pengenalan mikroskop
DESCRIPTION
fgfgfTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keunggulan manusia memang sangat mencolok yaitu dengan otaknya
manusia dapat mengembangkan teknologi yang sangat canggih ini dengan
berbagai pemikiran yang ilmiah tentunya. Namun ketika manusia dihadapkan
dengan suatu permasalahan yang kelihatannya kecil tetapi itu sangat rumit,
contohnya adalah untuk melihat benda yang sangat jauh maupun sangat dekat
manusia tidak mampu untuk melakukannya. Hal itu disebabkan karena mata pada
manusia mempunyai batas tertentu (Slamet, 1999).
Mikroorganisme terdapat dimana-mana, semuanya tesebar dimuka bumi
dari dasar laut sampai kepuncak gunung yang diselimuti dengan es sekalipun
mikroorganisme tetap berada di tempat itu, dimata air belerang yang panas, dalam
tanah dan debu, diudara maupun pada permukaan jaringan tubuh kita sendiri
mikroorganisme terdapat didalamnya. Sungguh kekuasan Tuhan meliputi
segalanya. Bukan hanya itu, sebenarnya tubuh manusia sendiri disusun oleh
jaringan yang paling sederhana dan ukurannya sangat kecil pula (Slamet, 1999).
Karena mikroorganisme sangat kecil ukurannya dan dapat menimbulkan
penyakit maka timbullah pemikiran para Ilmuan untuk memecahkan masalah
tersebut. Setelah ditemukannya suatu alat untuk melihat benda yang sangat kecil
dalam hal ini adalah mikroorganisme atau sel-sel penyusun mahluk hidup.
Kemudian alat tersebut diberi nama mikroskop (Slamet, 1999).
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenali bagian-bagian
mikroskop, memahami fungsi dan terampil menggunakannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Evolusi sains seringkali berada sejajar dengan penemuan peralatan yang
memperluas indera manusia untuk bisa memasuki batas-batas baru. Penemuan dan
kajian awal tentang sel dan makhluk yang berukuran mikro memperoleh
kemajuan sejalan dengan penemuan dan penyempurnaan mikroskop pada abad
ketujuh belas. Mikroskop (bahasa Yunani: micron = kecil dan scopos = tujuan)
adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat dan mengamati
objek-objek/spesimen-spesimen yang berukuran kecil atau mikro yang tidak dapat
dilihat dengan mata biasa (Munawar, 2009).
Mikroskop adalah alat yang sangat penting dan paling digunakan dalam
laboratorium mikrobiologi. Bayangan pembesaran menyebabkan mata kita
melihat struktur mikrooganisme yang sangat kecil dan tidak dapat dilihat dengan
mata telanjang. Pembesaran yang dapat dicapai oleh mikroskop adalah sekitar
100x sampai 440.000x (Kamajaya, 1996).
Mikroskop memiliki berbagai tipe yang masing-masing mempunyai tujuan
tertentu dan bermacam kelengkapannya. Mikroskop yang sering digunakan dalam
praktikum biologi adalah mikroskop cahaya, baik monokuler maupun binokuler.
Mikroskop monokuler adalah mikroskop berlensa okuler tunggal sedangkan
berlensa okuler ganda adalah mikroskop binokuler. Benda atau organisme yang
akan diamati mikroskop berukuran kecil dan tipis, agar dapat tembus cahaya
(Kamajaya, 1996).Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan obyek
yang diamati, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga
dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop
dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron (Thomson, 2006).
A. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya atau dikenal juga dengan nama "Compound light
microscope" adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu
sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana yang digunakan pada
mikroskop konvensional. Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih
berasal dari sinar matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar
ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan
mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor (Hill, 2004).
Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop
mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri dengan
stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa
okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung
tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal
(monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat
tempat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di
bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat
preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk
menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop yang lain (Thomson, 2006).
Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar
matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang
terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar
kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah dilengkapi lampu sebagai
pengganti sumber cahaya matahari (Thomson, 2006).
Lensa obyektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini
menentukan struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir.
Ciri penting lensa obyektif adalah memperbesar bayangan obyek dan mempunyai
nilai apertura (NA). Nilai apertura adalah ukuran daya pisah suatu lensa obyektif
yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan
struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah(Thomson, 2006).
Lensa okuler, merupakan lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung
atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk
memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif. Perbesaran bayangan
yang terbentuk berkisar antara 4 - 25 kali. Lensa kondensor, berfungsi untuk
mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan difokus, sehingga
bila pengaturannya tepat akan diperoleh daya pisah maksimal. Jika daya pisah
kurang maksimal, dua benda akan tampak menjadi satu. Perbesaran akan kurang
bermanfaat jika daya pisah mikroskop kurang baik (Thomson, 2006).
B. Mikroskop Elektron
Mikroskop transmisi elektron (Transmission electron microscope-
TEM)adalah sebuah mikroskop elektron yang cara kerjanya mirip dengan cara
kerja proyektor slide, di mana elektron ditembuskan ke dalam obyek
pengamatan dan pengamat mengamati hasil tembusannya pada layer (Hill,
2004).
Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali,
elektron digunakan sebagai pengganti cahaya. Mikroskop elektron mempunyai
dua tipe, yaitu mikroskop elektron scanning dan mikroskop elektron transmisi.
Mikroskop electron scanning digunakan untuk studi detil arsitektur permukaan
sel (atau struktur renik lainnya), dan obyek diamati secara tiga dimensi.
Sedangkan mikroskop elektron transmisi digunakan untuk mengamati struktur
detil internal sel (Thomson, 2006).
Mikroskop transmisi eletron saat ini telah mengalami peningkatan
kinerja hingga mampu menghasilkan resolusi hingga 0,1 nm (atau 1 angstrom)
atau sama dengan pembesaran sampai satu juta kali. Meskipun banyak bidang-
bidang ilmu pengetahuan yang berkembang pesat dengan bantuan mikroskop
transmisi elektron ini. Adanya persyaratan bahwa "obyek pengamatan harus
setipis mungkin" ini kembali membuat sebagian peneliti tidak terpuaskan,
terutama yang memiliki obyek yang tidak dapat dengan serta merta dipertipis.
Karena itu pengembangan metode baru mikroskop elektron terus dilakukan
(Hill, 2004).
Macam-macam mikroskop :
1. Mikroskop Cahaya
Merupakan mikroskop yang mempunyai bagian – bagian yang terdiri
dari alat-alat yang bersifat optik, berguna untuk mengamati benda-benda atau
preparat yang transparan. Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa ialah
mikroskop ultraviolet, karena cahaya ultraviolet tak dapat dilihat oleh mata
manusia maka bayangan benda harus direkam pada piringan peka cahaya.
Mikroskop ini menggunakan lensa kuarsa.
2. Mikroskop Pendar
Mikroskop ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau
antigen dalam jaringan (Kamajaya, 1996) .
3. Mikroskop Medan Gelap
Mikroskop ini digunakan untuk mengamati bakteri hidup, khususnya
bakteri yang begitu tipis yang hampir mendekati batas daya pisah mikroskop
majemuk (Kamajaya, 1996).
4. Mikroskop Fasekontras
Mikroskop ini digunakan untuk mengamati benda hidup dalam
keadaan alaminya, tanpa menggunakan bahan pewarna. Pada bawah meja
objeknya dan pada lensa objektifnya terpasang perlengkapan fase kontras
(Kamajaya, 1996).
5. Mikroskop Elektron
Banyak komponen sel seperti mitokondria, ribosom dan retikulum
endoplasma yang begitu kecil tidak bisa dilihat secara detail dengan
mikroskop biasa. Mereka hanya bisa melihat dengan mikroskop elektron
(Kamajaya, 1996).
6. Mikroskop Elektron Pemayaran
Mikroskop ini menggunakan berkas elektron, tetapi yang seharusnya
ditransmisikan secara serempak ke seluruh medan elektron difokuskan sebagai
titik yang sangat kecil dan dapat digerakkan maju mundur pada spesimen
(Winatasasmita, 1986).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 20 Oktober 2009,
pukul 08.00 WITA sd. selesai, bertempat di Laboratorium Dasar Biologi FMIPA
UNLAM Banjarbaru.
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah : mikroskop
cahaya monokuler dan binokuler, kaca benda, kaca penutup, pinset, pipet tetes,
kuas, air, preparat, dll.
3.3 Prosedur Kerja
3.4 Mencari Bidang Penglihatan
1.1 Menaikkan tabung menggunakan makrometer (pemutar kasar), hingga
lensa obyektif tidak membentur meja/panggung bila revolver diputar-
putar.
1.2 Menempatkan lensa obyektif pembesaran lemah (4X atau 10X)
dengan memutarrevolver sampai berbunyi klik (posisinya satu poros
dengan lensa okuler).
1.3 Membuka diafragma sebesar-besarnya dengan menarik tangkainya ke
belakang.
1.4 Mengatur letak cermin sedemikian rupa ke arah cahaya, hingga
terlihat lingkaran (lapangan pandang) yang sangat terang di dalam
lensa okuler. Mikroskop siap digunakan.
3.5 Mencari Bayangan Sediaan
2.1 Menaikkan tabung mikroskop menggunakan makrometer, hingga
jarak antara lensa obyektif dengan permukaan meja + 3 cm.
2.2 Meletakkan sediaan yang akan diamati di tengah-tengah lubang meja
benda, menggunakan penjepit sediaan agar tidak tergeser.
2.3 Memutar makrometer ke belakang sampai penuh (hati-hati),sambil
menempatkan noda sediaan tepat di bawah lensa obyektif, hingga
jarak antara ujung lensa obyektif dengan permukaan atas kaca
penutup hanya + 1 mm.
2.4 Membidikkan mata ke lensa okuler sambil memutar makrometer ke
depan searah jarum jam secara hati-hati sampai tampak bayangan
yang jelas.
2.5 Untuk mendapatkan pembesaran kuat, memutar revolver dan lensa
obyektif yang sesuai. Kemudian mainkan fungsi micrometer secara
perlahan dan hati-hati. (Ingat bila menggunakan lensa obyektif
100X, maka di atas sediaan perlu ditetesi minyak imersi dahulu).
3.6 Memelihara Mikroskop
3.1 Mikroskop harus selalu diangkat dan dibawa dalam posisi tegak,
dengan satu tangan memegang erat pada lengan mikroskop dan
tangan yang lain menyangga pada dasar atau kakinya.
3.2 Apabila tabung perlu dicondongkan posisinya, maka cukup
dilakukan dengan memutar engsel penggerak sebagai titik putar.
Setelah selesai harus ditegakkan kembali.
3.3 Mengusahakan agar lensa obyektif lemah (4X atau 10X) berada satu
poros di bawah lensa okuler. Mengatur kedudukan tabung
sedemikian rupa sehingga ujung lensa obyektif lemah berjarak + 1
cm dari atas meja benda.
3.4 Mengatur kedudukan penjepit sediaan dengan rapid an cermin pada
posisi tegak agar debu tidak banyak menempel.
3.5 Apabila pengamatan dengan menggunakan minyak imersi telah
berakhir, maka membersihkan sisa minyak dengan menggunakan
cairan Xilol sesegera mungkin, dan keringkan dengan kain lap yang
bersih.
3.6 Selanjutnya setiap akan menggunakan mikroskop, membersihkan
lensa atau bagian lainnya dengan kain lap bersih dari bahan yang
halus (flannel).
3.7 Pengukuran Mikroskopis/Mikrometri
Untuk mengetahui ukuran obyek yang diamati dengan mikroskop
dapat dilakukan dengan menggunakan alat Bantu yang disebut
Mikrometer Obyektif dan Mikrometer Okuler.
3.8 Menggambar hasil
Hasil pengamatan dengan mikroskop dapat dituangkan dalam bentuk
gambar, yang dilakukan dengan alat fotografi atau dengan tangan
(manual). Gambar yang baik harus dapat menyamapaiakan ide yang jelas
dari suatu struktur yang nyata sebagaimana tampak hunungan antara
bagian-bagian yang diamati. Adapun cirri-ciri gambar yang baik adalah;
jelas, mempunyai keterangan yang lengkap, rapi, dan cermat. Gambar
di atur sedemikian rupa, di bagian tengah halaman buku, disertai judul,
keterangan pembesaran, biasanya satu halaman hanya untuk 1-2 gambar
saja, letak keterangan gambar pada sisi yang sama dengan jarak garis
penunjuk diusahakan sama dan tidak saling berpotongan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil
Gambar Mikroskop Cahaya
Keterangan :
a. Kaki mikroskop g. Lensa objektif m. Sekrup penggerak
b. Makrometer h. Lensa okuler n. Filter cahaya
c. Lengan i. Engsel penggerak o. Filter cahaya
d. Tabung mikroskop j. Makrometer p. Diafragma
e. Meja benda k. Cermin
f. Revolver l. Kondensor
5.2 Pembahasan
Mikroskop yang sering digunakan dalam praktikum biologi adalah
mikroskop cahaya, baik monokuler maupun binokuler. .Mikroskop cahaya
mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop mempunyai kaki yang berat
dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya
memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa
obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler
pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler).
Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa
dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop
yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor.
Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop yang lain.
Dua nilai penting sebuah mikroskop ialah daya pembesaran dan
penguraiannya, atau resolusi. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih besar
obyeknya terlihat dibandingkan dengan ukuran sebenarnya. Daya urai merupakan
ukuran kejelasan citra; yaitu jarak minimum dua titik terpisah. Misalnya, apa yang
terlihat dengan mata telanjang sebagai satu bintang mungkin saja terurai menjadi
bintang kembar dengan sebuah teleskop.
Cara Kerja
Lensa obyektif, berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan
menentukan struktur serta bagian renik yang akan terlihat pada
bayangan akhir serta berkemampuan untuk memperbesar bayangan
obyek sehingga dapat memiliki nilai "apertura" yaitu suatu ukuran
daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah
spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang
berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.
Lensa okuler, , adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung
atas tabung berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk
memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif berkisar
antara 4 hingga 25 kali.
Lensa kondesor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung
terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan dilihat sehingga
dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya pisah
maksimal.
Secara garis besar mikroskop dibedakan menjadi dua macam fungsi :
1. Bagian mekanis, bagian ini merupakan bagian yang penting agar
mikroskop dapat digunakan dengan baik yang terdiri atas:
a. Kaki mikroskop : untuk menjaga posisi mikroskop agar dapat berdiri
tegak di atas meja yang datar.
b. Penyangga : yang juga alas mikroskop; trebuat dari logam yang cukup
berat agar kokoh menyangga seluruh alat diatasnya. Biasanya di sini
terletak cermin pemantul cahaya lampu atau cahaya matahari.
c. Penegak : bersama alas mikroskop membentuk kerangka mikroskop.
Disini juga melekat kondensor, diafragma, dan penjepit filter. Karena
fungsinya memegang bagian-bagian yang dilewati cahaya maka
penegak ini dibuat betul-betul stabil.
d. Meja saji : berupa meja datar terbuat dari logam dengan lubang di
tengahnya tempat cahaya lewat untuk menembus sajian. Meja ini
dilengkapi alat penggeser sajian atau paling tidak, sepasang alat
penjepit sajian, karena itu ada yang menyebutnya meja geser.
e. Penggeser atau penjepit : merupakan penjepit kaca saji dan
menggerakkan kaca saji untuk mendapatkan gambar histologi yang
diinginkan.
f. Pemfokus kasar dan halus : berupa tombol putar yang biasanya
terletak terpisah pada mikroskop model lama dan menyatu pada
mikroskop model baru. Tombol ini lazim juga disebut makrometer dan
mikrometer sebagai sarana penajam bayangan dengan cara menaik-
turunkanlensa objek atau meja saji.
2. Bagian optik, merupakan bagian utama dari sebuah mikroskop yang terdiri
atas :
a. Tubus : diletakkan pada penegak. Didalamnya terdapat susunan lensa-
lensa pembentuk bayangan. Pada ujung tubus ini, terdapat dudukan
lensa obyektif tempat melekatnya lensa-lensa obyektif dari beberapa
ukuran kekuatan pembesaran yaitu 5, 10, 45, dan 100 kali.
b. Kondensor : merupakan lensa pengarah dan pengatur cahaya yang
berada di bawah meja saji. Pembesaran kuat memerlukan kedudukan
kondensor tinggi sedangkan pembesaran lemah memerlukan
kondensor rendah. Biasanya disini terdapat pula diafragma yang dapat
dilebarkan atau disempitkan untuk membantu mengatur berkas cahaya
guna menghilangkan bayangan samping dan mempertajam bayangan.
Filter cahaya berguna untuk menghilangkan cahaya kuning yang
berasal dari lampu sumber cahaya mikroskop yang umumnya lampu
jenis ”tungsten” yang berwarna kekuningan.
Diafragma merupakan pengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan
diteruskan ke lensa
c. Cermin : salah satu atau pada mikroskop tertentu terdapat keduanya
sehingga dapat bekerja dengan atau tanapa listrik. Pada mikroskop
lama terdapat dua muka. Cermin cekung digunakan untul
memantulkan berkas cahaya yang tidak sejajar sedangkan cermin datar
digunakan untuk memantulkan berkas cahaya sejajar.
d. Lensa objektif : yang letaknya dekat dengan sekrup penggerak
biasanya terdapat 2,3 atau lebih lensa dipasang sekaligus pada revolver
yang dapat diputar lensa-lensa obyektif dari beberapa ukuran kekuatan
pembesaran yaitu 5, 10, 45, dan 100 kali. Lensa yang berfungsi untuk
memperbesar benda.
e. Lensa okuler : biasanya terletak pada bagian atas tabung berdekatan
dengan mata apabila seseorang mengamati benda. Lensa okuler pada
umunya mempunyai perbesaran 5, 10, 12,5 dan 15 kali.
f. Dudukan lensa objektif : menjadi tempat melekat satu dengan lensa
objektif
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dalam praktikum ini adalah :
1. Mikroskop adalah alat yang sangat penting dan paling digunakan
dalam laboratorium mikrobiologi
2. Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua,
yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya
sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan
kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang
dilakukan.
3. Secara umum mikroskop terbagi menjadi dua fungsi yaitu fungsi
mekanis dan optikal.
4. Mikroskop yang sering digunakan pada praktek adalah mikroskop
cahaya
5.2 Saran
Sebaiknya praktikan menggunakan mikroskop dengan hati-hati,
mengamalkan cara pemeliharaan mikroskop yang benar. Dan praktikan
menggunakan mikroskop dengan teliti agar hasil yang didapatkan
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Hill, G. 2004. Biology Eighth. The Mc Graw Hill. New York.
Kamajaya.1996. Sains Biologi. Geneca Exact.Bandung.
Munawar, Taufik.2009.Mikroskophttp://muhtaufiqmunawar.blogspot.com/2009/03/evolusi-sains-seringkali-berada-sejajar.htmlDiakses tanggal 26 Oktober 2009
Slamet. 1999. Biologi. Aksara. Jakarta.
Thomson. 2006. Biology covcept and Application Sixth Edition. Cecie Stars.USA.
Wikipedia.2009.Mikroskop Elektronhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop_elektron#Jenis-jenis_mikroskop_elektronDiakses tanggal 26 Oktober 2009
LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI UMUM
PENGENALAN MIKROSKOP
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2009
NAMA : MAHARANI RUKMANA PRAHESTI
NIM : J1E109021
KELOMPOK : V
ASISTEN : HENNY EKA KUMALAYANTI