pengenalan genus-genus karang
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Keahlian identifikasi karang hingga ke tingkat spesies masih tergolong langka di Indonesia. Berbeda dengan identifikasi pada ikan karang yang umumnya langsung ke tahap spesies, identifikasi karang dimulai secara bertahap, yakni dari pengenalan bentuk-bentuk pertumbuhan karang (coral life form) dan tipe-tipe koralit (corallite) terlebih dahulu, kemudian memasuki tingkat marga/genus, dan terakhir ke tingkat spesies.TRANSCRIPT

Pengenalan Genus-Genus
Karang
Estradivari dan Muhammad
Syahrir
Yayasan Terumbu Karang Indonesia

Agar pemahaman kita terhadap karang semakin baik Sebagai salah satu penunjang usahapengelolaan ekosistem terumbu karang
Tujuan pelatihan :Standarisasi keterampilan Meningkatkan pengetahuan tentang identifikasi karang Berbagi pengalaman dan keterampilan Proses pengidentifikasian In situ (secara langsung)
Kenapa kita perlu mengidentifikasi karang?
•

Biologi karang (singkat)
Karakteristik yang digunakan untuk mengidentifikasi karang keras
Ciri khas beberapa spesies karang keras
Simulasi pengenalan beberapa genus yang umum ditemukan di Indonesia
Topik Pelatihan

Biologi KarangSimbiosis karang dan alga
Dr Kirsten Michalek-Wagner (Reef HQ)

Anatomi karang keras

Teknik Visual (mata telanjang)warna - bentuk koloni – “tentakel” - pelekatan koloni - bentuk koralit
Teknik dengan menggunakan alat bantu (kaca pembesar dan sejenisnya)columella – paliform – gigi
Analisis DNAbelum banyak dilakukan di Indonesia
Teknik Pengidentifikasian Karang

Tingkat ketelitian pengamatan
a. Spesies ( 43 karakter )b. Marga ( 15 karakter )c. Famili (?)
Dalam satu famili karang dapat mencakup berbagai macam bentuk corallite, spesies-spesies yang berkoloni maupun yang soliter, karang hermatipik maupun yang ahermatipik, karang yang berasal dari lautan yang berbeda-beda, dan karang yang berada pada tahap-tahap evolusi Scleractinia yang berbeda

Karakteristik Umumsoliter/koloni, perlekatan rangka, ukuran, bentuk hidup, warna
Corallite
bentuk, ukuran, collumela
Septa dan Costae
Margins, teeth, paliform
PolipTerlihat/tidak, ukuran tentakel, bentuk tentakel
Peritheca/coenesteumCiri-ciri umum
5 Langkah Mudah untuk Mengidentifikasi Genus Karang Keras

1. Karakteristik Umum
Soliter Koloni
a. Soliter Vs Koloni
Scolymia vitiensis – Julian Sprung Diploastrea heliopora – Julian Sprung

1. Karakteristik Umum
Melekat Tidak Melekat
b. Perlekatan rangka
Cynarina lacrymalis – Julian Sprung Fungia granulosa – Julian Sprung

1. Karakteristik Umum
• Massive/Masif(padat dan sama bentuknya dari berbagai sisi)
• Branching/Bercabang(membentuk percabangan)
c. Bentuk hidup (lifeform)
Porites lutea – Syahrir,TERANGI
Acropora formosa – Julian Sprung

1. Karakteristik Umum
• Laminar(bentuk seperti piring/meja)
• Columnar
(submassive) /Submasif
c. Bentuk hidup (lifeform)
Dendrogyra cylindricus – Julian Sprung
Pachyseris foliosa – Julian Sprung

1. Karakteristik Umum
Encrusting/mengerak Foliaceous/lembaran
c. Bentuk hidup (lifeform)
Echinopora lamellosa – Julian Sprung
Montipora danae – Veron, 2000

1. Karakteristik Umum
Soliter (tidak berkoloni)
c. Bentuk hidup (lifeform)
Cycloseris patelliformis – Julian Sprung

1. Karakteristik Umum
1. Kecil (< 10 cm)
2. Sedang (10 – 30 cm)
3. Besar (> 30 cm)
d. Ukuran Koloni

1. Karakteristik Umume. Warna koloni karang hidup

2. Corallite
• Plocoid(corallite dipisahkan oleh coenesteum)
• Phaceloid(Corallite dipisahkan oleh ruang kosong)
a. Bentuk corallite
Berdinding terpisah
Montastrea curta – Julian Sprung Caulastrea curvata – Julian Sprung

2. Corallite
• Flabelloid(Corallite tersusun dalam satu lajur)
a. Bentuk corallite Berdinding terpisah
Nemenzophyllia turbida – Veron, 2000

2. Corallite
Soliter
a. Bentuk corallite
Berdinding terpisah
Ctenactis echinata – Julian Sprung

2. Corallite
• Meandroid(Corallite tersusun dalam beberapa lajur)
• Cerioid(Corallite bersandingan satu sama lain)
a. Bentuk corallite
Dinding Menjadi Satu
Leptastrea sp. – Julian SprungAgaricia lamarcki – Julian Sprung

2. Corallites
Themnasterioid(tidak berdinding)
Hydnoporoid(dinding pembatas terbagi menjadi sejumlah kerucut-kerucut yang tajam)
a. Bentuk coralliteSpesial
Hydnopora microconos – Veron, 2000
Leptoseris explanata – Julian Sprung

2. Corallitea. Bentuk Corallite -- RINGKASAN
Plocoid Phaceloid Flabelloid
Cerioid Meandroid Soliter
Themnasterioid Hydnoporoid

2. Corallite
Kecil (<1.5 mm)
Sedang (1.5 – 10 mm)
Besar (10 – 20 mm)
Sangat besar (> 20 mm)
b. Ukuran corallite

2. Corallitec. Struktur collumella

3. Septa dan Costae
Sangat kecil(tepi septa halus)
Tajam atau kecil(terdapat gigi-gigi kecil di sepanjang tepi septa)
a. Bentuk tepi septa [teeth]
Large(terdapat gigi-gi besar di sepanjang
tepi septa)

3. Septa and Costae
Paliform(Terdapat pilar vertikal yang tumbuh di tepi septa bagian dalam)
None(Tidak terdapat pilar vertikal yang tumbuh si tepi septa bagian dalam)
b. Paliform Lobes

4. Polip
Selalu terlihat
Kadang terlihat
a. Polip terlihat vs tidak terlihat
Lobophyllia corymbosa– Julian Sprung
Goniphora sp.– Julian Sprung
Diploria strigosa– Julian Sprung
Tidak terlihat

4. Polipb. Model Tentakel (lurus – bercabang dll)
Model tentakel lurus Model tentakel bercabang
Model tentakel menyerupai kuku
Sumber foto : Estra TERANGI

5. Coenesteum
Ada Tidak ada
a. Ada coenosteum vs Tidak ada coenesteum
Favia sp, – Veron, 2000 Favia sp.– Veron, 2000

5. Coenosteum
Verrucae Pappilae dan Tuberculae
b. Karakteristik umum
Pocillpora – veron 2000
Montipora – veron 2000

thank you…