peran dinas kesehatan dalam sistem kesehatan yang...
TRANSCRIPT
Peran Dinas Kesehatan dalam Sistem Kesehatan yang Ter"Fragmentasi" di Era
JKN
Senin, 12 Maret 2018 pukul 10. 00 - 12. 00 WIB
di Ruang Theater Perpustakaan FKKMK UGM.
Laksono Trisnantoro
Topik:
1. Mengapa ada “fragmentasi” di sistem kesehatan di era JKN yang mengurangi sinergi Pusat dan Daerah.
2. Apa peran Dinas Kesehatan yang diharapkan? Sebagai regulatorkah atau sebagai Operator?
3. Apa risiko kalau fenomena “fragmentasi" dibiarkan?
4. Penutup: Bagaimana manajemen Dinas Kesehatan melakukan respon?
Mengapa ada “fragmentasi” di sistem kesehatan dalam era JKN yang mengurangi sinergi Pusat dan Daerah.
1
Saat ini: Terjadi “fragmentasi” dalam Tata Pelayanan Kesehatan
Sistem Kesehatan
• Menggunakan UU Kesehatan, UU RS, UU mengenai pemerintahan daerah– Propinsi
– Kabupaten/Kota
• Sistem yang terdesentralisasi
Sistem Jaminan Kesehatan
Menggunakan UU SJSN dan UU BPJS:•BPJS: Bukan lembaga kesehatan•Merupakan lembaga keuangan•UU SJSN dan UU BPJS tidak ada “hubungan”dengan Dinas Kesehatan•Sistem manajemen yang sentralisasi
Menjadi fragmented
• Sistem di BPJS adalah Sentralistik
• Sistem di Kemenkes adalah desentralisasi
Central
Office
Regional
(13
Offices)
Branches
(124
Offices)
BPJS:
Financial
agency
Central
Government
Provincial
Health Office
under LG
(34 Offices)
District/City
Health Office
(> 500
Offices)
Ministry
of Health
President
Apa yang terjadi?
• Yang menjadi penyebab utama adalah fragmentasi dalam penggunaan data untuk keputusan.
• Data yang ada di BPJS dikelola secara sentralistik dengan tidak ada kesempatan untuk melakukan analisis di level kecamatan, kabupaten, propinsi, dan nasional.
Central
Office
Regional
(13
Offices)
Branches
(124
Offices)
BPJS:
Financial
agency
Central
Government
Provincial
Health Office
under LG
(34 Offices)
District/City
Health Office
(> 500
Offices)
Ministry
of Health
Flow of data
President
Apa yang terjadi?
• Yang menjadi penyebab utama adalah fragmentasi dalam penggunaan data untuk keputusan.
• Data yang ada di BPJS dikelola secara sentralistik dengan tidak ada kesempatan untuk melakukan analisis di level kecamatan, kabupaten, propinsi, dan nasional.
Central
Office
Regional
(13
Offices)
Branches
(124
Offices)
BPJS:
Financial
agency
Central
Government
Provincial
Health Office
under LG
(34 Offices)
District/City
Health Office
(> 500
Offices)
Ministry
of Health
Flow of data
President
Sinergi Pusat dan Daerah menjadi terganggu
Apa peran Dinas Kesehatan yang diharapkan? Sebagai regulatorkah atau sebagai Operator?
2
Terjadi situasi
Fungsi Dinas Kesehatan dalamregulasi dan pengawasandipinggirkan
BPJS lebih aktif dibanding DinasKesehatan.BPJS berfungsi sebagai Purchaser yang dapat menerapkan syaratpembelian sebagai regulasi
Dinas Kesehatan dapat berubahmenjadi kontraktor untuk FKTP pemerintah.DinKes sebagai kontraktor dalampurchasing oleh BPJS
Bagaimana responKepala Dinas Kesehatan?
Diam saja
Responsif
a. Peran stewardship pemerintah dalamstrategic purchasing
b. Syarat good stewardship (penatalayanan)
c. Hambatan dalam penatalayanan yang baik
Perlu Responsif:
Dengan menganalisis apa yang
terjadi
a. Peran stewardship pemerintah dalamstrategic purchasing
b. Syarat good stewardship (penatalayanan)
c. Hambatan dalam penatalayanan yang baik
Perlu Responsif:
Dengan menganalisis apa yang
terjadi
Siapa berperan apa dalam jkn
• Menggunakan Teori Principle-Agent Relationship
Teori berasumsi: Dalam kehidupan social ada kontrak-kontrak yang
dilakukan. ”Pembeli” dalam hubungan kontraktual ini
disebut sebagai ‘principal’. Pihak penyedia jasa pelayanan disebut sebagai ‘agent’.
Hubungan diatur oleh kontrak
Principle agent relationship
BPJS sebagai Purchaser
Pemberi Pelayanan
Pemerintah Warganegara
BPJS sebagaiAgen
Warganegara
BPJS sebagai agent masyarakat harus melakukan:
- monitoring untukmenjamin:
- mutu,
- pemerataan, dan
- responsiveness pelayanan kesehatan
yang disediakan oleh pemberipelayanan kesehatanpemerintah maupun swasta.
BPJS sebagai Purchaser
Pemberi Pelayanan
Pemerintah Warganegara
Pembelian yang dilakukan oleh
BPJS sebagai purchaser harus
mewakili:
-kebutuhan,
-harapan, dan
-prioritas masyarakat.
Hubungan BPJS dengan Providers
BPJS sebagai Purchaser
Pemberi Pelayanan
Pemerintah Warganegara
Sebagai principal, BPJS: - menggunakan berbagai
perangkat sepertisistem kontrak, keuangan, regulasi, dan
- menjalankanmekanisme monitoring untuk memastikanpelayanan yang bermutu, di dalamtariff yang disepakati.
BPJS berfungsi
sebagai principal
untuk pemberi
pelayanan
kesehatan.
Hubungan BPJS dengan Pemerintah
BPJS sebagai Purchaser
Pemberi Pelayanan
Pemerintah Warganegara
BPJS bertindak sebagai agen
yang ditunjuk pemerintah
(principle) berdasarkan UU
SJSN (2004) dan UU
BPJS(2011).
Menentukan:
Jenis yang dibeli berdasarkan
prioritas kesehatan
(warganegara) dan Cost-
Effetiveness
Pemerintah berperan
sebagai Steward
Stewardship merupakan salahsatuPeran pemerintah
Peran lainnya:
Memberikan Pendanaan
Memberikan Pelayanan Kesehatan
Memberikan Arah kebijakan
Apa definisi Stewardship?
• Stewardship is ultimately concerned with
oversight of the entire system, avoiding
myopia, tunnel vision and the turning of a
blind eye to a system’s failings.
• (Gro Harlem Brundtland, Geneva, June 2000)
Arti peran stewardship pemerintahdalam JKN
1. Perumusan kebijakan kesehatan untuk menetapkanvisi dan arah pengembangan sistem kesehatan;
2. Mempengaruhi kegiatan, termasuk melaksanakanregulasi dalam sektor kesehatan; dan
3. Mengumpulkan serta menggunakan data untukmemonitor kinerja sistem kesehatan.
Isi
a. Peran stewardship pemerintah dalamstrategic purchasing
b. Syarat good stewardship (penatalayanan)
c. Hambatan dalam penatalayanan yang baik
2b
Bagaimana persyaratan?
• Ada bebarapa hal yang menarik mengenai fungsistewardship(dibahas dari Dugdale):
1. Negara mempunyai governance yang baik
2. Negara mempunyai Regulasi yang bersifatresponsif
3. Negara mempunyai governance berjaring-jaring, bukan silo-silo
4. Negara mempunyai governance multi level yang baik
Isi
a. Peran stewardship pemerintah dalamstrategic purchasing
b. Syarat good stewardship (penatalayanan)
c. Hambatan dalam penatalayanan yang baik
2c
Pengamatan di Indonesia
Mengenai fungsi stewardship dalam JKN
1. JKN mempunyai governance yang baik (Belum Baik)
2. Negara mempunyai Regulasi yang bersifat responsif(Mempunyai, namun membingungkan)
3. Negara mempunyai governance berjaring-jaring, bukan silo-silo (Tidak, ada dua jalur (silo): JKN, SistemKesehatan)
4. Sistem Kesehatan mempunyai governance multi level yang baik (Tidak mempunyai ada fragmentasi)
Masalah Peran dan Posisi Pemerintah di di pusat
BPJS sebagai Purchaser
Pemberi Pelayanan
Pemerintah Warganegara
Ada banyak unit pemerintahyang terkait JKN;
- Kantor Presidendan Wapres
- Kemenko SDM- DJSN- Kementerian
Kesehatan- BPJS
Masalah Peran dan Posisi Pemerintah di di daerah
BPJS sebagai Purchaser
Pemberi Pelayanan
Pemerintah Warganegara
Dinas Kesehatan
cenderung bukan
sebagai pemerintah
yang menjadi Steward
Cenderung berperan sebagai
kontraktor pemberi pelayanan
BPJS
Tidak ada koordinasi antara
Dinkes dengan BJS setempat
Kecenderungan saat ini:
• Dinas Kesehatan kesulitan
menjadi regulator dalam sistem
kesehatan di era JKN
• Dapat terjebak sebagai
operator (plus kemungkinan RSUD
menjadi UPT Dinas Kesehatan kembali)
• Apa risiko kalau fenomena “fragmentasi" dibiarkan?
3
Ada kemungkinan terjadi :
Kasus:
a.Pengelolaan TB dan berbagai masalah prioritas menjadi "fragmented”,
b.Pembiayaan JKN.
c.Kesulitan menyusun sistem rujukan
3a. Yang terjadi di TB
Perencanaan Kemenkes
•Berdasarkan target temuan kasus yang.
•Ada kendali biaya, karena dipatok model “pra-bayar” (anggaran di tetapkan diawal)
•Penemuan kasus baru menjadi tantangan
•Ada alur pencatatan dan pelaporan dan rutin dilaporkan ke dinas kesehatan dan kementerian kesehatan
•Sebagian besar untuk Obat, Alat Diagnostik dan Operasional penemuan kasus
Perencanaan BPJS
•Berdasarkan klaim dari penderita TB yang dirujuk ke layanan.
•Kendali biaya menjadi “longgar”karena komitmen untuk menerima semua peserta JKN yang terduga TB
•Karena ada MoU dengan faskes, sangat dimungkinkan kemudahan penemuan kasus baru
•Ada pencatatan dan pelaporan, tetapi hanya untuk kepentingan internal
30
Penjaminan Mutu Layanan TB
Studi Kasus di Kab. Deli Serdang, Kota Medan, Kab. Bogor, dan Kota
Bandung)
31
Pasien yang dirujuk sebagian besar adalah pasien suspect sehinggaRS masih melakukan pemeriksaan BTA Positif
Klinik swasta tidak bekerja sama (menandatangani MoU) terkaitprogram TB dengan Dinas kesehatan
Tidak ada mekanisme pelaporan balik jika terjadi rujukan antar FKTP
Tidak semua FKTL melakukan rujuk balik ke FKTP
Ringkasan situasi di TB• Kenaikan Dana untuk program TB, belum
menunjukkan hasil positif (kenaikan
penemuan kasus, atau angka jumlah kasus
yang disembuhkan)
• Terjadi fragmentasi dalam sistem di TB
akibat adanya Dual-Pooling di BPJS dan
di Kemenkes/DinKes
• Purchasing menjadi tidak efisien, karena
tidak ada koordinasi yang baik antara BPJS
dengan Kemenkes/DInKes. Data BPJS sulit
diakses.
• Sistem Pencatatan dan Pelaporan Program
TB menjadi tidak jelas alur pelaporannya
(Dinas? BPJS?), sehingga mempengaruhi
mutu rujukan dan mutu layanan dalam
layanan TB
• Perlu peningkatan kemampuan Dinas Kesehatan untuk menjamin mutu TB
32
3b. Yang terjadi di pelayanan RS
34
Di Akhir Tahun 2017 belum jelas proyeksinya.
Terjadi kegaduhan
Pada 2015, pemerintah menanggung defisit anggaran BPJS Kesehatan Rp 10 T.Tahun ini, pemerintah harus menutup defisit BPJS Kesehatan yang hingga bulanSeptember mencapai Rp 6,7 T. Hingga akhir tahun 2016, defisit anggaran BPJSKesehatan diperkirakan Rp 7 T. (sumber : Kompas, 2016)
Defisit di BPJS
Mengapa BPJS Defisit?
Pendapatan Fix: PBI..PPU..Premi PBPU diatur oleh berbagaiRegulasi.
Pengeluaran Unlimited:
- Klaim dengan Benefit Package lebar
Tidak ada batas
atas untuk:
-Pasien
-Rumahsakit
-Pemerintah
Daerah
Sistem Tarif di BPJS tergantung pada kemampuan ekonomi dan kemauan politis pemerintah
Terlalu rendah, khususnya untuk PBPU
Sulit memanfaatkan perkembangan ekonomi di masyarakat
36
BenefitPackage AtCurrent
InpatientServices
Tertiary/Superspecialtyinpatientservices YesSecondary-levelInpatienthospitalservices Yes
EmergencyServices Yes
ChildBirth/Maternity/Delivery YesOutpatientServices
Publichealthservices,suchasimmunizations Yes
Outpatientprimarycarecontacts Yes
Outpatientspecialistcontacts Yes
Pharmaceuticalsforoutpatientservices Yes
Clinicallaboratorytests Yes
Diagnosticimagingforoutpatientservices Yes
Otherservices
Eyeglasses Yes
Dentalcare Yes
Mentalhealth/behavioral Yes
Dialysis Yes
Home-careservices No
Benefit Package
yang lebar
dengan INA-
CBG yang
mahal
Lebih
dipergunakan
oleh
masyarakat
dengan akses
yang baik
(PPU dan
PBPU)
Sistem di BPJS Tidak mempunyai Paket Dasar
37
Paket Dasar
Benefit
Package
Propinsi-propinsi maju
seperti DKI
Propinsi-propinsi sulit
Tidak ada batas
atas
Tanpa ada batas atas untuk perorangan
38
Standard minimum
package
Benefit
Package
Propinsi-propinsi maju
seperti DKI
Propinsi-propinsi sulit
Penanganan-penanganan medik dengan INACBG
tinggi akan dipergunakan oleh masyarakat kaya
anggota BPJS di propinsi-propinsi maju.
Pengeluaran BPJS untuk
masyarakat kaya dapat unlimited di
daerah maju
Tanpa ada kebijakan kompensasi, di berbagai tempat mendapatkanpelayanan dasar ..sulit
Tidak ada batas
atas
Situasi yang dihadapi JKN dalam halklaim dan premi
- BPJS Defisit
- PBPU merugikan...Dana PBI,
dapat dipergunakan oleh
PBPU
- Dana PBI dari Pemda yang
terpencil ke BPJS pusat, dan
dapat dipergunakan oleh
daerah lain yang mempunyai
kemampuan fiskal tinggi.
(Iuran sama, fasilitas jauh
berbeda)
- Benefit Package terlalu lebar
- ...
Masalah
Inequity
Masalah
Mutu
Pelayanan
Sumber Fragmentasi:
• Sampai saat ini belum ada data BPJS yang dipublikasi sehingga mengetahuiapa penyebab defisit
• Kabupaten/Propinsi mana yang defisit
• Apa tanggung-jawabPropinsi/Kabupaten yang defisit
• Tanpa memahami data timbul keadaanklaim tanpa batas di sebuah daerah
• Pemerintah Daerah cenderung tidak bertanggung-jawab pada pengeluaran
• Dana BPJS menjadi sumber pendapatan unlimited bagi Pemda
• Risiko ditanggung semua oleh BPJS
•
2014 15 16 17
Tidak ada Batas Atas untuk Pemda
Tidak ada batas
atas
• Di atas pengeluaran Jumlah tertentu, sebaiknya akan menjadi tanggung jawab Pemda
• Memberi motivasi untuk pengendalian pengeluaran dan pencegahan penyakit
• Memberi motivasi pemda untuk peningkatan mutu layanan kesehatan di RS?
• Dibayar
• Pemda
2014 15 16 17
Kebijakan jangka pendek:Sebaiknya ada Batas Atas untuk Pemda
3c. Kesulitan menyusun sistem rujukan
• Dinas Kesehatan yang kurang baik akan kesulitan menyusun sistem rujukan pelayanan kesehatan
• Propinsi
• Kabupaten
• Puskesmas
• FKTP
Penutup
• Bagaimana peran dan Leadership Kepala DinasKesehatan dalam situasi ini?
• Apa Harapan Kepala-Kepala Dinas Kesehatan? (Hasil diskusi dalam kursus Strategic Purchasing di tahun 2017)
4
Peran Kepala Dinas Kesehatan
Memotivasi dan Memimpin Orang serta Kelompok
Menjalankan Sistem Teknis
Memperbarui Organisasi
Merencanakan Masa Depan
Peran Kepala Dinas Kesehatan
Memotivasi dan Memimpin Orang serta Kelompok
Menjalankan Sistem Teknis
Memperbarui Organisasi
Merencanakan Masa Depan
Kemampuan memberikan motivasi ke staf
Kemampuan memberi arah untuk Dinas Kesehatan
Kemampuan Kepemimpinan di sektor kesehatan daerah
Kemampuan mengurangi konflik
Peran Kepala Dinas Kesehatan
Memotivasi dan Memimpin Orang serta Kelompok
Menjalankan Sistem Teknis
Memperbarui Organisasi
Merencanakan Masa Depan
Kemampuan mengatur tim teknis di Dinas kesehatan
Kemampuan untuk melakukan komunikasi dan koordinasi di dalam Dinas dan antar lembaga di luar Dinas
Mempunyai kemampuan mengelola hal-hal yang bersifat politis
Peran Kepala Dinas Kesehatan
Memotivasi dan Memimpin Orang serta Kelompok
Menjalankan Sistem Teknis
Memperbarui Organisasi
Merencanakan Masa Depan
Kemampuan menentukan rancangan Organisasi yang tepat
Kemampuan mengelola kerjasama
Kemampuan melakukan inovasi dan perubahan di Dinas Kesehatan
Kemampuan meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan
Peran Kepala Dinas Kesehatan
Memotivasi dan Memimpin Orang serta Kelompok
Menjalankan Sistem Teknis
Memperbarui Organisasi
Merencanakan Masa Depan
Mengelola Dinas Kesehatan secara strategis
Mengantisipasi Masa Depan
Menciptakan dan Mengelola Masa Depan
Peran Kepala Dinas Kesehatan
Memotivasi dan Memimpin Orang serta Kelompok
Menjalankan Sistem Teknis
Memperbarui Organisasi
Merencanakan Masa Depan
Mengelola Dinas Kesehatan secara strategis
Mengantisipasi Masa Depan
Menciptakan dan Mengelola Masa Depan
Kemampuan menentukan rancangan Organisasi yang tepat
Kemampuan mengelola kerjasama
Kemampuan melakukan inovasi dan perubahan di Dinas Kesehatan
Kemampuan meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan
Kemampuan mengatur tim teknis di Dinas kesehatan
Kemampuan untuk melakukan komunikasi dan koordinasi di dalam Dinas dan antar lembaga di luar Dinas
Mempunyai kemampuan mengelola hal-hal yang bersifat politis
Kemampuan memberikan motivasi ke staf
Kemampuan memberi arah untuk Dinas Kesehatan
Kemampuan Kepemimpinan di sektor kesehatan daerah
Kemampuan mengurangi konflik
Bagaimana tindakan awal DinKes?
Merencanakan Masa Depan
Mengelola Dinas Kesehatan secara strategis
Mengantisipasi Masa Depan
Menciptakan dan Mengelola Masa Depan
Bagaimana riilnya?
Merencanakan Masa Depan
Mengelola Dinas Kesehatan secara strategis
Mengantisipasi Masa Depan
Menciptakan dan Mengelola Masa Depan
Mengkaji ulang Visi dan Misi Dinas
Kesehatan dalam era JKN
Mengantisipasi fungsi-fungsi Dinas
Kesehatan dalam era JKN, khususnya
fungsi sebagai Steward
Melakukan berbagai kegiatan untuk
merealisasikan Visi dan Misi baru di era
JKN
Bagaimana harapan Kepala-KepalaDinas Kesehatan?
Bagaimana harapan Kepala-kepalaDinas Kesehatan?
Hasil Diskusi dengan Kepala-Kepala Dinas Kesehatan pada tahun 2017
Regulasi
- 52 harapan yang tergolong pada perbaikan regulasi untuk meningkatkan peran Stewardship di Dinas Kesehatan.
- Sebagian besar menyatakan ingin adanya perubahan kebijakan tentang fungsi DInas Kesehatan dalam hubungannya dengan BPJS.
SDM, Sarana, dan Prasarana:
• SDM, Sarana dan Prasarana diusulkan oleh 23 pendapat untuk diperbaiki
• Sebagian besar berharap adanya pemerataan yang lebih baik di Indonesia.
Pelatihan:
Kegiatan pelatihan mengenai PeranDinas Kesehatan perlu dilakukan.
Diusulkan oleh 17 pendapat.
Pembiayaan:
Kelompok terkecil mengenai usulanpembiayaan termasuk untuk mendanaifungsi Steward di dalam pelakansanaanUHC. Pendanaan ini penting karena saatini belum jelas sumber dana dari manauntuk menjalankan stewardship.
Kesimpulan:
Merencanakan Masa Depan
Mengelola Dinas Kesehatan secara strategis
Mengantisipasi Masa Depan
Menciptakan dan Mengelola Masa Depan
Perlu pengurangan fragmentasi
Mengkaji ulang Visi dan Misi Dinas
Kesehatan dalam era JKN
Mengantisipasi fungsi-fungsi Dinas
Kesehatan dalam era JKN, khususnya
fungsi sebagai Steward
Melakukan berbagai kegiatan untuk
merealisasikan Visi dan Misi baru di era
JKN
Kesimpulan:
Merencanakan Masa Depan
Mengelola Dinas Kesehatan secara strategis
Mengantisipasi Masa Depan
Menciptakan dan Mengelola Masa Depan
Perlu pengurangan fragmentasi
Mengkaji ulang Visi dan Misi Dinas
Kesehatan dalam era JKN
Mengantisipasi fungsi-fungsi Dinas
Kesehatan dalam era JKN, khususnya
fungsi sebagai Steward
Melakukan berbagai kegiatan untuk
merealisasikan Visi dan Misi baru di era
JKN
Kesimpulan:
Merencanakan Masa Depan
Mengelola Dinas Kesehatan secara strategis
Mengantisipasi Masa Depan
Menciptakan dan Mengelola Masa Depan
Perlu pengurangan fragmentasi
Mengkaji ulang Visi dan Misi Dinas
Kesehatan dalam era JKN
Mengantisipasi fungsi-fungsi Dinas
Kesehatan dalam era JKN, khususnya
fungsi sebagai Steward
Melakukan berbagai kegiatan untuk
merealisasikan Visi dan Misi baru di era
JKN
Terimakasih