peran karang taruna dalam implementasi nilai-nilai ...eprints.ums.ac.id/56672/1/naskah...

11
PERAN KARANG TARUNA DALAM IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEGOTONG ROYONGAN DI MASYARAKAT DESA KELING Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: ABDUL MUIZ AFROH NIM. A 220 070 078 PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Upload: lamquynh

Post on 18-Aug-2019

302 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN KARANG TARUNA DALAM IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ...eprints.ums.ac.id/56672/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · PERAN KARANG TARUNA DALAM IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEGOTONG ROYONGAN DI MASYARAKAT

PERAN KARANG TARUNA DALAM IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEGOTONG

ROYONGAN DI MASYARAKAT DESA KELING

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

ABDUL MUIZ AFROH

NIM. A 220 070 078

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: PERAN KARANG TARUNA DALAM IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ...eprints.ums.ac.id/56672/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · PERAN KARANG TARUNA DALAM IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEGOTONG ROYONGAN DI MASYARAKAT
Page 3: PERAN KARANG TARUNA DALAM IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ...eprints.ums.ac.id/56672/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · PERAN KARANG TARUNA DALAM IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEGOTONG ROYONGAN DI MASYARAKAT
Page 4: PERAN KARANG TARUNA DALAM IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ...eprints.ums.ac.id/56672/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · PERAN KARANG TARUNA DALAM IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEGOTONG ROYONGAN DI MASYARAKAT

artikel publikasi

Page 5: PERAN KARANG TARUNA DALAM IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ...eprints.ums.ac.id/56672/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · PERAN KARANG TARUNA DALAM IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEGOTONG ROYONGAN DI MASYARAKAT

1

PERAN KARANG TARUNA DALAM IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEGOTONG

ROYONGAN DI MASYARAKAT DESA KELING

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemuda

dalam meningkatkan kegotong royongan, apa saja yang menjadi tantangan dan bagaimana

penerapan implementasi nilai-nilai kegotong royongan yang telah diterapkan oleh pemuda

desa Keling. Data penelitian ini dikumpulkan melalui informan atau narasumber, tempat dan

peristiwa, serta arsip atau dokumen. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode

wawancara, dokumentasi dan observasi. Prosedur dalam penelitian ini terdapat lima tahap

yaitu pra lapangan, penelitian lapangan, observasi, analisis data, dan analisis dokumentasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemuda dalam meningkatkan kegotong royongan

yakni, faktor internal yang meliputi : kesadaran dari dalam setiap individu, tidak ingin

membaur bersama masyarakat, adanya sikap anti sosial, dan faktor eksternal yang meliputi :

kesibukan individu, kondisi lingkungan sekitar yang dapat mempengaruhi individu, dan

kemajuan teknologi. Pada penerapannya para sebagian pemuda tergolong aktif di masyarakat,

bahkan sudah dipercaya oleh masyarakat untuk menjalankan beberapa kegiatan yang

diselenggarakan oleh masyarakat dan pemerintah desa, seperti acara takbir keliling, atau ikut

serta menjalankan beberapa program desa seperti bedah rumah dan lain-lain. Ini menunjukkan

masih ada generasi muda yang mau peduli dengan lingkungan sekitarnya dengan mengikuti

kegiatan kegotong-royongan yang diadakan oleh masyarakat desa Keling dengan cara

menyatukan cara pandang antar individu agar dapat mengimplementasikan nilai-nilai

kegotong royongan yang meliputi aspek nilai-nilai Pancasila

Kata Kunci: gotong-royong, masyarakat, peran pemuda

Abstract

This research aims to know the factors influencing the youth in increasing kegotong

royongan (mutual cooperation), what the challenges and how the implementation of the

mutual cooperation values implemented by the youth of Keling Village. The data of this

research were collected through informants or source people, place and event, and file or

document. The technique of data collection used the method of interview, documentation and

observation. There were five stages in the procedure of this research, they are: pre-field, field

research, observation, data analysis, and analysis of documentation.

The factors influencing the youth in increasing mutual cooperation are: internal factors

consisting of: awareness from each individual, not getting along with the society, the presence

of anti-social attitude, and external factors including: the individuals’ busy activities, the

condition of surrounding environment that can influence individual, and the advance in

technology. In the implementation, a part of youth was categorized as being active in the

society, even, they had been trusted by the society to hold some activities held by the society

and the village government, such as the event of takbir keliling (going around to village or

city and said Allahu Akbar means Allah is great; at night they celebrate ied al-fitr with

firecrackers and fireworks), or participating in several village programs such as bedah rumah

(improving and developing improper houses), etc. Those activities prove that there are young

generation who still care their surrounding environment by participating the activity of mutual

cooperation held by the villagers of Keling Village by unifying the viewpoint of each

individual in order to be able to implement the value of mutual cooperation that covers the

aspect of Pancasila values.

Keywords: gotong-royong (mutual cooperation), society, youth’s role

Page 6: PERAN KARANG TARUNA DALAM IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ...eprints.ums.ac.id/56672/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · PERAN KARANG TARUNA DALAM IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEGOTONG ROYONGAN DI MASYARAKAT

2

1. PENDAHULUAN

Gotong royong merupakan suatu kegiatan sosial yang menjadi ciri khas dari bangsa

Indonesia dari jaman dahulu kala hingga saat ini. Ini merupakan sikap positif yang harus

selalu dijaga dan dilestarikan agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kokoh karena

didasari oleh sikap saling bahu membahu antara satu dengan yang lain. Gotong royong

merupakan kegiatan yang dilakukan secara bersama sama dan bersifat suka rela dengan

tujuan agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan dengan lancar, mudah dan ringan.

Menurut Koentjoroningrat, gotong royong atau tolong menolong dalam komunitas kecil

bukan saja terdorong oleh keinginan spontan untuk berbakti kepada sesama, tetapi dasar

tolong menolong adalah perasaan saling membutuhkan yang ada dalam jiwa masyarakat.

(Rahman, 2016: 90-91)

Belakangan ini di Desa Keling juga terlihat adanya kelompok-kelompok pemuda yang

tidak mau kalah dengan para orang tua dalam hal kerja sama untuk membangun lingkungan

sekitar menjadi lebih baik dan tertata. Hal ini didasari karena adanya keinginan dari para

pemuda untuk memberikan sumbangsih yang nyata bagi lingkungan tempat tinggalnya,

bukan hanya menjadi pelengkap yang kadang justru para pemuda di cap sebagai sekumpulan

anak yang kurang memberikan pengaruh bagi desa atau sebagai biang masalah bagi

lingkungan yang mereka tinggali. Pemuda dapat dikatakan sebagai penyambung tongkat

estafet bagi generasi berikutnya dalam segala hal, termasuk juga dalam berperan untuk

memulai suatu perubahan yang menjadi indikator berhasil atau tidaknya suatu pembangunan

di masa yang akan datang. (Hasibuan, 2008).

Para pemuda juga tentu ingin diakui di dalam masyarakat karena mereka sadar betul

bahwa keberadaannya akan menjadi penerus di masa yang akan datang. Masyarakat desa

ialah masyarakat yang tinggal di suatu kawasan atau wilayah teritorial tertentu yang di sebut

desa (Solihin, 2014). Namun dalam pelaksanaannya harus tetap berdasarakan pada nilai-nilai

yang berlaku. Nilai adalah hal yang terkandung dalam diri (hati nurani) manusia yang lebih

memberi dasar pada prinsip ahlak yang merupakan dasar dari keindahan dan efisiensi atau

keutuhan hati (Sumantri dalam Gunawan, 2012 : 31). Hasil penelitian yang dilakukan oleh

Sayoko tentang Implementasi nilai Gotong Royong dan Solidaritas Sosial Dalam Masyarakat

pada tahun 2014 menunjukkan bahwa implementasi nilai gotong-royong dan solidaritas sosial

dalam masyarakat (studi kasus pada tradisi malam pasian di Desa Ketileng Kecamatan

Todanan Kabupaten Blora) ialah melalui pelaksanaan tradisi ini secara gotong-royong

Page 7: PERAN KARANG TARUNA DALAM IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ...eprints.ums.ac.id/56672/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · PERAN KARANG TARUNA DALAM IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEGOTONG ROYONGAN DI MASYARAKAT

3

sebagai sarana menunjukkan solidaritas warga secara tidak langsung tercipa suatu aktivitas-

aktivitas bekerja sama, aktivitas saling tolong menolong dan rela berkorban untuk orang lain.

Jelas sekali terlihat bagaimana sebagian atau beberapa warga berpartisipasi tanpa pamrih

berupaya membantu warga lainnya yang sedang mempersiapkan penyelenggaraan acara

Hajatan di rumahnya. Adat-adat atau acara-acara yang diselenggarakan merupakan salah satu

pengokoh atau penguat warga supaya aturan nilai-nilai norma dalam adat tradisi masyarakat

setempat tidak gampang luntur terkikis oleh budaya dari luar. Hal tersebut membuktikan

bahwa pentingnya bergotong-royong ditengah masyarakat bukan hanya sebagai persyaratan

untuk bermasyarakat, namun juga dalam melestarikan budaya gotong royong itu sendiri.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemuda dalam

meningkatkan kegotong royongan, apa saja yang menjadi tantangan dan bagaimana

penerapan implementasi nilai-nilai kegotong royongan yang telah diterapkan oleh pemuda

desa Keling

2. METODE PENELITIAN

Data penelitian ini dikumpulkan melalui informan atau narasumber, tempat dan

peristiwa, serta arsip atau dokumen. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode

wawancara, dokumentasi dan observasi. Prosedur dalam penelitian ini terdapat lima tahap

yaitu pra lapangan, penelitian lapangan, observasi, analisis data, dan analisis dokumentasi.

Sedangkan desain penelitian tentang Peran Pemuda Dalam Implementasi Nilai-Nilai

Kegotong Royongan di Masyarakat Desa, khususnya di wilayah desa Keling, Kecamatan

Keling, diilustrasikan sebagaimana gambar berikut:

Gambar 1. Skema Desain Penelitian

Pemuda

Gotong

Royong

Peran pemuda dalam keikutsertaan

bergotongroyong di desa Keling

Faktor-faktor yang mempengaruhi

pemuda dalam upaya meningkatkan

eksistensinya dengan berperan

langsung didalam hal kegotong

royongan desa Keling.

Implementasi nilai-nilai

kegotongroyongan yang dijalankan

oleh pemuda desa Keling

Page 8: PERAN KARANG TARUNA DALAM IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ...eprints.ums.ac.id/56672/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · PERAN KARANG TARUNA DALAM IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEGOTONG ROYONGAN DI MASYARAKAT

4

Dalam penelitian ini, menggunakan dua macam trianggulasi, yang pertama trianggulasi

teknik atau instrumen pengumpul data yang berasal dari hasil dokumentasi observasi

langsung, dan wawancara. Adapun ilustrasinya sebagaimana dipaparkan dalam gambar

berikut:

Gambar 3.Trianggulasi teknik pengumpulan data

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan di Desa Keling, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara. Desa keling

memiliki luas wilayah 574,616 Ha, yang terbagi di dalam kategori :

• Tanah Sawah : 96,822 Ha

• Tanah TadahHujan : 8,950 Ha

• Tanah Tegal/Pekarangan : 103,497 Ha

• Tanah Perumahan : 105,535 Ha

• Tanah Perkebunan : 46,532 Ha

• Tanah Hutan Negara : 206,300 Ha

• Tanah Lain-lain : 6,980 Ha

Secara geografis Desa Keling memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

a) Sebelah Timur : berbatasan dengan wilayah Desa Tulakan

b) Sebelah Selatan : berbatasan dengan wilayah Desa Gelang

c) Sebelah Barat : berbatasan dengan PTPN IX (Persero) Perkebunan

Karet Balong

d) Sebelah Utara : berbatasan dengan wilayah Desa Bumiharjo

Peran pemuda dalam implementasi nilai-nilai kegotong royongan di tengah-tengah

masyarakat dirasa cukup berpengaruh besar bagi kelangsungan kehidupan bermasyarakat

Observasi

Langsung

Wawancara Dokumentasi

Melihat suasana dan

aktifitas masyarakat

didesa keling,

khususnya para

pemuda.

kegiatan,

peryataan,tanggapan, dan

komentar dari ketua

karang taruna, anggota,

dan masyarakat

Struktur organisasi

karang taruna, data

lokasi penelitian,

dan foto-foto

kegiatan

Data sama

Page 9: PERAN KARANG TARUNA DALAM IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ...eprints.ums.ac.id/56672/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · PERAN KARANG TARUNA DALAM IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEGOTONG ROYONGAN DI MASYARAKAT

5

dimasa yang akan datang. Dimana pemuda adalah bagian dari generasi penerus bagi

masyarakat yang tentunya mau tidak mau akan menjadi penyambung estafet kehidupan

bermasyarakat. Kaitannya dengan persoalan kegotong royongan yang sudah menjadi budaya

ditengah masyarakat, diharapkan para pemuda dapat terus menjaga apa yang telah diwariskan

secara turun temurun oleh generasi sebelumnya. Para pemuda sepenuhnya harus menyadari

bahwa sikap gotong royong itu seharusnya dimiliki oleh seluruh elemen atau lapisan

masyarakat. Karena, dengan adanya kesadaran, setiap elemen atau lapisan masyarakat

melakukan setiap kegiatan dengan cara bergotong royong. Dengan demikian segala sesuatu

yang akan dikerjakan dapat lebih mudah dan cepat diselesaikan dan pastinya pembangunan di

daerah tersebut akan semakin lancar dan maju. Bukan itu saja, tetapi dengan adanya

kesadaran setiap elemen atau lapisan masyarakat dalam menerapkan perilaku gotong royong

maka hubungan persaudaraan atau silaturahim akan semakin erat.

Dibandingkan dengan cara individualisme yang mementingkan diri sendiri maka akan

memperlambat pembangunan di suatu daerah. Karena individualisme itu dapat menimbulkan

keserakahan dan kesenjangan diantara masyarakat, hal itu yang mencoba dihindari oleh para

pemuda di Desa Keling. Mereka sadar betul bahwa menjaga semangat kekeluargaan ditengah

masyarakat harus dimulai seawal mungkin, agar di kemudian hari tidak akan tumbuh sikap

individualis di dalam masyarakat.

Tindakan ataupun peran pemuda dalam mengimplementasikan nilai-nilai gotong royong

yang dimaksuddalampenelitianskripsiiniadalah apa saja kegiatan yang dilakukan oleh

pemuda karang taruna Desa Keling kaitannya dengan kegotong royongan ditengah

masyarakat. Seperti yang dipaparkan oleh para pemuda di desa keling yang telah dipercaya

oleh masyarakat untuk melaksanakan sebuah kegiatan kemasyarakatan seperti acara tujuh

belas agustusan.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peran pemuda dalam mengimplementasikan

nilai-nilai kegotong royongan di masyarakat dirasa cukup berhasil. Kesadaran diri dari

pemuda tak lepas dari budaya gotong royong yang telah ada turun temurun sejak jaman

dahulu. Sehingga mau tidak mau para pemuda merasa harus terlibat dalam kegiatan

bermasyarakat.

Seperti penelitian yang ditulis oleh Sayoko mengenai implementasi gotong royong dan

solidaritas sosial pada masyarakat menunjukkan bahwa kegiatan gotong royong ini tercipta

melalui sebuah tradisi warga lokal yang secara turun temurun yang secara tidak langsung

Page 10: PERAN KARANG TARUNA DALAM IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ...eprints.ums.ac.id/56672/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · PERAN KARANG TARUNA DALAM IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEGOTONG ROYONGAN DI MASYARAKAT

6

akhirnya menciptakan aktivitas-aktivitas bekerja sama, saling tolong menolong dan rela

berkorban untuk orang lain.

Sejak dulu, gotong royong telah diterapkan dalam berbagai macam kegiatan. Baik

kebudayaan maupun yang didasari dengan keinginan untuk saling menolong satu sama lain.

Hal inilah yang kemudian membuat gotong royong seperti menjadi sebuah hal yang wajib

dilakukan khususnya di masyarakat desa.

Namun demikian dalam pelaksanaannya terdapat berbagai macam faktor yang

mempengaruhi para pemuda dalam upaya meningkatkan kegotong royongan sebagai sarana

untuk menunjukkan eksistensinya dan ikut berbaur bersama masyarakat. Diantaranya adalah

faktor internal yang muncul dari dalam diri tiap individu dan juga faktor eksternal yakni

kesibukan masing-masing individu. Hal lain yang cukup berpengaruh adalah perubahan

jaman, dimana teknologi sudah berkembang pesat yang mengakibatkan setiap orang sibuk

dengan hal baru yang dianggap lebih berharga darpada ikut bersosialisasi bersama dengan

masyarakat yang ada di sekitarnya. Mengenai hal ini, hasil penelitian Adi Rahman mengenai

perubahan budaya bergotong royong masyarakat di desa Santan Tengah kecamatan

Marangkayu dapat di ketahui bahwa budaya gotong royong mengalami perubahan pada

masyarakat. Yang mana perubahan budaya bergotong royong terjadi karena mulai hadirnya

perusahaan yang menyebabkan masyarakat cenderung lebih sibuk bekerja. Perubahan budaya

gotong royong juga disebabkan oleh kondisi ekonomi masyarakatnya, sehingga terjadi

perubahan mata pencaharian yang dahulu bekerja sebagai petani sekarang bekerja di

perusahaan.

Tentu perubahan jaman seperti ini tidak dapat dihindari, jika para pemuda tidak benar-

benar peduli akan lingkungan sekitar maka budaya bergotong royong lambat laun akan di

lupakan. Oleh sebab itu, penting bagi para pemuda untuk terus mendekatkan diri dengan

masyarakat agar terbiasa dengan hal-hal yang dijalankan secara turun temurun salah satunya

adalah gotong royong. Karena bagaimanapun para pemuda adalah generasi penerus yang

akan sangat dibutuhkan perannya di nasa yang akan datang.

4. PENUTUP

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemuda dalam meningkatkan kegotong royongan

yakni, faktor internal yang meliputi : kesadaran dari dalam setiap individu, tidak ingin

membaur bersama masyarakat, adanya sikap anti sosial, dan faktor eksternal yang meliputi :

kesibukan individu, kondisi lingkungan sekitar yang dapat mempengaruhi individu, dan

kemajuan teknologi. Pada penerapannya para sebagian pemuda tergolong aktif di masyarakat,

Page 11: PERAN KARANG TARUNA DALAM IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ...eprints.ums.ac.id/56672/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · PERAN KARANG TARUNA DALAM IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEGOTONG ROYONGAN DI MASYARAKAT

7

bahkan sudah dipercaya oleh masyarakat untuk menjalankan beberapa kegiatan yang

diselenggarakan oleh masyarakat dan pemerintah desa. Ini menunjukkan masih ada generasi

muda yang mau peduli dengan lingkungan sekitarnya dengan mengikuti kegiatan kegotong-

royongan yang diadakan oleh masyarakat desa Keling dengan cara menyatukan cara pandang

antar individu agar dapat mengimplementasikan nilai-nilai kegotong royongan yang meliputi

aspek nilai-nilai Pancasila.

Kesimpulan di atas memberikan implikasi hasil penelitian bahwa peran pemuda dalam

mengimplementasikan nilai-nilai kegotong royongan di masyarakat dalam pelaksanaannya

terdapat berbagai macam faktor. Upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan peran

pemuda dalam kegiatan kegotong royongan pun beraneka ragam.

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, M. Umar Syahdat. 2008. Revolusi Politik Kaum Muda. Dari

Http://books.google.co.id.revolusi-politik.kaum-muda.html.(diakses pada tanggal 18

agustus 2017 pukul 21.15 wib).

Rahman,Adi.2016.Perubahan Budaya Bergotong Royong Masyarakat di Desa Santan

Tengah Kecamatan Marang Kayu.eJournal Sosiatri-Sosiologi.ejournal.sos.fisip-

unmul.ac.id (diakses pada 23 September 2017 pukul 19.30)

Solihin, Akhmad. 2014. Pengertian dan Perbedaan Masyarakat Desa dan Kota. Dikutip dari

htttps://visiuniversal.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-dan-perbedaan-

masyarakat.html (diakses pada 19 September 2017, pukul 23.05 wib)