peningkatan prestasi belajar ipa materi kenampakan...
TRANSCRIPT
1
2
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI
KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI
MENGGUNAKAN MEDIA MAKET PADA SISWA
KELAS III MI AL MA’ARIF KARANGKEPOH
KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2014/1015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Disusun Oleh :
UMMI HARLITA
11510036
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2015
i
ii
iii
iv
MOTTO
“Bukan keggalan yang akan menghalangimu menuju apa
yang kau harapkan melainkan sebuah pelajaran yang akan
menghantarkanmu menuju apa yang kamu inginkan”
Oleh: Guruh Hadi Susilo
PERSEMBAHAN
Skripsiinipenulispersembahkankepada :
Bapakku tercinta Jumali dan ibundaku Muthi’ah yang tak henti hentinya
mendo’akan aku dan mendorongku menyelesaikan skripsi ini.
Adik-adikku Widya Utami, Gumilang Ali Mahfuzh, dan In’am Ali
Mahfuzh tersayang yang senantiasa menghiburku ketika penat, selalu
memberikan keceriaan disetiap suasana.
B ulekku Rakhma Nur Ariati Khusna yang telah banyak membantuku
dalam menyelesaikan media dan senantiasa memberiku wejangan serta
semangat.
Guruh Hadi Susiloyang selalu memberiku semangat dan motivasi.
Teman-teman senasib seperjuangan terlebih untuk sahabatku Meiliya Dewi
Indrawati, Fitri Nuraini, Siti Wahyu Istiqomah, Ike, ulfik.
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan nikmat dan Karunia-Nya sehingga penulisandapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat dan salam senantiasa tetap
terlimpah kan kepangkuan beliau Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat-
sahabatnya dan orang-orang mukmin yang senantiasa mengikutinya.
Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Memperoleh gelar Sarjana pada Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,
Fakultas Tarbiyah di IAIN Salatiga. Judul yang penulis ajukan adalah
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI KENAMPAKAN
PERMUKAAN BUMI MENGGUNAKAN MEDIA MAKET PADA SISWA
KELAS III MI AL MA’ARIF KARANGKEPOH BOYOLALI TAHUN
PELAJARAN 2014/2015.
Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan serta dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan
ini dengan senang hati menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada yang terhormat:
1. Dr.RahmatHariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah
3. BapakSuwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIKIAIN Salatiga.
vi
4. Bapak Dr. Budiyono Saputro, M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah
rela menyisihkan waktunya untuk membimbing dengan penuh kebijaksanaan
dan memberi petunjuk-petunjuk dan dorongan-dorongan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak/Ibu dosen yang telah mencurahkan pengetahuan dan bimbingan
selama penulis kuliah sampai menyelesaikan skripsi ini.
6. Kepala sekolah MI Al Ma’arif Karangkepoh Ibu Jariyah, S.Pd.I beserta guru
dan karyawan, yang berkenan memberikan izin pada penulis untuk
melakukan penelitian di MI Al Ma’arif Karangkepoh.
7. Siswa-siswi kelas III MI Al Ma’arif Karangkepoh yang
sudahberkenanmenjadisubjekpenelitiandanmengikutijalannyapenelitiandenga
nsungguh-sungguh.
8. Bapakku tercinta Jumali, Ibunda tercinta Muthi’ah, adik-adikku tersayang
Widya Utami, Gumilang Ali Mahfuzh, In’am Ali Mahfuzh yang telah
mencurahkan kasih sayang, memberiksn motivasi, semangat dan dorongan,
serta tidak henti mendo’akan penulis dalam menempuh studi dan
mewujudkan cita-cita.
9. Yang tercinta teman-teman PGMI serta semua pihak yang telah memberikan
motivasi dan bantuan selama menempuh studi, khususnya dalam proses
penyusunan proses skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Atas semua bantuan yang telah diberikan kepada penulis, semoga
mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin. Serta selama dari
kuliah sampai pada penulisan skripsi ini semoga bermanfaat di kemudian hari
vii
sebagai bekal mengarungi kehidupan di alam nyata. Penulis menyadari bahwa
skripsi ini masih perlu penyempurnaan baik dari isi maupun metodologi. Oleh
karena itu, penulis mengharap kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak
guna kesempurnaan skripsi ini.
Salatiga, 4 Februari 2015
Penulis
viii
ABSTRAK
Harlita, Ummi. 2015. Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Kenampakan
Permukaan Bumi Menggunakan Media Maket Pada Siswa Kelas III MI
Al Ma’arif Karangkepoh Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran
2014/2015). Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu, Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga, Pembimbing Dr. Budiyono Saputro, M.Pd.
Kata Kunci:PrestasiBelajar IPA dan Media Maket
Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan
prestasi belajar siswa pada matapelajaran IPA materi kenampakan permukaan
bumi pada siswa kelas III di MI Al Ma’arif Karangkepoh, Kecamatan
Karanggede, Kabupaten Boyolali. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III MI
Al Ma’arif Karangkepoh berjumlah 20 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki
dan 12 siswa perempuan. Prosedur Pelaksanaan Tindakan Kelas dilaksanakan
dalam 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Penelitian yang dilaksanakan diperoleh hasil sebagai berikut; prestasi
belajar siswa mengalami peningkatan pada tiap siklus. Kreteria Ketuntasan
Minimal (KKM) matapelajaran IPA yang sudah ditetapkan di MI Al Ma’arif
Karangkepoh adalah 65.Pada siklus I dari20 siswa kelas III setelah melaksanakan
pembelajaran menggunakan media maket yang berhasil mencapai Kreteria
Ketuntasan Minimal adalah 13 siswa (65%). Pada siklus II mengalami
peningkatan 20% dari siklus I menjadi 17 siswa (85%). Hasil ini diperoleh dari
nilai akhir pembelajaran baik dari siklus I maupun siklus II.
Hal tersebut membuktikan bahwa penggunaan Media Maket dapat
meningkatkan prestasi belajar IPA siswa MI Al Ma’arif Karangkepoh, Kabupaten
Boyolali, kelas III materi kenampakan permukaan bumi.
ix
DAFTAR ISI
SAMPUL ..............................................................................................................
LEMBAR BERLOGO .........................................................................................
JUDUL ..................................................................................................................
PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................................... i
PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................ iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
KATA PENGANTAR .......................................................................................... v
ABSTRAK............................................................................................................viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar BelakangMasalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4
D. Hipotesis Penelitian............................................................................. 4
E. Manfaat Penelitian .............................................................................. 5
F. DefinisiOperasional ............................................................................ 6
G. Metodologi Penelitian ......................................................................... 9
H. Sistematika Penulisan Skripsi ............................................................. 14
x
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 16
A. Prestasi Belajar .................................................................................... 16
B. Pembelajaran IPA ............................................................................... 24
C. Media Pembelajaran ............................................................................ 27
D. Kenampakan Permukaan Bumi ........................................................... 39
E. Kaitan Pembelajaran IPA dan Media Maket ....................................... 43
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ........................................................... 44
A. Subjek Penelitian................................................................................. 44
B. Diskripsi Pelaksanaan Siklus .............................................................. 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 55
A. Prestasi Belajar Siswa ......................................................................... 55
B. Pembahasan ......................................................................................... 58
BAB V PENUTUP................................................................................................ 61
A. Kesimpulan ........................................................................................ 61
B. Saran ................................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................63
LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................... 66
xi
DAFTAR TABEL
TABEL 3.1 Data Tenaga Pendidik .............................................. 46
TABEL 3.2 Data Siswa ............................................................... 47
TABEL 3.3 Data siswa ................................................................ 47
TABEL 4.1 Prestasi Belajar Siswa Siklus I ................................ 56
TABEL 4.2 Prestasi Belajar SiswaSiklus II ................................ 58
TABEL 4.3 Rekapitulasi Prestasi Belajar Siklus I dan II ........... 60
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) siklus I.......................66
Lampiran 2 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) siklus II ....................72
Lampiran 3 Lembar soal pre tes siklus I..........................................................78
Lampiran 4 Lembar soal post tes siklus I........................................................79
Lampiran 5 Lembar soal pre tes siklus II.........................................................80
Lampiran 6 Lembar soal post tes siklus II........................................................81
Lampiran 3 Lembar soal siswa pre tes siklus I................................................82
Lampiran 6 Lembar soal siswa post tes siklus I................................................83
Lampiran 3 Lembar soal siswa pre tes siklus II...............................................84
Lampiran 6 Lembar soal siswa post tes siklus II...............................................85
Lampiran7 Lembar Pengamata Guru siklus I.................................................86
Lampiran8 Lembar Pengamatan Guru siklus II...............................................88
Lampiran9 Lembar Pengamatan Siswa siklus I................................................89
Lampiran10 Lembar Pengamatan Siswa siklus II.............................................90
Lampiran11 Dokumentasi.................................................................................92
Lampiran12 Surat Ijin Penelitian....................................................................102
Lampiran13 Surat Keterangan Penelitian........................................................103
Lampiran14 Lembar Konsultasi......................................................................104
Lampiran15 Nilai SKK.................................................................................105
Lampiran16 Daftar Riwayat Hidup...............................................................110
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang
terdapat di Sekolah Dasar, mata pelajaran ini tidak hanya selesai pada
tingkat Sekolah Dasar namun sampai tingkat Menengah keatas dan
Perguruan Tinggi. Pembelajaran IPA di tingkat Sekolah Dasar dipelajari
untuk menanamkan konsep pengetahuan alam, baik alam sekitar maupun
seluruh jagad raya.
Anjuran bagi para guru dalam melaksanakan pembelajaran IPA
adalah menempatkan aktifitas nyata siswa (anak) dengan berbagai objek
yang dipelajari (Sumaji dkk, 1998: 112) . Kegiatan ini dapat dimunculkan
dengan melihat secara langsung suatu peristiwa di lingkugan sekitar atau
dengan benda tiruan sehingga akan menimbulkan rasa ingin tahu yang
lebih dan secara tidak langsung akan menjadikan pembelajaran lebih
efektif. Maslikhah dan Peni (2009: 1), mengungkapkan bahwa manusia
mempunyai rasa ingin tahu (curocity) terhadap segala sesuatu di alam
semesta.
Pada siswa Sekolah Tingkat SD/MI pada umumnya masih berusia
±6-13 tahun, pada usia ini adalah masa Intelektual yaitu masa anak
(siswa) telah matang untuk masuk sekolah dasar dan mempunyai sifat-sifat
salah satunya amat realistis, ingin tahu dan ingin belajar (Mustaqim,
2
2012: 18). Maka dalam pembelajarna IPA di tingkat Sekolah Dasar /
Madrasah Ibtidaiyah seharusnya menggunakan benda-benda yang real
dalam menjelaskan suatu keadaan atau peristiwa alam sehinnga lebih
menumbuhkan rasa ingin tahu siswa.
Namun hal tersebut berbanding terbalik pada kenyataan yang
dilapangan. Hal ini dikarenakan kurang variatifnya guru dalam
menyajikan materi pelajaran sehingga rasa ingin tahu siswa terhadap
pelajaran khususnya IPA kurang. Seperti pada MI Al Ma’arif
Karangkepoh yang peneliti gunakan sebagai tempat penelitian khususnya
pada siswa kelas III MI Al Ma’arif Karangkepoh yang dijadikan subjek
penelitian, dalam proses pembelajaran kelas III mata pelajaran IPA
khususnya materi Kenampakan Permukaan Bumi belum menggunakan
media sebagai gambaran real dalam menyajikan materi. Padahal siswa
kelas III usianya rata-rata 9 tahun yang berarti termasuk dalam tahap usia
berfikir konkrit. Sehingga situasi ini menjadikan siswa bosan, tidak
memperhatikan penjelasan materi dari guru, akibatnya pembelajran akan
menjadi pasif dan monoton dan hal ini juga berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa.
Salah satu cara atau solusi untuk memecahkan masalah tersebut
adalah dengan lebih variatif dan tepat dalam menyajikan materi yaitu
dengan media pembelajaran. Media pembelajaran adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Hamdani, 2011:
72).
3
Sesuai dengan teori tersebut bahwa penggunaan dirasa tepat.akan
tetapi dari berbagai media salah satu yang tepat untuk mengajarkan materi
Kenampakan Permukaan bumi adalah Media Maket. Media Maket
merupakan media yang dapat menyajikan secara real lewat benda tiruan
dari suatu objek yang nyata.
Melalui penggunaan maket siswa dapat secara langsung melihat
keadaan permukaan bumi sehingga siswa menjadi tertarik dan mempunyai
rasa ingin tahu yang lebih untuk mengikuti pelajaran sehingga antusias
dalam mengikuti pelajaran karena maket atau yang biasa dikenal media
tiga dimensi dapat memberikan gambaran secara nyata sehingga siswa
tidak bosan dalam mengikuti pelajaran dan secara tidak langsung akan
menjadikan siswa lebih faham tentang materi yang disampaikan guru dan
juga akan mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Berdasarkan uraian yang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan
Penelitian Tindakan Kelas tentang : PENINGKATAN PRESTASI
BELAJAR IPA MATERI KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI
MENGGUNAKAN MEDIA MAKET PADA SISWA KELAS III MI
AL MA’ARIF KARANGKEPOH KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2014/2015.
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah yang
akan dibahas yaitu :
“Apakah penggunaan media maket dapat meningkatkan prestasi belajar
IPA materi Kenampakan Permukaan Bumi pada siswa kelas III di MI
Al Ma’arif Karangkepoh Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran
2014/2015?”
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah
: untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar IPA dengan
menggunakan media maket materi Kenampakan Permukaan Bumi
pada siswa kelas III di MI Al-Ma’arif Karangkepoh Kabupaten Boyolali
Tahun Pelajaran 2014/2015.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Menurut Suharsimi Arikunto hipotesis adalah jawaban ysng
bersifat semantara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti
melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2010: 110)
Jadi hipotesis adalah pernyataan sementara dalam suatu penelitian.
Berdasarkan rumusan masalah diatas dalam penelitian ini adalah
penggunaan media maket dapat meningkatkan prestasi belajar Ilmu
Pengetahuan Alam materi Kenampakan Permukaan Bumi pada siswa
5
kelas III di MI Al-Ma’arif Karangkepoh Kabupaten Boyolali Tahun
Pelajaran 2014/2015.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan media maket dikatakan efektif apabila indikator yang
diharapkan tercapai. Adapun indikator tersebut adalah ada peningkatan
prestasi belajar pada nilai tes siswa dan keaktifan belajar secara
berkelanjutan dari siklus I, ke siklus II, berhenti apabila kelulusan
sudah mencapai 80% siswa memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) sebesar lebih dari 65.
E. Manfaat Penelitian
Perbaikan pembelajaran mata pelajaran ilmu pengetahuan alam
melalui PTK ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi guru selaku
peneliti, siswa, institusi, maupun pendidikan secara umum. Secara rinci,
manfaat penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Manfaat teoritik
Penelitian ini dapat memberikan ilmu, pengalaman dan
memberikan informasi yang menjadi solusi bagi guru atau pendidik
dalam masalah pembelajaran, khususnya dalam pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam terutama dalam meningkatkan prestasi balajar IPA
menggunakan Media Maket.
2. Secara Praktis
a. Bagi Peneiliti memberikan pengalaman dan dapat
mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan sendiri sehingga
6
memberikan terobosan baru strategi pembelajaran yang dapat
diterapkan di tingkat dasar.
b. Manfaat bagi siswa dapat meningkatkan prestasi belajar siswa,
dapat meningkatkan kreativitas siswa dan keaktifan siswa dalam
kegiatan belajar mengajar dan dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa.
c. Manfaat bagi Guru dapat menjadi referensi tambahan untuk lebih
variatif, kreatif dalam membuat atau menggunakan media yang
sesuai dengan materi.
F. Definisi Operasional
Untuk mendapatkan kejelasan judul di atas, penulis memberikan
definisi operasional untuk menjaga kesalah fahaman dalam memahami
judul yang dibuat penulis. Adapun istilah-istilahnya sebagai berikut:
1. Prestasi belajar
Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatic.
Kemudian dalam bahasa Indonesia berarti “hasil usaha”. Istilah
“prestasi belajar” (achievement) berbeda dengan “hasil belajar”
(Learning outcome). Prestasi belajar pada umumnya berkenaan
dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek
pembentukan watak pserta didik. Kata prestasi benyak digunakan
dalam berbagai bidang pendidikan, khususnya pembelajaran (Arifin,
2011: 12).
7
Jadi prestasi belajar adalah sebuah hasil usaha yang di poeroleh
seseorang.
2. Ilmu Pengetahuan Alam
IPA merupakan suatu ilmu teoritis, tetapi teori tersebut didasarkan
atas pengamatan percobaan-percobaan terhadap gejala-gejala alam
sedangkan Ilmu pengetahuan Alam adalah ilmu yang memelajari alam
dengan segala isinya (Ahmadi dan Supatmo, 2008: 6). Pembelajaran
IPA dalam skipsi ini difokuskan pada materi Kenampakan Permukaan
Bumi pada siswa kelas III MI Al-Ma’arif Karangkepoh.
3. Maket
Maket (model) dikenal sebagai media tiga dimensi yang digunakan
dalam pembelajaran. Maket adalah tiruan tiga dimensi dari beberapa
objek nyata yang terlalu besar, terlalu jauh, terlalu kecil, terlalu mahal,
terlalu jarang, atau terlalu ruwet, untuk dibawa kedalam kelas dan
dipelajari siswa dalam wujud aslinya (Sudjana dan Rivai, 2002: 156).
4. Kenampakan Permukaan Bumi
1. Permukaan bumi
Permukaan bumi terdiri dari daratan dan sebaran air. Seluruh
permukaan bumi ridaklah rata. Cekungan dan tonjolan selalu ada
a. Daratan
Daratan adalah bagian permukaan bumi yang tidak digenangi
oleh air. Wilayah daratan terdiri dari pegunungan, perbukitan,
dataran, dan lembah.
8
1) Pegunungan memiliki beberapa puncak yang disebut
gunung. Gunung ada dua macam yaitu gunung berapi dan
gunung mati.
2) Dataran tinggi namun lebih rendah dari gunung disebut
bukit, dan bukit yang banyak disebut perbukitan.
3) Dataran ketinggian yang tidak mencolok.
4) Lembah lebih rendah dari daratan, lembah ada dua jenis
yaitu ngarai dan jurang (Haryanto, 2012: 158-159).
b. Sebaran air
Wilayah sebaran air terdiri dari sungai, rawa, dan lautan.
Wilayah ini merupakan wilayah yang berada di bagian
perairan di darat maupun di lautan, wilayah sebaran air di
daratan seperti sungai, rawa, dan danau. Sedangkan yang
berada di lautan seperti palung laut, teluk, tanjung, selat, dan
samudra.
1) Sungai adalah aliran air yang besar di daratan
2) Danau adalah genagan air yang luas
3) Rawa adalah genangan air yang tidak dalam
4) Laut adalah wilayah sebaran air yang sangat luas
5) Palung laut jurang yang curam yang berada di dalam laut
6) Teluk adalah laut yang menjorok ke darat
7) Tanjung adalah daratan yang menjorok ke laut
8) Selat adalah laut sempit di antara pulau-pulau.
9
9) Samudra adalah laut yang sangat luas dan sangat dalam
(Haryanto, 2012: 160-161).
G. Metodologi Penelitian
1. Rencana Penelitian
Penelitian ini menggunakan PTK. Penelitian Tindakan Kelas
merupakan istilah dari bahasa Inggris yaitu Classrom Action Research
yang berarti penelitian yang dilakukan didalam kelas yang terdiri dari
empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi..
Menurut Suharsimi Arikunto PTK adalah penelitian tindakan yang
dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu praktik
pembelajaran (Arikunto dkk, 2008: 58).
2. Subjek Penelitian
a. Subjek Penelitian
subyek penelitian adalah siswa kelas III MI Al-Ma’arif
Karangkepoh yang berjumlah 20 siswa.
b. Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di MI AL Ma’arif Karangkepoh,
Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali.
c. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 2 Desember 2014 sampai
pada tanggal 31 Desember 2014
10
3. Langkah-langkah Penelitian
Menurut Arikunto dkk (2008: 16) mengemukakan terdapat empat
tahapan yang lazim dilalui yaitu, (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)
pengamatan, dan (4) refleksi. Adapun bagan dan penjelasan masing-
masing tahap sebagai berikut.
Gambar 1.1 Empat Langkah Tindakan PTK
Arikunto dkk (2008: 16)
a. Perencanaan (planning)
Tahap ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan
peneliti sebelum melakukan rangkaian kegiatan yang lain.
Kegiatan yang dilakukan adalah:
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan
Perencanaan
?
Refleksi
Refleksi
Pelaksanaan
Pelaksanaan SIKLUS I
Pengamatan
11
1. Menyiapkan perencanaan pembelajaran IPA dengan
menggunakan media maket.
2. Menyiapkan materi dan sumber belajar
3. Menyusun daftar pertanyaan
4. Menyiapkan perlengkapan media maket yang akan
digunakan.
5. Menyusun lembar pengamatan pembelajaran untuk menilai
siswa.
6. Menyusun lembar pengamatan kegiatan guru selama
pembelajaran berlangsung.
7. Menyusun tes formatif untuk evaluasi siswa.
b. Tindakan (action)
Merupakan pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang sesuai
dengan tahap perencanaan.
c. Pengamatan (observation)
Pada tahap ini segala aktivitas guru dan siswa dalam proses
pembelajaran diamati, dicatat, dan dinilai oleh peneliti mulai dari
penyajian materi oleh guru dalam menggunakan media maket, dan
penyerapan siswa terhadap materi yang disampaikan menggunakan
media tersebut.
d. Refleksi (reflektion)
Pada tahap ini hasil dari pengamatan dianalisis dan dilihat
keberhasilan atau kegagalan dalam pelaksanaan penelitian.
12
Selanjutnya akan ditindaklanjuti pada perubahan siklus
selanjutnya.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian
tindakan ini adalah:
a. Pedoman pengamatan digunakan untuk mengamati segala aktivitas
dan kegiatan guru dan siswa selama penelitian pembelajaran pada
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
b. Tes atau soal formatif yang digunakan untuk mengetahui tingkat
prestasi belajar setelah menggunakan media maket.
c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mengenai materi
kenampakan permukaan bumi mengunakan maket
d. Silabus materi kenampakan permukaan bumi
e. Materi pelajaran Kenampakan Permukaan Bumi
5. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan proses dalam mendapatkan data yang
relevan. Untuk itu peneliti menggunakan teknik:
a. Pengamatan (observation)
Pengamatan dilakukan untuk mengetahui seberapa
pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun
seberapa proses yang terjadi dapat diharapkan menuju sasaran yang
diharapkan (Basrowi dan Suwandi, 2008: 127). Dengan demikian
13
peneliti dapat melihat tahap pembalajaran sesuai atau tidak dengan
perencanaan.
b. Tes / soal formatif
Tes formatif dimaksudkan untuk memantau kemajuan
belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung untuk
memberikan balikan (feed back) bagi penyempurnaan program
pembalajaran serta mengetahui kelemahan-kelemahan yang
memerlukan perbaikan.
c. Dokumentasi
Dalam buku karya Paizaluddin dan Ermalinda (2013: 135)
Lexy J Moleong mengatakan bahwa “ Dokumen yang sudah lama
digunakan penelitian sebagai sumber karena dalam banyak hal
dokumen sebagai sumber data dapat dimanfaatkan untuk menguji,
menafsirkan bahkan bahkan untuk meramalkan”.
6. Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis reflektif, analisis ini dilakukan
setiap siklusnya berdasarkan hasil dari penelitian yang terekam dalam
tes, pengamatan dan instrumen yang lain. Analisis refleksi dilakukan
bersama guru kelas III MI Al-Ma’arif Karangkepoh, sebagai proses
untuk menjawab hipotesis dan menemukan program yang sesuai pada
siklus selanjutnya. Peneliti juga menggunakan analisis deskriptif yang
berupa:
P = 𝐹
𝑁 × 100%
14
Keterangan:
P : Persentase
F : Frekuensi
N : Jumlah siswa (Djamarah, 2000: 225-226).
H. Sistematika Penulisan
Dalam rangka untuk mempermudah para pembaca dalam menikuti
penyajian data peneliti maka penulis paparkan sistematika penulisan
sebagai berikut:
BAB I : Berisi pendahuluan yang mencakup: Latar belakang,
penegasan istilah rumusan masalah, tujuan penelitian,
hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, kegunaan
penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan
BAB II: Berisi kajian pustaka yang mencakup: Prestasi belajar siswa
meliputi definisi prestasi belajar, fungsi prestasi belajar .
Pembelajaran IPA meliputi pengertian IPA, hakikat IPA,
Tujuan dan Fungsi IPA. Media maket meliputi pengertian
model pembelajaran, fungsi Media. Media Maket meliputi
pengertian Maket, jenis-jenis maket, tujuan dan fungsi
maket, langkah-langkah membuat maket, dan langkah-
langkah pembuatan Maket, Kaitan Pembelajaran IPA dan
Media Maket.
15
BAB III : Pelaksanaan Penelitian mencakup: Subjek penelitian,
deskripsi pelaksanaan siklus I,dan deskripsi pelaksanaan
siklus II.
BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan, mencakup: Deskripsi
paparan per siklus meliputi, deskripsi paparan siklus I,
deskripsi paparan siklus II.
BAB V : Penutup, mencakup: Kesimpulan dan saran
16
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh
suatu kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungan yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor
(Djamarah, 2011: 13)
Belajar itu merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan,
dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,
mendengarkan, meniru dan lain sebagainya (Sardiman, 2014: 20)
Dari kedua pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa belajar
adalah perubahan tingkah laku hasil pengalaman individu yang bukan
disebabkan oleh proses pertumbuhan yang bersifat fisiologis atau
kematangan
2. Ciri-ciri Belajar
Dalam buku Hamdani (2011: 22), Darsono mengemukakan ciri-ciri
belajar adalah sebagai berikut:
a. Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan. Tujuan ini
digunakan sebagai arah sekaligus tolok ukur keberhasilan belajar.
b. Belajar merupakan pengalamannya sendiri, tidak diwakilkan
kepada orang lain. Jadi belajar bersifat individual.
17
c. Belajar merupakan proses interaksi antara individu dengan
lingkungan tertentu. Keaktifan ini dapat terwujud karena individu
mempunyai berbagai potensi untuk belajar.
d. Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri orang yang
belajar. Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan
dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Belajar merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku
subjek belajar, ternyata banyak faktor yang mempengaruhinya. Dari
sekian banyak faktor yang berpengaruh, secara garis besar dapat dibagi
dalam klasifikasi faktor intern (dari dalam) diri sisubjek dan faktor
ekstern (dari luar) dari subjek belajar (Prasetyo dkk, 2014: 45).
a. Kondisi Internal
1). Kondisi Psikis : Kemampuan intelektual, emosional.
2). Kondisi Sosial : Kemampuan bersosialisasi dengan
lingkungan.
b. Kondisi eksternal
1) Variasi dan tingkat kesulitan materi belajar.
2) Tempat belajar
3) Iklim
4) Suasana lingkungan
5) Budaya belajar (Prasetyo dkk, 2014: 45)
18
Faktor yang mempengaruhi belajar dan memiliki peranan penting
adalah faktor psikologis. Thomas F. Staton, sebagaimana dikutip oleh
Sardiman, (2014: 39-47), menguraikan enam macam faktor psikologis
itu, antara lain:
a. Motivasi
Seseorang aka berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya
sendiri ada keinginan untuk belajar. Prinsip dan hukum pertama
dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran. Keinginan atau
dorongan untuk belajar inilh yang yang disebut dengan motivasi.
Motivasi meliputu dua hal : (1) mengetahui apa yang akan
dipelajar; dan (2) memehami mengapa hal tersebit patut
dipelajari.dua unsur motivasi inilah sebagai dasar permulaan yang
baik untuk belajar sebab tangpa motivasi tidak mengerti apa yang
akan dipelajaridan tidak memahami mengapa hal itu perlu
dipelajari.
b. Konsentrasi
Konsentrasi dimaksudkan memusatkan segenap kekuatan
aqperhatian pada suatu situasi belajar. Unsur motivasi dalam hal ini
sangat membantu proses pemusatan perhatian. Dalam konsentrasi
ini keterlibatan mental secara detail sangat diperlukan sehingga
tidak “perhatian” sekedarnya.
19
c. Reaksi
Dalam kegiatan belajar unsur fisik maupun mental, sebagai wujud
reaksi.pikiran dan otot-ototnya harus dapat bekerja secara
harmonis, sehingga subjek belajar itu bertindan atau
melakukannya. Belajar harus aktif tidak sekedar apa adanya,
menyerah pada lingkungan, tetapi harus dipandangn sebagai
tantangan yang memerlukan reaksi.
d. Organisasi
Belajar dapat dikatakan sebagai kegiatan mengorganisasikan,
menata, atau menempatkan bagian-bagian bahan pelajaran kedalam
suatu kesatuan pengertian. Hal semacam inilah yang dapat
membuat seseorang belajar akan lebih mengerti dan lebih jelas,
tetapi mungkin juga bertambah bingung. Dalam hal ini dibutuhkan
keterampilan mental untuk mengorganisasikan (stimulus, fakta-
fakta, ide-ide). Untuk membantu siswa agar cepat dapat
mengorganisasikan fakta atau ide dalam pikirannya, maka
diperlukan perumusan tujuan yang jelas dalam belajar. Dengan
demikian akan terjadi proses yang logis.
e. Pemahaman
Pemahaman atau comprehension dapat diartikan menguasai sesuatu
dengan pikiran. Karena itu belajar berarti harus mengerti secara
mental filosofisnya, maksud dan implikasi serta aplikasi-
20
aplikasinya, sehingga menyebabkan siswa dapat memahami suatu
situasi memahami juga tujuan akhir dari setiap belajar.
Memahami tidak bisa dilepaskan dari unsur psikologi lain denagn
motivasi, konsentrasi dan reaksi.
f. Ulangan
Setiap orang dapat lupa penyelidikan menunjukkan bahwa sehari
sesudah para siswa mempelajari sesuatu bahan pelajaran ayau
mendengarkan suatu ceramah, mereka banyak melupakan apa yang
telah mereka peroleh selama jam pelajaran tersebut. Untuk
mengatasi kelupaan, diperlukan kegiatan “ulangan”. Mengulangi
atau mempelajari kembali apa yang sudah sudah dipalajari, maka
kemungkinan untuk mengingat bahan pelajaran menjadi lebih
besar.
Terdapat rumusan-rumusan lain mengenai dorongan untuk belajar,
adapun klasifikasi faktor psikologi dalam belajar itu adalah:
a. Perhatian, maksudnya pemusatan energi psikis yang tertuju
kepada suatu objek pelajaran atau dapat dikatakan sebagai
banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai aktivitas belajar.
b. Pengamatan, adalah cara mengenal dunia riil, baik dirinya
sendiri maupun lingkungan dengan segenap panca indra.
c. Tanggapan, yang dimaksudkan adalah gambaran/bekas yang
tinggal dalam ingatan setelah orang melakukan pengamatan.
Memiliki pengeruh terhadap perilaku belajar siswa.
21
d. Fantasi, adalah kemampuan untuk membentuk tanggapan-
tanggapan baru berdasarkan yang ada, atau dapat dikatakan
sebagai suatu fungsi yang memungkinkan yang individu untuk
berorientasi dalam ajaran imajiner, menerobos dunia realitas.
Dengan fantasi ini,maka dalam belajar akan memiliki wawasan
yang lebih longgar karena dididik untuk memahami diri atau
pihak lain.
e. Ingatan, secara teoritis ingatan akan berfungsi:(1)
Mencampakan atau menerima kesan-kesan dari luar. (2)
menyimpan kesan. (3) memproduksi kesan. Hal ini sekaligus
untuk menghindari kelupaan .
f. Berfikir, adalah aktivitas siswa untuk dapat merumuskan
pengertian, menyintesis, dan membuat kesimpulan.
g. Bakat, adalah salah satu kemampuan untuk melakukan suatu
kegiatan dan sudah ada sejak manusia itu ada.
h. Motif,
Hal-hal tersebut di atas adalah bagian dari sekian faktor
pendoronguntuk belajar (Sardiman, 2014: 39-47)
4. Prinsip belajar
Pertama, prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Perilaku-perilaku
sebagai hasil belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu yaitu
perubahan yang disadari.
22
b. Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya.
c. Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup.
d. Positif atau berakumulasi
e. Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan.
f. Permanen atau tetap, sebagaimana dikatakan oleh Wittig,
belajar sebagai any relatively permanent change in an
organism’s behavioral reperoire that accurs as a result of
experience.
g. Bertujuan dan terarah
h. Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan
Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong
kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses
sistematik yang dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar merupakan
Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada
dasarnya adalah hasil dari interaksi antara siswa dengan lingkungannya
(Suprijono, 2011: 4).
5. Pengertian Prestasi Belajar
Dalam buku Hamdani (2011: 138), Djamarah mengatakan bahwa
prestasi belajar adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan
kemajuan siswa yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran
yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat pada
kurikulum.
23
Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran
terhadap siswa yang meliputi faktor kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur
menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan (Hamdani,
2011: 138).
Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil
pengukuran siswa untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan
siswa.
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil
interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam
diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal)
individu.
Yang tergolong faktor internal adalah:
a. Faktor jasmani (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun
yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan,
pendengaran, struktur tubuh dan sebagainya.
b. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh terdiri atas:
1). Faktor intelektif yang meliputi:
a) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat.
b) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah
dimiliki
24
2). Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian
tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi,
emosi dan penyesuaian diri.
c. Faktor kematangan fisik maupun psikis.
Yang tergolong faktor eksternal, ialah:
1). Faktor sosial yang terdiri atas:
a). Lingkungan keluarga
b). Lingkungan sekolah
c). Lingkungan masyarakat
d). Lingkungan kelompok
2). Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan,
tegnologi, kesenian.
3). Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas
belajar dan iklim.
4). Faktor lingkungan spiritual atau keamanan (Ahmadi, 2004:
138).
B. Pembelajara Ilmu Pengetahuan Alam
1. Pengertian IPA
IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang sudah
diajarkan mulai dari kelas 1 tingkat Sekolah Dasar. Pelajaran ini
menjadi salah satu pelajaran yang diujikan dalam Ujian Akhir Sekolah
Berstandar Nasional (UASBN). Ilmu Pengetahuan Alam berkaitan
dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA
25
bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-
fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan
suatu proses penemuan. Proses pembalajaran IPA menekankan pada
pmberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi
agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah (Trianto,
2007: 99-100).
2. Hakikat IPA
Dalam buku karya Trianto (2007: 100), Puskur berpendapat
hakikat IPA meliputi empat unsur utama yaitu: pertama, sikap: rasa
ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta
hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat
dipecahkan melalui prosedur ytang benar; IPA bersifat open ended;
kedua, proses: metode ilmiah meliputi meliputi penyusunan hipotesis,
perencanaan eksperimen atau perobaan, evaluasi, pengukuran, dan
penarikan kesimpulan; ketiga’ produk: berupa fakta, prinsip, teori dan
hukum; dan Keempat, aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep
IPA dalam kehidupan sehari-hari.
3. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran IPA
Buku karya Trianto (2007: 104-106), Puskur mengemukakan tentang
tujuan IPA. Pada dasarnya tujuan pembelajaran IPA sebagai suatu
kerangka model dalam proses pembelajaran, tidak jauh berbada
dengan tujuan pokok pembelajaran itu sendiri antara lain:
26
a. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran
Pembelajaran IPA hendaknya disajikan dalam keadaan yang utuh
dan tidak parsial.
b. Meningkatkan minat dan motivasi
Pembelajaran IPA dapat mempermudah dan memotivasi siswa
untuk mengenal, menerima, menyerap, dan memahami keterkaitan
atau hubungan antara konsep pengetahuan dan nilai atau tindakan
yang termuat dalam tema tersebut.
c. Beberapa kompetensi dapat dicapai sekaligus.
Model pembelajaran IPA dapat menghemat waktu, tenaga,dan
sarana, serta biaya karena pembelajaran beberapa kompetensi dasar
dapat diajarkan sekaligus.
Fungsi IPA pada kurikulum 2013 adalah menumbuhkan perasaan
senang bagi siswa untuk belajar, menumbuhkan kesadaran diri siswa untuk
belajar karena merasa bahwa belajar suatu kebutuhan bukan paksaan, dan
meningkatkan kekreatifan guru dalam menyampaikan pelajaran
(Herwanti, 2013: 2)
4. Tujuan Pembelajaran IPA di SD/MI
Tujuan Pelajaran IPA Diajarkan di SD/MI adalah untuk
memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya,
Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA
yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
27
Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi dan masyarakat, Mengembangkan keterampilan proses untuk
menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat
keputusan, Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam
memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam,
Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan dan Memperoleh
bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk
melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs. (Arinil, 2011: 1)
C. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media pembelajaran
Kata “media” berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk
jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti “perantara atau
pengantar”dengan demikian media merupakan wahana penyalur
informasi belajar atau penyalur pesan (Djamarah, 2006: 120).
Konsep atau definisi media pembelajaran dalam buku karya
Sanjaya (2006: 163), Rossi dan Breidle mengemukakan bahwa media
pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dpakai untuk
mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran
majalah dan sebagainya. Namun demikian, media bukan hanya berupa
alat atau bahan saja akan tetapi hal-hal lain yang memungkinkan siswa
dapat memperoleh pengetahuan.
28
2. Fungsi Media
Media pembelaajaran memiliki nilai praktis yaitu sebagai berikut:
Pertama, media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang
dimiliki siswa.
Kedua, media dapat mengatasi batas ruang kelas. Hal ini terutama
untuk menyajikan bahan belajar yang sulit dipahami secara langsung
oleh siswa. Dalam kondisi ini media dapat berfungsi untuk:
a. Menampilkan objek yang terlalu besar untuk dibawa kedalam
kelas.
b. Memperbesar serta memperjelas objek yang terlalu kecil yang sulit
dilihat oleh mata telanjang, seperti sel-sel butir darah/molekul
bakteri dan sebagainya.
c. Mempercepat gerakan sesuatu proses yang terlalu lamnbat
sehingga dapat dilihat dapat dilihat dalam waktu yang lebih cepat.
d. Memperlambat proses yang terlalu cepat.
e. Menyederhanakan suatu objek yang terlalu kompleks.
f. Memperjelas bunyi-bunyian yang sangat lemah sehingga dapat di
tangkap oleh telinga.
Ketiga, media dapat memungkinkan terjadi interaksi langsung antara
peserta dengan lingkungan.
Keempat, media dapat menghasilkan keseragaman pengamatan.
Kelima, media dapatmenanamkan konsep dasar yang benar, nyata dan
tepat.
29
Keenam, media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang
peserta untuk belajar dengan baik.
Ketujuh, media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru.
Kedelapan, media dapat mengaontrol kesempatan belajar siswa.
Kesembilan media dapat memberika pengalaman yang menyeluruh
(Sanjaya, 2006: 171-172).
3. Maket
a. Pengertian Maket (Model)
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Maket adalah
miniatur yang terbuat dari kertas, kayu, tanah liat, dan sebgainya
(gunung, kapal, pesawat terbang, dan sebagainya) (Alwi, 2007:
702).
Model adalah tiruan tiga dimensional dari beberapa objek
nyata yang terlalu besar, terlalu jauh, terlalu kecil, terlalu mahal,
terlalu jarang, atau terlalu ruwet untuk dibawa kedalam kelas dan
dipelajari siswa dalam bentuk aslinya (Sudjana dan Rivai, 2002:
156).
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa maket (model) adalah barang tiruan tiga
dimensi yang diperkecil.
b. Jenis-jenis Maket
Bahan ajar model (maket) dapat dikelompokkan kedalam
enam kategori yang masing-masing model (maket) tersebut
30
mempunyai ukuran yang persis sama dengan ukuran aslinya, atau
mungkin dengan skala yang lebih besar atau lebih kecil dari objek
yang sesungguhnya.
1) Model Padat (Solid Model)
Model padat merupakan jenis model yang memperlihatkan
bagian permukaan luar dari objek (benda). Contohnya, miniatur
binatang dengan lilin, boneka dengan baju adat, miniatur rumah
adat, miniatur pesawat, dan sebagainya.
Contohnya miniatur binatang dengan lilin, boneka dengan
baju adat, miniatur rumah adat, miniatur pesawat, dan
sebagainya. Adapun contoh-contoh benda untuk membuat
modekl padat diantaranya sebagai berikut:
a) Bentuk boneka, semisal dari beberapa negara atau
pakaian macam-macam bangsa.
b). Berbagai bendera, semisal dari beberapa negara
ASEAN, Eropa, Afrika, dan sebagainya.
c). Berbagai macam-macam makanan, semisal sepotong
daging, sayur mayur, dan sebagainya.
d). Peralatan dan perkakas rumah tangga, semisal dari
zaman yang berbeda dan tempat yang berlainan
(singgasana raja-raja, tempat tidur berkaki empat,cerek
untuk memasak, bajak, dan sebagainya).
31
c) Bentuk geometris, semisal kerucut, bola, kubus,
polihedron, dan sebagainya.
d) Tongak-tongak sejarah, semisal monumen, menara,
piramida, dan sebagainya.
e) Sejarah persenjataan, semisal senapan, meriam, kapak,
batu, lembing, tombak, panah, pedang perang, dan
sebagainya.
f) Antonim manusia dan binatang, semisal tengkorak,
otak, hati, bola, mata, tulang rusuk, sederet gigi, dan
sebagainya.
g) Aneka ragam alat angkutan, semisal pedati, perahu atau
kapal api, kereta api, pesawat udara, dan sebagainya.
h) Lapisan tanah, semisal jenis bukit, erosi, delta, muara
sungai, permukaan jalan, dan sebagainya.
2) Model Penampang
Model penampang adalah jenis model yang
memperlihatkan bagaimana suatu objek itu terlihat, jika bagian
permukaan diangkat untuk mengetahui susunan bagian
dalamnya.model ini ada sebagian yang menamakannya dengan
model X – ray atau cross section, yaitu model penampang yang
memotong. Contohnya, model mola mata yang dibesarkan,
model torso separuh badan, model jantung, model lapisan bumi,
dan sebagainya.
32
Contohnya model bola mata yang dibesarkan, model torsa
separuh badan, model jantung, model lapisan bumi, dan
sebagainya. Adapun contoh-contoh untuk model penampang
melintang lainnya sebagai berikut:
a). Bangunan, semisal tempat tinggal, gedung pencakar
langit, bangunan industri, gereja bersejarah, dan
sebagainya.
b). Lapisan bumi semisal lapisan bawah sumur minyak,
daerah pegunungan, daerah gempa, daerah
pertambangan, daerah berfosil, dan sebagainya.
c). Mesin-mesin, semisal pompa bensin, mesin gas, mesin
uap, motor listrik, generator, unit tenaga atom dan lain
sebagainya.
d). Anatomi tubuh manusia dan hewan, semisal, mata,
susunan gigi, kepala, otak, torso, tulang belulang,
jantung, paru-paru ginjal, dan sebagainya.
e). Ragam transportasi, misalnya kapal selam., kapal
penumpang, kapal barang, pewawat terbang, mobil,
truk, roda pedati dan lain sebagainya.
33
f). Kehidupan tumbuh-tumbuhan, semisal daun batang,
tangkai, akar, biji, tunas bunga buah-buahan dan
sebagainnya.
3) Model Susun (Built-up Model)
Model susun adalah jenis model yang terdiri atas beberapa
bagian objek (benda) yang lengkap atau sedikitnya suatu bagian
pokok dari objek tersebut. Contohnya model torso untuk
memahami anatomi tubuh. Contoh lainnya bentuk geometris,
seperti memperlihatkan pecahan dari bagian atau ukuran isi
serta mesin atau peralatan, seperti senapan, tabung, vakum,
pompa, dan sebagainya.
4) Model Kerja (Working Sheet)
Model kerja adalah jenis model yang berupa tiruan dari
suatu objek (benda) yang memperlihatkan bagian luar dari
objek asli (sebenarnya), dan mempunyai beberapa bagian dari
yang sesungguhnya. Contohnya, yaitu mobil-mobilan, kereta
api yang diputar, kereta listrik, alat perlengkapan untuk
pembuatan jalan dan sebagainya. Adapun contoh model kerja
ini, jika dikelompokkan sebagai berikut:
a) Penemuan-penemuan, semisal telegraf, telepon kapal
api, dan sebagainya.
b) Alat-alat matematika, semisal mistar sorong, busur
derajat, protaktor, dan sebagainya.
34
c) Alat-alat angkutan dan mesin-mesin, semisal perahu
dayung, kapal layar, gerobak, pesawat udara mesin gas,
mesin pengeruk tanah yang dijalankan menggunakan
katrol dan sebagainnya.
d) Alat musik semisal biola, seruling, gitar, harpa, drum,
dan sebagainya.
e) Alat-alat mikroskopis, semisal mikroskop, transit
surveyor, periskop, dan sebagainya.
f) Bagian mekanik, gedung dan bangunan, semisal
jembatan gantung, tiang-tiang bendera, pintu air,
jendela dan pintu terbuka pada bangunan, lampu
mercusuar, landasan pesawat terbang, dan sebagainya.
5) Mock-ups
Mock-ups adalah jenis model yang berupa suatu
penyederhanaan susunan bagian pokok dari suatu proses atau
sistem yang lebih ruwet. Susunan nyata dari bagian utama
diubah, sehingga aspek-aspek utama dari suatu proses mudah
dipahami oleh siswa. Contohnya mock-ups untuk berlatih
mengendarai mobil atau biasa disebut drivotrainer,mock-ups
untuk menjelaskan tentang kontruksi radio serta cara kerjanya.
Adapun contoh model Mock-ups ini, adalah sebagai
berikut:
35
a) Prinsip-prinsip, semisal tenaga pemecah nuklir,
penggunaan susunan perangkap tikustenaga dorong jet,
penggunaan sebuah balon udara, dan sebagainya.
b) Sistem-sistem, semisal sistem bahan bakar untuk mesin
gas, sistem telepon, jaringan listrik untuk bangunan,
atau rumah, sistem pemasangan pipa air, ledeng untuk
tanaman kota, dan sebagainya.
6) Diorama
Diorama adalah jenis model berupa sebuah pemandangan
tiga dimensi mini untuk menggambarkan pemandangan yang
sebenarnya. Contonya ilmu bumi semisal interior pada gua,
pemndangan atau padang pasir, hutang belantara dengan
binatang, tiruan dari pemandangan sebuah hutan, tiruan dari
pemandangan sebuah desa di pegunungan dan lain sebagainya.
Adapun contoh-contoh Diorama adalah sebagai berikut:
a) Peristiwa bersejarah, mosalnya ditemukannya beberapa
negara maju, ilmu kedokteran dan ilmu pengetahuan,
pertempuran-pertempurab besar, peristiwa politik yang
penting, sejarah kehidupan sastrawan, artis serta
pemusik, dan sebagainya.
b) Ilmu bumi, semisal interior pada gua, pemandangan
suatu padang pasir, hutan belantara dengan binatang,
tiruan dari pemandangan sebuah hutan, tiruan dari
36
pemandangan sebuah desa di pegunungan dan
sebagainya.
c) Ilmu produksi pabrik dan perindustrian, semisal roda
baja, penggergajian, pabrik gelas, penyaringan minyak,
pabrik kaleng, industri pembuatan mobil, dan
sebagainya.
d) Adegan cerita. Peristiwa pokok dari suatu ceritaatau
sandiwra yang menggambarkan urutan kejadian dari
cerita, misalnya, bisa digambarkan dalam satu diorama,
untuk itu kita bisa menyediakan benda-benda mini guna
menciptakan berbagai adegan orang-orang penghuni
perkampungan Minangkabau, kutub utara, Suku Badui,
Suku Asmat, dan sebagainya. (Prastowo, 2014: 228-
235)
c. Memahami Fungsi, Tujuan dan Kegunaan Media Maket
Maket sebagai media pembelajaran, jika disiapkan dan
dibuat secara baik, maka akan memberikan manfaat yang luar biasa
bagi proses pembelajaran. Maket dapat memberikan makna yang
hampir sama dengan benda aslinya yang berarti dapat dipegang
maka peserta didik akan lebih mudah mempelajarinya. Hal ini juga
dapat menimbulkan atau menciptakan pembelajaran yang
bermakna dan mengesankan ( Prastowo, 2014: 237).
37
Maket sebagai media yang nyata dapat di lihat dan
dipegang secara nyata yang membuat siswa lebih mengenal atau
lebih memahami suatu pelajaran.
1) Tujuan Maket
Tujuan pengguaan model (maket) sebagai bahan ajar adalah:
a) Menyederhanakan onjek (benda) yang terlalu sulit, terlalu
besar, terlalu jauh, terlalu kecil, terlalu mahal, terlalu
jarang, atau terlalu ruwet untuk dibawa kedalam kelas dan
dipelajari siswa dalam bentuk aslinya. Contohnya bumi,
planet, tengkorak dan lain sebagainya.
b) Memberikan pengalaman nyata kepada peserta didik
terhadap suatu objek atau benda, meskipun hanya dalam
bentuk tiruannya.
c) Memudahkan penjelasan tentang suatu objek atau benda
yang yang menunjukkan tiruan benda aslinya.
2) Fungsi Maket
Sementara Fungsi dari Model (maket) dalam kegiatan
pembelajaran antara lain menjadi tiruan objek atau benda aslinya
dalam bentuk tiga dimensi, serta menjembatani kesulitan-kesulitan
yang mungkin timbul jika objek atau benda asli di datangkan di
kelas untuk di observasi siswa (Prastowo, 2014: 238)
38
3) Kegunaan Media Maket
a). Kegunaan bagi peserta didik adalah untuk memepermudah
dalam belajar, dapat mengamati objek secara langsung,
dan mendapatkan pengalaman yang sangatberharga.
b). Kegunaan bagi guru adalah membantu peserta didik dalam
memberikan penjelasan, membantu menjelaskan hal-hal
abstrak, menyajikan pembelajaran yang berkesan, menjadi
tantangan kreativitas dan dapat menjadi penghasilan baru.
d. Jenis – jenis bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan maket
Menurut Sudjana dan Rivai (2002: 173-187), maket dapat
dibuat dengan berbagai jenis-jenis bahan, diantaranya:
1) Kertas dan karton
2) Kertas dan kardus
3) Bubur kertas
4) Bubur kertas krep
5) Tanah liat
6) Malam atau lilin (plastisin)
7) Plaster paris
8) Bahan metal
9) Berbagai bahan dan perangkat kontruksi
e. Langkah-langkah membuat model (maket) berbahan bubur kertas
Model bisa dibuat dengan berbagai macam bahan, akan
tetapi penulis menggunakan bahan bubur kertas karena bahan ini
39
mudah dibentuk. Langkah-langkah pembuatan bubur kertas
sebagai berikut:
1) Rendamlah sobekan kertas koran kecil-kecil tanpa
menggunakan gunting.
2) Masukkan sobekan kertas kedalam ember yang berisi
air dan bubuhkan sesendok garam dapurdan biarkan
semalam.
3) Pada hari berikutnya buanglah air dan angkat kertas
tersbut lalu aduklah bubur itu dengan tangan agar lebih
lumat.
4) Campurkan kira-kira duabelas sendok flour untuk
setiap setengah dari campurran kertas.
5) Apabila belum pekat tambahkan lebih banyak flour
sampai bubur menjadi pekatmerata sehingga bisa di
tuangkan sebaik-baiknya. Jangan menambahkan atau
membubuhkan lagi serbuk flour di kertas, karena akan
menyebabkan cepat rusak (Sudjana dan Rivai, 2002:
175-176).
D. Kenampakan Permukaan Bumi
1. Permukaan bumi
a. Daratan
Daratan adalah permukaan bumi yang tidak digenangi air.
Daratan yang sangat luas disebut benua. Daratan yang luas yang
40
ada di bumi dikelompokkan menjadi lima benua. Daratan yang
lebih kecil dari benua disebut pulau, contonya pulau Jawa, pulau
Sumatra, dan pulau Kalimantan (Haryanto, 2012: 158).
Wilayah terdiri dari daerah pegunungan, perbukitan,
dataran, dan lembah. Pegunungan adalah tempat yang lebih tinggi
dari pada daerah lain. Pegunungan memiliki puncak atau gunung.
Conntohnya pegunungan tertinggi di dunia adalah Himalaya di
Tibet, Nepal. Gunung tertinggi di dunia yang terdapat di
pegunungan Himalaya adalah Gununga Everest. Tinggi gunung
Everest kira-kira 8.800 meter (Haryanto, 2012: 158).
Ada dua jenis gunung, yaitu gunung berapi dang gunung
mati. Gunung berapi adalah gunung yang di dalamnya terdapat
lava yang sewaktu-waktu gunung berapi dapat memuntahkan Lava.
Peristiwa itu disebut letusan gunung. Gunung mati adalah gunung
yang sudah tidak mengeluarka asap lagi. Gunung mati sudah tidak
mengeluarkan asap lagi sehingga tidak mungkin memuntahkan
lava (Haryanto, 2012: 159).
Daratan yang tinggi namun lebih rendah dari pada gunung
disebut bukit. Daerah yeng banya terdapat bukit-bukit disebut
perbukitan. Contohnya Buttinggi di Sum atra Barat dan Bukitdago
di Jawa Barat. Daratan dengan perbedaan ketinggian yang tidak
mencolok disebut dataran.berdasarkan ketinggiannya, ada dua janis
dataran, yaitu dataran tinggi dan dataran rendah. Dataran tinggi
41
terdapat di daerah pegunungan. Contohnya Dataran tinggi Bandung
dan Dieng. Dataran rendah terdapat di daerah pantai.contohnya
pantai Utara Jawa dan pantai timur Sumatra (Haryanto, 2012: 159).
Lembah adalah daratan yang rendah. Lembah lebih rendah
dari pada dataran. Lembah biasanya terdapat di kaki gunung dan
kiri-kanan sungai. Lembah yang dalam dan sempit serta curam
dindingnya di sebut jurang. Lembah yang dalamdan luas diantara
dua tebing disebut ngarai, contohnya Ngarai Sianok di Sumtra
Barat (Haryanto, 2012: 159).
Telah disebutkan sebelumnya bahwa daratan berbatasan
dengan laut di daerah pantai. Di pantai terkadang terdapat wilayah
yang terletak lebih menjorok ke laut. Daratan yang menjorok ke
laut disebut Tanjung. Contohnya Tanjung Priok dan Tanjung
Lesung (Haryanto, 2012: 159).
b. Sebaran Air
Sebaran air dari sungai, danau, rawa, dan lautan. Sungai
merupakan aliran air yang besar di daratan. Sungai biasanya
terbentuk secara alami. Hulu (pangkal) sungai biasanya terdapat di
pegunungan dan aliran yang bermuara di laut. Contohnya Sungai
Bengawan Solo (Haryanto, 2012: 160).
Di daratan juga terdapat danau, danau adalah gengan air
yang amat luas di tengan daratan. Ada danau yang terbentuk secara
alami dan ada juga danau buatan. Contoh danau alami adalah
42
Danau Toba, Danau Tempe. Sedangkan contoh Danau buatan
disebut waduk dan bendungan. Contoh waduk Jati Luhur di Jawa
Barat (Haryanto, 2012: 160).
Rawa adalah genangan air yang tidak dalam, biasanya
didekat pantai, dan banyak ditumbuhi tumbuhan. Hutan bakau
mudah di temukan di rawa (Haryanto, 2012: 160).
Laut adalah wilayah sebaran air yang sangat luas. Sebagian
besar permukaan bumi merupakan laut. Wilayah laut terdiri dari
laut, selat, teluk samudra dan palung. Laut merupakan cekungan
yang dalam, luas, dan terisi air asin. Contohnya laut jawa. Laut
Banda, dan laut Flores. Laut sempit diantara palung-palung disebut
selat. Contohnya selat Malaka, selat sunda, selat Bangka. Laut
yang menjorok ke daratan disebut Teluk. Contohnya teluk Jakarta,
teluk tomoni. Laut yang sangat luas dan sangat dalam di sebut
Samudra. Contohnya Samudra Pasifik, samudra Hindia, samudra
Atlantik. Palung adalah jurang yang curam dalam pada dasar laut,
contohnya palung jawa (Haryanto, 2012: 160).
Bentuk permukaan bumi dapat diganbarkan pada sebuah
peta. Peta menggambarkan permukaan bumi dalam ukuran yang
lebih kecil. Ada peta datar, ada pula peta timbul. Pada peta
datar(peta berupa gambar), bagian-bagian permukaan bumi di
bedakan dengan warna atau lambang-lambang khusus. Pegunungan
di beri warna kuning kecokalatan. Gunung diberi lambang segitiga.
43
Gunung berapi diwarnai merah, sedangkan gunung mati di warnai
hitam. Dataran tinggi diwarnai kuning. Dataran randah di warnai
hijau.lautan, danau, dan sungai diwarnai biru (Haryanto, 2012:
160-161).
E. Kaitan Pembelajaaran IPA dan Media Maket
Media merupakan sarana untuk menyederhanakan suatu objek
untuk mempermudah dalam menyampaikan materi. Media maket
merupakan media benda tiruan tiga dimensi mini untuk menyampaikan
materi supaya lebih nyata dan memberikan pengalaman langsung kepada
siswa, sehingga media maket ini sesuai dengan pembelajaran IPA yang
harus menggunakan aktifitas nyata di dalam setiap pembelajaran.
Jenis-jenis media maket ada beberapa macam, namun penulis
memilih jenis diorama karena penulis ingin membuat suatu benda tiga
dimensi yang berbentuk berbagai kenampakan bumi mulai dari lautan,
gunung, lembah, sehingga siswa dapat melihat secara langsung bentuk
tiruan kenampakan permukaan bumi. Berdasarkan jenis yang dapat
digunakan untuk membuat media maket ada beberapa macam. Dalam
penulisan skripsi PTK ini bahan yang dipilih dalam membuat maket
adalah dengan bahan bubur kertas dan malam atau lilin (plastisin), karena
bahan yang digunakan mudah didapat, murah dan dapat memanfaatkan
barang bekas yaitu kertas bekas.
44
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
1. Gambaran Umum Madrasah
Madrasah Ibtidaiyah Al Ma’arif Karangkepoh merupakan salah
satu Madrasah Ibtidaiyah swasta yang berada di Kecamatan
Karanggede, Kabupaten Boyolali. Madrasah ini bisa dibilang
Madrasah yang masih berusaha untuk menjadi Madrasah yang bermutu
karena letak Madrasah yang agak bisa dikatakan terpencil. Madrasah
ini berdiri di bawah naungan yayasan Ma’arif.
Identitas Sekolah
1) Nama Madrasah : MI Al Ma’arif
2) Alamat Madrasah : Karangkepoh
Desa/Kelurahan : Karangkepoh
Kecamatan : Karanggede
Provinsi : Jawa Tengah
Kode Pos : 57381
No. Telp : 0813 2645 4357
3) Status Madrasah : Swasta
4) Nomor Statistik Madrasah : 111233090127
5) Nomor pokok Sekolah Nasional : 20308793
45
a. Keadaan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Al Ma’arif Karangkepoh memiliki 7 tenaga
pendidik. Adapu rincian data tenaga pendidik adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.1 Data Tenaga Pendidik Madrasah Ibtidaiyah
Karangkepoh
No. Nama L/P Jabatan
1. Jariyah, S.Pd.I P Kepala Sekolah
2. Suliyah, S.Pd.I P Guru
3. Mukharomah, S.Pd.I P Guru
4. Fuad Hasyim, S.Pd.I L Guru
5. Dwi Astuti Novianti, S.Pd.I P Guru
6. Fitri Yuliharti, S.Pd.I P Guru
7. Ana Khoiriah P Guru
b. Keadaan Siswa
Pada tahun pelajaran 2013/2014 Madrasah Ibtidaiyah Al Ma’arif
Karangkepoh memiliki 77 siswa dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.2 Data siswa kelas III MI Al Ma’arif Karangkepoh
Kelas Jumlah Siswa Jumlah
siswa Laki-laki Perempuan
I 5 9 14
II 10 10 20
III 8 12 20
IV 5 3 8
V 2 7 9
VI 4 2 6
2. Karakteristik Siswa dan Subjek Penelitian
Siswa yang dijadikan subjek penelitian adalah siswa kelas III (tiga)
yang berjumlah 20 siswa, terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 12 siswa
46
perempuan. Kecerdasan siswa tergolong sedang. Berikut adalah data
siswa kelas III MI Al Ma’arif Karangkepoh:
Tabel 3.3 Data siswa kelas III MI Al Ma’arif Karangkepoh
No. Nama Jenis Kelamin
1 2 3
1. Eka Yuda P. L
2. Frisya Dini Fatika P
3. Irvan Gala P. L
4. Osa Rejeki Utami P
5. Agus Anggoro S. L
6. Anisa Febi Fadila P
7. Az-zahrawani P
8. Ayunda Setyo N. L
9. Bentar Yulianto L
10 Cahya Wulan R. P
11. Citra Amelia R. P
12. Karlina Monika P
13. Lintang Roni Alit P
14. Muhammad Afif L
15. Bagas Putra P. L
16. Muhammad Aziz L
17. Bena Amanda P
18. Heni isna P
19. Tutur L
20. In’am Ali M. L
3. Mata Pelajaran
Mata pelajaran dalam penelitian ini adalah mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam . Dalam penelitian PTK ini memfokuskan pada
sub pokok bahasan Kenampakan Permukaan Bumi. Kenampakan
Permukaan Bumi ini merupakan bagian dari materi Bumi dan Alam
Semesta dalam Ilmu Pengetahuan Alam.
47
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III (Tiga) di MI Al
Ma’arif Karangkepoh tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian
pembelajaran IPA dilaksanakan beberapa kali sesuai dengan pelajaran
IPA. Berikut adalah jadwal pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas.
1) Kegiatan siklus I
a) Hari/Tanggal Pelaksanaan :Rabu 3 Desember 2014
b) Waktu Pelaksanaan : (2 x 35) menit
2) Kegiatan Siklus II
a) Hari/Tanggal Pelaksanaan : Rabu 10 Desember 2014
b) Waktu Pelaksanaan : (2 x 35) menit
B. Diskripsi Pelaksanaan Siklus
Pelaksanaan Penelitian dilaksanakna 2 siklus penelitian, yang
dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi dan refleksi.
1. Diskripsi Pelaksanaan Siklus I
Dalam tahap perencanaan siklus I mencakup kegitan sebagai
berikut:
a. Perencanaan
Tahap perencaan siklus 1 ini mencakup kegiatan sebagai berikut:
1. Menentukan waktu pelaksanaan penelitian
2. Menyiapkan materi tentang Permukaan Bumi bagian daratan
3. Menyusun Rencana Pelaksaan Pembalajaran (RPP)
48
4. Menyiapkan media maket permukaan bumi wilayah daratan yang
akan digunakan
5. Menyusun soal latihan untuk mengetahui kemampuan siswa
6. Menyiapkan lembar observasi untuk melakukan pengamatan untuk
mengetaui perubahan yang terjadi selama siklus berlangsung
7. Melalukan perbaikan
b. Pelaksanaan
Tindakan kelas siklus I dilaksanakan selama 1 kali (2 x 35 menit).
Siswa yang mengikuti adalah 20 siswa. Materi yang akan diajarkan
dalam pertemuan ini adalah permukaan bumi bagian daratan.
Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan media maket.
Berikut adalah langkah-langkah kegiatan tindakan kelas siklus I.
1) Kegiatan awal (5 menit)
a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
b) Guru memberikan ucapan selamat pagi dan bertanya : “apa
kabar anak-anak?”
c) Guru melakukan apersepsi dan bertanya:
(1) siapa yang pernah pergi ke gunung?
d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran:
(1) Anak-anak setelah pembelajaran ini siswa diharapkan
mengetahui bentuk permukaan bumi bagian daratan.
49
(2) Anak-anak setelah selesai pembelajaran diharapkan
dapat menyebutkan bagian-bagian permukaan bumi
bagian daratan
2) Kegiatan Inti (50 menit)
a) Guru melakukan tanya jawab singkat menganai permukaan
bumi daerah daratan (eksplorasi)
b) Siswa menjawab pertanyaan dari guru (elaborasi)
c) Guru mengomentari jawaban siswa (konfirmasi)
d) Guru menunjukkan bentuk permukaan bumi bagian daratan
dengan media maket (eksplorasi)
e) Siswa diminta mengamati maket tersebut (elaborasi)
f) Guru menggali pengetahuan siswa setelah mengamati
maket (eksplorasi)
g) Guru menanggapi jawaban siswa (konfirmasi)
Guru memberi penjelasan tentang permukaan bumi bagian
daratan dengan menggunakan maket tersebut (eksplorasi)
3) Kegiatan Akhir (15)
a) Guru memberi kesempatan begi siswa untuk bertanya
b) Guru memberi soal evaluasi bagi siswa
c) Siswa bersama guru menyimpulkan hasil dari pelajaran
d) Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah
50
c. Observasi
Dalam pelaksanaan tindakan kelas siklus I, kolaborator melakukan
pengamatan selama jalannya pembelajaran yang mencakup aktivitas
siswa situasi kelas, dan perhatian siswa. Dalam observasi ini peneliti
menggunakan perangkat berupa lembar pengamatan.
d. Refleksi
Refleksi ini dilakukan peneliti berdasarkan hasil penelitian dari
situasi kegiatan pembelajaran dan hasil nilai pre tes dibandingkan
dengan post tes.
Dari hasil pengamatan situasi kegiatan pembelajaran dan
pelaksanaan pre tes dan post tes di temukan kendala sebagai berikut:
1) Perhatian terhadap meteri masih kurang , dikarenakan siswa belum
terbiasa belajar menggunakan media terlebih media maket.
2) Antusias siswa sudah cukup baik namun masih perlu adanya
peningkatan begitu pula dengan Keaktifan bertanya, menjawab,
tanggung jawab mengerjakan soal pun juga sudah baik namun
perluadanya peningkatan pada siklus berikutnya.
3) Perbandingan pre tes dan post tes sudah cukup baik, namun perlu
adanya peningkatan pada siklus selanjutnya.
2. Diskripsi Pelaksaan Siklus II
a. Perencanaan
Dalam tahap perencaan Siklus II mencakup kegiatan sebagai
berikut:
51
1) Menentukan waktu pelaksanaan penelitian
2) Menyiapkan materi tentang Permukaan Bumi bagian sebaran
air
3) Menyusun Rencana Pelaksaan Pembalajaran (RPP)
4) Menyiapkan media maket yang akan digunakan
5) Menyusun soal latihan untuk mengetahui kemampuan siswa
6) Menyiapkan lembar observasi untuk melakukan pengamatan
untuk mengetaui perubahan yang terjadi selama siklus
berlangsung
7) Melalukan perbaikan
b. Pelaksanaan
Tindakan kelas siklus II dilaksanakan 1 kali pertemuan
selama (2 x 35 menit). Siswa yang mengikuti adalah sebanyak 20
siswa. Materi pada siklus II ini adalah permukaan bumi bagian
sebaran air. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan
media maket. Berikut adalah langkah-langkah kegiatan tindakan
sikklus II.
1) Kegiatan Awal (5 menit)
a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
b) Guru meminta ketua kelas untuk memimpin do’a
c) Guru melakukan apersepsi, guru bertanya kepada siswa
- Siapa yang pernah main ke sungai?
d) Menyampaikan tujuan :
52
- Anak – anak setelah selesai pembelajaran ini siswa
diharapkan dapat mengetahui bentuk permukaan
bumi daerah sebaran air
- Anak – anak setelah selesai pembelajaran hari ini
diharapkan dapat menyebutkan bagian-bagian
permukaan bumi daerah sebaran air
2) Kegiatan Inti (50 menit)
a) guru bertannya kepada siswa mengenai apa yang
diketahui tentang bagian sebaran air (eksplorasi)
b) siswa menjawab pertanyaan dari guru (elaborasi)
c) guru mengomentari jawaban siswa (konfirmasi)
d) guru membagikan bendera yang bertuliskan nama-nama
dari wilayah sebaran air (eksplorasi)
e) secara bergantian siswa diminta maju kedepan untuk
meletakkan bendera ke media maket sesuai dengan
nama yang terdapat di bendera (elaborasi).
f) Guru mengomentari bendera yang telah diletakkan
siswa pada media maket (konfirmasi)
g) guru memberikan penjelasan kembali mengenai bagian
sebaran air dengan media maket yang telah ada bendera
(konfirmasi)
guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya
53
3) Kegiatan Akhir (15 menit)
a) Guru memberi soal evaluasi bagi siswa
b) Siswa bersama guru menyimpulkan hasil dari pelajaran
c) Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah
c. Observasi
Dalam pelaksanaan siklus II kolaborator melakukan
pengamatan dengan menggunakan lembar pengamatan.
Pengematan ini untuk mengetahui apakah terjadi perubahan
aktivitas siswa, situasi kelas dan perhatian siswa setelah
dilaksanakan siklus I.
d. Refleksi
Refleksi ini dilakukan berdasarkan hasil pengamatan situasi
kegiatan di siklus II dan hasil pre tes dibandingkan dengan post tes.
Berdasarkan pengamatan situasi kegiatan siswa dan hasil
pre tes serta post tes pada siklus II ini sudah mengalami
peningkatan yang maksimal dalam pelajaran IPA pada siswa kelas
IIIsebagai berikut:
1). Antusias dan perhatian siswa terhadap media sangat
baik .
2). Dalam memperhatikan materi, bertanya, menjawab soal,
kesungguhan dan kemandirian mengerjakan soal sudah
baik
54
3) Perbandingkan antara nilai pre test dengan pos tes
mengalamai peningkatan sangat baik
55
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Prestasi Belajar Siswa
1. Siklus I
Pada tahap ini peneliti bertindak sebagai guru dan guru kelas
sebagai kolaborator. Peneliti menyajikan materi permukaan bumi
wilayah daratan dengan menggunakan media maket. Kolaborator
membantu dalam mengamati situasi kelas selama pembelajaran
berlangsung, selama proses pembelajaran berlangsung aktifitas
menunjukkan bahwa antusias siswa cukup baik. Dalam penelitian ini
Peneliti juga memberikan tes formatif untuk mengukur peningkatan
prestasi belajar siswa. Adapun hasil tes formatif terdapat pada tabel
berikut ini :
Tabel 4.1 Prestasi Belajar Siswa Siklus I
No. Nama KKM Nilai
Akhir Keterangan
1 2 3 4 5
1. Eka Yuda P. 65 70 Tuntas
2. Frisya Dini Fatika 65 83.3 Tuntas
3. Irvan Gala P. 65 70 Tuntas
4. Osa Rejeki Utami 65 50 Tidak
5. Agus Anggoro S. 65 70 Tuntas
6. Anisa Febi Fadila 65 80 Tuntas
7. Az-zahrawani 65 70 Tuntas
8. Ayunda Setyo N. 65 83.3 Tuntas
9. Bentar Yulianto 65 60 Tidak
10 Cahya Wulan R. 65 50 Tidak
11. Citra Amelia R. 65 80 Tuntas
Bersambung...
56
Sambungan...
1 2 3 4 5
12. Karlina Monika 65 53.3 Tidak
13. Lintang Roni Alit 65 80 Tuntas
14. Muhammad Afif 65 63.3 Tidak
15. Bagas Putra P. 65 70 Tuntas
16. Muhammad Aziz 65 70 Tuntas
17. Bena Amanda 65 53.3 Tidak
18. Heni isna 65 80 Tuntas
19. Tutur 65 53.3 Tidak
20. In’am Ali M. 65 80 Tuntas
Jumlah 1369.8
Nilai rata-rata 67.155
Jumlah nilai tuntas 13 Siswa atau 65%
Keterangan :
Tuntas : 13 siswa (65%)
Tidak Tuntas : 7 siswa (35%)
Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa nilai post tes sedang, dari 20
siswa sudah terdapat 13 siswa atau 65% yang memperoleh nilai yang
mencapai Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM). Rata-rata nilai siswa
pada siklus I ini adalah 67.155, berarti bahwa pembelajaran IPA sudah
tuntas. Akan tetapi walaupun sudah mencapai nilai KKM masih
terdapat 7 siswa atau 35% yang tidak mencapai nilai KKM, maka
perlu adanya tindak lanjut pada siklus berikutnya.
2. Siklus II
Pada tahap ini peneliti bertindak sebagai guru dan guru kelas
sebagai kolaborator. Peneliti menyajikan materi permukaan bumi
wilayah sebaran air dengan menggunakan media maket. Selama
prsoses pembelajaran aktifitas siswa menunjukkan bahwa antusias
siswa amat baik yang berarti mengalami peningkatan dari siklus
57
sebelumnya. Seperti pada tindakan siklus I peneliti juga memberikan
tes forrmatif pada siklus II untuk mengukur tingkat prestasi belajar
siswa. Adapun hasil tes formatif terdapat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.2 Prestasi Belajar Siswa Siklus II
No. Nama KKM Nilai
Akhir Keterangan
1 2 3 4 5
1. Eka Yuda P. 65 90 Tuntas
2. Frisya Dini F. 65 93.3 Tuntas
3. Irvan Gala P. 65 80 Tuntas
4. Osa Rejeki U. 65 80 Tuntas
5. Agus Anggoro S. 65 80 Tuntas
6. Anisa Febi F. 65 90 Tuntas
7. Az-zahrawani 65 80 Tuntas
8. Ayunda Setyo N. 65 90 Tuntas
9. Bentar Yulianto 65 80 Tuntas
10 Cahya Wulan R. 65 60 Tidak
11. Citra Amelia R. 65 90 Tuntas
12. Karlina Monika 65 73.3 Tuntas
13. Lintang Roni A. 65 90 Tuntas
14. Muhammad Afif 65 70 Tuntas
15. Bagas Putra P. 65 80 Tuntas
16. Muhammad Aziz 65 90 Tuntas
17. Bena Amanda 65 60 Tidak
18. Heni isna 65 93.3 Tuntas
19. Tutur 65 60 Tidak
20. In’am Ali M. 65 90 Tuntas
Jumlah 1619.9
Nilai rata- rata 80.995
Nilai yang tuntas 17 Siswa/ 85%
Peningkatan nilai 4 Siswa / 20%
58
Keterangan :
Tuntas : 17 siswa 85 %
Tidak Tuntas : 3 siswa 15%
Dari tabel diatas terlihat bahwa terdapat peningkatan dari siklus
pertama. Pada Siklus I dari 20 siswa terdapat 17 siswa atau 85% siswa
yang tuntas, dan yang tidak tuntas tersisa 3 siswa atau 15% yang
masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Rata-rata
ketuntasan siswa mencapai 80.99 yang berarti pembelajaran IPA
tuntas dan sudah mencapai target peneliti.
B. Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat dalam
rekapitulasi sebagai berikut:
Tabel 4.3 Rekapitulasi Prestasi Belajar Siklus I ke Siklus II
Siklus Kategori Jumlah Presentase
I Tuntas 13 65%
Tidak Tuntas 7 35%
II Tuntas 17 85%
Tidak Tuntas 3 15%
Berdasarkan tabel dapat diketahui terdapat peningkatan pada setiap
siklusnya. Pada siklus I dari 20 siswa terdapat 13 siswa atau 65% yang
tuntas dan 7 siswa yang tidak tuntas. Pada Siklus II terdapat
peningkatan sebanyak 20% , jumlah siswa yang tuntas berarti 17 siswa
atau 85% siswa yang tuntas. Peningkatan prestasi belajar siswa ini
dapat digambarkan dengan grafik sebagai berikut:
59
Gambar 4.1 Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa dari Siklus I
ke Siklus II
Hasil di atas dapat disimpulkan setelah menggunakan media
maket terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II, meskipun hanya
menggunakan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II namun telah
mencapai nilai target peneliti yaitu lebih dari 80%. Hal tersebut
menunjukkan bahwa kemampuan siswa meningkat setelah
menggunakan media maket.
Pernyataan tersebut sesuai pendapat Prastowo, (2014: 239), karena
dengan menggunakan maket dapat guru/pendidik dapat menjelaskan
suatu materi yang rumit menjadi mudah, yang bersifat abstrak menjadi
konkrit ketika maket ada didepan mereka, selain itu mereka juga
mendapakan pengalaman yang berharga dari kegiatan yang mereka
lakukan. sehingga mereka memperoleh banyak hal yang mengesankan
ketika kegiatan pembelajaran itu bermakna mampu memberikan kesan
mendalam bagi peserta didiknya, jika pembelajaran tersebut bermakna,
maka kegiatan pembelajaran itu berjalan efektif.
0
5
10
15
20
I II
Ju
mla
h s
isw
a t
un
tas
Jumlah
ketuntasan
siswa
60
Pendapat di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa maket dapat
menjadikan prestasi belajar meningkat, pembelajaran menjadi lebih
konkrit dan memberikan kesan bagi siswa, memberikan pengalaman
bagi siswa.
61
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas dengan judul
“Peningkatan Prestasi Belajar Materi Kenampakan Permukaan Bumi
Menggunakan Media Maket pada Siswa Kelas III MI Al Ma’arif
Karangkepoh Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015 diperoleh
hasil sebagai berikut :
Pada Siklus I dengan hasil yang tuntas KKM 65 adalah 13 siswa
atau 65% siswa yang berhasil dan yang tidak berhasil adalah 7 siswa atau
35%. Pada siklus II yang berhasil adalah 17 siswa atau 85% dan yang
tidak tuntas 3 siswa atau 15% dari data tersebut dapat dilihat prestasi
belajar siswa dari Siklus I ke Siklus II meningkat 4 siswa atau 20%.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari Siklus I ke Siklus II terjadi
peningkatan persentase prestasi belajar setelah menggunakan media
maket. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil pembelajaran dari siklus I ke
Siklus II.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, hal yang perlu lebih di perhatikan
oleh pihak sekolah dan guru untuk mewujudkan suasana pembelajaran yng
aktif kreatif dan inovatif adalah :
62
1. Guru
Sebagai guru hendaknya lebih kreatif dan inovatif dalam
menyampaikan materi pelajaran supaya anak tidak mudah bosan
dan malas untuk memperhatikan penjelasan dari guru. Sebaiknya
guru juga matang dalam persiapan sebelum pembelajaran dimulai
seperti RPP, alat, atau media yang akan digunakan dalam mengajar.
Keaktifan siswa juga tergantung pada pembawaan materi yang
disampaikan oleh guru. Jika penyampaian materi pembelajaran
menarik seperti contohnya menggunakan media siswa akan
menjadi lebih antusias dalam memperhatikan sehingga juga akan
memancing rasa ingin tahu siswa terhadap suatu materi pelajaran,
dengan begitu siswa akan lebih memperhatikan penjelasan dari
guru dan tidak mudah bosan.
2. Kepala Sekolah
Bagi Kepala sekolah sebagaipenenggung jawab sekolah harus
lebih menyiapkan SDM yang profesional yaitu dengan cara kepala
sekolah sebagai pemimpin mengarahkan dan mengadakan diklat
atau pelatihan-pelatihan guru supaya lebih kreatif dan inovatif
dalam mengajar.
63
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: PT
Rineka Cipta
Ahmadi, Abu dan Supatmo. 2008. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.
Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur atau Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineka
Cipta.
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono & Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Bumi Aksara.
Arinil. 2011. https://arinil.wordpress.com. Tujuan-dan-Ruang-Lingkup-Mata-
Pelajaran-Ilmu-Pengetahuan-Alam-SDMI/, diakses 06 Oktober 2015.
Basrowi dan Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Haryanto. 2012. Sains Untuk SD/MI Kelas III. Jakarta: Erlangga.
Herwanti, Katarina. 2013. https://persembahanguru.wordpres.com. Belajar-Ipa-
Menurut-Kurikulum-2013/, diakses 09 April 2015.
Maslikhah dan Peni Susapti. 2009. Melacak Ilmu Alamiah Dasar dalam Islam.
Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Mustaqim. 2012. Psikologi Pendidikan.Semarang: Pustaka Pelajar bekerja sama
dengan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
Paizaluddin, Ermalinda. 2013. Penelitian Tindakan Kelas (classroom action
research)Panduan Teoritis dan Praktis. Bandung: Alfabeta.
Prasetyo, Dwi Danarjati dkk. 2014. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta. Graha
Ilmu.
64
Prastowo, Andi. 2014. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta:
Diva Press.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Premaadania.
Sardiman. 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.Raja
Grafindo Persada.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran (Penggunaan dan
Pembuatan). Bandung: Sinar Biru Algensindo.
Sumaji, dkk. 1998. Pendidikan sains humanistik. Yogyakarta. Penerbit Kanisius
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Trianto.2007.Model Pembelajaran dalam Teori dan Praktek.Jakarta:Preatasi
Pustaka.
2010. Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan
Implementasinyadalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidik (KTSP).
Jakarta: Bumi Aksara.
65
66
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS I
Nama Sekolah : MI Al Ma’arif Karangkepoh
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : III/II
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
6. Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruhnya
bagi manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara
dan melestarikan alam
B. Kompetensi Dasar
6.1 Mendeskripsikan kenampakan permukaan bumi di lingkungan sekitar
C. Indikator
6.1.1 Mengetahui bentuk permukaan bumi wilayah daratan
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengamati maket dan mendengarkan penjelasan dari guru,
siswa dapat mengetahui bentuk permukaan bumi bagian daratan
dengan benar
2. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru siswa dapat menyebutkan
bagian-bagian daerah daratandengan benar
E. Nilai Karakter
Bertanggung jawab
Peduli
Rasa ingin tahu
67
F. Materi
Kenampakan Permukaan Bumi
Daratan
Daratan adalah permukaan bumi yang tidak digenangi air. Daratan
yang sangat luas disebut benua. Daratan yang luas yang ada di bumi
dikelompokkan menjadi lima benua.
Daratan yang lebih kecil dari benua disebut pulau, contonya pulau
jawa, pulau sumatra, dan pulau Kalimantan
Wilayah terdiri dari daerah pegunungan, perbukitan, dataran, dan
lembah. Pegunungan adalah tempat yang lebih tinggi dari pada daerah
lain.
Pegunungan memiliki puncakatau gunung. Conntohnya
pegunungan tertinggi di dunia adalah Himalaya di Tibet, Nepal.
Gunung tertinggi di dunia yang terdapat di pegunungan Himalaya
adalah Gununga Everest. Tinggi gunung Everest kira-kira 8.800 meter.
Ada dua jenis gunung , yaitu gunung berapi dang gunung mati.
Gunung berapi adalah gunung yang di dalamnya terdapat lava yang
sewaktu-waktu gunung berapi dapat memuntahkan Lava. Peristiwa itu
disebut letusan gunung. Gunung mati adalah gunung yang sudah tidak
mengeluarka asap lagi. Gunung mati sudah tidak mengeluarkan asap
lagi sehingga tidak mungkin memuntahkan lava.
68
Daratan yang tinggi namun lebih rendah dari dapa gunung disebut
bukit. Daerah yeng banya terdapat bukit-bukit disebut perbukitan.
Contohnya Buttinggi di Sumatra Barat dan Bukitdago di Jawa Barat.
Daratan denag perbedaan ketinggian yang tidak mencolok disebut
dataran.berdasarkan ketinggiannya, ada dua janis dataran, yaitu dataran
tinggi dan dataran rendah. Dataran tinggi terdapat di daerah
pegunungan. Contohnya Dataran tinggi Bandung dan Dieng. Dataran
rendah terdapat di daerah pantai.contohnya pantai Utara Jawa dan
pantai timur Sumatra.
Lembah adalah daratan yang rendah. Lembah lebih rendah dari
pada dataran. Lembah biasanya terdapat di kaki gunung dan kiri-kanan
sungai. Lembah yang dalam dan sempit serta curam dindingnya di
sebut jurang. Lembah yang dalamdan luas diantara dua tebing disebut
ngarai, contohnya Ngarai Sianok di Sumtra Barat.
Telah disebutkan sebelumnya bahwa daratan berbatasan dengan
laut di daerah pantai. Di pantai terkadang terdapat wilayah yang
terletak lebih menjorok ke laut. Daratan yang menjorok ke laut disebut
Tanjung. Contohnya Tanjung Priok dan Tanjung Lesung.
G. Metode Pembelajaran
Demonstrasi
Ceramah
Pengamatan
Tanya jawab
69
H. Langkah-langkah Pembelajaran
No
.
Kegiatan Pembelajaran Waktu
1. Kegitan awal
a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
b. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin do’a
c. Guru memberikan ucapan selamat pagi
d. Guru bertanya :”apa kabar anak-anak?”
e. Guru melakukan apersepsi, guru bertanya kepada siswa
- Siapa yang pernah pergi ke gunung?
Menyampaikan tujuan :
1. Anak – anak setelah selesai pembelajaran ini siswa
diharapkan dapat mengetahui bentuk permukaan
bumi daerah daratan
2. Anak – anak setelah selesai pembelajaran hari ini
diharapkan dapat menyebutkan bagian-bagian
permukaan bumi daerah daratan
5 menit
2. Kegiatan Inti
a. Guru melakukan tanya jawab singkat menganai
permukaan bumi daerah daratan (eksplorasi)
b. Siswa menjawab pertanyaan dari guru(elaborasi)
c. Guru mengomentari jawaban siswa (konfirmasi)
d. Guru menunjukkan bentuk permukaan bumi bagian
daratan dengan media maket (eksplorasi)
50 menit
70
e. Siswa diminta mengamati maket tersebut (elaborasi)
f. Guru menggali pengetahuan siswa setelah mengamati
maket (eksplorasi)
g. Guru menanggapi jawaban siswa (konfirmasi)
h. Guru memberi penjelasan tentang permukaan bumi
bagian daratan dengan menggunakan maket tersebut
(eksplorasi)
3. Kegiatan akhir
a. Guru memberi kesempatan begi siswa untuk bertanya
b. Guru memberi soal evaluasi bagi siswa
c. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil dari pelajaran
d. Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah
15 menit
I. Media dan Sumber Belajar
1. Maket
2. Lembar pengamatan
3. Buku paket IPA
J. Penilaian
Jenis tes : tertulis
Bentuk tes : uraian
K. Penilaian Hasil Pembelajaran
Skor penilaian
Nilai = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ𝑎𝑛
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100
Nilai = 10
10 x 100 = 100
71
72
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS II
Nama Sekolah : MI Al Ma’arif Karangkepoh
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : III/II
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
7. Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruhnya
bagi manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara
dan melestarikan alam
B. Kompetensi Dasar
7.1 Mendeskripsikan kenampakan permukaan bumi di lingkungan sekitar
C. Indikator
6.1.2 Mengetahui bentuk permukaan bumi bagian sebaran air
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mengamati maket dan mendengarkan penjelasan dari guru
siswa dapat siswa dapat mengetahui bentuk permukaan bumi bagian
sebaran air dengan benar
2. Dengan mengamati maket secara berkelompok siswa dapat
mengetahui bagian sebaran air dengan benar
E. Nilai Karakter
1. Bertanggung jawab
2. Peduli
3. Rasa ingin tahu
73
F. Materi
Sebaran Air
Sebaran air dari sungai, danau, rawa, dan lautan. Sungai
merupakan aliran air yang besar di daratan. Sungai biasanya terbentuk
secara alami. Hulu (pangkal) sungai biasanya terdapat di pegunungan
dan aliran yang bermuara di laut. Contohnya Sunagi Bengawan Solo.
Di daratan juga terdapat danau, danau adalah gengan air yang amat
luas di tengan daratan. Ada danau yang terbentuk secara alami dan ada
juga danau buatan. Contoh danau alami adalah Danau Toba, Danau
Tempe. Sedangkan contoh Danau buatan disebut waduk dan
bendungan. Contoh waduk Jati Luhur di Jawa Barat.
Rawa adalah genangan air yang tidak dalam, biasanya didekat
pantai, dan banyak ditumbuhi tumbuhan. Hutan bakau mudah di
temukan di rawa.
Laut adalah wilayah sebaran air yang sangat luas. Sebagian besar
permukaan bumi merupakan laut. Wilayah laut terdiri dari laut, selat,
teluk samudra dan palung.
Laut merupakan cekungan yang dalam, luas, dan terisi air asin.
Contohnya laut jawa. Laut Banda, dan laut Flores.
Laut sempit diantara palung-palung disebut selat. Contohnya selat
Malaka, selat sunda, selat Bangka.
Laut yang menjorok ke daratan disebut Teluk. Contohnya teluk
Jakarta, teluk tomoni.
74
Laut yang sangat luas dan sangat dalam di sebut Samudra.
Contohnya Samudra Pasifik, samudra Hindia, samudra Atlantik.
Palung adalah jurang yang curam dalam pada dasar laut, contohnya
palung jawa.
Bentuk permukaan bumi dapat diganbarkan pada sebuah peta. Peta
menggambarkan permukaan bumi dalam ukuran yang lebih kecil. Ada
peta datar, ada pula peta timbul. Pada peta datar(peta berupa gambar),
bagian-bagian permukaan bumi di bedakan dengan warna atau
lambang-lambang khusus. Pegunungan di beri warna kuning
kecokalatan. Gunung diberi lambang segitiga. Gunung berapi diwarnai
merah, sedangkan gunung mati di warnai hitam. Dataran tinggi
diwarnai kuning. Dataran randah di warnai hijau.lautan, danau, dan
sungai diwarnai biru.
G. Metode Pembelajaran
1. Demonstrasi
2. Ceramah
3. Pengamatan
4. Tanya jawab
5. Diskusi
H. Langkah-langkah Pembelajaran
No
.
Kegiatan Pembelajaran Waktu
1. Kegitan awal
a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
b. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin do’a
5 menit
75
c. Guru melakukan apersepsi, guru bertanya kepada siswa
1) Siapa yang pernah main ke sungai?
d. Menyampaikan tujuan :
1) Anak – anak setelah selesai pembelajaran ini
siswa diharapkan dapat mengetahui bentuk
permukaan bumi daerah sebaran air
2) Anak – anak setelah selesai pembelajaran hari
ini diharapkan dapat menyebutkan bagian-
bagian permukaan bumi daerah sebaran air
2. Kegiatan Inti
a. Guru bertannya kepada siswa mengenai apa yang
diketahui tentang bagian sebaran air (eksplorasi)
b. Siswa menjawab pertanyaan dari guru (elaborasi)
c. Guru mengomentari jawaban siswa (konfirmasi)
d. Guru membagikan bendera yang bertuliskan nama-
nama dari wilayah sebaran air (eksplorasi)
e. Secara bergantian siswa diminta maju kedepan untuk
meletakkan bendera ke media maket sesuai dengan
nama yang terdapat di bendera (elaborasi).
f. Guru mengomentari bendera yang telah diletakkan
siswa pada media maket (konfirmasi)
g. Guru memberikan penjelasan kembali mengenai bagian
sebaran air dengan media maket yang telah ada bendera
50 menit
76
(konfirmasi)
h. Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk
bertanya
3. Kegiatan akhir
a. Guru memberi soal evaluasi bagi siswa
b. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil dari pelajaran
c. Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah
15 menit
I. Media dan sumber belajar
1. Maket
2. Lembar pengamatan
3. Buku Paket IPA
J. Jenis Penilaian
1. Jenis tes : tertulis
2. Bentuk tes : uraian
K. Penilaian Hasil Pembelajaran
Skor penilaian
Nilai = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ𝑎𝑛
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100
Nilai = 10
10 x 100 = 100
77
78
Lembar soal Pre Tes
Sikus I
Nama :
No. Absen :
1. Bagian permukaan bumi yang tidak digenangi air disebut?
2. Daratan yang sangat luas disebut?
3. Apa nama gunung tertinggi didunia?
4. Sebutkan dua jenis gunung!
5. Gunung berapi dapat memuntahkan lava ke permukaan, disebut
apakah peristiwa itu?
6. Daratan yang perbedaan ketinggiannya tidak mencolok disebut?
7. Dataran yang terdapat dipegunungan disebut?
8. Daratan yang rendah disebut?
9. Lembah yang luas diantara tebing yang curam disebut?
10. Disebut apakah perbatasan antara daratan dan lautan?
79
Lembar soal Post Tes
Sikus I
Nama :
No. Absen :
1. Bagian permukaan bumi yang tidak digenangi air disebut?
2. Daratan yang sangat luas disebut?
3. Apa nama gunung tertinggi didunia?
4. Sebutkan dua jenis gunung!
5. Gunung berapi dapat memuntahkan lava ke permukaan, disebut
apakah peristiwa itu?
6. Daratan yang perbedaan ketinggiannya tidak mencolok disebut?
7. Dataran yang terdapat dipegunungan disebut?
8. Daratan yang rendah disebut?
9. Lembah yang luas diantara tebing yang curam disebut?
10. Disebut apakah perbatasan antara daratan dan lautan?
80
Lembar Soal Pos tes
Siklus II
Nama :
No. Absen :
1. Sebutkan bagian-bagian sebaran air…
2. Aliran air yang besar di daratan disebut…
3. Terdapat dimanakah hulu sungai…
4. Sebutkan dua jenis danau…
5. Danau buatan disebut juga dengan…
6. Genangan air yang tidak dalam disebut…
7. Wilayah air yang sangat luas adalah…
8. Laut sempit yang diapit oleh dua pulau disebut…
9. Jurang yang curam dan dalam disebut…
10. Laut yang menjorok ke darat disebut…
81
Lembar Soal Pre tes
Siklus II
Nama :
No. Absen :
1. Sebutkan bagian-bagian sebaran air…
2. Aliran air yang besar di daratan disebut…
3. Terdapat dimanakah hulu sungai…
4. Sebutkan dua jenis danau…
5. Danau buatan disebut juga dengan…
6. Genangan air yang tidak dalam disebut…
7. Wilayah air yang sangat luas adalah…
8. Laut sempit yang diapit oleh dua pulau disebut…
9. Jurang yang curam dan dalam disebut…
10. Laut yang menjorok ke darat disebut…
82
83
84
85
86
LEMBAR PENGAMATAN GURU
SIKLUS I
Nama Madrasah : MI Al-Ma’arif Karangkepoh
Guru kelas : Fitri Yuliharti
Mata Pelajaran : IPA
Materi : Kenampakan Permukaan Bumi
Kelas/ semeter :III/II
No. Aspek yang dinilai Skor
0 1 2 3 4
1. Kerapian berbusana V
2. RPP V
3. Perumusan tujuan V
4. Perumusan tujuan dan indikator
pembelajaran
V
5. Apersepsi V
Pelaksanaan
1. Kesesuaian materi yang
disampaikan dengan RPP
V
2. Penguasaan materi V
3. Ketepatan penggunaan media V
4. Melaksanakan evaluasi
pembelajaran
V
Jumlah Frekuansi 14 9
Petunjuk : beri tanda V pada kolom sesuai pendapat kita
Keterangan :23
87
88
LEMBAR PENGAMATAN GURU
SIKLUS II
Nama Madrasah : MI Al-Ma’arif Karangkepoh
Guru kelas : Fitri Yuliharti
Mata Pelajaran : IPA
Materi : Kenampakan Permukaan Bumi
Kelas/ semeter :III/II
No. Aspek yang dinilai Skor
0 1 2 3 4
1. Kerapian berbusana V
2. RPP V
3. Perumusan tujuan V
4. Perumusan tujuan dan indikator
pembelajaran
V
5. Apersepsi V
Pelaksanaan
1. Kesesuaian materi yang
disampaikan dengan RPP
V
2. Penguasaan materi V
3. Ketepatan penggunaan media V
4. Melaksanakan evaluasi
pembelajaran
V
Jumlah Frekuansi 15 16
Petunjuk : beri tanda V pada kolom sesuai pendapat kita
Keterangan : 31
89
90
91
92
LEMBAR DOKUMENTASI
Media Maket
Media Maket wilayah daratan
Media Maket wilayah daratan
Media Maket wilayah sebaran air
Media Maket Wilayah Sebaran Air
Media Maket wilayah sebaran air
93
Guru menunjukkan bagian-bagian wilayah daratan menggunakan media
maket
Siswa mengamati bagian-bagian wilayah daratan menggunakan media
maket
94
Siswa mengrjakan soal evaluasi
siswa mengerjakan soal evaluasi
Siswa mengumpulkan jawaban evaluasi
95
Guru menjelaskan wilayah sebaran air dengan menggunakan
maket
Guru menunjukkan salah satu bagian dari sebaran air
96
Guru memberikan tanggapan jawaban siswa
Guru memberikan tanggapan jawaban siswa
97
Siswa secara bergantian meletakkan bendera yang bertuliskan bagian-
bagian sebaran air
Siswa secara bergantian meletakkan bendera yang bertuliskan bagian-
bagian sebaran air
98
Guru mengomentari bendera yang telah di letakkan siswa pada
maket
Guru memberikan penjelasan kembali mengenai bagian-bagian
wilayah sebaran air dengen Media Maket yang sudah diberi bendera
pada setiap bagian
99
Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai wilayah
sebaran air menggunakan Media Maket
Guru bertanya kepada siswa mengenai bagian-bagian sebaran
air
100
Guru membagikansoal evaluasi
Siswa menjawan soal evaluasi
101
Siswa mengerjakan soal evaluasi
Siswa mengumpulkan lembar evaluasi
102
103
104
105
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Ummi Harlita
Dosen PA : Drs. Abdul Syukur, M.Si
NIM : 11510036 Jurusan/Progdi: Tarbiyah/PGMI
NO NAMA KEGIATAN PELAKSANAAN KETERANGAN NILAI
1.
Orientasi Pengenalan
Akademik Dan
Kemahasiswaan
(OPAK) STAIN
Salatiga 2010
25-27 Agustus
2010
Peserta 3
2.
User Education oleh
UPT Perpustakaan
STAIN Salatiga
20-25 September
2010
Peserta 3
3.
Syahadah Kegiatan
Darul Arqom Dasar
(DAD) dengan tema
“Membentuk Kader
IMM yang Berjiwa
Sang Pencerah”
6 Desember 2010
Peserta 3
4.
National Workshop
Of Entrepreneurship
and Basic cooperation
2010 Koperasi
Mahasiswa(Kopma)
“FATAWA”
19 Desember 2010
Peserta 6
5.
Seminar
lKeperempuanan “
Menumbuhkan
Kembali Jiwa
Kekartinian dalam
Ranah Kampus “
17 Mei 2011
Peserta 3
106
6. Bedah Buku dengan
judul “ Dari Minder
Jadi Super” dari
Lembaga Dakwah
Kampus (LDK)
17 Mei 2012 Peserta 2
7.
Seminar Nasional
Kristologi & Tabligh
Akbar “ Membangun
Pemahaman Agama
Menuju Khoirun
Ummah
20 Mei 2012
Peserta 6
8. Seminar Nasional
ITTAQO مشكلا ت تعليم اللغة “
محا ولة : وحلو ها
في معا لجة القضا يا
المتعدد ة في تعليم
”اللغة العربية
2 Juni 2012
Peserta 3
9.
Seminar Nasional “
Pendidikan
Multikultural Sebagai
Pilar Karakter Bangsa
“ Oleh Himpunan
Mahasiswa Jurusan
(HMJ) Tarbiyah
6 Juni 2012
Peserta
6
10. Surat Keputusan
Ketua Lembaga
Pendidikan Ma’arif
NU Kabupten
Boyolali tentang “
Pengangkatan Guru
dan Karyawan MI Al
Ma’arif
Karangkepoh,
Karanggede Boyolali
di angakat Sebagai
Guru Tetap Yayasan
MI Al Ma’arif
Karangkepoh
01 Juli 2012 Guru Tetap
Yayasan 3
107
11.
Surat Keputusan
Kepengurusan,
Pembimbing dan
Pembina Gerakan
Pramuka pada MI Al
Ma’arif Karangkepoh
13 Juli2012
Pembina
Pramuka
3
12.
Seminar Nasional
denagn tema “
Ahlusunah Waljmaah
dalam P respwktif
Islam Indonesia” oleh
DEMA STIN Salatiga
26 Maret 2013
Peserta 6
13.
Seminar Pencegahan
NAPZA (Narkotika,
Psikotropika, dan Zat
Aditif ), HIV/AIDS
Mewaspadai
Pergaulan Bebas
Untuk Membentuk
Remaja uang
Tangguh &
Launching PIK
SAHAJASA STAIN
Salatiga
29 April 2013
Peserta 3
14. Seminar Nasional
Enterpreneurship “
Menumbuhkan Jiwa
Enterpreneur
Generasi Muda”
KOPMA FATAWA
27 Mei 2013 Peserta 6
15.
Seminara Nasional
Sharia Economics
Festival Indonesia
Will Grow and With
Sharia Economics
KSEI STAIN Salatiga
4 Juni 2013
Peserta 6
108
16.
Workshop
Enterpreneur
”Mahasiswa
Berkarya,
Kreatif,Mandiri,
solusi Perekonomian
Negeri
29-30 Agustus
2013 Peserta 3
17. Musabaqoh Tilawatil
Qur’an (MTQ)
Mahasiswa V ”MTQ
Sahana Apresiasi
untuk mencetak Insan
Qur’ani” oleh JQH
STAIN Salatiga.
23 0ktober 2013 Peserta 3
18.
Seminar Nasional
dengan tema “ Peran
Mahasiswa dalam
Mengawal Masa
Depan Indonesia
Pasca Pasca
Pilpres2014 oleh
DEMA STAIN
Salatiga
29 September 2014
Peserta 6
19.
Seminar Nasional “
Optimalisasi Sumber
Daya Insani Terhadap
Lembaga Keuangan
Syariah” Oleh KSEI
STAIN Salatiga
14 Oktober 2014
Peserta 6
20. Seminar Nasional
Bahasa Arab
ITTAQO
“Implesentasi
Kurukulum 2013
Pada Mapel Bahasa
Arab Tingkat Dasar
dan Tingkat
Menengah dalam
Upaya Menjawab
Tantangan Pengajaran
Bahasa Arab”
4 November 2014 Peserta 6
109
110
111