peranan researchanddevelopment (r&d) dan …
TRANSCRIPT
PERANAN RESEARCH AND DEVELOPMENT (R&D) DAN STRUCTURALEQUATION MODEL (SEM) DALAM PENELITIAN PENGEMBANGAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Dadan RosanaFMIPA Universitas Negeri Yogyakarta
AbstractA curriculum consists of a number of interrelated complex components. The
school-based curriculum has several components: curriculum and learningoutcomes, class-based evaluation, teaching-learning activities, and school-basedcurriculum organization. These are completed with the establishment ofcurriculum networking, the development of curriculum supplements (e.g.syllabuses), professional trainings for educational practitioners, and thedevelopment of curriculum information system. The school-based curriculumimplementation and development strategies should include all of them. Therefore,it is necessary to continuously conduct research on the school-based curriculum,especially when the curriculum starts to be implemented. There are two importantpoints in the school-based curriculum development research. The first includesdeveloping and validating all the instructional kits used in the school to ensure that
- the kits are ready to use and effective, and the second involves the comprehensiveanalysis of all the variables influencing the success of education. For the first point,the.research and development (R&D) approach is appropriate in the developmentand validation of curriculum supplements. For the second point, regarding causalcorrelations among variables in education, the structural equation modeling isappropriate. There are a number of educational variables that cannot be directlymeasured; latent variables must be formulated through other measurable variables.If the variables cannot be directly measured, we have to form the variables bymeans of variable indicators that can be directly measured by using measurementmodeling. Analyzing causal correlations among latent variables, we can use thestructural equation modeling involving path analysis and measurement modeling.
Keywords: school-based curriculum, research and development (R&D), structuralequation modeling (SEM)
A. PendahuluanKurikulum Tingkat Satuan Pen
didikan (KTSP) yang sudah mulai diterapkan secara bertahap sejak tahun2006 sampai tahun kedua pelaksanaannya masih terlihat belum optimal.Berbagai kendala, khususnya pada tataran praksis implementasi kurikulummasih belum dapat diselesaikan dengan
baik. Permasalahan lama yang selalumenyertai kekurangberhasilan kurikulum sebelumnya masih juga munculdan dikhawatirkan tetap menjadi ancaman utama terhadap tercapainya tujuan dari perubahan kurikulum.Permasalahan tersebut di antaranyasebagai berikut.
175
176
1. Perubahan paradigma pembelajaran yang melandasi pengembangankurikulum belum dapat diikuti dengan perubahan paradigma gurudalam pembelajaran yang masih seperti kurikulum-kurikulum sebelumnya yaitu lebih pada teacheroriented.
2. Masih rendahnya kualitas sumberdaya manusia yang diharapkanmampu menjabarkan KTSP padakebanyakan satuan pendidikanyang ada (masih banyak guru yangbelum memahami KTSP secarakomprehensif baik konsepnya, penyusunannya maupun praktiknyadi lapangan sehingga mengalamikesulitan dalam menjabarkan standar isi dan standar kompetensipada tataran praksis pembelajaran).
3. Perbedaan kualitas input, proses,fasilitas,kompetensi guru, sistemevaluasidan komponen lainnya,akibat lemahnya akses pemerataanpendidikan yang terjadi selama iniyang disebabkan oleh luasnya penyebaran sekolah di seluruh tanahair yang secara geografis berupakepulauan.Untuk tidak mengulangi kegagalan
yang sarna, maka hendaknya dalamtataran praksis implementasi KTSPharuslah memperhatikan permasalahanini dengan serius dan menjawab permasalahan ini dengan menyesuaikandiri pada kualitas manusia· yang diharapkan dihasilkan pada setiap jenjang pendidikan. Untuk itu, karenakurikulum Ini sudah terlanjur diterapkan, maka perlu disempurnakan me:lalui berbagai penelitianyang bersifatfundamental dengan melibatkan seluruh stakeholder yang ada dan mencakup berbagai macam komponen yangberpengaruh langsungmaupun tidaklangsung terhadap keberhasilan implemeritasi kurikulum.
Ada dua bagian penting dalampenelitian pengembangan kurikulum,termasuk KTSP, yang perlu diperhatikan sebagai berikut. Pertama, mengembangkan dan memvalidasi berbagaiproduk pendidikan. (silabi, rancanganpembelajaran, media pembelajaran,sumber belajar, sistem evaluasi, danlainnya) sebagai suatu kebutuhan pokok dalam implementasi yang digunakan di tiap satuan tingkat pendidikanagar dapat bekerja secara efektif dansiap pakai. Kedua,. melakukan penelaahan secarakomprehensif terhadapberbagai variabel yang sangat kompleks (tidak hanya variabel yang secaralangsung .dapat diukur tetapi jugamencakup variabel. latent yang hanyadapat diukur melalui indikator atauvariabel manifesnya), yang secara langsung maupun tidak. langsung berpengaruh terhadap keberhasilan implementasi kurikulum.
Bagianpertama, penelitian dalambidang implementasi kurikulum dilakukan melalui pengembangansuatuproduk pendidikan dan berupayamenemukan pengetahuan baru yang berkenaan dengan fenomena-fenomenayang. bersifat fundamental, serta praktik-praktik pendidikan. Karena itu,sangat tepat kalau· digunakan metodepenelitian dan pengembangan· (researchand development/R&D). Alasan penggunaan metode R&D dalam penelitianpengembangan kurikulum adalah untuk mengatasi adanya kesenjangan antara hasil-hasil penelitian dasar yangbersifat teoretis dengan penelitian terapan yang bersifat praktis. Produkyang· dihasilkan dari .penelitian pengembangan ini dapatberupa perangkat keras (hardware) maupun· perangkatlunak (software) yang memilikikarakteristik-karakteristik. tertentu. Karakteristik tersebut merupakan perpaduandari sejumlah konsep, prinsip, asumsi,
Cakrawala Pendidikan, Juni 2008, Th. XXVII, No.2
hipotesis, prosedur berkenaan dengansesuatu hal yang telah ditemukan ataudihasilkan dari penelitian dasar.
Menurut Nana Sukmadinata (2005:166) , penelitian tentang fenomenafenomena yang bersifat fundamentalpendidikan dilakukan melalui penelitian dasar (basic research), sedang penelitian tentang praktik pendidikan· dilakukan melalui penelitian terapan(applied research). Sering dihadapi adanya kesenjangan antara hasil-hasil penelitian dasar yang bersifat teoretis dengan penelitian terapan yang bersifatpraktis. Kesenjangan ini dapat dijembatani dengan adanya penelitian danpengembangan (R&D). Dalam pelaksanaan. R&D ini, ada beberapa metodeyang dapat digunakan, yaitu:deskriptif,evaluatif, dan eksperimental. Metodepenelitian deskriptif, digunakan dalampenelitian awal untuk menghimpundata tentang kondisi yang ada. Metodepenelitian evaluatif, digunakan untukmengevaluasi proses uji coba pengembangan suatu produk. Dan metodepenelitian eksperimen digunakan untuk menguji keampuhan dari produkyang dihasilkan.
Bagian kedua yang terkait denganhubungan kausal antarberbagai variabel dalam pendidikan, lebih tepat digunakan model persamaan struktural(structural equation modeling). Banyakvariabel dalarrt pendidikan yang tidakdapat diukur secara langsung, melainkan berupa variabel latent yang harusdibentuk oleh variabel-variabel lainyang dapat diukur. Apabila variabelvariabel tersebut tidak dapat diukurlangsung maka kita harus membentukvariabel tersebut dengan menggunakanvariabel-variabel indikator (variabelmanifes) yang dapat diukur langsungdengan bantuan model pengukuran.Apabila kita ingin menganalisis hubungan kausal antarvariabel latent, kita
177
dapat menggunakan model persamaanstruktural yang mencakup model jalurdan model pengukuran. StructuralEquation Model (SEM) tergolong sebagaikelompok model dengan banyak nama,ada yang menyebutnya sebagai covariance. structure analysis, latent variableanalysis, confirmatory factor analysis, dansering disebut sebagai LISREL analysis(ini juga merupakan nama programpopuler aplikasi SEM.
Sebagai hasil evolusi perkembangan model dengan persamaan gandayang berprinsip ekonometrika dan dikombinasi dengan prinsip pengukurandalam bidang psikologi dan· sosiologi:SEM menjadi sebagai alat manajerialdan penelitian akademik yang terpadu.SEM juga dapat digunakan sebagaikumpulan dari berbagai teknik multivariat lainnya, seperti : regresi, PrincipleComponent Analysis (PCA),·, canonicalcorrelation dan Manova. Secara umum,teknik SEM dibedakan menjadi duakarakteristik utama, yaitu : (1) ·estimasihubungan saling ketergantungan gandadari· banyak variabel: dan (2) kemampuan untuk· merepresentasi konsepyang tidak teramati (unobserved) dalamhubungan-hubungan itu dengan melibatkan ukuran-ukuran penyimpangan(error) dalam proses estimasi.
B. PembahasanSebagaimana diungkapkan dalam
bagian pendahuluan, penelitian dalamrangka pengembangan dan·implementtasi kurikulum disarankan untuk dilaksanakan secara terpadu dengan melibatkan pengembangan berbagai produk pendidikan yang dikembangkanmelalui kegiatan research and development (R&D), dan analisis berbagai variabel yang sangat kompleks menggunakan· structural equation modeling(SEM). Oleh karena itu, pembahasanakan dibagi menjadi 3 bagian yang ter-
Peranan Research and Development (R&D) dan Structural Equation Model (SEM)
178
diri dari: contoh strategi penerapanR&D dalam pendidikan, contoh penggunaanSEM dalam mendukung penerapan R&D, dan contoh hasilpenelitian pendidikan yang telah dilakukan oleh penulis yang berkaitan denganpenggunaan R&D dan SEM dalambidang pendidikan.
1. Contoh Strategi Penerapan R&Ddalam PendidikanBerbagai tipe model pengembangan
produk pendidikan pada umumnyaberpendekatan linier, proses pengembangan berlangsung tahap demi tahapsecarakausal. Dalam kenyataannya proses pengembangan sesuatuprodukakan selalu memperhatikan berbagaielemen pendukung maupun unsurunsurnya sehingga akan terjadi prosesyang rekursif. Beranjak .dari pertimbangan pendekatan sistem bahwa· pengembanganmodel pembelajaran tidakakan terlepas dari konteks pengelolaan,pengorganisasian belajar, dan pengembangan asesmen maka salah satunyadapat dipilih model spiral sebagaimanayang direferensikan oleh Cennamo danKalk (2005:6) dalam Suratno (2005).Dalam model spiral ini dikenal 5 (lima)fase pengembangan yakni: (1) definisi(define); (2) desain (design); (3)peragaan(demonstrate); (4) pengembangan (develop); dan (5) penyajian(deliver).
Pengembang akan memulai kegiatan· pengembangannya bergerak dari fase definisi (yang merupakan titik awalkegiatan), menuju keluar ke arah fasefase .desain, peragaan, pengembangan,dan penyajian yang dalam prosesnyaberlangsung secara spiral dan melibatkan pihak-pihak calon pengguna, ahlidari bidang yang dikembangkan (sub-ject matter experts), anggota tim dan instruktur, dan. pembelajar. Fase-fase kegiatan itu dapat disimak pada gambaryangtclikutip pada halaman berikut ini.
Pada setiap fase pengembanganpengembang akan selalu memperhatikan unsur-unsur pembelajaran yaknioutcomes, aktivitas, pembelajar, asesmendan. evaluasi. Proses. pengembanganakan berlangsung mengikuti geraksecara siklus iterative (iterative cycles)dari visi definisi yang sarna menuju kearah produk yangkonkret yang terujiefektivitasnya, sebagaimana yang direferensikan .oleh Dorsey, Goodrum, &Schwen, 1997 (Cennamo & Kalk, 2005:7)yang dikenal dengan "the rapid prototyping process" . Pengembang dalam setiap fase pengembangan akan selalubolak-balik berhadapan ulang denganelemen-elemen penting rancangan pengajaran yaitu tujuan akhir, kegiatanbelajar, pembelajar, asesmen dan evaluasi. Proses iteratifnya dapat digambarkan pada gambar berikut.
CakrawalaPendidikan, Juni 2008, Th. XXVII, No.2
179
Keterangan :Menunjukkan fase-fase .pengembangan
.........................> Menunjukkan arah proses pengembangan
Gambar 1.Lima Fase Perancangan Pengajaran Model Spiral
Diadaptasi dari 'Five Phases ofInstructional Design' (Cennamo dan Kalk, 2005:6)
Fase-fase itu secara garis besardapat diuraikan sebagai berikut.a. Fase definisi (define), pada fase ini
pengembang memulai menentukanlingkup kegiatan, outcomes, jadwaldan kemungkinan-kemungkinanuntuk penyajiannya. Fase kegiatan
ini menghasilkan usulan kegiatanpengembangan berupa rancanganidentifikasi kebutuhan, spesifikasitujuan, patok duga keberhasilan,produk akhir, strategi pengujianefektivitas program dan produk.
Peranan Research and Development (R&D) dan Structural Equation Model (SEM)
180
Gambar 2.Elemen-elemen yang Dipertimbangkan dalam Proses Iteratif Pengembangan
Diadaptasi dari Cennamo·& Kalk, 2005:21 (Suratno, 2005)
b. Fase perancangan (design), meliputigaris besar perencanaan yang akanmenghasilkan dokumen rancanganpengajaran dan asesmen.
c. Fase peragaan (demonstrate), fase inimerupakan kelanjutan untuk mengembangkan spesifikasi rancangandan memantapkan kualitas saranadan media pengembangan produkpaling awal, dengan hasil berupadokumen rinci tentang produk(storyboards, templates dan prototipemedia bahan belajar).
d. Fasepengembangan (develop), faseini adalah· fase lanjutan yaitu melayani dan membimbing pembelajardengan hasil berupa bahan pengajaran secara lengkap, kegiatan intinya adalah upaya meyakinkan bahwa semua rancangan dapat digunakan bagi pengguna dan memenuhitujuan.
e. Fase penyajian (deliver), fase ini mefupakan fase lanjutan untuk me-
nyajikan .bahan-bahan kepada kliendan memberikan rekomendasi untuk kepentingan ke depan; hasil dari fase ini adalah adanya .kesimpulan sukses tidaknya rancanganproduk yang dikembangkan bagikepentingan pengguna dan dari timyang terlibat.Model spiral dapat digunakan un
tuk berbagai model pengembangan, termasuk pengembangan asesmen, polapengelolaanbelajar maupun modelpengorganisasian isi bahan belajar.Dengan berpedoman pada pola rekursifdalam model spiral ini dapat dikembangkan ·berbagai ·produk pendidikanyang dapat digunakan dalam tataranpraksis implementasi kurikulum sehingga tidak ada kesenjangan antaraperubahan paradigma yang diinginkandengan tataran praksis di tingkat satuan pendidikan.
Permasalahan berikutnya setelahproduk pendidikan dikembangkan ada-
Cakrawala Pendidikan, Juni 2008, Th. XXVII, No.2
lah bagaimana menganalisis hasil deseminasi atau dalam pengajaran modelspiral dikenal dengan sebagai fasepenyajian (deliver). ·Data yang didapatkan pada tahapan real teaching tentusaja perlu dianalisis secara terintegrasidengan berbagai variabel lain yangmempengaruhi pengembangan produkbaik secara langsung maupun tidaklangsung. Untuk itulah maka peranananalisis menggunakan SEM sangatdiperlukan.
2. Penggunaan SEM dan TahapanAnalisisnya untuk MendukungPenerapan R&DPerbedaan utama SEM dengan tek
nik multivariat lainnya adalah pengo.gunaan hubungan terpisah untuk setiapkumpulan variabel dependen. Secarasederhana, SEM mengestimasi secarasimultan sekelompok persamaan regresi ganda, yang memiliki hubungansaling ketergantungan; melalui modelstruktural yang diaplikasidengan program statistik. Pertama, peneliti membuat sketsa hubungan berdasar padateori, pengalaman yang dimilikinya,dengan tujuan penelitian : memprediksivariabel-variabel independen yangmengkonstruksi variabel dependen.Model yang diusulkan kemudian diterjemahkan ke dalam sekumpulan persamaan struktural (mirip regresi) untuksetiap variabel dependen.
Kamarul Imam (2006), menjelaskanbahwa estimasi hubungan saling ketergantungan ganda bukan satu-satunyaelemen unik dari SEM. SEM juga memiliki kemampuan untuk melibatkanvariabel laten (variabel yang tidak teramati secara langsung) ke dalam analisis. Sebuah variabellaten adalah variabel yang dihipotesiskan dan merupakan konsep yang tidak dapat terobservasi secara langsung, tetapi melaluivariabel-variabel indikatornya yang bi-
181
sa diobservasi atau diukur. Variabelterukur ini diperoleh dari respondenmelalui ·berbagai teknik koleksi data(survey, test, pengamatan); dan disebutsebagai manifest variable. Pertanyaannya adalah: kenapa tidak menggunakanvariabel manifest saja yang jelas terukurdaripada variabellatennya? Walaupunini tampaknya seperti sekedar pendekatan black box saja, tetapi pemanfaatan variabel laten lebih memilikijustifikasipraktis dan teoretis, selamaestimasinya dapat diperbaiki. Selain itu,melibatkan ukuran error ke dalam analisis telah cukup menekan kelemahanpenggunaan variabel laten yang tidakterukur.
Teori statistik menjelaskan bahwasebuah koefisien regresi dibentuk olehdua elemen, yaitu : koefisien strukturalyang sebenarnya, antara variabel dependen dan independen; dan reliabilitas variabel prediktor. Reliabilitas adalah tingkat bebas bias (error free) darivariabel· independen. Di dalam seluruhteknik multivariat, diasumsikan bahwaseluruh variabel yang dilibatkan dalamalat analisis telah berstatus error free.Namun,perlu dicatat, bahwa ditinjaudari perspektif praktek dan teori, peneliti tidak dapat secara sempurna mengukur sebuah konsep sehingga selalusaja ada tingkat kesalahan ukur (measurement error). Kesalahan ukur tidakdisebabkan karena ketidakakuratan respon, tetapi terjadi pada saat penelitimenggunakan konsep teoretis yang lebih abstrak, seperti sikap siswa kepadamedia pembelajaran, motivasi atau kebiasaan. Dengan konsep semacam itu,peneliti mencoba mendesain pertanyaan yang dianggap paling baik untukmengukur konsep. Responden juga bisajadi tidak mengerti arah pertanyaan,atau bagaimana memberikan responyang benar sesuai yang diinginkan olehpeneliti. Kedua situasi itu dapat. me-
Peranan Research and Development (R&D) dan Structural Equation Model (SEM)
182
ningkatkan kemungkinan salahukur.Dengan mengetahui persoalannya de~
ngan jelas, peneliti dapat memadukanreliabilitas kepada estimasi statistik sehingga dapat memperbaiki model ketergantungan yang diteliti.
SEM menghasilkan model pengukuran, yang mengatur keterkaitan antara variabel manifest dengan variabellaten. Model pengukuran memfasilitasipeneliti untuk menggunakan sebuahvariabel atau lebih untuk sebuahkonsep dependen atau independentunggal .dan kemudian mengestimasi(menspesifikasi) reliabilitasnya. Contoh,variabel dependen bisa merupakansebuah konsepyang direpresentasi olehserangkaian pertanyaan. Dalam modelpengukuran peneliti clapat mengevaluasi kontribusi dari setiap item skalasebagaimana skala tersebut mengukurkonsep(reliabilitasnya) ke dalam estimasi hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen..Prosedur ·tersebut mirip dengan analisisfaktor dengan item skala dan menggunakanskor faktor ·dalam analisisregresi.
Selanjutnya, yang tidak kalah penting dalam pengujian model menggunakan SEM adalah peranan teori.Yang dimaksud dengan teori dalam halini adalah tidak semata-mata dari bukubuku referensi, tetapi bisa digali daripengalamanatau praktik yang diperolehdari pengamatan kebiasaan didunia nyata. Teori dapat didefinisikansebagai serangkaian hubungan sistematik yang menghasilkan penjelasankonsisten dan komprehensif. Teoribiasanya hanya dikembangkan sebagaitujuan dalam penelitian akademik, tetapi sebenarnya praktisi. dapat mengembangkan atau mengajukan usulantentang serangkaian hubungan yangkompleks seperti yang dilakukan olehparaakademisi. Praktisi dan akademisi
memperoleh manfaat .dari SEM. Dariperspektif praktis, sebuah pendekatanberbasis teori kepada SEM tetapdibutuhkan, sebab tekniknya harushampir seluruhnya dispesifikasi oleh parapeneliti. Tidak seperti teknik multivariat lainnya, para peneliti memilikikemampuan untuk spesifikasi .modeldasar sesuai program-program statistikyang ada saja. Setiap komponen SEMharus terdefinisi secara eksplisit. Peneliti dapat pula melakukan modifikasiterhadapmodel untuk diperbandingkan dengan model dasar yang berbasismurni kepada teori dalam textbook.Perbandingan ini dilakukan pada tahapan konfirmatori model untuk menentukan model mana yang lebih sesuai dalam menjelaskan fenomena hubungan berbagai variabel, namun tetaplebih berpedoman kepada teori (Kamarul Imam, 2006).
Berdasarkan teori ini,kemudian dilakukan pengembangan model. Salahkonsep terpenting yang harus dipahamipeneliti dalam memilih teknik multivariat adalah: tidak adahanya sebuahcara yang tepat untuk mengaplikasikan.Selayaknya, peneliti harus memformulasikan tujuan penelitian· dan mengaplikasi teknik yang tepat untuk mencapai tujuan penelitian .dengan sedikitbias. Pada sebuah penelitian,hubungan-hubungan itu secara tegas telahdispesifikasi dan tujuan penelitian adalah mengkonfirmasi model strukturalyang .diperbandingkan, tetapi padapenelitian lain bisa hubungan tersebuttidak dapat dispesifikasi sarna sekali,sehingga penelitian semacam ini merupakan penelitian pencarian (discoveryresearch). Apapun sifat penelitian, peneliti harus memformulasi penggunaanteknik yang dipilih sesuai dengan tujuan penelitian.
Aplikasi SEM memang memiliki keluwesan sehingga bisa digunakan un-
Cakrawala Pendidikant Juni 2008,Th. XXVII, No.2
tuk banyak tujuan penelitian. Namun,bagaimanapun, peneliti harus tetapmendefinisikan tujuan penelitian yangdipakai sebagai pedoman dalam strategi pengembangan modelnya. Penggunaan istilah "strategi" diperuntukkan sebagai indikasi perencanaantindakan dalam rangka mencapai tujuan tertentu dalam penelitian. KhususSEM, manfaat penting yang dihasilkanadalah penilaian tentang serangkaianhubungan. Aplikasi SEM sebenarnyamengandung tiga strategi,yaitu: (a)strategi permodelan konfirmasi; (b)strategi memperbandingkan model;dan (c) strategi pengembangan model.
a. Strategi PermodelanKonfirmatoriSebagian besar aplikasi SEM adalah
sebuah strategi permodelan konfirmatori, di mana peneliti menspesifikasisebuah model tunggal, dan SEM digunakan untuk mengevaluasi signifykansinya secara statistik. Peneliti hanyamampu mengkonfirmasi model saja(dan tidak membuktikan) bahwa modeltersebut memiliki kesesuaian dengankarakteristik data, dibanding modelmodel lain yang mungkin ada. Dengandemikian, masih diperlukan tahapmemperbandingkan model-model melalui kriteria perbandingan.
b. Strategi Perbandingan ModelWalaupun model yang dihasilkan
telahmemiliki ukuran kesesuaian model secara keseluruhan dan pengukurannya, namun tetap saja tidak dapatmemberikan jaminan bahwa penelititelah menemukan model yang terbaik.
183
Banyak model .lainnya yang mungkinmemiliki ukuran kesesuaian yang sarnadengan model yang dihasilkan, ataubahkan lebih baik. Untuk keperluan ini,yang perlu dilakukan kemudian adalahmemperbandingkan model yang dihasilkan dengan alternatif model hasilmodifikasi peneliti. Uji yang paling kuat untuk model yang dimodifikasi(proposed model) adalah untuk mengidentifikasi dan menguji model yangmerepresentasi model hubungan struktural yang benar-benar berbeda. Padasaat membandingkan model-model tersebut, peneliti menjadi lebih dekat kepada pengujian terhadap teori-teori dibandingkan dengan kepada sekedarmodifikasi teori tertentu.
c. Strategi Pengembangan ModelStrategi pengembangan model ber
beda dengan kedua strategi sebelumnya, yaitu: walaupun ada proses perbandingan model tetapi lebih dikhususkan untuk mengembangkan modelyang lebih .baik melalui modifikasimodel struktural· ataupun model pengukurannya. Pada banyak aplikasi, teorihanya dapat memberikan titik awaluntuk pengembangan model teoretisyang bisa dilakukan pada saat berikutnya. Peneliti harus memperlakukanSEM tidak hanya sekedar mengujimodel secara empiris, tetapi juga untukmemberikan pemahaman ke dalamtentang hubungan-hubungan tersebut.Mengembangkan model tetap berdasarkepadadukungan teori, tidak sekedarkepada pengalaman empiris.
Peranan Research and Development (R&D) dan Structural Equation Model (SEM)
184
Tahap-l : Membangun Model Berbasis Teori• Konfirmatori• Membandingkan Model• Mengembangkan Model
Tahap-2 : Menciptakan Diagram Jalur• Mendefinisi konstruk endogen dan eksogen• Mengkaitkan hubungan dalam diagramjalur.
Tahap-3 : Konversi Diagram Jalur1. Menterjemahkan persamaan struktural2. Menspesifikasi model pengukuran3. Menentukan banyaknya indikator4. Mengukur reliabilitas konstruk :
• Ukuran item tunggal.• Menggunakan skala yang tervalidasi• Analisis dua tahap.
Tahap-4: Pilih Matriks Input.Korelasi atau Varians-Kovarians
Persoalan Dalam PenelitianAsumsi SEM Penilaian Kecukupan sampelMultivariat normal Kesalahan spesifikasi modelMembuang outliers Ukuran modelMissing data Penyimpangan dari normalitas Simulation
Pilih metode estimasiDirectBootstrappingJack knifing
Tahap-5 : Penilaian Identifikasi Model• Menentukan degree of freedom• Diagnosis dan memperbaiki persoalan identifikasi
Tahap-6 : Evaluasi Estimasi Model dan Uji Kesesuaian
Identity/ correctOffending Measurement model
Ya
Model FinalTidakTahap-7 : Modifikasi Model
••• Ya Jika modifikasi teridentifikasi, ...BiIll.iJJ>Ipakah ada teori pendukungnya ? ---------
Gambar 3.Tahapan dalam SEM
Cakrawala Pendidikan, Juni2008, Th. XXVII, No. 2
3. Contoh Penerapan R&D dan SEMdalam Penelitian PendidikanAgar lebih jelas maka selanjutnya
akan dibahas sebuah contoh hasilpenelitian yang telah dilakukan olehpenulis terkait dengan penggunaanR&D dan SEM. Dalam penelitian ini dianalisis tentang hubungan antara model pembelajaran lima domain sainssebagai variabel endogen dan faktorfaktor yang mempengaruhinya, yaitulingkungan psikososial siswa dan kompetensi guru sebagai variabel eksogen.
Variabel endogen yaitu model pembelajaran lima domain sains (11), dihipotesakan terdiri dari variabelmanifeskognitif (Y), afektif (Y2)' proses (YJ,kreativitas (yJ, dan aplikasi (ys)Variabel lingkungan psikososial siswa,
a. Persamaan path model11 = 'Yl~l + 'Y2~2 + 'Y3~3 + ~
185
(~l) dihipotesakan dibentuk oleh kekompakan siswa (student cohesiveness) Xl'
dukungan guru (teacher support) x2'
keterlibatan siswa dalam pembelajaran(Involvement) x3' kegiatan penyelidikan(Investigation) x4' arahan tugas dari guru(Task Orientation) xS' kerja sarna siswa(Cooperation) x6' dan kesetaraan (Equity)x7. Dan variabel kompetensi guru (~2)
dihipotesakan dibentuk oleh kompetensi mengajar (xJ, kompetensi melakukandemonstrasilpercobaan sains .. (xJ ,dankompetensi dalam memotivasi siswadalam belajar (xl0).
Berdasarkan model tersebut, dapatdisusun persamaan struktural sepertiberikut.
b. Persamaan measurement model untuk peubah y
Yl = 11 + £1 Y2 = A~. 11 + £1 Y3 = A3 11 + £1
c. Persamaan measurement model untuk peubah X
x4= 'A(x)4l ~l + 04
Peranan Research and Development (R&D) dan Structural Equation Model (SEM)
186
Gambar4.Rancangan Model Development Strategy untuk Pengembangan Model
(§) ~1 Xl1
G) ~I X2..
GJ ~I X3
(§) ~~ X4
GJ ~I Xs
(§) ~I X6
~1) 921
~~~I Xg
@ ~I X9
cY ~I X_IO
Evaluasi terhadap model dilakukandengan menggunakan kriteria goodnessof-fit yang dapat dikemukakan sebagaiberikut.1) Ukuran sampel minimum yang di
perlukan untuk analisis StructuralEquation Modeling adalah 100 unitsampel. Ukuran sampel yang disarankan oleh Hair, Rolph, Ronald,William (1995; 459)adalah 100-200.
2) Uji normalitas untukmengetahuidata yang akan dianalisis menyebarnormal. Asumsi normalitas datadilakukan dengan z score. Bila z
score lebih besar dari nilai kritis,maka dapat dikatakan bahwa distribusidata adalah tidak normal, dimana nilai kritis ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi yangdikehendaki.
3) Outliers terjadi bila observasi munculdengan nilai ekstrim. Gutlier disebabkan karena kesalahan prosedur,keadaan yang benar...benar khusus,hal tertentu yang tidak ·diketahuipenyebabnya, atau akibat kombinasi. Outlier dapat diujidenganmenggunakan kriteria jarak maha-
Cakrawala Pendidikan, Juni 2008, Th.XXVII, No. 2
lanobis pada tingkat p< 0,001. Jarakmahalanobis ini dievaluasi denganmenggunakan 'X 2 pada derajad bebas sebesar jumlah variable yang digunakan dalam penelitian. Bilamahalanobis > nilai Chi square padatingkat siginifikansi 0,0001 makaterjadi multivariate outliers.
4) Analysis of Moment Structure inidigunakan untuk mengidentifikasimodel persamaan yang baik dengan.kriteria sesuai dengan Hair, Rolph,Ronald, William (1995; 459)Solimun (2002; 80) sebagai berikut.a) Chi square, relatif kecil, me
nunjukkan model sesuai dengan data.
b) Degree offreedom harus positif.c) Significance of probability (p) di
atas 0,05, menunjukkan signifikansi perbedaan antara matrikkovarian data dan matrik kovarian yang diestimasi.
d) Goodness ofFit Index (GFI) di atas0,90, untuk menghitung proporsi tertimbang varian dalammatrik sampel yang dijelaskan
187
oleh matrik kovarian populasiyang diestimasi (Bentler, 1983).
e) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) di bawah0,08, yang mengkompensasi kelemahan Chi square pada sampel besar sesuai Hair, Rolph,Ronald, William (1995).
f) Adjusted goodness offit (AGFI) diatas 0,90, penyesuaian dari GFI.
g) Comparative Fit Index (CFI) di atas0,95, menunjukkan kelayakanmodel yang tidak sensitif terhadap besar sampel dan kerumitan model (Arbuckle, 1997).
h) Tucker-Lewis Index (TLI) di atas0,90,menunjukkan perbandingan model yang diuji denganmodel dasar.
Sejalan dengan itu analisis denganmenggunakan SEM menurut Hair(1998) dan Ferdinand (2003) memerlukan beberapa fit indeks untuk mengukur kebenaran model yang diajukan.Ada beberapa indeks kesesuaian dancut-off value-nya untuk menguji diterima atau ditolaknya sebuah model(ujikelayakan model) seperti yangdisajikan dalam Tabel.l.
Tabel1. Indeks Kelayakan Model
No Goodness of Fit Keterangan Cut-ofIndex Point
1 Chi Square Menguji apakah kovarians populasi yang Diharapkandiestimasi sarna dengan kovarians sample kecil(apakah model sesuai dengandata)
2 Probability signifikansi terhadap perbedaan matrik 30,05kovarians data dengan matriks kovarians yangdiestimasi
3 RMSEA (the Root Mengkompensasi kelemahan chi-square pada £ 0,08Mean Square Error sampel yang besar (Hair, et al1998)of Approximation)
4 GFI (good of Fit Menghitung proporsi tertimbang varians 30,90Index) dalam matriks sample yang dijelaskan oleh
matriks kovarians populasiyang diestimasi
Peranan Research and Development (R&D) dan Structural Equation Model (SEM)
188
5
6
7
8
AGFI (AdjustedGoodness of FitIndices)
CMINIDF (TheMinimum SampleDiscrepancyFunction)TLI (Tuckler LewisIndex)
CFI (ComparativeFitIndex)
Merupakan GFI yang disesuaikan terhadap 3 0,90Degree of Fredom (Hair, eta} 1998) Analogdengan R2 dan regresi berganda (Bentler dalamFerdinand (2002).
Kesesuain antara data denganmodel £ 2,00
Pembanding antara model yang diuji terhadap 3 0,95baseline model (Hair,et all 1998)
Uji kelayakan model yang tidak sesnsitif 3 0,94terhadap besarnya sampel dan kerumitanmodel
Sumber: Hair (1998), Ferdinand (2003)
Untuk menguji kekuatan prediksidari masing-masing indikator danmasing-mClsing hipotesis digunakantolok ukur nilai CR (critical ratio) padaregression weight dengan nilai minimum 2 secara absolut, dan nilai p < 0,05.Selanjutnya untuk meneliti variabelvariabel yang mendefinisikan sebuahfaktor yang tidak dapat diukur s_ecaralangsung, digunakan confirmatory factoranalysis, di .. mana analisis iniuntukmemberi makna atas variabel latenyang dikonfirmasikan.
C.PenutupKurikulum Tingkat Satuan Pen
didikan (KTSP) mengandung beberapakomporien,yaitu; kurikulum dan hasilbelajar, penilaian berbasis kelas, kegiatan belajar mengajar, dan kegiatanpengelolaan kurikulum berbasis sekolah. Pola inidilengkapi pula .dengangagasan pembentukan jaringan kurikulum~ pengembangan perangkatkurikulum, pembinaan profesional tenagakependidikan, dan pengembangan sistern informasi kurikulum. Strategipenerapan dan pengembangan KTSPharus meliputi kompleksitas tersebut.Oleh karena itu penelitian yang intensif
dalam upaya pengembanganKTSP iniharus terus-menerus dilakukan, terutama ketika kurikulum ini mulai diterapkan.
Dua tahapan utama dalam penelitian implementasiKTSP adalah mengembangkan dan memvalidasi semua perangkat pembelajaran yang digunakandi sekolah agar. bekerja dengan efektifdan .siap pakai, dan melakukan penelaahan secara komprehensif terhadapberbagai variabel (variabel) yang sangatkompleks yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan. Untuk bagian pertama, pendekatan research and development (R&D)dipandang sangat tepatuntuk digunakan dalam. pengembangan dan validasi perangkat kurikulum.Sedangkan bagian kedua, yang terkaitdengan hubungan kausal antarberbagaivariabel. dalam pendidikan, lebih tepatdigunakan model persamaan struktural(structural equation modeling).
CakrawalaPendidikan, Juni 2008,Th. XXVII, No.2
Daftar Pustaka
Cennamo, K. and Kalk, D. 2005. RealWorld Instructional. Design. FromThompson Learning. Available atUT-Coop and.www.Amazon.com.
Ferdinand, A. 2003. "Structural Equation Modeling" . Penelitian Manajemen. Edisi 2, Seri Pustaka Kunci03/BP UNDIP.
Hair j.F, Anderson R.E, Tatham R.L,William C.B. 1998. Multivativari-
189
ate Data Analysis. Internasional,Inc.
Kamarul, I. 2006. Bahan Kuliah AnalisisMultivariat. Program MM - PPSUNEj. jakarta.
Sukmadinata, N. S. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:Rosdakarya.
Suratno. 2005. Prosedur PengembanganModel AsesmenTeman Sejawat(MATS) dan Model PengelolaanBelajar KolaboratiE (MPK). http:/1ontarusria.tripod.comldiakses12 Maret 2006.
Peranan Research and Development (R&D) dan Structural Equation Model (SEM)