peran preceptor

25
Peran Preceptor Dr Novy H.C Daulima, SKp., MSc

Upload: alvio

Post on 15-Apr-2016

119 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

keperawatan pemula

TRANSCRIPT

Peran Preceptor

Dr Novy H.C Daulima, SKp., MSc

PENDAHULUAN

• Keberhasilan pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor: peserta didik, pendidik, metode pembelajaran, sarana-prasarana penunjang.

• Preseptor adalah pendidik yang ada di klinik ~ berkontribusi terhadap keberhasilan pembelajaran.

• Hubungan helping relationship

PENGARUH HUBUNGAN PRESEPTOR- PESERTA DIDIK

• Bisa helpfull~ peserta didik merasa sangat beruntung, merasa sangat terbantu dengan keberadaan preseptor.

• Bisa harmfull ~ peserta didik merasa preseptor tidak memfasilitasi pencapaian tujuan, hubungan yang menyakitkan ~ preseptor seakan menjadi “momok”

HUBUNGAN HELPFULL

• Saling menghargai; peserta didik bukan inferior, preseptor bukan superior.

• Empati; preseptor bisa ikut merasakan “jadi murid”, kekurangan, dan ketidakahlian dimengerti.

• Ikhlas; altruistik, tanpa pamrih, demi keberhasilan peserta didik.

• Tidak suka menghakimi; jangan katakan “dasar bodoh” karena setiap peserta didik dapat berubah.

PEMBELAJARAN BERPUSAT

PADA

DOSEN / GURU/PRESEPTOR

PEMBELAJARAN BERPUSAT

PADA MAHASISWA

TIM DIKTI 2011

Teacher Centered Learning

Belajar bukan hanya menerima

pengetahuan yang bersifat pasif-reseptif

SERING DINAMAKAN PENGAJARAN

(teaching)

Dengan cara ini kemampuan apa yang didapat mahasiswa ?

Perubahan paradigma dalam pembelajaran

TIM DIKTI 2011

Perubahan paradigma dalam pembelajaran

Siapa yang menjadikan dirinya kurus ?

Apa tugas dosen dalam proses belajar ini?

Belajar adalah mencari dan

mengkonstruksi pengetahuan lewat berbagai strategi

TIM DIKTI 2011

PERAN PRESEPTOR

Sebagai pemimpin:

• Otokratis / Otoriter

• Demokratis

• Laissez faire

• Situasional

Sebagai Fasilitator:

• Role model

• Observer

• Partisipan

• Nara sumber

Preseptor Demokratis

• Tidak memusatkan power pd dirinya.

• Power didistribusikan kepada PD.

• PD dapat mengekspresikan pikiran, perasaan secara terbuka, membagi pikiran, perasaan yang berbeda tanpa merasa takut ditolak.

• PD dapat menunjukkan bakat dan keterampilan yg berbeda dalam menyelesaikan tugas.

Preseptor Demokratis

• Memfasilitasi partisipasi aktif PD membuat keputusan, mengevaluasi kebijakan, mencari alternatif dan bertindak.

• Menjelaskan, menganjurkan bahan belajar, melayani PD sbg Nara Sumber.

• Menggunakan konsensus dalam pengambilan keputusan, memberi kesempatan PD untuk mengevaluasi.

• Memfasilitasi aktualisasi potensi dan minat PD

Dampak Preseptor yang Demokratis

• Antusiasme PD tinggi; keterlibatan dan komitmen tinggi; motivasi kuat.

• PD puas krn berpartisipasi menghasilkan produk yang berkualitas.

• Kekohesifan tinggi

• Tanggung jawab pribadi dan inisiatif tinggi ~ tetap belajar dg tekun walau preseptor tidak ada.

• PD belajar kepemimpinan

Preseptor Otoriter

• Memusatkan power pd dirinya sendiri.

• Semua keputusan dan arahan ttg apa yang harus dilakukan ada pada preseptor.

• Preseptor merasa sebagai yang paling tahu: tugasnya meyakinkan orang dengan kebenaran menurut pandangannya sendiri.

• PD tidak boleh menyatakan ketidaksetujuan, tidak boleh tahu lebih banyak

• Sebagai pengendali dan ‘Sang Superior.’

Preseptor Otoriter

• Tidak ada langkah tanpa keputusan preseptor

• “Cara sayalah yang terbaik”

• Aktualisasi PD tak tumbuh.

• Perbedaan prinsip dengan preseptor tidak dapat ditolerir

Dampak Preseptor Otoriter

• PD tidak kohesif.

• PD tidak inovatif, sedikit ide, tak mandiri.

• Ada ketidaksenangan dan kepahitan, PD kehabisan energi untuk memikirkan hal ini.

• PD mudah tersinggung, marah, apatis, resisten.

• Tanggung jawab PD rendah.

• Produktivitas tinggi hanya jika ada preseptor.

Preseptor Laissez Faire

• Preseptor melepas power, power tidak jelas pada siapa.

• Bertindak seolah-olah bukan pemimpin.

• PD dibiarkan belajar sendiri, berkembang sendiri tanpa pengarahan, diskusi, atau fasilitasi pencapaian tujuan.

• PD bingung dan tak mampu berfungsi.

• Energi habis untuk frustrasi dan kelelahan, tidak kohesif.

Akibat Preseptor Laissez Faire

• PD frustrasi dan cari kambing hitam kesalahan.

• PD apatis, bermoral rendah, tak tertarik penyelesaian tugas.

• Produktivitas rendah.

• Kurang kohesif dan perhatian satu dengan yang lain.

• PD tidak terlatih memimpin, terkungkung aktivitasnya sendiri.

Preseptor “Situasional”

Ki Hajar Dewantara:

• Ing ngarso sung tulodho: di depan memberi teladan.

• Ing madya mangun karsa: di tengah memberi motivasi.

• Tut wuri handayani: mengikuti dari belakang, memberi energi pembelajaran.

Preseptor sebagai Contoh Peran

• Memberi model = cara sangat efektif dalam pembelajaran jika ditambah dg penjelasan.

• Imitasi model bersifat reinforcing.

• Penguatan : dari preseptor, lingkungan dan PD.

• Model memberi sekuen perilaku yang lengkap pada PD (Lefrancois), PD tidak perlu trial and error.

• Cocok untuk pembelajaran perilaku yang kompleks, mis: sikap empati, menghargai, ikhlas.

• Preseptor menerapkan aspek keterampilan klinis dalam kesehariannya

Preseptor Sebagai Pengamat

• Mengumpulkan informasi bagaimana memfungsikan kelompok.

• Harus bisa obyektif menilai.

Preseptor Sebagai Partisipan

• Tujuan: PD berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.

• Menempatkan diri setara dengan PD.

• Preseptor memberi umpan balik secara positif dan terus-menerus.

Preseptor Sebagai Nara Sumber

• Preseptor harus bisa menjadi nara sumber: isi keahlian (content area), keterampilan komunikasi terapeutik, dan proses kelompok.

• Sebagai koordinator pengalaman belajar.

PRESEPTOR YANG EFEKTIF

• Enthusiantic

• Energetic

• Exciting

• Empathetic

• Humorous

• Stimulating

• Warm

• Approachable

• Cheerful

• Accesible

• Patient

• Friendly

• Understanding

• Imaginative

• Honest

• Fair

• Motivating

PROFESSIONAL PRECEPTOR

• Kowledgeable of subject matter

• Organized in making a presentation

• Competent in profession

• Resourceful in problem solving

• Communicates clearly and concisely

PENUTUP

Preseptor yg baik ~ berperan cocok sesuai situasi

PD menikmati pembelajaran klinik

Bersemangat, antusisme, motivasi tinggi

Pencapaian tujuan pembelajaran optimal