pengendali pintu gerbang
TRANSCRIPT
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
1/70
i
PENGENDALI PINTU GERBANG DAN GARASI
SECARA OTOMATIS
TUGAS AKHIR
Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Diploma Tiga
Untuk Mencapai Gelar Ahli Madya
Oleh :
Nama : Mohammad Thoif
NIM : 5352301033
Prodi : D3 Teknik Elektro
Konsentrasi : Instrumentasi dan Kendali
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2006
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
2/70
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Tugas Akhir ini telah dipertahankan di hadapan sidang penguji Tugas
Akhir Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
Pada hari : Kamis
Tanggal : 9 Februari 2006
Ketua, Sekretaris,
Drs. Agus Suryanto, M.T Drs R. Kartono, M.Pd
NIP.131993878 NIP. 131474229
Dosen Pembimbing, Penguji I,
Drs. Ngadirin, M.T Drs. Ngadirin, M.T
NIP. 130422773 NIP. 130422773
Penguji II,
Drs. Sutarno, M.T
NIP. 131404308
Ketua Jurusan Ketua Program studi
Drs. Djoko Adi Widodo, M.T Drs. Agus Murnomo,M.T
NIP. 131570064 NIP. 131616610
Dekan Fakultas Teknik,
Prof. Dr. Soesanto
NIP. 130875753
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
3/70
iv
ABSTRAK
Mohammad Thoif. 2005. PENGENDALI PINTU GERBANG DAN GARASI
SECARA OTOMATIS. Tugas Akhir. Teknik Elektro D3 Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang.
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini semakinbanyak memberikan kemudahan dalam kehidupan manusia. Dimana segala hal
yang banyak diterapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan mesin ataupunelektronika, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa
harus membuang tenaga dan mempersingkat waktu. Berbagai alat rumah tanggahingga alat kerja kantor banyak yang sudah menggunakan alat elektronik tersebut,
sehingga pekerjaan manusia jauh lebih ringan dan mudah. Sebagai salah satu
contoh pemanfaatan frekuensi radio yang bukan hanya dimanfaatkan sebagai
sarana komunikasi juga dapat sebagai pengendali jarak jauh. Pengendali pintu
gerbang misalnya, dengan adanya pengendali sehingga memudahkan dalam
membuka dan menutup tanpa bersusah payah mendorong yang banyak
menghabiskan waktu dan tenaga.
Salah satu sistem kemudahan yang dimiliki pintu gerbang ini adalah
sistem kendali buka pintu gerbang dengan remote. Dengan menekan saklar padaremote control pintu gerbang dan garasi dapat dikendalikan membuka atau
pintu gerbang atau garasi dapat kita kendalikan membuka atau menutup tanpa
menarik atau mendorongnya. Oleh karena itu remote pembuka pintu gerbang ini
diharapkan dapat melengkapi kebutuhan manusia akan fasilitas kenyamanan dankeamanan pada pintu gerbang.
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
4/70
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
PERSEMBAHAN
Dipersembahkan untuk:
Kedua orangtuaku tercinta yang
tiada pernah lelah menuntunku.
Saudara-saudaraku, serta buat
Cornelyna Pramudya Sari, terima
kasih buat spiritnya.
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
5/70
v
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan berbagai macam nikmat sehingga pelaksanaan Tugas Akhir
mahasiswa program Diploma III Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang
dapat diselesaikan.
Tugas Akhir ini dilaksanakan sebagai mata kuliah wajib yang ditempuh
untuk menyelesaikan beban studi mahasiswa teknik Diploma III.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar -
besarnya atas bantuan dan motivasinya sehingga membantu terselesaikanya Tugas
Akhir ini kepada:
1. Drs. Joko Adi Widodo, M.Pd. Ketua Jurusan Teknik Elektro Universitas
Negeri Semarang.
2. Drs. Agus Murnomo, M.T. Selaku Ketua Program Studi D3 Teknik
Elektro Universitas Negeri Semarang.
3. Bp. Ngadirin, M.T. Selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.
4. Kedua Orangtuaku dan Kakak - Adikku yang memberikan dukungan
moral dan material.
5. Para Sahabat di Teknik Elektro UNNES yang telah banyak membantu
penulisan Tugas Akhir .
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
6/70
vi
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan dari semua pihak.
Semoga dengan segala kelapangan hati dan keikhlasan, laporan ini dapat
diterima dan bermanfaat bagi semua pihak.
Semarang , Januari 2006
Penulis
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
7/70
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................
ABSTRAK .
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI . ..
DAFTAR GAMBARDAFTAR TABEL ................................................
BAB I PENDAHULUAN
A.
B. Pembatasan Masalah................ .................... .................... ...............
C. Tujuan Dan Manfaat...................................... .................................
D. Metoda Pembahasan Masalah .................... .................... ................
E. Sistematika Laporan.......................................................................
BAB II LANDASAN TEORI DAN PEMBUATAN ALAT
A. Landasan Teori................................................................................
a. Pemancar ..............................................................................
b. Penerima ...........................................................................
c. Power Suplay ................................................................
d. Komponen Pasif ...............................................................
e. Komponen Aktif ...........................................................
B. Kerangka Berfikir ....................................................................
C. Pembuatan Alat ...............................................................................
a. Alat dan Bahan .........................................................................
b. Perencanaan Rangkaian .............................. ..................... .........
1. Pemancar ........... .............................. ....................................
2. ......................................................................
i
ii
iii
iv
v
vii
ixxi
1
2
3
4
5
6
7
13
15
15
19
28
29
29
30
30
32
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
8/70
viii
D. Perencanaan Alat ..................................................................
E. Pembuatan PCB
BAB III HASIL UJI DAN PEMBAHASAN
A. .....................................................................
a.
b.
B. Analisis Rangkaian .................... .................... .................... .............
C.
D.
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................ .....................................
B.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
35
38
41
41
47
53
55
55
57
58
59
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
9/70
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kode warna pada resistor........................................................................ 16
Tabel 2. Nilai toleransi pada resistor..................................................................... 16
Tabel 3. Hasil pengujian jarak jangkauan pemancar dan penerima
gelombang RF.........................................................................................48
49
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
10/70
ix
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Blok rangkaian pemancar gelombang RF............................................ 8
Gambar 2. Bentuk-bentuk gelombang radio kontrol 10
Gambar 3. Diagram blok penerima gelombang RF............................................... 13
Gambar 4. Simbol Resistor....................................................................................15
Gambar 5. Cara membaca kode warna pada resistor............................................. 17
Gambar 6. Simbol Dioda........................................................................................20
Gambar 7. Bias maju dan bias mundur dioda........................................................ 20
Gambar 8. Simbol Transistor NPN dan PNP......................................................... 21
Gambar 9. Elektroda Basis Kolektor diberi tegangan......................................... 22
Gambar 10. Elektroda Basis Emitor diberi tegangan.......................................... 22
Gambar 11. Perbandingan arus basis, arus kolektor, dan arus emitor................... 23
Gambar 12. IC TX 2........................................................................................... 24
Gambar 13. IC RX 2........................................................................................... 24
Gambar 14. Pemberian arah arus motor dc .......................................................... 25
Gambar 15. Arah gerakan akibat pemberian arus................................................. 26
Gambar 16. Bentuk motor dc.................................................................................27
Gambar 17. Cara kerja pengendali pintu mobil..................................................... 28
Gambar 18. Rangkaian pemancar gelombang RF................................................. 31
Gambar 19. Bentuk sinyal yang dihasilkan IC TX 2 ......................................... 31
Gambar 20. Rangkaian penerima.......................................................................... . 32
Gambar 21. Rangkaian pembaik fase..................................................................... 34
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
11/70
x
x
Gambar 22. Bok remote.........................................................................................36
36
Gambar 24. Pi 37
Gambar 25. Bok penerima..................................................................................... 37
Gambar 26. PCB Pemancar tampak atas............................................................... 38
Gambar 27. PCB Pemancar tampak bawah.................... .................... ................... 39
Gambar 28. PCB penerima pandangan atas................................ .................... ....... 39
Gambar 29 PCB penerima pandanganbawah......................................................... 40
Gambar 30.Pembagian blok pada pemancar.......................................................... 42
Gambar 31. Hasil keluaran pembangkit pulsa....................................................... 42
Gambar 32. Hasil keluaran dari osilator RF.......................................................... 43
Gambar 33. Output pemancar................................................................................43
Gambar 34. Blok rangkaian penerima................... ................................................ 44
Gambar 35. Rangkaian pembalik fase................................................................... 44
Gambar 36. Gelombang yang diterima oleh rangkaian penerima......................... 45
Gambar 37. Pulsa yang dipisahkan dari gelombang RF......................................... 46
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
12/70
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada abad-abad yang lalu, sistem komunikasi yang dilakukan atau
proses pertukaran informasi masih bersifat sederhana sekali. Pengiriman
informasi dari satu tempat ke tempat lain biasanya menggunakan berbagai
macam media, seperti kibaran bendera, kumpulan asap, bunyi genderang dan
lain sebagainya. Yang kesemuanya itu tidak lain memberikan suatu isyarat
tertentu.
Untuk masa sekarang ini, yaitu Kemajuan Ilmu Pengetahuan Dan
Teknologi (IPTEK) sudah banyak dilakukan dan dirasakan oleh masyarakat
umum. Mereka menikmati fasilitas-fasilitas ataupun alat-alat yang dapat
mempermudah serta mempercepat pekerjaan mereka. Contohnya televisi,
zaman dahulu kita harus menekan tombol tombol yang menempel pada
televisi tersebut, untuk memindah gelombang televisi, mengatur volume, serta
menggunakan tombol tombol pengaturan yang lain. Namun sekarang tidak
lagi, kita bisa mengendalikan atau mengatur fungsi fungsi yang ada pada
televisi tersebut dari tempat kita duduk dengan menggunakan remote kontrol.
Memang, di zaman modern seperti sekarang ini alat alat pengendali dari
jarak jauh harus bisa diciptakan dan dikembangkan agar kita bisa
mengendalikan sesuatu pekerjaan manusia menjadi lebih mudah dan lebih
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
13/70
cepat. Sebagai contoh dalam sistem buka tutup pintu gerbang dan garasi masih
banyak menggunakan sistem buka tutup secara manual, yakni dengan
mendorong dan menarik pintu. Alat-alat pengendali jarak jauh yang berbasis
frekuensi dapat dikembangkan agar kita bisa mengendalikan sesuatu dengan
mudah dan cepat yang mempermudah dan mempercepat pekerjaan. Pada
kaitannya dengan Tugas Akhir ini, sistem komunikasi yang akan dibahas
adalah sistem perhubungan radio, yaitu sistem pemancar dan penerima yang
nantinnya akan digunakan dalam mengendalikan pintu gerbang dan garasi.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka penulis
maksudkan agar nantinya kita bisa mengendalikan pintu gerbang dengan
mudah dan cepat.
Dalam Tugas Akhir ini penulis menyertakan sebuah pemancar serta
rangkaian penerima untuk pengendali pintu gerbang. Penulis berharap alat ini
dapat digunakan sebagai bahan pengamatan dan penelitian dan nantinya bisa
lebih dikembangkan menjadi alat yang lebih baik dan akhirnya bisa
digunakanan oleh masyarakat umum di masa yang akan datang.
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
14/70
B. Pembatasan Masalah
Masalah yang dibahas pada Tugas Akhir ini dibatasi pada simulasi
pengendali pintu gerbang dan garasi dengan penggeraknya. Spesifikasi alat
yang akan disimulasikan adalah :
1. Prinsip kerja pengirim sinyal berfrekuensi 35 MHz, penerima sinyal
berfrekuensi 35 MHz pula.
2. Saklar sinyal (1-3) volt untuk mengendalikan pintu gerbang dan garasi.
3. Jarak jangkauannya hanya berkisar 20 meter dan kemampuan motor dc
12 V dengan beban pintu 120 gr.
C. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat yang diharapkan oleh penulis dalam pembuatan
Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
a. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dalam pembuatan Tugas Akhir ini adalah :
1. Memberikan suatu pilihan dalam pengendalian pintu gerbang dan
garasi dengan menggunakan frekuensi tinggi.
2. Agar dapat mengetahui serta meneliti sistem kerja sebuah pengendali
jarak jauh dengan gelombang frekuensi tinggi.
b. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah :
1. Dengan pengendali jarak jauh (remote control) pekerjaan akan
menjadi lebih mudah dan ringan.
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
15/70
2. Pergantian dari proses manual buka tutup menjadi sistem otomatisasi.
3. Menghemat waktu dan tenaga.
D. Metoda Pembahasan Masalah
Metoda yang dipakai untuk membahas permasalahan yang timbul
dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah :
a. Metoda Studi Literatur, penulis mengambil data yang diperlukan, yang
sumber datanya dari bahan pustaka. Data ini diperlukan untuk
menerangkan secara teori.
b. Metoda Praktek yaitu mencoba membangun simulasi pintu gerbang dan
garasi dengan rangkaian pengendali jarak jauh dengan frekuensi sinyal
35 MHz.
E. Sistematika Laporan
Sistematika pembahasan yang dipergunakan dalam penyusunan Tugas
Akhir ini adalah sebagai berikut :
a. BAB I, membahas mengenai pendahuluan yang berisikan tentang latar
belakang permasalahan, tujuan dan manfaat pembuatan alat, pembatasan
masalah, sumber pengumpulan data, serta sistematika laporan.
b. BAB II, membahas mengenai teori sistem kendali remote control serta
komponen pendukungnya serta perancangan dan realisasi rangkaian yang
dibuat dengan dasar teori yang diterapkan.
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
16/70
c. BAB III, membahas mengenai hasil pengukuran dan pengujian perangkat
yang dibuat serta pembahasannya.
d. BAB IV, membahas mengenai kesimpulan dari hasil pengukuran dan
pengujian serta saran.
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
17/70
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
Sinyal-sinyal yang ada itu memiliki hubungan dengan berbagai
frekuensi yang seringkali terjadi dalam sistem listrik maupun elektronika.
Oleh sebab itu, diperlukan adanya rangkaian yang memiliki usaha
pembangkitannya sinyal listrik sehingga mampu membuat adanya getaran
listrik atau sinyal atau frekuensi listrik yang digunakan bagi kepentingan
pesawat pemancar listrik untuk menghantarkan sinyal-sinyal yang diperlukan
untuk keperluan remote kontrol pada umumnya.
Sinyal-sinyal yang lazim dipergunakan boleh dikatakan hampir serupa
dengan berbagai sinyal yang biasanya juga dipakai untuk keperluan frekuensi
radio elektronika. Maka dari itu sistem yang digunakan dalam model radio
kontrol adalah sistem gelombang ultrasonik yang lazim digunakan untuk
keperluan remote control atau sistem kerja sakelar jarak jauh. Jenis gelombang
yang ada lazim digunakan bagi keperluan pengendalian jarak jauh dari sekitar
kurang lebih 5 meter atau bahkan lebih. Selain gelombang ultraonik yang
digunakan, juga digunakan pula gelombang infra merah (Drs RM Francis D.
Yuri, 1995).
Sistem pengendalian jarak jauh memiliki dua bentuk gelombang, untuk
masa sekarang ini lazim digunakan untuk pesawat televisi maupun pesawat
recorder yang mempergunakan sistem pancaran infra merah sebagai tulang
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
18/70
7
punggungnya yang paling utama. Tapi masih ada juga yang masih
mempergunakan sistem gelombang ultrasonik selain sistem infra merahnya.
Dalam kaitannya dengan realisasi tugas akhir ini, simulasi pengendali
pintu gerbang dari jarak jauh ini dibangun dari beberapa komponen yang
sangat sederhana. Bentuk rangkaiannya pun cukup simpel sehingga mudah
dibangun. Pada dasarnya alat ini terdiri dari sebuah pemancar dan sebuah
penerima gelombang frekuensi tinggi/ RF (Radio frequency). Gelombang RF
berfungsi untuk membawa sinyal-sinyal berupa pulsa yang nantinya akan
dipisahkan kembali oleh rangkaian pemenerima agar dapat digunakan untuk
menghidupkan dan mematikan relay sebagai saklar, sehingga pintu gerbang
dapat digerakkan dan dihentikan dari jarak jauh. Untuk lebih jelasnya, berikut
akan dibahas mengenai dasar-dasar rangkaian pemancar dan penerima serta
power suplay sebagai rangkaian catu dayanya, dan komponen-komponen yang
membangun rangkaian tersebut.
a. Pemancar
Pemancar adalah sebuah alat yang dapat memancarkan sinyal atau
gelombang elektromagnit dengan frekuensi tertentu. Dalam suatu pemancar
terdapat dua buah sinyal/ gelombang yang berbeda. Gelombang pertama
adalah gelombang pembawa (carier), yang kedua adalah gelombang
pemodulasi yang mempunyai frekuensi lebih rendah dari pada gelombang
pembawa. Sinyal pemodulasi pada alat pengendali pintu gerbang dari jarak
jauh dalam tugas akhir ini berupa pulsa yang dibangkitkan oleh rangkaian
pembangkit pulsa.
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
19/70
8
A
B
C
D
5
Pada rangkaian pemancar untuk mengendalikan pintu gerbang dan
garasi dari jarak jauh terdiri dari beberapa bagian. Agar lebih jelas berikut
akan dibahas mengenai bagian bagian yang menyusun sebuah pemancar
untuk mengendalikan pintu gerbang dan garasi dari jarak jauh. Gambar 1
menunjukkan blok rangkaian pemancar gelombang RF.
Keterangan;
1. Pembangkit pulsa ; A. Pulsa 1
B. Pulsa 2
C. Pulsa 3
D. Pulsa 4
2. Osilator RF.
3. Modulator.
4. Penguat RF.
5. Antena Pemancar.
Gambar 1. Blok rangkaian pemancar gelombang RF.
1. Pembangkit pulsa
Sinyal berupa pulsa di dalam pemancar dibangkitkan oleh
pembangkit pulsa yang berupa sebuag IC yaitu IC TX-2. IC ini berfungsi
sebagai pembangkit sinyal pemodulasi berupa pulsa. Sinyal pemodulasi
yang dihasilkan dimodulasikan pada gelombang RF. Dengan gelombang
RF, maka sinyal tersebut dapat dipancarkan ke udara lewat antena
pemancar.
3
2
4
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
20/70
9
2. Osilator RF
Setiap pemancar harus mempunyai osilator, karena bagian ini
nantinya akan berfungsi sebagai pembangkit frekuensi tinggi, dan
frekuensi tinggi yang dibangkitkan oleh osilator itu akan berguna sebagai
gelombang pembawa (carrier). Osilator adalah pesawat yang berfungsi
sebagai pelempar gelombang elektromagnetik. Osilator merupakan
sebuah blok yang ada pada satu konstruksi pemancar yang sanggup
membangkitkan frekuensi tinggi yang tertentu besarnya yang sudah
dipastikan sebelum pemancar itu dibuat, dan fungsi utamanya adalah
untuk memikul getaran frekuensi rendah agar dapat disebarkan di udara
sampai dapat melalui jarak yang jauh (Adimas Ari Irawan, Sunggono Asi,
K. Amien S, 1994).
Untuk dapat mengetahui secara jelas tentang osilator RF, maka kita
harus mengetahui tentang prinsip dan cara kerja dari osilator pada
umumnya. Osilator RF merupakan sebuah osilator yang mempunyai
frekuensi tinggi. Suatu osilator memberikan tegangan keluaran dari suatu
bentuk gelombang yang diketahui tanpa penggunaan sinyal masuk dari
luar. Osilator mengubah daya arus searah (dc) dari catu daya ke daya arus
bolak-balik (ac) dalam beban. Dengan demikian fungsi osilator
berlawanan dengan penyearah yang mengubah daya arus bolak-balik ke
daya arus searah. Suatu osilator dapat membangkitkan bentuk gelombang
pada suatu frekuensi dalam batas beberapa siklus tiap jam sampai
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
21/70
10
beberapa ratus juta siklus tiap detik (D. Chattopadhyoy, PC. Rakshit, B.
Saha, N.N. Purkait, 1989).
Osilator dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara jika dilihat dari
bentuk gelombang yang dibangkitkan, osilator dapat dibagi menjadi dua
kategori : Osilator sinusoidal atau Osilator harmonik dan Osilator
relaksasi. Osilator sinusoidal menghasilkan bentuk gelombang sinusoidal
atau mendekati sinusoidal pada frekuensi tertentu. Osilator relaksasi
menghasilkan bentuk gelombang bukan sinusoidal seperti gelombang segi
empat dan gelombang gigi gergaji detik (D. Chattopadhyoy, PC. Rakshit,
B. Saha, N.N. Purkait, 1989).
Pada gambar berikut ini diperlihatkan bentuknya gelombang-
gelombang yang dipakai untuk keperluan radio kontrol atau radio
pengendalian jarak jauh yang ada dan lazim dipergunakan.
Gambar 2. Bentuk-bentuk gelombang radio kontrol (Drs RM Francis
D. Yuri, 1995).
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
22/70
11
3. Modulator
Pekerjaan mempersatukan kedua frekuensi dinamakan sebagai
frekuensi rendah, atau bisa juga dikatakan bahwa frekuensi rendah
dimodulasikan pada frekuensi tinggi (Adimas Ari Irawan, Sunggono Asi,
K. Amien S, 1994).
Modulator adalah sebuah rangkaian pemodulasi. Sedangkan
modulasi itu sendiri adalah proses penumpangan sinyal informasi dengan
sinyal pembawa. Dalam bagian ini sinyal informasi dibangkitkan oleh
pembangkit sinyal ditumpangkan pada sinyal pembawa yang dihasilkan
oleh osilator RF. Dengan cara modulasi ini maka sinyal informasi dapat
dibawa oleh gelombang RF untuk menuju rangkaian penerima.
Bila setelah frekuensi tinggi dimodulir oleh frekuensi rendah itu
terjadi perubahan-perubahan terhadap amplitudo-amplitudonya, maka hal
tinggi setelah dimodulir oleh frekuensi rendah terjadi perubahan-
perubahan terhadap jumlah frekuensinya, hal itu dinamakan sebagai
Sunggono Asi, K. Amien S, 1994).
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
23/70
12
4. Antena pemancar
Antena merupakan sebuah komponen yang sangat fital untuk setiap
pesawat yang berfungsi sebagai sarana komunikasi. Begitu juga untuk
jenis-jenis pesawat radio, baik berbentuk frekuensi, berbentuk modulasi
maupun yang berbentuk sistem modulasinya. Dan sesuai dengan hukum
Faraday, bahwa pada getaran radio yang ada di sekitar antena terdapat
getaran listrik yang sesuai dengan getaran radio penyebabnya. Kemudian
getaran-getaran yang diterima atau ditangkap oleh antena itu sifatnya
masih begitu lemah, sehingga untuk bisa mendapatkan getaran yang
memadai, masih perlu adanya penguat lebih lanjut (Adimas Ari Irawan,
Sunggono Asi, K. Amien S, 1994).
5. Penguat RF
Fungsi utamanya adalah memperkuat getaran RF yang diterima
oleh antena. Getaran-getaran yang diterima dan ditangkap oleh antena
masih bersifat lemah dan perlu dikuatkan sampai pada batas yang
mestinya. Pada umumnya, untuk setiap jenis pesawat penerima, pada
baigian RF selalu saja dilengkapi dengan penyaring / filter yang fungsinya
untuk memilah-milah atau memisahkan berbagai isyarat dari antena yang
tidak diperlukan, sedangkan yang terpilih diperkuat sebagaimana
mestinya. Jadi dengan kata lain, pesawat penerima hanya akan menangkap
satu frekuensi tertentu saja kalau pesawat tersebut telah ditalakan. Dengan
begitu bagian penguat RF ini berfungsi untuk meningkatkan intensitas
getaran radio.
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
24/70
13
b. Penerima
Receiver atau penerima adalah sebuah rangkaian yang dapat
menerima gelombang yang mempunyai frekuensi yang sama dengan frekuensi
yang dimilikinya. Penerima ini digunakan untuk menerima gelombang yang
dipancarkan oleh transmiter atau pemanacar. Didalam gelombang RF yang
telah diterima oleh penerima terdapat sinyal asli/ sinyal pemodulasi dari
pembawa termodulasi dan nantinya akan digunakan untuk mengendalikan
relay. Bagan-bagan dari sebuah penerima gelombang RF akan dibahas berikut
ini. Gambar diagram blok gelombang RF ditujukan oleh gambar 3
1. Antena penerima
2. Penala dan Osilator3. Pemisah sinyal
4. pembalik fase
Gambar 3. Diagram blok penerima gelombang RF.
1. Antena penerima
Seperti halnya pada pemancar, penerima juga menggunakan
sebuah antena agar penerimaan bisa lebih efektif dan lebih sensitif.
Perbedaannya terletak pada fungsinya, yaitu pada antena pemancar
1
4
A
B
C
D
2 3
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
25/70
14
berfungsi untuk memancarkan gelombang sedangkan pada penerima
berfungsi untuk menerima gelombang.
2. Penala dan osilator
Merupakan bagian yang berfungsi untuk membangkitkan getaran
listrik frekuensi tinggi dengan frekuensi yang disesuaikan dengan getaran
RF. Penala dan osilator ini menerima gelombang dari pemancar dengan
baik beserta sinyal modulasinya dan selanjutnya dipisahkan kembali untuk
diambil sinyal aslinya.
3. Pemisah sinyal
Sinyal yang telah diterima selanjutnya dipisahkan kembali dan
diambil sinyal aslinya untuk dapat digunakan sesuai fungsinya.
4. Saklar sinyal
Saklar sinyal adalah sebuah saklar elektronik yang dikendalikan
oleh sinyal yang mempunyai tegangan sebesar 1 3 volt. Saklar sinyal ini
berfungsi untuk mengendalikan relay. Dengan memberikan triger berupa
sebuah sinyal maka relay dapat dikendalikan. Jika sinyal diberikan pada
triger saklar sinyal ini maka relay akan bekerja terus meskipun triger
sinyalnya sudah lepas. Relay akan kembali normal (tidak bekerja) jika
pada trigernya diberikan lagi masukan berupa sebuah sinyal seperti yang
telah diberikan pertama klai. Meskipun masukan sinyal pada triger saklar
sinyal ini dilepas relay akan tetap normal/ tidak bekerja. Relay akan
bekerja lagi jika pada triger saklar sinyal kembali mendapatkan sinyal.
Begitu seterusnya, sehingga saklar sinyal ini dapat digunakan untuk
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
26/70
15
mengendalikan pintu gerbang dengan menggunakan saklar kontak pada
relay.
c. Power Suplay
Power suplay berfungsi memberikan tegangan pada setiap rangkaian.
Pada rangkaian pemancar tidak diperlukan penyearah tegangan, karena pada
pesawat pemancar tersebut sudah digunakan sumber tegangan searah (dc)
yaitu dari batu baterai sebesar 1-3 V. sedangkan pada pesawat penerima perlu
digunakan penyearah yaitu dengan menggunakan 4 buah dioda yang disusun
dengan sistem jembatan/bridge.
d. Komponen Pasif
Komponen pasif adalah komponen elektronika yang dapat bekerja
tanpa harus diberikan tegangan atau catu daya terlebih dahulu. Komponen pasif
ini ada 3 macam yaitu resistor / hambatan (R), induktor (L), dan kapasitor (C).
Masing masing komponen pasif mempunyai fungsi dan karakter yang
berbeda beda. Dalam bab ini penulis hanya akan mengulas secara singkat
mengenai komponen komponen tersebut.
1. Resistor / hambatan (R).
Gambar 4. Simbol resistor
Simbol resistor dapat dilihat pada gambar 4. Resistor berfungsi
untuk menghambat arus yang akan melewati rangkaian. Satuan hambatan
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
27/70
16
adalah ohm (). Dalam kenyataanya untuk mengetahui nilai hambatan dari
sebuah resistor kita bisa membaca kode warna yang ada pada resistor
tersebut, atau bisa juga dengan mengukur nilai hambatanya dengan
menggunakan alat ukur ohm meter. Resistor mempunyai kode warna, yang
masing masing warna mempunyai nilai sendiri sendiri, seperti
ditunjukkan pada tabel 1 & tabel 2.
Tabel 1. Kode warna pada resistor
WARNA NILAI
Hitam 0
Coklat 1
Merah 2
Orange 3
Kuning 4
Hijau 5
Biru 6
Ungu 7
Abu abu 8
Putih 9
Tabel 2. Nilai toleransi pada resistor
WARNA NILAI
Emas 5 %
Perak 10 %
Tanpa warna 20 %
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
28/70
17
Adapun cara cara membaca kode warna pada resistor adalah
sebagai berikut;
1. Warna yang pertama adalah angka yang pertama.
2. Warna yang kedua adalah angka kedua.
3. Warna yang ke tiga adalah jumlah nol (0) yang mengikuti angka kedua.
4. Warna ke empat adalah nilai toleransinya.
Contoh perhitungan ; Misalnya ada sebuah resistor dengan kode warna,
hijau, biru, orange, dan emas. Cara mengetahui nilai hambatan pada resistor
dengan warna tersebut adalah sebagai berikut :
Warna pertama hijau = 2, maka kita tuliskan angka pertama adalah
2. Warna kedua biru = 3, maka setelah angka pertama, kita tulis angka
kedua yaitu angka 3, sehingga menjadi 23. Selanjutnya warna ketiga orange
= 3 berarti jumlah nol (0) yang mengikuti angka kedua ada 3 (000),
sehingga menjadi 23000 = 23000 = 23 K .Warna terakhir emas = 5%
berarti nilai toleransi hambatan sebesar 5%.
Dengan demikian kita mengetahui bahwa resistor tersebut
mempunyai nilai hambatan sebesar 23 K, dengan toleransi hambatan
sebesar 5%.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4 berikut :
2 3 000 () 5 %
Gambar 5. Cara membaca kode warna pada resistor
Merah orange Orange Emas
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
29/70
18
Dalam teori hambatan kita mengenal hukum ohm yang isinya
menjelaskan bahwa :
Keterangan : V = Tegangan (Volt).
I = Arus (Ampere).
R = Hambatan (Ohm).
Yakni bahwa nilai tegangan berbanding lurus dengan nilai arus dan
berbanding terbalik dengan nilai hambatan.
2. Induktor (L)
Induktor adalah komponen elektronika yang terbuat dari kawat
email yang digulung sedemikian rupa sehingga mempunyai nilai- nilai
tertentu dan dapat digunakan untuk fungsi- fungsi tertentu. Dalam tugas
akhir ini komponen induktor digunakan sebagai Osilator, yang berfungsi
untuk menghasilkan sinyal frekuensi tinggi. Induktor digunakan sebagai
umpan balik dari sebuah penguat sehingga terjangkit gelombang yang
mempunyai frekuensi tinggi. Sedangkan frekuensinya dapat diatur dengan
memutar inti verit karena induktor ini digulung pada inti verit yang bisa
diatu, sehingga gelombang frekuensinya pun bisa diatur sesuai dengan
batas- batas tertentu.
3. Relay, adalah saklar elektro magnetik. Relay ini bisa memutus dan
menghubungkan suatu rangkaian jika ia diberi arus atau tegangan sesuai
dengan kemampuanya. Dalam kajian ini relay digunakan sebagai saklar
V = I x R
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
30/70
19
untuk mengunci dan membuka pintu gerbang, dan juga untuk memutus dan
menyambungkan pulsa ke saklar sinyal.
4. Kapasitor (C), Kapasitor adalah salah satu komponen pasif dalam
elektronika yang berfungsi sebagai :
- Pelewat atau pelolos arus bolak balik (ac).
- Penyimpan sementara arus searah (dc).
Kapasitor mempunyai nilai nilai tertentu dan dapat melewatkan
arus ac dengan frekuensi tertentu pula. Rumus untuk menentukan nilai
reaktansi kapasitif (XC) sebuah kapasitor terhadap frekuensi tertentu
adalah:
Keterangan : XC = Reaktansi kapasitif ().
f = frekuensi (Hz)
C = Capasitif (farad / F)
e. Komponen Aktif
Komponen aktif adalah kebalikan dari komponen pasif. Jika komponen
pasif dapat bekerja tanpa harus diberikan tegangan atau catu daya terlebih
dahulu namun komponen aktif akan dapat bekerja jika ia diberikan tegangan
atau catu daya terlebih dahulu. Seperti halnya komponen pasif, komponen
aktif ini juga ada beberapa macam diantaranya ; dioda, transistor, dan IC.
Berikut akan dibahas secara singkat mengenai komponen komponen
tersebut.
XC = 1 / 2 f C
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
31/70
20
1. Dioda
Dioda termasuk dalam komponen aktif. Dioda mempunyai dua
buah elektrode yaitu anoda dan katoda. Simbol dioda dapat dilihat pada
gambar 6. Dioda mempunyai dua buah tegangan bias yaitu bias maju
(forward) dan bias mundur (revers). Cara pemberian tegangan bias maju dan
bias mundur dapat dilihat pada gambar 7a dan gambar 7b. Dioda
mempunyai banyak fungsi di antaranya sebagai penyearah tegangan dan
sebagai penahan tegangan. Dalam kajian ini dioda difungsikan sebagai
penyearah dan juga sebagai pengaman rangkaian.
A K
Gambar 6. Simbol Dioda
(a) Forward (b) Revers
Gambar 7. Bias maju dan bias mundur dioda.
Pada gambar di atas, gambar 7 (a) lampu led akan menyala karena
dioda menghantarkan arus dari anoda ke katoda. Sedangkan gambar 7 (b)
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
32/70
21
lampu led akan padam karena dioda tidak akan menghantarkan arus justru
kebalikanya yaitu dioda akan menghambat arus sehingga tidak ada arus yang
akan mengalir. Dengan melihat contoh pada gambar 7 (a) maka dioda dapat
difungsikan sebagai penyearah tegangan. Dan dengan melihat contoh 7 (b)
maka dioda dapat difungsikan sebagai penghambat arus dan dapat
mengamankan rangkaian dari arus yang tidak dibutuhkan.
2. Transistor
Transistor mempunyai banyak macam dan jenis, yang masing
masing mempunyai penggunaan dan karakteristik tersendiri. Tipe
transistor ada 2 macam yaitu NPN dan PNP. Dalam kajian ini penulis
hanya akan membahas tentang transistor NPN, karena transisitor yang
digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini semuanya adalah transistor
dengan tipe NPN.. Simbol transistor dapat dilihat pada gambar 8.
Transistor mempunyai tiga elektroda yaitu elektroda Basis (B), Kolektor
(C), dan elektroda Emitor (E).
Kolector (C) Emitor (E)
Basis (B) Basis (B)
Emitor (E) Kolector (C)
(a) Simbol Transistor NPN (b) Simbol Transistor PNP
Gambar 8. Simbol Transistor NPN dan PNP.
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
33/70
22
Pada dasarnya transistor NPN mempunyai kontruksi sand wich
(berlapis dua ada lapisan lain di dalamnya) yaitu terdiri dari dua buah
hubungan PN dengan sisi disebut emitor dan kolektor, sedangkan di tengah
disebut elektroda basis. Cara kerja transistor sebagai berikut : Bila tegangan
DC diberikan pada terminal terminal transistor, dengan hubungan PN,
kolektor basis diberi tegangan bias mundur, maka tidak akan ada arus yang
mengalir, seperti terlihat pada gambar 9. Dan bila pada hubungan PN basis
emitor diberi tegangan bias maju maka akan ada arus yang mengalir (lihat
gambar 10) . Transistor mempunyai 3 macam arus, yaitu arus basis ( IB ),
arus kolektor ( IC ), dan arus emitor ( IE ).
C
B
E
Gambar 9. Elektroda Basis Kolektor diberi bias mundur.
Ic
C
B
Ib E
Ie
Gambar 10. Elektroda Basis Emitor diberi bias maju.
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
34/70
23
Besarnya arus emitor (Ie) adalah jumlah dari arus basis (Ib) dan arus
kolektor (Ic), Ie = Ib + Ic. Ilustrasi perbandingan arus basis, arus kolektor dan
arus emitor dapat dilihat pada gambar 11. Dari perbandingan tersebut dapat
diketahui bahwa arus basis yang sangat kecil dapat mengontrol arus kolektor
yang besar. Maka dikatakan bahwa transistor mempunyai fungsi penguatan
arus, dan perbandingan perubahan arus kolektor dengan perubahan arus basis
didefinisikan sebagai faktor penguatan arus (hfe) ; yaitu hfe = Ic / Ib. Pada
umumnya hfe transistor berharga sekitar 50 500 kali.
Ic
Ib
Ie
Gambar 11. Perbandingan arus basis, arus kolektor, dan arus emitor.
3. Integratid Circuit (IC)
Integrated Circuit( IC ) adalah komponen elektronika yang
merupakan gabungan dari komponen aktif dan komponen pasif. IC
mempunyai berbagai jenis dan fungsinya pun berbeda beda antara jenis
satu dengan jenis yang lain. Fungsi IC biasanya dapat diketahui dari nomor
seri yang dibuat oleh pabrik pembuat IC tersebut. Dalam rangkaian kali ini
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
35/70
24
akan dibahas mengenai karakter serta fungsi dari IC transmiter (TX - 2) dan
receiver (RX 2).
a. IC TX 2
IC TX 2 adalah IC transmiter yang berfungsi membangkitkan
sinyal berbentuk pulsa pulsa yang nantinya akan dikirimkan ke
pesawat penerima dengan menggunakan glombang berfrekuensi tinggi
(35 MHz).
Gambar 12. IC TX - 2b. IC RX 2
IC RX 2 ini adalah IC receiver yang berfungsi menerima sinyal
yang telah dikirimkan oleh pesawat pemancar. IC ini memisahkan dan
membedakan masing masing pulsa yang telah diterimanya.
Gambar 13. IC RX 2
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
36/70
25
4. Motor Listrik
Motor listrik adalah peralatan listrik yang mengubah dari
besaran listrik kebesaran mekanik. Kopling diantara sistem listrik dan
sistem mekanis adalah melalui medium dari medan arus listrik. Prinsip
dasar dari sebuah motor listrik adalah adanya dua buah gaya magnet yang
dihasilkan dari sebuah medan magnet permanen dengan medan magnet
buatan listrik. Prinsip ini sesuai dengn kaidah tangan kiri fleming yang
menyebutkan bahwa jika ada garis gaya magnet yang menembus telapak
tangan, arah arus searah dengan jari jari tangan makan akan timbul
gaya yang arahnya searah dengan ibu jari.
Pada motor dc arah arus tetap, yang akan diberikan melalui
penghanta komuntatornya, sehingga arah arus gaya F yang akan
berinteraksi dengn garis-garis gaya magnet akan menghasilkan arah
gerakan. Sehingga untu dapat menentukan arah gerakan motor dc
pengubahan terjadi pada pembalikan arah arusnya saja.
Gb 14. Pemberian arah arus pada motor dc
N S
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
37/70
26
N B F F S
Gb 15.Arah gerakan akibat pemberian arus
Berdasarkan karakteristiknya, motor arus searah mempunyai
daerah pengaturan putaran yang luas dibandingkan dengan motor arus
bolak-balik. Prinsip kerja motor arus searah berdasarkan pada penghantar
yang membawa arus ditempatkan dalam suatu medan, gaya yang
menimbulkan torsi akan menghasilkan rotasi mekanik, sehingga motor
akan berputar. Jadi motor arus searah ini menerima energi mekanik
berupa perputaran, yang dapat diaplikasikan dengan peralatan yang lain.
Prinsip kerja dari motor dc membutuhkan :
1. Adanya garis-garis medan magnet pada jangkar yang berada distator.
2. Penghantar yang dialiri arus ditempatkan pada jangkar yang berada
dalam medan magnet.
3. Pada penghantar timbul gaya yang menghasilkan torsi.
Torsi yang dibangkitkan oleh motor arus searah yang cenderung
memutar jangkarnya tergantung pada:
1. Fluks yang dihasilkan oleh kutub utama ().
2. Arus yang mengalir pada belitan jangkar (Ia).
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
38/70
27
Sehingga dapat ditulis secara umum torsi tersebut :
T = K..Ia lb-ft
Keterangan:
T = Torsi dalam lb-ft
= Fluks perkutub dalam dalam Maxwell
K = Konstanta
Fluks yang dihasilkan kutub utama dalam arus yang mengalir
pada belitan jangkar akan menghasilkan gaya. Jika diandaikan
penampangan jangkar dengan jari-jari r meter dan gaya yang cenderung
memutar jangkar tersebut adalah F dalam Newton serta kecepatan
jangkar dalam N dalam rps maka persamaan torsi jangkar (Ta) akan
mempunyai persamaan:
Ta = F x r Newton-meter (N-m)
Salah satu gambar bentuk dari motor dc yaitu:
Gambar 16. Bentuk motor dc (H.M. Rusli Harahap, 1996)
Sumbu antara kutub/sumbu lintang
Tonjolan kedalamdari bagian diam
Gendang/tabung
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
39/70
28
Putar Kanan 2
A
B
C
D
Gelombag
RF
4,5 VPutar kanan 1
Putar Kiri 2
Putar Kiri 1
B. Kerangka Berfikir
Seperti yang telah diungkapkan di atas bahwa pengendali pintu
gerbang dan garasi dari jarak jauh ini bekerja dengan bantuan gelombang
frekuensi tinggi / RF yang dipancarkan lewat udara oleh sebuah rangkaian
pemancar dan selanjutnya diterima dan diolah oleh sebuah rangkaian
penerima. Cara kerja rangkaian dapat dilihat pada gambar 17.
Gambar 17. Cara kerja pengendali pintu gerbang dan garasi jarak jauh.
Mula mula pulsa dibangkitkan oleh pembangkit pulsa yaitu dengan
menekan tombol 1, 2, 3 dan 4. Kemudian pulsa pulsa tersebut dibawa oleh
pemancar untuk dikirimkan ke rangkaian penerima lewat udara. Gelombang
RF akan diterima oleh rangkaian penerima karena di dalam rangkaian
penerima terdapat penala gelombang dengan frekuensi yang sama seperti pada
pemancar. Selanjutnya oleh rangkaian penerima, gelombang RF dan sinyal
asli yang berupa pulsa akan dipisahkan. Gelombang RF dibuang dan sinyal
asli diambil. Sinyal asli yang berupa pulsa tersebut selanjutnya digunakan
untuk mengendalikan saklar sinyal yang ada pada pesawat penerima. Pada
saklar sinyal ini untuk mengendalikan motor dc, maka moor akan
Pemancar
Gel. RFPenerima
Pintu
gerbang
Pintu
Garasi
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
40/70
29
mengendalikan pintu gerbang atau garasi membuka ataupun menutup (open /
close).
C. Pembuatan Alat
Simulasi pengendali pintu gerbang dan garasi secara otomatis adalah
aplikasi dari sebuah rangkaian pemancar RF dan penerimanya yang dipadukan
dengan sebuah pembalik fase. Pembalik fase yaitu sebuah rangkaian yang
dapat mengubah terminal posif menjadi negatif dan sebaliknya sesuai dengan
perintah masukannya.
a. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk penyusunan rangkaian
adalah sebagai berikut :
1. Alat
a. Multi meter
b. Solder
c. Bor PCB
d. Tang potong
e. Tang cucut
f. Obeng
g. Osiloscope
2. Bahan
a. PCB
b. Larutan PCB (ferry clorit)
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
41/70
30
c. Resistor.. ................ 100, 1K, 220K (2), 10K (7), 150K,100, 560 (2),
330K, 680, 3K9, 2K2 (3), 2M2 (2), 1K2, 1K5,
8K2, 22K.
d. Kapasitor..............100nf, 5pf, 15pf (2), 2.2nf, 27pf, 47pf, 6pf, 18pf,
33nf, 1nf, 471pf, 470f/16 v, 4.7f/50v.
e. 0.3 mm, 0.1mm.
f. Transistor .............. C 1815 (4), D228(4).
g. IC .......................... TX 2, RX 2.
h. Dioda..................... IN 4001
i. Kristal (Y)............. 35 MHz
j. Motor DC 12 Volt 2 buah
k. Koker 8 mm
l. Kabel rangkaian.
b. Perencanaan Rangkaian
1. Pemancar
Alat yang digunakan sebagai remote control untuk mengendalikan
pintu gebang dan garasi adalah sebuah rangkaian pemancar yang
cukup sederhana. Pemancar ini terdiri dari beberapa bagian yang
digabungkan sehingga sistem rangkaian dapat bekerja dengan baik.
Bagian - bagian tersebut adalah pembangkit sinyal, Osilator,
Modulator, dan penguat gelombang RF, serta sebuah antena.
Rangkaian pemancar gelombang RF dapat dilihat pada gambar 18.
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
42/70
31
Y
4
Gambar 18. Rangkaian Pemancar gelombang RF.
Cara kerja rangkaian pemancar gelombang RF dapat dijelaskan
sebagai berikut. Sebagai pembangkit sinyal adalah sebuah IC yaitu IC
TX-2. IC ini membangkitkan sinyal berupa pulsa. Karena sinyal yang
dihasilkan berupa pulsa maka bentuk sinyalnya adalah kotak. Bentuk
sinyal yang dihasilkan oleh IC TX - 2 dapat dilihat pada gambar 19.
Gambar 19. Bentuk sinyal yang dihasilkan oleh IC TX 2.
Pulsa atau sinyal ini digunakan untuk mengaktifkan Osilator yang
dibentuk oleh Q2 bersama sama dengan C1, C2, dan Y. R4 berfungsi
untuk memberikan bias basis atau tegangan bias Q2. Q1 adalah sebagai
t
Vout
4
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
43/70
32
modulator atau penggabung sinyal antara sinyal berupa pulsa dan
sinyal pembawa dari osilator RF. Jika input Q1 mendapatkan sinyal
berupa pulsa dari IC TX- 2, maka Q1 akan menghantar dan
memberikan pulsa kepada Q2. Dengan demikian Q2 juga akan bekerja
dan osilator pun akan aktif / bekerja. Karena proses yang demikian
maka terjadilah penumpangan atau pemodulasian sinyal dari sinyal
pulsa kepada gelombang pembawa. Selanjutnya gelombang pembawa
yang telah dimodulasi dikuatkan oleh Q3 lewat C3. Setelah gelombang
RF ini dikuatkan selanjutnmya dipancarkan oleh antena pemancar
melalui C4.
2. Penerima.
Seperti halnya pada pemancar, penerima juga disusun dari
beberapa bagian. Dengan demikian akan bekerja dengan baik sebagai
pengendali pintu gerbang dan garasi dari jarak jauh. Rangkaian
penerima gelombang RF dapat dilihat pada gambar 20.
Gambar 20. Rangkaian Penerima.
Ke pembalik
fase
4,5Vdc
IC RX-2
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
44/70
33
Fungsi dari rangkaian penerima adalah kebalikan dari fungsi
rangkaian pemancar. Rangkaian pemancar menggabungkan sinyal
berupa pulsa dengan gelombang pembawa, sedangkan rangkaian
penerima memisahkan sinyal berupa pulsa tersebut dari gelombang
pembawa. Pada rangkaian penerima ditambahkan dengan sebuah
saklar pembalik fase yang berfungsi untuk mengendalikan arah putaran
motor dc.
Mula - mula gelombang RF dari pemancar diterima oleh antena
penerima, selanjutnya ditala oleh Q1 dengan bantuan C2 dan L1, serta
C3. Kemudian sinyal pulsa dipisahkan dari gelombang RF atau
gelombang pembawa. Lalu sinyal pulsa ini diseleksi oleh IC RX - 2
sesuai dengan pulsa yang diberikan oleh pemancar. Pulsa dari
pemancar ada tiga buah pulsa yang mempunyai jeda waktu yang
berbeda beda. Kemudian sinyal yang bertegangan 3 volt ini
dilewatkan. Jika pada pemancar yang ditekan adalah tombol 1 atau
kaki no 5 yang di groundkan, maka pada rangkaian penerima pembalik
fase akan keluar melalui output 1. Jika tombol 2 ditekan atau kaki no 4
yang di groundkan maka pada rangkaian penerima sinyal pembalik
fase akan keluar melalui output 2. Jika tombol 3 ditekan atau kaki no 1
yang di groundkan maka pada rangkaian penerima sinyal akan keluar
melalui output 3. Jika tombol 4 ditekan atau kaki no 14 yang di
groundkan maka pada rangkaian penerima sinyal akan keluar melalui
output 4. Selanjutnya sinyal ini digunakan untuk mengendalikan
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
45/70
34
rangkaian pembalik fase motor dc. Rangkaian pembalik fase dapat
dilihat pada gambar 21. Cara kerja dari rangkaian pembalik fase adalah
sebagai berikut;
Gambar 21. Rangkaian pembalik fase.
Prinsip kerja dari gambar pembalik fase yaitu jika tombol 1 dari
pemancar ditekan maka kaki IC RX 2 no 6 pada penerima akan
menghasilkan output tegangan sebesar 3 V. Tegangan tersebut akan
Q1 on maka Q2 juga aka aktif dan pada kaki kolektor Q2 dan Q3 akan
lebih positif dari pada kaki kolektor Q4 dan Q5 yang tidak
mendapatkan tegangan input dari kaki IC RX no 7. setelah
mendapatkan tegangan maka motor akan berputar sesuai dengan
perintah masukan dari kaki IC dan motor akan berputar.
Sebaliknya jika tombol 2 dari pemancar ditekan maka kaki IC RX
2 no 7 pada penerima akan menghasilkan output tegangan sebesar
M
M
+
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
46/70
35
3 V. Tegangan tersebut akan melewati R4 dan akan mengaktifkan atau
kaki kolektor Q4 dan Q5akan lebih positif dari pada kaki kolektor Q2
dan Q3 yang tidak mendapatkan tegangan input dari kaki IC RX no 6.
setelah mendapatkan tegangan maka motor dc akan berputar sesuai
dengan perintah masukan dari kaki IC dan motor dc akan berputar.
D. Perencanaan Alat
Sebelum membuat simulasi rangkaian pembuka pintu gerbang dan
garasi ini, harus dipersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Alat dan
bahan yang harus digunakan telah dituliskan pada bab sebelumnya. Disamping
alat dan bahan yang harus dipersiapkan, kita juga harus mempersiapkan
bentuk bok dari alat yang akan dibuat. Berikut adalah bentuk bok dari
pemancar dan penerimanya.
Karena pemancar pada alat ini adalah sebuah pengendali yang bisa
dibawa atau dipindah dengan mudah, maka pemancar harus dibuat seringan
dan sesederhana mungkin. Dalam pembuatan alat ini bok pemancar dibuat
seperti remote control pada televisi. Bentuk bok pemancar gelombang RF
(remote kontrol) tampak dari depan dapat dilihat pada gambar 22. Bentuk
bok pemancar gelombang RF (remote kontrol) tampak dari belakang dapat
dilihat pada gambar 23. Gambar bentuk pintu gerbang yang dilengkapi
mekanik untuk bergerak maju dan mundur. 24 Sedangkan bentuk bok
penerima dapat dilihat pada gambar 25.
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
47/70
36
Gambar 22. Bok remote kontrol tampak dari depan
Gambar 23. Bok remote kontrol tampak dari belakang.
antena
Lampu
indikator
Tombol tekan
antena
Box baterai
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
48/70
37
Gambar 24. Pintu gerbang mekanik
Gambar 25. Pintu garasi mekanik
Motor dc
gerigi
Motor dc
gerigi
rel gerigi
Pintu garasi
Pintu
rel gerigi
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
49/70
38
E. Pembuatan PCB
Untuk pembuatan alat terlebih dahulu kita membuat PCB dari
masing masing rangkaian, kemudian memasangkan komponen komponen
yang telah disiapkan pada PCB sesuai dengan tempatnya. Dengan demikian
maka rangkaian akan dapat bekerja dengan baik. PCB pemancar tampak dari
atas dan tampak dari bawah dapat dilihat pada gambar 26 dan 27. Sedangkan
PCB penerima tampak dari atas dan tampak dari bawah dapat dilihat pada
gambar 28 dan 29.
Gambar 26. PCB pemancar tampak atas.
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
50/70
39
Gambar 27. PCB pemancar tampak bawah
Gambar 28. PCB penerima pandangan atas
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
51/70
40
Gambar 29. PCB penerima tampak bawah
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
52/70
41
BAB III
HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Uji
a. Pengujian Pengukuran Dengan Osiloscope
Dari rangkaian pemancar dan penerima yang telah dibuat,
dilakukan pengujian dengan mengukur tegangan, dan bentuk sinyal yang
dikeluarkan oleh rangkaian. Dengan menggunakan osiloskop kita bisa
mengetahui tegangan, dan bentuk sinyal yang dikeluarkan oleh masing
masing rangkaian tersebut.
1. Pengujian rangkaian pemancar
Dalam pengujian pemancar ini kita akan mengukur besar
tegangan dan bentuk sinyal output pemancar. Rangkaian pemancar
dalam pengujian dapat di bagi menjadi tiga bagian atau blok yaitu ;
pembangkit pulsa, osilator RF, dan penguat akhir, yang mana pada
output masing masing blok tersebut mempunyai bentuk sinyal yang
berbeda beda. Bagian dari blok blok tersebut dapat dilihat pada
gambar 30.
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
53/70
42
Pembangkit pulsa Osilator
Penguat akhir
Gambar 30. Pembagian blok pada pemancar
a). Pembangkit pulsa
Sinyal berupa pulsa dibangkitkan oleh IC TX-2. Hasil keluaran
dari IC tersebut adalah pada kaki IC nomor 8. Dari hasil pengujian
pembangkit pulsa, didapatkan data sebagai berikut;
Vo : 3 V pp
Bentuk sinyal :
Gambar 31. Hasil keluaran pembangkit pulsa.
b). Osilator RF
Osilator RF ini membangkitkan gelombang RF dengan
frekuansi 35 MHz. Gelombang RF diperlukan untuk mengirim
Y
t
Vout
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
54/70
43
pulsa dari pemacar menuju ke penerima. Dari hasil pengujian
osilator RF didapatkan data sebagai berikut;
Vo : 3 V pp
Bentuk sinyal :
Gambar 32. Hasil keluaran dari osilator RF.
c). Penguat akhir
Penguat akhir merupakan rangkaian paling akhir dari
pemancar. Pada output penguat akhir ini, pulsa yang
dibangkitkan telah dimodulasikan pada gelombang RF dan telah
dikuatkan. Hasil pengujian penguat akhir adalah sebagai berikut;
Vo : 3 V pp
Bentuk sinyal :
Gambar 33. Output pemancar.
t
t
Vout
Vout
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
55/70
44
2. Pengujian rangkaian penerima
Seperti yang telah dilakukan pada rangkaian pemancar, pengujian
rangkaian penerima juga akan mengukur tegangan dan bentuk sinyalnya
kecuali untuk saklar sinyal. Blok rangkaian penerima dapat dilihat pada
gambar 34 dan 35.
Gambar 34. Blok rangkaian Penerima.
Gambar 35. Rangkaian pembalik fase
M
M
+
Ke pembalik
fase
4,5Vdc
IC RX-2
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
56/70
45
a) Penerima gelombang RF
Sinyal berupa gelombang RF yang dipancarkan oleh
pemancar selanjutnya akan ditangkap oleh rangkaian penerima
dengan menggunakan penerima gelombang RF ini. Bentuk
gelombang yang ditangkap sama persis separti gelombang yang
dipancarkan oleh pemancar yaitu yang dikeluarkan oleh penguat
akhir. Gambar 36.
Vo : 3 V pp
Gambar 36. Gelombang yang diterima oleh rangkaian penerima.
b) Pemisah sinyal
Gelombang RF yang diterima kemudian dipisahkan oleh
pemisah sinyal dan selanjutnya pulsa pulsa yang ada didalamnya
akan dipisahkan oleh IC RX - 2 sesuai dengan jumlah pulsa. Bentuk
gelombang setelah dipisahkan akan menjadi seperti bentuk
gelombang yang dibangkitkan pembangkit pulsa pada rangkaian
pemancar.
t
Vout
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
57/70
46
Vo : 3 V pp
Gambar 37. Pulsa yang telah dipisahkan dari gel RF
c) Pembalik fase
Cara pengujian rangkaian pembalik fase ini tidak melihat
bentuk gelombang yang dihasilkan, namun dengan cara memasukkan
tegangan berbentuk pulsa ataupun sinus sebesar 3 5 V kedalam
input rangkaian. Lebih jelasnya sebagai berikut :
~ Pertama masukkan tegangan kedalam input pembalik fase
sebesar 3 5 V. Jika rangkaian berfungsi dengan baik maka
motor dc yang dihubungkan pada saklar sinyal akan berputar, dan
motor dc akan berputar sesuai dengan tegangan yang
dimasukkan.
~ Setelah motor dc berputar kemudian masukkan kembali tegangan
sebesar 3 5 V kedalam input rangkaian untuk tombol kedua,
maka motor akan berputar berlawanan arah dengan arah putaran
motor dc yang dihasilkan masukan dari tombol pertama.
t
Vout
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
58/70
47
b. Pengujian Fungsi Alat
Setelah dilakukan pengukuran dengan menggunakan alat ukur
Osiloscope, langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian terhadap
fungsi dan kemampuan alat secara keseluruhan. Pada bagian pemancar atau
remote control terdapat empat buah tombol saklar push botton yang
masing masing berfungsi untuk mengendalikan arah putaran motor dc
pada bagian penerima.
Pada remote control saklar tombol 1 berfungsi untuk
mengendalikan arah putaran motor dc kekanan, saklar tombol 2 berfungsi
untuk mengendalikan arah putaran motor kekiri, saklar tombol 3 berfungsi
untuk mengendalikan arah putaran motor kekanan, dan saklar tombol 4
berfungsi untuk mengendalikan arah putaran motor kekiri.
Dalam kaitan hal ini, simulasi beban yang dimaksud adalah pintu
gerbang dan garasi. Berat beban 80 gr sampai 130 gr at
tegangan out put yang dihasilkan bagian penerima adalah 9 - 12 V maka
motor bergerak agak lambat akan tetapi konstan.
Kemampuan jarak yang dapat dijangkau alat ini kurang lebih
adalah 20 meter dengan beban pintu 120 gr. Hal ini dapat dilihat dari hasil
pengujian jarak jangkauan. Hasil pengujian jarak jangkauan dapat dilihat
pada tabel 3.
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
59/70
48
Tabel 3. Hasil pengujian jarak jangkauan pemancar dan penerima
gelombang RF.
Jarak Jangkauan alat
Pemancar & penerima
(meter)Tombol 1 Tombol 2 Tombol 3 Tombol 4
1 Buka Tutup Buka Tutup
3 Buka Tutup Buka Tutup
5 Buka Tutup Buka Tutup
7 Buka Tutup Buka Tutup
9 Buka Tutup Buka Tutup
10 Buka Tutup Buka Tutup
12 Buka Tutup Buka Tutup15 Buka Tutup Buka Tutup
18 Buka Tutup Buka Tutup
20 Buka Tutup Buka Tutup
23 Buka Tutup Buka Tutup
25 Buka Tutup Buka Tutup
28 Buka Tutup Buka Tutup
30 Buka Tutup Buka Tutup
> 30Tidak
buka
Tidak
tutup
Tidak
buka
Tidak
tutup
Pengujian dilakukan pada kondisi antena pemancar dan antena
penerima ditarik pada posisi maksimal.
Dengan melihat Tabel 3 maka dapat diketahui bahwa jarak
maksimal yang dapat dijangkau oleh pemancar / remote control untuk
mengendalikan pintu gerbang dan garasi yang ada pada rangkaian penerima
adalah 20 meter.
Kemampuan berat beban pintu yang dapat ditarik alat ini dengan
kemampuan motor dc (9 12) Volt dengan beban pintu 120 gr. Hal ini
dapat dilihat dari hasil pengujian berat beban pintu. Hasil pengujian berat
beban pintu dapat dilihat pada tabel 4.
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
60/70
49
Tabel 4. Hasil pengujian kemampuan motor dc terhadap berat
beban pintu.
Berat Beban Alat
Pemancar &penerima
(gr)
Tombol 1 Tombol 2 Tombol 3 Tombol 4
10 70Bergerak
sangat cepat
Bergerak
sangat cepat
Bergerak
sangat cepat
Bergerak
sangat cepat
85Bergerak
sangat cepatBergerak
sangat cepatBergerak
sangat cepatBergerak
sangat cepat
90
Bergerak
sangat cepat
Bergerak
sangat cepat
Bergerak
sangat cepat
Bergerak
sangat cepat
95Bergerak
cepat
Bergerak
cepat
Bergerak
cepat
Bergerak
cepat
110Bergerak
cepat
Bergerak
cepat
Bergerak
cepat
Bergerak
cepat
115Bergerak
cepatBergerak
cepatBergerak
cepatBergerak
cepat
120Bergerak
agak lambatBergerak
agak lambatBergerak
agak lambatBergerak
agak lambat
125Bergerak
agak lambat
Bergerak
agak lambat
Bergerak
agak lambat
Bergerak
agak lambat130
Bergerak
agak lambat
Bergerak
agak lambat
Bergerak
agak lambat
Bergerak
agak lambat
135Bergerak
agak lambat
Bergerak
agak lambat
Bergerak
agak lambat
Bergerak
agak lambat
140Bergerak
lambat
Bergerak
lambat
Bergerak
lambat
Bergerak
lambat
145Bergerak
lambat
Bergerak
lambat
Bergerak
lambat
Bergerak
lambat
150Tidak
bergerak
Tidak
bergerak
Tidak
bergerak
Tidak
bergerak
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
61/70
50
Kemampuan pengendali pintu yang dapat merespon alat ini
dengan adanya penghalang. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian jarak
terhadap penghalang.
Tabel 5. Hasil pengujian kemampuan pengendali terhadap
penghalang.
Jarak Jangkauan alat
pengendali terhadap
penghalang
(meter)
Tombol 1 Tombol 2 Tombol 3 Tombol 4
1 Merespon Merespon Merespon Merespon3 Merespon Merespon Merespon Merespon
5 Merespon Merespon Merespon Merespon
7 Merespon Merespon Merespon Merespon
9 Merespon Merespon Merespon Merespon
10 Merespon Merespon Merespon Merespon
12 Merespon Merespon Merespon Merespon
15 Merespon Merespon Merespon Merespon
18Tidak
merespon
Tidak
merespon
Tidak
merespon
Tidak
merespon
20 Tidakmerespon
Tidakmerespon
Tidakmerespon
Tidakmerespon
23Tidak
meresponTidak
meresponTidak
meresponTidak
merespon
25Tidak
meresponTidak
meresponTidak
meresponTidak
merespon
28Tidak
merespon
Tidak
merespon
Tidak
merespon
Tidak
merespon
30Tidak
merespon
Tidak
merespon
Tidak
merespon
Tidak
merespon
Kemampuan pengendali pintu yang dapat merespon alat ini
dengan Posisi Vertikal. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian jarak
terhadap posisi uji secara vertikal.
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
62/70
51
Tabel 6. Hasil pengujian kemampuan merespon pengendali
terhadap posisi uji secara vertikal.
Jarak Jangkauan alatpengendali posisi uji
secara vertikal(meter)
Tombol 1 Tombol 2 Tombol 3 Tombol 4
1 Merespon Merespon Merespon Merespon
3 Merespon Merespon Merespon Merespon
5 Merespon Merespon Merespon Merespon
7 Merespon Merespon Merespon Merespon
9 Merespon Merespon Merespon Merespon
10 Merespon Merespon Merespon Merespon
12 Merespon Merespon Merespon Merespon
15 Merespon Merespon Merespon Merespon
18 Merespon Merespon Merespon Merespon
20 Merespon Merespon Merespon Merespon
23 Merespon Merespon Merespon Merespon
25 Merespon Merespon Merespon Merespon
28 Merespon Merespon Merespon Merespon
30 Merespon Merespon Merespon Merespon
> 30Tidak
merespon
Tidak
merespon
Tidak
merespon
Tidak
merespon
Kemampuan pengendali pintu yang dapat merespon alat ini
dengan posisi vertikal dengan adanya penghalang. Hal ini dapat dilihat dari
hasil pengujian jarak terhadap posisi uji secara vertikal dengan adanya
penghalang.
Tabel 7. Hasil pengujian kemampuan merespon pengendali
terhadap posisi uji secara vertikal dengan adanya penghalang
Jarak Jangkauan alat
pengendali posisi ujisecara vertikal dengan
penghalang
(meter)
Tombol 1 Tombol 2 Tombol 3 Tombol 4
1 Merespon Merespon Merespon Merespon
3 Merespon Merespon Merespon Merespon
5 Merespon Merespon Merespon Merespon
7 Merespon Merespon Merespon Merespon
9 Merespon Merespon Merespon Merespon
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
63/70
52
10 Merespon Merespon Merespon Merespon
12 Merespon Merespon Merespon Merespon
15 Merespon Merespon Merespon Merespon
>15Tidak
merespon
Tidak
merespon
Tidak
merespon
Tidak
merespon
Kemampuan pengendali pintu yang dapat merespon alat ini
dengan Posisi horisontal. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian jarak
terhadap posisi uji secara horisontal.
Tabel 8. Hasil pengujian kemampuan merespon pengendali
terhadap posisi uji secara horizontal.
Jarak Jangkauan alat
pengendali posisi uji
secara horisontal
(meter)
Tombol 1 Tombol 2 Tombol 3 Tombol 4
1 Merespon Merespon Merespon Merespon
3 Merespon Merespon Merespon Merespon
5 Merespon Merespon Merespon Merespon
7 Merespon Merespon Merespon Merespon
9 Merespon Merespon Merespon Merespon10 Merespon Merespon Merespon Merespon
12 Merespon Merespon Merespon Merespon
15 Merespon Merespon Merespon Merespon
18 Merespon Merespon Merespon Merespon
20 Merespon Merespon Merespon Merespon
23 Merespon Merespon Merespon Merespon
25 Merespon Merespon Merespon Merespon
28 Merespon Merespon Merespon Merespon
30 Merespon Merespon Merespon Merespon
> 30Tidak
merespon
Tidak
merespon
Tidak
merespon
Tidak
merespon
Kemampuan pengendali pintu yang dapat merespon alat ini
dengan posisi horizontal dengan adanya penghalang. Hal ini dapat dilihat
dari hasil pengujian jarak terhadap posisi uji secara horizontal dengan
adanya penghalang.
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
64/70
53
Tabel 9. Hasil pengujian kemampuan merespon pengendali
terhadap posisi uji secara horizontal dengan adanya penghalang.
Jarak Jangkauan alatpengendali posisi uji
secara horizontaldengan penghalang
(meter)
Tombol 1 Tombol 2 Tombol 3 Tombol 4
1 Merespon Merespon Merespon Merespon
3 Merespon Merespon Merespon Merespon
5 Merespon Merespon Merespon Merespon
7 Merespon Merespon Merespon Merespon
9 Merespon Merespon Merespon Merespon
10 Merespon Merespon Merespon Merespon
12 Merespon Merespon Merespon Merespon
15 Merespon Merespon Merespon Merespon
>15Tidak
merespon
Tidak
merespon
Tidak
merespon
Tidak
merespon
Jadi kemampuan pengendali dapat merespon dengan baik tanpa
adanya penghalang, meskipun pada posisi uji secara vertical maupun
horizontal selama masih dalam jarak jangkauan alat pengendali tersebut.
B. Analisis Rangkaian
Pengendali untuk pintu gerbang dan garasi ini dibuat untuk dapat
memudahkan kita dalam membuka dan menutup pintu gerbang atau garasi
dengan jarak jauh. Misalnya kita sedang berada di depan rumah seberang jalan
atau sedang menuju kerumah dengan jarak kira-kira 20 meter. Bilamana ingin
membuka pintu gerbang tidak perlu turun dari mobil maka kita tinggal
menekan tombol remote control untuk membuka dan menutup pintu gerbang.
Dengan demikian kita tidak perlu datang dan membukakan pintu gerbang
yang jaraknya cukup jauh dari jangkauan kita.
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
65/70
54
Mula mula pulsa yang akan dikirimkan dari pemancar ke
penerima ditumpangkan pada gelombang sinyal yang berfrekuensi tinggi.
Gelombang sinyal yang berfrekuensi tinggi tersebut dipancarkan melalui
antena pemancar, kemudian diterima oleh antena penerima selanjutnya
diproses oleh rangkaian penerima agar dapat digunakan untuk mengendalikan
putaran motor dc.
Seperti yang telah diungkapkan di atas bahwa pengendali pintu
gerbang dan garasi dari jarak jauh ini bekerja dengan bantuan gelombang
frekuensi tinggi / RF yang dipancarkan lewat udara oleh sebuah rangkaian
pemancar dan selanjutnya diterima dan diolah oleh sebuah rangkaian penerima
Mula mula pulsa dibangkitkan oleh pembangkit pulsa yaitu
dengan menekan saklar tombol pada remote control. Kemudian pulsa pulsa
tersebut dibawa oleh pemancar untuk dikirimkan ke rangkaian penerima
lewat udara. Gelombang RF akan diterima oleh rangkaian penerima karena di
dalam rangkaian penerima terdapat penala gelombang dengan frekuensi yang
sama seperti pada pemancar. Selanjutnya oleh rangkaian penerima, gelombang
RF dan sinyal asli yang berupa pulsa akan dipisahkan. Gelombang RF dibuang
dan sinyal asli diambil. Sinyal asli yang berupa pulsa tersebut selanjutnya
digunakan untuk mengendalikan saklar sinyal yang ada pada pesawat
penerima. Pada saklar sinyal ini untuk mengendalikan motor, maka moor akan
mengendalikan pintu gerbang atau garasi membuka ataupun menutup (open /
close). Motor yang digunakan dalam kaitannya hal ini adalah jenis motor dc
1
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
66/70
55
C. Pembahasan
Setelah melakukan pengujian dan pengamatan , maka telah terbukti
bahwa remote control pembuka pintu gerbang dan garasi ini dapat digunakan
untuk mengontrol pintu gerbang dan garasi. Dengan menggunakan kode
berupa pulsa yang ditumpangkan pada gelombang frekuensi tinggi, maka
pintu gerbang dan garansi dapat diopersikan dari jauh. Tiap saklar tombol
pada remote control digunakan untuk mengendalikan satu arah putaran motor.
Dalam praktek ini disediakan empat saklar tombol push botton untuk
mengendalikan dua motor dc dengan empat arah putaran.
D. Kelebihan dan kelemahan Rangkaian
Jarak jangkauan pengendalian pintu gerbang dan garasi ini hanya
alang, kemampuan
untuk menggerakkan pintu gerbang dan garasi juga mempengaruhi kinerja laju
pintu gerbang atau garasi, apabila gerigi pada pintu gerbang dan garasi
mengalami kemacetan maka pintu gerbang atau garasi tidak dapat
dikendalikan. Oleh karena itu, mekanik pada pintu gerbang atau garasi harus
benar-benar dapat bekerja dengan baik.
Keadaan lingkungan juga mempengaruhi kinerja pengendali pintu
gerbang dan garasi. Struktur bentuk penghalang, seperti tembok bangunan,
pohon dan lain sebagainya juga mempengaruhi kinerja rangkaian pengendali,
jika jarak yang dipancarkan terlalu jauh maka sensitifitas penerima lemah atau
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
67/70
56
bahkan tidak merespon. Intensitas getaran RF yang masih lemah, sedangkan
untuk menambah tingkat penguat dapat menyebabkan terjadinya kebocoran.
Apabila rangkaian kendali dekat dengan station radio yang
frekuensinya mendekati 35 MHz, rangkaian kendali akan mengalami
gangguan yang menyebabkan sensitifitas rangkaian pengendali menjadi
terganggu.
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
68/70
52
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dapat diambil
beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut:
1. Dengan menggunakan gelombang frekuensi tinggi sebagai pembawa
sinyal, dapat dibuat sebuah remote control untuk mengendalikan pintu
gerbang dan garasi dari jarak jauh.
2. Pengendali pintu gerbang dan garasi mampu mengendalikan pintu gerbang
dan garasi dengan jarak jangkauan
penghalang, seperti struktur bangunan, pohon, dan lain sebagainya.
3. Pembalik fase pada rangkaian penerima, dapat dikendalikan hanya dengan
pemberian satu sinyal / pulsa.
B. Saran
1. Sebaiknya kita juga tidak mengabaikan handle dan pengunci pintu
gerbang dan garasi hal ini untuk mengantisipasi apabila remote control
sewaktu - waktu rusak karena jatuh atau karena sebab yang lain.
Penggunaan handel penarik dan pengunci pintu gerbang dan garasi untuk
mengantisipasi jika arus baterai pada remote control sudah habis dan kita
belum mempunyai persediaan baterai yang baru.
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
69/70
53
2. Perlu adanya pengunci otomatis yang dapat dikendalikan dengan frekuensi
bertingkat/ berlapis dan tidak sama dengan frekuensi remote pengendali
pintu gerbang dan garasi agar pintu gerbang dan garasi tidak mudah
dikendalikan oleh orang asing.
3. Perlunya rangkaian pendingin untuk mengantisipasi kejenuhan pada
rangkaian penerima agar kinerja rangkaian benar-benar dalam kondisi
baik.
-
8/9/2019 Pengendali pintu gerbang
70/70
59
DAFTAR PUSTAKA
1. Adimas Ari Irawan dan Sunggono Asi, K. Amien S, 1994. Teknik
Komunikasi Elektronika, Solo : CV. ANEKA.
2. D Chattopadhyay , 1989. Dasar Eektronika , Jakarta : Universitas
Indonesia (UI - Press).
3. Drs RM Francis D. Yuri, 1995. Teknik Merakit dan Service RadioRemote Control.
4. Hamzah Berahim.Ir, 1991. Pengantar Teknik Tenaga Listrik,.
Yogyakarta: Suara Aksaramas.5. H.M. Rusli Harahap, 1996. Mesin Listrik: Mesin Arus Searah, Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.
6. http://www.hlec.com.cn
7. Michael Tooley, 2002. Rangkaian Elektronika Prinsip dan Aplikasi /
Edisi kedua, Jakarta : Erlangga.
8. Syam Hardy, 1983. Teknik Dasar - Dasar Elektronika, Jakarta : Bina
Aksara.
9. Sutrisno , 1986. Eektronika Teori dan penerapannya jilid 1, Bandung :
ITB.
10. _______________ , 1978. Berbagai Proyek Untuk Hobi, Jakarta :
Karya Utama.
http://www.hlec/http://www.hlec/