penyakit leukemia

33
Penyakit Leukemia (Kanker Darah) Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow). Sumsum tulang atau bone marrow ini dalam tubuh manusia memproduksi tiga type sel darah diantaranya sel darah putih (berfungsi sebagai daya tahan tubuh melawan infeksi), sel darah merah (berfungsi membawa oxygen kedalam tubuh) dan platelet (bagian kecil sel darah yang membantu proses pembekuan darah). Leukemia umumnya muncul pada diri seseorang sejak dimasa kecilnya, Sumsum tulang tanpa diketahui dengan jelas penyebabnya telah memproduksi sel darah putih yang berkembang tidak normal atau abnormal. Normalnya, sel darah putih me- reproduksi ulang bila tubuh memerlukannya atau ada tempat bagi sel darah itu sendiri. Tubuh manusia akan memberikan tanda/signal secara teratur kapankah sel darah diharapkan be- reproduksi kembali. Pada kasus Leukemia (kanker darah), sel darah putih tidak merespon kepada tanda/signal yang diberikan. Akhirnya produksi yang berlebihan tidak terkontrol (abnormal) akan keluar dari sumsum tulang dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Jumlah sel darah putih yang abnormal ini bila berlebihan dapat mengganggu fungsi normal sel lainnya, Seseorang dengan kondisi seperti ini (Leukemia) akan menunjukkan beberapa gejala seperti; mudah terkena penyakit infeksi, anemia dan perdarahan. Penyakit Leukemia Akut dan Kronis Leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat, mematikan, dan memburuk. Apabila hal ini tidak segera diobati, maka dapat menyebabkan kematian dalam hitungan minggu hingga hari. Sedangkan leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit yang tidak begitu cepat sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih dari 1 tahun. Leukemia diklasifikasikan berdasarkan jenis sel Ketika pada pemeriksaan diketahui bahwa leukemia mempengaruhi limfosit atau sel limfoid, maka disebut leukemia limfositik. Sedangkan leukemia yang mempengaruhi sel mieloid seperti neutrofil, basofil, dan eosinofil, disebut leukemia 1

Upload: rendygopal

Post on 03-Aug-2015

58 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penyakit Leukemia

Penyakit Leukemia (Kanker Darah)

Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow). Sumsum tulang atau bone marrow ini dalam tubuh manusia memproduksi tiga type sel darah diantaranya sel darah putih (berfungsi sebagai daya tahan tubuh melawan infeksi), sel darah merah (berfungsi membawa oxygen kedalam tubuh) dan platelet (bagian kecil sel darah yang membantu proses pembekuan darah).

Leukemia umumnya muncul pada diri seseorang sejak dimasa kecilnya, Sumsum tulang tanpa diketahui dengan jelas penyebabnya telah memproduksi sel darah putih yang berkembang tidak normal atau abnormal. Normalnya, sel darah putih me-reproduksi ulang bila tubuh memerlukannya atau ada tempat bagi sel darah itu sendiri. Tubuh manusia akan memberikan tanda/signal secara teratur kapankah sel darah diharapkan be-reproduksi kembali.

Pada kasus Leukemia (kanker darah), sel darah putih tidak merespon kepada tanda/signal yang diberikan. Akhirnya produksi yang berlebihan tidak terkontrol (abnormal) akan keluar dari sumsum tulang dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Jumlah sel darah putih yang abnormal ini bila berlebihan dapat mengganggu fungsi normal sel lainnya, Seseorang dengan kondisi seperti ini (Leukemia) akan menunjukkan beberapa gejala seperti; mudah terkena penyakit infeksi, anemia dan perdarahan.

Penyakit Leukemia Akut dan KronisLeukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat, mematikan, dan memburuk. Apabila hal ini tidak segera diobati, maka dapat menyebabkan kematian dalam hitungan minggu hingga hari. Sedangkan leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit yang tidak begitu cepat sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih dari 1 tahun.

Leukemia diklasifikasikan berdasarkan jenis selKetika pada pemeriksaan diketahui bahwa leukemia mempengaruhi limfosit atau sel limfoid, maka disebut leukemia limfositik. Sedangkan leukemia yang mempengaruhi sel mieloid seperti neutrofil, basofil, dan eosinofil, disebut leukemia mielositik.

Dari klasifikasi ini, maka Leukemia dibagi menjadi empat type sebutan;1. Leukemia limfositik akut (LLA). Merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau lebih.2. Leukemia mielositik akut (LMA). Ini lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak. Tipe ini dahulunya disebut leukemia nonlimfositik akut.3. Leukemia limfositik kronis (LLK). Hal ini sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak.4. Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-anak, namun sangat sedikit.

Penyebab Penyakit LeukemiaSampai saat ini penyebab penyakit leukemia belum diketahui secara pasti, akan tetapi ada beberapa faktor yang diduga mempengaruhi frekuensi terjadinya leukemia.

1

Page 2: Penyakit Leukemia

1. Radiasi. Hal ini ditunjang dengan beberapa laporan dari beberapa riset yang menangani kasus Leukemia bahwa Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia, Penerita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia, Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan Nagasaki, Jepang.

2. Leukemogenik. Beberapa zat kimia dilaporkan telah diidentifikasi dapat mempengaruhi frekuensi leukemia, misalnya racun lingkungan seperti benzena, bahan kimia industri seperti insektisida, obat-obatan yang digunakan untuk kemoterapi.

3. Herediter. Penderita Down Syndrom memiliki insidensi leukemia akut 20 kali lebih besar dari orang normal.

4. Virus. Beberapa jenis virus dapat menyebabkan leukemia, seperti retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1 pada dewasa.

Tanda dan Gejala Penyakit LeukemiaGejala Leukemia yang ditimbulkan umumnya berbeda diantara penderita, namun demikian secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:1. Anemia. Penderita akan menampakkan cepat lelah, pucat dan bernafas cepat (sel darah merah dibawah normal menyebabkan oxygen dalam tubuh kurang, akibatnya penderita bernafas cepat sebagai kompensasi pemenuhan kekurangan oxygen dalam tubuh).

2. Perdarahan. Ketika Platelet (sel pembeku darah) tidak terproduksi dengan wajar karena didominasi oleh sel darah putih, maka penderita akan mengalami perdarahan dijaringan kulit (banyaknya jentik merah lebar/kecil dijaringan kulit).

3. Terserang Infeksi. Sel darah putih berperan sebagai pelindung daya tahan tubuh, terutama melawan penyakit infeksi. Pada Penderita Leukemia, sel darah putih yang diterbentuk adalah tidak normal (abnormal) sehingga tidak berfungsi semestinya. Akibatnya tubuh si penderita rentan terkena infeksi virus/bakteri, bahkan dengan sendirinya akan menampakkan keluhan adanya demam, keluar cairan putih dari hidung (meler) dan batuk.

4. Nyeri Tulang dan Persendian. Hal ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum tulang (bone marrow) mendesak padat oleh sel darah putih.

5. Nyeri Perut. Nyeri perut juga merupakan salah satu indikasi gejala leukemia, dimana sel leukemia dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan pembesaran pada organ-organ tubuh ini dan timbulah nyeri. Nyeri perut ini dapat berdampak hilangnya nafsu makan penderita leukemia.

6. Pembengkakan Kelenjar Lympa. Penderita kemungkinan besar mengalami pembengkakan pada kelenjar lympa, baik itu yang dibawah lengan, leher, dada dan lainnya. Kelenjar lympa bertugas menyaring darah, sel leukemia dapat terkumpul disini dan menyebabkan pembengkakan.

7. Kesulitan Bernafas (Dyspnea). Penderita mungkin menampakkan gejala kesulitan bernafas dan nyeri dada, apabila terjadi hal ini maka harus segera mendapatkan pertolongan medis.

2

Page 3: Penyakit Leukemia

Diagnosa Penyakit Leukemia (Kanker Darah)Penyakit Leukemia dapat dipastikan dengan beberapa pemeriksaan, diantaranya adalah ; Biopsy, Pemeriksaan darah {complete blood count (CBC)}, CT or CAT scan, magnetic resonance imaging (MRI), X-ray, Ultrasound, Spinal tap/lumbar puncture.

Penanganan dan Pengobatan LeukemiaPenanganan kasus penyakit Leukemia biasanya dimulai dari gejala yang muncul, seperti anemia, perdarahan dan infeksi. Secara garis besar penanganan dan pengobatan Leukemia bisa dilakukan dengan cara single ataupun gabungan dari beberapa metode dibawah ini:

1. Chemotherapy/intrathecal medications2. Therapy Radiasi. Metode ini sangat jarang sekali digunakan3. Transplantasi bone marrow (sumsum tulang)4. Pemberian obat-obatan tablet dan suntik5. Transfusi sel darah merah atau platelet.

Sistem Therapi yang sering digunakan dalam menangani penderita leukemia adalah kombinasi antara Chemotherapy (kemoterapi) dan pemberian obat-obatan yang berfokus pada pemberhentian produksi sel darah putih yang abnormal dalam bone marrow. Selanjutnya adalah penanganan terhadap beberapa gejala dan tanda yang telah ditampakkan oleh tubuh penderita dengan monitor yang komprehensive.

3

Page 4: Penyakit Leukemia

Kanker Darah (Leukemia)

Definisi Leukemia

Leukemia adalah suatu tipe dari kanker. Kanker adalah suatu kelompok dari banyak penyakit-penyakit yang berhubungan. Semua kanker-kanker mulai di sel-sel, yang membentuk darah dan jaringan-jaringan lain. Secara normal, sel-sel tumbuh dan membelah untuk membentuk sel-sel baru ketika tubuh membutuhkan mereka. Ketika sel-sel tumbuh menjadi tua, mereka mati, dan sel-sel baru mengambil tempat mereka.

Adakalanya proses yang teratur ini berjalan salah. Sel-sel baru terbentuk ketika tubuh tidak memerlukan mereka, dan sel-sel tua tidak mati ketika mereka seharusnya mati. Leukemia adalah kanker yang mulai di sel-sel darah.

Sel-Sel Darah Normal

Sel-sel darah terbentuk di sumsum tulang (bone marrow). Sumsum tulang adalah material yang lunak dipusat dari kebanyakan tulang-tulang.

Sel-sel darah yang belum menjadi dewasa (matang) disebut sel-sel induk (stem cells) dan blasts. Kebanyakan sel-sel darah menjadi dewasa didalam sumsum tulang dan kemudian bergerak kedalam pembuluh-pembuluh darah. Darah yang mengalir melalui pembuluh-pembuluh darah dan jantung disebut peripheral blood.

Sumsum tulang membuat tipe-tipe yang berbeda dari sel-sel darah. Setiap tipe mempunyai suatu fungsi yang khusus:

Sel-sel darah putih membantu melawan infeksi. Sel-sel darah merah mengangkut oksigen ke jaringan-jaringan diseluruh tubuh.

Platelet-platelet membantu membentuk bekuan-bekuan (gumpalan-gumpalan) darah yang mengontrol perdarahan.

Sel-Sel Leukemia

Pada orang-orang dengan leukemia, sumsum tulang menghasilkan sel-sel darah putih yang abnormal. Sel-sel yang abnormal adalah sel-sel leukemia. Pertama, sel-sel leukemia berfungsi hampir secara normal. Pada waktunya, mereka mungkin mendesak sel-sel darah putih, sel-sel darah merah, dan platelet-platelet yang normal. Ini membuat darah berat untuk mengerjakan pekerjaannya.

Tipe-Tipe Leukemia

Tipe-tipe leukemia dikelompokan oleh berapa cepatnya penyakit berkembang dan memburuk. Leukemia adalah salah satu dari yang kronis (memburuk secara perlahan) atau yang akut (memburuk secara cepat):

4

Page 5: Penyakit Leukemia

Leukemia Kronis—Pada awal penyakit, sel-sel darah yang abnormal masih dapat mengerjakan pekerjaan mereka, dan orang-orang dengan leukemia kronis mungkin tidak mempunyai gejala-gejala apa saja. Secara perlahan, leukemia kronis memburuk. Ia menyebabkan gejala-gejala ketika jumlah sel-sel leukemia didalam darah meningkat.

Leukemia Akut—Sel-sel darah adalah sangat abnormal. Mereka tidak dapat mengerjakan pekerjaan normal mereka. Jumlah sel-sel abnormal meningkat secara cepat. Leukemia akut memburuk secara cepat.

Tipe-tipe leukemia juga dikelompokan oleh tipe sel darah putih yang terpengaruh. Leukemia dapat timbul pada sel-sel lymphoid atau sel-sel myeloid. Leukemia yang mempengaruhi sel-sel lymphoid disebut lymphocytic leukemia. Leukemia yangmempengaruhi sel-sel myeloid disebut myeloid leukemia atau myelogenous leukemia.

Ada empat tipe-tipe umum dari leukemia:

Chronic lymphocytic leukemia (chronic lymphoblastic leukemia, CLL) bertanggung jawab pada kira-kira 7,000 kasus-kasus baru dari leukemia setiap tahun. Paling sering, orang-orang yang terdiagnosis dengan penyakit adalah diatas umur 55 tahun. Ia hampir tidak pernah mempengaruhi anak-anak.

Chronic myeloid leukemia (chronic myelogenous leukemia, CML) bertanggung jawab pada kira-kira 4,400 kasus-kasus baru dari leukemia setiap tahun. Ia mempengaruhi terutama dewasa-dewasa.

Acute lymphocytic leukemia (acute lymphoblastic leukemia, ALL) bertanggung jawab pada kira-kira 3,800 kasus-kasus baru dari leukemia setiap tahun. Ini adalah tipe leukemia yang paling umum pada anak-anak yang muda. Ia juga mempengaruhi dewasa-dewasa.

Acute myeloid leukemia (acute myelogenous leukemia, AML) bertanggung jawab pada kira-kira 10,600 kasus-kasus baru dari leukemia setiap tahun. Ia terjadi pada keduanya dewasa-dewasa dan anak-anak.

Hairy cell leukemia adalah suatu tipe yang jarang dari leukemia kronis. Artiel ini tidak berurusan dengan hairy cell leukemia atau tipe-tipe yang jarang dari leukemia. Bersama-sama, leukemia-leukemia yang jarang ini bertanggung jawab pada kira-kira 5,200 kasus-kasus baru dari leukemia setiap tahun.

Yang Berisiko Untuk Leukemia

Tidak seorangpun mengetahui penyebab-penyebab yang tepat dari leukemia. Dokter-dokter jarang dapat menjelaskan mengapa seseorang mendapat penyakit ini dan yang lainnya tidak. Bagaimanapun, penelitian telah menunjukan bahwa orang-orang dengan faktor-faktor risiko tertentu lebih mungkin daripada yang lain-lain mengembangkan leukemia. Suatu faktor risiko adalah apa saja yang meningkatkan kesempatan seseorang mengembangkan suatu penyakit.

Studi-studi telah menemukan faktor-faktor risiko berikut untuk leukemia:

Tingkatan-tingkatan radiasi yang sangat tinggi —Orang-orang yang terpapar pada tingkatan-tingkatan radiasi yang sangat tinggi adalah sangat lebih mungkin daripada yang lain-lain untuk mengembangkan leukemia. Tingkat-tingkat radiasi yang sangat tinggi telah disebabkan oleh ledakan-ledakan bom atom (seperti yang di Jepang selama perang dunia

5

Page 6: Penyakit Leukemia

kedua) dan kecelakan-kecelakaan bangunan tenaga nuklir (seperti kecelakaan Chernobyl pada tahun 1986).

Perawatan medis yang menggunakan radiasi dapat menjadi sumber lain dari paparan tingkat tinggi. Radiasi yang digunakan untuk diagnosis, bagaimanapun, memaparkan orang-orang pada tingkat-tingkat radiasi yang jauh lebih rendah dan tidak dihubungkan pada leukemia.

Bekerja dengan bahan-bahan kimia tertentu—Paparan pada tingkat-tingkat yang tinggi dari benzene pada tempat kerja dapat menyebabkan leukemia. Benzene digunakan secara luas di industri kimia. Formaldehyde juga digunakan oleh industri kimia. Pekerja-pekerja yang dipaparkan pada formaldehyde juga mungkin berisiko leukemia lebih besar.

Kemoterapi—Pasien-pasien kanker yang dirawat dengan obat-obat melawan kanker tertentu adakalanya dikemudian hari mengembangkan leukemia. Contohnya, obat-obat yang dikenal sebagai agen-agen alkylating dihubungkan dengan pengembangan leukemia bertahun-tahun kemudian.

Down syndrome dan penyakit-penyakit genetik tertentu lainnya—Beberapa penyakit-penyakit yang disebabkan oleh kromosom-kromosom abnormal mungkin meningkatkan risiko leukemia.

Human T-cell leukemia virus-I (HTLV-I)—Virus ini menyebabkan suatu tipe yang jarang dari chronic lymphocytic leukemia dikenal sebagai human T-cell leukemia. Bagaimanapun, leukemia tidak nampak dapat menular.

Myelodysplastic syndrome—Orang-orang dengan penyakit darah ini berada pada risiko yang meningkat mengembangkan acute myeloid leukemia.

Pada masa lalu, beberapa studi-studi menyarankan paparan pada medan-medan elektromagnet sebagai faktor risiko lain yang mungkin untuk leukemia. Medan-medan elektromagnet adalah suatu tipe dari radiasi bertenaga rendah yang datang dari kabel-kabel listrik dan alat-alat elektris. Bagaimanapun, hasil-hasil dari studi-studi baru-baru ini menunjukan bahwa buktinya adalah lemah untuk medan-medan elektromagnet sebagai suatu faktor risiko.

Kebanyakan orang-orang yang telah mengetahui faktor-faktor risiko tidak mendapat leukemia. Pada sisi lain, banyak yang mendapat penyakit tidak mempunyai satupun dari faktor-faktor risiko ini. Orang-orang yang berpikir mereka mungkin berisiko leukemia harus mendiskusikan kekhwatiran ini dengan dokter mereka. Dokter mungkin menyarankan cara-cara untuk mengurangi risiko dan dapat merencanakan suatu jadwal untuk checkup-checkup yang tepat.

Gejala-Gejala Leukemia

Seperti semua sel-sel darah, sel-sel leukemia berjalan keseluruh tubuh. Tergantung pada jumlah sel-sel abnormal dan dimana sel-sel ini berkumpul, pasien-pasien dengan leukemia mungkin mempunyai sejumlah gejala-gejala.

Gejala-gejala umum dari leukemia:

Demam-demam atau keringat-keringat waktu malam

6

Page 7: Penyakit Leukemia

Infeksi-infeksi yang seringkali

Perasaan lemah atau lelah

Sakit kepala

Perdarahan dan mudah memar (gusi-gusi yang berdarah, tanda-tanda keungu-unguan pada kulit, atau titik-titik merah yang kecil dibawah kulit)

Nyeri pada tulang-tulang atau persendian-persendian

Pembengkakan atau ketidakenakan pada perut (dari suatu pembesaran limpa)

Pembengkakan nodus-nodus getah bening, terutama pada leher atau ketiak

Kehilangan berat badan

Gejala-gejala semacam ini bukanlah tanda-tanda yang pasti dari leukemia. Suatu infeksi atau persoalan lain juga dapat menyebabkan gejala-gejala ini. Siapa saja dengan gejala-gejala ini harus mengunjungi dokter sesegera mungkin. Hanya seorang dokter dapat mendiagnosa dan merawat persoalannya.

Pada tingkat-tingkat awal dari leukemia kronis, sel-sel leukemia berfungsi hampir secara normal. Gejala-gejala mungkin tidak nampak untuk suatu waktu yang lama. Dokter-dokter seringkali menemukan leukemia kronis sewaktu suatu checkup rutin — sebelum ada gejala-gejala apa saja. Ketika gejala-gejala nampak, mereka umumnya adalah ringan pada permulaan dan memburuk secara berangsur-angsur.

Pada leukemia akut, gejala-gejala nampak dan memburuk secara cepat. Orang-orang dengan penyakit ini pergi ke dokter karena mereka merasa sakit. Gejala-gejala lain dari leukemia akut adalah muntah, bingung, kehilangan kontrol otot, dan serangan-serangan (epilepsi). Sel-sel leukemia juga dapat berkumpul pada buah-buah pelir (testikel) dan menyebabkan pembengkakan. Juga, beberapa pasien-pasien mengembangkan luka-luka pada mata-mata atau pada kulit. Leukemia juga dapat mempengaruhi saluran pencernaan, ginjal-ginjal, paru-paru, atau bagian-bagian lain dari tubuh.

Mendiagnosa Leukemia

Jika seseorang mempunyai gejala-gejala yang menyarankan leukemia, dokter mungkin melakukan suatu pemeriksaan fisik dan menanyakan tentang sejarah medis pribadi pasien dan keluarga. Dokter juga mungkin meminta tes-tes laboratorium, terutama tes-tes darah.

Pemeriksaan-pemeriksaan dan tes-tes mungkin termasuk yang berikut:

Pemeriksaan Fisik—Dokter memeriksa pembengkakan nodus-nodus getah bening, limpa, dan hati.

Tes-Tes Darah—Laboratorium memeriksa tingkat sel-sel darah. Leukemia menyebabkan suatu tingkatan sel-sel darah putih yang sangat tinggi. Ia juga menyebabkan tingkatan-tingkatan yang rendah dari platelet-platelet dan hemoglobin, yang ditemukan didalam sel-sel darah merah. Lab juga mungkin memeriksa darah untuk tanda-tanda bahwa leukemia telah mempengaruhi hati dan ginjal-ginjal.

7

Page 8: Penyakit Leukemia

Biopsi—Dokter mengangkat beberapa sumsum tulang dari tulang pinggul atau tulang besar lainnya. Seorang ahli patologi memeriksa contoh dibahwah sebuah mikroskop. Pengangkatan jaringan untuk mencari sel-sel kanker disebut suatu biopsi. Suatu biopsi adalah cara satu-satunya yang pasti untuk mengetahui apakah sel-sel leukemia ada didalam sumsum tulang.

Ada dua cara dokter dapat memperoleh sumsum tulang. Beberapa pasien-pasien akan mempunyai kedua-duanya prosedur:

o Bone marrow aspiration (Penyedotan sumsum tulang): Dokter menggunakan sebuah jarum untuk mengangkat contoh-contoh dari sumsum tulang.

o Bone marrow biopsy (Biopsi Sumsum Tulang): Dokter menggunakan suatu jarum yang sangat tebal untuk mengangkat sepotong kecil dari tulang dan sumsum tulang.

Pembiusan lokal membantu membuat pasien-pasien lebih enak.

Cytogenetics—Lab melihat pada kromosom-kromosom dari sel-sel dari contoh-contoh dari peripheral blood, sumsum tulang, atau nodus-nodus getah bening.

Spinal tap—Dokter mengangkat beberapa dari cairan cerebrospinal (cairan yang mengisi ruang-ruang di dan sekitar otak dan sumsum tulang belakang). Dokter menggunakan suatu jarum panjang yang kecil untuk mengangkat cairan dari kolom tulang belakang (spinal column). Prosedur memakan waktu kira-kira 30 menit dan dilaksanakan dengan pembiusan lokal. Pasien harus terbaring untuk beberapa jam setelahnya untuk mempertahankannya dari mendapat sakit kepala. Lab memeriksa cairan untuk sel-sel leukemia dan tanda-tanda lain dari persoalan-persoalan.

Chest x-ray—X-ray dapat mengungkap tanda-tanda dari penyakit di dada.

Merawat Leukemia

Banyak orang-orang dengan leukemia ingin mengambil suatu bagian yang aktif dalam membuat keputusan-keputusan tentang perawatan medis mereka. Mereka ingin belajar semua yang mereka dapat tentang penyakit mereka dan opsi-opsi (pilihan-pilihan) perawatan mereka. Bagaimanapun, kejutan (shock) dan stres setelah suatu diagnosis kanker dapat membuat susah/berat untuk memikirkan semuanya yang ditanyakan kepada dokter. Seringkali membantu untuk membuat suatu daftar dari pertanyaan-pertanyaan sebelum suatu janji temu. Untuk mebantu mengingat apa yang dikatakan dokter, pasien-pasien mungkin mencatat atau bertanya apakah mereka boleh menggunakan suatu alat perekam (tape recorder). Beberapa juga ingin mempunyai seorang anggota keluarga atau teman dengan mereka ketika mereka berbicara pada dokter — mengambil bagian pada diskusi, untuk mencatat, atau hanya mendengarkan.

Dokter mungkin menunjuk pasien-pasien pada dokter-dokter yang mengkhususkan diri dalam merawat leukemia, atau pasien-pasien mungkin meminta suatu referensi. Spesialis-spesialis yang merawat leukemia termasuk ahli hematologi (hematologists), ahli-ahli medis kanker (medical oncologists), dan ahli-ahli radiasi kanker (radiation oncologists). Ahli-ahli kanker anak-anak (Pediatric oncologists) dan ahli-ahli hematologi (hematologists) merawat leukemia masa kanak-kanak.

Kapan saja memungkinkan, pasien-pasien harus dirawat pada suatu pusat medis yang mempunyai dokter-dokter yang berpengalaman dalam merawat leukemia. Jika ini tidak

8

Page 9: Penyakit Leukemia

memungkinkan, dokter pasien mungkin mendiskusikan rencana perawatan dengan seorang spesialis pada suatu pusat semacam itu.

Mendapatkan Suatu Opini (Pendapat) Kedua

Adakalanya berguna untuk mendapatkan suatu opini kedua tentang diagnosis dan rencana perawatan. Beberapa perusahaan-perusahaan asuransi memerlukan suatu opini kedua; yang lain-lain mungkin mencakup suatu opini kedua jika pasien atau dokter memerlukannya. Ada sejumlah cara-cara untuk menemukan seorang dokter untuk opini kedua:

Dokter pasien mungkin mampu untuk menyarankan seorang dokter yang mengkhususkan diri pada leukemia dewasa atau masa kanak-kanak. Pada pusat-pusat kanker, beberapa spesialis-spesialis seringkali bekerja bersama-sama sebagai suatu regu/team.

Cancer Information Service, dapat memberitahukan pada orang-orang yang menelpon tentang pusat-pusat perawatan yang berdekatan.

Suatu masyarakat lokal atau kedokteran negara bagian, suatu rumah sakit yang berdekatan, atau suatu sekolah kedokteran dapat biasanya menyediakan nama-nama dari spesialis-spesialis.

The American Board of Medical Specialties (ABMS) mempunyai suatu daftar dari dokter-dokter yang telah memenuhi persyaratan-persyaratan pendidikan dan pelatihan tertentu dan telah lulus ujian-ujian khusus. The Official ABMS Directory of Board Certified Medical Specialists membuat daftar nama-nama dokter bersama-sama dengan spesialis mereka dan latar belakang pendidikan mereka. ABMS menawarkan informasi ini di Internet pada http://www.abms.org.

Persiapan Untuk Perawatan

Dokter dapat menggambarkan opsi-opsi perawatan dan mendiskusikan hasil-hasil yang dapat diharapkan dengan setiap opsi perawatan. Dokter dan pasien dapat bekerja sama untuk mengembangkan suatu rencana perawatan yang cocok dengan keperluan-keperluan pasien.

Perawatan tergantung pada sejumlah faktor-faktor, termasuk tipe dari leukemia, umur pasien, apakah sel-sel leukemia hadir dalam cairan cerebrospinal, dan apakah leukemia telah dirawat sebelumnya. Ia juga mungkin tergantung pada ciri-ciri tertentu dari sel-sel leukemia. Dokter juga memasukan kedalam pertimbangan gejala-gejala dan kesehatan umum pasien.

Orang-orang tidak perlu untuk bertanya semua dari pertanyaan-pertanyaannya atau mengerti semua dari jawaban-jawabannya sekaligus. Mereka akan mempunyai kesempatan-kesempatan lain untuk meminta dokter untuk menjelaskan hal-hal yang tidak jelas dan meminta lebih banyak informasi.

Metode-Metode Perawatan

Dokter adalah orang yang terbaik untuk menggambarkan opsi-opsi perawatan dan mendiskusikan hasil-hasil yang diharapkan. Tergantung pada tipe dan luasnya penyakit, pasien-pasien mungkin mempunyai kemoterapi, terapi biologi, terapi radiasi, atau transplantasi sumsum tulang. Jika limpa pasien membesar, dokter mungkin menyarankan

9

Page 10: Penyakit Leukemia

operasi untuk mengangkatnya. Beberapa pasien-pasien menerima suatu kombinasi dari perawatan-perawatan.

Orang-orang dengan leukemia akut perlu dirawat segera. Tujuan dari perawatan adalah untuk membawa suatu remisi. Kemudian, ketika tanda-tanda dan gejala-gejala hilang, lebih banyak terapi mungkin diberikan untuk mencegah suatu kekambuhan. Tipe terapi ini disebut terapi pemeliharaan (maintenance therapy). Banyak orang-orang dengan leukemia akut dapat disembuhkan.

Pasien-pasien leukemia kronis yang tidak mempunyai gejala-gejala mungkin tidak memerlukan perawatan yang segera. Dokter mungkin menyarankan menunggu sembari mengamati untuk beberapa pasien-pasien dengan chronic lymphocytic leukemia. Regu perawatan kesehatan akan memonitor kesehatan pasien sehingga perawatan dapat mulai jika gejala-gejala terjadi atau memburuk. Ketika perawatan untuk leukemia kronis diperlukan, ia dapat seringkali mengontrol penyakit dan gejala-gejalanya. Bagaimanapun, leukemia kronis jarang dapat disembuhkan. Pasien-pasien mungkin menerima terapi pemeliharaan (maintenance therapy) untuk membantu mempertahankan kanker pada remisi.

Seorang pasien mungkin ingin berbicara dengan dokter tentang mengambil bagian pada suatu percobaan klinik, suatu studi penelitian dari metode-metode perawatan yang baru.

Sebagai tambahan pada terapi antikanker, orang-orang dengan leukemia mungkin mempunyai perawatan untuk mengontrol nyeri dan gejal-gejala lain dari kanker, untuk menghilangkan efek-efek sampingan dari terapi, atau untuk meringankan persoalan-persoalan emosional. Perawatan macam ini disebut pengendalian gejala (symptom management), perawatan yang mendukung (supportive care), atau perawatan yang meredakan (palliative care).

Kemoterapi

Kebanyakan pasien-pasien dengan leukemia menerima kemoterapi. Tipe perawatan kanker ini menggunakan obat-obat untuk membunuh sel-sel leukemia. Tergantung pada tipe dari leukemia, pasien mungkin menerima suatu obat tunggal atau suatu kombinasi dari dua atau lebih obat-obat.

Orang-orang dengan leukemia mungkin menerima kemoterapi dalam beberapa cara-cara yang berbeda:

Dengan mulut Dengan suntikan langsung kedalam suatu vena (IV atau intravenous)

Melalui suatu kateter (suatu tabung lentur yang kecil) yang ditempatkan didalam suatu vena besar, seringkali didada bagian atas — Suatu kateter yang berdiam ditempat adalah berguna untuk pasien-pasien yang memerlukan banyak perawatan-perawatan intravena (IV). Pekerja-pekerja perawatan kesehatan menyuntikan obat-obat kedalam kateter, dibanding secara langsung kedalam suatu vena. Metode ini menghindari keperluan untuk banyak suntikan-suntikan, yang dapat menyebabkan ketidakenakan dan melukai vena-vena dan kulit.

Dengan suntikan secara langsung kedalam cairan cerebrospinal — Jika seorang ahli patologi menemukan sel-sel leukemia didalam cairan yang mengisi ruang-ruang di dan sekitar otak dan sumsum tulang belakang (spinal cord), dokter mungkin memerintahkan kemoterapi

10

Page 11: Penyakit Leukemia

intrathecal. Dokter menyuntikan obat-obat secara langsung kedalam cairan cerebrospinal. Metode ini digunakan karena obat-obat yang diberikan dengan suntikan intravena atau dikonsumsi melalui mulut seringkali tidak mencapai sel-sel di otak dan spinal cord. Suatu jaringan dari pembulh-pembuluh darah menyaring darah yang pergi ke otak dan spinal cord. Penghalang darah-otak ini menghentikan obat-obat dari pencapaian ke otak.

Pasien mungkin menerima obat-obat dalam dua cara:

Suntikan kedalam spine (tulang belakang): Dokter menyuntikan bat-obat kedalam kolom tulang belakang bagian yang lebih bawah.

Ommaya reservoir: Anak-anak dan beberapa pasien-pasien dewasa menerima kemoterapi intrathecal melalui suatu kateter khusus yang disebut suatu Ommaya reservoir. Dokter menempatkan kateter dibawah kulit kepala. Dokter menyuntikan obat-obat antikanker kedalam kateter. Metode ini menghindari ketidakenakan dari suntikan-suntikan kedalam tulang belakang (spine).

Pasien-pasien menerima kemoterapi dalam siklus-siklus: suatu periode perawatan, kemudian suatu periode pemulihan (recovery), dan kemudian periode perawatan lainnya. Pada beberapa kasus-kasus, pasien mempunyai kemoterapi sebagai seorang pasien luar dari rumah sakit, di tempat praktek dokter, atau dirumah. Bagaimanapun, tergantung pada obat-obat mana yang diberikan, dan kesehatan umum pasien, suatu opname mungkin diperlukan.

Beberapa orang-orang dengan chronic myeloid leukemia menerima suatu tipe perawatan baru yang disebut targeted therapy. Targeted therapy menghalangi produksi dari sel-sel leukemia namun tidak merugikan sel-sel normal. Gleevec, juga disebut STI-571, adalah targeted therapy pertama yang disetujui untuk chronic myeloid leukemia.

Terapi Biologi

Orang-orang dengan beberapa tipe-tipe dari leukemia mempunyai terapi biologi. Tipe perawatan ini memperbaiki pertahanan-pertahanan alami tubuh terhadap kanker. Terapi diberikan dengan suntikan kedalam suatu vena.

Untuk beberapa pasien-pasien dengan chronic lymphocytic leukemia, tipe terapi biologi yang digunakan adalah suatu antibodi monoclonal. Senyawa ini mengikat pada sel-sel leukemia. Terapi ini memungkinkan sistim imun untuk membunuh sel-sel leukemia didalam darah dan sumsum tulang (bone marrow).

Untuk beberapa pasien-pasien dengan chronic myeloid leukemia, terapi biologi adalah suatu senyawa alami yang disebut interferon. Senyawa ini dapat memperlambat pertumbuhan dari sel-sel leukemia.

Terapi Radiasi

Terapi radiasi (juga disebut radiotherapy) menggunakan sinar-sinat bertenaga tinggi untuk membunuh sel-sel leukemia. Untuk kebanyakan pasien-pasien, suatu mesin yang besar mengarahkan radiasi pada limpa, otak, atau bagian-bagian lain dari tubuh dimana sel-sel leukemia telah berkumpul. Beberapa pasien-pasien menerima radiasi yang diarahkan keseluruh tubuh. Penyinaran atau iradiasi seluruh tubuh biasanya diberikan sebelum suatu

11

Page 12: Penyakit Leukemia

transplantasi sumsum tulang. Pasien-pasien menerima terapi radiasi di sebuah rumah sakit atau klinik.

Transplantasi Sel Induk (Stem cell transplantation)

Beberapa pasien-pasien dengan leukemia mempunyai transplantasi sel induk. Suatu pencangkokan sel induk mengizinkan seorang pasien dirawat dengan dosis-dosis obat-obat yang tinggi, radiasi, atau kedua-duanya. Dosis-dosis yang tinggi menghancurkan kedua-duanya yaitu sel-sel leukemia dan sel-sel darah normal didalam sumsum tulang. Kemudian, pasien menerima sel-sel induk yang sehat melalui suatu tabung yang lentur yang ditempatkan didalam suatu vena yang besar pada leher atau area dada. Sel-sel darah baru berkembang dari sel-sel induk yang dicangkokan.

Ada beberapa tipe-tipe dari transplantasi sel induk:

Transplantasi Sumsum Tulang — Sel-sel induk (stem cells) datang dari sumsum tulang (bone marrow).

Peripheral stem cell transplantation—Sel-sel induk (stem cells) datang dari darah peripheral.

Umbilical cord blood transplantation—Untuk seorang anak dengan tidak ada donor, dokter mungkin menggunakan sel-sel induk dari darah tali pusar (umbilical cord blood). Darah tali pusar adalah dari seoarng bayi yang baru dilahirkan. Adakalanya darah tali pusar dibekukan untuk penggunaan di kumudian hari.

Sel-sel induk (stem cells) mungkin datang dari pasien atau dari seorang donor:

Autologous stem cell transplantation—Tipe pencangkokan ini menggunakan sel-sel induk pasien sendiri. Sel-sel induk diambil dari pasien, dan sel-sel mungkin dirawat untuk membasmi sel-sel leukemia apa saja yang hadir. Sel-sel induk dibekukan dan disimpan. Setelah pasien menerima kemoterapi dosis tinggi atau terapi radiasi, sel-sel induk yang disimpan dicairkan dan dikembalikan pada pasien.

Allogeneic stem cell transplantation—Tipe pencangkokan ini menggunakan sel-sel induk yang sehat dari seorang donor. Saudara laki, saudara perempuan, atau orangtua pasien mungkin adalah donornya. Adakalanya sel-sel induk datang dari seorang donor yang tidak bersaudara. Dokter-dokter menggunakan tes-tes darah untuk memastikan sel-sel donor cocok dengan sel-sel pasien.

Syngeneic stem cell transplantation—Tipe pencangkokan ini menggunakan sel-sel induk dari saudara kembar identis pasien yang sehat.

Setelah suatu pencangkokan sel induk, pasien-pasien biasanya berdiam dirumah sakit untuk beberapa minggu. Regu perawatan kesehatan melindungi pasien-pasien dari infeksi sampai sel-sel induk yang dicangkokan mulai memproduksi cukup sel-sel darah putih.

Efek-Efek Sampingan Perawatan Leukemia

Karena perawatan kanker mungkin merusak sel-sel dan jaringan-jaringan yang sehat, efek-efek sampingan yang tidak diinginkan adalah umum. Efek-efek sampingan yang spesifik tergantung pada banyak faktor-faktor, termasuk tipe dan luasnya perawatan. Efek-efek sampingan mungkin tidak akan sama untuk setiap orang, dan mereka bahkan berubah dari

12

Page 13: Penyakit Leukemia

satu sesi perawatan ke berikutnya. Sebelum perawatan mulai, dokter akan menjelaskan kemungkinan efek-efek sampingan dan menyarankan cara-cara untuk mengendalikan mereka.

Kemoterapi

Efek-efek sampingan dari kemoterapi tergantung terutama pada obat-obat spesifik dan dosisnya. Pada umumnya, obat-onat antikanker mempengaruhi sel-sel yang membelah secara cepat, terutama sel-sel leukemia. Kemoterapi dapat juga mempengaruhi sel-sel lain yang membelah secara cepat:

Sel-Sel Darah: Sel-sel ini melawan infeksi, membantu darah membeku, dan mengangkut oksigen ke seluruh bagian-bagian dari tubuh. Ketika sel-sel darah terpengaruh, pasien-pasien lebih mungkin mendapat infeksi-infeksi, mungkin mendapat memar atau perdarahan dengan mudah, dan mungkin merasa sangat lemah dan lelah.

Sel-Sel Pada Akar-Akar Rambut: Kemoterapi dapat menjurus pada kerontokan rambut. Rambut tumbuh kembali, namun rambut baru mungkin sedikit banyaknya berbeda dalam warna dan tekstur.

Sel-Sel Yang Melapisi Saluran Pencernaan: Kemoterapi dapat menyebabkan luka-luka mulut dan bibir, mual dan muntah, diare, dan nafsu makan yang buruk. Banyak dari efek-efek sampingan ini dapat dikontrol dengan obat-obat.

Beberapa obat-obat antikanker dapat mempengaruhi kesuburan seseorang pasien. Wanita-wanita mungkin mempunyai periode-periode menstrual yang tidak teratur atau periode-periode mungkin berhenti sama sekali. Wanita-wanita mungkin mempunyai gejala-gejala dari menopause, seperti kepanasan dan kekeringan vagina. Pria-pria mungkin berhenti memproduksi sperma. Karena perubahan-perubahan ini mungkin adalah permanen, beberapa pria-pria mempunyai sperma mereka dibekukan dan disimpan sebelum perawatan. Kebanyakan anak-anak yang dirawat untuk leukemia nampaknya mempunyai kesuburan yang normal ketika mereka tumbuh menjadi dewasa. Bagaimanapun, tergantung pada obat-obat dan dosis-dosis yang digunakan dan umur dari pasien, beberapa anak-anak laki dan perempuan mungkin menjadi tidak subur ketika mereka menjadi dewasa.

Karena terapi yang ditargetkan (adakalanya digunakan untuk chronic myeloid leukemia) mempengaruhi hanya sel-sel leukemia, ia menyebabkan lebih sedikit efek-efek sampingan daripada kebanyakan obat-obat antikanker lainnya. Bagaimanapun, Gleevec mungkin menyebabkan pasien-pasien menahan air. Ini mungkin menyebabkan pembengkakan atau kembung.

Terapi Biologi

Efek-efek sampingan dari terapi biologi berbeda dengan tipe-tipe senyawa-senyawa yang digunakan, dan dari pasien ke pasien. Ruam-ruam atau pembengkakan dimana terapi biologi disuntikan adalah umum. Gejala-gejala seperti influensa juga mungkin terjadi. Regu pelayanan kesehatan mungkin memonitor darah untuk tanda-tanda dari anemia dan persoalan-persoalan lain.

Terapi Radiasi

13

Page 14: Penyakit Leukemia

Terapi radiasi mungkin menyebabkan pasien-pasien menjadi sangat lelah ketika perawatan berlanjut. Istirahat adalah penting, namun dokter-dokter biasanya menasehati pasien-pasien untuk mencoba tetap aktif sebisa mereka. Sebagai tambahan, ketika pasien-pasien menerima terapi radiasi, adalah umum untuk kulit mereka menjadi merah, kering, dan peka pada area yang dirawat. Efek-efek sampingan lain tergantung pada area tubuh yang dirawat. Jika kemoterapi diberikan pada saat yang bersamaan, efek-efek sampingan mungkin adalah lebih buruk. Dokter dapat menyarankan cara-cara untuk mengurangi persoalan-persoalan ini.

Transplantasi Sel Induk (Stem cell transplantation)

Pasien-pasien yang mempunyai transplantasi sel induk menghadapi suatu peningkatan risiko infeksi, perdarahan, dan efek-efek sampingan lain karena dosis-dosis kemoterapi dan radiasi yang besar yang mereka terima. Sebagai tambahan, graft-versus-host disease (GVHD) mungkin terjadi pada pasien-pasien yang menerima sel-sel induk dari sumsum tulang seorang donor. Pada GVHD, sel-sel induk yang didonasikan bereaksi terhadap jaringan-jaringan pasien. Paling sering, hati, kulit, atau saluran pencernaan terpengaruh. GVHD dapat menjadi ringan atau sangat berat/parah. Ia dapat terjadi kapan saja setelah transplatasi (pencangkokan), bahkan bertahun-tahun kemudian. Steroid-steroid atau obat-obat lain mungkin membantu.

Yang Terjadi Setelah Perawatan Leukemia

Perawatan Yang Mendukung

Leukemia dan perawatannya dapat menjurus pada persoalan-persoalan kesehatan lain. Pasien-pasien menerima perawatan yang mendukung untuk mencegah atau mengontrol persoalan-persoalan ini dan untuk memperbaiki kesenangan (hidup) dan kwalitas hidup mereka selama perawatan.

Karena orang-orang dengan leukemia mendapat infeksi-infeksi dengan sangat mudah, mereka mungkin menerima antibiotik-antibiotik dan obat-obat lain untuk membantu melindungi mereka dari infeksi-infeksi. Regu perawatan kesehatan mungkin menasehati mereka untuk menjauh dari kumpulan orang-orang dan dari orang-orang dengan selesma-selesma dan penyekit-penyakit menular lain. Jika suatu infeksi berkembang, ia dapat menjadi serius dan harus dirawat segera. Pasien-pasien mungkin memerlukan berdiam di rumah sakit untuk perawatan.

Anemia dan perdarahan adalah persoalan-persoalan lain yang seringkali memerlukan perawatan yang mendukung. Pasien-pasien mungkin memerlukan transfusi-transfusi dari sel-sel darah merah untuk membantu mereka mempunyai lebih bayak tenaga. Transfusi-transfusi platelet dapat membantu mengurangi risiko perdarahan yang serius.

Perawatan gigi juga adalah sangat penting. Leukemia dan kemoterapi dapat membuat mulut menjadi peka, mudah terinfeksi, dan kemungkinan berdarah. Dokter-dokter sering menasehati pasien-pasien untuk mempunyai suatu pemeriksaan gigi yang komplit dan, jika mungkin, menjalani perawatan gigi yang diperlukan sebelum kemoterapi mulai. Dokter-dokter gigi menunjukan pasien-pasien bagaimana untuk mempertahankan mulut mereka bersih dan sehat selama perawatan.

14

Page 15: Penyakit Leukemia

Nutrisi

Pasien-pasien perlu makan dengan baik selama terapi kanker. Mereka perlu kalori-kalori yang cukup untuk mempertahankan suatu berat badan yang baik dan protein untuk mempertahankan kekuatan. Nutrisi yang baik seringkali membantu orang-orang dengan kanker merasa lebih baik dan mempunyai lebih banyak tenaga.

Namun makan dengan baik dapat menjadi sulit. Pasien-pasien mungkin tidak nafsu makan jika mereka merasa tidak enak dan lelah. Juga, efek-efek sampingan dari perawatan, seperti nafsu makan yang buruk, mual, atau muntah, dapat menjadi suatu persoalan. Makanan-makanan mungkin rasanya berbeda.

Dokter, ahli gizi (diet), atau penyedia perawatan kesehatan lain dapat menyarankan cara-cara untuk mempertahankan suatu diet yang sehat.

Perawatan Followup

Perawatan followup setelah perawatan untuk leukemia adalah suatu bagian yang penting dari rencana perawatan keseluruhan. Checkup-checkup yang teratur memastikan bahwa segala perubahan-perubahan pada kesehatan tercatat. Dokter dapat menemukan persoalan-persoalan dan merawat mereka sesegera mungkin. Checkup-checkup mungkin termasuk suatu pemeriksaan fisik yang hati-hati, tes-tes darah, x-rays, penyedotan sumsum tulang, atau spinal tap. Dokter dapat menjelaskan rencana followup — berapa sering pasien harus mengunjungi dokter dan tes-tes apa yang diperlukan.

NCI telah menyaipkan suatu booklet untuk orang-orang yang telah menyelesaikan perawatan mereka untuk membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang perawatan followup dan kekhwatiran-kekhwatiran lain.

Dukungan Untuk Orang-Orang Dengan Leukemia

Hidup dengan suatu penyakit yang serius seperti leukemia adalah tidak mudah. Beberapa orang-orang menemukan mereka perlu bantuan untuk menghadapi atau menguasai aspek-aspek emosional dan praktis dari penyakit mereka. Kelompok-kelompok pendukung dapat membantu. Pada kelompok-kelompok ini, pasien-pasien atau keluarga-keluarga mereka berkumpul untuk berbagi apa yang telah mereka pelajari tentang menghadapi/menguasai penyakit dan efek-efek perawatan. Pasien-pasien mungkin ingin berbicara dengan suatu anggota dari regu perawatan kesehatan mereka tentang menemukan suatu kelompok pendukung. Kelompok-kelompok mngkin menawarkan dukungan dalam diri seseorang, melalui telefon, atau di internet.

Orang-orang yang hidup dengan kanker mungkin khwatir tentang pelayanan untuk keluarga mereka, mempertahankan pekerjaan-pekerjaan mereka, atau meneruskan aktivitas-aktivitas hariannya. Kekhwatiran-kekhwatiran tentang perawatan dan mengendalikan efek-efek sampingan, opname-opname di rumah sakit, dan tagihan-tagihan medis adalah juga umum. Dokter-dokter, perawat-perawat, dan anggota-anggota lain dari regu perawatan kesehatan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang perawatan, pekerjaan, atau aktivitas-aktivitas lain. Bertemu dengan seorang pekerja sosial, penasihat-penasihat, atau anggota dari keagamaan dapat bermanfaat pada mereka yang ingin berbicara tentang perasaan-perasan mereka atau mendiskusikan kekhwatiran-kekhwatiran mereka. Seringkali, seorang pekerja

15

Page 16: Penyakit Leukemia

sosial dapat menyarankan sumber-sumber untuk bantuan keuangan, pengangkutan (transportation), perawatan rumah, atau dukungan emosional.

Cancer Information Service dapat menyediakan informasi untuk membantu pasien-pasien keluarga-keluarga mereka menemukan program-program, layanan-layanan, dan publikasi-publikasi.

Masa Depan Untuk Pasien-Pasien Leukemia

Dokter-dokter di seluruh negeri sedang melakukan banyak tipe-tipe dari percobaan-percobaan klinik. Ini adalah studi-studi penelitian dimana orang-orang mengambil bagian secara sukarela. Studi-studi termasuk metode-metode perawatan yang baru dan perawatan yang mendukung untuk pasien-pasien dengan leukemia. Penelitian telah menjurus pada kemajuan-kemajuan, dan peneliti-peneliti melanjutkan mencari lebih banyak pendekatan-pendekatan yang efektif.

Pasien-pasien yang bergabung dengan studi-studi ini mempunyai kesempatan pertama untuk mendapatkan manfaat dari perawatan-perawatan yang telah menunjukan janji pada penelitian awal. Mereka juga membuat suatu kontribusi yang penting pada ilmu pengetahuan kedokteran dengan membantu dokter-dokter belajar lebih banyak tentang penyakit. Walaupun percobaan-percobaan klinik mungkin memaparkan beberapa risiko-risiko, peneliti-peneliti mengambil langkah-langkah yang sangat hati-hati untuk melindungi pasien-pasien mereka.

Peneliti-peneliti sedang menguji terapi-terapi biologi yang baru dan obat-obat antikanker baru, dosis-dosis, dan jadwal-jadwal perawatan. Mereka juga sedang bekerja dengan bermacam-macam obat-obat dan dengan kombinasi-kombinasi dari obat-obat, terapi biologi, terapi radiasi, dan transplantasi sel induk.

Pasien-pasien yang tertarik menjadi bagian dari suatu percobaan klinik harus bicara dengan dokter mereka. Mereka mungkin ingin membaca NCI booklet tentang mengambil bagian pada studi-studi penelitian perawatan kanker. Ia menjelaskan bagaimana percobaan-percobaan klinik dijalankan dan menjelaskan kemungkinan manfaat-manfaat dan risiko-risikonya.

Leukaemia Treatment

Leukaemia is a cancer of the white blood cells, which are produced by the bone marrow. There are two main types: lymphocytic leukaemia (arising from a type of white blood cell called a lymphocyte) and myeloid leukaemia (arising from an immature type of white blood cell called a myeloid stem cell).

The bone marrow produces two main types of white blood cells: granulocytes and lymphocytes. These work together to fight infection in the body. The fully developed white blood cells circulate around the body in the blood.Many patients with chronic leukemias are asymptomatic. Other leukemias present with splenomegaly, fever, weight loss, malaise,

16

Page 17: Penyakit Leukemia

frequent infections, bleeding, thrombosis, or lymphadenopathy. Some chronic leukemias enter a blast phase where the clinical manifestations are similar to the acute leukemias.

Chronic myelogenous leukemia (CML) is characterized by an uncontrolled proliferation of granulocytes. Usually an accompanying proliferation of erythroid cells and megakaryocytes is present. Many patients are asymptomatic but may present with splenomegaly, weight loss, malaise, bleeding, or thrombosis.

Chronic lymphocytic leukemia (CLL) represents a monoclonal expansion of lymphocytes. In 95% of cases, CLL is a predominantly malignant clonal disorder of B lymphocytes. The remainder is secondary to a T-cell clone. The neoplastic cell is a hypoproliferative, immunologically incompetent small lymphocyte. There is primary involvement of the bone marrow and secondary release into the peripheral blood. The recirculating lymphocytes selectively infiltrate the lymph nodes, the spleen, and the liver. The majority of patients are asymptomatic at diagnosis. As the disease progresses, lymphadenopathy, splenomegaly, and hepatomegaly develop. A secondary immune deficiency with hypogammaglobulinemia exists.

Acute lymphocytic leukemia (ALL) is a malignant clonal disorder of the bone marrow lymphopoietic precursor cells. In ALL progressive medullary and extramedullary accumulation of lymphoblasts are present that lack the potential for differentiation and maturation. An inhibition of the normal development of hematopoietic cell elements occurs. The clinical presentation is dominated by progressive weakness and fatigue secondary to anemia, infection secondary to leukopenia, and bleeding secondary to thrombocytopenia. When 50% of the bone marrow is replaced then peripheral blood cytopenias are observed.

Acute myelogenous leukemia (AML) is a group of neoplastic disorders of the hematopoietic precursor cells of the bone marrow. AML is subdivided by the French-American-British system into 6 categories depending on the morphology. AML is not a disorder of rapidly proliferating neoplastic cells. The time for one cell division is prolonged with respect to that of normal bone marrow blast cells. A failure of maturation of the neoplastic cell clone exists. The bone marrow is gradually replaced by blast cells. Therefore, the most important complications are progressive anemia, leukopenia, and thrombocytopenia. Chemotherapy is a treatment of an illness or disease with a chemical substance, e.g. in the treatment of cancer.

Treatment for Leukaemia :1. ChemotherapyThe first treatment for all types of leukaemia is usually Chemotherapy (treatment of an illness or disease with a chemical substance, e.g. in the treatment of cancer). This is a powerful drug treatment that kills the leukaemia cells. Chemotherapy drugs can be given in the form of tablets or injected directly into a Veins (Intravenous or IV).

Sometimes they are injected directly into the fluid around the brain and spinal cord, to destroy any cells that are in the nervous system. How you receive the drugs depends on whether your leukaemia is chronic or acute, and what stage of treatment you are at. The first stage of chemotherapy is called induction. It consists of several sessions each lasting a few days, with rest periods of several weeks in between. Induction is a period of intensive therapy and usually manages to kill most of the cancerous cells.

Induction is usually followed by one or two further cycles of treatment. This is the

17

Page 18: Penyakit Leukemia

intensification or consolidation stage, and aims to increase the chances of a cure by continuing to destroy leukaemia cells. In both induction and consolidation, chemotherapy drugs are usually injected directly into a vein.

Finally, there is a stage of maintenance therapy. This is less intensive and the drugs are given as tablets. It can continue for another two years and is designed to kill any remaining leukaemia cells. Steroid drugs are sometimes given at the same time as chemotherapy, to help destroy the leukaemia cells.

2. Bone marrow transplantBone marrow is the soft, spongy tissue in the centre of bones that produces blood cells. Bone marrow transplant is also used to treat leukaemia. It can be used in conjunction with chemotherapy to greatly improve the patient’s chances of recovery. It provides the patient with a new set of parent-forming cells(cells that are at an early stage of development, so they still have the ability to turn into any type of cell in the bodystem cells, we called as stem cells ) that can produce healthy new red and white blood cells.

Before a transplant takes place, the patient’s abnormal bone marrow is destroyed through total body radiation, in combination with the drug cyclophosphamide. Bone marrow transplant requires a matched donor (whose cells are compatible with the Leukaemia patient) to donate some of their stem cells. Matched donors may be found among close relatives such as brothers or sisters, or can be from an unrelated donor.

In certain forms of leukaemia it is even possible to take marrow from a person in remission, store it, expose the person to heavy radiation and then replace the original sample to start up the marrow function again. The transplant involves sucking marrow out of the pelvis or breastbone of the donor and injecting it into one of the recipient’s veins. The bloodstream carries the marrow cells to the recipient’s bone marrow, where they settle and begin to produce new cell lines (clones) Certain treatments for leukaemia can have an effect on your fertility (your ability to have children).

Leukaemia's drugs have more effect on fertility than others; radiation prior to bone marrow transplant is very likely to cause infertility, but patients treated with certain chemotherapy drugs will still be able to have children. If you may want to have children in the future, you should discuss options with your hospital consultant prior to treatment, because it is sometimes possible to remove sperm or eggs from your body and store them for future use.

18

Page 19: Penyakit Leukemia

Leukemia, kanker tersering pada anak. Bagaimana gejala & menghindari?| Category: Bahasa, Popular Health

Anak-anak sangat rentan terhadap penyakit infeksi dan allergi: flu, diare, campak, cacar air, kejang demam, asthma, gatal-gatal, dst. Hampir setiap anak pernah mengalami penyakit tersebut, baik anak dinegara maju dengan hygiene dan sanitasi serba baik maupun negara belum maju seperti Indonesia.

Penyakit kanker pada anak umumnya jarang dibandingkan angka kejadian kanker pada orang dewasa. Pada anak angka kejadian kanker 2-4 %, sangat kecil dibandingkan angka kejadian penyakit lainnya seperti infeksi dan allergi yang ditulis pada awal artikel ini.

Namun, dari data statistik menunjukkan kejadian penyakit kanker pada anak saat ini memperlihatkan kecenderungan meningkat, dibandingkan dua dasa warsa yang lalu. Kenapa?

Adalah kemajuan perkembangan industri yang paling berperan disertai perubahan gaya hidup masyarakat kita. Hampir semua makanan saat ini menggunakan MSG, monosodium glutamat, perasa yang berbahan kimia.

19

Page 20: Penyakit Leukemia

Pewarna tekstil (rhodamin) digunakan mewarnai jelly dan minuman agar menarik minat anak-anak untuk dikonsumsi. Sayuran dan buah-buahan sudah tidak semurni dulu lagi  sudah tercemar bahan kimia, akibat pemupukan dan insektisida, sebelum sampai ketangan konsumen.  

Contoh jelas dan nyata bagaimana bahan kimia mengakibatkan kanker dapat dilihat dari tikus sekarang dibandingkan tikus saat saya masih anak. Puluhan tahun yang lalu, tikus di sawah dan selokan yang saya lihat ukurannya kecil, badan ditutupi bulu-bulu halus.

Pada saat ini tikus sawah maupun rumah dan selokan ukurannya jumbo, sangat besar dengan badan yang ditumbuhi bulu kasar dan tajam, seperti landak. Zaman dulu tikus takut sama kucing, tapi sekarang ini kucing yang takut kepada tikus, saking besar dan seramnya tikus masa kini..

Perubahan bentuk dan ukuran serta textur jaringan tikus zaman dulu ke tikus zaman sekarang disebabkan oleh mutasi genetik, yaitu adanya perubahan dalam susunan dan panjangnya khromosom yang disebabkan oleh paparan bahan kimia yang terdapat di dalam pupuk dan insektisida yang banyak digunakan pada saat ini. Tikus saat ini boleh disebut sebagai ‘tikus mutant’.

Paparan bahan kimia selain melalui makanan  dan minuman, juga melalui pernafasan : bensin, timah hitam (Pb), carbon tetrachloride(CCl4), asbes, dll.

Bayangkan tubuh anak sudah diserang dari berbagai penjuru oleh bahan kimia yang sangat berbahaya bagi  kesehatan dan menimbulkan berbagai kanker, diantaranya leukemia adalah penyakit kanker tersering pada anak usia 0-9 tahun.

Khusus paparan bensin pada anak atau saat janin dalam kandungan-bila si ibu bekerja berdekatan dan bersinggungan dengan bensin sebagai penjual bensin eceran-atau anak yang membantu orang tua berjualan bensin. Pada kasus semacam ini, kemungkinan anak menderita leukemia sangatlah besar, seperti disebutkan didalam buku.

Mengetahui bensin sebagai salah satu penyebab leukemia, adalah kurang bijak kalau anak masih juga disuruh membantu berjualan bensin. Sebaiknya anak membantu orang tua dengan pekerjaan lainnya yang tidak berdampak terhadap kesehatan anak…

Penderita leukemia umumnya pertama-tama akan merasakan badan yang panas/ hangat lebih dari 3 minggu berturut-turut tanpa sebab yang jelas. Artinya anak tidak flu, diare atau terkena penyakit infeksi lain. Muka pucat, badan lemah, anak tidak aktif.

Bila diperiksa lebih jauh, perut tampak membuncit, akibat pembesaran hati dan limpa. Anak jadi cengeng dan rewel, susah makan-minum dan susah tidur…

Setelah diperiksa darahnya, biasanya akan tampak penurunan pada kadar hemoglobin dan trombosit (bisitopenia) dengan sel darah putih yang sangat meningkat. Pembekuan darahpun terganggu, terlihat dari sering mimisan, bab berdarah, lebam-lebam dikulit, dst…

Begitulah secara umum tanda-tanda yang dapat dilihat pada penderita leukemia. Jadi peran ibu dan ayah serta keluarga lainnya  sangat besar dalam mencermati gejala sekecil apapun yang menimpa putra-putrinya dan mewaspadai gejala yang tersebut diatas…

20

Page 21: Penyakit Leukemia

Dengan mengenali gejala leukemia, biasanya penderita dapat tertolong, karena stadium penyakit yang masih awal… Jadi cepat periksakan anak bila terdapat gejala diatas, jangan berlama-lama. Karena pengobatan akan berpacu dengan perkembangan sel-sel kanker, semakin cepat diobati maka kemungkinan sembuh akan  semakin besar.

Pengobatan leukemia biasanya dengan khemoterapi, obat keras yang membunuh sel kanker. Dampak khemoterapi terhadap keadaan umum sangat tergantung dari kondisi awal penderita. Bila datang dengan gizi bagus dan stadium awal, penderita akan dapat mentolerir khemoterapi yaitu efek samping obat yang minimal atau sedikit.

Apabila dengan khemoterapi tidak berhasil, maka jalan terakhir adalah transplantasi atau cangkok sumsum tulang. Hanya sedikit pusat kesehatan yang dapat melakukan hal ini di Indonesia. Di Belanda yang saya tahu pusatnya hanya di kota Leiden. Pada saat itu belum ada di Amsterdam maupun Rotterdam tahun 1992, saat saya belajar di negeri kincir angin tersebut.

Mengenal Leukemia10/09/2007 12:39, Leukimia (Early detection).

Dalam tahun 2006 diperkirakan ada 35.000  orang di Amerika Serikat yang terdiagnosis menderita leukemia, 25 persen di antaranya berumur di atas 50 tahun. Leukemia adalah terjadinya produksi sel darah putih yang berlebihan dan merupakan gangguan pembentukan sel darah putih yang terjadi di sumsum tulang. Sel-sel tersebut tidak berkembang secara normal dan sebagian besar merupakan sel yang masih muda atau belum matang yang tidak jelas fungsinya.

 Tipe-tipe leukemia

Leukemia dikelompokkan berdasarkan secerapa cepat penyakit ini berkembang. Jenis leukemia kronis berkembang secara lambat, sedangkan leukemia akut berkembang (ke arah keadaan yang lebih buruk) secara cepat dan agresif. Selain itu leukemia juga dikelompkkan berdasar jenis sel darah putih yang terkena. Penyakit ini dapat berkembang dalam sel-sel myeloid atau sel-sel limfoid. Dengan demikian maka ada empat kategori leukemia: leukemia myeloid kronis (Chronic Myeloid Leukemia, atau CML), leukemia limfositik kronis (Chronic Lymphocytic Leukemia, atau CLL), leukemia myeloid akut (Acute Myeloid Leukemia, atau AML), dan leukemia limfoblastik akut (Acute Lymphoblastic Leukemia, atau ALL).

Yang paling banyak dijumpai adalah leukemia jenis CLL, kemudian jenis AML, lalu jenis CML, dan yang paling jarang dijumpai adalah jenis ALL. Tetapi pada anak-anak yang paling sering terjadi adalah jenis ALL.

 Yang berisiko terkena leukemia

Sebagian besar leukemia dijumpai pada umur 50-60 tahun. Tetapi pada anak-anak yang terbanyak terjadi ketika mereka berumur antara 2-4 tahun.

 Penyebab leukemia

Penyebab leukemia belum sepenuhnya diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang dianggap sebagai risiko untuk terkena leukemia. Faktor risiko itu antara lain terpapar pada bahan-bahan

21

Page 22: Penyakit Leukemia

kimia tertentu, seperti khemoterapi atau radiasi, atau pencemar udara tertentu. Tetapi sebagian besar leukemia tidak diketahui faktor yang ikut membawa risiko (menyebabkan).

 Gejala leukemia

Leukemia kronis tidak menampilkan gejala yang spesifik (khas) tetapi gejala yang dapat juga menjadi gejala penyakit lain seperti demam tidak tinggi, letih, keringat dingin, perut sering merasa tidak enak dan adakalanya terdapat juga pembesaran limpa. Kadangkala juga terjadi kehilangan nafsu makan dan berat badan menurun. Biasanya gejala-gejala ringan (demam tidak tinggi, letih dan keringat malam) itu berlangsung selama tiga sampai enam bulan.

Tetapi untuk leukemia akut, gejalanya sering lebih parah. Sering leukemia akut menyebabkan demam tinggi yang berkaitan pula dengan ada infeksi. Ada yang diikuti dengan perdarahan dan pada yang lebih parah, sel darah putih yang belum matang itu berkelompok membendung pembuluh darah yang menyebabkan sesak nafas atau stroke.

 Penentuan diagnosis

Kalau dokter mencurigai adanya leukemia, akan dilakukan pemeriksaan darah. Karena gejalanya yang tidak spesifik itu, adakalanya leukemia ditemukan secara kebetulan ketika pasien melakukan ”general check up”. Jika hitung sel darah menunjukkan adanya tanda-tanda leukemia, pemeriksaan dilanjutkan dengan memeriksa sumsum tulang melalui biopsi. Pemeriksaan sumsum tulang ini sangat berguna karena kita memeriksa langsung pada tempat sel darah putih itu dibuat, yang pada leukemia nampak ada perubahan-perubahan (kelainan) pada sel yang baru dibentuk. Jika perlu akan dilakukan pemeriksaan analisis sitogenetik untuk mengetahui apakah ada mutasi pada sel-sel tersebut yang menandai adanya leukemia.

 Pengobatan

Pengobatan leukemia tergangtung kepada jenis leukemianya, dari hanya diobati secara simtomatik (mengurangi gejala-gejalany) sampai ke penggantian sumsum tulang yang meskipun agresif sering dapat menyembuhkan beberapa jenis leukemia. Selain itu ada juga yang menggunakan obat yang diarahkan ke sel yang tumbuh secara tidak normal itu.

Leukemia akut diterapi dengan menggunakan obat khemoterapi dan/atau penggantian sumsum tulang. Untuk CLL, adakalanya cukup dengan melakukan pengamatan selama beberapa waktu karena leukemia ini berkembang sangat lambat. Tetapi ketika pertumbuhannya menjadi makin buruk, CLL diobati dengan obat kemoterapi. Untuk CML, terapi standard yang sekarang dipakai adalah menggunakan obat yang bernama imatinib. Untuk pasien usia muda, transplantasi/penggantian sumsum tulang juga dilakukan untuk menyembuhkan CML.

Angka kesembuhan pada anak-anak kini dapat mencapai 75-80 persen dengan menggunakan kombinasi baru obat-obat kemoterapi. Masalah terbesar yang dihadapi dalam mengobati leukemia adalah karena kita tidak mengetahui apa yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan sel darah putih secara tidak normal tersebut. Sementara itu sampai sekarang obat-obat leukemia yang dapat diarahkan langsung ke sel-sel yang tumbuh tidak normal itu terus dicari dan diteliti, dan mudah-mudahan di masa yang akan datang akan makin banyak penderita leukemia yang dapat disembuhkan.

22

Page 23: Penyakit Leukemia

23