peningkatan daya saing daerah melalui region branding

33
Oleh Oleh Sugeng Budiharsono Sugeng Budiharsono

Upload: sugeng-budiharsono

Post on 05-Dec-2014

1.056 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Peningkatan daya saing daerah melalui region branding

OlehOleh

Sugeng BudiharsonoSugeng Budiharsono

Page 2: Peningkatan daya saing daerah melalui region branding

The concept of branding has been traditionally associated with corporations and their products and services, in either the consumer or the business-to-business markets. But today the concept is also being used for the shaping of a country's image. Merk adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau disain atau kombinasi dari yang telah disebutkan dari barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual atau grup penjual

Page 3: Peningkatan daya saing daerah melalui region branding

Ivory Coast has some 40 percent of the world's cocoa and coffee bean market. It is the number one exporter of cocoa, and number three exporter of coffee. Colombia has less of a market share, but its coffee is traded at premium prices, while Ivory Coast's is regarded as a poor quality variety. It sells at low prices and is usually blended with other beans before going to market. Without a strong brand of its own Ivory Coast coffee is subject to market pressures and ultimately brings in less revenue and generates less investment and employment for Ivory Coast. Colombian coffee, on the other hand, has been sold under the now famous image of Juan Valdez with his mule since 1981.

Page 4: Peningkatan daya saing daerah melalui region branding
Page 5: Peningkatan daya saing daerah melalui region branding

*) Simon Anholt (2005)

Page 6: Peningkatan daya saing daerah melalui region branding
Page 7: Peningkatan daya saing daerah melalui region branding
Page 8: Peningkatan daya saing daerah melalui region branding

NATION

BRANDING

KEPEMIMPINAN

TATA KELOLA

INVESTASI IMIGRASI

EKSPOR

BUDAYA DAN

WARISAN

MANUSIA

PARIWISATA

KEBIJAKAN LUAR NEGERI

*) Sugeng Budiharsono (2010)

Page 9: Peningkatan daya saing daerah melalui region branding

KEPEMIMPINAN

TATA KELOLA

INVESTASI

EKSPOR KOMODITAS UNGGULAN

BUDAYA DAN

WARISAN

MANUSIA

REGION BRANDING

*) Sugeng Budiharsono (2010)

Page 10: Peningkatan daya saing daerah melalui region branding
Page 11: Peningkatan daya saing daerah melalui region branding

Pemasalahan: Globalisasi menyebabkan produk barang dan jasa yang ditawarkan relatif sama dalam desain, kualitas, harga dsb. Oleh karena itu perlu sesuatu yang unik dan berbeda.Definisi National/Region Branding: Establishment of an image (internally and externally) for a country/local based on positive and relevant values and perceptionsPelaku utama: Pembuat Strategi dan Dunia UsahaKenapa Region Branding? Pada negara yang luas seperti Indonesia, daerah tidak perlu tergantung dengan kondisi nasional.

Page 12: Peningkatan daya saing daerah melalui region branding
Page 13: Peningkatan daya saing daerah melalui region branding
Page 14: Peningkatan daya saing daerah melalui region branding
Page 15: Peningkatan daya saing daerah melalui region branding

Factor Conditions Kondisi faktor produksi dibagi menjadi 2 : biasa & terspesialisasi. Biasa : faktor-faktor produksi diwarisi secara alami seperti kekayaan sumber daya alam (SDA), tanah, dan tenaga kerja yang belum terlatih. Terspesialisasi : tidak terdapat secara alami, harus diciptakan terlebih dahulu seperti teknologi & tenaga kerja yang terlatih

Demand Conditions Semakin besar/tinggi tuntutan pelanggan/konsumen akan membuat tekanan bagi perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya melalui inovasi, kualitas produk, dsb

Related and Supporting Industries Kedekatan spasial antara industrI hulu dan hilir dapat memfasilitasi pertukaran informasi dan meningkatkan pertukaran inovasi dan ide)

Firm Strategy, Structure, and Rivalry Dunia didominasi oleh kondisi dinamis dan kompetisilah yang memaksa perusahaan untuk berkerja meningkatkan produktivitas dan inovasi)

Page 16: Peningkatan daya saing daerah melalui region branding

Pemerintah berperan sebagai katalisator dan penantang. Pemerintah mendorong/memaksa perusahaan untuk meningkatkan cita-citanya dan bergeser menuju level performa daya saing yang lebih tinggi. Pemerintah berperan untuk menstimulasi permintaan terhadap produk berkualitas tinggi, berfokus pada penciptaan factor yang terspesialisasi, dan persaingan lokal.

ChangePerkembangan tdk terkontrol diluar pemerintah dan perusahaan yg memungkinkan pemain baru masuk untuk memanfaatkan peluang dari restrukturisasi industri yg terjadiCth: inovasi radikal, kenaikan harga minyak yg tdk diharapkan, revolusi, perang

Page 17: Peningkatan daya saing daerah melalui region branding

Butir penting daya saing daerah :Presentasi hal yg kompleksDapat diukur melalui: pendapatan dan ketenagakerjaanEkonomi terbuka (open economy)

Page 18: Peningkatan daya saing daerah melalui region branding

Basic Categories (mengukur daya saing): indikator ex-post seperti pendapatan, produktivitas tenaga kerja, ketenaga kerjaan, ekonomi terbukaDevelopment Factors (meningkatkan daya saing): faktor dengan dampak langsung terhadap basic categoriesSuccess Determinants (menjelaskan daya saing): dampak tidak langusng terhadap basic categories dan development factors

MODEL PIRAMIDA

Page 19: Peningkatan daya saing daerah melalui region branding

TARGET

BASIC

CATEGORIES

DEVELOPMENT FACTORS

SUCCES DETERMINANTS

Page 20: Peningkatan daya saing daerah melalui region branding
Page 21: Peningkatan daya saing daerah melalui region branding

Potensi SDA: lahan pertanian yang subur untuk apel dan stroberiPotensi sumber daya amenity: pegunungan Alpen yang sangat indahPotensi budaya: tiga budaya, yaitu: Italy, Jerman dan Austria.Potensi sumber daya buatan: jalan, jembatan, stasiun kereta api, bandara, hotel dan restoran yang sangat baik.Komoditi unggulan: apel dan stroberi dan pariwisata.Local Branding: Daerah Wisata yang diintegrasikan dengan sentra produksi apel dan stroberi.

Page 22: Peningkatan daya saing daerah melalui region branding

BOLZANO-BOZEN-SUD TYROL

Page 23: Peningkatan daya saing daerah melalui region branding

Potensi SDA: lahan pertanian dan daerah rawaPotensi sumber daya amenity: daerah rawa dan perdesaan Eropa yang indah.Potensi sumber daya buatan: jalan, jembatan, dekat dengan bandara, hotel dan restoran perdesaan yang sangat baik.Komoditi unggulan: Acar Timun dan pariwisata.Local Branding: Sentra Produksi Acar Timun dan Daerah Wisata

Page 24: Peningkatan daya saing daerah melalui region branding
Page 25: Peningkatan daya saing daerah melalui region branding
Page 26: Peningkatan daya saing daerah melalui region branding

Potensi SDA: lahan pertanian Potensi sumber daya amenity: Sungai MekongPotensi sumber daya buatan: jalan dan jembatan tidak terlalu baik, jauh dari kota besar terdekat (3 jam naik bus dari Ho Chi Minh) hotel dan restoran tidak terlalu baikKomoditi unggulan: pariwisata.Local Branding: Wisata Menyusuri Sungai Mekong

Page 27: Peningkatan daya saing daerah melalui region branding

CAI BEI, KAMBOJA - VIETNAM

Page 28: Peningkatan daya saing daerah melalui region branding

Siapakah yang terlibat:Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, aparat keamanan, Artis, Media, Olah Raga, Pendidikan, LSM dan Konsultan.Siapakah yang menjadi audiens atau target? Cari bagaimana citra kota baik menurut orang di dalam dan luar negeri.Cari kekuatan dan kelemahan daerahKeseluruhan program harus berdasarkan sesuatu yang positif dan relevan, jangan sebaliknya.Seluruh kegiatan harus dikoordinasikan untuk ekspor, investasi dan pariwisata.Mengelola pesan-pesan dari audiens baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.Program pembuatan local branding ini bisa berlangsung lama lebih dari 20 tahun.

Page 29: Peningkatan daya saing daerah melalui region branding

Meningkatkan kualitas produk: pemilihan input, proses dan produk yang sesuai dengan standard internasional.Peningkatan clean government dan good governance, menjamin keamanan berusaha, peningkatan kualitas perizinan dan pelayanan dalam rangka meningkatkan kualitas iklim berusaha.Meningkatkan citra daerah dan akan meningkatkan daya saing daerah dan produknya.

Page 30: Peningkatan daya saing daerah melalui region branding

Promosi amat penting dilakukan dengan berbagai cara baik di dalam negeri maupun luar negeri. Jangan merasa puas dengan kondisi yang telah dicapai saat ini.Promosi melibatkan seluruh stakeholder kunci terutama pemerintah, dunia usaha dan masyarakat.Cara promosi: internet, eksebisi, pameran, festival, dll.Pemerintah kota menyiapkan materi promosi dalam bentuk multi media, booklet, kelompok tari, barang-barang yang akan dipromosikan, dll

Page 31: Peningkatan daya saing daerah melalui region branding

Biro Perjalanan (mis ASITA): agar kabupaten/kota dimasukkan dalam bagian promosi maupun daerah tujuan wisata.Asosiasi Hotel dan Restoran (mis PHRI), agar booklet/leaflet dan program kunjungan ke kabupaten/kota ada pada setiap hotel anggota PHRI.Maskapai Penerbangan: agar bahan-bahan promosi kabupaten/kota yang bersangkutan ada di pesawat atau bahkan diputar dalam pesawat. Asosiasi pengelola pariwisata, agar kabupaten/kota yang bersangkutan dipromosikan dalam event-event yang mereka adakan.

Page 32: Peningkatan daya saing daerah melalui region branding

Pemerintah PusatDehub: Perpanjangan landasan bandara, sehingga menjadi bandara internasionalDepbudpar, Depdag dan BKPM: Agar minta dipromosikan dalam event promosi pariwisata, perdagangan dan investasi di luar negeri

Pemerintah ProvinsiMeminta dukungan dari pemerintah provinsi agar pemerintah pusat mau membangun infrastruktur yang diperlukan, seperti infrastruktur energi dan transportasi, dan turut mempromosikan kabupaten/kota di dalam dan luar negeri dalam berbagai event promosi.Antar Pemerintah Kota/KabupatenSister City: melakukan kerjasama khususnya dengan kota-kota di luar negeri yang secara potensial akan berinvestasi atau menyumbang wisatawan.

Page 33: Peningkatan daya saing daerah melalui region branding