peningkatan hasil belajar ipa materi struktur dan...
TRANSCRIPT
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII D
SEMESTER I MTS DARUL ULUM SURUH KAB. SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh:
ANI MARZUKOH
NIM.23060-15-0047
PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
TAHUN 2019
ii
LEMBAR BERLOGO
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII D
SEMESTER I MTS DARUL ULUM SURUH KAB. SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh:
ANI MARZUKOH
NIM.23060-15-0047
PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
TAHUN 2019
iv
v
vi
vii
MOTTO
Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah
antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat
rahmat
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
1. Ayah bundaku tercinta, Muh Sinin dan Rupiah yang selalu dengan sabar
mendidik saya, memotivasi saya, mencurahkan kasih sayang, dukungan, dan
doa yang tak pernah putus untuk penulis. Semoga beliau tetap dalam
lindungan Allah Swt;
2. Kakakku tersayang Ahmad Miftahuddin yang telah bersedia mendukung
pendidikanku dari sekolah dasar hingga Perguruan Tinggi baik dari segi
materi dan juga moril. Semoga Allah Swt. melindungi beliau;
3. Kakak-kakakku sekalian (Conia Nur A., Umi Azizah, Sulhani Hadi S.,
Mahfudliyah, Mahfud Sodikin, dan Husna Qodriyah) yang telah membantu
saya melalui masa-masa sulit dan terus mendukung yang terbaik untuk
penulis;
4. Seluruh keluarga besarku yang selalu mendoakan dan menyemangati;
5. Sahabat dan teman dekat saya, Danifatul Muafah, Zulia Fitriyani, Dewi
Nurhayati Ams., dan Arif Fatkhur yang selalu memberikan motivasi kepada
saya dan membantu saya menyelesaikan skripsi ini;
6. Dosen pembimbing Bapak Roko Patria Jati, M.Pd, yang tidak henti-
hentinya membimbing dan meluangkan waktunya hingga skripsi saya
selesai.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillahi robbil‟alamin, penulis panjatkan kepada Allah
SWT yang selalu memberikan nikmat, kaunia, taufik, serta hidayah-Nya kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Tidak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, serta para pengikutnya yang
selalu setia dan menjadikannya suri tauladan yang mana beliaulah satu-satunya
umat manusia yang dapat mereformasi umat manusia dari zaman kegelapan
menuju zaman terang benerang yakni dengan ajarannya agama Islam.
Skripsi yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Struktur dan
Fungsi Jaringan Tumbuhan melalui Metode Eksperimen pada Siswa Kelas VIII D
Semester 1 MTs Darul Ulum Suruh Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020”
ini, diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Institut
Agama Islam Negeri (IAIN ) Salatiga.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak bantuan
yang telah diberikan dari berbagai pihak, baik berupa material, maupun spiritual.
Selanjutnya penulis haturkan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi
tingginya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag selaku Rektor Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga;
2. Bapak Prof. Dr. Mansyur, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan (FTIK);
3. Ibu Dr. Eni Titikusumawati, M.Pd. selaku Ketua Program Tadris Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) yang telah memberikan kesempatan serta saran
pembangun untuk peneliti;
4. Ibu Anggun Zuhaida, M.Pd. selaku Pembimbing Akademik;
5. Bapak Roko Patria Jati, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah
berkenan meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis
dalam penulisan skripsi ini;
x
6. Bapak, ibu dosen penguji skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk
menguji skripsi ini;
7. Seluruh Dosen dan Karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu
selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi;
8. Keluarga besar MTs Darul Ulum Suruh khususnya Bapak. Solichin, S.Pd.I
dan Ibu Lisnawati, S.Pd. yang telah berkenan bekerjasama dengan peneliti
sehingga penelitian ini dapat berlangsung;
9. Ayah dan Ibuku, serta segenap keluarga besar yang selalu dengan sabar
mencurahkan kasih sayang, dukungan, dan doa yang tak pernah putus
untuk penulis;
10. Sahabat-sahabatku Tadris Ilmu Pengetahuan Alam angkatan 2015 yang
telah menemani hari-hari saat kuliah di IAIN Salatiga dan memberikan
motivasi.
Semoga segala amal yang telah diperbuat akan menjadi amal saleh, yang
akan mendaptakan pahala yang setimpal dari Allah SWT, kelak dikemudian hari.
Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat.Amin.ya rabbal „alamin
Salatiga, 4 September 2019
Yang menyatakan
ANI MARZUKOH
xi
ABSTRAK
Marzukoh, Ani. 2019. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Struktur dan
Fungsi Jaringan Tumbuhan melalui Metode Eksperimen pada Siswa
Kelas VIII Semester 1 MTs Darul Ulum Suruh Kab. Semarang Tahun
Pelajaran 2019/2020. Skripsi. Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA).Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK). Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing Roko Patria Jati,
M.Pd.
Kata Kunci:Hasil Belajar, Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan,
Eksperimen.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
kelas VIII materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan setelah diterapkannya
metode eksperimen di MTs Darul Ulum Suruh Tahun Pelajaran 2019/2020.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) melalui dua
siklus, setiap siklus terdiri dari empat kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII Semester
1 MTs Darul Ulum Suruh Kab. Semarang yang berjumlah 19 siswa meliputi 10
siswa laki-laki dan 9 siswa Perempuan. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian adalah observasi, tes dan dokumentasi. Metode
eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa, jika indikator keberhasilan
belajar secara klasikal mencapai 85% dari seluruh jumlah siswa.
Hasil penelitian menunjukkan penggunaan metode eksperimen dapat
meningkatkan hasil belajar IPAstruktur dan fungsi jaringan tumbuhan pada
siswa kelas VIII MTs Darul Ulum Suruh Kab. Semarang Tahun Pelajaran
2019/2020. Hal ini dapat dibuktikan dengan perolehan:Hasil belajar Pra siklus
ketuntasan belajar berjumlah 6 siswa atau 31,57% sedangkan tidak tuntas
mencapai 13 siswa atau 68.43% dengan rata-rata nilai 68,36. siklus I yaitu
ketuntasan siswa 14 siswa atau 73,68% dan tidak tuntas sebanyak 5 siswa atau
26,32% dengan rata-rata nilai 75,2. siklus II sesuai dari harapan, pencapaian
ketuntasan siswa memenuhi 19 siswa atau 100% dengan rata-rata nilai 84,26.
Penggunaan metode eksperimendapat mencapai target KKM Kelas. Hal ini dapat
dibuktikan dengan pencapaian target KKM kelas yaitu 75. Pada siklus II rata-
rata nilai 84,26 dan ketuntasan mencapai 19 siswa atau 100% atau lebih besar
dari target ketuntasan klasikan 85% dari jumlah siswa. Oleh sebab itu, penelitian
ini berhenti di siklus II.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................................. i
LEMBAR BERLOGO ............................................................................................ ii
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................iv
HALAMAN PENGESAHAN ............................... Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......Error! Bookmark not
defined.
HALAMAN MOTTO ........................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
ABSTRAK ............................................................................................................. xi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 7
1. Manfaat teoritis .......................................................................................... 7
2. Manfaat praktis .......................................................................................... 8
E. Definisi Operasional .................................................................................. 9
1. Metode Eksperimen ................................................................................... 9
2. Hasil Belajar ............................................................................................ 10
F. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ..................................... 11
G. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian .............................. 11
1. Metode Penelitian .................................................................................... 11
2. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ...................................... 12
3. Intervensi Tindakan atau Rancangan Siklus Penelitian........................... 13
xiii
4. Tempat dan Waktu .................................................................................. 14
5. Subyek dan Kolaborator Penelitian ......................................................... 14
6. Tahapan Tindakan ................................................................................... 14
7. Metode Pengumpulan data ...................................................................... 19
8. Teknik Analisis Data ............................................................................... 21
H. Sistematika Penulisan .............................................................................. 23
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 24
A. Kajian Teori ............................................................................................. 24
1. Deskripi Hasil Belajar ............................................................................. 24
2. Pembelajaran IPA .................................................................................... 32
3. Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan ..................................... 33
4. Metode Eksperimen ................................................................................. 46
5. Penerapan Metode Eksperimen dalam proses belajar mengajar Materi
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan. ....................................................... 53
B. Kajian Pustaka ......................................................................................... 54
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ........................................................... 59
A. Deskripsi Objek Penelitian ...................................................................... 59
1. Sejarah Berdirinya ................................................................................... 59
2. Visi MTs Darul Ulum .............................................................................. 59
3. Misi MTs Darul Ulum ............................................................................. 60
4. Tujuan pendidikan Madrasah Tsanawiyah .............................................. 60
5. Managemen MTs Darul Ulum ................................................................ 60
6. Kurikulum MTs Darul Ulum ................................................................... 61
B. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus ............................................................ 61
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ................................................................ 63
1. Tahap Perencanaan .................................................................................. 63
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan .................................................................. 64
3. Observasi ................................................................................................. 68
4. Refleksi .................................................................................................... 68
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II .............................................................. 69
1. Tahap Perencanaan .................................................................................. 70
xiv
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan .................................................................. 70
3. Observasi ................................................................................................. 73
4. Refleksi .................................................................................................... 74
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 75
A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 75
1. Deskripsi Data Pra Siklus ........................................................................ 75
2. Diskripsi Siklus I ..................................................................................... 77
3. Diskripsi Siklus II .................................................................................... 81
B. Pembahasan Penelitian ............................................................................ 84
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 91
A. Kesimpulan .............................................................................................. 91
B. Saran ........................................................................................................ 91
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 93
Lampiran ................................................................................................................ 95
xv
DAFTAR TABEL
Tabel. 1.1. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas ....................................................... 14
Tabel 3.1 Nilai hasil belajar (ulangan harian) Pra siklus ....................................... 62
Tabel 4.1 Nilai hasil belajar (ulangan harian) Pra siklus ....................................... 75
Tabel 4.2 Aktivitas Belajar siswa Siklus I ............................................................. 77
Tabel 4.3 Aktivitas Kinerja Guru Siklus I ............................................................. 78
Tabel 4.4 Hasil Belajar Siklus I ............................................................................. 79
Tabel 4.5 Aktivitas Belajar siswa Siklus II ............................................................ 81
Tabel 4.6 Aktivitas Kinerja Guru Siklus II ............................................................ 82
Tabel 4.7 Hasil Belajar Siklus II ............................................................................ 83
Tabel 4.8 Rekapitulasi Nilai test Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II ....................... 86
Tabel 4.9 Rekapitulasi Ketuntasan Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II .................. 88
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar. 2.1. Jaringan Meristem ............................................................................ 34
Gambar. 2.2. Parenkima ......................................................................................... 41
Gambar 2.3 Pembuluh pengangkut (xilem dan floem) .......................................... 46
Gambar 4.1 Persentase Ketuntasan Pra Siklus ....................................................... 76
Gambar 4.2 Persentase Ketuntasan Siklus I ........................................................... 80
Gambar 4.3 Persentase Ketuntasan Siklus II ......................................................... 84
Gambar 4.4 Persentase Perolehan Nilai Rata-Rata ................................................ 88
Gambar 4.5 Persentase Peningkatan Ketuntasan Siswa ......................................... 89
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup ........................................................................ 95
Lampiran 2. SKK ................................................................................................... 96
Lampiran 3: Surat Penunjukan Dosen Pembimbing ............................................ 100
Lampiran 4: Jurnal Konsultasi Skripsi ................................................................. 101
Lampiran 5: Permohonan Izin Penelitian ............................................................. 104
Lampiran 6: RPP Siklus I ..................................................................................... 105
Lampiran 7: Lembar Kerja Siswa ........................................................................ 109
Lampiran 8: Soal dan Kunci Jawaban Siklus 1 .................................................... 112
Lampiran 9: RPP Siklus II ................................................................................... 116
Lampiran 10: Lembar Kerja Siswa II................................................................... 121
Lampiran 11: Soal dan Kunci Jawaban Siklus 1I ................................................ 124
Lampiran 12: Daftar Nilai Pra Siklus................................................................... 128
Lampiran 13: Hasil Evaluasi Siklus I .................................................................. 129
Lampiran 14: Hasil Nilai Evaluasi Siklus II ........................................................ 130
Lampiran 15: Foto-foto Dokumentasi .................................................................. 131
Lampiran 16: Surat Keterangan Selesai Penelitian .............................................. 135
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan
sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman,
atau pengetahuan baru sehingga memungkinkannya merubah perilaku agar
tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak (Susanto, 2013: 4).
Belajar merupakan hal paling wajib yang dilakukan manusia baik laki-laki
maupun perempuan untuk menambah wawasan sehingga mampu mengangkat
derajat mereka, sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Quran dalam surah Al-
Mujadalah ayat 11 yang berbunyi sebagai berikut:
حوا ف المجالس فافسحوا ي فسح الله ياي ها الذين امن وا اذا قيل لكم ت فسوالذين اوتوا لاي رفع الله الذين امن وا منكم او ز ش ان ف واذا قيل انشزوا جلكم
ر ( 11ا دالة:)المجالعلم درجت والله با ت عملون خبي
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakn
kepadamu, “berilah kelapangan didalam majelis-majelis,” maka
lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan, “berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan
mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang
kamu kerjakan (Al-Mujadalah:11)”.
2
Dalam proses belajar mengajar, seorang guru haruslah mengetahui
apakah pembelajaran yang berlangsung dapat diterima oleh siswa, hal yang
demikian agar guru dapat merancang atau mendesain pembelajaran secara tepat
dan penuh arti. Setiap proses belajar mengajar keberhasilannya diukur melalui
proses pembelajaran itu berlangsung bukan hanya melalui hasil akhirnya.
Artinya seberapa jauh tipe hasil belajar dimiliki siswa. Tipe hasil belajar harus
nampak dalam tujuan pengajaran, sebab tercapainya tujuan pembelajaran itulah
yang akan dilihat melalui proses belajar mengajar.
Pengajaran yang baik adalah bukan sekedar mentransfer pengetahuan
kepada peserta didik, akan tetapi bagaimana membantu peserta didik supaya
dapat belajar. Kalau ini dihayati, maka pengajar tidak lagi menjadi pemeran
sentral dalam proses pembelajaran (Zaini, 2008:17). Belajar yang hanya
mengandalkan indera pendengaran mempunyai beberapa kelemahan, padahal
hasil belajar seharusnya disimpan sampai waktu yang lama.
Proses pembelajaran yang terjadi selama ini siswa menerima materi
dari guru tanpa analisis kritis dari siswa, sehingga guru merupakan pusat
informasi dengan segala interpretasinya sendiri. Guru menerima informasi
pertama dari sumber bahan ajar, kemudian disampaikan kepada murid,
sehingga murid menerima informasi kedua yang bersumber dari guru. Hal ini
menyebabkan siswa pasif, kurang informatif, salah interpretatif karena
mendapat informasi sumber kedua, bukan sumber pertama. Setelah mendapat
informasi dari sumber kedua, murid tidak diberi kesempatan untuk
menganalisis secara kritis materi yang disampaikan guru. Padahal, murid
3
adalah sosok manusia yang mempunyai potensi unggul yang dapat
dikembangkan melalui proses pembelajaran. Potensi kritis yang dimiliki oleh
siswa menjadi tidak berkembang, sehingga mengakibatkan perkembangan
kemampuan daya pikir siswa juga tidak berkembang.
Cara pertama untuk membuat siswa aktif belajar adalah dengan
memberi kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan sumber informasi
pertama. Siswa dibimbing dan diarahkan kepada sumber belajar pertama,
seperti fenomena sosial, pengalaman kehidupan sehari-hari, buku, majalah,
surat kabar, jurnal, hasil penelitian dan sebagainya. Semua sumber informasi
pertama disajikan kepada siswa, sehingga siswa akan melakukan beberapa hal,
seperti : Membaca, memahami dan mengerti informasi dengan cermat,
Mengidentifikasi masalah, Memecahkan masalah, Mengambil kesimpulan,
Melaksanakan kesimpulan. Dengan begitu siswa akan merasa dihargai,
dihormati dan diperhatikan oleh guru, sehingga dalam dirinya timbul dan
tumbuh kepercayaan untuk memecahkan beberapa persoalan.
Cara kedua untuk membuat siswa aktif belajar adalah dengan
mengajak berpikir kritis. Guru menyajikan materi dengan analisis guru, akan
berbeda dengan dengan siswa yang menerima informasi dengan berpikir
kritisnya siswa. Ketika siswa diberi kesempatan untuk mengkritisi materi
pelajaran, siswa akan melakukan beberapa hal, antara lain : Mengidentifikasi
masalah dengan pertanyaan kritis, Membuat kunci pokok untuk membuat
hipotesis, Menyusun data dan fakta, Menguji validitas hipotesis dengan cara
berpikir kritis.
4
Belajar tentu saja harus dilaksanakan melalui proses kognitif (tahapan-
tahapan yang bersifat aqliah). Dalam hal ini, sistem memori yang terdiri atas
memori sensori, memori jangka pendek, dan memori jangka panjang berperan
sangat aktif dan menentukan berhasil atau gagalnya seseorang dalam meraih
pengetahuan dan keterampilan (Syah, 2015:86). Maka seorang guru
memerlukan strategi belajar-mengajar yang memungkinkan atau memberi
kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan belajar dalam rangka
mencapai tujuan tertentu. Strategi apa yang dipilih dan digunakan, pada
hakikatnya bergantung pada kemampuan guru sendiri, yang ditandai oleh
tingkat pengetahuan, keterampilan, sikap dan pengalamannya serta berkaitan
dengan ruang lingkup proses belajar-mengajar dalam bidang umumnya dan
strategi belajar-mengajar pada bidang studi khususnya.
Strategi pembelajaran yang berkesan monoton oleh guru membuat
siswa kurang berminat untuk mengikuti dan melaksanakan proses belajar
mengajar. Kurangnya sarana prasarana sekolah seperti laboratorium yang
bersifat dwi fungsi, buku-buku pembelajaran, dan motivasi siswa juga
mempengaruhi proses pembelajaran. Selain itu, terdapat juga fenomena
beberapa guru yang sangat lambat atau malah tidak mengembalikan pekerjaan
siswa sehingga siswa acuh tidak acuh dengan apa yang dikerjakannya.
Guru diharapkan bekerja profesional, mengajar secara sistematis dan
berdasarkan prinsip didaktik metodik yang berdaya guna dan berhasil guna
(efisien dan efektif). Artinya pendidik dapat merekayasa sistem pembelajaran
secara sistematis dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran aktif
5
(Mudjiono, 2002:117-118). Guru disini merupakan salah satu komponen dalam
proses belajar mengajar. Seorang guru harus mampu menyajikan pembelajaran
yang tidak hanya sekedar menyuguhkan materi pelajaran. Akan tetapi seorang
guru harus memiliki pemahaman dan akan pengertian dan pandangan guru
terhadap mengajar akan mempengaruhi peranan dan aktivitas guru dalam
mengajar serta aktivitas siswa dalam belajar sangat bergantung pula pada
pemahaman guru terhadap mengajar. Mengajar bukan sekedar proses
penyampaian ilmu pengetahuan, melainkan komunikasi dan interaksi
manusiawi dengan berbagai aspeknya. Pembelajaran aktif dapat diartikan
bahwa tidak hanya pengajar yang menjadi sumber belajar satu-satunya. Peserta
didik diharapkan dapat melaksanakan apa yang menjadi tanggung jawabnya
baik didalam kelas maupun diluar kelas. Belajar Aktif itu sangat diperlukan
oleh peserta didik untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimum. Ketika
peserta didik pasif, atau hanya menerima dari pengajar, ada kecenderungan
untuk cepat melupakan apa yang telah diberikan.
Hasil wawancara dengan guru di MTs Darul Ulum Suruh pada tanggal
07 Juli 2019 diperoleh bahwa masih banyak siswa yang kurang antusias
mengikuti proses pembelajaran, hal ini terlihat dari aktivitas siswa yang masih
sibuk berbicara dengan teman sebangkunya pada saat guru sedang
menjelaskan, siswa jarang mengajukan pertanyaan, mengemukakan pendapat
dan cenderung tidak aktif dalam proses pembelajaran, serta hasil belajar siswa
Kelas VIII MTs Darul Ulum Suruh masih tergolong rendah dimana masih
banyaknya nilai siswa yang tidak memenuhi KKM 75. Hal ini dikarenakan
6
dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru seringkali menggunakan
strategi pembelajaran yang berpusat pada guru, padahal apabila guru terus
menerus menggunakan strategi pembelajaran seperti itu maka akan sulit bagi
siswa untuk berperan aktif dalam suatu kegiatan pembelajaran karena guru
bertindak sebagai pusat informasi sehingga akan terbentuk komunikasi satu
arah saja. Strategi pembelajaran yang demikian akan membuat siswa menjadi
cepat bosan dan hilangnya minat dalam pembelajaran.
Pembelajaran membutuhkan suatu strategi pembelajaran yang menarik
untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sehingga hasil
belajarnya dapat meningkat. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat
meningkatkan keaktifan siswa adalah strategi pembelajaran Eksperimen, yaitu
merupakan suatu metode cara belajar mengajar yang melibatkan peserta didik
untuk ikut mengalami, membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan yang
memungkinkan siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran dimana siswa
diarahkan agar mampu menanggapi dan mengemukakan pendapat terkait
dengan hal-hal yang ditemukan.
Berdasarkan hal ini peneliti menarik kesimpulan untuk melakukan
penelitian dengan judul:“ Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Struktur
dan Fungsi Jaringan Tumbuhan melalui Metode Eksperimen pada Siswa
Kelas VIII Semester I MTs Darul Ulum Suruh Kab. Semarang Tahun
Pelajaran 2019/2020”.
7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka sebagai rumusan masalah
sebagai berikut “Apakah metode eksperimen dapat meningkatkanhasil belajar
siswa kelas VIII MTs Darul Ulum Suruh Tahun Pelajaran 2019/2020 pada
materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah “untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi
struktur dan fungsi jaringan tumbuhan setelah diterapkannya metode
eksperimen pada siswa kelas VIII di MTs Darul Ulum Suruh Tahun Pelajaran
2019/2020.”
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada beberapa kalangan,
yaitu:
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis diharapkan penelitian ini memberikan manfaat
sebagai salah satu sumber bacaan dan bahan informasi dalam mengkaji
masalah yang relevan dengan hasil penelitian.
8
2. Manfaat praktis
a. Bagi siswa
1) Meningkatkan partisipasi siswa karena sistem pembelajarannya
yang lebih menarik dan menyenangkan serta bersifat student
center.
2) Meningkatkan kemampuan siswa untuk berfikir melalui strategi
pembelajaran yang lebih menarik, inovatif, dan aktif.
b. Bagi guru
1) Memberikan gambaran kepada guru tentang strategi
pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan
keaktifan maupun partisipasi siswa di dalam proses
pembelajaran.
2) Memberikan tambahan pengetahuan tentang strategi dalam
pembelajaran struktur dan fungsi jaringan tumbuhan struktur
dan fungsi jaringan tumbuhan yang dapat digunakan untuk
meningkatkan keaktifan dan partisipasi siswa dalam proses
pembelajaran.
3) Memotivasi guru untuk dapat memberikan materi pelajaran
secara menarik agar siswa menjadi lebih aktif.
4) Memberi tambahan pengetahuan kepada guru untuk dapat
memilih strategi pembelajaran yang tepat sehingga proses
pembelajaran menjadi lebih efektif.
9
c. Bagi Sekolah
1) Memberikan saran dalam upaya mengembangkan proses
pembelajaran yang mampu meningkatkan partisipasi dan
kemampuan berpikir siswa sehingga dapat meningkatkan mutu
pendidikan.
2) Sebagai acuan kebijakan sekolah dalam penyelenggaraan
pembelajaran yang dapat meningkatkan partisipasi dan
kemampuan berpikir untuk meningkatkan kualitas siswa.
E. Definisi Operasional
Pengertian operasional variabel dimaksudkan untuk memberikan
gambaran yang jelas tentang variabel-variabel yang diteliti sehingga dapat
menyamakan persepsi antara penulis dan pembaca. Adapun variabel yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, siswa
melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari
atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek,
keadaan atau proses sesuatu, siswa dituntut untuk mengalami sendiri,
mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan
menarik kesimpulan dari proses yang dialaminya (Sanjaya, 2012: 149).
10
2. Hasil Belajar
Pengertian Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika
mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu (Tu‟u, 2004:75). Prestasi
akademik merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di
sekolah yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran
dan penilaian. Hasil Belajar merupakan penguasaan terhadap mata pelajaran
yang ditentukan lewat nilai atau angka yang diberikan guru. Berdasarkan hal
ini, Hasil Belajar dapat dirumuskan :
a. Hasil Belajar adalah hasil belajar yang dicapai ketika mengikuti,
mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah.
b. Hasil Belajar tersebut terutama dinilai aspek kognitifnya karena
bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa dan evaluasi.
c. Hasil Belajar dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau angka dari
hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru.
Jadi penelitian ini berfokus pada Peningkatan nilai atau angka yang
dicapai dalam proses pembelajaran di sekolah dengan menggunakan
Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII MTs Darul Ulum Suruh Tahun
Pelajaran 2019/2020. Nilai tersebut dinilai dari segi kognitif karena guru
sering memakainya untuk melihat penguasaan pengetahuan sebagai
pencapaian hasil belajar siswa.
11
F. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesis Penelitian Tindakan Kelas ini adalah: Penerapan Metode
Eksperimen dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Materi
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan di MTs Darul Ulum Suruh Tahun
Pelajaran 2019/2020.
Indikator pencapaian penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VIII
di MTs Darul Ulum Suruh adalah meningkatnya Hasil Belajar peserta didik
mampu memperoleh nilai dari Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
dengan KKM 75. Menurut Trianto (2009:241) suatu kelas dikatakan tuntas
belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥85 % siswa
yang telah tuntas belajarnya.
G. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilaksanakan dengan dua siklus. Menurut Suharsimi Arikunto, Penelitian
tindakan kelas harus menyangkut upaya guru dalam bentuk proses
pembelajaran. Selain itu penelitian tindakan kelas bukan hanya sekedar
mengajar, tetapi juga harus ada Peningkatan hasil, yaitu lebih baik dari
sebelumnya. Ide yang dicobakan dalam penelitian tindakan harus cemerlang
dan guru sangat yakin bahwa hasilnya akan lebih baik dari biasanya
(Arikunto, 2012:2).
Penelitian Tindakan Kelas adalah bentuk penelitian yang bersifat
reflektif dengan melakukan tindakan tertentu yang dapat memperbaiki
12
proses pembelajaran di kelas (Kusnandar, 2011:4), sedangkan menurut Aqib
(2009:12)PTK sangat cocok dilakukan pada penelitian ini karena penelitian
diadakan didalam kelas dan lebih difokuskan pada masalah-masalah yang
terjadi di dalam kelas atau pada proses belajar mengajar.
Penelitian ini dikembangkan berdasarkan permasalahan yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk memperbaiki
dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di kelas.
2. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Adapun beberapa karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
sebagai berikut:
a. Situasional, artinya berkaitan langsung dengan permasalahan, kongkret
yang dihadapi guru dan siswa di kelas.
b. Kontekstual, artinya upaya pemecahan yang berupa model dan prosedur
tindakan tidak lepas dari konteksnya.
c. Kolaboratif, artinya partisipasi, antara guru-siswa dan mungkin asisten
yang membantu proses pembelajaran.
d. Refleksi dan evaluasi diri, artinya pelaksana, pelaku tindakan serta objek
yang dikenai tindakan melakukan refleksi dan evaluasi diri terhadap hasil
atau kemajuan yang dicapai.
e. Fleksibel, artinya memberikan sedikit kelonggaran dalam pelaksanaan
tanpa melanggar kaidah metodologi ilmiah (Soedarsono, 2001:3).
13
3. Intervensi Tindakan atau Rancangan Siklus Penelitian
Peneliti akan melakukan tindakan yang setiap tindakannya terdiri
dari empat tahap kegiatan, yakni perencanaan, pelaksanaan, analisis dan
refleksi. Untuk lebih jelasnya tahapan-tahapan dalam penelitian tindakan
kelas (Arikunto, 2012:137) menjabarkan sebagai berikut:
Gambar 1.1. Penelitian Tindakan Kelas Model Suharsimi Arikunto
Sumber : Arikunto (2012:137)
Pada tiap siklus terdiri dari 4 komponen yaitu perencanaan
(planning), tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi
(reflecting).Tindakan tersebut tidak dilakukan hanya sekali, akan tetapi
dilakukan berulang-ulang hingga tujuan penelitian ini tercapai.
14
4. Tempat dan Waktu
Penelitian dilaksanakan di MTs Darul Ulum SuruhKab. Semarang
Prov. Jawa Tengahpada tanggal 06 Juli – 3 September 2019.
Tabel. 1.1. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas
NO Kegiatan
Waktu
Juli Agustus September
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Pengajuan Proposal X
2 Ijin Penelitian X
3 Pengajuan Bab I X
4 Pengajuan Bab II X
5 Pengajuan Bab III X
6 Tindakan Siklus I X
7 Tindakan Siklus II X
8 Analisa Data X X
9 Pengajuan Bab IV X X
10 Pengajuan Bab V X
11 Pendaftaran Sidang X X
12 Sidang Skripsi X
5. Subjek dan Kolaborator Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa Kelas VIII D berjumlah 19 siswa
yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Sedangkan yang
menjadi kolaborator dalam penelitian ini adalah guru Mapel IPA MTs Darul
Ulum Suruh.
6. Tahapan Tindakan
Pelaksanaan pembelajaran dalam pertemuan mengikuti siklus
rancangan penelitian tindakan kelas. Berikut ini adalah tahapan-tahapan
intervensi tindakan yang dilakukan pada penelitian, yaitu:
15
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah
mempersiapkan desain pembelajaran, yaitu:
1) Mempersiapkan slide tentang struktur makroskopis dan mikroskopis
tumbuhan dan beberapa jenis media belajar berupa tumbuhan yang
berbeda.
2) Menentukan kelompok untuk mengamati media belajar berupa
tumbuhan.
3) Mempersiapkan tempat untuk eksperimen
4) Membuat lembar observasi untuk melihat aktifitas diskusi siswa
dalam pembelajaran.
b. Pelaksanaan tindakan
Adapun langkah-langkah pembelajaran pada pelaksanaan
tindakan ini adalah:
1) Tahap pendahuluan dengan rincian sebagai berikut:
a) Guru memberi salam dan menyapa peserta didik.
b) Peserta didik bersama guru berdoa untuk memulai pelajaran.
c) Mensosialisasikan kepada siswa tentang Metode Eksperimen
d) Membentuk kelompok siswa yang telah direncanakan
e) Menjelaskan prosedur dalam pelaksanaan Eksperimen
f) Memberikan kegiatan awal berkaitan dengan materi yang akan
diajarkan
16
g) Peserta didik melakukan pengamatan terhadap tayangan yang
disajikan guru
h) Peserta didik menerima klarifikasi oleh guru, bahwa “saat
melakukan pengamatan, hindari dulu membuat tafsiran terhadap
pengamatan (inferensi)”.
i) Peserta didik memahami tujuan pembelajaran yang disampaikan
guru.
2) Kegiatan inti dengan rincian sebagai berikut:
a) Mengamati
(1) Mengamati tayangan slide yang sudah disiapkan oleh guru
(2) Mengamati detail eksperimen yang di demonstrasikan
(3) Mengamati berbagai jenis tanaman yang ada di lingkungan
sekolah.
(4) Mengamati dinding bangunan yang belum diplester dan diaci.
b) Menanya:
(1) Tanya jawab tentang struktur makroskopis dan mikroskopis
tumbuhan. Samakah penyusun jaringan tumbuhan antara
tumbuhan yang satu dengan yang lain ?
(2) Tanya jawab tentang pemasangan bata. Jaringan mana dari
tumbuhan yang mengilhami teknik pemasangan bata?
c) Mengexplorasi :
(1) Melakukan pengamatan mikroskopis jaringan pada organ akar,
batang, dan daun berbagai jenis tumbuhan yang ditemui di
17
halaman sekolah. Kemudian menggambarkannya pada lembar
kerja.
(2) Melakukan pengamatan/eksplorasi dari buku atau media belajar
lain tentang struktur jaringan penyusun organ batang yang
dapat mengilhami teknik pemasangan bata. Kemudian
menggambarkannya pada lembar kerja.
d) Mengasosiasi:
(1) Menentukan jaringan/bagian-bagian organ tumbuhan yang telah
digambar dengan cara mencari informasi dari buku paket atau
refrensi lainnya yang relevan.
(2) Membandingkan jaringan penyusun organ tumbuhan yang satu
dengan tumbuhan lainnya.
(3) Menyimpulkan jaringan yang umum terdapat pada tumbuhan.
(4) Menentukan nama-nama jaringan tumbuhan yang digambar
dengan mencari informasi dari buku paket atau refrensi lainnya
yang relevan.
(5) Menyimpulkan jaringan pada tumbuhan yang mengilhami
teknik pemasangan bata.
e) Mengkomunikasikan:
(1) Diskusi kelompok untuk membahas hasil pekerjaan.
Menyampaikan hasil percobaan dalam bentuk laporan tertulis.
18
(2) Diskusi kelompok untuk membahas hasil pekerjaan.
Menyampaikan hasil pekerjaan dalam bentuk laporan tertulis.
(3) Menginformasikan lebih lanjut tentang struktur jaringan
tumbuhan beserta fungsinya.
(4) Menginformasikan lebih lanjut tentang struktur jaringan
tumbuhan yang mengilhami teknologi.
3) Kegiatan Akhir
a) Guru merefleksi dan menentukan kebijakan terhadap kesulitan
belajar siswa melalui tes evaluasi.
b) Guru menyampaikan informasi tentang materi pembelajaran untuk
materi selanjutnya.
c) Guru dan siswa merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
d) Salam penutup dan berdo‟a
c. Observasi
Kegiatan pengamatan terhadap semua aspek yang terjadi selama
tindakan dilakukan dengan continuesetiap kali pembelajaran
berlangsung. Di dalam pembelajaran dilakukan pengamatan aktifitas
diskusi siswa dan kegiatan guru/peneliti dalam mengolah kelas saat
pembelajaran oleh observer.
d. Evaluasi dan Refleksi
Tahap ini mengkaji kekurangan dari tindakan yang telah
diberikan. Hal ini dilakukan dengan cara melihat efesiensi waktu dan
19
kemampuan siswa dalam mempresentasikan dan menanggapi
permasalahan. Selain itu peneliti mengevaluasi hasil belajar yang
diperoleh setelah pembelajaran. Peneliti ingin melihat perubahan atau
peningkatan hasil belajar akibat penggunaan Metode Eksperimenyang
diberikan pada pembelajaran struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
struktur dan fungsi jaringan tumbuhan di Kelas VIII MTs Darul Ulum
Suruh. Apakah terjadi perubahan atau peningkatan dari hasil belajar
setelah penggunaan metode Eksperimen atau hasil belajar justru
merendah dari hasil belajar sebelum penggunaan Metode Eksperimen.
Jika hasil masih belum sesuai dengan yang diharapkan pada siklus 1,
maka akan dilanjutkan pada siklus berikutnya.
7. MetodePengumpulan data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data-data yang
dapat menggambarkan keberhasilan dan ketidakberhasilan penelitian
(Muslich, 2001:11). Maka, dalam sebuah penelitian, data merupakan bagian
terpenting karena tujuan utama dari suatu penelitian adalah untuk
mendapatkan data. Oleh karena itu terdapat beberapa teknik pengumpulan
data agar mendapatkan data yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Teknik pengumpulan data yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah
observasi, wawancara dan tes.
20
a. Lembar observasi (siswa dan guru)
Observasi adalah teknik pengumpulan data dimana peneliti
melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk
melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Riduwan, 2004:104).
Menurut Tanzeh (2009:58) Observasi merupakan metode pengumpulan
data yang menggunakan pengamatan terhadap subyek penelitian yang
dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung.
Abdurrahman Fathoni mendefinisikan observasi sebagai “teknik
pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu pengamatan, dengan
disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau perilaku obyek
sasaran” (Fathoni, 2006:103).
Jadi, Pada lembar obvservasi siswa untuk melihat aktivitas siswa
ketika proses pembelajaran berlangsung. aktivitas siswa yang diamati
ketika proses pembelajaran disesuaikan dengan indikator-indikator
pendekatan pembelajaran Eksperimen.
Lembar observasi guru untuk melihat aktivitas guru/peneliti
ketika proses pembelajaran berlangsung. aktivitas guru mengenai
bagaimana menyampaikan prosedur pelaksanaan Metode Eksperimen,
penyampaian materi awal yang akan dibahas, dan
mengatur/memoderatori jalannya pembelajaran.
b. Tes hasil belajar
Tes adalah suatu alat yang didalamnya berisi sejumlah pertanyaan
yang harus dijawab atau perintah-perintah yang harus dikerjakan untuk
21
mendapatkan gambaran tentang prestasi seseorang atau sekelompok
orang (Hamalik, 1989:112). Tes yang dilakukan pada penelitian ini
dilakukan pada sebelum pelaksanaan Metode Eksperimen(pre tes) dan
setelah pelaksanaan metode Eksperimen(post tes). Instrumen yang
digunakan adalah tes pilihan ganda.
c. Dokumentasi.
Menurut Burhan Elfanany dokumentasi adalah usaha
mengumpulkan data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan,
transkrip, notulen rapat, legger, buku, surat kabar, agenda, dan
sebagainya (Elfanany, 2013:91). Dokumentasi dilakukan untuk
memberikan bukti dilapangan dari kegiatan-kegiatan dan kondisi siswa
saat prapenelitian dan pada saat penelitian berlangsung. Strategi ini
menurut Sukardi (2009 : 81) untuk mendapatkan gambaran umum
sekolah, keadaan guru, keadaan sarana prasarana, dan keadaan siswa.
8. Teknik Analisis Data
Menurut Sanjaya (2012:85) analisis data adalah menganalisa data
yang telah terkumpul guna mengetahui beberapa besar keberhasilan
tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa.
a. Rata-rata Kelas
Untuk memperoleh nilai rata-rata tes formatif, dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
( ) ∑
22
X : Nilai rata-rata
ΣX : Jumlah semua nilai siswa
N : Jumlah siswa (Djamarah, 2006:64)
Sedangkan untuk membuktikan presentase ketuntasan belajar
siswa, maka hasil penilitian akan dianalisis dengan rumus sebagai
berikut:
Keterangan :
P : Nilai dalam persen
Ftb : Frekuensi tingkat belajar
N : Jumlah keseluruhan (Djamarah, 2006: 225-226).
b. Ketuntasan siswa
Ketuntasan siswa diukur menggunakan KKM yang sudah
ditetapkan oleh MTs Darul Ulum Suruh pada Materi Struktur dan Fungsi
Jaringan Tumbuhan Tahun Pelajaran 2019/2020 yaitu 75. Jika hasil
belajar siswa tersebut sama atau melebihi KKM berarti siswa tersebut
tuntas. Bila kurang dari KKM berarti siswa tersebut tidak tuntas.
c. Indikator Pencapaian Tindakan Kelas
Analisis data untuk mengetahui ketuntasan belajar seluruh
siswa digunakan rumus sebagai berikut.
KBK = ∑
∑ x 100%
23
Keterangan : ∑ = jumlah siswa yang tuntas
∑ = jumlah seluruh siswa
KBK = ketuntasan belajar klasikal
Hasil belajar siswa secara klasikal dikatakan tuntas jika
persentase ketuntasan belajar klasikal siswa lebih besar atau sama dengan
keriteria ketuntasan minimum (KKM) yang telah ditetapkan di kelas pada
mata pelajaran ini, yaitu 85%.
H. Sistematika Penulisan
Pokok-pokok permasalahan yang akan dikaji perlu adanya sistematika
penulisan, sehingga pembahasan akan lebih sistematis dan runtut.
Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah; rumusan
masalah; tujuan penelitian; Definisi Operasioanl; hipotesis; manfaat penelitian;
definisi operasional; metode penelitian, yang meliputi rancangan penellitian,
langkah-langkah penelitian, instrument penelitian, teknik pengumpulan data,
analisis data dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori, yang pertama Kajian Teori, Mencakup konsep-
konsep dan teori tentang: Pengertian Hasil Belajar, Ruang lingkup Materi
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan, pengertian Metode Eksperimen dan
kedua Kajian Pustaka berisi penelitian yang relevan.
Bab III Pelaksanaan Penelitian, berisi tentang profil sekolah, setting
(tempat dan waktu penelitian) dan data siswa kelas.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab V Penutup, berisi kesimpulan dan saran
24
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Deskripi Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia
berubah dalam sikap dan tingkah laku. Aspek perubahan ini mengacu
kepada taksonomi tujuan pengajaran yang dikembangkan oleh Bloom,
Simpson, dan Harrow mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
(Purwanto, 2001:45).
Aspek kognitif berkaitan dengan pengetahuan dan pemikiran,
aspek afektif berkaitan dengan sikap, sedangkan psikomotorik
keterampilan dan gerak tubuh. Evaluasi hasil belajar dapat dilakukan
dengan menggunakan alat evaluasi yang berupa tes hasil belajar. Tes
hasil belajar adalah tes yang dipergunakan untuk menilai hasil-hasil
pelajaran yang telah diberikan guru kepada murid-muridnya (Ngalim
Purwanto, 2004:33), Oleh karena itu seorang guru perlu mengetahui
kemampuan siswanya setelah terjadi proses pembelajaran dengan cara
mengadakan tes. Hasil tes tersebut dapat berfungsi sebagai umpan balik
untuk perbaikan proses belajar mengajar, dan dapat memberikan
gambaran kemajuan belajar bagi siswa.
Hasil adalah suatu istilah untuk menunjukkan sesuatu yang
dicapai seseorang setelah melakukan sesuatu usaha. Bila dikaitkan denga
25
belajar berarti hasil yang menunjukkan sesuatu yang dicapai oleh
seseorang yang belajar dalam selang waktu tertentu. Keberhasilan
pengajaran dapat dilihat dari segi hasilnya. Proses belajar yang baik
memungkinkan hasil belajar yang baik pula. Hasil belajar merupakan
puncak dari proses belajar. Hasil belajar terjadi berkat evaluasi guru.
Didalam proses belajar mengajar tingkat penguasaan siswa dapat
diketahui dari hasil belajar. Dalam hal ini tingkat keberhasilan siswa
dalam belajar dapat terlihat dari hasil tes yang diberikan setelah proses
pembelajaran.
Sedangkan mneurut purwanto hasil belajar adalah kemampuan
yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar (Ngalim Purwanto,
2004:66). Belajar itu sendiri merupakan suatu proses diri seseorang yang
berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang
relative menetap. Suatu aktivitas pembelajaran dapat dikatakan efektif
bila proses pembelajaran telah mewujudkan sasaran atau hasil belajar
yang beranekaragam. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki
seseorang setelah menerima pengalaman belajarnya. Setiap guru
memiliki pandangan yang berbeda sejalan dengan filsafatnya untuk
mengatakan bahwa suatu proses belajar mengajar telah dapat dikatakan
berhasil. Suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran
dapat dinyatakan berhasil apabila tujuan intruksional khususnya dapat
tercapai (Djamarah, 2006:105).
26
Menurut Howard dan Kingsley hasil belajar dibagi menjadi tiga
macam, yaitu: keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian,
sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan
bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum.
Dalam proses belajar mengajar guru semaksimal mungkin agar
input yang dalam hal ini berupa mata pelajaran yang disampaikan dapat
di proses di dalam kelas dengan pola-pola tertentu, sehingga outputnya
adalah peserta didik mendapatkan pemahaman, pemecahan, pengertian
dan kemampuan dalam pemecahan masalah, untuk kemudian bila
diperlukan dapat diproduksi kembali. Hasil belajar merupakan tolak ukur
berhasil atau tidaknya seorang subyek didik dalam menyelesaikan
program belajar yang di bebankan kepada siswa, sehingga terlihat adanya
perubahan perilaku secara keseluruhan. Dalam hal ini penentu baik atau
tidaknya hasil belajar siswa adalah siswa itu sendiri, karena siswalah
yang bertanggung jawab terhadap komitmen dirinya menjalani proses
belajar dari gurunya, hasil belajar dapat diukur melalui tes dalam bentuk
nilai atau diamati dengan jalan membandingkan sebelum dan sesudah
belajar.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar
adalah segala sesuatu yang dicapai dalam proses perubahan tingkah laku
yang dilakukan secara sengaja dalam jangka waktu tertentu. Kegiatan
proses perubahan tingkah laku seseorang terjadi secara bertahap. Dari
tahapan tersebut seseorang akan mendapatkan pengalaman yang nantinya
27
akan dijadikan pelajaran dalam mengambil sebuah keputusan. Dari
penambahan pengalaman dan pelatihan inilah maka perubahan tingkah
laku pun terjadi dan sifatnya menetap. Perubahan yang terjadi merupakan
perubahan yang merata, maksudnya sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang telah ditentukan. Dan hasil belajar merupakan salah satu hal yang
dijadikan pusat perhatian dalam dunia pendidikan, karena hasil belajar
menentukan tingkat keberhasilan dari proses belajar mengajar.
b. Macam-macam Hasil Belajar
Gagne membagi lima katagorie hasil belajar, yaitu: Informasi
verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap dan keterampilan
motorik.
1) Informasi Verbal
Kecakapan untuk mengkomunikasikan secara verbal
pengetahuannya dengan fakta-fakta. Dengan kata lain individu mampu
mengatakan secara proposional apa yang telah dipelajari.
Pengungkapan informasi yang telah disimpan didalam “tempat
penyimpanan ingatan” itu dapat juga menggunakan „kunci‟ verbal
yang lain. Misalnya dengan diagram tertentu siswa dapat mengingat
kembali pengertian fungsi. Infomasi verbal ini diperoleh dengan lisan
membaca buku, mendengar radio dan sebagainya.Fungsi yang
dimaksud itu adalah:
a) Prasyarat belajar lebih lanjut
28
b) Kepraktisan dalam kehidupann sehari-hari dari individu
c) Pengetahuan yang terorganisasi menjadi bentuk-bentuk yang saling
berkaitan merupakan acuan berpikir
2) Keterampilan Intelektual
Kapabilitas untuk membuat diskriminasi, menguasai konsep
dan aturan serta memecahkan masalah. Kapabilitas tersebut
merupakan kemampuan yang diperoleh manusia dengan belajar.
Begitu sesuatu dipelajari, kapabilitas itu dapat muncul berulang kali
dalam berbagai penampilan.
3) Strategi Kognitif
Kecakapan kognitif adalah kecakapan untuk mengelola dan
mengembangkan proses berpikir dengan cara merekam, membuat
analisis dan sintesis, mengendalikan tingkah laku peserta didik itu
sendiri dalam kaitannya dengan lingkungan, cara untuk melakukan
proses belajar, termasuk retensi dan berpikir.
Adapun tipe-tipe belajar kognitif. Bloom membagi tingkat
kemampuan atau tipe hasil belajar yang termasuk aspek kognitif
terbagi menjadi enam, yaitu pengetahuan hafalan, pemahaman atau
komprehensi, penerapan aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
4) Sikap
Sikap adalah kecenderungan untuk merespon secara ajeg
terhadap stimulus itu. Respon tersebut dapat positif (menerima) atau
negative (menolak) terhadap suatu objek tergantung terhadap
29
penilaian terhadap objek yang dimaksud sebagai objek yang berharga
atau tidak berharga.
5) Keterampilan motorik
Keterampilan motorik kecakapan yang dicerminkan oleh
adanya kecepatan, ketepatan dan kelancaran, gerakan otot dan anggota
badan.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Terdapat dua macam faktor yang mempengaruhi keberhasilan
belajar itu dapat dibagi menjadi dua faktor besar yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Macam-macam faktor tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut:
1) Faktor internal
a) Faktor biologis (jasmaniah)
Keadaan jasmani yang perlu diperhatikan, pertama kondisi
fisik yang normal atau tidak memiliki cacat dalam kandungan
sampai sesudah lahir.
Kondisi fisik normal ini terutama harus meliputi keadaan
otak, panca indera, anggota tubuh. Cacat tubuh dapat
mempengaruhi belajar. Kedua, kondisi kesehatan fisik. Kondisi
fisik sehat dan segar dapat mempengaruhi belajar. Di dalam
menjaga kesehatan fisik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
antara lain makan dan minum yang teratur, olahraga serta cukup
tidur.
30
b) Faktor psikologis
Faktor psikologis yang mempengaruhi keberhasilan
belajar ini meliputi segala hal yang berkaitan dengan kondisi
mental seseorang. Kondisi mental yang dapat menunjang
keberhasilan belajar adalah kondisi mental yang mantap dan stabil.
Faktor psikologi ini meliputi sebagai berikut. Pertama intelegensi.
Intelegensi atau tingkat kecerdasan dasar seseorang memang
berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar seseorang. Dalam
waktu yang sama siswa, siswa mempunyai tingkat intelegensi yang
tinggi akan lebih berhasil dari pada mempunyai intelegensi yang
rendah. Kedua, perhatian. Untuk menjamin hasil belajar yang lebih
baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang
dipelajarinya, jika bahan pelajaran yang tidak menjadi perhatian
siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga ia tidak suka lagi
belajar.
Ketiga, minat. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar,
karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan
minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya.
Keempat, bakat. Bakat ini bukan menentukan mampu atau tidaknya
seseorang dalam suatu bidang, melainkan lebih banyak menentukan
tinggi rendahnya kemampuan seseorang dalam suatu bidang.
c) Faktor kelelahan
31
Kelelahan dapat mempengaruhi belajar, agar siswa belajar
dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan
dalam belajarnya. Sehingga harus diusahakan dari kondisi yang bebas
dari kelelahan.
2) Faktor Eksternal
a) Faktor lingkungan keluarga
Faktor lingkungan rumah atau keluarga ini merupakan
lingkungan pertama dan utama pula dalam menentukan
keberhasilan belajar seseorang. Cara orang tua mendidik, relasi
antara anggota keluarga yang baik, suasana rumah yang nyaman,
keadaan ekonomi keluarga yang baik dan latar belakang
kebudayaan terbiasa dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik maka
akan mempengaruhi keberhasilan belajarnya.
b) Faktor lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk menentukan
keberhasilan belajar siswa . hal yang paling mempengaruhi
keberhasilan para siswa disekolah mencakup metode mengajar,
kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,
pelajaran, waktu sekolah, tata tertib atau disiplin yang ditegakkan
secara konsekuen dan konsisten.
c) Faktor lingkungan masyarakat
Seorang siswa hendaknya dapat memilih lingkungan
masyarakat yang dapat menunjang keberhasilan belajar.
32
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh
terhadap belajar siswa karena keberadaannya dalam masyarakat.
Lingkungan yang dapat menunjang keberhasilan belajar
diantaranya adalah lembaga-lembaga pendidikan non formal,
seperti kursus bahasa asing, bimbingan tes, pengajian remaja dan
lain-lain.
2. Pembelajaran IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau dalam bahasa Inggris sering
disebut dengan science yang berarti suatu eksplorasi ke alam materi
berdasarkan observasi dan mencari hubungan-hubungan alamiah yang
teratur mengenai fenomena yang diamati serta bersifat mampu menguji
diri sendiri (Maslikhah dan Susapti, 2009:2).
Pembelajaran IPA merupakan kegiatan yang harus dilakukan
siswa, siswa diarahkan untuk mencari dan berbuat sehingga memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam tentang alam atau alam sekitar.
Menurut Triyanto (2013:142), pembelajaran IPA memiliki tujuan sebagai
berikut:
1. Memberikan pengetahuan kepada siswa tentang dunia tempat hidup
dan bagaimana bersikap.
2. Memberikan keterampilan untuk melakukan pengamatan
3. Mendidik siswa untuk mengenal, mengetahui cara kerja, serta
menghargai temuan para ilmuan.
33
4. Menggunakan dan menerapkan metode ilmiah dalam memecahkan
permasalahan.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran IPA merupakan ilmu yang mempelajari fenomena yang
terjadi dengan melakukan pengamatan langsung ataupun melakukan
percobaan untuk mendapatkan pemahaman secara mendalam.
3. Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
Organmerupakan kumpulan dari beberapa macam jaringan yang
berbeda dan membentuk satu kesatuan untuk melakukan fungsi tertentu
(Siti Zubaidah, 2017 : 107 ). Secara umum, organ tumbuhan terdiri dari
organ vegetatif dan organ generatif. Organ vegetatif yaitu organ yang
berfungsi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan,
sedangkan organ generatif yaitu organ yang berfungsi untuk mendukung
perkembangbiakan pada tumbuhan.
a. Jaringan Tumbuhan
Tumbuhan tersusun atas banyak sel. Sel-sel itu pada tempat
tertentu membentuk jaringan. Jaringan adalah sekelompok sel yang
mempunyai struktur dan fungsi yang sama dan terikat oleh bahan
antarsel membentuk suatu kesatuan.
Seiring tahap perkembangannya, jaringan penyusun tubuh
tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan meristem
dan jaringan dewasa.
34
1) Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya
bersifat embrional, artinya mampu secara terus-menerus membelah
diri untuk menambah jumlah sel tubuh. Sel meristem biasanya
merupakan sel muda dan belum mengalami diferensiasi dan
spesialisasi. Ciri-ciri sel meristem biasanya berdinding tipis, banyak
mengandung protoplasma, vakuola kecil, inti besar, dan plastida
belum matang. Bentuk sel meristem umumnya sama ke segala arah,
misalnya seperti kubus.
Berdasarkan letaknya dalam tumbuhan, ada 3 macam
meristem, yaitu meristem apikal, meristem lateral, dan meristem
interkalar. Meristem apikal terdapat di ujung batang dan ujung akar.
Gambar. 2.1. Jaringan Meristem
Sumber : https://www.dosenpendidikan.co.id/wp-
content/uploads/2016/04/jaringan-meristem.jpg
35
Meristem interkalar merupakan bagian dari meristem apikal
yang terpisah dari ujung (apeks) selama pertumbuhan. Meristem
interkalar (antara) terdapat di antara jaringan dewasa, misalnya di
pangkal ruas batang rumput. Meristem lateral terdapat pada kambium
pembuluh dan kambium gabus.
a) Meristem Primer
Meristem primer adalah meristem yang berkembang dari
sel embrional. Meristem primer terdapat misalnya pada kuncup
ujung batang dan ujung akar. Meristem primer menyebabkan
pertumbuhan primer pada tumbuhan. Pertumbuhan primer
memungkinkan akar dan batang bertambah panjang. Dengan
demikian, tumbuhan bertambah tinggi.
Meristem primer dapat dibedakan menjadi daerah-daerah
dengan tingkat perkembangan sel yang berbeda-beda. Pada ujung
batang terdapat meristem apikal. Di dekat meristem apikal ada
promeristem dan ujung meristematik lain yang terdiri dari
sekelompok sal yang telah mengalami diferensiasi sampai tingkat
tertentu.
Daerah meristematik di belakang promeristem
mempunyai tiga jaringan meristem, yaitu protoderma,
prokambium, dan meristem dasar. Protoderma akan membentuk
epidermis, prokambium akan membentuk jaringan ikatan pembuluh
(xilem primer dan floem primer) dan kambium. Meristem dasar
36
akan membentuk jaringan dasar tumbuhan yang mengisi empelur
dan korteks seperti parenkima, kolenkima, dan sklerenkima.
Tumbuhan monokotil hanya memiliki jaringan primer dan tidak
memiliki jaringan sekunder. Pada tumbuhan dikotil terdapat
jaringan primer dan jaringan sekunder.
b) Meristem Sekunder
Meristem sekunder adalah meristem yang berkembang
dari jaringan dewasa yang telah mengalami diferensiasi dan
spesialisasi (sudah terhenti pertumbuhannya) tetapi kembali
bersifat embrional. Contoh meristem sekunder adalah kambium
gabus yang terdapat pada batang dikotil dan Gymnospermae, yang
dapat terbentuk dari sel-sel korteks di bawah epidermis.
Jaringan kambium yang terletak di antara berkas
pengangkut (xilem dan floem) pada batang dikotil merupakan
meristem sekunder. Sel kambium aktif membelah, ke arah dalam
membentuk xilem sekunder dan ke luar membentuk floem
sekunder. Akibatnya, batang tumbuhan dikotil bertambah besar.
Sebaliknya batang tumbuhan monokotil tidak mempunyai meristem
sekunder sehingga tidak mengalami pertumbuhan sekunder. Itulah
mengapa batang monokotil tidak dapat bertambah besar.
2) Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa merupakan jaringan yang terbentuk dari
diferensiasi dan spesialisasi sel-sel hasil pembelahan jaringan
37
meristem. Diferensiasi adalah perubahan bentuk sel yang disesuaikan
dengan fungsinya, sedangkan spesialisasi adalah pengkhususan sel
untuk mendukung suatu fungsi tertentu. Jaringan dewasa pada
umumnya sudah tidak mengalami pertumbuhan lagi atau sementara
berhenti pertumbuhannya. Jaringan dewasa ini ada yang disebut
sebagai jaringan permanen. Jaringan permanen adalah jaringan yang
telah mengalami diferensiasi yang sifatnya tak dapat balik
(irreversibel). Pada jaringan permanen sel-selnya tidak lagi
mengalami pembelahan. Jaringan dewasa meliputi jaringan epidermis,
gabus parenkima, xilem, dan floem. Selain itu ada bagian tumbuhan
tertentu yang memiliki jaringan kolenkima dan sklerenkima.
a) Epidermis
Jaringan epidermis ini berada paling luar pada alat-alat
tumbuhan primer seperti akar, batang daun, bunga, buah, dan biji.
Epidermis tersusun atas satu lapisan sel saja. Bentuknya
bermacam-macam, misalnya isodiametris yang memanjang,
berlekuk-lekuk, atau menampakkan bentuk lain. Epidermis
tersusun sangat rapat sehingga tidak terdapat ruangan-ruangan
antarsel. Epidermis merupakan sel hidup karena masih
mengandung protoplas, walaupun dalam jumlah sedikit. Terdapat
vakuola yang besar di tengah dan tidak mengandung plastida.
38
1) Jaringan epidermis daun
Jaringan epidermis daun terdapat pada permukaan atas
dan bawah daun. Jaringan tersebut tidak berklorofil kecuali pada
sel penjaga (sel penutup) stomata. Pada permukaan atas daun
terdapat penebalan dinding luar yang tersusun atas zat kuting
(turunan senyawa lemak) yang dikenal sebagai kutikula,
misalnya pada daun nangka. Selain itu ada yang membentuk
lapisan lilin untuk melindungi daun dari air, misalnya pada daun
pisang dan daun keladi. Ada pula yang membentuk bulu-bulu
halus di permukaan bawah sebagai alat perlindungan, misalnya
pada daun durian. Sekelompok sel epidermis membentuk
stomata atau mulut daun. Stomata merupakan suatu celah pada
epidermis yang dibatasi oleh dua sel penutup atau sel penjaga.
Melalui mulut daun ini terjadi pertukaran gas.
2) Jaringan epidermis batang
Seperi halnya jaringan epidermis daun, jaringan
epidermis batang ada yang mengalami modifikasi membentuk
lapisan tebal yang dikenal sebagai kutikula, membentuk bulu
sebagai alat perlindungan.
3) Jaringan epidermis akar
Jaringan epidermis akar berfungsi sebagai pelindung
dan tempat terjadinya difusi dan osmosis. Epidermis akar
39
sebagian bermodifikasi membentuk tonjolan yang disebut
rambut akar dan berfungsi untuk menyerap air tanah.
Stomata adalah celah yang terdapat pada epidermis
organ tumbuhan. Pada semua tumbuhan yang berwarna hijau,
lapisan epidermis mengandung stomata paling banyak pada
daun. Stomata terdiri atas bagian-bagian yaitu sel penutup,
bagian celah, sel tetangga, dan ruang udara dalam. Sel tetangga
berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan
sel penutup yang mengatur lebar celah. Sel penutup dapat
terletak sama tinggi dengan permukan epidermis (panerofor)
atau lebih rendah dari permukaan epidermis (kriptofor) dan
lebih tinggi dari permukaan epidermis (menonjol). Pada
tumbuhan dikotil, sel penutup biasanya berbentuk seperti ginjal
bila dilihat dari atas. Sedangkan pada tumbuhan rumput-
rumputan memiliki struktur khusus dan seragam dengan sel
penutup berbentuk seperti halter dan dua sel tetangga terdapat
masing-masing di samping sebuah sel penutup.
b) Jaringan Gabus
Jaringan gabus atau periderma adalah jaringan pelindung
yang dibentuk untuk menggantikan epidermis batang dan akar yang
telah menebal akibat pertumbuhan sekunder. Jaringan gabus
tampak jelas pas tetumbuhan dikotil dan Gymnospermae.
40
Struktur jaringan gabus terdiri atas felogen (kambium
gabus) yang akan membentuk felem (gabus) ke arah luar dan
feloderma ke arah dalam. Felogen dapat dihasilkan oleh epidermis,
parenkima di bawah epidermis, kolenkima, perisikel, atau
parenkima floem, tergantung spesies tumbuhannya. Pada
penampang memanjang, sel-sel felogen berbentuk segi empat atau
segi banyak dan bersifat meristematis. Sel-sel gabus (felem)
dewasa berbentuk hampir prisma, mati, dan dinding selnya berlapis
suberin, yaitu sejenis selulosa yang berlemak. Sel-sel feloderma
menyerupai sel parenkima, berbentuk kotak dan hidup. Jaringan
gabus berfungsi sebagai pelindung tumbuhan dari kehilangan air.
Pada tumbuhan gabus (Quercus suber), lapisan gabus dapat
bernilai ekonomi, misalnya untuk tutup botol.
c) Parenkima
Di sebelah dalamepidermis terdapat jaringan parenkima.
Jaringan ini terdapat mulai dari sebelah dalam epidermis hingga ke
empulur. Parenkima tersusun atas sel-sel bersegi banyak. Antara sel
yang satu dengan sel yang lain terdapat ruang antarsel.
41
Gambar. 2.2. Parenkima
Sumber:
http://transtutors.com/Uploadfile/CMS_Images/19355_Parenchyma
.JPG
Parenkima disebut juga jaringan dasar karena menjadi
tempat bagi jaringan-jaringan yang lain. Parenkima terdapat pada
akar, batang, dan daun, mengitari jaringan lainnya. Misalnya pada
xilem dan floem.
Selain sebagai jaringan dasar, jaringan parenkima
berfungsi sebagai jaringan penghasil dan penyimpan cadangan
makanan. Contoh parenkima penghasil makanan adalah parenkima
daun yang memiliki kloroplas dan dapat melakukan fotosintesis.
Parenkima yang memiliki kloroplas disebut sklerenkima. Hasil-
hasil fotosintesis berupa gula diangkut ke parenkima batang atau
akar. Di parenkima batang atau akar, hasil-hasil fotosintesis
tersebut disusun menjadi bahan organik lain yang lebih kompleks,
misalnya tepung, protein, atau lemak. Parenkima batang dan akar
42
pada beberapa tumbuhan berfungsi untuk menyimpan cadangan
makanan, misalnya pada ubi jalar (Ipomoea batatas). Ada pula sel
parenkima yang menyimpan cadangan makanan pada katiledon
(daun lembaga biji) seperti pada kacang buncis (Phaseolus
vulgaris).
d) Jaringan Penguat
Untuk memperkokoh tubuhnya, tumbuhan memerlukan
jaringan penguat atau penunjang yang disebut juga sebagai jaringan
mekanik. Ada dua macam jaringan penguat pegat yang menyusun
tubuh tumbuhan, yaitu kolenkima dan sklerenkima. Kolenkima
mengandung protoplasma dan dindingnya tidak mengalami
signifikasi. Sklerenkima berbeda dari kolenkima, karena
sklerenkima tidak mempunyai protoplasma dan dindingnya
mengalami penebalan dan zat lignin (lignifikasi).
(1) Kolenkima
Sel kolenkima merupakan sel hidup dan mempunyai
sifat mirip parenkima. Sel-selnya ada Yat mengandung
kloroplas. Kolenkima umumnya terletak di dekat perukaan dan
di bawah epidermis pada batang, tangkai daun, tangkai bunga,
dan ibu tulang daun. Kolenkima jarang terdapat pada akar. Sel
kolenkima biasanya memanjang sejajar dengan pusat organ
tempat kolenkima itu terdapat.
43
Dinding sal kolenkima mengandung selulosa, pektin,
dan hemiselulosa. Dinding sel kolenkima mengalami
penebalan yang tidak merata. Penebalan itu terjadi pada sudut-
sudut sel, dan disebut kolenkima sudut.
Fungsi jaringan kolenkima adalah sebagai
penyokong pada bagian tumbuhan muda yang sedang tumbuh
dan pada tumbuhan herba.
(2) Sklerenkima
Jaringan sklerenkima terdiri atas sel-sel mati.
Dinding sel sklerenkima sangat kuat, tebal, dan mengandung
lignin (komponen utama kayu). Dinding sel mempunyai
penebalan primer dan kemudian penebalan sekunder oleh zat
lignin. Menurut bentuknya, sklerenkima dibagi menjadi dua,
yaitu serabut sklerenkima yang berbentuk seperti benang
panjang, dan sklereid (sel batu). Sklereid terdapat pada berkas
pengangkut, di antara sel-sel parenkima, korteks batang,
tangkai daun, akar, buah, dan biji. Pada biji, sklereid sering
kali merupakan suatu lapisan yang turut menyusun kulit biji.
Fungsi sklerenkima adalah menguatkan bagian
tumbuhan yang sudah dewasa. Sklerenkima juga melindungi
bagian-bagian lunak yang lebih dalam, seperti pada kulit biji
jarak, biji kenari dan tempurung kelapa.
44
e) Jaringan Pengangkut
(1) Xilem
Xilem berfungsi untuk menyalurkan air dan mineral
dari akar ke daun. Elemen xilem terdiri dari unsur pembuluh,
serabut xilem, dan parenkima xilem. Unsur pembuluh ada dua,
yaitu pembuluh kayu (trakea) dan trakeid. Trakea dan trakeid
merupakan sel mati, tidak memiliki sitoplasma dan hanya
tersisa dinding selnya. Sel-sel tersebut bersambungan sehingga
membentuk pembuluh kapiler yang berfungsi sebagai
pengangkut air dan mineral. Oleh karena pembuluh yang
membentuk berkas, maka dikatakan sebagai berkas pembuluh.
Diameter xilem bervariasi tergantung pada spesies tumbuhan,
tetapi biasanya 20-700 µm. Dinding xilem mengalami
penebalan zat lignin.
Trakea merupakan bagian yang terpenting pada
xilem tumbuhan bunga, trakea terdiri atas sel-sel berbentuk
tabung yang berdinding tebal karena adanya lapisan selulosa
sekunder dan diperkuat lignin, sebagai bahan pengikat.
Diameter trakea biasanya lebih besar daripada diameter
trakeid. Ujung selnya yang terbuka disebut perforasi atau
lempeng perforasi. Trakea hanya terdapat pada Angiospermae
(tumbuhan berbiji tertutup) dan tidak terdapat pada
45
Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) kecuali anggota
Gnetaceae (golongan melinjo).
Bagian trakeid dapat dibedakan dari trakea karena
ukurannya lebih kecil, walaupun dinding selnya juga tebal dan
berkayu. Rata-rata diameter trakeid ialah 30 µm dan
panjangnya mencapai beberapa milimeter. Trakeid terdapat
pada semua tumbuhan Spermatophyta. Pada ujung sel trakeid
terdapat lubang seperti saringan.
(2) Floem
Floem berfungsi menyalurkan zat makanan hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Pada
umumnya elemen floem disusun oleh unsur-unsur tapis, sel
pengiris, serabut floem, sklereid, dan parenkima floem. Unsur
utama adalah pembuluh tapis dan parenkima floem.
Parenkima floem berfungsi menyimpan cadangan makanan.
Persebaran serabut floem sering kali sangat luas dan berfungsi
untuk memberi sokongan pada tubuh tumbuhan.
Pembuluh tapis terdiri atas sel-sel berbentuk silindris
dengan diameter 25 µm dan panjang 100-500 µm. Pembuluh
tapis mempunyai sitoplasma tanpa inti. Dinding sel komponen
pembuluh tapis tidak berlignin sehingga lebih tipis daripada
trakea. Pembuluh tapis adalah pembuluh angkut utama pada
46
jaringan floem. Pembuluh ini bersambungan dan meluas dari
pangkal sampai ke ujung tumbuhan.
Gambar 2.3 Pembuluh pengangkut (xilem dan floem) Sumber :https://images.app.goo.gl/j9nWjqqygXoEYwF48
4. Metode Eksperimen
a. Pengertian Metode Eksperimen
Metode merupakan cara-cara yang ditempuh guru untuk
menciptakan situasi pengajaran yang benar-benar menyenangkan dan
mendukung bagi kelancaran proses belajar dan tercapainya hasil belajar
anak yang memuaskan. Pengertian metode menurut Tim Penyusun
Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 1995: 652) artinya cara yang teratur dan terpikir baik-
47
baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan), cara kerja yang
bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna
mencapai tujuan yang ditentukan. Syaiful Bahri Djamarah (2006: 196)
menjelaskan bahwa metode eksperimen adalah metode pemberian
kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih
melakukan suatu proses atau percobaan. Metode ini diharapkan
sepenuhnya dapat melibatkan anak didik dalam merencanakan
eksperimen, melakukan eksperimen, menemukan fakta, mengumpulkan
data, mengendalikan variabel, dan memecahkan masalah yang
dihadapinya secara nyata. Anak didik diharapkan tidak menelan begitu
saja sejumlah fakta yang ditemukan dalam percobaan yang dilakukan.
Menurut Syaiful Sagala (2010: 220), metode eksperimen
adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana siswa melakukan
percobaan dengan mengalami untuk membuktikan sendiri suatu
pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari. Roestiyah N.K (2001:80)
menyatakan bahwa metode eksperimen adalah suatu cara mengajar,
dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal,
mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian
hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.
Metode eksperimen merupakan metode yang dikembangkan
dengan tujuan untuk membimbing siswa agar mampu menemukan
jawaban-jawaban sendiri dari fenomena-fenomena yang dihadapi
melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar dan bimbingan serta
48
pengarahan dari guru. Dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen
adalah metode yang memberikan kesempatan kepada siswa baik secara
perorangan maupun perkelompok untuk melakukan suatu eksperimen
dengan mengalami dan menemukan sendiri suatu pengetahuan baru bagi
siswa.
b. Karakteristik Metode Eksperimen
Menurut Udin S. Winataputra (1998: 20), karakteristik metode
eksperimen serta hubungannya dengan pengalaman belajar siswa antara
lain:
1) Ada alat bantu yang digunakan
2) Siswa aktif melakukan percobaan
3) Guru membimbing
4) Tempat dikondisikan
5) Ada pedoman untuk siswa
6) Ada topik yang di eksperimenkan
7) Ada temuan-temuan dari pelaksanaan eksperimen
c. Pengalaman belajar yang diperoleh siswa dari penerapan metode
eksperimen antara lain:
1) Mengamati sesuatu hal
2) Menguji hipotesis
3) Menemukan hasil percobaan
4) Membuat kesimpulan
5) Membangkitkan rasa ingin tahu siswa
49
6) Menerapkan konsep informasi dari eksperimen
d. Tujuan Metode Eksperimen
Menurut A. Tabrani Rusyan (1993: 94), tujuan metode
eksperimen adalah sebagai berikut:
1) Mengembangkan keterampilan memecahkan masalah melalui
identifikasi masalah, pengumpulan dan penafsiran data, serta
penarikan kesimpulan.
2) Mengembangkan kebiasaan dan keterampilan mendayagunakan alat-
alat laboratorium.
3) Membentuk dan mengembangkan kebiasaan mencatat data secara
teratur.
4) Mengembangkan dan membentuk sikap-sikap ilmiah pada siswa.
5) Belajar menggunakan metode ilmiah pada siswa.
6) Mengembangkan rasa percaya diri dan tanggung jawab bagi setiap
siswa.
7) Menemukan cara-cara menyelidiki sesuatu yang baru, sehingga
meningkatkan minat siswa pada masalah-masalah sains.
e. Kebaikan dan Kelemahan Metode Eksperimen
Syaiful Sagala (2010: 220-221) menuturkan bahwa metode
eksperimen memiliki kebaikan dan kelemahan sebagaimana yang akan
dijelaskan dibawah ini.
1) Kebaikan-kebaikannya
50
a) Metode ini dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau
kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri dari pada hanya
menerima kata guru atau buku saja.
b) Dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksploratis
tentang sains dan teknologi, suatu sikap dari seorang ilmuwan.
c) Metode ini didukung oleh asas-asas didaktik modern, antara lain:
(a) siswa belajar dengan mengalami atau mengamati sendiri suatu
proses atau kejadian; (b) siswa terhindar jauh dari verbalisme; (c)
memperkaya pengalaman dengan hal-hal yang bersifat obyektif dan
realistis; (d) mengembangkan sikap berpikir ilmiah; dan (e) hasil
belajar akan tahan lama dan internalisasi.
2) Kelemahan-kelemahannya
a) Pelaksanaan metode ini sering memerlukan berbagai fasilitas
peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan murah.
b) Setiap eksperimen tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan
karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada diluar
jangkauan kemampuan atau pengendalian.
c) Sangat menuntut penguasaan perkembangan materi, fasilitas
peralatan dan bahan mutakhir. Sering terjadi siswa lebih dahulu
mengenal dan menggunakan alat bahan tertentu dari pada guru.
f. Prosedur Penggunaan Metode Eksperimen
Adapun prosedur pelaksanaan suatu eksperimen yang dikemukakan oleh
Roestiyah N. K (2008: 81-82) sebagai berikut:
51
1) Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksperimen, mereka
harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui eksperimen.
2) Kepada siswa perlu diterangkan pula tentang:
a) Alat serta bahan yang akan digunakan dalam percobaan.
b) Agar tidak mengalami kegagalan siswa perlu mengetahui variabel-
variabel yang harus dikontrol dengan ketat.
c) Urutan yang akan ditempuh sewaktu eksperimen berlangsung.
d) Seluruh proses atau hal-hal penting saja yang akan dicatat.
e) Perlu menetapkan bentuk catatan atau laporan berupa uraian,
perhitungan, grafik, dsb.
3) Selama eksperimen berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan
siswa. Bila perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang
kesempurnaan.
4) Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian
siswa, mendiskusikan ke kelas, dan mengevaluasidengan tes atau
sekedar tanya jawab
g. Langkah-langkah Metode Eksperimen
Tabrani Rusyan (1993: 113-114) menyatakan langkah-langkah
menggunakan metode eksperimen adalah sebagai berikut:
1) Langkah persiapan eksperimen
Persiapan yang harus dilakukan sebelum eksperimen antara lain
sebagai berikut:
52
a) Memberikan penjelasan tentang tujuan yang hendak dicapai dalam
eksperimen dan prosedur yang ditempuh selama eksperimen serta
tata tertib yang harus dipatuhi.
b) Mengemukakan data-data apa yang akan dikumpulkan selama
eksperimen berlangsung melalui pengamatan yang cermat.
c) Melakukan pengecekan alat dan fasilitas untuk keperluan
eksperimen.
2) Langkah pelaksanaan eksperimen
Langkah-langkah pelaksanaan eksperimen adalah sebagai
berikut:
a) Peserta didik memulai eksperimen dibawah bimbingan guru.
b) Guru membimbing peserta didik yang sedang melakukan
eksperimen dengan penuh kesungguhan dengan memberipetunjuk
tentang segala kesalahan yang diperbuat serta caramengatasinya,
mendiskusikan pertanyaan yang akandiajukan.
c) Guru mendorong peserta didik berbuat aktif melakukaneksperimen
dengan cermat dan penuh hati-hati. Gurumemberi peringatan sekali
lagi tentang data-data yang perludicatatnya.
d) Melakukan evaluasi selama berlangsungnya eksperimen.
3) Langkah pengambilan kesimpulan hasil eksperimen
Langkah-langkah pengambilan kesimpulan hasil eksperimen
adalah sebagai berikut:
53
a) Peserta didik memberi laporan hasil eksperimen yang telah
dilakukannya di depan kelas.
b) Laporan didiskusikan bersama di bawah bimbingan guru.
c) Kesimpulan-kesimpulan hasil eksperimen harus sederhana dan
terarah.
5. Penerapan Metode Eksperimen dalam proses belajar mengajar
Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan.
Secara umum siswa sudah mampu berfikir dengan baik dan sangat
menyukai hal-hal yang baru dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini yang
menjadi dasar pemahaman guru agar merancang atau menerapkan metode
pembelajaran yang sesuai dengan keadaan siswa. Metode Eksperimen
memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif melalui
proses interaksi dengan tumbuhan yang ada disekitar atau lingkungan.
Sehingga melalui metode tersebut diharapkan siswa lebih mudah untuk
memahami materi.
Metode Eksperimen yang dilaksanakan nantinya diharapkan
mampu meningkatkan prestasi belajar serta memberi pendalaman tentang
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan. Untuk mengetahui peningkatan
prestasi belajar dilihat pada tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Oleh sebab itu, penerapan antara metode Eksperimen dan
peningkatan prestasi belajar adalah dalam proses memahami materi ketika
dihadapkan langsung model tumbuhan yang menjadi materi pembahasan.
Ketika siswa praktik melihat Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan, siswa
54
akan merasa senang dan tertantang untuk membuktikan tumbuhan yang
sedang di pelajari. Dengan kata lain metode Eksperimen merupakan salah
satu metode yang digunakan untuk membantu siswa dalam memahami
materi dengan aktif dan menyenangkan.
B. Kajian Pustaka
Titik centralyang harus dicapai dalam proses pendidikan yaitu
tercapainya tujuan pembelajaran. Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran
yang efektif, efisien, lingkungan kelas yang nyaman, serta adanya komunikasi
aktif antara guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran, salah satu cara
yang bisa dilakukan yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran dalam
menyampaikan pesan-pesan keilmuan kepada peserta didik. Akan tetapi dalam
penggunaan metode tidak boleh sembarangan karena dapat menjadikan kendala
dalam proses pembelajaran. Penggunaan metode yang baik harus disesuaikan
tujuan pembelajaran, bahan atau materi pelajaran, fasilitas, guru dan peserta
didik.
Dalam kesempatan ini penulis melakukan penelaahan terhadap
referensi-referensi yang ada. Penulis menemukan penelitian yang sudah ada
sebelumnya yang memiliki kemiripan dengan judul penelitian yang penulis
angkat:
1. Skripsi oleh Reny Ma‟muroh Tahun 2014 dengan Judul, Penerapan Metode
Eksperimen untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPA Siswa kelas V MI
Muhammadiyah 3 Kras Kediri “. Hasil penelitian adanya peningkatan
prestasi belajar IPA dapat dilihat dari proses belajar mengajar dan nilai tes
55
akhir. Untuk hasil observasi pada siklus I pengamatan aktivitas peneliti 87,
7 %, aktivitas siswa 84 % masuk dalam kategori baik, pada siklus II
pengamatan aktivitas peneliti 95, 38 %, aktivitas siswa 94 % masuk dalam
kategori sangat baik. Begitu juga dengan hasil evaluasi yang menunjukkan
bahwa pada siklus I ketuntasan belajar siswa belum tercapai yaitu sebesar
54, 54%, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 86, 36 % yang ada
diatas standar ketuntasan yang ditetapkan yaitu 75%, pada siklus II
menunjukkan peningkatan sebesar 31, 82 %. Dengan demikian pada siklus
II telah mencapai target awal bahwa metode eksperimen mampu
meningkatkan prestasi belajar IPA. Dalam penelitian ini siswa menunjukkan
respon yang positif terhadap pembelajaran dengan metode eksperimen.
Persamaan penelitian Reny Ma‟muroh (2014) dengan penelitian ini
adalah penggunaan metode yaitu Eksperimen untuk meningkatkan hasil
belajar. Sedangkan perbedaannya terletak pada objek nya, penelitian Reny
Ma‟muroh (2014) objeknya pada tingkat SD/MI atau sederajat dengan
tingkat kelas V, sedangkan pada penelitian ini objeknya pada jenjang MTs
kelas VIII.
2. Skripsi Oleh Murwantara tahun 2012 dengan judul, Upaya Peningkatan
Hasil Belajar IPA Dengan StrategiPembelajaran Inkuiri Pada Siswa Kelas
IV SD Negeri Merdikorejo Tempel SlemanTahun Ajaran 2012/2013. Hasil
penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SD
Negeri Merdikorejo dalam pembelajaran IPA menggunakan strategi
pembelajaran inkuiri baik pada siklus I maupun siklus II. Hasil belajar pada
56
siklus I mengalami peningkatan sebesar 9,66 dengan kondisi awal 51,18
meningkat menjadi 60,84 dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar
15,39 dengan kondisi awal 51,18 meningkat menjadi 66,57. Ketuntasan
belajar siswa pada siklus I mengalami peningkatan sebesar 24,25% dengan
kondisi awal 27,27% meningkat menjadi 51,52% dan pada siklus II
mengalami peningkatan sebesar 48,49% dengan kondisi awal 27,27%
meningkat menjadi 75,76%.
Persamaan penelitian Murwantara tahun (2012) dengan penelitian
ini adalah pada mata pelajaran yaitu IPA dan mempunya tujuan yang sama
dengan penggunaan sebuah metode untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Sedangkan perbedaannya terletak pada objek nya, penelitian Murwantara
tahun (2012 objeknya pada tingkat SD/MI atau sederajat dengan tingkat
kelas IV, sedangkan pada penelitian ini objeknya pada jenjang MTs kelas
VIII.
3. Skripsi oleh Yadhik Mutfiha Huda tahun 2013 dengan Judul, “Penerapan
Metode Eksperimen untukMeningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan
Alam (Materi Energi danPenggunaannya) pada Siswa Kelas IV Madrasah
Ibtidaiyah NegeriPandansari Ngunut Tulungagung Tahun Ajaran
2013/2014, Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode
eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam
siswa. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa
dari siklus I ke siklus II yaitu nilai rata-rata hasil belajar pada tes akhir
siklus I adalah 66,40(68%) yang berada pada kriteria baik, sedangkan pada
57
tes akhir siklus II adalah80,40(88%) dan berada pada kriteria sangat baik.
Hal ini menunjukkan peningkatan sebesar 20. Dari data tersebut terlihat
bahwa penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Alam materi energi dan penggunaannya siswa kelas IV
Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pandansari Ngunut Tulungagung tahun ajaran
2013/2014.
Persamaan penelitian Yadhik Mutfiha Huda (2013) dengan
penelitian ini adalah penggunaan metode yaitu Eksperimen untuk
meningkatkan hasil belajar. Sedangkan perbedaannya terletak pada objek
nya, penelitian Yadhik Mutfiha Huda (2013) pada tingkat SD/MI atau
sederajat dengan tingkat kelas IV, sedangkan pada penelitian ini objeknya
pada jenjang MTs kelas VIII.
4. Skripsi oleh Faridatun Nisfaturrifah tahun 2013 dengan Judul, Peningkatan
Prestasi Belajar Melalui Metode EksperimenPada Pembelajaran IPA
Materi Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV diMI Tegalwaton
Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014.
Adapun temuan penelitian ini adalah penerapan metode eksperimen dapat
meningkatkan prestasi belajar IPA materi perubahan wujud benda pada
siswa kelas IV MI Tegalwaton. Hal ini dapat dibuktikan semakin
meningkatnya prestasi belajar siswa dari setiap siklusnya yaitu 61,7% saat
kondisi awal, pada siklus I 66,9%, pada siklus II meningkat 6,37% menjadi
73,27%, sedangkan pada siklus III terjadi peningkatan hingga mencapai
81,38%.Berdasarkan kesimpulan penelitian ini adalah (1) Pembelajaran IPA
58
terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi perubahan
wujud benda (sifat-sifat benda cair) kelas IV MI Tegalwaton, saat kegiatan
belajar mengajar berlangsung. Terbukti dari setiap siklusnya ada
peningkatan dalam prestasi belajar. Siklus I dengan rata-rata 66.9%, siklus
II 73.7% sedangkan siklus III 81.38%. Dan penerapan metode eksperimen
dapat mencapai KKM IPA materi perubahan wujud benda pada siswa kelas
IV MI Tegalwaton. Hal ini dapat dibuktikan: (a) KKM individual 100%, (b)
KKM ideal 100%, (c) KKM kelas 100% > 85%.
Persamaan penelitian Faridatun Nisfaturrifah tahun (2013) dengan
penelitian ini adalah penggunaan metode yaitu Eksperimen untuk
meningkatkan hasil belajar. Sedangkan perbedaannya terletak pada objek
nya, penelitian Faridatun Nisfaturrifah tahun (2013) pada tingkat SD/MI
atau sederajat dengan tingkat kelas IV, sedangkan pada penelitian ini
objeknya pada jenjang MTs kelas VIII.
59
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya
Pendiri MTs Darul Ulum adalah KH. Muntaha pada tahun 1981.
Dalam perkembangan berikutnya pada tahun 2003 dibukalah sekolah formal
MTs oleh Hj. Siti Fatimah Muntaha (Bu Nyai). MTs Darul Ulum didirikan
pada tanggal 1 Syawal 1423 H bertepatan dengan tanggal 06 Desember
2002 M oleh Hj. Siti Fatimah dan para ulama‟ serta tokoh masyarakat.
Didirikan sebuah Madrasah Tsanawiyah ini adalah untuk
melengkapi kebutuhan pendidikan formal yang berbasis pada Al-Qur‟an
(Mengambil kompetensi Tafhidzul Qur‟an ) memadukan khasanah keilmuan
Islam dengan keilmuan modern serta mengedepankan keseimbangan
intelektual dan keimaan. Antusias dukungan warga sekitar desa Kebumen
sangat tinggi dengan mengharap gagasan mendirikan MTs terwujud.
Jumlah siswa pertama kali yang mendaftar pada waktu itu hanya 10
siswa. Dengan berjalanya waktu maka banyak sekali jumlah siswa sekarang
semakin bertambah.
2. Visi MTs Darul Ulum
Visi MTs Darul Ulum Adalah taat kepada ajaran Islam Ahlus
Sunnah Waljama‟ah.
60
3. Misi MTs Darul Ulum
Misi MTs Darul Ulum adalah :
a. Membimbing siswa dengan ajaran Islam Ahlus Sunnah Wal Jamaah
b. Membentuk siswa yang mencintai dan mengamalkan Al-Qur‟an
c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
4. Tujuan pendidikan Madrasah Tsanawiyah
Membentuk manusia muslim yang beriman, bertaqwa, cerdas, dan
berakhlakul karimah, kreatif berbahasa, percaya pada diri sendiri, suka
beramal dan mampu bersaing dalam segala hal.
5. Managemen MTs Darul Ulum
MTs Darul Ulum Bernaung di bawah lembaga pendidikan Ma‟arif
Nahdlatul Ulama Kabupaten Semarang, namun demikian dengan surat
keputusan LP Ma‟arif kabupaten Semarang tentang komposisi dan
personalia pengurus MTs Darul Ulum, maka ex-officio manajemen LP
Ma‟arif dilimpahkan kepada pengurus MTs Darul Ulum
Secara sistematis, manajemen dikelompokan dalam dua hal,
sebagai berikut : pertama, yang berkaitan dengan man, material, dan money
(3M) berada di tangan pengurus LP Ma‟arif NU Kabupaten Semarang c.q.
Pengurus MTs Darul Ulum. Dengan demikian penetapan dan pengangkatn
personalia, baik yang tetap maupun yang tidak tetap, serta urusan kelaikan
sarana dan prasarana dan keuangan menjadi tangung jawab pengurus MTs
Darul Ulum. Kedua, Manajemen yang berkaitan dengan teknik edukatif dan
61
administratif menjadi tangung jawab kepala sekolah beserta dewan guru.
Dengan pembatasan manajemen ini diharapkan kepala sekolah dan dewan
guru lebih terfokus pada teknik edukatif dalam upaya peningkatan mutu
pendidikan.
6. Kurikulum MTs Darul Ulum
Kurikulum adalah program pembelajaran dalam garis-garis besar
sebagai acuhan dalam proses pembelajaran, adapun kurikulum yang dipakai
oleh MTs Darul Ulum adalah K13 yang disempurnakan beserta suplemenya
ditambah dengan kurikulum Al-Islam ala Ahlul sunnah wal Jama‟ah, yaitu
Fiqih, Aqidah Akhlak, SKI, Al-Qur‟an- Hadist, Bahasa Arab, dan ke-NU-
an. Berkenaan dengan kurikulum yang masih bersifat umum, maka seorang
guru berkewajiban merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan,
mengevaluasi program, pada akhirnya akan ditentukan analisis dan tindak
lanjut.
B. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus
Pelaksanaan Pra siklus 14 Agustus 2019. Pada bagian ini peneliti
mengumpulkan hasil belajar dengan nilai ulangan harian sebelum
menggunakan metode pembelajaran Eksperimen. Berikut hasil ulangan siswa
pada Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan:
62
Tabel 3.1 Nilai hasil belajar (ulangan harian) Pra siklus
Kelas VIII D MTs Darul Ulum Suruh
No Nama Siswa Nilai Pra
Siklus
Ketuntasan
Tuntas Tidak
Tuntas
1 Aghnan Kafi 65 √
2 Andhika Dwi Kuncoro 78 √
3 Anggun Nufitasari 66 √
4 Anisa Barokah 65 √
5 Ari Yulianto 60 √
6 Bayu Akbar Maulana 58 √
7 Diah Ayu Wahyuning Tyas 66 √
8 Dimas Muhamad Zaqi 75 √
9 Fathir Salim 62 V
10 Febby Nur Wulandari 80 √
11 Fina Nadzifatul Hikmah 68 √
12 Fitri Umi Badriyah 75 √
13 Itsna Nur Fadlila 56 √
14 Jelia Rahma 65 √
15 Khusnul Siti Nurfaidah 64 √
16 Mohamad Romadhoni 68 √
17 Muhamad Zulfa Rosyadi 72 √
18 Muhammad Ilham 76 √
19 Muhammad Kuncoro 80 √
Jumlah 1299
Rata-rata 68,36
63
Tabel 3.1 menunjukkan nilai hasil belajar (ulangan harian) Pra siklus
Kelas VIII MTs Darul Ulum Suruh ketuntasan belajar sama dengan atau lebih
KKM 75 berjumlah 6 siswa atau 31,57% sedangkan tidak tuntas mencapai 13
siswa atau 68.43% dengan rata-rata nilai 68,36.
Penyebab utama ketidak tuntasan belajar siswa terletak pada kesiapan
pembelajaran dan metode atau strategi pembelajaran. Hal itu dapat terlihat
pada minat dan motivasi belajar siswa yang rendah, metode ceramah yang
monoton, kurangnya interaksi guru dan siswa atau sebaliknya dan banyak
sekali anak yang terlihat menyepelekan guru nya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti mencoba
menerapkan metodeEksperimen pada setiap siklus yang merupakan suatu
metode bagaimana guru mampu menyajikan atau mendemonstrasikan materi
didepan siswa lalu memberikan mereka kesempatan untuk menjelaskan kepada
teman-temannya.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2019, dengan alokasi
waktu 3 jam pelajaran (3 X 40 menit), adapun rentang waktunya mulai jam
09.00 WIB sampai jam 11.00 WIB. Siklus I terdiri dari 4 tahap, yaitu:
1. Tahap Perencanaan
a. Membicarakan rencana penelitian tindakan kelas dengan kepala sekolah
dan guru mapel
b. Melakukan penyusunan jadwal kegiatan yang akan dilakukan
64
c. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) terlebih dahulu
dengan Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Materi Struktur
dan Fungsi Jaringan Tumbuhan.
d. Mempersiapkan slide tentang struktur makroskopis dan mikroskopis
tumbuhan dan beberapa jenis media belajar berupa tumbuhan yang
berbeda.
e. Menentukan kelompok untuk mengamati media belajar berupa
tumbuhan.
f. Mempersiapkan tempat untuk eksperimen
g. Membuat lembar observasi untuk melihat aktifitas diskusi siswa dalam
pembelajaran.
h. Membuat lembar kerja siswa.
i. Membuat alat evaluasi untuk siswa dengan tujuan untuk mengetahui hasil
belajar siswa.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada tahapan ini peneliti melaksanakan tindakan yang telah
dirumuskan pada RPP dalam situasi yang aktual, yang meliputi kegiatan
awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Langkah-langkah pembelajaran
dalam tahap pelaksanaan tindakan adalah sebaagai berikut:
a. Kegiatan Awal
a) Guru memberi salam dan menyapa peserta didik.
b) Peserta didik bersama guru berdoa untuk memulai pelajaran.
c) Mensosialisasikan kepada siswa tentang Metode Eksperimen
65
d) Membentuk kelompok siswa yang telah direncanakan
e) Menjelaskan prosedur dalam pelaksanaan Eksperimen
f) Memberikan kegiatan awal berkaitan dengan materi yang akan
diajarkan
g) Peserta didik melakukan pengamatan terhadap tayangan yang
disajikan guru
h) Peserta didik menerima klarifikasi oleh guru, bahwa “saat
melakukan pengamatan, hindari dulu membuat tafsiran terhadap
pengamatan (inferensi)”.
i) Peserta didik memahami tujuan pembelajaran yang disampaikan
guru.
b. Kegiatan Inti
f) Mengamati
(2) Mengamati tayangan slide yang sudah disiapkan oleh guru
(3) Mengamati detail eksperimen yang di demonstrasikan
(4) Mengamati berbagai jenis tanaman yang ada di lingkungan
sekolah.
(5) Mengamati dinding bangunan yang belum diplester dan diaci.
g) Menanya:
(3) Tanya jawab tentang struktur makroskopis dan mikroskopis
tumbuhan. Samakah penyusun jaringan tumbuhan antara tumbuhan
yang satu dengan yang lain?
66
(4) Tanya jawab tentang pemasangan bata. Jaringan mana dari
tumbuhan yang mengilhami teknik pemasangan bata?
h) Mengeksplorasi:
(3) Melakukan pengamatan mikroskopis jaringan pada organ akar,
batang, dan daun berbagai jenis tumbuhan yang ditemui di halaman
sekolah. Kemudian menggambarkannya pada lembar kerja.
(4) Melakukan pengamatan/eksplorasi dari buku atau media belajar
lain tentang struktur jaringan penyusun organ batang yang dapat
mengilhami teknik pemasangan bata. Kemudian
menggambarkannya pada lembar kerja.
(5) Praktik memotong batang tumbuhan yang sudah disediak guru
untuk melihat struktur dan jenis tumbuhan
(6) Mengamati batang dan daun pada tumbuhan yang sudah di potong
tersebut untuk mengetahui jenis tumbuhan.
i) Mengasosiasi:
(6) Menentukan jaringan/bagian-bagian organ tumbuhan yang telah
digambar dengan cara mencari informasi dari buku paket atau
refrensi lainnya yang relevan.
(7) Membandingkan jaringan penyusun organ tumbuhan yang satu
dengan tumbuhan lainnya.
(8) Menyimpulkan jaringan yang umum terdapat pada tumbuhan.
67
(9) Menentukan nama-nama jaringan tumbuhan yang digambar dengan
mencari informasi dari buku paket atau refrensi lainnya yang
relevan.
(10) Menyimpulkan jaringan pada tumbuhan yang mengilhami teknik
pemasangan bata.
j) Mengkomunikasikan:
(5) Diskusi kelompok untuk membahas hasil pekerjaan.
Menyampaikan hasil percobaan dalam bentuk laporan tertulis.
(6) Diskusi kelompok untuk membahas hasil pekerjaan.
Menyampaikan hasil pekerjaan dalam bentuk laporan tertulis.
(7) Menginformasikan lebih lanjut tentang struktur jaringan tumbuhan
beserta fungsinya.
(8) Menginformasikan lebih lanjut tentang struktur jaringan tumbuhan
yang mengilhami teknologi.
c. Kegiatan Akhir
1) Guru merefleksi dan menentukan kebijakan terhadap kesulitan belajar
siswa melalui tes evaluasi.
2) Guru menyampaikan informasi tentang materi pembelajaran untuk
materi selanjutnya.
3) Guru dan siswa merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
4) Salam penutup dan berdo‟a
68
3. Observasi
Kegiatan observasi siswa dan guru dilakukan untuk mengamati
tingkah laku dan sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran Materi Struktur
dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Materi Struktur dan Fungsi Jaringan
Tumbuhan dengan Menggunakan Model Pembelajaran Eksperimen pada
Siswa Kelas VIII MTs Darul Ulum Suruh. Tahap ini dilakukan pada proses
pembelajaran atau pada tahap pelaksanaan tindakan.
a. Aktivitas guru dan siswa
Pada Observasi siklus I ditemukan beberapa siswa masih
belum aktif, mereka banyak yang bermain sendiri, masih belum fokus
saat eksperimen dan tidak fokus dengan materi. Disisi lain guru juga
belum bisa menguasai kelas, dalam penjelasan tidak runtut materi dan
suara masih rendah dan kurang terdengar jelas.
b. Hasil belajar
Hasil belajar siswa siklus I masih jauh dari harapan,
pencapaian ketuntasan siswa hanya 14 siswa atau 73,68% dan tidak
tuntas sebanyak 5 siswa atau 26,32% dengan rata-rata nilai 75,26. Hal ini
perlu dilakukan tindakan selanjutnya agar pencapaian siswa klasikal
sama dengan atau lebih dari 85%.
4. Refleksi
Pada akhir siklus I peneliti merefleksi tindakan-tindakan yang
sudah dilakukan dalam proses tindakan. Refleksi adalah mengkaji, melihat,
dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan.
69
Berdasarkan hasil pembelajaran Struktur dan Fungsi Jaringan
Tumbuhan menggunakan model Eksperimenpada siklus I cukup banyak
disukai oleh siswa. Hal ini dapat terlihat pada minat dan antusiasme siswa
saat mengikuti pembelajaran.
Pada saat pembelajaran berlangsung, ada siswa yang terlihat
bergurau, masih ada beberapa siswa yang terlihat pasif dan malas-malasan
ketika guru/peneliti menjelaskan materi. Pada saat kegiatan pembelajaran
berlangsung menunjukkan beberapa siswa kurang bersungguh-sungguh
mengerjakan tugas yang diberikan. Setelah itu, hal tersebut disebabkan
kurang tertariknya siswa terhadap materi yang diberikan guru/peneliti dan
belum terbiasanya siswa dengan model dan tehnik pembelajaran yang
digunakan peneliti.
Dari data yang diperoleh perlu diadakan tindakan perbaikan.
Tindakan siklus II perlu segera dilakukan untuk mengatasi kekurangan dan
permasalahan yang terjadi pada siklus I. Perbaikan tersebut diantaranya:
a. Guru membagi kelompok dengan acak, tidak antar tempat duduk
b. Guru memberikan teguran berupa pujian agar siswa lebih kondusif
c. Guru memberi contoh atau bereksperimen dengan penuh semangat
d. Guru lebih tegas dalam penyampaian materi
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus 2019, dengan alokasi
waktu 3 jam pelajaran (3 X 40 menit), adapun rentang waktunya mulai jam
09.00 WIB sampai jam 11.00 WIB. Siklus I terdiri dari 4 tahap, yaitu:
70
1. Tahap Perencanaan
a. Membicarakan rencana penelitian tindakan kelas dengan kepala sekolah
dan guru mapel
b. Melakukan penyusunan jadwal kegiatan yang akan dilakukan
c. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) terlebih dahulu
dengan Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Materi Struktur
dan Fungsi Jaringan Tumbuhan.
d. Mempersiapkan slide tentang struktur makroskopis dan mikroskopis
tumbuhan dan beberapa jenis media belajar berupa tumbuhan yang
berbeda.
e. Menentukan kelompok untuk mengamati media belajar berupa
tumbuhan.
f. Mempersiapkan tempat untuk eksperimen
g. Membuat lembar observasi untuk melihat aktifitas diskusi siswa dalam
pembelajaran.
h. Membuat lembar kerja siswa.
Membuat alat evakuasi untuk siswa dengan tujuan untuk mengetahui
hasil belajar siswa.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada pelaksanaan tindakan siklus II, peneliti melaksanakan
tindakan yang telah dirumuskan pada RPP dalam situasi yang actual.
Langkah-langkah pembelajaran dalam tahap pelaksanaan tindakan adalah
sebaagai berikut:
71
a. Kegiatan awal
1) Guru memberi salam dan menyapa peserta didik.
2) Peserta didik bersama guru berdoa untuk memulai pelajaran.
3) Mensosialisasikan kepada siswa tentang Metode Eksperimen
4) Membentuk kelompok siswa yang telah direncanakan
5) Menjelaskan prosedur dalam pelaksanaan Eksperimen
6) Memberikan kegiatan awal berkaitan dengan materi yang akan
diajarkan
7) Peserta didik melakukan pengamatan terhadap tayangan yang
disajikan guru
8) Peserta didik menerima klarifikasi oleh guru, bahwa “saat melakukan
pengamatan, hindari dulu membuat tafsiran terhadap pengamatan
(inferensi)”.
9) Peserta didik memahami tujuan pembelajaran yang disampaikan guru
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati:
a) Mengamati intruksi dan langkah-langkah percobaan fotosintesis
yang dijelaskan guru.
b) Mengamati intruksi dan langkah-langkah percobaan osmosis yang
dijelaskanguru.
2) Menanya:
a) Tanya jawab tentang fungsi bagian-bagian tumbuhan. Apa fungsi
daun pada tumbuhan?
b) Tanya jawab tentang fungsi jaringan tumbuhan. Jaringan mana
dari tumbuhan yang berfungsi menyebarkan air dan mineral?
3) Mengeksplore :
72
a) Melakukan percobaan fotosistesis (identifikasi amilum).
Kemudian menuliskan hasilnya pada lembar kerja.
b) Melakukan percobaan osmosis. Kemudian menuliskan hasilnya
pada lembar kerja.
4) Asosiasi
a) Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis
dengan cara mencari informasi dari buku paket atau refrensi
lainnya yang relevan.
b) Menyimpulkan fungsidaun yang umum terdapat pada tumbuhan
c) Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi osmosis pada
tumbuhan dengan cara mencari informasi dari buku paket atau
refrensi lainnya yang relevan
d) Menyimpulkan fungsi jaringan pengangkut yang umum terdapat
pada tumbuhan
5) Komunikasi:
a) Diskusi kelompok untuk membahas hasil pekerjaan.
Menyampaikan hasil percobaan dalam bentuk laporan tertulis.
b) Menginformasikan lebih lanjut tentang struktur jaringan
tumbuhan beserta fungsinya.
c) Diskusi kelompok untuk membahas hasil pekerjaan.
Menyampaikan hasil pekerjaan dalam bentuk laporan tertulis.
d) Menginformasikan lebih lanjut tentang fungsi jaringan tumbuhan.
c. Kegiatan Akhir
a) Guru merefleksi dan menentukan kebijakan terhadap kesulitan
belajar siswa melalui tes evaluasi.
b) Guru menyampaikan informasi tentang materi pembelajaran
untuk materi selanjutnya.
c) Guru dan siswa merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
d) Salam penutup dan berdo‟a
73
3. Observasi
Kegiatan observasi siswa dan guru dilakukan untuk mengamati
tingkah laku dan sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran Materi Struktur
dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Materi Struktur dan Fungsi Jaringan
Tumbuhan dengan Menggunakan Model Pembelajaran Eksperimen pada
Siswa Kelas VIII MTs Darul Ulum Suruh. Tahap ini dilakukan pada proses
pembelajaran atau pada tahap pelaksanaan tindakan.
a. Aktivitas guru dan siswa
Pada Observasi siklus II ditemukan seluruh siswa sudah aktif,
tidak ada siswa yang bermain dengan teman sebangku, tidak ada siswa
yang berjalan didalam kelas seenaknya dan seluruh siswa terlihat fokus
dengan materi sedangkan aktivitas guru juga sudah dapat menguasai
kelas, pemberian materi terlihat runtut dan suara guru sangat lantang dan
terdengar jelas.
b. Hasil belajar
Hasil belajar siswa siklus II sudah sesuai harapan, pencapaian
ketuntasan siswa seluruhnya dari 19 siswa atau 100% dinyatakan tuntas
dengan rata-rata nilai 84,26. Hal ini sudah tidak perlu dilakukan tindakan
selanjutnya karena pencapaian siswa klasikal sudah sama dengan atau
lebih dari 85%.
74
4. Refleksi
Pada akhir siklus II peneliti merefleksi tindakan-tindakan yang
sudah dilakukan dalam proses tindakan walaupun ketuntasan siswa sudah
100%.
Berdasarkan hasil pembelajaran Struktur dan Fungsi Jaringan
Tumbuhan menggunakan model Eksperimenpada siklus II disukai oleh
seluruh siswa. Hal ini dapat terlihat pada minat dan antusiasme siswa saat
mengikuti pembelajaran.
Pada saat pembelajaran berlangsung, seluruh siswa sangat antusias,
aktif dan terkondisikan. Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung
menunjukkan seluruh siswa bersungguh-sungguh mengerjakan tugas yang
diberikan. Hal tersebut disebabkan pemberian kegiatan belajar mengajar
menggunakan metode Eksperimen sangat tepat.
75
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Pra Siklus
Pra siklus dilaksnanakan 14 Agustus 2019. Pada bagian ini peneliti
mengumpulkan hasil belajar dengan nilai ulangan harian dan belum
menggunakan metode pembelajaran Eksperimen. Berikut hasil ulangan
siswa pada Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan:
Tabel 4.1 Nilai hasil belajar (ulangan harian) Pra siklus
Kelas VIII D MTs Darul Ulum Suruh
No Nama Siswa Nilai Pra
Siklus
Ketuntasan
Tuntas Tidak
Tuntas
1 Aghnan Kafi 65 √
2 Andhika Dwi Kuncoro 78 √
3 Anggun Nufitasari 66 √
4 Anisa Barokah 65 √
5 Ari Yulianto 60 √
6 Bayu Akbar Maulana 58 √
7 Diah Ayu Wahyuning Tyas 66 √
8 Dimas Muhamad Zaqi 75 √
9 Fathir Salim 62 V
10 Febby Nur Wulandari 80 √
11 Fina Nadzifatul Hikmah 68 √
12 Fitri Umi Badriyah 75 √
76
13 Itsna Nur Fadlila 56 √
14 Jelia Rahma 65 √
15 Khusnul Siti Nurfaidah 64 √
16 Mohamad Romadhoni 68 √
17 Muhamad Zulfa Rosyadi 72 √
18 Muhammad Ilham 76 √
19 Muhammad Kuncoro 80 √
Jumlah 1299
Rata-rata 68,36
KKM 75
Tabel 4.1 Hasil belajar (ulangan harian) Pra siklus Kelas VIII MTs
Darul Ulum Suruh ketuntasan belajar sama dengan atau lebih KKM 75
berjumlah 6 siswa atau 31,57% sedangkan tidak tuntas mencapai 13 siswa atau
68.43% dengan rata-rata nilai 68,36. Berikut diagram ketuntasan siswa pada
pra siklus:
Gambar 4.1 Persentase Ketuntasan Pra Siklus
Penyebab utama ketidak tuntasan belajar siswa terletak pada
kesiapan pembelajaran dan metode atau strategi pembelajaran. Hal itu dapat
terlihat pada minat dan motivasi belajar siswa yang rendah, metode ceramah
Tuntas 32% Tidak
Tuntas 68%
77
yang montoton, kurangnya interaksi guru dan siswa atau sebaliknya dan
banyak sekali anak yang terlihat menyepelekan gurunya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti mencoba
menerapkan metodeEksperimen pada setiap siklus yang merupakan suatu
metode bagaimana guru mampu menyajikan atau mendemonstrasikan
materi didepan siswa lalu memberikan mereka kesempatan untuk
menjelaskan kepada teman-temannya.
2. Diskripsi Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2019, dengan
alokasi waktu 3 jam pelajaran (3 X 40 menit), adapun rentang waktunya
mulai jam 09.00 WIB sampai jam 11.00 WIB.
a. Data Aktifitas Belajar siswa
Tabel 4.2 Aktivitas Belajar siswa Siklus I
No Aspek yang Diamati Jumlah
Siswa Persentase
1 Aktif dan bersiap untuk mengikuti
Pembelajaran 6 31,57%
2 Memperhatikan penjelasan guru 8 42,10%
3 Menulis ringkasan materi yang
Diajarkan 7 36,84%
4 Menjawab dan menanggapi
pertanyaan dari guru 9 47,36%
5 Bekerja sama dengan anggota
Kelompok 15 78,94%
6 Aktif dalam diskusi saat
Pembelajaran 12 63,15%
7 Bertanya saat proses pembelajaran 6 31,57%
8 Mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas 8 42,10%
9 Menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah dilakukan 10 52,63%
78
10 Mengerjakan evaluasi 11 57,89%
Rata-rata 48,42%
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa menunjukkan
bahwa aktivitas siswa masih kurang baik karena rata-rata presentase
aktivitas siswa hanya 48,42%. Bisa disimpulkan bahwa aktivitas dalam
proses pembelajaran dengan menggunakan model Eksperimen harus di
tingkatkan sampai tahap tindakan yang diharapkan.
b. Data Aktifitas Kinerja Guru
Tabel 4.3 Aktivitas Kinerja Guru Siklus I
No Aspek yang Diamati
Penilaian
Kurang Cukup Baik Sangat
Baik
1 Guru menyiapkan Rencana Kegiatan
Pembelajaran (RPP) √
2 Guru membuat lembar observasi √
3 Guru membuat lembar test tertulis √
4 Guru mampu menyiapkan Kelas √
5 Guru mampu memberikan Motivasi √
6 Guru mampu dalam memberikan
Apersepsi √
7 Guru mampu membuka proses
pembelajaran √
8
Guru mampu dalam menjelaskan
materi Struktur dan Fungsi Jaringan
Tumbuhan
√
9
Guru mendemonstrasikan Struktur dan
Fungsi Jaringan Tumbuhan dengan
menggunakan metode Eksperimen
√
10 Guru dapat membimbing siswa secara
kelompok dan saat berdiskusi √
11 Guru menyampaikan matari dengan
intonasi dengan suara yang jelas √
12 Guru mampu menumbuhkan
partisipasi siswa √
13
Guru mampu melaksanakan dan
mengkondisikan kegiatan belajar
mengajar
√
79
14 Guru mampu berkomunikasi dengan
anak √
15 Guru mampu membuat kesimpulan di
akhir pembelajaran √
16 Guru mampu melaksanakan evaluasi √
17 Guru mampu menutup pembelajaran √
Dari tabel di atas guru kurang menguasai kelas, suara masih
rendah dan kurang terdengar jelas dan guru kurang mampu
berkomunikasi dengan anak.
c. Data Hasil Belajar Siklus I
Tabel 4.4 Hasil Belajar Siklus I
Siswa Kelas VIII D MTs Darul Ulum
No Nama Siswa Nilai
Siklus I
Ketuntasan
Tuntas Tidak
Tuntas
1 Aghnan Kafi 75 √
2 Andhika Dwi Kuncoro 80 √
3 Anggun Nufitasari 75 √
4 Anisa Barokah 76 √
5 Ari Yulianto 68 √
6 Bayu Akbar Maulana 66 √
7 Diah Ayu Wahyuning Tyas 75 √
8 Dimas Muhamad Zaqi 82 √
9 Fathir Salim 72 √
10 Febby Nur Wulandari 84 √
11 Fina Nadzifatul Hikmah 78 √
12 Fitri Umi Badriyah 80 √
13 Itsna Nur Fadlila 70 √
80
14 Jelia Rahma 75 √
15 Khusnul Siti Nurfaidah 70 √
16 Mohamad Romadhoni 75 √
17 Muhamad Zulfa Rosyadi 78 √
18 Muhammad Ilham 75 √
19 Muhammad Kuncoro 76 √
Jumlah 1430
Rata-rata 75,26316
KKM 75
Tabel 4.5 Hasil belajar siswa siklus I masih jauh dari harapan,
pencapaian ketuntasan siswa hanya 14 siswa atau 73,68% dan tidak tuntas
sebanyak 5 siswa atau 26,32% dengan rata-rata nilai 75,26. Hal ini perlu
dilakukan tindakan selanjutnya agar pencapaian siswa klasikal sama dengan
atau lebih dari 85%. Berikut diagram persentase hasil belajar pada siklus I:
Gambar 4.2 Persentase Ketuntasan Siklus I
Tuntas 74%
Tidak Tuntas 26%
81
3. Diskripsi Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus 2019, dengan
alokasi waktu 3 jam pelajaran (3 X 40 menit), adapun rentang waktunya
mulai jam 09.00 WIB sampai jam 11.00 WIB.
a. Data Aktifitas Belajar siswa
Tabel 4.5 Aktivitas Belajar siswa Siklus II
No Aspek yang Diamati Jumlah
Siswa Persentase
1 Aktif dan bersiap untuk mengikuti
Pembelajaran 18 94,73%
2 Memperhatikan penjelasan guru 19 100%
3 Menulis ringkasan materi yang
Diajarkan 19 100%
4 Menjawab dan menanggapi
pertanyaan dari guru 19 100%
5 Bekerja sama dengan anggota
Kelompok 18 94,73%
6 Aktif dalam diskusi saat
Pembelajaran 19 100%
7 Bertanya saat proses pembelajaran 18 94,73%
8 Mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas 17 89,47%
9 Menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah dilakukan 19 100%
10 Mengerjakan evaluasi 19 100%
Rata-rata 97,36%
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa menunjukkan
bahwa aktivitas siswa sudah baik karena rata-rata presentase aktivitas
siswa 97,36%. Bisa disimpulkan bahwa aktivitas dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan model Eksperimen sudah meningkat
dari siklus I dan sudah sesuai yang diharapkan.
82
b. Data Aktifitas Kinerja Guru
Tabel 4.6 Aktivitas Kinerja Guru Siklus II
No Aspek yang Diamati
Penilaian
Kurang Cukup Baik Sangat
Baik
1 Guru menyiapkan Rencana Kegiatan
Pembelajaran (RPP) √
2 Guru membuat lembar observasi √
3 Guru membuat lembar test tertulis √
4 Guru mampu menyiapkan Kelas √
5 Guru mampu memberikan Motivasi √
6 Guru mampu dalam memberikan
Apersepsi √
7 Guru mampu membuka proses
pembelajaran √
8
Guru mampu dalam menjelaskan
materi Struktur dan Fungsi Jaringan
Tumbuhan
√
9
Guru mendemonstrasikan Struktur dan
Fungsi Jaringan Tumbuhan dengan
menggunakan metode Eksperimen
√
10 Guru dapat membimbing siswa secara
kelompok dan saat berdiskusi √
11 Guru menyampaikan matari dengan
intonasi dengan suara yang jelas √
12 Guru mampu menumbuhkan
partisipasi siswa √
13
Guru mampu melaksanakan dan
mengkondisikan kegiatan belajar
mengajar
√
14 Guru mampu berkomunikasi dengan
anak √
15 Guru mampu membuat kesimpulan di
akhir pembelajaran √
16 Guru mampu melaksanakan evaluasi √
17 Guru mampu menutup pembelajaran √
Dari tabel di atas guru sangat baik dalam menyiapkan
Rencana Kegiatan Pembelajaran (RPP), Guru mampu dalam
menjelaskan materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan dan guru
83
mendemonstrasikan Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan dengan
menggunakan metode Eksperimen dengan sangat baik, sehimgga
kegiatan pembelajaran menjadi nyaman.
c. Data Hasil Belajar Siklus II
Tabel 4.7 Hasil Belajar Siklus II
No Nama Siswa Nilai
Siklus II
Ketuntasan
Tuntas Tidak
Tuntas
1 Aghnan Kafi 80 √
2 Andhika Dwi Kuncoro 90 √
3 Anggun Nufitasari 78 √
4 Anisa Barokah 88 √
5 Ari Yulianto 80 √
6 Bayu Akbar Maulana 75 √
7 Diah Ayu Wahyuning Tyas 86 √
8 Dimas Muhamad Zaqi 90 √
9 Fathir Salim 78 √
10 Febby Nur Wulandari 88 √
11 Fina Nadzifatul Hikmah 82 √
12 Fitri Umi Badriyah 92 √
13 Itsna Nur Fadlila 86 √
14 Jelia Rahma 88 √
15 Khusnul Siti Nurfaidah 82 √
16 Mohamad Romadhoni 86 √
17 Muhamad Zulfa Rosyadi 80 √
18 Muhammad Ilham 88 √
19 Muhammad Kuncoro 84 √
84
Jumlah 1601
Rata-rata
84,26
KKM 75
Tabel 4.7 Hasil belajar siswa siklus II sesuai dari harapan,
pencapaian ketuntasan siswa memenuhi 19 siswa atau 100% dengan rata-
rata nilai 84,26. Hal ini menunjukkan tindakan dalam penelitian berhenti
pada siklus II, Karean target pencapaian siswa klasikal sama dengan atau
lebih dari 85% sudah terpenuhi. Berikut diagram persentase hasil belajar
pada siklus II:
Gambar 4.3 Persentase Ketuntasan Siklus II
B. Pembahasan Penelitian
Sesuai dengan tujuan pengajaran yang dikembangkan oleh Bloom,
Simpson, dan Harrow(Purwanto, 2001:45) bahwa belajar tidak hanya
menuntut hasil yang baik dari segi kognitif saja, namun belajar juga
menuntut hasil aktivitas yang mampu mengubah sikap dan keterampilan
Tuntas 100%
Tidak Tuntas 0%
85
menjadi baik pula.Untuk mencapai tujuan tersebut, guru harus melibatkan
siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran. Agar siswa aktif dalam
pembelajaran, maka digunakanlah metode Eksperimen. Sesuai dengan
pernyatan Roestiyah N.K (2001:80) bahwa metode Eksperimen adalah suatu
cara mengajar, dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu
hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian
hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. Maka,
ketika guru IPA MTs Darul Ulum Suruh membahas materi Struktur dan
Fungsi Jaringan Tumbuhan, beliau mengajak siswa melakukan percobaan
berupa pengamatan langsung pada tumbuhan di sekitar sekolah. Selama
melakukan pengamatan, siswa dibekali dengan lembar kerja sebagai
pedoman untuk melakukan eksperimen.
Pada pelaksanaan proses pembelajaran siswa melakukan pengamatan
langsung pada tumbuhan yang dilakukan di lingkungan sekitar
sekolahsecara berkelompok. Setelah melakukan pengamatan, siswa
melanjutkan diskusi di dalam kelas untuk menyimpulkan hasil pengamatan
yang mereka peroleh. Setelahditerapkannya metodeEksperimendalam proses
pembelajaran Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan sikap pasif
siswa berubah menjadi aktif, rasa bosan yang dialami siswa selama
pembelajaran mulai berkurang, siswa mulai berperan aktif, mandiri,
berinteraksi, percaya diri, dan bekerjasama dalam menyelesaikan masalah
yang dihadapi.
86
Selain itu, selama pembelajaran berlangsung pada siklus I dan II
kegiatan belajar siswa mengalami perubahan yang positif. Pembelajaran
Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan melalui
metodeEksperimenmembuat siswa lebih aktif dalam menyelesaikan lembar
kerja tanpa dihinggapi rasa takut dan malas.
Keaktifan siswa dalam mengemukakan jawaban tersebut dapat
terjadi karena siswa dapat menyerap materi dengan baik ketika proses
pembelajaran berlangsung. Pada siklus I aktivitas siswa memang terjadi
pasang surut, namun secara keseluruhan tahapan siklus I ke siklus II terjadi
peningkatan yang cukup signifikan sesuai harapan peneliti.
Untuk mengetahui kemampuan siswa setelah terjadi proses
pembelajaran menggunakan metode Eksperimen,guru mengadakan evaluasi
hasil belajar menggunakan alat evaluasi yang berupa tes hasil belajar. Tes
yang digunakan berupa soal pilihan ganda dan essai.Dari evaluasi tersebut
diperoleh data nilai dari 19 siswa sebagai berikut:
Tabel 4.8 Rekapitulasi Nilai test Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
No Nama Siswa
Hasil Test
Pra
Siklus Siklus I Siklus II
1 Aghnan Kafi 65 75 80
2 Andhika Dwi Kuncoro 78 80 90
3 Anggun Nufitasari 66 75 78
4 Anisa Barokah 65 76 88
5 Ari Yulianto 60 68 80
6 Bayu Akbar Maulana 58 66 75
87
7 Diah Ayu Wahyuning Tyas 66 75 86
8 Dimas Muhamad Zaqi 75 82 90
9 Fathir Salim 62 72 78
10 Febby Nur Wulandari 80 84 88
11 Fina Nadzifatul Hikmah 68 78 82
12 Fitri Umi Badriyah 75 80 92
13 Itsna Nur Fadlila 56 70 86
14 Jelia Rahma 65 75 88
15 Khusnul Siti Nurfaidah 64 70 82
16 Mohamad Romadhoni 68 75 86
17 Muhamad Zulfa Rosyadi 72 78 80
18 Muhammad Ilham 76 75 88
19 Muhammad Kuncoro 80 76 84
Jumlah 1299 1430 1601
Rata-rata 63,36 75,26 84,26
KKM 75
Dari tabel 4.9 dapat disimpulkan terdapat kenaikan jumlah rata-rata
test belajar siswa, yang semula pada pra siklus 63,36 meningkat pada siklus
I menjadi 75,26 dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 84,26. Hal ini
menunjukkan keberhasilan dalam penggunaan metode Eksperimen dalam
meningkatkan hasil belajar Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan pada Siswa Kelas VIII MTs
Darul Ulum Suruh Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020. Berikut
diagram kenaikan hasil test belajar siswa:
88
Gambar 4.4 Persentase Perolehan Nilai Rata-Rata
Dari diagram di atas menunjukkan terdapat kenaikan dari perolehan
nilai rata-rata tiap siklusnya. Dari pra Siklus 63,36 menjadi 75,26 pada
siklus I dan mengalami peningkatan sebesar 11,9. Sedangkan pada siklus I
yaitu 75,26 menjadi 84,26 pada siklus II dan mengalami peningkatan
sebesar 9,0. Hal ini menunjukkan bahwa awal pra siklus terus mengalami
peningkatan pada siklus I dan II.
Tabel 4.9 Rekapitulasi Ketuntasan Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
No Tindakan Tidak
Tuntas Persentase Tuntas Persentase Kenaikan
1 Pra Siklus 13 68.43% 6 31,57% 0
2 Siklus I 5 26,32% 14 73,68% 42,11%
3 Siklus II 0 0% 19 100% 26,32%
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa hasil belajar Pra siklus Kelas VIII MTs
Darul Ulum ketuntasan belajar berjumlah 6 siswa atau 31,57% sedangkan tidak
tuntas mencapai 13 siswa atau 68,43%, sedangkan mengalami peningkatan
63.36
75.26 84.26
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Rata-rata hasil test belajar siswa
89
sebesar 42,11% pada siklus I. hasil belajar siswa siklus I pencapaian ketuntasan
siswa hanya 14 siswa atau 73,68% dan tidak tuntas sebanyak 5 siswa atau
26,32%. Kemudian hasil belajar siswa siklus II mengalami peningkatan dari
siklus I sebanyak 26,32%, pencapaian ketuntasan siswa memenuhi 19 siswa
atau 100%. Berikut hasil rekapitulasi ketuntasan siswa yang dapat peneliti
sajikan:
Gambar 4.5 Persentase Peningkatan Ketuntasan Siswa
Dari diagram di atas menunjukkan pencapaian target KKM Kelas
pada siklus II mencapai 19 siswa atau 100% atau lebih besar dari target
ketuntasan klasikan 85% dari jumlah siswa.
Berdasarkan hasil diatas, dapat disimpulkan bahwa setelah melakukan
pembelajaran menggunakan metode Eksperimen pada materi Sruktur dan
Fungsi Jaringan Tumbuhan siswa tidak hanya mengalami peningkatan dari segi
pengetahuan, akan tetapi juga mengalami peningkatan dari segi sikap dan
keterampilan dalam belajar. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Djamarah
(2006:105)bahwa suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan
31.57%
73.68%
100%
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
120.00%
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Ketuntasan Siswa
90
pengajaran dapat dinyatakan berhasil apabila tujuan intruksional khususnya
dapat tercapai. Maka dari itu proses pembelajaran menggunakan metode
Eksperimen dapat dinyatakan berhasil dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
91
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh dari
Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan melalui Metode Eksperimen
Pada Siswa Kelas VIII Semester I MTs Darul Ulum Suruh Kab. Semarang
Tahun Pelajaran 2019/2020” dapat disimpulkan bahwa penggunaan Model
Pembelajaran Eksperimen dapat meningkatkan Hasil Belajar Struktur dan
Fungsi Jaringan Tumbuhan pada Siswa Kelas VIII MTs Darul Ulum Suruh
Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020. Hal ini dapat dibuktikan
denganditerapkannya model Eksperimen hasil belajar siswamencapai target
KKM Kelas yaitu 75. hasil belajar siswa dari Pra siklus ke siklus I meningkat
sebesar 42,11%, dan siklus II mengalami peningkatan dari siklus I sebanyak
26,32%. Pada siklus II rata-rata nilai 84,26 dan ketuntasan mencapai 19 siswa
atau 100% atau lebih besar dari target ketuntasan klasikan 85% dari jumlah
siswa.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang telah diuraikan peneliti di atas serta
kesimpulan, maka peneliti akan mengajukan beberapa saran yang dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan sebagai berikut:
1. Pada penerapan pendekatan pembelajaran Struktur dan Fungsi Jaringan
Tumbuhan hendaknya dilakukan secara berkelanjutan dalam proses
92
pembelajaran. Hal ini perlu dilakukan agar seluruh pemikiran siswa mampu
berkembang secara maksimal. Selain itu pembelajaran Eksperimen juga
perlu dilakukan agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan,
siswa dapat belajar dengan lebih baik.
2. Guru hendaknya menggunakan menyertakan media yang bervariatif pada
saat pemebelajaran sesuai dengan materi dan mengemasnya dengan
penerapan-penerapan pendekatan yang sesuai dengan materi.
3. Peserta didik hendaknya dapat berperan aktif dengan menyampaikan ide
atau pendapat pada proses pembelajaran, dan siswa dapat mengaplikasikan
hasil belajarnya kedalam kehidupan sehari-hari.
4. Peserta didik yang belum mencapai KKM sebaiknya dilakukan remedial
teaching oleh guru setelah dilakukan tes-tes formatif.
93
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Grafika Offset.
Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi. 2008. Metodologi Penelitian: Memberi Bakal
Teoritis pada Mahasiswa tantang Metodologi Penelitian serta
diharapkan dapat Melaksanakan Penelitian dengan Langkah-langkah
yang Benar. Jakarta: Bumi Akasara.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Elfanany, Burhan. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Araska.
Fathoni, Abdurrahman. 2006. Metodologi Penelitian dan Teknik Penusunan
Skripsi. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 1989. Teknik Pengukur dan Evaluasi Pendidikan. Bandung:
Mandar Maju.
Kusnandar. 2001. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajawali
Pers.
Maslikhah, Peni Susapti. 2009. Melacak Ilmu Alamiah Dasar dalam Islam.
Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Muslich, Masnur. 2001. Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas itu Mudah
(Classroom Action Research). Jakarta: PT Bumi Aksara.
Mudjiono,Dimyati. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Riduwan. 2004. Metode dan Teknik Menyusun Thesis. Cetakan kedua. Bandung:
Alfabeta.
Syah, Muhibbin. 2015. Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Soedarsono. 2001. Aplikasi Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan (Kompetensi dan Praktiknya).
Jakarta: Bumi Aksara.
94
Sanjaya, Wina. 2012. Penelitian Tindakan Kelas Cetakan II. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group
Tanzeh, Ahmad. 2009. Pengantar Metode Penelitian. Yogyakarta: Teras.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup.
Trianto. 2013. Model Pembelajaran Terpadu, Ed. 1. Cet. 5. Jakarta: Bumi Aksara
Tu'u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Hasil Belajar. Jakarta:
Grasindo.
W. Gulo. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Gramedia.
Wira Atmadja, Rochiyati. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Zaini, Hisyam . 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : Insan Madani.
Zubaidah, Siti dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII Semester
1 Cetakan Kedua (Edisi Revisi). Jakarta: Kemendikbud.
95
LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Dengan ini saya cantumkan daftar riwayat hidup sebagai berikut:
Nama : Ani Marzukoh
Tempat dan Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 26 Juli 1997
Usia : 22 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tinggi Badan : 160 Cm
Alamat : Dsn. Plantungan RT 25 Rw 08, Krandon Lor,
Kec. Suruh, Kab. Semarang
No.Telp : 083109126364
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan Formal:
MI NURUL HUDA Krandon Lor II : 2003 – 2009
SMP NEGERI 1 SURUH : 2009 – 2012
MA NEGERI SURUH : 2012 – 2015
Demikian surat daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
96
Lampiran 2. SKK
97
98
99
100
Lampiran 3: Surat Penunjukan Dosen Pembimbing
101
Lampiran 4: Jurnal Konsultasi Skripsi
102
103
104
Lampiran 5: Permohonan Izin Penelitian
105
Lampiran 6: RPP Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : MTs Darul Ulum Suruh
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/semester : VIII / satu
Materi Pokok : Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam
Teknologi
Alokasi Waktu : 3 x 40 Menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek
fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia
dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama
yang dianutnya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan pengamatan, percobaan, dan
106
berdiskusi
3.2 Menjelaskan keterkaitan struktur jaringan tumbuhan dan fungsinya, serta
berbagai pemanfaatannya dalam teknologi yang terilhami oleh struktur
tersebut
4.2 Melakukan pengamatan terhadap struktur jaringan tumbuhan, serta
menghasilkan ide teknologi sederhana yang terilhami oleh struktur
tersebut (misalnya desain bangunan)
C. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan keterkaitan struktur jaringan tumbuhan dan fungsinya, serta
berbagai pemanfaatannya dalam teknologi yang terilhami oleh struktur
tersebut
2. Melakukan pengamatan terhadap struktur jaringan tumbuhan, serta
menghasilkan ide teknologi sederhana yang terilhami oleh struktur tersebut
(misalnya desain bangunan)
D. Materi Pembelajaran
Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam teknologi
E. Metode Pembelajaran
1. Metode Saintifik
2. Pembelajaran Berbasis Eksperimen
F. Sumber Belajar
1. Wahono, dkk. 2013. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Wahono, dkk. 2013. 2013. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas
VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
G. Media Pembelajaran
1. Media
a. benda atau gambar “manfaat IPA” (HP, laptop, kertas, bibit
tanaman, dll)
b. benda atau gambar alat ukur, benda-benda sekitar yang akan diukur
dalam kegiatan “Membuat alat ukur sendiri”
2. Alat dan bahan
a. Alat dan Bahan sesuai kegiatan “Mengamati Temanmu” dan “Kerja
dalam IPA”.
b. Alat dan Bahan sesuai kegiatan “Membuat alat ukur sendiri”.
c. Alat dan bahan untuk projek pemecahan masalah sesuai Buku
Peserta didik.
107
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Pendahuluan (10 menit)
1) Guru memberi salam dan menyapa peserta didik.
2) Peserta didik bersama guru berdoa untuk memulai pelajaran.
3) Peserta didik melakukan pengamatan terhadap tayangan yang
disajikan guru
4) Peserta didik menerima klarifikasi oleh guru, bahwa “saat melakukan
pengamatan, hindari dulu membuat tafsiran terhadap pengamatan
(inferensi)”.
5) Peserta didik memahami tujuan pembelajaran yang disampaikan
guru.
b. Kegiatan inti (65 menit)
1) Mengamati:
a) Mengamati berbagai jenis tanaman yang ada di lingkungan
sekolah.
b) Mengamati dinding bangunan yang belum diplester dan diaci.
2) Menanya:
a) Tanya jawab tentang struktur makroskopis dan mikroskopis
tumbuhan. Samakah penyusun jaringan tumbuhan antara
tumbuhan yang satu dengan yang lain?
b) Tanya jawab tentang pemasangan bata. Jaringan mana dari
tumbuhan yang mengilhami teknik pemasangan bata?
3) Eksperimen/explore :
a) Melakukan pengamatan makroskopis jaringan pada organ akar,
batang, dan daun berbagai jenis tumbuhan yang ditemui di
halaman sekolah. Kemudian menggambarkannya pada lembar
kerja.
b) Melakukan pengamatan/eksplorasi dari buku atau media belajar
lain tentang struktur jaringan penyusun organ batang yang dapat
mengilhami teknik pemasangan bata. Kemudian
menggambarkannya pada lembar kerja.
4) Asosiasi
a) Menentukan jaringan/bagian-bagian organ tumbuhan yang telah
digambar dengan cara mencari informasi dari buku paket atau
refrensi lainnya yang relevan.
b) Membandingkan jaringan penyusun organ tumbuhan yang satu
dengan tumbuhan lainnya.
c) Menyimpulkan jaringan yang umum terdapat pada tumbuhan
108
d) Menentukan nama-nama jaringan tumbuhan yang digambar
dengan mencari informasi dari buku paket atau refrensi lainnya
yang relevan.
e) Menyimpulkan jaringan pada tumbuhan yang mengilhami teknik
pemasangan bata.
5) Komunikasi:
a) Diskusi kelompok untuk membahas hasil pekerjaan.
Menyampaikan hasil percobaan dalam bentuk laporan tertulis.
b) Menginformasikan lebih lanjut tentang struktur jaringan
tumbuhan beserta fungsinya.
c) Diskusi kelompok untuk membahas hasil pekerjaan.
Menyampaikan hasil pekerjaan dalam bentuk laporan tertulis.
d) Menginformasikan lebih lanjut tentang struktur jaringan
tumbuhan yang mengilhami teknologi.
c. Evaluasi (35 menit)
d. Penutup (10 menit)
1) Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada
pertemuan ini.
2) Guru mendorong peserta didik untuk selalu bersyukur atas karunia
Tuhan berupa keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
aspek fisik.
3) Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk
penghargaan lain yang relevan) kepada kelompok yang berkinerja
baik.
4) Guru menyampaikan informasi materi pada pertemuan berikutnya,
yaitu: Pengukuran sebagai Bagian dari Pengamatan.
5) Guru memberikan tugas untuk menyiapkan alat/bahan untuk
pertemuan berikutnya.
I. Penilaian
a. Teknik Penilaian : Tes Tulis
b. Bentuk Instrumen : Pilihan ganda dan Essay Uraian
109
Lampiran 7: Lembar Kerja Siswa
LKS 1
STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN
Mata Pelajaran :
Kelas :
Nama
Kelompok
:
Nama Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tujuan
Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat mengetahui struktur organ
pada tumbuhan beserta fungsinya.
Apa yang harus kamu lakukan?
Lakukanlahpengamatan terhadap tumbuhan di sekitarmu, atau carilah
informasi yang bisa kamu peroleh baik dari buku, majalah, atau koran yang
terdapat di perpustakaan mengenai struktur tumbuhan dan juga fungsinya! Catat
setiap informasi yang kamu dapat!
Lengkapi bagan penyusun tumbuhan berikut!
110
Bagan 1 organ penyusun tumbuhan
Tabel Hasil Pengamatan
No Nama Tumbuhan
Bentuk organ yang Dimiliki
Akar Batang Daun Bunga Biji
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Tumbuhan
Organ Vegetatif
Akar
Batang
Daun
Organ generatif
Bunga
Biji
111
10
Diskusikan!
1. Apakah semua tumbuhan yang kamu amati mempunyai organ yang sama?
2. Adakah organ tertentu yang hanya dimiliki oleh tumbuhan tertentu?
3. Sebutkan dan jelaskan perbedaan organ penyusun dari tanaman dikotil
dan monokotil!
4. Jelaskan ciri-ciri dan fungsi dari masing-masing organ penyusun
tumbuhan!
Kesimpulan
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
..................................................................................................................
112
Lampiran 8: Soal dan Kunci Jawaban Siklus 1
SOAL EVALUASI
SIKLUS I
Nama :
Tanggal Lahir :
I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1. Rambut atau bulu akar hanya terdapat pada bagian akar yang masih
muda yang merupakan penonjolan atau diferensiasi dari jaringan....
a. epidermis c. korteks
b. endodermis d. silinder pusat
2. Perbedaan berkas pengangkut pada batang monokotil dengan batang
dikotil adalah....
a. berkas pengangkut pada dikotil tersusun tidak beraturan
b. berkas pengangkut pada monokotil tersusun beraturan
c. berkas pengangkut pada dikotil dipisahkan oleh cambium
d. berkas pengangkut dikotil tidak memiliki kambium
3. Perhatikan gambar anatomi akar disamping!
Berdasarkan gambar, fungsi dari struktur X adalah....
a. Memperluas daerah penyerapan air dan unsur hara dari tanah
b. Melindungi akar ketika menembus tanah
c. Mengangkut air dan unsur hara dari tanah
d. Menopang pohon untuk tetap dapat berdiri
4. Berikut ini, bagian-bagian akar yang dilalui oleh air tanah secara
berturut-turut adalah....
a. epidermis bulu akar – parenkim – endodermis – xilem akar
b. epidermis bulu akar – endodermis – parenkim – xilem akar
c. epidermis bulu akar – kambium – parenkim – xilem akar
d. kulit luar – kambium –endodermis – xilem akar
113
5. Xilem berfungsi untuk mengangkut ....
a. makanan hasil fotosintesis
b. oksigen
c. karbondioksida
d. air dan garam mineral
6. Pengeluaran kelebihan air berupa tetesan air melalui ujung atau tepi
daun disebut...
a. gutasi
b. mutase
c. respirasi
d. transpirasi
7. Pada tumbuhan berbunga benang sari dan putik berfungsi sebagai....
a. perhiasan bunga
b. mahkota bunga
c. alat kelamin
d. bakal buah
8. Bakal biji dan bakal buah terdapat pada bagian ...tanaman.
a. akar
b. daun
c. bunga
d. biji
Gambar berikut untuk soal no 15 dan 16
9. Pada gambar disamping, bagian yang berfungsi untuk mengangkut air
dan garam mineral dari akar ke daun ditunjukkan oleh nomor....
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
10. Lingkaran kambium dan floem berturut-turut ditunjukkan oleh
nomor....
a. 1,2
b. 2,3
c. 3,2
d. 4,1
114
II. Jawablah dengan benar pertanyaan berikut !
1. Gambarkan jaringan batang dikotil dan monokotil dan tunjukkan bagian-
bagiannya! (skor 20)
2. Sebutkan fungsi dari akar, batang, dan daun pada tumbuhan! Masing-
masing 3 ciri! (skor 20)
3. Buatlah tabel perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil, baik secara
morfologi dan anatomi (skor 10)
Kunci Jawaban Siklus I
Pilihan Ganda
1. A 6. A
2. C 7. C
3. A 8. C
4. B 9. A
5. D 10. C
Essay
1. Gambar jaringan tumbuhan dikotil dan monokotil
115
2. a. Fungsi akar: Menambatkan tumbuhan, Menyimpan cadangan
makanan, Menyerap air dan mineral
b. Fungsi daun: sebagai tempat duduk daun, sarana lintasan air,
mineral dan makanan
c. Fungsi daun sebagai tempat pembuatan makanan bagi tumbuhan
melalui proses fotosintesis, tempat pernafasan, tempat menyimpan
cadangan makanan
3. Perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil
116
Lampiran 9: RPP Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : MTs Darul Ulum Suruh
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/semester : VIII / satu
Materi Pokok : Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam
Teknologi
Alokasi Waktu : 3 x 40 Menit
A. Kompetensi Inti
a) Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
b) Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
c) Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
d) Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek
fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam
lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang
dianutnya
117
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan pengamatan, percobaan, dan
berdiskusi
3.2 Menjelaskan keterkaitan struktur jaringan tumbuhan dan fungsinya, serta
berbagai pemanfaatannya dalam teknologi yang terilhami oleh struktur
tersebut
4.2 Melakukan pengamatan terhadap struktur jaringan tumbuhan, serta
menghasilkan ide teknologi sederhana yang terilhami oleh struktur tersebut
(misalnya desain bangunan)
C. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan keterkaitan struktur jaringan tumbuhan dan fungsinya, serta
berbagai pemanfaatannya dalam teknologi yang terilhami oleh struktur
tersebut
2. Melakukan pengamatan terhadap struktur jaringan tumbuhan, serta
menghasilkan ide teknologi sederhana yang terilhami oleh struktur
tersebut (misalnya desain bangunan)
D. Materi Pembelajaran
Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam teknologi
B. Metode Pembelajaran
1. Metode Saintifik
2. Pembelajaran Berbasis Eksperimen
C. Sumber Belajar
1. Wahono, dkk. 2013. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Wahono, dkk. 2013. 2013. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas
VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
D. Media Pembelajaran
1. Media
a. benda atau gambar “manfaat IPA” (HP, laptop, kertas, bibit
tanaman, dll)
b. benda atau gambar alat ukur, benda-benda sekitar yang akan diukur
dalam kegiatan “Membuat alat ukur sendiri”
118
2. Alat dan bahan
a. Alat dan Bahan sesuai kegiatan “Mengamati Temanmu” dan “Kerja
dalam IPA”.
b. Alat dan Bahan sesuai kegiatan “Membuat alat ukur sendiri”.
c. Alat dan bahan untuk projek pemecahan masalah sesuai Buku
Peserta didik.
E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Pendahuluan (10 menit)
1) Guru memberi salam dan menyapa peserta didik.
2) Peserta didik bersama guru berdoa untuk memulai pelajaran.
3) Peserta didik melakukan pengamatan terhadap tayangan yang
disajikan guru
4) Peserta didik menerima klarifikasi oleh guru, bahwa “saat
melakukan pengamatan, hindari dulu membuat tafsiran terhadap
pengamatan (inferensi)”.
5) Peserta didik memahami tujuan pembelajaran yang disampaikan
guru.
b. Kegiatan inti (70 menit)
1) Mengamati:
a) Mengamati intruksi dan langkah-langkah percobaan
fotosintesis yang dijelaskan guru.
b) Mengamati intruksi dan langkah-langkah percobaan osmosis
yang dijelaskanguru.
2) Menanya:
a) Tanya jawab tentang fungsi bagian-bagian tumbuhan. Apa
fungsi daun pada tumbuhan?
b) Tanya jawab tentang fungsi jaringan tumbuhan. Jaringan
mana dari tumbuhan yang berfungsi menyebarkan air dan
mineral?
3) Eksperimen/explore :
119
a) Melakukan percobaan fotosistesis (identifikasi amilum).
Kemudian menuliskan hasilnya pada lembar kerja.
b) Melakukan percobaan osmosis. Kemudian menuliskan
hasilnya pada lembar kerja.
4) Asosiasi
a) Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis
dengan cara mencari informasi dari buku paket atau refrensi
lainnya yang relevan.
b) Menyimpulkan fungsidaun yang umum terdapat pada
tumbuhan
c) Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi osmosis pada
tumbuhan dengan cara mencari informasi dari buku paket atau
refrensi lainnya yang relevan
d) Menyimpulkan fungsi jaringan pengangkut yang umum
terdapat pada tumbuhan
5) Komunikasi:
a) Diskusi kelompok untuk membahas hasil pekerjaan.
Menyampaikan hasil percobaan dalam bentuk laporan tertulis.
b) Menginformasikan lebih lanjut tentang struktur jaringan
tumbuhan beserta fungsinya.
c) Diskusi kelompok untuk membahas hasil pekerjaan.
Menyampaikan hasil pekerjaan dalam bentuk laporan tertulis.
d) Menginformasikan lebih lanjut tentang fungsi jaringan
tumbuhan.
I. Evaluasi (35 menit)
J. Penutup (5 menit)
1) Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada
pertemuan ini.
120
2) Guru mendorong peserta didik untuk selalu bersyukur atas karunia
Tuhan berupa keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
aspek fisik.
3) Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk
penghargaan lain yang relevan) kepada kelompok yang berkinerja
baik.
4) Guru menyampaikan informasi materi pada pertemuan berikutnya,
yaitu: Pengukuran sebagai Bagian dari Pengamatan.
5) Guru memberikan tugas untuk menyiapkan alat/bahan untuk
pertemuan berikutnya.
K. Penilaian
a. Teknik Penilaian : Tes Tulis
b. Bentuk Instrumen : Pilihan ganda dan Essay Uraian
121
Lampiran 10: Lembar Kerja Siswa II
LKS 2
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
Mata Pelajaran :
Kelas :
Nama
Kelompok
:
Nama Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tujuan
Setelah melakukan kegiatan diskusi peserta didik mampu menjelaskan
adanya amilum sebagai hasil fotosintesis dan menjelaskan proses transpor pasif
pada tumbuhan.
Alat dan Bahan
Identifikasi amilum Proses Osmosis
Alat: Gelas kimia 100mL 1 buah
Cawan porselen 1 buah
Pinset
Pipet tetes
Pembakar spirtus
Alat: Mangkuk 2 buah
Cutter
sendok
Bahan: Daun tanaman hias berdaun
indah 2 lembar
Air secukupnya
Alkohol secukupnya
Lugol secukupnya
Bahan: Kentang 1 buah
Garam dapur secukupnya
Pewarna makanan
Air secukupnya
122
Apa yang harus kamu lakukan?
1. Identifikasi Amilum sebagai hasil fotosintesis
Siapkan alat dan bahan praktikum.
Masukkan daun ke dalam gelas kimia, masukkan air hingga daun
tenggelam.
Pasangkan kaki tiga dan kasa asbes, letakkan gelas kimia yang sudah
terisi daun dan air tersebut diatasnya.
Rebuslah air yang berisi daun tersebut menggunakan pembakar spirtus
hingga mendidih.
Tiriskan daun yang sudah layu, buang air rebusan daun tersebut.
Masukkan kembali daun yang telah direbus dengan air ke dalam gelas
kimia, isi dengan alkohol hingga daun tenggelam.
Panaskan alkohol hingga mendidih dan berwarna kehijauan, tiriskan daun
di cawan porselen.
Tetesi daun menggunakan lugol secukupnya. Amati yang terjadi pada
daun. Catat hasil pengamatanmu.
2. Proses penyerapan/transpor pasif pada tumbuhan
Siapkan alat dan bahan praktikum.
Bagi kentang menjadi dua bagian sama besar, potong rata bagian ujung
kentang sehingga kentang dapat berdiri.
Lubangi bagian tengah kentang menggunakan sendok hingga membentuk
seperti mangkuk.
Letakkan kentang yang telah dilubangi pada mangkuk yang telah
disediakan.
Siapkan air yang diberi pewarna makanan.
Masukkan garam dapur kedalam kentang yang sudah dilubangi bagian
tengahnya.
Masukkan air berwarna kedalam mangkuk berisi kentang tersebut, jangan
sampai kentang tenggelam (3/4 dari tinggi kentang)
Amati perubahan yang terjadi
123
Catatan: Tulislah apa yang kamu lakukan dan hasil praktikum yang kamu
lakukan di buku tugasmu!
Hasil Pengamatan
Identifikasi Amilum Proses Osmosis
Setelah daun diberi lugol:
...................................................................
...................................................................
...................................................................
...................................................................
Perubahan yang terjadi pada garam:
...................................................................
...................................................................
...................................................................
...................................................................
Pertanyaan
Identifikasi Amilum
1. Apa tujuan dari perebusan daun menggunakana air?
2. Apa tujuan dari perebusan daun menggunakan alkohol?
3. Perubahan apa yang terjadi saat daun ditetesi lugol? Mengapa demikian?
4. Dari hasil pengamatanmu pada daun, kesimpulan apa yang dapat kamu ambil
terkait fungsi daun?
Proses Osmosis
5. Setelah melakukan percobaan osmosis, perubahan apa saja yang telah kamu
amati?
6. Mengapa perubahan tersebut dapat terjadi? Jelaskan!
7. Faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya proses atau perubahan
tersebut? Jelaskan!
8. Dari hasil pengamatanmu pada kentang, kesimpulan apa yang dapat kamu
ambil dari percobaan tersebut?
124
Lampiran 11: Soal dan Kunci Jawaban Siklus 1I
SOAL EVALUASI
SIKLUS II
Nama :
Tanggal Lahir :
I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1. Perhatikan Gambar berikut.
Jaringan yang ditunjukkan oleh huruf X merupakan salah satu jaringan
penyusun daun, jaringan X disebut jaringan... dan berfungsi untuk....
a. palisade, berperan dalam pengangkutan air
b. palisade, berperan dalam fotosintesis
c. sponsa, berperan dalam pengangkutan air
d. sponsa, berperan dalam fotosintesis
2. Sehelai daun ditutupi sebagian dengan kertas timah, lalu diletakkan di
tempat yang terkena cahaya matahari selama 24 jam. Daun tersebut
kemudian dipetik dan dilakukan uji iodium pada permukaan atas daun.
Proses tersebut merupakan cara untuk....
a. mengetahui bahwa hasil fotosintesis adalah amilum
b. mengetahui bahwa amilum terdapat pada seluruh bagian daun
c. mengetahui bahwa klorofil diperlukan dalam fotosintesis
d. mengetahui bahwa pada fotosintesis terbentuk gas oksigen
Gambar untuk soal nomor 3
125
3. Jaringan epidermis dan stomata berturut-turut ditunjukkan oleh nomor
...
a. 1,2
b. 2,3
c. 1,4
d. 3,4
4. Struktur daun yang berfungsi sebagai tempat pembuatan makanan dan
tempat pertukaran udara dalam tumbuhan secara berturut-turut
adalah....
a. jaringan palisade dan stomata
b. jaringan sponsa dan epidermis
c. jaringan palisade dan xylem
d. jaringan sponsa dan floem
5. Membuka dan menutupnya stomata berkaitan erat dengan faktor....
a. intensitas cahaya
b. tekanan udara
c. tebal tipisnya daun
d. daya hisap daun
6. Bunga akan membentuk buah dan biji setelah mengalami proses....
a. penyerbukan
b. penyerbukan dan pembuahan
c. pematangan bakal buah
d. pematangan bakal biji
7. Pada tumbuhan dikotil, jaringan yang sel-selnya terus membelah untuk
membentuk kulit dan kayu adalah....
a. cambium
b. silinder pusat
c. epidermis
d. korteks
8. Cadangan makanan yang disimpan dalam bentuk umbi dapat di
temukan pada tanaman berikut ini, kecuali....
a. bawang merah
b. singkong
c. kentang
d. sagu
126
9. Ciri utama daun sebagai organ fotosintesis adalah ...
a. menghasilkan klorofil
b. adanya pertulangan daun
c. daun yang pipih dan lebar
d. memiliki stomata
10. Penyerapan air melalui rambut akar terjadi secara osmosis. Pernyataan
yang tepat mengenai peristiwa osmosis adalah....
a. masuknya zat ke dalam jaringan akar
b. masuknya semua zat ke rambut akar
c. difusi air ke dalam sel akar menembus membrane sel
e. menyusupnya air ke ruang-ruang antar sel
II. Jawablah dengan benar pertanyaan berikut !
1. Pada suatu pengamatan percobaan tentang fotosintesis ditemukan data
sebagai berikut.
Setelah ditetesi iodium, dan kondisinya seperti gambar dibawah ini.
a. Apa fungsi dari memasukan daun yang akan diuji pada air yang
mendidih?
b. Apa fungsi dari penggunaan alkohol dalam proses pengujian daun
yang mengalami fotosintesis? (Skor 5)
2. Daun yang mengandung amilum merupakan bukti bahwa daun
melakukan ... karena daun memiliki ... (Skor 5)
3. Sebutkan bahan-bahan yang diperlukan daun untuk melakukan
fotosintesis! (Skor 10)
4. Sebutkan 5 fungsi daun! (skor 10)
5. Peristiwa masuknya air kedalam kentang yang berisi garam dapur dan
menyebabkan garam dapur larut dalam air disebut dengan ... (skor 5)
6. Peristiwa osmosis menunjukkan bahwa tumbuhan melakukan proses ...
karena memiliki ... (skor 5)
7. Sebutkan dan jelaskan fungsi dari jaringan pengangkut! (skor 10)
127
Kunci Jawaban Siklus II
Pilihan Ganda
1. B 6. B
2. A 7. A
3. C 8. D
4. A 9. A
5. D 10. C
Essay
1. a. Membuat daun menjadi layu
b. Melarutkan klorofil
2. fotosintesis, klorofil
3. air, cahaya matahari, CO2, klorofil
4. Sebagai tempat fotosintesis, tempat respirasi, menyimpan cadangan
makanan, tempat gutasi, tempat tranpirasi, dan alat perkembangbiakan
vegetatif
5. osmosis
6. Penyerapan ,jaringan Pengangkut
7. a. Xilem, berfungsi menyalurkan air dan mineral dari akar ke daun.
Jaringan xilem mengandung sel-sel parenkim dan serabut xilem yang
fungsinya seperti pada serabut floem.
b. Floem berfungsi menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis dari
daun keseluruh bagian tumbuhan. Diantara pembuluh floem terdapat
jaringan parenkim yang disebut parenkima floem.
128
Lampiran 12: Daftar Nilai Pra Siklus
No Nama Siswa Nilai Pra
Siklus
Ketuntasan
Tuntas Tidak
Tuntas
1 Aghnan Kafi 65 √
2 Andhika Dwi Kuncoro 78 √
3 Anggun Nufitasari 66 √
4 Anisa Barokah 65 √
5 Ari Yulianto 60 √
6 Bayu Akbar Maulana 58 √
7 Diah Ayu Wahyuning Tyas 66 √
8 Dimas Muhamad Zaqi 75 √
9 Fathir Salim 62 V
10 Febby Nur Wulandari 80 √
11 Fina Nadzifatul Hikmah 68 √
12 Fitri Umi Badriyah 75 √
13 Itsna Nur Fadlila 56 √
14 Jelia Rahma 65 √
15 Khusnul Siti Nurfaidah 64 √
16 Mohamad Romadhoni 68 √
17 Muhamad Zulfa Rosyadi 72 √
18 Muhammad Ilham 76 √
19 Muhammad Kuncoro 80 √
Jumlah 1299
Rata-rata 68,36
129
Lampiran 13: Hasil Evaluasi Siklus I
No Nama Siswa Nilai
Siklus I
Ketuntasan
Tuntas Tidak
Tuntas
1 Aghnan Kafi 75 √
2 Andhika Dwi Kuncoro 80 √
3 Anggun Nufitasari 75 √
4 Anisa Barokah 76 √
5 Ari Yulianto 68 √
6 Bayu Akbar Maulana 66 √
7 Diah Ayu Wahyuning Tyas 75 √
8 Dimas Muhamad Zaqi 82 √
9 Fathir Salim 72 √
10 Febby Nur Wulandari 84 √
11 Fina Nadzifatul Hikmah 78 √
12 Fitri Umi Badriyah 80 √
13 Itsna Nur Fadlila 70 √
14 Jelia Rahma 75 √
15 Khusnul Siti Nurfaidah 70 √
16 Mohamad Romadhoni 75 √
17 Muhamad Zulfa Rosyadi 78 √
18 Muhammad Ilham 75 √
19 Muhammad Kuncoro 76 √
Jumlah 1430
130
Lampiran 14: Hasil Nilai Evaluasi Siklus II
No Nama Siswa Nilai
Siklus II
Ketuntasan
Tuntas Tidak
Tuntas
1 Aghnan Kafi 80 √
2 Andhika Dwi Kuncoro 90 √
3 Anggun Nufitasari 78 √
4 Anisa Barokah 88 √
5 Ari Yulianto 80 √
6 Bayu Akbar Maulana 75 √
7 Diah Ayu Wahyuning Tyas 86 √
8 Dimas Muhamad Zaqi 90 √
9 Fathir Salim 78 √
10 Febby Nur Wulandari 88 √
11 Fina Nadzifatul Hikmah 82 √
12 Fitri Umi Badriyah 92 √
13 Itsna Nur Fadlila 86 √
14 Jelia Rahma 88 √
15 Khusnul Siti Nurfaidah 82 √
16 Mohamad Romadhoni 86 √
17 Muhamad Zulfa Rosyadi 80 √
18 Muhammad Ilham 88 √
19 Muhammad Kuncoro 84 √
Jumlah 1601
131
Lampiran 15: Foto-foto Dokumentasi
Gambar 1 Bagian Depan MTs Darul Ulum Suruh
Gambar 2 Siswa Mendengarkan Penjelasan Guru (Siklus I)
132
Gambar 3 kegiatan eksperimen siswa (siklus I)
Gambar 4 Kegiatan eksperimen Siswa (Siklus I)
Gambar 5 Kegiatan eksperimen Siswa (Siklus I)
133
Gambar 6 Kegiatan eksperimen Siswa (Siklus II)
Gambar 7 Kegiatan eksperimen Siswa (Siklus II)
Gambar 8 Kegiatan Diskusi Siswa (Siklus II)
134
Gambar 9 Kegiatan Siswa Mengerjakan Evaluasi (Siklus II)
135
Lampiran 16: Surat Keterangan Selesai Penelitian