pengertian media belajar bag lengkap
TRANSCRIPT
Media dan Sumber Belajar
Mata Kuliah: Sumber Belajar
Pembimbing: Ibu Alfiani Athma
Disusun Oleh :
Rani Febriyani.S (09320102)
Lifirdhausi Al-izzati (09320103)
Furian Bambang.S (09320111)
Ratna Novi.K (09320120)
Sri Wahyuningsih (09320118)
Rafhel Prasetyo (09320142)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MATEMATIKA DAN KOMPUTASI
2 0 11
ISI
A. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Pengertian Media Belajar
Kata media berasal dari kata medium yang secara harfiah artinya tengah,perantara
atau pengantar. Namun pengertian media dalam proses pemebelajaran cenderung
diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap,
memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Menurut para ahli:
1) Menurut EACT yang dikutip oleh Rohani (1997 : 2) “media adalah segala
bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi”.
2) Djamarah (1995 : 136) adalah “media adalah alat bantu apa saja yang dapat
dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai Tujuan pembelajaran”.
3) Purnamawati dan Eldarni (2001 : 4) yaitu :“media adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa
sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar”.
2. Jenis-jenis media belajar
Jenis media belajar antara lain:
1) Media visual
a. Media yang tidak diproyeksikan
1. Media realia adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di
ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari
media realia ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada
siswa. Misal orang, lingkungan sekitar untuk mempelajari
keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem,
dan organ tanaman.
2. Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan
representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan
model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal
untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah,
sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan.
3. Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui
simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian,
memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau
konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan
verbal. Jenis-jenis media grafis adalah:
gambar / foto: paling umum digunakan
sketsa: gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian
pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa,
menghindarkan verbalisme, dan memperjelas pesan.
diagram / skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan
simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis
besar. Misal untuk mempelajari organisasi kehidupan dari sel samapai
organisme.
bagan / chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih
mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan
butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk
grafis lain, seperti: gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal.
grafik: gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal
atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk
mempelajari pertumbuhan.
b. Media proyeksi
1. Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati,
sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka
dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media
transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy / OHT) dan
perangkat keras (Overhead projector / OHP). Teknik pembuatan media
transparansi, yaitu:
- Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu
- Membuat sendiri secara manual
2. Film bingkai / slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35
mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film
bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama
dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih
bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan
lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor
slide.
2) Media audio
a. Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk
mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa
kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah
kehidupan dan sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai media
pembelajaran yang cukup efektif
b. Kaset audio
Yang dibahas disini khusus kaset audio yang sering digunakan di sekolah.
Keuntungannya adalah merupakan media yang ekonomis karena biaya
pengadaan dan perawatan murah
3) Media audio visual
a. Media video
Merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang banyak
dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk
VCD
b. Media komputer
Media ini memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain. Selain
mampu menampilkan teks, gerak, suara dan gambar, komputer juga dapat
digunakan secara interaktif, bukan hanya searah. Bahkan komputer yang
disambung dengan internet dapat memberikan keleluasaan belajar menembus
ruang dan waktu serta menyediakan sumber belajar yang hampir tanpa batas
3. Manfaat media belajar
1. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau
dengan perantaraan gambar, potret, slide, film, video, atau media yang lain, siswa
dapat memperoleh gambaran yang nyata tentang benda/peristiwa sejarah.
2. Mengamati benda/peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh,
berbahaya, atau terlarang. Misalnya, video tentang kehidupan harimau di hutan,
keadaan dan kesibukan di pusat reaktor nuklir, dan sebagainya.
3. Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar diamati secara
langsung karena ukurannya yang tidak memungkinkan, baik karena terlalu besar
atau terlalu kecil. Misalnya dengan perantaraan paket siswa dapat memperoleh
gambaran yang jelas tentang bendungan dan kompleks pembangkit listrik, dengan
slide dan film siswa memperoleh gambaran tentang bakteri, amuba, dan
sebaginya.
4. Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung. Misalnya,
rekaman suara denyut jantung dan sebagainya.
5. Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung
karena sukar ditangkap. Dengan bantuan gambar, potret, slide, film atau video
siswa dapat mengamati berbagai macam serangga, burung hantu, kelelawar, dan
sebagainya.
6. Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk didekati.
Dengan slide, film, atau video siswa dapat mengamati pelangi, gunung meletus,
pertempuran, dan sebagainya.
7. Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak/sukar diawetkan.
Dengan menggunakan model/benda tiruan siswa dapat memperoleh gambaran
yang jelas tentang organ-organ tubuh manusia seperti jantung, paru-paru, alat
pencernaan, dan sebagainya.
8. Dengan mudah membandingkan sesuatu. Dengan bantuan gambar, model atau
foto siswa dapat dengan mudah membandingkan dua benda yang berbeda sifat
ukuran, warna, dan sebagainya.
9. Dapat melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat. Dengan
video, proses perkembangan katak dari telur sampai menjadi katak dapat diamati
hanya dalam waktu beberapa menit. Bunga dari kuncup sampai mekar yang
berlangsung beberapa hari, dengan bantuan film dapat diamati hanya dalam
beberapa detik.
10. Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat.
Dengan bantuan film atau video, siswa dapat mengamati dengan jelas gaya lompat
tinggi, teknik loncat indah, yang disajikan secara lambat atau pada saat tertentu
dihentikan.
11. Mengamati gerakan-gerakan mesin/alat yang sukar diamati secara langsung.
Dengan film atau video dapat dengan mudah siswa mengamati jalannya mesin 4
tak, 2 tak, dan sebagainya.
12. Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari sutau alat. Dengan diagram, bagan,
model, siswa dapat mengamati bagian mesin yang sukar diamati secara langsung.
13. Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang/lama. Setelah
siswa melihat proses penggilingan tebu atau di pabrik gula, kemudian dapat
mengamati secara ringkas proses penggilingan tebu yang disajikan dengan
menggunakan film atau video (memantapkan hasil pengamatan).
14. Dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu obyek
secara serempak. Dengan siaran radio atau televisi ratusan bahkan ribuan
mahasiswa dapat mengikuti kuliah yang disajikan seorang profesor dalam waktu
yang sama.
15. Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-masing.
Dengan modul atau pengajaran berprograma, siswa dapat belajar sesuai dengan
kemampuan, kesempatan, dan kecepatan masing-masing.
4. Karakteristik Media Belajar
Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik tertentu, yang dikaitkan atau
dilihat dari berbagai segi. Misalnya, Schramm melihat karakteristik media dari segi
ekonomisnya, lingkup sasaran yang dapat diliput, dan kemudahan kontrolnya oleh
pemakai (Sadiman, dkk., 1990). Karakteristik media juga dapat dilihat menurut
kemampuannya membangkitkan rangsangan seluruh alat indera.
Dalam hal ini, pengetahuan mengenai karakteristik media pembelajaran sangat
penting artinya untuk pengelompokan dan pemilihan media. Kemp, 1975, (dalam
Sadiman, dkk., 1990) juga mengemukakan bahwa karakteristik media merupakan
dasar pemilihan media yang disesuaikan dengan situasi belajar tertentu.
Gerlach dan Ely mengemukakan tiga karakteristik media berdasarkan petunjuk
penggunaan media pembelajaran untuk mengantisipasi kondisi pembelajaran di mana
guru tidak mampu atau kurang efektif dapat melakukannya. Ketiga karakteristik atau
ciri media pembelajaran tersebut (Arsyad, 2002) adalah:
a) ciri fiksatif, yang menggambarkan kemampuan media untuk merekam, menyimpan,
melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek;
b) ciri manipulatif, yaitu kamampuan media untuk mentransformasi suatu obyek,
kejadian atau proses dalam mengatasi masalah ruang dan waktu. Sebagai contoh,
misalnya proses larva menjadi kepompong dan kemudian menjadi kupu-kupu dapat
disajikan dengan waktu yang lebih singkat (atau dipercepat dengan teknik time-lapse
recording). Atau sebaliknya, suatu kejadian/peristiwa dapat diperlambat
penayangannya agar diperoleh urut-urutan yang jelas dari kejadian/peristiwa tersebut;
c) ciri distributif, yang menggambarkan kemampuan media mentransportasikan obyek
atau kejadian melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian itu disajikan kepada
sejumlah besar siswa, di berbagai tempat, dengan stimulus pengalaman yang relatif
sama mengenai kejadian tersebut.
Berdasarkan uraian sebelumnya, ternyata bahwa karakteristik media, klasifikasi
media, dan pemilihan media merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam
penentuan strategi pembelajaran. Banyak ahli, seperti Bretz, Duncan, Briggs, Gagne,
Edling, Schramm, dan Kemp, telah melakukan pengelompokan atau membuat
taksonomi mengenai media pembelajaran. Dari sekian pengelompokan tersebut,
secara garis besar media pembelajaran dapat diklasifikasikan atas: media grafis,
media audio, media proyeksi diam (hanya menonjolkan visual saja dan disertai
rekaman audio), dan media permainan-simulasi.. Karakteristik dari masing-masing
kelompok media tersebut akan dibahas dalam uraian selanjutnya.
a. Media grafis.
Pada prinsipnya semua jenis media dalam kelompok ini merupakan penyampaian
pesan lewat simbol-simbol visual dan melibatkan rangsangan indera penglihatan.
Karakteristik yang dimiliki adalah:
bersifat kongkret,
dapat mengatasi batasan ruang dan waktu,
dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang masalah apa saja dan pada
tingkat usia berapa saja,
murah harganya dan mudah mendapatkan serta menggunakannya,
terkadang memiliki ciri abstrak (pada jenis media diagram),
merupakan ringkasan visual suatu proses,
terkadang menggunakan simbul-simbul verbal (pada jenis media grafik),
mengandung pesan yang bersifat interpretatif.
b. Media audio.
Hakekat dari jenis-jenis media dalam kelompok ini adalah berupa pesan yang
disampaikan atau dituangkan kedalam simbul-simbul auditif (verbal dan/atau non-
verbal), yang melibatkan rangsangan indera pendengaran.
Secara umum media audio memiliki karakteristik atau ciri sebagai berikut:
mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu (mudah dipindahkan dan
jangkauannya luas), pesan/program dapat direkam dan diputar kembali
sesukanya,
Dapat mengembangkan daya imajinasi dan merangsang partisipasi aktif
pendengarnya,
dapat mengatasi masalah kekurangan guru, sifat komunikasinya hanya satu
arah, sangat sesuai untuk pengajaran musik dan bahasa, dan
pesan/informasi atau program terikat dengan jadwal siaran (pada jenis
media radio).
c. Media proyeksi diam.
Beberapa jenis media yang termasuk kelompok ini memerlukan alat bantu (misal
proyektor) dalam penyajiannya. Ada kalanya media ini hanya disajikan dengan
penampilan visual saja, atau disertai rekaman audio.
Karakteristik umum media ini adalah:
pesan yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara serentak,
penyajiannya berada dalam kontrol guru,
cara penyimpanannya mudah (praktis), dapat mengatasi keterbatasan
ruang, waktu, dan indera, menyajikan obyek -obyek secara diam (pada
media dengan penampilan visual saja),
terkadang dalam penyajiannya memerlukan ruangan gelap, lebih mahal
dari kelompok media grafis, sesuai untuk mengajarkan keterampilan
tertentu, sesuai untuk belajar secara berkelompok atau individual,
praktis dipergunakan untuk semua ukuran ruangan kelas, mampu
menyajikan teori dan praktek secara terpadu,
menggunakan teknik-teknik warna, animasi, gerak lambat untuk
menampilkan obyek/kejadian tertentu (terutama pada jenis media film),
dan media film lebih realistik, dapat diulang-ulang, dihentikan, dsb., sesuai
dengan kebutuhan.
d. Media permainan dan simulasi.
Ada beberapa istilah lain untuk kelompok media pembelajaran ini, misalnya
simulasi dan permainan peran, atau permainan simulasi. Meskipun berbeda-beda,
semuanya dapat dikelompkkan ke dalam satu istilah yaitu permainan (Sadiman,
1990).
Ciri atau karakteristik dari media ini adalah:
melibatkan pebelajar secara aktif dalam proses belajar, peran pengajar
tidak begitu kelihatan tetapi yang menonjol adalah aktivitas interaksi antar
pebelajar,
dapat memberikan umpan balik langsung,
memungkinkan penerapan konsep-konsep atau peran-peran ke dalam
situasi nyata di masyarakat,
memiliki sifat luwes karena dapat dipakai untuk berbagai tujuan
pembelajaran dengan mengubah alat dan persoalannya sedikit saja,
mampu meningkatkan kemampuan komunikatif pebelajar,
mampu mengatasi keterbatasan pebelajar yang sulit belajar dengan metode
tradisional, dan
dalam penyajiannya mudah dibuat serta diperbanyak.
5. Landasan Penggunaan Media Pembelajaran
Ada beberapa tinjauan tentang landasan penggunaan media pembelajaran, antara lain
landasan filosofis, psikologis, teknologis, dan empiris.
a. Landasan filosofis. Ada suatu pandangan, bahwa dengan digunakannya
berbagai jenis media hasil teknologi baru di dalam kelas, akan berakibat
proses pembelajaran yang kurang humanis.
b. Landasan psikologis. Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses
belajar, maka ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan
sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di samping itu, persepsi
siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu, dalam
pemilihan media, di samping memperhatikan kompleksitas dan keunikan
proses belajar, memahami makna persepsi serta faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap penjelasan persepsi hendaknya diupayakan secara
optimal agar proses pembelajaran dapat berangsung secara efektif. Untuk
maksud tersebut, perlu: (1) diadakan pemilihan media yang tepat sehingga
dapat menarik perhatian siswa serta memberikan kejelasan obyek yang
diamatinya, (2) bahan pembelajaran yang akan diajarkan disesuaikan dengan
pengalaman siswa.
c. Landasan teknologis. Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek
perancangan, pengembangan, penerapan, pengelolaan, dan penilaian proses
dan sumber belajar. Jadi, teknologi pembelajaran merupakan proses kompleks
dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi
untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan,
mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di
mana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol.
B. Sumber Belajar
1. Pengertian Sumber Belajar
a. Menurut Association Educational Comunication and Tehnology AECT (As’ari,
2007) sumbr belajar yaitu berbagai atau semua sumber baik berupa data, orang dan
wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah
maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar
b. Sudjana (Suratno, 2008), menuliskan bahwa pengertian Sumber Belajar bisa
diartikan secara sempit dan secara luas. Pengertian secara sempit diarahakan pada
bahan-bahan cetak. Sedangkan secara luas tidak lain adalah daya yang bisa
dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung
maupun tidak langsung
2. Macam-macam sumber belajar
a. Tempat atau lingkungan alam sekitar yaitu dimana saja seseorang dapat melakukan
belajar atau proses perubahan tingkah laku maka tempat itu dikategorikan sebagai
tempat belajar yang berarti sumber belajar. Misalnya perpustakaan, pasar, museum,
sungai, gunung, tempat pembuangan sampah, kolam ikan dan lain sebagainya.
b. Benda. Yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Misalnya
situs, candi, dan benda peninggalan lainnya.
c. Orang. Yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu dimana peserta didik dapat
belajar, maka yang bersangkutan dapat dikategorikan sebagai sumber belajar.
Misalnya: guru, ahli geologi, polisi, petani, dan ahli-ahli lainnya.
d. Bahan. Yaitu segala sesuatu yang berupa teks tulis, cetak, rekaman elektronik, web,
dan lain-lain yang dapat digunkaan untuk belajar.
e. Buku.
f. Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan, peristiwa
bencana, dan peristiwa lainnya yang bisa dijadikan sumber belajar.
Tetapi sebagian lainnya membaginya menjadi dua jenis;
1. sumber belajar yang dirancang (learning resources by design) yaitu sumber belajar
yang memang sengaja dibuat untuk tujuan pembelajaran. Contohnya adalah : buku
pelajaran, modul, program audio, transparansi (OHT).
2. sumber belajar yang kedua adalah sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal
dimanfaatkan ( learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang tidak
secara khusus dirancang untuk keperluan pembelajaran, namun dapat ditemukan,
dipilih dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Contohnya: pejabat
pemerintah, tenaga ahli, pemuka agama, olahragawan, kebun binatang, waduk,
museum, film, sawah, terminal, surat kabar, siaran televisi, dan masih banyak lagi
yang lain.
3. Manfaat Sumber Belajar
Sumber belajar memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan:
(a). mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara
lebih baik dan
(b). mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih
banyak membina dan mengembangkan gairah.
2. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara:
(a) mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan
(b) memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan
kemampuannnya
3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara:
(a) perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan
(b) pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
4. Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan:
(a) meningkatkan kemampuan sumber belajar;
(b) penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
5. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu:
(a) mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak
dengan realitas yang sifatnya kongkrit;
(b) memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
6. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan
informasi yang mampu menembus batas geografis.
Menurut Hijrah Saputra (2008) fungsi sumber belajar adalah :
1. Dapat memberi pengalaman belajar langsung dan kongkrit
2. Memungkinkan sesuatu yang tidak bisa diadakan, dikunjungi, dilihat secara langsung.
3. Menambah dan memperluas cakrawala sajian.
4. Memberi informasi yang akurat dan terpadu.
Fungsi-fungsi di atas sekaligus menggambarkan tentang alasan dan arti penting sumber
belajar untuk kepentingan proses dan pencapaian hasil pembelajaran siswa.
4. Hal-hal yang Diperhatikan ketika memilih sumber belajar
Ada sejumlah pertimbangan yang harus diperhatikan, ketika akan memilih sumber
belajar, yaitu :
1. Bersifat ekonomis dan praktis (kesesuaian antara hasil dan biaya).
2. Praktis dan sederhana artinya mudah dalam pengaturannya.
3. Fleksibel dan luwes, maksudnya tidak kaku dalam perencanaan sekaligus
pelaksanaannya.
4. Sumber sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan waktu yang tersedia.
5. Sumber sesuai dengan taraf berfikir dan kemampuan siswa.
6. Guru memiliki kemampuan dan terampil dalam pengelolaannya.
Berbagai kriteria tersebut tidak kaku, tetapi penting untuk diperhatikan demi terwujudnya
efektifitas dan efisiensi dari sumber belajar yang dipilih, sehingga betul-betul berdayaguna.
REFERENSI
http://media-grafika.com/pengertian-media-pembelajaran
http://guruit07.blogspot.com/2009/01/pengertian-media-pembelajaran.html
http://edu-articles.com/berbagai-jenis-media-pembelajaran/
http://blog.persimpangan.com/blog/2007/08/14/fungsi-dan-manfaat-media/
http://www.kompasiana.com/home
http://singgiheducation.blogspot.com/2009/11/pusat-sumber-belajar-definisi-dan.html
http://ilmuwanmuda.wordpress.com/