peningkatan peran asesor,master, dan lead...
TRANSCRIPT
PENINGKATAN PERAN ASESOR,MASTER, DAN LEAD ASESOR KOMPETENSI DALAM PROSES
PELAKSANAAN SERTIFIKASI PROFESI
ASRIZAL TATANGKetua Komisi Sertifikasi
Disampaikan dalam Taraining Of Trainer (ToT) Asesor , Master, dan Lead Asesor Kompetensi di Salatiga Jateng 18 Oktober 2014
DATA PRIBADI
NAMA : ASRIZAL TATANG
TEMPAT/TGL LAHIR : SAWAHLUNTO
PEKERJAAN : 1. DOSEN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
(1983- skrg)
2. Anggota BADAN NASIONAL
SERTIFIKASI PROFESI (BNSP ) 2011- 2016
3. KETUA KOMISI SERTIFIKASI BNSP
4. KETUA PTUK ASESOR BNSP
ALAMAT : PERUM. POLITEKNIK – UI No. 37 Jln MI Ridwan
Rais BEJITIMUR DEPOK
TELP/HP : 021-7774693 / 08161380135
EMAIL : [email protected]
Sertifikasi kompetensi kerjaProses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan
secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi
yang mengacu kepada standar kompetensi kerja
nasional Indonesia, standar internasional dan/atau
standar khusus.
ProfesiBidang pekerjaan yang memiliki kompetensi tertentu
yang diakui oleh masyarakat
KompetensiKemampuan kerja setiap individu yang mencakup
aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.
BEBERAPA ISTILAH DAN DEFINISI PBNSP 201 : 2014
DEFINISI (PBNSP 201 : 2014)
Proses sertifikasiKegiatan lembaga sertifikasi profesi dalam menentukan bahwa seseorangmemenuhi persyaratan sertifikasi, yang mencakup pendaftaran, penilaian,keputusan sertifikasi, pemeliharaan sertifikasi, sertifikasi ulang, danpenggunaan sertifikat maupun logo atau penanda (mark).
Persyaratan SertifikasiKumpulan persyaratan yang ditentukan, termasuk persyaratan skemasertifikasi yang harus dipenuhi dalam menetapkan atau memeliharasertifikasi.
Pemohon sertifikasiOrang yang telah mendaftar untuk diterima mengikuti proses sertifikasi
Peserta sertifikasiPemohon sertifikasi yang telah memenuhi persyaratan dan telah diterima mengikuti proses sertifikasi
DEFINISI (PBNSP 201 : 2014)
Asesmen • Proses penilaian kepada seseorang terhadap pemenuhan persyaratan yang
ditetapkan dalam skema sertifikasi.
Uji kompetensi • Tatacara yang merupakan bagian dari asesmen untuk mengukur kompetensi
peserta sertifikasi menggunakan satu atau beberapa cara seperti tertulis, lisan,praktek, dan pengamatan, sebagaimana ditetapkan dalam skema sertifikasi
Banding• Permintaan oleh pemohon sertifikasi , peserta sertifikasi, atau pemegang
sertifikat untuk peninjauan kembali atas keputusan yang telah dibuat oleh lembaga sertifikasi profesi terkait dengan status sertifikasi yang mereka harapkan
Skema sertifikasi • Paket kompetensi dan persyaratan spesifik yang berkaitan dengan kategori
jabatan atau keterampilan tertentu dari seseorang.
Tantangan Tenaga Kerja
Indonesia
AEC
ASEAN ECONOMICSCOMMUNITY
2015
WTO
+ 130 negara2020
TIGA PILAR UTAMA
PENGEMBANGAN SDM BERBASIS KOMPETENSI
INDUSTRI
LDP
KKNI
SKKNI
COMPETENCY
BASED
TRAINING
COMPETENCY
BASED
ASSESSMENT
BNSP/
LSP
SE L EKS I
PROGRAM
PBK
Sarana/Prasarana
Instruktur
Biaya
Manajemen
LEMBAGA PELATIHAN KERJA
UJ K
SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL(PP.31/2006, PP.8/2012, PP.23/2004)
AKREDITASI
KKNI
SKKNI
TENAGA KERJA
INDONESIA
LULUSAN
LEMBAGA KOORDINASI
PELATIHAN KERJA NASIONAL
NAKER
KOMPETENSERTIFI-
KASI
NAKER
PENGALAMAN
BNSP
LSP
Std.Itl.& Khs
AKREDITASILALPK
D U D I
KETERPADUAN SERTIFIKASI KOMPETENSI PROFESI
MENGEMBANGKAN KOMPETENSI
MEMASTIKAN
DAN
MEMELIHARA KOMPETENSI
MEMASTIKAN KESESUAIAN
UNTUK TUJUAN
PENERAPAN WAJIB
SERTIFIKASI KOMPETENSI
PENDIDIKAN & PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
REGISTRASI/ LISENSI PROFESI
LEMBAGA PENDIDIKAN & LEMBAGA PELATIHAN LSP OTORITAS KOMPETEN
Sertifikasi pendidikan & Pelatihan Sertifikasi kompetensi Registrasi/lisensi personil
SKKNI
SANDINGAN DIKLAT BERBASIS KOMPETENSI DAN LSP
PENDIDIKAN VOKASI DAN DIKLAT
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
MEMBANGUN KOMPETENSI MEMASTIKAN DAN MEMELIHARA KOMPETENSI
MERUJUK PADA STANDAR ( SKKNI, SKK KHUSUS,SKK INTERNASIONAL )
MERUJUK PADA STANDAR ( SKKNI, SKK KHUSUS,SKK INTERNASIONAL )
KURIKULUM DAN SILABUS BERBASISKOMPETENSI
SKEMA SERTIFIASI ( KKNI, OKUPASI NASIONALDAN KLASTER
MODUL LATIH/AJAR BERBASIS KOMPETENSI PERANGKAT UJI KOMPETENSI (MUK)
SARANA DAN PRASARANA YANG SESUAIDENGAN TUNTUTAN STANDAR KOMPETENSI
TEMPAT UJI KOMPETENSI (ASSESSMENT CENTRE )
GURU/DOSEN/INSTRUKTUR YANG KOMPETEN ASESOR KOMPETENSI
MANAJEMEN DIKLAT SURVAILEN /PEMELIHARAAN KOMPETENSIPEMEGANG SERTIFIKAT
Memilih TUK
2
LSP
PESERTA di TUK
KOMITE TEKNIKTIM ASSESSOR KOMPETENSI
MEMBENTUK 6
ASSESSMEN
4
8
SURVAILEN 9
LAPORAN
ASSESSMEN5MENUNJUK
ASSESSOR
3
MENGAJUKAN
PERMOHONAN
1
REKOMENDASI7
SISTEM SERTIFIKASI KOMPETENSI NASIONAL
ISO 17024
PESERTA UJI KOMPETENSI
SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA
BNSP
BNSP
LSP
ASESMEN
Memiliki
Sertifikat
Kompetensi
Perusahaan
Lembaga Diklat
Masyarakat
Lisensi
Lulus Uji
Peserta
Uji
Penilaian
Pengujian untuk
bidang yang
belum/tidak ada
LSP nya
Pasar Kerja
Siapa yang disertifikasi ?
PESERTA SERTIFIKASI
KOMPETENSI KERJA
Apa yang diujikan ?
STANDAR KOMPETENSI
KERJA
SKEMA SERTIFIKASI
PERANGKAT/MATERI UJI
KOMPETENSI
ASESMEN
PENGUJI TEMPAT UJI
KOMPETENSI
PERKEMBANGAN ASESOR, MASTER. DAN LEAD ASESOR KOMPETENSI
TAHUN ASESOR MASTER ASESOR
LEAD ASESOR
SERTIFIKATKOMPETENSI
2006 2.300 60 0
2007 4.000 72 0
2008 6.000 92 0
2009 8.500 94 0
2010 10.000 100 0
2011 11.000 112 18
2012 12.900 110 40
2013 19.052 115 41 2.086.688
2014
BEBERAPA TEMUAN DALAM IMPLEMENTASI PROSES SERTIFIKASI
1. Dalam pelaksanaan asesmen ditemukan :
a. Sebagaian Asesor belum memahami skema sertifikasi yang akan
digunakan (bahkan belum pernah melihat skemanya)
b. Sebagian Asesor dalam melaksanakan asesmen tidak mengikuti SOP
yang telah dibuat LSP
c. Sebagian Asesor hanya melakukan isian check list saja tanpa
memahami apa yang diisikannya tsb .
d. Sebagian Asesor , kemampuan baca SKK masih rendah
2. Dalam pelaksanaan asesmen , pendekatan metode asesmen yang digunakan setiap LSP relatif sama dan belum memperhatikan kondisi dan latar belakang peserta asesmen serta memakan waktu asesmen yang lama
3. Dalam pelaksanaan Pelatihan Asesor masih terdapat para Master Asesor berorientasi pada bagaimana cara mengisi formulir dari pada penyampian pemahaman subtansi proses asesmen
4. Biaya Uji Kompetensi relatif masih mahal
INFRASTRUKTUR SERTIFIKASI KOMPETENSI
1. KETERSEDIAAN STANDAR KOMPETENSI(SKKNI, SKK KHUSUS , SKKINTERNASIONAL )
2. SKEMA SERTIFIKASI ( KKNI, OKUPASINASIONAL , KLASTER )
3. PERANGKAT ASESMEN ( MUK )
4. LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI ( LSP )
5. TEMPAT UJI KOMPETENSI ( TUK )
6. ASESOR KOMPETENSI
Standar Kompetensi
Standar Kompetensi: adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan
pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Jenis standar kompetensi◦ SKKNI:rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan
dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat
jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
◦ Standar internasional merupakan standar yang dikembangkan oleh organisasi
standardisasi internasional. Standar Internasional dapat diperoleh untuk dipergunakan
sebagai bahan pertimbangan dan berlaku di seluruh dunia.
◦ Standar Khusus (Spesifik) merupakan standar yang dikembangkan oleh organisasi
otoritas /mempunyai tugas di bidang standardisasi untuk dipergunakan secara khusus
(spesifik) dan dipublikasikan secara formal bagi komunitas spesifik atau dalam bentuk
jurnal
19
MAIN PURPOSE
KEY FUNCTION
MAJOR FUNCTION
(FUNGSI UTAMA )
BASC FUNCTION (UNIT
KOMPETENSI)
ELEMEN
ELEMEN
ELEMEN
KUK
KUK
KUK
KUK
KUK
KUK
KUK
BA
TASA
N V
AR
IAB
EL + PAN
DU
AN
P
ENILA
IAN
+ KOM
PETEN
SI KU
NC
I
BASIC FUCTION (UNIT
KOMPETENSI)
ELEMEN
ELEMEN
ELEMEN
KUK
KUK
KUK
KUK
KUK
KUK
KUK
BA
TASA
N V
AR
IAB
EL + PAN
DU
AN
P
ENILA
IAN
+ KOM
PETEN
SI KU
NC
I
PEMETAAN KOMPETENSI RMCSRegional Model Competency Standards
WHAT FOR
WHAT NEEDS TO BE DONE, HOW
SUMBER 40 QUESTIONS ON LABOUR COMPETENCIES
PEMETAAN STANDARDISASI KOMPETENSI
TUJUAN UTAMABISNIS
F. KUNCI
F. KUNCI
F. KUNCIF. KUNCIF. KUNCI
F. KUNCIF. KUNCIF. KUNCI
F. UTAMA
F. UTAMA
F. UTAMA Fungsi dasarFungsi dasarFungsi dasarFungsi dasar
KEMASAN SKKNI
SKKNI pada setiap kategori, golongan pokok, atau
golongan usaha tertentu dapat disusun dalam
kemasan sebagai berikut:
a. Kualifikasi nasional, dengan mengacu pada jenjangKerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI);
b. Jabatan atau okupasi nasional, dengan mengacupada tugas dan fungsi jabatan atau okupasi;
c. Klaster kompetensi, dengan mengacu padakebutuhan khusus kompetensi tertentu sesuaikebutuhan industri atau organisasi.
Pembinaan dan Pengendalian
SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL
Pengembangan
Standar
Penerapan
Standar
Harmonisasi
Standardisasi
Lisensi LSP
Pemberlakuan
Sertifikasi
KompetensiSDM
Profesional
Kompeten
Kompetitif
Notifikasi
Kerjasama
MRA
Akreditasi LDP
Pelatihan berbasis
kompetensi
Tatanan keterkaitan komponen standardisasi kompetensi kerja nasional yang
komprehensif dan sinerjik dalam rangka mencapai tujuan standardisasi kompetensi
kerja nasional di Indonesia;• UU 13/2003
• PP 23/2004
• PP 31/2006
• PERMENAKERTRANS 5/2012
SKEMA SERTIFIKASI
• Paket kompetensi (Pengetahuan, Skilldan Sikap Kerja) dan persyaratanspesifik (kriteria sertifikasi, metodapenilaian sertifikasi dan/atausurvailen, dan kriteria utk pembekuandan pecabutan sertifikat) yangberkaitan dengan kategori Kualifikasileveling atau Jabatan (Okupasi) atauketerampilan tertentu dari seseorang.
JENIS-JENIS SKEMA SERTIFIKASI
Skema Sertifikasi Kualifikasi Kerja NasionalIndonesia
Skema Sertifikasi Kualifikasi OkupasiNasional
Skema Sertifikasi berdasar Paket Kompetensi(cluster)
JENIS SKEMA SERTIFIKASI JENIS SKEMA URAIAN
KKNI 1. Bersifat Nasional2. Jenjang Kualifikasi terdiri dari 9 Level3. Setiap Level disusun dengan sejumlah Unit Kompetensi
berdasarkan Deskripsi KKNI4. Ditetapkan oleh Otoritas Kompeten
OKUPASI atau JABATAN NASIONAL
1. Bersifat Nasional2. Dapat berupa Jabatan Fungsional atau Struktural yang
merujuk pada Standar Jabatan Nasional atau Internasional3. Setiap Jabatan disusun dengan sejumlah Unit Kompetensi
yang sesuai dengan Standar Jabatan Nasional atauInternasional
4. Ditetapkan oleh Otoritas Kompeten
KLASTER 1. Bersifat Kebutuhan Industri atau Organisasi Pengguna(lokal) yang bersifat Khusus pada suatu Industri
2. Setiap Klaster disusun dengan sejumlah Unit Kompetensiyang sesuai dengan kebutuhan Industri
3. Ditetapkan oleh Komite Skema LSP bersama IndustriPengguna
S2
S1
S3
Sekolah Menengah
Umum 1
2
3
4
5
7
8
9
6
Profesi
Spesialis
D I
D IV
D III
D II
Sekolah Menengah Kejuruan
Subspesialis
AHLI
TEKNISI/ANALIS
OPERATOR
Skema Sertifikasi KKNI ( Perpres 08/2012 )
DOKUMEN SKEMA SERTIFIKASI
Dokumen Skema Sertifikasi memuat :a . Jastifikasi / latarbelakang
b. Ruang Lingkup skema sertifikasi
c. Tujuan Sertifikasi
d. Acuan Normatif
e. Kemasan / Paket Kompetensi
Jenis kemasan : KKNI / Okupasi Nasional / Klaster
Rincian Unit Kompetensi / Uraian Tugas
f. Persyaratan Dasar pemohon sertifikasi
g. Hak pemohon sertifikasi dan kewajiban pemegang sertifikat
– Hak pemohon
– Kewajiban pemegang sertifikat
h. Biaya Sertifikasi
LANJUTAN........
i. Proses Sertifikasi
1). Persyaratan Pendaftaran
2). Proses Asesmen
3). Proses Uji Kompetensi
4). Keputusan Sertifikasi
J. Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat
k. Pemeliharaan sertifikasi/ survailen
l. Proses Sertifikasi Ulang
m. Penggunaan Sertifikat
n. Banding
PERANGKAT ASESMEN /MUK
• Perangkat Asesmen berisikan prosedur, informasidan instruksi bagi asesor/asesi terkait denganpenggunaan instrumen dan kondisi asesmen
• Perangkat Asesmen kompetensi yang digunakandalam pelaksanaan asesmen kompetensi harusdisusun dengan mengacu pada StandarKompetensi Kerja.
• Perangkat asesmen dikembangkan oleh masing-
masing LSP sesuai pedoman
TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK)
Tempat Uji Kompetensi (TUK) adalah• Tempat kerja atau tempat lainnya yangmemenuhi persyaratan untuk digunakansebagai tempat pelaksanaan uji kompetensioleh LSP.
Klasifiksi TUK :• TUK di tempat Kerja
• TUK swaktu
• TUK Mandiri
LANJUTAN ........
TUK di Tempat Kerja• TUK yang merupakan bagian dari industridimana proses produksi dilakukan.
• TUK di tempat kerja diverifikasi setiapakan digunakan sebagai tempat uji.
TUK Sewaktu• TUK bukan di tempat kerja yang digunakansebagai tempat uji secara insidentil.
• TUK sewaktu diverifikasi setiap akandigunakan sebagai tempat uji.
LANJUTAN .........
TUK Mandiri• TUK mandiri dimiliki oleh lembaga di luarLSP pihak ketiga .
• TUK mandiri diverifikasi dan ditetapkansebagai TUK terverifikasi secara berkala.
• TUK mandiri harus mengembangkan danmemelihara sistem manajemen mutu sesuaidengan ketentuan dalam Pedoman ini.
ASESOR KOMPETENSI
Orang yang mempunyai kompetensidan mendapatkan penugasan resmiuntuk melakukan dan memberikanpenilaian dalam uji kompetensi yangmemerlukan pertimbangan ataupembenaran secara profesional.
Persyaratan Asesor Kompetensi (PBNSP 201: 2014)
1. Kompeten di bidangnya
2. Memahami skema sertifikasi yang relevan;
3. Mampu menerapkan prosedur uji kompetensidan dokumentasinya;
4. Fasih, secara lisan maupun tertulis, dalambahasa yang digunakan untuk uji kompetensi;
5. Dapat mengenali setiap benturan kepentinganyang diketahui untuk memastikan bahwapenilaian yang dibuat tidak berpihak.
FUNGSI DAN WEWENANG ASESESOR/MASTER/LEAD ASESOR KOMPETENSI (PBNSP 303 : 2013)
URAIAN FUNGSI WEWENANG
ASESOR KOMPETENSI
Melaksanakan Proses AsesmenKompetensi
MemberikanRekomendasi hasilasesmen kompetensi
MASTER ASESORKOMPETENSI
a. Sebagai Asesor dibidangnyab. Melatih untuk asesor kompetensi c. Mengkaji ulang dan
merekomendasikan perbaikan pelaksanaan asesmen, mengembagkan pelatihan asesor dan pengembangan SKK
Melaksanakan asesmen sesuai dengan bidangnya, Mengelola dan Melaksanakan pelatihan asesor kompetensi
LEAD ASESORKOMPETENSI
a. Memimpin pengelolaan asesmenb. Melaksanakan asesmen terhadap
asesor kompetensi , Master asesor, dan Lead Asesor
c. Menjaga konsistensi asesmen asesor kompetensi
Memimpin pengelolaandan melaksanakanasesmenasesor/Master/LeadAsesor kompetensi,,menjaga konsistensiasesmen kompetensi
PERSYARATAN ASESOR KOMPETENSI (PBNSP 303 : 2013)
URAIAN PERSYARATAN DASAR PERSYARATAN SERTIFIKASI
ASESORKOMPETENSI
1. Memahmi Skema Sertifikasi2. Memiliki kompetensi di bidang
teknis.3. Mengikuti pelatihan asesor
kompetensi secara lengkap4. Telah mempunyai bukti-bukti:
a. 3 kali merencanakan asesmen.b. 3 kali mengembangkan
perangkat asesmen.c. 3 kali melaksanakan asesmen
(simulasi atau riil asesmendibawah supervisi Masterasesor).
1. Memenuhi seluruhpersyaratan dan kondisisertifikasi kompetensi asesorkompetensi .
2. Mengajukan permohonansertifikasi kompetensi asesorkompetensi (FR. APL 01)
3. Telah menyatakan kompetenterhadap seluruh KUK padaunit-unit kompetensiasesmen dan melengkapibukti-bukti kompetensi(FR.APL 02).
4. Lulus dalam asesmen/UjiKompetensi asesorkompetensi.
5. Bersedia mengikuti programsurveilan
PERSYARATAN MASTER ASESOR KOMPETENSI (PBNSP 303 :2013)
URAIAN PERSYARATAN DASAR PERSYARATAN SERTIFIKASI
MASTER ASESORKOMPETENSI
1. Memahmi Skema Sertifikasi2. Memiliki kompetensi di bidang teknis.3. Telah mempunyai sertifikat kompetensi asesor
kompetensi dari BNSP4. 20 kali melaksanakan asesmen atas penugasan
LSP atau BNSP.5. Mengikuti secara lengkap program Pelatihan
Master Asesor Kompetensi6. Telah mempunyai bukti-bukti kompetensi
a. 2 kali mengembangkan lingkunganpembelajaran.
b. mengembangkan desain pembelajaran1(satu) klaster program pelatihan masterasesor kompetensi sesuai konteks bidangnya(Menggunakan paket-paket pelatihan yangada dalam rangka memenuhi kebutuhanklien, Mendesain dan mengembangkanprogram pelatihan, atau Mendesain danmengembangkan strategi pembelajaran).
c. 3 kali tandem menyampaikan materipembelajaran pelatihan asesor kompetensidibawah supervisi master asesor.
1. Memenuhi seluruh persyaratandan kondisi sertifikasi kompetensimaster asesor kompetensi .
2. Mengajukan permohonansertifikasi kompetensi asesorkompetensi (FR. APL 01)
3. Telah menyatakan kompetenterhadap seluruh KUK pada unit-unit kompetensi asesmen danmelengkapi bukti-buktikompetensi (FR.APL 02).
4. Lulus dalam asesmen MasterAsesor Kompetensi.
5. Bersedia mengikuti programsurveilan
PERSYARATAN LEAD ASESOR KOMPETENSI
URAIAN PERSYARATAN DASAR PERSYARATAN SERTIFIKASI
LEAD ASESORKOMPETENSI
1. Memahmi Skema Sertifikasi2. Memiliki kompetensi di bidang teknis.3. Telah mempunyai sertifikat kompetensi
asesor kompetensi dari BNSP4. 20 kali melaksanakan asesmen atas
penugasan LSP atau BNSP.5. Mengikuti secara lengkap program
Pelatihan Lead Asesor Kompetensi6. Telah mempunyai bukti-bukti
kompetensia. Mengembangkan kebijakan dan
prosedur organisasi (minimal: prosedursertifikasi, prosedur merencanakanasesmen, prosedur mengembangkanperangkat asesmen, prosedurasesmen, prosedur surveilan, prosedurpengembangan skema sertifikasi).
b. 3 kali memimpin dan melaksanakanevaluasi asesmen dibawah supervisilead asesor Kompetensi .
1. Memenuhi seluruh persyaratandan kondisi sertifikasi kompetensimaster asesor kompetensi .
2. Mengajukan permohonansertifikasi kompetensi asesorkompetensi (FR. APL 01)
3. Telah menyatakan kompetenterhadap seluruh KUK pada unit-unit kompetensi asesmen danmelengkapi bukti-buktikompetensi (FR.APL 02).
4. Lulus dalam asesmen LeadAsesor Kompetensi.
5. Bersedia mengikuti programsurveilan
SERTIFIKAT ASESOR, MASTER, DAN LEAD ASESOR KOMPETENSI (PBNSP 303: 2013)
1. Peserta yang telah mengikuti proses sertifikasi dan dinyatakankompeten diberikan sertifikat kompetensi oleh BNSP
2. Asesor/master asesor/lead asesor kompetensi yang telah memilikisertifikat BNSP dapat memperoleh kartu asesor/masterasesor/lead asesor kompetensi yang merupakan tanda/identitasasesor/master asesor/Lead asesor kompetensi yang harusdimiliki/dibawa dalam melaksanakan asesmen.
3. Periode (masa berlaku) sertifikat/kartu asesor kompetensi, masterasesor kompetensi dan lead asesor kompetensi adalah tigatahun. Setelah periode tiga tahun, asesor/master asesor/leadasesor kompetensi harus melakukan sertifikasi ulang.
4. Selama periode masa berlaku sertifikat, asesor/masterasesor/lead asesor kompetensi harus mengikuti programsurveilan yang dilakukan oleh BNSP .
5. Ketentuan surveilan sesuai skema sertifikasi asesor/masterasesor/lead asesor kompetensi yang ditetapkan oleh BNSP.
SURVEILAN ASESOR/MASTER ASESOR/LEAD ASESORKOMPETENSI
1. SURVAILEN
a. Survailen seharusnya bertujuan untuk mengawasi dan memastikan bahwa
pelaksanaan asesmen/Uji kompetensi telah dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan oleh BNSP.
b. Survailen terhadap asesor/master asesor/ lead asesor kompetensi dilaksanakan
melalui proses survailen yang dilaksanakan minimal satu tahun sekali. Metode
surveilan dapat mencakupi:
Uji Profisiensi,
Evaluasi rekaman dan portfolio kegiatan sesuai unit kompetensi profesi,
Asesmen/Uji Kompetensi kembali,
Evaluasi penilaian pemangku kepentingan, dan/atau
Witness ditempat kerja.
c. Survailen dilaksanakan oleh PTUK yang ditunjuk oleh BNSP bekerjasama dengan LSP terkait, dan/atau oleh LSP lingkup asesor yang dilisensi oleh BNSP.
Lanjutan ....
2. Pelaporana. Pemegang sertifikat asesor kompetensi, master asesor
kompetensi dan lead asesor kompetensi harus membuatlaporan rekaman kegiatan setiap 6 bulan pada bulan juni dandesember kepada BNSP.
b. Laporan dapat dievaluasi sebagai salah satu bukti hasilsurveilan.
3. Evaluasia. Evaluasi seharusnya ditujukan sebagai tidak lanjut dari laporan
yang sudah dibuat berupa analisa dan pengkajian terhadapkinerja asesor/master asesor/lead asesor kompetensi sesuaidengan ruang lingkup materi pelaporan.
b. Hasil evaluasi berupa rekomendasi terhadap asesor/masterasesor/lead asesor kompetensi yang dimonitor terkait denganpeninjauan terhadap kelayakan asesor/master asesor/leadasesor kompetensi dalam melaksanakan tugasnya.
MEKANISME PERPANJANGAN SERTIFIKAT ASESOR KOMPETENSI MELALUI PROSES RCC ATAU UPGRADE
URAIAN PERSYARATAN DASAR PROSES EVALUASI
PERPABJANG ASESOR /MASTER/ LEAD ASESOR KOMPETENSI MELALUI RCC ( UTK STANDAR TAA KE TAA )
a. Menyerahkan Copy sertifikat asesor kompetensi
b. Mengajukan permohonan perpanjangan ( APL 01 )
c. Mengisi asesmen mandiri (APL 02 )d. Menyerahkan bukti penugasan
sebagai asesor
a. Dokumen ajuan dievaluasi olehMaster atau Lead Asesor
b. Memiliki bukti hasil survaelen( hasil Uji Profisisnsi dengan nilaidiatas passing grade atau bentuklain )
PERPANJANGANASESOR KOMPETENSI MELALUI UPGRADE ( UTK STANDAR BSZ atau MET AS KE TAA )
a. Menyerahkan Copy sertifikat asesor kompetensi
b. Mengikuti training asesor untuk unit POA dan DAT
c. Lulus training POA dan DATd. Membuat POA dan DAT untuk satu
unit kompetensi
a. Mengajukan permohonan (APL 01)b. Menyatakan kompeten untuk (
asesmen mandiri ) utk POA dan DATc. Dokumen di evaluasi oleh Master
Asesor/Lead Asesor kompetensi
PROSES SERTIFIKASI ( PBNSP 201:2014)
1. PROSES PENDAFTARAN
2. PROSES ASESMEN
3. PROSES UJI KOMPETENSI
4. KEPUTUSAN SERTIFIKASI
5. PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKAT
6. PROSES SERTIFIKASI ULANG
7. PENGGUNAAN SERTIFIKAT, DAN LOGO
8. BANDING ATAS KEPUTUSAN SERTIFIKASI
9. KELUHAN
ASESMEN
Bukti-bukti Kriteria
Proses penilaian (pengumpulanbukti) kepada seseorang terhadappemenuhan persyaratan (standaratau kriteria ) yang ditetapkandalam skema sertifikasi.
Co
mp
ete
ncy-B
ased
A
ssessm
en
t (CB
A)
• Proses
pengumpulan bukti-
bukti dan membuat
keputusan-
keputusan tentang
apakah kandidat
mencapai atau tidak
kompetensi.
• criterion
referenced or
standards-based
assessment.
Criterion referencedEvidence-basedParticipatory
(1) Valid, bahwa pelaksanaan sertifikasi kompetensi pada
dasarnya melakukan penilaian berdasarkan bukti-bukti
yang terkini dan asli.
(2) Reliabel, bahwa pelaksanaan sertifikasi kompetensi
harus bersifat konsisten, dapat menghasilkan
kesimpulan yang sama walaupun dilakukan pada waktu,
tempat dan asesor yang berbeda.
(3) Fleksibel, bahwa pelaksanaan sertifikasi kompetensi
dilakukan dengan metoda yang disesuaikan dengan
kondisi peserta dan tempat uji kompetensi .
(4) Adil, bahwa pelaksanaan sertifikasi kompetensi dalam
penilaiannya tidak boleh membedakan / diskriminasi
terhadap peserta, memberikan perlakuan yang sama
sesuai dengan prosedur dan tidak melihat peserta datang
dari kelompok /golongan mana peserta berasal .
PRINSIP - PRINSIP ASESMEN
Di dalam pelaksanaan sertifikasi,maka harus menjagaketidakberpihakan, kerahasiaan dankeamanan.
ASESMEN BERBASIS KOMPETENSI
1. Fokus pada hasil
2. Penilaian bersifat individual
3. Tidak ada nilai presentase
4. Tidak ada perbandingan dengan hasil individulain
5. Semua standar (persyaratan) harus dipenuhi
6. Proses berkelanjutan (mengarahkan padapengembangan dan penilaian lebih lanjut
7. Penilaian hanya dibuat “kompeten” dan“belum kompeten”
PROSES SERTIFIKASI KOMPETENSI ( PBNSP 201:2014)
PENDAFTARAN SERTIFIKASI
TELAAH BERKAS PENDAFTARAN
?
PESERTA SERTIFIKASI
SERTIFIKAT KOMPETENSI
TRAINING / OJT / OST
PROSES UJI KOMPETENSI
PROSES ASESMEN
?
?
Y
BK
BK
K
K
N
BUKTI
• suatu bahan yang dikumpulkan dalam rangka membuktikan pencapaian kompetensi asesi sebagaimana dipersyaratkan unit/sejumlah unit standar kompetensi
SUMBER BUKTI
Untuk dapat memilih metoda penilaian yangpaling efektif dan sesuai , penilai harus memilikipemahaman yang jelas mengenai berbagaisumber bukti kinerja :
a. Multipenilai
b. Kinerja di tempat kerja
c. Serangkaian tugas khusus/proyek/penugasan
d. Pertanyaan
e. Bukti historis
JENIS BUKTI
1. BUKTI LANGSUNG , Merupakan Bukti yang memberikaninformasi jelas mengenai kinerja orang yang dinilai. Bentuk bukti ini : a. Produk kinerja aktualb. Hasil observasi kinerja ( Dalam kondisi sebanarnya atau
pada kondisi disimulasikan )2. BUKTI TIDAK LANGSUNG , Memberi Penilai informasi
mengenai induvidu yang dinilai . bukti ini diambil dari bentuk :
a. Referensi dan surat validasib. Foto pekerjaan yg telah diselesaikanc. Rekaman audiod. Piala atau piagame. Surat dari pelanggan / rekan kerjaf. Catatan produksig. Catatan pelatihan
Lanjuatan ...
3. BUKTI TAMBAHAN / PENDUKUNG , Merupakan bukti tambahan terhdap bukti langsung contoh bukti ini : pertanyaan dan jawaban jawab, rekaman kerja, rekaman pelatihan
MENCOCOKAN BUKTI DENGAN STANDAR
MULAI DI SINI
Bergeraklah ke kiri jika tidak mungkin
Penilaian Kompetensi Pekerjaan
Bukti kejadian alami
Khusus dibuat untuk menghasilkan bukti
Pengetahuan/pemahaman
, misalnya pertanyaan lisan atau
tertulis
Test kinerja, misalnya test keterampilan/
praktek , proyek
Sampel kerja di tempat
kerja
Kegiatan yang
berlangsung di tempat
kerja
PERATURAN BUKTI
1. Valid
Semua bukti yang terkumpul memenuhi kriteria yang terdapat padaacuan pembanding (benchmark).
Contoh :– memperhatikan elemen dan kriteria unjuk kerja– merefleksikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan
sebagaimana dikemukakan oleh unit kompetensi terkait– memperlihatkan penggunaan sebagaimana dikemukakan pada
batasan variabel– mendemonstrasikan kinerja keterampilan dan pengetahuan yang
digunakan, baik pada kondisi kerja real ataupun simulasi2. Terkini (Current)
Bukti yang dikumpulkan adalah bukti terkini .Contoh– mendemonstrasikan keterampilan dan pengetahuan terkini asesi– memenuhi standar keterkinian
PERATURAN BUKTI (LANJUTAN)
3. Otentik (authentic)
Bukti yang dikumpulkan adalah milik asesi sendiri .
Contoh :– asesi pernah mengerjakan pekerjaan dimaksud– dapat diakui/diverifikasi
4. Memadai (Sufficient)
Semua bukti dinyatakan cukup memenuhi kriteria yang terdapatpada acuan pembanding (benchmark).
Contoh :– mendemonstrasikan kompetensi setiap saat– mendemonstrasikan kompetensi secara berulang– tidak berkurang kemampuan/persyaratan bahasa, literasi,
numerasi
METODE ASESMEN
1. Kegiatan asesmen terstruktur, sebagai contoh :
– simulasi / bermain peran (role play)– berbagai proyek– bebagai presentasi– berbagai lembar aktifitas
2. Mengajukan pertanyaan, sebagai contoh :
– pertanyaan tertulis,– interview / wawancara– asesmen mandiri– pertanyaan lisan – kuesioner– ujian lisan atau ujian tertulis
3. Portofolio, sebagai contoh:
– koleksi contoh kerja yang dikumpulkan oleh asesi – produk dengan dokumentasi yang mendukung – bukti sejarah– jurnal / buku catatan kerja– informasi tentang pengalaman hidup
LANJUTAN....
4. Meninjau produk-produk, sebagai contoh :– produk sebagai hasil kerja suatu proyek– contoh/produk-produk hasil kerja
5. Umpan balik dari pihak ketiga, misalnya :– testimoni/laporan dari pemilik perusahaan/supervisor – bukti sebagai peserta pelatihan– pencapaian otentik sebelumnya– interview dengan atasan, supervisor, atau sesama rekan kerja
6. Instrumen yang dikembangkan dari metode asesmen untuk digunakan sebagai pengumpulan bukti, misalnya:– pengukuran profil kinerja– templates/proformas– pertanyaan spesifik atau kegiatan– ceklis observasi– ceklis evaluasi contoh kerja– bahan asesmen mandiri