peningkatan mutu benih wortel dengan...

4
iptek hortikultura 63 Wortel (Daucus carota) berasal dari Eropa dan Asia Barat Daya yang memiliki pertumbuhan bentuk yang masih beragam, kemudian menyebar ke seluruh bagian dunia (Banga 1984). Tanaman wortel merupakan tanaman sayuran yang banyak digemari masyarakat. Kebutuhan masyarakat akan wortel terus mengalami peningkatan. Mengingat komoditas wortel sudah merambah ke berbagai daerah dalam pemasarannya dan kebutuhan konsumen yang kian meningkat, tentunya peluang usaha tanaman ini memiliki prospek yang lebih baik. Ketersediaan benih berbagai jenis tanaman budidaya yang bermutu tinggi merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha di bidang pertanian. Benih yang ditanam harus benih yang bernas dan bagus. Selanjutnya, pemupukan serta pemberantasan hama dan penyakit. Untuk wortel, masalah sering muncul pada produksi benihnya, yaitu benih dari wortel tersebut hampa. Upaya peningkatan produksi dan kualitas benih juga dapat dilakukan melalui pemberian boron. Defisiensi boron dapat menyebabkan pembentukan bunga steril dan jumlah biji yang rendah (Rawson 1996, Rerkasem Lordkaew 1996). Jean-Michel et al. (2013) menyatakan GA 3 dalam tanaman berhubungan erat dengan beberapa bentuk pertumbuhan dan perkembangan, seperti merangsang pembentukan bunga dan buah. Pemberian GA 3 pada tanaman saat berbunga dapat meningkatkan kandungan auksin sehingga mencegah terjadinya absisi bunga (Gardner et al. 1991) Untuk menghasilkan benih wortel yang bermutu, tahapannya adalah menyeleksi umbi PENINGKATAN MUTU BENIH WORTEL DENGAN PEMANFAATAN BORON DAN GA 3 Gambar 1. Bibit wortel calon pohon induk

Upload: vudieu

Post on 06-Jun-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN MUTU BENIH WORTEL DENGAN …sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknologiPerbenihanWorteldgnBorondanGA3.pdf · benih, serta pengemasan dan penyimpanan. Seleksi

iptek hortikultura

63

Wortel (Daucus carota) berasal dari Eropa dan Asia Barat Daya yang memiliki pertumbuhan bentuk yang masih beragam, kemudian menyebar ke seluruh bagian dunia (Banga 1984).

Tanaman wortel merupakan tanaman sayuran yang banyak digemari masyarakat. Kebutuhan masyarakat akan wortel terus mengalami peningkatan. Mengingat komoditas wortel sudah merambah ke berbagai daerah dalam pemasarannya dan kebutuhan konsumen yang kian meningkat, tentunya peluang usaha tanaman ini memiliki prospek yang lebih baik.

Ketersediaan benih berbagai jenis tanaman budidaya yang bermutu tinggi merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha di bidang pertanian. Benih yang ditanam harus benih yang bernas dan bagus. Selanjutnya, pemupukan serta pemberantasan hama dan penyakit. Untuk wortel, masalah sering muncul pada produksi benihnya, yaitu benih dari wortel tersebut hampa.

Upaya peningkatan produksi dan kualitas benih juga dapat dilakukan melalui pemberian boron. Defisiensi boron dapat menyebabkan pembentukan bunga steril dan jumlah biji yang

rendah (Rawson 1996, Rerkasem Lordkaew 1996). Jean-Michel et al. (2013) menyatakan GA3 dalam tanaman berhubungan erat dengan beberapa bentuk pertumbuhan dan perkembangan, seperti merangsang pembentukan bunga dan buah.

Pemberian GA3 pada tanaman saat berbunga dapat meningkatkan kandungan auksin sehingga mencegah terjadinya absisi bunga (Gardner et al. 1991)

Untuk menghasilkan benih wortel yang bermutu, tahapannya adalah menyeleksi umbi

PENINGKATAN MUTU BENIH WORTEL DENGAN PEMANFAATAN

BORON DAN GA3

Gambar 1. Bibit wortel calon pohon induk

Page 2: PENINGKATAN MUTU BENIH WORTEL DENGAN …sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknologiPerbenihanWorteldgnBorondanGA3.pdf · benih, serta pengemasan dan penyimpanan. Seleksi

No. 13 - November 2017

64

Gambar 2. Penanaman bibit

pohon induk, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, pemangkasan, panen dan pascapanen benih, serta pengemasan dan penyimpanan.

Seleksi Pohon IndukUmbi wortel yang sudah siap panen dengan

bobot, diameter, dan panjang umbi yang seragam, lalu daun wortel dipotong dan ditinggalkan sekitar 15 cm.

Pengolahan Lahan dan TanamPengolahan lahan dilakukan dengan cara

tanah dicangkul sedalam 40–50 cm. Dibuat lubang tanam ukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm dengan jarak 30 cm x 90 cm. Umbi wortel yang telah diseleksi dipotong pada bagian ujung/bawah ⅓ bagian, kemudian ditanam.

PemeliharaanPemupukan diberikan dengan pupuk organik

100 g/tanaman dan pupuk anorganik dengan dosis 90 kg/ha N, 135 kg/ha P2O5, dan 100 kg/ha K2O. Pupuk N dan K2O diberikan dua kali, yaitu 1 bulan setelah tanam (BST) dan 2 BST, sedangkan pupuk organik dan pupuk P2O5 diberikan seluruhnya pada umur 1 BST.

Pemupukan Boron dilakukan dengan membuat lubang disamping tanamam dan ditabur sebanyak 15 kg/ha. Pemberian GA3 dilakukan dengan cara menyemprot tanaman dengan dosis 90 ppm/l air, dilakukan pada umur 4, 6, 8,10

dan 12 minggu setelah tanam (MST). Pemberian Boron dan GA3 dapat meningkatkan bobot benih 110% dibanding perlakuan kontrol. Penyiraman dilakukan 2 hari sekali bila musim kemarau. Pembumbunan dilakukan pada saat tanaman berumur 1 dan 2 BST. Pemangkasan cabang tersier dilakukan pada saat tanaman berumur 2 – 3 BST. Pemasangan ajir dilakukan agar tanaman tidak rebah. Setiap tanaman diberi ajir, tangkai bunga diikat dengan ajir agar tanaman dapat berdiri kokoh.

Untuk mencegah serangan hama tanaman, dilakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif profenofos, klorantranilipol 50 g/l, dan imidakloprid dengan konsentrasi 0,5 – 1,0 cc/l air, untuk mengendalikan penyakit tanaman dilakukan penyemprotan fungisida Mankozeb atau Difenokonasol 250 g dengan konsentrasi 2 g/l air serta untuk pengendalian tungau dilakukan penyemprotan akarisida Sammite dengan dosis 1 cc/l air. Penyemprotan dilakukan seminggu sekali atau tergantung tingkat serangan hama/penyakit tanaman di lapangan.

Panen dan Pascapanen

Panen benih sudah dapat dilakukan pada saat umur ± 3,5 – 4 BST. Umbel yang sudah matang berwarna cokelat dipanen lalu dijemur sehingga biji dapat dirontokkan dari tangkainya. Biji yang sudah rontok diremas sehingga lepas

Page 3: PENINGKATAN MUTU BENIH WORTEL DENGAN …sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknologiPerbenihanWorteldgnBorondanGA3.pdf · benih, serta pengemasan dan penyimpanan. Seleksi

iptek hortikultura

65

Gambar 3. Bunga wortel mulai mekar dan menjadi biji

Gambar 4. Biji wortel yang siap panen

Gambar 5. Benih wortel yang telah dibersihkan Gambar 6. Uji daya kecambah benih wortel

Page 4: PENINGKATAN MUTU BENIH WORTEL DENGAN …sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknologiPerbenihanWorteldgnBorondanGA3.pdf · benih, serta pengemasan dan penyimpanan. Seleksi

No. 13 - November 2017

66

dari bulunya. Untuk membersihkan biji dari bulunya ditampi sehingga bersih lalu dikemas. Benih yang sudah lebih dari 1 tahun disimpan, bila ditanam sebaiknya diuji terlebih dahulu daya kecambahnya.

Pemberian pupuk Boron 15 kg/ha dan GA3 90 ppm/l air menghasilkan daya kecambah benih yang lebih tinggi dibandingkan kontrol, yaitu 88,22%. Dengan demikian, pemberian Boron 15 kg/ha dan GA3 90 ppm/l air sangat berperan penting bagi tanaman perbenihan wortel.

KESIMPULAN

Peningkatan produksi benih wortel tergantung dar i se leks i pohon induk, pengolahan lahan dan pemeliharaan. Kegiatan pemeliharaan meliputi pemupukan dengan pupuk organik dan anorganik. Salah satu jenis pupuk anorganik yang digunakan yaitu boron dan GA3 yang dapat meningkatkan bobot benih dan daya kecambah dibanding kontrol.

DAFTAR PUSTAKA

1. Banga, O 1984, ‘Carrot’, in Suojala, T 2000, Pre-and postharvest development of carrot yield and quality, University Helsinki, Departmen of Plant Production Section Horticulture Publi., vol.37, pp. 8.

2. Gardner, FP, Pearce, RB & Michel, RL 1991, Fi-siologi tanaman budidaya, Sosilo H & Subianto, (penerjemah), UI-Press, Jakarta, Terjemahan dari: Physiology of Crops Plant.

3. Jean-Michel Davière & Achard, P 2013 Gibberellin signaling in plants, Development 140, pp.1147-51.

4. Rawson, HM 1996, ‘Parameters likely to be associated with sterility’, Sterility in wheat in subtropical Asia: Extent, causes and solutions’, Proceedings of A Workshop 18±21 September 1995, Lumle Agricultural Research Centre, Pokhara, Nepal, ACIAR Proceedings, vol. 72, pp. 13-31.

5. Rerkasem, B & Lordkaew, S 1996, ‘Tissue boron, Sterility in wheat in subtropical Asia: Extent, cau-ses and solutions’, Proceedings of a workshop 18-21 September 1995, Lumle Agricultural Research Centre, Pokhara, Nepal, ACIAR Proceedings, vol. 72, pp. 36-8.

Bina Beru Karo Balai Penelitian Tanaman Sayuran

Jln. Tangkuban Parahu No. 517, Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat, Indonesia 40391

Email : [email protected]