peran orang tua dalam mendidik anak irma suryani …

26
108 PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK Irma Suryani Siregar STAIN Mandailing Natal Abstract Family education is basic education for the formation of children's souls. Parents play a role in shaping the direction of children's beliefs. Because every baby who is born has the potential to be religious, the form of religious belief that the child will adopt is entirely dependent on the guidance, care and influence of their parents. As for the aspects that must be taught by parents for children, among others: faith education, worship education, moral education, physical education, intellectual education and social education. Keywords: Parents, educating children

Upload: others

Post on 10-Apr-2022

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK Irma Suryani …

108

PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK

Irma Suryani Siregar

STAIN Mandailing Natal

Abstract

Family education is basic education for the formation of

children's souls. Parents play a role in shaping the direction of

children's beliefs. Because every baby who is born has the

potential to be religious, the form of religious belief that the

child will adopt is entirely dependent on the guidance, care and

influence of their parents. As for the aspects that must be

taught by parents for children, among others: faith education,

worship education, moral education, physical education,

intellectual education and social education.

Keywords: Parents, educating children

Page 2: PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK Irma Suryani …

109

PENDAHULUAN

Pendidikan keluarga merupakan

pendidikan dasar bagi pembentukan

jiwa anak. Orang tua berperan untuk

membentuk arah keyakinan anak-anak.

Karena setiap bayi yang dilahirkan

sudah memiliki potensi untuk

beragama, namun bentuk keyakinan

agama yang akan dianut anak

sepenuhnya tergantung dari bimbingan,

pemeliharaan, dan pengaruh kedua

orang tua mereka.

Peran orang tua terutama ibu

dalam mendidik anak sangat urgen

dalam membangun sebuah generasi

yang melaksanakan syariat Islam, sebab

wajib kita fahami, masyarakat islami

berawal dari individu yang muslim.

tidak akan terbentuk generasi yang

mengamalkan syariat Islam tanpa

dibangun dari generasi yang memahami

Islam secara benar. Sehingga dalam

pemilihan pasangan, Islam menekankan

atas dasar ketaatan beragama, bukan

atas dasar kecantikan, kekayaan, atau

yang lainnya. Rasulullah dalam hal ini

memberi petunjuk dengan sabdanya:

حد ثنا ابو كريب.حد ثنا عبد الرحمن

المحاربي وجعفر بن عون, عن الافريقى,

عمرو ابن عن عبد الله بن يزيد, عن عبد الله

قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم, لا

تزوجوا النساء لحسنهن, فعسى حسنهن ان

تزوجوهن لاموالهن, فعسى يرديهن. ولا

اموالهن ان تطغيهن.ولكن تزوجوهن على

الدين. ولاءامة خرماء سوداء دين, افضل.

)رواه ابن ماجه(

Menceritakan kepada kami Abu Kuraib,

menceritakan kepada kami ‘Abdur-

Rahman bin al-Muharibiy dan Ja’far bin

‘Aun, dari al-Friqiy, dari ‘Abdullah bin

Yazid, dari ‘Abdullah bin ‘Amr, dia

berkata: Rasulullah SAW berkata:

Janganlah kalian mengawini wanita

karena alasan kecantikannya, sebab

mungkin saja kecantikannya itu akan

membinasakan mereka. Janganlah

kalian mengawini mereka karena alasan

hartanya, sebab mungkin saja harta

mereka itu menjadikannya berbuat

durhaka. Akan tetapi, kawinilah mereka

itu atas dasar agama. Sungguh seorang

wanita budak, gerowong-cacat-

hidungnya, berkulit hitam, tapi

beragama Islam, adalah lebih

utama/baik. (HR. Ibnu Majah).1

Hikmah yang terkandung dalam

petunjuk hadist ini ialah karena wanita

yang shaleh (menjalankan perintah

Allah dan menjauhi larangan-Nya)

besar harapan akan memberi

ketenangan dan kebahagian dalam

hidup berumah tangga, serta kelak akan

sanggup mendidik anak-anak

keturunannya sebaik mungkin.2

1Abdullah Shonhaji, dkk. Tarjamah

Sunan Ibnu Majah; Jilid II, (Semarang: asy-

Syifa’, 1992), h. 605. 2Asnelly Ilyas. Mendambakan Anak

yang Shaleh, (Bandung: al-Bayan, 1996), h.

49.

Page 3: PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK Irma Suryani …

110

Lebih kanjut, dalam tulisan ini

akan dipaparkan bagaimana peran orang

tua dalam mendidik anak, serta

pendidikan seperti apa yang harus

ditanamkan bagi anak.

PERAN ORANG TUA DALAM

MENDIDIK ANAK

Dalam menjelaskan peran orang

tua dalam mendidik anak, perlu

diklasifikasi berdasarkan fase-fase

perkembangan anak. Secara umum, fase

perkembangan anak terbagi dua, yaitu :

1. Fase pranatal

Fase pranatal adalah fase

sebelum kelahiran anak. Fase

pranatal terbagi kepada dua masa

pra konsepsi (masa sebelum

terjadinya pertemuan antara sperma

dan sel ovum) dan masa pasca

konsepsi (masa kehamilan).

a. Masa pra konsepsi

Pendidikan pada masa pra

konsepsi berkait erat dengan

tujuan pernikahan. Tujuan

pernikahan di dalam Islam salah

satu untuk memelihara

keturunan. Pernikahan yang baik

adalah pernikahan yang

dilandasi oleh keinginan untuk

memelihara keturunan,

menambah dan memperluas

persaudaraan, membuat hati

menjadi tenteram, damai dan

bahagia, serta menambah amal

ibadah.3 Pemilihan istri dalam

ajaran Islam ada empat

kriterianya. Rasulullah SAW

bersabda:

“Wanita dinikahi karena

empat hal; karena hartanya,

keturunan, kecantikan, dan

agamanya. Pilihlah agamanya

terbebaslah tanganmu”. (H.R.

Bukhari dan Muslim).

Menurut Baihaqi A.K.

sebagaimana yang dikutip oleh

Ramayulis4 dalam memahami

bahwa hadits di atas, bahwa

keinginan manusia dalam

memilih perempuan untuk jadi

istrinya. Di antara mereka ada

yang mendambakan perempuan

kaya, meskipun tidak cantik, ada

yang mendambakan perempuan

cantik, meskipun miskin atau

akhlaknya kurang baik. Ada

yang mendambakan perempuan

kaya, cantik, akhlaknya baik,

keturunannya baik-baik, namun

apa yang didambakan hampir

semua laki-laki tersebut

3Heri Jauhari, Fiqh Pendidikan,

(Bandung: Rosdakarya, 2005), h. 48 4Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam,

Jakarta : Kalam Mulia,2002), h. 257

Page 4: PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK Irma Suryani …

111

merupakan hal mustahil

mendapatkannya. Oleh karena

itu, Islam menekankan untuk

memilih pasangan karena

agamanya, baik bagi laki-laki

maupun perempuan. Karena

faktor agama (kesalihan) adalah

faktor utama untuk

mengantarkan sebuah

pernikahan yang sakinah

mawaddah warohmah.

Proses pemilihan jodoh

berorientasi pada kepedulian

utama dalam merancang

pendidikan anak. Mulai dari

proses persiapan diri seorang

mukmin untuk menikah,

memilih jodoh, pernikahan

sampai ketika telah

diporbelehkan melakukan

hubungan suami istri, semua

dilakukan dalam berdasarkan

bingkai syariat Islam yang

terdapat nilai-nilai pendidikan

yang sangat berharga yang akan

berimplikasi pada kualitas

keturunan.

Nilai-nilai pendidikan itu

antara lain pada konsep Islam

dalam menentukan syarat-syarat

memilih jodoh yang

mengutamakan agama sebagai

kriteria yang tidak dapat

ditawar-tawar, ta’aruf dan

peminangan untuk lebih

mengetahui latar belakang calon

pasangan hidup yang akan

dinikahi, resepsi atau walimatul

‘ursy yang dilengkapi dengan

khutbah pernikahan, bahkan

setelah halal melakukan

persetubuhanpun Islam

mengajarkan agar membaca doa

sebelumnya sehingga pasangan

suami isteri dan anak yang

(mungkin) akan dikaruniakan

Allah SWT dijauhkan dari

syaitan.

b. Fase Pasca Konsepsi

Pendidikan pada masa

pasca konsepsi bersifat tidak

langsung (indirect education).

Pada fase pranatal pasca

konsepsi terjadi pertumbuhan

yang penting di dalam rahim

ibu. Suasana kesehatan dan

kejiwaan ibu sangat

mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan anak dalam

rahimnya. Rangsangan yang

diberikan ibu kepada anaknya

dalam rahim sangat penting bagi

perkembangan selanjutnya. Ibu

sebaiknya mengaktifkan

Page 5: PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK Irma Suryani …

112

komunikasi pada anak sejak

dalam rahim.

Ibu adalah madrasah

pertama untuk anak-anaknya,

tempat di mana anak mendapat

asuhan dan diberi pendidikan

pertama, bahkan sejak dalam

kandungan. Seorang ibu secara

sadar maupun tidak sadar telah

memberikan pendidikan kepada

janinnya. Menurut penelitian,

anak dalam kandungan sudah

bisa mendengar bahkan ikut

merasakan suasana hati sang

ibunda, maka tidak heran jika

ikatan emosional seorang ibu

dan anak tampak lebih

dibanding dengan seorang ayah.

Memasuki bulan keenam

dan ketujuh pada masa

kehamilan, bayi mulai

mendengar suara-suara seperti

detak jantung ibu, suaru usus

dan paru-paru, dan juga suara

lain di luar rahim. Semua itu

didengarkan melalui getaran

ketuban yang ada dalam rahim.

Suara ibu adalah suara manusia

yang paling jelas di dengar anak,

sehingga suara ibu menjadi

suara manusia yang paling

disukai anak. Anak menjadi

tenang ketika ibunya menepuk-

nepuk perutnya sambil

membisikkan kata-kata manis.

Hal ini akan menggoreskan

memori di otak anak. Semakin

sering hal itu diulang semakin

kuat getaran itu pada otak anak.

Kemampuan mendengar ini

sebaiknya digunakan oleh ibu

untuk membuat anaknya terbiasa

dengan ayat-ayat al-Qur’an.

Karena suara ibulah yang paling

jelas maka yang terbaik bagi

anak dalam rahim adalah bacaan

ayat al_qur’an oleh ibunya

sendiri, bukan dari tape, radio

atau dari yang lain. Semakin

sering ibu membaca al-Qur’an

selama kehamilan, semakin

kuatlah getaran memori al

Qur’an di otak anak.

Selain membaca al-Qur’an

orang tua dapat memberikan

pendidikan pada fase pasca

konsepsi dengan mendoakan

anak di dalam kandungannya,

menjaga kesehatan dan

memakan makanan yang bergizi

(halal dan baik), meluruskan

niatnya dengan ikhlas merawat

kandungannya semata karena

Allah, mendekatkan diri kepada

Page 6: PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK Irma Suryani …

113

Allah baik dengan ibadah-

ibadah wajib maupun

memperbanyak ibadah sunnah

serta berakhlak mulia sehingga

memberi pengaruh postitif

kepada anak di dalam

kandungannya.5 Selain itu,

seorang suami harus memenuhi

kebutuhan istri yang sedang

mengandung, terutama pada

masa awal-awal umur

kandungan. Menurut Baihaqi

A.K, ada beberapa kebutuhan

yang harus dipenuhi oleh suami

yaitu :6

1) Kebutuhan untuk

diperhatikan.

2) Kebutuhan kasih

sayang.

3) Kebutuhan makanan

ekstra.

4) Kbutuhan mengabulkan

beberapa kemauan yang

aneh.

5) Kebutuhan akan

ketenangan.

6) Kebutuhan pengharapan.

7) Kebutuhan akan

perawatan.

5Ibid

6Baihaqi A.K, Mendidik Anak dalam

Kandungan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, h.

81-91

8) Kebutuhan akan

keindahan.

2. Periode Pasca Natal

a. Periode Bayi

Fase ini berlangsung

sejak anak tersebut lahir sampai

berumur dua tahun. Pada fase ini

anak didominasi oleh aktivitas

merekam. Pada umumnya setiap

bayi sangat tergantung pada

bantuan orang lain terutama

ibunya.

Ada beberapa hal yang

dilakukan orang tua terhadap

anaknya setelah ia lahir yaitu :7

1) Mengumandangkan azan

dan iqomah

Ada beberapa

hikmah dibalik azan dan

iqomah yaitu : Azan

merupakan, syiar Islam,

memberi kabar tentang

agama nabi Muhammad

SAW, merupakan upaya

untuk menjaga bayi dari

tipu daya syetan yang

akan memulai godaanya

7Muhammad Nur Abdul Hafizh,

Manhaj At-Tarbiyah al-Nabawiyyah Li al- Thifl,

Terj Kuswandini, dkk, Mendidik Anak Bersama

Rasulullah, (Bandung : Mizan, 1997), h. 78-92

Lihat juga Irwan Prayitno, Anakku Pentejuk

Hatiku, Jakarta : Pustaka Tabiayatun, 2005, h.

509-511

Page 7: PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK Irma Suryani …

114

sejak bayi dilahirkan,

diharapkan yang pertama

kali didengar bayi adalah

kalimat yang

mengagungkan

Allah/kalimat tauhid.

2) Memberi nama

Apabila lahir seorang

anak, hendaklah diberi

nama yang baik dan

memberikan julukan

yang mulia. Rasulullah

menganjurkan memberi

nama anak yang baik-

baik seperti nama nabi-

nabi, juga disunnahkan

untuk menggabungkan

nama anak dengan nama

bapaknya dengan tujuan

agar menumbuhkan rasa

menghormati di dalam

jiwa anak dan

menumbuhkan kecintaan

terhadap ayahnya. Ada

tiga kriteria dalam

memilih nama yang baik

yaitu :

a) Nama hendaknya

diambil dari nama-

nama ahli agama,

nama nabi dan rasul

serta nama orang

yang saleh.

b) Anak dinamai

dengan nama yang

sederhana dan mudah

diingat.

c) Nama yang

digunakan memiliki

makna yang baik.

3) Menyusui

Menyusui

mengandung unsur

pendidikan yang sangat

baik, terutama curahan

kasih sayang kepada

anak yang dapat

mempengaruhi

perkembangan jiwa

anak. Selain itu, ASI

juga bak untuk

kesehatan, pertumbuhan,

perkembangan fisik

bahkan kecerdasan anak.

4) Memberi ucapan selamat

dan rasa gembira ketika

seseorang melahirkan.

Bagi masayarakat

muslim yang memiliki

rasa kebersamaan dan

persaudaraan yang erat,

akan merasakan

kegembiraan dan

Page 8: PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK Irma Suryani …

115

kesedihan bersama ibarat

bangunan yang saling

menopang satu dengan

yang lainnya. Maka

apabila seorang anak

lahir ke dunia setiap

orang merasa gembira

dan mengabarkannya

kepada masyarakat lain

serta mengucapkan

selamat atas

kelahirannya.

5) Aqiqah

Yaitu menyembelih

kambing pada hari ke

tujuh dari kelahiranya.

Namun jika tidak bisa

boleh dilakukan kapan

saja. Rasulullah SAW

bersabda :

Setiap anak

digadaikan dengan

aqiqahnya, ia disembelih

pada hari ke tujuh dari

kelahirannya, kemudian

diberi nama dan dicukur

rambutnya. (H.R.

Tirmidzi & al-Hakim)

6) Khitan

Unsurpendidikan dari

khitan ini melatih anak

mengikuti ajaran Rasul,

khitan membedakan

pemeluk Islam dan

pemeluk agama lain,

khitan merupakan

pengakuan penghambaan

manusia terhadap Allah

SWT, khitan

membersihkan badan dan

berguna bagi kesehatan.

7) Mengeluarkan zakat

fitrah

Seorang anak yang

lahir pada waktu bulan

ramadhan atau satu hari

menjelang hari raya Idul

Fitri, maka kewajiban

orang tuanya untuk

memberikan atau

mengeluarkan zakat

fitrah bagi anak.

8) Mendapat hak waris

Abu hurairah ra

berkata rasulullah SAW

bersabda : Apabila lahir

seorang anak, maka dia

berhak mendapatkan hak

sebagai ahli waris. (H.R.

Abu Daud)

b. Periode Anak-anak

Periode anak-anak

merupakan masa-masa yang

paling menentukan kualitasnya

Page 9: PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK Irma Suryani …

116

ke depan. Karena masa masa

ini disebut golden age (masa-

masa emas) yang paling mudah

membentuk mereka.

Membicarakan mengenai

bagaimana mendidik anak, ada

beberapa hal yang harus

dilakukan, yaitu:

1. Pendidikan Keimanan

Pendidikan

keimanan merupakan

pendidikan yang harus

mendapat perhatian

penuh oleh keluarga.

Pendidikan keimanan

berarti membangkitkan

kekuatan dan kesediaan

spiritual yanng bersifat

naluri yang ada pada

anak melalui bimbingan

agama. Di dalam

pendidikan keimanan

ini, ada beberapa hal

yang bisa ibu lakukan,

di antaranya:

a. Menanamkan

keyakinan kepada

Allah SWT, dan

Rasul-Nya.

b. Menanamkan

kepada anak

perasaan selalu ingat

kepada Allah SWT,

dalam setiap

tindakan dan

keadaan mereka.

2. Pendidikan Ibadah

Pendidikan

ibadah merupakan

kegiatan yang bertujuan

mendorong yang diajar

terampil memperbuat

pekerjaan ibadah itu,

baik dari segi kegiatan

anggota badan, ataupun

dari segi bacaan.

Ringkasnya, anak yang

diajar itu dapat

melakukan ibadah

dengan mudah karena

memiliki pengetahuan

tentang itu dan

mendorong agar ia

senang melakukan

ibadah itu dengan baik,

terutama ibadah wajib

sehari-hari seperti salat,

bersuci, puasa dan lain-

lain.8

Dalam

pendidikan ibadah ini,

ibu sebagai orang tua

8Zakiah daradjat, dkk. Metodik Khusus

Pengajaran Agama Islam.Jakarta: Bumi

Akasara, 2001.h. 76.

Page 10: PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK Irma Suryani …

117

harus mengajari dan

membiasakan anak

untuk taat beribadah.

Rasulullah SAW beliau

bersabda:

عن عبد الملك بن الربيع بن

سبرة عن ابيه عن جده,

وجده هو سبرة بن معبد

الجهنى قا ل: قا ل النبى

صلى الله عليه وسلم: مرواا

لصبي با لصلا ة اذا بلغ

سبع سنين, واذا بلغ عثر

سنين فاضر بوه عليها)رواه

ابي داود(

Dari Abdul Malik bin

Rabi’ bin Sabrah dari

ayahnya dari kakeknya,

kakeknya yaitu Sabrah

bin Ma’bad Al-Juhni

R.A. Dia berkata: Nabi

SAW

bersabda:”Suruhlah

anak-anak mengerjakan

salat, apabila telah

berumur tujuh tahun,

dan pukullah dia karena

meninggalkannya

apabila telah berumur

sepuluh tahun.9

3. Pendidikan Akhlak

Pendidikan

akhlak berkaitan erat

dengan pendidikan

9Bey Arifin, dkk. Tarjamah Abi Daud;

Jilid I,(Semarang: asy-Syifa, 1993), h. 325.

agama. Tidak berlebihan

kalau dikatakan bahwa

pendidikan akhlak

dalam pengertian Islam

adalah bagian yang tidak

dapat dipisahkan dari

pendidikan agama, yang

baik menurut akhlak

adalah apa yang baik

menurut ajaran agama,

dan yang buruk menurut

akhlak adalah apa yang

dianggap buruk oleh

ajaran agama.10

Untuk itu para

orang tua khususnya ibu

memiliki kewajiban atas

pendidikan anak-anak

mereka yang tidak kalah

pentingnya dengan

berbagai kewajiban

yang lainnya, yaitu

mentarbiyah anak-

anaknya agar berakhlak

Islami sehingga

disenangi banyak orang,

dan orang tua harus

sudah mulai mengajari

dan membiasakan anak-

anak mereka untuk

10

Asnelly Ilyas. Mendambakan Anak

yang Shaleh, (Bandung: al-Bayan, 1996), h.

72-73.

Page 11: PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK Irma Suryani …

118

berakhlak Islami sejak

mereka masih kecil.

Sebagai orang

tua yang baik ada

beberapa hal praktis

yang perlu kita

sampaikan kepada anak-

anak kita agar mereka

berakhlak Islami, antara

lain:

a. Mengucapkan salam

ketika masuk rumah

b. Pamit dan minta izin

kepada orangtua bila

hendak bepergian

c. Ketika masuk rumah

membaca basmalah

dan mendahulukan

kaki kanan

d. Membaca doa

sebelum dan

sesudah buang

buang hajat

e. Berdoa sebelum dan

sesudah tidur

f. Membersihkan diri

atau mencuci kaki

atau badan setelah

kencing atau buang

air besar

g. Menjauhkan diri

dari kata-kata kotor.

Selain hal-hal di

atas, seorang ibu yang

baik dan sadar akan

kewajibannya akan

senantiasa menanamkan

akhlakul karimah ke

dalam diri anak-

anaknya, berupa cinta

kasih kepada orang lain,

menyambung

silaturrahim, membantu

orang-orang lemah,

menghormati orang tua,

menepati janji, adil

dalam mengambil

kesimpulan, dan lain

sebagainya yang

termasuk akhlak terpuji.

Seorang ibu

adalah “madrasah

pertama dalam

pendidikan bangsa, dan

dia adalah guru pertama

bagi generasi-generasi

cerdas, pencipta

peradaban”.11

4. Pendidikan Fisik

Islam telah

menggariskan suatu

metode yang bisa

11

Muhammad Ali al-Hasyimi. Jati Diri

Wanita Muslimah, (Jakarta: Pustaka al-Kautsar,

1999), h. 213-214.

Page 12: PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK Irma Suryani …

119

dilakukan oleh orang tua

dalam melaksanakan

tanggung jawab fisik ini,

antara lain:

a. Mengikuti aturan

yang sehat dalam

makan, minum, dan

tidur.12

Allah

berfirman dalam

surah al-A’raaf ayat

31 yang berbunyi:

.13

Artinya: ...Makan

dan

minumlah

kamu

tetapi

janganlah

berlebih-

lebihan.

Sesungguh

nya Allah

tidak

menyukai

orang-

12

Siti Rofidah. Membentuk Anak yang

Shaleh; Panduan Praktis Pendidikan Anak Usia

Dini-Remaja Agar Menjadi anak Shaleh,

Ciputat: Wadi Press, 2007., h. 68. 13

QS. Al-A’raaf (7): 31.

orang yang

berlebih-

lebihan.

b. Mencegah diri dari

penyakit menular,

dan mengobati

penyakit.

c. Membiasakan anak

untuk berolah raga.14

Dalam

sebuah hadist, Nabi

mengatakan ada tiga

bentuk olah raga

yang dianjurkan

oleh Islam, yaitu;

permainan

ketangkasan,

minimal berenang

dan memanah. Maka

dari itu, orang tua

dituntut untuk

mengenalkan kepada

anak permainan

ketangkasan,

minimal berenang

dan memanah. Bila

orang tua sendiri

tidak bisa, maka

hendaklah ia

menyerahkan putra-

putrinya kepada

14

Siti Rofidah. Op. cit., h. 70.

Page 13: PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK Irma Suryani …

120

orang yang ahli

berenang dan

memanah atau

kemampuan fisik

lainnya yang ada

hubungannya

dengan

pembangunan

pertahanan umat.15

Pada

dasarnya latihan-

latihan fisik sangat

penting dalam

mengembangkan

kecerdasan anak.16

Latihan fisik

merupakan langkah

awal dalam

menghilangkan

kemalasan dan

ketololan anak dan

tubuh, dan

selanjutnya dapat

mengaktifkan

kecerdasan. Untuk

itu, memberikan

perhatian kepada

tubuh yang sehat

15

Muhammad Thalib. Ensiklopedi

Keluarga Sakinah; Kiat dan Seni Mendidik

Anak, (Yogyakarta: Pro-U Media, 2008), h. 97. 16

Muhammad Rasyid Dimas. 25 Cara

Mempengaruhi Jiwa & Akal Anak, (Jakarta:

Pustaka al-Kautsar, 2006), h. 127.

adalah merupakan

hal yang sangat

penting, dengan cara

makan makanan

yang sehat, dan

berolah raga,

sehingga akal

menjadi sehat dan

terdapat hubungan

yang kokoh antara

akal dan jiwa,

sehingga peran

pendidikan akan

tampak menonjol

dalam

mempersiapkan akal

dan jiwa sekaligus.

Di sinilah

terlihat tugas

seorang ibu, ia

bertanggung jawab

atas rumahnya dan

memberi makanan

semua orang yang

ada di dalam rumah.

Oleh karena itu, ibu

yang bijak akan

selalu berusaha

untuk menyiapkan

menu makanan bagi

keluarganya sebaik

mungkin, dan selalu

Page 14: PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK Irma Suryani …

121

berusaha untuk

memasak makanan

yang disukai anak-

anak dan suaminya.

Dengan demikian,

ibu akan mengecap

pahala yang Allah

berikan kepadanya

jika ia melakukan

perihal memasaknya

dengan niat ibadah.

5. Pendidikan Intelektual

Pendidikan akal

adalah “pendidikan yang

bertujuan untuk

membentuk (pola) pikir

anak dengan segala

sesuatu yang

bermanfaat, seperti;

ilmu-ilmu agama,

kebudayaan, dan

peradaban. Dengan

demikian, pikiran anak

menjadi matang,

bermuatan ilmu,

kebudayaan, dan

sebagainya”.17

Ibu yang telah

mengajari anaknya baca

tulis sejak usia dini (3-5

17

Abdullah Nashih Ulwan. Pendidikan

Anak Dalam Islam; Vol I, (Jakarta: Pustaka

Amani, 2002), h. 301.

tahun) sampai dia

mampu, maka akan

tumbuh minat dan

kebiasaan membaca dan

menulis pada anak

tersebut. Ini akan

mendorong semangat

belajar pada diri anak

dan menumbuhkan

sikap untuk

mengembangkan ilmu.

Dengan begitu akan

muncul dorongan untuk

memusatkan seluruh

perhatiannya guna

mencapai pemahaman

secara mendalam dan

pengetahuan yang

mendasar, sehingga

intelektualitas mereka

akan matang dan

kecerdasan mereka pun

akan tampak.18

Banyak ayat al-

Qur’an dan hadist Nabi

yang mendorong agar

menuntut ilmu, dan

memberikan

penghargaan kepada

mereka dengan

kedudukan yang mulia,

18

Siti Rofidah. Op. cit., h. 71-72.

Page 15: PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK Irma Suryani …

122

di antaranya firman

Allah dalam surah ayat

az-Zumar ayat 9:

. .19

Artinya: Katakanlah:

"Adakah sama

orang-orang

yang

mengetahui

dengan orang-

orang yang

tidak

mengetahui?"

Sesungguhnya

orang yang

berakallah

yang dapat

menerima

pelajaran.

Dari ayat di atas

kita dapat mengamati,

betapa Islam sangat

menekankan pentingnya

ilmu pengetahuan, dan

mencarinya pun

19

QS. Az-Zumar (39): 9.

hukumnya fardu bagi

setiap muslim. Meski

ada yang fardu ‘ain, dan

ada juga fardu kifayah.

Banyak kita lihat

di lapangan, ibu rumah

tangga yang tidak

mampu untuk menuntut

ilmu atau kehidupannya,

lingkungannya, serta

kemampuannya tidak

memungkinkan. Namun

sebagai ibu yang bijak

dan mengetahui ajaran

agama, ia harus mampu

untuk

mempersembahkan

kepada umat ini melalui

motivasi kepada

anaknya untuk terus

menuntut ilmu dan

menyemangatinya

dalam hal itu,

membantunya dengan

apa yang ia mampu

mulai dari materi,

naungan, nasehat, dan

pengarahan.

Inilah yang

dilakukan oleh para

wanita salaf yang

shaleh, mereka telah

Page 16: PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK Irma Suryani …

123

memberikan teladan

yang paling luhur dalam

mencetak para ulama

serta merawat anak-anak

nantinya akan

menempati posisi luhur

di tengah-tengah umat,

sampai-sampai

keutamaan yang

terdapat pada diri

mereka pada dasarnya

kembali pada ibu-ibu

mereka.20

Selanjutnya

menurut Muhammad

Rasyid Dimas ada 25

cara yang bisa dilakukan

ibu dalam

mempengaruhi jiwa dan

akal anak, yaitu:

a. Temanilah anak

anda dan jadilah

teladan baginya

b. Penuhi hak-hak anak

c. Tanamkan

kebahagiaan dan

kesenangan dalam

jiwanya

20

Muhammad Ramadhan Abu Bakar

Mahmud. La Tahzan For Smart Sholehah;

Cerdas Spiritual Menjadi Manita Sukses,

Bahagia, dan Dicintai Allah, (Jakarta: Grafindo

Khazanah Ilmu, 2009), h. 152.

d. Coba praktikkan

cara “Barangsiapa

yang dahulu

melakukan ini, maka

baginya ini”

e. Bermainlah dengan

anak anda, dan

belilah mainan

untuknya

f. Gunakan cara

“Tidak ada yang

menghalangimu

untuk

mengatakannya”

terhadapnya

g. Kembangkan

kepercayaan diri

h. Gunakan cara

“Dialah sebaik-baik

anak” dalam

menyikapinya

i. Jadikanlah ia

menyukai kebaikan

dalam menghindari

keburukan

j. Biasakan anak anda

dengan kebaikan

k. Responlah

kecendrungannya

l. Tentukan waktu

yang tepat untuk

memberikan

Page 17: PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK Irma Suryani …

124

pengarahan

kepadanya

m. Lakukan tahapan

dalam memberikan

pengarahan,

pembebanan, dan

perintah kepadanya

n. Berkatalah terus

terang kepadanya,

tanpa ditutup-tutupi

atau berputar-putar

o. Berbicaralah sesuai

dengan kemampuan

akalnya

p. Gunakan kepadanya

cara “Tidak ada

yang

menghalangimu

wahai anakku”

q. Latihlah inderanya

dengan eksprimen-

eksprimen praktis

r. Doronglah Rasul

sebagai teladan

s. Peraktekkanlah

kepadanya sikap

mendengr reflektif

t. Berdoalah yang baik

untuk nya, dan

jangan panjatkan

untuknya doa-doa

yang buruk

u. Latihlah mendidik

dengan berbagai

kejadian

v. Sibukkan waktu

luangnya dengan

segala hal yang

bermanfaat

w. Penuhi untuknya

aktifitas-aktifitas

untuk

mengembangkan

kecerdasannya

x. Gunakan pola

pendidikan denga

mau’izhah

y. Gunakan cerita

dalam menanamkan

nilai-nilai dan

berbagai

keutamaan.21

6. Pendidikan Sosial

Pendidikan

sosial adalah pendidikan

yang diberikan kepada

anak kecil dengan tujuan

agar anak terbiasa

bersikap santun, dan

berakhlak mulia kepada

komunitas di mana dia

tinggal dan

21

Muhammad Rasyid Dimas. Op. cit.,

h. 7-8.

Page 18: PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK Irma Suryani …

125

berinteraksi.22

Dengan

kebiasaan dan interaksi

sosial seperti itu, anak

akan tumbuh menjadi

anggota masyarakat

yang dicintai oleh

komunitasnya, karena

ketinggian akhlaknya.

Setelah anak

ditanamkan dengan

ketaqwaan, selanjutnya

ibu juga harus

menanamkan kepada

anak-anak tersebut

konsep bahwa sesama

mukmin adalah

bersaudara sehingga

wajib menjaga

hubungan baik di antara

sesama mereka dan

menjalin silaturrahim.

Seperti firman Allah

dalam surah al-Hujarat

ayat 10.

.23

Artinya: Orang-orang

beriman itu

22

Siti Rofidah. Op., cit, h.92. 23

QS. Al-Hujarat (49): 10.

Sesungguhnya

bersaudara.

sebab itu

damaikanlah

(perbaikilah

hubungan)

antara kedua

saudaramu itu

dan takutlah

terhadap

Allah, supaya

kamu

mendapat

rahmat.

Untuk itu,

dianjurkan kepada ibu

agar mengajak anak

untuk bersilaturrahmi,

karena dengan mengajak

mereka banyak sekali

manfaatnya. Di samping

dapat menumbuhkan tali

kasih sayang dalam

kekeluargaan, juga

menjadi sebab

dilapangkannya rezeki,

dan menjadi sebab

dipanjangkannya usia.

Lebih jauh lagi,

silaturrahmi juga dapat

melatih anak

berintekrasi dengan

Page 19: PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK Irma Suryani …

126

orang lain dan melatih

kepekaan sosialnya.24

Adapun

pendidikan sosial

lainnya adalah

memuliakan tamu dan

menjaga hubungan baik

dengan tetangga. Selaku

orang tua, sudah

menjadi kewajiban ibu

untuk mengajari anak-

anak mereka agar

senantiasa memuliakan

tamu. Adapun cara yang

paling efektif dilakukan

ibu adalah dengan

memberikan teladan

langsung, yaitu

memuliakan setiap

orang yang bertamu.

Bila kedatangan tamu,

ibu harus menerimanya

dengan sikap ramah dan

wajah yang ceria;

temanilah mereka

mengobrol dengan

penuh persahabatan.

Imam al-Auza’I

sebagaimana dikutip

Mas Udik Abdullah,

24

Mas Udik Abdullah. Children To

Heaven; Menjadikan Anak Rindu Surga,

(Yogyakarta: Pro-U Media, 2008), h. 260.

mengatakan bahwa

“memuliakan tamu itu

adalah (sekurang-

kurangnya)

menunjukkan wajah

ceria dan baik tutur

kata”.25

Anak yang

melihat sikap demikian

akan menjadi mudah

mengerti bagaimana

seharusnya memuliakan

tamu.

Dengan

menghormati tamu

sebagai langkah

mendidik anak

bermasyarakat semacam

ini, anak-anak kita latih

berhubungan dengan

tamu sehingga kelak

setelah dewasa mereka

dapat memenuhi

kewajiban tersebut

secara islami.

Selanjutnya ibu dapat

mengajari anak agar dapat

memelihara hak-hak orang

lain. Hak kedua orang tua,

hak saudara, hak tetangga,

hak teman, dan hak orang

yang lebih tua. Begitu juga

25

Ibid., h. 247.

Page 20: PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK Irma Suryani …

127

dengan amar ma’ruf nahi

munkar, ibu harus senantiasa

menanamkan ini kepada diri

anak agar jiwa sosial anak

semakin tinggi.

c. Periode Remaja

Masa remaja adalah

masa peralihan, yang

ditempuh oleh seorang dari

kanak-kanak menuju dewasa

atau dapat dikatakan bahwa

masa remaja adalah masa

perpanjangan masa kanak-

kanak sebelum mencapai

masa dewasa.26

Menurut

Elizabeth B. Harlock masa

remaja adalah periode

peralihan sebagai usia

bermasalah, masa mencari

identitas, masa yang tidak

realistik serta sebagai

ambang masa depan.27

Masa

ini berlangsung dari umur 12

sampai 21 tahun.

Para ahli ilmu jiwa

belum sepakat mengenai

rentang usia remaja. Kapan

masa itu dimulai dan kapan

26

Zakiyah Darajat, Ilmu Jiwa Agama,

Jakarta: Bulan Bintang, 1970., h. 69 27

Hurlock, Elizabeth, H, Developtment

Psychology, alih bahasa Istiwidayanti, Psikologi

Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan, (Jakarta : Erlangga, 1990),

h. 206

pula berakhir. Namun

demikian mereka setuju,

bahwa bahwa masa remaja

adalah masa transisi antara

masa kanak-kanak yang

akan ditinggalkannya

menjelang masa dewasa

yang penuh dengan

tanggung jawab.28

Secara umum masa

remaja adalah masa

pancaroba, penuh

kegelisahan dan

kebimbangan. Keadaan

tersebut lebih disebabkan

oleh perkembangan dan

pertumbuhan yang sangat

pesat berlangsungnya,

terutama dalam hal fisik,

perubahan dalam pergaulan

sosial, perkembangan

intelektual, adanya perhatian

dan dorongan pada lawan

jenis. Pada masa ini remaja

juga mengalami

permasalahan yang khas

seperti dorongan seksual,

pekerjaan, hubungan dengan

orang tua, pergaulan sosial

problema sosial penggunaan

waktu luang, keuangan,

28

Sururin, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta :

PT Raja Grafindo Persada, 2004), h. 64

Page 21: PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK Irma Suryani …

128

kesehatan dan agama.29

Pada

fase ini si anak perlu

mendapat bimbingan dan

arahan dari orang tua secara

arif dan bijaksana, sebab

pada fase remaja ini anak

akan mengalami perubahan-

perubahan, baik jasmani

maupun rohani. Fase ini

sangat membutuhkan

keteladanan dari orang tua,

sebab orang tua adalah figur

sentral yang menjadi

pedoman bagi anak.

Anak-anak pada

masa ini semakin mampu

dan memahami nilai-nilai/

norma-norma yang berlaku

dalam kehidupan. Untuk

itulah periode ini terjadi

sangat baik untuk membantu

anak-anak guna

menumbuhkan sikap

bertanggung jawab dan

memahami nilai-nilai

terutama yang bersumber

dari agama Islam. Setiap

anak secara bertahap harus

dibantu menyadari tanggung

jawabnya. Sebagai makhluk

ciptaan Allah SWT, yang

29

Ibid., h. 65

menjadi khalifah di muka

bumi. Dalam konsep-konsep

sederhana anak-anak perlu

diperkenalkan agama tentang

sikap yang baik, rasa

bertanggung jawab di dalam

kehidupan untuk mencapai

keselamatan di duania dana

akhirat.

Perkembangan

agama pada umur ini sangat

penting. Apabila mereka

telah memahami ajaran

agamanya dan telah terbiasa

berdoa dan melakukan

ibadah, serta menerapkan

ketentuan agama dalam

kehidupan sehari-hari,

sebelum memasuki umur

remaja, maka masalah

pembinaan akhlak lebih

mudah, karena mereka telah

terlatih memahami perintah

agama dan menghentikan

larangannya. Menurut Najib

Khalil al-Amin sebagaimana

yang dikutip oleh

Ramayulis30

menyebutkan

bahwa dalam mendidik anak

harus mengambil sikap

sebagai berikut:

30

Ramayulis, op,cit., h. 272

Page 22: PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK Irma Suryani …

129

1) Mengetahui perubahan-

perubahan yang terjadi

pada anak-anak mereka

yang sedang puber

dengan melakukan

pengamatan.

2) Mengarahkan mereka

untuk selalu pergi ke

Masjid sejak kecil

sehingga memiliki

disiplin naluriah dan

andil yang potensia oleh

lingkungan rabbaniah.

3) Menanamkan rasa

percaya diri pada mereka

dan siap mendengarkan

pendapat-pendapat

mereka.

4) Menyarankan agar

menjalani persahabatan

dengan teman-teman

yang baik.

5) Mengembangkan potensi

mereka di semua bidang

yan bermanfaat.

6) Menganjurkan mereak

untuk berpuasa sunat

karena hal itu dapat

menjadi perisai dari

kebobrokan moral.

7) Membuka dialog dan

menyadarkan mereka

akan status soial mereka.

d. Periode Dewasa

Usia dewasa ditandai

dengan berakhirnya

kegoncangan-kegoncangan

jiwa yang terjadi pada masa

remaja. Artinya orang

dewasa adalah orang yang

telah melewati usia remaja,

mempunyai ketenteraman

jiwa, ketetapan hati dan

kepercayaan yang tegas baik

dalam bentuk positif maupun

negatif. Akan tetapi, masih

ada orang dewasa yang

merasakan kegoncangan

jiwa. Tentu hal ini tidak

sehebat yang terjadi pada

masa remaja. Hal ini wajar,

mengingat persoalan hidup

selalu timbul sekalipun

mereka telah mencapai masa

dewasa. Maka di sinilah

letaknya pendidikan dan

bimbingan bagi orang

dewasa.

Sejalan dengan tingkat

perkembangan usianya,

Jalaluddin mengatakan bahwa

sikap keberagamaan pada orang

Page 23: PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK Irma Suryani …

130

dewasa memiliki ciri-ciri

sebagai berikut:31

1) Menerima kebenaran agama

berdasarkan pertimbangan

pemikiran yang matang,

bukan sekedar ikut-ikutan.

2) Cenderung bersifat realis

sehingga norma-norma

agama lebih banyak

diaplikasikan dalam sikap

dan tingkah laku.

3) Bersikap positif terhadap

ajaran dan norma-norma

agama dan berusaha untuk

mempelajari dan

memperdalam pemahaman

keagamaan.

4) Tingkat ketaatan beragama

didasarkan atas

pertimbangan dan tanggung

jawab diri hingga sikap

keberagamaan merupakan

realisasi dari sikap hidup.

5) Bersikap lebih terbuka dan

wawasana yang lebih luas.

6) Bersikap lebih kritis

terhadap materi ajaran

agama sehingga kemantapan

beragama selain didasrkan

atas pertimbangan pikiran

31

Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta

: PT Raja Grafindo Persada, 2005), h. 103-104

juga didasarkan atas

pertimbangan hati nurani.

7) Sikap keberagamaan

cenderung mengarah kepada

tipe-tipe kepribadian

masing-masingsehingga

terlihat adanya pengaruh

kepribadian dalam

menerima, memahami, dan

melaksanakan ajaran agama

yang diyakininya.

8) Terlihat adanya hubungan

antara sikap keberagamaan

dengan kehidupan sosial

sehingga perhatian terhadap

kepentingan organisasi sosial

keagamaan sudah

berkembang.

Pendidikan bagi orang

dewasa dapat dilakukan melalui

majelis ilmu, karena majelis

ilmu sarat dengan dzikrullah

sehingga memperoleh

ketenangan jiwa dan jauh dari

hinar binger dunia. Pada fase ini

sebenarnya manusia sudah

cukup matang, apalagi biasanya

fase ini minimal menjalani

setelah memasuki perguruan

tinggi, dan dia telah mendapat

bimbingan akhlak, moral dan

agama sejak dini dari orang

Page 24: PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK Irma Suryani …

131

tuanya. Namun, pada fase

dewasa manusia tetap

membutuhkan pendidikan dan

nasehat dari orang tua atau

keluarganya terutama apabila ia

melakukan kesalahan karena

lupa atau lalai. Memasuki usia

dewasa bukan berarti

mengakhiri kewajiban menjalani

proses pendidikan. Islam

mengajarkan bahwa pendidikan

berlangsung seumur hidup dan

tidak akan berhenti sebelum

nyawa berpisah dari badan.

KESIMPULAN.

Pendidikan keluarga merupakan

pendidikan dasar bagi pembentukan

jiwa anak. Orang tua berperan untuk

membentuk arah keyakinan anak-anak.

Karena setiap bayi yang dilahirkan

sudah memiliki potensi untuk

beragama, namun bentuk keyakinan

agama yang akan dianut anak

sepenuhnya tergantung dari bimbingan,

pemeliharaan, dan pengaruh kedua

orang tua mereka.

Peran orang tua terutama ibu

dalam mendidik anak sangat urgen

dalam membangun sebuah generasi

yang melaksanakan syariat Islam, sebab

wajib kita fahami, masyarakat islami

berawal dari individu yang muslim.

tidak akan terbentuk generasi yang

mengamalkan syariat Islam tanpa

dibangun dari generasi yang memahami

Islam secara benar. Sehingga dalam

pemilihan pasangan, Islam menekankan

atas dasar ketaatan beragama, bukan

atas dasar kecantikan, kekayaan, atau

yang lainnya. Karena wanita yang

shaleh (menjalankan perintah Allah dan

menjauhi larangan-Nya) besar harapan

akan memberi ketenangan dan

kebahagian dalam hidup berumah

tangga, serta kelak akan sanggup

mendidik anak-anak keturunannya

sebaik mungkin.

Dalam menjelaskan peran orang

tua dalam mendidik anak, perlu

diklasifikasi berdasarkan fase-fase

perkembangan anak.

Peran orang tua dalam mendidik

anak dapat diklasifikasi berdasarkan

fase perkembangan anak. Fase pranatal,

fase ini merupakan fase sebelum lahir.

Fase ini terdiri dari masa pra konsepsi

dan pasca konsepsi. Masa konsepsi ini

sangat erat kaitannya dengan tujuan

pernikahan. Salah satu tujuan

pernikahan adalah menjaga keturunan.

Karena itu, mulai proses memilih jodoh

telah berorientasi pada kepedulian

utama dalam merancang pendidikan

Page 25: PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK Irma Suryani …

132

anak. Mulai proses persiapan diri seorng

mukmin untuk menikah, memilih jodoh,

pernikahan sampai ketika telah

diporbelehkan melakukan hubungan

suami istri dalam konsep Islam terdapat

nilai-nilai pendidikan yang sangat

berharga yang berimplikasi pada

kualitas keturunan. Adapun masa pasca

konsepsi, pendidikan di sini terjadi

secara tidak langsung seperti seorang

ibu mendoakan anaknya, ikhlas

mendidik anak, berkhlak mulia dan

sebagainya.

Pendidikan pasca natal adalah

pendidikan setelah melahirkan. Pada

fase ini terdiri dari :

1) Pendidikan bayi, fase ini

berlangsung sejak anak tersebut

lahir sampai berumur dua tahun. Di

antara beberapa hal yang dilakukan

orang tua setelah anak lahir adalah

azan dan iqomah, memberi nama

yang baik, aqiqah, khitan, dan

sebagainya.

2) Pendidikan anak-anak, Fase ini anak

diajarkan tentang keimananan,

ibadah, berakhlak mulia dan sopan

santun. Adapun metode pendidikan

yang dapat diterapkan pada fase ini

yaitu keteladanan, pembiasaan dan

latihan.

3) Pendidikan remaja, pada fase ini

anak dididik untuk bertanggung

jawab dan memahami nilai-nilai

ajaran Islam. Apabila ini dibiasakan,

maka pembinaan akhlak lebih

mudah dilakukan

4) Pendidikan dewasa, pada fase ini

manusia sudah cukup matang.

Namun, pada fase dewasa manusia

tetap membutuhkan pendidikan dan

nasehat dari orang tua atau

keluarganya terutama apabila ia

melakukan kesalahan karena lupa

atau lalai.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah,Mas Udik. Children To

Heaven; Menjadikan Anak

Rindu Surga,Yogyakarta:

Pro-U Media, 2008.

Al-Hasyimi, Muhammad Ali. Jati Diri

Wanita Muslimah, Jakarta:

Pustaka al-Kautsar, 1999.

Arifin,Bey, dkk. Tarjamah Abi Daud;

Jilid I,Semarang: asy-Syifa,

1993.

Baihaqi A.K, Mendidik Anak dalam

Kandungan, Jakarta: Raja

Grafindo Persada, Tt.

Daradjat, Zakiah, dkk. Metodik Khusus

Pengajaran Agama

Islam.Jakarta: Bumi Akasara,

2001.

Darajat,Zakiyah, Ilmu Jiwa Agama,

Jakarta: Bulan Bintang, 1970.

Page 26: PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK Irma Suryani …

133

Dimas,Muhammad Rasyid. 25 Cara

Mempengaruhi Jiwa & Akal

Anak,Jakarta: Pustaka al-

Kautsar, 2006.

Elizabeth, Hurlock, , H, Developtment

Psychology, alih bahasa

Istiwidayanti, Psikologi

Perkembangan : Suatu

Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan, Jakarta :

Erlangga, 1990.

Hafizh, Muhammad Nur Abdul, Manhaj

At-Tarbiyah al-Nabawiyyah

Li al- Thifl, Terj Kuswandini,

dkk, Mendidik Anak Bersama

Rasulullah, Bandung : Mizan,

1997.

Ilyas, Asnelly. Mendambakan Anak

yang Shaleh, Bandung: al-

Bayan, 1996.

Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta :

PT Raja Grafindo Persada,

2005.

Jauhari, Heri, Fiqh Pendidikan,

Bandung: Rosdakarya, 2005.

Mahmud,Muhammad Ramadhan Abu

Bakar. La Tahzan For Smart

Sholehah; Cerdas Spiritual

Menjadi Manita Sukses,

Bahagia, dan Dicintai

Allah,Jakarta: Grafindo

Khazanah Ilmu, 2009.

Prayitno, Irwan, Anakku Penyejuk

Hatiku, Jakarta : Pustaka

Tabiayatun, 2005.

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam,

Jakarta : Kalam Mulia,2002.

Rofidah, Siti. Membentuk Anak yang

Shaleh; Panduan Praktis

Pendidikan Anak Usia Dini-

Remaja Agar Menjadi anak

Shaleh, Ciputat: Wadi Press,

2007.

Shonhaji,Abdullah, dkk. Tarjamah

Sunan Ibnu Majah; Jilid II,

Semarang: asy-Syifa’, 1992.

Sururin, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta :

Raja Grafindo Persada, 2004.

Thalib, Muhammad. Ensiklopedi

Keluarga Sakinah; Kiat dan

Seni Mendidik Anak,

Yogyakarta: Pro-U Media,

2008.

Ulwan,Abdullah Nashih. Pendidikan

Anak Dalam Islam; Vol I,

Jakarta: Pustaka Amani,

2002.