pengembangan sistem informasi · nasional saja, banyak instansi – instansi lain yang berhubungan...

214
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI LAPAS NARKOBA UNTUK MENUNJANG PENGUNGKAPAN KASUS NARKOBA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN PADA PUSLITBANG DAN INFO BADAN NARKOTIKA NASIONAL DISUSUN OLEH NAMA : AMAN BUDI MANDURO, S.Kom. NIM : 92208084 TESIS Untuk memenuhi salah satu syarat guna Memperoleh gelar Magister Manajemen Program Pasca Sarjana Universitas Gunadarma PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2010

Upload: danghuong

Post on 01-Sep-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

LAPAS NARKOBA

UNTUK MENUNJANG PENGUNGKAPAN

KASUS NARKOBA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN

PADA PUSLITBANG DAN INFO

BADAN NARKOTIKA NASIONAL

DISUSUN OLEH

NAMA : AMAN BUDI MANDURO, S.Kom.

NIM : 92208084

TESIS

Untuk memenuhi salah satu syarat guna

Memperoleh gelar Magister Manajemen

Program Pasca Sarjana

Universitas Gunadarma

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS GUNADARMA

JAKARTA

2010

ii

LEMBAR PENGESAHAN TESIS

Judul Thesis : Pengembangan Sistem Informasi Lapas Narkoba Untuk Menunjang

Pengungkapan Kasus Narkoba Di Lembaga Pemasyarakatan Pada

Puslitbang Dan Info Badan Narkotika Nasional

Nama Mahasiswa : Aman Budi Manduro, S.kom

NIM/NIRM : 92208084

Tanggal Lulus : 6 April 2011

Menyetujui,

Dosen Pembimbing selaku Ketua

(Dr. Asep Juarna, SSi, Mkom)

Anggota

(Prof. Dr. Yuhara Sukra , M.Sc)

Direktur Program Pasca Sarjana Magister Teknologi dan Rekayasa

(Prof. Dr. Ir. Bambang Suryawan, MT)

iii

ABSTRAKSI

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI LAPAS NARKOBA

UNTUK MENUNJANG PENGUNGKAPAN KASUS NARKOBA

DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN PADA PUSLITBANG DAN INFO

BADAN NARKOTIKA NASIONAL

Aman Budi Manduro, S.Kom

:

Jl. Mandiri No 79, Harjamukti – Cimanggis, Depok 16954

email : [email protected] , [email protected]

Tesis. Sistem Informasi Bisnis.

Di dalam menunjang visi Badan Narkotika Nasional yaitu Indonesia bebas

narkoba tahun 2015 maka kegiatan yang paling krusial adalah pengungkapan kasus –

kasus narkoba yang sudah meresahkan masyarakat Indonesia dan juga sudah

meresahkan masyarakat dunia. Pengembangan sistem informasi lapas narkoba yang

diharapkan dapat membantu Badan Narkotika Nasional beserta instansi penegak hukum

lainnya dalam mengungkap kejahatan – kejahatan narkoba yang bersifat internasional

dan lokal.

Di dalam penulisan tesis ini bertujuan untuk membantu pendataan para

narapidana maupun tahanan yang ada di Lembaga Pemasyarakatan dan juga Rumah

iv

Tahanan yang data – data tersebut bisa digunakan oleh semua pihak yang terkait dengan

pengungkapan kasus – kasus narkoba.

Kasus narkoba bukanlah masalah yang harus diselesaikan oleh Badan Narkotika

Nasional saja, banyak instansi – instansi lain yang berhubungan dengan masalah

narkoba harus dilibatkan sehingga diperlukan sebuah sistem informasi yang dapat

mempermudah kordinasi antara satu sama lain. Selain sumber daya manusia, penerapan

sistem informasi lapas narkoba juga harus diikuti dengan SOP (Standard Operating

Procedure) yang baik sehingga sistem secara keseluruhan dapat terintegrasi dengan baik

dan dapat dikembangkan dengan data – data narapidana di seluruh dunia, dikarenakan

beberapa kejahatan narkoba dikendalikan oleh sindikat internasional. Sistem ini juga

dapat diintegrasikan dengan data exportir maupun importir prekursor yang berada di

database National Single Window (NSW).

Pengembangan sistem ini menggunakan metodologi berorientasi objek dengan

UML (Unified Modelling Language) sebagai metode permodelan standar dengan alat

bantu Rational Rose Enterprise versi 7.0.0.

Kata Kunci : lapas, narkoba, sistem, admin, user, petugas, use case, collaboration

diagram, sequence diagram, class diagram, activity diagram, database,

php.

v

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Penulis dilahirkan pada tanggal 23 februari 1980 di Jakarta dari pasangan orang

tua Drs.Budi Setyawan, M.Sc dan Drg.Arwita Mulyawati, M.Kes. Penulis memiliki

seorang kakak laki-laki bernama Indra Budi Sumantoro, S.Pd, MM dan seorang adik

perempuan bernama Tri Budi Ambarwati. Status penulis saat ini sudah menikah dengan

satu istri bernama Riska Rininta Puspita, SE dan telah dikaruniai seorang putra Brady

Budi Dharma dan seorang putri Michi Budi Visakha.

Pendidikan formal penulis dimulai dari Taman Kanak-kanak Bhayangkari 23

Jakarta pada tahun 1984. Dilanjutkan dengan Sekolah Dasar Budi Waluyo Jakarta pada

tahun 1986, Kemudian Sekolah Menengah Pertama Negeri 56 Jakarta tahun 1992 dan

Sekolah Menengah Atas Silaparamita Jakarta pada tahun 1995-1998. Penulis

melanjutkan jenjang pendidikan di Universitas Bina Nusantara pada tahun 1998 dengan

jurusan Sistem Informasi dengan jenjang Strata Satu dan lulus pada tahun 2003.

Program Pascasarjana dimulai pada tahun 2004 dengan bidang peminatan Sistem

Informasi Bisnis.

Sejak 1 November tahun 2003 sampai Februari 2010 penulis adalah Pegawai

Negeri Sipil di Badan Narkotika Nasional pada Pusat Penelitian Pengembangan dan

Informatika di bidang Teknologi Informasi dan sejak 1 Maret 2010 pindah antar instansi

ke Kementerian Hukum dan HAM di Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia,

Direktorat Informasi HAM pada Sub Direktorat Pengembangan dan Pemberdayaan

Informasi HAM.

vi

KATA PENGANTAR

Namo Buddhaya, puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan

Sang Triratna, karena hanya dengan Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat

menyelesaikan penulisan tesis dengan judul “Pengembangan Sistem Informasi Lapas

Narkoba Untuk Menunjang Pengungkapan Kasus Narkoba di Lembaga Pemasyarakatan

Pada Puslitbang dan Info Badan Narkotika Nasional”, sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Magister Manajemen Sistem Informasi Program Pascasarjana

Universitas Gunadarma.

Pada kesempaatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak

– pihak yang telah membantu mewujudkan penulisan tesis ini :

1. Ibu Prof. E. S. Margianti, SE., MM., selaku Rektor Universitas Gunadarma

2. Bapak Prof. Dr. Yuhara Sukra, MSc., selaku Koordinator Program Pascasarjana

Universitas Gunadarma.

3. Bapak Dr. Asep Juarna, SSi, Mkom., selaku Dosen Pembimbing atas segala

petunjuk, saran dan bimbingan.

4. Segenap Dosen dan Staff Pengajar Program Pascasarjana Universitas

Gunadarma, yang telah memberikan ilmu kepada penulis.

5. Bapak Komjen. Pol. Drs.Gories Mere, selaku Kepala Badan Narkotika Nasional.

6. Seluruh pejabat dan staf Puslitbang dan Info Badan Narkotika Nasional yang

telah membantu dalam mewujudkan tesis ini.

vii

7. Seluruh pejabat dan staf Ditektorat Jenderal Hak Asasi Manusia Kementerian

Hukum dan HAM.

8. Bapak Drs.Budi Setiawan,M.Sc. dan Drg.Ibu Arwita Mulyawati, M.Kes, selaku

orang tua dari penulis serta kakak Indra Budi Sumantoro, S.Pd, MM beserta

keluarga dan adik penulis Tri Budi Ambarwati beserta keluarga yang selalu

menyemangati penulis.

9. Riska Rininta Puspita, SE selaku istri tercinta yang selalu memberikan dukungan

kepada penulis dan putra tercinta Brady Budi Dharma serta putri tercinta Michi

Budi Visakha yang selalu menjadi semangat bagi penulis.

Diharapkan hasil dari penulisan tesis ini bisa dapat jauh lebih dikembangkan

sehingga tesis ini bisa digunakan sebagai penambah wawasan didalam pengungkapan

kasus – kasus kejahatan lainnya.

Jakarta, Desember 2010

Penulis

viii

DAFTAR ISI

Halaman Halaman Judul ………………………………………………………………… i

Halaman Pengesahan ………………………………………………………….. ii

Abstraksi ………………………………………………………………………. iii

Riwayat Hidup ………………………………………………………………… v

Kata Pengantar ………………………………………………………………… vi

Daftar Isi ………………………………………………………………………. viii

Daftar Gambar ………………………………………………………………… xvii

Daftar Tabel …………………………………………………………………… xxv

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………. 1

1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………………….. 1

1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………... 4

1.3. Batasan Masalah ……………………………………………………. 6

1.4. Tujuan Penulisan …………………………………………………… 7

1.5. Manfaat Penulisan ……………………………….…………………. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………….. 10

2.1. Pengertian Sistem …………………………………………………... 10

2.2. Pengertian Sistem Informasi ……………………………………….. 10

2.3. Data, Informasi dan Basis Data ……………………………………. 11

2.4. Unified Modelling Language ………………………………………. 12

ix

2.4.1. Sejarah Singkat UML ……………………………………… 12

2.4.2. Pendahuluan Unified Modelling Language ………………... 13

2.4.3. Diagram Unified Modelling Language …………………….. 14

2.4.3.1. Kebutuhan Sistem …………………………………. 16

2.4.3.2. Identifikasi Kelas …………………………………... 17

2.4.3.3. Use Case Modelling ……………………………….. 20

2.4.3.4. Identifikasi Actor …………………………………... 21

2.4.3.5. Menemukan Use Case ……………………………... 21

2.4.3.6. Penamaan Use Case ……………………………….. 22

2.5. Rational Rose ………………………………………………………. 22

2.5.1. View Dalam Rational Rose ………………………………… 23

2.5.2. Use Case Model ……………………………………………. 24

2.5.3. Use Case Diagram …………………………………………. 24

2.5.4. Class Diagram ……………………………………………… 28

2.5.5. Collaboration Diagram …………………………………….. 32

2.5.6. Sequence Diagram …………………………………………. 33

2.5.7. Activity Diagram …………………………………………... 35

2.5.8. Statechart Diagram ………………………………………… 37

2.5.9. Component Diagram ……………………………………….. 38

2.5.10. Deployment Diagram ……………………………………... 39

2.5.11. Model Analisis ……………………………………………. 40

2.6. Perangkat Teknologi Yang Digunakan …………………………….. 42

2.7. Sistem Jaringan Sistem Informasi Lapas Narkoba …………………. 43

2.8. Pengertian Firewall ………………………………………………… 44

x

2.9. Pengertian Remote Access VPN …………………………………… 45

2.10. Pengertian Web Server ……………………………………………. 46

2.11. Pengertian PHP …………………………………………………… 47

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……………………………………... 48

3.1. Sistem Yang Selama Ini Berjalan Dari Laporan Data Narapidana

Narkotika Di Lembaga Pemasyarakatan …………………...……….

48

3.2. Metode Penyusunan Sistem ………………………………………... 51

3.3. Profile Organisasi …………………………………………………... 52

3.3.1. Strukur Organisasi …………………………………………. 52

3.3.2. Tugas Dan Fungsi Puslitbang dan Info Badan Narkotika

Nasional ……………………………………………………..

53

3.4. Tahapan Pengembangan Sistem ……………………………………. 58

3.5. Metodologi Pengembangan Sistem ………………………………… 65

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………….. 68

4.1. Spesifikasi Kebutuhan Sistem ……………………………………… 68

4.1.1. Pernyataan Permasalahan ……………………………………. 68

4.2. Analisis Sistem Berjalan …………………………………………… 69

4.2.1. Analisis Prosedur …………………………………………... 70

4.2.2. Analisis Basis Data ………………………………………… 70

4.3. Desain Sistem Rancangan ………………………………………….. 70

4.3.1. Use Case View ……………………………………………... 71

4.3.2. Business Use Case Model ………………………………….. 72

4.3.3. Use Case Model ……………………………………………. 73

4.3.3.1. Actor ……………………………………………….. 73

xi

4.3.3.2. Use Case Sistem Informasi Lapas Narkoba ……….. 76

4.3.3.2.1. Paket Sistem Login ………………………. 76

4.3.3.2.2. Paket Sistem Admin ……………………... 76

4.3.3.2.2.1. Paket User Admin …………... 77

4.3.3.2.2.2. Paket Sistem Input Data …….. 78

4.3.3.2.2.3. Paket Sistem Edit Data ……… 78

4.3.3.2.2.3.1. Edit Data ……... 78

4.3.3.2.2.3.2. Hapus Data …… 79

4.3.3.2.2.4. Paket Sistem Cari Data ……... 79

4.3.3.2.2.5. Paket Sistem Data Statistik …. 80

4.3.3.2.3. Paket Sistem User ………………………... 80

4.3.3.2.3.1. Paket Sistem Input Data …….. 81

4.3.3.2.3.2. Paket Sistem Edit Data ……… 82

4.3.3.2.3.2.1. Edit Data Napi… 82

4.3.3.2.3.2.2. Hapus Data …... 83

4.3.3.2.3.3. Paket Data Statistik …………. 84

4.3.3.2.3.4. Paket Cari Data ……………... 84

4.3.3.2.4. Paket Sistem Petugas …………………….. 84

4.3.3.2.4.1. Paket Data Statistik …………. 85

4.3.3.2.4.2. Paket Cari Data ……………... 85

4.3.3.3. Use Case Diagram …………………………………. 86

4.3.3.3.1. Use Case Paket Sistem Login ……………. 86

4.3.3.3.2. Use Case Paket Sistem Admin …………... 87

4.3.3.3.2.1. Use Case Paket Input Data ….. 88

xii

4.3.3.3.2.2. Use Case Paket Edit Data …... 88

4.3.3.3.2.2.1. Edit Data Napi ... 88

4.3.3.3.2.2.2. Hapus Data Napi 89

4.3.3.3.2.3. Use Case Sistem Cari Data …. 89

4.3.3.3.2.4. Use Case Data Statistik ……... 90

4.3.3.3.2.5. Use Case User Admin ………. 90

4.3.3.3.3. Use Case Paket Sistem User ……………... 91

4.3.3.3.3.1. Use Case Paket Input Data ….. 91

4.3.3.3.3.2. Use Case Paket Edit Data …... 92

4.3.3.3.3.2.1. Edit Data Napi ... 92

4.3.3.3.3.2.2. Hapus Data Napi 93

4.3.3.3.3.3. Use Case Cari Data …………. 93

4.3.3.3.3.4. Use Case Data Statistik ……... 94

4.3.3.3.4. Use Case Paket Sistem Petugas ………….. 94

4.3.3.3.4.1. Use Case Cari Data …………. 95

4.3.3.3.4.2. Use Case Data Statistik ……... 95

4.4. Logical View ……………………………………………………….. 95

4.4.1. Paket Identifikasi Class Entity ……………………………... 96

4.4.2. Paket Realisasi Sistem Informasi Lapas Narkoba …………. 96

4.4.3. Collaboration Diagram …………………………………….. 97

4.4.3.1. Realisasi Use Case Login ………………………….. 97

4.4.3.2. Realisasi Use Case Sistem Admin ………………… 98

4.4.3.2.1. Realisasi Input Data Napi ………………... 99

4.4.3.2.2. Realisasi Edit Data Napi …………………. 99

xiii

4.4.3.2.2.1. Edit Data Napi ………………. 100

4.4.3.2.2.2. Hapus Data Napi ……………. 101

4.4.3.2.3. Realisasi Cari Data ………………………. 102

4.4.3.2.4. Realisasi Data Statistik …………………... 103

4.4.3.2.5. Realisasi User Admin ……………………. 104

4.4.3.3. Realisasi Use Case User …………………………… 105

4.4.3.3.1. Input Data Napi ………………………….. 106

4.4.3.3.2. Edit Data Napi …………………………… 107

4.4.3.3.2.1. Edit Data ……………………. 107

4.4.3.3.2.2. Hapus Data ………………….. 107

4.4.3.3.3. Realisasi Cari Data ………………………. 109

4.4.3.3.4. Realisasi Data Statistik …………………... 110

4.4.3.4. Realisasi Use Case Petugas ………………………... 111

4.4.3.4.1. Realisasi Cari Data ………………………. 112

4.4.3.4.2. Realisasi Data Statistik …………………... 113

4.4.4. Sequence Diagram …………………………………………. 114

4.4.4.1. Realisasi Sistem Login …………………………….. 114

4.4.4.2. Realisasi Sistem Admin …………………………… 115

4.4.4.2.1. Input Data Napi ………………………….. 115

4.4.4.2.2. Edit Data Napi …………………………… 116

4.4.4.2.2.1. Edit Data ……………………… 116

4.4.4.2.2.2. Hapus Data …………………… 117

4.4.4.2.3. Cari Data …………………………………. 118

4.4.4.2.4. Data Statistik …………………………….. 119

xiv

4.4.4.2.5. User Admin ……………………………… 120

4.4.4.3. Realisasi Sistem User ……………………………… 121

4.4.4.3.1. Input Data Napi ………………………….. 121

4.4.4.3.2. Edit Data Napi …………………………… 122

4.4.4.3.2.1. Edit Data ……………………. 122

4.4.4.3.2.2. Hapus Data Napi ……………. 123

4.4.4.3.3. Cari Data …………………………………. 124

4.4.4.3.4. Data Statistik …………………………….. 125

4.4.4.4. Realisasi Sistem Petugas …………………………... 126

4.4.4.4.1. Cari Data …………………………………. 126

4.4.4.4.2. Data Statistik ……………………………. 127

4.4.5. Perancangan Class Diagram ……………………………….. 128

4.4.5.1. Paket Sistem Login ………………………………… 128

4.4.5.2. Paket Sistem Admin ……………………………….. 129

4.4.5.2.1. Input Data Napi ………………………….. 129

4.4.5.2.2. Edit Data Napi …………………………… 130

4.4.5.2.2.1. Edit Data ……………………. 130

4.4.5.2.2.2. Hapus Data Napi ……………. 131

4.4.5.2.3. Cari Data Napi …………………………… 132

4.4.5.3. Paket Sistem User ………………………………….. 133

4.4.5.3.1. Input Data Napi ………………………….. 133

4.4.5.3.2. Edit Data Napi …………………………… 134

4.4.5.3.2.1. Edit Data ……………………. 134

4.4.5.3.2.2. Hapus Data Napi ……………. 135

xv

4.4.5.3.3. Cari Data Napi …………………………… 136

4.4.5.4. Paket Sistem Petugas ………………………………. 137

4.4.5.4.1. Cari Data Napi …………………………… 137

4.4.6. Activity Diagram …………………………………………... 138

4.4.6.1. Activity Diagram Login …………………………… 138

4.4.6.2. Activity Diagram Sistem Admin …………………... 139

4.4.6.2.1. Input Data Napi ………………………….. 139

4.4.6.2.2. Edit Data Napi …………………………… 140

4.4.6.2.2.1. Edit Data ……………………. 140

4.4.6.2.2.2. Hapus Data ………………….. 141

4.4.6.2.3. Cari Data Napi …………………………… 142

4.4.6.2.4. Data Statistik …………………………….. 143

4.4.6.2.5. User Admin ……………………………… 144

4.4.6.3. Activity Diagram Sistem User …………………….. 145

4.4.6.3.1. Input Data Napi ………………………….. 145

4.4.6.3.2. Edit Data Napi …………………………… 146

4.4.6.3.2.1. Edit Data ……………………. 146

4.4.6.3.2.2. Hapus Data ………………….. 147

4.4.6.3.3. Cari Data Napi …………………………… 148

4.4.6.3.4. Data Statistik …………………………….. 149

4.4.6.4. Activity Diagram Sistem Petugas …………………. 150

4.4.6.4.1. Cari Data Napi …………………………… 150

4.4.6.4.2. Data Statistik …………………………….. 151

4.5. Rancangan Database ……………………………………………….. 152

xvi

4.6. Rancangan Tampilan Aplikasi Sistem Informasi Lapas Narkoba …. 166

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………….. 186

5.1. Kesimpulan …………………………………………………………. 186

5.2. Saran ………………………………………………………………... 187

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 188

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Lima Komponen Sistem Informasi ………………………….......... 11

Gambar 2.2. Simbol Actor ……………………………………………………… 25

Gambar 2.3. Simbol Use Case …………………………………………….......... 26

Gambar 2.4. Simbol Package …………………………………………………… 27

Gambar 2.5. Simbol Uses Relationship ………………………………….……... 27

Gambar 2.6. Simbol Association Undecided Directional ………………………. 29

Gambar 2.7. Simbol Association Uni-Directional ……………………………… 30

Gambar 2.8. Simbol Association Bi-Directional ………………………….......... 30

Gambar 2.9. Simbol Multiplicity Optional ……………………………………... 30

Gambar 2.10. Simbol M : Mandatory …………………………………………... 30

Gambar 2.11. Simbol M : Many (Zero or More) ………………………….......... 30

Gambar 2.12. Simbol Class (No Detail) ………………………………………... 31

Gambar 2.13. Simbol Class ………………………………………………........... 31

Gambar 2.14. Simbol Aggregation ……………………………………………... 31

Gambar 2.15. Simbol Note ……………………………………………………... 32

Gambar 2.16. Simbol Actor ……………………………………………….......... 32

Gambar 2.17. Simbol Class Object ……………………………………………... 33

Gambar 2.18. Simbol Association Role ………………………………………… 33

xviii

Gambar 2.19. Simbol Synchronous Message …………………………………... 33

Gambar 2.20. Simbol Activation ………………………………………….......... 34

Gambar 2.21. Simbol Life Line ………………………………………………… 34

Gambar 2.22. Simbol Object …………………………………………………… 34

Gambar 2.23. Simbol Synchronous Message …………………………………... 35

Gambar 2.24. Simbol Activity …………………………………………….......... 36

Gambar 2.25. Simbol Decision, Branching ……………………………….......... 36

Gambar 2.26. Simbol Synchronization Bar ……………………………….......... 36

Gambar 2.27. Simbol Action Flow ……………………………………………... 36

Gambar 2.28. Simbol Initial State, Start ………………………………………... 37

Gambar 2.29. Simbol Final State, End ………………………………………….. 37

Gambar 2.30. Simbol State ……………………………………………………... 37

Gambar 2.31. Simbol State Transition ………………………………………….. 38

Gambar 2.32. Simbol Start State ………………………………………………... 38

Gambar 2.33. Simbol End State ………………………………………………… 38

Gambar 2.34. Simbol Component ………………………………………………. 39

Gambar 2.35. Simbol Processor ………………………………………………… 40

Gambar 2.36. Simbol Device …………………………………………………… 40

Gambar 2.37. Simbol Connection ………………………………………………. 40

Gambar 2.38. Skema Jaringan Sistem Informasi Lapas Narkoba ………………. 43

Gambar 2.39. Perangkat Teknologi Yang Digunakan ………………………….. 44

Gambar 2.40. Proses Kerja Firewall ……………………………………………. 45

Gambar 2.41. Proses Remote Access VPN ……………………………………... 46

Gambar 2.42. Proses Web Server ………………………………………………. 46

xix

Gambar 3.1. Sistem Peradilan Yang Selama Ini Berjalan ……………………… 50

Gambar 3.2. Struktur Organisasi ………………………………………………... 52

Gambar 3.3. Struktur Sistem ……………………………………………………. 60

Gambar 3.4. Struktur Sistem Modul Data Napi ………………………………… 60

Gambar 3.5. Struktur Sistem Modul Ciri Fisik …………………………………. 61

Gambar 3.6. Struktur Sistem Modul Keluarga …………………………………. 61

Gambar 3.7. Struktur Sistem Modul Registrasi ………………………………… 62

Gambar 3.8. Struktur Sistem Modul Pengunjung ………………………………. 62

Gambar 3.9. Struktur Sistem Modul Catatan LP ……………………………….. 63

Gambar 3.10. Struktur Sistem Modul Remisi …………………..………………. 63

Gambar 3.11. Struktur Sistem Modul Dokumen ……………………………….. 64

Gambar 3.12. Struktur Sistem Modul Administrasi Pengguna …………………. 64

Gambar 3.13. Struktur Sistem Data Statistik Napi ……………………………... 65

Gambar 4.1. Flowchart Administrasi Data Narapidana ………………………… 69

Gambar 4.2. Standard Operating Procedure Narapidana Baru …………………. 71

Gambar 4.3. Diagram Utama Dari Use-Case View …………………………….. 72

Gambar 4.4. Bagian Utama Dari Use-Case Model ……………………………... 73

Gambar 4.5. Actor Dalam Sistem ………………………………………………. 75

Gambar 4.6. Paket Use-Case Dalam Sisfo Lapas Narkoba …………………….. 76

Gambar 4.7. Paket Use-Case Login …………………………………………….. 76

Gambar 4.8. Paket Use-Case Sistem Admin ……………………………………. 77

Gambar 4.9. Paket Use Case Sistem User Admin ……………………………… 77

Gambar 4.10. Paket Use Case Sistem Input Data Untuk Admin ………………. 78

Gambar 4.11. Paket Use Case Sistem Edit Data Untuk Admin ………………... 79

xx

Gambar 4.12. Paket Use Case Sistem Hapus Data Napi Untuk Admin ……….. 79

Gambar 4.13. Paket Use Case Cari Data Untuk Admin ……………………….. 80

Gambar 4.14. Paket Use Case Data Statistik Untuk Admin …………………… 80

Gambar 4.15. Paket Use Case Sistem User …………………………………….. 81

Gambar 4.16. Paket Use Case Sistem Input Data Napi Untuk Sistem User …..... 82

Gambar 4.17. Paket Use Case Sistem Edit Data Napi Untuk Sistem User …...… 83

Gambar 4.18. Paket Use Case Sistem Hapus Data Napi Untuk Sistem User ..…. 83

Gambar 4.19. Paket Use Case Data Statistik Untuk Sistem User ………..……... 84

Gambar 4.20. Paket Use Case Cari Data Untuk Sistem User …………………... 84

Gambar 4.21. Paket Use Case Sistem Petugas ………………………………….. 85

Gambar 4.22. Paket Use Case Data Statistik Untuk Sistem Petugas …………… 85

Gambar 4.23. Paket Use Case Cari Data Untuk Sistem Petugas ……………….. 86

Gambar 4.24. Use Case Login Admin ………………………………………….. 86

Gambar 4.25. Use Case Login User …………………………………………….. 87

Gambar 4.26. Use Case Login Petugas …………………………………………. 87

Gambar 4.27. Use Case Input Data Untuk Admin ……………………………… 88

Gambar 4.28. Use Case Edit Data Untuk Admin ………………………………. 89

Gambar 4.29. Use Case Hapus Data Untuk Admin …………………………….. 89

Gambar 4.30. Use Case Cari Data Untuk Admin ………………………………. 90

Gambar 4.31. Use Case Data Statistik Untuk Admin …………………………... 90

Gambar 4.32. Use Case User Admin Untuk Admin ……………………………. 91

Gambar 4.33. Use Case Input Data Untuk User ………………………………... 92

Gambar 4.34. Use Case Edit Data Untuk User …………………………………. 93

Gambar 4.35. Use Case Hapus Data Untuk User ………………………………. 93

xxi

Gambar 4.36. Use Case Cari Data Untuk User …………………………………. 94

Gambar 4.37. Use Case Data Statistik Untuk User ……………………………... 94

Gambar 4.38. Use Case Cari Data Untuk Petugas ……………………………… 95

Gambar 4.39. Data Statistik Untuk Petugas …………………………………….. 95

Gambar 4.40. Logical View …………………………………………………….. 96

Gambar 4.41. Identifikasi Class Entity …………………………………………. 96

Gambar 4.42. Paket Realisasi Sistem Informasi Lapas Narkoba ……………….. 96

Gambar 4.43. Paket Realisasi Use Case Login …………………………………. 97

Gambar 4.44. Paket Realisasi Login ……………………………………………. 97

Gambar 4.45. Paket Realisasi Use Case Sistem Admin ………………………... 98

Gambar 4.46. Paket Realisasi Input Data Napi Untuk Admin ………………….. 99

Gambar 4.47. Paket Realisasi Edit Data Napi Untuk Admin …………………... 100

Gambar 4.48. Paket Realisasi Hapus Data Napi Untuk Admin ………………… 101

Gambar 4.49. Paket Realisasi Cari Data Untuk Admin …………………............ 102

Gambar 4.50. Paket Realisasi Data Statistik Untuk Admin …………………….. 103

Gambar 4.51. Paket Realisasi User Admin Untuk Admin ……………………… 104

Gambar 4.52. Paket Realisasi Use Case User …………………………………... 105

Gambar 4.53. Paket Realisasi Input Data Untuk User ………………………….. 106

Gambar 4.54. Paket Realisasi Edit Data Untuk User …………………………… 107

Gambar 4.55. Paket Realisasi Hapus Data Napi Untuk User …………………... 108

Gambar 4.56. Paket Realisasi Cari Data Untuk User …………………………... 109

Gambar 4.57. Paket Realisasi Data Statistik Untuk User ………………………. 110

Gambar 4.58. Paket Realisasi Use Case Petugas ……………………………….. 111

Gambar 4.59. Paket Realisasi Cari Data Untuk Petugas ………………………... 112

xxii

Gambar 4.60. Paket Realisasi Data Statistik Untuk Petugas ………………….... 113

Gambar 4.61. Sequence Diagram Realisasi Sistem Login …..……………….... 114

Gambar 4.62. Sequence Diagram Realisasi Use Case Input Data Napi Untuk

Admin ……………………………………………………………………………

115

Gambar 4.63. Sequence Diagram Realisasi Use Case Edit Data Napi Untuk

Admin ……………………………………………………………………………

116

Gambar 4.64. Sequence Diagram Realisasi Use Case Hapus Data Napi Untuk

Admin ……………………………………………………………………………

117

Gambar 4.65. Sequence Diagram Realisasi Cari Data Untuk Admin ………….. 118

Gambar 4.66. Sequence Diagram Realisasi Data Statistik Untuk Admin ……… 119

Gambar 4.67. Sequence Diagram Realisasi User Admin Untuk Admin ……….. 120

Gambar 4.68. Sequence Diagram Realisasi Input Data Napi Untuk User ……… 121

Gambar 4.69. Sequence Diagram Realisasi Edit Data Napi Untuk User ………. 122

Gambar 4.70. Sequence Diagram Realisasi Hapus Data Napi Untuk User …….. 123

Gambar 4.71. Sequence Diagram Realisasi Cari Data Untuk User …………….. 124

Gambar 4.72. Sequence Diagram Realisasi Data Statistik Untuk User ………… 125

Gambar 4.73. Sequence Diagram Realisasi Cari Data Untuk Petugas …………. 126

Gambar 4.74. Sequence Diagram Realisasi Data Statistik Untuk Petugas ……... 127

Gambar 4.75. Class Diagram Realisasi Sistem Login ………………………….. 128

Gambar 4.76. Class Diagram Realisasi Input Data Untuk Admin ……………… 129

Gambar 4.77. Class Diagram Realisasi Edit Data Untuk Admin ………………. 130

Gambar 4.78. Class Diagram Realisasi Hapus Data Untuk Admin …………….. 131

Gambar 4.79. Class Diagram Realisasi Cari Data Untuk Admin ………………. 132

Gambar 4.80. Class Diagram Realisasi Input Data Untuk User ………………... 133

xxiii

Gambar 4.81. Class Diagram Realisasi Edit Data Untuk User …………………. 134

Gambar 4.82. Class Diagram Realisasi Hapus Data Untuk User ………………. 135

Gambar 4.83. Class Diagram Realisasi Cari Data Untuk User …………………. 136

Gambar 4.84. Class Diagram Realisasi Cari Data Untuk Petugas ……………… 137

Gambar 4.85. Activity Diagram User Admin …………………………………... 138

Gambar 4.86. Activity Diagram Input Data Untuk Admin ……………………... 139

Gambar 4.87. Activity Diagram Edit Data Untuk Admin ……………………… 140

Gambar 4.88. Activity Diagram Hapus Data Untuk Admin ……………………. 141

Gambar 4.89. Activity Diagram Cari Data Untuk Admin ……………………… 142

Gambar 4.90. Activity Diagram Data Statistik Untuk Admin ………………….. 143

Gambar 4.91. Activity Diagram User Admin Untuk Admin …………………… 144

Gambar 4.92. Activity Diagram Input Data Untuk User ……………………….. 145

Gambar 4.93. Activity Diagram Edit Data Untuk User ………………………… 146

Gambar 4.94. Activity Diagram Hapus Data Untuk User ……………………… 147

Gambar 4.95. Activity Diagram Cari Data Untuk User ………………………… 148

Gambar 4.96. Activity Diagram Data Statistik Untuk User ……………………. 149

Gambar 4.97. Activity Diagram Cari Data Untuk Petugas ……………………... 150

Gambar 4.98. Activity Diagram Data Statistik Untuk User ……………………. 151

Gambar 4.99. Tampilan Login ………………………………………………….. 166

Gambar 4.100. Tampilan Layar Utama Admin ………………………………… 167

Gambar 4.101. Tampilan Layar Utama User …………………………………… 167

Gambar 4.102. Tampilan Layar Utama Petugas ………………………………... 168

Gambar 4.103. Tampilan Input Data Napi Untuk Napi ………………………… 169

Gambar 4.104. Tampilan Input Data Untuk Ciri Fisik …………………………. 171

xxiv

Gambar 4.105. Tampilan Input Data Untuk Keluarga ………………………….. 172

Gambar 4.106. Tampilan Input Data Untuk Hubungan Internasional ………….. 173

Gambar 4.107. Tampilan Input Data Untuk Registrasi ………………………… 174

Gambar 4.108. Tampilan Input Data Untuk Pengunjung ………………………. 175

Gambar 4.109. Tampilan Input Data Untuk Remisi ……………………………. 176

Gambar 4.110. Tampilan Input Data Untuk Dokumen …………………………. 177

Gambar 4.111. Tampilan Input Data Untuk Catatan LP ………………………... 178

Gambar 4.112. Tampilan Edit Data …………………………………………….. 179

Gambar 4.113. Tampilan Cari Data Untuk Cari Data Napi …………………….. 179

Gambar 4.114. Tampilan Cari Data Pengunjung Untuk Cari Data Napi ……….. 180

Gambar 4.115. Tampilan Mutasi Untuk Cari Data Napi ……………………….. 180

Gambar 4.116. Tampilan Hasil Query Cari Data Napi, Pengunjung dan Mutasi.. 182

Gambar 4.117. Tampilan Hasil Output Data Pengunjung ……………………… 183

Gambar 4.118. Tampilan Hasil Output Data Mutasi …………………………… 183

Gambar 4.119. Tampilan Data Statistik ………………………………………… 184

Gambar 4.120. Tampilan User Admin ………………………………………….. 185

xxv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1. Struktur Data Tabel Napi …………………………………………... 152

Tabel 4.2. Struktur Data Tabel Fisik Napi …………………………………….. 153

Tabel 4.3. Struktur Data Tabel Keluarga Napi ………………………………... 155

Tabel 4.4. Struktur Data Tabel Hubungan Internasional Napi ………………... 156

Tabel 4.5. Struktur Data Tabel Pidana ………………………………………… 156

Tabel 4.6. Struktur Data Tabel Remisi Napi ………………………………….. 158

Tabel 4.7. Struktur Data Tabel Pengunjung Napi ……………………………... 159

Tabel 4.8. Struktur Data Tabel Dokumen Napi ……………………………….. 160

Tabel 4.9. Struktur Data Tabel Catatan Napi …………………………………. 160

Tabel 4.10. Struktur Data Tabel Agama ………………………………………. 161

Tabel 4.11. Struktur Data Tabel Pidana ……………………………………….. 162

Tabel 4.12. Struktur Data Tabel Kota …………………………………………. 162

Tabel 4.13. Struktur Data Tabel Lapas ………………………………………... 163

Tabel 4.14. Struktur Data Tabel Login ………………………………………... 163

Tabel 4.15. Struktur Data Tabel Negara ………………………………………. 164

Tabel 4.16. Struktur Data Tabel Pasal ………………………………………… 164

Tabel 4.17. Struktur Data Tabel Pasal User …………………………………... 165

Tabel 4.18. Struktur Data Tabel Pekerjaan ……………………………………. 165

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu kejahatan yang paling diperhatikan di dunia saat ini adalah kejahatan

terorisme dan narkoba karena dua kejahatan ini mempunyai keterikatan satu sama lain.

Narkoba yang dalam hal ini adalah salah satu “tulang punggung” dari dana yang

digunakan untuk membiayai aksi terorisme. Peredaran narkoba di Indonesia sekarang

sudah sangat mengkhawatirkan, karena saat ini Indonesia yang dahulu hanya sebagai

negara transit narkoba sekarang sudah berubah statusnya menjadi produsen narkoba

dengan ditemukannya beberapa pabrik narkoba yang antara lain terbesar ketiga di dunia

di daerah Jasinga, Bogor. Kejahatan narkoba adalah kejahatan yang dikendalikan oleh

sindikat lokal maupun internasional dan untuk menangani ini diperlukan koordinasi

antar penegak hukum seperti Kepolisian, Kementerian Hukum dan Ham, BNN, Bea dan

Cukai, Kejaksaan, Mahkamah Agung dan lain – lain. Selain kordinasi penegak hukum

di dalam negeri diperlukan juga kordinasi penegak hukum antar negara melalui Interpol.

Untuk bertukar informasi ini maka diperlukan pertukaran data mengenai data – data

para narapidana yang selama ini belum pernah ada. Sindikat internasional ini di seluruh

dunia sebagian besar dikendalikan oleh para narapidana dari dalam penjara seperti

anggota geng mara salvatrucha atau yang lebih dikenal dengan MS-13 di Amerika

serikat dan El Salvador, semua kejahatan narkoba yang dilakukan oleh MS-13

2

dikendalikan dari dalam penjara – penjara di El Salvador oleh para bos – bos narkoba

yang telah ditangkap. Selain di Benua Amerika, di Benua Eropa juga dikendalikan oleh

para mafia dari Itali dan Rusia. Di Itali dan Rusia pun diindikasikan juga dikendalikan

dari dalam penjara oleh bos – bos narkoba yang telah dipenjara.

Permasalahan kordinasi ini yang paling penting saat ini, kordinasi yang

dilakukan selama ini hanya menggunakan data – data yang minim sekali diantara

penegak hukum di Indonesia. Jika kita bandingkan dengan negara tetangga maka negara

kita sangat jauh tertinggal mengenai data – data para narapidana, baik itu yang

menyangkut kejahatan narkoba dan juga kejahatan lainnya. Kalau kita melihat apa yang

ada di negara tetangga, mereka sudah jauh melangkah di dalam penggunaan teknologi

informasi untuk saling bertukar informasi antar penegak hukum dalam melakukan

pengungkapan suatu kasus baik itu di dalam negeri mereka sendiri maupun kordinasi

dengan penegak hukum negara lainnya dan juga sudah ditunjang dengan perjanjian

ekstradisi jika ingin menangkap tersangka yang berada di negara lain.

Lembaga Pemasyarakatan yang dalam hal ini sebagai tempat para narapidana

pun telah terindikasi sebagai tempat tumbuhnya narkoba dengan pernah ditemukannya

pabrik ekstasi di dalam penjara serta informasi yang didapat di masyarakat kalau

peredaran gelap narkoba di dalam Lapas dengan gampangnya beredar di dalam penjara.

Lembaga pemasyarakatan juga selama ini justru menjadikan seorang napi yang hanya

kelas teri menjadi kelas kakap karena pergaulan sesama napi di dalam penjara.

Penulis telah melakukan beberapa kali kunjungan ke Lapas di antaranya adalah

Lapas Besi Nusakambangan pada tanggal 14 desember 2008 tercatat terdapat 133

narapidana yang terdiri dari 131 adalah narapidana kasus narkoba dan hanya 2 yang

bukan kasus narkoba. Selain itu di Lapas Pasir Putih Nusakambangan yang berisikan

3

narapidana kelas kakap dan sebagian besar mempunyai vonis mati maupun seumur

hidup, hampir semua adalah narapidana narkoba. Selain Nusakambangan penulis juga

pernah mengunjungi Lapas Medaeng Surabaya, Lapas Madiun, Lapas Cirebon, Lapas

Kerobokan Bali, Lapas Tanjung Gusta Medan dan juga Lapas Palembang, semua Lapas

tersebut didominasi oleh kasus narkoba.

Selain itu terdapat juga kerjasama antar negara dalam memerangi narkoba yang

dibina oleh PBB dibawah naungan UNODC (United Nations Office on Drugs and

Crime). Setiap tahun setiap negara wajib melaporkan apa yang terjadi di negara masing

– masing terkait kejahatan narkoba oleh lembaga atau badan yang dibuat khusus untuk

mengawasi peredaran narkoba, seperti Amerika Serikat dengan Drugs Enforcement

Administration (DEA), Malaysia dengan Agen Dadah Kebangsaan (ADK) dan

Indonesia dengan Badan Narkotika Nasional (BNN). Setiap Negara diwajibkan mengisi

form Annual Report Questionnaire (ARQ) setiap tahunnya dan juga Biennial Report

Questionnaire (BRQ) setiap dua tahun untuk melaporkan perkembangan kejahatan

narkoba di negara masing – masing.

Data – data napi narkoba selama ini juga tidak pernah diintegrasikan dengan

database importir dan exportir prekursor yang ada di dalam sistem NSW (National

Single Window). Prekursor adalah zat – zat kimia yang biasa digunakan oleh umum

seperti pseudo ephedrine yang digunakan dalam obat batuk, tetapi juga digunakan di

dalam pembuatan ekstasi. Zat – zat kimia ini berjumlah 23 macam dan diijinkan untuk

diekspor maupun diimport tetapi dengan pengawasan dan izin yang ketat dari Bea

Cukai, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perdagangan, Badan Pengawas Obat dan

Makanan (BPOM) dan juga Direktorat IV Bareskrim Mabes Polri beserta Badan

Narkotika Nasional. Selama ini tidak ada pengawasan terhadap para importir maupun

4

eksportir apakah dia pernah berhubungan dengan para narapidana terkait kasus narkoba.

Jika seorang importir pmaupun eksportir pernah berhubungan langsung seperti

mengunjungi seseorang narapidana di dalam lapas maka diindikasikan dia sebelumnya

juga pernah berhubungan dalam penjualan prekursor kepada napi tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam upaya memberantas maraknya kasus narkoba yang terjadi di negara kita

selama ini, baik di masyarakat maupun yang terjadi di dalam Lembaga Pemasyarakatan

membuktikan bahwa masih lemahnya penanganan narkoba di Indonesia antara lain bisa

dilihat dari pengawasan terhadap peredaran gelap narkoba selain itu juga minimnya data

– data tentang kejahatan narkoba, baik itu si pelaku maupun pengguna narkoba itu

sendiri.

Lemahnya kualitas dan mentalitas sumber daya manusia aparat penegak hukum

di Indonesia adalah salah satu faktor utama kenapa penanganan kasus narkoba masih

kurang optimal. Penyebab dari kualitas dan mentalitas yang lemah selama ini

didasarkan pada faktor penghasilan berupa gaji yang dirasakan masih sangat kecil

sekali, karena gaji yang kecil maka beberapa oknum penegak hukum „berbisnis‟ dengan

para narapidana tersebut.

Dalam upaya meningkatkan kinerja aparat penegak hukum dalam memutus jalur

peredaran gelap narkoba terutama yang terjadi di dalam Lembaga Pemasyarakatan

(Lapas), maka diperlukan berbagai upaya antara lain adalah dengan cara

mengaplikasikan suatu sistem yang terintegrasi dengan menerapkan Teknologi

Informasi sebagai sarana mendukung kinerja aparat penegak hukum dalam

memecahkan kasus narkoba yang ditangani oleh Badan Narkotika Nasional.

5

Badan Narkotika Nasional bekerja sama dengan Direktorat Jenderal

Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM selalu berupaya untuk mengawasi jalur

peredaran gelap narkoba yang terjadi di Lapas. Setelah dilakukan beberapa kali operasi

yang telah dilakukan oleh BNN dan Ditjenpas ditemukan bahwa selama ini terdapat

jalur peredaran gelap narkoba yang terjadi di masyarakat yang dikendalikan oleh para

narapidana dari dalam penjara.

Untuk memantau para narapidana yang ada di Lapas maka Badan Narkotika

Nasional memerlukan suatu sistem yang berisikan tentang data – data diri dari masing –

masing narapidana kasus narkoba yang ada di Lapas tersebut, data – data ini diperlukan

ketika terjadi suatu pengungkapan kasus narkoba di masyarakat dan ternyata ada

kaitannya dengan seseorang narapidana yang berada di Lapas. Data – data ini juga bisa

digunakan untuk rekomendasi import dan eksport prekursor yang ada di departemen

perdagangan, prekursor adalah zat – zat kimia yang umum digunakan di kalangan

umum tetapi juga sebagai bahan dasar pembuat narkoba, contohnya adalah pseudo

ephedrine yang digunakan di dalam obat batuk tetapi juga digunakan dalam pembuatan

ekstasi.

Selain digunakan untuk menampilkan data diri dari masing – masing narapidana

kasus narkoba diharapkan dapat juga untuk menampilkan data – data pengunjung dari

narapidana maupun tahanan tersebut. Data dari para pengunjung sangat diperlukan

karena selama dilakukan operasi di dalam Lapas ternyata narkoba yang ada di dalam

penjara didapat oleh para narapidana dari pengunjung yang memasukkan secara

sembunyi – sembunyi maupun menyuap aparat yang ada di dalam Lapas tersebut.

Selama ini data diri para narapidana maupun tahanan narkoba yang dilaporkan

dari Lapas yang dilaporkan kepada Badan Narkotika Nasional dan Ditjenpas hanya

6

berupa narasi saja dan tidak lengkap seperti tidak adanya foto maupun rumus sidik jari

dan hanya beberapa data saja seperti nama, alamat dan vonis saja. Data pengunjung

selama ini juga tidak pernah dilaporkan kepada Badan Narkotika Nasional maupun

Ditjenpas dari Lapas tersebut.

Penggunaan sistem berbasis komputer sangat diperlukan untuk menampung data

– data detail dari narapidana maupun tahanan secara lengkap dan akurat serta juga

menyimpan data – data dari para pengunjung narapidana tersebut sehingga bisa

membantu kinerja Badan Narkotika Nasional dalam memecahkan kasus narkoba dan

bahkan bisa juga digunakan instansi lainnya dalam memecahkan kasus – kasus lainnya

seperti terorisme.

Dengan memanfaatkan Teknologi Informasi (TI) melalui penggunaan Sistem

Informasi yang berbasiskan komputer sebagai media pembantu dalam mendatakan para

narapidana yang ada di Lapas akan sangat membantu dalam memecahkan masalah

narkoba. Selain itu penggunaan teknologi informasi ini bisa diintegrasikan dengan

sistem dari negara lain yang terhubung dengan Interpol sehingga jaringan – jaringan

kejahatan narkoba di seluruh dunia dapat dengan mudah diungkap.

Selain itu menyimpan data dari para narapidana narkoba, sistem ini diharapkan

akan sangat membantu dalam koordinasi antar aparat penegak hukum sehingga

pekerjaan dalam mengungkap kasus – kasus narkoba maupun kejahatan lainnya dapat

lebih mudah dikerjakan.

1.3 Batasan Masalah

Dalam melakukan pengembangan sistem informasi narapidana narkotika, ada

beberapa tahap yang harus dilakukan oleh perancang sistem. Di dalam penulisan ini,

penulis telah melakukan survey langsung di lapangan, penelitian, wawancara dengan

7

para petugas Lapas hingga tahap implementasi sistem dengan menggunakan data

registrasi napi, laporan data napi dari Lapas ke Ditjenpas serta surat keputusan

pengadilan yang dikeluarkan oleh Kejaksaan. Aplikasi menggunakan sistem berbasis

web menggunakan Hypertext Preprocessor (PHP) dan Mysql sebagai database-nya

serta menggunakan apache sebagai web servernya. Sedangkan untuk sistem operasi

menggunakan linux ubuntu versi 9.10 dengan menggunakan control panel ISPConfig

untuk memudahkan administrator sistem dalam mengelola web server nya. Untuk

memudahkan administrasi database menggunakan PHPMyAdmin karena sangat mudah

digunakan dan berbasis web. Pemodelan sistem menggunakan Unified Modelling

Language (UML) dengan Rational Rose Enterprise versi 7.0 sebagai alat bantu software

dan juga Microsoft Office Visio 2003 dalam pembuatan skema jaringan dan flowchart.

1.4 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan tesis ini adalah melakukan pengembangan sistem

informasi lapas narkoba yang diharapkan dapat membantu Badan Narkotika Nasional

beserta instansi penegak hukum lainnya dalam mengungkap kejahatan – kejahatan

narkoba yang bersifat internasional dan lokal sehingga para penegak hukum bisa dapat

saling berbagi informasi mengenai para tersangka yang selama ini telah ditangkap dan

dipenjara, selain para penegak hukum yang berada di dalam negeri, sistem ini juga

digunakan untuk para penegak hukum yang tergabung dalam Interpol untuk saling

bertukar informasi. Karena sebagian besar saat ini narkoba dikendalikan dari dalam

penjara.

Selain tujuan penulisan diatas, tujuan lainnya adalah pembuatan database

narapidana yang tidak hanya sistem ini digunakan untuk menangani kejahatan narkoba

saja, tetapi juga digunakan untuk kejahatan – kejahatan lainnya yang berhubungan

8

dengan transaksi narkoba seperti money laundering atau pencucian uang dan juga

terorisme.

Sistem ini tidak hanya diharapkan untuk mengungkap kasus – kasus saja, tetapi

juga berguna untuk membantu membantu dalam pembuatan laporan Annual Report

Questionnaire (ARQ) yang harus diisi setiap tahun dan Biennial Report Questionaire

(BRQ) yang harus diisi setiap dua tahun sekali yang diberikan oleh UNODC (United

Nations Office on Drugs and Crime) kepada setiap badan yang mengawasi narkoba

ditiap negara nya masing-masing, yang dalam hal ini BNN mewakili Indonesia. Serta

sistem ini juga dapat mempermudah di dalam pelaporan kepada presiden dan

masyarakat Indonesia dalam bentuk LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah) setiap tahunnya. Di setiap LAKIP juga disertakan berapa jumlah anggaran

yang digunakan dalam suatu kegiatan, anggaran – anggaran ini bersumber dari pajak

masyarakat Indonesia sehingga setiap uang yang dikeluarkan harus dipertanggung

jawabkan, apakah dana yang digunakan telah benar – benar digunakan untuk menangani

permasalahan narkoba di Indonesia.

1.5 Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan Tesis ini terdiri dari lima bab, agar mudah dipahami isi dari

masing – masing bab, maka dibuat sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab pendahuluan adalah pembukaan dari penulisan tesis yang

berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian serta sistematika penulisan.

9

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka menggambarkan segala hal yang berhubungan

dengan sistem informasi, Unified Modelling Language, Rational

Rose, dan bahasa interpreter Hypertext Preprocessor (PHP) juga

skema jaringan system, serta teori – teori lain yang mendukung

penulisan.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian membahas tentang metodologi penelitian yang

digunakan serta informasi yang berkaitan dengan tempat yang

diteliti untuk menunjang penulisan tesis, dan tahapan

pengembangan sistem.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab hasil dan pembahasan diuraikan mengenai

permasalahan, menerangkan tentang pembuatan sistem yang

merupakan solusi dari permasalahan dengan menggunakan teori-

teori yang telah diuraikan pada bab sebelumnya serta

perencanaan database dan tahapan perancangan aplikasi.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab penutup mengemukakan tentang kesimpulan beserta saran

dari penulisan tesis ini.

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Sistem

Sistem merupakan satu kesatuan yang terbagi atas komponen atau elemen yang

dihubungkan satu sama lain untuk menjalankan aliran informasi, materi atau energi.

Pengertian lain sistem adalah kesatuan bagian – bagian yang saling berhubungan yang

berada di dalam suatu wilayah serta memiliki komponen – komponen penggerak.

Pengertian yang paling umum dari sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang

memiliki hubungan di antara mereka.

Sistem terdiri dari empat elemen, yaitu :

1. Objek, yaitu berupa bagian, elemen, ataupun variabel.

2. Atribut, dalam hal ini menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan

objeknya.

3. Hubungan internal, di dalam objek-objek di dalamnya.

4. Lingkungan, lokasi dari sistem itu berada.

2.2. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan sekumpulan komponen pembentuk sistem yang

mempunyai keterkaitan satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan

menghasilkan suatu informasi dalam bidang tertentu. Di dalam sistem informasi

diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini dikarenakan keanekaragaman

11

kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi

antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.

Definisi sistem informasi pada abad ke-21 telah bergeser menjadi teknologi

sistem informasi yang mempunyai lima komponen yaitu hardware, programs, data,

procedure dan people. Hubungan kelima komponen sistem infomasi bisa dilihat pada

gambar-1 sebagai berikut :

Machine Human

Hardware Programs Data Procedures People

Instructions

Actors

Gambar 2.1. Lima komponen sistem informasi

2.3. Data, Informasi dan Basis Data

Data adalah sekumpulan fakta yang menggambarkan keadaan di dalam

organisasi maupun lingkungan yang dilihat secara fisik. Data adalah bentuk jamak dari

bentuk tunggal data-item. Data adalah bentuk belum bias dilihat manfaatnya secara

langsung bagi si penerimanya dan diperlukan proses untuk dapat mengolahnya menjadi

informasi.

Informasi adalah kumpulan data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk yang

berguna dan berarti bagi si penerimanya selain itu informasi juga didefinisikan sebagai

pengetahuan yang didapat dari pembelajaran, pengalaman, dan atau instruksi. Namun

semua ini bisa dilihat dari konteksnya.

Bridge

12

Basis data atau database ialah kumpulan dari informasi yang berbasiskan

komputer sehingga pengelolaan data maupun informasi bisa dilakukan secara sistematik

dan cepat. Perangkat lunak yang digunakan di dalam basis data berbasiskan komputer

adalah Database Management System (DBMS).

2.4. Unified Modelling Language

Pemodelan (modeling) ialah suatu proses di dalam merancang suatu perangkat

lunak sebelum dilakukannya pengkodean (coding). Melakukan pembuatan sebuah

model dari sebuah sistem yang kompleks sangatlah penting karena kita tidak dapat

memahami sistem secara menyeluruh. Semakin kompleksnya sebuah sistem maka

semakin pentingnya teknik pemodelan yang digunakan dalam merancang sistem

tersebut.

Unified Modelling Language (UML) adalah sistem arsitektur yang

menggunakan Object Oriented Analysis Design dengan menggunakan satu bahasa yang

konsisten untuk menspesifisikan, memvisualisasikan, membangun, dan

mendokumentasikan obyek – obyek dari sebuah sistem software untuk memodelkan

bisnis dan komponennya. Dengan menggunakan UML dapat membantu tim dari sebuah

proyek untuk berkomunikasi, memeriksa potensi rancangannya dan menyetujui

arsitektur rancangan dari proyek software tersebut.

2.4.1. Sejarah Singkat UML

Pertama kali UML dikembangkan ialah pada akhir tahun 1994 sewaktu Grady

Booch dan Jim Rumbaugh dari Rational Software Corporation memulai pekerjaan

mereka di dalam menyatukan The Booch dan Metode OMT (Object Modelling

13

Technique). Pada musim gugur tahun 1995, Ivar Jacobson dan perusahaan yang pernah

menolaknya untuk bergabung dengan Rational dan usaha penggabungan ini

menghasilkan metode OOSE (Object Oriented Software Engineering). Usaha dari

Booch, Rumbaugh dan Jacobson berhasil dengan dikeluarkannya UML versi 0.9 dan

versi 0.91 pada Juni dan Oktober 1996.

Selama kurun waktu tahun 1996, jelas bahwa beberapa organisasi melihat UML

sebagai strategi untuk perusahaan. Pada Januari tahun 1997 beberapa perusahaan seperti

IBM, Object Time, Platinum Technologu, Ptech, Taskon, Reich Technologies dan

Softeam menggabungkan partner UML untuk bersama-sama membuat tanggapan UML

versi 1.1 yang sudah dilakukan revisi. UML versi 1.1 telah diresmikan oleh Object

Management Group (OMG) pada bulan November 1997, sedangkan UML versi 1.3

dikeluarkan pada kuartal kedua tahun 1999. Saat ini versi terbaru UML adalah 1.5 yang

dirilis bulan Maret 2003.

2.4.2. Pendahuluan Unified Modeling Language

Semantic (makna istilah) untuk semua notasi UML dalam model structural dan

model behavioral. Model structural (model statis) menekankan struktur obyek dalam

sebuah sistem, menyangkut kelas-kelas, interface, attribute dan hubungan antar

komponen. Model behavioral (model dinamis) menekankan perilaku obyek dalam

sebuah sistem, termasuk metode, interaksi, kolaborasi dan state history.

Unified Modeling Language mempunyai beberapa tujuan, yaitu :

1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif

untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan

dimengerti secara umum.

14

2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman

dan proses rekayasa.

3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam permodelan.

2.4.3. Diagram Unified Modeling Language

UML memiliki diagram grafis untuk membuat suatu model, yaitu :

1. Use Case Diagram

2. Class Diagram

3. Behavior Diagram :

Statechart Diagram

Activity Diagram

Interaction Diagram :

1. Sequence Diagram

2. Collaboration Diagram

4. Implementation Diagram :

Component Diagram

Deployment Diagram

Use Case Diagram menjelaskan manfaat sistem jika dilihat menurut

pandangan orang yang berada di luar system (actor). Diagram ini menggambarkan

fungsionalitas yang diharapkan dari suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem

berinteraksi dengan dunia luar. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat

sistem, dan bukan “bagaimana”.

Class Diagram membantu dalam visualisasi struktur kelas-kelas dari

suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Class

15

Diagram memperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas

di dalam perancangan model dari suatu sistem.

Statechart Diagram digunakan untuk memodelkan perilaku dinamis satu

kelas atau obyek. Statechart Diagram memperlihatkan urutan keadaan sesaat (state)

yang dilalui sebuah obyek, kejadian yang menyebabkan sebuah transisi dari satu

state atau aktivitas kepada yang lainnya dan aksi yang menyebabkan perubahan

state atau aktivitas.

Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem,

bagaimana masing-masing alur berawal, keputusan yang mungkin terjadi, dan

bagaimana mereka berakhir. Activity Diagram dapat memodelkan alur kerja dari

satu aktivitas ke aktivitas lainnya atau dari satu aktivitas ke dalam keadaan sesaat

(state). Juga sangat berguna ketika ingin menggambarkan perilaku parallel atau

menjelaskan bagaimana perilaku dalam berbagai use case berinteraksi.

Sequence Diagram menjelaskan interaksi antar obyek di dalam dan di

sekitar sistem yang disusun dalam suatu urutun waktu, secara khusus berhubungan

dengan use case. Usecase Diagram memperlihatkan tahap demi tahap apa yang

seharusnya terjadi untuk menghasilkan sesuatu di dalam use case.

Collaboration Diagram melihat pada interaksi dan hubungan terstruktur

antar obyek, dan lebih menekankan pada peranan masing-masing obyek.

Collaboration Diagram digunakan sebagai alat untuk menggambarkan interaksi

yang mengungkapkan keputusan mengenai perilaku sistem.

Component Diagram menggambarkan alokasi semua kelas dan obyek ke

dalam komponen-komponen dalam rancangan fisik sistem software. Diagram ini

16

memperlihatkan pengaturan dan ketergantungan antara komponen-komponen

software seperti source code, binary code dan komponen tereksekusi.

Deployment/Physical Diagram menggambarkan detil bagaimana

komponen dimasukkan dalam infrastruktur sistem, dimana komponen akan terletak

(pada mesin, server atau perangkat keras lainnya), bagaimana kemampuan jaringan

pada lokasi tersebut, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal.

2.4.3.1. Kebutuhan Sistem

Kebutuhan adalah kondisi atau kemampuan yang harus dipenuhi oleh

software aplikasi yang akan dibuat. Kebutuhan untuk software aplikasi dibagi ke dalam

dua kelompok, yaitu functional requirement dan non-functional requirement.

Functional requirement

Functional Requirement menentukan tindakan yang dapat dimainkan sebuah

software aplikasi. Kebutuhan ini sering dimodelkan dalam bentuk use case

dalam use case model. Functional requirement juga menentukan masukan dan

keluaran dari sebuah software aplikasi. Functional requirement mencakup

kelebihan, kemampuan dan faktor keamanan software.

Non-Functional Requirement

Non-functional requirement menggambarkan atribut dari software aplikasi dan

lingkungannya. Kebutuhan ini biasanya masuk di dalam use case dan tercakup

dalam sifat use case tersebut.

Non-functional requirement dibagi menjadi :

17

o Usability requirement; mencakup faktor manusia (user), segi estetika,

konsistensi dalam user interface, help, wizard, materi pelatihan dan

sebagainya.

o Reliability requirement; mencakup frekuensi kesalahan, segi akurasi,

rata-rata selang waktu antar kesalahan dan sebagainya.

o Performance requirement; menentukan kondisi dalan functional

requirement. Sebagai contoh, untuk suatu aksi tertentu maka harus

ditentukan parameter untuk menentukan kecepatan, efisiensi, akurasi,

waktu respon dan sebagainya.

o Supportability requirement; mencakup kemampuan untuk melakukan

testing, perluasan cakupan, adaptasi, perawatan, perbaikan dan

sebagainya.

2.4.3.2. Identifikasi Kelas

Dalam melakukan identifikasi kelas, ada beberapa pendekatan yang dapat

digunakan adalah pendekatan dengan menggunakan pendekatan kata benda yang

diambil dari pernyataan permasalahan.

Pendekatan identifikasi kelas menggunakan kata benda dikemukakan oleh

Rebecca Wirfs Brock, Brian Wilker-Son dan Lauren Weiner. Dalam metode ini,

kebutuhan atau use case dilihat dari kata benda. Semua yang jamak diganti tunggal, kata

benda didaftar dan dipisahkan menjadi tiga kategori yaitu kelas yang berhubungan,

kelas yang tidak jelas dan kelas yang tidak berhubungan.

Sangat aman untuk menyeleksi kandidat kelas berdasarkan dua kategori yaitu

kelas yang berhubungan dan yang tidak berhubungan. Ingat selalu bahwa identifikasi

18

kelas dan diagram UML hanyalah suatu aktivitas pengulangan proses, maka beberapa

kelas mungkin perlu ditambahkan atau dipindahkan dari model, itu adalah kelebihannya

yang bersifat fleksibel. Setiap kandidat kelas harus dapat memformulasikan penyataan

tujuan, jika tidak maka hilangkan saja. Hati-hati dalam memilih dan mengidentifikasi

nama kelas.

Mengikuti pedoman sangat membantu dalam melakukan seleksi kandidat kelas

dari kategori kelas yang berhubungan dan yang tidak berhubungan dengan pernyataan

permasalahan.

Kerangkapan Kelas

Jangan menyimpan dua kelas yang mengandung informasi yang sama. Jika lebih

dari satu yang digunakan untuk menerangkan ide yang sama, maka pilih satu

yang paling sesuai dengan konteks dari sistem. Pilih kosakata secara hati-hati,

gunakan kata yang dapat dimengerti oleh pengguna sistem.

Perlu melihat ulang daftar kandidat kelas untuk melihat kelas mana yang

mempunyai kerangkapan. Jika kata berbeda digunakan untuk menjelaskan ide

yang sama, harus dipilih satu yang memenuhi pengertian dari konteks sistem dan

hilangkan yang lain.

Sifat Kelas

Berhati-hati menggunakan kata sifat. Sekali lagi, lihat ulang daftar kandidat

kelas dengan memperhatikan kata sifat. Pertanyaan utama adalah, apakah obyek

yang direpresentasikan dengan kata benda menunjukkan perbedaan ketika kata

sifat yang digunakan ?, Jika kata sifat kelas mempunyai kegunaan yang banyak

berbeda, atau kelas yang direpresentasikan dengan kata benda mempunyai

perbedaan apabila kata sifat yang digunakan, maka dibutuhkan kelas baru.

19

Sebagai contoh, anggota dewasa mempunyai perbedaan dari anggota muda,

maka keduanya harus diklarifikasikan sebagai kelas yang berbeda.

Atribut Kelas

Perhatian utama melihat daftar ulang kandidat kelas adalah mengidentifikasikan

kata benda yang merupakan atribut. Dia adalah kata benda yang bukan kelas,

digunakan hanya sebagai isi yang seharusnya diulang sebagai atribut. Proses ini

juga akan membantu mengidentifikasi atribut dari kelas dalam sistem. Sebagai

contoh, status klien dan demografis klien adalah bukan kelas tetapi atribut dari

kelas klien.

Kelas yang Tidak Berhubungan

Setiap kelas harus mempunyai tujuan dan setiap kelas harus diputuskan memang

dibutuhkan. Harus diformulasikan pernyataan dari tujuan untuk setiap kandidat

kelas. Jika tidak sesuai dengan pernyataan tujuan, sederhanakan dengan

menghilangkannya dari kandidat kelas.

Identifikasi kelas-kelas yang memainkan aturan dalam mencapai tujuan dan

kebutuhan sistem adalah sebagian besar aktivitas dari analisis berbasis obyek. Setiap

kelas harus jelas mendefinisikan dan dibutuhkan dalam konteks mencapai tujuan sistem.

Sudah tentu, beberapa kelas akan dihilangkan dari daftar atau ditemukan

kemudian. Tidak ada satu hal pun yang membernarkan pembentukan kelas. Proses

mengidentifikasi kelas dapat secara bertahap meningkatkan penyelesaian proses.

Masalah utama dengan pendekatan kata benda bergantung pada kelengkapan

dan kebenaran dari dokumen yang ada, hal ini sangat jarang dalam kehidupan nyata.

Dokumentasi sistem mungkin mengakibatkan terlalu banyak kandidat kelas dan

20

pendekatan ini akan sangat mendidik dan berguna sekali jika digabungkan dengan

pendekatan-pendekatan lain.

2.4.3.3. Use Case Modeling

Use case modeling adalah teknik paling sederhana dan paling efektif untuk

memodelkan kebutuhan sistem berdasarkan pandangan user. Use case modeling

digunakan untuk memodelkan bagaimana sistem atau kerja nyata dari sistem atau

bagaimana user ingin sistem itu bekerja. Use case pada dasarnya adalah langkah awal

dari analisis berdasarkan obyek dengan UML.

Use case model terdiri dari actor dan use case. Actor merepresentasikan user

dan sistem lain yang berinteraksi dengan sistem. Use case model sesungguhnya

merepresentasikan tipe dari user, bukan suatu hal dari user. Use case merepresentasikan

karakteristik sistem, skenario dari tujuan sistem ke dalam reaksi untuk menggerakkan

actor. Digmbarkan dengan elips.

Use case adalah skenario untuk memahami kebutuhan sistem. Use case model

dapat menjadi kerangka dalam proyek pengembangan, perencanaan dan dokumentasi

dari kebutuhan sistem. Use case adalah interaksi antara user dan sistem,

menggambarkan tujuan dari user dan tanggapan dari sistem untuk user. Use case model

mencoba untuk mensistematiskan identifikasi dari kegunaan sistem dan tanggapan dari

sistem. Use case model juga dapat mencakup kelas-kelas hubungan yang dimiliki oleh

sub-sistem dari sistem.

Setiap use case atau scenario merepresentasikan apa yang user ingin lakukan.

Setiap use case harus mempunyai nama dan deskripsi teks pendek, hanya sedikit

paragraph.

21

2.4.3.4. Identifikasi Actor

Mengidentifikasi jenis actor adalah sama panjangnya dengan

mengidentifikasikan kelas, struktur, hubungan, atribut dan karakteristik. Actor

merepresentasikan aturan user yang memainkan dengan timbal-balik dari sistem. Ketika

menentukan actor, sangat penting untuk berfikir mengenai aturan rata-rata dari orang

atau jenis pekerjaan. User mungkin memainkan lebih dari satu aturan. Actor harus

merepresentasikan user tunggal.

Harus mengidentifikasi actor dan mengerti bagaimana mereka akan berguna

dan berinteraksi dengan sistem. Kandidat untuk actor dapat ditemukan dengan

menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :

Siapa yang akan menggunakan sistem tersebut ?

Kelompok mana yang paling membutuhkan bantuan dari sistem untuk

melakukan suatu pekerjaan. ?

Kelompok pengguna mana yang membutuhkan bantuan penampilan fungsi

sistem ?

Fungsi ini dapat merupakan fungsi utama dan fungsi sekunder, seperti

administrasi.

Apa masalah dari penyelesaian aplikasi (untuk siapa) ?

Bagaimana user menggunakan sistem (use case) ?

Apa yang mereka lakukan dengan sistem ?

2.4.3.5. Menemukan Use case

Langkah-langkah untuk menemukan use case adalah sebagai berikut :

22

1. Untuk setiap actor, temukan tugas dan fungsi yang actor harus dapat

lakukan atau yang sistem butuhkan dari actor untuk melakukan. Use case

harus merepresentasikan kegiatan dari kejadian untuk menghasilkan tujuan.

2. Beri nama untuk setiap use case.

3. Deskripsikan masing-masing use case.

2.4.3.6. Penamaan Use Case

Penamaan use case harus menguntungkan deskripsi global dari fungsi use case.

Nama harus mengekspresikan apa yang terjadi ketika bagian dari kinerja use case

bekerja, Jacobson merekomendasikan penamaan dalam kata kerja atau kata kerja dan

kata benda. Penamaan harus dilakukan dengan hati-hati, deskripsi dari use case harus

merupakan gambaran dan tetap.

Use case adalah alat utama dalam menggambarkan kebutuhan. Menggambarkan

use case adalah salah satu langkah pertama yang penting untuk melakukan sesuai

dengan kebutuhan. Setiap use case adalah kebutuhan yang berpotensi. Setiap use case

atau scenario merepresentasikan apa yang user ingin lakukan.

2.5. Rational Rose

Dalam melakukan suatu rancangan sistem berbasis computer, langkah awal yang

penting dilakukan adalah membuat analisis sistem berupa diagram. Hal ini bertujuan

agar si programmer nantinya tidak mengalami kesulitan. Simbol-simbol diagram UML

yang digunakan dalam penulisan tesis ini dibuat dengan menggunakan Software

Rational Rose Enterprise Versi 7

23

2.5.1. View dalam Rational Rose

Saat membuat suatu model untuk membangun software atau sistem, terdapat

berbagai cara pandang (view). Dalam Rational Rose terbagi menjadi :

Use Case View

Use case view membantu untuk memahami dan menggunakan sistem yang kita

modelkan. View ini melihat pada bagaimana actor dan use case berinteraksi.

Terdapat beberapa diagram yang digunakan dalan use case view, yaitu :

o Use case diagram

o Sequence diagram

o Collaboration diagram

o Activity diagram

Logical view

Logical view mengarah pada persyaratan (requirements) functional system.

View ini melihat pada kelas-kelas dan hubungan antar kelas-kelas tersebut.

Diagram dalam view ini adalah :

o Class diagram

o Sequence diagram

o Collaboration diagram

o Statechart diagram

Component view

Component view diagram mengarah pada pengaturan software. View ini

mengandung informasi mengenai komponen-komponen software, komponen

tereksekusi (executable) dan library untuk sistem yang dimodelkan. Hanya ada

satu jenis diagram yang digunakan pada view ini, yaitu component diagram.

24

Deployment view

Deployment view memperlihatkan pemetaan setiap proses ke dalam hardware.

View ini paling bermanfaat ketika kita membuat model suatu sistem yang

diterapkan dalam lingkungan arsitektur yang terdistribusi dalam menerapkan

aplikasi dan server pada lokasi yang berbeda. View ini hanya memiliki satu

diagram, yaitu deployment diagram.

2.5.2. Use Case Model

Use case model adalah model yang menggambarkan kebutuhan software dalam

bentuk use case – use case. Use case model dibuat untuk mengidentifikasi kegunaan

yang penting secara konseptual dari software yang akan dibuat dan lingkungannya.

Dalam suatu proyek rekayasa software, ketika mendapat persetujuan dari

pemohon mengenai use case model yang ditawarkan, ini berarti bahwa aplikasi yang

akan dibangun sesuai dengan apa yang dikehendaki pemohon. Use case model

digunakan untuk mendiskusikan aplikasi yang sedang dibangun dengan pemohon

selama proses pembuatan. Dalam hal ini use case model berperan sebagai “perjanjian”

bersama tentang aplikasi yang akan dibuat antara pihak pemohon dengan pengembang.

2.5.3. Use Case Diagram

Use case diagram merupakan diagram yang menampilkan hubungan (interaksi)

antara actor dengan use case. Use case digunakan untuk menunjukkan relationship

(hubungan) antara actor sebagai pengguna sistem dengan use case yang digunakan. Use

case dilakukan setidaknya oleh satu actor yang direpresentasikan dengan simbol orang

yang dihubungkan dengan garis yang menunjukkan hubungan komunikasi.

25

Use case diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk menangkap

kebutuhan sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja. Selama

tahap perancangan, use case diagram menetapkan perilaku (behavior) sistem saat

diimplementasikan. Dalam sebuah model mungkin terdapat satu atau beberapa use case

diagram.

Use case diagram menggambarkan secara grafis perilaku software aplikasi.

Diagram tersebut memberikan gambaran mengenai software aplikasi menurut sudut

pandang pengguna dari software aplikasi tersebut. Sebuah use case diagram

mengandung :

Actor

Actor menggambarkan pengguna software aplikasi. Actor membantu

memberikan suatu gambaran jelas tentang apa yang harus dikerjakan software

aplikasi. Sebagai contoh : sebuah actor dapat memberikan masukan ke dalam

dan menerima informasi dari software aplikasi. Perlu dicatat bahwa sebuah actor

berinteraksi use case, tetapi tidak memiliki kontrol atas use case. Sebuah actor

mungkin seorang manusia, satu device hardware atau sistem informasi lain.

Actor

Gambar 2.2. Simbol Actor

26

Use case

Use case menggambarkan perilaku software aplikasi, termasuk di dalamnya

interaksi antara actor dengan software aplikasi tersebut.

Secara umum, use case adalah :

Pola perilaku software aplikasi.

Urutan transaksi yang berhubungan yang dilakukan oleh satu actor

dengan software aplikasi.

Sistem atau “benda” yang memberikan sesuatu yang bernilai kepada

actor.

Use case dibuat berdasarkan keperluan actor. Use case harus merupakan “apa”

yang dikerjakan software aplikasi, bukan “bagaimana” software aplikasi

mengerjakannya.

Setiap use case harus diberi nama yang menyatakan apa hal yang dicapai dari

hasil interaksinya dengan actor. Nama use case boleh terdiri dari beberapa kata

dan tidak boleh ada dua use case yang memiliki nama yang sama. Dapat

memberikan deskripsi tentang suatu use case dalam jendela dokumentasi untuk

memperjelas maksud use case tersebut.

Use Case

Gambar 2.3. Simbol Use case

Kadang-kadang tidak dapat mencakup semua keperluan suatu software aplikasi

dalam satu use case. Oleh karena itu biasanya, menempatkan dan mengatur

27

sebuah koleksi dari beberapa use case dalam berbagai paket use case (use case

package).

Package

Gambar 2.4. Simbol Package

Uses relationship

Uses relationship digambarkan dengan simbol panah, menggembarkan

hubungan antara actor dengan use case.

«uses»

Gambar 2.5. Simbol Uses Relationship

Interaksi antara actor dan use case

Untuk menggambarkannya dalam use case model biasanya digunakan

association relationship yaitu :

<<Uses>>

Hubungan <<uses>> menunjukkan bahwa prosedur dari use case

merupakan bagian dari prosedur yang menggunakan use case. Tanda

panah menunjukkan keadaan tidak mengakibatkan pemanggilan prosedur

dalam menggunakan use case. Relasi uses antara use case ditunjukkan

28

dengan panah generalisasi dari use case. Use case yang dilakukan secara

berulang, digunakan untuk meminimalkan pekerjaan.

<<Extends>>

Hubungan extend antar use case berarti bahwa suatu use case merupakan

tambahan dari use case yang lain jika kondisi atau syarat tertentu

dipenuhi. Jika prosedur dari use case merupakan alternatif untuk

menjelaskan use case lain. Use case akan dikerjakan apabila salah satu

syarat terpenuhi. Hubungan generalisasi antar use case menunjukkan

bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain.

<<Include>>

Hubungan include menggambarkan suatu use case seluruhnya meliputi

kegunaan dari use case lainnya. Sebuah use case dapat melakukan

include fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam

dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case yang melakukan

include akan dipanggil setiap kali use case yang melakukan include

dieksekusi secara normal. Sebuah use case dapat melakukan include oleh

lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat

dihindari.

2.5.4. Class Diagram

Class diagram membantu kita dalam visualisasi struktur kelas-kelas dari suatu

sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Class diagram

memperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas di dalam

perancangan model (dalam logical view) dari suatu sistem.

29

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan obyek

dan merupakan inti dari pengembangan dan rancangan berorientasi obyek. Class

menggambarkan keadaan (atribut atau properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan

layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode atau fungsi).

Selama proses analisis, class diagram memperlihatkan aturan-aturan dan

tanggung jawab entitas yang menentukan perilaku sistem. Selama tahap perancangan,

class diagram berperan dalam menangkap struktur dari semua kelas yang membentuk

arsitektur sistem yang dibuat.

Class diagram memberikan gambaran umum dari sistem dengan menunjukkan

kelasnya dan relationship (hubungan) di antara mereka. Class diagram bersifat static

(tidak berubah) yang akan menunjukkkan apa itu interaksi tetapi tidak menjelaskan apa

yang terjadi ketika mereka melakukan interaksi.

Class diagram juga merupakan landasan untuk component diagram dan

deployment diagram. Dalam sebuah model mungkin terdapat beberapa diagram kelas

dengan spesifikasi tersendiri.

Simbol-simbol yang digunakan untuk membentuk class diagram dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Symbol association undecided directional adalah simbol yang menggambarkan

relationship (hubungan) antar kelas dimana arah tujuannya tidak terbatas (undecided

directional).

Gambar 2.6. symbol association undecided directional

30

Symbol association uni-directional adalah simbol yang menggambarkan

relationship (hubungan) antar kelas dimana hanya satu arah tujuannya (uni directional).

Gambar 2.7. symbol association uni-directional

Symbol association bi-directional adalah simbol yang menggambarkan

relationship (hubungan) antar kelas di mana terdapat dua arah tujuan (bi-directional)

Gambar 2.8. Symbol association bi-directional

Symbol multiplicity optional adalah simbol yang menggambarkan 0 atau 1

permintaan (zero or one). Symbol n . . m mengidentifikasikan “n” ke “m” permintaan.

0 . . 1

Gambar 2.9. Symbol multiplicity optional

Symbol M : Mandatory adalah symbol yang menggambarkan hanya tepat satu

permintaan (exactly one). Dilambangkan dengan angka 1 (satu).

1

Gambar 2.10. symbol M : Mandatory

Symbol M : Many (zero or more) adalah symbol yang menggambarkan tidak

ada batas pada setiap nomor permintaan (termasuk tidak ada permintaan).

0 . . * or *

Gambar 2.11. symbol M : Many (Zero or More)

31

Symbol class (no details) adalah symbol yang menggambarkan nama kelas tetapi

tidak memperinci jenis atribut atau operasi yang dilakukan oleh kelas tersebut.

Gambar 2.12. Simbol Class (No Details)

Simbol class adalah simbol yang menggambarkan nama kelas, atribut

(komponen atribut meliputi : tipe, nilai standar, parameter, tipe parameter dan lain-lain)

serta operasi yang dilakukan oleh class tersebut.

Gambar 2.13. Simbol Class

Simbol aggreagation adalah simbol yang digambarkan dengan sebuah garis

yang dihubungkan dengan simbol „diamond‟ yang digunakan sebagai garis penghubung

antar kelas yang menunjukkan relasi dari kelas yang merepresentasikan keseluruhan

dari kelas.

Gambar 2.14. Simbol Aggregation

32

Simbol note adalah simbol yang menggambarkan catatan-catatan penting misal

untuk komentar maupun aturan-aturan (constraint).

Gambar 2.15. Simbol Note

2.5.5. Collaboration Diagram

Collaboration diagram melihat pada interaksi dan hubungan terstruktur antar

obyek. Tipe diagram ini menekankan pada hubungan (relationship) antar obyek,

sedangkan sequence diagram menekankan pada urutan kejadian. Dalam satu

collaboration diagram terdapat beberapa object, link dan message. Collaboration

diagram digunakan sebagai alat untuk menggambarkan interaksi yang mengungkapkan

keputusan mengenai perilaku sistem.

Collaboration diagram juga merupakan diagram interaksi (seperti sequence

diagram). Diagram ini akan memberitahukan informasi yang sama seperti pada

sequence diagram. Bedanya, pada collaboration diagram adalah hanya memfokuskan

pada pengganti tugas atau obyek setiap waktu setiap pesan dikirimkan.

Simbol-simbol yang digunakan Rational Rose dalam membentuk suatu

collaboration diagram :

Simbol actor adalah simbol yang menggambarkan seorang pemakai yang

bertugas menampilkan beberapa tindakan (action).

Gambar 2.16. Simbol Actor

33

Simbol class object adalah menggambarkan obyek dari kelas yang menerima

pesan. Tanda titik dua (:) harus ada untuk menandakan nama dari sebuah obyek.

Gambar 2.17. Simbol Class Object

Simbol association role adalah simbol yang menggambarkan relationship

(hubungan) antar obyek.

Gambar 2.18. Simbol Association Role

Simbol synchronous message adalah simbol yang menggambarkan siklus dari

obyek.

Gambar 2.19. Simbol Synchronous Message

2.5.6. Sequence Diagram

Sequence diagram menjelaskan interaksi obyek yang disusun dalam suatu urutan

waktu. Diagram ini secara khusus berhubungan dengan use case. Sequence diagram

memperlihatkan tahap demi tahap apa yang seharusnya terjadi untuk menghasilkan

sesuatu di dalam use case. Tipe diagram ini sebaiknya digunakan di awal tahap

perancangan atau analisa karena kesederhanaannya dan mudah untuk dimengerti.

34

Sequence diagram merupakan diagram yang menampilkan tingkah laku dari

obyek dalam use case dengan mendeskripsikan obyek dan pesan yang mereka lalui.

Diagram dibaca dari kiri ke kanan dan menurun.

Beberapa simbol yang digunakan dalam pembuatan sequence diagram :

Simbol activation adalah simbol yang menggambarkan aktivitas yang dilakukan

oleh obyek.

Gambar 2.20. Simbol Activation

Simbol life line adalah symbol yang menggambarkan ketika suatu obyek

dihilangkan.

Gambar 2.21. Simbol Life Line

Simbol object adalah simbol yang menggambarkan obyek dari kelas yang

menerima pesan. Tanda titik dia (:) harus ada untuk menandakan nama dari sebuah

obyek.

Gambar 2.22. Simbol Object

35

Simbol synchronous message adalah simbol yang menggambarkan siklus dari

obyek.

Gambar 2.23. Simbol Synchronous Message

2.5.7. Activity Diagram

Activity diagram memodelkan alur kerja (workflow) sebuah proses bisnis dan

urutan aktivitas dalam suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan sebuah flowchart

karena dapat memodelkan sebuah alur kerja dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya atau

dari satu aktivitas ke dalam keadaan sesaat (state). Seringkali bermanfaat bila membuat

sebuah activity diagram terlebih dahulu dalam memodelkan sebuah proses untuk

membantu memahami proses secara keseluruhan. Activity diagram juga sangat berguna

ketika menggambarkan perilaku parallel atau menjelaskan bagaimana perilaku dalam

berbagai use case berinteraksi.

Diagram ini berguna untuk melakukan suatu analisa terhadap use case dengan

menjelaskan tindakan (action) mana yang harus diambil dan kapan harus dilakukan,

menjelaskan urutan dari algoritma yang cukup kompleks, serta membuat model dan

aplikasi dengan proses yang berurutan. Diagram ini menunjukkan alur dari kegiatan

yang ada pada sistem tetapi tidak memberikan perincian mengenai bagaimana suatu

obyek berperilaku atau bagaimana suatu obyek bekerja sama dengan obyek lainnya.

Diagram ini dibaca dari atas ke bawah dan memiliki cabang dan percabangan yang

menunjukkan suatu kondisi.

Activity diagram dibuat jika memang harus menjelaskan proses bisnisnya secara

mendetail dan kompleks sekali. Untuk beberapa kasus tidak perlu dibuat bila sistem

36

tidak sekompleks yang dibayangkan karena hanya menjelaskan alur kegiatan saja, tidak

sepenting membuat use case diagram.

Simbol-simbol yang digunakan dalam activity diagram adalah :

Simbol activity adalah simbol yang menggambarkan proses aktivitas berupa

pengolahan data pada sistem.

Gambar 2.24. Simbol Activity

Simbol decision, branching adalah simbol yang menggambarkan percabangan

yang didasarkan pada sejumlah kondisi dalam pengambilan keputusan.

Gambar 2.25. Simbol Decision, Branching

Simbol synchronization bar adalah simbol yang menggambarkan pembagian

aktivitas menjadi dua ataupun menggabungkan dua buah aktivitas (join).

Gambar 2.26. Simbol Synchronization Bar

Simbol action flow adalah simbol yang menggambarkan aliran atau arus dari

proses yang sedang berjalan.

Gambar 2.27. Simbol Action Flow

37

Simbol initial state, start adalah simbol yang menggambarkan awal dari proses

(start).

Gambar 2.28. Simbol Initial State, Start

Simbol final state, end adalah simbol yang menggambarkan akhir dari proses

(end).

Gambar 2.29. Simbol Final State, End

2.5.8. Statechart Diagram

Statechart diagram digunakan untuk memodelkan perilaku dinamis satu kelas

atau obyek. Statechart diagram memperlihatkan urutan keadaan sesaat (state) yang

dilalui sebuah obyek, kejadian yang menyebabkan sebuah transisi dari satu state atau

aktivitas kepada yang lainnya dan aksi yang menyebabkan perubahan satu state atau

aktivitas. Statechart diagram khusunya digunakan untuk memodelkan tahap-tahap

tertentu dari sebuah siklus obyek, sedangkan activity diagram paling cocok digunakan

untuk memodelkan urutan aktivitas dalam suatu proses.

Simbol-simbol yang digunakan dalam statechart diagram adalah :

Simbol state adalah simbol yang menggambarkan proses aktivitas berupa

pengolahan data pada sistem.

Gambar 2.30. Simbol State

38

Simbol state tansation adalah simbol yang menggambarkan aliran atau arus dari

proses yang sedang berjalan.

Gambar 2.31. Simbol State Transation

Simbol start state adalah simbol yang menggambarkan awal dari proses (start).

Gambar 2.32. Simbol Start State

Simbol end state adalah simbol yang menggambarkan akhir dari proses (end).

Gambar 2.33. Simbol End State

2.5.9. Component Diagram

Component diagram menggambarkan alokasi semua kelas dan obyek ke dalam

komponen-komponen dalam perancangan fisik sistem software. Satu atau lebih

component diagram dapat dibuat untuk menggambarkan komponen dan paket atau

menerangkan isi dari tiap-tiap komponen.

Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen

piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya. Komponen piranti

lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik

library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time, maupun run

39

time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan atau package, tapi dapat

juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa

interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen

lain.

Simbol component menggambarkan sepotong bagian fisik dari implementasi

suatu sistem, mencakup kode software.

Gambar 2.34. Simbol Component

2.5.10. Deployment Diagram

Setiap model hanya memiliki satu diagram deployment. Diagram ini

memperlihatkan pemetaan software kepada hardware. Deployment/ Physical diagram

menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem,

dimana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras lainnya),

bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server dan hal lain

yang bersifat fisikal.

Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lainnya yang

digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar

node dan requirement dapat didefinisikan dalam diagram ini.

Simbol processor menggambarkan processor apa saja yang digunakan dalam

mengalokasikan proses-proses yang terjadi dalam sistem.

40

Gambar 2.35. Simbol Processor

Simbol device menggambarkan peralatan apa saja yang digunakan dalam

mengalokasikan proses-proses yang terjadi dalam sistem.

Gambar 2.36. Simbol Device

Simbol connection menggambarkan hubungan yang terjadi antara processor

dengan peralatan yang digunakan dalam sistem.

Gambar 2.37. Simbol Connection

2.5.11. Model Analisis

Elemen model yang terdapat dalam model analisis disebut kelas analisis. Kelas

analisis adalah kelas ber-stereotype “boundary”,”control” atau “entity” yang

menggambarkan sebuah konsep awal mengenai “benda” dalam sistem aplikasi yang

memiliki tanggung jawab dan perilaku.

41

Boundary

Kelas boundary adalah kelas yang memodelkan interaksi antara satu atau lebih

actor dengan sistem. Kelas boundary memodelkan bagian dari sistem yang

bergantung pada pihak lain disekitarnya dan merupakan pembatas sistem dengan

dunia luar. Kelas boundary dapat berupa :

User interface yang merupakan sarana komunikasi antara sistem dengan

user, misalnya jendela (window) dalam GUI.

System interface yang merupakan sarana komunikasi antara sistem

dengan sistem informasi lainnya, misalnya communication protocol.

Device interface yang merupakan sarana komunikasi antara sistem

dengan device (alat), seperti printer, sensor dan sebagainya.

Control

Kelas control digunakan untuk memodelkan “perilaku mengatur”, khusus untuk

satu atau beberapa use case saja. Control object biasanya mengontrol obyek lain.

Control object mengkoordinasikan perilaku sistem dan menggambarkan

dinamika dari suatu sistem, menangani tugas utama dan mengontrol alut kerja

suatu sistem.

Perilaku sebuah control object erat hubungannya dengan realisasi suatu use case

tertentu. Control object “menjalankan” realisasi dari use case tersebut. Tidak

semua use case memerlukan control object.

42

Kelas control tidak dipengaruhi perubahan disekelilingnya. Kelas ini

menggunakan atau membuat isi dari kelas entity dan biasanya memasngkan

kelas boundary dengan kelas entity.

Entity

Kelas entitas memodelkan informasi yang harus disimpan oleh sistem. Kelas

entitas memperlihatkan struktur data dari sebuah sistem. Oleh karena itu, kelas

ini membantu untuk memahami apa yang kira-kira akan ditawarkan oleh sistem

kepada user.

Obyek entitas biasanya bersifat pasif dan tetap (tidak berubah-ubah). Tanggung

jawab utama obyek ini adalah untuk menyimpan dan mengatur informasi dalam

sistem.

2.6. Perangkat Teknologi yang Digunakan

Untuk membangun aplikasi Sistem Informasi Lapas Narkoba yang berbasiskan

web diperlukan beberapa sumber daya yang salah satu diantaranya adalah perangkat

dari teknologi itu sendiri. Untuk membangun Sistem Informasi Lapas Narkoba,

teknologi aplikasi yang digunakan berbasiskan open source untuk mendukung gerakan

IGOS (Indonesia Goes Open Source) yang dicanangkan pemerintah. Adapun perangkat

teknologi yang digunakan dalam pembangunan aplikasi Sistem Informasi Lapas

Narkoba berbasis web ini dapat dilihat pada gambar berikut.

43

Skema jaringan

Sistem Informasi Lapas Narkoba

Modem

ADSL

( Speedy )

INTERNET DAN VPN IP

`

Terinstal

Aplikasi

OpenVPN

OpenVPN Remote Access

VPN server

Server Aplikasi

Lapas

Seluruh

Indonesia

Modem

VPN IP

`

Terinstal

Aplikasi

OpenVPN

Kepolisian

Modem

VPN IP

`

Terinstal

Aplikasi

OpenVPN

Kejaksaan

Pimpinan

Ditjen

Pemasyarakatan

Jaringan

Wifi

Mall / Gedung DPR /

lainnya

Firewall

BNN

Modem VPN IP

`

Terinstal

Aplikasi

OpenVPN

Pengadilan

Modem VPN IP

`

Terinstal

Aplikasi

OpenVPN

Ditjen

Pemasyarakatan

Gambar 2.38. Skema Jaringan Sistem Informasi Lapas Narkoba

2.7. Sistem Jaringan Sistem Informasi Lapas Narkoba

Di dalam jaringan computer system informasi lapas narkoba untuk setiap

Kementerian atau Lembaga terhubung menggunakan teknologi VPN IP yang

menggunakan metode site to site VPN sehingga kecepatan menjadi prioritas utama.

Sedangkan untuk hubungan dari Lapas – Lapas ke server pusat hanya menggunakan

ADSL saja dan menggunakan metode remote access VPN, penggunaan ini lebih murah

dari segi biaya tetapi kecepatan akses lebih sedikit.

44

INTERNET

Remote Access

VPN Key

Remote Access

VPN ServerFirewall

Web Server Database

Server

Security System Application System

Gambar 2.39. Perangkat Teknologi yang Digunakan

2.8. Pengertian Firewall

Firewall adalah teknologi pengamanan yang digunakan saat ini untuk

“menyaring” aktifitas yang masuk atau keluar ke dalam sistem. Firewall dibagi kedalam

dua macam yaitu yang bekerja di network layer dan yang bekerja di application layer.

Untuk firewall yang bekerja di network layer, proses firewall adalah membuka atau

menutup port dan juga membuat DMZ (Demiliterized Zone) sehingga sistem yang

digunakan di dalam firewall bisa menggunakan IP local untuk bisa melakukan transaksi

di internet, sedangkan IP public nya diletakkan di dalam firewall untuk mengelabui para

cracker jika sewaktu-waktu sistem itu diserang. Teknologi firewall yang digunakan

adalah iptables dan sudah termasuk di dalam sistem operasi linux. Sedangkan untuk

firewall yang bekerja di application layer menggunakan mod_security modul yang ada

di apache web server.

45

INTERNET

Remote Access

VPN Key

FirewallPort 80 accept

Port 5050 reject

Port 80 transaction

Port 80 transaction

Gambar 2.40. Proses Kerja Firewall

2.9. Pengertian Remote Access VPN

Remote access VPN adalah proses autentifikasi Virtual Private Network (VPN)

dengan menggunakan kunci digital yang diletakkan di dalam komputer / PC dan kunci

digital itu dibuat oleh remote access VPN server. Untuk melakukan otentifikasi setiap

kali sebuah client melakukan transaksi, kunci digital akan dicocokkan oleh server

apakah dia boleh masuk ke dalam jaringan di dalam atau tidak. Teknologi remote access

VPN yang digunakan adalah menggunakan OpenVPN.

46

INTERNET

Remote Access

VPN Key

Remote Access

VPN Server

Firewall

Port 80

Port 80

Security System

Otentifikasi VPN

Gambar 2.41. Proses Remote Access VPN

2.10. Pengertian Web Server

Web Server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima

permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke

dalam format HTML. Terdapat beberapa format selain HTML yaitu PHP atau ASP,

tetapi format – format tersebut hanyalah berfungsi untuk menghubungkan HTML

dengan database. Web server saat ini di dominasi oleh Apache yang berbasiskan open

source dan sudah sangat mudah untuk diinstall. Banyak aplikasi yang sudah

menggabungkan Apache dengan modul – modul lain seperti PHP dan Mysql, baik itu

yang berbasiskan Windows maupun Linux. Aplikasi gabungan itu antara lain adalah

XAMPP.

INTERNET

Port 80

Port 80

Gambar 2.42. Proses Web Server

47

2.11. Pengertian PHP

PHP adalah singkatan dari Hypertext PreProcessors, PHP saat ini adalah bahasa

pemrograman interpreter yang paling banyak digunakan saat ini dikarenakan bersifat

open source dan juga paling banyak didukung oleh banyak web server. PHP dapat

digunakan oleh banyak sistem operasi dari Windows, Linux maupun BSD. PHP

umumnya diintegrasikan dengan aplikasi database yang juga open source seperti

MySQL maupun PostgreSql, tapi bisa juga diintegrasikan dengan Microsoft SQL,

Access maupun Oracle.

48

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Sistem yang selama ini berjalan dari laporan data narapidana narkotika di

Lembaga Pemasyarakatan.

Sistem pelaporan selama ini dari Lembaga Pemasyarakatan ke Direktorat

Pembinaan Khusus Narkotika adalah menggunakan form yang sudah standar, tetapi di

dalam form tersebut data – data tidak bisa dipakai untuk proses penyelidikan lebih

lanjut, contoh data yang sangat dibutuhkan untuk penyelidikan lebih lanjut adalah foto

dan sidik jari yang selama ini dibuat di dalam laporan polisi hanyalah berupa rumus saja

dan bukan berbentuk image, selain itu juga data – data pengunjung yang datang. Kenapa

data pengunjung sangat penting, karena selama ini diindikasikan narkoba paling „aman‟

dikendalikan dari dalam penjara itu sendiri.

Data – data yang ada selama ini dari tiap – tiap narapidana adalah SP21 ( Surat

Penyidikan Sudah Lengkap) dari kepolisian yang sudah disetujui kejaksaan. SP21 itu ini

berisi antara lain : surat perintah penangkapan, berita acara penangkapan, surat perintah

penahanan, berita acara penahanan, surat panggil saksi, surat perintah penyitaan, berita

acara penyitaan, form model B, surat perintah tugas, surat perintah penyidikan dan

SP21.

Setelah proses persidangan akan terdapat putusan apakah terdakwa bebas atau

tidak. Jika tersangka dinyatakan bebas dan jaksa tidak terima terhadap keputusan bebas

itu maka jaksa bisa mengajukan kasasi, dan jika jaksa menerima putusan bebas itu maka

49

si terdakwa dapat secara langsung dinyatakan bebas. Jika terdakwa dinyatakan bersalah

maka dia bisa mengajukan banding ke pengadilan yang berada satu tingkat diatas dan

jika tidak maka terdakwa akan ditetapkan sebagai narapidana maka dari pengadilan

akan mengeluarkan surat putusan pengadilan, setelah selesai semua berkas ini akan

masuk ke bagian registrasi di lapas tersebut dan pegawai registrasi lapas akan

melakukan pendataan terhadap narapidana tersebut.

Di dalam proses selama penahanan di dalam penjara napi bisa mengajukan

pembebasan bersyarat dengan syarat narapidana sudah menjalani 2/3 masa tahanan, hal

ini dilakukan karena lapas yang ada di Indonesia selama ini sudah kelebihan kapasitas.

Di dalam proses pembebasan bersyarat disini narapidana harus melaporkan dirinya

setiap satu bulan sekali sampai dia benar-benar dinyatakan bebas.

50

KEJAKSAANPOLRI

Penangkapan

tersangka

START

Buat berkas

perkara

Berkas perkara

yang belum P21

Ajukan berkas

perkara untuk

SP21 ke

kejaksaan

Periksa berkas

Apakah berkas

sudah lengkap ?

Cek berkas

perkara untuk

SP21

Tidak

Terbitkan SP21

Ya

PENGADILAN NEGERI

Serahkan ke

pengadilan

Terima berkas

SP21

Sidang tersangka

Berkas perkara

yang sudah

dinyatakan

lengkap / SP21

Berkas tersangka

yang sudah SP21

Bersalah ?

Bebas

Banding ?

Ya

Penahanan

tersangka di

Lapas / Rutan

LAPAS / RUTANPENGADILAN TINGGI

Ajukan kasasi

?

Tidak

Tidak

Sidang tersangka

Bersalah ?

Ya

Ya

Ya

Catat data – data

napi

Ajukan pembebabasan

bersyarat setelah 2/3 masa

tahanan ?

Hukuman mati

?

Eksekusi

Tidak

Ya

Tidak

Bebas

Tidak

Hukuman mati

?

Tidak

EksekusiYa

Bebas bersyarat

Wajib lapor

NARAPIDANA

Jalani sisa masa

tahanan

Bebas

Tidak

Ya

Gambar 3.1. Sistem peradilan yang selama ini berjalan

51

3.2. Metode Penyusunan Sistem

Dalam penyusunan tesis berjudul Sistem Informasi Lapas Narkoba berbasis web

menggunakan Hypertext Preprocessor (PHP) ini penulis menggunakan metode

penulisan sebagai berikut :

Studi Pustaka

Mencari dan mengumpulkan data-data mengenai analisa sistem,

mengumpulkan informasi mengenai cara kerja UML (Unified Modeling

Language) dan software Rational Rose dalam melakukan analisa dan

membuat rancangan suatu sistem serta teori-teori tentang PHP. Studi

pustaka mengenai pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan

dalam penulisan tesis ini penulis dapatkan dari internet dan juga

literature buku-buku yang ada.

Studi Penelitian

Untuk mendapatkan rancangan gambaran dari sistem yang telah berjalan

dan juga untuk melihat kebutuhan dalam merancang sistem yang baru,

dilakukan observasi secara langsung ke Direktorat Jendral

Pemasyarakatan Direktorat Pembinaan Khusus Narkotika (Dirbinsustik),

Lapas Besi Nusakambangan, Lapas Narkotika Cipinang, Lapas Madiun

dan juga Lapas Batam. Hasil penelitian ini sebagai dasar acuan untuk

membuat rancangan sistem informasi narapidana narkoba pada

Puslitbang dan Info Badan Narkotika Nasional.

Wawancara

Melakukan wawancara dengan para staf Direktorat Jenderal

Pemasyarakatan dan juga staf bagian registrasi dari tiap-tiap Lapas yang

52

dikunjungi serta para pejabat yang berwenang untuk memperoleh

informasi dari permasalahan yang sedang dibahas.

Waktu pelaksanaan pengambilan data yang digunakan dalam pengembangan

Sistem Informasi Lapas Narkoba Puslitbang dan Info Badan Narkotika Nasional

dilaksanakan pada bulan Oktober 2008 sampai Januari 2009.

3.3. Profil Organisasi

Puslitbang dan Info, Badan Narkotika Nasional, berada di bawah Badan

Narkotika Nasional dan berlokasi di daerah Cawang Jakarta Timur dan berdampingan

dengan kantor Direktorat IV Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri yang mempunyai

alamat lengkap di jalan MT.Haryono No.11.

3.3.1. Struktur Organisasi

PUSAT PENELITIAN,

PENGEMBANGAN DAN

INFORMATIKA

SUBBAGIAN

TATA USAHA

BIDANG LITBANG

BIDANG TEKNOLOGI

INFORMASI

BIDANG DATA

DAN INFORMASI

SUBBIDANG

PENELITIAN

SUBBIDANG

PENGEMBANGAN

SUBBIDANG

PENGOLAHAN

DATA DAN

INFORMASI

SUBBIDANG

PENYAJIAN DATA

DAN INFORMASI

SUBBIDANG

JARINGAN

INFORMASI

SUBBIDANG

SISTEM

INFORMASI

POKOK JABATAN

FUNGSIONAL

Gambar 3.2. Struktur Organisasi

53

3.3.2. Tugas dan Fungsi Puslitbang dan Info Badan Narkotika Nasional

Puslitbang dan Info Badan Narkotika Nasional mempunyai kedudukan, tugas

dan fungsi menurut PER / 03 / IX / 2008 / BNN tentang organisasi dan tata kerja

Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional adalah :

Pasal 103

Pusat Penelitian, Pengembangan dan Informatika Pelaksana Harian

Badan Narkotika Nasional yang selanjutnya disebut Pus Litbang dan

Informatika Lakhar BNN dipimpin oleh Kepala Pusat Penelitian,

Pengembangan dan Informatika berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Kalakhar BNN.

Pasal 104

Pus Litbang dan Informatika Lakhar BNN mempunyai tugas

melaksanakan penyusunan, perumusan dan pengordinasian pelaksanaan

strategi dan program penelitian, pengembangan dan informatika di

bidang P4GN.

Pasal 105

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 104, Pus

Litbang dan Informatika Lakhar BNN menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan perumusan penyusunan kebijakan BNN di bidang

penelitian, pengembangan dan informatika.

b. Penyusunan petunjuk teknis dan pelaksanaan penelitian,

pengembangan dan informatika.

54

c. Pengkordinasian instansi pemerintah terkait dalam pelaksanaan

kebijakan operasional yang dituangkan dalam rencana kerja dan

program BNN di bidang penelitian, pengembangan dan informatika.

d. Penyusunan rencana kerja program Pus Litbang dan Informatika

Lakhar BNN.

e. Pelaksanaan program dan kegiatan Pus Litbang dan Informatika

Lakhar BNN.

f. Pelaksanaan kerjasama lintas sektoral di bidang penelitian,

pengembangan dan informatika.

g. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan BNN di bidang

penelitian, pengembangan dan informatika.

h. Penyiapan bahan laporan BNN.

i. Penyelenggaraan administrasi dan keuangan di lingkungan Pus

Litbang dan Informatika Lakhar BNN.

Pasal 106

Pus Litbang dan Informatika Lakhar BNN terdiri atas :

a. Bidang Penelitian dan Pengembangan ;

b. Bidang Data dan Informasi;

c. Bidang Teknologi Informasi;

d. Subbagian Tata Usaha;

e. Kelompok Jabatan Fungsional;

Pasal 107

Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan

penelitian dan pengembangan di bidang P4GN.

55

Pasal 108

Bidang Penelitian dan Pengembangan dalam melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107, menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana dan program penelitian dan pengembangan di

bidang P4GN;

b. Pelaksanaan program penelitian dan pengembangan di bidang P4GN;

c. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dalam program penelitian dan

pengembangan di bidang P4GN;

d. Pelaksanaan monitoring evaluasi dan pelaporan kegiatan penelitian

dan pengembangan di bidang P4GN.

Pasal 109

Bidang Penelitian dan Pengembangan terdiri atas :

a. Subbidang Penelitian;

b. Subbidang Pengembangan.

Pasal 110

(1) Subbidang Penelitian mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan penyusunan rencana dan program penelitian di bidang

P4GN.

(2) Subbidang Pengembangan mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan pengembangan hasil penelitian di bidang P4GN.

Pasal 111

Bidang Data dan Informasi mempunyai tugas mengumpulkan,

menyiapkan, mengolah, mengelola, menganalisa, menyajikan data dan

informasi di bidang P4GN.

56

Pasal 112

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 111,

Bidang Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan penyusunan rencana program pengolahan, analisa dan

evaluasi data dan informasi di bidang P4GN;

b. Analisa, evaluasi, penyajian data dan informasi di bidang P4GN;

c. Pengelolaan dan mendokumentasikan data dan informasi;

d. Pelaksanaan kerjasama lintas sector dalam rangka pengolahan data

dan informasi di bidang P4GN;

e. Pengelola perangkat call center, sms center dan Website BNN;

f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan program di

bidang data dan informasi.

Pasal 113

Bidang Data dan Informasi terdiri atas :

a. Subbidang Pengolahan Data dan Informasi;

b. Subbidang Penyajian Data dan Informasi.

Pasal 114

(1) Subbidang pengolahan Data dan Informasi mempunyai tugas

penyiapan bahan analisa dan evaluasi; pelaporan data dan informasi,

kerjasama lintas sektor dalam rangka penyusunan dan pengumpulan

data di bidang P4GN.

(2) Subbidang Penyajian Data mempunyai tugas menyajikan, mengelola,

menyelenggarakan data dan informasi di bidang P4GN.

57

Pasal 115

Bidang Teknologi Informasi mempunyai tugas melaksanakan

pembangunan, pemeliharaan, pengelolaan jaringan dan sistem

informatika dibidang P4GN.

Pasal 116

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 115,

Bidang teknologi informasi menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana dan program kegiatan pembangunan,

pemeliharaan, pengelolaan jaringan informatika dibidang P4GN;

b. Penyusunan rencana dan program kegiatan pembangunan,

pemeliharaan, pengelolaan sistem informatika di bidang P4GN;

c. Pelaksanaan program kegiatan pembangunan, pemeliharaan,

pengelolaan jaringan informatika di bidang P4GN;

d. Pelaksanaan program kegiatan pembangunan, pemeliharaan,

pengelolaan sistem informasi dalam rangka mendukung pemenuhan

data dibidang P4GN;

e. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap operasionalisasi

sistem informatika BNN.

Pasal 117

Bidang Teknologi Informasi terdiri dari :

a. Subbidang Jaringan Informasi;

b. Subbidang Sistem Informasi.

58

Pasal 118

(1) Subbidang Jaringan Informasi mempunyai tugas penyiapan bahan

penyusunan rencana dan program kegiatan pembangunan,

pemeliharaan, pengelolaan serta memonitor dan mengevaluasi

operasionalisasi Jaringan informatika BNN.

(2) Subbidang Sistem Informasi mempunyai tugas penyiapan bahan

penyusunan rencana dan program kegiatan pembangunan,

pemeliharaan, pengelolaan serta memonitor dan mengevaluasi

operasionalisasi sistem informatika BNN.

Pasal 119

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan surat

menyurat, inventarisasi, kepegawaian dan pengelolaan data Pus Litbang

dan Informatika Lakhar BNN.

3.4. Tahapan Pengembangan Sistem

Di dalam tahapan pengembangan sistem, ada beberapa tahap yang harus dilalui

berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC), diantaranya yaitu :

a. Perencanaan

Langkah pertama di dalam melakukan tahapan pengembangan sistem adalah

melaksanakan identifikasi masalah yang sedang terjadi di dalam organisasi

tersebut terutama pada pada masalah registrasi narapidana. Setelah dilakukan

identifikasi masalah, langkah selanjutnya membuat estimasi kebutuhan-

kebutuhan di dalam mendukung pengembangan sistem serta pembuatan

59

aplikasinya dan juga digunakan untuk mendukung operasi setelah aplikasi

dijalankan.

b. Analisis

Setelah tahapan perencanaan, langkah selanjutnya melakukan analisa

permasalahan yang ada baik itu dari segi prosedur maupun datanya. Pada

tahapan ini akan disediakan informasi yang dibutuhkan oleh para pengguna

informasi mengenai kegiatan atau informasi lainnya mengenai masalah registrasi

narapidana pada organisasi.

Pada tahap ini juga akan didefinisikan kriteria dari kinerja aplikasi lapas narkoba

berbasis web yang dibuat, apakah aplikasi yang dibuat justru akan menyulitkan

pengguna sistem tersebut dalam mengakses dan menggunakan aplikasinya.

c. Perancangan

Setelah diketahui prosedur atau alir aktifitas sistem juga data-data yang akan

diperlukan, setelah itu dilakukan perancangan sistem serta kegiatan-kegiatan

yang terjadi di dalam sistem tersebut dan juga alur data yang terbentuk selama

proses sistem berjalan.

Setelah dilakukan tahapan perancangan sistem dan juga perancangan database

selesai dibuat, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perancangan

aplikasi sistem informasi narapidana narkoba berbasis web, yaitu dengan

membuat alir aplikasi untuk supaya dapat memudahkan di dalam melakukan

perancangan dan membuat tampilan aplikasi web yang diinginkan.

Pembuatan sistem informasi lapas narkoba terlebih dahulu dibagi ke dalam sub

sistem – sub sistem.

60

SISTEM INFORMASI

LAPAS NARKOBA

Modul Data Napi

Modul Ciri Fisik

Modul Keluarga

Modul Registrasi

Modul Pengunjung Modul Remisi

Modul DokumenModul Catatan LP

Data Statistik

Administrasi

Pengguna

1 3 5 7 9

2 4 6 8 10

Gambar 3.3. Struktur Sistem

Modul Data Napi

Penambahan

Record

Perubahan

Record

Penghapusan

RecordMelihat Record

MODUL DATA NAPI

Gambar 3.4. Struktur Sistem Modul Data Napi

61

Modul Ciri Fisik

Penambahan

Record

Perubahan

Record

Penghapusan

RecordMelihat Record

MODUL CIRI FISIK

Gambar 3.5. Struktur Sistem Modul Ciri Fisik

Modul Keluarga

Penambahan

Record

Perubahan

Record

Penghapusan

RecordMelihat Record

MODUL KELUARGA

Gambar 3.6. Struktur Sistem Modul Keluarga

62

Modul Registrasi

Penambahan

Record

Perubahan

Record

Penghapusan

RecordMelihat Record

MODUL REGISTRASI

Gambar 3.7. Struktur Sistem Modul Registrasi

Modul Pengunjung

Penambahan

Record

Perubahan

Record

Penghapusan

RecordMelihat Record

MODUL

PENGUNJUNG

Gambar 3.8. Struktur Sistem Modul Pengunjung

63

Modul Catatan LP

Penambahan

Record

Perubahan

Record

Penghapusan

RecordMelihat Record

MODUL CATATAN LP

Gambar 3.9. Struktur Sistem Modul Catatan LP

Modul Remisi

Penambahan

Record

Perubahan

Record

Penghapusan

RecordMelihat Record

MODUL REMISI

Gambar 3.10. Struktur Sistem Modul Remisi

64

Modul Dokumen

Penambahan

Record

Perubahan

Record

Penghapusan

RecordMelihat Record

MODUL DOKUMEN

Gambar 3.11. Struktur Sistem Modul Dokumen

MODUL ADMINISTASI PENGGUNA

Modul User Admin

Tambah User Delete Data UserEdit Data User

Gambar 3.12. Struktur Sistem Modul Administrasi Pengguna

65

DATA STATISTIK NAPI

Tampilkan Jumlah

berdasarkan jenis

kelamin dari tiap

lapas per tahun

Tampilkan Jumlah

berdasarkan

kewarganegaraan

dari tiap lapas per

tahun

Tampilkan jumlah

berdasarkan

pendidikan dari

tiap lapas per

tahun

Data Statistik Napi

Tampilkan jumlah

berdasarkan usia

dari tiap lapas per

tahun

Tampilkan jumlah

berdasarkan

pekerjaan dari tiap

lapas per tahun

Tampilkan jumlah

kasus dari tiap

lapas per tahun

Tampilkan jumlah

berdasarkan jenis

napi dari tiap

lapas per tahun

Tampilkan jumlah

berdasarkan

jumlah napi masuk

dari tiap lapas per

tahun

Tampilkan jumlah

berdasarkan

jumlah napi dari

tiap lapas per

tahun

Gambar 3.13. Struktur Sistem Data Statistik Napi

d. Implementasi

Tahapan terakhir di dalam pengembangan sistem informasi lapas narkoba adalah

tahapan implementasi yang merupakan tahapan peletakan aplikasi supaya siap

untuk diimplementasikan.

Pada tahapan implementasi ini dilakukan kegiatan uji coba aplikasi tersebut

menggunakan Alpha Test dan juga Beta Test dan juga pemeriksaan kesalahan

atau error sebelum aplikasi digunakan.

3.5. Metodologi Pengembangan Sistem

Untuk melaksanakan pengembangan sebuah sistem informasi akan diperlukan

suatu metode dan metodologi. Metode merupakan sekumpulan teknik – teknik dan

66

notasi. Metodologi merupakan kesatuan dari metode – metode, prosedur – prosedur,

konsep – konsep pekerjaan dan juga aturan – aturan yang digunakan untuk

melaksanakan pengembangan sistem informasi. Dalam melakukan pengembangan suatu

sistem informasi maka perlu digunakan suatu metodologi yang dapat digunakan sebagai

pedoman dan yang harus dikerjakan selama melakukan pengembangan sistem.

Metodologi pengembangan sistem antara lain terdiri dari metodologi

berorientasi pada output, metodologi berorientasi pada proses, metodologi berorientasi

data dan metodologi berorientasi objek. Pengembangan yang akan dilakukan terhadap

sistem ini menggunakan metodologi berorientasi objek dengan UML sebagai bahasa

permodelannya dan Rational Rose sebagai tool dalam UML untuk melakukan

penggambaran objek-objek dalam sistem. Target utama dari metodologi ini adalah pada

objek, dengan melihat relasi atau hubungan antar objek-objek dalam pencapaian tujuan.

Diagram perancangan sistem yang dibuat berdasarkan metodologi berorientasi

objek adalah :

1. Use Case Diagram

Diagram yang menghubungkan antar pelaku dengan proses-proses yang berlaku

pada sistem tersebut.

2. Collaboration Diagram

Collaboration diagram menunjukkan tahapan proses apa saja yang dilakukan

oleh pelaku sistem.

3. Class Diagram

Class diagram adalah gambaran tentang perangkat lunak, dalam hal ini database,

serta relasi – relasi yang terdapat di dalam database tersebut.

67

4. Activity Diagram

Menggambarkan alir aktifitas dalam sistem, bagaimana masing – masing alir

berawal, keputusan – keputusan yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka

berakhir.

68

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Spesifikasi Kebutuhan Sistem

4.1.1. Pernyataan Permasalahan

Prosedur administrasi narapidana atau tahanan di Lembaga Pemasyarakatan saat

ini masih bersifat manual dan dikelola oleh bagian registrasi dengan menerima

dokumen dari pengadilan yang di dalamnya berisi dokumen SP21 dari kejaksaan dan

juga dokument putusan pengadilan. Data – data dimasukkan ke dalam buku laporan

bagian registrasi, setelah itu laporan dikirimkan ke Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

Data yang dikirimkan bukan hanya narapidana yang masuk atau keluar saja, tetapi juga

narapidana yang mutasi ke Lembaga Pemasyarakatan lain.

Berikut ini flowchart administrasi data narapidana :

69

SP21

START

PENGADILAN

NEGERIKEJAKSAAN

1

1

SP21

Putusan

pengadilan

Terbukti

bersalah ?

ya

bebastidak

2

LEMBAGA

PEMASYARAKATAN

BAGIAN REGISTRASI

2

SP21

Putusan

pengadilan

Ambil data diri

narapidana

SP21

Putusan

pengadilan

Data narapidana

END

Gambar 4.1. Flowchart administrasi data narapidana

4.2. Analisis Sistem Berjalan

4.2.1. Analisis Prosedur

Berdasarkan hasil penelitian, prosedur administrasi data narapidana belum

berjalan dengan baik.

Pencatatan / pengarsipan data narapidana masih menggunakan sistem manual

dan tidak terintegrasi, sedangkan satu lapas rata – rata mempunyai narapidana

berjumlah lebih dari lima ratus orang yang sebagian besar dihuni oleh narapidana kasus

narkoba. Data yang dimasukkan selama ini hanyalah berupa data – data seperti nama,

alamat, foto, dan lain – lain, tetapi data – data yang krusial seperti rumus sidik jari tidak

ada, sidik jari hanya di cap saja tetapi tidak dirumuskan, bahkan beberapa lapas sama

70

sekali tidak memasukkan data sidik jari sama sekali baik itu foto sidik jari maupun

rumusnya.

Data – data yang selama ini ada sama sekali tidak mencatat pengunjung,

pengunjung hanya dicatat di dalam sebuah buku biasa dan data pengunjung ini tidak

diintegrasikan dengan data napi tersebut.

4.2.2. Analisis Basis Data

Sumber data narapidana dan juga data pengunjung serta data mengenai foto dan

sidik jari. Sumber data yang harus diperhatikan secara berkala adalah data pengunjung,

yang berada di bagian registrasi pengunjung narapidana dan diteruskan kepada bagian

registrasi dan akhirnya data menuju ke Kepala Lembaga Pemasyarakatan.

Beberapa field yang ada di data narapidana yang sering simpang-siur adalah

mengenai data alamat di KTP, dikarenakan sistem kependudukan di Indonesia yang

masih belum benar sehingga satu orang bisa mempunyai banyak KTP, selain itu juga

pengunjung dengan data – data yang diambil dari KTP pengunjung yang tidak

terintegrasi dengan data kependudukan di Indonesia yang bisa menyatakan bahwa

alamat pengunjung itu benar atau tidaknya.

4.3. Desain Sistem Rancangan

Berikut ini standard operating procedure dari hasil pengembangan sistem

untuk narapidana yang baru memasuki penjara.

71

Narapidana

Bagian Registrasi

Catat Data

Napi

Ambil foto sidik

jari dan

rumuskan sidik

jari

Data diri napi

dan sidik jari

Entri data

narapidana

dan rumus

sidik jari

Simpan

data

Apakah napi

terpidana kasus

narkoba

?

tidak

Masukkan ke

penjara

Buat berita

acara

penahanan

Ditbinsustik

Buat laporan

tertulis kepada

BNN

Data

Napi

Lapor kepada

binsustik

bahwa napi

sudah

dimasukkan

divonis dan

dimasukkan ke

dalam penjara

Ya

BNN

Buat Berita

Acara Napi

Narkoba dan

Lapas

Sinkronisasi

database

dengan Lapas

Kirimkan data

hubungan

internasional

Kirim

rekomendasi

berita acara

penahanan

Gambar 4.2 Standard Operating Procedure Narapidana Baru

4.3.1. Use-Case View

Diagram paling utama yang digunakan dalam use-case view adalah

business use-case model dan use-case model.

Bussiness use-case model adalah model dari pekerjaan atau bisnis yang

ditunjukkan dengan menggunakan beberapa fungsi. Business use-case model

72

digunakan untuk mengidentifikasi peranan dan layanan yang diberikan oleh

organisasi tersebut. Peranan paling penting dari business use-case model adalah

untuk menyamakan persepsi dari sistem antara analis pembuat sistem dengan si

pengguna sistem tersebut.

Use-case model ialah model dari sistem yang menggambarkan

layanan – layanan yang telah disediakan oleh software aplikasi. Use-case model

digunakan sebagai masukan pada tahapan perancangan dan digunakan sebagai

referensi pada tahapan pengujian.

business use

case model

use case model

Gambar 4.3. Diagram Utama dari Use-Case View

4.3.2. Business Use-Case Model

Fungsi utama business use-case model adalah untuk memahami struktur

dan dinamika organisasi serta untuk mengetahui kebutuhan utama software

aplikasi yang dibutuhkan dalam organisasi.

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, telah

jelas diketahui bahwa sistem informasi lapas narkoba di lembaga

pemasyarakatan untuk menunjang pengungkapan kasus narkoba sangat

dibutuhkan oleh Badan Narkotika Nasional.

73

4.3.3. Use-Case Model

Use-case model terdiri dari dua bagian paling utama yaitu : actors dan

use-cases. Actors merupakan pelaku atau pelaksana dalam sistem. Use-cases

adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh actor dalam sistem.

Actors Use Cases

Gambar 4.4. Bagian Utama dari Use-Case Model

4.3.3.1. Actor

Paket actor berisi orang-orang atau organisasi yang terlibat dalam sistem.

Pengguna sistem dibagi 3 yaitu admin, user dan petugas.

Admin disini adalah Puslitbang dan Info BNN yang bertugas

memasukkan data – data pengguna dan juga melakukan pengeditan data

pengguna serta menghapus data pengguna, admin juga dapat melakukan seluruh

aktifitas di dalam sistem.

Untuk user dalam hal ini adalah para petugas dari Lembaga

Pemasyarakatan yang bertugas mengentri, mengedit dan bahkan menghapus data

jika diperlukan. Selain fitur input, edit dan hapus user juga dapat memanfaatkan

fasilitas cari data dan data statistik. untuk user juga bisa memanfaatkan fitur cari

data dan data statistik yang ditujukan untuk direktorat jendral pemasyarakatan

kementerian hukum dan ham.

Terakhir adalah petugas, disini yang dimakud petugas adalah aparat

penegak hukum yang langsung turun dalam penyidikan dan penyelidikan kasus

narkoba. Penyidik disini adalah penyidik Polri dan PPNS (penyidik pegawai

74

negeri sipil) seperti Kejaksaan, Bea Cukai dan Imigrasi. Fitur yang bisa

digunakan juga hanya cari data napi dan data statistik karena para penyidik ini

akan dibantu sewaktu proses penyidikan dan penyelidikan. Untuk input data,

edit data dan juga hapus data pengguna petugas tidak diinjinkan untuk

melakukan terhadap data para narapidana narkoba.

75

admin

(from actor)

kapuslitbang dan info BNN(from actor)

user

(from actor)

kabid teknologi informasi

kanwil kemkumham

kepala lapaskasi registrasi lapas

ditbinsustik ditjen

pemasyarakatan(from actor)Kejaksaan tinggi / negeri

(from actor)

bareskrim polri

(from actor)

pengadilan tinggi / negeri

(from actor)

imigrasi

(from actor)

petugas

(from actor)

Gambar 4.5. Actor Dalam Sistem

76

4.3.3.2. Use-Case Sistem Informasi Lapas Narkoba

Terdapat beberapa kegiatan yang berkaitan di dalam sistem informasi

lapas narkoba adalah login, sistem admin, sistem user dan sistem petugas.

Sistem

Informasi

Lapas

Narkoba

Login

Sistem

adminSistem user

Sistem

petugas

Gambar 4.6. Paket Use-Case dalam sistem informasi lapas narkoba

4.3.3.2.1. Paket Sistem Login

Paket sistem login adalah untuk pengguna melakukan login ke dalam sistem,

proses ini untuk menentukan siapa yang berhak masuk ke dalam sistem, sehingga sistem

hanya bisa diakses oleh pihak – pihak yang berkepentingan saja.

Sistem

Login

Gambar 4.7. Paket Use-Case Login

4.3.3.2.2. Paket Sistem Admin

Pada paket sistem admin, admin bisa melakukan semua aktifitas yang ada di

dalam sistem. Semua aktifitas ini adalah user admin, input data napi, edit data napi,

hapus data napi, data statistik dan cari data.

77

Sistem

admin

Input data

napi

User admin

Edit data

napi

Cari dataData

statistik

Gambar 4.8. Paket Use-case sistem admin

4.3.3.2.2.1.Paket User Admin

Paket user admin digunakan untuk memasukkan, mengedit maupun

menghapus user serta mendefinisikan user apakah sebagai admin atau user maupun

pengguna.

User Admin

Gambar 4.9. paket use case sistem user admin

78

4.3.3.2.2.2.Paket Sistem Input Data

Paket sistem input data dibagi lagi menjadi sembilan bagian, yaitu data napi,

ciri fisik, keluarga, hubungan internasional, registrasi, pengunjung, remisi, dokumen

dan catatan LP.

Sistem

input data

Data napi Ciri fisik KeluargaHubungan

internasionalRegistrasi

Pengunjung Remisi Dokumen Catatan LP

Gambar 4.10. Paket use case sistem input data untuk admin

4.3.3.2.2.3.Paket Sistem Edit Data

Paket sistem edit data dibagi ke dalam dua bagian, yaitu edit dan hapus.

4.3.3.2.2.3.1. Edit Data

Paket edit data juga dibagi ke dalam sembilan bagian yaitu data napi, ciri

fisik, keluarga, hubungan internasional, registrasi, pengunjung, remisi, dokumen,

catatan LP.

79

Sistem edit

data

Data napi Ciri fisik KeluargaHubungan

internasionalRegistrasi

Pengunjung Remisi Dokumen Catatan LP

Gambar 4.11. paket use case sistem edit data untuk admin

4.3.3.2.2.3.2. Hapus Data Napi

Paket hapus data napi digunakan oleh admin dan user untuk menghapus data

dan hanya admin dan user yang diperbolehkan menghapus data napi.

Hapus data

napi

Gambar 4.12. Paket use case sistem hapus data napi untuk admin

4.3.3.2.2.4.Paket Sistem Cari Data

Paket sistem cari data adalah untuk melihat data – data napi. Fitur ini akan

digunakan untuk aparat penegak hukum untuk melihat data – data napi dalam

80

mengungkap suatu kasus. Data ini akan digunakan oleh Kepolisian dan Pusat

Penegakkan Hukum BNN.

Cari Data

Cari Data

Napi

Cari Data

Pengunjung

Mutasi

Gambar 4.13. Paket use-case cari data untuk admin

4.3.3.2.2.5.Paket Sistem Data Statistik.

Paket sistem data statistik digunakan untuk menampilkan data – data statistik

seperti berdasarkan jenis kelamin, kewarganegaraan, pendidikan dan lain – lain. Data

statistik ini berdasarkan dari tiap lapas dan tahun berapa.

Data

statistik

Gambar 4.14. Paket use-case data statistic untuk admin

4.3.3.2.3. Paket Sistem User

Pada paket ini user dapat melakukan beberapa aktifitas yaitu input data napi,

edit data napi, cari data dan data statistik. Untuk melakukan penghapusan user tidak

diperbolehkan untuk melakukan dan harus mengirim surat atau fax ditandatangani oleh

81

kalapas, sehingga data dapat dijaga. Selain itu user juga tidak diperbolehkan

menggunakan user admin, yang digunakan untuk mengelola user.

Sistem user

Input data

napi

Edit data

napi

Cari dataData

statistik

Gambar 4.15. paket use case sistem user

4.3.3.2.3.1.Paket Sistem Input Data

Sama dengan yang terdapat di sistem admin, sistem ini digunakan untuk

memasukkan data yang dibagi ke dalam sembilan bagian yaitu data napi, ciri fisik,

keluarga, hubungan internasional, registrasi, pengunjung, remisi, dokumen, catatan LP.

82

Sistem

input data

Data napi Ciri fisik KeluargaHubungan

internasionalRegistrasi

Pengunjung Remisi Dokumen Catatan LP

Gambar 4.16. Paket use case sistem input data untuk sistem user

4.3.3.2.3.2. Paket Sistem Edit Data

Pada paket system edit data dibagi kedalam dua bagian yaitu edit dan hapus.

4.3.3.2.3.2.1. Edit Data Napi

Pada paket edit data digunakan untuk melakukan perubahan data terhadap

sembilan data – data napi yaitu data napi, ciri fisik, keluarga, hubungan internasional,

registrasi, pengunjung, remisi, dokumen, catatan LP.

83

Sistem edit

data

Data napi Ciri fisik KeluargaHubungan

internasionalRegistrasi

Pengunjung Remisi Dokumen Catatan LP

Gambar 4.17. Paket use case sistem edit data napi untuk sistem user

4.3.3.2.3.2.2. Hapus Data Napi

Paket hapus data napi digunakan oleh admin dan user untuk menghapus data

dan hanya admin dan user yang diperbolehkan menghapus data napi.

Hapus data

napi

Gambar 4.18. Paket use case sistem hapus data napi untuk sistem user

84

4.3.3.2.3.3.Paket Data Statistik

Dalam paket data statistik digunakan untuk mencari data – data dalam

bentuk statistik yaitu berdasarkan jenis kelamin, kewarganegaraan, pendidikan dan lain

– lain. Data statistik ini berdasarkan dari tiap lapas dan tahun berapa.

Data

statistik

Gambar 4.19. paket use case data statistik untuk sistem user

4.3.3.2.3.4.Paket Cari Data

Di dalam paket cari data digunakan untuk mencari data – data mutasi napi

dari lapas ke lapas yang lain, mencari data pengunjung dan juga mencari data napi.

Cari Data

Cari Data

Napi

Cari Data

Pengunjung

Mutasi

Gambar 4.20. Paket use case cari data untuk sistem user

4.3.3.2.4. Paket Sistem Petugas

Di dalam sistem petugas, petugas hanya dapar menampilkan data – data saja.

Menampilkan data berarti hanya bisa melakukan cari data dan data statistik saja. System

petugas akan digunakan oleh aparat penegak hukum seperti polisi, jaksa dan pengadilan

85

untuk menunjang proses penyidikan dan penyelidikan di dalam mengungkap suatu

kasus narkoba.

Sistem

petugas

Cari dataData

statistik

Gambar 4.21. Paket use case sistem petugas

4.3.3.2.4.1.Paket Data Statistik

Di dalam paket data statistik untuk sistem petugas, petugas dapat melihat

data – data statistik dari narapidana narkoba di seluruh Lapas yang ada di Indonesia.

Data – data yang bisa dilihat berdasarkan jenis kelamin, kewarganegaraan, pendidikan

dan lain – lain. Data statistik ini berdasarkan dari tiap lapas dan tahun berapa.

Data

statistik

Gambar 4.22. Paket use case data statistik untuk sistem petugas

4.3.3.2.4.2.Paket Cari Data

Dalam paket cari data, petugas bisa mencari data – data napi, pengunjung

dan juga mutasi napi dari Lapas ke Lapas lainnya.

86

Cari Data

Cari Data

Napi

Cari Data

Pengunjung

Mutasi

Gambar 4.23. Paket use case cari data untuk sistem petugas

4.3.3.3. Use Case Diagram

4.3.3.3.1. Use Case Paket Sistem Login

Use case dari paket sistem login menggambarkan kegiatan yang dilakukan

pada saat memasuki sistem yang merupakan proteksi sistem.

Login admin Memeriksa login adminadmin

(from actor)

Logout admin

Use case paket login admin

Gambar 4.24. Use case login admin

87

Login user Memeriksa login useruser

(from actor)

Logout user

Use case paket login user

Gambar 4.25. Use case login user

Login petugas Memeriksa login petugaspetugas

(from actor)

Logout petugas

use case paket login petugas

Gambar 4.26. Use case login petugas

4.3.3.3.2. Use Case Paket Sistem Admin

Di dalam paket system admin, admin dapat melakukan seluruh aktifitas yang

ada di dalam sistem yaitu input data, edit data, data statistik, cari data dan user admin.

88

4.3.3.3.2.1.Use Case Paket Input Data

Use case paket input data digunakan untuk memasukkan data – data napi

kedalam sistem.

pengadilan tinggi /

negeri(from actor)

menyerahkan berkas pengadilan

napi

admin

(from actor)

login aplikasi

input data remisi napi

input data registrasi napi

input keluarga napi

input data catatan LP napi

input data dokumen napi

input data hubungan internasional

napi

input data pengunjung napi

input data napi

menerima data napi

input data ciri fisik napi

Gambar 4.27. Use case input data untuk admin

4.3.3.3.2.2.Use Case Paket Edit Data

Pada use case paket edit data dibagi dua yaitu edit data dan hapus data napi.

4.3.3.3.2.2.1. Edit Data Napi

Use case paket edit data digunakan untuk melakukan pengeditan data – data

napi. Proses pengeditan hanya boleh dilakukan oleh admin dan user, sedangkan untuk

petugas hanya diperbolehkan untuk melihat data saja.

89

edit data napi

edit data ciri fisik

edit data hubungan internasional

edit data keluarga

edit data registrasi

edit data pengunjungedit data remisi

edit data catatan LP

edit data dokumen

menerima data napilogin aplikasiadmin

(from actor)

Gambar 4.28. Use case edit data napi untuk admin

4.3.3.3.2.2.2. Hapus Data Napi

Dalam paket hapus data ini digunakan untuk melakukan penghapusan data.

Proses ini hanya bisa dilakukan oleh admin dan user.

admin

(from actor)

login aplikasi cari data hapus data

Gambar 4.29. Use case hapus data untuk admin

4.3.3.3.2.3.Use Case Sistem Cari Data

Di dalam use case sistem cari data umumnya akan digunakan oleh Aparat

Penegak Hukum seperti Kepolisian dan Kejaksaan. Untuk Kepolisian dan Kejaksaan

90

tidak diperkenankan untuk merubah maupun menambah dan juga menghapus, tetapi

mereka dapat melihat dan menggunakan sebagai acuan penyidikan.

cari data pengunjung

mutasi

cari data napi

cari datalogin aplikasiadmin

(from actor)

Gambar 4.30. Use case cari data untuk admin

4.3.3.3.2.4.Use Case Data Statistik

Di dalam use case data statistik akan menampilkan data statistic berdasarkan

Lapas, tahun dan juga kategori.

lihat data statistikdata statistiklogin aplikasiadmin

(from actor)

Gambar 4.31. Use case data statistik untuk admin

4.3.3.3.2.5.Use Case User Admin

Untuk melakukan manajemen user menggunakan user admin, pengguna

disini dibagi kedalam 3 bagian yaitu admin, petugas dan user. Untuk admin bisa

melakukan segala aktifitas di dalam sistem sedangkan untuk user yang dalam hal ini

91

adalah petugas LP bisa melakukan penambahan, pengeditan, cari data dan cari data

statistik tetapi tidak diperbolehkan untuk menambah atau merubah user. Untuk petugas

hanya bisa melakukan cari data dan cari data statistik saja dan ini diperuntukkan untuk

Kepolisian, Kejaksaan dan Pusat Penegakkan Hukum BNN.

admin

(from actor)

login aplikasi

tambah user

edit user

hapus user

user admin

Gambar 4.32. Use case user admin untuk admin

4.3.3.3.3. Use Case Paket Sistem User

Dalam paket sistem user yang berperan sebagai user adalah pada bagian

registrasi Lembaga Pemasyarakatan. Pekerjaan dari sistem user adalah input data napi,

edit data napi, cari data dan data statistik.

4.3.3.3.3.1.Use Case Paket Input Data

Di dalam paket ini, sama sepert paket input data yang terdapat di sistem

admin melakukan Sembilan bagian data entri yaitu data napi, ciri fisik, keluarga,

hubungan internasional, registrasi, pengunjung, remisi, dokumen dan catatan LP.

92

user

(from actor)

input data ciri fisik napi

input data catatan LP napi

input data dokumen napi

input data hubungan internasional

napi

input data pengunjung napi

input data registrasi napi

input data remisi napi

input keluarga napi

login aplikasi

input data napi

pengadilan tinggi /

negeri(from actor)

menerima data napi

menyerahkan berkas pengadilan

napi

Gambar 4.33. Use case input data untuk user

4.3.3.3.3.2.Use Case Paket Edit Data

Paket edit data napi dibagi kedalam dua bagian yaitu edit dan hapus data

napi.

4.3.3.3.3.2.1. Edit Data Napi

Di paket ini diperkenankan untuk merubah data sesuai kebutuhannya.

93

user

(from actor)

login aplikasi

edit data napi

edit data pengunjung

edit data remisi

edit data hubungan internasional

edit data dokumen

edit data ciri fisik

edit data catatan LP

edit data keluarga

edit data registrasi

menerima data napi

Gambar 4.34. Use case edit data untuk user

4.3.3.3.3.2.2. Hapus Data Napi

Dalam paket hapus data ini digunakan untuk melakukan penghapusan data.

Proses ini hanya bisa dilakukan oleh admin dan user.

hapus datacari datalogin aplikasiuser

(from actor)

Gambar 4.35. Use case hapus data untuk user

4.3.3.3.3.3.Use Case Cari Data

Dalam use case cari data digunakan hanya untuk melihat data tersebut, baik

itu data napi, pengunjung maupun mutasi napi antar lapas.

94

user

(from actor)

login aplikasi

cari data napi

cari data pengunjung

mutasi

cari data

Gambar 4.36. Use case cari data untuk user

4.3.3.3.3.4.Use Case Data Statistik

Dalam use case data statistik akan menampilkan data – data statistik dari

penghuni lapas di seluruh Indonesia.

user

(from actor)

login aplikasi lihat data statistikdata statistik

Gambar 4.37. Use case data statistik untuk user

4.3.3.3.4. Use Case Paket Sistem Petugas

Dalam use case paket sistem petugas, petugas dalam hal ini adalah para

aparat penegak hukum seperti Kepolisian, Kejaksaan dan Hakim akan memerlukan data

pendukung untuk membantu proses penyidikan dan penyelidikan. Disini mereka hanya

bisa melihat data saja dan tidak bisa melakukan proses tambah, edit maupun delete.

95

4.3.3.3.4.1.Use Case Cari Data

Disini petugas dapat melakukan pencarian data terhadap para napi,

pengunjung atau mutasi napi untuk membantu proses penyidikan dan penyelidikan.

petugas

(from actor)

login aplikasi

cari data napi

cari data pengunjung

mutasi

cari data

Gambar 4.38. Use case cari data untuk petugas

4.3.3.3.4.2.Use Case Data Statistik

Dalam use case data statistic, petugas dapat melihat data – data statistik dari

napi yang berada di Lapas seluruh Indonesia.

petugas

(from actor)

login aplikasi lihat data statistikdata statistik

Gambar 4.39.Use case data statistik untuk petugas

4.4. Logical View

Di dalam logical view mengandung unsur – unsur identifikasi class entity dari

sistem jadwal dan sistem rekap.

96

Identifikasi

Class Entity

Gambar 4.40. Logical View

4.4.1. Paket Identifikasi Class Entity

Di dalam paket indentifikasi class entity menjelaskan tentang realisasi dari

sistem informasi lapas narkoba.

Sistem Informasi

Lapas Narkoba

<<Analysist Model>>

Gambar 4.41. Identifikasi Class Entity

4.4.2. Paket Realisasi Sistem Informasi Lapas Narkoba

Di dalam paket realisasi sistem informasi lapas narkoba, dibagi menjadi ke

dalam empat paket yaitu realisasi login, realisasi sistem admin, realisasi sistem user dan

realisasi sistem petugas.

Realisasi use

case login

Realisasi use case

sistem admin

Realisasi use case

sistem user

Realisasi use case

sistem petugas

Gambar 4.42. Paket Realisasi Sistem Informasi Lapas Narkoba

97

4.4.3. Collaboration Diagram

4.4.3.1.Realisasi Use Case Login

Pada realisasi use case login berfungsi sebagai alat untuk melakukan manajemen

terhadap para pengguna aplikasi. Use case ini digunakan untuk menyaring pihak –

pihak siapa saja yang berhak untuk mengakses sistem informasi lapas narkoba.

Realisasi use

case login

Gambar 4.43. Paket realisasi use case login

: admin

: user

: petugas

: Layar Login : Verifikasi user ID : Layar Utama

1: buka layar login( )

2: buka layar login( )

3: buka layar login( )

4: login( ) 5: buka layar utama( )

Gambar 4.44. Paket Realisasi Login

98

4.4.3.2.Realisasi Use Case Sistem Admin

Dalam paket realisasi use case sistem admin, admin dapat melakukan semua

aktifitas yang ada di dalam sistem. Aktifitas yang dapat dilakukan admin adalah input

data napi, edit data napi, cari data, data statistik dan user admin.

Realisasi input

data napi

Realisasi edit

data napi

Realisasi cari

data

Realisasi data

statistik

Realisasi user

admin

Gambar 4.45. Paket realisasi use case sistem admin

99

4.4.3.2.1. Realisasi Input Data Napi

: admin : Layar Login : Verifikasi user ID : Layar Utama

: Membuka layar input data

napi

: Layar input data napi : Input data napi

: Input data ciri fisik napi : Input data keluarga napi : Input data hubungan

internasional napi

: Input data registrasi napi : Input data pengunjung

napi

: Input data remisi napi

: Input data dokumen napi : Input data catatan LP napi

1: buka layar login( ) 2: login admin( ) 3: buka layar utama( )

4: membuka layar input data napi( )

5: buka layar input data napi( ) 6: input data napi( )

7: input data ciri fisik napi( )

8: input data keluarga napi( ) 9: input data hub. internasional napi( )

10: input data registrasi napi( )

11: input data pengunjung napi( ) 12: input data remisi napi( )

13: input data dokumen napi( )

14: input data catatan LP napi( )

: Data napi

15: simpan data napi( )

Gambar 4.46. Paket realisasi input data napi untuk admin

4.4.3.2.2. Realisasi Edit Data Napi

Paket realisasi edit data napi dibagi ke dalam dua bagian yaitu edit dan hapus.

100

4.4.3.2.2.1. Edit Data Napi

: admin : Layar Login : Verifikasi user ID : Layar Utama

: Membuka layar edit data napi

: Layar edit data napi

: membuka layar edit data diri

napi

: membuka layar edit ciri fisik

: membuka layar edit keluarga

: membuka layar edit hubungan

internasional

: membuka layar edit registrasi

: membuka layar edit pengunjung

: membuka layar edit remisi

: membuka layar edit dokumen

: membuka layar edit catatan LP

: layar edit data diri napi

: layar edit ciri fisik

: layar edit keluarga

: layar edit hubungan internasional

: layar edit registrasi

: layar edit oengunjung

: layar edit remisi

: layar edit dokumen

: layar edit catatan LP

: Edit data diri napi

: Edit data ciri fisik napi

: Edit data keluarga napi

: Edit data hubungan

internasional napi

: Edit data registrasi napi

: Edit data pengunjung napi

: Edit data remisi napi

: Edit data dokumen napi

: Edit data catatan LP napi

: Data napi

1: buka layar login( ) 2: login admin( ) 3: buka layar utama( )

4: membuka layar edit data napi( )

5: buka layar edit data napi( )

6: membuka layar edit data diri napi( )

10: membuka layar edit ciri fisik( )

14: membuka layar edit keluarga( )

18: membuka layar edit hubungan internasional( )

22: membuka layar edit registrasi( )

26: membuka layar edit pengunjung( )

30: membuka layar edit remisi( )

34: membuka layar edit dokumen( )

38: membuka layar edit catatan LP( )

7: buka layar edit data diri napi( )

11: buka layar edit ciri fisik( )

15: buka layar edit keluarga( )

19: buka layar edit hubunga internasional( )

23: buka layar edit registrasi( )

27: buka layar edit pengunjung( )

31: buka layar edit remisi( )

35: buka layar edit dokumen( )

39: buka layar edit catatan LP( )

8: mengedit data diri napi( )

12: mengedit ciri fisik( )

16: mengedit keluarga( )

20: mengedit hubungan internasional( )

24: mengedit registrasi( )

28: mengedit pengunjung( )

32: mengedit remisi( )

36: mengedit dokumen( )

40: mengedit catatan LP( )

9: edit data diri napi( )

13: edit ciri fisik( )

17: edit keluarga( )

21: edit hubungan internasional( )

25: edit registrasi( )

29: edit pengunjung( )

33: edit remisi( )

37: edit dokumen( )

41: edit catatan LP( )

Gambar 4.47. Paket realisasi edit data napi untuk admin

101

4.4.3.2.2.2. Hapus Data Napi

: admin : Layar Login : Verifikasi user ID : Layar Utama

: Membuka layar hapus

data napi

: Layar hapus data napi : Hapus data napi : Data napi

1: buka layar login( ) 2: login admin( ) 3: buka layar utama( )

4: membuka layar hapus data napi( )

5: buka layar hapus data napi( ) 6: menghapus data napi( ) 7: hapus data napi( )

Gambar 4.48. Paket realisasi hapus data napi untuk admin

102

4.4.3.2.3. Realisasi Cari Data

: admin : Layar Login : Verifikasi user ID : Layar Utama

: membuka layar cari data

: layar cari data

: membuka layar cari data

napi

: membuka layar cari data

pengunjung

: membuka layar cari data

mutasi

: layar cari data napi

: layar cari data pengunjung

: layar cari data mutasi

: Cari data napi

: Cari data pengunjung

: Cari data mutasi

: Data napi

1: buka layar login( ) 2: login admin( ) 3: buka layar utama( )

4: membuka layar cari data( )

5: buka layar cari data( )

10: membuka layar cari data pengunjung( )

14: membuka layar cari data mutasi( )

6: membuka layar cari data napi( )

7: buka layar cari data napi( )

11: buka layar cari data pengunjung( )

15: buka layar cari data mutasi( )

8: mencari data napi( )

12: mencari data pengunjung( )

16: mencari data mutasi( )

9: cari data napi( )

13: cari data pengunjung( )

17: cari data mutasi( )

Gambar 4.49. Paket realisasi cari data untuk admin

103

4.4.3.2.4. Realisasi Data Statistik

: admin : Layar Login : Verifikasi user ID : Layar Utama

: Membuka layar data

statistik

: Layar data statistik : proses data statistik : Data napi

1: buka layar login( ) 2: login admin( ) 3: buka layar utama( )

4: membuka layar data statistik( )

5: buka layar data statistik( ) 6: melakukan proses data statistik 7: proses data statistik( )

Gambar 4.50. Paket realisasi data statistik untuk admin

104

4.4.3.2.5. Realisasi User Admin

: admin : Layar Login : Verifikasi user ID : Layar Utama

: Membuka layar user admin

: layar user admin

: membuka layar tambah user

admin

: membuka layar edit user

admin

: membuka layar hapus user

admin

: layar tambah user admin

: layar edit user admin

: layar hapus user admin

: tambah user admin

: edit user admin

: hapus user admin

: data user admin

1: buka layar login( ) 2: login admin( ) 3: buka layar utama( )

4: membuka layar user admin( )

5: buka layar user admin( )

6: membuka layar tambah user admin( )

10: membuka layar edit user admin( )

14: membuka layar hapus user admin( )

7: buka layar tambah user admin( )

11: buka layar edit user admin( )

15: buka layar hapus user admin( )

8: menginput user admin( )

12: mengedit user admin( )

16: menghapus user admin( )

9: tambah user admin( )

13: edit user admin( )

17: hapus user admin( )

Gambar 4.51. Paket realisasi user admin untuk admin

105

4.4.3.3.Realisasi Use Case User

Dalam realisasi use case user, user bisa melakukan input data napi, edit data

napi, cari data dan data statistik.

Realisasi input

data napi

Realisasi edit

data napi

Realisasi cari

data

Realisasi data

statistik

Gambar 4.52. Paket realisasi use case user

106

4.4.3.3.1. Input Data Napi

: user : Layar Login : Verifikasi user ID : Layar Utama

: Membuka layar input data napi : Layar input data napi : Input data napi

: Input data ciri fisik napi : Input data keluarga napi : Input data hubungan internasional

napi

: Input data registrasi napi : Input data pengunjung napi : Input data remisi napi

: Input data dokumen napi : Input data catatan LP napi : Data napi

1: buka layar login( ) 2: login admin( ) 3: buka layar utama( )

4: membuka layar input data napi( )

5: buka layar input data napi( ) 6: input data napi( )

7: input data ciri fisik napi( )

8: input data keluarga napi( ) 9: input data hubungan internasional napi( )

10: input data registrasi napi( )

11: input data pengunjung napi( ) 12: input data remisi napi( )

13: input data dokumen napi( )

14: input data catatan LP napi( ) 15: simpan data napi( )

Gambar 4.53. Paket realisasi input data untuk user

107

4.4.3.3.2. Edit Data Napi

Untuk edit data napi dibagi kedalam dua bagian yaitu edit dan hapus.

4.4.3.3.2.1. Edit Data

: user : Layar Login : Verifikasi user ID : Layar Utama

: Membuka layar edit data napi

: Layar edit data napi

: membuka layar edit data diri napi

: membuka layar edit ciri fisik

: membuka layar edit keluarga

: membuka layar edit hubungan

internasional

: membuka layar edit remisi

: membuka layar edit registrasi

: membuka layar edit pengunjung

: membuka layar edit dokumen

: membuka layar edit catatan LP

: layar edit data diri napi

: layar edit ciri fisik

: layar edit keluarga

: layar edit hubungan internasional

: layar edit registrasi

: layar edit pengunjung

: layar edit remisi

: layar edit dokumen

: layar edit catatan LP

: Edit data diri napi

: Edit data ciri fisik napi

: Edit data keluarga napi

: Edit data hubungan internasional napi

: Edit data registrasi napi

: Edit data pengunjung napi

: Edit data remisi napi

: Edit data dokumen napi

: Edit data catatan LP napi

: Data napi

1: buka layar login( ) 2: login admin( ) 3: buka layar utama( )

4: membuka layar edit data napi( )

5: buka layar edit data napi( )

22: membuka layar edit registrasi( )

6: membuka layar edit data diri( )

10: membuka layar edit ciri fisik( )

26: membuka layar edit pengunjung( )

30: membuka layar edit remisi( )

38: membuka layar edit catatan LP( )

7: buka layar edit data diri( )

11: buka layar edit ciri fisik( )

14: membuka layar edit keluarga( )

15: buka layar edit keluarga( )

18: membuka layar edit hub. internasional( )

19: buka layar edit hub. internasional( )

31: buka layar edit remisi( )

23: buka layar edit registrasi( )

27: buka layar edit pengunjung( )

34: membuka layar edit dokumen( )

35: buka layar edit dokumen( )

39: buka layar edit catatan LP( )

8: mengedit data diri napi( )

12: mengedit ciri fisik( )

16: mengedit keluarga( )

20: mengedit hub. internasional( )

24: mengedit registrasi( )

28: mengedit pengunjung( )

32: mengedit remisi( )

36: mengedit dokumen( )

40: mengedit catatan LP( )

9: edit data diri napi( )

13: edit ciri fisik( )

17: edit keluarga( )

21: edit hub. internasional( )

25: edit registrasi( )

29: edit pengunjung( )

33: edit remisi( )

37: edit dokumen( )

41: edit catatan LP( )

Gambar 4.54. Paket realisasi edit data untuk user

108

4.4.3.3.2.2. Hapus Data

: Layar Login : Verifikasi user ID : Layar Utama

: Membuka layar hapus

data napi

: Layar hapus data napi : Hapus data napi : Data napi

: user

2: login user( ) 3: buka layar utama( )

4: membuka layar hapus data napi( )

5: buka layar hapus data napi( ) 6: menghapus data napi( ) 7: hapus data napi( )

1: buka layar login( )

Gambar 4.55. Paket realisasi hapus data napi untuk user

109

4.4.3.3.3. Realisasi Cari Data

: user : Layar Login : Verifikasi user ID : Layar Utama

: membuka layar cari data

: layar cari data napi

: membuka layar cari data napi

: membuka layar cari data pengunjung

: membuka layar cari data mutasi

: layar cari data napi

: layar cari data pengunjung

: layar cari data mutasi

: Cari data napi

: Cari data mutasi

: Cari data napi

: Data napi

1: buka layar login( ) 2: login admin( ) 3: buka layar utama( )

4: membuka layar cari data( )

5: buka layar cari data napi( )

6: membuka layar cari data napi( )

10: membuka layar cari data pengunjung( )

14: membuka layar cari data mutasi( )

7: buka layar cari data napi( )

11: buka layar cari data pengunjung( )

15: buka layar cari data mutasi( )

8: mencari data napi( )

12: mencari data pengunjung( )

16: mencari data mutasi( )

13: cari data pengunjung( )

17: cari data mutasi( )

9: cari data napi( )

Gambar 4.56. Paket realisasi cari data untuk user

110

4.4.3.3.4. Realisasi Data Statistik

: user : Layar Login : Verifikasi user ID : Layar Utama

: Membuka layar data statistik : Layar data statistik : proses data statistik : Data napi

1: buka layar login( ) 2: login admin( ) 3: buka layar utama( )

4: membuka layar data statistik( )

5: buka layar data statistik( ) 6: melakukan proses data statistik( ) 7: proses data statistik( )

Gambar 4.57. Paket realisasi data statistik untuk user

111

4.4.3.4.Realisasi Use Case Petugas

Di dalam paket realisasi use case petugas, petugas hanya dapat melihat isi data

saja dan tidak diperbolehkan untuk menambah, mengedit dan menghapus data. Aktifitas

petugas yang bisa dilakukan dalam sistem adalah cari data dan data statistik.

Realisasi cari

data

Realisasi data

statistik

Gambar 4.58. Paket realisasi use case petugas

112

4.4.3.4.1. Realisasi Cari Data

: petugas : Layar Login : Verifikasi user ID : Layar Utama

: membuka layar cari data

: layar cari data

: membuka layar cari data napi

: membuka layar cari data pengunjung

: membuka layar cari data mutasi

: layar cari data napi : Cari data napi

: layar cari data pengunjung : Cari data pengunjung : Data napi

: layar cari data mutasi : Cari data mutasi

1: buka layar login( ) 2: login admin( ) 3: buka layar utama( )

4: membuka layar cari data( )

5: buka layar cari data( )

6: membuka layar cari data napi( )

10: membuka layar cari data pengunjung( )

14: membuka layar cari data mutasi( )

7: buka layar cari data napi( )

11: buka layar cari data pengunjung( )

15: buka layar cari data mutasi( )

8: mencari data napi( ) 9: cari data napi( )

12: mencari data pengunjung( ) 13: cari data pengunjung( )

16: mencari data mutasi( ) 17: cari data mutasi( )

Gambar 4.59. Paket realisasi cari data untuk petugas

113

4.4.3.4.2. Realisasi Data Statistik

: petugas : Layar Login : Verifikasi user ID : Layar Utama

: Membuka layar data statistik : Layar data statistik : proses data statistik : Data napi

1: buka layar login( ) 2: login admin( ) 3: buka layar utama( )

4: membuka layar data statistik( )

5: buka layar data statistik( ) 6: melakukan proses data statistik( ) 7: proses data statistik( )

Gambar 4.60. Paket realisasi data statistik untuk petugas

114

4.4.4. Sequence Diagram

4.4.4.1. Realisasi Sistem Login

: admin : admin : user : user : petugas : petugas : Layar Login : Layar Login : Verifikasi user ID : Verifikasi user ID : Layar Utama : Layar Utama

buka layar login( )

buka layar login( )

buka layar login( )

login( )

buka layar utama( )

Gambar 4.61. Sequence Diagram Realisasi Sistem Login

115

4.4.4.2. Realisasi Sistem Admin

4.4.4.2.1. Input Data Napi

: admin : admin : Layar Login : Layar Login : Verifikasi user ID : Verifikasi user ID : Layar Utama : Layar Utama : Membuka layar input

data napi

: Membuka layar input

data napi

: Layar input data napi : Layar input data napi : Input data napi : Input data napi : Input data ciri fisik

napi

: Input data ciri fisik

napi

: Input data keluarga

napi

: Input data keluarga

napi

: Input data hubungan

internasional napi

: Input data hubungan

internasional napi

: Input data registrasi

napi

: Input data registrasi

napi

: Input data pengunjung

napi

: Input data pengunjung

napi

: Input data remisi napi : Input data remisi napi : Input data dokumen

napi

: Input data dokumen

napi

: Input data catatan LP

napi

: Input data catatan LP

napi

: Data napi : Data napi

buka layar login( )

login admin( )

layar utama( )

membuka layar input data napi( )

buka layar input data napi( )

input data napi( )

input data ciri fisik napi( )

input data keluarga napi( )

input data hub. internasional napi( )

input data registrasi napi( )

input data pengunjung napi( )

input data remisi napi( )

input data dokumen napi( )

input data catatan LP napi( )

simpan data napi( )

Gambar 4.62. Sequence Diagram dari Realisasi Use Case Input Data Napi untuk admin

116

4.4.4.2.2. Edit Data Napi

Edit data napi dibagi kedalam dua bagian yaitu edit dan hapus data napi.

4.4.4.2.2.1. Edit Data

: admin : admin : Layar Login : Layar Login : Verifikasi user ID : Verifikasi user ID : Layar Utama : Layar Utama : Membuka layar edit

data napi

: Membuka layar edit

data napi

: Layar edit data napi : Layar edit data napi : membuka layar edit

data diri napi

: membuka layar edit

data diri napi

: layar edit data diri napi : layar edit data diri napi : Edit data diri napi : Edit data diri napi : Data napi : Data napi : membuka layar edit

ciri fisik

: membuka layar edit

ciri fisik

: layar edit ciri fisik : layar edit ciri fisik : Edit data ciri fisik napi : Edit data ciri fisik napi : membuka layar edit

keluarga

: membuka layar edit

keluarga

: layar edit keluarga : layar edit keluarga : Edit data keluarga

napi

: Edit data keluarga

napi

: membuka layar edit

hubungan internasional

: membuka layar edit

hubungan internasional : layar edit hubungan internasional : layar edit hubungan internasional : Edit data hubungan

internasional napi

: Edit data hubungan

internasional napi

: membuka layar edit

registrasi

: membuka layar edit

registrasi

: layar edit registrasi : layar edit registrasi : Edit data registrasi

napi

: Edit data registrasi

napi

: membuka layar edit

pengunjung

: membuka layar edit

pengunjung

: layar edit pengunjung : layar edit pengunjung : Edit data pengunjung

napi

: Edit data pengunjung

napi

: membuka layar edit

remisi

: membuka layar edit

remisi

: layar edit remisi : layar edit remisi : Edit data remisi napi : Edit data remisi napi : membuka layar edit

dokumen

: membuka layar edit

dokumen

: layar edit dokumen : layar edit dokumen : Edit data dokumen

napi

: Edit data dokumen

napi

: membuka layar edit

catatan LP

: membuka layar edit

catatan LP

: layar edit catatan LP : layar edit catatan LP : Edit data catatan LP

napi

: Edit data catatan LP

napibuka layar login( )

login admin( )

buka layar utama( )

membuka layar edit data napi( )

buka layar edit data napi( )

membuka layar edit data diri napi( )

buka layar edit data diri napi( )

mengedit data diri napi( )

edit data diri napi( )

membuka layar edit ciri fisik( )

buka layar edit ciri fisik( )

mengedit ciri fisik( )

edit ciri fisik( )

membuka layar edit keluarga( )

buka layar edit keluarga( )

mengedit keluarga( )

edit keluarga( )

membuka layar edit hubungan internasional( )

buka layar edit hub. internasional( )

mengedit hub. internasional( )

edit hubungan internasional( )

membuka layar edit registrasi( )

buka layar edit registrasi( )

mengedit registrasi( )

edit registrasi( )

membuka layar edit pengunjung( )

buka layar edit pengunjung( )

mengedit pengunjung( )

edit pengunjung( )

membuka layar edit remisi( )

buka layar edit remisi( )

mengedit remisi( )

edit remisi( )

membuka layar edit dokumen( )

buka layar edit dokumen( )

mengedit dokumen( )

edit dokumen( )

membuka layar edit catatan LP( )

buka layar edit catatan LP( )

mengedit catatan LP( )

edit catatan LP( )

Gambar 4.63. Sequence Diagram dari Realisasi Use Case Edit Data Napi untuk admin

117

4.4.4.2.2.2. Hapus Data Napi

: admin : admin : Layar Login : Layar Login : Verifikasi user ID : Verifikasi user ID : Layar Utama : Layar Utama : Membuka layar hapus

data napi

: Membuka layar hapus

data napi

: Layar hapus data napi : Layar hapus data napi : Hapus data napi : Hapus data napi : Data napi : Data napi

buka layar login( )

login admin( )

buka layar utama( )

membuka layar hapus data napi( )

buka layar hapus data napi( )

menghapus data napi( )

hapus data napi( )

Gambar 4.64. Sequence Diagram dari Realisasi Hapus Data Napi untuk admin

118

4.4.4.2.3. Cari Data

: admin : admin : Layar Login : Layar Login : Verifikasi user ID : Verifikasi user ID : Layar Utama : Layar Utama : membuka layar cari

data

: membuka layar cari

data

: layar cari data : layar cari data : membuka layar cari

data napi

: membuka layar cari

data napi

: layar cari data napi : layar cari data napi : Cari data napi : Cari data napi : Data napi : Data napi : membuka layar cari

data pengunjung

: membuka layar cari

data pengunjung

: layar cari data pengunjung : layar cari data pengunjung : Cari data pengunjung : Cari data pengunjung : membuka layar cari

data mutasi

: membuka layar cari

data mutasi

: layar cari data mutasi : layar cari data mutasi : Cari data mutasi : Cari data mutasi

buka layar login( )

login admin( )

buka layar utama( )

membuka layar cari data( )

buka layar cari data( )

membuka layar cari data napi( )

buka layar cari data napi( )

mencari data napi( )

cari data napi( )

membuka layar cari data pengunjung( )

buka layar cari data pengunjung( )

mencari data pengunjung( )

cari data pengunjung( )

membuka layar cari data mutasi( )

buka layar cari data mutasi( )

mencari data mutasi( )

cari data mutasi( )

Gambar 4.65. Sequence Diagram dari Realisasi Cari Data untuk admin

119

4.4.4.2.4. Data Statistik

: admin : admin : Layar Login : Layar Login : Verifikasi user ID : Verifikasi user ID : Layar Utama : Layar Utama : Membuka layar data

statistik

: Membuka layar data

statistik

: Layar data statistik : Layar data statistik : proses data statistik : proses data statistik : Data napi : Data napi

buka layar login( )

login admin( )

buka layar utama( )

membuka layar data statistik( )

buka layar data statistik( )

melakukan proses data statistik( )

proses data statistik( )

Gambar 4.66. Sequence Diagram dari Realisasi Data Statistik untuk admin

120

4.4.4.2.5. User Admin

: admin : admin : Layar Login : Layar Login : Verifikasi user ID : Verifikasi user ID : Layar Utama : Layar Utama : Membuka layar user

admin

: Membuka layar user

admin

: layar user admin : layar user admin : membuka layar

tambah user admin

: membuka layar

tambah user admin

: layar tambah user admin : layar tambah user admin : tambah user admin : tambah user admin : data user admin : data user admin : membuka layar edit

user admin

: membuka layar edit

user admin

: layar edit user admin : layar edit user admin : edit user admin : edit user admin : membuka layar hapus

user admin

: membuka layar hapus

user admin

: layar hapus user admin : layar hapus user admin : hapus user admin : hapus user admin

buka layar login( )

login admin( )

buka layar utama( )

membuka layar user admin( )

buka layar user admin( )

membuka layar tambah user admin( )

buka layar tambah user admin( )

menginput user admin( )

tambah user admin( )

membuka layar edit user admin( )

buka layar edit user admin( )

mengedit user admin( )

edit user admin( )

membuka layar hapus user admin( )

buka layar hapus user admin( )

menghapus user admin( )

hapus user admin( )

Gambar 4.67. Sequence Diagram dari Realisasi User Admin untuk admin

121

4.4.4.3. Realisasi Sistem User

4.4.4.3.1. Input Data Napi

: user : user : Layar Login : Layar Login : Verifikasi user ID : Verifikasi user ID : Layar Utama : Layar Utama : Membuka layar input

data napi

: Membuka layar input

data napi

: Layar input data napi : Layar input data napi : Input data napi : Input data napi : Input data ciri fisik napi : Input data ciri fisik napi : Input data keluarga napi : Input data keluarga napi : Input data hubungan

internasional napi

: Input data hubungan

internasional napi

: Input data registrasi

napi

: Input data registrasi

napi

: Input data pengunjung

napi

: Input data pengunjung

napi

: Input data remisi napi : Input data remisi napi : Input data dokumen

napi

: Input data dokumen

napi

: Input data catatan LP

napi

: Input data catatan LP

napi

: Data napi : Data napi

login user( )

layar utama( )

membuka layar input data napi( )

buka layar input data napi( )

input data napi( )

input data ciri fisik napi( )

input data keluarga napi( )

input data hub. internasional napi( )

input data registrasi napi( )

input data pengunjung napi( )

input data remisi napi( )

input data dokumen napi( )

input data catatan LP napi( )

simpan data napi( )

buka layar login( )

Gambar 4.68. Sequence Diagram dari Realisasi Input Data Napi untuk user

122

4.4.4.3.2. Edit Data Napi

Pada paket edit data napi untuk user dibagi ke dalam dua bagian yaitu edit dan hapus data napi.

4.4.4.3.2.1. Edit Data

: user : user : Layar Login : Layar Login : Verifikasi user ID : Verifikasi user ID : Layar Utama : Layar Utama : Membuka layar edit

data napi

: Membuka layar edit

data napi

: Layar edit data napi : Layar edit data napi : membuka layar edit

data diri napi

: membuka layar edit

data diri napi

: layar edit data diri napi : layar edit data diri napi : Edit data diri napi : Edit data diri napi : Data napi : Data napi : membuka layar edit

ciri fisik

: membuka layar edit

ciri fisik

: layar edit ciri fisik : layar edit ciri fisik : Edit data ciri fisik napi : Edit data ciri fisik napi : membuka layar edit

keluarga

: membuka layar edit

keluarga

: layar edit keluarga : layar edit keluarga : Edit data keluarga

napi

: Edit data keluarga

napi

: membuka layar edit

hubungan internasional

: membuka layar edit

hubungan internasional : layar edit hubungan internasional : layar edit hubungan internasional : Edit data hubungan

internasional napi

: Edit data hubungan

internasional napi

: membuka layar edit

registrasi

: membuka layar edit

registrasi

: layar edit registrasi : layar edit registrasi : Edit data registrasi

napi

: Edit data registrasi

napi

: membuka layar edit

pengunjung

: membuka layar edit

pengunjung

: layar edit pengunjung : layar edit pengunjung : Edit data pengunjung

napi

: Edit data pengunjung

napi

: membuka layar edit

remisi

: membuka layar edit

remisi

: layar edit remisi : layar edit remisi : Edit data remisi napi : Edit data remisi napi : membuka layar edit

dokumen

: membuka layar edit

dokumen

: layar edit dokumen : layar edit dokumen : Edit data dokumen

napi

: Edit data dokumen

napi

: membuka layar edit

catatan LP

: membuka layar edit

catatan LP

: layar edit catatan LP : layar edit catatan LP : Edit data catatan LP

napi

: Edit data catatan LP

napi

login user( )

buka layar utama( )

membuka layar edit data napi( )

buka layar edit data napi( )

membuka layar edit data diri napi( )

buka layar edit data diri napi( )

mengedit data diri napi( )

edit data diri napi( )

membuka layar edit ciri fisik( )

buka layar edit ciri fisik( )

mengedit ciri fisik( )

edit ciri fisik( )

membuka layar edit keluarga( )

buka layar edit keluarga( )

mengedit keluarga( )

edit keluarga( )

membuka layar edit hubungan internasional( )

buka layar edit hub. internasional( )

mengedit hub. internasional( )

edit hubungan internasional( )

membuka layar edit registrasi( )

buka layar edit registrasi( )

mengedit registrasi( )

edit registrasi( )

membuka layar edit pengunjung( )

buka layar edit pengunjung( )

mengedit pengunjung( )

edit pengunjung( )

membuka layar edit remisi( )

buka layar edit remisi( )

mengedit remisi( )

edit remisi( )

membuka layar edit dokumen( )

buka layar edit dokumen( )

mengedit dokumen( )

edit dokumen( )

membuka layar edit catatan LP( )

buka layar edit catatan LP( )

mengedit catatan LP( )

edit catatan LP( )

buka layar login( )

Gambar 4.69. Sequence Diagram dari Realisasi Edit Data Napi untuk user

123

4.4.4.3.2.2. Hapus Data Napi

: user : user : Layar Login : Layar Login : Verifikasi user ID : Verifikasi user ID : Layar Utama : Layar Utama : Membuka layar hapus

data napi

: Membuka layar hapus

data napi

: Layar hapus data napi : Layar hapus data napi : Hapus data napi : Hapus data napi : Data napi : Data napi

login user( )

buka layar utama( )

membuka layar hapus data napi( )

buka layar hapus data napi( )

menghapus data napi( )

hapus data napi( )

buka layar login( )

Gambar 4.70. Sequence Diagram dari Realisasi Hapus Data Napi untuk user

124

4.4.4.3.3. Cari Data

: user : user : Layar Login : Layar Login : Verifikasi user ID : Verifikasi user ID : Layar Utama : Layar Utama : membuka layar cari

data

: membuka layar cari

data

: layar cari data : layar cari data : membuka layar cari

data napi

: membuka layar cari

data napi

: layar cari data napi : layar cari data napi : Cari data napi : Cari data napi : Data napi : Data napi : membuka layar cari

data pengunjung

: membuka layar cari

data pengunjung

: layar cari data pengunjung : layar cari data pengunjung : Cari data pengunjung : Cari data pengunjung : membuka layar cari

data mutasi

: membuka layar cari

data mutasi

: layar cari data mutasi : layar cari data mutasi : Cari data mutasi : Cari data mutasi

login user( )

buka layar utama( )

membuka layar cari data( )

buka layar cari data( )

membuka layar cari data napi( )

buka layar cari data napi( )

mencari data napi( )

cari data napi( )

membuka layar cari data pengunjung( )

buka layar cari data pengunjung( )

mencari data pengunjung( )

cari data pengunjung( )

membuka layar cari data mutasi( )

buka layar cari data mutasi( )

mencari data mutasi( )

cari data mutasi( )

buka layar login( )

Gambar 4.71. Sequence Diagram dari Realisasi Cari Data untuk user

125

4.4.4.3.4. Data Statistik

: user : user : Layar Login : Layar Login : Verifikasi user ID : Verifikasi user ID : Layar Utama : Layar Utama : Membuka layar data

statistik

: Membuka layar data

statistik

: Layar data statistik : Layar data statistik : proses data statistik : proses data statistik : Data napi : Data napi

login user( )

buka layar utama( )

membuka layar data statistik( )

buka layar data statistik( )

melakukan proses data statistik( )

proses data statistik( )

buka layar login( )

Gambar 4.72. Sequence Diagram dari Realisasi Data Statistik untuk user

126

4.4.4.4. Realisasi Sistem Petugas

4.4.4.4.1. Cari Data

: petugas : petugas : Layar Login : Layar Login : Verifikasi user ID : Verifikasi user ID : Layar Utama : Layar Utama : membuka layar cari

data

: membuka layar cari

data

: layar cari data : layar cari data : membuka layar cari

data napi

: membuka layar cari

data napi

: layar cari data napi : layar cari data napi : Cari data napi : Cari data napi : Data napi : Data napi : membuka layar cari

data pengunjung

: membuka layar cari

data pengunjung

: layar cari data pengunjung : layar cari data pengunjung : Cari data pengunjung : Cari data pengunjung : membuka layar cari

data mutasi

: membuka layar cari

data mutasi

: layar cari data mutasi : layar cari data mutasi : Cari data mutasi : Cari data mutasi

login petugas( )

buka layar utama( )

membuka layar cari data( )

buka layar cari data( )

membuka layar cari data napi( )

membuka layar cari data pengunjung( )

membuka layar cari data mutasi( )

buka layar cari data napi( )

mencari data napi( )

cari data napi( )

buka layar cari data pengunjung( )

mencari data pengunjung( )

cari data pengunjung( )

buka layar cari data mutasi( )

mencari data mutasi( )

cari data mutasi( )

buka layar login( )

Gambar 4.73. Sequence Diagram dari Realisasi Cari Data untuk petugas

127

4.4.4.4.2. Data Statistik

: petugas : petugas : Layar Login : Layar Login : Verifikasi user ID : Verifikasi user ID : Layar Utama : Layar Utama : Membuka layar data

statistik

: Membuka layar data

statistik

: Layar data statistik : Layar data statistik : proses data statistik : proses data statistik : Data napi : Data napi

login petugas( )

buka layar utama( )

membuka layar data statistik( )

buka layar data statistik( )

melakukan proses data statistik( )

proses data statistik( )

buka layar login( )

Gambar 4.74. Sequence Diagram dari Realisasi Data Statistik untuk petugas

128

4.4.5. Perancangan Class Diagram

Selama melakukan analisis, entity menggambarkan bagian unit-unit

informasi yang telah diolah. Di dalam model perancangan, kelas entity dibentuk

menjadi bagian yang menggambarkan field database.

Dalam class diagram menunjukkan beberapa diagram yang akan memberi

gambaran tentang sistem aplikasi dan juga relasi – relasi nya yang ada didalamnya.

Dalam setiap notasi kelas yang dibuat memiliki tiga bagian pokok yaitu nama kelas,

atribut yang ada di setiap kelas dan terakhir adalah metoda yang berisikan operasi –

operasi dari kelas tersebut.

4.4.5.1. Paket Sistem Login

Di dalam paket sistem login menggunakan notasi kelas login. Kelas login

memberi gambaran tentang pengguna yang berhak memperoleh akses ke dalam sistem

informasi lapas narkoba.

Gambar 4.75. Class Diagram Realisasi Sistem Login

129

4.4.5.2. Paket Sistem Admin

4.4.5.2.1. Input Data Napi

Gambar 4.76. Class Diagram Realisasi Input Data Untuk Admin

130

4.4.5.2.2. Edit Data Napi

Pada paket edit data napi dibagi ke dalam dua bagian yaitu edit dan hapus.

4.4.5.2.2.1. Edit Data

Gambar 4.77. Class Diagram Realisasi Edit Data Untuk Admin

131

4.4.5.2.2.2. Hapus Data Napi

Gambar 4.78. Class Diagram Realisasi Hapus Data Untuk Admin

132

4.4.5.2.3. Cari Data Napi

Gambar 4.79. Class Diagram Realisasi Cari Data Napi Untuk Admin

133

4.4.5.3. Paket Sistem User

4.4.5.3.1. Input Data Napi

Gambar 4.80. Class Diagram Realisasi Input Data Napi Untuk User

134

4.4.5.3.2. Edit Data Napi

Pada paket edit data napi dibagi dua yaitu edit dan hapus data napi.

4.4.5.3.2.1. Edit Data

Gambar 4.81. Class Diagram Realisasi Edit Data Napi Untuk User

135

4.4.5.3.2.2.Hapus Data Napi

Gambar 4.82. Class Diagram Realisasi Hapus Data Untuk User

136

4.4.5.3.3. Cari Data Napi

Gambar 4.83. Class Diagram Realisasi Cari Data Napi Untuk User

137

4.4.5.4. Paket Sistem Petugas

4.4.5.4.1. Cari Data Napi

Gambar 4.84. Class Diagram Realisasi Cari Data Napi Untuk Petugas

138

4.4.6. Activity Diagram

Activity Diagram adalah diagram yang menjelaskan tentang alir aktifitas di

dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana alir berawal, bagaimana keputusan –

keputusan dapat terjadi dan terakhir bagaimana sistem berakhir.

4.4.6.1. Activity Diagram Login

Mulai

Admin, user dan petugas

Memasukkan UserName

ID dan Password

Memeriksa UserID

& Password

Benar

T

Y

Admin T User

Menampilkan layar

aplikasi petugas

T

Menampilkan Layar

Aplikasi User

Y

Menampilkan Layar

Aplikasi Admin

Y

Logout

Selesai

Gambar 4.85. Activity Diagram User Admin

139

4.4.6.2. Activity Diagram Sistem Admin

4.4.6.2.1. Input Data Napi

Mulai

Admin

Memeriksa UserID

& Password

Memasukkan UserName

ID dan Password

Benar

T

Membuka layar

input data napi Y

Menampilkan layar

input data napi

Menginput

data napi

Menginput ciri

fisik

Menginput

keluarga

Menginput hubungan

internasional

Menginput

registrasi

Menginput

pengunjung

Menginput

remisi

Menginput

dokumen

Menginput

catatan LP

Menyimpan

data napi

Menutup layar

data napi

Selesai

Logout

Gambar 4.86. Activity Diagram Input Data Napi Untuk Admin

140

4.4.6.2.2. Edit Data Napi

Pada paket edit data napi dibagi ke dalam dua bagian yaitu edit dan hapus.

4.4.6.2.2.1. Edit Data

Mulai

Admin

Memasukkan UserName

ID dan Password

Memeriksa UserID

& Password

Benar

T

Membuka layar

edit data napi Y

Menampilkan layar

edit data napi

cari nama napi

menampilkan data napi

berdasarkan nama Y

menampilkan data napi

berdasarkan nomer registrasi

T

menampilkan data

yang akan di edit

edit data napi edit ciri fisik

T

edit keluarga

T

edit hub. internasional

T

edit registrasi edit pengunjung

T

edit remisi

T

edit dokumen

T

menampilkan layar

edit data napi

Y

menampilkan layar

edit ciri fisik

Y

menampilkan

layar edit keluarga

Y

menampilkan layar edit

hub. internasional

menampilkan layar

edit registrasi

Y

menampilkan layar

edit pengunjung

Y

menampilkan

layar edit remisi

Y

menampilkan layar

edit dokumen

Y

menampilkan layar

edit catatan LP

T

mengedit data

napi

mengedit ciri

fisik

mengedit

keluarga

mengedit hub.

internasional

mengedit

registrasi

mengedit

pengunjung

mengedit

remisi

mengedit

dokumen

mengedit

catatan LP

menyimpan

data napi

Menutup layar

data napi

Selesai

Logout

Y

T

Gambar 4.87. Activity Diagram Edit Data Napi Untuk Admin

141

4.4.6.2.2.2. Hapus Data Napi

Mulai

Admin

Memasukkan UserName

ID dan Password

Memeriksa UserID

& Password

Benar

T

membuka layar

hapus data napi Y

menampilkan layar

hapus data napi

cari nama napi

menampilkan data napi

berdasarkan nama Y

menampilkan data napi

berdasarkan nomer registrasi

T

menampilkan data

yang akan dihapus

hapus data

napi

Logout

Selesai

Gambar 4.88. Activity Diagram Hapus Data Napi Untuk Admin

142

4.4.6.2.3. Cari Data Napi

Mulai

Admin

Memasukkan UserName

ID dan Password

Memeriksa UserID

& Password

Benar

T

membuka layar

cari data napi Y

menampilkan layar

cari data napi

Cari data napi

Cari data pengunjung

T

menampilkan

cari data napi

Y

menampilkan cari

data pengunjung

Y

Menampilkan cari

data mutasi

T

data berdasarkan

nama napi

menampilkan napi

berdasarkan nama napi

Y

menampilkan napi

berdasarkan nomor registrasi

Menampilkan napi

berdasarkan alias

data berdasarkan

nomor registrasi

Y

T

T

data berdasarkan

nama pengunjungdata berdasarkan

nama napi

T

Data berdasarkan

nomor registrasi

T

Data berdasarkan

alamat

Data berdasarkan

no. telfon

menampilkan pengunjung

berdasarkan nama pengunjung

Y

menampilkan pengunjung

berdasarkan nama napi

Y

menampilkan pengunjung

berdasarkan nomor registrasi

menampilkan pengunjung

berdasarkan alamat

menampilkan pengunjung

berdasarkan telfon

menampilkan pengunjung

berdasarkan no. identitas

data berdasarkan

nama napi

data berdasarkan

nomor registrasi

T

data berdasarkan alias

T

menampilkan mutasi

berdasarkan nama napi

Y

menampilkan mutasi

berdasarkan nomor registrasi

Y

menampilkan mutasi

berdasarkan alias

Y

menampilkan mutasi

berdasarkan telah dimutasi

T

Logout

Selesai

T

Y Y

T

T

Y

Gambar 4.89. Activity Diagram Cari Data Napi Untuk Admin

143

4.4.6.2.4. Data Statistik

Mulai

Admin

Memasukkan UserName

ID dan Password

Memeriksa UserID

& Password

Benar

T

membuka layar

data statistik Y

menampilkan layar

data statistik

tentukan nama

lapas

tentukan tahun tentukan

kategori

submit data

statistik

menampilkan

data statistik

Logout

Gambar 4.90. Activity Diagram Data Statistik Untuk Admin

144

4.4.6.2.5. User Admin

Mulai

Admin

Memasukkan UserName

ID dan Password

Memeriksa UserID

& Password

Benar

T

membuka layar

user admin

menampilkan

layar user admin

Tambah user admin Edit user admin

T

menampilkan layar

tambah user admin

Y

menampilkan layar

edit user admin

Y

menampilkan layar

hapus user admin

Hapus user admin

TY

menambah

user admin

mengedit user

admin

menghapus

user admin

Logout

T

Selesai

Gambar 4.91. Activity Diagram User Admin Untuk Admin

145

4.4.6.3. Activity Diagram Sistem User

4.4.6.3.1. Input Data Napi

Mulai

Memeriksa UserID

& Password

Memasukkan UserName

ID dan Password

Benar

T

Membuka layar

input data napi Y

Menampilkan layar

input data napi

Menginput

data napi

Menginput ciri

fisik

Menginput

keluarga

Menginput hubungan

internasional

Menginput

registrasi

Menginput

pengunjung

Menginput

remisi

Menginput

dokumen

Menginput

catatan LP

Menyimpan

data napi

Menutup layar

data napi

Selesai

Logout

User

Gambar 4.92. Activity Diagram Input Data Napi Untuk User

146

4.4.6.3.2. Edit Data Napi

Paket edit data napi dibagi ke dalam dua bagian yaitu edit dan hapus.

4.4.6.3.2.1. Edit Data

Mulai

Memasukkan UserName

ID dan Password

Memeriksa UserID

& Password

Benar

T

Membuka layar

edit data napi Y

Menampilkan layar

edit data napi

cari nama napi

menampilkan data napi

berdasarkan nama Y

menampilkan data napi

berdasarkan nomer registrasi

T

menampilkan data

yang akan di edit

edit data napi edit ciri fisik

T

edit keluarga

T

edit hub.

internasionalT

edit registrasi

T

edit pengunjung

T

edit remisi

T

edit dokumen

T

menampilkan layar

edit data napi

Y

menampilkan layar

edit ciri fisik

Y

menampilkan

layar edit keluarga

Y

menampilkan layar edit

hub. internasional

Y

menampilkan layar

edit registrasi

Y

menampilkan layar

edit pengunjung

Y

menampilkan

layar edit remisi

Y

menampilkan layar

edit dokumen

Y

menampilkan layar

edit catatan LP

T

mengedit data

napi

mengedit ciri

fisik

mengedit

keluarga

mengedit hub.

internasional

mengedit

registrasi

mengedit

pengunjung

mengedit

remisi

mengedit

dokumen

mengedit

catatan LP

menyimpan

data napi

Menutup layar

data napi

Selesai

Logout

User

Gambar 4.93. Activity Diagram Edit Data Napi Untuk User

147

4.4.6.3.2.2. Hapus Data

Mulai

Memasukkan UserName

ID dan Password

Memeriksa UserID

& Password

Benar

T

membuka layar

hapus data napi Y

menampilkan layar

hapus data napi

cari nama napi

menampilkan data napi

berdasarkan nama Y

menampilkan data napi

berdasarkan nomer registrasi

T

menampilkan data

yang akan dihapus

hapus data

napi

Logout

Selesai

User

Gambar 4.94. Activity Diagram Hapus Data Napi Untuk User

148

4.4.6.3.3. Cari Data Napi

Mulai

Memasukkan UserName

ID dan Password

Memeriksa UserID

& Password

Benar

T

membuka layar

cari data napi Y

menampilkan layar

cari data napi

Cari data napi

Cari data

pengunjung

T

menampilkan

cari data napi

Y

menampilkan cari

data pengunjung

Y

Menampilkan cari

data mutasi

T

data berdasarkan

nama napi

menampilkan napi

berdasarkan nama napi

Y

menampilkan napi

berdasarkan nomor registrasi

Menampilkan napi

berdasarkan alias

data berdasarkan

nomor registrasi

Y

T

T

data berdasarkan

nama pengunjungdata berdasarkan

nama napi

T

Data berdasarkan

nomor registrasi

T

Data berdasarkan

alamat

T

Data berdasarkan

no. telfon

T

menampilkan pengunjung

berdasarkan nama pengunjung

Y

menampilkan pengunjung

berdasarkan nama napi

Y

menampilkan pengunjung

berdasarkan nomor registrasi

Y

menampilkan pengunjung

berdasarkan alamat

Y

menampilkan pengunjung

berdasarkan telfon

Y

menampilkan pengunjung

berdasarkan no. identitas

T

data berdasarkan

nama napi

data berdasarkan

nomor registrasi

T

data berdasarkan

alias

T

menampilkan mutasi

berdasarkan nama napi

Y

menampilkan mutasi

berdasarkan nomor registrasi

Y

menampilkan mutasi

berdasarkan alias

Y

menampilkan mutasi

berdasarkan telah dimutasi

T

Logout

Selesai

User

Gambar 4.95. Activity Diagram Cari Data Napi Untuk User

149

4.4.6.3.4. Data Statistik

Mulai

Memasukkan UserName

ID dan Password

Memeriksa UserID

& Password

Benar

T

membuka layar

data statistik Y

menampilkan layar

data statistik

tentukan nama

lapas

tentukan tahun tentukan

kategori

submit data

statistik

menampilkan

data statistik

Logout

User

Gambar 4.96. Activity Diagram Data Statistik Untuk User

150

4.4.6.4. Activity Diagram Sistem Petugas

4.4.6.4.1. Cari Data Napi

Mulai

Memasukkan UserName

ID dan Password

Memeriksa UserID

& Password

Benar

T

membuka layar

cari data napi Y

menampilkan layar

cari data napi

Cari data napi

Cari data

pengunjung

T

menampilkan

cari data napi

Y

menampilkan cari

data pengunjung

Y

Menampilkan cari

data mutasi

T

data berdasarkan

nama napi

menampilkan napi

berdasarkan nama napi

Y

menampilkan napi

berdasarkan nomor registrasi

Menampilkan napi

berdasarkan alias

data berdasarkan

nomor registrasi

Y

T

T

data berdasarkan

nama pengunjungdata berdasarkan

nama napi

T

Data berdasarkan

nomor registrasi

T

Data berdasarkan

alamat

T

Data berdasarkan

no. telfon

T

menampilkan pengunjung

berdasarkan nama pengunjung

Y

menampilkan pengunjung

berdasarkan nama napi

Y

menampilkan pengunjung

berdasarkan nomor registrasi

Y

menampilkan pengunjung

berdasarkan alamat

Y

menampilkan pengunjung

berdasarkan telfon

Y

menampilkan pengunjung

berdasarkan no. identitas

T

data berdasarkan

nama napi

data berdasarkan

nomor registrasi

T

data berdasarkan

alias

T

menampilkan mutasi

berdasarkan nama napi

Y

menampilkan mutasi

berdasarkan nomor registrasi

Y

menampilkan mutasi

berdasarkan alias

Y

menampilkan mutasi

berdasarkan telah dimutasi

T

Logout

Selesai

Petugas

Gambar 4.97. Activity Diagram Cari Data Napi Untuk Petugas

151

4.4.6.4.2. Data Statistik

Mulai

Memasukkan UserName

ID dan Password

Memeriksa UserID

& Password

Benar

T

membuka layar

data statistik Y

menampilkan layar

data statistik

tentukan nama

lapas

tentukan tahun tentukan

kategori

submit data

statistik

menampilkan

data statistik

Logout

Petugas

Gambar 4.98. Activity Diagram Data Statistik Untuk Petugas

152

4.5. Rancangan Database

Untuk menampilkan hasil yang diinginkan di dalam format basis data maka

harus dibuat rancangan database untuk memudahkan proses pembuatan sistem

informasi lapas narkoba. Database akan terdiri dari :

1. Data Napi :

Digunakan untuk menampung data – data diri napi, yang terdiri dari :

Tabel 4.1. Struktur Data Tabel Napi

Nama Field Tipe Data Lebar / Nilai Keterangan

IdNapi Varchar 50 Primary key, Nomor

ID napi

NmNapi Varchar 100 Nama napi

Alias Varchar 100 Nama alias napi

JenKelNapi Enum („Pria‟,‟Wanita‟) Jenis Kelamin

TmpLahirNapi Varchar 50 Tempal lahir napi

TglLahirNapi Date - Tanggal lahir napi

AlmtNapi1 Varchar 255 Alamat Napi 1

AlmtNapi2 Varchar 255 Alamat Napi 2

SttsAlmtNapi1 Enum („Tetap‟,‟Kontrak‟,‟

Kost‟) Status Alamat Napi 1

SttsAlmtNapi2 Enum („Tetap‟,‟Kontrak‟,‟

Kost‟) Status Alamat Napi 2

TlpNapi Varchar 255 Telfon Napi

AgamaNapi Varchar 100 Agama Napi

KebangsaanNapi Enum („WNI‟,‟WNA‟) Kebangsaan Napi

NegaraNapi Varchar 255 Kewarganegaraan

Napi

Nikah Enum („Cerai‟,‟Nikah‟,

‟Single‟)

Status Perkawinan

Napi

153

PekerjaanNapi Varchar 255 Pekerjaan Napi

Pendidikan Napi Enum

(„Tidak diisi‟,‟Buta

Huruf‟,

‟SD‟,‟SLTP‟,‟SMU‟,

‟Akademi‟,‟PT‟)

Pendidikan Napi

BakatNapi Varchar 255 Bakat Napi

Umur Integer 11 Umur Napi

2. Data Ciri Fisik Napi

Di dalam data ciri fisik napi menjelaskan tentang ciri – ciri fisik dari napi

tersebut, dijelaskan dengan field – field sebagai berikut :

Tabel 4.2. Struktur Data Tabel Fisik Napi

Nama Field Tipe Data Lebar / Nilai Keterangan

IdNapi Varchar 50 Primary key,

Nomor ID Napi

Berat Integer 11 Berat badan napi

Tinggi Integer 11 Tinggi badan napi

Bibir Enum („sumbing‟,‟tipis‟,‟tebal‟) Bentuk bibir napi

Hidung Enum („pesek‟,‟mancung‟) Bentuk hidung napi

Kaki Enum („panjang‟,‟pendek‟,

‟lurus‟,‟x‟,‟o‟)

Kulit Enum („sawo matang‟,

‟hitam‟,‟kuning‟,‟putih) Warna kulit napi

Langkah Enum („lenting‟,‟tenang‟,

‟panjang‟,‟pendek‟)

Bentuk langkah

napi

Lengan Enum („panjang‟,‟pendek‟) Bentuk lengan napi

Mata Enum („coklat muda‟,‟coklat

tua‟,‟hitam‟,‟biru‟) Bentuk mata napi

Muka Enum („bulat‟,‟oval‟,‟lonjong‟) Bentuk muka napi

154

Kepala Enum („peang‟,‟panjul‟,

‟besar‟,‟bulat‟,‟normal‟) Bentuk kepala napi

Mulut Enum („normal‟,‟cacat‟) Bentuk mulut napi

Postur Enum („kuat‟,‟tegak‟,

‟lampai‟,‟lemah) Bentuk postur

badan napi

Rambut Enum („lebat‟,‟jarang‟,

‟berombak‟,‟keriting‟) Bentuk rambut napi

Sikap Enum („tegak‟,‟gagah‟,

‟kaku‟,‟kepala tunduk‟) Bentuk sikap napi

Tanda Varchar 255 Tanda – tanda yang

ada di badan

Tangan Enum („normal‟,‟cacat‟) Bentuk tangan napi

Logat Varchar 50 Logat bicara napi

GayaBicara Enum („cepat‟,‟lambat‟,

‟gagap‟,‟normal‟) Gaya bicara napi

Artikulasi Enum („cadel‟,‟gagu‟,‟normal‟) Bentuk artikulasi

bicara napi

NadaBicara Enum („cempreng‟,‟bass‟,

‟serak‟,‟normal‟) Bentuk nada bicara

napi

SidikFile Varchar 255 Rumus sidik jari

napi

FotoSeluruh Varchar 255 Foto seluruh badan

FotoDepan Varchar 255 Foto depan muka

napi

FotoKanan Varchar 255 Foto bagian kanan

napi

FotoKiri Varchar 255 Foto bagian kiri

napi

155

3. Data Keluarga Napi

Berisikan tentang informasi keluarga dari napi tersebut, field – field yang

ada adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3. Struktur Data Tabel Keluarga Napi

Nama Field Tipe Data Lebar / Nilai Keterangan

IdKel Varchar 50 Primary key, Nomor

ID Keluarga

IdNapi Varchar 50 Nomor ID Napi

NmKel Varchar 255 Nama keluarga

HubKel Varchar 255 Hubungan Keluarga

AlmtKel Varchar 255 Alamat Keluarga

SttsAlmtKel Enum („Tetap‟,‟Kontrak‟,

‟Kost‟)

Status Alamat

Keluarga

NoIdentKel Varchar 50

Nomor Identitas

Keluarga, untuk

kunjungan napi

JenIdentKel Enum („KTP‟,‟SIM‟,

‟PASPOR‟)

Jenis Identitas

Keluarga, untuk

menentukan jenis

kunjungan yang

dilakukan

TlpKel Varchar 50 Telephone Keluarga

4. Data Hubungan Internasional Napi

Data ini untuk mendatakan hubungan internasional yang ada selama

melakukan kejahatan narkoba. Berhubung narkoba adalah transnational

crime atau kejahatan yang berhubungan antara satu Negara dengan Negara

lain maka data – data seperti ini sangat dibutuhkan sekali :\

156

Tabel 4.4. Struktur Data Tabel Hubungan Internasional Napi

Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan

IdInternasional Varchar 50

Primary key, Adalah

ID dari Negara

tersebut, contoh

Indonesia adalah ID

IdNapi Varchar 50 Nomor ID Napi

IdNegara Integer 11 Nama Negara

Dari Date / Time - Dari mana asal

narkoba dikirim

Sampai Date / Time - Negara tujuan narkoba

dikirim

Keterangan Text -

5. Data Registrasi Napi

Data registrasi napi adalah data – data yang ada di bagian registrasi lembaga

pemasyarakatan. Data – data ini sebagian besar diambil dari berkas putusan

pengadilan. Registrasi dimasukkan ke dalam table pidana. Di dalam data

registrasi terdapat beberapa field yaitu :

Tabel 4.5. Struktur Data Tabel Pidana

Nama Field Tipe Data Lebar / Nilai Keterangan

IdPidana Varchar 50 Primary key, Nomor

berkas pidana

IdNapi Varchar 50 Nomor ID Napi

DataEntryPid Varchar 255 Id data entry

TglInputPid Date - Id tanggal input

NoReg Varchar 100 Nomor registrasi di

LP

157

IdUsers Varchar 100 Id User

TglRegistrasi Date - Tanggal registrasi di

LP

TglTerima Date - Tanggal napi

diterima di LP

TglPutus Date -

TempPutus Varchar 255

TglTahan Date -

LPT Integer 11

LPB Integer 11

LPH Integer 11

Denda Integer 11

Subsider Integer 11

Dibayar Enum („tidak bayar‟,

‟bayar‟)

Expirasi Date -

Kategori Enum

(„pengedar‟,‟pemakai‟,

‟pabrikan‟,‟produsen‟,

‟penanam‟)

Kategori kejahatan

napi tersebut

Bukti Varchar 255

Lapas Varchar 255

Dipidana Enum („Tidak‟,‟Ya‟)

IdLapas Varchar 255

TglMutasi Date -

ThnDipidana Integer 11

BlnDipidana Integer 11

HariDipidana Integer 11

158

TotalHari Integer 11

TglBebas Date -

MutasiKe Integer 11

TglMutasiKe Date

DokMutasi Varchar 50

Petugas Varchar 50 Petugas di bagian

registrasi

6. Data Remisi Napi

Data remisi napi adalah berisikan tentang data – data mengenai remisi yang

diterima oleh napi ketika terdapat hari – hari besar kenegaraan ataupun

agama.

Tabel 4.6. Struktur Data Tabel Remisi Napi

Nama Field Tipe Data Lebar / Nilai Keterangan

IdRemisi Varchar 50 Primary key,

Nomor Id Remisi

IdNapi Varchar 50 Nomor Id Napi

RemTahun Integer 11 Remisi tahunan

RemBulan Integer 11 Remisi bulanan

RemHari Integer 11 Remisi harian

RemFile Varchar 255 File remisi

RemNama Varchar 255 Nama remisi

RemTgl data - Tanggal remisi

RemNo Varchar 255 Nomor Remisi

159

7. Data Pengunjung Napi

Data pengunjung napi adalah data – data yang mencatat tentang kunjungan

yang dilakukan baik oleh saudara maupun teman dari napi tersebut. Adapun

field – field nya adalah sebagai berikut :

Tabel 4.7. Struktur Data Tabel Pengunjung Napi

Nama Field Tipe Data Lebar / Nilai Keterangan

IdPengunjung Varchar 50

Primary key,

Nomor Id

pengunjung

IdNapi Varchar 50 Nomor Id napi

NmPengunjung Varchar 255 Nama pengunjung

HubPengunjung Varchar 50 Hubungan

pengunjung

TglKunjung Date - Tanggal

kunjungan

AlmtPengunjung Varchar 255 Alamat

pengunjung

SttsAlmtPeng Enum („tetap‟,‟kontrak‟,

‟kost‟)

Status alamat

pengunjung

TlpPengunjung Varchar 255 Telfon

pengunjung

BarangBawaan Varchar 255

NoIdentPengunjung Varchar

20

Nomor

identifikasi

pengunjung

JenIdentPengunjung Enum („KTP‟,‟SIM‟,‟Pa

spor‟)

Jenis identitas

pengunjung

160

8. Data Dokumen Napi

Data dokumen napi berfungsi hanya untuk menyimpan dokumen berkas –

berkas napi secara elektronik, adapun field – field nya adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.8. Struktur Data Tabel Dokumen Napi

Nama Field Tipe Data Lebar / Nilai Keterangan

IdDok Varchar 50 Primary key, Id

dokumen napi

IdNapi Varchar 50 Nomor id napi

NmDok Varchar 255 Nama dokumen

NoDok Varchar 100 Nomor dokumen

TglDok Date - Tanggal dokumen

FileDok Varchar 255 File dokumen

Lembaga Varchar 255

TipePengadilan Varchar 255

9. Catatan LP Napi

Data Catatan LP Napi adalah untuk mencatat perbuatan napi apakah selama

di penjara melakukan perbuatan baik atau tidak. Catatan ini berguna ketika

napi ingin diajukan untuk mendapat remisi :

Tabel 4.9. Struktur Data Tabel Catatan Napi

Nama Field Tipe Data Lebar / Nilai Keterangan

IdCatatanNapi Varchar 50 Primary key, Nomor

id catatan LP

IdNapi Varchar 50 Nomor id napi

161

Dari Date / Time - Tanggal mulai

aktifitas

Sampai Date / Time - Tanggal akhir

aktifitas

Keterangan Text -

Aktifitas yang

dilakukan. Contoh :

berkelahi

Petugas Varchar 50 Nama kepala

pengamanan lapas

10. Agama

Tabel agama untuk menentukan agama – agama yang akan di list.

Berhubung narkoba adalah kejahatan internasional, maka agama tidak hanya

5 agama yang diakui di Indonesia saja. Banyak narapidana kasus narkoba

adalah warga Negara asing.

Tabel 4.10. Struktur Data Tabel Agama

Nama Field Tipe Data Lebar / Nilai Keterangan

IdAgama Integer 11 Primary key

Agama Varchar 50 Nama agama

11. Data Pidana

Tabel data pidana digunakan untuk menyimpan data tanggal masuk, tanggal

keluar, kasus dan tempat ditahan napi narkoba tersebut.

162

Tabel 4.11. Struktur Data Tabel Data Pidana

Nama Field Tipe Data Lebar / Nilai Keterangan

IdDataPidana Varchar 50 Primary key

IdNapi Varchar 50

Tahun Integer 11 Berapa tahun

hukuman

Bulan Integer 11 Berapa bulan

hukuman

Hari Integer 11 Berapa hari

hukuman

TanggalMasuk Date/time Tanggal masuk

lapas

TanggalBebas Date/time Tanggal keluar

dari lapas

Kasus Varchar 255 Narkotika atau

psikotropika

TempatDitahan Varchar 255 Tempat lapas napi

ditahan

12. Kota

Tabel untuk menampung nama – nama kota.

Tabel 4.12. Struktur Data Tabel Kota

Nama Field Tipe Data Lebar / Nilai Keterangan

IdKota integer 11 Primary key

Kota varchar 100 Nama kota

163

13. Lapas

Tabel untuk menampung nama – nama lapas narkoba.

Tabel 4.13. Struktur Data Tabel Lapas

Nama Field Tipe Data Lebar / Nilai Keterangan

IdLapas Integer 11

Primary key,

nomor id lapas

KdLapas Char 3 Kode lapas

Kota Varchar 100 Kota tempat lapas

NamaLP Varchar 255 Nama lapas

AlmtLapas Text Alamat lapas

14. Login

Table untuk menampung data – data pengguna dalam sistem login.

Tabel 4.14. Struktur Data Tabel Login

Nama Field Tipe Data Lebar / Nilai Keterangan

IdUser Varchar 50 Primary key

Nip Varchar 20 Nomor induk

pegawai negeri

NmLog Varchar 100 Nama pengguna

AlmtLog Varchar 255 Alamat pengguna

TlpLog Varchar 20 Telpon pengguna

JenKel Enum „Pria‟,‟Wanita‟ Jenis kelamin

PassLog Varchar 50 Password pengguna

StatusLog Enum „Admin‟,‟User‟,

‟Petugas‟ Status pengguna

164

KdLapas Char 3 Kode lapas

Nama Varchar 100 Nama lapas

LastLogin Datetime Login terakhir

15. Negara

Tabel ini digunakan untuk menyimpan nama negara.

Tabel 4.15. Struktur Data Tabel Negara

Nama Field Tipe Data Lebar / Nilai Keterangan

IdNegara Integer 11 Primary key, id negara

Negara Varchar 100 Nama negara

KdNegara Char 3 Kode negara

16. Pasal

Table ini berisikan pasal – pasal dalam undang – undang narkotika dan

psikotropika.

Tabel 4.16. Struktur Data Tabel Pasal

Nama Field Tipe Data Lebar / Nilai Keterangan

IdPasal Integer 11 Primary key, id

pasal

NamaPasal Varchar 255 Nama pasal kasus

Kasus Enum „Narkotika‟,‟Psikotrop

ika‟,‟ADT‟

ADT = zat adiktiv

lainnya.

165

17. Pasal User

Tabel pasal user adalah tabel query antara tabel napi dan pasal.

Tabel 4.17. Struktur Data Tabel Pasal User

Nama Field Tipe Data Lebar / Nilai Keterangan

IdUsrPas Varchar 50 Primary key

IdNapi Varchar 30

IdPasal Integer 11

18. Pekerjaan

Tabel berisikan daftar pekerjaan.

Tabel 4.18. Struktur Data Tabel Pekerjaan

Nama Field Tipe Data Lebar / Nilai Keterangan

IdPekerjaan Integer 11 Primary key

Pekerjaan Varchar 255 Nama pekerjaan

166

4.6. Rancangan Tampilan Aplikasi Sistem Informasi Lapas Narkoba

Rancangan tampilan adalah untuk menunjukkan secara langsung apa yang

terjadi di dalam sistem dan dimulai dengan menunjukkan tampilan sistem login, karena

sistem login adalah langkah awal dalam memasuki sistem.

Gambar 4.99. Tampilan Login

Setelah masuk tampilan login selanjutnya adalah masuk ke dalam menu layar

utama. Di dalam menu layar utama terdapat lima kegiatan yang bisa dilakukan, yaitu :

input data napi, edit data napi, cari data, data statistik dan user admin.

Kelima fasilitas tersebut dibagi ke dalam tiga kategori berdasarkan sifat

pengguna, yaitu admin, user dan petugas.

Untuk admin dapat melakukan semua lima kegiatan tersebut dan dioperasikan

oleh puslitbang dan info BNN, sedangkan untuk user yang dalam hal ini adalah petugas

registrasi lapas dapat melakukan empat kegiatan saja yaitu : input data napi, edit data

napi, cari data dan data statistik. Untuk petugas yang dalam hal ini adalah aparat

167

penegak hokum yang langsung turun ke lapangan yaitu polisi dan kejaksaan hanya

dapat membuka menu cari data dan data statistik.

Pertama yang akan ditampilkan adalah menu admin.

Gambar 4.100. Tampilan Layar Utama Admin

Untuk user tampilan layar utama adalah sebagai berikut.

Gambar 4.101. Tampilan Layar Utama User

168

Sedangkan tampilan untuk petugas adalah sebagai berikut

Gambar 4.102. Tampilan Layar Utama Petugas

Tampilan diatas adalah tampilan berdasarkan pengguna aplikasi, sedangkan

untuk isi dari aplikasi dibagi menjadi lima kegiatan, pertama adalah input data napi

yang dibagi menjadi beberapa form.

169

Gambar 4.103. Tampilan Input Data Napi Untuk Data Napi

170

Sedangkan untuk bagian ciri fisik adalah sebagai berikut :

171

Gambar 4.104. Tampilan Input Data Untuk Ciri Fisik

Untuk data anggota keluarga adalah sebagai berikut :

172

Gambar 4.105. Tampilan Input Data Untuk Keluarga

Untuk hubungan internasional tampilan layar adalah sebagai berikut :

173

Gambar 4.106. Tampilan Input Data Untuk Hubungan Internasional

Untuk tampilan layar registrasi adalah sebagai berikut :

174

Gambar 4.107. Tampilan Input Data Untuk Registrasi

175

Sedangkan untuk memasukkan data – data pengunjung, tampilan layarnya adalah

sebagai berikut :

4.108. Tampilan Input Data Untuk Pengunjung

176

Untuk tampilan layar input data remisi adalah sebagai berikut :

Gambar 4.109. Tampilan Input Data Untuk Remisi

177

Untuk tampilan layar input data untuk bagian dokumen adalah sebagai berikut :

Gambar 4.110. Tampilan Input Data Untuk Dokumen

178

Terakhir adalah tampilan data untuk catatan LP adalah :

Gambar 4.111. Tampilan Input Data Untuk Catatan LP

179

Setelah bagian input data, selanjutnya bagian edit data yang dibagi ke dalam dua bagian

yaitu edit dan delete.

Gambar 4.112. Tampilan Edit Data

Untuk edit kita tinggal mengklik tombol √ berwarna hijau dan ketika kita ingin

mendelete tinggal hanya mengklik tombol X berwarna merah.

Tahap selanjutnya adalah cari data yang dibagi tiga yaitu cari data napi, cari data

pengunjung dan mutasi.

Gambar 4.113. Tampilan Cari Data Untuk Cari Data Napi

180

Gambar 4.114. Tampilan Cari Data Pengunjung Untuk Cari Data Napi

Gambar 4.115. Tampilan Mutasi Untuk Cari Data Napi

181

182

Gambar 4.116. Gambar Hasil Query Cari Data Napi, Pengunjung dan Mutasi

183

Gambar 4.117. Gambar Hasil Output Data Pengunjung

Gambar 4.118. Gambar Hasil Output Data Mutasi

184

Sedangkan tampilan untuk data statistic adalah sebagai berikut :

Gambar 4.119. Tampilan Data Statistik

Terakhir adalah tampilan untuk user admin, disini kita melakukan penambahan,

pengeditan dan penghapusan pengguna aplikasi sistem informasi lapas narkoba.

185

Gambar 4. 120. Tampilan User Admin

186

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Sistem informasi Lapas narkoba yang dikembangkan berbasis web dapat

digunakan oleh Badan Narkotika Nasional untuk mengungkap lebih banyak kasus –

kasus narkoba dan juga institusi – institusi lainnya yang juga berkepentingan dalam

pengungkapan kasus – kasus narkoba.

Beberapa keuntungan dengan adanya sistem informasi lapas narkoba ini adalah :

Diharapkan akan lebih banyak mengungkap kejahatan – kejahatan narkoba,

terutama yang dikendalikan dari dalam penjara.

Diharapkan juga dapat membantu mengungkap kejahatan – kejahatan lainnya

seperti terorisme yang dananya berasal dari perdagangan narkoba dan juga

money laundering yang dananya berasal dari kejahatan narkoba.

Diharapkan dapat mempermudah para penyidik Polri atau PPNS (Penyidik

Pegawai Negeri Sipil) dalam mengungkap kasus narkoba.

Dapat dengan mudah memberikan laporan tahunan kepada PBB yang rutin harus

dibuat kepada UNODC (United Nations Office on Drugs and Crime) tentang

kejahatan – kejahatan narkoba di Indonesia.

187

Laporan tahunan kepada presiden dari BNN maupun institusi lainnya tentang

kejahatan narkoba yang dikemas dalam bentuk LAKIP (Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah) bisa langsung dibuat dengan cepat dan mudah.

Diharapkan sistem informasi lapas narkoba ini dapat dikelola dengan optimal

dan bisa meningkatkan produktifitas dan efisiensi di lingkungan Badan

Narkotika Nasional.

5.2. Saran

Dalam menerapkan sistem informasi Lapas narkoba ini juga harus diimbangi

dengan kualitas sumber daya manusia, baik itu di lingkungan Badan Narkotika Nasional

maupun institusi lainnya sehingga penerapan aplikasi sistem informasi lapas narkoba

dapat berjalan dengan baik.

Selain sumber daya manusia, penerapan sistem informasi lapas narkoba juga

harus diikuti dengan SOP (Standard Operating Procedure) yang baik sehingga sistem

secara keseluruhan dapat terintegrasi dengan baik.

Sistem ini dapat dikembangkan dengan data – data narapidana di seluruh dunia,

dikarenakan beberapa kejahatan narkoba dikendalikan oleh sindikat internasional.

Sistem ini juga dapat diintegrasikan dengan data ekportir maupun importir

prekursor yang berada di database National Single Window (NSW).

188

DAFTAR PUSTAKA

Ali Bahrami., 1999, “Object Oriented Systems Development : Using The Unified

Modelling Language”, Mc Graw-Hill International Edition 1999.

Basori, Ahmad Hoirul 2003, “Tutorial Rational Rose”, Kuliah Umum

Ilmukomputer.com.

Bennett, Simon 2000, Steve Mc Robb and Ray Farmer, “Object Oriented Systems

Analysis and Design Using UML”, Mc Graw-Hill International Editions,

Computer Science Series.

Boggs, Wendy & Michael Boggs, 2002, “Mastering UML with Rational Rose 2002”,

SYBEX Inc.,California.

Graves, Kimberly 2007, “CEH Official Certified Ethical Hacker Review Guide Exam

312-50”, Wiley Publishing.

Hamilton, Kim & Russel Miles, 2006, “Learning UML 2.0”, O‟Reilly Media.

Jogiyanto H. M., 1999, “Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan

Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis”, Edisi kedua, cetakan pertama,

Penerbit Andi Offset Yogyakarta.

Miller, Randy 2003, “Practical UML : A Hands-On Introduction for Developers”,

tersedia di : bdn.borland.com\article\31863.html

Nugroho, Adi 2005, “Rational Rose Untuk Permodelan Berorientasi Objek”,

Informatika Bandung.

Sutabri, SKom., MM,, Tata 2004 “Analisa Sistem Informasi”, Penerbit Andi

Yogyakarta.

Welling, Luke & Laura Thomson, 2005, “PHP And MySQL Web Development”, Sams

Publishing.

Wendy Boggs & Michael Boggs, 2002, “Mastering UML with Rational Rose

2002”,SYBEX Inc.,California.