pengertian arsitektur kolonial - · pdf filepengertian arsitektur kolonial arsitektur kolonial...

21
Pengertian Arsitektur Kolonial Arsitektur kolonial merupakan sebutan singkat untuk langgam arsitektur yang berkembang selama masa penjajahan Bangsa Eropa di tanah air. Masuknya unsur Eropa ke dalam komposisi kependudukan menambah kekayaan ragam arsitektur di nusantara. Semangat modernisasi dan globalisasi (khususnya pada abad ke-18 dan ke-19) memperkenalkan bangunan modern seperti administrasi pemerintah kolonial, rumah sakit atau fasilitas militer. Bangunan bangunan inilah yang disebut dikenal dengan bangunan kolonial. Arsitektur kolonial lebih banyak mengadopsi gaya neo-klasik, yakni gaya yang berorientasi pada gaya arsitektur klasik Yunani dan Romawi. Ciri menonjol terletak pada bentuk dasar bangunan dengan trap-trap tangga naik (cripedoma). Kolom-kolom dorik, ionik dan corinthian dengan berbagai bentuk ornamen pada kapitalnya. Bentuk pedimen, yakni bentuk segi tiga berisi relife mitos Yunani atau Romawi di atas deretan kolom. Bentuk-bentuk tympanum (konstruksi dinding berbentuk segi tiga atau setengah lingkaran) diletakkan di atas pintu dan jendela berfungsi sebagai hiasan. Arsitektur kolonial merupakan arsitektur yang memadukan antara budaya Barat dan Timur. Arsitektur ini hadir melalui karya arsitek Belanda dan diperuntukkan bagi bangsa Belanda yang tinggal di Indonesia, pada masa sebelum kemerdekaan. Arsitektur yang hadir pada awal masa setelah kemerdekaan sedikit banyak dipengaruhi oleh arsitektur kolonial disamping itu juga adanya pengaruh dari keinginan para arsitek untuk berbeda dari arsitektur kolonial yang sudah ada. Arsitektur klonial Belanda adalah gaya desain yang cukup popular di Netherland tahun 1624-1820. Ciri-cirinya yakni facade simetris, material dari batu bata atau kayu tanpa pelapis, entrance mempunyai dua daun pintu, pintu masuk terletak di samping bangunan, denah simetris, jendela besar berbingkai kayu, terdapat dormer (bukaan pada atap) Wardani. Arsitektur kolonial adalah arsitektur cangkokan dari negeri induknya Eropa kedaerah jajahannya, Arsitektur kolonial Belanda adalah arsitektur Belanda yang dikembangkan di Indonesia, selama Indonesia masih dalam kekuasaan Belanda sekitar awal abad 17 sampai tahun 1942. Eko Budihardjo

Upload: leliem

Post on 31-Jan-2018

312 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian Arsitektur Kolonial - · PDF filePengertian Arsitektur Kolonial Arsitektur kolonial merupakan sebutan singkat untuk langgam arsitektur yang berkembang selama masa penjajahan

Pengertian Arsitektur Kolonial

Arsitektur kolonial merupakan sebutan singkat untuk langgam

arsitektur yang berkembang selama masa penjajahan Bangsa Eropa di tanah air.

Masuknya unsur Eropa ke dalam komposisi kependudukan menambah kekayaan

ragam arsitektur di nusantara. Semangat modernisasi dan globalisasi (khususnya

pada abad ke-18 dan ke-19) memperkenalkan bangunan modern seperti

administrasi pemerintah kolonial, rumah sakit atau fasilitas militer. Bangunan –

bangunan inilah yang disebut dikenal dengan bangunan kolonial.

Arsitektur kolonial lebih banyak mengadopsi gaya neo-klasik, yakni

gaya yang berorientasi pada gaya arsitektur klasik Yunani dan Romawi. Ciri

menonjol terletak pada bentuk dasar bangunan dengan trap-trap tangga naik

(cripedoma). Kolom-kolom dorik, ionik dan corinthian dengan berbagai bentuk

ornamen pada kapitalnya. Bentuk pedimen, yakni bentuk segi tiga berisi relife

mitos Yunani atau Romawi di atas deretan kolom. Bentuk-bentuk tympanum

(konstruksi dinding berbentuk segi tiga atau setengah lingkaran) diletakkan di

atas pintu dan jendela berfungsi sebagai hiasan. Arsitektur kolonial merupakan

arsitektur yang memadukan antara budaya Barat dan Timur. Arsitektur ini hadir

melalui karya arsitek Belanda dan diperuntukkan bagi bangsa Belanda yang

tinggal di Indonesia, pada masa sebelum kemerdekaan. Arsitektur yang hadir

pada awal masa setelah kemerdekaan sedikit banyak dipengaruhi oleh arsitektur

kolonial disamping itu juga adanya pengaruh dari keinginan para arsitek untuk

berbeda dari arsitektur kolonial yang sudah ada.

Arsitektur klonial Belanda adalah gaya desain yang cukup popular di

Netherland tahun 1624-1820. Ciri-cirinya yakni facade simetris, material dari

batu bata atau kayu tanpa pelapis, entrance mempunyai dua daun pintu, pintu

masuk terletak di samping bangunan, denah simetris, jendela besar berbingkai

kayu, terdapat dormer (bukaan pada atap) Wardani.

Arsitektur kolonial adalah arsitektur cangkokan dari negeri induknya

Eropa kedaerah jajahannya, Arsitektur kolonial Belanda adalah arsitektur

Belanda yang dikembangkan di Indonesia, selama Indonesia masih dalam

kekuasaan Belanda sekitar awal abad 17 sampai tahun 1942. Eko Budihardjo

Page 2: Pengertian Arsitektur Kolonial - · PDF filePengertian Arsitektur Kolonial Arsitektur kolonial merupakan sebutan singkat untuk langgam arsitektur yang berkembang selama masa penjajahan

(1919), menjelaskan arsitektur kolonial Belanda adalah bangunan peninggalan

pemerintah kolonial Belanda seperti benteng Vastenburg, Bank Indonesia di

Surakarta dan masih banyak lagi termasuk bangunan yang ada di Karaton

Surakarta dan Puri Mangkunegaran.

a. Gaya bangunan

Gaya berasal dari bahasa Latin stilus yang artinya alat bantu tulis, yang

maksudnya tulisan tangan menunjukan dan mengekspresikan karakter individu.

Dengan melihat tulisan tangan seseorang, dapat diketahui siapa penulisnya. Gaya

bisa dipelajari karena sifatnya yang publik dan sosial Wardani (2009). Gaya

desain ini timbul dari keinginan dan usaha orang Eropa untuk menciptakan

negara jajahan seperti negara asal mereka. Pada kenyataannya, desain tidak

sesuai dengan bentuk aslinya karena iklim berbeda, material kurang tersedia,

teknik di negara jajahan, dan kekurangan lainnya. Akhirnya, diperoleh bentuk

modifikasi yang menyerupai desain di negara mereka, kemudian gaya ini disebut

gaya colonial.

b. Bentuk

Arti kata bentuk secara umum, menunjukkan suatu kenyataan jumlah,

tetapi tetap merupakan suatu konsep yang berhubungan. Juga disebutkan sebagai

dasar pengertian kita mengenai realita dan seni.dalam arsitektur, arti kata bentuk

mempunyai pengertian berbeda-beda, sesuai dengan pandangan dan pemikiran

pengamatnya, (Suwondo, 1982). Bentuk adalah wujud dari organisasi ruang yang

merupakan hasil dari suatu proses pemikiran. Proses didasarkan atas

pertimbangan fungsi dan usaha pernyataan diri (ekspresi). Menurut Mies van der

Rohe dalam Sutedjo (1982) bentuk adalah wujud dari penyelesaian akhir dari

konstruksi yang pengertiannya sama. Benjemin Handler mengatakan, bentuk

adalah wujud keseluruahan dari fungsi-fungsi yang bekerja secara bersamaan,

yang hasilnya merupakan susunan suatu bentuk Bentuk merupakan ekspresi fisik

yang berupa wujud dapat diukur dan berkarakter karena memeilki tekstur berupa

tampak baik berupa tampak tiga dimensi maupun tampak dua dimensi.

c. Fasade/Tampak bangunan

Fasade bangunan merupakan elemen arsitektur terpenting yang mampu

Page 3: Pengertian Arsitektur Kolonial - · PDF filePengertian Arsitektur Kolonial Arsitektur kolonial merupakan sebutan singkat untuk langgam arsitektur yang berkembang selama masa penjajahan

menyuarakan fungsi dan makna sebuah bangunan. Akar kata fasade (façade)

diambil dari kata latin facies yang merupakan sinonim dari face (wajah) dan

appearance (penampilan). Oleh karena itu, membicarakan wajah sebuah

bangunan, yaitu fasade, yang kita maksudkan adalah bagian depan yang

menghadap jalan, Juanda (2011).

Krier dalam Juanda (2011) Fasade adalah representasi atau ekspresi dari

berbagai aspek yang muncul dan dapat diamati secara visual. Dalam konteks

arsitektur kota, fasade bangunan tidak hanya bersifat dua dimensi saja akan tetapi

bersifat tiga dimensi yang dapat merepresentasikan masing-masing bangunan

tersebut dalam kepentingan public kota atau sebaliknya. Untuk itu komponen

fasade bangunan yang diamati meliputi

Selanjutnya menurut Krier (2001), wajah bangunan juga menceritakan

dan mencerminkan kepribadian penghuni bangunannya, memberikan semacam

identits kolektif sebagai suatu komunitas bagi mereka, dan pada puncaknya

merupakan representasi komunitas tersebut dalam publik. Aspek penting dalam

wajah bangunan adalah pembuatan semacam pembedaan antara elemen

horizontal dan vertikal, dimana proporsi elemen tersebut harus sesuai terhadap

keseluruhannya.

d. Elemen arsitektur

Pengaruh budaya barat terlihat pada pilar-pilar besar, mengingatkan kita

pada bentuk arsitektur klasik Yunani dan Romawi. Pintu termasuk terletak tepat

ditengah, diapit dengan jendela-jendela besar pada kedua sisinya. Bangunan

bergaya kolonial adalah manifestasi dari nilai-nilai budaya yang ditampilkan

bentuk atap, dinding, pintu, dan jendela serta bentuk ornamen dengan kualitas

tinggi sebagai elemen penghias gedung. Elemen-elemen pendukung wajah

bangunan menurut Krier (2001), antara lain adalah sebagai berikut:

e. Atap

Jenis atap ada bermacam-macam. Jenis yang sering dijumpai saat ini

adalah atap datar yang terbuat dari beton cor dan atap miring berbentuk perisai

ataupun pelana. Secara umum, atap adalah ruang yang tidak jelas, yang paling

sering dikorbankan untuk tujuan eksploitasi volume bangunan. Atap merupakan

Page 4: Pengertian Arsitektur Kolonial - · PDF filePengertian Arsitektur Kolonial Arsitektur kolonial merupakan sebutan singkat untuk langgam arsitektur yang berkembang selama masa penjajahan

mahkota bagi bangunan yang disangga oleh kaki dan tubuh bangunan, bukti dan

fungsinya sebagai perwujudan kebanggaan dan martabat dari bangunan itu

sendiri.

Secara visual, atap merupakan sebuah akhiran dari wajah bangunan,

yang seringkali disisipi dengan loteng, sehingga atap bergerak mundur dari

pandangan mata manusia. Perlunya bagian ini diperlakukan dari segi fungsi dan

bentuk, berasal dari kenyataan bangunan memiliki bagian bawah (alas) yang

menyuarakan hubungan dengan bumi, dan bagian atas yang memberitahu batas

bangunan berakhir dalam konteks vertikal.

f. Pintu

Pintu memainkan peranan penting dan sangat menentukan dalam

menghasilkan arah dan makna yang tepat pada suatu ruang. Ukuran umum pintu

yang biasa digunakan adalah perbandingan proporsi 1:2 atau 1:3. ukuran pintu

selalu memiliki makna yang berbeda, misalnya pintu berukuran pendek,

digunakan sebagai entrance ke dalam ruangan yang lebih privat. Skala manusia

tidak selalu menjadi patokan untuk menentukan ukuran sebuah pintu. Contohnya

pada sebuah bangunan monumental, biasanya ukuran dari pintu dan bukaan

lainnya disesuaikan dengan proporsi kawasan sekitarnya.

Posisi pintu ditentukan oleh fungsi ruangan atau bangunan, bahkan pada

batasan-batasan fungsional yang rumit, yang memiliki keharmonisan geometris

dengan ruang tersebut. Proporsi tinggi pintu dan ambang datar pintu terhadap

bidang-bidang sisa pada sisi-sisi lubang pintu adalah hal yang penting untuk

diperhatikan. Sebagai suatu aturan, pengaplikasian sistem proporsi yang

menentukan denah lantai dasar dan tinggi sebuah bangunan, juga terhadap

elemen-elemen pintu dan jendela. Alternatif lainnya adalah dengan membuat

relung-relung pada dinding atau konsentrasi suatu kelompok bukaan seperti pintu

dan jendela.

g. Jendela

Jendela dapat membuat orang yang berada di luar bangunan dapat

membayangkan keindahan ruangan-ruangan dibaliknya, begitu pula sebaliknya.

Krier (2001), mengungkapkannya sebagai berikut: “...dari sisi manapun kita

Page 5: Pengertian Arsitektur Kolonial - · PDF filePengertian Arsitektur Kolonial Arsitektur kolonial merupakan sebutan singkat untuk langgam arsitektur yang berkembang selama masa penjajahan

memasukkan cahaya, kita wajib membuat bukaan untuknya, yang selalu

memberikan kita pandangan ke langit yang bebas, dan puncak bukaan tersebut

tidak boleh terlalu rendah, karena kita harus melihat cahaya dengan mata kita,

dan bukanlah dengan tumit kita: selain ketidaknyamanan, yaitu jika seseorang

berada di antara sesuatu dan jendela, cahaya akan terperangkap, dan seluruh

bagian dari sisa ruangan akan gelap...” Pada beberapa masa, evaluasi dan makna

dari tingkat-tingkat tertentu diaplikasikan pada rancangan jendelanya. Susunan

pada bangunan-bangunan ini mewakili kondisi-kondisi sosial, karena masing-

masing tingkat dihuni oleh anggota dari kelas sosial yang berbeda.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan jendela pada wajah

bangunan, seperti penataan komposisi, yaitu dengan pembuatan zona wajah

bangunan yang terencana. Memperhatikan keharmonisan proporsi geometri,

jendela memberikan distribusi pada wajah bangunan, oleh karena itu, salah satu

efek atau elemen tertentu tidak dapat dihilangkan atau bahkan dihilangkan.

Jendela dapat bergabung dalam kelompok-kelompok kecil atau membagi wajah

bangunan dengan elemen-elemen yang hampir terpisah dan membentuk simbol

atau makna tertentu.

h. Dinding

Keberadaan jendela memang menjadi salah satu unsur penting dalam

pembentukan wajah bangunan bangunan, akan tetapi dinding juga memiliki

peranan yang tidak kalah pentingnya dengan jendela, dalam pembentukan wajah

bangunan. Penataan dinding juga dapat diperlakukan sebagai bagian dari seni

pahat sebuah bangunan, bagian khusus dari bangunan dapat ditonjolkan dengan

pengolahan dinding yang unik, yang bisa didapatkan dari pemilihan bahan,

ataupun cara finishing dari dinding itu sendiri, seperti warna cat, tekstur, dan juga

tekniknya. Permainan kedalaman dinding juga dapat digunakan sebagai alat

untuk menonjolkan wajah bangunan.

Perkembangan Arsitektur Kolonial di Indonesia

Sejarah mencatat, bahwa bangsa Eropa yang pertama kali datang ke

Indonesia adalah Portugis, yang kemudian diikuti oleh Spanyol, Inggris dan

Belanda. Pada mulanya kedatangan mereka dengan maksud berdagang. Mereka

Page 6: Pengertian Arsitektur Kolonial - · PDF filePengertian Arsitektur Kolonial Arsitektur kolonial merupakan sebutan singkat untuk langgam arsitektur yang berkembang selama masa penjajahan

membangun rumah dan pemukimannya di beberapa kota di Indonesia yang

biasanya terletak dekat dengan pelabuhan. Dinding rumah mereka terbuat dari

kayu dan papan dengan penutup atap ijuk. Namun karena sering terjadi konflik

mulailah dibangun benteng. Hampir di setiap kota besar di Indonesia.

Dalam benteng tersebut, mulailah bangsa Eropa membangun beberapa

bangunan dari bahan batu bata. Batu bata dan para tukang didatangkan dari

negara Eropa. Mereka membangun banyak rumah, gereja dan bangunan-

bangunan umum lainnya dengan bentuk tata kota dan arsitektur yang sama persis

dengan negara asal mereka. Dari era ini pulalah mulai berkembang arsitektur

kolonial Belanda di Indonesia. Setelah memiliki pengalaman yang cukup dalam

membangun rumah dan bangunan di daerah tropis lembab, maka mereka mulai

memodifikasi bangunan mereka dengan bentuk-bentuk yang lebih tepat dan

dapat meningkatkan kenyamanan di dalam bangunan

Periodesasi Arsitektur Kolonial

a. Abad 16 sampai tahun 1800 – an

Waktu itu Indonesia masih disebut sebagai Nederland Indische (Hindia

Belanda) di bawah kekuasaan perusahaan dagang Belanda, VOC. Arsitektur

Kolonial Belanda selama periode ini cenderung kehilangan orientasinya pada

bangunan tradisional di Belanda. Bangunan perkotaan orang Belanda pada

periode ini masih bergaya Belanda dimana bentuknya cenderung panjang dan

sempit, atap curam dan dinding depan bertingkat bergaya Belanda di ujung teras.

Bangunan ini tidak mempunyai suatu orientasi bentuk yang jelas, atau tidak

beradaptasi dengan iklim dan lingkungan setempat. Kediaman Reine de Klerk

(sebelumnya Gubernur Jenderal Belanda) di Batavia.

b. Tahun 1800-an sampai tahun 1902

Pemerintah Belanda mengambil alih Hindia Belanda dari VOC. Setelah

pemerintahan tahun 1811-1815 wilayah Hindia Belanda sepenuhnya dikuasai

oleh Belanda. Pada saat itu, di Hindia Belanda terbentuk gaya arsitektur

tersendiri yang dipelopori oleh GubernurJenderal HW yang dikenal engan the

Page 7: Pengertian Arsitektur Kolonial - · PDF filePengertian Arsitektur Kolonial Arsitektur kolonial merupakan sebutan singkat untuk langgam arsitektur yang berkembang selama masa penjajahan

Empire Style, atau The Ducth Colonial Villa: Gaya arsitektur neo-klasik yang

melanda Eropa (terutama Prancis) yang diterjemahkan secara bebas. Hasilnya

berbentuk gaya Hindia Belanda yang bercitra Kolonial yang disesuaikan dengan

ingkungan lokal, iklim dan material yang tersedia pada masa itu. Bangunan-

bangunan yang berkesan grandeur (megah) dengan gaya arsitektur Neo Klasik

dikenal Indische Architectuur karakter arsitektur seperti:

- Denah simetris dengan satu lantai, terbuka, pilar di serambi depan dan belakang

(ruang makan) dan didalamnya terdapat serambi tengah yang mejuju ke ruang

tidur dan kamar-kamar lainnya.

- Pilar menjulang ke atas (gaya Yunani) dan terdapat gevel atau mahkota di atas

serambi depan dan belakang.

- Menggunakan atap perisai.

c. Tahun 1902 sampai tahun 1920-an

Secara umum, ciri dan karakter arsitektur kolonial di Indonesia pada tahun 1900-

1920-an :

a. Menggunakan Gevel (gable) pada tampak depan bangunan

b. Bentuk gable sangat bervariasi seperti curvilinear gable, stepped gable,

gambrel gable, pediment (dengan entablure).

c. Penggunaan Tower pada bangunan

d. Tower pada mulanya digunakan pada bangunan gereja kemudian diambil

alih oelh bangunan umum dan menjadi mode pada arsitektur kolonial

Belanda pada abad ke 20.

e. Bentuknya bermacam-macam, ada yang bulat, segiempat ramping, dan ada

yang dikombinasikan dengan gevel depan.

f. Penggunaaan Dormer pada bangunan

g. Penyesuaian bangunan terhadap iklim tropis basah

h. Ventilasi yang lebar dan tinggi.

Page 8: Pengertian Arsitektur Kolonial - · PDF filePengertian Arsitektur Kolonial Arsitektur kolonial merupakan sebutan singkat untuk langgam arsitektur yang berkembang selama masa penjajahan

i. Membuat Galeri atau serambi sepanjang bangunan sebagai antisipasi dari

hujan dan sinar matahari.

d. Tahun 1920 sampai tahun 1940-an

Gerakan pembaharuan dalam arsitektur baik di tingkat nasional maupun

internasional. Hal ini mempengaruhi arsitektur kolonial Belanda di Indonesia.

Pada awal abad 20, arsitek-arsitek yang baru datang dari negeri Belanda

memunculkan pendekatan untuk rancangan arsitektur di Hindia Belanda. Aliran

baru ini, semula masih memegang unsur-unsur mendasar bentuk klasik,

memasukkan unsur-unsur yang terutama dirancang untuk mengantisipasi

matahari hujan lebat tropik. Selain unsur-unsur arsitektur tropis, juga

memasukkan unsur-unsur arsitektur tradisional (asli) Indonesia sehingga menjadi

konsep yang eklektis. Konsep ini nampak pada karya Maclaine Pont seperti

kampus Technische Hogeschool (ITB), Gereja Poh sarang di Kediri.

Beberapa Aliran yang Mempengaruhi Perkembangan Arsitektur Kolonial di

Indonesia

a. Gaya Neo Klasik (the Empire Style / the Dutch Colonial Villa) (tahun 1800)

Ciri – Ciri dan Karakteristik :

a. Denah simetris penuh dengan satu lanmtai atas dan ditutup dengan atap perisai.

b. Temboknya tebal

c. Langit – langitnya tinggi

d. Lantainya dari marmer

e. Beranda depan dan belakang sangat luas dan terbuka

f. Diujung beranda terdapat barisan pilar atau kolom bergaya Yunani (doric, ionic,

korinthia)

g. Pilar menjulang ke atas sebagai pendukung atap

h. Terdapat gevel dan mahkota diatas beranda depan dan belakang

Page 9: Pengertian Arsitektur Kolonial - · PDF filePengertian Arsitektur Kolonial Arsitektur kolonial merupakan sebutan singkat untuk langgam arsitektur yang berkembang selama masa penjajahan

i. Terdapat central room yang berhubungan langsung dengan beranda depan dan

belakang, kiri kananya terdapat kamar tidur

j. Daerah servis dibagian belakang dihubungkan dengan rumah induk oleh galeri.

Beranda belakang sebagai ruang makan.

k. Terletak ditanah luas dengan kebun di depan, samping dan belakang.

b. Bentuk Vernacular Belanda dan Penyesuaian Terhadap Iklim Tropis

(sesudah tahun 1900)

Ciri dan karakteristik

a. Penggunaan gevel(gable) pada tampak depan bangunan

b. Penggunaan tower pada bangunan

c. Penggunaan dormer pada bangunan

Beberapa penyesuaian dengan iklim tropis bsaah di Indonesia:

a. Denah tipis bentuk bangunan rampingBanyak bukaan untuk aliran udara

memudahkan cross ventilasi yang diperlukan iklim tropis basah

b. Galeri sepanjang bangunan untuk menghindari tampias hujandan sinar matahari

langsung

c. Layout bangunan menghadap Utara Selatan dengan orientasi tepat terhadap

sinar matahari tropis Timur Barat

c. Gaya Neo Gothic ( sesudah tahun 1900)

Ciri-ciri dan karakteristik

a. Denah tidak berbentuk salib tetapi berbentuk kotak

b. Tidak ada penyangga( flying buttress)karena atapnya tidak begitu tinggi tidak

runga yang dinamakan double aisle atau nave seperti layaknya gereja gothic

c. Disebelah depan dari denahnya disisi kanan dan kiri terdapat tangga yang

Page 10: Pengertian Arsitektur Kolonial - · PDF filePengertian Arsitektur Kolonial Arsitektur kolonial merupakan sebutan singkat untuk langgam arsitektur yang berkembang selama masa penjajahan

dipakai untuk naik ke lantai 2 yang tidak penuh

d. Terdapat dua tower( menara ) pada tampak mukanya, dimana tangga tersebut

ditempatkan dengan konstruksi rangka khas gothic

e. Jendela kacanya berbentuk busur lancip

f. Plafond pada langit-langit berbentuk lekukan khas gothic yang terbuat dari besi.

d. Nieuwe Bouwen / International Style( sesudah tahun 1900-an)

Ciri-ciri dan karakteristik ;

a. Atap datar

b. Gevel horizontal

c. Volume bangunan berbentuk kubus

d. Berwarna putih

Nieuwe Bouwen / International Style di Hindia Belanda mempunyai 2 aliran

utama ;

1. Nieuwe Zakelijkheid

Ciri-ciri dan karakteristik ;

a.Mencoba mencari keseimbangan terhadap garis dan massa

b. Bentuk-bentuk asimetris void saling tindih ( interplay dari garis hoeizontal dan

vertical)

2. Ekspresionistik ;

Ciri-ciri dan karakteristik ;

a.Wujud curvilinie

Contoh : villa Isola ( CP.Wolf ), Hotel Savoy Homann( AF aalbers

e. Art Deco

Ciri – ciri dan karakteristik :

Page 11: Pengertian Arsitektur Kolonial - · PDF filePengertian Arsitektur Kolonial Arsitektur kolonial merupakan sebutan singkat untuk langgam arsitektur yang berkembang selama masa penjajahan

a. Gaya yang ditampilkan berkesan mewahdan menimbulkan rasa romantisme

b. Pemakaian bahan – bahan dasar yang langka serta material yang mahal

c. Bentuk massif

d. Atap datar

e. Perletakan asimetris dari bentukan geometris

f. Dominasi garis lengkung plastis

Page 12: Pengertian Arsitektur Kolonial - · PDF filePengertian Arsitektur Kolonial Arsitektur kolonial merupakan sebutan singkat untuk langgam arsitektur yang berkembang selama masa penjajahan

Benteng Rotterdam (Fort Rotterdam), Ujung Pandang. 1545

FORT ROTTERDAM (1545) Vernakular

Gambar 3.1 Benteng Rotterdam masa lalu

Sumber : Google.com

Gambar 3.2 Benteng Rotterdam masa kini

Sumber : Google.com

Page 13: Pengertian Arsitektur Kolonial - · PDF filePengertian Arsitektur Kolonial Arsitektur kolonial merupakan sebutan singkat untuk langgam arsitektur yang berkembang selama masa penjajahan

a. Sejarah Pendirian

Benteng Rotterdam Makassar dibangun oleh Raja Gowa ke IX Daeng Matare

Karaeng Manguntungi Tumapa’risi’ Kallonna dan diselesaikan oleh putranya

Raja Gowa X Imanriogau Bontokaraeng lakiung Tonipallangga Ulaweng pada

tahun 1545. Benteng ini merupakan peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo. Letak

benteng ini berada di pinggir pantai sebelah barat Kota Makassar, Sulawesi

Selatan.

Nama asli benteng ini adalah Benteng Ujung Pandang, biasa juga orang

Gowa-Makassar menyebut benteng ini dengan sebutan Benteng Panyyua yang

merupakan markas pasukan katak Kerajaan Gowa. Kerajaan Gowa-Tallo

akhirnya menandatangani perjanjian Bungayya yang salah satu pasalnya

mewajibkan Kerajaan Gowa untuk menyerahkan benteng ini kepada Belanda.

Pada saat Belanda menempati benteng ini, nama Benteng Ujung Pandang

diubah menjadi Fort Rotterdam. Cornelis Speelman sengaja memilih nama

Fort Rotterdam untuk mengenang daerah kelahirannya di Belanda.

Di benteng ini pernah di jajah oleh pasukan belanda, untuk memperluas

daerah kekuasaannya karena kerajaan gowa memliki rempah-rempah yang

banyak, Setahun lebih benteng digempur oleh Belanda dibantu oleh pasukan

sewaan dari Maluku, hingga akhirnya kekuasaan raja Gowa disana berakhir.

Seisi benteng porak poranda, rumah raja didalamnya hancur dibakar oleh

tentara musuh. Kekalahan ini membuat Belanda memaksa raja

menandatangani "Perjanjian Bongaya" pada 18 Nov 1667 Di tempat ini juga

Pangeran Diponegoro dipenjara.

b. Fungsi

Pada masa Kolonial Belanda, Benteng Ujung Pandang dibangun kembali dan

ditata sesuai dengan arsitektur Belanda. Pada masa ini, benteng dijadikan

sebagai pusat pemerintahan dan penampungan rempah-rempah Belanda di

Indonesia.

Page 14: Pengertian Arsitektur Kolonial - · PDF filePengertian Arsitektur Kolonial Arsitektur kolonial merupakan sebutan singkat untuk langgam arsitektur yang berkembang selama masa penjajahan

Pada masa kolonial Jepang, benteng ini beralih fungsi menjadi pusat studi

pertanian dan bahasa. Sementara setelah Indonesia merdeka, benteng ini

dijadikan sebagai pusat komando yang kemudian beralih fungsi menjadi pusat

kebudayaan dan seni Makassar.

Benteng ini amat mudah dikenali mengingat bangunannya yang sangat

mencolok dibandingkan dengan gedung perkantoran ataupun rumah

disekitarnya. Memasuki pintu utama benteng ini, nuansa kejayaan masa lalu

terekam jelas melalui dinding benteng yang masih kokoh. Di sudut benteng,

terdapat bastion yang di bangun sebagai pertahanan artileri utama. Di tempat

ini pula terdapat beberapa lubang meriam untuk pertahanan benteng.

Di benteng ini juga terdapat beberapa ruang tahanan yang salah satunya

pernah digunakan untuk menahan Pangeran Diponegoro. Ruang tahanan amat

kokoh dengan dinding melengkung. Selain itu di tempat ini juga terdapat

gereja yang merupakan gereja pertama yang ada di Makassar.

Sebagai pusat kebudayaan dan seni, saat ini dalam kompleks benteng terdapat

Museum Nageri La Gilago yang menyimpan beragam koleksi prasejarah,

numismatik, keramik asing, sejarah hingga naskah serta etnografi.

Kebanyakan benda kebudayaan yang dipamerkan berasal dari suku-suku di

Sulawesi seperti suku Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja.

Benteng Ujung Pandang memang memiliki keunikan tersendiri. Sebagai

bangunan sejarah, benteng ini merupakan bukti nyata kisah panjang masa

kolonialisme yang pernah ada di bumi nusantara. Selain itu, benteng ini juga

menjadi saksi bisu sejarah panjang kota Makassar.

- Koleksi Nusantara

Disalah satu ruangan museum La Galigo anda dapat jumpai replika

dari beberapa situs atau cagar budaya di Indonesia, seperti bangunan candi ,

Arca, dan bentuk bentuk nisan yang banyak ditemukan pada makam - makam

kuno.

- Koleksi Keramik

Diruangan Koleksi Keramik terdapat berbagai jenis keramik kuno dari

berbagai dinasti seperti Dinasti Sung abad 13-14 Dinasti Swaton abad 16-18,

Dinasti cing abad 17-19, Dinasti Yuan terjan abad 14-16, Dinasti Annamese

abad 14-16 Keramik - keramik ini berasal dari China, Vietnam, Thailand

,Siam dan Jepang.

Page 15: Pengertian Arsitektur Kolonial - · PDF filePengertian Arsitektur Kolonial Arsitektur kolonial merupakan sebutan singkat untuk langgam arsitektur yang berkembang selama masa penjajahan

- Alat-alat Tradisional Perikanan dan Kelautan

Pada bangunan lain Museum Lagaligo terdapat koleksi Perangkat

Tradisional para pelaut dan nelayan bugis Makassar terdapat replika Perahu

Pinisi yang terkenal sampai ke manca negara berbagai jenis peralatan nelayan

untuk mengkap ikan yang umumnya masih dapat dijumpai dalam kehidupan

masyrakat pesisisr hingga saat ini.

- Sepeda dan Bendi

Terdapat pula bendai, Sepeda ataupun Dokar, koleksi Perangkat

pertanian Tadisional yang terdapat dalam useum lagaligo ini sebagai bukti

sejarah peradaban bahwa sejak jaman dahulu bangsa indonesia khususnya

masyarakat Sulawesi Selatan telah dikenali sebagai masyarakat yang bercocok

tanam. Mereka menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian terutama

tanaman padi sebagai bahan makanan pokok.

- Koleksi Peralatan Menempa Besi dan Hasilnya

Terdapat koleksi tradisional menempa besi, Hasil tempaan berupa

berbagai jenis senjata tajam, baik untuk penggunan sehari - hari maupun untuk

perlengkapan upacara adat.

- Koleksi Peralatan Tenun Tradisonal

Koleksi Peralatan Tenun Tradisional, sebagai bukti budaya menenun di

Sulawesi Selatan diperkirakan berawal dari jaman prasejarah, yakni ditemukan

berbagai jenis benda peninggalan kebudayaan dibeberapa daerah seperti leang

- leang kabupaten maros yang diperkirakan sebagai pendukung pembuat

pakaian dari kulit kayu dan serat - serat tumbuhan-tumbuhan. Ketika

pengetahuan manusia pada zaman itu mulai Berkembang mereka menemukan

cara yang lebih baik yakni alat pemintal tenun dangan bahan baku benang

kapas. Dari sinilah mulai tercipta berbagai jenis corak kain saung dan pakaian

tradisional.

- Alat Senjata

Terdapat koleksi senjata senjata tradisional maupun modern yang

berperan dalam perang yang berlangsung dalam sejarah Benteng ini

c. Arsitektur

Page 16: Pengertian Arsitektur Kolonial - · PDF filePengertian Arsitektur Kolonial Arsitektur kolonial merupakan sebutan singkat untuk langgam arsitektur yang berkembang selama masa penjajahan

Fort Rotterdam atau Benteng Ujung Pandang (Jum Pandang) adalah sebuah

benteng bergaya Vernakular peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo. Letak

benteng ini berada di pinggir pantai sebelah barat Kota Makassar, Sulawesi

Selatan.Benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9 yang

bernama I manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa'risi' kallonna.

Awalnya benteng ini berbahan dasar tanah liat, namun pada masa

pemerintahan Raja Gowa ke-14 Sultan Alauddin konstruksi benteng ini

diganti menjadi batu padas yang bersumber dari Pegunungan Karst yang ada

di daerah Maros. Saat ini bahan konstruksi pada benteng Rotterdam telah

menggunakan bahan bahan yang digunakan pada bangunan saat ini seperti

penggunaan batu bata dan semen , dan penggunaan penutup atap genteng .

Benteng Ujung Pandang ini berbentuk seperti seekor penyu yang hendak

merangkak turun ke lautan. Dari segi bentuknya sangat jelas filosofi Kerajaan

Gowa, bahwa penyu dapat hidup di darat maupun di laut. Begitu pun dengan

Kerajaan Gowa yang berjaya di daratan maupun di lautan.

Gambar 3.3 Site Plan Benteng Rotterdam

Sumber : Google.com

Page 17: Pengertian Arsitektur Kolonial - · PDF filePengertian Arsitektur Kolonial Arsitektur kolonial merupakan sebutan singkat untuk langgam arsitektur yang berkembang selama masa penjajahan

Bentuk kawasan Fort Rotterdam memiliki bentuk yang menyerupai sebuah

kura kura / penyu , Dimana bentuk kura kura / penyu ini memiliki makna

yang kokoh dan tangguh dari seekor penyu / kura kura yang sesuai dengan

karakteristik benteng yang kokoh dan sebagai tempat pertahanan.

Karakteristik Arsitektur Vernakular yang diterapkan pada pada benteng ini

dapat dilihat dari penggunaan bentuk atap gevel pada seluruh bangunan pada

kawasan Benteng Roterdam dan penggunaan Boven pada atap bangunan

sebagai penanda adanya ruang pada bangunan di kawasan benteng ini .

Luas Benteng Rotterdam Makassar adalah 28.595,55 meter bujur sangkar,

dengan ukuran panjang setiap sisi berbeda, serta tinggi dinding berfariasi

antara 5-7 meter dengan ketebalan 2 meter. Benteng Rotterdam Makassar

mempunyai lima buah sudut (Bastion), yaitu :

- Bastion Bone terletak di sebelah barat

- Bastion Bacam terletak di sudut barat daya

- Bastion Butan terletak di sudut barat laut

- Bastion Mandarsyah terletak di sudut timur laut

- Bastion Amboina terletak di sudut tenggara

Gambar 3.4 Gambaran Bentuk Dasar Benteng Rotterdam

Sumber : Google.com

Page 18: Pengertian Arsitektur Kolonial - · PDF filePengertian Arsitektur Kolonial Arsitektur kolonial merupakan sebutan singkat untuk langgam arsitektur yang berkembang selama masa penjajahan

Benteng Speelwijk. 1685

Lokasi Benteng Speelwijk terltetak di Kampung Pamarican, Desa Banten,

Kecamatan Kasemen, Sebelah timur komplek Mesjid Agung Banten , tepatnya

di seberang Vihara Avalokitesvara yang hanya dipisahkan oleh sebuah sungai

yang hampir mati karena dangkal. Anda akan melihat sisi ini dari Fort

Speelwijk ketika menuju ke biara. Speelwijk Castle adalah salah satu tanda

sisa pendudukan tentara kolonial Belanda di Banten. pintu masuk ke Benteng

Speelwijk terbuka lebar bagi para pengunjung yang ingin menjelajahinya.

a. Sejarah

Pada tahun 1682, perang saudara pecah di daerah tersebut. Sultan Haji

meminta bantuan dari VOC, untuk menggulingkan ayahnya, Sultan

Ageng.Dalam pertukaran untuk bantuan, Belanda menginginkan monopoli

perdagangan di kawasan tersebut dan membangun sebuah benteng. Oleh

karena itu pada tahun 1685, pembangunan benteng pun dimulai.Penamaan

Gambar 3.5 Benteng Speelwijk

Sumber : wikipedia.com

Page 19: Pengertian Arsitektur Kolonial - · PDF filePengertian Arsitektur Kolonial Arsitektur kolonial merupakan sebutan singkat untuk langgam arsitektur yang berkembang selama masa penjajahan

Benteng Speelwijk dicetuskan oleh Gubernur Banten dan tak lama kemudian

Batavia menjadi Pelabuhan Internasional Banten.

Benteng ini dahulu dihuni oleh hampir 400 tentara garnisun VOC. Namun,

karena kondisi tropis dan kurangnya kebersihan di daerah tersebut, hampir tiga

perempat dari pasukan tewas.

Dalam catatan sejarah, benteng ini mulanya bekas benteng milik Kesultanan

Banten yang dibuat pada masa pemerintahan Sultan Banten Abu Nasr Abdul

Qohhar (1672 – 1687). Pada 1685, Kesultanan Banten diserbu penjajah

Belanda dan menguasa Banten. Benteng itu kemudian direnovasi di atas

reruntuhan sisi sebelah utara tembok keliling kota Banten.

b. Fungsi

Berfungsi untuk mengontrol segala kegiatan yang berkaitan dengan kesultanan

banten dan juga sebagai tempat berlindung/bermukim bagi orang Belanda.

Dengan adanya benteng ini semakin mengokohkan posisi Belanda dalam

usahanya memonopoli perdagangan merica yang berasal dari Lampung

Selatan untuk kemudian dijual lagi kepada pedagang-pedagang asing yang

berasal dari Cina, Malaysia, Arab, India dan Vietnam (bah/dari berbagai

sumber)

c. Arsitektur

Benteng ini dirancang arsitektur yang sudah masuk Islam dan menjadi anggota

kesultanan yang bernama Hendrick Lucaszoon Cardeel. Nama Speelwijk yang

melekat pada benteng itu untuk menghormati Gubernur Jenderal Speelma.

Benteng Speelwijk dibangun seperti kebanyakan benteng pada abad ke-17.

Bagian depan Benteng Speelwijk dengan lubang masuk berbentuk lengkung

yang pintunya sudah tidak ada lagi. Lubang itu terletak lebih tinggi dari tanah

di luarnya. Bagian terbuka di sisi atas kanannya tampaknya dipakai untuk

membidik pasukan yang menyerang dengan senapan atau senjata lainnya. Di

dalam benteng masih ada lorong-lorong perlindungan dan ada pula ruangan-

ruangan yang semuanya terbuat dari dinding batu. Benteng Speelwijk

sepertinya dibuat dengan perhitungan cermat sebagai benteng pertahanan yang

Page 20: Pengertian Arsitektur Kolonial - · PDF filePengertian Arsitektur Kolonial Arsitektur kolonial merupakan sebutan singkat untuk langgam arsitektur yang berkembang selama masa penjajahan

lebih dari kuat untuk menghadapi serangan pasukan pribumi yang

persenjataannya tidak begitu baik. Berjalan melewati lorong-lorong di dalam

benteng itu masih bisa dirasakan suasana ketegangan penghuninya ketika

harus berada di sebuah bangunan pertahanan yang seberapa pun kuat dan

amannya benteng itu namun tetap terasa ada ketidaknyamanan di hati. Ada

pula ruang bawah tanah gelap yang dulu digunakan sebagai penjara.

Tinggi dinding Benteng Speelwijk tampaknya tidak kurang dari 5 meter,

dengan pintu masuk yang kecil dan sempit di setiap sisinya, yang membuat

penyerbu akan lebih sulit untuk memasukinya secara beramai- rami. Namun

kenyataan bahwa Benteng Speelwijk yang kuat itu kini tinggal reruntuhan

telah membuktikan bahwa tidak ada satu pun yang abadi di dunia ini. Lebar

dinding Benteng Speelwijk sekitar 1 meter Tebal dinding benteng adalah

sekitar 5 meter, dan panjang setiap sisi dinding kuarng lebih 80 meter. Di

sekitar Benteng Speelwijk terdapat 4 benteng lainnya yang memiliki bentuk

seperti bintang. Di sekeliling benteng ini terdapat sejumlah makam orang-

orang Eropa, terutama bangsawan dan prajurit penjajah yang tewas melawan

laskar Kesultanan Banten. Sebagian makam ini tampak sudah rusak. Makam-

makam dengan arsitektur Eropa, mempertegas benteng ini sebagai sisa

kejayaan penjajah Belanda di ranah Banten.

Page 21: Pengertian Arsitektur Kolonial - · PDF filePengertian Arsitektur Kolonial Arsitektur kolonial merupakan sebutan singkat untuk langgam arsitektur yang berkembang selama masa penjajahan

Arsitektur Indonesia (Sejarah Perkembangan Benteng di Indonesia) 21

Daftar Pustaka

- http://adyah2011.blogspot.com/2013/11/benteng-rotterdam-makassar.html

- http://safar-mikami.faa.im/sejarah-benteng-terluas-di-dunia-benteng.xhtml

- http://desaininterioreksteriorklasik.blogspot.com/2015/03/indahnya-arsitektur-luar-

benteng.html

- http://id.wikipedia.org/wiki/Benteng