peran apoteker dalam mencegah medication error
DESCRIPTION
Peran ApotekerTRANSCRIPT
The problem with medication error has been documented as long as there have been medications
Masalah dengan medication error telah didokumentasikan sepanjang dimana ada pengobatan
Isi Pokok Bahasan
Definisi medication error
Berbagai macam medication error
Berbagai tipe dan penyebab dispensing error
Tahap kritis dalam dispensing
Solusi masalah dispensing error
Objektif:
Klasifikasi Adverse Drug Event beserta contoh-contohPenyebab/hal-hal/sistem yang mempengaruhi apoteker/dokter dalam membuat kesalahan beserta contohMedication-Use Process dan peran apoteker dalam mencegah medication error beserta contohKesimpulan
Spectrum of Medicine
Termasuk:Pencegahan penyakit
Deteksi
Diagnosis
Pengobatan
Farmasis
(pharmacotherapy)
Klasifikasi Adverse Drug Events
Medication error
Adverse Drug Reaction (ADR)
Therapeutic Failure
Adverse Drug Withdrawal event
Accidental/intentional overdose
Adverse Drug EventsMedication Error
= Kejadian yg berkaitan dg obat yg dapat dicegah, dapat menyebabkan atau mengarah kpd penggunaan obat yg tidak benar atau membahayakan pasien
Contoh: Pasien anak dapat R/ Claneksi syr fl I
3dd 1cth
Diberi gelas plastik takaran utk minum obat …. Pasien transplantasi ginjal “living related” dapat
obat……
Adverse Drug EventsAdverse Drug Reaction
Adverse Drug Reaction (ADR)
Any response to a drug that is noxious and unintended and that occurs at doses normally used in humans for the prophylaxis, diagnosis, or therapy of disease
Contoh:
Fenitoin Stevens Johnson Syndrome
Adverse Drug EventsTherapeutic Failure
= respon terhadap terapi obat yang
suboptimal
Mis. Teofilin, fenitoin, digoksin
(Obat dengan indeks terapi sempit)
Adverse Drug EventsAdverse Drugs Withdrawal Event
= a noxoious or unintended response that
occurs when a drug is discontinued
Contoh: benzodiazepine withdrawal syndrome, rebound hipertensi dg pemberhentian
klonidin mendadak
Adverse Drug EventsAccidental/Intentional Overdose
= Kejadian yg berkaitan dg obat akibat kadar obat yg “super therapeutic”, tidak disengaja (childhood poisoning) atau disengaja (percobaan bunuh diri)
Contoh:
- Pasien dapat R/ Bactrim tab no xx
∕ 2 dd 2 (habiskan) ……- Pasien dapat aminofilin dan Bronsolvan
dalam 1 resep ……………
ADE mismanagement in
medication use process
Med Error
averted prior reaching patient
Most error
reach patient, cause no harm
Only 1-2% of errors results in ADE
In US
3 billion prescription/year
99.9% dispensing accuracy still results in 3 million errors
1% of 3 million = 30.000 pt harmed
Penyebab Medication Error biasanya multifaktor
Kurangnya informasi tentang obat
Kurangnya informasi tentan pasen
Tekanan karena regulasi yg telah diketahui
Tertukarnya atau kurangnya memori (pengingatan)
Kesalahan penerjemahan
Kesalahan mengidentifikasi pasen
Kurang mapannya kemampua n komunikasi
Kesalahan identifikasi dosis
Pompa infus dan kesalahan sistem penghantaran lainnya
Kurang tepat/kurang cukupnya monitoring pasen
Stok obat dan masalah penghantaran obat
Kesalahan penyiapan
Rendahnya standar
“10 Key System” yang Mempengaruhi Apoteker/dokter dalam Membuat Kesalahan
Donna Horn ISMP Director, Patient Safety-Community Pharmacy
1. Informasi tentang pasien
2. Informasi obat
3. Komunikasi 4. Drug labeling, packaging, Nomenclature
5. Penyimpanan dan distribusi
6. Med delivery device, use, monitoring
7. Faktor lingkungan (cahaya kurang, ribut,dll)
8. Kompetensi
9. Pendidikan pasien
10.Sistem
Kurangnya Informasi Tentang Pasien
Contoh
Dosis Fenitoin normal 300-400mg/hari
Bila pasien :- Lansia, Kurang gizi - Fungsi ginjal berkurang
Dosis normal toksik
Kurangnya Informasi Tentang Pasien
Contoh:
Wanita 34 th masuk UGD dg ectopic pregnancy – diresepkan methotrexate 75 mg IM utk “poison the embryo”
12 hari kmd ps masuk RS krn toksisitas metotrexate (mielosupresi, hepato-toksisitas, fototoksisitas, infeksi)
PMH: ESRD
dosis yg normal utk ps ini kontraindikasi
Informasi Tentang Pasien
seperti : umur, berat badan, alergi, diagnosis, dan status kehamilan
Contoh:- Dosis antibiotik (cefixime,cefadroxil,
amox. dll utk anak) - Diagnosis (obat DM, obat flu utk pt. ttt,
pseudoefedrin utk ps hipertiroid,)- Alergi: sulfa, PCN, CBZ, dll.
2. Informasi Obat
Informasi obat terbaru tersedia
Contoh:
Penggunaan linezolid (Zyvox) utk infeksi gram (+) dlm darah yg berhub.dg kateter IV → resiko kematian lebih tinggi
Penggunaan gatifloxacin utk ps DM
3. Komunikasi
Dengan pasien dan dokter
Contoh:
Pasien dapat resep dari poli Obgin:
R/ ciprofloxacin 3dd1 no. XXX
Komentar ……
3. Komunikasi
Pasien dr poli ginjal dapat R/:
R/ Norvask 5 mg 1dd1
HCT 1dd1/2
Spirola 100mg 1dd1…….(Allop
Analsilk 3dd1
Fetinor 1dd1
Komentar …..
3. Komunikasi
Pasien dr poli ginjal dapat R/:
Komunikasi dg pasien:- Selain darah tinggi keluhan lain ?- Spironolakton (Spirola) – kombinasi
obat tidak pas- Kata pasien : biasa minum …..
Komunikasi dg dokter:
- ………….
4. Drug labeling, packaging, Nomenclature
Contoh “labeling”:- Methotrexate overdosis; seminggu
1x1 ditulis pada label sehari 1 x 1- Insulin 4 unit ditulis 4u (bisa disangka
40 unit)
Contoh “packaging’”:
- Banyak yang serupa (generik) --- untuk unit dose di ruangan sangat meningkatkan resiko kesalahan obat.
5. Penyimpanan dan Distribusi
Obat-obat “high alert” disimpan terpisah
Mis: obat OAD, warfarin
Kemasan mirip dipisah
5. Penyimpanan dan Distribusi
Contoh kesalahan:
Vial insulin dan heparin bisa tertukar, ukuran botol mirip
Pasien yg bukan DM diberi insulin (harusnya heparin) utk membilas selama vascular catheter flush procedure --- 2 orang pasien meninggal
Pharmacy Profession
Are held to a standard of care
that requires absolute accuracy
in order processing
Pharmacy Profession
Bila pasien menerima:- Obat yang salah- Obat betul, kekuatan salah- Obat betul, cara pakai salah
Dianggap LALAI (NEGLIGENCE)
Pharmacy Error
Technical Error (mechanical)
Pharmacist performed function inappropriately e.g. dispensing wrong drug, labeling drug w/ wrong directions
Contoh:
Reminyl vs Amaryl
Pharmacy Error Intelectual error (judgment)
Pharmacist failed to recognize, and acted to prevent DRP e.g. duplicative therapy, drug interaction
Contoh: R/ Clindamicin dan metronidazole dr poli THT Ps lansia sering dpt R/ dari > 1 poli:
Poli jantung : obat jantung + NSAID
Poli rematologi: glucosamin + NSAID
Pharmacy Error
Contoh Intelectual error: gagal melihat interaksi obat
Pasien GAKIN dari
poli gastro dapat cimetidine
Poli paru dapat Bronsolvan
Pasien dg PPOK dlm 1 resep dapat aminofilin dan Bronsolvan
Medication-Use ProcessDiagnosis/Indication
Prescribing
Dispensing
Education
Administration
Monitoring
Prescribing/Written Order
Handwriting
Similarly name drugs
Zeros and decimal points
Abbreviations
Ambiguous and incomplete order
Metric and apothecary system
Prescribing:Handwriting
Pasien telat dapat obat
Tulisan resep yg tidak
dapat dibaca
RESIKO MEDICATION ERROR
PrescribingResep susah dibaca
Kesalahan Apoteker
Mencoba menginterpretasi resep yang tidak jelas, menanyakan ke kolega dp konfirmasi ke dokter
Masalah:
Dokter konsulen susah diperoleh no. telp/Hp. Perawat tidak mau/takut memberi
PrescribingResep susah dibaca
Contoh:
R/ Isordil (isosorbid dinitrat 20mg) q6h
Terbaca:
Plendil 20mg (felodipine, long acting CACB) q6h
Pasien menderita fatal infark miokard
Juri memutuskan ……..
PrescribingResep mestinya mencantumkan:
Nama pasien
Data pasien yg spesifik
Nama generik dan atau nama paten
Kekuatan obat dl sistem metrik
Bentuk sediaan
Jumlah
Petunjuk penggunaan yg lengkap
Kegunaan obat, lama terapi
PrescribingVerbal Order (VO)
Dicegah kalau bisa
Farmasi komunitas – VO rutin
Nama obat diucapkan pelan2, dieja
VO ke pasien hati2
Contoh:
Warfarin ganti dosis 2,5 mg hari I, 5 mg hari berikutnya. Diminum 12,5mg ----- dirawat ----- GI bleed
Medication-Use ProcessDiagnosis/Indication
Prescribing
Dispensing
Education
Administration
Monitoring
Dispensing Error
Apoteker bertanggung jawab thd akurasi dispensing obat
Penyebab utama: lingkungan kerja- Vol. kerja terlalu tinggi (overworked)- Layout , cahaya yg cukup, - Gangguan2
Dispensing Error
Kesalahan saat dispensing:• Obat salah (mis. nama obat atau
bungkus mirip)• Masalah dg bentuk sediaan,
kekuatan, atau jumlah• Wrong dosing instruction• Obat diberikan ke pasien lain
Contoh
R/ dari luar rumah sakit (praktek dokter)
R/ Endoxan no. xxx
/ 1dd1
Sewaktu ditanya diagnosa: bengkak di kaki ????
Critical Steps in Medication Dispensing
• Klarifikasi resep yg meragukan• Computer data entry• Menghitung/• Memasang label• Cross/final-check R/ oleh apoteker• Konseling pasien
Contoh:
R/ dari poli anak:
Colistin 100.000 unit
Mf pulv dtd no XII
4dd1pulv
1 tablet = 1.500.000 unit
Perhitungan oleh asisten 1 tablet = 150.000 unit
100.000 x 12 = 1.200.000/150.000= 8 tablet
(mestinya 4/5 tablet)
Pasien disusul, obat diganti.
Dispensing ErrorLangkah utk mencegah
1. Pisahkan atau kunci obat-obat yg dapat menyebabkan medication error
2. Penyimpanan obat yg betul
3. Lingkungan dispensing yg aman, ↓ ggn, alur kerja optimal
4. Untuk obat lepasan cek ulang isi dan nama obat dg etiket dan resep
5. “Final check” selalu oleh apoteker
6. Konseling pasien
Ketidakpatuhan pasien
Akibat Ketidakpatuhan (USA)• 125.000 kematian per
tahun• 10% masuk RS• 23 % masuk nursing home
Peterson AM,AJHP 2003:657-665
Contoh noncompliance –med error
Pasien X dari poli jantung (lansia):
R/ Noperten 5 mg 1dd1
Furosemide 40mg 1dd1 -- nedet
KSR 1dd1
Digoxin 1dd ½
Farmasal 1dd1
Komentar ….
Konseling ke pasien
Komunikasi pengetahuan ke pasien
Show and tell
Baca label dan nama obat
Konseling dg wawancara
Konseling ke pasien
Apa yg diberitahu dokter mengenai kegunaan obat anda ?
Bagaimana dokter menjelaskan cara menggunakan/meminum obat anda
Apakah dokter ada mejelaskan mengenai kemungkinan efek samping obat ?
Medication-Use ProcessDiagnosis/Indication
Prescribing
Dispensing
Education
Administration
Monitoring
EdukasiKe pasien dan profesi kesehatan lainnya
Perlu informasi “up to date”
Sharing informasi
Contoh: R/ Enalapril 5mg q12h, data: alergi ACEI. Apt.
dispensing enalapril krn “chief cardiologist” yg meresepkan dan Apt tdk mau bertanya ke Dr ybs. Perawat memberikan ke ps – dl 20 min angioedema – intubasi.
Edukasi ke Pasien Peran Pasien dlm Mencegah Med Error
Patient understanding and knowledge are key to reducing error
Yang harus diketahui pasien: Nama, kekuatan, cara penggunaan, nama dokter, kapan obat diresepkan dan kapan di stop Kegunaan obat Selalu membawa nama semua obat yg diminum (resep dan OTC),
Administration Error
Termasuk: Obat diberikan ke pasien yg salah Teknik pemberian salah Omission of a dose (obat tidak diberikan) Obat tetes telinga dipakai di mata Obat expired digunakan Obat tidak digunakan dengan benar
Drug Administration
Five Rights: The right medication The right dose The right patient The right time The right route
Drug Administration
Contoh:
Nimotop akan diberikan lewat NG tube. Perawat menggunakan spuit dg jarum utk mengambil obat dari soft capsul ---- obat ini diberikan secara IV ----- rx hipotensi
KesimpulanPeran Apoteker
1. Berpartisipasi dalam monitoring terapi obat spt:
- mencegah dan memecahkan DRP, evaluasi data lab dan data klinis,dll
- Apakah pasien mendapatkan obat sesuai yg diresepkan dokter (apakah obat diminum, apakah obat IV diberikan oleh perawat ?)
- DUE shg penggunaan obat yg rasional, aman dan efektif dapat tercapai
2. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan utk dapat memberi saran dalam terapi obat
3. Sebagai sumber informasi kpd dokter dan perawat (mis.penggunaan obat yg benar)
4.Apoteker harus faham semua SOP utk distribusi obat dan alkes yg aman ke pasien rawat inap dan rawat jalan
5. Apoteker jangan sampai menduga/menerka resep obat yg membingungkan. Dokter harus dihubungi .
6. Dalam menyiapkan obat, apoteker harus memelihara keteraturan dan kebersihan tempat bekerja dengan seminimal mungkin interupsi
7.Sebelum dispensing obat, apoteker harus mereview resep asli, self-checking dl membaca resep, label, dan menghitung dosis.
8. Apoteker harus yakin akan ketepatan: nama obat, etiket, kemasan, jumlah, dosis, dan instruksi
9. Obat yg di dispensing harusnya dlm bentuk yg siap dipakai (unit dose)
10. Gunakan label tambahan utk mencegah kesalahan spt: “tidak utk injeksi”, untuk pemakaian luar saja”.
11. Apoteker harus yakin kalau obat sudah tersedia di ruangan saat diperlukan
12.Apoteker harus mengawasi dan mengamati penggunaan obat di ward (dispensing, penyimpanan, pemberian ke pasien)
13. Apoteker harus mereview obat-obat yg dikembalikan (retur) utk mendeteksi masalah yg berkaitan dg medication error (mis. obat tidak diberikan)