peningkatan hasil belajar ipa materi siklus air...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIKLUS AIR
MENGGUNAKAN MEDIA DIORAMA PADA SISWA
KELAS V MI KAUMAN KIDUL SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
Rahma Nurmizsuari
NIM. 23040150119
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIKLUS AIR
MENGGUNAKAN MEDIA DIORAMA PADA SISWA
KELAS V MI KAUMAN KIDUL SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
Rahma Nurmizsuari
NIM. 23040150119
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
iv
v
vi
vii
MOTTO
“Hiduplah Seperti Air yang Mengalir, Ia Pantang Menyerah Seterjal Apapun
Perjalanan yang Ditempuh; Konsisten pada Tujuannya, Muara.”
MARIO TEGUH
PERSEMBAHAN
Puji Syukur kehadirat Allah Swt, atas limpahan rahmat serta karunia-Nya, Skripsi ini
penulis persembahkan untuk:
1. Bapak dan ibu tercinta (Bapak Buchori dan Ibu Sri Ghonimah) yang selalu
memberikan doa terkhusuk, motivasi terbaik, dan selalu sabar dalam
menghadapi segala keluh kesahku. Terima kasih untuk semuanya dan terima
kasih telah menjadi orang tua terbaik.
2. Mbah Kakung dan Mbah Putri (Mbah Sahri dan Mbah Rubingah) yang selalu
meberikan doa, semangat, dan arahan dalam hal pendidikan.
3. Adikku tersayang (Maulana Laduni) yang selalu memberikan semangat untuk
segera menyelesaikan skripsi.
4. Keluarga besarku yang selalu mendukung dan mendoakanku.
5. Sahabat-sahabatku (Devia, Nurul, Isnaini, Mutik, Mutia, Icha, Novia Laili)
yang telah menjadi alarm skripsi terbaik.
6. Untuk Yunda-yundaku (Yunda Sinta, Yunda Novie, Yunda Irin) terima kasih
telah menjadi kakak yang baik selama di Salatiga.
7. Teman baikku, Afif Munthalib. Terima kasih sudah sudi direpotkan dalam
membantu proses penyusunan skripsi ini.
viii
8. Keluarga besar HMI Komisariat Karnoto Zarkasyi, terima kasih atas
dukungannya.
9. Keluarga besar HMI Cabang Salatiga, terima kasih atas dukungannya.
10. Teman-teman BS Putri MAN 2 Surakarta, khususnya angkatan pertama.
11. Sahabat seperjuangan angkatan 2014 khususnya jurusan PGMI.
12. Pembaca yang biduman.
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Segala puji milik Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik
serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik. Sholawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada Nabi Agung
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliah menuju zaman
penuh ilmu ini.
Penulisan skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi
Siklus Air Menggunakan Media Diorama pada Siswa Kelas V MI Kauman
Kidul Salatiga Tahun Pelajara 2018/2019” ini, untuk memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar akademik Sarjana Pendidikan di Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga. Penulisan menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak
akan berjalan baik tanpa ada bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag selaku Rektor Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Dr. Peni Susapti, M.Si selaku ketua jurusan PGMI.
4. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd. selaku pembibing akademik yang telah
membimbing saya dari semester awal hingga saat ini, yang telah sabar
dan meluangkan waktu untuk melakukan bimbingan akademik.
5. Ibu Dr. Lilik Sriyanti, M.Si. selaku pembimbing skripsi yang telah
memberikan arahan dan bimbingan untuk menyelesaikan skripsi dengan
benar.
x
xi
ABSTRAK
Nurmizsuari, Rahma. 2019. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Siklus Air
Menggunakan Media Diorama pada Siswa Kelas V MI Kauman Kidul
Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi Fakultas Tarbiyah Ilmu
Keguruan. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Lilik Sriyanti,
M.Si.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Ilmu Pengetahuan Alam, Siklus Air, Media Diorama.
Hasil belajar IPA di MI Kauman Kidul Salatiga masih rendah terbukti dengan
nilai siswa yang belum mancapai KKM 70. Hal ini dikarenakan guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah dan belum
menggunakan media sehingga siswa sulit memahami materi yang disampaikan. Selain
itu siswa juga mengalami kesulitan dalam menghafal kosa kata asing yang ada
dimateri. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah apakah penggunaan media
diorama dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA materi siklus air
kelas V di MI Kauman Kidul Salatiga tahun pelajaran 2018/2019?. Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi siklus air menggunakan
media diorama pada siswa kelas V MI Kauman Kidul Salatiga tahun 2019.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam
dua siklus, yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaanm pengamatan, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
kelas V MI Kauman Kidul Salatiga yang berjumlah 26 siswa meliputi 15 siswa laki-
laki dan 11 siswa perempuan. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu
observasi dan tes. Instrumen pengumpulan data meliputi pedoman observasi, soal tes
dan dokumentasi. Data dianalisis secara statistik menggunakan rumus persentase,
apabila ≥ 85% siswa tuntas belajar maka siklus dihentikan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa metode demonstrasi dan media diorama
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MI Kauman Kidul Salatiga tahun
pelajaran 2019. Peningkatan siswa yang tuntas belajar dari pra siklus ke siklus I 23%
atau ada 6 siswa dan siklus I ke siklus II 27% atau ada 7 siswa, hal tersebut dapat
dilihat dari perolehan ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus 42% tuntas
belajar, siklus I 65% siswa tuntas belajar, dan siklus II 92% siswa tuntas belajar.
xii
DAFTAR ISI
Sampul Judul i
Lembar Berlogo ii
Halaman Judul iii
Persetujuan Pembimbing iv
Pengesahan Kelulusan v
Pernyataan Keaslian Dan Kesediaan Publikasi vi
Motto dan Persembahan vii
Kata Pengantar ix
Abstrak xi
Daftar Isi xii
Daftar Tabel xv
Daftar Gambar xvi
Daftar Lampiran xvii
BAB I PENDAHULAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 6
C. Tujuan Penelitian 6
D. Manfaat Penelitian 6
xiii
E. Hipotesis Tidakan Dan Indikator Keberhasilan 7
F. Definisi Operasional 8
G. Metodologi Penelitian 9
1. Rancangan Penelitian 9
2. Subjek Penelitian 9
3. Langkah-langkah Penelitian 10
4. Instrumen Penelitian 12
5. Teknik Pengumpulan Data 13
6. Analisis Data 14
H. Sistematika Penulisan 16
BAB II LANDASAN TEORI 18
A. Kajian Teori 18
1. Hakikat Belajar 18
2. Hakikat IPA 27
3. Media Diorama 30
4. Siklus Air 34
B. Kajian Pustaka 39
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN 42
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 42
B. Subjek Penelitian 45
C. Pelaksanaan Penelitian 46
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I 47
E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II 53
xiv
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 59
A. Deskripsi Hasil 59
1. Deskripsi Hasil Pra Siklus 59
2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I 61
3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II 72
B. Pembahasan 80
BAB V PENUTUP 85
A. Kesimpulan 85
B. Saran 85
DAFTAR PUSTAKA 87
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................. 89
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Identitas MI Kauman Kidul Salatiga ..............................................42
Tabel 3.2 Sarana dan Prasarana MI Kauman Kidul Salatiga .........................44
Tabel 3.3 Keadaan Guru dan Karyawan MI Kauman Kidul Salatiga ............44
Tabel 3.4 Keadaan Siswa Kelas V MI Kauman Kidul Salatiga .....................45
Tabel 3.5 Daftar Nama Siswa Kelas V MI Kauman Kidul Salatiga ..............46
Tabel 4.1 Nilai Pra Siklus Siswa Kelas V MI Kauman Kidul Salatiga ..........60
Tabel 4.2 Hasil Performansi Guru Siklus I ....................................................62
Tabel 4.3 Hasil Performansi Siswa Siklus I ...................................................67
Tabel 4.4 Nilai Siswa Siklus I ........................................................................70
Tabel 4.5 Hasil Performansi Guru Siklus II ...................................................72
Tabel 4.6 Hasil Performansi Siswa Siklus II ..................................................75
Tabel 4.7 Nilai Siswa Siklus II .......................................................................78
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pra Siklus – Siklus II ................80
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Model Penelitian Tindakan Kelas .........................................................12
Gambar 2.1 Skema Daur Air .....................................................................................35
Gambar 2.2 Bagan Proses Siklus Air ........................................................................36
Gambar 4.1 Giagram Lingkaran Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I ........................81
Gambar 4.2 Giagram Lingkaran Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I ........................82
Gambar 4.3 Giagram Batang Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I .............................83
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Daftar Riwayat Hidup 90
Satuan Kredit Kegiatan 91
Nilai Pra Siklus 94
RPP Siklus I 96
Soal Evaluasi Siklus I 108
Lembar Diskusi Siswa Siklus I 112
Lembar Observasi Siswa Siklus I 114
Lembar Observasi Guru Siklus I 117
RPP Siklus II 121
Soal Evaluasi Siklus II 131
Lembar Diskusi Siswa Siklus II 135
Lembar Observasi Siswa Siklus II 137
Lembar Observasi Guru Siklus II 140
Foto Kegiatan Pembelajaran 143
Lembar Konsultasi 145
xviii
Surat Permohonan Pembimbing Skripsi 147
Surat Izin Penelitian 148
Surat Keterangan Penelitian 159
Hasil Evaluasi Siswa Siklus I 150
Hasil Evaluasi Siswa Siklus II 151
Kisi-kisi Evaluasi Siklus I 152
Kisi-kisi Evaluasi Siklus II 153
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keberhasilan pendidikan formal merupakan salah satu indikator
kemajuan suatu bangsa. Sedangkan dewasa ini masih banyak para pelaku
pendidikan yang mengalami berbagai kesulitan dalam melaksakan tugasnya di
lapangan. Salah satunya adalah guru, tidak dapat dipungkiri bahwa masih
banyak guru yang mengalami kesulitan dalam menciptakan proses
pembelajaran yang menyenangkan dan membekas untuk para siswa. Sehingga
dampak yang ditimbulkan adalah siswa cenderung merasa cepat bosan dalam
proses pembelajaran dan menurunnya minat belajar siswa.
Lembaga pendidikan merupakan salah satu tempat bagi manusia untuk
menggunakan akal serta mengembangkan segala potensi yang dimiliki. Salah
satunya, adalah lembaga pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah.
Lingkungan sekolah menjadi salah satu faktor penting dalam mewujudkan cita-
cita bangsa. Pada dasarnya keberhasilan suatu lembaga pendidikan akan sangat
menentukan masa depan bangsa. Maka dipandang sangat perlu agar setiap
detail dari proses pembelajaran supaya terencana dan terlaksana dengan
sempurna.
Pada dasarnya belajar merupakan suatu proses sadar yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu pemahaman atau pengetahuan baru
sehingga memungkinkan terjadinya perubahan perilaku dan cara berfikir
seseorang.
2
Guru sebagai pelaku pendidikan dengan salah satu perannya
mentransfer segala aspek ilmu pengetahuan, dituntut mampu mengelola
suasana kelas agar selalu kondusif dan menyenangkan. Mengingat
keberagaman budaya, latar belakang dan karakteristisk siswa, serta tuntutan
untuk menghasilkan lulusan yang bermutu, proses pembelajaran harus
dirancang semenarik mungkin agar minat belajar siswa muncul. Proses
pembelajaran harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan
memotivasi siswa untuk berperan aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi kreativitas dan kemandirian sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik
serta psikologis siswa.
Selaras denga isi tujuan pendidikan nasional kita yang berasal dari
berbagai akar budaya bangsa Indonesia terdapat dalam UU Sistem Pendidikan
Nasional, yaitu UU No. 20 Tahun 2003. Dalam UU Sisdiknas No.20 Tahun
2003 tersebut, dikatakan: “Pendidikan nasional bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, serta
bertanggung jawab.”
Sistem pengajaran yang baik seharusnya dapat membantu siswa
mengembangkan diri secara optimal serta mampu mencapai tujuan-tujuan
belajarnya. Dewasa ini ada kecenderungan untuk kembali pada pemikiran
bahwa anak dapat belajar lebih baik jika anak tersebut mengalami langsung
apa yang dipelajarinya. Dengan demikian, proses belajar mengajar perlu
berorientasi pada kebutuhan dan kemampuan siswa. Kegiatan-kegiatan yang
3
dilakukan dalam proses belajar-mengajar harus memberikan pengalaman
belajar yang menyenangkan dan berguna baginya (Rosalin, 2008:03).
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu mata pelajaran pokok
dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah
dasar. Ilmu Pengentahuan Alam (IPA) merupakan usaha manusia dalam
memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta
menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga
mendapatkan suatu kesimpulan. Guru khususnya yang mengajar IPA di
sekolah dasar, diharapkan mengetahui dan mengerti hakikat pembelajaran IPA,
sehingga dalam pembelajaran guru tidak kesulitan dalam mendesain
pembelajaran (Susanto, 2013: 167).
Media pembelajaran biasanya digunakan oleh guru untuk
menyampaikan pembelajaran, agar materi atau informasi yang disampaikan
dapat dengan mudah diterima siswa, sehingga pembelajaran lebih bermakna.
Salah satu media yang dapat digunakan adalah media diorama.
Berdasarkan hasil obsevasi yang peneliti lakukan, pada April 2019 di
MI Kauman Kidul Salatiga menunjukan bahwa hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA masih rendah. Hasil observasi menunjukan bahwa masih banyak
siswa yang mempunyai nilai ulangan IPA di bawah Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yaitu 70 untuk mata pelajaran IPA materi siklus air.
Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan dengan guru kelas V MI
Kauman Kidul Salatiga, Ibu Sri Lestari, S.Pd, diduga faktor penyebab
rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi siklus air
disebabkan guru kurang memiliki referensi yang cukup tentang penggunaan
4
media dalam pembelajaran. Sehingga siswa dalam menangkap materi yang
disampaikan oleh guru masih mengalami kesulitan. Selain itu, guru dalam
menyampaikan materi cenderung menggunakan metode ceramah dan siswa
mengalami kesulitam dalam menghafal istilah-istilah asing yang ada dimateri.
Guru hanya menggunakan Lembar Kegiatam Sekolah (LKS), papan tulis, dan
spidol sebagai media pembelajaran. Dengan bantuan media yang tepat
sebenarnya dapat membantu guru dalam menciptakan proses pembelajaran
yang bermakna dan lebih efisien.
Dalam pelaksanaanya IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang
masih sulit diterima oleh murid. Terbukti hasil belajar yang belum 85% siswa
mencapai KKM. Hal semacam itu juga terjadi akibat dari kurang aktifnya
siswa dalam proses pembelajaran. Jadi proses pembelajaran yang terjadi yaitu
pembelajaran yang berpusat pada guru.
Seharusnya guru dapat mengatasi permasalahan di atas dengan
menggunakan media yang disesuaikan dengan materi yang akan diberikan.
Guru tidak hanya terpaku dengan metode ceramah dan latihan soal serta
menggunakan media tradisional, sebab hal tersebut dapat menyebabkan minat
siswa dalam belajar menjadi menurun.
Namun dengan seiring kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) guru sudah sangat difasilitasi untuk mengembangkan segala idenya
agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan menyenangkan dan efisien.
Segala permasalahan guru dalam proses pembelajaran dapat teratasi salah
satunya dengan menggunakan media diorama. Guru dapat menggunakan media
tersebut dalam proses pembelajaram materi siklus air.
5
Materi siklus air adalah salah satu materi dari pelajaran IPA kelas V
Madrasah Ibtidaiyah. Siklus air adalah gerakan air laut ke udara kemudian
jatuh kepermukaan tanah dan akhirnya mengalir kembali ke laut. Gerakan atau
proses tersebut tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke
atmosfer melalui proses yang disebut evaporasi (penguapan air), kondensasi
(pengembunan) dan presipitasi (hujan). Proses tersebut di dalam Al-Quran
telah dijelaskan dalam QS. Al-A’raf: 57, yang berbunyi:
Artinya: “Dan Dialah yang mengutus aneka angin sebagai pembawa
berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila ia
telah memikul awan yang berat, Kami halau ia ke suatu daerah mati, lalu
Kami turunkan hujan di sana, maka Kami keluarkan dengan sebabnya
berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-
orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.” (QS. Al-
A’raf: 57).
Media diorama adalah sebuah pemandangan tiga dimensi mini yang
bertujuan untuk menggambarkan pemandangan sebenarnya. Diorama sebagai
media pembelajaran terutama berguna untuk mata pelajaran ilmu bumi, ilmu
hayat, sejarah, dan bahkan dapat diusahakan untuk berbagai macam mata
pelajaran (Sanaky, 2015:133). Diharapkan dengan menggunakan media
diorama guru akan lebih mudah menyampaikan materi dan siswa akan lebih
tertarik dalam proses pembelajaran sehingga materi yang disampaika oleh guru
akan dengan mudah diterima oleh siswa.
Berdasarkan masalah yang sudah dijelaskan, peneliti ingin
meneggunakan media diorama dalam upaya untuk meningkatkan hasil belajar
IPA dengan pokok bahasan siklus air pada siswa kelas V MI Kauman Kidul
6
Salatiga melalui penelitian tindakan kelas yang berjudul: “Peningkatan Hasil
Belajar IPA Materi Siklus Air Menggunakan Media Diorama pada Siswa
Kelas V MI Kauman Kidul Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka rumusan masalah dari
penelitian ini adalah, apakah media diorama dapat meningkatkan hasil belajar
siswa mata pelajaran IPA materi siklus air kelas V di MI Kauman Kidul
Salatiga tahun pelajaran 2018/2019?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang dilakukan pada siswa kelas V MI Kauman
Kidul Salatiga adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi
siklus air melalui penggunaan media diorama pada siswa kelas V MI Kauman
Kidul Salatiga tahun 2019.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini dalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
sumber ilmiah dalam bidang ilmu pengetahuan yang dapat dijadikan kajian
oleh para akademisi yang sedang mempelajari ilmu pendidikan pada
khususnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1) Meningkatkan minat dan hasil belajar siswa khususnya materi
siklus air.
7
2) Memberikan pengalaman baru dalam proses pembelajaran bagi
siswa.
b. Bagi Guru
1) Guru menjadi lebih kreatif dalam mengelola kelas khususnya
materi IPA.
2) Sebuah pengalaman dan ilmu baru yang dapat diaplikasikan di
dalam pembelajaran IPA selajutnya yang relevan.
c. Bagi Sekolah
1) Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun
program pembelajaran dalam menentukan metode dan media
pembelajaran.
2) Sekolah dapat meningkatkan mutu pendidikan khususnya dalam
pembelajaran IPA.
d. Bagi Peneliti
Dapat menambah pengalaman secara langsung tentang
bagaimana cara meningkatkan hasil belajar IPA melalui dan
penggunaan media diorama.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan merupakan jawaban terhadap masalah penelitian
yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat
kebenarannya (Suryabrata, 2009: 21). Hipotesis tindakan ini adalah: jika
penggunaan media diorama dilaksanakan dengan baik pada mata pelajaran
8
IPA materi siklus air diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas V MI Kauman Kidul Salatiga tahun 2019.
2. Indikator Keberhasilan
Penggunaan media diorama dikatakan berhasil jika indikator
keberhasilan dapat dicapau dengan tujuan pembelajaran. Adapaun indikator
keberhasilan dalam penelitian ini yaitu nilai siswa kelas V memenuhi
kriteria sebesar 70 serta tercapai ketentuan klasikal yang besarnya 85%
(Depdikbud dalam Trianto, 2009: 241).
F. Definisi Operasional
Sub-sub istilah yang didefinisikan secara operasional, yaitu:
1. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah suatu nilai yang diperoleh siswa setelah proses
pembelajaran dalam bentuk skor. Hasil belajar sangat erat kaitannya
dengan proses pembelajaran, ketika proses pembelajaran dapat diterima
oleh siswa dengan baik, maka hal tersebut akan berdampak pada hasil
belajar siswa. Artinya ketika hasil belajar siswa sudah baik, maka bisa
dikatakan proses pembelajaran yang telah terjadi sudah sesuai tujuan
pembelajaran yang sebelumnya sudah ditetapkan.
2. Media Diorama
Media diorama merupakan media pembelajaran berupa
pemandangan tiga dimensi yang dibuat untuk menggambarkan
pemandangan sebenarnya, sehingga dalam proses pembelajaran siswa akan
lebih mudah dalam menangkap materi yang disampaikan. Membuat media
diorama tidak terlalu sulit, karena untuk membuat media diorama bisa
9
memanfaatkan bahan-bahan yang sudah tidak terpakai. Ukuran dalam
membuat media diorama dapat disesuaikan dengan kebutuhan si pemakai.
Guru dapat memanfaatkan penggunaan media diorama untuk membantu
proses pembelajaran IPA maupun di materi pelajaran yang lain.
3. Siklus Air
Siklur air merupakan perputaran secara terus menerus dari bumi ke
atmosfer dan kembali lagi ke bumi yang melalui proses evaporasi
(penguapan), kondensasi (pengembunan), dan presipitasi (hujan).
G. Metodologi Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan ragam penelitian
pembelajaran yang berkonteks kelas yang dilaksanakan oleh guru untuk
memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru,
memperbaiki mutu dan hasil pembelajaran dan mencoba hal-hal baru
pembelajaran demi pengingkatan mutu dan hasil pembelajaran (Somadayp,
2013:20).
Jadi, peneliti akan menggunakan PTK yang dilakukan oleh guru
dengan menerapkan dan media diorama pada mata pelakaran IPA materi
siklus air. Alasan peneliti menggunakan PTK yaitu untuk memperbaiki dan
meningkatkan hasil pembelajaran khususnya siswa kelas V MI Kauman
Kidul Salatiga.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah guru sekaligus siswa kelas V MI
Kauman Kidul Salatiga tahun pelajaran 2018/2019. Dengan jumlah siswa
10
yaitu 26 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2019. Penelitian akan
dilakukan dengan 2 siklus yaitu Siklus I dan dilanjutkan Siklus II.
3. Langkah-langkah Penelitian
a. Perencanaan Tindakan
Kegiatan yang akan dikukan adalah sebagai berikut:
1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajarn (RPP) dengan
menggunakan dan media diorama.
2) Menyiapkan media yang akan digunakan.
3) Menyiapkan lembar pengamatan dan catatan lapangan yang
akan digunakan pada tiap pembelajaran.
4) Menyiapkan instrumen tes hasil belajar untuk siswa.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini guru akan melaksanakan pembelajara sesuai
dengan rencana yang telah dirancang yaitu menetapkan dan media
diorama. Tahap kegiatannya yaitu, kegiatan pendahuluan, kegiatan
inti, dan kegiatan akhir. Guru menggunakan RPP sebagai panduan
selama proses pembelajaran.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh peneliti yang dilaksanakan
selama proses pembelajaran berlangsung, dengan acuan lembar
pengamatan yang sebelumnya telah disiapkan oleh peneliti dengan
tujuan peneliti dapat mengetahui perkembangan proses
11
pembelajaran menggunakan dan media diorama pada tiap
siklusnya.
d. Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan oleh peneliti dan guru dengan
cara melakukan diskusi tentang masalah-masalah yang terjadi di
kelas. Hasil data yang diperoleh berdasarkan diskusi proses
pembelajaran, akan ditindak lanjut pada siklus berikutnya yaitu
dengan melengkapi segala kekurangan pada siklus sebelumnya ke
siklus berikutnya yang dituangkan dalam RPP.
Model atau desain yang digunakan dalam Penelitian
Tindakan kelas ini adalah model Kemmis dan Taggart, dimana
dalam satu siklus terdiri dari; perencanaan (planning), tindakan
(acting), observiasi (observing) dan refleksi (reflecting). Secara
rinci prosedur pelaksanaan PTK ini dapat digunakan sebagai
berikut:
12
Gambar 1.1 Model Penelitian Tindakan Kelas
(Arikunto, 2008: 16)
4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan oleh
peneliti atau guru dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari
rencana tindakan yang telah dilaksanakan. Instrumen penelitian yang
digunakan adalah sebagai berikut:
a. Lembar Observasi
Peneliti melakukan pengamatan dengan berpedoman pada
lembar pengamatan yang sebelumnya sudah disiapkan. Lembar
pengamatan berisi kegiatan yang akan diamati yang telah disususn
secara objektif. Melalui lembar pengamatan maka guru dan peneliti
dapat mengetahui perkembangan dan mengetahui kekurangan-
kekurangan yang terjadi pada tiap siklusnya.
SIKLUS PELAKSANAAN PTK
refleksi
pengamatan perencanaan
pelaksanaan
pengamatan perencanaan
refleksi
pelaksanaan
Siklus 1
Siklus 2
13
b. Soal Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain
yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok (Arikunto, 2010: 193).
Untuk mengukur hasil belajar siswa, peneliti menggunakan
lembar soal tentang siklus air dengn tujuan untuk mengetahui sejauh
mana siswa paham dengan materi yang disampaikan.
c. Dokumentasi
Ada macam-macam dokumentasi yang dapat membantu dalam
mengumpulkan data penelitian, yang ada kaitannya dengan
permasalahan dalam penelitian tindakan kelas misalnya, silabi, rencana
pembelajaran, berbagai macam ujian dan tes, laporan tugas siswa dll.
(Wiriaatmadja, 2008:212). Peneliti akan menggunaka RPP, laporan
diskusi siswa, dan hasil tes siswa sebagai dokumen penelitian selama
siklus I dan siklus II.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Metode Observasi
Peneliti melakukan observasi dengan berpedoman pada lembar
pengamatan yang telah disiapkan. Peneliti akan memberikan tanda
checklis tentang aktivitas siswa pada tiap pembelajaran. Pengamatan
14
yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui hasil belajar yang
dilakukan di dalam kelas.
b. Metode Tes
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua jenis soal tes
yang berbeda untuk masing-masing siklus. Dengan menggunakan soal
tes ini diharapkan peneliti dapat mengetahui atau mengukur
kemampuan dan pencapaian prestasi siswa.
6. Analisis Data
Analisis data adalah analisis data yang telah terkumpul guna
mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk
perbaikan belajar siswa (Suyadi, 2011: 85).
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif, yaitu menggambarkan data
dengan menggunakan angka-angka kemudian dijelaskan melalui kalimat
secara jelas dan terperinci. Teknik analisis data dalam penelitian ini untuk
menguji hasil belajar IPA pokok bahasan siklus air kelas V MI Kauman
Kidul Salatiga dengan cara memberikan soal tes pada setiap siklus. Analisa
data kuantitatif digunakan untuk membandingkan hasil belajar sebelum dan
sesudah penenggunaan media diorama Siklus I, Siklus II dan seterusnya
sampai mencapai KKM yang ditentukan. Data disajikan dalam bentuk tabel
yang mudah dipahami secara keseluruhan. Untuk menghitung data-data
yang berupa angka dari hasil soal tes peneliti akan menggunakan rumus
statistika ukuran rata-rata kelas. Rata-rata kelas dapat dihitung dengan
rumus (Arikunto, 2010: 271):
15
Keterangan :
X : Nilai rata-rata siswa
∑x : Jumlah nilai siswa
N : Jumlah siswa
Untuk mencari presentase tiap-tiap kegiatan dengan
menggunakan rumus presentase (Sugiyono, 2010: 43).
Keterangan :
P : Jumlah nilai dalam persen
F : Jumlah nilai siswa
N : Jumlah seluruh siswa
Pengukuran dalam rangka menilai keberhasilan belajar siswa
pada umumnya menggunakan ukuran-ukuran yang bersifat kuantitatif
yang berupa angka-angka. Angka-angka itu kemudian dianalisis dengan
menggunakan strategi statistik kemudian dijelaskan secara kualitatif.
Untuk menentukan tinggi rendahnya hasil belajar dapat digunakan nilai
standard berskala yaitu berupa rentangan nilai dari 1 - 100. Selanjutnya
nilai tersebut dikonversi ke dalam beberapa kelompok dengan kategori
sebagai berikut (Arikunto, 2010: 249):
80 – 100 : sangat tinggi
X =
P = x 100%
16
66 – 80 : tinggi
56 – 65 : sedang
40 – 55 : rendah
≤ 40 : sangat rendah
Peneliti akan menggunakan nilai rata-rata siswa untuk
menentukan tinggi rendahnya hasil belajar siswa. Dalam hal ini akan
digunakan penilaian berstandar skala dengan rentangan nilai 1-100.
H. Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan proposal ini sebagai berikut:
1. Bagian Awal
Bagian awal skripsi mencakup tentang sampul, lembar berlogo,
halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan,
pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar,
abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.
2. Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesis Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Definisi Operasional
G. Metodologi Penelitian
1. Rancangan Penelitian
17
2. Subyek Penelitian
3. Langkah-langkah Penelitian
4. Instrumen Penelitian
5. Teknik Pengumpulan Data
6. Analisis Data
H. Sistematika Penulisan
3. Bagian Akhir
Daftar pustaka
18
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hakikat Belajar
a. Belajar
1) Pengertian Belajar
Belajar merupakan aktivitas yang sangat penting bagi
perkembangan individu. Belajar akan terjadi setiap saat dalam diri
seseorang dimanapun dan kepanpun proses belajar dapat terjadi.
Belajar bisa terjadi dalam semua aspek kehidupan. Belajar sudah
terjadi sejak anak lahir bahkan sebelum lahir atau dikenal dengan
pendidikan pranatal, dan akan terus berlanjut hingga ajal tiba
(Sriyanti, 2011: 16). Menurut Baharuddin (2008: 11) belajar
merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam
kompetensi, keterampilan, dan sikap. Belajar dimulai sejak manusia
lahir sampai akhir hayat. Syah (2010: 68) berpendapat belajar
merupakan tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang
relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan yang melibatkan proses kognitif.
Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian belajar di
atas dapat dipahami bahwa belajar merupakan proses sadar yang
terjadi seumur hidup dan dapat melibatkan seluruh aspek kehidupan
manusia dalam rangka mencapai tujuan hidup yang diinginkan.
2) Proses Belajar
19
Proses adalah kata yang berasal dari bahasa Latih “processus”
yang berarti “berjalan kedepan”. Kata ini mempunyai konotasi urutan
langkah atau kemajuan yang mengarah pada suatu sasaran atau tujuan.
Chaplin dalam Syah (2010: 109) proses adalah suatu perubahan
khususnya yang menyangkut perubahan tingkah laku atau perubahan
kejiwaan.
Reber dalam Syah, (2010: 109) juga mengungkapkan, dalam
psikologi belajar, proses berarti cara-cara atau langkah-langkah khusus
yang dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapainya
hasil-hasil tertentu. Jadi, proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan
perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor yang terjadi dalam
diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke
arah yang lebih maju daripada keadaan sebelumnya.
3) Prinsip-prinsip Belajar
Menurut Suprijono dalam Thobroni (2017: 19), prinsip-prinsip
belajar terdiri dari tiga hal. Pertama, prinsip belajar adalah perubahan
perilaku sebagai hasil belajar yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Sebagai tindakan rasional instrumental, yaitu perubahan yang
disadari.
b) Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya.
c) Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup.
d) Positif atau berakumulasi.
e) Aktif sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan.
f) Permanen atau tetap.
20
g) Bertujuan dan terarah.
h) Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.
Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena dorongan
kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses
sistemik yang dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar merupakan
kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar. Ketiga, belajar
merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil
interaksi antara peserta didik dan lingkungannya (Thobroni, 2017: 19-
20).
4) Tujuan Belajar
Menurut Suprijono dalam Thobroni (2017: 20) tujuan belajar
yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan instruksional
yang dinamakan intructional effects, yang biasanya berbantuk
pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan tujuan belajar sebagai hasil
yang menyertai tujuan belajar intruksional disebut nurturant effects.
Bentuknya berupa kemampuan berfikir kritis dan kreatif, sikap terbuka
dan demokratis, menerima orang lain, dan sebagainya. Tujuan ini
merupakan konsekuensi logis dari peserta didik “menghadapi” (life in)
suatu sistem lingkungan belajar tertentu.
5) Ciri-ciri Belajar
Menurut Baharuddin dan Wahyuni (2008: 15) ciri-ciri belajar
dapat digambarkan pada lima poin sebagai berikut:
a) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (Change
behavior). Bahwa hasil belajar hanya dapat diamati dari tingkah
21
laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. Tanpa
mengamati tingkah laku hasil belajar, kita tidak akan dapat
mengetahui ada tidaknya hasil belajar.
b) Perubahan perilaku (relative permanent). Bahwa perubahan
tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan
tetap atau tidak berubah-ubah. Tetapi, perubahan tingkah laku
tersebut tidak akan terpamcang seumur hidup.
c) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat
proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut
bersifat potensial.
d) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman
e) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu
yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan
untuk mengubah tingkah laku.
b. Hasil Belajar
1) Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh
siswa yang mencangkup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Belajar tidak hanya penguasaan konsep teori mata pelajaran saja,
tapi juga penguasaan kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat-bakat,
penyesuaian sosial, macam-macam keterampilan, cita-cita,
keinginan, dan harapan (Rusman, 2016: 67). Hal tersebut senada
dengan pendapat Oemar Hamalik dalam Rusman (2016: 67) yang
22
menyatakan bahwa “hasil belajar itu dapat terlihat dari terjadinya
perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan
perilaku”.
Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses
pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat
memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam
upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar.
Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan
membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk
keseluruhan kelas maupun individu.
2) Macam-macam Belajar
Proses belajar dikenal adanya bermacam-macam kegiatan
yang memiliki corak yang berbeda antara satu dengan yang lainnya,
baik dalam aspek materi dan metodenya maupun dalam aspek tujuan
dan perubahan tingkah laku yang diharapkan. Keanekaragaman ini
muncul dalam dunia pendidikan sejalan dengan kebutuhan
kehidupan manusia yang juga bermacam-macam.
Syah (2010: 125-129) berpendapat bahwa macam-macam
belajar meliputi belajar abstrak, belajar keterampilan, belajar sosial,
belajar pemecahan masalah, belajar rasional, belajar kebiasaan,
belajar apersepsi, dan belajar pengetahuan. Masing-masing macam
belajar dijelaskan sebagai berikut:
23
a) Belajar Abstrak
Belajar abstrak ialah belajar yang menggunakan cara-
cara berfikir abstrak. Tujuannya adalah untuk memperoleh
pemahaman dan pemecahan masalah-masalah yang tidak
nyata. Dalam mempelajari hal-hal yang abstrak diperlukan
peranan akal yang kuat di samping penguasaan atas prinsip,
konsep, dan generalisasi. Termasuk dalam jenis ini misalnya
belajar matematika, kimia, kosmografi, astronomi, dan juga
sebagian materi bidang studi agama seperti tauhid.
b) Belajar Keterampilan
Belajar keterampilan adalah belajar dengan
menggunakan gerakan-gerakan motorik, yakni yang
berhubungan dengan urta-urat syaraf dan otot
otot/neuromuscular. Tujuannya adalah memperoleh dan
menguasai keterampilan jasmaniah tertentu. Belajar jenis ini
latihan-latihan intensif dan teratur amat diperlukan.
c) Belajar Sosial
Belajar sosial pada dasarnya adalah belajar memahami
masalah-masalah dan teknik-teknik untuk memecahkan
masalah tersebut. Tujuannya adalah untuk menguasai
pemahaman dan kecakapan dalam memecahkan masalah-
masalah sosial seperti masalah keluarga, masalah
persahabatan, masalah kelompok, dan masalah-masalah lain
yang bersifat kemasyarakatan.
24
d) Belajar Pemecahan Masalah
Belajar pemecahan masalah pada dasarnya adalah
belajar menggunakan metode-metode ilmiah atau berfikir
secara sistematis, logis, tetarur, dan teliti. Tujuannya ialah
untuk memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitif untuk
memecahkan masalah secra rasional, lugas, dan tuntas. Untuk
itu kemampuan siswa dalam menguasai konsep-konsep,
prinsip-prinsip, dan generalisasi serta insight (tilikan akal)
amat diperlukan.
e) Belajar Rasional
Belajar rasional ialah belajar dengan menggunakan
kemampuan berfikir secara logis dan sistematis (sesuai dengan
akal sehat). Tujuannya ialah untuk memperoleh aneka ragam
kecakapan menggunakan prinsip-prinsip dan konsep-konsep.
Jenis belajar ini sangat erat kaitannya dengan belajar
pemecahan masalah.
f) Belajar Kebiasaan
Belajar kebiasaan adalah proses pembentukan
kebiasaan-kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan-kebiasaan
yang telah ada. Belajar kebiasaan selain menggunakan
perintah, suri teladan dan pengalaman khusus, juga
menggunakan hukuman dan ganjaran. Tujuannya agar siswa
memperoleh sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan perbuatan
25
baru yang lebih tapat dan posistif dalam arti selaras dengan
kebutuhan ruang dan waktu.
g) Belajar Apersepsi
Belajar apersepsi adalah belajar mempertimbangkan arti
penting atau nilai suatu objek. Tujuannya adalah agar siswa
memperoleh dan mengembangkan kecakapan ranah rasa yang
dalam hal ini kemampuan menghargai secara tepat terhadap
nilai objek tertentu misalnya apersepsi sastra, apersepsi musik,
dan sebagainya.
h) Belajar Pengetahuan
Belajar pengetahuan ialah belajar dengan cara
melakukan penyelidikan mendalam terhadap objek
pengetahuan tertentu. Tujuan belajar pengetahuan ialah agar
siswa memperolah atau nemambah informasi dan pemahaman
terhadap pengetahuan tertentu yang biasanya lebih rumit dan
memerlukan kiat khusus dalam memperlajarinya, misalnya
dengan menggunakan alat-alat laboratorium dan penelitian
lapangan.
3) Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Munadi dalam Rusman (2016: 67) faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil belajar meliputi faktor internal dan
eksternal, yaitu:
26
a) Faktor Internal
(1) Faktor Fisiologis
Secara umum kondisi fisiologis, seperti kondisi
kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan
capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani dan
sebagainya. Hal-hal tersebut dapat mempengaruhi
siswa dalam menerima materi pelajaran.
(2) Faktor Psikologis
Setiap individu dalam hal ini siswa pada
dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-
beda, tentunya hal ini turut mempengaruhi hasil
belajarnya. Beberapa faktor psikologis meliputi
intelegensi (IQ), perhatian, minat, bakat, motif,
motivasi, kognitif, dan daya nalar siswa.
b) Faktor Eksternal
(1) Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan dapat mempengaruhi hasil
belajar. Faktor lingkungan ini meliputi lingkungan
fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan alam
misalnya suhu, kelembaban dan lain-lain. Belajar
pada tengah hari di ruang yang memiliki ventilasi
udara yang kurang tentunya akan berbeda suasana
belajarnya dengan yang belajar di pagi hari yang
27
udaranya masih segar dan di ruang yang cukup
mendukung untuk bernapas lega.
(2) Faktor Instrumental
Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang
keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai
dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor
ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk
tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah
direncanakan. Faktor-faktor instrumental ini berupa
kurikulum, sarana, dan guru.
2. Hakikat IPA
a. Pengertian IPA
Ilmu pengetahuan Alam (IPA) adalah suatu pengetahuan
teoritis yang diperoleh/disusun dengan cara yang k has/khusus yaitu
melakukan observasi eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori
eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya untuk memperoleh
ilmu secara demikian ini terkenal dengan nama metode ilmiah
(Ahmad, 2000:18).
Sedangkan menurut Garnida (2002: 253) Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan,
gagasan, dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang
diperolah dari pengalaman melalui rangkaian proses ilmiah antara lain
penyelidikan, penyusunan dan pengujian-pengujian gagasan.
28
Mata pelajaran IPA adalah program untuk menanamkan dan
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai ilmiah
pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai Tuhan Yang Maha
Esa.
b. Ruang Lingkup Pembelajaran IPA
Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-
aspek berikut:
1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan dan interaksinya.
2) Materi, sifat-sifat, dan kegunaannya meliputi: udara, air, tanah,
dan batuan.
3) Listrik dan magnet, energi dan panas, gaya dan pesawat
sederhana, cahaya dan bunyi, tata surya, bumi dan benda-
benda langit lainnya.
4) Kesehatan, makanan, penyakit dan pencegahannya.
5) Sumber daya alam, kegunaan, pemeliharaan, dan
pelestariannya. (Gardina dan Budiman, 2002: 254).
c. Tujuan Pembelajaran IPA
Mata pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar siswa memiliki
kemampuan sebagai berikut:
1) Memahami konsep-konsep IPA dan keberkaitannya
dengan kehidupan sehari-hari.
2) Memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan
pengetahuan, gagasan, tentang alam sekitar.
29
3) Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari
benda-benda serta kejadian di lingkungan sekitar.
4) Bersikap ingin tahu, terbuka, kritis, mawas diri,
bertanggung jawab, bekerjasama, dan mandiri.
5) Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk
menjelaskan gejala-gejala alam dan memecahkan masalah
dalam kehidupan sehari-hari.
6) Mempu menggunakan teknologi sederhana yang berguna
untuk memecahkan suatau masalah yang ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari.
7) Mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar
sehingga menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan
Yang Maha Esa (Gardina dan Budiman, 2002: 254).
d. Fungsi Pembelajaran IPA
Mata pelajaran IPA di SD/MI berfungsi agar siswa memiliki
kemampuan sebagai berikut:
1) Memberikan pengetahuan tentang pelbagai jenis dan perangai
lingkungan alam dan lingkungan buatan dalam kaitannya
dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari.
2) Mengembangkan keterampilan proses.
3) Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi
siswa untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari.
4) Mengambangkan kesadaran tentang adanya hubungan
keterkaitan yang saling mempengaruhi antara kemajuan IPA dan
30
teknologi dengan keadaan lingkungan dan pemanfaatannya bagi
kehidupan sehari-hari.
5) Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta keterampilan yang
berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk
melanjutkan pendidikannya ketingkat pendidikan yang lebih
tinggi. (Gardina dan Budiman, 2002: 254).
3. Media Diorama
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah media-media yang digunakan dalam
pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta
sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar
(siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal-
hal tertentu bisa mewakili guru menyajikan informasi belajar kepada
siswa (Cahyono, 2019:2).
Sedangkan menurut Kustandi dan Sutjipto dalam Cahyono
(2019: 3) menjelaskan bahwa media pembelajaran adalah alat yang
dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk
memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai
tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna.
31
b. Fungsi dan Tujuan Media Pembelajaran
Fungsi media pembelajaran menurut Sanjaya (2012: 73) adalah
sebagai berikut:
1) Fungsi Komunikatif
Media pembelajaran digunakan untuk memudahkan
komunikasi antara penyampaian pesan dan penerima pesan.
Kadang-kadang penyampaian pesan mengalami kesulitan
manakala harus menyampaikan pesan dengan hanya
mengandalkan bahasa verbal saja. Demikian juga penerima
pesan, sering mengalami kesulitan dalam menangkap materi
yang disampaikan, khususnya mater-materi yang bersifat
abstrak.
2) Fungsi Motivasi
Dengan menggunakan media pembelajaran diharapkan
siswa akan lebih termotivasi dalam belajar. Dengan demikian
pengembangan media pembelajaran tidak hanya mengandung
unsur artistik saja akan tetapi juga memudahkan siswa
mempelajari materi pelajaran sehingga dapat lebih
meningkatkan gairah siswa untuk belajar.
3) Fungsi Kebermaknaan
Melalui penggunaan media, pembelajaran dapat lebih
bermakna, yakni pembelajaran bukan hanya dapat
meningkatkan penambahan informasi berupa data dan fakta
sebagai pengembangan aspek kognitif tahap rendah, akan
32
tetapi dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk
menganalisis dan mencipta sebagai sebagai aspek kognitif
tahap tinggi. Bahkan lebih dari itu dapat meningkatkan aspek
sikap dan keterampilan.
4) Fungsi Penyamaan Persepsi
Melalui pemanfaatan media pembelajaran, diharapkan
dapat menyamakan persepsi setiap siswa, sehingga setiap
siswa memiliki pandangan yang sama terhadap informasi
yang disuguhkan.
5) Fungsi Individualis
Pemanfaatan media pembelajaran berfungsi untuk dapat
melayani kebutuhan setiap individu yang memiliki minat dan
gaya belajar yang berbeda.
Tujuan media pembelajaran menurut Kastolani (2014: 230) adalah
sebagai berikut:
1) Membantu proses belajar mengajar dalam memperjelas makna
pesan yang disampaikan.
2) Perangsang belajar yang dapat menumbuhkan motivasi belajar.
3) Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan juga
memudahkan pengajaran bagi guru.
4) Memberikan pengalaman lebih nyata (abstrak menjadi
kongkret).
5) Menarik perhatian siswa lebih besar (prosesnya tidak
membosankan).
33
c. Media Diorama
Diorama adalah sebuah pemandangan tiga dimensi mini yang
bertujuan untuk menggambarkan pemandangan pemandangan
sebenarnya. Diorama, biasanya terdiri atas bentuk-bentuk sosok atau
objek-objek ditempatkan di pentas yang berlatar belakang belakang
lukisan yang disesuaikan dengan penyajiannya. Diorama sebagai media
pembelajaran terutama berguna untuk mata pelajaran ilmu bumi, ilmu
hayat, sejarah dan bahkan dapat diusahakan untuk berbagai macam
mata pelajaran.
Adapun kelebihan diorama adalah cara membuat diorama tidak
terlalu sukar, karena bahan-bahan yang diperlukan tidak terlalu mahal.
Diorama dapat dibuat dari bahan-bahan yang mudah didapatkan.
Ukuran diorama tidak terbatas, tergantung dari tempatnya yang tersedia
atau banyaknya orang yang akan melihatnya. Kalau hendak
mengikutsertakan diorama tersebut dalam pameran, ukurannya tentu
harus dibuat besar dengan desain yang menarik. Untuk tempat diorama
dapat dibuat di mana saja di atas lantai atau di atas meja, dapat juga
dibuat dari gardus atau sebuah kotak kayu atau tripleks yang sisi
depannya dan atasnya ditanggalkan atau terbuka (Sanaky, 2013: 134).
Menurut Subana dalam Ismilasari dan Hendratno (Vol. 01 No.
02: 2013) Kelebihan medio diorama adalah dapat dibuat dibuat dari
bahan yang murah dan mudah didapat, dapat dipakai berulang-ulang,
dapat melukiskan bentuk dari keadaan sebenarnya, dapat
memperlihatkan bagian dalam sesuatu yang dalam keadaan sebenarnya
34
sulit dilihat. Kelebihan lainnya dari diorama adalah dapat menambah
keindahan, daya tarik, dan dapat memotivasi pengguna untuk
mendapatkan pengalaman belajar.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Asiah (2016: 29)
menjelaskan kelemahan diorama yaitu tidak dapat menjangkau sasaran
yang besar dan dalam penyimpanan memerlukan ruangan yang besar
dan perawatan rutin. Namun kekurangan tersebut dapat diatasi dengan
membuat diorama dalam ukuran yang lebih besar, sehingga dapat
diamati oleh seisi kelas.
4. Siklus Air
Manusia dan makhluk hidup lain tidak dapat lepas dari air. Air
memang diperlukan bagi kehidupan kita. Kegunaan air antara lain untuk
keperluan rumah tangga, pertanian, industri, dan tidak terkecuali untuk
pusat pembangkit listrik. Untungnya, air senantiasa tersedia di Bumi. Oleh
karena itu, manusia seharusnya senantiasa bersyukur kepada Tuhan
pencipta alam. Mengapa air selalu tersedia di Bumi? Hal ini karena air
mengalami daur (siklus).
a. Pengertian Siklus Air
Siklus air merupakan sirkulasi (perputaran) air secara terus-
menerus dari bumi ke atmosfer dan kembali ke Bumi. Daur air ini
terjadi melalui proses evaporasi (penguapan), kondensasi
(pengembunan), dan presipitasi (pengendapan) (Azmiyawati, 2008:
146).
Perhatikan skema proses siklus air di bawah ini!
35
Gambar 2.1 Skema Daur Air
(Sumber: Azmiyawati, 2008: 146)
Air di laut, sungai, dan danau menguap karena pengaruh panas dari
sinar matahari. Tumbuhan juga mengeluarkan uap air ke udara. Proses
penguapan ini disebut evaporasi. Uap air naik dan berkumpul di udara.
Lama-kelamaan, udara tidak dapat lagi menampung uap air (jenuh). Proses
ini disebut presipitasi (pengendapan). Jika suhunya turun, uap air akan
berubah menjadi titik-titik air. Titik-titik air ini membentuk awan. Proses
ini disebut kondensasi (pengembunan).
Titik-titik air di awan kemudian akan turun menjadi hujan. Air
hujan akan turun di darat maupun di laut. Air hujan itu akan jatuh ke tanah
atau perairan. Air hujan yang jatuh di tanah akan meresap menjadi air
tanah. Selanjutnya, air tanah akan keluar melalui sumur. Air tanah juga
akan merembes ke danau atau s ungai. Air hujan juga ada yang jatuh ke
perairan, misalnya sungai atau danau. Kondisi ini akan menambah jumlah
air di tempat tersebut.
36
Gambar 2.2 Bagan Proses Siklus Air
(Sumber: Azmiyawati, 2008: 147)
b. Kegiatan Manusia yang Mempengaruhi Siklus Air
Air yang turun ke tanah ada yang masuk dan bergerak ke dalam
tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah serta batuan. Air yang
masuk ke dalam tanah ini kemudian menjadi air cadangan (sumber air).
Air cadangan akan selalu ada apabila daerah peresapan air selalu
tersedia. Daerah peresapan air biasa terdapat di hutan-hutan.
Tetumbuhan hutan mampu memperkokoh struktur tanah. Saat hujan
turun, air tidak langsung hanyut, tetapi akan teresap dan tersimpan di
dalam tanah. Air yang tersimpan dalam tanah akan menjadi air tanah.
Air akan lebih mudah meresap jika terdapat banyak tumbuhan.
Air yang meresap akan diserap oleh akar tumbuhan tersebut.
Adanya air dan akar di dalam tanah menyebabkan struktur tanah
menjadi kokoh dan tidak mudah longsor.
37
Menyimak uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keberadaan
hutan sangat penting. Hutan berperan dalam penyimpanan air. Oleh
karena itu, kita harus senantiasa menjaga kelestarian hutan. Saat ini
telah banyak hutan yang gundul akibat penebangan liar. Selain
penebangan, hutan dapat rusak akibat pembakaran.
Biasanya hutan ditebang atau dibakar dengan alasan tertentu.
Seperti untuk membuka lahan pertanian, perumahan, atau industri.
Kegiatan-kegiatan ini dapat mengurangi kemampuan tanah dalam
menyimpan air. Akibatnya, pada saat hujan, terjadi banjir dan pada saat
kemarau banyak daerah mengalami kekeringan. Di perkotaan hingga di
pedesaan kini marak pembangunan jalan yang menggunakan aspal atau
beton. Penutupan tanah dengan aspal atau beton dapat menghalangi
meresapnya air hujan ke dalam tanah. Akibatnya, pada saat hujan air
tidak dapat meresap ke dalam tanah. Hal ini menyebabkan terjadinya
banjir dan air menggenangi jalan-jalan. Apa kira-kira akibatnya jika
daerah peresapan air semakin berkurang? Apabila daerah peresapan air
semakin berkurang, cadangan air di bumi ini semakin menipis.
Hal ini dapat mengakibatkan sungai-sungai dan danau menjadi
kering. Keringnya sungai dan danau menyebabkan proses penguapan
semakin menurun. Menurunnya proses penguapan ini menyebabkan
berkurangnya pengendapan titik-titik air di awan. Keadaan ini tentu
mengurangi terjadinya hujan (Azmiyawati, 2008: 148).
38
Menurut Sulistyanto dkk (2008: 164) Kegiatan manusia lainnya
yang juga dapat mengakibatkan terganggunya siklus air, adalah sebagai
berikut:
1) Membiarkan lahan kosong tidak ditanami dengan tumbuhan.
2) Menggunakan air secara berlebihan untuk kegiatan sehari-hari
dan;
3) Mengubah daerah resapan air menjadi bangunan-bangunan
lain.
c. Tindakan Penghematan Air
Dalam kehidupan sehari-hari kita tak bisa lepas dengan air. Air
digunakan untuk mandi, mencuci, dan memasak. Walaupun hingga saat
ini air tersedia di alam, tetapi kita harus menggunakan air secara
bijaksana. Menghemat penggunaan air sangat bermanfaat, terutama jika
air diperoleh melalui pompa air listrik atau PDAM. Semakin sering kita
menghidupkan pompa tersebit, semakin besar tagihan listrik yang harus
dibayar. Demikian juga ketika menggunakan air dari PDAM. Semakin
banyak air yang terpakai tagihan air perbulannya semakin besar.
Menutut Azmiyawati dkk (2008: 150) Tindakan penghematan air dapat
dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
1) Menutup kran setelah menggunakannya. Jangan sampai air
bersih terbuang sia-sia.
2) Memanfaatkan air bekas cucian beras atau sayuran untuk
menyiram tanaman.
3) Tidak mencuci kendaraan setiap hari.
39
4) Menggunakan air seperlunya, artinya tidak berlebih-lebihan
untuk keperluan apapun.
d. Manfaat Air
Air merupakan salah satu kebutuhan pokok seluruh makluk
hidup. Tanpa air makhluk hidup akan mati. Selain untuk kebutuhan
hidup, air juga memiliki manfaat yang sangat banyak bagi manusia,
diantaranya adalah:
1) Sebagai sarana transportasi
2) Memenuhi keperluan sehari hari
3) Kegiatan pertanian dan perikanan
4) Sebagai sarana wisata/rekreasi
5) Sebagai sarana irigasi/pengairan
6) Sebagai PLTA (Pembangkit alaistrik Tenaga Air)
Selain manfaat di atas air juga memiliki manfaat bagi tumbuhan yaitu
tumbuhan memanfaatkan air untuk proses fotosintesis dan manfaat air
bagi hewan adalah sebagai habitat dan untuk bertahan hidup.
B. Kajian Pustaka
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Silvia Wijayanti Santoso, 2017 dengan
judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Peta Lingkungan
Setempat dengan Menggunakan Media Tiga Dimensi Diorama pada
Siswa Kelas IV B MI Gondoriyo Kecamatan Bregas Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. ” Rumusan masalah pada
penelitian ini adalah apakah upaya penggunaan media tiga dimensi
40
diorama dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi peta lingkungan
setempat pada siswa kelas IV B MI Gondoriyo Kecamatan Bregas
Kabupaten Semarang. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil
belajar IPS materi peta lingkungan setempat melalui media tiga dimensi
diorama pada siswa kelas IV B di MI Gondoriyo Kecamatan Bregas.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan media tiga dimensi
diorama dalam pembelajaran IPS kelas IV B pada materi peta
lingkungan setempat dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini
dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa dari kegiatan pra
siklus hasil belajar siswa memperoleh nilai di atas KKM sebanyak 44%
dari total jumlah siswa yaitu 25 siswa, pada siklus I siswa memperoleh
nilai tuntas sebanyak 80% dari total siswa, dan pada siklus II siswa
yang memperoleh nilai tuntas sebanyak 92% dari total siswa. Penelitian
yang dilakukan Silvia Wijayanti Santoso memiliki kesamaan dengan
yang dilakukan peneliti yaitu penggunaan media diorama untuk
meningkatkan hasil belajar dan jenis penelitian sama-sama
menggunakan penelitian tindakan kelas, sedangkan perbedaannya
terdapat pada subjek, materi pelajaran, tempat, dan waktu pelaksanaan
penelitian.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Rita Ardiyanti, 2015 dengan judul
“Penerapan Media Diorama untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA
pada Siswa Kelas V SDN 1 Gerunung Tahun Pelajaran 2015/2016.”
Permasalahan pada penelitian ini adalah masih banyaknya siswa yang
kurang memahami suatu konsep IPA sehingga hal ini dapat
41
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, untuk diperlukan media
pembelajaran yang menarik sehingga siswa lebih memahami konsep
yang dipelajari. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil
belajar IPA melalui penerapan media diorama pada siswa kelas V SDN
1 Gerunung tahun pelajaran 2015/2016. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa rata-rata nilai siswa adalah 72,88 dengan presentase
ketuntasan klasikal 72,22%, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata
siswa adalah 75,27% dengan presentase ketuntasan klasikal 88,8%
dengan peningkatan yang signifikan 0,34 dalam kategori “sedang”.
Penelitian yang dilakukan Rita Ardiyanti memiliki kesamaan dengan
yang dilakukan peneliti yaitu penggunaan media diorama untuk
meningkatkan hasil belajar dan jenis penelitian sama-sama
menggunakan penelitian tindakan kelas, sedangkan perbedaannya
terdapat pada subjek, materi pelajaran, tempat, dan waktu pelaksanaan
penelitian.
42
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Identitas lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Identitas MI Kauman Kidul Salatiga
NO. Identitas Keterangan
1. Nama Madrasah MI Islamiyah Kauman Kidul Sidorejo
Kota Salatiga
2. Alamat Jl. Ki Jayengrono Np. 35
3. Jenjang MI
4. Jumlah Siswa 159
5. Jumlah Guru 10
6. Jumlah Kelas 6
7. Kode Pos 50716
8. Status Madrasah Swasta
9. Tahun Berdiri 1959
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
2. Sejarah Singkat MI Kauman Kidul
MI Islamiyah Kauman Kidul Sidorejo Kota Salatiga, berdiri sejak
tahun 1959. Madrasah ini berdiri atas prakarsa sesepuh jaman dahulu yang
menginginkan adanya sekolah formal di desa Kuman Kidul dan didukung
perangkat desa terkait. Sebelumnya MI ini merupakan Madrasah Diniyah
atau sekolah in-formal yang khusus mempelajari al-quran di sore hari.
MI Islamiyah Kauman Kidul dengan alamat Jl. Ki Jayengrono No.
35 Kelurahan Kauman Kidul, telp. (0298 3404288). Berdiri sejak tahun
1959 berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor lk.3c/204/PGM. MI/uj/1978 Tanggal 2 Januari 1978.
Nomor statistik MI Islamiyah Kauman Kidul adalah 111233730011,
dengan nomor NPWP yaitu 000.382.319.2.505.000
43
3. Visi dan Misi MI Kauman Kidul Salatiga
MI Kauman Kidul memiliki Visi dan Misi sebagai berikut:
a. Visi
“Terwujudnya peserta didik yang berkualitas bertaqwa, cerdas,
unggul dalam prestasi dan berakhlak mulia serta mampu mengikuti
perkembangan teknologi dan seni, untuk mencintai lingkungan dan
tanah air.”
b. Misi
1) Mewujudkan proses belajar mengajar dan bimbingan secara
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan yang mampu
mengembangkan siswa secara maksimal.
2) Mewujudkan penghayatan, keterampilan, dan pengalaman
terhadap ajaran agama Islam menuju terbentuknya insan
yang beriman dan bertaqwa.
3) Mewujudkan pendidikan yang demikratis, berakhlakul
karimah, cerdas, sehat, disiplin, dan bertanggung jawab.
4) Mewujudkan pendidikan yang berkerpibadian dinamis,
trampil, menguasai pengetahuan-pengetahuan, teknologi,
dan seni.
5) Membimbing siswa untuk dapat mengenal lingkungan
sehingga memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungan.
44
4. Sarana dan Prasarana MI Kauman Kidul Salatiga
Keadaan sarana dan prasarana MI Kauman Kidul Salatiga dapat
dilihat pada Tabel 3.2
Tabel 3.2 Sarana dan Prasarana MI Kauman Kidul Salatiga
No. Ruang Jumlah Keterangan
1. Ruang Kelas 6 Terawat
2. Ruang Tamu 1 Terawat
3. Perpustakaan 1 Terawat
4. Ruang Kepala Sekolah 1 Terawat
5. Ruang Guru 1 Terawat
6. Ruang BP 1 Terawat
7. Ruang UKS 1 Terawat
8. Koperasi 1 Terawat
9. Toilet Siswa 2 Terawat
10. Toilet Guru 2 Terawat
11. Gudang 1 Terawat
12. Mushola 1 Terawat
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
5. Guru dan Karyawan MI Kauman Kidul Salatiga
Keadaan guru dan karyawan MI Kauman Kidul Salatiga dapat
dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Keadaan Guru dan Karyawan MI Kauman Kidul Salatiga
No. Nama L/P Jabatan
1. Drs. Marno L Kepala Sekolah
2. Syarifah, S.Pd.I P Guru kelas 1
3. M.Syukron, A.Ma L Guru kelas 2
4. Chusmiyati, S.Ag P Guru kelas 3
5. Zaenal A, S.Pd.I L Guru kelas 4
6. Sri Lestari,S.Pd. P Guru kelas 5
7. H. Burhan Latifah, S.Pd.I P Guru kelas 6
8. Jumali L Guru Agama
9. Syarifah, S.Pd.I P Guru Bahasa Inggris
10. Gustian R.P, S.Pd L Guru Penjas
11. Moh. Munajat L Tenaga Kebersihan
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
45
6. Keadaan Siswa
Keadaan siswa kelas V berjumlah 26 anak yang terdiri dari 16 laki-
laki dan 10 perempuan.
Tabel 3.4 Keadaan Siswa Kelas V MI Kauman Kidul
NO. Nama L/P
1. Adam Bimo L
2. Adinda K. P
3. Ainun A. P
4. Aldy Dwi P. L
5. Arjuna L
6. Deavita Lia P
7. Efendi Y. L
8. Fara A. P
9. Gustav N. L
10. Hafizal A. L
11. Hendy Ivan L
12. Inaz K. L
13. M. Rasyid H. L
14. M. Hikmal L
15. M. Ariella L
16. M. Kevin Y. L
17. M. Saddam L
18. M. Tegar A. L
19. M. Zacky A. L
20. Naysilla R. P
21. Putri Indah P
22. Rhito F.A L
23. Syifa W. P
24. Yulia Zahra P
25. Zahra A. P
26. Ziyan Okta P
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
B. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti adalah siswa kelas V MI Kauman Kidul Salatiga
dengan jumlah 26 siswa, yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 10 siswa
perempuan. Selama proses penelitian semua siswa mengikuti pelajaran tanpa
ada yang absen atau izin. Data nama siswa kelas V MI Kauman Kidul dapat
dilihat pada Tabel 3.5.
46
Tabel 3.5 Daftar Nama Siswa Kelas V MI Kauman Kidul Salatiga
NO. Nama L/P
1. AB L
2. AK P
3. AA P
4. ADP L
5. ARJ L
6. DL P
7. EY L
8. FA P
9. GN L
10. HA L
11. HI L
12. IK L
13. MRH L
14. MH L
15. MA L
16. MKY L
17. MS L
18. MTA L
19. MZA L
20. NR P
21. PI P
22. RFA L
23. SW P
24. YZ P
25. ZA P
26. ZO P
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
C. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran IPA dengan pokok
bahasan siklus air di semester genap tahun pelajaran 2018/2019. Penelitian ini
memiliki dua tahapan yaitu siklus I dan siklus II, di mana tiap sikulusnya
dilaksanakan pada pukul 09.15-10.20 WIB atau 2 x 35 menit.
Waktu pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan observasi dilaksanakan pada bulan April 2019
2. Kegiatan siklus I, tanggal 13 Mei 2019
3. Kegiatan siklus II, tanggal 18 Mei 2019
47
Penelitian ini menggunakan media diorama yang dilaksanakan dalam dua
siklus. Setiap siklusnya terdiri dari emapat tahap, yaitu: perencanaan,
pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi.
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Pelaksanaan siklus I terdiri daru 4 tahapan yaitu, perencanaan
(planning), tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting),
secara garis besar pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada deskripsi sebagai
berikut:
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan pada siklus I meliputi kegiatan sebagai berikut:
a. Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata
pelajaran IPA materi siklus air dengan menggunakan dan media
diorama.
b. Peneliti menyiapkan media diorama yang akan digunakan sebagai
media penyampaian meteri suklus air.
c. Membuat lembar kerja kelompok (LKK) yang akan digunakan siswa
pada saat proses pembelajaran.
d. Menyiapkan soal tes evaluasi.
e. Menyiapkan lembar observasi keterampilan guru dalam melaksanakan
pembelajaran IPA sesuai dengan RPP yang telah disusun.
f. Menyiapakan lembar observasi aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran.
48
2. Tindakan (Acting)
Penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan berdasarkan RPP
yang telah disusun sebelumnya dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.
Langkah-langkah pembelajaran yang telah dilaksanakan adalah sebagai
berikut :
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak
semua siswa membaca asmaul husna
dan surat-surat pendek kemudian
berdo’a.
Guru mengecek kesiapan diri dengan
mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi
dan tempat duduk disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran.
Menginformasikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan sekarang.
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran.
10 Menit
Inti Guru membagi siswa menjadi 5
kelompok.
Guru meminta siswa untuk membuka
50 Menit
49
buku tematik tema 8 subtema 1
pelajaran ke 1 halaman 7.
Guru meminta siswa untuk mengamati
dan mendiskusikan gambar yang ada di
buku tema 8 halaman 7.
Guru melakukan kegiatan tanya jawab
untuk merangsang siswa dalam berfikir
tentang materi yang akan disampaikan.
Fakta-fakta apa yang ditunjukan
gambar-gambar tersebut?
Apakah lingkungan berguna bagi
manusia? Mengapa?
Keuntungan apa yang diperoleh
50
manusia jika menjaga lingkungan?
Apa akibatnya jika manusia tidak
menjaga lingkungan?
Bagaimana kondisi lingkungan di
sekitarmu?
Guru kembali melakukan tanya jawab
seputar gambar yang telah diamati.
Guru meminta perwakilan siswa untuk
membaca teks tentang air (halaman 8)
dan siswa yang lain menyimak.
Guru meminta anggota tiap kelompok
agar menyiapkan alat tulis untuk
mencatat hal-hal penting selama guru
menjelaskan sisklus air menggunakan
media diorama.
Guru mengatur tempat duduk siswa
agar semua siswa dapat memperhatikan
dengan jelas apa yang dijelaskan oleh
guru.
Siswa diminta untuk mencatat hal-hal
penting dari penjelasan yang
disampaikan oleh guru.
Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya tentang hal yang
51
belum dipahami mengenai proses siklus
air.
Sebagai penguwat, guru menjelaskan
kembali proses siklus air menggunakan
media diorama agar siswa semakin
paham.
Siswa diminta untuk mendiskusikan
hasil pengamatan dari media diorama
dengan kelompok masing-masing.
Setelah selesai guru meminta
perwakilan tiap kelompok maju ke
depan kelas untuk menyampaikan hasil
diskusi tentang siklus air dan manfaat
air bagi manusia, hewan, dan
tumbuhan.
Penutup Siswa bersama guru melakukan refleksi
atas pembelajaran yang telah
berlangsung.
Apa saja yang telah diperlajari
hari ini?
Apa saja manfaat air bagi
kehidupan?
10 Menit
52
Siswa bersama guru menyimpulkan
hasil pembelajaran hari ini.
Guru mengevaluasi dengan
memberikan soal.
Guru memberikan motivasi untuk
siswa.
Guru menutup pembelajaran dengan
salam, siswa istirahat.
3. Observasi (Observing)
Selama proses pembelajaran peneliti melakukan kegiatan
pengamatan. Peneliti melakukan pengamatan terhadap guru dan aktivitas
siswa. Tujuannya agar peneliti dapat mengetahui sejauh mana guru bisa
menerapkan media diorama sesuai dengan RPP. Melalui mengamati juga
peneliti dapat mengetahui respon siswa selama proses pembelajaran
menggunakan media diorama.
4. Refleksi (Reflecting)
Tahap selanjutnya adalah refleksi yang dilakukan setelah kegiatan
pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui kekurangan proses
pembelajaran siklus I. Hasil dari refleksi ini akan digunakan sebagai acuan
untuk perbaikan pada siklus berikutnya. Berikut akan dijelaskan beberepara
kekurangan yang dijumpai pada siklus I, yaitu:
53
a. Guru dalam mengawali pembelajaran kurang memperhatikan kesiapan
para siswa, sehingga masih ada siswa yang sibuk dengan kegiatannya
masing-masing.
b. Guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran kurang jelas dan
bermakna.
c. Guru belum menguasai kelas.
d. Suara guru dalam menyampaikan materi siklus air kurang keras dan
jelas.
e. Ukuran media yang digunakan kurang besar.
f. Masih terdapat beberapa siswa yang sibuk dengan aktivitasnya masing-
masing, padahal proses pembelajaran sudah dimulai.
g. Siswa masih belum percaya diri untuk menanyakan hal yang belum
jelas.
h. Kelompok diskusi dibuat tidak berdasarkan tingkat kecerdasan siswa.
i. Siswa nampak kebingunan ketika guru meminta untuk mendiskusikan
bahan yang diberikan oleh guru.
Kekurangan-kekurangan yang telah peneliti paparkan di atas merupakan
salah satu faktor penyebab belum adanya peningkatan yang signifikan pada
siklus I. Maka peneliti akan melaksanakan siklus II untuk memperbaiki hasil
yang telah dicapai pada siklus I.
E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
1. Perencanaan (Planning)
a. Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata
pelajaran IPA materi siklus air dengan mengguunakan media diorama.
54
b. Peneliti menyiapkan media diorama yang ukurannya lebih besar.
c. Membuat lembar kerja kelompok (LKK) yang akan digunakan siswa
pada saat proses pembelajaran.
d. Peneliti merencanakan pembagian kelompok diskusi sesuai dengan
tingkat kecerdasan siswa.
e. Menyiapkan soal tes evaluasi.
f. Menyiapkan lembar observasi keterampilan guru dalam melaksanakan
pembelajaran IPA sesuai dengan RPP yang telah disusun.
g. Menyiapakan lembar observasi aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran.
2. Tindakan (Acting)
Penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan berdasarkan RPP
yang telah disusun sebelumnya dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.
Langkah-langkah pembelajaran yang telah dilaksanakan adalah sebagai
berikut:
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua
siswa membaca Basmallah bersama.
Guru mengecek kesiapan siswa dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
10 Menit
55
Menginformasikan materi yang akan dipelajari
pada pertemuan sekarang.
Guru memberikan motivasi kepad siswa tentang
pentingnya belajar.
Guru meminta siswa mengingat kembali materi
yang sudah disampaikan.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
Guru menyiapkan media pembelajaran,
Inti Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok.
Guru meminta siswa untuk membuka buku tematik
tema 8 subtema 1 pelajaran ke 1 halaman 7.
Guru meminta siswa untuk mengamati dan
mendiskusikan gambar yang ada di buku tema 8
halaman 7.
Guru melakukan kegiatan tanya jawab untuk
merangsang siswa dalam berfikir tentang materi
yang akan disampaikan.
50 Menit
56
Proses apakah yang ditunjukan gambar
tersebut?
Apasajakah proses yang ada di gambar
tersebut?
Apakah keuntungan yang diperoleh dari proses
tersebut?
Sebutkan hal yang dapat menyebabkan proses
tersebut terhambat?
Jelaskan proses tersebut secara runtut!
Guru kembali melakukan tanya jawab seputar
gambar yang telah diamati.
Guru meminta perwakilan siswa untuk membaca
teks tentang air (halaman 8).
Guru meminta siswa untuk memposisikan tempat
duduk agar dapat memperhatikan penjelasan guru
57
melalui media diorama dengan maksimal.
Selama guru menjelaskan tiap siswa diminta untuk
mencatat hal-hal penting.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang hal yang belum dipahami.
Sebagai penguwat, guru menjelaskan kembali
proses siklus air menggunakan media diorama agar
siswa semakin paham.
Siswa diminta untuk mendiskusikan hasil
pengamatan dengan kelompok masing-masing.
Setelah selesai guru meminta perwakilan tiap
kelompok maju ke depan kelas untuk
menyampaikan hasil diskusi.
Penutup Siswa bersama guru melakukan refleksi atas
pembelajaran yang telah berlangsung.
Apa saja yang telah diperlajari hari ini?
Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran hari ini.
Guru mengevaluasi dengan memberikan soal.
Guru memberikan motivasi untuk siswa.
Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin
10 Menit
58
doa.
3. Observasi (Observing)
Pengamatan yang dilakukan peneliti pada siklus II sama dengan
pengamatan pada siklus I. Hasil pengamatan berupa lembar observasi akan
dilampirkan.
4. Refleksi (Reflecting)
Refleksi yang dilakukan peneliti pada hasil pelaksanaan penelitian
siklus II menunjukan bahwa pada siklus II sudah tidak ditemukan
kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran. Kekurangan yang
terdapat pada siklus I dapat diatasi pada siklus II. Penelitian dihentikan
sampai siklus II karena hasil belajar siswa sudah menunjukan indikator
ketuntasan klasikal yang diharapkan yaitu 92% siswa tuntas belajar.
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN
A. Deskripsi Hasil
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V MI Kauman Kidul
Salatiga. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan media diorama, serta
peneliti melakukan dua siklus untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi
siklus air. Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan, mulai dari pemeriksaan
tahap awal sampai pada siklus kedua diperoleh data sebagai berikut:
1. Deskripsi Hasil Pra Siklus
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan sebelum penelitian dalam
pembelajaran, guru biasanya hanya menggunakan metode ceramah dan
penugasan. Sehingga pembelajaran yang terjadi adalah pembelajaran yang
berpusat kepada guru. Kondisi kelas tidak menunjukan komunikasi yang
baik antara guru dan siswa. Sehingga siswa cenderung merasa bosan dan
ketika diminta untuk mengerjakan soal latihan masih banyak siswa yang
mendapatkan nilai di bawah standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Berdasarkan data pra siklus yang diperoleh dari nilai harian siswa,
menunjukan bahwa masih banyak siswa yang mendapatkan nilai IPA
khususnya materi siklus air yang belum tuntas atau belum memenuhi
standar KKM IPA yaitu 70. Dari jumlah total kelas V yaitu 26 siswa hanya
11 siswa yang telah memenuhi standar KKM. Artinya masih ada 15 siswa
yang masih mengalami kesulitan dalam pembelajaran dan ketuntasan hasil
belajar belum mencapai 50% dari jumlah siswa, sehingga peneliti
60
menyimpulkan bahwa perlu adanya perbaikan akan hal tersebut. Berikut
data hasil penelitian kondisi pra siklus dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Nilai Pra Siklus Siswa Kelas V MI Kauman Kidul
No. Nama Siswa KKM Nilai Pra
Siklus Keterangan
1. AB 70 60 Tidak Tuntas
2. AK 70 90 Tuntas
3. AA 70 60 Tidak Tuntas
4. ADP 70 50 Tidak Tuntas
5. ARJ 70 60 Tidak Tuntas
6. DL 70 90 Tuntas
7. EY 70 50 Tidak Tuntas
8. FA 70 80 Tuntas
9. GN 70 50 Tidak Tuntas
10. HA 70 80 Tuntas
11. HI 70 60 Tidak Tuntas
12. IK 70 90 Tuntas
13. MRH 70 60 Tidak Tuntas
14. MH 70 80 Tuntas
15. MA 70 50 Tidak Tuntas
16. MKY 70 50 Tidak Tuntas
17. MS 70 80 Tuntas
18. MTA 70 40 Tidak Tuntas
19. MZA 70 90 Tuntas
20. NR 70 40 Tidak Tuntas
21. PI 70 80 Tuntas
22. RFA 70 50 Tidak Tuntas
23. SW 70 60 Tidak Tuntas
24. YZ 70 60 Tidak Tuntas
25. ZA 70 90 Tuntas
26. ZO 70 80 Tuntas
Jumlah 1730
Rata-rata 66,53
Keterangan:
Tuntas = 11
Tidak Tuntas = 15
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
61
= 42,3%
= 42% (Pembulatan)
Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata
kelas hanya mencapai 66,53. Siswa yang telah tuntas KKM sejumlah 11
siswa (42%), sedangkan siswa yang tidak tuntas atau belum memenuhi
KKM 15 siswa (58%). Hal tersebut membuktikan bahwa nilai ketuntasan
masih rendah dan tidak sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal yang
sudah ditetapkan.
2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada 13 Mei 2019 dengan objek penelitian ini
adalah siswa kelas V MI Kauman Kidul Salatiga yang berjumlah 26 siswa.
Pembelajaran berlangsung selama 70 menit (2 x 35 menit). Pada penelitian
tindakan ini, peneliti media diorama untuk meningkatkan hasil belajar
siswa. Pelaksanaan siklus I mencangkup performansi guru, siswa dan hasil
belajar siswa. Pada performansi guru dan siswa, peneliti menggukanan
lembar pengamatan guru dan lembar pengamatan siswa untuk mengamati
proses pembelajaran yang disesuaikan dengan RPP dan berfungsi untuk
mengetahui kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I. Pengambilan
data hasil belajar siswa melalui soal evaluasi yang diberikan kepada siswa
setelah proses pembelajaran. Materi pokok yang diberikan pada siklus I
62
yaitu pengertian siklus air, proses siklus air serta manfaat siklus air.
Deskripsi pada penelitian tindakan siklus I antara lain sebagai berikut:
a. Performansi Guru
Selama siklus I berlangsung peneliti dapat mengetahui aktivitas
guru dan siswa melalui lembar pengamatan yang telah disediakan
peneliti. Lembar pengamatan guru, berisi aspek-aspek yang harus
dilakukan yang telah disesuaikan dengan RPP dan untuk lembar
pengamatan siswa berisi keaktifan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran. Diharapkan dengan menggunakan lembar pengamatan
ini peneliti dapat mengetahui kondisi guru dan siswa untuk kemudian
direfleksikan ke siklus II. Hasil performansi guru dapat dilihat pada
tabel 4.2
Tabel 4.2 Hasil Performansi Guru Siklus I
No. Aspek yang diamati
Pengamatan
Guru Catatan
C B SB
A. Kegiatan Awal
1. Guru melakukan
salam sebelum
proses pembelajaran.
√ Sebelum guru mengucapkan
salam hendaknya
memperhatikan kesiapan
siswa. Sehingga ketika guru
mengucapkan salam seluruh
siswa dapat menjawab dan
tidak ada yang masih sibuk
63
dengan aktivitas masing-
masing.
2. Guru memimpin
siswa untuk
mengucapkan
Basmallah bersama
sebelum proses
pembelajaran.
√ Tidak semua siswa
mengucapkan Basmallah,
karena masih ada yang sibuk
dengan aktivitas masing-
masing.
3. Guru menyiapkan
media pembelajaran
√ -
4. Guru memberikan
motivasi kepada
siswa
√ -
5. Guru
menghubungkan
materi siklus air
dengan pelajaran
sebelumnya
√ -
6. Guru
menghubungkan
materi dengan
lingkungan sehari-
hari
√ -
7. Guru √ Penyampaiannya belum
64
mengkomunikasikan
tujuan pembelajaran
menggunakan bahasa yang
mudah dipahami oleh siswa.
Masih terpaku dengan bahasa
buku.
B. Kegiatan Inti
1. Guru menguasai
materi pelajaran
√ -
2. Kesesuaian materi
yang dibahas dengan
indikator
√ -
3. Guru berperan
sebagai fasilitator
√ Karena jumlah siswa yang
banyak guru agak kewalahan
dalam menjawab pertanyaan
dari siswa.
4. Guru mengajukan
pertanyaan kepada
siswa
√ -
5. Guru memberikan
waktu tunggu pada
siswa untuk
menjawab
pertanyaan
√ Guru terlalu lama
memberikan waktu tunggu
kepada siswa untuk
menjawab pertanyaan.
6. Guru memberi
kesempatan kepada
√ -
65
siswa untuk bertanya
7. Guru menguasai
media pembelajaran
√ -
8. Memberikan
bimbingan pada
kegiatan proses
pembelajaran
√ -
9. Kejelasan penyajian
materi
√ Dalam memberikan
penjelasan suara guru kurang
keras dan jelas.
10. Memberi contoh
konkrit dalam
kejadian yang ada
dalam kehidupan.
√ -
11. Guru menguasai
kelas
√ Guru kurang menguasai kelas
12. Guru mengatur
tempat duduk siswa,
tujuannya agar siswa
dapat dengan jelas
memperhatikan apa
yang dijelaskan.
√ -
C. Penutup
1. Membimbing siswa √ -
66
menyimpulkan
materi
2. Memberikan tugas
pada siswa
√ -
3. Mengadakan
evaluasi
√ -
4. Memberikan
motivasi dan
penguatan
√ Guru hanya memberikan
motivasi belum kepenguatan
materi.
Keterangan :
SB : Sangai Baik
B : Baik
C : Cukup
b. Performansi Siswa
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan peneliti
dengan objek siswa kelas V MI Kauman Kidul Salatiga maka hasil
performansi siswa dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini.
67
Tabel 4.3 Hasil Performansi Siswa Siklus I
No. Aspek yang Diamati
Pengamatan
Guru Catatan
C B SB
A. Kegiatan Awal
1. Siswa menjawab
salam dari guru
√ Masih ada beberapa siswa
yang belum menjawab salam
dari guru karena masih sibuk
dengan aktivitas masing-
masing
2. Siswa membaca
Basmallah bersama
√ Masih ada beberapa siswa
yang sibuk dengan
aktivitasnya sehingga tidak
mengucapkan Basmallah
3. Siswa mendengarkan
motivasi pentingnya
belajar yang
disampaikan oleh guru
√ Ditahap ini siswa sudah mulai
mendengarkan apa yang
disampaikan oleh guru.
4. Siswa mengingat
kembali materi yang
telah dipelajari
sebelumnya
√ -
5. Siswa mendengarkan √ Masih ada beberapa siswa
68
tujuan pembelajaran
yang disampaikan
oleh guru
yang terlihat bingung dengan
penjelasan tujuan
pembelajaran yang
disampaikan oleh guru.
B. Kegiatan Inti
1. Siswa melaksanakan
arahan yang diberikan
oleh guru.
√ Masih ada beberapa siswa
yang kurang menerima teman
satu kelompoknya.
2. Siswa mengamati
gambar
-
3. Siswa melakukan
diskusi
√ Ada siswa yang tidak
melakukan diskusi dengan
kelompoknya, malah sibuk
dengan aktivitasnya sendiri.
Ada siswa yang masih
bingung dengan teknis
diskusi.
4. Siswa mendengarkan
penjelasan materi dari
guru.
√ Di baris belakang ada siswa
yang tidak mendengarkan
penjelasan dari guru.
5. Siswa mencatat materi √ Ada yang belum mencatat
6. Siswa menjawab
pertanyaan dari guru
√ -
7. Siswa mengajukan √ -
69
pertanyaan tentang hal
yang kurang
dipahami.
8. Siswa tanggap akan
hal yang ditanyakan
oleh guru
√ -
C. Penutup
1. Siswa melakukan
refleksi dari proses
pembelajaran yang
telah dilakukan.
√ -
2. Siswa mengerjakan
lembar kerja yang
diberikan oleh guru
√ -
3. Siswa menutup proses
pembelajaran dengan
membaca Hamdallah
bersama
√ -
Keterangan:
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
70
c. Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran pada siklus I, diketahui
nilai rata-rata kelas dan persentase ketuntasan belajar IPA materi siklus
air pada siswa kelas V. Adapaun hasil belajar siswa dapat dilihat pada
tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4 Nilai Siswa Siklus I
No. Nama Siswa KKM Nilai
Siklus I Keterangan
1. AB 70 50 Tidak Tuntas
2. AK 70 80 Tuntas
3. AA 70 90 Tuntas
4. ADP 70 70 Tuntas
5. ARJ 70 60 Tidak Tuntas
6. DL 70 90 Tuntas
7. EY 70 80. Tuntas
8. FA 70 60 Tidak Tuntas
9. GN 70 70 Tuntas
10. HA 70 50 Tidak Tuntas
11. HI 70 90 Tuntas
12. IK 70 90 Tuntas
13. MRH 70 60 Tidak Tuntas
14. MH 70 100 Tuntas
15. MA 70 50 Tidak Tuntas
16. MKY 70 100 Tuntas
17. MS 70 40 Tidak Tuntas
18. MTA 70 80 Tuntas
19. MZA 70 100 Tuntas
20. NR 70 50 Tidak Tuntas
21. PI 70 100 Tuntas
22. RFA 70 60 Tidak Tuntas
23. SW 70 80 Tuntas
24. YZ 70 90 Tuntas
25. ZA 70 100 Tuntas
26. ZO 70 90 Tuntas
Jumlah 1980
Rata-rata 76,15
71
Keterangan:
Tuntas = 17
Tidak Tuntas = 9
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
= 65,38%
= 65% (Pembulatan)
Tabel 4.4 menunjukan bahwa nilai rata-rata yang dicapai siswa
pada siklus I mencapai 76,15. Siswa yang sudah tuntas belajar berjumlah
17 siswa (65%), sedangkan yang tidak tuntas belajar berjumlah 9 siswa
(35%). Hasil belajar pada siklus I secara klasikal belum berhasil karena
siswa yang memperoleh nilai 70 (nilai KKM) hanya mencapai 65% dari
jumlah siswa secara keseluruhan. Hasil persentase belum mencapai
indikator keberhasilan secara klasikal yaitu 85% dari jumlah seluruh siswa,
jadi harus dilaksanakan siklus selanjutnya yaitu siklus II.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pada siklus I, nilai
siswa meningkat dibanding pra siklus. Namun hasil tersebut masih di
bawah ketentuas klasikal, yang artinya dalam pelaksanaan pembelajaran
siklus I masih terdapat hambatan-hambatan. Sehingga peneliti
72
memandang perlu agar melaksanakan tindakan pada siklus II untuk
memperbaiki hasil yang telah dicapai sebelumnya.
3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II
Siklus I dilaksanakan pada 18 Mei 2019 dengan objek penelitian ini
adalah siswa kelas V MI Kauman Kidul Salatiga yang berjumlah 26 siswa.
Pembelajaran berlangsung selama 70 menit (2 x 35 menit). Pada penelitian
tindakan ini, peneliti menggunakan media diorama untuk meningkatkan
hasil belajar siswa. Pelaksanaan siklus I mencangkup performansi guru,
siswa dan hasil belajar siswa. Kelemahan-kelemahan yang terjadi pada
siklus I berhasil diperbaiki pada siklus II. Materi pokok yang diberikan
pada siklus II yaitu kegiatan manusia yang mempengaruhi siklus air dan
tindakan menghemat air. Deskripsi pada penelitian tindakan siklus I antara
lain sebagai berikut:
a. Performansi Guru
Performansi guru pada proses pembelajaran yang dilakukan
pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan.
Peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini.
Tabel 4.5 Hasil Performansi Guru Siklus II
No. Aspek yang Dinilai
Pengamatan
Guru Catatan
C B SB
A. Kegiatan Awal
1. Guru melakukan salam
sebelum proses pembelajaran.
√ -
73
2. Guru memimpin siswa untuk
mengucapkan Basmallah
bersama sebelum proses
pembelajaran.
√ -
3. Guru menyiapkan media
pembelajaran
√ -
4. Guru memberikan motivasi
kepada siswa
√ -
5. Guru menghubungkan materi
siklus air dengan pelajaran
sebelumnya
√ -
6. Guru menghubungkan materi
dengan lingkungan sehari-
hari
√ -
7. Guru mengkomunikasikan
tujuan pembelajaran
√ -
B. Kegiatan Inti
1. Guru menguasai materi
pelajaran
√ -
2. Kesesuaian materi yang
dibahas dengan indikator
√ -
3. Guru berperan sebagai
fasilitator
√ -
4. Guru mengajukan pertanyaan √ -
74
kepada siswa
5. Guru memberikan waktu
tunggu pada siswa untuk
menjawab pertanyaan
√ -
6. Guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk bertanya
√ -
7. Guru menguasai media
pembelajaran
√ -
8. Memberikan bimbingan pada
kegiatan proses pembelajaran
√ -
9. Kejelasan penyajian materi √ Guru harus lebih
semangat dalam
menyampaikan materi.
10. Memberi contoh konkrit
dalam kejadian yang ada
dalam kehidupan.
√ -
11. Guru menguasai kelas √ -
12. Guru mengatur tempat duduk
siswa, tujuannya agar siswa
dapat dengan jelas
memperhatikan apa yang
dijelaskan.
√ -
C. Penutup
1. Membimbing siswa
menyimpulkan materi
√ -
75
2. Memberikan tugas pada siswa √ -
3. Mengadakan evaluasi √ -
4. Memberikan motivasi dan
penguatan
√ -
Keterangan:
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
b. Performansi Siswa
Berdasarkan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan pada
siklus II. Hasil performasi siswa pada proses pembelajaran menunjukan
perubahan yang signifikan, siswa menjadi lebih aktif dan paham dengan
materi yang disampaikan oleh guru. Hasil performansi siswa dapat dilihat
pada tabel 4.6 di bawah ini:
Tabel 4.6 Hasil Performansi Siswa Siklus II
No. Aspek yang Diamati
Pengamatan
Guru Catatan
C B SB
A. Kegiatan Awal
1. Siswa menjawab salam dari
guru
√ -
2. Siswa membaca Basmallah
bersama
√ -
76
3. Siswa mendengarkan
motivasi pentingnya belajar
yang disampaikan oleh guru
√ Masih ada siswa yang
belum mendengarkan.
4. Siswa mengingat kembali
materi yang telah dipelajari
sebelumnya
√ -
5. Siswa mendengarkan tujuan
pembelajaran yang
disampaikan oleh guru
√ Masih ada beberapa
siswa yang bingung
dengan penjelasan tujuan
pembelajaran yang
disampaikan oleh guru.
B. Kegiatan Inti
1. Siswa melaksanakan arahan
yang diberikan oleh guru.
√ -
2. Siswa mengamati gambar -
3. Siswa melakukan diskusi √ Masih ada siswa yang
belum aktif dalam
diskusi.
4. Siswa mendengarkan
penjelasan materi dari guru.
√ -
5. Siswa mencatat materi √ -
6. Siswa menjawab pertanyaan
dari guru
√ -
7. Siswa mengajukan √ -
77
pertanyaan tentang hal yang
kurang dipahami.
8. Siswa tanggap akan hal
yang ditanyakan oleh guru
√ -
C. Penutup
1. Siswa melakukan refleksi
dari proses pembelajaran
yang telah dilakukan.
√ -
2. Siswa mengerjakan lembar
kerja yang diberikan oleh
guru
√ -
3. Siswa menutup proses
pembelajaran dengan
membaca Hamdallah
bersama
√ -
Keterangan:
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
78
c. Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran pada siklus II, diketahui
nilai rata-rata kelas dan persentase ketuntasan belajar IPA materi siklus air
pada siswa kelas V. Adapaun hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel
4.7 berikut:
Tabel 4.7 Nilai Siswa Siklus II
No. Nama Siswa KKM Nilai Siklus
II Keterangan
1. AB 70 80 Tuntas
2. AK 70 100 Tuntas
3. AA 70 100 Tuntas
4. ADP 70 60 Tidak Tuntas
5. ARJ 70 90 Tuntas
6. DL 70 100 Tuntas
7. EY 70 70 Tuntas
8. FA 70 80 Tuntas
9. GN 70 80 Tuntas
10. HA 70 80 Tuntas
11. HI 70 90 Tuntas
12. IK 70 90 Tuntas
13. MRH 70 90 Tuntas
14. MH 70 100 Tuntas
15. MA 70 80 Tuntas
16. MKY 70 100 Tuntas
17. MS 70 50 Tidak Tuntas
18. MTA 70 90 Tuntas
19. MZA 70 100 Tuntas
20. NR 70 100 Tuntas
21. PI 70 100 Tuntas
22. RFA 70 100 Tuntas
23. SW 70 100 Tuntas
24. YZ 70 100 Tuntas
25. ZA 70 100 Tuntas
26. ZO 70 100 Tuntas
Jumlah 2330
Rata-rata 89,61
79
Keterangan:
Tuntas = 24
Tidak Tuntas = 2
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
= 92,3%
= 92% (Pembulatan)
Tabel 4.7 menunjukan adanya peningkatan pada nilai rata-rata
yang dicapai siswa pada siklus II. Siklus I memiliki rata-rata nilai sebesar
76,15 dan pada siklus II meningkat menjadi 89,61. Sehingga dapat
diartikan bahwa jumlah siswa yang telah tuntas belajar juga mengalami
peningkatan. Siklus I sebanyak 17 (65%) siswa dan pada siklus II
meningkat menjadi 24 (92%) siswa, yang artinya terdapat kenaikan 7
siswa. Hasil belajar pada siklus II secara klasikal sudah memenuhi
presentase indikator keberhasilan secara klasikal yaitu 85% dari jumlah
seluruh siswa, sehingga peneliti mengambil tindakan untuk menghentikan
penelitian tindakan ini.
e. Refleksi
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA materi siklus air
menggunakan media diorama dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta
selama prosesnya dapat berjalan dengan baik dan tidak ditemukan kendala
80
yang berarti. Karena dilaksanakannya siklus II memang untuk memperbaiki
siklus sebelumnya yaitu siklus I. Perhatian dan keaktifan siswa selama
proses pembelajaran sudah mulai hidup dan siswa mulai menikmati alur
proses pembelajaran dengan menyenangkan dan fokus, sehingga anatara
guru dan siswa, siswa dan siswa telah terjadi interaksi yang baik di dalam
kelas. Sehingga siswa dapat mengerjakan soal evaluasi dengan lancar.
B. Pembahasan
Penelitian tindakan yang telah dilakukan di kelas V MI Kauman Kidul
Salatiga terdiri dari 2 siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan pada Siklus I dan Siklus II dengan media diorama
menunjukan adanya perubahan yaitu peningkatan hasil belajar siswa. Hal
tersebut dapat dilihat pada rekapitulasi hasil belajar IPA materi siklus air.
Pembahasan hasil penelitian berdasarkan analisis pengumpulan data
diperoleh rekapitulasi data hasil belajar siswa. Rekapitulasi hasil belajar siswa
dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pra Siklus – Siklus II
No. Tahap
Hasil Belajar
Rata-rata Kategori Jumlah Persentase
1. Pra Siklus 66,53
Tuntas 11 42%
Belum Tuntas 15 58%
2. Siklus I 76,15
Tuntas 17 65%
Belum Tuntas 9 35%
3. Siklus II 89,61
Tuntas 24 92%
Belum Tuntas 2 8%
81
Tabel 4.8 menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah
dilakukannya tindakan. Hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan pada
tiap siklus merupakan bukti keberhasilan dari penggunaan media diorama pada
proses pembelajaran.
Berdasarkan perolehan data hasil belajar siswa pada Siklus I terdapat 17
siswa (65%) yang tuntas belajar, sedangkan siswa yang nilainya tidak tuntas
belajar atau masih di bawah KKM sebanyak 9 siswa (35%) dengan nilai rata-
rata 76,15. Berdasarkan hasil persentase secara klasikal, nilai rata-rata belum
mencapai indikator keberhasilan seperti yang telah ditetaplan. Jadi penelitian
dilanjutkan pada Siklus II dengan materi dan waktu yang berbeda. Data
ketuntasan hasil belajar siswa pada Siklus I dapat dilihat pada Gambar 4.1.
65%
35%
Tuntas
Tidak Tuntas
Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I
(Sumber Data Primer)
82
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil proses pembelajaran Siklus
II menunjukan bahwa sebanyak 24 siswa atau 92% yang telah tuntas belajar,
sedangkan yang tidak tuntas belajar atau masih di bawah KKM sebanyak 2
siswa atau 8% dengan nilai rata-rata 89,61. Hasil belajar yang diperoleh siswa
dari Siklus I ke Siklus II menunjukkan peningkatan sebanyak 27%. Hasil
belajar pada Siklus II secara klasikal sudah berhasil mencapai indikator
keberhasilan belajar yaitu 92%. Data ketuntasan hasil belajar siswa pada Siklus
II dapat dilihat pada Gambar 4.2.
92%
8%
Gambar 4.2 Diagram Lingkaran Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II
(Sumber Data Primer)
Tuntas
Tidak Tuntas
83
Pembahasan ketuntasan belajar siswa Siklus I dan Siklus II dapat dilihat pada
Gambar 4.3
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Gambar 4.3 Diagram Batang Ketuntasan Belajar Siswa Pra Siklus – Siklus II
(Sumber: Data Primer)
Berdasarkan gambar 4.3 menunjukan bahwa dari setiap proses
pembelajaran mengalami peningkatan, Pra Siklus sebanyak 42% siswa tuntas
belajar, Siklus I terdapat 65% siswa tuntas belajar, dan Siklus II 92% siswa tuntas
belajar sehingga indikator keberhasilan belajar siswa pada Siklus II tercapai.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media diorama pada
pembelajaran IPA materi siklus air di kelas V dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dan meningkatkan minat beajar siswa. Hal itu selaras dengan penggunaan
media diorama pada materi siklus air dalam penelitian ini. Guru memfasilitasi
siswa dengan menghadirkan situasi nyata proses siklus air seperti apa. Sehingga
siswa dapat memahami dengan konkret, dan lebih mudah. Dampaknya siswa akan
84
lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru. Kesimpulannya
penerapan media diorama pada penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar
siswa sehingga indikator ketuntasan siswa tercapai pada siklus II sebesar 92%.
Hasil penelitian ini relevan dengan hasil penelitian Rita Ardiyanti (2015),
menyatakan bahwa penggunaan media diorama dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas V SDN 1 Gerunung.
85
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di MI Kauman Kidul
Sakatiga tahun 2019, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media diorama
dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi siklus air di kelas V MI Kauman
Kidul. Hal ini dapat di ketahui melalui peningkatan hasil belajar dari Siklus I
sampai Siklus II. Siklus I memiliki rata-rata hasil belajar sebesar 76,15 pada
Siklus II meningkat menjadi 89,61. Peningkatan siswa yang tuntas belajar dari
Pra Siklus ke Siklus I sebesar 23% dan Siklus I ke Siklus II mengalami
peningkatan sebesar 27%. Hal ini dapat dilihat dari perolehan ketuntasan hasil
belajar siswa pada Pra Siklus 42%, Siklus I 65% siswa tuntas belajar, dan
Siklus II 92% siswa tuntas belajar. Penggunaan media diorama memberikan
dampak positif dalam pembelajaran. Dampak positif tersebut terlihat dari siswa
yang menjadi lebih aktif, percaya diri, fokus, lebih antusias dan siswa
mendapatkan pengalaman langsung dalam setiap proses pembelajaran yang
diikutinya.
B. Saran
1. Siswa
a. Siswa hendaknya terlibat penuh dalam pembelajaran sejak awal.
b. Siswa hendakmya aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.
86
c. Siswa hendaknya bisa lebih percaya diri dengan kemampuan
belajarnya.
2. Guru
a. Guru hendaknya menggunakan media diorama mata pelajaran IPA
dalam pokok bahasa yang lain yang kiranya relevan.
b. Guru hendaknya memberikan stimulus kepada siswa agar siswa
lebih antusias dalam proses pembelajaran.
c. Guru hendaknya selalu memperhatikan kesiapan siswa sebelum
melakukan kegiatan pembelajaran.
3. Sekolah
Sekolah hendaknya memberikan pembinaan kepada guru tantang
proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif serta dapat memfasilitasi
semua keperluan anak dalam proses pembelajaran.
87
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Abu, dkk. 2000. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Tindakan Praktik. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Asiah, Siti. 2016. Pengembangan Pembelajaran Media Diorama pada Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Tema Lingkungan Alam dan
Lingkungan Buatan Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kepanjen I
Jombang. Malang: Program Megister Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Azmiyawati, Choiril dkk. 2008. IPA Salingtemas untuk Kelas V SD/MI. Jakarta:
Pusat Perbukuan Depatemen Pendidikan Nasional.
Baharuddin dan Wahyuni, Esa Nur. 2008. Teori Belajar & Pembelajaran. Jogjakarta:
AR-RUZZ MEDIA.
Cahyono, Guntur.2019. Media Pembelajaran “Teori dan Praktik Pembelajaran”.
Sukoharjo: Oase Pustaka.
Garnida, Dadang dan Budiman, Rudy. 2002. Guru Pedoman Guru Mata Pelajaran
Pendidikan IPA Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Departemen Agama RI
Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam.
Ismilasari, Yaashinta dan Hendratno. 2013. Penggunaan Media Diorama untuk
Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi pada Siswa Sekolah
Dasar. Universitas Negeri Surabaya: FIP, PGSD.
Kastolani. 2014. Model Pembelajaran Inovatif: Teori dan Aplikasi. Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
Majid, Abdul. 2017. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rusman. 2016. Pembelajaran Tematik Terpadu: Teori Praktik dan Penilaian. Jakarta:
Rajawali Pres.
88
Rosalin, Elin. 2008. Gagasan Merancang Pembelajaran Kontekstual. Bandung: PT
Karsa Mandiri Persada.
Sanaky, AH Hujair. 2015. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta:
KAUKABA DIPANTARA.
Sanjaya, Wina. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: PRENADAMEDIA
GROUP.
Somadaya, Samsu. 2013. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sriyanti, Lilik. 2011. Psikologi Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Sulistyanto, Heri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 5 untuk SD Kelas V. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Suprihatiningrum, Jamil. 2017. Strategu Pembelajaran: Teori dan Aplikasi.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Suryabrata, Sumadi. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pres.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Perdana Media Group.
Suyadi. 2011. Panduan Penelitian Tindakan Kelas Buku Panduan Wajib Bagi
Para Pendidik. Yogyakarta: DIVA Press.
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pres.
Thobroni, M. 2017. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.
Usman, M. Basyiruddin dan Asnawir. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat
Pres.
Wiriaatmadja, Rochiati. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
89
LAMPIRAN
90
Daftar Riwayat Hidup
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Rahma Nurmisuari
NIM : 23040-15-0119
TTL : Purworejo, 06 Maret 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Taprukan Rt 11, Pungsari, Kec. Plupuh, Kab. Sragen
No. HP : 085235185008
Riwayat Hidup : SD N 1 KARANG MALANG, TEGAL lulus tahun 2009.
SMP N 1 KEDUNG BANTENG, TEGAL lulus tahun 2012.
MAN 2 SURAKARTA lulus tahun 2015
Demikian daftar riwayat hidup penulis dibuat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 05 September 2019
Penulis,
Rahma Nurmizsuari
NIM. 23040-15-0119
91
SATUAN KREDIT KEGIATAN (SKK)
Nama: Rahma Nurmizsuari Jurusan: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
NIM: 23040150119 Dosen Pemb. Akademik: Imam Mas Arum, M.Pd.
No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Sebagai Nilai
1.
Orientasi Pengenalan Akademik dan
Kemahasiswaan (OPAK) Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan “Integrasi
Pendidikan Karakter Mahasiswa
Melalui Kampus Edukatif Humanis dan
Religius”. (IAIN SALATIGA)
13 Agustus
2015 Pesera 3
2.
Sertifikat SIBA Oleh Unit Pelaksanaan
Teknis Pengembangan Bahasa
(UPTPB) IAIN SALATIGA.
30 Juni 2016 Pesera 4
3.
Sertifikat SIBI Oleh Unit Pelaksanaan
Teknis Pengembangan Bahasa
(UPTPB) IAIN SALATIGA.
30 Juni 2016 Pesera 4
4.
SK Pengesahan Sususnan Pengurus
HMI Cabang Salatiga Komisariat
Karnoto Zarkasyi Periode 2017-2018
Periode 2017-
2018 Pengurus 4
5.
Seminar Nasional Edupreneurship
“Strategi Marketing Kunci Sukses
Wirausaha”. (IAIN SALATIGA).
13 November
2016
Peserta
8
6.
Seminar Nasional “Pemberdayaan
Masyarakat: Peluang dan Tantangan di
Era Global”. (IAIN Salatiga, Fakultas
DAKWAH, Prodi PMI).
20 September
2018 Peserta 8
7.
UPT Perpustakaan IAIN SALATIGA
“Library User Education” (IAIN
SALATIGA)
21 Agustus
2015 Peserta 2
8.
Seminar Nasional “Sejarah dan
Revitalisasi Identitas Bangsa”. (HMJ
SKI IAIN SALATIGA).
08 November
2016 Peserta 8
9.
Praktikum Mata Kuliah Kewirausahaan
dengan tema “Keren itu Mahasiswa
Kreatif, Inovatif, Mandiri dan Berani
Berwirausaha”. (Mahasiswa Jurusan
14 Desember
2016 Peserta 3
92
PAI, PGMI, dan PGRA).
10.
Seminar Nasional “Kontekstualisasi
Peran HMI: Peneguhan Kembali Ikhtiar
Perjuangan HMI dalam Rangka
Mengawal Kemaslahatan Umat dan
Bangsa.” (HMI Cabang Salatiga).
29 Agustus
2017 Peserta 8
11.
Seminar Nasional “Bunga Rampai
untuk Ibu: Rezim Gender Indonesia
dalam Kilas Balik 2018”. (IMM Kota
Salatiga).
18 Desember
2018 Peserta 8
12.
Seminar Nasional “Pentingnya
Advokasi bagi Mahasiswa di Kalangan
Kampus”. (OSSOS-F IAIN
SALATIGA).
27 November
2018 Peserta 8
13.
Seminar Nasional “Pemuda Peradaban,
dan Kemandirian.” (KARIMA Learning
& Training Center).
2 September
2015 Peserta 8
14.
Seminar Nasional Penulisan Kreatif
dengan tema “Muda Kreatif dengan
Karya Penuh Inspiratif”. (Universitas
PGRI Semarang).
23 November
2017 Peserta 8
15.
Seminar Internasional “Menjadi
Mobilepreuneur dalam Era E-
Commerce”. (Karida Bumi Persada dan
Tapp).
25 April 2017
Peserta 10
16.
Seminar Internasional “Petani untuk
Negeri dalam Rangkaian Kegiatan
Festival Solidaritas untuk Petani
Indonesia”. (MARTA MUKTI
SAMATA).
24 September
2016 Peserta 10
17.
Intermediate Training (LK II) tingkat
nasional dengan tema “HMI Mengabdi
untuk Umat: Merawat Keutuhan
Bangsa”. (HMI Cabang Salatiga).
11-20 Oktober
2018 Peserta 8
18.
Sosialisasi ”Temu Karya Penanganan
Masalah Sosial Kemasyarakatan
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018”.
(Badan Kesatuan dan Politik Provinsi
Jawa Tengah).
19 Juli 2018 Peserta 6
19. Seminar Pengembangan Kepeloporan
Pemuda “Menjadi Pemuda yang
20 Desember
2015 Peserta 3
93
Kreatif, Inovatif, dan Mandiri”. (LPS
INSANI MADANI SALATIGA).
20. Pesantren Kilat Ramadhan Tahun 2017.
(LDMI-HMI Cabang Salatiga)
09 Mei-16 Juni
2017 Pemateri 4
21.
Piagam Penghargaan “Relawan dalam
Kegiatan Quik Count & Exit Poll
Pemilihan Umum 2019”. (PUBLIC
OPINION & POLICY RESEARCH
JAKARTA).
17 April 2019 Relawan 8
22.
Penghargaan Sebagai Peserta Seminar
Internasional Menjadi Mobilepreuneur
dalam Era E-commerce. (Tapp).
25 April 2017 Peserta 10
23.
Panitia nasional Training Senior Course
se-Indonesia oleh Pengurus Himpunan
Mahasiswa Islam (HMI) Cabang
Salatiga.
21-29
Desember
2017
Panitia 8
24.
Workshop Bincang Kreatif: Kopi
Indonesia.
Deputi Riset, Edukasi dan
Pengembangan Badan Ekonomi Kreatif.
(Badan Ekomoni Kreatif Republik
Indonesia).
21 Maret 2019 Peserta 3
25.
Talkshow “Sukses Kuliah Bersama
KAMMI Salatiga.” (KAMMI
SALATIGA)
16 September
2015 Peserta 3
26.
Dialog Kebangsaan HMI Cabang
Salatiga “Merajut Persatuan dalam
Bingkai Kebhinekaan: Evaluasi dan
Rekonsiliasi Paska Pemilu Serentak
2019”.
25 Juni 2019 Pesera 3
27.
Sarasehan Memperingati 51 Tahun
Milad KOHATI dengan Tema “51
Tahun KOHATI untuk Negeri”.
(KOHATI Cabang Salatiga).
22 September
2017 Peserta 2
Total 162
94
Nilai Pra Siklus Siswa Kelas V MI Kauman Kidul
No. Nama Siswa KKM
Nilai Pra
Siklus
Keterangan
1. AB 70 60 Tidak Tuntas
2. AK 70 90 Tuntas
3. AA 70 60 Tidak Tuntas
4. ADP 70 50 Tidak Tuntas
5. ARJ 70 60 Tidak Tuntas
6. DL 70 90 Tuntas
7. EY 70 50 Tidak Tuntas
8. FA 70 80 Tuntas
9. GN 70 50 Tidak Tuntas
10. HA 70 80 Tuntas
11. HI 70 60 Tidak Tuntas
12. IK 70 90 Tuntas
13. MRH 70 60 Tidak Tuntas
14. MH 70 80 Tuntas
15. MA 70 50 Tidak Tuntas
16. MKY 70 50 Tidak Tuntas
17. MS 70 80 Tuntas
18. MTA 70 40 Tidak Tuntas
19. MZA 70 90 Tuntas
95
20. NR 70 40 Tidak Tuntas
21. PI 70 80 Tuntas
22. RFA 70 50 Tidak Tuntas
23. SW 70 60 Tidak Tuntas
24. YZ 70 60 Tidak Tuntas
25. ZA 70 90 Tuntas
26. ZO 70 80 Tuntas
96
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : MI KAUMAN KIDUL
Kelas / Semester : 5 /2
Tema : Lingkungan Sahabat Kita (Tema 8)
Sub Tema : Manusia dan Lingkungannya (Subtema 1)
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 2 X 35 menit
A. KOMPETENSI INTI (KI)
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia.
97
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
BAHASA INDONESIA
Kompetensi Dasar Indikator
3.8 Menguraikan urutan peristiwa atau
tindakan yang terdapat pada teks
nonfiksi.
3.8.1 Membaca teks narasi peristiwa
atau tindakan yang terdapat pada teks
nonfiksi.
IPA
Kompetensi Dasar Indikator
3.8 Menganalisis siklus air dan
dampaknya pada peristiwa di bumi
serta kelangsungan makhluk hidup.
3.8.1 Mengidentifikasi siklus air pada
peristiwa di bumi serta kelangsungan
makhluk hidup.
3.8.2 Menganalisis dampak siklus air
pada peristiwa di bumi serta
kelangsungan makhluk hidup.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan mengamati dan berdiskusi, siswa mampu menyebutkan
peristiwa-peristiwa pada teks nonfiksi dengan benar.
2. Melalui kegiatan menjelaskan siswa mampu menjelaskan proses siklus air
dengan benar.
3. Melalui diskusi siswa mampu mengidentifikasi manfaat air bagi manusia,
hewan, dan tumbuhan dengan benar.
98
4. Melalui diskusi siswa mampu mengidentifikasi tindakan menghemat air
dengan benar.
D. MATERI PEMBELAJARAN
a. Pengertian siklus air dan proses siklus air (Lampiran )
b. Manfaat air (Lampiran)
c. Tindakan Menghemat Air (Lampiran)
E. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
Metode : Diskusi, Tanya Jawab, dan Ceramah.
F. MEDIA/ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR
Media : Media Diorama
Sumber Belajar : Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V, Tema 8:
Lingkungan Sahabat Kita. Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013 (Revisi 2017). Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua 10 Menit
99
siswa membaca Basmallah bersama.
Guru mengecek kesiapan diri siswa dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
Menginformasikan materi yang akan dipelajari
pada pertemuan sekarang.
Guru memberikan motivasi kepad siswa tentang
pentingnya belajar.
Guru meminta siswa mengingat kembali materi
yang sudah disampaikan.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
Guru menyiapkan media pembelajaran
Inti Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok.
Guru meminta siswa untuk membuka buku tematik
tema 8 subtema 1 pelajaran ke 1 halaman 7.
Guru meminta siswa untuk mengamati dan
mendiskusikan gambar yang ada di buku tema 8
halaman 7.
Guru melakukan kegiatan tanya jawab untuk
merangsang siswa dalam berfikir tentang materi
yang akan disampaikan.
50 Menit
100
Fakta-fakta apa yang ditunjukan gambar-
gambar tersebut?
Apakah lingkungan berguna bagi manusia?
Mengapa?
Keuntungan apa yang diperoleh manusia jika
menjaga lingkungan?
Apa akibatnya jika manusia tidak menjaga
lingkungan?
Bagaimana kondisi lingkungan di sekitarmu?
Guru kembali melakukan tanya jawab seputar
101
gambar yang telah diamati.
Guru meminta perwakilan siswa untuk membaca
teks tentang air (halaman 8) dan siswa yang lain
menyimak.
Guru meminta anggota tiap kelompok agar
menyiapkan alat tulis untuk mencatat hal-hal
penting selama guru menjelaskan sisklus air
menggunakan media diorama.
Guru mengatur tempat duduk siswa agar semua
siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang
dijelaskan oleh guru.
Guru meminta siswa untuk mencatat hal-hal
penting dari penjelasan yang disampaikan oleh
guru melalui media diorama.
Guru menjelaskan materi siklus air menggunakan
media diorama
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang hal yang belum dipahami
mengenai proses siklus air.
Sebagai penguwat, guru menjelaskan kembali
proses siklus air menggunakan media diorama agar
siswa semakin paham.
Siswa diminta untuk mendiskusikan hasil
102
pengamatan dari media diorama dengan kelompok
masing-masing.
Setelah selesai guru meminta perwakilan tiap
kelompok maju ke depan kelas untuk
menyampaikan hasil diskusi tentang siklus air dan
manfaat air bagi manusia, hewan, dan tumbuhan.
Penutup Siswa bersama guru melakukan refleksi atas
pembelajaran yang telah berlangsung.
Apa saja yang telah diperlajari hari ini?
Apa saja manfaat air bagi kehidupan?
Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran hari ini.
Guru mengevaluasi dengan memberikan soal.
Guru memberikan motivasi untuk siswa.
Guru menutup pembelajaran dengan salam, siswa
istirahat.
10 Menit
103
H. PENILAIAN
Teknik Penilaian
a. Tes Tertulis
Lampiran
b. Unjuk Kerja
Lampiran
c. Penilaian Sikap
Lampiran
104
MATERI SIKLUS AIR
a. Pengertian Siklus Air
Siklus air merupakan sirkulasi (perputaran) air secara terus-menerus
dari bumi ke atmosfer dan kembali ke Bumi. Daur air ini terjadi melalui proses
evaporasi (penguapan), kondensasi (pengembunan), dan presipitasi (hujan)
(Azmiyawati, 2008: 146).
Perhatikan skema proses siklus air di bawah ini!
Gambar 2.1 Skema Daur Air
(Sumber: Azmiyawati, 2008: 146)
Air di laut, sungai, dan danau menguap karena pengaruh panas dari
sinar matahari. Tumbuhan juga mengeluarkan uap air ke udara. Proses
penguapan ini
disebut evaporasi. Uap air naik dan berkumpul di udara. Lama-kelamaan,
udara tidak dapat lagi menampung uap air (jenuh). Proses ini disebut
presipitasi (pengendapan). Jika suhunya turun, uap air akan berubah menjadi
titik-titik air. Titik-titik air ini membentuk awan. Proses ini disebut kondensasi
(pengembunan).
105
Titik-titik air di awan kemudian akan turun menjadi hujan. Air hujan
akan turun di darat maupun di laut. Air hujan itu akan jatuh ke tanah atau
perairan. Air hujan yang jatuh di tanah akan meresap menjadi air tanah.
Selanjutnya, air tanah akan keluar melalui sumur. Air tanah juga akan
merembes ke danau atau s ungai. Air hujan juga ada yang jatuh ke perairan,
misalnya sungai atau danau. Kondisi ini akan menambah jumlah air di tempat
tersebut.
Gambar 2.2 Bagan Proses Siklus Air
(Sumber: Azmiyawati, 2008: 147)
b. Manfaat Air
Air merupakan salah satu kebutuhan pokok seluruh makluk hidup.
Tanpa air makhluk hidup akan mati. Selain untuk kebutuhan hidup, air juga
memiliki manfaat yang sangat banyak bagi manusia, diantaranya adalah:
1) Sebagai sarana transportasi
2) Memenuhi keperluan sehari hari
3) Kegiatan pertanian dan perikanan
4) Sebagai sarana wisata/rekreasi
5) Sebagai sarana irigasi/pengairan
106
6) Sebagai PLTA (Pembangkit alat listrik Tenaga Air)
Selain manfaat di atas air juga memiliki manfaat bagi tumbuhan yaitu
tumbuhan memanfaatkan air untuk proses fotosintesis dan manfaat air bagi
hewan adalah sebagai habitat dan untuk bertahan hidup.
c. Tindakan Penghematan Air
Dalam kehidupan sehari-hari kita tak bisa lepas dengan air. Air
digunakan untuk mandi, mencuci, dan memasak. Walaupun hingga saat ini air
tersedia di alam, tetapi kita harus menggunakan air secara bijaksana.
Menghemat penggunaan air sangat bermanfaat, terutama jika air diperoleh
melalui pompa air listrik atau PDAM. Semakin sering kita menghidupkan
pompa tersebit, semakin besar tagihan listrik yang harus dibayar. Demikian
juga ketika menggunakan air dari PDAM. Semakin banyak air yang terpakai
tagihan air perbulannya semakin besar. Menutut Azmiyawati dkk (2008: 150)
Tindakan penghematan air dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
1) Menutup kran setelah menggunakannya. Jangan sampai air bersih
terbuang sia-sia.
2) Memanfaatkan air bekas cucian beras atau sayuran untuk menyiram
tanaman.
3) Tidak mencuci kendaraan setiap hari.
107
4) Menggunakan air seperlunya, artinya tidak berlebih-lebihan untuk
keperluan apapun.
108
SOAL EVALUASI SIKLUS I
Berilah Tanda Silang (X) huruf a, b, c, atau d pada Jawaban yang Benar!
1. Sumber air dibedakan menjadi dua, yaitu sumber air alami dan sumber air
buatan. Yang merupakan sumber air alami adalah...
a. Sumur pompa
b. Sumur tradisional
c. Danau
d. Mata air
2. Air di permukaan bumi selalu tersedia karena adanya...
a. Daur air
b. Lautan
c. Danau
d. Sumber mata air
3. Di bawah ini merupakan salah satu cara menghemat air adalah...
a. Menggosok gigi dengan air secukupnya
b. Menyiram bunga dengan banyak air
c. Menggunakan air untuk bermain-main
d. Mencuci kendaraan yang masih bersih
4. Yang merupakan contoh cara penghematan air adalah, kecuali...
a. Menutup kran setelah digunakan
b. Menyiram tanaman dengan bekas air cucian
c. Mencuci pakaian sedikit demi sedikit
d. Mencuci kendaraan jika kotor
109
5. Kegiatan manusia yang dapat mengganggu proses siklus air adalah,
kecuali...
a. Membiarkan lahan kosong tidak ditanami dengan tumbuhan
b. Menggunakan air secara berlebihan untuk kegiatan sehari-hari
c. Mengubah daerah resapan air menjadi bangunan-bangunan lain
d. Membuang sampah pada tempatnya
6. Siklus air di awali dengan proses penguapan air yang terjadi karena...
a. Panas bumi
b. Panas matahari
c. Tiupan angin
d. Terpaan hujan
7. Pohon-pohon mempunyai peran penting dalam daur air. Pohon-pohon
tersebut berfungsi untuk ...
a. Menyimpan air hujan
b. Menurunkan penguapan air
c. Menghasilkan air tanah
d. Mengendapkan air hujan
8. Daur air umumnya disebabkan oleh hal-hal berikut, kecuali ...
a. Penguapan air
b. Pengembunan air
c. Aliran air
d. Kebersihan air
110
9. Dalam siklus air peristiwa kondensasi akan menghasilkan...
a. Embun
b. Pelangi
c. Petir
d. Air
10. Perhatikan berikut!
1) Lama-lama udara tidak dapat lagi menampung uap air
2) Hujan
3) Air terkana panas matahari
4) Terjadi pengembunan
5) Uap air naik dan berkumpul di udara
Urutan proses siklus air di atas yang benar adalah...
a. 3 – 5 – 1 – 2 - 4
b. 3 – 5 – 1 – 4 – 2
c. 3 – 1 – 5 – 2 – 4
d. 5 – 1 – 3 – 2 – 4
111
Kunci Jawaban
1. D
2. A
3. A
4. C
5. D
6. B
7. A
8. D
9. A
10. B
Pedoman Penilaian :
Skor : Setiap nilai yang benar di nilai 1
Nilai : Jumlah skor x 10
Nilai tertinggi : 10 x 10 = 100
112
Lembar Diskusi Siswa Siklus I
Tulislah Fungsi Air Bagi Tumbuhan, Hewan, dan Manusia
1. Fungsi air bagi tumbuhan
1. Fungsi air bagi hewan
2. Fungsi air bagi manusia
113
Berilah Tanda Centang (√) pada Salah Satu Kolom!
Penskoran
Kriteria:
Sangat Baik = 76 – 100
Baik = 51 – 75
Cukup = 26 – 50
Kurang = 1 – 25
114
LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS I
No. Aspek yang Diamati Pengamatan
Guru
Catatan
C B SB
A. Kegiatan Awal
1. Siswa menjawab salam dari guru √ Maih ada beberapa siswa
yang belum menjawab
salam dari guru karena
masih sibuk dengan
aktivitas masing-masing
2. Siswa membaca Basmallah
bersama
√ Masih ada beberapa siswa
yang sibuk dengan
aktivitasnya sehingga tidak
mengucapkan Basmallah
3. Siswa mendengarkan motivasi
pentingnya belajar yang
disampaikan oleh guru
√ Ditahap ini siswa sudah
mulai mendengarkan apa
yang disampaikan oleh
guru.
4. Siswa mengingat kembali materi
yang telah dipelajari sebelumnya
√
5. Siswa mendengarkan tujuan
pembelajaran yang disampaikan
oleh guru
√ Masih ada beberapa siswa
yang bingung dengan
penjelasan tujuan
115
pembelajaran yang
disampaikan oleh guru.
B. Kegiatan Inti
1. Siswa melaksanakan arahan yang
diberikan oleh guru.
√ Masih ada beberapa siswa
yang kurang menerima
teman satu kelompoknya.
2. Siswa mengamati gambar -
3. Siswa melakukan diskusi √ Ada siswa yang tidak
melakukan diskusi dengan
kelompoknya, malah sibuk
dengan aktivitasnya sendiri.
Ada siswa yang masih
bingung dengan teknis
diskusi.
4. Siswa mendengarkan penjelasan
materi dari guru.
√ Di baris belakang ada siswa
yang tidak mendengarkan
penjelasan dari guru.
5. Siswa mencatat materi √ Ada yang belum mencatat
6. Siswa menjawab pertanyaan dari
guru
√ -
7. Siswa mengajukan pertanyaan
tentang hal yang kurang dipahami.
√ -
8. Siswa tanggap akan hal yang √ -
116
ditanyakan oleh guru
C. Penutup
1. Siswa melakukan refleksi dari
proses pembelajaran yang telah
dilakukan.
√ -
2. Siswa mengerjakan lembar kerja
yang diberikan oleh guru
√ -
3. Siswa menutup proses
pembelajaran dengan membaca
Hamdallah bersama
√ -
Keterangan:
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
117
LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS I
No. Aspek yang diamati
Pengamatan
Guru Catatan
C B SB
A. Kegiatan Awal
1. Guru melakukan salam
sebelum proses pembelajaran.
√ Sebelum guru mengucapkan salam
hendaknya memperhatikan
kesiapan siswa. Sehingga ketika
guru mengucapkan salam seluruh
siswa dapat menjawab dan tidak
ada yang masih sibuk dengan
aktivitas masing-masing.
2. Guru memimpin siswa untuk
mengucapkan Basmallah
bersama sebelum proses
pembelajaran.
√ Tidak semua siswa mengucapkan
Basmallah, karena masih ada yang
sibuk dengan aktivitas masing-
masing.
3. Guru menyiapkan media
pembelajaran
√ -
4. Guru memberikan motivasi
kepada siswa
√ -
5. Guru menghubungkan materi √ -
118
siklus air dengan pelajaran
sebelumnya
6. Guru menghubungkan materi
dengan lingkungan sehari-hari
√ -
7. Guru mengkomunikasikan
tujuan pembelajaran
√ Penyampaiannya belum
menggunakan bahasa yang mudah
dipahami oleh siswa. Masih terpaku
dengan bahasa buku.
B. Kegiatan Inti
1. Guru menguasai materi
pelajaran
√ -
2. Kesesuaian materi yang
dibahas dengan indikator
√ -
3. Guru berperan sebagai
fasilitator
√ Karena jumlah siswa yang banyak
guru agak kewalahan dalam
menjawab pertanyaan dari siswa.
4. Guru mengajukan pertanyaan
kepada siswa
√ -
5. Guru memberikan waktu
tunggu pada siswa untuk
√ Guru terlalu terlalu lama
memberikan waktu tunggu kepada
119
menjawab pertanyaan siswa untuk menjawab pertanyaan.
6. Guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk bertanya
√ -
7. Guru menguasai media
pembelajaran
√ -
8. Memberikan bimbingan pada
kegiatan proses pembelajaran
√ -
9. Kejelasan penyajian materi √ Dalam memberikan penjelasan
suara guru kurang keras dan jelas.
10. Memberi contoh konkrit dalam
kejadian yang ada dalam
kehidupan.
√ -
11. Guru menguasai kelas √ Guru perlu menguasai kelas agar
proses pembelajaran lebih kondusif
dan efektif.
12. Guru mengatur tempat duduk
siswa, tujuannya agar siswa
dapat dengan jelas
memperhatikan apa yang
didemonstrasikan.
√ -
120
C. Penutup
1. Membimbing siswa
menyimpulkan materi
√ -
2. Memberikan tugas pada siswa √ -
3. Mengadakan evaluasi √ -
4. Memberikan motivasi dan
penguatan
√ Guru hanya memberikan motivasi
belum kepenguatan materi.
Keterangan:
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
121
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : MI KAUMAN KIDUL
Kelas / Semester : 5 /2
Tema : Lingkungan Sahabat Kita (Tema 8)
Sub Tema : Manusia dan Lingkungannya (Subtema 1)
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 2 X 35 menit
A. KOMPETENSI INTI (KI)
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
122
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
BAHASA INDONESIA
Kompetensi Dasar Indikator
4.8 Menyajikan kembali peristiwa
atau tindakan dengan
memperhatikan latar cerita yang
terdapat pada teks fiksi.
4.8.1 Menceritakan kembali
peristiwa atau tindakan dengan
memperhatikan latar cerita.
IPA
Kompetensi Dasar Indikator
3.8 Menganalisis siklus air dan
dampaknya pada peristiwa di bumi
serta kelangsungan makhluk hidup.
3.8.3 Mengidentifikasi kegiatan
manusia yang memperngaruhi siklus
air dan dampaknya bagi makhluk
hidup.
3.8.4 Mengidentifikasi siklus air dan
tindakan penghematan air.
4.8 Membuat karya tentang skema
siklus air berdasarkan informasi
dari berbagai sumber.
4.8.1 Mendiskusikan siklus air dan
dampaknya bagi peristiwa di bumi
serta kelangsungan makhluk hidup.
123
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui membaca teks siswa mampu menceritakan kembali suatu
peristiwa secara runtut.
2. Melalui kegiatan berdiskusi siswa mampu mengidentifikasi faktor
penghambat siklus air dengan benar.
3. Melalui penjelasan guru siswa mampu mengetahui dan mempraktikan
tindakan penghematan air dengan tapat.
D. MATERI PEMBELAJARAN
a. Kegiatan Manusia yang Mempengaruhi Siklus Air (Lampiran).
b. Tindakan Penghematan Air (Lampiran).
E. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
Metode : Diskusi, Tanya Jawab, dan Ceramah.
F. MEDIA/ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR
Media : Media Diorama
Sumber Belajar : Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V, Tema 8:
Lingkungan Sahabat Kita. Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013 (Revisi 2017). Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
124
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua
siswa membaca Basmallah bersama.
Guru mengecek kesiapan diri siswa dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
Menginformasikan materi yang akan dipelajari
pada pertemuan sekarang.
Guru memberikan motivasi kepad siswa tentang
pentingnya belajar.
Guru meminta siswa mengingat kembali materi
yang sudah disampaikan.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
Guru menyiapkan media pembelajaran,
10 Menit
Inti Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok.
Guru meminta siswa untuk membuka buku tematik
tema 8 subtema 1 pelajaran ke 1 halaman 7.
Guru meminta siswa untuk mengamati dan
mendiskusikan gambar yang ada di buku tema 8
halaman 7.
50 Menit
125
Guru melakukan kegiatan tanya jawab untuk
merangsang siswa dalam berfikir tentang materi
yang akan disampaikan.
Proses apakah yang ditunjukan gambar
tersebut?
Apasajakah proses yang ada di gambar
tersebut?
Apakah keuntungan yang diperoleh dari proses
tersebut?
Sebutkan hal yang dapat menyebabkan proses
tersebut terhambat?
Jelaskan proses tersebut secara runtut!
Guru kembali melakukan tanya jawab seputar
gambar yang telah diamati.
Guru meminta perwakilan siswa untuk membaca
teks tentang air (halaman 8).
Guru meminta siswa untuk memposisikan tempat
duduk agar dapat memperhatikan penjelasan guru
126
melalui media diorama dengan maksimal.
Selama guru menjelaskan tiap siswa diminta untuk
mencatat hal-hal penting.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang hal yang belum dipahami.
Sebagai penguwat, guru menjelaskan kembali
proses siklus air menggunakan media diorama agar
siswa semakin paham.
Siswa diminta untuk mendiskusikan hasil
pengamatan dengan kelompok masing-masing.
Setelah selesai guru meminta perwakilan tiap
kelompok maju ke depan kelas untuk
menyampaikan hasil diskusi.
Penutup Siswa bersama guru melakukan refleksi atas
pembelajaran yang telah berlangsung.
Apa saja yang telah diperlajari hari ini?
Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran hari ini.
Guru mengevaluasi dengan memberikan soal.
Guru memberikan motivasi untuk siswa.
Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin
10 Menit
127
doa.
H. PENILAIAN
Teknik Penilaian
a. Tes Tertulis
Lampiran
b. Unjuk Kerja
Lampiran
c. Penilaian Sikap
Lampiran
128
MATERI SIKLUS AIR
a. Kegiatan Manusia yang Mempengaruhi Siklus Air
Air yang turun ke tanah ada yang masuk dan bergerak ke dalam
tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah serta batuan. Air yang
masuk ke dalam tanah ini kemudian menjadi air cadangan (sumber air).
Air cadangan akan selalu ada apabila daerah peresapan air selalu tersedia.
Daerah peresapan air biasa terdapat di hutan-hutan. Tetumbuhan hutan
mampu memperkokoh struktur tanah. Saat hujan turun, air tidak langsung
hanyut, tetapi akan teresap dan tersimpan di dalam tanah. Air yang
tersimpan dalam tanah akan menjadi air tanah. Air akan lebih mudah
meresap jika terdapat banyak tumbuhan.
Air yang meresap akan diserap oleh akar tumbuhan tersebut.
Adanya air dan akar di dalam tanah menyebabkan struktur tanah menjadi
kokoh dan tidak mudah longsor. Menyimak uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa keberadaan hutan sangat penting. Hutan berperan
dalam penyimpanan air. Oleh karena itu, kita harus senantiasa menjaga
kelestarian hutan. Saat ini telah banyak hutan yang gundul akibat
penebangan liar. Selain penebangan, hutan dapat rusak akibat pembakaran.
Biasanya hutan ditebang atau dibakar dengan alasan tertentu.
Seperti untuk membuka lahan pertanian, perumahan, atau industri.
Kegiatan-kegiatan ini dapat mengurangi kemampuan tanah dalam
menyimpan air. Akibatnya, pada saat hujan, terjadi banjir dan pada saat
kemarau banyak daerah mengalami kekeringan. Di perkotaan hingga di
pedesaan kini marak pembangunan jalan yang menggunakan aspal atau
129
beton. Penutupan tanah dengan aspal atau beton dapat menghalangi
meresapnya air hujan ke dalam tanah. Akibatnya, pada saat hujan air tidak
dapat meresap ke dalam tanah. Hal ini menyebabkan terjadinya banjir dan
air menggenangi jalan-jalan. Apa kira-kira akibatnya jika daerah peresapan
air semakin berkurang? Apabila daerah peresapan air semakin berkurang,
cadangan air di bumi ini semakin menipis.
Hal ini dapat mengakibatkan sungai-sungai dan danau menjadi
kering. Keringnya sungai dan danau menyebabkan proses penguapan
semakin menurun. Menurunnya proses penguapan ini menyebabkan
berkurangnya pengendapan titik-titik air di awan. Keadaan ini tentu
mengurangi terjadinya hujan (Azmiyawati, 2008: 148).
Menurut Sulistyanto dkk (2008: 164) Kegiatan manusia lainnya
yang juga dapat mengakibatkan terganggunya siklus air, adalah sebagai
berikut:
1) Membiarkan lahan kosong tidak ditanami dengan tumbuhan.
2) Menggunakan air secara berlebihan untuk kegiatan sehari-hari dan;
3) Mengubah daerah resapan air menjadi bangunan-bangunan lain.
b. Tindakan Penghematan Air
Dalam kehidupan sehari-hari kita tak bisa lepas dengan air. Air
digunakan untuk mandi, mencuci, dan memasak. Walaupun hingga saat ini
air tersedia di alam, tetapi kita harus menggunakan air secara bijaksana.
Menghemat penggunaan air sangat bermanfaat, terutama jika air diperoleh
melalui pompa air listrik atau PDAM. Semakin sering kita menghidupkan
pompa tersebit, semakin besar tagihan listrik yang harus dibayar.
130
Demikian juga ketika menggunakan air dari PDAM. Semakin banyak air
yang terpakai tagihan air perbulannya semakin besar. Menutut
Azmiyawati dkk (2008: 150) Tindakan penghematan air dapat dilakukan
dengan cara-cara sebagai berikut:
1) Menutup kran setelah menggunakannya. Jangan sampai air bersih
terbuang sia-sia.
2) Memanfaatkan air bekas cucian beras atau sayuran untuk
menyiram tanaman.
3) Tidak mencuci kendaraan setiap hari.
4) Menggunakan air seperlunya, artinya tidak berlebih-lebihan untuk
keperluan apapun.
131
SOAL EVALUASI SIKLUS II
Berilah Tanda Silang (X) pada Huruf a, b, c, atau d pada Jawaban yang
Paling Tepat!
1. Air di bumi tidak pernah habis walaupun terus-menerus digunakan. Hal ini
disebabkan air mengalami ...
a. Penambahan
b. Perputaran
c. Pencampuran
d. Pengurangan
2. air hujan dapat menjadi air tanah karena proses ...
a. Penguapan
b. Pengambunan
c. Pengendapan
d. Peresapan
3. Uap air naik ke udara membentuk ...
a. Awan c. Air
b. Pelangi d. Es
132
4. Uap air yang suhunya turun akan berubah menjadi air. Air ini akan
berkumpul di angkasa kemudian turun menjadi ...
a. Hujan c. Angin
b. Kabut d. Pelangi
5. Air dipermukaan bumi mengalami penguapan karena mendapat ...
a. Panas bumi
b. Panas matahari
c. Tiupan angin
d. Terpaan hujan
6. Air di bumi selalu tersedia karena adanya ...
a. Lautan c. Mata air
b. Hujan d. Siklus air
7. Pohon-pohon mempunyai arti penting dalam daur air. Pohon-pohon
tersebut berfungsi untuk ...
a. Menyimpan air hujan
b. Menurunkan uap air
c. Menghasilkan air tanah
d. Mengendapkan air hujan
133
8. Kegiatan manusia berikut yang berdampak positif terhadap siklus air di
bumi yaitu ...
a. Terasering
b. Reboisasi
c. Penggundulan hutan
d. Pembuatan bendungan
9. Betonisasi jalan-jalan dapat mengganggu siklus air karena ...
a. Mengurangi peresapan air
b. Membuat jalan terasa panas
c. Dapat mencegah banjir
d. Air dapat merembas dengan cepat
10. Salah satu tindakan penghematan air yaitu ...
a. Mencuci pakaian tiap hari dalam jumlah sedikit
b. Mencuci kendaraan dengan air keran
c. Menyirami tanaman dengan air keran
d. Mematikan keran setelah selesai digunakan
134
KUNCI JAWABAN
1. B
2. D
3. A
4. A
5. B
6. D
7. A
8. B
9. A
10. D
Pedoman Penilaian
Skor : Setiap nomor yang benar memiliki nilai 1
Nilai : Jumlah Skor x 10
Nilai tertinggi : 10 x 10 = 100
135
PERHATIKAN GAMBAR DI BAWAH INI!
Diskusikan Pertanyaan di Bawah ini Bersama Kelompokmu!
1. Proses apakah yang ditunjukan gambar tersebut?
2. Sebutkan proses yang ada di gambar tersebut!
3. Apakah keuntungan yang diperoleh dari proses tersebut?
4. Sebutkan hal yang dapat menyebabkan proses tersebut terhambat!
5. Jelaskan proses tersebut secara tuntut!
136
Berilah Tanda Centang (√) pada Salah Satu Kolom!
Penskoran
Kriteria:
Sangat Baik = 76 – 100
Baik = 51 – 75
Cukup = 26 – 50
Kurang = 1 – 25
137
LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS II
No. Aspek yang Diamati
Pengamatan
Guru Catatan
C B SB
A. Kegiatan Awal
1. Siswa menjawab salam dari
guru
√ -
2. Siswa membaca Basmallah
bersama
√ -
3. Siswa mendengarkan
motivasi pentingnya belajar
yang disampaikan oleh guru
√ Masih ada siswa yang
belum mendengarkan.
4. Siswa mengingat kembali
materi yang telah dipelajari
sebelumnya
√ -
5. Siswa mendengarkan tujuan
pembelajaran yang
disampaikan oleh guru
√ Masih ada beberapa
siswa yang bingung
dengan penjelasan tujuan
pembelajaran yang
disampaikan oleh guru.
138
B. Kegiatan Inti
1. Siswa melaksanakan arahan
yang diberikan oleh guru.
√ -
2. Siswa mengamati gambar -
3. Siswa melakukan diskusi √ Masih ada siswa yang
belum aktif dalam
diskusi.
4. Siswa mendengarkan
penjelasan materi dari guru.
√ -
5. Siswa mencatat materi √ -
6. Siswa menjawab pertanyaan
dari guru
√ -
7. Siswa mengajukan
pertanyaan tentang hal yang
kurang dipahami.
√ -
8. Siswa tanggap akan hal yang
ditanyakan oleh guru
√ -
C. Penutup
1. Siswa melakukan refleksi dari
proses pembelajaran yang
√ -
139
telah dilakukan.
2. Siswa mengerjakan lembar
kerja yang diberikan oleh
guru
√ -
3. Siswa menutup proses
pembelajaran dengan
membaca Hamdallah
bersama
√ -
Keterangan:
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
140
LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS II
No. Aspek yang Dinilai
Pengamatan
Guru Catatan
C B SB
A. Kegiatan Awal
1. Guru melakukan salam
sebelum proses pembelajaran.
√ -
2. Guru memimpin siswa untuk
mengucapkan Basmallah
bersama sebelum proses
pembelajaran.
√ -
3. Guru menyiapkan media
pembelajaran
√ -
4. Guru memberikan motivasi
kepada siswa
√ -
5. Guru menghubungkan materi
siklus air dengan pelajaran
sebelumnya
√ -
6. Guru menghubungkan materi
dengan lingkungan sehari-
hari
√ -
7. Guru mengkomunikasikan
tujuan pembelajaran
√ -
141
B. Kegiatan Inti
1. Guru menguasai materi
pelajaran
√ -
2. Kesesuaian materi yang
dibahas dengan indikator
√ -
3. Guru berperan sebagai
fasilitator
√ -
4. Guru mengajukan pertanyaan
kepada siswa
√ -
5. Guru memberikan waktu
tunggu pada siswa untuk
menjawab pertanyaan
√ -
6. Guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk bertanya
√ -
7. Guru menguasai media
pembelajaran
√ -
8. Memberikan bimbingan pada
kegiatan proses pembelajaran
√ -
9. Kejelasan penyajian materi √ Guru harus lebih
semangat dalam
menyampaikan materi.
10. Memberi contoh konkrit
dalam kejadian yang ada
dalam kehidupan.
√ -
142
11. Guru menguasai kelas √ -
12. Guru mengatur tempat duduk
siswa, tujuannya agar siswa
dapat dengan jelas
memperhatikan apa yang
didemonstrasikan.
√ -
C. Penutup
1. Membimbing siswa
menyimpulkan materi
√ -
2. Memberikan tugas pada siswa √ -
3. Mengadakan evaluasi √ -
4. Memberikan motivasi dan
penguatan
√ -
Keterangan:
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
143
FOTO PEMBELAJARAN
Gambar 1. Guru sedang menjelaskan materi siklus air
Gambar 2. Guru sedang menjelaskan materi siklus air menggunakan media
diorama
144
Gambar 3. Siswa sedang mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru
Gambar 4. Siswa sedang mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru
145
LEMBAR KONSULTASI
146
147
SURAT PERMOHONAN PEMBIMBING SKRIPSI
148
SURAT IZIN PENELITIAN
149
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
150
HASIL EVALUASI SISWA SIKLUS I
151
HASIL EVALUASI SISWA SIKLUS II
152
KISI-KISI SOAL EVALUASI SIKLUS I
KD Indikator Butir Soal
3.8 Menganalisis siklus air
dan dampaknya pada
peristiwa di bumi serta
kelangsungan makhluk
hidup.
3.8.1 Mengidentifikasi siklus air
dan dampaknya pada peristiwa
di bumi serta kelangsungan
makhluk hidup.
1, 2, 6, 7, 8, 9, 10
3.8.2 Menganalisis dampak
siklus air pada peristiwa di bumi
serta kelangsungan makhluk
hidup.
3, 4, 5
Jumlah 10
153
KISI-KISI SOAL EVALUASI SIKLUS II
KD Indikator Butir Soal
3.8 Menganalisis siklus air
dan dampaknya pada
peristiwa di bumi serta
kelangsungan makhluk
hidup.
3.8.3 Mengidentifikasi kegiatan
manusia yang memperngaruhi
siklus air dan dampaknya bagi
makhluk hidup.
7, 8, 9
3.8.4 Mengidentifikasi siklus air
dan tindakan penghematan air.
1, 2, 4, 5, 6,
Jumlah 10