pengertian sistem embedded
DESCRIPTION
makalahTRANSCRIPT
Pengertian Sistem Embedded
Sistem embedded merupakan computing device yang didesain dengan
tujuan tertentu secara spesifik untuk melakukan fungsi tertentu. Sistem
embedded terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat
keras meliputi mikroprosesor atau mikrokontroler dengan penambahan
memori eksternal, I/O dan komponen lainnya seperti sensor, keypad, LED,
LCD, dan berbagai macam aktuator lainnya. Perangkat lunak embedded
merupakan penggerak pada sistem embedded. Sebagian besar perangkat
lunak sistem embedded real time memiliki program aplikasi yang spesifik
yang didukung oleh Real Time Operating System (RTOS). Perangkat lunak
embedded biasanya disebut firmware karena perangkat lunak tipe ini
dimuat ke ROM, EPROM atau memory Flash. Sekali program dimasukkan
kedalam perangkat keras maka tidak akan pernah berubah kecuali
diprogram ulang.
Kategori Sistem Embedded
Sistem embedded dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi dan
performansinya yaitu sebagai berikut.
- Sistem Embedded berdiri sendiri (Stand Alone)
Sistem embedded yang termasuk kategori ini dapat bekerja sendiri. Sistem
embedded ini dapat menerima input digital atau analog, melakukan
kalibrasi, konversi, pemprosesan data serta menghasilkan output data ke
periperal output misalnya display LCD. Contoh alat yang termasuk kategori
ini adalah konsol video game, MP3 player, kamera digital.
Teknologi komunikasi sekarang ini sudah memasuki era dimana
konvergensi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam perkembangan
itu sendiri. Berbagai fitur baru ditambahkan dan disesuaikan dengan
pencapaian teknologi yang ada. Hal ini dapat ditemui pada telepon selular
(ponsel) berbagai brand baik brand internasional maupun brand lokal.
Teknologi ponsel yang ada mencoba menjawab kebutuhan pemakai dalam
melakukan komunikasi bahwa bukan hanya secara verbal tapi juga dapat
digabungkan dengan teknologi multimedia seperti suara, teks, foto dan
video. Ponsel yang pada awalnya sebagai alat komunikasi suara dan teks
sekarang sudah bergeser ke arah layanan data yang cepat serta portabel.
Hal ini memudahkan para pemakai melakukan pertukaran data kapanpun
dan dimanapun berada. Berawal pada teknologi 2G, dimana ponsel dapat
digunakan untuk berkomunikasi suara, teks, kemudian memasuki teknologi
3G dengan layanan data dan video yang menjadi andalan. Teknologi 3.5G
atau HSDPA adalah teknologi terakhir dari ponsel.
Teknologi ponsel juga diikuti dengan perkembangan sistem operasi sebagai
penggerak dari perangkat keras yang digunakan oleh ponsel itu sendiri.
Sistem operasi dibutuhkan sebagai konsekuensi dari perkembangan
teknologi yang ada. Makin banyak fitur yang dibenamkan ke ponsel makin
dibutuhkan sistem operasi yang handal. Biasanya sistem operasi sudah satu
paket dengan perangkat ponsel yang ada, seperti Windows Mobile,
Symbian, Blackberry, iPhone dan yang paling mutakhir adalah Android
keluaran dari Google. Platform sistem operasi sangat mewarnai persaingan
teknologi ponsel yang ada. Ponsel dengan teknologi diatas dapat
dikategorikan sebagai smartphone atau telepon pintar.
Teknologi ponsel (baca mobile) merupakan ”small” system pada Embedded
System yang disebut System-on-Chip (SOCs), dimana semua fitur/sistem
yang ditanamkan dalam teknologi chip.
Teknologi mobile merupakan bentuk dari Embedded System yang
mempunyai ukuran lebih kecil yang juga ditemui pada teknologi MP3
player, iPod, PDAs, kamera digital dan perangkat digital lainnya. Embedded
System adalah sistem elektronika yang didalamnya terdapat mikroprosesor
sebagai pengendali kerja sistem. Desain sistem embedded menyebabkan
dalam sistem elektronika yang didesain telah terintegrasi perangkat keras
dan perangkat lunak. Perangkat keras terkait dengan komponen elektronika
dan interkoneksinya dalam rangkaian. Sedangkan perangkat lunak bekerja
untuk mengatur kerja bagian-bagian yang terdapat dalam rangkaian dengan
komponen mikroprosesor sebagai otak dari sistem.
Embedded System juga dapat dipandang sebagai sebuah komputer khusus
yang dibangun menjadi perangkat yang lebih besar. Embedded System
mempunyai tugas yang sangat spesifik dan merupakan bagian piranti yang
lebih besar, untuk meningkatkan kapabilitasnya. Embedded Sustem yang
ada saat ini dapat dikelompokan menjadi beberapa kategori seperti:
1. Signal processing system – real time video, set-top boxes, DVD
players, perangkat medis, residential gateways.
2. Distributed control – network router, switches, firewalls, mass transit
system, elevators.
3. Small Systems – mobile phone, pages, home appliances, toys,
smardcards, MP3 players, PDAs, digital cameras, sensors, smart
badges.
Karakteristik embedded systems adalah menjadi bagian dari sistem yang
lebih besar, aplikasi khusus baik perangkat keras maupun perangkat lunak
dirancang khusus untuk aplikasi yang spesifik tapi juga harus re-
programmability dan interaksi dengan dunia fisik. Kendala-kendala yang
ada dalam embedded system dapat dibagi menjadi 2 yaitu jika dilihat dari
perangkat keras seperti prosessor, memory, konsumsi listrik, perangkat
terbatas dan slower buses, ukuran, berat dan kehandalan dalam
lingkungan. Sedangkan kendala-kendala yang ada jika dilihat dari sisi
perangkat lunak seperti latency, keterbatasan sumber daya perangkat
keras, kehandalan (tidak mudah di-debug) dan perangkat yang heterogen.
Embedded System pada Smartphone
Teknologi ponsel yang sudah mulai bergeser ke arah telepon pintar
(smartphone) merupakan bentuk perwujudan sistem yang besar (baca:
komputer) yang dibungkus dalam perangkat yang lebih kecil. Kemampuan
smartphone akan selalu berjalan seiring sejalan dengan teknologi komputer
dan teknologi komunikasi yang ada. Teknologi yang ditanamkan dalam
smartphone merupakan konvergensi kemampuan teknologi komunikasi
dengan teknologi layanan data, ini adalah cerminan dari perkembangan
teknologi internet.
Dilihat dari teknologi chips yang digunakan, sekarang smartphone
kemampuannya hampir sama dengan kemampuan sebuah komputer.
Berikut ini adalah beberapa teknologi yang dibenamkan (embedded) dalam
sebuah smartphone :
1. Teknologi Chips – teknologi ini sudah pada capaian nanoteknologi,
sehingga bentuknya semakin kecil tapi mempunyai kemampuan yang
besar. Selain itu berkemampuan untuk menangani panas yang
dikeluarkan oleh perangkat.
2. Teknologi layar – pada teknologi ini sudah banyak berkembang dari
teknologi awal dimana layar berupa hitam/putih dengan resolusi
rendah sampai pada layar berwarna berresolusi tinggi bahkan
sekarang sudah pada capaian teknologi layar sentuh (touch screen).
Dipicu dipasarkannya gadget besutan Apple, iPad, revolusi layar
sudah mengadopsi teknologi gravitasi, sehingga perubahan tampilan
dari model portrait ke model landscape (lebar) hanya dengan
menggerakan perangkat saja. Teknologi diikuti oleh produsen
smartphone lain.
3. Teknologi baterai – semakin besar kemampuan sebuah teknologi
yang dibenamkan (embedded) semakin besar pula sumber daya yang
dibutuhkan seperti baterai. Kemampuan baterai sekarang sudah
handal, seperti mendukung talktime yang lama, hal ini juga diikuti
dengan teknologi chips yang hemat energi.
4. Platform sistem operasi – berbagai smartphone yang ada, juga
didukung dengan platform sistem operasi. Persaingan sistem operasi
juga sangat ketat, seketat persaingan smartphone. Berikut analisis
berbagai platform sistem operasi yang ada :
1. Blackberry – platform yang dikontrol sangat ketat, pemakai
sangat dibatasi untuk membuat, memasang
Blackberry
(install) dan berbagi aplikasi. Sebuah perspektif keamanan
yang bagus, tapi walau kontrol sangat ketat, tapi Blackberry
dikenal sebagai pelopor push-mail dan inilah yang membuat
market-share-nya tinggi.
2. Windows Mobile – seperti yang sudah diketahui, bahwa
Windows Mobile merupakan bentuk mini dari sistem operasi
Windows keluaran Microsoft, tentunya pendekatannya adalah
komputer pribadi (PC), hanya di-ciutkan ke dalam perangkat
yang lebih kecil. Memberikan sedikit kebebasan kepada
pemakai untuk memasang dan berbagi aplikasi tapi kurang
berhasil merebuat market-share.
3. iPhone – dapat disebut sebagai mainframe berukuran
mini/kecil. Berplatform tertutup, semua aplikasi yang akan
dipasang sudah dapat dilihat/dibeli di toko aplikasi (App Store).
Ibarat seekor ikan mas berenang dalam bak mandi, bebas tapi
tidak leluasa.
4. Android – dirancang mirip dengan PC serta terbuka
memungkinkan menjalankan lebih banyak aplikasi yang tidak
dikontrol secara terpusat. Dengan sistem yang lebih terbuka ini
memungkinkan terjangkiti malware yang berasal dari PC.
Menurut analisa perusahaan keamanan mobile SMobile System
yang dirilis beberapa waktu yang lalu, lebih dari 48.000 aplikasi
Android adalah benar. Dua puluh persen (20%) aplikasi Andorid
yang beredar memberikan akses informasi pribadi atau sensitif
ke pihak ketiga sehingga dapat digunakan untuk melakukan
kejahatan, seperti pencurian identitas, penipuan mobile
banking tanpa persetujuan pengguna. Sedangkan 2% aplikasi
dapat mengirimkan SMS premium tanpa diketahui oleh
pengguna.
Android
5. Teknologi aplikasi – kehandalan sistem yang dibenamkan pada
smartphone diiringi pula dengan teknologi aplikasi yang ada.
Hampir semua aplikasi yang ada di komputer sekarang dapat
dioperasikan di smartphone. Mulai dari fitur-fitur internet,
aplikasi perkantoran (office), tools, multimedia sampai pada
pengelolaan akun. Di era popularitas jejaring sosial sekarang,
fitur jejaring sosial menjadi andalan smartphone.
Dimasa mendatang teknologi yang dibenamkan (embedded) akan semakin
variatif dan kompleks sehingga apapun dapat diperoleh dan dilakukan
dalam genggaman kita. Semua ini akan mengubah secara tidak langsung
perilaku para pemakainya.
Setiap perkembangan merupakan perubahan. Perubahan bentuk dinamika
pemikiran manusia yang selalu ingin mencapai titik kepuasan dan
kenyamanan dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Smartphone sebagai
implementasi dari embedded system akan terus berubah seiring kebutuhan
manusia sebagai pemakai. Faktor keamanan dan kenyamanan juga menjadi
perhatian penting karena setiap perangkat pasti mempunyai titik lemah dan
dapat digunakan aktifitas yang merugikan.
- Sistem Embedded Real-Time
Sistem dapat dikategorikan sebagai real-time jika waktu respon merupakan
hal yang sangat penting. Beberapa tugas tertentu harus dilakukan pada
periode waktu yang spesifik. Ada 2 tipe sistem embedded real time yaitu
sistem embedded hard real time dan soft real-time.
Tujuan Sistem Embedded Pada Mobil
ADA dua faktor yang menjadi tujuan dari setiap pengembangan teknologi
otomotif yaitu mempermudah pengendalian kendaraan dan meningkatkan
keselamatan. Begitu pula yang terjadi pada sistem kemudi, dari semula
hanya mengandalkan gerakan mekanik hingga yang tercanggih
menggunakan otak elektronik. Sistem kemudi yang memiliki fungsi untuk
mengarahkan kendaraan pun jadi lebih mudah digerakkan.
Cara pengoperasian sistem kemudi cukup mudah. Pengemudi yang berada
di kabin tinggal memutar setir ke kiri atau ke kanan, tergantung arah yang
hendak di tuju. Didalam sistem kemudi terdapat komponen yang bisa
menerjemahkan gerakan memutar menjadi gerakan fleksibel batang ke
roda. Umumnya pabrikan mobil memakai sistem kemudi rack and pinion.
Konstruksi rack & pinion menggunakan rak setir yang di dalamnya memiliki
poros yang dapat bergerak ke kiri atau ke kanan menggunakan gigi logam.
Hasilnya pengendalian di lingkar kemudi lebih presisi dan responsif. Dalam
perkembangannya, sistem ini dirangkaikan dengan teknologi power
steering untuk memperingan tenaga saat memutar lingkar kemudi. Kerja
sistem kemudi yang menggunakan teknologi power steering ini berdasarkan
mekanisme gabungan antara hidrolik dan mekanik. Keduanya bekerjasama
untuk menghasilkan putaran kemudi yang ringan.
Komponen utama dari sistem mekanik adalah roda dan batang kemudi,
batang torsi dan gigi yang berada dalam rumah gigi atau gear housing.
Ilustrasi sederhana dari kerja model mekanik yaitu putaran setir akan
diteruskan oleh batang kemudi atau main shaft ke steering gear housing. Di
bagian ini, gerakan memutar tersebut akan diubah menjadi gerakan lurus
batang penghubung ke tie rod untuk membelokkan roda. Konstruksi
mekanisme inilah yang disebut dengan nama rack and pinion. Banyak
dipakai karena memiliki keunggulan pada responnya yang cepat.
Cara termudah untuk mengetahui kemampuan memutar roda kemudi
adalah melihat steering ratio. Misalnya angka 18 : 1, artinya putaran setir
sebanyak 360 derajat akan menyebabkan roda kemudi berputar sejauh 20
derajat (360 : 18). Prinsipnya semakin tinggi angka rasio, putaran kemudi
semakin tidak responsif. Itu sebabnya mobil sport memiliki angka steering
ratio yang lebih rendah.
Teknologi power steering dipasang pada bagian atas gear housing dengan
memakai mekanisme hidrolik. Komponen utamanya adalah tangki, filter oli,
pompa, sistem saluran oli, katup pengatur, dan tabung khusus. Tepat di
atas gear housing ada sebuah katup pengatur. Kerja katup ini dikendalikan
oleh gerakan batang torsi yang terletak di antara batang kemudi dan pinion.
Saat batang kemudi bergerak, katup akan tertutup yang menyebabkan oli
masuk ke dalam silinder. Tekanan minyak akan mendorong piston kiri atau
kanan kemudian mendorong gerakan batang penghubung. Dengan alat
tersebut tenaga yang dibutuhkan untuk memutar roda kemudi lebih ringan.
Sebaliknya ketika batang kemudi diam, oli akan mengalir kembali ke tangki
cadangan dan tekanan pun berkurang.
Didukung teknologi elektronik yang kian canggih, para pakar otomotif
menciptakan sistem kemudi elektronik active steering. Dengan teknologi ini
mengemudikan jadi lebih mudah.
Alasannya sudut putaran kemudi untuk kecepatan rendah tidak sama
dengan kecepatan tinggi. Misalnya, ketika parkir perbandingan putaran
setir dan sudut belok adalah 10 : 1. Ketika kendaraan dipacu pada
kecepatan tinggi, angka berubah 16 : 1. Sistem kemudi memang tidak
begitu responsif dengan alasan untuk menjaga keselamatan. Pada
kecepatan tinggi sistem kemudi yang responsif amat berbahaya karena
akan membuat kendaraan mudah oleng. Itu sebabnya angka rasionya dibuat
lebih besar.
Teknologi setir aktif merupakan pengembangan dari konsep steer by wire
yang diadopsi dari teknologi kemudi pesawat terbang, fly by wire.
Komponen utamanya adalah motor listrik yang mempermudah gerakan roda
kemudi. Kedepannya teknologi sistem kemudi diprediksi akan secanggih
pesawat terbang.
Perkembangan Computer Embedded pada Dunia Otomotif
Dengan sistem kendali otomatis (autopilot), jarak antar kendaraan di jalan
bebas hambatan dapat diperpendek sehingga kapasitas jalan bisa
bertambah dan kemacetan lalu lintas lebih bisa dihindarkan. Mobil-mobil
yang autopilot bergerak lebih efisien dengan polusi udara lebih rendah.
Kejenuhan mengemudi pun bisa dibuang karena pengemudi bebas
menggunakan waktunya untuk kegiatan lain. Akan tetapi, untuk sampai
pada kemampuan sistem seperti itu secara penuh, sistem kendali otomatis
memerlukan perubahan, konsesi, serta kompromi dari pemakai dan
penciptanya.
Perusahaan otomotif harus bekerja sama memproduksi peralatan
komunikasi yang cocok satu dengan yang lainnya sehingga semua mobil di
jalanan dapat bergerak selaras. Pemerintah juga harus menyediakan
prasarana elektroniknya pada jalan-jalan yang juga bakal memerlukan lebih
banyak penanganan dan perhatian. Sementara itu, “pengemudi” pun harus
mengubah perilaku mengemudinya. Ia perlu belajar memercayai
kendaraannya. Kita pun harus mau mengeluarkan dana lebih banyak untuk
membeli mobil yang dilengkapi peralatan khusus.
IVHS (Inteligent Vehicle and Highway System) Amerika memperkirakan,
kreasi dan penggunaan mobil, serta sistem jalan raya “pinter” ini di AS akan
membutuhkan dana sedikitnya 200 miliar dolar AS (l.k. Rp 400 triliun)
selama 20 tahun lebih. Sebagian besar akan dibebankan pada harga mobil
yang harus dibayar masyarakat.
Langkah ini sudah dimulai sejak tahun 1991, AS sudah mengalokasikan
dana sekitar 660 juta dolar AS (l.k. Rp 1,32 triliun) selama 6 tahun untuk
IVHS. Di Jepang pun, industri dan pemerintah bergandengan tangan
mengadakan uji lalu lintas otomatis.
Selama ini mesin mobil tergantung sepenuhnya pada penglihatan,
pendengaran, dan daya reaksi manusia yang mengemudi. Bila mobil Anda
telah memiliki antilock brakes system/ABS (sistem rem antiterkunci) dan
traction control (pengendalian tenaga penggerak), kendaran berarti telah
mengambil alih sebagian tugas Anda. Pada akhirnya nanti, mobil akan me-
ngam-bil alih total pengendalian lewat peralatan yang me-monitor
kecepatan, sudut belokan, jumlah bahan bakar yang mengalir ke dalam me-
sin, dan tingkat pengereman yang diterapkan. Radar mendeteksi posisi dan
meng-hitung kece-patan ken-daraan di sekitar Anda.
Saat ken-daraan Anda “melihat” rintangan, “merasakan” kekasaran jalan
aspal dan “ngobrol” dengan pos-pos informasi di sisi jalan, atau dengan
kendaraan lain, otak mikroprosesornya akan mengaktifkan motor
elektromekanik yang mengendalikan kemudi, akselerasi, penurunan
kecepatan, dan menentukan kecepatan.
Di jalan-jalan prioritas, seperti jalan bebas hambatan dalam kota,
terowongan dan jembatan, “otak” mobil Anda mungkin kadang-kadang
harus mengalah dengan komando dari pusat pemantauan lalu lintas. Berkat
pusat pemantauan ini, semua kendaraan dikoordinasikan seperti halnya
pengendalian lalu lintas udara.
Keuntungan
Mencegah tabrakan
Evolusi mobil berpikir mulai ketika rem antiterkunci (ABS) muncul di
pertengahan tahun 1980-an diikuti oleh pengendalian tenaga penggerak.
Keduanya melawan perintah pengendara, agar ban tetap di bawah kontrol.
ABS secara otomatis mengurangi tekanan rem bila sistem itu memperkirkan
salahsatu roda akan terkunci mati pada pengereman mendadak. Anda tentu
tahu jika ini terjadi kendaraan akan selip, sedangkan pengendali tenaga
penggerak kebalikannya. Ia mencegah selip selama penambahan kecepatan.
“Satu alasan teknologi ini begitu menarik adalah karena relatif tidak mahal,
begitu komponen dasarnya diletakkan,” kata Gene Farber, penentu strategi
dan perencanaan IVHS untuk Ford. Bila sensor, penggerak, dan tenaga
pemrosesannya sudah berhasil dipasang untuk membuatnya jadi sistem
pengendalian cuma soal pemograman komputer.
Dua komponen dasar kunci yang masih diusahakan adalah radar
penghindar tabrakan dan pengendali tenaga penggerak yang terintegrasi.
Dengan pengendali tenaga penggerak terintegrasi mobil tak perlu pedal gas
lagi. Penambahan kecepatan cukup dilakukan secara elektronika, seperti
halnya video game. Langkah nyata ke arah sana adalah skselerator
elektronika pada sedan luks BMW 750iL. Pedal gasnya memutar sebuah
potensiaometer, seperti tombol volume radio. Sistem drive-by-wire/DBW
(mengemudi lewat kabel) tersebut membuat kita lebih mudah melakukan
pengendalian kecepatan secara otomatis penuh karena mekanisme fisik
mesin sepenuhnya diatur komputer.
Pada mobil sekarang, kaki pengemudilah yang paling menentukan cepat-
lambatnya laju kendaraan. Itu tidak boleh terjadi dalam iring-iringan rapat
di mana kecepatan ditentukan secara tepat dan otomatis, supaya setiap
kendaraan sinkron dengan yang lain. Dengan DBW, komputer dapat
mematikan kerja pedal gas bila perlu.
Konsep Embedded System pada Mobil
Salah satu yang telah siap berlaga adalah mobil modifikasi tim Universitas
Stanford, AS yang diberi nama Junior. Mobil dari jenis Volkswagen Passat
2006 ini direkayasa agar gas, rem, dan perpindahan giginya dapat
dikendalikan melalui komputer. Perangkat global positioning system (GPS),
radar, dan laser dipasang di sekitar badan mobil untuk memberitahu
komputer lokasi dan posisi mobil terhadap benda-benda di sekitarnya.
“Hari ini kami dapat membiarkannnya melaju hingga 100 mil (sekitar 160
kilometer), tapi pada 2020 saya berharap akan mampu hingga seribu mil
hingga satu juta mil,” ungkap Sebastian Thrun, guru besar ilmu komputer
dan teknik elektro di Universitas Stanford. Ia yakin pengembangan mobil
robot akan bersaing ketat sejak tahun 2015 sebelum mencapai tahap
komersial dan siap melewati jalanan kota sebenarnya.
Thrun memprediksi lompatan kemajuan dalam pengembangan kecerdasan
buatan akan menghasilkan mobil otomatis tanpa sopir di jalanan pada tahun
2030. Bahkan, ia menambahkan, pada tahun 2030, kita akan melihat mobil-
mobil otomatis bersaing kecepatan dengan mobil-mobil biasa di jalan tol. Ia
sangat antusias dengan manfaat teknologi ini karena dapat membantu
orang yang tidak dapat mengendarai mobil seperti para penyandang cacat.
- Sistem Embedded Hard Real-Time
Untuk sistem embedded ini, pengerjaan operasi melebihi waktu yang
ditentukan dapat menyebabkan terjadinya kegagalan yang fatal dan
menyebabkan kerusakan pada alat. Batas waktu respon untuk sistem ini
sangatlah kritis yaitu dalam milidetik bahkan lebih singkat lagi. Contohnya
penyelesaian operasi yang tidak sesuai waktunya pada sistem embedded
kontrol rudal dapat menyebabkan bencana. Sistem embedded ini juga dapat
ditemui pada kehidupan sehari-hari misalnya pada sistem kontrol kantong
udara pada mobil. Waktu tunda pada sistem ini dapat mengancam
keselamatan pengendara mobil karena kecelakaan biasanya terjadi dalam
waktu yang sangat singkat. Sistem embedded harus dapat bekerja dengan
batas waktu yang sangat tepat. Pemilihan chip dan RTOS sangatlah penting
pada sistem embedded hard real-time ini.
- Sistem Embedded Soft Real-Time
Pada beberapa sistem embedded lainnya keterlambatan waktu respon dapat
ditoleransi pada batas tertentu. Pelanggaran batas waktu dapat
menyebabkan performansi menurun namun sistem dapat tetap beroperasi.
Contoh alat pada kategori ini adalah mikrowave dan mesin cuci. Walaupun
ada batas waktu untuk setiap operasinya namun keterlambatan yang dapat
ditoleransi dapat dalam hitungan detik bukan milidetik.
- Networked Embedded Systems
Sistem embedded jaringan menghubungkan jaringan dengan interface
jaringan ke sumber akses. Jaringan yang dihubungkan bisa jadi Local Area
Network (LAN), Wide Area Network (WAN) atau internet. Sambungan dapat
menggunakan kabel atau nirkabel. Networked embedded system dapat
dikategorikan berdasarkan sambungannya tersebut. Namun dalam banyak
sistem, penggunaan kabel maupun nirkabel dalam sistem embedded sering
dilakukan. Contoh dari LAN networked embedded system adalah sistem
pengamanan rumah dimana semua sensor (misalnya pendeteksi gerak,
sensor tekanan, sensor cahaya ataupun sensor asap) semua terhubung
melalui kabel dan dijalankan dengan protokol TCP/IP. Sistem pengamanan
rumah dapat diintegrasikan dengan jaringan sistem pengamanan rumah
dengan tambahan jaringan kamera yang dijalankan dengan protokol HTTP.
Jadi semua sistem embedded dapat dikategorikan seperti klasifikasi
sebelumnya namun pembagiannya tidak mutlak. Subsistem dari sistem
embedded jaringan dapat real-time ataupun non real-time. Sistem real-time
dapat berdiri sendiri atau terhubung dengan jaringan.
1. Jazi Eko Listiyanto, Ph.d ”Embedded Systems : Hardware or
Software” . http:// jazi.staff.ugm.ac.id
2. Embedded System ITTelkom
http://www.stttelkom.ac.id/graduate/viewpage.php?page_id=42
3. Tarqy dot Com – http://tarqy/mana-lebih-aman-android-blackberry-
atau-iphone.html