pentingnya akhlak dalam kehidupan.docx

9
Pentingnya Akhlak Dalam Kehidupan Manusia Posted by komukblangsak Desember 3, 2010 Tinggalkan Sebuah Komentar Akhlak merupakan garis pemisah antara yang berakhlak dengan orang yang tidak berakhlak. Akhlak juga merupakan roh Islam yang mana agama tanpa akhlak samalah seperti jasad yang tidak bernyawa.karena salah satu misi yang dibawa oleh Rasulullah saw ialah membina kembali akhlak manusia yang telah runtuh sejak zaman para nabi yang terdahulu mulai pada jaman penyembahan berhala oleh pengikutnya yang telah menyeleweng. Hal ini juga berlaku pada zaman jahilliyyah dimana akhlak manusia telah runtuh,perangai umat yang terdahulu dengan tradisi meminum arak, membuang anak, membunuh, melakukan kezaliman sesuka hati, menindas, suka menjolimi kaum yang rendah martabatnya dan sebagainya. Dengan itu mereka sebenarnya tidak berakhlak dan tidak ada bedanya dengan manusia yang tidak beragama. Akhlak juga merupakan nilai yang menjamin keselamatan kita dari siksa api neraka. Islam menganggap mereka yang tidak berakhlak tempatnya di dalam neraka. Umpamanya seseorang itu melakukan maksiat, durhaka kepada kedua orang tuanya, melakukan kezhaliman dan sebagainya, sudah pasti Allah akan menolak mereka untuk dijadikan ahli syurga. Selain itu, akhlak juga merupakan ciri-ciri kelebihan di antara manusia karena akhlak merupakan lambang kesempurnaan iman, ketinggian taqwa dan kealiman seseorang manusia yang berakal. Dalam hal ini Rasulullah saw bersabda yang bermaksud : “Orang yang sempurna imannya ialah mereka yang paling baik akhlaknya.” Kekalnya suatu ummah juga karena kokohnya akhlak dan begitulah juga runtuhnya suatu ummah itukarena lemahnya akhlaknya. Hakikat kenyataan di atas dijelaskan dalam kisah-kisah sejarah dan tamadun manusia melalui al-Quran seperti kisah kaum Lut, Samud,

Upload: sri-setianingsih

Post on 31-Dec-2015

16 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pentingnya Akhlak Dalam Kehidupan.docx

Pentingnya Akhlak Dalam Kehidupan ManusiaPosted by komukblangsak ⋅ Desember 3, 2010 ⋅ Tinggalkan Sebuah Komentar

Akhlak merupakan garis pemisah antara yang berakhlak dengan orang yang tidak berakhlak. Akhlak juga merupakan roh Islam yang mana agama tanpa akhlak samalah seperti jasad yang tidak bernyawa.karena salah satu misi yang dibawa oleh Rasulullah saw ialah membina kembali akhlak manusia yang telah runtuh sejak zaman para nabi yang terdahulu mulai pada jaman penyembahan berhala oleh pengikutnya yang telah menyeleweng.

Hal ini juga berlaku pada zaman jahilliyyah dimana akhlak manusia telah runtuh,perangai umat yang terdahulu dengan tradisi meminum arak, membuang anak, membunuh, melakukan kezaliman sesuka hati, menindas, suka menjolimi kaum yang rendah martabatnya dan sebagainya. Dengan itu mereka sebenarnya tidak berakhlak dan tidak ada bedanya dengan manusia yang tidak beragama.

Akhlak juga merupakan nilai yang menjamin keselamatan kita dari siksa api neraka. Islam menganggap mereka yang tidak berakhlak tempatnya di dalam neraka. Umpamanya seseorang itu melakukan maksiat, durhaka kepada kedua orang tuanya, melakukan kezhaliman dan sebagainya, sudah pasti Allah akan menolak mereka untuk dijadikan ahli syurga.

Selain itu, akhlak juga merupakan ciri-ciri kelebihan di antara manusia karena akhlak merupakan lambang kesempurnaan iman, ketinggian taqwa dan kealiman seseorang manusia yang berakal. Dalam hal ini Rasulullah saw bersabda yang bermaksud : “Orang yang sempurna imannya ialah mereka yang paling baik akhlaknya.”

Kekalnya suatu ummah juga karena kokohnya akhlak dan begitulah juga runtuhnya suatu ummah itukarena lemahnya akhlaknya. Hakikat kenyataan di atas dijelaskan dalam kisah-kisah sejarah dan tamadun manusia melalui al-Quran seperti kisah kaum Lut, Samud, kaum nabi Ibrahim, Bani Israel dan lain-lain. Ummah yang berakhlak tinggi dan sentiasa berada di bawah keridhoan dan perlindungan Allah ialah ummah yang seperti pada zaman Rasulullah saw.

Tidak adanya  akhlak yang baik pada diri individu atau masyarakat akan menyebabkan manusia krisis akan nilai diri, keruntuhan rumah tangga, yang tentunya hal seperti ini dapat membawa kehancuran dari suatu negara. Presiden Perancis ketika memerintah Perancis dulu pernah berkata : “Kekalahan Perancis di tangan tantara Jerman disebabkan karena tentaranya runtuh moral dan akhlak”Pencerminan diri seseorang  juga sering digambarkan melalui tingkah laku atau akhlak yang ditunjukkan.

 

Page 2: Pentingnya Akhlak Dalam Kehidupan.docx

Malahan,akhlak merupakan perhiasan diri bagi seseorang karena orang yang berakhlak jika dibandingkan dengan orang yang tidak berakhlak tentu sangat jauh perbedaannya.Akhlak tidak dapat dibeli atau dinilai dengan suatu mata uang apapun,akhlak       merupakan wujud di dalam diri seseorang yang merupakan hasil didikan dari kedua orang tua serta pengaruh dari masyarakat sekeliling mereka. Jika sejak kecil kita kenalkan,didik serta diarahkan pada akhlak yang mulia, maka secara tidak langsung akan mempengaruhi tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari hingga seterusnya.

Proses pembentukan sebuah masyarakat adalah sama seperti membina sebuah bangunan. Kalau dalam pembinaan bangunan, asasnya disiapkan terlebih dahulu, begitu juga dengan membentuk masyarakat mesti di mulai dengan pembinaan asasnya terlebih dahulu. Jika kukuh asas yang dibina maka tegaklah masyarakat itu. Jika lemah maka robohlah apa-apa yang telah dibina diatasnya.

Akhlak tentu amat penting karena merupakan asas yang dilakukan oleh Rasulullah saw ketika memulai pembentukan masyarakat Islam. Sheikh Mohamad Abu Zahrah dalam kitabnya Tanzim al-Islam Li al-Mujtama’ menyatakan bahawa budi pekerti atau moral yang mulia adalah satu-satunya asas yang paling kuat untuk melahirkan manusia yang berhati bersih, ikhlas dalam hidup, amanah dalam tugas, cinta kepada kebaikan dan benci kepada kejahatan.

sungguh akhlak itu sangat penting artinya dalam kehidupan bermasyarakat.dapat dibayangkan sperti apa jadinya bila suatu masyarakat tidak di bangun dengan asas akhlak yang mulia?sungguh akan terjadi suatu kehancuran pada masyarakat itu.

Menuju Akhlak yang Mulia

(Oleh: Amien. M. Ryzal / Buletin Al-Ilmu)

 

Belakangan ini kita sering mendengar berita-berita tentang banyaknya akhlak-akhlak para pemuda yang rusak. Di lingkungan pelajar dan mahasiswa misalnya, sering kita dengar tawuran antar pelajar, siswa-siswi yang tidak berakhlak, dan pergaulan bebas. Oleh karena itu siapapun yang mendambakan keselamatan dan keberuntungan dalam hidupnya, tidak ada jalan lain baginya kecuali dengan tazkiyatun nufus (penyucian jiwa). Menyucikan diri dari kefasikan, keburukan amalnya dan akhlak yang buruk.

Page 3: Pentingnya Akhlak Dalam Kehidupan.docx

 

Bagaimanakah cara dan metode menyucikan diri yang benar? Adakah metode-metode yang khusus yang lazim dilakukan oleh orang yang akan memperbaiki akhlaknya? Apakah pengalaman pribadi, perasaan seseorang dan bisikan hati bisa dijadikan landasan amal dalam hal ini?

Sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam. Dan seburuk-buruk perkara adalah yang diada-adakan oleh manusia tanpa petujuk dari Rasul mereka. Tidak terkecuali dalam masalah perbaikan akhlak, hendaknya kita kembalikan kepada petunjuk Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam, sebagai satu-satunya manusia yang ahli di bidang tersebut.

Ketahuilah wahai saudaraku seiman, sesungguhnya memperbaiki akhlak dengan tujuan membentuk akhlak yang mulia merupakan faktor utama bagi kekuatan dan keagungan umat. Sesungguhnya nilai suatu umat itu terdapat pada akhlaknya. Jika akhlak itu hilang maka hilang pula nilai umat tersebut. Karena itulah perbaikan akhlak memiliki peranan yang sangat penting, karena dia sangat berpengaruh bagi baik atau buruknya suatu umat.

Di samping itu perbaikan akhlak menjadi landasan tegaknya perintah-perintah Allâh Ta'ala di dalam jiwa manusia. Jika jiwa manusia dibiasakan dengan akhlak mulia dan lurus, niscaya jiwa tersebut akan senang dan bangga dalam mengagungkan syiar-syiar Allâh Ta'ala dan berjalan diatas manhaj-Nya.

Tidak ada ucapan yang lebih benar dari firman Allâh Ta'ala. Dia berfirman:

“Demikianlah (perintah Allah), dan barang siapa yang mengagungkan syiar-syiar Allah

maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.”(QS. Al-Hajj/22: 32)

Akhlak yang mulia merupakan inti ajaran syariat yang toleran dan kumpulan ajaran agama yang menjadi tujuan diutusnya Nabi Muhammad Shallallâhu 'Alaihi Wasallam. Karena itu jiwa ini harus dikondisikan dengan akhlak tersebut sehingga mendapatkan kebahagiaan dan patuh terhadap perintah Allâh Ta'ala.

Sesungguhnya tazkiyatun nufus (penyucian jiwa) dan membersihkannya dari setiap kotoran, juga meningkatkan pada akhlak yang mulia. Karena tazkiyatun nufus merupakan landasan dalam memulai sebuah kehidupan yang islami sesuai dengan manhaj para nabi.

Oleh karena itu Allâh Ta'ala telah menentukan media untuk membersihkan jiwa. Dan Rasulullah telah menjelaskan media tersebut agar dapat sampai ke tujuannya. Tazkiyatun nufus sama sekali

Page 4: Pentingnya Akhlak Dalam Kehidupan.docx

tidak memiliki cara yang khusus selain ajaran Islam itu sendiri. Hal itu dapat diterangkan lebih jelas lagi dengan 3 kaidah mulia, yaitu:

Kaidah pertama :Meneliti seluruh syariat agama secara menyeluruh.

Ketika kita meneliti syariat agama secara menyeluruh lalu menghubungkan dengan tazkiyatun nufus, maka kita akan menemukan bahwasanya Islam merupakan kumpulan aqidah dan hukum yang tujuan akhirnya adalah ketakwaan dan akhlak yang mulia.

Kaidah kedua : Mengetahui sifat-sifat muttaqin (orang-orang bertakwa) yang sempurna dan mukminin (orang-orang beriman) yang ikhlas.

Sifat sempurna bagi seorang muttaqin yang ahli dalam ibadah adalah keimanan yang mempunyai daya positif dan dinamis, persatuan yang tegak berdiri di atas dasar ketakwaan dan ibadah kepada Allâh Ta'ala, sehingga dapat mencetak satu umat yang berakhlak mulia. Jiwa yang mukmin mempunyai sifat yang ridha terhadap Islam sebagai agama dan manhaj kehidupan.

Kaidah ketiga: Mengetahui siapakah wali (kekasih Allah) itu?

Wali-wali Allah adalah orang-orang mukmin yang bertakwa. Makna dari takwa adalah melaksanakan semua perintah Allâh Ta'ala dan menjauhi larangan-Nya. Dengan takwa seseorang dapat mencapai akhlak yang mulia. Dengan mengetahui orang-orang mukmin yang menjadi wali Allâh, kita bisamenjadikan orang-orang mukmin tersebut sebagai panutan dalam berakhlak.

Sesungguhnya antara akhlak dengan aqidah terdapat hubungan yang sangat kuat sekali. Karena akhlak yang baik itu sebagai bukti dari keimanan, dan akhlak yang buruk sebagai bukti atas lemahnya iman, semakin sempurna akhlak seorang muslim berarti semakin kuat imannya. Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bersabda:

“Kaum mukminin yang paling sempurna imannya adalah yang bagus akhlaknya dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istri-istrinya.”

(HR.Tirmidzi)

Page 5: Pentingnya Akhlak Dalam Kehidupan.docx

Sungguh akhlak yang mulia itu meninggikan derajat seseorang di sisi Allâh Ta'ala, sebagaimana sabda Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam :

“Sesungguhnya seseorang mukmin itu akan mendapatkan derajat orang berpuasa dan orang yang menegakkan shalat malam dikarenakan kebaikan akhlaknya.”

(HR. Abu Dawud)

Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam adalah orang yang paling baik akhlaknya. Allâh Ta'ala berfirman:

“Dan sesungguhnya engkau (Rasûlullâh) berbudi pekerti yang agung.”(QS. Al-Qolam: 4)

Begitu pula para sahabat, mereka adalah orang-orang yang paling baik akhlaknya setelah Rasûlullâh. Dan di antara akhlak Shalafus Shalih yaitu:

1. Ikhlas dalam berilmu serta takut dari riya’. 2. Jujur dalam segala hal. 3. Sungguh-sungguh dalam menjalankan amanah. 4. Menjunjung tinggi hak-hak Allâh dan Rasul-Nya. 5. Lembut hatinya. 6. Banyak berdzikir kepada Allâh Ta'ala. 7. Tawadhu’ (rendah hati). 8. Banyak bertaubat. 9. Pemalu. 10. Senantiasa menjaga lisan mereka, tidak suka menggunjing. 11. Banyak memaafkan dan sabar. 12. Banyak bersedekah.

 

Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap akhlak seseorang:

1. Lingkungan (masyarakat)

Karena lingkungan termasuk konsekwensi pada akhlak sesorang, jika Allah l mengadzab suatu kaum, maka bisa saja orang yang soleh sekalipun apabila Allah berkehendak, maka ia juga takkan luput dari adzab tersebut. Oleh karena itu, perhatikan dan mawas lingkunganlah selalu agar tidak terjadi apa yang ditakutkan dari buruknya akhlak

Page 6: Pentingnya Akhlak Dalam Kehidupan.docx

seseorang.

2. Sifat sombong

Sebagaimana sabda Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam :

“Kesombongan adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.”

Mengapa sifat ini berpengaruh pada buruknya akhlak?

Ya, karena jika seseorang telah menolak kebenaran, berarti ia telah membuang akhlak baiknya dan menampakkan keburukan akhlaknya. Dan melecehkan atau meremehkan orang yang menyampaikan kebenaran merupakan akhlak yang sangat buruk sekali, dan tak ada yang memungkiri hal ini.

3. Ilmu yang benar

Inilah faktor yang paling berpengaruh dalam baiknya akhlak seseorang. Jika seseorang telah membekali dirinya dengan ilmu yang benar, maka konsekwensinya adalah mengamalkan ilmu tersebut. Semakin berilmu seseorang, semakin tawadhu’ pula sifatnya. Dan ini mendorongnya untuk selalu mengintropeksi akhlaknya dengan ilmu-ilmu yang telah ia dapatkan.

Karena konsekwensi dari ilmu adalah amal, maka demikian pula sebaliknya, jika seseorang tidak membekali dirinya dengan ilmu, maka ia akan buta terhadap akhlak yang baik, ia tidak dapat membedakan antara yang buruk dengan yang baik. Sebagaimana orang dungu yang tidak mengetahui antara siang dan malam. Inilah yang akan menjerumuskannya ke dalam jurang keburukan akhlak. Wal’iyadzu billah.

 

 

Ya Allah, Jadikanlah kami hamba-hamba-Mu yang selalu berada di atas petunjuk-Mu,

Page 7: Pentingnya Akhlak Dalam Kehidupan.docx

Arahkanlah kami kepada akhlak yang mulia, Serta tetapkanlah hati kami di atas jalan-Mu.

 

 

Referensi: - Al-Qur’an dan terjemahan. - Prinsip dasar Islam, Ust. Yazid Abdul Qodir Jawaz.