peranan researchanddevelopment (r&d) dan …

15
PERANAN RESEARCH AND DEVELOPMENT (R&D) DAN STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) DALAM PENELITIAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Dadan Rosana FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta Abstract A curriculum consists of a number of interrelated complex components. The school-based curriculum has several components: curriculum and learning outcomes, class-based evaluation, teaching-learning activities, and school-based curriculum organization. These are completed with the establishment of curriculum networking, the development of curriculum supplements (e.g. syllabuses), professional trainings for educational practitioners, and the development of curriculum information system. The school-based curriculum implementation and development strategies should include all of them. Therefore, it is necessary to continuously conduct research on the school-based curriculum, especially when the curriculum starts to be implemented. There are two important points in the school-based curriculum development research. The first includes developing and validating all the instructional kits used in the school to ensure that -the kits are ready to use and effective, and the second involves the comprehensive analysis of all the variables influencing the success of education. For the first point, the.research and development (R&D) approach is appropriate in the development and validation of curriculum supplements. For the second point, regarding causal correlations among variables in education, the structural equation modeling is appropriate. There are a number of educational variables that cannot be directly measured; latent variables must be formulated through other measurable variables. If the variables cannot be directly measured, we have to form the variables by means of variable indicators that can be directly measured by using measurement modeling. Analyzing causal correlations among latent variables, we can use the structural equation modeling involving path analysis and measurement modeling. Keywords: school-based curriculum, research and development (R&D), structural equation modeling (SEM) A. Pendahuluan Kurikulum Tingkat Satuan Pen- didikan (KTSP) yang sudah mulai di- terapkan secara bertahap sejak tahun 2006 sampai tahun kedua pelaksanaan- nya masih terlihat belum optimal. Berbagai kendala, khususnya pada ta- taran praksis implementasi kurikulum masih belum dapat diselesaikan dengan baik. Permasalahan lama yang selalu menyertai kekurangberhasilan kuriku- lum sebelumnya masih juga muncul dan dikhawatirkan tetap menjadi an- caman utama terhadap tercapainya tu- juan dari perubahan kurikulum. Permasalahan terse but di antaranya sebagai berikut. 175

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN RESEARCHANDDEVELOPMENT (R&D) DAN …

PERANAN RESEARCH AND DEVELOPMENT (R&D) DAN STRUCTURALEQUATION MODEL (SEM) DALAM PENELITIAN PENGEMBANGAN

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Dadan RosanaFMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

AbstractA curriculum consists of a number of interrelated complex components. The

school-based curriculum has several components: curriculum and learningoutcomes, class-based evaluation, teaching-learning activities, and school-basedcurriculum organization. These are completed with the establishment ofcurriculum networking, the development of curriculum supplements (e.g.syllabuses), professional trainings for educational practitioners, and thedevelopment of curriculum information system. The school-based curriculumimplementation and development strategies should include all of them. Therefore,it is necessary to continuously conduct research on the school-based curriculum,especially when the curriculum starts to be implemented. There are two importantpoints in the school-based curriculum development research. The first includesdeveloping and validating all the instructional kits used in the school to ensure that

- the kits are ready to use and effective, and the second involves the comprehensiveanalysis of all the variables influencing the success of education. For the first point,the.research and development (R&D) approach is appropriate in the developmentand validation of curriculum supplements. For the second point, regarding causalcorrelations among variables in education, the structural equation modeling isappropriate. There are a number of educational variables that cannot be directlymeasured; latent variables must be formulated through other measurable variables.If the variables cannot be directly measured, we have to form the variables bymeans of variable indicators that can be directly measured by using measurementmodeling. Analyzing causal correlations among latent variables, we can use thestructural equation modeling involving path analysis and measurement modeling.

Keywords: school-based curriculum, research and development (R&D), structuralequation modeling (SEM)

A. PendahuluanKurikulum Tingkat Satuan Pen­

didikan (KTSP) yang sudah mulai di­terapkan secara bertahap sejak tahun2006 sampai tahun kedua pelaksanaan­nya masih terlihat belum optimal.Berbagai kendala, khususnya pada ta­taran praksis implementasi kurikulummasih belum dapat diselesaikan dengan

baik. Permasalahan lama yang selalumenyertai kekurangberhasilan kuriku­lum sebelumnya masih juga munculdan dikhawatirkan tetap menjadi an­caman utama terhadap tercapainya tu­juan dari perubahan kurikulum.Permasalahan tersebut di antaranyasebagai berikut.

175

Page 2: PERANAN RESEARCHANDDEVELOPMENT (R&D) DAN …

176

1. Perubahan paradigma pembelajar­an yang melandasi pengembangankurikulum belum dapat diikuti de­ngan perubahan paradigma gurudalam pembelajaran yang masih se­perti kurikulum-kurikulum sebe­lumnya yaitu lebih pada teacheroriented.

2. Masih rendahnya kualitas sumberdaya manusia yang diharapkanmampu menjabarkan KTSP padakebanyakan satuan pendidikanyang ada (masih banyak guru yangbelum memahami KTSP secarakomprehensif baik konsepnya, pe­nyusunannya maupun praktiknyadi lapangan sehingga mengalamikesulitan dalam menjabarkan stan­dar isi dan standar kompetensipada tataran praksis pembelajaran).

3. Perbedaan kualitas input, proses,fasilitas,kompetensi guru, sistemevaluasidan komponen lainnya,akibat lemahnya akses pemerataanpendidikan yang terjadi selama iniyang disebabkan oleh luasnya pe­nyebaran sekolah di seluruh tanahair yang secara geografis berupakepulauan.Untuk tidak mengulangi kegagalan

yang sarna, maka hendaknya dalamtataran praksis implementasi KTSPharuslah memperhatikan permasalahanini dengan serius dan menjawab per­masalahan ini dengan menyesuaikandiri pada kualitas manusia· yang di­harapkan dihasilkan pada setiap jen­jang pendidikan. Untuk itu, karenakurikulum Ini sudah terlanjur diterap­kan, maka perlu disempurnakan me:­lalui berbagai penelitianyang bersifatfundamental dengan melibatkan se­luruh stakeholder yang ada dan men­cakup berbagai macam komponen yangberpengaruh langsungmaupun tidaklangsung terhadap keberhasilan imple­meritasi kurikulum.

Ada dua bagian penting dalampenelitian pengembangan kurikulum,termasuk KTSP, yang perlu diperhati­kan sebagai berikut. Pertama, mengem­bangkan dan memvalidasi berbagaiproduk pendidikan. (silabi, rancanganpembelajaran, media pembelajaran,sumber belajar, sistem evaluasi, danlainnya) sebagai suatu kebutuhan po­kok dalam implementasi yang diguna­kan di tiap satuan tingkat pendidikanagar dapat bekerja secara efektif dansiap pakai. Kedua,. melakukan pene­laahan secarakomprehensif terhadapberbagai variabel yang sangat kom­pleks (tidak hanya variabel yang secaralangsung .dapat diukur tetapi jugamencakup variabel. latent yang hanyadapat diukur melalui indikator atauvariabel manifesnya), yang secara lang­sung maupun tidak. langsung ber­pengaruh terhadap keberhasilan imple­mentasi kurikulum.

Bagianpertama, penelitian dalambidang implementasi kurikulum di­lakukan melalui pengembangansuatuproduk pendidikan dan berupayame­nemukan pengetahuan baru yang ber­kenaan dengan fenomena-fenomenayang. bersifat fundamental, serta prak­tik-praktik pendidikan. Karena itu,sangat tepat kalau· digunakan metodepenelitian dan pengembangan· (researchand development/R&D). Alasan peng­gunaan metode R&D dalam penelitianpengembangan kurikulum adalah un­tuk mengatasi adanya kesenjangan an­tara hasil-hasil penelitian dasar yangbersifat teoretis dengan penelitian te­rapan yang bersifat praktis. Produkyang· dihasilkan dari .penelitian pe­ngembangan ini dapatberupa perang­kat keras (hardware) maupun· perangkatlunak (software) yang memilikikarak­teristik-karakteristik. tertentu. Karakte­ristik tersebut merupakan perpaduandari sejumlah konsep, prinsip, asumsi,

Cakrawala Pendidikan, Juni 2008, Th. XXVII, No.2

Page 3: PERANAN RESEARCHANDDEVELOPMENT (R&D) DAN …

hipotesis, prosedur berkenaan dengansesuatu hal yang telah ditemukan ataudihasilkan dari penelitian dasar.

Menurut Nana Sukmadinata (2005:166) , penelitian tentang fenomena­fenomena yang bersifat fundamentalpendidikan dilakukan melalui pene­litian dasar (basic research), sedang pe­nelitian tentang praktik pendidikan· di­lakukan melalui penelitian terapan(applied research). Sering dihadapi ada­nya kesenjangan antara hasil-hasil pe­nelitian dasar yang bersifat teoretis de­ngan penelitian terapan yang bersifatpraktis. Kesenjangan ini dapat dijem­batani dengan adanya penelitian danpengembangan (R&D). Dalam pelak­sanaan. R&D ini, ada beberapa metodeyang dapat digunakan, yaitu:deskriptif,evaluatif, dan eksperimental. Metodepenelitian deskriptif, digunakan dalampenelitian awal untuk menghimpundata tentang kondisi yang ada. Metodepenelitian evaluatif, digunakan untukmengevaluasi proses uji coba pengem­bangan suatu produk. Dan metodepenelitian eksperimen digunakan un­tuk menguji keampuhan dari produkyang dihasilkan.

Bagian kedua yang terkait denganhubungan kausal antarberbagai varia­bel dalam pendidikan, lebih tepat di­gunakan model persamaan struktural(structural equation modeling). Banyakvariabel dalarrt pendidikan yang tidakdapat diukur secara langsung, melain­kan berupa variabel latent yang harusdibentuk oleh variabel-variabel lainyang dapat diukur. Apabila variabel­variabel tersebut tidak dapat diukurlangsung maka kita harus membentukvariabel tersebut dengan menggunakanvariabel-variabel indikator (variabelmanifes) yang dapat diukur langsungdengan bantuan model pengukuran.Apabila kita ingin menganalisis hu­bungan kausal antarvariabel latent, kita

177

dapat menggunakan model persamaanstruktural yang mencakup model jalurdan model pengukuran. StructuralEquation Model (SEM) tergolong sebagaikelompok model dengan banyak nama,ada yang menyebutnya sebagai cova­riance. structure analysis, latent variableanalysis, confirmatory factor analysis, dansering disebut sebagai LISREL analysis(ini juga merupakan nama programpopuler aplikasi SEM.

Sebagai hasil evolusi perkembang­an model dengan persamaan gandayang berprinsip ekonometrika dan di­kombinasi dengan prinsip pengukurandalam bidang psikologi dan· sosiologi:SEM menjadi sebagai alat manajerialdan penelitian akademik yang terpadu.SEM juga dapat digunakan sebagaikumpulan dari berbagai teknik multi­variat lainnya, seperti : regresi, PrincipleComponent Analysis (PCA),·, canonicalcorrelation dan Manova. Secara umum,teknik SEM dibedakan menjadi duakarakteristik utama, yaitu : (1) ·estimasihubungan saling ketergantungan gandadari· banyak variabel: dan (2) kemam­puan untuk· merepresentasi konsepyang tidak teramati (unobserved) dalamhubungan-hubungan itu dengan me­libatkan ukuran-ukuran penyimpangan(error) dalam proses estimasi.

B. PembahasanSebagaimana diungkapkan dalam

bagian pendahuluan, penelitian dalamrangka pengembangan dan·implement­tasi kurikulum disarankan untuk di­laksanakan secara terpadu dengan me­libatkan pengembangan berbagai pro­duk pendidikan yang dikembangkanmelalui kegiatan research and develop­ment (R&D), dan analisis berbagai va­riabel yang sangat kompleks meng­gunakan· structural equation modeling(SEM). Oleh karena itu, pembahasanakan dibagi menjadi 3 bagian yang ter-

Peranan Research and Development (R&D) dan Structural Equation Model (SEM)

Page 4: PERANAN RESEARCHANDDEVELOPMENT (R&D) DAN …

178

diri dari: contoh strategi penerapanR&D dalam pendidikan, contoh peng­gunaanSEM dalam mendukung pe­nerapan R&D, dan contoh hasilpe­nelitian pendidikan yang telah dilaku­kan oleh penulis yang berkaitan denganpenggunaan R&D dan SEM dalambidang pendidikan.

1. Contoh Strategi Penerapan R&Ddalam PendidikanBerbagai tipe model pengembangan

produk pendidikan pada umumnyaberpendekatan linier, proses pengem­bangan berlangsung tahap demi tahapsecarakausal. Dalam kenyataannya pro­ses pengembangan sesuatuprodukakan selalu memperhatikan berbagaielemen pendukung maupun unsur­unsurnya sehingga akan terjadi prosesyang rekursif. Beranjak .dari pertim­bangan pendekatan sistem bahwa· pe­ngembanganmodel pembelajaran tidakakan terlepas dari konteks pengelolaan,pengorganisasian belajar, dan pengem­bangan asesmen maka salah satunyadapat dipilih model spiral sebagaimanayang direferensikan oleh Cennamo danKalk (2005:6) dalam Suratno (2005).Dalam model spiral ini dikenal 5 (lima)fase pengembangan yakni: (1) definisi(define); (2) desain (design); (3)peragaan(demonstrate); (4) pengembangan (de­velop); dan (5) penyajian(deliver).

Pengembang akan memulai kegiat­an· pengembangannya bergerak dari fa­se definisi (yang merupakan titik awalkegiatan), menuju keluar ke arah fase­fase .desain, peragaan, pengembangan,dan penyajian yang dalam prosesnyaberlangsung secara spiral dan melibat­kan pihak-pihak calon pengguna, ahlidari bidang yang dikembangkan (sub-ject matter experts), anggota tim dan in­struktur, dan. pembelajar. Fase-fase ke­giatan itu dapat disimak pada gambaryangtclikutip pada halaman berikut ini.

Pada setiap fase pengembanganpengembang akan selalu memperhati­kan unsur-unsur pembelajaran yaknioutcomes, aktivitas, pembelajar, asesmendan. evaluasi. Proses. pengembanganakan berlangsung mengikuti geraksecara siklus iterative (iterative cycles)dari visi definisi yang sarna menuju kearah produk yangkonkret yang terujiefektivitasnya, sebagaimana yang di­referensikan .oleh Dorsey, Goodrum, &Schwen, 1997 (Cennamo & Kalk, 2005:7)yang dikenal dengan "the rapid proto­typing process" . Pengembang dalam se­tiap fase pengembangan akan selalubolak-balik berhadapan ulang denganelemen-elemen penting rancangan peng­ajaran yaitu tujuan akhir, kegiatanbelajar, pembelajar, asesmen dan eva­luasi. Proses iteratifnya dapat digam­barkan pada gambar berikut.

CakrawalaPendidikan, Juni 2008, Th. XXVII, No.2

Page 5: PERANAN RESEARCHANDDEVELOPMENT (R&D) DAN …

179

Keterangan :Menunjukkan fase-fase .pengembangan

.........................> Menunjukkan arah proses pengembangan

Gambar 1.Lima Fase Perancangan Pengajaran Model Spiral

Diadaptasi dari 'Five Phases ofInstructional Design' (Cennamo dan Kalk, 2005:6)

Fase-fase itu secara garis besardapat diuraikan sebagai berikut.a. Fase definisi (define), pada fase ini

pengembang memulai menentukanlingkup kegiatan, outcomes, jadwaldan kemungkinan-kemungkinanuntuk penyajiannya. Fase kegiatan

ini menghasilkan usulan kegiatanpengembangan berupa rancanganidentifikasi kebutuhan, spesifikasitujuan, patok duga keberhasilan,produk akhir, strategi pengujianefektivitas program dan produk.

Peranan Research and Development (R&D) dan Structural Equation Model (SEM)

Page 6: PERANAN RESEARCHANDDEVELOPMENT (R&D) DAN …

180

Gambar 2.Elemen-elemen yang Dipertimbangkan dalam Proses Iteratif Pengembangan

Diadaptasi dari Cennamo·& Kalk, 2005:21 (Suratno, 2005)

b. Fase perancangan (design), meliputigaris besar perencanaan yang akanmenghasilkan dokumen rancanganpengajaran dan asesmen.

c. Fase peragaan (demonstrate), fase inimerupakan kelanjutan untuk me­ngembangkan spesifikasi rancangandan memantapkan kualitas saranadan media pengembangan produkpaling awal, dengan hasil berupadokumen rinci tentang produk(storyboards, templates dan prototipemedia bahan belajar).

d. Fasepengembangan (develop), faseini adalah· fase lanjutan yaitu me­layani dan membimbing pembelajardengan hasil berupa bahan peng­ajaran secara lengkap, kegiatan inti­nya adalah upaya meyakinkan bah­wa semua rancangan dapat diguna­kan bagi pengguna dan memenuhitujuan.

e. Fase penyajian (deliver), fase ini me­fupakan fase lanjutan untuk me-

nyajikan .bahan-bahan kepada kliendan memberikan rekomendasi un­tuk kepentingan ke depan; hasil da­ri fase ini adalah adanya .kesim­pulan sukses tidaknya rancanganproduk yang dikembangkan bagikepentingan pengguna dan dari timyang terlibat.Model spiral dapat digunakan un­

tuk berbagai model pengembangan, ter­masuk pengembangan asesmen, polapengelolaanbelajar maupun modelpengorganisasian isi bahan belajar.Dengan berpedoman pada pola rekursifdalam model spiral ini dapat dikem­bangkan ·berbagai ·produk pendidikanyang dapat digunakan dalam tataranpraksis implementasi kurikulum se­hingga tidak ada kesenjangan antaraperubahan paradigma yang diinginkandengan tataran praksis di tingkat sa­tuan pendidikan.

Permasalahan berikutnya setelahproduk pendidikan dikembangkan ada-

Cakrawala Pendidikan, Juni 2008, Th. XXVII, No.2

Page 7: PERANAN RESEARCHANDDEVELOPMENT (R&D) DAN …

lah bagaimana menganalisis hasil de­seminasi atau dalam pengajaran modelspiral dikenal dengan sebagai fasepenyajian (deliver). ·Data yang didapat­kan pada tahapan real teaching tentusaja perlu dianalisis secara terintegrasidengan berbagai variabel lain yangmempengaruhi pengembangan produkbaik secara langsung maupun tidaklangsung. Untuk itulah maka peranananalisis menggunakan SEM sangatdiperlukan.

2. Penggunaan SEM dan TahapanAnalisisnya untuk MendukungPenerapan R&DPerbedaan utama SEM dengan tek­

nik multivariat lainnya adalah pengo.gunaan hubungan terpisah untuk setiapkumpulan variabel dependen. Secarasederhana, SEM mengestimasi secarasimultan sekelompok persamaan re­gresi ganda, yang memiliki hubungansaling ketergantungan; melalui modelstruktural yang diaplikasidengan pro­gram statistik. Pertama, peneliti mem­buat sketsa hubungan berdasar padateori, pengalaman yang dimilikinya,dengan tujuan penelitian : memprediksivariabel-variabel independen yangmengkonstruksi variabel dependen.Model yang diusulkan kemudian diter­jemahkan ke dalam sekumpulan per­samaan struktural (mirip regresi) untuksetiap variabel dependen.

Kamarul Imam (2006), menjelaskanbahwa estimasi hubungan saling keter­gantungan ganda bukan satu-satunyaelemen unik dari SEM. SEM juga me­miliki kemampuan untuk melibatkanvariabel laten (variabel yang tidak ter­amati secara langsung) ke dalam ana­lisis. Sebuah variabellaten adalah varia­bel yang dihipotesiskan dan merupa­kan konsep yang tidak dapat terobser­vasi secara langsung, tetapi melaluivariabel-variabel indikatornya yang bi-

181

sa diobservasi atau diukur. Variabelterukur ini diperoleh dari respondenmelalui ·berbagai teknik koleksi data(survey, test, pengamatan); dan disebutsebagai manifest variable. Pertanyaan­nya adalah: kenapa tidak menggunakanvariabel manifest saja yang jelas terukurdaripada variabellatennya? Walaupunini tampaknya seperti sekedar pen­dekatan black box saja, tetapi peman­faatan variabel laten lebih memilikijustifikasipraktis dan teoretis, selamaestimasinya dapat diperbaiki. Selain itu,melibatkan ukuran error ke dalam ana­lisis telah cukup menekan kelemahanpenggunaan variabel laten yang tidakterukur.

Teori statistik menjelaskan bahwasebuah koefisien regresi dibentuk olehdua elemen, yaitu : koefisien strukturalyang sebenarnya, antara variabel de­penden dan independen; dan reliabili­tas variabel prediktor. Reliabilitas ada­lah tingkat bebas bias (error free) darivariabel· independen. Di dalam seluruhteknik multivariat, diasumsikan bahwaseluruh variabel yang dilibatkan dalamalat analisis telah berstatus error free.Namun,perlu dicatat, bahwa ditinjaudari perspektif praktek dan teori, pene­liti tidak dapat secara sempurna meng­ukur sebuah konsep sehingga selalusaja ada tingkat kesalahan ukur (mea­surement error). Kesalahan ukur tidakdisebabkan karena ketidakakuratan res­pon, tetapi terjadi pada saat penelitimenggunakan konsep teoretis yang le­bih abstrak, seperti sikap siswa kepadamedia pembelajaran, motivasi atau ke­biasaan. Dengan konsep semacam itu,peneliti mencoba mendesain pertanya­an yang dianggap paling baik untukmengukur konsep. Responden juga bisajadi tidak mengerti arah pertanyaan,atau bagaimana memberikan responyang benar sesuai yang diinginkan olehpeneliti. Kedua situasi itu dapat. me-

Peranan Research and Development (R&D) dan Structural Equation Model (SEM)

Page 8: PERANAN RESEARCHANDDEVELOPMENT (R&D) DAN …

182

ningkatkan kemungkinan salahukur.Dengan mengetahui persoalannya de~

ngan jelas, peneliti dapat memadukanreliabilitas kepada estimasi statistik se­hingga dapat memperbaiki model ke­tergantungan yang diteliti.

SEM menghasilkan model peng­ukuran, yang mengatur keterkaitan an­tara variabel manifest dengan variabellaten. Model pengukuran memfasilitasipeneliti untuk menggunakan sebuahvariabel atau lebih untuk sebuahkonsep dependen atau independentunggal .dan kemudian mengestimasi(menspesifikasi) reliabilitasnya. Contoh,variabel dependen bisa merupakansebuah konsepyang direpresentasi olehserangkaian pertanyaan. Dalam modelpengukuran peneliti clapat mengevalu­asi kontribusi dari setiap item skalasebagaimana skala tersebut mengukurkonsep(reliabilitasnya) ke dalam esti­masi hubungan antara variabel depen­den dengan variabel independen..Pro­sedur ·tersebut mirip dengan analisisfaktor dengan item skala dan meng­gunakanskor faktor ·dalam analisisregresi.

Selanjutnya, yang tidak kalah pen­ting dalam pengujian model meng­gunakan SEM adalah peranan teori.Yang dimaksud dengan teori dalam halini adalah tidak semata-mata dari buku­buku referensi, tetapi bisa digali daripengalamanatau praktik yang diper­olehdari pengamatan kebiasaan didunia nyata. Teori dapat didefinisikansebagai serangkaian hubungan siste­matik yang menghasilkan penjelasankonsisten dan komprehensif. Teoribiasanya hanya dikembangkan sebagaitujuan dalam penelitian akademik, te­tapi sebenarnya praktisi. dapat me­ngembangkan atau mengajukan usulantentang serangkaian hubungan yangkompleks seperti yang dilakukan olehparaakademisi. Praktisi dan akademisi

memperoleh manfaat .dari SEM. Dariperspektif praktis, sebuah pendekatanberbasis teori kepada SEM tetapdi­butuhkan, sebab tekniknya harusham­pir seluruhnya dispesifikasi oleh parapeneliti. Tidak seperti teknik multi­variat lainnya, para peneliti memilikikemampuan untuk spesifikasi .modeldasar sesuai program-program statistikyang ada saja. Setiap komponen SEMharus terdefinisi secara eksplisit. Pene­liti dapat pula melakukan modifikasiterhadapmodel untuk diperbanding­kan dengan model dasar yang berbasismurni kepada teori dalam textbook.Perbandingan ini dilakukan pada ta­hapan konfirmatori model untuk me­nentukan model mana yang lebih se­suai dalam menjelaskan fenomena hu­bungan berbagai variabel, namun tetaplebih berpedoman kepada teori (Kama­rul Imam, 2006).

Berdasarkan teori ini,kemudian di­lakukan pengembangan model. Salahkonsep terpenting yang harus dipahamipeneliti dalam memilih teknik multi­variat adalah: tidak adahanya sebuahcara yang tepat untuk mengaplikasikan.Selayaknya, peneliti harus memfor­mulasikan tujuan penelitian· dan meng­aplikasi teknik yang tepat untuk men­capai tujuan penelitian .dengan sedikitbias. Pada sebuah penelitian,hubung­an-hubungan itu secara tegas telahdispesifikasi dan tujuan penelitian ada­lah mengkonfirmasi model strukturalyang .diperbandingkan, tetapi padapenelitian lain bisa hubungan tersebuttidak dapat dispesifikasi sarna sekali,sehingga penelitian semacam ini me­rupakan penelitian pencarian (discoveryresearch). Apapun sifat penelitian, pe­neliti harus memformulasi penggunaanteknik yang dipilih sesuai dengan tuju­an penelitian.

Aplikasi SEM memang memiliki ke­luwesan sehingga bisa digunakan un-

Cakrawala Pendidikant Juni 2008,Th. XXVII, No.2

Page 9: PERANAN RESEARCHANDDEVELOPMENT (R&D) DAN …

tuk banyak tujuan penelitian. Namun,bagaimanapun, peneliti harus tetapmendefinisikan tujuan penelitian yangdipakai sebagai pedoman dalam stra­tegi pengembangan modelnya. Peng­gunaan istilah "strategi" diper­untukkan sebagai indikasi perencanaantindakan dalam rangka mencapai tuju­an tertentu dalam penelitian. KhususSEM, manfaat penting yang dihasilkanadalah penilaian tentang serangkaianhubungan. Aplikasi SEM sebenarnyamengandung tiga strategi,yaitu: (a)strategi permodelan konfirmasi; (b)strategi memperbandingkan model;dan (c) strategi pengembangan model.

a. Strategi PermodelanKonfirmatoriSebagian besar aplikasi SEM adalah

sebuah strategi permodelan konfir­matori, di mana peneliti menspesifikasisebuah model tunggal, dan SEM di­gunakan untuk mengevaluasi signify­kansinya secara statistik. Peneliti hanyamampu mengkonfirmasi model saja(dan tidak membuktikan) bahwa modeltersebut memiliki kesesuaian dengankarakteristik data, dibanding model­model lain yang mungkin ada. Dengandemikian, masih diperlukan tahapmemperbandingkan model-model me­lalui kriteria perbandingan.

b. Strategi Perbandingan ModelWalaupun model yang dihasilkan

telahmemiliki ukuran kesesuaian mo­del secara keseluruhan dan pengukur­annya, namun tetap saja tidak dapatmemberikan jaminan bahwa penelititelah menemukan model yang terbaik.

183

Banyak model .lainnya yang mungkinmemiliki ukuran kesesuaian yang sarnadengan model yang dihasilkan, ataubahkan lebih baik. Untuk keperluan ini,yang perlu dilakukan kemudian adalahmemperbandingkan model yang di­hasilkan dengan alternatif model hasilmodifikasi peneliti. Uji yang paling ku­at untuk model yang dimodifikasi(proposed model) adalah untuk meng­identifikasi dan menguji model yangmerepresentasi model hubungan struk­tural yang benar-benar berbeda. Padasaat membandingkan model-model ter­sebut, peneliti menjadi lebih dekat ke­pada pengujian terhadap teori-teori di­bandingkan dengan kepada sekedarmodifikasi teori tertentu.

c. Strategi Pengembangan ModelStrategi pengembangan model ber­

beda dengan kedua strategi sebelum­nya, yaitu: walaupun ada proses per­bandingan model tetapi lebih dikhusus­kan untuk mengembangkan modelyang lebih .baik melalui modifikasimodel struktural· ataupun model peng­ukurannya. Pada banyak aplikasi, teorihanya dapat memberikan titik awaluntuk pengembangan model teoretisyang bisa dilakukan pada saat berikut­nya. Peneliti harus memperlakukanSEM tidak hanya sekedar mengujimodel secara empiris, tetapi juga untukmemberikan pemahaman ke dalamtentang hubungan-hubungan tersebut.Mengembangkan model tetap berdasarkepadadukungan teori, tidak sekedarkepada pengalaman empiris.

Peranan Research and Development (R&D) dan Structural Equation Model (SEM)

Page 10: PERANAN RESEARCHANDDEVELOPMENT (R&D) DAN …

184

Tahap-l : Membangun Model Berbasis Teori• Konfirmatori• Membandingkan Model• Mengembangkan Model

Tahap-2 : Menciptakan Diagram Jalur• Mendefinisi konstruk endogen dan eksogen• Mengkaitkan hubungan dalam diagramjalur.

Tahap-3 : Konversi Diagram Jalur1. Menterjemahkan persamaan struktural2. Menspesifikasi model pengukuran3. Menentukan banyaknya indikator4. Mengukur reliabilitas konstruk :

• Ukuran item tunggal.• Menggunakan skala yang tervalidasi• Analisis dua tahap.

Tahap-4: Pilih Matriks Input.Korelasi atau Varians-Kovarians

Persoalan Dalam PenelitianAsumsi SEM Penilaian Kecukupan sampelMultivariat normal Kesalahan spesifikasi modelMembuang outliers Ukuran modelMissing data Penyimpangan dari normalitas Simulation

Pilih metode estimasiDirectBootstrappingJack knifing

Tahap-5 : Penilaian Identifikasi Model• Menentukan degree of freedom• Diagnosis dan memperbaiki persoalan identifikasi

Tahap-6 : Evaluasi Estimasi Model dan Uji Kesesuaian

Identity/ correctOffending Measurement model

Ya

Model FinalTidakTahap-7 : Modifikasi Model

••• Ya Jika modifikasi teridentifikasi, ...BiIll.iJJ>Ipakah ada teori pendukungnya ? ---------

Gambar 3.Tahapan dalam SEM

Cakrawala Pendidikan, Juni2008, Th. XXVII, No. 2

Page 11: PERANAN RESEARCHANDDEVELOPMENT (R&D) DAN …

3. Contoh Penerapan R&D dan SEMdalam Penelitian PendidikanAgar lebih jelas maka selanjutnya

akan dibahas sebuah contoh hasilpenelitian yang telah dilakukan olehpenulis terkait dengan penggunaanR&D dan SEM. Dalam penelitian ini di­analisis tentang hubungan antara mo­del pembelajaran lima domain sainssebagai variabel endogen dan faktor­faktor yang mempengaruhinya, yaitulingkungan psikososial siswa dan kom­petensi guru sebagai variabel eksogen.

Variabel endogen yaitu model pem­belajaran lima domain sains (11), dihipo­tesakan terdiri dari variabelmanifeskognitif (Y), afektif (Y2)' proses (YJ,kreativitas (yJ, dan aplikasi (ys)Variabel lingkungan psikososial siswa,

a. Persamaan path model11 = 'Yl~l + 'Y2~2 + 'Y3~3 + ~

185

(~l) dihipotesakan dibentuk oleh ke­kompakan siswa (student cohesiveness) Xl'

dukungan guru (teacher support) x2'

keterlibatan siswa dalam pembelajaran(Involvement) x3' kegiatan penyelidikan(Investigation) x4' arahan tugas dari guru(Task Orientation) xS' kerja sarna siswa(Cooperation) x6' dan kesetaraan (Equity)x7. Dan variabel kompetensi guru (~2)

dihipotesakan dibentuk oleh kompeten­si mengajar (xJ, kompetensi melakukandemonstrasilpercobaan sains .. (xJ ,dankompetensi dalam memotivasi siswadalam belajar (xl0).

Berdasarkan model tersebut, dapatdisusun persamaan struktural sepertiberikut.

b. Persamaan measurement model untuk peubah y

Yl = 11 + £1 Y2 = A~. 11 + £1 Y3 = A3 11 + £1

c. Persamaan measurement model untuk peubah X

x4= 'A(x)4l ~l + 04

Peranan Research and Development (R&D) dan Structural Equation Model (SEM)

Page 12: PERANAN RESEARCHANDDEVELOPMENT (R&D) DAN …

186

Gambar4.Rancangan Model Development Strategy untuk Pengembangan Model

(§) ~1 Xl1

G) ~I X2..

GJ ~I X3

(§) ~~ X4

GJ ~I Xs

(§) ~I X6

~1) 921

~~~I Xg

@ ~I X9

cY ~I X_IO

Evaluasi terhadap model dilakukandengan menggunakan kriteria goodness­of-fit yang dapat dikemukakan sebagaiberikut.1) Ukuran sampel minimum yang di­

perlukan untuk analisis StructuralEquation Modeling adalah 100 unitsampel. Ukuran sampel yang di­sarankan oleh Hair, Rolph, Ronald,William (1995; 459)adalah 100-200.

2) Uji normalitas untukmengetahuidata yang akan dianalisis menyebarnormal. Asumsi normalitas datadilakukan dengan z score. Bila z

score lebih besar dari nilai kritis,maka dapat dikatakan bahwa dis­tribusidata adalah tidak normal, dimana nilai kritis ditentukan ber­dasarkan tingkat signifikansi yangdikehendaki.

3) Outliers terjadi bila observasi munculdengan nilai ekstrim. Gutlier dise­babkan karena kesalahan prosedur,keadaan yang benar...benar khusus,hal tertentu yang tidak ·diketahuipenyebabnya, atau akibat kombi­nasi. Outlier dapat diujidenganmenggunakan kriteria jarak maha-

Cakrawala Pendidikan, Juni 2008, Th.XXVII, No. 2

Page 13: PERANAN RESEARCHANDDEVELOPMENT (R&D) DAN …

lanobis pada tingkat p< 0,001. Jarakmahalanobis ini dievaluasi denganmenggunakan 'X 2 pada derajad be­bas sebesar jumlah variable yang di­gunakan dalam penelitian. Bilamahalanobis > nilai Chi square pa­datingkat siginifikansi 0,0001 makaterjadi multivariate outliers.

4) Analysis of Moment Structure inidigunakan untuk mengidentifikasimodel persamaan yang baik dengan.kriteria sesuai dengan Hair, Rolph,Ronald, William (1995; 459)Solimun (2002; 80) sebagai berikut.a) Chi square, relatif kecil, me­

nunjukkan model sesuai de­ngan data.

b) Degree offreedom harus positif.c) Significance of probability (p) di

atas 0,05, menunjukkan signifi­kansi perbedaan antara matrikkovarian data dan matrik ko­varian yang diestimasi.

d) Goodness ofFit Index (GFI) di atas0,90, untuk menghitung pro­porsi tertimbang varian dalammatrik sampel yang dijelaskan

187

oleh matrik kovarian populasiyang diestimasi (Bentler, 1983).

e) Root Mean Square Error of App­roximation (RMSEA) di bawah0,08, yang mengkompensasi ke­lemahan Chi square pada sam­pel besar sesuai Hair, Rolph,Ronald, William (1995).

f) Adjusted goodness offit (AGFI) diatas 0,90, penyesuaian dari GFI.

g) Comparative Fit Index (CFI) di atas0,95, menunjukkan kelayakanmodel yang tidak sensitif ter­hadap besar sampel dan ke­rumitan model (Arbuckle, 1997).

h) Tucker-Lewis Index (TLI) di atas0,90,menunjukkan perbanding­an model yang diuji denganmodel dasar.

Sejalan dengan itu analisis denganmenggunakan SEM menurut Hair(1998) dan Ferdinand (2003) memerlu­kan beberapa fit indeks untuk meng­ukur kebenaran model yang diajukan.Ada beberapa indeks kesesuaian dancut-off value-nya untuk menguji di­terima atau ditolaknya sebuah model(ujikelayakan model) seperti yangdisajikan dalam Tabel.l.

Tabel1. Indeks Kelayakan Model

No Goodness of Fit Keterangan Cut-ofIndex Point

1 Chi Square Menguji apakah kovarians populasi yang Diharapkandiestimasi sarna dengan kovarians sample kecil(apakah model sesuai dengandata)

2 Probability signifikansi terhadap perbedaan matrik 30,05kovarians data dengan matriks kovarians yangdiestimasi

3 RMSEA (the Root Mengkompensasi kelemahan chi-square pada £ 0,08Mean Square Error sampel yang besar (Hair, et al1998)of Approximation)

4 GFI (good of Fit Menghitung proporsi tertimbang varians 30,90Index) dalam matriks sample yang dijelaskan oleh

matriks kovarians populasiyang diestimasi

Peranan Research and Development (R&D) dan Structural Equation Model (SEM)

Page 14: PERANAN RESEARCHANDDEVELOPMENT (R&D) DAN …

188

5

6

7

8

AGFI (AdjustedGoodness of FitIndices)

CMINIDF (TheMinimum SampleDiscrepancyFunction)TLI (Tuckler LewisIndex)

CFI (ComparativeFitIndex)

Merupakan GFI yang disesuaikan terhadap 3 0,90Degree of Fredom (Hair, eta} 1998) Analogdengan R2 dan regresi berganda (Bentler dalamFerdinand (2002).

Kesesuain antara data denganmodel £ 2,00

Pembanding antara model yang diuji terhadap 3 0,95baseline model (Hair,et all 1998)

Uji kelayakan model yang tidak sesnsitif 3 0,94terhadap besarnya sampel dan kerumitanmodel

Sumber: Hair (1998), Ferdinand (2003)

Untuk menguji kekuatan prediksidari masing-masing indikator danmasing-mClsing hipotesis digunakantolok ukur nilai CR (critical ratio) padaregression weight dengan nilai mini­mum 2 secara absolut, dan nilai p < 0,05.Selanjutnya untuk meneliti variabel­variabel yang mendefinisikan sebuahfaktor yang tidak dapat diukur s_ecaralangsung, digunakan confirmatory factoranalysis, di .. mana analisis iniuntukmemberi makna atas variabel latenyang dikonfirmasikan.

C.PenutupKurikulum Tingkat Satuan Pen­

didikan (KTSP) mengandung beberapakomporien,yaitu; kurikulum dan hasilbelajar, penilaian berbasis kelas, ke­giatan belajar mengajar, dan kegiatanpengelolaan kurikulum berbasis seko­lah. Pola inidilengkapi pula .dengangagasan pembentukan jaringan kuri­kulum~ pengembangan perangkatkuri­kulum, pembinaan profesional tenagakependidikan, dan pengembangan sis­tern informasi kurikulum. Strategipe­nerapan dan pengembangan KTSPharus meliputi kompleksitas tersebut.Oleh karena itu penelitian yang intensif

dalam upaya pengembanganKTSP iniharus terus-menerus dilakukan, ter­utama ketika kurikulum ini mulai di­terapkan.

Dua tahapan utama dalam peneliti­an implementasiKTSP adalah mengem­bangkan dan memvalidasi semua pe­rangkat pembelajaran yang digunakandi sekolah agar. bekerja dengan efektifdan .siap pakai, dan melakukan pe­nelaahan secara komprehensif terhadapberbagai variabel (variabel) yang sangatkompleks yang mempengaruhi keber­hasilan pendidikan. Untuk bagian per­tama, pendekatan research and develop­ment (R&D)dipandang sangat tepatuntuk digunakan dalam. pengembang­an dan validasi perangkat kurikulum.Sedangkan bagian kedua, yang terkaitdengan hubungan kausal antarberbagaivariabel. dalam pendidikan, lebih tepatdigunakan model persamaan struktural(structural equation modeling).

CakrawalaPendidikan, Juni 2008,Th. XXVII, No.2

Page 15: PERANAN RESEARCHANDDEVELOPMENT (R&D) DAN …

Daftar Pustaka

Cennamo, K. and Kalk, D. 2005. RealWorld Instructional. Design. FromThompson Learning. Available atUT-Coop and.www.Amazon.­com.

Ferdinand, A. 2003. "Structural Equat­ion Modeling" . Penelitian Mana­jemen. Edisi 2, Seri Pustaka Kunci03/BP UNDIP.

Hair j.F, Anderson R.E, Tatham R.L,William C.B. 1998. Multivativari-

189

ate Data Analysis. Internasional,Inc.

Kamarul, I. 2006. Bahan Kuliah AnalisisMultivariat. Program MM - PPSUNEj. jakarta.

Sukmadinata, N. S. 2004. Landasan Psi­kologi Proses Pendidikan. Bandung:Rosdakarya.

Suratno. 2005. Prosedur PengembanganModel AsesmenTeman Sejawat(MATS) dan Model PengelolaanBelajar KolaboratiE (MPK). http:/1­ontarusria.tripod.comldiakses12 Maret 2006.

Peranan Research and Development (R&D) dan Structural Equation Model (SEM)