peran hizbullah dalam pemerintahan di...
TRANSCRIPT
PERAN HIZBULLAH DALAM
PEMERINTAHAN DI LEBANON
( 1992-1997)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Sejarah Kebudayaan Islam
Oleh
Ridwan Sahidin
NIM : 107022001397
JURUSAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
Abstrak
Peran Hizbullah dalam Pemerintahan Lebanon 1992-1997
Ridwan Sahidin, NIM : 107022001397
Hizbullah adalah sebuah oragnisasi Syiah yang berada di Lebanon. Oragnisasi
Hizbullah berdiri dari sebuah kekecewan atas kebijakan Amal yang menghadiri
komite penyelamat nasional, dan gabungnya kelompok Phalagis. Orang-orang yang
kecewa ini berasal dari kalangan religius Syiah yang sangat berharap Amal bisa
mendirikan sebuah negara Islam di Lebanon.
Hizbullah berdiri pada tahun 1982, ketika terjadi perdamaian antara Lebanon
dan Israel dalam perang Galille. Israel melakukan invansi ke Lebanon dengan tujuan
membubarkan organisasi PLO yang dibuat oleh para pengungsi Palestina di Lebanon.
Tetapi tujuan ini berubah, Israel bermaksud menguasai wilayah-wilayah Lebanon dan
mendirikan Israel Raya.
Salah satu tujuan Hizbullah adalah merebut kembali wilayah-wilayah
Lebanon yang telah dikuasai oleh Israel ketika invansi. Awalnya Hizbullah
mengambil sikap konfrotatif terhadap pemerintahan Lebanon. Tetapi perkembangan
selanjutnya Hizbullah menjadi terbuka, bahkan mereka terlibat dalam perpolitikan
yang ada di Lebanon
Beberapa peran Hizbullah dalam pemerintahan di Lebanon yang penulis
temukan yaitu ; 1.Bidang pertahanan, 2. Bidang pendidikan, dan 3. Bidang
Pembangunan. Dalam bidang pertahanan, Hizbullah berhasil merebut kembali
wilayah-wilayah Lebanon yang pernah dikuasai oleh Israel ketika invansi. Hizbullah
iii
juga menjadi organisasi perlawanan untuk membalas serangan-serangan yang
dilakukan oleh Israel
Bidang pendidikan, Hizbullah membuat program mobilisasi pendidikan untuk
anak-anak Lebanon yang yatim dan dhuafa. Mereka memberikan beasiswa
pendidikan agar anak-anak Lebanon mendapatkan pendidikan yang bermutu dan
berkualitas. Sedangkan di bidang pembangunan, Hizbullah membantu pemerintahan
mendirikan beberapa institusi yang melayani kebutuhan masyarakat. Lembaga-
lembaga yang dirikan diantaranya perhimpunan Jihad al-binaa.
Jihad al-binaa adalah lembaga yang berfokus pada bidang rekontruksi.
Lembaga ini membangun kembali gedung-gedung yang telah hancur yang disebabkan
oleh bencana atau serangan yang dilakukan oleh Israel.
Inilah yang penulis temukan dalam sumber-sumber yang ada, untuk
pembuatan skripsi dengan judul peran Hizbullah dalam pemerintahan Lebanon 1992-
1997. Karena munculnya Hizbullah di Lebanon memberikan dampak tersendiri bagi
masyarakat dan pemerintahan Lebanon pada masa itu.
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Ridwan Sahidin
Tempat, Tanggal Lahir : Karawang, 29 Agustus 1988
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Kp Kerajan Tengah No.21 Cikampek Barat-
Cikampek Kab. Karawang
Hp : 08811073076
E-mail : [email protected]
Fakultas/Jurusan : Adab dan Humaniora/ Sejarah Peradaban Islam
PENDIDIKAN
1. SDN Lemah Abang I Wadas Karawang
2. MTs. Persatuan Islam 69 Matraman
3. MA. Persatuan Islam 69 Matraman
4. Universitas Islam Negeri Jakarta
vi
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang
senantiasa mencurahkan rahmat, hidayat dan hikmah sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Salawat dan salam senantiasa dicurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan para
pengikutnya sampai akhir zaman.
Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak
sedikit kesulitan yang dialami. Namun, berkat kesungguhan hati, perjuangan, doa,
dan semangat dari berbagai pihak untuk penyelesaian skripsi ini, semua dapat
teratasi. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Oman Fatuhrahman, M.Hum, Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Drs.M.Ma’ruf Misbah, MA, Ketua Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Sholikatus Sa’diyah, M.pd, Sekretaris Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Dr. Saiful Umam, MA. sebagai Dosen Pembimbing yang telah
memberikan waktu, bimbingan, arahan, motivasi, dan semangat dalam
membimbing penulis selama ini. Terlepas dari segala perbaikan dan kebaikan
yang diberikan, Semoga Bapak selalu berada dalam kemuliaanNya.
5. Bapak Dr. H. Abdul Wahid Hasyim, M.Ag. Sebagai Dosen Penguji Skripsi
yang telah memberikan waktu, bimbingan, arahan dalam membimbing
penulisan selama ini. Terlepas dari segala kekurangan penulis semoga bapak
selalu dalam kemuliaanNya
6. Bapak Dr. Palindungan Siregar, M.Ag. Sebagai Dosen Penguji Skripsi yang
telah memberikan waktu, bimbingan, arahan dalam membimbing penulisan
selama ini. Terlepas dari segala kekurangan penulis semoga bapak selalu
dalam kemuliaanNya
7. Seluruh Dosen Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada
vii
penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang telah Bapak dan Ibu
berikan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
8. Pimpinan dan Staff Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis
dalam menyediakan serta memberikan pinjaman literatur yang dibutuhkan.
9. Staf Fakultas Adab dan Humaniora dan Staf Jurusan Sejarah Kebudayaan
Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberi kemudahan dalam
pembuatan surat-surat serta sertifikat.
10. Teristimewa untuk kedua orangtuaku tercinta, Khususnya Ibu Tercinta yang
tak henti-hentinya mendoakan, melimpahkan kasih sayang dan memberikan
dukungan moril dan materil kepada penulis.
11. Teman-teman Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam angkatan 2007, Sobah,
Kholik, Nursyad, Acep, Rio, ayooo perjuangan kita tinggal selangkah lagi.
Semangat kawan
12. Temen-temen seperjuangan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia
(KAMMI) Tangerang Selatan yang telah memberikan doa dan motivasi
kepada penulis dalam menyusun skripsi.
13. Temen-temen Relawan Indonesia: dr. Asna, Om Wendy, Om Septian, Mba
Gania, Mahardika, Eva Rosita, dr. Desrita, Mba Feni, Mpo Ida, Pak Arkun, dll
yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terimakasih atas dukungannya, ayo
kapan kita Jelajah Indonesia lagi
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, penulis meminta kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang. Akhir kata
semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca
pada umumnya.
Jakarta, 24 Juli 2014
Ridwan Sahidin
viii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ........................................................................................... i
Lembar Pernyataan ................................................................................... ii
Abstrak ..................................................................................................... iii
Pengesahan Panitia Ujian .......................................................................... v
Daftar Riwayat Hidup ............................................................................... vi
Kata Pengantar .......................................................................................... vii
Daftar Isi .................................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1
A . Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B . Identifikasi Masalah ............................................................. 7
C . Pembatasan Penelitian .......................................................... 8
D . Perumusan Masalah .............................................................. 9
E . Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ........................... 9
F . Metode Penelitian ................................................................. 10
G . Sistematika Penulisan ........................................................... 11
BAB II SEJARAH BERDIRINYA NEGARA LEBANON 13
...............................................................................................
A . Sejarah Berdirinya Lebanon ................................................. 13
B . Kebijakan-Kebijakan Pemerintah Lebanon ......................... 21
C . Hubungan Negara Lebanon Dengan Negara-Negara Lain 23
...............................................................................................
BAB III SEJARAH BERDIRINYA HIZBULLAH DI 26
LEBANON ..........................................................................
A . Sejarah berdirinya hizbullah ................................................. 26
B . Tokoh syiah yang berpengaruh di lebanon .......................... 34
C . Hubungan Hizbullah dengan Negara-negara Lain 39
...............................................................................................
BAB IV PERAN HIZBULLAH DALAM PEMERINTAHAN 43
ix
A .
LEBANON (1992-1997) .....................................................
Bidang Pertahanan ................................................................
49
B . Bidang Pendidikan ............................................................... 54
C . Bidang Pembangunan ........................................................... 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................... 58
A . Kesimpulan ........................................................................... 58
B . Saran ..................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Timur Tengah merupakan kawasan yang mempertemukan tiga benua,
benua Asia, Afrika, dan Eropa. Hal ini menjadikan kawasan Timur Tengah
sangat strategis. Selain itu, Timur Tengah ditunjang dengan sumber daya
alamnya yang sangat banyak, terutama minyak bumi. Kekayaan sumber daya
alam ini menjadikan kawasan Timur Tengah menghasilkan pendapatan negara
yang sangat banyak, tetapi di sisi lain sumber daya alam ini menjadikan Timur
Tengah menjadi negara yang rawan konflik, karena berbagai pihak berebut
menguasai sumber daya alam minyak bumi tersebut. Lebanon adalah satu
negara di Timur Tengah sering mengalami konflik. Konflik-konflik ini terjadi
karena faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang terjadi di Lebanon
pada dasarnya terjadi karena kelompok-kelompok di Lebanon seperti Maronit,
Syiah, dan Sunni ingin menunjukan kekuatannya masing-masing. Selain itu
kondisi pemerintahan Lebanon belum stabil. Faktor ekternal terjadi karena
Lebanon berbatasan langsung dengan Negara Israel dan Palestina.
Wilayah negara Lebanon terletak di pantai Laut Tengah, di sebelah barat
benua Asia, di sebelah timur berbatasan dengan Suriah, sementara di
sebelah selatan berbatasan dengan Palestina dan Israel. Ibu kota Lebanon
adalah Beirut. Sementara kota-kota penting lainnya adalah : Tripoli, Jabil,
Baalbek, Saida, dan Nibthiyah. Lebanon termasuk negara yang memiliki tanah
yang sangat subur, sehingga mampu menjadikan negara ini sebagai
1
2
pengekspor, salah satunya buah-buahan. Jeruk, apel, zaitun, limun, dan anggur
merupakan produk pertanian negara ini.1
Jumlah penduduk Lebanon mendekati 4 juta jiwa dengan luas wilayah
sekitar 104 ribu kilometer persegi, terletak pada 3.000 Mdpl (meter di atas
permukaan laut).2
Penduduk Lebanon terbagi dalam beberapa kelompok,
diantaranya Syiah, Druze, Sunni, Maronit, dan lainya. Sejak akhir abad
kesebelas, kelompok-kelompok ini menguasai beberapa wilayah di Lebanon.
Kelompok Maronit menempati bagian utara, yaitu Jubayl, Batrun, dan Baharri.
Lebanon selatan didiami kelompok Druze dan Syiah. Syiah juga berada di
perbatasan Palestina yang sekarang dikuasai oleh Israel.3
Keanekaragaman agama dan kelompok ini yang mendorong negara
Lebanon menganut sebuah sistem pemerintahan Konfesionalisme, yaitu
membagi kekuasaan pemerintahan secara merata pada setiap kelompok dan
etnis yang ada di Lebanon. Mereka sepakat bahwa Presiden harus berasal dari
Kristen Maronit, Perdana Menteri dari Sunni, dan Ketua Parlemen harus dari
kalangan Syiah.4
Negara Lebanon memiliki enam Mohafazah atau wilayah administratif
pemerintahan yang dapat disejajarkan dengan Provinsi, yaitu : Beirut,
Pergunungan Lebanon, Lebanon Utara, Bekaa, Nabatiyeh, dan Lebanon
Selatan. Keenam Mohafazah itu terbagi dalam 25 Aqdya atau distrik, dan setiap
1 Yulianto, Mayor Ari, Lebanon Pra dan Pasca Perang 34 Hari Israel vs Hizbullah, (Jakarta:
Gramedia, 2010), hal .31 2
Abadzari, Abdurahman, Musa Shadr ; Jejak pemikiran dan perjuangan,Citra, Jakarta, 2007, hal.
38 3 Sihbudi, M. Riza, Islam, Dunia Arab, Iran : Bara Timur Tengah, Mizan, Jakarta, 2011, hal.24
4
Yulianto, Mayor Ari, Lebanon Pra dan Pasca Perang 34 Hari Israel vs Hizbullah, Gramedia
Putaka Utama, Jakarta, 2010, hal .41
3
Aqdya terbagi lagi menjadi municipalities, yaitu kota kecil atau kecamatan.5
Setiap Mohafazah atau Provinsi dipimpin seorang gubernur yang ditunjuk oleh
menteri dalam negeri atas persetujuan kabinet dan parlemen Lebanon. Tapi
biasanya Gubernur ini berasal dari daerah tersebut dan umunya dari golongan
mayoritas kelompok yang ada di sana.
Secara historis, kehidupan masyarakat Lebanon merupakan perpaduan
antara budaya Barat dan Timur. Dapat dikatakan bahwa gaya hidup masyarakat
Lebanon sudah sangat modern, namun wanita yang beragama Islam tetap
memilih berpenampilan sebagai seorang Muslimah. Perpaduan ini disebabkan
oleh pengaruh budaya Perancis yang masih ada. Sejak Perancis menguasai
wilayah yang kemudian menjadi Lebanon, mereka menanam benih-benih
kebudayan-kebudayan mereka, salah satunya dalam hal pergaulan dan bahasa.
Secara umum, mata pencarian masyarakat Lebanon tergantung pada tempat
mereka tinggal.
Penduduk Lebanon yang hidup di pedesaan umumnya bertani atau
bercocok tanam, seperti bertanam zaitun dan buah-buahan. Selain itu sebagian
masyarakat pedesaan juga membuka lapangan kerja sendiri, seperti membuka
toko yang menjual bermacam kebutuhan sehari-hari, dan membuat kerajian-
kerajinan tangan. Sedangkan masyarakat yang tinggal di perkotaan, berkerja
secara profesional, sesuai dengan bidang dan keahlian masing-masing.
Sebagian mereka melakukan bisnis, baik lokal ataupun internasional.6
Di Lebanon, laki-laki ataupun perempuan memiliki hak yang sama, baik
dalam pendidinkan, pekerjaan, maupun kehidupan sosial lainnya. Hal ini
5 Ibid, hal.42 6
Yulianto, Mayor Ari, Lebanon; Pra dan Pasca Perang 34 Hari Israel vs Hizbullah, Gramedia
Putaka Utama, Jakarta, 2010, hal.31
4
berbeda dengan wilayah negara Jazirah Arab lainnya seperti Arab
Saudi,Yordania atau Yaman yang masih membedakan hak antara perempuan
dan laki-laki. Bahasa resmi negara Lebanon adalah Bahasa Arab, namun
mereka juga menggunakan bahasa Perancis dan bahasa Inggis. Bahasa Perancis
biasanya dipakai oleh pejabat Pemerintah dan masyarakat menengah ke atas,
sedangkang bahasa Inggris sudah biasa dipakai dalam bidang pendidikan dan
bisnis di Lebanon. Setelah merdeka pada tahun 1941, Lebanon mulai terlibat
dalam perang Arab-Israel. Wilayah Lebanon selatan menjadi tempat
penampungan ribuan pengungsi Palestina yang tinggal di kamp-kamp
pengungsian darurat. Di pengungsian ini para pengungsi Palestina berkumpul
dan mengumpulkan kekuatan untuk membalas serangan ke Israel. Para
pengungsi Palestina ini membentuk Organisasi PFLP (Popular Front for the
Liberation of Palestina). Mereka berhasil menyerang pesawat Israel di Athena
pada tahun 1968, yang membuat Israel membalas serangan dengan meyerang
Bandara Beirut dan menghancurkan 13 pesawat di Lebanon. 7
Di Lebanon terdapat banyak kelompok, salah satunya kelompok Syiah
militan yang bernama Hizbullah atau partai Allah. Hizbullah muncul pada
tahun 1982, sebagai perlawanan terhadap invansi Israel ke Lebanon. Mereka
sama sekali tidak mengakui adanya negara Israel di kawasan Timur Tengah.
Hizbullah bertujuan ingin merebut kembali wilayah-wilayah Lebanon yang
diduduki dan dikuasai oleh Israel. Israel melakukan invasi ke Lebanon dengan
tujuan menghancurkan basis-basis perjuangan Organisasi Pembebasan
Palestina (PLO) serta memperluas wilayah Israel hingga sungai Litani. Invansi
7 Ibid, hal.57
5
yang dilakukan Israel pada tahun 1982 telah menewaskan 12 ribu samapai 19
ribu warga Lebanon, yang sebagian besar penduduk sipil dan warga Syiah.
Rencana pendirian Hizbullah sebenarnya sudah ada sejak dulu, saat
ulama-ulama Syiah Lebanon berinteraksi dengan ulama-ulama Syiah yang ada
di Irak. Berdirinya Hizbullah juga dipengaruhi oleh revolusi Islam Iran yang
dipimpin oleh Imam Ayatullah Khomaeni. Tetapi ada perbedaan pandangan
antara ulama Syiah Iran dan ulama Syiah yang ada di Lebanon. Ulama Iran
meminta agar Hizbullah mendirikan sebuah negara Islam di Lebanon, seperti
halnya yang terjadi di Iran. Permintaan ini ditolak oleh ulama-ulama Syiah di
Lebanon; mereka berpendapat untuk meraih kekuasaan atau memimpin sebuah
negara harus melalui cara demokratis bukan dengan cara revolusi seperti yang
terjadi di Iran.8
Hizbullah memiliki visi-misi yang jelas. Hal ini tidak terlepas dari peran
Sayyid Muhammad Husain Fadhlullah, pimpinan spiritual dan ideologis
Hizbullah. Sayyid Fadhlullah sendiri sempat menolak untuk menepati posisi
sebagai pimpinan spiritual dan ideologi Hizbullah dikarenakan Fadhlullah lebih
memilih menjadi seorang ulama di daerahnya sendiri daripada menepati posisi
sebagai pimpinan spiritual yang ditawarkan oleh Hizbullah.9
Hizbullah mulai dikenal oleh masyarakat Lebanon setelah melakukan
perlawanan terhadap operasi yang dilakukan Israel. Operasi ini bertujuan untuk
mengusir gerilyawan-gerilyawan Palestina yang berada di wilayah Lebanon.
Hizbullah tumbuh menjadi kekuatan politik yang sangat diperhitungkan baik
dari dalam negeri maupun luar negeri. Pada tahun 1985 Hizbullah merumuskan
8 Sihbudi, M.Riza, Menyandra Timur Tengah, Jakarta, Mizan, Jakarta, 2007, hal.44 9
Qassem, Naim, Bluprint Hizbullah, Ufuk, Jakarta, 2008, hal.20
6
tiga tujuan utama untuk rakyat Lebanon, yaitu: mendirikan Republik Islam di
Lebanon, menghancurkan imperalisme barat, dan berperang melawan Israel.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Hizbullah menyusun diri menjadi
sebuah organisasi yang solid dan modern. Struktur tertinggi di Hizbullah
dipimpin oleh seorang Seketaris Jendral, yang sekarang dijabat oleh Hasan
Nasrallah. Hasan Nasrallah sendiri seorang tokoh muda Syiah, yang bergabung
dengan Hizbullah pada tahun 1982 setelah Invasi Israel. Dia adalah sosok
yang sangat karismatik dan banyak disegani oleh banyak orang. Nasrallah
menjadi pemimpin Hizbullah setelah ia dipilih oleh Dewan Hizbullah untuk
menggantikan Sayyid Abbas Al-Musawi yang dibunuh oleh Israel.
Eksitensi Hizbullah di Lebanon menghadirkan ancaman bagi Israel
sehingga Israel selalu ingin melemahkan kekuatan Hizbullah baik secara
politik ataupun militer. Pembunuhan Al-Musawi yang dilakukan oleh Isreal
dianggap cara tepat untuk melemahkan Hizbullah. Tapi perkiraan Israel ini
salah karena terbunuhnya Musawi malah menjadi faktor kembangkitan
Hizbullah. Sebelumnya, pemerintah Lebanon juga membuat sebuah keputusan
bahwa semua gerakan atau kelompok yang memliki senjata diminta
menyerahkan persenjataanya dan bergabung dengan tentara nasional Lebanon.
Kekuatan Hizbullah sebenarnya terletak pada ideologi “militan” yang
tidak terlepas dari ajaran Syiah. Untuk memimpin Hizbullah sendiri Nasrallah
dibantu Syekh Nabil Kaouk yang dipercaya untuk merencanakan seluruh
kegiatan Hizbullah, dibantu oleh Hashem Safi al-Din, Mohammad Raad,
Ibrahim Amin al-Sayed dan Hajj Wafik Safa.
7
Pada tahun 1992 Lebanon mengadakan pemilihan umum yang pertama
kali sejak 1972. Hizbullah mulai terlihat besar terbukti dengan hasil
pemungutan suara, dimana ia mendapatkan 12 kursi dari 128 kursi yang ada di
parlement. 10
Hal ini merupakan hasil awal Hizbullah terlibat dalam
perpolitikan, yang kemudian mewarnai pemerintahan di Lebanon. Pada tahun
1993 Israel kembali menyerang Lebanon, untuk membalas terbuhunnya
sembilan prajurit Israel di zona aman. Pada tahun 1994 Lebanon memasuki era
baru setelah terpilihnya Hariri menjadi Perdana Mentri Lebanon. Pada masa-
masa itu Hizbullah juga terus membangun kekuatan di dalam masyarakat
dengan memberikan pelayanan ke umat.
Melihat pemaparan di atas inilah yang menjadikan alasan penulis
mengambil judul Peran Hizbullah dalam Pemerintahan Lebanon (1992-
1997). Penulis ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang peran Hizbullah di
Lebanon, baik itu sejarah berdirinya Hizbullah di Lebanon, sistem
pemerintahan Lebanon, dan peran Hizbullah di pemerintahan.
B. Identifikasi Masalah
Tahun 1992-1997 Lebanon belum menjadi sebuah negara yang stabil
pemerintahannya, karena sering terjadi konflik internal maupun eksternal. Tapi
dari tahun ke tahun negara ini mengalami kemanjuan di berbagai aspek. Ada
beberapa kelompok yang sangat berpengaruh di Lebanon, salah satunya
Hizbullah. Hizbullah ini adalah kelompok yang mewakili penganut Syiah
10 Hal itu menunjukan bahwa Hizbullah sangat diterima di masyarakat, khususnya di kaum Syiah
sendiri. Karena pada pemilu waktu itu yang mewakili kelompok Syiah tidak hanya Hizbullah,
tetapi Amal juga. Yulianto, Mayor Ari, Lebanon; Pra dan Pasca Perang 34 Hari Israel vs
Hizbullah, Gramedia Putaka Utama, Jakarta, 2010, hal.72
8
Lebanon, walau pada awalnya kelompok Syiah ini diwakili oleh gerakan Amal.
Hizbullah memiliki peran penting ketika masuk kedalam perpolitikan di
Lebanon. Hizbullah mampu mewarnai perpolitikan disana.
Berdiriya Hizbullah di Lebanon tidak lepas dari pengaruh para ulama
Syiah Lebanon yang berlajar di Irak. Awalnya ulama-ulama Syiah ini
mengajak masyarakat untuk lebih mengenal terlebih dahulu ajaran Islam yang
sesungguhnya. Ajakan ulama-ulama ini diterima dengan baik oleh masyarakat
sehingga banyak yang mengikutinya. Sebagian besar adalah anak-anak muda,
yang pada perkembangan selanjutnya melahirkan wacana untuk membentuk
sebuah wadah yang bernama Hizbullah, yang berarti partai Allah.
Lebanon sendiri merupakan negara yang banyak mengalami konflik, baik
antar kelompok yang ada di Lebanon ataupun dengan kekuatan Israel. Konflik
internal terjadi karena kondisi pemerintahan Lebanon belum stabil, sehingga
kelompok yang satu dengan kelompok yang lain ingin menunjukan
pengaruhnya. Sedangkan konflik eksternal terjadi karena Lebanon berbatasan
lansung dengan Israel. Israel telah mengambil sebagian wilayah Lebanon di
bagian selatan, dan banyak dari warga Lebanon yang menjadi korban atas aksi
penjajahannya disana.
C. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan dalam skripsi ini tidak melebar terlalu jauh, perlu
dilakukan pembatasan masalah yang akan dibahas. Dalam hal ini penulis
membatasi periode pembahasan antara tahun 1992 sampai 1997. Tahun 1992
adalah pemilihan umum pertama di Lebanon. Ini menjadi awal Lebanon untuk
9
menata pemerintahannya, karena dulu sering terjadi konflik. Tahun 1994
menjadi tahun pembangunan bagi Lebanon setelah terpilihnya Hariri sebagai
Perdana Menteri, sedangkan 1997 adalah tahun dimana kondisi Lebanon mulai
di serang kembali oleh Israel. Tetapi setelah serangan itu Lebanon mengalami
perbaikan-perbaikan baik di bidang pembanguan, pemerintahan dan lain-lain.
D. Perumusan Masalah
Setelah dilakukan pembatasan masalah maka perlu dibuat rumusan
masalah agar pembahasan dalam skripsi ini terperinci dan jelas. Maka penulis
merumuskan masalah yang akan dibahas pada skripsi ini sebagai berikut:
1. Bagaimana Sistem Pemerintahan dan Kebijakan Negara Lebanon?
2. Bagaimana Sejarah berdiriya Hizbullah di Lebanon?
3. Bagaimana Peran Hizbullah dalam pemerintahan Lebanaon, baik dalam hal
pertahanan, pendidikan dan pembangunan?
E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Ada beberapa hal yang menjadi tujuan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk mengungkapkan tentang sistem
dan kebijakan negara Lebanon
2. Untuk mengetahui sejarah berdirinya Hizbullah di Lebanon
3. Untuk mengetahui lebih jauh bagaimana peran Hizbullah dalam
pemerintahan Lebanon dari tahun 1992 sampai 1997.
10
2. Manfaat Penulisan
Sedangkan manfaat penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai syarat dalam mencapai gelar Strata 1 (S1) pada Jurusan Sejarah
Kebudayaan Islam, Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.2. Sebagai bahan dalam
pengembangan dan perluasan ilmu pengetahuan serta memperkaya
khazanah kepustakaan Islam.
3. Menyumbangkan hasil karya penelitian bagi Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta pada umumnya, Fakultas Adab dan
Humaniora pada khusunya terutama Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam.
F. Metode Penelitian
Studi ini adalah untuk menghasilkan tulisan sejarah, maka penulis
berupaya merekonstruksi masa lampau dari objek yang diteliti dan ditempuh
melalui metode sejarah dan menggunakan penelitian deskriptif analisis, yaitu
mencoba memaparkan peran Hizbullah di Lebanon. Dalam penelitiannya
penulis menggunakan langkah-langkah penelitian sejarah sebagai berikut :
1. Heuristik atau teknik pengumpulan data atau sumber (dokumen). Dalam
pengumpulan data-data untuk bahan penulisan ini, penulis melakukan
penelitian kepustakaan (library research) dengan merujuk kepada sumber-
sumber yang berhubungan dengan tema dalam skripsi ini, baik berupa buku-
buku, majalah, koran, dan sebagainya.11
11
Santono, Kartodirjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah, Gramedia, Jakarta,
1992, hal.161-162
11
2. Kritik sumber yaitu tahapan dimana setelah semua sumber yang diperlukan
dalam penelitian sudah terkumpul, maka penulis lakukan kritik terhadap
sumber-sumber yang telah dikumpulkan. Tujuannya adalah untuk menguji
keaslian sumber (otentitas) yang dilakukan melalui kritik ekstrem, dan
kesahihan sumber (kredibilitas) yang ditelusuri melalui kritik intern12
3. Interpretasi atau penafsiran sejarah seringkali disebut juga dengan analisis
sejarah. Yaitu mencoba menguraikan faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya suatu peristiwa tersebut. Karena data-data yang sudah dilakukan
kritik sumber, biasanya masih berbeda-beda dalam isinya, maka dengan
interpretasi ini diharapkan penulis mampu menemukan faktor-fakor
penyebab terjadinya peristiwa tersebut dalam hal ini adalah peran Hizbullah
di Pemerintahan Lebanon.
4. Tahapan terakhir dalam suatu penelitian adalah historiografi yaitu tahapan
penulisan atau pelaporan tentang hasil penelitian.
G. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini terdiri dari lima (5) bab, yang masing-masing bab
tersebut terdiri atas beberapa sub bab yang merupakan penjelasan dari bab
tersebut. Adapun perinciannya sebagi berikut:
Bab 1. Berupa pendahuluan yang terdiri atas latar belakang masalah,
permasalahan, lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat penulisan, metode
penelitian dan sistematiak penulisan.
12
Ibid, hal.58-59
12
Bab 2. Pada bab ini penulis mencoba menjelaskan tentang sistem dan
kebijakan negara Lebanon. terdiri dari sejarah berdirinya Lebanon, kebijakan-
kebijakan pemerintahan Lebanon, dan Hubungan Lebanon dengan negara-
negara lain.
Bab 3. Pada bab ini penulis mencoba menjelaskan tentang sejarah
berdirinya Hizbullah di Lebanon, mulai dari sejarah berdirinya Hizbullah di
Lebanon, tokoh-tokoh Syiah yang berpengaruh di Lebanon, dan hubungan
Hizbullah dengan negara-negara lain
Bab 4. Pada bab ini penulis mencoba menjelaskan tentang peran
Hizbullah dalam pemerintahan di Lebanon pada tahun 1992-1997, meliputi
dari bidang pertahanan, bidang pendidikan, dan bidang pembangunan.
Bab 5. Merupakan bab terakhir dalam penulisan ini, terdiri atas
kesimpulan dan saran.
13
BAB II
SEJARAH BERDIRINYA NEGARA LEBANON
A. Sejarah Berdirinya Lebanon
Negara Lebanon terletak di belahan Benua Asia, di pantai Timur Laut
Tengah. Sebelah timur dan utara berbatasan dengan negara Suriah, sementara
sebelah selatan berbatasan dengan negara Palestina. Jumlah penduduknya
mendekati empat juta jiwa dengan luas wilayah sekitar 104.000 km dan berada
pada 3.000 Mdpl (meter di atas permukaan laut).13
Lebanon daerahnya berbukit-bukit dengan pantai memanjang, menyusuri
laut meditarenea yang mana sebelah utara berbatasan langsung dengan Suriah,
di sebelah selatan berbatasan langsung dengan Palestina. Di samping posisi
geografisnya yang strategis, Lebanon juga memilik tanah yang subur. Jika
melihat kebelakang, Lebanon dulu adalah salah satu negara yang memiliki
kemakmuran. Lebanon dikenal sebagai ibu kota perbankan di dunia Arab dan
dianggap sebagai Swissnya Timur Tengah. Ketika terjadi invansi Israel ke
Lebanon, negara ini berubah drastis, karena sering terjadi konflik atau
perlawanan terhadap pendudukan Israel di Lebanon.
Lebanon merupakan sebuah negara dengan masyarakat heterogen,
terutama dari segi agama yang dianut. Ada dua agama besar disana, yaitu
Kristen dan Islam. Keduanya masih terbagi dalam beberapa sekte, seperti
Kristen yang terbagi dalam Kristen Maronit, Kristen Yunani Katolik dan Latin,
Kristen Armenia Katolik, Kristen Yunani Ortodoks, dan Kristen Armenia
13 13
Abadzari, Abdurahman, Musa Shadr ; Jejak Pemikira dan Perjuangan, Citra, Jakarta, 2011, hal. 38
14
Ortodoks. Sedangkan umat Islam mencakup Muslim Sunni, Syiah, dan Druz.
Druz sendiri sebenarnya bukan Islam murni karena dalam ajarannya
menggabungkan ajaran agama Islam dan Kristen. Lebanon berbeda dengan
negara-negara Arab lainnya yang mayoritas penduduknya Muslim. Setelah
lepas dari Prancis pada tahun 1943, Lebanon mempunyai penduduk yang
mayoritas penganut Kristen dan dipimpin oleh seorang yang berasal dari
Kelompok Kristen.
Pada tanggal 1 September 1920 Liga Bangsa-bangsa menyerahkan
mandat negara Lebanon dan Suriah kepada Perancis. Pada masa itu Perancis
mempunyai gagasan atau ide baru untuk membentuk sebuah wilayah Lebanon
Raya. Lebanon Raya ini mencangkup daerah Pergunungan, Beirut, Sidon,
Tyre, Lebanon Selatan, Lembah Biqa, dan Daratan Akkar di sebelah Utara.14
Pada 24 mei 1926 Prancis membentuk Republik Konstitusional yang
bertujuan mengangkat senat, ketua deputi, dan seorang presiden baru.15
Konstitusi ini menyatakan bahwa hak legislatif berada di tangan parlemen
sedangkan hak eksekutif berada di bawah presiden yang dipilih parlemen untuk
menjabat selama enam tahun. 16
Atas kesepakatan yang dibuat oleh Dewan Perwakilan Lebanon, Prancis
menyerahkan wilayah Lebanon ke Pemerintahan Lebanon pada tahun 1941.
Lebanon kemudian menyatakan kemerdekaannya sebagai sebuah negara yang
berdiri sendiri pada tanggal 22 November 1943 . Sebagai sebuah Negara yang
baru merdeka, dibuatlah sebuah perjanjian yang menjadi dasar struktur politik
14 Sihbudi, M.Riza, Bara Timur Tengah, Mizan, Jakarta, 2007, hal.28 15
Ibid, hal 30 16 Sihbudi, M.Riza, IslamOp.cit, Mizan, Jakarta, 2011, hal.28
15
negara Lebanon yaitu Pakta Nasional ( Al-Mitsaq Al-Wathani). Dalam pakta
tersebut kekuasaan pemerintahan dibagi dengan rasio demografi. Lebanon pada
waktu itu hanya memiliki beberapa wilayah Propinsi, diantaranya Lebanon
bagian timur, Lebanon utara, Lebanon bagian selatan dan Bekaa.17
Fakta Nasional dibuat berdasarkan adanya pertimbangan dari hasil sensus
1932 yang pernah diseleggarakan oleh Prancis. Sensus ini menghasilkan
komposisi komunitas
berikut :18
atau kelompok yang berada di Lebanon yaitu sebagai
Golongan Jumlah Presentasi Total Populasi
Kristen Maronite 261.043 30
Sunni 182.842 21
Syiah 158.425 18
Ortodoks Yunani 90.275 10
Druze 56.812 6,5
Katolik Yunani 52.602 6
Armenia 34.296 4
Yahudi 10.469 1
Lain-lain 27.117 3,5
Maronit menjadi golongan mayoritas di Lebanon, dan mendominasi
kekuatan di sektor sosial dan ekonomi. Dengan ini dapat dikatakan bahwa
pakta nasional 1943 merupakan sebuah pengabsahan dari pembagian
17
Yulianto, Mayor Ari. Lebanon Pra dan Pasca Perang 34 Hari Israel-Hizbullah, Gramedia
Putaka Utama, Jakarta, 2010, hal.56 18
Sihbudi, M.Riza, Islam.Op.cit, Mizan, Jakarta, 2011, hal .44
16
masyarakat Lebanon berdasarkan latarbelakang keagamaan yang berpengaruh
terhadap keamanan dan aktifitas politik. Hal ini berbeda dengan negara-negara
arab lainnya yang didomiasi oleh Muslim.19
Pemerintahan Lebanon yang baru merdeka ini menerapkan undang-
undang Charter of Lebanese National Reconciliation. Undang-undang ini telah
beberapa kali mengalami perubahan (amandment), dan yang terakhir
diperbarui pada tahun 1989. Pemerintahan ini juga menentukan simbol bendera
negara Lebanon yakni sebuah gambar pohon aras yang berwarna hijau. Pohon
ini berlatarkan putih dan diampit warna merah di bagian atas dan bawah
bendera.20
Lebanon juga memiliki keanekaragaman kelompok etnis dan agama,
yang mendorong Lebanon menganut paham Konfesionalisme, yaitu membagi
kekuasaan pemerintahan secara merata pada setiap kelompok. Pembagian ini
telah disepakati bersama pada tahun 1943 antara Perdana Mentri dan Presiden
Lebanon pada waktu itu. Walapun kesepakatan ini tidak tertulis tetapi sampai
sekarang Presiden selalu berasal dari Kristen Maronit, Perdana Mentri dari
Sunni, dan Ketua Parlemen harus berasal dari Syiah.21
Komposisi anggota parlemen di Lebanon terdiri dari 30 orang dari
perwakilan Kristen Maronit, 20 orang perwakilan Sunni, 19 orang perwakilan
Syiah, 11 orang perwakilan Kristen Yunani Ortodoks, 6 orang perwakilan
Druze, 6 orang perwakilan Kristen Yunani Katolik, 5 orang perwakilan Kristen
19 Ibid, hal.29 20 Ibid, hal.40 21
Ibid, hal.41
17
Armenia Ortodoks, dan 1 orang perwakilan Kristen Armennia Katolik dan
Protestan. Lebanon memilik wilayah yang terbagi dalam enam propinsi atau
sering disebut Mohafazah. Mohafazah terbagi lagi menjadi 25 Distrik atau
Aqdya, dan setiap Distrik terbagi lagi dalam beberapa kota dan desa. Sebuah
propinsi dipimpin oleh seorang Gubernur yang dipilih oleh Menteri dalam
negeri dan disepkati oleh Parlemen.
Sistem pemerintahan Lebanon Parlementer, dimana Badan Eksekutif
terdiri dari Presiden, Perdana Menteri, dan Dewan Kabinet. Presiden adalah
kepala Negara, Perdana Menteri adalah Kepala Pemerintahan. Pemilihan
presiden di Lebanon dipilih oleh Dewan Nasional secara tertutup dari 2/3 total
suara anggotanya. Presiden menjabat selama 6 tahun dan bisa dipilih kembali
setelah selang 6 tahun pasca jabatan berakhir. Perdana Menteri diangkat oleh
Presiden setelah dirundingkan dengan juru bicara Parlement. Presiden
bertindak sebagai pejabat. Dewan Pertahanan Tertinggi sehingga secara tidak
langsung Presiden menjadi komandan angkatan perang Negara. Presiden
mempunyai hak untuk mempertanyakan keputusan Dewan Menteri, namun
kewenangan Presiden terbatas. Ia baru leluasa bertindak apabila terjadi
pelanggaran atas konstitusi, penghianatan Negara, dan terjadi kejahatan tingkat
tinggi.
Administrasi Negara Lebanon berada di tangan kabinet, dan kabinet di
kepalai oleh Perdana Mentri ini bertanggung jawab kepada Parlemen.
Sedangkan kekuasaan Legislatif Lebanon berada di Dewan Nasional. Salah
satu tugasnya adalah memilih Presiden. Para anggota bertemu setiap tahun
18
dalam dua sesi paripurna. Setiap anggota berhak mengajukan mosi tidak
percaya kepada Eksekutif atau Dewan Menteri.
Ada beberapa wilayah di Lebanon diantaranya; Beirut, Lebanon selatan,
daerah pergunungan Lebanon, Bekaa, Lebanon utara, Nabatiyeh. Beirut adalah
ibu kota Negara Lebanon, menjadi tempat persinggahan para tamu yang datang
ke wilayah ini. Beirut juga sering di juluki “Pasir di Dunia Timur” karena
pemandangannya yang begitu indah. Nama Beirut sendiri berasal dari bahasa
arab, bayrut, sedangkan dalam bahasa Prancis Beirut disebut Beyrouth. Kota
ini berpendudukan kurang lebih 1,4 juta jiwa, mempunyai bandara
internasional yang menghubungkan Lebanon dengan dunia luar. Disini juga
terdapat sebuah masjid yang sangat terkenal yaitu masjid Mohammad Al-
Amin. Masjid ini berbeda dengan masjid-masjid lainnya karena ia menjadi
tempat pertemuan antara kaum muslim sunni dan syiah.
Lebanon selatan, berbatasan langsung dengan Palestina dan Israel.
Daerah ini juga menjadi tempat pengungsian warga-warga Palestina. Lebanon
selatan mempunyai jumlah penduduk 360 ribu jiwa, terbagi dalam beberapa
golongan, dari kaum Sunni, Syiah, Ortodoks, Katolik, Armenia,dan Prostestan.
Karakter yang tidak bisa disembunyikan dari warga Lebanon selatan, mereka
dibesarkan dalam lingkungan perang dan konflik berkepanjangan sehingga
sering terperamental dan tidak suka mengalah. Di Lebanon selatan terdapat dua
kota yang cukup besar, yaitu kota Sadon dan Saida. Kota ini juga menjadi
tempat wisata ketika liburan tiba karena pemandangannya yang begitu indah.
Selain itu juga terdapat sungai-sungai yang menambah keindahannya, antara
19
lain sungai Litani, Zahrani, Awali, Qasmiyeh, dan Hasbani. Sungai ini
mengairi perkebunan buah-buahan.22
Daerah Pergunungan Lebanon merupakan daerah dimana para pejabat
negara Lebanon tinggal, khususnya di wilayah Baabda. Ada beberapa perjabat
Lebanon yang tinggal di daerah diantaranya adalah Presiden Lebanon dan
Mentri Pertahanan. Karena di daerah ini adalah orang-orang yang sangat
penting dalam pemerintahan, terdapat pos penjagaan yang sangat ketat.
Lebanon utara, memiliki kota terbesar kedua di Lebanon, yakni Tripoli.
Kota Tripoli ini memiliki pelabuhan terbesar setelah Beirut. Jumlah penduduk
di kota ini sekitar 500.000 orang, sebagai besar penduduk ini tinggal di daerah
sepanjang pantai pelabuhan El-Minya dan Tripoli.
Bekaa merupakan daerah utama pertanian yang ada di negara Lebanon.
Wilayah ini cukup luas sekitar 4.429 km2, terdapat tiga sungai yang mengalir
dan membentang yaitu; Sungai Litani, Sungai Assi, dan Sungai Yordan. Bekaa
sendiri memiliki penduduk sebanyak 750 ribu jiwa, sekitar 80 ribu diantaranya
tinggal di kota Zahle. Mayoritas yang tinggal di kota ini beragama Kristen,
kota Zahle merupakan kota besar ke tujuh besar di Lebanon.
Nabatiyeh, merupakan daerah yang berada di Lebanon. Daerah ini tidak
begitu luas wilayahnya, hanya sekitar 1.058 km2 tetapi ia memiliki kelebihan
dalam bidang ekonomi, dan budaya setempat. Setiap hari minggu pasar-pasar
di Nabatiyeh ini begitu ramai dan semarak, sehingga wilayah ini menjadi
22 Yulianto, Mayor Ari. Lebanon Pra dan Pasca Perang 34 Hari Israel-Hizbullah, Gramedia
Putaka Utama, Jakarta, 2010, hal. 34
20
penyangga perekonomian wilayah-wilayah sekitarnya. Selain itu setahun sekali
ada peristiwa penting yang diperingati yaitu: Perang Karbala untuk mengenang
meninggalnya Imam Husen. Ketika peringatan itu berlangsung puluhan ribu
orang dari kaum Syiah berdatangan ke tempat ini sambil berdo’a sesuai dengan
tradisi dan ajaran Syiah di Lebanon.
Negara Lebanon pernah menghadapi krisis yang sangat sulit, hingga
mengakibatkan perang sipil, Lebanon juga terlibat perang Arab-Israel, dan
menjadi korban dari invansi Israel ke Lebanon. Krisis tersebut dikarenakan
perbedaan pandangan dari berbagai kelompok yang ada di Lebanon. Akhirnya
Presiden Shamun meminta bantuan kepada Amerika Serikat untuk
mengirimkan pasukannya, mempertahankan posisi pemerintahan Lebanon.
Adapun terlibatnya Lebanon dalam perang antara Arab dan Israel, dikarenakan
posisi negara Lebanon berbatasan langsung dengan Israel dan Palestina
khususnya di Lebanon selatan, sehingga Lebanon seringkali menjadi tempat
pengungsian orang-orang Palestina. Tempat pengungsian di Lebanon ini
kemudian menjadi tempat para pengungsi Palestina mengumpulkan kekuatan,
bahkan membuat sebuah organisasi sendiri, yaitu; PFLP ( Popular Front for the
Liberation of Palestine) untuk menyerang Israel. Israel membalas serangan
PFLP ini ke wilayah-wilayah Lebanon, bahkan melakukan invasi ke Lebanon.
Invasi yang dilakukan oleh Israel membuat kondisi Lebanon semakin terpuruk.
Israel menghancurkan gedung-gedung pemerintahan, sekolah, rumah sakit dan
membunuh orang-orang yang tidak berdosa. Ternyata, invasi Israel ke Lebanon
tidak hanya ingin membalas serangan para pengungsi Palestina tetapi jauh
21
lebih dari itu Israel ingin menguasai wilayah-wilayah Lebanon untuk
mewujudkan Israel Raya.23
Setelah terjadi kesepakatan antara Lebanon dengan Israel untuk
menghentikan peperangan, yang disponsori oleh Amerika Serikat, Prancis, dan
Suriah, situasi Lebanon pun mulai mereda dan damai. Pemerintahan Lebanon
kemudian membangun kembali negaranya dan mempersiapkan pemilihan
umum untuk memilih pemimpin yang baru.
B. Kebijakan-kebijakan Pemerintahan Lebanon
Kemerdekaan Negara Lebanon tidak berjalan dengan mulus, tetapi ada
beberapa permasalahan-permasalahan yang dihadapinya. Salah satunya
datangdari Negara Perancis yang masih ikut campur tangan dalam kebijakan
Pemerintahan Lebanon, ketika ia saja lepas dan memerdekakan diri pada tahun
1940.
Ada beberapa kelompok di Lebanon yang memainkan penting disana,
diantaranya; Syiah, Druze, Sunni, dan Maronit.24
Kelompok Kristen Maronit
memiliki tokoh yang berpengaruh di Lebanon yaitu; Jendral Emile Lahoud.
Dia menjadi salah satu tokoh yang sangat pro dengan Suriah, sehingga Lahoud
mendapatkan perlindungan dan dukungan dari militer Suriah. Sedangkan di
kalangan Sunni, nama Fuad Siniora adalah tokoh penting, karena ia dikenal
sebagai penasehat terdekat Perdana Menteri Rafik Hariri. Fuad Siniora juga
23
Yulianto, Mayor Ari, Lebanon Pra dan Pasca Perang 34 Hari Israel-Hizbullah, Gramedia
Putaka Utama, Jakarta, 2010, hal.60 24
Sihbudi, M.Riza, Bara Timur Tengah, Mizan, Jakarta, 2011, hal.24
22
pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan Lebanon pada tahun 1992. Ia
memiliki latar belakang politik sebagai seorang pengusaha. Kelompok-
kelompok ini juga memiliki basis-basis tersendiri. Basis kelompok Maronit
berada di Lebanon sebelah utara, yaitu di Jubayl, Batrun, dan Baharri,
sedangkan Druze berada di bagian selatan, dan yang terakhir Syiah berada di
Lebanon yang berbatasan langsung dengan Palestina.
Setelah perang saudara selama 15 tahun lamanya dari 1975-1990,
Lebanon memasuki babak baru dimana batas pemisahan Beirut Barat dengan
Beirut Timur bisa kembali bersatu. Jendral Michel Aoun merupakan pimpinan
dari kaum Maronit yang berada di Beriut Timur. Ia pernah menjabat sebagai
Presiden sementara Lebanon pada tahun 1988-1989. Dengan meninggalnya
Michel Aoun, usaha untuk menyelesaikan masalah perang saudara yang
dihadapi oleh negara Lebanon bisa lebih mudah diselesaikan, karena Michel
Aoun adalah salah satu yang tidak sepakat dalam proses perdamaian perang
saudara tersebut. Dia dan pengikutnya tidak dapat menerima penyelesaian
kemelut yang terjadi di Lebanon.25
Kebijakan-kebijakan sebuah negara adalah perilaku yang diwujudkan
oleh Negara untuk menjalankan roda pemerintahannya. Kebijakan ini
melibatkan aspek domestic seperti keadaan goegrafis, hubungan pemerintahan
dengan partai politik yang ada, dan organisasi masyarakat. Pada tahun 1992,
pemerintahan Lebanon memperkenalkan kebijakan terkait penghematan
ekonomi. Hal ini sebagai jawaban terhadap langkah-langkah penghematan
Konfederasi Umum Pekerja Lebanon. Pada tahun ini juga Lebanon
25
Al-Bandjar, Ismail, Lebanon Masuki Babak Baru Penuh Harapan, Kompas
23
mengadakan pemilihan umum yang pertama kali sejak 1972. Pemilu
menghasilkan Majelis Nasional yang baru, terdiri dari sebagian besar orang-
orang Syiah yang pro dengan Suriah dan Iran. Selain itu pemilihan umum ini
juga memutuskan Rafiq Baha el Deen Al-Hariri sebagai Perdana Menteri
Lebanon yang baru.
Pembangunan Negara Lebanon pun dimulai setelah terpilihnya Rafiq
Hariri sebagai Perdana Mentri Lebanon. Pemilihan Hariri memulihkan
kepercayaan masyarakat. Dia bertekad membangun kembali sarana dan
prasarana Lebanon yang hancur ketika terjadi perang saudara. Pada bulan
November 1993, Hariri memulai melancarkan programnya untuk membangun
kembali pusat ibu kota Beirut, dengan mendatangkan kembali investor untuk
menanamkan modalnya di Lebanon. Tidaklah sulit bagi Hariri untuk
mendatangkan investor karena latar belakangnya sebagai seorang pengusaha di
bidangan konstruksi .26
C. Hubungan Negara Lebanon dengan Negara-negara Lain
Hubungan baik dengan negara-negara luar negri sangatlah diperlukan,
karena hubungan tersebut akan membawa manfaat terhadap kondisi dalam
negeri. Negara Lebanon memiliki hubungan baik dengan negara-negara lain.
1. Hubungan Lebanon dengan Suriah
Hubungan Lebanon dengan Suriah sudah terjalin sejak lama, bahkan
sejak Lebanon masih dalam kekuasaan Prancis. Di mata Suriah, Lebanon
26
Arismunandar, satrio, Lebanon Bangkit Dari Reruntuhan, Kompas, 23 – 01 1994
24
memiliki nilai yang strategis, selain sebagai tetangga dan juga sebagai
penompang keamanan bagi Negara Suriah. Oleh karena itu, sejak Suriah
dipimpin Hafez al-Assad dan Bashar al-Assad, Suriah setelah
mempertahankan pengaruhnya di Lebanon. Pertama kali suriah
menancapkan pengaruhnya di Lebanon sejak pasukan militer Suriah datang
ke Lebanon dengan mandat dari Liga Arab untuk menjadi penengah konflik
yang terjadi di Lebanon antara kaum Kristen Maronit dengan kelompok
milisi-milisi Islam di Lebanon.27
Suriah berhasil menyusun draf perjanjian Thaif yang berhasil
mengakhiri perang saudara di Lebanon, selain itu Suriah juga berhasil
membuka hubungan diplomatik dengan Lebanon. Kedua nya membuat
sebuah perjanjian yaitu kerjasama meliputi membuka duta besar kedua
negara, pembahasan ulang tentang garis wilayah Lebanon dan Suriah, dan
kerjasama dalam bidang militer.
2. Hubungan Lebanon dengan Iran
Di bawah kepemimpinan Imam Khomeini, negara Iran memasuki
babak baru. Sebelumnya, Iran merupakan pangkalan Amerika di kawasan
tersebut. Kini, setelah terjadinya Revolusi Islam di Iran. Iran menjadi salah
satu negara yang menolak hegemoni Amerika di kawasan Timur Tengah.
Kita ketahui bahwa hubungan Lebanon dengan Iran sudah terjalin
lama. Seperti hubungan Lebanon dengan Suriah, hubungan keduanya
dengan Iran memiliki kepentingan strategis. Lebanon terdapat kelompok
yang memiliki persamaan ideology dengan Iran, yaitu kelompok Hizbullah
27 Sihbudi, M.Riza, Bara Timur Tengah, Mizan, Jakarta, 2011, hal.67
25
dan Amal. Interaksi ulama-ulama Syiah Lebanon dengan ulama-ulama Iran
sejak dulu sudah terjalin dengan baik. Bahkan Negara Iran menjadi
inspirasi bagi ulama Syiah yang ada di Lebanon untuk mewujudkan negara
Islam Lebanon. Ulama Syiah Lebanon berpendapat, untuk mewujudkan
negara Islam tidak perlu melakukan revolusi tetapi dengan cara demokrasi
yaitu terlibat aktif dalam mengambil kebijakan pemerintahan Lebanon.
Kebijakan luar negeri Iran juga tetep konsisten terhadap pembelaan
hak-hak rakyat Lebanon, dengan menentang keras serangan Israel ke
Wilayah Lebanon, memberi bantuan kepada setiap perlawanan Lebanon
untuk menghadapi invansi yang dilakukan oleh Israel ke wilayah-wilayah
Lebanon.
26
BAB III
SEJARAH BERDIRINYA HIZBULLAH DI LEBANON
A. Sejarah Berdirinya Hizbullah
Hizbullah adalah gerakan Syiah yang ada di Lebanon dan memiliki sayap
politik dan militer. Gerakan ini timbul sebagai reaksi dari kelompok religius
Syiah terhadap invansi dan pendudukan Israel atas wilayah Lebanon selatan.
Pada tahun 1979, Pemerintahan Lebanon dipimpin oleh Ilyas Sarkis. Ia hendak
mendirikan sebuah komite penyelamat nasional untuk menangani dampak
invasi Israel di wilayah Lebanon. Pendirian komite ini melibatkan kelompok-
kelompok yang ada di Lebanon, salah satunya kelompok Amal yang pada
waktu itu mewakili kelompok Syiah. Kelompok Amal yang dipimpin oleh
Nabih Berri menghadiri pertemuan komite bersama panglima kelompok
Phalagis, yang bernama Bashir Jumayyil. Kelompok Phalagis sendiri adalah
kelompok yang sangat pro dengan Israel. Pertemuan tersebut mendapatkan
banyak protes dari kalangan internal Amal sendiri, yang menyebabkan
sebagian anggotanya mengundurkan diri. Mereka yang mengundurkan diri
curiga dengan komite yang mengadakan rapat-rapatnya di Istana Kepresidenan
di Ba’abda.28
Orang yang mengundurkan diri dari Amal ini adalah orang-orang
yang berasal dari kalangan religius dan sangat berharap Amal akan menjadi
gerakan yang berkomitmen untuk mendirikan negara Islam di Lebanon.
Mereka melihat langkah Berri ini sangat kompromis dalam melawan Israel dan
partisipasinya dalam pemerintahan dianggap lemah terhadap invansi Israel di
26
28 Koya, Abdar Rahman, Hizbullah menentang Zionisme, Hikmah, Jakarta, 2006, hal.15
27
Lebanon Selatan, dan Beirut.29
Mereka yang mengundurkan diri dari kelompok
Amal ini adalah Abbas Musawi, Hasan Nasrullah, Subhi Thufayli, Muhammad
Yazbik, Naim Qassem, Muhammad Ra’ad, Ibrahim Amin Al-Sayyid, Husein
Musawi, dan Husein Khalil.
Sejak terjadinya perpecahan yang terjadi dalam tubuh Amal, Al-Musawi
mendirikan kelompok sendiri yang bernama Gerakan Amal Islam. orang-orang
yang mengundurkan diri ini, meghendaki organisasi baru yang berideologi
Islam yang mengadopsi model Iran yang radikal dan revolusioner.30
Dipimpin
oleh alumnus Institusi Agama Islam Najaf di Irak, sebagian dari mereka adalah
murid dari Ayatullah Muhammad Baqir Al-Sadr. Pengalaman-pengalaman
yang mereka dapatkan di Irak, menimbulkan kepercayaan diri untuk membuat
koalisi dan membuat debut publik di panggung politik Lebanon. Pada tahun
1982, berdirilah sebuah organisasi yang bernama Hizbullah. Abbas Musawi
secara pribadi menamai organisasi tersebut dengan Hizbullah bersandarkan
pada firman Allah : “ Dan barang siapa mengambil Allah, Rasulnya dan
orang-orang yang beriman menjadi penolongnya maka sesungguhnya pengikut
Allah (Hizbullah) itulah yang pasti menang.” (QS.5;56).31
Hizbullah dalam
bahasa arab sendiri dapat diartikan pengikut Allah atau tentara Allah.32
Berdirinya Hizbullah ketika terjadi perdamaian setelah perang Galille dan
hadirinya Hizbullah di Lebanon menjadi sebuah harapan baru bagi kaum Syiah
yang ada di sana. Pertama kali Hizbullah menampakan kehadiranya dalam
29 Kazhim, Musa, Hizbullah sebuah gerakan perlawanan ataukah terorisme, Noura Books,
Jakarta, 2013, hal .22 30 Ibid, hal.21 31 Ibid, hal.26 32
Yulianto, Mayor Ali, Lebanon Pra dan Pasca 34 hari Israel vs Hizbullah, Gramedia Putaka Utama, Jakarta, 2010, hal.123
28
bentuk serangan kecil-kecilan dan aduk kontak dengan tentara Lebanon dan
kelompok Phalangis di pinggiran selatan kota Beirut. Selain itu, serangan
Hizbullah diarahkan ke pasukan marinir Amerika Serikat yang ditempatkan di
sekitar bandara Beirut sebagai bagian dari kekuatan multinasional.33
Hizbullah resmi mengumumkan keberadaannya dan merilis program
politiknya pada tanggal 16 Februri 1985, ketika mereka pawai dalam sebuah
acara Husayniyah di Shayyah dalam memperingati syahidnya Syaikh Raghib
Harb. Syaikh Raghib Harb adalah seorang Imam Hibshit yang dibunuh oleh
agen-agen rahasia Israel pada bulan Februari 1984. Program ini
menggambarkan Hizbullah bukan hanya sebuah partai politik tetapi lebih luas
dari itu, merupakan sebuah gerakan yang salah satu tujuannya adalah
mengakhiri pendudukan Zionis Israel di wilayah-wilayah Negara Lebanon.34
Upaya pembebasan di wilayah Lebanon bagian selatan yang dilakukan oleh
Hizbullah bukan hanya retorika belaka. Hizbullah dengan cepat memainkan
perang penting di sana. Hizbullah bukan satu-satunya kelompok yang aktif
dalam perlawanan Israel pada waktu itu tetapi ada beberapa kelompok, salah
satunya adalah Amal. Di bawah pimpinan Hizbullah mereka berkumpul dalam
satu wadah yang bernama Perlawanan Nasional Lebanon (Al-Muqawamah Al-
Wathaniyyah Al-Lubnaniyyah). Walapun pada akhirnya Perlawanan Nasional
Lebanon ini memudar tetapi para pejuang telah menunjukan ketangguhan
melakukan perlawanan. Ratusan pejuang terlatih, masuk ke wilayah Beirut dan
33 Koya, Abdar Rahman, Hizbullah menentang Zionisme, Hikmah, Jakarta, 2006, hal.19 34
Ibid, hal.20
29
Beqaa untuk melakukan serangan, dibantu para ulama perdesaan yang
mendukung Hizbullah.35
Pendirian Hizbullah didasarkan oleh tiga pilar utama dalam pendirianya,
yaitu : 1) Kepercayaan pada Islam, 2) Jihad, 3) Yurisdiksi Wali Fakih (
Ulama). Pilar Pertama, kepercayaan pada Islam, Hizbullah memiliki
pandangan bahwa Islam adalah agama yang komprehensif yang mencakup
seluruh wilayah kehidupan. Islam dan masyarakat modern harus mendirikan
sebuah negara Islam, dan sebuah partai Ideologis. Ini merupakan sebuah
keyakinan yang harus dimiliki oleh seorang muslim. Islam tidak hanya
mengatur hubungan antara hamba dengan Tuhannya, Islam juga tidak hanya
tentang hubungan antara manusia dengan manusia, tetapi Islam mencangkup
semua aspek, bahkan dalam sistem pemerintahan atau sebuah negara.
Pilar Kedua, jihad. Hizbullah memiliki beberapa pandangan sekitar jihad
antara lain jihad dan dunia, fondasi-fondasi jihad, jihad militer, kedudukan
jihad, dan kesyahidan versus bunuh diri. Jihad dalam bahasa Arab memiliki arti
menguras kemampuan, maknanya juga meliputi perjuangan melawan musuh.
Menurut Hizbullah jihad memiliki pengaruh yang besar terhadap jalan
kehidupan seorang muslim. Ia merupakan bagian integral iman seseorang.36
Pilar Ketiga, yurisdiksi Wali Fakih ( al-Wali al-Faqih). Ada dua pandangan
Hizbullah dalam al-wali al-faqih, meliputi otoritas Wali-Fakih dan hubungan
Hizbullah dengan Wali-Fakih. Wali-Fakih dipercaya untuk
mengimplementasikan yurisprudensi Islam, menjaga bangunan masyarakat
35 Ibid, hal.21 36
Qassem, Naim, Blueprint Hizbullah, Ufuk, Jakarta, 2008, hal.47
30
Islam, dalam melaksanakan keputusan politik. Menurut mereka otoritas Wakil-
Fakih ini adalah melanjutkan otoritas Rasulullah.37
Dalam menjalankan roda kepemimpinannya, Hizbullah dipimpin oleh
perwakilan anggota Dewan dari masing-masing kelompok Syiah, dan dewan-
dewan ini dipimpin oleh Seketaris Jendral. Kepemimpinan ini juga dibantu
oleh lima Majelis Dewan. Majelis Dewan ini terdiri dari Majelis Jihad, Majelis
Politik, Majelis Eksekutif, Majelis Parlementer, dan Majelis Yudisial. Majelis
Jihad bertanggung jawab pada aktifitas perlawanan, baik dalam hal
pengawasan, perekutan, pelatihan, perlengkapan, maupun keamanan.
Sedangkan Majelis Politik bertanggung jawab atas portofolio politik,
menganalisa politik anggota Dewan, dan menjalin hubungan eksternal, baik itu
dengan pendukung Hizbullah. Maupun kekuatan politik lain yang ada di
Lebanon.38
Majelis Eksekutif terdiri dari kepala-kepala unit yang bertanggung jawab
atas kelompok kultural, pendidikan, sosial, dan profesional. Majelis ini
bertanggung jawab dalam aktivitas serta prosedur yang berkaitan dengan
pembentukan partai. Selain itu juga mengawasi berbagai aktivitas organisasi
yang kelola oleh partai. Sedangkan Majelis Parlementer adalah Majelis yang
mengatur segala urusan di parlementer. Kemudian Majelis Yudisial terdiri dari
perwakilan yudisial dalam wilayah yang berbeda yang berkerjasama dengan
Hizbullah dalam persoalan konflik, aturan-aturan syariah, serta pemulihan hak-
hak warga.39
37 Ibid, hal.76 38 Ibid, hal.91 39
Ibid, hal.92
31
Untuk mempertahankan eksistensinya, Hizbullah menyusun dengan
matang proses rekrutmen anggotanya. Rekrutmen ini dilaksanakan dalam tiga
fase; Fase pertama, anggota baru mendapatkan pelatihan di Iran selama satu
bulan. Fase kedua, mereka mendapatkan pelatihan di Bekaa Valley selama 15
hari. Fase ketiga, mereka mendapatkan pelatihan di Suriah selama 15 hari.
Ketika selesai pelatihan, anggota baru ini kembali ke tempat mereka masing-
masing selama tiga sampai empat bulan lamanya. Mereka menjadi pemantau
setiap perkembangan situasi di Lebanon serta siap siaga dalam kondisi apa pun
ketika dibutuhkan.40
Di masa awal berdirinya Hizbullah mengusung bendera revolusi Islam
Lebanon seperti slogan revousi Islam di Iran. Mereka ingin mendirikan
pemerintahan Islam di Lebanon.41
Sikap yang diambil oleh Hizbullah pada
waktu itu adalah konfrontatif terhadap pemerintahan yang didominasi oleh elit
Kriten Maronit, yang ini dianggap sering kompromi dengan Israel. Hizbullah
juga bisa dikatakan sebagai gerakan sosial yang mengarahkan ketaatan dalam
agama. Mereka mengajak shalat berjama’ah di masjid, dan mengajarkan ilmu
agama kepada masyarakat. Beberapa pemuda Lebanon yang memiliki
perhatian dalam bidang agama mulai tertarik dan terlibat dalam kegiatan yang
diadakan para ulama Hizbullah. Mereka membentuk kelompok-kelompok kecil
untuk memainkan peran dalam bidang pendidikan dan pelayanan umat. 42
Tahun 1985 Hizbullah mulai menerbitkan media mingguan yang bernama Al-
Ahad. Melalui media ini Hizbullah mulai dikenal di kalangan masyarakat luas.
40
Yulianto, Mayor Ari, Lebanon Pra dan Pasca perang 34 hari Israel vs Hizbullah, Gramedia
Putaka Utama, Jakarta, 2010, hal.127 41
Kazhim, Musa, Hizbullah sebuah gerakan perlawanan ataukah terorisme, Noura Books,
Jakarta, 2013, hal .2 42
Qassem, Naim, Blueprint Hizbullah, Ufuk, Jakarta, 2008, hal. 15
32
Pimpinan tertinggi dalam struktur Hizbullah adalah Seketaris Jendral,
yang pertama kali dipegang oleh Abbas Musawi. Abbas Musawi adalah
pemimpin yang sangat dicintai oleh kelompoknya. Ia tidak pernah ketinggalan
untuk menemui para pejuang Hizbullah di daerah perbatasan. Selain itu Abbas
Musawi merupakan sosok pekerja keras, ia memiliki ketekunan dan memiliki
semangat yang luar biasa. Maka ketika Abbas Musawi terbunuh oleh Israel,
banyak pengikutnya yang sangat marah. Abbas Musawi sendiri terbunuh ketika
ia hendak mengunjungi upacara pemakaman Syekh Regheb Harb di Jibsheet.43
Pembunuhan yang dilakukan oleh Israel terhadap Musawi melahirkan
perlawanan yang sangat sengit. Pertama kalinya Hizbullah meluncurkan roket
Katyusha ke pemukiman-pemukiman di wilayah pendudukan Israel di utara
Palestina sebagai pembalasan atas pembuhuan tersebut. Selama di bawah
kepemimpinan Musawi, Hizbullah lebih cenderung mendukung campur tangan
Suriah dalam pemerintahan Lebanon.
Pemerintahan Lebanon mengambil sikap kompromi dengan Israel dan
Suriah untuk menentang perlawanan bersenjata.44
Pemerintahan Lebanon
menginginkan gerakan-gerakan milisi yang ada di Lebanon, termasuk
Hizbullah membubarkan diri dan bergabung dengan tentara Nasional Lebanon.
Seruan Pemerintah Lebanon ini, membuat gerakan Amal mengambil keputusan
untuk membubarkan diri. Pemerintah berharap ketika Amal membubarkan diri
dan bergabung dengan tentara Nasional, akan diikuti pula oleh Hizbullah.
Tetapi kenyataannya berbeda. Hizbullah tidak membubarkan diri tetapi justru
43 Ibid, hal.157 44
Kazhim, Musa, Hizbullah sebuah gerakan perlawanan ataukah terorisme, Noura Books,
Jakarta, 2013, hal .2
33
mengubah menjadi sebuah gerakan perlawanan terhadap penjajahan Israel di
wilayah Lebanon.45
Sayyid Hasan Nasrallah adalah orang yang pantas menggantikan
kepemimpinan Sayyid Abas Musawi. Dia merupakan tokoh yang sangat
berpengaruh, di lingkungan Hizbullah. Sayyid Hasan Nasrallah terpilih
menjadi Sekretaris Jendral setelah Dewan Hizbullah mengadakan rapat
membahas siapa yang layak menggantikan Sayyid Musawi. Nasrallah sempat
merasa malu ketika awal-awal menjadi Sekretaris Jendral Hizbullah karena
usianya yang masih muda dan belum banyak penggalaman.46
Selain itu di awal
kepemimpinannya Nasrallah dihadapkan pada masalah yang diwariskan
pendahulunya, yaitu lemahnya. Sayyid Hasan Nasrallah adalah seorang ayah
dari empat anaknya yaitu ; Muhammad Hadi, Muhammad Al-Jawad, Zainab,
dan Muhammad Ali. Di rumah, Sayyid Hasan Nasrallah merupakan seorang
bapak yang mengayomi keluarganya.
Hasan Nasrallah lahir pada tanggal 30 agustus 1960 di Bourji Hammoud,
desa di sebelah timur kota Beirut. Dia merupakan anak kedua dari sembilan
bersaudara. Ayahnya bernama Abdul karim, seorang pedagang sayur-sayuran
di kota Tyre, Jabal Amel di Lebanon selatan. Nasrallah tumbuh dalam
lingkungan pendidikan agama yang keras, walaupun keluarganya sendiri bukan
penganut paham islam fanatik.47
Nasrallah mengecap pendidikan dasar di
Najah, kemudia setelah lulus dia melanjutkan ke sekolah umum di Sin el-Fil,
Beirut. Sebelum terbentuknya Hizbullah, Nasrallah pernah bergabung dengan
45 Kompas, Hizbullah Bangkit Kembali, hal 4 hari kamis tanggal 09 April 1992 46
Sayyed Ahmad, Dr. Rif’at, Denyut Perlawanan dan Rahasia Kekuatan Hizbullah, Pustaka
Iman, Bandung. 2006, hal .30 47
Yulianto, Mayor Ari, Lebanon pra dan pasca Perang 34 Hari Hizbullah-Israel, Gramedia Putaka Utama, Jakarta, 2010, hal.144
34
Amal, kelompok garis keras Syiah pada waktu itu. Aliran Syiah ini yang
dianggap telah menjadikan pribadi Nasrallah keras.
Nasrallah pertama kali bergabung dengan Hizbullah pada tahun 1982.
Menurut Nasrallah, hanya syariat Islam-lah yang dapat memecahkan semua
persoalan sosial dan kenegaraan yang terjadi di Lebanon. Di bawah pimpinan
Nasrallah, Hizbullah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Nasrallah
mengubah strategi dalam menarik simpati calon pengikutnya dengan turun
langsung dalam berbagai kegiatan social, pendidikan, dan kesehatan. Selain itu
Nasrallah juga menjalin hubungan dengan Iran dan Negara-negara arab lainnya
untuk mendapatkan dukungan. Strategi ini berhasil meningkatkan peran
Hizbullah dalam lingkungan sosial masyarakat Lebanon. Seiring
berkembangnya organisasi Hizbullah dan perubahan pemerintahan Lebanon,
Hizbullah tidak lagi melakukan mobilisasi masa untuk menentang segala
kebijakan Israel yang merugikan warga Lebanon. Hizbullah menggunakan
strategi baru yaitu melalui jalur politik di pemerintahan Lebanon dan
menjalankan aksi-aksi militer secara terorganisir.
B. Tokoh Syiah yang berpengaruh di Lebanon
Ada beberapa tokoh Syiah yang sangat berpengaruh dalam perjalanan
Hizbullah di Lebanon, diantaranya; Sayyid Muhammad Husain Fadlullah,
Imam Musa al-Sadr, dan Sayyi Ayatullah Muhammad Mahdi Syamsudin.
Ketiga tokoh ini juga memiliki perannya masing-masing dalam masyarakat
Lebanon.
35
Sayyid Muhammad Husain Fadlullah lahir di kota Najaf, Irak, dari
keluarga ulama. Pertama kali beliau ke Lebanon pada usia 17 tahun dimana ia
mendatangi keluarganya untuk berziarah. Ketika beliau membacakan kasidah
memuji ketokohan dan kepribadian Sayyid Muhsin al-amili, serta beliau
membacakan kondisi pemerintahan dan keagamaan yang ada di Lebanon.
Kasidah yang di bacakan oleh Sayyid Husen menurut surat kabar sangat
provokatif. Sejak mudanya sayyid husen tidak hanya mempelajari ilmu-ilmu
agama saja tetapi mengkaji juga masalah-masalah diluar itu. Sehingga Sayyid
Husen menjadi seorang ulama syi’ah yang mendirikan sebuah pusat
kebudayaan yang bernama Perhimpunan Persaudaraan ( Brotherhood
Association ) di Naba’ah. Di tempat ini juga dibangun sebuah masjid, sekolah
agama, dan klinik kesehatan untuk kepentingan masyarakat. 48
Peran Sayyid
Muhammad Husain Fadullah sangat penting dalam kemajuan Lebanon, selain
mendirikan sebuah pusat kebudayaan yang bernama perhimpunan
persaudaraan, sayyid Husain Fadullah juga mendirikan lembaga-lembaga yang
fokus pada bidang pendidikan, bidang agam, dan bidang social. Pembentukan
lembaga-lembaga ini tidak lain untuk meningkatkan sumber daya manusia
yang ada di Lebanon, karena pada waktu itu sayyid Muhammad Husain
fadullah melihat kondisi masyarakat sangat memperhatinkan. Sedangkan dalam
gerakan Hizbullah sendiri peran Sayyid Muhammad Husain Fadullah sangatlah
penting. Dimana sayyid Husain fadullah telah sumbangsih ide dan gagasan
besar dalam konsep ideology Hizbullah.
48
Qassem, Naim, Blueprint Hizbullah, Ufuk, Jakarta, 2008, hal.19
36
Tokoh Syiah selanjutnya yang berpengaruh di Lebanon adalah Imam
Musa Al-Shadr, yang menyelesaikan pendidikan agamanya di kota Qum, Iran.
Ayahnya adalah warga negara Iran, sedangkan Ibunya warga negara Lebanon.
Imam Musa Al-Sadr ini memiliki kepribadian yang menarik, antara lain karena
dia mampu menarik dukungan publik. Dia juga memiliki perhatian besar
terhadap gerakan sosio-politik. 49
Pada awalnya Imam Shadr datang ke
Lebanon undangan sebagian ulama yang ada di sana pada tahun 1960. Di
Lebanon memang banyak aktivis revolusioner Iran yang anti rezim Shah
karena melarikan diri dari negaranya dan menetap di Lebanon. Seperti Ahmad
putra Khomaini,dan Musthafa Chamran, mantan Menteri Pertahanan Iran pasca
revolusi.50
Setelah mengamati dan menyaksikan secara langsung apa yang dialami
kaum Syiah di wilayah Lebanon selatan, Imam Shadr memutuskan untuk
tinggal di Lebanon. Dia mulai melakukan kegiatan-kegiatan sosial, seperti
masjid, sekolah, universitas dan pusat-pusat seni dan budaya sebagai sarana
menjalin interaksi dengan kaum muda dan terdidik.51
Hal ini dilakukan untuk
mendorong kaum terdidik ini memiliki optimisme dan peraya diri pada budaya,
agama, dan negaranya.
Imam Shadr juga menyaksikan kesenjangan atau ketidakadilan ekonomi
dan budaya di Lebanon. Oleh karena itu, dia memobilisasi kelompok Syiah
Lebanon untuk memperoleh sistem ekonomi dan politik yang lebih adil. Salah
satunya, ia mendirikan beberapa yayasan untuk meningkatkan kehidupan
49 Ibid, hal.16
50 Abadzari, Abdurahman, Musa Shadr Jejak Pemikira dan Perjuangan, Citra, Jakarta, 2011, hal.
17
51 Ibid, hal.140
37
orang-orang yang Syiah di Lebanon. Beberapa yayasan yang didirikan Imam
Shadr antara lain : 1. Yayasan Profesi Jabal Amil, yaitu yayasan untuk
mengajarkan teknik pengolahan besi dan daging, 2. Yayasan Rumah Pemudi,
yaitu yayasan yang mengajarkan keterampilan tangan menenun bagi kaum
wanita, 3. Yayasan Lembaga Pendidikan Kesehatan untuk mendidik kaum
wanita untuk punya keahlian sebagai perawat, 4. Yayasan Pendidikan Teknik
Pembuatan Karpet untuk membuka kesempatan kerja bagi yang membutuhkan,
dan 5. Yayasan Pendidikan bagi kaum buta huruf. Yayasan- yayasan ini
memiliki pengaruh yang sangat signifikan dalam mengubah kondisi kehidupan
masyarakat Lebanon, dan juga mendorong peningkatan ekonomi disanah.52
Imam Shadr juga mendirikan Majelis Syiah yang bernama Majelis Tinggi
Islam Syiah Lebanon. Majelis ini didirikan dengan kesadaran bahwa Syiah
mempunyai posisi sejajar dengan kelompok lain. Untuk memenuhi tahapan
konstitusional, pertemuan pertama majelis ini membahas pemilihan Lembaga
Syariat yang terdiri dari tokoh ulama Syiah dan Lembaga Pelaksana yang
terdiri dari 12 anggota. Pada pertemuan kedua, Imam Shadr terpilih menjadi
ketua pertama Majelis Tinggi Islam Syiah.53
Selain membentuk Majelis Tinggi Islam Syiah di Lebanon, Imam Shadr
juga membentuk dua lembaga lain yang fokus dalam akidah atau ideologis dan
militer. Lembaga pertama mengemban tanggung jawab untuk mengembangkan
berbagai kekurangan dalam bidang intelektual, budaya, patriotisme kaum
muda, serta untuk mempertahankan ilmu-ilmu dan pemikiran Islam. Setelah
empat tahun berjalan lembaga ini berhasil menempa kaum muda seraya
52 Ibid, hal.41 53
Ibid, hal.43
38
memperkuat pemikiran dan akidanya. Hal ini kemudian melahirkan banyak
simpati dari masyarakat. Pada tanggal 20 januari 1978 maka dibentuklah
organisasi Amal sebagai sayap militer, organisasi ini dibentuk untuk
kemashlahatan Negara Lebanon. Organisasi ini bertanggung jawab menjaga
keamanan wilayah dari ancaman internal dan eksternal. Organisasi ini
beranggotakan 70 kalangan muda.54
Berkat usaha Imam Shadr inilah kelompok
Syiah yang semula terpinggirkan memiliki posisi penting di negara Lebanon.
Ayatullah Muhammad Mahdi Syamsudin adalah tokoh penting lainnya.
Beliau merupakan sosok yang dikenal karena intelektualitasnya. Dia memulai
dari aktivitasnya di Beirut Timur dengan menjadi Imam shalat di Masjid
Dekwaneh. Kemudian dia pindah ke Chiyah di selatan Beirut, menjadi
pimpinan Perhimpunan Kultural dan Amal. Perhimpunan ini aktif dalam forum
diskusi, berkembang menjadi sebuah lembaga bantuan asing. Paling signifikan
adalah Lembaga Seni Islam.55
Kontribusi Syamsudin kurang begitu terkenal
masyarakat, dia tidak aktif pada tingkat Dewan. Dia bukan anggota dari
organisasi mana pun, dia memilih untuk terlibat dari semua organisasi Syiah
yang ada. Dalam pembebasan Lebanon dari pendudukan Israel, dia membentuk
perlawanan sipil bersekala besar tetapi hal ini tidak membuahkan hasil.
Syamsudin sangat ingin memberikan porsi lebih terhadap hasil karya
intelektualnya. Tokoh-tokoh Syiah inilah membuat kelompok Syiah di
Lebanon bangkit, yang dulu kelompok Syiah adalah kelompok yang
terpinggirkan, sekarang memiliki peran penting di Lebanon.
54 Ibid, hal.45 55
Qassem, Naim, Blueprint Hizbullah, Ufuk, Jakarta, 2008, hal.18
39
C. Hubungan Hizbullah dengan Negara-negara Lain
Beberapa negara yang menjalin hubungan baik dengan Hizbullah adalah;
Iran dan Suriah. Kedua negara ini memiliki ideologi yang sama dengan
Hizbullah. Sedangkan Amerika Serikat dan Israel hubungan dengan Hizbullah
kurang harmonis.
1. Hizbullah dengan Pemerintah Iran
Hubungan Hizbullah dengan Pemerintah Iran sudah terjalin lama,
bahkan berdirinya Hizbullah tidak terlepas dari peranan ulama Syiah yang
ada di Iran. Hizbullah dan Pemerintah Iran menganut pemahaman yang
sama yaitu Syiah. Melalui pengalaman Iran dalam menghadapi Israel,
Hizbullah berupaya mengikuti jejak perjuangan Iran untuk meraih
kemenangan Hizbullah dalam mengahapi penjajahan Israel. Beberapa
kesamaan Pemerintah Iran dengan Hizbullah sehingga hubungan keduanya
sangat erat. Iran maupun Hizbullah meyakinin sistem Yurisdiksi kepada
Wali Fakih. Hal ini menjadi prinsip utama bagi Hizbullah dan Iran, yakni
kepemimpinan ulama atas umat, artinya tidak ada ke kosongan dalam
kepemimpinan meskipun Khalifah dan Imamah umat Islam tidak ada lagi.
Ulama yang nantinya akan menjadi marja’ atau pemberi petunjuk,
pengajaran, dan pemutus perkara bagi pengikutnya.56
Pemerintahan Iran menganut sistem Pemerintahan Republik, disini
terdapat kesamaan dengan Hizbullah meskipun dilapangannya ada yang
berbeda tergantun dengan kondisi dan situasi. Pandangan politik Iran yang
56
Qurani, Prof. Ali, Rahasia Ketangguhan Hizbullah, prinsip dasar dan strategi perjuangan,
Ramala Books, Jakarta, 2006, hal.43
40
menolak hegemoni Amerika Serikat terhadap negara-negara Timur Tengah.
Iran berupaya menyelamatkan kemerdekaan negara lain, dan meminta
dukungan dari seluruh gerakan pembebasan yang ada khususnya melawan
penjajahan Israel. Pandangan ini sejalan dengan pandangan Hizbullah,
apalagi dalam upaya melawan pendudukan Isreal. Seperti Lebanon bagian
selatan, Israel dulu pernah menguasai wilayah tersebut, tetapi sekarang
sudah di rebut kembali oleh Hizbullah.57
Di Lebanon, semua golongan berusaha menjalin hubungan dengan
negara-negara lain yang sejalan dengan visi-misi dan kepentingan mereka.
Hizbullah sangat menyadari pentingnya menjalin hubungan dengan Iran,
menurut beberapa informasi Hizbullah memiliki persenjataan cukup
memadai dari senapan perorangan, rudal jarak pendek, rudal jarak
menengah, dan kendaraan berlapis baja. Semua senjata-senjata ini diberikan
oleh Iran ke Hizbullah.
2. Hizbullah dengan Negara Suriah
Suriah masuk ke Lebanon pada tanggal 24 Februari 1987, Tujuannya
mengakhiri pertikaian antara Amal dan Hizbullah. Para pimimpin
Hizbullah menuntut diadakannya pertemuan untuk menyelesaikan
pertikaian tersebut dengan Presiden Suriah, yaitu al-Assad. Maka Suriah
mengadakan pertemuan dalam bentuk diskusi ideology dan politik, yang
dihadiri oleh perwakilan Suriah, Iran, Hizbullah dan Amal.58
Hubungan
Hizbullah dengan Suriah berkembang setelah pertikaian Amal-Hizbullah
dapat diselsaikan. Awalnya hubungan Hizbullah dengan Suriah sebatas
57 Qassem, Naim, Blueprint Hizbullah, Ufuk, Jakarta, 2008, hal.344 58
Ibid, hal.352
41
koordinasi permasalahan keamanan, dan memfasilitasi pelatihan-pelatihan
yang diadakan oleh Hizbullah. Keduanya memiliki pandangan yang sama,
tentang perlawanan terhadap Israel. Hizbullah mengakui Suriah merupakan
negara Arab yang teguh mendukung perlawanan terhadap Israel. Ketika
hubungan bagi Lebanon terbatas, maka hubungan lain memiliki pengaruh
terhadap negara di sekitar Lebanon begitupun sebaliknya.59
Suriah mengungkapkan penghargaanya kepada Hizbullah atas
perjuangan melawan Israel, serta mendeklarasikan dukungan terhadap
pilihan perlawanan tanpa syarat. Hizbullah juga mengungkapkan
penghormatannya kepada negara Suriah yang mempertahankan hubungan
strategis dan memainan peran penting dalam perjanjian Thaif, yang berhasil
mengakhiri perang saudara di Lebanon.
3. Hizbullah dengan Negara Amerika Serikat
Setelah berakhirnya perang dunia kedua yang dimenangkan oleh
pasukan sekutu, wilayah-wilayah kekuasaan Turki Ustmani yang ada di
Arab jatuh kepada Prancis dan Inggris. Islam pun menjadi entitas kecil,
yang kemudian di kategorikan sebagai pendukung politik dan ekonomi bagi
kekuatan-kekuatan negara-negara tersebut. Amerika Serikat menjadi satu
kekuatan yang berpengaruh untuk menyingkirkan Prancis dan Inggris dari
status kolonialis.
Hizbullah mengamati kebijakan-kebijakan luar negeri Amerika
Serikat, mereka menyimpulkan bahwa kedatangan Amerika Serikat di
Timur Tengah bertujuan untuk membentuk Timur Tengah yang baru, yang
59 Ibid, hal.354
42
sesuai dengan keinginan mereka. Amerika juga selalu mendukung eksitensi
Israel di kawasan Timur Tengah. Hal ini tidak sejalan dengan prinsip
Hizbullah di Lebanon, Amerika menilai perlawanan-perlawanan Islam di
Lebanon adalah sebagai bentuk terorisme, dan mereka membangun opini
publik agar masyarakat Lebanon melawan. Sehingga terjadilah pertikaian
antara warga Lebanon sendiri.60
Dengan demikian hubungan Hizbullah
dengan Amerika Serikat bisa dikatakan tidak harmonis. Keduanya memiliki
pandangan yang berbeda terhadap satu masalah, dan tidak akan merubah
sikap diantara keduanya.
60 Ibid, hal.361
43
erlawa
BAB IV
PERAN HIZBULLAH DALAM PEMERINTAHAN LEBANON (1992-1997)
Transformasi Hizbullah terjadi ketika mereka memasuki fase integrasi
dengan sistem sosial dan politik yang ada di Lebanon. Integrasi ini membuat
Hizbullah beradaptasi dengan tuntutan rakyat Lebanon. Hizbullah meninggalkan
wacana dan aksi yang tidak revelan dengan kondisi objektif di masyarakat. Ada
beberapa perbedaan antara Hizbullah dengan gerakan-gerakan Islam yang lain.
Hizbullah merupakan gerakan dengan tiga fungsi sekaligus. Yaitu; fungsi religio-
kultural, fungsi perlawanan militer, dan fungsi sosial politik. Hizbullah muncul
dalam situasi perang saudara dan disintegritas dalam sistem politik dan
pemerintahan. Hizbullah berada di tengah masyarakat yang majemuk tidak
mengenal mayoritas.61
Tiga tahapan fungsi atau transformasi Ideologi Hizbullah, dari gerakan
religio-kultur menjadi gerakkan reaksioner yang terorganisir baik, kemudian
berkembang menjadi sebuah organisasi politik formal, hal ini tidak terlepas dari
evolusi dan tranformasi dalam masyarakat Syiah di Timur Tengah. Mulai dengan
adanya gerakan keulamaan yang meninggalkan doktrin queitist atau penantian
pasif terhadap munculnya Imam Mahdi. Para ulama ini mendorong adanya
perjungan aktif dan nyata untuk mengubah lingkungan disekitarnya. Mereka
mendukung pandangan dengan adanya wilayah al-faqih atau kepemimpinan
ulama sebagai alternatif terhadap kepemimpinan tradisional yang ada.
61
Kazhim, Musa, Hizbullah sebuah gerakan p nan ataukah teroris, Noura Books, Jakarta,
2013, hal.182 43
44
Kelompok Syiah di Lebanon pada mulanya termasuk paling dominan secara
politik dengan kelompok yang lain, tetapi merek kurang terwakili karena
representasi politik mereka dimanfaatkan oleh segelintir orang.62
Kehadiran
Hizbullah di Lebanon memiliki peran bagi masyarakat Lebanon. Mengingat
organisasi dulu hanya merupakan perlawanan terhadap serangan Israel, organisasi
dakwah, dan organisasi yang memberikan pelayanan sosial. Berubah menjadi
organisasi partai politik. Perubahan ini tidak lain karena timbulnya dorongan yang
meluas dari pendukung Hizbullah, menuntut Hizbullah untuk berpartisipasi dalam
proses politik nasional di Lebanon. Sebagai wadah menyampaikan aspirasi
mereka.63
Hal ini menunjukan bahwa Ideologi Hizbullah jelas terlihat sedang
berkembang dan bertransformasi sesuai perubahan politik di Lebanon. Hizbullah
berubah dari kesadaran religio-kultural yang kental, reaksioner dan eksklusif
menjadi organisasi politik Lebanon pasca kesepakatan Thaif dan disahkannya
Muqawamah sebagai sayap militer Hizbullah. Kesepakatan Thaif ini membuka
partisipasi politik Hizbullah dalam pemerintahan Lebanon, karena Muqawamah
sebagai gerakan perlawanan bersenjata.64
Dalam manifesto Surat Terbuka,
Hizbullah mengajak seluruh masyarakat Lebanon untuk sama-sama menegakkan
sistem pemerintahan Islam sebagai alternatif terhadap kegagalan sistem
pemerintahan yang ada. Sistem Pemerintahan Lebanon yang sekarang tidak bisa
menyelesaikan permasalahan di Lebanon. Hizbullah kemudian tumbuh menjadi
sebuah organisasi sosial politik yang terus mendapatkan simpati dari masyarakat.
Hizbullah sejak awal berdiri telah membuat jaringan yang tersebar, dan
terorganisir dengan rapih. Mereka menawarkan berbagai program sosial dan
62 Ibid, hal.161 63 Ibid, hal.3 64
Koya, Abdar Rahman, Hizbullah menentang Zionisme, Hikmah, Jakarta, 2006, hal.183
45
kesejahteraan masyarakat, tanpa di sadari program-program ini juga dibantu oleh
masyarakat umum yang membayar zakat dan khums mereka (pajak pendapatan
orang Syiah). Jaringan ini terdiri dari sebuah lembaga konstruksi dan beberapa
komite yang mengurusi kesehatan dan bantuan. The Relief Committe bertujuan
membantu masyarakat agar mampu hidup mandiri, mereka melakukan kerja amal,
kemanusiaan, sosial, serta berbagai program bisnis, kesehatan, dan pendidikan
untuk menghapus kemiskinan dan masalah kesehatan di Lebanon.65
Pimpinan Hizbullah dalam program politiknya mencoba membangun
komunikasi dengan seluruh kelompok yang ada di Lebanon, kecuali kelompok
Phalangis dan Al-Quwwat. Keduanya terang-terangan menjalin hubungan dengan
Israel. Hizbullah mengunjungi kepala gereja Maronit untuk mempererat hubungan
Hizbullah dengan kelopok Maronit. Kunjungan ini disambut baik oleh Maronit,
bahkan kelompok Maronit membalas kunjungan Hizbullah. Mereka menyatakan
walaupun banyak perbedaan antara Maronit dengan Hizbullah, Maronit
menghargai Hizbullah dan mereka percaya Hizbullah akan menghormati
perjanjian.66
Tahapan ini, Hizbullah telah merubah kebijakannya menjadi Infitah
atau keterbukaan. Mereka menganggap seluruh komponen rakyat terlibat demi
terciptanya kesepakatan bersama, dengan tetap menghargai kemajemukan
kelompok dan agama yang ada di masyarakat. Hizbullah juga melihat bahwa
negara Lebanon mulai bangkit kembali, dan perlu dukungan dari semua
komponen yang ada.
Ali Khamenei selaku Wali Al-Faqih menyikapi kebijakan keterbukaan
Hizbullah di Lebanon dengan mengangkat Hasan Nasrallah sebagai wakil umum
65 Ibid, hal.85 66
Ibid, hal.36
46
(Wakil’am) di Lebanon dalam ranah Hisbi (perkara-perkara yang Allah tidak ridha
bila diabaikan) dan Syar’i (keagaman). Keputusan ini secara nyata mendukung
kebijakan yang diambil oleh Hizbullah. Segala keputusan startegis dapat diambil
dengan melihat kepentingan masyarakat yang ada di Lebanon dan internal
Hizbullah, terlepas Iran sebagai Wilayah Al-Faqih.67
Kampanye Hizbullah serat dengan agenda politik nasioal. Ada beberapa
point dalam kampanye tersebut, diantaranya berisi: meningkatkan perlawanan
terhadap Israel. Dalam hal ini Hizbullah akan melawan serangan-serangan yang
dilakukan oleh Israel terhadap wilayah Lebanon. mencapai kesetaraan dan
membangun negara yang adil. Hizbullah menilai bahwa keadilan dan kesetaraan
belum bisa di rasakan oleh semua rakyat Lebanon, karena masih banyak yang
lebih mementingkan kelompoknya. Mengadopsi kebijakan ekonomi yang
berpihak kepada kaum yang tertindas, dan menerapkan kebijakan pembangunan
yang seimbang. Mereformasi sistem pendidikan dan perserikatan. Mereformasi
system sosial dan kesehatan publik. Menjamin kebebasan publik.
Menyeimbangkan kebijakan politik luar negeri. Poin-point inilah yang menjadi
landasar Hizbullah berperan dalam pemerintahan Lebanon.
Hizbullah membuat program menjelang pemilihan umum tahun 1992 di
Lebanon, diantaranya; 1. Pembebasan seluruh Lebanon dari pendudukan Zionis
Isreal, 2. Penghapusan sktarianisme politik, 3. Merubah undang-undang pemilu
agar dapat mewakili masyarakat, 4. Penguatan kebebasan politik dan pres, 5.
Pemberlakuan undang-undang naturalisasi modern yang berpijak pada
meritokrasi, 6. Pengakuan hak semua pengungsi untuk kembali ke tanah air
67
Kazhim, Musa, Hizbullah sebuah gerakan perlawanan ataukah teroris, Noura Books, Jakarta,
2013, hal.38
47
mereka, 7. Pelaksanaan reformasi sistem administratif, pembangunan, pendidikan,
kebudayaan dan sosial. Tujuh program diatas ini dalam pemilihan umum di
Lebanon, Hizbullah mendapatkan 12 kursi di Legislatif.68
Hal ini menunjukan
dukungan terhadap Hizbullah cukup besar dari masyarakat Lebanon. Pemilihan
umum ini juga memutuskan Rafik Hariri menjadi Pedana Mentri Lebanon.
Pemilu ini di tentang oleh kelompok-kelompok kanan Lebanon, mereka
menuduh pemilu sekarang sebagai rancangan Suriah untuk mempertahankan
pengaruhnya di Lebanon. Suriah menempatkan 40.000 pasukannya di dua pertiga
wilayah Lebanon berdasarkan perjanjian Taif.69
Lebanon dan PBB bertemu merencanakan pengiriman tentara Lebanon,
untuk mengamankan wilayah-wilayah Lebanon terhadap agresi Israel pada tahun
1993. Presiden Elias Hrawi memerintahkan tentara untuk mengamankan desa-
desa di dalam zona PBB, bahkan menurut PM Lebanon Rafik al-Hariri kita butuh
kehadiran tentara Lebanon di kawasan ini karena serangan Israel. Pesawat-
pesawat tempur Israel menyerang tiga sasaran di lembah Bekaa, Lebanon timur
untuk membalas terbunuhnya sembilan tentara Israel di “ zona keamanan”.70
Pada tahun 1994, Presiden Lebanon Elias Hrawi meletakan batu pertama
untuk membangun kembali kota Beirut. Selain itu terlihat tanda-tanda bangkitnya
kepercayaan terhadap masa depan Lebanon, meskipun negosiasi perdamaian
dengan Israel belum tuntas. Jika persetujuan perdamaian dengan Israel tercapai,
maka Lebanon akan menjadi salah satu negara yang maju.
Isarel kembali melakukan serangan terhadap gerakan Palestina (PFLP) di
Lebanon bagian Selatan. Serangan ini mengakibatkan bangunan pemukiman
68 Ibid, hal.34 69 “Hizbullah Menang di Pemilu Lebanon”, Kompas hari Jum’at 04-09-1992 70
“Israel Bombardir Lebanon, Sabtu Kompas 21-08-1993
48
warga sipil Lebanon menjadi korban. Serangan ini mendapatkan perlawanan dari
Hizbullah, mereka berhasil menewaskan empat tentara Israel. Tewasnya tentara
Israel yang menjadi korban serangan Hizbullah ini, dibalas oleh Israel dengan
serangan udara ke beberapa lokasi Hizbullah. Pesawat-pesawat udara Israel
melakukan patroli udara untuk mengejar pasukan Hizbullah.
Hizbullah mengadakan musyawarah keempat pada tahun 1995, yang mana
melakukan sejumlah perubahan dasar di tubuh Hizbullah. Mengganti nama
Politbiro menjadi Dewan Politik, membentuk Dewan Jihad, merubah nama Syura
Eksekutif menjadi Dewan Eksekutif, dan membentuk Dewan Fraksi Parlemen
untuk mengevaluasi kinerja anggota Hizbullah yang berada di Parlemen.
Hizbullah mendatangi kesepatakan tertulis dengan Israel dalam mengawasi
pelanggaran yang dilakukan kedua belah pihak, hal ini berkat mediasi PBB,
Suriah, Prancis, dan Amerika Serikat.
Hizbullah kembali ikut dalam peserta pemilihan umum Legislatif yang di
adakan di Lebanon pada tahun 1996. Hizbullah kembali menyiapkan bahan
kampanye agar bisa menarik perhatian masyarakat, Ada beberapa point
diantaranya; 1. Meningkatkan perlawanan terhadap Israel, 2. Mencapai kesetaraan
dan membangun negara yang adil, 3. Menekan negara untuk mengadopsi
kebijakan ekonomi yang berpihak kepada masyarakat kecil, dan menerapkan
pembangunan yang seimbang, 4. Mereformasi sistem pendidikan dan
perserikatan, 5. Mereformasi sistem sosial dan kesehatan publik, 6. Menjamin
kebebasan publik, 7. Menyeimbangkan kebijakan politik luar negeri.71
Pemilihan
umum tahun 1996 ini, memutuskan Rafik Hariri menjadi Perdana Menteri
71 Ibid, hal.39
49
Lebanon kembali. Hizbullah memperolah sembilan kursi di parlemen, perolehan
kursi ini berkurang dibandingkan dengan pemilihan umum tahun 1992, tetapi
dukungan masyarakat terhadap Hizbullah masih besar terutama dari kelompok
Syiah Lebanon.
Nasrallah pemimpin Hizbullah kehilangan putranya dalam pertempuran
dengan Israel, pada tahun 1997. Kematian Hadi putra Nasrallah menimbulkan
simpati besar masyarakat Lebanon terhadap Hizbullah. Hizbullah memanfaatkan
momentum ini sebagai langkah strategis membentuk Brigade Lebanon untuk
perlawanan pendudukan Israel.72
Pesawat-pesawat tempur milik Israel menggempur wilayah Lebanon. merka
mengatakan, gempuran ini sebagai peringatan kepada pemerintah Lebanon dan
Hizbullah atas terjadinya serangan roket-roket ke wilayah Israel. Pesawat tempur
ini menggempur tiga markas Hizbullah, serta pusat tenaga Listrik di Barja yang
menyebabkan putusnya arus listrik ke pelabuhan Sidon.73
A. Bidang Pertahanan
Pertahanan sebuah negara adalah segala usaha untuk mempertahankan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah sebuah negara dan keselamatan segenap
bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Pertahanan sebuah negara disebut juga dengan pertahanan Nasional, yaitu
kekuatan bersama antara sipil dan militer untuk menjamin intergritas
wilayahnya. Lebanon adalah negara Timur Tengah yang sering terjadi konflik,
di Lebanon pernah terjadi perang Arab-Israel, perang saudara, dan invansi
72 Ibid, hal.40 73
“ Pesawat Isreal Gempur Lebanon”, Kompas Kamis, 21- 08- 1997 hal 7
50
Israel ke wilayah-wilayah Lebanon. Lebanon berbatasan langsung dengan
negara Palestina sehingga Lebanon menjadi tempat pengungsian bagi warga
Palestina. Israel menyerang Lebanon dengan berbagai alasan tertentu, maka
sebenarnya Israel telah melanggar kedaulatan bangsa Lebanon. Israel
melakukan invansi ke Lebanon, mengakibatkan negara ini tidak setabil dalam
menjalankan roda pemerintahannya. Setiap kali Israel melakukan serangan ke
negara Lebanon, mengakibatkan banyak jatuh korban, selain itu fasilitas
bangunan umum seperti rumah sakit, sekolah dan lain-lain hancur.
Lebanon selatan merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan
Israel, wilayah inilah yang rentan terjadi konflik. Pemerintahan Lebanon dan
Israel membuat kesepakatan bersama yang di fasilitasi oleh PBB, untuk
menentukan garis batas (blue line). Lokasi-lokasi yang menjadi garis batas
(blue line) antara Lebanon dan Israel diantaranya; Makam Syekh Abbad,
Fatima Gate, Ghajar, Sungai Litani, Chebaa.
Makam Syekh Abbad terletak di desa Houla, sebuah desa kecil di
perbatasan Israel-Lebanon. Makam ini dianggap suci dan keramat sekaligus
menjadi tempat ziarah bagi orang Lebanon dan Israel. Menurut orang Lebanon
Syekh Abbad adalah seorang sufi yang dikenal sebagai orang suci. Ia hidup
sangat sederhana dan jauh dari berbagai keinginan duniawi. Ia juga menjadi
tempat untuk berkeluh kesah orang yang berada dilingkunganya, dan
memberikan petuah atau nasehat-nasehat. Sedangkan menurut orang Israel
makam Syekh Abbad adalah makam orang yahudi yang bernama Ashi, ia
adalah seorang tokoh agama yahudi yang menjadi panutan bagi Israel dan
dianggap sebagai orang suci. Sehari-hari ia dipanggil Rabbi atau pemuka
51
agama yahudi, sering dikenal sebagai Rabbi Ashi. Makam Sykeh Abbad tepat
berada di blue line, akhirnya makam seluas satu kali dua meter itu dibagi
menjadi dua. Separuh berada di wilayah Israel, separuh lagi berada di wilayah
Lebanon.
Fatima Gate merupakan jalan yang menghubungkan desa kafer kela dan
desa El Adeisse, fatima gate sebuah bangunan besi yang mirip dengan gerbang
masuk antara Lebanon dan Israel. Bangunan ini dikeliling oleh kawat setinggi
sepuluh meter. Dinamakan fatima gate untuk mengenang seorang gadis kecil
bernama fatima. Dulu gadis kecil ini sedang menemani ayahnya yang sedang
mengembala, karena ada patroli pasukan Israel fatima dan ayahnya terpisah
sehingga fatima berada dalam perbatasan. Pasukan Israel selalu curiga dengan
setiap gerak-gerik yang ada dalam perbatasan sehingga gadis kecil ini menjadi
korban penembakan pasukan Israel. Sejak saat itu kematian fatima menjadi
terkenal dan masyarakat Lebanon sangat miris mengenang kejadian tersebut.
Selain Makam Sykeh Abbad dan Fatima gate, Ghajar juga desa yang
berada diperbatasan yang terdapat blue line. Penduduk yang tinggal di ghajar
kurang lebih 1.500 keluarga, kebanyakan dari mereka adalah Sunni alawite dari
Suriah. Sebagian besar penduduk ghajar merasa tertekan dengan adanya garis
batas tersebut, pihak Lebanon ingin semua penduduk ghajar pindah ke selatan
blue line sehingga mereka masuk wilayah Lebanon. Sedangkan pihak Israel
bersikeras semua peduduk ghajar tetap berada dalam wilayah Israel. Warga
yang masuk wilayah Israel banyak diuntungkan dibandingkan dengan wilayah
yang berada di Lebanon, mereka mendapatkan fasilitas yang lebih baik berupa
kesehatan, listrik, air, insfrastruktur, dan kebutuhan rumah tangga terpenuhi
52
dengan baik. Israel mesnyiapkan itu semua agar penduduk ghajar tetap berada
dalam wilayah Israel.
Sungai Litani adalah sungai yang membatasi wilayah Lebanon Selatan.
Sunagi ini membentang dari desa Burghuz ke arah selatan, melewati Mazra’at
Tamrah sampai az Ziqqiyah lalu ke arah barat sehingga Jezire. Sungai ini
menjadi sasaran Israel, karena sungai litani ini akan menjadi penompang dalam
mewujudkan Israel Raya apabila Israel berhasil menguasainya. Sungai litani ini
juga akan menjadi sumber air yang tidak pernah habis untuk mencukupi
kebutuhan hidup wilayah Israel bagian utara.
Chebaa merupakan sebuah daratan yang luasnya 30 kilometer persegi,
wilayah ini menjadi perebutan yang tidak kunjung selesai antara Lebanon
dengan Israel dan Israel dengan Suriah. Israel mengklaim chebaa merupakan
wilayah bagian dari dataran tinggi golan, hal ini sesuai dengan yang dinyatakan
dalam resolusi 242. Sedangkan Lebanon mengklaim bahwa Chebaa merupakan
wilayahnya yang harus dikembalikan oleh Israel sesuai dengan pelaksanaan
resolusi 1701, adapun negara Suriah sejak awal menyatakan bahwa Chebaa
merupakan wilayah bagian Lebanon.
Dalam memberlakukan ketentuan blue line ini, Israel bersikap sangat
keras, kaku, dan tidak pandang bulu. Mereka mengawasi setiap titik perbatasan
dengan patroli-patroli militernya. Israel juga mensiapkan peralatan dan sarana
untuk mendeteksi kemungkinan adanya pelanggaran di arena blue line. Ada
198 titik kordinat geografi untuk menentukan blue line sepanjang 121 km yang
ditentukan oleh Israel pada setiap 50 meter, namun tidak semua terpasang
53
tanda titik perbatasan. Blue Line ini mengacu pada perbatasan wilayah
Lebanon dulu ketika hasil kesepakatan antara Prancis dengan Inggris.
Serangan-serangan Israel ke Lebanon mendapatkan perlawanan dari
masyarakat, khususnya dari Hizbullah. Hizbullah sendiri memiliki tujuan, salah
satunya adalah ingin mengembalikan wilayah-wilayah Lebanon yang dikuasai
oleh Israel ketika invansi terjadi.74
Hizbullah berkembang menjadi sebuah
kekuatan militer di Lebanon, kita bisa melihat dalam proses rekumen atau
masyarakat ingin jadi anggota Hizbullah. Ada tiga fase pelatihan militer yang
harus dilalui oleh anggot baru Hizbullah. Pertama, mereka mendapatkan
pelatihan di Iran selama satu bulan. Kedua, mereka mendapatkan pelatihan di
Bekaa Valley selama 15 hari. Ketiga, fase terakhir ini mereka mendapatkan
pelatihan di Suriah selama 15 hari.
Hizbullah memiliki persenjataan yang baik dan modern yang siap dipakai
kapan pun.75
Ketika pasukan Israel menerobos masuk ke dalam perbatasan
Lebanon bagian selatan, maka Hizbullah siap menahan dan memukul mundur
pasukan Israel sebelum mereka mencapai sungai Litani. Sementara pasukan
Lebanon (LAF) sendiri mengamankan Ibu kota Beirut dan pemerintahan
Lebanon. Karena peran inilah Hizbullah mendapatkan simpati dari masyarakat
Lebanon, sehingga sebagian masyarakat menganggap Hizbullah sebagai
pelindung mereka. Sedangkan dalam pemerintahan Lebanon, Hizbullah sangat
membantu dalam pertahanan kedaulatan negara Lebanon, karena telah
membantu untuk mengamankan negara dari serangan-serangan Israel.
74 Yulianto, Mayor Ari, Lebanon Pra dan Pasca Perang 34 Hari Israel vs Hizbullah, Gramedia
Putaka Utama, Jakarta, 2010, hal.124 75
Ibid, hal.128
54
B. Bidang Pendidikan
Pendidikan adalah salah satu tugas negara terpenting, karena pendidikan
merupakan kebutuhan pokok manusia. Pendidikan juga merupakan hak pribadi
manusia yang berakal, sebab manusia tidak bisa mengembangkan hidupnya
tanpa pendidikan. Untuk memperbaiki keadaan sebuah negara harus di mulai
dari pendidikannya, kesadaran akan pendidikan inilah yang membuat negara-
negara itu maju.
Masyarakat Lebanon sendiri tingkat pendidikannya sudah memadai, jadi
sekitar 86 % masyarakat Lebanon melek huruf. Selain itu program dari
pemerintah dibidang pendidikan dasar lima tahun merupakan kewajiabn dan
tidak di pungut biaya.
Hizbullah selain berperan untuk melindungi masyarakat dari serangan
Israel, Hizbullah pun memberikan perhatian khusus pada kerja-kerja sosial.
Kerja sosial ini dianggap sebagai kewajiban partai,dan berupaya untuk
melakukan yang terbaik sesuai kemampuannya, berkerjasama dengan berbagai
institusi pemerintah untuk menjawab kebutuhan masyarakat di Lebanon.76
Hizbullah juga sangat memperhatikan kemajuan pendidikan khususnya
bagi kaum fakir dan miskin yang ada di Lebanon. Melalui program “mobilisasi
pendidikan” yang di buat oleh Hizbullah. Mereka memberikan subsidi bagi
kaum fakir dan miskin ini bisa mendapatkan pendidikan bagi anak-anaknya
bermutu dan berkualitas. Selain itu membantu biaya sekolah untuk 6.355
siswa, program ini berupa pemberian beasiswa untuk anak-anak Lebanon dan
pemberian alat-alat sekolah.77
76 Qassem, Naim, Bluprint Hizbullah, Ufuk, Jakarta, 2008, hal.121 77
Ibid, hal.123
55
Kerja sosial dalam bidang pendidikan yang dilakukan oleh Hizbullah ini
selain membantu masyarakat yang membutuhkan, juga menambah kepercayaan
terhadap Hizbullah. tujuan organisasi tersebut sehingga terciptanya kekuatan
yang solid dan mampu bertahan di perpolitikan Lebanon.78
C. Bidang Pembangunan
Salah satu tujuan negara adalah ingin mensejahterakan rakyatnya, baik
itu negara yang sudah lama berdiri ataupun negara yang baru berdiri. Maka itu
negara tersebut perlu melakukan pembangunan untuk mencapai tujuan
tersebut. Dalam buku teori pembangunan dunia ketiga, Arief budiman
mengemukakan ada empat hal landasan pembangunan disuatu negara.
Pertama, Kekayaan rata-rata. Sebuah negara dikatakan berhasil dalam
pembangunannya ketika pertumbuhan ekonomi masyarakat tersebut cukup
tinggi. Kedua, Pemerataan. Bangsa yang berhasil melakukan pembangunan
adalah bangsa mempunyai produktivitas tinggi, tetapi penduduknya makmur
dan sejahtera secara merata. Ketiga, Kualitas kehidupan. Salah satu cara
mengukur kesejahteraan penduduk sebuah negara bisa dinilai dengan jumlah
harapan hidup, jumlah kematian bayi, dan presentasi buta dan melek huruf.
Keempat, Kerusakan lingkungan. Sebuah negara tinggi produktivitasnya dan
merata pendapatan penduduknya bia saja berada dalam sebuah proses untuk
miskin karena tidak memperdulikan kerusakan terhadap lingkungannya.
Kelima, Keadilan sosial dan kesinambungan. Pembangunan sebuah Negara
78
Ibid, hal.125
56
yang berhasil memiiki unsur pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan
berkesinambungan, tidak terjadi kerusakan sosial dan alam.
Dalam hal pembangunan di Lebanon, Hizbullah secara tidak langsung
membantu pemerintahan Lebanon untuk melayani kebutuhan masyarakat
Lebanon. Hizbullah mendirikan sebuah lembaga, diantaranya perhimpunan
Jihad al-Binaa, Filantropik dan Sosial para syahid, Lembaga bagi korban luka,
Organisasi Kesehatan Islam, dan Komite Filantropik Islam.
Jihad al-Binaa mulanya dirintis di Iran setelah terjadi Revolusi Islam
Iran, Kemudian Jihad Al-Binaa ini diadopsi oleh Hizbullah untuk diterapkan di
Lebanon. Salah satu tujuan Jihad al-Binaa pada waktu itu membangun daerah-
daerah komunitas syiah yang terpinggirkan, yang kurang mendapat perhatian
dari pemerintahan Lebanon. Selain itu Institusi Jihad al-binaa juga membangun
kembali gedung-gedung yang hancur disebabkan oleh bencana dan serangan
Israel. Bencana yang pernah terjadi di Lebanon adalah banjir badang di Bekaa
utara yang menyebabkan kehancuran yang cukup parah. Serangan-serangan
yang di lakukan Israel ketika invansi terjadi mengakibatkan tidak sedikit
bangunan, rumah-rumah warga yang hancur. Sejak berdirinya perhimpunan
Jihad al-binaa sedikitnya telah membangun kembali rumah, sekolah, dan took-
toko sebanyak 17.212 bangunan.79
Jihad al-binaa dalam hal rekontruksi lebih berpengalaman dibandingkan
dengan kontruksi lainnya. Hal ini bisa dilihat dari kinerja institusi tersebut,
kurang dari tiga jam setelah serangan Israel terjadi, institusi ini mengirimkan
100 insinyur untuk melihat dan menilai kerusakan apa saja yang terjadi lokasi.
79 Ibid, hal.122
57
Hizbullah memiliki perhatian kepada kesehatan masyarakat, mereka
mendirikan organisasi kesehatan Islam. Organisasi ini mengelola sembilan
pusat kesehatan, enambelas rumah sakit permanen, dan tiga rumah sakit
berjalan. Sudah banyak warga yang menerima manfaat dari pelayanan
kesehatan, hal ini berupa memberikan pelayanan pengobatan kesehatan secara
gratis, memberikan vaksinasi, promosi melawan kebiasaan merokok, dan
kampanye kesadaran pencegahan penyakit. Ada juga sebuah lembaga yang di
dirikan oleh Hizbullah khusus bagi korban luka, hal ini menindak lanjuti
keadaan fisik para pejuang yang terluka. Perawatan yang diberikan kepada
korban perjuangan adalah berupa penyediaan upah bulanan, pelayanan medis,
dan rehabilitasi bagi penyandang cacat. Lembaga ini telah melayani 3.150
orang yang terluka diantaranya 2.307 adalah para pejuang.
Lembaga Filantropik dan sosial untuk para syahid berkerja sendiri dalam
bidang keuangan, operasiona, dan manajerial untuk memberikan perhatian
khusus kepada keluarga para syahid yang telah mengorbankan jiwa dan raga
nya dalam perlawanan. Program lembaga ini juga menjamin ketersediaan
perumahan, pendidikan, pakaian, layanan kesehatan, dan kebutuhan sosial bagi
warga. Sedangkan komite Filantropik Islam, berkerja dalam upaya penyediaan
bantuan bagi anak yatim, kaum papa, orang cacat, tuna-wisma,dan para
manula. Bantuan ini berupa dukungan finansial untuk pernikahan, tempat
tinggal, makanan, serta pendidikan.
58
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitin diatas, maka penulis dapat menyimpulkan
sebagai berikut :
Hizbullah sebagai suatu partai politik memiliki peran tersendiri dalam
pemerintahan di Lebanon. Ada beberapa peran Hizbullah; bidang pertahanan,
bidang pendidikan, dan bidang pembangunan. Pertama bidang pertahanan,
ketika invasi Israel di Lebanon terjadi, Hizbullah yang pertama kali melakukan
perlawanan. Hizbullah yang memcoba menahan serangan Israel dan memukul
mundur pasukan Israel. Hizbullah berhasil merebut kembali wilayah-wilayah
Lebanon yang pernah di kuasai oleh Israel.
Kedua, bidang pendidikan. Dalam dunia pendidikan Hizbullah sangat
memperhatikan, apalagi pendidikan yang ada di Lebanon, sehingga Hizbullah
membuat program khusus untuk masalah pendidikan yaitu, memberikan
beasiswa kepada anak-anak Lebanon yang kurang mampu, dan membangun
kembali saran-prsarana pendidikan seperti gedung-gedung sekolah yang pernah
hancur oleh serangan Israel ke Lebanon.
Ketiga, bidang pembangunan. Kondisi Lebanon pasca serangan yang
dilakukan oleh Israel sangat memperihatinkan. Hizbullah berperan dalam
proses pembangunan kembali di Lebanon. melalui lembaga Jihad al-Binaa,
lembaga ini telah banyak membangun kembali gedung-gedung yang roboh
akibat serangan Israel. Pembangunan ini meliputi pembangunan fasilitas umum
seperti rumah sakit, dan gedung sekolah. Diantara lembaga kontruksi yang
berada di Lebanon, Jihad al-Binaa inilah yang paling berpengalaman. Kita bisa
lihat dari kinerja Jihad al-Bina dilapangan, setelah tiga jam serangan Israel
terjadi di Lebanon maka mereka melakukan pengiriman Insinyur-insinyur
untuk melihat dan menilai kerusakan yang terjadi. Peran Hizbullah inilah yang
dirasakan oleh masyarakat Lebanon, sehingga masyarakat pun menjadi simpati 59
terhadap perjuangan-perjuangan Hizbullah
59
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang penulis uraikan diatas, maka saran yang
penulis ingin sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Penulis mengakui bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Tetapi mudah-mudahan penelitian ini bisa menjadi
menambah khazanah keislaman bagi pembaca.
2. Kepada temen-temen mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah khususnya
temen-temen Sejarah Kebudayaan Islam khalayak pembaca, hendaknya
bisa mengambil manfaat dari penelitian diatas. Sehingga bisa
membandingkan dengan sumber yang lain dan mendapatkan wawasan yang
cukup tentang peran Hizbullah dalam pemerintahan di Lebanon.
3. Dalam penelitian peran Hizbullah di pemerintahan Lebanon, penulis
mengalami kesulitan refernsi. Kebanyakan referensi yang penulis temukan
hanya membahas tentang gerakan Hizbullah saja, adapun refernsi tentang
kondisi Lebanon dan pemerintahan dari presiden pertama sempai akhir
sedikit yang penulis temukan. Maka penulis berharap pembaca tidak puas
mendapatkan informasi dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Abadzari, Abdurrahim., Musa Shadr Jejak Pemikiran & Perjuangan,
Penerbit Citra, Jakarta, 2011.
Al-Nimr, DR. Abdul Mun’im., Syi’ah Imam Mahdi dan Duruz
Sejarah & Fakta, Penerbit Qisthi Press, Jakarta, 2003.
A. Ubaedillah, Abdul Rozak dkk, Demokrasi, Hak Asasi Manusia,
dan Masyarakat Madani,Penerbit ICCE, Jakarta, 2007.
Gaban, Farid dkk., Apa dan Siapa Hizbullah & Nasrallah, Penerbit
Misbah, Jakarta, 2006.
Garaudy, Roger dkk., Demi Kaum Tertindas akar Revolusi Islam di
Iran, Penerbit Citra, Jakarta.
Hermawati, Sejarah Agama dan Bangsa Yahudi, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2005.
Kompas, Jumat 22-08-1997, Akhiri Arogansi Netanyahu Israel
Gempur Lagi Lebanon, hal 7.
Kompas, Pesawat Israel Gempur Lebanon, Kamis 21-08-1997 hal 7.
Kompas, Roket Hizbullah Hujani Israel, Rabu 20-08-1997 hal 7.
Kompas, Hariri dan Era Baru Lebanon, Minggu 11-12-1994 hal 3.
Kompas, Lebanon Bangkit dari Reruntuhan, Minggu 23-01-1994
Kompas, Baker Kunjungi Lebanon di Tengah Kekisruhan, Jumat 24-
07-1992 hal 8.
Kompas, Serangan Israel Tewaskan Pemimpin Hizbullah Lebanon,
Selasa 18-02-1992 hal 1.
Kompas, Israel Bombardir Lebanon, Sabtu 21-08-1993 hal 1.
Kompas, Lebanon-PBB Rundingkan Pengiriman Pasukkan ke
Perbatasan Israel, Rabu 04-08-1993 hal 9.
Kompas, Lebanon Kerahkan 500 Tentara Ke Zona PBB, Selasa 10-
08-1993 hal 8.
Kompas, Israel-Hizbullah Tembak-Menembak Artileri, Rabu 11-11-
1992 hal 9.
Kompas, Syekh Hasan Nasrallah Pemimpin Baru Hizbullah, Kamis
20-02-1992 hal 1.
Kompas, Hizbullah Menang Lagi dalam Pemilu Lebanon, Kamis 10-
09-1992 hal 8.
Kompas, Pembunuhan Musawi Sebulan Di Rencanakan Israel,
Minggu 23-02-1992 hal 1.
Kompas, Hizbullah Menang Di Pemilu Lebanon, Jumat 04-09-1992
hal 15.
Kompas, Hizbullah Bangkit Kembali, Kamis 09-04-1992 hal 4.
Kompas, Tanjuk Rencana Upaya Pemulihan Kembali Keadaan
Lebanon Mendapat Tantangan Berat, Jumat 22-08-1997 hal 4
Muhammad Saleh, Muhsin, Palestina sejarah, perkembangan, dan
konspirasi, Penerbit Gema Insani, Jakarta, 2002
Qassem, Naim., Blueprint Hizbullah Rahasia Manajemen Ormas
Islam Tersukses di Dunia, Penerbit Ufuk, Jakarta, 2008.
Qurani, Prof. Ali., Rahasia Ketangguhan Hizbullah, Penerbit
Ramala Books, Jakarta, 2006.
Santono Kartodirjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi
Sejarah, Gramedia, Jakarta, 1992
Sayyed Ahmad, Dr. Rif’at., Denyut Perlawanan & Rahasia
Kekuatan Hizbullah,Penerbit Pustaka IIMaN, Bandung. 2006.
Sihbudi, M. Riza., Menyandera Timur Tengah, Penerbit Mizan,
Jakarta, 2007.
Sihabudi, M. Riza., Islam, Dunia Arab, Iran Bara Timur Tengah,
Penerbit Mizan, Jakarta, 2011.
Sulaeman, Dina Y, Ahmadinejad On Palestina, Penerbit IMaN,
Jakarta, 2008.
Yulianto, Mayor Ari., Lebanon Pra- dan Pasca Perang 34 Hari
Israel Vs Hizbullah, Penerbit Gramedia Putaka Utama, Jakarta, 2010