penyakit erwinia papayae pada tanaman pepaya

27
PENYAKIT PADA TANAMAN PEPAYA (Carica papaya L.) YANG DISEBABKAN OLEH PENYAKIT BUSUK BAKTERI (Erwinia papayae) PAPER OLEH : NUGRAHA DWI PRATAMA 150301157 AGROEKOTEKNOLOGI III B

Upload: nugrahaprtm

Post on 09-Jul-2016

265 views

Category:

Documents


26 download

DESCRIPTION

Penyakit busuk bakteri yang menyerang pepaya

TRANSCRIPT

Page 1: Penyakit erwinia papayae pada tanaman pepaya

PENYAKIT PADA TANAMAN PEPAYA (Carica papaya L.) YANG DISEBABKAN OLEH PENYAKIT BUSUK BAKTERI (Erwinia papayae)

PAPER

OLEH :

NUGRAHA DWI PRATAMA150301157

AGROEKOTEKNOLOGI III B

LABORATORIUM DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN SUB PENYAKIT

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

F A K U L T A S P E R T A N I A N

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2016

Page 2: Penyakit erwinia papayae pada tanaman pepaya

PENYAKIT PADA TANAMAN PEPAYA (Carica papaya L.) YANG DISEBABKAN OLEH PENYAKIT BUSUK BAKTERI (Erwinia papayae)

PAPER

OLEH :

NUGRAHA DWI PRATAMA150301157

AGROEKOTEKNOLOGI III B

Paper sebagai Salah Satu Syarat untuk dapat Memenuhi Komponen Penilaian diLaboratorium Dasar Perlindungan Tanaman Sub-Penyakit Program Studi

Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Diketahui Oleh, Diperiksa Oleh, Asisten Koordinator Asisten Korektor

(Arif Tri Wahyudi) (Junianto S Batubara) NIM. 120301148 NIM. 140301061

LABORATORIUM DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN SUB-PENYAKIT

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

F A K U L T A S P E R T A N I A N

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2016

Page 3: Penyakit erwinia papayae pada tanaman pepaya

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis mengucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena atas berkat dan rahmat –Nya penulis dapat menyelesaikan paper ini tepat

pada waktunya.

Adapun judul dari paper ini adalah “Penyakit Pada Tanaman Pepaya

(Carica papaya L.) Yang Disebabkan Oleh Penyakit Busuk Bakteri (Erwinia

papayae)” yang merupakan salah satu syarat untuk dapat memenuhi komponen

penilaian di Laboratorium Dasar Perlindungan Tanaman Sub-Penyakit Program

Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen

pengajar mata kuliah Dasar Perlindungan Tanaman, yaitu

Ir. Mukhtar Iskandar Pinem, M.Agr. serta kepada para asisten Laboratorium Dasar

Perlindungan Tanaman Sub-Penyakit yang telah banyak membantu dalam

pembuatan paper ini.

Penulis menyadari bahwa paper ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga paper ini

bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Mei 2016

Penulis

Page 4: Penyakit erwinia papayae pada tanaman pepaya

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

PENDAHULUANLatar BelakangTujuan PenulisanKegunaan Penulisan

TINJAUAN PUSTAKABotani TumbuhanSyarat Tumbuh

IklimTanah

PENYAKIT PADA TANAMAN PEPAYA (Carica papaya L.) YANG DISEBABKAN OLEH PENYAKIT BUSUK BAKTERI (Erwinia papayae)

Karakteristik Penyakit Busuk Bakteri (Erwinia papayae)Gejala PenyakitPenyebab PenyakitDaur PenyakitPengendalian Penyakit

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 5: Penyakit erwinia papayae pada tanaman pepaya

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika

tropis. Pusat penyebaran diduga berada di daerah sekitar Meksiko bagian selatan

dan Nikaragua. Di Indonesia, tanaman pepaya umumnya tumbuh menyebar dari

dataran rendah sampai dataran tinggi, yaitu sampai 1.000m di atas permukaan laut

(indriyani dkk., 2008).

Pada umumnya budidaya tanaman pepaya di Indonesia bersifat skala kecil

atau lebih kepada tanaman pekarangan. Banyaknya kegunaan dan mudahnya

budidaya tanaman ini adalah penyebab banyaknya tanaman pepaya ditanaman di

hampir setiap pekarangan penduduk. Tanaman papaya memiliki banyak sekali

keunggulan. Buah pepaya diketahui diketahui memiliki nilai gizi yang cukup

tinggi karena banyak mengandung pro-vitamin A, vitamin C dan mineral Kalsium

(indriyani dkk., 2008).

Selain sebagai buah meja dan sayur, buah pepaya dapat juga diolah lebih

lanjut sehingga dapat menambah nilai ekonomisnya. Akar danbagian tanaman

lainnya juaga dapat diolah sebagai obat tradisional (indriyani dkk., 2008).

Salah satu permasalahan yang terdapat pada usaha budidaya tanaman ini

adalah serangan hama dan penyakit. Hama dan penyakit tanaman pepaya ini dapat

mengakibatkan turunnya hasil panen atau bahkan kematian pada tanaman.

Mengingat skala usaha budidaya tanaman ini masih dalam kecil dan sederhana,

serangan hama dan penyakit tidak cepat dikendalikan. Hal ini akan memperparah

Page 6: Penyakit erwinia papayae pada tanaman pepaya

penyebaran serangan hama dan penyakit.()

Erwinia papayae termasuk dalam ordo Enterobacteriales dan family

Enterobacteriacea. Bakteri ini tergolong dalam bakteri gram negatif yang

berbentuk batang (rod). Penyakit yang diakibatkan oleh bakteri ini biasanya

disebut penyakit busuk pucuk, kanker batang dan penyakit rebah (Vawdrey,

2011).

Penyakit yang disebabkan bakteri ini pertama kali dilaporkan ditemukan di

pulau Jawa, indonesia yang kemudian disebut Bacilus papaye oleh Von Rant

tahun 1931 (Gardan dkk., 2004) dan hingga saat ini telah menyebar ke seluruh

pusat budidya tanaman pepaya di dunia (Webb, 1985 dalam Vawdrey, 2011).

Penyebaran Erwinia papayae meliputi: Asia tenggara (Indonesia,

Malaysia, Philipina) Kepulauan Pasifik (Kepulauan Marian, Tonga, Fiji) serta

Kepualauan Karibia dan Amerika (Anguilla, Antigua, Barbuda, Barbados,

Dominica, Grenada, Guadeloupe, Grenadines, Martinique, Montserrat, Sainte

Croix, Saint Kitts and Nevis, Saint Lucia, Saint Vincent, Trinidad and Tobago, the

US Virgin Islands and Venezuela).

Metode penyebaran utama Erwinia papayae adalah melalui percikan air

hujan. Bakteri ini dapat menyerang tanaman sehat melalui lubang alami atau luka

pada tanaman (Obero 1980 dalam Vawdrey, 2011). Penyakit ini juga dilaporkan

dapat menular melalui biji (seed borne). Erwinia papayae tidak dapat bertahan

lama pada akar tanaman sakit yang membusuk dalam tanah, namun apabila

terdapat inang alternativ seperti kacang tunggak, belewah dan tomat bakteri ini

dapat hidup lebih lama (Webb, 1985).

Page 7: Penyakit erwinia papayae pada tanaman pepaya

Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk mengetahui dan mengenal

penyakit pada tanaman papaya (Carica papaya L.) yang disebabkan oleh penyakit

busuk bakteri (Erwinia papayae)

Kegunaan Penulisan

Kegunaan dari penulisan paper ini adalah sebagai salah satu syarat untuk

dapat memenuhi komponen penilaian di Laboratorium Dasar Perlindungan

Tanaman Sub – Penyakit Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara, Medan dan sebagai bahan informasi bagi pihak yang

membutuhkan.

Page 8: Penyakit erwinia papayae pada tanaman pepaya

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tumbuhan

Tanaman pepaya (Carica papaya L.) termasuk ke dalam family Caricaceae

dan merupakan tanaman herba. Sampai saat ini, Caricaceae itu diperkirakan terdiri

dari 31 spesies dalam tiga negara dari Amerika tropis (carica, jacaratia dan jarilla)

dan satu genus dari Afrika yaitu Cylicomporpha (Australian Government, 2008).

Pepaya berkembang dengan akar tunggang yang cukup kuat setelah tanam.

Dalam kondisi yang baik, akar dapat menembus tanah hingga kedalaman 2 m.

Sebagian besar dari akar yang bertanggung jawab untuk penyerapan nutrisi

terdapat dalam lapisan 500 mm atas tanah dengan konsentrasi yang terbesar yaitu

terdapat di atas 250 mm. (Department of Agriculture, Forestry and Fisheries,

2009).

Batang tanaman pepaya berlubang antara node, kecuali pada tanaman

muda. Batangnya terdiri dari jaringan parenkim. Letak daun diatur dalam spiral

2/5. Batang tanaman pepaya adalah berongga dan biasanya tidak bercabang, dan

tingginya mencapai 10 meter. Daunnya merupakan daun tunggal yang berukuran

besar dan bercangap dengan tangkai daun yang panjang dan berongga (Barus dan

Sykuri, 2008).

Ada 3 jenis dasar pohon yaitu tanaman jantan, betina, dan hermafrodit

(biseksual). Buah biasanya hanya diproduksi dari tanaman betina dan biseksual

Tanaman jantan memiliki ukuran yang kecil, berbentuk bulat panjang, bunga

kuning yang hanya memiliki 10 kepala sari. Tanaman betina memiliki ukuran

besar dengan bunga berwarna keputihan yang memiliki sebuah ovarium.

Page 9: Penyakit erwinia papayae pada tanaman pepaya

Tanaman biseksual (hermafrodit) memiliki bunga sempurna terdapat dalam daun

axils di sepanjang batang (Crane, 2005)

Untuk menghasilkan buah, bunga betina sangat tergantung pada bunga

jantan atau bunga sempurna. Buah pepaya memiliki getah dan akan menghilang

saat akan mendekati tua (matang). Umumya buah yang berasal dari bunga

sempurna berbentuk panjang dengan daging buah yang tebal, sedangkan buah dari

bunga betina berbentuk bulat sampai oval disertai daging yang tipis

(Barus dan Sykuri, 2008).

Buah mengandung biji dalam jumlah banyak yang berada dalam rongga

buah (Barus dan Syukri, 2008). Biji pepaya berwarna hitam (fertil) dan berwarna

putih (abortus). Benih yang digunakan untuk sumber benih jangan berasal dari

buah yang terlalu mudah atau terlalu masak karena akan menghasilkan daya

berkecambah benih yang rendah (Lumbangaol, 2008).

Syarat Tumbuh

Iklim

Setiap faktor iklim seperti sejuk atau dingin, kekurangan air (kekeringan),

dan angin, akan menekan pertumbuhan dan produksi pepaya. Tanaman pepaya

tumbuh dan berbuah di daerah dengan suhu hangat hingga panas (21-32°C).

Pertumbuhan akar yang terbaik adalah jika suhu tanah tetap berada di atas 15,5°C

dan menurun di bawah suhu tersebut. Tanaman pepaya tidak toleran terhadap

suhu beku dan rusak di bawah -0,6 ° C. Sebaliknya, suhu tinggi di atas 32°C dapat

menyebabkan bunga gugur, dan suhu rendah di bawah 15°C dapat menghambat

pembungaan atau menyebabkan cacat buah. Curah hujan yang terdistribusi

dengan baik diperlukan untuk pertumbuhan tanaman dan produksi buah. Setiap

Page 10: Penyakit erwinia papayae pada tanaman pepaya

kondisi cuaca yang tidak menguntungkan dapat menyebabkan penurunan

pertumbuhan dan produksi buah (Crane, 2005).

Tanaman pepaya memiliki adaptasi terhadap lingkungan sehingga pepaya

dapat tumbuh mulai 0-1.000 m dpl bahkan sampai ketinggian 1.500 m dpl, namun

idealnya ketinggian tanah tidak kurang atau lebih antara 600-700 m dpl, umumnya

pepaya yang dihasilkan diatas 700 m dpl buahnya kurang baik demikian rupa

yang ditanam di bawah 600 m dpl. (Agroprima, 2013).

Tanaman pepaya yang ditanam di daerah pegunungan akan menghasilkan

buah dengan kulit agak kusam dan rasa kurang manis (Barus dan Syukri, 2008).

Tanaman pepaya sangat peka terhadap iklim kritis terutama terhadap suhu

dan kelembaban. Tanaman pepaya memerlukan pencahayaan penuh 100%, artinya

harus langsung terkena sinar matahari/ tempat terbuka (Agroprima, 2013).

Curah hujan yang sesuai untuk pertanaman pepaya berkisar antara

1500-2000 mm pertahun. Pada daerah-daerah dengan musim kering lebih dari 2

bulan maka diperlukan pengairan agar kontinuitas berbunga (berbuah) terjadi

sepanjang tahun (Barus dan Syukri, 2008).

Tanah

Lahan yang lembab merupakan tipe tanah yang cocok untuk pertanaman

pepaya, tetapi tanah tersebut tidak boleh tergenang atau becek karena akar-akar

akan membusuk. Pepaya pada lahan yang menggenang selama 2-3 hari saja akan

menyebabkan kematian total tanaman (Barus dan Syukri, 2008).

Tekstur tanah yang ideal untuk budidaya pepaya secara irigasi adalah

lempung berpasir atau lempung (yaitu dengan kandungan liat dari 15 sampai

30%), namun tanah dengan kandungan liat hingga 50% juga cocok. Tanah yang

Page 11: Penyakit erwinia papayae pada tanaman pepaya

ideal memiliki struktur cukup longgar dan rapuh. Struktur tanah kompak atau

sangat longgar akan berdampak buruk terhadap resapan air dan penetrasi akar.

Tanah ini biasanya dikaitkan dengan kandungan liat yang sangat tinggi di bawah

tanah (> 50%) (Departement of Agriculture, Forestry and Fisheries, 2009).

Pepaya tumbuh baik di tanah dengan pH (air) 6 sampai 6,5. Jika nilai

tukar aluminium (Al) tidak lebih dari 30 ppm, tanah dengan pH (air) dari 5,5 atau

lebih tinggi dapat digunakan. Pada pH rendah dari 5,5 atau lebih tinggi nilai dari

7,2, tanaman mungkin menderita kekurangan fosfat atau kekurangan kalium

(Departement of Agriculture, Forestry and Fisheries, 2009).

Page 12: Penyakit erwinia papayae pada tanaman pepaya

PENYAKIT PADA TANAMAN PEPAYA (Carica papaya L.) YANG DISEBABKAN OLEH PENYAKIT BUSUK BAKTERI (Erwinia papayae)

Karakteristik Penyakit Busuk Bakteri (Erwinia papayae)

Busuk bakteri merupakan salah satu penyakit berbahaya yang sering

menyerang tanaman. Penyakit busuk bakteri seringkali mengakibatkan kegagalan

panen secara total karena serangan yang cepat meluas dan menghabiskan tanaman

dalam waktu yang singkat. Penyakit ini dapat ditemui pada hamper semua

tanaman, baik tanaman pangan, holtikultura, tanaman perkebunan maupun

tanaman hias. Salah satu jenis tanaman yang sering terserang penyakit busuk

bakteri adalah papaya. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Erwinia papayae ini

jika tidak segera ditanggulangi penyebarannya sangat cepat. Dalam waktu

beberapa hari saja, penyakit ini bias menghabiskan puluhan hektar tanaman

papaya. Tanah yang lembab, suhu rendah dan curah hujan yang tinggi adalah

kondisi yang paling baik bagi perkembangbiakan dan penyebaran penyakit busuk

bakteri.

Erwinia papayae termasuk dalam ordo Enterobacteriales dan Famili

Enterobacteriaceae. Bakteri ini tergolong dalam bakteri gram negative yang

berbentuk batang (rod). Penyakit yang diakibatkan oleh bakteri ini biasanya

disebut penyakit busuk pucuk, kanker batang dan penyakit rebah. Penyakit yang

disebabkan bakteri ini pertama kali dilaporkan ditemukan di Pulau Jawa,

Indonesia yang kemudian disebut Bacilus Papayae oleh Von Rant tahun 1931 dan

hingga saat ini telah menyebar ke seluruh pusat budidaya tanaman papaya di

dunia. Bakteri ini berbentuk basil, panjang 1,0-1,5mm, berantai, tidak berspora,

gram negative, dan aerob.

Page 13: Penyakit erwinia papayae pada tanaman pepaya

Gejala Penyakit

Penyakit pada daun papaya ini pertama kali dilaporkan terjadi di Jawa

Timur. Penyakit ini menimbulkan kerugian yang besar terutama pada musim

penghujan. Gejala yang ditimbulkan adalah pada tanaman muda daun menguning

dan membusuk. Umumnya setelah beberapa lama tanaman akan mati pada

tanaman atas, lama-kelamaan diikuti matinya seluruh tanaman. Tangkai daun dan

batang yang masih hijau terdapat bercak kebasah-basahan. Pada tanaman muda

daun menguning dan membusuk. Setelah beberapa lama bagian tunas-tunas muda

mengalami kematian. Pada helaian daun yang besar terdapat bercak-bercak kering

yang bentuknya tidak teratur, selanjutnya meluas sepanjang tulang-tulang daun.

Jika penyakit telah menyerang batang, batang akan membusuk, semua daunnya

akan gugur dan pada akhirnya diikuti oleh matinya seluruh tanaman.

Gejala yang ditimbulkan oleh bakteri busuk pada papaya antara lain,

bagian pinggir daun mengalami nekrosis dan menguning kemudian diikuti dengan

bercak basah disekitar tangkai daun, serangan pada buah ditandai adanya bercak

gelap di kulit buah dan bercak basah di daging buah, selanjutnya nekrosis dan

bercak ini menyebar ke daerah batang dan jaringan bagian dalam tanaman,

serangan lanjutan yang terjadi adalah luka basah yang terdapat di tangkai daun

yang menyebabkan kematian pucuk-pucuk tanaman, dan kemudian lama

kelamaan seluruh tanaman mati.

Penyebab Penyakit

Penyakit yang disebabkan bakteri ini pertama kali dilaporkan ditemukan di

pulau Jawa, indonesia yang kemudian disebut Bacilus papaye oleh Von

Rant tahun 1931 (Gardan dkk., 2004) dan hingga saat ini telah menyebar ke

Page 14: Penyakit erwinia papayae pada tanaman pepaya

seluruh pusat budidya tanaman pepaya di dunia (Webb, 1985 dalam Vawdrey,

2011)

Metode penyebaran utama Erwinia papayae adalah melalui percikan air

hujan. Bakteri ini dapat menyerang tanaman sehat melalui lubang alami atau luka

pada tanaman. Penyakit ini juga dilaporkan dapat menular melalui biji (seed

borne). Erwinia papayae tidak dapat bertahan lama pada akar tanaman sakit yang

membusuk dalam tanah, namun apabila terdapat inang alternative seperti kacang

tunggak, belewah dan tomat bakteri ini dapat hidup lebih lama. Pepaya yang

terserang bakteri ini menunjukkan gejala berupa tangkai daun dan batang yang

masih hijau terdapat bercak kebasah – basahan.

Secara garis besar penyebab penyakit busuk bakteri pada tanaman papaya

ini disebabkan oleh bakteri Erwinia papayae. Sebelumnya pernah disebut sebagai

Bacillus papayae. Bakteri ini berbentuk basil, panjang 1,0-1,5m, berantai, tidak

berspora, gram negatif, dan aerob. Dan biasanya penularannya terjadi melalui

serangga.

Daur Penyakit

E. papayae dapat ditularkan oleh serangga. Cara pemencaran lainnya

belum pasti. Infeksi dapat terjadi pada sisi atas maupun sisi bawah daun.

Percobaan penularan ke tanaman lain tidak memberikan hasil. Penyakit ini

berkembang baik pada musim penghujan.

Metode penyebaran utama Erwinia papayae adalah melalui percikan air

hujan. Bakteri ini dapat menyerang tanaman sehat melalui lubang alami atau luka

pada tanaman. Penyakit ini juga dilaporkan dapat menular melalui biji (seed

borne). Erwinia papayae tidak dapat bertahan lama pada akar tanaman sakit yang

Page 15: Penyakit erwinia papayae pada tanaman pepaya

membusuk dalam tanah, namun apabila terdapat inang alternative seperti kacang

tunggak, belewah dan tomat bakteri ini dapat hidup lebih lama.

Pengendalian Penyakit

Pengendalian secara mekanis dapat dilakukan dengan cara membongkar

dan membakar tanaman sakit yang terinfeksi bakteri Erwinia papayae untuk

menghilangkan sumber inoculum penyakit sebelum memasuki musim hujan.

Hindari menyentuh tanaman lain yang masih sehat setelah kontak langsung

dengan tanaman yang terinfeksi. Segera bersihkan tangan dan peralatan pertanian

yang kontak langsung dengan tanaman papaya yang sakit.

Pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan penggunaan

pestisida dengan bahan aktif tembaga hidroksida yang biasa digunakan untuk

mengendalikan penyakit ini di Philipina. Aplikasinya dilakukan dengan

penyemprotan keseluruh bagian tanaman dan pengocoran pada pangkal batang.

Pengendalian secara kultur teknis penyakit ini adalah dengan

menggunakan benih yang bebas Erwinia papayae dan penggunaan varietas papaya

yang tahan akan serangan bakteri ini. Untuk mengatasi masalah serangan penyakit

busuk Erwinia papayae pada tanaman papaya dapat ditekankan kepada metode

kultur teknis yaitu pemilihan benih yang bebas dan atau tahan terhadap penyakit

ini. Dengan menerapkan peraturan karantina antar area atau negara yang ketat

untuk tidak memasukkan benih tanaman tidak tersertifikasi serta bantuan akses

benih atau bibit dari pemerintah setempat kepada petani dapat mencegah tumbuh

dan berkembangnya penyakit tanaman papaya.

Page 16: Penyakit erwinia papayae pada tanaman pepaya

Pengendalian secara biologi sampai saat ini belum ditemukan dikarenakan

belum terdapatnya organisme atau zat hidup yang mampu memakan atau

mengatasi bakteri pathogen penyakit busuk bakteri pada papaya ini.

Page 17: Penyakit erwinia papayae pada tanaman pepaya

KESIMPULAN

1. Erwinia papayae termasuk dalam ordo Enterobacteriales dan family

Enterobacteriacea. Bakteri ini tergolong dalam bakteri gram negatif yang

berbentuk batang (rod).

2. Tanaman pepaya (Carica papaya L.) termasuk ke dalam family Caricaceae

dan merupakan tanaman herba. Sampai saat ini, Caricaceae itu

diperkirakan terdiri dari 31 spesies dalam tiga negara dari Amerika tropis

(carica, jacaratia dan jarilla) dan satu genus dari Afrika yaitu

Cylicomporpha.

3. Tanaman pepaya tumbuh dan berbuah di daerah dengan suhu hangat

hingga panas (21-32°C). Pertumbuhan akar yang terbaik adalah jika suhu

tanah tetap berada di atas 15,5°C dan menurun di bawah suhu tersebut dan

curah hujan yang sesuai untuk pertanaman pepaya berkisar antara

1500-2000 mm pertahun.

4. Tekstur tanah yang ideal untuk budidaya pepaya secara irigasi adalah

lempung berpasir atau lempung (yaitu dengan kandungan liat dari 15

sampai 30%), namun tanah dengan kandungan liat hingga 50% juga cocok

dan juga pepaya tumbuh baik di tanah dengan pH (air) 6 sampai 6,5.

5. Gejala yang ditimbulkan oleh bakteri busuk pada papaya antara lain,

bagian pinggir daun mengalami nekrosis dan menguning kemudian diikuti

dengan bercak basah disekitar tangkai daun, serangan pada buah ditandai

adanya bercak gelap di kulit buah dan bercak basah di daging buah,

selanjutnya nekrosis dan bercak ini menyebar ke daerah batang dan

jaringan bagian dalam tanaman, serangan lanjutan yang terjadi adalah luka

Page 18: Penyakit erwinia papayae pada tanaman pepaya

basah yang terdapat di tangkai daun yang menyebabkan kematian pucuk-

pucuk tanaman, dan kemudian lama kelamaan seluruh tanaman mati.

6. Secara garis besar penyebab penyakit busuk bakteri pada tanaman papaya

ini disebabkan oleh bakteri Erwinia papayae dan biasanya penularannya

terjadi melalui serangga.

7. Metode penyebaran utama Erwinia papayae adalah melalui percikan air

hujan. Bakteri ini dapat menyerang tanaman sehat melalui lubang alami

atau luka pada tanaman. Penyakit ini juga dilaporkan dapat menular

melalui biji (seed borne).

8. Pengendalian secara mekanis dapat dilakukan dengan cara membongkar

dan membakar tanaman sakit yang terinfeksi bakteri Erwinia papayae,

pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan penggunaan

pestisida dengan bahan aktif tembaga hidroksida, pengendalian secara

kultur teknis penyakit ini adalah dengan menggunakan benih yang bebas

Erwinia papayae dan penggunaan varietas papaya yang tahan akan

serangan bakteri ini, pengendalian secara biologi sampai saat ini belum

ditemukan dikarenakan belum terdapatnya organisme atau zat hidup yang

mampu memakan atau mengatasi bakteri pathogen penyakit busuk bakteri

pada papaya ini.

Page 19: Penyakit erwinia papayae pada tanaman pepaya

DAFTAR PUSTAKA