perancangan dan implementasi aplikasi pemesanan tiket...
TRANSCRIPT
2
1. Pendahuluan
Sepakbola telah menjadi salah satu olahraga paling populer di dunia. Di
Indonesia olahraga ini juga sangat populer. Ini terbukti dengan animo penduduk
Indonesia terhadap olahraga ini baik sekedar menonton maupun memainkannya.
Penonton liga sepakbola nasional baik yang hadir di stadion maupun yang menonton
lewat siaran televisi cukup banyak. Sementara itu, klub sepakbola di Indonesia
sekarang sedang berusaha untuk menghidupi dirinya tanpa suntikan APBD.
Pemasukan dari tiket pertandingan merupakan sumber keuntungan yang perlu
diberdayakan guna menunjang kelangsungan klub sepakbola itu sendiri.
Saat ini banyak stadion di Indonesia belum memiliki sistem penjualan tiket
yang baik. Masih banyak ditemui kasus seperti antrian panjang saat pembelian tiket,
calo tiket, dan kurangnya informasi mengenai posisi tempat duduk di tribun
penonton, dan juga alokasi tempat bagi pendukung tim tamu yang datang ke stadion. Tiket pertandingan dijual dengan variasi harga sesuai kedudukan tempat duduk di
tribun stadion. Namun sering didapati tiket hanya berupa karcis dengan kode nomor
tempat duduk, namun penonton tak dapat memilih lokasi tempat duduk seperti halnya
di bioskop.
Seperti stadion lainnya di Indonesia, stadion Mandala Jayapura juga
mengalami permasalahan serupa. Stadion Mandala dipilih karena jumlah penonton
yang besar tiap pertandingan. Selain itu, letak kursi yang tidak dapat dipilih saat
memesan tiket. Calon penonton sering mengantri untuk membeli tiket, dan tak
jarang habis terjual karena diborong sehingga mengakibatkan kelangkaan tiket.
Penonton tak bisa memilih tempat duduk sesuai keinginan. Karena itu perlu adanya
sistem pemesanan tiket, dimana penonton dapat melihat posisi tempat duduk di denah
tribun. Sehingga penonton bisa dengan leluasa menentukan tempat duduk yang
tersedia di tribun stadion. Aplikasi yang akan dibangun membuat penonton dapat
memilih kursi sendiri dan menghindari antrian saat pembelian tiket, selain itu
penonton dapat memantau ketersediaan tiket. Diharapkan dengan penelitian ini bisa membantu dalam distribusi penjualan
tiket. Penjualan tiket secara manual membutuhkan tenaga penjual yang banyak, dan
calon penonton yang sulit memperoleh tiket sesuai pilihan. Dengan kemajuan
teknologi informasi, pejualan barang seperti tiket dapat dipermudah dengan penjualan
melalui web. Dengan aplikasi web, calon penonton tidak perlu datang langsung untuk
memesan dan memastikan ketersediaan tiket. Sehingga membantu pemesanan tiket
agar lebih mudah diakses.
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai pemesanan tiket berbasis web dengan judul “Sistem
Informasi Pemesanan Tiket Pesawat Terbang Menggunakan PHP5” [1], membahas
3
sistem informasi yang diperuntukkan pemesanan tiket pesawat secara online dengan
PHP5.
Penelitian lain yang masih berhubungan dengan pemesanan tiket berbasis web,
berjudul “Aplikasi Pemesanan Tiket Pesawat Berbasis Online Menggunakan PHP
dan AJAX” [2]. Penelitian ini juga membahas pemesanan tiket pesawat terbang yang
berbasis online.
Penelitian berjudul “Perancangan dan Pembuatan Sistem Pemesanan Tiket pada
Jasa Penjualan Tiket Konser Berbasis Internet” [3], membahas sistem pemesanan
tiket konser secara online. Selain itu calon penonton dapat mengetahui ketersediaan
tiket dan memilih tempat duduk.
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, pemesanan tiket dapat dilakukan
melalui web. Selain itu, kursi dapat dipilih pada pemesanan berbasis web. Pada kasus
pemesanan tiket konser, menjadi acuan untuk pemesanan tiket dalam jumlah yang
besar. Dari ketiga penelitian tersebut, dapat menjadi acuan dalam penelitian
pemesanan tiket sepak bola berbasis web.
Web adalah ruang informasi didalam internet yang menggunakan teknologi
hypertext. Informasi dapat berupa teks, gambar suara,animasi dan data multimedia
lainnya.
Web dapat dikategorikan mejadi dua, yaitu web statis dan web dinamis. Web
statis adalah web yang berisi/menampilkan informasi-informasi yang sifatnya
statis/tetap. Disebut statis karena pengguna tidak dapat berinteraksi dengan web
tersebut. Untuk mengetahui web bersifat statis atau dinamis dapat dilihat dari
tampilannya. Pada web dinamis pengguna dapat menggunakan fitur seperti comment
untuk meninggalkan komentar. Fasilitas chat mendukung interaksi antar pengguna
web. Situs-situs seperti media sosial, berita online, dan toko online menggunakan web
dinamis yang mendukung isi konten web yang sering berubah.
Web statis yaitu jika suatu web hanya berhubungan dengan halaman web lain
dan berisi suatu informasi yang tetap. Selain itu, pada web statis pengguna hanya
dapat melihat isi dokumen pada halaman web. Interaksi pengguna hanya terbatas
pada melihat informasi yang ditampilkan dan tidak dapat mengolah informasi yang
dihasilkan.
Web dinamis merupakan web yang menampilkan informasi serta dapat
berinteraksi dengan pengguna. Web yang dinamis memungkinkan pengguna untuk
berinteraksi menggunakan form sehingga dapat mengolah informasi yang
ditampilkan. Web dinamis bersifat interaktif, tidak kaku, dan terlihat lebih [4].
PHP merupakan singkatan dari Hypertext Preprocessor. PHP merupakan script
yang menyatu dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded
scripting) [5]. Dengan PHP maka dapat dibuat beragam aplikasi berbasis web, mulai
dari halaman web yang sederhana sampai aplikasi komplek yang membutuhkan
koneksi ke database. PHP kegunaannya untuk membuat tampilan web menjadi lebih
dinamis, dengan php kita bisa menampilkan atau menjalankan beberapa file dalam 1
file dengan cara di include atau require, dan php itu sendiri sudah bisa beriteraksi
4
dengan beberapa database walaupun dengan kelengkapan yang berbeda, yaitu
seperti: DBM, FilePro (Personic, Inc), Informix, Ingres,InterBase, Microsoft Access,
MSSQL, MySQL, Oracle,PostgrSQL, Sybase. Oleh karena itu dengan menggunakan
PHP dapat menampilkan data yang diambil dari database.
3. Metode Perancangan
Penelitian dilakukan melalui lima tahapan penelitian, yaitu: (1) Analisis
kebutuhan dan pengumpulan data, (2) Perancangan sistem, (3) Pembuatan aplikasi,
(4) Implementasi, pengujian sistem dan analisis hasil pengujian, (5) Penulisan laporan
penelitian.
Tahap pertama analisis kebutuhan dan pengumpulan data di stadion Mandala
Jayapura. Tahap kedua adalah perancangan sistem menggunakan Unified Modelling
Language (UML). Tahap yang ketiga adalah pembuatan aplikasi berdasarkan tahap
sebelumnya. Keempat implementasi, pengujian dan analisis dari aplikasi yang telah
dibuat. Tahap terakhir adalah penulisan laporan penelitian.
Model Pengembangan perangkat lunak yang akan digunakan pada penelitian ini
adalah model Prototype. Langkah-langkah pada model Prototype dapat dilihat pada
Gambar 1 Prototype Model
Ada tiga tahapan pada model Prototype yaitu :
1. Listen to Customer
Tahap pertama pada model ini adalah Listen to Costumer, pada tahap ini data-
data mengenai kebutuhan sistem yang akan dibuat dikumpulkan. Tahap ini diawali
dengan mengumpulkan kebutuhan yang dibutuhkan panitia penyelenggara
pertandingan Persipura di stadion Mandala sebagai pemegang hak penjualan tiket.
2. Build System
Setelah melalui tahap pertama, hal-hal yang dibutuhkan untuk pembuatan
sistem telah didapatkan. Tahap kedua adalah Build System, pada tahap ini sistem akan
5
dibuat secara menyeluruh sampai selesai berdasarkan pada analisa kebutuhan yang
telah dilakukan sebelumnya.
3. Testing
Tahap terakhir pada model ini adalah Testing atau pengujian. Pengujian
dilakukan oleh pengguna. Tahap ini dilakukan untuk mendapatkan tanggapan atas
sistem yang telah dibuat.
Tiga proses tersebut dilakukan berulang-ulang hingga mendapatkan kepuasan
dari pengguna untuk sistem yang telah dibuat. Proses akan dilakukan seperti siklus,
seperti yang ditunjukan pada Gambar 1.
Tahap pertama menghasilkan data dan kebutuhan yang dibutuhkan dalam
pembuatan aplikasi. Hasil tahap kedua adalah aplikasi yang dibangun berdasarkan
hasil tahap pertama. Tahap terakhir, aplikasi diuji dan melihat tanggapan pengguna.
Use Case Diagram memperlihatkan interaksi antara aktor-aktor dengan sistem
yang dibangun. Serta menggambarkan kegunaan yang dapat diberikan sistem kepada
pengguna. Pada sistem yang akan dibuat terdapat dua aktor yang memiliki hak akses
yang berbeda yaitu pengguna dan admin. Pengguna dalam hal ini adalah calon
penonton yang hendak memesan tiket pertandingan. Sedangkan Admin adalah
anggota Panitia Penyelenggara Pertandingan yang menangani penjualan tiket
pertandingan.
Gambar 2 Use Case Diagram Pemesanan Tiket Pertandingan Sepakbola
Use Case Diagram pemesanan tiket pertandingan sepakbola pada Gambar 2
memiliki dua aktor yaitu Pengguna dan Admin. Aktor Pengguna atau bisa dikatakan
6
calon penonton, ketika berinteraksi dengan sistem dapat melihat jadwal pertandingan,
memesan tiket, mengonfirmasi pembayaran tiket dan melihat data pemesanan. Aktor
Admin sebagai pengelola, memiliki hak akses lebih yaitu dapat menambah,
mengubah, dan menghapus data yang berhubungan dengan penjualan tiket
pertandingan. Diantaranya data tribun yaitu, data yang berhubungan dengan
ketersediaan tempat duduk di tribun stadion. Data pertandingan berisi hal-hal yang
menyangkut pertandingan seperti waktu dan informasi pertandingan lainnya. Data
penonton berisi data penonton yang memesan tiket dan berguna dalam pembaruan
informasi mengenai tempat duduk yang telah dipesan maupun ketersediaan daya
tamping tersisa dari stadion itu sendiri.
Tiap aktor yang bersangkutan memiliki urutan kegiatan yang terjadi di dalam
sistem, langkah-langkah dan keputusan yang diambil, juga keseluruhan kegiatan aktor
dari awal hingga selesai di dalam sistem.
Gambar 3 Activity Diagram Daftar Member
Activity Diagram Gambar 3 adalah aktivitas yang dilakukan user untuk
mendaftar sebagai member. Untuk dapat memesan tiket user harus menjadi
member. Bila berhasil mendaftar, user selanjutnya akan memiliki username dan
password yang dipakai setiap kali login.
7
Gambar 4 Activity Diagram Pesan Tiket
Activity Diagram Pesan Tiket pada Gambar 4, menunjukkan pengguna atau
calon penonton dapat melihat jadwal pertandingan dan selanjutnya dapat
memilih pertandingan yang akan ditonton. Setelah itu penonton akan memilih
tribun dan kursi sesuai pilihan.
8
Gambar 5 Activity Diagram Konfirmasi Pembayaran
Pada Gambar 5 pengguna atau calon penonton akan melakukan konfirmasi
pembayaran setelah membayar tiket yang sebelumnya telah dipesan. Jika
konfirmasi selesai, maka pengguna akan menunggu verifikasi yang dilakukan
oleh admin.
Gambar 6 Activity Diagram Lihat Data Pemesanan
Pada Gambar 6 pengguna atau calon penonton dapat melihat data pemesanan
sesuai dengan pemesanan yang telah dilakukan sebelumnya. Jika verifikasi
9
telah dilakukan oleh admin, tiket dapat dicetak. Jika belum terverifikasi oleh
admin, pilihan untuk mencetak tiket belum ada atau tidak dapat dilakukan.
Gambar 7 Activity Diagram Mengelola Pertandingan
Data pertandingan dapat diperbarui oleh admin, seperti pada Gambar 7 adalah
langkah kegiatan dalam mengelola data pertandingan. Data pertandingan
berupa jadwal, dalam hal ini waktu dan tim yang akan bertanding dikelola oleh
admin.
Gambar 8 Activity Diagram Mengelola Penonton
10
Data penonton akan dikelola oleh Admin, Gambar 8 menunjukkan kegiatan
admin dalam mengelola data penonton. Data penonton yang telah menjadi
member dapat diperbarui sesuai keperluan oleh admin.
Class Diagram menunjukkan bagaimana masing-masing kelas saling
berhubungan. Kelas-kelas inilah yang digunakan dalam pembuatan aplikasi web.
Gambar 9 Class Diagram Aplikasi Pemesanan Tiket
Kelas member memiliki atribut yang sama dengan kelas tiket yaitu, username. Kelas
tiket dan data pemesanan terhubung dengan atribut kode pemesanan. Pada kelas jadwal terdapat kode jadwal yang berhubungan dengan kelas tiket. Class kelas memiliki kode kelas
yang terhubung dengan class jadwal kelas. Atribut kode jadwal menghubungkan kelas jadwal
dengan jadwal kelas. Kelas admin memiliki kode admin, nama dan password.
4. Hasil dan Pembahasan
Pembahasan berikutnya adalah implementasi aplikasi yang dibangun. Setelah
prototype aplikasi dibangun, terdapat beberapa kekurangan. Kekurangan pertama,
member tidak dapat memilih pembatalan tiket. Berikutnya, pada tiket yang siap
dicetak, tidak tertera nama tribun dan nomor kursi.
Berdasarkan kekurangan tersebut, aplikasi diperbaiki agar kekurangan dapat
diatasi. Setelah perbaikan tersebut, member dapat melakukan pembatalan tiket, selain
itu nama tribun dan nomor kursi sudah tertera pada tiket yang akan dicetak.
11
Gambar 10 Tampilan Halaman Home
Pada halaman home terdapat menu untuk masuk atau dapat mendaftar sebagai
member dan juga menu about. Halaman home juga menampilkan jadwal pertandingan
yang akan digelar dalam waktu dekat.
Ga
mbar 11 Tampilan Halaman Login/Register
Halaman Login/Register pada Gambar 11 menampilkan form Login bagi
member dan form Register bagi user yang belum menjadi member. Jika belum
12
melakukan registrasi, user harus melakukan registrasi agar dapat Login pada web
pemesanan.
Gambar 12 Tampilan Halaman Pesan Tiket
Setelah masuk sebagai member, dan memilih menu pesan tiket. Selanjutnya
user dapat memilih tribun sesuai pilihan, yang dibantu dengan denah sederhana dari
stadion.
13
Gambar 13 Tampilan Halaman Konfirmasi
Halaman konfirmasi memberikan pilihan pada user, dalam hal ini member
untuk mengonfirmasi pesanan tiket atau membatalkan pesanan tersebut. Konfirmasi
dapat dilakukan setelah pembayaran dilakukan.
Gambar 14 Tampilan Halaman Cetak Tiket
Setelah konfirmasi berhasil, user menunggu verifikasi dari admin. Jika
pemesanan telah diverifikasi, pada menu tiket akan muncul pilihan untuk mencetak
tiket. Tiket tersebut dapat langsung dicetak.
14
Gambar 15 Tampilan Halaman Kelola Tribun
Tiket yang akan dipesan disesuaikan dengan tribun yang ada, admin dapat
mengelola data tribun sesuai kebutuhan. Admin dimungkinkan mengatur jumlah kursi
yang tersedia untuk dipesan.
Gambar 16 Halaman Kelola Jadwal Pertandingan
15
Jadwal pertandingan yang tiketnya akan dipesan, dikelola pada menu jadwal
yang tampilannya pada Gambar 16. Admin dapat mengelola jadwal sesuai dengan
keperluan nantinya.
Pada tahap pengujian sistem, sistem yang telah dibangun akan diuji untuk
mengetahui bagaimana keberhasilan sistem saat dipakai. Pengujian sistem
menggunakan pengujian black box. Pengujian black box merupakan pengujian yang
akan menjelaskan status dari masing-masing proses dalam sistem, apakah sudah
sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Hasil pengujian sistem menggunakan
black box ditunjukkan Tabel 4.1
Tabel 4.1 Tabel Pengujian dari sisi User
Aktivitas Hasil yang Diharapakan
Hasil Uji Status
Daftar Member Sistem tidak
memproses jika
isian form tidak lengkap
Sistem tidak
memproses
registrasi jika form tidak diisi lengkap
Valid
Login Member Login berhasil jika
Username dan
passsword benar
Login berhasil,
akan ada
peringatan jika username dan
password salah
Valid
Lihat Jadwal Jadwal terlihat pada
menu utama
Jadwal
ditampilkan pada menu utama
Valid
Pesan Tiket Tiket dapat dipesan
sesuai ketersediaan
Tiket dapat
dipesan
Valid
Konfirmasi Tiket Konfirmasi dapat dilakukan setelah
pemesanan
Konfirmasi dapat dilakukan
Valid
Cetak Tiket Cetak tiket dapat dilakukan setelah
menunggu verifikasi
Cetak tiket hanya bisa dilakukan
setelah verifikasi
dari admin
Valid
Dari hasil pengujian pada user yang ditunjukkan tabel di atas, dapat dikatakan
bahwa pengujian valid. User dapat melihat menu utama hingga akhirnya mencetak
tiket.
Tabel 4.2 Tabel Pengujian dari sisi Admin
16
Aktivitas Hasil yang Diharapakan
Hasil Uji Status
Login Admin Login berhasil jika
Username dan passsword benar
Login berhasil,
akan ada peringatan jika
username dan
password salah
Valid
Input/Edit Jadwal Jadwal dapat dimasukkan dan
diubah sesuai
kebutuhan
Jadwal dapat dimasukkan admin
dan diubah sesuai
keperluan
Valid
Input/Edit Tribun Jumlah kursi yg tersedia dapat
dimasukkan dan
diubah sesuai kebutuhan
Jumlah dapat dimasukkan admin
dan diubah sesuai
keperluan
Valid
Verifikasi Pemesanan Konfirmasi yang
masuk dapat
diverifikasi oleh admin
Admin dapat
melakukan
verifikasi pemesanan
Valid
Pengujian pada sisi Admin pada Tabel 4.2 menunjukkan hasil yang valid.
Admin dapat melakukan login selanjutnya dapat memasukkan dan mengubah data
jadwal, tribun, dan member, Verifikasi pemesanan yang telah dibuat member juga
dapat dilakukan.
5. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dengan studi kasus pada stadion Mandala
Jayapura, aplikasi pemesanan tiket berbasis web dapat menjadi bahan pertimbangan
dalam proses distribusi penjualan tiket. Ketersediaan tiket dapat dipantau oleh calon
penonton yang telah terdaftar sebagai member.
Penelitian ini belum sempurna, masih ada hal-hal yang perlu dikembangkan
lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Saran untuk penelitian selanjutnya, ditambahkan sistem pembayaran lewat
internet banking, transfer bank, kartu kredit atau pembayaran yang lainnya. Agar
proses verifikasi pemesanan dapat dilakukan dengan cepat. Selain itu bisa
dikembangkan agar satu member dapat memesan lebih dari satu tiket sekaligus.
6. Daftar Pustaka
[1] Erlangga, Tommy, 2008. Sistem Informasi Pemesanan Tiket Pesawat Terbang
Menggunakan PHP5. Universitas Kristen Satya Wacana.
17
[2] Fitriani, Melati, 2011. Aplikasi Pemesanan Tiket Pesawat Berbasis Online
Menggunakan PHP dan AJAX. Politeknik Telkom.
[3] Wulandari, Diah Listyorini, 2011. Perancangan dan Pembuatan Sistem
Pemesanan Tiket pada Jasa Penjualan Tiket Konser Berbasis Internet. STIKOM
Surabaya.
[4] Kadir, Abdul, 2008. Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP,
Yogyakarta.
[5] Aditya, Alan Nur, 2011. Jago PHP dan MySQL dalam Hitungan Menit, Bekasi.