penyusun novi permata indah program studi … · 2020. 10. 27. · novi permata indah program studi...

64
MODUL PRAKTIKUM STATISTIKA EKONOMI 2: ANALISIS DATA DENGAN PROGRAM SPSS DAN LISREL UNTUK PENELITIAN MANAJEMAN PENYUSUN NOVI PERMATA INDAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG KARAWANG 2018

Upload: others

Post on 18-Feb-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1

    MODUL PRAKTIKUM STATISTIKA EKONOMI 2:

    ANALISIS DATA DENGAN PROGRAM SPSS DAN LISREL

    UNTUK PENELITIAN MANAJEMAN

    PENYUSUN

    NOVI PERMATA INDAH

    PROGRAM STUDI MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

    KARAWANG

    2018

  • ii

    Daftar Isi

    Daftar Isi ....................................................................................................... ii

    BAB I UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS DATA PRIMER ......... 1

    1.1 Uji Validitas ....................................................................................... 1 1.2 Uji Reliabilitas ................................................................................... 2 1.3 Studi Kasus ........................................................................................ 4

    BAB II ANALISIS KORELASI ................................................................. 9

    BAB III ANALISIS REGRESI LINIER .................................................... 12

    3.1.Studi Kasus 1 Data Sekunder ............................................................. 12

    3.2.Studi Kasus 2 Data Primer ................................................................. 24

    BAB IV ANALISIS VARIANSI ................................................................. 31

    4.1.Anova 1 arah ...................................................................................... 31

    4.2.Anova 2 arah dengan interaksi ........................................................... 38

    BAB V ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) ....................................... 42

    Daftar Pustaka

    Lampiran

  • 1

    BAB I

    UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS DATA PRIMER

    1.1 Uji Validitas

    Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana

    ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukam fungsi ukurannya

    (Azwar 1986). Selain itu validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan bahwa

    variabel yang diukur memang benar-benar variabel yang hendak diteliti oleh

    peneliti (Cooper dan Schindler, dalam Zulganef, 2006).

    Sedangkan menurut Sugiharto dan Sitinjak (2006), validitas berhubungan dengan

    suatu peubah mengukur apa yang seharusnya diukur. Ghozali (2009) menyatakan

    bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur sah, atau valid tidaknya suatu

    kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

    mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

    Dalam pengujian validitas terhadap kuesioner, dibedakan menjadi 2, yaitu

    validitas faktor dan validitas item. Validitas faktor diukur bila item yang disusun

    menggunakan lebih dari satu faktor (antara faktor satu dengan yang lain ada

    kesamaan). Pengukuran validitas faktor ini dengan cara mengkorelasikan antara

    skor faktor (penjumlahan item dalam satu faktor) dengan skor total faktor (total

    keseluruhan faktor).

    Validitas item ditunjukkan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap

    item total (skor total), perhitungan dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara

    skor item dengan skor total item. Bila kita menggunakan lebih dari satu faktor

    berarti pengujian validitas item dengan cara mengkorelasikan antara skor item

    dengan skor faktor, kemudian dilanjutkan mengkorelasikan antara skor item

    dengan skor total faktor (penjumlahan dari beberapa faktor).

    Dari hasil perhitungan korelasi akan didapat suatu koefisien korelasi yang

    digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk menentukan

    apakah suatu item layak digunakan atau tidak. Dalam penentuan layak atau

    tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji signifikansi

    koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05, artinya suatu item dianggap valid

    jika berkorelasi signifikan terhadap skor total.

  • 2

    Untuk melakukan uji validitas ini menggunakan program SPSS. Teknik

    pengujian yang sering digunakan para peneliti untuk uji validitas adalah

    menggunakan korelasi Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson). Analisis ini

    dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total. Skor

    total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item pertanyaan yang

    berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan item-item tersebut mampu

    memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkap à Valid. Jika

    r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item

    pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).

    1.2 Uji Reliabilitas

    Reliabilitas berasal dari kata reliability. Pengertian dari reliability

    (rliabilitas) adalah keajegan pengukuran (Walizer, 1987). Sugiharto dan Situnjak

    (2006) menyatakan bahwa reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa

    instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk memperoleh informasi yang

    digunakan dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data dan mampu

    mengungkap informasi yang sebenarnya dilapangan. Ghozali (2009) menyatakan

    bahwa reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

    indikator dari peubah atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau

    handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil

    dari waktu ke waktu. Reliabilitas suatu test merujuk pada derajat stabilitas,

    konsistensi, daya prediksi, dan akurasi. Pengukuran yang memiliki reliabilitas

    yang tinggi adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliabel

    Menurut Masri Singarimbun, realibilitas adalah indeks yang menunjukkan

    sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat

    pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil

    pengukuran yang diperoleh relative konsisten, maka alat pengukur tersebut

    reliable. Dengan kata lain, realibitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur

    di dalam pengukur gejala yang sama.

    Menurut Sumadi Suryabrata (2004: 28) reliabilitas menunjukkan

    sejauhmana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya. Hasil

  • 3

    pengukuran harus reliabel dalam artian harus memiliki tingkat konsistensi dan

    kemantapan.

    Reliabilitas, atau keandalan, adalah konsistensi dari serangkaian pengukuran

    atau serangkaian alat ukur. Hal tersebut bisa berupa pengukuran dari alat ukur

    yang sama (tes dengan tes ulang) akan memberikan hasil yang sama, atau untuk

    pengukuran yang lebih subjektif, apakah dua orang penilai memberikan skor yang

    mirip (reliabilitas antar penilai). Reliabilitas tidak sama dengan validitas. Artinya

    pengukuran yang dapat diandalkan akan mengukur secara konsisten, tapi belum

    tentu mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian, reliabilitas adalah

    sejauh mana pengukuran dari suatu tes tetap konsisten setelah dilakukan berulang-

    ulang terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama. Penelitian dianggap dapat

    diandalkan bila memberikan hasil yang konsisten untuk pengukuran yang sama.

    Tidak bisa diandalkan bila pengukuran yang berulang itu memberikan hasil yang

    berbeda-beda.

    Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empirik ditunjukan oleh suatu angka

    yang disebut nilai koefisien reliabilitas. Reliabilitas yang tinggi ditunjukan dengan

    nilai rxx mendekati angka 1. Kesepakatan secara umum reliabilitas yang dianggap

    sudah cukup memuaskan jika ≥ 0.600.

    Pengujian reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Alpha

    Cronbach karena instrumen penelitian ini berbentuk angket dan skala bertingkat.

    Rumus Alpha Cronbach sevagai berikut :

    2

    2

    11 11

    t

    t

    n

    nr

    Keterangan :

    11r :=reliabilitas yang dicari

    n :=jumlah item pertanyaan yang diuji

    2t :=jumlah varians skor tiap-tiap item

    2

    t := varians total

    Jika nilai alpha > 0.6 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability)

    sementara jika alpha > 0.80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh

    tes secara konsisten memiliki reliabilitas yang kuat. Atau, ada pula yang

  • 4

    memaknakannya sebagai berikut:Jika alpha > 0.90 maka reliabilitas sempurna.

    Jika alpha antara 0.70 – 0.90 maka reliabilitas tinggi. Jika alpha 0.50 – 0.70 maka

    reliabilitas moderat. Jika alpha < 0.50 maka reliabilitas rendah. Jika alpha rendah,

    kemungkinan satu atau beberapa item tidak reliabel.

    1.3 Studi Kasus

    Suatu penelitian pada bidang manajemen pemasaran yang berjudul

    “Pengaruh Iklan Media Cetak dan Word of Mouth Terhadap Keputusan

    Berkunjung Fitness Center (Studi Kasus Pada Helios Fitness Technomart

    Karawang)”. Berdasarkan hal ini maka akan dilakukan uji vaiditas dan reliabilitas

    dari setiap pertanyan pada masing-masing variabel penelitian yaitu iklan media

    cetak (IMC), word of mouth (WOM), dan keputusan berkunjung (KB). Data

    terdapat pada lampiran 1.

    Langkah-langkah uji validitas dengan SPSS

    1. Input data ke dalam SPSS

    2. Pada menu utama klik Analyze, correlate dan klik Bivariat.

  • 5

    3. Patikan seluruh pertanyaan dan variabel berada pada kotak variables. Pilih

    correlation coefficients Person dan test of significance two-tailed dan pilih

    ok.

    4. Hasil Dan Pembahsan

  • 6

    Hasil uji validitas tiap item pertanyaan pada setiap variabel dapat dilihat dari nilai

    Sig(2-tailed). Jika seluruh item pertanyaan memiliki nilai Sig(2-tailed) <

    signifikansi error atau tingkat kesalahan yang ditetapkan maka uji validitas

    terpenuhi. Artinya setiap pertanyaan pada variabel tersebut dapat dinyatakan

    valid.

    Langkah-langkah uji reliabilitas dengan SPSS

    1. Input data ke dalam SPSS

  • 7

    2. Pada menu utama klik Analyze, scale dan pilih reliability analysis.

    3. Patikan seluruh pertanyaan dan variabel berada pada kotak items. Pilih

    pilih model alpha dan klik ok.

  • 8

    4. Hasil Dan Pembahsan

    Hasil uji reliabilitas tiap item pertanyaan pada setiap variabel dapat dilihat dari

    nilai cronbach’s alpha. Jika seluruh item pertanyaan memiliki nilai cronbach’s

    alpha < 0,6 maka uji reliabilitas terpenuhi. Artinya setiap pertanyaan pada

    variabel tersebut dapat dinyatakan reliabel. 0,6 merupakan angka ketetapan yang

    merujuk pada buku metodologi penelitian Sugiono.

  • 9

    BAB II

    ANALISIS KORELASI

    Studi Kasus

    Suatu penelitian pada bidang manajemen pemasaran yang berjudul

    “Pengaruh Iklan Media Cetak dan Word of Mouth Terhadap Keputusan

    Berkunjung Fitness Center (Studi Kasus Pada Helios Fitness Technomart

    Karawang)”. Berdasarkan hal ini maka akan diihat kekuatan hubungan dari tiap

    varibel yaitu iklan media cetak (IMC) dan word of mouth (WOM) dengan

    keputusan berkunjung (KB). Selain itu juga akan di tentukan signifikansi

    koefisien korelasi dari tiap variabel.

    Langkah-langkah menentukan koefisien korelasi dan signifikansi koefisien

    korelasi dengan SPSS

    1. Input data ke dalam SPSS

    2. Pada menu utama klik Analyze, correlate dan klik Bivariat.

    3. Patikan seluruh variabel berada pada kotak variables. Pilih correlation

    coefficients Person dan test of significance two-tailed dan pilih ok.

  • 10

    4. Hasil Dan Pembahsan

    Hasil dari output SPSS memeperlihatkan bahwa nilai korelasi antara IMC dengan

    WOM sebesar +0,748, IMC dengan KB +0,571 sedangkan koefisien korelasi

    antara WOM dengan KB adalah +0,524. Signifikansi dari tiap-tiap nilai koefisien

    korelasi data dilihat dari nilai Sig( 2-tailed) dimana hasil olah data pada kasus ini

    menunjukan bahawa seluruh nilai Sig( 2-tailed) lebih kecil dari nilai signifikansi

  • 11

    error yang ditetapkan. Dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi anatar variebl

    dalan kasus ini memiliki nilai yang signifikan.

  • 12

    BAB III

    ANALISIS REGRESI LINIER

    3.1 Studi Kasus 1 Data Sekunder

    Desa Sragen Wetan adalah sentra produksi tahu di kabupaten Sragen,

    permintaan akan tahu cukup tinggi tetapi produksi tahu di desa ini tidak mampu

    menyukupinya dan produksinya tidak dapat berkembang pesat. Oleh karena itu

    ingin diketahui faktor-faktor produksi yang mempengaruhi produksi tahu di Desa

    Sragen Wetan. Faktor-faktor produksi yang digunakan dalam industri tahu yaitu :

    kedelai, tenaga kerja, solar, sekam, air dan laru. Besarnya produksi dalam industri

    tahu ditentukan oleh faktor-faktor produksi tersebut.

    Kedelai (X1) merupakan bahan baku utama dalam membuat tahu. Jumlah

    kedelai yang digunakan sebagai input produksi diukur dalam satuan kilogram

    (kg) dan dihitung selama satu bulan.

    Tenaga kerja (X2) adalah tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi

    yang meliputi kegiatan penyortiran, pencucian, perendaman, pengupasan,

    penggilingan, pendidihan, penyaringan, penggumpalan, pencetakan dan

    perebusan. Faktor produksi tenaga kerja menggunakan jumlah jam kerja per

    gilingan selama satu bulan.

    Solar (X3) diperlukan sebagai bahan bakar untuk menggiling kedelai agar

    menjadi bubur. Satuan solar diukur dalam liter dan dihitung selama satu

    bulan.

    Sekam (X4) merupakan bahan bakar yang digunakan untuk memanaskan air

    yang uapnya akan digunakan untuk merebus tahu. Satuan sekam diukur

    dalam karung dan dihitung selama satu bulan.

    Air (X5) diperlukan dalam proses produksi tahu antara lain untuk pencucian

    dan perendaman kedelai. Satuan air diukur dalam liter dan dihitung selama

    satu bulan.

    Laru atau bibit tahu (X6) dipakai sebagai campuran sari kedelai, agar dapat

    menggumpal menjadi tahu. Satuan laru dihitung dalam liter dan dihitung

    selama satu bulan.

  • 13

    Produksi (Y) yang dihasilkan dipengaruhi oleh kombinasi faktor-faktor

    produksi yang digunakan. Produksi yang dihasilkan dinyatakan dalam satuan

    kotak (tempat tahu yang terbuat dari kayu) dan dihitung selama satu bulan.

    Data

    Daftar produksi dan faktor-faktor produksi responden

    no produksi kedelai

    tenaga

    kerja solar sekam air

    (liter)

    laru

    (liter) kotak (kg) (jam) (liter) (karung)

    1 1080 1500 240 90 300 42000 4200

    2 900 1500 180 120 450 44100 5250

    3 1410 2400 600 60 450 72600 6600

    4 1200 2400 240 120 450 82500 7920

    5 1290 2400 240 150 450 79200 7590

    6 1320 2400 360 120 440 82500 7320

    7 1550 3000 420 150 750 105000 9240

    8 1600 3000 450 150 900 100800 10500

    9 1600 3000 420 150 480 102900 8820

    10 1550 3000 450 180 450 96600 9660

    11 1560 3000 540 150 750 98700 10500

    12 1530 3000 420 150 450 96600 9240

    13 1570 3000 450 150 480 98700 9660

    14 1535 3000 540 180 450 96600 8820

    15 1650 3000 420 150 750 102900 9660

    16 1700 3000 540 180 480 98700 9240

    17 1600 3000 420 180 450 98700 9240

    18 1550 3000 420 180 480 102900 9660

    19 1950 3750 480 150 750 135000 10800

    20 2260 4500 540 150 900 138600 13230

    21 2200 4500 540 300 900 157500 15750

    22 2160 4500 510 180 600 141750 15120

    23 2160 4500 540 180 450 153720 13860

  • 14

    24 2400 4500 600 150 750 146790 11340

    25 2300 4500 540 180 900 146790 13230

    26 2200 4500 540 180 900 141750 15750

    27 2225 4500 570 150 750 154350 11970

    28 2325 4500 540 300 750 157500 13860

    29 2350 4500 540 300 750 141750 13860

    30 2190 4500 510 150 600 153720 15120

    31 2300 4500 570 180 600 146790 13860

    32 2215 4500 540 180 750 153720 11970

    33 2700 6000 630 210 600 195720 21000

    34 2500 6000 600 210 750 204120 19320

    35 2800 6000 660 210 600 203280 17640

    36 2750 6000 600 180 750 203280 19320

    37 2800 6000 630 180 800 204120 17640

    Langkah-langkah dengan SPSS

    1. Input data ke dalam SPSS

    2. Pada menu utama klik Analyze, pilih Regression dan klik Linear

  • 15

    3. Akan tampil dilayar sebagai berikut. Isikan variabel Y ke Dependent dan

    X1-X6 ke Independent(s). Selanjutnya klik Statistics

    4. Pilih Estimate, Model Fit, R square change, Descriptive, Part and Partial

    correlation, Collinearity diagnostics dan Durbin-Watson. Kemudian klik

    Continue

  • 16

    Kemudian klik Plots, isikan *RESID ke Y: dan *ZPRED ke X:, klik

    Continue

    Selanjutnya klik Save, pada kolom Residuals pilih Unstandardize, klik

    Continue, klik OK

    5. Uji Kenormalan Residual dengan mengunkan uji Kolmogorov Smirnov.

    Dengan cara sebagai berikut:

    Nilai residual telah diperoleh dari tahapan ke-4, selanjutnya klik Analyze,

    Non Parametric Test, Legacy Dialogs, 1-Sample K-S

  • 17

    Akan tampil dilayar seperti berikut, isikan Unstadardizes Residuals ke

    Test Variable List, pada kolom Test Distibution, pilih Normal, klik OK

  • 18

    Hasil dan pembahasan

    Uji Asumsi

    1. Linieritas (korelasi)

    Hipotesis:

    H0: ρ=0 (tidak ada hubungan linier antara x dan y)

    H1: ρ≠0 (ada hubungan linier antara x dan y)

    Correlations

    Y X1 X2 X3 X4 X5 X6

    Pearson

    Correlation

    Y 1.000 .984 .842 .579 .607 .974 .929

    X1 .984 1.000 .814 .565 .574 .993 .966

    X2 .842 .814 1.000 .431 .515 .799 .751

    X3 .579 .565 .431 1.000 .420 .575 .602

    X4 .607 .574 .515 .420 1.000 .576 .561

    X5 .974 .993 .799 .575 .576 1.000 .956

    X6 .929 .966 .751 .602 .561 .956 1.000

    Sig. (1-tailed) Y . .000 .000 .000 .000 .000 .000

    X1 .000 . .000 .000 .000 .000 .000

    X2 .000 .000 . .004 .001 .000 .000

    X3 .000 .000 .004 . .005 .000 .000

    X4 .000 .000 .001 .005 . .000 .000

    X5 .000 .000 .000 .000 .000 . .000

    X6 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .

    Berdasarkan output SPSS, korelasi antara variabel penjelas dan variabel

    respon, masing-masing memiliki P-value (kolom ketiga) < 0.05. sehingga

    keputusan tolak H0, artinya dengan kepercayaan 95% setiap variabel

    penjelas memiliki hubungan linier (korelasi) yang nyata terhadap variabel

    respon. Diikuti dengan nilai korelasi yang cukup tinggi.

    variabel penjelas dan variabel respon, menunjukkan bahwa variabel

    penjelas memiliki hubungan linier positif dengan variabel respon. Dengan

    terpenuhinya hubungan linier, maka data ini dapat dianalisis dengan

    regresi linier berganda.

  • 19

    2. Kenormalan

    Hipotesis:

    H0 : residula berdistribusi normal

    H1 : residula tidak berdistribusi normal

    uji kenormalan kolmogorof-Smirnov

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    Unstandardized

    Residual

    N 37

    Normal Parametersa,b

    Mean .0000000

    Std. Deviation 62.99251845

    Most Extreme Differences Absolute .113

    Positive .087

    Negative -.113

    Kolmogorov-Smirnov Z .687

    Asymp. Sig. (2-tailed) .733

    Dengan menggunakan uji kenormalan Kolmogorov-Smirnov P-value pada uji

    kenormalan KS sebesar 0.733 > 0,05. Sehingga keputusan terima H0, dapat

    disimpulkan bahwa residual menyebar normal.

    3. Homosketdastisitas

    Metode ini digunakan dengan cara melihat grafik scatter plot antara

    fitted value dengan residual. Ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter

    plot dimana sumbu Y adalah nilai Y yang telah diprediksi dan sumbu X

    adalah residual (�̂�–Y).

  • 20

    Berdasarkan grafik di residual menyebar secara acak, tidak

    mengikuti pola tertentu, sehingga dapat disimpulkan bahwa galat

    mempunyai ragam yang sama. Dengan demikian, asumsi

    Homoskedastisitas terpenuhi.

    4. Non autokorelasi

    Hipotesis

    H0: ρ=0 (tidak terdapat autokorelasi)

    H1: ρ≠0 (terdapat autokorelasi)

    Model Summaryb

    Model R

    R

    Square

    Adjusted

    R Square

    Std. Error

    of the

    Estimate

    Change Statistics

    Durbin-

    Watson

    R

    Square

    Change

    F

    Change df1 df2

    Sig. F

    Change

    1 .992a .985 .982 69.00485 .985 322.791 6 30 .000 2.039

    Tabel Durbin Watson k=6, n=37, alfa=0,05 : dL=1.130 du=1.87

    Jika d > du maka tidak tolak H0. Jadi, dari uji Durbin Watson dapat

    disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi, asumsi non autokorelasi

    terpenuhi.

  • 21

    5. Non Multikolinieritas

    Output SPSS untuk VIF

    Coefficientsa

    Model

    Unstandardize

    d Coefficients

    Standardize

    d

    Coefficients

    t Sig.

    Correlations

    Collinearity

    Statistics

    B

    Std.

    Error Beta

    Zero

    -

    orde

    r

    Partia

    l

    Par

    t

    Toleranc

    e VIF

    1 (Constant

    )

    204.16

    2

    60.19

    9

    3.39

    1

    .00

    2

    X1 .648 .097 1.594 6.66

    1

    .00

    0

    .984 .772 .15

    0

    .009 112.67

    2

    X2 .307 .178 .070 1.72

    0

    .09

    6

    .842 .300 .03

    9

    .304 3.289

    X3 .693 .300 .067 2.31

    2

    .02

    8

    .579 .389 .05

    2

    .602 1.661

    X4 .163 .083 .055 1.97

    1

    .05

    8

    .607 .339 .04

    4

    .646 1.549

    X5 -.005 .002 -.392 -

    1.95

    9

    .05

    9

    .974 -.337 -

    .04

    4

    .013 78.547

    X6 -.046 .012 -.361 -

    3.83

    8

    .00

    1

    .929 -.574 -

    .08

    7

    .058 17.353

    Pada data tersebut terdapat multikolinieritas pada pada peubah penjelas

    kedelai, air dan laru dengan VIF1=112,7; VIF5=78,5 dan VIF5=17,4 lebih

    dari 10. Tidak terpenuhinya asumsi ini dapat dapat mengakibatkan:

    - Koefisien regresi yang dihasilkan oleh analisis regresi berganda

    menjadi sangat lemah atau tidak dapat memberikan hasil analisis

    yang mewakili sifat atau pengaruh dari variabel bebas yang

    bersangkutan

    - Dalam banyak hal, masalah Multikolinearitas dapat menyebabkan uji

    t menjadi tidak signifikan padahal jika masing-masing variabel bebas

  • 22

    diregresikan secara terpisah dengan variabel tak bebas (simple

    regression) uji t menunjukkan hasil yang signifikan.

    Salah satu cara untuk itu menyelesaikan permasalahan multikolinieritas

    adalah dengan regresi komponen utama.

    Interpretasi Model

    1. Uji simultan

    Hipotesis:

    H0: peubah X tidak mempengaruhi Y secara bersama-sama

    H1: minimal ada satu peubah X yang mempengaruhi Y

    ANOVAb

    Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

    1 Regression 9222152.637 6 1537025.439 322.791 .000a

    Residual 142850.066 30 4761.669

    Total 9365002.703 36

    Pengujian secara simultan dilakukkan dengan uji statistik F,

    berdasarkan output SPSS didapatkan P-value 0.000< 0.05, sehingga

    keputusan tolak H0. Artinya, minimal ada satu peubah penjelas x

    mempengaruhi peubah respon Y.

    2. Uji parsial

    Hipotesis:

    H0: βj = 0 (variabel Xj tidak berpengaruh nyata)

    H1: βj ≠ 0 (variabel Xj berpengaruh nyata) j= 0, 1, 2,. . ., p; p= banyak

    parameter

  • 23

    Coefficientsa

    Model

    Unstandardized

    Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    t Sig. B

    Std.

    Error Beta

    1 (Constant) 204.162 60.199 3.391 .002

    X1 .648 .097 1.594 6.661 .000

    X2 .307 .178 .070 1.720 .096

    X3 .693 .300 .067 2.312 .028

    X4 .163 .083 .055 1.971 .058

    X5 -.005 .002 -.392 -1.959 .059

    X6 -.046 .012 -.361 -3.838 .001

    Dengan menggunakan statistik uji t. Berdasarkan output SPSS, diperoleh P

    value pada variabel X2, X4, dan X6 lebih besar dari 0.05, sehingga keputusan

    terima H0, sehinga faktor tenaga kerja, sekam dan laru atau bibit tahu tidak

    mempengaruhi produksi tahu secara nyata. Sedangkan variabel X1, X3, dan

    X5 mimiliki P-value kurang dari 0.05, sehingga keputusan tolak H0. Jadi

    dapat disimpulkan bahwa yang mempengaruhi produksi tahu secara

    signifikan atau nyata pada sentra produksi tahu di Sragen adalah kedelai,

    solar, dan air.

    3. Koefisien determinasi

    Koefisien Determinasi (R-Square) merupakan suatu proporsi

    keragaman y yang dapat dijelaskan oleh peubah prediktor x dan Adjusted R-

    Square (pada regresi linier sederhana) merupakan suatu proporsi keragaman y

    yang dapat dijelaskan oleh variable regressor x apabila jumlah observasi

    variable regressor x mengalami perubahan. Adapun Adjusted R-Square (pada

    regresi linier sederhana berganda) merupakan suatu proporsi keragaman y

    yang dapat dijelaskan oleh peubah prediktor 𝑥 apabila jumlah variable

    regressor 𝑥 mengalami perubahan.

  • 24

    Model Summaryb

    Model R

    R

    Square

    Adjusted

    R

    Square

    Std.

    Error of

    the

    Estimate

    Change Statistics

    Durbin-

    Watson

    R

    Square

    Change

    F

    Change df1 df2

    Sig. F

    Change

    1 .992a .985 .982 69.00485 .985 322.791 6 30 .000 2.039

    Berdasarkan output SPSS, nilai R2 sebesar 0.985 artinya 98.5% keragaman

    jumlah produksi tahu (Y) dapat dijelaskan oleh faktor-faktor dalam model

    (X). Sisanya dijelakan faktor lain yang tidak masuk dalam model.

    3.2 Studi Kasus 2 Data Primer

    Suatu penelitian pada bidang manajemen pemasaran ingin melihat pengaruh iklan

    media cetak, dan promosi dengan cara menyebarkan berita dari mulut ke mulut

    atau dikenal dengan istilah word of mouth yang dilakukan oleh Helios Fitness di

    kota Karawang.

    Berdasarkan hal ini maka akan dilakukan penelitia mengenai iklan media cetak,

    word of mouth dan keputusan berkunjung dengan judul penelitian

    “Pengaruh Iklan Media Cetak dan Word of Mouth Terhadap Keputusan

    Berkunjung Fitness Center (Studi Kasus Pada Helios Fitness Technomart

    Karawang)”. Data terlampir.

    Hasil dan pembahasan

    Uji Asumsi

    1. Linieritas

    Hipotesis:

    H0: ρ=0 (tidak ada hubungan linier antara x dan y)

    H1: ρ≠0 (ada hubungan linier antara x dan y)

  • 25

    • P-value< 0.05. sehingga keputusan tolak H0, artinya dengan kepercayaan

    95% setiap variabel bebas memiliki hubungan linier (korelasi) yang nyata

    terhadap variabel respon. Diikuti dengan nilai korelasi yang cukup tinggi.

    Korelasi antara variabel IMC dan WOM terhadap KB sebesar 0,571 dan

    0,524.

    • Kesimplan: uji asumsi linieritas dipenuhi.

    2. Normalitas

    Hipotesis:

    H0 : galat/error berdistribusi normal

    H1 : galat/error tidak berdistribusi normal

    Uji kenormalan kolmogorof-Smirnov

  • 26

    P-value pada uji kenormalan KS sebesar 0.116 > 0,05. Sehingga keputusan

    terima H0, dapat disimpulkan bahwa residual/galat/error menyebar normal

    atau asumsi normalitas dipenuhi.

  • 27

    Berdasarkan normal P-P plot dapat dilihat bahwa standardized residual

    menyebat disekitar garis normal, sehingga dapat disimpulkan bahwa residual

    memiliki sebaran yang normal. Dengan demikian, asumsi noralitas terpenuhi.

  • 28

    3. Homoskedasitas

    rafik scatter plot antara fitted value dengan residual. Ada tidaknya pola

    tertentu pada grafik scatter plot dimana sumbu Y adalah nilai Y yang telah

    diprediksi dan sumbu X adalah residual (�̂�–Y).

    Berdasarkan grafik di residual menyebar secara acak, tidak mengikuti pola

    tertentu, sehingga dapat disimpulkan bahwa galat mempunyai ragam yang

    sama. Dengan demikian, asumsi Homoskedastisitas terpenuhi.

    4. Non Autokorelasi

    Hipotesis

    H0: ρ=0 (tidak terdapat autokorelasi)

    H1: ρ≠0 (terdapat autokorelasi)

    Tabel Durbin Watson k=2, n=119, alfa=0,05 : dL=1,6669 du=1,7352

  • 29

    Jika dw > du maka tidak tolak H0. Jadi, dari uji Durbin Watson dapat

    disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi, asumsi non autokorelasi

    terpenuhi.

    5. Non Multikolinieritas

    Nilai VIF dari variabel IMC dan WOM lebih kecil dari 10, hal ini memperlihatkan

    bahwa tidak terjadi multikolonieritas pada model regresi.

    Interpretasi Model

    1. Uji simultan

    Hipotesis:

    H0: peubah X tidak mempengaruhi Y secara bersama-sama

    H1: peubah X yang mempengaruhi Y secara bersama-sama

    Pengujian secara simultan dilakukkan dengan uji statistik F, berdasarkan

    output SPSS didapatkan P-value 0.000< 0.05, sehingga keputusan tolak H0.

    Artinya, peubah penjelas X mempengaruhi peubah respon Y secara bersama-

    sama. Atau dapat disimpulkan bahwa IMC dan WOM mempengaruhi KB

    secara bersama-sama/simultan.

  • 30

    2. Uji parsial

    Hipotesis:

    H0: βj = 0 (variabel Xj tidak berpengaruh nyata)

    H1: βj ≠ 0 (variabel Xj berpengaruh nyata) j= 0, 1, 2,. . ., p; p= banyak

    parameter

    • P value pada variabel X2 lebih besar dari 0.05, sehingga keputusan terima

    H0, sehinga WOM tidak berpengaruh signifikan terhadap KB .

    • Variabel X1 mimiliki P-value kurang dari 0.05, sehingga keputusan tolak

    H0. Jadi dapat disimpulkan bahwa IMC berpengaruh signifikan terhadap

    KB.

    3. Koefisien determinasi

    Berdasarkan output SPSS, nilai R2 sebesar 0,348 artinya 34,8%

    keragaman jumlah KB (Y) dapat dijelaskan oleh faktor-faktor dalam model

    yaitu IMC (X1) dan WOM (X2). Sisanya dijelakan faktor lain yang tidak

    masuk dalam model atau variabel lain yang tidak termasuk dalam variabel

    penelitian.

  • 31

    BAB IV

    ANALISIS VARIANSI

    4.1. Anova 1 arah

    Studi Kasus

    Maskapai-maskapai berikut telah mengurangi layanan makana berat dan ringan

    selama penerbangan dan memulai menetapkan beberapa layanan tambahan seperti

    menampung bagasi yang terlalu berat, pergatian penerbagan pada menit terakhir

    dan perjalanan hewan peliharaan didalam kabin. Akan tetapi mereka masih fokus

    mengenai layanannya. Akhir-akhir ini sebuah kelompok yang terdiri atas empat

    perusahaan penerbangan merekrut Brunner Marketing Research. Untuk

    mensurvei parapenumpang megenai tingkat kepuasannya dengan penerbangan

    terkini. Survey meliputi pertanyaan mengenai tiket, keberangkatan, layanan

    peerbangan, penanganan bagasi, komunikasi pilot dan sebagainya. 25 pertanyaan

    akan dijawab penumpang dengan luar buiasa, bagus, cukup atau buruk. Jawaban

    jawaban tersebut kemudian dijumlahkan sehingga total skornya perupakan

    penanda kepuasan penerbangan. Semakin besar skornya penanda semakin tinggi

    tingkat kepuasan layanannya. Skor paling tinggi yang paling mungkin adlah 100.

    Brunner Marketing Research secara acak memilih dan mensurvei para

    penumpang dari 4 maskapai. Dengan taraf nyata atau tigkat signifikansi 5%,

    apakah terdapat perbedaan rata-rata tigkat kepuasan antara keempat maskapai?.

    Berikut diperoleh hasil jawaban responden yang menjadi sampel.

    Tabel 4.1 Hasil jawaban responden masing-masing maskapai

    Northern WTA Pocono Branson

    94 75 70 68

    90 68 73 70

    85 77 76 72

    80 83 78 65

    88 80 74

    68 65

    85

  • 32

    Hipotesis yang diuji:

    43210 : H (rata-rata skor kepuasan sama untuk keempat maskapai)

    43211 : H (rata-rata skor kepuasan tidak sama untuk keempat

    maskapai)

    Langkah-langkah SPSS

    1. Buka program SPSS sampai muncul worksheet area kerja seperti pada gambar

    berikut:

    2. Sebelah kiri bawah ada dua pilihan yaitu: Data view dan Variabel view

    3. Lalu klick variabel view untuk menentukan variabel dari data

    4. Baris pertama pada kolom name ketik nilai, pada label ketik layanan.

    5. Baris ke dua pada kolom name ketik maskapai, pada label ketik brand, pada

    kolom values posisikan mouse pada sudut kotak None lalu klik sampai muncul

    kotak Value Labels seperti pada gambar berikut:

  • 33

    6. Ketik 1 pada kolom Value dan ketik Nothern pada kolom Label, lalu klik add,

    ketik lagi 2 pada kolom value dan ketik WTA pada kolom label, lalu klik add,

    ketik lagi 3 pada kolom value dan ketik Pocono pada kolom label, lalu klik

    add, ketik lagi 4 pada kolom value dan ketik Branson pada kolom label, lalu

    klik add jika sudah di isi kemudian ok, terlihat seperti gambar beriktut:

    7. Selanjutnya klik data view sebelah kiri variabel view lalu isi nilaia skor pada

    kolom nilai, pada kolom maskapai nomor urut 1-14 isi 1, nomor urut 5-9 isi 2,

    dan nomor urut 10-16 isi 3 dan 17-22 isi 4. seperti terlihat pada gambar

    berikut:

  • 34

    Sebelum dilakukan uji Anova terlebih dahulu melakukan uji prasyarat Anova

    yaitu uji normalitas dan homogenitas variansi.

    1. Uji Normalitas

    Hopotesis

    Ho: Populasi berdistribusi normal

    H1: Populasi tidak berdistribusi normal

    Lakukan analisis dengan menggunakan menu Analyze, Nonparametric Tests,

    Legacy Dialogs, 1-Sample K-S sehingga akan muncul kotak dialog One-Sample

    Kolmogorov-Smirnov Test

  • 35

    Sehingga akan muncul kotak dialog One Sample Kolmogorov Smirnov Test

    seperti gambar berikut.

    Masukkan variabel layanan [nilai] kedalam kolom Test Variable List, kemudian

    pilih Normal pada Test Distribution, selanjutnya klik OK dan akan muncul output

    seperti tabel berikut.

  • 36

    berdasarkan Tabel one sampel Kolmogorov-Semirnov test, nilai Asymp. Sig. (2-

    tailed) layanan bernilai lebih besar dari nilai α=5%, maka dapat disimpulkan

    bahwa populasi berdistribusi normal.

    2. Uji Homogenitas variansi dan analisis variansi satu arah

    Lakukan analisis dengan menggunakan menu analyze → Compare Means →

    One-Way ANOVA, sehingga akan muncul kotak dialog One-Way

    ANOVA seperti pada Gambar berikut.

  • 37

    Masukkan variabel layanan [nilai] ke dalam Dependent List, kemudian

    variabelbrand [maskapai] kedalam Factor. Klik Options kemudian akan muncul

    kotak dialog One-Way ANOVA.

    Pilih Descriptives dan Homogeneity of variance test pada Statistics kemudian klik

    continue dan Ok, maka akan muncul output sebagai berikut.

  • 38

    Berdasarkan Output pada tabel test of homogeneity of variances tersebut,

    diperoleh nilai Sig. = 0,432 lebih besar dari nilai α=5%, maka dapat disimpulkan

    bahwa populasi data mempunyai variansi yang sama (homogen).

    Berdasarkan tabel Anova layanan yaitu tabel Anova 1 arah diperoleh nilai F=

    8,991 dan sig 0,001. Nilai F dari output SPSS lebih besar dari F tabel dengan

    α=5%, derajat kebebasan pembilang 3 dan derajat kebebebasan penyebut 18 yaitu

    3,16. Hal ini berarti bahwa H0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa rata-rata tingkat

    kepuasan antar keempat maskapai tidak sama atau berbeda. Selain dari F ouput

    SPSS hal ini juga dapat dilihat dari nilai Sig 0,001 yang lebih kecil dari α=5%.

    4.2. Anova 2 arah dengan interaksi

    Studi Kasus seperti pada materi Anova 2 arah dengan interaksi pada bab 2.

    Hipotesis yang akan diuji adalah

    1. H0: Tidak terdapat interaksi antara pengmudi dengan rute

    H1: Terdapat interaksi antara pengemudi denagn rute

    2. H0: Rata-rata waktu tempuh pengemudi sama

    H1: Rata-rata waktu tempuh pengemudi tidak sama

    3. H0: Rata-rata waktu tempuh keempat rute sama

    H1: Rata-rata waktu tempuh keempat rute tidak sama

    Langkah-langkah SPSS

    1. Pastikan data sudah pada SPSS seperti gambar berikut

  • 39

    2. Bila data sudah berdistribusi normal, langkah selanjutnya kita lanjut uji

    two way anova yaitu: silahkan klik menu Analyze ---> General Linear

    Model ---> Univariate.Jika benar terlihat seperti pada gambar berikut:

    3. Masukkan waktu kedalam kotak Dependent Variabel, sedangkan rute dan

    pengemudi masukkan kedalam kotak Fixed Factor(s)

    4. Kemudian klik Plots, maka muncul kotak Univariate: Profile Plots seperti

    gambar dibawah, lalu masukkan variabel rute kedalam kotak Horizontal

    Axis, sedangkan pengemudi Sekolah masukkan kedalam kotak Separate

    Lines.

    5. Selanjutnya klik Add, maka akan muncul di dalam kotak Plots

    "rute*pengemudi" seperti pada gambar berikut:

  • 40

    6. Selanjutnya klik Continue. Selanjutnya klik Options.

    7. Masukkan Variabel rute, pengemudi, rute*pengemudi kedalam kotak

    Display Means for. pada kotak Display, centang Descriptive statistics dan

    Homogeneity test, lalu perhatikan kotak Significance level 0.05.

    Selanjutnya klik Continue, lalu klik OK.

    Hasil dan analisis

    Asumsi Homoskedasitas: Levene Test

    Di bawah ini adalah Tabel Levene’s Test. Digunakan untuk

    menilai homoskedasitas data.

    Levene's Test of Equality of Error Variancesa

    Dependent Variable:Waktu

    F df1 df2 Sig.

    1.173 19 40 .325

    Tests the null hypothesis that the error variance

    of the dependent variable is equal across groups.

    a. Design: Intercept + Rute + Pengemudi + Rute

    * Pengemudi

    Tabel di atas menunjukkan nilai (Signifikansi) Sig. 0,325 > 0,05 sehingga bisa

    dikatakan asumsi homoskedasitas terpenuhi.

  • 41

    Asumsi Normalitas

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    Waktu

    N 60

    Normal Parametersa,b

    Mean 22.8000

    Std. Deviation 3.81700

    Most Extreme Differences Absolute .090

    Positive .082

    Negative -.090

    Kolmogorov-Smirnov Z .698

    Asymp. Sig. (2-tailed) .715

    a. Test distribution is Normal.

    b. Calculated from data.

    berdasarkan Tabel one sampel Kolmogorov-Semirnov test, nilai Asymp. Sig. (2-

    tailed) 0.715>α=5%, maka dapat disimpulkan bahwa populasi berdistribusi

    normal.

    Tests of Between-Subjects Effects

    Dependent Variable:Waktu

    Source Type III Sum of

    Squares df Mean Square F Sig.

    Corrected Model 687.600a 19 36.189 8.416 .000

    Intercept 31190.400 1 31190.400 7253.581 .000

    Rute 218.400 3 72.800 16.930 .000

    Pengemudi 359.100 4 89.775 20.878 .000

    Rute * Pengemudi 110.100 12 9.175 2.134 .036

    Error 172.000 40 4.300

    Total 32050.000 60

    Corrected Total 859.600 59

    a. R Squared = .800 (Adjusted R Squared = .705)

    Berdasarkan tabel test of between-subjects effects baik hipotesis 1,2 ataupun 3

    semunya menolak H0. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai F hitung pada tebel yang

    dibandngkan dengan F tabel dimana untuk rute 2,84, penegmudi 2,61 dan

    interaksi Rute*penegmudi 2,00 menunjukan H0 ditolak. Selain itu dapat pula

    dilihat dari nilai Sig yang kesemuanya >5%. Dapat disimpulkan bahwa

    1. Terdapat interaksi antara pengemudi dan rute

  • 42

    2. Rata-rata waktu tempuh pengemudinya tidak sama

    3. Rata-rata waktu tempuh rytenya tidak sama.

    Post Hoc Test

    Dalam rangka Interprestasi Output Two Way ANOVA dengan SPSS, maka anda

    harus pahami tentang uji post hoc berikut. Sedikit review saja, bahwa uji post hoc

    adalah uji lanjut atau uji yang menilai adanya perbedaan signifikan antar

    kelompok.

    Tabel Tukey Post Hoc

    Tabel di bawah ini adalah Tabel Tukey Post Hoc digunakan untuk menilai

    kategori manakah dari waktu yang memiliki perbedaan signifikan:

    Multiple Comparisons

    Waktu

    Tukey HSD

    (I) Rute (J) Rute Mean

    Difference (I-J) Std. Error Sig.

    95% Confidence Interval

    Lower Bound Upper Bound

    d

    i

    m

    e

    n

    s

    i

    o

    n

    2

    Rute1 dim

    ens

    ion

    3

    Rute2 -.80000 1.23558 .916 -4.0717 2.4717

    Rute3 -4.80000* 1.23558 .002 -8.0717 -1.5283

    Rute4 -3.20000 1.23558 .057 -6.4717 .0717

    Rute2 dim

    ens

    ion

    3

    Rute1 .80000 1.23558 .916 -2.4717 4.0717

    Rute3 -4.00000* 1.23558 .011 -7.2717 -.7283

    Rute4 -2.40000 1.23558 .222 -5.6717 .8717

    Rute3 dim

    ens

    ion

    3

    Rute1 4.80000* 1.23558 .002 1.5283 8.0717

    Rute2 4.00000* 1.23558 .011 .7283 7.2717

    Rute4 1.60000 1.23558 .570 -1.6717 4.8717

    Rute4 dim

    ens

    ion

    3

    Rute1 3.20000 1.23558 .057 -.0717 6.4717

    Rute2 2.40000 1.23558 .222 -.8717 5.6717

    Rute3 -1.60000 1.23558 .570 -4.8717 1.6717

    *. The mean difference is significant at the 0.05 level.

    Yang ada perbedaan signifikan ditandai dengan tanda bintang (*).

  • 43

    BAB V

    ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS)

    Studi Kasus

    Suatu penelitian asosiatif yang bertujuan mempelajari pengaruh variable

    Remunerasi (X1), Motivasi Kerja (X2), dan Suasana Kerja (X3) terhadap Kinerja

    Pegawai (Y). Berikut data penelitian.

    Data:

    no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

    X1 70 49 33 51 67 41 71 60 59 31 75 43 46 43 33 51 60 59 31 56

    X2 69 48 29 48 59 33 70 54 61 34 76 43 56 42 29 48 54 61 34 58

    X3 69 50 30 40 60 31 70 55 58 26 78 45 47 34 40 40 55 58 26 57

    Y 68 47 34 50 56 36 71 60 61 29 77 46 50 39 34 50 60 61 29 56

    Hipotesis penelitian:

    • Ho: tidak ada pengaruh yang signifikan dalam variabel

    • H1: remunerasi berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja

    • H2: remunerasi berpengaruh signifikan terhadap suasana kerja

    • H3: motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap suasana kerja

    • H4: remunerasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai

    • H5: motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai

    • H6: suasana kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai

    Berikut ini merupakan diagram jalur yang akan diuji

  • 44

    Langkah-Langkah dengan Lisrel

    1. Simpan data dalam SPSS

    2. Double klik icon LISREL 9.2 Student, sehingga akan tampil

  • 45

    3. Klik File pilih New

    4. Maka akan muncul tampilan berikut ini, pilih LISREL Data klik OK

    5. Kemabali ke menu utama, klik File pilih Import Data

  • 46

    6. cari tempat menyimpan data (data disimpan dalam SPSS). Pilih SPSS

    Data File (*sav),

    7. pilih data yang akan digunakan (PATH Lisrel.sav), klik Open

  • 47

    8. Beri nama untuk LISREL Data, nama yang digunakan boleh sama atau

    berbeda dengan SPSS, klik Save

    Akan tampil seebagai berikut

    9. Pada menu utama klik File, klik New, pilih SIMPLIS Project, klik OK

    Isikan nama ke File Name (missal, “data simplis path”), klik Save

    sehingga muncul

  • 48

    10. Kembali ke menu utama, pilih Setup, plih Variables

    Sehingga akan muncul

    11. Klik Add/Read variables, sehingga muncul tampilan berikut

  • 49

    Pada Read from file isikan LISREL System File. Klik Browse dan isikan

    “data simplis path”, klik OK

    12. Klik Next, pada Number of Observation isikan jumlah observasi yaitu

    “20”, lalu klik OK

  • 50

    13. Kembali ke menu utama, kotak SIMPLIS kosong seperti berikut

    14. Pada menu utama pilih Output, pilih LISREL Output dan klik Selection

    Pilih Total Effects and Inderect Effects dan CompletelyStandardized

    Solution. Selanjutnya klik OK

    Maka muncul gambar berikut

  • 51

    Selanjutnya membuat persamaan yang mengaitkan hubungan antara

    variable, setelah baris relationships

    Klik Run sehingga diperoleh koefisien jalur dalam bentuk

    Standardized Solution seperti berikut

    Gambar di atas dapat di atur kembali, dengan cara menggeser letak

    variable dan garis penghubung antara variable, sehingga menjadi seperti

    berikut

  • 52

    Selanjutnya diagram jalur setelah uji signifikansi dengan uji statistik uji-t

    sebagai berikut

    Dari diagram jalur di atas terlihat bahwa tidak terdapat jalur yang berwana

    merah. Hal tersebut menunjukkan bahwa semua koefisien jalur signifikan.

    15. Interpretasi Output

    Warna biru menunjukkan Koefisien regresi dan warna kuning

    menunjukkan nilai statistic Z dan p-Value.

    Pada regresi X2 terhadap X1. Hasil uji statistik menunjukkan

    bahwa nilai P-value 0.000 kurang dari 0.05 sehingga tolak H0,

    terima H1. Jadi dapat disimpulkan bahwa peningkatan remunerasi

  • 53

    memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan

    motivasi kerja pegawai. Peningkatan satu satuan remunerasi (X1)

    akan meningkatkan 96.3% motivasi kerja (X2).

    Nilai R2 (koefisien determinasi) sebesar 90.4%. Artinya 90.4%

    keragaman motivasi kerja(X2) mampu dijelaskan oleh variabel

    remunerasi (X1) sisanya 9.6% dijelaskan oleh variable lain.

    LISREL Estimates (Maximum Likelihood)

    Structural Equations

    X2 = 0.963*X1, Errorvar.= 18.607, R² = 0.904

    Standerr (0.0718) (6.037)

    Z-values 13.407 3.082

    P-values 0.000 0.002

    Pada regresi X3 terhadap X1 dan X2. Hasil uji statistika

    menunjukkan bahwa nilai P-value untuk variable X1 0.019 dan X2

    0.04 keduanya kurang dari 0.05 sehingga tolak H0, terima H2 dan

    H3. Jadi dapat disimpulkan bahwa remunerasi dan motivasi kerja

    masing-masing berbengaruh signifikan terhadap suasana kerja.

    Peningkatan satu satuan remunerasi akan meningkatkan 56.4%

    suasana kerja. Peningkatan motivasi kerja akan meningkatkan

    48.8% suasana kerja.

    Nilai R2 (koefisien determinasi) sebesar 91.2%. Artinya 91.2%

    keragaman suasana kerja(X3) mampu dijelaskan oleh variabel

    remunerasi (X1) dan motivasi kerja(X2), sisanya 8.8% dijelaskan

    oleh variable lain.

    X3 = 0.488*X2 + 0.564*X1, Errorvar.= 20.076, R² = 0.912

    Standerr (0.238) (0.241) (6.514)

    Z-values 2.049 2.339 3.082

    P-values 0.040 0.019 0.002

    Pada regresi Y terhadap X1, X2 dan X3. Hasil uji statistiak

    meninjukkan bahwa nilai P-value unruk ketiga variable tersebut

    adalah 0.005, 0.035, 0.031 ketiganya memiliki nilai kurang dari

    0.05 sehingga tolak H0. Jadi dapat disimpulkan bahwa remunerasi,

    motivasi kerja dan suasana kerja masing-masing berpengaruh

  • 54

    signifikan terhadap kinerja pegawai. Setiap peningkatan

    remunerasi akan meningkatkan 42% kinerja pegawai, setiap

    peningkatan motivasi kerja akan meningkatkan 30.2% kinerja

    pegawai dan setiap peningkatan suasana kerja akan meningkatkan

    26.9% kinerja pegawai.

    Nilai R2 (koefisien determinasi) sebesar 97%. Artinya 97%

    keragaman Kinerja pegawai (Y) mampu dijelaskan oleh variabel

    remunerasi (X1), motivasi kerja(X2) dan suasana kerja(X3),

    sisanya 3% dijelaskan oleh variable lain.

    Y = 0.302*X2 + 0.269*X3 + 0.420*X1, Errorvar.= 5.962 , R² = 0.970

    Standerr (0.143) (0.125) (0.149) (1.934)

    Z-values 2.105 2.152 2.812 3.082

    P-values 0.035 0.031 0.005 0.002

    16. Koefisien jalur Pengaruh langsung dan Pengaruh Total

    Pada menu utama klik Setup, pilih Build LISREL Syntax

    Klik Output, pilih LISREL Output, pilih selection, Pilih Total Effects

    and Inderect Effects dan Completely Standardized Solution. Selanjutnya

    klik OK

  • 55

    Klik Run sehingga diperoleh hasil sebagai berikut

    Koefisien Jalur (Standardized Solution)

    Beta

    P32 = 0.364 adalah koefisien jalur X2 terhadap endogen X3

    PY2 = 0.369 adalah koefisien jalur X2 terhadap endogen Y

    PY3 = 0.044 adalah koefisien jalur X3 terhadap endogen Y

    Standardized Solution

  • 56

    BETA

    X2 X3 Y

    -------- -------- --------

    X2 - - - - - -

    X3 0.364 - - - -

    Y 0.369 0.044 - -

    Gamma

    P21 = 0.925 adalah koefisien jalur eksogen X1 terhadap endogen

    X2

    P31 = 0.627 adalah koefisien jalur eksogen X1 terhadap endogen

    X3

    PY1 = 0.592 adalah koefisien jalur eksogen X1 terhadap endogen Y

    GAMMA

    X1

    --------

    X2 0.925

    X3 0.627

    Y 0.592

    Total and Indirect Effect

    Pengaruh total eksogen dan endogen

    Pengaruh total X1 terhadap X2 = 0.952

    Pengaruh total X1 terhadap X3 = P31 + P21P32 = 0.627 +

    (0.925)(0.364) = 0.963

    Pengaruh total X1 terhadap Y = Py1 + P21PY2 + P31PY3 + P21P32PY3

    =0.592+(0.925)(0.369)+(0.627)(0.044)+(0.925)(0.364)(0.044)

    =0.976

    Standardized Total Effects of X on Y

    X1

    --------

    X2 0.925

    X3 0.963

    Y 0.976

    Pengaruh tidak langsung eksogen dan endogen

    Pengaruh tidak langsung X1 terhadap X3 = P21P32 = (0.925)(0.364)

    = 0.336

  • 57

    Pengaruh tidak langsung X1 Terhadap Y = P21PY2 + P31PY3 +

    P21P32PY3 = (0.925)(0.369)+(0.627)(0.044)+(0.925)(0.364)(0.044)

    = 0.384

    Standardized Indirect Effects of X on Y

    X1

    --------

    X2 - -

    X3 0.336

    Y 0.384

    Pengaruh total endogen dan endogen

    Pengaruh total X2 terhadap X3 = P32 = 0.364

    Pengaruh total X2 terhadap Y = PY2 + P32PY3 = 0.369 +

    (0.364)(0.044) = 0.386

    Pengaruh total X3 terhadap Y = PY3 = 0.044

    Standardized Total Effects of Y on Y

    X2 X3 Y

    -------- -------- --------

    X2 - - - - - -

    X3 0.364 - - - -

    Y 0.386 0.044 - -

    Pengaruh tidak langsung endogen dan endogen

    Pengaruh tidak langsung X2 terhadap Y = (0.364)(0.044) = 0.016

    Standardized Indirect Effects of Y on Y

    X2 X3 Y

    -------- -------- --------

    X2 - - - - - -

    X3 - - - - - -

    Y 0.016 - - - -

  • 58

    Daftar Pustaka

    1. Satistical Techniques in Business and Economics by Douglas A. lind, William

    G. Marchal and Samuel A. Wathen. Penerbit: MC Graw-Hill Irwin. Edisi

    ketujuh

    2. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Edisi 3 buku 2 by Suharyadi

    dan Purwanto S.K. Penerbit: Salemba Empat.

  • 59

    LAMPIRAN 1. Data praktikum bab 1-3

    Data Ordinal Variabel Iklan Media Cetak (IMC)

    No.

    Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 IMC

    1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 34

    2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35

    3 2 3 2 4 4 4 3 3 4 29

    4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35

    5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 39

    6 5 4 4 4 5 5 4 5 5 41

    7 4 4 3 4 4 3 4 4 5 35

    8 3 2 4 4 5 5 4 4 4 35

    9 4 4 4 1 3 3 3 3 3 28

    10 5 5 5 5 5 5 5 4 5 44

    11 4 4 4 4 4 4 4 5 4 37

    12 5 5 5 3 4 4 4 3 3 36

    13 5 5 5 5 5 5 5 3 3 41

    14 4 4 4 4 4 4 4 5 4 37

    15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

    16 4 5 4 5 4 5 5 4 5 41

    17 4 5 4 2 4 4 4 4 4 35

    18 4 3 4 2 4 4 5 4 4 34

    19 4 5 5 3 4 3 4 5 5 38

    20 5 5 5 5 5 4 4 5 5 43

    21 4 4 4 4 4 5 4 4 4 37

    22 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37

    23 4 4 4 2 4 4 4 4 4 34

    24 4 3 3 2 2 4 4 3 3 28

    25 3 2 3 3 3 3 4 3 3 27

    26 3 4 4 3 4 3 4 4 3 32

    27 2 3 3 4 3 3 4 3 3 28

    28 5 4 4 4 4 4 5 4 3 37

    29 4 4 4 4 3 3 5 2 2 31

    30 5 5 4 4 4 5 5 3 4 39

    31 4 4 4 3 4 4 2 4 4 33

    32 2 4 2 2 4 4 4 4 4 30

    33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

    34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

    35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

    36 5 4 4 4 5 4 4 4 4 38

    37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

  • 60

    38 5 5 5 5 5 5 5 4 4 43

    39 4 4 4 2 4 2 5 4 4 33

    40 4 4 5 2 4 4 4 5 4 36

    41 5 3 3 3 3 3 3 3 3 29

    42 4 4 4 4 3 3 3 4 3 32

    43 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45

    44 4 4 4 4 4 4 4 4 5 37

    45 5 2 2 2 4 2 2 2 2 23

    46 4 3 4 4 3 4 4 4 4 34

    47 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45

    48 4 4 4 4 4 5 4 5 4 38

    49 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45

    50 3 4 4 5 4 5 4 5 3 37

    51 5 4 4 5 5 3 3 5 3 37

    52 4 5 5 4 5 3 4 5 4 39

    53 4 4 5 4 5 5 4 4 5 40

    54 4 4 5 4 5 4 4 4 4 38

    55 5 4 4 4 5 5 5 5 4 41

    56 4 5 5 4 5 4 4 4 4 39

    57 3 5 4 4 4 4 4 4 3 35

    58 4 5 5 4 5 4 4 4 4 39

    59 4 4 3 4 4 5 2 4 3 33

    60 5 5 4 4 4 5 3 4 3 37

    61 5 4 4 4 5 5 5 5 4 41

    62 4 4 4 5 4 4 4 4 4 37

    63 4 4 3 3 4 4 3 4 5 34

    64 5 5 5 4 3 5 4 3 3 37

    65 4 4 4 4 4 5 5 4 5 39

    66 4 4 5 5 5 5 4 5 4 41

    67 3 4 4 4 4 4 4 5 4 36

    68 4 4 4 4 4 5 4 5 4 38

    69 4 4 5 4 4 5 5 5 4 40

    70 4 4 5 5 4 5 4 5 5 41

    71 4 3 4 4 4 4 4 5 4 36

    72 3 5 5 4 5 4 4 4 4 38

    73 4 3 4 2 4 4 4 4 3 32

    74 3 4 5 4 4 4 3 4 4 35

    75 4 4 4 4 4 4 3 3 4 34

    76 2 3 3 2 4 4 4 3 3 28

    77 4 4 5 4 4 4 4 4 4 37

    78 5 4 4 4 5 5 5 5 4 41

    79 5 4 5 4 4 5 4 5 4 40

    80 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35

  • 61

    81 4 4 4 4 4 5 4 4 5 38

    82 5 4 5 4 4 5 4 5 4 40

    83 5 4 5 4 4 5 4 5 4 40

    84 5 4 5 4 5 5 5 4 5 42

    85 4 4 4 4 4 4 4 5 4 37

    86 4 4 5 4 4 4 5 5 4 39

    87 5 5 5 4 5 4 4 5 4 41

    88 4 4 4 4 4 5 4 4 4 37

    89 3 4 4 4 5 5 5 3 4 37

    90 4 4 4 4 3 4 4 4 4 35

    91 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45

    92 4 4 5 5 4 4 4 5 5 40

    93 4 4 4 4 4 4 3 3 4 34

    94 5 4 4 5 4 4 4 5 4 39

    95 4 4 4 4 3 5 3 4 3 34

    96 4 3 2 2 3 4 4 4 4 30

    97 5 5 5 5 4 5 4 5 5 43

    98 4 4 5 4 4 5 4 5 4 39

    99 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

    100 4 4 4 4 5 4 4 5 4 38

    101 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45

    102 5 4 4 4 5 3 3 4 4 36

    103 4 4 5 4 4 3 4 3 4 35

    104 4 3 4 4 4 4 4 5 4 36

    105 4 3 4 4 4 4 4 4 4 35

    106 5 4 4 4 4 5 5 4 4 39

    107 4 4 4 2 4 4 2 2 4 30

    108 4 4 4 2 4 4 2 4 4 32

    109 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

    110 4 4 4 4 5 4 4 4 5 38

    111 4 4 4 2 4 4 4 4 4 34

    112 4 4 4 4 4 4 4 5 5 38

    113 5 5 5 4 5 5 5 5 5 44

    114 4 5 4 4 3 5 4 5 4 38

    115 5 5 5 4 5 5 5 4 5 43

    116 4 4 4 3 4 4 3 3 4 33

    117 4 4 4 4 4 5 4 4 5 38

    118 4 4 4 4 5 5 4 5 4 39

    119 5 5 4 4 4 4 4 4 3 37

  • 62

    Daftar Pustaka

    Levine, D. M, Szabat, K. A, Stephan, D.F (2013). Business Statistics a First

    Course .7th Edition.

    Lind, D. A., Marchal William W. G, dan Wathen, S. A. (). Satistical Techniques

    in Business and Economics. 7 th Edition. MCGraw-Hill Irwin.

    Samah, B. A dan Suandi, T (1999). Statistif for Social Researc with Computer

    Aplication. First Edition. Malaysia: Universiti Putra Malaysia.

    Suharyadi dan Purwanto S.K (2017). Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan

    Modern. Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.