pengetahuan dan sikap remaja tentang hiv-aids di sma negeri 17 makassar - muhammad fauzi ramadhan -...
DESCRIPTION
SkripsiTRANSCRIPT
BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
DAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA
TENTANG HIV/AIDS DI SMA NEGERI 17
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK
PADA BAGIAN ILMU
ILMU KEDOKTERAN KO
FAKULTAS KEDOKTERAN
BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
DAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA
TENTANG HIV/AIDS DI SMA NEGERI 17
MAKASSAR
Disusun Oleh:
Muhammad Fauzi Ramadhan
C111 08 264
Pembimbing
Dr.dr.Sri Ramadhany,M.Kes
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK
PADA BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
SKRIPSI
2013
PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA
TENTANG HIV/AIDS DI SMA NEGERI 17
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK
HATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
�
BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DAN
Telah
“PENGETAHUAN
HIV/AIDS DI SMA NEGERI
ii
BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DAN
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR 2013
Telah Disetujui untuk Dicetak dan Diperbanyak
Judul Skripsi:
PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG
HIV/AIDS DI SMA NEGERI 17 MAKASSAR
Makassar,
Pembimbing
(Dr. dr. Sri Ramadhany, M.Kes)
�
�
BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DAN
ntuk Dicetak dan Diperbanyak
TENTANG
17 MAKASSAR”
)
�
�
�
PANITIA SIDANG UJIAN
Skripsi dengan judul
HIV/AIDS di SMA Negeri 17 Makassar
untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi
Masyarakat dan Ilmu Kedokteran K
Hasanuddin Makassar, pada:
Hari/tanggal
Waktu
Tempat
(dr. H. M. Rum Rahim, M.Kes)
iii
PANITIA SIDANG UJIAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR 2013
Skripsi dengan judul “Pengetahuan dan Sikap Remaja
HIV/AIDS di SMA Negeri 17 Makassar”� telah diperiksa, disetujui
untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran
Makassar, pada:
Hari/tanggal : Kamis / 31 Oktober 2013
Waktu : 10.00 WITA
Tempat : Ruang Seminar IKM-IKK FKUH PB.622
Ketua Tim Penguji:
(Dr. dr. Sri Ramadhany, M.Kes)
Anggota Tim Penguji
(dr. H. M. Rum Rahim, M.Kes) (Dr. dr. A. Armyn Nurdin
FAKULTAS KEDOKTERAN
Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang
telah diperiksa, disetujui
Bagian Ilmu Kesehatan
edokteran Universitas
IKK FKUH PB.622
(Dr. dr. A. Armyn Nurdin, M.Sc)
iv
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul : ”Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang HIV/AIDS di
SMA Negeri 17 Makassar”
Oleh nama : Muhammad Fauzi Ramadhan Stambuk : C111 08 264
Telah diperiksa dan disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar pada :
Hari / Tanggal : Kamis, 31 Oktober 2013
Pukul : 10.00 WITA
Tempat : Ruang Seminar PB. 622 IKM & IKK FK Unhas
Makassar, Oktober 2013
Mengetahui,
Pembimbing
(Dr. dr .Sri Ramadhany, M.Kes)
v
�
�
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa telah
melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang merupakan salah satu tugas kepaniteraan klinik di
bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin. Dengan rahmat dan petunjuk-Nya disertai
usaha yang sungguh-sungguh, doa, ilmu pengetahuan yang diperoleh selama
perkuliahan dan pengalaman selama masa kepaniteraan klinik serta dengan arahan
dan bimbingan dokter pembimbing,maka skripsi yang berjudul “Pengetahuan
dan Sikap Remaja tentang HIV/AIDS di SMA Negeri 17 Makassar” ini
akhirnya dapat diselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini
masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan. Hal ini disebabkan karena
terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki, tetapi penulis tetap
berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan yang terbaik dan berharap
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak
mungkin terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
perkenankan penulis menghaturkan terima kasih kepada :
1. Dr. dr. Sri Ramadhany, M.Kes selaku pembimbing yang dengan kesediaan,
keikhlasan, dan kesabaran meluangkan waktunya untuk memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis mulai dari penyusunan proposal sampai
pada penulisan skripsi ini.
2. Staf pengajar Bagian IKM-IKK FK-UH yang telah memberikan bimbingan
dan arahan selama penulis mengikuti kepaniteraan klinik di Bagian IKM-IKK
FK-UH.
vi
3. Dr. dr. H. A. Armyn Nurdin, M.Sc selaku ketua Bagian IKM-IKK FK-UH
yang telah memberikan banyak bimbingan dan bantuan selama penulis
mengikuti kepaniteraan klinik di Bagian IKM-IKK FK-UH.
4. Dekan Fakultas Kedokteran Unhas, para Wakil Dekan, staf pengajar, dan
seluruh karyawan yang telah memberikan bantuan dan bimbingan kepada
penulis selama mengikuti kepaniteraan klinik di FK Unhas.
5. Pemerintah Kota Makassar yang telah membantu memberikan rekomendasi
penelitian.
6. Pihak SMA Negeri 17 Makassar yang telah membantu dalam pelaksanaan
penelitian ini.
7. Rekan-rekan mahasiswa kepaniteraan klinik yang telah banyak memberikan
bantuan selama penulis melakukan penelitian serta semua pihak yang tidak
sempat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis selama
penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,
Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak demi
penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.
Makassar, Oktober 2013
Penulis
�
�
�
�
�
vii
�
SKRIPSI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
OKTOBER 2013
Muhammad Fauzi Ramadhan (C111 08 264)
Dr. dr. Sri Ramadhany, M.Kes
“PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG HIV/AIDS DI SMA
NEGERI 17 MAKASSAR”
(xvii + 42 halaman + 14 tabel + 1 skema + 9 lampiran)
ABSTRAK
Latar Belakang : Masalah HIV/AIDS merupakan masalah yang mengancam
Indonesia dan banyak negara di seluruh dunia. Menurut data WHO, pada tahun
2011 di seluruh dunia terdapat 34 juta orang hidup dengan HIV/AIDS, yaitu
terjadi peningkatan sebesar 16 persen dari tahun 2001. Meskipun angka kejadian
HIV baru berkurang, total jumlah penderitanya tetap mengalami peningkatan.
Masa remaja dikatakan sebagai masa yang paling rawan karena pada masa ini
sifat ingin tahu dan mencoba hal-hal baru. Terdapat hal-hal yang mempengaruhi
perilaku dan sikap remaja. Terdapat hal-hal yang dapat mendukung dan
membantu ataupun menghambat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang
berkaitan dengan sikap. Di kalangan siswa, hal-hal ini dikaitkan dengan media
informasi yang tersedia, dan pola didikan dari sekolah dan orangtua di rumah,
serta jenis kelamin dan teman bergaul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana tingkat pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV/AIDS di SMA
Negeri 17 Makassar.
Metode : Penelitian ini merupakan suatu penelitian deskriptif. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa di SMA Negeri 17 Makassar, dengan sampel
sebanyak 89 orang. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuisioner yang berisi 40
pertanyaan pengetahuan berdasarkan MDGs, dan 10 pernyataan sikap. Setelah
data terkumpul, kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS 16.0.
Hasil : Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan di dapatkan bahwa sebesar
68,5% responden memiliki pengetahuan baik, sebesar 31,5% responden memiliki
pengetahuan cukup dan tidak ada responden yang memiliki pengetahuan kurang.
Serta sebanyak 76,4% memiliki sikap dalam kategori baik, sebesar 23,6%
responden dalam kategori cukup dan tidak ada responden yang memiliki sikap
dalam kategori kurang.
Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa secara umum, pengetahuan dan sikap
remaja tentang HIV/AIDS di SMA Negeri 17 Makassar tergolong baik.
Kata kunci : pengetahuan, sikap, remaja, HIV/AIDS
Kepustakaan : 14 (2007-2011)
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL …………………………………………........ i
HALAMAN PENGESAHAN...…………………………………...... . ii
HALAMAN PERSETUJUAN ……….…………………………….. . iv
KATA PENGANTAR …………………………………………….... . v
ABSTRAK ……………………………………………………….... . vii
DAFTAR ISI ……………………………………………………...... . viii
DAFTAR SKEMA ………………………………………………... xi
DAFTAR TABEL ………………………………………………… xi
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………… xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………. 2
1.3 Tujuan Penelitian ………………………………….. 2
1.3.1 Tujuan Umum ....................................... 2
1.3.2 Tujuan Khusus ...................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian ………………………………… 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan tentang HIV/AIDS ……………………… 4
2.1.1 Definisi …………….......………………… 4
2.1.2 Epidemologi ………………………………. 4
2.1.3 Etiologi …………………………………… 5
2.1.4 Patogenesis ………………………………… 5
2.1.5 Cara Penularan ..........……………………. 7
2.1.6 Gejala Klinis …………………………….. 8
2.1.7 Pemeriksaan Diagnostik .........…………… 10
2.1.8 Penatalaksanaan ...…………………………. 10
2.1.9 Prognosis …………………………………. 11
2.1.10 Pencegahan …......……………………….. 11
ix
2.2 Pengetahuan dan Sikap terhadap HIV/AIDS .......... 12
2.2.1 Mitos-Mitos HIV/AIDS.....………………… 12
2.2.2 Pengetahuan ………………………………. 12
2.1.3 Sikap …..................................................... 13
BAB III KERANGKA KONSEP
3.1 Dasar Pemikiran Variabel yang diteliti ……………. 15
3.2 Kerangka Konsep ……………………..……………. 15
3.3 Defenisi Operasional ….....................................… 16
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Desain penelitian …………………………………. 19
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ……………………… 19
4.3 Populasi dan Sampel penelitian …………………… 19
4.4 Pengumpulan Data …...........…………………….. 20
4.4 Pengolahan Data ….....................……………….. 20
BAB V GAMBARAN UMUM SMA NEGERI 17 MAKASSAR
5.1 Sejarah singkat …....................................................... 21
5.2 Visi dan Misi …....................……………………….. 21
5.2.1 Visi ...................................………………… 21
5.2.2 Misi …..............……………………………. 21
5.2.3 Tujuan …..........……………………………. 22
5.2 Fasilitas …............................……………………….. 22
BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
6.1 Karakteristik Responden …..................................... 24
6.1.1 Jenis Kelamin ............................…………… 24
6.1.2 Pendidikan Orangtua …............……………. 24
6.1.3 Tempat Tinggal ….……………………….... 25
6.1.4 Sumber Informasi tentang HIV/AIDS ..….... 25
6.1.5 Pengetahuan tentang HIV/AIDS………….... 26
6.1.7 Sikap terhadap HIV/AIDS ..................….... 27
6.2 Deskripsi Antarvariabel ...…..................................... 28
6.2.1 Jenis Kelamin dan Pengetahuan …………… 28
6.2.2 Tingkat Pendidikan Orangtua dan Pengetahuan 28
x
6.2.3 Tempat Tinggal dan Pengetahuan ………..... 30
6.2.4 Sumber Informasi dan Pengetahuan .....….... 31
6.2.5 Jenis Kelamin dan Sikap ...........…………… 32
6.2.6 Tingkat Pendidikan Orangtua dan Sikap ...... 33
6.2.7 Tempat Tinggal dan Sikap …..........……..... 34
6.2.8 Sumber Informasi dan Sikap ...............….... 35
6.3 Pembahasan ………………………………………… 36
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan ………………………………………… 39
7.2 Saran ………………………………………………. 39
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………. 41
LAMPIRAN……………………………………………………… 43
xi
DAFTAR SKEMA
Skema Halaman
3.1 Kerangka Konsep………………………………………………. … 15
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1. Distribusi Jenis Kelamin Responden ……..............… 24
Tabel 2. Distribusi Tingkat Pendidikan Orangtua Responden…. 24
Tabel 3. Distribusi Tempat Tinggal Responden ….………….... 25
Tabel 4. Distribusi Sumber Informasi tentang HIV/AIDS yang diakses
responden .................................................................….... 25
Tabel 5. Distribusi Pengetahuan Responden tentang HIV/AIDS ... 26
Tabel 6. Distribusi Sikap Responden terhadap HIV/AIDS .…....... 27
Tabel 7. Distribusi Jenis Kelamin Responden terhadap Pengetahuan
HIV/AIDS ….......................................................……… 28
Tabel 8. Distribusi Tingkat Pendidikan Orangtua Responden terhadap
Pengetahuan HIV/AIDS..................................………….. 29
Tabel 9. Distribusi Tempat Tinggal Responden terhadap Pengetahuan
HIV/AIDS ………..................................................... 30
Tabel 10. Distribusi Sumber Informasi terhadap Pengetahuan HIV/AIDS
.............................................................................….... 31
Tabel 11. Distribusi Jenis Kelamin terhadap Sikap Responden terhadap
HIV/AIDS ...............................................……………..... 32
Tabel 12. Distribusi Tingkat Pendidikan Orangtua terhadap Sikap
Responden terhadap HIV/AIDS ................................... . 33
Tabel 13. Distribusi Tempat Tinggal terhadap Sikap Responden terhadap
HIV/AIDS …..................................................……..... 34
Tabel 14. Distribusi Sumber Informasi terhadap Sikap Responden terhadap
HIV/AIDS ..........................................................….... 35
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Seminar Proposal
Lampiran 2 Lembar Persetujuan Seminar Hasil
Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian SMA Negeri 17 Makassar
Lampiran 4 Surat izin penelitian Dinas Pendidikan Kota Makassar
Lampiran 5 Rekomendasi Penelitian Kantor Kesatuan Bangsa dan
Perlindungan Masyarakat Kota Makassar
Lampiran 6 Izin Penelitian BKPMD Pemerintah Propinsi Sulawesi
Selatan
Lampiran 7 Riwayat Hidup Peneliti
Lampiran 8 Lembar Kuisioner penelitian
Lampiran 9 Hasil Pengolahan Data Jawaban Kuesioner Siswa SMA
Negeri 17 Makassar
�
�
�
�
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
HIV atau human immunodeficiency virus merupakan virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan kemudian menimbulkan AIDS
(acquired immunodeficiency syndrome). AIDS diartikan sebagai kumpulan gejala
atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi
HIV. AIDS itu sendiri merupakan tahap akhir dari HIV.
Masalah HIV/AIDS merupakan masalah yang mengancam Indonesia dan
banyak negara di seluruh dunia. Menurut data WHO, pada tahun 2011 di seluruh
dunia terdapat 34 juta orang hidup dengan HIV/AIDS. Dibandingkan dengan pada
tahun 2001 yang penderitanya sekitar 29,4 juta orang, terjadi peningkatan sebesar
16 persen. Data dari WHO ini menyatakan bahwa meskipun angka kejadian HIV
baru berkurang, total jumlah penderitanya tetap mengalami peningkatan.
Diperkirakan pula pada tahun 2011, 8 dari 100 orang dewasa berusia 15
sampai 49 tahun merupakan orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Sementara itu,
meskipun angka kematian akibat HIV/AIDS ini telah berkurang dari puncaknya
pada tahun 2005 dengan 2,3 juta orang, diperkirakan pada tahun 2011 angka
kematiannya di seluruh dunia akibat penyakit ini adalah 1,7 juta orang.
HIV/AIDS dapat menular melalui cairan sperma atau vagina, cairan darah,
maupun dari cairan air susu ibu (ASI). Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa
terjadi peningkatan infeksi HIV pada pengguna narkotika akibat penyalahgunaan
penggunaan jarum suntik. Mirisnya, sebagian besar ODHA yang menggunakan
narkotika adalah remaja dan usia dewasa muda yang merupakan usia produktif.
Masa remaja dikatakan sebagai masa yang paling rawan karena pada masa
ini sifat ingin tahu dan mencoba hal-hal yang baru pada remaja sangat sering
terjadi. Apabila sifat ingin tahu ini tidak diiringi dengan pengetahuan atau
infromasi yang memadai mengenai kesehatan reproduksi maka dapat
mengakibatkan terjadinya aktivitas seksual sebelum tercapainya kematangan
mental dan spiritual. Lebih lanjut, hal ini sangat berhubungan erat dengan
penularan penyakit menular seksual yang mana salah satunya adalah HIV/AIDS.
2
Terdapat hal-hal yang mempengaruhi perilaku dan sikap seseorang. Di
antara hal-hal ini, terdapat hal-hal yang dapat mendukung dan membantu ataupun
menghambat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang berkaitan dengan
sikap. Di kalangan siswa, hal-hal ini dapat dikaitkan dengan media informasi yang
tersedia, dan pola didikan dari sekolah dan orangtua di rumah, serta jenis kelamin
dan teman bergaul.
Pengetahuan dan sikap remaja terhadap HIV/AIDS akan beragam
tergantung dari lingkungannya. SMA Negeri 17 Makassar merupakan salah satu
sekolah Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), yang mana merupakan
salah satu sekolah unggulan di Makassar. Akses informasi yang tergolong baik
oleh siswa dapat menjadi hal yang mendukung untuk pengetahuan tentang
HIV/AIDS. Dalam hal ini, penulis tertarik untuk mengetahui pengetahuan dan
sikap remaja terhadap HIV/AIDS di salah satu sekolah RSBI di Makassar.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah bagaimana pengetahuan dan sikap remaja tentang
HIV/AIDS di SMA Negeri 17 Makassar.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk memperoleh informasi mengenai pengetahuan dan sikap remaja
tentang HIV/AIDS di SMA Negeri 17 Makassar.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui deskripsi tentang pengetahuan dan sikap remaja tentang
HIV/AIDS di SMA Negeri 17 Makassar.
b. Untuk mengetahui hal-hal yang dapat mendukung serta membantu siswa
untuk lebih banyak mengetahui tentang HIV/AIDS berkaitan dengan
pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV/AIDS di SMA Negeri 17
Makassar.
3
c. Untuk mengetahui hal-hal yang dapat menghambat keinginan siswa untuk
lebih banyak mengetahui tentang HIV/AIDS berkaitan dengan
pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV/AIDS di SMA Negeri 17
Makassar.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan mengenai
perkembangan pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan dan memicu penelitian lainnya, khususnya yang berkaitan
dengan pengetahuan dan sikap remaja terhadap HIV/AIDS.
3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu, kompetensi,
dan pengalaman berharga bagi peneliti dalam melakukan penelitian
kesehatan pada umumnya, dan terkait dengan pengetahuan dan sikap
remaja terhadap HIV/AIDS pada khususnya.
4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dan masukan bagi
instansi terkait dan pemerintah sebagai bahan pertimbangan dalam
menentukan kebijakan-kebijakan dalam usaha mencegah HIV/AIDS.
5. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi
peneliti-peneliti selanjutnya yang juga ingin melakukan penelitian tentang
pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV/AIDS.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan tentang HIV/AIDS
2.1.1 Definisi
HIV (human immunodeficiency virus) adalah retrovirus yang menyerang
sistem imunitas manusia dan lebih lanjut menyebabkan AIDS (acquired
immunodeficiency syndrome). (1)
Virus ini seterusnya menyerang dan merusak sel-
sel limfosit T CD4+ sehingga imunitas penderita rusak dan rentan terhadap
berbagai macam infeksi. (2)
2.1.2 Epidemiologi
Kasus pertama AIDS dilaporkan di Los Angeles pada bulan Juni 1981
oleh dr. Gottlib pada lima remaja homoseksual yang semuanya aktif secara
seksual dan menunjukkan gejala yang sama berupa penurunan imunitas dan
infeksi oleh pneumocystis carinii pneumonia (PCP).(3)
Kasus pertama yang terjadi di Indoneisa dilaporkan pada April tahun 1987
pada seorang turis asal Belanda homoseksual yang telah didiagnosis 2 tahun
sebelumnya. Dalam kurun waktu 13 tahun berikutnya menunjukkan peningkatan
laporan kasus secara perlahan-lahan. Pada tahun 2000, didapatkan peningkatan
tajam dari penderita AIDS ini. (3)
Pada tahun 1987 sampai dengan 2002, peningkatan kasus baru penderita
AIDS masih rendah. Akhir tahun 1997 jumlah total kasus AIDS di Indonesia
adalah 153 kasus, sedangkan jumlah kasus infeksi HIV baru adalah 486 kasus.
Penularannya 70% adalah melalui hubungan seksual berisiko. Namun, pada akhir
tahun 2002, terdapat peningkatan signifikan terhadap sub-populasi berisiko
dengan peningkatan sebesar 5% sehingga Indonesia masuk ke dalam kelompok
negara epidemi terkonsentrasi. Pada akhir tahun 2002, dilaporkan jumlah
kumulatf kasus AIDS adalah 1016 kasus, dan total infeksi HIV adalah 2552 kasus.
Peningkatan pesat ini disebabkan oleh penyebaran melalui jarum suntik non-steril
oleh pengguna napza suntik (penasun) sementara penularan melalui hubungan
seksual berisiko tetap berlangsung. (4)
5
Pada tahun 2006, didapatkan peningkatan pesat dari penderita AIDS dan
infeksi HIV. Presnetase jumlah usia muda dan anak-anak penderita HIV
meningkat. Penderita dari golongan usia 20 sampai 29 tahun mencapai 55%, bila
digabung sampai kelompok usia 49 tahun mencapai 89%. Sementara itu,
presentase penderita golongan anak di bawah 5 tahun adalah 1%. Diperkirakan
pada tahun 2006 ini sebanyak 4360 anak tertular HIV dari ibunya yang positif
HIV dan separuhnya meninggal. Dan penderita AIDS sampai dengan Maret 2009
dengan penderita 74,5% adalah laki-laki. (5)
2.1.3 Etiologi
HIV pada mulanya disebut sebagai LAV (lymphadenopathy associated
virus), yang ditemukan oleh ilmuwan Institute Pasteur Paris, Barre-Sirrousi
Montagnier bersama rekannya pada tahun 1983. Tahun 1984 Popovic, Gallo, dan
rekannya dari National Institute of Health, Amerika menemukan virus lain yang
disebut Human T Lymphotropic Virus Type III (HLTV-III). Penyelidikan lebih
lanjut membuktikan bahwa kedua virus ini sama, lalu kemudian disebut sebagai
HIV-1. (2)
Tahun 1985 ditemukan retrovirus yang berbeda dengan HIV-1 pada
penderita yang berasal dari Afrika Barat. Virus ini disebut sebagai LAV-2 yang
selanjutnya disebut sebagai HIV-2. Dibandingkan dengan HIV-1, HIV-2 kurang
virulensinya. Namun, sejumlah besar individu yang terinfeksi oleh HIV-2 akan
terinfeksi oleh HIV-1. (2)
2.1.4 Patogenesis
HIV adalah retrovirus yang masuk anggota subfamili lentivirinae. Ciri
khas morfologi yang unik dari HIV adalah adanya nukleoid yang berbentuk
silindris dalam virion matur. Virus ini mengandung 3 gen yang dibutuhkan untuk
replikasi retrovirus, yakni gag, pol, env. Terdapat lebih dari 6 gen tambahan
pengatur ekspresi virus yang penting dalam patogenesis penyakit. Satu protein
replikasi fase awal yaitu protein Tat, berfungsi dalam transaktivasi dimana produk
gen virus terlibat dalam aktivasi transkripsional dari gen virus lainnya.
Transaktivasi pada HIV sangat efisien untuk menentukan virulensi dari infeksi
6
HIV. Protein Rev dibutuhkan untuk ekspresi protein struktural virus. Rev
membantu keluarnya transkrip virus yang terlebaps dari nukleus. Protein Nef
menginduksi produksi khemokin oleh makrofag, yang kemudian dapat
menginfeksi sel yang lain. (1)
Gen HIV-ENV memberikan kode pada sebuah protein 160-kilodalton (kD)
yang kemudian membelah menjadi bagian 120-kD (eksternal) dan 41-kD
(transmembranosa). Keduanya merupakan glikosilat, glikoprotein 120 yang
berkaitan dengan CD4 dan mempunyai peran yang sangat penting dalam
membantu perlekatan virus dengan sel target. (1)
Setelah virus masuk dalam tubuh maka target utamanya adalah limfosit
CD4 karena virus memiliki afinitas terhadap molekul permukaan CD4. Virus ini
mempunyai kemampuan untuk mentransfer informasi genetik mereka dari RNA
ke DNA dengan menggunakan enzim yang disebut reverse transcriptase. Limfosit
CD4 berfungsi mengkoordinasikan sejumlah dungsi imunologis yang penting.
Hilangnya fungsi tersebut menyebabkan gangguan respon imum yang progresif.
(1)
Setelah infeksi primer, terdapat 4-11 hari masa antara infeksi mukosa dan
viremia permulaan yang dapat dideteksi selama 8-12 minggu. Selama masa itu,
virus tersebar luas ke seluruh tubuh dan mencapai organ limfoid. Pada tahap ini
telah terjadi penurunan jumlah sel-T CD4. Respon imum terhadap HIV terjadi 1
minggu sampai 3 bulan setelah infeksi, viremia plasma menurun, dan level sel
CD4 kembali meningkat kembali tetapi tidak mampu menyingkirkan infeksi
secara sempurna. Masa laten klinis ini bisa berlangsung selama 10 tahun. Selama
masa laten ini, akan terjadi replikasi virus yang meningkat. Diperkirakan sekitar
10 milyar partikel HIV dihasilkan dan dihancurkan setiap harinya. Waktu paruh
virus dalam plasma adalah sekitar 6 jam, dan siklus hidup virus rata-rata 2,6 hari.
Limfosit T-CD4 yang terinfeksi memiliki waktu paruh 1,6 hari. Cepatnya
proliferasi ini ditambah dengan angka kesalahan reverse transcriptase HIV yang
berikatan memungkinkan setiap nukleotida dari genom HIV untuk bermutasi
dalam basis harian. (1)
Akhirnya pasien akan menderita gejala-gejala konstitusional dan penyakit
klinis yang nyata seperti infeksi oportunistik atau neoplasma. Level virus yang
7
lebih tinggi dapat terdeteksi dalam plasma selama tahap infeksi yang lebih lanjut
dan lebih virulen daripada yang ditemukan pada awal infeksi. (1)
Infeksi oportunistik dapat terjadi karena para pengidap HIV memiliki daya
tahan tubuh yang menurun sampai pada tingkat yang sangat rendah, sehingga
berbagai jenis mikroorganisme dapat menyerang bagian-bagian tubuh tertentu.
Bahkan, mikroorganisme komensal bisa menjadi ganas dan menimbulkan
penyakit. (1)
2.1.5 Cara Penularan
HIV terdapat terutama pada cairan tubuh manusia. Cairan yang
berpotensial mengandung HIV adalah darah, cairan sperma, cairan vagina, dan air
susu ibu. Penularan HIV dapat terjadi melalu beberapa cara, yaitu: kontak seksual,
kontak dengan darah atau sekret yang infeksius, ibu ke anak selama masa
kehamilan, persalinan, dan pemberian ASI. (6)
1. Seksual
Penularan melalui hubungan heteroseksual adalah yang paling dominan
dari semua cara penularan. Penularan melalui hubungan seksual dapat
terjadi selama senggama laki-laki dengan perempuan atau dengan laki-
laki. Senggama berarti kontak seksual dengan penetrasi vaginal, anal
(anus), oral (mulut), antara dua individu. Risiko tertinggi adalah penetrasi
vaginal atau anal yang tidak terlindung dari individu yang terinfeksi HIV.
2. Melalui transfusi darah atau produk darah yang tercemar dengan virus
HIV.
3. Melalui jarum suntik atau alat lain yang ditusukkan atau tertusuk ke dalam
tubuh yang terkontaminasi dengan virus HIV, seperti jarum tato atau pada
pengguna napza suntik secara bergantian. Juga bisa terjadi ketika
melakukan prosedur tindakan medis ataupun terjadi kecelakaan kerja bagi
petugas kesehatan.
4. Melalui silet atau pisau, pencukur jenggot secara bergantian.
5. Melalui transplantasi organ pengidap HIV
6. Penularan dari ibu ke anak
8
Kebanyakan infeksi HIV pada anak didapat dari ibunya saat ia dikandung,
dilahirkan, dan sesudah lahir melalui ASI.
7. Penularan HIV melalui pekerjaan: pekerja kesehatan dan petugas
laboratorium.
Terdapat risiko penularan melalui pekerjaan yang kecil, tetapi definitif,
yaitu pada pekerja kesehatan, petugas laboratorium, dan orang lain yang
bekerja dengsn spesimen/bahan terinfeksi HIV, terutama bila
menggunakan benda tajam.
Tidak terdapat bukti yang meyakinkan bahwa air liur dapat menularkan
infeksi baik melalui ciuman maupun pajanan lain misalnya sewaktu bekerja pada
pekerja kesehatan. Selain itu air liur terdapat inhibitor terhadap aktivitas HIV.
Menurut WHO (1996), terdapat beberapa cara dimana HIV tidak dapat
ditularkan antara lain:
1. Kontak fisik
Orang yang berada dalam satu rumah dengan penderita HIV/AIDS,
bernapas dengan udara yang sama, bekerja maupun berada dalam suatu
ruangan dengan pasien tidak akan tertular. Bersalaman, berpelukan
maupun mencium pipi, tangan dan kening penderita HIV/AIDS tidak akan
menyebabkan seseorang tertular.
2. Memakai milik penderita
3. Menggunakan tempat duduk toilet, handuk, peralatan makan maupun
peralatan kerja penderita HIV/AIDS tidak akan menular.
4. Digigit nyamuk maupun serangga dan binatang lainnya.
5. Mendonorkan darah bagi orang yang sehat tidak dapat tertular HIV.
2.1.6 Gejala Klinis
Gejala klinis terdiri dari 2 gejala yaitu gejala mayor (umum terjadi) dan
gejala minor (tidak umum terjadi): (7)
Gejala mayor:
a. Berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan
b. Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
c. Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan
9
d. Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis
e. Demensia/ HIV ensefalopati
Gejala minor:
a. Batuk menetap lebih dari 1 bulan
b. Dermatitis generalisata
c. Adanya herpes zoster multisegmental dan herpes zoster berulang
d. Kandidias orofaringeal
e. Herpes simpleks kronis progresif
f. Limfadenopati generalisata
g. Retinitis virus Sitomegalo
Menurut CDC (Center for Disease Control), gejala klinis dan diagnosis
HIV/AIDS dibagi menjadi empat kelompok.
1. Infeksi akut HIV
Disebut juga sebagai infeksi primer, yakni waktu dari paparan virus
sampai timbulnya gejala, yaitu antara 2-4 minggu. Infeksi akut biasanya
asimtomatis, tetapi menunjukkan gejala seperti demam influenza. Jarang
sekali diagnosis ditegakkan pada fase ini sebab tes serologi standar untuk
HIV masih memberikan hasil megatif (window period).
2. Infeksi seropositif HIV simtomatis
Pada dewasa, periode laten HIV bisa berlangsung selama beberapa bulan,
bahkan tahun. Namun, pemeriksaan pada saat itu akan menunjukkan
seropositif antibodi p24 dan gp41. Pada fase ini, pasien memiliki potensi
tinggi untuk menularkan HIV kepada orang lain.
3. Persistent Generalized Lymphadenopathy / PGL
Pada fase ini, terdapat pembesaran limfonodus yang setidaknya terdapat
pada dua tempar selain inguinal yang tidak disebabkan oleh penyakit lain
ataupun pengobatan tertentu yang dapat menyebabkan hal tersebut selama
minimal 3 bulan terakhir. Pada fase ini, pasien mulai mengalami beberapa
keluhan seperti penurunan berat badan dan diare kronik.
4. Gejala berkaitan dengan HIV/AIDS
10
Infeksi HIV tanpa terapi akan berkembang dan menimbulkan gejala-gejala
yang berkaitan dengan HIV/AIDS. Limfosit CD4+ pada penderita di fase
ini turun di bawah 100/mm3. Fase ini dikenali sebagai ‘full blown AIDS.’
2.1.7 Pemeriksaan Diagnostik
Diagnosis laboratorium dilakukan dengan menggunakan 2 metode:
• ELISA : tes ini mempunyai sensitifitas yang tinggi, yaitu 98%-100%.
Prinsip kerjanya adalah dengan melihat respon zat antibodi spesifik. Akan
tetapi, hasil yang positif hanya bisa dikonfirmasi 2-3 bulan sesudah
infeksi.
• PCR (Polymerase Chain Reaction) : kaedah ini menggunakan isolasi virus
dari sampel dan dideteksi dengan menggunakan mikroskop elektron dan
deteksi antigen virus. (2)
2.1.8 Penatalaksanaan
Secara umum, penatalaksanaan penderita HIV/AIDS terdiri dari beberapa
jenis, yaitu:
a. pengobatan untuk menekan replikasi virus HIV dengan obat anti retroviral
(ARV). Obat ARV terdiri dari beberapa golongan seperti nucleoside
reverse transcriptase inhibitor, nucleotide reverse transcriptase inhibitor,
non nucleoside reverse transcriptase inhibitor dan inhibitor protease.
Obat-obat ini hanya berperan dalam menghambat replikasi virus tetapi
tidak bisa menghilangkan virus yang telah berkembang. Tidak semua
ARV tersedia di Indonesia.
b. pengobatan untuk mengatasi berbagai penyakit infeksi dan kanker yang
menyertai infeksi HIV/AIDS.
c. pengobatan suportif, yaitu makanan yang mempunyai nilai gizi yang lebih
baik dan pengobatan pendukung lain seperti dukungan psikososial dan
dukungan agama serta tidur yang cukup dan perlu menjaga kebersihan. (8)
Pemberian anti retroviral (ARV) telah menyebabkan kondisi kesehatan para
penderita menjadi jauh lebih baik. Infeksi penyakit oportunistik lain yang berat
dapat disembuhkan. Penekanan terhadap replikasi virus menyebabkan penurunan
11
produksi sitokin dan protein virus yang dapat menstimulasi pertumbuhan. Obat
ARV terdiri dari beberapa golongan seperti nucleoside reverse transkriptase
inhibitor, nucleotide reverse transcriptase inhibitor, non nucleotide reverse
transcriptase inhibitor dan inhibitor protease. Obat-obat ini hanya berperan dalam
menghambat replikasi virus tetapi tidak bisa menghilangkan virus yang telah
berkembang. (1)
Vaksin terhadap HIV dapat diberikan pada individu yang tidak terinfeksi
untuk mencegah baik infeksi maupun penyakit. Dipertimbangkan pula
kemungkinan pemberian vaksin HIV terapeutik, dimana seseorang yang terinfeksi
HIV akan diberi pengobatan untuk mendorong respon imun anti HIV,
menurunkan jumlah sel-sel yang terinfeksi virus, atau menunda onset AIDS.
Namun perkembangan vaksin sulit karena HIV cepat bermutasi, tidak diekspresi
pada semua sel yang terinfeksi dan tidak tersingkirkan secara sempurna oleh
respon imun inang setelah infeksi primer. (1)
2.1.9 Prognosis
HIV/AIDS sampai saat ini memang belum dapat disembuhkan secara total.
Namun, data selama 8 tahun terakhir menunjukkan bukti yang sangat meyakinkan
bahwa pengobatan dengan kombinasi beberapa obat anti HIV (obat anti retroviral,
disingkat obat ARV) bermanfaat menurunkan morbiditas dan mortilitas dini
akibat infeksi HIV. (8)
Terapi anti retroviral gabungan untuk infeksi HIV telah menandai revolusi
pengobatan HIV dan AIDS. Pengobatan tersebut, yang biasanya melibatkan dua
nucleoside reverse transcriptase inhibitor dan setidaknya satu inhibitor protease
atau satu nonnucleoside reverse transcriptase inhibitor disebut terapi anti
retroviral yang sangat aktif (highly active antiretroviral therapy/ HAART). (8)
2.1.10 Pencegahan
Pencegahan AIDS difokuskan pada tiga cara penularan yang utama, yaitu:
(1) kontak seksual, (2) penggunaan jarum suntik dan (3) transfusi darah. (8)
Pengendalian diri untuk tidak berperilaku resiko tertular virus AIDS
adalah kunci pencegahan yang jika dikembangkan secara konsisten akan cukup
12
efektif untuk menyelamatkan masyarakat dari wabah penularan virus AIDS ini.
Pengendalian diri dapat diterapkan melalui tiga cara, yaitu puasa (P) seks
(abstinensia), artinya tidak melakukan hubungan seks, setia (S) pada pasangan
seks yang sah, artinya tidak berganti-ganti pasangan seks dan penggunaan
kondom pada setiap melakukan hubungan seksual yang beresiko tertular virus
AIDS atau penyakit menular seksual (PMS). (8)
Saat ini perkembangan vaksin HIV sangat ditekankan. Vaksin digunakan
untuk menginduksi imunitas tambahan pada tiap imunitas yang menurun akibat
infeksi alamiah pada pasien. Sebagian besar vaksin yang kini tersedia didasarkan
pada protein selubung ekstraselular gp 120 atau protein prekusor selubung gp 160.
Salah satu faktor yang mungkin membatasi keberhasilan vaksin ini adalah
banyaknya jenis protein selubung antara galur HIV berbeda.
2.2 Pengetahuan dan Sikap terhadap HIV/AIDS
2.2.1 Mitos-Mitos HIV/AIDS
Mitos adalah berita/informasi yang beredar di masyarakat yang diyakini
oleh masyarakat tetapi tidak terbukti kebenarannya. Banyak orang percaya bahwa
HIV dan AIDS dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk, minum dari gelas yang
sama dengan orang dengan AIDS, bergaul sehari-hari dengan orang dengan AIDS
yang batuk, dengan memeluk atau mencium orang dengan AIDS, dan seterusnya.
Hal ini menyebabkan terjadinya stigma dan diskriminasi pada penderita
HIV/AIDS (ODHA Indonesia, 2007).(8)
2.2.2 Pengetahuan
Menurut Notoadmojo (2007), pengetahuan adalah merupakan hasil dari
tahu dan terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek
tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni: indra
penglihatan, indra pendengaran, indera penciuman, indera perasa dan indera
peraba. Pengetahuan seorang individu terhadap sesuatu dapat berubah dan
berkembang sesuai kemampuan, kebutuhan, pengalaman dan tinggi rendahnya
mobilitas informasi tentang sesuatu di lingkungannya.(8)
Pengetahuan mempunyai 6 tingkatan yaitu:
13
a. Tahu (know) adalah mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa
yang dipelajari adalah menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan,
menyatakan dan sebagainya.
b. Memahami (comprehension) adalah suatu kemampuan menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi materi
tersebut secara benar.
c. Aplikasi (application) adalah kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).
d. Analisis (analysis) adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu
struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitanya satu sama lain.
e. Sintesis (synthesis) adalah kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang
baru.
f. Evaluasi (evaluation) adalah kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek.
2.2.3 Sikap
Sikap adalah reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap
suatu stimulus atau objek. Sikap belum merupakan suatu tindakan ataupun
aktivitas, namun merupakan pre-disposisi tindakan atau prilaku. Sikap terdiri dari
3 komponen pokok yaitu: (8)
1. Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek.
2. Kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek.
3. Kecenderungan untuk bertindak.
Seperti pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan, yakni:
a. Menerima (receiving), diartikan bahwa orang (subjek) mau dan
memperhatikan stimulus yang diberikan (objek).
14
b. Merespons (responding) yaitu memberikan jawaban apabila ditanya,
mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan merupakan suatu
indikasi dari sikap.
c. Menghargai (valuing) yaitu mengajak orang lain untuk mengerjakan atau
mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah. Ini merupakan
indikasi sikap tingkat tiga.
d. Bertanggung jawab (responsible) atas segala sesuatu yang telah dipilihnya
dengan segala resiko. Ini merupakan indikasi sikap yang paling tinggi.
15
BAB III
KERANGKA KONSEP
3.1 Dasar Pemikiran Variabel yang Diteliti
Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) merupakan salah satu
masalah kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian dunia pada umumnya, dan
Indonesia pada khususnya. Peningkatan angka kejadian HIV/AIDS tidak hanya
disebabkan oleh faktor perilaku seksual, tetapi juga penggunaan narkoba suntik
secara bersama-sama. Kurangnya pengetahuan mengenai hal ini merupakan salah
satu penyebab tetap tingginya kasus HIV/AIDS. Pengetahuan dan sikap yang
berkaitan dengan narkoba dan HIV/AIDS serta faktor-faktor yang diperlukan
dalam mengembangkan pendidikan kesehatan pada siswa sekolah. Penyakit ini
memang memiliki angka kematian yang tinggi, dimana hampir seluruh pendertia
AIDS meninggal dalam waktu lima tahun setelah menunjukkan gejala pertama
AIDS. Hampir semua siswa tidak mempunyai pengetahuan yang memadai
mengenai masalah HIV/AIDS begitu pula kesadaran tentang bahaya HIV/AIDS,
baik dari segi cara infeksi, penularan, juga perilaku hidup sehat yang berkaitan
dengan penyakit tersebut. Dalam menurunkan kejadian penyakit seperti
HIV/AIDS ini diperlukan peran institusi sekolah (guru), aparat hukum seperti
kehakiman dan kepolisian, serta petugas kesehatan.
3.2 Kerangka Konsep
Jenis Kelamin
Pendidikan Orangtua
Tempat Tinggal
Sumber Informasi
Pengetahuan tentang
HIV/AIDS
Sikap tentang
HIV/AIDS
Remaja
16
3.3 Definisi Operasional
1. Jenis Kelamin
Jenis kelamin adalah status jenis kelamin siswa sesuai dengan yang
tercantum di dalam kuesioner. Hasil ukur dikategorikan sebagai berikut:
a. Laki-laki
b. Perempuan
Skala yang digunakan adalah skala nominal.
2. Pendidikan orangtua (ayah dan ibu)
Pendidikan orangtua adalah status pendidikan terakhir yang dijalani oelh
orangtua (ayah dan ibu) siswa. Dengan adanya status pendidikan dari orangtua
diharapkan dapat menjelaskan pengaruh informasi yang diperoleh siswa melalui
orangtuanya.
Hasil ukur dikategorikan sebagai berikut:
a. Tidak bersekolah
b. Tamat SD
c. Tamat SMP
d. Tamat SMA
e. Diploma/S1
f. S2
g. S3
Skala yang digunakan adalah skala nominal.
3. Tempat tinggal
Tempat tinggal yang dimaksud adalah gambaran tempat tinggal siswa
termasuk dengan siapa siswa tersebut tinggal. Hal ini bermaksud untuk
memperoleh gambaran pengaruh informasi kesehatan yang diperoleh siswa
dengan atau tanpa orangtua.
Hasil ukur dikategorikan sebagai berikut:
a. Tinggal bersama orangtua
b. Tidak tinggal bersama orangtua
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala nominal.
17
4. Sumber infromasi
Sumber informasi yang dimaksud adalah segala sumber yang dapat
diakses oleh siswa dalam memperoleh infromasi. Dalam hal ini, diharapkan dapat
diketahui sumber informasi apa saja yang mendukung pengetahuan siswa dalam
memperoleh informasi mengenai HIV/AIDS.
Hasil ukur:
a. Orangtua
b. Sekolah/guru
c. Teman
d. Media cetak/elektronik
e. Internet
f. Lain-Lain
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala nominal.
5. Pengetahuan
Pengetahuan adalah apa yang diketahui remaja tentang pengertian dan cara
penularan HIV/AIDS, gejala penderita serta pencegahannya.
Penilaian terhadap pengetahuan remaja terhadap HIV/AIDS dilakukan
dengan mengajukan pertanyaan berdasarkan indikator pengetahuan komprehensif
tentang HIV/AIDS pada remaja oleh MDGs (11)
, yaitu mengetahui 2 cara
mencegah dan 3 miskonsepsi mengenai HIV/AIDS. Pengetahuan komprehensif
itu adalah tahu bahwa (1) penggunaan kondom dapat mencegah penularan HIV,
(2) setia dengan satu pasangan seks dapat mencegah penularan HIV, (3) penderita
HIV dapat saja terlihat sehat, (4) gigitan nyamuk tidak menularkan HIV, (5)
berbagi makanan dengan penderita HIV tidak menularkan HIV. Akan diberikan
kuesioner berisi 40 pertanyaan, setiap pertanyaan yang dijawab benar akan
diberikan skor 1.
Hasil ukur dikategorikan sebagai berikut:
a. Skor > 28: baik
b. Skor 15-28 : cukup
c. Skor <14 : kurang
Skala pengukuran yang dipakai tersebut adalah skala ordinal.
18
6. Sikap
Sikap adalah tanggapan atau respon remaja terhadap hal-hal yang
berhubungan dengan perilaku mencegah HIV/AIDS dan sikap mereka terhadap
penderita HIV/AIDS.
Penilaian terhadap sikap remaja dalam mencegah HIV/AIDS dilakukan
dengan mengajukan 10 pertanyaan yang berisi pernyataan terkait dengan sikap
remaja terhadap HIV/AIDS. Setiap respon yang mendukung pencegahan
HIV/AIDS akan diberikan skor 1.
Hasil ukur dikategorikan sebagai berikut :
a. Skor >7 : baik
b. Skor 4-7 : cukup
c. Skor <4 : kurang
Skala pengukuran yang dipakai tersebut adalah skala ordinal.
19
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survei, yang
mana merupakan suatu metode untuk mengetahui informasi berupa pengetahuan
dan sikap remaja di SMA Negeri 17 Makassar tentang HIV/AIDS.
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 17 Makassar dengan waktu
penelitian adalah Oktober 2013.
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa di SMA Negeri 17 Makassar
yang keseluruhannya berjumlah 810 orang.
Sedangkan perkiraan besar sampel yang diambil pada penelitian ini
merujuk pada Metodologi Penelitian Kesehatan oleh Notoatmodjo. Dengan
mengambil tingkat ketepatan relatif 10% dengan jumlah total populasi adalah 810
orang, maka sampel pada penelitian ini adalah 89 orang.
� � ��
� � ���
� � ����
� � ����� �
n = 89 orang
Keterangan: n = jumlah sampel.
N = total populasi, yaitu 810 orang
d = tingkat ketepatan relatif, yaitu 10% = 0,1
Kriteria inklusinya adalah semua siswa kelas X, XI, dan XII SMA Negeri
17 Makassar yang bersedia ikut dalam penelitian dan mengisi kuesioner.
20
Sedangkan, kriteria eksklusinya adalah semua siswa kelas X, XI, dan XII
SMA Negeri 17 Makassar yang tidak bersedia ikut dalam penelitian atau tidak
mengisi kuesioner secara lengkap.
4.4 Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data primer. Yang mana
respondennya merupakan siswa-siswi SMA Negeri 17 Makassar yang telah
bersedia menjadi sampel. Siswa-siswi tersebut dibagikan kuesioner yang akan
mereka jawab untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan
pengetahuan dan sikap mereka terhadap HIV/AIDS.
4.5 Pengolahan Data
Data dari setiap sampel dimasukkan ke dalam komputer oleh peneliti.
Kemudian data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan
program SPSS 16.0 dan disajikan dalam bentuk tabel.
21
BAB V
GAMBARAN UMUM SMA NEGERI 17 MAKASSAR
5.1 Sejarah Singkat
SMA Negeri 17 Makassar mulai beroperasi pada bulan Januari 1992 atas
prakarsa para tokoh pendidikan di Daerah Sulawesi Selatan, Kanwil Depdikbud
yang mendapat dukungan sepenuhnya dari Pemda Tingkat I Sulawesi Selatan
kerjasama dengan Pengurus Yayasan Latimojong berupaya untuk mendirikan
sebuah sekolah unggulan di setiap daerah provinsi di seluruh Indonesia.
Sekolah ini menempati areal yang luasnya kurang lebih 3 Hektar dengan
fasilitas gedung-gedung peninggalan Fakultas Teknik UNHAS di Jalan Sunu
Nomor 11 Makassar.
Selama berdirinya banyak sekali mendapat perhatian, baik dari Pemerintah
Daerah Tingkat I Provinsi Sulawesi Selatan maupun dari Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan sendiri. Ini terlihat adanya peningkatan dari berbagai hal, baik
dari segi sarana prasarana maupun dari pengelolaan dan manajemennya.
Pada tanggal 23 Agustus 1993, SMA Negeri 17 Makassar secara resmi
disahkan keberadaannya oleh pemerintah dengan SK Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor : 0313/O/1993 Tahun Ajaran 1992/1993.
5.2 Visi dan Misi
5.2.1 Visi
"Terwujudnya insan yang unggul dalam prestasi yang dilandasi imtaq dan
ipteks serta siap bersaing di era globalisasi."
5.2.2 Misi
1. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianutnya,
2. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif dalam upaya
meningkatkan mutu pembelajaran,
3. Menumbuh kembangkan semangat keunggulan dan budaya belajar
yang tinggi kepada seluruh peserta didik untuk bersaing di tingkat
sekolah, lokal, nasional, dan internasional,
22
4. Meningkatkan komitmen dan loyalitas seluruh pendidik dan tenaga
kependidikan terhadap tugas pokok dan fungsinya,
5. Menumbuh kembangkan semangat keunggulan, kreativitas, inovasi,
dan kemandirian kepada seluruh warga sekolah dalam melaksanakan
tugas,
6. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi
dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal,
7. Mengembangkan Teknologi Informasi dan komunikasi dalam
pembelajaran dan administrasi sekolah,
8. Meningkatkan apresiasi terhadap seni dan budaya bangsa,
9. Menumbuhkan budaya hidup bersih dan sehat.
5.2.3 Tujuan
1. Mempersiapkan peserta didik yang bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia,
2. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang
berkepribadian, cerdas, berkualitas dan berprestasi dalam bidang
akademik maupun non akademik pada tingkat sekolah, lokal, nasional,
dan internasional,
3. Membekali peserta didik agar memiliki keterampilan teknologi
informasi dan komunikasi serta mampu mengembangkan diri secara
mandiri,
4. Menanamkan peserta didik sikap ulet dan gigih dalam berkompetisi,
beradaptasi dengan lingkungan dan mengembangkan sikap sportifitas,
5. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar
dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi baik di
dalam maupun di luar negeri.
5.3 Fasilitas
Sebagai salah satu SMA Unggulan di Sulawesi Selatan, SMA Negeri 17
Makassar memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang cukup memadai.
Sampai sekarang fasilitas yang ada antara lain :
23
1. Ruang belajar 18 ruang
2. Ruang perpustakaan 1 buah
3. Laboratorium Multimedia 1 buah
4. Laboratorium IPA 3 buah
5. Fisika
6. Kimia
7. Biologi
8. Laboratorium Komputer
9. Laboratorium Bahasa 1 buah
SMA Negeri 17 Makassar disamping menyediakan fasilitas pendidikan
yang memadai, juga menyediakan berbagai fasilitas olah raga yang telah
dimanfaatkan oleh siswa.
1. Lapangan Volly
2. Lapangan Basket
3. Lapangan Tennis
Untuk pengembangan ke depan dan meningkatkan prestasi siswa di bidang
olah raga, sarana tersebut akan terus ditambah dan dikembangkan.
Di samping itu juga tersedia berbagai fasilitas tambahan yang diharapkan
dapat menjunjang kegiatan belajar mengajar siswa, sarana tersebut terintegrasi di
dalam kampus SMA Negeri 17 Makassar.
1. Aula 1 buah
2. Asrama Siswa dengan kapasitas 96 orang 1 buah
3. Kantin siswa; yang dikenal dengan 'Kafe 17'
4. Masjid yang cukup megah dan besar yang menjadi pusat kegiatan
pendidikan Agama Islam
5. Lapangan Upacara
6. Dilengkapi dengan CCTV Di setiap Ruang Kelas
7. Suasana Lingkungan Sekolah dengan Konsep Green School (12)
24
BAB VI
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
6.1 Karakteristik Responden
6.1.1 Jenis Kelamin
Jenis kelamin responden adalah laki-laki dan perempuan sebagaimana
disajikan pada tabel berikut.
Tabel 1. Distribusi Jenis Kelamin Responden
n %
Laki-laki 37 41,6
Perempuan 52 58,4
Total 89 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan hasil survei terhadap 89 responden remaja siswa SMA Negeri
17 Makassar, terdapat 37 orang laki-laki dan 52 orang perempuan yang bersedia
ikut dalam penelitian.
6.1.2 Pendidikan Orangtua
Tingkat pendidikan orangtua reponden dibedakan menjadi dua, yakni
tingkat pendidikan ayah dan tingkat pendidikan ibu responden. Lalu, masing-
masing tingkat pendidikan tersebut dibedakan lagi berdasarkan kategori: tidak
bersekolah, tamat SD, tamat SMP, tamat SMA, diploma / S1, S2, dan S3.
Distribusinya disajikan pada dua tabel di bawah ini.
Tabel 2. Distribusi Tingkat Pendidikan Orangtua Responden
Ayah Ibu
n % n %
Tidak Bersekolah 0 0 0 0
Tamat SD 0 0 0 0
Tamat SMP 0 0 1 1,1
25
Tamat SMA 11 12,4 14 15,7
Diploma / S1 47 52,8 50 56,2
S2 23 25,8 19 21,3
S3 8 9 5 5,6
Total 89 100 89 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 2 tentang distribusi pendidikan orangtua responden,
kebanyakan tingkat pendidikan orangtua responden adalah Diploma / S1 dengan
persentase lebih dari 50% (ayah 52,8% dan ibu 56,2%), disusul oleh tingkat
pendidikan terakhir S2 (ayah 25,8% dan ibu 21,3%).
6.1.3 Tempat Tinggal
Tempat tinggal responden dibedakan apakah responden tinggal bersama
orangtuanya atau tidak tinggal bersama orangtuanya (asrama, dsb). Distribusinya
disajikan pada tabel berikut.
Tabel 3. Distribusi Tempat Tinggal Responden
n %
Bersama Orangtua 82 92,1
Tidak Bersama Orangtua 7 7,9
Total 89 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan tabel tersebut, kebanyakan responden tinggal bersama dengan
orangtuanya, yaitu sebanyak 82 orang. Hanya sebagian kecil saja yang tinggal
tidak bersama dengan orangtuanya, yaitu sebanyak 7 orang.
6.1.4 Sumber Informasi tentang HIV/AIDS
Sumber informasi tentang HIV/AIDS yang dapat diakses oleh responden
antara lain adalah orangtua, sekolah / guru, teman, media cetak / elektronik,
26
internet, dan sumber lain-lain seperti seminar, sosialisasi, dan sebagainya. Pada
variabel ini, responden dapat memilih jawaban lebih dari satu.
Tabel 4. Distribusi Sumber Informasi tentang HIV/AIDS yang diakses
responden.
n %
Orangtua 60 67,4
Sekolah / Guru 87 97,8
Teman 55 61,8
Media Cetak / Elektronik 70 78,7
Internet 79 88,8
Lain-Lain 31 34,8
Sumber: Data Primer, 2013
Dari tabel di atas, dapat terlihat bahwa sumber informasi yang paling
banyak memberikan informasi tentang HIV/AIDS kepada para responden adalah
dari sekolah dan guru, yaitu sebanyak 97,8%, setelah itu dari internet sebanyak
88,8%.
6.1.5 Pengetahuan tentang HIV/AIDS
Pengetahuan responden tentang HIV/AIDS diinterpretasikan sebagai baik,
sedang, dan kurang. Dikatakan baik apabila responden menjawab benar lebih dari
28 pertanyaan dari 40 pertanyaan yang disajikan. Dikatakan sedang apabila
responden menjawab benar 14 sampai 28 pertanyaan. Dan dikatakan kurang
apabila responden hanya menjawab benar kurang dari 14 pertanyaan dari 40
pertanyaan yang disajikan. Distribusi interpretasi pengetahuan responden tentang
HIV/AIDS disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 5. Distribusi Pengetahuan Responden tentang HIV/AIDS
n %
Baik 61 68,5
Cukup 28 31,5
27
Kurang 0 0
Total 89 100
Sumber: Data Primer, 2013
Dari tabel tersebut, tampak bahwa sebagian besar responden memiliki
tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS yang baik, yaitu sebanyak 68,5%,
sementara sisanya 31,5% memiliki tingkat pengetahuan dalam kategori cukup.
Tidak ada responden yang memiliki tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS
dalam kategori kurang.
6.1.6 Sikap Siswa terhadap HIV/AIDS
Sikap responden terhadap HIV/AIDS diinterpretasikan sebagai baik,
sedang, dan kurang. Dikatakan baik apabila responden memiliki tanggapan positif
terhadap lebih dari 7 pernyataan dari 10 pernyataan yang disajikan. Dikatakan
sedang apabila responden berespon positif terhadap 4 sampai 7 pernyataan. Dan
dikatakan kurang apabila responden hanya berespon positif terhadap kurang dari 4
pernyataan dari 10 pernyataan yang disajikan. Distribusi interpretasi sikap
responden terhadap HIV/AIDS disajikan pada tabel berikut.
Tabel 6. Distribusi Sikap Responden terhadap HIV/AIDS
n %
Baik 68 76,4
Cukup 21 23,6
Kurang 0 0
Total 89 100
Sumber: Data Primer, 2013
Dari tabel tersebut, tampak bahwa sebagian besar responden memiliki
sikap terhadap HIV/AIDS yang baik, yaitu sebanyak 76,4%, sementara sisanya
23,6% memiliki sikap yang dapat dikategorikan dalam kategori cukup. Tidak ada
responden yang memiliki sikap terhadap HIV/AIDS dalam kategori kurang.
28
6.2 Deskripsi Antarvariabel
6.2.1 Jenis Kelamin dan Pengetahuan
Berikut disajikan tabel mengenai distribusi jenis kelamin terhadap
pengetahuan responden tentang HIV/AIDS.
Tabel 7. Distribusi Jenis Kelamin Responden terhadap Pengetahuan
HIV/AIDS
Interpretasi Pengetahuan
Total Baik Cukup Kurang
Jenis
Kelamin
Laki-Laki n 27 10 0 37
% 73 27 0 100
Perempuan n 34 18 0 52
% 65,4 34,6 0 100
Total n 61 28 0 89
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan tabel tersebut, didapatkan bahwa sebanyak 27 orang
responden laki-laki diinterpretasikan memiliki pengetahuan baik tentang
HIV/AIDS, sementara 10 responden laki-laki lainnya diinterpretasikan memliki
pengetahuan sedang tentang HIV/AIDS. Responden perempuan sebanyak 34
orang memiliki interpretasi pengetahuan terhadap HIV/AIDS dalam kategori baik,
sementara 18 orang responden perempuan memiliki interpretasi pengetahuan
tentang HIV/AIDS yang cukup. Tidak ada responden yang memiliki interpretasi
pengetahuan tentang HIV/AIDS dalam kategori kurang.
Dari tabel terlihat bahwa persentase jenis kelamin laki-laki dengan
pengetahuan baik lebih banyak dibandingkan dengan presentase jenis kelamin
perempuan dengan pengetahuan baik.
6.2.2 Tingkat Pendidikan Orangtua dan Pengetahuan
Distribusi tingkat pengetahuan orangtua responden terhadap pengetahuan
responden tentang HIV/AIDS disajikan pada tabel berikut.
29
Tabel 8. Distribusi Tingkat Pendidikan Orangtua Responden
terhadap Pengetahuan HIV/AIDS
Interpretasi Pengetahuan
Total Baik Cukup Kurang
Tingkat
Pendidikan
Orangtua
(Ayah)
Tidak Bersekolah n 0 0 0 0
% 0 0 0 0
Tamat SD n 0 0 0 0
% 0 0 0 0
Tamat SMP n 0 0 0 0
% 0 0 0 0
Tamat SMA n 10 4 0 14
% 71,4 28,6 0 100
Diploma / S1 n 29 18 0 47
% 61,7 38,3 0 100
S2 n 17 6 0 23
% 74 26 0 100
S3 n 7 1 0 8
% 87,5 12,5 0 100
Total 61 28 0 89
Tingkat
Pendidikan
Orangtua
(Ibu)
Tidak Bersekolah n 0 0 0 0
% 0 0 0 0
Tamat SD n 0 0 0 0
% 0 0 0 0
Tamat SMP n 1 0 0 1
% 100 0 0 100
Tamat SMA n 10 4 0 14
% 71,4 28,6 0 100
Diploma / S1 n 33 17 0 50
% 66 34 0 100
S2 n 13 6 0 19
% 68,4 31,6 0 100
S3 n 4 1 0 5
% 80 20 0 100
Total 61 28 0 89
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan tabel tersebut, didapatkan bahwa dari 61 responden dengan
hasil interpretasi pengetahuan baik, kebanyakan memiliki tingkat pendidikan
orangtua pada tingkat diploma / S1, yaitu ayah 29 orang dan ibu 33 orang. Hal ini
senada dengan distribusi responden dengan pengetahuan cukup, paling banyak
30
memliki orangtua dengan tingkat pendidikan diploma / S1 yaitu ayah sebanyak 18
dan ibu sebanyak 17 orang.
Berdasarkan persentase dari masing-masing jenjang pendidikan orangtua,
responden dengan pengetahuan baik memiliki orangtua dengan tingkat pendidikan
ayah S3 disusul dengan S2, SMA, dan diploma / S1. Untuk tingkat pendidikan
ibu, persentase tertinggi adalah yang tingkat pendidikan ibunya SMP, disusul oleh
S3, SMA, dan diploma / S1. Namun, secara umum dapat terlihat bahwa semakin
tinggi tingkat pendidikan orangtua maka semakin baik pula hasil interpretasi
pengetahuannya.
6.2.3 Tempat Tinggal dan Pengetahuan
Distribusi tempat tinggal responden berdasarkan interpretasi pengetahuan
disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 9. Distribusi Tempat Tinggal Responden terhadap Pengetahuan
HIV/AIDS
Interpretasi Pengetahuan
Total Baik Cukup Kurang
Tempat
Tinggal
Bersama orangtua n 56 26 0 82
% 68,3 31,7 0 100
Tidak bersama orangtua n 5 2 0 7
% 71,4 28,6 0 100
Total 61 28 0 89
Sumber: Data Primer, 2013
Dari tabel tersebut tampak bahwa dari 89 responden, terdapat 82 orang
yang tinggal bersama dengan orangtuanya, dan 7 orang yang tidak tinggal
bersama dengan orangtuanya. Dari 82 orang yang tinggal bersama orangtuanya,
56 orang yang memiliki interpretasi baik terhadap pengetahuan tentang
HIV/AIDS, dan 26 sisanya memiliki interpretasi pengetahuan cukup. Dari 7 orang
yang tidak tinggal bersama dengan orangtuanya, terdapat 5 orang yang memiliki
31
interpretasi pengetahuan baik, dan 2 orang yang memiliki interpretasi
pengetahuan cukup.
Dari persentase didapatkan bahwa responden yang tidak tinggal bersama
orangtua lebih banyak yang memiliki interpretasi pengetahuan baik dibandingkan
dengan yang tinggal bersama dengan orangtuanya.
6.2.4 Sumber Informasi dan Pengetahuan
Berikut adalah distribusi sumber informasi yang diakses oleh responden
berdasarkan interpretasi pengetahuan responden tentang HIV/AIDS.
Tabel 10. Distribusi Sumber Informasi terhadap Pengetahuan
HIV/AIDS
Interpretasi Pengetahuan
Total Baik Cukup Kurang
Sumber
Informasi
Orangtua n 45 15 0 60
% 75 25 0 100
Sekolah / Guru n 59 28 0 87
% 67,8 32,2 0 100
Teman n 42 13 0 55
% 76,4 24,6 0 100
Media Cetak /
Elektronik
n 47 23 0 70
% 67,1 32,9 0 100
Internet n 55 24 0 79
% 69,6 30,4 0 100
Lain-Lain n 25 6 0 31
% 80,6 19,4 0 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan tabel di atas, sekolah dan guru adalah sumber informasi
utama bagi para responden dalam memperoleh pengetahuan tentang HIV/AIDS.
Sebanyak 59 orang responden yang memperoleh informasi melalui guru dan
sekolah memiliki interpretasi pengetahuan baik, dan 28 orang memiliki
32
interpretasi pengetahuan cukup. Setelah itu, internet menjadi sumber informasi
kedua terbanyak yang memberikan informasi kepada responden tentang
HIV/AIDS, yaitu sebanyak 55 orang dengan interpretasi pengetahuan baik, dan 24
orang dengan interpretasi pengetahuan cukup.
Dari persentase, terlihat sumber informasi yang paling mendukung bagi
responden untuk memperoleh pengetahuan tentang HIV/AIDS adalah melalui
sumber informasi lain-lain. Menurut hasil kuesioner, sumber informasi lain-lain
yang dimaksud adalah seminar, sosialisasi, dan dari organisasi kesiswaan.
Kemudian sumber yang memiliki persentase terbesar selanjutnya berturut-turut
adalah teman, orangtua, internet, sekolah, dan media cetak / elektronik.
6.2.5 Jenis Kelamin dan Sikap
Berikut disajikan tabel distribusi jenis kelamin responden terhadap sikap
responden terhadap HIV/AIDS.
Tabel 11. Distribusi Jenis Kelamin terhadap Sikap Responden
terhadap HIV/AIDS
Interpretasi Sikap
Total Baik Cukup Kurang
Jenis
Kelamin
Laki-Laki n 24 13 0 37
% 64,9 35,1 0 100
Perempuan n 44 8 0 52
% 84,6 15,4 0 100
Total n 68 21 0 89
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan tabel tersebut di atas, jumlah laki-laki yang memiliki sikap
dalam kategori baik terhadap HIV/AIDS adalah 24 orang, kategori sikap sedang
13 orang. Sementara itu, jumlah perempuan yang memiliki sikap baik terhadap
HIV/AIDS adalah 44 orang, dan sikap sedang adalah 8 orang.
Berdasarkan persentase di tabel tersebut, tampak bahwa perempuan lebih
tinggi persentasenya dalam hal sikap kategori baik dibandingkan dengan laki-laki
dalam kategori sikap yang sama.
33
6.2.6 Tingkat Pendidikan Orangtua dan Sikap
Berikut disajikan tabel distribusi tingkat pendidikan orangtua responden
terhadap sikap responden terhadap HIV/AIDS.
Tabel 12. Distribusi Tingkat Pendidikan Orangtua terhadap Sikap
Responden terhadap HIV/AIDS
Interpretasi Sikap
Total Baik Cukup Kurang
Tingkat
Pendidikan
Orangtua
(Ayah)
Tidak Bersekolah n 0 0 0 0
% 0 0 0 0
Tamat SD n 0 0 0 0
% 0 0 0 0
Tamat SMP n 0 0 0 0
% 0 0 0 0
Tamat SMA n 5 6 0 11
% 45,5 54,5 0 100
Diploma / S1 n 36 11 0 47
% 76,6 23,4 0 100
S2 n 20 3 0 23
% 87 13 0 100
S3 n 7 1 0 8
% 87,5 12,5 0 100
Total 68 21 0 89
Tingkat
Pendidikan
Orangtua
(Ibu)
Tidak Bersekolah n 0 0 0 0
% 0 0 0 0
Tamat SD n 0 0 0 0
% 0 0 0 0
Tamat SMP n 1 0 0 1
% 100 0 0 100
Tamat SMA n 7 7 0 14
% 50 50 0 100
Diploma / S1 n 40 10 0 50
% 80 20 0 100
S2 n 16 3 0 19
% 84,2 15,8 0 100
S3 n 4 1 0 5
% 80 20 0 100
Total 68 21 0 89
Sumber: Data Primer, 2013
34
Berdasarkan tabel, didapatkan responden dengan sikap terhadap
HIV/AIDS dalam kategori baik terbanyak adalah dari orangtua dengan tingkat
pendidikan diploma / S1 baik dari ayah maupun ibu.
Berdasarkan persentase pada tabel, didapatkan bahwa persentase
responden dengan orangtua dengan tingkat pendidikan ayah S3 adalah yang
tertinggi untuk kategori sikap baik terhadap HIV/AIDS, disusul berturut-turut oleh
persentase responden dengan tingkat pendidikan ayah S2, diploma / S1, dan SMA.
Sementara itu, untuk persentase tingkat pendidikan ibu, tertinggi persentasenya
adalah responden dengan ibu yang tingkat pendidikan SMP, S2, S3, diploma / S1,
lalu yang terendah adalah SMA.
6.2.7 Tempat Tinggal dan Sikap
Berikut disajikan tabel distribusi tempat tinggal responden terhadap sikap
responden terhadap HIV/AIDS.
Tabel 13. Distribusi Tempat Tinggal terhadap Sikap Responden
terhadap HIV/AIDS
Interpretasi Sikap
Total Baik Cukup Kurang
Tempat
Tinggal
Bersama orangtua n 61 21 0 82
% 74,4 25,6 0 100
Tidak bersama orangtua n 7 0 0 7
% 100 0 0 100
Total 68 21 0 89
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan tabel di atas, didapatkan bahwa responden dengan sikap
dalam kategori baik yang tinggal bersama orangtuanya adalah sejumlah 61 orang,
dan dengan pengetahuan cukup sebanyak 21 orang. Sementara itu, dari 7 orang
responden yang tidak tinggal bersama dengan orangtuanya, kesemuanya memiliki
tingkat sikap dalam kategori baik.
35
Dari persentase, tampak jelas bahwa responden yang tidak tinggal bersama
dengan orangtuanya memiliki tingkat sikap dalam kategori baik, lebih tinggi
dibandingkan dengan persentase responden yang tinggal bersama dengan
orangtuanya.
6.2.8 Sumber Informasi dan Sikap
Berikut disajikan tabel distribusi sumber informasi terhadap sikap
responden terhadap HIV/AIDS
Tabel 14. Distribusi Sumber Informasi terhadap Sikap Responden
terhadap HIV/AIDS
Interpretasi Sikap
Total Baik Cukup Kurang
Sumber
Informasi
Orangtua n 45 15 0 60
% 75 25 0 100
Sekolah / Guru n 66 21 0 87
% 75,9 24,1 0 100
Teman n 41 14 0 55
% 74,5 25,5 0 100
Media Cetak /
Elektronik
n 52 18 0 70
% 74,3 25,7 0 100
Internet n 59 20 0 79
% 74,7 25,3 0 100
Lain-Lain n 25 6 0 31
% 80,6 19,4 0 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan tabel di atas, didapatkan bahwa sumber terbanyak yang
diakses oleh responden dengan interpretasi sikap baik terhadap HIV/AIDS adalah
sekolah dan guru. Selanjutnya berturut-turut adalah internet, media cetak dan
elektronik, orangtua, dan lain-lain.
36
Berdasarkan persentase, sumber informasi persentasenya paling besar
dalam pengaruhnya kepada sikap responden terhadap HIV/AIDS adalah sumber
lain-lain yang di antaranya adalah seminar, sosialisasi, dan organisasi yang
digeluti responden. Selanjutnya adalah sekolah, orangtua, teman, internet, dan
media cetak dan elektronik.
6.3 Pembahasan
Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) merupakan masalah
kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian dunia pada umumnya, dan Indonesia
pada khususnya. Kurangnya pengetahuan mengenai hal ini merupakan salah satu
penyebab tingginya kasus HIV/AIDS. Pengetahuan dan sikap yang berkaitan
dengan narkoba dan HIV/AIDS serta faktor-faktor yang diperlukan dalam
mengembangkan pendidikan kesehatan pada siswa sekolah. Siswa perlu
mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai masalah HIV/AIDS begitu
pula kesadaran tentang bahaya HIV/AIDS, baik dari segi cara infeksi, penularan,
juga perilaku hidup sehat yang berkaitan dengan penyakit tersebut. Dalam
menurunkan kejadian penyakit seperti HIV/AIDS ini diperlukan peran institusi
sekolah (guru), aparat hukum seperti kehakiman dan kepolisian, serta petugas
kesehatan.
Melalui penelitian ini, didapatkan suatu deskripsi tentang pengetahuan dan
sikap remaja tentang HIV/AIDS di SMA Negeri 17 Makassar. Hal ini dapat
dilihat dari kemampuan siswa menjawab pertanyaan pada kuesioner yang telah
disusun berdasarkan indikator pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS oleh
MDGs. Indikator-indikator tersebut adalah remaja tahu bahwa (1) penggunaan
kondom dapat mencegah penularan HIV, (2) setia dengan satu pasangan seks
dapat mencegah penularan HIV, (3) penderita HIV dapat saja terlihat sehat, (4)
gigitan nyamuk tidak menularkan HIV, (5) berbagi makanan dengan penderita
HIV tidak menularkan HIV.
Telah diberikan kuesioner berisi 40 pertanyaan berisi item-item tersebut,
dan secara umum interpretasi hasil pengetahuan responden tentang HIV/AIDS
adalah baik (68,5%), meskipun masih terdapat sebagian responden yang memiliki
pengetahuan tentang HIV/AIDS dalam kategori cukup (31,5%).
37
Sikap responden terhadap HIV/AIDS dapat dilihat melalui 10 pernyataan
yang tertera pada kuesioner. Responden menyatakan tanggapannya terhadap
pernyataan tersebut apakah setuju atau tidak. Berdasarkan hasil penelitian,
didapatkan bahwa sebanyak 76,4% responden memiliki sikap yang baik,
sementara sisanya 23,6% memiliki sikap dalam kategori cukup.
Hal ini sedikit berbeda dengan data Riskesdas, Kemenkes, tahun 2010,
yang menyatakan bahwa persentase penduduk berumur di atas 15 tahun yang
pernah mendengar tentang HIV adalah 57,5% dan di antaranya yang memiliki
pengetahuan komprehensif tentang HIV adalah 11,4% dalam kategori cukup, serta
sisanya 88,6% dalam kategori kurang. (14)
Pada penelitian ini, tidak didapatkan responden dengan tingkat
pengetahuan tentang HIV/AIDS yang masuk dalam kategori kurang,
kemungkinan karena latar belakang responden yang rata-rata berasal dari keluarga
yang berpendidikan.
Berdasarkan jenis kelamin, didapatkan bahwa persentase jenis kelamin
laki-laki yang memiliki pengetahuan baik lebih banyak (73%) dibandingkan
dengan persentase perempuan dengan pengetahuan baik (65,4%). Hal ini senada
dengan penelitian sebelumnya di SMU Negeri 21 Makassar oleh Samuel FS,
2008. Namun, perlu diperjelas bahwa pengetahuan tentang HIV/AIDS tidak
bergantung pada jenis kelamin responden, melainkan pada minat masing-masing
responden untuk mencari tahu tentang HIV/AIDS. Pada kasus ini, laki-laki
memiliki kecenderungan lebih untuk mencari tahu seputar HIV/AIDS.
Berdasarkan tingkat pendidikan orangtua, didapatkan bahwa secara umum
semakin tinggi tingkat pendidikan orangtua, maka semakin baik tingkat
pengetahuan dan sikap remaja terhadap HIV/AIDS. Hal ini dapat terlihat dari
tingkat pendidikan orangtua responden, yang mana pada responden dengan
tingkat pengetahuan baik persentasinya paling tinggi pada tingkat pendidikan
ayah S3, kemudian S2, S1, dan SMA. Pada tingkat pendidikan ibu, tidak
didapatkan pola yang sama. Hal ini disebabkan karena kedua orangtua memiliki
peran yang sama dalam membentuk pengetahuan dan sikap masing-masing
responden. Selain itu, seberapa hal ini juga tergantung dari kedekatan orangtua
dengan anak-anaknya, serta komunikasi yang terjalin antara keduanya.
38
Berdasarkan tempat tinggal, didapatkan bahwa responden yang tidak
tinggal dengan orangtuanya memiliki pengetahuan dan sikap yang baik
dibandingkan dengan responden yang tinggal dengan orangtuanya. Hasil ini tidak
sejalan dengan penelitian sebelumnya di SMU Negeri 21 Makassar. Hal ini
disebabkan karena sampel yang tinggal tidak bersama dengan orangtua,
kebanyakan tinggal di asrama, sehingga faktor lingkungan turut memegang
peranan. Lingkungan tempat tinggal yang kondusif untuk memperoleh
pengetahuan dan sikap yang baik terhadap HIV/AIDS menjadi suatu faktor yang
mendukung.
Berdasarkan sumber informasi, didapatkan bahwa sebagian besar
responden pernah mendengar tentang HIV/AIDS dari sekolah dan guru. Hal ini
menunjukkan usaha yang besar dari pihak sekolah dan guru dalam membentuk
pengetahuan dan sikap responden terhadap HIV/AIDS. Namun, untuk interpretasi
pengetahuan dan sikap, persentase responden yang memperoleh informasi melalui
sumber sosialisasi, seminar, dan organisasi lebih tinggi dibandingkan dengan
sumber-sumber informasi lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa seminar,
sosialisasi, dan organisasi memegang peranan penting dalam menentukan tingkat
pengetahuan dan sikap responden terhadap HIV/AIDS.
39
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengetahuan dan sikap remaja
tentang HIV/AIDS di SMA Negeri 17 Makassar, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut.
1. Semua siswa di SMA Negeri 17 Makassar telah memperoleh informasi
tentang HIV/AIDS dari berbagai sumber informasi. Sumber informasi
yang paling banyak diakses oleh responden adalah dari sekolah dan
guru, tetapi yang paling berpengaruh bagi pengetahuan dan sikap
remaja terhadap HIV/AIDS di SMA Negeri 17 Makassar adalah
sumber informasi lain-lain, berupa sosialisasi, seminar, dan organisasi.
2. Pengetahuan siswa SMA Negeri 17 Makassar tentang HIV/AIDS
tergolong baik dilihat dari kemampuan siswa-siswa menjawab
pertanyaan kuesioner yang dibagikan, meskipun masih terdapat
beberapa siswa yang memiliki pengetahuan dalam kategori cukup.
3. Sikap siswa SMA Negeri 17 Makassar dalam hal perilaku mencegah
HIV/AIDS dan sikap mereka terhadap penderita HIV/AIDS tergolong
baik. Secara umum, tidak ada responden yang memiliki sikap yang
tergolong kurang dalam hal perilaku mencegah HIV/AIDS dan sikap
mereka terhadap penderita HIV/AIDS.
4. Di antara faktor-faktor yang kemungkinan dapat mempengaruhi
responden terkait pengetahuan dan sikapnya terhadap HIV/AIDS
adalah faktor minat pribadi responden, tingkat pendidikan orangtua
responden, serta faktor lingkungan tempat tinggal responden.
7.2 Saran
Mengingat banyaknya remaja yang menderita HIV/AIDS serta bahaya
akan penyakit tersebut, maka:
1. Semua siswa di SMA Negeri 17 Makassar telah memperoleh informasi
tentang HIV/AIDS dengan berbagai sumber informasi. Sumber yang
40
paling banyak diakses oleh siswa adalah dari sekolah dan guru. Maka
dari itu, hendaknya pihak guru dan sekolah tetap senantiasa
memberikan edukasi kepada siswanya mengenai HIV/AIDS.
2. Salah satu sumber informasi yang berperan dalam pembentukan
pengetahuan dan sikap remaja terhadap HIV/AIDS menurut penelitian
ini adalah melalui seminar, sosialisasi, dan organisasi. Olehnya,
diharapkan kepada berbagai pihak penyelenggara kegiatan tersebut
untuk lebih menggalakkan lagi kegiatan semacam itu guna
meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja terhadap HIV/AIDS
secara umum.
41
DAFTAR PUSTAKA
1. Wijaya C. Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja dalam Mencegah
HIV/AIDS di SMA Santo Thomas 1 Medan. Medan: Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara; 2009.
2. Radhiah W. Perilaku Mahasiswa USU tentang HIV/AIDS tahun 2011.
Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara; 2011.
3. Toha M. Epidemiologi dan Pencegahan AIDS di Indonesia. Training HIV-
Education Persatuan Dokter Peduli AIDS Indonesia. Jakarta: Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia; 2009.
4. Global Health Observatory. HIV/AIDS. 2013. [online] [Accessed
September 14th, 2013]. Available from: http://www.who.int/gho/hiv/en/
5. Komisi Penanggulangan AIDS. Strategi Nasional Penanggulangan AIDS
2007-2010.
6. Komisi Penganggulangan AIDS, 2007. Penularan. [online] [Accessed
September 14th, 2013]. Available at:
http://www.aidsindonesia.or.id/s_contents.php?id_pages=44&id_language
=2.
7. Komisi Penganggulangan AIDS, 2007. Apa gejala orang yang terinfeksi
HIV menjadi AIDS. [online] [Accessed September 14th, 2013]. Available
at: http://aids-
ina.org/modules.php?name=FAQ&myfaq=yes&id_cat=1&categories=HI
V-AIDS.
8. Tandanu E. Gambaran Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Awam
terhadap Penderita HIV/AIDS di Kelurahan Petisah Tengah tahun 2009.
Medan: Fakultas Kedokteran Univeristas Sumatera Utara; 2009.
9. Komisi Penganggulangan AIDS, 2007. Area Fokus. [online] [Accessed
September 14th, 2013]. Available at:
http://www.aidsindonesia.or.id/focus.php?id_pages=49&id_language=2&i
d_focus=3.
10. Arikunto S. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta; 2007.
42
� �
11. UNAIDS. HIV/AIDS Survey Indicators Database. Comprehensive correct
knowledge about AIDS among young people age 15-24 (2 ways to prevent
AIDS and reject 3 misconceptions). 2011. [online] [Accessed September
14th, 2013]. Available from: http://�
http://hivdata.measuredhs.com/ind_detl.cfm?ind_id=123&prog_area_id=4
12. Profil SMA Negeri 17 Makassar. [online] [Accessed October 21st, 2013].
Available from:�http://www.sman17makassar.sch.id/
13. Samuel FS. Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang HIV/AIDS di SMU
Negeri 21 Makassar. Makassar: Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin; 2008.
14. Mboi N. Pencegahan dan Penanggulangan HIV dan AIDS pada Penduduk
Usia Muda. 2011. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional.
�
KUESIONER PENDATAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA
TERHADAP HIV/AIDS
Indikator pengetahuan
1. Menurut Anda, apakah penggunaan
kondom secara teratur dan
konsisten dapat mencegah
penularan virus HIV?
a. ya b. tidak
2. Menurut Anda, apakah kondom
dapat 100% mencegah penularan
virus HIV?
a. ya b. tidak
3. Apakah bergonta-ganti pasangan
seksual dapat memberikan risiko
penularan virus HIV?
a. ya b. tidak
4. Menurut Anda, apakah virus HIV
dapat menular melalui hubungan
seks dengan pasangan monogami
yang tidak terinfeksi virus HIV?
a. ya b. tidak
5. Menurut Anda, apakah gigitan
nyamuk dapat menularkan virus
HIV?
a. ya b. tidak
6. Menurut Anda, apakah batuk dan
bersin dapat menularkan virus
HIV?
a. ya b. tidak
7. Menurut Anda, apakah virus HIV
dapat menular melalui keringat?
a. ya b. tidak
8. Apakah berciuman dengan
penderita HIV/AIDS dapat
menularkan virus HIV?
a. ya b. tidak
9. Menurut Anda, apakah perpelukan
dengan penderita HIV/AIDS dapat
menularkan virus HIV?
a. ya b. tidak
10. Menurut Anda, apakah makan
sepiring bersama dengan penderita
HIV/AIDS dapat menularkan virus
HIV?
a. ya b. tidak
Daftar pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat
pengetahuan dan sikap remaja terhadap HIV/AIDS. Hasil dari penelitian ini
akan dipergunakan sebagai bahan masukan bagi berbagai pihak yang
mengambil peran dalam menentukan kebijakan terkait dengan usaha mencegah
HIV/AIDS.
Petunjuk:
1. Isilah identitas saudara di lembar jawaban!
2. Jawablah dengan jujur pertanyaan di bawah ini menurut pengetahuan
saudara!
3. Jawablah di lembar jawaban dengan menyilang jawaban yang saudara rasa
paling benar!
4. Identitas dan jawaban saudara dijamin kerahasiaaannya.
11. Menurut Anda, apakah tinggal
serumah dengan penderita
HIV/AIDS dapat menularkan virus
HIV?
a. ya b. tidak
12. Menurut Anda, apakah orang yang
kelihatan gemuk dan sehat tidak
terinfeksi virus HIV?
a. ya b. tidak
13. Menurut Anda, apakah semua
penderita HIV itu tampak kurus?
a. ya b. tidak
14. Menurut Anda, apakah dengan
mengkonsumsi jamu tertentu
sebelum melakukan hubungan
seksual dengan penderita
HIV/AIDS dapat mencegah
penularan virus HIV?
a. ya b. tidak
15. Menurut Anda, apakah dengan
minum antibiotik sebelum
berhubungan seksual dengan
penderita HIV/AIDS dapat
mencegah penularan HIV?
a. ya b. tidak
16. Menurut Anda, apakah membuat
tato permanen dapat menularkan
virus HIV?
a. ya b. tidak
17. Menurut Anda, apakah hubungan
seks antara pria dengan pria lebih
besar risiko penularan HIV-nya
daripada hubungan seks antara pria
dengan wanita?
a. ya b. tidak
18. Menurut Anda, apakah
berhubungan seks tanpa
memasukkan penis ke vagina dapat
mencegah penularan HIV?
a. ya b. tidak
19. Menurut Anda, apakah
berhubungan seks lewat anus dapat
menularkan virus HIV?
a. ya b. tidak
20. Menurut Anda, apakah dengan
menggunakan kondom saat
berhubungan seksual melalui anus
dapat mencegah penularan virus
HIV?
a. ya b. tidak
21. Menurut Anda, apakah
menggunakan jarum suntik yang
sama secara bergantian dapat
mencegah penularan virus HIV?
a. ya b. tidak
22. Menurut Anda, apakah penggunaan
jarum baru / jarum sekali pakai
dapat mencegah penularan virus
HIV?
a. ya b. tidak
23. Apakah tes HIV pada produk
transfusi darah dapat mencegah
penularan virus HIV?
a. ya b. tidak
24. Menurut Anda, apakah dengan
tidak berbagi jarum suntik saat
menggunakan NAPZA jenis
suntikan dapat mencegah penularan
virus HIV?
a. ya b. tidak
25. Menurut Anda, apakah penularan
virus HIV dapat terjadi dari ibu ke
janin selama masa kehamilan?
a. ya b. tidak
26. Menurut Anda, apakah penularan
virus HIV dapat terjadi dari ibu ke
janin pada saat persalinan?
a. ya b. tidak
27. Menurut Anda, apakah virus HIV
dapat menular dari ibu ke anak
melalui ASI?
a. ya b. tidak
28. Menurut Anda, apakah dengan
melakukan operasai Caesar pada
waktu persalinan dapat mencegah
penularan HIV dari ibu ke anak?
a. ya b. tidak
29. Menurut Anda, apakah
menggunakan sarung tangan,
masker, dan kacamata pada saat
kontak langsung dengan pasien
HIV dapat mencegah penularan
virus HIV?
a. ya b. tidak
30. Menurut Anda, apakah virus HIV
menular melalui cairan vagina
penderita?
a. ya b. tidak
31. Menurut Anda, apakah virus HIV
menular melalui sperma penderita?
a. ya b. tidak
32. Menurut Anda, apakah ada
hubungan antara infeksi HIV
dengan infeksi lainnya yang datang
kemudian?
a. ya b. tidak
33. Menurut Anda, apakah virus HIV
dapat menurunkan daya tahan
tubuh orang yang terinfeksi?
a. ya b. tidak
34. Menurut Anda, apakah orang yang
terinfeksi virus HIV dapat bekerja
seperti biasa?
a. ya b. tidak
35. Menurut Anda, apakah orang yang
terinfeksi virus HIV dapat
melanjutkan sekolah?
a. ya b. tidak
36. Menurut Anda, apakah bentuk
penularan virus HIV terbesar di
Indoneisa adalah melalui jarum
suntik?
a. ya b. tidak
37. Menurut Anda, apakah seseorang
yang telah melakukan tes HIV dan
dinyatakan positif sudah pasti
terinfeksi virus HIV?
a. ya b. tidak
38. Menurut Anda, apakah seseorang
yang telah melakukan tes HIV dan
dinyatakan negatif sudah pasti tidak
terinfeksi virus HIV?
a. ya b. tidak
39. Menurut Anda, apakah virus HIV
menular melalui kontak dengan
darah penderita?
a. ya b. tidak
40. Menurut Anda, apakah saat ini
sudah ada obat unutk membunuh
virus HIV atau menyembuhkan
orang dengan AIDS?
a. ya b. tidak
Indikator sikap
1. Mengingat semakin banyaknya
penderita HIV/AIDS saat ini,
demi menghindari penularannya
saya segera menjauhi orang-
orang yang saya curigai
terinfeksi HIV/AIDS.
a. setuju b. tidak setuju
2. Jika saya curiga diri saya
terinfeksi virus HIV, saya tidak
akan mengkonsultasikannya
karena saya takut mengetahui
penyakit saya itu.
a. setuju b. tidak setuju
3. Jika ada teman saya mengidap
HIV/AIDS, saya akan
menasehatinya untuk tetap di
rumah saja atau tidak usah pergi
ke sekolah mengingat akan
bahaya penularannya.
a. setuju b. tidak setuju
4. Jika teman saya pengguna
NAPZA jenis suntik, saya akan
segera memberitahukan akan
bahaya penularan virus
HIV/AIDS.
a. setuju b. tidak setuju
5. Jika saya mempunyai teman
yang suka bergonta-ganti
pasangan seksual, saya tidak
akan menasehatinya akan
bahaya penularan virus
HIV/AIDS karena saya tidak
ingin dikatakan ‘sok alim,’ toh
dia sendiri yang akan
mendapatkan ganjaran akibat
perbuatannya itu.
a. setuju b. tidak setuju
6. Jika ada teman saya yang
membuat tato permanen, saya
akan segera menasehatinya akan
bahaya penularan virus HIV
melalui jarum yang digunakan
untuk membuat tato tersebut.
a. setuju b. tidak setuju
7. Saya akan mengingatkan tukang
cukur rambut untuk mengganti
pisau silet yang akan digunakan
dengan yang baru saat saya mau
memotong rambut.
a. setuju b. tidak setuju
8. Saya akan berperan aktif dalam
program-program pencegahan
HIV/AIDS jika diperlukan.
a. setuju b. tidak setuju
9. Saya akan tetap mendukung dan
menjadi teman bauat orang-
orang dengan HIV/AIDS agar
mereka dapat tetap berkarya dan
tegar dalam menjalani
kehidupannya.
a. setuju b. tidak setuju
10. ODHA tidak mudah menularkan
virus HIV, makanya saya tidak
akan menjauhi ODHA (ODHA =
Orang Dengan HIV/AIDS)
a. setuju b. tidak setuju
LEMBAR JAWABAN PENDATAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA
TERHADAP HIV/AIDS
Petunjuk:
1. Isilah identitas saudara di lembar jawaban!
2. Jawablah dengan jujur pertanyaan di bawah ini menurut pengetahuan saudara!
3. Jawablah di lembar jawaban dengan menyilang jawaban yang saudara rasa paling benar!
4. Identitas dan jawaban saudara dijamin kerahasiaaannya.
Identitas Pribadi
Nama :
Kelas : X / XI / XII
Jenis Kelamin : L / P
Tempat tinggal : bersama / tidak bersama orangtua
Pendidikan terakhir orangtua
Ayah :
a. Tidak bersekolah
b. Tamat SD
c. Tamat SMP
d. Tamat SMA
e. Diploma/S1
f. S2
g. S3
Ibu :
a. Tidak bersekolah
b. Tamat SD
c. Tamat SMP
d. Tamat SMA
e. Diploma/S1
f. S2
g. S3
Mengetahui informasi tentang HIV/AIDS melalui (pilihan boleh lebih dari satu):
a. Orangtua
b. Sekolah/guru
c. Teman
d. Media cetak/elektronik
e. Internet
f. Lain-lain (sebutkan): ________________________
Pengetahuan
1. A / B
2. A / B
3. A / B
4. A / B
5. A / B
6. A / B
7. A / B
8. A / B
9. A / B
10. A / B
11. A / B
12. A / B
13. A / B
14. A / B
15. A / B
16. A / B
17. A / B
18. A / B
19. A / B
20. A / B
21. A / B
22. A / B
23. A / B
24. A / B
25. A / B
26. A / B
27. A / B
28. A / B
29. A / B
30. A / B
31. A / B
32. A / B
33. A / B
34. A / B
35. A / B
36. A / B
37. A / B
38. A / B
39. A / B
40. A / B
Sikap
1. A / B
2. A / B
3. A / B
4. A / B
5. A / B
6. A / B
7. A / B
8. A / B
9. A / B
10. A / B
11/3/13 7:12 PM 1/9
Master Data Fauzi.sav
Pengetahuan Interpretasi... Sikap Interpretasi... JenisKelamin
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
30.00 baik 9.00 baik Perempuan
32.00 baik 9.00 baik Laki-laki
31.00 baik 10.00 baik Laki-laki
31.00 baik 10.00 baik Laki-laki
30.00 baik 9.00 baik Perempuan
33.00 baik 9.00 baik Laki-laki
26.00 cukup 8.00 baik Perempuan
26.00 cukup 9.00 baik Perempuan
33.00 baik 10.00 baik Laki-laki
28.00 cukup 7.00 cukup Perempuan
32.00 baik 10.00 baik Laki-laki
30.00 baik 8.00 baik Laki-laki
32.00 baik 10.00 baik Laki-laki
31.00 baik 8.00 baik Perempuan
29.00 baik 10.00 baik Perempuan
32.00 baik 9.00 baik Perempuan
27.00 cukup 6.00 cukup Perempuan
23.00 cukup 8.00 baik Perempuan
32.00 baik 7.00 cukup Laki-laki
23.00 cukup 8.00 baik Perempuan
30.00 baik 9.00 baik Perempuan
25.00 cukup 8.00 baik Perempuan
22.00 cukup 8.00 baik Perempuan
23.00 cukup 7.00 cukup Laki-laki
30.00 baik 9.00 baik Perempuan
29.00 baik 7.00 cukup Laki-laki
30.00 baik 8.00 baik Perempuan
28.00 cukup 7.00 cukup Laki-laki
32.00 baik 10.00 baik Laki-laki
30.00 baik 8.00 baik Laki-laki
27.00 cukup 8.00 baik Laki-laki
29.00 baik 7.00 cukup Laki-laki
33.00 baik 10.00 baik Laki-laki
28.00 cukup 7.00 cukup Perempuan
25.00 cukup 7.00 cukup Laki-laki
31.00 baik 10.00 baik Perempuan
33.00 baik 10.00 baik Perempuan
32.00 baik 8.00 baik Perempuan
11/3/13 7:12 PM 2/9
Master Data Fauzi.sav
TempatTinggal PendidikanAyah PendidikanIbu Oran...
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 Diploma / S1 ya
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 Diploma / S1 ya
Tinggal bersama orang tua S2 S2 ya
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 Diploma / S1 ya
Tinggal bersama orang tua S2 Diploma / S1 ya
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 Diploma / S1 ya
Tinggal bersama orang tua S2 Diploma / S1 tidak
Tinggal bersama orang tua S2 Diploma / S1 ya
Tinggal bersama orang tua S2 S3 ya
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 Diploma / S1 ya
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 S2 ya
Tidak tinggal bersama orangtua Diploma / S1 Diploma / S1 ya
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 Diploma / S1 tidak
Tinggal bersama orang tua S2 S2 ya
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 S3 ya
Tinggal bersama orang tua S2 S2 tidak
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 S2 ya
Tinggal bersama orang tua S3 S2 ya
Tinggal bersama orang tua Tamat SMA Tamat SMA ya
Tidak tinggal bersama orangtua Diploma / S1 Diploma / S1 ya
Tinggal bersama orang tua S2 S2 ya
Tidak tinggal bersama orangtua S2 Diploma / S1 tidak
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 Diploma / S1 ya
Tinggal bersama orang tua S2 S2 ya
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 Diploma / S1 tidak
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 Tamat SMA ya
Tidak tinggal bersama orangtua Diploma / S1 S2 ya
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 Tamat SMA ya
Tinggal bersama orang tua Tamat SMA Tamat SMA ya
Tinggal bersama orang tua Tamat SMA Diploma / S1 tidak
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 Diploma / S1 ya
Tinggal bersama orang tua S2 Diploma / S1 ya
Tinggal bersama orang tua S2 S2 ya
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 Diploma / S1 ya
Tinggal bersama orang tua Tamat SMA Tamat SMA tidak
Tinggal bersama orang tua S2 Tamat SMA ya
Tinggal bersama orang tua S2 Diploma / S1 ya
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 Tamat SMA ya
11/3/13 7:12 PM 3/9
Master Data Fauzi.sav
Seko... Teman Media Internet LainLain
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
ya ya ya ya tidak
ya tidak ya ya tidak
ya ya ya ya ya
ya ya ya ya ya
ya tidak tidak tidak tidak
ya ya ya ya ya
ya tidak tidak tidak tidak
ya ya tidak ya tidak
ya ya ya ya ya
ya ya ya ya tidak
ya ya ya ya tidak
ya tidak tidak tidak tidak
ya tidak tidak ya ya
tidak tidak ya ya tidak
ya ya ya ya tidak
ya ya tidak tidak tidak
ya tidak ya ya tidak
ya tidak ya ya tidak
ya ya ya ya ya
ya ya ya ya tidak
ya tidak tidak ya tidak
ya tidak ya ya tidak
ya tidak ya ya tidak
ya ya ya ya ya
ya tidak tidak ya tidak
ya ya ya ya tidak
ya tidak ya ya tidak
ya ya ya ya tidak
ya ya ya ya ya
tidak tidak tidak tidak ya
ya ya ya tidak tidak
ya ya ya ya tidak
ya ya ya ya ya
ya ya ya ya tidak
ya tidak ya ya tidak
ya ya ya ya ya
ya ya ya ya tidak
ya ya ya ya tidak
11/3/13 7:12 PM 4/9
Master Data Fauzi.sav
Pengetahuan Interpretasi... Sikap Interpretasi... JenisKelamin
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
29.00 baik 6.00 cukup Perempuan
30.00 baik 9.00 baik Perempuan
31.00 baik 10.00 baik Perempuan
30.00 baik 9.00 baik Perempuan
31.00 baik 10.00 baik Perempuan
28.00 cukup 7.00 cukup Laki-laki
30.00 baik 9.00 baik Laki-laki
31.00 baik 8.00 baik Perempuan
30.00 baik 8.00 baik Perempuan
31.00 baik 10.00 baik Perempuan
28.00 cukup 6.00 cukup Laki-laki
31.00 baik 10.00 baik Perempuan
34.00 baik 10.00 baik Perempuan
33.00 baik 7.00 cukup Laki-laki
34.00 baik 10.00 baik Laki-laki
30.00 baik 7.00 cukup Laki-laki
26.00 cukup 5.00 cukup Laki-laki
30.00 baik 9.00 baik Perempuan
27.00 cukup 4.00 cukup Laki-laki
30.00 baik 10.00 baik Laki-laki
30.00 baik 10.00 baik Perempuan
34.00 baik 10.00 baik Laki-laki
34.00 baik 10.00 baik Perempuan
34.00 baik 8.00 baik Perempuan
31.00 baik 8.00 baik Perempuan
28.00 cukup 10.00 baik Perempuan
30.00 baik 10.00 baik Laki-laki
27.00 cukup 10.00 baik Laki-laki
26.00 cukup 10.00 baik Perempuan
33.00 baik 10.00 baik Laki-laki
27.00 cukup 8.00 baik Perempuan
28.00 cukup 10.00 baik Laki-laki
30.00 baik 10.00 baik Laki-laki
29.00 baik 10.00 baik Laki-laki
31.00 baik 8.00 baik Laki-laki
30.00 baik 8.00 baik Perempuan
31.00 baik 9.00 baik Laki-laki
30.00 baik 6.00 cukup Laki-laki
11/3/13 7:12 PM 5/9
Master Data Fauzi.sav
TempatTinggal PendidikanAyah PendidikanIbu Oran...
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 S2 ya
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 Diploma / S1 tidak
Tidak tinggal bersama orangtua Diploma / S1 Diploma / S1 tidak
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 Diploma / S1 ya
Tinggal bersama orang tua S3 S3 tidak
Tinggal bersama orang tua Tamat SMA Tamat SMA ya
Tinggal bersama orang tua S2 Diploma / S1 tidak
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 Diploma / S1 ya
Tinggal bersama orang tua Tamat SMA S2 ya
Tinggal bersama orang tua S3 Diploma / S1 ya
Tinggal bersama orang tua Tamat SMA Diploma / S1 tidak
Tinggal bersama orang tua S3 S2 ya
Tidak tinggal bersama orangtua Diploma / S1 Diploma / S1 ya
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 Tamat SMA ya
Tinggal bersama orang tua Tamat SMA Tamat SMP ya
Tinggal bersama orang tua Tamat SMA Tamat SMA ya
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 Diploma / S1 tidak
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 Diploma / S1 ya
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 Diploma / S1 tidak
Tinggal bersama orang tua S3 Diploma / S1 ya
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 Diploma / S1 ya
Tinggal bersama orang tua S2 Tamat SMA tidak
Tidak tinggal bersama orangtua Diploma / S1 Tamat SMA ya
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 S2 tidak
Tinggal bersama orang tua S2 Diploma / S1 ya
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 S2 tidak
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 Diploma / S1 tidak
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 Diploma / S1 ya
Tinggal bersama orang tua S2 S3 tidak
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 S2 tidak
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 S2 ya
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 S2 tidak
Tinggal bersama orang tua Tamat SMA Diploma / S1 tidak
Tinggal bersama orang tua S2 Diploma / S1 ya
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 Diploma / S1 ya
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 Diploma / S1 ya
Tinggal bersama orang tua S2 S2 ya
Tinggal bersama orang tua S3 S3 ya
11/3/13 7:12 PM 6/9
Master Data Fauzi.sav
Seko... Teman Media Internet LainLain
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
ya ya tidak ya tidak
ya ya ya ya tidak
ya ya tidak ya tidak
ya ya tidak ya tidak
ya ya tidak ya tidak
ya ya ya ya tidak
ya tidak tidak tidak ya
ya tidak ya ya tidak
ya ya ya ya ya
ya ya ya ya ya
ya tidak ya ya ya
ya ya ya ya tidak
ya ya ya ya ya
ya ya ya ya ya
ya ya ya ya tidak
ya ya ya ya ya
ya tidak ya ya tidak
ya tidak ya ya tidak
ya tidak ya tidak ya
ya ya ya ya tidak
ya ya tidak ya tidak
ya ya ya ya tidak
ya ya ya ya tidak
ya ya ya tidak tidak
ya ya ya ya tidak
ya tidak ya tidak tidak
ya tidak ya ya ya
ya ya ya ya tidak
ya ya ya ya tidak
ya tidak ya ya ya
ya tidak ya ya tidak
ya tidak ya ya tidak
ya tidak ya ya ya
ya ya ya ya ya
ya ya ya ya tidak
ya tidak ya ya ya
ya tidak tidak ya ya
ya tidak ya ya tidak
11/3/13 7:12 PM 7/9
Master Data Fauzi.sav
Pengetahuan Interpretasi... Sikap Interpretasi... JenisKelamin
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
29.00 baik 9.00 baik Perempuan
27.00 cukup 5.00 cukup Perempuan
30.00 baik 9.00 baik Perempuan
29.00 baik 7.00 cukup Perempuan
29.00 baik 7.00 cukup Perempuan
28.00 cukup 10.00 baik Perempuan
29.00 baik 8.00 baik Perempuan
28.00 cukup 9.00 baik Perempuan
24.00 cukup 7.00 cukup Perempuan
27.00 cukup 9.00 baik Perempuan
29.00 baik 10.00 baik Perempuan
28.00 cukup 10.00 baik Perempuan
30.00 baik 9.00 baik Perempuan
11/3/13 7:12 PM 8/9
Master Data Fauzi.sav
TempatTinggal PendidikanAyah PendidikanIbu Oran...
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
Tinggal bersama orang tua S3 Diploma / S1 ya
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 Diploma / S1 ya
Tinggal bersama orang tua S3 Diploma / S1 ya
Tinggal bersama orang tua S2 Diploma / S1 ya
Tinggal bersama orang tua Tamat SMA Diploma / S1 tidak
Tinggal bersama orang tua S2 Tamat SMA tidak
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 Diploma / S1 tidak
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 Diploma / S1 tidak
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 Diploma / S1 tidak
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 Diploma / S1 tidak
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 Tamat SMA tidak
Tinggal bersama orang tua Diploma / S1 Diploma / S1 ya
Tinggal bersama orang tua S2 Diploma / S1 ya
11/3/13 7:12 PM 9/9
Master Data Fauzi.sav
Seko... Teman Media Internet LainLain
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
ya ya ya ya ya
ya ya tidak ya tidak
ya ya ya ya ya
ya ya ya ya tidak
ya ya ya ya tidak
ya tidak ya ya ya
ya tidak ya ya tidak
ya tidak tidak ya tidak
ya tidak tidak ya tidak
ya ya ya ya ya
ya ya ya ya ya
ya ya ya ya ya
ya ya ya ya tidak
Frequency Table
Cumulative PercentValid PercentPercentFrequency
Laki-laki
Perempuan
Total
Valid
100.0100.089
100.058.458.452
41.641.641.637
JenisKelamin
Cumulative PercentValid PercentPercentFrequency
Diploma / S1
S2
S3
Tamat SMA
Total
Valid
100.0100.089
100.012.412.411
87.69.09.08
78.725.825.823
52.852.852.847
PendidikanAyah
Cumulative PercentValid PercentPercentFrequency
Diploma / S1
S2
S3
Tamat SMA
Tamat SMP
Total
Valid
100.0100.089
100.01.11.11
98.915.715.714
83.15.65.65
77.521.321.319
56.256.256.250
PendidikanIbu
Cumulative PercentValid PercentPercentFrequency
Tidak tinggal bersama orangtua
Tinggal bersama orang tua
Total
Valid
100.0100.089
100.092.192.182
7.97.97.97
TempatTinggal
Cumulative PercentValid PercentPercentFrequency
tidak
ya
Total
Valid
100.0100.089
100.067.467.460
32.632.632.629
OrangTua
Cumulative PercentValid PercentPercentFrequency
tidakValid 2.22.22.22
Sekolah
Cumulative PercentValid PercentPercentFrequency
ya
Total
Valid
100.0100.089
100.097.897.887
Sekolah
Cumulative PercentValid PercentPercentFrequency
tidak
ya
Total
Valid
100.0100.089
100.061.861.855
38.238.238.234
Teman
Cumulative PercentValid PercentPercentFrequency
tidak
ya
Total
Valid
100.0100.089
100.078.778.770
21.321.321.319
Media
Cumulative PercentValid PercentPercentFrequency
tidak
ya
Total
Valid
100.0100.089
100.088.888.879
11.211.211.210
Internet
Cumulative PercentValid PercentPercentFrequency
tidak
ya
Total
Valid
100.0100.089
100.034.834.831
65.265.265.258
LainLain
Cumulative PercentValid PercentPercentFrequency
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Valid
94.46.76.76
87.67.97.97
79.813.513.512
66.323.623.621
42.711.211.210
31.511.211.210
20.27.97.97
12.44.54.54
7.92.22.22
5.61.11.11
4.53.43.43
1.11.11.11
Pengetahuan
Cumulative PercentValid PercentPercentFrequency
34
Total
Valid
100.0100.089
100.05.65.65
Pengetahuan
Cumulative PercentValid PercentPercentFrequency
baik
cukup
Total
Valid
100.0100.089
100.031.531.528
68.568.568.561
InterpretasiPengetahuan
Cumulative PercentValid PercentPercentFrequency
4
5
6
7
8
9
10
Total
Valid
100.0100.089
100.034.834.831
65.220.220.218
44.921.321.319
23.615.715.714
7.94.54.54
3.42.22.22
1.11.11.11
Sikap
Cumulative PercentValid PercentPercentFrequency
baik
cukup
Total
Valid
100.0100.089
100.023.623.621
76.476.476.468
InterpretasiSikap
Crosstabs
cukupbaik Total
InterpretasiPengetahuan
Laki-laki
Perempuan
Total
JenisKelamin
892861
521834
371027
JenisKelamin * InterpretasiPengetahuan Crosstabulation
Count
cukupbaik Total
InterpretasiPengetahuan
Diploma / S1
S2
S3
Tamat SMA
Total
PendidikanAyah
892861
1138
817
23617
471829
PendidikanAyah * InterpretasiPengetahuan Crosstabulation
Count
cukupbaik Total
InterpretasiPengetahuan
Diploma / S1
S2
S3
Tamat SMA
Tamat SMP
Total
PendidikanIbu
892861
101
14410
514
19613
501733
PendidikanIbu * InterpretasiPengetahuan Crosstabulation
Count
cukupbaik Total
InterpretasiPengetahuan
Tidak tinggal bersama orangtua
Tinggal bersama orang tua
Total
TempatTinggal
892861
822656
725
TempatTinggal * InterpretasiPengetahuan Crosstabulation
Count
cukupbaik Total
InterpretasiPengetahuan
tidak
ya
Total
OrangTua
892861
601545
291316
OrangTua * InterpretasiPengetahuan Crosstabulation
Count
cukupbaik Total
InterpretasiPengetahuan
tidak
ya
Total
Sekolah
892861
872859
202
Sekolah * InterpretasiPengetahuan Crosstabulation
Count
cukupbaik Total
InterpretasiPengetahuan
tidak
ya
Total
Teman
892861
551342
341519
Teman * InterpretasiPengetahuan Crosstabulation
Count
cukupbaik Total
InterpretasiPengetahuan
tidak
ya
Total
Media
892861
702347
19514
Media * InterpretasiPengetahuan Crosstabulation
Count
cukupbaik Total
InterpretasiPengetahuan
tidak
ya
Total
Internet
892861
792455
1046
Internet * InterpretasiPengetahuan Crosstabulation
Count
cukupbaik Total
InterpretasiPengetahuan
tidak
ya
Total
LainLain
892861
31625
582236
LainLain * InterpretasiPengetahuan Crosstabulation
Count
cukupbaik Total
InterpretasiSikap
Laki-laki
Perempuan
Total
JenisKelamin
892168
52844
371324
JenisKelamin * InterpretasiSikap Crosstabulation
Count
cukupbaik Total
InterpretasiSikap
Diploma / S1
S2
S3
PendidikanAyah
817
23320
471136
PendidikanAyah * InterpretasiSikap Crosstabulation
Count
cukupbaik Total
InterpretasiSikap
Tamat SMA
Total
PendidikanAyah
892168
1165
PendidikanAyah * InterpretasiSikap Crosstabulation
Count
cukupbaik Total
InterpretasiSikap
Diploma / S1
S2
S3
Tamat SMA
Tamat SMP
Total
PendidikanIbu
892168
101
1477
514
19316
501040
PendidikanIbu * InterpretasiSikap Crosstabulation
Count
cukupbaik Total
InterpretasiSikap
Tidak tinggal bersama orangtua
Tinggal bersama orang tua
Total
TempatTinggal
892168
822161
707
TempatTinggal * InterpretasiSikap Crosstabulation
Count
cukupbaik Total
InterpretasiSikap
tidak
ya
Total
OrangTua
892168
601545
29623
OrangTua * InterpretasiSikap Crosstabulation
Count
cukupbaik Total
InterpretasiSikap
tidak
ya
Total
Sekolah
892168
872166
202
Sekolah * InterpretasiSikap Crosstabulation
Count
cukupbaik Total
InterpretasiSikap
tidak
ya
Total
Teman
892168
551441
34727
Teman * InterpretasiSikap Crosstabulation
Count
cukupbaik Total
InterpretasiSikap
tidak
ya
Total
Media
892168
701852
19316
Media * InterpretasiSikap Crosstabulation
Count
cukupbaik Total
InterpretasiSikap
tidak
ya
Total
Internet
892168
792059
1019
Internet * InterpretasiSikap Crosstabulation
Count
cukupbaik Total
InterpretasiSikap
tidak
ya
Total
LainLain
892168
31625
581543
LainLain * InterpretasiSikap Crosstabulation
Count
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Data Pribadi
Nama : Muhammad Fauzi Ramadhan
Tempat/Tanggal Lahir : Namlea, 13 Maret 1992
Alamat : Jalan Singa 2 Nomor 3 Makassar
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan
Tahun 1998 Lulus TK Aisyiah Bustanul Athfal Mamajang
Tahun 2003 Lulus SD Inpres Bertingkat Mamajang III
Tahun 2006 Lulus MTs Negeri Model Makassar
Tahun 2008 Lulus SMA Negeri 17 Makassar
Nama Orang Tua
Ayah : Rafiuddin Abidin, S.Pd, M.Pd
Ibu : Hasanati, S.Pd
Makassar, Oktober 2013
Muhammad Fauzi Ramadhan