pengukuran kinerja lingkungan dengan … · audit records act: improve management review do:...
TRANSCRIPT
PENGUKURAN KINERJA LINGKUNGAN DENGAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN INTEGRATED ENVIRONMENT PERFORMANCE
MEASURMENT SYSTEM (IEPMS)DI PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY
SILVIA RACHMAWATI
NRP 9107201322
DOSEN PEMBIMBING
Prof. Dr. Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.Sc.
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Batasan dan Asumsi Penelitian
Sistematika Penulisan
4
mengevaluasi kinerja lingkungan perusahaan melalui Sistem Pengukuran Kinerja Lingkungan secara terintegrasi
Mengidentifikasi aspek-aspek lingkungan perusahaan
Merencanakan Sistem Pengukuran Kinerja Lingkungan
Mengukur nilai kinerja lingkungan perusahaan
mengetahui aspek lingkungan dan indikator kinerja
lingkungan (Environment Performance Indicator)
perusahaan.
mendapat rekomendasi atau masukan bagi
peningkatan kinerja lingkungan perusahaan
mengetahui nilai kinerja lingkungan berdasarkan
hasil dari Sistem Pengukuran Kinerja Lingkungan,
5
Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB IIKAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
Balance Scorecard
Pengukuran Kinerja Lingkungan
Key to Environment Performance Indicator (KEPI)
Sistem Manajemen Lingkungan (SML)
Integrated Environment Performance Measurement System (IEPMS)
Analytical Hierarchy Process (AHP)
Pembobotan dan Penilaian Aspek Lingkungan
Scoring System
Peraturan Perundangan Bagi Industri Es krim
7
Balanced Scorecard
(Kaplan dan Norton, 2000)
Finansial
Bisnis internal
Pertumbuhan&
Pembelajaran
Pelanggan BalancedScorecard
Kerangka kerja Balanced Scorecard
8
Pengukuran Kinerja Lingkungan
Identifikasi
stakeholder
Pengukuran
faktor lingkungan
Evaluasi
faktor lingkungan
Penentuan
kinerja lingkungan
Rekomendasi
tindakan
(Gunther dan Sturm, 2000)
Model Pengukuran Kinerja Lingkungan
9
Key to Environment Performance Indicator(KEPI)
RelevansiAkurasi
analisis
Measurability
Comparability
informasi kuantitatif dan kualitatif
tentang evaluasi lingkungan serta
efektifitas dan efisiensi perusahaan
dalam mengelola sumber daya
(Stutz et.al., 2004)
=
10
Sistem Manajemen Lingkungan
(SML)
(Deming dalam Wijayanto, 2005)
CHECK: Monitoring pengukuran Korektif & preventif Audit Records
ACT: improvemanagement review
DO: struktur trainingmanajemen lingk. dokumentasi
PLAN: PP kebijakan lingk. tujuan & sasaran program manajemen lingk.
SML menganut sistem PDCA
11
tujuan dan kebijakan lingkungan,
program-program research and development,
pertanggungjawaban lingkungan, komitmen dan
kesadaran karyawan,
kecelakaan dan keselamatan kerja (K3),
program pelatihan lingkungan, program audit
lingkungan,
program manajemen limbah,
penghargaan dan pengakuan publik,
program benchmarking,
sistem akuntansi lingkungan.
(Kep. Kepala Bapedal, 1995)
Visi/Tujuan lingkungan
pada organisasi
Ukuran kriteria lingkungan
KuantitatifFokus pada hasil
KualitatifFokus pada aktivitas
penggunaan sumber daya,
indikator-indikator resiko,
ijin-ijin regulasi,
jumlah dan komposisi limbah yang
didaur ulang,
biaya perbaikan lingkungan,
penanganan limbah dan buangan.
Model IEPMS
13
No. A. LUASAN DAMPAK Score
1. Berpengaruh pada unit kerja yang bersangkutan 12. Berpengaruh dalam area pabrik 33. Berpengaruh dalam kompleks perusahaan 54. Berpengaruh ke masyarakat 7No. B. KESERIUSAN DAMPAK
1. Tidak ada resiko terhadap flora, fauna, fasilitas, dan kesehatan 12. Ada resiko terhadap flora, fauna, fasilitas, dan kesehatan 33. Menyebabkan kerusakan pada flora, fauna, fasilitas, dan kesehatan 54. Menyebabkan kerusakan yang tetap atau abadi 7No. C. KEBOLEHJADIAN DAMPAK
1. Kecil sekali (kecelakaan yang tidak diharapkan) 12. Sesekali (tidak direncanakan) 33. Kemungkinan sering terjadi (direncanakan) 54. Tidak dapat dihindari 7No. D. WAKTU PEMAPARAN
1. Kurang dari sehari 12. Kurang dari seminggu 33. Kurang dari sebulan 54. Lebih dari sebulan 7No. E. PERATURAN PERUNDANGAN
1. Tidak atau belum diatur dalam PP 12. Diatur dalam PP dan sudah dipenuhi 33. Diatur dalam PP dan belum dipenuhi 5No. F. METODE PENGENDALIAN
1. Ada prosedur pengendalian dan dijalankan 12. Belum ada prosedur (tertulis), ada aktivitas pengendalian 33. Ada prosedur pengendalian, tidak dijalankan 54. Tidak ada prosedur pengendalian dan tidak ada aktivitas pengendalian 7No. G. IMAGE MASYARAKAT TERHADAP PERUSAHAAN
1. Baik (tidak berpengaruh) 12. Cukup (berpengaruh) 33. Buruk (sangat berpengaruh) 5
(Bapedal, 2007)
14
Scoring System
untuk mengetahui nilai
pencapaian terhadap target
yang telah ditetapkan untuk
setiap indikator kinerja.
15
Objective Matrix (OMAX)
Performance Criteria K1 K2 K3 K4 K5 Score
Performance
Realistic Performance Objective 10
9876543210
Score
Weight
Value
Current Performance Indicator
Previuos Performance Indicator
Index
(Riggs, 1987)
C2
a
b2
B
b1
C
C1
A Defining indicators
Quantifying
Monitoring
Tampilan OMAX
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN
Tahap Identifikasi Awal
Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tahap Analisis Data
Tahap Penarikan Kesimpulan dan Saran
18
Studi Lapangan Pendahuluan
Perumusan Masalah
Penetapan Tujuan Penelitian
Studi Literatur Studi Lapangan
Pengumpulan Data
Validasi KEPI
Valid?
Pengidentifikasian KEPI:• Identifikasi kegiatan & aspek lingkungan
perusahaan• Pembobotan aspek lingkungan dgn kriteria
BAPEDAL• Peraturan perundangan pengelolaan lingkungan
A
Ya
Tidak
Evaluasi dan rekomendasi perbaikan
Kesimpulan dan Saran
Pengkategorian KEPI dengan Traffic Light System
Scoring system dengan Objective Matrix (OMAX)
Spesifikasi KEPI
Penyusunan struktur hirarki Sistem Pengukuran Kinerja Lingkungan
A
Pembobotan KEPI dengan AHP
19
1. Identifikasi Awal Terhadap Seluruh Departemen Produksi
Tumpahan Ice cream
mix
Tumpahan Ice cream
mix
Ceceran air Panas
Produk es krim rusak
Bising
Prosespasteurisasi
Proseshomogenisasi
Proses cooling (chilling)
Prosesaging
Prosesfreezing
Proses filling (pengisian) Proseshardening
Proses packaging
Tumpahan Ice cream
mix
Sampah fisik
(kemasan)
Tumpahan bahanbaku padat
Sampah fisik(kemasan)
Tumpahan bahan baku
Penimbanganbahan baku
Proses pencampuran bahan baku
Proses mixing
Tumpahan bahan baku
cair
Sampah fisik
(kemasan)
Sampah fisik
(kemasan)
Produk es krim rusak
NH3
20
Cup rusakSisa polypropylene
Sampah fisik(kemasan)
Persiapan bahan baku
Pencetakan kemasan cup
Packaging kemasan cup
Cup rusak
Produk cone rusak Panas
Proses penyemprotan adonan (mix)
Proses pembentukan cone
Prosespendinginancone
Tumpahan adonan mix
Sampah fisik
(kemasan)
Tumpahan bahan baku
padat
Sampah fisik(kemasan)
Tumpahan bahan baku
Penimbanganbahan baku
Proses pencampuran bahan baku
Prosespersiapan
Tumpahan adonan mix
BisingProduk cone
rusak
Proses packaging cone
Sampah fisik
(kemasan)
Produk cone rusak
Ceceran bahanSampah fisik
(kulit buah)
Persiapanbahan baku
Pengolahan bahan baku
Pengemasan Penyimpanan
Sampah fisik(kemasan)
Produk rusak
21
Aspek lingkungan yang paling berpengaruh terhadap kinerja
lingkungan perusahaan :
• tumpahan bahan,
• sampah fisik (kemasan plastik, stick kayu, dan kulit buah),
• tumpahan ice cream,
• bising, dan
• gas NH3.
2. Evaluasi Terhadap Identifikasi Awal
22
UKURANLINGKUNGAN
ASPEK LINGKUNGAN
TUJUAN KEPI No. KEPI
BATAS
ASPEK KUANTITATIF
Bahan baku Bahan baku es krim
Mempersiapkan bahan susu skim sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan
Nilai pH 1 6,5-6,7
Kadar air 2 63%
Kadar lemak 3 11,5%
Viskositas 4 1,5-2,0 cP
Densitas 5 1,027-1,035 gr/cm3
Tumpahan bahan baku
Mengurangi tumpahan bahan baku saat pencampuran bahan baku
∑ tumpahan bahan baku
6 1%
kuantitatif
kualitatifdivalidasi
23
UKURANLINGKUNGAN
ASPEK LINGKUNGAN
TUJUAN KEPI No. KEPI
BATAS
ASPEK KUANTITATIF
Produk Kualitas produk Menghasilkan produk yang berkualitas tinggi sesuai dengan standart yang telah ditentukan perusahaan
Suhu produk 7 -25ºC
Densitas produk 8 0,83 gr/cm3
Pendistribusian produk
Menjaga kualitas produk agar dapat sampai ke konsumen dengan keadaan baik
Suhu truk sebelum memuat produk
9 Max -10ºC
Suhu produk 10 Max -15ºC
Suhu indikator truk sebelum pendistribusian
11 Max -18ºC
Pemanfaatan waste produksi
Memanfaatkan wasteproduksi atau gagal produksi untuk dimanfaatkan maupun diproduksi ulang
%waste gagal produksi yang direcycle di bagian produksi
12 75%
Utilitas Kualitas fresh water
Mempersiapkan fresh water (air bersih) yang berkualitas dalam proses produksi
Kadar pH 13 6-9
Turbidity 14 Max 5 FTU
Kebocoran fresh water
Mengurangi kebocoran fresh water
∑ terjadinya kebocoran fresh water
15 1%
Air untuk mencuci peralatan produksi
Menghemat pemakaian air pada aktivitas pencucian peralatan pabrik
∑ debit air untuk pencucian peralatan
16 10 m3/jam
24
UKURANLINGKUNGAN
ASPEK LINGKUNGAN
TUJUAN KEPI No. KEPI
BATAS
ASPEK KUANTITATIF
Limbah Waste water(limbah cair)
Memenuhi baku mutu limbah cair sesuai dengan peraturan perundangan yaitu Keputusan Gubernur Jatim no. 45 Tahun 2002
Kadar BOD5 17 Max 50 mg/L
Kadar COD 18 Max 150 mg/L
Kadar TDS 19 Max 250 mg/L
Kadar TSS 20 Max 50 mg/L
Kadar besi (Fe) 21 Max 30 mg/L
Kadar nitrate (NO3-N)
22 Max 50 mg/L
Kadar nitrite (NO2-N)
23 Max 5 mg/L
Kadar phosphate (PO4)
24 Max 20 mg/L
Detergent 25 Max 5 mg/L
Kadar ammonium (NH4)
26 Max 15 mg/L
Kadar chloride (Cl)
27 Max 500 mg/L
Kadar pH 28 6-9
Minyak dan lemak
29 Max 30 mg/L
25
UKURANLINGKUNGAN
ASPEK LINGKUNGAN
TUJUAN KEPI No. KEPI
BATAS
ASPEK KUANTITATIF
Limbah Limbah udara inside (emisi)
Memenuhi baku mutu limbah udara inside sesuai dengan SK Gub. KDH TK. I Jawa Timur no. 129/1996
Sulfur dioksida (SO2) 30 Max 800 mg/m3
Nitrogen dioksida (NO2) 31 Max 1000 mg/m3
Kadar gas klorin (CL2) 32 Max 15 mg/m3
Kadar NH3 33 Max 1 mg/m3
Partikel 34 Max 230 mg/m3
Limbah udara outside(ambien)
Memenuhi baku mutu limbah udara ambien sesuai dengan SK Gub. KDH TK. I Jawa Timur no. 129/1996
Oksida Nitrogen (NOx) 35 Max 0,5 ppm
Karbon monoksida (CO)
36 Max 20 ppm
Sulfur Dioksida (SO2) 37 Max 0,01 ppm
Timah Hitam (Pb) 38 Max 9,26 ppm
Amonia (NH3) 39 Max 2 ppm
Debu (partikel) 40 Max 0,26 ppm
Aktivitasproduksi
Noise (inside) Memenuhi baku mutu kebisingan dalam lingkungan kerja sesuai dengan SK. Menteri Tenaga Kerja no. Kep-51/MEN/1999
Kebisingan (dBa) 41 Max 85 dBa (8 jam)
Panas Memenuhi baku mutu tingkat panas dalam lingkungan kerja sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja no. Kep-51/MEN/1999
Suhu dalam C 42 24-30ºC
26
UKURANLINGKUNGAN
ASPEK LINGKUNGAN
TUJUAN KEPI No. KEPI
BATAS
ASPEK KUANTITATIF
K3 Program K3 Meminimalkan jumlah kecelakaan kerja perbulan
∑ kecelakaan kerja per periode
43 ∑ kecelakaankerja = 0
Meminimalkan jumlah karyawan yang izin karena sakit
∑ karyawan izin sakit per periode
44 Turun 5% daritahunsebelumnya
Meningkatkan jumlah Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan jumlah karyawan
%ketersediaan APD per hari
45 100%/hari
∑ karyawan yang memakai APD perhari
46 100%/hari
Kebakaran di area plant
Meminimalkan dan meniadakan terjadinya kebakaran di area plant
∑ kebakaran per periode
47 ∑ kebakaran= 0
27
UKURANLINGKUNGAN
ASPEK LINGKUNGAN
TUJUAN KEPI No. KEPI
BATAS
ASPEK KUANTITATIF
Efisiensi Efisiensi mesin mixing(pencampuran)
Meningkatkan efisiensi mesin mixing
Suhu es krim 48 50-55ºC
Efisiensi mesin pasteurisasi
Meningkatkan efisiensi mesin pasteurisasi
Suhu es krim 49 80-85ºC
Efisiensi mesin homogenisasi
Meningkatkan efisiensi mesin homogenisasi
Suhu es krim 50 71ºC
Efisiensi mesin aging
Meningkatkan efisiensi mesin aging
Suhu es krim 51 4-6ºC
Total solid (TS) es krim
52 36-45%
%Brix es krim 53 14%
Kadar lemak es krim (%fat)
54 10%
Viskositas es krim 55 50-300 cP
Densitas es krim 56 0,83 gr/cm3
pH es krim 57 6,5-6,7
Efisiensi mesin filling(pengisian)
Meningkatkan efisiensi mesin filling
Suhu cetakan 58 -5ºC
%overrun 59 70-80%
Efisiensi mesin hardening(pengerasan)
Meningkatkan efisiensi mesin hardening
Suhu pengerasan 60 (-35)-(-40)ºC
Efisiensi cold storage (ruang pendingin)
Meningkatkan efisiensi cold storage
Suhu cold storage 61 (-25)-(-40)ºC
28
UKURANLINGKUNGAN
ASPEK LINGKUNGAN
TUJUAN KEPI No. KEPI
BATAS
ASPEK KUALITATIF
Pentaatanhukum
Pentaatan hukum
Mentaati dan memenuhi peraturan pemerintah mengenai pengelolaan lingkungan
Jumlah pelanggaran hukum/periode (6 bulan)
62 Tidakadapelanggaranhukum
Sumber DayaManusia
Program Pelatihan Lingkungan
Melaksanakan program pelatihan lingkungan yang diadakan di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan agar meningkatkan kualitas SDM serta kesadaran dalam upaya pengelolaan lingkungan
Jumlah program pelatihan lingkungan di dalam perusahaan dan di luar perusahaan/periode (6 bulan)
63 Min 1pelatihan
Peran serta karyawan dalam program pelatihan lingkungan
Meningkatkan peran serta karyawan dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan (SML)
Jumlah karyawan yang mengikuti program pelatihan lingkungan di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan/periode (6 bulan)
64 20 orang
29
UKURANLINGKUNGAN
ASPEK LINGKUNGAN
TUJUAN KEPI No. KEPI
BATAS
ASPEK KUALITATIF
Sumber DayaManusia
Program pelatihan K3
Melaksanakan program pelatihan K3 yang diadakan dalam lingkungan perusahaan maupun di luar perusahaan untuk meningkatkan kualitas SDM serta kesadaran dalam upaya menjaga keselamatan dan kesehatan kerja
Jumlah program pelatihan K3/periode (6 bulan)
65 3 buah program pelatihan dalam 1 periode (6 bulan)
Komitmen dan tanggung jawab karyawan atas program K3
Meningkatkan peran serta karyawan terhadap upaya menjaga keselamatan dan kesehatan kerja
Jumlah karyawan yang mengikuti program pelatihan K3, baik di dalam maupun di luar perusahaan
66 20 orang
Strategiperusahaan
Program pengauditan
Mengevaluasi kinerja lingkungan perusahaan
Jumlah program pengauditan/periode (6 bulan)
67 Min 4 program
Penghargaan publik
Meningkatkan kepercayaan publik, konsumen, dan stakeholder dalam hal pencapaian kinerja lingkungan perusahaan
Jumlah penghargaan tentang lingkungan yang berhasil diraih/periode (6 bulan)
68 1 penghargaan dalam 1 periode (6 bulan)
30
KEPI Bobot KEPI KEPI Bobot KEPI KEPI Bobot KEPI KEPI Bobot KEPI KEPI Bobot KEPI
1 0.0205 15 0.0152 29 0.0026 43 0.0231 57 0.0020
2 0.0178 16 0.0133 30 0.0021 44 0.0055 58 0.0068
3 0.0199 17 0.0058 31 0.0013 45 0.0136 59 0.0068
4 0.0073 18 0.0058 32 0.0012 46 0.0136 60 0.0136
5 0.0073 19 0.0035 33 0.0011 47 0.0278 61 0.0068
6 0.0243 20 0.0049 34 0.0028 48 0.0136 62 0.2065
7 0.0418 21 0.0030 35 0.0012 49 0.0136 63 0.0173
8 0.0139 22 0.0015 36 0.0010 50 0.0136 64 0.0196
9 0.0115 23 0.0014 37 0.0011 51 0.0016 65 0.0675
10 0.0091 24 0.0016 38 0.0011 52 0.0016 66 0.0589
11 0.0145 25 0.0036 39 0.0006 53 0.0032 67 0.0975
12 0.0148 26 0.0034 40 0.0003 54 0.0031 68 0.0325
13 0.0175 27 0.0012 41 0.0183 55 0.0015
14 0.0175 28 0.0016 42 0.0092 56 0.0007
Hasil Pembobotan dengan AHP
31
PERFORMANCEKEPI 1 KEPI 2 Dst..
SCORE 10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
FINAL SCORE
WEIGHT
VALUE
Pencapaian periode I
Pencapaian periode II
Pencapaian terburuk
Estimasi tertinggi
Bobot KEPI
interpolasi
interpolasi
32
Hasil penilaian KEPI menggunakan Objective Matrix (OMAX) dikategorikan dengan
Traffic Light System ke dalam warna merah, kuning, dan hijau.
Didapatkan 7 KEPI kategori warna merah, 36 KEPI kategori warna kuning, dan 25
KEPI kategori warna hijau, dengan nilai total sebesar 6.6311
Apabila perusahaan menerapkan skenario perbaikan, maka didapatkan 43 KEPI
kategori warna kuning dan 25 KEPI kategori warna hijau, dengan nilai total sebesar
menjadi 7,8435.
Setelah diterapkan Skenario Perbaikan
Kategori lingkungan Value
Kuantitatif 3.8824
Kualitatif 3.9611
Total value 7,8435
Sebelum diterapkan Skenario Perbaikan
Kategori lingkungan Value
Kuantitatif 3.7861
Kualitatif 2.8450
Total value 6.6311
TOTAL PENILAIAN KINERJA LINGKUNGAN
KEPI WARNA MERAH
No. KEPI KETERANGAN SCORE
35 Kadar oksida nitrogen (NOx) dalam limbah udara ambien 2
41 Kebisingan (dBa) 2
63 Program Pelatihan Lingkungan 0
64 Peran serta karyawan dalam program pelatihan lingkungan 0
65 Program pelatihan K3 0
66 Komitmen dan tanggung jawab karyawan atas program K3 0
68 Penghargaan publik 3
33
optimalisasi mobilisasi dan penggunaan mesin kendaraan.
membatasi jumlah kendaraan bermotor yang keluar masuk pabrik.
mengganti bahan bakar kendaraan dengan bahan bakar yang ramah lingkungan.
memasang sistem pengendalian pencemaran udara di kawasan pabrik.
Kadar NOx dalam limbah udara ambien
perawatan secara intensif dan berkala terhadap mesin produksi
penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi setiap pekerja
pemberlakuan peraturan tentang keselamatan kerja, disertai sanksi yang sesuai.
pelatihan secara berkala dan pengevaluasian tentang bahaya kebisingan maupun
keselamatan kerja para karyawan
Kebisingan
pengevaluasian program pelatihan lingkungan secara rutin
menerapkan metode pengukuran kinerja perusahaan
Mengikuti program pelatihan lingkungan secara berkala.
Membuat suatu SOP (Standar Operation Procedures) dalam setiap pekerjaan.
Pelatihan Lingkungan
34
Pengadaan program pelatihan K3 secara rutin atau berkala.
Mengikutsertakan pihak manajemen dan pekerja dalam program pelatihan K3.
Membuat jadwal atau pengelompokkan peserta pelatihan K3.
Membiasakan para karyawan untuk memperhatikan K3,
Pengevaluasian terhadap para karyawan dalam menerapkan K3 selama jam kerja
Pelatihan K3
aktif dalam berbagai kegiatan lingkungan yang mengikutsertakan masyarakat umum.
Berperan serta dalam berbagai seminar mengenai lingkungan
Menerapkan sosialisasi peduli lingkungan kepada masyarakat umum.
Mengadakan acara-acara sosial yang bertemakan lingkungan,
Penghargaan Publik
35
Sebelum diterapkan Skenario Perbaikan Setelah diterapkan Skenario Perbaikan
No. KEPI KETERANGAN No. KEPI KETERANGAN
1 Nilai pH bahan baku 1 Nilai pH bahan baku
2 Kadar air bahan baku 2 Kadar air bahan baku
3 Kadar lemak bahan baku 3 Kadar lemak bahan baku
4 Viskositas bahan baku 4 Viskositas bahan baku
5 Densitas bahan baku 5 Densitas bahan baku
6 ∑ tumpahan bahan baku 6 ∑ tumpahan bahan baku
7 Suhu produk 7 Suhu produk
8 Densitas produk 8 Densitas produk
9 Suhu truk sblm memuat produk 9 Suhu truk sblm memuat produk
10 Suhu produk 10 Suhu produk
11 Suhu ind. truk sblm distribusi 11 Suhu ind. truk sblm distribusi
12 %produk cacat yg direcycl 12 %produk cacat yg direcycl
13 Kadar pH air bersih 13 Kadar pH air bersih
14 Turbidity air bersih 14 Turbidity air bersih
15 ∑ terjadinya kebocoran fresh water 15 ∑ terjadinya kebocoran fresh water
16 ∑ debit air pencucian peralatan 16 ∑ debit air pencucian peralatan
17 Kadar BOD5 limbah cair 17 Kadar BOD5 limbah cair
18 Kadar COD limbah cair 18 Kadar COD limbah cair
19 Kadar TDS limbah cair 19 Kadar TDS limbah cair
20 Kadar TSS limbah cair 20 Kadar TSS limbah cair
21 Kadar Fe limbah cair 21 Kadar Fe limbah cair
36
Sebelum diterapkan Skenario Perbaikan Setelah diterapkan Skenario Perbaikan
No. KEPI KETERANGAN No. KEPI KETERANGAN
21 Kadar Fe limbah cair 21 Kadar Fe limbah cair
22 Kadar NO3-N limbah cair 22 Kadar NO3-N limbah cair
23 Kadar NO2-N limbah cair 23 Kadar NO2-N limbah cair
24 Kadar PO4 limbah cair 24 Kadar PO4 limbah cair
25 Kadar detergen limbah cair 25 Kadar detergen limbah cair
26 Kadar NH4 dalam limbah cair 26 Kadar NH4 dalam limbah cair
27 Kadar chloride (Cl) dari limbah cair 27 Kadar chloride (Cl) dari limbah cair
28 Kadar pH dari limbah cair 28 Kadar pH dari limbah cair
29 Minyak & lemak dari limbah cair 29 Minyak & lemak dari limbah cair
30 Kadar SO2 dari limbah udara emisi 30 Kadar SO2 dari limbah udara emisi
31 Kadar NO2 dari limbah udara emisi 31 Kadar NO2 dari limbah udara emisi
32 Kadar CL2 limbah udara emisi 32 Kadar CL2 limbah udara emisi
33 Kadar NH3 limbah udara emisi 33 Kadar NH3 limbah udara emisi
34 Partikel dalam limbah udara emisi 34 Partikel dalam limbah udara emisi
35 Kadar NOx limbah udara ambien 35 Kadar NOx limbah udara ambien
36 kadar CO limbah udara ambien 36 kadar CO limbah udara ambien
37 kadar SO2 limbah udara ambien 37 kadar SO2 limbah udara ambien
38 kadar Pb limbah udara ambien 38 kadar Pb limbah udara ambien
39 kadar NH3 limbah udara ambien 39 kadar NH3 limbah udara ambien
40 Kadar partikel limbah udara ambien 40 Kadar partikel limbah udara ambien
41 Kebisingan (dBa) 41 Kebisingan (dBa)
42 Suhu (panas) lingkungan 42 Suhu (panas) lingkungan
37
Sebelum diterapkan Skenario Perbaikan Setelah diterapkan Skenario Perbaikan
No. KEPI KETERANGAN No. KEPI KETERANGAN
43 ∑ kecelakaan kerja /periode 43 ∑ kecelakaan kerja /periode
44 ∑ karyawan izin sakit /periode 44 ∑ karyawan izin sakit /periode
45 %ketersediaan APD /hari 45 %ketersediaan APD /hari
46 ∑ karyawan memakai APD /hari 46 ∑ karyawan memakai APD /hari
47 ∑ kebakaran per periode 47 ∑ kebakaran per periode
48 Suhu es krim saat mixing 48 Suhu es krim saat mixing
49 Suhu es krim saat pasteurisasi 49 Suhu es krim saat pasteurisasi
50 Suhu es krim saat homogenisasi 50 Suhu es krim saat homogenisasi
51 Suhu es krim saat aging 51 Suhu es krim saat aging
52 Total solid (TS) es krim saat aging 52 Total solid (TS) es krim saat aging
53 %Brix es krim saat aging 53 %Brix es krim saat aging
54 Kadar lemak es krim saat aging 54 Kadar lemak es krim saat aging
55 Viskositas es krim saat aging 55 Viskositas es krim saat aging
56 Densitas es krim saat aging 56 Densitas es krim saat aging
57 pH es krim saat aging 57 pH es krim saat aging
58 Suhu cetakan saat filling 58 Suhu cetakan saat filling
59 %overrun saat filling 59 %overrun saat filling
60 Suhu pengerasan 60 Suhu pengerasan
61 Suhu cold storage 61 Suhu cold storage
62 Jumlah pelanggaran hukum/periode 62 Jumlah pelanggaran hukum/periode
63 Program Pelatihan Lingkungan 63 Program Pelatihan Lingkungan
38
Sebelum diterapkan Skenario Perbaikan Setelah diterapkan Skenario Perbaikan
No. KEPI KETERANGAN No. KEPI KETERANGAN
64 Peran serta karyawan dlm pelatihan lingkungan
64 Peran serta karyawan dlm pelatihan lingkungan
65 Program pelatihan K3 65 Program pelatihan K3
66 Tanggung jawab karyawan atas program K3
66 Tanggung jawab karyawan atas program K3
67 Jumlah program pengauditan/periode 67 Jumlah program pengauditan/periode
68 Penghargaan publik 68 Penghargaan publik
39
•Perencanaan sistem pengukuran kinerja lingkungan (SPKL) mengacu pada model IEPMS (Integrated Environment Performance Measurement) dengan sistem Plan-Do-Check-Act, yang pengukurannya dilakukan secara kuantitatif (operasional) dan kualitatif (manajerial).
•Hasil identifikasi aspek-aspek dan dampak lingkungan pada keseluruhan aktivitas di PT. Campina Ice Cream Industry dapat dirancang 68 KEPI (Key to Environment Performance Indicator), yang terdiri dari 61 KEPI kategori kuantitatif dan 7 KEPI kualitatif.
•Nilai kinerja lingkungan PT. Campina Ice Cream Industry dari hasil pembobotan dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dan metode Objective Matrix (OMAX) adalah sebesar 6,6311 dan berada dalam Traffic Light System kategori warna kuning yang berarti bahwa kinerja lingkungan PT. Campina Ice Cream Industry masih perlu dilakukan pengawasan dan perbaikan oleh pihak perusahaan untuk meningkatkan kinerja lingkungannya. Sedangkan secara keseluruhan, pada PT. Campina Ice Cream Industry terdapat 7 KEPI kategori warna merah, 36 KEPI kategori warna kuning, dan 25 KEPI kategori warna hijau.
•Skenario perbaikan kinerja lingkungan dapat meningkatkan performasi kinerja lingkungan perusahaan, dimana dari hasil perhitungan dengan metode Objective Matrix(OMAX) didapatkan nilai sebesar 7.8435.