penggunaan metode peta pikiran (mind mapping... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul...

109
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SRI WAHYU PURWANINGRUM K1208046 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

Upload: truongcong

Post on 02-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 14 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh:

SRI WAHYU PURWANINGRUM

K1208046

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 2: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Sri Wahyu Purwaningrum

NIM : K1208046

Jurusan/Program Studi : PBS/Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN METODE PETA

PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

MENULIS NARASI SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 14 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya

sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan

dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juni 2012

Yang membuat pernyataan

Sri Wahyu Purwaningrum

Page 3: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 14 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh:

SRI WAHYU PURWANINGRUM

K1208046

Skripsi

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 4: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, Juni 2012

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Andayani, M.Pd. Drs. Purwadi

NIP 19601030 198601 2 001 NIP 19540103 198103 1 003

Page 5: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

“Cukuplah Allah (menjadi pelindung) bagimu

dan bagi orang-orang yang beriman”

(Al Anfal:64)

“Tak ada yang tak mungkin terjadi di dunia ini.

Jika mereka bisa, maka aku pasti lebih bisa”

(Penulis)

“Di mana ada kemauan, di stu ada jalan”

(Penulis)

“Hidup adalah kesempatan. Kesempatan yaitu kehidupan.

Maka, nikmatilah hidup ini”

(Penulis)

Page 7: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk :

”Mamah dan Papah”

Doa kalian yang tiada terputus, kesabaran membimbingku, pengorbanan

yang tak terbatas dan kasih sayang yang sangat besar padaku.

Aku bersyukur mempunyai orang tua seperti kalian.

Terima kasih mamah, papah. I LOVE YOU.

“ Diana, adikku”

Terima kasih Cah Ayu, kau senantiasa memberi warna untukku di saat ku

membutuhkan semangat.

”S”

Terima kasih telah menjaga hati saya. Kau memberi semangat baru

dalam hidup ini.

“Teman-teman Bahasa dan Sastra Indonesia 2008, Teman-teman Kelompok

Peron Surakarta, Almamater”

Terima kasih atas kekeluargaan yang terjalin. Aku bangga dengan kalian.

Page 8: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRAK

Sri Wahyu Purwaningrum. K1208046. PENGGUNAAN METODE PETA

PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

MENULIS NARASI SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 14 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil

pembelajaran menulis narasi dengan metode peta pikiran (mind mapping) pada

siswa kelas VII A SMP Negeri 14 Surakarta tahun ajaran 2011/2012. Bentuk

penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus.

Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan

refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 14 Surakarta

yang berjumlah 31 siswa. Objek penelitian ini adalah pembelajaran menulis narasi

dengan menggunakan metode peta pikiran (mind mapping).

Sumber data dalam penelitian ini meliputi: (1) tempat dan peristiwa, yakni

kelas VII A dan proses pembelajaran menulis narasi yang sedang berlangsung

melalui metode peta pikiran (mind mapping), (2) informan, yaitu guru pengampu

mata pelajaran Bahas Indonesia dan siswa kelas VII A SMP Negeri 14 Surakarta,

dan (3) dokumen, yaitu hasil menulis narasi siswa. Teknik pengumpulan data yang

diterapkan yaitu : (1) observasi, (2) teknik tes, (3) wawancara, dan (4) analisis

dokumen. Uji validitas data dengan menggunakan triangulasi metode dan

triangulasi sumber data. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis

kritis dan interaktif.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan

metode peta pikiran (mind mapping) dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil

pembelajaran menulis narasi siswa SMP Negeri 14 Surakarta tahun ajaran

2011/2012. Hal tersebut dapat teridentifikasi dari persentase keaktifan siswa selama

apersepsi, minat dan motivasi siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran, dan

keaktifan dan perhatian siswa saat guru menyampaikan materi pada siklus I

berturut-turut adalah 51,6%, 67,7%, dan 74,2%. Persentase keaktifan siswa selama

apersepsi, minat dan motivasi siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran, dan

keaktifan dan perhatian siswa saat guru menyampaikan materi pada siklus II

berturut-turut meningkat hingga 81%, 81%, dan 77%. Peningkatan kemampuan

menulis narasi dapat dibuktikan dengan meningkatnya nilai kemampuan menulis

narasi pada setiap siklusnya. Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada

siklus I yaitu 64,03 dengan rincian 14 siswa (45,16%) mendapat nilai di atas 70.

Pada akhir pelaksanaan siklus II nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa

adalah 80,51 dengan rincian 25 siswa (80,64%) mendapat nilai di atas 70. Simpulan

penelitian ini adalah penggunaan metode mind mapping dapat meningkatkan

kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis narasi siswa kelas VII A SMP

Negeri 14 Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

Kata kunci: metode peta pikiran (mind mapping), media gambar peta pikiran (mind

mapping), kualitas proses, kualitas hasil

Page 9: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberi

ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul ”PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND

MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS

NARASI SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN

AJARAN 2011/2012”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa

terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan

dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan

persetujuan pengesahan skripsi ini.

2. Dr. Muhammad Rohmadi, S.S., M.Hum., Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Seni yang telah memberikan izin untuk penulisan skripsi ini.

3. Dr. Kundharu Saddhono, S.S., M.Hum., Ketua Program Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia, yang telah memberikan dukungan dan motivasi serta izin

menyusun skripsi ini.

4. Dr. Andayani, M.Pd., selaku Pembimbing I, yang senantiasa memberikan

bimbingan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

5. Drs. Purwadi, selaku Pembimbing II yang penuh dengan kesabaran memberikan

bimbingan dan koreksi dalam penyusunan skripsi ini.

6. Kepala SMP Negeri 14 Surakarta, yang telah memberi izin penulis guna

pengambilan data dalam penelitian.

7. Ibu Hasmanty Sri Lestari, S.Pd., selaku guru Bahasa Indonesia kelas VII A

SMP Negeri 14 Surakarta yang telah banyak membantu dan berpartisipasi aktif

dalam proses penelitian.

Page 10: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

8. Siswa siswi kelas VII A SMP Negeri 14 Surakarta yang telah berpartisipasi

aktif sebagai subjek penelitian dan membantu pelaksanaan penelitian.

9. Rekan-rekan mahasiswa Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2008

atas persahabatan, motivasi, dan kebersamaannya yang menjadi kenangan

indah.

10. Keluarga besar di rumah yang selalu memberikan doa, motivasi, dan dukungan

dalam kelancaran pembuatan skripsi ini.

Semoga doa, bantuan, dan dukungan yang diberikan menjadi amal

kebaikan. Semoga pula Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda.

Amin.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan.

Surakarta, Juni 2012

Penulis,

Page 11: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ............................................................................................. i

PERNYATAAN ............................................................................... ii

PENGAJUAN .................................................................................. iii

PERSETUJUAN .............................................................................. iv

PENGESAHAN ............................................................................... v

MOTTO ........................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ............................................................................ vii

ABSTRAK ....................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ..................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................... 6

C. Tujuan Penelitian .......................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ........................................................ 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori .................................................................. 8

B. Penelitian yang Relevan ................................................ 39

C. Kerangka Berpikir .......................................................... 41

D. Hipotesis Tindakan ........................................................ 43

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................... 45

B. Subjek Penelitian ........................................................... 46

C. Bentuk dan Strategi Penelitian ...................................... 47

D. Sumber Data Penelitian .................................................. 48

Page 12: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

E. Teknik Pengumpulan Data .......................................... 48

F. Uji Validitas Data ........................................................ 50

G. Analisis Data ............................................................... 51

H. Prosedur Penelitian ...................................................... 52

I. Indikator Kinerja Penelitian ........................................ 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Awal Pembelajaran ....................................... 56

B. Pelaksanaan Tindakan ................................................ 60

1. Siklus I ................................................................... 60

2. Siklus II .................................................................. 71

3. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus ............. 83

C. Pembahasan ................................................................ 85

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan .................................................................... 89

B. Implikasi ..................................................................... 89

C. Saran .......................................................................... 92

DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 94

LAMPIRAN ................................................................................. 99

Page 13: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Nilai Keaktifan Siswa Selama Proses Pembelajaran Menulis Narasi….

2. Lembar Observasi Terstruktur untuk Siswa ………………………......

3. Penilaian Tugas Menulis Narasi Berdasarkan Komponen Isi …………

32

35

37

4. Penilaian Tugas Menulis Narasi Berdasarkan Komponen Organisasi… 37

5. Penilaian Tugas Menulis Narasi Berdasarkan Komponen Kosakata .... 38

6. Penilaian Tugas Menulis Narasi Berdasarkan Komponen

Pengembangan Bahasa …………………………………………..…….

38

7. Penilaian Tugas Menulis Narasi Berdasarkan Komponen Mekanika.… 38

8. Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian…………………………. 46

9. Keterangan Indikator Keberhasilan Pembelajaran Menulis Narasi…… 55

10. Perolehan Nilai Menulis Narasi pada Pratindakan …………………… 59

11. Perolehan Nilai Keaktifan Siswa pada Siklus I……………………….. 69

12. Perolehan Nilai Menulis Narasi pada Siklus I………………………... 70

13. Perolehan Nilai Keaktifan Siswa pada Siklus II………………………. 80

14. Perolehan Nilai Menulis Narasi pada Siklus II………………………... 81

15. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus ……………………………. 82

16. Perolehan Nilai Menulis Narasi pada Siklus I dan II………………….. 84

Page 14: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Mind Mapping …………………………………………………. 27

2. Kerangka Berpikir Pembelajaran Menulis Narasi dengan

menggunakan Metode Mind Mapping …………………………

43

3. Alur Analisis Data Model Interaktif Miles dan Huberman ......... 52

4. Alur Penelitian Tindakan Kelas ……………………………….. 53

5. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus …………………….. 83

Page 15: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus Pembelajaran ………………………………………………. 100

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pratindakan ………………….. 101

3. Catatan Lapangan Hasil Observasi Pratindakan …………………… 104

4. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Pratindakan dengan Guru …... 107

5. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Pratindakan dengan Siswa ….. 109

6. Lembar Observasi Pratindakan Terstruktur untuk Siswa …..……… 111

7. Lembar Observasi Kinerja Guru Pratindakan……………………… 113

8. Lembar Observasi Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran

Menulis Narasi pada Pratindakan ……………………......................

115

9. Hasil Menulis Narasi Siswa Pratindakan …………………………... 117

10. Dokumentasi Pratindakan ………………………………………….. 119

11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I……………………… 120

12. Catatan Lapangan Hasil Observasi Pertemuan I Siklus I…………... 134

13. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Pertemuan I Siklus I dengan

Guru………………………………………………............................

138

14. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Pertemuan I Siklus I dengan

Siswa ………………………..………………………………………

140

15. Lembar Observasi Terstruktur Pertemuan I Siklus I ……………..... 142

16. Lembar Observasi Kinerja Guru Pertemuan I Siklus I …………….. 144

17. Catatan Lapangan Hasil Observasi Pertemuan II Siklus I………….. 146

18. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Pertemuan II Siklus I dengan

Guru ………………………………………………...........................

148

19. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Pertemuan II Siklus I dengan

Siswa ….………..………..………..………..……………………….

149

20. Lembar Observasi Terstruktur Pertemuan II Siklus I………………. 150

21. Lembar Observasi Kinerja Guru Pertemuan II Siklus I …………… 152

22. Catatan Lapangan Hasil Observasi Pertemuan III Siklus I………… 154

23. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Pertemuan III Siklus I dengan

Page 16: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

Guru………..………..………..………..………..………………...... 157

24. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Pertemuan III Siklus I dengan

Siswa………..………..………..………..………..………………….

158

25. Lembar Observasi Terstruktur Pertemuan III Siklus I……………... 159

26. Lembar Observasi Kinerja Guru Pertemuan III Silkus I …………... 161

27. Lembar Observasi Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran

Menulis Narasi pada Siklus I …………………….............................

163

28. Hasil Mind Mapping Siswa Siklus I ……………………..………… 164

29. Hasil Narasi Siswa Siklus I ………………………………………... 170

30. Dokumentasi Siklus I ………………………………………………. 176

31. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II………………...…… 177

32. Catatan Lapangan Hasil Observasi Pertemuan I Siklus II………….. 191

33. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Pertemuan I Siklus II dengan

Guru………..………..………..………..………..…………………..

194

34. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Pertemuan I Siklus II dengan

Siswa………..………..………..………..………..………………….

195

35. Lembar Observasi Terstruktur Pertemuan I Siklus II………………. 196

36. Lembar Observasi Kinerja Guru Pertemuan I Siklus II …………… 198

37. Catatan Lapangan Hasil Observasi Pertemuan II Siklus II………… 200

38. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Pertemuan II Siklus II dengan

Guru………..………..………..………..………..…………………..

203

39. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Pertemuan II Siklus II dengan

Siswa………..………..………..………..…………………………...

204

40. Lembar Observasi Terstruktur Pertemuan II Siklus II....................... 205

41. Lembar Observasi Kinerja Guru Pertemuan II Siklus II…………… 207

42. Catatan Lapangan Hasil Observasi Pertemuan III Siklus II………... 209

43. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Pertemuan III Siklus II dengan

Guru………..………..………..………..……………………………

212

44. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Pertemuan III Siklus II dengan

Siswa………..………..………..………..…………………………...

213

45. Lembar Observasi Terstruktur Siswa Pertemuan III Siklus II……... 214

Page 17: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

46. Lembar Observasi Kinerja Guru Pertemuan III Siklus II…………... 216

47. Lembar Observasi Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran

Menulis Narasi pada Siklus II ……………………...........................

218

48. Hasil Mind Mapping Siswa Siklus II……………………………….. 220

49. Hasil Narasi Siswa Siklus II ……………………………………….. 226

50. Dokumentasi Siklus II……………………...………………………. 232

51. Dokumentasi Lain-Lain………………………….…………………. 233

Page 18: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa dalam kehidupan sehari-hari mempunyai banyak sekali fungsi.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa fungsi bahasa beserta variasi-variasinya

antara lain yaitu: (1) sebagai alat berkomunikasi (menyampaikan maksud), (2)

sebagai alat penyampai rasa santun, (3) sebagai penyampai rasa keakraban dan

hormat, (4) sebagai alat pengenalan diri, (5) sebagai alat penyampai rasa

solidaritas, (6) sebagai alat penopang kemandirian bangsa, (7) sebagai alat

menyalurkan uneg-uneg, dan (8) sebagai cermin peradaban (Peodjosoedarmo,

2001: 170).

Berkaitan dengan hakikat belajar, Nurgiyantoro (1988) berpendapat,

Belajar adalah pengubahan tingkah laku yang disebabkan adanya

interaksi dengan lingkungan. Lingkungan yang dimaksud amat luas,

bukan semata-mata berupa buku pelajaran, melainkan juga dari sekolah,

antarindividu, orangtua, masyarakat, alam, kebudayaan, dan sebagainya

(hlm. 21).

Sekolah merupakan salah satu wadah yang disediakan pemerintah untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Indra Djati Sidi (dalam

Hidayatullah, 2009) mengemukakan, ―Definisi tentang sekolah masa depan pada

dasarnya adalah sekolah yang mampu memberikan bekal kepada anak didik

berupa kemampuan dalam bertindak, belajar dan mengatur masa depannya sendiri

secara aktif dan mandiri‖ (hlm. 149). Ia menambahkan, ―Suasana pembelajaran

hendaknya bukan hanya mentransfer pengetahuan (knowledge) dari guru kepada

peserta didik tetapi melakukan pendidikan dalam arti keseluruhan‖ (hlm. 158).

Di sekolah, siswa dibekali beragam keterampilan berbahasa agar dapat

berbahasa dengan baik, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun

masyarakat. Tarigan (1993) menyatakan, ―Keterampilan berbahasa mempunyai

empat komponen, yaitu: (1) keterampilan menyimak, (2) keterampilan berbicara,

(3) keterampilan membaca, dan (4) keterampilan menulis‖ (hlm. 192). Keempat

1

Page 19: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

keterampilan berbahasa tersebut mempunyai hubungan yang erat satu sama lain.

Hal ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan keterpaduan beberapa komponen.

Gagne dan Briggs (dalam Krisna, 2009) mengatakan,

Instruction atau pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk

membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang

dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan

mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.

Untuk itu, pembelajaran dilakukan dengan menggunakan berbagai materi

ajar, metodologi pembelajaran, penggunaan media belajar, pemanfaatan situasi

lingkungan belajar dan evaluasi pembelajaran.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (dalam Sagala, 2003), ―Pembelajaran

adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk

membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber

belajar‖ (hlm. 62). Dalam pembelajaran, guru harus memahami hakikat materi

pelajaran yang disampaikan sebagai suatu pelajaran yang dapat mengembangkan

kemampuan berpikir dan dapat merangsang siswa untuk belajar.

Nurgiyantoro (1988) mengungkapkan,

Seseorang dikatakan telah mengalami peristiwa belajar jika ia mengalami

perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak berkompeten dan tidak

berkapabilitas menjadi berkompeten dan berkapabilitas, dan dari cara

sikapnya memandang suatu masalah yang berbeda yang ―mengalami

peningkatan kualitas‖ dari cara sebelum dia belajar‖ (hlm. 21).

Seperti yang dinyatakan dalam pilar-pilar UNESCO, selain terjadi

learning to know (pembelajaran untuk tahu), juga harus terjadi learning to do

(pembelajaran untuk berbuat) dan bahkan dituntut sampai pada learning to be

(pembelajaran untuk membangun jati diri yang kokoh), serta learning to live

together (pembelajaran untuk hidup bersama secara harmonis).

Alyuhendri (2010) mengutarakan, ―Menulis dapat didefinisikan sebagai

suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa

sebagai alat atau medianya‖. Pesan adalah isi atau muatan yang terkandung dalam

suatu tulisan. Tulisan merupakan sebuah simbol atau lambang bahasa yang dapat

dilihat dan disepakati pemakainya. Dengan demikian, dalam komunikasi tulis

Page 20: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

paling tidak terdapat empat unsur yang terlibat yaitu penulis sebagai penyampai

pesan, pesan atau isi tulisan, saluran atau media berupa tulisan, dan pembaca

sebagai penerima pesan.

Pada pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP, khususnya pada

pembelajaran menulis narasi, siswa dituntut untuk mampu secara aktif dan kreatif

menuangkan gagasannya ke dalam bentuk tulisan. Terlebih pada karakter tulisan

narasi yang mengutamakan daya imajinasi manusia. Pada kenyataannya, banyak

siswa yang mengalami kesulitan dalam membuat karangan narasi. Oleh karena

itu, dibutuhkan suatu pendekatan dan metode yang tepat untuk menangani

permasalahan tersebut.

Becker (2010) di dalam tulisannya mengungkapkan,

Constructivism is a theory of learning that explains why students retain

and understand certain information. Constructivism is similar to post-

modern thinking because learning and knowledge are constructed by a

person based on her own individual experiences and it is based on the

belief that “knowledge is always knowledge that a person constructs.”

Hal ini dapat dipahami juga bahwa pengetahuan dibangun berdasarkan

setiap pengalaman yang dialami seseorang. Pembangunan mirip dengan

pemikiran modern karena belajar dan pengetahuan dibangun oleh seseorang

berdasarkan pengalaman-pengalaman pribadinya. Melalui pengalaman-

pengalaman itulah, seseorang belajar dan mendapatkan pengetahuan yang dapat

membangun kualitas pengetahuan yang dimilikinya.

Nurhadi (dalam Andayani, 2009) berpendapat,

Pendekatan kontekstual adalah sebuah konsep pembelajaran yang

membantu guru menghubungkan kegiatan dan bahan ajar mata

pelajarannya dengan situasi nyata. Situasi nyata yang disajikan dalam

pembelajaran adalah situasi yang benar-benar dialami dalam kehidupan

siswa. Penerapan pendekatan ini dapat memotivasi siswa untuk dapat

menghubungkan pengetahuan dan terapannya dengan kehidupan sehari-

hari siswa sebagai anggota keluarga dan bahkan sebagai anggota

masyarakat tempat siswa hidup (hlm. 2).

Andayani (2009) menyatakan, ―Pendekatan kontekstual merupakan suatu

konsep pembelajaran yang menekankan pentingnya proses pembelajaran‖ (hlm.

2). Proses yang dimaksud adalah proses yang memberikan kesempatan kepada

Page 21: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

siswa mengembangkan sendiri pengetahuannya melalui aktivitas pembelajaran. Ia

juga menambahkan, ―Pendekatan kontekstual diterapkan guru dengan cara

mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata yang

dihadapi siswa sehari-hari‖ (hlm. 9).

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar (2008) mengartikan,

―Keterampilan menulis sebagai suatu bentuk manifestasi kemampuan dan

keterampilan berbahasa yang paling akhir dikuasai oleh pembelajar bahasa setelah

kemampuan mendengarkan, berbicara, dan membaca‖ (hlm. 248). Keterampilan

menulis dirasa lebih sulit dikuasai dibandingkan dengan ketiga kemampuan

berbahasa lainnya. Oleh sebab itu, pendekatan dengan metode yang tepat

dibutuhkan untuk membantu siswa memunculkan ide atau gagasan untuk

dituangkan ke dalam kalimat.

Kenyataan di lapangan menunjukkan proses pembelajaran yang

berlangsung dalam pembelajaran menulis narasi di kelas VII A SMP Negeri 14

Surakarta tahun ajaran 2011/2012 masih belum optimal. Berdasarkan survei awal,

diketahui bahwa pembelajaran menulis narasi masih berlangsung secara

konvensional belum terjadi interaksi aktif antara guru dan siswa dalam

pembelajaran. Secara terperinci, pembelajaran menulis narasi tersebut dilakukan

guru dengan langkah–langkah sebagai berikut: (1) guru memberikan pengertian

menulis narasi, (2) guru menjelaskan materi menulis narasi, (3) guru menyuruh

siswa menuliskan kembali cerita yang pernah didengar, dan (4) guru memberi

siswa tugas mengerjakan latihan yang ada dalam lembar kerja siswa (LKS). Jika

diperhatikan, pembelajaran masih berpusat pada guru. Guru mendominasi

pembelajaran dengan lebih banyak menerangkan materi di depan kelas. Hal ini

berpengaruh terhadap sikap dan keaktifan siswa selama pembelajaran.

Selain itu, masalah yang muncul dari siswa itu sendiri yang juga

berpengaruh antara lain: (1) siswa belum mampu mengorganisasikan gagasan

secara lancar dan runtut, (2) perbendaharaan kata yang dimiliki siswa terbatas, (3)

siswa belum mampu menggunakan diksi secara tepat, (4) siswa belum mampu

menggunakan ejaan dan tanda baca dengan tepat, dan (5) kurangnya kemampuan

siswa dalam mengembangkan paragraf.

Page 22: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Salah satu metode pembelajaran yang telah terbukti mampu

mengoptimalkan hasil belajar adalah metode peta konsep atau disebut peta pikiran

(mind mapping). Menurut Edward (2009), ―Peta pikiran (mind mapping) adalah

cara paling efektif dan efisien untuk memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan

data dari atau ke otak‖ (hlm. 64). Dapat diketahui peta pikiran (mind mapping)

merupakan salah satu cara mencatat materi pelajaran yang memudahkan siswa

untuk belajar.

Peta pikiran (mind mapping) bisa juga dikategorikan sebagai teknik

mencatat kreatif. Dikategorikan ke dalam teknik kreatif karena pembuatan peta

pikiran (mind mapping) ini membutuhkan pemanfaatan imajinasi dari si

pembuatnya. Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Buzan pada awal 1970-

an. Hingga saat ini, ―Metode yang merupakan implementasi dari radiant thinking

adalah metode belajar yang paling banyak digunakan di seluruh dunia‖ (Yusuf,

2009).

Edward (2009) mengatakan, ―Sistem mind mapping mempunyai banyak

keunggulan yang di antaranya proses pembuatan mind mapping menyenangkan,

karena tidak semata-mata hanya mengandalkan otak kiri saja dan sifatnya unik

sehingga mudah diingat serta menarik perhatian mata dan otak‖ (hlm. 64-65).

Oleh karena itu, metode peta pikiran (mind mapping) ini akan sangat membantu

siswa dalam proses pembelajaran, terutama digunakan dalam pembelajaran

menulis narasi.

Metode peta pikiran (mind mapping) akan menambah pengetahuan siswa

untuk mencari urutan kronologis suatu peristiwa, kejadian, dan masalah yang

diharapkan. Siswa akan lebih mudah jika dalam pembelajaran menulis narasi

mengangkat tema dari kehidupan siswa sehari-hari atau pengalaman yang pernah

dialami siswa. Melalui bimbingan guru, pengalaman-pengalaman tersebut

dituangkan ke dalam kerangka berpikir melalui peta pikiran (mind mapping). Cara

ini dapat memicu siswa untuk memetakan ide-ide yang akan dikembangkan.

Metode peta pikiran (mind mapping) tentu akan sangat membantu siswa

dalam memanfaatkan potensi kedua belah otaknya. Adanya interaksi yang luar

biasa antara kedua belahan otak dapat memicu kreativitas yang memberikan

Page 23: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

kemudahan dalam proses menulis. Terbiasanya siswa menggunakan dan

mengembangkan potensi kedua otaknya akan dicapai peningkatan beberapa aspek,

yaitu konsentrasi, kreativitas, dan pemahaman sehingga siswa dapat

mengembangkan tulisannya melalui gambar peta pikiran (mind mapping).

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, penulis akan melakukan penelitian

tindakan kelas untuk meningkatkan kemampuan menulis narasi siswa kelas VII A

SMP Negeri 14 Surakarta tahuna ajaran 2011/2012 dengan menggunakan metode

peta pikiran (mind mapping).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan

permasalahan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah penggunaan metode pembelajaran peta pikiran (mind mapping) dapat

meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis narasi pada siswa kelas

VII A SMP Negeri 14 Surakarta tahun ajaran 2011/2012?

2. Apakah penggunaan metode pembelajaran peta pikiran (mind mapping) dapat

meningkatkan kualitas hasil pembelajaran menulis narasi pada siswa kelas

VII A SMP Negeri 14 Surakarta tahun ajaran 2011/2012?

C. Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan rumusan masalah tersebut, tujuan yang akan dicapai

dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis narasi dengan

penggunaan metode pembelajaran peta pikiran (mind mapping) pada siswa

kelas VII A SMP Negeri 14 Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

2. Untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran menulis narasi dengan

penggunaan metode pembelajaran peta pikiran (mind mapping) pada siswa

kelas VII A SMP Negeri 14 Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

Page 24: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk

meningkatkan pembelajaran menulis narasi.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dan pedoman bagi

guru bahasa Indonesia dalam mengajarkan dan meningkatkan kemampuan

menulis narasi.

c. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar penelitian lebih lanjut

terhadap kemampuan menulis narasi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Sebagai bahan melatih siswa untuk berpikir kreatif dan imajinatif.

2) Sebagai motivasi dalam kegiatan memetakan gagasan untuk menulis

narasi.

3) Sebagai penumbuh minat menulis di kalangan pelajar.

b. Bagi Guru Bahasa dan Sastra Indonesia

1) Sebagai sumber informasi bagi guru untuk memantau sejauh mana

kemampuan yang dimiliki siswa dalam pelajaran menulis narasi.

2) Sebagai bahan acuan masukan dalam mengajarkan pokok bahasan

kemampuan menulis narasi.

c. Bagi Sekolah

1) Sebagai masukan untuk memberikan dorongan kepada guru dalam

melakukan kegiatan belajar mengajar yang lebih menarik.

2) Dapat meningkatkan iklim pembelajaran yang kondusif sehingga

tercipta pembelajaran yang aktif, kreatif dan inovatif.

Page 25: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakikat Menulis

a. Pengertian Menulis

Tarigan (1983) mengungkapkan, ―Menulis merupakan suatu kegiatan

yang produktif dan ekspresif‖ (hlm. 3). Sementara itu, Hook (dalam Ahmadi,

1990) mengemukakan, ―Tulisan merupakan suatu medium yang penting bagi

ekspresi diri, untuk ekspresi bahasa, dan untuk menemukan makna‖ (hlm. 24-25).

Dengan demikian, menulis merupakan kemampuan berbahasa yang menuntut

seseorang dapat menghasilkan sesuatu sebagai ungkapan buah pikirannya secara

tertulis.

Pendapat lain berbunyi, ―Menulis ialah menurunkan atau melukiskan

lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh

seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik

tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambar grafik itu‖ (Suyitno dan

Purwadi, 2000:1). Pada dasarnya, kegiatan menulis tidak hanya menggambarkan

bahasa yang dapat dipahami oleh seseorang tetapi juga merupakan kegiatan

pengungkapan ide, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman hidup seseorang dalam

bentuk tulisan atau bahasa tulis.

Senada dengan pendapat di atas, Nurgiyantoro (1988) menyatakan,

―Agar komunikasi lewat lambang tulis dapat tercapai seperti yang diharapkan,

penulis hendaknya menuangkan ide dan gagasannya ke dalam bahasa yang tepat,

teratur, dan lengkap‖ (hlm. 271). Penyampaian bahasa tulis kepada pembaca harus

dapat menimbulkan pemahaman yang sama dengan apa yang dimaksudkan

penulis. Oleh karena itu, dalam kegiatan menulis diperlukan kepandaian

mengorganisasikan isi agar pembaca dapat memahami maksud penulis.

Supriyono (2011) mengungkapkan, ―Writing is not merely putting word

on paper but writing is the process of communicating between the writer and the

reader that begins with thinking” (hlm. 134). Dapat diartikan bahwa menulis

8

Page 26: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

tidak melulu meletakkan kata pada kertas, tetapi menulis adalah proses

komunikasi antara penulis dengan pembaca yang dimulai dengan pemikiran.

Dikuatkan pula oleh Akhadiah, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan

(1999) mengemukakan, ―Kegiatan menulis ialah suatu proses, yaitu proses

penulisan. Sebagai suatu proses, menulis merupakan serangkaian aktivitas

(kegiatan) yang terjadi dan melibatkan beberapa fase (tahap)‖ (hlm. 2). Slamet

(2007) menambahkan, ―Fase-fase tersebut meliputi fase pramenulis (persiapan),

penulisan (pengembangan isi karangan), dan pascapenulisan (telaah dan revisi

atau penyempurnaan tulisan) yang memerlukan banyak latihan‖ (hlm. 97).

Sejalan dengan itu, Sri Hastuti (dalam Slamet, 2007) mengungkapkan,

Menulis, di samping sebagai proses, menulis juga merupakan suatu

kegiatan yang kompleks karena melibatkan cara berpikir yang teratur dan

berbagai persyaratan yang berkaitan dengan teknik penulisan, antara lain:

(1) adanya kesatuan gagasan; (2) penggunaan kalimat yang jelas; (3)

paragraf disusun dengan baik; (4) penerapan kaidah ejaan yang benar;

dan (5) penguasaan kosakata yang memadai (hlm. 98).

Heaton (dalam Slamet, 2008) mengatakan, ―Dalam kegiatan menulis

diperlukan adanya kompleksitas kegiatan untuk menyusun karangan secara baik

yang meliputi: (1) keterampilan gramatikal, (2) penuangan isi, (3) keterampilan

stilistika, (4) keterampilan mekanis, dan (5) keterampilan memutuskan‖ (hlm.

142). Sejalan dengan hal tersebut, kemampuan menulis diungkapkan Akhadiah,

Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan (1999: 2) sebagai suatu kemampuan

yang kompleks, yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan.

Sehubungan dengan kompleksnya kegiatan yang diperlukan untuk kegiatan

menulis maka menulis harus dipelajari atau diperoleh melalui proses belajar dan

berlatih dengan sungguh-sungguh.

Frunchling, Rosemary T., dan Oldham (1976) di dalam bukunya

mengatakan,

We write to communicate

Such an obirous statement hardly needs to be made – or so it would

seem. A lot of people, however do not communicate when they write.

They miscommunicate.

Why? Because writing effectifely to communicate doas demand some

thougt and a bit of practice – nothing more than the average person can

Page 27: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

muster. Writing – the everyday, essential writing that is our topic – is not

an obscure, esoteric skill that only a few can master. Writing the

everyday, essential writing is our topic – is not an obscure, esoteric skill

that only a few can master (hlm. 7).

Tulisan yang komunikatif jarang membutuhkan tindakan, akan tetapi

banyak orang yang tidak berkomunikasi ketika mereka menulis. Penyebabnya

adalah menulis secara efektif untuk berkomunikasi perlu pemikiran serius dan

sedikit praktik. Menulis yang dilakukan sehari-hari, menulis hal-hal penting

merupakan hal pokok yang dibicarakan, bukan berarti mengaburkan, melainkan

kecakapan yang hanya diketahui beberapa orang tertentu saja yang hanya sedikit

orang yang dapat menguasainya.

Byrne (dalam Slamet, 2008) mengungkapkan,

Keterampilan menulis pada hakikatnya bukan sekedar kemampuan

menulis simbol-simbol grafis sehingga berbentuk kata, dan kata-kata

dapat disusun menjadi kalimat menurut peraturan tertentu, melainkan

keterampilan menulis adalah kemampuan menuangkan buah pikiran ke

dalam bahasa tulis melalui kalimat-kalimat yang dirangkai secara utuh,

lengkap, dan jelas sehingga buah pikiran tersebut dapat dikomunikasikan

kepada pembaca dengan berhasil (hlm. 141).

Lado (dalam Suriamiharja, Akhlan Husen, dan Nunuy Nurjanah, 1997)

mengatakan, ―To write is to put down the graphic symbols that represent

language one understand, so that other can read these graphic representation‖

(hlm. 1). Dapat diartikan bahwa menulis adalah kegiatan mengungkapkan pikiran

ke dalam bentuk simbol-simbol grafik untuk menjadi kesatuan bahasa yang

dimengerti sehingga orang lain dapat membaca simbol-simbol bahasa tersebut.

Menulis menurut Mc. Crimmon (dalam Slamet, 2007), ―Kegiatan

menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek, memilih hal-hal yang akan

ditulis, menentukan cara menuliskan sehingga pembaca dapat memahaminya

dengan mudah dan jelas‖ (hlm. 196). Dengan demikian, menulis merupakan

serangkaian kegiatan untuk mengemukakan suatu ide atau gagasan dalam bentuk

lambang bahasa tulis agar dapat dipahami oleh orang lain.

Berdasarkan uraian di atas, dapat didefinisikan bahwa menulis adalah

serangkaian proses kegiatan yang kompleks yang memerlukan tahapan-tahapan,

Page 28: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

dan menuangkannya ke dalam bentuk tulisan sehingga pembaca dapat memahami

isi dari pesan yang disampaikan. Dengan kata lain, menulis merupakan

serangkaian kegiatan yang akan melahirkan pikiran dan perasaan melalui tulisan

untuk disampaikan kepada pembaca.

b. Manfaat Menulis

Beberapa manfaat menulis menurut Akhadiah, Maidar G. Arsjad, dan

Sakura H. Ridwan (1999) antara lain: (1) dapat lebih mengenali kemampuan dan

potensi pribadi yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang ditulis, (2)

dapat mengembangkan berbagai gagasan atau pemikiran yang akan dikemukakan,

(3) dapat memperluas wawasan kemampuan berpikir, baik dalam bentuk teoritis

maupun dalam bentuk berpikir terapan, (4) permasalahan yang kabur dapat

dijelaskan dan dipertegas melalui kegiatan menulis, (5) dapat menilai gagasan

sendiri secara objektif melalui tulisan, (6) dalam konteks yang lebih konkret,

masalah dapat dipecahkan dengan lebih melalui tulisan, (7) dapat memotivasi diri

untuk belajar dan membaca lebih giat, dan (8) dapat membiasakan diri untuk

berpikir dan berbahasa secara tertib (hlm. 1-2).

Untuk menjelaskan pentingnya menulis, Wiyanto (2006) mengajukan

pertanyaan ―Mengapa kita harus menulis?‖ (hlm. 3). Zaman prasejarah ditandai

dengan tidak diabadikan dengan tulisan sehingga tidak diketahui generasi

sesudahnya. Baru setelah ditemukan batu tertulis, peristiwa penting masa lalu

dapat diketahui dan manusia meninggalkan zaman prasejarah untuk memasuki

zaman sejarah.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa melalui menulis

seseorang akan lebih mampu mengenali potensi yang dimilikinya. Penulis akan

mengetahui sampai di mana pengetahuannya tentang suatu topik atau bahan yang

akan dibuat tulisan. Selain itu, manfaat menulis yang lain adalah agar manusia

dapat mengetahui kejadian atau sejarah masa lalu yang penting melalui tulisan

yang dihasilkan.

Page 29: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

c. Tujuan Menulis

Menulis sebagai suatu kegiatan sudah pasti memiliki tujuan. Tujuan-

tujuan tersebut berkaitan dengan isi sebuah tulisan. Sehubungan dengan tujuan

menulis, Hartig (dalam Suyitno dan Purwadi, 2000) merumuskan tujuan menulis

sebagai berikut: (1) assignment purpose, (2) altruistic purpose, (3) persuasive

purpose, (4) informational purpose, (5) self-expressive purpose,(6) creative

purpose, dan (7) problem-solving purpose (hlm. 5).

Altruistic purpose (tujuan altruistik) adalah kunci keterbacaan suatu

tulisan. Penulis mempunyai tujuan untuk menyenangkan pembaca,

menghindarkan kedukaan pembaca, ingin menolong pembaca memahami,

menghargai perasaan dan penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca lebih

mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu. Tulisan yang mengandung

tujuan altruistik menarik untuk dibaca, seperti pada karya sastra untuk para

remaja.

Tulisan yang mengandung persuasive purpose (tujuan persuasif)

bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan.

Tulisan ini mengandung sejumlah fakta yang disertai pendapat-pendapat untuk

menambah kuat informasi yang disajikan. Tulisan ini biasa terdapat pada bacaan-

bacaan yang ada di media cetak seperti opini pembaca dan sebagainya.

Tulisan yang mengandung informational purpose (tujuan informasional)

bertujuan memberi informasi atau keterangan kepada para pembaca. Informasi-

informasi seperti berita, petunjuk pelaksanaan, keterangan denah suatu tempat

hingga informasi suatu acara seperti poster-poster yang tertempel di papan

pengumuman. Tulisan-tulisan tersebut juga sebagai media untuk

menginformasikan suatu informasi kepada khalayak.

Self-expressive purpose (tujuan pernyataan diri) adalah tujuan

memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para pembaca.

Biasanya pada prakata atau pendahuluan sebagai pembuka sebuah buku teks

pengarang memperkenalkan sedikit mengenai dirinya dan tujuan ia membuat

buku itu. Biografi lebih tepat mempunyai tujuan self-expressive purpose ini.

Page 30: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Creative purpose (tujuan kreatif) adalah tulisan yang bertujuan mencapai

nilai-nilai artistik, nilai-nilai kesenian. Tulisan ini terdapat pada karya sastra

seperti puisi, cerpen dan novel. Nilai-nilai artistik pada puisi terdapat pada untaian

kata yang digunakan, bisa juga melalui bentuk penulisan puisi yang indah.

Dalam tulisan yang mengandung problem-solving purpose (tujuan

pemecahan masalah), penulis mempunyai tujuan untuk memecahkan suatu

permasalahan tertentu yang sedang dihadapi. Tulisan ini seperti pada karya ilmiah

bagian rumusan masalah hingga pembahasan. Di bagian tersebut, penulis

menguraikan pemecahan masalah kepada pembaca sehingga pembaca bisa

memahami permasalahan apa yang dimaksudkan penulis. Dari uraian di atas,

dapat diketahui bahwa setiap tulisan mempunyai tujuan penulisan yang berbeda

satu dengan yang lain sesuai dengan jenis tulisan dan sasaran pembacanya.

d. Jenis-Jenis Tulisan

Dalam perkembangannya, Gie (1992: 23) membuat klasifikasi tulisan

menjadi empat bentuk, yaitu: (1) cerita (narasi), (2) lukisan (deskripsi), (3)

paparan (eksposisi), dan (4) bincangan (argumentasi). Sedangkan teknik

pemaparan paragraf dikemukakan oleh Kunjana (2009) menjadi empat yaitu: (1)

paragraf deskriptif, (2) paragraf ekspositoris, (3) paragraf argumentatif, dan (4)

paragraf naratif (hlm. 166-167).

Parera (1993) menerangkan, ―Tulisan dan karangan dapat dikembangkan

dalam bentuk narasi, eksposisi, deskripsi, dan argumentasi‖ (hlm. 5). Di lain

pihak, Muslich (2007) membagi karangan menjadi lima macam, yaitu deskripsi,

narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Di sini, Muslich menambahkan

persuasi sebagai suatu jenis karangan.

Menurut Parera (1993), ―Narasi merupakan satu bentuk pengembangan

karangan dan tulisan yang bersifat menyejarahkan sesuatu berdasarkan

perkembangannya dari waktu ke waktu. Narasi mementingkan urutan kronologis

suatu peristiwa, kejadian, dan masalah‖ (hlm. 5). Pengarang bertindak sebagai

seorang sejarawan atau tukang cerita. Melalui tulisannya, pengarang ingin

meyakinkan pembaca atau pendengar dengan jalan menceritakan apa yang ia lihat

Page 31: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

dan ketahui. Pengarang tidak mementingkan hubungan sebab akibat dari peristiwa

atau masalah yang dikemukakan.

Di sisi lain Muslich (2007) mengatakan, ―Secara sederhana, narasi

dikenal sebagai cerita. Pada narasi, terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu

urutan waktu‖. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu

konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok

sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur.

Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur. Narasi dapat

berisi fakta (nonfiktif) atau fiksi (fiktif). Narasi fiktif dapat dijumpai pada karya

sastra, seperti cerpen dan novel, sedangkan narasi nonfiktif sering kali terdapat

pada berita-berita di surat kabar.

Pendapat Muslich (2007), ―Eksposisi merupakan karangan yang berisi

uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau

pengetahuan tambahan bagi pembaca‖. Eksposisi dipaparkan suatu kejadian atau

masalah secara analitis, spasial, dan kronologis supaya pembaca dapat memahami

informasi tersebut. Karangan ini berusaha menguraikan suatu objek yang mampu

memperluas pengetahuan pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi

dengan grafik, gambar atau statistik.

Di lain pihak, Parera (1993) mengutarakan, ―Eksposisi merupakan jenis

karangan yang bersifat memberi informasi. Pengarang akan menggunakan

pengembangan secara analisis, spasial, dan kronologis. Pengarang dan penulis

berusaha memaparkan kejadian atau masalah agar pembaca dan pendengar dapat

memahami‖ (hlm. 5). Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

eksposisi merupakan paparan atas suatu kejadian.

Menurut Parera (1993), ―Deskripsi adalah satu bentuk karangan yang

hidup dan berpengaruh. Karangan deskripsi berhubungan dengan penglihatan,

pendengaran, perabaan, penciuman, dan perasaan‖ (hlm. 5). Deskripsi

memberikan satu gambaran tentang suatu peristiwa atau kejadian dan masalah.

Ditambahkan oleh Muslich (2007), ―Deskripsi merupakan karangan yang berisi

gambaran mengenai suatu hal/ keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat,

mendengar, atau merasakan hal tersebut‖.

Page 32: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Parera (1993) berpendapat, ―Argumentasi merupakan satu bentuk

karangan eksposisi yang bersifat khusus‖ (hlm. 5). Pengarang argumentasi

berusaha untuk meyakinkan atau membujuk pembaca atau pendengar untuk

percaya dan menerima apa yang dikatakan. Pengarang dapat menggunakan

metode deduktif dan induktif dalam pemaparannya. Pengarang juga dapat

mengajukan argumen berdasarkan contoh-contoh, analogi, akibat ke sebab, sebab

ke akibat, dan pola-pola deduktif. Sedangkan menurut Muslich (2007), ―Karangan

argumentasi bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat atau kesimpulan

dengan data atau fakta sebagai alasan dan bukti‖. Dalam argumentasi, pengarang

mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan

data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.

Muslich (2007) menerangkan, ―Karangan persuasi bertujuan

mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu‖. Dalam persuasi pengarang

mengharapkan adanya sikap motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh

pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.

e. Asas-asas Menulis

Menurut Widyamartaya (2000), ―Paragraf yang baik perlu menerapkan

tiga asas yang lebih berkenaan dengan gagasan yang hendak disampaikan dan tiga

asas yang lebih menyangkut tataran dalam menyampaikan gagasannya‖ (hlm. 37).

Ditambahkan juga, ―Asas-asas yang menyangkut gagasannya, yaitu kejelasan,

keringkasan, dan ketepatan. Asas-asas yang menyangkut tataran gagasannya,

yaitu kesatupaduan, pertautan, dan harkat‖ (hlm. 38).

Pada asas kejelasan, jelas berarti tulisan itu bersifat tidak samar-samar

sehingga tiap butir fakta atau pendapat yang dikemukakan seakan-akan tampak

nyata oleh pembaca. Asas keringkasan berarti bahwa karangan tidaklah harus

pendek atau singkat, melainkan bahwa karangan itu tidak berboros kata, tidak

berlebih-lebihan dengan ungkapan, tidak mengulang-ulang butir ide yang sama,

dan tidak berputar-putar dalam menyampaikan gagasan.

Asas ketepatan mengandung ketentuan bahwa karangan dapat menyerap

butir-butir pengetahuan kepada pembaca dengan kecocokan sepenuhnya seperti

Page 33: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

yang dimaksudkan oleh penulis. Asas kesatupaduan berarti bahwa segala sesuatu

yang disajikan dalam karangan harus berkisar pada satu gagasan pokok atau

pikiran utama karangan.

Asas pertautan adalah asas yang menghendaki agar ada saling kaitan

antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya dalam tiap paragraf (dan

juga antara paragraf yang satu dengan paragraf yang lain). Pengharkatan

(kelengkapan, pengembangan yang memadai) menghendaki agar karangan benar-

benar berbobot dan berisi. Jadi, dapat dikatakan bahwa tulisan yang baik adalah

tulisan yang mampu mengindahkan segala unsur-unsur dan asas-asas menulis

sehingga pembaca dapat memahami maksud penulis.

f. Tahap-tahap Menulis

Menulis merupakan suatu proses, yaitu proses penulisan. Di dalamnya

terdapat beberapa tahap-tahap penulisan, meliputi tahap prapenulisan, tahap

penulisan, dan tahap revisi. Akhadiah, Maidar. G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan

(1999) mengemukakan, ―Tahap-tahap yang harus dilalui dalam menulis meliputi

tahap prapenulisan, penulisan dan revisi‖ (hlm. 2).

Tahap Prapenulisan merupakan tahap perencanaan atau persiapan

menulis, di dalamnya mencakup beberapa langkah-langkah kegiatan menulis

karangan meliputi: (1) menentukan topik, (2) membatasi topik, (3) menentukan

tujuan penulisan, (4) menentukan bahan penulisan, (5) membuat kerangka

karangan, dan (6) tahap persiapan penulisan.

Pada tahap penulisan, penulis membahas setiap butir topik yang ada

dalam susunan kerangka. Dalam mengembangkan gagasan menjadi suatu

kerangka yang utuh diperlukan bahasa. Penulis harus menguasai kata-kata yang

akan mendukung gagasan. Penulis harus mampu memilih kata dan istilah yang

tepat sehingga gagasan dapat dipahami pembaca dengan tepat pula. Kata-kata

harus dirangkaikan menjadi kalimat efektif selanjutnya kalimat-kalimat tersebut

harus disusun menjadi paragraf dan ditulis dengan ejaan yang berlaku disertai

penggunaan tanda baca secara tepat.

Page 34: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Pada tahap revisi, sebuah tulisan perlu dibaca kembali. Penulis meneliti

secara menyeluruh mengenai logika, sistematika, ejaan, tanda baca, pilihan kata,

kalimat, paragraf, daftar pustaka dan sebagainya. Jika sudah melalui revisi, maka

selesailah sebuah tulisan.

2. Hakikat Pembelajaran Menulis Narasi

a. Pengertian Pembelajaran Menulis Narasi

Menulis narasi merupakan salah satu bentuk cipta sastra yang menjadi

materi pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di kelas VII SMP. Karangan narasi

merupakan jenis karangan yang di dalamnya mengandung runtutan peristiwa yang

terjadi dalam satu rangkaian waktu dengan maksud menceritakan dan

menggambarkan sejelas-jelasnya peristiwa yang terjadi. Dengan menulis karangan

narasi, diharapkan siswa tidak hanya dapat mengembangkan kemampuan

membuat karangan namun juga diperlukan kecermatan untuk mengorganisasikan

gagasan, memiliki kemampuan untuk menuangkan ide atau gagasan dengan cara

membuat karangan yang menarik untuk dibaca.

Widyamartaya (2000) mengungkapkan, ―Mengarang adalah kegiatan

yang kompleks‖ (hlm. 9). Mengarang dapat dipahami sebagai ―keseluruhan

rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya

melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami tepat seperti yang

dimaksudkan oleh pengarang‖ (definisi Akademi Kepengarangan). Ia juga

mengungkapkan, ―Penceritaan atau narasi bertujuan menyampaikan gagasan

dalam urutan waktu atau dalam rangka waktu dengan maksud di depan mata

angan-angan pembaca serentetan peristiwa yang biasanya memuncak pada suatu

kejadian utama‖.

Menurut Keraf (2007), ―Ciri karangan narasi yaitu: (1) menonjolkan

unsur perbuatan atau tindakan, (2) dirangkai dalam urutan waktu, (3) berusaha

menjawab pertanyaan, apa yang terjadi?, dan (4) ada konflik‖ (hlm. 136). Narasi

dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada

konflik.

Selain yang telah disebutkan di atas, Semi (2003) mengungkapkan,

Page 35: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Ciri-ciri narasi sebagai berikut: (1) berupa cerita tentang peristiwa atau

pengalaman penulis, (2) kejadian atau peristiwa yang disampaikan

berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata

imajinasi atau gabungan keduanya, (3) berdasarkan konflik, karena tanpa

konflik biasanya narasi tidak menarik, (4) memiliki nilai estetika, dan (5)

menekankan susunan secara kronologis (hlm. 31).

Ciri yang dikemukakan Keraf berisi suatu cerita, menekankan susunan

kronologis atau dari waktu ke waktu dan memiliki konflik. Perbedaannya, Keraf

lebih memilih ciri yang menonjolkan pelaku. Hal tersebut mampu memperkuat

imajinasi pembaca dalam mengikuti alur cerita dari sebuah karangan narasi.

Tujuan menulis karangan narasi secara fundamental yaitu: (1) hendak

memberikan informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan, dan (2)

memberikan pengalaman estetis kepada pembaca. Pembaca di sini menikmati

setiap jalan cerita yang ditulis pengarang melalui kejadian-kejadian pelakunya.

Selain itu, pembaca juga diharapkan mampu menangkap hikmah atau pesan yang

dikandung dari cerita narasi tersebut.

Langkah-langkah menulis karangan narasi yaitu: (1) tentukan dulu tema

dan amanat yang akan disampaikan, (2) tetapkan sasaran pembaca kita, (3)

rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema

alur, (4) bagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir

cerita, (5) rinci peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai

pendukung cerita, dan (6) susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandang.

Seperti halnya tulisan, narasi sendiri juga memiliki jenis karangan narasi.

Jenis-jenis karangan narasi, yaitu narasi ekspositorik (narasi teknis) dan narasi

sugestif. Jenis karangan narasi ini terbentuk karena adanya perbedaan dalam

tujuan dan cara menyampaikan isi cerita kepada pembaca.

Narasi Ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian

informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas

pengetahuan orang tentang kisah seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis

menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang

ditonjolkan biasanya satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat

ini sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh

Page 36: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi

ekspositorik. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis,

berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif.

Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu

maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca

atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat. Tujuan dan sasaran

utamanya bukan memperluas pengetahuan seseorang, tetapi berusaha memberi

makna atas peristiwa atau kejadian itu sebagai suatu pengalaman. Karena

sasarannya adalah makna peristiwa, maka narasi sugestif selalu melibatkan daya

khayal (imajinasi).

Kompetensi dasar kegiatan menulis narasi di kelas VII tercantum pada

silabus pembelajaran. Kenyataan di lapangan, siswa masih mengalami kesulitan

bahkan kebosanan untuk menulis narasi. Siswa merasa menulis adalah aktivitas

yang paling sulit. Selain diberikan pemahaman mengenai menulis narasi, siswa

seharusnya juga diberi motivasi untuk banyak membaca contoh karangan. Dengan

demikian, diharapkan siswa dapat mengembangkan imajinasinya melalui alur

cerita narasi yang runtut sehingga amanat dari narasi itu dapat tersampaikan

dengan baik.

b. Tujuan Pembelajaran Menulis Narasi

Aktivitas proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan,

dan guru sebagai salah satu pemegang utama di dalam menggerakkan kemajuan

dan perkembangan dunia pendidikan. Tugas utama seseorang guru ialah

mendidik, mengajar, membimbing, melatih, oleh sebab itulah tanggung jawab

keberhasilan pendidikan berada di pundak guru (Suharmanto: 2008).

Pandangan yang beranggapan bahwa mengajar hanya sebatas

menyampaikan ilmu pengetahuan itu sudah harus untuk ditinggalkan, karena

sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan perkembangan zaman. Pembelajaran

inovatif adalah pembelajaran yang dirancang oleh guru, yang sifatnya baru, tidak

seperti yang biasanya dilakukan, dan bertujuan untuk menfasilitasi siswa dalam

Page 37: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

membangun pengetahuan sendiri dalam rangka proses perubahan perilaku ke arah

yang lebih baik sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki siswa.

Moloney dan Lesley Harbon (2010) mengungkapkan, ―Teachers are

engaged in developing innovative practice which elicits and recognizes evidence

of new student learning. These initiatives will shape and support the future

development of intercultural language learning.‖ Dapat dipahami bahwa pendidik

erat hubungannya dengan pengembangan pembelajaran yang inovatif. Hal ini

sangat mendukung dan membantu siswa dalam belajar bahasa dari beberapa

kebudayaan.

Suharmanto (2008) menambahkan, ―Metode pembelajaran yang efektif

dan inovatif adalah metode pembelajaran yang dimodifikasi atau dibuat oleh guru

sendiri yang disesuaikan dengan berbagai faktor/kondisi nyata di lapangan

sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal‖. Dengan kata lain,

guru harus kreatif menerapkan pendekatan dan metode tertentu sehingga

pembelajaran dapat berlangsung secara aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan

(PAKEM).

Dalam pembelajaran di kelas VII SMP, pendekatan terpadu sangat

dibutuhkan dalam pembelajaran bahasa. Konsep terpadu mengacu kepada

pengertian penyajian materi bahasa secara utuh. Artinya, materi pelajaran bahasa,

baik yang berupa unsur-unsur bahasa maupun keterampilan berbahasa, tidak

disajikan secara terpisah-pisah, melainkan dalam keutuhan sesuai dengan

kenyataan pemakaian bahasa secara alamiah dalam masyarakat pemakai bahasa

(Andayani, 2009: 44). Pendekatan terpadu sebagai suatu pendekatan

pembelajaran, dapat menghubungkan berbagai bidang disiplin yang pada

hakikatnya dapat mencerminkan dunia nyata (Andayani, 2009: 45).

Andayani (2009) menyatakan, ―Pengembangan kepekaan emosi, daya

imajinasi, dan kemampuan berpikir siswa dikembangkan secara terpadu dengan

pembelajaran keterampilan berbahasa‖ (hlm. 81). Pembelajaran bahasa

diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya

orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam

masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta

Page 38: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya. Melalui

keterampilan berbahasa yang dikuasai, siswa mampu menempatkan diri secara

mandiri di lingkungan bermasyarakat.

Pengamatan Doyle (dalam Dunne dan Ted Wragg, 1996), ―Para penelaah

hasil penellitian mengenai efektivitas mengajar guru menyimpulkan bahwa

terdapat sedikit konsistensi hubungan antara kemampuan guru dengan efektivitas

pembelajaran‖ (hlm. 11). Kurangnya pengetahuan guru terhadap metode

pembelajaran yang inovatif membuat pembelajaran di kelas menjadi

membosankan dan kurang kondusif.

Prawiradilaga (2008) mengungkapkan, ―Pengajar, disainer pembelajaran,

atau teknolog pendidikan sebagai tenaga ahli dapat memanfaatkan dua paradigma,

pembelajaran dan belajar untuk mendisain suatu pembelajaran atau proses belajar‖

(hlm. 8). Dalam hal ini, disain pembelajaran dikembangkan meliputi penekanan

pada konsep rancangan lingkungan belajar yang mendukung terjadinya proses.

Disain pembelajaran adalah suatu proses yang merumuskan dan menentukan

tujuan pembelajaran, strategi, teknik, dan media agar tujuan umum tercapai

(Gentry dalam Prawiradilaga, 2008: 16).

Strategi merupakan pola umum rentetan kegiatan yang harus dilakukan

untuk mencapai tujuan tertentu -- dalam hal ini tujuan pembelajaran – sehingga

dapat tercapai secara optimal. Pola atau cara yang ditetapkan sebagai hasil dari

kajian strategi itu dalam proses pembelajaan disebut metode pembelajaran.

Bagaimana cara untuk menjalankan metode yang ditetapkan tersebut dinamakan

teknik. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, teknik harus disesuaikan dengan

situasi dan kondisi di lapangan, maka munculah istilah taktik (Suharmanto: 2008).

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan

baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi

terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Menurut Akhadiah, Maidar G.

Arsjad, dan Sakura H. Ridwan (1992), ―Pembelajaran bahasa Indonesia adalah

program untuk mengembangkan pengetahuan keterampilan berbahasa Indonesia

dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia‖ (hlm. 11).

Page 39: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Meyer (2006) mengungkapkan, ―Narrative skills may seem intuitive to

us, since we are so much the product of stories”(hlm. 230). Kemampuan

menarasikan menampakkan intuisi kita yang karena itu kita menghasilkan banyak

karangan. Melalui pembelajaran menulis narasi, siswa diharapkan dapat

mengembangkan ide dan imajinasi untuk dituangkan ke dalam suatu karangan

narasi yang nantinya dapat bermanfaat untuk dirinya sendiri dan orang lain.

c. Aspek-aspek yang Dinilai dalam Pembelajaran Menulis Narasi

Tes kebahasaan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh guru dalam

pembelajaran bahasa. Melalui penilaian tersebut akan dapat diketahui hasil belajar

siswa secara objektif. Penilaian akan mendapatkan hasil yang baik jika aspek-

aspek yang dinilai dalam tulisan disajikan secara lebih rinci.

Slamet (2008) berpendapat, ―Kegiatan menulis melibatkan aspek

penggunaan tanda baca dan ejaan, penggunaan diksi dan kosakata, penataan

kalimat, pengembangan paragraf, pengolahan gagasan dan pengembangan model

karangan‖ (hlm. 209). Sehubungan dengan itu, Zaini Machmoed (dalam

Nurgiyantoro, 2009) menyebutkan, ―Kategori-kategori pokok dalam mengarang

meliputi: (1) kualitas dan ruang lingkup isi, (2) organisasi dan penyajian isi, (3)

gaya dan bentuk bahasa, (4) mekanik: tata bahasa, ejaan, tanda baca, kerapian

tulisan, dan kebersihan, dan (5) respons efektif guru terhadap karya tulis‖ (hlm.

305).

Sejalan dengan hal tersebut, Harris dan Amran (dalam Nurgiyantoro,

2009) mengemukakan, ―Unsur-unsur mengarang yang dinilai adalah content (isi,

gagasan yang dikemukakan), form (organisasi isi), grammar (tata bahasa dan

pola kalimat), style (gaya: pilihan struktur dan kosa kata), dan mechanics (ejaan)‖

(hlm. 306). Apabila dilihat dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

unsur utama dalam mengarang yang dinilai adalah kualitas isi karangan yang

selanjutnya diikuti dengan organisasi, gaya bahasa, ejaan, dan tanda baca. Oleh

karena itu, pembobotan atau skor penilaian untuk unsur utama dan terpenting ini

memiliki porsi lebih besar bila dibandingkan dengan unsur yang lain.

Page 40: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

3. Hakikat Metode Peta Pikiran (Mind Mapping)

a. Pengertian Metode Pembelajaran

Menurut Amalia (2010), ―Metode pembelajaran adalah prosedur, urutan,

langkah-langkah, dan cara yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan

pembelajaran‖. Pengertian metode juga disampaikan Maolani (2007), ―Metode

secara harfiah berarti cara. Dalam pemakaian yang umum, metode diartikan

sebagai cara melakukan kegiatan atau cara melakukan pekerjaan dengan

menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis‖.

Dalam dunia pendidikan, metode pembelajaran artinya cara yang berisi

prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan kependidikan, khususnya kegiatan

pengajaran materi pelajaran kepada siswa. Metode dapat juga dikatakan sebagai

prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan tertentu

Senada dengan pendapat di atas, Sudrajat (2008), ―Metode pembelajaran

dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana

yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai

tujuan pembelajaran‖. Dalam penerapannya, terdapat sejumlah metode

pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi

pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah, (2) demonstrasi, (3) diskusi, (4) simulasi,

(5) laboratorium, (6) pengalaman lapangan, (7) brainstorming, (8) debat, dan (9)

simposium.

b. Pengertian Peta Pikiran (Mind Mapping)

Peta pikiran atau disebut dengan mind mapping merupakan salah satu

metode belajar yang dikembangkan oleh Toni Buzan tahun 1970-an yang

didasarkan pada cara kerja otak. Disebut metode karena peta pikiran ini berupa

urutan langkah-langkah yang sistematis.

Buzan (2009) mengungkapkan, ―Mind mapping adalah alat berpikir

kreatif yang mencerminkan cara kerja alami otak‖ (hlm. 2). Peta pikiran

memungkinkan otak menggunakan semua gambar dan asosiasinya dalam pola

radial dan jaringan sebagaimana otak dirancang seperti yang secara internal selalu

digunakan otak, dan terhadap mana seseorang perlu membiasakan diri kembali.

Page 41: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Menurut Kantiti (2010), ―Mind map atau peta pikiran adalah sebuah

diagram yang digunakan untuk mempresentasikan kata-kata, ide-ide (pikiran),

tugas-tugas atau hal-hal lain yang dihubungkan dari ide pokok otak‖. Peta pikiran

juga digunakan untuk menggeneralisasikan, memvisualisasikan serta

mengklasifikasikan ide-ide dan sebagai bantuan dalam belajar, berorganisasi,

pemecahan masalah, pengambilan keputusan serta dalam menulis.

Mind mapping merupakan cara termudah untuk menempatkan informasi

ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otak—mind mapping adalah

cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan ―memetakan‖ pikiran-

pikiran kita (Buzan, 2009: 4). Peta pikiran (mind mapping) adalah satu teknik

mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual. Peta pikiran memadukan dan

mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang

(Rostikawati: 2008).

Wilde (1998) mengungkapkan:

Mind mapping is a visual, nonlinear way to organize information and

stimulate the thinking power of your mind. It allows your mind the

freedom to explore new territory, to mix ideas up in new ways, develop

new patterns and channels of thought, and to go deeper into a subject

while maintaining a broad overview.

Mind mapping merupakan sebuah gambar nonlinear yang mampu

mengorganisasikan informasi dan memberikan stimulus terhadap cara pikir otak.

Melalui mind mapping kita bebas mengembangkan, menggabungkan, dan

mengembangkan gagasan dengan suatu pola tertentu.

Herdian (2009) menyebutkan, ―Mind mapping sangat efektif bila

digunakan untuk memunculkan ide terpendam yang kita miliki dan membuat

asosiasi di antara ide tersebut‖. Mind mapping juga berguna untuk

mengorganisasikan informasi yang dimiliki. Bentuk diagramnya yang seperti

diagram pohon dan percabangannya memudahkan untuk mereferensikan satu

informasi kepada informasi yang lain

Buzan (2009) berpendapat, ―Mind map adalah cara termudah untuk

menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari

otak. Peta pikiran membuat otak manusia tereksplor dengan baik, dan bekerja

Page 42: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

sesuai fungsinya‖ (hlm. 4). Ia menambahkan lagi, ―Mind Map menggunakan

kemampuan otak akan pengenalan visual untuk mendapatkan hasil yang sebesar-

besarnya‖ (hlm. 9). Dengan kombinasi warna, gambar, dan cabang-cabang

melengkung, akan merangsang secara visual sehingga infomasi dari mind

mapping mudah untuk diingat.

Dari berbagai pendapat para ahli tersebut, lebih ditegaskan lagi oleh

Budd (2004) yang mengungkapkan, ―A Mind Map is an outline in which the

major categories radiate from a central image and lesser categories are

portrayed as branches of larger branches”. Peta pikiran (mind mapping)

merupakan garis besar dari kategori utama dan pikiran-pikiran kecil yang

digambarkan sebagai cabang dari cabang pikiran yang lebih besar. Dengan peta

pikiran daftar informasi yang panjang dapat dialihkan menjadi diagram warna-

warni, sangat teratur, dan mudah diingat yang bekerja selaras dengan cara kerja

alami otak dalam melakukan berbagai hal.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil sebuah definisi bahwa peta

pikiran (mind mapping) adalah suatu cara memetakan sebuah informasi yang

digambarkan ke dalam bentuk cabang-cabang pikiran dengan berbagai imajinasi

kreatif. Imajinasi tersebut ditunjukkan dengan keberadaan gambar dan warna yang

digunakan pada peta mind mapping.

c. Langkah-Langkah Membuat Peta Pikiran (Mind Mapping)

Sebelum membuat sebuah peta pikiran diperlukan beberapa bahan, yaitu

kertas kosong tak bergaris, pena dan pensil warna, otak, serta imajinasi. Buzan

(2009) mengemukakan, ―Ada tujuh langkah untuk untuk membuat mind

mapping” (hlm. 15). Tujuh langkah tersebut adalah sebagai berikut: (1) dimulai

dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar

(landscape), (2) menggunakan gambar atau foto untuk sentral, (3) menggunakan

warna yang menarik, (4) hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan

hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tingkat tiga ke tingkat satu dan dua,

dan seterusnya, (5) membuat garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus,

Page 43: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

(6) menggunakan satu kata kunci untuk setiap garis, dan (7) menggunakan

gambar.

Untuk permulaan membuat peta pikiran adalah dengan menggunakan

bagian tengah kertas kosong karena apabila dimulai dari tengah akan memberi

kebebasan kepada otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan

dirinya secara lebih bebas dan alami. Selanjutnya barulah diberi gambar atau foto

karena sebuah gambar atau foto akan mempunyai seribu kata yang membantu

otak dalam menggunakan imajinasi yang akan diungkapkan. Sebuah gambar

sentral akan lebih menarik, membuat otak tetap terfokus, membantu otak

berkosentrasi, dan mengaktifkan otak.

Langkah selanjutnya adalah menggunakan warna karena bagi otak, warna

sama menariknya dengan gambar. Warna membuat peta pikiran (mind mapping)

lebih hidup, menambah energi pada pemikiran yang kreatif, dan menyenangkan.

Setelah itu barulah dihubungkan dari satu cabang ke cabang lainnya karena otak

bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengaitkan dua (atau tiga atau empat) hal

sekaligus. Apabila cabang-cabang dihubungkan akan lebih mudah dimengerti dan

diingat.

Dalam menghubungkan cabang satu dengan cabang lainnya tidak

dianjurkan untuk menggunakan garis lurus karena dengan garis lurus akan

membosankan otak. Cabang-cabang yang melengkung dan organis seperti

cabang-cabang pohon jauh lebih menarik bagi mata.

Sebuah kata kunci diperlukan karena dengan kata kunci tunggal dapat

memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada peta pikiran (mind mapping).

Selanjutnya diberi gambar karena seperti gambar sentral, setiap gambar bermakna

seribu kata. Gambar tersebut dapat membantu daya imajinasi anak untuk

memunculkan ide atau gagasan.

Contoh mind mapping dapat dilihat pada Gambar 1.

Page 44: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Gambar 1. Mind Mapping

d. Kegunaan Peta Pikiran (Mind Mapping)

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, siswa dapat menggunakan peta

pikiran (mind mapping) sebagai teknik dalam kegiatan menulis. Di dalam

kegiatan menulis, peta pikiran membantu siswa menyusun informasi dan

melancarkan aliran pikiran. Peta pikiran dapat membantu siswa dalam mengatasi

hambatan menulis. Tugas menulis dapat menghasilkan beberapa peta pikiran, saat

topik-topik utama yang mungkin berkembang menjadi subjek baru dengan

pemikiran dan penjelajahan lebih lanjut.

Di samping itu, menurut Maghfiroh (2009),

Peta pikiran (mind mapping) mempunyai beberapa kelebihan, yaitu: (1)

mudah melihat gambaran keseluruhan, (2) membantu otak untuk

mengatur, mengingat, membandingkan, dan membuat hubungan, (3)

memudahkan penambahan informasi baru, (4) pengkajian ulang bisa

lebih cepat, dan (5) setiap peta bersifat unik.

Dari pendapat di atas dapat ditarik simpulan bahwa penggunaan metode

peta pikiran (mind mapping) akan memudahkan dalam pembelajaran khususnya

dalam menulis narasi bagi siswa SMP. Melalui peta pikiran (mind mapping) siswa

Page 45: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

lebih mudah dalam mengorganisasikan idenya untuk dituangkan ke dalam bentuk

tulisan narasi.

e. Implementasi Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) dalam Pembelajaran

Menulis Narasi

Suatu media digunakan guru untuk mendukung jalannya proses

pembelajaran. Dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu, guru bisa

memanfaatkan media visual, media audio, dan media audio visual. Media sebagai

salah satu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan sehingga membantu

mengatasi kesulitan dalam pembelajaran. Media pembelajaran dapat membantu

proses belajar siswa yang pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan hasil

belajar yang dicapai.

Franz (2008) mengungkapkan, ―A Mind Map is a powerful graphic

technique that harnesses words, images, numbers, logic, rhythm, color and spatial

skills”. Peta pikiran adalah sebuah teknik atau metode yang sangat jelas yang

memanfaatkan kata-kata, kesan-kesan, angka-angka, logika, irama, warna dan

keterampilan-keterampilan ruang. Dengan metode peta pikiran (mind mapping)

tentu akan sangat membantu siswa memanfaatkan potensi kedua belah otak

karena interaksi yang luar biasa antara kedua belahan otak dapat memicu

kreativitas yang memberikan kemudahan dalam proses mengingat dan berpikir.

Dengan telah terbiasanya siswa menggunakan dan mengembangkan potensi kedua

otaknya, akan dicapai peningkatan beberapa aspek, yaitu konsentrasi, kreativitas,

daya ingat, dan pemahaman sehingga siswa dapat mengambil keputusan

berkualitas yang tepat.

Ada bagian yang sulit dalam proses menulis, yaitu mengetahui hal apa

yang akan ditulis, apa temanya, dan bagaimana memulainya. Dengan peta pikiran,

sebuah tema dapat dijabarkan ke dalam ranting-ranting tema yang lain sehingga

menjadi pengembang gagasan dalam menulis.

Implementasi metode peta pikiran (mind mapping) adalah siswa bersama

guru memilih tema karangan kemudian menuliskannya di atas selembar kertas

kosong. Penulisan berupa kata kunci dari ide yang dipilih disertai dengan simbol

Page 46: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

atau gambar yang berwarna. Setelah siswa membuat perencanaan dalam bentuk

peta pikiran, kemudian siswa ditugaskan untuk menulis karangan narasi. Apabila

masih ada ide yang muncul di tengah aktivitas menulis maka dapat dituangkan

dalam cabang-cabang atau ranting mana pun dalam peta pikiran untuk selanjutnya

dituangkan dalam karangan narasi.

4. Penilaian dalam Pembelajaran Menulis Narasi

a. Penilaian Proses Pembelajaran

Proses belajar merupakan hal yang penting dalam pembelajaran. Dari

segi proses tersebut dapat diketahui proses siswa dalam memahami materi yang

diberikan oleh guru. Sikap, minat, dan aktivitas siswa dalam mengikuti penjelasan

dari guru merupakan objek yang harus diamati dalam melakukan penilaian proses

pembelajaran. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk

mengetahui kemampuan dasar, motivasi, latar belakang akademis, latar belakang

sosial ekonomi, dan sebagainya (Sagala, 2003: 62)

Proses belajar jauh lebih penting daripada sekadar hasil. Hal ini sangat

penting, karena pembelajaran tidak semata-mata ditentukan oleh hasilnya. Hasil

belajar yang dicapai siswa melalui proses belajar mengajar cenderung

menunjukan hasil yang berciri antara lain: (1) kepuasan dan kebanggaan yang

dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsik pada diri siswa, (2) menambah

keyakinan akan kemampuan dirinya, (3) hasil belajar yang dicapai bermakna bagi

dirinya seperti akan tahan lama di ingatanya, (4) hasil belajar diperoleh siswa

secara menyeluruh atau komprehensif, dan (5) kemampuan siswa untuk

mengontrol atau menilai dan mengendalikan dirinya terutama dalam menilai hasil

yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya

(Sudjana, 2009: 56).

Penilaian terhadap proses belajar mengajar mempunyai tujuan yang

berbeda dengan penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar lebih ditekankan

pada derajat penguasaan tujuan pengajaran (instruksional) oleh para siswa

sedangkan tujuan penilaian proses belajar mengajar lebih ditekankan pada

Page 47: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

perbaikan dan pengoptimalan kegiatan belajar mengajar itu sendiri, terutama

efisiensi, keefektifan, dan produktivitasnya.

Dalam melakukan penilaian, seorang guru tidak semata-mata

memberikan penghakiman atas segala hal yang dilakukan oleh siswa selama

pembelajaran. Akan tetapi, guru harus memiliki kriteria atau pedoman dalam

memberikan penilaian dalam proses pembelajaran di kelas.

Sudjana (2009) mengungkapkan:

Kriteria dalam menilai proses belajar-mengajar meliputi beberapa hal.

Hal-hal tersebut antara lain: (1) konsistensi kegiatan belajar mengajar

dengan kurikulum, (2) keterlaksanaannya oleh guru dan siswa, (3)

keterlaksanaannya oleh siswa, (4) motivasi belajar siswa, (5) keaktifan

para siswa dalam belajar, (6) interaksi guru dan siswa, (7) kemampuan

guru mengajar, dan (8) kualitas hasil belajar siswa (hlm. 59).

Konsistensi kegiatan belajar mengajar dengan kurikulum tersebut dapat

dilihat dari terlaksananya secara nyata dalam bentuk dan aspek, diantaranya

tujuan-tujuan pengajaran, bahan-bahan yang diberikan, jenis kegiatan yang

dilaksanakan, cara melaksanakan setiap jenis kegiatan, peralatan yang digunakan,

dan penilaian yang digunakan untuk setiap tujuan.

Keterlaksanaannya oleh guru dan siswa dapat dilihat dalam hal

mengkondisikan kegiatan belajar siswa, menyiapkan alat, sumber, dan

perlengkapan belajar, waktu yang disediakan untuk belajar-mengajar, memberikan

bantuan dan bimbingan belajar kepada siswa, melakukan penilaian proses dan

hasil belajar siswa, dan menggeneralisasikan hasil belajar mengajar saat itu dan

tindak lanjut untuk kegiatan belajar-mengajar selanjutnya.

Dalam kaitannya dengan keterlaksanannya proses belajar oleh siswa, hal

yang dinilai adalah siswa memahami, mengikuti petunjuk yang diberikan guru,

semua siswa turut serta melakukan kegiatan belajar, menyelesaikan tugas sebagai

mestinya, memanfaatkan semua sumber belajar, dan menguasai tujuan-tujuan

pengajaran yang telah ditetapkan guru.

Penilaian selanjutnya adalah siswa menunjukkan motivasi belajar pada

saat melaksanakan kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari, minat dan

perhatian siswa terhadap pelajaran, semangat siswa untuk melaksanakan tugas-

Page 48: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

tugas belajarnya, tanggung jawab dalam mengerjakan tugas, reaksi yang

ditunjukan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru, dan rasa senang dan puas

dalam mengerjakan tugas yang diberikan.

Keaktifan siswa dinilai dari adanya keberanian dalam hal berpendapat,

bertanya kepada guru atau teman ketika mengalami kesulitan, dan menjawab

pertanyaan yang diberikan oleh guru. Minat dan motivasi siswa dinilai dari segala

aktivitas yang tidak mengganggu atau menyimpang selama proses pembelajaran

berlangsung.

Interaksi antara guru dengan siswa berkenaan dengan komunikasi yang

terbangun pada saat pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat dilihat dalam, tanya

jawab atau dialog antara guru dengan siswa, bantuan guru terhadap siswa yang

mengalami kesulitan belajar, terampil menggunakan berbagai alat dan sumber

belajar, menguasai kelas sehingga dapat mengendalikan kegiatan siswa, dan lain

sebagainya.

Kemampuan atau keterampilan guru mengajar dapat dinilai dari

kemampuan menguasai bahan pelajaran, terampil komunikasi dengan siswa,

menguasai kelas, terampil menggunakan berbagai alat dan sumber belajar, dan

terampil mengajukan pertanyaan baik lisan maupun tulisan.

Kualitas hasil belajar yang dicapai siswa dapat dilihat dari perubahan

pengetahuan, sikap, dan perilaku siswa, kualitas dan kuantitas penguasaan tujuan

instruksional, jumlah siswa yang dapat mencapai tujuan instruksional minimal

75% dari jumlah tujuan instruksional yang harus dicapai, dan hasil belajar yang

tahan lama. Kriteria di atas paling tidak dapat dijadikan sebagai pegangan dalam

penilaian proses belajar mengajar agar upaya memperbaiki proses belajar

mengajar dapat ditentukan lebih lanjut.

Penilaian proses yang diukur dalam penelitian ini dilihat dari keaktifan

siswa selama apersepsi, minat dan motivasi siswa saat mengikuti pembelajaran,

dan keaktifan dan perhatian saat guru menyampaikan materi. Kualitas hasilnya

berupa hasil nilai menulis narasi siswa.

Page 49: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Tabel 1. Nilai Keaktifan Siswa Selama Proses Pembelajaran Menulis Narasi

No.

Nama

Siswa

Keaktifan

siswa selama

apersepsi

Minat dan motivasi siswa

saat mengikuti kegiatan

pembelajaran

Keaktifan dan

perhatian saat guru

menyampaikan

materi

Skor Nilai Ket.

(Diadaptasi dari Suwandi, 2009:130)

a) Kolom penilaian sikap diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria

berikut:

1= sangat kurang

2= kurang

3= cukup

4= baik

5= sangat baik

b) Menghitung Nilai

c) Keterangan diisi dengan kriteria berikut.

(1) Nilai = 10-29 sangat kurang (4) Nilai = 70-89 baik

(2) Nilai = 30-49 kurang (5) Nilai = 90-100 sangat baik

(3) Nilai = 50-69 cukup

Nilai = × 100

Page 50: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

d) Keaktifan siswa selama apersepsi

Skor 5 : Jika siswa sepenuhnya atau sangat aktif selama apersepsi (sangat

aktif merespon penjelasan atau pertanyaan yang diberikan guru saat

apersepsi).

Skor 4 : Jika siswa aktif selama apersepsi (aktif merespon penjelasan atau

pertanyaan yang diberikan guru saat apersepsi).

Skor 3:Jika siswa cukup aktif selama apersepsi (cukup merespon

penjelasan atau pertanyaan yang diberikan guru saat apersepsi).

Skor 2:Jika siswa kurang aktif selama apersepsi (kurang merespon

penjelasan atau pertanyaan yang diberikan guru saat apersepsi).

Skor 1: Jika siswa sangat kurang aktif selama apersepsi (sama sekali tidak

mau merespon penjelasan atau pertanyaan yang diberikan guru

saat apersepsi).

e) Minat dan motivasi siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran

Skor 5 : Jika siswa tampak sangat antusias dan bersemangat dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran (tidak bosan, tidak mengantuk,

sangat bersemangat dalam mengerjakan tugas, berdiskusi dan

berkelompok).

Skor 4 : Jika siswa tampak antusias dan bersemangat dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran (tidak bosan, tidak mengantuk,

bersemangat dalam mengerjakan tugas, berdiskusi dan

berkelompok).

Skor 3 : Jika siswa cukup antusias dan bersemangat dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran (tidak bosan, tidak mengantuk, cukup

bersemangat dalam mengerjakan tugas, berdiskusi dan

berkelompok).

Skor 2 : Jika siswa kurang antusias dan bersemangat dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran (bosan, mengantuk, kurang bersemangat

dalam mengerjakan tugas, berdiskusi dan berkelompok).

Page 51: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Skor 1 : Jika siswa tampak tidak bersemangat dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran (bosan, mengantuk, tidak bersemangat dalam

mengerjakan tugas, berdiskusi dan berkelompok).

f) Keaktifan dan perhatian siswa saat guru menyampaikan materi

Skor 5 : Jika siswa sangat aktif memperhatikan guru saat menyampaikan

materi dan aktif bertanya, menjawab, berkelompok, berdiskusi,

memberikan tanggapan, dan mengerjakan setiap tugas.

Skor 4 : Jika siswa aktif memperhatikan guru saat menyampaikan materi

dan aktif bertanya, menjawab, berkelompok, berdiskusi,

memberikan tanggapan, dan mengerjakan setiap tugas.

Skor 3 : Jika siswa cukup aktif memperhatikan guru saat menyampaikan

materi dan sesekali bertanya, menjawab, berkelompok, serta

memberikan tanggapan, dan mengerjakan setiap tugas.

Skor 2 : Jika siswa kurang memperhatikan serta kurang fokus saat guru

menyampaikan materi dan sama sekali tidak mau bertanya,

menjawab, berkelompok, berdiskusi, memberikan tanggapan.

Skor 1:Jika siswa sama sekali tidak memperhatikan guru saat

menyampaikan materi (sibuk beraktivitas sendiri seperti berbicara

atau membuat gaduh).

Page 52: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Tabel 2. Lembar Observasi Terstruktur untuk Siswa

LEMBAR OBSERVASI TERSTRUKTUR UNTUK SISWA

Identitas

Hari dan tanggal pengamatan : Jumat, 15 Maret 2012

Waktu pengamatan : Jam pelajaran ke-2,3 pukul 07.40-09.00 WIB

Kompetensi dasar : Mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan

memperhatikan cara penulisan kalimat langsung dan tak langsung.

Pengamat :

Hasil Observasi

No Nama Aktivitas yang Diamati *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Annida Ayu Safitri

2. Annisa Fitriana

3. Chrisgifta Indah Pradana

4. Dimas Setyawan

5. Dias Nurmala Sari

6. Diki Setiawan

7. Fanny Fiola Herwanda

8. Feliks Tri Utomo

9. Ghusta Lorensa

10. Gracia Elena

11. Jerrymia Heaven

12. Johan’s Ivan Tanujaya

13. Karisma Adista Pramesthi

14. Lantang Hari Utomo

15. Liva Tamalasari

16. Lucky Indriyani

17. Mayang Anggung Safitri

18. Nindya Meta Indria Sari

19. Rifaldi Muhamad Ridho

20. Robby Agung Permana

21. Rolanda Galih Wicaksono

22. Ruth Indah Natalia

23. Shieren Marsellianawati

24. Surya Yuli Setiawan

25. Tegar Madani Varianto

26. Velia Dian Pratiwi

27. Wahyu Cakra Guna

28. Yekti Murakapi

29. Yonathan Christovani

30. Yusuf Bachtiar

31. Zonifar Eranza

( Diadopsi dari Suwadi, 2011: 163)

Page 53: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Keterangan:

*) diisi tanda V (checklist)

1. Berbicara sendiri dengan teman

2. Mengerjakan pekerjaan lain

3. Mengantuk

4. Mengganggu teman lain

5. Memperhatikan penjelasan guru

6. Mencatat penjelasan guru

7. Menjawab karena ditunjuk guru

8. Mengerjakan tugas yang diperintahkan guru

9. Aktif berdiskusi

10. Aktif bertanya/menjawab pertanyaan guru atau berpendapat

b. Penilaian Hasil Pembelajaran

Dalam menilai hasil belajar peserta didik, kita harus menentukan

kompetensi apa yang akan diukur dan sesuai dengan pengalaman belajar yang

dibelajarkan. Lebih jelasnya, melalui kerja penilaian itu dapat diperoleh informasi

tentang peserta didik sebagai capaian pembelajaran yang telah dilakukannya untuk

kemudian dianalisis dan ditafsirkan serta dipergunakan sebagai bahan

pengambilan keputusan. Penilaian hasil belajar merupakan suatu cara menetapkan

kuantitas dan kualitas hasil belajar. Nurgiyantoro (2010) menyatakan, ―Tes

kesastraan mencakup tes kognitif, tes afektif, dan tes psikomotorik‖ (hlm. 57). Tes

kognitif berhubungan dengan kemampuan proses berpikir. Tes afektif

berhubungan dengan sikap, pandangan, dan nilai-nilai yang diyakini seseorang.

Tes psikomotorik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan aktivitas otot,

fisik atau gerakan anggota badan.

Seluruh aspek penilaian menulis narasi tersebut dapat disajikan dalam

bentuk Tabel 3-7. berikut ini.

Page 54: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Tabel 3. Penilaian Tugas Menulis Narasi Berdasarkan Komponen Isi

Skor Kriteria

I

s

i

27-30 Sangat baik-sempurna: tema/ide cerita kreatif/segar,

pengembangan tema kreatif, pengembangan ide tuntas, unsur

intrinsic dikembangkan dengan baik, substansif.

22-26 Cukup-baik: tema/ide cerita kreatif/segar, pengembangan

tema cukup, pengembangan ide terbatas, unsur intrinsic

dikembangkan tetapi tidak lengkap, substansi kurang.

17-21 Sedang-cukup: tema/ide cerita terbatas, pengembangan

tema tidak cukup, pengembangan ide kurang, unsur intrinsic

tidak dikembangkan, substansi tidak cukup

13-16 Sangat-kurang: tema/ide cerita tidak jelas, tema tidak

berkembang, ide madeg, unsur intrinsic tidak ada, tidak ada

substansi.

Tabel 4. Penilaian Tugas Menulis Narasi Berdasarkan Komponen Organisasi

Skor Kriteria

O

r

g

a

n

i

s

a

s

i

18-20 Sangat baik-sempurna: ekspresi lancar, gagasan

diungkapkan dengan jelas, padat, tertata dengan baik, urutan

logis, kohesif dan koheren

14-17

Cukup-baik: ekspresi kurang lancar, kurang terorganisai

tetapi ide utama terlihat, bahan pendukung terbatas, urutan

logis tetapi tidak lengkap

10-13

Sedang-cukup: ekspresi tidak lancar, gagasan terpotong-

potong, urutan dan pengembangan tidak logis

7-9

Sangat-kurang: tidak komunikatif, tidak terorganisasi

dengan baik, tidak layak nilai

Page 55: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Tabel 5. Penilaian Tugas Menulis Narasi Berdasarkan Komponen Kosakata

Skor Kriteria

K

o

s

a

k

a

t

a

18-20

Sangat baik-sempurna: pemanfaatan potensi kata cukup,

pilihan kata dan ungkapan tepat, menguasai pembentukan

kata

14-17

Cukup-baik: pemanfaatan potensi kata cukup, pilihan kata

dan ungkapan kadang-kadang kurang tepat tetapi tidak

mengganggu

10-13

Sedang-cukup: pemanfaatan potensi kata terbatas, sering

terjadi kesalahan penggunaan kosa kata dan dapat merusak

makna

7 – 9

Sangat-kurang: pemanfaatan potensi kata asal-asalan,

pengetahuan tentang kosa kata rendah, tidak layak nilai

Tabel 6. Penilaian Tugas Menulis Narasi Berdasarkan Komponen

Pengembangan Bahasa

Skor Kriteria

P

e

n

g

B

h

s

22-25

Sangat baik-sempurna: konstruksi kompleks tetapi efektif,

hanya terdapat sedikit kesalahan penggunaan bentuk

kebahasaan

18-21

Cukup-baik: konstruksi sederhana tetapi efektif , kesalahan

kecil pada konstruksi kompeks, terjadi sejumlah kesalahan

tetapi makna tidak kabur

11-17

Sedang-cukup: terjadi kesalahan serius dalam konstruksi

kalimat, makna membingungkan atau kabur

5 –10

Sangat-kurang: tidak menguasai aturan sintaksis, terdapat

banyak kesalahan, tidak komunikatif, tidak layak nilai

Tabel 7. Penilaian Tugas Menulis Narasi Berdasarkan Komponen Mekanika

Skor Kriteria

M

e

k

a

n

i

k

a

5 Sangat baik-sempurna: menguasai aturan penulisan, hanya

terdapat beberapa kesalahan ejaan

4 Cukup-baik: kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan tetapi

tidak mengaburkan makna

3 Sedang-cukup: sering terjadi kesalahaan ejaan, makna

membingungkan atau kabur

2 Sangat-kurang: tidak menguasai aturan penulisan, terdapat

banyak kesalahan ejaan, tulisan tidak terbaca, tidak layak

nilai

Page 56: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Sumber: Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi

(Nurgiyantoro, 2010: 441)

Skor Maksimum = 100

Cara menghitung hasil menulis narasi =

Keterangan:

N I = isi

N II = organisasi

N III = kosakata

N IV = pengembangan bahasa

N V = mekanik

Skor total dengan menjumlahkan hasil dari 5 aspek tersebut.

Standar Ketuntasan:

Siswa dinyatakan tuntas dalam aspek tersebut jika mencapai nilai minimal 70.

B. Penelitian yang Relevan

Dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan referensi dari beberapa

penelitian pendahulunya, antara lain:

1. Penelitian Tyas Sri Utami dengan judul ―Penggunaan Metode Peta Pikiran

(Mind Mapping) untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Argumentasi Pada

Siswa Kelas X.1 SMA Negeri 1 Slogohimo 2010/2011‖. Hasil penelitian ini

adalah: (1) meningkatnya kualitas proses pembelajaran menulis argumentasi

dengan menggunakan metode mind mapping, (2) meningkatnya kualitas hasil

pembelajaran menulis argumentasi dengan menggunakan metode mind

mapping. Peningkatan kemampuan menulis argumentasi tersebut dapat

dibuktikan dengan meningkatnya nilai kemampuan menulis argumentasi pada

setiap siklusnya, yaitu sebelum tindakan nilai rata-rata kemampuan menulis

argumentasi siswa 67,5, siklus 1 nilai rata-rata kemampuan menulis

argumentasi siswa 67,9, dan siklus 2 nilai rata-rata kemampuan menulis siswa

79,5. Tingkat ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal sebanyak 13 siswa

N I+N II+N III+N IV+N V

Page 57: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

(39,39%), pada siklus 1, yaitu 17 siswa (51,5%), dan pada siklus 2 sebanyak 33

siswa (100 %).

2. Penelitian Sandra Puspita Dewi (2010) dengan judul ―Penerapan Metode Peta

Pikiran (Mind Mapping) untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Narasi

pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Trirenggo Bantul Yogya 2009/2010‖. Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa penerapan metode peta pikiran (mind

mapping) dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis narasi.

Hal ini ditandai dengan nilai jumlah siswa yang aktif mengalami peningkatan

pada setiap siklusnya, yaitu siklus I sebesar 60 %, siklus II sebesar 76%, dan

siklus III sebesar 78%.

3. Penelitian Wiwin Yuni Lestari (2009) dalam tesisnya ―Upaya Meningkatkan

Kemampuan Menulis Cerita dengan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping)‖

menyebutkan bahwa penerapan metode peta pikiran dapat meningkatkan

kualitas proses pembelajaran menulis cerita. Hal ini ditandai dengan persentase

keaktifan, konsentrasi, minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran menulis

cerita yang mengalami peningkatan pada tiap siklusnya. Pada siklus I siswa

yang aktif sebesar 54%, siswa yang perhatian dan konsentrasi sebesar 65%,

dan siswa yang berminat dan termotivasi sebesar 65%. Pada siklus II siswa

yang aktif sebesar 81%, siswa yang perhatian dan konsentrasi sebesar 85%,

dan siswa yang berminat dan termotivasi sebesar 85%. Pada siklus III siswa

yang aktif sebesar 92%, siswa yang perhatian dan konsentrasi sebesar 100%,

dan siswa yang berminat dan termotivasi sebesar 100%.

4. Penelitian Wahyu Sulistiyana (2011) yang berjudul ―Upaya Meningkatkan

Keterampilan Menulis Cerita Pendek dengan Metode Peta Pikiran (Mind

Mapping) pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 4 Sukoharjo‖, juga

diungkapkan bahwa penerapan metode peta pikiran (mind mapping) dapat

meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis cerpen. Hal ini ditandai

dengan persentase keaktifan, perhatian dan konsentrasi, minat dan motivasi

siswa dalam pembelajaran menulis cerpen yang mengalami peningkatan pada

tiap siklusnya. Pada siklus I siswa yang aktif sebesar 41,2%, siswa yang

perhatian dan konsentrasi sebesar 53%, dan siswa yang berminat dan

Page 58: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

termotivasi sebesar 50%. Pada siklus II siswa yang aktif sebesar 61,8%, siswa

yang perhatian dan konsentrasi sebesar 64,7%, dan siswa yang berminat dan

termotivasi sebesar 64,7%. Pada siklus III siswa yang aktif sebesar 92%, siswa

yang perhatian dan konsentrasi sebesar 100%, dan siswa yang berminat dan

termotivasi sebesar 100%.

C. Kerangka Berpikir

Kondisi awal pembelajaran Bahasa Indonesia pada pokok bahasan

menulis narasi belum menunjukkan hasil yang optimal. Kemampuan siswa dalam

menulis narasi masih rendah, terbukti dari hasil tes menulis narasi pratindakan.

Terdapat 38,71% siswa yang mempunyai nilai di atas KKM. Dari jumlah siswa 31

hanya 12 siswa yang nilainya di atas KKM. Hal ini disebabkan siswa mengalami

kesulitan dalam menentukan topik yang akan ditulis, dan siswa kesulitan

menuangkan ide yang dimiliki dalam bentuk tulisan.

Motivasi siswa yang kurang dalam belajar menyebabkan siswa tidak

fokus dan tidak aktif terhadap pembelajaran menulis narasi. Guru juga tidak

menerapkan metode yang inovatif sehingga siswa merasa bosan dan kesulitan

belajar. Metode yang digunakan oleh guru masih didominasi oleh metode

ceramah. Interaksi guru siswa ketika pembelajaran juga jarang terjadi sehingga

menyebabkan pembelajaran tidak kondusif.

Agar kemampuan siswa dapat berkembang maka peneliti akan

melakukan suatu penelitian tindakan kelas dengan menerapkan sebuah metode. Di

antara berbagai pendekatan dalam pembelajaran, metode peta pikiran (mind

mapping) adalah pendekatan yang diharapkan dapat membantu meningkatkan

kemampuan menulis narasi siswa. Mind map atau peta pikiran adalah sebuah

diagram yang digunakan untuk mempresentasikan kata-kata, ide-ide (pikiran),

tugas-tugas atau hal-hal lain yang dihubungkan dari ide pokok otak. Peta pikiran

juga digunakan untuk menggeneralisasikan, memvisualisasikan serta

mengklasifikasikan ide-ide dan sebagai bantuan dalam belajar, berorganisasi,

pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan.

Page 59: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Selain itu, dengan metode peta pikiran (mind mapping) ini diharapkan

proses pembelajaran dapat berubah menjadi lebih baik, aktif dan menyenangkan.

Melalui kolaborasi peneliti dan guru, metode peta pikiran (mind mapping) akan

diterapkan dengan menggunakan siklus yang melalui tahap perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Dalam penelitian ini peneliti

melaksanakan dua siklus penelitian, yaitu dengan menetapkan indikator

ketercapaian 75%.

Berdasarkan hal tersebut maka pada kondisi akhir diharapkan dengan

metode peta pikiran (mind mapping) dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil

pembelajaran menulis narasi siswa kelas VII A SMP Negeri 14 Surakarta tahun

ajaran 2011/2012. Secara skematis, kerangka berpikir dapat dilihat pada Gambar

2. berikut ini.

Page 60: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Gambar 2. Kerangka Berpikir Pembelajaran Menulis Narasi dengan

Menggunakan Metode Mind Mapping

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir, dalam penelitian ini

diajukan hipotesis sebagai berikut:

1. Penggunaan metode peta pikiran (mind mapping) dapat meningkatkan kualitas

proses pembelajaran menulis narasi pada siswa kelas VII A SMP Negeri 14

Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

KONDISI

PRATINDAKAN

Guru menggunakan

metode konvensional

dalam pembelajaran

menulis narasi yaitu

metode ceramah

- Siswa pasif kurang fokus dalam

pembelajaran menulis narasi

- Nilai menulis narasi siswa kurang

memuaskan

Tindakan Kolaborasi Peneliti dan Guru

Perencanaan

Pembelajaran menulis narasi dengan

metode peta pikiran (mind mapping) Pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi

KONDISI PASCATINDAKAN

Guru

memanfaatkan

media gambar mind

mapping dalam

pembelajaran

menulis narasi

Media yang

digunakan kurang

menunjang

- Siswa fokus dan aktif dalam

pembelajaran menulis narasi

- Nilai menulis narasi siswa

meningkat

Guru menerapkan metode

inovatif yaitu metode peta

pikiran (mind mapping)

sehingga pembelajaran lebih

aktif dan menyenangkan

Page 61: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

2. Penggunaan metode peta pikiran (mind mapping) dapat meningkatkan kualitas

hasil menulis narasi pada siswa kelas VII A SMP Negeri 14 Surakarta tahun

ajaran 2011/2012.

Page 62: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII A SMP Negeri 14 Surakarta

Tahun Pelajaran 2011/2012 yang beralamat di Jebres. SMP Negeri 14 Surakarta

dikepalai oleh Ratna Purwaningtyastuti, S.Pd., M.Pd. Jumlah kelas yang ada di

SMP Negeri 14 Surakarta, yaitu 17 kelas dengan rincian kelas VII sejumlah 7

kelas, kelas VIII sejumlah 5 kelas, dan kelas IX sejumlah 5 kelas. Peneliti

mengambil kelas VII A yang berjumlah 31 siswa sebagai objek penelitian.

Pemilihan sekolah ini karena sekolah tersebut belum pernah menjadi objek

penelitian yang sejenis, sehingga terhindar dari kemungkinan penelitian ulang.

Pemilihan ini juga berdasarkan pada kemampuan nilai menulis narasi yang masih

kurang dibandingkan kelas lainnya.

Sarana dan prasarana yang terdapat di sekolah ini yaitu laboratorium

IPA, laboratorium komputer, perpustakaan, aula, masjid, kantin, dan lapangan

basket. Di samping perpustakaan terdapat mading yang system pengisiannya

bergilir dari kelas A sampai G dimana semua kelas (VII, VIII, dan IX) ikut

berpartisipasi aktif. Sarana yang ada di ruang kelas terdiri atas: meja dan kursi,

white board, papan pengumuman, kalender, jadwal regu piket, struktur organisasi

kelas, dan tata tertib sekolah. Berbagai hiasan dinding seperti: gambar pahlawan,

gambar presiden dan wakilnya, garuda pancasila, peta, dan jam dinding.

Rincian rencana waktu pelaksanaan dan kegiatan yang dilakukan dalam

penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 7. berikut.

45

Page 63: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Tabel 8. Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian

Kegiatan Januari Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

A. Persiapan

1. Menyusun

proposal

2. Koordinasi

dengan guru dan

kepala sekolah

3. Menyusun

instrumen

4. Pratindakan

B. Pelaksanaan

Tindakan

a) Siklus I

a. Perencanaan

menyusun

RPP/skenario

menyiapkan

media

b. Pelaksanaan

tindakan

c. Observasi

d. Analisis dan

refleksi

b) Siklus II

a. Perencanaan

menyusun

RPP/skenario

menyiapkan

media

b. Pelaksanaan

tindakan

c. Observasi

d. Analisis dan

refleksi

C. Analisis Data dan

Pelaporan

a. Analisis data (hasil

tindakan 2 siklus)

b. Menyusun

laporan/skripsi

c. Ujian dan revisi

d. Penggandaan dan

pengumpulan

laporan.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 14 Surakarta

tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 31 siswa. Kelas ini terdiri dari 16 siswa

perempuan dan 15 siswa laki-laki. Pemilihan subjek didasarkan atas siswa-siswa

yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran menulis narasi. Peneliti

menjadikan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia sebagai kolaborator penelitian..

Page 64: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

C. Bentuk dan Strategi Penelitian

Bentuk penelitian adalah penelitian tindakan kelas (classroom action

research). Arikunto (2008) mengungkapkan, ―Penelitian tindakan kelas, yaitu

sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di dalam kelas‖ (hlm. 2). Menurut John

Elliot (dalam Suwandi, 2011), ―Penelitian tindakan kelas adalah suatu kajian

tentang situasi sosial dengan tujuan memperbaiki mutu tindakan dalam situasi

sosial tersebut‖ (hlm. 10). Oleh sebab itu, kesahihan teori atau hipotesis tidak

terlalu bergantung pada tes kebenaran ilmiah, melainkan pada manfaatnya dalam

membantu masyarakat agar mereka dapat berperilaku secara lebih cerdas dan

terampil. Teori divalidasi melalui tindakan praktis (Suwandi, 2011: 10).

Selain itu, Suwandi (2011) menyatakan, ―Penelitian tindakan kelas

merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan‖

(hlm. 12). Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan guru yang

dilakukan oleh siswa.

Penelitian tindakan kelas termasuk penelitian yang reflektif. Kegiatan

penelitian berangkat dari permasalahan riil yang dihadapi oleh guru dalam proses

belajar mengajar, kemudian direfleksikan alternatif pemecahan masalahnya dan

ditindaklanjuti dengan tindakan-tindakan nyata yang terencana dan terukur

(Sarwiji, 2011: 12). Dengan demikian, jelaslah bahwa guru merupakan faktor

utama yang harus memainkan perannya dengan baik.

Prinsip utama dalam penelitian tindakan kelas adalah pemberian tindakan

dalam siklus yang bertahap dan berkelanjutan sampai memperoleh hasil yang

ditetapkan. Siklus yang dinamis dengan tindakan yang sama. Sebagaimana yang

diungkapkan oleh Suhardjono (dalam Arikunto 2008), ―Penelitian tindakan kelas

dilaksanakan dalam bentuk siklus berulang yang di dalamnya terdapat empat

tahapan utama kegiatan, yaitu (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) pengamatan, dan

(d) refleksi‖ (hlm. 73).

Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

Deskriptif kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data berbentuk

lisan maupun tertulis, dan bukan data berupa angka-angka. Data yang sudah

Page 65: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

diperoleh dideskripsikan dan dianalisis kemudian disimpulkan. Peneliti mencoba

memberikan gambaran dan menjelaskan berbagai fenomena dalam pelaksanaan

tindakan serta hasil penelitian dalam data tertulis.

D. Data dan Sumber Data Penelitian

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Tempat dan peristiwa yang menjadi sumber data dalam penelitian ini, yakni

seluruh kegiatan pembelajaran menulis narasi yang berlangsung di dalam

kelas dengan menggunakan metode mind mapping.

2. Informan, dalam penelitian ini menggunakan informan siswa kelas VII A dan

guru mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 14 Surakarta Tahun

Pelajaran 2011/2012.

3. Dokumen, yaitu silabus, RPP, dan hasil menulis narasi siswa, serta foto-foto

peristiwa pembelajaran.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang diterapkan dalam penelitian, yaitu:

1. Observasi

Teknik ini digunakan untuk mengamati kegiatan pembelajaran

menulis narasi yang berlangsung di kelas. Observasi ini bertujuan untuk

mengamati perkembangan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa

di dalam kelas. Observasi atau pengamatan ini dilakukan dengan cara peneliti

bertindak sebagai partisipan pasif yang mengamati jalannya pembelajaran di

kelas. Peneliti mengambil posisi duduk di belakang agar dapat mengamati

jalannya proses pembelajaran dan mencatat segala sesuatu yang terjadi

selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti menggunakan lembar

obsevasi ini untuk menilai aktivitas siswa dan guru selama proses

pembelajaran berlangsung.

Obsevasi atau pengamatan dilakukan sebelum pemberian tindakan

dan pada saat pemberian tindakan. Observasi terhadap guru difokuskan pada

kemampuan guru dalam mengelola kelas, berinteraksi dengan siswa, dan

Page 66: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

merangsang kreatifitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Observasi

terhadap siswa ditujukan pada keaktifan siswa selama apersepsi, minat dan

motivasi siswa saat mengikuti pembelajaran, dan keaktifan dan perhatian saat

guru menyampaikan materi menulis narasi dengan metode peta pikiran (mind

mapping). Peneliti melaksanakan observasi pada prasiklus, siklus I, dan siklus

II. Peneliti melaksanakan prasiklus pada hari pratindakan yang dilaksanakan

pada hari Jumat tanggal 9 Maret 2012. Observasi siklus I pada Kamis tanggal

15 Maret 2012, Jumat tanggal 16 Maret 2012, dan Sabtu tanggal 17 Maret

2012. Observasi siklus II pada Jumat tanggal 30 Maret 2012, Sabtu tanggal

31 Maret 2012, dan Rabu tanggal 4 April 2012.

Peneliti dan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII A

mendiskusikan hasil observasi kemudian dianalisis bersama untuk

mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada dan mencari solusinya. Solusi

dari hasil diskusi tersebut kemudian dibuat dalam instrumen penelitian dan

catatan lapangan dan selanjutnya diterapkan dalam siklus.

2. Teknik Tes

Nurgiyantoro (2010) mengungkapkan, ―Di dalam pengajaran bahasa, tes

kebahasaan merupakan salah satu hal yang kruisal dan wajib dilakukan‖ (hlm.

161). Melalui kegiatan tes tersebut dapat dilakukan penilaian secara obyektif,

khususnya terhadap hasil belajar bahasa siswa. Pada umumnya di dalam KTSP

Sekolah Menengah Pertama, pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia

dilakukan secara tematik dan sastra diintregasikan dengan kemampuan

menulis.

Teknik tes digunakan dengan maksud untuk mengetahui perubahan hasil

belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran menulis narasi dengan metode

mind mapping. Tes yang diberikan pada penelitian ini dengan meminta siswa

menulis narasi dari hasil gambar mind mapping yang telah dibuatnya.

Langkah-langkah yang ditempuh peneliti dalam pengambilan data dengan

menggunakan tes adalah dengan menyiapkan perangkat tes, melakukan

penilaian serta mengolah data dari hasil kegiatan pembelajaran.

Page 67: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

3. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Teknik ini

digunakan untuk memperoleh data dari guru dan siswa tentang pelaksanaan

pembelajaran menulis narasi di kelas. Dalam penelitian ini peneliti

menentukan narasumber guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

dan siswa kelas VII A. Data yang didapatkan meliputi kondisi dan latar

belakang sekolah, kemampuan menulis siswa secara global, kegiatan

pembelajaran, dan respon siswa terhadap pembelajaran menulis narasi dengan

metode mind mapping.

Wawancara pratindakan dilakukan dengan guru Bahasa Indonesia

kelas VII A SMP Negeri 14 Surakarta pada Rabu tanggal 7 Maret 2012.

Wawancara pratindakan dilakukan dengan siswa kelas VII A SMP Negeri 14

Surakarta pada Jumat tanggal 9 Maret 2012. Untuk selanjutnya, wawancara

guru dan siswa dilaksanakan secara bergantian setelah pembelajaran menulis

narasi dengan menggunakan metode mind mapping berakhir pada masing-

masing pertemuan.

4. Analisis Dokumen

Teknik ini digunakan untuk menganalisis dokumen yang telah

didapatkan dari hasil observasi. Dokumen yang dimaksud berupa berbagai

catatan lapangan selama berlangsungnya pembelajaran menulis narasi di

dalam kelas, silabus, RPP, hasil menulis narasi siswa, dan foto-foto peristiwa

pembelajaran.

F. Uji Validitas Data

Validitas data penelitian ini diuji dengan teknik:

1. Triangulasi metode digunakan untuk membandingkan data yang diperoleh

dari hasil observasi dengan data yang diperoleh dari wawancara guru dan

siswa. Data hasil observasi diperoleh dari pengamatan proses pembelajaran di

dalam kelas VII A. Data hasil wawancara guru dan siswa diperoleh setiap

pembelajaran menulis narasi selesai.

2. Triangulasi sumber data digunakan untuk menguji kebenaran data yang

Page 68: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

diperoleh dari suatu informan dengan informan lain. Dalam hal ini peneliti

menggali informasi dari berbagai sumber data, yaitu tempat pembelajaran

(kelas VII A), peristiwa pembelajaran (pembelajaran menulis narasi dengan

metode mind mapping), dan dokumen yang mendukung kelancaran proses

belajar mengajar (silabus, RPP, dan hasil menulis narasi siswa, serta foto-foto

peristiwa pembelajaran tersebut).

3. Review informan, dilaksanakan dengan mengkroscek kebenaran/validitas

data dari berbagai sumber data.

G. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis kritis dan interaktif. Teknik analisis kritis bertujuan untuk mengungkap

kekurangan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses belajar mengajar

di kelas selama penelitian berlangsung. Teknik analisis kedua yang dipergunakan,

yaitu teknik analisis interaktif. Teknik analisis interaktif digunakan karena sumber

data sudah diketahui, namun mudah berubah. Menurut Iskandar (2008), ―Dalam

proses analisis data interaktif ada tiga langkah yang harus dilakukan oleh peneliti.

Tiga langkah tersebut adalah (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3)

penarikan simpulan atau verifikasi‖ (hlm. 222).

Reduksi data adalah proses menyeleksi, menentukan fokus,

menyederhanakan, meringkas, dan mengubah bentuk data mentah yang ada dalam

catatan lapangan. Dalam tahap ini peneliti memilah data, menggolongkan data,

dan membuang data yang tidak diperlukan, kemudian mengorganisasikan data

sehingga dapat ditarik kesimpulan.

Penyajian data adalah rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam

bentuk narasi yang memungkinkan kesimpulan dilakukan. Setelah direduksi, data

perlu disajikan secara rapi agar memudahkan penarikan kesimpulan atau

menentukan tindakan selanjutnya.

Penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahap pada akhir tiap siklus.

Dalam penarikan kesimpulan, diperlukan verifikasi untuk memantapkan simpulan

dari tampilan data agar dapat dipertanggungjawabkan.

Page 69: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Gambar 3. Alur Analisis Data Model Interaktif Miles dan Huberman dalam H. B.

Sutopo (2006: 120)

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan. Menurut

Madya (2006), ―Prosedur penelitian tindakan kelas yaitu: (1) kegiatan menyusun

rencana tindakan bersama, (2) melakukan tindakan dan mengamati secara

individual maupun bersama-sama, kemudian (3) melakukan refleksi terhadap

tindakan yang akan dilakukan‖ (hlm. 59).

Senada dengan pendapat di atas, Arikunto, Suhardjono, dan Supardi

(2006) mengemukakan, ―Model penelitian yang lazim digunakan dalam penelitian

tindakan kelas. Tahap-tahap model tersebut adalah: (1) perencanaan, (2)

pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi‖ (hlm. 16).

Pengumpulan Data

Display Data

Penarikan Kesimpulan

Reduksi Data

Page 70: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Gambar 4. Alur Penelitian Tindakan Kelas

(Arikunto dkk, 2006:74)

Tahap-tahap yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut: (1) persiapan tindakan, (2) mengajukan solusi alternatif, (3) pelaksanaan

tindakan, (4) observasi dan interpretasi, dan (5) analisis dan refleksi.

Tahap persiapan tindakan meliputi: (1) membuat skenario pembelajaran,

(2) menyiapkan sarana pembelajaran, dan (3) menyiapkan instrumen penelitian.

Tahap pelaksanaan tindakan dilakukan dengan melaksanakan proses pembelajaran

menulis narasi dengan mengoptimalkan metode mind mapping. Tahap observasi

dan interpretasi dilakukan dengan mengamati dan menginterpretasikan aktivitas

penerapan metode mind mapping pada proses pembelajaran menulis narasi. Tahap

analisis dan refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil observasi dan

interpretasi untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian tujuan yang ingin

dicapai. Penelitian ini direncanakan tiga siklus, akan tetapi apabila pada

pelaksanaan siklus kedua sudah memenuhi target indikator yang ditentukan, maka

siklus ketiga tidak akan dilaksanakan.

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

?

Perencanaan

Page 71: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

I. Indikator Kinerja Penelitian

Mulyasa (2006) berpendapat, ―Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari

segi proses dan hasil. Proses pembelajaran dikatakan berhasil bila setidaknya 75%

peserta didik terlibat secara aktif, baik secara fisik, mental, ataupun sosial selama

proses pembelajaran‖ (hlm. 209). Selain itu, siswa juga harus menunjukkan minat

tinggi terhadap pembelajaran. Dari 75% siswa yang mengalami perubahan positif

dan output yang bermutu tinggi.

Berdasarkan pendapat di atas dan kondisi riil lapangan, pembelajaran

menulis narasi di kelas VII A SMP Negeri 14 Surakarta, dapat disimpulkan bahwa

indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah terjadinya peningkatan kualitas

proses dan hasil pembelajaran.

Page 72: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Tabel 9. Keterangan Indikator Keberhasilan Pembelajaran Menulis Narasi

Aspek yang diukur Persentase Target

Capaian Siklus Akhir

Cara Mengukur

Aktif selama apersepsi

75% dari 31 siswa

Diamati saat pembelajaran

berlangsung, dihitung jumlah

siswa yang tampak aktif selama

apersepsi pembelajaran dengan

menggunakan lembar observasi.

Minat dan motivasi saat

mengikuti kegiatan

pembelajaran

75% dari 31 siswa

Diamati saat pembelajaran

berlangsung, dihitung jumlah

minat dan motivasi siswa yang

tampak saat mengikuti kegiatan

pembelajaran dengan

menggunakan lembar observasi.

Keaktifan dan perhatian saat

guru menyampaikan materi

75% dari 31 siswa

Diamati saat pembelajaran

berlangsung, dihitung jumlah

siswa yang tampak keaktifan

dan perhatian saat guru

menyampaikan materi dengan

menggunakan lembar observasi.

Mampu menulis narasi

dengan memperhatikan isi,

organisasi isi, kosakata,

pengembangan bahasa dan

mekanika mencapai nilai 70

75% dari 31 siswa

Diamati dari hasil kerja siswa

berupa tulisan narasi dan

dihitung dari jumlah siswa yang

memperoleh nilai menulis narasi

minimal 70 (batas nilai KKM

mata pelajaran Bahasa

Indonesia).

Page 73: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Awal Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

di Kelas VII A SMP Negeri 14 Surakarta

Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan survei

awal/pratindakan. Survei awal/pratindakan dilakukan untuk mengetahui kondisi

awal pembelajaran bahasa Indonesia kelas VII A SMP Negeri 14 Surakarta.

Selain itu, survei awal/pratindakan juga dilakukan untuk mencari informasi dan

menemukan berbagai kendala yang dihadapi sekolah dalam proses pembelajaran

bahasa Indonesia khususnya kelas VII A. Kondisi awal ini menjadi dasar bagi

peneliti untuk menentukan tindakan apa saja yang akan dilakukan dalam

pembelajaran agar dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran

bahasa Indonesia. Kegiatan pratindakan dilakukan dengan cara wawancara guru

dan siswa, serta observasi lapangan.

Wawancara dengan guru dilaksanakan pada hari Rabu, 7 Maret 2012

pada saat setelah jam istirahat pertama selesai, yaitu pukul 10.00-10.15 WIB di

ruang Perpustakaan. Peneliti mewawancarai guru berkaitan dengan pelaksanaan

pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah khususnya pembelajaran menulis di

kelas VII A. Peneliti juga menanyakan tentang kendala apa saja yang dialami guru

dalam pembelajaran bahasa Indonesia. (Lampiran 4 halaman 107)

Observasi lapangan dilakukan pada hari Jumat, 9 Maret 2012 di kelas VII

A SMP Negeri 14 Surakarta pada saat jam pelajaran bahasa Indonesia, yaitu pada

saat jam keempat yaitu pukul 09.00-09.30 WIB. Observasi pratindakan ini

dilakukan untuk mengetahui kondisi siswa pada waktu mengikuti pembelajaran

bahasa Indonesia. Peneliti melakukan observasi dengan cara mengambil tempat

duduk paling belakang sehingga tidak mengganggu pembelajaran yang

berlangsung dan dapat mengamati proses pembelajaran sampai selesai.

Wawancara siswa dilaksanakan pada hari Jumat, 9 Maret 2012.

Wawancara dengan siswa dilaksanakan di lobi depan ruang kelas VII A SMP

56

Page 74: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Negeri 14 Surakarta pada saat jam istirahat berlangsung. Peneliti mengambil dua

orang siswa secara acak untuk diwawancarai. Wawancara dilaksanakan untuk

mengetahui pendapat siswa tentang pembelajaran menulis di kelas VII A.

(Lampiran 5 halaman 109)

Berdasarkan hasil kegiatan observasi pratindakan di atas, dapat

ditunjukkan hasil sebagai berikut. (Lampiran 8 halaman 115)

1. Siswa pasif dan kurang fokus terhadap pembelajaran yang berlangsung

Dari hasil pengamatan peneliti pada observasi pratindakan, diperoleh

data siswa yang aktif selama apersepsi sejumlah 11 siswa (35,48%), siswa

yang berminat dan bermotivasi saat mengikuti pembelajaran sejumlah 18

siswa (58,06%), dan siswa yang aktif dan perhatian saat guru menyampaikan

materi sejumlah 19 siswa (61,3%).

Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran diindikasikan dengan

keberanian siswa mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, dan

berpendapat. Minat, motivasi, dan perhatian siswa terhadap pembelajaran

diindikasikan dengan perhatian siswa dan perilaku siswa yang tidak

mengganggu jalannya pembelajaran.

Berdasarkan hasil wawancara dengan dua orang siswa yang diambil

secara acak, semuanya menyatakan kesulitan dalam menulis narasi.

Kesulitan-kesulitan tersebut antara lain disebabkan karena susah menuangkan

ide dalam bentuk tulisan, kesulitan dalam menggabungkan kalimat-kalimat

dalam paragraf, dan kesulitan menentukan topik dan pengembangannya.

Rata-rata siswa kurang tertarik dengan pembelajaran menulis narasi karena

menulis narasi dirasa sulit dan membosankan bagi mereka.

2. Pembelajaran berlangsung secara konvensional

Dalam pembelajaran, guru lebih dominan menggunakan metode

ceramah. Pada awal pembelajaran, terkesan komunikasi hanya berjalan satu

arah, guru sebagai penyampai dan siswa sebagai penerima materi. Sebenarnya

guru sudah berupaya menghidupkan suasana pembelajaran dengan

melibatkan siswa dalam pembelajaran. Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk menyampaikan pertanyaan dan pendapat yang berhubungan

Page 75: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

dengan menulis narasi, akan tetapi kesempatan tersebut tidak digunakan

secara baik oleh siswa. Dalam pembelajaran, guru menjelaskan dengan

bantuan media papan tulis untuk menuliskan beberapa poin penting

pembahasan dengan buku acuan dari buku Pelajaran Bahasa Indonesia untuk

SMP/MTS Kelas VII karya Atikah Anindyarini dan Sri Ningsih tahun 2008

penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional halaman 109-

110.

3. Media yang digunakan kurang menunjang

Dalam pembelajaran kali ini guru hanya menggunakan media papan

tulis, spidol, dan materi penunjang dari buku acuan pelajaran Bahasa

Indonesia dan buku LKS.

4. Hasil pembelajaran siswa dalam keterampilan menulis narasi kurang

memuaskan

Dalam hal ini, guru menugasi siswa untuk menuliskan paragraf narasi

dengan tema bebas. Berdasarkan penilaian, diperoleh 61,29% (19 siswa) yang

tidak tuntas atau mendapat nilai di bawah 70, yang ditetapkan sebagai nilai

KKM, sedangkan siswa yang tuntas hanya 38,71% (12 siswa). Penilaian yang

digunakan guru adalah penilaian dengan pembobotan tiap komponen yang

meliputi isi, organisasi isi, kosakata, pengembangan bahasa, dan mekanika.

Siswa banyak terjebak pada kesalahan-kesalahan ejaan, penulisan bentuk

bahasa yang baik dan benar, pengembangan topik yang relevan,

pengungkapan ide yang logis dan koheren serta penggunaan kalimat yang

efektif.

Page 76: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Tabel 10. Perolehan Nilai Menulis Narasi pada Pratindakan

No Nama Komponen yang Dinilai Jumlah

Nilai

(100)

Ket

(T/BT) I II

III

IV

V

1. Annida Ayu Safitri 22 16 13 18 3 72 T

2. Annisa Fitriana 24 17 15 17 3 77 T

3. Chrisgifta Indah Pradana 18 15 15 16 3 67 BT

4. Dimas Setyawan 13 9 11 10 2 45 BT

5. Dias Nurmala Sari 19 15 15 16 3 68 BT

6. Diki Setiawan 20 10 10 19 3 62 BT

7. Fanny Fiola Herwanda 13 11 13 13 3 53 BT

8. Feliks Tri Utomo 8 10 10 15 2 45 BT

9. Ghusta Lorensa 23 17 17 20 4 81 T

10. Gracia Elena 13 10 11 14 2 50 BT

11. Jerrymia Heaven 19 16 14 17 3 69 BT

12. Johan’s Ivan Tanujaya 15 10 10 13 2 50 BT

13. Karisma Adista Pramesthi 21 16 18 17 3 75 T

14. Lantang Hari Utomo 10 9 12 12 2 45 BT

15. Liva Tamalasari 25 15 12 16 3 71 T

16. Lucky Indriyani 25 15 11 17 3 71 T

17. Mayang Anggung Safitri 25 15 15 20 3 78 T

18. Nindya Meta Indria Sari 20 15 13 20 3 71 T

19. Rifaldi Muhamad Ridho 15 10 14 14 2 55 BT

20. Robby Agung Permana 20 15 10 12 3 60 BT

21. Rolanda Galih Wicaksono 22 15 11 17 3 68 BT

22. Ruth Indah Natalia 13 10 9 13 2 47 BT

23. Shieren Marsellianawati 17 13 15 17 3 65 BT

24. Surya Yuli Setiawan 8 8 8 9 2 35 BT

25. Tegar Madani Varianto 21 17 15 20 3 76 T

26. Velia Dian Pratiwi 23 13 17 15 2 70 T

27. Wahyu Cakra Guna 25 17 15 13 3 73 T

28. Yekti Murakapi 20 15 17 16 3 71 T

29. Yonathan Christovani 15 10 8 15 2 50 BT

30. Yusuf Bachtiar 20 11 15 16 3 65 BT

31. Zonifar Eranza 13 10 8 12 2 45 BT

Jumlah 1930

Rata-rata 62,25

Keterangan:

I = Isi

II = Organisasi Isi

III = Kosakata

IV = Pengembangan Bahasa

V = Mekanika

Page 77: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

T = Tuntas

BT = Belum Tuntas

B. Pelaksanaan Tindakan

1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan dalam siklus 1 ini dilakukan di SMP Negeri

14 Surakarta pada hari Rabu, 14 Maret 2012 di ruang perpustakaan. Guru dan

peneliti berdiskusi untuk membuat rancangan tindakan dan skenario

pembelajaran yang akan digunakan dalam pelaksanaan tindakan siklus I.

Guru dan peneliti membuat kesepakatan mengadakan tindakan siklus I selama

3 kali pertemuan (4 × 40 menit) pada hari Kamis, 15 Maret 2012; Jumat, 16

Maret 2012; dan Sabtu, 17 Maret 2012. Tahapan-tahapan perencanaan yang

dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut.

1) Guru bersama peneliti merumuskan permasalahan pokok siswa dalam

menulis narasi. Dapat disimpulkan siswa mengalami kesulitan dalam

menuangkan ide dalam bentuk tulisan karena tidak tahu apa yang akan ia

tulis sehingga dirasakan perlu bantuan untuk merangsang ide yang

dimilikinya.

2) Guru dan peneliti merancang skenario pembelajaran menulis narasi

dengan menggunakan metode mind mapping. Langkah-langkah yang

disepakati yaitu sebagai berikut.

a) Guru memberikan apersepsi kepada siswa agar siap dalam menerima

pelajaran menulis narasi. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang

pengalaman siswa dalam berwawancara dan menulis.

b) Guru juga menumbuhkan motivasi siswa dengan bertanya tentang

kegiatan menulis yang disenangi siswa beserta manfaatnya dalam

kehidupan sehari-hari.

c) Guru menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai.

Page 78: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

d) Guru menjelaskan secara singkat materi mengenai kalimat langsung

dan kalimat tidak langsung dalam teks wawancara.

e) Guru menjelaskan materi mengenai menulis narasi dan menunjukkan

contoh gambar mind mapping.

f) Guru menjelaskan bagaimana cara membuat mind mapping.

g) Guru memberi contoh cara membuat mind mapping berdasarkan isi

teks wawancara.

h) Guru menyuruh 2 orang siswa untuk membacakan teks wawancara

yang telah dibagikan.

i) Siswa membuat kerangka karangan dalam bentuk mind mapping sesuai

dengan isi teks wawancara.

j) Siswa (secara individu) menulis narasi berdasarkan peta pikiran (mind

mapping) yang telah mereka buat.

k) Guru menyuruh siswa untuk membacakan hasil tulisannya di depan

kelas.

l) Guru memperlihatkan contoh mind mapping dan narasi beberapa siswa

untuk disimak bersama.

m) Guru memberi pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang telah

dipelajari untuk mengetahui pemahaman siswa.

n) Guru bersama siswa melakukan refleksi dan menyimpulkan kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan.

3) Guru bersama peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) dengan menggunakan metode mind mapping. Perencanaan RPP

mencakup penentuan standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan

pembelajaran, indikator, materi pembelajaran, langkah-langkah

pembelajaran, sumber belajar, penilaian, dan pedoman penilaian.

(Lampiran 11 halaman 120)

4) Guru dan peneliti mempersiapkan media pembelajaran seperti kertas hvs,

kertas folio dan contoh gambar mind mapping. Guru dan peneliti juga

menentukan teks wawancara yang akan digunakan sebagai sumber isi

narasi yang akan dibuat.

Page 79: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

5) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan

nontes. Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa dalam menulis

narasi. Sedangkan instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman

observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati aktivitas siswa

selama proses belajar mengajar berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus I ini dilaksanakan selama tiga kali

pertemuan, yaitu pada hari Kamis, 15 Maret 2012; Jumat, 16 Maret 2012; dan

Sabtu, 17 Maret 2012 di ruang kelas VII A SMP Negeri 14 Surakarta.

Alokasi waktu masing-masing pertemuan adalah 2x40 menit; 1x40 menit;

dan 1x40 menit. Sesuai dengan RPP yang telah dibuat dan disepakati antara

peneliti dan guru, pelaksanaan pembelajaran menulis narasi pada siklus I ini

dilakukan oleh guru kelas VII A SMP Negeri 14 Surakarta.

1) Pertemuan I

Pertemuan I dilaksanakan pada hari Kamis, 15 Maret 2012 pada

jam kedua dan ketiga yaitu pukul 07.40-09.00 WIB. Indikator yang

diharapkan dapat tercapai dalam pertemuan ini antara lain: (1) siswa

dapat memahami pengertian dan karakteristik paragraf narasi, (2) siswa

dapat membuat kerangka karangan dalam bentuk peta pikiran (mind

mapping), dan (3) siswa dapat menulis karangan narasi berdasarkan isi

teks wawancara.

Materi yang diajarkan antara lain: (1) kalimat langsung dan

kalimat tidak langsung, (2) pengertian menulis, manfaat menulis, dan

jenis tulisan, (3) pengertian paragraf narasi dan karakteristiknya, dan (4)

pengertian dan manfaat peta pikiran (mind mapping). Media penunjang

yang digunakan adalah papan tulis dan contoh gambar peta pikiran (mind

mapping).

Secara rinci, urutan pelaksanaan tindakan pada pertemuan I

adalah sebagai berikut.

Page 80: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

a) Guru memberikan apersepsi kepada siswa agar siap dalam menerima

pelajaran menulis narasi. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang

pengalaman siswa dalam berwawancara dan menulis.

b) Guru juga menumbuhkan motivasi siswa dengan bertanya tentang

kegiatan menulis yang disenangi siswa beserta manfaatnya dalam

kehidupan sehari-hari.

c) Guru menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai.

d) Guru menjelaskan secara singkat materi mengenai kalimat langsung

dan kalimat tidak langsung dalam teks wawancara.

e) Guru memberi soal-soal mengenai kalimat langsung dan kalimat

tidak langsung di papan tulis.

f) Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal yang diberikan guru.

g) Guru menyuruh siswa untuk maju mengerjakan soal yang ada di

papan tulis.

h) Guru bersama-sama siswa mengoreksi hasil pekerjaan siswa.

i) Guru menjelaskan materi mengenai menulis narasi dan menunjukkan

contoh gambar mind mapping.

j) Guru menjelaskan bagaimana cara membuat mind mapping.

k) Guru menyuruh 2 orang siswa untuk membacakan teks wawancara

yang telah dibagikan.

l) Guru memberi contoh cara membuat mind mapping berdasarkan isi

teks wawancara.

m) Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok. Masing-masing siswa

membuat kerangka karangan dalam bentuk mind mapping sesuai

dengan isi teks wawancara.

n) Guru menyuruh siswa megumpulkan hasil pekerjaannya serta

memberi tahu kegiatan pembelajaran yang akan datang.

Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan I ini belum dapat

berjalan sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Semula direncanakan

siswa akan menyelesaikan gambar mind mapping pada pertemuan

Page 81: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

pertama. Hal ini tidak dapat terlaksana karena banyak siswa yang

keasyikan menggambar sehingga waktu pelajaran telah habis. Kegiatan

tersebut dilanjutkan pada pertemuan berikutnya dengan tidak mengubah

susunan rancangan pembelajaran yang telah dibuat.

2) Pertemuan II

Pertemuan II dilaksanakan pada hari Jumat, 16 Maret 2012 pada

jam keempat, yaitu pukul 09.00-09.30 WIB. Pada pertemuan ini kegiatan

yang dilakukan adalah melanjutkan membuat gambar mind mapping

yang belum selesai.

Secara rinci, urutan pelaksanaan tindakan pada pertemuan II dapat

dijelaskan sebagai berikut.

a) Guru mengucapkan salam untuk membuka pembelajaran kemudian

mengondisikan kesiapan siswa dengan melakukan tanya jawab

dengan siswa untuk mengingat kembali tentang materi yang diterima

pada pertemuan sebelumnya.

b) Guru menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai.

c) Guru menyinggung sedikit tentang kerangka karangan yang

berbentuk mind mapping dan cara membuatnya, seperti yang sudah

dijelaskan pada pertemuan sebelumnya.

d) Guru menyuruh siswa menyelesaikan gambar mind mapping.

e) Guru menyuruh siswa mengumpulkan hasil membuat mind mapping.

f) Guru memberi pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang telah

dipelajari untuk mengetahui pemahaman siswa.

g) Guru bersama siswa melakukan refleksi dan menyimpulkan

kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru juga memberi

tahu kegiatan yang akan datang yaitu membuat narasi dari gambar

mind mapping yang telah dibuat.

h) Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan II sudah berjalan

sesuai dengan rencana yaitu siswa menyelesaikan gambar mind mapping.

Page 82: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Kegiatan pada pertemuan selanjutnya adalah siswa menulis narasi dari

gambar mind mapping yang telah dibuat.

3) Pertemuan III

Pertemuan III dilaksanakan pada hari Sabtu, 17 Maret 2012 pada

jam keempat, yaitu pukul 09.00-09.40 WIB. Pada pertemuan ini kegiatan

yang dilakukan adalah membuat narasi dari gambar mind mapping yang

telah dibuat.

Secara rinci, urutan pelaksanaan tindakan pada pertemuan III

dapat dijelaskan sebagai berikut.

a) Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam.

Kemudian guru mengondisikan kesiapan siswa dalam menerima

pelajaran dengan melakukan tanya jawab dengan siswa untuk

menggali ingatan tentang materi yang diterima pada pertemuan

sebelumnya.

b) Guru menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai.

c) Guru mengulas sedikit materi mengenai pengertian dan karakteristik

paragraf narasi, seperti yang sudah dijelaskan pada pertemuan

sebelumnya.

d) Guru membagikan hasil pekerjaan mind mapping siswa. Guru juga

menunjukkan di depan kelas tiga buah mind mapping terbaik buatan

siswa kemudian mengembalikan kembali pada siswa yang

bersangkutan.

e) Guru menyuruh siswa membuat narasi dari hasil mind mapping yang

telah dibuat.

f) Guru menyuruh siswa mengumpulkan hasil menulis narasinya.

g) Guru memberi pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang telah

dipelajari.

h) Guru bersama siswa melakukan refleksi dan menyimpulkan kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan.

i) Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

Page 83: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Kegiatan akhir pembelajaran diisi dengan kegiatan guru bersama

siswa melakukan refleksi dan menyimpulkan semua hasil kegiatan

pembelajaran. Setelah itu, guru menutup pembelajaran bahasa Indonesia.

c. Observasi dan Interpretasi

Pada tahap observasi, peneliti melakukan pengamatan terhadap

pelaksanaan pembelajaran menulis narasi dengan menggunakan metode peta

pikiran (mind mapping). Tindakan dalam siklus 1 ini dilakukan selama 3 kali

pertemuan (4 × 40 menit) pada hari Kamis, 15 Maret 2012; Jumat, 16 Maret

2012; dan Sabtu, 17 Maret 2012. Dalam hal ini, peneliti menggunakan alat

bantu berupa lembar observasi. Lembar observasi diarahkan pada poin-poin

dalam pedoman yang telah dirumuskan oleh peneliti dengan guru kelas.

Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai

kesesuaian pelaksanaan pembelajaran menulis narasi kelas VII A dengan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat. Penyusunan

RPP bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pembelajaran dengan

metode peta pikiran (mind mapping) dapat menghasilkan perubahan pada

hasil belajar menulis narasi siswa kelas VII A SMP Negeri 14 Surakarta.

Peneliti mengambil posisi duduk di tempat duduk paling belakang agar tidak

mengganggu proses pembelajaran.

Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung, guru dan peneliti telah

membuat rencana pembelajaran yang akan digunakan sebagai pedoman

dalam mengajar. Rencana pembelajaran tersebut disesuaikan dengan

kurikulum yang berlaku di SMP Negeri 14 Surakarta, yaitu KTSP.

Pembelajaran berlangsung secara konseptual, guru mengajar sesuai dengan

rambu-rambu yang ada dalam rencana pembelajaran. Guru membuka

pembelajaran, memberikan pengantar, memberikan materi, menyimpulkan,

dan menutup pembelajaran. Guru menyampaikan materi pembelajaran

menulis narasi secara runtut dan jelas.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap guru dan siswa pada siklus I

ditunjukkan adanya peningkatan keaktifan siswa selama apersepsi, minat dan

motivasi siswa saat mengikuti pembelajaran, dan keaktifan dan perhatian saat

Page 84: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

guru menyampaikan materi menulis narasi dengan metode peta pikiran (mind

mapping). Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menulis narasi dengan

menggunakan metode peta pikiran (mind mapping) pada siklus I dapat

meningkatkan keaktifan, minat dan motivasi, dan keaktifan dan perhatian

walaupun belum maksimal.

d. Analisis dan Refleksi

Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada tindakan siklus I

dapat dikemukakan sebagai berikut:

1) Guru masih mendominasi kegiatan pembelajaran sehingga beberapa

siswa masih ragu-ragu untuk mengutarakan pendapatnya atau menjawab

pertanyaan yang diberikan guru.

2) Guru kurang tegas terhadap siswa yang tidak memperhatikan

pembelajaran. Dengan kata lain guru kurang bisa mengendalikan kelas,

sehingga masih banyak siswa yang ramai sendiri saat kegiatan

pembelajaran berlangsung.

3) Siswa kurang memperhatikan pembelajaran. Beberapa siswa masih sibuk

melakukan aktivitasnya sendiri bahkan ada juga yang mengantuk saat

guru menyampaikan materi.

4) Guru kurang bisa mengelola waktu pelajaran dengan baik, terutama pada

saat siswa membuat gambar mind mapping dan saat menulis narasi.

5) Masih banyaknya karangan siswa yang belum mencapai batas minimal

ketuntasan hasil belajar atau masih mendapat nilai di bawah 70. Hal

tersebut disebabkan masih banyaknya kesalahan yang terdapat pada

karangan siswa.

6) Guru tidak banyak memberikan balikan atau penguatan. Hal ini

menyebabkan siswa tidak mengetahui kekurangan-kekurangan dalam

narasi yang dibuatnya.

Dari keadaan tersebut, refleksi pelaksanaan tindakan siklus I adalah

sebagai berikut.

Page 85: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

1) Guru sebaiknya lebih aktif dalam kegiatan tanya jawab dengan siswa.

Dengan demikian, diharapkan siswa menjadi aktif dan nyaman dalam

menerima pelajaran.

2) Untuk memotivasi agar siswa aktif dalam pembelajaran sebaiknya guru

memberikan reward atau penghargaan untuk siswa yang bertanya,

menjawab, dan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Reward dapat berupa

pujian atau tambahan nilai.

3) Guru sebaiknya memindah tempat duduk siswa yang ramai agar tidak

mengganggu proses pembelajaran. Guru juga harus memberikan teguran

secara tegas kepada siswa yang tidak memperhatikan, misalnya siswa

yang asyik berbicara sendiri dan membuat gaduh suasana pembelajaran

di kelas.

4) Guru mengingatkan siswa mengenai waktu pelajaran dan tugas yang

harus diselesaikan dengan tepat waktu.

5) Guru perlu memperjelas lagi perbedaan tulisan narasi dengan tulisan

lainnya serta karakteristik tulisan narasi itu sendiri.

Page 86: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Tabel 11. Perolehan Nilai Keaktifan Siswa pada Siklus I

No. Nama Siswa

Keaktifan

siswa selama

apersepsi

Minat dan

motivasi siswa

saat mengikuti

kegiatan

pembelajaran

Keaktifan dan

perhatian saat

guru

menyampaikan

materi

Skor

Nilai Keterangan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1. Annida Ayu Safitri V V V 14 93 Sangat Baik

2. Annisa Fitriana V V V 14 93 Sangat Baik

3. Chrisgifta Indah Pradana V V V 12 80 Baik

4. Dimas Setyawan V V V 7 47 Kurang

5. Dias Nurmala Sari V V V 12 80 Baik

6. Diki Setiawan V V V 10 67 Cukup

7. Fanny Fiola Herwanda V V V 11 74 Baik

8. Feliks Tri Utomo V V V 7 47 Kurang

9. Ghusta Lorensa V V V 13 87 Baik

10. Gracia Elena V V V 11 74 Baik

11. Jerrymia Heaven V V V 13 87 Baik

12. Johan’s Ivan Tanujaya V V V 7 47 Kurang

13. Karisma Adista

Pramesthi V V V 10 67 Cukup

14. Lantang Hari Utomo V V V 7 47 Kurang

15. Liva Tamalasari V V V 12 80 Baik

16. Lucky Indriyani V V V 11 74 Baik

17. Mayang Anggung Safitri V V V 13 87 Baik

18. Nindya Meta Indria Sari V V V 11 74 Baik

19. Rifaldi Muhamad Ridho V V V 13 87 Baik

20. Robby Agung Permana V V V 10 67 Cukup

21. Rolanda Galih

Wicaksono V V V 12 80 Baik

22. Ruth Indah Natalia V V V 8 53 Kurang

23. Shieren Marsellianawati V V V 11 74 Baik

24. Surya Yuli Setiawan V V V 7 47 Kurang

25. Tegar Madani Varianto V V V 14 93 Sangat Baik

26. Velia Dian Pratiwi V V V 12 80 Baik

27. Wahyu Cakra Guna V V V 14 93 Sangat Baik

28. Yekti Murakapi V V V 14 93 Sangat Baik

29. Yonathan Christovani V V V 7 47 Kurang

30. Yusuf Bachtiar V V V 13 87 Baik

31. Zonifar Eranza V V V 11 74 Baik

51,6%

( 16 siswa)

67,7%

(21 siswa)

74,2%

(23 siswa)

2280

Rata-Rata 73,5

Page 87: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Tabel 12. Perolehan Nilai Menulis Narasi pada Siklus I

No Nama Komponen yang Dinilai Jumlah

Nilai

(100)

Ket

(T/BT) I II

III

IV

V

1. Annida Ayu Safitri 27 18 13 10 4 72 T

2. Annisa Fitriana 24 17 14 20 3 78 T

3. Chrisgifta Indah Pradana 18 18 15 15 3 69 BT

4. Dimas Setyawan 13 9 15 10 2 49 BT

5. Dias Nurmala Sari 25 15 15 17 4 76 T

6. Diki Setiawan 20 10 10 19 3 62 BT

7. Fanny Fiola Herwanda 15 11 13 13 3 55 BT

8. Feliks Tri Utomo 8 10 10 18 2 48 BT

9. Ghusta Lorensa 25 17 17 20 4 83 T

10. Gracia Elena 13 10 11 15 2 51 BT

11. Jerrymia Heaven 21 16 14 20 3 74 T

12. Johan’s Ivan Tanujaya 15 10 10 13 2 50 BT

13. Karisma Adista Pramesthi 23 16 18 17 3 77 T

14. Lantang Hari Utomo 10 9 13 12 2 46 BT

15. Liva Tamalasari 25 15 10 16 3 71 T

16. Lucky Indriyani 25 15 11 17 3 71 T

17. Mayang Anggung Safitri 25 15 13 20 3 78 T

18. Nindya Meta Indria Sari 21 15 13 20 3 72 T

19. Rifaldi Muhamad Ridho 15 10 15 14 2 56 BT

20. Robby Agung Permana 23 15 10 12 3 63 BT

21. Rolanda Galih Wicaksono 23 15 11 17 3 69 BT

22. Ruth Indah Natalia 15 10 9 13 2 49 BT

23. Shieren Marsellianawati 17 13 15 17 3 65 BT

24. Surya Yuli Setiawan 8 8 8 11 2 37 BT

25. Tegar Madani Varianto 23 17 15 20 3 78 T

26. Velia Dian Pratiwi 23 13 17 15 2 70 T

27. Wahyu Cakra Guna 27 17 15 13 3 75 T

28. Yekti Murakapi 22 15 17 16 3 73 T

29. Yonathan Christovani 17 10 8 18 2 55 BT

30. Yusuf Bachtiar 22 11 15 16 3 67 BT

31. Zonifar Eranza 13 10 8 13 2 46 BT

Jumlah 1985

Rata-rata 64,03

Keterangan:

I = Isi

II = Organisasi Isi

III = Kosakata

IV = Pengembangan Bahasa

V = Mekanika

Page 88: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

T = Tuntas

BT = Belum Tuntas

Persentase keaktifan siswa selama apersepsi, minat dan motivasi

siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran, dan keaktifan dan perhatian saat

guru menyampaikan materi berturut-turut adalah 51,6%, 67,7%, dan 74,2%.

Perolehan nilai pada siklus I ini mengalami peningkatan, yaitu nilai rata-rata

kemampuan menulis narasi siswa menjadi 64,03 dengan rincian 14 siswa

tuntas dengan mendapat nilai > 70 (45,16%). Hal ini menunjukkan bahwa

pembelajaran menulis narasi dengan menggunakan metode peta pikiran (mind

mapping) siklus I belum berhasil.

2. Siklus 2

a. Perencanaan Tindakan

Tindakan siklus 2 dilaksanakan dalam tiga pertemuan, yaitu pada

hari Jumat, 30 Maret 2012; Sabtu, 31 Maret 2012; dan Rabu, 4 April 2012.

Alokasi waktu pada masing-masing pertemuan adalah 1x40 menit; 1x40

menit; dan 2x40 menit. Tahapan-tahapan yang dilakukan pada siklus 2 adalah

sebagai berikut.

Pada tahap ini, guru dan peneliti berdiskusi tentang perbaikan yang

akan dilakukan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran

menulis narasi dengan metode mind mapping yang belum berhasil secara

maksimal pada siklus I. Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan tindakan

siklus I diketahui bahwa sudah menunjukkan adanya peningkatan hasil

belajar bahasa Indonesia pokok bahasan menulis narasi pada siswa kelas VII

A SMP Negeri 14 Surakarta tetapi belum maksimal. Hal ini ditunjukkan

masih ada 17 siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran menulis narasi

dengan menggunakan metode mind mapping.

Dari hasil tindakan siklus I, diadakan diskusi sekaligus konsultasi

dengan guru untuk mencari alternatif pemecahan agar dapat meningkatkan

kualitas proses dan hasil menulis narasi. Dari diskusi tersebut diperoleh

Page 89: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

kesepakatan bahwa hal yang perlu diperbaiki dalam pembelajaran menulis

narasi dengan metode peta pikiran (mind mapping) antara lain sebagai

berikut.

1) Guru menegur dengan tegas kepada siswa-siswa yang tidak

memperhatikan pelajaran.

2) Guru mengingatkan siswa mengenai waktu pelajaran dan tugas yang harus

diselesaikan dengan tepat waktu.

3) Guru memperjelas lagi materi mengenai menulis narasi.

4) Guru menunjukkan kepada siswa mengenai kesalahan dan kekurangan

hasil menulis narasi siswa pada pertemuan sebelumnya agar siswa

mengetahui dan tidak mengulanginya lagi pada kegiatan menulis narasi

berikutnya.

5) Guru memberikan reward kepada siswa yang aktif bertanya dan menjawab

dengan tambahan nilai dan pujian.

6) Guru melibatkan siswa dalam dikusi kelompok untuk mendiskusikan

permasalahan dalam menulis narasi dengan metode mind mapping.

Tahap-tahap perencanaan pembelajaran menulis narasi dengan

metode peta pikiran (mind mapping) yang direncanakan adalah sebagai

berikut.

1) Guru bersama peneliti merumuskan permasalahan pokok siswa dalam

menulis narasi. Dapat disimpulkan bahwa siswa mengalami kesulitan

dalam membuat mind mapping, merangkai kalimat yang sesuai dengan ide

pokok, dan menggunakan pilihan kata yang tepat.

2) Guru dan peneliti merancang skenario pembelajaran menulis narasi

dengan menggunakan metode mind mapping. Langkah-langkah yang

disepakati yaitu sebagai berikut.

a) Guru memberikan apersepsi yakni menggali ingatan siswa pada

pembelajaran lalu. Apersepsi bekisar pada materi yang telah diajarkan

sebelumnya seperti kalimat langsung dan tak langsung, teks

wawancara, dan menulis narasi. Guru juga menjanjikan akan memberi

reward berupa tambahan nilai pada siswa yang aktif bertanya atau

Page 90: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

menjawab pertanyaan yang diberikan. Sebelum itu, guru memindah

tempat duduk beberapa anak yang ramai dan membuat posisi silang

antara siswa putra dan putri.

b) Guru juga menumbuhkan motivasi siswa dengan menyebutkan nama

siswa yang mendapatkan hasil narasi terbaik pada minggu lalu agar

siswa yang lain juga ikut termotivasi.

c) Guru menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai.

d) Guru menyuruh siswa yang mendapatkan hasil terbaik untuk maju dan

membacakan karangannya.

e) Guru menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa selama pembelajaran

menulis narasi yang telah dilakukan pada pertemuan minggu lalu.

f) Guru memberikan penghargaan berupa pujian pada siswa yang

mempunyai hasil terbaik pada gambar mind mapping dan karangan

narasi yang dibuat.

g) Guru membagikan teks wawancara dan menunjuk 2 orang siswa untuk

membacakannya. Kemudian guru bersama siswa menelaah isi teks

wawancara yang telah dibaca.

h) Guru memberikan contoh cara membuat gambar mind mapping

berdasarkan isi teks wawancara.

i) Siswa membuat kerangka karangan dalam bentuk mind mapping sesuai

dengan isi teks wawancara.

j) Siswa menulis narasi berdasarkan peta pikiran (mind mapping) yang

telah mereka buat.

k) Guru bersama siswa melakukan refleksi dan menyimpulkan kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan.

3) Guru bersama peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) dengan menggunakan metode mind mapping. Perencanaan RPP

mencakup penentuan standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan

pembelajaran, indikator, materi pembelajaran, langkah-langkah

Page 91: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

pembelajaran, sumber belajar, penilaian, dan pedoman penilaian.

(Lampiran 31 halaman 177)

4) Guru dan peneliti mempersiapkan media pembelajaran seperti kertas hvs,

kertas folio dan contoh gambar mind mapping. Guru dan peneliti juga

menentukan teks wawancara yang akan digunakan sebagai sumber isi

narasi yang akan dibuat.

5) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian yang berupa tes dan

nontes. Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa dalam menulis

narasi sedangkan instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi

yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan siswa selama

apersepsi, minat dan motivasi siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran,

dan keaktifan dan perhatian saat guru menyampaikan materi.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus II ini dilaksanakan selama tiga kali

pertemuan, yaitu pada hari Jumat, 30 Maret 2012; Sabtu, 31 Maret 2012; dan

Rabu, 4 April 2012 di ruang kelas VII A SMP Negeri 14 Surakarta. Tiap-tiap

pertemuan adalah 1x40 menit; 1x40 menit; dan 2x40 menit. Sesuai dengan

RPP yang telah dibuat dan disepakati antara peneliti dan guru, pelaksanaan

pembelajaran menulis narasi pada siklus II ini dilakukan oleh guru kelas VII

A SMP Negeri 14 Surakarta.

1) Pertemuan I

Pertemuan I dilaksanakan pada hari Jumat, 30 Maret 2012 pada

jam keempat, yaitu pukul 09.00-09.30 WIB. Materi yang diajarkan pada

pertemuan ini adalah pengulangan materi kalimat langsung dan tak

langsung, teks wawancara, dan menulis narasi. Selain itu, guru juga

menjelaskan lagi tentang pembuatan mind mapping sebagai kerangka

paragraf narasi.

Secara rinci, urutan pelaksanaan tindakan pada pertemuan I

adalah sebagai berikut.

Page 92: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

a) Guru mengucapkan salam untuk membuka pembelajaran kemudian

mengondisikan kesiapan siswa dengan memindah tempat duduk

beberapa anak yang ramai dan membuat posisi silang antara siswa

putra dan siswa putri. Guru bertanya jawab tentang pengalaman

menulis narasi dan membuat gambar mind mapping pada minggu lalu.

b) Guru memberikan apersepsi, yakni menggali ingatan siswa pada

pembelajaran lalu. Apersepsi meliputi materi yang telah diajarkan

sebelumnya seperti kalimat langsung dan tak langsung, teks

wawancara, dan menulis narasi. Guru juga menjanjikan akan memberi

reward berupa tambahan nilai pada siswa yang aktif bertanya atau

menjawab pertanyaan yang diberikan guru.

c) Guru menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai.

d) Guru menumbuhkan motivasi siswa dengan menyebutkan nama siswa

yang mendapatkan hasil narasi terbaik pada minggu lalu agar siswa

yang lain juga ikut termotivasi.

e) Guru menyuruh seorang siswa yang mendapatkan hasil terbaik untuk

maju dan membacakan karangannya.

f) Guru memberikan penghargaan berupa pujian pada siswa yang

mempunyai hasil terbaik pada gambar mind mapping dan karangan

narasi yang dibuat.

g) Guru membagikan teks wawancara dan menunjuk 2 orang siswa untuk

membacakannya.

h) Guru bersama siswa membahas tokoh, latar, dan isi di dalam teks

wawancara.

i) Guru juga memberikan penjelasan lagi mengenai penulisan kalimat

tidak langsung yang benar karena pada hasil menulis narasi kemarin

masih ditemukan kesalahan penulisan. Guru menuliskan kesalahan-

kesalahan yang ditemukan pada hasil tulisan siswa. Guru juga

menyuruh siswa menulisnya di buku tulis agar bisa dipelajari lagi di

rumah.

Page 93: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

j) Guru bersama siswa melakukan refleksi dan menyimpulkan kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan.

k) Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan pertama ini sudah

dapat berjalan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat.

Pada pertemuan ini dibahas materi dan kesalahan menulis narasi agar

siswa lebih paham dan matang sehingga diharapkan siswa tidak

mengulangi kesalahan-kesalahan yang sama pada kegiatan menulis narasi

selanjutnya.

2) Pertemuan II

Pertemuan II dilaksanakan pada hari Sabtu, 31 Maret 2012 pada

jam keempat, yaitu pukul 09.00-09.40 WIB. Pada pertemuan ini kegiatan

yang dilakukan adalah membuat kerangka karangan yang berupa mind

mapping.

Secara rinci, urutan pelaksanaan tindakan pada pertemuan II dapat

dijelaskan sebagai berikut.

a) Guru mengucapkan salam untuk membuka pelajaran. Guru

memindah tempat duduk beberapa anak yang ramai dan membuat

posisi silang antara siswa putra dan siswa putri.

b) Guru menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai.

c) Guru menunjuk 2 orang siswa untuk membacakan teks wawancara

yang telah dibagi.

d) Guru mengulangi kembali pengertian mind mapping dan cara

membuatnya sebagai kerangka karangan, seperti yang sudah

dijelaskan pada pertemuan sebelumnya.

e) Guru membagi membagi siswa ke dalam kelompok dan menyuruh

siswa membuat gambar mind mapping berdasarkan isi teks

wawancara. Guru menegaskan kepada siswa agar lebih bisa

mengefektifkan waktu karena waktu pembelajaran hanya satu jam

pelajaran.

Page 94: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

f) Guru berkeliling kelas memantau pekerjaan siswa.

g) Guru menyuruh siswa mengumpulkan hasil mind mapping yang

telah dibuat.

h) Guru bersama siswa melakukan refleksi dan menyimpulkan kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberitahu siswa tentang

kegiatan pada pertemuan berikutnya yaitu menulis narasi dari mind

mapping yang telah dibuat.

i) Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan kedua sudah

berjalan sesuai dengan rencana yaitu siswa menyelesaikan gambar mind

mapping. Kegiatan pada pertemuan selanjutnya adalah siswa menulis

narasi dari gambar mind mapping yang telah dibuat.

3) Pertemuan III

Pertemuan III dilaksanakan pada hari Rabu, 4 April 2012 pada

jam ketiga dan keempat, yaitu pukul 08.20-09.40 WIB. Pada pertemuan

ini kegiatan yang dilakukan adalah membuat narasi dari mind mapping

yang telah dibuat.

Secara rinci, urutan pelaksanaan tindakan pada pertemuan III

dapat dijelaskan sebagai berikut.

a) Guru mengucapkan salam untuk membuka pembelajaran. Guru

memindah tempat duduk beberapa anak yang ramai dan membuat

posisi silang antara siswa putra dan siswa putri.

b) Guru menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai.

c) Guru memberikan apersepsi dengan bertanya jawab mengenai

pengertian dan karakteristik paragraf narasi, seperti yang sudah

dijelaskan pada pertemuan sebelumnya.

d) Guru membagikan hasil pekerjaan mind mapping siswa.

e) Guru menyuruh siswa membuat karangan narasi dari hasil mind

mapping yang telah dibuat.

Page 95: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

f) Guru menyuruh siswa untuk maju membacakan hasil karangan narasi

yang telah dibuat kemudian dikumpulkan di meja guru.

g) Guru dan siswa mengoreksi karangan narasi yang telah dibacakan tadi.

h) Guru memberi pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang telah

dipelajari.

i) Guru bersama siswa melakukan refleksi dan menyimpulkan kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan.

j) Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

Kegiatan akhir pembelajaran diisi dengan kegiatan guru bersama

siswa melakukan refleksi dan menyimpulkan semua hasil kegiatan

pembelajaran. Setelah itu, guru menutup pembelajaran bahasa Indonesia.

c. Observasi

Tindakan siklus 2 dilaksanakan dalam tiga pertemuan, yaitu pada

hari Jumat, 30 Maret 2012; Sabtu, 31 Maret 2012; dan Rabu, 4 April 2012.

Alokasi waktu pada masing-masing pertemuan adalah 1x40 menit; 1x40

menit; dan 2x40 menit. Seperti pada observasi sebelumnya, peneliti

menggunakan alat bantu berupa lembar observasi. Lembar observasi

diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang telah dirumuskan oleh

peneliti dengan guru kelas.

Observasi ini dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh data

mengenai seberapa besar perkembangan pembelajaran bahasa Indonesia pada

kemampuan menulis narasi dengan metode peta pikiran (mind mapping)

siklus II pada siswa kelas VII A SMP Negeri 14 Surakarta. Pengamatan

ditujukan pada aktivitas atau partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.

Peneliti mengambil posisi duduk di tempat duduk paling belakang agar tidak

mengganggu jalannya proses pembelajaran (Lampiran 45 halaman 214).

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap guru dan siswa pada siklus II

menunjukkan adanya peningkatan keaktifan, minat dan motivasi, dan

keaktifan dan perhatian saat guru menyampaikan materi serta hasil menulis

narasi.

Page 96: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

d. Analisis dan Refleksi

Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada tindakan siklus

II dapat dikemukakan sebagai berikut:

1) Pada saat guru menyampaikan materi, seluruh siswa sudah memperhatikan

dengan baik. Posisi guru tidak terpusat pada satu titik saja, sehingga

seluruh siswa dapat dipantau dan mendapatkan perhatian dari guru.

2) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk menulis narasi dengan

menggunakan media gambar peta pikiran yang telah dibuat oleh masing-

masing siswa. Semangat dan antusias siswa saat mengerjakan tugas

meningkat secara signifikan.

3) Pada saat mengerjakan tugas, kefokusan siswa sudah menunjukkan

perubahan yang signifikan. Hal tersebut dibuktikan dengan antusiasme

siswa dalam mengerjakan perintah guru.

4) Adanya reward dari guru efektif meningkatkan keaktifan minat dan

motivasi siswa dalam merespon pernyataan atau stimulus yang diberikan.

5) Hasil menulis narasi yang dibuat siswa sudah menunjukkan peningkatan,

yaitu terlihat pada pengembangan gagasan/ide yang menarik dan sesuai

tema, pemakaian diksi yang tepat, dan penggunaan bahasa yang

komunikatif.

Page 97: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Tabel 13. Perolehan Nilai Keaktifan Siswa pada Siklus II

No. Nama Siswa

Keaktifan Siswa

Selama Apersepsi

Minat dan

motivasi siswa

saat mengikuti

kegiatan

pembelajaran

Keaktifan dan

perhatian saat guru

menyampaikan

materi Skor

Nilai Keterangan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1. Annida Ayu Safitri V V V 14 93 Sangat Baik

2. Annisa Fitriana V V V 14 93 Sangat Baik

3. Chrisgifta Indah

Pradana V V V 14 93 Sangat Baik

4. Dimas Setyawan V V V 9 60 Cukup

5. Dias Nurmala Sari V V V 12 80 Baik

6. Diki Setiawan V V V 12 80 Baik

7. Fanny Fiola

Herwanda V V V 13 87 Baik

8. Feliks Tri Utomo V V V 9 60 Cukup

9. Ghusta Lorensa V V V 14 93 Sangat Baik

10. Gracia Elena V V V 12 80 Baik

11. Jerrymia Heaven V V V 13 87 Baik

12. Johan’s Ivan

Tanujaya V V V 9 60 Cukup

13. Karisma Adista

Pramesthi V V V 12 80 Baik

14. Lantang Hari

Utomo V V V 9 60 Cukup

15. Liva Tamalasari V V V 12 80 Baik

16. Lucky Indriyani V V V 12 80 Baik

17. Mayang Anggung

Safitri V V V 13 87 Baik

18. Nindya Meta Indria

Sari V V V 12 80 Baik

19. Rifaldi Muhamad

Ridho V V V 14 93 Sangat Baik

20. Robby Agung

Permana V V V 13 87 Baik

21. Rolanda Galih

Wicaksono V V V 11 74 Baik

22. Ruth Indah Natalia V V V 11 74 Cukup

23. Shieren

Marsellianawati V V V 12 80 Baik

24. Surya Yuli

Setiawan V V V 9 60 Cukup

25. Tegar Madani

Varianto V V V 14 93 Sangat Baik

26. Velia Dian Pratiwi V V V 13 87 Baik

27. Wahyu Cakra Guna V V V 14 93 Sangat Baik

28. Yekti Murakapi V V V 14 93 Sangat Baik

29. Yonathan

Christovani V V V 9 60 Cukup

30. Yusuf Bachtiar V V V 14 93 Sangat Baik

31. Zonifar Eranza V V V 12 80 Baik

Persentase 81%

( 25 siswa)

81%

(25 siswa)

77%

(24 siswa)

2500

Rata-Rata 80,64

Page 98: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Tabel 14. Perolehan Nilai Menulis Narasi pada Siklus II

No Nama Komponen yang Dinilai Jumlah

Nilai

(100)

Ket

(T/BT) I

II

III

IV

V

1. Annida Ayu Safitri 28 18 18 20 4 88 T

2. Annisa Fitriana 29 18 17 22 4 90 T

3. Chrisgifta Indah Pradana 26 17 18 18 4 83 T

4. Dimas Setyawan 21 13 10 11 3 58 BT

5. Dias Nurmala Sari 28 18 19 21 4 90 T

6. Diki Setiawan 27 18 17 21 4 87 T

7. Fanny Fiola Herwanda 25 15 16 22 4 82 T

8. Feliks Tri Utomo 22 16 10 11 3 62 BT

9. Ghusta Lorensa 29 18 18 21 4 90 T

10. Gracia Elena 27 17 17 21 4 86 T

11. Jerrymia Heaven 22 15 14 20 4 75 T

12. Johan’s Ivan Tanujaya 20 17 11 11 3 62 BT

13. Karisma Adista Pramesthi 27 18 17 19 4 85 T

14. Lantang Hari Utomo 20 10 10 13 3 56 BT

15. Liva Tamalasari 28 18 17 22 4 89 T

16. Lucky Indriyani 25 16 15 20 4 80 T

17. Mayang Anggung Safitri 30 20 18 23 4 95 T

18. Nindya Meta Indria Sari 27 20 17 22 4 90 T

19. Rifaldi Muhamad Ridho 26 18 17 21 4 86 T

20. Robby Agung Permana 25 16 18 21 4 84 T

21. Rolanda Galih Wicaksono 28 18 18 20 4 88 T

22. Ruth Indah Natalia 27 18 17 20 4 86 T

23. Shieren Marsellianawati 28 18 18 20 4 88 T

24. Surya Yuli Setiawan 21 13 12 11 3 60 BT

25. Tegar Madani Varianto 27 18 18 18 4 85 T

26. Velia Dian Pratiwi 28 18 17 20 4 87 T

27. Wahyu Cakra Guna 29 18 18 21 4 90 T

28. Yekti Murakapi 28 18 17 18 4 85 T

29. Yonathan Christovani 22 13 11 11 3 60 BT

30. Yusuf Bachtiar 25 14 17 14 4 74 T

31. Zonifar Eranza 25 16 13 17 4 75 T

Jumlah 2496

Rata-rata 80,51

Keterangan:

I = Isi

II = Organisasi Isi

III = Kosakata

IV = Pengembangan Bahasa

V = Mekanika

Page 99: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

T = Tuntas

BT = Belum Tuntas

Persentase keaktifan, minat dan motivasi, dan keaktifan dan

perhatian saat guru menyampaikan materi berturut-turut adalah 81%, 81%,

dan 77%. Nilai yang diperoleh siswa pada siklus II telah menunjukkan

perubahan yang cukup signifikan dengan nilai rata-rata kelas mencapai 80,51

dengan persentase ketuntasan 80,64%. Dengan demikian, dapat dikatakan

bahwa pembelajaran menulis narasi dengan menggunakan metode mind

mapping pada siklus II ini sudah berhasil meningkatkan kualitas proses dan

hasil.

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus

Dari hasil pengamatan peneliti dari siklus I dan siklus II, dapat

diungkapkan bahwa kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis narasi melalui

metode peta pikiran (mind mapping) mengalami peningkatan.

Tabel 15. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus

No. Aspek Persentase

Siklus I Siklus II

1 Siswa aktif selama apersepsi 51,6% 81%

2. Siswa berminat dan bermotivasi

saat mengikuti kegiatan

pembelajaran

67,7% 81%

3. Siswa aktif dan perhatian saat guru

menyampaikan materi 74,2% 77 %

4. Kemampuan siswa dalam

menulis narasi 45,16% 80,64%

Page 100: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Siklus I Siklus

II

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Pe

rse

nta

se

Tindakan

Perbandingan antar siklus

Aktif selamaapersepsi

Minat danMotivasi

Aktif danPerhatian

Mampu menulisnarasi

Gambar 5. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus

Page 101: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Tabel 16. Perolehan Nilai Menulis Narasi pada Siklus I dan II

No Nama Siklus

I

Siklus

II

Keterangan

1. Annida Ayu Safitri 72 88 Meningkat

2. Annisa Fitriana 78 90 Meningkat

3. Chrisgifta Indah Pradana 69 83 Meningkat

4. Dimas Setyawan 49 58 Meningkat tetapi belum tuntas

5. Dias Nurmala Sari 76 90 Meningkat

6. Diki Setiawan 62 87 Meningkat

7. Fanny Fiola Herwanda 55 82 Meningkat

8. Feliks Tri Utomo 48 62 Meningkat tetapi belum tuntas

9. Ghusta Lorensa 83 90 Meningkat

10. Gracia Elena 51 86 Meningkat

11. Jerrymia Heaven 74 75 Meningkat

12. Johan’s Ivan Tanujaya 50 62 Meningkat tetapi belum tuntas

13. Karisma Adista Pramesthi 77 85 Meningkat

14. Lantang Hari Utomo 46 56 Meningkat tetapi belum tuntas

15. Liva Tamalasari 71 89 Meningkat

16. Lucky Indriyani 71 80 Meningkat

17. Mayang Anggung Safitri 78 95 Meningkat

18. Nindya Meta Indria Sari 72 90 Meningkat

19. Rifaldi Muhamad Ridho 56 86 Meningkat

20. Robby Agung Permana 63 84 Meningkat

21. Rolanda Galih Wicaksono 69 88 Meningkat

22. Ruth Indah Natalia 49 86 Meningkat

23. Shieren Marsellianawati 65 88 Meningkat

24. Surya Yuli Setiawan 37 60 Meningkat tetapi belum tuntas

25. Tegar Madani Varianto 78 85 Meningkat

26. Velia Dian Pratiwi 70 87 Meningkat

27. Wahyu Cakra Guna 75 90 Meningkat

28. Yekti Murakapi 73 85 Meningkat

29. Yonathan Christovani 55 60 Meningkat tetapi belum tuntas

30. Yusuf Bachtiar 67 74 Meningkat

31. Zonifar Eranza 46 75 Meningkat

D. Pembahasan

Berdasarkan pada permasalahan yang dirumuskan dalam bagian

pendahuluan serta paparan hasil penelitian, berikut ini dijabarkan pembahasan

hasil penelitian yang meliputi kualitas pembelajaran dan kemampuan menulis

narasi dengan metode mind mapping siswa kelas VII A SMP Negeri 14 Surakarta.

Page 102: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

1. Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran Menulis Narasi dengan

Menggunakan Metode Mind Mapping

Penilaian proses diambil berdasarkan keaktifan, minat dan motivasi, dan

keaktifan dan perhatian siswa saat guru menyampaikan materi. Aktivitas-aktivitas

yang diamati antara lain yaitu: (1) berbicara sendiri dengan teman, (2)

mengerjakan pekerjaan lain, (3) mengantuk, (4) mengganggu teman lain, (5)

memperhatikan penjelasan guru, (6) mencatat penjelasan guru, (7) menjawab

karena ditunjuk guru, (8) mengerjakan tugas yang diperintahkan guru, (9) aktif

berdiskusi, dan (10) aktif bertanya/menjawab pertanyaan guru atau aktif

berpendapat.

Keaktifan siswa dinilai dari adanya keberanian dalam hal berpendapat,

aktif berdiskusi, dan aktif bertanya/menjawab pertanyaan yang diberikan oleh

guru. Minat, motivasi, dan perhatian siswa dinilai dari segala aktivitas yang tidak

mengganggu atau menyimpang selama proses pembelajaran berlangsung.

Aktivitas-aktivitas baik tersebut yaitu memperhatikan penjelasan guru, mencatat

penjelasan guru, dan mengerjakan tugas yang diperintahkan guru.

Dalam pembelajaran menulis narasi dengan menggunakan metode mind

mapping, siswa mengalami peningkatan secara kualitas proses. Hal ini dapat

dilihat dari:

1) Ranah Kognitif

a) Siswa dapat mengembangkan isi pikiran atau gagasannya dengan

metode mind mapping.

b) Siswa lebih mudah membuat karangan narasi dengan metode mind

mapping.

c) Siswa secara runtut dapat mengungkapkan isi pikirannya dalam bentuk

karangan narasi dengan metode mind mapping.

d) Kemampuan siswa dalam mengerjakan karangan narasi meningkat.

2) Ranah Afektif

a) Siswa bersemangat mengikuti pelajaran menulis narasi dengan

menggunakan metode mind mapping.

Page 103: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

b) Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan menggunakan metode

mind mapping.

c) Siswa mengikuti petunjuk dan mengerjakan tugas yang diberikan guru.

d) Siswa mengumpulkan tugas tepat waktu.

3) Ranah Psikomotorik

a) Siswa aktif menjawab pertanyaan guru saat pembelajaran berlangsung.

b) Siswa aktif dalam kegiatan diskusi .

c) Siswa aktif memberikan komentar terhadap hasil narasi temannya.

Setelah diterapkan metode mind mapping, siswa mengalami peningkatan

keaktifan, minat dan motivasi, dan keaktifan dan perhatian saat guru

menyampaikan materi berturut-turut hingga 81%, 81%, dan 77%. Dengan

demikian, penerapan metode mind mapping berhasil meningkatkan kualitas proses

pembelajaran menulis narasi siswa kelas VII A SMP Negeri 14 Surakarta tahun

ajaran 2011/2012.

2. Peningkatan Kualitas Hasil Pembelajaran Menulis Narasi dengan

Menggunakan Metode Mind Mapping

Menurut Sudjana (2009), ―Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan

yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya‖ (hlm. 22). Hasil

yang ingin dicapai dalam pembelajaran keterampilan menulis narasi dengan

menggunakan metode mind mapping adalah pencapaian nilai kompetensi menulis

narasi yang meningkat secara hasil. Dengan meningkatnya keaktifan siswa dalam

proses pembelajaran dengan metode peta pikiran (mind mapping) maka hasil

belajar menulis narasi siswa kelas VII A SMP Negeri 14 Surakarta juga

meningkat. Peningkatan dapat dilihat dari nilai hasil kemampuan menulis narasi

yang diperoleh siswa pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan dan

setelah dilaksanakan tindakan siklus I dan siklus II.

Dari hasil pelaksanaan siklus dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang

mencapai KKM ≥70 mengalami peningkatan yang signifikan. Nilai rata-rata

kemampuan menulis narasi siswa pada kondisi pratindakan adalah 62,25 dengan

Page 104: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

perbandingan dari 31 siswa hanya 12 yang tuntas dengan nilai di atas 70. Pada

siklus I mengalami peningkatan yaitu nilai rata-rata kemampuan menulis narasi

siswa menjadi 64,03 dengan rincian 14 siswa mendapat nilai di atas 70 (45,16%).

Pada akhir pelaksanaan siklus II nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa

adalah 80,51 dengan rincian 25 siswa mendapat nilai di atas 70 (80, 64%).

Peningkatan tersebut membuktikan bahwa metode peta pikiran (mind mapping)

dapat membantu meningkatkan kualitas hasil pembelajaran menulis narasi siswa

kelas VII A SMP Negeri 14 Surakarta.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa salah satu upaya untuk

meningkatkan kemampuan menulis narasi siswa kelas VII A SMP Negeri 14

Surakarta adalah dengan menggunakan metode peta pikiran (mind mapping).

Metode mind mapping dapat memudahkan siswa dalam menuangkan

pikiran/gagasannya ke dalam bentuk karangan narasi. Selain itu, siswa juga

menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran menulis narasi dengan

menggunakan metode mind mapping.

Terhadap enam anak yang tidak mencapai batas minimal ketuntasan

belajar (70), peneliti telah melakukan wawancara mendalam pada guru yang

bersangkutan. Dari wawancara dengan guru terungkap bahwa keenam siswa

tersebut tergolong siswa yang mengalami kesulitan belajar. Siswa tersebut

memang lebih lambat dalam pembelajaran. Hal ini diketahui dari perolehan nilai

siswa pada sebagian besar pelajaran yang lain juga. Keenam siswa tersebut

mendapat nilai kurang dibandingkan dengan siswa yang lain.

Perolehan nilai pada tabel di siklus I dan II diketahui bahwa beberapa

anak mempunyai masalah yang berbeda pada masing-masing pembobotan

penilaian. Dimas Setyawan, Feliks Tri Utomo, dan Johan’s Ivan Tanujaya

mempunyai kesulitan dalam hal pemakaian kosakata dan pengembangan bahasa.

Di dalam hasil menulis narasinya terjadi banyak sekali penggunaan pilihan kata

yang tidak tepat. Seringnya terjadi kesalahan dalam konstruksi kalimat membuat

makna menjadi membingungkan. Kesalahan-kesalahan ini dapat diminimalisasi

dengan banyak membaca dan berlatih menulis. Hal tersebut dapat menambah

Page 105: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

perbendaharaan kata sehingga dapat menggunakannya dalam konstruksi kalimat

dengan tepat.

Surya Yuli Setiawan dan Yonathan Christovani juga mempunyai

permasalahan yang sama seperti Dimas Setyawan, Feliks Tri Utomo, dan Johan’s

Ivan Tanujaya yang mempunyai kesulitan dalam hal pemakaian kosakata dan

pengembangan bahasa. Perbedaannya, kesalahan-kesalahan penggunaan kosakata

pada tulisan Surya dan Yonathan tidak sampai mengaburkan makna. Persamaan

yang lain, kelima siswa ini sudah dapat mengembangkan tema meskipun ide

ceritanya masih terbatas atau belum dikembangkan secara bagus.

Lantang Hari Utomo mempunyai kesulitan dalam menguasai komponen

organisasi isi dan kosakata. Gagasan-gagasan yang ditulisnya terpotong-potong

dan ekspresinya kurang lancar. Pemanfaatan potensi kata yang terbatas dan

terjadinya kesalahan penggunaan kosakata dapat membuat makna menjadi rusak.

Kesalahan ejaan yang masih banyak terjadi juga mengurangi estetika sebuah

tulisan.

Untuk mengurangi kesalahan-kesalahan, sebaiknya keenam siswa

tersebut belajar bersama dengan siswa yang lebih menguasai komponen penulisan

atau bisa juga dengan guru yang bersangkutan. Motivasi, minat, dan kebiasaan

belajar juga harus ditumbuhkan lagi. Dengan demikian, diharapkan siswa lebih

fokus dan aktif dalam pembelajaran menulis narasi sehingga mampu menulis

narasi dengan baik.

Page 106: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua

siklus, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan

metode peta pikiran (mind mapping) dapat meningkatkan:

1. Penggunaan metode peta pikiran (mind mapping) dapat meningkatkan

kualitas proses pembelajaran menulis narasi siswa kelas VII A SMP Negeri

14 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 dalam. Hal ini tampak pada peningkatan

persentase keaktifan siswa selama apersepsi, minat dan motivasi siswa saat

mengikuti kegiatan pembelajaran, dan keaktifan dan perhatian siswa saat guru

menyampaikan materi berturut-turut adalah 51,6%, 67,7%, dan 74,2%. Pada

siklus II persentase keaktifan siswa selama apersepsi, minat dan motivasi

siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran, dan keaktifan dan perhatian

siswa saat guru menyampaikan materi berturut-turut meningkat hingga 81%,

81%, dan 77%.

2. Penggunaan metode peta pikiran (mind mapping) dapat meningkatkan

kualitas hasil pembelajaran menulis narasi siswa kelas VII A SMP Negeri 14

Surakarta tahun ajaran 2011/2012 dalam. Peningkatan hasil menulis narasi

tersebut dapat dibuktikan dengan meningkatnya nilai hasil menulis narasi

pada setiap siklusnya. Pada siklus I yaitu nilai rata-rata kemampuan menulis

narasi siswa 64,03 dengan rincian 14 siswa (45,16%) mendapat nilai di atas

70. Pada akhir pelaksanaan siklus II nilai rata-rata kemampuan menulis narasi

siswa adalah 80,51 dengan rincian 25 siswa (80,64%) mendapat nilai di atas

70.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan, dapat

diketahui bahwa dengan metode peta pikiran (mind mapping) dapat

meningkatkan kemampuan menulis narasi siswa kelas VII A SMP Negeri 14

89

Page 107: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Surakarta. Sehubungan dengan penelitian ini maka dapat dikemukakan

implikasi hasil penelitian sebagai berikut.

1. Implikasi Teoretis

a. Penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam rangka mengembangkan

pembelajaran ke arah yang lebih inovatif, menarik, dan tidak

membosankan. Guru dapat menggunakan metode mind mapping

sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan menulis

siswa.

b. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk memperkaya kajian

penelitian tindakan kelas. Guru maupun peneliti lain dapat melakukan

penelitian sejenis guna meningkatkan kualitas proses dan hasil

pembelajaran bahasa Indonesia secara umum. Dengan metode mind

mapping akan memudahkan siswa dalam mengungkapkan dan

mengembangkan hasil pemikirannnya dalam bentuk tulisan. Penelitian

ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan metode

pembelajaran bagi guru dalam memberikan materi pelajaran kepada

siswa.

2. Implikasi Praktis

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dan

calon guru untuk dapat memanfaatkan berbagai metode dalam

pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas proses

pembelajaran.

b. Penelitian ini dapat memberikan gambaran bahwa keberhasilan proses

pembelajaran tidak hanya tergantung pada ketersampaian materi saja

akan tetapi metode yang digunakan guru juga berpengaruh dalam

menentukan kualitas proses pembelajaran.

c. Penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif permasalahan sejenis

dalam pembelajaran, terutama untuk mengatasi masalah kemampuan

menulis siswa.

Page 108: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi di atas, peneliti mengajukan

saran-saran sebagai berikut.

1. Bagi Sekolah

a. Pihak sekolah hendaknya menambah sarana dan prasarana belajar

mengajar yang dapat digunakan oleh siswa dan guru guna

mendukung kegiatan pembelajaran, khususnya pembelajaran

Bahasa Indonesia.

b. Pihak sekolah hendaknya dapat memotivasi dan senantiasa

memberikan dorongan kepada para guru untuk meningkatkan

kemampuan mereka dalam kegiatan belajar mengajar, baik dengan

mengikutsertakan guru dalam kegiatan seminar, workshop,

penataran, maupun dengan mendukung guru untuk melakukan

berbagai penelitian dalam pendidikan dan pengajaran.

c. Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam melaksanakan

pembelajaran khususnya pembelajaran bahasa Indonesia, metode

mind mapping sangat bagus untuk diterapkan dalam rangka

meningkatkan kemampuan menulis siswa.

2. Bagi Guru

a. Guru dapat menerapkan metode peta pikiran (mind mapping) dalam

pembelajaran, khususnya materi menulis.

b. Guru hendaknya lebih memotivasi siswa agar berani

mengungkapkan ide, gagasan, serta perasaannnya melalui media

gambar yang kreatif dan inovatif.

c. Guru hendaknya bisa memunculkan tema-tema baru yang menarik

sehingga pembelajaran menulis tidak monoton dan tidak

membosankan.

d. Guru dapat menerapkan metode mind mapping secara maksimal

dan memvariasikannya dengan metode lain.

Page 109: PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING... · menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGGUNAAN ... Nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa pada ... metode peta pikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

e. Guru dapat menerapkan metode yang sesuai dan menarik yang

dapat merangsang keaktifan dan kefokusan siswa selama

pembelajaran.

3. Bagi Siswa

a. Siswa dapat menerapkan metode mind mapping dalam mencatat

materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.

b. Siswa diharapkan dapat memanfaatkan media gambar sebagai

sarana untuk meningkatkan kreativitas dalam pembelajaran

menulis.

c. Siswa hendaknya mengikuti pembelajaran secara aktif dan

bersungguh-sungguh.

d. Siswa hendaknya menggunakan gambar dan warna yang lebih

menarik dalam pembuatan mind mapping.

e. Siswa hendaknya menambah wawasan dengan banyak menulis dan

membaca karangan narasi agar dapat menghasilkan karangan yang

baik sehingga dapat mencapai nilai tuntas yang ditetapkan.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Penelitian ini diharapkan mampu memotivasi berkembangnya

penelitian-penelitian lain yang lebih kreatif dan inovatif.

b. Bagi peneliti lain diharapkan agar mampu berkolaborasi secara

aktif dengan guru dan menciptakan pendekatan pembelajaran baru

yang dapat mengembangkan bakat, potensi, dan kreativitas siswa

sehingga kualitas pendidikan di Indonesia dapat meningkat.

c. Peneliti lain diharapkan mampu menciptakan langkah-langkah

pembelajaran baru yang berkaitan dengan penggunaan media

gambar berwarna untuk memacu keaktifan dan kreativitas siswa

secara maksimal.