penginderaan jauh image to map

11
LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH REKTIFIKASI CITRA IMAGE TO MAP Disusun oleh : Ratna Prastyani NIM : 14/364073/TK/41877 Prodi : S1 Teknik Geodesi Jurusan Teknik Geodesi dan Geomatika Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 2016/2017

Upload: ratna-p

Post on 15-Jul-2016

73 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Metode rektifikasi secara image to map dengan ER Mapper 6.4

TRANSCRIPT

Page 1: Penginderaan Jauh Image to Map

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGINDERAAN JAUH

REKTIFIKASI CITRA

IMAGE TO MAP

Disusun oleh : Ratna Prastyani

NIM : 14/364073/TK/41877

Prodi : S1 Teknik Geodesi

Jurusan Teknik Geodesi dan Geomatika

Fakultas Teknik

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

2016/2017

Page 2: Penginderaan Jauh Image to Map

1. Mata Acara Praktikum

Melakukan rektifikasi citra satelit dengan menggunakan ER Mapper 6.4

2. Tujuan

a. Mahasiswa mampu memahami tujuan proses rektifikasi pada citra satelit.

b. Mahasiswa memiliki kemampuan untuk melakukan proses rektifikasi

dengan metode image to map dengan menggunakan ER Mapper 6.4.

3. Pelaksanaan

Hari, tanggal : Kamis, 10 Maret 2016

Waktu : 13.15 – 15.30 WIB

Tempat : Laboratorium Fotogrametri Tek.Geodesi UGM

4. Dasar Teori

Rektifikasi adalah suatu proses pekerjaan untuk memproyeksikan citra

yang ada ke bidang datar dan menjadikan bentuk konform (sebangun) dengan

sistem proyeksi peta yang digunakan, juga terkadang mengorientasikan citra

sehingga mempunyai arah yang benar (Erdas, 1991).

Untuk keperluan rektifikasi citra satelit, dibutuhkan beberapa koordinat

titik kontrol lapangan sebagai bagian dari titik sekutu. Koordinat titik kontrol

lapangan ini dapat diperoleh dari pengukuran langsung di lapangan dengan GPS

atau interpolasi dari peta dasar yang sudah ada.

Banyaknya titik kontrol yang harus dibuat tergantung pada kompleksitas

dari bentuk transformasi polynomial yang rencananya akan digunakan untuk

mengubah dataset raster ke dalam koordinat peta. Untuk hasil rektifikasi yang

baik, harus dilakukan persebaran titik kontrol secara merata dibandingkan

dengan hanya memusatkannya dalam satu area.

Ada beberapa alasan untuk melakukan rektifikasi, antara lain :

Untuk perbandingan sebuah pixel dalam beberapa aplikasi seperti

perubahan yang terjadi atau pemetaan kelembaman panas (perbandingan

citra yang diambil pada siang dan malam hari)

Page 3: Penginderaan Jauh Image to Map

Untuk membangun basis data sebuah pemodelan SIG

Untuk identifikasi sampel yang mengacu pada koordinat peta

Untuk membuat peta foto yang berskala tepat

Untuk keperluan tumpang susun (overlay) sebuah citra dengan data vektor

Untuk membandingan sebuah citra dalam berbagai skala

Untuk meningkatkan ketepatan hitungan jarak dan luas pada citra

Untuk membuat mosaik citra

Berbagai aplikasi lain yang membutuhkan identifikasi sebuah lokasi

geografis secara teliti.

Ground Control Point adalah suatu titik ikat lapangan yang mengarahkan

citra pada lokasi sebenarnya di lapangan. Citra yang belum terkoreksi geometrik

tidak memiliki GCP atau titik ikat lapangan. Citra yang seperti ini tidak dapat

digunakan sebgai pemandu lapangan, karena tidak dapat menunjukkan posisi

sebenarnya dimuka bumi. Citra yang belum terkoreksi geometrik ini perlu

dilakukan koreksi dengan cara pemasangan titik ikat lapangannya.

Georeferensi adalah proses penyamaan sistem koordinat dari peta ke citra,

dari cita ke citra maupun dari peta ke peta, sedangkan rektifikasi adalah proses

transformasi dari suatu sistem grid kedalam grid yang lain menggunakan

persamaan polinomial tertentu. Jadi proses rektifikasi citra dengan peta akan

meliputi proses georeferensi, karena sistem proyeksi berkaitan juga dengan

sistem koodinat. Georeferensi dari citra ke citra tidak terektifikasi kalau citranya

sama-sama belum di rektifikasi, dan sebaliknya bila salah satu citra sudah

direktifikasi maka georeferensi citra ke citra sama dengan rektifikasi.

5. Langkah Kerja

a. Membuka program ER Mapper 6.4

b. Membuka data citra (.jpg) yang akan direktifikasi dengan metode image to

map dengan cara File >> Open >>OK.

Page 4: Penginderaan Jauh Image to Map

c. Memulai proses rektifikasi image to map dengan perintah Process >>

Geocoding Wizard…

d. Step 1 atau 1) Start yaitu langkah untuk menentukan Geocoding Type yang

akan dipilih berupa tipe Polynomial yang selanjutnya diikuti dengan

membuka data citra yang akan direktifikasi lalu OK.

Page 5: Penginderaan Jauh Image to Map

e. Step 2 yaitu 2) Polynomial Setup berupa langkah penentuan order

Polynomial yaitu Linear dimana dalam tingkatan ini diperlukan paling

sedikit 3 titik control tanah (GCPs), sedangkan Quadratic diperlukan paling

sedikit 6 GCPs dan Cubic diperlukan paling sedikit 10 GCPs. Pada proses

rektifikasi ini akan dipilih order Linear.

f. Langkah selanjutnya yaitu Step 3 atau 3) GCP Setup dimana dilakukan

penentuan output koordinat ruang dari citra yang akan direktifikasi yang

menggunakan Datum WGS84 dengan proyeksi SUTM49 (UTM Zona 49S)

dan sistem koordinat Eastings/Northings.

Page 6: Penginderaan Jauh Image to Map

g. Kemudian dilanjutkan Step 4 atau 4) GCP Edit berupa pemberian GCP

sesuai dengan ketentuan order yang digunakan dimana Linear minimal 3

GCPs. Koordinat GCPs telah ditentukan dalam modul sebagai berikut :

Page 7: Penginderaan Jauh Image to Map

h. Untuk menambahkan GCP, maka klik atau posisikan pointer tepat pada posisi

GCP sesuai ketentuan dalam modul lalu klik tanda plus biru GCP atau Add

new GCP serta masukkan nilai Easting ( x ) dan Northing ( y ) sesuai dengan

nilai koordinat pada table.

i. Setelah semua GCP terplot, maka untuk melihat nilai RMS GCP dapat

dilakukan dengan mengkatifkan masing-masing GCP dari Off menjadi On.

Page 8: Penginderaan Jauh Image to Map

j. Untuk ketentuan RMS GCPs diusahakan < 1. Apabila nilai RMS GCPs masih

lebih dari 1 maka untuk mendapatkan nilai RMS yang lebih kecil maka GCPs

dapat digeser hingga nilai RMS minimal, dengan ketentuan pergeseran tidak

boleh melenceng jauh dari posisi sebenarnya. Lalu klik Save.

k. Apabila nilai RMS telah memenuhi kriteria, maka langkah terakhir Step 5

adalah 5) Rectify untuk memulai proses rektifikasi klik Save File and Start

Rectification.

Page 9: Penginderaan Jauh Image to Map

l. Setelah rektifikasi selesai, maka akan muncul kotak dialog baru berisi hasil

citra yang telah direktifikasi. Langkah selanjutnya adalah dengan menyimpan

hasil rektifikasi citra dalam ekstensi .TIFF dengan klik kanan pada cita dan

Save As.

6. Hasil dan Pembahasan

Citra yang belum direktifikasi

Citra yang telah direktifikasi

Page 10: Penginderaan Jauh Image to Map

Keterangan :

Dari kedua gambar diatas maka dapat dilihat adanya perubahan orientasi citra. Namun

dari segi bentuk proyeksi citra antara yang belum direktifikasi dengan yang sudah

terektifikasi tidak berbeda secara signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa pada saat

akuisisi data, platform berada posisi hampir tegak lurus dengan area yang diliput.

7. Kesimpulan

Dari kegiatan praktikum diatas, dapat disimpulkan bahwa :

a. Rektifikasi adalah suatu proses untuk memproyeksikan citra yang ada ke bidang

datar dan menjadikan bentuk konform (sebangun) dengan sistem proyeksi peta

yang digunakan, juga terkadang mengorientasikan citra sehingga mempunyai arah

yang benar.

b. Untuk hasil rektifikasi yang baik, maka penambahan GCP harus dilakukan secara

merata pada seluruh area pada citra dan tidak memusat.

c. Rektifikasi citra/image menjadi penting, salah satunya dalam hal pembenaran

skala.

Page 11: Penginderaan Jauh Image to Map

DAFTAR PUSTAKA

http://obralanilmu.blogspot.co.id/2013/03/koreksi-geometrik-rektifikasi-

dan.html (Diakses pada 29 November 2015, 06.25 WIB

http://welbee.blogspot.co.id/2011/04/arti-rektifikasirestitusi-dan-paralaks.html

(Diakses pada 29 November 2015, 06.18 WIB)