penggunaan bahasa jawa pada spanduk …...hal yang bukan karya saya dalam skripsi ini diberi tanda...
TRANSCRIPT
PENGGUNAAN BAHASA JAWA PADA SPANDUK
DAN BALIHO KAMPANYE CALON LEGISLATIF 2009
DI SURAKARTA
Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan
Guna Mencapai Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Daerah
Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret
Oleh:
Hananto Bangun Laksono
NIM C0104011
JURUSAN SASTRA DAERAH
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
ii
PENGGUNAAN BAHASA JAWA PADA SPANDUK DAN
BALIHO KAMPANYE CALON LEGISLATIF 2009 DI
SURAKARTA
Disusun oleh:
HANANTO BANGUN LAKSONO NIM C0104011
Telah disetujui oleh pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II Dra. Sri Mulyati, M.Hum. Dr. Sumarlam, M.S. NIP 195610211981032001 NIP 196203091987031001
Mengetahui, Ketua Jurusan Sastra Daerah
Drs. Imam Sutarjo, M.Hum. NIP 196001011987031004
iii
PENGGUNAAN BAHASA JAWA PADA SPANDUK DAN
BALIHO KAMPANYE CALON LEGISLATIF 2009 DI
SURAKARTA
Disusun oleh:
HANANTO BANGUN LAKSONO NIM C 0104011
Telah Disetujui oleh Tim Penguji Skripsi Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret
Pada Tanggal:
Jabatan Nama Tanda Tangan Ketua Drs. Imam Sutarjo, M.Hum. ……………..
NIP 196001011987031004 Sekertaris Drs. Y. Suwanto, M.Hum. ……………... NIP 196110121987031002 Penguji I Dra. Sri Mulyati, M.Hum. ……………... NIP 195610211981032001 Penguji II Dr. Sumarlam, M.S. ……………… NIP 196203091987031001
Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret
Drs. Sudarno, M.A.
NIP 195303141985061001
iv
MOTTO
Ø Harap dan takut ini merupakan dua sayap, yang merupakan
sarana pendakian orang-orang yang berupaya mendekatkan
diri kepada Allah menuju setiap peringkat yang terpuji. Juga,
merupakan dua pisau, yang dengan keduanya, orang
membedah titian jalan akhirat memotong setiap tebing yang
sulit didaki
(Al Ghazali, 2007, 257).
Ø Atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan
kecuali dengan pertolongan Allah.
(QS, Al-kahfi, 18:39).
v
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk orang-orang terkasih:
Ibu, pemberi spirit yang tiada putus,
bapak yang memberi semangat tiada henti,
dari keluarga besarku, mbak dan mas, adik-adik, keponakanku, serta
seseorang yang tak pernah lepas dari benakku.
vi
PERNYATAAN
Nama : Hananto bangun Laksono NIM : C0104011 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul penggunaan bahasa Jawa pada spanduk dan baliho kampanye calon legislatif 2009 di Surakarta adalah betul-betul karya sendiri, bukan plagiat dan tidak dibuatkan oleh orang lain. Hal-hal yang bukan karya saya dalam skripsi ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang diperoleh dari skripsi dan gelar yang diperoleh dari skripsi tersebut.
Surakarta, 12 Januari 2010
Yang membuat pernyataan
Hananto Bangun Laksono
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur ke hadirat Allah swt. atas segala
limpahan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis juga menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan dan kerjasama
yang baik dari berbagai pihak tidak bisa mewujudkan skripsi ini. Maka pada
kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih
kepada:
1. Drs. Sudarno, M.A. selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret beserta staf yang telah memberi izin dan
kesempatan, serta motivasi yang bermanfaat dalam menyelesaikan skripsi
ini.
2. Drs. Imam Sutarjo, M.Hum. selaku Ketua Jurusan Sastra Daerah Fakultas
Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan
arahan, nasihat dan mendorong penulis untuk segera menyelesaikan skripsi
ini.
3. Drs. Y. Suwanto, M.Hum. selaku Sekretaris Jurusan Sastra Daerah
Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret dan juga selaku
pemberi dorongan yang telah menyelesaikan penulis serta memberi nasihat
dan motivasi yang berguna kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
viii
4. Dra. Sri Mulyati, M.Hum. selaku Pembimbing Akademik dan juga
menjadi pembimbig pertama yang telah memberikan bimbingan, nasehat
dan motivasi kepada penulis di masa perkuliahan sampai penulisan skripsi
ini.
5. Dr. Sumarlam, M.S., selaku pembimbing kedua yang telah membimbing
penulis secara optimal dengan segenap perhatian, kearifan, dan kesabaran.
Sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Bapak dan ibu dosen Jurusan Sastra Daerah Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan bekal ilmu yang sangat
bermanfaaat bagi penulis.
7. Kepala dan staf Perpustakaan Pusat dan Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan pelayanan-pelayanan
dan referensi yang bermanfaat kepada penulis sehingga membantu
kelancaran dalam penulisan skripsi ini.
8. Ibu dan kakak-kakakku terima kasih atas semangat yang diberikan.
9. Mas-mas dan adik-adik tercinta, yang selalu memberi motivasi dan
membantu penulis dalam mengumpulkan dan mencari data, serta menjadi
pendengar yang baik semua keluh kesah penulis.
10. Semua teman-teman angkatan 2004, terima kasih selalu memberi
dukungan dan selalu membuat penulis tertawa saat penat itu datang.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu dalam kesempatan
ini, baik secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan
bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
ix
Semoga kebaikan dan bantuannya mendapatkan berkah dari Allah swt. Amin.
Penulis merasa bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu,
penulis mengharapkan saran, kritik dan masukan dari berbagai pihak demi
kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya, semoga skripsi ini dapat memberikan
manfaat baik bagi penulis sendiri maupun para pembaca dan pihak-pihak lainnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, 12 Januari 2010
Penulis
x
DAFTAR ISI JUDUL ....................................................................................................................... i
PERSETUJUAN ....................................................................................................... ii
PENGESAHAN ......................................................................................................... iii
MOTTO ..................................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ...................................................................................................... v
PERNYATAAN......................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ............................................................................................... vii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. x
DAFTAR SINGKATAN DAN TANDA ................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xiii
ABSTRAK ................................................................................................................. xv
BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 7
C. Rumusan Masalah .......................................................................................... 7
D. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 8
E. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 8
F. Sistematika Penulisan .................................................................................... 9
BAB II. LANDASAN TEORI ................................................................................... 10
A. Pengertian Wacana ......................................................................................... 11
B. Pengertian Wacana Bahasa Jawa ................................................................... 12
C. Jenis Wacana .................................................................................................. 12
D. Konsep Iklan .................................................................................................. 18
E. Sintaksis ......................................................................................................... 25
F. Pengertian Semantik ...................................................................................... 25
G. Kalimat ........................................................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................ 32
A. Data ................................................................................................................ 32
B. Jenis Data ....................................................................................................... 32
C. Sumber Data ................................................................................................... 32
xi
D. Populasi Data ................................................................................................. 32
E. Sampel Data .................................................................................................... 33
F. Metode Pengumpulan Data ............................................................................ 39
G. Metode Analisis Data ..................................................................................... 40
H. Metode Pemaparan Hasil ............................................................................... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................... 46
A. Klasifikasi Baliho dan Spanduk dalam ejaan kalimat Partai yang benar
Kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta.............................................. 46
B. Wujud Penggunaan Bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho Kampanye
Calon Legislatif 2009 di Surakarta ................................................................ 56
1. Bentuk Penggunaan Bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho
Kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta yang berupa
Kalimat Tunggal .............................................................................. 113
2. Bentuk Penggunaan Bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho
Kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta yang berupa
Kalimat Jamak.................................................................................. 133
C. Fungsi Penggunaan Bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho Kampanye
Calon Legislatif 2009 di Surakarta ................................................................ 151
BAB V PENUTUP..................................................................................................... 192
A. Simpulan ........................................................................................................ 192
B. Saran ............................................................................................................... 193
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 194
LAMPIRAN ............................................................................................................... 196
xii
DAFTAR SINGKATAN DAN TANDA
A. Daftar Singkatan
BUL : Bagi Unsur Langsung.
Swt. : Subhanahu wa Ta’ala.
Wr. Wb. : Warohmattullahi wabarrokatuh.
B. Daftar Tanda
(…….) : Tanda kurung sebagai pengapit keterangan.
‘…….’ : Glos sebagai pengapit terjemahan.
-- : Garis dua sebagai pemisah keterangan.
{........} : Kurung kurawal sebagai keterangan.
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 ........................................................................................................ 196
Lampiran 2 ........................................................................................................ 196
Lampiran 3 ........................................................................................................ 196
Lampiran 4 ........................................................................................................ 196
Lampiran 5 ......................................................................................................... 197
Lampiran 6 ........................................................................................................ 197
Lampiran 7 ........................................................................................................... 197
Lampiran 8 ........................................................................................................... 197
Lampiran 9 ........................................................................................................... 198
Lampiran 10 ......................................................................................................... 198
Lampiran 11 ......................................................................................................... 198
Lampiran 12 ......................................................................................................... 198
Lampiran 13 ......................................................................................................... 199
Lampiran 14 ......................................................................................................... 199
Lampiran 15 ......................................................................................................... 199
Lampiran 16 ......................................................................................................... 199
Lampiran 17 ......................................................................................................... 200
Lampiran 18 ......................................................................................................... 200
Lampiran 19 ......................................................................................................... 200
Lampiran 20 ........................................................................................................ 200
Lampiran 21 ......................................................................................................... 201
Lampiran 22 ......................................................................................................... 201
Lampiran 23 ......................................................................................................... 201
Lampiran 24 ......................................................................................................... 201
Lampiran 25 ......................................................................................................... 202
Lampiran 26 ........................................................................................................ 202
Lampiran 27 ......................................................................................................... 202
Lampiran 28 ......................................................................................................... 202
Lampiran 29 ......................................................................................................... 203
xiv
Lampiran 30 ......................................................................................................... 203
Lampiran 31 ......................................................................................................... 203
Lampiran 32 ......................................................................................................... 203
Lampiran 33 ......................................................................................................... 204
Lampiran 34 ......................................................................................................... 204
Lampiran 35 ......................................................................................................... 204
Lampiran 36 ......................................................................................................... 204
Lampiran 37 ......................................................................................................... 205
Lampiran 38 ......................................................................................................... 205
Lampiran 39 ......................................................................................................... 205
Lampiran 40 ........................................................................................................ 205
ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini meliputi; (1) Bagaimanakah Klasifkasi
Baliho dan Spanduk dalam ejaan kalimat partai yang benar kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta? (2) Bagaimanakah Wujud penggunaan Bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta, dan (3) Bagaimanakah Fungsi penggunaan Bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho kampanye Calon Legislatif Tahun 2009 di Kota Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan Klasifkasi Baliho dan Spanduk dalam ejaan kalimat partai yang benar kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta (2) Mendeskripsikan Wujud penggunaan Bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta, dan (3) Mendeskripsikan Fungsi penggunaan Bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho kampanye Calon Legislatif Tahun 2009 di Kota Surakarta.
Penelitian ini menggunakan metode distribusional, data yang digunakan adalah data tulis dan sumber data berasal dari pemotretan baliho dan spanduk di sepanjang pinggir jalan protokol di kota Surakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan Penggunaan Bahasa Jawa pada Spanduk dan baliho kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta yang menggunakan bahasa Jawa. Data dalam penelitian ini adalah Penggunaan Bahasa Jawa pada Spanduk dan baliho kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta terpilih dari pemotretan Baliho berbahasa Jawa yang terdapat pada sumber data.
Pengumpulan data menggunakan metode simak dan metode catat. Analisis data menggunakan distribusional, yaitu metode yang alat penentunya adalah unsur dari bahasa itu sendiri. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini sebagai berikut.
xv
Pertama Klasifkasi Baliho dan Spanduk dalam ejaan kalimat partai yang benar kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta Kedua, Wujud penggunaan Bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta. Di antaranya; (1) Bentuk Penggunaan Bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho Kampanye Calon Legislatif 2009 Kota di Surakarta yang berupa Kalimat Tunggal, (2) Bentuk Penggunaan Bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho Kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta yang berupa Kalimat Jamak. Ketiga, Fungsi penggunaan Bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia hidup dan berkembang dalam masyarakat yang saling
berhubungan dan berkomunikasi. Komunikasi tersebut berupa bahasa, karena
bahasa merupakan salah satu ciri yang paling khas manusia yang membedakannya
dari makluk-makluk lain. Dalam hal ini bahasa memenuhi fungsinya sebagai alat
komunikasi antar manusia, serta tanpa disadari bahasa menyertai kegiatan
berpikir. Berbicara mengenai bahasa tidak akan terlepas dari pengetahuan yang
lain, karena dengan mempelajari bahasa semua ilmu pengetahuan akan dipelajari,
dikembangkan, dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam fungsinya
sebagai alat komunikasi, penggunaan bahasa hendaknya taat pada aturan-aturan
dan gramatika bahasa tersebut. Bahasa yang dipakai oleh seorang penulis atau
pemakai bahasa untuk mengekspresikan perasaan, emosi, serta reaksi-reaksi yang
mendalam, dibuat sesuai dengan aturan yang ada untuk menghindari kesalahan
pemahaman.
xvi
Manusia memakai bahasa dalam wujud kalimat yang saling berkaitan,
kalimat pertama menjadi acuan kalimat yang kedua kalimat yang kedua menjadi
kalimat yang ketiga, mengacu kembali ke kalimat yang pertama dan seterusnya
keterkaitankalimat-kalimat tersebut menghubungkan kesatuan yang disebut
wacana (Moeliono, 1988, h: 334).
Studi tentang wacana merangkum berbagai masalah, seperti konteks
wacana unsur-unsur wacana, kohesi koherensi, keterbacaan, implikatur,
praanggapan dan lain sebagainya. Samsuri dalam Kridalaksana menerangkan
bahwa wacana iklan adalah satuan bahasa terlengkap dalam herarki gramatikal
merupakan satuan gramatikal yang tertinggi atau terbesar (1990, h: 55).
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa
wacana merupakan satuan bahasa terlengkap dalam hieraki gramatikal, yang
didalamnya terdapat rentetan kalimat yang saling berkaitan satu sama lain, dengan
koherensi dan kohesi, sehingga membentuk satu karangan yang utuh. Secara garis
besar dapat dikatakan bahwa koherensi menekankan pada pertautan makna,
dengan maksud pengertian yang satu menyambung pengertian yang lain secara
berturut-turut dan serasi. Sedangkan kohesi merujuk pada perpaduan bentuk,
artinya kalimat yang dipakai tersebut berkaitan secara padu.
Salah satu bentuk wacana adalah wacana iklan. Wacana ini direalisasikan
dalam bentuk iklan bahasa Jawa yang utuh berupa baliho, spanduk, pamflet dan
sebagainya, serta dalam bentuk kalimat atau kata yang membawa amanat
terlengkap. Dijelaskan pula bahwa pemahaman wacana dalam hal ini lebih
xvii
menitik beratkan pada hasil, yakni hasil memfoto kebahasaan yang utuh dalam
peristiwa komunikasi, baik yang berupa gambar atau tulisan.
Dalam kehidupan didunia ini, manusia yang satu tidak akan lepas dengan
manusia yang lainnya. Mereka selalu berkomunikasi untuk menunjang
kehidupannya, hal ini bisa kita rasakan sendiri, betapa manusia itu sangat
tergantung kepada manusia yang lain untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Komunikasi merupakan proses penyampaian amanat (message) dari seseorang
(penyampai) lewat suatu saluran. Sebagai alat penyalur (penyampai) amanat
tersebut, orang mempergunakan bahasa.
Dalam berkomunikasi, orang dapat mempergunakan bahasa lisan.
Berkomunikasi dengan bahasa lisan, interaksi dapat disampaikan dengan sejelas-
jelasnya dan dengan mudah dapat diterima oleh pendengar (penerima).
Kemungkinan salah paham dapat dihindari, karena dalam bentuk bahasa lisan,
kecuali menggunakan unsur – unsur bahasa yang berupa suprasegmental yaitu
intonasi. Unsur suprasegmental ini akan memperjelas amanat pembicara yang
akan disampaikan kepada pendengar (penerima). Selain bahasa lisan dan bahasa
tulis, masih ada komunikasi yang lain yaitu bahasa isyarat. Tetapi untuk bahasa
tulis dan bahasa isyarat tidak akan dibicarakan disini.
Dalam penelitian ini akan dianalisis Penggunaan bahasa Jawa pada
Spanduk dan Baliho Kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta, yang
didalamnya terkandung keinginan pemakai bahasa untuk mengadakan interaksi
dengan jelas untuk menyampaikan amanatnya. Bentuk bahasa yang dijadikan
sebagai objek dalam penelitian ini ialah bentuk bahasa Jawa yang dipakai dalam
xviii
dunia periklanan atau pemakaian bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho
kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta.
Pilihan kata dalam Penggunaan Bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho
kampanye Calon Legislatif 2009 yang menggunakan bahasa Jawa tersebut,
berbeda dengan pemakaian dalam khotbah, sedang bahasa khotbah akan berbeda
dengan bahasa doa, bahasa lawak, bahasa pidato, dan sebagainya. Masing-masing
akan mempergunakan bahasa yang berbeda-beda sesuai dengan sifat-sifat khas
kebutuhan pemakainya. Karena bahasa iklan merupakan salah satu wadah
pemakaian bahasa secara khusus, bentuk bahasa Jawa dalam Penggunaan Bahasa
Jawa pada Spanduk dan Baliho kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta ini
dituntut dapat mencerminkan sikap dan maksud pemakai bahasa. Melalui bahasa
iklan, penikmat akan dapat dengan mudah serta jelas dalam memahami maksud
dari penyampai iklan.
Menurut M. Manullang, reklame (iklan) adalah setiap perbuatan yang
berusaha memberitahukan sesuatu hal atau barang, dengan maksud untuk menarik
dan menimbulkan perhatian orang terhadap hal atau barang tersebut. Sedangkan
Tams Djajakusumah juga mengemukakan pendapatnya bahwa iklan merupakan
suatu usaha manusia dalam memberikan informasi tentang suatu barang produksi
atau produksi jasa kepada manusia lainnya.
Dari dua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, tujuan pokok bentuk
bahasa iklan adalah memperkenalkan, memberitahukan dan menarik perhatian
kepada masyarakat tentang sesuatu. Dengan demikian pemakaian bahasa,
khususnya bahasa Jawa pada pemakaian bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho
xix
kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta yang harus bersifat komunikatif,
maksudnya dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat.
Dari runtutan-runtutan di atas, maka bahasa jawa yang dipergunakan
dalam iklan sering mengalami penyimpangan dari kaidah – kaidah bahasa Jawa
baku. Hal itu bisa kita temukan baik dari kosa kata maupun dari struktur
kalimatnya. Penyimpangan – penyimpangan ini sangat tergantung kepada
pemakai bahasanya. Dengan demikian bahasa tersebut akan melibatkan pihak
produsen atau pembuat iklan yaitu penyampai pesan (amanat) maupun pihak
calon konsumen yaitu penerima pesan (amanat). Dengan keterlibatan pihak –
pihak itu, maka untuk pemecahannya diperlukan suatu bidang ilmu yang khusus
yaitu bidang ilmu Sosiolinguistik. Menurut P.W.J. Nababan, “ Sosiolinguistik
mempelajari dan membahas aspek – aspek kemasyarakatan bahasa, khususnya
perbedaan – perbedaan (variasi) yang terdapat didalam bahasa yang berkaitan
dengan faktor – faktor kemasyarakatan (sosial)”. Melalui bidang sosiolinguistik
akan diketahui faktor – faktor yang melatar belakangi pemakaian bahasa jawa
dalam iklan sehingga menyimpang dari kaidah – kaidah bahasa baku.
Penelitian bahasa Jawa sudah sering dilakukan oleh para ahli, misal K.M.
Unlenbeck (1982) telah membahas struktur mofem, kelas kata, pembentukan kata,
struktur verba, nomina, numeralia, dan pronominal bahasa jawa dalam bukunya
Kajian Morfologi Bahasa Jawa (terjemahan). Adanya laporan – laporan
penelitian yang diterbitkan oleh pusat pembinaan dan pengembangan bahasa,
yang dikerjakan antara lain: oleh Wedhawati, yaitu Wacana Bahasa Jawa
(1979), Gloria Poedjosoedarmo tentang berbagai masalah Sintaksis Bahasa
xx
Jawa, dan Soepomo Poedjosoedarmo tentang Kode dan Alih Kode (1977),
Tingkat Tutur Masyarakat Jawa (1979). Hal tersebut di atas difokuskan pada
struktur kebahasaan yang dianalisa secara deskriptif dan wacana.
Bahasa Jawa merupakan alat untuk berkomunikasi bagi masyarakat
kususnya orang Jawa. Fungsi bahasa untuk berkomunikasi yang dilakukan secara
lisan. Komunikasi lisan antara lain dilakukan dalam percakapan antara anggota
keluarga, kemudian dengan teman akrab. Bahasa Jawa selain sebagai alat
komunikasi juga dapat digunakan sebagai media untuk berkreativitas dari ide
gagasan seseorang. Pikiran ide yang muncul pada tiap-tiap orang itu pada
mulanya bersifat subjektif, karena yang merasakan dan mengetahui hanya pada
diri seorang saja. Selanjutnya dari pikiran-pikiran itu dapat menimbulkan suatu
gagasan atau tanggapan terhadap suatu masalah diluar dirinya. Suatu gagasan bila
diwujudkan dalam bahasa akan bersifat objektif. Namun apabila gagasan itu
diwujudkan bahasa komunikasi yang bersifat iklan akan dapat disebar luaskan
melalui media cetak Penggunaan bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho
Berbahasa Jawa pada Kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta.
Media komunikasi yang berbentuk iklan berbahasa Jawa itu terdapat
dalam lingkup masyarakat. Sebagai masyarakat Jawa hendaknya juga menguasai
bahasa nasionalnya yaitu bahasa Indonesia. Dengan demikian, wajar kalau bahasa
yang digunakan dalam penggunaan bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho yang
berbahasa Jawa pada Kampanye Calon Legislatif 2009 itu menyerap unsur-unsur
dari bahasa Indonesia. Hal yang melatar belakangi penulisan penelitian ini yaitu
struktur bahasa Jawa, jenis-jenis iklan berbahasa Jawa serta pemakaian gaya
xxi
bahasa berdasar pilihan kata atau diksi dalam iklan berbahasa Jawa. Selain itu ada
unsur-unsur kata serapan dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jawa dalam
wacana iklan berbahasa Jawa. Penyerapan dari unsur-unsur bahasa Indonesia ke
dalam bahasa Jawa itu terjadi karena antara bahasa Jawa dengan bahasa Indonesia
dipakai masyarakat yang sama oleh penutur yang sama pula.
Iklan merupakan hasil suatu produk dan juga alat untuk menginformasikan
sesuatu. Untuk membuat iklan seseorang memerlukan unsur seni, agar hasilnya
dapat diterima oleh masyarakat luas. Untuk mengiklankan hasil produksi agar
benar benar meyakinkan pada masyarakat, maka iklan memakai bahasa singkat
dan jelas, menggunakan bahasa yang menarik bagi masyarakat luas dan barang
yang ditawarkan dalam keadaan yang sebenarnya. Dilihat dari segi fungsinya, seni
adalah sarana untuk mengobjektifkan pengalaman batin, sehingga dapat dipahami
maknanya. Kondisi yang menggambarkan fungsi lain bagi seni yaitu sebagai
media komunikasi. Seni dapat diartikan sebagai media berkomunikasi untuk
berekspresi dan berkreasi, serta memberi tanggapan manusia terhadap rangsangan
luar. Karya seni yang memerlukan sentuhan seni yaitu iklan, bentuk iklan yang
menonjolkan gaya bahasa berdasar pilihan kata yang kadang-kadang sulit
dipahami oleh masyarakat luas. Untuk memahami bahasa iklan, diperlukan waktu
yang lama untuk memahami maksud iklan tersebut.
Bahasa Jawa sebagai bahasa jurnalistik memiliki ragam bahasa tersendiri
yang dipakai dalam lingkup yang sangat luas dengan masyarakat pembacanya
yang sangat bermancam-macam. Media cetak tidak hanya menyampaikan berita
dan informasi-informasi aktual kepada pembaca tetapi media cetak pun memiliki
xxii
sarana atau wahana bagi para pembaca untuk menyampaikan ide, kritik, gagasan
dan keinginannya, seperti dalam penulisan; reportase, artikel, opini, kolom, tajuk
rencana atau editorial, surat pembaca, tulisan pojok dan sebagainya (Sri
Rubiyanti, 2001: 2). Selain penyajian berita (informasi) dalam bentuk tulisan
ataupun artikel, juga dapat berupa gambar, seperti foto, sketsa, tabel, peta, dan
sebagainya, yang dalam penyajiannya selalu diikuti oleh deretan kalimat yang
menyertai dan berfungsi untuk menerangkan gambar (Muncar Tyas Palupi, 2007:
4).
B. Pembatasan Masalah
Untuk membatasi permasalahan agar tidak melebar, maka penulis
membatasi analisisnya adalah Penggunaan bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho
kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta yang terpampang disepanjang jalan
di Kodya Surakarta.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut.
a. Bagaimanakah Klasifikasi Baliho dan Spanduk dalam ejaan kalimat Partai
yang benar Kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta?
b. Bagaimanakah Wujud Penggunaan Bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho
Kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta?
xxiii
c. Bagaimanakah Fungsi Penggunaan Bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho
Kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini ialah untuk mengetahui sejauh mana
pemakaian bahasa Jawa dalam iklan, sedang tujuan khususnya ialah :
1) Mendeskripsikan Klasifikasi Baliho dan Spanduk dalam ejaan kalimat
Partai yang benar kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta.
2) Mendeskripsikan Wujud Penggunaan Bahasa Jawa pada Spanduk dan
Baliho kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta.
3) Mendeskripsikan Fungsi Penggunaan Bahasa Jawa pada Spanduk dan
Baliho kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitan ini diharapkan dapat berguna dalam dua hal, yaitu:
1. Manfaat teoretis. Penelitan ini diharapkan memberikan sumbangan yang
bermanfaat bagi perkembangan bahasa Jawa khususnya mengenai teori
wacana, serta bermanfaat bagi perkembangan teori bahasa Jawa.
xxiv
2. Manfaat praktis, manfaat praktis yang dapat diambil dalam penelitian
wacana pemakaian bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho kampanye
Calon Legislatif 2009 di Surakarta pada papan Baliho yang berbahasa
Jawa adalah sebagai berikut:
a. Hasil penelitian ini dapat membantu pembaca dalam memahami isi
wacana Penggunaan bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho
kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta pada papan baliho.
b. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak terkait,
seperti pembaca atau penyimak penelita ini.
c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi
pembuat baliho dan spanduk kampanye berbahasa Jawa.
d. Penelitian ini diharapkan sebagai bahan acuan untuk peneliti
berikutnya dan dapat menambah wawasan linguistik.
F. Sistematika Penulisan
Penulis dalam penelitian ini dikelompokkan dari bab pertama hingga bab
terakhir akan membicarakan masalah-masalah yang berbeda, tetapi masih dalam
satu kaitan permasalahan.
Bab pertama merupakan pendahuluan dari penulisan ini, berisi tentang
latar belakang masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, hipotesis, metode
penelitian, sampel dan populasi serta dikemukakan mengenai sitematika
penulisan.
xxv
Bab kedua kajian teoretik, berisi tentang teori-teori dan pengertian pokok
yang meliputi tentang wacana, jenis wacana dan konsep iklan.
Bab ketiga merupakan inti dari penulisan ini, dikemukakan asal data
diperoleh, bagaimana mencarinya, cara mengklasifikasi data serta cara
pengolahan data, sehingga pengolahan hasil data dapat diketahui.
bab keempat analisis data , berisi tentang analisis penggunaan bahasa jawa
pada spanduk dan baliho hasil penelitian dan pembahasan klasifikasi, wujud dan
fungsi penggunaan bahasa jawa pada spanduk dan baliho kampanye Calon
Legislatif Tahun 2009 di Surakarta
Bab kelima Penutup. Bab ini berisikan kesimpulan dan saran sesuai
dengan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Wacana
Di dalam Kamus Linguistik diberikan definisi wacana sebagai berikut :
wacana adalah kesatuan bahasa yang terlengkap, dalam hierarki kebahasaan
merupakan kesatuan gramatikal tertinggi atau terbesar. Realisasi dari wacana ini
berupa karangan yang utuh, paragraf, ataupun kata yang membawa amanat yang
lengkap (Harimurti Kridalaksana, 1993:231). Selanjutnya pengertian wacana
dijelaskan dalam buku yang berjudul Pengajaran Wacana sebagai berikut.
Wacana adalah satuan bahasa terlengkap, tertinggi, dan terbesar diatas kalimat
xxvi
atau klausa dengan koherensi dan kohesi tinggi, yang berkesinambungan dan
mempunyai awal dan akhir yang nyata, disampaikan secara lisan dan tertulis
(Henry Guntur Taringan, 1987:27).
Secara terminologis wacana ini diartikan sebagai suatu rentetan suatu
kalimat yang menghubungkan proposisi yang lain dan membentuk suatu kesatuan
(Anton M Moelino, 1987:334). Kesatuan yang dimaksud ini adalah kesatuan
makna, artinya rentetan kalimat ini membentuk kepaduan makna secara utuh.
Disisi lain dalam buku yang berjudul Sosiolinguistik dan Psikolinguistik
(suatu pengantar) diberikan penjelasan sebagai berikut wacana adalah rekaman
yang utuh tentang peristiwa komunikasi lisan atau tertulis. Wacana ini mungkin
bersifat transaksional dan mungkin bersifat interaksional (Azhar dan Napitulu,
1994:27). Wacana yang transaksional dapat berupa pidato, ceramah, deklamasi,
dan sebagainya. Sedangkan wacana lisan yang interaksional berupa percakapan,
perdebatan, tanya jawab, dan sebagainya.
Berbeda dengan wacana tulis yang tersaji pada buku atau majalah.
Dikatakan transaksional apabila wacana tersebut sejenis dengan intruksi, iklan
tertulis, surat kabar, dan thesis. Sedangkan wacana tulis yang interaksional berupa
naskah drama, naskah dialog, polemik, dan sebagainya.
Pendapat para ahli bahasa tentang wacana mengingatkan kita mengenai
wacana dan pemahaman wacana yaitu : (1) keseluruhan; (2) perkataan, ucapan
atau tutur yang merupakan satu kesatuan (Adiwinarno, 1983). Halliday dan Hasan
beranggapan bahwa suatu wacana yang paling baik dianggap sebagai satu unit
semantik, bukan merupakan unit bentuk, tetapi unit arti (1976:2). Dari pernyataan
xxvii
diatas dapat disimpulkan bahwa suatu wacana tidak hanya merupakan kumpulan
atau rentetan kalimat, akan tetapi rentetan kalimat yang saling berkaitan antar-
kalimat yang satu dengan kalimat yang lain yang membentuk satu kesatuan
informasi.
Dalam pengertian yang lain wacana adalah seperangkat kalimat tersebut
diterima oleh pemakai bahasa sebagai suatu keseluruhan yang relatif lengkap
(Dendy Sugono, 1995:191). Wacana yang baik mengandung kepaduan atau
kohesi. Di samping itu harus terdapat keberaturan penyusun, sehingga lebih
mudah dipahami orang lain. Agar terjadi kekohesifan dalam wacana, maka dapat
digunakan aneka sarana kohesi.
B. Pengertian Wacana Bahasa Jawa
Wacana bahasa Jawa merupakan satuan bahasa yang terlengkap yang
berupa rentetan kalimat kohesi dan koherensinya tinggi, yang berkesinambungan
membemtuk suatu kesatuan makna yang utuh dan lengkap, baik secara lisan
maupun tulisan, yang diungkapkan kedalam bahasa Jawa.
C. Jenis Wacana
Pengklasifikasian wacana dapat didasarkan menurut beberapa segi
pandang, yaitu jenis wacana dilihat dari bahasa pengungkapannya, media yang
xxviii
digunakan, jenis pemakaiannya dan cara serta pemaparanya. Jenis-jenis wacana
sebagai berikut :
1. Berdasarkan bahasa yang dipakai untuk mengungkapkan, wacana
dapat diklasifikasikan menjadi :
a. Wacana bahasa Jawa
b. Wacana bahasa Indonesia
c. Wacana bahasa Inggris
d. Wacana bahasa Belanda
e. Wacana yang diungkapkan dengan bahasa lain
Wacana bahasa Jawa yaitu wacana yang diungkapkan dengan
menggunakan bahasa Jawa. Demikian juga dengan bahasa-bahasa yang lain.
2. Berdasarkan media yang digunakan maka wacana dapat dibedakan
atas :
a. Wacana tulis, yaitu wacana yang disampaikan dengan bahasa
tulis atau melalui media tulis.
b. Wacana lisan, yaitu wacana yang disampaikan dengan bahasa
lisan atau melalui media lisan.
3. Berdasarkan bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa, maka
Baliho dan Spanduk yang digunakan adalah berupa wacana tulis
berbahasa Jawa.
4. Berdasarkan cara dan tujuan pemaparanya pada umumnya wacana
diklasifikasikan menjadi lima macam, yaitu :
xxix
a. Wacana narasi, yaitu wacana yang mementingkan urutan
waktu, dituturkan oleh persona pertama atau ketiga dalam
waktu tertentu. Wacana narasi ini berorientasi pada pelaku dan
seluruh bagiannya diikat secara kronologis.
b. Wacana deskripsi, yaitu wacana yang bertujuan melukiskan
atau menggambarkan atau memberikan sesuatu menurut apa
adanya.
c. Wacana eksposisi atau wacana pembeberan, yaitu wacana yang
tidak mementingkan urutan waktu atau penutur. Wacana ini
berorientasi pada pokok pembicaraan dan bagian-bagiannya
diikat secara logis.
d. Wacana argumentasi, yaitu wacana berisi ide atau gagasan
yang dilengkapi dengan data-data sebagai bukti, yang bertujuan
meyakinkan pembaca akan kebenaran ide atau gagasan.
e. Wacana persuasi, yaitu wacana atau tuturan yang isinya berupa
ajakan atau nasehat, biasanya ringkas dan menarik serta
bertujuan untuk mempengaruhi secara kuat kepada pembaca
atau pendengar agar melakukan nasehat atau ajakan tersebut
(Sumarlam,1996, h. 17-21).
Dalam wacana bahasa Jawa sendiri dilihat dari ragam bahasa yang
digunakan dapat berupa wacana bahasa Jawa ragam ngoko, ragam krama, maupun
ragam acampuran, yang disebabkan karena adanya faktor-faktor tertentu, seperti
umur, status sosial dan pendidikan.
xxx
Menurut Fatimah Djajasudarma (1994, h: 6), jens wacana dapat dikaji dari
segi ekstensi atau realitasnya, media komunikasinya, cara pemaparannya, dan dari
jenis pemakaiannya.
1. Berdasarkan realitasnya, wacana ada dua, yaitu berupa :wacana verbal dan
non verbal, wacana verbal yaitu rangkaian kebahasaan verbal atau
language exist (kehadiran kebahasaan) dengan kelengkapan non bahasa
(yakni rangkaian isyarat) (Fatimah Djajasudarma, 1994, h: 6).
2. Berdasarkan media komunikasinya, wacana dapat diklasifikasikan menjadi
:wacana lisan, wujudnya berupa sebuah percakapan struktural bahasa,
mengacu pada struktur apa adanya sedangkan wacana nonverbal atau
language likes mengacu pada wacana sebagai rangkaian atau dialog yang
lengkap dari awal sampai akhir dan satu penggalan ikatan percakapan
(rangkaian percakapan yang lengkap, yang bisa memuat : situasi, maksud,
rangkaian pengguna bahasa) dan wacana tulisan, yang berwujud sebuah
teks atau bahan tertulis yang dibentuk oleh lebih dari satu alinea yang
merupakan wacana, apabila teks hanya terdiri atas sebuah alenia, dapat
dianggap sebagai satu kesatuan misi dan situasi yang utuh dan wacana
yang dapat dibentuk oleh kalimat majemuk dengan subordinasi dan
kordinasi (Fatimah Djajasudarma, 1994, h. 7 – 8).
3. Berdasar paparannya, merupakan tinjauan isi, cara penyusunan, dan
sifatnya, yang meliputi :
a. Wacana Naratif yaitu rangkaian tuturan yang menceritakan hal
atau kejadian (peristiwa) melalui penonjolan perilaku.
xxxi
b. Wacana Deskriptif yaitu rangkaian tuturan yang memaparkan
sesuatu atau melukiskan sesuatu, berdasarkan pengalaman maupun
pengetahuan penuturnya.
c. Wacana Procedural yaitu rangkaian tuturan yang melukiskan
sesuatu cara berurutan dan secara kronologis.
d. Wacana Ekspositori yaitu tuturan yang bersifat menjelaskan
sesuatu, berisi pendapat atau simpulan dari sebuah pandangan,
Wacana Hartatori yaitu tuturan yang berisi ajakan atau nasihat.
e. Wacana Dramatik yaitu menyangkut beberapa orang penutur dan
sedikit bagian naratif.
f. Wacana Epistolari yaitu dalam surat – surat, dengan system dan
bentuk tertentu.
g. Wacana seremonial yaitu wacana yang berhubungan dengan
upacara adat yang berlaku, dimasyarakat bahasa, berupa nasehat
atau pidato pada upacara perkawinan, kematian, syukuran dan
sebagainya.
(Fatimah Djajasudarma, 1994, h. 8 – 13)
Wacana pada Penggunaan bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho
Kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta termasuk kajian wacana bentuk
Ekspositori karena berisi tentang ajakan menjelaskan pendapat atau simpulan dari
sebuah pandangan.
4. Berdasarkan jenis pemakaiannya diklasifikasikan menjadi : wacana
monolog (satu orang penutur) yaitu wacana yang tudak melibatkan bentuk
xxxii
tutur percakapan antara dua pihak yang berkepentingan, dialog (dua orang
penutur) yaitu wacana yang berupa percakapan antara dua pihak, dan
polilog (lebih dari dua penutur) yaitu wacana yang melibatkan partisipan
pembicaraan didalam konversasi (Fatimah Djajasudarma, 1994. h. 14)
Sunaryati Sutanto (19936, h 79) membedakan wacana atas sudut pandang,
(a) penyajian, (b) tipe kalimat yang digunakan, (c) isi. Dari sudut pandang
penyajian, wacana dibedakan atas wacana lisan dan wacana tulis, sementara dari
sudut pandang tipe kalimat, wacana dibedakan atas wacana langsung dan wacana
tidak langsung, sedangkan dari segi isinya, wacana dibedakan menjadi wacana
narasi, procedural, ekspositori, hortatory, epistolary, ceremonial.
Berdasar tujuannya, karangan yang utuh atau wacana dapat dibedakan atas :
1. Eksposisi : dari sudut penulis untuk memenuhi keinginan memberi
informasi kepada orang lain, atau dari sudut pembaca keinginan
untyuk memperoleh informasi dari orang lain mengenai suatu hal.
2. Argumentasi : dari sudut penulis keinginan untuk meyakinkan
pendengar natau pembaca mengenai suatu kebenaran dan lebih jauh
mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain. Dari pihak pembaca dan
pendengar, mereka ingin mendapat kepastian tentang kebenaran itu.
3. Persuasi : wacana persuasive sebenarnya merupakan sebuah varian
dari argumentasi. Wacana ini lebih condong untuk mempengaruhi
manusianya dari pada mempertahankan kebenaran mengenai suatu
objek tertentu. Banyak wacana ini masih termasuk dalam wacana
ilmiah, bukan wacana fiksi.
xxxiii
4. Deskripsi : penulis atau pembicara keinginan untuk menggambarkan
atau menceritakan bagaimana bentuk serta wujud suatu barang atau
objek serta mendeskripsikan cita rasa suatu benda, hal atau bunyi.
5. Narasi : penulis atau pembicara ingin menceritakan pada orang lain
kejadian – kejadian atau peristiwa yang terjadi, baik yang dialami
sendiri atau yang didengarnya dari orang lain (Gorys Keraf, 1995, h. 6
– 7)
Sementara Holiday dan Hasan (1976, h. 10) tidak membuat klasifikasi
wacana secara terperinci. Keduanya hanya menyebut adanya susunan yang ketat
(high texture) dan susunan longgar (loose texture). Wacana dengan susunan ketat
terjadi bila dalam suatu wacana terdapat banyak penanda hubungan, sedangkan
dengan susunan bebas dan longgat bila dalam suatu wacana hanya terdapatsedikit
pananda hubungan. Dari pemaparan tentang iklan tersebut diatas penulis
mengambil kesimpulan tentang wacana yaitu bentuk lingual yang dalam hierarki
kebahasaan menempati tataran yang tertinggi dan terlengkap.
D. Konsep Iklan
Pembahasan tentang konsep Penggunaan bahasa Jawa pada Spanduk dan
Baliho Kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta dimaksudkan untuk
xxxiv
memperjelas istilah Penggunaan bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho
Kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta.
1. Pengertian Iklan
Untuk mengetahui pengertian iklan, berikut ini dipaparkan beberapa
definisi iklan yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu Tams Djayakusukma
memberi definisi tentang iklan ”Salah satu bentuk spesialisasi publistik yang
mempunyai tujuan untuk mempertemukan sesuatu dengan pihak yang
menawarkan sesuatu barang atau jasa dengan pihak lain yang membutuhkannya”
(Tams Djajakusuma, 1982, h.9).
Haryo Kusumo memberikan pengertian tentang iklan sebagai berikut ”Reklame
itu berasal dari kata re yang berarti berulang-ulang dan clamo berarti berseru”.
Jadi definisi iklan yang dikemukakan oleh Haryo Kusumo yaitu berseru
berulang-ulang atau berteriak berulang-ulang tentang sesuatu.
S. Rekso Susilo CM membuat definisi tentang iklan berbeda dengan hasil
definisi yang dikemukakan oleh Haryo Kusumo dan Tams Djayakusuma, karena
cenderung kearah bisnis. Definisi yang dikemukakan ”Pemasangan sesuatu berita
pada suatu media masa, dengan cara memberikan sesuatu bayaran agar berita
disebar luaskan.
Direktorat Bina Press dan Departemen Penerangan Republik Indonesia
mendefinisikan tentang pengertian tentang iklan adalah mirip dengan definisi
yang dikemukakan oleh S. Rekso Susilo CM dan definisinya ”segala bentuk-
bentuk pesan tentang sesuatu hasil produk yang disampaikan melalui media surat
xxxv
atau media massa dan dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal serta ditujukan
kepada masyarakat luas ”, (1981, h. 45).
Definisi-definisi yang dilontarkan oleh para ahli ekonomi bangsa barat, di
antaranya W.H van Bearste dan F.E. Holander, yang dikutip dari saduran Winardi
sebagai berikut ”Iklan adalah sesuatu kekuatan menarik yang ditujukan kepada
kelompok pembeli atau pemakai barang, tentang hal yang dilaksanakan oleh
produsen atau pedagang serta jasa demikian dapat dipengaruhi oleh penjual
barang-barang atau jasa dengan cara dan usaha yang bisa menguntungkan
baginya.
Iklan merupakan komunikasi satu arah yang bersifat persuasif. Upaya
paling besar yang sering dilakukan pembuat iklan yaitu, membuat sebaik dan
semenarik mungkin agar pesan-pesan yang disampaikan dapat menarik dan
diperhatikan oleh khalayak luas. Selanjutnya masyarakat tertarik akan barang
yang telah ditawarkan dalam bentuk pesan iklan di media massa tersebut (Henry
seputra, 1986, h.30).
Pada dasarnya definisi-definisi diatas hampir ada kesamaanya, definisi
iklan yaitu salah satu cara yang dipergunakan oleh sebuah perusahaan atau
perseorangan untuk memberitahukan atau menawarkan tentang sesuatu barang
atau jasa (penawaran barang, permintaan atau pengumuman) kepada masyarakat
yang jumlahnya tidak dapat ditentukan dengan pasti dan bertempat tinggal
berpencar-pencar. Oleh sebab itu, fungsi iklan yaitu alat untuk mempromosikan
atau menawarkan sesuatu barang atau layanan jasa kepada masyarakat luas. Iklan
juga dibuat oleh suatu badan usaha yang mengadakan perjualan barang atau jasa.
xxxvi
2. Ciri-ciri Iklan
Ciri – ciri iklan yang dikemukakan oleh Tams Djayakusuma (1980, h.8)
Membagi ciri iklan atau tulis atau berbahasa Jawa dalam Penggunaan bahasa Jawa
pada Spanduk dan Baliho Kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta secara
umum yaitu :
a) Menarik perhatian, maksudnya iklan harus mampu menarik perhatian
masyarakat terhadap barang atau jasa yang telah ditawarkan oleh
perusahaan lewat biro iklan dalam media cetak atau media dengar (radio)
serta media visual (televisi)
b) Aktual, Maksudnya iklan dibuat sesuai dengan selera masyarakat pada
waktu iklan dibuat dan disiarkan dalam suatu media massa.
c) Mudah dan bisa dimengerti oleh masyarakat luas, Maksudnya iklan dapat
menimbulkan kesan dalam hati masyarakat yang mengetahui barang atau
jasa yang ditawarkan oleh pihak produsen melalui media massa atau lewat
biro periklanan.
d) Keterangan atas barang dan jasa yang ditawarkan itu dapat dipertanggung
jawabkan keasliannya dan mutunya sesuai dengan apa yang telah ada
dalam iklan atau promosinya dan juga tidak membohongi para pemakai
barang atau jasa yang telah ditawarkan.
e) Agar lebih menarik biasanya iklan disertai lagu pengiring atau iringan
musik yang dimaksudkan agar lebih menarik, Kemudian diselipkan kata-
xxxvii
kata yang lucu dan menarik. Sedangkan iklan yang berbentuk gambar atau
reklame disertai gambar-gambar yang indah dan menarik.
f) Disesuaikan untuk mengalahkan pihak lain yang mengadakan persaingan.
g) Dilakukan berulang-ulang untuk menimbulkan kesan kepada penikmat
atau pemakai barak supaya tidak berpihak kelain produk.
3. Golongan Iklan
Berdasarkan penggolongannya iklan dapat dibedakan menjadi tiga
golongan. Baik dalam media cetak atau tulis (Koran, majalah, brosur), media
visual, media dengan atau radio, mempunyai bentuk yang mirip dalam
penggolongannya, (Haryo kusumo, 1990,h.9) yaitu:
1. Iklan yang bersifat pengumuman, diberitahukan untuk memberitahukan
sesuatu hal kepada masyarakat luas.
2. Iklan yang sifatnya penawaran atau permintaan, bisa menawarkan atau
minta tantang barang atau jasa.
3. Iklan yang sifatnya reklame, artinya iklan seperti ini isinya berupa pujian
atau sanjungan terhadap sesatu barang atau jasa agar masyarakat tertarik
untuk memiliki atau memakainya.
Berdasarkaan penggolongannya iklan tersebut diatas, maka penelitian ini
mengarah pada golongan kedua yaitu golongan iklan yang sifatnya menawarkan
barang atau jasa kepada masyarakat.
Dalam penulisan penelitian ini diteliti adalah penawaran atau jenis
Penggunaan bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho Kampanye Calon Legislatif
xxxviii
2009 di Surakarta yang disiarkan dalam media iklan, terutama ditinjau dalam segi
ragam bahasa, struktur bahasa, tingkat tuturnya dan keunikan wacana iklan
berbahasa jawa dalam Penggunaan bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho
Kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta.
4. Syarat-syarat Menulis Iklan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun dan menulis iklan
menurut Rhenald Kasali, (1995, h.35-36) adalah :
1) Memilih kata-kata yang tepat, menarik, singkat, sopan dan logis.
2) Disusun secara singkat dan menonjol pada bagian-bagian yang
dipentingkan.
3) Isinya sesuai dengan barang dan jasa yang ditawarkan.
4) Dapat membangkitkan keinginan masyarakat luas tentang sesuatu
barang dan jasa yang ditawarkan.
5) Isi bahasa yang dipakai dalam iklan tidak merusak dan merugikan
masyarakat.
Hal-hal tersebut diatas merupakan syarat-syarat utama yang harus
diperhatikan dalam membuat iklan. Syarat tersebut harus ada dalam setiap iklan
agar nantinya setiap dalam penayangannya tidak ada masyarakat yang merugikan
atau pihak pemroduksi barang tidak merasa rugi dengan bentuk iklan yang dibuat
oleh biro iklan yang ditunjuknya, kemudian yang lebih penting dalam pembuatan
atau penulisan iklan adalah tidak merugikan produk-produk lain yang satu jenis
produksinya.
xxxix
Di samping berdasarkan dari sifat iklan, golongan syarat menulis iklan,
Haryo Kusumo membedakan lagi menjadi tujuh bagian yaitu :
1) Iklan langsung, yaitu: iklan ditujukan kepada masyarakat luas dengan
maksud agar dapat mengenai sasaran yaitu calon pembeli atau calon
konsumen barang atau jasa telah diiklankan.
2) Iklan tidak langsung, adalah: iklan yang mencapai tujuannya dengan
jalan berputar berdasarkan atas keinginan atau sifat konsumen.
3) Iklan sugestif, yaitu: iklan yang mencapai tujuan dan sasarannya dengan
menarik public secara sugestif. Misalnya memberikan promosi ditempat
yang ramai dengan memakai gambar-gambar atau poster-poster.
4) Iklan daktis, adalah: iklan yang ditujukan kepada pikiran atau pengertian
seseorang.
5) Iklan perkenalan, adalah: iklan yang diadakan dengan maksud
perkenalan barang-barang baru atau produk-produk baru.
6) Iklan persaingan, adalah: iklan yang menitikberatkan pada sifat-sifat
barang yang mempunyai nilai lebih dari barang perusahaan lain dan
memberi keuntungan yang lebih besar kepada pembeli atau pemakai
produk. Misalnya menjual barang dengan disertai hadiah-hadiah serta
pelayanan yang baik dan diberi garansi atas kwalitas barang-barang yang
dijualnya.
7) Iklan kolektif, adalah: iklan yang dibuat bersama-sama dan direncanakan
oleh beberapa pihak denga tujuan memperkenalkan hasil-hasil
produksinya serta memperkecil ongkos pembuatan iklan.
xl
Beberapa bentuk dan ragam iklan yang ada dan telah ditulis dalam
Penggunaan bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho Kampanye Calon Legislatif
2009 di Surakarta beraneka ragam. Dari keanekaragaman bentuk iklan itu ada
beberapa iklan yang menarik, iklan yang mempunyai tingkat tutur jawa pada iklan
berbahasa Jawa dalam Penggunaan bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho
Kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta, serta iklan ditinjau dari struktur
bahasa Jawanya. Hal tersebut merupakan pokok peneliti dalam penulisan tentang
pemakaian bahasa Jawa dalam Penggunaan bahasa Jawa pada Spanduk dan
Baliho Kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta.
Penggunaan bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho Kampanye Calon
Legislatif 2009 di Surakarta yang bisa dikategorikan sebagai iklan yang menarik
yaitu iklan yang mampu membuat penikmat Penggunaan bahasa Jawa pada
Spanduk dan Baliho Kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta dibuat tertarik
pada iklan yang baru saja dilihatnya. Kemudian adanya struktur bahasa dalam
iklan berbahasa Jawa ini, merupakan klasifikasi iklan yang ditujukan kepada
masyarakat konsumen produk yang ditawarkannya, sedang tingkat tutur dalam
wacana iklan bertujuan agar iklan yang akan ditayangkan bisa mencapai sasaran
yang tepat terhadap konsumen.
iklan adalah ramuan mujarab untuk segala penyakit yang berhubungan
dengan citra dan popularitas, memang sudah bukan barang baru. Yang terpenting
dalam proses menggarap iklan itu sesungguhnya adalah menjalankan strategi
untuk mengunci komunikasi lawan. Iklan kampanye adalah penyampaian pesan-
pesan oleh kampanye kepada masyarakat melalui media massa secara berulang-
xli
ulang berbentuk tulisan, gambar, animasi, promsi, suara, peragaan, sandiwara,
debat, dan bentuk lainnya yag berisi ajakan, himbauan untuk memberikan
dukungan kepada masyarakat. Kampanye adalah kegiatan untuk meyakinkan para
pemilih dengan menawarkan visi, misi dan program mengajak seseorang untuk
memilih partai tertentu.
E. Sintaksis
Telah banyak ahli mengemukakan penjelasan atau batasan sintaksis.
Antara lain ada yang mengatakan bahwa “syntax is the study of the patterns by
which word are combined to make sentences” (Stryker, 1969:21); atau “the
analysis of construction that involve only free forms is called syntax” (Bloch and
Trager, 1942:71); ataupun “Sintaksis adalah bahagian dari tata bahasa yang
membicarakan struktur frasa dan kalimat” (Ramlan, 1976:57).
Sintaksis adalah salah satu cabang dari tata bahasa yang membicarakan
struktur-struktur kalimat, klausa dan frase.
F. Pengertian Semantik
Semantik semula berasal dari bahasa Yunani, mengandung makna to
signify atau memaknai. Sebagai istilah teknis, semantik mengandung pengertian
“studi tentang makna”. Dengan anggapan bahwa makna menjadi bagian dari
bahasa, maka semantik merupakan bagian dari linguistik. Seperti halnya bunyi
dan tata bahasa, komponen makna dalam hal ini juga menduduki tingkatan
tertentu. Apabila komponen bunyi umumnya menduduki tingkat pertama, tata
xlii
bahasa pada tingkat kedua, maka komponen makna menduduki tingkatan paling
akhir. Hubungan ketiga komponen itu sesuai dengan kenyataan bahwa (a) bahasa
pada awalnya merupakan bunyi-bunyi abstrak yang mengacu pada adanya
lambang- lambang tertentu, (b) lambang-lambang merupakan seperangkat system
yang memiliki tataan dan hubungan tertentu, dan (c) seperangkat lambang yang
memiliki bentuk dan hubungan itu mengasosiakan adanya makna tertentu
(Palmer, 1981:5).
Makna, sebagai penghubung bahasa dengan dunia luar, sesuai dengan
kesepakatan para pemakainya sehingga dapat saling dimengerti, dalam
keseluruhannyamemiliki tiga tingkatan keberadaan. Pada tingkat pertama, maka
menjadi isi abstraksi dalam kegiatan bernalar secara logis sehingga membuahkan
proposisiyang benar. Tingkat kedua, makna menjadi isi dari suatu bentuk
kebahasaan. Pada tingkat ketiga, maka menjadi isi komunikasi yang mampu
membuahkan informasi tertentu.
Sejalan dengan keberadaan tiga tingkatan makna diatas, Profesor Samsuri
(1985) mengungkapkan terdapatnya garis hubungan: ‘makna’--- ungkapan ----
‘makna’. Apabila makna pada tingkatan pertama dan kedua berhubungan dengan
penutur, maka pada tingkatan ketiga adalah makna yang hadir dalam komunikasi
sesuai dengan butir informasi yang diperoleh penanggap.
Menyadari bahwa bahasa selain menyertai kegiatan berpikir, juga menjadi
kode dalam penyampaian dan pemahaman pesan, kajian makna dalam
totalitasnya, akhirnya harus merambah ketiga tingkatan diatas. Mengkaji makna
tingkat pertama, membuahkan pemahaman tentang cara mengolah pesan secara
xliii
benar; memahami makna pada tingkat kedua, menghasilkan pemahaman tentang
cara menata struktur kebahasaan secara benar sehingga menghadirkan makna
seperti yang diinginkan; dan memahami makna pada tingkat ketiga, menghasilkan
pemahaman tentang cara mengungkapkan struktur kebahasaan itu dalam konteks
komunikasi secara cepat.
Dalam pemakaian sehari-hari, kata makna digunakan dalam berbagai
bidang maupun konteks pemakaian. Apakah pengertian khusus kata makna
tersebut serta perbedaanya dengan ide, misalnya, tidak begitu diperhatikan. Sebab
itu, sudah sewajarnya bila makna juga disejajarkan pengertiannya dengan arti,
gagasan, konsep, pernyataan, pesan, informasi, maksud, filsafat, isi, dan pikiran.
Berbagai pengertian itu begitu saja disejajarkan dengan kata makna karena
keberadaannya memang tidak pernah dikenal secara cermat dan dipilahkan secara
tepat.
G. Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif dapat berdiri sendiri,
yang mempunyai pola intonasi akhir dan yang terdiri dari klausa. (Cook, 1971:39-
40; Elson and Pickett. 1969:82).
Kalimat dipandang dari segi jumlah dan jenis klausa yang terdapat pada dasar.
a. Kalimat tunggal, kalimat yang terdiri dari satu klausa bebas tanpa klausa
terikat. (Cook, 1971:38; Elson and Pickett, 1969:123).
b. Kalimat bersusun, kalimat yang terdiri dari satu klausa bebas dan
sekurang-kurangnya satu klausa terikat. (Cook, 1971:38).
xliv
c. Kalimat majemuk, kalimat yang terdiri dari beberapa klausa bebas.
Kalimat dipandang dari segi struktur internal klausa utama.
a. Kalimat sempurna, kalimat yang dasarnya terdiri dari sebuah klausa
bebas. (Cook, 1971:47). Oleh karena yang mendasari sesuatu kalimat
sempurna adalah suatu klausa bebas, maka kalimat sempurna ini
mencakup kalimat tunggal, kalimat bersusun dan kalimat majemuk.
b. Kalimat tak sempurna, kalimat yang dasarnya hanya terdiri dari sebuah
klausa terikat, atau sama sekali tidak mengandung struktur klausa (Cook,
1971:47).
Kalimat dipandang dari segi responsi yang diharapkan.
a. Kalimat pernyataan, kalimat yang dibentuk untuk menyiarkan informasi
tanpa mengharapkan responsi tertentu. (Cook, 1971:38;49).
b. Kalimat pertanyaan, kalimat yang dibentuk untuk memancing response
yang berupa jawaban. (Cook, 1971:38;49).
c. Kalimat perintah, kalimat yang dibentuk untuk memancing response yang
berupa tindakan. (Cook, 1971:38;49).
Kalimat dipandang dari segi sifat hubungan aktor-aksi.
a. Kalimat aktif, kalimat yang subyeknya berperanan sebagai pelaku atau
aktor. (Cook, 1971:49).
b. Kalimat pasif, kalimat yang subyeknya berperan sebagai penderita. (Cook,
1971:49).
xlv
c. Kalimat medial, kalimat yang subyeknya berperanan baik sebagai pelaku
maupun sebagai penderita. (Cook, 1971:49).
d. Kalimat resiprokal, kalimat yang subyek dan obyeknya melakukan sesuatu
perbuatan yang berbalas-balasan. (Cook, 1971:49).
Kalimat dipandang dari segi ada atau tidaknya unsur negatif pada frase verba
utama.
a. Kalimat afirmatif, kalimat yang pada frase verbal utamanya tidak terdapat
unsur negatif atau unsur penindakan, ataupun unsur penyangkalan.
b. Kalimat negatif, kalimat yang pada frase verbal utamanya terdapat unsur
negatif atau unsure penyangkalan.
Kalimat dipandang dari segi kesederhanaan dan kelengkapan dasar.
a. Kalimat formata, kalimat tunggal dan sempurna, yang terdiri dari satu dan
hanya satu kalusa bebas (suatu klausa yang menurut criteria formal dapat
berdiri sendiri dalam bahasa tertentu, sebagai suatu kalimat sempurna).
Rangkaian atau perangkat kalimat yang tersusun rapih ini mengandung
inti sebagai suatu anak-perangkat (subset).
b. Kalimat transformata, kalimat lengkap tetapi bukan kalimat tunggal.
Kalimat transformata ini mencakup kalimat bersusun dan kalimat
majemuk.
c. Kalimat deformata, kalimat tunggal yang tak sempurna, tidak lengkap.
xlvi
Kalimat dipandang dari segi posisinya dalam percakapan.
a. Kalimat situasi, kalimat yang memulai suatu percakapan. Kalimat situasi
dapat berupa panggilan, salam, seruan atau jawaban yang berbentuk tetap
terhadap salah satu dari ketiga itu.
b. Kalimat urutan, kalimat yang menyambung atau meneruskan suatu
pembicaraan tanpa mengganti pembicara. Serangkaian kalimat urutan
menjelmakan wacana yang hidup atau continuous discourse.
c. Kalimat jawaban, kalimat yang menyambung atau meneruskan suatu
pembicaraan dengan pergantian pembicara.
Kalimat dipandang dari segi konteks dan jawaban yang diberikan.
a. Kalimat salam, suatu formula tetap yang dipergunakan pada pertemuan
atau perpisahan, menimbulkan suatu balasan atau jawaban yang tetap yang
sering merupakan ulangan dari salam tersebut.
b. Kalimat panggilan, kalimat pendek yang ditujukan untuk mendapat
perhatian dan menimbulkan jawaban yang beraneka ragam, umumnya
pertanyaan-pertanyaan singkat.
c. Kalimat seruan, kalimat pendek yang biasanya berpola tetap dengan
intonasi tertentu, timbul dari beberapa kejadian yang tak diduga dalam
konteks linguistik atau non linguistik. Kalimat ini mungkin tidak menuntut
xlvii
jawaban sama sekali, ataupun suatu jawaban yang berupa seruan atau
suatu penguatan ulang.
d. Kalimat pertanyaan, kalimat yang menimbulkan suatu jawaban linguistik
selain daripada jawaban-jawaban yang telah tetap bagi kalimat-kalimat
salam, pangilan dan seruan. Pertanyaan-pertanyaan ditandai oleh prosodik
serta pola susunan kata tertentu, dan oleh kata tugas yang disebut kata
tanya atau interrogatory.
e. Kalimat permohonan, kalimat yang menagih responsi selain dari pada
gerakan-gerakan tangan yang bias dilakukan untuk mengiringi salam dan
panggilan. Responsi perbuatan tersebut dapat pula dibarengi oleh response
linguistik tertentu.
f. Kalimat pernyataan, kalimat menuntut responsi linguistik atau non
linguistik yang disebut tanda perhatian atau attention-signal. Kalimat-
kalimat pernyataan inilah biasanya membangun bagian terbesar sesuatu
wacana.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Data
Data adalah bahan penelitian (Sudaryanto, 1990, h. 3). Data yang diambil
dalam penelitian ini adalah berupa data tulis yang terdapat dalam Penggunaan
xlviii
bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho Kampanye Calon Legislatif 2009 di
Surakarta yang berbahasa Jawa.
B. Jenis Data
Jenis data yang diambil dalam penelitian ini adalah data tulis berupa
wacana yang mengandung dan menggunakan Penggunaan bahasa Jawa pada
Spanduk dan Baliho Kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta.
C. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Spanduk dan
Baliho Kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta.
D. Populasi Data
Edi Subroto (1992) menjelaskan bahwa, populasi adalah objek penelitian
secara keseluruhan jumlah dari sasaran penelitian, baik berupa manusia, gejala-
gejala maupun peristiwa (h: 32).
Mengenai kesatuan seperti tersebut diatas, maka penelitian dalam populasi ini
adalah wacana bahasa jawa dalam Penggunaan bahasa Jawa pada Spanduk dan
Baliho Kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta.
E. Sampel Data
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dijadikan objek penelitian
langsung (Edi Subroto, 1992, h. 32). Pengambilan sampel dalam penelitian ini
xlix
mengutamakan teknik purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan
atas tujuan dan sifat-sifat penelitian yang mempunyai sangkut paut erat dengan
tujuan dan sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Sutrisno Hadi,
1993, h: 29). Penelitian ini bersifat selektif, maksudnya tidak semua kalimat yang
ada dalam hasil foto untuk menjadi anggota sampel. Peneliti berhak memilih dan
menyeleksi sampel yang sesuai dengan maksud peneliti, dalam hal ini yang
diambil sebagai sampel adalah sebagian dari wacana-wacana pemakaian bahasa
Jawa pada Penggunaan bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho Kampanye Calon
Legislatif 2009 di Surakarta.
Data yang penulis gunakan sebagai sampel adalah pemakaian bahasa Jawa
pada Penggunaan bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho Kampanye Calon
Legislatif 2009 di Surakarta. Data yang diambil sebagai sampel data ialah :
1. Iklan Caleg 2009 pada Siti Zulaikhah, SE Daerah Pilihan Pasar Kliwon-
Serengan mengangkat kalimat TAKDONGAKKE DADI bertempat di
depan Pom Bensin Bunderan Tipes, Jalan Veteran Surakarta.
2. Iklan Caleg 2009 pada RM. Kusrahardjo Calon anggota DPRD Kota
Surakarta Daerah Pilihan Pasar Kliwon-Serengan mengangkat kalimat
HANGAYOMI HANGAYEMI bertempat di Jalan Veteran Surakarta.
3. Iklan Caleg 2009 pada baliho Reny Widyawati,SE Daerah Pilihan Pasar
Kliwon-Serengan depan sebuah Sorum Mobil Suzuki mengangkat kalimat
DOLAN-DOLAN NENG ETAN KALI, CEPET-CEPET ENGGAL BALI,
MATI URIP NENG BUMI PERTIWI, AYO PADHA MILIH MBAK RENI
WIDYAWATI bertempat di Jalan Yos. Sudarso Surakarta.
l
4. Iklan Caleg 2009 pada Djoko Sugiarto HS dan Ir. Eko Sarjonoputo, MM
menggunakan kalimat NYUWUN PANGESTU yang terdapat di Jalan Yos.
Sudarso Surakarta.
5. Iklan Caleg 2009 pada Hariyadi Saptono menggunakan kalimat AJA LALI
LHO ! yang terdapat disebuah Jalan Yos. Sudarso Surakarta.
6. Iklan Caleg 2009 pada Abdulah A.A dan DRA Srimulyani, SH.
menggunakan kalimat NGGIH NAPA NGGIH....yang terdapat pada
kampung Sangkrah di Surakarta.
7. Iklan Caleg 2009 pada Sri Kusyanto menggunakan kalimat DHEMES
BUNG .....CAHE DHEWE...terdapat pada kampung Keprabon Surakarta.
8. Iklan Caleg 2009 pada Ayu Indriyah, GKR. Menggunakan kalimat
MIDER DESA MBANGUN BUDI PAKERTENING BANGSA terdapat pada
kampung Keprabon Surakarta.
9. Iklan Caleg 2009 pada Shokul Amin dan Sukmo Harsono menggunakan
kalimat BALA DHEWE terdapat di kampung kepatihan Surakarta.
10. Iklan Caleg 2009 pada YF. Sukasno menggunakan kalimat KITA
WUJUDKAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN MURAH...TANSAH
NYUWUN DUKUNGAN LAN DONGA PANGESTU...BERKAH
DALEM...AMIN.... terdapat di kampung kepatihan Surakarta.
11. Iklan 2009 pada MV.Erna Ms ,S.Miss mrenggunakan kalimat SEMBADA
KINANTHI BUDAYA terdapat di kampung kepatihan Surakarta.
li
12. Iklan Caleg 2009 pada Wiharto menggunakan kalimat SUMBUT, WELAS
SUGIH KADANG, URUT SEWELAS DICENTHANG terdapat di kampung
Jagalan Surakarta.
13. Iklan Caleg 2009 pada Wiharto menggunakan kalimat SAPA WELAS
SUGIH KADANG, ANGKA SEWELAS DICENTHANG terdapat di
kampung Jagalan Surakarta.
14. Iklan Caleg 2009 pada Marsudi, BAE mengunakan kalimat NIKI
KEMAWON BLESSS!!! NO10 terdapat di kampung Jagalan Surakarta.
15. Iklan Caleg 2009 pada Marsudi, BAE mengunakan kalimat BLIMBING
WULUH KECUT RASANE... COBLOS NOMER SEPULUH terdapat di
kampung jagalan Surakarta.
16. Iklan Caleg 2009 pada Dra. Hj. Maria Zuraida, M.Si menggunakan
kalimat KANGGE CALON DPR-RI SUMONGGO PANJENENGAN
KATURI MILIH KAWULO, MATUR NUWUN.... MUGI GUSTI ALLAH
S.W.T NGIJABAHI AMIN terdapat di kampung Baluwarti Surakarta.
17. Iklan Caleg 2009 pada Teguh Prakosa menggunakan kalimat ELING
WEWATESE AJA LALI CONTRENGANNE bertempat di kampung
Baluwarti Surakarta.
18. Iklan Caleg 2009 pada Reny Widyawati, SE menggunakan kalimat
PASAR KLIWON CEDHAK NGGAJAHAN DALANE LEWAT TENGAH
LAPANGAN MELU PEMILU MILIH DEWAN RENY WIDYAWATI
SING DADI PILIHAN bertempat di Jalan Reksoniten Surakarta.
lii
19. Iklan Caleg 2009 pada Reny Widyawati menggunakan kalimat TUKU
MIE AYAM NENG MATAHARI BAKULE JENENGE MAS JONI AJA
LALI MILIH RENY WIDYAWATI PERJUANGANE WIS TERBUKTI
bertempat di Jalan Gatot Subroto Surakarta.
20. Iklan Caleg 2009 pada Dra. Hj. Maria Zuraida, M.Si menggunakan
kalimat SUMANGGA MILIH PUNIKA bertempat di Jalan Panularan
Surakarta.
21. Iklan Caleg 2009 pada H.M Al Amin, SE menggunakan kalimat
GENTENAN ! SAIKI AL AMIN WAE... bertempat di Jalan Moh. Yamin
Surakarta.
22. Iklan Caleg 2009 pada Ketiga Pasangan Partai Keadilan Sejahtera
menggunakan kalimat SING BECIK SAKA PKS KANGGO RAKYAT
terdapat di Jalan DR. Rajiman Surakarta.
23. Iklan Caleg 2009 pada Ir. Ign Soewito menggunakan kalimat BERKAH
DALEM MBIRAT KANGSANGSARANING UMAT terdapat di Jalan DR.
Rajiman Surakarta.
24. Iklan Caleg 2009 pada Bambang Saptono menggunakan kalimat
BAMBANG NYUDA SENGSARA terdapat di Jalan DR. Rajiman
Surakarta.
25. Iklan Caleg 2009 pada Turmudi Partai Bulan Bintang menggunakan
kalimat MBAK MASE....NYUWUN DONGA PANGESTU DALEM
NYALEG terdapat di jalan DR. Rajiman Laweyan Surakarta.
liii
26. Iklan Caleg 2009 pada Lieka A. Palli, SH menggunakan kalimat MUGI
PANJENENGAN LAN KULA SAGED NGGAYUH KARAHARJAN terdapat
di Kelurahan Karang Asem Laweyan Surakarta.
27. Iklan Caleg 2009 pada Romli Partai Keadilan Sejahtera menggunakan
kalmat NANG KALILARANGAN TUKU SOTO KWALI WIS PKS TUR
ROMLI terdapat di Jalan Jayengan Surakarta.
28. Iklan Caleg 2009 pada Bambang Murstadji DPRD Dapil Banjarsari
menggunakan kalimat MATUR NUWUN ATAS DUKUNGANNYA
terdapat di Jalan Sutarjo Banjarsari Surakarta.
29. Iklan Caleg 2009 pada DPRD Dapil Pasar Kliwon-Serengan menggunakan
kalimat NYUWUN DONGA PANGESTU terdapat di Jalan Kapten Mulyadi
Surakarta.
30. Iklan Caleg 2009 pada RM. Kusrahardjo menggunakan kalimat NYUWUN
DONGA PANGESTU HANGLAJENGAKEN DADOS ABDINING WARGA
BRAYAT AGENG SURAKARTA bertempat di Jalan Veteran Surakarta.
31. Iklan Caleg 2009 pada H. M. Al amin, SE menggunakan kalimat AYO
PILIH CALEG NOMER SIJI BALA DHEWE bertempat di Jalan Moh.
Yamin Surakarta.
32. Iklan Caleg 2009pada DR.HM Hidayat Nur Wahid, MA menggunakan
kalimat MANGGA SESARENGAN MBANGUN NAGARI bertempat di
Jalan Kentingan Jebres Surakarta.
liv
33. Iklan Caleg 2009 pada Reny Widyawati menggunakan kalimat MLAKU-
MLAKU NENG SERENGAN TUKU SERABI NOTOSUMAN MELU
PEMILU MILIH DEWAN RENY WIDYAWATI SING DADI PILIHAN
bertempat di Kampung Makam Bergolo Serengan Surakarta.
34. Iklan Caleg 2009 pada Djoko Sugiarto H.S menggunakan kalimat
TUKANG CUKUR AMPERA MEMBUAT RAKYAT SEJAHTERA
daerah kampung Dawung Wetan Surakarta.
35. Iklan Caleg 2009 pada Honda Hendarto menggunakan kalimat ENENG
SING CETHA, KOK MILIH SING PETENG APA ORA GELA SUK
MBENE...???!! di kampung Kentingan Jebres Surakarta.
36. Iklan Caleg 2009 pada Honda Hendarto menggunakan kalimat WONG
SING NGERTI MESTI MILIH SING CETHA AMARGA WIS MAKARYA
NYATA di kampung Kentingan Jebres Surakarta.
37. Iklan Caleg 2009 pada Soni Warsito, A.Md menggunakan kalimat AJA
LALI MILIH SEDULURE DHEWE di Jalan Sabrang Lor Surakarta.
38. Iklan Caleg 2009 pada Domo Prasojo, S.Si. menggunakan kalimat
RUKUN AGAWE SANTOSA di Jalan Kentingan Jebres Surakarta.
39. Iklan Caleg 2009 pada Teguh Prakosa menggunakan kalimat MUNG...!!
YA IKI PILIHANKU di kampung Baluwarti Surakarta.
40. Iklan Caleg 2009 pada Reny Widyawati menggunakan kalimat TUKU
BAKMI NENG PASAR LEGI AJA LALI KARO MBAK RENY
WIDYAWATI CALEG PILIHANKU SAKA NJERO ATI di kampung
Baluwarti Surakarta.
lv
Peneliti mengambil dari pemfotretan tersebut diatas, karena foto-foto tersebut
peneliti anggap dapat mewakili, penggunaan bahasa Jawa ragam gambar atau foto
yang masih berlaku dan digunakan oleh masyarakat sampai sekarang, selain itu
gambar atau foto tersebut sudah dapat mewakili bahasa atau ragam bahasa,
sehingga sah saja apabila gambar atau foto divisualisasikan atau bisa diambil
sebagai data dalam penelitian ini.
Pengambilan sampel dengan memfoto ini didasarkan pada kenyataan
bahwa bahasa ragam gambar atau foto yang penulis sebut di atas cenderung
mencerminkan bahasa resmi ragam gambar atau foto, sekurang-kurangnya
merupakan ragam baku. Selain itu, dalam media tersebut khususnya didalam foto,
disamping berita peristiwa juga dimuat tulisan menarik populer mengenai
berbagai bidang pokok persoalan yang ditulis oleh orang mempunyai latar
belakang sosial dan pendidikan berbeda. Bahasanya cenderung merupakan
refleksi gambar atau foto yang sedang berlaku saat ini.
F. Metode Pengumpulan Data
Metode adalah cara mendekati, mengamati, memfoto, menganalisis, dan
menjelaskan sesuatu fenomena (Harimurti Kridalaksana, 1993, h.123). Di dalam
pengumpulan data ini penulis menggunakan metode simak, yaitu dilaksanakan
dengan menyimak penggunaanbahasa (Sudaryanto,1993, h. 133).
Metode simak membantu memperoleh data tulis dengan menggunakan
teknik pustaka, yaitu mempergunakan sumber tertulis untuk memperoleh data
(Edi Subroto, 1993, h. 42). Melalui metode simak ini penulis mengamati
lvi
penggunaan kalimat yang berhubungan dengan wacana khususnya tentang
pemakaian bahasa Jawa pada Iklan kampanye Calon Legislatif Tahun 2009 di
Kota Surakarta yang dijadikan sampel. Kemudian dilanjutkan dengan teknik dasar
dan teknik lanjutan. Teknik dasar berupa teknik sadap, teknik lanjutan dengan
teknik catat. Teknik sadap yang dimaksud adalah dengan segala kemampuan
peneliti menyadap sumber data memfoto pemakaian bahasa Jawa pada Iklan
kampanye Calon Legislatif Tahun 2009 di Kota Surakarta sesuai dengan
keperluan penelitian, kemudian diadakan pencatatan pada kartu data, baru
kemudian diadakan klasifikasi data (Edi Subroto, 1993, h. 43).
G. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
metode distribusional, yaitu metode yang alat penentunya adalah unsur dari
bahasa itu sendiri (Fatimah Djajasudarma, 1993., h, 62).
Teknik dasar yang digunakan adalah teknik bagi unsur langsung (BUL).
Teknik BUL cara kerja analisisnya adalah membagi satuan lingual dalamnya
menjadi beberapa bagian atau unsure, dan unsur-unsur yang bersangkutan
membentuk satuan lingual yang dimaksud. Sedangkan teknik lanjutnya adalah
teknik lesap, teknik ganti, teknik balik.
Teknik lesap adalah teknik analisis yang berupa pelesapan atau
penghilangan unsur satuan lingual (Sudaryanto,1993, h. 41). Sutopo (2002:86)
mengatatakan bahwa proses analisa data secara kualitatif dilakukan sejak awal
bersama dengan proses pengumpulan data. Penelitian ini demikian; data dianalisis
lvii
sejak awal pengumpulan data, ditunjukkan dengan adanya survei awal oleh
peneliti. Untuk menangani masalah-masalah yang sudah dirumuskan, digunakan
metode agih dan metode padan. Yang dimaksud metode agih adalah dengan alat
penentuan bagian dari bahasa yang bersangkutan (Sudaryanto, 1993:15 ). Adapun
yang dimaksud metode padan adalah metode dengan alat penentu dari luar,
terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan (Sudaryanto,
1993:13).
Dalam menguraikan bagian-bagian yang membangun objek kajian,
digunakan metode agih. Teknik dasar yang diterapkan yakni teknik bagi unsur
langsung (BUL). Dengan teknik ini objek kajian yang utuh dapat dipilah bagian
Judul dan Isi. Adapun untuk mengenali fungsi setiap bagian objek kajian
digunakan metode padan, Teknik dasarnya teknik pilah unsur penentu, dengan
daya pilah referensial.
Uraian tipe-tipe sifat bentuk objek kajian dengan foto dan tipe-tipe
hubungan objek kajian yang ada didalam foto dengan berita diterapkan metode
padan. Teknik dasar yang dipergunakan adalah teknik dasar pilah unsur penentu,
dengan daya pilah.
Dalam pelaksanaan penelitian kualitatif, komponen pokok analisannya
(reduplikasi, sajian data, dan penarikan simpulan dengan verifikasinya) saling
berkaitan dan berinteraksi, tidak bisa dipisahkan dari kegiatan pengumpulan data.
Oleh karena itu, sering dinyatakan bahwa proses analisa dilakukan dilapangan
bersama dengan proses pengumpulan data, sebelum peneliti meningalkan
lapangan studinya.
lviii
Secara sederhana oleh Miles dan Huberman (dalam Sutopo:94) dinyatakan
bahwa terdapat dua model pokok dalam melaksanakan penelitian kualitatif, yaitu
(1) model analisis jalinan atau mengalir (flow model of analisis) dan (2) model
analisis interaktif.
Didalam model analisis jalinan tiga komponen analisisnya tersebut saling
menjalin dan dilakukan terus-menerus didalam proses pelaksanaan pengumpulan
data. Reduksi data sebagai komponen pertama bahkan sudah dilakukan sejak awal
sebelum kegiatan pengumpulan data dilakukan. Kemudian proses itu dilanjutkan
pada waktu pengumpulan data dilakukan. Kemudian proses itu dilanjutkan pada
waktu pengumpulan data, dan secara erat saling menjalin dengan dua komponen
analisis yang lain, yaitu sajian data, penarikan simpulan, dan verifikasinya.
Contoh : Iklan Kampanye Caleg Tahun 2009 di Jalan Gatot Subroto Singosaren
Surakarta.
“AJA LALI LHO!”.
Pada kata aja lali mengandung arti mengingatkan apa yang telah disampaikan si
pengucap pada tulisan tersebut.
Pada kata lho ! mengandung arti.mempertegas apa yang telah diutarakan dalam
kata-kata.
Jadi, pada kata Iklan di atas, untuk mempertegas, memperjelas dan mengingatkan
apa yang telah disampaikan dalam iklan .
lix
Contoh: Iklan Kampanye Caleg Tahun 2009 depan Pom Bensin Bunderan Tipes
di Jalan Veteran Surakarta.
“TAKDONGAKKE DADI”.
Pada kata takdongakke mengandung arti mendoakan.
Pada kata dadi mengandung arti menjadi.
Jadi, pada Iklan di atas, mendoakan agar bisa menjadi apa yang di harapkan.
Contoh: Iklan Kampanye Caleg Tahun 2009 depan Pom Bensin Bunderan Tipes
di Jalan Veteran Surakarta.
“ SEMBADA KINANTHI BUDAYA”.
Pada kata sembada mengandung arti memberikan pertanggung jawaban.
Pada kata kinanhti budaya mengandung arti memberikan dengan budaya.
Jadi, pada Iklan di atas, akan memberikan pertanggung jawaban dengan budaya.
Contoh: Iklan Kampanye Caleg Tahun 2009 terdapat di kampung kepatihan
Surakarta.
lx
“ RUKUN AGAWE SANTOSA”.
Pada kata rukun mengandung arti memberikan ketentraman, kedamaian dan
kenyamanan.
Pada kata agawe santosa mengandung arti memberikan kesejahteraan.
Jadi, pada Iklan di atas, memberikan ketentraman, kedamaian dan kesejahteraan.
Contoh: Iklan Kampanye Caleg Tahun 2009 terdapat di kampung Baluwarti
Surakarta.
“ SUMANGGA PILIH PUNIKA”.
Pada kata sumangga mengandung arti mempersilahkan.
Pada kata pilih punika mengandung arti memilih yang itu.
Jadi, pada iklan di atas, mempersilahkan memilih yang itu.
Contoh: Iklan Kampanye Caleg Tahun 2009 di Jalan Sabrang Lor Surakarta.
“ AJA LALI MILIH SEDULURE DHEWE”.
Pada kata aja lali mengandung arti jangan lupa.
Pada kata milih sedulure dhewe mengandung arti memilih saudaranya sendiri.
lxi
Jadi pada iklan di atas, jangan lupa memilih saudaranya sendiri.
Contoh: Iklan Kampanye Caleg Tahun 2009 terdapat pada kampung Keprabon
Surakarta.
“MIDER DESA MBANGUN BUDI PEKERTINING BANGSA”.
Pada kata mider desa mengandung arti keliling desa
Pada kata mbangun budi mengandung arti membangun kebaikan
Pada kata pekertining bangsa mengandung arti pengertian bangsa
Jadi pada iklan di atas, berkeliling desa membangun kebaikan dalam pengertian
bangsa.
H. Metode Pemaparan Hasil
Metode yang digunakan dalam pemaparan hasil analisis data adalah
metode informal, yaitu metode yang menggunakan kata-kata biasa (Sudaryanto,
1993, h. 145). Jadi yang dimaksud adalah bahwa pemaparan hasil analisis data
menggunakan kata-kata yang sifatnya sederhana, agar mudah dipahami dan
dimengerti.
C. Fungsi Penggunaan Bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho
Kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta.
41. TAK DONGAKKE DADI
lxii
(Siti Zulaikhah, S.E. – Partai Kebangkitan Bangsa)
Gambar foto di atas berfungsi menginformasikan.
”Saya doakan agar bisa jadi”.
Tuturan penulis (Siti Zulaikhah, S.E. – Partai Kebangkitan Bangasa) pada
data (1) merupakan menunjukkan tentang keadaan Siti Zulaikhah, SE.
Permasalahan yang diinformasikan oleh penulis kepada pembaca adalah bahwa
ingin mendoakan biar pada pemilihan Calon Legislatif nanti bisa tercapai berkat
doanya. Pada gambar terdapat angka satu yang dicentang, karena supaya teringat
apa yang dipilihnya nanti teringat nomer satu pada gambar partai PKB.
42. HANGAYOMI HANGAYEMI
lxiii
(RM. Kusrahardjo – Partai Golongan Karya)
Gambar foto di atas berfungsi menginformasikan.
”Mempersatukan melindungi”..
Tuturan penulis (RM. Kusrahardjo – Partai Golongan Karya) pada data (2)
menunjukkan tentang keadaan RM. Kusrahardjo. Permasalahan yang
diinformasikan oleh penulis kepada pembaca adalah bahwa akan menjanjikan
perlindungan kepada rakyat yang telah diembannya nanti. Pada gambar terdapat
gambar partai Golkar yang diatasnya terdapat angka dua puluh tiga dan menunjuk
supaya mencontreng angka satu, karena mengingatkan pada anggota calon DPRD
kota surakarta.
lxiv
43. DOLAN-DOLAN NENG ETAN KALI, CEPET-CEPET ENGGAL
BALI, MATI URIP NENG BUMI PERTIWI, AYO PODO MILIH
MBAK RENI WIDYAWATI
(Reny Widyawati, S.E. – Partai Demokrat)
Gambar foto di atas berfungsi mengajak.
Kalimat diatas termasuk kalimat parikan.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
DOLAN-DOLAN NENG ETAN KALI, CEPET-CEPET ENGGAL BALI,
MATI URIP NENG BUMI PERTIWI, AYO PADHA MILIH MBAK
RENI WIDYAWATI
”Berpergian di timur sungai, cepat-cepat kembali, hidup mati dalam bumi
pertiwi, mari bersama-sama memilih mbak Reni Widyawati”.
Tuturan penulis (Reny Widyawati, S.E – Partai Demokrat) pada data (3)
difungsikan untuk mengajak untuk mencontreng yang telah diingatkan pada
pemilihan Reny Widyawati, S.E. Kepada pembaca agar mencontreng yang telah
diingatkan dari dewan pemilu Calon Legislatif 2009 di Surakarta.
44. NYUWUN PANGESTU
lxv
(Djoko Sugiarto HS dan Ir. Eko Sarjonoputo, MM – Partai Golongan
Karya)
Gambar foto di atas berfungsi memohon atau menyuruh.
”Meminta doanya”.
Tuturan penulis (Djoko Sugiarto HS dan Ir. Eko Sarjonoputo, MM – Partai
Golongan Karya) pada data (4) yang difungsikan untuk memohon atau menyuruh
kepada pembaca agar memohon pada yang kuasa untuk rakyat guna mencalonkan
sebagai Calon Legislatif 2009 di Surakarta.
lxvi
45. OJO LALI LHO !
(Hariyadi Saptono – Partai PDI Perjuangan)
Gambar foto di atas berfungsi menginformasikan.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
AJA LALI LHO !
”Jangan lupa lho!”.
Tuturan penulis (Hariyadi Saptono – Partai PDI Perjuangan) pada data (5)
menunjukkan tentang mengingatkan pada pemilihan Hariyadi Saptono.
Permasalahan yang diinformasikan oleh penulis kepada pembaca adalah
mengingatkan kepada pemilih bahwa diharinya nanti supaya memilih yang
diingatkan. Dalam gambar memakai gambar punakawan yang menunjukkan
persatuannya yang kuat dalam mengemban sebuah pengabdian yang erat.
46. NGGIH NOPO NGGIH....
lxvii
(Abdulah A.A dan Dra. Srimulyani, SH – Partai Hanura)
Gambar foto di atas berfungsi menginformasikan.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
NGGIH NAPA NGGIH....
”Ya apa iya...”.
Tuturan penulis (Abdulah A.A dan Dra. Srimulyani, SH – Partai Hanura)
pada data (6) menunjukkan tentang menyatakan pada pemilihan Abdulah A.A dan
DRA Srimulyani, SH. Permasalahan yang diinformasikan oleh penulis kepada
pembaca adalah menyatakan kepastian kepada pemilih yang akan dipilihnya nanti.
47. DHEMES BUNG .....CAHE DHEWE...
lxviii
(Sri Kusyanto – Partai PDP)
Gambar foto di atas berfungsi menginformasikan.
”Bagus bung... saudaranya sendiri”.
Tuturan penulis (Sri Kusyanto – Partai PDP) pada data (7) menunjukkan
tentang pantasnya seorang saudaranya sendiri pada pemilihan Sri Kusyanto.
Permasalahan yang diinformasikan oleh penulis kepada pembaca adalah
sepantasnya memilih saudaranya sendiri dari pada memilih bukan saudaranya
sendiri atau orang lain.
lxix
48. MIDER DESO MBANGUN BUDI PAKERTENING BONGSO
(Ayu Indriyah, GKR. – Anggota DPD Jawa Tengah)
Gambar foto di atas berfungsi menginformasikan.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
MIDER DESA MBANGUN BUDI PAKERTENING BANGSA
”Menghadap desa membangun budi pengertian bangsa”.
Tuturan penulis (Ayu Indriyah, GKR. – Anggota DPD Jawa Tengah) pada
data (8) menunjukkan tentang memberikan pengertian tentang pengertian terhadap
bangsa pada pemilihan Ayu Indriyah, GKR. Permasalahan yang diinformasikan
oleh penulis kepada pembaca adalah dengan cara melihat desa bisa membangun
budi pengertian bangsa.
.
49. BOLO DEWE
lxx
(Shokul Amin dan Sukmo Harsono – Partai Bulan Bintang)
Gambar foto di atas berfungsi menginformasikan.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
BALA DHEWE
”Saudara sendiri”.
Tuturan penulis (Shokul Amin dan Sukmo Harsono – Partai Bulan
Bintang) pada data (9) menunjukkan tentang saudaranya sendiri atau kawannya
sendiri pada pemilihan Shokul Amin dan Sukmo Harsono. Permasalahan yang
diinformasikan oleh penulis kepada pembaca adalah mengingatkan saudaranya
sendiri apabila pada pemilihan Calon Legislatif nanti.
lxxi
50. KITA WUJUDKAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
MURAH...TANSAH NYUWUN DUKUNGAN LAN DONGA
PANGESTU...BERKAH DALEM...AMIN....
(YF. Sukasno – Partai PDI Perjuangan)
Gambar foto di atas berfungsi memohon atau menyuruh.
”Kita wujudkan pendidikan dan kesehatan murah... dengan meminta
dukungan dan doanya... semoga diberkatinya amin”.
Tuturan penulis (YF. Sukasno – Partai PDI Perjuangan) pada data (10)
yang difungsikankan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat pada pemilihan YF.
Sukasno. Kepada pembaca agar mendoakan agar bisa terwujud apa yang telah
dicita-citakannya nanti.
51. SEMBODO KINANTI BUDOYO
lxxii
(MV.Erna Ms. ,S.Miss – Partai PDP)
Gambar foto di atas berfungsi menginformasikan.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
SEMBADA KINANTHI BUDAYA
”Sembada kinanti budaya”.
Tuturan penulis (MV.Erna Ms. ,S.Miss – Partai PDP) pada data (11)
menunjukkan tentang mengingatkan tantang kebudayaan pada pemilihan
MV.Erna Ms. ,S.Miss. Permasalahan yang diinformasikan oleh penulis kepada
pembaca adalah melestarikan budaya dengan cara memberikan tuntunan
pertanggung jawaban.
lxxiii
52. SUMBUT, WELAS, SUGIH KADANG, URUT SEWELAS
DICENTHANG
(Wiharto – Partai Hanura)
Gambar foto di atas berfungsi mengajak.
Kalimat diatas termasuk kalimat pantun.
”Mampu, belaskasihan banyak saudara, urutan sebelas dipilih”.
Tuturan penulis (Wiharto – Partai Hanura) pada data (12) difungsikan
untuk mengajak supaya mencontreng nomer urut yang telah disediakan pada
pemilihan Wiharto. Kepada pembaca agar supaya mencontreng yang telah
disediakan dari dewan untuk dipilihnya disaat penilihan nanti.
lxxiv
53. SAPA WELAS SUGIH KADANG, ANGKA SEWELAS
DICENTHANG
(Wiharto – Partai Hanura)
Gambar foto di atas berfungsi mengajak.
Kalimat diatas termasuk kalimat pantun.
”Siapa membelas kasihani saudaranya, angka sebelas dicentang”.
Tuturan penulis (Wiharto – Partai Hanura) pada data (13) difungsikan
untuk mengajak supaya menconteng dari nomer urut yang telah ditetapkan pada
pemilihan Wiharto. Kepada pembaca agar supaya mencontreng yang telah
disediakan untuk dipilihnya.
lxxv
14. NIKI KEMAWON BLESSS!!! NO10
(Marsudi, BAE – Partai Hanura)
Gambar foto di atas berfungsi mengajak.
”Ini saja blesss!!! No10”.
Tuturan penulis (Marsudi, BAE – Partai Hanura) pada data (14)
difungsikan untuk mengajak supaya memilih yang telah disiapkan pada pemilihan
Marsudi. Kepada pembaca agar supaya memilih yang telah disediakan dan tidak
tanggung- tanggung dalam mencontrengnya.
lxxvi
15. BLIMBING WULUH KECUT RASANE... COBLOS NOMER
SEPULUH
(Marsudi, BAE – Partai Hanura)
Gambar foto di atas berfungsi mengajak.
Kalimat diatas termasuk kalimat pantun.
”Blimbing wuluh asam rasanya...coblos nomor sepuluh”.
Tuturan penulis (Marsudi, BAE – Partai Hanura) pada data (15)
difungsikan untuk mengajak untuk memilih nomer dalam pemilihan yang telah
dimaksudkan pada pemilihan Marsudi, BAE. Kepada pembaca agar supaya
memilih yang sudah disiapkan pada dewan disaat pencontrengan nanti.
lxxvii
16. KANGGE CALON DPR-RI SUMONGGO PANJENENGAN
KATURI MILIH KAWULO, MATUR NUWUN.... MUGI GUSTI
ALLAH S.W.T NGIJABAHI AMIN
(Dra. Hj. Maria Zuraida, M.Si – Partai Golongan Karya)
Gambar foto di atas berfungsi memohon atau menyuruh.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
KANGGE CALON DPR-RI SUMANGGA PANJENENGAN KATURI
MILIH KAWULA, MATUR NUWUN.... MUGI GUSTI ALLAH S.W.T
NGIJABAHI AMIN
”Buat calon DPR-RI mari kita memilih saya, terima kasih...semoga Allah
SWT mengabulkannya amin”.
Tuturan penulis (Dra. Hj. Maria Zuraida, M.Si – Partai Golongan Karya)
pada data (16) difungskankan untuk memohon atau menyuruh untuk memilihnya
pada pemilihan Dra. Hj. Maria Zuraida, M.Si. Kepada pembaca agar memilih
untuk kepentingan rakyat dengan mempersilahkannya untuk mencontreng
selebihnya berkat doa yang maha kuasa. Dalam gambar terdapat angka dua tiga
lxxviii
yang di lingari degan bertuliskan Indonesia Maju karena untuk menjelaskan
supaya teringat bahwa angka tersebut sudah banyak kepastiannya.
17. ELING WEWATESE OJO LALI CONTRENGANE
(Teguh Prakosa – Partai PDI Perjuangan)
Gambar foto di atas berfungsi menginformasikan.
Kalimat diatas termasuk kalimat pantun.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
ELING WEWATESE AJA LALI CONTRENGANE
”Mengingat batasanya, jangan lupa pilihannya”.
Tuturan penulis (Teguh Prakosa – Partai PDI Perjuangan) pada data (17)
menunjukkan tentang mengingatkan untuk memilih pada pemilihan Teguh
Prakosa. Permasalahan yang diinformasikan oleh penulis kepada pembaca adalah
mengingat pada batasannya tidaklah lupa memilih yang sudah diingatkan pada
pemilihan Calon Legislatif nanti. Dalam gambar terdapat titik-titik sebab
mengingatkan yang sudah lupa untuk mengingat kembali pada masa lampu untuk
sekarang.
lxxix
18. PASAR KLIWON CEDAK NGGAJAHAN DALANE LEWAT
TENGAH LAPANGAN MELU PEMILU MILIH DEWAN RENY
WIDYAWATI SING DADI PILIHAN
(Reny Widyawati, S.E. – Partai Demokrat)
Gambar foto di atas berfungsi menginformasikan.
Kalimat diatas termasuk kalimat parikan.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
PASAR KLIWON CEDHAK NGGAJAHAN DALANE LEWAT
TENGAH LAPANGAN MELU PEMILU MILIH DEWAN RENY
WIDYAWATI SING DADI PILIHAN
”Pasar kliwon dekat nggajahan jalannya lewat tengah lapangan ikut pemilu
milih dewan reny widyawati yang jadi pilihan”.
Tuturan penulis (Reny Widyawati, S.E. – Partai Demokrat) pada data (18)
menunjukkan tentang pemilihan dewan pada pemilihan Reny Widyawati, S.E.
Permasalahan yang diinformasikan oleh penulis kepada pembaca adalah
lxxx
mengikuti pemilu supaya memilih dewan yang sudah menjadi pilihannya pada
pemilihan nanti.
19. TUKU MIE AYAM NING MATAHARI BAKULE JENENGE MAS
JONI OJO LALI MILIH RENY WIDYAWATI PERJUANGANE
WIS TERBUKTI
(Reny Widyawati, S.E. – Partai Demokrat)
Gambar foto di atas berfungsi menginformasikan.
Kalimat diatas termasuk kalimat parikan.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
TUKU MIE AYAM NING MATAHARI BAKULE JENENGE MAS
JONI AJA LALI MILIH RENY WIDYAWATI PERJUANGANE WIS
TERBUKTI
”Beli mie ayam di matahari penjualnya namanya mas joni jangan lupa
memilih reny widyawati perjuangannya sudah terbukti”.
Tuturan penulis (Reny Widyawati, S.E. – Partai Demokrat) pada data (19)
menunjukkan tentang seorang yang perjuangannya sudah terbukti pada pemilihan
lxxxi
Reny Widyawati, S.E. Permasalahan yang diinformasikan oleh penulis kepada
pembaca adalah supaya tidak lupa memilih dihari pemilihan Calon Legislatif nanti
yang perjuangannya sudah terbukti.
20. SUMONGGO MILIH PUNIKA
(Dra. Hj. Maria Zuraida, M.Si – Partai Golongan Karya)
Gambar foto di atas berfungsi memohon atau menyuruh.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
SUMANGGA MILIH PUNIKA
”Silahkan memilih yang itu”.
Tuturan penulis (Dra. Hj. Maria Zuraida, M.Si – Partai Golongan Karya)
pada data (20) difungsikan untuk mempersilahkan atau memohon pada pemilihan
Dra. Hj. Maria Zuraida, M.Si. Kepada pembaca agar memilihnya disaat pemilihan
Calon Legislatif nanti. Dalam gambar terdapat tulisan Putri Asli Solo dan
menjelaskan urutan angka enam yang dicentang, karena sudah memiliki
pengabdian pada masyarakat.
lxxxii
21. GENTENAN ! SAIKI AL AMIN WAE...
(H.M Al Amin, S.E. – Partai Amanat Nasional)
Gambar foto di atas berfungsi mengajak.
”Yang lainnya ! sekarang Al Amin saja...”.
Tuturan penulis (H.M Al Amin, S.E. – Partai Amanat Nasional) pada data
(21) difungsikan untuk mengajak sekarang dalam memilih pada pemilihan H.M
Al Amin, SE. Kepada pembaca agar supaya sekarang memilih yang baru tidak
memilih para pencalon yang telah dipilihnya. Pada dalam gambar terdapat motif
batik dan orang berbaju muslimin yang menandakan berhati tulen pribumi.
22. SING BECIK SOKO PKS KANGGO RAKYAT
lxxxiii
(Ketiga Pasangan Partai Keadilan Sejahtera – Partai Keadilan Sejahtera)
Gambar foto di atas berfungsi menyindir atau mengkritik.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
SING BECIK SAKA PKS KANGGO RAKYAT
”Yang baik dari PKS buat rakyat”.
Tuturan penulis (Ketiga Pasangan Partai Keadilan Sejahtera – Partai
Keadilan Sejahtera) pada data (22) merupakan ungkapan dan penulis tentang
sikap yang harus dilakukan dalam pemilihan.ungkapan tersebut ditandai dengan
’sing becik saka PKS’ (Yang baik dari PKS). Penulis mengungkapkan tuturan
tersebut karena memberikan kepastian kepada pemilih dan sepantasnya untuk
dipilih. Tuturan penulis difungsikan untuk memilih yang sudah ada kepastiannya.
Pada gambar memakai huruf aksara Jawa, menandakan sebagai orang Surakarta
setia pada kebudayaannya sendiri yaitu selalu mengabdi pada warga Surakarta.
23. BERKAH DALEM MBIRAT KANGSANGSARANING UMAT
lxxxiv
(Ir. Ign Soewito – Partai Golongan Karya)
Gambar foto di atas berfungsi menginformasikan.
”Mendapatkan kemulyaan dalam kesengsaraan umat”.
Tuturan penulis (Ir. Ign Soewito – Partai Golongan Karya) pada data (23)
menunjukkan tentang mendapatkan berkah yang sangat muliya pada pemilihan Ir.
Ign Soewito. Permasalahan yang diinformasikan oleh penulis kepada pembaca
adalah jika memilihnya disaat pemilihannya nanti dan bisa menjadi, akan
mengangkat kesengsaraan rakyat dengan memberikan berkah kemulyaannya.
lxxxv
24. BAMBANG NYUDO SENGSORO
(Bambang Saptono – Partai Amanat Nasional)
Gambar foto di atas berfungsi menginformasikan.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
BAMBANG NYUDA SENGSARA
”Bambang mengurangi kesengsaraan”.
Tuturan penulis (Bambang Saptono – Partai Amanat Nasional) pada data
(24) menunjukkan tentang mengurangi kesengsaraan rakyat pada pemilihan
Bambang Saptono. Permasalahan yang diinformasikan oleh penulis kepada
pembaca adalah Jika memilih bambang pada pemilihan nanti akan menjanjikan
kepada rakyat dalam mengurangi kesengsaraan.
lxxxvi
25. MBAK MASE....NYUWUN DONGA PANGESTU DALEM NYALEG
(Turmudi - Partai Bulan Bintang)
Gambar foto di atas berfungsi memohon atau menyuruh.
”Mbak mase...minta doanya kedalam Calon Legislatif”.
Tuturan penulis (Turmudi - Partai Bulan Bintang) pada data (25)
difungsikan untuk memohon doanya pada pemilihan Turmudi. Kepada pembaca
agar mendoakan supaya bisa menjadi dari para pemuda-pemuda dengan memohon
pemilihannya nanti bisa berjalan lancar.
lxxxvii
26. MUGI PANJENENGAN LAN KULA SAGED NGGAYUH
KARAHARJAN
(Liek A. Palali, SH – Partai Golongan Karya)
Gambar foto di atas berfungsi memohon atau menyuruh.
”Semoga kita dan saya bisa mendapatkan kemulyaan”.
Tuturan penulis (Liek A. Palali, SH – Partai Golongan Karya) pada data
(26) dimaksudkan untuk memohon bisa mencapai kemakmuran pada pemilihan
Liek A. Palali, SH. Kepada pembaca agar mendoakan agar bisa tercapai keinginan
untuk mencapai kemakmuran bagi rakyat.
lxxxviii
27. NANG KALILARANGAN TUKU SOTO KWALI WIS PKS TUR
ROMLI
(Romli – Partai Keadilan Sejahtera)
Gambar foto di atas berfungsi menginformasikan.
Kalimat diatas termasuk kalimat pantun.
”Di Kalilarangan beli soto kwali sudah PKS hanya Romli”.
Tuturan penulis (Romli – Partai Keadilan Sejahtera) pada data (27)
menunjukkan tentang mengingatkan pada pembelian sebuah makanan pada
pemilihan Romli. Permasalahan yang diinformasikan oleh penulis kepada
pembaca adalah mengingatkan pada pemilihan pada sebuah partai untuk memilih
kandidatnya sebagai calon pemilihan disaan pemilu nanti.
lxxxix
28. MATUR NUWUN ATAS DUKUNGANNYA
(Bambang Mursitadji – Partai Patriot)
Gambar foto di atas berfungsi menginformasikan.
”Terima kasih Atas dukungannya”.
Tuturan penulis (Bambang Mursitadji – Partai Patriot) pada data (28)
menunjukkan tentang berterima kasih dalam mendukungnya pada pemilihan
Bambang Murstadji. Permasalahan yang diinformasikan oleh penulis kepada
pembaca adalah berterima kasih dahulu sebelum dipilihnya dalam pemilihannya
nanti dan berterimakasih dalam dukngannya.
xc
29. NYUWUN DONGA PANGESTU
(DPRD – Patai P3)
Gambar foto di atas berfungsi memohon atau menyuruh.
”Meminta doa keberkahan”.
Tuturan penulis (DPRD – Patai P3) pada data (29) difungsikan untuk
memohon atau menyuruh untuk mendoakan pada pemilihan DPRD. Kepada
pembaca agar mendoakan disaat pemilihan nanti bisa terwujud untuk mencapai
keinginan yang diinginkannya.
xci
30. NYUWUN DONGA PANGESTU HANGLAJENGAKEN DADOS
ABDINING WARGO BRAYAT AGENG SUROKARTO
(RM. Kusrahardjo – Partai Golongan Karya)
Gambar foto di atas berfungsi memohon atau menyuruh.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
NYUWUN DONGA PANGESTU HANGLAJENGAKEN DADOS
ABDINING WARGA BRAYAT AGENG SURAKARTA
”Meminta doa keberkahan untuk meneruskan jalannya persaudaraan warga
Surakarta yang besar”.
Tuturan penulis (RM. Kusrahardjo – Partai Golongan Karya) pada data
(30) difungsikan untuk meminta doanya kepada rakyat yang telah mendukungnya
pada pemilihan RM. Kusrahardjo. Kepada pembaca agar meminta doanya kepada
yang telah mendukungnya untuk menjadikan sebagai program kesatuan dalam
mengabdi terhadap rakyat di Surakarta.
xcii
31. AYO PILIH CALEG NOMER SIJI BOLO DHEWE
(H. M. Al amin, S.E. – Partai Amanat Nasional)
Gambar foto di atas berfungsi mengajak.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
AYO PILIH CALEG NOMER SIJI BALA DHEWE
”Mari memilih caleg nomor satu teman sendiri”.
Tuturan penulis (H. M. Al amin, S.E. – Partai Amanat Nasional) pada data
(31) difungsikan untuk mengajak memilih nomer urut yang telah disediakan pada
pemilihan H. M. Al amin, SE. Kepada pembaca agar memilih dengan ajakan
dalam bentuk tuturan yang dikatakan dalam nomer urut dalam penyampaian
ajakan pilihan.
xciii
32. MONGGO SESARENGAN MBANGUN NAGARI
(DR.HM Hidayat Nur Wahid, MA – Partai Keadilan Sejahtera)
Gambar foto di atas berfungsi memohon atau menyuruh.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
MANGGA SESARENGAN MBANGUN NAGARI
”Mari bersama-sama membangun negri”.
Tuturan penulis (DR.HM Hidayat Nur Wahid, MA – Partai Keadilan
Sejahtera) pada data (32) difungsikan untuk mempersilahkan atau memohon untuk
bersama-sama pada pemilihan DR.HM Hidayat Nur Wahid, MA. Kepada
pembaca agar mempersilahkan untuk bersama-sama membangun negara demi
tercapainya kesepakatan bersama.
xciv
33. MLAKU-MLAKU NING SERENGAN TUKU SERABI
NOTOSUMAN MELU PEMILU MILIH DEWAN RENY
WIDYAWATI SING DADI PILIHAN
(Reny Widyawati, S.E. – Partai Demokrat)
Gambar foto di atas berfungsi menginformasikan.
Kalimat diatas termasuk kalimat parikan.
”Jalan-jalan di Serengan, beli serabi Notosuman, ikut pemilu pilih dewan
Reny Widyawati yang jadi pilihan”.
Tuturan penulis (Reny Widyawati, S.E. – Partai Demokrat) pada data (33)
menunjukkan tentang pemilihan dewan yang menjadi pilihannya pada pemilihan
Reny Widyawati, SE. Permasalahan yang diinformasikan oleh penulis kepada
pembaca adalah pemilihan dewan yang jadi pilihan disaat pemilu nanti dalam
Calon Legslatif.
xcv
34. TUKANG CUKUR AMPERA MEMBUAT RAKYAT SEJAHTERA
(Djoko Sugiarto H.S – Partai Golongan Karya)
Gambar foto di atas berfungsi menginformasikan.
Kalimat diatas termasuk kalimat pantun.
”Tukang cukur Ampera menjadikan rakyat sejahtera”.
Tuturan penulis (Djoko Sugiarto H.S – Partai Golongan Karya) pada data
(34) menunjukkan tentang bisa membuat kesejahteraan rakyat pada pemilihan
Djoko Sugiarto H.S. Permasalahan yang diinformasikan oleh penulis kepada
pembaca adalah akan memberikan kesejahteraannya jika terpilihnya nanti diwaktu
pemilihan Calon Legislatif nanti.
xcvi
35. ENENG SING CETO, KOK MILIH SING PETENG OPO ORA
GELO SUK MBENE...???!!
(Honda Hendarto – Partai PDI Perjuangan)
Gambar foto di atas berfungsi menyindir atau mengkritik.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
ENENG SING CETHA, KOK MILIH SING PETENG APA ORA GELA
SUK MBENE...???!!
”Ada yang jelas, mengapa memilih yang tidak jelas apakah tidak kecewa
dikemudian hari”.
Tuturan penulis (Honda Hendarto – Partai PDI Perjuangan) pada data (35)
merupakan ungkapan dari penulis tentang sikap yang harus dilakukan dalam
pemilihan. Ungkapan tersebut ditandai dengan ’eneng sing cetha kok milih sing
peteng’ (ada yang jelas, mengapa milih yang tidak jelas). Penulis mengungkapkan
tuturan tersebut karena memberikan kenyamanan untuk memperhatikan biar tidak
keliru dihari nanti. Tuturan penulis difungsikan untuk menyarankan kepada
pembaca agar memilih yang pas dan tidak keliru.
xcvii
36. WONG SING NGERTI MESTI MILIH SING CETHO AMARGO
WIS MAKARYO NYOTO
(Honda Hendarto – Partai PDI Perjuangan)
Gambar foto di atas berfungsi menyindir atau mengkritik.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
WONG SING NGERTI MESTI MILIH SING CETHA AMARGA WIS
MAKARYA NYATA
”orang yang mengetahui pasti memilih yang jelas karena, sudah memiliki
pekerjaan yang pasti”.
Tuturan penulis (Honda Hendarto – Partai PDI Perjuangan) pada data (36)
merupakan ungkapan dari penulis tentang sikap yang harus dilakukan dalam
pemilihan. Ungkapan tersebut ditandai dengan ’wong sing nerti mesti milih sing
cetha’ (orang yang mengetahui pasti memilih yang jelas). Penulis mengungkapkan
tuturan tersebut karena memberikan pengertian tentang yang sudah nyata atau
sujah jelas keberadaannya. Tuturan penulis difungsikan untuk memilih yang
xcviii
sudah ada kepastiannya karena ada keadaannya yang sudah terbukti dalam
melaksanakan program dipegangnya. Dalam gambar tegdapat gambar dengan
tanda tanya, berarti menandakan jangan memilih ketidak jelasan dan supaya
memilih kerabatnya sendiri.
37. OJO LALI MILIH SEDULURE DEWE
(Soni Warsito, A.Md – Partai PDI Perjuangan)
Gambar foto di atas berfungsi menginformasikan.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
AJA LALI MILIH SEDULURE DHEWE
”Jangan lupa memilih saudaranya sendiri”.
Tuturan penulis (Soni Warsito, A.Md – Partai PDI Perjuangan) pada data
(37) menunjukkan tentang mengingatkan pada pemilihan nanti pada pemilihan
Soni Warsito, A.Md. Permasalahan yang diinformasikan oleh penulis kepada
pembaca adalah mengingatkan pada para pemilih diwaktu pemilu nanti supaya
mengingat atau memilih saudaranya sendiri dari pada memilih oranglain.
xcix
38. RUKUN AGAWE SANTOSO
(Domo Prasojo, S.Si. – Partai PDI Perjuangan)
Gambar foto di atas berfungsi menginformasikan.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
RUKUN AGAWE SANTOSA
”Rukun membuat sentosa”.
Tuturan penulis (Domo Prasojo, S.Si. – Partai PDI Perjuangan) pada data
(38) menunjukkan tentang perdamaian bisa membuat sentosa pada pemilihan
Domo Prasojo, S.Si. Permasalahan yang diinformasikan oleh penulis kepada
pembaca adalah membuat supaya program untuk menjadikan perjalanan yang
damai untuk menuju sentosa. Dalam terdapat gambar wanita yaitu ibu Megawati
dengan menandakan perjuangan dari orang yang sudah terbukti pengabdiannya.
39. MUNG...!! YO IKI PILIHANKU
c
(Teguh Prakosa – Partai PDI Perjuangan)
Gambar foto di atas berfungsi menginformasikan.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
MUNG...!! YA IKI PILIHANKU
”Hanya...!! ya ini pilihanku”.
Tuturan penulis (Teguh Prakosa – Partai PDI Perjuangan) pada data (39)
menunjukkan tentang memilih hanya yang ini saja pada pemilihan Teguh Prakosa.
Permasalahan yang diinformasikan oleh penulis kepada pembaca adalah yang
dipilih dan diingat hanya satu-satunya ini dipilihnya diwaktu pemilihan nanti.
40. TUKU BAKMI NING PASAR LEGI OJO LALI KARO MBAK
RENY WIDYAWATI CALEG PILIHANKU SOKO NJERO ATI
ci
(Reny Widyawati, S.E. – Partai Demokrat)
Gambar foto di atas berfungsi menginformasikan.
Kalimat diatas termasuk kalimat parikan.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
TUKU BAKMI NING PASAR LEGI AJA LALI KARO MBAK RENY
WIDYAWATI CALEG PILIHANKU SAKA NJERO ATI
”Beli bakmi di pasar legi jangan lupa sama mbak reny widyawati caleg
pilihanku dari dalam hati”.
Tuturan penulis (Reny Widyawati, S.E. – Partai Demokrat) pada data (40)
menunjukkan tentang pilihan dari dalam hati pada pemilihan Reny Widyawati,
S.E. Permasalahan yang diinformasikan oleh penulis kepada pembaca adalah
pilihan Calon Legislatif yang tidak lupa untuk dipilihnya dari dalam hati.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kehadiran wacana
iklan dalam suatu fungsi khusus yaitu memvisualisasikan berita sekaligus
menuntun pembaca memahami gambar, sehingga dapat membaca berita
cii
dan melihat makna gambar foto, pembaca dapat memahami secara
medalam sekaligus utuh isi berita.
B. 1 Wujud Penggunaan Bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho
Kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta.
54. TAK DONGAKKE DADI
”Saya doakan agar bisa jadi”.
Partai PKB
Klausa ini terdiri atas Predikat dengan Objek dan Subjeknya dilesapkan.
Apabila subjek ini dimunculkan akan berbunyi :
Siti Zulaikhah, S.E. TAK DONGAKKE DADI. S P K. tujuan
Lesap :
Siti Zulaikhah, S.E. tak dongakke dadi.
Siti Zulaikhah, S.E. saya doakan bisa jadi.
ciii
55. HANGAYOMI HANGAYEMI
”Melindungi membahagiakan”.
Partai Golkar
Baliho dari partai Golkar ini berupa kalimat jamak dibuktika dengan
adanya dua predikat.
Masing- masing Klausa ini terdiri atas Predikat dan Subjeknya
dilesapkan.
Apabila subjek ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 1:
HANGAYOMI P
Lesap :
RM. Kusrahardjo hangayomi.
RM. Kusrahardjo mempersatukan.
civ
Klausa ini terdiri atas Predikat dan Subjeknya dilesapkan.
Apabila subjek ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 2:
HANGAYEMI P
Lesap :
RM. Kusrahardjo hangayemi.
RM. Kusrahardjo melindungi.
56. DOLAN-DOLAN NENG ETAN KALI, CEPET-CEPET ENGGAL BALI,
MATI URIP NENG BUMI PERTIWI, AYO PODO MILIH MBAK RENI
WIDYAWATI
”Berpergian di timur sungai, cepat-cepat kembali, hidup mati dalam bumi
pertiwi, mari bersama-sama memilih mbak Reni Widyawati”.
cv
Partai Demokrat
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
DOLAN-DOLAN NENG ETAN KALI, CEPET-CEPET ENGGAL BALI,
MATI URIP NENG BUMI PERTIWI, AYO PADHA MILIH MBAK
RENI WIDYAWATI
Kalimat diatas termasuk kalimat parikan.
Kalimat pertama terdiri atas klausa Predikat dengan Keterangan tempat
dan Subjeknya dilesapkan.
Apabila subjek ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 1:
DOLAN-DOLAN NENG ETAN KALI P K.tempat
Lesap :
aku Dolan –dolan neng etan kali.
saya Berpergian di timur sungai.
Klausa kedua terdiri atas Predikat dengan Objek dan Subjeknya
dilesapkan.
Apabila subjek ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 2:
CEPET-CEPET ENGGAL BALI P O
cvi
Lesap :
kowe cepet-cepet enggal bali.
kamu cepat-cepat kembali.
Klausa ketiga terdiri atas Predikat dengan Keterangan tempat dan
Subjeknya dilesapkan.
Apabila subjek ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 3:
MATI URIP NENG BUMI PERTIWI P K.tempat
Lesap :
warga sala mati urip neng bumi pertiwi.
orang solo hidup mati dalam bumi pertiwi.
Klausa keempat terdiri atas Subjek, Predikat dengan Objek dan
Keterangan waktu dilesapkan.
Apabila keterangan waktu ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 4:
AYO PADHA MILIH MBAK RENI WIDYAWATI S P O
cvii
Lesap :
Ayo padha milih mbak Reny Widyawati sak cepete
Ayo memilih mbak Reny Widyawati secepatnya
57. NYUWUN PANGESTU
”Meminta doanya”.
Partai Golkar
Klausa ini terdiri atas Predikat dengan Objek dan Subjeknya dilesapkan.
Apabila subjek ini dimunculkan akan berbunyi :
NYUWUN PANGESTU P O
Lesap :
kula nyuwun pangestu. saya minta doanya.
cviii
58. OJO LALI LHO !
”Jangan lupa lho!”
Partai PDI Perjuangan
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
AJA LALI LHO !
Klausa ini terdiri atas Subjek, Predikat dengan Objeknya dan Keterangan
dilesapkan.
Apabila keterangan ini dimunculkan akan berbunyi :
AJA LALI LHO !
Menjadi :
Kowe AJA LALI LHO ! S P O
Lesap :
Aja lali lho! PDI Perjuangan
Jangan lupa lho! PDI Perjuangan
cix
59. NGGIH NOPO NGGIH....
”Ya apa iya...”.
Partai Hanura
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
NGGIH NAPA NGGIH....
Klausa ini terdiri atas Subjek dengan Predikat dan Objeknya dilesapkan.
Apabila objek ini dimunculkan akan berbunyi :
NGGIH NAPA NGGIH.... S P
Lesap :
nggih napa nggih contrengane
Ya apa iya... centangannya
cx
60. DHEMES BUNG .....CAHE DHEWE...
”Bagus bung... saudaranya sendiri”.
Patai PDP
Klausa ini terdiri atas Predikat dengan Objeknya dan Subjek dilesapkan.
Apabila subjek ini dimunculkan akan berbunyi :
DHEMES BUNG ..... CAHE DHEWE... P O
Lesap :
Sri Kusyanto dhemes bung cahe dhewe ..
Sri Kusyanto bagus bung...saudaranya sendiri....
61. MIDER DESO MBANGUN BUDI PAKERTENING BONGSO
cxi
”Menghadap desa membangun budi pengertian bangsa”.
Kraton Surakarta
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
MIDER DESA MBANGUN BUDI PAKERTENING BANGSA
Klausa ini terdiri atas Subjek, Predikat dengan Objek dan Keterangan
waktu dilesapkan.
Apabila keterangan waktu ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 1:
MIDER DESO P O
Lesap :
Ayu Koes Indriyah, GKR mider desa
Ayu Koes Indriyah, GKR mider desa
Klausa 2 :
cxii
Klausa ini terdiri atas Predikat dengan Objek dan Subjek dilesapkan.
Apabila subjek ini dimunculkan akan berbunyi :
MBANGUN BUDI PAKERTENING BANGSA P O
Lesap :
Ayu koes indriyah, GKR mbangun budi pakertening bangsa.
Ayu koes indriyah, GKR membangun budi pengertian bangsa.
62. BOLO DEWE
”Saudara sendiri”.
Partai Bulan Bintang
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
BALA DHEWE
Klausa ini terdiri atas Subjek dengan Predikat dan Objeknya dilesapkan.
Apabila objek ini dimunculkan akan berbunyi :
cxiii
BALA DHEWE S P
Lesap :
bala dhewe bulan bintang
Saudara sendiri bulan bintang
63. KITA WUJUDKAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
MURAH...TANSAH NYUWUN DUKUNGAN LAN DONGA
PANGESTU...BERKAH DALEM...AMIN....
”Kita wujudkan pendidikan dan kesehatan murah... dengan meminta
dukungan dan doanya... semoga diberkatinya amin”.
Partai PDI Perjuangan
cxiv
Klausa kesatu terdiri atas Subjek dengan Predikat dan Objeknya di
lesapkan.
Apabila objek ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 1:
PENDIDIKAN DAN KESEHATAN MURAH...KITA WUJUDKAN S P
Lesap :
pendidikan dan kesehatan murah...kita wujudkan sembako
pendidikan dan kesehatan murah...kita wujudkan sembako
Klausa kedua terdiri atas Subjek dengan Predikat dan Objeknya
dilesapkan.
Apabila objek ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 2:
TANSAH NYUWUN DUKUNGAN LAN DONGA PANGESTU...
Klausa diatas adalah kalimat luas karena terdiri dari dua klausa yang
subjek klausanya dilesapkan yang sudah tercantumkan dalam gambar
iklan. Hal ini dapat dibuktikan pada alenia dibawah ini.
kula TANSAH NYUWUN DUKUNGAN LAN KULA NYUWUN DONGA
S P
PANGESTU...
Lesap :
tansah nyuwun dukungan lan kula nyuwun donga pangestu kaluarga
cxv
dengan meminta dukungan dan saya meminta doanya... keluarga Klausa ketiga terdiri dari Subjek dengan Predikat dan Objeknya
dilesapkan.
Apabila objek ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 3:
BERKAH DALEM...AMIN.... S P
Lesap :
berkah dalem... amin... maha esa
semoga diberkatinya amin maha esa
64. SEMBODO KINANTI BUDOYO
”Sembada kinanti budaya”.
Partai PDP
cxvi
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
SEMBADA KINANTHI BUDAYA
Klausa ini terdiri atas Subjek, Predikat dengan Objek dan Keterangan
tempat dilesapkan.
Apabila keteragan tempat ini dimunculkan akan berbunyi :
SEMBADA KINANTHI BUDAYA S P O
Lesap :
Sembada kinanthi budaya Keraton sala
Sembada kinanti budaya Keraton sala
65. SUMBUT, WELAS SUGIH KADANG, URUT SEWELAS
DICENTHANG
”Mampu, belaskasihan banyak saudara, urutan sebelas dipilih”.
cxvii
Partai Hanura
Kalimat diatas termasuk kalimat pantun.
Klausa kesatu terdiri atas Subjek, Predikat dengan Objek dan Keterangan
waktu dilesapkan.
Apabila keterangan waktu ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 1:
SUMBUT WELAS SUGIH KADANG S P O
Lesap :
sumbut welas sugih kadang wulane
Mampu, belaskasihan banyak saudara bulannya
Klausa kedua terdiri atas Subjek, Predikat dengan Objek dan Keterangan
waktu dilesapkan.
Apabila keterangan waktu ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 2:
URUT SEWELAS DICENTHANG S P O
Lesap :
Urut sewelas dicentang dino iki
urutan sebelas dipilih hari ini
cxviii
66. SAPA WELAS SUGIH KADANG, ANGKA SEWELAS DICENTHANG
”Siapa membelas kasihani saudaranya, angka sebelas dicentang”.
Partai Hanura
Kalimat diatas termasuk kalimat pantun.
Klausa kesatu terdiri dari Subjek, Predikat dengan Objek dan Keterangan
tempat dilesapkan.
Apabila keterangan tempat ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 1:
SAPA WELAS SUGIH KADANG S P O
Dibenarkan menjadi :
Sing SAPA WELAS SUGIH KADANG S P O
Lesap :
sing sapa welas sugih kadang
yang siapa membelas kasihani saudaranya
cxix
Klausa kedua terdiri dari Subjek dengan Predikat dan Objeknya
dilesapkan.
Apabila objek ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 2:
ANGKA SEWELAS DICENTHANG S P
Lesap :
angka sewelas dicenthang bunderane
angka sebelas dicenthang bundaranya
67. NIKI KEMAWON BLESSS!!! NO10
”Ini saja blesss!!! No10”.
Partai Hanura
Klausa ini terdiri atas Subjek, Predikat dengan Objek dan Keterangan
tempat dilesapkan.
cxx
Apabila keterangan tempat ini dimunculkan akan berbunyi :
NIKI KEMAWON BLESSS!!! NO10 S P O
Lesap :
Niki kemawon blesss!!! No 10 sak panggonan Ini saja blesss!!! No10 satu tempat
68. BLIMBING WULUH KECUT RASANE... COBLOS NOMER
SEPULUH
”Blimbing wuluh asam rasanya...coblos nomor sepuluh”.
Partai Hanura
Kalimat diatas termasuk kalimat pantun.
Klausa ini terdiri atas Subjek, Predikat dengan Objek dan Keterangan
tempat dilesapkan.
cxxi
Apabila keterangan tempat ini dimunculkan akan berbunyi :
BLIMBING WULUH KECUT RASANE... COBLOS NOMER SEPULUH
S P O
Lesap :
blimbing wuluh kecut rasane ... coblos nomer sepuluh cocoke
Blimbing wuluh asam rasanya...coblos nomor sepuluh sepantasnya
69. KANGGE CALON DPR-RI SUMONGGO PANJENENGAN KATURI
MILIH KAWULO, MATUR NUWUN.... MUGI GUSTI ALLAH S.W.T
NGIJABAHI AMIN
”Buat calon DPR-RI mari kita memilih saya, terima kasih...semoga Allah
SWT mengabulkannya amin”.
Partai Golkar
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
cxxii
KANGGE CALON DPR-RI SUMANGGA PANJENENGAN KATURI
MILIH KAWULA, MATUR NUWUN.... MUGI GUSTI ALLAH S.W.T
NGIJABAHI AMIN
Klausa kesatu terdiri atas Subjek, Predikat dengan Objek dan keterengan
waktu dilesapkan.
Apabila keterangan waktu ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 1:
KANGGE CALON DPR-RI SUMANGGA PANJENENGAN KATURI MILIH
S anak kalimat P
KAWULA O
Lesap :
Kangge calon DPR-RI sumangga panjenengankaturi milih kawula sakniki
Buat calon DPR-RI mari kita memilih saya sekarang
Anak kalimat :
SUMANGGA PANJENENGAN KATURI S P
Klausa kesatu terdiri atas Subjek dengan Predikat dan Objek dilesapkan.
Apabila objek ini dimunculkan akan berbunyi :
Sumangga panjenengan katuri partai golkar
Silahkan kamu memilih partai golkar
cxxiii
Klausa kedua terdiri atas Subjek, Predikat dengan Keterangan waktu dan
Objek dilesapkan.
Apabila objek ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 2:
MUGI GUSTI ALLAH S.W.T NGIJABAHI MATUR NUWUN.... AMIN S P K
Lesap :
Mugi Gusti Allah S.W.T ngijabahi donga matur nuwun... amin.
terima kasih...semoga Allah SWT mengabulkannya doa amin.
70. ELING WEWATESE OJO LALI CONTRENGANE
”Mengingat batasanya, jangan lupa pilihannya”.
cxxiv
Partai PDI Perjuangan
Kalimat diatas termasuk kalimat pantun.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
ELING WEWATESE AJA LALI CONTRENGANE
Klausa ini terdiri atas Subjek, Predikat dengan Objek dan Keterangan
waktu dilesapkan.
Apabila keterangan waktu ini dimunculkan akan berbunyi :
ELING WEWATESE AJA LALI CONTRENGANE S P O
Lesap :
eling wewatese aja lali contrengane ngana
Mengingat batasanya, jangan lupa pilihannya begini
cxxv
71. PASAR KLIWON CEDAK NGGAJAHAN DALANE LEWAT
TENGAH LAPANGAN MELU PEMILU MILIH DEWAN RENY
WIDYAWATI SING DADI PILIHAN
”Pasar kliwon dekat nggajahan jalannya lewat tengah lapangan ikut pemilu
milih dewan reny widyawati yang jadi pilihan”.
Partai Demokrat
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
PASAR KLIWON CEDHAK NGGAJAHAN DALANE LEWAT
TENGAH LAPANGAN MELU PEMILU MILIH DEWAN RENY
WIDYAWATI SING DADI PILIHAN
Kalimat diatas termasuk kalimat parikan.
Klausa kesatu terdiri atas Subjek, Predikat dengan Objek dan Keterangan
waktu dilesapkan.
cxxvi
Apabila keterangan waktu ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 1:
PASAR KLIWON CEDHAK NGGAJAHAN S P O
Lesap :
Pasar kliwon cedhak nggajahan wengi iki
Pasar kliwon dekat nggajahan malam ini
Klausa kedua terdiri atas Subjek, Predikat dengan Objek dan Keterangan
waktu dilesapkan.
Apabila keterangan waktu ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 2:
DALANE LEWAT TENGAH LAPANGAN S P O
Lesap :
Dalane lewat tengah lapangan sore iki
Jalannya lewat tengah lapangan sore ini
cxxvii
Klausa ketiga terdiri atas Subjek, Predikat dengan Objek dan Keterangan
waktu dilesapkan.
Apabila keterangan waktu ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 3:
MELU PEMILU MILIH DEWAN S P O
Lesap :
Melu pemilu milih dewan saiki
Ikut pemilu milih dewan sekarang
Klausa keempat terdiri atas Subjek, Predikat dengan Objek dan
Keterangan waktu dilesapkan.
Apabila keterangan waktu ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 4:
RENY WIDYAWATI SING DADI PILIHAN S P O
Reny Widyawati sing dadi pilihan jaman saiki
Reny Widyawati yang jadi pilihan jaman sekarang
cxxviii
72. TUKU MIE AYAM NING MATAHARI BAKULE JENENGE MAS
JONI OJO LALI MILIH RENY WIDYAWATI PERJUANGANE WIS
TERBUKTI
”Beli mie ayam di matahari penjualnya namanya mas joni jangan lupa
memilih reny widyawati perjuangannya sudah terbukti”.
Partai Demokrat
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
TUKU MIE AYAM NING MATAHARI BAKULE JENENGE MAS
JONI AJA LALI MILIH RENY WIDYAWATI PERJUANGANE WIS
TERBUKTI
Kalimat diatas termasuk kalimat parikan.
Klausa kesatu terdiri atas Subjek, Predikat dengan Objek dan Keterangan
waktu dilesapkan.
Apabila keterangan waktu ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 1:
TUKU MIE AYAM NING MATAHARI S P O
cxxix
Lesap :
Tuku mie ayam ning matahari ndek wingi
Beli mie ayam di matahari kemaren
Klausa kedua terdiri atas Subjek, Predikat dengan Objek dan Keterangan
tempat dilesapkan.
Apabila keterangan tempat ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 2:
BAKULE JENENGE MAS JONI S P O
Lesap:
Bakule jenenge mas Joni pinggir kali
Penjualnya namanya mas joni pinggir sungai
Klausa ketiga terdiri atas Subjek, Predikat dengan Objek dan Keterangan
tempat dilesapkan.
Apabila keterangan tempat ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 3:
AJA LALI MILIH RENY WIDYAWATI
cxxx
S P O
Lesap :
aja lali milih Reny Widyawati njero ati
Jangan lupa memilih Reny Widyawati dalam hati
Klausa keempat terdiri atas Subjek, Predikat dengan Objek dan
Keterangan waktu dilesapkan.
Apabila keterangan waktu ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 4:
PERJUANGANE WIS TERBUKTI S P O
Lesap :
Perjuangane wis terbukti wau enjeng
Perjuangannya sudah terbukti tadi pagi
cxxxi
73. SUMONGGO MILIH PUNIKA
”Silahkan memilih yang itu”.
Partai Golkar
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
SUMANGGA MILIH PUNIKA
Klausa ini terdiri atas Subjek, Predikat dengan Objek dan Keterangan
waktu dilesapkan.
Apabila keterangan waktu ini dimunculkan akan berbunyi :
SUMONGGO MILIH PUNIKA S P O
Lesap :
Sumangga panjenengan milih punika alon
Silahkan kamu memilih yang itu lambat
cxxxii
74. GENTENAN ! SAIKI AL AMIN WAE...
”Yang lainnya ! sekarang Al Amin saja...”.
Partai PAN
Klausa ini terdiri atas Subjek, Predikat dengan Keterangan dan Objek
dilesapkan.
Apabila objek ini dimunculkan akan berbunyi :
GENTENAN ! SAIKI AL AMIN WAE...
Yang benar :
AL AMIN WAE... SAIKI GENTENAN ! S P K
Lesap :
Al Amin wae saiki PKS Gentenan !
Al Amin saja... sekarang PKS Yang lainnya !
cxxxiii
75. SING BECIK SOKO PKS KANGGO RAKYAT
”Yang baik dari PKS buat rakyat”.
Partai PKS
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
SING BECIK SAKA PKS KANGGO RAKYAT
Klausa ini terdiri atas Subjek, Predikat dengan Objek dan Keterangan
dilesapkan.
Apabila Keterangan ini dimunculkan akan berbunyi :
SING BECIK SAKA PKS KANGGO RAKYAT S P O
Lesap :
Sing becik soko PKS kanggo rakyat adem
Yang baik dari PKS buat rakyat dingin
cxxxiv
76. BERKAH DALEM MBIRAT KANGSANGSARANING UMAT
”Mendapatkan kemulyaan dalam kesengsaraan umat”.
Partai Golkar
Klausa ini terdiri atas Subjek, Predikat dengan Objek dan Keterangan
dilesapkan.
Apabila keterangan ini dimunculkan akan berbunyi :
BERKAH DALEM MBIRAT KANGSANGSARANING UMAT S P O
Lesap :
Berkah dalem mbirat kangsangsaraning umat radhak mengko
Mendapatkan kemulyaan dalam kesengsaraan umat agak nanti
cxxxv
77. BAMBANG NYUDO SENGSORO
”Bambang mengurangi kesengsaraan”.
Partai PAN
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
BAMBANG NYUDA SENGSARA
Klausa ini terdiri atas Subjek, Predikat dengan Keterangan dan Objek
dilesapkan.
Apabila objek ini dimunculkan akan berbunyi :
BAMBANG NYUDA SENGSARA S P K
Lesap :
Bambang nyuda PAN sengsara
Bambang mengurangi PAN kesengsaraan
cxxxvi
78. MBAK MASE....NYUWUN DONGA PANGESTU DALEM NYALEG
”Mbak mase...minta doanya kedalam Calon Legislatif”.
Partai Bulan Bintang
Klausa ini terdiri atas Subjek, Predikat dengan Keterangan dan Objek
dilesapkan.
Apabila objek ini dimunculkan akan berbunyi :
MBAK MASE....NYUWUN DONGA PANGESTU S P K
Lesap :
Mbak mase nyuwun donga pangestu bulan bintang nyaleg.
Mbak mase...minta doanya bulan bintang Calon Legislatif.
Klausa ini terdiri atas Subjek dengan Predikat dan Objek dilesapkan.
Apabila objek ini dimunculkan akan berbunyi :
DALEM NYALEG
cxxxvii
S P
Lesap :
Kula dalem nyaleg saya akan mencalonkan Legislatif
79. MUGI PANJENENGAN LAN KULA SAGED NGGAYUH
KARAHARJAN
”Semoga kita dan saya bisa mendapatkan kemulyaan”.
Partai Golkar
Klausa ini terdiri atasSubjek dengan Predikat dan Objek dilesapkan.
Apabila objek ini dimunculkan akan berbunyi :
MUGI PANJENENGAN LAN KULA SAGED NGGAYUH KARAHARJAN
S P O
cxxxviii
Lesap :
Mugi panjenengan lan kula saged nggayuh karaharjan katentreman
Semoga kita dan saya bisa mendapatkan kemulyaan ketentraman
80. NANG KALILARANGAN TUKU SOTO KWALI WIS PKS TUR
ROMLI
”Di Kalilarangan beli soto kwali sudah PKS hanya Romli”.
Partai PKS
Kalimat diatas termasuk kalimat pantun.
Klausa ini terdiri atas Subjek, Predikat dengan Objek dan Keterangan
dilesapkan.
cxxxix
Apabila keterangan ini dimunculkan akan berbunyi :
NANG KALILARANGAN TUKU SOTO KWALI WIS PKS TUR ROMLI
S P O
K
Lesap :
Nang kalilarangan tuku soto kwali wis PKS tur Romli.
Di Kalilarangan beli soto kwali udah PKS hanya Romli.
81. MATUR NUWUN ATAS DUKUNGANNYA
”Terima kasih Atas dukungannya”.
Partai Patriot
Klausa ini terdiri atas Predikat dan Objek dan Subjeknya dilesapkan.
Apabila subjek ini dimunculkan akan berbunyi :
MATUR NUWUN ATAS DUKUNGANNYA P O
cxl
Lesap :
Bambang Mursitadji matur nuwun atas dukungannya.
Bambang Mursitadji terima kasih Atas dukungannya.
82. NYUWUN DONGA PANGESTU
”Meminta doa keberkahan”.
Partai PPP
Klausa ini terdiri atas Predikat dan Objek dan Subjeknya dilesapkan.
Apabila subjek ini dimunculkan akan berbunyi :
NYUWUN DONGA PANGESTU
cxli
P O
Lesap :
kula Nyuwun donga pangestu.
saya Meminta doa keberkahan.
83. NYUWUN DONGA PANGESTU HANGLAJENGAKEN DADOS
ABDINING WARGO BRAYAT AGENG SUROKARTO
”Meminta doa keberkahan untuk meneruskan jalannya persaudaraan warga
Surakarta yang besar”.
Partai Golkar
cxlii
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
NYUWUN DONGA PANGESTU HANGLAJENGAKEN DADOS
ABDINING WARGA BRAYAT AGENG SURAKARTA
Klausa kesatu terdiri atas Predikat dengan Objek dan Subjeknya
dilesapkankan.
Apabila subjek ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 1:
NYUWUN DONGA PANGESTU P O
Lesap :
muda mudi Nyuwun donga pangestu.
muda mudi Meminta doa keberkahan.
Klausa kedua terdiri dari Predikat, Objek dengan Keterangan tempat dan
Subjeknya dilesapkan.
Apabila subjek ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 2:
HANGLAJENGAKEN DADOS ABDINING WARGA BRAYAT AGENG
P O
SURAKARTA K.tempat
Lesap :
cxliii
aku Hanglajengaken dados abdining warga mbrayat ageng surakarta.
saya untuk meneruskan jalannya persaudaraan warga Surakarta yang besar.
84. AYO PILIH CALEG NOMER SIJI BOLO DHEWE
”Mari memilih caleg nomor satu teman sendiri”.
Partai PAN
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
AYO PILIH CALEG NOMER SIJI BALA DHEWE
Klausa kesatu terdiri atas Subjek, Predikat dengan Objek dan Keterangan
dilesapkan.
Apabila keterangan ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 1:
AYO PILIH CALEG
cxliv
S P O
Lesap :
Ayo pilih Caleg padha iki
Mari memilih caleg sama ini Klausa kedua terdiri atas Subjek, Predikat dengan Objek dan Keterangan
dilesapkan.
Apabila keterangan ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 2:
NOMER SIJI BALA DHEWE S P O
Lesap :
Nomor siji bala dewe pangapurane
Nomor satu teman sendiri pengampunannya
85. MONGGO SESARENGAN MBANGUN NAGARI
”Mari bersama-sama membangun negri”.
cxlv
Partai PKS
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
MANGGA SESARENGAN MBANGUN NAGARI
Klausa ini terdiri atas Subjek, Predikat dengan Objek dan Keterangan
dilesapkan.
Apabila keterangan ini dimunculkan akan berbunyi :
MANGGA SESARENGAN MBANGUN NAGARI S P O
Lesap :
Monggo sesarengan mbangun nagari wingi dalu
Mari bersama-sama membangun negri kemarin malam
86. MLAKU-MLAKU NING SERENGAN TUKU SERABI NOTOSUMAN
MELU PEMILU MILIH DEWAN RENY WIDYAWATI SING DADI
PILIHAN
cxlvi
”Jalan-jalan di Serengan, beli serabi Notosuman, ikut pemilu pilih dewan
Reny Widyawati yang jadi pilihan”.
Partai Demokrat
Kalimat diatas termasuk kalimat parikan.
Klausa kesatu terdiri atas Predikat dengan Keterangan dan Subjeknya
dilesapkan.
Apabila subjek ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 1:
MLAKU-MLAKU NING SERENGAN P K.tempat
Lesap :
kula Mlaku-mlaku ning Serengan.
saya Jalan-jalan di Serengan.
cxlvii
Klausa kedua terdiri atas Subjek, Predikat dengan Objek dan Keterangan
dilesapkan.
Apabila keterangan ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 2:
TUKU SERABI NOTOSUMAN MELU PEMILU S P O
Lesap :
Tuku serabi notosuman melu pemilu etan kali
Beli serabi Notosuman, ikut pemilu timur sungai
Klausa ketiga terdiri atas Subjek, Predikat dengan Objek dan Keterangan
dilesapkan.
Apabila keterangan ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 3:
RENY WIDYAWATI SING DADI PILIHAN DEWAN S P O
Lesap :
Reny Widyawati sing dadi pilihan dewan esuk mau
Reny Widyawati yang jadi pilihan dewan tadi pagi
87. TUKANG CUKUR AMPERA MEMBUAT RAKYAT SEJAHTERA
”Tukang cukur Ampera menjadikan rakyat sejahtera”.
cxlviii
Partai Golkar
Kalimat diatas termasuk kalimat pantun.
Klausa ini terdiri atas Subjek, Predikat dengan Objek dan Keterangan
dilesapkan.
Apabila keterangan ini dimunculkan akan berbunyi :
TUKANG CUKUR AMPERA MEMBUAT RAKYAT SEJAHTERA S P O
Lesap :
Tukang cukur ampera membuat rakyat sejahtera Indonesia
Tukang cukur Ampera menjadikan rakyat sejahtera Indonesia
88. ENENG SING CETO, KOK MILIH SING PETENG OPO ORA GELO
SUK MBENE...???!!
”Ada yang jelas, mengapa memilih yang tidak jelas apakah tidak kecewa
dikemudian hari”.
cxlix
Partai PDI Perjuangan
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
ENENG SING CETHA, KOK MILIH SING PETENG APA ORA GELA
SUK MBENE...???!!
Klausa kesatu terdiri atas Subjek, Predikat dengan Objek dan Keterangan
dilesapkan.
Apabila keterangan ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 1:
ENENG SING CETHA S P O
Substitusi :
Eneng sing cetha kahanane
Ada yang jelas keadaanya
cl
Klausa kedua terdiri atas Subjek, Predikat dengan Objek dan Keterangan
dilesapkan.
Apabila keterangan ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 2:
KOK MILIH SING PETENG S P O
Lesap :
Kok milih sing peteng ketingale Mengapa memilih yang tidak jelas melihatnya Klausa ketiga terdiri atas Subjek, Predikat dengan Keterangan dan
Objeknya dilesapkan.
Apabila objek ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 3:
APA ORA GELA SUK MBENE...???!! S P K.waktu
Lesap :
Apa ora gela makarya suk mbene...???!!
Apakah tidak kecewa pekerjaannya dikemudian hari....????!!!
36. WONG SING NGERTI MESTI MILIH SING CETHO AMARGO WIS
MAKARYO NYOTO
cli
”orang yang mengetahui pasti memilih yang jelas karena, sudah memiliki
pekerjaan yang jelas”.
Partai PDI Perjuangan
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
WONG SING NGERTI MESTI MILIH SING CETHA AMARGA WIS
MAKARYA NYATA
Klausa kesatu terdiri atas Subjek dengan Predikat dan Objeknya
di lesapkan.
Apabila objek ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 1:
WONG SING NGERTI S P
Lesap :
Wong sing ngerti unggah-ungguh
Orang yang mengetahui sopan santun
clii
Klausa kedua terdiri atas Subjek, Predikat dengan Objek dan Keterangan
dilesapkan.
Apabila keterangan ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 2:
MESTI MILIH SING CETHA S P O
Lesap :
Mesti milih sing cetha tresnane
Pasti memilih yang jelas kasih sayangnya
Klausa ketiga terdiri atas Subjek, Predikat dengan Objek dan Keterangan
dilesapkan.
Apabila keterangan ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 3:
AMARGA WIS MAKARYA NYATA S P O
Lesap :
Amargo wis makarya nyata lakune
cliii
Karena sudah memiliki pekerjaan yang jelas geraknya
37. OJO LALI MILIH SEDULURE DEWE
”Jangan lupa memilih saudaranya sendiri”.
Partai PDI Perjuangan
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
AJA LALI MILIH SEDULURE DHEWE
cliv
Klausa ini terdiri atas Subjek, Predikat dengan Objek dan Keterangan
dilesapkan.
Apabila keterangan ini dimunculkan akan berbunyi :
AJA LALI MILIH SEDULURE DEWE S P O
Lesap :
Aja lali milih sedulure dewe tembunge
Jangan lupa memilih saudaranya sendiri katanya
38. RUKUN AGAWE SANTOSO
”Rukun membuat sentosa”.
Partai PDI Perjuangan
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
RUKUN AGAWE SANTOSA
clv
Klausa ini terdiri atas Subjek, Predikat dengan Objek dan Keterangan
dilesapkan.
Apabila keterangan ini dimunculkan akan berbunyi :
RUKUN AGAWE SANTOSA S P O
Lesap :
Rukun agawe santosa tumindakke
Rukun membuat sentosa kelakuannya
39. MUNG...!! YO IKI PILIHANKU
”Hanya...!! ya ini pilihanku”.
Partai PDI Perjuangan
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
MUNG...!! YA IKI PILIHANKU
clvi
Klausa ini terdiri atas Subjek, Predikat dengan Objek dan Keterangan
waktu dilesapkan.
Apabila keterangan waktu ini dimunculkan akan berbunyi :
MUNG...!! YA IKI PILIHANKU S P O
Lesap :
Mung... !! ya iki pilihanku sore mau
Hanya...!! ya ini pilihanku sore tadi
40. TUKU BAKMI NING PASAR LEGI OJO LALI KARO MBAK RENY
WIDYAWATI CALEG PILIHANKU SOKO NJERO ATI
”Beli bakmi di pasar legi jangan lupa sama Mbak Reny Widyawati caleg
pilihanku dari dalam hati”.
Partai Demokrat
clvii
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
TUKU BAKMI NING PASAR LEGI AJA LALI KARO MBAK RENY
WIDYAWATI CALEG PILIHANKU SAKA NJERO ATI
Kalimat diatas termasuk kalimat parikan.
Klausa kesatu terdiri atas Predikat dengan Keterangan dan Subjek
dilesapkan.
Apabila subjek ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 1:
TUKU BAKMI NING PASAR LEGI P K.tempat
Lesap :
aku Tuku bakmi ning Pasar Legi.
saya Beli bakmi di Pasar Legi.
Klausa kedua terdiri atas Predikat dengan Objek dan Subjek dilesapkan.
Klausa 2:
Apabila subjek ini dimunculkan akan berbunyi :
AJA LALI KARO MBAK RENY WIDYAWATI P O
Lesap :
clviii
kowe Aja lali karo mbak Reny Widyawati.
kamu Jangan lupa sama mbak Reny Widyawati.
Klausa ketiga terdiri atas Subjek, Predikat dengan Keterangan dan
Objeknya dilesapkan.
Apabila objek ini dimunculkan akan berbunyi :
Klausa 3:
CALEG PILIHANKU SAKA NJERO ATI S P K.Tempat
Lesap :
Caleg pilihanku omongane saka njero ati.
Caleg pilihanku perkataanya dari dalam hati.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kehadiran Penggunaan
bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho kampanye Calon Legislatif 2009 di
Surakarta dalam suatu bentuk wacana peribahasa Jawa mempunyai fungsi
khusus yaitu memvisualisasikan iklan sekaligus menuntun pembaca
memahami isi gambar, sehingga melihat iklan, pembaca dapat memahami
secara mendalam sekaligus mengerti isi iklan.
clix
2 Bentuk Penggunaan Bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho
Kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta yang berupa Kalimat
Tunggal.
Data (1)
TAK DONGAKKE DADI
”Saya doakan agar bisa jadi”.
TAK DONGAKKE DADI.
clx
P O
Data (4)
NYUWUN PANGESTU
”Meminta doanya”.
NYUWUN PANGESTU P O
Data (5)
OJO LALI LHO !
”Jangan lupa lho!”
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
AJA LALI LHO !
clxi
Kowe AJA LALI LHO ! S P K
Data (6)
NGGIH NOPO NGGIH....
”Ya apa iya...”.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
NGGIH NAPA NGGIH....
NGGIH NAPA NGGIH....
clxii
S P
Data (7)
DHEMES BUNG .....CAHE DHEWE...
”Bagus bung... saudaranya sendiri”.
DHEMES BUNG ..... CAHE DHEWE... P O
clxiii
Data (9)
BOLO DEWE
”Saudara sendiri”.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
BALA DHEWE
clxiv
BALA DHEWE S P
Data (11)
SEMBODO KINANTI BUDOYO
”Sembada kinanti budaya”.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
SEMBADA KINANTHI BUDAYA
SEMBADO KINANTHI BUDAYA S P O
clxv
Data (14)
NIKI KEMAWON BLESSS!!! NO10
”Ini saja blesss!!! No10”.
NIKI KEMAWON BLESSS!!! NO10 S P O
Data (15)
BLIMBING WULUH KECUT RASANE... COBLOS NOMER
SEPULUH
”Blimbing wuluh asam rasanya...coblos nomor sepuluh”.
clxvi
Kalimat diatas termasuk kalimat parikan.
BLIMBING WULUH KECUT RASANE... COBLOS NOMER SEPULUH
S P O
Data (17)
ELING WEWATESE OJO LALI CONTRENGANE
”Mengingat batasanya, jangan lupa pilihannya”.
Kalimat diatas termasuk kalimat parikan.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
ELING WEWATESE AJA LALI CONTRENGANE
ELING WEWATESE AJA LALI CONTRENGANE S P O
clxvii
Data (20)
SUMONGGO MILIH PUNIKA
”Silahkan memilih yang itu”.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
SUMANGGA MILIH PUNIKA
SUMANGGA MILIH PUNIKA S P O
clxviii
Data (21)
GENTENAN ! SAIKI AL AMIN WAE...
”Yang lainnya ! sekarang Al Amin saja...”.
AL AMIN WAE... SAIKI GENTENAN ! S P K
Data (22)
SING BECIK SOKO PKS KANGGO RAKYAT
”Yang baik dari PKS buat rakyat”.
clxix
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
SING BECIK SAKA PKS KANGGO RAKYAT
SING BECIK SAKA PKS KANGGO RAKYAT S P O
Data (23)
BERKAH DALEM MBIRAT KANGSANGSARANING UMAT
”Mendapatkan kemulyaan dalam kesengsaraan umat”.
BERKAH DALEM MBIRAT KANGSANGSARANING UMAT
S P O
clxx
Data (24)
BAMBANG NYUDO SENGSORO
”Bambang mengurangi kesengsaraan”.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
BAMBANG NYUDA SENGSARA
BAMBANG NYUDA SENGSARA S P K
clxxi
Data (26)
MUGI PANJENENGAN LAN KULA SAGED NGGAYUH
KARAHARJAN
”Semoga kita dan saya bisa mendapatkan kemulyaan”.
MUGI PANJENENGAN LAN KULA SAGED NGGAYUH KARAHARJAN
S P O
clxxii
Data (27)
NANG KALILARANGAN TUKU SOTO KWALI WIS PKS TUR
ROMLI
”Di Kalilarangan beli soto kwali sudah PKS hanya Romli”.
Kalimat diatas termasuk kalimat parikan.
NANG KALILARANGAN TUKU SOTO KWALI WIS PKS TUR ROMLI
S P O
K
clxxiii
Data (28)
MATUR NUWUN ATAS DUKUNGANNYA
”Terima kasih Atas dukungannya”.
MATUR NUWUN ATAS DUKUNGANNYA P O
Data (29)
NYUWUN DONGA PANGESTU
clxxiv
”Meminta doa keberkahan”.
NYUWUN DONGA PANGESTU P O
Data (32)
MONGGO SESARENGAN MBANGUN NAGARI
”Mari bersama-sama membangun negri”.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
MANGGA SESARENGAN MBANGUN NAGARI
MANGGA SESARENGAN MBANGUN NAGARI S P O
clxxv
Data (34)
TUKANG CUKUR AMPERA MEMBUAT RAKYAT SEJAHTERA
”Tukang cukur Ampera menjadikan rakyat sejahtera”.
Kalimat diatas termasuk kalimat parikan.
TUKANG CUKUR AMPERA MEMBUAT RAKYAT SEJAHTERA S P O
clxxvi
Data (37)
OJO LALI MILIH SEDULURE DEWE
”Jangan lupa memilih saudaranya sendiri”.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
AJA LALI MILIH SEDULURE DEWE
AJA LALI MILIH SEDULURE DEWE S P O
clxxvii
Data (38)
RUKUN AGAWE SANTOSO
”Rukun membuat sentosa”.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
RUKUN AGAWE SANTOSA
RUKUN AGAWE SANTOSA S P O
clxxviii
Data (39)
MUNG...!! YO IKI PILIHANKU
”Hanya...!! ya ini pilihanku”.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
MUNG...!! YA IKI PILIHANKU
MUNG...!! YA IKI PILIHANKU S P O
Setelah dianalisis disimpulkan bahwa bentuk Penggunaan bahasa
Jawa pada Spanduk dan Baliho kampanye Calon Legislatif 2009 di
Surakarta yang berbentuk kalimat tunggal hanya terdapat satu klausa yaitu
predikatnya mempunyai tidak lebih dari satu. Maka analisa diatas dalam
clxxix
objek penelitian Penggunaan bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho
kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta termasuk dalam bentuk
kalimat yang hanya berunsur satu klausa.
3 Bentuk Penggunaan Bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho
Kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta yang berupa Kalimat
Jamak.
Data (2)
HANGAYOMI HANGAYEMI
”Mempersatukan melindungi”.
Klausa 1:
HANGAYOMI P
Klausa 2:
HANGAYEMI P
clxxx
Data (3)
DOLAN-DOLAN NENG ETAN KALI, CEPET-CEPET ENGGAL BALI,
MATI URIP NENG BUMI PERTIWI, AYO PODO MILIH MBAK RENI
WIDYAWATI
”Berpergian di timur sungai, cepat-cepat kembali, hidup mati dalam bumi
pertiwi, mari bersama-sama memilih mbak Reny Widyawati”.
Kalimat diatas termasuk kalimat parikan.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
DOLAN-DOLAN NENG ETAN KALI, CEPET-CEPET ENGGAL BALI,
MATI URIP NENG BUMI PERTIWI, AYO PADHA MILIH MBAK
RENI WIDYAWATI
clxxxi
Klausa 1:
DOLAN-DOLAN NENG ETAN KALI P K.tempat
Klausa 2:
CEPET-CEPET ENGGAL BALI P O
Klausa 3:
MATI URIP NENG BUMI PERTIWI P K.tempat
Klausa 4:
AYO PADHA MILIH MBAK RENI WIDYAWATI S P O
Data (8)
MIDER DESO MBANGUN BUDI PAKERTENING BONGSO
”Menghadap desa membangun budi pengertian bangsa”.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
MIDER DESA MBANGUN BUDI PAKERTENING BANGSA
Klausa 1:
clxxxii
MIDER DESA P O
Klausa 2 :
MBANGUN BUDI PAKERTENING BANGSA P O
Data (10)
KITA WUJUDKAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
MURAH...TANSAH NYUWUN DUKUNGAN LAN DONGA
PANGESTU...BERKAH DALEM...AMIN....
”Kita wujudkan pendidikan dan kesehatan murah... dengan meminta
dukungan dan doanya... semoga diberkatinya amin”.
Klausa 1:
PENDIDIKAN DAN KESEHATAN MURAH...KITA WUJUDKAN S P
Klausa 2:
TANSAH NYUWUN DUKUNGAN LAN DONGA PANGESTU... P
Klausa 3:
BERKAH DALEM...AMIN....
clxxxiii
S P
Data (12)
SUMBUT, WELAS SUGIH KADANG, URUT SEWELAS
DICENTHANG
”Mampu, belaskasihan banyak saudara, urutan sebelas dipilih”.
Kalimat diatas termasuk kalimat parikan.
Klausa 1:
SUMBUT WELAS SUGIH KADANG S P O
Klausa 2:
URUT SEWELAS DICENTHANG S P O
clxxxiv
Data (13)
SAPA WELAS SUGIH KADANG, ANGKA SEWELAS DICENTHANG
”Siapa membelas kasihani saudaranya, angka sebelas dicentang”.
Kalimat diatas termasuk kalimat parikan.
Klausa 1:
SAPA WELAS SUGIH KADANG S P O
Klausa 2:
ANGKA SEWELAS DICENTHANG S P
clxxxv
Data (16)
KANGGE CALON DPR-RI SUMONGGO PANJENENGAN KATURI
MILIH KAWULO, MATUR NUWUN.... MUGI GUSTI ALLAH S.W.T
NGIJABAHI AMIN
”Buat calon DPR-RI mari kita memilih saya, terima kasih...semoga Allah
SWT mengabulkannya amin”.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
KANGGE CALON DPR-RI SUMANGGA PANJENENGAN KATURI
MILIH KAWULA, MATUR NUWUN.... MUGI GUSTI ALLAH S.W.T
NGIJABAHI AMIN
Klausa 1:
clxxxvi
KANGGE CALON DPR-RI SUMANGGA PANJENENGAN KATURI MILIH
S anak kalimat P
KAWULA O
Anak kalimat :
SUMANGGA PANJENENGAN KATURI S P
Klausa 2:
MUGI GUSTI ALLAH S.W.T NGIJABAHI MATUR NUWUN.... AMIN S P K
Data (18)
PASAR KLIWON CEDAK NGGAJAHAN DALANE LEWAT
TENGAH LAPANGAN MELU PEMILU MILIH DEWAN RENY
WIDYAWATI SING DADI PILIHAN
”Pasar kliwon dekat nggajahan jalannya lewat tengah lapangan ikut pemilu
milih dewan reny widyawati yang jadi pilihan”.
Kalimat diatas termasuk kalimat parikan.
clxxxvii
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
PASAR KLIWON CEDHAK NGGAJAHAN DALANE LEWAT
TENGAH LAPANGAN MELU PEMILU MILIH DEWAN RENY
WIDYAWATI SING DADI PILIHAN
Klausa 1:
PASAR KLIWON CEDHAK NGGAJAHAN S P O
Klausa 2:
DALANE LEWAT TENGAH LAPANGAN S P O
Klausa 3:
MELU PEMILU MILIH DEWAN S P O
Klausa 4:
RENY WIDYAWATI SING DADI PILIHAN S P O
Data (19)
TUKU MIE AYAM NING MATAHARI BAKULE JENENGE MAS
JONI OJO LALI MILIH RENY WIDYAWATI PERJUANGANE WIS
TERBUKTI
”Beli mie ayam di matahari penjualnya namanya mas joni jangan lupa
memilih reny widyawati perjuangannya sudah terbukti”.
clxxxviii
Kalimat diatas termasuk kalimat parikan.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
TUKU MIE AYAM NING MATAHARI BAKULE JENENGE MAS
JONI AJA LALI MILIH RENY WIDYAWATI PERJUANGANE WIS
TERBUKTI
Klausa 1:
TUKU MIE AYAM NING MATAHARI S P O
Klausa 2:
BAKULE JENENGE MAS JONI S P O
Klausa 3:
AJA LALI MILIH RENY WIDYAWATI S P O
Klausa 4:
PERJUANGANE WIS TERBUKTI S P O
Data (25)
MBAK MASE....NYUWUN DONGA PANGESTU DALEM NYALEG
clxxxix
”Mbak mase...minta doanya kedalam Calon Legislatif”.
Klausa 1:
MBAK MASE....NYUWUN DONGA PANGESTU S P K
Klausa 2:
DALEM NYALEG S P
Data (30)
NYUWUN DONGA PANGESTU HANGLAJENGAKEN DADOS
ABDINING WARGO BRAYAT AGENG SUROKARTO
”Meminta doa keberkahan untuk meneruskan jalannya persaudaraan warga
Surakarta yang besar”.
cxc
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
NYUWUN DONGA PANGESTU HANGLAJENGAKEN DADOS
ABDINING WARGA BRAYAT AGENG SURAKARTA
Klausa 1:
NYUWUN DONGA PANGESTU P O
Klausa 2:
HANGLAJENGAKEN DADOS ABDINING WARGA BRAYAT AGENG
P O
SURAKARTA K.tempat
Data (31)
AYO PILIH CALEG NOMER SIJI BOLO DHEWE
”Mari memilih caleg nomor satu teman sendiri”.
cxci
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
AYO PILIH CALEG NOMER SIJI BALA DHEWE
Klausa 1:
AYO PILIH CALEG S P O
Klausa 2:
NOMER SIJI BALA DHEWE S P O
Data (33)
MLAKU-MLAKU NING SERENGAN TUKU SERABI NOTOSUMAN
MELU PEMILU MILIH DEWAN RENY WIDYAWATI SING DADI
PILIHAN
”Jalan-jalan di Serengan, beli serabi Notosuman, ikut pemilu pilih dewan
Reny Widyawati yang jadi pilihan”.
cxcii
Kalimat diatas termasuk kalimat parikan.
Klausa 1:
MLAKU-MLAKU NING SERENGAN P K.tempat
Klausa 2:
TUKU SERABI NOTOSUMAN MELU PEMILU S P O
Klausa 3:
RENY WIDYAWATI SING DADI PILIHAN DEWAN S P O
Data (35)
ENENG SING CETO, KOK MILIH SING PETENG OPO ORA GELO
SUK MBENE...???!!
”Ada yang jelas, mengapa memilih yang tidak jelas apakah tidak kecewa
dikemudian hari”.
cxciii
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
ENENG SING CETHA, KOK MILIH SING PETENG APA ORA GELA
SUK MBENE...???!!
Klausa 1:
ENENG SING CETHA S P O
Klausa 2:
KOK MILIH SING PETENG S P O
Klausa 3:
APA ORA GELA SUK MBENE...???!! S P K.waktu
Data (36)
WONG SING NGERTI MESTI MILIH SING CETHO AMARGO WIS
MAKARYO NYOTO
”orang yang mengetahui pasti memilih yang jelas karena, sudah memiliki
pekerjaan yang jelas”.
cxciv
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
WONG SING NGERTI MESTI MILIH SING CETHA AMARGA WIS
MAKARYA NYATA
Klausa 1:
WONG SING NGERTI S P
Klausa 2:
MESTI MILIH SING CETHA S P O
Klausa 3:
AMARGA WIS MAKARYA NYATA S P O
Data (40)
TUKU BAKMI NING PASAR LEGI OJO LALI KARO MBAK RENY
WIDYAWATI CALEG PILIHANKU SOKO NJERO ATI
”Beli bakmi di pasar legi jangan lupa sama mbak reny widyawati caleg
pilihanku dari dalam hati”.
cxcv
Kalimat diatas termasuk kalimat parikan.
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
TUKU BAKMI NING PASAR LEGI AJA LALI KARO MBAK RENY
WIDYAWATI CALEG PILIHANKU SAKA NJERO ATI
Klausa 1:
TUKU BAKMI NING PASAR LEGI P K.tempat
Klausa 2:
OJO LALI KARO MBAK RENY WIDYAWATI P O
Klausa 3:
CALEG PILIHANKU SOKO NJERO ATI S P K.Tempat
Dengan demikian dapat disimpulkan setelah dianalisis bahwa
bentuk Penggunaan bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho kampanye
cxcvi
Calon Legislatif 2009 di Surakarta yang berbentuk kalimat jamak banyak
terdapat klausa-klausa yaitu mempunyai predikat lebih dari satu. Maka
analisis diatas dalam objek penelitian Penggunaan bahasa Jawa pada
Spanduk dan Baliho kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta
termasuk dalam bentuk kalimat yang berunsur banyak klausa. Dari
pemaparan penelitian di atas terdapat data-data yang dantaranya terdapat
kalimat tunggal dan kalimat jamak, kalimat tunggal menggunakan data-
data yaitu 1, 4, 5, 6, 7, 9, 11, 14, 15, 17, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 27, 28, 29,
32, 34, 37, 38, 39 berjumlah 24 data dan yang menggunakan data kalimat
majemuk berjumlah 16 yaitu 2, 3, 8, 10, 12, 13, 16, 18, 19, 25, 30, 31, 33,
35, 36, 40. Dari jumlah klasifikasi data dari perolehan perhitungan partai
terdiri dari :
a. Partai PKB berjumlah : 1 Data nomer (1)
b. Partai Golkar berjumlah : 8 Data nomer (2,
4, 16, 20, 23, 26, 30 dan 34)
c. Partai Demokrat berjumlah : 5 Data
nomer (3, 18, 19, 33 dan 40)
d. Partai PDI Perjuangan : 8 Data nomer (5,
10, 17, 35, 36, 37, 38 dan 39)
e. Partai Hanura berjumlah : 5 Data nomer (6,
12, 13, 14 dan 15)
f. Partai PDP berjumlah : 2 Data nomer (7
dan 11)
cxcvii
g. Kraton Surakarta berjumlah : 1 Data nomer
(8)
h. Partai Bulan Bintang berjumlah : 2 Data nomer (9
dan 25)
i. Partai Amanat Nasional berjumlah : 3 Data
nomer (21, 24 dan 31)
j. Partai Keadilan Sejahtera berjumlah : 3 Data nomer
(22, 28 dan 32)
k. Partai Patriot berjumlah : 1 Data nomer
(27)
l. Partai Persatuan Pembangunan berjumlah : 1 Data
nomer (29)
Dari kesemua kumpulan partai yang diperoleh dari pencarian data
lewat wujud pemotretan gambar berjumlah empat puluh dan kesemuanya
dianalisis dari peredaan kumpulan pilihan partai yang di iklankan lewat
spanduk dan baliho.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Klasifkasi Baliho dan Spanduk dalam ejaan kalimat partai yang benar
kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta
cxcviii
Pada Penggunaan bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho
Kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta menjadi objek dalam
penelitian ini, terdapat 40 Penggunaan bahasa Jawa pada Spanduk dan
Baliho Kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta, rinciannya sebagai
berikut:
89. Baliho / Spanduk dari partai PKB berjumlah satu.
TAKDONGAKKE DADI
(Siti Zulaikhah, S.E. – Partai Kebangkitan Bangsa)
90. Baliho / Spanduk dari partai Partai Golongan Karya berjumlah delapan.
1 HANGAYOMI HANGAYEMI
(RM. Kusrahardjo – Partai Golongan Karya)
2 NYUWUN PANGESTU
(Djoko Sugiarto HS dan Ir. Eko Sarjonoputo, MM – Partai
Golongan Karya)
3 KANGGE CALON DPR-RI SUMONGGO PANJENENGAN
KATURI MILIH KAWULO, MATUR NUWUN.... MUGI GUSTI
ALLAH S.W.T NGIJABAHI AMIN
(Dra. Hj. Maria Zuraida, M.Si – Partai Golongan Karya)
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
KANGGE CALON DPR-RI SUMANGGA PANJENENGAN
KATURI MILIH KAWULA, MATUR NUWUN.... MUGI GUSTI
ALLAH S.W.T NGIJABAHI AMIN
cxcix
4 SUMONGGO MILIH PUNIKA
(Dra. Hj. Maria Zuraida, M.Si – Partai Golongan Karya)
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
SUMANGGA MILIH PUNIKA
5 BERKAH DALEM MBIRAT KANGSANGSARANING UMAT
(Ir. Ign Soewito – Partai Golongan Karya)
6 MUGI PANJENENGAN LAN KULA SAGED NGGAYUH
KARAHARJAN
(Liek A. Palali, SH – Partai Golongan Karya)
7 NYUWUN DONGA PANGESTU HANGLAJENGAKEN DADOS
ABDINING WARGO BRAYAT AGENG SUROKARTO
(RM. Kusrahardjo – Partai Golongan Karya)
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
NYUWUN DONGA PANGESTU HANGLAJENGAKEN DADOS
ABDINING WARGA BRAYAT AGENG SURAKARTA
8 TUKANG CUKUR AMPERA MEMBUAT RAKYAT
SEJAHTERA
(Djoko Sugiarto H.S – Partai Golongan Karya)
91. Baliho / Spanduk dari partai Partai Demokrat berjumlah lima.
cc
1 DOLAN-DOLAN NENG ETAN KALI, CEPET-CEPET ENGGAL
BALI, MATI URIP NENG BUMI PERTIWI, AYO PODO MILIH
MBAK RENI WIDYAWATI
(Reny Widyawati, S.E. – Partai Demokrat)
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
DOLAN-DOLAN NENG ETAN KALI, CEPET-CEPET ENGGAL
BALI, MATI URIP NENG BUMI PERTIWI, AYO PADHA MILIH
MBAK RENI WIDYAWATI
2 PASAR KLIWON CEDAK NGGAJAHAN DALANE LEWAT
TENGAH LAPANGAN MELU PEMILU MILIH DEWAN RENY
WIDYAWATI SING DADI PILIHAN
(Reny Widyawati, S.E. – Partai Demokrat)
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
PASAR KLIWON CEDHAK NGGAJAHAN DALANE LEWAT
TENGAH LAPANGAN MELU PEMILU MILIH DEWAN RENY
WIDYAWATI SING DADI PILIHAN
3 TUKU MIE AYAM NENG MATAHARI BAKULE JENENGE
MAS JONI OJO LALI MILIH RENY WIDYAWATI
PERJUANGANE WIS TERBUKTI
cci
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
TUKU MIE AYAM NENG MATAHARI BAKULE JENENGE
MAS JONI AJA LALI MILIH RENY WIDYAWATI
PERJUANGANE WIS TERBUKTI
(Reny Widyawati, S.E. – Partai Demokrat)
4 MLAKU-MLAKU NENG SERENGAN TUKU SERABI
NOTOSUMAN MELU PEMILU MILIH DEWAN RENY
WIDYAWATI SING DADI PILIHAN
(Reny Widyawati, S.E. – Partai Demokrat)
5 TUKU BAKMI NENG PASAR LEGI OJO LALI KARO MBAK
RENY WIDYAWATI CALEG PILIHANKU SOKO NJERO ATI
(Reny Widyawati, S.E. – Partai Demokrat)
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
TUKU BAKMI NENG PASAR LEGI AJA LALI KARO MBAK
RENY WIDYAWATI CALEG PILIHANKU SAKA NJERO ATI
92. Baliho / Spanduk dari partai PDI Perjuangan berjumlah delapan.
1 OJO LALI LHO !
(Hariyadi Saptono – Partai PDI Perjuangan)
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
AJA LALI LHO !
2 KITA WUJUDKAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
MURAH...TANSAH NYUWUN DUKUNGAN LAN DONGA
PANGESTU...BERKAH DALEM...AMIN....
ccii
(YF. Sukasno – Partai PDI Perjuangan)
3 ELING WEWATESE OJO LALI CONTRENGANE
(Teguh Prakosa – Partai PDI Perjuangan)
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
ELING WEWATESE AJA LALI CONTRENGANE
4 ENENG SING CETO, KOK MILIH SING PETENG OPO ORA
GELO SUK MBENE...???!!
(Honda Hendarto – Partai PDI Perjuangan)
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
ENENG SING CETHA, KOK MILIH SING PETENG APA ORA
GELA SUK MBENE...???!!
5 WONG SING NGERTI MESTI MILIH SING CETHO AMARGO
WIS MAKARYO NYOTO
(Honda Hendarto – Partai PDI Perjuangan)
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
WONG SING NGERTI MESTI MILIH SING CETHA AMARGA
WIS MAKARYA NYATA
6 OJO LALI MILIH SEDULURE DEWE
(Soni Warsito, A.Md – Partai PDI Perjuangan)
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
cciii
AJA LALI MILIH SEDULURE DHEWE
7 RUKUN AGAWE SANTOSO
(Domo Prasojo, S.Si. – Partai PDI Perjuangan)
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
RUKUN AGAWE SANTOSA
8 MUNG...!! YO IKI PILIHANKU
(Teguh Prakosa – Partai PDI Perjuangan)
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
MUNG...!! YA IKI PILIHANKU
93. Baliho / Spanduk dari partai Partai Hanura berjumlah lima.
1 NGGIH NOPO NGGIH....
(Abdulah A.A dan Dra. Srimulyani, SH – Partai Hanura)
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
NGGIH NAPA NGGIH....
2 SUMBUT, WELAS SUGIH KADANG, URUT SEWELAS
DICENTHANG
(Wiharto – Partai Hanura)
3 SAPA WELAS SUGIH KADANG, ANGKA SEWELAS
DICENTHANG
(Wiharto – Partai Hanura)
4 NIKI KEMAWON BLESSS!!! NO10
(Marsudi, BAE – Partai Hanura)
cciv
5 BLIMBING WULUH KECUT RASANE... COBLOS NOMER
SEPULUH
(Marsudi, BAE – Partai Hanura)
94. Baliho / Spanduk dari partai PDP berjumlah dua.
1 DHEMES BUNG .....CAHE DHEWE...
(Sri Kusyanto – Partai PDP)
2 SEMBODO KINANTI BUDOYO
(MV.Erna Ms. ,S.Miss – Partai PDP)
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
SEMBADA KINANHTI BUDAYA
95. Baliho / Spanduk dari Anggota DPD Jawa Tengah berjumlah satu.
MIDER DESO MBANGUN BUDI PAKERTENING BONGSO
(Ayu Indriyah, GKR. – Anggota DPD Jawa Tengah)
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
MIDER DESA MBANGUN BUDI PAKERTENING BANGSA
96. Baliho / Spanduk dari partai Partai Bulan Bintang berjumlah dua.
1 BOLO DEWE
(Shokul Amin dan Sukmo Harsono – Partai Bulan Bintang)
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
BALA DHEWE
2 MBAK MASE....NYUWUN DONGA PANGESTU DALEM
NYALEG
(Turmudi - Partai Bulan Bintang)
ccv
97. Baliho / Spanduk dari partai Partai Amanat Nasional berjumlah tiga.
1 GENTENAN ! SAIKI AL AMIN WAE...
(H.M Al Amin, S.E. – Partai Amanat Nasional)
2 BAMBANG NYUDO SENGSORO
(Bambang Saptono – Partai Amanat Nasional)
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
BAMBANG NYUDA SENGSARA
3 AYO PILIH CALEG NOMER SIJI BOLO DHEWE
(H. M. Al amin, S.E. – Partai Amanat Nasional)
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
AYO PILIH CALEG NOMER SIJI BALA DHEWE
98. Baliho / Spanduk dari partai Partai Keadilan Sejahtera berjumlah tiga.
1 SING BECIK SOKO PKS KANGGO RAKYAT
(Ketiga Pasangan Partai Keadilan Sejahtera – Partai Keadilan
Sejahtera)
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
SING BECIK SAKA PKS KANGGO RAKYAT
2 NANG KALILARANGAN TUKU SOTO KWALI WIS PKS TUR
ROMLI
(Romli – Partai Keadilan Sejahtera)
3 MONGGO SESARENGAN MBANGUN NAGARI
ccvi
(DR.HM Hidayat Nur Wahid, MA – Partai Keadilan Sejahtera)
Yang benar pada penulisan kalimat diatas adalah:
MANGGA SESARENGAN MBANGUN NAGARI
99. Baliho / Spanduk dari partai Patriot berjumlah satu.
MATUR NUWUN ATAS DUKUNGANNYA
(Bambang Mursitadji – Partai Patriot)
100. Baliho / Spanduk dari partai P3 berjumlah satu.
NYUWUN DONGA PANGESTU
(DPRD – Patai P3)
Dari jumlah klasifikasi data dari perolehan perhitungan partai terdiri dari :
m. Partai PKB berjumlah : 1
n. Partai Golkar berjumlah : 8
o. Partai Demokrat berjumlah : 5
p. Partai PDI Perjuangan : 8
q. Partai Haura berjumlah : 5
r. Partai PDP berjumlah : 2
s. Kraton Surakarta berjumlah : 1
t. Partai Bulan Bintang berjumlah : 2
u. Partai Amanat Nasional berjumlah : 3
v. Partai Keadilan Sejahtera berjumlah : 3
w. Partai Patriot berjumlah : 1
x. Partai Persatuan Pembangunan berjumlah : 1
ccvii
Suatu informasi atau berita yang terdapat dalam media visual
khususnya Penggunaan bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho Kampanye
Calon Legislatif 2009 di Surakarta yang berbahasa Jawa yang berupa
Baliho dan Spanduk diwujudkan dalam sebuah foto. Dalam penyajian
didampingi oleh deretan kalimat yang selalu hadir dan berfungsi untuk
menarangkan gambar Baliho dan Spanduk. Salah satu bentuk spesialisasi
publistik yang mempunyai tujuan untuk mempertemukan sesuatu dengan
pihak yang menawarkan sesuatu barang atau jasa dengan pihak lain yang
membutuhkannya disebut dengan iklan.
Pada Penggunaan bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho Kampanye
Calon Legislatif 2009 di Surakarta berbahasa Jawa yang menjadi objek
penelitian ini, bentuk Penggunaan bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho
Kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta yang berbahasa Jawa terhadap
baliho dan spanduk mempunyai berbagai kemungkinan. Penggunaan bahasa
Jawa pada Spanduk dan Baliho Kampanye Calon Legislatif 2009 di
Surakarta tersebut dapat diterangkan.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian serta analisis yang penulis lakukan terhadap
data-data yang diperoleh dan melalui pengamatan dan pembahasan, akhirnya
ccviii
penulis dapat menyimpulkan penelitian tentang Penggunaan Bahasa Jawa pada
Spanduk dan Baliho kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta yaitu sebagai
berikut :
1) Dari hasil klasifikasi jumlah Baliho dan Spanduk peserta kampanye Calon
Legislatif 2009 di jalan protokol Surkarta ada 40 buah. Adapun Spanduk
dn Baliho terbanyak di buat partai Golkar dan Partai Demokrasi
Perjuangan, masing-masing membuat 8 buah. Spanduk / Baliho Partai
Golkar terdapat 3 buah yang salah pemilihan ejaan. Sedangkan Partai
Demokrsi Perjuangan dari 8 Spanduk / Baliho terdapat kesalahan ejaan di
7 Spanduk /Baliho. Partai Demokrat dan Partai Hanura membuat 3
Spanduk / Baliho. Partai Bulan Bintang dan PDP membuat 2 Spanduk /
Baliho. PKB, Keraton Surakarta, Partai Patriot, Partai Persatuan
Pembangunan masing-masing membuat satu Spanduk / Baliho.
2) Wujud Penggunaan Bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho Kampanye
Calon Legislatif 2009 di Surakarta.
a. Bentuk Penggunaan Bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho
Kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta yang berupa
Kalimat Tunggal.
b. Bentuk Penggunaan Bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho
Kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta yang berupa
Kalimat Jamak.
ccix
3) Fungsi Penggunaan Bahasa Jawa pada Spanduk dan Baliho adalah:
Sebagai menginformasikan, sebagai ajakan, sebagai memohon, sebagai
mengingatkan, sebagai janji.
B. Saran-saran
Dalam pemakaian bahasa Jawa pada Penggunaan Bahasa Jawa pada
Spanduk dan Baliho kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta terdapat
unsur-unsur kebahasaan yang berasal dari unsur bahasa Jawa itu sendiri dan dari
non bahasa Jawa, juga pemakaian bahasa dalam iklan bahasa Jawa. Peneliti ini
belum bisa dapat menjelajahi semua persoalan, oleh karena itu agar diadakan
penelitian lebih lanjut tentang keberadaan pada Penggunaan Bahasa Jawa pada
Spanduk dan Baliho kampanye Calon Legislatif 2009 di Surakarta dan dapat
dianalisis dari hubungannya dengan masalah sosial. Oleh karena hal ini akan
melibatkan unsur-unsur sosial masyarakat atau yang pembikin dan penikmatnya
secara langsung. Penelitian ini hanya terbatas pada penelitian pemakaian bahasa
iklan berdasar pada unsur kebahasaan saja, tidak terkait dengan unsur non
kebahasaan. Oleh karena itu keterbatasan dalam penelitian ini, maka penulis
mohon kepada pembaca agar dapat memberi kritik yang membangun. Harapan
penelitian ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan bermanfaat bagi
pembaca.
ccx
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Chaer. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Edi Subroto, D 1992. Pengantar Metodologi Penelitian Linguistik Struktural. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Gorys Keraf. 1982. Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Indonesia.
Haryo Kusumo. 1977. Kursus Lengkap Tentang Reklame. Bandung: CV Vanata.
Harimurti Kridalaksana. 1982. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia.
Henri Guntur Tarigan. 1976. Prinsip-prinsip Dasar Sintaksis. Bandung: Penerbit Angkasa.
Henry Guntur Taringan. 1987. Pengajaran Wacana. Bandung: Penerbit Angkasa.
Muncar Tyas Palupi. 2007. Wacana Caption Pemilu 2004 (Tinjauan Pragmalinguistik terhadap Beberapa Surat Kabar Harian (SKH)). Tesis. Surakarta: Program Studi Linguistik Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.
Palmer, F.R. 1981. Semantics. London : Cambridge University Press.
Renald Kasali. 1992. Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Tams Djajakusuma 1982. Periklanan. Bandung: Penerbit Armico.
Samsuri. 1985. Tata Kalimat Bahasa Indonesia, Jakarta: Sastra Budaya.
Soenjono Dardjowidjoyo. 1985. Benang Pengikat dalam Wacana. Jakarta: Djambatan.
Soeseno Kartomiharjo. 1993. Analisis Wacana dengan Penerapannya pada Beberapa Wacana. Dalam Forum penelitian.
Sri Rubiyanti. 2001. Wacana Rubrik Surat Pembaca dalam Media Cetak Berbahasa Jawa (Kajian Kohesi dan Koherensi). Skripsi. Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret.
ccxi
Sudaryanto. 1985. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sudaryanto. 1992. Metode Linguistik ke Arah Memahami Metode Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sutrisno Hadi. 1983. Metode Research I. Yogyakarta: Penerbit Yayasan Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
Sutopo, H.B 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif : Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian. Surakarta : Sebelas Maret University Press.
Winardi. 1980. Ilmu Iklan. Bandung : Penerbit Alumni.
ccxii