peran media dan sumber pembelajaran
DESCRIPTION
refereansiTRANSCRIPT
PERAN MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN
Oleh: Mistar, S.Ag, MA Widyaiswara BDK Medan
ABSTRAKSI
Tulisan ini bertujuan untuk melihat peran media dan sumber pembelajaran
dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Media dan sumber pembelajaran merupakan
komponen penting dalam proses pembelajaran di kelas. Media dan sumber
pembelajaran bermanfaat dalam menyeragamkan materi pembelajaran agar lebih
menarik, lebih komprehensip, tegas dan nyata. Dengan media dan sumber pembelajaran
diharapkan pemahaman peserta didik semakin terfokus, menghindari kebosanan, salah
tafsir dan lain sebagainya. Dengan memanfaatan media dan sumber pembelajaran dapat
meningkatkan mutu pembelajaran sekaligus mempermudah pencapaian tujuan
pendidikan secara maksimal.
Key word : Media, sumber pembelajaran dan mutu pembelajaran
A. PENDAHULUAN
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang
mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan media
seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian tenaga pendidik dalam
setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu tenaga pendidik perlu mempelajari
bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian
tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan
berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar,
sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini
sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap tenaga pendidik telah mempunyai pengetahuan
dan ketrampilan mengenai media pembelajaran.
B. PEMBAHASAN
1. Arti media pembelajaran
Istilah media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari
medium. Secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Pengertian umumnya adalah
segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada
penerima informasi.
Media menurut AECT adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk
menyalurkan pesan. Sedangkan Gagne mengartikan media sebagai jenis komponen
dalam lingkungan peserta didik yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Briggs
mengartikan media sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi peserta didik agar
terjadi proses belajar.
Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha tenaga pendidik untuk
membuat belajar para peserta didiknya. Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika
tidak menghasilkan kegiatan belajar pada para peserta didiknya. Kegiatan belajar hanya
akan berhasil jika si belajar secara aktif mengalami sendiri proses belajar. Seorang
tenaga pendidik tidak dapat mewakili belajar peserta didiknya. Seorang peserta didik
belum dapat dikatakan telah belajar hanya karena ia sedang berada dalam satu ruangan
dengan tenaga pendidik yang sedang mengajar.
Pekerjaan mengajar tidak selalu harus diartikan sebagai kegiatan menyajikan
materi pelajaran. Meskipun penyajian materi pelajaran memang merupakan bagian dari
kegiatan pembelajaran, tetapi bukanlah satu-satunya. Masih banyak cara lain yang dapat
dilakukan tenaga pendidik untuk membuat peserta didik belajar. Peran yang seharusnya
dilakukan tenaga pendidik adalah mengusahakan agar setiap peserta didik dapat
berinteraksi secara aktif dengan berbagai sumber balajar yang ada.
Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu
meliputi alat bantu tenaga pendidik dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari
sumber belajar ke penerima pesan belajar (peserta didik). Sebagai penyaji dan penyalur
pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili tenaga pendidik menyajiakan
informasi belajar kepada peserta didik. Jika program media itu didesain dan
dikembangkan secara baik, maka fungsi itu akan dapat diperankan oleh media
meskipun tanpa keberadaan tenaga pendidik.
Peranan media yang semakin meningkat sering menimbulkan kekhawatiran
pada tenaga pendidik. Namun sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi, masih banyak tugas
tenaga pendidik yang lain seperti: memberikan perhatian dan bimbingan secara
individual kepada peserta didik yang selama ini kurang mendapat perhatian. Kondisi ini
akan teus terjadi selama tenaga pendidik menganggap dirinya merupakan sumber
belajar satu-satunya bagi peserta didik. Jika tenaga pendidik memanfaatkan berbagai
media pembelajaran secara baik, tenaga pendidik dapat berbagi peran dengan media.
Peran tenaga pendidik akan lebih mengarah sebagai manajer pembelajaran dan
bertanggung jawab menciptakan kondisi sedemikian rupa agar peserta didik dapat
belajar. Untuk itu tenaga pendidik lebih berfugsi sebagai penasehat, pembimbing,
motivator dan fasilitator dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Manfaat media pembelajaran
Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi
antara tenaga pendidik dengan peserta didik sehingga kegiatan pembelajaran lebih
efektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah:
1. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar tenaga
pendidik dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi
diantara peserta didik dimanapun berada.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna,
baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu tenaga pendidik untuk
menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak
membosankan.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa
media tenaga pendidik cenderung bicara satu arah.
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan
waktu dan tenaga seminimal mungkin. Tenaga pendidik tidak harus menjelaskan
materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan
media, peserta didik akan lebih mudah memahami pelajaran.
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik
Media pembelajaran dapat membantu peserta didik menyerap materi belajar lebih
mandalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari tenaga pendidik
saja, peserta didik kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan
kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media
pemahaman peserta didik akan lebih baik.
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja
Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat
melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa
tergantung seorang tenaga pendidik. Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah
sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.
7. Media dapat menumbuhkan sikap positif peserta didik terhadap materi dan proses
belajar
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong peserta didik
untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu
pengetahuan.
8. Mengubah peran tenaga pendidik ke arah yang lebih positif dan produktif
Tenaga pendidik dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki
waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti
membantu kesulitan belajar peserta didik, pembentukan kepribadian, memotivasi
belajar, dan lain-lain
D. KESIMPULAN
Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber
informasi kepada penerima informasi. Sedangkan pembelajaran adalah usaha tenaga
pendidik untuk menjadikan peserta didik melakukan kegiatan belajar. Dengan demikian
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
informasi dari tenaga pendidik ke peserta didik sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat peserta didik dan pada akhirnya dapat menjadikan peserta
didik melakukan kegiatan belajar. Manfaat media pembelajaran tersebut adalah:
penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan, proses pembelajaran menjadi
lebih jelas dan menarik, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, efisiensi dalam
waktu dan tenaga, meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik, memungkinkan
proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, menumbuhkan sikap positif
peserta didik terhadap materi dan proses belajar serta mengubah peran tenaga pendidik
ke arah yang lebih positif dan produktif.
DAFTAR PUSTAKA
Azhar, Arsad. 2008. Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Fred Percival dan Henry Ellington. 1998. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Erlangga.
Harjanto. 1997. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sudjana, Nanna dan Ahmad Rivai. 2008. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.