penyakit kaki gajah

Upload: triadisaputra

Post on 18-Oct-2015

34 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

info tetntang penyakit kaki gajah

TRANSCRIPT

  • 5/27/2018 Penyakit Kaki Gajah

    1/4

    PENYAKIT KAKI GAJAH

    A. PENDAHULUANPenyakit kaki gajah atau elephantiasis (elephantiasis), dalam istilah medis dikenal dengan

    nama limfatik filariasis, merupakan sebuah penyakit kronik (menahun) yang disebabkan oleh

    nematoda parasit yang dikenal dengan filarial sehingga penyakitnya disebut filariasis. Karena

    menyerang system limfatik, penyakitya dikenal dengan istilah limfatik filariasis. Penyakit ini

    dapat menyebabkan pembengkakan pada bagian tubuh tertentu, terutama tungkai bawah

    (kaki) dan kantung zakar skrotum sehingga secara awam sering disebut dengan penyakit kaki

    gajah.

    Infeksi terjadi biasanya pada usia anaka-anak, tapi manifestasi penyakit yang

    menyakitkan dan perubahan bentuk tubuh baru terlihat setelah sekian waktu. Penyakit ini

    pada tahap akut dapat menyebabkan cacat sementara. Penyakit ini dapat menyebabkan cacat

    seumur hidup.

    Penyakit ini dapat ditemui di banyak wilayah tropis di seluruh dunia, namun sering

    terabaikan. Padahal penyakit ini mengancam hampir 1,4 miliar orang di 73 negara di seluruh

    dunia. Diperkirakan 120 juta penduduk dunia terinfeksi filariasis 40 juta cacat dan lumpuh

    oleh penyakit, dan 90% diantaranya berada di Asia Tenggara dan 30% lainnya berada di

    Afrika dan wilayah tropis lain.

    B. PENYEBABPenyakit ini disebabkan oleh cacing giling (nematode) seperti benang dari superfamili

    filariodidea yang dikenal dengan filaria. Di Indonesia ditemukan tiga jenis filarial yang

    menginfeksi manusia yakni dari spesies Wuchereria bancrofti (penyakitnya Bancroftian

    filariasis), Brugia malayi (penyakitnya Malayan filariasis), dan Brugia timori (penyakitnya

    Timorian filariasis)

    Penyakit ini ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Seperti misalkan nyamuk Culex

    menyebarkan di sekitar daerah perkotaan (urban) dan semi-urban; nyamuk Anopheles di

    daerah pedesaan (rural); dan nyamuk Aedes di daerah pulau-pulau endemik di kawasan

    Pasifik.

  • 5/27/2018 Penyakit Kaki Gajah

    2/4

    C. SIKLUS HIDUP PARASIT DAN PENULARANUntuk mengetahui bagaimana cara penularan penyakit ini, penting untuk mengetahui

    siklus hidup dari parasitnya. Siklus hidup filarial dimulai dari bertemunya cacing jantan dan

    betina dalam tubuh manusia, kemudian setelah keduanya melakukan perkawinan dan

    menghasilkan ribuan larva filarial yang disebut microfilaria yang kemudian akan menuju

    saluran limfatik mausia. Kemudian nyamuk yang menghisap darah yang mengandung

    microfilaria ini juga akan ikut menghisap mikrofilria. Microfilaria akan berkembang dalam

    tubuh nyamuk dari larva L1, microfilaria akan berkembang menjadi L2 dalam abdomen

    nyamuk. Kemudian L2 akan menjadi L3 yang akan masuk ke kelenjar ludah nyamuk.

    Nyamuk dengan larva L3 ini jika menggigit manusia, larva L3 akan masuk ke dalam saluran

    darah manusia dan terjadilah infeksi dari filaria ini.

    D. GEJALAInfeksi filariasis limfatik memiliki kondisi asimtomatik, akut, dan kronis. Sebagian besar

    infeksi tidak menunjukkan gejala (asimptomatik), tidak menunjukkan tanda-tanda eksternal

    infeksi. Infeksi tanpa gejala ini masih menyebabkan kerusakan pada sistem limfatik dan

    ginjal serta mengubah sistem kekebalan tubuh.

    Tahap akut peradangan lokal yang melibatkan kulit, kelenjar getah bening dan pembuluh

    limfatik sering menyertai lymphoedema (pembengkakkan kelenjar limfa) kronis atauelephantiasis. Beberapa tahap ini disebabkan oleh respon kekebalan tubuh terhadap parasit.

    Namun sebagian besar adalah hasil dari infeksi bakteri kulit di mana pertahanan normal

    sebagian telah hilang akibat kerusakan limfatik yang mendasarinya.

    Ketika filariasis limfatik berkembang menjadi kondisi kronis, infeksi itu mengarah ke

    lymphoedema (pembengkakan jaringan) atau elephantiasis (penebalan kulit / jaringan) dari

    tungkai dan hidrokel (akumulasi cairan). Keterlibatan payudara dan organ genital adalah hal

    yang umum.

    Cacat tubuh tersebut menimbulkan stigma sosial, serta kesulitan keuangan dari hilangnya

    pendapatan dan peningkatan biaya pengobatan. Beban-beban sosial ekonomi isolasi dan

    kemiskinan sangat besar.

  • 5/27/2018 Penyakit Kaki Gajah

    3/4

    E. DIAGNOSISSebelumnya perlu diketahui bahwa keberadaan microfilaria dalam darah memiliki

    periodisitas, artinya hanya ada pada saat-saat tertentu. Periodisitas ini dibedakan menjadi 2,

    yakni Periodic occurrence dan Continuous occurrence. Continuous occurrence dibagi lagi

    menjadi 2, yakni Sub-periodicdanNon-periodic

    Periodic occurrence ini berarti microfilaria hanya terdapat pada saat tertentu. Dibedakan

    menjadi 2, yakni Nocturnal (banyak pada malam hari) dan Diurnal (banyak pada pagi hari)

    Sub-periodic artinya microfilaria selalu ada, namun pada saat-saat tertentu jumlahnya

    meningkat. Dibedakan menjadi 2 seperti periodic, yakni Nocturnal (banyak pada malam hari)

    dan Diurnal (banyak pada pagi hari)

    Non-periodic berarti microfilaria ada dengan jumlah microfilaria tetap kapanpun itu.

    Hal ini penting diketahui dalam rangka pengambilan sampel darah untuk penegakkan

    diagnosis. Apabila sampel diambil tidak sesuai dengan perodisitasnya, maka kemungkinan

    hasilnya akan negatif.

    Sulit menemukan cacing dewasa, karena itu tidak lazim melakukan penegakkan diagnosis

    dengan menemukan cacing dewasanya. Penegakkan diagnosis dilakukan dengan menemukan

    microfilaria yang ada dalam darah.

    Sampel yang digunakan adalah darah kapiler (diambil di ujung jari) yang diambil

    beberapa tetes. Darah ini dibuat apusan, diwarnai dengan pewarna khusus yakni pewarnagiemsa kemudian diamati di bawah mikroskop.

    Selain menemukan ada tidaknya microfilaria, pemeriksaan ini juga dapat melihat jenis

    dari microfilaria tersebut dengan memperhatikan beberapa indikasi yang menjadi cirri-ciri

    dari setiap jenis filarial. Indicator tersebut yakni

    1. Ada tidaknya selubung (Sheath)2. Jumlah dan penyebaran body nuclei (banyak/sedikit), serta letak body nuclei

    (menyebar/bergerombol)

    3. Ukuran cephalic space4. Inner body5. Letak dari nerve ring, excretory apparatus, dan anus6. Letak dan ukurangenital cell (G cells)

  • 5/27/2018 Penyakit Kaki Gajah

    4/4

    F. PENGOBATANObat yang dianjurkan untuk pengobatan melalui pemberian obat massal (mass drug

    administration / MDA) adalah dosis tunggal dari dua obat yang diberikan bersamaan -

    albendazole (400 mg) ditambah ivermectin (150-200 mg / kg) untuk daerah yang juga

    endemik onchocerciasis/kebutaan sungai (juga merupakan penyakit akibat microfilaria; jenis

    Oncecerca volvulus) atau diethylcarbamazine citrate (DEC) (6 mg / kg) untuk daerah di

    mana onchocerciasis tidak endemik. Obat-obatan ini membunuh mikrofilaria dari aliran

    darah.

    Pasien dengan cacat kronis seperti elephantiasis, lymphoedema, atau hidrokel disarankan

    untuk menjaga kebersihan yang ketat dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk

    mencegah infeksi sekunder dan memburuknya kondisi penyakit.

    G. PENCEGAHANHal yang harus dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit ini ialah memutus mata

    rantai penyebarnya yakni gigitan nyamuk. Beberapa langkah yang dapat dilakukan

    diantaranya tidur dalam ruangan dengan Air conditioner, tidur menggunakan kelambu,

    menggunakan lotion anti nyamuk, ataupun mengenakan pakaian tertutup.

    Selain itu, perlu juga dilakukan pemberantasan terhadap sarang nyamuk, salah satunya

    dengan langkah yang telah biasa dilakukan, yakni gerakan 3M Plus, yaitu menutup,menguras, dan mengubur, plus mengganti air pada vas bunga, memelihara ikan pemakan

    jentik, serta menaburkan bubuk abate pada tempat air yang sulit dijangkau.