pengembangan silabus
DESCRIPTION
Bagaimana mengembangkan silabus?TRANSCRIPT
MODUL DIKLAT
RUMPUN BIDANG PENDIDIKAN DAN AKADEMIK
PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
DEPARTEMEN AGAMA RI BADAN LITBANG DAN DIKLAT
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS KEAGAMAAN
JAKARTA, 2006
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................
B. Deskripsi Singkat ........................................................................
C. Relevansi / Manfaat ....................................................................
D. Tujuan Pembelajaran ..................................................................
E. Petunjuk Pembelajaran Modul ...................................................
BAB II PRINSIP DASAR PENGEMBANGAN SILABUS
A. Pengertian ....................................................................................
B. Prinsip Dasar Pengembangan Silabus .........................................
C. Unit Waktu Silabus .....................................................................
D. Pengembangan Silabus ................................................................
E. Mekanisme Penyusunan KTSP ..................................................
F. Rangkuman .................................................................................
G. Latihan ........................................................................................
H. Tes Formatif ...............................................................................
BAB III LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP
A. Langkah-langkah Pengembangan Silabus ...................................
B. Contoh Format Silabus ...............................................................
C. Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ........
D. Format RPP ................................................................................
E. Rangkuman .................................................................................
F. Latihan ........................................................................................
G. Tes Formatif ...............................................................................
BAB IV PENGEMBANGAN SILABUS IPA TERPADU
A. Latar Belakang .............................................................................
B. Tujuan Pembelajaran IPA Terpadu ............................................
C. Langkah-langkah Pengembangan Silabus IPA Terpadu .............
D. Model RPP IPA Terpadu ............................................................
E. Rangkuman .................................................................................
F. Latihan .........................................................................................
G. Tes Formatif ...............................................................................
ii
BAB V PENGEMBANGAN SILABUS IPS TERPADU
A. Latar Belakang ..............................................................................
B. Tujuan Pembelajaran IPS Terpadu ...............................................
C. Langkah-langkah Pengembangan IPS Terpadu ...........................
D. Model RPP IPS Terpadu ..............................................................
E. Rangkuman ...................................................................................
F. Latihan ..........................................................................................
G. Tes Formatif .................................................................................
BAB VI PENGEMBANGAN SILABUS TEMATIK
A. Latar Belakang .............................................................................
B. Tujuan Pembelajaran Tematik .....................................................
C. Langkah-langkah Pengembangan Silabus Tematik .....................
D. Model RPP Tematik ...................................................................
E. Rangkuman .................................................................................
F. Latihan ........................................................................................
G. Tes Formatif ...............................................................................
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
KUNCI JAWABAN .........................................................................................
1
BAB I
P E N D A H U L U A N
A. Latar Belakang
Pemberlakuan Undang-Undang No. 22 Tahun 1996 tentang
Pemerintahan Daerah menuntuk pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan
demokrasi yang lebih menyeluruh, tentunya hal ini tidak hanya menyentuh
aspek-aspek pengelolaan sumber daya alam tetapi juga menyangkut
pengelolaan sumber daya manusia.
Salah satu upaya untuk mengelola dan meningkatkan sumber daya
manusia, pemerintah harus memiliki kepedulian untuk memperbaiki
perencanaan, pengeloalaan, dan penyelenggaraaan pendidikan di wilayahnya
masing-masing. Selain itu tuntutan globalisasi dalam bidan gpendidikan juga
perlu dipertimbangkan agar hasil pendidikan nasional dapat bersaing dengan
hasil pendidikan negara-negara maju. Upaya ke arah ini kini sudah mulai
diwujudkan dengan diperkenalkannya konsep pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan dari sentralistik ke desentralistik.
Desantralisasi pengelolaan pendidikan ini diarahkan oleh Undang-
undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan. Landasan hukum tersebut mengamanatkan agar
kurikulum pendidikan bagi pendidikan tingkat dasar dan tingkat menengah
disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang
disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Hal ini harus diwujudkan dalam pengembangan silabus dan
pelaksanaannya yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan
sekolah dan kondisi daerah. Dengan demikian, daerah atau sekolah memiliki
kewenangan untuk merancang dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan,
pengeloalaan dan pengalaman belajar, cara mengajar dan menilai
keberhasilan suatu proses belajar dan mengajar. Seiring dengan adanya upaya
untuk memberdayakan peran serta daerah dan masyarakat dalam
2
pengeloalaan pendidikan, pemerintah telah memberlakukan otonomi dalam
bidang pendidikan yang diwujudkan dalam PP No. 25 Tahun 2000 pasal 2
ayat 2 yang menyatakan bahwa pemerintah (Pusat) memilikikewenangan
dalam menyusun kurikulum dan penilaian hasil belajar secara nasional, hal-
hal yang berhubungan dengan implementasinya dikembangkan dan dikelola
oleh pelaksana di daerah terutama di daerah tingkat II dan sekolah.
Pemerintah Pusat mengembangkan antara lain (1) Kompetensi dasar dan
materi pelajaran pokok, (2) kalender pendidikan danjumlah jam belajar
efektif setiap tahun dan pedoman-pedoman pelaksanaannya. Sementara para
pengelola dan pengembang di daerah diharapkan dapat (1) mengembangkan
menjabarkan kompetensi dan materi pelajaran pokok mengacu pada standar
nasional, menyusun kurikulum muatan lokal (2) menyusun dan menetapkan
petunjuk pelaksanaan kalender pendidikan danjam belajar (3) menyusun dan
menetapkan petunjuk pelaksanaan penilaian hasil belajar yang didasarkan
pada ketetapan pemerintah secara nasional. Berdasarkan ketentuan di atas,
daerah atau sekolah memiliki ruang gerak yang luas untuk melakukan
modifikasi dan mengembangkan variasi penyelenggaraan pendidikan sesuai
dengan keadaan, potensi, dan kebutuhan daerah serta kondisi siswa.
Kebijakan di atas juga diharapkan dapat memenuhi tuntutan masyarakat
melalui program reformasi yang menginginkan adanya perubahan mendasar
dalam sistem pendidikan, baik secara konseptual maupun aturan-aturan
pelaksanaannya.
Kebijakan di atas kini telah diperbarui dengan Peraturan Pemerintah
yang terbaru diana dari aspek kurikulum, banyak hal yang perlu dipersiapkan
oleh daerah, karena sebagianbesar kebijakan yang berkaitan dengan
implementasi kurikulum dilakukan oleh daerah sebagaimana tercantum dalam
landasan yuridis berikut ini:
PP No. 19 Tahun 2005 pasal 17 ayat (2); sekolah dan komite sekolah,
atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat
satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan
standar kompetensi lulusan, di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang
bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK,
3
dan departemen yang menangani urusan pemerintah di bidang agama untuk
MI, MTs, MA dan MAK.
PP No. 19 Tahun 2005 pasal 20; rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian
pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam
Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup rencana pembelajaran
paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu)
indikator atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.
Hal in iberarti daerah perlu menyusun silabus dengan cara melakukan
penjabaran terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam
bentuk silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran, yang memuat materi
setempat yang relevan, serta penyusunan kurikulum daerah yang sesuai
dengan kondisi, kebutuhan serta potensi setempat, yang kemudian dikenal
dengan istilah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
B. Deskripsi Singkat
Modul ini merupakan panduan bagi Saudara para peserta diklat untuk
membantu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang
pengembangan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran guna
penyelenggaraan proses pembelajaran dengan menerapkan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Modul ini membahas tentang apa dan
mengapa silabus perlu dikembangkan, bagaimana mekanisme pengembangan
silabus, apa komponen dan format silabus, bagaimana menyusun pengalaman
belajar, dan mengembangkan silabus berkelanjutan berupa rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP).
C. Relevansi/Manfaat
Materi modul ini secara umum sangat bermanfaat bagi para peserta
diklat untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan dalam
merencanakan mengimplementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan
sebagaimana yang dikehendaki oleh landasan yuridis baik UU Nomor 20
Tahun 2005 maupun Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2006. Modul ini
4
diharapkan dapat memberikan penjelasan tentang prosedur dan cara
menjabarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang terdapat dalam
Standar Isi, menjadi materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator, dan
penilaian, serta menentukan sumber-sumber bahan pembelajaran.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai pembelajaran modul ini, diharapkan dapat :
1. menjelaskan apa dan mengapa silabus harus dikembangkan
2. menjelaskan bagaimana langkah-langkah pengembangan silabus
3. menjelaskan ragam komponen dan format silabus meliputi silabus IPA
terpadu dan IPS terpadu serta Tematik.
4. menjelaskan bagaimana menyusun silabus berkelanjutan/rencana
pelaksanaan pembelajaran.
E. Petunjuk Pembelajaran Modul
Sebagai prasayarat pengetahuan untuk memahami materi modul ini, sebelum
mempelajari modul ini peserta diklat diharapkan sudah mempelajari modul
"Konsep Dasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan". Modul ini terdiri dari
lima bab;
Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang tentang mengapa silabus
perlu dikembangkan sesuai dengan paradigma pendidikan baru
sesuai dengan landasan yuridis terkini.
Bab II Prinsip Dasar Pengembangan Silabus, berisi tentang pengertian
silabus, bagaimana prinsipprinsip pengembangan silabus, apa peran
dan tanggung jawab lembaga kependidikan, bagaimana membentuk
tim pengembang silabus, dan bagaimana tahapan pengembangan
silabus.
Bab III Langkah-langkah Pengembangan Silabus dan Rencana,
Pelaksanaan Pembelajaran, berisi tentang langkah-langkah
pengembangan silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran.berisi penjelasan tentang komponen dan format
silabus.
5
Bab IV Silabus IPA Terpadu, berisi konsep penyusunan silabus dan
pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran kurikulum
tingkat satuan pendidikan sesuai dengan konsep pembelajaran IPA
terpadu.
Bab V Silabus IPS terpadu, berisi konsep penyusunan silabus dan
pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran kurikulum
tingkat satuan pendidikan sesuai dengan konsep pembelajaran IPS
terpadu.
Bab VI Silabus Pembelajaran Tematik berisi konsep penyusunan silabus
dan pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran kurikulum
tingkat satuan pendidikan sesuai dengan konsep pembelajaran
Tematik yang diberikan kepada siswa Sekolah Dasar kelas I, II, dan
III.
6
BAB II
PRINSIP DASAR PENGEMBANGAN SILABUS
Kompetensi : Setelah selesai mempelajari modul ini, peserta mampu
menjelaskan tentang prinsip dasar pengembangan silabus, waktu
penyusunan silabus, serta tanggung jawab pengembang silabus
A. Pengembangan Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok
mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi
dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan
penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian.
Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang
kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar.
Silabus berisikan komponen pokok yang dapat menjawab pertanyaan
berikut:
(1) Kompetensi apa yang akan dikembangkan siswa?
(2) Bagaimana cara mengembangkannya?
(3) Bagaimana cara mengetahui bahwa kompetensi tersebut sudah dicapai
siswa?
B. Prinsip Pengembangan Silabus
1. Ilmiah. Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam
silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan
2. Relevan. Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian
materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik,
intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.
3. Sistematis. Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara
fungsional dalam mencapai kompetensi.
7
4. Konsisten. Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara
kompetensi dasar, indikator, mateir pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian.
5. Memadai. Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian
kompetensi dasar.
6. Aktual dan Kontekstual. Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman
belajar, sumber belajar dan sistem penilaian memperhatikan
perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata,
dan peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel. Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi
keragaman peserta didik, pendidik serta dinamika perubahan yang terjadi
di sekolah dan tuntutan masyarakat.
8. Menyeluruh. Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi
(kognitif, afektif, psikomotor)
C. Unit Waktu Silabus
1. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang
disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di
tingkat satuan pendidikan.
2. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per
semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang
sekelompok
3. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus
sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata
pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum.
Khusus untuk SMK/MAK menggunakan penggalan silabus berdasarkan
satuan kompetensi.
D. Pengembang Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, Kelompok
8
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru
(PKG), dan Dinas Pendidikan.
1. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu
mengenali karakteristik siswa, kondisi sekolah dan lingkungannya.
2. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan
pengembagnan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat
mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk
mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah tersebut.
3. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI,
menyusun silabus secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA
dan IPS Terpadu disusun secara bersama oleh guru yang terkait.
4. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri,
sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui forum
MGMP/KKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan
digunakan oleh sekolah-sekolah dalam lingkup MGMP/PKG setempat
5. Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus
dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman
di bidangnya masing-masing.
E. Mekanisme Penyusunan KTSP
1. Tim Penyusun. Tim penyusun KTSP pada SD, SMP, SMA dan SMK
terdiri atas guru, konselor dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap
anggota. Di dalam kegiatan tim penyusun melibatkan komite sekolah, dan
nara sumber, serta pihak lain yang terkait. Supervisi dilakukan oleh dinas
yang bertanggung jawab di bidang pendidikan tingkat kabupaten/ kota
untuk SD dan SMP dan tingkat provinsi untuk SMA dan SMK.
Tim Penyusun KTSP pada MI, MTs, MA dan MAK terdiri atas guru,
konselor dan kepala madrasah sebagai ketua merangkap anggota. Di dalam
kegiatan tim penyusun melibatkan komite sekolah, dan nara sumber, serta
pihak lain yang terkait. Supervisi dilakukan oleh departemen yang
menangani urusan pemerintahan di bidang agama.
9
Tim penyusun KTSP khusus (SDLB, SMPLB, dan SMALB) terdiri atas
guru, konselor dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Di
dalam kegiatan tim penyusun melibatkan komite sekolah, dan nara
sumber, serta pihak lain yang terkait. Supervisi dilakukan oleh dinas
provinsi yang bertanggung jawab di bidang pendidikan.
2. Kegiatan. Penyusunan KTSP merupakan bagian kegiatan perencanaan
sekolah/madrasah. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja dan/atau
lokakarya sekolah/madrasah dan/atau kelompok sekolah/madrasah yang
diselenggarakan dalam jangka waktu sebelum tahun pelajaran baru.
Tahap kegiatan penyusunan KTSP secara garis besar meliputi: penyiapan
dan penyusunan draf, review dan revisi, serta finalisasi, pemantapan dan
penilaian.
Langkah yang lebih rinci dari masing-masing kegiatan diatur dan
diselenggarakan oleh tim penyusun.
3. Pemberlakuan. Dokumen KTSP pada SD, SMP, SMA dan SMK
dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah setelah mendapat pertimbangan
dari komite sekolah dan diketahui oleh dinas tingkat kabupaten/kota yang
bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD dan SMP, dan tingkat
provinsi untuk SMA dan SMK.
Dokumen KTSP pada MI, MTs, MA dan MAK dinyatakan berlaku oleh
kepala madrasah setelah mendapat pertimbangan dari komite madrasah
dan diketahui oleh departemen yang menangani urusan pemerintahan di
bidang agama.
Dokumen KTSP pada SDLB, SMPLB, dan SMALB dinyatakan berlaku
oleh kepala sekolah setelah mendapat pertimbangan dari komite sekolah
dan diketahui oleh dinas provinsi yang bertanggung jawab di bidang
pendidikan.
F. Rangkuman
Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentan
gkegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar. Pihak-
pihak yang berperan dalam pengembangan silabus adalah sekolah, dinas
10
pendidikan kabupaten/kota, dinas pendidikan provinsi, tingkat Pusat. Masing-
masing mempunyai peran dan tanggung jawab sendiri. Pengembangan silabus
tersebut dilakukan dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, perbaikan,
pemantapan dan penilaian silabus.
G. Latihan
Isilah titik berikut dengan jawaban yang tepat.
1. Silabus adalah ….
2. Badan yang akan menggunakan silabus adalah ….
3. Tim pengembang silabus bertanggung jawab kepada ….
4. Badan yang bertugas mendistribusikan silabus ke sekolah-sekolah yang
tidak menyusun silabus adalah ….
5. Proses pengkajian ulang silabus terdapat pada tahapan ….
H. Tes Formatif
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.
1. Yang bukan anggota pengembang silabus adalah …
a. ahli mata pelajaran
b. psikolog
c. guru/instruktur
d. perwakilan siswa
2. Badan yang bertugas memberikan dukungan sumber-sumber daya
pendidikan yang diperlukan bagi penyusunan silabus adalah …
a. dinas pendidikan kabupaten/kota
b. sekolah
c. dinas pendidikan provinsi
d. pusat
3. Badan yang bertugas menyusun silabus sendiri, atau menggunakan model
silabus yang disusun oleh sekolah lain atau berkoordinasi dengan Dinas
Kabupaten/Kota untuk menyusun silabus adalah …
a. dinas pendidikan kabupaten/kota
b. sekolah
11
c. dinas pendidikan provinsi
d. pusat
4. Tahap pengembangan silabus yang benar adalah …
(1) pelaksanaan
(2) pemantapan
(3) perbaikan
(4) perencanaan
(5) penilaian
a. 1-3-2-4-5
b. 2-3-5-4-1
c. 3-4-5-2-1
d. 4-1-3-2-5
5. Pihak yang harus secara terus menerus mengkaji silabus adalah …
a. dinas pendidikan kabupaten/kota
b. sekolah
c. guru
d. pusat
Jawablah dengan tepat.
1. Mengapa dikatakan bahwa peran guru sangat penting dalam penysuunan
silabus ?
2. Jelaskan tahapan pengembangan silabus!
3. Jelaskan peranan tingkat Pusat dalam Penyusunan silabus!
4. Jelaskan pada tahap ke berapa menentukan cara dan alat penilaian
menggunakan perangkan Penilaian Berbasis Kelas!
5. Apa badan yang menjadi fasilitator pembentukan, pelatihan, dan
pembinaan Tim Pengembang Silabus?
12
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SILABUS DAN RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Kompetensi : Setelah mempelajari materi ini, peserta diklat diharapkan mampu
memahami langkah-langkah pengembangan silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran.
A. Langkah-langkah Pengembangan Silabus
Sebagaimana telah dikemukakan dalam uraian sebelumnya, silabus
adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian,
alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran
standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian. Mengembangkan silabus dilakukan melalui
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran
sebagaiana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal
berikut:
a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat
kesulitan materi, tidak harus selalui sesuai dengan urutan yang ada di
Standar Isi;
b. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam
mata pelajaran;
c. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata
pelajaran.
2. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian
kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:
a. potensi peserta didik
13
b. relevansi dengan karakteristik daerah
c. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, social dan spiritual
peserta didik
d. kebermanfaatan bagi peserta didik
e. struktur keilmuan
f. aktualisasi, kedalaman dan keluasan materi pembelajaran
g. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan dan
h. alokasi waktu
3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar
yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta
didik, peserta didik dengan guru, lingkunagn, dan sumber belajar lainnya
dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang
dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran
yang bervariasi dan berpusat pada peserat didik. Pengalaman belajar
memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Hal-hal yang
harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah
sebagai berikut:
a. kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para
pendidik, khususnya guru, aar dapat melaksanakan proses
pembelajaran secara professional
b. kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus
dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai
kompetensi dasar
c. penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki
konsep materi pembelajaran
d. rumusan pernyataan dalam kegaitan pembelajran minimal
mengandung dua unsure perinci yang mencerminkan pengelolaan
pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.
14
4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai
oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata
pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata
kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator
digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
5. Penentuan Jenis Penilaian
Panilaian pencapaian komptensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan
indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam
bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap,
penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunakaan
portofolio, dan penilaian diri.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
mengalaisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta
didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga
menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam penilaian.
a. penialaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi
b. penilaian menggunakan acuan criteria; yaitu berdasarkan apa yang bias
dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan
bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
c. sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya
dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan
yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa
d. hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak
lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program
remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah
criteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang
telah memenuhi kriteria ketuntasan.
15
e. sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang
ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran
menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi
harus diberikan baik pada proses (ketermpilan proses) misalnya teknik
wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi lapangan yang
berupa informasi yang dibutuhkan
6. Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada
jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu
dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan,
kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar.
Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan
waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh
pesrta didik yang beragam.
7. Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan
untuk kegiatan pembelajaran, yan gberupa media cetak dan elektronik,
narasumber, serta lingkungan fisik, alam, seosial, dan budaya.
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
B. Contoh Format Silabus
Dalam menyusun silabus dapat memilih salah satu format yang ada di
antara dua format di bawah.
Format 1
SILABUS
Nama Sekolah : SD … Kediri, Jawa Timur
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : IV/2
16
Standar Kompetensi : 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi
dan kemajuan teknologi di lingkunga kabupaten/kota
dan provinsi
Kompetensi Dasar : 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi,
komunikasi, dan transportasi serta pengalaman
menggunakannya
Alokasi Waktu : 12 x 35 menit
Materi Pokok/
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran Indikator Penialain
Alokasi
waktu
Sumber
belajar
Perkembangan
teknologi
produksi
komunikasi dan
transportasi
Mencari
hubungan cara
memproduksi
“tahu” Kediri
pada
masyarakat
masa lalu dan
masa kini
Membuat dan
membaca
diagram/grafik
tentan gproses
memproduksi
“tahu” Kediri
dari kekayaan
alam yang
tersedia
Menganalisis
bahan baku
yang dapat
diolah
menjadi
beberapa
jensis “tahu”
Kediri
Melakukan
pengamatan
alat-alat
teknologi
komunikasi
yang
digunakan
masyarakat
Kediri pada
masa lalu dan
masa kini
Memberikan
contoh/mende
Membandingk
an jenis-jenis
teknologi
untuk
produksi yang
digunakan
oleh
masyarakat
pada masa lalu
dan masa
sekarang
Membuat
diagram alur
tentang proses
produksi dari
kekayaan alam
yang tersedia
Menganalisis
bahan baku
untuk
produksi
barang
Membandingk
an alat-alat
teknologi
komunikasi
yang
digunakan
masyarakat
pada masa lalu
dan masa kini
Menunjukkan
cara
Tes
tertulis:
uraian
tentang
perkemban
gan
teknologi
produksi
Non tes:
lembar
pengamata
n
Tes
tertulis:
4 x 35
menit
3 x 35
menit
5 x 35
menit
Gambar
alat
produksi
“tahu”
Pabrik
tahu
Buku
IPS
kelas IV
semester
2
Majalah/
Koran/k
media
elektroni
k
Gambar
alat
produksi
“tahu”
Pabrik
tahu
Buku
IPS
kelas IV
semester
2
Majalah/
Koran/k
media
elektroni
k
Gambar
alat
17
montrasikan
cara-cara
penggunaan
alat teknologi
komunikasi
pada masa lalu
dan masa kini
Memberikan
contoh jenis-
jenis teknologi
transportasi
pada masa lalu
dan masa kini
Melakukan
pengamatan
jenis-jenis
teknologi
transportasi di
Kediri pada
masa lalu dan
masa kini
Mendiskusika
n perbedaan
jenis-jenis
teknologi
transportasi
pada masa lalu
danmasa kini
Bercerita
tentang
pengalaman
menggunakan
teknologi
transportasi
penggunaan
alat teknologi
komunikasi
pada masa lalu
dan masa kini
Membandingk
an jenis
teknologi
transportasi
pada masa lalu
dan masa
sekarang
Menceriteraka
n pengalaman
menggunakan
teknologi
transportasi
bentuk
uraian
tentang
teknologi
transportas
i
produksi
“tahu”
Pabrik
tahu
Buku
IPS
kelas IV
semester
2
Majalah/
Koran/k
media
elektroni
k
Catatan: Pengambilan karakteristik daerah Kediri pada kegiatan pembelajaran
di atas hanya sebagai contoh. Sekolah pada daerah lain harus
menyesuaikan dengan karakteristik daerah masing-masing.
Format 2
SILABUS
Nama Sekolah : SMP ... Padang, Sumatera Barest
Mesta Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
18
Kelas/Semester : VII/1
I. Standar Kompetensi : Menunjukkan sikap positif terhadap norma-norma
yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara
II. Kompetensi Dasar :1.1 Mendeskripsikan hakikat norma-
norma, kebiasaan, adat istiadat, peraturan, yang
berlaku dalam masyarakat
III. Materi Pokok/Pembelajaran : Sikap positif terhadap norma-norma,
kebiasaan,adat istiadat, peraturan yang berlaku di
masyarakat
IV. Kegiatan Pembelajaran:
Mencari informasi dari berbagai sumber tentang norma-norma yang
berlaku dalam masyarakat Minang Kabau
Mencari informasi dari berbagai sumber tentang kebiasaan yang
berlaku dalam masyarakat Minang Kabau
Mencari informasi dari berbagai sumber tentang adatistiadat yang
berlaku dalam masyarakat Minang Kabau
Mencari informasi dari berbagai sumber tentang peraturan yang
berlaku dalam masyarakat Minang Kabau
Mendiskusikan perbedaan macam-macam norma yang berlaku di
masyarakat Minang Kabau
Mencari informasi akibat dari tidak mematuhi normanorma, kebiasaan,
adat istiadat, peraturan yang berlaku dimasyarakat Minang Kabau
Membuat laporan
V. Indikator :
Menjelaskan pengertian norma-norma dan peraturan yang berlaku
dalam masyarakat
Menjelaskan pengertian kebiasaan dan adat istiadat yang berlaku
dalam masyarakat
Memberi contoh norma-norma, kebiasaan, adat istiadat, peraturan,
yang berlaku dalam masyarakat
19
Menunjukkan sikap mematuhi norma, kebiasaan, adat
istiadat, peraturan yang berlaku dalam masyarakat
VI. Penilaian : Tes tertulis dalam bentuk uraian Per i laku
s iswa dalam bentuk laporan
VII. Alokasi Waktu : 4 x 40 menit
VIII. Sumber Belajar : - Buku Teks PKn Kelas VII
Perpustakaan
Narasumber
C. Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Dalam implementasinya, silabus dijabarkan dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran, dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh messing-
messing guru. Silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan
dengan memperhatikan masukan hasil evaluasi hasil belajar, evaluasi
proses (pelaksanaan pembelajaran),dan evaluasi rencana pembelajaran.
Landasan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran terdapat pada: PP
NO 19 TAHUN 2005 Pasal 20 Perencanaan proses pembelajaran meliputi
silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-
kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber
belajar, dan penilaian hasil belajar.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai
satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam
silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling lugs mencakup 1 (satu)
kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) indikator atau beberapa indikator
untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.
Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran terdiri dari langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Mengisi kolom identitas
2. Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang
telah ditetapkan
20
3. Menentukan SK, KD, dan Indikator yang akan digunakan yang terdapat
pada silabus yang telah disusun
4. Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan SK, KD, dan Indikator
yang telah ditentukan Mengidentifikasi materi ajar berdasarkan
materi pokok/ pembelajaran yang terdapat dalam silabus. Materi
ajar merupakan uraian dari materi pokok/pembelajaran
5. Menentukan metode pembela -jaran yang akan digunakan
6. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan
awal, inti, dan akhir.
7. Menentukan alat/bahan/ sumber belajar yang digunakan
8. Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, teknik
penskoran, dil
D. Format Renacana pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Adapun format dan komponen yang terdapat pada rencana pelaksanaan
pembelajaran atau RPP dapat dilihat uaraian berikut:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : ....................................................................
Kelas/Semester : ....................................................................
Pertemuan Ke- : ....................................................................
Alokasi Waktu : ....................................................................
Standar Kompetensi : ....................................................................
Kompetensi Dasar : .....................................................................
Indikator : .....................................................................
Tujuan Pembelajaran Materi Ajar : ....................................................................
Metode Pembelajaran : ....................................................................
Langkah-langkah Pembelajaran :
Kegiatan awal
Kegiatan Inti
Kegiatan Penutup
21
Sumber Belajar : ....................................................................
Penilaian Hasil Belajar : ....................................................................
E. Rangkuman
Silabus harus disusun secara sistematis dan berisikan komponen-
komponen yang saling berkaitan unjuk memenuhi target pencapaian
kompetensi dasar. Bentuk silabus sebenarnya dapat bervariasi dan dapat
dikembangkan sendiri oleh sekolah. Komponen yang minimal harus terdapat
dalam sebuah silabus ialah kompetensi dasar, hasil belajar, indikator, materi
pokok, pengalaman belajar, alokasi waktu, sumber/alat/bahan, dan penilaian.
Format silabus dapat dibuat dalam bentuk narasi maupun
kolom/matriks
F. Latihan
Isilah titik berikut dengan jawaban yang tepat.
1. Silabus harus disusun secara sistematis karena ....
2. Sahih/valid, tingkat kepentingan, dan kebermanfaatan ialah hal-hal yang
harus diperhatikan ketika menseleksi ... yang harus ada di silabus.
3. Penentuan besarnya alokasi waktu ini bergantung kepada.. . .
4. Menarik perhatian dan minat siswa, merangsang tumbuhnya pengertian
dan atau usaha pengembangan niiai-nilai, berguna dan berfungsi
ganda adalah syarat-syarat ....
5. Menggunakan berbagai cara penilaian pada waktu kegiatan belajar
sedang berlangsung, misalnya: mendengarkan, observasi,
mengajukan pertanyaan, mengamati hasil kerja siswa, memberikan tes
merupakan salah satu syarat ....
G. Tes Formatif
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.
1. Yang bukan komponen penilaian ialah...
22
a. penilaian harus mencakup, pengetahuan, keterampilan, dan sikap
b. menggunakan berbagai cara penilaian
c. merangsang tumbuhnya pengertian dan atau usaha pengembangan
nilai-nilai
d. mengacu kepada tujuan dan fungsi penilaian,
2. Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan silabus
kecuali ....
a. keterbacaan
b. kejelasan arti
c. keterkaitan antarkomponen
d. kepraktisan penggunaan
3. Dua unsur penilaian dalam penyusunan silabus ialah ....
a. tertulis dan ujuk kerja
b. unjuk kerja dan praktek
c. tertulis dan wawancara
d. unjuk kerja dan wawancara
4. Berikut ini adalah unsur lain yang mungkin terdapat pada kolom penilaian
dalam silabus kecuali . ...
a. jenis tagihan,
b. bentuk tagihan
c. wawancara
d. nomor tagihan
5. Komponen silabus yang hurus diisi oleh tim pengembang silabus ialah ....
a. indikator, alat, hasil belajar
b. materi pokok, indikator, hasil belajar
c. penilaian, alat, alokasi waktu
d. alokasi waktu, indikator, penilaian
23
BAB IV
SILABUS IPA TERPADU
Kompetensi : Setelah selesai mempelajari materi ini peserta mampu menjelaskan
konsep penyusunan silabus dan pengembangan rencana
pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu sesuai dengan tatanan
kurikulum tingkat satuan pendidikan.
A. Latar Belakang
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar merupakan kurikulum hasil
refleksi, pemikiran, dan pengkajian ulang dari kurikulum yang telah berlaku
sebelumnya. Kurikulum ini diharapkan dapat membantu mempersiapkan
peserta didik menghadapi tantangan di masa depan. Standar kompetensi dan
kompetensi dasar diarahkan untuk memberikan keterampilan dan keahlian
bertahan hidup dalam kondisi yang penuh dengan berbagai perubahan,
persaingan, ketidakpastian, dan kerumitan dalam kehidupan. Kurikulum ini
disusun untuk menciptakan tamatan yang kompeten, cerdas dalam
membangun integritas sosial, serta mewujudkan karakter nasional.
Dalam implementasi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, telah
dilakukan berbagai studi yang mengarah pada peningkatan efisiensi dan
efektivitas layanan dan pengembangan sebagai konsekuensi dari suatu inovasi
pendidikan. Sebagai salah satu bentuk efisiensi dan efektivitas implementasi
kurikulum dikembangkan berbagai model implementasi kurikulum.
Model pembelajaran terpadu merupakan salah satu model implementasi
kurikulum yang dianjurkan untuk diaplikasikan pada semua jenjang
pendidikan, mulai dari tingkat Sekolah Dasar/Madrasah lbtidaiyah (SD/MI)
sampai dengan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). Model
pembelajaran ini pada hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran
yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok
aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara holistik
dan otentik (Depdikbud, 1996:3). Pembelajaran ini merupakan model yang
mencoba memadukan beberapa pokok bahasan (Beane, 1995:615).
24
Melalui pembelajaran IPA terpadu, peserta didik dapat memperoleh
pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima,
menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang
dipelajarinya. Dengan demikian, peserta didik terlatih untuk dapat
menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara menyeluruh
(holistik), bermakna, otentik dan aktif. Cara pengemasan pengalaman belajar
yang dirancang guru sangat berpengaruh terhadap kebermaknaan pengalaman
bagi pare peserta didik. Pengalaman belajar yang lebih menunjukkan kaitan
unsur-unsur konseptual akan menjadikan proses belajar lebih efektif. Kaitan
konseptual yang dipelajari dengan sisi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) yang relevan akan membentuk skema kognitif, sehingga anak
memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Perolehan keutuhan belajar
IPA, serta kebulatan pandangan tentang kehiclupan, dunia nyata dan fenomena
alam hanya dapat direfleksikan melalui pembelajaran terpadu.
Pembelajaran terpadu dalam IPA dapat dikemas dengan TEMA atau
TOPIK tentang suatu wacana yang dibahas dari berbagai suclut pandang atau
disiplin keilmuan yang muclah dipahami dan dikenal peserta didik. Dalam
pembelajaran IPA terpadu, suatu konsep atau tema dibahas dari berbagai
aspek mata pelajaran dalam bidang kajian IPA. Misalnya tema lingkungan
dapat dibahas dari suclut biologi, fisika, dan kimia. Pernbahasan tema juga
dimungkinkan hanya dari aspek biologi dan fisika, atau kimia dan biologi,
atau fisika dan kimia saja. Dengan demikian melalui pembelajaran terpadu ini
beberapa konsep yang relevan untuk dijadikan tema tidak perlu dibahas
berulang kali dalam mata pelajaran yang berbeda, sehingga penggunaan waktu
untuk pembahasannya lebih efisien dan pencapaian tujuan pembelajaran juga
diharapkan akan Iebih efektif.
B. Tujuan Pembelajaran IPA Terpadu
Tujuan pembelajaran IPA Terpadu adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran
Dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai
peserta didik masih dalam lingkup disiplin ilmu fisika, kimia, dan biologi.
25
Banyak ahli yang menyatakan pembelajaran IPA yang disajikan secara
disiplin keilmuan dianggap terlalu dini bagi anak usia 7-14 tahun, karena anak
pada usia ini masih dalam transisi dari tingkat berpikir operasional konkret ke
berpikir abstrak. Lagi pule, anak melihat dunia sekitarnya masih secara
holistik. Atas dasar itu, pembelajaran IPA hendaknya disajikan dalam bentuk
yang utuh dan tidak parsial. Di samping itu pembelajaran yang disajikan
terpisah-pisah dalam fisika, biologi, kimia, dan bumialam semesta
memungkinkan adanya tumpang tindih dan pengulangan, sehingga
membutuhkan waktu dan energi yang lebih banyak, serta membosankan bagi
peserta didik. Bile konsep yang tumpang tindih dan pengulangan dapat
dipadukan, make pembelajaran akan lebih efisien dan efektif.
Keterpaduan mata pelajaran dapat mendorong guru untuk
mengembangkan kreativitas tinggi karena adanya tuntutan untuk memahami
keterkaitan antara satu materi dengan materi yang lain. Guru dituntut memiliki
kecermatan, kemampuan analitik, dan kemampuan kategorik agar dapat
memahami keterkaitan atau kesamaan materi maupun metodologi.
C. Langkah-Langkah Pengembangan Silabus IPA Terpadu
Keberhasilan pembelajaran terpadu akan lebih optimal jika perencanaan
mempertimbangkan kondisi dan potensi peserta didik (minat, bakat,
kebutuhan, dan kemampuan). Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
harus dimiliki peserta didik sudah tercantum dalam Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar per submata pelajaran IPA.
Ada berbagai model dalam mengembangkan pembelajaran IPA Terpadu
yang dapat dilihat pada alur penyusunan perencanaan pembelajaran terpadu
berikut ini:
26
Gambar 3.1 Alur Penyusunan Perencanaan Pembelajaran Terpadu
Langkah (1):
Menetapkan mata pelajaran yang akan dipadukan. Pada saat menetapkan
beberapa mata pelajaran yang akan dipadukan sebaiknya sudah disertai
dengan alasan atau rasional yang berkaitan dengan pencapaian standar
kompetensi dan kompetensi dasar oleh peserta didik dan kebermaknaan
belajar. Contoh lihat lampiran.
Langkah (2):
Mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar dari mata
pelajaran yang akan dipadukan. Pada tahap ini dilakukan pengkajian atas
kompetensi dasar pada semester dan kelas yang sama, antar semester pada
kelas yang sama, antarsemester dan kelas yang berbeda dari beberapa submata
pelajaran IPA yang memungkinkan untuk diajarkan secara terpadu. Contoh
lihat lampiran.
Langkah (3):
Memilih dan menetapkan terra atau topik pemersatu. Dalam memilih
tema/topik dapat dirumuskan dengan melihat isu-isu yang terkini, misalnya
penyakit demam berdarah, HIV/AIDS, dan lainnya, kemudian baru dilihat
Menyusun desain
pembelajaran/rencana
pelaksanaan pembelajaran
terpadu
Menyusun silabus pembelajaran
terpadu
Merumuskan indikator
pembelajaran terpadu
Membuat matriks atau bagan
hubungan kompetensi dasar dan
tema atau topic pemersatu
Memilih/menetapkan tema
atau topik pemersatu
Mempelajari standar
kompetensi dan kompetensi
dasar mata pelajaran yang
akan dipadukan
Menetapkan mata pelajaran
yang akan dipadukan
27
koneksitasnya dengan kompetensi dasar dari berbagai sub mata pelajaran IPA.
Contoh lihat lampiran.
Langkah (4):
Membuat matriks keterhubungan kompetensi dasar dan tema/topik
pemersatu. Tujuannya adalah untuk menunjukkan kaitan antara tema/topik
dengan kompetensi dasar yang dapat dipadukan. Contoh lihat lampiran.
Langkah (5):
Menyusun dan merumuskan indikator pencapaian hasil belajar untuk
setiap kompetensi dasar dari sub mata pelajaran yang dipadukan. Contoh lihat
lampiran.
Langkah (6):
Menyusun silabus pembelajaran IPA terpadu, dikembangkan dari
berbagai indikator submata pelajaran IPA menjadi beberapa pengalaman
belajar yang konsep keterpaduan atau keterkaitan menyatu antara beberapa
submata pelajaran IPA. Contoh lihat lampiran.
Langkah (7):
Menjabarkan silabus menjadi desain pembelajaran atau rencana
pelaksanaan pembelajaran untuk setiap pertemuan. Contoh format penyusunan
silabus pembelajaran IPA terpadu adalah sebagai berikut
28
CONTOH FORMAT SILABUS DAN SISTEM PENILAIAN IPA TERPADU
SATUAN PENDIDIKAN : .....................................................................................................................................................
MATA PELAJARAN : ......................................................................................................................................................
KELAS : ......................................................................................................................................................
TOPIK : ......................................................................................................................................................
Bidang
Studi
Kompetensi
Dasar Indikator
Pengalaman
Belajar
Alokasi
Waktu
Penilaian
Jenis
Tagihan Teknik Instrumen Contoh Soal
Contoh lengkap silabus sesuai tema-tema, lihat pada lampiran
29
D. Model Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Model pembelajaran dalam hal ini adalah menjabarkan silabus menjadi
desain pembelajaran/rencana pelaksanaan pembelajaran terpadu, dikemas
dalam kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup/tindak lanjut.
1. Kegiatan Awal/Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan merupakan kegiatan awal yang harus
ditempuh guru dan peserta didik pada setiap kali pelaksanaan
pembelajaran terpadu. Fungsinya untuk menciptakan suasana awal
pembelajaran yang efektif, yang memungkinkan peserta didik dapat
mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Efisiensi waktu dalam
kegiatan awal ini perlu diperhatikan, karena waktu yang tersedia relatif
singkat yaitu antara 5-10 menit. Dengan waktu yang relatif singkat
tersebut, diharapkan guru dapat menciptakan kondisi awal pembelajaran
dengan baik sehingga peserta didik siap mengikuti pembelajaran dengan
seksama.
Langkah-langkah dalam kegiatan pendahuluan ini terdiri atas
beberapa tahap yaitu:
a. menarik perhatian peserta didik untuk menumbuhkan kesiapan belajar;
b. memotivasi peserta didik: membangkitkan semangat dan minat peserta
didik untuk siap menerima pelajaran;
c. memberikan acuan topik yang akan dibahas;
d. mengaitkan topik yang akan dipelajari dengan topik yang telah
dipelajari yang dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan
tentang topik yang sudah dipelajari sebelumnya dan memberikan
komentar atas jawaban peserta didik
Dalam kegiatan pendahuluan ini guru dapat pula melakukan
penilaian awal peserta didik (tes awal) yang dapat diberikan secara lisan
maupun tertulis
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan kegiatan pelaksanaan pembelajaran
30
terpadu yang menekankan pada proses pembentukan pengalaman belajar
peserta didik (learning experience). Pengalaman belajar dapat terjadi
melalui kegiatan tatap muka dan kegiatan nontatap muka. Kegiatan tatap
muka dimaksudkan sebagai kegiatan pembelajaran yang peserta didik
dapat berinteraksi langsung dengan guru maupun dengan peserta didik
lainnya. Kegiatan nontatap muka dimaksudkan sebagai kegiatan
pembelajaran yang dilakukan peserta didik dengan sumber belajar lain di
luar kelas atau di luar sekolah.
Kegiatan inti pembelajaran terpadu bersifat situasional, yakni
disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat. Terdapat beberapa
kegiatan yang dapat dilakukan dalam kegiatan inti pembelajaran terpadu,
di antaranya adalah sebagai berikut ini.
a. Kegiatan yang paling awal: Guru memberitahukan tujuan atau
kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik beserta garis
besar mated yang akan disampaikan. Cara yang paling praktis adalah
menuliskannya di papan tulis dengan penjelasan secara lisan mengenai
pentingnya kompetensi tersebut yang akan dikuasai oleh peserta didik.
b. Alternatif kegiatan belajar yang akan dialami peserta didik. Guru
menyampaikan kepada peserta didik kegiatan belajar yang harus
ditempuh peserta didik dalam mempelajari terra atau topik yang telah
ditentukan. Kegiatan belajar hendaknya lebih mengutamakan aktivitas
peserta didik, atau berorientasi pada aktivitas peserta didik. Guru
hanya sebagai fasilitator yng memberikan kemudahan kepada peserta
didik untuk belajar. Peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri
apa yang dipelajarinya. Prinsip belajar sesuai dengan
'konstruktivisme' hendaknya dilaksanakan dalam pembelajaran terpadu
Dalam membahas dan menyajikan materi/bahan ajar terpadu harus
diarahkan pada suatu proses perubahan tingkah laku peserta didik,
penyajian harus dilakukan secara terpadu melalui penghubungan
konsep di mata pelajaran yang satu dengan konsep di mata pelajaran
lainnya. Guru harus berupaya untuk menyajikan bahan ajar dengan
strategi mengajar yang bervariasi, yang mendorong peserta didik pada
31
upaya penemuan pengetahuan barn, melalui pembelajaran yang
bersifat klasikal, kelompok, dan perorangan.
3. Kegiatan Akhir/Penutup dan tindak lanjut
Waktu yang tersedia untuk kegiatan penutup atau kegiatan akhir
pembelajaran terpadu ini cukup singkat. Oleh karena itu guru perlu
mengatur dan memanfaatkan waktu seefisien mungkin. Secara umum
kegiatan penutup ini terdiri atas hal-hal sebagai berikut ini.
a. Mengajak peserta didik untuk menyimpulkan materi yang telah
diajarkan.
b. Melaksanakan tindak lanjut pembelajaran dengan pemberian tugas atau
latihan yang harus dikerjakan di rumah, menjelaskan kembali bahan
yang dianggap sulit oleh peserta didik, membaca materi pelajaran
tertentu, memberikan motivasi atau bimbingan belajar.
c. Mengemukakan topik yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
d. Memberikan evaluasi lisan atau tertulis.
E. Rangkuman
Salah satu unsur penting dalam komponen silabus ialah pengalaman
belajar. Pengalaman belajar dikembangkan dengan memperhatikan
Kompetensi Dasar yang akan dijabarkan. Ada tiga tahap pengembangan
Standar Kompetensi suatu mata pelajaran ke dalam silabus, yaitu
pengembangan Program Semester, pengembangan Silabus, pengembangan
Rencana Pembelajaran.
Setelah tersusun silabus, disusunlah Rencana Pembelajaran.
Isi dari RP ialah identitas RPP, kompetensi dasar/hasil belajar/indikator,
langkah pembelajaran, sumber/media/bahan, penilaian, dan identitas
penyusun.
F. Latihan
Isilah titik berikut dengan jawaban yang tepat.
1. Pembelajaran IPA terpadu ditujukan untuk ….
32
2. Untuk mengetahui keluasan atau kedalaman cakupan Kompetensi Dasar
dapat dijabarkan ke dalam ….
3. Acuan dalam pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPA
terpadu menggunakan tahapan ....
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPA terpadu berperan sebagai ….
5. Tujuan kegiatan awal dalam proses pembelajaran ialah ....
6. Tiga contoh kegiatan akhir ialah ....
G. Tes Formatif
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.
1. Cara yang disarankan dalam menjabarkan Kompetensi Dasar menjadi
pengalaman belajar ialah ...
a. pengalaman belajar mencakup pengetahuan, keterampilan,
dan sikap
b. pengalaman belajar disusun berdasarkan atas satu tuntutan kompetensi
secara utuh
c. pengalaman belajar merangsang tumbuhnya pengertian dan atau usaha
pengembangan nilai-nilai
d. pengalaman belajar mengacu kepada tujuan dan fungsi penilaian
2. Yang bukan tahap pengembangan standar kompetensi suatu mata pelajaran
ke dalam silabus ialah ....
a. pengembangan program semester
b. pengembangan silabus
c. pengembangan rencana pembelajaran
d. pengembangan satuan pembelajaran
3. Mengidentifikasi kompetensi dasar pada kelas dan semester yang sama
dari setiap mata pelajaran, mentukan tema yang dapat mempersatukan
kompetensi-kompetensi tersebut untuk setiap kelas dan semester, dan
membuat "matriks hubungan kompetensi dasar dan tema adalah langkah -
langkah ....
33
a. pengembangan program semester
b. pengembangan silabus tematik
c. pengembangan rencana pembelajaran
d. pengembangan satuan pembelajaran
4. Kegiatan yang bertujuan untuk menutup suatu pelajaran dan sekaligus
memantapkan kompetensi dasar yang telah dipelajari siswa....
a. kegiatan awal
b. kegiatan evaluasi
c. kegiatan akhir
d. kegiatan inti
5. Berikut adalah contoh kegiatan inti kecuali ....
a. percobaan
b. melodrama
c. diskusi
d. tes tertulis
Jawablah dengan tepat !
1. Jelaskan mengapa sebuah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dapat berisi
beberapa pertemuan!
2. Jelaskan komponen yang terdapat dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran!
3. Jelaskan perbedaan identitas Silabus dan identitas RPP!
4. Untuk kepentingan penyusunan RPP, kapan dan di mans penilaian dapat
dicantumkan?
5. Mengapa media pembelajaran yang dicantumkan dalam RPP merupakan
unsur yang harus tercantum dalam RPP?
34
BAB V
SILABUS IPS TERPADU
Kompetensi : Setelah selesai mempelajari materi ini peserta mampu menjelaskan
konsep penyusunan silabus dan pengembangan rencana
pelaksanaan pembelajaran IPS terpadu sesuai dengan tatanan
kurikulum tingkat satuan pendidikan.
A. Latar Belakang
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Ilmu Ilmu Sosial di tingkat
Sekolah Menengah Pertama (SMP), meliputi bahan kajian: sosiologi, sejarah,
geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, psikologi sosial. Bahan kajian
itu menjadi mats pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Mata pelajaran IPS
bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah
sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap
perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap
masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun
yang menimpa kehidupan masyarakat (Nursid Sumaatmaja, 1980;20)
Dalam implementasinya, perlu dilakukan berbagai studi yang
mengarah pada peningkatan efisiensi dan efektivitas layanan dan
pengembangan sebagai konsekuensi dari suatu inovasi pendidikan. Salah satu
bentuk efisiensi dan efektivitas implementasi kurikulum, perlu dikembangkan
berbagai model pembelajaran kurikulum.
Model pembelajaran terpadu merupakan salah satu model
implementasi kurikulum yang dianjurkan untuk diaplikasikan pada semua
jenjang pendidikan, mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD/MI) sampai dengan
Sekolah Menengah Atas (SMA/MA). Model pembelajaran terpadu pada
hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan
siswa baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan
menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan otentik (Depdikbud,
1996:3). Pembelajaran ini merupakan model yang mencoba memadukan
beberapa pokok bahasan (Beane, 1995:615).
35
B. Tujuan Pembelajaran IPS Terpadu
Pendekatan pembelajaran terpadu dalam IPS sering disebut dengan
pendekatan interdisipliner. Model pembelajaran terpadu pada hakikatnya
merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa baik secara
individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan
konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik (Depdikbud, 1996:3).
Salah satu di antaranya adalah memadukan Kompetensi Dasar melalui
pembelajaran terpadu siswa dapat memperoleh pengalaman langsung,
sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan
memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang dipelajarinya. Dengan
demikian, siswa terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang
dipelajari.
Pada pendekatan pembelajaran terpadu, program pembelajaran disusun
dari berbagai cabang ilmu dalam rumpun ilmu sosial. Pengembangan
pembelajaran terpadu, dalam hal ini, dapat mengambil suatu topik dari suatu
cabang ilmu tertentu, kemudian dilengkapi, dibahas, diperluas, dan diperdalam
dengan cabang-cabang ilmu yang lain. Topik/tema dapat dikembangkan dari
isu, peristiwa, dan permasalahan yang berkembang. Bisa membentuk
permasalahan yang dapat dilihat dan dipecahkan dari berbagai disiplin atau
sudut pandang, contohnya banjir, pemukiman kumuh, potensi pariwisata,
IPTEK, mobilitas sosial, modernisasi, revolusi yang dibahas dari berbagai
disiplin ilmu-ilmu sosial.
C. Langkah-langkah Pengembangan Silabus IPS terpadu
Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran terpadu bergantung pada
kesesuaian rencana yang dibuat dengan kondisi dan potensi siswa (minat,
bakat, kebutuhan, dan kemampuan). Untuk menyusun perencanaan
pembelajaran terpadu perlu dilakukan langkah-langkah berikut ini.
1. Pemetaan Kompetensi Dasar
2. Penentuan Topik/tema
3. Penjabaran (perumusan) Kompetensi Dasar ke dalam indikator sesuai
topik/tema
36
4. Pengembangan Silabus
5. Penyusunan Desain/Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Langkah-langkah tersebut secara rinci dijelaslan sebagai berikut ini.
1. Pemetaan Kompetensi Dasar
Langkah pertama dalam pengembangan model pembelajaran
terpadu adalah melakukan pemetaan pada semua Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS per kelas yang dapat dipadukan.
Kegiatan pemetaan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara
menyeluruh dan utuh.
Kegiatan yang dapat dilakukan pada pemetaan ini antara lain
dengan:
a. mengidentifikasi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada mata
pelajaran IPS yang dapat dipadukan dalam satu tingkat kelas yang
sama; dan
b. menemukan tema/topik pengikat antar-Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar.
Beberapa ketentuan dalam pemetaan Kompetensi Dasar dalam
pengembangan model pembelajaran terpadu Ilmu Pengetahuan Sosial
adalah sebagai berikut.
a. Mengidentifikasikan beberapa Kompetensi Dasar dalam berbagai
Standar Kompetensi yang memiliki potensi untuk dipadukan.
b. Beberapa Kompetensi Dasar yang tidak berpotensi dipadukan, jangan
dipaksakan untuk dipadukan dalam pembelajaran. Kompetensi Dasar
yang tidak diintegrasikan dibelajarkan/disajikan secara tersendiri.
c. Kompetensi Dasar dipetakan tidak harus berasal dari semua Standar
Kompetensi yang ada pada mata Mata pelajaran IPS pada kelas yang
sama, melainkan memungkinkan hanya dua atau tiga Kompetensi Dasar
saja.
Berikut ini contoh pemetaan Kompetensi Dasar pada mata pelajaran
IPS yang dapat diintegrasikan/dipadukan.
37
Peta Kompetensi Dasar yang Berpotensi IPS Terpadu
Kelas VII
NO Geografi Sosiologi Ekonomi Sejarah Tema
1 Semester 2
6.1 Mendeskripsikan pola
kegiatan ekonomi penduduk,
penggunaan lahan dan pola
pemukiman berdasarkan
kondisi fisik permukaan bumi.
Semester 1
2.1 Mendeskripsikan
interaksi sebagai proses
sosial.
Semester 2
6.2 Mendeskripsikan kegiatan
pokok ekonomi yang meliputi
kegiatan konsumsi, produksi,
dan distribusi barang/jasa
Semester 2
5.1 Mendeskripsikan
perkembangan masyarakat,
kebudayaan dan
pemerintahan pada masa
Islam diIndonesia, serta
peninggalannya
Kegiatan
ekonomi
penduduk
2 Semester 2
4.3 Mendeskripsikan kondisi
geografis dan penduduk
6.1 Mendeskripsikan pola
kegiatan ekonomi penduduk,
penggunaan lahan dan pola
pemukiman berdasarkan
kondisi fisik permukaan bumi.
Semester 2
2.1 Mendeskripsikan
interkasi sebagai proses
sosial.
2.3 Mengiden tifikasi
bentuk-bentuk interaksi
sosial
2.4 Menguraikan proses
interaksi sosial
Semester 1
3.1 Mendeskripsikan manusia
sebagai makhluk sosial dan
ekonomi yang bermoral dalam
kaitannya dengan usaha
memenuhi kebutuhan dan
pemanfaatan sumber daya yang
tersedia.
Semester 2
5.3 Mendeskripsikan
perkembangan masyarakat,
kebudayaan, dan
pemerintahan pada masa
Kolonial Eropa
Kelangkaan
sumber daya
3. Semester 2
4.1 Menggunakan peta, atlas
dan globe untuk mendapatkan
informasi keruangan.
Semester 2
6.2 Mendeskripsikan kegiatan
pokok ekonomi yang meliputi
kegiatan konsumsi, produksi
dan distribusi barang/jasa.
Semester 1
5.1 Mendeskripsikan
perkembangan masyarakat,
kebudayaan, dan
pemerintahan pada mass
Hindu-Buddha, serta
peningalannya
Pemanfaa
tan Peta
38
5.2 Mendeskripsikan
perkembangan masyarakat,
kebudayaan, dan
pemerintahan pada masa
Islam di Indonesia, serta
peninggalannya
5.3 Mendeskripsikan
perkembangan masyarakat,
kebudayaan, dan
pemerintahan pada masa
Kolonial Eropa
Peta Kompetensi Dasar yang Berpotensi IPS Terpadu
Kelas VIII
NO Geografi Sosiologi Ekonomi Sejarah Tema
1 Semester 1
1.1 Mendeskripsikan kondisi
fisik wilayah dan penduduk.
Semester 2
6.1 Mendeskripsikan
bentuk-bentuk hubungan
sosial
6.2 Mendeskripsikan
pranata sosial dalam
kehidupan masyarakat
6.3 Mendeskripsikan upaya
Semester 1
4.3 Mengidentifikasi bentuk
pasar dalam kegiatan ekonomi
masyarakat.
Semester 1
2.1 Menjelaskan proses
perkembangan kolonialisme
dan imperialism Barat, serta
pengaruh yang
ditimbulkannya di berbagai
daerah di Indonesia
Globalisasi
39
pengendalian
penyimpangan sosial
2 Semester 1
1.1 Mendeskripsikan kondisi
fisik wilayah dan penduduk.
Semester 1
6.2 Mendeskripsikan
pranata sistem dalam
kehidupan masyarakat
Semester 2
7.2 Mendeskripsikan pelaku-
pelaku ekonomi dalam sistem
perekonomian Indonesia.
Peran Indonesia
dalam
Pergaulan
Antarbang
sa
3 Semester 1
1.1 Mendeskripsikan kondisi
fisik wilayah dan penduduk.
Semester 2
6.2 Mendeskripsikan
pranata sistem dalam
kehidupan masyarakat
Semester 2
7.1 Mendeskripsikan
permasalahan angkatan kerja
dan tenaga kerja sebagai
sumber daya dalam kegiatan
ekonomi, serta peran
pemerintah dalam upaya
penanggulangannya.
7.2 Mendeskripsikan
pelaku-pelaku
ekonomi dalam
sistem
perekonomian
Indonesia.
7.3
Semester 1
2.2 Menguraikan proses
terbentuknya kesadaran
nasional, identitas
Indonesia, dan
perkembangan pergerakan
kebangsaan Indonesia.
Otonomi
Daerah
4 Semester 2
1.3 Mendeskripsikan
permasalahan lingkungan hidup
dan upaya penanggulangannya
dalam pembangunan
berkelanjutan
Semester 2
6.1 Mendeskripsikan
bentuk-bentuk hubungan
sosial
6.2 Mendeskripsikan
pranata sistem dalam
kehidupan masyarakat
Semester 2
4.1 Mendeskripsikan
hubungan antara kelangkaan
sumber daya dengan
kebutuhan manusia yang tidak
terbatas
2.1 Menjelaskan proses
perkembangan
kolonialisme dan
imperialism Barat, serta
pengaruh yang
ditimbulkannya di berbagai
daerah di Indonesia
Pelestarian
lingkungan
40
6.3 Mendeskripsikan upaya
pengendalian
penyimpangan sosial
Peta Kompetensi Dasar yang Berpotensi IPS Terpadu
Kelas IX
NO Geografi Sosiologi Ekonomi Sejarah Tema
1 Semester 2
5.1 Menginterpretasikan peta
tentang bentuk dan pola muka
bumi.
Semester 1
3.1 Mendeskripsikan
perubahan sosial budaya
pada masyarakat
3.2 Menguraikan tipe-tipe
perilaku masyarakat dalam
menyikapi perubahan
Semester 1
7.1 Mendeskripsikan uang dan
lembaga keuangan.
Semester 2
7.2 Menguraikan
perkembangan lemabga-
lembaga internasinal dan
peran Indonesia dalam
kerjasama internasional
Pengembangan
pariwisata
2 Semester 2
5.2 Mendeskripsikan keterkaitan
unsure-unsur geografis dan
penduduk di kawasan Asia
Tenggara.
Semester 1
7.3 Menguraikan perilaku
masyarakat dalam
perubahan sosial budaya di
era global
Semester 2
7.4 Mendeskripsikan kerjasama
antar negara di bidang ekonomi
Semester 2
7.2 Menguraikan
perkembangan lemabga-
lembaga internasinal dan
peran Indonesia dalam
kerjasama internasional
Moderniasasi
3 Semester 2
5.2 Mendeskripsikan keterkaitan
unsure-unsur geografis dan
Semester 2
7.3 Menguraikan perilaku
masyarakat dalam
Semester 2
7.4 Mendeskripsikan kerjasama
antar negara di bidang ekonomi
Semester 2
7.2 Menguraikan
perkembangan lemabga-
Kerjasama
internasional
41
penduduk di kawasan Asia
Tenggara.
Semester 1
1.1 Mengidentifikasikan cirri-ciri
negara berkembang
perubahan sosial budaya di
era global
7.5 Mengidentifikasikan
dampak kerjasama antar negara
terhadap perekonomian
Indonesia
lembaga internasinal dan
peran Indonesia dalam
kerjasama internasional
42
2. Penentuan Topik/Tema
Setelah pemetaan Kompetensi Dasar selesai, langkah selanjutnya
dilakukan penentuan topik/tema. Topik/tema yang ditentukan harus relevan
dengan Kompetensi Dasar yang telah dipetakan. Dengan demikian, dalam
satu mata pelajaran IPS pada satu tingkatan kelas terdapat beberapa topik
yang akan dibahas.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan topik/tema
pada pembelajaran IPS Terpadu antara lain meliputi hal-hal berikut.
a. Topik, dalam pembelajaran IPS Terpadu, merupakan perekat antar-
Kompetensi Dasar yang terdapat dalam satu rumpun mata pelajaran
IPS.
b. Topik yang ditentukan selain relevan dengan Kompetensi-kompetensi
Dasar yang terdapat dalam satu tingkatan kelas, juga sebaiknya relevan
dengan pengalaman pribadi siswa, dalam arti sesuai dengan keaclaan
lingkungan setempat. Hal ini agar pembelajaran yang dilakukan dapat
lebih bermakna bagi siswa; contohnya, untuk kelas VII ada 3 (tiga)
topik/tema yaitu: aktivitas ekonomi penclucluk, kelangkaan sumber
days alam, dan pemanfaatan pets.
c. Dalam menentukan topik, isu sentral yang seclang berkembang saat
ini, dapat menjadi prioritas yang dipilih dengan tidak mengabaikan
keterkaitan antarKompetensi Dasar pada satu rumpun yang telah
dipetakan. contohnya, Pemberlakuan Otonomi Daerah, Pertumbuhan
Industri, Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung, Pasca Gempa
Bumi dan Tsunami, Penyakit Folio, Penyakit Busung Lapar.
Berikut ini beberapa contoh Topik yang relatif relevan dengan
pemetaan Kompetensi Dasar
43
Kelas VII SMP
1. Topik: Kegiatan Ekonomi Penduduk
No Geografi
No I Geografi
Sosiologi Ekonomi Sejarah
1 Semester 2
6.1 Mendeskripskan pola
kegiatan ekonomi penduduk,
penggunaan
lahan, dan pola pemukiman
berdasarkan kondisi fisik
permukaan bumi.
Semester 1
2.1 Mendeskripsikan interaksi
sebagai proses sosial.
Semester 2
6.2
Mendeskrip
sikan kegiatan
pokok ekonomi
yang meliputi
kegiatan
konsumsi,
produksi, dan
distribusi
barang/jasa.
Semester 2
5.2
Mendeskripsika
n perkembangan
masyarakat,
kebudayaan, dan
pemerintahan pada
mass Islam di
Indonesia, serta
peninggalan-
peninggalannya
Kelas VIII SMP
2. Topik: Kegiatan Pelestarian Lingkungan
No Geografi Sosiologi Ekonomi Sejarah
1 Semester 2
1.3 Mendeskripskan
permasalahan lingkungan hidup
dan upaya penanggulangannya
dalam pembangunan
berkelanjutan
Semester 2
6.1 Mendeskripsikan bentuk-
bentuk hubungan sosial
6.2 Mendeskripsikan pranata
sosial dalam kehidupan
masyarakat
Semester 2
4.1 Mendeskripsikan hubungan
antara kelangkaan sumber daya
dengankebutuhan manusia yang
tidak terbatas
2.1 Menjelaskan proses
perkembangan kolonialisme dan
imperialisme Barat, serta
pengaruh yang ditimbulkannya di
berbagai daerah di Indonesia
44
6.3 Mendeskripsikan upaya
pengendalian penyumpangan
sosial
Kelas IX SMP
3. Topik: Pengembangan Pariwisata
No Geografi Sosiologi Ekonomi Sejarah
1 Semester 2
5.1 Menginterpretasikan peta
tentang bentuk dan pola muka
bumi.
Semester 1
3.1 Mendeskripsikan perubahan
sosial budaya pada masyarakat
3.2 Menguraikan tipe-tipe
perilaku masyarakat dalam
menyikapi perubahan
Semester 1
7.1 Mendeskripsikan uang dan
lembaga keuangan.
Semester 2
7.2 Menguraikan perkembangan
lemabga-lembaga internasinal dan
peran Indonesia dalam kerjasama
internasional
45
3. Penjabaran Kompetensi Dasar ke dalam Indikator
Setelah melakukan langkah Pemetaan Kompetensi Dasar dan
Penentuan Topik/Tema sebagai pengikat keterpaduan, maka Kom petensi-
kom petensi Dasar tersebut dijabarkan ke dalam indikator pencapaian hasil
belajar yang nantinya digunakan untuk penyusunan silabus.
Contoh perumusan Kompetensi Dasar ke dalam berbagai indikator
pencapaian
Kompetensi Dasar Geografi:
Mendeskripsikan pola kegiatan ekonomi penduduk, pengunaan
lahan, dan pola pemukiman berdasarkan kondisi fisik permukaan bumi.
Perumusan indikatornya:
Mengidentifikasikan mata pencaharian penduduk (pertanian,
nonpertanian).
Mendeskripsikan bentuk penggunaan lahan di pedesaan dan perkotaan.
Mendiskripsikan persebaran permukiman penduduk di berbagai
bentang lahan dan mengungkapkan alasan penduduk memilih
bermukim di lokasi tersebut.
Kompetensi Dasar Sosiologi:
Mendeskripsikan interaksi sebagai proses sosial. Perumusan
indikatornya:
Mengidentifikasi pola-pola keselarasan sosial dalam keluarga dan
masyarakat.
Menentukan sikap dalam keragaman sosial untuk mewujudkan
keselarasan sosial.
Kompetensi Dasar Ekonomi:
Mendeksripsikan kegiatan pokok ekonomi yang meliputi kegiatan
konsumsi, produksi, dan distribusi barang/jasa. Perumusan indikatornya:
Menguraikan kegiatan konsumsi barang dan jasa.
46
Menguraikan kegiatan produksi barang dan jasa.
Menguraikan kegiatan distribusi barang dan jasa.
Kompetensi Dasar Sejarah:
Mendeksripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan
pemerintahan pada masa Islam di Indonesia, serta peninggalan-
peninggalannya. Perumusan indikatornya:
Menyusun kronologis proses masuk berkembangnya Islam di
Indonesia dengan menggunakan ensiklopedi dan referensi relevan
lainnya.
Menjelaskan peranan pedagang dan ulama dalarn proses awal
perkembangan Islam di Indonesia.
4. Penyusunan Silabus
Hasil seluruh proses yang telah dilakukan pada langkah-langkah
sebelumnya dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan silabus
pembelajaran terpadu. Komponen penyusunan silabus terdiri dari Standar
Kompetensi IPS (Sosiologi, Sejarah, Geografi, dan Ekonomi), Kompetensi
Dasar, Indikator, Pengalaman belajar, alokasi waktu, dan penilaian. Contoh
format penyusunan silabus pembelajaran IPS terpadu adalah sebagai
berikut.
47
CONTOH FORMAT SILABUS DAN SISTEM PENILAIAN IPS TERPADU
SATUAN PENDIDIKAN : .....................................................................................................................................................
MATA PELAJARAN : ......................................................................................................................................................
KELAS : ......................................................................................................................................................
TOPIK : ......................................................................................................................................................
Bidang
Studi
Kompetensi
Dasar Indikator
Pengalaman
Belajar
Alokasi
Waktu
Penilaian
Jenis
Tagihan Teknik Instrumen Contoh Soal
Contoh lengkap silabus sesuai tema-tema, lihat pada lampiran
48
5. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/Skenario
Pembelajaran
Setelah teridentifikasi peta Kompetensi Dasar dan topik yang
terpadu, selanjutnya adalah menyusun desain/rencana pelaksanaan
pembelajaran. Pada pembelajaran IPS Terpadu, sesuai dengan Standar Isi,
keterpaduan terletak pada strategi pembelajaran. Hal ini disebabkan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar telah ditentukan dalam Standar
Isi.
Rencana pelaksanaan pembelajaran tersebut merupakan realisasi
dari pengalaman belajar siswa yang telah ditentukan pada silabus
pembelajaran terpadu. Komponennya terdiri atas: identitas mats pelajaran,
Kompetensi Dasar yang henclak dicapai, materi pokok beserta uraiannya,
langkah pembelajaran, alat media yang digunakan, penilaian dan tindak
lanjut, serta sumber bahan yang digunakan. Contoh format desain/rencana
pembelajaran terpadu adalah sebagai berikut.
Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran/ Skenario Pembelajaran
Terpadu IPS lihat Lampiran.
CONTOH FORMAT DESAIN PEMBELAJARAN TERPADU
Mata Pelajaran : ...............................................
Satuan Pendidikan : ...............................................
Kelas/Semester : ...............................................
Topik : ...............................................
Alokasi Waktu : ...............................................
A. Kompetensi Dasar dan Indikator
......................................................................................................................
B. Materi Pokok dan Uraian Materi
......................................................................................................................
C. Sumber, Alat dan Media Pembelajaran
......................................................................................................................
49
D. Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu
Kegiatan Awal
Kegiatan Inti
Penutup
Pertemuan 2
Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu
Kegiatan Awal
Kegiatan Inti
Penutup
Pertemuan 3
Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu
Kegiatan Awal
Kegiatan Inti
Penutup
E. Penilaian:
Jenis Tagihan:
Jakarta, ……………………
Mengetahui, Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran …….,
NIP………………………… NIP…………………………
50
D. Rangkuman
Salah satu unsur penting dalam komponen silabus ialah pengalaman
belajar. Pengalaman belajar dikembangkan dengan memperhatikan
Kompetensi Dasar yang akan dijabarkan. Ada tiga tahap pengembangan
Standar Kompetensi suatu mats pelajaran ke dalam silabus, yaitu
pengembangan Program Semester, pengembangan Silabus, pengembangan
Rencana Pembelajaran.
Setelah tersusun silabus, disusunlah Rencana Pembelajaran. Isi dari
RP ialah identitas RPP, kompetensi dasar/hasil belajar/indikator, langkah
pembelajaran, sumber/media/bahan, penilaian, dan identitas penyusun.
E. Latihan
Isilah titik berikut dengan jawaban yang tepat.
1. Pembelajaran IPS terpadu ditujukan untuk ….
2. Untuk mengetahui keluasan atau kedalaman cakupan Kompetensi Dasar
dapat dijabarkan kedalam ….
3. Acuan dalam pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPS
terpadu menggunakan tahapan ….
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPS terpadu berperan sebagai ….
5. Tujuan kegiatan awal dalam proses pembelajaran ialah ….
F. Tes Formatif
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.
1. Cara yang disarankan dalam menjabarkan Kompetensi Dasar menjadi
pengalaman belajar ialah ….
a. pengalaman belajar mencakup pengetahuan, keterampilan,
dan sikap
b. pengalaman belajar disusun berdasarkan etas satu tuntutan kompetensi
secara utuh
c. pengalaman belajar merangsang tumbuhnya pengertian dan atau usaha
pengembangan nilai-nilai
d. pengalaman belajar mengacu kepada tujuan dan fungsi penilaian
51
2. Yang bukan tahap pengembangan standar kompetensi suatu mata pelajaran
ke dalam silabus ialah ....
a. pengembangan program semester
b. pengembangan silabus
c. pengembangan rencana pembelajaran
d. pengembangan satuan pembelajaran
3. Mengidentifikasi kompetensi dasar pada kelas dan semester yang same
dari setiap mata pelajaran, mentukan tema yang dapat mempersatukan
kompetensi-kompetensi tersebut untuk setiap kelas dan semester, dan
membuat "matriks hubungan kompetensi dasar dan tema' adalah langkah-
langkah ....
a. pengembangan program semester
b. pengembangan silabus tematik
c. pengembangan rencana pembelajaran
d. pengembangan satuan pembelajaran
4. Kegiatan yang bertujuan untuk menutup suatu pelajaran dan sekaligus
memantapkan kompetensi dasar yang telah dipelajari siswa....
a. kegiatan awal
b. kegiatan evaluasi
c. kegiatan akhir
d. kegiatan inti
5. Berikut adalah contoh kegiatan inti kecuali ....
a. percobaan
b. melodrama
c. diskusi
d. tes tertulis
Jawablah dengan tepat
1. Jelaskan mengapa sebuah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dapat berisi
beberapa pertemuan!
2. Jelaskan komponen yang terclapat dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran!
52
3. Jelaskan perbeclaan identitas Silabus dan identitas RPP!
4. Untuk kepentingan penyusunan RPP, kapan dan di mans penilaian dapat
dicantumkan?
5. Mengapa media pembelajaran yang dicantumkan
53
BAB VI
PENYUSUNAN SILABUS TEMATIK
Kompetensi: Setelah selesai mempelajari mated ini peserta mampu menjelaskan
konsep penyusunan silabus dan pengembangan rencana
pelaksanaan pembelajaran Tematik yang diberikan kepada siswa
SD kelas 1,11, dan III sesuai dengan tatanan kurikulum tingkat
satuan pendidikan.
A. Latar Belakang
Peserta didik yang berada pada sekolah dasar kelas satu, dua, dan tiga
berada pada rentangan usia dini. Pada usia tersebut seluruh aspek
perkembangan kecerdasan seperti IQ, EQ, dan SQ tumbuh dan berkembang
sangat luar biasa. Pada umumnya tingkat perkembangan masih melihat segala
sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik) serta mampu memahami hubungan
antara konsep secara sederhana. Proses pembelajaran masih bergantung
kepada objek-objek konkrit dan pengalaman yang dialami secara langsung.
Saat ini, pelaksanaan kegiatan pembelajaran di SD kelas I – III untuk
setiap mata pelajaran dilakukan secara terpisah, misalnya IPA 2 jam pelajaran,
IPS 2 jam pelajaran, dan Bahasa Indonesia 2 jam pelajaran. Dalam
pelaksanaan kegiatannya dilakukan secara murni mata pelajaran yaitu hanya
mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang berhubungan
dengan mata pelajaran itu. Pada pembelajaran yang memisahkan penyajian
mata pelajaran secara tegas, kurang mengembangkan anak untuk berpikir
holistik dan membuat kesulitan bagi peserta didik.
Dengan pelaksanaan kegiatan seperti yang disebutkan di atas, muncul
permasalahan pada kelas rendah (1-111) antara lain adalah tingginya angka
mengulang kelas dan putus sekolah. Angka mengulang kelas dan angka putus
sekolah peserta didik kelas I SD jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kelas
yang lain. Data tahun 1999/2000 mempedihatkan bahwa angka mengulang
kelas satu sebesar 11,6% sementara pada kelas dua 7,51%, kelas tiga 6,13%,
kelas empat 4,64%, kelas lima 3,1%, dan kelas enam 0,37%. Pada tahun yang
54
sama angka putus sekolah kelas satu sebesar 4,22%, masih jauh lebih tinggi
jika dibandingkan dengan kelas dua 0,83%, kelas tiga 2,27%, kelas empat
2,71%, kelas lima 3,79%, dan kelas enam 1,78%.
Angka nasional tersebut semakin memprihatinkan jika dilihat dari data
di masing-masing propinsi terutama yang hanya memiliki sedikit Taman
Kanak-kanak. Hal itu terjadi terutama di daerah terpencil. Pada saat ini hanya
sedikit peserta didik kelas satu Sekolah Dasar yang mengikuti pendidikan
prasekolah sebelumnya. Tahun 1999/2000 tercatat hanya 12,61% atau
1.583.467 peserta didik usia 4-6 tahun yang masuk Taman Kanak-kanak, dan
kurang dari 5 % Peserta didik berada pada pendidikan prasekolah lain.
Permasalahan tersebut menunjukkan bahwa kesiapan sekolah sebagian
besar peserta didik kelas awal sekolah dasar di Indonesia cukup rendah.
Sementara itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik yang telah
masuk Taman Kanak-Kanak memiliki kesiapan bersekolah lebih baik
dibandingkan dengan peserta didik yang tidak mengikuti pendidikan Taman
Kanak-Kanak. Selain itu, perbeclaan pendekatan, model, dan prinsip-prinsip
pembelajaran antara kelas satu dan dua Sekolah Dasar dengan pendidikan pra-
sekolah dapat jugs menyebabkan peserta didik yang telah mengikuti
pendidikan pra-sekolah pun dapat saja mengulang kelas atau bahkan putus
sekolah.
Atas dasar pemikiran di atas dan dalam rangka implementasi Standar
Isi yang termuat dalam Standar Nasional Pendidikan, maka pembelajaran pada
kelas awal Sekolah Dasar yakni kelas satu, dua, dan tiga lebih sesuai jika
dikelola dalam pembelajaran terpadu melalui pendekatan pembelajaran
tematik.
B. Tujuan Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema
dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan
pengalaman bermakna kepada siswa. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan
pokok yang menjadi pokok pembicaraan (Poerwadarminta, 1983). Dengan
tema diharapkan akan memberikan banyak keuntungan, di antaranya: 1) siswa
mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu, 2)
55
Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan
berbagai kompetensi dasar antar matapelajaran dalam tema yang sama; 3)
pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan; 4)
kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan
matapelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa; 5) Siswa mampu lebih
merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks
tema yang jelas; 6) Siswa mampu lebih bergairah belajar karena dapat
berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan
dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari matapelajaran lain; 7) guru
dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik
dapat dipersiapkaan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan,
waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau
pengayaan.,
C. Langkah-langkah pengembangan Silabus Tematik
Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik, diperlukan penyusunan
perencanaan pembelajaran yang meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran. Untuk menghasilkan Silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran perlu dilakukan beberapa hal yang meliputi tahap perencanaan
yang mencakup kegiatan pemetaan Kompetensi dasar, pengembangan jaringan
tema, pengembangan silabus dan penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran.
1. Pemetaan Kompetensi Dasar
Kegiatan pemetaan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran
secara menyeluruh dan utuh dari semua standar kompetensi dan
kompetensi dasar dari berbagai mats pelajaran yang dipadukan dalam tema
yang dipilih. Kegiatan yang dilakukan adalah:
a. Menentukan tema
Dalam menentukan tema dapat dilakukan dengan dua cara yakni:
Cara pertama, mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar
yang terdapat dalam masingmasing mata pelajaran, dilanjutkan dengan
menentukan tema yang sesuai.
56
Cara kedua, menetapkan terlebih dahulu tema-tema pengikat
keterpaduan, dilanjutkan dengan mengidentifikasi kompetensi dasar
dari beberapa, mata pelajaran yang cocok dengan tema yang ada.
Dalam menetapkan tema perlu memperhatikan beberapa prinsip yaitu:
Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan siswa:
Dari yang termudah menuju yang sulit
Dari yang sederhana menuju yang kompleks
Dari yang konkret menuju ke yang abstrak.
Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir
pada diri siswa
Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan
siswa, termasuk minat, kebutuhan, dan kemampuannya
Ruang lingkup tema yang ditetapkan sebaiknya ticlak terlalu lugs atau
terlalu sempit. Tema yang terlalu luas bisa dijabarkan lagi menjadi
anak tema atau subtema yang sifatnya lebih spesifik dan lebih
kongkrit. Anak tema atau subtema tersebut selanjutnya dapat
dikembangkan lagi menjadi suatu materi/isi pembelajaran. Bila
digambarkan akan tampak seperti di bawah ini.
Sebagai contoh adalah:
Tema "ALAI TRANSPORTASI" dapat dikembangkan menjadi anak
tema: (1) Alat transportasi darat, (2) Alat transportasi laut, 3) Alat
transportasi udara.
Tema "PERISTIWA ALAM" dapat dikembangkan menjadi anak tema:
(1) banjir, (2) gempa bumf, (3) gunung meletus, (4) tanah longsor, dsb.
Anak Tema 3 Anak Tema 2 Anak Tema 1
TEMA
57
b. Penjabaran kompetensi Dasar ke dalam indikator Setelah tema
ditentukan, kegiatan selanjutnya adalah mengembangkan indikator
pencapaiannya dari setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar
yang ada pada setiap mata pelajaran dengan cars menidentifikasi dan
analisis Standar Kompetensi, Kompetensi dasar dan menjabarkannya
kedalam acuan hasil yang ingin dicapai dari proses pembelajaran.
2. Menetapkan Jaringan Tema
Buatlah jaringan tema yaitu menghubungkan kompetensi dasar dan
indikator dengan tema pemersatu. Dengan jaringan tema tersebut akan
terlihat kaftan antara tema, kompetensi dasar dan indikator dari setiap mata
pelajaran. Jaringan tema ini dapat dikembangkan sesuai dengan alokasi
waktu setiap tema. Berikut disajikan contoh jaringan tema keterhubungan
kompetensi dasar dengan tema pemersatu "BINATANG" dalam bagan dan
matriks di bawah ini.
KD (diisi KD yang diambil
dari pemetaan)
INDIKATOR (dibuat oleh
guru)
MATEMATIKA
INDIKATOR (dibuat oleh
guru)
BAHASA INDONESIA
KD (diisi KD yang diambil
dari pemetaan)
PENGETAHUAN ALAM
INDIKATOR (dibuat oleh
guru)
KD (diisi KD yang diambil
dari pemetaan)
KERAJINAN TANGAN
DAN KESENIAN
INDIKATOR (dibuat oleh
guru)
KD (diisi KD yang diambil
dari pemetaan)
Tema:
BINATANG
58
3. Penyusunan Silabus
Hasil seluruh proses yang telah dilakukan pada tahaptahap
sebelumnya dijadikan dasar dalam penyusunan silabus. Komponen silabus
terdiri dari standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, pengalaman
belajar, alat/sumber, dan penilaian.
CONTOH FORMAT SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK
Sekolah Dasar : SD .............................................................................................
Kelas : ...................................................................................................
Tema : ...................................................................................................
No Mata Pelajaran Standar
Kompetensi Kompetensi
Dasar Pengalaman
Belajar Strategi/ metode
Bahan/ sumber
Penialian
1 Pendidikan Agama
2 Matematika
3 B. Indonesia
4 IPS
5 IPA
6 Pendidikan Kewarganegaraan
7 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
4. Penyusunan Rencana Pembelajaran/Disain Pembelajaran Tematik
Untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran guru perlu menyLISUr
rencana pembelajaran. Rencana pembelajaran ini me-upakan realisasi dari
pengalaman belajar siswa yang telah ditetapkan dalam silabus
pembelajaran. Komponen rencana pembelajaran tematik meliputi:
a. Identitas mata pelajaran (nama mata pelajaran yang akan dipadukan,
kelas, semester, dan waktu/banyaknya jam pertemuan yang
dialokasikan).
b. Kompetensi dasar dan indikator yang hendak dicapai.
c. Materi pokok beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam
rangka mencapai kompetensi dasar dan indikator.
59
d. Strategi pembelajaran (kegiatan pembelajaran secara konkret yang
harus dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran
dan sumber belajar untuk menguasai kompetensi dasar dan indikator,
kegiatan ini tertuang dalam kegiatan pembukaan, inti dan penutup).
e. Alat dan media yang digunakan untuk memperlancar pencapaian
kompetensi dasar, serta sumber bahan yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran tematik sesuai dengan kompetensi dasar yang harus
dikuasai.
f. Penilaian dan tindak lanjut (prosedur dan instrumen yang akan
digunakan untuk menilai pencapaian belajar siswa serta tindak lanjut
hasil penilaian).
Berikut ini ditujukkan beberapa lampiran sebagai contoh dalam
tahapan penyusuan silbus pembelajaran tematik
CONTOH PEMETAAN KOMPETENSI DASAR
CONTOH JARINGAN TEMA
CONTOH SILABUS
CONTOH RENCANA PEMBELAJARAN
60
PEMETAAN INDIKATOR DENGAN TEMA
KELAS 1
Mata Pelajaran Standar Kompetensi Kompetensi Dasar (Contoh) Indikator
Tema dan Waktu Per Minggu
Diri Sendiri
Keluarga
Lingkungan
Transportasi
Kesehatan,
Keberhasilan &
Kemanan
Hewan &
Tumbuhan
Pekerjaan
Gejala Alam & Peristi
wa
Rekreasi
Negara Alat
Komunikasi
4 3 4 3 4 3 2 4 3 2 2
Matematika Bilangan: Melakukan penjumlahan danpengurangan bilangan sampai 20
1.1 Membilang banyak benda
Membilang atau menghitung sercara urut
√ √ √ √ √ √ √ - √ √ √
Menyebutkan banyak benda √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √
Membandingkan dua kumpulan benda melalui istilah lebih banyak, lebih sedikit atau sama banyak
√ √ √ √ √ √ √ - √ √ √
Membaca dan menulis lambing bilangan
- √ √ √ - √ - - - - √
Menyatakan masalah sehari-hari yang terkait penjumlahan danpengurananga sampai 20
- √ √ √ √ √ - - √ - √
Mengenal beberapa bangun ruang
Geometrid an pengukuran: Menggunakan pengukuran waktu dan panjang
Menentukan waktu (pagi, siang, malam), hari, dan jam (bulat)
Menceriterakan pengalaman saat pagi, siang atau malam hari
√ √ √ √ √ - √ - √ - -
Menyebutkan perbedaan antara pagi dan malam hari
√ √ √ √ √ - √ - √ - -
Mengelompokkan berbagai bangun ruang sederhana (balok, prisma, tabung, bola dan kerucut)
Membedakan berbagai bentuk sesuai dengan cirinya
- √ √ √ √ - √ √ - √ √
Menyebutkan hasil pengelompokkan bangun ruang sederhana
- √ √ √ √ - √ √ - √ √
61
Mata Pelajaran Standar Kompetensi Kompetensi Dasar (Contoh) Indikator
Tema dan Waktu Per Minggu
Diri Sendiri
Keluarga
Lingkungan
Transportasi
Kesehatan,
Keberhasilan &
Kemanan
Hewan &
Tumbuhan
Pekerjaan
Gejala Alam & Peristi
wa
Rekreasi
Negara Alat
Komunikasi
4 3 4 3 4 3 2 4 3 2 2
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Permainan dan Olahraga: Mempraktikkan gerak dasar ke dalam permainan sederhana/aktivitas jasmani dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
1.1 mempraktikkan gerak dasar jalan, lari dan lompat dalam permainan sederhana, serta nilai sportivitas, kejujuran, kerjasama, toleransi dan percaya diri
Menerapkan konsep arah dalam berjalan, berlari dan melompat
√ √ √ √ √ √ √ √ √ - √
Berjalan dengan berbagai pola langkah dan kecepatan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ - √
Berlari dengan berbagai pola langkah dan kecepatan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ - √
Melompat ke berbagai arah √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √
Pengetahuan Sosial
Memahami indentitas diri dan keluarga, serta sikap saling menghormati dalam kemajemukan keluarga
Mengidentifikasi identitas diri, keluarga, dan kerabat
Menyebutkan nama lengkap dan nama panggilan
√ - √ √ √ √ - √ √ √ √
Menyebutkan nama ayah, ibu, saudara dan wali
√ √ √ √ √ √ - √ √ √ √
Menyebutkan alamat tempat tinggal
√ √ √ √ √ √ - √ √ √ √
Menyebutkan anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah
√ √ √ √ √ √ - √ √ √ √
Ilmu Pengetahuan Alam
Mahluk hidup dan proses kehidupan: Mengenal anggota tubuh dan kegunaannya serta cara perawatannya
1.1 mengenal bagian0bagian tubuh dan kegunaannya
Menyebutkan nama bagian-bagian tubuh
√ √ - √ √ - - - √ - -
Menceriterakan kegunaan bagian-bagian tubuh
√ √ - √ √ - - - √ - -
Menyebutkan anggota gerak tubuh
√ √ - √ √ - - - √ - -
Menyebutkan anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah
√ √ - √ √ - - - √ - -
62
Mata Pelajaran Standar Kompetensi Kompetensi Dasar (Contoh) Indikator
Tema dan Waktu Per Minggu
Diri Sendiri
Keluarga
Lingkungan
Transportasi
Kesehatan,
Keberhasilan &
Kemanan
Hewan &
Tumbuhan
Pekerjaan
Gejala Alam & Peristi
wa
Rekreasi
Negara Alat
Komunikasi
4 3 4 3 4 3 2 4 3 2 2
Benda dan sifatnya: Mengenal berbagai sifat benda dan kegunaannya melalui pengamatan dan perubahan bentuk benda
Mengidentifikasi benda yang ada di lingkungan sekitar berdasarkan cirinya melalui pengamatan
Mengelompokkan benda dengna berbagai cara yang diketahui anak
- √ √ √ - √ √ - √ √ √
Menunjukkan sebanyak-banyaknya benda yang mempunyai warna, bentuk dan cirri tertentu
- √ √ √ - √ √ - √ √ √
Memasangkan benda sesuai dengan pasangannya
√ √ - √ √ √ - - √ √ -
Seni Budaya dan Keterampilan
Seni rupa: Mengapresiasi karya seni rupa
1.1 mengidentifikasikan unsure rupa pada benda di alam sekitar
Mengelompokkan berbagai jenis: bintik garis, bidang warna danbentuk pada benda dua dan tiga dimensi di alam sekitar
- - √ √ √ - - - √ - √
Mengelompokkan berbagai ukuran: bintik, garis, bidang, warna dan bentuk pada benda dua dan tiga dimensi di alam sekitar
- - √ √ √ - - - √ - √
Menyebutkan unsur rupa di lingkungan sekolah
- - √ √ √ - - - √ - √
Seni musik: Mengapresiasi karya seni musik
Mengidentifikasi unsur/elemen musik dari berbagai sumber bunyi yang dihasilkan tubuh manusia
Bertepuk tangan dengan pola
63
Mata Pelajaran Standar Kompetensi Kompetensi Dasar (Contoh) Indikator
Tema dan Waktu Per Minggu
Diri Sendiri
Keluarga
Lingkungan
Transportasi
Kesehatan,
Keberhasilan &
Kemanan
Hewan &
Tumbuhan
Pekerjaan
Gejala Alam & Peristi
wa
Rekreasi
Negara Alat
Komunikasi
4 3 4 3 4 3 2 4 3 2 2
Seni tari: Mengapresiasi karya seni tari
Mengidentifikasi fungsi tubuh dalam melaksanakan gerak di tempat
Bergerak bebas sesuai irama musik
Bahasa Indonesia
Mendengarkan: Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan
Membedakan bunyi bahasa
Membedakan berbagai bunyi/suara tertentu secara tepat
√ √ √ √ √ √ √ - √ - √
Menirukan bunyi/suara tertentu seperti: suara burung, ombak, kendaraan dan lain-lain
√ √ √ √ √ √ √ - √ - √
Mengenal bunyi bahasa √ √ √ √ √ √ √ - √ - √
Membedakan bunyi bahasa √ √ √ √ √ √ √ - √ - √
Melafalkan bunyi bahasa secara tepat
√ √ √ √ √ √ √ - √ - √
Berbicara: Mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi secara lisan dengan perkenalan dantegur sapa, pengenalan benda dan fungsi anggota tubuh
Memperkenalkan diri sendiri dengan kalimat sederhana dan bahasa yang santun
Menyebutkan data diri (nama, kelas, sekolah, dan tempat tinggal) dengan kalimat sederhana
√ √ √ √ - - - - - - -
Menyebutkan nama orang tua dan saudara kandung
√ √ √ √ - - - - - - -
Menanyakan data diri dan nama orang tua serta saudara teman sekelasnya
√ √ √ √ - - - - - - -
Membaca: Memahami teks pendek dengan membaca nyaring
Membaca nyaring suku kata dan kata dengan lafal yang tepat
Mengenal huruf-huruf dan membacanya sebagai suku kata, kata dan kalimat sederhana
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
64
Mata Pelajaran Standar Kompetensi Kompetensi Dasar (Contoh) Indikator
Tema dan Waktu Per Minggu
Diri Sendiri
Keluarga
Lingkungan
Transportasi
Kesehatan,
Keberhasilan &
Kemanan
Hewan &
Tumbuhan
Pekerjaan
Gejala Alam & Peristi
wa
Rekreasi
Negara Alat
Komunikasi
4 3 4 3 4 3 2 4 3 2 2
Membaca nyaring satu paragraf dengan lafal dan intonasi yang tepat
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Membaca teks pendek dengan lafal dan intonasi yang benar
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Menulis: Menulis permulaan dengan menciplak, menebalkan, mencontoh, melengkapi dan menyalin
1.1 menciplak berbagai bentuk gambar, lingkaran, dan bentuk huruf
Menjiplak berbagai bentuk gambar, lingkaran, dan bentuk huruf
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Menebalkan berbagai bentuk gambar, lingkaran dan bentuk huruf
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Kewarganegaraan
1.1 Menjelaskan perbedaan jenis kelamin, agama dan suku bangsa
Menyebutkan berdasarkan jenis kelamin anggota keluarga
√ √ - - - - - - - √ -
Menyebutkan agama-agama yang ada di Indonesia
√ √ - - - - - - - √ -
65
MATEMATIKA
Membilang atau menghitung secara urut
Menyebutkan banyak benda
Membandingkan dua kumpulan benda melalui istilah lebih banyak, lebih sedikit, atau sama besar
BAHASA INDONESIA
Membedakan berbagai bunyi/suara tertentu secara tepat
Menirukan bunyi/suara tertentu seperti suara burung, ombak, kendaraan, dll
Mengenal bunyi bahasa
Menyebutkan data diri (nama, kelas, sekolah, dan tempat tinggal)dengan kalimat sederhana
Menyebutkan nama orang tua dan saudara kandung
Menanyakan data diri dan nama orang tua serta saudara teman sekelasnya
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Menyebutkan nama lengkap dan nama panggilan
Menyebutkan nama ayah, ibu, saudara dan wali
SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN
Mengelompokkan berbagai jenis: bintik garis, bidang, warna dan bentuk pada benda dua dan tiga dimensi di alam sekitar
Bergerak bebas sesuai irama musik
PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN
Menerapkan konsep arah dalam berjalan, berlari dan melompat
PENGETAHUAN ALAM
Menyebutkan nama bagian-bagian tubuh
Menyebutkan kegunaan bagian-bagian tubuh
Mengelompokkan benda dengan berbagai cara yang diketahui anak
KEWARGANEGARAAN
Menyebutkan jenis kelamin anggota keluarga
Menyebutkan agama-agama yang ada di Indonesia
TEMA
LINGKUNGAN
66
MATEMATIKA
Membaca dan menulis lambang bilangan
Membandingkan dua kumpulan benda melalui istilah lebih banyak, lebih sedikit, atau sama besar
Menyebutkan perbedaan antara pagi dan malam hari
BAHASA INDONESIA
Melafalkan bunyi bahasa secara tepat
Menyebutkan data diri (nama, kelas, sekolah, dan tempat tinggal) dengan kalimat sederhana
Menyebutkan nama orangtua dan saudara kandung
Menanyakan data diri dan nama orangtua serta saudara teman sekelas
Mengenali huruf-huruf dan membacanya sebagai suku kata, kata dan kalimat sederhana
Membaca nyaring satu paragraf dengan lafal dan intonasi yang tepat
Membaca teks pendek dengan lafal dan intonasi yang benar
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Menyebutkan alamat tempat tinggal
Menyebutkan anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah
Menghitung jumlah anggota keluarga yang
SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN
Mengelompokkan berbagai jenis: bintik garis, bidang, warna dan bentuk pada benda dua dan tiga dimensi di alam sekitar
Mengelompokkan berbagai bentuk ukuran: bintik
PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN
Berlari dengan berbagai pola langkah dan kecepatan
PENGETAHUAN ALAM
Menyebutkan kegunaan bagian-bagian tubuh
Menyebutkan anggota gerak tubuh
Megnelompokkan benda dengan berbagai cara yang diketahui anak
KEWARGANEGARAAN
Menyebutkan jenis kelamin anggota keluarga
Menyebutkan agama-agama yang ada di Indonesia
TEMA
LINGKUNGAN
67
Lampiran 3: CONTOH SILABUS
MATA PELAJARAN KOMPETENSI
DASAR INDIKATOR PENGALAMAN BELAJAR SARANA/SUMBER PENIALAIN
Bahasa Indonesia Menirukan bunyi/suara tertentu seperti: suara burung, ombak, kendaraan dan lain-lain
Menirukan bunyi suara burung
Bermain peran menjadi berbagai kendaraan
Menirukan suara ombak
Menyebutkan nama orang tua dan saudara kandung
Tanya jawab tentang nama orang tuanya dan saudara kandungnya (berpasangan)
menanyakan data diri dan nama orang tua serta saudara teman sekelas
Tanya jawab tentang nama orang tuanya dan saudara kandungnya (berpasangan)
Melakukan permainana menayanak data diri temannya
Menyebutkan data diri (nama, kelas, sekolah dan tempat tinggal) dengan kalimat sederhana
Melakukan permainan menanyakan data diri
Bercerita tentang data dirinya
Menjiplak berbagai bentuk gambar, lingkaran, dan bentuk huruf
Menjiplak kartu kata
Menjiplak bentuk-bentuk gambar
Menjiplak bentuk-bentuk geometri
Kartu kata
Kartu bentuk gambar
Kartu betuk geometri
Matematika Membilang atau menghitung secara urut
Membilang benda-benda di kelas
Membilang sambil memantulkan bola Bola
Menyebutkan banyak benda Mengamati lalu menyebutkan nama benda yang dilihatnya
Membandingkan dua kumpulan benda melalui istilah lebih banyak, lebih sedikit, atau sama banyak
Praktik langsung mengambil dua kumpulan benda lalu dihitung
Batu-batuan
Menceritakan pengalamannya saat pagi atau malam hari
Bercerita tentang pengalamannya
IPS Menyebutkan nama lengkap dan nama panggilan
Menyebutkan nama lengkapnya
Menyebutkan alamat tempat tinggal
Menyebutkan alamat rumahnya
IPA Menyebutkan nama bagian-bagian tubuh
Mengambarkan tubuhnya lalu
Menyebutkan nama bagian-bagian tubuhnya
68
Menyebutkan kegunaan bagian-bagian tubuh
dan kegunaannya
Mengelompokkan benda dengan berbagai cara yang diketahui anak
Praktik pengelompokkan Batu, daun, biji salak
Menunjukkan sebanyak-banyaknya benda yang mempunyai warna, bentuk dan cirri tertentu
Praktik langsung mengamati lingkungan dan menyebutkan sebanyak-banyaknya benda yang mempunyai warna, bentuk dan cirri tertentu
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Menerapkan konsep arah dalam berjalan, berlari dan melompat
Praktik langsung menerapkan konsep arah dalam berjalan, berlari dan melompat
Berjalan dengan berbagai pola langkah dan kecepatan
Praktik langsung berjalan dengan pol
Seni Budaya dan Keterampilan Menyebutkan unsur rupa di lingkungan sekolah
Mengamati lingkungan lalu menyebutkan benda-benda yang dilihatnya
Mengelompokkan berbagai jensi: bintik gari, bidang, warna, dan bentuk pada benda dua dan tiga dimensi di alam sekitar
Mengamati lingkungan lalu mengelompokkkan benda berdasarkan garis, bintik dsb
Bergerak bebas sesuai irama musik
Mendengarkan musik dan bergerak bebas mengikuti irama
Menyebutkan jenis kelamin anggota keluarga
Menyebutkan jenis kelamin teman sebangkunya
Menyebutkan agama-agama yang ada di Indonesia
Menyebutkan agama yang dikenalnya
69
Lampiran 4: Contoh Model 2 (Seluruh Mata Pelajaran)
RENCANA PEMBELAJARAN
KELAS : I
TEMA : LINGKUNGAN
MINGGU/HARI : I/Senin
ALOKASI WAKTU : 5 x 35 menit
INDIKATOR:
Menanyakan data diri dan nama orangtua serta saudara teman sekelas
Menjiplak berbagai bentuk gambat, lingkaran, dan bentuk huruf
Membilang atau menghitung secara urut
Menyebutkan banyak bends
Menceritakan pengalamannya saat pagi, siang atau malam hari
A. Pembukaan (1 X 35 menit)
Berdoa bersama
Menyanyi lagu kasih ibu sambil bertepuk yang bervariasi
Guru meminta beberapa anak untuk menyebutkan identitas dirinya seperti
nama dan alamatnya, dan menceritakan suatu pengalaman yang
menyenang-kan dirinya
Guru meminta anak untuk keluar kelas dengan melompat satu kaki sambil
membilang (menghitung secara urut) lompatannya
B. Kegiatan Intl (3 x 35 menit)
Di kelas anak secara individual diminta untuk mengamati berbagai bends yang
ada dalam kelasnya. memilih bends yang ada di kelas, menghitungnya dan
menuliskan lambang bilangan dari jumlah bends yang dihitungnya (kegiatan
ini dilakukan beberapa kali)
Kegiatan berikutnya (atau bagi yang sudah menyelesaikan kegiatan
pertama) dapat membaca kalimat sederhana dari kartu-kartu kata yang
sudah disiapkan guru
Guru meminta anak untuk melihat jam dincling dikelasnya, lalu anak
diminta untuk menggambarkan jam didinding tersebut dilengkapi dengan
penunjukkan jarum jam pads seat anak melihat dan menggambarkannya.
Guru meminta beberapa anak mengemukakan tentang keghiatan yang
dapat dilakukan pads waktu pagi hari. Sing hari dan malam hari
C. Kegiatan Penutup (1 x 35 menit)
Guru bercerita tentang perlunya air bagi makhluk hidup, yang dilanjutkan
dengan tanya jawab
70
Pesan-pesan moral bagi anak misalnya tentang perlunya hemat air,
perlunya mandi/menjaga kebersihan
Berdoa pulang
Sarana dan sumber belajar:
Kartu-kartu kata
Lembar kerja (jam)
Bola
Kemudian guru menganjurkan perbandingan antara lebih banyak dan lebih
sedikit dengan cara guru menugaskan anak mengelompokkan biji-bijian
sebanyak 4 buah dan mengelompokkan biji-bijian sebanyak 6 buah
kemudian guru menanyakan kelompok biji-bijian name yang lebih banyak,
serta hat bagian mane yang lebih sedikit. Dengan menggunakan biji-bijian
guru mengajar penjumlahan. Dengan menggunakan banyaknya keluarga
dua orang peserta didik, guru mengenalkan jumlah anggota keluarga dua
peserta didik tersebut apabila digabung. Guru jugs memberi contoh, jika
dalam keluarga terdapat 5 anggota dan yang 3 orang pergi,make yang
tinggal di rumah ass 2 orang. Selanjutnya penjumlahan dan pengurangan
menggunakan bijibijian (atau yang lain) dan disertai penulisan tentang
penjumlahan dan pengurangan (sampai 20).
Setelah pelajaran tentang angka dilanjutkan dengan pengenaian benda-
benda yang ada di sekolah kernudian guru mananyakan kepada peserta
didi kegunaan benda-benda tersebut seperti, papan tulis, penghapus, Bel
sekolah.
Kemudian guru meminta peserta didik menyebutkan kegunaanya apabila
peserta didik salah dalam menyebutkan kegunaanya harus
membetulkannya. Kemudian beralih pads pelajaran Agama sebelum
memulai guru mengucapkan salam dan peserta didik diminta untuk
menjawab saiam tersebut. Dilanjutkan dengan melafalkan surat AI-Fatiha
diikuti oleh seluru!i peserta didik, dan diulangi sampai 2 kali seteltalh
dapat malafalkan guru menugaskan peserta didik untuk menghafalkan A!-
Fa*tih-,) tersebut. Pesera didik diminta melakukan g.-rakbadan, sambil
menyanyi Ian bertepuk tangan sambil berhitung. Contoh lagu: balonku ada
lima (atau guru mencipta Iagu yang mengandung penjumlahan). Lagunya
Eno Lerian (Satu ditambah satu same dengan dua....)
Penutup (1 jam pelajaran)
Jam pelajaran terakhir guru mengajukan tentang sumber bunyi dengan
meminta peserta didik yang duduk paling belakang menempuk tangan,
peserta didik diminta menentukan arah dari bunyi tepukan tersebut.
Setelah peserta didik paham akan sumber bunyi peserta didik diminta
untuk membedakan tepukan yang keras dan tepukan yang lebih pelan
71
D. Rangkuman
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema
dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan
pengalaman bermakna kepada siswa. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan
pokok yang menjadi pokok pembicaraan (Poerwadarminta, 1983). Salah satu
unsur penting dalam komponen silabus ialah pengalaman belajar. Pengalaman
belajar dikembangkan dengan memperhatikan Kompetensi Dasar yang akan
dijabarkan. Ada tiga tahap pengembangan Standar Kompetensi suatu mata
pelajaran ke dalam silabus, yaitu pengembangan Program Semester,
pengembangan Silabus, pengembangan Rencana Pembelajaran.
Setelah tersusun silabus, disusunlah Rencana Pembelajaran. Isi dari RP
ialah identitas RPP, kompetensi dasar/hasil belajar/indikator, langkah
pembelajaran, sumber/media/bahan, penilaian, dan identitas penyusun.
E. Latihan
Isilah titik berikut dengan jawaban yang tepat.
1. Pembelajaran Tematik ditujukan untuk ….
2. Untuk mengetahui keluasan atau kedalaman cakupan Kompetensi Dasar
dapat dijabarkan kedalam,….
3. Acuan dalam pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Tematik menggunakan tahapan ....
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik berperan sebagai ….
5. Tujuan kegiatan awal dalam proses pembelajaran ialah ....
F. Tes Formatif
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.
1. Cara yang disarankan dalam menjabarkan Kompetensi Dasar menjadi
pengalaman belajar ialah ...
a. pengalaman belajar mencakup pengetahuan, keterampilan,
dan sikap
72
b. pengalaman belajar disusun berdasarkan atas satu tuntutan kompetensi
secara utuh
c. pengalaman belajar merangsang tumbuhnya pengertian dan atau usaha
pengembangan nilai-nilai
d. pengalaman belajar mengacu kepada tujuan dan fungsi penilaian
2. Yang bukan tahap pengembangan standar kompetensi suatu mata pelajaran
ke dalam silabus ialah ....
a. pengembangan program semester
b. pengembangan silabus
c. pengembangan rencana pembelajaran
d. pengembangan satuan pembelajaran
3. Mengidentifikasi kompetensi dasar pads kelas dan semester yang sama dari
setiap mata pelajaran, mentukan tema yang dapat mempersatukan
kompetensi-kompetensi tersebut untuk setiap kelas dan semester, dan
membuat "matriks hubungan kompetensi dasar dan tema' adalah langkah-
langkah ....
a. pengembangan program semester
b. pengembangan silabus tematik
c. pengembangan rencana pembelajaran
d. pengembangan satuan pembelajaran
4. Kegiatan yang bertujuan untuk menutup suatu pelajaran dan sekaligus
memantapkan kompetensi dasar yang telah dipelajari siswa....
a. kegiatan awal
b. kegiatan evaluasi
c. kegiatan akhir
d. kegiatan inti
5. Berikut adalah contoh kegiatan inti kecuali....
a. percobaan
b. melodrama
c. diskusi
d. tes tertulis
73
Jawablah dengan tepat
6. Jelaskan mengapa sebuah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dapat berisi
beberapa pertemuan!
7. Jelaskan komponen yang terdapat dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran!
8. Jelaskan perbedaan identitas Silabus dan identitas RPP!
9. Untuk kepentingan penyusunan RPP, kapan dan dimana penilaian dapat
dicantumkan?
10. Mengapa media pembelajaran yang dicantumkan dalam RPP merupakan
unsur yang harus tercantum dalam RPP?
74
DAFTAR PUSTAKA
BSNP bersama Puslitbang Puskur, Panduan Pengembangan Silabus Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan, Tahun 2006
PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional
Permen Nomor 22, 23, 24 Tahun 2006
Nurhadi, 2004. Tanya Jawab Kurikulum 2004, Jakarta: Grasindo
Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Dikmenum. 2003. Pedoman Umum
Kurikulum 2004, Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Dikmenum. 2003. Pedoman Khusus
Kurikulum 2004, Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Dikmenum. 2003. Kerangka Dasar
Kurikulum 2004, Jakarta.
Debby Depoter, 1999. Quatntum Learning (Terjemahan),Yogyakarta: Kaifa.
75
KUNCI JAWABAN
Bab II
LATIHAN
Isitah titik berikut dengan jawaban yang tepat.
1. seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran,
pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar yang dapat menjawab
pertanyaan: Kompetensi apa yang akan dikembangkan siswa, Bagaimana cara
mengembangkannya, kannya, dan Bagaimana cara mengetahui bahwa
kompetensi tersebut sudah dicapai siswa.
2. sekolah
3. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Sekolah sesuai dengan mekanisme
kerja yang berlaku di daerah masing-masing.
4. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
5. perbaikan
Tes Formatif
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.
1. d. Perwakilan siswa
2. c. Dinas Pendidikan Provinsi
3. b. Sekolah
4. d. 4-1-3-2-5
5. c. Guru
Jawablah dengan tepat.
1. hanya gurulah yang mengetahui perbedaan kemampuan, kompetensi, minat,
kepribadian, sikap, dan motivasi belajar siswanya
2. perencanaan, pelaksanaan, perbaikan, pemantapan, penilaian
3. Dalam pengelolaan kurikulum berbasis sekolah, pihak Tingkat Pusat
mempunyai peran dan tanggung jawab yang terkait dengan peran dan
tanggung jawab pihak lainnya dalam bidang pendidikan di daerah yang
bersangkutan, misalnya memberikan pelayanan kepada Tim Perekayasa
Kurikulum di daerah serta menyelenggarakan workshop dan seminar
peningkatan mutu pelaksanaan kurikulum.
4. Tahap keempat dalam Pelaksanaan
5. Dinas Pendidikan Provinsi
76
Bab III
LATIHAN
Isilah titik berikut dengan jawaban yang tepat.
1. Silabus merupakan seperangkat rencana pembelajaran beserta penilaiannya
yang akan digunakan oleh orang lain untuk penyusunan RP
2. mata pelajaran
3. jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mats pelajaran dengan
mempertimbangkan jumlah, keluasan dan ke dalaman Kompetensi Dasar,
serta tingkat kepentingannya dengan keadaan dan kebutuhan setempat.
4. alat pembelajaran
5. penilaian
Tes formatif
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.
1. c. merangsang tumbuhnya pengertian dan atau usaha pengembangan nilai-nilai
2. b. kejelasan arti
3. a. tertulis dan unjuk kerja
4. c. wawancara
5. c. penilaian, alat, alokasi waktu
Jawablah dengan tepat.
1. Materi yang dipilih memungkinkan untuk dipelajari, balk dari aspek tingkat
kesulitannya (tidak terlalu mudah, atau tidak terlalu sulit), maupun aspek
kelayakannya terhadap pemanfaatan bahan ajar dan kondisi setempat.
2. gambaran mengenai kegiatan/perbuatan siswa, pembiasaan kecakapan hidup,
suasana hati siswa suasana kelas, dinamika kelompok dan model interaksinya.
3. untuk mengingatkan pars guru seberapa jauh tuntutan target kompetensi yang
harus dicapainya
4. standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman
belajar, alokasi waktu, sumber/bahan/alat, penilaian
5. untuk memudahkan dalam pembuatan soal-soalnya.
Bab IV
LATIHAN
lsilah titik berikut dengan jawaban yang tepat
1. jaringan topik/tema/konsep
2. silabus
3. guru yang bersangkutan
4. untuk mempersiapkan siswa (balk fisik maupun psikologis) untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran
77
5. pembuatan simpulan, rencana kegiatan lanjutan, penugasan (bebas)
Tes formatif
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.
1. b. pengalaman belajar disusun berdasarkan atas satu tuntutan kompetensi
secara utuh
2. d. pengembangan satuan pembelajaran
3. b. pengembangan silabus tematik
4. c. kegiatan akhir
5. d. tes tertulis
Jawablah dengan tepat.
1. Jumlah pertemuan dalam sebuah RP dibuat berdasarkan kebutuhan hasil
belajar yang akan dicapai. Jika hasil belajarnya membutuhan materi
pembelajaran dalam jumlah relatif banyak, materi pembelajaran tersebut dapat
dituangkan dalam beberapa pertemuan.
2. identitas RP, kompetensi dasar/hasil belajar/indikator, langkah pembelajaran,
sumber/media/bahan, penilaian, dan identitas penyusun
3. Identitas RP berisi mata pelajaran atau terra (untuk kelas 1 dan 2),
kelas/semester , dan alokasi waktu, sedangkan identitas penyusun RP berisi
antara lain nama guru kelas/guru mata pelajaran dengan diketahui kepala
sekolah.
4. pada setiap kompetensi dasar.
5. media yang menarik akan: membantu menarik perhatian dan minat siswa,
meletakkan dasar untuk memahami sesuatu secara konkret dan mengurangi
verbalisms, merangsang tumbuhnya pengertian dan pengembangan nilai