peningkatan hasil belajar ips materi perjuangan …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3889/1/tri...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN PADA MASA
PENJAJAHAN DAN PERGERAKAN NASIONAL MELALUI METODE MIND
MAPPING PADA SISWA KELAS V SEMESTER II
MI ASAS ISLAM KALIBENING KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN
PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Disusun Oleh :
Tri Hidayah
NIM : 11511035
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2017
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN PADA MASA
PENJAJAHAN DAN PERGERAKAN NASIONAL MELALUI METODE MIND
MAPPING PADA SISWA KELAS V SEMESTER II
MI ASAS ISLAM KALIBENING KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN
PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Disusun Oleh :
Tri Hidayah
NIM : 11511035
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2017
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
يرفع هللا الذين ءامنوا منكم والذين أوتوا العلم درجات وهللا بما تعملون خبير
Artinya : “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.s. al-Mujadalah : 11)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Kedua orang tuaku yang sangat aku cintai dan aku takdhimi (Bapak Sukididan Ibu Tumiyanah),
karena dengan bimbingan, arahan, dan do’a-do’a beliaulah aku bisa menjadi lebih baik dan
berprestasi.
Suami yang aku sayangi dan aku banggakan (Muhammad Slamet Rifai) aku berdo’a semoga
dikabulkan keinginannya dan dilancarkan rejekinya.
Anakku ( Vella Zahira Attaqi) ibu harap kelak jadi anak yang solekhah menjadi
kebanggaanorangtua, nusa dan bangsa.
Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya kepadaku,
memfasilitasiku, dan telah memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya sehingga
menjadikanku seperti sekarang ini. Aku hanya bisa berucap jazakumullahu khairal jaza’ jaza’an
katsiron.
Juga aku persembahkan kepada pembaca yang budiman.
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya
kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Salawat serta
salam semoga tetap tercurah pada Nabi Muhammad saw. yang senantiasa dinanti-nantikan
syafa’atnya di yaumul qiyamah nanti.
Penyusunan skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil belajar IPS materi Perjuangan Pada Masa
Penjajahan dan Pergerakan Nasionalpada siswa kelas V Semester IIMIAsas Islam Kalibening kota
Salatiga tahun 2016/2017” ini, adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
akademik sarjana pendidikan dalam bidang Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa
adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penyusun menyampaikan ucapan terima kasih
kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku KetuaInstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Program Studi PGMI
4. Ibu Dr. Muna Erawati, S.Psi, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu,
tenaga dan pikiranya guna memberikan bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran dan
keikhlasan hingga akhir penyusunan skripsi ini hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini;
x
PUBLIKASI
Judul Skripsi : PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI
PERJUANGAN PADA MASA PENJAJAHAN DAN PERGERAKAN
NASIONAL MELALUI METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS V
SEMESTER II MI ASAS ISLAM KALIBENING KECAMATAN TINGKIR
KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Abstrak : Hidayah, Tri. 2017. Peningkatan hasil belajar mata
pelajaran IPS Materi Perjuangan Pada Masa Penjajahan dan Pergerakan Nasional
Melalui Metode Mind Mapping pada kelas V semester II MI Asas Islam
Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi.
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dr. Muna Erawati
S.P.si, M.Si
Kata kunci : Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS dan metode Mind Mapping,
Pembelajaran IPS umumnya mengasah kemampuan siswa untuk melakukan pembelajaran
secara kontektual dengan pengamatan dan pengalaman langsung disertai dengan menghafal
materi, oleh sebab itu guru sebagai pengajar haruslah lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran
agar siswa tidak merasa bosan. Namun faktanya masih ada guru yang mengajar monoton. Hal itu
membuat siswa kebosanan dan banyak yang berbicara sendiri akibatnya hasil belajar IPS rendah.
Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: Apakah penerapan Mind Mapping
meningkatkan hasil belajar IPS materi Perjuangan Pada Masa Penjajahan Dan Pergerakan
Nasional pada siswa kelas V semester II MI Asas Islam Kalibening Tahun 2016/2017?
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui tiga siklus yaitu siklus I, siklus II dan siklus
III. Tiap siklusnya ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan meliputi pre-test, post test, dan dokumentasi.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terjadi peningkatan hasil belajar siswa untuk
mata pelajaran IPS materi Perjuangan Pada Masa Penjajahan Dan Pergerakan Nasional pada siswa
kelas V semester II tahun 2016/2017. Melalui Mind Mapping adanya peningkatan hasil belajar
yang dapat dilihat kondisi awal dari hasil pembahasan yaitu Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada
observasi sebesar 61,2 atau 45% siswa yang tuntas belajar, pada siklus I meningkat menjadi 65,6
atau 75%, meningkat lagi pada siklus II menjadi 69 88% dan pada siklus III rata –rata nilai naik
menjadi 70,8 atau100% siswa tuntas. Berdasarkan hasil belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa
melalui Mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi Perjuangan Pada Masa
Penjajahan dan Pergerakan Nasional pada siswa kelas V semester II MI Asas Islam Kalibening
Tingkir Kota Salatiga Tahun 2016/2017.
Pengarang : a. Nama : Tri Hidayah
b. E-mail : [email protected]
Pembimbing : a. Nama : Dr. Muna Erawati, M.Si.
xi
b. E-mail : [email protected]
Fakultas : TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
Jurusan : PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH (PGMI)
Jumlah hlm : 83 (Delapan puluh tiga)
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ...................................................................................................... i
LEMBAR LOGO .............................................................................................................. ii
HALAMAN SAMPUL .................................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................................... iv
LEMBAR PERSETUJUAN PENGESAHAN .................................................................. v
PERYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI ..................................... vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................................... vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ix
ABSTRAK ....................................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ............................................................................................................. xii-xiv
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 6
D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan .................................................. 7
E. Kegunaan Penelitian ............................................................................................. 8
F. Definisi Operasional ............................................................................................. 9
G. Metode Penelitian ............................................................................................... 11
1. Rancangan Penelitian .................................................................................... 11
2. Subjek Penelitian .......................................................................................... 11
3. Langkah- langkah Penelitian......................................................................... 12
4. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 13
5. Pengumpulan Data ........................................................................................ 14
6. Analisis Data ................................................................................................. 15
H. Sistematika Penulisan ......................................................................................... 16
BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................................... 18
xiii
A. Hasil Belajar........................................................................................................ 18
1. Pengertian Belajar ......................................................................................... 18
2. Ciri – ciri Belajar .......................................................................................... 19
3. Prinsip Belajar ............................................................................................... 19
4. Hasil Belajar.................................................................................................. 21
5. Maacam – macam Belajar ............................................................................. 22
6. Faktor yang Mempengaruhi Belajar ............................................................. 23
B. Ilmu Pengetahuan Sosial ..................................................................................... 23
1. Pengertian Ilmu pengetahuan Sosial ............................................................. 23
2. Ruang Lingkup Ilmu pengetahuan Sosial ..................................................... 24
3. Tujuan Pembelajaran IPS .............................................................................. 25
4. Perjuangan Pada Masa Penjajahan dan pergerakan Nasioal ......................... 27
C. Metode Mind Mapping ....................................................................................... 32
1. Pengertian Metode Mind Mapping ............................................................. 34
2. Langkah- langkah Metode Mind Mapping ................................................. 36
3. Kelebihan dan Kelemahan Metode Mind Mapping .................................... 38
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN .................................................................... 40
A. Gambaran Lokasi Penelitian ............................................................................... 40
1. Lokasi Penelitian ........................................................................................... 40
2. Visi Misi MI Asas Islam ............................................................................... 40
3. Data Guru MI Asas Islam ............................................................................. 41
4. Data Siswa MI Asas Islam ............................................................................ 43
5. Karakteristik Siswa ....................................................................................... 43
6. Nilai Observasi.............................................................................................. 43
7. Pelaksanaan Penelitian .................................................................................. 44
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus Penelitian ............................................................ 45
1. Pelaksanaan Siklus I ..................................................................................... 45
2. Pelaksanaan Siklus II .................................................................................... 49
3. Pelaksanaan Siklus III ................................................................................... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................ 56
A. Hasil Penelitian ................................................................................................... 56
xiv
1. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ............................................................... 57
2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II .............................................................. 58
3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus III ............................................................. 89
B. Pembahasan......................................................................................................... 60
1. Rekapitulasi Hasil Tes .................................................................................. 77
2. Hasil Observasi ............................................................................................. 79
BAB V PENUTUP ......................................................................................................... 82
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 82
B. Saran ................................................................................................................... 82
1. Bagi Guru ...................................................................................................... 82
2. Bagi Siswa .................................................................................................... 83
3. Bagi sekolah .................................................................................................. 83
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xv
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1 Daftar guru MI Asas Islam Kalibening- tingkir 41
2. Tabel 3.2 Daftar siswaa MI Asas Islam Kalibening - tingkir 42
3. Tabel 3.3 Data keadaan siswa kelas v MI Asas Islam Kalibening 43
4. Tabel 3.4 Daftar data observasi 44
5. Tabel 3.5 Daftra nilai hasil elajar siswa siklus I 48
6. Tabel 3.6 Daftar nilai hasil belajar siswa siklus II 53
7. Tabel 3.7 Daftar nilai hasil belajar siswa siklus III 57
8. Tabel 4.1 Nilai hasil observasi 60
9. Tabel 4.2 Nilai IPS siswa siklus I 64
10. Tabel 4.3 Nilai IPS siswa siklus II 67
11 Tabel 4.4 Nilai IPS siswa siklus III 71
12. Tabel 4.5 Pembahasan hasil penelitian 73
13. Tabel 4.6 Presentase rata- rata hasil belajar siswa 77
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus 1
Lampiran 2 Lembar Pengamatan siswa sikulus 1
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II
Lampiran 4 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II
Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III
Lampiran 6 Lembar Pegamatan Siswa Siklus III
Lampiran 7 Dokumentasi Penelitian
Lampiran 8 Lembar konsultasi Skripsi
Lampiran 9 Nota Pembimbing
Lampiran 10 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 11 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 12 Daftar SKK
Lampiran 13 Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan mulia di dunia ini,
tidak ada sesuatupun ciptaan Tuhan yang menyamai manusia, karena kesempurnaan itulah
manusia dikaruniai berbagai potensi yang luar biasa diantaranya adalah diberi akal fikiran. Dengan
akal manusia bisa berfikir, berbuat, dan bertindak untuk membuat perubahan dengan maksud
pengembangan sebagai manusia yang utuh. Dengan akal pula manusia juga dapat membedakan
antara yang baik dan yang buruk, yang benar dan yang salah, bahkan dengan akal manusia bisa
mengkaji dan meneliti sebab akibat dari setiap peristiwa pada alam semesta ini. Pada surah Adz
Dzariyat : 56 Allah berfirman
Artinya : “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaku.”
Dalam surah tersebut mengandung arti agar mereka mau mengabdikan diri, taat, tunduk, serta
menyembah kepada Allah SWT. Jadi selain fungsi manusia sebagai khalifah di muka bumi,
manusia juga mempunyai fungsi sebagai hamba yaitu menyembah penciptanya, dalam hal ini
adalah menyembah Allah karena sesungguhnya Allah lah yang menciptakan semua alam semesta
ini.
2
Kemampuan belajar dan mengolah informasi pada manusia juga merupakan ciri penting yang
membedakan manusia dari makhluk lain, kemampuan belajar ini memberi manfaat bagi individu
dan juga bagi masyarakat untuk menempatkan diri dalam makhluk yang berbudaya, dengan belajar
seseorang juga mampu mengubah perilaku, dan membawa pada perubahan individu-individu
belajar yang memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan (Martinis Yamin, 2005: 104)
Gage (1984) mendefiniskan belajar sebagai suatu proses dimana organisma berubah
perilakunya diakibatkan pengalaman. Demikian juga Harold Spear mendefinisikan bahwa belajar
terdiri dari pengamatan, pendengaran, membaca, dan meniru. Dari definisi dua ahli tersebut
mengandung pengertian bahwa belajar adalah perubahan perilaku seseorang akibat pengalaman
yang ia dapat melalui pengamatan, pendengaran, membaca, dan meniru (Martinis Yamin, 2005:
99)
Pendidik sebaiknya bisa memahami karakteristik ataupun pemikiran anak dalam proses
pembelajaran. Karena para pendidik yang berkualitas adalah salah satu modal membangun
pemikiran anak didik agar lebih baik. Selain itu para pendidik hendaknya juga mulai memberi
pengajaran kepada anak mulai sejak dini agar dalam proses berfikir anak sudah mulai matang
(Yusep Nurjatmika, 2011)
Pada hakekatnya pembelajaran IPS meliputi kegiatan penyampaian pesan berupa pengetahuan,
ketrampilan, penanaman sikap tertentu kepada peserta didik (smith, 2009:45). Kita juga perlu
memahami bahwa anak bukanlah manusia dewasa dalam bentuk kecil, ia memiliki potensi, tetapi
potensi tersebut hanya dapat berkembang manakala diberi rangsangan, bimbingan, bantuan, dan
perlakuan yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya. Oleh karena itu, dalam
proses pembelajaran pada anak usia dini sampai sekolah dasar, pemahaman terhadap keunikan dan
3
tingkat pertumbuhan serta perkembangan pada diri setiap anak merupakan faktor penting yang
perlu diperhatikan oleh para pendidik (Conny R. Semiawan, 2008).
Seperti halnya pembelajara IPS yang perlu di berikan di sekolah dasar merupakan pendidikan
nilai (value education) yakni : pendidikan nilai yang baik merupakan norma – norma keluarga dan
masyarakat seperti menghormati hak- hak perorangan kesetaraan etoskerja, dan martabat manusia
sebagai upaya membangun kelas yang demokratis (Rasimin :2012).
Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam
merencanakan pembelajaran. tujuan pembelajaran di perkenalkan pertama kali oleh Skinner pada
tahun 1950 yang diterapkan dalam ilmu perilaku (behavior science) dengan tujuan untuk
meningkatkan mutu pembelajaran yang di lakukan dalam proses belajar mengajar. Perubahan
perubahan yang terjadi dalam struktur kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dalam
program pendidikan termasuk didalamnya adalah pembelajaran ilmu pengetahuan sosial masih
belum tergambar secara jelas kerangka berpikir dan landasanya.
Salah satu pendekatan pembelajaran IPS yang dapat diterapkan adalah pendekatan
keterampilan proses. Pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan belajar mengajar yang
mengarah pada pengembangan kemampuan dasar berupa mental fisik dan sosial untuk
menemukan fakta dan konsep ataupun pengembangan sikap dan nilai melalui proses belajar
mengajar yang telah mengaktifkan peserta didik sehingga mampu menumbuhkan sejumlah
keterampilan tertentu pada diri peserta didik.Pada petunjuk pelaksanaan prosese balajar mengajar
dijelaskan pula bahwa yang dimaksud dengan keterampilan proses adalah keterampilan peserta
didik untuk mengelola perolehan belajarnya yang didapat melalui proses belajar mengajar yang
memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk mengamati, menggolongkan,
meramalkan, menerapkan, merencanakan, dan mengkomonikasikannya. Pada dasarnya
4
keterampilan fisik dan mental serta pengembangan keterampilan proses telah dimiliki pula oleh
anak meskipun dalam wujud potensi atau kemampuan yang masih rendah, kemampuan yang masih
perlu dituntut untuk diwujudkan.
Menurut Suryo Subroto (1995 : 75), ”Dengan mengembangkan keterampilan-keterampilan
memproseskan pendekatan belajar, anak akan mampu menemukan dan mengembangkan sikap dan
nilai yang dituntut seluruh irama gerak atau tindakan dalam proses balajar-mengajar sejati
menciptakan kondisi cara belajar peserta didik aktif”. Menurut Azhar dalam Ade Sanjaya (1993:
7), ”Keterampilan proses merupakan kemampuan peserta didik untuk mengelola (memperoleh)
yang didapat dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) yang memberikan kesempatan seluas-
luasnya pada peserta didik untuk mengamati, menggolongkan, menafsirkan, meramalkan,
menerapkan, merencanakan penelitian, mengkomunikasikan hasil perolehan tersebut”. Dengan
demikian, melalui pendekatan keterampilan proses itu diterapkan sentuhan untuk mengaktifkan
anak didik belajar untuk mempelajari sesuatu mewujudkan suatu minat yang akhirnya mengarah
kepada suatu keterlibatan yangdilandasi rasa tanggung jawab didalam menghadapi dan mangatasi
masalah-masalah dalam belajar. Proses belajar mengajar hendaknya selalu mengikutkan peserta
didik secara aktif guna mengembangkan kemampuan-kemampuan peserta didik antara lain
kemampuan mengamati, menginterpretasikan, meramalkan, mengaplikasikan konsep,
merencanakan dan pelaksanakan penelitian, serta mengkomunikasikan hasil penemuannya.
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan untuk membentuk kepribadian manusia yang
seutuhnya dengan jalan membina seluruh potensi yang ada pada diri anak didik baik jasmani
maupun rohani. Ilmu pengetahuan sosial (IPS) mempunyai tujuan membentuk warga negara yang
baik, yakni sebagai warga negara yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan hidup di masyarakat dan memiliki fungsi. Fungsi yang di maksud adalah ilmu
5
pengetahuan sosial sebagai program pendidikan. Fungsi ilmu pengetahuan sosial sebagai program
pendidikan memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan sosial dalam kehidupan sehari hari.
Artinya, ketrampilan melakukan sesuatu yng berhubungan dengan kepentingan hidup
bermasyarakat, seperti bekerja sama, gotong royong, tolong menolong, sesama umat manuisa, dan
melakukan tindakan dalam memecahkan persoalan sosial di mayasrakat.
Faktor faktor yang berpengaruh dalam pemilihan metode pembelajaran adalah karakteristik
tujuan kegiatan dan karateristik yang materi diajar. Pada hakekatnya metode adalah penerapan
prinsip prinsip psikologi dan prinsip prinsip pendidikan bagi perkembangan peserta didik (Nana
syaodih. 2000 : 194). Adapun karakteristik tujuan pembelajaran adalah pengembangan kreatifitas,
bahasa, emosi, motorik, nilai, dan sikap melalui pembelajaran. Pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa dapat mempengaruhi aspek psikologis peserta didik seperti kognitif , afektif,
psikomotorik, perhatian, minat, bakat, dan cita-cita. Dampak dari kekuatan psikis mampu
menggerakkan aktivitas atau perbuatan peserta didik dalam belajar.
Dalam penerapan pembelajaran khususnya pada pelajaran IPS, belajar bukan hanya untuk
mendengar cerita, membaca buku, menghafalkan teori, tetapi juga proses penemuan, melakukan
eksplorasi, serta menyajikan pembelajaran yang menarik. Dengan demikian saat proses
pembelajaran siswa harus aktif bertanya, mencari tahu dan melakukan penyelidikan karena tidak
semua pembelajaran itu didapatkan dari guru.
Melihat keadaan yang demikian, maka peneliti bersama-sama dengan guru sepakat mencoba
suatu penelitian untuk mengatasi masalah yang ada dengan mencoba menerapkan metode yang
menyenangkan dan menarik bagi siswa agar siswa tidak merasa bosan dalam pembelajaran dan
prestasi belajar siswa bisa ditingkatkan. Metode yang digunakan peneliti dan guru yaitu metode
Mind Mapping. Metode ini merupakan pembelajaran yang dapat meningkatkan tanggung jawab
6
belajar siswa dalam suasana yang menyenangkan. Dalam konteks pembelajaran Mind Mapping
adalah metode pencatatan kreatif dengan cara mengembangkan alur berpikir siswa dari hal- hal
yang umum ke hal- hal yang detail. Alur berpikir seperti ini memudahkan siswa dalam mengingat
banyak informasi dan mempresentasikan secara akurat dan menyenagkan.Berdasarkan penjelasan
diatas diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan selama ini hanya berfokus kepada
guru sebagai sumber materinya dan kurang adanya metode yang lebih variatif, sehingga dalam
pembelajaran yang dilakukan membosankan, maka untuk memperbaiki proses pembelajaran dan
meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pelajaran IPS maka perlu diadakan penelitian
tindakan kelas yang berjudul” PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI
PERJUANGAN PADA MASA PENJAJAHAN DAN PERGERAKAN NASIONAL
MELALUI METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS V SEMESTER II MI
ASASISLAM KALIBENING KEC. TINGKIR KOTASALATIGA TAHUN PELAJARAN
2016/ 2017.
B. Rumusan Masalah
Apakah penggunaan metode Mind mapping dapat meningkatkan Hasil belajar IPS
materi Perjuangan pada masa Penjajahan dan Pergerakan Nasional pada siswa kelas V
semester II MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran
2016/2017?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahuipenggunaan metode Mind mappingpada peningkatan Hasil
belajar IPS materi Perjuangan pada masa Penjajahan dan Pergerakan Nasional pada siswa
kelas V semester II MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun
Pelajaran 2016/2017
7
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator keberhasilan
1. Hipotesis penelitian
Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara atas penelitian yang akan diuji
melalui penelitian. Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:Melalui
penggunaan Metode Mind Mapping dapat meningkatkan prestasi belajar IPS materi
Perjuangan pada masa Penjajahan dan Pergerakan Nasionalpada siswa kelas V MI Asas
Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017
2. Indikator Keberhasilan
Penggunaan metode Mind Mapping dalam kegiatan belajar mengajar (KBM)
dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan tercapai. Indikator yang dipakai
dalam hal ini adalah KKM mata pelajaran IPS di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan
Tingkir Kota Salatiga. Peneliti sangat berharap siswa mampu mencapai indikator yang
telah ditentukan, sehingga penelitian yang dilakukan dapat berhasil dilaksanakan. Adapun
indikator yang digunakan yaitu indikator individual, dimana setiap siswa diharapkan
dapat mencapai KKM atau sekor minimal 65 dan indikator klasikal siswa dinyatakan
berhasil apabila dalam satu kelas tersebut siswa yang mendapat skor ≥65 mencapai
persentase yang telah ditentukan yaitu sebesar 80% atau dengan kata lain, 80% dari siswa
yang ada di dalam kelas tersebut tuntas mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
kelas.
E. Kegunaan Penelitian
8
Penelitian ini akan membantu meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V pada mata
pelajaran IPS khususnya pada materi Perjuangan Pada Masa Penjajahan dan pergerakan
Nasional melalui metode Mind mapping dalam pembelajaran yang disampaikan guru
secara mendalam. Adapun adanya pelaksanaan penelitian ini akan berguna sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis yaitu memperkaya khasanah atau kajian dalam bidang
pengembangan metode pembelajaran IPS. Didapatkannya sebuah pengetahuan baru
tentang pembelajaran IPS melalui metode Mind mapping pada siswa kelas V
semester II MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun
Pelajaran 2016/ 2017. Memberikan informasi bagaimana cara mengatasi
permasalahan yangada dalam proses belajar mengajar IPS sehingga hasil belajar
dapat tercapai sesuai target yang diharapkan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Siswa memperoleh pelajaran IPS yang lebih menarik, menyenangkan, dan
memungkinkan dirinya untuk meningkatkanprestasi belajar mata pelajaran IPS
meningkatkan keaktifan siswa dalam berkelompok serta meningkatkan
keberanian siswa mengungkapkan pendapat, ide, pertanyaan, dan saran.
b. Bagi guru
Sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk memperkenalkan pembelajaran
IPS melalui metode yang tepat agar dapat meningkatkan kemampuan siswa
sehingga pembelajaran menjadi efektif dan bermakna. Sebagai acuan dan resensi
bagi guru yang sedang mengalami permasalahan dalam pembelajaran.
9
c. Bagi sekolah/madrasah
Menciptakan rasa saling membantu dan kerjasama dengan sekolah dalam
meningkatkan prestasi belajar khususnya untuk mata pelajaran IPS dan
meningkatkan mutu dan kualitas sekolah.
F. Definisi Operasional
Untuk menjelaskan judul penelitian ini, maka akan kami berikan penjelasan
beberapa istilah dalam penulisan penelitian ini. Istilah-istilah yang dimaksud adalah
sebagai berikut:
1. Peningkatan Hasil belajar IPS
Berasal dari kata “tingkat” yang mendapat imbuhan pe – an yang menunjukkan arti proses
perbuatan cara peningkatan (usaha kegiatan) dan lain sebagainya (Poerwadarminta, 2005: 1280).
Hasil belajar adalah perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah melakukan
perbuatan belajar (Snelbeker, 1974 : 12).
Jadi peningkatan hasil belajar merupakan proses peningkatan kemampuan baru yang
diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar.
2. Mata pelajaran IPS
Ilmu pengetahuan sosial adalah ilmu- ilmu sosial yang di sederhanakan untuk
tujuan- tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah. (Ali Amran
Udin, 1967 : 47)
Ilmu – ilmu sosial telah mengalami perkembangan sehingga timbullah paham studi
sosial (social studies), atau di Indonesia disebut ilmu pengetahuan sosial (IPS). Paham
sosial berkembang dan berpengaruh terhadap program kurikulum pada sekolah- sekolah di
Amerika Serikat sejak tahun 1940-an sampai sekarang.
10
Jadi IPS dapat di simpulkan bahwa tujuan pembelajaran IPS menjadikan peserta
didik menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
3. Metode Mind Mapping
Tony Buzzan adalah penemu dari metode mind mapping, Beliau menyatakan
bahwa “your brain is like a sleeping giant”, hal ini disebabkan 99% kehebatan otak
manusia belum dimanfaatkan secara optimal. Maksud dari metode mind mapping yaitu
metode baru untuk mencatat yang bekerjanya disesuaikan dengan bekerjanya dua belah
otak ( otak kanan dan otak kiri ). Metode ini mengajarkan untuk mencatat tidak hanya
menggunakan gambar atau warna.
Metode pembelajaran Mind Mapping (peta pikiran) adalah metode pencatatan
kreatif dengan cara mengembangkan alur berpikir siswa dari hal- hal yang umum ke hal-
hal yang detail. Alur berpikir yang seperti ini memudahkan siswa dalam mengingat banyak
informasi mempresentasikannya secara akurat dan menyenangkan.
Adapun model pembelajaran mind mapping yang dapat didefinisikan sebagai
berikut : mind mapping merupakan metode yang menggabungkan kerja otak kanan dan kiri
yang masing – masing memiliki kelebihan dan memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda
– beda untuk setiap bagian dari otak.
Adapun yang dimaksud dengan judul skripsi ini adalah untuk memberikan
pemahaman kepada siswa sejauh mana pengetahuan dan kemampuan siswa tersebut dalam
memahami materi yang disampaikan.
G. Metodologi Penelitian
11
Metode penelitian dalam PTK ( Penelitian Tindakan Kelas ) merupakan deskripsi
tindakan yang akan dikenakan kepada siswa secara detail dan padat ( sumber : buku ).
Pengertian dari Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) adalah penelitian praktis yang
dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan salah
satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan memperbaiki
dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Dengan kata lain, metode penelitian dalam
PTK memuat langkah- langkah sebagai berikut:
1. Rancangan Penelitian
PTK terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang.
Empat kegiatan yang ada pada setiap siklus yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan,
dan refleksi yang dapat digambarkan sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2006: 74)
Gambar 1.1 Siklus Penelitian
siklus 1
siklus II
Pengamatan/
pengumpulan
data I
Refleksi I
Pelaksanaan
tindakan II
t
Perencanaan
tindakan II
Permasalahan
baru hasil
refleksi
Pengamatan/
pengumpulan
data II
Refleksi II
I
Pelaksanaan
tindakan III
t
Perencanaan
tindakan III
Permasalahan
baru hasil
refleksi II
permasalaha
n
Perencanaan
tindakan I
Pelaksanaan
tindakan I
t
12
4. Lokasi, Waku Penelitian, dan Subjek Penelitian
Tempat penelitian di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga
Kelas V Semester IIWaktu penelitian dilakukan pada akhir semester II tahun ajaran
2016/2017 (a) Observasi dilaksanakan pada tanggal 09 Februari 2016/2017, (b) Siklus I
dilaksanakan pada tanggal 11 februari 2016/2017, (c) Sikus II dilaksanakan pada tanggal
15 februari 2016/ 2017, (d) Siklus III dilaksanakan pada tanggal 18 februari 2016/2017.
5. Langkah- langkah penelitian
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) terdiri atas
rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan yang
ada pada setiap siklus yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang dapat
dijelaskan sebagai berikut (Suharsimi Arikunto 2006: 74)
a. Perencanaan
1) Menyiapkan RPP dengan menggunakan metode Mind Mapping pada materi
Tokoh- tokoh pergerakan nasional
2) menyiapkan fasilitas dan sarana yang digunakan dalam pembelajaran
3) mempersiapkan instrumen penilaian
Pengamatan/
pengumpulan
data III
t
Refleksi III
13
b. Pelaksanaan tindakan
Dalam tahap ini peneliti bersama guru melaksanakan satuan perencanaan
tindakan yang telah tertulis di RPP yang terdiri dari tiga kegiatan, yaitu
pendahuluan, inti, dan penutup menggunakan metode Team Quiz.
c. Pengamatan
Pada bagian pengamatan peneliti bersama guru melakukan pengamatan yang
meliputi proses dan hasil dari pelaksanaan kegiatan. Tujuan pengamatan ini untuk
mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat dievaluasi dan dijadikan landasan
dalam melakukan refleksi.
d. Refleksi
Setelah dilakukan perencanaan, tindakan, dan pengamatan peneliti bersama guru
kelas melakukan analisis data mengenai proses, masalah, dan hambatan yang
dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi sesuai pelaksanaan pembelajaran yang
dilakukan melalui metode Mind Mapping.
6. Instrumen penilaian
a. Lembar Evaluasi (lembar tes)
Tes ini digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa setelah
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Mappingdalam mata
pelajaran IPS MateriTokoh- tokoh pergerakan nasional. Dalam tes ini berisi soal-
soal uraian
b. Lembar Observasi
lembar observasi ini digunakan untuk mengamati tingkat pemahaman siswa
dalam proses pembelajaran berlangsung.
14
c. Pedoman Dokumentasi
Tekhnik ini digunakan untuk menghimpun data tentang prestasi belajar
pengamatan pembelajaran IPS materi tokoh- tokoh pergerakan nasional
menggunakan metode Mind Mapping. Disamping itu obsservasi juga
mendokumentasikan dengan foto-foto aktivitas siswa selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.
7. Pengumpulan Data
Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti dibantu oleh guru kelas. Data
penelitian dengan menggunakan teknik sebagai berikut:
a. Tes
Tes dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa dalam
menguasai materi perjuangan tokoh daerah melawan penjajah. Teknik tes ini
diberikan setelah pembelaran IPS dengan metode Mind Mapping dengan tujuan
untuk mendapatkan data akhir apakah ada peningkatan prestasi belajar antara siklus
satu dan siklus berikutnya.
b. Observasi
Pengamatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data siswa selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.
c. Dokumentasi
Untuk mengetahui prestasi siswa sebelum dan sesudah dilaksanakan penelitian
tindakan kelas. Dalam penelitian ini data yang diambil dari dokumentasi adalah
data foto-foto kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Selain itu juga
berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan nilai siswa di MI Asas Islam
15
Kalibening sebelum diterapkan metode Mind Mappingpada materi Perjuangan
Pada Masa Penjajahan dan Pergerakan Nasional.
8. Analisis Data
Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis data yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
a. Mengumpulkan hasil data pengamatan dan tes
b. Menentukan kriteria nilai (65-100 tuntas dan 0-65 tidak tuntas)
c. Data keaktifan siswa diambil dari keaktifan siswa, ketika pembelajaran, prestasi
belajar dianalisis dengan membandingkan tes antar siklus. Nilai per tes untuk
mengetahui seberapa efektif penggunaan metode Mind Mapping dalam
pembelajaran IPS.
Peneliti juga menggunakan analisis deskriptif untuk memperoleh nilai rata- rata tes
formatif maka dapat dirumuskan:
P = 𝐹
𝑁x 100%
Keterangan :
P= Nilai dalam persen
F = frekuensi
N= jumlah keseluruhan (Djamarah, 2006: 225 226)
H. Sistematika Penulisan
a. Bagian Awal
16
Bagian awal berisi halaman sampul, lembar logo, halaman sampul,lembar
persetujuan pembimbing, lembar persetujuan pengesahan, pernyataan keaslian
tulisan,motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel,
dan daftar lampiran
b. Bagian Inti
Bab I berisi Pendahuluan yang mencakup Latar Belakang Masalah, Rumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan,
Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian (Rancangan
Penelitian, Subjek Penelitian, langkah- langkah penelitian, Instrumen penelitian,
Pengumpulan data,dan Analisis data), dan Sistematika Penulisan.
Bab II berisi Kajian Pustaka yang mencakup Prestasi Belajar, Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS), dan Metode Mind Mapping
Bab III berisi tentang Pelaksanaan Penelitian yang mencakup (1) Deskripsi
Pelaksanaan pra Siklus (Rencana, Pelaksanaan, Pengamatan/ Pengumpulan data,
dan Refleksi). (2) Deskripsi Pelaksaan Siklus I (Rencana, Pelaksanaan,
Pengamatan/ Pengumpulan data dan Refleksi), (3)Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
(Rencana, Pelaksanaan, Pengamatan/ Pengumpulan data, dan Refleksi), (4)
Deskripsi pelaksanaan Siklus III (Rencana, Pelaksanaan, Pengamatan /
Pengumpulan data dan Refleksi)
Bab IV berisi tentang pemaparan Hasil Penelitian dan Pembahasan yang mencakup
analisa hasil pra siklus, Analisis Hasil Siklus I, Analisis Hasil Siklus II, dan Analisis
Hasil Siklus III dan pembahasan.
Bab V berisi penutup (Kesimpulan dan Saran)
17
c. Bagian akhir terdiri dari: Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran, Daftar Riwayat Penulis.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
18
1. Pengertian Belajar
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, secara etimologi belajar memiliki arti
berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu
yang dimaksud disini adalah usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapatkan
ilmu atau kepandaian yang belum dimiliki sebelumnya. Sehingga melalui belajar manusia
mampu mengetahui, memahami, mengerti dan mengamalkan dan memiliki
sesuatu.(Susanto, 2013: 1)
Belajar adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu.
Belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai suatu
pola-pola respon yang berupa keterampilan, sikap, kebiasaan, kecakapan atau pemahaman.
Dari kutipan tersebut, beberapa hal yang menyangkut pengertian belajar sebagai berikut :
(Daryanto, 2012: 16)
a. Belajar merupakan suatu proses, yaitu kegiatan yang berkesinambungan yang dimulai
sejak lahir dan terus berlangsung seumur hidup.
b. Dalam belajar terjadi adanya perubahan tingkah laku yang bersifat relatif permanen.
c. Hasil belajar ditujukan dengan aktivitas-aktivitas tingkah laku secara keseluruhan.
d. Adanya peranan kepribadian dalam proses belajar antara lain aspek motivasi,
emosional, sikap dan sebagainya.
2. Ciri-ciri Belajar
Aktivitas belajar memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri belajar meliputi : (Baharuddin,
2008: 15)
19
a. Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku (Change behavior). Ini berarti bahwa
hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan
tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. Tanpa
mengamati tingkah laku hasil belajar, kita tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya
hasil belajar.
b. Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relative permanent. Perubahan tingkah laku
yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-rubah.
Tetapi perubahan tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup.
c. Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat berlangsungnya proses
belajar, tetapi perubahan perilaku itu bisa jadi bersifat potensial.
d. Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau pengalaman.
e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan. Sesuatu yang memperkuat
itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku.
3. Prinsip-prinsip Belajar
Di dalam melaksanaan proses belajar mengajar, seorang guru perlu memperhatikan
beberapa prinsip belajar berikut: (Dimyati, 2012: 42)
a. Perhatian dan Motivasi
Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai
dengan kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran itu merasa dibutuhkan, maka akan
membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya.
b. Keaktifan
Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri. John Dewey
menambahkan bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa
20
untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari siswa sendiri. Guru hanya
sekedar membimbing dan mengarahkan.
c. Keterlibatan langsung/berpengalaman
Belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung. Dalam
belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak sekedar mengamati secara langsung
tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya.
d. Pengulangan
Pengulangan dalam kegiatan belajar dilakukan untuk melatih daya ingat,
membentuk respon yang benar dan untuk membentuk kebiasaan-kebiasaan.
e. Tantangan
Setiap siswa memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam suatu pembelajaran. Tetapi
selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan belajar, maka timbullah hambatan
itu yaitu dengan mempelajari bahan ajar tersebut. Apabila hambatan itu dapat teratasi
maka tujuan belajarnya telah tercapai dan ia akan masuk dalam tujuan dan tantangan
baru.
f. Balikan dan Penguatan
Siswa akan belajar lebih semangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang
baik. Hasil yang baik, merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik
bagi usaha belajar selanjutnya. Namun menurut Skinner, dorongan belajar tidak hanya
untuk penguatan yang menyenangkan tapi juga yang tidak menyenangkan.
g. Perbedaan Individual
21
Siswa merupakan individual yang unik dan memiliki karakter psikis, kepribadian
dan sifat-sifat yang berbeda yang berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa.
4. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil atau perubahan dari suatu aktivitas yang dilakukan
oleh seseorang yang menyangkut aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Menurut
K. Brahim, hasil belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi
pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal
sejumlah materi pelajaran tertentu. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari
seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif
menetap. (Susanto, 2013: 4)
(Sudjana, 2005: 5) menambahkan bahwa hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah
perubahan tingkah laku dan sebagai umpan balik dalam upaya memperbaiki proses belajar
mengajar. Pengertian hasil belajar sebagaimana diuraikan diatas dipertegas lagi oleh
Nawawi dalam Brahim (2007: 39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan
sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang
dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran
tertentu.
Dari berbagai pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan
hasil dari proses pembelajaran dari seluruh aspek, baik aspek kognitif, afektif atau
psikomotorik sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di
sekolah.
5. Macam-macam Hasil Belajar
Hasil belajar terdapat berbagai macam, yaitu : (Susanto, 2013: 6)
22
a. Pemahaman Konsep
Pemahaman diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau
bahan yang di pelajari. Pemahaman menurut Bloom ini, adalah seberapa besar siswa
mampu menerima, menyerap dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru
kepada siswa, atau sejauhmana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca
, yang diilihat, dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi
langsung yang ia lakukan.
Menurut Skeel konsep merupakan sesuatu yang tergambar dalam pikiran, suatu
pemikiran, gagasan atau suatu pemikiran. Jadi, konsep ini merupakan sesuatu yang
telah melekat dalam hati seseorang dan tergambar dalam pikiran, gagasan, atau suatu
pengertian.
b. Keterampilan Proses
Keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada
pembangunan kemampuan mental, fisik dan sosial yang mendasar sebagai penggerak
kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa.
c. Sikap
Sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara, metode,
pola dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa individu-individu
maupun objek-objek tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan
seseorang.Hubungannya dengan hasil belajar, sikap ini lebih diarahkan pada
pengertian pemahaman konsep.
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
23
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan menjadi
dua kategori, yaitu faktor internal dan eksternal yang saling mempengaruhi dalam proses
belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar. (Baharuddin, 2008: 19)
1) Faktor internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat
mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi:
a) Faktor fisiologis
Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik
individu yaitu berupa keadaan tonus jasmani (kondisi fisik seseorang) dan keadaan
fungsi jasmani/fisiologis.
2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Ilmu sosial dalam bahasa inggris di sebut social science Ilmu pengetahuan sosial
(IPS) dalam bahasa inggris social studies adalah sekelompok disiplin akademis yang
mempelajari aspek –aspek yangberhubungan denan humaniora karena menekankan
peggunaan metode ilmiah dalam mempelajari manusia, termasuk metode kuantitatif dan
kualitatif.
Ilmu – ilmu sosial telah mengalami perkembangan sehingga timbullah paham studi
sosial (social studies), atau di Indonesia disebut ilmu pengetahuan sosial (IPS). Paham
sosial berkembang dan berpengaruh terhadap program kurikulum pada sekolah- sekolah di
Amerika Serikat sejak tahun 1940-an sampai sekarang.
24
Social studies atau ilmu pengetahuan sosial (IPS) adalah ilmu- ilmu sosal yang di
sederhankan untuk tujuan- tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan
menengah (elemantary and secondary school)
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) adalah suatu kajian terpadu yang merupakan
penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi diorganisasikan dari konsep- konsep
keterampilan sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi (Puskur, 2001:9).
3. Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial
Somantri (2001:79) bahwa ilmu pengetahuan sosial merupakan program
pendidikan yang ilmiah dan psikologi untuk tujuan pendidikan. Sebagai bidang
pengetahuan, ruang lingkup ilmu pengethun sosial adalah berupa kehidupan manusia
dalam bermasyrakat atau manusia sebagai anggota masyarakat (Sardiyo, 2008:15).
Untuk memantapkan ruang lingkup ilmu pengetahuan sosial perlu di ketahui ciri-
cirinya. Salah satu ciri –ciri utamanya adalah bekerja sama antara disiplin ilmu
pendidikan dengan displin ilmu- ilmu sosial untuk mencapai tujuan endidikan.
Kerjasama disiplin ilmu pendidikan adalah adanya seperangkat kemampuan yang
berguna sebgai berikut : 1) memilih bahan pendidikan dari displin ilmu- ilmu sosial dan
humanities untuk tujuan pendidikan; 2) mengorganisasikan bahan pendidikan secara
ilmiah dan psikologi untuk tujuan pendidikan; 3) meyajkan (metode) pendidikan secara
ilmiah dan psikologi untuk tujuan pendidikan dan ; 4) menilai hasil belajar ilmu
pengetahuan sosial.
Ruang lingkup ilmu pengetahuan sosia berkaitan dengan masalah- masalah nyata
dalam kehidupan masyarakat, maka pemantapan ilmu pengetahuan sosialdalam
pendidikan secara langsung dapat dikembangkan pada beberapa mata pelajaran atau
25
mata kuliah yang secara langsung telah menggunakan istilah ilmu pengetahuan sosial
maupun pendidikan kewargaan.
Aspek kehidupan sosial apapun yang kita pelajari baik yang berhubungan dengan
sosial, ekonomi, budaya, kejiwaan, sejarah, geografi, dan politik, semua yang bersumber
dari masyarakat. oleh sebab itu masyarakat bisa di katakan sebagai laboratorium
demokrasi bagi pembelajaran ilmu pengetahuan sosial.
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) sebagai program pendidikan memiliki nilai- nilai
yang harus di kembangkan agar harapan tersebut dapat tercapai. Nilai- nilai yang di
maksud adalah : 1) Nilai Edukatif, 2) Nilai Praktis, 3) Nilai Teoritis, 4) Nilai Filsafat, 5)
Nilai Ketuhanan.
4. Tujuan Pembelajaran IPS
Tujuan ilmu pengetahuan sosial sama halnya dengan bidang- bidang yang lain.
Tujuan pembelajaran IPS bertumpu pada tujuan yang lebih tinggi. Secara herarki, tujuan
pendidikan nasional pada dasarnya oprasional tiap jenis dan jenjang pendidikan.
Selanjutnya pencapain tujuan institusional ini, secara praktis di jabarkan dalam tujuan
kurikuler atau tujuan mata pelajaran. Tujuan kurikuler IPS yang harus dicapai sekurang
– kurangnya meliputi: a) membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial yang
berguna dalam kehidupan masyarakat, b) membekali peserta didik dengan kemampuan
dan mengidentifikasi, menganalisis dan menyusun alternatif pemecahan maslah sosial
yang terjadi dalam kehiduan di masyarakat, c) membekali peserta didik
dengankemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan dengan
berbagai bidang keilmuan serta berbagai keahlian, d) membekali peserta didik dengan
kesadaran, sikap mental yang positif dan ketrampilan terhadap lingkungan hidup yang
26
menjadi bagian dari kehidupannya yang tidak terpisahkan, e) membekali peserta didik
dengan kemampuan mengembangakan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan
perkembangan masyarakat, perkembangan ilmu dan teknologi.
Dari tujuan- tujuan tesebut terdapat tujuan kunci yakni menjadikan peserta didik
menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Bertanggung jawab bermakna peserta
didik tahu kewajiban dan tahu haknya. Oleh karena itu guru harus mampu mengarahkan
pembelajaran IPS dalam rangka pencapaian tujuan IPS yakni peserta didik yang
bertanggung jawab.
Tujuan IPS di SD/MI adalah siswa memiliki kemampuan sebagai berikut
(Ahmad, 2013 : 145)
a. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungan,
melalui pemahaman terhadap nilai- nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat.
b. Mengetahui dan memahami konsep dasa dan mampu menggunakan metode
yang diadaptasi dari ilmu- ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk
memecahkan masalah- masalah sosial.
c. Mampu menggunakan model- model dan proses berpikir serta membuat
keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di
masyarakat.
d. Menaru perhatian terhadap isu- isu dan masalah- masalah sosial, serta mampu
membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang
tepat.
27
e. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri
sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun
masyarakat.
5. Perjuangan Pada Masa Penjajahan dan Pergerakan Nasional
A. Latar Belakang Timbulnya Pergerakan Nasional
Lahirnya pergerakan nasional disebabkan oleh penderitaan rakyat dan
adanya semangat nasionalisme. Penjajahan menyebabkan rakyat bodoh, miskin,
lemah, dan terbelakang di semua bidang. Tokoh- tokoh bangsa yang dipelopori
oleh para pelajar bertekad memimpin pergerakan nasional. Mereka berjuang di
berbagai bidang seperti bidang politik, ekonomi, dan pendidikan. Dengan satu
tujuan yaitu Indonesia Merdeka.
a) Tokoh- Tokoh Pergerakan Nasional
Ki Hajar Dewantara. Nama kecil Ki Hajar Dewantara adalah R.M.
Suwardi Suryaningrat. Beliau keturunan priyayi yang beruntung dapat
memperoleh pedidikan. Bersama- sama dengan Douwes Dekker (Danudirja
Setiabudi), Ki Hajar Dewantara pernah di buang ke Belanda karena kegiatannya
di Indische Partij yang dapat membahayakan Belanda. Setelah kembali ke
Indonesia, pada tanggal 3 juli 1922 Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman
Siswa yang bergerak dalam bidang pendidikan dalam proses pengajarannya, Ki
Hajar Dewantara menggunsksn prinsip Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo
Mangun Karsa, Tutwuri Handayani.
R.A. Kartini lahir di Jepara pada tanggal 21 April 1879. Beliau putri dari
Bupati Jepara. Kartini merupakan tokoh wanita yang sangat perhaian terhadap
28
nasib wanita pada zamannya. Dia melihat wanita diperlakukan tidak adil,
terutama dalam hal pendidikan. Hak untuk sekolah hanya diberikan kepada anak
laki- laki, sedangkan wanita terbelenggu oleh adat.
keprihatinan kartini tentsng ketidak adilan tersebu tertuang dalam surat-
surat yang dia kirim untuk teman- temannya di Belanda. Surat- surat tersebut di
kumpulkan dan di terbitkan menjadi sebuah buku dengan judul Habis Gelap
Terbitlah Terang. untuk mengatasi keterbelakangan para wanita pada zaannya,
Kartini mendirikan sebuah kelas kecil di rumahnya, wanita- wanita tersebut di
ajari cara dan menulis, menjahit, memasak, serta membuat berbgai kerajinann.
Kartini meninggal tahun 1904 pada usia 25 tahun.
E. E. Douwes Dekker, Ernest Eugine Douwes Dekker adalah seorang
keturunan (Indo) yang melihat ketidak adilan di Indonesia dan diskriminasi
anatara kaum penjajah dan peribumi.
E. E. Douwes Dekker yang kemudian terkenal dengan nama Dr.
Danudirdja Setibudi kemudian mendirikan Indische Partij. Indische partij berdiri
pada tanggal 25 Desember 1912 bersama dengan Dr. Cipto Mangunkusumo dan
Suwardi Suryadiningrat. Karena organisasi bergerak di bidang politik dan
membahayakan pemerintah kolonial Belanda maka Indische Partij kemudian di
larang dan di bubarkan Belanda pada TAHUN 1913. Douwes Dekker di buang
ke Belanda atas pilihanya sendiri. Setelah kembali dari pembuangan, ia bekerja
sebagai guru di Bandung. Pada tahun 1923 ia mendirikan Ksatriyan school yang
kemudian menjadi Ksatriyan Instituut.
29
Dewi Sartika merupakan salah seorng pahlawan nasional wanita dari Jawa
Barat. Nama lengkapnya Raden Dewi Sartika, lahir pada tahun 1884. Ia
mendirikan sebuah sekolh pada tahun 1904. Sekolah yang di khususkan untuk
para wanita tersebut semula bernama sekolah istri namun kemudian diubah
menjadi keutaman istri. Sekolah tersebut berkembang dan tersebar di berbagai
tempat di Jawa Barat. Pada tahun1912, sekolah keutamaan istri sudah mencapai 9
sekolah (50% dari jumlah seluruh sekolah di Jawa Barat waktu itu). Dewi Sartika
meninggal pada tahun 1947. Dewi Sartika sangat gigih dalam berjuang untuk
meninggikan derajat kaum wanita. Sampai akhir hayatnya pun ia masih sibuk
mengurus sekolah- sekolahnya.
Haji SamanhudiNama kecil adalah Sudarno Nadi, dilahirkan di solo pada
tahun 1886. Beliau belajar agama sambil berdagang batik. Pada tahun 1911,
terjadi persaingan yang tidak sehat antara perdagangan pribumi dan pedagang
Cina. Pedagang pribumi sering mendapat tekanan dari pemerintah Belanda,
sedangkan pedagang Cina mendapat bantuan dari Belanda.
Melihat keadaan yang demikian, Haji Samanhudi menghimpun kekuatan di bidang
perdagangan dan agama. Pada tahun 1911, beliau mendirikan serikat Dagang Islam
(SDI) di kota Solo. Anggota awalnya hanya terdiri atas pedagang batik Solo saja.
Lahinya SDI mendapatkan sambutan yang sangat luas. Dalam waktu yang sagat
singkat cabang-cabang SDI muncul di berbagai tempat di luar kota Solo. Pada
tanggal 10 September 1912, nama Serikat Dagang Islam di rubah menjadi Serikat
Islam (SI). Haji Samanhudi diangkat menjadi ketuanya sampai tahun 1914.
Sesudah itu, SI di pimpin oleh Haji Oemar Said Cokroaminoto.
Sejak tahun 1920, beliau tidak aktif lgi didalam kegiatan partai karena
kesehatannya sering terganggu. Namun perhatiannya terhadap perjuangan
30
pergerakan Nasional tidak pernah surut. Beliau meninggal pada tanggal 28
Desember 1956 di Klaten Jawa Tengah.
Muhammad Husni TamrinDilahirkan di Jakarta tanggal 16 Februari 1894.
Setelah tamat dari HBS (setingkat SMP), beiau bekerja pada pemerintahan
Belanda. Beliau sangat memperhatikan kemajuan masyarakat Betawi (Jakarta)
khususnya dan bangsa Indonesia umumnya.
Pada tahun 1919, beliau menjadi anggota Dewan kota Batavia (Jakarta). Di Dewan
kota, ia banyak menyuarakan kemajuan bagi banga Indonesia. Karena
kemampuannya, beliau diangkat menjadi wakil wali kota, namun tidak
menyurutkan kecamannya terhadap penjajahan Belanda yang menindas bangsa
Indonesia.
Tahun 1927, beliau diangkat menjadi anggota Volstraad (DPR) dan
membentuk fraksi nasional untuk memperkuat golongan nasional. Sebagai wakil
rakyat, beliau bersama Kusumo Utomo mengadakan peninjauan ke Sumatra untuk
meninjau nasib buruh perkebunan yang sangat menderita. Kegiatanya di partai
Indonesia Raya (parindra) menjadikan beliau di curigai oleh Belanda. Pada tahun
1939,beliau mengajukan mosi agar istilah Nederlands Indie diganti menjadikan
istilah Indonesia. Sebagai akibatnya, Belanda mengenakan tahanan rumah pada
tanggal 6 januari 1941. Beliau meninggal dunia karena sakit pada tanggal 11 januari
1941 dan dimakamkan di pemakaman karet, Jakarta.
Otto Iskandar dilahirkan di kota Bandung tanggal 31 Maret 1897. Pada
masa belanda beliau menamatkan pendidikan di sekolah guru. Kemudian menjadi
guru SMA di Purowrejo dan Banjarnegara, aktif didalam organisasi Budi Utomo di
Pekalongan dan menjadi wakil ketua Budi Utomo Pekalongan juga menjadi
anggota Dewan kota. Di lembaga inilah beliau mengkritik Belanda yang
mengakibatkan penderitaan bagi rakyat. Oleh karena itu, belau berselisih paham
bahkan sampai bertengkar hebat dengan residen pekalongan pada waktu itu.
Otto Iskandar pindah ke Jakarta dan mengajar di perguruan tinggi
Muhamadiyah. Ia aktif pula dalam kepengurusan paguyuban pasundan cabang
Jakarta. Berat usahanya, paguyuban pasundan banyak mendirikan sekolah.
Akhirnya beliau terpilih mejadi wakil rakyat dalam Volstraad. Pada bulan Oktober
31
1945, beliau di culik oleh sekelompok penghianat bangsa. Beliau tewas di bunuh
di daerah Mauk Banten tanggal 20 Desember 1945, makamnya kemudian di
pindahkan Bandung.
B. SUMPAH PEMUDA
Sumpah pemuda adalah salah satu tonggak sejarah yang penting bagi
bangsa Indoesia.Sumpah pemuda merupakan suatu pengajuan dari pemuda pemudi
bangas Indonesia.Megikrarkan suatu tanah air, satu bangsa da satu bahasa. Sumpah
pemuda dibacakan padatanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan dari kerapatan
kongres pemuda- pemudi atau kongres pemuda II Indonesia yang higga kini setiap
tahunnnya diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda.
Kongres pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh
organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indoesia (PPPI) yang beranggotakan
pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai
wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong Celebes, Jong
Sumatranen Bond, Jong Islameiten Bond, Jong Ambon, dsb.
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas
ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir
kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian
dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin
Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai berikut :
PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah
Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku
Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).
KEDUA: Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang
Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku
BerbangsaYangSatu,BangsaIndonesia).
32
KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa
Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung
BahasaPersatuan,BahasaIndonesia).
Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan
lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R.
Soepratman. Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928
pada media cetak surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang
menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang
oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus
menyanyikannya.
C. MASA PENDUDUKAN JEPANG
Pangkalan angkatan laut Amerika serikat di pearl Harbour [Hawaii] d oleh
tentara jepang pada tanggal 8 Desember 1941. Gubernur jenderal Hindia Belanda
Tjarda Van Starkenborgh menyatakan perang terhadap jepang. Bala tentara jepang
dengan cepat bergerak masduk ke wilayah Asia Tenggara. Untuk menghadapi
serangan Jepang tersebut dibentuklah ABDACOM [American British Dutch
Australian Command] dipimpin oleh jenderal Sir Archibald Wavell dan bermarkas
di Lembang Bandung. Namun kenyataannya,pada tanggal 8 maret 1942 pemerintah
Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Penyerahan ini
ditandatangani oleh Letnan Jenderal terpoten sebagai panglima Angkatan perang
Hindia Belanda kepada Letna Jenderal H.Imamura sebagai pimpinan angkatan
perang jepang. Semenjak,itu Jepang berkuasa di Indonesia.
kedatangan Jepang ke Indonesia oleh bangsa Indonesia semula disambut
dengan gembira sebagai bangsa pembebas penjajahan Belanda. Hal ini ditandai
dengan adanya pembebasan pemimpin pergerakan kemerdekaan oleh Jepang, yaitu
Ir.Soeksrno,Drs.Moh.Hatta dan Ki Hajar Dewantara. Selanjutnya,jepang memeras
rakyat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan hidup dan perang dengan Sekutu.
Caranya dengan mewajibkan rakyat Indonesia untuk menyerahkan kekayaan yang
dimilikinya dan memeras tenaga dan waktu. Rakyat Indonesia harus berkerja tanpa
adanya jaminan keselamatan dan perbekalan. Rakyat dipaksa membuat benteng-
33
benteng pertahanan, lubang-lubang persembunyiaan dan perlindungan serta goa-
goa untuk menyimpan perbekalan dan pertahanan Jepang. Selain itu, diterapkan
juga sistem kerja paksa dengan nama romusa.
Untuk membantu tentara Jepang dalam perang melawan sekutu,pemuda
Indonesia dikerahkan menjadi pembantu prajurit dengan sebutan Heiho Gatot
Mangkupraja mengusulkan pembentukan peta (pembela tanah Air) untuk menjaga
keadaan Indonesia dari serangan musuh (sekutu). Usul ini disetujui oleh Jepang.
Berduyun-duyunlah para pemuda Indonesia mendaftarkan diri untuk menjadi
tentara peta.
Selama di Indonesia, Jepang telah bertindak keterlaluan dan menyebabkan
segala aturan yang ada di masyarakat terinjak-injak. Mereka pun telah
menyebabkan penderitaan yang sangat berat, baik lahir maupun batin. Oleh karena
itu, timbullah perlawanan dari rakyat Indonesia. perlawanan
rakyat Indonesia ini dapat di golongkan dalam 3 bagian sebagai berikut;
1) Melalui perjuangan organisai yang di bentuk oleh Jepang, anatara lain ;
a. Perjuangan dari Gerakan 3A yang dipimpin oleh Syamsudin SH, tahun
1943
b. Putera (Perjuangan Pusat Tenaga Rakyat) yang dipimpin oleh Ir. Soekarno,
Dr. Moh Hatta, Ki Hajar Dewantara, Kiai Haji Mas Mansur tahun 1943
c. Perjuangan Peta (Pembela Tanah Air) tanhun 1943
2) Melaui gerakan bawah tanah, yaitu perjuangan yang bertentangan dengan
kehendak pemerintah jepang, antara lain ;
a. Perjuangan yang dipimpin oleh Amir Sjarifudin tahun 1943
b. Perjuangan yang dipimpin oleh Sutan Sahrir tahun 1943
c. Perjuangan yang dipimpin Sukarni
d. Perjuangan yang dipimpin Ahmad Subarjo, SH tahun 1943
3) Perjuangan yang dilakukan rakyat, yaitu ;
a. Perjuangan rakyat Aceh yang dipimpin oleh Teungku Abdul Jalil tahun
1942
b. Perjuangan rakyat Karangampel Sindang Kabupaten Indramayu yang
dipimpin oleh Haji Hadriyan tahun 1944
34
c. Perjuangan rakyat Sukamanah Kabupaten Tasikmalaya yang dipimpin oleh
Haji Zaenal Mustofa tahun 1943
d. Perjuangan rakyat Blitar yang dipimpin oleh Supardi tanggal 14 Februari
1945
D. Metode Mind Mapping (Peta Pikiran)
a) Pengertian Mind Mapping (peta pikiran)
Mind Mapping adalah merupakan alat paling hebat yang membantu otak
berfikir secara teratur (Buzan, 2006 : 4). Mind Mapping merupakan cara paling
mudah untuk memasukan informasi ke dalam otak, dan untuk mengambil
informasi dari dalam otak. Cara ini adalah cara yang kreatif dan efektif dalam
membuat catatan, sehingga boleh dikatakan Mind Mapping benar- benar
“memetakan” pikiran (Buzan, 2006 : 6).Mind Mapping menggunakan garis
lambang kata- kata serta gambar berdasarkan seperangkap aturan yang sederhana
mendasar alami dan akrab bagi otak. Dengan menggunakan Mind Mapping daftar
infomasi sepanjang dan menjemukan bisa di ubah menjadi diagram yang
berbentuk warna- warni mudah di ingat dan sangat beraturan serta sejalan dengan
cara otak secara alami ( Buzan, 2006 : 7).
Mind Mapping juga di sebut dengan Peta Pikiran. Mind Mapping juga
merupakan metode mencatat secara menyeluruh dengan satu halaman. Mind
Mapping menggunakan pengingat visual dan sensorik dari suatu pola dan ide- ide
yng berkaitan. Peta Pikiran atau Mind Mapping pada dasarnya menggunakan citra
visual dan prasarana lainnya untuk membentuk kesan pada otak.
35
Teknik Mind Mapping adalah teknik baru untuk mencatat yang bekerja
disesuaikan dengan bekerja dua belah otak (otak kanan dan otak kiri ). Metode ini
mengajarkan untuk mencatat tidak hanya menggunkan gambar atau warna. Mind
Mapping dapat diartikan cara mencatat yang kreatif dan efektif, dan secara harfiah
akan memetakan pikiran- pikiran. Mind Mapping juga merupakan peta rute yang
memudahkan ingatan dari kemungkinan menyusun fakta dan pikiran. Tetapi juga
cara kerja alami otak yang dilibatkan sejak awal. Selain itu, Mind Mapping adalah
sistem penyimpanan, penarikan data dan akses yang luar biasa untuk
perpustakaan raksasa dalam otak manusia yang menakjubkan.
Mind Mapping bertujuan membuat materi pelajaran terpola secara visual
dan grafis yang akhirnya dapat membantu merekam,memperkuat dam
mempertajam kembali informasi yang telah di pelajari. Mind mapping adalah satu
teknik mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual. Dengan adanya
keterlibatan kedua belah otak maka akan mempermudahkan seseorang untuk
mengatur dan mengingat segaka bentuk informasi, baik secara tertulis maupun
secara verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, dan bentuk,sebagainya
memudahkan otak dalam menyerapkan informasi yang diterima.
a) Langkah- langakah metode Mind mapping
Mind mapping mudah dibuat, demikian alami sifatnya, bahan- bahannya
pun untuk membuat peta pikiran atau Mind Mapping juga sangat sedikit,
(Buzan, 2006 : 10) yaitu:
a. Kertas kosong tak bergaris
b. Pena dan pensil warna
36
c. Otak
d. Imajinasi
Untuk meningkatkan kreatifitas memberi penjelasan tuju cara membuat Mind
mapping antara lain :
1. Mulai dari bagian tengah permukaan secarik kertas yang diletakkan dalam posisi
memanjang.kenapa begitu ? karena memulai dari tengah- tengah permulaan kertas
akan memberikan keleluasaan bagi cara kerja otak untuk memancarkan segala
arah dan mengekspresikan diri lebih bebas dan alami.
2. Gunakan gambar untuk gagasan sentral. Suatu gambar bernilai seribu kata dan
membuat anda menggunakan imajinasi. Gambar yang letaknya di tengah- tengah
akan lebih tampak menarik, dan membantu tetap fokus dan juga
membantumemusatkan pikiran dan membantu otak semakin aktif dan sibuk.
3. Gunakan warna pada seluruh mind mapping. Bagi otak, warna warni tidak kalah
menarik dari gambar. Warna membuat mind mapping tampak jelas dan hidup,
meningkatkan kekuatan dahsyat cara berfikir kreatif dan juga menyenangkan.
4. Hubungkan cabang- cabang utama ke gambar sentral dan hubungkan cabang-
cabang tingkat kedua dan ketiga pada tingkat pertama dan kedua dan seterusnya.
Dengan adanya gambar seperti ini dapat membantu otak bekerja dengan asosiasi.
Jika diri kita menggunakan cabang- cabang akan mudah dalam memahami dan
mengingat.
5. Buatlah cabang- cabang mind mapping dengan melengkung bukan garis lurus.
Karena dapat membuat otak menjadi lebih cepat bosan. Cabang- cabang sebuah
pohon jauh menarik dan lebih indah bagi mata.
37
6. Gunakan satu kata kunci perbaris. Karena kunci tunggal akan menjadi kan mind
mapping lebih kuat dan fleksibel. Setiap kata tunggal atau gambar tunggal ,
seperti pengganda yang melahirkn sendiri rangkaian asosiasi dan penghubung
yang khusus. Bila menggunakan kata- kata tunggal setiap kata lebih bebas oleh
karena itu juga lebih mudah tercetus pemikiran dan gagasan- gagasan baru.
7. Gunakan gambar di seluruh mind mapping . karena setiap gambar seperti, gambar
sentral juga bernilai lebih atau seribu kata. Jadi apabila memiliki sepuluh gambar
pada mind mapping sudah senilai dengan sepuluh ribu catatan.
a) Kegunaan Mind Mapping
Kegunaan mind mapping sangat banyak. Mind mapping juga
dapatmembantuorang dalam berbagai cara (Buzan, 2006 : 10).
Mind mapping juga dapat membantu seseorang dalam :
a. Menjadi lebih kreatif
b. Memecahkan masalah
c. Berkonsentrasi
d. Mengatur dan menjernihkan pikiran
e. Lulus ujian dengan baik
f. Mengingat dengan lebih baik
g. Belajar lebih efisien dan cepat
h. Belajar lebih mudah
i. Melihat gambaran keseluruhan
j. Membuar rencana
k. Berkomunikasi
38
b) Kelebihan dan kelemahan mind mapping
Kelebihan mind mapping dalam
(http://mahmudin.wordpress.com/2009/12/01/pembelajaran -berbasis-peta-pikiran-
mind-mapping/ di akses pada tanggal 02 februari 2017 pukul 21.47 WIB) yaitu
sebagai berikut :
1. Dapat mengemukakan pendapat secara bebas
2. Dapat bekerja sama denga yang lain
3. Catatan lebih padt dan jelas
4. Lebih mudah mencari catatan jika diperlukan
5. Catatn lebih terfokus ke inti materi
6. Mudah melihat gambaran keseluruhan
7. Membantu otak untuk mengatur, mengingat, membandingkn dan
membuat hubungan
8. Memudahkan sekaligus menambah informasi baru
9. Pengkajian ulang bisa lebih cepat
10. Setiap peta bersifat unik.
Kelemahan pembelajaran teknik mind mapping
(http://mahmudin.wordpress.com/2009/12/01/pembelajaran-berbasis-peta-pikiran-
mind-mapping/ diakses pada tanggal 02 februari 2017 pada pukul 21.47 WIB) yaitu
sebagai berikut :
1. Hanya siswa yang aktif terlibat dalam metode ini
2. Tidak sepenuhnya siswa yang belajar
39
3. Mind mapping milik siswa berbagai macam, jadi guru akan
kewalahan memeriksa mind mapping siswa.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN
40
1. Gambaran Umum Mi Asas Islam kalibening kecamatan Tingkir kota Salatiga
a. Lokasi Penelitian:
Alamat penelitian : Asas Islam kalibening kecamatan Tingkir kota
Salatiga
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi pokok : Perjuangan Pada Masa Penjajahan dan Pergerakan
Nasional
Kelas/semester : V/II
b. Visi dan Misi MI Asas Islam Kalibening-Salatiga
1. Visi
Terwujudnya layanan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan amanat agama,
pancasila dan UUD 1945.
2. Misi
a) Menumbuhkan pengkajian agama islam secara keomprehensif melalui
pembinaan keimanan, keislaman dan akhlakul karimah
b) Melaksanakan pembelajaranaktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
c) Meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan tuntutan masyarakat dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
d) Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif dengan manajemen
partisipasif.
c. Keadaan Guru MI Asas Islam Kalibening Salatiga
Tabel: 3.1
Daftar Guru MI Asas Islam Kalibening – Tingkir Salatiga
41
No Nama NIP Pang kat / Gol
Status Jen Kel
Ijazah Tertinggi
1 Asa Anfaida
M,S.Pd.I - -
KA.MA
D P S I/09
2 Zulfa Anturida,S.Pd 19701112 200501
1 002 III/d Guru L S I/94
3 S.Miskiyah. B,
S.Pd.I
19710429 200312
2 001 III/b Guru P SI/08
4 Siti Khairiyah S.Pd.I 19830608 200901
2 009 III/a Guru P S I/08
5 Purwati, A.ma 19810717 200701
2 007 III/a Guru P S I/08
6 Yuli arifah , S.Pd.I - - Guru P S I/06
7 Eka S Budiharni,
S.Pd - - Guru P S I/04
8 Atina Amalia S,
S.Pd.I - - Guru P S I/09
9 Sa’adatul M, S.Pd.I - - Guru P SI/13
10 Febrina Yuani P,
S.Pd - - Guru P
SI/13`
11 Sulis Setyowati,
S.Pd.I - - Guru P SI/14
12 Syarifatul Umami,
S.Pd.I - - Guru P SI/13
13 Betty Widya Asri,
S.Pd - - Guru P SI/14
14 Gatran Catur
Septian R, S.S - - Guru L SI/13
15 Ernawati, S.Pd - - Guru P SI/06`
16 Nurul Fadlilah,
S.Pd.I - - Guru P SI/14
17 Tika Laras Wati,
S.Pd - - Guru P SI/15
18 Solhan Hadi - - Penjaga L SMA
42
Data Siswa Tahun Pelajaran 2016/2017
Tabel: 3.2
Daftar Siswa MI Asas Islam Kalibening Salatiga
NIS : 110030, NSM : 111233730005, NPSN : 20328491
Kelas Jumlah Rombongan Awal Bulan Masuk
L P Jml L P Jml
I 3 34 40 76 - - -
II 3 38 44 82 - - -
III 2 34 27 61 - - -
IV 2 30 28 57 - - -
V 2 29 20 49 - - -
VI 2 26 21 47 - - -
Jumlah 194 178 372
d. Karakteristik Siswa
Siswa kelas V MI ASAS ISLAM tahun 2016/2017 berjumlah 25 siswa terdiri
dari 15 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa perempuan. Data keadaan peserta
didik di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Salatiga adalah sebagai berikut
:
Tabel: 3.3
Data Keadaan Siswa
No Nama Siswa Keterangan
Laki-laki Perempuan
1.
M Tri Aditya
✓
2.
Abdul Haris Febriyanto
✓
3.
Afifah Ratna Fauziah
✓
4.
Annisa Isnaini H
✓
43
5.
Ashfa Sariati
✓
6.
Fajar Eka Nawawi
✓
7.
Fattahi Risqiania
✓
8.
Inna Syarifah
✓
9.
Lu'luatin Nailissifa
✓
10.
Maulida Rahmawati
✓
11.
M Ardi Firmansyah
✓
12.
M Faruq Aji
✓
13.
M Hendrawan
✓
14.
M Syafii Maarif
✓
15.
M Syafi Aficena A
✓
16.
M Viki Setyawan
✓
17.
M Muslim Abiyyu
✓
18.
Nabila Khoirunnisa
✓
19.
Nazal Rizki Alvandi
✓
20.
Rahmad Rido Yupito
✓
21
Salwa Adinda F.Z
✓
22
Silvia Rizki R
✓
23
Syaltar Arzak Khoiron
✓
24
Satria Rizki
✓
25
Khoirul Anam
✓
44
e. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran IPS materi Perjuanan Pada
Masa Penjajahan dan Pergerakan Nasional pada kelas V semester II.Penelitian
menggunakan metode mind mappingdilaksanakan dalam 3 siklus.Penelitian tersebut
menggunakan jam mata pelajaran IPS sesuai dengan jadwal pelajaran IPS kelas V MI
Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga.
Waktu pelaksanaan penelitiannya adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan untuk observasi pada tanggal 09 Februari 2017.
2) Kegiatan siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 11 Februari 2017.
3) Kegiatan siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 15 Februari 2017.
4) Kegiatan siklus 3 dilaksanakan pada tanggal 18 Februari 2017.
B. DESKRIPSI PELAKSANAAN SIKLUS I
Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan semester II, pada tanggal 11 Februari
2017.Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program semester mata pelajaran IPS kelas V
Semester II.Standar kompetensi menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. dengan kompetensi dasar
mendiskripsikan perjuangan paratokoh pejuang pada penjajahan belanda dan jepang. Dengan
pokok materi perlawanan abad ke- 20.
45
Pelaksanan tindakan siklus I ini di lakukan dalam 4 tahapan, yaitu dengan laur
perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing)dan refleksi (reflecting),
secara garis besar pelaksanaan dapat dideskripsikan sebagai berikut :
1. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah
sebagai berikut:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat serangkaian
kegiatan belajar mengajar menggunakan metodemind mapping dengan materi
perlawanan pada abad ke-20.
b. Menyiapkan seperangkat metode mind mapping dan lembar kerja untuk didiskusikan
dalam kelompok yang berhubungan dengan materi perlawanan pada abad ke-20..
c. Menyiapkan bahan ajar serta benda berkaitan dengan materi perlawanan pada abad ke-
20.
d. Menyiapkan lembar pengamatan untuk melihat kondisi belajar mengajar melalui
metode mind mapping.
e. Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Pendidik melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang dibuat
sebelumnya.
b. Guru memulai pelajaran dengan salam, do’a dan sapaan kepada siswa.
c. Guru melakukanice breaking untuk mengendorkan syaraf siswa.
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
f. Siswa membaca intensif materi tentang perlawanan pada abad ke-20.
46
g. Gurumenjelaskan materi perlawanan pada abad ke-20.
h. Guru memberikan contoh- contoh gambar tentang tokoh- tokoh para pejuang pada
masa abad ke- 20.
i. Siswa diminta membuat mind mapping dengan bentuk sesuai dengan keinginan dan
imajinasi peserta didik.
j. Guru memberikan kesempatan pada pesrta didik untuk bertanya berkaitan dengan
materi yang disampaikan.
k. Guru membagikan soal kepada peserta didik.
l. Guru bersama- sama dengan peserta didik mengoreksi jawaban soal tersebut.
m. Guru meberikan penguatan serta menyimpulkan materi yang telah disampaikan
n. Guru menutup dengan salam.
3. Observasi
Selama pelaksanaan pembelajaran, secara langsung dilakukan observasi untuk
mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran menggunakan metode mind mapping dalam
meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil observasi data dilihat dalam lembar observasi
sebagai berikut:
Tabel 3.4
HASIL OBSERVASISISWA SIKLUS 1
47
No Nama Siswa
Aspek yang di nilai
Jml Keaktifan
siswa
Perhatian
siswa
Penguasaan
materi
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1. M Tri Aditya √ √ √ 5
2. Abdul Haris Febriyanto √ √ √ 4
3. Afifah Ratna Fauziah √ √ √ 7
4. Annisa Isnaini H √ √ √ 4
5. Ashfa Sariati √ √ √ 4
6. Fajar Eka Nawawi √ √ √ 5
7. Fattahi Risqiania √ √ √ 7
8. Inna Syarifah √ √ √ 6
9. Lu’luatin Nailissifa √ √ √ 7
10. Maulida Rahmawati √ √ √ 5
11. M Ardi Firmansyah √ √ √ 7
12. M Faruq Aji √ √ √ 6
13. M Hendrawan √ √ √ 7
14. M Syafii Maarif √ √ √ 7
15. M Syafi Aficena A √ √ √ 7
16. M Viki Setyawan √ √ √ 6
17. M Muslim Abiyyu √ √ √ 7
18. Nabila Khoirunnisa √ √ √ 4
19. Nazal Rizki Alvandi √ √ √ 6
20. Rahmad Rido Yupito √ √ √ 7
21. Salwa Adinda F.Z √ √ √ 7
22. Silvia Rizki R √ √ √ 6
23. Syaltar Arzak Khoiron √ √ √ 7
24. Satria Rizki √ √ √ 5
25. Khoirul Anam √ √ √ 5
4. Refleksi
Hasil belajar siklus Iini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran meningkat. Siswa terlihat antusiasdalam melaksanakan proses pembelajaran
metode mind mapping . Guru berperan sebagai fasilitator, pembimbing dan motivator,
pusat pembelajaran berada pada siswa. Metode mind mapping ini membuat semua siswa
48
aktif karena dalam pembelajaran siswa-siswa terlihat aktif dalam menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan guru..
Selama pengamatan berlangsung masih ditemukan masalah-masalah, yaitu;
a. Pengelolaan waktu yang kurang optimal saat diskusi kelompok berlangsung.
b. Beberapa siswa belum paham tentang metode mind mapping.
Dengan adanya masalah-masalah tersebut, maka peneliti akan melakukan tindakan
pada siklus II untuk memperbaiki hasil belajar pada siklus I.
C. DESKRIPSI PELAKSANAAN SIKLUS II
Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan semester II, pada tanggal 11Februari
2017.Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan mata pelajaran IPSkelas V Semester II. Standar
kompetensi menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia. dengan kompetensi dasar mendiskripsikan
perjuangan paratokoh pejuang pada penjajahan belanda dan jepang. Dengan materi Dengan
pokok materi perlawanan abad ke- 20.
Pelaksanaan tindakan siklus II ini di lakukan dalam 4 tahapan, yaitu dengan alur
perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing)dan refleksi (reflecting),
secara garis besar pelaksanaan dapat di deskripsikan sebagai berikut :
1. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan refleksi yang diperoleh dari observasi dan hasil perolehan nilai pada
siklus I, maka siklus II merupakan perbaikan dari siklus I. Rencana tindakan siklus II yang
dilakukan oleh peneliti adalah:
49
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat serangkaian
kegiatan belajar mengajar menggunakan metode mind mapping. Adapun materi yang
dibahas adalah Perjuangan Pada Masa Penjajahan dan Pergerakan Nasional .
b. Menyiapkan seperangkat pembelajaran mind mapping dan lembar kerja untuk
didiskusikan dalam kelompok yang berhubungan dengan materi Perjuangan Pada Masa
Penjajahan dan Pergerakan Nasional.
c. Menyiapkan bahan ajar.
d. Menyiapkan lembar pengamatan untuk melihat kondisi belajar mengajar melalui
Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Guru memulai pelajaran dengan salam, do’a dan sapaan kepada siswa.
b. Guru melakukanice breaking untuk mengendorkan syaraf siswa.
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
d. Siswa membaca intensif materi tentang peranan sumpah pemudadalam mempersatukan
indonesia
e. Guru menjelaskan materi peranan sumpah pemudadalam mempersatukan indonesia
f. Siswa diminta membuat mind mapping dengan bentuk sesuai dengan keinginan dan
imajinasi peserta didik.
g. Guru memberikan kesempatan pada pesrta didik untuk bertanya berkaitan dengan
materi yang disampaikan.
h. Guru membagikan soal kepada peserta didik.
i. Guru bersama- sama dengan peserta didik mengoreksi jawaban soal tersebut.
j. Guru memberikan penguatan serta menyimpulkan materi yang telah disampaikan
50
k. Guru menutup dengan salam.
3. Observasi
Selama pelaksanaan pembelajaran, secara langsung dilakukan observasi untuk mengetahui
pengaruh kegiatan pembelajaran menggunakan metode mind mapping dalam meningkatkan
hasil belajar siswa. Hasil observasi data dilihat dalam lembar observasi sebagai berikut:
Tabel 3.5
HASIL OBSERVASI SISWA SIKLUS II
No Nama Siswa
Aspek yang di nilai
Jml Keaktifan
siswa
Perhatian
siswa
Penguasaan
materi
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1. M Tri Aditya √ √ √ 9
2. Abdul Haris Febriyanto √ √ √ 4
3. Afifah Ratna Fauziah √ √ √ 5
4. Annisa Isnaini H √ √ √ 6
5. Ashfa Sariati √ √ √ 4
6. Fajar Eka Nawawi √ √ √ 5
7. Fattahi Risqiania √ √ √ 7
8. Inna Syarifah √ √ √ 6
9. Lu’luatin Nailissifa √ √ √ 7
10. Maulida Rahmawati √ √ √ 5
11. M Ardi Firmansyah √ √ √ 9
12. M Faruq Aji √ √ √ 6
13. M Hendrawan √ √ √ 7
14. M Syafii Maarif √ √ √ 8
15. M Syafi Aficena A √ √ √ 7
16. M Viki Setyawan √ √ √ 6
17. M Muslim Abiyyu √ √ √ 7
18. Nabila Khoirunnisa √ √ √ 4
19. Nazal Rizki Alvandi √ √ √ 9
20. Rahmad Rido Yupito √ √ √ 8
21. Salwa Adinda F.Z √ √ √ 9
22. Silvia Rizki R √ √ √ 6
23. Syaltar Arzak Khoiron √ √ √ 7
24. Satria Rizki √ √ √ 5
25. Khoirul Anam √ √ √ 5
4. Refleksi
51
Hasil belajar siklus II ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran meningkat. Peserta didik terlihat sangat antusias dalam melaksanakan
proses pembelajaranm metode mind mapping. Guru berperan sebagai fasilitator,
pembimbing dan motivator, pusat pembelajaran berada pada siswa. Metode Mind
mapping membuat semua siswa aktif.Berdasarkan untuk kerja dan perolehan nilai dapat
diketahui bahwa nilai yang didapatkan lebih baik dari pada saat siklus I.
D. DESKRIPSI PELAKSANAAN SIKLUS III
Pelaksanaan tindakan siklus III dilaksanakan semester II, pada tanggal 18 Februari
2017.Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program semester mata pelajaran IPS kelas V
Semester II.Standar kompetensi menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan memprtahankan kemerdekaan Indonesia. dengan kompetensi dasar
mendiskripsikan perjuangan paratokoh pejuang pada penjajahan belanda dan jepang. Dengan
pokok materi Perjuangan pada masa penjajahan dan pergerakan nasional.
Pelaksanan tindakan siklus I ini di lakukan dalam 4 tahapan, yaitu dengan laur
perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing)dan refleksi (reflecting),
secara garis besar pelaksanaan dapat di deskripsikan sebagai berikut :
1. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah
sebagai berikut:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat serangkaian
kegiatan belajar mengajar menggunakan metode mind mapping dengan materi
Perjuangan Pada Masa Penjajahan dan Pergerakan Nasional.
52
b. Menyiapkan seperangkat metode mind mapping dan lembar kerja untuk
didiskusikan dalam kelompok yang berhubungan dengan materi perjuangan pada
masa penjajahan danpergerakan nasional.
c. Menyiapkan bahan ajar serta benda berkaitan dengan materi perjuangan pada masa
penjajahan dan pergerakan nasional.
d. Menyiapkan lembar pengamatan untuk melihat kondisi belajar mengajar melalui
metode mind mapping.
e. Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar
siswa.
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Pendidik melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang
dibuat sebelumnya.
b. Guru memulai pelajaran dengan salam, do’a dan sapaan kepada siswa.
c. Guru melakukanice breaking untuk mengendorkan syaraf siswa.
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
e. Siswa membaca intensif materi tentang perjuangan pada masa penjajahan dan
pergerakan nasional
f. Guru menjelaskan materi perjuangan padamasa penjajahan dan pergerakan
nasional
g. Siswa diminta membuat mind mapping dengan bentuk sesuai dengan keinginan dan
imajinasi peserta didik.
h. Guru memberikan kesempatan pada pesrta didik untuk bertanya berkaitan dengan
materi yang disampaikan.
53
i. Guru membagikan soal kepada peserta didik.
j. Guru bersama- sama dengan peserta didik mengoreksi jawaban soal tersebut.
k. Guru meberikan penguatan serta menyimpulkan materi yang telah disampaikan
l. Guru menutup dengan salam.
3. Observasi
Selama pelaksanaan pembelajaran, secara langsung dilakukan observasi untuk
mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran menggunakan metode mind mapping dalam
meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil observasi data dilihat dalam lembar observasi
sebagai berikut:
Tabel 3.6
HASIL OBSERVASI SISWA SIKLUS III
No Nama Siswa
Aspek yang di nilai
Jml Keaktifan
siswa
Perhatian
siswa
Penguasaan
materi
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1. M Tri Aditya √ √ √ 9
2. Abdul Haris Febriyanto √ √ √ 8
3. Afifah Ratna Fauziah √ √ √ 7
4. Annisa Isnaini H √ √ √ 7
5. Ashfa Sariati √ √ √ 7
6. Fajar Eka Nawawi √ √ √ 7
7. Fattahi Risqiania √ √ √ 7
8. Inna Syarifah √ √ √ 6
9. Lu’luatin Nailissifa √ √ √ 7
10. Maulida Rahmawati √ √ √ 7
11. M Ardi Firmansyah √ √ √ 9
12. M Faruq Aji √ √ √ 7
13. M Hendrawan √ √ √ 7
14. M Syafii Maarif √ √ √ 8
15. M Syafi Aficena A √ √ √ 7
16. M Viki Setyawan √ √ √ 7
17. M Muslim Abiyyu √ √ √ 7
18. Nabila Khoirunnisa √ √ √ 7
19. Nazal Rizki Alvandi √ √ √ 9
54
20. Rahmad Rido Yupito √ √ √ 8
21. Salwa Adinda F.Z √ √ √ 9
22. Silvia Rizki R √ √ √ 7
23. Syaltar Arzak Khoiron √ √ √ 6
24. Satria Rizki √ √ √ 7
25. Khoirul Anam √ √ √ 8
4. Refleksi
Hasil belajar siklus IIIini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran meningkat. Siswa terlihat antusiasdalam melaksanakan proses pembelajaran
metode mind mapping . Guru berperan sebagai fasilitator, pembimbing dan motivator,
pusat pembelajaran berada pada siswa. Metode mind mapping ini membuat semua siswa
aktif karena dalam pembelajaran siswa-siswa terlihat aktif dalam menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan guru.
Pada siklus III banyak mengalami peningkatan dan perubahan dalamproses
pembelajaran diantaranya:
1. Siswa sangat senang mengikuti pembelajaran dengan metode mind mapping
2. Siswa aktif saat pembelajaran berlangsung
3. Suasana kelas sangat kondusif dan menyenangkan
4. Banyak siswa nilainya mencapai KKM
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Observasi
55
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan observasi, yang dilaksanakan
pada hari Rabu tanggal 09 februari 2017 selama 2 jam pelajaran. Dalam observasi ini
peneliti melakukan beberapa kegiatan yaitu mengamati kondisi atau keadaan siswa dalam
mengikuti pembelajaran dan selanjutnya peneliti juga mengamati guru kelas V dalam
menyampaikan pembelajaran apa saja metode yang digunakan selama observasi ini, hal
ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi atau keadaan siswa saat mengikuti
pembelajaran dan selanjutnya bertujuan untuk mengetahui bagaimana seorang guru kelas
V dalam mengelola pembelajaran .
Dalam obervasi ini yang didapatkan bahwa siswa pada saat mengikuti pembelajaran
kurang memperhatikan guru pada saat menyampaikan pembelajaran, masih banyak yang
bercerita sendiri dll, dan selanjutnya bahwa saat observasi ini guru yang mengajar kelas
V menggunakan media pembelajaran dalam menyampaikan pembelajaran tetapi siswa
tidak di beri stimulasi membongkar media nyata terlebih dahulu dan ketika membuat
tidak dilibatkan secara individu dan banyak menggunakan pembelajaran secara
konvesional saja yaitu dengan metode ceramah dan pemberian tugas.
a) Hasil Observasi Siklus I
Adapun hasil berupa nilai yang didapatkan dari observasi yang dilakukan oleh
peneliti adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Hasil Observasi Siswa Siklus I
No Nama Siswa Aspek yang di nilai Jml
56
Keaktifan
siswa
Perhatian
siswa
Penguasaan
materi
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1. M Tri Aditya √ √ √ 5
2. Abdul Haris Febriyanto √ √ √ 4
3. Afifah Ratna Fauziah √ √ √ 7
4. Annisa Isnaini H √ √ √ 4
5. Ashfa Sariati √ √ √ 4
6. Fajar Eka Nawawi √ √ √ 5
7. Fattahi Risqiania √ √ √ 7
8. Inna Syarifah √ √ √ 6
9. Lu’luatin Nailissifa √ √ √ 7
10. Maulida Rahmawati √ √ √ 5
11. M Ardi Firmansyah √ √ √ 7
12. M Faruq Aji √ √ √ 6
13. M Hendrawan √ √ √ 7
14. M Syafii Maarif √ √ √ 7
15. M Syafi Aficena A √ √ √ 7
16. M Viki Setyawan √ √ √ 6
17. M Muslim Abiyyu √ √ √ 7
18. Nabila Khoirunnisa √ √ √ 4
19. Nazal Rizki Alvandi √ √ √ 6
20. Rahmad Rido Yupito √ √ √ 7
21. Salwa Adinda F.Z √ √ √ 7
22. Silvia Rizki R √ √ √ 6
23. Syaltar Arzak Khoiron √ √ √ 7
24. Satria Rizki √ √ √ 5
25. Khoirul Anam √ √ √ 5
b) Hasil Observasi Siklus II
Tabel 4.2
HASIL OBSERVASI SISWA SIKLUS II
57
No Nama Siswa
Aspek yang di nilai
Jml Keaktifan
siswa
Perhatian
siswa
Penguasaan
materi
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1. M Tri Aditya √ √ √ 9
2. Abdul Haris Febriyanto √ √ √ 4
3. Afifah Ratna Fauziah √ √ √ 5
4. Annisa Isnaini H √ √ √ 6
5. Ashfa Sariati √ √ √ 4
6. Fajar Eka Nawawi √ √ √ 5
7. Fattahi Risqiania √ √ √ 7
8. Inna Syarifah √ √ √ 6
9. Lu’luatin Nailissifa √ √ √ 7
10. Maulida Rahmawati √ √ √ 5
11. M Ardi Firmansyah √ √ √ 9
12. M Faruq Aji √ √ √ 6
13. M Hendrawan √ √ √ 7
14. M Syafii Maarif √ √ √ 8
15. M Syafi Aficena A √ √ √ 7
16. M Viki Setyawan √ √ √ 6
17. M Muslim Abiyyu √ √ √ 7
18. Nabila Khoirunnisa √ √ √ 4
19. Nazal Rizki Alvandi √ √ √ 9
20. Rahmad Rido Yupito √ √ √ 8
21. Salwa Adinda F.Z √ √ √ 9
22. Silvia Rizki R √ √ √ 6
23. Syaltar Arzak Khoiron √ √ √ 7
24. Satria Rizki √ √ √ 5
25. Khoirul Anam √ √ √ 5
c) Hasil Observasi Siklus III
Tabel 4.3
HASIL OBSERVASI SISWA SIKLUS III
No Nama Siswa Aspek yang di nilai Jml
58
Keaktifan
siswa
Perhatian
siswa
Penguasaan
materi
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1. M Tri Aditya √ √ √ 9
2. Abdul Haris Febriyanto √ √ √ 8
3. Afifah Ratna Fauziah √ √ √ 7
4. Annisa Isnaini H √ √ √ 7
5. Ashfa Sariati √ √ √ 7
6. Fajar Eka Nawawi √ √ √ 7
7. Fattahi Risqiania √ √ √ 7
8. Inna Syarifah √ √ √ 6
9. Lu’luatin Nailissifa √ √ √ 7
10. Maulida Rahmawati √ √ √ 7
11. M Ardi Firmansyah √ √ √ 9
12. M Faruq Aji √ √ √ 7
13. M Hendrawan √ √ √ 7
14. M Syafii Maarif √ √ √ 8
15. M Syafi Aficena A √ √ √ 7
16. M Viki Setyawan √ √ √ 7
17. M Muslim Abiyyu √ √ √ 7
18. Nabila Khoirunnisa √ √ √ 7
19. Nazal Rizki Alvandi √ √ √ 9
20. Rahmad Rido Yupito √ √ √ 8
21. Salwa Adinda F.Z √ √ √ 9
22. Silvia Rizki R √ √ √ 7
23. Syaltar Arzak Khoiron √ √ √ 6
24. Satria Rizki √ √ √ 7
25. Khoirul Anam √ √ √ 8
2. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil atau perubahan dari suatu aktivitas yang dilakukan oleh
seseorang yang menyangkut aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Menurut K.
Brahim, hasil belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi
59
pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal
sejumlah materi pelajaran tertentu. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari
seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif
menetap. (Susanto, 2013: 4)
(Sudjana, 2005: 5) menambahkan bahwa hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah
perubahan tingkah laku dan sebagai umpan balik dalam upaya memperbaiki proses belajar
mengajar. Pengertian hasil belajar sebagaimana diuraikan diatas dipertegas lagi oleh
Nawawi dalam Brahim (2007: 39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan
sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang
dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran
tertentu.
Dari berbagai pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan
hasil dari proses pembelajaran dari seluruh aspek, baik aspek kognitif, afektif atau
psikomotorik sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di
sekolah.
a. Hasil Belajar siklus I
➢ Kegiatan Perencanaan Siklus I
Kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan siklus I adalah: 1). Menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), 2). Menyiapkan bahan, media, dan
60
sumber pembelajaran, 3).Menyiapkan alat evaluasi.Dokumen-dokumen pembelajaran
tersebut terlampir dalam lampiran.
➢ Proses Pembelajaran Siklus I
1) Pelaksanaan: Proses pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari sabtu tanggal
11 februari 2017 selama 70 menit.
2) Bahan pembelajaran: perlawanan padaabad ke-20
3) Siswa yang hadir: 25 siswa (100%).
4) Alat dan sumber pembelajaran: kertas asturo, selotip, gambar tokoh perlawanan
abad k-20, buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial kelasV,pusat perbukuan. Hal:
113-120.
5) Kegiatan pokok pembelajaran:
a) Guru memulai pelajaran dengan salam, do’a dan sapaan kepada siswa. b
b) Guru melakukan ice breaking untuk mengendorkan syaraf siswa.
c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
d) Siswa membaca intensif materi tentang perlawanan pada abad ke-20.
e) Guru menjelaskan materi perlawanan pada abad ke-20.
f) Guru memberikan contoh- contoh gambar tentang tokoh- tokoh para pejuang
pada masa abad ke- 20.
g) Siswa diminta membuat mind mapping dengan bentuk sesuai dengan
keinginan dan imajinasi peserta didik.
h) Guru memberikan kesempatan pada pesrta didik untuk bertanya berkaitan
dengan materi yang disampaikan.
i) Guru membagikan soal kepada peserta didik.
61
j) Guru bersama- sama dengan peserta didik mengoreksi jawaban soal tersebut.
k) Guru meberikan penguatan serta menyimpulkan materi yang telah
disampaikan
l) Guru menutup dengan salam.
6) Metode yang diterapkan : mind mapping
➢ Evaluasi: Setiap anak maju kedepan menjelaskan materi tentang perlawanan
abad ke-20
➢ Pendukung pelaksanaan siklus I
a) Antusiasme siswa karena pada proses pembelajaran menggunakan media yang
nyata, sehingga anak mengalami pengalaman secara langsung.
b) Antara siswa satu dengan yang lain saling kerjasama.
➢ Penghambat pelaksanaan siklus I
a) Pengelolaan waktu yang kurang optimal saat diskusi kelompok berlangsung.
b) Beberapa siswa belum paham tentang metode mind mapping.
➢ Hasil Belajar evaluasi siklus I
Tabel 4.4
Daftar Hasil Belajar Evaluasi IPS Siklus I
No Nama KKM Nilai Keterangan
1.
M Tri Aditya
65 65 Tuntas
62
2.
Abdul Haris Febriyanto
65 80 Tuntas
3.
Afifah Ratna Fauziah
65 65 Tuntas
4.
Annisa Isnaini H
65 70 Tuntas
5.
Ashfa Sariati
65 60 Tidak Tuntas
6.
Fajar Eka Nawawi
65 65 Tuntas
7.
Fattahi Risqiania
65 65 Tuntas
8.
Inna Syarifah
65 60 Tidak Tuntas
9.
Lu'luatin Nailissifa
65 80 Tuntas
10.
Maulida Rahmawati
65 65 Tuntas
11.
M Ardi Firmansyah
65 70 Tuntas
12.
M Faruq Aji
65 65 Tuntas
13.
M Hendrawan
65 60 Tidak Tuntas
14.
M Syafii Maarif
65 65 Tuntas
15.
M Syafi Aficena A
65 80 Tuntas
16.
M Viki Setyawan
65 65 Tuntas
17.
M Muslim Abiyyu
65 60 Tidak Tuntas
18.
Nabila Khoirunnisa
65 50 Tidak Tuntas
19.
Nazal Rizki Alvandi
65 60 Tidak Tuntas
20.
Rahmad Rido Yupito
65 65 Tuntas
21
Salwa Adinda F.Z
65 75 Tuntas
22
Silvia Rizki R
65 70 Tuntas
23
Syaltar Arzak Khoiron
65 60 Tidak Tuntas
24
Satria Rizki
65 60 Tidak Tuntas
63
Data di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang tuntas mencapai nilai tuntas
dengan KKM 65 adalah sebanyak 16 siswa atau 75% dan yang belum tuntas sebanyak
9 siswa atau 25%. Dari jumlah siswa yang ada di kelas V MI ASAS ISLAM
KALIBENING dengan nilai rata-rata kelasnya adalah 65,6.
b. Hasil Belajar Siklus II
➢ Kegiatan perencanaan siklus II
Kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan siklus II adalah: 1). Menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), 2). Menyiapkan bahan, media, dan
sumber pembelajaran, 3).Menyiapkan alat evaluasi.Dokumen-dokumen pembelajaran
tersebut terlampir dalam lampiran.
➢ Proses pembelajaran siklus II
1) Pelaksanaan: Proses pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Rabu 18
februari 2017 selama 70 menit.
2) Bahan pembelajaran: materi peranan sumpah pemudadalam mempersatukan
indonesia
3) Siswa yang hadir: 25 siswa (100%).
25
Khoirul Anam
65 60 Tidak Tuntas
Jumlah nilai
1640
Rata-rata nilai kelas
65,6
64
4) Alat dan sumber pembelajaran: kertas asturo, selotip, gambar tokoh perlawanan
abad k-20, buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial kelasV,pusat perbukuan. Hal:
113-120.
5) Kegiatan pokok pembelajaran:
a) Guru memulai pelajaran dengan salam, do’a dan sapaan kepada siswa.
b) Guru melakukan ice breaking untuk mengendorkan syaraf siswa.
c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
d) Siswa membaca intensif materi tentangperanan sumpah pemuda dalam
mempersatukan indonesia
e) Guru menjelaskan materi peranan sumpah pemudadalam mempersatukan
indonesia
f) Siswa diminta membuat mind mapping dengan bentuk sesuai dengan
keinginan dan imajinasi peserta didik.
g) Guru memberikan kesempatan pada pesrta didik untuk bertanya berkaitan
dengan materi yang disampaikan.
h) Guru membagikan soal kepada peserta didik.
i) Guru bersama- sama dengan peserta didik mengoreksi jawaban soal tersebut.
j) Guru meberikan pengautan serta menyimpulkan materi yang telah
disampaikan
k) Guru menutup dengan salam.
6) Metode yang diterapkan: mind mapping.
➢ Evaluasi: Setelah guru menjelaskan siswa di minta untuk maju kedepan
menyampaikan materi yang telah guru sampaikan.
65
➢ Pendukung pelaksanaan siklus II
a) Hasil belajar siswa pada siklus I yang meningkat dari pembelajaran IPS
sebelumnya membuat siswa semakin termotivasi.
b) Upaya mencapai hasil belajar IPS bagi siswa relatif tinggi.
➢ Penghambat pelaksanaan siklus II
1) Siswa belum paham pengertian mind mapping
➢ Hasil Belajar evaluasi siklus II
Tabel 4.5
Daftar Hasil Belajar evaluasi IPS siklus II
No Nama KKM Nilai Keterangan
1.
M Tri Aditya
65 65 Tuntas
2.
Abdul Haris Febriyanto
65 80 Tuntas
3.
Afifah Ratna Fauziah
65 65 Tuntas
4.
Annisa Isnaini H
65 70 Tuntas
5.
Ashfa Sariati
65 60 Tidak Tuntas
6.
Fajar Eka Nawawi
65 65 Tuntas
7.
Fattahi Risqiania
65 65 Tuntas
8.
Inna Syarifah
65 60 Tidak Tuntas
9.
Lu'luatin Nailissifa
65 80 Tuntas
10.
Maulida Rahmawati
65 65 Tuntas
11.
M Ardi Firmansyah
65 70 Tuntas
12.
M Faruq Aji
65 65 Tuntas
13.
M Hendrawan
65 60 Tidak Tuntas
66
Data di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang mencapai nilai tuntas dengan
KKM 65 adalah sebanyak 22 siswa atau 88% dan yang tidak tuntas mencapai 3 siswa
atau 12% Dari jumlah siswa yang ada di kelas V MI asas islam kalibening dengan
nilai rata-rata kelasnya adalah 69. Tetapi nilai pada siklus II ini, peneliti belum puas
dengan hasilnya karena masih ada beberapa siswa yang belum benar-benar paham.
c. Hasil Belajar Siklus III
➢ Kegiatan perencanaan siklus III
Kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan siklus III adalah: 1).
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), 2). Menyiapkan bahan,
14.
M Syafii Maarif
65 65 Tuntas
15.
M Syafi Aficena A
65 75 Tuntas
16.
M Viki Setyawan
65 65 Tuntas
17.
M Muslim Abiyyu
65 75 Tuntas
18.
Nabila Khoirunnisa
65 70 Tuntas
19.
Nazal Rizki Alvandi
65 80 Tuntas
20.
Rahmad Rido Yupito
65 65 Tuntas
21
Salwa Adinda F.Z
65 75 Tuntas
22
Silvia Rizki R
65 70 Tuntas
23
Syaltar Arzak Khoiron
65 75 Tuntas
24
Satria Rizki
65 70 Tuntas
25
Khoirul Anam
65 70 Tuntas
Jumlah nilai 1725
Rata-rata nilai kelas 69
67
media, dan sumber pembelajaran, 3).Menyiapkan alat evaluasi.Dokumen-dokumen
pembelajaran tersebut terlampir dalam lampiran.
➢ Proses pembelajaran siklus III
1) Pelaksanaan: Proses pembelajaran siklus III dilaksanakan pada hari sabtu
tanggal selama 70 menit.
2) Bahan pembelajaran: materi Perjuangan Pada Masa Penjajahan dan Pergerakan
Nasional.
3) Siswa yang hadir: 25 siswa (100%).
4) Alat dan sumber pembelajaran: kertas asturo, selotip, gambar tokoh perlawanan
abad k-20, buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial kelasV,pusat perbukuan. Hal:
113-120.
5) Kegiatan pokok pembelajaran:
a) Guru memulai pelajaran dengan salam, do’a dan sapaan kepada siswa.
b) Guru melakukan ice breaking untuk mengendorkan syaraf siswa.
c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
d) Siswa membaca intensif materi tentangPerjuangan Pada Masa Penjajahan
dan Pergerakan Nasional
e) Guru menjelaskan materi Perjuangan Pada Masa Penjajahan dan
Pergerakan Nasional
f) Siswa diminta membuat mind mapping dengan bentuk sesuai dengan
keinginan dan imajinasi peserta didik.
g) Guru memberikan kesempatan pada pesrta didik untuk bertanya berkaitan
dengan materi yang disampaikan.
68
h) Guru membagikan soal kepada peserta didik.
i) Guru bersama- sama dengan peserta didik mengoreksi jawaban soal
tersebut.
j) Guru meberikan penguatan serta menyimpulkan materi yang telah
disampaikan
k) Guru menutup dengan salam.
6) Metode yang diterapkan:Mind Mapping.
➢ Evaluasi: ketika siswa maju ke depan kelas menjelaskan materi
merupakan evaluasi dari proses pembelajaran yang berlangsung dari siklus
I sampai siklus III.
➢ Pendukung pelaksanaan siklus III
a) Respon positif siswa setiap mendapat penjelasan materi dari guru.
b) Nilai hasi belajar siswa yang mengalami peningkatan memacu siswa dalam
pembelajaran IPS
➢ Penghambat pelaksanaan siklus III.
a) Penghambat dalam pelaksanaan siklus III ini adalah ada satu dua siswa yang
masih memerlukan pantauan dan bimbingan individual.
➢ Hasil Belajar evaluasi siklus III
Tabel 4.6
Daftar Hasil Belajar evaluasi IPS siklus III
No Nama KKM Nilai Keterangan
69
1.
M Tri Aditya
65 65 Tuntas
2.
Abdul Haris Febriyanto
65 80 Tuntas
3.
Afifah Ratna Fauziah
65 65 Tuntas
4.
Annisa Isnaini H
65 70 Tuntas
5.
Ashfa Sariati
65 65 Tuntas
6.
Fajar Eka Nawawi
65 65 Tuntas
7.
Fattahi Risqiania
65 65 Tuntas
8.
Inna Syarifah
65 70 Tuntas
9.
Lu'luatin Nailissifa
65 80 Tuntas
10.
Maulida Rahmawati
65 80 Tuntas
11.
M Ardi Firmansyah
65 70 Tuntas
12.
M Faruq Aji
65 70 Tuntas
13.
M Hendrawan
65 75 Tuntas
14.
M Syafii Maarif
65 65 Tuntas
15.
M Syafi Aficena A
65 80 Tuntas
16.
M Viki Setyawan
65 70 Tuntas
17.
M Muslim Abiyyu
65 70 Tuntas
18.
Nabila Khoirunnisa
65 75 Tuntas
19.
Nazal Rizki Alvandi
65 70 Tuntas
20.
Rahmad Rido Yupito
65 65 Tuntas
21
Salwa Adinda F.Z
65 75 Tuntas
22
Silvia Rizki R
65 70 Tuntas
23
Syaltar Arzak Khoiron
65 75 Tuntas
70
24
Satria Rizki
65 65 Tuntas
25
Khoirul Anam
65 70 Tuntas
Jumlah nilai 1770
Rata-rata nilai kelas 70,8
71
Data di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang mencapai nilai tuntas dengan
KKM 65 adalah sebanyak 25 siswa atau 100%. Dari jumlah siswa yang ada di kelas
V MI ASAS ISLAM KALIBENING dengan nilai rata-rata kelasnya adalah 70,8.Nilai
pada siklus III ini, peneliti puas dengan hasilnya karena masih hampir semua siswa
benar-benar paham dengan materiPerjuangan Pada Masa Penjajahan dan Pergerakan
Nasional.
3. Refleksi
a. Refleksi Siklus I
Hasil belajar siklus I ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran meningkat. Siswa terlihat antusias dalam melaksanakan proses
pembelajaran metode mind mapping. Guru berperan sebagai fasilitator, pembimbing dan
motivator, pusat pembelajaran berada pada siswa. Metode mind mappingini membuat
semua siswa aktif karena dalam pembelajaran siswa-siswa terlihat aktif dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru..
Selama pengamatan berlangsung masih ditemukan masalah-masalah, yaitu;
c. Pengelolaan waktu yang kurang optimal saat diskusi kelompok berlangsung.
d. Beberapa siswa belum paham tentang metode mind mapping.
Dengan adanya masalah-masalah tersebut, maka peneliti akan melakukan tindakan
pada siklus II untuk memperbaiki hasil belajar pada siklus I.
b. Refleki Siklus II
Hasil belajar siklus II ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran meningkat. Peserta didik terlihat sangat antusias dalam melaksanakan
proses pembelajaranm metode mind mapping. Guru berperan sebagai fasilitator,
72
pembimbing dan motivator, pusat pembelajaran berada pada siswa. Metode Mind
mapping membuat semua siswa aktif. Berdasarkan unjuk kerja dan perolehan nilai
dapat diketahui bahwa nilai yang didapatkan lebih baik daripada saat siklus I.
c. Refleki Siklus III
Hasil belajar siklus III ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran meningkat. Siswa terlihat antusias dalam melaksanakan proses
pembelajaran metode mind mapping . Guru berperan sebagai fasilitator, pembimbing dan
motivator, pusat pembelajaran berada pada siswa. Metode mind mapping ini membuat
semua siswa aktif karena dalam pembelajaran siswa-siswa terlihat aktif dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru.
Pada siklus III banyak mengalami peningkatan dan perubahan dalamproses
pembelajaran diantaranya:
a) Siswa sangat senang mengikuti pembelajaran dengan metode mind mapping
b) Siswa aktif saat pembelajaran berlangsung
c) Suasana kelas sangat kondusif dan menyenangkan
d) Banyak siswa nilainya mencapai KKM
73
B. Pembahasan hasil penelitian
Tabel 4.7
Hasil Penelitian
No Nama KKM Siklus1 Siklus 2 Siklus 3
1.
M Tri Aditya
65 65 65 65
2.
Abdul Haris Febriyanto
65 80 80 80
3.
Afifah Ratna Fauziah
65 65 65 65
4.
Annisa Isnaini H
65 70 70 70
5.
Ashfa Sariati
65 60 60 65
6.
Fajar Eka Nawawi
65 65 65 65
7.
Fattahi Risqiania
65 65 65 65
8.
Inna Syarifah
65 60 60 70
9.
Lu'luatin Nailissifa
65 80 80 80
10.
Maulida Rahmawati
65 65 65 80
11.
M Ardi Firmansyah
65 70 70 70
12.
M Faruq Aji
65 65 65 70
13.
M Hendrawan
65 60 60 75
14.
M Syafii Maarif
65 65 65 65
15.
M Syafi Aficena A
65 80 75 80
16.
M Viki Setyawan
65 65 65 70
17.
M Muslim Abiyyu
65 60 75 70
74
18.
Nabila Khoirunnisa
65 50 70 75
19.
Nazal Rizki Alvandi
65 60 80 70
20.
Rahmad Rido Yupito
65 65 65 65
21
Salwa Adinda F.Z
65 75 75 75
22
Silvia Rizki R
65 70 70 70
23
Syaltar Arzak Khoiron
65 60 75 75
24
Satria Rizki
65 60 70 65
25
Khoirul Anam
65 60 70 70
Jumlah nilai 1640 1725
1770
Rata-rata nilai kelas 65,6 69
70,8
75
Setelah dilakukan berbagai kegiatan mulai dari kegiatan pra siklus sampai diberikan
tindakan pada siklus I, siklus II, dan siklus III, banyak hal yang terjadi pada proses kegiatan
pembelajaran. Pada kegiatan observasi di dapatkan bahwa siswa belum sepenuhnya mengikuti
proses pembelajaran di karenakan guru kurang melibatkan siswa dalam menggunakan media
pembelajaran dan banyak menggunakan ceramah. Oleh karena itu, hasil pada observasi ini
dijadikan acuan dalam membuat RPP pada siklus I. Penyusunan RPP siklus I dirancang oleh guru
dan peneliti, dalam siklus I ini siswa kurang mengikuti proses pembelajaran karena dalam satu
kelompok hanya ada beberapa media jadi tidak semua anak memegang media yang ada. Hal ini
menyebabkan siswa kurang paham dengan pelajaran yang sedang berlangsung. Hasil pada siklus
I menjadi acuan RPP pada siklus II, pada proses pembelajaran siklus II, siswa sudah mengikuti
kegiatan dalam pembelajaran dan hasilnya siswa paham dengan materi pelajaran yang dipelajari
dan hasil prestasinya meningkat tapi dengan rata-rata yang masih belum memuaskan peneliti. Oleh
karena itu peneliti melakukan siklsu III. Pada siklus ini, dilakukan evaluasi dari materi awal sampai
akhir dan hasilnya menunjukkan prestasi yang meningkat dan menunjukan bahwa pendekatan
yang digunakan dalam penelitian ini berhasil. Berikut data hasil penelitian pada observasi, siklus
I, siklus II, dan siklus III pada pelajaran IPS perjuangan pada masa penjajahan dan pergerakan
nasional.
76
Tabel 4.8
NilaiIPS Siswa
Rekapitulasi data perolehan nilai siswa dari observasi, siklus I, siklus II dan siklus III di
atas dapat digambarkan pada perubahan perolehan nilai dengan gambar diagram di bawah ini:
Gambar 4.1 DiagramNilai IPS Siswa
Berdasarkan data tabel atau diagram di atas dapat diketahui bahwa dari observasi
sampai setiap siklus siswa mengalami perubahan dalam meningkatkan hasil pembelajaran.
Rata-rata kelas yang diperoleh kelas V juga meningkat pada observasi rata-rata kelas
mencapai 61,2dengan siswa yang tuntas dengan nilai ≥65 mencapai 11 siswa dan siswa
yang mendapat nilai ≤65 atau belum tuntas ada 14 siswa.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
observasi
Siklus1
Siklus 2
Siklus 3
77
Rata-rata ini didapatkan pada pembelajaran sebelum diberi metode mind mapping,
untuk itu mulai pada siklus I diberi metode mind mappingdan hasilnya menunjukan
peningkatan. Pada siklus I rata-rata kelas mencapai 65 dengan siswa yang tuntas dengan
nilai ≥65 mencapai 16 siswa dan siswa yang mendapat nilai ≤65 atau belum tuntas ada 9
siswa, yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang belum tuntas adalah
siswa dilibatkan secara individu dalam proses pembelajaran pada siklus II meskipun sudah
ada kelompok belajar. Pelibatan siswa secara individu pada siklus II diharapkan dapat
berjalan dengan baik, sehingga siswa yang belum tuntas dapat meningkatkan hasil
belajarnya dan siswa yang sudah tuntas dapat mempertahankan dan meningkatkan
ketuntasan belajarnya.
Siklus II mengalami peningkatan dengan rata-rata kelas meningkat menjadi 69. Siswa yang
tuntas dengan mendapat nilai ≥65 bertambah mencapai 22 siswa dan siswa yang mendapat
nilai ≤65 atau belum tuntas 3 siswa. Tapi pada siklus II ini peneliti belum merasa puas dengan
nilai yang di hasilkan oleh siswa, untuk itu dilakukan siklus III dengan cara memberikan
pengulangan dan evaluasi.
Siklus III rata-rata kelas telah mencapai 70,8 siswa yang tuntas dengan nilai ≥65 mencapai
25 siswa.Yang perlu dilakukan guru denagn memberinya latihan/unjuk kerja siswa untuk maju
kedepan kelas menjelaskan materi yang sudah dipelajari
Sedangkan perbandingan prosentase ketuntasan yang diperoleh siswa kelas V dapat dilihat
dalam tabel dibawah ini:
78
Tabel 4.9
Prosentase rata-rata hasil belajar siswa
No Pelaksanaan
Penelitian
Jumlah Rata-
rata
kelas
% Ketuntasan
Tuntas Belum
tuntas
1 Observasi 1530 61,2 55 11 14
2 Siklus I 1640 65,6 75 15 9
3 Siklus II 1725 69 88 20 3
4 Siklus III 1770 70,8 100 20 -
Tabel 4.10 yaitu tentang prosentase hasil belajar siswa dapat digambarkan dalam diagram
dibawah ini:
Gambar 4.2prosentase rata-rata hasil belajar siswa
Rekapitulasi presentase ketuntasan yang diperoleh dari oservasi sampai setiap siklus juga
mengalami peningkatan.Kriteria yang digunakan peneliti dalam penelitian materi Perjuangan
Pada Masa Penjajahan dan Pergerakan Nasional melalui metode mind mappingyaitu apabila
56
58
60
62
64
66
68
70
72
Observasi Siklus I Siklus II Siklus III
prosentase
prosentase
79
presentase ketuntasan klasikal mencapai ≥ 80% maka penelitian dikatakan berhasil. Pada
presentase ketuntasan yang diperoleh baru mencapai 55% dengan siswa yang tuntas dengan
indikator keberhasilan ≥65 mencapai 11 siswa.Siklus I siswa yang tuntas meningkat menjadi
16 siswa dengan presentase 75%.Siklus II siswa yang tuntas meningkat menjadi 22 siswa
dengan presentase 88%, tetapi karena rata-rata nilainya masih kurang bagi peneliti maka
dilakukan siklus III.Siklus I siswa yang tuntas 25 siswa dengan presentase 100% dan rata-rata
nilai kelasnya memuaskan.Karena pada siklus III sudah mencapai indikator yang ditetukan
dan rata-rata nilai kelas memuaskan maka tidak perlu diadakan penelitian lagi. Penelitian
menggunakan metode mind mapping dikatakan berhasil dengan baik karena presentase sudah
melebihi indikator keberhasilan yang ditentukan peneliti.
Ada empat pilar yang perlu diberdayakan agar siswa nantinya mampu untuk berbuat untuk
memeperkaya pengalaman belajarnya (learning to do) dengan meningkatkan interaksi dengan
lingkungan fisik, sosial maupun budaya sehingga mampu membangun pemahaman (learning
to know).Dengan demikian, siswa dapat membangun pengetahuan dan kepercayaan dirinya
(learning to be).Kesempatan untuk berinteraksi dengan individu maupun kelompok yang
bervariasi (learning to live together).
Penggunaan metode mind mapping ini ternyata siswa dapat mengikuti proses pembelajaran
dan secara aktif terlibat secara langsung dan dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
guru dengan baik. Prestasi belajar dapat diperoleh sesudah mengikuti proses belajar. Proses
adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan
prestasi belajar adalah kemampuam-kemampuan secara kognitif, afektif dan psikomotorik
yang di capai siswa.
80
Meningkatnya hasil belajar siswa tersebut disebabkan metode mind mapping mampu
membuat siswa mengalami secara langsung proses pembelajaran. Selain itu aktivitas siswa
dalam proses mampu membuat siswa berpikir kritis, membangun sendiri pemahamannya
sehingga ketika permasalahan yang baru diberikan, siswa mampu menyelesaikannya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPS siswa dapat ditingkatkan
melalui metode mind mapping Hasil analisis tindakan ini mendukung hipotesis tindakan yang
diajukan yaitu melalui metode mind mapping pada siswa kelas V MI Asas Islam Kalibening
Kota Salatiga semester II tahun pelajaran 2016/2017.
81
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan berbagai pembahasan yang telah diperoleh, dapat
disimpulkan bahwa penerapan metode mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar IPS
materi Perjuangan Masa Penjajahan dan Pergerakan Nasionalpada siswa kelas V MI Asas
Islam Kalibening, Kecamatan TingkirKota Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017. Peningkatan
hasil belajar siswa tersebut dapat dibuktikan dari nilai hasil belajar siswa mulai dari sebelum
tindakan presentase siswa yang tuntas KKM adalah sebanyak 11 siswa atau 45%, dan yang
belum tuntas adalah 14 siswa atau 56%. Pada siklus II presentase siswa yang mencapai nilai
KKM adalah 22 siswa atau 88% dan yang belum tuntas sebanyak 3 siswa atau 12%.
Selanjutnya pada siklus III presentase siswa yang telah mencapai nilai KKM adalah sebanyak
25 siswa atau 100%.
B. Saran
Setelah melakukan penelitian ini, peneliti dapat menyampaikan beberapa saran sebagai
berikut :
1. Bagi guru
a. Pembelajaran dengan metode mind mapping diharapkan menjadi alternatif dalam
kegiatan belajar mengajar pembelajaran IPS. Siswa dapat lebih aktif belajar karena
situasi pembelajaran yang menyenangkan, bervariasi dan kreatif.
b. Guru sebaiknya menerapkan metode mind mapping pada pelajaran IPS untuk
meningkatkan hasil belajar IPS.
82
2. Bagi siswa
a. Hendaknya para siswa lebih menyadari untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
b. Metode mind mapping dapat meningkatkan motivasi belajar agar hasil belajar yang
diperoleh semakin meningkat.
3. Bagi sekolah
Sekolah hendaknya selalu memberi dorongan kepada para guru yang menggunakan
metode pembelajaran yang bersifat kreatif dan inovatif dengan memberikan fasilitas sarana
dan prasarana yang dibutuhkan dan mendukung.
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas: untuk Guru SD, SLB dan TK.
Bandung: Yama Widya
Arikunto,Suharsimi.2007.Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: PT. Bumi Aksara
Asnawir, H. Usman,Basyirudin. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta:CiputatPress.
Djamarah, Syaiful bahri.2011. Psikologi Belajar: Edisi II. Jakarta : PT Rineka
Cipta.
Hasbullah, 2009.Dasar- dasarilmu pendidikan :Umum dan agama islam. Jakarta:
Rajawali Pers.
Huda, Miftahul.2014.Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran: Isu –Isu Me
TodisDan Paradigmatis.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kastolani.2014. Model Pembelajaran Inovatif: Teori Dan Aplikasi. Salatiga: Stain
Salatiga Press
Melvin L Siberman,2011. Active Learning.101 cara belajar siswa aktif. Bandung:
Nuansa.
Mulyasa,E.2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan:Kemandi
rianGuru dan Kepala Sekolah.Jakarta: Bumi Aksara
Rasimin,2012.Pembelajaran IPS.Salatiga: STAIN salatiga Press
Rusman, 2011. Model – Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Rusmono.2012.Strategi Pembelajaran Dengan Problem Based Learning Itu Perlu
Meningkatkan Profesionalitas Guru.Bogor: Ghalia Indonesia
Sams, Rosma Hartiny.2010. Model penelitian tindakan kelas ( PTK). Yogyakarta:
Teras
Slavin,E Robert. Cooperative Learning: Teori, Riset Dan Praktik. Bandung: Nusa
Media
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning : Teori Dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Suyadi,2012.Buku panduan Guru Profesional : penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Dan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS).Yogyakarta: ANDI Yogyakarta
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Taniredja, Tukiran.2012. Model – Model Pembelajaran Inovatif. Bandung:
Alfabeta
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Sekolah : MI Asas Islam Kalibening
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/ semester : V/II
Alokasi waktu : 2 X 35 menit
A. Standar Kompetensi
- Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia
B. Kompetensi Dasar
- Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada penjajahan Belanda dan Jepang
C. Tujuan Pembelajaran
- Siswa dapat menjelaskan perjuangan para tokoh pejuang pada penjajahan Belanda dan
Jepang
D. Indikator
- Menghargai jasa dan peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan
Indonesia
- Menyebutkan nama- nama tokoh pejuang pada penjajahan Belanda dan Jepang
E. Materi Pembelajaran
a. Perlawanan pada abad ke- 20 (kelas V IPS)
b. SumpahPemuda
c. MasaKependudukanJepang
MATERI
A. PERLAWANAN PADA ABAD KE- 20
Pada tahun 1900, di saat bangsa indonesia mulai terbuka dalam berpikir, maka cara
perjuangan untuk merebut kemerdekaan juga mulai menggunakan pendekatan
organisasi pergerakan, hal itu did dukung juga oleh perubahan kebijakan dari penjajah
Belanda dengan mengizinkan berdirinya sekolah pribumi. Sejarah mencatat beberapa
organisasi pergerakan kemerdekaan yang mempengaruhi perjalanan bangsa Indonesia
sampai dengan tercapainya kemerdekaan Indonesia.
Adapun organisasi pergerakan tersebut antara lain adalah Budi Utomo, Sarekat
Islam, Muhamadiyah, Gerakan Pemuda, Taman Siswa, Gerakan Wanita, Partai
Nasional Indonesia (PNI), dan Gerakan Buruh.
Sejarah bangsa Indonesia mencatat beberapa tokoh bangsa indonesia dengan segala
perjuangan dan pengorbanannya. Mereka merelakan berbagai kepentingan pribadinya
untuk membela rakyat. Tokoh- tokoh tersebut antara lain sebagai berikut :
1) Raden Ajeng Kartini
R.A. Kartini adalah putri Bupati Jepara, Raden Mas Ario Adipati
Sostroningrat. Di lahirkan tanggal 21 April 1879 di mayong kabupaten Jepara.
Beliau adalah perintis kemajuan wanita Indonesia dengan perjuangan emansipasi
wanita. Beliau mempunyai cita- cita mengangkat derajat kaum wanita agar
mempunyai hak dan kecakapan yang sama dengan kaum pria. Beliau berkeinginan
untuk sekolah, m di larang oleh orang tuanya.
Sebagai seorang gadis, beliau harus menjalani masa pingitan sampai masa
pernikahan. Hal ini merupakan kewajiban yang harus dijalani oleh setiap
perempuan pada masa itu.
Kegemaran beliau dalah membaca. Dengan membaca pikiran beliau menjadi
terbuka lebar. R.A. Kartini dapat membandingkan kemajuan yang di capai wanita
yang ada di negeri barat dengan wanita di Indonesia. Sejak saat itulah timbul
niatannya untuk mendirikan sekolah bagi kaum wanita. Kebersamaan dengan itu,
ayahnya meminta agar R.A. Kartini menikah dengan Bupati Rembang yang
bernamaAdipatiJoyodiningrat.
Untung saja, R.A. Kartini mendapat suami yang baik, beliau menikah dengan orang
yang memahami betul keinginanya, sebagai permulaan di bukalah sekolah kartini
di rumahnya. Selanjynta, bermunculan sekolah kartini di berbagai daerah, seperti
di Semarang, Yogyakarta, Solo, Malang, Madiun, Cilacap, dan lain- lain.
Sejak muda R.A.Kartini selalu melakukan korespondensi dengan teman-
temannya di negeri Belanda, di dalam suratnya, R.A.Kartini selalu menuliskan
keinginannya untuk memajukan kaum wanita di Indonesia. Sekarang, isi surat-
suratnya itu di terbikan dalam sebuah buku yang berjudul Habis Gelap Terbitlah
Terang.
R.A.Kartini meninggal pada tanggal 17 September 1904 dalam usianya yang masih
muda yaitu 25 tahun. Sebagai penghargaan dan penghormatan kepada Beliau,
setiap tanggal 21 April di peringati hari Kartini.
2) Dewi Sartika
Dewi Sartika adalah putri dari Raden Rangga Somanagara dan Raden Ayu
Rajapermas. Lahir pada tanggal 4 Desember 1884 di cicalengka, Jawa Barat. Beliau
merupakan tokoh perempuan Indonesia. Selama hidupnya, ia berusaha
memperjuangkan kemajuan kaum wanita indonesia agar memiliki kedudukan dan
derajat yang sama dengan kaum pria. Sejak itulah, beliau bercita- cita ingin
mendirikan sekolah perempuan.
Akhirnya cita- cita beliau tersebut dapat di capai pada usia ke- 18 tahun. Tepatnya
dengan mendirikan sakola istri(sekolah perempuan) pada tanggal 16 Januari 1904.
Pada tahun 1910, sekolah itu berganti nama menjadi skola kautamaan istri.
Gerakan yang dilakuakan beliau didikuti oleh tokoh- tokoh lain di Jawa Barat dan
Sumatera.
3) Ki Hajar Dewantara
Nama lain dari beliau adalah Suwardi Suryaningrat. Lahir pada tanggal 2
Mei 1889 dan di besarkan di lingkungan kelarga bangsawan Yogyakarta. Bersama
dengan Douwes Dekker dan Dr. Cipto Mangunkusumo, beliau mendirikan indische
partij. Beliau pernah di buang ke negeri Belanda pada tahun 1913 selama 6 tahun.
Pada saat itulah beliau banyak mempelajari masalah- maslah pendidikan. Setelah
partainya mengalamai kemunduran, alat perjuangan beliau adlah melalui
jalur pendidikan. Menurutnya kemunduran, kemerosotan, dan
ketertinggalan rakyat Indonesia adlah masalah pendidikan yang belum di tangani
dengan baik.
Pada tahun 1992, beliau mendirikan Taman Siswa. Sekolah itu untuk mendidik
penduduk supaya menjadi warga negara yang mempunyai derajat dan semangat
kebangsaan. Semboyan dari Ki Hajar Dewantara adalah Ing Ngarso Sung Tulodo
Ing Madyo Mangun Karso Tut Wuri Handayani.Jerih payah beliau sangat dirasakan
oleh rakyat Indonesia dari saat memasuki masa kemerdekaan sampai sekarang.
4) Douwes Dekker
Beliau mempunyai nama panggilan Danudirdja Setiabudhi. Seorang Indo
keturunan campuran anatara Belanda dan Indonesia. Dilahirkan tanggal 8 Oktober
1879 di Pasuruan, Jawa Timur. Pada usia 18 tahun, beliau mulai bekerja menjadi
pegawai perkebunan. Sering terjadi perselisihan paham dengan atasannya yang
lebih banyak mendapatkan tekanan dari membela pemerintah Hindia Belanda.
Sementara Douwes Dekker sendiri ingin membela kepentingan buruh pribumi.
Setelah keluar dari pekerjaannya, beliau menjadi wartawan dan pimpinan redaksi
surat kabar De Ekspress dan Het Tijdchrif. Melalui media tersebut, beliau
menyerukan kaum Indo dan kaum pribumi untuk bersatu bersama- sama menentang
penjajahan Belanda.
Pada tanggal 25 Desember 1912, ia bersama dengan teman- temannya, yaitu Dr.
Cipto Mangunkusumo dan Ki Hajar Dewantara mendirikan partai politik yang
bernama Indische partij. Akan tetapi sangat disayangkan, beliau dibuang dianggap
membahayakan pemerintah kolonial Belanda. Beliau dibuang dengan tokoh
organisasi lainnya. Beliau meninggal di Bandung pada tahun 1949.
5) Haji Samanhudi
Nama kecil adalah Sudarno Nadi, dilahirkan di solo pada tahun 1886. Beliau
belajar agama sambil berdagang batik. Pada tahun 1911, terjadi persaingan yang
tidak sehat antara perdagangan pribumi dan pedagang Cina. Pedagang pribumi
sering mendapat tekanan dari pemerintah Belanda, sedangkan pedagang
CinamendapatbantuandariBelanda.
Melihat keadaan yang demikian, Haji Samanhudi menghimpun kekuatan di bidang
perdagangan dan agama. Pada tahun 1911, beliau mendirikan serikat Dagang Islam
(SDI) di kota Solo. Anggota awalnya hanya terdiri atas pedagang batik Solo saja.
Lahinya SDI mendapatkan sambutan yang sangat luas. Dalam waktu yang sagat
singkat cabang-cabang SDI muncul di berbagai tempat di luar kota Solo. Pada
tanggal 10 September 1912, nama Serikat Dagang Islam di rubah menjadi Serikat
Islam (SI). Haji Samanhudi diangkat menjadi ketuanya sampai tahun 1914.
Sesudah itu, SI di pimpin oleh Haji Oemar Said Cokroaminoto.
Sejak tahun 1920, beliau tidak aktif lgi didalam kegiatan partai karena
kesehatannya sering terganggu. Namun perhatiannya terhadap perjuangan
pergerakan Nasional tidak pernah surut. Beliau meninggal pada tanggal 28
Desember 1956 di Klaten Jawa Tengah.
6) Muhammad Husni Tamrin
Dilahirkan di Jakarta tanggal 16 Februari 1894. Setelah tamat dari HBS
(setingkat SMP), beiau bekerja pada pemerintahan Belanda. Beliau sangat
memperhatikan kemajuan masyarakat Betawi (Jakarta) khususnya dan bangsa
Indonesia umumnya.
Pada tahun 1919, beliau menjadi anggota Dewankota Batavia (Jakarta). Di Dewan
kota, ia banyak menyuarakan kemajuan bagi banga Indonesia. Karena
kemampuannya, beliau diangkat menjadi wakil wali kota, namun tidak
menyurutkan kecamannya terhadap penjajahan Belanda yang menindas bangsa
Indonesia.
Tahun 1927, beliau diangkat menjadi anggota Volstraad (DPR) dan
membentuk fraksi nasional untuk memperkuat golongan nasional. Sebagai wakil
rakyat, beliau bersama Kusumo Utomo mengadakan peninjauan ke Sumatra untuk
meninjau nasib buruh perkebunan yang sangat menderita. Kegiatanya di partai
Indonesia Raya (parindra) menjadikan beliau di curigai oleh Belanda. Pada tahun
1939,beliau mengajukan mosi agar istilah Nederlands Indie diganti menjadikan
istilah Indonesia. Sebagai akibatnya, Belanda mengenakan tahanan rumah pada
tanggal 6 januari 1941. Beliau meninggal dunia karena sakit pada tanggal 11 januari
1941 dan dimakamkan di pemakaman karet, Jakarta.
7) Otto Iskandar
Dilahirkan di kota Bandung tanggal 31 Maret 1897. Pada masa belanda
beliau menamatkan pendidikan di sekolah guru. Kemudian menjadi guru SMA di
Purowrejo dan Banjarnegara, aktif didalam organisasi Budi Utomo di Pekalongan
dan menjadi wakil ketua Budi Utomo Pekalongan juga menjadi anggota Dewan
kota. Di lembaga inilah beliau mengkritik Belanda yang mengakibatkan
penderitaan bagi rakyat. Oleh karena itu, belau berselisih paham bahkan sampai
bertengkar hebat dengan residen pekalongan pada waktu itu.
Otto Iskandar pindah ke Jakarta dan mengajar di perguruan tinggi
Muhamadiyah. Ia aktif pula dalam kepengurusan paguyuban pasundan cabang
Jakarta. Berat usahanya, paguyuban pasundan banyak mendirikan sekolah.
Akhirnya beliau terpilih mejadi wakil rakyat dalam Volstraad. Pada bulan Oktober
1945, beliau di culik oleh sekelompok penghianat bangsa. Beliau tewas di bunuh
di daerah Mauk Banten tanggal 20 Desember 1945, makamnya kemudian di
pindahkan Bandung.
B. SUMPAH PEMUDA
Sumpahpemudaadalahsalahsatutonggaksejarah yang
pentingbagibangsaIndoesia.Sumpahpemudamerupakansuatupengajuandaripemuda
pemudibangasIndonesia.Mengikrarkansuatutanah air, satubangsa dan
satubahasa.Sumpahpemudadibacakanpadatanggal 28 Oktober 1928
hasilrumusandarikerapatan kongrespemuda- pemudiataukongrespemuda II
Indonesia yang hinggakinisetiaptahunnnyadiperingatisebagaihariSumpahPemuda.
KongrespemudaII dilaksanakantigasesi di
tigatempatberbedaolehorganisasiPerhimpunanPelajarPelajarIndoesia (PPPI) yang
beranggotakanpelajardariseluruhwilayah
Indonesia.Kongrestersebutdihadiriolehberbagaiwakilorganisasikepemudaanyaitu
Jong Java, Jong Batak, Jong Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islameiten
Bond, Jong Ambon, dsb.
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas
ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir
2
kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian
dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin
Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai berikut :
PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah
Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku
Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).
KEDUA: Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang
Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku
BerbangsaYangSatu,BangsaIndonesia).
KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa
Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung
BahasaPersatuan,BahasaIndonesia).
Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan
lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R.
Soepratman. Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928
pada media cetak surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang
menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang
oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus
menyanyikannya.
C. MASA PENDUDUKAN JEPANG
Pangkalan angkatan laut Amerika serikat di pearl Harbour [Hawaii] d oleh
tentara jepang pada tanggal 8 Desember 1941. Gubernur jenderal Hindia Belanda
Tjarda Van Starkenborgh menyatakan perang terhadap jepang. Bala tentara jepang
dengan cepat bergerak masduk ke wilayah Asia Tenggara. Untuk menghadapi
serangan Jepang tersebut dibentuklah ABDACOM [American British Dutch
Australian Command] dipimpin oleh jenderal Sir Archibald Wavell dan bermarkas
di Lembang Bandung. Namun kenyataannya,pada tanggal 8 maret 1942 pemerintah
Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Penyerahan ini
ditandatangani oleh Letnan Jenderal terpoten sebagai panglima
Angkatan perang Hindia Belanda kepada Letna Jenderal H.Imamura sebagai
pimpinan angkatan perang jepang. Semenjak,itu Jepang berkuasa di Indonesia.
kedatangan Jepang ke Indonesia oleh bangsa Indonesia semula disambut
dengan gembira sebagai bangsa pembebas penjajahan Belanda. Hal ini ditandai
dengan adanya pembebasan pemimpin pergerakan kemerdekaan oleh Jepang, yaitu
Ir.Soeksrno,Drs.Moh.Hatta dan Ki Hajar Dewantara. Selanjutnya,jepang memeras
rakyat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan hidup dan perang dengan Sekutu.
Caranya dengan mewajibkan rakyat Indonesia untuk menyerahkan kekayaan yang
dimilikinya dan memeras tenaga dan waktu. Rakyat Indonesia harus berkerja tanpa
adanya jaminan keselamatan dan perbekalan. Rakyat dipaksa membuat benteng-
benteng pertahanan, lubang-lubang persembunyiaan dan perlindungan serta goa-
goa untuk menyimpan perbekalan dan pertahanan Jepang. Selain itu, diterapkan
juga sistem kerja paksa dengan nama romusa.
Untuk membantu tentara Jepang dalam perang melawan sekutu,pemuda
Indonesia dikerahkan menjadi pembantu prajurit dengan sebutan Heiho Gatot
Mangkupraja mengusulkan pembentukan peta (pembela tanah Air) untuk menjaga
keadaan Indonesia dari serangan musuh (sekutu). Usul ini disetujui oleh Jepang.
Berduyun-duyunlah para pemuda Indonesia mendaftarkan diri untuk menjadi
tentara peta.
Selama di Indonesia, Jepang telah bertindak keterlaluan dan menyebabkan
segala aturan yang ada di masyarakat terinjak-injak. Mereka pun telah
menyebabkan penderitaan yang sangat berat, baik lahir maupun batin. Oleh karena
itu, timbullah perlawanan dari rakyat Indonesia. perlawanan
rakyat Indonesia ini dapat di golongkan dalam 3 bagian sebagai berikut;
4) Melalui perjuangan organisai yang di bentuk oleh Jepang, anatara lain ;
d. Perjuangan dari Gerakan 3A yang dipimpin oleh Syamsudin SH, tahun
1943
e. Putera (Perjuangan Pusat Tenaga Rakyat) yang dipimpin oleh Ir. Soekarno,
Dr. Moh Hatta, Ki Hajar Dewantara, Kiai Haji Mas Mansur tahun1943
f. Perjuangan Peta (Pembela Tanah Air) tanhun 1943
5) Melaui gerakan bawah tanah, yaitu perjuangan yang bertentangan dengan
kehendak pemerintah jepang, antara lain ;
e. Perjuangan yang dipimpin oleh Amir Sjarifudin tahun 1943
f. Perjuangan yang dipimpin oleh Sutan Sahrir tahun 1943
g. Perjuangan yang dipimpin Sukarni
h. Perjuangan yang dipimpin Ahmad Subarjo, SH tahun 1943
6) Perjuangan yang dilakukan rakyat, yaitu ;
e. Perjuangan rakyat Aceh yang dipimpin oleh Teungku Abdul Jalil tahun
1942
f. Perjuangan rakyat Karangampel Sindang Kabupaten Indramayu yang
dipimpin oleh Haji Hadriyan tahun 1944
g. Perjuangan rakyat Sukamanah Kabupaten Tasikmalaya yang dipimpin oleh
Haji Zaenal Mustofa tahun 1943
h. Perjuangan rakyat Blitar yang dipimpin oleh Supardi tanggal 14 Februari
1945
F. Metode Pembelajaran
- Ceramah
- Tanya Jawab
- Mind Mapping
G. Media
- Gambar- gambar tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
H. Sumber Belajar
- Buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V. Pusat Perbukuan. Hlm : 113- 120
I. Langkah- langkah pembelajaran
Waktu
1. Apersepsi
✓ Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama
dipimpin ketua kelas
✓ Guru memeriksa kehadiran, kerapian pakain siswa
dan mengecek kesiapan belajar siswa
✓ Guru mengenalkan diri kepada peserta didik
15 menit
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
✓ Guru menyampaikan kompetensi yang diharapkan
kepada peserta didik
✓ Guru menyampaikan materi tentang perlawanan
pada abad ke- 20
✓ Guru menyuruh siswa untuk membaca materi secara
singkat
✓ Guru menjelaskan tentang materi perlawanan pada
abad ke – 20 melalui metode Mind Mappingyang
ditempel didepan
✓ Guru memberikan contoh- contoh gambar tentang
tokoh – tokoh para pejuang pada masa abad ke – 20
✓ Siswa mendengarkan penjelasan guru
✓ Siswa disuruh membuat Mind Mappingdengan
bentuk sesuai dengan keinginan dan imajinasi
peserta didik
b. Elaborasi
✓ Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya yang berkaitan dengan materi yang
telah di sampaikan
45 menit
2
✓ Guru membagikan soal kepada peserta didik
✓ Guru bersama- sama dengan peserta didik
mengoreksi jawaban soal tersebut
c. Konfirmasi
✓ Guru bertanya kepada peserta didik tentang hal yang
belum dipahami
✓ Guru memberikan jawaban yang benar kepada
peserta didik, memberikan penguatan serta
menyimpulkan materi yang telah di sampaikan
3. Penutup
a. Guru menyimpulkan materi yang telah di sampaikan
b. Guru memberikan komentar terhadap aktifitas peserta
didik saat mengikuti pelajaran
c. Guru memberitahu materi yang akan datang
d. Guru meminta peserta didik untuk belajar materi yang
akan datang
e. Guru menutup dengan salam
10 menit
J. Penilaian
1. Jenis / teknik penilaian
a. Tes tertulis berbentuk uraian
2. Instrumen penilaian
Tes tertulis
1. Tulisan R.A.Kartini yang di kumpulkan dan akhirnya di terbitkan menjadi buku
berjudul...........
2. Tanggal berapa R.A.Kartini di lahirkan......
3. Cita – cita apa yang diinginkan oleh R.A.Kartini......
4. Tanggal berapa Dewi Sartika dilahirkan.........
5. Sekolah perempuan Dewi Sartika didirikan tanggal.....
6. Siapakah nama lain dari Ki Hajar Dewantara........
7. Bagaimanakah semboyan Ki Hajar Dewantara......
8. Siapa nama panggilan Douwes Dekker......
9. Nama partai politik yang didirikan oleh Douwes Dekker adalah....
10. Tahun berapa Ki Hajar Dewantara mendirikan taman siswa.......
jawaban
a. habis gelap terbitlah terang
b. 21 april 1879 di mayong
c. mengangkat derajat kaum perempuan
d. 4 desember 1884 di cicalengka
e. 16 januari 1904
f. suwardi suryaningrat
g. ing ngarso sung tulodo ing madyo mangun karso tut wuri handayani
h. danu dirdja setiabudhi
i. indische partij
j. tahun 1922
Skor Penilaian
Nilai = jumlah benar x 10 = 100
2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Sekolah : MI Asas Islam Kalibening
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/ semester : V/II
Alokasi waktu : 2 X 35 menit
A. Standar Kompetensi
- Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia
B. Kompetensi Dasar
- Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada penjajahan Belanda dan Jepang
C. Tujuan Pembelajaran
- Siswa dapat menjelaskan perjuangan para tokoh pejuang pada penjajahan Belanda dan
Jepang
D. Indikator
- Menghargai jasa dan peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan
Indonesia
- Menyebutkan nama- nama tokoh pejuang pada penjajahan Belanda dan Jepang
E. Materi Pembelajaran
a) Perlawanan pada abad ke- 20 (kelas V IPS)
b) SumpahPemuda
c) MasaKependudukanJepang
MATERI
A. PERLAWANAN PADA ABAD KE- 20
Pada tahun 1900, di saat bangsa indonesia mulai terbuka dalam berpikir, maka
cara perjuangan untuk merebut kemerdekaan juga mulai menggunakan pendekatan
organisasi pergerakan, hal itu did dukung juga oleh perubahan kebijakan dari
penjajah Belanda dengan mengizinkan berdirinya sekolah pribumi. Sejarah
mencatat beberapa organisasi pergerakan kemerdekaan yang mempengaruhi
perjalanan bangsa Indonesia sampai dengan tercapainya kemerdekaan Indonesia.
Adapun organisasi pergerakan tersebut antara lain adalah Budi Utomo, Sarekat
Islam, Muhamadiyah, Gerakan Pemuda, Taman Siswa, Gerakan Wanita, Partai
Nasional Indonesia (PNI), dan Gerakan Buruh.
Sejarah bangsa Indonesia mencatat beberapa tokoh bangsa indonesia dengan
segala perjuangan dan pengorbanannya. Mereka merelakan berbagai kepentingan
pribadinya untuk membela rakyat. Tokoh- tokoh tersebut antara lain sebagai
berikut :
1) Raden Ajeng Kartini
R.A. Kartini adalah putri Bupati Jepara, Raden Mas Ario Adipati
Sostroningrat. Di lahirkan tanggal 21 April 1879 di mayong kabupaten Jepara.
Beliau adalah perintis kemajuan wanita Indonesia dengan perjuangan emansipasi
wanita. Beliau mempunyai cita- cita mengangkat derajat kaum wanita agar
mempunyai hak dan kecakapan yang sama dengan kaum pria. Beliau berkeinginan
untuk sekolah, m di larang oleh orang tuanya.
Sebagai seorang gadis, beliau harus menjalani masa pingitan sampai masa
pernikahan. Hal ini merupakan kewajiban yang harus dijalani oleh setiap
perempuan pada masa itu.
Kegemaran beliau dalah membaca. Dengan membaca pikiran beliau menjadi
terbuka lebar. R.A. Kartini dapat membandingkan kemajuan yang di capai wanita
yang ada di negeri barat dengan wanita di Indonesia. Sejak saat itulah timbul
niatannya untuk mendirikan sekolah bagi kaum wanita. Kebersamaan dengan itu,
ayahnya meminta agar R.A. Kartini menikah dengan Bupati Rembang yang
bernama Adipati Joyodiningrat.
Untung saja, R.A. Kartini mendapat suami yang baik, beliau menikah dengan orang
yang memahami betul keinginanya, sebagai permulaan di bukalah sekolah kartini
di rumahnya. Selanjynta, bermunculan sekolah kartini di berbagai daerah, seperti
di Semarang, Yogyakarta, Solo, Malang, Madiun, Cilacap, dan lain- lain.
Sejak muda R.A.Kartini selalu melakukan korespondensi dengan teman- temannya
di negeri Belanda, di dalam suratnya, R.A.Kartini selalu menuliskan keinginannya
untuk memajukan kaum wanita di Indonesia. Sekarang, isi surat- suratnya itu di
terbikan dalam sebuah buku yang berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang.
R.A.Kartini meninggal pada tanggal 17 September 1904 dalam usianya yang masih
muda yaitu 25 tahun. Sebagai penghargaan dan penghormatan kepada Beliau,
setiap tanggal 21 April di peringati hari Kartini.
2) Dewi Sartika
Dewi Sartika adalah putri dari Raden Rangga Somanagara dan Raden Ayu
Rajapermas. Lahir pada tanggal 4 Desember 1884 di cicalengka, Jawa Barat. Beliau
merupakan tokoh perempuan Indonesia. Selama hidupnya, ia berusaha
memperjuangkan kemajuan kaum wanita indonesia agar memiliki kedudukan dan
derajat yang sama dengan kaum pria. Sejak itulah, beliau bercita- cita ingin
mendirikan sekolah perempuan.
Akhirnya cita- cita beliau tersebut dapat di capai pada usia ke- 18 tahun. Tepatnya
dengan mendirikan sakola istri(sekolah perempuan) pada tanggal 16 Januari 1904.
Pada tahun 1910, sekolah itu berganti nama menjadi skola kautamaan istri.
Gerakan yang dilakuakan beliau didikuti oleh tokoh- tokoh lain di Jawa Barat dan
Sumatera.
3) Ki Hajar Dewantara
Nama lain dari beliau adalah Suwardi Suryaningrat. Lahir pada tanggal 2
Mei 1889 dan di besarkan di lingkungan kelarga bangsawan Yogyakarta. Bersama
dengan Douwes Dekker dan Dr. Cipto Mangunkusumo, beliau mendirikan
indische partij. Beliau pernah di buang ke negeri Belanda pada tahun 1913
selama 6 tahun. Pada saat itulah beliau banyak mempelajari masalah- maslah
pendidikan. Setelah partainya mengalamai kemunduran, alat perjuangan beliau
adlah melalui jalur pendidikan. Menurutnya kemunduran, kemerosotan, dan
ketertinggalan rakyat Indonesia adlah masalah pendidikan yang belum di tangani
dengan baik.
Pada tahun 1992, beliau mendirikan Taman Siswa. Sekolah itu untuk mendidik
penduduk supaya menjadi warga negara yang mempunyai derajat dan semangat
kebangsaan. Semboyan dari Ki Hajar Dewantara adalah Ing Ngarso Sung Tulodo
Ing Madyo Mangun Karso Tut Wuri Handayani.Jerih payah beliau sangat dirasakan
oleh rakyat Indonesia dari saat memasuki masa kemerdekaan sampai sekarang.
7) Douwes Dekker
Beliau mempunyai nama panggilan Danudirdja Setiabudhi. Seorang Indo
keturunan campuran anatara Belanda dan Indonesia. Dilahirkan tanggal 8 Oktober
1879 di Pasuruan, Jawa Timur. Pada usia 18 tahun, beliau mulai bekerja menjadi
pegawai perkebunan. Sering terjadi perselisihan paham dengan atasannya yang
lebih banyak mendapatkan tekanan dari membela pemerintah Hindia Belanda.
Sementara Douwes Dekker sendiri ingin membela kepentingan buruh pribumi.
Setelah keluar dari pekerjaannya, beliau menjadi wartawan dan pimpinan redaksi
surat kabar De Ekspress dan Het Tijdchrif. Melalui media tersebut, beliau
menyerukan kaum Indo dan kaum pribumi untuk bersatu bersama- sama menentang
penjajahan Belanda.
Pada tanggal 25 Desember 1912, ia bersama dengan teman- temannya, yaitu Dr.
Cipto Mangunkusumo dan Ki Hajar Dewantara mendirikan partai politik yang
bernama Indische partij. Akan tetapi sangat disayangkan, beliau dibuang dianggap
membahayakan pemerintah kolonial Belanda. Beliau dibuang dengan tokoh
organisasi lainnya. Beliau meninggal di Bandung pada tahun 1949.
8) Haji Samanhudi
Nama kecil adalah Sudarno Nadi, dilahirkan di solo pada tahun 1886. Beliau
belajar agama sambil berdagang batik. Pada tahun 1911, terjadi persaingan
yang tidak sehat antara perdagangan pribumi dan pedagang Cina. Pedagang
pribumi sering mendapat tekanan dari pemerintah Belanda, sedangkan pedagang
Cina mendapat bantuan dari Belanda.
Melihat keadaan yang demikian, Haji Samanhudi menghimpun kekuatan di bidang
perdagangan dan agama. Pada tahun 1911, beliau mendirikan serikat Dagang Islam
(SDI) di kota Solo. Anggota awalnya hanya terdiri atas pedagang batik Solo saja.
Lahinya SDI mendapatkan sambutan yang sangat luas. Dalam waktu yang sagat
singkat cabang-cabang SDI muncul di berbagai tempat di luar kota Solo. Pada
tanggal 10 September 1912, nama Serikat Dagang Islam di rubah menjadi Serikat
Islam (SI). Haji Samanhudi diangkat menjadi ketuanya sampai tahun 1914.
Sesudah itu, SI di pimpin oleh Haji Oemar Said Cokroaminoto.
Sejak tahun 1920, beliau tidak aktif lgi didalam kegiatan partai karena
kesehatannya sering terganggu. Namun perhatiannya terhadap perjuangan
pergerakan Nasional tidak pernah surut. Beliau meninggal pada tanggal 28
Desember 1956 di Klaten Jawa Tengah.
9) Muhammad Husni Tamrin
Dilahirkan di Jakarta tanggal 16 Februari 1894. Setelah tamat dari HBS
(setingkat SMP), beiau bekerja pada pemerintahan Belanda. Beliau sangat
memperhatikan kemajuan masyarakat Betawi (Jakarta) khususnya dan bangsa
Indonesia umumnya.
Pada tahun 1919, beliau menjadi anggota Dewan kota Batavia (Jakarta). Di Dewan
kota, ia banyak menyuarakan kemajuan bagi banga Indonesia. Karena
kemampuannya, beliau diangkat menjadi wakil wali kota, namun tidak
menyurutkan kecamannya terhadap penjajahan Belanda yang menindas bangsa
Indonesia.
Tahun 1927, beliau diangkat menjadi anggota Volstraad (DPR) dan membentuk
fraksi nasional untuk memperkuat golongan nasional. Sebagai wakil rakyat, beliau
bersama Kusumo Utomo mengadakan peninjauan ke Sumatra untuk meninjau
nasib buruh perkebunan yang sangat menderita. Kegiatanya di partai Indonesia
Raya (parindra) menjadikan beliau di curigai oleh Belanda. Pada tahun 1939,beliau
mengajukan mosi agar istilah Nederlands Indie diganti menjadikan
istilah Indonesia. Sebagai akibatnya, Belanda mengenakan tahanan rumah pada
tanggal 6 januari 1941. Beliau meninggal dunia karena sakit pada tanggal 11 januari
1941 dan dimakamkan di pemakaman karet, Jakarta.
10) Otto Iskandar
Dilahirkan di kota Bandung tanggal 31 Maret 1897. Pada masa belanda
beliau menamatkan pendidikan di sekolah guru. Kemudian menjadi guru SMA di
Purowrejo dan Banjarnegara, aktif didalam organisasi Budi Utomo di Pekalongan
dan menjadi wakil ketua Budi Utomo Pekalongan juga menjadi anggota Dewan
kota. Di lembaga inilah beliau mengkritik Belanda yang mengakibatkan
penderitaan bagi rakyat. Oleh karena itu, belau berselisih paham bahkan sampai
bertengkar hebat dengan residen pekalongan pada waktu itu.
Otto Iskandar pindah ke Jakarta dan mengajar di perguruan tinggi Muhamadiyah.
Ia aktif pula dalam kepengurusan paguyuban pasundan cabang Jakarta. Berat
usahanya, paguyuban pasundan banyak mendirikan sekolah. Akhirnya beliau
terpilih mejadi wakil rakyat dalam Volstraad. Pada bulan Oktober 1945, beliau di
culik oleh sekelompok penghianat bangsa. Beliau tewas di bunuh di daerah Mauk
Banten tanggal 20 Desember 1945, makamnya kemudian di pindahkan Bandung.
B. SUMPAH PEMUDA
Sumpahpemuda adalahsalahsatutonggaksejarah yang
pentingbagibangsaIndoesia.Sumpahpemudamerupakansuatupengajuandaripemuda
pemudibangas Indonesia.Megikrarkansuatutanah air, satubangsa dan
satubahasa.Sumpahpemudadibacakanpadatanggal 28 Oktober 1928 hasil
rumusandarikerapatankongrespemuda- pemudiataukongrespemuda II Indonesia
yang higgakinisetiaptahunnnyadiperingatisebagaihariSumpahPemuda.
Kongrespemuda II dilaksanakantigasesi di
tigatempatberbedaolehorganisasiPerhimpunanPelajarPelajarIndoesia (PPPI) yang
beranggotakanpelajardariseluruhwilayah
Indonesia.Kongrestersebutdihadiriolehberbagaiwakilorganisasikepemudaanyaitu
Jong Java, Jong Batak, Jong Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islameiten
Bond, Jong Ambon, dsb.
2
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas
ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir
kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian
dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin
Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai berikut :
PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah
Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku
Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).
KEDUA: Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang
Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku
BerbangsaYangSatu,BangsaIndonesia).
KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa
Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung
BahasaPersatuan,BahasaIndonesia).
Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan
lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R.
Soepratman. Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928
pada media cetak surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang
menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang
oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus
menyanyikannya.
C. MASA PENDUDUKAN JEPANG
Pangkalan angkatan laut Amerika serikat di pearl Harbour [Hawaii] d oleh
tentara jepang pada tanggal 8 Desember 1941. Gubernur jenderal Hindia Belanda
Tjarda Van Starkenborgh menyatakan perang terhadap jepang. Bala tentara jepang
dengan cepat bergerak masduk ke wilayah Asia Tenggara. Untuk menghadapi
serangan Jepang tersebut dibentuklah ABDACOM [American British Dutch
Australian Command] dipimpin oleh jenderal Sir Archibald Wavell dan
bermarkas di Lembang Bandung. Namun kenyataannya,pada tanggal 8 maret
1942 pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang.
Penyerahan ini ditandatangani oleh Letnan Jenderal terpoten sebagai panglima
Angkatan perang Hindia Belanda kepada Letna Jenderal H.Imamura sebagai
pimpinan angkatan perang jepang. Semenjak,itu Jepang berkuasa di Indonesia.
kedatangan Jepang ke Indonesia oleh bangsa Indonesia semula disambut
dengan gembira sebagai bangsa pembebas penjajahan Belanda. Hal ini ditandai
dengan adanya pembebasan pemimpin pergerakan kemerdekaan oleh Jepang, yaitu
Ir.Soeksrno,Drs.Moh.Hatta dan Ki Hajar Dewantara. Selanjutnya,jepang memeras
rakyat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan hidup dan perang dengan Sekutu.
Caranya dengan mewajibkan rakyat Indonesia untuk menyerahkan kekayaan yang
dimilikinya dan memeras tenaga dan waktu. Rakyat Indonesia harus berkerja tanpa
adanya jaminan keselamatan dan perbekalan. Rakyat dipaksa membuat benteng-
benteng pertahanan, lubang-lubang persembunyiaan dan perlindungan serta goa-
goa untuk menyimpan perbekalan dan pertahanan Jepang. Selain itu, diterapkan
juga sistem kerja paksa dengan nama romusa.
Untuk membantu tentara Jepang dalam perang melawan sekutu,pemuda
Indonesia dikerahkan menjadi pembantu prajurit dengan sebutan Heiho Gatot
Mangkupraja mengusulkan pembentukan peta (pembela tanah Air) untuk menjaga
keadaan Indonesia dari serangan musuh (sekutu). Usul ini disetujui oleh Jepang.
Berduyun-duyunlah para pemuda Indonesia mendaftarkan diri untuk menjadi
tentara peta.
2
Selama di Indonesia, Jepang telah bertindak keterlaluan dan menyebabkan
segala aturan yang ada di masyarakat terinjak-injak. Mereka pun telah
menyebabkan penderitaan yang sangat berat, baik lahir maupun batin. Oleh karena
itu, timbullah perlawanan dari rakyat Indonesia. perlawanan rakyat
Indonesia ini dapat di golongkan dalam 3 bagian sebagai berikut;
1) Melalui perjuangan organisai yang di bentuk oleh Jepang, anatara lain ;
a. Perjuangan dari Gerakan 3A yang dipimpin oleh Syamsudin SH, tahun 1943
b. Putera (Perjuangan Pusat Tenaga Rakyat) yang dipimpin oleh Ir. Soekarno,
Dr. Moh Hatta, Ki Hajar Dewantara, Kiai Haji Mas Mansur tahun 1943
c. Perjuangan Peta (Pembela Tanah Air) tanhun 1943
2) Melaui gerakan bawah tanah, yaitu perjuangan yang bertentangan dengan
kehendak pemerintah jepang, antara lain ;
a. Perjuangan yang dipimpin oleh Amir Sjarifudin tahun 1943
b. Perjuangan yang dipimpin oleh Sutan Sahrir tahun 1943
c. Perjuangan yang dipimpin Sukarni
d. Perjuangan yang dipimpin Ahmad Subarjo, SH tahun 1943
3) Perjuangan yang dilakukan rakyat, yaitu ;
a. Perjuangan rakyat Aceh yang dipimpin oleh Teungku Abdul Jalil tahun
1942
b. Perjuangan rakyat Karangampel Sindang Kabupaten Indramayu yang
dipimpin oleh Haji Hadriyan tahun 1944
c. Perjuangan rakyat Sukamanah Kabupaten Tasikmalaya yang dipimpin
oleh Haji Zaenal Mustofa tahun 1943
d. Perjuangan rakyat Blitar yang dipimpin oleh Supardi tanggal 14
Februari 1945
F. Metode Pembelajaran
- Ceramah
- Tanya Jawab
- Mind Mapping
G. Media
- Gambar tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
3
H. Sumber Belajar
- Buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V. Pusat Perbukuan. Hlm : 113- 120
I. Langkah- langkah pembelajaran
Waktu
1. Apersepsi
✓ Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama
dipimpin ketua kelas
✓ Guru memeriksa kehadiran, kerapian pakain siswa
dan mengecek kesiapan belajar siswa
✓ Guru mengenalkan diri kepada peserta didik
15 menit
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
✓ Guru menyampaikan kompetensi yang diharapkan
kepada peserta didik
✓ Guru menyampaikan materi tentang perlawanan
pada abad ke- 20
✓ Guru menyuruh siswa untuk membaca materi secara
singkat
✓ Guru menjelaskan tentang materi perlawanan pada
abad ke – 20 melalui metode Mind Mapping yang
ditempel didepan
✓ Guru memberikan contoh- contoh gambar tentang
tokoh – tokoh para pejuang pada masa abad ke – 20
✓ Siswa mendengarkan penjelasan guru
✓ Siswa disuruh membuat Mind Mapping dengan
bentuk sesuai dengan keinginan dan imajinasi
peserta didik
b. Elaborasi
45 menit
4
✓ Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya yang berkaitan dengan materi yang
telah di sampaikan
✓ Guru membagikan soal kepada peserta didik
✓ Guru bersama- sama dengan peserta didik
mengoreksi jawaban soal tersebut
c. Konfirmasi
✓ Guru bertanya kepada peserta didik tentang hal yang
belum dipahami
✓ Guru memberikan jawaban yang benar kepada
peserta didik, memberikan penguatan serta
menyimpulkan materi yang telah di sampaikan
3. Penutup
a. Guru menyimpulkan materi yang telah di sampaikan
b. Guru memberikan komentar terhadap aktifitas
peserta didik saat mengikuti pelajaran
c. Guru memberitahu materi yang akan datang
d. Guru meminta peserta didik untuk belajar materi
yang akan datang
e. Guru menutup dengan salam
10 menit
J. Penilaian
Jenis / teknik penilaian
Tes tertulis berbentuk uraian
Instrumen penilaian
Tes tertulis
Soal
1. Sebutkan 3 nama - namatokohpergerakanNasional
2. Dimanakah R.A. Kartinidilahirkan?
3. Sebutkanprinsipdari Ki HajarDewantara !
4. Bagaimanakahlatarbelakangtimbulnyapergerakannasional?
5. TanggalberapakahDewiSartikadilahirkan?
6. Apakahnamabuku R.A. Kartini yang terkenal
7. TanggalberapakahHaripendidikanNasional?
8. Siapakah yang memperolehgelarBapakPedidikan?
9. Apakahnamasekolah yang di dirikaoleh Ki HajarDewantara?
10. SiapakahPenulisbuku Max Haveler?
Jawaban
1. Ki HajarDewantara, R.A.Kartini, DewiSartika
2. Mayongkabupatenjepara, 21 April
3. Ingngarsongtulodho (di depan member teladan), Ingmadyamangunkarso (di
tengahmembangkitkan), tut wurihandayani (di belakangmegikuti da
mendorong)
4. Rasa senasibdansepenaggungan
5. 04 Desember 1884
6. HabisGelapTerbitlahTerang
7. 02 Mei
8. Ki HajarDewantara
9. Sekolah Taman Siswa
10. Douwes Dekker
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS III
Sekolah : MI Asas Islam Kalibening
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/ semester : V/II
Alokasi waktu : 2 X 35 menit
A. Standar Kompetensi
- Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia
B. Kompetensi Dasar
- Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada penjajahan Belanda dan Jepang
C. Tujuan Pembelajaran
- Siswa dapat menjelaskan perjuangan para tokoh pejuang pada penjajahan Belanda dan
Jepang
D. Indikator
- Menghargai jasa dan peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan
Indonesia
- Menyebutkan nama- nama tokoh pejuang pada penjajahan Belanda dan Jepang
E. Materi Pembelajaran
a. Perlawanan pada abad ke- 20 (kelas V IPS)
b. SumpahPemuda
c. MasaKependudukanJepang
MATERI
A. PERLAWANAN PADA ABAD KE- 20
Pada tahun 1900, di saat bangsa indonesia mulai terbuka dalam berpikir, maka cara
perjuangan untuk merebut kemerdekaan juga mulai menggunakan pendekatan
organisasi pergerakan, hal itu did dukung juga oleh perubahan kebijakan dari penjajah
Belanda dengan mengizinkan berdirinya sekolah pribumi. Sejarah mencatat beberapa
organisasi pergerakan kemerdekaan yang mempengaruhi perjalanan bangsa Indonesia
sampai dengan tercapainya kemerdekaan Indonesia.
Adapun organisasi pergerakan tersebut antara lain adalah Budi Utomo, Sarekat Islam,
Muhamadiyah, Gerakan Pemuda, Taman Siswa, Gerakan Wanita, Partai Nasional
Indonesia (PNI), dan Gerakan Buruh.
Sejarah bangsa Indonesia mencatat beberapa tokoh bangsa indonesia dengan segala
perjuangan dan pengorbanannya. Mereka merelakan berbagai kepentingan pribadinya
untuk membela rakyat. Tokoh- tokoh tersebut antara lain sebagai berikut :
1) Raden Ajeng Kartini
R.A. Kartini adalah putri Bupati Jepara, Raden Mas Ario Adipati Sostroningrat.
Di lahirkan tanggal 21 April 1879 di mayong kabupaten Jepara. Beliau adalah
perintis kemajuan wanita Indonesia dengan perjuangan emansipasi wanita. Beliau
mempunyai cita- cita mengangkat derajat kaum wanita agar mempunyai hak dan
kecakapan yang sama dengan kaum pria. Beliau berkeinginan untuk sekolah, m di
larang oleh orang tuanya.
Sebagai seorang gadis, beliau harus menjalani masa pingitan sampai masa
pernikahan. Hal ini merupakan kewajiban yang harus dijalani oleh setiap
perempuan pada masa itu.
Kegemaran beliau dalah membaca. Dengan membaca pikiran beliau menjadi
terbuka lebar. R.A. Kartini dapat membandingkan kemajuan yang di capai wanita
yang ada di negeri barat dengan wanita di Indonesia. Sejak saat itulah timbul
niatannya untuk mendirikan sekolah bagi kaum wanita. Kebersamaan dengan itu,
ayahnya meminta agar R.A. Kartini menikah dengan Bupati Rembang yang
bernama Adipati Joyodiningrat.
Untung saja, R.A. Kartini mendapat suami yang baik, beliau menikah
dengan orang yang memahami betul keinginanya, sebagai permulaan di bukalah
sekolah kartini di rumahnya. Selanjynta, bermunculan sekolah kartini di berbagai
daerah, seperti di Semarang, Yogyakarta, Solo, Malang, Madiun, Cilacap, dan lain-
lain.
Sejak muda R.A.Kartini selalu melakukan korespondensi dengan teman- temannya
di negeri Belanda, di dalam suratnya, R.A.Kartini selalu menuliskan keinginannya
untuk memajukan kaum wanita di Indonesia. Sekarang, isi surat- suratnya itu di
terbikan dalam sebuah buku yang berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang.
R.A.Kartini meninggal pada tanggal 17 September 1904 dalam usianya yang masih
muda yaitu 25 tahun. Sebagai penghargaan dan penghormatan kepada Beliau,
setiap tanggal 21 April di peringati hari Kartini.
2) Dewi Sartika
Dewi Sartika adalah putri dari Raden Rangga Somanagara dan Raden Ayu
Rajapermas. Lahir pada tanggal 4 Desember 1884 di cicalengka, Jawa Barat. Beliau
merupakan tokoh perempuan Indonesia. Selama hidupnya, ia berusaha
memperjuangkan kemajuan kaum wanita indonesia agar memiliki kedudukan dan
derajat yang sama dengan kaum pria. Sejak itulah, beliau bercita- cita ingin
mendirikan sekolah perempuan.
Akhirnya cita- cita beliau tersebut dapat di capai pada usia ke- 18 tahun. Tepatnya
dengan mendirikan sakola istri(sekolah perempuan) pada tanggal 16 Januari 1904.
Pada tahun 1910, sekolah itu berganti nama menjadi skola kautamaan istri.
Gerakan yang dilakuakan beliau didikuti oleh tokoh- tokoh lain di Jawa Barat dan
Sumatera.
3) Ki Hajar Dewantara
Nama lain dari beliau adalah Suwardi Suryaningrat. Lahir pada tanggal 2 Mei
1889 dan di besarkan di lingkungan kelarga bangsawan Yogyakarta. Bersama
dengan Douwes Dekker dan Dr. Cipto Mangunkusumo, beliau mendirikan
indische partij. Beliau pernah di buang ke negeri Belanda pada tahun 1913
selama 6 tahun. Pada saat itulah beliau banyak mempelajari masalah- maslah
pendidikan. Setelah partainya mengalamai kemunduran, alat perjuangan beliau
adlah melalui jalur pendidikan. Menurutnya kemunduran, kemerosotan, dan
ketertinggalan rakyat Indonesia adlah masalah pendidikan yang belum di tangani
dengan baik.
Pada tahun 1992, beliau mendirikan Taman Siswa. Sekolah itu untuk mendidik
penduduk supaya menjadi warga negara yang mempunyai derajat dan semangat
kebangsaan. Semboyan dari Ki Hajar Dewantara adalah Ing Ngarso Sung Tulodo
Ing Madyo Mangun Karso Tut Wuri Handayani.Jerih payah beliau sangat dirasakan
oleh rakyat Indonesia dari saat memasuki masa kemerdekaan sampai sekarang.
4) Douwes Dekker
Beliau mempunyai nama panggilan Danudirdja Setiabudhi. Seorang Indo
keturunan campuran anatara Belanda dan Indonesia. Dilahirkan tanggal 8 Oktober
1879 di Pasuruan, Jawa Timur. Pada usia 18 tahun, beliau mulai bekerja menjadi
pegawai perkebunan. Sering terjadi perselisihan paham dengan atasannya yang
lebih banyak mendapatkan tekanan dari membela pemerintah Hindia Belanda.
Sementara Douwes Dekker sendiri ingin membela kepentingan buruh pribumi.
Setelah keluar dari pekerjaannya, beliau menjadi wartawan dan pimpinan redaksi
surat kabar De Ekspress dan Het Tijdchrif. Melalui media tersebut, beliau
menyerukan kaum Indo dan kaum pribumi untuk bersatu bersama- sama menentang
penjajahan Belanda.
Pada tanggal 25 Desember 1912, ia bersama dengan teman- temannya, yaitu Dr.
Cipto Mangunkusumo dan Ki Hajar Dewantara mendirikan partai politik yang
bernama Indische partij. Akan tetapi sangat disayangkan, beliau dibuang dianggap
membahayakan pemerintah kolonial Belanda. Beliau dibuang dengan tokoh
organisasi lainnya. Beliau meninggal di Bandung pada tahun 1949.
5) Haji Samanhudi
Nama kecil adalah Sudarno Nadi, dilahirkan di solo pada tahun 1886. Beliau
belajar agama sambil berdagang batik. Pada tahun 1911, terjadi persaingan yang
tidak sehat antara perdagangan pribumi dan pedagang Cina. Pedagang pribumi
sering mendapat tekanan dari pemerintah Belanda, sedangkan pedagang Cina
mendapat bantuan dari Belanda.
Melihat keadaan yang demikian, Haji Samanhudi menghimpun kekuatan di bidang
perdagangan dan agama. Pada tahun 1911, beliau mendirikan serikat Dagang Islam
(SDI) di kota Solo. Anggota awalnya hanya terdiri atas pedagang batik Solo saja.
Lahinya SDI mendapatkan sambutan yang sangat luas. Dalam waktu yang sagat
singkat cabang-cabang SDI muncul di berbagai tempat di luar kota Solo. Pada
tanggal 10 September 1912, nama Serikat Dagang Islam di rubah menjadi Serikat
Islam (SI). Haji Samanhudi diangkat menjadi ketuanya sampai tahun 1914.
Sesudah itu, SI di pimpin oleh Haji Oemar Said Cokroaminoto.
Sejak tahun 1920, beliau tidak aktif lgi didalam kegiatan partai karena
kesehatannya sering terganggu. Namun perhatiannya terhadap perjuangan
pergerakan Nasional tidak pernah surut. Beliau meninggal pada tanggal 28
Desember 1956 di Klaten Jawa Tengah.
6) Muhammad Husni Tamrin
Dilahirkan di Jakarta tanggal 16 Februari 1894. Setelah tamat dari HBS
(setingkat SMP), beiau bekerja pada pemerintahan Belanda. Beliau sangat
memperhatikan kemajuan masyarakat Betawi (Jakarta) khususnya dan bangsa
Indonesia umumnya.
Pada tahun 1919, beliau menjadi anggota Dewan kota Batavia (Jakarta). Di Dewan
kota, ia banyak menyuarakan kemajuan bagi banga Indonesia. Karena
kemampuannya, beliau diangkat menjadi wakil wali kota, namun tidak
menyurutkan kecamannya terhadap penjajahan Belanda yang menindas bangsa
Indonesia.
Tahun 1927, beliau diangkat menjadi anggota Volstraad (DPR) dan membentuk
fraksi nasional untuk memperkuat golongan nasional. Sebagai wakil rakyat, beliau
bersama Kusumo Utomo mengadakan peninjauan ke Sumatra untuk meninjau
nasib buruh perkebunan yang sangat menderita. Kegiatanya di partai Indonesia
Raya (parindra) menjadikan beliau di curigai oleh Belanda. Pada tahun 1939,beliau
mengajukan mosi agar istilah Nederlands Indie diganti menjadikan
istilah Indonesia. Sebagai akibatnya, Belanda mengenakan tahanan rumah pada
tanggal 6 januari 1941. Beliau meninggal dunia karena sakit pada tanggal 11 januari
1941 dan dimakamkan di pemakaman karet, Jakarta.
7) Otto Iskandar
Dilahirkan di kota Bandung tanggal 31 Maret 1897. Pada masa belanda beliau
menamatkan pendidikan di sekolah guru. Kemudian menjadi guru SMA di
Purowrejo dan Banjarnegara, aktif didalam organisasi Budi Utomo di Pekalongan
dan menjadi wakil ketua Budi Utomo Pekalongan juga menjadi anggota Dewan
kota. Di lembaga inilah beliau mengkritik Belanda yang mengakibatkan
penderitaan bagi rakyat. Oleh karena itu, belau berselisih paham bahkan sampai
bertengkar hebat dengan residen pekalongan pada waktu itu.
Otto Iskandar pindah ke Jakarta dan mengajar di perguruan tinggi
Muhamadiyah. Ia aktif pula dalam kepengurusan paguyuban pasundan cabang
Jakarta. Berat usahanya, paguyuban pasundan banyak mendirikan sekolah.
Akhirnya beliau terpilih mejadi wakil rakyat dalam Volstraad. Pada bulan Oktober
1945, beliau di culik oleh sekelompok penghianat bangsa. Beliau tewas di bunuh
di daerah Mauk Banten tanggal 20 Desember 1945, makamnya kemudian di
pindahkan Bandung.
B. SUMPAH PEMUDA
Sumpahpemudaadalahsalahsatu tonggaksejarah yang pentingbagibangsa
Indonesia.Sumpahpemudamerupakansuatupengajuandaripemudapemudibangsa
Indonesia.Mengikrarkansuatutanah air,
satubangsadansatubahasa.Sumpahpemudadibacakanpadatanggal 28 Oktober 1928
hasilrumusandarikerapatankongrespemuda- pemudiataukongrespemuda II
Indonesia yang hinggakinisetiaptahunnnyadiperingatisebagaihariSumpahPemuda.
Kongrespemuda II dilaksanakantigasesi di
tigatempatberbedaolehorganisasiPerhimpunanPelajarPelajarIndoesia (PPPI) yang
beranggotakanpelajardariseluruhwilayah
Indonesia.Kongrestersebutdihadiriolehberbagaiwakilorganisasikepemudaanyaitu
Jong Java, Jong Batak, Jong Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islameiten
Bond, Jong Ambon, dsb.
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas
ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir
kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian
dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin
Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai berikut :
PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah
Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku
Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).
KEDUA: Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang
Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku
BerbangsaYangSatu,BangsaIndonesia).
KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa
Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung
BahasaPersatuan,BahasaIndonesia).
Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan
lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R.
Soepratman. Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928
pada media cetak surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang
menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang
oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus
menyanyikannya.
C. MASA PENDUDUKAN JEPANG
Pangkalan angkatan laut Amerika serikat di pearl Harbour [Hawaii] d oleh
tentara jepang pada tanggal 8 Desember 1941. Gubernur jenderal Hindia Belanda
Tjarda Van Starkenborgh menyatakan perang terhadap jepang. Bala tentara jepang
dengan cepat bergerak masduk ke wilayah Asia Tenggara. Untuk menghadapi
serangan Jepang tersebut dibentuklah ABDACOM [American British
Dutch Australian Command] dipimpin oleh jenderal Sir Archibald Wavell
dan bermarkas di Lembang Bandung. Namun kenyataannya,pada tanggal 8 maret
1942 pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang.
Penyerahan ini ditandatangani oleh Letnan Jenderal terpoten sebagai panglima
Angkatan perang Hindia Belanda kepada Letna Jenderal H.Imamura sebagai
pimpinan angkatan perang jepang. Semenjak,itu Jepang berkuasa di Indonesia.
kedatangan Jepang ke Indonesia oleh bangsa Indonesia semula disambut
dengan gembira sebagai bangsa pembebas penjajahan Belanda. Hal ini ditandai
dengan adanya pembebasan pemimpin pergerakan kemerdekaan oleh Jepang, yaitu
Ir.Soeksrno,Drs.Moh.Hatta dan Ki Hajar Dewantara. Selanjutnya,jepang memeras
rakyat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan hidup dan perang dengan Sekutu.
Caranya dengan mewajibkan rakyat Indonesia untuk menyerahkan kekayaan yang
dimilikinya dan memeras tenaga dan waktu. Rakyat Indonesia harus berkerja tanpa
adanya jaminan keselamatan dan perbekalan. Rakyat dipaksa membuat benteng-
benteng pertahanan, lubang-lubang persembunyiaan dan perlindungan serta goa-
goa untuk menyimpan perbekalan dan pertahanan Jepang. Selain itu, diterapkan
juga sistem kerja paksa dengan nama romusa.
Untuk membantu tentara Jepang dalam perang melawan sekutu,pemuda
Indonesia dikerahkan menjadi pembantu prajurit dengan sebutan Heiho Gatot
Mangkupraja mengusulkan pembentukan peta (pembela tanah Air) untuk menjaga
keadaan Indonesia dari serangan musuh (sekutu). Usul ini disetujui oleh Jepang.
Berduyun-duyunlah para pemuda Indonesia mendaftarkan diri untuk menjadi
tentara peta.
Selama di Indonesia, Jepang telah bertindak keterlaluan dan menyebabkan
segala aturan yang ada di masyarakat terinjak-injak. Mereka pun telah
menyebabkan penderitaan yang sangat berat, baik lahir maupun batin. Oleh karena
itu, timbullah perlawanan dari rakyat Indonesia. perlawanan
rakyat Indonesia ini dapat di golongkan dalam 3 bagian sebagai berikut;
1) Melalui perjuangan organisai yang di bentuk oleh Jepang, anatara
lain ;
a. Perjuangan dari Gerakan 3A yang dipimpin oleh Syamsudin SH,
tahun 1943
b. Putera (Perjuangan Pusat Tenaga Rakyat) yang dipimpin oleh
Ir.Soekarno, Dr. Moh Hatta, Ki Hajar Dewantara, Kiai Haji Mas
Mansur tahun 1943
c. Perjuangan Peta (Pembela Tanah Air) tanhun 1943
2) Melaui gerakan bawah tanah, yaitu perjuangan yang bertentangan
dengan kehendak pemerintah jepang, antara lain ;
a. Perjuangan yang dipimpin oleh Amir Sjarifudin tahun 1943
b. Perjuangan yang dipimpin oleh Sutan Sahrir tahun 1943
c. Perjuangan yang dipimpin Sukarni
d. Perjuangan yang dipimpin Ahmad Subarjo, SH tahun 1943
3) Perjuangan yang dilakukan rakyat, yaitu ;
a. Perjuangan rakyat Aceh yang dipimpin oleh Teungku
AbdulJaliltahun 1942
b. Perjuangan rakyat Karangampel Sindang Kabupaten Indramayu
yang dipimpin oleh Haji Hadriyan tahun 1944
c. Perjuangan rakyat Sukamanah Kabupaten Tasikmalaya yang
dipimpin oleh Haji Zaenal Mustofa tahun 1943
d. Perjuangan rakyat Blitar yang dipimpin oleh Supardi tanggal 14
Februari 1945
F. Metode Pembelajaran
- Ceramah
- Tanya Jawab
- MindMapping
G. Media
- Gambar- gambar tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
H. Sumber Belajar
- Buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V. Pusat Perbukuan. Hlm : 113- 120
I. Langkah- langkah pembelajaran
Waktu
1. Apersepsi
✓ Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama
dipimpin ketua kelas
✓ Guru memeriksa kehadiran, kerapian pakain siswa
dan mengecek kesiapan belajar siswa
✓ Guru mengenalkan diri kepada peserta didik
15 enit
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
✓ Guru menyampaikan kompetensi yang diharapkan
kepada peserta didik
✓ Guru menyampaikan materi tentang perlawanan
pada abad ke- 20
✓ Guru menyuruh siswa untum membaca materi ecara
singkat
✓ Guru menjelaskan tentang materi perlawanan pada
abad ke – 20 melalui metode Mind Mapping yang
ditempel didepan
✓ Guru memberikan contoh- contoh gambar tentang
tokoh – tokoh para pejuang pada masa abad ke – 20
✓ Siswa mendengarkan penjelasan guru
✓ Siswa disiruh membuat Mind Mapping dengan
bentuk sesuai dengan keinginan dan imajinasi
peserta didik
45 enit
2
b. Elaborasi
✓ Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya yang berkaitan dengan materi yang
telah di sampaikan
✓ Guru membagikan soal kepada peserta didik
✓ Guru bersama- sama dengan peserta didik
mengoreksi jawaban soal tersebut
c. Konfirmasi
✓ Guru bertanya kepada peserta didik tentang hal yang
belum dipahami
✓ Guru memberikan jawaban yang benar kepada
peserta didik, memberikan penguatan serta
menyimpulkan materi yang telah di sampaikan
3. Penutup
a. Guru menyimpulkan materi yang telah di sampaikan
b. Guru memberikan komentar terhadap aktifitas peserta
didik saat mengikuti pelajaran
c. Guru memberitahu materi yang akan datang
d. Guru meminta peserta didik untuk belajar materi yang
akan datang
e. Guru menutup dengan salam
10 menit
f. Penilaian
Jenis / teknik penilaian
Tes tertulis berbentuk uraian
Instrumen penilaian
Tes tertulis
Soal
1. Jelaskanartidarisumpahpemuda
2. Siapasajakah yang mengikutikongres II?
3. Siapakah yang menulisrumusansumpahpemuda?
4. Tuliskanisisumpahpemuda yang keduadanketiga
5. Siapakah yang menciptakanlagu Indonesia Raya?
Jawaban
1. Sumpahpemudaadalahsalahsatutonggaksejarah yang pentingbagibangsa
Indonesia. Sumpah
2. Kongrestersebutdihadiriolehberbagaiwakilorganisasikepemudaanyaitu Jong
Java, Jong Batak, Jong Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islameiten Bond,
Jong Ambon.
3. MoehammadYamin
4. Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku
BerbangsaYangSatu,BangsaIndonesiadanKami Putra dan Putri Indonesia,
Menjunjung BahasaPersatuan,BahasaIndonesia.
5. W.R. Soepratman.
Hasil Pengamatan Siswa Siklus I
No Nama Siswa
Aspek yang di nilai
Jml Keaktifan
siswa
Perhatian
siswa
Penguasaan
materi
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1. M Tri Aditya √ √ √ 5
2. Abdul Haris Febriyanto √ √ √ 4
3. Afifah Ratna Fauziah √ √ √ 7
4. Annisa Isnaini H √ √ √ 4
5. Ashfa Sariati √ √ √ 4
6. Fajar Eka Nawawi √ √ √ 5
7. Fattahi Risqiania √ √ √ 7
8. Inna Syarifah √ √ √ 6
9. Lu’luatin Nailissifa √ √ √ 7
10. Maulida Rahmawati √ √ √ 5
11. M Ardi Firmansyah √ √ √ 7
12. M Faruq Aji √ √ √ 6
13. M Hendrawan √ √ √ 7
14. M Syafii Maarif √ √ √ 7
15. M Syafi Aficena A √ √ √ 7
16. M Viki Setyawan √ √ √ 6
17. M Muslim Abiyyu √ √ √ 7
18. Nabila Khoirunnisa √ √ √ 4
19. Nazal Rizki Alvandi √ √ √ 6
20. Rahmad Rido Yupito √ √ √ 7
21. Salwa Adinda F.Z √ √ √ 7
22. Silvia Rizki R √ √ √ 6
23. Syaltar Arzak Khoiron √ √ √ 7
24. Satria Rizki √ √ √ 5
25. Khoirul Anam √ √ √ 5
Salatiga, 09 Februari 2017
Mengetahui,
Kepala MI Asas Islam
Asa Anfaida Maslina, S.Pd.I
NIP ; -
Guru Kelas V
Syarifatul Umami, S.Pd.I
NIP ; -
Hasil Pengamatan Siswa Siklus II
No Nama Siswa
Aspek yang di nilai
Jml Keaktifan
siswa
Perhatian
siswa
Penguasaan
materi
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1. M Tri Aditya √ √ √ 9
2. Abdul Haris Febriyanto √ √ √ 4
3. Afifah Ratna Fauziah √ √ √ 5
4. Annisa Isnaini H √ √ √ 6
5. Ashfa Sariati √ √ √ 4
6. Fajar Eka Nawawi √ √ √ 5
7. Fattahi Risqiania √ √ √ 7
8. Inna Syarifah √ √ √ 6
9. Lu’luatin Nailissifa √ √ √ 7
10. Maulida Rahmawati √ √ √ 5
11. M Ardi Firmansyah √ √ √ 9
12. M Faruq Aji √ √ √ 6
13. M Hendrawan √ √ √ 7
14. M Syafii Maarif √ √ √ 8
15. M Syafi Aficena A √ √ √ 7
16. M Viki Setyawan √ √ √ 6
17. M Muslim Abiyyu √ √ √ 7
18. Nabila Khoirunnisa √ √ √ 4
19. Nazal Rizki Alvandi √ √ √ 9
20. Rahmad Rido Yupito √ √ √ 8
21. Salwa Adinda F.Z √ √ √ 9
22. Silvia Rizki R √ √ √ 6
23. Syaltar Arzak Khoiron √ √ √ 7
24. Satria Rizki √ √ √ 5
25. Khoirul Anam √ √ √ 5
Salatiga, 09 Februari 2017
Mengetahui,
Kepala MI Asas Islam
Asa Anfaida Maslina, S.Pd.I
NIP ; -
Guru Kelas V
Syarifatul Umami, S.Pd.I
NIP ; -
Hasil Pengamatan Siswa Siklus III
No Nama Siswa
Aspek yang di nilai
Jml Keaktifan
siswa
Perhatian
siswa
Penguasaan
materi
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1. M Tri Aditya √ √ √ 9
2. Abdul Haris Febriyanto √ √ √ 8
3. Afifah Ratna Fauziah √ √ √ 7
4. Annisa Isnaini H √ √ √ 7
5. Ashfa Sariati √ √ √ 7
6. Fajar Eka Nawawi √ √ √ 7
7. Fattahi Risqiania √ √ √ 7
8. Inna Syarifah √ √ √ 6
9. Lu’luatin Nailissifa √ √ √ 7
10. Maulida Rahmawati √ √ √ 7
11. M Ardi Firmansyah √ √ √ 9
12. M Faruq Aji √ √ √ 7
13. M Hendrawan √ √ √ 7
14. M Syafii Maarif √ √ √ 8
15. M Syafi Aficena A √ √ √ 7
16. M Viki Setyawan √ √ √ 7
17. M Muslim Abiyyu √ √ √ 7
18. Nabila Khoirunnisa √ √ √ 7
19. Nazal Rizki Alvandi √ √ √ 9
20. Rahmad Rido Yupito √ √ √ 8
21. Salwa Adinda F.Z √ √ √ 9
22. Silvia Rizki R √ √ √ 7
23. Syaltar Arzak Khoiron √ √ √ 6
24. Satria Rizki √ √ √ 7
25. Khoirul Anam √ √ √ 8
Salatiga, 09 Februari 2017
Mengetahui,
Kepala MI Asas Islam
Asa Anfaida Maslina, S.Pd.I
NIP ; -
Guru Kelas V
Syarifatul Umami, S.Pd.I
NIP ; -
DOKUMEN HASIL PENELITIAN
Penyelesaian tugas atau soal yang diberikan kepada peserta didik
Pengarahan pada saat membuat mind mapping sesuai imajinasi peserta didik
Penyampaian guru kepada siswa berkaitan dengan metode mind mapping
Pelaksanaan pembelajaran dengan metode mind mapping, siswa yng belum paham maju kedepan
untuki mengetahui lebih lanjut
3
DAFTAR NILAI SATUAN KREDIT KEGIATAN
Nama : TRI HIDAYAH
NIM : 115-11-035
Jurusan : PGMI
DosenPembimbingAkademik : Drs. M. Choderin, M.A
No. NamaKegiatan Pelaksanaan Sebagai Nilai
1 OPAK STAIN SALATIGA 2011
“RevitalisasiGerakanMahasiswa Di
Era Modern UntukKejayaan
Indonesia”
20-22
Agustus
2011
Peserta 3
2 Achievement Motivation Trainning (
AMT)
“MembangunMahasiswaCerdasEmos
i, Spiritual, Dan IntelektualMelalui
Achievement Motivation Trainning”
23
Agustus
2011
Peserta 2
3 ODK ( OrientasiDasarKeislaman)
“MenemukanMuaraSebagaiMahasis
waRohmatallilalamin”
24
Agustus
2011
Peserta 2
4 KoprasiMahasiswa ( KOPMA )
&Kajian Study Ekonomi Islam ( KSEI
) “SEMINAR NASIONAL
ENTREPRENEURSHIP DAN
KOPRASI
25 Agustus
2011
Peserta 2
5 UPT PERPUSTAKAAN “ User
Education ( PendidikanPemakai )”
19
September
2011
Peserta 2
6 LPM DINAMIKA SEMINAR
NASIONAL
JURNALISTIKdengantema “
ReorientasiPeranJurnalistikDalamPer
spektif Social Dan BudayaPada Era
Post Modern”
06
Oktober
2011
Peserta
7 Seminar Keperempuanan KORPS
HMI-wati (KOHATI Salatiga)
denganTema “ Jilbabperspektif agama
dan social”
04
November
2011
Peserta 2
8 Kegiatan Kemah Taaruftingkat
MI/SD , di BUPER MI
NegeriDoplangKecamatanBawenKab
upaten Semarang
17-19
Desember
2011
Pembimbing
9 Seminar HMI dengantema
“MenujuPendidikan Islam Yang
Ideal”
28
Desember
2011
Peserta
10 PRAKTIKUM PENDIDIKAN
KEPRAMUKAAN “program studi
PGMI”
07-08
Februari
2012
Peserta 2
11 Biro konsultasiPsikologi TAZKIA
“PelatihanMengatasiKecemasanTam
pil di DepanUmum”
09
Juni
2012
Peserta 2
12 JQH dalamacaraTabligh Akbar
Bertajuk “
TafsirTematikDalamUpayaMenjawa
bPersoalan Israel danPalestina”
01
Desember
2012
Peserta 2
13 PIK SAHAJASA
(PusatInformasi&konselingSahabatR
emajaSalatiga) “Seminar
PencegahanBahaya NAPZA (
Narkotika, Psikotropoka,
danZatAdiktif), HIV/AIDS”
MewaspadaiPergaulanBebasUntukM
embentukRemaja Yang Tangguh”
29
April
2013
Peserta
2
14 SEMINAR NASIONAL
ENTREPRENEURSHIP dengantema
“MenumbuhkanJiwa Entrepreneur
GenerasiMuda”
27 Mei
2013
Peserta
15 SEMINAR NASIONAL HMJ
TARBIYAH STAIN SALATIGA
dengantema “Guru
KreatifdalamImplementasiKurikulum
2013”
18
November
2013
Peserta 8
16 Seminar KesehatanWanitabersama
AVAIL ( Always Very Active In Life
)
01
Desember
2013
Peserta 2
17 BIMBINGAN MUQRI’ YANBU’A ,
diKampuslembagapendidikan Haji
SoebandiKadipaten, Harjosari,
BawenKabupaten Semarang
30
Januari
2014
Peserta 2
18 HMPS PerbankanSyariah“Training
and TOEFL Tests”
08-09
November
2014
Peserta