pengembangan sistem informasi penjualan online …

122
1 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE TAQWIM DIGITAL PADA PT. ARISA GITA Zainudin Bey Fananie, M.Sc., Herlino Nanang , MT dan Santri Anggraeni Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tel : (021) 92565344 e-mail : [email protected] ABSTRAKSI Syaripudin, Pengembangan Sistem Informasi Pemesanan Online Taqwim Digital (Studi Kasus PT. Arisa Gita). (Dibawah bimbingan Aang Subiyakto, dan Bayu Waspodo, ). ABSTRAK Perdagangan melalui jaringan internet dikenal sebagai perdagangan elektronik (e-commerce) memiliki kelebihan- kelebihan yang secara langsung dapat bermanfaat bagi perusahaan. PT. Arisa Gita salah satu yang menggunakan internet untuk bertujuan untuk memperluas pemasaran dan pelayanan melalui Internet sehingga menjadi nilai tambah bagi pihak PT. Arisa Gita. Kesulitan yang terjadi pada PT. Arisa Gita yaitu Semua proses dilakukan secara manual yakni Pada pemasaran, pemesanan dan pembuatan laporan, mulai dari pencatatan pemesanan barang, pengecekan barang, dan terbentuknya laporan dilakukan dalam bentuk kertas, Sehingga menghambat kinerja karyawan dan proses bisnis perusahaan. Kendala lain yang dihadapi oleh sistem yang ada adalah tidak terdapat sistem penyimpanan data, sehingga menyebabkan sering terjadinya kehilangan dokumen dan pada sistem yang ada proses pemasaran yang dilakukan PT.Arisa Gita masih berada dalam wilayah tertentu (JABODETABEK) sehingga menghambat customer yang diluar JABODETABEK dalam melakukan pemesanan barang. Pada pemesanan untuk customer dilakukan dengan cara menghubungi melalui telepon atau mendatangi perusahaan, sehingga membutuhkan waktu yang lama dan menghambat customer dalam melakukan transaksi. Oleh karena itu skripsi ini dibuat bertujuan untuk merancang sebuah program aplikasi web yang digunakan untuk kegiatan pemesanan online di PT. Arisa Gita. dimana sistem ini dapat membantu dan mempermudah customer dalam melakukan pemesanan kapan saja dan dimana saja dan menjawab semua permasalahan yang ada perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode Beroriantasi Objek, yang meliputi fase Analisis, Perancangan, Pengujian dan Implementasi. Pengembangan Sistem Informasi ini dirancang sesuai kebutuhan sistem yang dibutuhkan. Penelitian ini diharapkan dapat amenjawab semua permaslahan-permasalhan yang terjadi pada PT. Arisa Gita . Kata kunci : Sistem, Online, web, Orientasi Objek.V Bab + xix Halaman + 101 Halaman + 50 Gambar + 27 Tabel + 3 Lampiran + Daftar Pustaka 10 (2003-2008). 1. PENDAHULUAN Saat awal ditemukannya jaringan komputer, kebanyakan perusahaan bisnis skala besar di seluruh dunia, terutama di Amerika Serikat, menggunakan bagian tertentu dari perdagangan elektronik (electronic commerce) untuk mengendalikan transaksi antar bisnis. Saat ini, dengan semakin maraknya penggunaan internet, perdagangan secara elektronik (e- Commerce) dilakukan oleh bisnis- bisnis dalam berbagai ukuran.(Nugroho, 2006). Perdagangan melalui jaringan internet atau dikenal sebagai perdagangan elektronik (e-commerce) memiliki kelebihan-kelebihan yang secara langsung dapat bermanfaat bagi perusahaan. Dengan fleksibilitasnya, e- commerce dapat mengefektifitaskan konsumen untuk memperoleh informasi tentang barang/jasa yang dibutuhkannya, memangkas biaya-biaya pemasaran dan biaya operasional organisasi/perusahaan, dapat memperluas pangsa pasar dan mitra bisnis, meningkatkan layanan dan juga meningkatkan kemampuan organisasi/perusahaan untuk berkompetisi dengan organisasi/perusahaan lain (Nugroho, 2006) Pada dasarnya e-commerce adalah melakukan bisnis online. Dalam bentuknya yang paling jelas, e- commerce menjual produk kepada konsumen secara online, tapi faktanya jenis bisnis apa pun yang dilakukan secara elektronik adalah e-commerce. Sederhananya, e- commerce adalah membuat, mengelola, dan meluaskan hubungan komersial secara online. PT. Arisa Gita merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang penjualan Taqwin digital. Semua proses dilakukan secara manual yakni Pada pemasaran,

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

1

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE TAQWIM DIGITAL

PADA PT. ARISA GITA

Zainudin Bey Fananie, M.Sc., Herlino Nanang , MT dan Santri Anggraeni

Fakultas Sains dan TeknologiUniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Tel : (021) 92565344e-mail : [email protected]

ABSTRAKSI

Syaripudin, Pengembangan Sistem Informasi Pemesanan Online Taqwim Digital (Studi Kasus PT. Arisa Gita). (Dibawah bimbingan Aang Subiyakto, dan Bayu Waspodo, ).

ABSTRAK

Perdagangan melalui jaringan internet dikenal sebagai perdagangan elektronik (e-commerce) memiliki kelebihan-kelebihan yang secara langsung dapat bermanfaat bagi perusahaan. PT. Arisa Gita salah satu yang menggunakan internet untuk bertujuan untuk memperluas pemasaran dan pelayanan melalui Internet sehingga menjadi nilai tambah bagi pihak PT. Arisa Gita. Kesulitan yang terjadi pada PT. Arisa Gita yaitu Semua proses dilakukan secara manual yakni Pada pemasaran, pemesanan dan pembuatan laporan, mulai dari pencatatan pemesanan barang, pengecekan barang, dan terbentuknya laporan dilakukan dalam bentuk kertas, Sehingga menghambat kinerja karyawan dan proses bisnis perusahaan. Kendala lain yang dihadapi oleh sistem yang ada adalah tidak terdapat sistem penyimpanan data, sehingga menyebabkan sering terjadinya kehilangan dokumen dan pada sistem yang ada proses pemasaran yang dilakukan PT.Arisa Gita masih berada dalam wilayah tertentu (JABODETABEK) sehingga menghambat customer yang diluar JABODETABEK dalam melakukan pemesanan barang. Pada pemesanan untuk customer dilakukan dengan cara menghubungi melalui telepon atau mendatangi perusahaan, sehingga membutuhkan waktu yang lama dan menghambat customer dalam melakukan transaksi. Oleh karena itu skripsi ini dibuat bertujuan untuk merancang sebuah program aplikasi web yang digunakan untuk kegiatan pemesanan online di PT. Arisa Gita. dimana sistem ini dapat membantu dan mempermudah customer dalam melakukan pemesanan kapan saja dan dimana saja dan menjawab semua permasalahan yang ada perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode Beroriantasi Objek, yang meliputi fase Analisis, Perancangan, Pengujian dan Implementasi. Pengembangan Sistem Informasi ini dirancang sesuai kebutuhan sistem yang dibutuhkan. Penelitian ini diharapkan dapat amenjawab semua permaslahan-permasalhan yang terjadi pada PT. Arisa Gita .

Kata kunci : Sistem, Online, web, Orientasi Objek.V Bab + xix Halaman + 101 Halaman + 50 Gambar + 27 Tabel + 3 Lampiran + Daftar Pustaka 10 (2003-2008).

1. PENDAHULUANSaat awal ditemukannya jaringan komputer,

kebanyakan perusahaan bisnis skala besar di seluruh dunia, terutama di Amerika Serikat, menggunakan bagian tertentu dari perdagangan elektronik (electronic commerce) untuk mengendalikan transaksi antar bisnis. Saat ini, dengan semakin maraknya penggunaan internet, perdagangan secara elektronik (e- Commerce) dilakukan oleh bisnis-bisnis dalam berbagai ukuran.(Nugroho, 2006).

Perdagangan melalui jaringan internet atau dikenal sebagai perdagangan elektronik (e-commerce) memiliki kelebihan-kelebihan yang secara langsung dapat bermanfaat bagi perusahaan. Dengan fleksibilitasnya, e-commerce dapat mengefektifitaskan konsumen untuk memperoleh informasi tentang barang/jasa yang dibutuhkannya, memangkas biaya-biaya pemasaran dan

biaya operasional organisasi/perusahaan, dapat memperluas pangsa pasar dan mitra bisnis, meningkatkan layanan dan juga meningkatkan kemampuan organisasi/perusahaan untuk berkompetisi dengan organisasi/perusahaan lain (Nugroho, 2006)

Pada dasarnya e-commerce adalah melakukan bisnis online. Dalam bentuknya yang paling jelas, e-commerce menjual produk kepada konsumen secara online, tapi faktanya jenis bisnis apa pun yang dilakukan secara elektronik adalah e-commerce. Sederhananya, e-commerce adalah membuat, mengelola, dan meluaskan hubungan komersial secara online.

PT. Arisa Gita merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang penjualan Taqwin digital. Semua proses dilakukan secara manual yakni Pada pemasaran,

Page 2: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

pemesanan dan pembuatan laporan, mulai dari pencatatan pemesanan barang, pengecekan barang, dan terbentuknya laporan dilakukan dalam bentuk kertas, Sehingga menghambat kinerja karyawan dan proses bisnis perusahaan. Kendala lain yang dihadapi oleh sistem yang ada adalah tidak terdapat sistem penyimpanan data, sehingga menyebabkan sering terjadinya kehilangan dokumen dan pada sistem yang ada proses pemasaran yang dilakukan PT.Arisa Gita masih berada dalam wilayah tertentu (JABODETABEK) sehingga menghambat customer yang diluar JABODETABEK dalam melakukan pemesanan barang. Pada pemesanan untuk customer dilakukan dengan cara menghubungi melalui telepon atau mendatangi perusahaan, sehingga membutuhkan waktu yang lama dan menghambat customer dalam melakukan transaksi.

Agar permasalahan diatas dapat diatasi maka penulis mencoba untuk membangun ”PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE TAQWIM DIGITAL PADA PT. ARISA GITA” dimana sistem ini dapat membantu dan mempermudah customer dalam melakukan pemesanan kapan saja dan dimana saja dan menjawab semua permasalahan yang ada perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dibutuhkan suatu aplikasi berbasis web. Adapun perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana membuat Sistem Informasi Penjualan Online Taqwim Digital pada PT. Arisa Gita yang dapat membantu kinerja karyawan dan proses bisnis perusahaan?.

2. Bagaimana merancang sistem data yang terintegrasi sehingga memudahkan dalam mencari data-data dan bukti-bukti transaksi dalam penjulan?.

3. Bagaiman membuat Sistem Informasi Penjualan Online Taqwim Digital pada PT. Arisa Gita yang dapat membantu konsumen dalam melakukan pemesanan Taqwim Digital?

4. Bagaimana membuat Sistem Informasi Penjualan Online Taqwim Digital pada PT. Arisa Gita yang dapat membantu perusahaan dalam memasarkan Taqwim Digital?

1.3 Batasan Masalah

Pada penulisan skripsi ini penulis memberi batasan masalah yaitu: 1. Pembuatan Sistem penulis menggunakan bahasa

pemrograman PHP 5.0 dan menggunakan My SQL 5.0 sebagai databasenya.

2. Pada penulisan Sistem Penjualan online yang dibuat tidak membahas lebih lanjut dari segi keamanan data pada sistem.

3. Pembayaran yang digunakan menggunakan sistem pembayaran Transfer.

1.4 Tujuan

Adapun tujuan pembuatan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Merancang program yang bersifat user friendly bagi segala tingkatan pengguna internet.

2. Menampilkan berbagai jenis produk dan harga dalam bentuk katalog yang akan memberi gambaran tentang produk secara dekat untuk memudahkan pelanggan/pembeli ketika memesan barang.

3. Dapat menghasilkan halaman admin yang digunakan untuk pengaturan, penambahan dan penghapusan produk.

1.5 ManfaatSesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian

yang telah disebutkan diatas, maka manfaat dari penyusunan tugas akhir ini adalah:

1. Bagi Penulisa.mampu menerapkan pembuatan aplikasi

pemesanan onlineb.memberikan pemahaman mengenai konsep

pemesanan online pada perusahaan.2. Bagi Perusahaan Arisa Gita

a.Mempermudah proses pemesanan atau pembelian produk oleh konsumen dan perusahaan dalam melakukan penjualan.

b.Dapat dijadikan sebagai sarana untuk penjualan produk.

c.Membantu memperluas area promosi.3. Bagi Universitas

Manfaat dari kegiatan penelitian ini bagi Universitas adalah:

a.Mengetahui seberapa jauh Mahasiswa memahami materi yang di

berikan.

b.Melatih kesiapan mahasiswa dalam praktek kerja dan penerapan teknik yang di gunakan di lapangan khususnya di bidang Teknik Informatika / Sistem Informasi.

1.6 Metode PenelitianDalam kegiatan penulisan ilmiah ini, penelitian

menggunakan metode :1. Metode Pengumpulan Data

Page 3: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

1) WawancaraMelakukan pengumpulan informasi dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan dan dijawab dengan lisan pulaDalam hal ini penulis mengadakan tanya jawab atau wawancara pada bagian administrasi pemesanan pada PT. Arisa Gita.a. Observasi

Melakukan pengamatan langsung pada perusahaan.

b. Studi PustakaPengumpulan data dan informasi dengan membaca buku-buku referensi dan buku perancangan sistem yang dapat dijadikan acuan dalam pembahasan masalah.

c. Studi LiteraturPengamatan dengan cara menggali informasi dari pemakai yang menggunakan sistem serupa pada tempat lain, sebagai bahan pertimbangan dalam membangun sistem baru

2. Metode Pengembangan SistemMetode pengembangan sistem yang penulis

gunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah dengan menggunakan metode pengembangan sistem yang berorientasi objek yang terdiri dari beberapa tahap (Nugroho 2005 : 127) yaitu :1. Analisa Sistem2. Perancangan Sistem 3. Pengujian sistem4. Implementasi Sistem

Pada gambar 1.1 siklus hidup pengembangan sistem berorientasi objek mengandung 3 proses makro: analisis berorientsi objek, perancangan berorientasi objek, dan implementasi berorientasi objek.

Gambar 1.1 Langkah –langkah Dari SiklusPengembangan

Sistem Berorientasi Objek (Adi Nugroho, 2005).

2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem

2.1 Konsep Dasar Sistem2.1.1 Definisi Sistem

Sistem didefinisikan sebagai "sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan". Dengan demikian di dalam suatu sistem, komponen-komponen ini tidak dapat berdiri sendiri-sendiri, tetapi sebaliknya, saling berhubungan

hingga membentuk satu kesatuan sehingga tujuan sistem itu dapat tercapai (Kadir, 2003 : 54).

2.1.2 Elemen SistemAda beberapa elemen yang membentuk sebuah

sistem (Kadir, 2003 : 54-57), antara lain :

1. Tujuan (Goal)

Setiap sistem memiliki tujuan (goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Contoh : pada bank, sistem informasi ditujukan untuk meningkatkan kepuasan nasabah. Misalnya, nasabah dipermudah dalam memperoleh informasi tabungan melalui fasilitas telepon, mengambil uang di counter-counter ATM, dan bahkan melakukan transfer melalui Internet.

2. Masukan (Input)

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Contoh : data transaksi, data anggota, dan instruksi.

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah.

4. Keluaran (Output)

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya

5. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism)diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback). Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. Dalam bentuk yang sederhana, dilakukan perbandingan antara keluaran sistem dan keluaran yang dikehendaki (standar). Jika terdapat penyimpangan, maka akan dilakukan pengiriman masukan untuk melakukan penyesuaian terhadap proses supaya keluaran berikutnya mendekati standar. Bila penyebab penyimpangan terletak pada proses, maka prosesnyalah yang diperbaiki.

6. Batas (Boundary)

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Contoh : pada sistem

Page 4: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

tradisional yang berbasis kertas, pelanggan mengirim pesan melalui surat. Surat diterima oleh bagian penerimaan surat dan diteruskan ke bagian pemroses pesanan. Selanjutnya, bagian pemroses pesanan memeriksa ketersediaan produk dan memberikan konfirmasi kepada pelanggan. Pada sistem ini, pelanggan diperlakukan sebagai bagian luar sistem.

2.2 Konsep Dasar Informasi2.2.1 Data dan Informasi

Sumber Informasi adalah data. Data adalah fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal-hal yang penting dalam organisasi (Whitten, 2004 : 23).

Menurut Davis (1999), Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang (Kadir, 2003 : 31).

2.2.2 Kualitas InformasiKualitas dari suatu informasi memiliki tiga

kriteria (Supriyanto, 2007 : 244), yaitu :

1. Akurat (accurate)

Informasi harus tidak bias atau menyesatkan dan bebas dari kesalahan.

2. Tepat pada waktunya (timeliness)

Informasi yang sampai kepada penerima tidak boleh terlambat. Mahalnya nilai informasi saat ini adalah karena harus cepatnya informasi tersebut didapatkan, sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.

3. Relevan (relevance)

Informasi harus mempunyai manfaat bagi pihak yang menerimanya.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi2.3.1 Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan pengaturan orang, data, proses dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi (Whitten, 2004 : 107).

Menurut Wilkinson (1992), definisi sistem informasi adalah : kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan (Kadir, 2003 : 11).

Menurut Hall (2001), sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal di mana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai (Kadir, 2003 : 11).

2.3.2 Komponen Sistem InformasiSuatu sistem informasi terdapat komponen-

komponen sebagai berikut (Kadir, 2003 : 70) :

1. Hardware (perangkat keras) mencakup berbagai peranti fisik seperti komputer dan printer.

2. Software (perangkat lunak) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.

3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

4. Orang, yaitu semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.

5. Basis data (database), yaitu sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

6. Jaringan komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

2.4 PenjualanDefinisi penjualan adalah proses pertemuan

antara penjual dan pembeli, proses perubahan keputusan pembeli yang dilaksanakan penjual atau salah satu kegiatan ekonomi yang mengakibatkan berpindahnya hak milik dari penjual kepada pembeli yang menerima imbalan tertentu sesuai dengan yang telah disepakati.

Terdapat dua system penjualan yaitu :

1. Sistem Penjualan TunaiMerupakan transaksi yang apabila barang dan jasa diserahkan ke pembeli setelah perusahaan menerima uang dari pembeli.

2. Sistem Penjualan KreditAdalah transaksi penjualan yang apabila order dari pelanggan telah dipenuhi dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya.

Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan untuk mengetahui

Page 5: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, adanya transaksi yang menguntungkan kedua belah pihak antara penjual dan pembeli. Pihak pembeli dapat membeli barang dengan harga lebih murah,begitu pula pihak penjual memperoleh keuntungan dari penerimaan uang.

2.4.1 Faktor-Faktor Penjualan Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi volume penjualan antara lain (Kurnia, 2008):

a. Kualitas Barang Turunnya mutu barang dapat mempengaruhi volume penjualan, jika barang yang diperdagangkan mutunya menurun dapat menyebabkan pembelinya yang sudah menjadi pelanggan dapat merasakan kecewa sehingga mereka bisa berpaling kepada barang lain yang mutunya lebih baik.

b. Selera Konsumen Selera konsumen tidaklah tetap dan dia dapat berubah setiap saat, bilamana selera konsumen terhadap barang-barang yang dijual berubah maka volume penjualan akan menurun.

c. Servis Terhadap Pelanggan Merupakan faktor penting dalam usaha memperlancar penjualan terhadap usaha di mana tingkat persaingan semakin tajam. Dengan adanya servis yang baik terhadap para pelanggan sehingga dapat meningkatkan volume penjualan.

d. Persaingan Menurunkan Harga Jual

Potongan harga dapat diberikan dengan tujuan agar penjualan dan keuntungan perusahaan dapat ditingkatkan dari sebelumnya. Potongan harga tersebut dapat diberikan kepada pihak tertentu dengan syarat-syarat tertentu pula

2.5 E-commerce

2.5.1 Definisi E-Commerce

E-Commerce adalah pembelian dan penjualan, pemasaran dan pelayanan serta pengiriman dan pembayaran produk, jasa dan informasi di internet dan jaringan lainnya, antara perusahaan berjaringan dengan pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis lainya (Humdiana dan Indrayani, 2005)

E-commerce berkaitan dengan kegiatan yang bersifat komersial di internet, e-commerce merupakan aktifitas transaksi perdagangan melalui sarana internet.

Dengan memanfaatkan e-commerce, para penjual dapat menawarkan produknya secara luas karena sifat internetyang tidak mengenal batasan tempat. E-commerce dapat mengambil beberapa format tergantung pada tingkat digitalisasi (perubahan dari secara fisik menjadi digital) yang dilibatkan. Tingkat digitalisasi tersebut dapat berhubungan dengan (Susanta,2005):

1. Penjualan produk/jasa2. Proses3. Agen pengiriman/perantara

Tahun 1997 dibuat sebuah framework yang menjelaskan kemungkinan kombinasi konfigurasi dalam 3 dimensi. Dimensi tersebut yaiutu produk dapat secara fisik atau digital, proses dapat secara fisik atau digital, dan agen pengiriman/pelantara secara fisik atau digital. Dalam perdagangan tradisional, ketiga dimensi tersebut dilakukan secara fisik, dan e-commerce semua dimensi benar-benar dilakukan secara digital. Semua kombinasi meliputi perpaduan dimensi digital dan dimensi secara fisik. Jika dalam kombinasi tersebut paling tidak hanya ada satu dimensi, hal tersebut dapat dinilai sebagai e-commerce, tetapi hanya sebagian dari e-commerce. Contohnya, membeli pakaian di Walt-Mart Online , atau buku dari amazon.com adalah sebagaian dari e-commerce, karena barang dikirim secara fisik melalui FedEx. Tetapi membeli E-book dari amazon.com atau produk berupa software dari Buy.com adalah e-commerce karena produk, pengirimannya, pembayarannya, dan agen pengirimannya semua dilakukan secara online (Turban, McLean, dan Wetherbe, 2004).

2.5.2 Jenis-jenis Transaksi E-Commerce

Transaksi e-commerce dapat dilakukan dengan beberapa jenis (Turban, McLean, dan Wetherbe, 2004), yaitu : B2B (Business to Business): dalam transaksi B2B, antara penjual dan pembeli adalah organisasi bisnis. Jenis dari e-commerce ini adalah digunakan yang paling digunakan.

1. Collaboration commerce (e-commerce): dalam e-commerce, mitra bisnis berkolaborasi secara elektronik. Seperti kolaborasi yang sering terjadi anatara dan antar mitra bisnis sepanjang rantai persediaan (supply chain).

2. B2C (Business to Consumer): Dalam B2C, penjualnya adalah organisasi atau perusahaan, dan pembelinya adalah individu. Perusahan menawarkan produk/jasa kepada kunsumen.

3. B2C (Consumer to Bisnis): Dalam C2B, individu memperkenalkan produk atau jasa tertentu yang dibutuhkan, dan supplier bersaing untuk menyediakan produk atau jasa yang dibutuhkan customer dengan membeli produk yang ditawarkan individu tersebut. Contohnya Priceline.com, dimana individu memberitahu nama produk dan harga yang diinginkan, dan

Page 6: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

Pricelin berusaha untuk menemukan supplier untuk memenuhi kebutuhan yang ditawarkan.

4. C2C (Consumer to Consumer): dalam C2C, individu menjual produk/jasa ke individu lainnya. Biasanya individu mengiklankan produk, jasa, pengetahuan, maupun keahliannya disalah satu situs leleng atau classifiedads. Contohnya meliputi www.bekas.com dan www.classified2000.com.

5. Intrabusiness (intraorganizational) commerce: dalam kasus ini, organisasi menggunakan e-commerce secara internal untuk meningkaykan kinerja operasinya. Dalam kasus ini dikenal sebagai B2E (Business-to-employee) e-commerce, biasanya dilakukan melalui intranet meliputi penukaran barang, jasa atau informasi. Aktivitas internal bisa bermacam-macam, mulai dari menjual produk korporat kepada para karyawan hingga aktivitas pelatihan online.

6. Government-to-citizen (G2C): dalam kasus ini, pemerintah menyediakan layanan ke masyaraktnya melalui teknologi e-commerce. Pemerintah dapat melakukan bisnis dengan pemerintah lainya seperti halnya dengan bisnis (G2B).

7. Mobile commerce (m-commerce): E-commerce dilakukan di lingkungan wirless, seperti menggunakan telpon seluler untuk akses internet, hal itu disebut m-commerce.

2.5.3 Keuntungan E-Commerce

Perdagangan secara elektronik menawarkan kepada perusahaan keuntungan jangka pendek dan jangka panjang. E-commerce tidak hanya membuka pasar baru bagi produk dan/atau jasa yang ditawarkan, mencapai customer baru, tetapi juga dapat mempermudah cara perusahaan melakukan bisnis. Disamping itu, e-commerce juga sangat bermanfaat bagi pelanggan/cutomer dan masyarakat umum. Secara umum, ada berbagai manfaat lain yang didapat perusahaan saat melakukan perdagangan secara elektronik (Nugroho, 2006). Beberapa manfaat itu adalah sebagai berikut:

1. Keuntungan bagi perusahan, terdiri dari:a. Memperpendek jarak: Perusahan-

perusahan dapat lebih mendekatkan diri dengan customer. Dengan hanya mengklik link yang ada disitus, customer dapat menuju keperusahaan dimana pun saat itu mereka berbeda.

b. Peluasan Pasar: jangakauan pemassaran menjadi semakin luas dan tidak terbatas oleh area geografis dimana perusahaan berada.

c. Peluasan jaringan mitra bisnis: Pada perdagangan tradisional, sangat sulit bagi suatu perusahaan untuk mengetahui posisi geografis dan kerjasama baik teknis maupun non teknis. Dengan

adanya perdagangan elektronik lewat jaringan internet, hal-hal tersebut bukan menjadi masalah yang besar lagi.

d. Efisien: Perdagangan elektronik akan sangat memangkas biaya-biaya operasional. Perusahan-perusahan yang berdagang secara elektronik tidak membutuhkan kantor dan toko yang besar, menghemat kertas-kertas yang digunakan untuk transaksi-transaksi, periklanan, serta pencatatan-percatatan. Selain itu, perdagangan elektronik juga sangat efisien dari sudut waktu yang digunakan. Pencarian informasi-informasi produk/jasa dan transaksi-transaksi bisa dilakukan lebih cepat serta lebih akurat.

2. Keuntungan bagi Customer, terdiri dari:a. Efektif: Customer dapat memperoleh

informasi tentang produk/jasa yang dibutuhkannya dan berrtransaksi dengan cara yang cepat dan murah.

b. Aman secara fisik: Customer tidak perlu mendatangi toko tempat perusahaan menjajakan barangnya dan hal ini memungkinkan Customer dapat bertransaksi dengan aman di daerah-daerah tertentu mungkin sangat berbahayajika berkkendaraan dan membawa uang tunai dalam jumlah yang besar.

c. Fleksibel: Customer dapat melakukan transaksi dari berbagai lokasi, baik dari rumah, kantor, warnet, atau tempat-tempat lainnya. Customer juga tidak perlu berdandan rapi seperti pada perdagangan tradisional umumnya.

3. Keuntungan bagi masyarakat umum, terdiri dari:a. Mengurangi polusi dan pencemaran

lingkungan: dengan adanya e-commerce yang dapat dilakukan dimana saja, customer tidak perlu melakukan perjalanan-perjalan ke toko-toko, dimana hal ini pada gilirannya akan mengurangi jumlah kendaraan yang berlalu-lalang dijlanan. Berkurangnya kendaraan di jalanan berarti menghemat bahan bakar dan mengurangi tingkat polusi udara sebab gas-gas buangan kendaraan bermotor dapat mencerminkan lingkungan.

b. Membuka peluang kerja baru: era perdagangan elektronik akan membuka peluang-peluang kerja baru bagi mereka yang tidak “buta” teknologi. Muncul pekerjaan-pekerjaan baru seperti pemrograman komputer, perancangan web, ahli dibidang basis data, analisis sistem, ahli dibidang jaringan komputer, dan sebagainya.

Page 7: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

c. Menguntungkan dunia akademis: berubahnya pola hidup masyarakat dengan hadirnya e-commerce, kalangan akademis akan semakin diperkaya dengan kajian-kajian psikologis, sosial-budaya, dan sebaliknya, yang berkaitan dengan dunia maya. Selain itu, dampak langsung dari hadirnya internet langsung akan menantang kiprah ilmuwan dibidang teknik komputer, teknik telekomunikasi, elektronika, pengembangan perangkat lunak, dan sebagainya.

d. Meningkatkan kualitas sumber daya: E-commerce, seperti juga teknologi komputer pada umumnya, hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang mengenal teknologi komputer, sehinggan pada gilirannya akan merangsang orang-orang untuk mempelajari teknologi komputer.

2.5.4 Kerugian E-commerce

Disamping segala hal yang menguntungkan dari perdagangan elektronik, e-commerce juga memiliki kerugian-kerugian. Sebagai langkah antisipasi, perlu dipahami beberapa hal negatif dari e-commerce (Nugroho,2006), yaitu:

1. Meningkatkan individualisme: seseaorang dapat bertransaksi dan mendapatkan barang/jasa yang diperlukannya tanpa perlu bertemu dengan siapa pun. Ini membuat beberapa orang menjadi berpusat pada diri sendiri (egois) serta individualistis dan merasa dirinya tidak terlalu membutuhkan kehadiran orang lain dalam hidupnya.

2. Terkadang menimbulkan kekecewaan: apa yang dilihat dilayar monitor komputer terkadang berbeda dengan apa yang dilihat secara kasat mata (aslinya). Hal inilah yang terkadang membuat customer merasa kecewa terhadap produk yang akan dibelinya melalui internet.

3. Tidak manusiawi: sering kali orang pergi ke toko-toko dan pusat-pusat pembelanjaan (mall) tidak sekedar berbelanja tetapi juga untuk menyegarkan pikiran. Hal ini tidak dialami dalam e-commerce, meskipun dapat mengobrol dengan chatting, tetapi tidak bisa menyegarkan secara nyata.

2.5.5 Konsep Dasar Keamanan e-commerce

Terdapat beberapa faktor pendorong kemunculan dan perkembangan keamanan e-Commerce diantaranya, adalah :

a. Kemajuan infrasutruktur sistem komunikasi b. Meledaknya sistem perdagangan global

c. Sistem perdagangan real timed. Meningkatkan rasa pengertian/penghargaan

terhadap segala resiko yang mungkin terjadi e. Tersedianya teknologi sistem keamanan (security) f. Sistem keamanan sebagai aset yang berharga g. Politik

Pengakuan terhadap pernyataan sah

h. Secure Electronic Commerce: e-Commerce yang menggunakan prosedur sistem keamanan dan teknik-teknik untuk menghadapi segala resiko yang terjadi. Fungsi- fungsi umumnya antara lain: 1) Authentication (Pembuktian keaslian) 2) Confidentiality (kerahasiaan) 3) Data integrity (integritas data) Biasanya semua itu diimplementasikan dengan

menggunakan teknologi kriptografi seperti enkripsi dandigital signature.

2.5.6 Tujuan-tujuan Sistem Informasi Keamanan

Sistem Keamanan Informasi: Merupakan penerapan teknologi untuk mencapai tujuan-tujuan keamanan sistem informasi dengan menggunakan bidang-bidang utama yaitu:

1. Sistem Keamanan Komunikasi (Communications security) merupakan perlindungan terhadap informasi ketika di kirim dari sebuah sistem ke sistem lainnya.

2. Keamanan Komputer (Computer security) adalah perlindungan terhadap sistem informasi komputer itu sendiri.

3. Keamanan secara fisik seperti pengamanan oleh penjaga keamanan, pintu yang terkunci, sistem control fisik lainnya, dan sebagainya.

4. Keamanan Personal meliputi kepribadian orang-orang yang mengoperasikan atau memilki hubungan langsung dengan sistem tersebut.

5. Keamanan administrative contohnya mengadakan control terhadap perangkat-perangkat lunak yang digunakan, mengecek kembali semua kejadian-kejadian yang telah diperiksa sebelumnya dan sebagainya.

6. Keamanan media yang digunakan meliputi pengontrolan terhadap media penyimpanan yang ada dan menjamin bahwa media penyimpanan yang mengandung informasi sensitive tersebut tidak mudah hilang begitu saja.Ada beberapa tujuan dalam penggunaan system

informasi keamanan, yaitu :

a. Confidentially : Menjamin apakah informasi yang dikirim tersebut tidak dapat di buka atau tidak dapat diketahui oleh orang lain yang tidak berhak.

b. Integrity: Menjamin konsistensi data tersebut apakah masih utuh sesuai

Page 8: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

aslinya atau tidak, sehingga upaya orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan penduplikatan dan perusakan data bisa dihindari.

c. Availability: Menjamin pengguna yang sah agar dapat mengakses informasi dan sumber miliknya sendiri.

d. Legitimate Use: Menjamin kepastian bahwa sumber tidak digunakan oleh orang- orang yang tidak bertanggung jawab.

2.6 Taqwim Digital

Adalah sebuah produk yang upaya ikut berkontribusi bagi terselenggaranya pelaksanaan shalat fardu awal waktu yang menunjukan jadual dan masuknya shalat dengan tepat serta beroperasi secara otomatis akan mengikuti jadual yang telah dikeluarkan resmi oleh Badan Hisab dan Rukyat (BHR) Departemen Agama RI, karena data resmi tersebut telah di input kedalam “software” program yang ada di dalamnya.

2.7 Metodologi Pengembangan Sistem Berorientasi Objek

Pengembangan sistem informasi (system development) dapat berarti menyusun sistem informasi yang benar-benar baru atau sering terjadi menyempurnakan sistem yang telah ada (Nugroho, 2005)

Ada beberapa metode dalam pengembangan sistem, salah satunya dengan pendekatan objek oriented development. Objek oriented development adalah suatu cara perkembangan peranti lunak dan sistem informasi berdasarkan abstraksi objek-objek yang ada didunia nyata. Abstraksi adalah menemukan serta memodelkan fakta-fakta dari suatu objek yang penting bagi suatu aplikasi (Nugroho, 2005).

Metode pengembangan sistem berorientasi objek mempunyai tiga karakteristik utama yaitu:

1. Pemodulan ( Encapsulation )

Encapsulation sering disebut dengan penyembunyian informasi (informasi hiding)konsep ini sebenarnya lebih didasari pada fakta yang ada didunia nyata bahwa tidak semua hal perlu diperlihatkan.

2. Penurunan (Inheritance)

Object-object memilki banyak persamaan, namun ada sedikit perbedaan, hal ini mempnyai konsekuensi yang penting yaitu sebagai instance sebuah class, sebuah object mempunyai semua karakteristik dari class. Inilah yang disebut dengan inheritance (pewaris sifat).

3. Polimorphisme

Polimorphisme adalah konsep yang sangat handal bagi pengembang perangakat lunak untuk pemisahan secara jelas diantara sub sistem yang berbeda. Dengan demikin sebuah sistem akan bisa dimodifikasi secara mudah karena hanya dibutuhkan interface antar class.

Pengembangan sistem berorientasi objek mencakup aktivitas-aktivitas dibawah ini, antara lain:

1. Analisa

Analisa berorientasi objek (Objek Oriented Anlysis) adalah tahapan perangkat lunak dengan menentukan spesifikasi sistem serta mengidentifikasi kelas kelas serta hubungan satu dengan yang lain (Nugroho, 2005). Hasil utama dari analisa adalah sistem seutuhnya sebagai persiapan menuju ketahap perancangan.

2. Perancangan

Sasaran dari perancangan berorientasi objek (OOD Objek Orianted Design) adalah merancang kelas-kelas ynag teridentifikasi selama tahap analisis dan antar muka pengguna (User Interface). Selama tahap ini kita mengidentifikasikan, menambahkan beberapa objek dan kelas yang mendukung implementasi dari spesifikasi kebutuhan.

3. Pengujian Black Box Testing

Pengujian pada dasarnya adalah menemukan serta menghilangkan ‘bugs’ (kesalahan-kesalahan) yang ada disistem/perangkat lunak itu (Nugroho, 2005 : 431). Dalam hal ini penulis menggunakan strategi pengujian blakc-Box testing. blakc-Boxtesting merupakan metode perancangan test case yang menggunakan struktur kontrol dari perancangan prosedural untuk mendapatkan test case (William, 1995).

4. Implementasi

Memprensentasikan hasil perancangan kedalam bahasa pemrograman kemudian dapat dijalankan pada komputer.

2.8 UML (Unified Modeling Language)

Unified Modelling Language (UML) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia perkembangan sistem yang berorientasi obyek (Munawar, 2005). UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang dikembangkan oleh Booch, Object Modeling Technique (OMT) dan Object Oriented Software Engineering (OOSE). Metode Booch dari Grady Booch sangat terkenal dengan nama metode Design Object Oriented. Metode ini menjadikan proses analisis dan design ke dalam empat

Page 9: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

tahapan interaktif, yaitu: identifikasi kelas-kelas dan obyek-obyek, identifikasi semantik dari hubungan obyekdan kelas tersebut, perincian interface dan implementasi. Keunggulan metode Booch adalah pada detil dan kaya dengan notasi dan elemen. Pemodelan OMT yang dikembangkan oleh Rumbaugh didasarkan pada analisis terstuktur dan pemodelan entity-relationship. Tahapan utama pada metodologi ini adalah analisis, design system, design object dan implementasi. Metode OOSE dari Jacobson lebih memberikan penekanan pada use case.

Dengan UML, metode Booch, OMT dan OOSE digabungkan dengan membuang elemen-elemen yang tidak praktis ditambah dengan elemen-elemen dari metode lain yang lebih efektif. Gambar 2.1 ini menunjukan unsur-unsur yang membentuk UML.

Gambar 2.1 Unsur-Unsur Pembentuk UML

(Munawar, 2005: 18)

Pada penggunaan UML akan berdampak peningkatan pada peningkatan produksivitas dan kualitas, serta pengurangan biaya dan waktu. Dalam UML terdapat model-model untuk menjelaskan bagaimana suatu aplikasi berjalan. Model-model tersebut antara lain model use case dan analisis. Selain model UML, terdapat diagram-diagram seperti use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

2.8.1 Model Use Case

Pada pembuatan sebuah aplikasi diperlukan model-model dari UML seperti model use case dan model analisis. Model use case adalah model yang menggambarkan requirements system untuk mengidentifikasi fungsionalitas dari sistem yang akan dibuat. Use case model juga digunakan sebagai sebuah masukan yang penting selama dalam proses analisis, design, dan testing. Use case model ini terdiri dari satu atau beberapa use case diagram. Use case diagram diuraikan dalam.

2.8.2 Model Analisis

Dalam menggunakan UML selain model use casejuga terdapat model analisis yang dipakai pada sequence

diagram. Model analisis menggambarkan realisasi dari kumpulan use case dalam use case model. Tujuan dari sebuah model analisis adalah untuk membuat pemetaan awal mengenai perilaku yang diisyaratkan dalam sistem aplikasi ke dalam elemen-elemen pemodelan. Elemen model dalam model analisis disebut kelas analisis yang merupakan pemetaan awal dari perilaku sistem. Kelas analisis terdiri dari kelas yang berstereotype boundary, control, dan entity

1. Boundary Class

Boundary Class adalah kelas yang memodelkan interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem. Kelas boundary memodelkan bagian dari sistem yang bergantung pihak lain disekitarnya dan merupakan pembatas sistem dengan dunia luar.

2. Control Class

Control Class adalah kelas yang mengkoordinasikan aktivitas dalam sistem. Kelas ini menghubungkan kelas boundary dengan kelas entity. Kelas control digunakan untuk memodelkan “perilaku mengatur”, khusus untuk satu atau beberapa use case saja. Kelas control tidak dipengaruhi perubahan disekelilingnya.

3. Entity Class

Entity Class adalah kelas yang menyimpan dan mengolah data. Kelas entity memodelkan informasi yang harus disimpan oleh sistem. Kelas entity memperlihatkan data dari sebuah sistem oleh karena itu, kelas entity membantu untuk memahami apa yang kira-kira ditawarkan oleh sistem kepada user.

2.8.3 Diagram-Diagram dalam UML

Diagram merupakan penjelasan secara grafis yang berkaitan dengan elemen-

elemen dalam sistem. Diagram-diagram ini dibuat supaya model yang dibuat semakin mendekati realitas. Berikut ini merupakan tipe-tipe diagram UML yang terdapat dalam UML:

1. Use Case Diagram

Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Urutan langkah-langkah yang menerangkan antara pengguna dan sistem disebut scenario. Setiap scenario mendeskripsikan urutan kejadian. Setiap urutan diinisialisasikan oleh orang, sistem yang lain, perangkat keras atau urutan waktu. Dengan demikian secara singkat bisa dikatakan use case

Page 10: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

adalah serangkaian yang scenario yang digabungkan bersama-sama oleh tujuan umum pengguna. Diagram use case menunjukan 3 aspek dari sistem yaitu aktor, use case dan sistem/ sub sistem boundary. Aktor mewakili peran orang, sistem yang lain atau alat ketika berkomunikasi dengan use case)

2. Activity Diagram

Activity Diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika prosedural, proses bisnis, dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity Diagram mempunyai peranan seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung perilaku paralel. Diagram ini menunjukan langkah-langkah, keputusan dan percabangan yang terjadi dengan tingkah laku dari objek, atau dengan sebuah proses bisnis. Obyek adalah benda secara fisik atau konseptual yang ada dalam kenyataan dalam sekeliling hidup kita. Contoh dari obyek seperti hardware, software, dokumen, manusia dan bahkan juga konsep. Sebuah objek mempunyai keadaan sesaat (state). Diagram ini digunakan untuk mempresentasikan sebuah operasi obyek dan proses bisnis.

Activity Diagram menggambarkan aliran fungsionalitas dalam suatu sistem. Activity Diagram dapat digunakan dalam pemodelan bisnis untuk menunjukkan bussines Workflowatau juga digunakan dalam analisa kebutuhan untuk menggambarkan aliran kejadian melalaui use case. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Strandar UML menggunakan segi empat dengan sudut membulat untuk menggambarkan akrtivitas. Decisiondigunakan untuk menggambarkan behaviour pada kondisi tertentu. Untuk mengilustrasikan proses-proses pararel (frok dan join) digunakan titik sinkronisasi yang dapat berupa titik, garis horizontal atau vertikal.

3. Sequence Diagram

Squence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah skenario. Diagram ini menunjukan sejumlah contoh obyek dan message (pesan) yang diletakan di antara obyek-obyek ini di dalam use case. Komponen utama squence diagram terdiri atas obyek yang dituliskan dengan kotak segi empat bernama. Message diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditujukan dengan progress vertikal. Sequence diagram menekankan interaksi obyek yang disusun dalam suatu urutan waktu. Diagram ini secara khusus berasosiasi dengan use case. Sequence diagram menerangkan tahap demi

tahap apa yang seharusnya terjadi untuk menghasilkan sesuatu di dalam use case. Tipe diagram ini sebaiknya digunakan pada awal tahap desain atau analisa, disebabkan karena kesederhanaannya dan mudah dimengerti. Sequence diagram menunjukan interaksi antar obyek berupa message yang digambarkan terhadap perubahan waktu. Setiap obyek yang terlibat dalam sebuah use case digambarkan dengan garis putus-putus vertikal, kemudian message yang dikirim oleh obyek digambarkan dari laporan. Oleh karena itu, setelah sedikit iterasi, biasanya bagian yang telah dikembangkan akan dihentikan dan dilanjutkan dengan langkah pengembangan selanjutkan dengan garis horizontal secara kronologis dari atas ke bawah. Pada pelaksanaannya, setiap langkah saling memberikan informasi satu sama lainnya. Proses software tidak linier dan sederhana tapi memiliki urutan iterasi dari aktivitas pengembangan sampai di langkah terakhir perangkat lunak digunakan. Model yang banyak mengandung iterasi membuat sulit pihak manajemen untuk memeriksa seluruh rencana.

4. Class Diagram

Class diagarm adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah obyek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi obyek. Classmenggambarkan keadaan (atribut/ properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/ fungsi). Class biasanya digunakan untuk mendefinisikan obyek-obyek bisnis. Class-class seperti ini biasanya mendefinisikan model database dari suatu aplikasi. Atas dasar itulah class seperti ini sering disebut dengan class entity karena mewakili objek database.

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan obyek beserta hubungan satu sama lainnya seperti containment,pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class memiliki tiga area pokok, yaitu nama, atribut dan metode. Atribut dan metode dapat memiliki salah satu sifat berikut:

a. Private, fitur ini tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan. Fitur ini mempunyai simbol (-).

b. Protected, fitur ini hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya. Fitur ini mempunyai simbol (#).

c. Public, fitur (sebuah operation atau attribute) dapat dipanggil oleh siapa saja atau diakses oleh class manapun. Fitur ini mempunyai simbol (+).

Page 11: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

d. Package, fitur ini hanya bisa diakses langsung oleh instance sebuah class pada package yang sama. Fitur ini mempunyai simbol (~).

2.9 Konsep Aplikasi Berbasis Web

World Wide Web (WWW) yang lebih dikenal dengan web, merupakan salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet. Web pada awalnya adalah ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi hypertext, pemakai dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam web browser. Internet identik dengan web, karena popularitasnya sebagai penyedia informasi dan interface (tampilan antarmuka) yang dibutuhkan oleh pengguna internet dari masalah informasi sampai dengan komunikasi web memudahkan pengguna komputer untuk berinteraksi dengan pelaku internet lainnya dan menelusuri informasi. Selain itu web telah diadopsi oleh perusahaan sebagai bagian dari strategi teknologi informasinya, karena beberapa alasan yaitu akses informasi mudah, set-up server lebih mudah, informasi mudah didistribusikan, dan bebas platform, yaitu informasi dapat disajikan oleh web browser pada sistem operasi mana saja karena adanya standar dokumen berbagai tipe data dapat disajikan. (Sidik & Pohan, 2007:1-2). Server dan web browser berkomunikasi satu sama lain dengan protocol yang memang dibuat khusus untuk ini, yaitu HTTP (Hypertext Transfer Protocol ) bertugas menangani permintaan-permintaan (request) dari browser untuk mengambil dokumen–dokumen web. Berikut skema kerja antaraserver dan web browser .

Gambar 2.2 Skema kerja web

(Sidik & Pohan, 2007)

Aplikasi web (web application) adalah aplikasi yang dapat diakses dengan menggunakan web browserlewat jaringan baik internet ataupun intranet (misal intranet perusahaan). Halaman-halaman web yang telah ditambahkan kode program (PHP, ASP, JSP, Perl, dsb) biasa dikenal dengan nama web application (aplikasi web). Saat ini terdapat berbagai macam aplikasi web, diantaranya adalah webmail, online shopping, blog, search engine

(mesin pencarian), SFA (Sales Force Automation), ERP (Enterprise Resource Planning), online auction (lelang online), CRM (Customer Relationship Management), berbagai Sistem Informasi suatu organisasi dan sebagainya (Iqbal, 2007).

2.10Database (Basis Data)

Database (Basis Data) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi (Kadir, 2003: 120). Database dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang memakai pendekatan berbasis berkas.

Untuk mengolah database diperlukan perangkat lunak yang disebut DBMS (Database Management System). DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses database dengan cara yang praktis dan efisien. DBMS dapat digunakan untuk mengakomodasikan berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan berbeda.

2.11MySQL

MySQL merupakan database yangdikembangkan dari bahasa SQL (Stucture QueryLanguage). SQL sendiri merupakan bahasa yang terstruktur yang digunakan untuk interaksi antara scriptprogram dengan database sever dalam hal pengolahan data. Dengan SQL, kita dapat membuat tabel yang nantinya akan diisi dengan data, memanipulasi data (misalnya menambah data, menghapus data dan memperbaharui data), serta membuat suatu perhitungan dengan berdasarkan data yang ditemukan (Prasetyo, 2004).

Oleh karena hal tersebut, SQL tidak hanya terbatas digunakan untuk mendapatkan suatu tampilan dari database yang statis. Saat ini juga sedang dikembangkan standar baru yang dikenal sebagai SQL3, yang berencana membuat SQL menjadi bahasa yang mendekati mesin tuning.

MySQL dikembangkan sekitar tahun 1994 oleh sebuah perusahaan pengembang software sekaligus konsultan database bernama MySQL AB yang bertempat di Swedia. Waktu itu perusahaan tersebut masih bernama TcX DataKonsult AB dan tujuan awal dikembangkannya MySQL adalah untuk mengembangkan aplikasi berbasis web pada client.

Awalnya Michael Widnius “Monty”, pengembang satu-satunya di TcX, memiliki sebuah aplikasi UNIREG dan rutin ISAM buatannya sendiri dan sedang mencari antarmuka SQL yang cocok untuk diimplementasikan ke dalamnya. Mula-mula Monty memakai miniSQL (mSQL) pada eksperimennya itu,

Page 12: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

namum mSQL dirasa kurang sesuai, karena lambat dalam pemrosesan query.

MySQL adalah database yang memiliki kecepatan yang tinggi dalam melakukan pemrosesan data, dapat diandalkan, dan mudah digunakan serta mudah dipelajari. MySQL mendukung banyak bahasa pemrograman seperti C, C++, Perl, Phyton, Java dan PHP. Selain itu, dengan bantuan driver ODBC, MySQL juga mampu berinteraksi dengan berbagai pemrograman visual seperti Delphi, Visual Basic dan sebagainya. (Prasetyo, 2004).

2.12PHP

PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP bernama FI (Form Interpreted). Pada saat tersebut PHP adalah sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Perkembangan selanjutnya adalah Rasmus melepaskan kode sumber tersebut dan menamakannya PHP/FI, pada saat tersebut kepanjangan dari PHP/FI adalah Personal Home Page/Form Interpreter.

Dengan pelepasan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP. Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini interpreter sudah diimplementasikan dalam C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan. Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend, menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998 perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan nama rilis tersebut menjadi PHP 3.0.

Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai. Versi ini banyak dipakai sebab versi ini mampu dipakai untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan proses dan stabilitas yang tinggi. Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Versi ini adalah versi mutakhir dari PHP. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Dalam versi ini juga dikenalkan model pemrograman berorientasi objek baru untuk menjawab perkembangan bahasa pemrogramanke arah pemrograman berorientasi objek. PHP (PHP Hyperyext Preprocessor) merupakan bahasa berbentuk script yang ditempatkan dalam server dan diproses di server. Hasilnyalah yang dikirimkan ke client, tempat pemakai menggunakan browser. Secara khusus,PHP dirancang untuk membentuk web dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya, Anda bisa menampilkan isi database ke halaman Web. Pada prinsipnya, PHP mempunyai fungsi yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP (Active Server Page), Sold Fusion, JSP ataupun Perl. Pada saat ini, PHP cukup populer sebagai peranti pemrograman Web, terutama dilingkungan Linux. Walaupun demikian, PHP

sebenarnya juga dapat berfungsi pada server-server yang berbasis UNIX, Windows NT, dan Macintosh. Bahkan versi untuk Windows 95/98 pun tersedia. Pada awalnya, PHP dirancang untuk diintegrasikan dengan web server Apache. Namum, belakangan PHP juga dapat bekerja dengan web server seperti PWS (Personal Web Server), IIS (Internet Informarion Server), dan Xitami. Adapun pertimbangan penulis menggunakan PHP sebagai bahasa permograman adalah:

PHP bersifat open source, dimana semua orang bisa menggunakannya secara bebas (bebas mengkopi, bebas memakai, bebas mengeksekusi, bebas merubah souce bahkan bebas biaya alias gratis).

PHP termasuk bahasa parsing yang tidak memerlukan binari terkompilasi, sehingga proses dilakukan dengan cepat.

2.13 Studi Literatur Sejenis

Evaluasi dilakukan dengan studi literatur terhadap dua karya ilmiah yang sejenis sebagai pembanding dalam pengembangan sistem informasi penjualan yang akan dikembangkan. Batasan yang penulis lakukan dalam mengevaluasi penelitian-penelitian terdahulu terfokus pada penelitian sistm informasi penjualan. Peneliti akan menjelaskan mengenai tujuan sistem yang dibuat, metodologi yang digunakan, hasil dari sistem yang dibuat, dan kelemahan sistem yang dihasilkan dari dua karya tulis ilmiah tersebut.

Tabel 2.1 Daftar Studi literatur Sejenis

No Judul Skripsi diambil dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Kelebihan menurut penulis

Kekurangan menurut penulis

1 Angga Sulistyawati, 2007, Pengembangan sistem pemesanan sepeda motor berbasis web

Pembayaran sudah melalui M-Banking

Tidak ada laporan harian, mingguan, dan bulanan.

Belu ada fasilitas untuk login member

2 Canda Sailan Dalimunte, 2007, Pengembangan sistem informasi penjualan

Pembayaran sudah melalui M-Banking

Tidak ada catatn transaksi untuk user

Page 13: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

Setelah penulis melakukan evaluasi dari sistem pemesanan dan penjualan yang pernah dibuat, penulis mengambil kesimpulan bahwa terdapat kelemahan dari sistem-sitem tersebut seperti tidak adanya laporan harian, mingguan, dan bulanan, belum adanya akses login untuk member, dan tidak ada catatan taransaksi untuk member. Untuk itu penulis melakukan beberapa penyempurnaan pada pengembangan aplikasi yang dilakukan mengacu pada hasil evaluasi diatas yaitu, dengan membuat laporan pemesanan, serta membaut akses login untuk member dan laporan catatan transaksi.

3.1 Metode Pengumpulan Data

Penulis dalam penelitiannya menggunakan 3 metode untuk mengumpulkan data, yaitu wawancara, observasi, serta studi lapangan.1. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pemilik toko dan admin:

Nama : Hafis AlwiniJabatan : Administrasi pemasaran perusahaan

2. ObservasiObservasi adalah sebuah metode pengumpulan

informasi dengan cara pengamatan atau peninjauan langsung terhadap objek penelitian. Pada metode ini penulis melakukan observasi langsung, sebagai berikut :

TempatTempat yang mejadi objek penelitian adalah Nama Perusahaan : PT. Arisa Gita Alamat : Jl. Raden Saleh No. 18

Jakarta PusatWaktu Waktu pelaksanaan adalah Hari : Senin hingga SabtuPukul : 09.00 – 15.00 wib Lama penelitian : April-Juni (2010)Metode pengumpulan data yang diperoleh dari

perpustakaan baik berupa artikel, buku-buku, jurnal, maupun sumber lain yang bersangkutan, dapat dilihat pada literatur (Daftar Pustaka).

3. Studi LiteraturPeneliti akan melakukan evaluasi terhadap

pengembangan sistem informasi e-commerce yang pernah dibuat sebelumnya. Evaluasi dilakukan dengan studi literatur terhadap 2 (dua) karya ilmiah yang sejenis sebagai pembanding dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan karya ilmiah dalam pengembangan sistem informasi penjualan on-line yang akan dikembangkan.

3.2 Metode Pengembangan Sistem Metode pengembangan sistem yg penulis

gunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah dengan

menggunakan metode pengembangan sistem yang berorientasi objek yang terdiri dari beberapa tahap yaitu :1. Analisa Sistem2. Perancangan Sistem3. Pengujian Sistem4. Implementasi sistem

Agar memudahkan proses analisa dan perancangan, maka digunakan suatu tool yaitu UML (Unified Modelling language). Alasan penulis menggunakan ini karena kemudahan dalam proses penelitian. Setiap tahap dari penelitian dapat dipahami dengan mudah

1. Analisa SistemAnalisa sistem dapat diartikan sebagai peguraian

dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-perrmasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.

Pada tahapan analisa disini akan menjelaskansebagai berikut :

a. Profil PT. Arisa Gita Profil ini akan menguraikan tentang PT.

Arisa Gita.

b. Analisa sistem yang sedang berjalan dan menguraikan tentang kelemahan dari sistem lama dan keunggulan sistem yang sedang berjalan.

c. Analisa pemecahan masalah Analisa disini akan menguraikan tentang bebrapa usulan alternatif yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada dalam sistem informasi Penjualanonline.

2. Perancangan SistemPada tahap desain, hasil analisa didetailkan

dengan bantuan tool UML (Unified modelling language).beberapa diagram UML yang digunakan penulis dalam menyusun skripsi ini adalah sebagai berikut:

1) Use Case DiagramUse case diagram menggambarkan fungsionalitas dari sistem yang dibuat.

2) Activity DiagramActivity diagram menggambarkan aliran fungsionalitas dalam suatu sistem. Activity Diagram dapat digunakan dalam pemodelan bisnis untuk menunjukkan bussines Workflow atau juga digunakan dalam analisa kebutuhan untuk menggambarkan aliran kejadian melalaui use case.

3) Sequance Diagram

Page 14: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

Sequence diagram ini akan menjelaskan secara detail urutan proses atau pesan yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case.

4) Class DiagramSelain menggunakan UML diatas, diperlukan juga perancangan databaseuntuk menyimpan objek-objek yang telahdibuat kedalam database sistem. Setelah dibuatkan rancangan database, maka perlu dirancang layer input (user interface) agar memudahka user dalam menginput data.

3. Pengujian Sistem Setelah melakukan analisa dan perancangan

tahap selanjutnya adalah pengujian sistem (testing). Pengujian istem dilakukan menggunakan metdode black box.

4. Implementasi Setelah melakukan tahap analisa dan perancangan

selesai, maka tahapan selanjutnya adalah mengimplementasikan hasil rancangan dengan cara membuat coding program yang dapat dimengerti komputer. Penulis menggunakan PHP dalam mengimplementasikan bahasa pemrograman dan MySQL sebagai rancangan database. Pada tahap ini relative sederhana dan bersifat mekanis sebab perancangan yang baik sudah menggambarkan dengan baik apa yang harus dilakukan.

3.3 Kerangka Berfikir

Gambar 3.1 Kerangkan Berfikir

4.1 Analisa Sistem

4.1.1 Profil PT. Arisa Gita

4.1.1.1 Sejarah

Arisa Gita adalah perusahaan perdagangan umum yang bergerak dibidang usaha penjualan bermacam-macam Taqwim Digital. PT Arisa Gita berdiri pada tanggal 12 April 2008. lokasi PT. Arisa Gita terletak di jl. Raden Saleh No. 18 Q Jakarta Pusat.

Dalam usaha pendiriannya, PT. Arisa Gita dicetuskan oleh ibu Hj. Muriyati. untuk mendirikan suatu usaha yang terbilang besar ini atau mmepunyai tujuan yang besar dibutuhkan kerjasama yang baik demi tercapainya suatu tujuan yang baik pula.

4.1.1.2 Struktur OrganisasiOrganisasi merupakan kesatuan aktivitas dimana

para pimpinan mempunyai wewenang untuk mengkoordinasikan kegiatan dengan maksud untukmencapai tujuan perusahaan. Dengan organisasiyang efektif, maka setiap bagian organisasi mengetahui aktivitas mana yang harus dilaksanakan sehingga hubungan kerja dalam organisasi perusahaan akan dapat dikoordinasikan dengan baik.

Struktur organisasi tercermin dalam suatu bagan organisasi yang menunjukan pembagian tugas dan wewenang serta peraturan prosedur yang ada termasuk komunikasi dan arus kerja.

Suatu perusahaan bisa berjalan dengan baik apabila ditunjang oleh struktur organisasi yang jelas dan sesuai dengan pembagian tugas (job description) sehingga tidak ada penumpukan tugas pada suatu karyawan. Dalam organisasi atau perusahaan tidak mungkin terlepas dari pegawai, yang dimaksud dengan struktur organisasi adalah suatu bagian dari suatu kelompok kerja yang disusun terdiri di mana secara singkat dapat dijalankan tugas-tugas dan tanggung jawab dari pegawainya.

PIMPINAN

Bagian

Keuanga

Bagian

Produksi

Bagian

Administra

Page 15: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

Gambar 4.1 Struktur Organisasi

Stuktur organisasi merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan dan untukmenjamin suatu penyelenggaraan kerja sama yang sebaik-baiknya, dalam struktur organisasi PT. Arisa Gita ada beberapa tingkatan yang mempunyai tanggung jawab masing-masing, yaitu;

1. Pimpinan UtamaTugas :

a. Bertanggung jawab terhadap semua bidang didalam struktur organisasi.

b. Menyusun rencana strategis bisnis dalam jangka pendek dan jangka panjang.

c. Merumuskan inovasi-inovasi strategi bisnis baru yang nantinya menjadi daya tarik bagi pembeli.

d. Melakukan rapat koordinasi dan evaluasi setiap bulannya.

e. Melakukan pengontrolan disemua bidang yang terstruktur.

f. Mengambil keputusan-keputusan strategis dan pertimbangan-pertimbangan yang matang dalam peningkatan kinerja PT. Arisa Gita ini.

2. SekretarisBagian ini mencatat segala yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan di bawah perintah piminan.

3. KeuanganBagian ini akan bertanggung jawab mengenai

masalah keuangan PT. Arisa Gita, yang mencakup dari :

a. Biaya pembelian Stok barang untuk memproduksi Taqwim Digital

b. Biaya pembelian peralatan produksic. Pembayaran gaji pekerjad. Penerimaan kas penjualane. Membuat Laporan Keuangan kepada pimpinan

utama.4. Administrasi

Bagian ini bertugas Mencatat semua keperluan usaha ini seperti :

a. Mengecek atau mengawasi penjualanb. Pengadaan perlengkapan disemua bagian c. Membuat laporan keseluruhan kepada pimpinan

utama.5. Produksi

Bagian Produksi bertugas untuk membuat barang sesuai dengan pesanan dari konsumen ‚ menjaga volume persediaan barang, membuat laporan persediaan barang dan mengirim barang ke konsumen.

4.1.2 Analisa Sistem Berjalan

Pada pengamatan yang diperoleh, bahwa sistem yang sedang berjalan pada PT. Arisa Gita adalah bahwa

Proses penjualan selama ini masih dilakukan secara manual yaitu melalui telepon atau datang langsung ke perusahaan tersebut. Proses ini dilakukan oleh masing-masing pembeli. Kemudian administrasi PT. Arisa Gita akan mencatat data penjualan dan menyediakan Taqwim Digital yang telah dipesan untuk diberika kepada pembeli. Setelah pesanan Taqwim Digital tersedia maka dilakukan pembayaran dan Taqwim Digital diterima oleh pembeli.

Berdasarkan proses pemesanan tersebut, penulis mendefinisikan variable-veriabel yang diperlukan dalam pengembangan sistem yang akan dibuat diantaranya data Taqwim Digital dan data penjualan.

4.1.2.1 Use Case Diagram Sistem Berjalan

Proses dari aktivitas sistem yang berjalan, digambarkan melalui Use Case diagram dibawah ini :

Gambar 4.2 Use Case diagram berjalan di PT. Arisa Gita

4.1.2.2 Activity Diagram Berjalan

Adapun proses dari aktivitas sistem yang berjalan, digambarkan melalui Activity diagram dibawah ini :

Page 16: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

Gambar 4.3 Activity diagram berjalan di PT. Arisa Gita

a. Kelebihan Sistem Yang Berjalan

Analisa yang diperoleh dari PT. Arisa Gita penulis dapat menyimpulkan ada beberapa keunggulan pada sistem yang sedang berjalan, diantaranya :

1. Pemesan dapat melihat langsung Taqwim Digital secara fisik.

2. Bisa memastikan Kondisi Taqwim Digital yang dibeli diterima dengan baik.

3. Tidak mengeluarkan biaya besar untuk pembelian perangkat keras maupun perangkat lunak.

b. Kelemahan Sistem Berjalan

Berdasarkan hasil dari analisis yang diperoleh dari PT. Arisa Gita penulis dapat menguraikan beberapa kelemahan pada sistem yang sedang berjalan, diantaranya :

1. Pemesanan dan pembuatan laporan, mulai dari pencatatan pemesanan barang, pengecekan barang, dan terbentuknya laporan dilakukan dalam bentuk kertas.

2. Bisa terjadi antrian jika kondisi penjualan sedang ramai

3. Membutuhkan waktu yang tidak tidak bisa ditentukan untuk melakukan pemesanan dikarnakan harus datang langsung ke PT. Arisa Gita padahal waktu bisa digunakan untuk aktivitas lain.

4.1.3 Analisa Sistem Yang DiusulkanSistem terdiri dari dua bagian, yaitu pertama

sistem administrator berbasis web server yang berfungsi memasukan data dan merubah data seputar informasi penjualan Taqwim Digital. Pada bagian administrator terdapat satu admin saja. Yang kedua sistem client berbasis web yaitu dengan membuka sistem atau website dari sistem informasi penjualan Taqwim Digital dan setiap user dapat melakukan transaksi pemesanan Taqwim Digital.

Proses pengembangan sistem informasi penjualan Taqwim Digital yang dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

a. User dapat langsung membuka sistem atau halaman website Sistem Informasi penjualan Taqwim Digital.

b. Setelah halaman terbuka user dapat memilih menu-menu yang tersedia untuk user.

4.1.3.1 Perbandingan Sistem

Tabel 4.1 Perbandingan Sistem Berjalan dan Diusulkan

Kelemahan Sistem Berjalan

Keunggulan Sistem Berjalan

Bisa terjadi antrian jika kondisi penjualan sedang ramai

Tidak perlu mengantri dalam kondisi apapun.

Membutuhkan waktu yang tidak bisa ditentukan yang lama untuk melakukan pemesanan

Pemesanan dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan dapat dilakuakan dimana saja.

Pemesanan dan pembuatan laporan, mulai dari pencatatan pemesanan barang, pengecekan barang, dan terbentuknya laporan dilakukan dalam bentuk kertas.

Pemesanan dan pembuatan laporan, mulai dari pencatatan pemesanan barang, pengecekan barang, dan terbentuknya laporan dilakukan dengan otomatis dan terintegrasi dengan baik.

4.2 Perancangan Sistem

Mengacu permasalahan yang tertulis pada bab I, penulis mem-visualisasikan sistem yang akan dibuat menggunakan pendekatan sistem object oriented analisysdengan tools diagram yaitu :

1. Use case diagram2. Activity diagram3. Sequences diagram4. Class diagram.

4.2.1 Use case DiagramMenggunakan UML diagaram Usecase untuk

menangkap kebutuhan user daan admin, melalui usecase actor luar yang berinteraksi dengan sistem dimodelkan bersama dengan funfsi-fungsi yang mereka perlukan dari sistem (usecase). Aktor dan usecase dihubungkan dengan suatu relasi (relationship). Aktor dan usecase ditampilkan dalam bentuk diagram.

Page 17: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

Interaksi antara sistem, eksternal sistem dan userdapat dilihat dalam Use Case model diagram. Adapun langkah-langkah membuat use case model diagram.

1) Identifikasi actor2) Identifikasi use case3) Membuat Use Case model diagram4) Dokumentasi narasi Use Case

1. Identifikasi AktorTabel 4.2 Identifikasi Aktor yang diusulkan

2. Identifkasi Use Case

Nama

Use case

Deskripsi Use Case Aktor

Daftar Member Mendeskripsikan kejadian user untuk mendaftar menjadi member pada sistem

Non Member

Melihat Data Belanja

Mendeskripsikan kejadian user untuk melihat data belanja yang telah di order.

Member dan Non Member.

Cetak Data Belanja

Mendeskripsikan kejadian user untuk mencetak data belanja yang telah diorder.

Member dan Non Member.

Cari Barang Mendeskripsikan

kejadian user untuk

Member

dan Non

mencari data barang. Member.

Belanja

Barang

Mendeskripsikan

kejadian user dalam

melakukan belanja

barang.

Member

dan Non

Member.

Konfirmasi

Pembayaran

Mendeskripsikan

kejadian user untuk

menkonfirmasi

pembayaran

terhadap belanja

yang telah di order

Member

dan Non

Member.

Ubah

Password

Mendeskripsikan

kejadian user dalam

mengubah password

Member

dan

Admin

Login Mendeskripsikan

kejadian user untuk

login.

Member

dan Non

Member.

Update Data

Member

Mendeskripsikan

kejadian admin

dalam menginput,

mengedit serta

menghapus data

member .dalam

sistem e-commerce

taqwim digital

Admin

CRUD Data

Barang

Mendeskripsikan

kejadian admin

dalam menginput,

mengedit serta

menghapus data

barang dalam sistem

e-commerce taqwim

Admin

No Actor Description

1. Admin

Yang bertanggung jawab dalam maintenance sistem, memanage user, menginput dan merubah data.

2. Member

Individu yang menggunakan sistem untuk melihat web dan dapat memesan barang. Dengan cara login terlebih dahulu.

3. Non Member

Individu yang menggunakan sistem untuk melihat web dan dapat memesan barang. Dengan tidak melakukan login.

Page 18: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

digital

Lihat Belanja Mendeskripsikan

kejadian admin

dalam melihat data

belanja yan telah di

order oleh customer.

Admin

Validasi Mendeskripsikan

kejadian admin

dalam validasi data

belanja.

Admin

3. Use Case Model Diagram

Gambar 4.4 Use case Diagram Penjualan OnlinePT. Arisa Gita

Pengembangan sistem informasi penjualan onlinepada PT. Arisa Gita terdapat beberapa case yang digunakan yaitu login pada saat masuk aplikasi. Setelah proses login selesai user bisa saja mengganti passwordnya bila user menghendaki, selanjutnya proses pemesanana Taqwim Digital yang dikehendaki oleh user dengan cara meng-input nama kategori Taqwim Digital yang dipesan yang akan dimasukan kedalam sistem dengan

menggunakan antar muka aplikasi, jika user ingin memesan Taqwim Digital yang lain user bisa masuk ke sistem dengan nama cari Taqwim Digital.

Pengembangan sistem informasi online yang sudah masuk kesistem akan dilakukan verifikasi oleh admin dimana admin akan melihat didata pesanan dan memastikan data yang diinput disistem dan alamat yang akan dikirim sama. Proses verifikasi ini untuk memastikan pesanan yang dilakukan user layak disetujui atau ditolak. Aplikasi yang ditolak tidak akan diproses kemudian, namun jika aplikasi disetujui maka akan dilakukan pengiriman Taqwim Digital ke kostumer.

Tabel 4.1 Perbandingan Sistem Berjalan dan Diusulkan

Kelemahan Sistem Berjalan

Keunggulan Sistem Berjalan

Bisa terjadi antrian jika kondisi penjualan sedang ramai

Tidak perlu mengantri dalam kondisi apapun.

Membutuhkan waktu yang tidak bisa ditentukan yang lama untuk melakukan pemesanan

Pemesanan dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan dapat dilakuakan dimana saja.

Pemesanan dan pembuatan laporan, mulai dari pencatatan pemesanan barang, pengecekan barang, dan terbentuknya laporan dilakukan dalam bentuk kertas.

Pemesanan dan pembuatan laporan, mulai dari pencatatan pemesanan barang, pengecekan barang, dan terbentuknya laporan dilakukan dengan otomatis dan terintegrasi dengan baik.

4.2 Perancangan Sistem

Mengacu permasalahan yang tertulis pada bab I, penulis mem-visualisasikan sistem yang akan dibuat menggunakan pendekatan sistem object oriented analisysdengan tools diagram yaitu :

5. Use case diagram6. Activity diagram7. Sequences diagram8. Class diagram.

Page 19: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

4.2.2 Use case DiagramMenggunakan UML diagaram Usecase untuk

menangkap kebutuhan user daan admin, melalui usecase actor luar yang berinteraksi dengan sistem dimodelkan bersama dengan funfsi-fungsi yang mereka perlukan dari sistem (usecase). Aktor dan usecase dihubungkan dengan suatu relasi (relationship). Aktor dan usecase ditampilkan dalam bentuk diagram.

Interaksi antara sistem, eksternal sistem dan userdapat dilihat dalam Use Case model diagram. Adapun langkah-langkah membuat use case model diagram.

5) Identifikasi actor6) Identifikasi use case7) Membuat Use Case model diagram8) Dokumentasi narasi Use Case

1. Identifikasi AktorTabel 4.2 Identifikasi Aktor yang diusulkan

4. Identifkasi Use Case

Nama

Use case

Deskripsi Use Case Aktor

Daftar Mendeskripsikan

kejadian user untuk

Non

Member mendaftar menjadi

member pada sistem

Member

Melihat Data

Belanja

Mendeskripsikan

kejadian user untuk

melihat data belanja

yang telah di order.

Member

dan Non

Member.

Cetak Data

Belanja

Mendeskripsikan

kejadian user untuk

mencetak data

belanja yang telah

diorder.

Member

dan Non

Member.

Cari Barang Mendeskripsikan

kejadian user untuk

mencari data barang.

Member

dan Non

Member.

Belanja

Barang

Mendeskripsikan

kejadian user dalam

melakukan belanja

barang.

Member

dan Non

Member.

Konfirmasi

Pembayaran

Mendeskripsikan

kejadian user untuk

menkonfirmasi

pembayaran

terhadap belanja

yang telah di order

Member

dan Non

Member.

Ubah

Password

Mendeskripsikan

kejadian user dalam

mengubah password

Member

dan Admin

Login Mendeskripsikan

kejadian user untuk

login.

Member

dan Non

Member.

Update Data Mendeskripsikan Admin

N

o

Actor Description

Admin Yang bertanggung jawab dalam

maintenance sistem, memanage user,

menginput dan merubah data.

Member Individu yang menggunakan sistem

untuk melihat web dan dapat

memesan barang. Dengan cara login

terlebih dahulu.

Non

Member

Individu yang menggunakan sistem

untuk melihat web dan dapat

memesan barang. Dengan tidak

melakukan login.

Tabel 4.3 Identifikasi Use Case

Page 20: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

Member kejadian admin

dalam menginput,

mengedit serta

menghapus data

member .dalam

sistem e-commerce

taqwim digital

CRUD Data

Barang

Mendeskripsikan

kejadian admin

dalam menginput,

mengedit serta

menghapus data

barang dalam sistem

e-commerce taqwim

digital

Admin

Lihat Belanja Mendeskripsikan

kejadian admin

dalam melihat data

belanja yan telah di

order oleh customer.

Admin

Validasi Mendeskripsikan

kejadian admin

dalam validasi data

belanja.

Admin

3. Use Case Model Diagram

Gambar 4.4 Use case Diagram Penjualan OnlinePT. Arisa Gita

4.2.2 Activity Diagram

Berikut adalah activity diagram dari beberapa proses pada sistem pemesanan online pada PT. Arisa Gita.

1. Activity Diagram Login Member dan Admin2. Activity Diagram Ubah Password3. Activity Diagram Pemesanan Member4. Activity Diagram Pemesanan Bukan Member5. Activity Diagram Catatan Transaksi6. Activity Diagram Mencari Barang7. Activity Diagram Update Data Barang8. Activity Diagram validasi

4.2.3 Sequence Diagram

Sequence diagram ini nantinya akan menjelaskan secara detail urutan proses atau pesan yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case, dimana proses atau pesan ini merupakan event atau metode dari objek ke class, yang terdapat dalam pengembangan sistem ini. Berikut adalah beberapa sequence diagram dari pengembangan sistem penjualan online, yaitu :

1. Sequence Diagram Login Member dan Admin2. Sequence Diagram Ubah Password3. Sequence Diagram Pemesanan Member4. Sequence Diagram Pemesanan Bukan Member5. Sequence Diagram Catatan Transaksi6. Sequence Diagram Mencari Barang7. Sequence Diagram Update Data Barang8. Sequence Diagram validasi

4.24 Class Diagram

Class diagram ini menggambarkan desain sistem yang akan dibangun dalam database. Dan dapat dijadikan ilustrasi skema database yaitu dengan tabel-tabel yang akan digunakan dalam database. Setiap class akan diwakili oleh tabel, attribut class yang akan menjadi field dalam tabel. Struktur data class diagram yang disajikan dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut:

Page 21: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

Gambar 4. 24 Class Diagram Penjualan Online Pada PT. Arisa Gita

4.25 Perancangan Layar Input

Untuk memudahkan dan mengefektifkan dalam pemasukan data, maka perlu adanya rancangan masukan. Untuk mempermudah pemasukan data, maka pada beberapa atribut atau field dilakukan pengkodean.

Tampilan halaman login admin

Tampilan Menu Utama Admin

Tampilan haman Admin pada menu ‘Data Member’

Tampilan halaman Admin pada menu ‘Data Barang’

Halaman Pesan Barang

Tampilan halam catatan transaksi pada member dan non member

Tampilan ubah password pada menu member

Tampilan halaman konfirmasi pembayaran pada menu member dan non member

Page 22: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah diuraikan maka penulis mencoba membuat kesimpulan seperti berikut ini:

1. Dengan sistem informasi penjualan online yang dikembangkan dapat dapat membantu kinerja karyawan dan proses bisnis perusahaan PT. Arisa Gita?.

2. Dengan sistem informasi penjualan online Taqwim Digital dapat membantu dan memudahkan dalam mencari data-data dan bukti-bukti transaksi dalam penjulan Online Taqwim Digital?

3. Bagaiman membuat Sistem Informasi Penjualan Online Taqwim Digital pada PT. Arisa Gita yang dapat membantu konsumen dalam melakukan pemesanan Taqwim Digital?

4. Bagaiman membuat Sistem Informasi Penjualan Online Taqwim Digital pada PT. Arisa Gita yang dapat membantu memasarkan Taqwim Digital?

5.2 SaranDari hasil kesimpulan yang penulis utarakan diatas

program sistem informasi pemasaran online memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi lebih baik dan lebih lengkap lagi oleh karena itu penulis mencoba memberikan saran yang kiranya dapat berguna bagi pihak PT. Arisa Gita terutama bagi pengembangan sistem informasi penjualan online, saran-saran tersebut antara lain:

1. Sistem ini diharapkan dapat dikembangkan dengan menggunakan perangkat lunak lainnya yang lebih baik dari perangkat lunak yang digunakan penullis dalam penelitian ini.

2. Membuat sistem keaman untuk aplikasi meliputi autentikasi user dan pengamanan jalur data.

3. Sistem ini diharapkan dapat dikembangkan dengan tidak hanya menggunakan pembayaran melalui transfer akan tetapi dapat dikembangkan menggunakan M-banking atau payplay.

Page 23: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat awal ditemukannya jaringan komputer, kebanyakan perusahaan bisnis

skala besar di seluruh dunia, terutama di Amerika Serikat, menggunakan bagian

tertentu dari perdagangan elektronik (electronic commerce) untuk mengendalikan

transaksi antar bisnis. Saat ini, dengan semakin maraknya penggunaan internet,

perdagangan secara elektronik (e- Commerce) dilakukan oleh bisnis-bisnis dalam

berbagai ukuran.(Nugroho, 2006).

Perdagangan melalui jaringan internet atau dikenal sebagai perdagangan

elektronik (e-commerce) memiliki kelebihan-kelebihan yang secara langsung

dapat bermanfaat bagi perusahaan. Dengan fleksibilitasnya, e-commerce dapat

mengefektifitaskan konsumen untuk memperoleh informasi tentang barang/jasa

yang dibutuhkannya, memangkas biaya-biaya pemasaran dan biaya operasional

organisasi/perusahaan, dapat memperluas pangsa pasar dan mitra bisnis,

meningkatkan layanan dan juga meningkatkan kemampuan organisasi/perusahaan

untuk berkompetisi dengan organisasi/perusahaan lain (Nugroho, 2006)

Pada dasarnya e-commerce adalah melakukan bisnis online. Dalam

bentuknya yang paling jelas, e-commerce menjual produk kepada konsumen

secara online, tapi faktanya jenis bisnis apa pun yang dilakukan secara elektronik

adalah e-commerce. Sederhananya, e-commerce adalah membuat, mengelola, dan

meluaskan hubungan komersial secara online.

Page 24: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

2

PT. Arisa Gita merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang

penjualan Taqwin digital. Semua proses dilakukan secara manual yakni Pada

pemasaran, pemesanan dan pembuatan laporan, mulai dari pencatatan pemesanan

barang, pengecekan barang, dan terbentuknya laporan dilakukan dalam bentuk

kertas, Sehingga menghambat kinerja karyawan dan proses bisnis perusahaan.

Kendala lain yang dihadapi oleh sistem yang ada adalah tidak terdapat sistem

penyimpanan data, sehingga menyebabkan sering terjadinya kehilangan dokumen

dan pada sistem yang ada proses pemasaran yang dilakukan PT.Arisa Gita masih

berada dalam wilayah tertentu (JABODETABEK) sehingga menghambat

customer yang diluar JABODETABEK dalam melakukan pemesanan barang.

Pada pemesanan untuk customer dilakukan dengan cara menghubungi melalui

telepon atau mendatangi perusahaan, sehingga membutuhkan waktu yang lama

dan menghambat customer dalam melakukan transaksi.

Agar permasalahan diatas dapat diatasi maka penulis mencoba untuk

membangun ”PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN

ONLINE TAQWIM DIGITAL PADA PT. ARISA GITA” dimana sistem ini

dapat membantu dan mempermudah customer dalam melakukan pemesanan

kapan saja dan dimana saja dan menjawab semua permasalahan yang ada

perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dibutuhkan suatu aplikasi berbasis web.

Adapun perumusan masalah sebagai berikut:

Page 25: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

3

1. Bagaimana membuat Sistem Informasi Penjualan Online Taqwim Digital

pada PT. Arisa Gita yang dapat membantu kinerja karyawan dan proses

bisnis perusahaan?.

2. Bagaimana merancang sistem data yang terintegrasi sehingga memudahkan

dalam mencari data-data dan bukti-bukti transaksi dalam penjulan?.

3. Bagaiman membuat Sistem Informasi Penjualan Online Taqwim Digital

pada PT. Arisa Gita yang dapat membantu konsumen dalam melakukan

pemesanan Taqwim Digital?

4. Bagaimana membuat Sistem Informasi Penjualan Online Taqwim Digital

pada PT. Arisa Gita yang dapat membantu perusahaan dalam memasarkan

Taqwim Digital?

1.3 Batasan Masalah

Pada penulisan skripsi ini penulis memberi batasan masalah yaitu:

1. Pembuatan Sistem penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP 5.0 dan

menggunakan My SQL 5.0 sebagai databasenya.

2. Pada penulisan Sistem Penjualan online yang dibuat tidak membahas lebih

lanjut dari segi keamanan data pada sistem.

3. Pembayaran yang digunakan menggunakan sistem pembayaran Transfer.

1.4 Tujuan

Adapun tujuan pembuatan skripsi ini adalah sebagai berikut :

Page 26: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

4

1. Merancang program yang bersifat user friendly bagi segala tingkatan

pengguna internet.

2. Menampilkan berbagai jenis produk dan harga dalam bentuk katalog yang

akan memberi gambaran tentang produk secara dekat untuk memudahkan

pelanggan/pembeli ketika memesan barang.

3. Dapat menghasilkan halaman admin yang digunakan untuk pengaturan,

penambahan dan penghapusan produk.

1.5 Manfaat

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah disebutkan

diatas, maka manfaat dari penyusunan tugas akhir ini adalah:

1. Bagi Penulis

a. mampu menerapkan pembuatan aplikasi pemesanan online

b. memberikan pemahaman mengenai konsep pemesanan online pada

perusahaan.

2. Bagi Perusahaan Arisa Gita

a. Mempermudah proses pemesanan atau pembelian produk oleh

konsumen dan perusahaan dalam melakukan penjualan.

b. Dapat dijadikan sebagai sarana untuk penjualan produk.

c. Membantu memperluas area promosi.

3. Bagi Universitas

Manfaat dari kegiatan penelitian ini bagi Universitas adalah:

Page 27: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

5

a. Mengetahui seberapa jauh Mahasiswa memahami materi yang di

berikan.

b. Melatih kesiapan mahasiswa dalam praktek kerja dan penerapan teknik

yang di gunakan di lapangan khususnya di bidang Teknik Informatika /

Sistem Informasi.

1.6 Metode Penelitian

Dalam kegiatan penulisan ilmiah ini, penelitian menggunakan metode :

1. Metode Pengumpulan Data

1) Wawancara

Melakukan pengumpulan informasi dengan cara mengajukan beberapa

pertanyaan secara lisan dan dijawab dengan lisan pula

Dalam hal ini penulis mengadakan tanya jawab atau wawancara pada

bagian administrasi pemesanan pada PT. Arisa Gita.

a. Observasi

Melakukan pengamatan langsung pada perusahaan.

b. Studi Pustaka

Pengumpulan data dan informasi dengan membaca buku-buku

referensi dan buku perancangan sistem yang dapat dijadikan acuan

dalam pembahasan masalah.

c. Studi Literatur

Page 28: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

6

Pengamatan dengan cara menggali informasi dari pemakai yang

menggunakan sistem serupa pada tempat lain, sebagai bahan

pertimbangan dalam membangun sistem baru

2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan dalam penyusunan

skripsi ini adalah dengan menggunakan metode pengembangan sistem yang

berorientasi objek yang terdiri dari beberapa tahap (Nugroho 2005 : 127) yaitu :

1. Analisa Sistem

2. Perancangan Sistem

3. Pengujian sistem

4. Implementasi Sistem

Pada gambar 1.1 siklus hidup pengembangan sistem berorientasi objek

mengandung 3 proses makro: analisis berorientsi objek, perancangan berorientasi

objek, dan implementasi berorientasi objek.

Gambar 1.1 Langkah –langkah Dari Siklus Pengembangan

Sistem Berorientasi Objek (Adi Nugroho, 2005).

Page 29: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

7

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan terdiri dari :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bagian ini akan dikemukakan pendahuluan yang berisi

latar belakang masalah, batasan masalah, tujuan penulisan,

metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bagian ini akan membahas materi pada PHP serta MySQL

dan pengertian sistem serta pengertian lainya yang berhubungan

dengan sistem itu sendiri.

BAB III : METODE PENELITIAN

Menguraikan metode yang digunakan penulis dalam menentukan

penulisan yaitu metode pengumpulan data, metode

pengembangan sistem dengan metodeloginya.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Menguraikan sistem yang akan dibuat serta hasil dari pembuatan

sistem tersebut.

BAB V : PENUTUP

Pada bagian ini akan diambil kesimpulan dan saran dari

penulisan skripsi.

Page 30: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

2.1.1 Definisi Sistem

Sistem didefinisikan sebagai "sekumpulan elemen yang saling terkait atau

terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan". Dengan demikian di dalam

suatu sistem, komponen-komponen ini tidak dapat berdiri sendiri-sendiri, tetapi

sebaliknya, saling berhubungan hingga membentuk satu kesatuan sehingga tujuan

sistem itu dapat tercapai (Kadir, 2003 : 54).

2.1.2 Elemen Sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem (Kadir, 2003 : 54-57),

antara lain :

1. Tujuan (Goal)

Setiap sistem memiliki tujuan (goal), entah hanya satu atau mungkin banyak.

Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Contoh : pada

bank, sistem informasi ditujukan untuk meningkatkan kepuasan nasabah.

Misalnya, nasabah dipermudah dalam memperoleh informasi tabungan melalui

fasilitas telepon, mengambil uang di counter-counter ATM, dan bahkan

melakukan transfer melalui Internet.

Page 31: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

9

2. Masukan (Input)

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan

selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Contoh : data transaksi, data anggota,

dan instruksi.

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari

masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa informasi dan produk,

tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa

pembuangan atau limbah.

4. Keluaran (Output)

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi,

keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya

5. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan

umpan balik (feedback). Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik

masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan

sesuai dengan tujuan. Dalam bentuk yang sederhana, dilakukan perbandingan

antara keluaran sistem dan keluaran yang dikehendaki (standar). Jika terdapat

penyimpangan, maka akan dilakukan pengiriman masukan untuk melakukan

penyesuaian terhadap proses supaya keluaran berikutnya mendekati standar. Bila

Page 32: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

10

penyebab penyimpangan terletak pada proses, maka prosesnyalah yang

diperbaiki.

6. Batas (Boundary)

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan

daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang

lingkup, atau kemampuan sistem. Contoh : pada sistem tradisional yang berbasis

kertas, pelanggan mengirim pesan melalui surat. Surat diterima oleh bagian

penerimaan surat dan diteruskan ke bagian pemroses pesanan. Selanjutnya, bagian

pemroses pesanan memeriksa ketersediaan produk dan memberikan konfirmasi

kepada pelanggan. Pada sistem ini, pelanggan diperlakukan sebagai bagian luar

sistem.

2.2 Konsep Dasar Informasi

2.2.1 Data dan Informasi

Sumber Informasi adalah data. Data adalah fakta mentah mengenai orang,

tempat, kejadian, dan hal-hal yang penting dalam organisasi (Whitten, 2004 : 23).

Menurut Davis (1999), Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi bentuk yang

berarti bagi penerimanya yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau

saat mendatang (Kadir, 2003 : 31).

Page 33: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

11

2.2.2 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi memiliki tiga kriteria (Supriyanto, 2007 : 244),

yaitu :

1. Akurat (accurate)

Informasi harus tidak bias atau menyesatkan dan bebas dari kesalahan.

2. Tepat pada waktunya (timeliness)

Informasi yang sampai kepada penerima tidak boleh terlambat. Mahalnya nilai

informasi saat ini adalah karena harus cepatnya informasi tersebut didapatkan,

sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan

mengirimkannya.

3. Relevan (relevance)

Informasi harus mempunyai manfaat bagi pihak yang menerimanya.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.3.1 Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan pengaturan orang, data, proses dan teknologi

informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan

menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah

organisasi (Whitten, 2004 : 107).

Menurut Wilkinson (1992), definisi sistem informasi adalah : kerangka kerja

yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah

Page 34: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

12

masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran

perusahaan (Kadir, 2003 : 11).

Menurut Hall (2001), sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur

formal di mana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan

kepada pemakai (Kadir, 2003 : 11).

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen sebagai berikut (Kadir,

2003 : 70) :

1. Hardware (perangkat keras) mencakup berbagai peranti fisik seperti komputer

dan printer.

2. Software (perangkat lunak) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang

memungkinkan perangkat keras memproses data.

3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan

pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

4. Orang, yaitu semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan

sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.

5. Basis data (database), yaitu sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang

berkaitan dengan penyimpanan data.

Page 35: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

13

6. Jaringan komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang

memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh

sejumlah pemakai.

2.4 Penjualan

Definisi penjualan adalah proses pertemuan antara penjual dan pembeli,

proses perubahan keputusan pembeli yang dilaksanakan penjual atau salah satu

kegiatan ekonomi yang mengakibatkan berpindahnya hak milik dari penjual kepada

pembeli yang menerima imbalan tertentu sesuai dengan yang telah disepakati.

Terdapat dua system penjualan yaitu :

1. Sistem Penjualan Tunai

Merupakan transaksi yang apabila barang dan jasa diserahkan ke pembeli

setelah perusahaan menerima uang dari pembeli.

2. Sistem Penjualan Kredit

Adalah transaksi penjualan yang apabila order dari pelanggan telah dipenuhi

dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu

perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya.

Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan

dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan

untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk

yang dihasilkan. Oleh karena itu, adanya transaksi yang menguntungkan

Page 36: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

14

kedua belah pihak antara penjual dan pembeli. Pihak pembeli dapat membeli

barang dengan harga lebih murah,begitu pula pihak penjual memperoleh

keuntungan dari penerimaan uang.

2.4.1 Faktor-Faktor Penjualan

Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi volume penjualan antara lain

(Kurnia, 2008):

a. Kualitas Barang

Turunnya mutu barang dapat mempengaruhi volume penjualan, jika barang

yang diperdagangkan mutunya menurun dapat menyebabkan pembelinya yang

sudah menjadi pelanggan dapat merasakan kecewa sehingga mereka bisa

berpaling kepada barang lain yang mutunya lebih baik.

b. Selera Konsumen

Selera konsumen tidaklah tetap dan dia dapat berubah setiap saat, bilamana

selera konsumen terhadap barang-barang yang dijual berubah maka volume

penjualan akan menurun.

c. Servis Terhadap Pelanggan

Merupakan faktor penting dalam usaha memperlancar penjualan terhadap

usaha di mana tingkat persaingan semakin tajam. Dengan adanya servis yang

baik terhadap para pelanggan sehingga dapat meningkatkan volume

penjualan.

Page 37: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

15

d. Persaingan Menurunkan Harga Jual

Potongan harga dapat diberikan dengan tujuan agar penjualan dan keuntungan

perusahaan dapat ditingkatkan dari sebelumnya. Potongan harga tersebut

dapat diberikan kepada pihak tertentu dengan syarat-syarat tertentu pula

2.5 E-commerce

2.5.1 Definisi E-Commerce

E-Commerce adalah pembelian dan penjualan, pemasaran dan pelayanan serta

pengiriman dan pembayaran produk, jasa dan informasi di internet dan jaringan

lainnya, antara perusahaan berjaringan dengan pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis

lainya (Humdiana dan Indrayani, 2005)

E-commerce berkaitan dengan kegiatan yang bersifat komersial di internet, e-

commerce merupakan aktifitas transaksi perdagangan melalui sarana internet. Dengan

memanfaatkan e-commerce, para penjual dapat menawarkan produknya secara luas

karena sifat internet yang tidak mengenal batasan tempat. E-commerce dapat

mengambil beberapa format tergantung pada tingkat digitalisasi (perubahan dari

secara fisik menjadi digital) yang dilibatkan. Tingkat digitalisasi tersebut dapat

berhubungan dengan (Susanta,2005):

1. Penjualan produk/jasa

2. Proses

3. Agen pengiriman/perantara

Page 38: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

16

Tahun 1997 dibuat sebuah framework yang menjelaskan kemungkinan

kombinasi konfigurasi dalam 3 dimensi. Dimensi tersebut yaiutu produk dapat secara

fisik atau digital, proses dapat secara fisik atau digital, dan agen pengiriman/pelantara

secara fisik atau digital. Dalam perdagangan tradisional, ketiga dimensi tersebut

dilakukan secara fisik, dan e-commerce semua dimensi benar-benar dilakukan secara

digital. Semua kombinasi meliputi perpaduan dimensi digital dan dimensi secara

fisik. Jika dalam kombinasi tersebut paling tidak hanya ada satu dimensi, hal tersebut

dapat dinilai sebagai e-commerce, tetapi hanya sebagian dari e-commerce.

Contohnya, membeli pakaian di Walt-Mart Online , atau buku dari amazon.com

adalah sebagaian dari e-commerce, karena barang dikirim secara fisik melalui FedEx.

Tetapi membeli E-book dari amazon.com atau produk berupa software dari Buy.com

adalah e-commerce karena produk, pengirimannya, pembayarannya, dan agen

pengirimannya semua dilakukan secara online (Turban, McLean, dan Wetherbe,

2004).

2.5.2 Jenis-jenis Transaksi E-Commerce

Transaksi e-commerce dapat dilakukan dengan beberapa jenis (Turban,

McLean, dan Wetherbe, 2004), yaitu : B2B (Business to Business): dalam transaksi

B2B, antara penjual dan pembeli adalah organisasi bisnis. Jenis dari e-commerce ini

adalah digunakan yang paling digunakan.

Page 39: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

17

1. Collaboration commerce (e-commerce): dalam e-commerce, mitra bisnis

berkolaborasi secara elektronik. Seperti kolaborasi yang sering terjadi anatara

dan antar mitra bisnis sepanjang rantai persediaan (supply chain).

2. B2C (Business to Consumer): Dalam B2C, penjualnya adalah organisasi atau

perusahaan, dan pembelinya adalah individu. Perusahan menawarkan

produk/jasa kepada kunsumen.

3. B2C (Consumer to Bisnis): Dalam C2B, individu memperkenalkan produk

atau jasa tertentu yang dibutuhkan, dan supplier bersaing untuk menyediakan

produk atau jasa yang dibutuhkan customer dengan membeli produk yang

ditawarkan individu tersebut. Contohnya Priceline.com, dimana individu

memberitahu nama produk dan harga yang diinginkan, dan Pricelin berusaha

untuk menemukan supplier untuk memenuhi kebutuhan yang ditawarkan.

4. C2C (Consumer to Consumer): dalam C2C, individu menjual produk/jasa ke

individu lainnya. Biasanya individu mengiklankan produk, jasa, pengetahuan,

maupun keahliannya disalah satu situs leleng atau classifiedads. Contohnya

meliputi www.bekas.com dan www.classified2000.com.

5. Intrabusiness (intraorganizational) commerce: dalam kasus ini, organisasi

menggunakan e-commerce secara internal untuk meningkaykan kinerja

operasinya. Dalam kasus ini dikenal sebagai B2E (Business-to-employee) e-

commerce, biasanya dilakukan melalui intranet meliputi penukaran barang,

jasa atau informasi. Aktivitas internal bisa bermacam-macam, mulai dari

Page 40: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

18

menjual produk korporat kepada para karyawan hingga aktivitas pelatihan

online.

6. Government-to-citizen (G2C): dalam kasus ini, pemerintah menyediakan

layanan ke masyaraktnya melalui teknologi e-commerce. Pemerintah dapat

melakukan bisnis dengan pemerintah lainya seperti halnya dengan bisnis

(G2B).

7. Mobile commerce (m-commerce): E-commerce dilakukan di lingkungan

wirless, seperti menggunakan telpon seluler untuk akses internet, hal itu

disebut m-commerce.

2.5.3 Keuntungan E-Commerce

Perdagangan secara elektronik menawarkan kepada perusahaan keuntungan

jangka pendek dan jangka panjang. E-commerce tidak hanya membuka pasar baru

bagi produk dan/atau jasa yang ditawarkan, mencapai customer baru, tetapi juga

dapat mempermudah cara perusahaan melakukan bisnis. Disamping itu, e-commerce

juga sangat bermanfaat bagi pelanggan/cutomer dan masyarakat umum. Secara

umum, ada berbagai manfaat lain yang didapat perusahaan saat melakukan

perdagangan secara elektronik (Nugroho, 2006). Beberapa manfaat itu adalah sebagai

berikut:

1. Keuntungan bagi perusahan, terdiri dari:

a. Memperpendek jarak: Perusahan-perusahan dapat lebih mendekatkan

diri dengan customer. Dengan hanya mengklik link yang ada disitus,

Page 41: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

19

customer dapat menuju keperusahaan dimana pun saat itu mereka

berbeda.

b. Peluasan Pasar: jangakauan pemassaran menjadi semakin luas dan

tidak terbatas oleh area geografis dimana perusahaan berada.

c. Peluasan jaringan mitra bisnis: Pada perdagangan tradisional, sangat

sulit bagi suatu perusahaan untuk mengetahui posisi geografis dan

kerjasama baik teknis maupun non teknis. Dengan adanya

perdagangan elektronik lewat jaringan internet, hal-hal tersebut bukan

menjadi masalah yang besar lagi.

d. Efisien: Perdagangan elektronik akan sangat memangkas biaya-biaya

operasional. Perusahan-perusahan yang berdagang secara elektronik

tidak membutuhkan kantor dan toko yang besar, menghemat kertas-

kertas yang digunakan untuk transaksi-transaksi, periklanan, serta

pencatatan-percatatan. Selain itu, perdagangan elektronik jugasangat

efisien dari sudut waktu yang digunakan. Pencarian informasi-

informasi produk/jasa dan transaksi-transaksi bisa dilakukan lebih

cepat serta lebih akurat.

2. Keuntungan bagi Customer, terdiri dari:

a. Efektif: Customer dapat memperoleh informasi tentang produk/jasa

yang dibutuhkannya dan berrtransaksi dengan cara yang cepat dan

murah.

Page 42: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

20

b. Aman secara fisik: Customer tidak perlu mendatangi toko tempat

perusahaan menjajakan barangnya dan hal ini memungkinkan

Customer dapat bertransaksi dengan aman di daerah-daerah tertentu

mungkin sangat berbahayajika berkkendaraan dan membawa uang

tunai dalam jumlah yang besar.

c. Fleksibel: Customer dapat melakukan transaksi dari berbagai lokasi,

baik dari rumah, kantor, warnet, atau tempat-tempat lainnya. Customer

juga tidak perlu berdandan rapi seperti pada perdagangan tradisional

umumnya.

3. Keuntungan bagi masyarakat umum, terdiri dari:

a. Mengurangi polusi dan pencemaran lingkungan: dengan adanya e-

commerce yang dapat dilakukan dimana saja, customer tidak perlu

melakukan perjalanan-perjalan ke toko-toko, dimana hal ini pada

gilirannya akan mengurangi jumlah kendaraan yang berlalu-lalang

dijlanan. Berkurangnya kendaraan di jalanan berarti menghemat bahan

bakar dan mengurangi tingkat polusi udara sebab gas-gas buangan

kendaraan bermotor dapat mencerminkan lingkungan.

b. Membuka peluang kerja baru: era perdagangan elektronik akan

membuka peluang-peluang kerja baru bagi mereka yang tidak “buta”

teknologi. Muncul pekerjaan-pekerjaan baru seperti pemrograman

komputer, perancangan web, ahli dibidang basis data, analisis sistem,

ahli dibidang jaringan komputer, dan sebagainya.

Page 43: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

21

c. Menguntungkan dunia akademis: berubahnya pola hidup masyarakat

dengan hadirnya e-commerce, kalangan akademis akan semakin

diperkaya dengan kajian-kajian psikologis, sosial-budaya, dan

sebaliknya, yang berkaitan dengan dunia maya. Selain itu, dampak

langsung dari hadirnya internet langsung akan menantang kiprah

ilmuwan dibidang teknik komputer, teknik telekomunikasi,

elektronika, pengembangan perangkat lunak, dan sebagainya.

d. Meningkatkan kualitas sumber daya: E-commerce, seperti juga

teknologi komputer pada umumnya, hanya bisa dilakukan oleh orang-

orang yang mengenal teknologi komputer, sehinggan pada gilirannya

akan merangsang orang-orang untuk mempelajari teknologi komputer.

2.5.4 Kerugian E-commerce

Disamping segala hal yang menguntungkan dari perdagangan elektronik, e-

commerce juga memiliki kerugian-kerugian. Sebagai langkah antisipasi, perlu

dipahami beberapa hal negatif dari e-commerce (Nugroho,2006), yaitu:

1. Meningkatkan individualisme: seseaorang dapat bertransaksi dan

mendapatkan barang/jasa yang diperlukannya tanpa perlu bertemu dengan

siapa pun. Ini membuat beberapa orang menjadi berpusat pada diri sendiri

(egois) serta individualistis dan merasa dirinya tidak terlalu membutuhkan

kehadiran orang lain dalam hidupnya.

Page 44: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

22

2. Terkadang menimbulkan kekecewaan: apa yang dilihat dilayar monitor

komputer terkadang berbeda dengan apa yang dilihat secara kasat mata

(aslinya). Hal inilah yang terkadang membuat customer merasa kecewa

terhadap produk yang akan dibelinya melalui internet.

3. Tidak manusiawi: sering kali orang pergi ke toko-toko dan pusat-pusat

pembelanjaan (mall) tidak sekedar berbelanja tetapi juga untuk menyegarkan

pikiran. Hal ini tidak dialami dalam e-commerce, meskipun dapat mengobrol

dengan chatting, tetapi tidak bisa menyegarkan secara nyata.

2.5.5 Konsep Dasar Keamanan e-commerce

Terdapat beberapa faktor pendorong kemunculan dan perkembangan

keamanan e-Commerce diantaranya, adalah :

a. Kemajuan infrasutruktur sistem komunikasi

b. Meledaknya sistem perdagangan global

c. Sistem perdagangan real time

d. Meningkatkan rasa pengertian/penghargaan terhadap segala resiko yang

mungkin terjadi

e. Tersedianya teknologi sistem keamanan (security)

f. Sistem keamanan sebagai aset yang berharga

g. Politik

Pengakuan terhadap pernyataan sah

h. Secure Electronic Commerce: e-Commerce yang menggunakan prosedur

Page 45: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

23

sistem keamanan dan teknik-teknik untuk menghadapi segala resiko yang

terjadi. Fungsi- fungsi umumnya antara lain:

1) Authentication (Pembuktian keaslian)

2) Confidentiality (kerahasiaan)

3) Data integrity (integritas data)

Biasanya semua itu diimplementasikan dengan menggunakan teknologi

kriptografi seperti enkripsi dan digital signature.

2.5.6 Tujuan-tujuan Sistem Informasi Keamanan

Sistem Keamanan Informasi: Merupakan penerapan teknologi untuk

mencapai tujuan-tujuan keamanan sistem informasi dengan menggunakan bidang-

bidang utama yaitu:

1. Sistem Keamanan Komunikasi (Communications security) merupakan

perlindungan terhadap informasi ketika di kirim dari sebuah sistem ke

sistem lainnya.

2. Keamanan Komputer (Computer security) adalah perlindungan terhadap

sistem informasi komputer itu sendiri.

3. Keamanan secara fisik seperti pengamanan oleh penjaga keamanan, pintu

yang terkunci, sistem control fisik lainnya, dan sebagainya.

4. Keamanan Personal meliputi kepribadian orang-orang yang

mengoperasikan atau memilki hubungan langsung dengan sistem tersebut.

5. Keamanan administrative contohnya mengadakan control terhadap

Page 46: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

24

perangkat-perangkat lunak yang digunakan, mengecek kembali semua

kejadian-kejadian yang telah diperiksa sebelumnya dan sebagainya.

6. Keamanan media yang digunakan meliputi pengontrolan terhadap media

penyimpanan yang ada dan menjamin bahwa media penyimpanan yang

mengandung informasi sensitive tersebut tidak mudah hilang begitu saja.

Ada beberapa tujuan dalam penggunaan system informasi keamanan, yaitu :

a. Confidentially : Menjamin apakah informasi yang dikirim tersebut

tidak dapat di buka atau tidak dapat diketahui oleh orang lain yang

tidak berhak.

b. Integrity: Menjamin konsistensi data tersebut apakah masih utuh

sesuai aslinya atau tidak, sehingga upaya orang-orang yang tidak

bertanggung jawab untuk melakukan penduplikatan dan perusakan

data bisa dihindari.

c. Availability: Menjamin pengguna yang sah agar dapat mengakses

informasi dan sumber miliknya sendiri.

d. Legitimate Use: Menjamin kepastian bahwa sumber tidak digunakan

oleh orang- orang yang tidak bertanggung jawab.

2.6 Taqwim Digital

Adalah sebuah produk yang upaya ikut berkontribusi bagi terselenggaranya

pelaksanaan shalat fardu awal waktu yang menunjukan jadual dan masuknya shalat

dengan tepat serta beroperasi secara otomatis akan mengikuti jadual yang telah

Page 47: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

25

dikeluarkan resmi oleh Badan Hisab dan Rukyat (BHR) Departemen Agama RI,

karena data resmi tersebut telah di input kedalam “software” program yang ada di

dalamnya.

2.7 Metodologi Pengembangan Sistem Berorientasi Objek

Pengembangan sistem informasi (system development) dapat berarti

menyusun sistem informasi yang benar-benar baru atau sering terjadi

menyempurnakan sistem yang telah ada (Nugroho, 2005)

Ada beberapa metode dalam pengembangan sistem, salah satunya dengan

pendekatan objek oriented development. Objek oriented development adalah suatu

cara perkembangan peranti lunak dan sistem informasi berdasarkan abstraksi objek-

objek yang ada didunia nyata. Abstraksi adalah menemukan serta memodelkan fakta-

fakta dari suatu objek yang penting bagi suatu aplikasi (Nugroho, 2005).

Metode pengembangan sistem berorientasi objek mempunyai tiga

karakteristik utama yaitu:

1. Pemodulan ( Encapsulation )

Encapsulation sering disebut dengan penyembunyian informasi (informasi

hiding) konsep ini sebenarnya lebih didasari pada fakta yang ada didunia

nyata bahwa tidak semua hal perlu diperlihatkan.

2. Penurunan (Inheritance)

Object-object memilki banyak persamaan, namun ada sedikit perbedaan, hal

ini mempnyai konsekuensi yang penting yaitu sebagai instance sebuah class,

Page 48: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

26

sebuah object mempunyai semua karakteristik dari class. Inilah yang disebut

dengan inheritance (pewaris sifat).

3. Polimorphisme

Polimorphisme adalah konsep yang sangat handal bagi pengembang

perangakat lunak untuk pemisahan secara jelas diantara sub sistem yang

berbeda. Dengan demikin sebuah sistem akan bisa dimodifikasi secara mudah

karena hanya dibutuhkan interface antar class.

Pengembangan sistem berorientasi objek mencakup aktivitas-aktivitas

dibawah ini, antara lain:

1. Analisa

Analisa berorientasi objek (Objek Oriented Anlysis) adalah tahapan perangkat

lunak dengan menentukan spesifikasi sistem serta mengidentifikasi kelas

kelas serta hubungan satu dengan yang lain (Nugroho, 2005). Hasil utama dari

analisa adalah sistem seutuhnya sebagai persiapan menuju ketahap

perancangan.

2. Perancangan

Sasaran dari perancangan berorientasi objek (OOD Objek Orianted Design)

adalah merancang kelas-kelas ynag teridentifikasi selama tahap analisis dan

antar muka pengguna (User Interface). Selama tahap ini kita

mengidentifikasikan, menambahkan beberapa objek dan kelas yang

mendukung implementasi dari spesifikasi kebutuhan.

Page 49: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

27

3. Pengujian Black Box Testing

Pengujian pada dasarnya adalah menemukan serta menghilangkan ‘bugs’

(kesalahan-kesalahan) yang ada disistem/perangkat lunak itu (Nugroho, 2005 :

431). Dalam hal ini penulis menggunakan strategi pengujian blakc-Box

testing. blakc-Box testing merupakan metode perancangan test case yang

menggunakan struktur kontrol dari perancangan prosedural untuk

mendapatkan test case (William, 1995).

4. Implementasi

Memprensentasikan hasil perancangan kedalam bahasa pemrograman

kemudian dapat dijalankan pada komputer.

2.8 UML (Unified Modeling Language)

Unified Modelling Language (UML) adalah salah satu alat bantu yang sangat

handal di dunia perkembangan sistem yang berorientasi obyek (Munawar, 2005).

UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang dikembangkan oleh Booch,

Object Modeling Technique (OMT) dan Object Oriented Software Engineering

(OOSE). Metode Booch dari Grady Booch sangat terkenal dengan nama metode

Design Object Oriented. Metode ini menjadikan proses analisis dan design ke dalam

empat tahapan interaktif, yaitu: identifikasi kelas-kelas dan obyek-obyek, identifikasi

semantik dari hubungan obyek dan kelas tersebut, perincian interface dan

implementasi. Keunggulan metode Booch adalah pada detil dan kaya dengan notasi

Page 50: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

28

dan elemen. Pemodelan OMT yang dikembangkan oleh Rumbaugh didasarkan pada

analisis terstuktur dan pemodelan entity-relationship. Tahapan utama pada

metodologi ini adalah analisis, design system, design object dan implementasi.

Metode OOSE dari Jacobson lebih memberikan penekanan pada use case.

Dengan UML, metode Booch, OMT dan OOSE digabungkan dengan

membuang elemen-elemen yang tidak praktis ditambah dengan elemen-elemen dari

metode lain yang lebih efektif. Gambar 2.1 ini menunjukan unsur-unsur yang

membentuk UML.

Gambar 2.1 Unsur-Unsur Pembentuk UML

(Munawar, 2005: 18)

Pada penggunaan UML akan berdampak peningkatan pada peningkatan

produksivitas dan kualitas, serta pengurangan biaya dan waktu. Dalam UML terdapat

model-model untuk menjelaskan bagaimana suatu aplikasi berjalan. Model-model

tersebut antara lain model use case dan analisis. Selain model UML, terdapat

Page 51: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

29

diagram-diagram seperti use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan

class diagram.

2.8.1 Model Use Case

Pada pembuatan sebuah aplikasi diperlukan model-model dari UML seperti

model use case dan model analisis. Model use case adalah model yang

menggambarkan requirements system untuk mengidentifikasi fungsionalitas dari

sistem yang akan dibuat. Use case model juga digunakan sebagai sebuah masukan

yang penting selama dalam proses analisis, design, dan testing. Use case model ini

terdiri dari satu atau beberapa use case diagram. Use case diagram diuraikan dalam.

2.8.2 Model Analisis

Dalam menggunakan UML selain model use case juga terdapat model analisis

yang dipakai pada sequence diagram. Model analisis menggambarkan realisasi dari

kumpulan use case dalam use case model. Tujuan dari sebuah model analisis adalah

untuk membuat pemetaan awal mengenai perilaku yang diisyaratkan dalam sistem

aplikasi ke dalam elemen-elemen pemodelan. Elemen model dalam model analisis

disebut kelas analisis yang merupakan pemetaan awal dari perilaku sistem. Kelas

analisis terdiri dari kelas yang berstereotype boundary, control, dan entity

1. Boundary Class

Boundary Class adalah kelas yang memodelkan interaksi antara satu atau lebih

actor dengan sistem. Kelas boundary memodelkan bagian dari sistem yang

Page 52: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

30

bergantung pihak lain disekitarnya dan merupakan pembatas sistem dengan dunia

luar.

2. Control Class

Control Class adalah kelas yang mengkoordinasikan aktivitas dalam sistem.

Kelas ini menghubungkan kelas boundary dengan kelas entity. Kelas control

digunakan untuk memodelkan “perilaku mengatur”, khusus untuk satu atau

beberapa use case saja. Kelas control tidak dipengaruhi perubahan

disekelilingnya.

3. Entity Class

Entity Class adalah kelas yang menyimpan dan mengolah data. Kelas entity

memodelkan informasi yang harus disimpan oleh sistem. Kelas entity

memperlihatkan data dari sebuah sistem oleh karena itu, kelas entity membantu

untuk memahami apa yang kira-kira ditawarkan oleh sistem kepada user.

2.8.3 Diagram-Diagram dalam UML

Diagram merupakan penjelasan secara grafis yang berkaitan dengan elemen-

elemen dalam sistem. Diagram-diagram ini dibuat supaya model yang dibuat semakin

mendekati realitas. Berikut ini merupakan tipe-tipe diagram UML yang terdapat

dalam UML:

1. Use Case Diagram

Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna.

Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user

Page 53: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

31

(pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita

bagaimana sebuah sistem dipakai. Urutan langkah-langkah yang menerangkan

antara pengguna dan sistem disebut scenario. Setiap scenario

mendeskripsikan urutan kejadian. Setiap urutan diinisialisasikan oleh orang,

sistem yang lain, perangkat keras atau urutan waktu. Dengan demikian secara

singkat bisa dikatakan use case adalah serangkaian yang scenario yang

digabungkan bersama-sama oleh tujuan umum pengguna. Diagram use case

menunjukan 3 aspek dari sistem yaitu aktor, use case dan sistem/ sub sistem

boundary. Aktor mewakili peran orang, sistem yang lain atau alat ketika

berkomunikasi dengan use case)

2. Activity Diagram

Activity Diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika prosedural,

proses bisnis, dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity Diagram

mempunyai peranan seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya

dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung perilaku paralel.

Diagram ini menunjukan langkah-langkah, keputusan dan percabangan yang

terjadi dengan tingkah laku dari objek, atau dengan sebuah proses bisnis.

Obyek adalah benda secara fisik atau konseptual yang ada dalam kenyataan

dalam sekeliling hidup kita. Contoh dari obyek seperti hardware, software,

dokumen, manusia dan bahkan juga konsep. Sebuah objek mempunyai

keadaan sesaat (state). Diagram ini digunakan untuk mempresentasikan

sebuah operasi obyek dan proses bisnis.

Page 54: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

32

Activity Diagram menggambarkan aliran fungsionalitas dalam suatu sistem.

Activity Diagram dapat digunakan dalam pemodelan bisnis untuk

menunjukkan bussines Workflow atau juga digunakan dalam analisa

kebutuhan untuk menggambarkan aliran kejadian melalaui use case. Activity

diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada

beberapa eksekusi. Strandar UML menggunakan segi empat dengan sudut

membulat untuk menggambarkan akrtivitas. Decision digunakan untuk

menggambarkan behaviour pada kondisi tertentu. Untuk mengilustrasikan

proses-proses pararel (frok dan join) digunakan titik sinkronisasi yang dapat

berupa titik, garis horizontal atau vertikal.

3. Sequence Diagram

Squence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah

skenario. Diagram ini menunjukan sejumlah contoh obyek dan message

(pesan) yang diletakan di antara obyek-obyek ini di dalam use case.

Komponen utama squence diagram terdiri atas obyek yang dituliskan dengan

kotak segi empat bernama. Message diwakili oleh garis dengan tanda panah

dan waktu yang ditujukan dengan progress vertikal. Sequence diagram

menekankan interaksi obyek yang disusun dalam suatu urutan waktu.

Diagram ini secara khusus berasosiasi dengan use case. Sequence diagram

menerangkan tahap demi tahap apa yang seharusnya terjadi untuk

menghasilkan sesuatu di dalam use case. Tipe diagram ini sebaiknya

digunakan pada awal tahap desain atau analisa, disebabkan karena

Page 55: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

33

kesederhanaannya dan mudah dimengerti. Sequence diagram menunjukan

interaksi antar obyek berupa message yang digambarkan terhadap perubahan

waktu. Setiap obyek yang terlibat dalam sebuah use case digambarkan dengan

garis putus-putus vertikal, kemudian message yang dikirim oleh obyek

digambarkan dari laporan. Oleh karena itu, setelah sedikit iterasi, biasanya

bagian yang telah dikembangkan akan dihentikan dan dilanjutkan dengan

langkah pengembangan selanjutkan dengan garis horizontal secara kronologis

dari atas ke bawah. Pada pelaksanaannya, setiap langkah saling memberikan

informasi satu sama lainnya. Proses software tidak linier dan sederhana tapi

memiliki urutan iterasi dari aktivitas pengembangan sampai di langkah

terakhir perangkat lunak digunakan. Model yang banyak mengandung iterasi

membuat sulit pihak manajemen untuk memeriksa seluruh rencana.

4. Class Diagram

Class diagarm adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan

menghasilkan sebuah obyek dan merupakan inti dari pengembangan dan

desain berorientasi obyek. Class menggambarkan keadaan (atribut/ properti)

suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan

tersebut (metode/ fungsi). Class biasanya digunakan untuk mendefinisikan

obyek-obyek bisnis. Class-class seperti ini biasanya mendefinisikan model

database dari suatu aplikasi. Atas dasar itulah class seperti ini sering disebut

dengan class entity karena mewakili objek database.

Page 56: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

34

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan

obyek beserta hubungan satu sama lainnya seperti containment, pewarisan,

asosiasi, dan lain-lain. Class memiliki tiga area pokok, yaitu nama, atribut dan

metode. Atribut dan metode dapat memiliki salah satu sifat berikut:

a. Private, fitur ini tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan.

Fitur ini mempunyai simbol (-).

b. Protected, fitur ini hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan

dan anak-anak yang mewarisinya. Fitur ini mempunyai simbol (#).

c. Public, fitur (sebuah operation atau attribute) dapat dipanggil oleh siapa

saja atau diakses oleh class manapun. Fitur ini mempunyai simbol (+).

d. Package, fitur ini hanya bisa diakses langsung oleh instance sebuah

class pada package yang sama. Fitur ini mempunyai simbol (~).

2.9 Konsep Aplikasi Berbasis Web

World Wide Web (WWW) yang lebih dikenal dengan web, merupakan salah

satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet. Web

pada awalnya adalah ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi

hypertext, pemakai dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang

disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam web browser. Internet

identik dengan web, karena popularitasnya sebagai penyedia informasi dan interface

(tampilan antarmuka) yang dibutuhkan oleh pengguna internet dari masalah informasi

sampai dengan komunikasi web memudahkan pengguna komputer untuk berinteraksi

Page 57: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

35

dengan pelaku internet lainnya dan menelusuri informasi. Selain itu web telah

diadopsi oleh perusahaan sebagai bagian dari strategi teknologi informasinya, karena

beberapa alasan yaitu akses informasi mudah, set-up server lebih mudah, informasi

mudah didistribusikan, dan bebas platform, yaitu informasi dapat disajikan oleh web

browser pada sistem operasi mana saja karena adanya standar dokumen berbagai tipe

data dapat disajikan. (Sidik & Pohan, 2007:1-2). Server dan web browser

berkomunikasi satu sama lain dengan protocol yang memang dibuat khusus untuk

ini, yaitu HTTP (Hypertext Transfer Protocol ) bertugas menangani permintaan-

permintaan (request) dari browser untuk mengambil dokumen–dokumen web.

Berikut skema kerja antara server dan web browser .

Gambar 2.2 Skema kerja web(Sidik & Pohan, 2007)

Aplikasi web (web application) adalah aplikasi yang dapat diakses dengan

menggunakan web browser lewat jaringan baik internet ataupun intranet (misal

Page 58: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

36

intranet perusahaan). Halaman-halaman web yang telah ditambahkan kode program

(PHP, ASP, JSP, Perl, dsb) biasa dikenal dengan nama web application (aplikasi

web). Saat ini terdapat berbagai macam aplikasi web, diantaranya adalah webmail,

online shopping, blog, search engine (mesin pencarian), SFA (Sales Force

Automation), ERP (Enterprise Resource Planning), online auction (lelang online),

CRM (Customer Relationship Management), berbagai Sistem Informasi suatu

organisasi dan sebagainya (Iqbal, 2007).

2.10 Database (Basis Data)

Database (Basis Data) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang

saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi (Kadir,

2003: 120). Database dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang

memakai pendekatan berbasis berkas.

Untuk mengolah database diperlukan perangkat lunak yang disebut DBMS

(Database Management System). DBMS adalah perangkat lunak sistem yang

memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses

database dengan cara yang praktis dan efisien. DBMS dapat digunakan untuk

mengakomodasikan berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan berbeda.

2.11 MySQL

MySQL merupakan database yang dikembangkan dari bahasa SQL (Stucture

Query Language). SQL sendiri merupakan bahasa yang terstruktur yang digunakan

Page 59: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

37

untuk interaksi antara script program dengan database sever dalam hal pengolahan

data. Dengan SQL, kita dapat membuat tabel yang nantinya akan diisi dengan data,

memanipulasi data (misalnya menambah data, menghapus data dan memperbaharui

data), serta membuat suatu perhitungan dengan berdasarkan data yang ditemukan

(Prasetyo, 2004).

Oleh karena hal tersebut, SQL tidak hanya terbatas digunakan untuk

mendapatkan suatu tampilan dari database yang statis. Saat ini juga sedang

dikembangkan standar baru yang dikenal sebagai SQL3, yang berencana membuat

SQL menjadi bahasa yang mendekati mesin tuning.

MySQL dikembangkan sekitar tahun 1994 oleh sebuah perusahaan

pengembang software sekaligus konsultan database bernama MySQL AB yang

bertempat di Swedia. Waktu itu perusahaan tersebut masih bernama TcX

DataKonsult AB dan tujuan awal dikembangkannya MySQL adalah untuk

mengembangkan aplikasi berbasis web pada client.

Awalnya Michael Widnius “Monty”, pengembang satu-satunya di TcX,

memiliki sebuah aplikasi UNIREG dan rutin ISAM buatannya sendiri dan sedang

mencari antarmuka SQL yang cocok untuk diimplementasikan ke dalamnya. Mula-

mula Monty memakai miniSQL (mSQL) pada eksperimennya itu, namum mSQL

dirasa kurang sesuai, karena lambat dalam pemrosesan query.

MySQL adalah database yang memiliki kecepatan yang tinggi dalam

melakukan pemrosesan data, dapat diandalkan, dan mudah digunakan serta mudah

dipelajari. MySQL mendukung banyak bahasa pemrograman seperti C, C++, Perl,

Page 60: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

38

Phyton, Java dan PHP. Selain itu, dengan bantuan driver ODBC, MySQL juga

mampu berinteraksi dengan berbagai pemrograman visual seperti Delphi, Visual

Basic dan sebagainya. (Prasetyo, 2004).

2.12 PHP

PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu

itu PHP bernama FI (Form Interpreted). Pada saat tersebut PHP adalah sekumpulan

script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Perkembangan

selanjutnya adalah Rasmus melepaskan kode sumber tersebut dan menamakannya

PHP/FI, pada saat tersebut kepanjangan dari PHP/FI adalah Personal Home

Page/Form Interpreter.

Dengan pelepasan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak

programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP. Pada November 1997,

dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini interpreter sudah diimplementasikan dalam C. Dalam

rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan

PHP/FI secara signifikan. Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend,

menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik dan lebih cepat.

Kemudian pada Juni 1998 perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan

meresmikan nama rilis tersebut menjadi PHP 3.0.

Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis

tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak

dipakai. Versi ini banyak dipakai sebab versi ini mampu dipakai untuk membangun

Page 61: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

39

aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan proses dan stabilitas yang

tinggi. Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Versi ini adalah versi mutakhir dari

PHP. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Dalam

versi ini juga dikenalkan model pemrograman berorientasi objek baru untuk

menjawab perkembangan bahasa pemrogramanke arah pemrograman berorientasi

objek. PHP (PHP Hyperyext Preprocessor) merupakan bahasa berbentuk script yang

ditempatkan dalam server dan diproses di server. Hasilnyalah yang dikirimkan ke

client, tempat pemakai menggunakan browser. Secara khusus, PHP dirancang untuk

membentuk web dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan

permintaan terkini. Misalnya, Anda bisa menampilkan isi database ke halaman Web.

Pada prinsipnya, PHP mempunyai fungsi yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP

(Active Server Page), Sold Fusion, JSP ataupun Perl. Pada saat ini, PHP cukup

populer sebagai peranti pemrograman Web, terutama dilingkungan Linux. Walaupun

demikian, PHP sebenarnya juga dapat berfungsi pada server-server yang berbasis

UNIX, Windows NT, dan Macintosh. Bahkan versi untuk Windows 95/98 pun

tersedia. Pada awalnya, PHP dirancang untuk diintegrasikan dengan web server

Apache. Namum, belakangan PHP juga dapat bekerja dengan web server seperti

PWS (Personal Web Server), IIS (Internet Informarion Server), dan Xitami. Adapun

pertimbangan penulis menggunakan PHP sebagai bahasa permograman adalah:

PHP bersifat open source, dimana semua orang bisa menggunakannya secara

bebas (bebas mengkopi, bebas memakai, bebas mengeksekusi, bebas merubah souce

bahkan bebas biaya alias gratis).

Page 62: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

40

PHP termasuk bahasa parsing yang tidak memerlukan binari terkompilasi,

sehingga proses dilakukan dengan cepat.

2.13 Studi Literatur Sejenis

Evaluasi dilakukan dengan studi literatur terhadap dua karya ilmiah yang

sejenis sebagai pembanding dalam pengembangan sistem informasi penjualan yang

akan dikembangkan. Batasan yang penulis lakukan dalam mengevaluasi penelitian-

penelitian terdahulu terfokus pada penelitian sistm informasi penjualan. Peneliti akan

menjelaskan mengenai tujuan sistem yang dibuat, metodologi yang digunakan, hasil

dari sistem yang dibuat, dan kelemahan sistem yang dihasilkan dari dua karya tulis

ilmiah tersebut.

Tabel 2.1 Daftar Studi literatur Sejenis

No Judul Skripsi diambil dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Kelebihan menurut penulis

Kekurangan menurut penulis

1 Angga Sulistyawati, 2007, Pengembangan sistem pemesanan sepeda motor berbasis web

Pembayaran sudah melalui M-Banking

Tidak ada laporan harian, mingguan, dan bulanan.Belu ada fasilitas untuk login member

2 Canda Sailan Dalimunte, 2007, Pengembangan sistem informasi penjualan

Pembayaran sudah melalui M-Banking

Tidak ada catatn transaksi untuk user

Setelah penulis melakukan evaluasi dari sistem pemesanan dan penjualan

yang pernah dibuat, penulis mengambil kesimpulan bahwa terdapat kelemahan dari

Page 63: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

41

sistem-sitem tersebut seperti tidak adanya laporan harian, mingguan, dan bulanan,

belum adanya akses login untuk member, dan tidak ada catatan taransaksi untuk

member. Untuk itu penulis melakukan beberapa penyempurnaan pada pengembangan

aplikasi yang dilakukan mengacu pada hasil evaluasi diatas yaitu, dengan membuat

laporan pemesanan, serta membaut akses login untuk member dan laporan catatan

transaksi.

Page 64: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

42

BAB III

METODE PENELITIAN

Didalam bab ini membahas metodelogi penelitian yang meliputi metode

pengumpulan data dan metode pengembangan system.

3.1 Metode Pengumpulan Data

Penulis dalam penelitiannya menggunakan 3 metode untuk mengumpulkan

data, yaitu wawancara, observasi, serta studi lapangan.

1. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pemilik toko dan admin:

Nama : Hafis Alwini

Jabatan : Administrasi pemasaran perusahaan

2. Observasi

Observasi adalah sebuah metode pengumpulan informasi dengan cara

pengamatan atau peninjauan langsung terhadap objek penelitian.

Pada metode ini penulis melakukan observasi langsung, sebagai berikut :

Tempat

Tempat yang mejadi objek penelitian adalah :

Nama Perusahaan : PT. Arisa Gita

Alamat : Jl. Raden Saleh No. 18 Q Jakarta Pusat

Waktu

Page 65: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

43

Waktu pelaksanaan adalah :

Hari : Senin hingga Sabtu

Pukul : 09.00 – 15.00 wib

Lama penelitian : April-Juni (2010)

Metode pengumpulan data yang diperoleh dari perpustakaan baik berupa

artikel, buku-buku, jurnal, maupun sumber lain yang bersangkutan, dapat dilihat

pada literatur (Daftar Pustaka).

3. Studi Literatur

Peneliti akan melakukan evaluasi terhadap pengembangan sistem

informasi e-commerce yang pernah dibuat sebelumnya. Evaluasi dilakukan

dengan studi literatur terhadap 2 (dua) karya ilmiah yang sejenis sebagai

pembanding dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan karya ilmiah dalam

pengembangan sistem informasi penjualan on-line yang akan dikembangkan.

3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yg penulis gunakan dalam penyusunan

skripsi ini adalah dengan menggunakan metode pengembangan sistem yang

berorientasi objek yang terdiri dari beberapa tahap yaitu :

1. Analisa Sistem

2. Perancangan Sistem

3. Pengujian Sistem

4. Implementasi sistem

Page 66: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

44

Agar memudahkan proses analisa dan perancangan, maka digunakan suatu

tool yaitu UML (Unified Modelling language). Alasan penulis menggunakan ini

karena kemudahan dalam proses penelitian. Setiap tahap dari penelitian dapat

dipahami dengan mudah

1. Analisa Sistem

Analisa sistem dapat diartikan sebagai peguraian dari suatu sistem

informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-perrmasalahan, kesempatan,

hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan

perbaikan-perbaikan.

Pada tahapan analisa disini akan menjelaskan sebagai berikut :

a. Profil PT. Arisa Gita

Profil ini akan menguraikan tentang PT. Arisa Gita.

b. Analisa sistem yang sedang berjalan dan menguraikan tentang

kelemahan dari sistem lama dan keunggulan sistem yang sedang

berjalan.

c. Analisa pemecahan masalah

Analisa disini akan menguraikan tentang bebrapa usulan alternatif

yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada dalam

sistem informasi Penjualan online.

Page 67: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

45

2. Perancangan Sistem

Pada tahap desain, hasil analisa didetailkan dengan bantuan tool UML

(Unified modelling language). beberapa diagram UML yang digunakan penulis

dalam menyusun skripsi ini adalah sebagai berikut:

1) Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas dari sistem yang

dibuat.

2) Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan aliran fungsionalitas dalam suatu

sistem. Activity Diagram dapat digunakan dalam pemodelan bisnis

untuk menunjukkan bussines Workflow atau juga digunakan dalam

analisa kebutuhan untuk menggambarkan aliran kejadian melalaui

use case.

3) Sequance Diagram

Sequence diagram ini akan menjelaskan secara detail urutan proses

atau pesan yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari

use case.

4) Class Diagram

Selain menggunakan UML diatas, diperlukan juga perancangan

database untuk menyimpan objek-objek yang telah dibuat kedalam

database sistem. Setelah dibuatkan rancangan database, maka perlu

dirancang layer input (user interface) agar memudahka user dalam

menginput data.

Page 68: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

46

3. Pengujian Sistem

Setelah melakukan analisa dan perancangan tahap selanjutnya adalah

pengujian sistem (testing). Pengujian istem dilakukan menggunakan metdode

black box.

4. Implementasi

Setelah melakukan tahap analisa dan perancangan selesai, maka tahapan

selanjutnya adalah mengimplementasikan hasil rancangan dengan cara membuat

coding program yang dapat dimengerti komputer. Penulis menggunakan PHP

dalam mengimplementasikan bahasa pemrograman dan MySQL sebagai

rancangan database. Pada tahap ini relative sederhana dan bersifat mekanis sebab

perancangan yang baik sudah menggambarkan dengan baik apa yang harus

dilakukan.

Page 69: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

47

3.3 Kerangka Berfikir

Gambar 3.1 Kerangkan Berfikir

Page 70: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

48

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa Sistem

4.1.1 Profil PT. Arisa Gita

4.1.1.1 Sejarah

Arisa Gita adalah perusahaan perdagangan umum yang bergerak dibidang

usaha penjualan bermacam-macam Taqwim Digital. PT Arisa Gita berdiri pada

tanggal 12 April 2008. lokasi PT. Arisa Gita terletak di jl. Raden Saleh No. 18 Q

Jakarta Pusat.

Dalam usaha pendiriannya, PT. Arisa Gita dicetuskan oleh ibu Hj.

Muriyati. untuk mendirikan suatu usaha yang terbilang besar ini atau mmepunyai

tujuan yang besar dibutuhkan kerjasama yang baik demi tercapainya suatu tujuan

yang baik pula.

4.1.1.2 Struktur Organisasi

Organisasi merupakan kesatuan aktivitas dimana para pimpinan

mempunyai wewenang untuk mengkoordinasikan kegiatan dengan maksud

untukmencapai tujuan perusahaan. Dengan organisasiyang efektif, maka setiap

bagian organisasi mengetahui aktivitas mana yang harus dilaksanakan sehingga

hubungan kerja dalam organisasi perusahaan akan dapat dikoordinasikan dengan

baik.

Page 71: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

49

Struktur organisasi tercermin dalam suatu bagan organisasi yang

menunjukan pembagian tugas dan wewenang serta peraturan prosedur yang ada

termasuk komunikasi dan arus kerja.

Suatu perusahaan bisa berjalan dengan baik apabila ditunjang oleh struktur

organisasi yang jelas dan sesuai dengan pembagian tugas (job description)

sehingga tidak ada penumpukan tugas pada suatu karyawan. Dalam organisasi

atau perusahaan tidak mungkin terlepas dari pegawai, yang dimaksud dengan

struktur organisasi adalah suatu bagian dari suatu kelompok kerja yang disusun

terdiri di mana secara singkat dapat dijalankan tugas-tugas dan tanggung jawab

dari pegawainya.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi

Stuktur organisasi merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan dan

untukmenjamin suatu penyelenggaraan kerja sama yang sebaik-baiknya, dalam

struktur organisasi PT. Arisa Gita ada beberapa tingkatan yang mempunyai

tanggung jawab masing-masing, yaitu;

PIMPINAN

BagianKeuangan

BagianProduksi

BagianAdministrasi

BagianSekretaris

Page 72: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

50

1. Pimpinan Utama

Tugas :

a. Bertanggung jawab terhadap semua bidang didalam struktur organisasi.

b. Menyusun rencana strategis bisnis dalam jangka pendek dan jangka panjang.

c. Merumuskan inovasi-inovasi strategi bisnis baru yang nantinya menjadi

daya tarik bagi pembeli.

d. Melakukan rapat koordinasi dan evaluasi setiap bulannya.

e. Melakukan pengontrolan disemua bidang yang terstruktur.

f. Mengambil keputusan-keputusan strategis dan pertimbangan-pertimbangan

yang matang dalam peningkatan kinerja PT. Arisa Gita ini.

2. Sekretaris

Bagian ini mencatat segala yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan

di bawah perintah piminan.

3. Keuangan

Bagian ini akan bertanggung jawab mengenai masalah keuangan PT. Arisa

Gita, yang mencakup dari :

a. Biaya pembelian Stok barang untuk memproduksi Taqwim Digital

b. Biaya pembelian peralatan produksi

c. Pembayaran gaji pekerja

d. Penerimaan kas penjualan

e. Membuat Laporan Keuangan kepada pimpinan utama.

Page 73: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

51

4. Administrasi

Bagian ini bertugas Mencatat semua keperluan usaha ini seperti :

a. Mengecek atau mengawasi penjualan

b. Pengadaan perlengkapan disemua bagian

c. Membuat laporan keseluruhan kepada pimpinan utama.

5. Produksi

Bagian Produksi bertugas untuk membuat barang sesuai dengan pesanan

dari konsumen ‚ menjaga volume persediaan barang, membuat laporan persediaan

barang dan mengirim barang ke konsumen.

4.1.2 Analisa Sistem Berjalan

Pada pengamatan yang diperoleh, bahwa sistem yang sedang berjalan

pada PT. Arisa Gita adalah bahwa Proses penjualan selama ini masih dilakukan

secara manual yaitu melalui telepon atau datang langsung ke perusahaan tersebut.

Proses ini dilakukan oleh masing-masing pembeli. Kemudian administrasi PT.

Arisa Gita akan mencatat data penjualan dan menyediakan Taqwim Digital yang

telah dipesan untuk diberika kepada pembeli. Setelah pesanan Taqwim Digital

tersedia maka dilakukan pembayaran dan Taqwim Digital diterima oleh pembeli.

Berdasarkan proses pemesanan tersebut, penulis mendefinisikan variable-

veriabel yang diperlukan dalam pengembangan sistem yang akan dibuat

diantaranya data Taqwim Digital dan data penjualan.

Page 74: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

52

4.1.2.1 Use Case Diagram Sistem Berjalan

Proses dari aktivitas sistem yang berjalan, digambarkan melalui Use Case

diagram dibawah ini :

Gambar 4.2 Use Case diagram berjalan di PT. Arisa Gita

Page 75: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

53

4.1.2.2 Activity Diagram Berjalan

Adapun proses dari aktivitas sistem yang berjalan, digambarkan melalui

Activity diagram dibawah ini :

Gambar 4.3 Activity diagram berjalan di PT. Arisa Gita

a. Kelebihan Sistem Yang Berjalan

Analisa yang diperoleh dari PT. Arisa Gita penulis dapat menyimpulkan

ada beberapa keunggulan pada sistem yang sedang berjalan, diantaranya :

1. Pemesan dapat melihat langsung Taqwim Digital secara fisik.

2. Bisa memastikan Kondisi Taqwim Digital yang dibeli diterima dengan

baik.

Page 76: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

54

3. Tidak mengeluarkan biaya besar untuk pembelian perangkat keras maupun

perangkat lunak.

b. Kelemahan Sistem Berjalan

Berdasarkan hasil dari analisis yang diperoleh dari PT. Arisa Gita penulis

dapat menguraikan beberapa kelemahan pada sistem yang sedang berjalan,

diantaranya :

1. Pemesanan dan pembuatan laporan, mulai dari pencatatan pemesanan

barang, pengecekan barang, dan terbentuknya laporan dilakukan dalam

bentuk kertas.

2. Bisa terjadi antrian jika kondisi penjualan sedang ramai

3. Membutuhkan waktu yang tidak tidak bisa ditentukan untuk melakukan

pemesanan dikarnakan harus datang langsung ke PT. Arisa Gita padahal

waktu bisa digunakan untuk aktivitas lain.

4.1.3 Analisa Sistem Yang Diusulkan

Sistem terdiri dari dua bagian, yaitu pertama sistem administrator berbasis

web server yang berfungsi memasukan data dan merubah data seputar informasi

penjualan Taqwim Digital. Pada bagian administrator terdapat satu admin saja.

Yang kedua sistem client berbasis web yaitu dengan membuka sistem atau website

dari sistem informasi penjualan Taqwim Digital dan setiap user dapat melakukan

transaksi pemesanan Taqwim Digital.

Page 77: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

55

Proses pengembangan sistem informasi penjualan Taqwim Digital yang

dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

a. User dapat langsung membuka sistem atau halaman website Sistem

Informasi penjualan Taqwim Digital.

b. Setelah halaman terbuka user dapat memilih menu-menu yang tersedia

untuk user.

4.1.3.1 Perbandingan Sistem

Tabel 4.1 Perbandingan Sistem Berjalan dan Diusulkan

Kelemahan Sistem Berjalan Keunggulan Sistem Berjalan

Bisa terjadi antrian jika kondisi

penjualan sedang ramai

Tidak perlu mengantri dalam kondisi

apapun.

Membutuhkan waktu yang tidak bisa

ditentukan yang lama untuk

melakukan pemesanan

Pemesanan dapat dilakukan dengan

mudah, cepat dan dapat dilakuakan

dimana saja.

Pemesanan dan pembuatan laporan,

mulai dari pencatatan pemesanan

barang, pengecekan barang, dan

terbentuknya laporan dilakukan dalam

bentuk kertas.

Pemesanan dan pembuatan laporan,

mulai dari pencatatan pemesanan

barang, pengecekan barang, dan

terbentuknya laporan dilakukan

dengan otomatis dan terintegrasi

dengan baik.

Page 78: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

56

4.2 Perancangan Sistem

Mengacu permasalahan yang tertulis pada bab I, penulis mem-

visualisasikan sistem yang akan dibuat menggunakan pendekatan sistem object

oriented analisys dengan tools diagram yaitu :

1. Use case diagram

2. Activity diagram

3. Sequences diagram

4. Class diagram.

4.2.1 Use case Diagram

Menggunakan UML diagaram Usecase untuk menangkap kebutuhan user

daan admin, melalui usecase actor luar yang berinteraksi dengan sistem

dimodelkan bersama dengan funfsi-fungsi yang mereka perlukan dari sistem

(usecase). Aktor dan usecase dihubungkan dengan suatu relasi (relationship).

Aktor dan usecase ditampilkan dalam bentuk diagram.

Interaksi antara sistem, eksternal sistem dan user dapat dilihat dalam Use

Case model diagram. Adapun langkah-langkah membuat use case model

diagram.

1) Identifikasi actor

2) Identifikasi use case

3) Membuat Use Case model diagram

4) Dokumentasi narasi Use Case

Page 79: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

57

1. Identifikasi Aktor

Tabel 4.2 Identifikasi Aktor yang diusulkan

No Actor Description

1. Admin Yang bertanggung jawab dalam maintenance sistem,

memanage user, menginput dan merubah data.

2. Member Individu yang menggunakan sistem untuk melihat web

dan dapat memesan barang. Dengan cara login terlebih

dahulu.

3. Non Member Individu yang menggunakan sistem untuk melihat web

dan dapat memesan barang. Dengan tidak melakukan

login.

2. Identifkasi Use Case

Nama

Use case

Deskripsi Use Case Aktor

Daftar Member Mendeskripsikan kejadian user

untuk mendaftar menjadi member

pada sistem

Non Member

Melihat Data Belanja Mendeskripsikan kejadian user

untuk melihat data belanja yang

telah di order.

Member dan Non

Member.

Cetak Data Belanja Mendeskripsikan kejadian user

untuk mencetak data belanja yang

telah diorder.

Member dan Non

Member.

Cari Barang Mendeskripsikan kejadian user

untuk mencari data barang.

Member dan Non

Member.

Belanja Barang Mendeskripsikan kejadian user

dalam melakukan belanja barang.

Member dan Non

Member.

Konfirmasi Pembayaran Mendeskripsikan kejadian user Member dan Non

Tabel 4.3 Identifikasi Use Case

Page 80: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

58

untuk menkonfirmasi pembayaran

terhadap belanja yang telah di order

Member.

Ubah Password Mendeskripsikan kejadian user

dalam mengubah password

Member dan

Admin

Login Mendeskripsikan kejadian user

untuk login.

Member dan Non

Member.

Update Data Member Mendeskripsikan kejadian admin

dalam menginput, mengedit serta

menghapus data member .dalam

sistem e-commerce taqwim digital

Admin

CRUD Data Barang Mendeskripsikan kejadian admin

dalam menginput, mengedit serta

menghapus data barang dalam

sistem e-commerce taqwim digital

Admin

Lihat Belanja Mendeskripsikan kejadian admin

dalam melihat data belanja yan

telah di order oleh customer.

Admin

Validasi Mendeskripsikan kejadian admin

dalam validasi data belanja.

Admin

Page 81: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

59

3. Use Case Model Diagram

Gambar 4.4 Use case Diagram Penjualan Online PT. Arisa Gita

Page 82: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

60

Pengembangan sistem informasi penjualan online pada PT. Arisa Gita

terdapat beberapa case yang digunakan yaitu login pada saat masuk aplikasi.

Setelah proses login selesai user bisa saja mengganti passwordnya bila user

menghendaki, selanjutnya proses pemesanana Taqwim Digital yang dikehendaki

oleh user dengan cara meng-input nama kategori Taqwim Digital yang dipesan

yang akan dimasukan kedalam sistem dengan menggunakan antar muka aplikasi,

jika user ingin memesan Taqwim Digital yang lain user bisa masuk ke sistem

dengan nama cari Taqwim Digital.

Pengembangan sistem informasi online yang sudah masuk kesistem akan

dilakukan verifikasi oleh admin dimana admin akan melihat didata pesanan dan

memastikan data yang diinput disistem dan alamat yang akan dikirim sama.

Proses verifikasi ini untuk memastikan pesanan yang dilakukan user layak

disetujui atau ditolak. Aplikasi yang ditolak tidak akan diproses kemudian, namun

jika aplikasi disetujui maka akan dilakukan pengiriman Taqwim Digital ke

kostumer.

4.2.1.1 Narasi Use Case

Untuk memperjelas proses diagram use case, maka perlu dibuat use case

text specification, yaitu penjelasan secara terperinci satu persatu case yang terjadi

dalam interaksi user dan sistem. Deskripsi penjelas terdiri dari use case name,

actor, brief description, basic flow, alternate flow, pre condition dan post

condition:

Page 83: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

61

1. Daftar Member

Tabel 4.4 Narasi Use Case Daftar Member

Use case name Daftar MemberActor Non MemberBrief description Pelanggan yang ingin mendaftar member pada PT. Arisa

Gita.Basic flow Sistem memberikan tampilan form untuk menginput dafatar

member, kemudian pelanggan menginput atau memasukan data-data.

Alternate flow Jika form yang diisi tidak lengkap, maka sistem akan menampilkan pesan error dan memintanya untuk melengkapi form.

Pre condition form pendaftaran member sudah ada pada memberPost condition Data member telah masuk ke sistem

Member bisa melakukan login ke sistem

2. Melihat Data Belanja

Tabel 4.5 Narasi Use Case Data Belanja

Use case name Melihat Data BelanjaActor Member dan non memberBrief description Pelanggan akan melihat data belanja yang akan di order atau di

beli.Basic flow Sistem memberikan tampilan form data belanja yang akan di

beli. Alternate flow Jika pembeli tidak ingin melihat data belanja maka sisitem

akan kembali ke beranda.Pre condition User harus login terlebih dahulu bagi member, jika non

member tanpa loginPost condition Pelanggan melihat data belanja

3. Cetak Data Belanja

Tabel 4.6 Narasi Use Case Cetak Data Belanja

Use case name Cetak Data BelanjaActor Member dan non memberBrief description Pelanggan akan mencetak data belanja yang sudah di order

atau di beli.Basic flow Sistem memberikan tampilan form cetak data belanja yang

Page 84: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

62

telah di beli. Alternate flow Jika pembeli tidak ingin mencetak data belanja maka sistem

akan menampilkan halaman cetakPre condition User harus login terlebih dahulu bagi member, jika non

member tanpa loginPost condition Pelanggan cetak data belanja

4. Belanja Barang

Tabel 4.7 Narasi Use Case Belanja Barang

Use case name Belanj BarangActor Member dan Non MemberBrief description Pelanggan akan membeli barang yang ingin dibeli oleh

pelanggan dalam suatu form penjualan.Basic flow Sistem memberikan tampilan form penjualan barang yang

tersedia pada sistem. Alternate flow Jika form yang diisi tidak lengkap, maka sistem akan

menampilkan pesan error dan memintanya untuk melengkapi form.

Pre condition User harus login terlebih dahulu bagi yang member, tanpa login jika non member

Form penjualan barang telah ada pada sistemPost condition Pelanggan melakukan pembelian

5. Cari Barang

Tabel 4.8 Narasi Use Case Cari Barang

Use case name Cari BarangActor Member dan Non MemberBrief description Pelanggan dapat mencari barang yang diinginkan.Basic flow Sistem memberikan tampilan form penjualan barang yang

tersedia pada sistem. Alternate flowPre condition User harus masuk sistem dahulu

form pencarian barang telah ada pada sistemPost condition Pelanggan melihat barang yang telah di input

Page 85: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

63

6. konfirmasi pembayaran

Tabel 4.9 Narasi Use Case konfirmasi pembayaran

Use case name Konfirmasi pembayaranActor Member dan non memberBrief description Pelanggan dapat melihat konfirmasi pembayaran untuk

melakukan pembayaran.Basic flow Sistem memberikan tampilan form konfirmasi pembayaran

yang tersedia pada sistem. Alternate flow Jika form yang diisi tidak lengkap, maka sistem tidak akan

menampilkan form .Pre condition User harus login terlebih dahulu bagi member

Form konfirmasi pembayaran telah ada pada sistemPost condition Sistem mencetak invoice barang yang telah di pesan

7. Ubah Password

Tabel 4.10 Narasi Use Case Ubah Password

Use case name Ubah PasswordActor Admin Dan MemberBrief description User mempunyai hak akses untuk merubah password.Basic flow Sistem memberikan tampilan form untuk melakukan

perubahan password yang tersedia pada sistem. Alternate flow Jika form yang diisi tidak lengkap, maka sistem akan

menampilkan pesan error dan memintanya untuk melengkapi form.

Pre condition User harus login terlebih dahulu Form perubahan Password telah ada pada sistem

Post condition User telah memiliki password baru User dapat login dengan password baru

8. Login

Tabel 4.11 Narasi Use Case Login

Use case name Login (verifikasi account)Actor Admin dan Member.Brief description User ingin login terhadap sistem menginputkan username,

password maka sistem akan memvalidasi username dan password tersebut.

Basic flow Sistem menampilkan jendela input, kemudian masukkan

Page 86: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

64

username, password. jika username, password yang diinginkan benar maka sistem akan menampilkan halaman utama.

Alternate flow Jika dalam menginput username, password salah maka sistem akan menampilkan pesan error dan memintanya untuk mengisikan kembali.

Pre condition User harus mengetahui username, password yang dimiliki. Post condition Tampil form menu utama.

9. Update Data Member

Tabel 4.12 Narasi Use Case Update Data Member

Use case name Update Data MemberActor Admin Brief description User dapat merubah kelengkapan data member.Basic flow Sistem memberikan tampilan form untuk perubahan data

memberAlternate flow Jika form yang diisi tidak lengkap, maka sistem akan

menampilkan pesan error dan memintanya untuk melengkapi form.

Pre condition User harus login terlebih dahulu Form perubahan data telah ada pada sistem

Post condition Perubahan data member telah berhasil

10. Crud Data Barang

Tabel 4.13 Narasi Use Case Crud Data Barang

Use case name Crud Data BarangActor AdminBrief description Admin mengcrud data barang.Basic flow Sistem memberikan tampilan form crud data barang yang

tersedia pada sistem. Alternate flow Jika form tidak di isi maka akan kembali ke halaman menu

utama admin.Pre condition User harus login terlebih dahulu

Form crud barang telah ada pada sistemPost condition Admin dapat menambah dan mengurangi data barang

Page 87: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

65

11. lihat Belanja / Order

Tabel 4.14 Narasi Use Case lihat Belanja

Use case name Lihat belanjaActor AdminBrief description User dapat melihat dan menghapus data order yang telah

dilakukan.Basic flow Sistem memberikan tampilan form lihat belanja/order yang

tersedia pada sistem. Alternate flowPre condition User harus login terlebih dahulu

Form lihat belanja telah ada pada sistemPost condition Perubahan Data order telah berhasil

12. Validasi

Tabel 4.15 Narasi Use Case validasi

Use case name Validasi Actor AdminBrief description User dapat menvalidasi data order yang telah dilakukan.Basic flow Sistem memberikan tampilan form lihat belanja/order yang

tersedia pada sistem. Alternate flowPre condition User harus login terlebih dahulu

Form lihat belanja telah ada pada sistemPost condition Data belanja berhasil di validasi

4.2.2 Activity Diagram

Berikut adalah activity diagram dari beberapa proses pada sistem

pemesanan online pada PT. Arisa Gita.

Page 88: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

66

1. Activity Diagram Login Member dan Admin

Gambar 4.5 Activity Diagram Login Member dan Admin

Untuk setiap user yang sudah menjadi member dan Admin setiap akan

melakukan masuk kedalam sistem diminta untuk memasukan user id dan

password yang kemudian user id dan password tersebut akan diperiksa didatabase

untuk proses verifikasi. Jika user id dan password yang dimasukan terdapat

didatabase berarti pengguna memiliki akses terhadap aplikasi tersebut. Namun

jika user id dan password yang dimasukan tidak terdapat dalam database maka

pengguna tidak akan bisa masuk ke dalam aplikasi.

Page 89: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

67

2. Activity Diagram Ubah Password

Gambar 4.6 Activity Diagram Ubah Password

Untuk menghindari penyalah gunaan sistem dari user yang tidak

bertanggung jawab maka diberlakukan hak akses user untuk bisa merubah

password. User harus login terlebih dahulu kemudian input password baru dan

kompirmasi password jika sudah maka sistem akan memverifikasi data inputan

jika sesuai akan disimpan ke database dan jika tidak sesuai maka akan kembali

kemenu login.

Page 90: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

68

2. Activity Diagram Pemesanan Member

Gambar 4.7 Activity Diagram Pemesanan Member

Pengguna harus memilih Taqwim Digital yang akan dipesan sesuai dengan

daftar Kategori yang ada di PT. Arisa Gita kemudian setelah memilih kategori

yang akan dipesan pengguna menentukn jumlah order yang akan dipesan, jika

pengguna akan menambah pesanan kategori yang lain pengguna harus kembali

ke pilih kategori dan seterusnya, jika pengguna tidak memesan kategori yang lain

pengguna harus menginput data alamat lalu sistem akan menyimpan ke database.

Page 91: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

69

3. Activity Diagram Pemesanan Bukan Member

Gambar 4.8 Activity Diagram Pemesanan Bukan Member

Pengguna harus memilih kategori yang akan dipesan sesuai dengan daftar

Kategori yang ada di PT. Arisa Gita kemudian setelah memilih kategori yang

akan dipesan pengguna menentukan jumlah order yang akan dipesan, jika

pengguna akan menambah pesanan order yang lain pengguna harus kembali ke

pilih kategori dan seterusnya, jika pengguna tidak memesan kategori yang lain

pengguna harus menginput data alamat lalu sistem akan menyimpan ke database.

Page 92: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

70

4. Activity Diagram Catatan Transaksi

Gambar 4.9 Activity Diagram Catatan Transaksi

Setelah pemesanan jika pengguna ingin melihat catatan belanja apa saja

yang sudah dilakukan di PT. Arisa Gita bisa dilihat. Pengguna harus ke data

belanja untuk memastikan setalah itu sistem akan menampilkan detail data belanja

yang di input oleh pengguna, jika sistem menemukan maka akan tampil catatan

transaksi apa saja yang sudah dilakukan, jika tida ditemukan sistem akan kembali

kemenu melihat data belanja.

Page 93: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

71

5. Activity Diagram Mencari Barang

Gambar 4.10 Activity Diagram Mencari barang

Pengguna harus menginput nama barang yang akan dicari dan sistem akan

membaca nama barang yang dimasukan oleh penguna, jika tidakada maka sistem

akan kembali ke input nama barang, namun jika ada sistem akan menampilkan

data barang.

Page 94: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

72

6. Activity Diagram Update Data Member

Gambar 4.11 Activity Diagram Update Data Member

Admin pilih menu member id kemudian akan tampil data member, dan

kemudian admin merubah data member yang harus dirubah, setelah dirubah

sistem akan menyimpan kedatabase dan setelah tersimpan kembali kemenu data.

Page 95: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

73

7. Activity Diagram Update Data Barang

Gambar 4.12 Activity Diagram Update Data Barang

Admin pilih menu data barang kemudian akan tampil data barang, dan

kemudian admin merubah data barang yang harus dirubah, setelah dirubah sistem

akan menyimpan kedatabase dan seteklah disimpan akan kembali kemenu data.

Page 96: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

74

8. Activity Diagram Data Pemesan

Gambar 4.13 Activity Diagram Data Pemesan

Admin memilih data pemesan untuk melihat kembali siapa saja yang

memesan, kemudian akan tampil dat pemesan dan jika akan melihat detail data

masuk ke detail maka akan tampil detail data tapi jika tidak maka akan kembali ke

menu dat pemesan.

Page 97: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

75

9. Activity Diagram validasi

Gambar 4.14 Activity Diagram Validasi

Admin pilih menu histori order kemudian akan tampil data yang akan di

validasi, dan kemudian admin melakukan validasi, setelah melakukan validasi

sistem akan menyimpan kedatabase.

Page 98: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

76

4.2.3 Sequence Diagram

Sequence diagram ini nantinya akan menjelaskan secara detail urutan

proses atau pesan yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use

case, dimana proses atau pesan ini merupakan event atau metode dari objek ke

class, yang terdapat dalam pengembangan sistem ini. Berikut adalah beberapa

sequence diagram dari pengembangan sistem penjualan online, yaitu :

1 Sequence Diagram Login Member dan Admin

User ingin login terhadap sistem menginput username, Password maka

user akan memvalidasi username dan password tersebut. Sistem menampilkan

jendela input kemudian masukan username dan password. Jika dalam menginput

username dan password salah maka sistem akan menampilkan pesan eror dan

meminta menggulangi kembali.

Gambar 4.15 Sequence Diagram login Member dan Admin

Page 99: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

77

1. Sequence Diagram Ubah Password

User ingin menganti password, user pilih login dan akan masuk kedalam

menu ubah password. Sistem akan menampilkan jendela input kemusian

memasukan password baru serta mengkompirmasikannya. Setalah selasai klik oke

maka sistem akan menyimpan ke database dan masuk menu utama kembali.

Gambar 4.16 Sequence Diagram Ubah Password

Page 100: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

78

2. Sequence Diagram Pemesanan Member

Pemesanan user harus langsung memilih barang mana yang akan dibeli,

setelah selasai memilih barang maka akan dijumlahkan keseluruhan barang yang

akan dipesan, user akan menyetujui pesanan databes memproses dan barang akan

dikirim.

Gambar 4.17 Sequence Diagram Pemesanan Member

Page 101: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

79

3. Sequence Diagram Pemesanan Bukan Member

Pemesanan barang, user harus langsung memilih kategori mana yang akan

dibeli, setelah selasai memilih kategori maka akan dijumlahkan keseluruhan order

yang akan dipesan, user akan menyetujui pesanan database memproses dan

barang akan dikirim

Gambar 4.18 Sequence Diagram Pemesanan bukan Member

Page 102: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

80

5. Sequence Diagram Catatan Transaksi

User ingin mengetahui laporan, sistem akan menampilkan input histori

order . Jika inputan tanggal sudah dimasukan dn dikompirmasi maka akan tampil

data catatan transaksi tersebut.

Gambar 4.19 Sequence Diagram Catatan Transaksi

6. Sequence Diagram Cari Barang

User ingin mengetahiu barang apa saja yang ada di PT. Arisa Gita. Sistem

akan menampilkan jendela input, kemudian masukan nama barang yang

diinginkan, setaelah itu sistem akan menampilkan dat barang yang dicari.

Page 103: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

81

Gambar 4.20 Sequence Diagram Cari barang

7. Sequence Diagram Update Data Member

Admin akan meng-update data member. User harus masuk kesistem

update data member, sistem akan menampilkan data member dan user bisa

merubah data member.jika sudah dikompirmasi masuk kedatabase daan sistem

akan kembali kemenu data.

Page 104: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

82

Gambar 4.21 Sequence Diagram Update Data Member

8. Sequence Diagram Update Data Barang.

Admin akan meng-update data barang. User harus masuk kesistem update

data barang, sistem akan menampilkan data barang dan user bisa merubah data

barang. jika sudah dikompirmasi masuk kedatabase daan sistem akan kembali

kemenu data.

Page 105: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

83

Gambar 4.22 Sequence Diagram Update Data Barang

9. Sequence Diagram Validasi

Admin akan menvalidasi pembayaran customer bagi customer yang sudah

melakukan pembayaran terhadap pembelian barang.

Gambar 4.23 Sequence Diagram Validasi

Page 106: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

84

4.2.4 Class Diagram

Class diagram ini menggambarkan desain sistem yang akan dibangun

dalam database. Dan dapat dijadikan ilustrasi skema database yaitu dengan tabel-

tabel yang akan digunakan dalam database. Setiap class akan diwakili oleh tabel,

attribut class yang akan menjadi field dalam tabel. Struktur data class diagram

yang disajikan dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut:

Gambar 4. 24 Class Diagram Penjualan Online Pada PT. Arisa Gita

Page 107: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

85

4.2.4.1 Struktur Data Class

Pada struktur data ini, semua jenis data yang terlibat dalam proses yang

terjadi, di definisikan dan dikumpulkan dalam bentuk penyajian sebagai berikut :

File name : Data user

Primary key : Id

Foreign key : Id_USer id_member,

Tabel 4.16 Struktur Tabel Data User

File name : Member Akses

Primary key : Id

Foreign key : -

Tabel 4.17 Struktur Tabel Member Akses

File name : Data Member

Primary key : Id

Foreign key : Status, Mailkonfirm

No Field Name Type Field Size Keterangan1 Id Int 11 Identitas2 Id user Int 11 User Name

3 Password Password 20 Password4 Id member Int 11 Identitas member

No Field Name Type Field Size Keterangan1 Id Int 11 Identitas2 Member Akses Varchar 15 Akses member3 Tanggal Varchar 15 Tanggal

Page 108: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

86

Tabel 4.18 Struktur Data Member

File name : Pesan Member

Primary key : Id

Foreign key : Id Member

Tabel 4.19 Struktur Pesan Member

File name : Set data

Primary key : Id

Foreign key : Id Member

No Field Name Type Field Size

Keterangan

1 Id Int 11 Identitas2 Nama Varchar 20 Nama3 Email Varchar 20 Email4 User Id Varchar 20 User id5 Password Varchar 20 Password6 Status Int 1 Status 7 Mail konfirm Int 1 Konfirmasi Email

No Field Name Type Field Size Keterangan1 Id Int 11 Identitas2 Id member Varchar 11 Identitas member3 Ke Varchar 20 Ke 4 Pengirim Varchar 20 Pengirim5 Judul Varchar 20 Judul

6 Pesan Varchar 225 Pesan

Page 109: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

87

Tabel 4.20 Struktur Set Data

File name : Mail member

Primary key : Id

Tabel 4.21 Struktur Mail Non Member

File name : Data Belanja

Primary key : Id

Foreign key : Id Member, total per item, total harga, Id invoice, status

konfirmasi

No Field Name Type Field Size Keterangan

1 Id Int 11 Identitas2 Kode invoice Varchar 15 Kode invoice

3 Judul Varchar 20 Judul

4 Pemilik Varchar 20 Pemilik

5 Email Varchar 20 Email

6 Hp Varchar 15 Hp

7 Telp Verchar 15 Telepon

8 Alamat Varchar 50 Alamat

No Field Name Type Field Size Keterangan

1 Id Int 11 Identitas2 Email Varchar 20 Email

3 Sid Varchar 40 Sid

Page 110: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

88

Tabel 4.22 Struktur Data Belanja

File name : data invoice

Primary key : Id

Foreign key : Id Member, Status member, konfirmasi

Tabel 4.23 Struktur Data invoice

No Field Name Type Field Size Keterangan

1 Id Int 11 Identitas2 Tgl Varchar 30 Tanggal

3 Id member Int 11 Identitas member

4 Id barang Varchar 11 Identitas barang

5 Total per item Int 3 Total per item

6 Total harga Int 4 Total harga

7 Id invoice Int 11 Identitas invoice

8 Status konfirmasi Int 1 Status konfirmasi

9 Sid Varchar 15 Sid

No Field Name Type Field Size Keterangan1 Id Int 11 Identitas2 Id Member Int 11 Identitas Member 3 Sid Varchar 40 Sid4 Tanggal Varchar 30 Tanggal5 Kode Varchar 15 Kode6 Status Member Int 1 Status Member7 Email Verchar 20 Email

8 Konfirmasi Int 1 Konfirmas9 Nama Bank Varchar 20 Nama Bank

10 Pengirim Varchar 30 Pengirim

11 Total Dana Varchar 10 Total dana12 Status Int 1 Status 13 Metode transfer Int 1 Transfer 14 User id Varchar 20 User Id

15 No pengirim Varchar 20 No Pengirim

16 Tanggal Konfirmasi Varchar 30 Tanggal Konfirmasi

17 Alamat Kirim Text Alamat Kirim

Page 111: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

89

File name : Item Kategori

Primary key : Id

Foreign key : Status

Tabel 4.24 Struktur Tabel Item Kategori

File name : Stok Barang

Primary key : Id

Foreign key : Id Kategori, Status, Harga Satuan

Tabel 4.25 Struktur Tabel Stok Barang

4.2.5 Perancangan Layar Input

Untuk memudahkan dan mengefektifkan dalam pemasukan data, maka

perlu adanya rancangan masukan. Untuk mempermudah pemasukan data, maka

pada beberapa atribut atau field dilakukan pengkodean.

No Field Name Type Field Size Keterangan1 Id Int 11 Identitas2 Kategori Varchar 30 Kategori 3 Status Int 1 Status

No Field Name Type Field Size Keterangan1 Id Int 11 Identitas2 Judul Varchar 20 Judul 3 Id Kategori Int 11 Identitas kategori

4 Keterangan Varchar 20 Keterangan5 Gambar Varchar 20 Gambar 6 Status Int 1 Status

7 Harga Satuan Int 11 Harga Satuan

Page 112: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

90

1. Form Login Admin

Form Login digunakan untuk:

a. Memasukkan data nama user sebagai tanda pengenal pengguna

sistem tersebut

b. Memasukkan password sebagai jalur akses masuk sistem

Gambar 4.23 form Login Admin

2. Menu Utama Admin

Form Login digunakan untuk memilih menu yang akan diakses oleh user

untuk mengeksekusi sistem yang akan dijalankan.

Gambar 4.24 form menu utama admin

Page 113: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

91

3. Admin Data Member

Fasilitas ini berfungsi sebagai form mengupdate data member.

4. form Admin Data B

4. Update Data Barang

Fasilitas ini berfungsi sebagai form mengupdate data Barang

Gambar 4.25 From Admin Data Member

Gambar 4.26 Form Admin Update data barang

Page 114: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

92

5. Form Ubah Password Admin

Fasilitas ini berfungsi sebagai form mengubah password untuk admin.

6. Form Login Member

Fasilitas ini berfungsi sebagai form login untuk member.

7. Form Pemesanan BarangGambar 4.28 Form login member

Gambar 4.27 form admin data Barang

Page 115: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

93

7. Pesan Barang

Fasilitas ini berfungsi sebagai form penginputan data barang yang ingin

dipesan.

8. Form catatan Transaksi

Fasilitas ini berfungsi sebagai form penginputan tanggal untuk melihat

catatan transaksi.

Gambar 4.29 form pemesanan Barang

Gambar 4.30 form catatan transaksi

Page 116: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

94

9. Form Ubah Password Member

Fasilitas ini berungsi sebagai form mengubah password untuk member

10. Form Konfirmasi Pembayaran

Fasilitas ini berfungsi sebagai form mengubah password untuk member

Gambar 4.31 form Ubah Pssword member

Gambar 4.32 form Konfirmasi Pembayaran member dan non member

Page 117: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

95

11. Cetak Invoice

Fasilitas ini berfungsi untuk mencetak invoice

12. Validasi

Fasilitas ini berfungsi untuk menvalidasi Customer yang sudah

membayar.

Gambar 4.33 Cetak Invoice

Gambar 4.34 Validasi

Page 118: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

96

4.3 Pengujian Sistem (Testing)

Sistem yang telah dikembangkna harus memudahkan tugas-tugas

administratif yang ada pada bagian pengelola di PT. Arisa Gita. Sistem ini

dikembangkan sesuia kebutuhan user. Tujuannya untuk menilai kemampuan

teknis suatu program, pendayagunaan sistem dan pelaksanaan operasionalnya

sehingga dapat mengetahui seberapa baik sistem ini berjalan. Adapun pengujian

terhadap sistem yang dilakukan adalah bertujuan untuk menemukan kesalahan

yang masih ada pada sistem.

Pengujian dilakukan menggunakan pendekatan black-box testing. Dengan

menggunakan black-box testing kita dapat mengetahui apakah sistem dapat

memberi keluaran seperti yang kita harapkan. Tabel berikut ini adalah merupakan

hasil pengujian black-box testing yang berisi persyaratn fungsional sistem yang

diuji bersama pengguna.

Tabel 4.26 Uji Coba Modul menu utama (Sumber Data: Diolah Sendiri)

No Unit Program Hasil Yang Diharapkan Hasil Akurat Keterangan

1 Menu Menampilkan daftar

menu, login member dan

modul admin

SESUAI

Tabel 4.27 Uji Coba Modul Pemesanan Barang (Sumber Data: Diolah Sendiri)

No Unit Program Hasil Yang Diharapkan Hasil Akurat Keterangan

Page 119: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

97

1. Input Data Memasukan Jumlah

Pesanan

SESUAI Valid

2. Edit Data Mangedit atau merubah

data yang telah di input

SESUAI Valid

3. Hapus Data Menghapus Data yang

telah di input

SESUAI Valid

Tabel 4.28 Uji Coba Modul Catatan Transaksi (Sumber Data: Diolah Sendiri)

No Unit Program Hasil Yang Diharapkan Hasil Akurat Keterangan

1. Input Data Memasukan Jumlah

Pesanan

SESUAI Vailid

2. Comfirm Memproses data yang

telah di input

SESUAI Valid

Tabel 4.29 Uji Coba Admin Data Member (Sumber Data: Diolah Sendiri)

No Unit Program Hasil Yang Diharapkan Hasil Akurat Keterangan

1. Input Data Memasukan Data User

kedalam database

SESUAI Valid

2. Edit Data Mangedit atau merubah

data yang telah di input

SESUAI Valid

3. Hapus Data Menghapus Data yang

telah di input

SESUAI Valid

4. Comfirm Memproses data yang SESUAI Valid

Page 120: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

98

telah di input

Tabel 4.30 Uji Coba Admin Data Barang (Sumber Data: Diolah Sendiri)

No Unit Program Hasil Yang Diharapkan Hasil Akurat Keterangan

1. Input Data Memasukan Data User

kedalam database

SESUAI Valid

2. Edit Data Mangedit atau merubah

data yang telah di input

SESUAI Valid

3. Hapus Data Menghapus Data yang

telah di input

SESUAI Valid

4. Comfirm Memproses data yang

telah di input

SESUAI Valid

4.4 Implementasi

Setelah tahap analisa dan perancangan selesai, maka hasil rancangan yang

masih berupa baris-baris source code yang dapat dilihat pada lampiran, harus di

implementasikan kedalam program aplikasi yang dapat dijalankan oleh sistem

operasi komputer. Penulis menghosting aplikasi sitem pemasaran online dengan

menggunakan domain.

Page 121: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

99

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan uraian yang telah dikemukaka pada bab sebelumnya, maka pada

bab terakhir ini berisikan kesimpulan dari penulisan skripsi serta berisikan saran-

saran yang bermanfaatguna pengembangan selanjutnya.

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah diuraikan maka penulis mencoba membuat

kesimpulan seperti berikut ini:

1. Dengan sistem informasi penjualan online yang dikembangkan dapat dapat

membantu kinerja karyawan dan proses bisnis perusahaan PT. Arisa Gita?.

2. Dengan sistem informasi penjualan online Taqwim Digital dapat membantu

dan memudahkan dalam mencari data-data dan bukti-bukti transaksi dalam

penjulan Online Taqwim Digital?

3. Bagaiman membuat Sistem Informasi Penjualan Online Taqwim Digital pada

PT. Arisa Gita yang dapat membantu konsumen dalam melakukan pemesanan

Taqwim Digital?

4. Bagaiman membuat Sistem Informasi Penjualan Online Taqwim Digital pada

PT. Arisa Gita yang dapat membantu memasarkan Taqwim Digital?

Page 122: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE …

100

5.2 Saran

Dari hasil kesimpulan yang penulis utarakan diatas program sistem informasi

pemasaran online memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi

lebih baik dan lebih lengkap lagi oleh karena itu penulis mencoba memberikan saran

yang kiranya dapat berguna bagi pihak PT. Arisa Gita terutama bagi pengembangan

sistem informasi penjualan online, saran-saran tersebut antara lain:

1. Sistem ini diharapkan dapat dikembangkan dengan menggunakan perangkat

lunak lainnya yang lebih baik dari perangkat lunak yang digunakan penullis

dalam penelitian ini.

2. Membuat sistem keaman untuk aplikasi meliputi autentikasi user dan

pengamanan jalur data.

3. Sistem ini diharapkan dapat dikembangkan dengan tidak hanya menggunakan

pembayaran melalui transfer akan tetapi dapat dikembangkan menggunakan

M-banking atau payplay.