkarakter cinta tanah air lebih sedikit dari
testi yang tidak memiliki karakter cinta tanah air, hal yang sama berlaku
untuk skor 2 yakni sebesar -0,26. Kemudian skor 3, hasilnya positif yakni
+0,14. Siswa yang memperoleh skor 3, testi yang berkarakter cinta tanah air
lebih banyak dibanding testi yang tidak berkarakter cinta tanah air. Hal yang
sama berlaku juga untuk skor 4 karena hasilnya juga positif yakni +0,22.
Jadi testi yang tidak berkarakter cinta tanah air hanya sedikit. Berikut
ditampilkan tabel daya beda katakter cinta tanah air dari item yang memiliki
tingkat kesukaran sedang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Tabel 4.15
Daya Beda Soal Tes Karakter Cinta Tanah Air
yang Memiliki Tingkat Kesukaran Sedang
Item 6: item 6 Infit MNSQ = 1.06
Disc = .15
Categories 1 2 3 4
Pt-Biserial -.04 -.40 .01 .11
Dari tabel di atas, dengan melihat nilai point biserial (indeks daya
beda) untuk skor 1 yang negatif, yakni sebesar -0,04, berarti testi yang
memperoleh skor 1, testi yang berkarakter cinta tanah air lebih sedikit dari
testi yang tidak memiliki karakter cinta tanah air, hal yang sama berlaku
untuk skor 2 yakni sebesar -0,40. Kemudian skor 3, hasilnya positif yakni
+0,01, sehingga yang memperoleh skor 3, testi yang berkarakter cinta tanah
air lebih banyak dibanding testi yang tidak berkarakter cinta tanah air. Hal
yang sama berlaku juga untuk skor 4 karena hasilnya juga positif yakni
+0,11. Jadi testi yang tidak berkarakter cinta tanah air hanya sedikit. Berikut
ditampilkan tabel daya beda katakter cinta tanah air dari item yang memiliki
tingkat kesukaran rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Tabel 4.16
Daya Beda Soal Tes Karakter Cinta Tanah Air
yang Memiliki Tingkat Kesukaran Rendah
Item 18: item 18 Infit MNSQ = .99
Disc = .31
Categories 1 2 3 4
Pt-Biserial -.26 -.26 .15 .19
Dari tabel di atas, dengan melihat nilai point biserial (indeks daya
beda) untuk skor 1 yang negatif, yakni sebesar -0,26, berarti testi yang
memperoleh skor 1, testi yang berkarakter cinta tanah air lebih sedikit dari
testi yang tidak memiliki karakter cinta tanah air, hal yang sama berlaku
untuk skor 2 yakni sebesar -0,26. Kemudian skor 3, hasilnya positif yakni
+0,15, sehingga yang memperoleh skor 3, testi yang berkarakter cinta tanah
air lebih banyak dibanding testi yang tidak berkarakter cinta tanah air. Hal
yang sama berlaku juga untuk skor 4 karena hasilnya juga positif yakni
+0,19. Jadi testi yang tidak berkarakter cinta tanah air hanya sedikit. Berikut
ditampilkan tabel rekapitulasi daya beda karakter cinta tanah air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Tabel 4.17
Rekapitulasi Daya Beda Butir Soal Tes Karakter Cinta Tanah Air
No
Item
Daya Beda
1 2 3 4
1. -.17 NA NA .17
2. NA NA -.21 .21
3. NA -.41 .05 .33
4. -.43 NA .06 .29
5. -.08 .09 -.09 .01
6. -.04 -.40 .01 .11
7. NA -.24 -.33 .39
8. -.34 -.23 .01 .39
9. -.12 .07 -.31 .32
10. -.14 .06 -.01 .04
11. -.08 -.26 .14 .22
12. -.15 .03 NA .14
13. NA .07 .04 -.06
14. -.45 NA .00 .26
15. -.25 -.04 -.01 .17
16. -.24 -.05 -.15 .27
17. -.11 -.14 -.12 .31
18. -.26 -.26 .15 .19
19. NA -.08 -.11 .23
20. -.40 .17 -.22 .28
Dari tabel rekapitulasi daya beda butir soal tes karakter cinta tanah air
di atas, dapat diperoleh informasi bahwa:
1) Pada item nomer 1 dan 2 terdapat satu nilai positif dan satu nilai
negatif.
2) Pada item nomer 3, 4, 12, 13, dan 14 terdapat dua nilai positif dan satu
nilai negatif.
3) Pada item nomer 5, 6, 8, 9, 10,11, 18 dan 20 terdapat dua nilai positif
dan dua nilai negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
4) Pada item nomer 7 dan 19 terdapat satu nilai positif dan dua nilai
negatif.
5) Pada item nomer 15, 16 dan 17 terdapat satu nilai positif dan tiga nilai
negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Tabel 4.18
Rekapitulasi Hasil Uji Kualifikasi Butir Tes
Karakter Nasionalisme
No.
Item
Validiti Relia
biliti
Tingkat
Kesukaran
Daya Beda Fit
Model MNSQ t 1 2 3 4 Fit
1. 0,98 .3
0,83
Sedang NA -.04 NA .04 Fit
2. 1,03 .2 Sedang .03 -.11 -.15 .17 Fit
3. 1,04 .3 Sedang -.02 NA .00 .02 Fit
4. Perfect Perfect Sedang NA NA NA .00 Fit
5. Perfect Perfect Sedang NA NA NA .00 Fit
6. 0,99 .0 Sedang NA .03 -.47 .45 Fit
7. 1,02 .3 Sedang -.29 -.11 .26 .12 Fit
8. 0,88 -.4 Sedang NA -.51 -.16 .51 Fit
9. 0,92 -.1 Sedang -.04 NA -.30 .31 Fit
10. 1,19 .9 Sedang .00 -.04 .17 -.12 Fit
11. 0,91 -.4 Sedang -.43 -.15 -.07 .42 Fit
12. 1,02 .2 Sedang .01 NA NA -.01 Fit
13. 0,92 -.1 Sedang -.33 -.08 -.11 .30 Fit
14. 0,89 -.6 Sedang -.15 NA NA .15 Fit
15. 1,03 .3 Sedang NA -.04 .18 -.12 Fit
16. 1,02 .2 Sedang -.07 -.44 .25 .24 Fit
17. 1,06 .5 Sedang -.19 -.01 -.09 .22 Fit
18. 0,95 -.3 Sedang -.43 -.27 .19 .39 Fit
19. 1,09 .4 Sedang -.08 -.06 .03 .03 Fit
20. 0,93 -.3 Sedang -.26 -.12 -.13 .27 Fit
Tabel 4.19
Rekapitulasi Hasil Uji Kualifikasi Butir Tes
Karakter Cinta Tanah Air
No.
Item
Validiti Reliab
iliti
Tingkat
Kesukaran
Daya Beda Fit
Model MNSQ t 1 2 3 4 Fit
1 0,97 .1
0,91
Sedang -.17 NA NA .17 Fit
2 1,00 .0 Sedang NA NA -.21 .21 Fit
3 0,89 -.9 Sedang NA -.41 .05 .33 Fit
4 0,83 -.5 Sedang -.43 NA .06 .29 Fit
5 1,20 .9 Sedang -.08 .09 -.09 .01 Fit
6 1,06 .3 Sedang -.04 -.40 .01 .11 Fit
7 0,99 .0 Sedang NA -.24 -.33 .39 Fit
8 0,92 -.7 Mudah -.34 -.23 .01 .39 Fit
9 0,99 .0 Sedang -.12 .07 -.31 .32 Fit
10 1,06 .3 Sedang -.14 .06 -.01 .04 Fit
11 0,95 -.2 Sulit -.08 -.26 .14 .22 Fit
12 1,12 .9 Sedang -.15 .03 NA .14 Fit
13 1,12 .7 Sedang NA .07 .04 -.06 Fit
14 0,83 -.5 Sedang -.45 NA .00 .26 Fit
15 1,07 .4 Sedang -.25 -.04 -.01 .17 Fit
16 1,01 .2 Sedang -.24 -.05 -.15 .27 Fit
17 1,03 .3 Sedang -.11 -.14 -.12 .31 Fit
18 0,99 -.1 Mudah -.26 -.26 .15 .19 Fit
19 1,07 .6 Sedang NA -.08 -.11 .23 Fit
20 0,93 -.2 Sedang -.40 .17 -.22 .28 Fit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
3. Gambaran Capaian Hasil Pendidikan Karakter Nasionalisme dan
Karakter Cinta Tanah Air pada Siswa Kelas VII dan VIII SMP
Negeri 2 Giriwoyo.
Penelitian ini menggunakan soal tes asesmen hasil pendidikan
karakter nasionalisme dan karakter cinta tanah air berbasis media film
karakter, diketahui gambaran tingkat capaian skor karakter nasionalisme
dan karakter cinta tanah air kelas VII dan VIII SMP Negeri 2 Giriwoyo
Tahun Ajaran 2016/2017 untuk masing-masing kelas. Peneliti melakukan
pengkategorisasi untuk menganalisis data dan kategorisasi yang
digunakan adalah pengkategorisasian menurut PAP Tipe I (Masidjo,
1995).
a. Capaian Skor Karakter Nasionalisme
Berikut ini disajikan grafik capaian skor subjek karakter kerja keras.
Gambar 4.6 Grafik Profile Capaian Skor Karakter Nasionalisme
0
10
20
30
40
50
60
70
80
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33
VII
VIII
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Dilihat dari grafik 4.6 profil capaian skor karakter nasionalisme
kelas VII dan VIII berkategori sangat baik, baik dan cukup baik. Rata-
rata untuk karakter nasionalisme kelas VII yaitu 67 dan ada 17 siswa
yang di atas rata-rata kelas, sedangkan untuk rata rata karakter
nasionalisme kelas VIII yaitu 68 dan ada 17 siswa di atas rata-rata kelas.
Dari hasil penelitian ini juga mendapatkan data distribusi gambaran
capaian skor subjek karakter nasionalisme sebagai berikut:
Tabel 4.20
Data Distribusi Capaian Skor
Karakter Nasionalisme pada Siswa
Persentase Kategorisasi VII VIII
F % F %
90%-100% Sangat Baik 1 3% 6 18%
80%-89% Baik 26 81% 19 58%
65%-79% Cukup Baik 5 16% 8 24%
55%-64% Kurang Baik 0 0% 0 0%
Di bawah 55% Buruk 0 0% 0 0%
Berikut ini juga disajikan presentase hasil kategorisasi karakter
nasionalisme dalam bentuk diagram batang.
Gambar 4.7 Grafik Presentase Hasil Kategorisasi Karakter Nasionalisme
1
26
5 0 0
6
19
8
0 0 05
1015202530
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Buruk
90%-100% 80%-89% 65%-79% 55%-64% di bawah55%
VII VIII
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa hasil tes karakter
nasionalisme capaian skor siswa kelas VII berkategori sangat baik, baik
dan cukup baik. Ada 1 siswa (3%) memiliki kategori sangat baik,
sedangkan yang memiliki kategorisasi baik ada 26 siswa (81%).
Kategorisasi cukup baik hanya dimiliki oleh 5 siswa (16%). Kemudian
hasil tes karakter nasionalisme capaian skor siswa kelas VIII memiliki
kategori sangat baik yaitu ada 6 siswa (18%) dan untuk kategori baik ada
19 siswa (58%). Kategorisasi cukup baik hanya ada 8 siswa (24%) saja.
Hasil tes karakter nasionalisme menggunakan soal tes asesmen
hasil pendidikan karakter berbasis film ini menunjukkan bahwa karakter
nasionalisme kelas VII dan VIII SMP Negeri 2 Giriwoyo baik. Berikut
ini disajikan grafik capaian skor subjek cinta tanah air.
b. Capaian Skor Karakter Cinta Tanah Air
Gambar 4.8 Grafik Profile Capaian Skor Karakter Cinta Tanah Air
0
10
20
30
40
50
60
70
80
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33
VII
VIII
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Dilihat dari grafik 4.8 profil capaian skor karakter cinta tanah air
kelas VII dan VIII berkategori sangat baik, baik dan cukup baik. Rata-
rata untuk karakter cinta tanah air kelas VII yaitu 66 dan ada 20 siswa
yang di atas rata-rata kelas, sedangkan untuk rata rata karakter cinta
tanah air kelas VIII yaitu 65 dan ada 15 siswa di atas rata-rata kelas. Dari
hasil penelitian ini juga mendapatkan data distribusi gambaran capaian
skor subjek karakter cinta tanah air sebagai berikut:
Tabel 4.21
Data Distribusi Capaian Skor
Karakter Cinta Tanah Air pada Siswa
Persentase Kategorisasi VII VIII
F % F %
90%-100% Sangat Baik 2 6% 0 0%
80%-89% Baik 24 75% 20 61%
65%-79% Cukup Baik 6 19% 13 39%
55%-64% Kurang Baik 0 0% 0 0%
Di bawah 55% Buruk 0 0% 0 0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Berikut ini juga disajikan presentase hasil kategorisasi karakter
cinta tanah air dalam bentuk diagram batang.
Gambar 4.9 Grafik Presentase Hasil Kategorisasi Karakter Cinta Tanah
Air
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa hasil tes karakter cinta
tanah air capaian skor siswa kelas VII berkategori sangat baik, baik dan
cukup baik. Ada 2 siswa (6%) memiliki kategori sangat baik, sedangkan
ada 24 siswa (75%) yang memiliki kategorisasi baik. Pada kategorisasi
cukup baik hanya ada 6 siswa (19%) saja. Kemudian hasil tes karakter
cinta tanah air capaian skor siswa kelas VIII memiliki kategori baik
sebanyak 20 siswa (61%) dan memiliki kategori cukup baik sebanyak 13
siswa (39%). Hasil tes karakter cinta tanah air menggunakan soal tes
asesmen hasil pendidikan karakter berbasis film ini menunjukkan bahwa
karakter cinta tanah air kelas VII dan VIII SMP Negeri 2 Giriwoyo baik.
2
24
6 0 0 0
20 13
0 0 05
1015202530
Sangat Baik Baik Cukup Baik KurangBaik
Buruk
90%-100% 80%-89% 65%-79% 55%-64% di bawah55%
VII VIII
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
4. Efektivitas Penggunaan Prototipe Soal Tes Karakter Nasionalisme
dan Karakter Cinta Tanah Air Menurut Penilaian Siswa Kelas VII
dan VIII SMP Negeri 2 Giriwoyo.
Prototipe soal tes hasil asesmen pendidikan karakter
nasionalisme dan karakter cinta tanah air berbasis film karakter dilihat
keefektivitasnya menurut penilaian dari siswa. Siswa yang mengikuti
semua rangkaian tes diberikan kesempatan untuk memberikan penilaian
terkait efektivitas penggunaan prototipe soal tes asesmen hasil
pendidikan karakter nasionalisme dan karakter cinta tanah air berbasis
film karakter. Terdapat 30 butir pernyataan yang tersedia dan siswa
diminta untuk mencentang alternative jawaban yang ada. Penilaian dari
siswa disajikan dalam bentuk persentase (%) disetiap itemnya dan
hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.22.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Tabel 4.22
Rekapitulasi Hasil Validasi Efektivitas Penggunaan Soal Tes
Karakter Nasionalisme dan Karakter Cinta Tanah Air Menurut
Penilaian Siswa SMP Negeri 2 Giriwoyo
(N=65)
No Pernyataan Ya
Ku
ra-
ng
Ti-
dak
Ti-
dak
tahu
Ya
%
1. Menarik dan asyik 54 11 0 0 83
2. Menyenangkan dan menghibur 44 19 1 1 68
3. Sangat bermanfaat untuk menyadari kualitas diri 63 2 0 0 97
4. Menyadarkan saya untuk memperbaiki prilaku 61 3 1 0 94
5. Membuka mata hati/nurani 55 7 1 2 85
6. Mendorong tekad/keberanian berbuat lebih baik 59 5 1 0 91
7. Menimbulkan rasa bersalah 24 12 25 4 37
8. Mempermalu diri sendiri 6 10 46 3 9
9. Menumbuhkan rasa diri berharga 50 5 6 4 77
10. Menelanjangi kelemahan/kekurangan diri 25 5 27 8 38
11. Menimbulkan rasa sedih dan prihatin 46 11 7 1 71
12. Sangat bermanfaat mendorong perbaikan perilaku 65 0 0 0 100
13. Menimbulkan rasa menyesal 20 10 30 5 31
14. Menumbuhkan keinginan menolong orang lain 63 2 0 0 97
15. Menumbuhkan rasa bersyukur 58 6 0 1 89
16. Menantang diri untuk bertobat dari perilaku buruk 52 5 5 3 80
17. Sangat membosankan/melelahkan 1 10 52 2 2
18. Sangat berat dan sulit 2 11 52 0 3
19. Soalnya terlalu panjang dan rumit 7 11 46 1 11
20. Mendorong keberanian bertanggung jawab 64 1 0 0 98
21. Membangkitkan kesadaran menghargai teman 65 0 0 0 100
22. Menumbuhkan rasa kemanusiaan dan menolong 65 0 0 0 100
23. Mempererat rasa persaudaraan/persahabatan 60 4 1 0 92
24. Menumbuhkan ketaatan terhadap norma/peraturan 61 3 0 1 94
25. Membangkitkan keinginan berusaha/daya juang 56 8 0 1 86
26. Sangat baik/sesuai untuk mengukur karakter siswa 54 6 1 4 83
27.
Beberapa potongan film/video tidak menyambung
dengan pertanyaan & opsi jawaban 4 2 56 3 6
28. Menumbuhkan keinginan berbagi/rela berkorban 60 3 0 2 92
29. Mendorong siswa lebih disiplin 55 8 1 1 85
30. Waktu mengerjakan terlalu singkat/kurang waktu 11 4 48 2 17
Keterangan: Item nomor 8, 17, 18, 19, 27, dan 30 merupakan pernyataan negative
Dari data tabel diatas, sudah sangat meyakinkan bahwa sebagian besar
siswa yang menjadi partisipan dalam penggunaan prototipe soal tes asesmen
hasil pendidikan karakter, menilai model pengembangan ini efektif. Maka
diperoleh informasi bahwa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
a. Pada sebelas pernyataan positif siswa (>90%) memilih jawaban “ya”
yang berarti memiliki kategori sangat efektif, dengan rincian sebagai
berikut.
1) Pada item nomer 3 terdapat 63 siswa (97%) yang memilih
jawaban ya.
2) Pada item nomer 4 terdapat 61 siswa (94%) yang memilih
jawaban ya.
3) Pada item nomer 6 terdapat 59 siswa (91%) yang memilih
jawaban ya.
4) Pada item nomer 12 terdapat 65 siswa (100%) yang memilih
jawaban ya.
5) Pada item nomer 14 terdapat 63 siswa (97%) yang memilih
jawaban ya.
6) Pada item nomer 20 terdapat 64 siswa (98%) yang memilih
jawaban ya.
7) Pada item nomer 21 terdapat 65 siswa (100%) yang memilih
jawaban ya.
8) Pada item nomer 22 terdapat 65 siswa (100%) yang memilih
jawaban ya.
9) Pada item nomer 23 terdapat 60 siswa (92%) yang memilih
jawaban ya.
10) Pada item nomer 24 terdapat 61 siswa (94%) yang memilih
jawaban ya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
11) Pada item nomer 28 terdapat 60 siswa (92%) yang memilih
jawaban ya.
Pada empat pernyataan negatif siswa (>90%) memilih jawaban
“tidak” yang berarti memiliki kategori sangat efektif, dengan rincian
sebagai berikut.
1) Pada item nomer 8 terdapat 59 siswa (90%) yang memilih
jawaban tidak.
2) Pada item nomer 17 terdapat 64 siswa (98%) yang memilih
jawaban tidak.
3) Pada item nomer 18 terdapat 63 siswa (97%) yang memilih
jawaban tidak.
4) Pada item nomer 27 terdapat 61 siswa (94%) yang memilih
jawaban tidak.
b. Pada tujuh pernyataan positif siswa (80%-89%) memilih jawaban “ya”
yang berarti memiliki kategori efektif, dengan rincian sebagai berikut.
1) Pada item nomer 1 terdapat 54 siswa (83%) yang memilih
jawaban ya.
2) Pada item nomer 5 terdapat 55 siswa (85%) yang memilih
jawaban ya.
3) Pada item nomer 15 terdapat 58 siswa (89%) yang memilih
jawaban ya.
4) Pada item nomer 16 terdapat 52 siswa (80%) yang memilih
jawaban ya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
5) Pada item nomer 25 terdapat 56 siswa (86%) yang memilih
jawaban ya.
6) Pada item nomer 26 terdapat 54 siswa (83%) yang memilih
jawaban ya.
7) Pada item nomer 29 terdapat 55 siswa (85%) yang memilih
jawaban ya.
Pada dua pernyataan negatif siswa (80%-89%) memilih jawaban
“tidak” yang berarti memiliki kategori efektif, dengan rincian sebagai
berikut.
1) Pada item nomer 19 terdapat 58 siswa (89%) yang memilih
jawaban tidak.
2) Pada item nomer 30 terdapat 54 siswa (83%) yang memilih
jawaban tidak.
c. Pada tiga pernyataan positif siswa (65%-79%) memilih jawaban “ya”
yang berarti memiliki kategori cukup efektif, dengan rincian sebagai
berikut.
1) Pada item nomer 2 terdapat 44 siswa (68%) yang memilih
jawaban ya.
2) Pada item nomer 9 terdapat 50 siswa (77%) yang memilih
jawaban ya.
3) Pada item nomer 11 terdapat 46 siswa (71%) yang memilih
jawaban ya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
d. Pada tiga pernyataan positif siswa (<50) memilih jawaban “ya” yang
berarti memiliki kategori tidak efektif, dengan rincian sebagai berikut.
1) Pada item nomer 7 terdapat 24 siswa (37%) yang memilih
jawaban ya.
2) Pada item nomer 10 terdapat 25 siswa (38%) yang memilih
jawaban ya.
3) Pada item nomer 13 terdapat 20 siswa (31%) yang memilih
jawaban ya.
Jadi berdasarkan data diatas, soal tes asesmen hasil pendidikan
karakter berbasis film karakter efektif digunakan untuk menilai karakter
nasionalisme dan karakter cinta tanah air karena sangat bermanfaat
mendorong perbaikan perilaku, membangkitkan kesadaran menghargai
teman, menumbuhkan rasa kemanusiaan, sangat bermanfaat untuk
menyadari kualitas diri dan hal-hal positif lainnya.
B. Pembahasan
1. Prototipe Soal Tes Asesmen Hasil Pendidikan Karakter
Nasionalisme dan Karakter Cinta Tanah Air Berbasis Film
Prosedur pengembangan ini menggunakan tahapan penelitian
(Research and Development). Menurut Sugiyono, (2015) Prosedur
pengembangan dilakukan melalui sepuluh langkah antara lain; (1)
Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan informasi, (3) Desain produk,
(4) Validasi desain, (5) perbaikan desain, (6) Uji coba produk, (7)
Revisi produk, (8) Ujicoba pemakaian, (9) Revisi produk, (10) Produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
masal. Tetapi dalam penelitian ini peneliti hanya menngunakan enam
langkah dari prosedur dalam buku Sugiyono.
Langkah awal proses pengembangan prototipe soal tes ini yaitu
menentukan aspek, indikator, dan item dari karakter nasionalisme dan
karakter cinta tanah air. Setelah ditentukan aspek dan indikator
kemudian mencari dan menyeleksi film yang menggambarkan dilema
moral. Hal yang dapat dipertimbangkan dalam memunculkan dilema
moral yaitu bisa diperkuat dari pertanyaan dan alternatif jawaban yang
tersedia dari tiap-tiap soal tes. Langkah selanjutnya yaitu menyusun
soal tes dan alternatif jawaban untuk masing-masing soal tes berbentuk
pilihan ganda dengan jawaban bergradasi, yang mencerminkan tingkat
pemahaman (moral knowing) perasaan (moral affection) dan tindakan
atau perilaku berkarakter (moral action). Siswa diminta untuk
mengambil keputusan atas pertimbangan gradasi jawaban yang
disediakan. Soal tes ini terdiri dari 40 soal, masing-masing karakter
mewakili 20 soal tes yang mengambarkan masing-masing karakter.
Berikut disajikan alur pengembangan soal tes karakter nasionalisme
dan karakter cinta tanah air.
Ketika instrumen soal tes sudah jadi, kemudian dikonsultasikan
kepada ahli bahasa (expert judgment). Apabila tata bahasa pertanyaan
dan jawaban sudah baik, maka langkah selanjutnya yaitu melakukan
editing film untuk dijadikan soal tes. Editing ini dilakukan dari
memotong film untuk diambil unsur dilema moral, kemudian di akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
penayangan film di tampilkan soal pertanyaan dan jawaban. Setelah
soal tes ini sudah jadi dalam bentuk potongan-potongan film dan sudah
lolos uji dari ahli bahasa maka langkah selanjutnya langsung
diujicobakan pada subjek penelitian yaitu siswa kelas VII dan kelas
VIII SMP Negeri 2 Giriwoyo. Jika data sudah dikumpulkan maka
selanjutnya data diolah dengan program aplikasi penghitungan dan
didampingi oleh ahli statistika. Hal ini dilakukan agar mendapatkan
hasil uji kualitas mengenai prototipe soal tes asesmen hasil pendidikan
karakter nasionalisme dan karakter cinta tanah air.
2. Hasil Uji Kualitas (Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan
Daya Beda,) Soal Tes Karakter Nasionalisme dan Karakter Cinta
Tanah Air Berbasis Film yang Diujicobakan pada Siswa Kelas
VII dan VIII di SMP Negeri 2 Giriwoyo
Hasil uji kualitas (validitas, reliabilitas, daya beda, tingkat
kesukaran) soal tes pendidikan karakter nasionalisme dan karakter
cinta tanah air berbasis film yang diujicobakan dalam penelitian pada
siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 2 Giriwoyo memiliki hasil
yang efektif dan cukup baik untuk mengukur karakter nasionalisme
dan karakter cinta tanah air siswa. Dalam melihat hasil uji kualitas soal
tes karakter nasionalisme dan karakter cinta tanah air peneliti
menggunakan bantuan program komputer QUEST dengan pendekatan
(IRT) Rasch model.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Validitas pada hasil soal tes karakter nasionalisme dan karakter
cinta tanah air yang telah diujicobakan memiliki hasil bahwa semua
item pertanyaan valid karena seluruh item berada pada nilai 0,77 s.d
1,30 (menurut kriteria INFIT MNSQ) dan pada nilai -2 s.d +2 (menurut
kriteria INFIT t). Untuk karakter nasionalisme memiliki validitas item
yang berada pada nilai 0,88 s.d 1,19 (INFIT MNSQ) dan pada nilai -0,6
s.d 0,9 (INFIT t), sedangkan karakter cinta tanah air berada pada nilai
0,83 s.d 1,20 (INFIT MNSQ) dan pada nilai -0,9 s.d 0,9 (INFIT t).
Untuk memperkuat hasil validitas tersebut, maka ada hasil gambaran
item yang fit. Dari hasil gambar sebaran item fit pun juga menunjukkan
bahwa seluruh item karakter nasionalisme dan karakter cinta tanah air
berada dalam area fit yaitu antara 0,77 s.d 1,30. Hal ini juga
memperkuat hasil validitas bahwa item ini memang benar-benar bagus
(fit). Sedangkan untuk validitas efektivitas model, diperoleh hasil
bahwa ada 1 item yang gugur karena tidak memenuhi kriteria validitas
dengan INFIT MNSQ (0,77-1,30) yaitu item nomer 8 dengan validitas
1,33. Kemudian ada 29 item yang memenuhi kriteria validitas dengan
INFIT MNSQ dan masuk pada kriteria antara 0,79 sampai dengan 1,17.
Arikunto (Prijowuntato, 2016: 130) menyatakan bahwa tes
dikatakan valid apabila hasilnya sesuai dengan kriteria, sehingga hal
ini dapat disimpulkan bahwa tes ini mampu mengukur karakter
nasionalisme dan karakter cinta tanah air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Kemudian untuk hasil hitung nilai reliabilitas karakter
nasionalisme bagus karena berada pada kriteria skor 0,81 s.d 0,90
dengan nilai reliabilitasnya 0,83. Sedangkan untuk hasil hitung nilai
reliabilitas karakter cinta tanah air bagus sekali karena berada pada
kriteria skor 0,91 s.d 0,94 dengan nilai reliabilitasnya 0,91. Sedangkan
untuk reliabilitas kuisioner validasi efektivitas model, diketahui bahwa
nilai reliabilitasnya sebesar 0,87, apabila nilai tersebut dimasukkan
dalam kategori reliabilitas model Rasch maka masuk dalam kriteria
bagus. Artinya kuisioner validasi efektivitas model sesuai dengan
model Rasch dan memiliki konsistensi dan keajekan yang baik
Melihat hasil tingkat kesukaran butir soal tes karakter
nasionalisme dan karakter cinta tanah air, sebagian besar memiliki
tingkat kesukaran sedang. Untuk karakter nasionalisme diperoleh
informasi bahwa tidak ada item yang tersulit karena item tidak ada
yang melebihi nilai kriteria diatas 20. Sedangkan untuk seluruh item
memiliki tingkat kesukaran antara -2,0 s.d 2,0, bila dilihat dari
kategori tingkat kesukaran maka item-item tersebut tergolong sedang
dan cocok digunakan untuk mengukur karakter nasionalisme siswa.
Kemudian untuk karakter cinta tanah air diperoleh informasi bahwa
ada satu item dengan degradasi pilihan yang sukar yaitu item 11.4,
artinya item 11 dengan skor 4 memiliki nilai tingkat kesukaran diatas
2.0, bila dilihat dari kategori tingkat kesukaran maka item tersebut
tergolong sulit dan perlu direvisi untuk digunakan mengukur karakter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
cinta tanah air siswa karena item tersebut tidak dapat digunakan untuk
membedakan mana siswa yang berkarakter cinta tanah air maupun
siswa yang berkarakter kurang cinta tanah air. Sedangkan untuk item
nomer 8.2, 11.2 dan 18.2, bila dilihat dari tingkat kesukaran item
tergolong mudah karena berada pada kriteria kurang dari -2,0
sehingga item tersebut perlu direvisi untuk digunakan mengukur
karakter cinta tanah air siswa. Kemudian untuk item-item yang lain
berada pada kriteria -2,0 s.d 2,0 yang berarti bahwa item-item tersebut
tergolong pada kategori sedang dan cocok digunakan untuk mengukur
karakter cinta tanah air siswa.
Mencermati hasil daya beda pada hasil penghitungan, dilihat
dari nilai PT.Biserial, masih kurang mampu untuk membandingkan
antara siswa yang berkarakter nasionalisme dan berkarakter cinta tanah
air dengan siswa yang tidak berkarakter nasionalisme dan berkarakter
cinta tanah air, namun secara keseluruhan sudah bisa dikatakan baik
karena tiap item soal memiliki daya beda yang bervariasi.
3. Gambaran Capaian Hasil Pendidikan Karakter Nasionalisme dan
Karakter Cinta Tanah Air pada Siswa Kelas VII dan VIII di SMP
Negeri 2 Giriwoyo.
Capaian hasil penggunaan prototipe soal tes pada siswa
menunjukkan bahwa ada perbedaan antara siswa kelas VII dan siswa
kelas VIII dari tiap karakter. Pada karakter nasionalisme memiliki
capaian skor siswa kelas VII berkategori sangat baik, baik dan cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
baik. Ada 1 siswa (3%) memiliki kategori sangat baik, sedangkan ada
26 siswa (81%) yang memiliki kategorisasi baik. Kategorisasi cukup
baik hanya dimiliki oleh 5 siswa (16%). Kemudian hasil tes karakter
nasionalisme capaian skor siswa kelas VIII memiliki kategori sangat
baik yaitu ada 6 siswa (18%) dan untuk kategori baik ada 19 siswa
(58%). Kategorisasi cukup baik hanya ada 8 siswa (24%) saja.
Hasil tes karakter nasionalisme menggunakan soal tes asesmen
hasil pendidikan karakter berbasis film ini menunjukkan bahwa
karakter nasionalisme kelas VII dan VIII SMP Negeri 2 Giriwoyo
baik. Kemudian hasil tes karakter cinta tanah air memiliki capaian
skor siswa kelas VII berkategori sangat baik, baik dan cukup baik.
Ada 2 siswa (6%) memiliki kategori sangat baik, sedangkan ada 24
siswa (75%) yang memiliki kategorisasi baik. Pada kategorisasi cukup
baik hanya ada 6 siswa (19%) saja. Kemudian hasil tes karakter cinta
tanah air capaian skor siswa kelas VIII memiliki kategori baik
sebanyak 20 siswa (61%) dan memiliki kategori cukup baik sebanyak
13 siswa (39%). Hasil tes karakter cinta tanah air menggunakan soal
tes asesmen hasil pendidikan karakter berbasis film ini menunjukkan
bahwa karakter cinta tanah air kelas VII dan VIII SMP Negeri 2
Giriwoyo baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
4. Efektivitas Penggunaan Prototipe Soal Tes Karakter
Nasionalisme dan Karakter Cinta Tanah Air Menurut Penilaian
Siswa Kelas VII dan VIII SMP Negeri 2 Giriwoyo.
Kustandi dan Sutjipto (2013:64) mengatakan film atau gambar
merupakan kumpulan gambar-gambar dalam frame. Dalam media ini,
setiap frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis
sehingga pada layar terlihat gambar tersebut hidup. Film dapat
digunakan sebagai alat audio visual untuk pelajaran, penerangan, atau
penyuluhan.
Prototipe soal tes ini dibuat dalam bentuk film. Dari film ini
terdiri dari 20 soal pertanyaan karakter nasionalisme dan 20 soal
pertanyaan karakter cinta tanah air. Setelah prototipe soal tes ini
diujicobakan kepada siswa, maka siswa diberi lembar penilaian
terhadap efektivitas penggunaan prototipe soal tes pendidikan karakter
nasionalisme dan karakter cinta tanah air.
Siswa yang menjadi partisipan dalam penggunaan prototipe
soal tes asesmen hasil pendidikan karakter, menilai model
pengembangan ini sangat efektif. Pada sebelas pernyataan positif
siswa (>90%) memilih jawaban “ya” dan ada tujuh pernyataan positif
siswa (>80) memilih jawabab “ya” yang menilai soal tes asesmen
hasil pendidikan karakter nasionalisme dan cinta tanah air ini
berkategori efektif dan sangat efektif karena siswa menjadi mampu
mendorong dirinya lebih disiplin, menumbuhkan keinginan berbagi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
membangkitkan keinginan berusaha, menumbuhkan rasa bersyukur,
menantang diri untuk bertobat dari perilaku buruk, dan berbagai nilai
positif lainnya.
Jadi berdasarkan data diatas, soal tes asesmen hasil pendidikan
karakter berbasis film karakter efektif digunakan untuk menilai
karakter nasionalisme dan karakter cinta tanah air karena sangat
bermanfaat mendorong perbaikan perilaku, membangkitkan kesadaran
menghargai teman, menumbuhkan rasa kemanusiaan, sangat
bermanfaat untuk menyadari kualitas diri dan hal-hal positif lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
BAB V
PENUTUP
Bab ini dipaparkan kesimpulan tentang produk keterbatasan dan saran
berdasarkan hasil penelitian.
A. Simpulan tentang Produk
Beberapa kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
penelitian adalah sebagai berikut.
1. Penelitian tentang prototipe soal tes asesmen hasil pendidikan karakter
nasional dan karakter cinta tanah air berbasis film karakter telah
menghasilkan 40 soal yang terdiri dari 20 film karakter nasionalisme dan
20 film karakter cinta tanah air. Film yang ditayangkan mengandung
unsur dilema moral agar siswa tergugah dan memiliki pilihan yang baik
dan benar.
2. Hasil uji kualitas (validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda)
soal tes asesmen hasil pendidikan karakter nasionalisme dan karakter
cinta tanah air serta validasi dan reliabilitas kuisioner efektivitas model
yang diujicobakan dalam penelitian pada siswa kelas VII dan VIII di
SMP Negeri 2 Giriwoyo dikatakan bagus dan efektif untuk mengukur
karakter nasionalisme dan karakter cinta tanah air.
3. Penggunaan prototipe butir soal ini dapat mengukur keefektifan penilaian
siswa karena memperoleh hasil bahwa karakteristik siswa berada pada
kategori sangat baik, baik dan cukup baik. Ada 1 siswa (3%) memiliki
kategori sangat baik, 26 siswa (81%) berkategori baik dan kategorisasi
cukup baik hanya dimiliki oleh 5 siswa (16%). Kemudian hasil tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
karakter nasionalisme capaian skor siswa kelas VIII memiliki kategori
sangat baik yaitu ada 6 siswa (18%), 19 siswa (58%) berkategori baik,
dan kategorisasi cukup baik ada 8 siswa (24%). Kemudian untuk capaian
skor siswa karakter cinta tanah air, terdapat 2 siswa (6%) memiliki
kategori sangat baik, 24 siswa (75%) memiliki kategorisasi baik, dan
kategorisasi cukup baik hanya ada 6 siswa (19%). Kemudian hasil tes
karakter cinta tanah air capaian skor siswa kelas VIII memiliki kategori
baik sebanyak 20 siswa (61%) dan memiliki kategori cukup baik
sebanyak 13 siswa (39%).
4. Berdasarkan subjek uji coba penggunaan produk butir prototipe soal ini
diakui efektif karena pada sebelas pernyataan positif siswa (>90%)
memilih jawaban “ya” dan ada tujuh pernyataan positif siswa (>80)
memilih jawabab “ya” yang menilai soal tes asesmen hasil pendidikan
karakter nasionalisme dan karakter cinta tanah air ini berkategori efektif
dan sangat efektif karena siswa menjadi mampu mendorong dirinya lebih
disiplin, menumbuhkan keinginan berbagi, membangkitkan keinginan
berusaha, menumbuhkan rasa bersyukur, dan hal positif lainnya.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian pengembangan prototipe soal tes asesmen hasil pendidikan
karakter nasionalisme dan karakter cinta tanah air berbasis film yang
dilaksanakan di SMP Negeri 2 Giriwoyo memiliki keterbatasan diantaranya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
1. Kurang paham dengan penggunaan program QUEST. Peneliti masih
menemui kesulitan dalam membaca hasil data, misalnya seperti hasil daya
beda yang masih sukar untuk dibaca hasilnya.
2. Waktu yang digunakan untuk membuat instrumen sangat terbatas,
sehingga peneliti berasumsi bahwa soal tes yang sudah jadi kurang
menunjukkan dilema moral karakter nasionalisme dan cinta tanah air.
3. Melaksanakan penelitian pada bulan puasa sangatlah tidak efektif, karena
jam sekolah dikurangi dari hari-hari biasa dan tingkat konsentrasi siswa
akan mudah terganggu serta kurang fokus.
4. Pemilihan kelas untuk tes kurang strategis karena agak silau terkena sinar
matahari.
5. Kurangnya efektivitas dalam waktu penayangan film dan kualitas video
yang berkaitan dengan soal tes.
6. Keterbatasan peneliti dalam mengoperasikan program untuk mengedit
film (Filmora).
7. Kondisi siswa yang tidak sehat dapat mempengaruhi dalam menjawab
pertanyaan.
8. Pemeran film yang disajikan tidak sesuai dengan usia SMP.
9. Tidak mudah menemukan film yang tepat untuk menggambarkan karakter
nasionalisme dan karakter cinta tanah air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
C. Saran
Berikut merupakan beberapa saran yang dapat peneliti uraikan untuk
pengembangan produk prototipe soal tes yang lebih baik.
1. Bagi Pemerintah
Peneliti menyarankan pada pemerintah untuk melanjutkan
pengembangan prototipe soal tes asesmen hasil pendidikan karakter
nasionalisme dan karakter cinta tanah air berbasis film menjadi lebih
baik.
2. Bagi Guru BK
Dengan ditemukannya model penilaian karakter nasionalisme dan
karakter cinta tanah air berbasis film ini dapat mempermudah
pelaksanaan penilaian karakter siswa di SMP.
3. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini perlu dipersiapkan dari jauh-jauh hari dan
membutuhkan waktu yang lama agar soal tes yang dihasilkan juga bisa
maksimal dan mengandung unsur dilemma moral yang sangat kuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
DAFTAR PUSTAKA
Albertus, Doni Koesoema. (2015). Pendidikan Karakter. Strategi Mendidik Anak
di Zaman Global. Jakarta: Grasindo.
Arikunto, Suharsimi. (2003). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Bumi
Aksara.
_____. (2013). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara.
Azwar, Saifudin. (2014). Penyusunan Skala Psikologi Edisi 2. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Bravian, Yoseph. Peningkatan Sikap Nasionalisme Dalam Pembelajaran PKN
Dengan Model Problem Based Learning Bagi Kelas V A Di SD Negeri
Nanggulan. (2016). Skripsi. Tidak diterbitkan
Fathurrohman, Pupuh, Suryana, & Fenny Ftriany. (2013). Pengembangan
Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditama.
Jihad, Asep, & Haris. (2013). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo
Karnadi, 2010. Pengembangan Pendidikan dan Budaya dan Karakter Bangsa.
Jakarta: BP Cipta Jaya Jakarta
Kurniawan, Syamsul. (2013). Pendidikan Karakter; Konsepsi & Implementasinya
secara Terpadu di Lingkungan Sekolah, Perguruan Tinggi, dan
Masyarakat. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Kemendiknas. (2011). Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Badan
Penelitian dan Pengmebangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Kemendiknas (2010). Panduan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah
Pertama.
Kustandi, Cecep & Sutjipto, Bambang. (2013). Media Pembelajaran: Manual dan
Digital Edisi Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia.
Noname. (2017) Prihatin, Tradisi Tumbuk Lesung Terancam Punah (tersedia:
http://news.okezone.com). Diakses pada tanggal 22 April 2017.
Marlintan, Lia. Pelaksanaan Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air Pada Resimen
Mahasiswa UNNES. (2013). Skripsi. Tidak diterbitkan.
Masidjo. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Mustari, Moh. (2014). Nilai Karakter Refleksi untuk Pendidikan. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66
Tahun 2013.
Prijowuntato, W.S. (2016). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Sanata Dharma
University Press.
Putra, S.R. (2013). Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja. Yogyakarta :
DIVA Press.
Sadiman, Arif. (1989). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatan. Jakarta: Rajawali.
Subali, Bambang & Pujiyati Suyata. (2011). Panduan Analisis Data Pengukuran.
Analisis Pendidikan untuk Memperoleh Bukti Empirik Kesahihan
Menggunakan Program Quest. Universitas Negeri Yogyakarta: Lembaga
Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat.
Subali, Bambang. (2016). Prinsip Asesmen dan Evaluasi Pembelajaran Edisi
Kedua. Yogyakarta: UNY Press.
Sumintono & Widhiarso. (2013). Aplikasi Model Rasch untuk Penelitian Ilmu-
ilmu Sosia. Cimahi : Trim Komunikata Publishing House.
Suwandi, Sarwiji. (2010). Model Assesmen dalam Pembelajaran. Surakarta:
Yuma Pustaka.
Sugiyono, (2015). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Susanto, Budi. 2008. Gemerlap Nasionalitas Postkolonial. Yogyakarta: Kanisius.
Uno, Hamzah B. & Koni, Satria. (2012). Assessment Pembelajaran. Jakarta: Bumi
Aksara.
Zubaedi. (2013). Desain Pendidikan Karakter: konsepsi dan Aplikasi dalam
Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana.
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/08/kemendikbud-latih-152-kepala-
sekolah-sesulawesi-utara. Diakses pada tanggal 17 Januari 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 1
Tabulasi Data Hasil Tes Karakter Nasionalisme
Kelas VII dan Kelas VIII
Kelas VII Karakter Nasionalisme
Kelas VIII Karakter Nasionalisme
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 2
Tabulasi Data Hasil Tes Karakter Cinta Tanah Air
Kelas VII dan Kelas VIII
Kelas VII Karakter Cinta Tanah Air
Kelas VIII Karakter Cinta Tanah Air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran 3
Print Out Uji Validitas dan Tingkat Kesukaran
Soal Tes Karakter Nasionalisme
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 4
Print Out Uji Validitas dan Tingkat Kesukaran
Soal Tes Karakter Cinta Tanah Air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 5
Print Out Uji Validitas Efektivitas Model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran 6
Hasil Uji Reliabilitas Soal Tes Karakter Nasionalisme
dan Soal Tes Karakter Cinta Tanah Air
a. Soal Tes Karakter Nasionalisme
b. Soal Tes Karakter Cinta Tanah Air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 7
Hasil Uji Reliabilitas Kuisioner Efektivitas Model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran 8
Daya Beda Soal Tes Karakter Nasionalisme
tes karakter nasionalisme
-------------------------------------------------------------------------
Item Analysis Results for Observed Responses
all on all (N = 65 L = 20 Probability Level= .50)
-------------------------------------------------------------------------
Item 1: item 1 Infit MNSQ = .98
Disc = .21
Categories 1 2 3 4 missing
Count 0 1 0 64 0
Percent (%) .0 1.5 .0 98.5
Pt-Biserial NA -.04 NA .04
p-value NA .377 NA .377
Mean Ability NA .40 NA .86 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds -1.22 -1.22
Error .50 .50
.........................................................................
Item 2: item 2 Infit MNSQ = 1.03
Disc = .09
Categories 1 2 3 4 missing
Count 1 3 8 53 0
Percent (%) 1.5 4.6 12.3 81.5
Pt-Biserial .03 -.11 -.15 .17
p-value .394 .185 .122 .082
Mean Ability 1.06 .71 .74 .87 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds -1.02 -.47 -.07
Error .97 .80 .70
.........................................................................
Item 3: item 3 Infit MNSQ = 1.04
Disc = .14
Categories 1 2 3 4 missing
Count 8 0 15 42 0
Percent (%) 12.3 .0 23.1 64.6
Pt-Biserial -.02 NA .00 .02
p-value .430 NA .495 .447
Mean Ability .72 NA .90 .86 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds .03 .03 .48
Error .33 .33 .35
.........................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
.........................................................................
Item 4: item 4 Infit MNSQ = .00
Disc = .00
Categories 1 2 3 4 missing
Count 0 0 0 65 0
Percent (%) .0 .0 .0 100.0
Pt-Biserial NA NA NA .00
p-value NA NA NA .500
Mean Ability NA NA NA .85 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds
Error
.........................................................................
Item 5: item 5 Infit MNSQ = .00
Disc = .00
Categories 1 2 3 4 missing
Count 0 0 0 65 0
Percent (%) .0 .0 .0 100.0
Pt-Biserial NA NA NA .00
p-value NA NA NA .500
Mean Ability NA NA NA .85 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds
Error
.........................................................................
Item 6: item 6 Infit MNSQ = .99
Disc = .00
Categories 1 2 3 4 missing
Count 0 8 29 28 0
Percent (%) .0 12.3 44.6 43.1
Pt-Biserial NA .03 -.47 .45
p-value NA .397 .000 .000
Mean Ability NA .90 .71 .98 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds -.66 1.07
Error .53 .46
.........................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
.........................................................................
Item 7: item 7 Infit MNSQ = 1.02
Disc = .30
Categories 1 2 3 4 missing
Count 30 2 18 15 0
Percent (%) 46.2 3.1 27.7 23.1
Pt-Biserial -.29 -.11 .26 .12
p-value .009 .193 .018 .177
Mean Ability .73 .92 1.00 .90 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds .73 .79 1.48
Error .38 .39 .39
.........................................................................
Item 8: item 8 Infit MNSQ = .88
Disc = .00
Categories 1 2 3 4 missing
Count 0 6 4 55 0
Percent (%) .0 9.2 6.2 84.6
Pt-Biserial NA -.51 -.16 .51
p-value NA .000 .106 .000
Mean Ability NA .46 .72 .90 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds -.41 -.16
Error .59 .59
.........................................................................
Item 9: item 9 Infit MNSQ = .92
Disc = .39
Categories 1 2 3 4 missing
Count 1 0 19 45 0
Percent (%) 1.5 .0 29.2 69.2
Pt-Biserial -.04 NA -.30 .31
p-value .377 NA .007 .006
Mean Ability .40 NA .70 .92 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds -.88 -.88 .17
Error .70 .70 .56
.........................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
.........................................................................
Item 10: item 10 Infit MNSQ = 1.19
Disc = -.13
Categories 1 2 3 4 missing
Count 3 7 15 40 0
Percent (%) 4.6 10.8 23.1 61.5
Pt-Biserial .00 -.04 .17 -.12
p-value .484 .384 .087 .166
Mean Ability .94 .80 .97 .81 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds -.69 -.04 .55
Error .64 .53 .46
.........................................................................
Item 11: item 11 Infit MNSQ = .91
Disc = .42
Categories 1 2 3 4 missing
Count 10 1 10 44 0
Percent (%) 15.4 1.5 15.4 67.7
Pt-Biserial -.43 -.15 -.07 .42
p-value .000 .116 .283 .000
Mean Ability .60 .53 .81 .92 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds .13 .19 .46
Error .45 .45 .43
.........................................................................
Item 12: item 12 Infit MNSQ = 1.02
Disc = .00
Categories 1 2 3 4 missing
Count 7 0 0 58 0
Percent (%) 10.8 .0 .0 89.2
Pt-Biserial .01 NA NA -.01
p-value .479 NA NA .479
Mean Ability .64 NA NA .88 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds .06 .06 .06
Error .14 .14 .14
.........................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
.........................................................................
Item 13: item 13 Infit MNSQ = .92
Disc = .34
Categories 1 2 3 4 missing
Count 3 1 7 54 0
Percent (%) 4.6 1.5 10.8 83.1
Pt-Biserial -.33 -.08 -.11 .30
p-value .004 .272 .191 .007
Mean Ability .48 .66 .75 .89 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds -.36 -.26 .00
Error .69 .68 .64
.........................................................................
Item 14: item 14 Infit MNSQ = .89
Disc = .00
Categories 1 2 3 4 missing
Count 50 0 0 15 0
Percent (%) 76.9 .0 .0 23.1
Pt-Biserial -.15 NA NA .15
p-value .118 NA NA .118
Mean Ability .77 NA NA 1.10 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds 1.27 1.27 1.27
Error .11 .11 .11
.........................................................................
Item 15: item 15 Infit MNSQ = 1.03
Disc = .00
Categories 1 2 3 4 missing
Count 0 1 2 62 0
Percent (%) .0 1.5 3.1 95.4
Pt-Biserial NA -.04 .18 -.12
p-value NA .377 .076 .161
Mean Ability NA .73 1.30 .84 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds -1.34 -1.07
Error 1.25 1.20
.........................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
.........................................................................
Item 16: item 16 Infit MNSQ = 1.02
Disc = .26
Categories 1 2 3 4 missing
Count 13 15 24 13 0
Percent (%) 20.0 23.1 36.9 20.0
Pt-Biserial -.07 -.44 .25 .24
p-value .295 .000 .024 .028
Mean Ability .81 .63 .97 .92 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds .00 .66 1.78
Error .41 .42 .43
........................................................................
Item 17: item 17 Infit MNSQ = 1.06
Disc = .23
Categories 1 2 3 4 missing
Count 12 22 9 22 0
Percent (%) 18.5 33.8 13.8 33.8
Pt-Biserial -.19 -.01 -.09 .22
p-value .069 .479 .243 .037
Mean Ability .73 .84 .76 .96 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds -.13 .86 1.19
Error .44 .40 .39
.........................................................................
Item 18: item 18 Infit MNSQ = .95
Disc = .37
Categories 1 2 3 4 missing
Count 5 16 3 41 0
Percent (%) 7.7 24.6 4.6 63.1
Pt-Biserial -.43 -.27 .19 .39
p-value .000 .016 .065 .001
Mean Ability .51 .75 1.12 .91 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds -.59 .46 .58
Error .55 .43 .43
.........................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
.........................................................................
Item 19: item 19 Infit MNSQ = 1.09
Disc = -.01
Categories 1 2 3 4 missing
Count 1 4 18 42 0
Percent (%) 1.5 6.2 27.7 64.6
Pt-Biserial -.08 -.06 .03 .03
p-value .272 .310 .417 .418
Mean Ability .66 .80 .90 .84 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds -1.22 -.52 .38
Error .97 .75 .58
.........................................................................
Item 20: item 20 Infit MNSQ = .93
Disc = .37
Categories 1 2 3 4 missing
Count 1 6 32 26 0
Percent (%) 1.5 9.2 49.2 40.0
Pt-Biserial -.26 -.12 -.13 .27
p-value .018 .177 .148 .015
Mean Ability .34 .66 .80 .97 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds -1.47 -.54 1.19
Error 1.00 .74 .47
.........................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran 9
Daya Beda Soal Tes Karakter Cinta Tanah Air
-------------------------------------------------------------------------
Item Analysis Results for Observed Responses
all on all (N = 65 L = 20 Probability Level= .50)
------------------------------------------------------------------------
.........................................................................
Item 1: item 1 Infit MNSQ = .97
Disc = .00
Categories 1 2 3 4 missing
Count 4 0 0 61 0
Percent (%) 6.2 .0 .0 93.8
Pt-Biserial -.17 NA NA .17
p-value .094 NA NA .094
Mean Ability .37 NA NA .74 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds -.30 -.30 -.30
Error .18 .18 .18
.........................................................................
Item 2: item 2 Infit MNSQ = 1.00
Disc = .19
Categories 1 2 3 4 missing
Count 0 0 26 39 0
Percent (%) .0 .0 40.0 60.0
Pt-Biserial NA NA -.21 .21
p-value NA NA .050 .050
Mean Ability NA NA .65 .77 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds .30
Error .26
.........................................................................
Item 3: item 3 Infit MNSQ = .89
Disc = .00
Categories 1 2 3 4 missing
Count 0 16 30 19 0
Percent (%) .0 24.6 46.2 29.2
Pt-Biserial NA -.41 .05 .33
p-value NA .000 .347 .003
Mean Ability NA .48 .73 .90 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds -.19 1.41
Error .47 .44
.........................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
.........................................................................
Item 4: item 4 Infit MNSQ = .83
Disc = .49
Categories 1 2 3 4 missing
Count 6 0 5 54 0
Percent (%) 9.2 .0 7.7 83.1
Pt-Biserial -.43 NA .06 .29
p-value .000 NA .320 .009
Mean Ability .25 NA .71 .77 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds -.19 -.19 -.03
Error .41 .41 .41
.........................................................................
Item 5: item 5 Infit MNSQ = 1.20
Disc = .03
Categories 1 2 3 4 missing
Count 3 8 2 52 0
Percent (%) 4.6 12.3 3.1 80.0
Pt-Biserial -.08 .09 -.09 .01
p-value .265 .238 .239 .479
Mean Ability .59 .77 .58 .73 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds -.78 -.06 .03
Error .66 .54 .52
.........................................................................
Item 6: item 6 Infit MNSQ = 1.06
Disc = .15
Categories 1 2 3 4 missing
Count 3 1 17 44 0
Percent (%) 4.6 1.5 26.2 67.7
Pt-Biserial -.04 -.40 .01 .11
p-value .382 .000 .460 .192
Mean Ability .67 -.18 .73 .74 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds -.63 -.51 .17
Error .69 .68 .56
.........................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
.........................................................................
Item 7: item 7 Infit MNSQ = .99
Disc = .00
Categories 1 2 3 4 missing
Count 0 10 3 52 0
Percent (%) .0 15.4 4.6 80.0
Pt-Biserial NA -.24 -.33 .39
p-value NA .028 .004 .001
Mean Ability NA .55 .30 .78 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds -.23 -.07
Error .52 .51
.........................................................................
Item 8: item 8 Infit MNSQ = .92
Disc = .43
Categories 1 2 3 4 missing
Count 2 32 14 17 0
Percent (%) 3.1 49.2 21.5 26.2
Pt-Biserial -.34 -.23 .01 .39
p-value .003 .030 .463 .001
Mean Ability .16 .65 .70 .94 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds -2.09 .75 1.37
Error .84 .43 .42
.........................................................................
Item 9: item 9 Infit MNSQ = .99
Disc = .21
Categories 1 2 3 4 missing
Count 1 4 41 19 0
Percent (%) 1.5 6.2 63.1 29.2
Pt-Biserial -.12 .07 -.31 .32
p-value .179 .288 .006 .004
Mean Ability .50 .85 .63 .89 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds -1.53 -.92 1.52
Error 1.00 .85 .49
.........................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
.........................................................................
Item 10: item 10 Infit MNSQ = 1.06
Disc = .09
Categories 1 2 3 4 missing
Count 2 1 36 26 0
Percent (%) 3.1 1.5 55.4 40.0
Pt-Biserial -.14 .06 -.01 .04
p-value .133 .315 .473 .368
Mean Ability .36 .93 .72 .74 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds -.94 -.83 1.06
Error .83 .83 .50
.........................................................................
Item 11: item 11 Infit MNSQ = .95
Disc = .29
Categories 1 2 3 4 missing
Count 1 17 42 5 0
Percent (%) 1.5 26.2 64.6 7.7
Pt-Biserial -.08 -.26 .14 .22
p-value .262 .017 .133 .037
Mean Ability .50 .58 .75 1.02 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds -2.25 -.13 2.86
Error 1.13 .61 .68
.........................................................................
Item 12: item 12 Infit MNSQ = 1.12
Disc = .26
Categories 1 2 3 4 missing
Count 45 1 0 19 0
Percent (%) 69.2 1.5 .0 29.2
Pt-Biserial -.15 .03 NA .14
p-value .123 .420 NA .131
Mean Ability .66 .75 NA .86 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds 1.01 1.04 1.04
Error .30 .30 .30
.........................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
.........................................................................
Item 13: item 13 Infit MNSQ = 1.12
Disc = .00
Categories 1 2 3 4 missing
Count 0 3 19 43 0
Percent (%) .0 4.6 29.2 66.2
Pt-Biserial NA .07 .04 -.06
p-value NA .301 .389 .307
Mean Ability NA .86 .74 .70 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds -1.41 .14
Error .75 .56
.........................................................................
Item 14: item 14 Infit MNSQ = .83
Disc = .48
Categories 1 2 3 4 missing
Count 4 0 12 49 0
Percent (%) 6.2 .0 18.5 75.4
Pt-Biserial -.45 NA .00 .26
p-value .000 NA .489 .019
Mean Ability .12 NA .72 .77 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds -.41 -.41 .02
Error .44 .44 .45
.........................................................................
Item 15: item 15 Infit MNSQ = 1.07
Disc = .19
Categories 1 2 3 4 missing
Count 5 6 23 31 0
Percent (%) 7.7 9.2 35.4 47.7
Pt-Biserial -.25 -.04 -.01 .17
p-value .022 .376 .461 .089
Mean Ability .48 .69 .71 .77 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds -.56 -.13 .78
Error .56 .50 .43
.........................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
.........................................................................
Item 16: item 16 Infit MNSQ = 1.01
Disc = .26
Categories 1 2 3 4 missing
Count 2 1 5 57 0
Percent (%) 3.1 1.5 7.7 87.7
Pt-Biserial -.24 -.05 -.15 .27
p-value .027 .360 .111 .015
Mean Ability .32 .66 .50 .76 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds -.67 -.54 -.32
Error .81 .78 .75
.........................................................................
Item 17: item 17 Infit MNSQ = 1.03
Disc = .24
Categories 1 2 3 4 missing
Count 8 8 31 18 0
Percent (%) 12.3 12.3 47.7 27.7
Pt-Biserial -.11 -.14 -.12 .31
p-value .194 .141 .174 .006
Mean Ability .62 .61 .66 .91 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds -.38 .08 1.44
Error .48 .46 .44
.........................................................................
Item 18: item 18 Infit MNSQ = .99
Disc = .31
Categories 1 2 3 4 missing
Count 1 23 20 21 0
Percent (%) 1.5 35.4 30.8 32.3
Pt-Biserial -.26 -.26 .15 .19
p-value .019 .019 .123 .067
Mean Ability -.07 .61 .81 .79 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds -2.47 .33 1.23
Error 1.13 .46 .41
.........................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
.........................................................................
Item 19: item 19 Infit MNSQ = 1.07
Disc = .00
Categories 1 2 3 4 missing
Count 0 27 25 13 0
Percent (%) .0 41.5 38.5 20.0
Pt-Biserial NA -.08 -.11 .23
p-value NA .254 .199 .031
Mean Ability NA .70 .68 .84 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds .44 1.71
Error .44 .48
.........................................................................
Item 20: item 20 Infit MNSQ = .93
Disc = .36
Categories 1 2 3 4 missing
Count 1 1 23 40 0
Percent (%) 1.5 1.5 35.4 61.5
Pt-Biserial -.40 .17 -.22 .28
p-value .000 .092 .038 .013
Mean Ability -.18 1.14 .62 .79 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds -1.19 -1.01 .29
Error 1.02 1.00 .60
.........................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Lampiran 10
Skala Validasi Efektivitas Penggunaan Soal Tes Karakter Nasionalisme dan
Soal Tes Karakter Cinta Tanah Air
Pengantar
Anak-anak yang berbudiman, kalian telah mengikuti serangkaian tes hasil pendidikan
karakter berbasis film/video karakter. Bagaimana, videonya menarik, bukan...? Kegiatan
ini telah selesai, terimakasih atas kesediaan kalian berpartisipasi. Sekarang, kami mohon
kesediaan kalian untuk memberi kesan-kesan atau penilaian atas kualitas tes tadi. Berilah
tanda centang (√) pada kolom yang sesuai dengan apa yang kamu alami /rasakan tentang
tes tersebut.
Nama dan Tanda Tangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lampiran 11
Tabulasi Data Validasi Efektivitas Model
No Item Ya Kurang Tidak Tidak Tahu
1. 54 11 0 0
2. 44 19 1 1
3. 63 2 0 0
4. 61 3 1 0
5. 55 7 1 2
6. 59 5 1 0
7. 24 12 25 4
8. 6 10 46 3
9. 50 5 6 4
10. 25 5 27 8
11. 46 11 7 1
12. 65 0 0 0
13. 20 10 30 5
14. 63 2 0 0
15. 58 6 0 1
16. 52 5 5 3
17. 1 10 52 2
18. 2 11 52 0
19. 7 11 46 1
20. 64 1 0 0
21. 65 0 0 0
22. 65 0 0 0
23. 60 4 1 0
24. 61 3 0 1
25. 56 8 0 1
26. 54 6 1 4
27. 4 2 56 3
28. 60 3 0 2
29. 55 8 1 1
30. 11 4 48 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Lampiran 12
Foto Pelaksanaan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 14
KELAS: VII
151
DAFTARHADIR SISWAUJI COBA SOAL TES ASESMEN
HASIL PENDIDIKANKARAKTER BERBASISFILM KARAKTEROI SMP NEGERI 2 GIRIWOYO
SENIN, 12JUNI- 2Q 17 ,
NO
1.
2.
7.
8.
9.
,15.
16.,
1.7.'
20.
21.
22.
,23.
24.
25.
NAMA KELAS
\f\\~.. \\~
\J" \)
VI,' C
V'l\ )\), , \1\\ ( f\ '
,-\\\'0 .., ,"
\J\l f\
\It \ (,V'IAVII D
vlte
TANDA TANGAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KELAS: VIII
DAFTAR HADIR SISWAUJICOBA SOAL TES z~SEStv1EN
HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERBASISFILM KARAKTER DI SMP NEGERI 2 GIRIWOYO
SEN~, 12J~I2017
NO. 1.."
2.
3.
4.
5.
6.'
7.
8.
9. <\v\~~
10.
11.
12.
13.
.. 14.. .
20.
21.
22.
23.
24.
25.
NAMA KELAS
Vllr 0
unr c.
-v \l t\\\ B
\(It'B·
Vi "/1
V'" »vnl A
'1\\1 f\
vrrrOvtnp\lUlf)
\/Jr,B
TANDA TANGAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26. t1ett,ro \)Jtf\anJC\t-' u\'\ P IJJ~A~~vv ---...::
27.kllt'Cma dWI VitI P Wtr
28. 1Dll\-l'i~n t~t"adt\a \)\\\ c. fi~29. --r;4r~ &u\t~ ~\-~()t-lla~~ \//11 C. ~30. ~ crt, UUf fa\.bla\U~ 'flU D ~31. .\I,~ f\wa'irt{~ VtJI p ~32. \l\i\ ~\"ct~~. AV\1dtn~ V\'\ ~ ~33. \(tr-A ro4hqQ~ ,'-f." \1\11" ~uv.~·
~ :.
l4.
35.
36.
37.
38. ;
39.
40....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI