peran mikroba aquatik pada lingkungan

26
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mikrobiologi merupakan ilmu tentang mikroorganisme yang mencakup bermacam-macam kelompok organisme mikroskopik yang terdapat sebagai sel tunggal maupun kelompok sel, termasuk kajian virus yang bersifat mikroskopik meskipun bukan termasuk sel. Sebagaimana kita ketahui sebelumnya mikroorganisme adalah organisme hidup yang berukuran mikroskopis sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroorganisme dapat ditemukan di semua tempat yang memung-kinkan terjadinya kehidupan, disegala lingkungan hidup manusia. Mereka ada di dalam tanah, di lingkungan akuatik, dan atmosfer (udara) serta makanan, dan karena beberapa hal mikroorganisme tersebut dapat masuk secara alami ke dalam tubuh manusia, tinggal menetap dalam tubuh manusia atau hanya bertempat tinggal sementara. Mikroorganisme ini dapat menguntungkan inangnya tetapi dalam kondisi tertentu dapat juga menimbulkan penyakit. Dalam sejarah kehidupan, mikroorganisme telah banyak sekali memberikan peran sebagai bukti keberadaannya. Begitu banyak dan dominannya peranan mikroorganisme dalam kehidupan ini menjadi salah satu unsur dalam cakupan mikrobiologi. Dengan semakin 1

Upload: rizky-putranto

Post on 01-Feb-2016

76 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

aa

TRANSCRIPT

Page 1: Peran Mikroba Aquatik Pada Lingkungan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mikrobiologi merupakan ilmu tentang mikroorganisme yang mencakup

bermacam-macam kelompok organisme mikroskopik yang terdapat sebagai sel

tunggal maupun kelompok sel, termasuk kajian virus yang bersifat mikroskopik

meskipun bukan termasuk sel.

Sebagaimana kita ketahui sebelumnya mikroorganisme adalah organisme

hidup yang berukuran mikroskopis sehingga tidak dapat dilihat dengan mata

telanjang. Mikroorganisme dapat ditemukan di semua tempat yang memung-

kinkan terjadinya kehidupan, disegala lingkungan hidup manusia. Mereka ada di

dalam tanah, di lingkungan akuatik, dan atmosfer (udara) serta makanan, dan

karena beberapa hal mikroorganisme tersebut dapat masuk secara alami ke dalam

tubuh manusia, tinggal menetap dalam tubuh manusia atau hanya bertempat

tinggal sementara. Mikroorganisme ini dapat menguntungkan inangnya tetapi

dalam kondisi tertentu dapat juga menimbulkan penyakit.

Dalam sejarah kehidupan, mikroorganisme telah banyak sekali memberikan

peran sebagai bukti keberadaannya. Begitu banyak dan dominannya peranan

mikroorganisme dalam kehidupan ini menjadi salah satu unsur dalam cakupan

mikrobiologi. Dengan semakin majunya teknologi mikroskop, semakin

mendukung perkembangan mikrobiologi, sehingga pembahasan tentang ilmu ini

semakin luas dan mendalam. Bahkan mikrobiologi telah dibagi menjadi beberapa

cabang, seperti mikrobiologi pertanian, mikrobiologi kesehatan, mikrobiologi

lingkungan seperti lingkungan air, udara dan lain-lain.

Pembagian di atas bertujuan untuk mengakomodir perkembangan

mikrobiologi yang pesat dan besarnya peranan serta mungkin dampak dari

mikroorganime di dalam kehidupan. Mikrobiologi dalam kehidupan telah

diterapkan di banyak sekali sektor kehidupan, salah satunya dalam bidang

lingkungan air. Mikrobiologi air mengacu pada studi tentang mikroorganisme

yang hidup di air, atau yang dapat diangkat dari satu habitat yang lain dengan air.

1

Page 2: Peran Mikroba Aquatik Pada Lingkungan

Pada lingkungan perairan terdapat mikroorganisme sama seperti lingkungan yang

lainnya. Air adalah sumber daya alam penting bagi kehidupan dan merupakan

komponen penting dari fungsi ekosistem yang kelimpahannya sangat besar dalam

planet ini. Hal inilah yang melatar belakangi penulis dalam penyusunan makalah

ini yaitu untuk beberapa mempelajari mikroorganisme di air yang dapat memberi

keuntungan atau kerugian bagi kehidupan manusia.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun yang rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan mikrobiologi lingkungan air?

2. Bagaimana pengelompokkan mikrobiologi lingkungan air?

3. Apa keuntungan dan kerugian mikorganisme air?

4. Bagaimana berperan mikroorganisme sebagai indikator kualitas air?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:

1. Untuk mengetahui pengertian mikrobiologi lingkungan air.

2. Untuk memahami pengelompokkan mikrobiologi lingkungan air.

3. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian mikorganisme air.

4. Untuk mengetahui peran mikroorganisme sebagai indikator kualitas air.

2

Page 3: Peran Mikroba Aquatik Pada Lingkungan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mikrobiologi Lingkungan Air

Mikrobiologi lingkungan air adalah ilmu yang mengacu pada studi tentang

mikroorganisme yang hidup di air atau yang dapat diangkat dari satu habitat yang

lain dengan air.

Air merupakan materi esensial bagi kehidupan makhluk hidup karena

makhluk hidup memerlukan air untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Secara umum fungsi air dalam tubuh setiap mikroorganisme adalah untuk

melarutkan senyawa organik, menstabilkan suhu tubuh dan melangsungkan

berbagai reaksi kimia tingkat seluler.

Ada dua jenis utama dari air yaitu:

1. Air Tanah

Air ini adalah air yang berasal dari sumur dalam dan mata air bawah tanah.

Air ini adalah air yang hampir bebas dari bakteri karena tindakan penyaringan

dalam tanah, pasir dan batu, namun mungkin menjadi terkontaminasi ketika

mengalir sepanjang saluran.

Air tanah dalam pada umumnya tergolong bersih dilihat dari segi

mikrobiologis, karena sewaktu proses pengaliran air mengalami penyaringan

alamiah, dengan demikian kebanyakan mikroba sudah tidak lagi terdapat di

dalamnya. Sumber utama air tanah adalah presipitasi yang dapat menembus tanah

secara langsung ke air tanah atau mungkin memasuki sungai di permukaan tanah dan

merembes ke bawah melalui alur-alur ke air tanah. Sumber-sumber air tanah yang lain

adalah air dari lapisan jauh di bawah tanah yang terbawa keluar dalam batuan intrusif

serta air yang terjebak dalam batuan sediment. Keadaan geologis menentukan jalur

perjalanan air dari presipitasi hingga mencapai zona jenuh.

2. Air Permukaan

Air ini adalah air yang ditemukan di sungai, danau, dan sumur dangkal.

Udara melalui yang melewati hujan selalu mencemari air. Sumber lain adalah

berbagai jenis perusahaan dan pertanian, peternakan oleh sisi arus air.

3

Page 4: Peran Mikroba Aquatik Pada Lingkungan

Kemungkinan sumber kontaminasi mikroba dari tubuh air tanah dan limpasan

pertanian, peternakan hewan, air hujan, limbah industri, buangan dari instalasi

pengolahan air limbah dan badai kabur dari wilayah kota.

2.2 Persyaratan mikrobiologis pada Kualitas Air

Kualitas Biologi yaitu berhubungan dengan kehadiran mikroba patogen

(penyebab penyakit), pencemar, dan penghasil toksin. Kandungan bakteri E. Coli

dalam air berdasarkan ketentuan WHO (1968), dalam hal jumlah maksimum yang

diperkenankan per 100 ml adalah 1000, air untuk kolam renang 200, dan air

minum 1. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas air secara biologis ditentukan oleh

kehadiran bakteri E. Coli di dalamnya. Persyaratan mikrobiologis yang harus

dipenuhi oleh air adalah sebagai berikut:

1. Tidak mengandung bakteri patogen, misalnya: bakteri golongan coli;

Salmonella typhi, Vibrio cholera dan lain-lain. Kuman-kuman ini mudah

tersebar melalui air.

2. Tidak mengandung bakteri non patogen seperti: Actinomycetes, Phyto-

plankton, coliform, Cladocera dan lain-lain. (Sujudi,1995)

2.3 Pengelompokan Mikrobiologi Lingkungan Air

Perairan alami memiliki sifat yang dinamis dan aliran energi yang

kontinyu hal ini terjadi selama sistem di dalamnya tidak mendapatkan gangguan

atau hambatan, antara lain dalam bentuk pencemaran. Berikut lingkungan perairan

meliputi:

1. Lingkungan air laut di mana mikroorganisme terdapat di seluruh bagian laut

dari permukaan air laut sampai dasar relung yang terdalam. Di lingkungan laut

lepas memiliki populasi mikroorganisme yang relatif lebih rendah, di

lingkungan pantai populasi mikroorganisme terdapat lebih banyak. Hal ini

karena lingkungan pantai kaya akan nutrien yang berasal dari daratan.

2. Lingkungan air tawar di mana pada umumnya lingkungan perairan tawar lebih

banyak mengandung nutrien jika dibandingkan dengan lingkungan perairan

laut. Lingkungan perairan tawar dibagi menjadi 2 kategori yaitu :

4

Page 5: Peran Mikroba Aquatik Pada Lingkungan

- Habitat lentik contoh danau, kolam.

- Habitat lotik contoh mata air, sungai.

3) Lingkungan perairan payau (peralihan air tawar ke air laut) atau merupakan

lingkungan perairan tawar merupakan daerah transisi antara perairan tawar dan

laut.

Jumlah dan jenis mikrooganisme yang terdapat di dalam air bervariasi

bergantung dari berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut adalah:

1. Sumber air. Jumlah dan jenis mikroorganisme di dalam air dipengaruhi oleh

sumber air tersebut, misalnya air atmosfer (air hujan/salju), air permukaan

(danau, sungai), air tanah (sumur, mata air), air tergenang (air laut), dsb.

2. Komponen nutrien dalam air. Air, terutama air buangan sering mengandung

komponen-komponen yang dibutuhkan oleh spesies mikroorganisme tertentu.

Semua air secara alamiah juga mengandung mineral-mineral yang cukup untuk

kehidupan mikroorganisme di dalam air.

3. Komponen beracun. Komponen beracun yang terdapat di dalam air

mempengaruhi jumlah dan jenis mikroorganisme di dalam air tersebut.

4.Organisme air. Adanya organisme lain di dalam air dapat mempengaruhi

jumlah dan jenis mikroorganisme air sebagai contoh plankton merupakan

organisme yang makan bakteri, ganggang dan plankton lainnya, sehingga

adanya plankton dapat mengurangi jumlah organisme-organisme tersebut.

5. Faktor fisik. Jumlah dan jenis mikroorganisme juga dipengaruhi oeh faktor-

faktor fisik seperti: suhu, pH, tekanan osmotik, tekanan hidrostatik, aerasi, dan

penetrasi sinar matahari. Jumlah dan jenis mikroorganisme di dalam air

buangan selain dipengaruhi oleh faktor-faktor diatas juga dipengaruhi oleh

jenis polutan air tersebut. Misalnya air yang terpolusi oleh kotoran hewan dan

manusia mengandung bakteri-bakteri yang berasal dari kotoran seperti

Esherchia coli, Streptokoki fekal, Clostridium perfringens.

Pada lingkungan perairan terdapat mikroorganisme sama seperti

lingkungan yang lainnya. Kelompok mikroorganisme yang hidup di dalam air

terdiri dari:

1. Bakteri

5

Page 6: Peran Mikroba Aquatik Pada Lingkungan

2. Alga biru-hijau

3. Fungi

4. Mikroalga

5. Virus

6. Protozoa

Air merupakan komponen esensial bagi kehidupan jasad hidup. Akan

tetapi dapat juga merupakan suatu substansi yang membawa malapetaka, karena

air dapat membawa mikroorganisme patogen dan zat-zat kimia yang bersifat

racun.

Dalam air baik yang kita anggap jernih, sampai terhadap air yang

keadaannya sudah kotor atau tercemar, di dalamnya akan terkandung sejumlah

kehidupan, yaitu misalnya yang berasal dari sumur biasa, sumur pompa, sumber

mata air dan sebagainya, di dalamnya terdiri dari bakteri, yaitu:

1. Kelompok bakteri besi (misalnya Crenothrix dan Sphaerotilus) yang mampu

mengoksidasi senyawa ferro menjadi ferri. Akibat kehadirannya, air sering

berubah warna kalau disimpan lama yaitu warna kehitam-hitaman, kecoklat-

coklatan, dan sebagainya.

2. Kelompok bakteri belerang (antara lain Chromatium dan Thiobacillus) yang

mampu mereduksi senyawa sulfat menjadi H2S. Akibatnya kalau air disimpan

lama akan tercium bau busuk seperti bau telur busuk. Bau dan rasa dapat

dihasilkan oleh kehadiran organisme dalam air seperti alge serta oleh adanya

gas seperti H2S yang terbentuk dalam kondisi anaerobik, juga oleh adanya

bahan organik tertentu.

3. Kelompok mikroalge (misalnya yang termasuk mikroalga hijau, biru dan

kersik), sehingga kalau air disimpan lama di dalamnya akan nampak jasad-

jasad yang berwarna hijau, biru atau pun kekuning-kuningan, tergantung

kepada dominasi jasad-jasad tersebut serta lingkungan yang mempengaruhinya.

Mikroorganisme di perairan berdasarkan sifat tropiknya meliputi :

1. Mikroba autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis

makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan

6

Page 7: Peran Mikroba Aquatik Pada Lingkungan

bantuan energi seperti matahari dan kimia. Contohnya: Thiobacillus,

Nitrosomonas, Nitrobacter.

2. Mikroba heterotrof adalah organisme yang memanfaatkan bahan-bahan

organik sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme

lain. Contohnya antara lain : Saprolegnia sp., Candida albicans.

2.4 Keuntungan & Kerugian Mikroorganisme Air

Kualitas air bersih ditentukan oleh faktor-faktor kimia, fisika, maupun

bakteriologis. Faktor-faktor tersebut secara alami maupun karena campur tangan

manusia, misalnya karena pencemaran karena kegiatan pada lingkungan, akan

menentukan kualitas air bersih. Sebagaimana kenyataan bahwa air jernih belum

tentu bersih. Secara alami air bersih yang dihasilkan mata air atau sumur, ternyata

sudah mengandung mikroba, khususnya bakteri atau mikroalgae. Pada air kotor

atau tercemar (air sungai, kolam, danau, dan sumber lainnya), disamping mikroba

seperti pada air jernih, juga kelompok mikroba penyebab penyakit, penghasil

toksin, penyebab blooming, penyebab korosi, penyebab deteriorasi, penyebab

pencemaran, juga bakteri coli.

Secara umum, kehadiran mikroba di dalam air dapat menguntungkan tetapi juga

dapat merugikan. Beberapa keuntungan mikroba dalam air antara lain :

1. Banyak plankton, baik fitoplankton ataupun zooplankton merupakan makanan

utama ikan, sehingga kehadirannya merupakan tanda kesuburan perairan

tersebut. Jenis-jenis mikroalgae misalnya: Chlorella, Hydrodyction,

Pinnularia, Scenedesmus, Tabellaria.

2. Banyak jenis bakteri atau fungi di dalam badan air berlaku sebagai jasad

”dekomposer”, artinya jasad tersebut mempunyai kemampuan untuk mengurai atau

merombak senyawa yang berada dalam badan air. Sehingga kehadirannya

dimanfaatkan dalam pengolahan buangan di dalam air secara biologis.

3. Pada umumnya mikroalga mempunyai klorofil, sehingga dapat melakukan

fotosintesis dengan menghasilkan oksigen. Di dalam air, kegiatan fotosintesis akan

menambah jumlah oksigen, sehingga nilai kelarutan oksigen akan naik/ber-

tambah, ini yang diperlukan oleh kehidupan di dalam air.

7

Page 8: Peran Mikroba Aquatik Pada Lingkungan

4. Kehadiran senyawa hasil rombakan bakteri atau fungi dimanfaatkan oleh jasad

pemakai/konsumen. Tanpa adanya jasad pemakai kemungkinan besar

akumulasi hasil uraian tersebut dapat mengakibatkan keracunan terhadap jasad lain,

khususnya ikan.

5. Anabaena memiliki kemampuan untuk memfiksasi nitrogen dan dapat kita

tersebar luas di dalam air dan juga tanah yang lembab/basah. Spesies tertentu

bersimbiosis dengan tanaman tingkat tinggi, seperti Anabaena azollae dalam

spesies Azolla (paku air). Beberapa spesies telah berhasil digunakan dalam

menyediakan oksigen pada pertanaman padi sawah

Sedangkan kerugian adanya mikroba dalam air antara lain :

1. Yang paling dikhawatirkan, bila di dalam badan air terdapat mikroba penyebab

penyakit, seperti: Salmonella penyebab penyakit tifus/paratifus, Shigella

penyebab penyakit disentri basiler, Vibrio penyebab penyakit kolera,

Entamoeba penyebab disentri amuba.

2. Di dalam air juga ditemukan mikroba penghasil toksin seperti : Clostridium yang

hidup anaerobik, yang hidup aerobik misalnya : Pseudomonas, Salmonella,

Staphyloccus, serta beberapa jenis mikroalgae seperti Anabaena dan Microcystis

3. Sering didapatkan warna air bila disimpan cepat berubah, padahal air tersebut

berasal dari air pompa, misal di daerah permukiman baru yang tadinya

persawahan. Ini disebabkan oleh adanya bakteri besi misal Crenothrix yang

mempunyai kemampuan untuk mengoksidasi senyawa ferro menjadi ferri.

4. Di pemukiman baru yang asalnya persawahan, kalau air pompa disimpan

menjadi berbau (bau busuk). Ini disebabkan oleh adanya bakteri belerang misal

Thiobacillus yang mempunyai kemampuan mereduksi senyawa sulfat menjadi

H2S.

5. Badan dan warna air dapat berubah menjadi berwarna hijau, biru-hijau tau warna-

warna lain yang sesuai dengan warna yang dimiliki oleh mikroalgae. Bahkan

suatu proses yang sering terjadi pada danau atau kolam yang besar yang

seluruh permukaan airnya ditumbuhi oleh algae yang sangat banyak dinamakan

blooming. Biasanya jenis mikroalgae yang berperan didalamnya adalah

8

Page 9: Peran Mikroba Aquatik Pada Lingkungan

Anabaena flosaquae dan Microcystis aerugynosa. Dalam keadaan blooming

sering terjadi kasus-kasus :

- Ikan mati, terutama yang masih kecil yang disebabkan karena jenis-jenis

mikroalgae tersebut dapat menghasilkan toksin yang dapat meracuni ikan.

- Korosi atau pengkaratan terhadap logam (yang mengandung senyawa Fe atau

S), karena di dalam massa mikroalgae penyebab blooming didapatkan pula

bakteri Fe atau S penghasil asam yang korosif.

Bakteri Merugikan Dalam Mikrobiologi Lingkungan Air

Bakteri yang hidup di perairan umumnya uniseluler, tidak memiliki

klorofil, berkembang biak dengan pembelahan sel secara transversal atau biner,

sebagian besar (± 80%) berbentuk batang, gram negatif, bergerak secara aktif.

Secara umum hidupnya saprofitik pada sisa buangan hewan atau tanaman yang

sudah mati, ada juga yang bersifat parasitik pada hewan, manusia dan tanaman

yang dapat menyebabkan penyakit. Contoh bakteri yang banyak dijumpai di laut:

Pseudomonas, Vibrio, Flavobacterium, Achromobacter dan Bacterium.

1. Vibrio (Vibrio cholerae). Vibrio adalah salah satu jenis bakteri yang tergolong

dalam kelompok marine bacteria. Bakteri ini umumnya memiliki habitat alami

di laut. Sejumlah spesies Vibrio yang dikenal sebagai patogen seperti V.

alginolyticus, V. anguillarum, V. carchariae, V. cholerae, V. harveyii, V.

ordalii dan V. Vulnificus. Gejala yang ditimbulkan dari bakteri ini adalah diare

yang sangat parah, muntah-muntah, kehilangan cairan sangat banyak sehingga

menyebabkan kejang dan lemas.

2. Shigella sp. Shigella adalah genus dari Gram-negatif, non-motil, bakteri

endospor berbentuk-tongkat yang berhubungan dekat dengan Escherichia coli

dan Salmonella. Shigella merupakan penyebab dari penyakit shigellosis pada

manusia, selain itu, Shigella juga menyebabkan penyakit pada primata lainnya,

tetapi tidak pada mamalia lainnya.

3. Eschericia coli (strain patogen) menyebabkan diare. Gejala yang ditimbulkan

dari bakteri ini adalah buang air besar berkali-kali dalam sehari, kotoran encer

(mengandung banyak air), terkadang diikuti rasa mulas atau sakit perut.

9

Page 10: Peran Mikroba Aquatik Pada Lingkungan

4. Salmonella typhi menyebabkan tifus. Gejala yang ditimbulkan dari bakteri ini

adalah sakit kepala, demam, diare, muntah-muntah, peradangan dan

pendarahan usus.

5. Shigella dysentriae menyebabkan disentri. Gejala yang ditimbulkan infeksi

usus besar, diare, kotoran mengandung lendir dan darah, sakit perut.

6. Cyanobacteria adalah mikroorganisme yang sangat umum ditemukan dalam air.

Warna air kebiruan-hijau di kolam atau selokan yang dikaitkan dengan

organisme ini. Nostoc dan Anabaena adalah cyanobacteria umum yang

ditemukan dalam air kolam. Anabaena diketahui berperan dalam menfiksasi

nitrogen, dan Anabaena membentuk hubungan simbiosis dengan tanaman

tertentu seperti paku-pakuan. Terdapat satu dari 4 genera dari cyanobacteria

yang menghasilkan neurotoxin, yang membahayakan margasatwa lokal seperti

halnya hewan ternak dan hewan peliharaan. Spesies tertentu dari Anabaena

telah digunakan dalam pertanaman padi sawah, sebagai penyedia pupuk alami

yang efektif.

Alga Hijau Merugikan Dalam Mikrobiologi Lingkungan Air

Alga tidak memiliki akar, batang dan daun yang mempunyai fungsi seperti

tumbuhan darat, wujud alga terdiri dari batang yang disebut thallus. Umumnya

alga hidup secara bebas di air atau bersimbiosis dengan jasad lain. Mempunyai

bentuk uniseluler, filamen yang mengelilingi tubuhnya banyak diselimuti dengan

lendir. Kehadiran alga hijau dalam air dapat meyebabkan perubahan warna air, air

menjadi licin karena dapat menghasilkan lendir, dapat menimbulkan bau dan rasa

pada air.

1. Spesies Hydrodictyon africanum, Hydrodictyon indicum, Hydrodictyon

patenaeforme, Hydrodictyon reticulatum.

2. Chlorella adalah genus ganggang hijau bersel tunggal yang hidup di air tawar,

laut, dan tempat basah. Spesies Chlorella seperti Chlorella vulgaris, Chlorella

pyrenoidosa, Chlorella pyrenoidosa. Peranan Chlorella bagi kehidupan

manusia antara lain, digunakan dalam penyelidikan metabolisme di

laboratorium sebagai SCP (Single Cell Protein) atau Protein Sel Tunggal. Juga

10

Page 11: Peran Mikroba Aquatik Pada Lingkungan

dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik dan bahan makanan, bahan obat-obatan

yang dimasukkan dalam kapsul dan dijual sebagai suplemen makanan dikenal

dengan “Sun Chlorella”.

Jamur Merugikan Dalam Mikrobiologi Lingkungan Air

Jamur hidup tersebar luas, berbentuk uniseluler, umumnya berbentuk

filamen atau serat yang disebut miselia atau hifa. Contohnya Saprolegnia sp.,

Branchiomyces sanguinis, Icthyophonus hoferi. Berikut contohnya:

1. Branchiomyces atau "Gill Rot (busuk insang)" disebabkan oleh jamur

Branchiomyces sanguinis dan Branchiomyces demigrans. Spesies jamur ini

biasanya dijumpai pada ikan yang mengalami stres lingkungan, seperti pH

rendah (5.8 -6.5), kandungan oksigen rendah atau pertumbuhan algae yang

berlebih dalam akuarium, Branchiomyces sp. tumbuh pada temperatur 14 -

35°C, pertumbuhan optimal biasanya terjadi pada selang suhu 25 - 31°C.

Penyebab utama infeksi biasanya adalah spora jamur yang terbawa air dan

kotoran pada dasar akuarium. Tanda-tanda Penyakit Branchiomyces sanguinis

dan B. demigrans pada umumnya menyerang insang ikan.

2. Icthyophonus disebabkan oleh jamur Icthyophonus hoferi . Jamur ini tumbuh

baik pada air tawar maupun air asin (laut). Meskipun demikian, biasanya

serangan jamur ini hanya akan terjadi pada air dingin 2 - 20° C. Penyebaran

Icthyophonus berlangsung melalui kista yang terbawa kotoran ikan atau akibat

kanibalisme terhadap ikan yang terjangkit.

Virus Merugikan Dalam Mikriobiologi Lingkungan Air

Bentuk virus bermacam-macam antara lain bentuk batang pendek, batang

panjang, bulat, bentuk polihedral. Ukurannya lebih kecil daripada bakteri. Hanya

memiliki satu jenis asam nukleat seperti virus polifag. Berikut contoh merugikan:

1. Virus hepatitis A menyebabkan penyakit hepatitis. Gejala yaitu demam, sakit

kepala, sakit perut, kehilangan selera makan, pembekakan hati sehingga tubuh

menjadi kuning. Virus ini dikeluarkan oleh orang yang membuang tinja, dan

jika kotoran mencemari pasokan air, maka virus ini dibawa dalam air sampai

dikonsumsi oleh manusia.

11

Page 12: Peran Mikroba Aquatik Pada Lingkungan

2. Virus polio menyebabkan penyakit Poliomyelitis. Gejala yaitu tenggorokan

sakit, demam, diare, sakit pada tungkai dan punggung, kelumpuhan dan

kemunduran fungsi otot.

Protozoa Merugikan Dalam Mikrobiologi Lingkungan Air

Protozoa merupakan protista unisel, mikroskopis, berukuran yang

bervariasi antara 10 – 500 mikron, hidup sebagai satu individu ada pula yang

berkoloni. Protozoa terbagi menjadi 3 yaitu amoeba/pseudoodia, siliata dan

flagelata. Contoh : Cryptocaryon irritans, Stylonycia sp., Entamoeba histolitika.

1. Trichodiniasis, dengan agen kausatif : Trichodina, Trichodinella, Tripartiella.

Parasit ini menyerang kulit dan insang ikan budidaya seperti bandeng, kakap,

kerapu pada perairan tawar.

2. Entamoeba histolytica menebabkan penyakit disentri amoeba. Gejalanya sama

seperti disentri oleh bakteri.

3. Balantidium coli menyebabkan penyakit balantidiasis. Gejala yang ditimbulkan

adalah peradangan usus, diare berdarah.

4. Giardia lamblia menyebabkan penyakit giardiasis. Gejala yang ditimbulkan

adalah diare, sakit perut, terbentuk gas dalam perut, bersendawa kelelahan.

Penyakit ini ditularkan melalui air yang hidup secara parasit di usus manusia

dan hewan. Mereka memiliki dua tahap, salah satunya adalah bentuk kista yang

bisa ditelan dari air yang terkontaminasi. Setelah kista memasuki perut,

organisme dilepaskan ke saluran pencernaan di mana ia akan menempel pada

dinding usus. Akhirnya protozoa akan pindah ke usus besar di mana mereka

encyst lagi dan diekskresikan dalam tinja dan kembali ke lingkungan.

Giardia memasuki pasokan air melalui kontaminasi oleh bahan tinja.

Bahan tinja bisa masuk ke air dari:

• Limbah dibuang ke air melalui kontaminasi silang dan garis air limbah.

• Limbah langsung dibuang dari limbah pabrik kecil ke danau atau sungai.

• Limbah dibuang ke danau atau sungai dari toilet kabin.

• Hewan membawa kista, menyimpan feces mereka langsung ke dalam air.

12

Page 13: Peran Mikroba Aquatik Pada Lingkungan

• Curah hujan memindahkan kista diendapkan dari hewan pada tanah ke badan

air. Jika air terkontaminasi dengan giardia, adalah mungkin untuk membunuh

kista hanya dengan air mendidih.

5. Schistosoma sp. (cacing pipih) menyebabkan penyakit Schistosomiasis. Gejala

yang ditimbulkan adalah gangguan pada hati dan kantung kemih sehingga

terdapat darah dalam urin, diare, tubuh lemas, sakit perut yang terjadi

berulang-ulang.

6. Cryptosporidium parvum adalah parasit protozoa yang menyebabkan

Cryptosporidiosi. Gejala-gejala yang ditimbulkan meliputi diare, sakit kepala,

kram perut, mual, muntah, dan demam rendah.

Jenis Metazoa (Cacing Parasit) Dalam Mikrobiologi Lingkungan Air

Cacing adalah cacing parasit yang tumbuh dan berkembang biak dalam

kotoran dan tanah basah. Mereka memasuki tubuh dengan membenamkan melalui

kulit, atau dengan konsumsi dari worm di salah satu siklus hidup banyak fasenya.

Telur dan bentuk larva dari cacing yang cukup besar untuk terjebak selama

perawatan air konvensional, sehingga mereka cenderung tidak menjadi masalah

dalam sistem air. Beberapa contoh jenis cacing yang merugikan sebagai berikut:

1. Ascaris lumbricoides (cacing gelang) menyebabkan penyakit ascariasis pada

manusia. Gejala yang ditimbulkan adalah demam, sakit perut yang parah,

malabsorbsi, muntah-muntah, kelelahan.

2. Taenia saginata (cacing pita) menyebabkan penyakit taeniasis. Gejala yang

ditimbulkan adalah gangguan pencernaan, rasa mual, kehilangan berat badan,

rasa gatal di anus.

2.4 Mikroorganisme Sebagai Indikator Kualitas Air

a. Mikroorganisme indicator

Istilah “mikroorganisme indikator” digunakan dalam analisis air mengacu

pada sejenis mikroorganisme yang kehadirannya di dalam air merupakan bukti

bahwa air tersebut tercemar oleh tinja manusia atau hewan yang berdarah panas.

Artinya terdapat peluang bagi berbagai macam mikroorganisme patogen, yang

13

Page 14: Peran Mikroba Aquatik Pada Lingkungan

secara berkala terdapat di dalam saluran pencernaan untuk masuk ke dalam air

tersebut.

b. Escherichia coli dan bakteri koliform lain

c. Pemeriksaan bakteriologis untuk menentukan potabilitas air

d. Pengujiaan untuk mendeteksi bakteri koliform

e. Mikroorganisme selain bakteri koliform

14

Page 15: Peran Mikroba Aquatik Pada Lingkungan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mikrobiologi lingkungan air adalah ilmu yang mengacu pada studi tentang

mikroorganisme yang hidup di air atau yang dapat diangkat dari satu habitat

yang lain dengan air. Ada 2 macam jenis utama air yaitu air tanah dan air

permukaan.

3. Berikut lingkungan perairan meliputi lingkungan air laut, lingkungan air tawar

(habitat lotik dan lentik), lingkungan perairan payau. Jumlah dan jenis

mikrooganisme yang terdapat di dalam air bervariasi bergantung dari berbagai

faktor.

4. Kelompok mikroorganisme yang hidup di dalam air terdiri dari bakteri, alga

biru-hijau, fungi, mikrolaga, virus dan protozoa.

5. Beberapa macam mikroorganisme air yang menguntungkan seperti Chlorella,

Hydrodyction, Pinnularia, Scenedesmus, Tabellaria (sebagai makanan ikan).

Beberapa macam mikroorganisme merugikan seperti Vibrio penyebab penyakit

kolera, Entamoeba penyebab disentri amuba. Di dalam air juga ditemukan

mikroba penghasil toksin seperti Clostridium yang hidup anaerobik, yang

hidup aerobik misalnya Pseudomonas, Salmonella, Staphyloccus,

3.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dipaparkan di atas

maka saran yang dapat kami sampaikan adalah :

1. Masyarakat diharapkan supaya menjaga lingkungan dan sumber air agar air

tidak terkontaminasi oleh bakteri yang berasal dari manusia (Coli tinja).

2. Waspadalah pada jenis mikroba yang membahayakan kehidupan kita.

15

Page 16: Peran Mikroba Aquatik Pada Lingkungan

DAFTAR PUSTAKA

Atlas, Kanada. 2004 Principles of microbiology. St. Louis: Mosby. ISBN 0-8016-7790-4.

Departemen Kesehatan RI. 2002. SK Menteri Kesehatan No. 907/Menkes/VIII/, Tentang Standarisasi Baku Mutu Air dan Badan Dalam Air. Departemen Kesehatan. Jakarta.

Dwidjoseputro. 1976. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta.

Fardiaz, Srikandi. 1993. Analisis Mikrobioloogi Pangan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Purnomo, Hari. 1995. Aktivitas Air dan Perannya dalam Pengawetan Pangan. Universitas Indonesia. Jakarta.

Saksono, Lukman. 1986. Pengantar Sanitasi Makanan. Alumni. Bandung.

Santoso, Budi. 1994. Petunjuk Praktis Budidaya Lele Dumbo& Lokal. Kanisius. Yogyakarta.

Singleton, P. 1992. Introduction to Bacteria for Student of Biology Biotecnology and Medicine. Academyc Press. Inc. New York.

Suriawiria. 1993. Budi Daya Ikan dan Pengelolaannya. Penebar Swadaya. Jakarta.

16