peningkatan pemahaman konsep siswa kelas vii … · yang tujuannya untuk mengungkapkan pemahaman...
TRANSCRIPT
I
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VII SMP
TAMAN DEWASA JETIS YOGYAKARTA PADA POKOK BAHASAN
ZAT DAN WUJUDNYA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN
METODE BERBASIS PROYEK
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh:
Nama : Valentina Bara
Nim : 101424056
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
IV
HALAMAN PERSEMBAHAN
Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada TUHAN, dan
sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait,Mu yang kudus....
(Yunus 2 : 7)
„Yakinlah bahwa semua akan berakhir INDAH PADA WAKTUNYA‟
Karya ini khusus kupersembahkan untuk:
Bapak dan Mamaku tercinta
Kakak - kakak-ku tersayang
Terima kasih untuk semua doa, rasa sayang, perhatian dorongan semangat dan
kesabaran tak terhingga yang telah kalian berikan kepadaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
VI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
VII
ABSTRAK
Valentina Bara, “PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS
VII SMP TAMAN DEWASA JETIS YOGYAKARTA PADA POKOK
BAHASAN ZAT DAN WUJUDNYA MELALUI PEMBELAJARAN
DENGAN METODE BERBASIS PROYEK”
Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
siswa pada pembelajaran dengan metode pembelajaran berbasis proyek pada
pokok bahasan zat dan wujudnya.
Penelitian ini dilaksanakan selama 3 hari pada tanggal 28 November
sampai dengan 16 dan 17 Desember 2015.Subyek penelitian yaitu siswa kelas
VII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta.Sampel berjumlah 33 siswa.Data
diperoleh melalui pretest dan posttest.Soal pretest dan posttest berupa tes esay,
yang tujuannya untuk mengungkapkan pemahaman siswa pada konsep zat dan
wujudnya.Analisisnya menggunakan uji t untuk dua kelompok dependent.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan terjadi
peningkatan pemahaman mengenai Konsep zat dan wujudnya. Dengan
menggunakan uji t, ditemukan t = -8.232, dan p = .000 < α = .05, maka
signifikan.
Kata Kunci: Metode Berbasis Proyek, Peningkatan Pemahaman Konsep
Pelajaran Fisika, Zat dan Wujudnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
VIII
ABSTRACT
Valentina Bara, “ THE IMPROVEMENT OF THE CONCEPT
UNDERSTANDING OF GRADES VII STUDENTS IN TAMAN
DEWASA MIDDLE SCHOOL JETIS YOGYAKARTA ON THE TOPIC
OF MATTER AND ITS PHASE THROUGH PROJECT- BASED
LEARNING METHOD”
Physics Education Study Program, Mathematics and Science Department,
Faculty of Teachers And Education in Sanata Dharma University of
Yogyakarta.
The purpose of this research is to understandthe improvement of
studentsknowledge about matter and its phases through Project based learning
method.
This research was held on November, 28th
to 16th
and 17th
December
2015. The subject was the seventh grade students in Taman Dewasa Jetis Middle
School, Yogyakarta. The sample was 33 persons. The instruments of the research
were pretest and posttest.They both were essay test which aims to reveal the
students understanding about matter and its phase. The analysis used T test
among two groups of dependent.
The result indicates that there is an improvement of concept
understanding about matter its phases. By using T test, it was found that t = -
8.232, and p = .000 < α = .05, and it is significant.
Key Words: Project-based Method, Improvement of Physics Study Concept
Understanding, Material and Its phases
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
IX
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa, atas rahmat dan kasih –
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi yang
berjudul “peningkatan pemahaman konsep siswa kelas VII SMP Taman Dewasa
Jetis Yogyakarta pada pokok bahasan zat dan wujudnya melalui pembelajaran
dengan metode berbasis proyek”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan
Fisika.Penulis menyadari bahwa penelitian dan penulisan skripsi ini dapat
terselesaikan atas bantuan, gagasan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Romo Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T., selaku Dosen Pembimbing yang
telah setia dan sabar memberikan bimbingan, pengarahan, dan masukan
kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
2. Rohandi, Ph.D., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu
memberikan saran – saran, semangat dan motivasi.
3. Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika yang telah memberikan dukungan kepada penulis.
4. Bapak Susaryanto Selaku guru IPA SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta
yang sudah memberi ijin dan kesempatan bagi peneliti untuk melaksanakan
penelitian untuk memenuhi tugas akhir peneliti.
5. Siswa kelas VII B SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta Atas kerjasama dan
kesedian waktu membantu peneliti untuk mengambil data.
6. Segenap Dosen Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan bekal
ilmu pengetahuan kepada penulis.
7. Karyawan perpustakaan Sanata Dharma, atas kesediaan fasilitas, sehingga
peneliti bisa menyelesaikan tugas akhir.
8. Segenap Karyawan Sekretariat JPMIPA yang telah memberikan bantuan
memperlancarkan surat ijin observasi dan penelitian di sekolah.
9. Semua pihak yang telah banyak membantu penyusunan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
XI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………...……ii
HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………...………iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………………………..….V
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH …………..vi
ABSTRAK ……………………………………………………………..………vii
ABSTRACT ………………………………………………………………..….viii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………..…ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................4
C. Tujuan Peneliti ..........................................................................................5
D. Manfaat Peneliti ........................................................................................6
BAB II LANDASAN TEORI …………………………………………….……..7
A. Pembelajaran Konstruktivis .......................................................................7
1. Filsafat Konstruktivisme ....................................................................7
2. Sosiokulturalisme (Vygotsky) ...........................................................8
B. Pembelajaran Berbasis Proyek .................................................................9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
XII
1. Langkah - langkah Pembelajaran Berbasis Proyek ..........................11
2. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek ...................................14
3. Hambatan Pembelajaran Berbasis Proyek .......................................14
4. Kelebihan Pembelajaran Berbasis Proyek .......................................15
5. Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek .....................................16
6. Mengatasi Kelemahan dari Pembelajaran Berbasis Proyek di
atas....................................................................................................17
C. Pemahaman Konsep ................................................................................18
D. Zat dan Wujudnya ..................................................................................21
1. Wujud Za .........................................................................................21
2. Perubahan Wujudnya Zat .................................................................22
E. Kegunaan Teori pada Pelaksanaan Penelitian .........................................23
BAB III METODE PENELITIAN …………………………………………….24
A. Jenis Penelitian ........................................................................................24
B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................24
C. Subjek Penelitian .....................................................................................24
D. Treatment .................................................................................................25
E. Instrumen Penelitian ................................................................................25
1. Pretest (tes awal) ..............................................................................26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
XIII
2. Posttest (tes akhir) ............................................................................27
F. Instrumen Pembelajaran ..........................................................................27
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .....................................27
2. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ........................................................35
G. Validitas ...................................................................................................36
H. Analisis Data ...........................................................................................37
1. Skornya Pretest dan Posttest …….........………………………..37
2. Skor Siswa Diklasifikasi …………………...………....….…….40
3. Peningkatan Pemahaman Siswa ……………………………….40
4. Perubahan Pemahaman Siswa …………...…………………….41
BAB IV DATA DAN ANALISA DATA …………………………………...…42
A. Deskripstif Pelaksanaan Penelitian ……………………………...……..42
1. Sebelum Melaksanakan Peneliti ………………………………….43
2. Selama Melaksanakan Penelitian ……...…………………………44
a. Pelaksanaan pada Kelas Eksperimen ………….…..………...46
1. Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Sabtu
28 November 2014…….………………...…...……........46
2. Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Rabu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
XIV
16 Desember 2014 …………………………..…..…..... 47
3. Pelaksanaan Peneliti Pada Hari Kamis
17 Desember 2014 ………………………………………47
B. Data Dan Analisis Data ………….……………………………………..48
1. Data ………………………………………………………………48
2. Analisis Data ……………………………………………………..50
1) Pemahaman Awal Siswa Mengenai Zat dan Wujudnya ……..50
2) Pemahaman Akhir Siswa Mengenai Zat dan Wujudnya .........51
3) Perkembangan Pemahaman Awal dan Pemahaman
Akhir Siswa………………………………………..…………51
4) Konsep Pemahaman Awal dan Pemahaman Akhir Siswa
Tentang Zat dan Wujudnya ……..…………………………. 53
5) Perkembangan Konsep ………………………………………56
C. Keterbatasan Penelitian …………...……………………………………61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………….62
A. Kesimpulan ……………...………………………………..……….........62
B. Saran ………………………………………………..……………….….63
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................64
LAMPIRAN ………………………………….……………….…………..……66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
XV
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kisi-Kisi Soal Pretest dan Posttest …………………...…….…………26
Tabel 2. Volume dan Bentuk Dari Wujud Zat ………………......…..…………30
Tabel 3.Pemberian Skor ………………………………………...…….…….….37
Tabel 4. Klasifikasi Hasil Pretest Maupun Posttest …………………...……….40
Tabel 5. Proses Pelaksanaan Penelitian di SMP Taman Dewasa Jetis
Yogyakarta ………………………………………………………………..……44
Tabel 6. Data Hasil Pretest dan Posttest Siswa ……….………..……...……….48
Tabel 7. Klasifikasi Hasil Pretest ………………………………………………50
Tabel 8. Klasifikasi Hasil Posttest ………………………………...…..………..51
Tabel 9. Hasil Uji t Antara Skor Pretest dan Skor Posttest ……..………..…….52
Tabel 10. Rangkuman Konsep Awal dan Akhir Siswa ……………....…...……53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
XVI
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Permohonan Ijin Observasi
2. Surat Permohonan Ijin Penelitian
3. Surat Keterangan Sudah Melaksanakan Penelitian
4. Gambar Dokumentasi Siswa SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta
pada Saat Melaksanakan Penelitian
Gambar 1. Siswa Mengerjakan Soal Pretest
Gambar 2. Siswa Melakukan Kegiatan Berbasis Proyek di Lapangan
Gambar 3. Siswa Diskusi Hasil Proyek Dalam Kelompok
Gambar 4. Siswa Mempresentasikan Hasil Kegiatan di Lapangan
Gambar 5. Siswa Mengerjakan Soal Posttest
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
6. Hand Out Dalam Proyek yang Akan Dilakukan Siswa Saat di
Lapangan
7. Hasil Jawaban Siswa dalam kelompok dari Soal Hand Out Saat
Kegiatan di Lapangan
8. Soal Pretest dan Posttest
9. Lembaran Nilai Jawaban Siswa Saat Pretest dan Posttest
10. Kunci Jawaban Soal Pretest dan Posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
XVII
11. Hasil rangkuman seluruh jawaban siswa saat pretest dan posttest
12. Daftar Kehadiran Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dalam
perkembangan dan kemajuan bangsa.Pembelajaran fisika di sekolah
dimaksudkan supaya siswa mampu menguasai konsep - konsep fisika dan
mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari - hari. Sampai saat ini
pembelajaran yang digunakan oleh guru cenderung kurang memperlihatkan
kemampuan berpikir siswa dan kurang melibatkan mereka secara aktif
dalam proses pembelajaran berlangsung. Model pembelajaran yang
digunakan kurang memberikan kesempatan dan waktu bagi siswa untuk
terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan berinteraksi dengan teman
sebaya dalam belajar. Contohnya metode yang digunakan masih
monoton.Jadi guru lebih aktif daripada siswa. Misalnya siswa jenuh, bosan,
dan tidak mau mendengarkan apa yang dijelaskan guru di depan kelas. Guru
belum memanfaatkan sumber - sumber belajar yang ada, salah satunya
adalah interaksi teman sebaya dalam rangka konstruksi pengetahuan oleh
siswa.
Metode pembelajaran yang sering digunakan oleh guru adalah
metode ceramah. Dalam metode ceramah siswa lebih cenderung
mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru sehingga proses belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
mengajar hanya terpusat pada guru, metode ceramah dapat menimbulkan
kebosanan bagi siswa.
Untuk saat ini pendidikan di Indonesia sedang mengupayakan
perubahan dari paradigma mengajar ke paradigma belajar. Dalam paradigma
belajar siswa tidak hanya belajar mendengarkan instruksi guru dalam
mentransferkan pengetahuan ke siswa, akan tetapi siswa perlu
mengkonstruksi pengetahuan fisika sendiri. Menurut paham konstruktivisme
pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari seseorang kepada orang
lain, tetapi harus diinterprestasikan sendiri oleh masing - masing orang.
Konstruktivisme adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan
baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman. Filsafat
konstruktivisme yang dikembangkan oleh Jean Piaget menganggap bahwa
pengetahuan itu terbentuk bukan hanya dari obyek semata, tetapi juga dari
kemampuan individu sebagai yang subyek menangkap setiap obyek yang
diamatinya. Menurut konstruktivisme, pengetahuan ini bukan berasal dari
luar, akan tetapi dikonstruksikan oleh dan dari dalam diri seseorang. Oleh
sebab itu pengetahuan terbentuk oleh dua faktor penting, yaitu subyek yang
menjad bahan pengamatan dan kemampuan subjek untuk
menginterprestasikan objek tersebut. Kedua faktor itu sama pentingnya.
Dengan demikian pengetahuan itu tidak bersifat statis tetapi bersifat
dinamis, tergantung individu yang melihat dengan
mengkonstruksinya.Aliran filsafat konstruktivisme berangkat dari pemikiran
epistemologi Giambatista Vico (Suparno, 1997).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengkolaborasi diharapkan dapat meningkatkan interaksi teman kelompok
dalam pembelajaran.Pembelajaran yang dapat dimanfaatkan adalah
pembelajaran metode Berbasis Proyek.Pembelajaran berbasis metode
proyek adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek atau
kegiatan sebagai media.Model pembelajaran proyek merupakan model
pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media.
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah
metode pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta
didik melakukan eksplorasi, penilaian, interprestasi, sintesis, dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar Depdiknas (2003: 3)
Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang
menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan
mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam
beraktifitas secara nyata.Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk
digunakan pada permasalahan kompleks yang diperlukan peserta didik
dalam melakukan investigasi dan memahaminya. Melalui PjBL, proses
inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding
question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif
yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum. Pada saat
pertanyaan terjawab, secara langsung peserta didik dapat melihat berbagai
elemen utama sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang
dikaji. PjBL merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik (Grand
Michael M & Getting, 2002)
Mengingat bahwa masing - masing peserta didik memiliki gaya
belajar yang berbeda, maka Pembelajaran Berbasis Proyek memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan
menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan
eksperimen secara kolaboratif.
Berdasarkan hasil observasi di kelas VII B SMP Taman Dewasa Jetis
Yogyakarta, guru masih menggunakan metode seperti metode ceramah.Siswa
pasif, sering ribut sendiri, atau materi yang disampaikan guru tidak ditangkap
oleh siswa.Hal ini terlihat pada saat guru bertanya setelah selesai menjelaskan,
siswa hanya diam dan tidak bisa menjawab.Bearti siswa tidak fokus dengan
materi yang di sampaikan gurunya.
Dalam hal ini peneliti ingin melakukan penelitian di sekolah
tersebut dengan menggunakan metode Berbasis Proyek pada pokok bahasan
zat dan wujudnya. Peneliti memilih model pembelajaran ini karena dalam
model pembelajaran Berbasis Proyek peserta didik melakukan eksplorasi,
penilaian, interprestasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai
hasil belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
B. Perumusan Masalah
Masalah yang ingin diteliti di sekolah SMP Taman Dewasa Jetis
Yogyakarta dengan menggunakan metode pembelajaran Berbasis Proyek
adalah:
1. Bagaimana pemahaman awal siswa SMP Taman Dewasa Jetis
Yogyakarta tentang zat dan wujudnya sebelum menggunakan Metode
Berbasis Proyek?
2. Bagaimana pemahaman akhir siswa SMP Taman Dewasa Jetis
Yogyakarta tentang zat dan wujudnya setelah menggunakan metode
Berbasis Proyek?
3. Bagaimana peningkatan pemahaman siswa SMP Taman Dewasa Jetis
Yogyakarta tentang zat dan wujudnya dengan menggunakan metode
Berbasis Proyek?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Pemahaman awal siswa SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta tentang
zat dan wujudnya sebelum menggunakan metode Berbasis Proyek.
2. Pemahaman akhir siswa SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta tentang
zat dan wujudnya setelah menggunakan metode Berbasis Proyek.
3. Peningkatan pemahaman siswa SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta
tentang zat dan wujudnya dengan menggunakan metode Berbasis
Proyek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
D. Manfaat Penelitian
Penelitian Berbasis Proyek yang dilakukan dapat bermanfaat:
1. Bagi Guru
1). Metode Berbasis Proyek dapat digunakan untuk alternatif pembelajaran di
SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta oleh guru IPA.
2). Guru IPA dapat menggunakan metode Pembelajaran Berbasis
Proyek untuk materi IPA yang lain.
2. Bagi Siswa
Siswa dapat belajar IPA lebih aktif
3. Bagi Penelitian
Menambah hasil penelitian pendidikan IPA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pembelajaran Konstruktivis
1. Filsafat Konstruktivisme
Filsafat Konstruktivisme adalah filsafat yang mempelajari hakikat
pengetahuan dan bagaimana pengetahuan itu terjadi.Menurut filsafat
konstruktivisme, pengetahuan itu adalah bentuk (konstruksi) kita yang
sedang menekuninya.Bila yang sedang menekuni adalah siswa, maka
pengetahuan itu adalah bentukan siswa sendiri.Maka pengetahuan
bukanlah sesuatu yang sudah jadi, yang ada di luar kita, tetapi sesuatu
yang harus kita bentuk sendiri dalam pikiran kita.Jadi pengetahuan itu
selalu merupakan akibat dari suatu konstruksi kognitif melalui kegiatan
berpikir seseorang.Pengetahuan bukanlah suatu yang lepas dari subyek,
tetapi merupakan ciptaan manusia yang dikonstruksikan dari pengalaman
ataupun dunia sejauh dialaminya. Proses penentukan itu berjalan terus
menerus dengan setiap kali mengadakan reorganisasi karena adanya suatu
pemahaman yang baru (Piaget, dalam Suparno, 2007: 8).
Oleh karena pengetahuan itu merupakan konstruksi seseorang
yang sedang mengolahnya, maka jelas bahwa pengetahuan itu bukanlah
sesuatu yang sudah jadi dan tidak terubahkan. Pengetahuan merupakan
suatu proses menjadi tahu. Suatu proses yang terus berkembang. Semakin
luas, lengkap, dan sempurna. Pembentukan pengetahuan jelas bukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
sekali jadi, tetapi bertahap (Suparno, 2007).
2. Sosiokulturalisme (Vygotsky)
Vygotsky meneliti pembentukan dan perkembangan pengetahuan
anak secara psikologis. Dia menekankan pentingnya interaksi sosial
dengan orang – orang lain terlebih yang punya pengetahuan lebih baik
dan sistem yang secara kultural telah berkembang dengan baik (Cobb,
dalam Suparno, 2007: 11). Itulah sebabnya dalam pendidikan, siswa perlu
berinteraksi dengan para ahli dan juga terlibat dengan situasi yang cocok
dengan pengetahuan yang ingin digeluti.Dalam interaksi dengan mereka
itulah, para siswa ditantang untuk mengkonstruksikan pengetahuannya
lebih sesuai dengan konstruksi para ahli.
Menurut sosiokulturalis, kegiatan seseorang dalam mengerti
sesuatu selalu dipengaruhi oleh partisipasinya dalam praktek – praktek
sosial dan kultur yang ada, seperti situasi sekolah, masyarakat, teman, dll.
Situasi sekolah jelas dapat membantu dan menghambat siswa dalam
mendalami ilmu pengetahuan.Masyarakat dapat juga memacu siswa
mengerti, tetapi juga menghalangi. Menurut Cobern (Suparno, 2007: 11),
konstruktivisme adalah kontektual .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
B. Pembelajaran Berbasis Proyek
Model pembelajaran Berbasis Proyek merupakan suatu model pembelajaran
yang menyangkut pemusatan pertanyaan dan masalah bermakna, pemecahan
masalah, pengambilan keputusan, proses pencarian berbagai sumber, pemberian
kesempatan kepada anggota untuk bekerja secara kolaborasi, dan menutup dengan
presentasi produk nyata. Model Pembelajaran Berbasis Proyek juga dapat
meningkatkan keyakinan diri para siswa, motivasi untuk belajar, kemampuan
kreatif, dan mengagumi diri sendiri (Santyasa, 2006)
Menurut Thomas (2000: 1), pembelajaran Berbasis Proyek merupakan
model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk
mengelolah pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek.
Menurut Thomas (2000: 1), model pembelajaran Berbasis Proyek
adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kegiatan pemecahan
masalah dan tugas - tugas bermakna lainnya, memberi peluang siswa bekerja
secara otonom mengkonstruksi belajar mereka sendiri, dan menghasilkan
produk karya siswa.
Depdiknas (2003: 7) menegaskan bahwa pembelajaran Berbasis
Proyek merupakan pendekatan pembelajaran yang membutuhkan suatu
pembelajaran yang komprehensif dimana lingkungan belajar siswa (kelas)
didesain agar siswa dapat melakukan penyelidikan terhadap masalah autentik
termasuk pendalaman materi suatu materi pembelajaran, dan melaksanakan
tugas bermakna lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Melalui project – based learning (PjBL), proses inquiry dimulai dengan
memunculkan pertanyaan penuntun ( a guiding question) dan membimbing
peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan
berbagai subjek (materi) dalam kurikulum.
Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) merupakan strategi pembelajaran
yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai
kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.Pembelajaran Berbasis Proyek
merupakan strategi pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar
kontekstual melalui kegiatan - kegiatan yang kompleks. Pelaksanaan pembelajaran
Berbasis Proyek memberi kesempatan peserta didik berpikir kritis dan mampu
mengembangkan kreativitasnya melalui pengembangan inisiatif untuk
menghasilkan produk nyata berupa barang jasa Bender (2012)
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran berbasisi proyek (project - based learning) adalah suatu model
yang menekankan siswa untuk dapat belajar secara mandiri dengan
memecahkan masalah yang dihadapi serta siswa juga dapat menghasilkan
suatu proyek atau karya nyata. Pembelajaran berbasis proyek (project based
learning = PjBL) adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek
atau kegiatan sebagai media. Guru menugaskan peserta didik melakukan
eksplorasi, penilaian, interprestasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan
berbagai bentuk hasil belajar. Model pembelajaran ini menggunakan masalah
sebagai pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas
secara nyata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Proyek dalam pembelajaran Berbasis Proyek tidak ditentukan oleh
hasil belajar yang didapatkan oleh siswa saja, namun juga dilihat pada proses
dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran sehingga akan berdampak pada
meningkatnya hasil belajar siswa.
Adapun implementasi model pembelajaran Berbasis Proyek mengikuti
enam langkah yaitu: membentuk kelompok dan orientasi tema, merancangkan
kegiatan kelompok, melaksanakan investigasi, merencanakan laporan,
mempresentasikan laporan dan evaluasi.
1. Langkah - Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek
Langkah - langkah pembelajaran Bioners (2014: 4) dalam
Implementasi kurikulum 2013 adalahsebagai berikut:
a. Mulai dengan Pertanyaan Mendasar (Start with the Essential Question)
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu
pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam
melakukan suatu aktivitas.Mengambil topik yang sesuai dengan
realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi
mendalam.Pengajar berusaha agar topik yang diangkat relevan
untuk para peserta didik.
b. Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar
dan peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapkan
akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung
dalam menjawab pertanyan - pertanyaan esensial, dengan cara
mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta
mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu
penyelesaian proyek.
c. Menyusun Jadwal ( Create a Schedule)
Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun
jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada
tahap ini antara lain:
1) Membuat jadwal waktu untuk menyelesaikan proyek;
2) Membuat batas waktu penyelesaian proyek;
3) Membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru;
4) Membimbing peserta didik ketika mereka membuat
langkah yang tidak berhubungan dengan proyek;
5) Meminta peserta didik untuk membuat penjelasan
(alasan) tentang pemilihan suatu cara;
d. Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek (Monitor the
Students and the Progress of the Project)
Pengajar bertanggung jawab untuk melakukan monitoring
terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek.
Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik
pada setiap proses. Dengan kata lain pengajar berperan menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses
monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam
keseluruhan aktivitas yang penting.
e. Menguji Hasil (Assess the Outcome)
Penilaian dilakukan untuk membantu dalam mengukur
ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan
masing - masing peserta didik, memberi umpan balik tentang
tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, membantu
pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
f. Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta
didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang
sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu
maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk
mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama
menyelesaikan proyek. Pengajar dan peserta didik
mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja
selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan
suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan
yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.
2. Karakter Pembelajaran Berbasis Proyek (Bioners, 2014: 8)
a. Peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
b. Adanya permasalahan atau tantangan tentang sebuah kerangka kerja.
c. Peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas
permasalahan atau tantangan yang diajukan.
d. Peserta didik secara kolaboratif bertanggung jawab untuk mengakses dan
mengolah informasi untuk memecahkan permasalahan.
e. Proses evaluasi dijalankan secara kontinyu.
f. Peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas
yang sudah dijalankan.
g. Produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kuantitatif.
h. Situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan.
3. Hambatan Pembelajaran Berbasis Proyek (Bioners, 2014 : 11)
a. Pembelajaran Berbasis Proyek memerlukan banyak waktu yang harus
disediakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek;
b. Banyak orang tua peserta didik yang merasa dirugikan, karena
menambah biaya untuk memasuki sistem baru.
c. Banyak instruktur merasa nyaman dengan kelas tradisional,
dimana instruktur memegang peran di kelas. Ini merupakan suatu
transisi yang sulit, terutama bagi instruktur yang kurang atau tidak
menguasai teknologi.
d. Banyaknya peralatan yang harus disediakan, sehingga kebutuhan
listrik bertambah. Untuk itu disarankan menggunakan team
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
teaching dalam proses pembelajaran, dan akan lebih menarik lagi
jika suasana ruang belajar tidak monoton.
4. Kelebihan Pembelajaran Berbasis Proyek (Bioners, 2014: 12)
a. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar,
mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan
penting, dan mereka perlu untuk dihargai;
b. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah;
c. Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil
memecahkan problem - problem yang kompleks;
d. Meningkatkan kolaborasi;
e. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan
mempraktikkan keterampilan komunikasi;
f. Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelolah sumber;
g. Memberikan pengelaman kepada peserta didik pembelajaran dan
praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu
dan sumber - sumber lain seperti perlengkapan untuk
menyelesaikan tugas;
h. Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan
praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi
waktu dan sumber - sumber lain seperti perlengkapan untuk
menyelesaikan sesuai dunia nyata;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
i. Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi
dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian
diimplementasikan dengan dunia nyata;
j. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga
peserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.
5. Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek (Bioners, 2014: 12)
a. Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah;
b. Membutuhkan biaya yang cukup banyak;
c. Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional,
di mana instruktur memegang peran utama di kelas;
d. Banyaknya peralatan yang harus disediakan;
e. Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan
pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan;
f. Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja
kelompok;
g. Ketika topik yang diberikan kepada masing - masing kelompok
berbeda, dikwatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik
secara keseluruhan;
6. Mengatasi Kelemahan dari Pembelajaran Bebasis Proyek (Bioners, 2014: 13)
a. Seorang pendidik harus dapat mengatasi dengan cara
memfasilitasi peserta didik dalam menghadapi masalah;
b. Membatasi waktu peserta didik dalam menyelesaikan proyek;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
c. Meminimalis dan menyediakan peralatan yang sederhana yang
terdapat di lingkungan sekitar;
d. Memilih lokasi penelitian yang mudah dijangkau sehingga tidak
membutuhkan banyak waktu dan biaya;
e. Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga
instruktur dan peserta didik merasa nyaman dalam proses
pembelajaran;
Pembelajaran Berbasis Proyek ini juga menuntut siswa untuk
mengembangkan keterampilan seperti kolaboratif dan refleksi.Menurut
penelitian, Pembelajaran Berbasis Proyek membantu siswa untuk
meningkatkan keterampilan sosial mereka, sering menyebabkan absensi
berkurang dan lebih sedikit masalah disiplin di kelas.Siswa juga menjadi lebih
percaya diri berbicara dengan kelompok orang, termasuk orang dewasa.
Pembelajaran Berbasis Proyek juga meningkatkan antusiasme untuk
belajar. Ketika anak - anak bersemangat dan antusias tentang apa yang mereka
pelajari, mereka sering mendapatkan lebih banyak terlibat dalam subjek dan
kemudian memperluas minat mereka untuk mata pelajaran lainnya. Antusias
peserta didik cenderung untuk mempertahankan apa yang mereka pelajari,
bukan melupakannya secepat mereka telah lulus tes.
C. Pemahaman Konsep
Salah satu tujuan pembelajaran di sekolah adalah agar siswa memiliki
kemampuan untuk memahami hal yang dipelajari. Pemahaman adalah suatu
bentuk pengertian yang menyebabkan seseorang mengetahui apa yang sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
dibicarakan. Seseorang dikatakan dapat memahami apabila ia dapat
menjelaskan suatu situasi, menafsirkan grafik, mengubah hukum kedalam
persamaan matematis, mengubah persamaan matematis kedalam kalimat, dan
menafsirkan tabel (Imina Umi Purwanti, 2002: 17). Fisika pada hakekatnya
merupakan akumulasi hasil keilmuan berupa konsep – konsep fisika, prinsip,
hukum, dan teori yang diperoleh melalui proses keilmuwan dan sikap
keilmuwan. Maka memfasilitasi siswa, dapat diartikan sebagai proses siswa
membangun konsep, hukum dan teori. Bila hal ini dilakukan, maka tujuan
yang harus dicapai siswa dalam belajar fisika supaya dapat memahami konsep
adalah dengan melakukan proses keilmuan dan memiliki keilmuan yang
diperlukan dalam melakukan proses tersebut (Kartika Budi, 1992: 133).
Proses pembelajaran fisika yang benar haruslah membantu siswa
menguasai konsep yang benar. Untuk siswa yang salah konsep maka
konsepnya harus diubah ke konsep yang benar.
Pemahaman konsep merupakan dasar dari pemahaman prinsip dan
teori artinya untuk memahami prinsip dan teori haruslah dipahami terlebih
dahulu konsep – konsep yang menyusun prinsip dan teori yang
bersangkutan.Berdasarkan hal ini pemahaman konsep penting dalam kegiatan
belajar mengajar agar dapat dimengerti dan diterima sejauh tidak mengabaikan
aspek – aspek yang lainnya.Pemahaman menurut Kartika Budi (1987: 233)
merupakan salah satu aspek kognitif yang sangat penting pada pelaksanaan
kegiatan pembelajaran di sekolah.Aspek ini merupakan aspek yang menonjol
atau aspek yang paling ditonjolkan. Bila diadakan kegiatan pembelajaran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
maka pertama - tama yang dicapai adalah memahami atau mengerti apa yang
dipelajari.
Pemahaman merupakan tahap belajar pada taraf kognitif siswa. Siswa
yang telah memahami suatu konsep akan menjelaskan konsep tersebut dengan
menggunakan kalimatnya sendiri sesuai dengan apa yang mereka pelajari
(Sudjana, 1990). Untuk memutuskan seseorang memahami suatu konsep maka
diperlukan kriteria atau indikator - indikator. Kriteria atau indikator yang
menunjukkan indikator pemahaman konsep siswa, antara lain (Kartika
Budi,1992: 114):
1. Dapat menyatakan definisi konsep kalimat sendiri;
2. Dapat menjelaskan makna konsep pada orang lain;
3. Dapat menganalisis suatu konsep kedalam hukum;
4. Dapat menerapkan konsep untuk;
a. Menganalisis dan menjelaskan gejala - gejala alam khusus;
b. Untuk memecahkan masalah fisika baik secara teoritis dan praktis
c. Memprediksikan kemungkinan - kemungkinan yang akan terjadi pada
suatu sistem pada kondisi tertentu dipenuhi;
5. Dapat mempelajari konsep lain yang berkaitan lebih cepat;
6. Dapat membedakan konsep yang satu dengan yang lain yang saling
berkaitan;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
7. Dapat membedakan konsep yang benar dan konsep yang salah, dan dapat
membuat peta konsep dari konsep - konsep yang ada dalam suatu pokok
bahasan. Hasil belajar yang dicapai seseorang dapat diketahui berdasarkan
beberapa indikator di atas.
Menurut Bloom (dalam Nana Sudjana : 1990) tujuan pembelajaran
diklasifikasikan menjadi tiga aspek yaitu:
1. Aspek Kognitif
2. Aspek efektif
3. Aspek psikomotorik
Pemahaman merupakan aspek kognitif, karena berhubungan
dengan hasil belajar inteligensi. Hasil belajar inteligensi dapat dikategorikan
menjadi kebenaran tingkat menurut (Bloom, dalam Chabib Thoha, 1990: 28)
yaitu:
1. Pengetahuan tentang fakta - fakta dan
2. Prinsip – prinsip pemahaman
a. Pemahaman fakta - fakta dan ide - ide;
b. Penerapan (menerapkan fakta dan ide pada situasi baru);
c. Analisis (menganalisis atau membagi konsep dalam bagian -
bagiannya kemudian melihat hubungannya satu sama lain;
d. Sintesis (mengumpulkan tentang fakta - fakta dan ide - ide);
Pengetahuan dan pemahaman dikategorikan golongan
berpikir tingkat rendah, sedangkan empat hasil belajar yang lain
dikategorikan pada golongan berpikir tingkat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
D. Zat dan Wujudnya
1. Wujud Zat
Segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa disebut
zat (Mikrajudin, Saktiyono, 2007: 123). Pengelompokan zat didasarkan
pada wujudnya, yaitu padat, cair, dan gas. Masing - masing wujud zat
memiliki sifat tertentu yang dapat kita amati.
Zat Padat
Sifat - sifat zat padat adalah mempunyai bentuk dan volume yang
tetap (Kanginan, 2004: 54). Contoh zat padat misalnya: gelas, bentuk
dan volume gelas akan tetap seperti semula meskipun dipindah -
pindahkan.
Zat Cair
Zat cair, seperti air ada pada umumnya tidak memiliki bentuk
tetap.Bentuk zat cair mengikuti wadahnya (Kanginan, 2004: 55).
Contohnya air.Bentuk air selalu berubah - ubah, ketika air berada di
dalam gelas, air berbentuk seperti gelas. Ketika air berada di dalam
botol, air akan berbentuk seperti botol.
Sifat Gas
Sifat gas adalah memiliki bentuk dan volume yang mudah
berubah sesuai wadahnya (Kanginan, 2004: 55).Zat dalam wujud gas
atau cukup disebut gas mempunyai kecenderungan untuk mengisi
seluruh ruangan. Ketika berada dalam ban mobil, gas mengisi seluruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
ruang dalam ban mobil. Dengan demikian, gas tidak memiliki bentuk
dan volume yang tetap.
2. Perubahan wujud zat
Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak disertai dengan
terbentuknya zat jenis lain. Contoh: es mencair, air membeku, air
menguap, air mendidih, gula larut dalam air (Sunardi, Irawan, 2007: 63).
Dalam buku pelajaran IPA - Fisika terpadu untuk SMP/MTS Kelas VII
oleh Mikrajudin dan Saktiyono (2007: 105) macam - macam perubahan
wujud zat dikemukakan sebagai berikut:
a. Membeku: Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi padat.
Contohnya: air menjadi es dalam lemari es.
b. Mencair/melebur/meleleh: Peristiwa perubahan wujud zat dari padat
menjadi cair. Contohnya: mentega berubah menjadi minyak ketika
dimasukkan ke dalam penggorengan yang panas.
c. Menguap: Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi gas. Contohnya:
air yang dipanaskan menjadi uap air dan spiritus menjadi gas.
d. Mengembun: Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi cair. Bila
kita bangun pagi, maka kita akan melihat rumput atau tanaman di
halaman rumah basah. Hal ini terjadi karena uap air (gas) yang ada
di sekitar rumput dan tanaman berubah menjadi air (zat cair). Air itu
menempel pada rumput dan tanaman sehingga menjadi basah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
e. Menyublin: Peristiwa perubahan wujud dari padat menjadi gas.
Contohnya; bila kita mempunyai kapur barus dan dapat mencium
baunya, itu berarti ada sebagian kapur barus (zat padat) berubah
menjadi uap (gas).
E. Kegunaan Teori ini pada Pelaksanaan Penelitian
Dalam penelitian ini teori digunakan sebagai dasar untuk:
1. Membuat treatment penelitian yaitu model pembelajaran fisika dengan
metode Berbasis Proyek pada pokok bahasan zat dan wujudnya.
2. Membuat instrument penelitian berupa pretest dan posttest, untuk
mengetahui peningkatan pemahaman siswa melalui pembelajaran fisika
dengan metode Berbasis Proyek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif - kualitatif.Dikatakan
kuantitatif karena dalam menganalisis peningkatan pemahaman siswa melalui
data nilai siswa yang berupa angka dan analisis dengan menggunakan
statistik.Disebut kualitatif karena konsep pemahaman siswa juga dianalisis
secara kualitatif tanpa menggunakan angka.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Tempat :Penelitian ini dilakukan di SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta
2. Waktu : Penelitian ini dilakukan di SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta
pada tanggal 28 November dan tanggal 16 sampai 17 Desember 2014
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas VII B SMP Taman Dewasa Jetis
Yogyakarta, sejumlah 33 orang siswa yang sedang belajar materi zat dan
wujudnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
D. Treatment
Treatment adalah perlakuan penelitian kepada subyek yang mau diteliti agar
nantinya mendapatkan data yang diinginkan (Suparno, 2007: 51).Treatment yang
digunakan pada kelas yang diberikan perlakukan khusus adalah model
pembelajaran fisika dengan metode Berbasis Proyek pada pokok bahasan zat dan
wujudnya.
Proses pembelajaran Berbasis Proyek yang dilakukan secara singkat sebagai
berikut:
1. Dalam kelompok siswa memegang satu (1) lembar kertas kerja berupa
pertanyaan – pertanyaan;
2. Siswa melaksanakan kegiatan di lapangan dalam proyek sambil menjawab
pertanyaan yang sudah diberikan;
3. Siswa diskusi dalam kelompok setelah melaksanakan pengamatan di lapangan;
4. Siswa melakukan presentasi hasil belajar yang dilakukan di lapangan.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian (Suparno, 2007: 56). Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari tes awal
dan tes akhir. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan
atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok (Suharsiwi, 2006: 150). Tes dalam
penelitian ini berupa Pretest dan Posttest (tes awal dan tes akhir).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
1. Pretest (tes awal)
Pretest (tes awal) diberikan pada siswa pertama kali sebelum
pembelajaran menggunakan metode Berbasis Proyek.Aspek - aspek yang
diukur adalah pengetahuan, pemahaman dan penerapan. Pretest yang diberikan
pada siswa disusun berdasarkan konsep - konsep yang berkaitan dengan zat dan
wujudnya. Tes ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman awal siswa
mengenai zat dan wujudnya.Soal pretest terdiri dari 6 soal uraian. Kisi - kisi
pretest dan posttest seperti tabel 1 berikut:
Tabel 1. Kisi - kisi soal pretest dan posttest
Materi Kriterial Soal No.
Soal
Zat dan
Wujudnya
Pengetahuan Dapat menyebutkan pengertian zat dan
wujudnya
Dapat menyebutkan sifat zat padat
Dapat menyebutkan sifat zat cair
1
5
6
Pemahaman Menjelaskan proses mencair dan
memberikan beberapa contohnya
Menyebutkan tiga wujud zat padat, cair,
dan gas yang pernah diamati dalam
kehidupan sehari - hari
Dapat menjelaskan proses mengembun
3
2
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2. Posttest (tes akhir)
Posttest (tes akhir) diberikan kepada siswa setelah melakukan pembelajaran
dengan metode Berbasis Proyek.Posttest ini diberikan bertujuan untuk mengetahui
pemahaman siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode Berbasis
Proyek. Soal posttest yang diberikan disusun sama dengan soal pretest yang terdiri
dari 6 soal uraian sama dengan soal pretest seperti tabel 1 di atas.
F. Instrumen Pembelajaran
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Dalam setiap mengajar guru harus mempunyai pegangan yang digunakan
untuk mengontrol jalannya kegiatan pembelajaran yaitu Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). RPP ini berisi rancang kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dalam penelitian. Langkah - langkah Perencana Pelaksanaan
Pembelajaran sebagai berikut:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : Taman Dewasa Jetis Yogyakarta
Kelas/Semester : VII (tujuh) B/Semester I
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) I PA
Materi Pokok : Zat dan Wujudnya
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
I. Standar Kompetensi : Memahami wujud zat
II. Kompetensi Dasar : Menyelidiki sifat - sifat zat berdasarkan wujudnya dan
penerapan dalam kehidupan sehari - hari
III. Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa dapat membedakan dan mengelompokkan zat berdasarkan wujudnya.
2. Siswa dapat membedakan tiga wujud zat padat, cair, dan gas.
3. Siswa dapat menunjukkan sifat - sifat dari zat padat, cair, dan gas.
IV. Karakter Siswa yang Diharapkan:
1. Disiplin (Discipline)
2. Rasa hormat dan perhatian (Respect)
3. Tekun (Diligence)
4. Tanggung Jawab (Responsibility)
V. Materi Pembelajaran : Wujud Zat
VI. Metode Pembelajaran:
1. Instruksi Langsung
2. Pembelajaran Berbasis Proyek:
Mengamati langsung kejadian nyata yang ada di sekitar lingkungan
Diskusi dalam kelompok
Presentasi
VII. Uraian Materi Pokok
1. Wujud Zat
Segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa disebut
zat. Pengelompokkan zat menurut wujudnya, yaitu padat, cair, dan gas.
Masing - masing wujud zat memiliki sifat tertentu yang dapat kita amati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Sifat - Sifat Zat:
Zat Padat
Sifat - sifat zat padat adalah mempunyai bentuk dan volume yang
tetap.Contoh zat padat adalah; gelas, piring, ember. Bentuk dan volume
akan tetap seperti semula meskipun dipindah - pindah
Zat Cair
Zat cair pada umumnya tidak memiliki bentuk yang tetap.Contohnya
air.Bentuk zat cair selalu berubah – ubah mengikuti bentuk tempat atau
wadahnya yang ditempatinya.Jika berada di dalam gelas bentuknya seperti
gelas, di dalam ember bentuknya seperti ember, didalam mangkok bentuknya
juga seperti mangkok, di dalam botol bentuknya juga seperti botol.
Zat Gas
Sifat zat gas adalah memiliki volume dan bentuknya berubah - ubah
mengikuti wadahnya/tempat yang ditempatinya, menekankan ke segala
arah.Zat dalam wujud gas mempunyai kecenderungan untuk mengisi
seluruh ruang. Contohnya, balon diisi gas akan menggelembung dan gas
akan berbentuk balon, jika gas dimasukkan dalam botol maka bentuk dan
volumenya akan mengikuti bentuk dan volume botol.
Tabel 2. Volume dan Bentuk dari Wujud Zat
Wujud Zat Volume Zat Bentuk Zat
Padat Tetap Tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Cair Tetap Berubah - ubah
Gas Berubah – ubah Berubah - ubah
Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak disertai dengan
terbentuknya zat jenis lain. Contoh perubahan fisika tersebut diantaranya es
mencair, air membeku, air menguap, air mendidih, gula larut dalam air.
Macam - macam perubahan wujud zat ditemukkan sebagai berikut:
a. Membeku: peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi padat.
Contohnya: air menjadi es dalam lemari es.
b. Mencair/melebur/meleleh: Peristiwa perubahan wujud zat dari padat
menjadi cair. Contohnya: mentega berubah menjadi minyak ketika
dimasukkan kedalam penggorengan yang panas.
c. Menguap: Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi gas. Contohnya: air
yang dipanaskan menjadi uap air. Dan spiritus menjadi gas.
d. Mengembun adalah peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi cair.
Contohnya: bila kita bangun pagi, kita akan melihat rumput dan tanaman di
halaman rumah basah. Hal ini terjadi karena uap air gas yang ada disekitar
rumput dan tanaman berubah menjadi air (zat cair). Air menempel pada
rumput dan tanaman sehingga menjadi basah.
e. Menyublim adalah peristiwa perubahan dari padat menjadi gas. Contohnya:
Bila kita punya kapur barus dan dapat mencium baunya, itu bearti ada
sebagian kapur barus berubah menjadi uap, minyak kayu putih ketika kita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
gosok ke tangan yang tidak lama kemudian tangan kembali kering seperti
semula itu artinya minyak kayu putih tersebut telah berubah menjadi gas
VIII. Proses Kegiatan Pembelajaran
Langkah - langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama (waktu 2 x 40 menit)
Bahan
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Media Tempat
Zat dan
Wujudnya
a.Kegiatan Pendahuluan
Salam pembuka oleh guru wali kelas VII B
Guru mempersilahkan peneliti untuk
memperkenalkan diri pada siswa dan
menjelaskan tujuan peneliti
b.Kegiatan inti
Menyampaikan tujuan penelitian
Menyampaikan pokok bahasan Zat dan
Wujudnya yang akan digunakan pada
saat penelitian
Menyampaikan indikator – indikator
yang harus dicapai siswa
Pembagian Kelompok terdiri dari 6
kelompok. 4 kelompok isi 5 siswa
sedangkan 2 kelompok isi 6 siswa
5 menit
73 menit
Buku
siswa
Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Mengumumkan pertemuan selanjutnya
akan mengamatin benda – benda di
sekitar lingkungan sekolah dalam bentuk
kelompok, yang berkaitan materi zat dan
wujudnya.
c. Penutup
Salam penutup
2 menit
Pertemuan kedua (waktu 3 x 40 menit)
Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan: Pembelajaran Secara Proyek
2. Metode: Pembelajaran Berbasis Proyek (kerja kelompok dengan mengamati benda -
benda yang ada disekitar lingkungan yang berkaitan zat dan wujudnya, diskusi
dalam kelompok, presentasi serta tanya jawab, posttest)
Bahan
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Media Tempat
Zat dan
Wujudnya
a. Kegiatan Pendahuluan
Salam pembukaan dan doa
b. Kegiatan Inti
Motivasi awal, siswa disuruh
menyebutkan tiga macam
2 menit
3 menit
Buku Siswa
dan soal
Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
wujud zat serta contohnya.
Memberikan Pretest
Siswa disuruh kumpul dalam
kelompok yang sudah
dibagikan waktu di pertemuan
awal.
Tiap kelompok diberi satu
lembar kartu kerja (LKS).
Siswa keluar kelas untuk
melakukan proyek di lapangan
dengan mengamati benda -
benda di lingkungan untuk
menjawab lembar kerja.
Selesai mengamati, siswa
diskusi dalam kelompok
Dua (2) kelompok siswa
mempresentasikan hasil kerja
di depan kelas, diwakilin 2
siswa tiap kelompok, dan
disertai tanya jawab dari
kelompok lain.
C. Penutup
Salam penutup.
30 menit
2 menit
1 menit
60 menit
5 menit
16 menit
1 menit
pretest
Benda -
benda yang
ada di sekitar
lingkungan,
buku
pegangan
siswa, dan
soal posttest
Lingku-
ngan
Sekolah,
dan
ruang
kelas
Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Pertemuan ketiga (waktu 2 x 40 menit)
Bahan
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Media Tempat
Zat dan
Wujudnya
c. Kegiatan Pendahuluan
Salam pembukaan
Doa
d. Kegiatan Inti
Melanjutkan presentasi empat
(4) kelompok yang belum
presentasi di pertemuan kedua
dan Tanya jawab dari kelompok
lainnya
Peneliti memberi tambahan
materi yang kurang di pahami
siswa
Memberi posttest
C. Penutup
Salam penutup.
Ucapan terimakasih pada guru
dan siswa
3 menit
42 menit
30 menit
5 menit
Buku Siswa
Benda - benda
yang ada di
sekitar
lingkungan,
buku pegangan
siswa, dan soal
posttest
Kelas
Kelas
Kelas
Kelas
Kelas
IX. Sumber belajar:
Buku IPA - Fisika Kelas VII
Internet, buku IPA Terpadu Kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Kartu Kerja
Benda - benda yang ada disekitar lingkungan
X. Penilaian:
1. Teknik penilaian
Penilaian dengan memberi tes tertulis yaitu pretest dan posttest.
2. Bentuk instrument penilaian
Pengetahuan dan pemahaman siswa pada soal pretest dan soal posttest yang
dijawabkan siswa secara tertulis.
2 . Lembar Kegiatan Siswa
Dalam LKS pada penelitian Pembelajaran Model Proyek adalah LKS
yang berupa pertanyaan yang ditantang oleh siswa dalam kegiatan kelompok pada
pelaksanaan proyek dengan menjawab pertanyaan - pertanyaa yang sudah
disediakan oleh peneliti dalam lembar LKS Model Proyek sebagai berrikut:
Hand Out dalam Proyek yang akan dilakukan Siswa saat di lapangan
1. Berdasarkan hasil pengamatan kelompok, tuliskanlah tiga jenis zat padat,
zat cair dan zat gas yang sesuai dengan hasil pengamatan anda?
2. Tuliskanlah bentuk - bentuk tiga jenis zat tersebut seperti apa menurut anda?
3. Tuliskanlah pula sifat - sifat tiga jenis zat tersebut seperti apa menurut anda?
4. Bagaimana kekhasan masing - masing dari zat padat, cair, dan gas?
5. Berilah pula kesimpulan mengenai hasil data pengamatan anda?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
G. Validitas
Validitas adalah ukuran menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen.
Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur
(Suharsimi, 2006: 168). Validitas dalam instrumen ini termasuk validitas
isi.Termasuk validitas isi yaitu isi dari instrumen yang digunakan sungguh
mengukur isi dari domain yang mau diukur (Suparno, 2007: 62).Validitas
menunjukkan pada kesesuaian, penuh arti, bergunanya kesimpulan yang dibuat
peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan.Kesimpulan valid bila sesuai dengan
tujuan peneliti (Suparno, 2007: 67- 68).
Instrumen penelitian yang digunakan pretest dan posttest (tes awal dan tes
akhir) telah valid berdasarkan kisi - kisi yang dibuat di (tabel)
Soal pretest dan posttest mengukur pemahaman siswa pada pokok bahasan
zat dan wujudnya adalah wujud zat.Materi yang diberikan pada pokok bahasan zat
dan wujudnya adalah pengertian zat, wujud zat, beserta sifat - sifatnya. Soal pretest
dan posttest terdiri dari 6 soal uraian yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
H. Analisis Data
1. Skor Pretest dan Posttest
Jawaban soal siswa diskor menurut kriteria data tabel 3 berikut
Tabel 3. Pemberian Skor
No. Soal Aspek Skor
maximal
1. Jelaskan apa yang
dimaksud dengan zat?
Pengetahuan
Memberikan jawaban definisi yang jelas dan
lengkap.
5
Memberikan jawaban definisi yang jelas tapi
kurang lengkap.
3
Memberikan jawaban definisi yang tidak jelas
tetapi terdapat unsur kebenaran
2
Memberikan jawaban salah atau jawaban tidak
sesuai dengan soal
1
Tidak memberi jawaban 0
2. Berdasarkan
pengetahuan anda,
sebutkan tiga wujud zat
yang pernah kamu
amatidalam kehidupan
sehari - hari? Dan
berilah masing - masing
5 contoh!
Pemahaman
Memberikan jawaban dan penjelasan beserta
contoh - contoh dengan benar dan lengkap
10
Memberi jawaban benar dan penjelasan beserta
contoh kurang lengkap
5
Memberikan jawaban dan penjelasan benar,
tapi tanpa contoh – contoh
3
Memberikan jawaban tetapi salah 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tidak memberi jawaban 0
3. Berilah salah satu
contoh peristiwa yang
menunjukkan benda
mencair!
Pemahaman
Memberikan jawaban dan penjelasan beserta
contoh - contoh dengan benar dan lengkap
10
Memberi jawaban benar dan penjelasan beserta
contoh kurang lengkap
5
Memberikan jawaban dan penjelasan benar,
tapi tanpa contoh – contoh
3
Memberikan jawaban tetapi salah 1
Tidak memberi jawaban 0
4. Dalam proses
mengembun ada
peristiwa apa? Berilah
contoh!
Pemahaman
Memberikan jawaban dan penjelasan beserta
contoh - contoh dengan benar dan lengkap
10
Memberi jawaban benar dan penjelasan beserta
contoh kurang lengkap
5
Memberikan jawaban dan penjelasan benar,
tapi tanpa contoh – contoh
3
Memberikan jawaban tetapi salah 1
Tidak memberi jawaban 0
5. Bagaimana bentuk dan
volume zat padat?
Pengetahuan
Memberi jawaban dengan benar dan lengkap
8
Memberi jawaban benar tapi kurang lengkap 5
Memberi jawaban hampir benar/kurang lengkap 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Memberi jawaban tetapi salah 1
Tidak memberi jawaban 0
6. Bagaimana bentuk
dan volume zat cair?
Pengetahuan
Memberi jawaban dengan benar dan lengkap
7
Memberi jawaban benar tapi kurang lengkap 5
Memberi jawaban hampir benar/kurang lengkap 2
Memberi jawaban tetapi salah 1
Tidak memberi jawaban 0
Alasan Pemberian Skor: Penskoran untuk setiap soal yang sesuai dengan kriteria
antara lain:
1) Soal Nomor 1(kriteria pengetahuan). Kriteria pengetahuan merupakan soal
tingkat rendah.
2) Soal nomor 2 (kriteria analisis). Kriteria analisi merupakan soal tingkat tinggi.
3) Soal nomor 3 (kriteria analisis). Kriteria analisis merupakan soal tingkat tinggi.
4) Soal nomor 4 (Kriteria analisis). Kriteria analisis merupakan soal tingkat tinggi.
5) Soal nomor 5 (Kriteria pemahaman). Kriteria pemahaman merupakan soal tingkat
sedang.
6) Soal nomor 6 (Kriteria pemahaman). Kriteria pemahaman merupakan soal tingkat
sedang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
2. Skor Siswa diklasifikasikan
Skor siswa dikelompokkan dalam klasifikasi seperti tabel 4 berikut:
Tabel 4. Klasifikasi Hasil Pretest maupun Posttest
Interval Skor Kualifikasi Frekuensi Prosentase (%)
40 – 50 Sangat tinggi
30 – 39 Tinggi
20 – 29 cukup
10 – 19 Kurang
0 – 9 Sangat Kurang
3. Peningkatan pemahaman siswa
Pretest dan posttest dibandingkan dengan uji t dependen untuk melihat
perubahan pemahaman yang ada
4. Perubahan Pemahaman Siswa
a. Pemahaman awal siswa dirangkum secara kualitatif.
b. Pemahaman akhir siswa dirangkum secara kualitatif.
c. Dilihat perubahan – perubahan yang terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB IV
DATA DAN ANALISA DATA
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta pada
tanggal 28 November dan tanggal 16 sampai 17 Desember 2014.
Sebelum menentukan sekolah SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta
sebagai tempat penelitian, peneliti melakukan observasi.Kegiatan observasi
sekolah dilaksanakan sebanyak satu kali pada tanggal 10 September 2014 yang
dibimbing oleh guru IPA, Bapak Susaryanto.Beliau adalah Wakil kepala sekolah
dan wali kelas VII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta.Observasi ini tujuan
untuk mengenal karakteristik sekolah, metode yang digunakan dalam pelaksanaan
pembelajaran fisika.Berdasarkan observasi sekolah didapatkan keterangan dari
guru yang ditanya langsung oleh peneliti dan observasinya bahwa sekolah SMP
Taman Dewasa Jetis Yogyakarta masih menggunakan metode ceramah dalam
pelaksanaan pembelajaran.
Berdasarkan observasi ini, peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian di
SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta yang sudah diijin oleh kepala sekolah dan wakil
kepala sekolah yaitu Bapak Susaryanto sebagai wali kelas VII SMP Taman Dewasa
Jetis Yogyakarta yang mengajar pelajaran IPA. Peneliti mendapat kelas VII B dengan
menggunakan metode Pembelajaran Berbasis Proyek.
Pada penelitian ini peneliti berperan sebagai fasilitator dalam pelaksanaan
proses pembelajaran. Pelaksanaan penelitian ini tidak sesuai dengan tanggal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
ditentukan pada saat permintaan izin untuk penelitian karena pada tanggal yang
sudah ditentukan untuk pelaksanakan penelitian, proposalnya belum jadi. Peneliti
minta toleransi ke sekolah, agar materi yang akan diteliti tidak diajarkan guru,
dan memberikan kesempatan bagi peneliti. Akhirnya materi tersebut tidak
diajarkan guru dan guru memberikan kesempatan untuk peneliti untuk
melaksanakan penelitian.
1. Sebelum melaksanakan Penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti menyiapkan instrumen
yang akan digunakan dalam penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan
ada dua jenis yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengambilan
data.Instrumenpembelajaran terdiri dari RPP, LKS (Lembar pertanyaan
melakukan kegiatan proyek di lapangan).Sedangkan instrumen pengambilan
data diantaranya soal pretest dan soal posttest, serta alat dokumentasi berupa
kamera digital.
2. Selama Pelaksanakan Penelitian
Berikut ini adalah jadwal dan proses pengambilan data yang
dilakukan di kelas VII B SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta (tabel 5).
Tabel 5.Proses Pelaksanaan Penelitian di SMP Taman
DewasaJetis Yogyakarta.
No Hari/tanggal Pukul Kegiatan Peneliti
1 Sabtu,28
November
07.00 -
08.20
Salam pembukaan dan doa
Perkenalan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
2014 Mengabsen siswa.
Menyampaikan materi zat dan wujudnya yang
dilaksanakan dalam penelitian.
Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan
indikator pembelajaran yang harus dicapai siswa.
Peneliti membagikan siswa ke dalam 6 kelompok.
2 Rabu,16
Desember
2014
07.00 -
08.20
Salam pembukaan dan doa.
Mengabsen siswa.
Peneliti memberi pertanyaan pada siswa mengenai zat
dan wujudnya sebagai motivasi belajar.
Peneliti memberikan soal pretest kepada seluruh siswa.
Siswa disuruh kumpul dalam kelompok masing -
masing yang sudah dibagikan pada pertemuan awal
Tiap kelompok diberi satu lembar kerja yang berisi
pertanyaan untuk kegiatan proyek di luar kelas/
lingkungan sekolah.
Siswa melakukan kegiatan proyek di lingkungan sekolah
Peneliti dan guru kelas ikut mendampingin siswa di
lapangan.
Siswa diskusi dalam kelompok mengenai hasil proyek
yang telah siswa lakukan di lapangan.
Tiap kelompok diwakili dua (2) orang untuk
mempresentasikan hasil proyek yang dilakukan
dilapangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tanya jawab dengan kelompok yang sedang presentasi
dan kelompok lain.
Kelompok yang belum presentasi akan melakukan pada
pertemuan berikutnya.
Salam penutup.
3 Kamis 17
Desember
2014
07.00 -
08.20
Salam pembukaan dan doa.
Mengabsen siswa.
Kelompok siswa yang belum presentasi melanjutkan
presentasi.
Tanya jawab dengan kelompok yang sedang presentasi
dan kelompok lain.
Peneliti memberikan penjelasan tambahan bagian yang
kurang tentang zat dan wujudnya.
Penelitian memberikan soal posttest kepada seluruh
siswa.
Mengucapkan terima kasih kepada guru dan siswa.
Salam penutup.
Berpamitan dengan pihak sekolah
a. Pelaksanaan Pada Kelas Eksperimen (VII B SMP Taman Dewasa Jetis)
1) Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Sabtu, 28 November 2014
Pada hari Sabtu, peneliti masuk kelas pada pukul 07.00 bersama Pak
Susaryanto selaku guru IPA dan beliau juga sebagi wakil kepala Sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Pertama guru kelas mengucapkan salam pembuka dan doa,
mengecek kehadiran siswa, kemudian memperkenalkan peneliti kepada
siswa. Peneliti memperkenalkan diri dan menyampaikan secara garis
besar proses penelitian, dan kegiatan yang dilakukan siswa dalam
kelompok saat di lapangan. Di hari pertama ini semua siswa hadir sesuai
dengan absensi siswa yang berjumlah 33 orang.
2) Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Rabu 16 Desember 2014
Pada pukul 07.00, peneliti masuk kelas memberi salam
pembukaan dan doa. Peneliti mengecek kehadiran siswa, memberi
motivasi awal dengan pertanyaan tentang zat dan wujudnya. Peneliti
memberikan informasi kepada siswa bahwa akan diadakan pretest
mengenai zat dan wujudnya. Peneliti memberikan soal pretest kepada
seluruh siswa.Setelah melakukan pretest, siswa disuruh kumpul di
kelompoknya masing - masing yang sudah dibagi pada pertemuan
pertama kali.Tiap kelompok diberi 1 lembar kerja yang sudah
disediakan pertanyaan yang harus dijawab siswa pada saat kegiatan
proyek di lapangan. Siswa ke lapangan di sekitar lingkungan sekolah
untuk menyelesaikan tugas bersama - sama dalam kelompok. Guru dan
peneliti juga ikut mengawasi di lapangan, kemudian siswa disuruh
diskusi dalam kelompok. Setelah itu siswa masuk ke kelas untuk
mempresentasikan hasil kerja mereka. Tiap kelompok diwakili 2 orang
maju ke depan kelas untuk presentasi. Ada tanya jawab antara kelompok
siswa yang sedang presentasi dan yang tidak presentasi.
3) Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Kamis 17 Desember 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Pada pukul 07.00, peneliti masuk kelas memberikan salam
pembuka dan doa, mengecek kehadiran siswa, Siswa dikumpul dalam
kelompok. Kelompok yang belum presentasi, melanjutkan presentasi,
dan tanya jawab antara kelompok siswa yang sedang presentasi dan
yang tidak presentasi.
Setelah semua kelompok selesai presentasi, peneliti
memberikan kesimpulan untuk menambah pemahaman siswa.Setelah
itu peneliti memberikan soal posttest kepada semua siswa.Setelah
selesai kegiatan posttest oleh siswa, peneliti mengucapkan terima kasih
kepada guru dan siswa atas bantuan dan kerjasamanya, dan berpamitan
pada guru dan siswa.
B. Data dan Analisa
1. Data
Hasil nilai pretest dan posttest setelah diskor dapat dilihat pada tabel 6 berikut.
Tabel 6. Data Hasi Pretest dan Posttest Siswa
No Kode Siswa Pretest Posttest
1 001 45 50
2 002 31 40
3 003 40 50
4 004 25 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
5 005 16 43
6 006 38 50
7 007 45 50
8 008 30 43
9 009 40 50
10 010 45 50
11 011 25 41
12 012 45 50
13 013 29 50
14 014 38 41
15 015 23 45
16 016 32 38
17 017 42 50
18 018 19 45
19 019 29 43
20 020 45 50
21 021 41 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
22 022 40 50
23 023 23 45
24 024 45 45
25 025 45 50
26 026 40 45
27 027 40 45
28 028 41 50
29 029 41 50
30 030 25 41
31 031 45 50
32 032 45 50
33 033 50 50
Jumlah = 33 ∑ 1203 1545
= 36,46 = 46, 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2. Analisa Data
1) Pemahaman Awal Siswa Mengenai Zat dan Wujudnya
Skor pretest diklasifikasikan menjadi seperti tabel 7 di bawah ini.
Tabel 7. Klasifikasi hasil pretest
Interval Skor Kualifikasi Frekuensi Prosentase (%)
40 – 50 Sangat Tinggi 19 57,76%
30 – 39 Tinggi 5 15,16%
20 – 29 Cukup 7 21,21%
10 – 19 Kurang 2 6,07%
0 – 9 Sangat Kurang 0 0%
Tabel 7 di atas menunjukkan hasil prosentase pemahaman awal
siswa SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta pada materi zat dan wujudnya.
Dengan data yang diperoleh pada tabel 7 dapat disimpulkan bahwa hasil
pretest yang tinggi + yang sangat tinggi = 72,92%, sedangkan yang cukup +
sangat kurang = 27, 28% sehingga dikatakan bahwa pemahaman siswa
tentang materi zat dan wujudnya belum semua tinggi.
2) Pemahaman Akhir Siswa Mengenai Zat dan Wujudnya
Tabel 8. Klasifikasi hasil posttest
Interval Skor Kualifikasi Frekuensi Prosentase (%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
40 – 50 Sangat Tinggi 32 96,97%
30 – 39 Tinggi 1 3,03%
20 – 29 Cukup 0 %
10 – 19 Kurang 0 %
0 – 9 Sangat Kurang 0 %
Tabel 8 menunjukkan hasil prosentase pemahaman akhir
siswa SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta pada materi zat dan
wujudnya.Dengan data pada tabel 8 di atas dapat disimpulkan bahwa
yang skornya sangat tinggi dan tinggi ada 100%, yang cukup dan kurang
tidak ada.Sehingga dapat dikatakan pemahaman siswa mengenai zat dan
wujudnya sangat tinggi.
3) Perkembangan pemahaman awal dan pemahaman akhir siswa
Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan pemahaman siswa
setelah mengikuti pembelajaran dengan dukungan media pembelajaran
dengan metode pembelajaran Berbasis Proyek, nilai pretest dan posttest
dibandingkan dengan uji t untuk kelompok dependent.Dengan
menggunakan SPSS didapatkan hasil seperti tabel 9.
Tabel 9. Hasil uji t antara skor pretest dan skor posttest
Paired Samples Statistics
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair
1
Pretest 36.4545 33 9.15523 1.59372
Posttest 46.8182 33 3.85239 .67062
Paired Samples Test
Paired Differences
T Df Sig. (2-tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 Pretest -
Posttest
-1.03636E1 7.23195 1.25892 -12.92798 -7.79930 -8.232 32 .000
Untuk pretest sebelum menggunakan Metode Pembelajaran
Berbasis Proyek interaktif skor rata - rata yang diperoleh siswa sebesar
36.45, sedangkan sesudah menggunakan metode Pembelajaran Berbasis
Proyek interaktif skornya yang diperoleh sebesar 46.82.
Dari hasil analisis pada tabel 9, diperoleh nilai t = -8.232, dan p
= 0.000 < α = .05. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaannya
signifikan.Berarti ada peningkatan pengetahuan pada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
4) Konsep pemahaman awal dan pemahaman akhir siswa tentang zat
dan wujudnya
Dari jawaban awal siswa dapat dirangkumkan pemahaman konsep siswa
tentang Zat dan Wujudnya pada tabel 10 sebagai berikut.
Tabel 10. Rangkuman Konsep awal dan akhir siswa
Topik Konsep awal siswa Konsep akhir siswa
Pengertian tentang zat Zat adalah segala
sesuatu/sesuatu yang memiliki
massa dan menempati ruang.
Zat adalah segala sesuatu
benda/materi yang memiliki
massa dan menempati ruang
3 wujud zat
a.Zat padat
b.Zat cair
Batu, kayu, besi, emas,
alumunium, kertas, logam,
seng, kursi, tanah, karet, lantai,
dinding.
Air, cuka, kecap, sirup, spiritus,
parfum dalam botol, minyak
goreng, bensin, mineral, es yang
mencair, air kopi, air mineral,
solar,
Batu, kayu, besi, emas,
alumunium, kretas, logam,
seng, kursi, buku, meja,
kulkas, gembok, sapu, nikel,
tembok, piring, papan tulis,
sepatu, es membeku akibat
dimasukkan freezer.
Air, cuka, kecap, sirup,
spiritus, parfum, minyak
goreng, bensin, mineral, es
yang mencair, minyak rambut,
oli, petrol, darah, air putih,
obat cair.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
c. Zat gas
Angin, udara, api, gas kompor,
asap rokok, oksigen, uap air,
uap bensin.
Angin, udara, api, gas kompor,
asap makanan, oksigen, kapur
barus, minyak angin, kentut,
minyak kayu putih jika
dekatkan kemata pada saat
tutupnya dibuka mata terasa
pedis itu berarti minyak kayu
putih menguap, berbentuk gas
karena tidak kelihatan.
Contoh mencair Peristiwa es batu berubah
mencair
Es batu yang dikeluar dari
kulkas dalam bentuk padat,
ketika dibiarkan kena panas
matahari akan mencair. Es batu
dalam kulkas ketika colokan
arus listrik dimatikan es batu
tersebut akan cair.
Bongkahan es dalam wujud
padat, ketika dipanaskan es
tersebut akan berubah menjadi
cair.
Mentega dipanaskan
Peristiwa es berubah menjadi
cair.
Es batu yang keluar dari kulkas
dalam bentuk padat, ketika
dibiarkan kena panas matahari
akan mencair. Es yang tebal
dalam kulkas ketika colokan
listrik dimatikan es yang tebal
tadi akan mencair/meleh itu
peristiwa es berubah menjadi
cair.
Dalam bentuk bongkahan es, es
tersebut dikatakan dalam wujud
padat, tetapi ketika dipanaskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
dipenggorengan akan mencair.
Es krim dibiarkan kena panas
matahari akan mencair.
es tersebut akan berubah
kembali menjadi air.
Mentega dipanaskan akan cair
Coklat batang dipanaskan akan
cair.
Proses mengembun Ada proses perubahan dari
wujud zat dari gas menjadi cair
- Contoh titik - tikik embun di
pagi hari pada daun depan
rumah.
- Contoh titik - titik air pada
permukaan dinding luar gelas
yang diisi air es.
Proses perubahan wujud dari gas
menjadi cair.
- Contoh titik - titik embun di
daun dipagi hari.
- Contoh titik - titik air diluar
dinding gelas yang berisi es.
- Contoh titik - titik air yang
terdapat pada tutupan panci
pada saat memasak.
Bentuk dan volume zat
padat:
a. Bentuk
b.Volume
Tetap/ tidak berubah – ubah
Tetap, sifatnya sama, tidak
berubah – ubah
Tidak berubah – ubah
Selalu tetap walaupun
berpindah – pindah tempatnya
Selalu tetap, walaupun berpindah –
pindah tempatnya, tidak berubah –
ubah, sifatnya sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Bentuk dan volume zat
cair:
a.Bentuk
b.Volume
Berubah – ubah sesuai
wadahnya/mengikuti bentuk
tempatnya
Tetap
Berubah – ubah sesuai tempat
yang ditempatinya
Selalu tetap walaupun dipindah
– pindah tempat
5) Perkembangan Konsep
Berdasarkan hasil rangkuman pemahaman konsep awal dan akhir siswa
pada soal pretest dan soal posttest pada tiap jenis soal pada tabel 10,
maka perkembangan konsep siswa dapat dijelaskan sebagai berikut.
a) Pengertian tentang zat
Pada pretest isi konsep awal siswa:
Zat adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang.
Pada posttest isi konsep akhir siswa:
Zat adalah segala sesuatu benda/materi yang memiliki massa dan
menempati ruang.
Pengertian tentang zat, baik sebelum menggunakan metode
Berbasis Proyek maupun setelah menggunakan metode Berbasis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Proyek tidak terjadi perkembangan konsep pada siswa, karena tidak
terdapat perubahan atau variasi jawaban soal yang berbeda.
b) Dalam menyebut 3 wujud zat beserta contohnya
Pada pretest isi konsep awal siswa:
(1) Zat padat. Contoh batu, kayu, besi, emas, alumunium, kertas,
logam, seng, kursi, tanah, karet, lantai, dinding
(2) Zat cair. Contoh air, cuka, kecap, sirup, spiritus, parfum dalam
botol, minyak goreng, bensin, mineral, es yang mencair, air kopi,
air mineral, solar.
(3) Zat gas. Contoh angin, udara, api, gas kompor, asap rokok,
oksigen, uap air, uap bensin.
Pada posttest isi konsep akhir siswa:
(1) Zat padat. Contoh batu, kayu, besi, emas, alumunium, kretas,
logam, seng, kursi, buku, meja, kulkas, gembok, sapu, nikel,
tembok, piring, papan tulis, sepatu, es membeku akibat
dimasukkan freezer.
(2) Zat cair. Contohnya air, cuka, kecap, sirup, spiritus, parfum,
minyak goreng, bensin, mineral, es yang mencair, minyak rambut,
oli, petrol, darah, air putih, obat cair.
(3) Zat gas. Contohnya angin, udara, api, gas kompor, asap makanan,
oksigen, kapur barus, minyak angin, kentut, minyak kayu putih
jika dekatkan kemata pada saat tutupnya dibuka mata terasa pedis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
itu berarti minyak kayu putih menguap, berbentuk gas karena
tidak kelihatan.
Dalam menyebut 3 wujud zat dan contoh, terjadi perkembangan
konsep pada siswa setelah menggunakan metode Berbasis Proyek, karena
terdapat perubahan variasi jawaban siswa pada soal posttest, siswa
memberikan beberapa semakin banyak contoh
c) Contoh mencair
Dalam menyebut contoh mencair,
pada pretest isi konsep awal siswa:
(1) Peristiwa es batu berubah menjadi cair saat dikeluarkan dari
kulkas dan dibiarkan kena panas matahari.
(2) Mentega dipanaskan dipenggorengan akan mencair.
Pada posttest isi konsep akhir siswa:
(1) Peristiwa es batu berubah menjadi cair saat kena panas matahari.
(2) Mentega dipanaskan akan cair.
(3) Coklat batang dipanaskan akan cair
Dalam menyebut contoh mencair, terjadi perkembangan
konsep pada siswa setelah menggunakan metode Berbasis Proyek,
karena terdapat perubahan jawaban siswa pada soal posttest yaitu
memberikan 1 contoh yang berbeda dari jawaban siswa pada pretest,
yaitu coklat batang dipanaskan.
d) Proses mengembun
Dalam menjelaskan proses pengembunan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
pada pretest isi konsep awal siswa
Ada proses perubahan dari wujud zat dari gas menjadi cair. Contoh
- Titik - titik embun di pagi hari pada daun depan rumah.
- Titik - titik air pada permukaan dinding luar gelas yang diisi air es.
Pada posttest isi konsep akhir siswa
Perubahan wujud dari gas ke cair. Contohnya:
- Titik - titik embun di daun dipagi hari.
- Titik - titik air diluar dinding gelas yang berisi es.
- Titik - titik air yang terdapat pada tutupan panci pada saat memasak.
Dalam menjelaskan proses pengembunan, terjadi
perkembangan konsep setelah menggunakan metode Berbasis Proyek,
karena terdapat perubahan jawaban siswa pada soal posttest, siswa
memberikan 1 contoh yang berbeda dengan jawaban pada pretest,
yaitu titik air pada panci.
e) Bentuk dan volume zat padat
Dalam menjelaskan bentuk dan volume zat padat,
pada pretest isi konsep awal siswa:
Bentuknya tetap/ tidak berubah – ubah dan volumenya tetap
Pada posttest isi konsep akhir siswa:
Bentuknya tetap/ tidak berubah – ubah dan volumenya tetap
Dalam menjelaskan bentuk dan volume zat padat, baik
sebelum menggunakan metode Berbasis Proyek maupun setelah
menggunakan metode Berbasis Proyek siswa tidak mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
perkembangan konsep pada siswa, karena tidak terdapat perubahan
atau variasi jawaban soal yang berbeda.
f) Bentuk dan volume zat cair
Dalam menjelaskan bentuk dan volume zat cair,
pada pretest isi konsep awal siswa:
Bentuk berubah – ubah dan volumenya tetap
Pada soal Posttest konsep akhir siswa:
Bentuk berubah – ubah dan volumenya tetap.
Dalam menjelaskan bentuk dan volume zat cair, baik
sebelum menggunakan metode Berbasis Proyek maupun setelah
menggunakan metode Berbasis Proyek tidak terjadi perkembangan
konsep pada siswa, karena tidak terdapat perubahan atau variasi
jawaban soal yang berbeda baik pada pretest maupun posttest.
Secara umum dapat dikatakan, ada perubahan konsep,
yaitu, konsep siswa menjadi lebih luas dan contohnya lebih banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
C. Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti, ada beberapa keterbatasan pada saat
penelitian yaitu:
1. Penelitian ini tidak menuruti langkah – langkah teori metode Berbasis
Proyek. Misalnya pertanyaan mendasar, mendesain perencanaan proyek,
menyusun jadwal.
2. Persoalan di penelitian ini tidak kompleks untuk metode Berbasis Proyek.
3. Waktu untuk melakukan proyek pendek, yaitu 60 menit.
4. Kelemahannya peneliti menambah pengertian teoritis setelah siswa
melakukan pengamatan. Seharusnya siswa rangkum sendiri.
5. Tidak ada grup kontro
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data di bab IV diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Pemahaman konsep awal siswa SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta
sebelum menggunakan Metode Berbasis Proyek pada materi zat dan
wujudnya tergolong belum semua sangat tinggi karena masih ada nilai – nilai
lain yang kurang tinggi (cukup 21,21%, dan kurang 6,07%).
2. Pemahaman konsep akhir siswa SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta
sesudah menggunakan Metode Berbasis Proyek pada materi zat dan
wujudnya, mengalami peningkatan dan tergolong hampir semua sangat tinggi
(sangat tinggi 96,97% dan 3,03% tinggi).
3. Peningkatan pemahaman siswa SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta dengan
menggunakan Metode Berbasis Proyek
a. Dari hasil analisis menggunakan SPSS, dapat diketahui bahwa siswa
memperoleh nilai t = -8.232, dan p = .000, α =.05. Karena p < α, maka
signifikan. Bearti hasil posttest lebih tinggi dari pretest.
b. Dari analisis kualitatif jawaban siswa diperoleh perubahan konsep, yaitu
konsepnyamenjadi lebih luas dan contoh lebih banyak.
B. Saran
1. Disarankan bagi guru IPA untuk menggunakan metode pembelajaran Berbasis
Proyek dalam proses belajar mengajar dengan pokok bahasan yang berbeda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
karena metode Berbasis Proyek dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa.
2. Untuk Penelitian berikut menggunakan prinsip langkah – langkah sesuai teori
metode Berbasis Proyek.
3. Penelitian menggunakan grup kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
DAFTAR PUSTAKA
Bender. 2012. Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek. Diakses di http://www.m-
edukasi.web.id/2014/06/pembelajaran-proyek-project-based.html. Diakses
pada 21 Oktober 2014
Bioners.2014 : 12:5.Model Pembelajaran Berbasis Proyek/Project Based Learning
Kurikulum 2013. Dalam http://bioners.wordpress.com/2014/05/12model-
pembelajaran-berbasis-proyek-dan-proses-penilaiannya/. Diakses pada 21
Oktober 2014
Depdiknas. 2003:7. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek
dalam.http://masudumar.woedpress.com/2014/05/23/model-model-pada-
kurikulum-2013/ Proyek pdf. Diakses pada 21 Oktober 2014
Grand Michael M & Getting.(2002). A Grip on Project Based Learning Theory, case
and Recomendations.Dalam
Http://www.ncsu.edu/meridina/win2002/514/index.ttml.Diakses pada 28
Oktober 2014
Kartika Budi. 1992. Pemahaman Konsep Gaya dan Beberapa Salah Konsep yangt
Terjadi.Widya Dharma. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Kartikta Budi. 1987.Konsep Pembentukkan dan Penanamannya. Sumbangan
Terhadap Pendidikan Matematika dan Fisika. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma
Kanginan, Marthen. 2004. Sains Fisika SMP untuk kelas vii semester 1
Jakarta:Erlangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Kanginan.2004 : 54. Sains Fisika SMP untuk Kelas VII semester 1. Jakarta:Erlangga
Mikrajuddin, Saktiyono, Lutfi. 2007 : 123. Pelanjaran IPA - Terpadu untuk SMP dan
MTS kelas VII Semester 1. Jakarta: Erlangga.
Sunardi& Irawan.2007 : 63. Pelajaran IPA - Fisika Terpadu untuk SMP/MTS Kelas
VII
Santyasa . 2006. Model Pembelajaran Berbasis Proyek.Dalam http://www.m-
edukasi.web.id/2014/06/pembelajaran-proyek-project-based.html. Diakses
pada 28 Oktober 2014
Suharsimi, 2006 : 168.Prosedure Penelitian dan Validitas Praktik,Jakarta : PT Rineka
Cipta
Suparno, Paul. 2007: 62.Metode Penelitian Pendidikan Fisika.Yogyakarta : Penerbit
Universitas Sanata Dharma
Suparno.2007. Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik dan Menyenangkan
Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.
Suparno.2000 :19. Teori Perubahan Konsep dan Aplikasinya dalam Pembelajaran
Fisika. Widya Dharma. Yogyakarta: Sanata Dharma.
Suparno, Paul. 1996. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan.Yogyakarata :
Kanisius
Thomas. 2000 : 1. Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek. Dalam
http://www.nmsa.org/Research/ResearchSummaries. Diakses pada 23
Oktober 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Foto Kegiatan Siswa SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta Selama Proses
Pelaksanaan Penelitian
Gambar a. Siswa mengerjakan soal Pretest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Gambar b. Siswa Melakukan Kegiatan Berbasis Proyek di lapangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Gambar c. Siswa Diskusi Hasil Proyek dalam Kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Gambar d. Siswa Mempresentasikan hasil kegiatan Proyek di lapangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Gambar e. Siswa Mengerjakan Soal Posttest
Gambar e. Siswa mengerjakan Soal Posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : Taman Dewasa Jetis Yogyakarta
Kelas/Semester : VII (tujuh) B/Semester I
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) I PA
Materi Pokok : Zat dan Wujudnya
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
VIII. Standar Kompetensi : Memahami wujud zat
IX. Kompetensi Dasar : Menyelidiki sifat - sifat zat berdasarkan wujudnya dan
penerapan dalam kehidupan sehari - hari
X. Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa dapat membedakan dan mengelompokkan zat berdasarkan wujudnya.
2. Siswa dapat membedakan tiga wujud zat padat, cair, dan gas.
3. Siswa dapat menunjukkan sifat - sifat dari zat padat, cair, dan gas.
XI. Karakter Siswa yang Diharapkan:
1. Disiplin (Discipline)
2. Rasa hormat dan perhatian (Respect)
3. Tekun (Diligence)
4. Tanggung jawab (Responsibility)
XII. Materi Pembelajaran : Wujud Zat
XIII. Metode Pembelajaran:
Instruksi Langsung
Pembelajaran Berbasisis Proyek:
Mengamati langsung kejadian nyata yang ada disekitar lingkungan
Diskusi dalam kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Presentasi
XIV. Uraian Materi Pokok
1. Wujud Zat
Segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa disebut
zat. Pengelompokkan zat menurut wujudnya, yaitu padat, cair, dan gas.
Masing - masing wujud zat memiliki sifat tertentu yang dapat kita amati.
Sifat - Sifat Zat:
Zat Padat
Sifat - sifat zat padat adalah mempunyai bentuk dan volume yang
tetap.Contoh zat padat adalah; gelas, piring, ember. Bentuk dan volume akan
tetap seperti semula meskipun dipindah - pindah
Zat Cair
Zat cair pada umumnya tidak memiliki bentuk yang tetap.Contohnya
air.Bentuk zat cair selalu berubah – ubah mengikuti bentuk tempat atau
wadahnya yang ditempatinya.Jika berada di dalam gelas bentuknya seperti
gelas, di dalam ember bentuknya seperti ember, didalam mangkok bentuknya
juga seperti mangkok, di dalam botol bentunya juga seperti botol.
Zat Gas
Sifat zat gas adalah memiliki volume dan bentuknya berubah –ubah
mengikuti wadahnya,/tempat yang ditempatinya, menekankan ke segala arah.
Zat dalam wujud gas mempunyai kecenderungan untuk mengisi seluruh
ruang. Contohnya, balon diisi gas akan menggelembung dan gas akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
berbentuk balon, jika gas dimasukkan dalam botol maka bentuk dan
volumenya akan mengikuti bentuk dan volume botol.
Tabel Volume dan Bentuk dari Wujud Zat
Wujud Zat Volume Zat Bentuk Zat
Padat Tetap Tetap
Cair Tetap Berubah – ubah
Gas Berubah - ubah Berubah - ubah
Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak disertai dengan
terbentuknya zat jenis lain. Contoh perubahan fisika tersebut diantaranya es
mencair, air membeku, air menguap, air mendidih, gula larut dalam air.
Macam - macam perubahan wujud zat ditemukkan sebagai berikut:
a. Membeku: peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi padat.
Contohnya: air menjadi es dalam lemari es.
b. Mencair/melebur/meleleh: Peristiwa perubahan wujud zat dari padat
menjadi cair. Contohnya: mentega berubah menjadi minyak ketika
dimasukkan kedalam penggorengan yang panas.
c. Menguap: Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi gas. Contohnya:
air yang dipanaskan menjadi uap air. Dan spiritus menjadi gas.
d. Mengembun adalah peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi cair.
Contohnya: bila kita bangun pagi, kita akan melihat rumput dan tanaman
di halaman rumah basah. Hal ini terjadi karena uap air gas yang ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
disekitar rumput dan tanaman berubah menjadi air (zat cair). Air
menempel pada rumput dan tanaman sehingga menjadi basah.
e. Menyublim adalah peristiwa perubahan dari padat menjadi gas.
Contohnya: Bila kita punya kapur barus dan dapat mencium baunya, itu
bearti ada sebagian kapur barus berubah menjadi uap, minyak kayu putih
ketika kita gosok ke tangan yang tidak lama kemudian tangan kembali
kering seperti semula itu artinya minyak kayu putih tersebut telah berubah
menjadi gas.
VIII. Proses Kegiatan Pembelajaran
Langkah - langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama (waktu 2 x 40 menit)
Bahan
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Media Tempat
Zat dan
Wujudnya
A. Kegiatan Pendahuluan
Salam pembuka oleh guru wali kelas VII B
Guru mempersilahkan peneliti untuk
memperkenalkan diri pada siswa dan
menjelaskan tujuan peneliti
B. Kegiatan inti
Menyampaikan tujuan penelitian
Menyampaikan pokok bahasan Zat dan
5 menit
Buku
siswa
Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Wujudnya yang akan digunakan pada saat
penelitian
Menyampaikan indikator – indikator yang
harus dicapai siswa
Pembagian Kelompok terdiri dari 6
kelompok. 4 kelompok isi 5 siswa
sedangkan 2 kelompok isi 6 siswa
Mengumumkan pertemuan selanjutnya akan
mengamatin benda – benda di sekitar
lingkungan sekolah dalam bentuk
kelompok, yang berkaitan materi zat dan
wujudnya.
C. Penutup
Salam penutup
73 menit
2 menit
Pertemuan kedua (waktu 3 x 40 menit)
Strategi Pembelajaran
3. Pendekatan: Pembelajaran Secara Proyek
4. Metode: Pembelajaran Berbasis Proyek (kerja kelompok dengan mengamati benda -
benda yang ada disekitar lingkungan yang berkaitan zat dan wujudnya, diskusi
dalam kelompok, presentasi serta tanya jawab, posttest)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Bahan
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Media Tempat
Zat dan
Wujudnya
A. Kegiatan Pendahuluan
Salam pembukaan dan doa
B. Kegiatan Inti
Motivasi awal, siswa disuruh
menyebutkan tiga macam wujud
zat serta contohnya.
Memberikan Pretest
Siswa disuruh kumpul dalam
kelompok yang sudah dibagikan
waktu di pertemuan awal.
Tiap kelompok diberi satu lembar
kartu kerja (LKS).
Siswa keluar kelas untuk
melakukan proyek di lapangan
dengan mengamati benda - benda
di lingkungan untuk menjawab
lembar kerja.
Selesai mengamati, siswa diskusi
dalam kelompok
Dua (2) kelompok siswa
mempresentasikan hasil kerja di
2 menit
3 menit
30 menit
2 menit
1 menit
60 menit
5 menit
Buku Siswa
dan soal
pretest
Benda -
benda yang
ada di sekitar
lingkungan,
buku
pegangan
siswa, dan
soal posttest
Kelas
Lingku-
ngan
Sekolah,
dan
ruang
kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
depan kelas, diwakilin 2 siswa
tiap kelompok, dan disertai tanya
jawab dari kelompok lain.
C. Penutup
Salam penutup.
16 menit
1 menit
Kelas
Pertemuan ketiga (waktu 2 x 40 menit)
Bahan
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Media Tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Zat dan
Wujudnya
A. Kegiatan Pendahuluan
Salam pembukaan
Doa
B. Kegiatan Inti
Melanjutkan presentasi empat (4)
kelompok yang belum presentasi di
pertemuan kedua dan Tanya jawab
dari kelompok lainnya
Peneliti memberi tambahan materi
yang kurang di pahami siswa
Memberi posttest
C. Penutup
Salam penutup.
Ucapan terimakasih pada guru dan
siswa
3 menit
42 menit
30 menit
5 menit
Buku Siswa
Benda - benda
yang ada di
sekitar
lingkungan,
buku pegangan
siswa, dan soal
posttest
Kelas
Kelas
Kelas
Kelas
Kelas
IX. Sumber belajar:
Buku IPA - Fisika Kelas VII
Internet, buku IPA Terpadu Kurikulum 2013.
Kartu Kerja
Benda - benda yang ada disekitar lingkungan
X. Penilaian:
1. Teknik penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Penilaian dengan memberi tes tertulis yaitu pretest dan posttest.
2. Bentuk instrument penilaian
Pengetahuan dan pemahaman siswa pada soal pretest dan soal posttest yang
dijawabkan siswa secara tertulis.
2 . Lembar Kegiatan Siswa
Dalam LKS pada penelitian Pembelajaran Model Proyek adalah LKS yang
berupa pertanyaan yang ditantang oleh siswa dalam kegiatan kelompok pada
pelaksanaan proyek dengan menjawab pertanyaan - pertanyaa yang sudah
disediakan oleh peneliti dalam lembar LKS Model Proyek sebagai berrikut:
Hand Out dalam Proyek yang akan dilakukan Siswa saat di lapangan
3. Berdasarkan hasil pengamatan kelompok, tuliskanlah tiga jenis zat padat, zat cair
dan zat gas yang sesuai dengan hasil pengamatan anda?
4. Tuliskanlah bentuk - bentuk tiga jenis zat tersebut seperti apa menurut anda?
5. Tuliskanlah pula sifat - sifat tiga jenis zat tersebut seperti apa menurut anda?
6. Bagaimana kekhasan masing - masing dari zat padat, cair, dan gas?
7. Berilah pula kesimpulan mengenai hasil data pengamatan anda?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Soal Pretest dan Posttest
Nama :.............................................................................................
Kelas :.............................................................................................
No:...............................................................................................
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan zat?
..........................................................................................................................
2. Berdasar pengetahuan anda, sebutkan tiga wujud zat yang pernah kamu amati
dalam kehidupan sehari - hari dan beri masing - masing 5 contoh!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
……………………………………………………………………………………...
3. Berilah salah satu contoh peristiwa yang menunjukkan benda mencair!
..................................................................................................................................
4. Dalam proses mengembun ada peristiwa apa? Berilah contoh!
……………………………………………………………………………………..
5. Bagaimana bentuk dan volume zat padat?
..................................................................................................................................
6. Bagaimana bentuk dan volume zat cair?
.................................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Kunci Jawaban Soal Pretest dan Posttest
1. Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang
2. Tiga wujud zat yaitu: zat padat, zata cair, dan zat gas
a. Zat padat! Contoh! Es Batu, Meja, Kursi, Mobil, Ember
b. Zat Cair! Contoh! Air, Petrol, Minyak goreng, Spiritus, Minyak rambut
c. Zat gas! Contoh! Angin, Api,Udara, Minyak kayu putih, Kapur barus
3. Peristiwa es berubah menjai air
4. Dalam proses mengembun ada peristiwa proses perubahan wujud zat dari gas
menjadi cair. Contoh peristiwa mengembun antara lain : titik-titik embun di pagi
hari, dan butiran air di bagian luar gelas yang berisi es
5. Bentuk dan volume zat padat tetap, tidak berubah - ubah
6. Volume tetap dan bentuknya zat cair berubah - ubah mengikuti wadahnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
6) Konsep pemahaman awal siswa tentang zat dan wujudnya
Dari jawaban awal siswa dapat dirangkumkan pemahaman konsep siswa tentang
Zat dan Wujudnya sebagai berikut.
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan zat?
Ada 27 siswa dari 33 orang jumlah siswa menjawab dengan benar dengan
jawaban: 21 orang Siswa menjawab zat adalah segala sesuatu yang memiliki
massa dan menempati ruang; 5 orang Siswa menjawab zat adalah suatu yang
memiliki massa dan menempati ruang; 1 orang Siswa menjawab perubahan
suatu benda/sesuatu zat yang memiliki massa dan menempati ruang.
Ada 6 siswa dari 33 orang jumlah siswa menjawab kurang benar dengan
jawaban: 3 orang Siswa menjawab zat adalah cairan yang berasal dari zat
baru, sel - sel yang kecil; 1 orang Siswa menjawab zat adalah bentuk
partikel - partikel yang berbeda bentuknya; 1orang Siswa menjawab zat
adalah cairan kimia dan benda berwujud zat padat, cair, gas; 1 Siswa
menjawab zat adalah cairan kuning.
2. Berdasarkan pengetahuan anda, sebutkan tiga wujud zat yang pernah kamu
amati dalam kehidupan sehari - hari dan beri masing - masing 5 contoh:
Ada 15 siswa dari 33 orang jumlah siswa menjawab benar dan lengkap
dengan jawaban:
Zat pada contoh: 4 orang siswa menjawab batu, kayu, besi, emas, seng; 3
Siswa menjawab batu, kayu, besi, almunium, kretas; 2 orang siswa
menjawab batu, kayu, besi, logam, emas; 3 orang siswa menjawab logam,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
besi, seng, emas, kursi, kayu; 2 orang siswa menjawab kayu, batu, besi,
tanah, karet, kursi, lantai, dinding.
Zat cair contoh: 7 orang siswa menjawab air, minyak goreng, cuka,
spiritus, kecap, bensin; 4 orang siswa menjawab es yang mencair, air
mineral, minyak goreng, parfum dalam botol, bensin; 2 orang siswa
menjawab cuka, kecap, sirup, solar, air kopi; 2 orang siswa menjawab air,
minyak, bensin, solar, sirup.
Zat gas contohnya: 5orang siswa menjawab angin, udara, gas kompor,
asap rokok, api; 8 orang siswa menjawab oksigen, uap air, asap rokok,
udara, api, angin; 2 orang siswa menjawab gas kompor, uap air, api, uap
bensin, angin.
Ada 12 siswa dari 33 orang jumlah siswa menjawab benar tapi contohnya
kurang dengan jawaban:
Zat cair contoh: 5 orang siswa menjawab cuka, kecap, sirup, solar, air
mineral; 4 orang siswa menjawab air, minyak goreng, cuka, spiritus, kecap;
2 orang siswa menjawab air, air kopi, cuka, sirup, kecap;1 orang siswa
menjawab es batu, air, minyak goreng, bensi, minyak rambut.
Zat padat contoh: 5 orang siswa menjawab batu, kayu, besi, emas, seng; 3
orang siswa menjawab batu, kayu, besi, almunium, kretas; 2 orang siswa
menjawab batu, kayu, besi, logam, emas; 1 orang siswa menjawab kayu,
batu, besi, tanah, karet, kursi; 1orang siswa menjawab balok, logam, besi,
emas, seng.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Zat gas contoh: 4 orang siswa menjawab oksigen, nitrogen, uap air, asap
rokok; 3 orang siswa menjawab udara, asap rokok, uap air, debu; 3 orang
siswa menjawab oksigen, nitrogen, uap air, asap rokok; 2 orang siswa
menjawab oksigen, hidrogen, gas kompor, api, karbondioksida.
Ada 6 siswa dari 33 orang jumlah siswa menjawab kurang jelas dengan jawaban:
2 orang siswa menjawab zat cair es yang ditaruh dipanas mencair/meleleh,
bensin kena panas yang lama - kelamaan akan menguap; 1 orang siswa
menjawab zat padat contoh air yang membeku (es); 1 orang siswa
menjawab bentuknya selalu berubah - ubah dan volumenya selalu berubah -
ubah; 1 orang siswa menjawab zat cair contoh air yang mencair, mineral; 1
Siswa menjawab cairan yang membentuk (es).
3. Berilah salah satu contoh peristiwa yang menunjukkan benda mencair!
Ada 29 siswa dari 33 jumlah siswa menjawab dengan benar dengan
jawaban: 12 orang siswa menjawab es batu didiamkan diudara/kena panas
matahari lama - kelamaan akan berubah menjadi cair; 4 orang siswa
menjawab peristiwa es batu yang mencair; 6 orang siswa menjawab
mentega dipanaskan dipenggorengan akan mencair atau es batu yang
dikeluar dari kulkas dalam bentuk padat lama - lama didiamkan/dibiarkan
akan mencair; 3 orang siswa menjawab ketika dalam bentuk bongkahan es,
es tersebut dikatakan dala wujud padat, tetapi ketika dipanaskan es tersebut
akan berubah kembali menjadi cair; 1 orang siswa menjawab ada kulkas
frizer yang terdapat es tebal, kalau colokan listrik dimatikan es tebal itu
akan mencair; 1 orang siswa menjawab es krim dibiarkan terkena panas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
matahari es krim tersebut akan mencair; 1 orang siswa menjawab es batu
yang di keluarkan dari flizer dan akan meleleh; 1 orang siswa menjawab
dikulkas frizer yang terdapat es tebal jika colokan arus listrik diputuskan
dan lampunya mati maka lama kelamaan es tersebut akan mencair.
Ada 4 siswa dari 33 jumlah siswa menjawab kurang jelas dengan jawaban:
3 orang siswa menjawab es yang dikeluarkan dari freezer; 1 orang siswa
menjawab es yang dikelurkan dari kulkas.
4. Dalam proses mengembun ada peristiwa apa? Berilah contoh!
Ada 3 siswa dari 33 jumlah siswa menjawab benar dan lengkap dengan
jawaban: 2 orang siswa menjawab ada proses perubahan dari wujud zat dari
gas menjadi cair contoh titik - tikik embun di pagi hari pada daun depan
rumah, atau titik - titik air pada permukaan dinding gelas yang diisi air es; 1
orang siswa menjawab proses perubahan dari wujud zat dari gas menjadi
cair contoh titik - titik embun pada daun yang kita lihat pada saat pagi hari.
Ada 12 siswa dari 33 jumlah siswa menjawab kurang benar tapi contohnya
benar dengan jawaban: 3 orang siswa menjawab air panas dituangkan
digelas lalu ditutup lama kelamaan ada titik - titik air di permukaan tutup
gelas air panasnya; 3 orang siswa menjawab contoh titik - titik air pada daun
yang terlihat pada pagi hari; 2 orang siswa menjawab perubahan wujud zat
dari gas menjadi cair; 1 orang siswa menjawab contoh menanak/mengukus
nasi menggunakan tutup pada saat tutupnya dibuka dipermukaan tutup panci
bagian dalam ada titik - titik air; 1 orang siswa menjawab pengembunan
akan menghasilkan uap air; 1 orang siswa menjawab contoh seperti es batu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
yang diisi dalam gelas lama - kelamaan diluar dinding gelas akan terdapat
titik - titik air; 1 orang siswa menjawab mengembun contoh titik - titik air
pada daun saat di pagi hari.
Ada 13 siswa dari 33 jumlah siswa menjawab kurang jelas dengan jawaban:
3 orang siswa menjawab memasak air panas dan menanak nasi terdapat titik
air di tutupnya; 2 orang siswa menjawab contoh air hujan mengembun di
daun, air es yang mencair menjadi es, pada saat hujan malam hari pasti
terdapat percikan air di atas daun tersebut; 3 orang siswa menjawab
pengembunan akan menghasilkan uap air; 1 orang siswa menjawab terjadi
peristiwa penguapan contohnya ketika memasak air akan terlihat seperti
uap; 1 orang siswa menjawab contoh akan adanya bila air panas di tuang ke
dalam teko maka akan ada terjadi uapan air dari dalam teko yang di isi air
panas tersebut; 1 orang siswa menjawab air sungai/laut menguap ke atas
menjadi awan, awan akan semakin tebal lama - lama akan terjadi hujan; 1
orang siswa menjawab dari kabut terkena sinar matahari dan jadilah air di
atas rumput; 1 orang siswa menjawab air hujan yang jatuh pada tanaman.
Ada 5 orang siswa tidak menjawab
5. Bagaimana bentuk dan volume zat padat?
Ada 23 siswa dari 33 orang jumlah siswa menjawab dengan benar dengan
jawaban:12 orang siswa menjawab bentuknya tetap dan volumenya tetap; 8
orang siswa menjawab bentuknya tetap dan volumenya tetap, dan sifat
sama/tetap; 3 orang siswa menjawab bentuk dan volumenya tidak berubah -
ubah atau bentuknya tetap tidak berubah - ubah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Ada 8 siswa dari 33 orang jumlah siswa menjawab kurang benar dengan
jawaban:4 orang siswa menjawab bentuk = jarak antara partikel - partikel
zat padat sangat rapat atau volumenya = partikel - partikel zat padat tidak
dapat bergerak bebas; 1 orang siswa menjawab partikel zat padat ikatannya
kuat letaknya agak berjauhan dan dapat bergerak; 1 orang siswa menjawab
partikel zat padat ikatannya kuat, letaknya berdekatan tidak dapat bergerak
dan volumenya tetap sifatnya sama/tetap; 1 orang siswa menjawab partikel
tidak dapat bergerak dan saling dempet; 1 orang siswa menjawab partikel
bentuknya keras dan volumenya tetap.
Ada 2 orang siswa tidak menjawab.
6. Bagaimana bentuk dan volume zat cair?
Ada 26 siswa dari 33 orang jumlah siswa menjawab benar dengan jawaban:
10 orang siswa menjawab bentuk berubah - ubah sesuai tempatnya dan
volumenya selalu tetap. 8 orang siswa menjawab bentuknya berubah dan
volumenya selalu tetap sesuai tempatnya; 8 orang siswa menjawab
bentuknya pasti mengikuti bentuk tempatnya dan volumenya selalu tetap
mengikuti bentuk wadahnya.
Ada 7 siswa dari 33 orang jumlah siswa menjawab kurang benar dengan
jawaban:2 orang siswa menjawab bentuknya tetap, volumenya berubah -
ubah; 2 orang siswa menjawab bentuk = jarak antara partikel zat cair lebih
dekat sedangkan Volume = partikel - partikel zat cair yang dapat bergerak
bebas namun terbatas; 1 orang siswa menjawab zat cair bentuknya berubah -
ubah dan selalu tetap; 1 orang siswa menjawab partikel zat cair ikatannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
lemah letaknya agar berjauhan dan dapat bergerak, bentuk berubah-ubah
dan volumenya selalu tetap; 1 orang siswa menjawab zat cair dapat bergerak
dan saling menjauhi.
Ada 2 orang siswa tidak menjawab.
7) Konsep pemahaman akhir siswa tentang zat dan wujudnya
Dari jawaban awal siswa dapat dirangkumkan pemahaman konsep siswa tentang
Zat dan Wujudnya sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan Zat?
Ada 33 siswa dari 33 orang jumlah siswa menjawab benar dengan
jawaban:15 orang siswa menjawab zat adalah sesuatu yang memiliki massa
dan menempati ruang; 8 orang siswa menjawab suatu yang memiliki massa
dan menempati ruang; 6 orang siswa menjawab segala sesuatu yang
memiliki massa dan menempati ruang; 2 orang siswa menjawab zat adalah
segala sesuatu benda/zat yang memiliki massa dan menempati ruang; 2
orang siswa menjawab materi (zat) sesuatu yang memiliki massa dan
menempati ruang.
2. Berdasarkan pengetahuan anda, sebutkan tiga wujud zat yang pernah kamu amati
dalam kehidupan sehari – hari dan beri masing – masing 5 contoh!
Ada 30 siswa dari 33 orang jumlah siswa menjawab benar dengan jawaban:
Zat padat contoh: 8 orang siswa menjawab batu, kayu, besi, logam, emas,
seng; 10 orang siswa menjawab batu, kayu,buku, meja, kursi, besi, papan
tulis, es membeku akibat dimasukkan freezer; 3 orang siswa menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
seng, besi, emas, kursi, meja, batu; 6 orang siswa menjawab meja, kursi,
buku, papan tulis, tembok, kulkas; 2 orang siswa menjawab batu, kayu, besi,
alumunium, nikel; 1 orang siswa menjawab kursi, meja makan, piring, besi,
seng; 1 orang siswa menjawab batu, kayu, besi, sepatu, sapu; 1 orang siswa
menjawab batu, kayu, besi, gembok, emas.
Zat cair contoh: 12 orang siswa menjawab petrol, minyak rambut, air,
minyak goreng, bensin; 6 orang siswa menjawab air, minyak goreng,
bensin, kecap, spiritus, cuka; 4 orang siswa menjawab air, minyak, bensin,
spiritus, sirup; 4 Siswa menjawab air, minyak, bensin, petrol, spiritus,
darah; 1 orang siswa menjawab air mineral, minyak, parfum, bensin, air
putih; 1 orang siswa menjawab air, minyak, bensin, spiritus, obat cair; 1
orang siswa menjawab minyak, air, bensin, oli, cuka; 1 orang siswa
menjawab es yang mencair, air, minyak goreng, petrol, spiritus.
Zat Gas contohnya: 7 orang siswa menjawab udara, asap, api, kapur barus,
angin, minyak angin; 6 orang siswa menjawab udara, asap, api, kentut,
kapur barus; 6 orang siswa menjawab oksigen, api, minyak kayu putih,
minyak angin, asap; 4 orang siswa menjawab gas kompor, angin, udara, api,
minyak kayu putih; 4 orang siswa menjawab asap, angin, api, kapur barus,
minyak angin; 2 orang siswa menjawab udara, api, asap makanan, minyak
angin, kapur barus; 1 orang siswa menjawab angin, minyak kayu putih jika
dekatkan kemata pada saat tutupnya dibuka mata terasa pedis itu bearti
minyak kayu putih menguap berbentuk gas karena tidak kelihatan, udara,
api, kapur barus.
Ada 2 siswa dari 33 orang jumlah siswa menjawab kurang lengkap dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
jawaban:1 orang siswa menjawab air, minyak, bensin; 1 orang siswa
menjawab air, spiritus, sirup, minyak goreng.
Ada 1 siswa dari 33 orang jumlah siswa menjawab kurang lengkap dengan
jawaban: 1 orang siswa menjawab mencair, meleleh, menyublin, membeku,
mengembun.
3. Berilah salah satu contoh peristiwa yang menunjukkan benda mencair!
Ada 33 siswa dari 33 orang jumlah siswa menjawab benar dengan jawaban:18
orang siswa menjawab es batu yang dikeluarkan dari kulkas lama - kelama
akan cair, coklat batang dipanaskan akan cair, mentega dipanaskan akan cair;
5 orang siswa menjawab es batu kena panas matahari lama kelamaan akan
berubah menjadi cair; 4 orang siswa menjawab ketika dalam bentuk
bongkahan es, es tersebut dikatakan dalam wujud padat, tetapi ketika
dipanaskan es tersebut akan berubah kembali menjadi air; 3 orang siswa
menjawab peristiwa benda mencair, yaitu es batu berubah menjadi cair; 1
orang siswa menjawab bongkahan es dalam wujud padat ketika dipanaskan es
tersebut akan berubah kembali menjadi air; 1 orang siswa menjawab peristiwa
es berubah menjadi cair, mentega dipanaskan akan mencair, coklat yang
dipanaskan akan menjadi cair; 1 orang siswa menjawab pada suatu kulkas
yang terdapat es yang tebal ketika kulkas dimatikan es yang tebal akan
mencair/meleh itu peristiwa es berubah menjadi cair.
4. Dalam proses pengembunan ada peristiwa apa? Berilah contoh!
Ada 21 siswa dari 33 orang jumlah siswa menjawab benar dan lengkap
dengan jawaban:7 orang siswa menjawab perubahan wujud dari gas ke cair
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
contoh titik - titk embun dipagi hari; 6 orang siswa menjawab proses
perubahan zat gas menjadi cair contoh titik- titik air yang terdapat pada
tutupan panci pada saat memasak; 4 orang siswa menjawab proses
pengembunan ada peristiwa proses perubahan zat gas menjadi cair, contoh
titik-titik embun pada daun di pagi hari; 4 orang siswa menjawab pada
proses mengembun ada peristiwa perubahan wujud zat dari gas menjadi
cair, contoh titik – titik air diluar gelas yang berisi es.
Ada 7 siswa dari 33 orang jumlah siswa menjawab kurang lengkap dengan
jawaban:3 orang siswa menjawab saat menanak nasi lama - lama
mengeluarkan uap yang panas contoh titik - titik embun di dedaun dipagi
hari; 2 orang siswa menjawab ketika dalam bongkahan es proses
mengembun peristiwa perubahan wujud zat dari gas menjadi cair, contoh
titik embun dipagi hari; 1 orang siswa menjawab es menjadi cair, contoh
titik – titik embun di atas daun di taman rumah saat pagi hari; 1 orang siswa
menjawab air panas yang dituangkan ke gelas lalu ditutup, kemudian di
tutup terdapat titik – titik air.
Ada 5 siswa dari 33 orang jumlah siswa menjawab kurang benar dengan
jawaban:1 orang siswa menjawab air yang dipanaskan diatas kompor lama -
lama mendidih dan menjadi uap; 2 orang siswa menjawab menguap,
mencair, menyublin, mengembun, membeku, melarut; 1 orang siswa
menjawab zat padat menjadi cair; 1 orang siswa menjawab air hujan
mengembun jika di daun, es mengembun di dalam gelas.
5. Bagaimana bentuk dan volume zat padat?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Ada 32 siswa dari 33 orang jumlah siswa menjawab benar dengan jawaban:
17 orang siswa menjawab bentuk tetap, volumenya tetap, sifatnya
tetap/sama; 6 orang siswa menjawab bentuk dan volumenya zat padat selalu
tetap; 6 orang siswa menjawab bentuk dan volumenya selalu tetap walaupun
berpindah - pindah; 4 orang siswa menjawab bentuk dan volume selalu
tetap, tidak berubah-ubah.
Ada 1 siswa dari 33 orang jumlah siswa menjawab kurang benar dengan
jawaban: 1 orang siswa menjawab zat padat bentuknya beruah – ubah dan
volume sama tetap.
6. Bagaimana bentuk dan volume zat cair?
Ada 31 siswa dari 33 orang jumlah siswa menjawab benar dengan
jawaban:18 orang siswa menjawab bentuk berubah - ubah sesuai tempatnya
dan volume selalu tetap; 13 orang siswa menjawab bentuknya berubah -
ubah dan volumenya selalu tetap walaupun berpindah - pindah tempatnya.
Ada 1 siswa dari 33 orang jumlah siswa menjawab kurang benar dengan jawaban:
1 orang siswa menjawab bentuk berubah - ubah dan volumenya selalu tetap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI