pengembangan sosial emosional

24
PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL PERKEMBANGAN EMOSI A. Pengertian Emosi Emosi adalah Suatu keadaan yang kompleksi dapat berupa perasaan / pikiran yang di tandai oleh perubahan biologis yang muncul dari perilaku seseorang. Menurut para ahli Pengertian Emosi : 1.Menurut Goleman Bahasa “emosi” merujuk pada suatu perasaan atau pikiran. Pikirin khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis serta rangkaian kecenderungan untuk bertindak”. 2.Menurut Syamsuddin Mengemukakan “emosi” merupakan suatu suasana yang komplek dan getaran jiwa yang meyertai atau muncul sebelum atau sesudah terjadinya suatu perilaku.” B. Mekanisme Emosi Proses terjadinya emosi dalam diri seseorang menurut Lewis and Rose Blum ada 5 tahapan yaitu : 1. Elicitors Yaitu : adanya dorongan peristiwa yang terjadi. Contoh : Peristiwa banjir, gempa bumi maka timbullah perasaan emosi seseorang. 2. Receptors Yaitu : Kegiatan yang berpusat pada sistem syaraf. Contoh : Akibat peristiwa banjir tsb maka berfungsi sebagai indera penerima. 3. State Yaitu : Perubahan spesifik yang terjadi dalam aspek fisiologi. Contoh : Gerakan reflex atau terkejut pada sesuatu yang terjadi. 4. Experission Yaitu : Terjadinya perubahan pada Rasiologis.

Upload: zaycity18572

Post on 13-Jun-2015

20.679 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL

PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL

PERKEMBANGAN EMOSI

A. Pengertian EmosiEmosi adalah Suatu keadaan yang kompleksi dapat berupa perasaan / pikiran yang di tandai oleh perubahan biologis yang muncul dari perilaku seseorang.

Menurut para ahli Pengertian Emosi :1. Menurut Goleman

Bahasa “emosi” merujuk pada suatu perasaan atau pikiran. Pikirin khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis serta rangkaian kecenderungan untuk bertindak”.

2. Menurut SyamsuddinMengemukakan “emosi” merupakan suatu suasana yang komplek dan getaran jiwa yang meyertai atau muncul sebelum atau sesudah terjadinya suatu perilaku.”

B. Mekanisme Emosi Proses terjadinya emosi dalam diri seseorang menurut Lewis and Rose Blum ada 5 tahapan yaitu :

1. Elicitors Yaitu : adanya dorongan peristiwa yang terjadi.Contoh : Peristiwa banjir, gempa bumi maka timbullah perasaan emosi seseorang.

2. ReceptorsYaitu : Kegiatan yang berpusat pada sistem syaraf.Contoh : Akibat peristiwa banjir tsb maka berfungsi sebagai indera penerima.

3. State Yaitu : Perubahan spesifik yang terjadi dalam aspek fisiologi.Contoh : Gerakan reflex atau terkejut pada sesuatu yang terjadi.

4. ExperissionYaitu : Terjadinya perubahan pada Rasiologis.Contoh : Tubuh tegang pada saat tatap muka.

5. ExperienceYaitu : Persepsi dan inter individu pada kondisi emosionalnya.

Menurut Syamsuddin Kelima komponen tadi digambarkan dalam 3 variabel yaitu :1. Variabel Stimulus < Rangsangan yang menimbulkan Emosi 2. Variabel Organismik < Perubahan fisiologis yang terjadi saat mengalami emosi3. Variabel Respon < Pada sambutan ekspresik atas terjadinya pengalaman emosi

Page 2: PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL

C. Fungsi EmosiFungsi dan peranan pada perkembangan anak yang dimaksud adalah :

1. Merupakan bentuk komunikasi.2. Emosi berperan dalam mempengaruhi kepribadian dan penyesuaian diri anak dengan

lingkungan sosialnya.3. Emosi dapat mempengaruhi iklim psikologis lingkungan.4. Tingkah laku yang sama dan ditampilkan secara berulang dapat menjadi satu kebiasaan.5. Ketegangan emosi yang di milik anak dapat menghambat aktivitas motorik dan mental anak.

D. Jenis EmosiMenurut Stewart at all mengutarakan perasaan senang, marah, takut dan sedih sebagai basic

emotions.1. Senang ( gembira )

Pada umumnya perasaan gembira dan senang di ekspresikan dengan tersenyum (tertawa) . Pada perasaan gembira ini juga ada dalam aktivitas pada saat menemukan sesuatu, mencapai kemenangan.

2. Marah Emosi marah dapat terjadi pada saat individu merasa terhambat, frustasi karena apa yang hendak di capai itu tidak dapat tercapai.

3. Takut Perasaan takut merupakan bentuk emosi yang menunjukkan adanya bahaya.

4. Sedih Dalam kehidupan sehari – hari nak akan merasa sedih pada saat ia berpisah dari yang lainnya.

Dari ke empat emosi dasar tadinya dapat berkembang menjadi berbagai macam emosi yang di klafikasikan kedalam kelompok emosi positif dan emosi negative. Contoh dari Emosi positif dan negatif yang dikemukan oleh Reynold tersebut adalah :Emosi Positif : Humor (lucu) , Joy, kesenangan, rasa ingin tahu, kesukaan.Emosi Negatif : Tidak sabaran, rasa marah, rasa cemburu, rasa benci, rasa cemas, rasa takut.

Kesimpulan : “ Bahwa perkembangan emosi bias terjadi atau timbul kapan saja, emosi dapat mempengaruhi iklim psikologis lingkungan. Contoh : Dalam permainan menjadi tidak menyenangkan, akan timbullah pertengkaran,Anak akan dapat belajar dengan baik apabila kebutuhan fisiknya terpenuhi merasa aman dan nyaman dalam lingkungan “.

Page 3: PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL

PERKEMBANGAN SOSIAL Menurut para ahli pengertian perkembangan social :

1. Menurut PlatoAdalah : Secara pontensi ( fitrah manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial).

2. Menurut SyamsuddinMengungkapkan “Sosialisasi adalah proses belajar untuk menjadi makhluk social

3. Menurut Loree“Sosialisasi merupakan suatu proes dimana individu anak melatih kepekaan dirinya terhadapan rangsangan – rangsangan social terutama tekanan – tekanan dan tuntutan kehidupan serta belajar bergaul dengan bertingkah laku seperti orang lain didalam lingkungan social.

4. Menurut MuhibinMengatakan bahwa perkembangan sosial merupakan proses pembentukan pribadi dalam masyarakat.

5. Menurut HurlockBahwa perkembangan sosial merupakan perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan social.“Sosialisasi “ adalah Kemampuan bertingkah laku sesuai dengan norma nilai atau harapan sosial“.

PROSES PERKEMBANGAN SOSIALProses sosialisasi ini terpisah, tetapi saling berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya.

Menurut Hurlock antara lain :1. Belajar untuk bertingkah laku dengan cara yang tepat diterima di masyarakat.2. Belajar memainkan peran sosial yang ada dimasyarakat.3. Mengembangkan sikap / tingkah laku social terhadap individu lain dan aktivitas sosial yang ada di

masyarakat.

Berdasarkan ke-3 tahap proses sosial ini individu dibagi menjadi 2 kelompok yaitu :1. Individu sosial .2. Individu non sosial.

Dalam perkembangan sosial tadi adapula individu yang intro vert dan extro vert.

Page 4: PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIATAMAN KANAK – KANAK

Pada masa awal kanak – kanak fase ini merupakan saat ketidakseimbangan dimana anak mudah terbawa ledakan – ledakan emosional sehingga sulit di bombing diarahkan.

- Menurut Hurlock perkembangan emosi ini mencolok pada anak usia 2,5 thn - 3,5 thn dan 5,5 thn - 6,5 thn.

A. Ciri Utama Reaksi Emosi Pada Anak- Karakteristik reaksi emosi antara lain :1. Reaksi emosi anak sangat kuat

Dalam hal kekuatan, makin bertambahnya usia anak, dan semakin bertambah matangnya emosi anak maka anak akan semakin terampil dalam memilih dan milih kadar keterlibatan emosionalnya.

2. Reaksi emosi sering kali muncul pada setiap peristiwa dengan cara yang di inginkannya. Bagi anak usia 4 – 5 tahun dalam hal ini tidak dapat diterima oleh lingkungannya. Semakin emosi anak berkembang menuju kematangannya maka mereka akan belajar untuk mengontrol diri dan memperlibatkan reaksi emosi dengan cara yang dapat di terima lingkungan.

3. Reaksi emosi anak mudah berubah dari satu kondisi ke kondisi lain

4. Reaksi emosi bersifat individual

5. Keadaan anak dapat dikenali melalui gejala tingkah laku yang ditampilkan.

B. Bentuk Reaksi Emosi Pada Anak- Bentuk reaksi emosi yang di miliki anak sama dengan orang dewasa. Perbedaannya hanya terletak

pada penyebab tercetusnya reaksi emosi dan cara untuk mengekspresikan.- Adapun beberapa bentuk emosi umum terjadi pada awal masa kanak – kanak yang di kemukakan

oleh Hurlock adalah : 1. Amarah

Marah sering terjadi sebagai reaksi terhadap frustasi, sakit hati dan merasa terancam.- Menurut Hurlock reaksi marah pada umumnya bias di bedakan menjadi 2 kategori besar yaitu :

a. Marah yang implusif ( agresi )b. Marah yang terhambat ( dikendalikan / ditahan )

2. TakutReaksi takut sering diperlihatkan dengan gejala fisik yaitu : mata membelalak, menangis, sembunyi, atau memegang orang, diam tidak bergerak.

- Menurut Hurlock berkenaan dengan rasa takut ia mengemukakan adanya reaksi emosi yang berdekatan dengan reaksi takut, yaitu shyness atau rasa malu , embarrass ment.

Page 5: PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL

a. Shyness atau malu adalah reaksi takut yang di tandai dengan rasa segan berjumpa dengan orang yang di anggap asing.

b. Embarras ment ( merasa sulit, tidak mampu, atau malu melakukan sesuatu ) merupakan reaksi takut akan penilaian orang lain pada dirinya.

c. Khawatir timbul disebabkan oleh rasa takut yang dibentuk oleh pikiran anak sendirid. Anciety ( cemas ) adalah perasaan takut sesuatu yang tisak jelas dan dirasakan oleh anak

sendiri karena sifatnya subjektif.3. Cemburu

Adalah reaksi normal terhadap hilangnya kasih sayang.- Menurut Hurlock reaksi ini meliputi pengunduran diri kearah bentuk perilaku yang infantile seperti :

mengompol, mengisap jempol, makanan yang aneh – aneh, kenakalan yang umum, perilaku merusak.

4. Ingin TahuRasa ingin tahu yang besar merupakan perilaku khas anak pra sekolah.

5. Iri hatiIri hati pada saat anak merasa tidak memperoleh perhatian yang di harapkan.

6. Senang Adalah emosi yang menyenangkan.

7. SedihPerasaan sedih adalah emosi yang sangat menyedihkan

8. Kasih sayang Adalah emosi positif yang sangat penting keberadaannya menjadi dari berbagai macam perilaku emosi dan kepribadian yang sehat.

Kesimpulan : Karakteristik perkembangan emosi anak ini mencolok pada anak usia 2,5 – 3,5 tahun dan 5,6 tahun. Bahwa emosi pada anak awal masa kanak – kanak mempunyai bentuk emosi yaitu Amarah, Takut, Cemburu, Rasa ingin tahu, Iri hati, senang / gembira, Sedih, Kasih Sayang.

Contoh : AmarahAnak akan marah apabila ia sedang bermain dengan temanya maka mainan itu diambil oleh temannya maka mainan itu diambil oleh temannya maka ia akan marah, maka timbul lah reaksi sakit matinya.

Page 6: PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL

C. Pengembangan Sosial Melalui Tahapan Bermain Sosial - Aktivitas bermain bagi seorang anak yang memiliki peranan yang cukup besar dalam

mengembangkan kecakapan sosialnya sebelum anak mulai berteman dan anak akan menyiapkan mainan dalam menghadapi pengalaman sosialnya. Sikap yang perlu dikembangkan melalui kegiatan bermain antara lain :

1.Sikap SosialDimana cara bermain mendorong anak untuk meningkatkan pola berpikir egosentrisnya.

2. Belajar berkomunikasiAgar anak dapat bermain dengan baik bersama orang lain, anak harus bisa mengerti sifat dan pergaulan teman – temannya.

3. Belajar mengorganisasiPada waktu anak bermain bersama orang lain, anak juga berkesempatan belajar “berorganisasi”

4. Lebih menghargai orang lain dan perbedaan – perbedaan 5. Menghargai harmoni dan kompromi.

- Perkembangan tingkat bermain ini akan terus berkembang sesuai dengan berkembangnya keterampilan sosial yang di miliki anak.

- Menurut Patmonodewo menjelaskan ada 5 tingkatan dalam bermain sosial yaitu :1. Bermain Solitaire Anak – anak bermain dalam satu ruangan, mereka tidak saling mengganggu dan tidak saling

memperhatikan.2. Bermain sebagai penonton / pengamat

Pada tahap ini anak mulai peduli terhadap teman – temannya yang bermain sisatu ruangan ia pun masih bermain sendirian.

3. Bermain parallelPada tahap ini anak bermain bersama dengan mainan yang sama dalam satu ruangan.

4. Bermain Asosiatif Yaitu permainan yang melibatkan beberapa orang anak, namun belum terorganisasi.

5. Bermain kooperatifDilakukan secara berkelompok masing – masing anak memiliki peran untuk mencapai tujuan permainan.

Kesimpulan : “ Bahwa Sosialisasi merupakan proses melatih kepekaan diri terhadap rangsangan sosial yang berhubungan dengan tuntutan social sesuai dengan norma, nilai, dan harapan sosial.

“ Aktivitas bermain bagi seorang anak memiliki peranan yang cukup besar dalam mengembangkan kecakapan sosialnya sebelum anak mulai pada tahap berteman.

Page 7: PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIATAMAN KANAK - KANAK

A. Karakteristik Dan Ciri Tingkah Laku Sosial Dalam perkembangan sosial anak terdapat beberapa cirri dalam setiap periode.Ciri - ciri tersebut adalah :

1.Periode bayiUntuk usia 1-2 bulan anak belum mampu untuk membesarkan objek dan benda.5-6 bulanUsia ini bayi mulai tersenyum dengan bayi lain12 bulanAnak belum mengenal larangan24 bulanAnak sudah membantu melakukan aktivitas sederhana

2.Periode pra sekolahAdapun ciri – ciri sosialisasi periode pra sekolah adalah sbb :

a. memebuat kontak social dengan orang di luar rumahnyab. dikenal dengan istilah pregang agec. hubungan dengan orang dewasad. hubungan dengan teman sebayae. 3-4 tahun mulai bermain bersama

3.Periode Usia SekolahMinat terhadap kelompok makin besar, mulai mengurangi keikutsertaannya pada aktivitas keluarga. Penaruh yang timbul pada keterampilan sosialisasi anak diantaranya berikut ini :

a. membantu anak untuk belajar bersama dengn orang lain dan bertingkah laku yang dapat diterima oleh kelompok

b. membantu anak mengembangkan nilai – nilai sosial lain diluar nilainyac. membantu mengembangkan kepribadiannyang mandiri dengan mendapatkan kepuasan

emosional dari rasa berkawanMenurut Hurlock mengemukakan ada beberapa pola perilaku dalam situasi sosial pada awal masa kanak – kanak yaitu sbb :1. kerja sama2. persaingan3. kemurahan hati4. hasrat akan penerimaan social5. simpati6. empati7. ketergantungan8. sikap ramah9. meniru10. perilaku kedekatan

Page 8: PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL

B. Tahapan Penerimaan Sosial Perkembangan sosial yang di alami anak adalah proses penerimaan social. Berkenan dengan

penerimaan sosial Hurlock mengemukakan beberapa tahapan (stage) dalam penerimaan kelompok teman sebaya

adalah sbb :1.A.Reward Cost Stage

Pada stage ini ditandai adanya harapan yang sama, aktivitas yang sama dan kedekatan2. A. Normative Stage

Pada stage ini ditandai oleh dimilik nilai yang sama, sikap terhadap aturan, dan sanksi yang diberikan biasanya terjadi pada anak kelas 4 dan 5

3. An Emphatic StagePada Stage ini di miliknya pengertian, pembagian minat, self disclosure adanya kedekatan yang mulai mendalam diatas kelas 6

Kesimpulan : Perkembangan sosial anak mempunyai ciri dari periode bayi periode pra sekolah, periode usia sekolah. Pada usia periode bayi pada tahap ini sangat membutuhkan kepercayaan kepada orang lain terutama ibunya untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar anaknya.Dalam perkembangan sosial mempunyai proses penerimaan sosial dalam penerimaan kelompok teman sebaya.

Page 9: PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL

KETERKAITAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL

DENGAN PERKEMBANGAN LAINNYA

- Keterkaitan Perkembangan Sosial Emosional Dengan Fisik, Mental Dan Psikolog Anak

A. Mengenali Sosial Emosional Kaitannya Dengan Fisik, Mental, Dan Psikologis Anak

Tampilan emosi merupakan suatu bentuk komunikasi atau dengan kata lain ekspresi emosi memungkinkan anak bersosialisasi dalam suatu linkungan sosial yang di masukinya.

Bagi sesorang pembimbing dan orang tua sangat penting mengetahui cara mudah dan dapat untuk mengenali gejala emosi dan perilaku sosial anak serta dampak - dampaknya, adalah agar tidak preventif dan interventif dapat segera dilakukan jika di temukan hal – hal yang tidak sesuai harapan (penyimpangan)

Kemampuan sederhana yang perlu dikuasi oleh orang tua dan guru dalam mengenali perilaku sosial emosional anak, kaitannay dengan perkembangan fisik, mental, dan psikologi anak diantaranya sbb :

1.kemampuan mendekati anak dalam keadaan apapun

2.kemampuan mengamati atau mengobservasi berbagai karakter emosi dan perilaku sosial anak

3.kemampuan dan keterampilan dalam merekam, mencatat dan membuat prediksi – prediksi tentang perbuatan apa yang akan menyertai

4.untuk mendukung kemampuan guru atau bersifat objektif

B. Bentuk – Bentuk Hubungan Sosial Emosional Dengan Fisik, Mental Dan Psikologis

- kemampuan sosial emosional anak ternyata sangat erat kaitannya dengan perkembangan fisik dan mental sangat erat kaitannya dengan perkembangan fisik dan mental

- salah satu gambaran proses dan hasil penelitian tentang pengaruh perubahan emosi terhadap perubahan fisik (jasmani) individu dapat di peroleh berdasarkan penelitian yang dilakukan conan (syamsu yusuf)

- menurut penelitian conan menunjukkan bahwa perkembangan emosi dan perubahan yang nyata akan berpengaruh atau menyebabkan perubahan pada berbagai dimensi fisik.

- Pengaruh emosi terhadap perubahan fisik

Jenis emosi Perubahan fisik

1.Tepesona 1. Reaksi elektris pada kulit

Page 10: PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL

2.Marah 2. Peredaraan darah bertambah cepat

3.Terkejut 3. Denyut jantung bertambah cepat

4.Kecewa 4. Bernapas panjang

5.Sakit / marah 5. Pupil mata membesar

6.Takut / tegang 6. Air liur mengering

7.Takut 7. Berdiri bulu roma

8.Tegang 8. Pencernaan terganggu otot – otot menegang

Pengaruh emosi pada fisik mental seseorang akan membawa pada melemahnya kemampuan mengingat

C. Mengarahkan polo hubungan positif sosial, emosional dengan perkembangan fisik mental dan psikologis

- Hal yang penting dari pola hubungan positif sosial, emosional digeneralisasi oleh para pendidik terutama guru, pembimbing, dan orang tua ternyata emosi dengan segala karakteristiknya dapat mempengaruhi tubuh dalam melakukan berbagai tindakan

Akibat umum terjadi karena kurangnya stimulasi kasih saying pada anak – anak ialah keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan fisik

Emosi anak yang terlantar akan mempengaruhi perkembangan motorik anak diantaranya perkembangan kemampuan untuk duduk, berdiri dan berjalan menjadi terhambat. Keadaan ini cenderung menimbulkan malasuai apabila disertai kondisi lain yang tidak menyenangkan anak menjadi tidak bahagia, bahkan sampaikan pada perilaku anti sosial, kepribadian, psikopatis, psikonerosis atau bentuk tertentu dari psikonerasis seperti sehizophrenia. Sikap memberontak pada fase perkembangan (remaja) perkawinan dan pekerjaan serta sikap buruk terhadap hokum pada masa dewasa.

Page 11: PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL

Kesimpulan : Bahwa emosi anak dengan segala ekspresinya merupakan sumber penilaian diri dan sosial anak

Hubungan dan pengaruh dan perkembangan sosial emosional terhadap perkembangan fisik, mental, individu khususnya anak

Secara tunggal maupun perilaku emosi yang menyatu dengan perkembangan sosial dan perkembangan lainnya

Keterkaitan sosial emosional anak dengan aktivitas dan kehidupan

A. mengenali sosial emosional dengan aktivitas dan kehidupan anak

Untuk beraktivitas fisik, mental, maupun aktivitas psikologi yang melibatkan ketiga cara

terkoordinsi dalam satu tindakan yang bersamaan

Titik penting emosi mempengaruhi berbagai perasaan seseorang dalam kehidupannya, bias

berupa perasaan nikmat, puas, menyenangkan, menggembirakan atau sebaliknya,

menyebalkan, marah, benci karena emosi.

B. Pengaruh terhadap aktivitas dan kehidupan anak diantaranya :

1. kemampuan mendekati anak dalam keadaan apapun

2. kemampuan mengamati atau mengobservasi berbagai karakter emosi dan perilaku sosial anak

3. kemampuan keterampilan dalam merekam, mencatat, dan membuat prediksi

4. guru dan orang tua harus objektif, bertindak sesuai kadar dan tingkatan ekspresi yang

ditampilkan anak

C. Bentuk hubungan sosial emosional dengan aktivitas kehidupan

Pertama : ternyata emosi yang melekat pada seorang anak akan mewarnai pandangannya

terhadap kehidupan dan dimensinya

Kedua : emosi akan sangat mempengaruhi interaksi sosial seorang anak

Ketiga : reaksi emasional apabila diulang – ulang akan berkembang menjadi suatu kebiasaan.

D. Mengarahkan hubungan sosial emosional dengan aktivitas dan kehidupan

- Tindakan orang tua atau guru dalam membantu, mengarahkan anak agar dapat menyalurkan

energi emasionalnya secara tepat

Page 12: PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK

A. Mengapa Perkembangan sosial Emosional Anak Beragam Keragaman perkembangan pada di mensi emosi dan sosial tersebut dapat terjadi individu, antar

anak dalam kelompoknya, antar jenis kelamin, bahkan dapat terjadi antar unsur yang berbeda dalam setiap diri anak.

Sikap wajar dan memahami berbagai factor yang mempengaruhi perkembangan anak akan memunculkan sikap – sikap positif dalam memandang kasus – kasus yang menyertai perkembangan emosi dan sosial pada individu atau anak yang berada di lingkungannya.

B. Faktor – Faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial emosional 1. Berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi anak menurut setiawan jumlah

faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi anak pra sekolah atau tk, bahkan hingga mampu menimbulkan gangguan yang mencemaskan para pendidik dan orang tua faktor – faktor tersebut yaitu meliputi :a. keadaan di dalam diri individub. konflik – konflik dalam proses perkembanganc. sebab – sebab yang bersumbaer dari lingkungan

2. Untuk memahaminya ketiga faktor utama tersebut akan diuraikan secara satu persatu pasa pembahasan berikut :a. pengaruh keadaan individu sendiri

Keadaan diri individu, seperti usia, keadaan fisik, intelegensi, peran seks (Hurlock) dapat mempengaruhi perkembangan emosi individu, perlu adanya tindakan preventif untuk menghindar dampak serius dari pengaruh emosi yang timbuldari dalam diri anak.

b. Konflik – Konflik dalam proses perkembanganDidalam menjalani fase – fase perkembangan tiap anak harus melalui beberapa macam konflik yang pada umumnya dapat dilalui dengan sukses tetapi ada juga anak yang mengalami gangguan atau hambatan dalam menghadapi konflik – konflik ini

c. Sebab – sebab lingkunganAnak – anak hidup dalam 3 macam lingkungan yang mempengaruhi perkembangan emosi ketiga faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan tersebut adalah

1. Lingkungan keluarga Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi perkembangan emosi anak – anak

usia pra sekolah2. Lingkungan sekitarnya

Kondisi lingkungan disekitar akan sangat berpengaruh terhadap tingkah laku serta perkembangan emosi dan pribadi anak.Lingkungan yang dapat mempengaruhi emosi pada anak bahkan mungkin menganggunya adalah :

a. Daerah yang terlalu padatb. Daerah yang memiliki angka kejahatan tinggic. Kurangnya fasilitas rekreasid. Tidak adanya aktivitas yang di organisasi dengan baik untuk anak

Page 13: PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL

3. Lingkungan sekolahLingkungan sekolah yang dapat menimbulkan gangguan emosi yang menyebabkan terjadinya gangguan tingkah laku pada anak yaitu seperti ini :

a. Hubungan yang kurang harmonis antara guru dan anakb. Hubungan yang kurang harmonis dengan teman – temannya

2. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial AnakFaktor yang dapat mengganggu proses sosialisasi anak Tk, menurut soetarno berpendapat bahwa ada 2 faktor utama yang mempengaruhi perkembangan sosial anak, yaitu faktor lingkungan keluarga dan faktor dari luar rumah atau luar keluarga menurut Hurlock dengan faktor 3, yaitu faktor pengalaman awal yang diterima anak. Penjelasan dari 2 faktor tersebut adalah :

a. Faktor lingkungan keluargaKeluarga merupakan kelompok social pertama dalam kehidupan social anak.

1. Diantara faktor yang terkait dengan keluarga dan yang banyak berpengaruh terhadap perkembangan social anak adalah hal – hal yang berkaitan dengan :a. Status social ekonomi keluargab. Keutuhan keluargac. Sikap dan kebiasaan orang tua

2. Ketiga factor kunci tersebut akan dijelaskan satu persatu pada pembahasan berikuta. Status sosial ekonomi keluargab. Keutuhan keluargac. Sikap dan kebiasaan orang tua

b. Faktor dari luar rumahPengalaman sosial awal diluar rumah melengkapi pengalaman didalam rumah dan merupakan penentu yang penting bagi sikap sosial dan pola perilaku anak

c. Faktor pengaruh pengalaman social awalPengalaman social awal sangat menentukan perilaku kepribadian selanjutnya

- Kesimpulan dari uraian diatas, kalimat kuncinya adalah berilah pra sekolah pengalaman awal sosial ysng bener, bahkan paling benar dan menyenangkan.

3. Selain berbagai faktor diatas yang bersifat umum, faktor yang dianggap dapat menghambat perkembangan sosial anak pra sekolah, menurut (sri maryani Deliana) sbb :1. Tingkah laku agresif

Tingkah laku agresif biasanya mulai tampak sejak usia 2 tahun, tetapi sampai usia 4 tahun tingkah laku ini masih sering muncul, terlihat dari seringnya anak Tk saling menyerang secara fisik misalnya : mendorong, memukul, atau berkelahi

2. Daya suai kurangDaya suai kurang biasanya disebabkan cakrawala social anak yang relative masih kurang. Masih terbatas pada situasi rumah dan sekolah

3. Pemalu Rasa malu biasanya sudah terlihat sejak anak sudah mengenal orang – orang disekitarnya

4. Anak manja

Page 14: PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL

Memanjakan anak adalah suatu sikap orang tua yang selalu mengalah pada anaknya,

membatalkan perintah, atau larangan hanya karena anak menjerit, menetang, membantah.

5. Perilaku berkuasa

Perilaku berkuasa ini muncul sekitar 3 tahun dan semakin meningkat dengan

bertambahnya kesempatan

6. Perilaku merusak

Ledakan amarah yang dilakukan oleh anak sering disertai tindakan merusak benda – benda

disekitarnya.

C. Menyingakapi bebagai faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial emosional anak

Pertama : Perilaku terpenting bagi guru dan orang tua adalah memiliki kesanggupan dan

kemampuan yang memadai untuk mengenali anak dan karakteristik perkembangan

emosi dan sosialnya.

Kedua : Guru dan orang tua harus mampu menciptakan lingkungan yang kondesif dan sesuai

tuntutan perkembangan emosi dan sosial anak.

Ketiga : Penting bagi guru atau orang tua melengkapi kemampuan dirinya dalam menghilangkan

dan menekan atau mengeliminasi factor penyebab dan hal – hal negative serta perusak

perkembangan emosi dan social pada anak pra sekolah.

- Kesimpulan : - bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan social emosional anak

adalah perilaku terpenting bagi guru dan orang tua adalah memilki kesanggupan dan

kemampuan yang memadai untuk mengenali anak dan karakteristik perkembangan

emosi dan sosialnya.

- Guru dan orang tua harus mampu menciptakan lingkungan yang kondusif dan sesuai

tuntutan perkembangan emosi dan sosial anak.

- Kemampuan dirinya dalam menhilangkan dan menekan atau mengeliminasi faktor

penyebab dan hal – hal negative serta perusak perkembangan emosi dan social pada

anak pra sekolah.

Page 15: PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL

KONDISI PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PERKEMBANGAN

SOSIAL EMOSIONAL ANAK

A. Berbagai Kondisi Yang Mempengaruhi Perkembangan Social Emosional Anak

- Menurut Hurlock dalam mengungkapkan berbagai kondisi yang mempengaruhi perkembangan

social emosional anak menyebutkan 3 kondisi utama sbb :

1. Kondisi Fisik

Apabila kondisi keseimbangan tubuh terganggu karena kelelahan kesehatan yang busuk

atau perubahan yang berasal dari perkembangan maka mereka akan mengalami emosi yang

sangat meningkat.

a. Kesehatan yang buruk, disebabka oleh gizi yang buruk, gangguan pencernaan atau

penyakit

b. Kondisi yang merangsang seperti kaligata atau eksim

c. Setiap gangguan kronis seperti asma atau penyakit kencing manis

d. Perubahan kelenajr, terutama pada masa puber

2. Kondisi psikologis

Kondisi psikologis dapat mempengaruhi emosi antara lain tingkat inteligensi, tingkat aspirasi

dan kecemasan berikut adalah penjelasannya :

a. Perlengkapan intelektual yang buruk

Anak yang tingkat intelektualnya rendah, rata – rata mempunyai pengendalian emosi

yang kurang dibandingkan dengan anak yang pandai pada tingkat umur yang sama.

b. Kegagalan mencapai tingkatan aspirasi kegagalan yang berulang – ulang dapat

mengakibatkan timbulnya keadaan cemas sedikit atau banyak

c. Kecemasan setelah pengalaman emosi tertentu yang sangat kuat, sebagai contoh akibat

lanjutan dari pengalaman yang menakutkan akan sebagai contoh akibatkan anak takut

kepada setiap situasi yang dirasakan mengancam

3. Kondisi lingkungan

Ketegangan yang terus menerus, jadwal yang ketat, dan terlalu banyaknya pengalaman

menggelisahkan yang merangsang anak secara berlebihan akan berpengaruh pada emosi

anak . Berikut penjelasannya :

a. Ketegangan yang disebabkan oleh pertengkaran dan perselisihan yang terus menerus

Pertengkaran atau perselisihan dalam konteks interaksi social, sebetulnya wajar, tetapi

jika terus meneus akan mengakibatkan timbulnya emosi dan akibatnya merusak

Page 16: PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL

hubungan social yang wajar, kekesalan yang amat kuat, akan menimbulkan keinginan

anak melukai orang yang berselisih dengannya, bahkan pada tingkatan pengendalian

emosi yang rendah, akan muncul keinginan membunuh.

b. Ketegangan yang berlebihan serta disiplin yang otoriter

Disiplin ini apabila dipaksakan akan menimbulkan dampak buruk bagi pihak yang

dikenalnya, lama kelamaan akan timbul keinginan orang tersebut untuk memberontak

dan keluar dari aturan norma atau aturan yang ada tersebut.

c. Sikap orang tua yang selalu mencemaskan atau terlalu melindungi

Melindungi orang yang sangat disayang itu baik, tetapi jika terlampau (over protective)

akan mengakibatkan penolakan dari orang yang disayangi dan sesungguhnya sudah

menjadi sifat yang alamiah bahwa manusia tidak mau terlampau dilindungi dan diatur

oleh pihak luar.

d. Suasana otoriter disekolah

Guru yang terlalu menuntut atau pekerjaan sekolah yang tidak sesuai dengan

kemampuan anak akan menimbulkan kemarahan. Kemudian anak pulang kerumah

dalam keadaan kesal.

- Menurut Atang setiawan (1995) faktor penyebab terjadinya gangguan tingkah

laku sbb :

a. Efek disiplin orang tua yang terlalu ketat

Manusia baik untuk mendisplinkan seseorang jika dilakukan dengan cara memaksa

dan menekan tidak akan pernah berhasil, tekanan – tekanan akan melahirkan

tekanan maksudnya tekanan disiplin akan ditolak dengan tekanan untuk melanggar

jalan terbaik adalah mengembangkan disiplin dengan penuh pemahaman dan

kesadaran dan tanggung jawab.

b. Hukuman terhadap respon sosial yang kurang tepat

Hukuman itu seharusnya sesuatu yang harus dilakukan pada suatu kesalahan, tetapi

bagaimana mengukur menimbang dan menentukan bobot dan jenis hukuman

merupakan hal yang yang pelik. Jenis hukuman dan cara menghukum keliru,

hukuman itu tidak akan mampu memperbaiki perilaku, tetapi justru akan

melahirkan pelanggaran baru karena ketidak puasan pelaksanaan atau penertiban

hukum tersebut.

Page 17: PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL

c. Konsentrasi pemberian hadiah sebagai ganjaran bagi tingkah laku yang menisolasi

diri dari orang lain.

Cara ini adalah suatu kekeliruan dalam memahami perilaku yang berguna dan

fungsional bagi anak, baik bagi kehidupannya kini maupun esok. Pandangan yang

keliru bahwa diam itu emas, sendiri lebih baik dari bergabung dan akan

mengakibatkan kekeliruan dalam menilai hakikat sosial dan akan menyertai

kekeliruan selanjutnya agar tidak keliru hendaklah pijakn pemberian hadiah diukur

dengan cara lain contoh : Prestasi dan Keunggulan.

d. Kurangnya kesempatan untuk belajar dan melatih keahlian

Berdasarkan kajian sebelumnya, ternyata emosi dan sosial lebih pada suatu bentuk

perilaku yang membutuhkan latihan dan pembiasan – pembiasan yang bersifat

khusus. Kurangnya latihan akan mengakibatkan anak terbiasa terhadap perilaku

yang kebenarannya hakiki.

B. Penciptaan Kondisi Ideal Bagi Pengembangan Social Emosinal Anak

- Pada usia pra sekolah keadaan emosi anak penuh dengan ketidak seimbangan karena anak –anak

mudah keluar dari fokus dalam arti bahwa ia gampang terbawa ledakan – ledakan emosi sangat

menjadikan mereka sulit dibimbing dan diarahkan.

- Untuk memicu emosi anak dalam kehidupan sosialnya yang terpenting bagi orang tua atau guru

adalah dapat menyediakan kondisi ideal yang dapat mengatasi berbagai hambatan

perkembangan emosi maupun perilaku sosial anak secara efektif .

- Perkembangan positif dalam konteks perkembangan emosi maksudnya adalah mampu

menciptakan dan menyediakan kondisi yang dapat menjamin terkendalinya ekspresi emosi dari

setiap anak sehingga emosi anak terlindungi, lebih stabil dan seimbang serta wajar dalam

tampilannya, sedangkan terkait dengan pengembangan dimensi sosial anak maksudnya adalah

mampu anak melakukan interaksi sosial serta meningkatkan keterampilan anak dalm

bersosialisasi.

- Hal yang terpenting adalah perkembangan emosi dan sosial anak dapat saling terbangaun secara

utuh dalam suatu kondisi yang diciptakan seperti disebutkan diatas berbagai keadaan yang dapat

merusak perkembangan emosi dan sosial anak dapat di hindarkan.

Page 18: PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL

Kesimpulan : “kemampuan mengenali kondisi yang menunjang maupun yang menghambat,

diharapkan berdampak pada kemampuan memilih kondisi yang sesuai dengan

harapan”.

- Pengaruh psikologis yang penting adalah : terkait dengan kerja intelegensi, aspirasi,

dan kecemasan.

- Untuk menciptakan kondisi yang ideal pada perkembangan emosional anak adalah

yang dapat menjamin perkembangan social emosional anak secara positif

terkendalinya ekspresi emosi dari setiap anak sehingga emosi anak terlindungi

lebih stabil dan seimbang.